Penggunaan Kode Khusus Kehamilan,Persalinan & Nifas (Kode O) Di Poliklinik Kebidanan & Kandungan

Page 19

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 6

OPTIMALISASI PENGGUNAAN KODE KHUSUS KEHAMILAN, PERSALINAN

DAN NIFAS (KODE O) DI POLIKLINIK KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

RSUPN DR CIPTO MANGUNKUSUMO TAHUN 2022

HALAMAN JUDUL

DISUSUN OLEH : MARTA PUTRI RACHMAWATI NIP. 199507122022032001

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022

i
ii

KATAPENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan pertolongan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Negeri Sipil di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo dengan lancar. Penyusunan laporan aktualisasi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan, masukan serta saran sehingga laporan aktualisasi ini dapat selesai. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang

2. Dr. Lies Dina Liastuti, SpJP (K), MARS, FIHA selaku Direktur Utama RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo;

3. Alfred Ariyanto, S.si, Apt, M.Si selaku coach yang telah memberikan bimbingan dan arahannya;

4. Ratih Wulandari, A.Md, PerKes selaku mentor di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo yang telah memberikan bimbingan dan arahannya;

5. Orang tua yang senantiasa mendukung dan mendoakan;

6. Teman-teman Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan 6 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2022

Penulis menyadari masih banyak kesalahan dalam penyusunan dan penulisan laporan aktualisasi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Jakarta, Juli 2022 Penulis

iii
iv DAFTARISI HALAMAN...................................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI..................................................................................................................iv DAFTAR TABEL.............................................................................................................vi DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................vii BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1 A. Latar Belakang.................................................................................................1 B. Tujuan............................................................................................................3 C. Manfaat ..........................................................................................................3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................................4 A. Profil Rumah Sakit............................................................................................4 B. Sejarah Rumah Sakit 4 C. Visi, Misi, Motto dan Nilai Budaya 5 D. Struktur Organisasi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo 7 E. Instalasi Rekam Medis dan Admisi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo 8 F. Profil Peserta...................................................................................................8 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAN TUGAS DAN FUNGSI.....................................9 A. Identifikasi dan Deskripsi Isu ............................................................................9 B. Pemilahan Core Isu........................................................................................ 12 C. Analisis Isu.................................................................................................... 13 D. Identifikasi Alternatif Solusi Permasalahan yang Dominan.................................. 14 E. Gagasan Pemecahan Isu ................................................................................ 16 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI............................................................................... 17 A. Rancangan Aktualisasi 17 B. Jadwal Kegiatan Aktualisasi 32 BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI 33 A. Deskripsi Kegiatan Aktualisasi ......................................................................... 33 B. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai dasar PNS ....................................... 36 C. Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi.............................................................. 45 BAB VI RENCANA TINDAK LANJUT ............................................................................... 47 A. Penetapan Isu Lanjutan/Alternatif ................................................................... 47 B. Pemecahan Masalah Lanjutan......................................................................... 47 C. Rencana Lanjutan.......................................................................................... 47
v BAB VII PENUTUP....................................................................................................... 49 A. Kesimpulan.................................................................................................... 49 B. Saran............................................................................................................ 49 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 50 LAMPIRAN.................................................................................................................. 52
vi DAFTARTABEL Tabel 1. Nilai Budaya RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo.....................................................6 Tabel 2. Tabel Pemilahan Isu dengan Teknik USG 12 Tabel 3. Identifikasi Alternatif Solusi............................................................................ 15 Tabel 4. Matriks Kegiatan Aktualisasi ............................................................................ 31 Tabel 5. Jadwal Kegiatan Aktualisasi............................................................................. 32 Tabel 6. Kegiatan Aktualisasi........................................................................................ 33 Tabel 7. Dampak Penerapan Nilai Dasar PNS Kegiatan 1................................................. 38 Tabel 8. Dampak Penerapan Nilai Dasar PNS Kegiatan 2................................................. 41 Tabel 9. Dampak Penerapan Nilai Dasar PNS Kegiatan 3 43 Tabel 10. Dampak Penerapan Nilai Dasar PNS Kegiatan 4............................................... 45 Tabel 11. Rencana Lanjutan......................................................................................... 48
vii DAFTARGAMBAR Gambar 1. Struktur Organisasi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo 7 Gambar 2. Contoh Kasus Ketidaktepatan Penggunaan Kode O........................................ 10 Gambar 3. Analisis Isu dengan Diagram Fishbone.......................................................... 13

A. Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), Aparatus Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN memiliki peran sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 63 ayat (3) dan (4) dijelaskan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab serta memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang. Sejalan dengan penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS secara blendedlearningyang melalui 4 tahapan yaitu pembelajaran mandiri, distance learning, klasikal dan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT). Pelatihan dasar CPNS merupakan bentuk upaya membangun ASN yang berkarakter dan professional berdasarkan nilai-nilai dasar

Pegawai Negeri Sipil (PNS). Adapun nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK). Proses pembentukan karakter ASN salah satunya melalui habituasi dan aktualisasi. Peserta pelatihan dasar CPNS diharapkan mampu mengaktualisasikan materi pembelajaran yang telah dipelajari dan menjadikannya kebiasaan (habituasi). Selain itu, CPNS juga harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan serta peran PNS dalam Smart ASN dan Manajemen ASN dalam melaksanakan tugasnya di unit kerja masingmasing.

Menurut Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2021 tentang Kementerian Kesehatan, Kementerian kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam mengemban tugasnya, kementerian kesehatan memiliki visi “Terwujudnya

Masyarakat Sehat, Produktif, Mandiri dan Berkeadilan untuk Menuju Indonesia Maju yang berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”. Adapun misi pendukungnya sebagai berikut :

1. Memperkuat upaya kesehatan yang bermutu dan menjangkau seluruh penduduk

Indonesia

2. Memberdayakan masyarakat dan mengarusutamakan pembangunan kesehatan

1
BABI PENDAHULUAN

3. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan mutu sumberdaya kesehatan

4. Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga memiliki strategi Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sebagai berikut :

1. Peningkatan kesehatan ibu, anak, KB dan kesehatan reproduksi

2. Percepatan perbaikan gizi masyarakat

3. Peningkatan pengendalian penyakit

4. Pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

5. Penguatan system kesehatan, pengawasan obat dan makanan Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 269 Tahun 2008.

Rekam medis adalahberkas yang berisikan catatandan dokumen tentang identitas pasien, pemerikasaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013

Perekam Medis adalah seorang yang telah lulus Pendidikan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan sesuai ketentuan perundang-undangan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 377 tahun 2007 tentang kompetensi perekam medis dan informasi Kesehatan salah satu kompetensi Perekam Medis adalah klasifikasi dan kodefikasi penyakit, masalahmasalah yang berkaitan dengan kesehatan dan tindakan medis. Perekam medis mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan tepat sesuai klasifikasi internasional tentang penyakit dan tindakan medis dalam pelayanan dan manajemen kesehatan. Pengkodean ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengolahan data. Selain itu, kode diagnosa dan kode tindakan ini digunakan BPJS untuk dasar perhitungan biaya yang akan dibayarkan kepada fasilitas pelayanan kesehatan yang telah bekerjasama.

RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo merupakan rumah sakut umum pusat rujukan nasional tipe A dibawah kementerian kesehatan. RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo memiliki 34 instalasi dan 1 unit kerja. Salah satu instalasi yang berada di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo adalah Instalasi Pelayanan Terpadu Kesehatan Ibu dan Anak RSCM Kiara (IPTKIA RSCM Kiara). IPTKIA RSCM Kiara terdiri dari pelayanan rawat jalan kesehatan ibu dan kesehatan anak. Pelayanan rawat jalan ibu terdapat di poliklinik kebidanan dan kandungan. Poliklinik kebidanan dan kandungan memiliki pelayanan untuk kasus obsteri, ginekologi, onkologi, kesehatan reproduksi dan uroginekologi. Dalam melakukan koding pada layanan obsteri terdapat kode khusus yang digunakan untuk kondisi hamil. Kode khusus tersebut terdapat pada Bab 15 Buku ICD-10 yaitu kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

2

Berdasarkan hasil pengamatan, petugas rekam medis melakukan beberapa penetapan kode dengan tidak tepat pada kasus kehamilan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengangkat isu “Optimalisasi Penggunaan Kode Khusus Kehamilan, Persalinan dan Nifas (Kode O) di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Tahun 2022”.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II diharapkanmampu menyusun rancangan aktualisasi sebagai hasil pembelajaran nilai-nilai Manajemen ASN dan Smart ASN untuk mewujudkan smart governance. Selain itu, peserta juga harus menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK sebagai bentuk habituasi agar menjadi PNS yang professional dan berkarakter

2. Tujuan Khusus

a. Membuat rancangan kegiatan untuk memecahkan isu.

b. Melaksanakan kegiatan untuk memecahkan isu

c. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK.

C. Manfaat

1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK untuk kemudian diaktualisasikan dalam kegiatan kerja sehari-hari

2. Bagi Balai Pelatihan Kesehatan (BAPELKES) Cikarang

Membantu kegiatan pembelajaran pelatihan dasar CPNS untuk meningkatan pengetahuan, ketrampilan dan kepustakaan dalam peningkatan program pendidikan di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang.

3. Bagi Instalasi Rekam Medis dan Admisi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

Menjadi bahan masukan untuk melakukan perbaikan yang berkesinambungan dalam mewujudkan pelayanan publik yang bermutu.

3

BABII TINJAUANPUSTAKA

A. Profil Rumah Sakit

Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo.

Lokasi : Jalan Diponegoro No.71, Jakarta Pusat

Kelas Rumah Sakit : Tipe A

Akreditasi : JCI (JointCommissionInternational)

Status Kepemilikan : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Status Pengelolaan : Badan Layanan Umum

Status Lain : Rumah Sakit Pendidikan

Luas Lahan : 121.409 M2

Luas Bangunan : 512.002,64 M2

B. Sejarah Rumah Sakit

Sejarah RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo tidak terlepas dari sejarah Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia, karena perkembangan kedua instansi ini adalah saling tergantung dan saling mengisi satu sama lain. Pada tahun 1896, Dr H. Roll ditunjuk sebagai pimpinan Pendidikan kedokteran di Batavia (Jakarta). Saat itu laboratorium dan Sekolah Dokter Jawa masih berada pada satu pimpinan. Kemudian tahun 1910, Sekolah Dokter Jawa diubah menjadi SchoolTotOpleidingVanInlandscheArtsen(STOVIA) yang merupakan cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Pada tanggal 19 November 1919 didirikan CBZ (CentraleBurgelijkeZienkenhuis) yang disatukan dengan STOVIA. Sejak saat itu penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kedokteran semakin maju dan berkembang fasilitas pelayanan kedokteran spesialistik bagi masyarakat luas. Bulan Maret 1942 saat Indonesia diduduki Jepang, CBZ dijadikan rumah sakit perguruan tinggi (IkaDaigakuByongin). Pada tahun 1945, CBZ diubah Namanya

menjadi “Rumah Sakit Oemoem Negeri (RSON), dipimpin olah Prof Dr Asikin WidjayaKoesoema dan selanjutnya dipimpin oleh Prof. Tamija. Tahun 1950 RSON berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP).

Pada tanggal 17 Agustus 1964, Menteri Kesehatan Prof Dr Satrio meresmikan RSUP

menjadi Rumah Sakit Tjipto Mangunkusumo (RSTM) sejalan dengan perkembangan ejaan

baru Bahasa Indonesia, maka diubah menjadi RSCM. Pada tanggal 13 Juni 1994, sesuai

SK Menkes nomor 553/Menkes/SK/VI/1994 berubah nama menjadi RSUP Nasional Dr

4

Cipto Mangunkusumo. Berdasarkan PP nomor 116 Tahun 2000, tanggal 12 Desember 2000, RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo ditetapkan sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan)

RS Dr Cipro Mangunkusumo Jakarta.

Dalam perkembangan selanjutnya, Perjan RSCM berubah menjadi Badan Layanan

Umum berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2005. SK Menkes no YM.01.10/III/2212/2009

pemberian status akreditasi penuh tingkat lengkap. SK Menkes no YM.01.06/III/7352/2010 penetapan RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta sebagai

Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta.

C. Visi, Misi, Motto dan Nilai Budaya

1. Visi

Visi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo adalah “Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat

Rujukan Nasional Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang

Berstandar Internasional” .

2. Misi

Misi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan professional berstandar internasional.

b. Menyelenggarakan layanan kesehatan semesta berbasis institusi maupun komunitas melalui AHS (AcademicHealthSystem).

c. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menghasilkan tenaga kedokteran dan kesehatan unggul.

d. Menyelenggarakan Rumah Sakit berbasis SmartHospital.

e. Menyelenggarakan system manajemen Rumah Sakit, dengan tata Kelola yang andal dan akuntabel

3. Motto

Motto RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo adalah “Prima Menolong Memberikan yang Terbaik”.

4. Nilai Budaya

Untuk mendukung perwujudan visi dan misinya, RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo memiliki nilai budaya sebagai berikut :

5

No Nilai

Makna Nilai

1. Integritas Keselarasan antara perkataan dan perbuatan sesuai etika, moral dan kemanusiaan.

2. Profesionalisme Kompeten dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas.

Perilaku Utama

Beriman dan bertakwa

Jujur dan konsisten

Memegang teguh etika

Kompeten dan belajar

berkelanjutan

Bertanggung jawab dan

berdedikasi

Disiplin dan taat pada aturan

3. Kepedulian Melayani dengan empati, tulus dan peduli. Peduli dan emoati

Cepat tanggap

Saling menghargai

4. Kolaborasi Bekerjasama secara terpadu dalam kesetaraan untuk mencapai tujuan bersama.

5. Keunggulan Menghasilkan yang terbaik secara kreatif, inovatif dan berkelanjutan.

Proaktif bekerjasama

Saling menolong dan bersinergi

Integrasi dalam kesetaraan

Berorientasi pada standar tertinggi

Inovatif, kreatif dan mutakhir

Terbuka terhadap perubahan dan berwawasan ke depan

6
Tabel 1. Nilai Budaya RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo
7
D. Struktur Organisasi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Gambar 1. Struktur Organisasi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo

E. Instalasi Rekam Medis dan Admisi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo

Instalasi Rekam Medis dan Admisi merupakan salah satu instalasi dibawah komando

Direktorat Pelayanan Medik. Instalasi Rekam Medis dan Admisi dipimpin oleh Kepala

Instalasi dan memiliki 4 ka sub Instalasi antara lain Ka Sub Instalasi Pengelolaan Rekam Medis, Ka Sub Instalasi Klasifikasi Penyakit dan Tindakan, Ka Sub Instalasi Admisi Rawat inap serta Ka Sub Instalasi Admisi Rawat Jalan dan Administrasi. Instalasi Rekam Medis dan admisi mempunyai visi “Menjadi Instalasi Rekam Medis dan Admisi yang mampu memberikan informasi kesehatan yang cepat, tepat dan akurat”. Untuk mendukung visi tersebut, Instalasi Rekam Medis dan Admisi mempunyai misi “Menjadi unit kerja pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan yang dikelola secara cepat, lengkap dan akurat serta berorientasi pada kepuasan melalui hasil kerja professional sesuai kompetensi”. Dalam pelaksanaan pelayanannya, Instalasi Rekam Medis dan Admisi dibantu oleh 6 outlet cabang yaitu Unit Rekam Medis RSCM Kencana, Unit Rekam Medis

IPTKIA RSCM Kiara, Unit Rekam Medis IPKMT RSCM Kirana, Unit Rekam Medis Pusat

Jantung Terpadu (PJT), Unit Rekam Medis Rehab Medik dan Unit Rekam Medis Radioterapi.

F. Profil Peserta

Nama : Marta Putri Rachmawati

Tempat, Tanggal Lahir : Karanganyar, 12 Juli 1995

NIP : 199507122022032001

Pangkat/Gol. Ruang : Pengatur / IIC

Unit Kerja : Unit Rekam Medis IPTKIA RSCM Kiara

Tugas dan fungsi penulis diuraikan dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sebagai berikut :

1. Klasifikasi dan kodefikasi penyakit dan tindakan pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) rawat jalan

2. Menyiapkan dokumen rekam medis perjanjian

3. Menjaga kegagalan keamanan dan kerahasiaan data rekam medis

4. Mencapai indikator kerja individu (IKI) sesuai beban kerja

8

BABIII

ANALISISISUDALAMPELAKSANAANTUGASDANFUNGSI

A. Identifikasi dan Deskripsi Isu

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman, terdapat beberapa isu terkait pelayanan rekam medis di Unit Rekam Medis RSCM Kiara sebagai berikut :

1. Ketidaktepatan penggunaan kode khusus kehamilan, persalinan dan nifas (kode O) di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Tahun 2022

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 377 tahun 2007 tentang kompetensi perekam medis dan informasi Kesehatan salah satu kompetensi Perekam Medis adalah klasifikasi dan kodefikasi penyakit, masalah-masalah yang berkaitan dengan Kesehatan dan Tindakan medis. Perekam medis mampu menetapkan kode penyakit dan Tindakan dengan tepat sesuai klasifikasi internasional tentang penyakit dan Tindakan medis dalam pelayanan dan manajemen Kesehatan. Penetapan kode diagnosis dilakukan dengan cara merubah diagnosa menjadi sebuah kode yang bertujuan untuk memudahkan dalam pengolahan data. Selain itu, kode diagnosa dan kode Tindakan ini digunakan BPJS untuk dasar perhitungan biaya yang akan dibayarkan kepada fasilitas pelayanan kesehatan yang telah bekerjasama. Pemberian kode atas diagnosis klasifikasi penyakit dengan menggunakan ICD-10 dan kode atas tindakan dengan menggukan ICD-9.

IPTKIA RSCM Kiara merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan ibu dan anak. Pada pelayanan kesehatan ibu (poliklinik kebidanan dan kandungan) terdapat beberapa layanan seperti obsteri, ginekologi, onkologi, kesehatan reproduksi dan uroginekologi. Pada layanan obsteri terdapat kode khusus yang digunakan untuk kondisi hamil. Kode khusus tersebut terdapat pada Bab 15 Buku ICD-10 yaitu kode khusus kehamilan, persalinan dan nifas (kode O).

Dalam pelaksanaannya, petugas rekam medis melakukan penetapan kode dengan tidak tepat pada kasus kehamilan. Hal ini menyebabkan terhambatnya proses penagihan klaim ke BPJS. Misalnya, Pasien hamil dengan diagnosis infeksi saluran kemih menggunakan kode O99.8 dan N39.0 seharusnya kode yang digunakan adalah O23.4.

9

Gambar 2. Contoh Kasus Ketidaktepatan Penggunaan Kode O

Keterkaitan dengan agenda 3 adalah dalam melaksanakan tugasnya petugas rekam medis harus memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya. Selain itu, petugas rekam medis harus memiliki sifat jujur, teliti, bertanggung jawab dan professional dalam bekerja (Manajemen ASN). Petugas rekam medis mengkode dengan melihat catatan pemeriksaan pasien melalui HIS (HospitalInformationSystem). Kemudian petugas rekam medis menginput kode diagnosis maupun tindakan menggunakan EHR (ElectronicHealthRecord) yang sudahbrigingdengan aplikasi INA-CBG’s. (SmartASN)

2. Belum optimalnya pembatasan akses masuk di Ruang Penyimpanan Rekam Medis

IPTKIA RSCM Kiara Tahun 2022

Unit Rekam Medis IPTKIA RSCM Kiara merupakan salah satu tempat penyimpanan rekam medis di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo. Unit Rekam Medis IPTKIA RSCM Kiara terletak di Lantai Basement 1 dan berdekatan dengan Ruang Tunggu Pasien PICU.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 tentang rekam medis, pasal 10 ayat 1 bahwa informasi tentang identitas diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan. Menyimpan dan menjaga kerahasian rekam medis pasien diperlukan ketentuan seperti menjamin keamanan dan terhindar dari ancaman kehilangan, kelalaian, bencana dan segala sesuatu yang dapat membahayakan rekam medis. Berdasarkan Standar Nasional Akreditasi Rumah sakit edisi 1 elemen penilaian Manajemen Informasi dan Rekam Medis 11 pada butir keempat bahwa ruang dan tempat penyimpanan berkas rekam medis harus menjamin perlindungan terhadap akses dari yang tidak berhak.

Pada kenyataannya, Unit Rekam Medis IPTKIA RSCM Kiara belum memiliki akses khusus masuk ruang penyimpanan rekam medis. Hal ini dapat memungkinkan akses bebas di ruang rekam medis dan tingkat keamanan dari kerahasiaan rekam medis terancam berkurang.

10

Keterkaitannya dengan agenda 3 adalah petugas rekam medis menjalankan tugasnya dengan berpedoman pada kode etik profesi dengan menjaga kerahasiaan dokumen rekam medis. (Manajemen ASN)

3. Ketidaktepatan penyimpanan dokumen rekam medis di Unit Rekam Medis IPTKIA

RSCM Kiara Tahun 2022

Berdasarkan Peraturan Kementrian Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 tentang rekam medis bahwa berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan. Sarana pelayanan kesehatan memiliki tanggung jawab untuk menjaga, memelihara dan menyediakan kembali dokumen rekam medis yang dibutuhkan oleh petugas kesehatan, pasien ataupun pihak lain pada fasilitas pelayanan kesehatan yang bersangkutan. Maka petugas rekam medis harus menyimpan dokumen rekam medis sesuai dengan urutannya.

Dalam pelaksanaannya, ada beberapa dokumen rekam medis di Unit Rekam Medis

IPTKIA RSCM Kiara yang masih salah letak penyimpanannya. Hal ini menyebabkan pencarian dokumen rekam medis untuk pelayanan menjadi terhambat dan mengakibatkan pelayanan menjadi terganggu karena membutuhkan waktu tambahan untuk menemukan kembali dokumen rekam medis yang akan kembali digunakan.

Keterkaitan dengan agenda 3 adalah dalam proses pencarian lokasi penyimpanan dokumen rekam medis menggunakan EHR dan Riwayat ekpedisi dokumennya juga sudah terekam dalam EHR. (SmartASN)

4. Adanya duplikasi dokumen rekam medis di Unit Rekam Medis IPTKIA RSCM Kiara

Tahun 2022

Menurut Edna K Huffman, Rekam medis adalah berkas yang menyatakan siapa, apa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana pelayanan yang diperoleh seorang pasien selama dirawat atau menjalani pengobatan. Sehingga rekam medis memiliki beberapa nilai guna. Salah satunya untuk melindungi fasilitas pelayanan kesehatan dari tuntutan hukum. Artinya, rekam medis harus berisi lengkap dan berkesinambungan sesuai dengan kronologinya.

Dalam pelaksanaanya, masih ditemukan beberapa duplikasi dokumen rekam medis. Satu pasien memiliki dua atau lebiih nomor rekam medis. Hal ini menyebabkan kurangnya nilai guna rekam medis untuk kasus hukum karena isinya tidak berkesinambungan.

Keterkaitan dengan agenda 3 adalah dalam proses penomoran rekam medis sudah melalui system yang berada di EHR. (SmartASN)

11

B. Pemilahan Core Isu

Langkah yang dilakukan setelah identifikasi isu adalah pemilahan isu. Pemilahan isu dilakukan dengan menggunakan teknik USG, yaitu menentukan isu dengan prioritas. Indikator teknik USG sebagai berikut :

1. Urgencyyaitu seberapa mendesak isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti

2. Seriousnessyaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas, dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan

3. Growth yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya

Teknik USG dilakukan dengan cara menilai setiap indikatornya. Adapun kriteria penilaian

untuk masing-masing indikatornya sebagai berikut :

1. Nilai 1 tidak aktual, artinya tidak terjadi dan tidak dibicarakan

2. Nilai 2 kurang aktual, belum tentu terjadi dan tidak sedang dibicarakan

3. Nilai 3 cukup aktual, belum tentu terjadi namun sedang hangat dibicarakan

4. Nilai 4 aktual, yaitu benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang kurang lengkap serta sedang hangat dibicarakan

5. Nilai 5 sangat aktual benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang lengkap serta sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat

Berikut adalah tabel pemilihan prioritas isu melakukan teknik USG :

penggunaan kode khusus kehamilan, persalinan dan nifas (kode O) di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Tahun 2022

2.

optimalnya pembatasan akses masuk di Ruang Penyimpanan Rekam Medis IPTKIA RSCM Kiara Tahun 2022

dokumen rekam medis di Unit

di Unit

Dr Cipto Mangunkusumo

Tabel 2. Tabel Pemilahan Isu dengan Teknik USG Berdasarkan penapisan isu dengan menggunakan Teknik USG diatas, dapat disimpulkan bahwa prioritas isu yang harus segera diselesaikan adalah “Ketidaktepatan

12
No Isu Penapisan Isu Peringkat U S G Total
Ketidaktepatan
5 5 4 14 I
3 4 4 11
Ketidaktepatan
IPTKIA
Tahun 2022 3 3 4 10 III
Adanya
3 2 4 9
1.
Belum
II 3.
penyimpanan
Rekam Medis
RSCM Kiara
4.
duplikasi dokumen rekam medis
Rekam Medis RSUPN
Tahun 2022
IV

C.

penggunaan kode khusus kehamilan, persalinan dan nifas (kode O) di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Tahun 2022”.

Langkah yang akan dilakukan setelah memilah isu adalah menganalisis isu tersebut dengan menggunakan diagram fishbone.

Berdasarkan hasil analisis sebab akibat diatas dapat diketahui bahwa “Ketidaktepatan penggunaan kode khusus kehamilan, persalinan dan nifas (kode O) di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Tahun 2022” disebabkan karena tidak adanya buku saku dan kurangnya sosialisasi kode khusus kehamilan, persalinan dan nifas (kode O).

13
Analisis Isu Gambar 3. Analisis Isu dengan Diagram Fishbone

D. Identifikasi Alternatif Solusi Permasalahan yang Dominan

No Penyebab

Masalah Dampak Alternatif TahapanSetiapAlternatif HasilYangdiharapkan DampakYangTerlibat

- Hasilpengolahanlaporan

Membuat

- Melakukan pengumpulan

- Ketepatan

adanya

panduan

khusus

penggunaan

kodekhusus

kehamilan, persalinan

dan nifas (kodeO)

Rumah Sakit yang

berkaitan dengan data

kode penyakit menjadi

tidakvalid

- Proses Klaim BPJS

menjadi terhambat dan

dapat menyebabkan

kerugianRumahSakit

buku

panduan terkait

penggunaan

kodekhusus

kehamilan, persalinan dan nifas (kodeO)

data terkait kode khusus

kehamilan, persalinan dan nifas(kodeO)

- Melakukan review kode

khusus kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)diICD-10

- Membuat buku saku kode

khusus kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

penggunaan kode

khusus kehamilan, persalinandannifas (kodeO)

- Keseragaman

koding sehingga

datatersebutdapat

diolahdenganvalid

PetugasRekamMedis di RSUPN Dr Cipto

Mangunkusumo

edukasi

khusus

penggunaan

kodekhusus

kehamilan, persalinan

- Petugas tidak paham

penggunaan kode

khusus kehamilan, persalinan dan nifas (kodeO)

- Terjadi ketidak tepatan

petugas rekam medis

dalammengkode

Melakukan

sosialisasi

penggunaan

kodekhusus

kehamilan, persalinan dan nifas (kodeO)

- Membagikan panduan

penggunaan kode khusus

kehamilan, persalinan dan

nifas(kodeO)

- Melakukan sosialisasi

terkait panduan

penggunaan kode khusus

- Petugas memahami

penggunaan kode

khusus kehamilan, persalinandannifas (kodeO)

- Petugas dapat

memilih kode

dengan tepat dan

PetugasRekamMedis di RSUPN Dr Cipto

Mangunkusumo

14
1. Tidak 2. Kurangnya

dan nifas (kodeO)

3. Diagnosa

kehamilan, persalinan dan nifas(kodeO)

meminimalkan

kesalahan dalam

mengkode

dengan kode kunjungan

tidakterisi Petugas mengkoding sama

sebelumnya

Konfirmasi diagnosa yang tidak

terisi

Melakukan konfirmasi kepada

dokter terkait diagnosa yang

tidakterisibekerjasamadengan

bidan

Diagnosaterisi - Bidan di Poliklinik

Kebidanan dan kandunganRSCM

Kiara - Petugas rekam

medis di RSUPN Dr Cipto

Mangunkusumo

15
Tabel 3. Identifikasi Alternatif Solusi

E. Gagasan Pemecahan Isu

Gagasan yang digunakan dalam pemecahkan isu adalah “pembuatan buku saku khususkode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)” untuk mengoptimalkan penggunaan kode kehamilan, persalinan dan nifas dalam proses mengkode diagnosis pasien rawat jalan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Tahun 2022. Adapun kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut :

1. Melakukan pengumpulan data terkait kode kehamilan,persalinandannifas(kodeO)

2. Membuat buku saku khusus kode kehamilan,persalinandannifas(kodeO)

3. Melakukan sosialisasi buku saku khusus kode kehamilan,persalinandannifas(kodeO)

4. Melakukan evaluasi penggunaan kode kehamilan,persalinandannifas(kodeO)

16

BABIV

RANCANGANAKTUALISASI

A. Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Unit Rekam Medis RSCM Kiara

Identifikasi Isu : 1. Ketidaktepatan penggunaan kode khusus kehamilan, persalinan dan nifas (kode O) di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Tahun 2022

2. Belum optimalnya pembatasan akses masuk di Ruang Penyimpanan Rekam Medis IPTKIA RSCM Kiara Tahun

2022

3. Ketidaktepatan penyimpanan dokumen rekam medis di Unit Rekam Medis IPTKIA RSCM Kiara Tahun 2022

4. Adanya duplikasi dokumen rekam medis di Unit Rekam Medis IPTKIA RSCM Kiara Tahun 2022

Isu yang diangkat : Ketidaktepatan penggunaan kode khusus kehamilan, persalinan dan nifas (kode O) di Poliklinik Kebidanan dan

Kandungan RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Tahun 2022

Gagasan Pemecahan Isu : pembuatan buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

No Kegiatan Tahapan

Kegiatan Output / Envidance

Keterkaitan dengan substansi

mata pelatihan agenda 2

1. Melakukan pengumpulan

data terkait

kode

kehamilan,

Meminta ijin

kepada Kepala

Instalasi

Rekam Medis

dan Admisi

Lembar

persetujuan

dari Kepala

Instalasi Rekam

Meminta ijin kepada Kepala

Instalasi Rekam Medis dan

Admisi dengan sikap sopan, mengetuk pintu, meminta ijin

masuk ruangan dan menjaga

Kontribusi terhadap visi dan misi

organisasi Penguatan nilai budaya

Kegiatan ini memberikan

kontribusi terhadap visi RSCM

yaitu Menjadi Rumah Sakit Umum

Pusat Rujukan Nasional Terdepan

dalam Layanan, Pendidikan dan

organisasi

Menguatkan Nilai Budaya

RSCM : - Integritas - Profesionalisme - Kepedulian

17

persalinan

dan nifas (kode O)

terkait

pembuatan

buku saku

khusus kode

kehamilan, persalinan dan

nifas (kode O)

Medis dan

Admisi

tingkah laku ketika berada di

ruangan (Berorientasi

Pelayanan)

Menyampaikan ijin dengan

penuh tanggung jawab untuk

mendapatkan kepercayaan

(

Akuntabel)

Mengikuti arahan yang telah

diberikan Kepala Instalasi

Rekam Medis dan Admisi untuk

melakukan kegiatan

selanjutnya sebagai bentuk

dedikasi (Loyal)

Meminta ijin dengan

menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan

benar sebagai bentuk sikap

nasionalisme (Loyal)

Menjalin kerjasama yang baik

dengan Kepala Instalasi Rekam

Medis dan Admisi

(Kolaboratif)

Penelitian Berstandar

Internasional Memberikan kontribusi terhadap

misi RSCM yaitu

- Menyelenggarakan pendidikan

dan penelitian yang

menghasilkan tenaga

kedokteran dan kesehatan

unggul

- Menyelenggarakan system

manajemen rumah sakit,

dengan tata kelola yang andal

dan akuntabel

- kolaborasi

18

Melakukan

analisa dan

mengumpulkan data terkait

kode

kehamilan, persalinan dan

nifas (kode O)

Rangkuman data kode

kehamilan, persalinan dan

nifas (kode O)

Mengumpulkan data secara

konsisten dengan penuh

tanggung jawab dan tepat

waktu (Akuntabel)

Mempelajari materi terkait

kode kehamilan, persalinan dan

nifas (kode O) untuk

menghasilkan kinerja terbaik

(Kompeten)

Melakukan inovasi,

berantusias dan bertindak

proaktif dalam melakukan

pengumpulan data (Adaptif)

Melaporkan data kepada

mentor

Laporan data

kode

kehamilan, persalinan dan

nifas (kode O)

yang telah

disetujui mentor

Melaporkan data yang telah

dikumpulkan kepada mentor

dengan cekatan dan

responsif (Berorientasi

Pelayanan)

Memberikan laporan secara

transparan dan dapat

dipertanggung jawabkan

(akuntabel)

19

buku saku

khusus kode

kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

Membuat draft

buku saku

khusus kode

kehamilan, persalinan dan

nifas (kode O)

Draft buku saku

khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

Menerima perbedaan

pendapat yang diberikan

mentor (Harmonis)

Berkontribusi melakukan

perbaikan sesuai arahan yang

telah diberikan mentor

(Loyal)

Melakukan perbaikan tiada

henti dalam membuat draft

sehigga menghasilkan buku

saku yang berkualitas

(Berorientasi Layanan)

Membuat draft rancangan

secara konsisten.

(Akuntabel)

Membuat draft dengan

memberikan kinerja terbaik

sehingga menghasilkan

kualitas yang terbaik

(Kompeten)

Membuat draft dengan

mengembangkan

Kegiatan ini memberikan

kontribusi terhadap visi RSCM

yaitu Menjadi Rumah Sakit Umum

Pusat Rujukan Nasional Terdepan

dalam Layanan, Pendidikan dan

Penelitian Berstandar

Internasional Memberikan kontribusi terhadap

misi RSCM yaitu

- Memberikan pelayanan yang

paripurna dan professional dan

berstandar internasional

- Menyelenggarakan layanan

kesehatan semesta berbasis

Menguatkan Nilai Budaya

RSCM : - Profesionalisme

- Kepedulian

- Kolaborasi

- keunggulan

20
2. Pembuatan

Melakukan

konsultasi draft

buku saku

khusus kode

kehamilan, persalinan dan

nifas (kode O)

Draft buku saku yang telah disetujui mentor

kreatifitas agar dapat selalu

berinovasi (Adaptif) institusi maupun komunitas

Melakukan konsultasi dengan

sikap sopan, ramah dan

responsif (Berorientasi

Pelayanan)

Mempertanggung

jawabkan draft yang telah

dibuat sehingga

mendapatkan kepercayaan

untuk melanjutkan ke kegiatan

selanjutnya (Akuntabel)

Menerima masukan yang

diberikan mentor sehingga

dapat mencapai keselarasan (Harmonis)

Memperbaiki draft sesuai

dengan arahan mentor

sebagai bentuk dedikasi

terhadap atasan (Loyal)

Menjalin koordinasi yang baik

dengan mentor dan

melalui AHS (AcademicHealth System)

- Menyelenggarakan pendidikan

dan penelitian yang

menghasilkan tenaga

kedokteran dan kesehatan

unggul - Menyelenggarakan Rumah

Sakit Berbasis SmartHospital

21

Membuat buku

saku khusus

kode

kehamilan, persalinan dan

nifas (kode O)

Buku saku

khusus kode

kehamilan, persalinan dan

nifas (kode O)

dalam bentuk

hard file dan

soft file

memberikan kesempatan

mentor untuk berkontribusi

melalui saran dan masukan

yang diberikan (Kolaboratif)

Membuat buku saku yang

berkualitas disesuaikan

dengan kebutuhan

pengguna bertujuan untuk

mencapai kepuasan pengguna

(Berorientasi Layanan)

Membuat buku saku

disesuaikan dengan kaidah

koding untuk membantu

teman sejawat belajar dan

berhasil memahi penggunaan

kode kehamilan, persalinan dan

nifas (kode O) dengan tepat

(Kompeten)

Membuat buku saku sekreatif

mungkin sebagai bentuk

inovasi yang bertujuan

mempermudah petugas

22

Melaporkan

hasil

pembuatan

buku saku

khusus kode

kehamilan,

persalinan dan

nifas (kode O)

Laporan pembuatan

buku saku yang

disetujui atasan

rekam medis dalam

melakukan koding diagnosa

kasus kebidanan (Adaptif)

Melaporkan hasil pembuatan

buku saku secara responsif

dan sikap sopan dan ramah

serta menjelaskan dengan

tutur kata yang baik

(Berorientasi Layanan)

Melaporkan hasil pembuatan

buku saku dengan

berintegritas tinggi dan

penuh tanggung jawab

(Akuntabel)

Menerima perbedaan

pendapat dalam mendiskusikan

hasil laporan dengan mentor

(Harmonis)

Melaporkan dengan

menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan

benar dan berdedikasi untuk

23

Membuat QR

Code untuk membagikan

link soft file

buku saku kode

kehamilan,

persalinan dan

nifas (kode O)

melakukan perbaikan atas

saran dan masukan sesuai

arahan mentor (Loyal)

Menjalin koordinasi yang baik

dan bersinergi dengan mentor

untuk menghasilkan buku

saku yang lebih baik

(Kolaboratif)

QRCode Menyederhanakan linksoftfile

menjadi QR Code merupakan

bentuk sikap responsif untuk

kemudahan akses pengguna.

(Berorientasi Layanan)

Melakukan inovasi membuat

link softfilemenjadi QRCode.

(Adaptif)

Mencoba mempelajari

pembuatan QR Code

merupakan bentuk learning

agility. (Kompeten)

24

sosialisasi

buku saku

khusus kode

kehamilan, persalinan

dan nifas (kode O)

Membuat materi

sosialisasi buku

saku

Materi yang

akan disosialisasikan

Membuat materi yang

berkualitas yang telah

disesuaikan dengan

kebutuhan pengguna

(Berorientasi Pelayanan)

Membuat materi sosialisasi

dengan inovatif dan kreatif

(Adaptif)

Membuat materi yang isinya

sesuai dengan pedoman

koding dan berusaha sebaik

mungkin agar tujuan sosialisasi

berhasil yaitu peserta

sosialisasi dapat dengan

mudah memahaminya

(Kompeten)

Membuat materi dengan

menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan

benar sebagai bentuk sikap

nasionalisme (Loyal)

Kegiatan ini memberikan

kontribusi terhadap visi RSCM

yaitu Menjadi Rumah Sakit Umum

Pusat Rujukan Nasional Terdepan

dalam Layanan, Pendidikan dan

Penelitian Berstandar

Internasional Memberikan kontribusi terhadap

misi RSCM yaitu

- Menyelenggarakan layanan

kesehatan semesta berbasis

institusi maupun komunitas

melalui AHS (Academic Health

System)

- Menyelenggarakan pendidikan

dan penelitian yang

menghasilkan tenaga

kedokteran dan kesehatan

unggul

Menguatkan Nilai Budaya

RSCM : - Profesionalisme

- Kepedulian

- Kolaborasi

25
3. Melakukan

Membuat undangan sosialisasi

Capture undangan melalui whatsapp

Membuat undangan dengan

jelas dan menyampaikan

undangan dengan sopan.

(Berorientasi Layanan)

Membuat undangan dengan

Bahasa Indonesia yang baik

dan benar sebagai bentuk

nasionalisme (Loyal)

Mengundang teman sejawat

sebagai peserta sosialisasi

tanpa membedakan outlet

(Harmonis)

- Menyelenggarakan Rumah

Sakit Berbasis SmartHospital

Melakukan

sosialisasi

didampingi

oleh atasan

Foto sosialisasi Melakukan sosialisasi dengan

berkualitas, bersikap sopan

dan ramah (Berorientasi

Pelayanan)

Melakukan sosialisasi dengan

bertanggung jawab dan

berintegritas tinggi

(Akuntabel)

Peduli atas pemahaman

peserta sosialisasi dengan cara

26

memberikan kesempatan

bertanya (Harmonis)

Mampu menjawab

pertanyaan-pertanyaan dari

peserta sesuai dengan

materi yang perlu dijelaskan

lebih detail (Kompeten)

Melakukan sosialisasi dengan

antusias, cepat

menyesuaikan diri terhadap

kegiatan yang tidak sesuai

rencana (adaptif)

Bertindak proaktif dalam

melakukan sosialisasi (adaptif)

Memberikan kesempatan

kepada peserta untuk

berkontribusi memberikan

saran dan masukan (Kolaboratif)

Bekerjasama dan bersinergi

dengan atasan saat sosialisasi

27

Membagikan

buku saku

khusus kode

kehamilan, persalinan dan

nifas (kode O)

Bukti penerimaan

buku saku

untuk mencapai tujuan

bersama (Kolaboratif)

Membagikan buku saku dengan

sesuai dengan kebutuhan

peserta agar peserta merasa

puas (Berorientasi

Layanan)

Membagikan buku saku dalam

bentuk hard maupun soft file

dalam rangka memahami

perbedaan cara pemakaian

buku saku setiap individu.

(Harmonis)

hasil sosialisasi Laporan kegiatan sosialisasi

Melaporakan

Melaporkan hasil sosialisasi

dengan kualitas terbaik, sikap

sopan dan ramah

(Berorientasi Layanan)

Melaporkan hasil sosialsasi

dengan Bahasa Indonesia

yang baik dan benar sebagai

bentuk sikap nasionalisme

(Loyal)

28

4. Melakukan evaluasi penggunaan kode

kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

Mencari data

kunjungan pasien di

Poliklinik

Kebidanan dan

Kandungan

Data kunjungan pasien di

Poliklinik

Kebidanan dan

Kandungan

Peduli atas masukan dan saran

dari mentor (Harmonis)

Menjalin koordinasi yang baik

dengan mentor untuk

menghasilkan kualitas laporan

yang lebih baik (Kolaboratif)

Mencari data kunjungan secara

konsisten, cermat, teliti dan

penuh rasa tanggung jawab (Akuntabel)

Mempelajari cara menarik data

kunjungan agar sukses

melakukan evaluasi (Kompeten)

Kegiatan ini memberikan

kontribusi terhadap visi RSCM

yaitu Menjadi Rumah Sakit Umum

Pusat Rujukan Nasional Terdepan

dalam Layanan, Pendidikan dan

Penelitian Berstandar

Menguatkan Nilai Budaya

RSCM : - Integritas - Profesionalisme

- Kepedulian

- Kolaborasi

Melakukan

evaluasi terkait

ketepatan

penggunaan kode

kehamilan, persalinan dan

nifas (kode O)

Laporan evaluasi

Melakukan evaluasi agar dapat

melakukan perbaikan dan

menghasilkan kualitas mutu

yang terbaik (Berorientasi

Layanan)

Melakukan evaluasi dengan

konsisten, cermat dan

Internasional Memberikan kontribusi terhadap

misi RSCM yaitu

- Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang

menghasilkan tenaga

kedokteran dan kesehatan

unggul

29

bertanggung jawab

(Akuntabel)

Melakukan evaluasi dengan

kinerja terbaik (kompeten)

- Menyelenggarakan system

manajemen rumah sakit,

dengan tata kelola yang andal

dan akuntabel

Melaporkan

hasil evaluasi Laporan evaluasi yang

telah disetujui

atasan

Melaporkan hasil evaluasi

dengan ramah dan sopan

(Berorientasi Layanan)

Menerima perbedaan

pendapat dari mentor

(Harmonis)

Menyampaikan hasil evaluasi

dengan Bahasa Indonesia

yang baik dan benar sebagai

bentuk sikap nasionalisme

(Loyal)

Melaporkan hasil evaluasi

dengan menjaga rahasia data

pasien merupakan salah satu

bentuk kontribusi mentaati

kode etik profesi (Loyal)

30

Bertindak proaktif dalam

meminta persetujuan hasil

evaluasi (Adaptif)

Menjalin koordinasi yang baik

dengan mentor untuk mencapai

tujuan bersama (Kolaboratif)

Tabel 4. Matriks Kegiatan Aktualisasi

31

B. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

No

Kegiatan Agustus

1. Melakukan pengumpulan data terkait kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

2. Membuat buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

3. Melakukan sosialisasi buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

4. Melakukan evaluasi penggunaan kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

September II III IV I II

32
Tabel 5. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

A. Deskripsi Kegiatan Aktualisasi

Aktualisasi “Optimalisasi Penggunaan Kode Kehamilan, Persalinan dan Nifas (Kode O)” dengan gagasan penyelesaian masalah yaitu “Pembuatan Buku Saku Khusus Kode Kehamilan Persalinan dan Nifas (Kode O) ini dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik dan Admisi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo. Aktualisasi ini meliputi 4 kegiatan. Kegiatan tersebut meliputi beberapa tahapan kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus – 15 September 2022. Adapun rincian kegiatan aktualisasi yang dilakukan :

No. Kegiatan Status Pelaksanaan Tanggal Pelaksanaan

1. Melakukan pengumpulan data terkait kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

2. Melakukan pembuatan buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

3. Melakukan sosialisasi buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

4. Melakukan evaluasi penggunaan kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

Terlaksana 8-15 Agustus 2022

Terlaksana 16-26 Agustus 2022

Terlaksana 27 Agustus – 2 September 2022

Terlaksana 5 – 12 September 2022

Tabel 6. Kegiatan Aktualisasi

1. Kegiatan Pertama (8-15 Agustus 2022)

Kegiatan pertama yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan data terkait kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O). Proses kegiatan ini meliputi 3 tahapan kegiatan, antara lain :

a. Meminta ijin kepada Kepala Instalasi Rekam Medik dan Admisi terkait pembuatan buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

b. Melakukan analisa dan mengumpulkan dataterkait kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

c. Melaporkan data kepada mentor

Pada kegiatan pertama ini terlaksana dengan baik walaupun agak terlambat. Pada tahapan kegiatan pertama, yaitu meminta ijin kepada Kepala Instalasi Rekam Medik dan Admisi terkait pembuatan buku saku khusu kode kehamilan, persalinan dan nifas (Kode O) dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2022. Hal tersbut menjadi hambatan

33
BABV PELAKSANAANAKTUALISASI

diluar dugaan penulis dikarenakan Kepala Instalasi Rekam Medik dan Admisi sedang cuti sakit. Namun, 2 tahapan kegiatan lainnya tetap dilaksanakan dan diubah menjadi tahapan awal sebelum rencana tahapan pertama bisa dilaksanakan. Hal ini sudah diketahui dan disetujui oleh mentor. Tahapan kegiatan melakukan analisa dan mengumpulkan data terkait kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O) dilakukan dengan mencari referensi dari buku ICD volume 1, volume 2, volume 3 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Sistem Indonesian CaseBaseGroups(INA-CBGs). Pada tahapan ketiga, penulis melaporkan data kepada mentor berdasarkan hasil rangkuman data yang telah didapatkan pada tahap kegiatan analisa dan pengumpulan data.

2. Kegiatan kedua (16 – 26 Agustus 2022)

Kegiatan kedua yang dilakukan adalah melakukan pembuatan buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O). Proses kegiatan ini meliputi 5 tahapan kegiatan, antara lain :

a. Membuat draft buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

b. Melakukan konsultasi draft buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

c. Membuat buku saku kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

d. Melaporkan hasil pembuatan buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

e. Membuat QRCodeuntuk membagikan linksoftfilebuku saku

Pada kegiatan kedua ini seluruh tahapan terlaksana dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Pada tahapan kegiatan pertama, yaitu membuat draft buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O) penulis membuat 2 bentuk draft buku saku. Draft tersebut dibuat berdasarkan diagnosa yang diurutkan sesuai abjad dan berdasarkan bab yang terdapat pada ICD

Volume 1. Kemudian tahapan kedua, penulis melakukan konsultasi draft buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O). Pada tahapan ini mentor menyarankan untuk melanjutkan pembuatan buku saku yang dibuat berdasarkan diagnosa yang diurutkan sesuai dengan abjad. Pada tahapan ketiga, penulis membuat buku saku berupa hard file dan soft file. Buku yang akan dicetak dibuat dengan menggunakan aplikasi editing buku dan untuk softfiledibuat dengan menggunakan digital flipbook, kemudian penulis mempelajari pembuatan QRCodedengan aplikasi pembuatan QR Code. Namun pada awal pembuatan flipbook ini penulis tidak mengetahui bahwa ada masa kadaluwarsanya. Setelah mengetahuinya, penulis

34

membuat kembali dengan aplikasi yang baru. Tahapan terakhir yaitu pembuatan QR code bertujuan untuk memudahkan akses pengguna. QR Code sudah mucul dari aplikasi flipbook, namun untuk link yang terdapat diaplikasi digital flipbook terlalu panjang. Untuk memudahkan akses melalui link, penulis berinisiatif untuk mengubah link tersebut menjadi lebih pendek dan lebih mudah diingat oleh pengguna.

3. Kegiatan Ketiga (27 Agustus – 2 September 2022)

Kegiatan ketiga yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O). Proses kegiatan ini meliputi 5 tahapan kegiatan, antara lain :

a. Membuat materi sosialisasi buku saku

b. Membuat undangan sosialisasi

c. Melakukan sosialisasi didampingi oleh atasan

d. Membagikan buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

e. Melaporakan hasil sosialisasi

Pada kegiatan ketiga ini seluruh tahapan terlaksana dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Pada tahapan pertama yaitu membuat materi sosialisasi, materinya berisi tentang cara penggunaan buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O). Kemudian penulis membuat undangan sosialisasi yang ditujukan kepada petugas rekam medis di seluruh outlet sebagai pengguna buku saku. Undangan dikirimkan melalui chat whatsapp. Sosialisasi didampingi dan dibuka oleh atasan. Pada tahap kegiatan ini, satu outlet tidak dapat hadir saat sosialisasi dikarenakan pelayanan yang tidak bisa ditinggalkan. Tahap kegiatan selanjutnya, penulis membagikan buku saku kepada seluruh outlet. Kemudian penulis melaporkan hasil sosialisasi kepada mentor mengenai kegiatan sosialisasi yang telah berjalan.

4. Kegiatan Keempat (5 – 12 September 2022)

Kegiatan keempat yang dilakukan adalah melakukan evaluasi penggunaan kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O). Proses kegiatan ini meliputi 3 tahapan kegiatan, antara lain :

a. Mencari data kunjungan pasien di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan

b. Melakukan evaluasi terkait ketepatan penggunaan kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

c. Melaporkan hasil evaluasi

Pada kegiatan ketiga ini seluruh tahapan terlaksana dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Pada tahapan pertama, penulis memulai

35

dengan mempelajari cara menarik data kunjungan pasien yang dijelaskan oleh petugas pelaporan di Instalasi Rekam Medik dan Admisi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo. Kemudian data kunjungan didapatkan dari aplikasiINA-CBG’s. Data kunjungan tersebut digunakan penulis untuk melakukan evaluasi terkait keberhasilan penggunaan buku saku untuk optimalisasi penggunaan kode khusus kehamilan, persalinan dan nifas (kode O). Hasil evaluasi tersebut dilaporkan kepada mentor. Penulis mengambil 125 sampel dengan rentang waktu 1 minggu sebelum dan sesudah dilakukannya sosialisasi untuk melihat perbandingan efektifitas penggunaan buku saku.

B. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai dasar PNS

1. Kegiatan pertama yaitu melakukan pengumpulan data terkait kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O).

a. Tanggal pelaksanaan : 8-15 Agustus 2022

b. Tahapan kegiatan :

1) Meminta ijin kepada Kepala Instalasi Rekam Medik dan Admisi terkait pembuatan buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

2) Melakukan analisa dan mengumpulkan data terkait kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

3) Melaporkan data kepada mentor

c. Penerapan nilai-nilai dasar PNS

1) Berorientasi pelayanan

Penulis telah melakukan mengetuk pintu, meminta ijin masuk ruangan dan menjaga tingkah laku saat meminta ijin untuk melakukan aktualisasi yang merupakan bentuk sikap sopan, serta melaporkan data dengan cekatan dan responsif dalam melakukan perbaikan data untuk memahami kebutuhan pengguna

2) Akuntabel

Penulis telah memberikan laporan dengan data yang dikumpulkan secara konsisten dan transparan serta menyampaikan ijin dengan penuh tanggung jawab sehingga penulis mendapatkan kepercayaan untuk melanjutkan kegiatan aktualisasi

3) Kompeten

Penulis telah mempelajari materi terkait kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O) dari berbagai referensi sehingga dapat menghasilkan kinerja terbaik

36

4) Harmonis

Penulis dapat menerima perbedaan pendapat untuk mewujudkan sikap menghargai pendapat mentor

5) Loyal

Penulis telah dengan menyampaikan ijin dengan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, mengikuti arahan yang diberikan oleh atasan dan berkontribusi dalam melakukan perbaikan atas arahan yang diberikan

6) Adaptif

Penulis melakukan pengumpulan data dengan sikap antusias dan proaktif agar dapat selesai tepat waktu

7) Kolaboratif

Penulis telah menjalin kerjasama yang baik dengan Kepala Instalasi Rekam Medik dan Admisi dalam penyampaian ijin aktualisasi

d. Kontribusi terhadap visi misi organisasi

Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap visi RSCM yaitu Menjadi Rumah Sakit

Umum Pusat Rujukan Nasional Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian Berstandar Internasional. Selain itu juga memberikan kontribusi terhadap misi RSCM yaitu menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menghasilkan tenaga kedokteran dan kesehatan unggul ; menyelenggarakan system manajemen rumah sakit, dengan tata kelola yang andal dan akuntabel

e. Penguatan nilai budaya organisasi

Kegiatan ini menguatkan nilai budaya RSCM antara lain integritas, profesionalisme, kepedulian dan kolaborasi

f. Output kegiatan : lembar persetujuan dari atasan, rangkuman data terkait kode kehamilan persalinan dan nifas (kode O), laporan pengumpulan data. (terlampir)

g. Analisa dampak

Nilai

BerAKHLAK

Menerapkan nilai

Dampak

BerAKHLAK

Tidak menerapkan nilai

BerAKHLAK

Berorientasi

Pelayanan

Adanya perbaikan data untuk memenuhi kebutuhan

pengguna secara berkualitas

Tidak adanya perbaikan data

sehingga kebutuhan pengguna

tidak terpenuhi dengan kualitas yang terbaik.

37

Akuntabel

Ijin dapat dipertanggung

jawakan dan kegiatan

aktualisasi dapat dilanjutkan

Adanya hasil kinerja yang

Ijin tidak dapat dipertanggung

jawabkan dan aktualisasi tidak

dapat dilanjutkan

Hasil kinerja yang dihasilkan

Kompeten

baik yaitu materi dan data yang dihasilkan sesuai

dengan kaidah koding

Terwujudnya sikap

menghargai pendapat mentor

tidak baik sehingga materi dan data yang dihasilkan tidak

sesuai dengan kaidah koding

Tidak terwujudnya sikap

menghargai pendapat mentor

Harmonis

dengan adanya sikap

menerima perbedaan

pendapat

Loyal Proses ijin berjalan dengan lancar

Adaptif Proses pengumpulan data selesai tepat waktu

Kolaboratif

Adanya kerjasama yang baik dengan atasan, maka ijin dapat diberikan

dengan tidak mau menerima

perbedaan pendapat

Proses ijin tidak berjalan lancar

Proses pengumpulan data tidak selesai tepat waktu

Tidak adanya Kerjasama yang baik dengan atasan sehingga ijin tidak dapat diberikan

Tabel 7. Dampak Penerapan Nilai Dasar PNS Kegiatan 1

2. Kegiatan kedua yaitu melakukan pembuatan buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O).

a. Tanggal pelaksanaan : 8-15 Agustus 2022

b. Tahapan kegiatan :

1) Membuat draft buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

2) Melakukan konsultasi draft buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

3) Membuat buku saku kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

4) Melaporkan hasil pembuatan buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

5) Membuat QRCodeuntuk membagikan linksoftfilebuku

38

c. Penerapan nilai-nilai dasar PNS

1) Berorientasi pelayanan

Penulis telah melakukan konsultasi dengan sikap sopan, ramah, dan responsif dalam melakukan perbaikan tiada henti pada proses pembuatan draft hingga penyederhaan linkmenjadi QRcodesehingga dapat menghasilkan buku yang berkualitas untuk mencapai kemudahan akses, kebutuhan dan kepuasan pengguna

2) Akuntabel

Penulis telah membuat draft secara konsisten seta melaporkan pembuatan buku dengan integritas tinggi sehingga mendapatkan kepercayaan dari mentor yang dapat dipertanggung jawabkan

3) Kompeten

Penulis telah membuat draft dengan memberikan kinerja terbaik, mempelajari pembuatan QR Code sebagai bentuk learning agility dan membuat buku saku yan sesuai dengan kaidah koding agardapat membantu teman sejawat belajar dan berhasil memahami penggunaan kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

4) Harmonis

Penulis dapat menerima masukan dan perbedaan pendapat dalam mendiskusikan laporan sehingga tercapai keselarasan

5) Loyal

Penulis telah berdedikasi dengan memperbaiki draft, saran dan masukan sesuai arahan mentor serta melaporkan hasil pembuatan dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar sebagai bentuk sikap nasionalisme

6) Adaptif

Penulis mengembangkan kreatifitas dengan berinovasi dalam pembuatan draft, buku saku dan QRcodeuntuk menarik minat pengguna.

7) Kolaboratif

Menjalin koordinasi yang baik, bersinergi serta memberikan kesempatan kepada mentor untuk berkontribusi melalui saran dan masukan yang diberikan

d. Kontribusi terhadap visi misi organisasi

Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap visi RSCM yaitu Menjadi Rumah Sakit

Umum Pusat Rujukan Nasional Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian Berstandar Internasional. Selain itu juga memberikan kontribusi

39

terhadap misi RSCM yaitu memberikan pelayanan yang paripurna dan professional dan berstandar internasional; menyelenggarakan layanan kesehatan semesta berbasis institusi maupun komunitas melalui AHS (Academic Health System); menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menghasilkan tenaga kedokteran dan kesehatan unggul; menyelenggarakan Rumah Sakit Berbasis SmartHospital.

e. Penguatan nilai organisasi

Kegiatan ini menguatkan nilai budaya RSCM antara lain profesionalisme, kepedulian, kolaborasi dan keunggulan.

f. Output kegiatan : draft buku saku, dokumentasi konsultasi, buku saku, dokumentasi dan QRCode(terlampir)

g. Analisa dampak

Nilai

BerAKHLAK

Berorientasi

Pelayanan

Akuntabel

Kompeten

Harmonis

Loyal

Dampak

Menerapkan nilai BerAKHLAK

Menghasilkan buku yang

berkualitas sehingga

kemudahan akses, kebutuhan dan kepuasan pengguna

tercapai

Adanya buku saku yang

dapat dipertanggung

jawabkan isinya dan dapat

melanjutkan kegiatan selanjutnya

Keberhasilan pembuatan

buku saku yang sesuai

dengan kaidah koding

Terwujudnya keselarasan

dalam mendiskusikan laporan

Terwujudnya sikap

nasionalisme melalui

penggunaan Bahasa

Indonesia yang baik dan

Tidak menerapkan nilai BerAKHLAK

Buku yang dihasilkan tidak

berkualitas sehingga tidak

tercapainya kemudahan akses, kebutuhan dan kepuasan

pengguna

Buku saku tidak dapat dipertanggung jawabkan dan tidak dapat melanjutkan ke tahapan berikutnya

Pembuatan buku saku tidak

berhasil dan tidak sesuai dengan kaidah koding

Tidak terwujudnya keselarasan dalam mendiskusikan laporan

Tidak terwujudnya sikap

nasionalisme apabila tidak

menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta buku

40

Adaptif

benar serta buku saku dan QRCodeselesai tepat waktu sesuai jadwal

Desain buku saku yang menarik minat pengguna

Kolaboratif Menghasilkan buku saku yang lebih baik

saku dan QRcodetidak selesai tepat waktu

Design buku saku yang tidak menarik minat pembaca

Tidak menghasilkan buku saku yang lebih baik

Tabel 8. Dampak Penerapan Nilai Dasar PNS Kegiatan 2

3. Kegiatan Ketiga yaitu melakukan sosialisasi buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O).

a. Tanggal pelaksanaan : 27 Agustus – 2 September 2022

b. Tahapan kegiatan :

1) Membuat materi sosialisasi buku saku

2) Membuat undangan sosialisasi

3) Melakukan sosialisasi didampingi oleh atasan

4) Membagikan buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

5) Melaporakan hasil sosialisasi

c. Penerapan nilai-nilai dasar PNS

1) Berorientasi pelayanan

Penulis telah mebuat undangan sosialisasi, menyampaikan undangan dan melakukan sosialisasi dengan jelas, sopan dan ramah, membagikan buku saku sesuai dengan kebutuhan pengguna untuk mendapatkan kepuasan dari pengguna serta melaporkan hasil sosialisasi yang berkualitas.

2) Akuntabel

Penulis telah melakukan sosialisasi dengan bertanggungjawab dan berintegritas tinggi

3) Kompeten

Penulis dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta sosialisasi sesuai dengan materi yang isinya sesuai dengan pedoamn koding agar peserta mudah memahaminya

4) Harmonis

Penulis memberikan kesempatan bertanya kepada peserta sebagai bentuk kepedulian atas pemahaman peserta

41

5) Loyal

Penulis telah melakukan sosialisasi dnegan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

6) Adaptif

Penulis melakukan sosialisasi dengan antusias, bertindak proaktif, cepat menyesuaikan diri terhadap kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana serta

7) Kolaboratif

Penulis menjalin koordinasi yang baik dengan mentor melalui kesempatan yang diberikan untuk memberikan saran dan masukan agar menghasilkan kualitas laporan yang lebih baik

d. Kontribusi terhadap visi misi organisasi

Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap visi RSCM yaitu Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian Berstandar Internasional. Selain itu juga memberikan kontribusi terhadap misi RSCM yaitu menyelenggarakan layanan kesehatan semesta berbasis institusi maupun komunitas melalui AHS (Academic Health System); menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang menghasilkan tenaga kedokteran dan kesehatan unggul; menyelenggarakan Rumah Sakit Berbasis SmartHospital.

e. Penguatan nilai organisasi

Kegiatan ini menguatkan nilai budaya RSCM antara lain profesionalisme, kepedulian dan kolaborasi.

f. Output kegiatan : materi sosialisasi, undangan sosialisasi, presensi sosialisasi, dokumentasi pembagian buku saku dan laporan hasil sosialisasi (terlampir)

g. Analisa dampak

Nilai

BerAKHLAK

Berorientasi

Pelayanan

Dampak

Menerapkan nilai BerAKHLAK

Kepuasan pengguna karena

buku saku yang diberikan

sesuai dengan kebutuhannya

dan sosialisasi yang

berkualitas

Tidak menerapkan nilai

BerAKHLAK

Pengguna tidak puas karena

buku saku yang diberikan tidak

sesuai dengan kebutuhannya

dan sosialisasi tidak berkualitas

42

Akuntabel

Kompeten

Harmonis

Sosialisasi dapat berjalan

tepat waktu

Peserta sosialisasi mudah

memahami materi sosialisasi

Terjalinnya suasana yang

kondusif saat sosialisasi

Sosialisasi mudah dipahami

oleh peserta dengan

Sosialisasi yang berjalan tidak

tepat waktu

Peserta sosialisasi tidak

memahami materi sosialisasi

Suasana sosialisasi menjadi tidak kondusif

Sosialisasi tidak mudah

dipahami apabila tidak

Loyal

menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar

Sosialisasi berjalan seusai

menggunakan Bahasa Indonesia

yang baik dan benar

Adaptif

Kolaboratif

dengan rencana

Laporan hasil sosialisasi yang berkualitas

Sosilaisasi tidak berjalan sesuai dengan rencana

Laporan hasil sosialisasi yang tidak berkualitas

Tabel 9. Dampak Penerapan Nilai Dasar PNS Kegiatan 3

4. Kegiatan Keempat yaitu melakukan evaluasi penggunaan kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O).

a. Tanggal pelaksanaan : 5 – 12 September 2022

b. Tahapan kegiatan :

1) Mencari data kunjungan pasien di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan

2) Melakukan evaluasi terkait ketepatan penggunaan kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

3) Melaporkan hasil evaluasi

c. Penerapan nilai-nilai dasar PNS

1) Berorientasi pelayanan

Penulis melakukan evaluasi bertujuan agar dapat melakukan perbaikan dan menghasilkan kualitas mutu yang terbaik

2) Akuntabel

Penulis melakukan evaluasi dengan mencari data kunjungan secara konsisten, cermat, teliti dan penuh rasa tanggung jawab.

3) Kompeten

Penulis mempelajari cara menarik data kunjungan dan melakukan evaluasi dengan kinerja terbaik agar sukses melakukan evaluasi

43

4) Harmonis

Penulis dapat menerima perbedaan pendapat dari mentor

5) Loyal

Penulis mentaati kode etik profesi dengan menjaga rahasia data pasien saat melaporkan hasil evaluasi, serta dalam penyampaiannya menggunakan

Bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk sikap nasionalisme

6) Adaptif

Penulis bertindak proaktif dalam meminta persetujuan hasil evaluasi

7) Kolaboratif

Penulis menjalin koordinasi yang baik dengan mentor untuk mencapai tujuan bersama

d. Kontribusi terhadap visi misi organisasi

Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap visi RSCM yaitu Menjadi Rumah Sakit

Umum Pusat Rujukan Nasional Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian Berstandar Internasional. Selain itu juga memberikan kontribusi terhadap misi RSCM yaitu menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang

menghasilkan tenaga kedokteran dan kesehatan unggul; menyelenggarakan system manajemen rumah sakit, dengan tata kelola yang andal dan akuntabel.

e. Penguatan nilai organisasi

Kegiatan ini menguatkan nilai budaya RSCM antara lain integritas, profesionalisme, kepedulian dan kolaborasi.

f. Output kegiatan : data kunjungan pasien JKN di Poliklinik kebidanan dan kandungan serta laporan hasil evaluasi.

g. Analisa dampak

Nilai

BerAKHLAK

Berorientasi

Pelayanan

Akuntabel

Dampak

Menerapkan nilai BerAKHLAK

Adanya perbaikan sehingga

menghasilkan mutu evaluasi yang berkualitas terbaik

Data evaluasi dapat

dipercaya kebenarannya dan dapat dipertanggung

jawabkan

Tidak menerapkan nilai

BerAKHLAK

Tidak adanya perbaikan

sehingga kualitas mutu dalam evaluasi tidak baik

Data evaluasi tidak dapat

dipercaya kebenarannya dan tidak dapat dipertanggung

jawabkan

44

Kompeten

Evaluasi sukses dilakukan

melalui peningkatan

kompetensi dalam

mempelajari cara menarik

data kunjungan melalui

aplikasi INA-CBS’s

Terciptanya keselarasan

Evaluasi tidak sukses dilakukan

karna tidak adanya peningkatan

kompetensi dalam mempelajari

cara menarik data kunjungan

melalui aplikasi INA-CBS’s

Tidak tercapainya keselarasan

Harmonis

dalam perbedaan pendapat

dengan mentor

Terciptanya rahasia jabatan

dengan mentaati kode etik

dalam perbedaan pendapat

dengan mentor

Tidak terciptanya rahasia

jabatan karena tidak mentaati

Loyal

profesi dan terwujudnya sikap nasionalisme

Persetujuan hasil evaluasi

kode etik profesi dan tidak

terwujudnya sikap nasionalisme

Adaptif

diselesaikan dengan tepat waktu

Persetujuan hasil evaluasi tidak selesai tepat waktu

Kolaboratif

Evaluasi berjalan dengan lancar

Evaluasi tidak berjalan dengan lancar

Tabel 10. Dampak Penerapan Nilai Dasar PNS Kegiatan 4

C. Kualitas dan Kemanfaatan Aktualisasi

Dengan terselesaikannya core issue tersebut memberikan manfaat bagi beberapa pihak sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Bagi individu, penyelesaiian coreissueini dapat menambah wawasan penulis terkait kode kehamilan, persalinan dan nifas. Kemudian, penulis dapat mengasah kreatifitasnya dalam melakukan desain serta menambah ketrampilan penulis dalam menggunakan teknologi informasi. Selain itu, penulis juga dapat menguatkan nilai dasar PNS BERAKHLAK.

2. Bagi Petugas Koding

Dengan adanya Buku Saku Khusus Kode Kehamilan, Persalinan dan Nifas (Kode O) ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman dalam menetapkan kode. Selain itu juga, membantu petugas koding dalam melakukan pengkodingan sehingga semakin konsisten dalam menetapkan kode yang sesuai dengan kaidah koding dan dapat mengurangi beban kerja petugas koding yang disebabkan oleh pending klaim.

45

Buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O) sangat inovatif, kreatif, menarik, mudah dipahami dan akses yang fleksibel melalui handphone maupun komputer di kantor. Adanya buku saku ini membuat petugas koding menjadi memiliki buku pegangan khusus terkait kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O).

3. Bagi Instalasi Rekam Medik dan Admisi Bagi Instalasi Rekam Medik dan Admisi, penyelesaian core issue ini dapat meningkatkan capaian KPI (KeyPerformanceIndicator) Instalasi Rekam Medik dan Admisi, khususnya KPI yaitu “Persentase pending klaim, akibat ketidaksesuaian koding dengan data dukung dan ketidaklengkapan dokumen”

4. Bagi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Bagi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, dengan terselesaikannya coreissueini dapat mengurangi kerugian pada rumah sakit terkait pembayaran jaminan BPJS

46

A. Penetapan Isu Lanjutan/Alternatif

Kegiatan aktualisasi telah terlaksana sesuai dengan rencana, namun penulis menemukan adanya isu lanjutan, yaitu belum adanya penyesuaian kode khusus kehamilan, persalinan dan nifas (Kode O) dengan update terbaru dan belum adanya pengesahan buku saku dari pejabat yang berwenang. Apabila kode belum terupdate, maka penggunaan kode menjadi tidak tepat dan seragam. Selain itu, kualitas buku menjadi kurang nilai gunanya dan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna. Oleh karena itu, penulis berencana untuk melakukan update koding, melakukan evaluasi lanjutan dan pengesahan oleh pejawab yang berwenang.

B. Pemecahan Masalah Lanjutan

Dengan adanya isu lanjutan, penulis berencana untuk memmecahkan isu dengan melakukan update koding agar buku saku kode khusus kehamilan, persalinan dan nifas (Kode O) menjadi lebih berkualitas dan memiliki nilai guna yang lebih. Adapun rangkaian tahapan kegiatannya, antara lain :

1. Menambahkan update kode kehamilan, persalinan dan nifas (Kode O) kedalam buku saku (softfile)

2. Membagikan QR Code buku saku kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O) yang terupdate

3. Melakukan pengesahan buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (Kode O)

C. Rencana Lanjutan

No. Kegiatan Output

1. Menambahkan update kode kehamilan, persalinan dan nifas (Kode O) kedalam buku saku (softfile)

2. Membagikan QRCode buku saku kode kehamilan, persalinan dan nifas yang terupdate

Softfilebuku sakuyang terupdate

QRcodeyang terupdate

Waktupelaksanaan

Setiap3bulan

Setiap3bulan

47
BABVI RENCANATINDAKLANJUT

khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (Kode O)

Bukusakukode kehamilan, persalinandan nifas (kodeO)

3bulan

48
Tabel 11. Rencana Lanjutan 3. Melakukan pengesahan buku saku

A. Kesimpulan

Dari rangkaian kegiatan aktualisasi yang dimulai dari tanggal 8 Agustus 2022 sampai dengan tanggal 12 September 2022, penulis menyimpulkan :

1. Isu aktual yang ditemukan di Instalasi Rekam Medis dan Admisi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo adalah tidak optimalnya pemberian kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O) oleh petugas koding. Penulis memberikan gagasan kreatif penyelesaian isu dengan membuat buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O).

2. Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi pembuatan buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O), penulis menerapkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, adaptif dan kolaboratif. Pembuatan buku saku tersebut berkaitan dengan manajemen ASN yaitu peningkatan kompetensi petugas koding dalam memberikan kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O). Serta, smartASN yaitu akses buku saku kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O) melalui QRCode.

3. Kegiatan aktualisasi ini telah terlaksana dengan baik, terlihat setelah dilakukan evaluasi ketepatan penggunaan kode khusus kehamilan, persalinan dan nifas (Kode O). Pada saat sebelum adanya buku saku khusus kode kehamilan persalinan dan nifas (kode O) dari 125 sampel sebanyak 101 sampel tepat dan 24 sampel tidak tepat. Setelah adanya buku saku dan dilakukannya sosialisasi terdapat 114 sampel tepat dan 11 sampel tidak tepat. Terlihat adanya penurunan sebanyak 10% tingkat ketidaktepatan penggunaan kode khusus kehamilan, persalinan dan nifas (Kode O).

Buku saku khusus kode kehamilan, persalinan dan nifas (Kode O) akan lebih bermanfaat apabila dilakukan evaluasi secara berkala. Oleh sebab itu, kedepannya untuk dilakukan evaluasi berkala.

49
BABVII PENUTUP
B. Saran

DAFTARPUSTAKA

Edna K.Huffman. 1994. Health Information Management, Edisi 10. Berwyn Illionis :Physicians’record company.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Analisis Isu

Kontemporer. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon Kesiapan Bela Negara.

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Akuntabel Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Kompeten Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Harmonis Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Loyal Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Adaptif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Smart ASN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Manajemen ASN Pelatihan Dasar Calon Pegawai

Negeri Sipil Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

50

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Habituasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Republik Indonesia. 2007. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 377 Tahun 2007. Tentang Kompetensi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan.

Republik Indonesia. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008. Tentang Rekam Medis.

Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.

Republik Indonesia. 2021. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2021. Tentang Kementerian Kesehatan.

51

Nama Lampiran Bukti

1.1 Foto saat meminta ijin kepada atasan untuk melakukan aktualiasi

1.2 Surat tugas pelaksanaa n aktualiasai

52
LAMPIRAN

https://drive.google.com/drive/folders/12xMUjKw1l0tKBujPZMpS4J0k5_pinEif ?usp=sharing

53
1.3 Screenshoo t kumpulan data dan materi kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O) 1.4 Link rangkuman data dan materi kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O) 1.5 Foto melaporka n data ke mentor

1.6 Laporan pengumpul an data kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O)

2.1 Screenshoo t draft Buku Saku

54
55
2.2 Foto konsultasi draft buku saku 2.3 Foto pembuatan buku saku
56
2.4 Desain buku saku 2.5 Desain QR Code 2.6 Link flipbook https://bit.ly/BukuSakuKodeO
57
2.7 Foto buku saku 2.8 Foto membuat desain QR Code
58
2.9 screenshoo t melakukan konsutasi dengan mentor 3.1 Foto membuat materi konsultasi

3.2 Screenshoo t materi sosialisasi

3.3 Link materi sosialisasi

3.4 screenshoo t undangan sosialisasi melalui chat whatsapp

59
60
3.5 Screenshoo t melakukan sosialisasi didampingi atasan 3.6 Screenshot peserta yang menghadiri sosialisasi
61
3.7 Foto membagika n buku saku
62 3.8 Foto membagika n QR Code 3.9 Laporan hasil kegiatan sosialisasi 4.1 Link data kunjungan pasien poliklinik kebidanan
?usp=sharing
https://drive.google.com/drive/folders/12xMUjKw1l0tKBujPZMpS4J0k5_pinEif

https://drive.google.com/drive/folders/12xMUjKw1l0tKBujPZMpS4J0k5_pinEif ?usp=sharing

63
4.2 Foto melakukan evaluasi terkait ketepatan penggunaa n kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O) 4.3 Link data ketepatan penggunaa n kode kehamilan, persalinan dan nifas (kode O) 4.4 Foto melaporka n hasil evaluasi
64
4.5 Laporan hasil evaluasi 5.1 Lembar
Pengesaha n Rancangan Aktualisasi

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.