Pengelolaan Perbekalan Farmasi Pd Trolley Emergency Di R VK ( Kamar Bersalin ) Gedung Bougenvile

Page 1

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN VI

OPTIMALISASI PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI PADA TROLLEY

EMERGENCY DI RUANGAN VK ( KAMAR BERSALIN ) GEDUNG BOUGENVILLE

RSUP FATMAWATI DENGAN PEMBUATAN BERITA ACARA PEMAKAIAN

TROLLEY DAN SOSIALISASI PENERAPAN SOP PENGELOLAAN TROLLEY

EMERGENCY

DISUSUN OLEH : Adelia Ramadhanti, A.Md. Far NIP. 199901122022032004

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan aktualisasi

yang berjudul “Optimalisasi Pengelolaan Perbekalan Farmasi pada Trolley Emergency di Ruangan VK ( Kamar Bersalin ) Gedung Bougenville RSUP Fatmawati dengan

Pembuatan Berita Acara Pemakaian Trolley dan Sosialisasi Penerapa SOP Pengelolaan

Trolley Emergency” selesai tepat pada waktunya. Penyusunan laporan aktualisasi ini bertujuan sebagai bentuk aktualisasi nilai-nilai dasar PNS di masing-masing unit kerja pada pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II.

Dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini, Penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis ingin menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Ibu Dra. Magdalena Niken Oktovina, Apt, M.Si selaku Kepala Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati

2. Ibu Satriani Sinukaban, S.Si, Apt selaku mentor yang telah meluangkan waktunya untuk membagikan ilmu kepada Penulis dan tidak pernah Lelah untuk memberikan bimbingan kepada Penulis hingga dapat menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi dengan lancer.

3. Bapak Agus Dwinanto, SAP, MM selaku pembimbing/coach dari Bapelkes Cikarang yang telah membimbing dan memberi arahan dalam pembuatan laporan rancangan aktualisasi.

4. Seluruh teman – teman Pelatihan Dasar CPNS Golongan 2 Angkatan 6 khususnya kelompok B.

iii

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Penulis terima demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi para Pembacaa karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama.

Jakarta, 25 September 2022

Penulis

iv
Adelia Ramadhanti, A.Md, Far
v DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................iii DAFTAR ISI v DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................................................vii DAFTAR TABEL viii BAB I ...............................................................................................................................................................1 PENDAHULUAN ..............................................................................................................................................1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan Aktualisasi...........................................................................................................................3 1.2.1 Tujuan Umum 3 1.2.2 Tujuan Khusus 3 1.3 Manfaat Aktualisasi........................................................................................................................3 1.3.1 Bagi Penulis 3 1.3.2 Bagi Instansi............................................................................................................................3 1.3.3 Bagi Masyarakat 3 BAB II 4 GAMBARAN ORGANISASI & PROFIL PESERTA................................................................................................4 2.1 Profil Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati 4 2.1.1 Sejarah Singkat RSUP Fatmawati ...........................................................................................4 2.1.2 Visi dan Misi RSUP Fatmawati 5 2.1.3 Tujuan RSUP Fatmawati 5 2.1.4 Nilai Budaya RSUP Fatmawati ................................................................................................6 2.1.5 Struktur Organisasi RSUP Fatmawati 7 2.2 Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati .................................................................................................8 2.2.1 Tugas Pokok Instalasi Farmasi................................................................................................8 2.2.2 Fungsi Instalasi Farmasi 8 2.2.3 Visi dan Misi Instalasi Farmasi................................................................................................9 2.2.4 Tujuan Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati 9 2.2.5 Nilai - Nilai Instalasi Farmasi...................................................................................................9 2.3 Profil Peserta................................................................................................................................10
vi 2.3.1 Profil .....................................................................................................................................10 2.3.2 Tugas Pokok dan Uraian Tugas Asisten Apoteker ................................................................10 2.3.3 Sasaran Kinerja Pegawai 11 BAB III ...........................................................................................................................................................12 RANCANGAN AKTUALISASI 12 3.1 Identifikasi Isu ..............................................................................................................................12 3.2 Penetapan Core Isu ......................................................................................................................17 3.3 Penyebab Isu 18 3.4 Gagasan Pemecahan Isu...............................................................................................................19 3.5 Tahapan Kegiatan.........................................................................................................................19 3.6 Matrix Rancangan Kegiatan 21 3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi...........................................................................................36 BAB IV 37 PELAKSANAAN AKTUALISASI........................................................................................................................37 BAB V............................................................................................................................................................56 KESIMPULAN DAN SARAN 56 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................................57
vii DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Struktur Organisasi RSUP Fatmawati 7 Gambar 3. 1 Kartu Stock Obat 12 Gambar 3. 2 Label Identitas Obat Racikan 14 Gambar 3. 3 Trolley Emergency VK Bougenville 16
viii
Tabel 2. 1 Sasaran Kinerja Pegawai 11 Tabel 3. 1 Bobot Penilaian Metode APKL 17 Tabel 3. 2 Analisis Isu dengan Metode APKL 17 Tabel 3. 3 Penyebab Isudengan Metode Fishbone 18 Tabel 3. 4 Tahapan Kegiatan 19 Tabel 3. 5 Matrix Rancangan Kegiatan 21 Tabel 3. 6 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ..................................................................................36
DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara (ASN), Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN secara umum dan PNS secara khusus mempunyai tiga fungsi yakni sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Dilihat dari fungsi tersebut, PNS memilik peran vital dalam pencapaian tujuan negara dan pemerintah. Peran yang dapat diambil adalah sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, serta nepotisme.

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan publik di bidang kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna serta menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu pelayanan yang diberikan di rumah sakit adalah pelayanan kefarmasian.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 tahun 2016, pelayanan kefarmasian rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem pelayanan kesehatan rumah sakit dan menunjang tercapainya pelayanan kesehatan yang bermutu.

Dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien, rumah sakit

wajib memiliki sediaan farmasi dan alat kesehatan yang dapat digunakan dalam

penanganan kasus emergensi yang pengelolaannya merupakan tanggung jawab bersama, baik dari instalasi farmasi sebagai penyedia sediaan farmasi dan alat kesehatannya, serta dokter dan perawat sebagai pengguna. Sediaan farmasi dan alat kesehatan kemudian akan disimpan pada troli emergensi.

1

Troli emergensi adalah sebuah lemari yang berisi obat-obatan yang

sifatnya segera atau mendesak yang ada di setiap ruang perawatan rumah sakit yang ketersediaanya disiapkan oleh farmasi. Pengelolaan troli emergensi yang

tidak tepat akan menyebabkan kejadian salah obat dan ini sangat membahayakan keselamatan pasien. Salah obat bisa berarti salah dalam pengambilan obat karena obat tersimpan di kotak yang tidak sesuai, penyimpanan yang tidak memperhatikan suhu penyimpanan dan waktu kadaluarsa obat yang tidak terkontrol.

Permasalahan lain yang berhubungan dengan pengelolaan troli emergensii adalah kurangnya pengawasan terhadap troli emergensi sehingga menyebabkan kehilangan dan kekosongan stok perbekalan farmasi pada troli tersebut saat akan digunakan. Hal ini menjadi salah satu penyebab keterlambatan penanganan pada pasien kritis atau “kode biru” di ruang rawat inap. Pengelolaan troli emergensi yang baik sangat penting dalam upaya

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dilingkungan RSUP Fatmawati khususnya untuk pelayanan kegawatdaruratan sehingga telah disusun Standar

Operasional Prosedur ( SOP) dalam pengelolaan troli emergensi namun dalam pengawasannya masih belum dilakukan secara optimal. Hal ini berdasarkan keluhan dari perawat mengenai ketidaksediaan perbekalan farmasi di troli emergensi dan farmasis mengenai tidak ada laporan penggunaan perbekalan farmasi di troli emergensi.

Berdasarkan isu tersebut penulis melakukan aktualisasi mengenai

Optimalisasi Pengelolaan Perbekalan Farmasi pada Trolley Emergency di Ruangan VK ( Kamar Bersalin ) Gedung Bougenville RSUP Fatmawati dengan

Pembuatan Berita Acara Pemakaian Trolley dan Sosialisasi Penerapa SOP

Pengelolaan Trolley Emergency”.

2

1.2 Tujuan Aktualisasi

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk membekali Tenaga Teknis Kefarmasian ( Asisten Apoteker ) sebagaiASN yang mampu mengaktualisasikan nilai – nilai BerAKHLAK di setiap kegiatan dalam instansi kerja.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Meningkatkan pengelolaan perbekalan farmasi pada trolley emergency di ruangan VK ( Kamar Bersalin ) Gedung Bougenville RSUP Fatmawati.

b. Meningkatkan pengetahuan petugas ruangan danpetugas farmasi mengenai pengelolaan perbekalan farmasi pada trolley emergency.

1.3 Manfaat Aktualisasi

1.3.1 Bagi Penulis

Dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN dalam kegiatan sehari-hari dan memberi kesempatan bagi penulis untuk mengetahui proses pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan tugas dan fungsi.

1.3.2 Bagi Instansi

Menjadi masukan untukmeningkatkan pelayananyang bermutu.

1.3.3 Bagi Masyarakat

Mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu.

3

BAB II

GAMBARAN ORGANISASI & PROFIL PESERTA

2.1 Profil Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati

2.1.1 Sejarah Singkat RSUP Fatmawati

Berawal dari gagasan Ibu Fatmawati Soekarno yang saat itu sebagai ibu

Negara Republik Indonesia untuk mendirikan Rumah Sakit Tuberkulose bagi anakanak, baik untuk perawatan maupun tindakan rehabilitasinya. Pada pada tanggal 30 Oktober 1953 Ibu Fatmawati menggalang dana sebagai modal pertama pendirian Yayasan Ibu Soekarno untuk pembangunan rumah sakit tersebut.

Melalui Yayasan Ibu Soekarno dan bantuan dari berbagai pihak antara lain

Departemen Kesehatan, Yayasan Dana Bantuan Departemen Sosial Republik

Indonesia, dan lain–lainnya. Pembangunan gedung Rumah Sakit TBC Anak –anak dimulai dengan peletakan batu pertama pada tanggal 2 Oktober 1954 oleh Ibu Fatmawati Soekarno.

Pada tanggal 12 Desember 1958 Yayasan Ibu Soekarno menyerahkan

proses pembangunan rumah sakit kepada Departemen Kesehatan R.I, dengan persetujuan dari Yayasan Dana BantuanDepartemen Sosial R.I. pada

tanggal 9 September 1959. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan R.I,

tanggal 12 April 1961 fungsi rumah sakit berubah menjadi rumah sakit umum. Penyelenggaraan, pembiayaan dan pemeliharaan rumahsakit dilaksanakan oleh dan dengan anggaran Departemen Kesehatan R.I. Keputusan ini mulai berlaku

tanggal 15 April 1961, dan selanjutnya ditetapkan sebagai Hari Jadi Rumah

Sakit. Atas usulan Dr. R. Soehasim selaku Direktur kepada Ibu Fatmawati

Soekarno, maka pada tanggal 23 Mei 1967 Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin

meresmikan perubahan nama RSU Ibu Soekarno menjadi R.S. Fatmawati sekaligus

pemberian nama Jalan R.S. Fatmawati.

4

2.1.2 Visi dan Misi RSUP Fatmawati

Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati memiliki visi yaitu "Menjadi Rumah Sakit denganPelayananMultidisiplinyangHandalbagiMasyarakat".

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati memiliki misi:

1. Memberikan pelayanan,pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien, berkualitas dan berintegrasi

2. Meningkatkan inovasi dan produktivitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya

3. Menyelenggarakan tata kelola klinis dan manajemen yang baik

4. Mengembangkan sarana prasarana sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini

2.1.3 Tujuan RSUP Fatmawati

1. Terwujudnya pelayanan kesehatan prima dan paripurna yang memenuhi kaidahkeselamatan pasien (Patient Safety)

2. Terwujudnya pelayanan rumah sakit yang bermutu tinggi dengan tarif yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

3. Mewujudkan pengembangan berkesinambungan dan akuntabilitas bagi pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian

4. Terwujudnya SDM yang profesional dan berorientasi kepada pelayanan pelanggan.

5. Terwujudnya kesejahteraan yang adil dan merata bagi seluruh sumber daya manusia rumah sakit.

5

2.1.4 Nilai Budaya RSUP Fatmawati

Tata nilai RSUP Fatmawati yang juga merupakan budaya Organisasi RSUP Fatmawati diterapkan dalam rangka mendukung tercapainya visi dan misi RSUP Fatmawati. Peduli, PROfesional, IntegritAs, Komitmen, Teamwork, InovatiF (PROAKTIF).

1. Peduli : Selalu tanggap terhadap kebutuhan pelanggan

2. Profesional : Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi (pengetahuan, keterampilan, sikap dan peka budaya).

3. Integritas : Selalu bertindak konsisten sesuai dengan kebijakan dan kode etik

4. Komitmen : Dalam bekerja pikiran fokus diarahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal

5. Teamwork : Dalam melakukan pekerjaan selalu saling mengerti dan mengdukung satu sama lain

6. Inovatif : Dalam melakukan kegiatan selalu berupaya untuk menciptakanhal yang baru.

6
7
2.1.5 Struktur Organisasi RSUP Fatmawati Gambar 2. 1 Struktur Organisasi RSUP Fatmawati

2.2

Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati

Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati merupakan satuan kerja (satker) satu-satunya di Rumah Sakit yang menjalankan fungsi pengelolaan perbekalan farmasi dengan sistem satu pintu. Instalasi Farmasi berkedudukandi bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Fatmawati. Instalasi Farmasi dipimpinoleh seorang kepala dengan sebutan Kepala Instalasi Farmasi dan satu orang Wakil Kepala Instalasi.

2.2.1 Tugas Pokok Instalasi Farmasi

a. Menjalankan pelayanan kefarmasian di RSUP Fatmawati.

b. Menjalankan pengelolaan perbekalan farmasi dengan kegiatan perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, danpendistribusian perbekalan farmasi di RSUP Fatmawati.

c. Menjalankan integrasi dan sinkronisasi terkait dengan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengelolaan perbekalan farmasi di RSUP Fatmawati.

d. Turut serta menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan kefarmasian di RSUP Fatmawati.

e. Melaksanakan kegiatanpenelitian dan ikut serta dalam uji klinik obat.

f. Turut serta menyelenggarakan pembinaan etika dan pengembangan profesi kefarmasian.

2.2.2 Fungsi Instalasi Farmasi

a. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalampelaksanaan tugas pelayanan kefarmasian dan pengelolaan perbekalan farmasi di RSUP Fatmawati dengan pihak - pihak terkait.

b. Melaksanakan pengawasan mutu pelayanan kefarmasian di RSUP Fatmawati.

c. Turut serta dalam pengembangan pelayanan kefarmasian di RSUP Fatmawati berdasarkan perkembangan kebutuhan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.

d. Menetapkan indikator pencapaian kinerja dan pelaksanaan evaluasi serta tindak lanjut terkait dengan pelayanan dan pengelolaan perbekalan farmasi di RSUP Fatmawati.

8

2.2.3 Visi dan Misi Instalasi Farmasi

Visi Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati adalah “Terdepan, Paripurna, Terpercaya dalam Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian di Indonesia.”

Misi Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati adalah:

a. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada pasien.

b. Mengupayakan pencapaian rasionalisasi penggunaan obat di RSUP Fatmawati.

c. Menjalankan pengelolaan perbekalan farmasi rumah sakit secara efektif dan efisien.

d. Meningkatkan dan mengembangkan pelayanan farmasi terutama bidang orthopedi dan rehabilitasi medik.

2.2.4 Tujuan Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati

a. Menjamin pelayanan farmasi rumah sakit yang profesional dan bertanggung jawab atas semua penggunaan perbekalan farmasi di rumah sakit.

b. Mewujudkan kerasionalan pengobatan yang berorientasi kepada pasien.

c. Mewujudkan farmasi rumah sakit sebagai pusatinformasi obat bagi seluruh masyarakat rumah sakit.

d. Meningkatkan peran instalasi farmasi sebagai bagian integral dari tim pelayanan kesehatan untuk mewujudkan manfaat yang maksimal dari pelayanan farmasi.

e. Ikut menjamin keamanan dan keselamatan kerjaseluruh staf rumah sakit, masyarakat, serta lingkungan.

f. Meningkatkan kemampuan tenaga kefarmasian melalui pendidikan dan pelatihan.

g. Menjamin pelayanan bermutu melalui pemantauan, analisa dan evaluasi pelayanan.

h. Mengadakan penelitian dan peningkatan metode di bidang farmasi.

2.2.5 Nilai - Nilai Instalasi Farmasi

a. Profesional

b. Benar dan aman (safety)

c. Penuh tanggung jawab

9

d. Jujur

e. Ramah dan peduli (care)

2.3 Profil Peserta

2.3.1 Profil

Nama : Adelia Ramadhanti, A.Md.Farm

NIP : 199901122022032004

Pangkat/Gol : Pengatur/ IIC

Jabatan : Terampil - Asisten Apoteker

Unit Kerja : Instalasi Farmasi RSUPFatmawati

2.3.2 Tugas Pokok dan Uraian Tugas Asisten Apoteker

a. Tugas Pokok Asisten Apoteker

Asisten Apoteker mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan pekerjaan kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian, penyiapan pengelolaan perbekalan farmasi, dan penyiapanpelayanan farmasi klinik.

b. Uraian Tugas Asisten Apoteker

 Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber/acuan dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian;

 Mengumpulkan data-data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi;

 Menimbang dan ataumengukur bahan baku dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Non Steril;

 Menyiapkan ruangan, perlatan dan bahan-bahan untuk kegiatan produksi dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Steril;

 Mengemas alat-alat dalam rangka Sterilisasi Sentral;Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka Penerimaan Perbekalan Farmasi;

 Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan Farmasi;

 Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung harga obatnya dalam rangkaDispensing Resep Individual.

10

2.3.3 Sasaran Kinerja Pegawai

Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta diklat mengacu pada kegiatandalam

Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yaitu :

No. Indikator Kinerja Individu

1. Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung harga obatnya

2. Menyiapkan obat dan membuat etiket

3. Konsultasi dengandokter, perawat dantenaga kesehatan lainnya

4. Memberikan informasi obat ke pasien/perawat

5. Menyerahkan obat ke pasien/perawat

6. Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi

7. Menyimpan perbekalan farmasi

Tabel 2. 1 Sasaran Kinerja Pegawai

11

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu

1. Belum Optimalnya Pencatatan Obat pada Kartu Stock di Depo BoiugenvilleRSUP

Fatmawati

Pencatatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memonitor transaksi perbekalan farmasi yang keluar dan masuk di apotek. Adanya pencatatan akan memudahkan petugas untuk melakukan penelusuran bila terjadi adanya mutu sediaan farmasi yang sub standar dan harus ditarik dari peredaran. Pencatatan dapat dilakukan dengan menggunakan bentuk digital maupun manual. Kartu yang umum digunakan untuk melakukan pencatatan adalah Kartu Stok.

Sesuai dengan tupoksi asisten apoteker yang tertuang dalam SKP yaitu menyimpan perbekalan farmasi. Kartu stok digunakan untuk mencatat mutasi perbekalan farmasi (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak atau kedaluwarsa). Tiap lembar kartu stok hanya diperuntukkan mencatat data mutasi 1 (satu) jenis perbekalan farmasi. Data pada kartu stok digunakan untuk menyusun laporan, perencanaan, pengadaan, distribusi dan sebagai pembanding terhadap keadaan fisik perbekalan farmasi dalam tempat penyimpanannya.

a. Data dan Fakta

Dapat dilihat pada Gambar 3.1 bahwa tidak adanya pencatatan penerimaan serta pengeluaran obat dan alkes. Hal ini hampir terjadi di setiap kartu stock yang terdapat di Depo Bougenville. Pencatatan obat hanya dilakukan saat melakukan stock opname farmasi yang diadakan setiap 3 bulan.

12
Gambar 3. 1 Kartu Stock Obat

b. Dampak

Dampak yang dapat timbul jika tidak optimalnya pencatatan obat dalam kartu stock yaitu kita tidak bisa mengetahui dengan pasti jumlah perbekalan farmasi yang tersedia (sisa stok); diterima; keluar; dan jumlah perbekalan farmasi yang hilang/rusak/kedaluwarsa sehingga dapat mengganggu pengendalian persediaan.

c. Keterkaitan dengan Agenda 3

Belum optimalnya pencatatan obat pada kartu stock, menggambarkan bahwa belum optimalnya petugas dalam menerapkan sikap integritas

(Smart ASN), yang dapat diukur dengan tanggung jawab petugas dalam menjaga perbekalan farmasi. Selain itu, petugas juga belum optimal dalam menerapkan sikap professional ( Manajemen ASN ) dalam melaksanakan tugas sebagai Asisten Apoteker.

d. Kondisi yang diharapkan

Petugas farmasi dapat mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran obat di depo bougenville, agar tidak terjadi selisih jumlah saat stock opname dan memudahkan kita dalam menghitung obat saat stock opname.

2. Belum Optimalnya Pemberian Label Identitas Obat pada Sediaan Racikan di Depo Bougenville RSUP Fatmawati

Pemberian label identitas obat meliputi nama obat, kekuatan obat, tanggal pembuatan dan tanggal kadaluarsa pada sediaan obat puyer, merupakan salah satu upaya pelayanan yang diberikan rumah sakit yang berorientasi pada keselamatan pasien. Adanya identitas obat yang jelas akan mengurangi terjadinya kesalahan pemberian obat kepada pasien rawat inap.

a. Data dan Fakta

Pada gambar 3.2 dapat dilihat bahwa obat racikan yang terdapat di Depo Bougenville, masih diberi penamaan secara manual atau ditulis

menggunakan pulpen. Pada obat tersebut hanya diberi informasi mengenai nama pasien, nama obat, dan signa obat. Hal ini disebabkan karena etiket untuk sediaan racikan belum bisa digunakan pada sistem

13

komputer baru RSUP Fatmawati, sehingga hampir sediaan racikan masih menggunakan etiket manual.

b. Dampak

Dampak yang dapat timbul dari tidak adanya label etiket pada sediaan racikan, yaitu racikan tersebut jika di retur ke depo farmasi tidak dapat digunakan lagi karena tidak diketahui tanggal peracikannya serta kadaluwarsa dari racikan tersebut. Dampak yang lainnya adalah pembacaan identitas obat menjadi kurang jelas, karena penulisan menggunakan pulpen yang mengakibatkan mudah terhapus. Dosis sediaan racikan yang tidak tertulis secara jelas juga dapat mengakibatkan kesalahan dalam pemberian obat yang dapat membahayakan pasien.

c. Keterkaitan dengan Agenda 3

Belum optimalnya pemberian label obat pada sediaan racikan, menunjukkan bahwa masih kurangnya pemahaman petugas mengenai IT ( Smart ASN ), dapat dilihat bahwa masih adanya pemberian identitas obat dengan menggunakan cara manual atau dengan pulpen. Selain itu, petugas belum professional ( Manajemen ASN ) dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien.

14
Gambar 3. 2 Label Identitas Obat Racikan

d. Kondisi yang diharapkan

Petugas farmasi dapat menggunakan label sediaan racikan yang memuat identitas obat secara lengkap, meliputi nama obat, kekuatan sediaan, signa obat, nama pasien, serta kadaluwarsa obat racikan. Kondisi tersebut dapat meminimalisir kesalahan petugas saat menyerahkan obat berupa sediaan racikan kepada pasien.

3. Belum Optimalnya Pengelolaan Perbekalan Farmasi pada Trolley Emergency di Ruangan VK (Kamar Bersalin ) Gedung Bougenville

Rumah Sakit harus dapat menyediakan lokasi penyimpanan Obat emergensi untuk kondisi kegawatdaruratan. Tempat penyimpanan harus mudah diakses dan terhindar dari penyalahgunaan dan pencurian. Gedung Bougenville merupakan gedung yang melayani pasien IRI atau Instalasi Rawat Intensif, yang memiliki Ruang VK ( Kamar Bersalin ) khusus untuk menangani pasien dengan kegawatdaruratan yang tinggi. Perbekalan farmasi pada trolley emergency yang sering terpakai biasanya berupa alat – alat bantu nafas seperti nasal kanul dan elektroda atau blue sensor, sedangkan untuk injeksi yang sering terpakai berupa atropine sulfate. Pengelolaan Obat emergensi harus menjamin:

1. Jumlah dan jenis Obat sesuai dengan daftar Obat emergensi yang telah ditetapkan.

2. Tidak boleh bercampur dengan persediaan Obat untuk kebutuhan lain.

3. Bila dipakai untuk keperluan emergensi harus segera diganti.

4. Dicek secara berkala apakah ada yang kadaluwarsa.

5. Dilarang untuk dipinjam untuk kebutuhan lain.

a. Data dan Fakta

Saat dilakukan penelusuran, ditemukan nya bahwa trolley emergency di ruangan VK Bougenville tidak terkunci serta obat dan alkes nya ada yang kosong atau tidak sesuai dengan daftar obat trolley.

15

b. Dampak

Trolley emergency terdapat obat yang bersifat life saving, dimana jika pengelolaan nya tidak diperhatikan dengan baik maka dapat menghambat penanganan pasien emergency, karna tidak lengkapnya ketersediaan perbekalan farmasi yang terdapat pada trolley emergency. Selain itu, pelaporan pemakaian trolley emergency yang tidak tercatat dengan baik dan respon dari petugas farmasi lambat dalam melakukan pergantian pemakaian dapat mengakibatkan obat yang terpakai oleh pasien tersebut tidak dapat dimasukkan ke dalam tagihan/billing pasien, karena pasien mungkin sudah terlanjur pindah ruangan atau diperbolehkan pulang, sehingga berpengaruh terhadap jumlah perbekalan farmasi.

c. Keterkaitan dengan Agenda 3

Belum optimalnya ketersediaan obat trolley emergency, menggambarkan bahwa masih kurangnya sikap tanggung jawab (integritas, Smart ASN) dalam menjaga ketersediaan obat trolley emergency.

d. Kondisi yang diharapkan

Petugas ruangan dan petugas farmasi dapat saling bekerja sama serta komunikatif dalam pengelolaan trolley emergency, sehingga tidak ada lagi kekosongan perbekalan farmasi pada trolley dan lambatnya pergantian perbekalan farmasi pada trolley.

16
Gambar 3. 3 Trolley Emergency VK Bougenville

3.2 Penetapan Core Isu

Setelah pendeskripsian isu-isu yang ditemukan pada Depo Farmasi Bougenville pada bagian sebelumnya, maka diperlukan analisis isu- isu tersebut. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk menetapkan kriteria kualitas isu. Penetapan kriteria isu dilakukan dengan analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan ). Penetapan kriteria kualitas isu melalui analisis APKL, yaitu :

 Aktual ( A ) : Benar – benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.

 Problematik ( P ) : Isu yang memiliki masalah kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.

 Kekhalayakan ( K ) : Isuyang menyangkut hajat hidup orang banyak.

 Kelayakan ( L ) : Isuyang masuk akal dan realistis serta relevanuntuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

17
Bobot Keterangan 5 Sangat Aktual 4 Aktual 3 Cukup Aktual 2 Kurang Aktual 1 Tidak Aktual
No Isu Aktual A P K L Total Nilai Ranking 1. Belum Optimalnya Pencatatan Obat pada Kartu Stock di Depo Boiugenville 4 3 3 4 14 3 2.
Optimalnya
Label
pada 3 4 5 3 15 2
Tabel 3. 1 Bobot Penilaian Metode APKL Tabel 3. 2 Analisis Isu dengan Metode APKL
Belum
Pemberian
Identitas Obat

Sediaan Racikan di Depo

Bougenville

3. Belum Optimalnya

Pengelolaan Perbekalan

Farmasi pada Trolley

Emergency di Ruangan VK

Bougenville

4 4 5 4 17 1

Berdasarkan analisa APKL yang telat disepakati oleh mentor, kepala ruangan, dan anggota farmasi depo bougenville, maka diputuskan masalah dengan nilai yang paling tinggi yaitu Belum Optimalnya Pengelolaan Perbekalan Farmasi pada Trolley

Emergency di Ruangan VK Bougenville.

3.3

Pendekatan fishbone diagram berupaya memahami persoalan dengan

memetakan isu berdasarkan cabang – cabang terkait, yang lebih menekankan pada hubungan sebab akibat, sehingga seringkali disebut

Cause and Effect Diagram. Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari suatu efek atau masalah yang akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup Man, Material, Methode, Machine, Measurement, Milieu. Berikut analisis penyebab isu dengan metode fishbone :

Kurangnya

inisiatif dari

petugas farmasi

dalam melakukan

pengelolaan

trolley emergency

Tidak ada PJ

Trolley

Emergency untuk

ruangan VK

Belum patuhnya

penerapan SOP

mengenai

Pengelolaan

Trolley

Emergency

Belum Optimalnya

Pengelolaan

Perbekalan Farmasi

pada Trolley

Belum

tersedianya form

berita acara

pemakaian

trolley

Emergency di Ruanga VK

Bougenville

18
Penyebab Isu Tabel 3. 3 Penyebab Isudengan Metode Fishbone Man
Metode Man

Material

3.4

Setelah dilakukan penetapan isu dan menganalisis penyebab isu, maka dapat ditentukan suatu gagasan kreatif yang diharapkan dapan

memecahkan isu tersebut. Gagasan kreatif dari isu tersebut, adalah

Optimalisasi Pengelolaan Perbekalan Farmasi pada Trolley

Emergency di Ruangan VK ( Kamar Bersalin ) Gedung Bougenville

RSUP Fatmawati dengan Pembuatan Berita Acara Pemakaian

Trolley dan Sosialisasi Penerapan SOP Pengelolaan Trolley

Emergency.

3.5

Tabel

No Kegiatan Para Pihak

1. Melakukan konsultasi dengan mentor

- Mentor

- Kepala Ruangan Depo

Bougenville

2. Melakukan koordinasi dengan pihak –pihak yang terlibat dalam kegiatan.

3. Membuat form berita acara pemakaian

trolley emergency

4. Melakukan sosialisasi mengenai form

berita acara pemakaian trolley

- Kepala Ruangan VK Bougenville

- Perawat VK Bougenville

- Petugas Farmasi

- Mentor

- Kepala ruangan depo bougenville

- Mentor

19
Gagasan Pemecahan Isu Tahapan Kegiatan 3. 4 Tahapan Kegiatan

emergency dan penerapan SOP

pengelolaan trolley emergency

5. Evaluasi kepatuhan pengelolaan

perbekalan farmasi di trolley emergency

dengan penerapan SOP pengelolaan

trolley emergency.

- Kepala ruangan serta perawat vk

bougenville

- Kepala ruangan depo bougenville

serta petugas farmasi

- Mentor

- Kepala ruangan serta perawat vk

bougenville

- Kepala ruangan depo bougenville

serta petugas farmasi

20

Unit Kerja : Instalasi Farmasi RSUPFatmawati

Identifikasi Isu : 1. Belum Optimalnya Pencatatan Obat padaKartu Stock di Depo Boiugenville

2. Belum Optimalnya Pemberian Label Identitas Obat pada Sediaan Racikan di Depo Bougenville

3. Belum Optimalnya Pengelolaan Perbekalan Farmasi pada Trolley Emergency di RuanganVK

Bougenville

Isu yang diangkat : Belum Optimalnya Pengelolaan Perbekalan Farmasi pada Trolley Emergency di Ruangan VK Bougenville

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pengelolaan Perbekalan Farmasi pada Trolley Emergency di Ruangan VK

( Kamar Bersalin ) Gedung Bougenville RSUP Fatmawati dengan Pembuatan Berita Acara

Pemakaian Trolley dan Sosialisasi Penerapa SOP Pengelolaan Trolley Emergency.

No Kegiatan Tahapan Output / Hasil Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

Kontribusi terhadap Visi

Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

konsultasi dengan mentor

- Membuat janji

dengan mentor untuk

bertemu

Penulis dapat

membuat janji

bertemu

dengan mentor.

Harmonis : menanyakan

kesediaan mentor

untuk bertemu dengan

menggunakan

Kegiatan ini sejalan

dengan misi RSUP

Fatmawati, yaitu

memberikan

pelayanan, pendidikan

dan penelitian yang

Kegiatan ini

mendukung

nilai – nilai

organisasi

RSUP

Fatmawati,

21
3.6 Matrix Rancangan Kegiatan Tabel 3. 5 Matrix Rancangan Kegiatan 1. Melakukan

Melakukan

konsultasi dengan

mentor mengenai

kegiatan yang

akan dilakukan

bahasa yang

baik dan sopan.

 Akuntabel : datang tepat

waktu sesuai

dengan jam yang

sudah disepakati

oleh mentor.

berfokus pada

pasien,berkualitas dan berintegrasi.

yaitu professional.

Penulis

menerima saran

dari mentor

mengenai

 Berorientasi

Pelayanan : mengucapkan

salam dan sapa

saat bertemu

dengan mentor.

 Harmonis : selama melakukan

diskusi saya

menggunakan

bahasa yang

22

koordinasi dengan

pihak-pihak

yang akan

terlibat

kegiatan yang

akan dilakukan.

sopan tanpa

melihat

perbedaan

SARA.

 Kompeten : saya berdiskusi

dan bertukar

pikiran dengan

mentor, guna

meningkatkan

kompetensi dalam

diri saya mengenai

isu yang akan

diselesaikan.

- Membuat janji

bertemu

dengan Kepala

Ruangan VK

Bougenville & Kepala Depo

Bougenville

Penulis

menyepakati

waktu dan tempat untuk

bertemu.

 Harmonis : saya

menggunakan

bahasa yang

baik dan sopan

saat menanyakan

kesediaan atasan

Kegiatan ini sejalan

dengan misi RSUP

Fatmawati, yaitu

menyelenggarakan

tata kelola klinis dan

manajemen yang baik.

Kegiatan ini mendukung

nilai – nilai organisasi RSUP

Fatmawati,

23
2. Melakukan

dalam

kegiatan.

- Menyampaikan

maksud dan

tujuan dari

kegiatan yang

akan di

laksanakan.

untuk membuat

janji bertemu.

 Kolaboratif :

melibatkan pihak –

pihak terkait untuk

mengoptimalka

n sumber daya

yang mendukung

tercapainya

pelaksanaan

kegiatan

aktualisasi.

yaitu

teamwork.

Kepala Ruangan

VK & Kepala

Depo

Bougenville

mengetahui

maksud dan

tujuan dari

kegiatan.

 Berorientasi

Pelayanan :

mengucapkan

sapa dan salam

saat pertama

kali bertemu

dengan atasan.

 Adaptif :

menyampaikan

24

3. Membuat form berita acara

pemakaian trolley emergency

- Berkonsultasi dengan mentor dan kepala ruangan depo

bougenville

Penulis

mendapatkan contoh

rancangan form berita acara.

tujuan dari

kegiatan yang

akan dilakukan, bahwa akan

dibuat inovasi

untuk

memperbaiki

tata kelola yang

baik.

- Adaptif :

menyampaikan

gagasan atau

ide yang sudah

saya miliki dalam

pembuatan form berita acara

pemakaian trolley

emergency.

Kegiatan ini sejalan

dengan misi RSUP

Fatmawati, yaitu

membangun sarana

dan prasarana yang

sesuai perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini.

Kegiatan ini

mendukung

nilai – nilai

organisasi RSUP

Fatmawati, yaitu inovatif.

- Harmonis :

berkonsultasi

dengan

25

menggunakan

bahasa yang

baik dan sopan

serta menerima

setiap gagasan

yang disampaikan

oleh mentor serta

kepala ruangan

depo bougenville.

- Berorientasi

Pelayanan :

menerima setiap

pendapat yang

disampaikan guna

terpenuhi nya

kebutuhan

pasien dalam

menggunakan

obat-obatan

trolley emergency.

26

- Membuat format berita

acara melalui

Ms.Word

Penulis

menyalin hasil

rancangan yang

sudah

dikonsultasikan

kedalam

Ms.Word.

 Berorientasi

Pelayanan : menindaklanjuti

setiap kritik dan

saran yang

disampaikan saat

konsultasi dan

melakukan

perbaikan pada

rancangan form

berita acara.

 Kompeten :

menyalin hasil

rancangan dengan

terus belajar dan meningkatkan

kompetensi mengenai

pembuatan form

27

- Finalisasi

format berita

acara dengan

meminta

persetujuan

mentor dan

kepala

ruangan depo

bougenville

Penulis

mendapat

persetujuan

dari mentor dan

kepala ruangan depo

bougenville.

berita acara yang

baik dan sesuai

dengan SOP.

- Kolaboratif :

membangun

komunikasi

yang efektif

dalam meminta

persetujuan

mengenai form

berita acara

kepada mentor

dan kepala

bougenville .

- Akuntabel :

dapat

mempertanggu

ng jawabkan

hasil finalisasi

rancangan form

berita acara.

28

- Mencetak

berita acara

pemakaian trolley

emergency

Penulis dapat

menghasilkan

form

acara

berita

pemakaian

trolley.

 Adaptif :

mencetak form

berita acara

menggunakan

printer sesuai

dengan

perkembangan

teknologi agar

didapatkanhasil

cetak yang sesuai

standar.

Akuntabel :

mencetak form

berita acara sesuai

dengan yang

diperlukan agar

tidak terbuang

dan lebih efisien

dalam

menggunakan

kertas.

29

sosialisasi

mengenai

form berita acara pemakaian

trolley emergency dan penerapan

SOP trolley

emergency

- Mengundang

rekan – rekan

perawat VK

Bougenville

untuk hadir

dalam

sosialisasi.

Perawat VK

Bougenville

hadir dalam

sosialisasi

 Kolaboratif : melibatkan

mentor ketika

akan mengundang

rekan-rekan

perawat untuk

sosialisasi.

 Harmonis :

menyampaikan

undangan

sosialisasi dengan

menggunakan

bahasa yang

baik dan sopan.

 Berorientasi

Pelayanan :

mengundang

rekan – rekan

perawat agar

tersampaikan

nya informasi

Kegiatan ini sejalan

dengan misi RSUP

Fatmawati, yaitu

meningkatkan inovasi

dan produktifitas

kinerja berbasis

kendali mutu kendali

biaya.

Kegiatan ini

mendukung

nilai – nilai organisasi

RSUP

Fatmawati, yaitu profesional

dan

teamwork .

30
4. Melakukan

- Menyiapkan sarana, prasarana, serta materi

yang akan

disampaikan

dalam sosialisasi.

- Melakukan

sosialisasi

dengan rekan – rekat

perawat

Tersedianya sarana, prasarana serta materi

sosialisasi.

yang aktual dan akurat.

 Akuntabel : menggunakan

sarana dan prasarana

secara hemat

dan efektif

dalam melakukan

sosialisasi.

Tersampaikan

nya materi sosialisasi.

 Harmonis : menyampaikan

sosialisasi dengan

menggunakan

bahasa yang

sopan tanpa

memandang

kedudukan

serta jabatan.

 Kolaboratif :

mengajak rekan –

31

rekan perawat

untuk bersinergi

bersama dalam

penerapan SOP

pengelolaan

trolley agar

tercapainya tata

kelola trolley

emergency yang

baik

(berorientasi

pelayanan )

 Loyal : selama

sosialisasi

menghindari

ucapan/perkata

an yang dapat

mencoreng

nama baik

instansi.

32

5. Evaluasi

pemakaian

form berita

acara

pemakaian

trolley emergency

serta

penerapan

SOP

- Pemantauan

penggunaan

berita acara

pemakaian

trolley emergency

serta dalam

penerapan

SOP

Pengelolaan

Trolley

Emergency.

Form berita

acara yang

telah

digunakan.

 Adaptif : perawat

mampu

melakukan

adaptasi

terhadap

peraturan baru

mengenai

pengelolaan

trolley emergency.

 Harmonis :

membantu

rekan perawat

yang masih belum

paham pengisian

form berita acara.

Kegiatan ini sejalan

dengan visi RSUP

Fatmawati, yaitu

menjadi rumah sakit

dengan pelayanan

multidisiplin yang

handal bagi

masyarakat.

Kegiatan ini mendukung

nilai – nilai

organisasi

RSUP

Fatmawati, yaitu komitmen.

- Memantau

kendala yang

terjadi selama

pengelolaan

trolley

emergency.

Perawat

menyampaikan

kendala selama

pemakaian form

berita acara

 Kolaboratif :

menerima

segala saran

dan pendapat

mengenai kendala

yang ada selama

33

- Melaporkan

hasil evaluasi

kepada mentor dan pihak terkait.

Jumlah form

berita acara yang digunakan.

penggunaan form

berita acara.

 Kompeten :

meningkatkan

kompetensi diri

dalam mencari

solusi mengenai

kendala yang

terjadi.

Akuntabel :

menyampaikan

hasil evaluasi

dengan penuh

tanggung jawab

sesuai dengan

data yang

didapatkan.

 Berorientasi

Pelayanan : terus

34

melakukan

perbaikan tiada

henti dalam

meningkatkan

pelayanan kepada

pasien.

35

3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan

1. Melakukan konsultasi dengan mentor

2. Melakukan koordinasi dengan pihak –pihak yang terlibat dalam kegiatan.

3. Membuat form berita acara pemakaian trolley

4. Melakukan sosialisasi mengenai form berita acara pemakaian trolley emergency dan penerapan SOP pengelolaan trolley emergency

5. Evaluasi kepatuhan pengawasan perbekalan farmasi di trolley emergency dengan penerapan SOP pengelolaan trolley emergency.

Agustus September II III IV I II

36
Tabel 3. 6 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar PNS

KEGIATAN 1 : MelakukanKonsultasi dengan Mentor

Waktu

Pelaksanaan

Tahapan Kegiatan

8 – 12 Agustus 2022

a. Membuat janji dengan mentor untuk bertemu

b. Melakukan konsultasi dengan mentor

mengenai kegiatan yang akan dilakukan

Output Kegiatan

Keterkaitan dengan Nilai –Nilai Dasar BerAKHLAK

a. Tahapan Kegiatan 1

a. Konsultasi mentor

b. Saran dari mentor

a. Membuat janji denga mentor untuk bertemu

 Harmonis

Menanyakan kesediaan mentor untuk bertemu dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan.

 Akuntabel Datang tepat waktu sesuai dengan jam yang sudah disepakati oleh mentor.

 Berorientasi Pelayanan Mengucapkan salam dan sapa saat bertemu dengan mentor.

b. Bukti Kegiatan

37
Gambar 4. 1 Chat Membuat Janji

c. Tahapan Kegiatan 2

a. Melakukan konsultasi dengan mentor

mengenai kegiatan yang akan dilakukan

 Harmonis

Selama melakukan diskusi saya menggunakan

bahasa yang sopan tanpa melihat perbedaan SARA.

 Kompeten

Saya berdiskusi dan bertukar pikiran dengan mentor, guna meningkatkan kompetensi dalamdiri saya mengenai isu yang akan diselesaikan.

Kontribusi Terhadap Tusi / Tujuan Organisasi

Kegiatan ini sejalan dengan misi RSUP Fatmawati, yaitu memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien,berkualitas dan berintegrasi.

38
b. Bukti Kegiatan Gambar 4. 3 Hasil Konsultasi dengan Mentor Gambar 4. 2 Konsultasi dengan Mentor

Penguatan Nilai Organisasi Kegiatan ini mendukungnilai – nilai organisasi

RSUP Fatmawati, yaitu professional.

Kaitan dengan Manajemen

ASN dan SMART ASN

Sebagai seorang ASN, kita harus professional.

Salah satu wujudnya adalah membuat janji

dengan mentor dandatang tepat waktu saat berkonsultasi.

Wujud Smart ASNdalampelaksanaan kegiatan ini adalah, konsultasi dengan mentor dilakukan secara tatap muka.

Manfaat / Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan iniadalah dapat menerima

saran dari mentor yang bermanfaat untuk melaksanakan tahapan kegiatan selanjutnya.

Analisa Dampak Apabila tidak menerapkan nilai – nilai berakhlak

Dampak yang terjadi jika tidak melakukan

konsultasi dengan mentor, kegiatan menjadi kurang terarah.

Apabila menerapkan nilai – nilai berakhlak

komunikasi denganmentor berjalan lancar dan kita mendapatkan saran untuk melaksanakan kegiatan.

Hambatan Tidak ada hambatandalam kegiatan ini, karena mentor meluangkan waktu nya untuk berkonsultasi.

Solusi Konsultasi dilakukan dalam waktu yang lebih lama

KEGIATAN 2 : Melakukankoordinasi dengan pihak yang terlibat

Waktu Pelaksanaan 8 – 12 Agustus 2022

Tahapan Kegiatan a. Membuat janji bertemu dengan Kepala Ruangan VK Bougenville & KepalaDepo Bougenville.

b. Menyampaikan maksuddan tujuan dari kegiatan yang akan di laksanakan.

Output Kegiatan a. Diskusi dengan KepalaRuangan VK Bougenville & Kepala Depo Bougenville.

39

Keterkaitan dengan Nilai –Nilai Dasar BerAKHLAK

a. Tahapan Kegiatan 1

b. Kepala Ruangan VK & Kepala Depo Bougenville mengetahui maksud dantujuan dari kegiatan.

a. Membuat janji bertemu dengan Kepala Ruangan VK Bougenville & KepalaDepo Bougenville.

 Harmonis

Saya menggunakan bahasa yang baik dan sopan saat menanyakankesediaan atasan untuk membuat janji bertemu.

 Kolaboratif

Melibatkan pihak – pihak terkait untuk

mengoptimalkan sumber daya yang mendukung tercapainya pelaksanaan kegiatan aktualisasi.

b. Bukti Kegiatan

Gambar 4. 4 Chat Membuat Janji

c. Tahapan Kegiatan 2 a. Menyampaikan maksuddan tujuan dari kegiatan yang akan di laksanakan.

 Berorientasi Pelayanan

Mengucapkan sapa dan salam saat pertama

kali bertemu dengan atasan.

 Adaptif

40

Kontribusi Terhadap Tusi / Tujuan Organisasi

Menyampaikan tujuan dari kegiatan yang akan dilakukan, bahwa akan dibuat inovasi untuk memperbaiki tata kelola yang baik.

b. Bukti Kegiatan

Kegiatan ini sejalan dengan misi RSUP Fatmawati, yaitu menyelenggarakan tata kelola klinis dan manajemen yang baik.

Penguatan Nilai Organisasi Kegiatan ini mendukungnilai – nilai organisasi RSUP Fatmawati, yaitu teamwork.

Kaitan dengan Manajemen

ASN dan SMART ASN

Sebagai seorang ASN, kita harus professional serta mampu berkolaboratif dengan unit kerja lainnya.

Manfaat / Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan iniadalah rekan-rekan yang terlibat mengetahui maksud dan tujuan dari kegiatan, sehingga memudahkan dalam

melaksanakan kegiatan selanjutnya

Analisa Dampak

Apabila tidak menerapkan nilai – nilai berakhlak

Dampak yang terjadi jika tidak melakukan

koordinasi dengan pihaklain adalah, kegiatanyang akan dilaksanakantidak diketahui maksud dan tujuan nya.

Apabila menerapkan nilai – nilai berakhlak komunikasi denganpihak lain berjalan lancar, dan dapat saling bekerja sama.

41
Gambar 4. 5 Bertemu Kepala Ruangan VK Bougenville

Hambatan Tidak ada hambatandalam kegiatan ini, karena rekan – rekan yang terlibat dapat meluangkan waktunya untuk bertemu.

Solusi Diskusi dilakukan dalam waktu yang lebih lama

KEGIATAN 3 : Membuat form berita acara pemakaian trolley emergency

Waktu

Pelaksanaan 15 – 26 Agustus 2022

Tahapan Kegiatan

a. Berkonsultasi dengan mentor dankepala ruangan depo bougenville

b. Membuat format berita acara melalui Ms.Word

c. Finalisasi format berita acara dengan meminta persetujuan mentor dan kepalaruangan depo bougenville

d. Mencetak berita acara pemakaian trolley emergency

Output Kegiatan

a. Penulis mendapatkan contoh rancangan form berita acara.

b. Penulis menyalin hasil rancangan yang sudah dikonsultasikan kedalam Ms.Word.

c. Penulis mendapat persetujuan dari mentor dan kepala ruangan depo bougenville.

d. Penulis dapat menghasilkan form berita acara pemakaian trolley.

Keterkaitan

dengan Nilai –

Nilai Dasar

BerAKHLAK

a. Tahapan Kegiatan 1

a. Berkonsultasi dengan mentor dankepala ruangan depo bougenville

 Adaptif

Menyampaikan gagasan atau ide yang sudahsaya miliki

dalam pembuatan form berita acara pemakaian trolley emergency.

 Harmonis

Berkonsultasi dengan menggunakan bahasa yang baik

dan sopan serta menerima setiap gagasan yang

disampaikan oleh mentor serta kepala ruangandepo bougenville.

42

 Berorientasi Pelayanan

Menerima setiap pendapat yang disampaikan guna terpenuhi nya kebutuhan pasien dalam menggunakan obat-obatan trolley emergency.

43
b. Bukti Kegiatan Gambar 4. 6 Konsultasi dengan Mentor b. Tahapan Kegiatan 2 b. Membuat format berita acara melalui Ms.Word Berorientasi Pelayanan

c. Tahapan Kegiatan 3

Menindaklanjuti setiap kritik dan saran yang disampaikan saat konsultasi dan melakukanperbaikan pada rancangan form berita acara.

 Kompeten

Menyalin hasil rancangan dengan terus belajar dan meningkatkan kompetensi mengenai pembuatan form berita acara yang baik dan sesuai dengan SOP.

b. Bukti Kegiatan

Gambar4. 7 Format Berita Acara

c. Finalisasi format berita acara dengan meminta persetujuan mentor dan kepalaruangan depo bougenville

 Kolaboratif

Membangun komunikasi yang efektif dalam meminta persetujuan mengenai form berita acara kepadamentor dan kepala bougenville .

 Akuntabel

Dapat mempertanggung jawabkan hasil finalisasi rancangan form berita acara.

44

d. Tahapan Kegiatan 4

d. Mencetak berita acara pemakaian trolley emergency

 Adaptif

Mencetak form berita acara menggunakan printer sesuai dengan perkembangan teknologi agar didapatkan hasil cetak yang sesuai standar.

 Akuntabel

Mencetak form berita acara sesuai dengan yang diperlukan agar tidak terbuang dan lebih efisien dalammenggunakan kertas.

45
b. Bukti Kegiatan

Kontribusi

Terhadap Tusi / Tujuan Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

Kaitan dengan

Manajemen ASN dan SMART ASN

Manfaat / Hasil

Capaian

Kegiatan ini sejalan dengan misi RSUP Fatmawati, yaitu membangun sarana dan prasarana yang sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini.

Kegiatan ini mendukungnilai – nilai organisasi RSUP

Fatmawati, yaitu inovatif.

Sebagai seorang ASN, kita harus membuat sebuah inovasi untuk memajukan sistemkerja.

Wujud Smart ASNdalamkegiatan ini yaitu

Hasil capaian dari kegiatan ini adalah terbuatnyaform berita acara pemakaian trolley emergensi

Analisa Dampak Apabila tidak menerapkan nilai – nilai berakhlak Dampak yang

terjadi adalah

Apabila menerapkan nilai – nilai berakhlak komunikasi dengan pihak lain berjalan lancar, dan dapat saling bekerja sama.

Hambatan Mencari format berita acara yang sesuai dengankebutuhan

Solusi

46

KEGIATAN 4 : Melakukansosialisasi mengenai form berita acara pemakaian trolley emergency dan penerapan SOP trolley emergency

Waktu Pelaksanaan 29 Agustus – 2 September 2022

Tahapan Kegiatan

a. Mengundang rekan – rekan perawat VK Bougenville untuk hadir dalam sosialisasi.

b. Menyiapkan sarana, prasarana, serta materi yang akan disampaikan dalamsosialisasi.

c. Melakukan sosialisasi dengan rekan – rekat perawat

Output Kegiatan

a. Perawat VK Bougenville hadir dalam sosialisasi

b. Tersedianya sarana, prasarana serta materi sosialisasi.

c. Tersampaikan nya materi sosialisasi.

Keterkaitan dengan

Nilai – Nilai Dasar

BerAKHLAK

a. Tahapan Kegiatan 1

a. Mengundang rekan – rekan perawat VK Bougenville untuk hadir dalam sosialisasi.

 Kolaboratif

Melibatkan mentor ketika akan mengundang rekan-rekan perawat untuk sosialisasi.

 Harmonis

Menyampaikan undangan sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan.

 Berorientasi Pelayanan

Mengundang rekan – rekan perawat agar tersampaikan nya informasi yang aktual dan akurat.

47

 Akuntabel

Menggunakan sarana dan prasarana secara hemat dan efektif dalam melakukan sosialisasi.

48
b. Tahapan Kegiatan 2 b. Menyiapkan sarana, prasarana, serta materi yang akan disampaikan dalamsosialisasi.
49
c. Tahapan Kegiatan 3 c. Melakukan sosialisasi dengan rekan – rekat perawat dan petugas farmasi

Kontribusi Terhadap

Tusi / Tujuan

Organisasi

Penguatan Nilai

Organisasi

Kaitan dengan

Manajemen ASN

dan SMART ASN

 Harmonis

Menyampaikan sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang sopan tanpa memandang kedudukan serta jabatan.

 Kolaboratif

Mengajak rekan – rekanperawat untuk bersinergi bersama dalam penerapan SOP pengelolaan trolley agar tercapainya tata kelola trolley emergency yang baik (berorientasi pelayanan )

 Loyal

Selama sosialisasi menghindari ucapan/perkataan yang dapat mencoreng nama baik instansi.

Manfaat / Hasil

Capaian

Kegiatan ini sejalan dengan misi RSUP Fatmawati, yaitu meningkatkan inovasi dan produktifitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya.

Kegiatan ini mendukungnilai – nilai organisasi RSUP Fatmawati, yaitu professional dan teamwork.

Seorang ASN harus memiliki tanggung jawab dalam melaksakan tugasnya yang merupakan bentuk nilai dasar seorag ASN.

Wujud Smart ASNdalamkegiatan ini yaitu, adanya networking dengan unit kerja lainuntuk melaksanakan suatukegiatan.

Hasil capaian dari kegiatan ini adalah tersosialisasi nya SOP pengelolaan trolley emergensi dan penulisan formberita acara pemakaian trolley emergensi.

50

Analisa Dampak Apabila tidak menerapkan nilai – nilai berakhlak Dampak yang

terjadi adalah tidak terinfonya unit lain mengenai SOP

pengelolaan trolley emergensi.

Apabila menerapkan nilai – nilai berakhlak unit kerja lain terinfo

dan dapat menerapkan SOP pengelolaan trolley emergensi.

Hambatan Tidak banyak perawat VK Bougenville yang hadir dalam

sosialisasi, dikarenakan sebagian perawat sedangtugas

perbantuan ke gedung lain.

Solusi Lebih banyak yang hadir dalam sosialisasi

KEGIATAN 5 : Evaluasi pemakaian form berita acara pemakaian trolley emergency serta penerapan SOP

Waktu Pelaksanaan 8 – 12 Agustus 2022

Tahapan Kegiatan

a. Pemantauan penggunaan berita acara

pemakaian trolley emergency serta dalam

penerapan SOP Pengelolaan Trolley

Emergency.

b. Memantau kendala yangterjadi selama

pengelolaan trolley emergency.

c. Melaporkan hasil evaluasi kepada mentor dan pihak terkait.

Output Kegiatan

a. Form berita acara yang telah digunakan.

b. Perawat menyampaikan kendala selama

pemakaian form berita acara

c. Jumlah form berita acara yang digunakan.

Keterkaitan dengan Nilai –

Nilai Dasar BerAKHLAK

b. Tahapan Kegiatan 1

a. Pemantauan penggunaan berita acara

pemakaian trolley emergency serta dalam

penerapan SOP Pengelolaan Trolley

Emergency.

Adaptif

51

Perawat mampu melakukan adaptasi

terhadap peraturan baru mengenai pengelolaan trolley emergency.

 Harmonis

Membantu rekan perawat yang masihbelum paham pengisian form berita acara.

pengelolaan trolley

 Kolaboratif

Menerima segala saran dan pendapat

mengenai kendala yang ada selama penggunaan form berita acara.

 Kompeten

Meningkatkan kompetensi diri dalam mencari solusi mengenai kendalayang terjadi.

52
b. Tahapan Kegiatan 2 b. Memantau kendala yangterjadi selama emergency.

c. Tahapan Kegiatan 3

c. Melaporkan hasil evaluasi kepada mentor dan pihak terkait.

 Akuntabel

Menyampaikan hasil evaluasi dengan penuh

tanggung jawab sesuai dengan data yang didapatkan.

 Berorientasi Pelayanan

Terus melakukan perbaikan tiada henti dalam meningkatkan pelayanan kepada pasien.

Kontribusi Terhadap Tusi /

Tujuan Organisasi

Kegiatan ini sejalan dengan visi RSUP

Fatmawati, yaitu menjadi rumah sakit dengan pelayanan multidisiplin yang handal bagi masyarakat.

Penguatan Nilai Organisasi Kegiatan ini mendukungnilai – nilai organisasi RSUP Fatmawati, yaitu komitmen.

Kaitan dengan Manajemen

ASN dan SMART ASN

Seorang ASN harus memiliki tanggung jawab

dalam melaksakan tugasnya yang merupakan bentuk nilai dasar seorag ASN.

Manfaat / Hasil Capaian Hasil capaian dari kegiatan ini adalah terbuatnya

form berita acara pemakaian trolley emergensi

Analisa Dampak

Apabila tidak menerapkan nilai – nilai berakhlak

Dampak yang terjadi jika tidak melakukan

koordinasi dengan pihaklain adalah, kegiatan yang akan dilaksanakantidak diketahui maksud dan tujuan nya.

Apabila menerapkan nilai – nilai berakhlak

komunikasi denganpihak lain berjalan lancar, dan dapat saling bekerja sama.

Hambatan Tidak ada hambatan

Solusi Tidak ada solusi karena tidak ada hambatan

53

4.2

Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar PNS

Kondisi Core Isu

Sebelum Aktualisasi

Sebelum dilakukan kegiatan aktualisasi, pergantian perbekalan farmasi yang

digunakan dalam trolley emergensi tidak

menggunakan berita acara, sehingga seringkali pencatatan penggunaan trolley emergensi tidak diketahui .

Setelah Aktualisasi

Setelah aktualisasi, setiap pemakaian perbekalan farmasi di dalam trolley

emergensi harus dicatat dalam berita acara dan diserahkan kepada petugas farmasi supaya di lakukan pergantian secepat mungkin.

1. Melakukan konsultasi dengan mentor

2. Melakukan koordinasi dengan pihak –pihak yang terlibat dalam kegiatan.

3. Membuat form berita acara pemakaian trolley

4. Melakukan sosialisasi mengenai form berita acara pemakaian trolley emergency dan penerapan SOP pengelolaan trolley emergency

5. Evaluasi kepatuhan pengawasan perbekalan farmasi di trolley emergency dengan penerapan SOP pengelolaan trolley emergency.

Agustus September II III IV I II

a. Individu Peserta Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peserta dalam bekerja, yang diharapkan dapat berguna bagi unit kerja.

54
No Kegiatan
4.3 Jadwal Realisasi Rancangan Aktualisasi 4.4 Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi

b. Instansi

Dengan adanya berita acara pemakaian trolley emergensi, diharapkan setiap penggunaan perbekalan farmasi di dalam trolley dapat terkontrol denganbaik

sehingga tidak ada lagi perbek

4.5 Rencana Tindak Lanjut

No Kegiatan Output Durasi dan Waktu Para pihak yang terlibat

1. Membuat formulir supervise trolley emergenci

Formulir supervise 6 bulan setelah kegiatan klasikal

a. Apoteker

b. TTK

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

PelaksanaanaktualisasidilaksanakandenganmengambilisuBelumOptimalnya

Pengelolaan Perbekalan Farmasi pada Trolley Emergency di Ruangan VK

Bougenville. Adapun gagasan pemecahan isu tersebut adalah Optimalisasi

Pengelolaan Perbekalan Farmasi pada Trolley Emergency di Ruangan VK ( Kamar Bersalin ) Gedung Bougenville RSUP Fatmawati dengan Pembuatan Berita Acara

Pemakaian Trolley dan Sosialisasi Penerapan SOP Pengelolaan Trolley Emergency.

Terdapat 5 kegiatan yang dilakukan selama 5 minggu dalam mengaktualisasikangagasanpemecahanisuyangsudahditetapkan. Darikegiatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa adanya berita acara pemakaian trolley

emergensimemudahkanpetugasfarmasidalammelakukanpencatatanpemakaian perbekalan farmasi di dalam trolley emergensi.

5.2 Saran

Diharapkan penggunaan form berita acara pemakaian trolley emergensi dapat dipakai secara konsisten.

56

DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved from https://rsupfatmawati.id/.

Badan Kepegawaian Negara. (2022). Panduan Perilaku Core Values. Jakarta: Badan Kepegawaian Negara RI.

Lembaga Administrasi Negara. (2019). Analisis Isu Kontemporer. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.

Lembaga Administrasi Negara. (2019). Manajemen Aparatur Sipil Negara . Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). SMART ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.

Menteri Kesehatan. (2009). Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Menteri Kesehatan. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

57

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI PADA TROLLEY EMERGENCY DI RUANGAN VK ( KAMAR BERSALIN ) GEDUNG BOUGENVILLE RSUP FATMAWATI DENGAN

PEMBUATAN BERITA ACARA PEMAKAIAN TROLLEY DAN SOSIALISASIPENERAPAN SOP

PENGELOLAANTROLLEY EMERGENCY Telah di seminarkan

Tanggal 05 Agustus 2022 di Bapelkes Cikarang

Coach

Agus Dwinanto, SAP, MM

NIP. 197708282003121003

Penguji

dr. Arum Wiratri, MPH

Mentor

Satriani Sinukaban, S.Si,Apt

NIP. 197404142006042008

NIP. 198109172009122001

58

LAPORAN AKTUALISASI

Optimalisasi Pengelolaan Perbekalan Farmasi pada

Trolley Emergency di Ruangan VK ( Kamar Bersalin )

Gedung Bougenville RSUP Fatmawati dengan Pembuatan

Berita Acara Pemakaian Trolley dan Sosialisasi Penerapa

SOP Pengelolaan Trolley Emergency

ADELIA RAMADHANTI

NIP. 199901122022032004

ASISTEN APOTEKER

RSUP FATMAWATI

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

KEGIATAN 1

Melakukan Konsultasi dengan Mentor

TAHAPAN KEGIATAN 1

 Harmonis

 Akuntabel

 Berorientasi Pelayanan

Membuat janji dengan mentor untuk bertemu

TAHAPAN KEGIATAN 2

Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai

kegiatan yang akan dilakukan

 Harmonis  Kompeten

KEGIATAN 2

Melakukan Koordinasi dengan

Pihak-Pihak

yang Akan

Terlibat

TAHAPAN KEGIATAN 1

Membuat janji bertemu

dengan Kepala Ruangan VK

Bougenville & Kepala Depo

Bougenville  Harmonis  Kolaboratif

CRÉDITOS:estemodelodeapresentaçãofoicriadopelo Slidesgo,eincluiíconesdaFlaticoneinfográficose imagensdaFreepik

TAHAPAN KEGIATAN 2

Menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan yang akan di laksanakan.

CRÉDITOS:estemodelodeapresentaçãofoicriadopelo Slidesgo,eincluiíconesdaFlaticoneinfográficose imagensdaFreepik

Berorientasi Pelayanan  Adaptif

KEGIATAN 3

Membuat Form Berita Acara

Pemakaian Trolley Emergency
01 Berkonsultasi dengan Mentor  Adaptif  Harmonis  Berorientasi Pelayanan
02 Membuat Format Berita Acara Melalui Ms.Word  Kompeten  Berorientasi Pelayanan
03 Finalisasi Format Berita Acara  Kolaboratif  Akuntabel
04 Mencetak Berita Acara Pemakaian Trolley Emergency  Adaptif  Akuntabel

KEGIATAN 4

Trolley Emergency dan
SOP Trolley Emergency
Melakukan Sosialisasi Mengenai Form Berita Acara Pemakaian
Penerapan

TAHAPAN KEGIATAN 1

Mengundang rekan – rekan perawat VK

Bougenville untuk hadir dalam sosialisasi

 Kolaboratif

 Harmonis

 Berorientasi Pelayanan

TAHAPAN KEGIATAN 2

Menyiapkan sarana, prasarana, serta materi yang akan disampaikan dalam sosialisasi

Akuntabel

TAHAPAN KEGIATAN 3

Melakukan sosialisasi dengan rekan – rekan perawat dan petugas farmasi

Harmonis

Kolaboratif

Loyal

KEGIATAN 5

Evaluasi Pemakaian Form Berita

Acara Pemakaian Trolley

Emergency
Penerapan SOP
Serta

TAHAPAN KEGIATAN 1

Pemantauan penggunaan berita acara

pemakaian trolley emergency serta dalam

penerapan SOP Pengelolaan Trolley

Emergency.

Adaptif

Harmonis

TAHAPAN KEGIATAN 2

Memantau kendala yang terjadi selama pengelolaan trolley emergency.

Kolaboratif

Kompeten

TAHAPAN KEGIATAN 3

Melaporkan hasil evaluasi kepada

mentor dan pihak terkait

 Akuntabel

 Berorientasi Pelayanan

RENCANA TINDAK LANJUT

NO Kegiatan

Output

1. Membuat formulir supervisi trolley emergency

Durasi dan

Waktu Pihak yang

terlibat

setelah

Formulir supervise 6 bulan

kegiatan

klasikal

TTK dan Apoteker

KESIMPULAN

● Semuarencanakegiatan

aktualisasiterlaksana

● Penggunaanberitaacara

selamamasaaktualisasi

terpakaisekaliuntuk1pasien.

SARAN

● Diharapkanpenggunaan beritaacaradapatkonsisten.

TERIMA KASIH

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.