Optimalisasi Penyusunan SPO Mobilisasi Pada Pasien Pasca Operasi Di Ruang Kemuning V Rsup Dr. Hasan

Page 11

LAPORAN SEMINAR RANCANAGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1

OPTIMALISASI PENYUSUNAN SPO MOBILISASI

PADA PASIEN PASCA OPERASI

DI RUANG KEMUNING V

RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

DISUSUN OLEH :

ANNISA WIDIYANINGSIH, S.KEP., NERS NIP 199310022022032003

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENYUSUNAN SPO MOBILISASI

PADA PASIEN PASCA OPERASI

DI RUANG KEMUNING V

RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

Telah di seminarkan pada : Tanggal 23 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach

Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH NIP. 196509141992032004

Mentor

Hafsa, S.Kep., Ners., M.Kep. NIP. 197711092003122001

Penguji

Aulia Fitriani, ST., MKM NIP. 197508142006042001

i

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi penyusunan SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi di ruang Kemuning V RSHS Bandung” dengan baik. Laporan aktualisasi ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Pendidikan dan pelatihan dasar CPNS golongan III Angkatan I.

Penulis juga ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dan mendukung proses penyusunan laporan aktualisasi ini. Tanpa dukungan, motivasi dan bimbingan dari semu pihak, penulisan ini tidak akan terlaksanakan dengan baik. Rasa hormat dan ucapan terima kasih, penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Suherman, M. Kes. selaku Kepala Balai Besar Kesehatan Cikarang

2. Ibu Verawati Lenny, SKM, MKM, selaku koordinator Pelatihan Manajemen dan Teknis Non Manajemen

3. Ibu Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH, selaku coach yang telah memberikan bimbingan kepada penulis

4. Ibu Hafsa, S.Kep., Ners., M.Kep, selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam proses menyelesaikan laporan aktualisasi

5. Bapak Nandang Muastari A, S.Kep., Ners selaku Kepala Ruangan Kemuning V

6. Ibu Eti Rosanti, S.Kep., Ners, selaku Wakil Kepala Ruangan Kemuning V

7. Bapak/ Ibu Widyaiswara yang telah membagi ilmunya kepada penulis.

8. Bapak/ Ibu panitia pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan I yang telah membantu Menyusun jadwal pelatihan

9. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I atas kekompakan serta kerjasamanya.

10.Kedua orang tua, suami dan anak yang telah memberikan doa, semangat dan dukungannya Bandung, Juni 2022 Penulis

ii
KATA PENGANTAR
iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.2. Tujuan Aktualisasi ....................................................................................... 2 1.3. Manfaat ...................................................................................................... 3 1.3.1. Bagi Penulis 3 1.3.2. Bagi Institusi ...................................................................................... 3 1.3.3. Bagi Bapelkes Cikarang 3 BAB II PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI 2.1. Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 4 2.2. Nilai-Nilai Organisasi .................................................................................... 4 2.3. Tugas Organisasi 5 2.4. Uraian / Rincian Tugas Jabatan Peserta ......................................................... 7 2.4.1. Profil Peserta ..................................................................................... 7 2.4.2. Profil Ruang Kemuning V .................................................................... 8 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual ...........................................................10 3.1.1. Identifikasi Isu ...................................................................................10 3.1.2. Analisis dan Penetapan Isu ..................................................................14 3.1.3. Analisis Penyebab Isu .........................................................................17 3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SMART Governance ..................................................................18 3.3. Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif ..................................19 BAB IV RENCANA AKTUALISASI

4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

4.2. Penjadwalan Pelaksanaan Kegiatan

4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi ................................31

iv
...................................................20
...............................................................30
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................32
v DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 : Struktur Organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung ........................ 6 Gambar 2.2 : Struktur Organigram Ruang Kemuning V .......................................... 9 Gambar 3.1 : Diagram Fish Bone .........................................................................17
vi
Tabel 3.1 : Penjelasan Butir SKP ..........................................................................10 Tabel 3.2 : Penapisan Isu Berdasarkan APKL ........................................................15 Tabel 3.3 : Penapisan Isu Berdasarkan USG .........................................................16 Tabel 3.4 : Kegiatan Pemecahan Isu ....................................................................19 Tabel 4.1 : Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi ..................................................20 Tabel 4.2 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Bulanan .................................................30 Tabel 4.3 : Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi ......................31
DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki tujuan dan cita-cita untuk mensejahterakan rakyatnya, dimana tujuan negara serta citacita negara dimaksud tertuang dalam UUD 1945. Dalam upaya mewujudkan tujuan dan cita-cita negara, maka Negara Indonesia membentuk suatu lembaga/organisasi yang disebut dengan Pemerintah. Untuk menjalankan pemerintahan setiap pemimpin negara memiliki cara dan sistem yang berbeda, namun perbedaan cara dan sistem tersebut memiliki tujuan yang sama.

Pada masa pemerintahan sekarang Negara Indonesia membuat suatu sistem kepegawaian dalam pemerintahan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), yang mana sistem kepegawaian ASN tersebut terbagi dua yaitu Pegawai

Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), hal ini kemudian diatur dalam Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara. Untuk mewujudkan cita-cita negara dalam mensejahterakan rakyat maka diperlukan pegawai/ Sumber Daya Manusia

(SDM) yang memiliki nilai-nilai dasar sebagai PNS.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia

Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan. Sosok PNS yang mampu memainkan peranan tersebut adalah PNS yang memiliki nilai-nilai dasar PNS yang Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK). Untuk dapat membentuk sosok Pegawai Negeri

Sipil (PNS) yang BerAKHLAK, perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan dasar (latsar).

Pelatihan Dasar PNS memiliki tujuan dalam pembentukan karakter dari

PNS tersebut, yang mana PNS memiliki peranan dalam membangun nilai-nilai dasar tersebut. Selain itu, PNS menjadi tunas-tunas integritas yang mampu

memenuhi standar kompetensi sesuai jabatan dan kewenangannya masingmasing. Terkait dengan hal tersebut maka dalam latsar didilakukan sistem penilaian yang baik sebagai evaluasi dari hasil pelatihan dasar CPNS tersebut.

1

Untuk itu setiap peserta pelatihan dasar CPNS diharuskan melakukan kegiatan aktualisasi melalui proses habituasi di instansi masing-masing.

Setiap instansi memiliki masalah yang berbeda, peserta harus mampu menerapkan nilai-nilai Aparatur Sipil Negara (ASN) pada pelaksanaan aktualisasi di instansi masing-masing sesuai dengan materi yang telah diberikan pada saat pelatihan dasar CPNS. Kegiatan Aktualisasi harus merupakan inovasi dari pemecahan masalah yang sesuai dengan Satuan Kerja Pegawai dan Instruksi dari pimpinan setempat, dalam hal ini lebih mengkhususkan untuk ASN di RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung.

Perawat merupakan salah satu profesi ASN baik di wilayah pemerintah daerah maupun Kementerian Kesehatan Reublik Indonesia selaku pemerintah pusat. Perawat merupakan garda terdepan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat sehingga derajat kesehatan dapat tercapai secara optimal. Perawat memiliki tugas untuk dapat memenuhi kebutuhan bio-psikososio-spiritual masyarakat, sehingga derajat kesehatan dapat tercapai secara optimal.

Sebagai CPNS yang berada di wilayah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia maka, proses kegiatan pelatihan dasar merupakan suatu hal yang wajib dilakukan. Termasuk di dalamnya kegiatan aktualisasi, baik dari nilai-nilai yang telah di pelajari maupun aktualisasi inovasi yang dirancang untuk membantu instansi dalam mencapai visi misi dan mengoptimalkan pelayanan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu maka disusun sebuah laporan kegiatan aktualisasi yang diharapkan dapat mengevaluasi pelaksanannya secara teknis yang disesuaikan dengan keadaan di lapangan.

1.2. Tujuan Aktualisasi

Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, yaitu BerAKHLAK (Berorientasi

Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam melaksanakan tugas dilingkungan kerja, yaitu RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Serta dapat mengetahui kedudukan dan peran PNS dalam NKRI sebagai pelayan public di dalam keberagaman Whole of Government yang diatur dalam manajemen ASN

2

1.3.

1.3.1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan Untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai nilai-nilai dasar yang harus dimiliki setiap Aparatur Sipil Negara yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-hari di unit kerja.

1.3.2.

Memberikan bahan masukan dan usulan untuk melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik, khususnya tentang aktualisasi nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).

1.3.3.

Dengan tersusunnya laporan aktualisasi ini, diharapkan dapat menambah kepustakaan bapelkes, khususnya sebagai bukti terselenggaranya pelatihan dasar CPNS Kementerian Kesehatan sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

3
Manfaat Bagi Institusi Bagi Bapelkes Cikarang

BAB II

PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI

2.1. Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 : Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong.

Misi:

Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera

2.2. Nilai-Nilai Organisasi

Tata nilai-nilai filosofis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu “PAMINGPIN PITUIN”

Kepemimpinan : Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik dibidangnya

Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan.

Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive.

Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima

Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas

Selain itu, terdapat janji pelayanan kesehatan di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung, yaitu “SIGAP”

S enyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S)

I novatif dalam berkarya

G elorakan Semangat Pelayanan Prima

A manah Menjaga Keselamatan Pasien

P eduli, Perhatian dan Perasaan

4

Terdapat juga nilai – nilai yang dianut dalam pelayanan, yaitu “PRIMA”

P : Profesional Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya

R : Respek Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan.

I : Integrasi Bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai – nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik farmasi.

M : Manusiawi Menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi.

A : Amanah Melaksanakan dengan sungguh – sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan.

Adapun moto yang digunakan di RSUP Dr. Hasan Sadikin, yaitu :

”Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”

2.3. Tugas Organisasi

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ditetapkan sebagai Rumah Sakit

Rujukan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri No

HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan

Nasional, menampung tujuh RS Regional di Jawa Barat dan beberapa RS di luar provinsi Jawa Barat. Data terakhir menunjukkan, kini RSHS memiliki 944 tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokter spesialis dan subspesialis dan enam

layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal.

5

Fungsi dari RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut :

- Pelayanan medik dan penunjang medik

- Pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan

- Pelayanan rujukan

- Pelayanan umum operasional dan penunjang non medis

- Pengelola sumber daya manusia rumah sakit

- Pelayanan administrasi dan keuangan

- Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan serta pengembangan sumber daya manusia

- Penelitian dan pengembangan

Struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dapat dilihat pada gambar.

6
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung

2.4. Uraian / Rincian Tugas Jabatan Peserta

2.4.1. Profil Peserta

Nama : Annisa Widiyaningsih, S.Kep., Ners

NIP : 199310022022032003

Jabatan/Golongan : Perawat Ahli Pertama/ III.b

Unit Kerja : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Saat ini peserta terdaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dibawah Direktorat

Jenderal Pelayanan Kesehatan dengan Instansi Rumah Sakit Umum Pusat DR. Hasan Sadikin Kota Bandung terhitung mulai 1 Maret 2022 sebagai Perawat Ahli

Pertama dibawah Bidang Keperawatan. Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta mengacu kepada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), meliputi :

1. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi

2. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan

3. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat

4. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat

5. Melaksanakan case findings/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu

6. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu

7. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar dan lanjutan

8. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu

9. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan

10.Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan tindakan)

11.Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

12.Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah

13.Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu

14.Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal

7

15.Memberikan dukungan/faislitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka. Menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan

16.Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi

17.Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi

18.Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi

19.Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur

20.Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri

21.Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu

22.Melakukan tindakan pemenuhan oksigenasi kompleks

23.Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi,

24.Melakukan pemantauan dan penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakaN keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien

25.Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu

26.Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala

27.Melakukan perawatan luka

28.Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu

29.Melaksanakan manajemen Surveilans HAIs sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan

30.Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan

31.Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter

32.Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi

33.Melakukan pendidikan kesehatan pada individu

2.4.2. Profil Ruang Kemuning V

Ruang Kemuning V merupakan ruang rawat inap bedah kelas 3. Ruang

Kemuning V dibagi menjadi 3 kategori yaitu pasien bedah dewasa laki-laki, pasien bedah dewasa perempuan, dan pasien bedah anak. Terdapat 5 ruangan yang terpakai untuk pasien bedah dewasa dan 2 ruangan yang dipakai untuk pasien bedah anak, setiap ruangan berisi 6 tempat tidur, jadi kapasitas pasien

8

Ruang Kemuning V berjumlah 42 tempat tidur. Ruang Kemuning V menggunakan metode tim dalam memberikan pelayanan keperawatan, pelayanan yang diberikan meliputi, pelayanan pre operasi, pasca operasi dan perbaikan keadaan umum.

9
Gambar 2.2 : Struktur Organigram Ruang Kemuning V

BAB III

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual

3.1.1. Identifikasi Isu

Identifikasi isu dilakukan dengan melihat hal-hal yang tidak sesuai kondisi

dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Hal yang tidak sesuai dengan SKP

dapat berpotensi menjadi suatu masalah. Berikut penjelasan setiap butir SKP:

Tabel 3.1 : Penjelasan Butir SKP

No Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan

1 Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi

2 melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan

3 Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat

4 Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat

5 Melaksanakan case findings/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu

6 Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar dan lanjutan

7 Merumuskan diagnose keperawatan pada individu

SOP

SOP

SOP

10
Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai
Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai
SOP
Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai
SOP
Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai
Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai
Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai
SOP
Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai
SOP

8 Membuat prioritas diagnose keperawatan dan masalah keperawatan

9 Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan tindakan)

10 Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

11 Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medical bedah

12 Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu

13 Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal

14 Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka. Menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan

15 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi, eliminasi, istirahat dan tidur, kebersihan diri, rasa nyaman dan pengaturan suhu, oksigenasi kompleks, hambatan komunikasi,

16 Melakukan tindakan keperawatan

pemenuhan kebutuhan mobilisasi

Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP

Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP

Sudah Dilaksanakan

Sesuai SOP

Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP

Sesuai SOP

Sudah Dilaksanakan

Sesuai SOP

Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP

Sudah Dilaksanakan

Dilaksanakan Sesuai SOP

Belum optimalnya penerapan

mobilisasi pada pasien pasca

Terdapat manajemen dalam penanggulang an

11
Dilaksanakan
Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan
Dilaksanakan

17 Melakukan pemantauan dan penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatn spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien

operasi

isu terkait SPO

mobilisasi pada pasien pasca operasi

Sudah

Dilaksanakan

18 Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu Sudah

19 Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala

20 Melakukan perawatan luka

21 Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu

22 Melaksanakan manajemen

surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan

Dilaksanakan

Dilaksanakan Sesuai SOP

Dilaksanakan Sesuai SOP

Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP

Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP

Sudah

Dilaksanakan

Belum

optimalnya perlakuan instrument set

ganti verban

bekas pakai

Dilaksanakan Sesuai SOP

Dilaksanakan

sosialisasi kepada perawat

tentang cara perlakuan

instrument set

ganti verban

bekas pakai

Belum

efektifnya

pemilahan

tempat sampah

plabot infus

bersih

Tersedianya

fasilitas

pemilahan

sampah sesuai

dengan

jenisnya

12
Sudah
Sudah

23 Melakukan pengorganisasian

pelayanan keperawatan antar

shift/unit/fasilitas kesehatan

24 Melakukan konsultasi keperawatan

dan kolaborasi dengan dokter

25 Melakukan upaya peningkatan

kepatuhan kewaspadaan standar

pada pasien/petugas/pengunjung

sebagai upaya pencegahan infeksi

26 Melakukan pendidikan kesehatan

pada individu

Sesuai SOP

SOP

SOP

Penulis mengidentifikasi isu dengan cara observasi selama tiga bulan di Ruang Kemuning V RSHS Bandung. Berikut ini beberapa kondisi yang tidak

sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), diantaranya:

A. Belum adanya SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi di Ruang

Kemuning V RSHS Bandung.

Pembedahan atau operasi adalah tindakan yang mengakibatkan

timbulnya luka pada bagian tubuh pasien sehingga menimbulkan rasa nyeri dan menjadi salah satu alasan pasien tidak ingin bergerak atau melakukan mobilisasi. Terdapat 5 pasien pasca operasi yang dirawat di ruang

Kemuning V dengan rentan waktu tanggal 1 Mei – 20 Mei yang dirawat lebih dari 7 hari dikarenakan kondisi luka pasien yang kurang baik. Setelah dikaji, pasien tidak melakukan mobilisasi pasca operasi secara optimal. Selama ini perawat sudah mengingatkan pasien untuk melakukan mobilisasi pasca operasi, namun cara yang diberikan belum optimal karena belum terdapat Standar Prosedur Operasional (SPO) mobilisasi pada pasien pasca operasi.

B. Belum optimalnya perlakuan intrumen set ganti verban bekas

pakai di Ruang Kemuning V RSHS Bandung

Dalam dekontaminasi peralatan perawatan pasien dilakukan

penatalaksanaan peralatan bekas pakai perawatan pasien yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh (pre-cleaning, cleaning, disinfeksi,

13
Sudah
Dilaksanakan Dilaksanakan
Sudah
Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai SOP
Sudah
Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai
Sudah Dilaksanakan Dilaksanakan Sesuai

dan sterilisasi). Oleh sebab itu penting sekali pemahaman dan kepatuhan petugas tersebut untuk juga menerapkan kewaspadaan standar agar tidak terinfeksi. Namun kondisi di ruang Kemuning V ini tempat penyimpanan instrument set bekas pakai hanya diletakan di tempat cuci tangan tanpa langsung dibilas, hal itu dapat beresiko terjadinya penyebaran infeksi nosokomial.

C. Belum efektifknya pemilahan tempat sampah plabot infus bersih di Ruang Kemuning V RSHS Bandung

Untuk menghindari resiko dan gangguan kesehatan salah satunya melaksanakan pengelolaan limbah sesuai persyaratan dan tatalaksana yang telah ditetapkan untuk melindungi pasien, keluarga pasien dan seluruh tenaga kesehatan yang ada di lingkungan rumah sakit (Depkes RI, 2006). HAIs atau Healthcare Associated Infection dapat dicegah dengan pengelolaan limbah /sampah. Pemilahan tempat sampah di RSHS dibagi sesuai warna yaitu kuning untuk sampah medis, hitam untuk sampah non medis, putih untuk plabot infus, ungu untuk sitotoksik, coklat untuk farmasi, dan merah untuk radioaktif. Setelah gedung kemuning dijadikan ruangan khusus pasien Covid-19, sampah plabot infus dibuang ke tempat sampah medis Namun saat ini ruang kemuning V sudah dijadikan ruangan bedah kembali, namun tempat sampah plabot infus belum difungsikan kembali.

3.1.2. Analisis dan Penetapan Isu

Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis APKL. Tekhnik APKL yang dibuat adalah Teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor diantaranya yaitu:

1. Aktual (A) : masalah yang sedang terjadi dan hangat dibicarakan

2. Problematik (P) : masalah yang memiliki masalah kompleks, sehingga perlu solusinya

3. Kekhalayakan (K): masalah yang menyangkut hajat hidup orang banyak

4. Kelayakan (L) : masalah yang masuk akal serta relevan untuk dipecahkan masalahnya

14

Tabel 3.2 : Penapisan Isu Berdasarkan APKL

1. Belum adanya SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi di Ruang Kemuning V RSHS Bandung.

2. Belum optimalnya perlakuan intrumen set ganti verban bekas pakai di Ruang Kemuning V RSHS Bandung

3. Belum efektifknya pemilahan tempat sampah plabot infus bersih di Ruang Kemuning V

5 4 5 5 19 1

3 4 4 3 14 2

3 4 3 3 13 3

Sesuai hasil Analisis dengan metode AKPL diatas dan berdiskusi dengan Kepala Ruangan Kemuning V RSHS beserta bimbingan Mentor, didapatkan 3 isu yaitu :

1. Belum adanya SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi di Ruang Kemuning V RSHS Bandung.

2. Belum optimalnya tempat penyimpanan intrumen set ganti verban bekas pakai di Ruang Kemuning V RSHS Bandung

3. Belum efektifknya pemilahan tempat sampah plabot infus bersih di Ruang Kemuning V RSHS Bandung

Dari ketiga isu tersebut, dilakukan pemapisan kembali dengan menggunakan metode USG (Urgency, seriousness, growth) yang bertujuan untuk menentukan prioritas isu. Urgency adalah seberapa mendesak isu harus dibahas, dianalisa, dan ditindaklanjuti. Seriousness adalah seberapa serius suatu isu harus dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak segera ditangani. Adapun nilai yang diberikan memiliki skala 1-5 (1 = sangat kecil; 2 = kecil; 3 = sedang; 4 = besar; 5 = sangat besar).

15
NO ISU A P K L JUMLAH SKORING
RSHS
Bandung

Tabel 3.3 : Penapisan Isu Berdasarkan USG

1. Belum adanya SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi di Ruang

Kemuning V RSHS Bandung.

2. Belum optimalnya perlakuan intrumen set ganti verban bekas

pakai di Ruang Kemuning V RSHS Bandung

3. Belum efektifknya pemilahan tempat sampah plabot infus bersih di Ruang

Kemuning V RSHS Bandung

4 4 4 12 I

2 3 3 8 II

3 2 2 7 III

Berdasarkan hasil penentuan prioritas isu di atas, terpilih isu mengenai

“Belum adanya SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi di ruang Kemuning V RSHS Bandung”

16
U S G JUMLAH
No Isu
Prioritas

3.1.3. Analisis Penyebab Isu

Berikut ini merupakan analisis isu yang digambarkan dengan diagram FishBone:

Gambar 3.1 : Diagram Fish Bone

MAN

Belum adanya pemahaman perawat mengenai mobilisasi pasca operasi

MATERIAL

Belum optimalnya pemberian edukasi mobilisasi pasca operasi

Komunikasi terapeutik perawat kepada pasien belum optimal

Belum adanya panduan khusus mengenai pelaksanaan mobilisasi pasca operasi

Belum adanya SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi di ruang kemuning V RSHS Bandung

Identifikasi kebutuhan SPO

terkait dengan mobilisasi pasca operasi

Belum optimalnya monitoring evaluasi terkait dengan pemberian motivasi untuk

melakukan mobilisasi pasca operasi

METHOD MEASUREMENT

17

3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk

Mendukung Terwujudnya SMART Governance

Penyebab isu yang didapatkan bersumber dari SKP (Sasaran Kinerja Pegawai), perintah atasan dan inovasi dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN

BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), prinsip Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Goverment serta diintegrasikan dengan nilai-nilai dan visi misi RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung.

Untuk mendukung terwujudnya smart governance maka keterkaitan isu dengan prinsip Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Goverment antara

lain:

Manajemen ASN :

1. Melaksanakan kebijakan dan pelayanan publik dengan profesional terkait pelaksanaan intervensi mobilisasi pada pasien pasca operasi.

2. Pelaksanaan tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien pasca operasi dilaksanakan dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi

Pelayanan Publik :

1. Pelaksanaan tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan SPO yang berlaku di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan bagian dari prosedur pelayanan

2. Menjalankan tugas dengan disiplin sesuai dengan SPO tindakan keperawatan

3. Bertanggung jawab dalam menjalankan tindakan keperawatan terhadap pasien

4. Memiliki kemampuan setiap petugas salam melaksanakan tindakan sebagai mutu asuhan keperawatan

Whole of Government : Kerjasama perawat pelaksana dengan perawat pimpinan dan pengawas ruangan terkait penyusunan SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi secara terintegrasi satu sama lain untuk membangun sinergis dalam meningkatkan pelayanan

18

3.3. Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif

Mobilisasi pasca operasi menjadi salah satu tindakan asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, bahkan dalam pelaksanaannya pihak rumah sakit sudah mensosialisasikan melalui leaflet, namun

belum memiliki dasar acuan dalam pelaksanaannya sehingga diperlukan Standar Prosedur Operasional (SPO) khusus untuk tindakan mobilisasi pasca operasi.

Gagasan kreatif pembuatan SPO mobilisisasi pada pasien pasca operasi adalah

tindakan inovatif yang dapat membantu tenaga medis dalam melakukan lankahlangkah asuhan keperawatan terhadap pasien pasca operasi. SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi ini dibuat sebagai bentuk keseriusan RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Setelah dilakukan gagasan pemecah isu, maka selanjutnya adalah membuat rencana kegiatan untuk memecahkan isu tersebut, seperti :

Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan

1. Melakukan konsultasi rancangan kegiatan aktualisasi dengan kepala ruangan dan mentor terkait optimalisasi pembuatan SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi SKP

2. Menyusun draft SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi SKP

3. Melakukan uji coba draft SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi SKP

4. Melakukan finalisasi draft SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi SKP

5. Melakukan sosialisasi kepada perawat kemuning V tentang mobilisasi pada pasien pasca operasi sesuai SPO SKP

6. Menyusun laporan evaluasi kegiatan aktualisasi SKP

19
Tabel 3.4 : Kegiatan Pemecahan Isu

BAB IV

RENCANA AKTUALISASI

4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Nama : Annisa Widiyaningsih, S.Kep., Ners

Jabatan : Perawat Ahli Pertama

Unit Kerja : Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Isu Teridentifikasi : Belum adanya SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi di Ruang Kemuning V RSHS Bandung

Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi di Ruang Kemuning V RSHS Bandung

Tabel 4.1 : Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

Penguatan Nilai-

Nilai Organisasi

1 Melakukan konsultasi

rancangan kegiatan

aktualisasi dengan

kepala ruangan dan

mentor terkait

optimalisasi

pembuatan SPO

mobilisasi pada

pasien pasca operasi

1.1 Membuat janji

temu dengan

kepala ruangan

dan mentor

Terjadwalnya

tanggal, waktu, dan tempat

pertemuan

dengan kepala

ruangan dan mentor

Berkomunikasi dengan

ramah, sopan, dan

santun (Adaptif).

Meminta izin untuk

membuat janji temu

yang disetujui

(Akuntabel) dengan

tidak memaksakan

kehendak (Harmonis).

Sesuai dengan visi

RSHS yang sejalan

dengan visi

Pemerintah

yaitu Terwujudnya

Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri

dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong

Nilai Pamingpin

Pituin: Kepemimpinan

yaitu menggambarkan

kepeloporan dan menyiapkan

talenta-talenta

20

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Kegiatan

1.2 Menjelaskan mengenai rencana kegiatan kepada kepala

ruangan dan mentor

Terlaksananya

Kegiatan dengan disetujuinya

rencana

kegiatan

dilembar

konsultasi

Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

Menyampaikan

rancangan aktualisasi

dengan jelas dan

memaparkan gagasan

yang dapat

dipertanggungjawabkan (Berorientasi

pelayanan) serta

menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik

dan benar (Loyal).

Menerima masukan, saran dan persetujuan

dari kepala ruangan

dan mentor (kompeten)

Melakukan kegiatan atas sepengetahuan

dan perintah atasan (Loyal).

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan NilaiNilai Organisasi

Royong. Sejalan dengan misi

RSHS untuk

peningkatan kualitas

manusia Indonesia

yang tinggi, maju dan sejahtera.

terbaik di bidangnya. Integritas yaitu

dengan kejujuran, amanah dan

menjunjung etika

yang tinggi dalam

melaksanakan

tugas.

21
1.3 Meminta izin kegiatan kepada kepala ruangan dan mentor Izin dari kepala ruangan dan mentor

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Kegiatan

2 Menyusun draft SPO

mobilisasi pada

pasien pasca operasi

2.1

Mengumpulkan

referensi dan

literatur dari

berbagai sumber

yang dapat

dijadikan acuan

dalam pembuatan

draft SPO

mobilisasi pada

pasien pasca

operasi

2.2 Melakukan

penyusunan draft

SPO mobilisasi

pada pasien pasca operasi

Terkumpulnya

referensi dan

literatur yang

dapat dijadikan

acuan dalam

pembuatan draft

SPO mobilisasi

pada pasien pasca operasi

Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

Mengumpulkan

informasi dan referensi

dari berbagai literatur

dan jurnal terbaru

(Adaptif) dengan

disiplin dan konsisten

Sehingga menghasilkan

SPO yang baik dan

bermutu (Kompeten)

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi

Dalam menyusun

draft SPO

pemantauan dari

referensi dan

literature yang akurat

Sesuai dengan visi

RSHS yang sejalan

dengan visi

Pemerintah yaitu

Terwujudnya

Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri

Penguatan NilaiNilai Organisasi

Nilai Pamingpin

Pituin : Integritas yaitu

dengan kejujuran, amanah dan

menjunjung etika

yang tinggi dalam

melaksanakan

tugas.

Adanya draft

SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi

SPO disusun sesuai

literatur dan referensi yang didapatkan dan saran dari berbagai

pihak. (Akuntabel).

Penuliasan dilakukan

secara cermat, tepat

dan teliti sehingga

dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong

Royong.

Inovatif yaitu

adanya keinginan

untuk

menghasilkan suatu

yang baru dan

Sejalan dengan misi

RSHS untuk

peningkatan kualitas

manusia Indonesia

senantiasa

melakukan

perbaikan

22

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Kegiatan

Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

bermanfaat untuk

pasien dan petugas

pelaksana (Berorientasi

Pelayanan)

2.3 Melakukan

konsultasi draft

SPO mobilisasi

pada pasien

pasca operasi

kepada mentor,

kepala ruangan, bidang

perawatan, instalasi rawat

inap, komite

keperawatan,

Pokja Pemberi

Asuhan

Keperawatan

Mendapatkan

masukan dan

saran yang

tertulis di

lembar konsul

Menerima saran dan

kritik perbaikan

(Harmonis) untuk

perbaikan mutu

layanan (Berorientasi

Pelayanan)

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi Penguatan NilaiNilai Organisasi

yang tinggi, maju dan sejahtera. Tulus yaitu Keinginan untuk

menjadi yang

terbaik dan

menghasilkan

kualitas prima

23

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Kegiatan

3 Melakukan uji coba

draft SPO mobilisasi

pada pasien pasca operasi

3.1 Membuat perizinan terkait

waktu, tempat, sampel peserta

uji coba kepada

kepala ruangan

untuk uji coba

draft SPO

mobilisasi pada

pasien pasca

operasi

Mendapatkan

izin, waktu, tempat dan

peserta uji coba

dari kepala

ruangan

Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

Meminta izin untuk

membuat kontrak

waktu yang disetujui

(Akuntabel). Dalam

membuat janji temu

tidak memaksakan

kehendak (Harmonis).

Berkomunikasi dengan

sopan dan santun

(Beroreintasi

Pelayanan)

3.2 Melakukan uji

coba draft SPO mobilisasi pada

pasien pasca operasi

Draft SPO

mobilisasi pada pasien pasca

operasi dapat

digunakan oleh

perawat

Melakukan uji coba

dengan cermat, tepat

dan akurat (Akuntabel) dan sesuai prosedur (Kompeten)

3.3 Evaluasi

pelaksanana uji

Adanya

masukan dan

Melakukan evaluasi uji

coba untuk hasil yang

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi Penguatan NilaiNilai Organisasi

Dalam melakukan uji

coba draft SPO agar

dapat digunakan oleh

perawat dan

bermanfaat bagi

pasien maka hal ini

Sesuai dengan visi

RSHS yang sejalan

dengan visi

Pemerintah

yaitu Terwujudnya

Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri

dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong

Royong. Sejalan dengan misi

RSHS untuk

peningkatan kualitas

Nilai Pamingpin

Pituin : Kepemimpinan

yaitu

menggambarkan

kepeloporan dan

menyiapkan

talenta-talenta

terbaik di bidangnya.

Inovatif yaitu

adanya keinginan

untuk

menghasilkan suatu

yang baru dan

senantiasa

melakukan

perbaikan

24

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Kegiatan

coba saran untuk

perbaikan draft

SPO mobilisasi

pada pasien

pasca operasi

Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

lebih optimal agar

dapat meningkatkan

pelayanan asuhan

keperawatan

(Berorientasi

Pelayanan)

4 Melakukan finalisasi

draft SPO mobilisasi

pada pasien pasca

operasi

4.1 Membuat janji

temu dengan Bidang

Keperawatan

Terjadwalnya

tanggal, waktu, dan tempat

pertemuan

dengan kepala

ruangan dan mentor

Berkomunikasi dengan

ramah, sopan, dan

santun (Adaptif).

Meminta izin untuk

membuat janji temu

yang disetujui

(Akuntabel) dengan

tidak memaksakan

kehendak (Harmonis).

4.2 Pengajuan draft SPO mobilisasi pada pasien pasca

Draft SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi yang

Melaksanakan

koordinasi dan

konsultasi Draft SPO

dengan mentor

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi Penguatan NilaiNilai Organisasi

manusia Indonesia

yang tinggi, maju dan

sejahtera

Tulus yaitu

Keinginan untuk

menjadi yang

terbaik dan

menghasilkan

kualitas prima

Melakukan koordinasi

dalam proses

pembuatan draft SPO

demi meningkatkan

pelayanan yang

bermutu sesuai

dengan visi

RSHS yang sejalan

dengan visi

Pemerintah

yaitu Terwujudnya

Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri

Nilai Pamingpin

Pituin: Integritas, yaitu

dengan kejujuran, amanah dan

menjunjung etika yang tinggi dalam

menjalankan tugas

Profesional

yaitu berorientasi

pada pencapaian

25

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

5 Melakukan sosialisasi

kepada perawat

kemuning V tentang

mobilisasi pada

pasien pasca operasi

sesuai SPO

operasi ke Bidang

Keperawatan sudah diberi penomoran dan ditanda tangani

oleh bidang

keperawatan

(Adaptif). Menerima

saran dan kritik untuk

optimalisasi SPO

(Berorientasi

Pelayanan)

5.1 Membuat undangan sosialisasi SPO mobilisasi pada pasien pasca operasi

Undangan

sosialisasi Membuat kesepakatan

dengan kepala ruangan

terkait jadwal, tempat

waktu sosialisasi SPO

yang disetujui

(Akuntabel) tanpa

memaksakan kehendak (Harmonis)

5.2 Membuat alat bantu sosialisasi Power Point dan link pertemuan Membuat media sosialisasi yang mudah

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi Penguatan NilaiNilai Organisasi

dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong

Royong. Sejalan dengan misi

RSHS untuk

peningkatan kualitas

manusia Indonesia

yang tinggi, maju dan

sejahtera.

Sosialisasi kepada

Perawat dalam rangka

peningkatan

pelayanan Sesuai

dengan visi rumah

sakit yaitu

Terwujudnya

Indonesia Maju Sejalan dengan misi

kinerja melalui

perjalanan

kemitraan Unggul yaitu

keinginan untuk

menjadi yang

terbaik dan

menghasilkan

kualitas prima

Nilai Pamingpin

Pituin: Kepemimpinan

yaitu

menggambarkan

kepeloporan dan

menyiapkan

talenta-talenta

terbaik di

26

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil

Kegiatan

via Zoom dan video

penggunaan

SPO mobilisasi

pada pasien

pasca operasi

Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

dipahami oleh perawat

sebagai pelaksana SPO

(Kompeten)

5.3 Menjelaskan

terkait SPO

mobilisasi pada

pasien pasca

operasi dan cara

penggunaannya

5.4 Melakukan

evaluasi

penerapan SPO

mobilisasi pada

pasien pasca operasi

Perawat

mengetahui SPO

mobilisasi pada

pasien pasca

operasi

Perawat memahami

cara penggunaan SPO

(Kompeten) sesuai

perkembangan ilmu

dan teknologi secara

proporsional (Adaptif)

Adanya catatan

pelaksanaan

kegiatan untuk

optimalisasi SPO

Menerima saran dan

kritik perbaikan

(Harmonis) untuk

optimalisasi SPO

sebagai upaya

meningkatkan mutu

pelayanan asuhan

keperawatan

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi Penguatan NilaiNilai Organisasi

RSHS untuk

peningkatan kualitas

manusia Indonesia

yang tinggi, maju dan

sejahtera

bidangnya Profesional yaitu

berorientasi pada

pencapaian kinerja

melalui perjalanan

kemitraan

27

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Kegiatan

Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan

(Berorientasi

Pelayanan)

6 Menyusun laporan evaluasi kegiatan

aktualisasi

6.1 Membuat draft laporan akhir kegiatan

Laporan akhir Membuat draft laporan

dengan tanggung

jawab, cermat dan

tepat sesuai kebutuhan

(Akuntabel).

Menjalankan tugas

dengan profesional

(Kompeten)

6.2 Melakukan

Konsultasi kepada

mentor mengenai

laporan akhir

6.3 Memperbaiki

laporan evaluasi kegiatan

Adanya saran

dan masukan Menerima kritik dan

saran dari mentor

(Harmonis) untuk

optimalisasi SPO

(Berorientasi

Pelayanan)

Laporan final Membuat laporan

dengan tanggung

jawab, cermat dan

tepat sesuai ketentuan

Kontribusi Terhadap

Visi Misi Organisasi Penguatan NilaiNilai Organisasi

Dengan melakukan

evaluasi terhadap

implementasi SPO

merupakan salah satu

bentuk upaya

peningkatan kualitas

asuhan keperawatan

bagi pasien pasca

operasi. Hal ini sejalan

dengan visi rumah

sakit, yaitu

terwujudnya

Indonesia maju dan

peningkatan kualitas

manusia Indonesia

Nilai Pamingpin

Pituin: Tulus yaitu

keinginan untuk

menjadi yang

terbaik dan

menghasilkan

kualitas prima Unggul yaitu

keinginan untuk

menjadi yang

terbaik dan

menghasilkan

kualitas prima. Integritas yaitu

28

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/Hasil Kegiatan

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan NilaiNilai Organisasi

(Akuntabel) dengan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas

29

4.2. Penjadwalan Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan dan pembuatan laporan aktualisasi tidak terlepas dari jadwal yang telah dibuat, dimana dengan pembuatan jadwal maka akan dapat terlihat target pelaksanaan dan penyelesaian setiap kegiatan. Berikut adalah jadwal yang penulis buat untuk kegiatan aktualisasi :

Tabel 4.2 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Melakukan konsultasi rancangan kegiatan

aktualisasi dengan kepala ruangan dan

mentor terkait optimalisasi pembuatan SPO

mobilisasi pada pasien pasca operasi

Menyusun draft SPO mobilisasi pada pasien

pasca operasi

Melakukan uji coba draft SPO mobilisasi pada

pasien pasca operasi

Melakukan finalisasi draft SPO mobilisasi

pada pasien pasca operasi

Melakukan sosialisasi kepada perawat

kemuning V tentang mobilisasi pada pasien

pasca operasi sesuai SPO

Menyusun laporan evaluasi kegiatan

aktualisasi

30
Bulanan
Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4
Jenis Kegiatan

4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini, penulis didukung dan dibantu

oleh beberapa pihak, yaitu :

Tabel 4.3 : Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi

No Pihak yang Terlibat Peran dalam Aktualisasi Keterangan

1 Mentor Mengarahkan, membimbing, memdukung penulis dalam memilih isu, merencanakan kegiatan dan melaksanakan kegiatan

2 Coach Mengarahkan, membimbing, memdukung penulis dalam memilih isu, merencanakan kegiatan dan melaksanakan kegiatan

3 Kepala Ruangan Mengarahkan, membimbing, memdukung penulis dalam memilih isu, merencanakan kegiatan dan melaksanakan kegiatan

4 Wakil Kepala Ruangan Mengarahkan, membimbing, memdukung penulis dalam memilih isu, merencanakan kegiatan dan melaksanakan kegiatan

5 Bidang Keperawatan Mengarahkan dan membimbing penulis

dalam menyusun draft SPO dan memberikan rekomendasi untuk menerbitkan SPO

6 Kepala Instalasi

Rawat Inap

Mengarahkan dan membimbing penulis

dalam menyusun draft SPO

7 Komite Keperawatan Mengarahkan dan membimbing penulis

dalam menyusun draft SPO

8 Pokja Pemberi

Asuhan Keperawatan

Mengarahkan dan membimbing penulis

dalam menyusun draft SPO

31

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. PengertianRumahSakitdanFungsinya.

Jakarta: Anonim.

Ditya, et. al. “Hubungan Mobilisasi Dini dengan Proses Penyembuhan Luka pada Pasien

Pasca Laparotomi di Bangsal Bedah Pria dan Wanita RSUP Dr. M. Djamil Padang” .

JurnalKesehatanAndalas.2016;5(3)

Kemenkes RI. 2013. StandarPelayananMinimalRumahSakit. Jakarta : Kemkes.

LAN. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS:BerorientasiPelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

LAN. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS:Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

LAN. 2021.ModulPelatihanDasarCalonPNS:Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

LAN. 2021.ModulPelatihanDasarCalonPNS:Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

LAN. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

LAN. 2021. ModulPelatihanDasarCalonPNS:Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Smeltzer & Bare. 2013.BukuAjarKeperawatanMedikalBedah.Edisi8. Jakarta: EGC.

Perry & Potter. 2010. FundamentalOfNursingEdisi7. Jakarta : Salemba Medika.

Pruss, A. 2005.PengelolaanAmanLimbahLayananKesehatan(Ed. ke-1). Jakarta: EGC.

32

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.