LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1
OPTIMALISASI METODE PELAPORAN PEMAKAIAN TROLI EMERGENSI MENGGUNAKAN FORM ELEKTRONIK RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH: Apt. ARDI YUHANDI, S.Farm NIP. 198910062020121005
BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI METODE PELAPORAN PEMAKAIAN TROLI EMERGENSI MENGGUNAKAN FORM ELEKTRONIK RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG
Telah di seminarkan Tanggal 05 Agustus 2021, di Bapelkes Cikarang
COACH
MENTOR
Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH NIP. 196509141992032004
Apt. Cherry Rahayu, S.Si.,MKM NIP. 197108291998032001
PENGUJI
Verawaty Lenny, S.KM., M.KM NIP. 197706112005012001
ii
Dra. Dewi Apt. NIP. 196803
KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrohiim, Segala puji hanya milik Allah SWT., syukur akan karunia yang tak terhingga kepada kita semua. Shalawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada sebaik-baik manusia pilihan, Rasulullah Muhammad SAW. teladan manusia sepanjang masa. Tak lupa kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan aktualisasi ini, penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Kementerian Kesehatan Tahun 2021 ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghormatan yang setinggitingginya kepada: 1. Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yakni dr. R. Nina Susana Dewi Sp.P(K), M.Kes, MMRS, yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS Golongan III ini dengan sebaikbaiknya. 2.
Kepala Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sekaligus sebagai mentor yakni Ibu Cherry Rahayu, S.Si.,MKM. Apt. yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam mengikuti pelatihan dasar CPNS Golongan III ini dan telah memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi ini dengan sebaik-baiknya.
3. Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yakni Bapak Drs. Suherman, M.Kes 4. Ketua Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Golongan II, Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang Ibu Verawaty Lenny, S.KM., M.KM 5.
Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH sebagai Coach yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi ini dengan sebaik-baiknya.
6. Bapak/Ibu Widya Iswara serta seluruh panitia yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas kebaikan Bapak/Ibu semua. 7.
Seluruh teman-teman pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan 1 Bapelkes Cikarang yang saya banggakan.
8. Bagian Diklit RSUP Dr. Hasan Sadikin, yang telah memfasilitasi pelaksanaan Latsar CPNS di RSUP dr. Hasan Sadikin
iii
9. Seluruh Pegawai RSUP dr. Hasan Sadikin, atas segala bantuan dan sumbangsih selama pelaksanaan Latsar CPNS di RSUP dr. Hasan Sadikin Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan aktualisasi ini jauh dari kata sempurna, Saran dan kritik sangat penulis harapkan guna perbaikan di masa mendatang.
Cikarang, Agustus 2021 Penulis
apt. Ardi Yuhandi, S.Farm NIP. 198910062020121005
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................. i Lembar Pengesahan ...................................................................................... ii Kata Pengantar ............................................................................................ iii Daftar Isi ......................................................................................................v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktualisasi.................................................................. 1 1.2 Tujuan Aktualisasi ............................................................................. 2 1.3 Manfaat Aktualisasi............................................................................ 2 1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi ................................................................. 2 BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1 Profil RSUP Dr. Hasan Saadikin Bandung ........................................... 3 2.2 Profil Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Saadikin Bandung ................... 5 2.3 Profil Peserta .................................................................................... 8 2.4 Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara ................................................ 9 2.5 Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRI .............................................15 2.6 Pengelolaan Obat, Alat Kesehatan, dan Barang Medis Habis Pakai (BMHP) untuk keadaan Emergensi di RSUP dr. Hasan Sadikin .......................... 16 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 3.1 Identifikasi Isu ............................................................................... 18 3.2 Penapisan ISU ................................................................................ 19 3.3 Latar Belakang Pemilihan ISU ......................................................... 21 3.4 Gagasan Pemecahan ISU .................................................................25 3.5 Tabel Matriks Rancangan Aktualisasi ................................................26 3.6 Waktu Kegiatan Aktualisasi ..............................................................35
v
BAB IV KEGIATAN AKTUALISASI 4.1 Kegiatan 1 .......................................................................................37 4.2 Kegiatan 2 .......................................................................................42 4.3 Kegiatan 3 .......................................................................................49 4.4 Kegiatan 4 .......................................................................................53 4.5 Kegiatan 5 .......................................................................................59 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .....................................................................................65 5.2 Saran .............................................................................................65 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................67 LAMPIRAN
vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Aktualisasi Aparatur Sipil Negara sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 5
Tahun 2014 terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja di instansi pemerintah. Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sosok PNS perlu dibentuk dan dibina melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Diperlukan pula motivasi dan dukungan kepada PNS untuk mendorong terciptanya gagasan-gagasan pembaruan yang dapat diimplementasikan dalam pekerjaan dan pelayanan untuk masyarakat dalam kehidupan sehari-hari demi terwujudnya Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur.
Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, Lembaga Administrasi Negara sebagai pusat pengembangan inovasi pemerintahan, mengeluarkan sebuah kebijakan yaitu Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, dengan mengedepankan 4 agenda penting yaitu: aktualisasi sikap dan perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA), kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Habituasi sebagai komponen pencapaian tujuan dan diaktualisasikan dalam pekerjaan sehari-hari di unit kerjanya masing-masing.
1
1.2
Tujuan Aktualisasi Adapun tujuan dari kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut: a.
Peserta
mampu
menerapkan
nilai-nilai
dasar
profesi
PNS
dalam
melaksanakan setiap pekerjaan/ kegiatan yang dilakukan, dan berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi organisasi. b.
Mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.
1.3
Manfaat Aktualisasi Manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil adalah sebagai
berikut : a.
Bagi Peserta Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN, yaitu ANEKA akan menciptakan PNS yang akuntabel dengan memiliki jiwa kepemimpinan, berintegritas, profesional, dan bersih Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN). Seluruh karakter PNS tersebut juga didukung oleh jiwa nasionalisme yang tinggi sehingga akan berdampak baik pada etika publik dan mutu pelayanan unit terkait.
b.
Bagi Instansi Kerja
Terbentuk iklim kerja yang kondusif dalam melayani publik, serta meningkatkan
akuntabilitas
unit
kerja.
Kinerja
individu
yang
meningkat memungkinkan unit kerja untuk lebih cepat dalam mencapai visi dan mewujudkan citra lembaga yang lebih baik. 1.4
Ruang Lingkup Aktualisasi Kegiatan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS tahun 2021 ini dilaksanakan pada
tanggal 29 Mei 2021 sampai dengan tanggal 3 Juli 2021 di Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Dalam kegiatan aktualisasi ini, peserta dituntut untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan penuh disiplin dan tanggung jawab, sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan pada rancangan aktualisasi. Coach dan Mentor berkewajiban memandu dan mengawasi pelaksanaan kegiatan, ketepatan aktualiasi substansi materi pokok mata pelatihan, kualitas capaian hasil kegiatan, kontribusi hasil kegiatan terhadap visi, misi dan tujuan organisasi, serta kontribusi hasil kegiatan terhadap penguatan nilai organisasi
2
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1
Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin adalah rumah sakit yang
terletak di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Pasteur Nomor 38 Bandung 40161. Sebelumnya rumah sakit ini bernama RS Rancabadak. Pada tahun 2006 status rumah sakit berubah menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Status RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut : 1. Rumah Sakit Pemerintah. 2. Di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, Kementerian Kesehatan RI. 3. Termasuk rumah sakit tipe A. 4. Rumah Sakit Pendidikan. 5. Rujukan utama untuk Provinsi Jawa Barat. 6. Pusat Unggulan Nasional dalam Bidang Jantung, Onkologi, dan Kedokteran Nuklir. 7. Terakreditasi Paripurna Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan Joint
Commitee International (JCI).
Gambar 2.1 Lokasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
3
2.1.1
Visi, Misi, dan Moto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Visi: Terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong Misi: Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia Moto: Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami
2.1.2
Janji Pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tata Nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dituangkan dalam janji layanan
yaitu “PAMINGPIN PITUIN”, yang terdiri dari : Kepemimpinan
: Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik dibidangnya
Profesional
: Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan
Inovatif
: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan
Tulus
: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif
Unggul
: Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
Integritas
: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas
4
2.1.3
Struktur RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Struktur organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dapat dilihat pada gambar
berikut ini,
Gambar 2.2 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2.2
Profil Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSUP Dr. Hasan Sadikin tentang Struktur
Organisasi Tata Kelola Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin, Instalasi Farmasi RSHS bertugas membantu Direktur Medik dan Keperawatan. IFRS RSHS dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi Farmasi dibantu oleh empat orang Kepala Sub-Instalasi yaitu Sub-Instalasi Perbekalan Farmasi, Sub-Instalasi Pelayanan Farmasi, Sub-Instalasi Mutu dan Pengembangan dan Sub-Instalasi Umum dan Operasional.
5
KEPALA INSTALASI apt. Cherry Rahayu, S.Si., M.KM.,
TIM FARMASI TERAPI SEK. apt. Sartika Aprianti, S.Si
SI PERBEKALAN apt. Budiasih S, Ssi., M.KM.
PERGUDANGAN apt. Bintang JW
DEPO RAWAT JALAN apt. Rima Fajarwati, S.Si
DEPO RAWAT INAP apt. Rina Winarni, M.Farm.
apt. Pratiwi, M.Farm.
PERENCANAAN apt. Budiasih S, Ssi., M.KM..
APOTEKER APOTEKER PENANGGUNJAWAB PENANGGUNG JAWAB DEPO DEPO
SI UMUM & OPERASIONAL apt. Dra. Siti Susiani, M.Si.
SI MUTU & PENGEMBANGAN apt. Dra. Eni Margayani, M.Si
SI PELAYANAN
MUTU apt. Dra. Eni Margayani, M.Si
DEPO RIK
DEPO EU
DEPO ICU
Dr. Apt Siti Sidah, M.Si.
apt. Pratiwi, M.Farm
apt. Putri Rizkita, M.Si
PENDIDIKAN & PELATIHAN apt. Putri Rizkita, M.Si - apt. Asri N, S.Farm
DEPO COT /ODS apt. Drs. Budi Prasmanto
SUMBER DAYA MANUSIA apt. Dra. Siti Susiani, M.Si
DEPO PENCAMPURAN apt. Dra. Ega Rogayah, M.Km
apt. Ardi Yuhandi Gambar 2.2 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
6
TATA USAHA & SPA apt. Dra. Siti Susiani, M.Si
SIM & PELAPORAN apt. Ilman Silanas, S.Si, M.Kes
2.2.1
Tugas Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Instalasi farmasi RSHS berada dibawah direksi Medik dan Keperawatan. Struktur
organisasinya terdiri dari Kepala IFRS dan 4 Sub-Instalasi dengan tugas pokok antara lain: 1. Menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian yang optimal dan profesional serta sesuai prosedur dan etik profesi. 2. Melaksanakan pengelolaan perbekalan farmasi yang efektif, aman, bermutu dan efisien. 3. Melaksanakan pengkajian dan pemantauan penggunaan perbekalan farmasi guna memaksimalkan efek terapi dan keamanan serta meminimalkan resiko. 4. Melaksanakan Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE) serta memberikan rekomendasi kepada dokter, perawat dan pasien. 5. Melaksanakan
pendidikan,
pelatihan,
dan
pengembangan
pelayanan
kefarmasian. 6. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan formularium rumah sakit. 2.2.2 Fungsi Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1. Pengelolaan perbekalan farmasi a. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit. b. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara efektif, efisien, dan optimal. c. Memproduksi sediaan farmasi untuk memenuhi keutuhn pelayanan kesehatan rumah sakit. d. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku. e. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan kefarmasian. f. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di rumah sakit.
7
g. Melakukan penghapusan dan pemusnahan perbekalan farmasi yang sudah tidak dapat digunakan. h. Mengendalikan persediaan perbekalan farmasi. i. Melakukan pencatatan dan pelaporan pengelolaan perbekalan farmasi. 2. Pelayanan farmasi klinik a. Mengkaji instruksi pengobatan b. Melaksanakan pelayanan resep c. Mengidentifikasi, mencegah, dan mengatasi masalah yang terkait dengan perbekalan farmasi. d. Melaksanakan penelusuran riwayat penggunaan obat. e. Melaksanakan Pelayanan Informasi Obat (PIO) kepada tenaga kesehatan lain, pasien atau keluarga pasien, masyarakat, dan institusi lain. f. Memberikan konseling pada pasien dan keluarga g. Melaksanakan Pemantauan Terapi Obat (PTO) h. Melaksanakan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) i. Melaksanakan visite j. Melaksanakan Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) k. Melaksanakan dispensing sediaan khusus (penanganan sediaan sitotoksik, melakukan pencampuran obat suntik, menyiapkan nutrisi parenteral, dan melaksanakan pengemasan ulang sediaan yang tidak stabil). 2.3
Profil Peserta Nama
: apt. Ardi Yuhandi, S.Farm
NIP
: 198910062020121005
Jabatan /Golongan
: Apoteker Ahli Pertama/ III-B
Unit Kerja
: Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Instansi
: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
8
Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta diklat mengacu kegiatan dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), yaitu : 1. Meracik obat untuk melakukan dispensing resep individual 2. Visite ke ruang rawat 3. Pelayanan Informasu Obat (PIO) 4. Konseling Obat 5. Konsultasi dengan dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya 6. Mendokumentasikan pemantauan penggunaan obat 7. Mengajar/ melatih/ membimbing yang berkaitan dengan bidang kefarmasian/kesehatan 8. Seminar/lokakarya atau symposium dll/ sebagai peserta 9. Keanggotaan dalam organisasi profesi Apoteker Tingkat Nasional/ Internasional sebagai anggota aktif 10. Keanggotaan dalam organisasi profesi Apoteker Tingkat Prov/Kab/Kota sebagai anggota aktif 11. Penyusunan laporan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi 12. Dispensing dalam mengkaji resep individual 13. Dispensing Memeriksa dosis unit obat 2.4
Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN yang profesional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA yaitu mempunyai nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Adapun inti penjelasan terkait nilai-nilai ANEKA adalah sebagai berikut: 1.
Akuntabilitas Akuntabilitas hampir memiliki kesamaan makna dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun, keduanya memiliki konsep yang berbeda. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai, sedangkan responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang Pegawai
9
Negeri Sipil (PNS) adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah: a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi; b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis; c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu menyediakan kontrol demokratis, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Pengambilan keputusan secara akuntabel dan beretika berarti dapat membuat keputusan dan tindakan yang tepat dan akurat. Sebuah keputusan yang akuntabel dan beretika sangat penting dalam menjaga kepercayaan dan keyakinan terhadap masyarakat
dalam
pekerjaan
pemerintahan.
Dalam
praktiknya,
penempatan
kepentingan umum berarti bahwa memastikan tindakan dan keputusan yang berimbang dan tidak bias; bertindak adil dan mematuhi prinsip-prinsip due process; Akuntabel dan transparan; melakukan pekerjaan secara penuh, efektif dan efisien; berperilaku sesuai dengan standar sektor publik, kode sektor publik etika sesuai dengan organisasinya; serta mendeklarasikan secara terbuka bila terjadi adanya potensi konflik kepentingan. Untuk menciptakan lingkungan organisasi yang akuntabel, maka diperlukan beberapa aspek yang merupakan indikator dari nilai dasar akuntabilitas, antara lain kepemimpinan, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi. Sementara itu, indikator adanya akuntabilitas pada pelaksanaan pemerintahan antara lain: a.
Terciptanya komunikasi antara pemerintah dan masyarakat;
b.
Terwujudnya masyarakat madani yang berintegrasi dengan pemerintah;
c.
Terciptanya Good Governance dan tercapainya tujuan nasional yakni Indonesia Jaya;
d.
Adanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah;
e.
Masyarakat mendukung dan melaksanakan kebijakan Pemerintah. 10
2.
Nasionalisme Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme
memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah. Seorang PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia (nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan nasional. Nasionalisme merupakan salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara diatas segalanya. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, PNS harus berpegang pada prinsip adil dan netral. Adil dalam artian tidak boleh berperilaku diskriminatif serta harus obyektif, jujur, transparan. Sementara bersikap netral adalah tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Dengan bersikap netral dan adil dalam
melaksanakan tugasnya, PNS akan mampu menciptakan kondisi yang aman, damai, dan tentram di lingkungan kerja dan masyarakat sekitar. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa; menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa. 3.
Etika Publik Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik atau
buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika merupakan
11
sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut. Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam pasal 4 Undangundang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, yakni: a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila; b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 serta pemerintah yang sah; c. Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia; d. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak; e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; f. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif; g. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur; h. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; i. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah; j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun; k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi; l. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama; m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai; n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan o. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir. Kode etik dan kode perilaku sesuai dengan pasal 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik mengatur perilaku agar pegawai ASN: a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi; b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin; c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
12
d. Melaksanakan
tugasnya
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan; e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan etika pemerintahan; f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara; g. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien; h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya; i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan; j. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain; k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN. Setiap jenjang Pemerintahan memiliki lingkup kekuasaan masing-masing yang dipegang oleh pejabatnya. Semakin tinggi dan luas kekuasaan seorang pejabat, semakin besar juga implikasi dari penggunaan kekuasaan bagi warga masyarakat. Oleh sebab itu, azas etika publik mensyaratkan agar setiap bentuk kekuasaan pejabat dibatasi dengan norma etika maupun norma hukum. 4.
Komitmen Mutu Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean
governance) sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan keniscayaan tersebut, namun dalam implementasinya masih belum sesuai dengan harapan. Penyelengaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik. Paradigma pemerintah harus segera berubah, dari pola paternalisitik dan feodal yang selalu minta dilayani, menjadi pola pemerintahan yang siap melayani dan senantiasa mengedepankan kebutuhan dan keinginan masyarakat sebagai stakeholder 13
pemerintah. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab PNS, semua harus dilaksanakan secara optimal agar dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu, melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien dan inovatif. Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah. Nilai-nilai dasar komitmen mutu terdiri dari efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi pada mutu. Ekeftivitas merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara efisien merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisien ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan. Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakterisitik utama yang dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Sementara inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Di sisi lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna. 5.
Anti Korupsi Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti perbuatan
yang tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral. Sedangkan tidak pidana korupsi berarti tindakan melanggar hukum yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh seseorang atau sekelompok orang yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peraturan perundang-undangan. Berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, bahwa korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Sedangkan pada UU No. 20 Tahun 2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi antara lain: (1) Kerugian Keuangan Negara, (2) suap-menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan kepentingan dalam pengadaan, dan (7) gratifikasi. 14
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri dari nilainilai anti korupsi, yaitu: a. Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan sebagai sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang. b. Kepedulian adalah mengindahkan, memerhatikan dan menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar. c. Kemandirian berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal. d. Kedisiplinan adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan. e. Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu. f. Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian. g. Kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros. h. Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran. i. Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Untuk menjadi PNS yang professional, hendaknya kita memiliki karakter ANEKA. Marilah kita implementasikan nilai-nilai ANEKA dalam kehidupan kita sehari-hari. 2.5
Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI
a. Manajemen ASN Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
b. Whole of Government (WoG)
Whole of Government (WoG) merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pmerintahan dari seluruh sector dalam ruang lingkup komunikasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik.WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency yaitu pendekatan yang 15
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.Selain itu, WoG juga dipandang sebagai bentuk kerjasama antar seluruh aktor, pemerintah dan sebaliknya
c. Pelayanan Publik Pelayanan publik merupakan segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilakukan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat (LAN, 2015). Adapun prinsip-prinsip pelayanan publik adalah sebagai berikut:
a. Partisipatif b. Transparan c. Responsif d. Tidak diskriminatif e. Mudah dan murah f. Efektif dan efisien g. Aksesibel h. Akuntabel i. Berkeadilan 2.6
Pengelolaan Obat, Alat Kesehatan, dan Barang Medis Habis Pakai (BMHP) untuk keadaan Emergensi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Keadaan Emergensi adalah suatu kondisi terjadinya perburukan keadaan klinis
secara mendadak dan tidak diperkirakan sebelumnya yang dapat segera menyebabkan kematian atau menimbulkan gangguan kesehatan jangka panjang sehingga diperlukan intervensi segera atau tindakan resusitasi. Rumah sakit menyediakan obat, alat kesehatan dan BMHP untuk keadaan emergensi di setiap unit yang memerlukan, guna memenuhi
kebutuhan
kegawatdaruratan.
Rumah
sakit
menentukan
dan
mengimplementasikan persediaan untuk keadaan emergensi, serta mengelolanya guna melindungi dari kehilangan atau kecurian. Obat, alat kesehatan, dan BMHP untuk keadaan emergensi disimpan dalam Troli emergensi dan Kit emergensi. Troli emergensi adalah troli yang berisi obat, alat kesehatan, dan BMHP yang digunakan untuk resusitasi dalam keadaan emergensi di ruang perawatan atau Tindakan, sedangkan kit transfer digunakan pada saat transfer
16
pasien level 2 dan level 3 antar ruangan. Troli emergensi (termasuk didalamnya Kit transfer) harus dalam kondisi siap pakai sesuai standar. Penempatan troli emergensi harus disimpan di lokasi yang mudah diakses sehingga memudahkan untuk mobilisasi segera, dan harus diketahui oleh semua petugas pelayanan kesehatan di ruangan/klink/unit pelayanan. Penempatan obat, alkes dan BMHP pada troli emergensi juga harus jelas untuk memudahkan pada saat menangani pasien gawat darurat serta menghindari terjadinya kesalahan pengambilan obat. Jika tidak sedang digunakan troli emergensi harus dalam keadaan terkunci. Untuk menjamin kondisi troli emergensi agar selalu siap digunakan sesuai standar dilakukan inspeksi berkala obat dan BMHP troli emergensi secara rutin satu bulan sekali oleh petugas farmasi, meliputi keseuaian item dan jumlah standar isi, ketepatan penyimpanan, dan tanggal kadaluarsa.
17
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1
Identifikasi Isu Proses rancangan aktualisasi dimulai dengan mengidentifikasi isu di unit kerja,
kemudian ditapis untuk menentukan isu utama yang akan diangkat dan kemudian dibuat gagasan kegiatan pemecahan isunya. Identifikasi isu dilakukan dengan melihat permasalahan yang berkaitan dengan peran dan kedudukan ASN di unit kerja yaitu dari aspek manajemen ASN, aspek pelayanan publik, dan aspek Whole of Government. Permasalahan didapatkan dari berbagai sumber, yaitu: 1. Hasil observasi dan pengalaman penulis selama masa percobaan CPNS 2. Tugas pokok dan fungsi penulis sebagai fungsional apoteker di unit kerja 3. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Hasil identifikasi isu kemudian dikonsultasikan kepada rekan sejawat, coach, dan mentor. Didapatkanlah isu yang mejadi permasalahan aktual di unit kerja Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sebagai berikut: 1. Belum optimalnya pusat pelayanan informasi obat di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. 2. Permintaan BMHP dari ruang perawatan ke Gudang farmasi masih menggunaka form amprahan kertas, belum menggunakan program IT permintaan terintegrasi 3. Data kadaluarsa obat di program Gudang farmasi yang tidak sesuai dengan data stok fisik obat 4. Belum optimalnya proses alur pengembilan obat pulang oleh pasien ke depo farmasi rawat inap 5. Belum optimalnya metode penghitungan dosis obat, terutama obat dengan indeks terapi sempit seperti antibiotik golongan aminoglikosdia. 6. Belum optimalnya metode pelaporan pemakaian obat, alkes, dan BMHP untuk keadaan emergensi
18
3.2
Penapisan Isu Dilakukan teknik tapisan penyelesaian isu dengan menilai
keaktualan,
kekhalayakan, problematik, dan kelayakan isu tersebut dan disesuaikan dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan kompetensi penyusun. Aktual (A) artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan (K) artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik (P) artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif. Kelayakan (L) artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Hasil penapisan isu dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Penapisan Isu dengan menggunakan Metode AKPL No 1
Isu
A
K
P
L
Hasil
Belum optimalnya pusat pelayanan informasi obat di +
+
-
+
-
+
+
+
+
+
+
+
-
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. 2
Permintaan BMHP dari ruang perawatan ke Gudang + farmasi masih menggunakan form amprahan kertas, belum
menggunakan
program
IT
permintaan
terintegrasi 3
Data kadaluarsa obat di program Gudang farmasi yang tidak sesuai dengan data stok fisik obat
4
Belum optimalnya proses alur pengambilan obat + pulang oleh pasien ke depo farmasi rawat inap
+
+
+
+
5
Belum optimalnya metode penghitungan dosis obat, terutama obat dengan indeks terapi sempit seperti antibiotik golongan aminoglikosdia.
-
+
+
-
6
Belum optimalnya metode pelaporan pemakaian + obat, alkes, dan BMHP untuk keadaan emergensi
+
+
+
+
-
+
Keterangan : (+) = Diangkat menjadi isu, (-) = Tidak diangkat menjadi isu
19
Berdasarkan penapisan isu menggunakan metode AKPL, diperoleh tiga isu yang sesuai dengan SKP dan kompetensi penyusun yang selanjutnya akan disaring kembali untuk menentukan core issue atau isu utama menggunakan metode Urgency,
Seriousness, Growth (USG) seperti yang terlihat pada Tabel 3.2. Urgency (U) artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Seriousness (S) artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dan dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth (G) artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Berikut ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode USG. Setiap aspek kemudian diberikan skala Likert antara 1 sampai dengan 5. Isu dengan total nilai tertinggi akan diangkat sebagai isu terpilih dan dibuat gagasan penyelesaian Isu. Tabel 3.2 Penapisan Isu dengan menggunakan Metode USG No
Isu
U (Urgensi)
S (Serioussness)
G (Growth)
Permintaan BMHP dari ruang perawatan ke Gudang farmasi masih menggunakan 1 3 3 form amprahan kertas, belum menggunakan program IT permintaan terintegrasi Belum optimalnya proses alur pengambilan obat 2 3 2 pulang oleh pasien ke depo farmasi rawat inap Belum optimalnya metode pelaporan pemakaian obat, 3 3 3 alkes, dan BMHP untuk keadaan emergensi Keterangan : Berdasarkan skala Likert 1-5 (1= sangat kecil; besar; 5 = sangat besar).
20
Total Skor
Prioritas
3
9
2
3
8
3
4
10
1
2 = kecil; 3 = sedang; 4 =
Berdasar hasil Analisa USG maka didapat isu terpilih yang kami angkat dalam rancangan aktualisasi ini adalah ‘Belum optimalnya metode pelaporan pemakaian obat, alkes, dan BMHP untuk keadaan emergensi’. 3.3
Latar Belakang Pemilihan Isu Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien. Pelayanan di instalasi farmasi di rumah sakit harus sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit bahwa standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi standar pengelolaan sediaan farmasi, alat Kesehatan, dan bahan medis habis pakai (BMHP), serta pelanyanan farmasi klinik. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP meliputi pemilihan, perencanaan kebutuhan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan penarikan, pengendalian, dan administrasi. Pelayanan farmasi klinik meliputi pengkajian dan pelayanan resep, penelusuran riwayat penggunaan obat, rekonsiliasi obat, pelayanan informasi obat (PIO), konseling, visite, pemantauan terapi obat (PTO), monitoring efek samping obat (MESO), Evaluasi Penggunaan Obat (EPO), dispensing sediaan steril, pemantauan kadar obat dalam darah (PKOD). Dalam upaya meningkatkan mutu dan keselamatan pasien, rumah sakit wajib memiliki sediaan farmasi, alkes dan BMHP yang dapat digunakan dalam keadaan emergensi di setiap unit yang memerlukan. Pengelolaan sediaan emergensi menjadi tanggung jawab bersama baik Instalasi Farmasi sebagai penyedia obat, alkes dan BMHP serta dokter dan perawat sebagai pengguna. Selain itu pengelolaan sediaan emergensi ini masuk dalam standar Akreditasi Rumah Sakit yaitu standar Manajemen Penggunaan Obat (MPO) dan standar pelayanan Kefarmasian di rumah sakit. Menurut Permenkes 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, pengelolaan obat emergensi harus menjamin beberapa hal sebagai berikut : 1. Jumlah dan jenis obat emergensi sesuai dengan standar/daftar obat emergensi yang sudah ditetapkan rumah sakit 2. Tidak boleh bercampur dengan persediaan obat untuk kebutuhan lain 3. Bila dipakai untuk keperluan emergensi harus segera diganti 4. Dicek secara berkala apakah ada yang kadaluarsa 21
5. Dilarang untuk dipinjam untuk kebutuhan lain Obat, alkes, dan BMHP untuk keadaan emergensi bersifat life saving disimpan dalam troli emergensi untuk penanganan emergensi di dalam unit dan kit emergensi untuk penanganan keadaan emergensi pada saat mobilisasi dan di luar unit. Troli emergensi (termasuk didalamnya kit emergensi) dalam keadaan tidak digunakan harus selalu dalam keadaan terkunci menggunakan kunci sekali pakai bernomor seri. Setelah penggunaan troli emergensi dokter atau perawat menuliskan obat dan alkes yang telah digunakan dan nomor kunci yang telah dibuka, selanjutnya dilaporkan kepada petugas depo farmasi untuk diinput sesuai pasien, kemudian petugas farmasi mengganti obat dan alkes sesuai yang digunakan dalam form, dan mengunci kembali troli emergensi menggunakan kunci sekali pakai dengan nomor seri baru. Isu terkait troli emergensi yang penulis temukan adalah adanya beberapa pemakaian troli emergensi yang sudah selesai digunakan tidak dilaporkan kepada petugas farmasi. Dampak dari tidak ada pelaporan pemakaian troli emergensi diantaranya : 1. Penggunaan obat, alkes dan BMHP pada troli emergensi tidak diinput oleh petugas farmasi, sehingga tidak bisa ditagihkan atau diklaimkan. Hal ini bisa mengakibatkan kerugian uang negara. 2. Potensi obat, alkes, BMHP rusak atau hilang disebabkan oleh keterlambatan penguncian kembali emergensi troli. 3. Ketidaksiapan troli emergensi untuk digunakan dalam keadaan emergensi dikarenakan troli emergensi yang tidak lengkap akibat keterlambatan pengisian kembali sesudah digunakan oleh petugas. Keterlambatan pelaporan emergensi dikarenakan form troli emergensi tidak tersedia pada troli berpotensi meyebabkan ketidaksiapan troli emergensi jika ada keadaan emergensi selanjutnya terutama di rumah sakit dengan tingkat kapasitas dan kepadatan tinggi. Penelitian menunjukan tingkat hunian fasilitas kesehatan yang tinggi diatas
90%
berpotensi
meningkatan
kejadian
tidak
diharapkan
bagi
pasien
(Yarmohammadian et.al., 2017), oleh sebab itu sebagai rumah sakit rujukan tingkat nasional dan provinsi sudah seharusnya memiliki troli emergensi yang selalu siap digunakan. Penggunaan form troli emergensi juga menimbulkan masalah pada penyimpanan berkas kertas yang menumpuk serta pengadaan kertas dalam jumlah banyak. Mengingat
22
pentingnya dampak tersebut diperlukan metode pelaporan yang optimal dalam penggunaan troli emergensi. Penggunaan data berbasis elektronik harus dikedepankan dalam upaya mendukung pelayanan yang ringkas dan paperless guna meningkatkan pelayanan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu dilakukan analisis penyebab belum optimalnya Belum optimalnya metode pelaporan pemakaian obat, alkes, dan BMHP untuk keadaan emergensi seperti terlihat pada Gambar 3.1.
23
Material
Souroundings
Beberapa ruang perawatan letaknya jauh dari depo farmasi
Logistik form kertas troli emergensi yang terbatas
Kondisi pelayanan di ruang perawatan sedang ramai Pembukaan dan penggunaan obat pada troli emergensi bisa terjadi kapan saja di mana saja
Petugas tidak disiplin memeriksa dan melaporkan penggunaan obat dan alkes troli emergensi
Tempat penyimpanan arsip form troli emergensi yang terbatas
Belum adanya sistem pendokumentasian secara elktronik penggunaan obat dan alkes troli emergensi
Pengisian form troli emergensi masih menggunakan form berupa kertas cetak
Man
Method
Gambar 3.1 Fish Bone Analisis Penyebab Isu 24
Belum optimalnya metode pelaporan pemakaian obat, alkes, dan BMHP untuk keadaan emergensi
3.4
Gagasan Penyelesaian Isu Dari penyebab yang telah diidentifikasi tersebut didapat penyebab utama “Belum
adanya sistem pelaporan secara elektronik penggunaan obat yang masih menggunakan form dari kertas”, kemudian disusun rancangan kegiatan penyelesaian isu yaitu membuat form penggunaan troli emrgensi secara elektronik menggantikan form penggunaan troli emergensi sebelumnya berupa kertas cetak. Kegiatan penyelesaiaan isu disusun berdasarkan SKP dan inovasi. Rangkaian kegiatan penyelesaiaan isu dilakukan dengan mengimplemetasikan nilai-nilai dasar ASN (nilai ANEKA), dan menunjang visi misi organisasi, serta penguatan nilai organisasi di unit kerja. Rancangan kegiatan penyelesaian isu terdidri dari : Tabel 3.3 Gagasan Penyelesaian Isu No, 1
Kegiatan
Sumber
Merancang modifikasi form elektronik tentang penggunaan SKP troli emergensi
2
Pembuatan
form
elektronik
tentang
penggunaan
troli Inovasi
emergensi 3
Trial project form elektronik tentang penggunaan troli SKP emergensi
4
Sosialisasi form elektronik tentang penggunaan troli emergensi SKP kepada user
5
Evaluasi pemakaian form elektronik tentang penggunaan troli SKP emergensi
25
3.5 Tabel Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja
: Instalasi Farmasi RSUP dr. Hasan Sadikin
Isu yang diangkat
: Belum optimalnya metode pelaporan pemakaian obat, alkes, dan BMHP untuk keadaan emergensi
Gagasan Peyelesaiaan Isu
: Optimalisasi metode pelaporan pemakaian troli emergensi menggunakan form elektronik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
No.
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output/ Hasil Kegiatan
1
Merancang modifikasi form elektronik tentang penggunaan troli emergensi
1. Meminta izin mentor terkait gagasan rancangan kegiatan
Disetujui rancangan kegiatan oleh mentor
2. Menelaah SPO terkait troli emergensi 3. Menyusun draf content form elektronik tentang troli emergensi 4. Bimbingan kepada mentor terkait darft
Resume SPO troli emergensi Tersusunnya draft
content
Draft content disetujui
content
26
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Membuat janji dengan mentor (Etika publik) dan datang tepat waktu (anti korupsi) kemudian menjelaskan rancangan kegiatan dan meminta izin mentor secara sopan dengan sikap yang baik dan tutur kata yang santun, sesuai dengan (nilai etika publik)
Kontribusi terhadap VisiMisi organisasi Dengan Merancang modifikasi form elektronik penggunaan troli emergensi, pelaksanaan pembuatan form elktronik penggunaan troli emergensi dapat berjalan secara efektif dan efisien, sehingga Berkoordinasi dengan akan mendukung tim diklit farrmasi pencapaian Visi
Penguatan Nilai Organisasi Sesuai dengan janji pelayanan rumah sakit PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, professional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas), maka tindakan ini mencerminkan nilai filosofi Profesional dalam keinginan untuk menjadi yang
untuk mendapatkan berkas SPO terkait troli emergensi sikap yang baik dan tutur kata yang santun (Etika publik), kemudian menelaah alur dan prosedur troli emergensi secara bertanggung jawab (akuntabilitas). Menyusun draf secara secara sederhana, mudah dimenegerti, kreatif, dan efisien (Komitmen mutu) Kemudian Menyampaikan draft content form elektronik troli emergensi secara jelas (akuntabilitas), dengan penuh rasa hormat dan santun (etika publik). Berdiskusi dan meminta masukan
27
Terwujudnya terbaik dan Indonesia Maju menghasilkan yang berdaulat, kualitas prima Mandiri, dan berkepribadian berlandaskan Gotong Royong Dengan Misi Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
2
Pembuatan form elektronik tentang penggunaan troli emergensi
1. Berkonsultasi dengan tim IT Farmasi RSHS 2. Membuat akun google drive database khusus troli emergensi 3. Mendata lokasi troli emergensi 4. Mendata daftar obat dan alkes troli emergensi 5. Membuat menumenu isian form elektronik penggunaan troli emergensi 6. Finalisasi form elektronik tentang
Masukan-masukan terkait form elektronik tentang troli emergensi Akun google drive khusus troli emergensi List data persebaran dan jumlah troli emergensi List data obat dan alkes beserta jumlah di tiap emergensi troli Menu-menu pada form elektronik penggunaan troli emergensi Adanya form elektronik
28
dari mentor untuk koreksi dan perbaikan draft content (Etika publik) Meminta izin berkonsultasi dengan tim IT farmasi terkait rencana kerja pembuatan troli emergensi dengan sikap yang baik dan tutur kata yang santun, (Etika publik), serta datang tepat waktu (anti korupsi), Selanjutnya membuat akun google drive sebagai basis data pemakaian troli emergensi (komitmen mutu) Kemudian mendata jumlah troli emergensi aktif di
Kegiatan ini mendukung pencapaian Visi Terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, Mandiri, dan berkepribadian berlandaskan Gotong Royong Dengan Misi Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
Sesuai dengan janji pelayanan rumah sakit PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, professional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas), maka tindakan ini mencerminkan nilai filosofi Profesional dan Inovatif dalam keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
penggunaan troli emergensi 7. Membuat link dan
shortcut barcode form elektronik tentang troli emergensi
penggunaan troli emergensi Adanya Link shortcut barcode form elektronik troli emergensi
29
rumah sakit dengan teliti (akuntabilitas dan komitmen mutu) Kemudian mendata obat dan alkes di daftar troli emergensi di rumah sakit dengan teliti (akuntabilitas dan komitmen mutu) Memformulasikan data-data yang telah tersusun menjadi form elektronik penggunaan troli emergensi dengan urutan yang mudah ketika proses pengisian form (komitmen mutu) Form elektronik yang telah tersusun kemudian dibuatkan link nya, dan dibuatkan barcode untuk memudahkan user mengakses ke
3
Trial project form elektronik tentang penggunaan troli emergensi
1. Menyusun rencana
trial project
2. Meminta izin mentor melakukan
Draft trial project form elektronik tentang penggunaan troli emergensi Izin dari mentor
trial project 3. Berkoordinasi dengan petugas farmasi dan petugas perawat di unit-unit pelayanan untuk melakukan trial project form elektronik penggunaan troli emergensi 4. Evaluasi trial
Trial project terlaksana
Data evaluasi
form elektronik penggunaan emergensi troli (Komitmen mutu). Membuat draft trial project secara jelas dan rinci dalam bentuk power point (akuntabilitas dan komitmen mutu). Kemudian datang tepat waktu kepada mentor sesuai janji yang telah disepakati (anti korupsi dan etika publik) lalu mendiskusikan rencana trial project kepada mentor dengan santun dan sistematis (etika publik).
project Setelah mendapatkan izin mentor, memohon bantuan rekan apoteker dan
30
Kegiatan ini mendukung pencapaian Visi Terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, Mandiri, dan berkepribadian berlandaskan Gotong Royong Dengan Misi Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
Sesuai dengan janji pelayanan rumah sakit PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, professional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas), maka tindakan ini mencerminkan nilai filosofi Profesional dan integritas dalam keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
tenaga teknis kefarmasian serta petugas perawat untuk melakukan trial form elektronik tentang penggunaan troli emergensi sebagai trial project dengan santun (Etika publik). Setelah trial project bermusyawarh meminta masukan dan saran dengan rekan apoteker, TTK, dan perawat untuk perbaikan form (Nasionalisme dan komitmen mutu). Kemudian menindaklanjuti saran dari hasil trial project yaitu melakukan perbaikan dengan penuh tanggung jawab (komitmen mutu)
31
4.
Sosialisasi form elektronik tentang penggunaan troli emergensi kepada user
1. Membuat rancangan sosialisasi form elektronik tentang penggunaan troli emergensi 2. Meminta izin mentor terkait sosialisasi 3. Menyusun jadwal sosialisasi dengan Petugas Perawat dan Petugas Farmasi 4. Sosialisasi kepada Perawat 5. Sosialisasi kepada petugas farmasi di depo farmasi
Tersusunnya Rancangan sosialisasi form elektronik tentang penggunaan troli emergensi Izin dari mentor
Jadwal sosialisasi (Waktu dan Tempat)
Tersosialisasinya petugas perawat Tersosialisasinya petugas farmasi di depo farmasi
32
Membuat mediamedia tutorial pengisian form elektronik tentang penggunaaan troli emergensi dengan menarik dan mudah dimengerti (komitmen mutu). Kemudian dikonsultasikan kepada mentor dengan santun (etika publik). Setelah mendapakan persetujuan mentor, menyusun rencana sosialisasi. (akuntabilitas) Membuat jadwal sosialisasi kepada Petugas perawat, dan petugas farmasi dengan santun (etika publik) Selanjutnya menyiapkan
Kegiatan ini mendukung pencapaian Visi Terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, Mandiri, dan berkepribadian berlandaskan Gotong Royong Dengan Misi Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
Sesuai dengan janji pelayanan rumah sakit PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, professional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas), maka tindakan ini mencerminkan nilai filosofi Profesional, Tulus, dan Inovatif dalam keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
5.
Evaluasi pemakaian form elektronik tentang penggunaan troli emergensi
1. Mengkalkulasi jumlah input yang masuk menggunakan form elektronik troli emergensi 2. Mengkalkulasi jumlah input yang masuk menggunakan form emergensi troli
Diperolehnya data
Diperolehnya data
33
kebutuhan untuk sosialisasi dengan penuh rasa tanggung jawab (akuntabilitas) Kemudian melakukan presentasi sosialisasi pengisian form elektronik tentang troli emrgensi dengan semangat, dan saling menghormati antar nakes (nasionalisme), bahasa yang mudah dipahami, tepat waktu dan penuh tanggung jawab (anti korupsi, komitmen mutu, akuntabilitas) Menghitung jumlah penginputan form elektronik tentang penggunaan troli emergensi secara teliti dan jujur (akuntabilitas dan anti korupsi). Menghitung form lembar penggunaan emergensi yang
mendukung pencapaian Visi Terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, Mandiri, dan berkepribadian berlandaskan Gotong Royong Dengan Misi Peningkatan
Sesuai dengan janji pelayanan rumah sakit PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, professional, Inovatif, Tulus, Unggul,
menggunakan form kertas 3. Membandingkan jumlah pemakaian form elektronik dengan form kertas emergensi troli 4. Menindaklanjuti saran-saran dari user (Perawat dan petugas farmasi)
Diperolehnya data
Diperolehnya masukan-masukan perbaikan
34
masih menggunakan form kertas secara teliti dan jujur (anti korupsi), kemudian membuat prsentase perbandingan diantara (akuntabilitas, komitmen mutu). Menindaklanjuti saran yang diberikan user setelah sosialisasi form elektronik troli emergensi (komitmen mutu), kemudian melaporkan hasil aktualisasi kepada mentor dengan santun, jujur, dan penuh tanggung jawab .(anti korupsi, akuntabilitas, etika public)
Kualitas Manusia Integritas), maka Indonesia tindakan ini mencerminkan nilai filosofi Profesional dan Integritas dalam keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima
3.6
Waktu Kegiatan Aktualisasi Jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan 1 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2021 dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2021 sampai dengan 3 Juli 2021. Rencana kegiatan aktualisasi “Optimalisasi metode pelaporan pemakaian troli emergensi menggunakan form
elektronik” dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No.
1
2
Kegiatan
Juni Mei Juli (29- Minngu Minggu Minggu Minggu Minggu (131) 3) I II III IV V
Merancang modifikasi form elektronik tentang penggunaan troli emergensi Pembuatan form elektronik tentang penggunaan troli emergensi
Trial project 3
4
penggunaan form elektronik tentang penggunaan troli emergensi Sosialisasi form elektronik tentang penggunaan troli emergensi kepada
user 5
Evaluasi pemakaian form elektronik tentang penggunaan troli emergensi
35
BAB IV KEGIATAN AKTUALISASI
Peserta diklat menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yang didapat selama Distance Learning dari Bapelkes Cikarang dan tempat kerja, yaitu RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, khususnya satuan kerja Instalasi Farmasi, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Kegiatan aktualisasi dilakukan mulai dari tanggal 29 Mei 2021 - 3 Juli 2021 dengan total 5 kegiatan berdasarkan uraian tugas dan inovasi penulis. Adapun kegiatan tersebut berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai dan inovasi adalah sebagai berikut : No
Kegiatan
1.
Merancang modifikasi form elektronik tentang penggunaan troli emergensi Pembuatan form elektronik tentang penggunaan troli emergensi Trial project penggunaan form elektronik tentang penggunaan troli emergensi Sosialisasi form elektronik tentang penggunaan troli emergensi kepada
2. 3.
4.
Status Realisasi
Sumber
Terlaksana
SKP
Terlaksana
Inovasi
Terlaksana
SKP
Terlaksana
SKP
Terlaksana
SKP
user 5.
Evaluasi pemakaian form elektronik tentang penggunaan troli emergensi
36
4.1
KEGIATAN 1
Kegiatan
Merancang modifikasi form elektronik tentang penggunaan troli emergensi
Sumber Kegiatan
SKP
Tanggal
29 Mei 2021 – 10 Juni 2021
Tahapan Kegiatan
1.
Meminta izin mentor terkait gagasan rancangan kegiatan
2.
Menelaah SPO terkait troli emergensi
3.
Menyusun draf content form elektronik tentang troli emergensi
4.
Bimbingan kepada mentor terkait darft content
Lampiran Terkait
Resume SPO, Draft content, Gambar Alur Penggunaan Troli Emergensi
Kendala
Terkendala status kesehatan penulis yang mengharuskan isolasi mandiri dari tanggal 3 Juni sampai 7 Juni 2021, sehingga kegiatan 1 diperpanjang hingga 10 Juni 2021
Kegiatan Aktualisasi •
Meminta persetujuan mentor terkait gagasan rancangan kegiatan, dilakukan pada tanggal 19 Mei 2021 Outout : Disetujui rancangan kegiatan oleh mentor
•
Menelaah SPO terkait troli emergensi, dilakukan pada tgl 29 Mei sampai 3 Juni 2021 Output : Resume SPO troli emergensi
•
Menyusun draf content form elektronik tentang troli emergensi, dilakukan pada tanggal 3 Juni sampai 6 Juni 2021 Output : Tersusunnya draft content
•
Bimbingan kepada mentor terkait darft content, pada tanggal 10 Juni 2021 Outout : Disetujui rancangan kegiatan oleh mentor
Setelah mendapatkan izin dari mentor terkait rancangan kegiatan aktulisasi yang telah dipresentasikan dalam seminar rancangan aktualisasi, penulis menghubungi bagian pendidikan Instalasi Farmasi untuk mendapatkan SPO terkait troli emergensi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung untuk mendapatkan gambaran alur dan prosedur yang berlaku. 37
Selanjutnya membuat Draft Content Form Elektronik Tentang Penggunaan Troli Eemergensi yang akan dibuat melalui program google form dengan mengadaptasi
content dari form kertas pemakaian troli emergensi sebelumnya. Maka disusunlah rencana draft content pada google form terdiri dari : Bagian 1 Identitas Pasien (Nama Pasien, Tanggal lahir pasien. Nomor rekam medik pasien) Bagian 2 Identitas asal troli/kit emergensi Bagian 3 Petugas troli emergensi/kit emergensi (dokter dan perawat) Bagian 4 Perbekalan Farmasi yang digunakan (Obat, alkes, dan BMHP beserta jumlah yang digunakan). Draft content tersebut selanjutnya dikonsultasikan kepada mentor secara baik dan santun penuh rasa hormat. Dalam pertemuan tersebut penulis mendapatkan beberapa masukan dari mentor terkait draft content yang akan dibuat menjadi form elektronik tentang penggunaan troli troli emergensi.
Gambar 4.1 Screenshoot permintaan izin mentor terkait gagasan rancangan kegiatan
38
Gambar 4.2 Screenshoot permintaan SPO terkait Troli Emergensi ke bagian Pendidikan Instalasi Farmasi
Gambar 4.3 Bimbingan dengan mentor terkait draft content form elektronik tentang troli emergensi
39
Pengubahan form kertas menjadi form Elektronik dengan google form
Gambar 4.4 Alur Penggunaan Troli Emergensi
40
4.1.1 Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar ASN Akuntabilitas Dalam menelaah alur dan prosedur troli emergensi dilakukan secara teliti dan bertanggung jawab dan menyampaikan hasil draft content form elektronik tentang troli emergensi yang telah dibuat secara jelas. Komiten Mutu Menyusun draft content form elektronik tentang troli emergensi secara sederhana dan mudah dimengerti. Etika Publik Membuat janji dengan mentor kemudian menjelaskan rancangan kegiatan serta draft
content form elektronik tentang troli emergensi kepada mentor dengan sopan, sikap yang baik dan tutur kata yang santun. Kemudian berkoordinasi dengan tim diklit farmasi untuk mendapatkan SPO terkait troli emergensi dengan sikap yang baik dan tutur kata yang santun. Anti Korupsi Datang tepat waktu untuk berkonsultasi dengan mentro sesuai janji yang telah disepakati sebelumnya.
4.1.2 Analisa Dampak Dalam melaksanakan tahapan kegiatan ini diperlukan analisa terkait alur dan prosedur dalam penggunaan troli emergensi di rumah sakit serta koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Penerapan nilai-nilai dasar PNS atau nilai ANEKA harus diterapkan dalam pelaksanaanya sehigga kegiatan dapat berjalan baik dan menghasilkan output yang optimal. 4.1.3 Kontribusi terhadap visi dan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Dengan Merancang modifikasi form elektronik penggunaan troli emergensi, pelaksanaan pembuatan form elektronik penggunaan troli emergensi dapat berjalan secara efektif dan efisien, sehingga akan mendukung pencapaian Visi Terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, Mandiri, dan berkepribadian berlandaskan Gotong Royong Dengan Misi Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
41
4.1.4 Penguatan Nilai-Nilai organisasi Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin sesuai dengan janji pelayanan rumah sakit, PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, professional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas), maka kegiatan ini mencerminkan nilai filosofi Profesional dalam keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.
4.2 KEGIATAN 2 Kegiatan
Pembuatan form elektronik tentang penggunaan troli emergensi
Sumber Kegiatan
Inovasi
Tanggal
1 Juni 2021 – 12 Juni 2021
Tahapan Kegiatan
1.
Berkonsultasi dengan tim IT Farmasi RSHS
2.
Membuat akun google drive database khusus troli emergensi
3.
Mendata lokasi troli emergensi
4.
Mendata daftar obat dan alkes troli emergensi
5.
Membuat menu-menu isian form elektronik penggunaan troli emergensi
6.
Finalisasi form elektronik penggunaan troli emergensi
7.
Membuat link dan shortcut barcode form elektronik troli emergensi
Lampiran Terkait
List data lokasi troli emergensi, list data daftar obat dan alkes troli emergensi, screenshot google form terkait troli emergensi
Kegiatan Aktualisasi •
Berkonsultasi dengan tim IT Farmasi RSHS, pada tanggal 8 Juni 2021 Output : Masukan-masukan terkait form elektronik tentang troli emergensi terdiri dari usulan nama google form dan link serta pembuatan lembar digital order penggantian isi troli emergensi yang bisa digunakan pada saat serah terima dan penutupan kembali troli emergnesi.
•
Membuat akun google drive database khusus troli emergensi, pada tanggal 8 Juni 2021
42
Output
:
Akun
drive
khusus
troli
emergensi
yaitu
troliemergensirshs@gmail.com. •
Mendata lokasi troli emergensi, pada tanggal 8 Juni 2021 Output : List data persebaran dan jumlah troli emergensi, yang diproleh dari data google drive mutu Instalasi Farmasi.
•
Mendata daftar obat dan alkes troli emergensi, pada tanggal 8 Juni 2021 Output : List data obat dan alkes beserta jumlah di tiap emergensi troli, yang diperoleh dari SOP Troli Emergensi di RSHS
•
Membuat menu-menu isian form elektronik penggunaan troli emergensi, pada tanggal 8 Juni 2021 Output : Menu-menu pada form elektronik penggunaan troli emergensi
•
Finalisasi form elektronik penggunaan troli emergensi, pada tanggal 9 Juni 2021 Output : Adanya form elektronik penggunaan troli emergensi
•
Membuat link dan shortcut barcode form elektronik tentang troli emergensi, pada tanggal 9 Juni 2021 Output : Adanya Link shortcut barcode form elektronik troli emergensi
Kegiatan 2 dimulai dengan berdiskusi dengan tim IT Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin terkait pembuatan form restock troli kit emergensi sehingga didapat masukan terkait pembuatan form restock troli emergensi, yaitu penamaan formulir elektronik dan resume penggunaan yang dapat digunakan pada saat serah terima penggantian barang dan penutupan kembali troli emergensi anatara dokter dan perawat penanggung jawab troli emergensi. Selanjutnya membuat akun google drive khusus untuk form penggunaan troli emergensi. Kegiatan selanjutnya mendata lokasi sebaran troli kit emergensi dan obat serta alkes yang digunakan di RSUP Dr. Hasan Sadikin untuk dimasukkan ke dalam form restock troli troli kit emergensi secara teliti. Setelah data terkumpul, dilanjutkan dengan membuat menu-menu isian pada form restock troli kit emergensi berdasarkan draft content yang disusun pada kegiatan 1, terdiri dari: Halaman 1 1. Pertanyaan Pilihan Jenis Kit Emergensi : a. Emergensi Troli b. Kit Transfer c. Kit Code Blue d. Kit Ambulance 43
2. Pertanyaan Pilihan Nama Ruangan (Sesuai dengan lokasi terdapat nya Troli Emergensi/Kit Emergensi 3. Pertanyaan isian Nomor Kunci Troli Emergensi yang dibuka 4. Pertanyaan isian untuk Nama Petugas Ruangan 5. Pertanyaan isisan Identitas Pasien (Nama Pasien, Tanggal Lahir Pasien, Nomor Rekam Medis Pasien) 6. Pertanyaan isisan Nama Dokter Halaman 2 1. Pertanyaan Pilihan Nama Obat (pilihan sesuai dengan obat, alkes, BMHP pada SK Direktur terntang Pengelolaan Obat, Alkes dan BMHP untuk keadaan Emergensi di RSUP dr. Hasan Sadikin) 2. Pertanyaan isian (berupa angka) Jumlah Obat yang digunakan 3. Pertanyaan nomor 1 dan 2 diulang sebanyak 9 kali 4. Pada bagian paling bawah bagian Terdiri dari dua pilihan yaitu: a. Berikutnya ; Untuk Lanjut ke Halama 3 pengisian alkes yang digunakan b. Kembali ; untuk kembali ke Halaman 1 pengisian data administrasi Halaman 3 1.
Pertanyaan Pilihan Nama Alkes (pilihan sesuai dengan obat, alkes, BMHP pada SK Direktur terntang Pengelolaan Obat, Alkes dan BMHP untuk keadaan Emergensi di RSUP dr. Hasan Sadikin)
2.
Pertanyaan isian (berupa angka) Jumlah Alkes yang digunakan
3.
Pertanyaan nomor 1 dan 2 diulang sebanyak 9 kali
4.
Pada bagian paling bawah bagian Terdiri dari dua pilihan yaitu: a. Kirim ; Untuk menyelesaikan pengiasian formulir b. Kembali ; untuk kembali ke Halaman 2 pengisian obat yang digunakan
Halaman 4 Berupa pernyataan : Terimakasih, Silahkan menghubungi Depo Farmasi untuk restock troli/kit emergensi.
44
Kegiatan selanjutnya, membuat Link formulir restock troli emergensi yang dibuat dalam versi bit.ly untuk memudahkan pencarian google form pada peramban web seperti google chrome, juga dibuatkan qr code untuk memudahkan pencarian melalui scan pada aplikasi yang ada pada gawai.
Gambar 4.5 Screenshoot akun google drive database khusus troli emergensi
Gambar 4.6 Screenshoot menu-menu isian form elektronik penggunaan troli emergensi
45
Gambar 4.7 Link dan qr code formulir restock troli emergensi Menindklanjuti masukan dari tim IT Farmasi serta reka-rekan apoteker di pelayanan maka dibuat lembar digital order penggantian isi troli emergensi yg bisa digunakan pada saat serah terima barang antara apoteker dan petugas perawat penanggung jawab troli emergeni, selanjutnya disebut Resume Penggunaan Troli/Kit Emergensi RSHS. Resume ini dibuat dengan cara mengintegrasikan hasil pengisian spreadsheets form restock Troli Emergensi menjadi berbentuk form menggunakan aplikasi autocrat pada spreadsheets.
Gambar 4.8 Screenshoot autocrat form Resume Penggunaan Troli/Kit Emergensi RSHS
46
Gambar 4.9 Resume Penggunaan Troli/Kit Emergensi RSHS 4.2.1 Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar ASN Akuntabilitas Membuat list lokasi serta isi troli emergensi berupa obat dan alkes secara teliti. Etika Publik Meminta izn berkonsultasi dengan tim IT Instalasi Farmasi terkait pembuatan form elektronik tentang troli emergensi dengan sikap yang baik dan tutur kata yang santun, sesuai dengan nilai etika publik Komitmen Mutu Membuat akun google drive, form elektronik, serta link dan barcode scan yang mudah diaplikasikan, serta selalu mempertimbangkan masukan masukan dari rekan sejawat serta tenaga kesehatan lainnya dalam proses pembuatannya. Anti Korupsi Disiplin dalam mengerjakan kegiatan dengan datang tepat waktu, disiplin dan jujur dalam mengerjakan kegiatan pembuatan form elektronik tentang troli emergensi.
47
4.2.2 Analisa Dampak Dalam melaksanakan tahapan kegiatan ini diperlukan analisa terkait data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan form elektronik tentang troli emergensi di rumah sakit serta koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Penerapan nilai-nilai dasar PNS atau nilai ANEKA harus diterapkan dalam pelaksanaanya sehigga kegiatan dapat berjalan baik dan menghasilkan output yang optimal. 4.2.3 Kontribusi terhadap visi dan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Dengan Pembuatan form elektronik tentang penggunaan troli emergensi diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayan, khususnya dalam penguunaan troli emergensi sehingga lebih efektif dan efisien, yang akan mendukung pencapaian Visi Terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, Mandiri, dan berkepribadian berlandaskan Gotong Royong Dengan Misi Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia. 4.2.4
Penguatan Nilai-Nilai organisasi Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin sesuai dengan
janji pelayanan rumah sakit, PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, professional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas), maka kegiatan ini mencerminkan nilai filosofi Profesional dan inovatif untuk meghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan berkesinambungan
dalam keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan
kualitas prima.
48
4.3 KEGIATAN 3 Kegiatan
Trial project form elektronik tentang penggunaan troli emergensi
Sumber Kegiatan
Inovasi
Tanggal
7 Juni 2021 – 19 Juni 2021
Tahapan Kegiatan
1.
Menyusun rencana trial project
2.
Meminta izin mentor melakukan trial project
3.
Berkoordinasi dengan petugas farmasi dan petugas perawat di unit-unit pelayanan untuk melakukan trial project form elektronik tentang penggunaan troli emergensi
4.
Evaluasi trial project
Kendala
Terkendala padat nya pekerjaan pada tempat aktualisasi disebabkan situasi pandemi covid-19 yang meningkat, dan banyak petugas yang isolasi mandiri karena positif covid-19, sehingga kegiatan trial project banyak menggunakan media Whatsapp.
Lampiran Terkait
Screenshoot whatsapp trial project, screenshoot spreedsheet trial form elektronik tentang troli emergensi
Kegiatan Aktualisasi •
Menyusun rencana trial project, pada tanggal 10 Juni 2021 Output : Draft trial project form elektronik tentang penggunaan troli emergensi. Termasuk pembuatan media power point mengenai form restock troli / kit emergensi.
•
Meminta izin mentor melakukan trial project, pada tanggal 10 Juni 2021 Output : Izin dari mentor untuk melaksanakan trial project form restock troli emergensi
•
Berkoordinasi dengan petugas farmasi dan petugas perawat di unit-unit pelayanan untuk melakukan trial project form elektronik tentang penggunaan troli emergensi, pada tanggal 11 Juni sampai 21 Juni 2021 Output : Trial project terlaksana
•
Evaluasi trial project, pada tanggal 19 Juni sampai 20 Juni 2021 Output : Data evaluasi trial project form elektronik tentang troli emergensi
49
Kegiatan 3 diawali dengan membuat draft trial project project form elektronik tentang penggunaan troli emergensi, yang dituangkan dalam media power point, agar lebih mudah dipresentasikan. Selanjutnya setelah mendapat izin dari mentor, berkoordinasi dengan petugas farmasi dan petugas perawat di unit-unit pelayanan sehingga trial
project project form elektronik tentang penggunaan troli emergensi dapat terlaksana. Pelaksanaan trial project sebagian besar dilakukan dengan media whatsapp untuk menigirmkan link trial projetct yang digunakan dikarenakan situasi pandemi yang meningkat seta banyaknya petugas perawat dan farmasi yang menjalani isolasi mandiri terkait status kesehatan. Setelah trial project terlaksana, didapatkan beberapa masukan perbaikan terkait form elektronik tentang penggunaan troli emergensi. Beberapa masukan dari user setelah trial project dilaksanakan diantarnya pemisahan halaman untuk pengisian obat dan alkes, dan adanya kolom wajib yang harus diisi yang tidak bisa dilewati sebelum pengisian obat dan alkes yang digunakan.
Gambar 4.10 Screenshoot power point trial project form restock troli emergensi
50
Gambar 4.11 Memohon izin kepada mentor untuk melakukan trial project form restock troli emergensi
Gambar 4.12 Screenshoot Trial project form elektronik tentang troli emergensi
Gambar 4.13 Screenshoot Masukan Trial Project form elektronik tentang troli emergensi
51
4.3.1
Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar ASN
Akuntabilitas Membuat draft trial project secara jelas dan rinci terdiri dari media google form, spreedsheet, link url, seta media power point sebagai media tutorial yang digunakan dalam pelaksaannya kepada rekan sejawat apoteker,tenaga teknis kefarmasian di depo farmasi rawat inap, serta rekan perawat di ruang perawatan secara jelas dan rinci. Nasionalisme Bermusyawarah dengan rekan apoteker, TTK, dan perawat untuk meminta masukan perbaikan pada saat trial project. Etika Publik Membuat janji dan memohon izin mentor untuk mendiskusikan rencana trial project dengan santun dan sopan. Komitmen Mutu menindaklanjuti saran dari rekan apoteker lain, rekan perawat, dan rekan TTK kemudian melakukan perbaikan dengan penuh tanggung jawab (komitmen mutu) Anti Korupsi Disiplin dalam melakukan segala sesuatu dengan meminta izin terlebih dahulu, dan jujur dalam mengolah data 4.3.2
Analisa Dampak Dalam melaksanakan tahapan kegiatan ini diperlukan komunikasi yang baik
dengan pimpinan terkait, rekan sejawat apoteker, tenaga teknis kefarmasian, dan rekan perawat untuk melakukan trial form elektronik terntang penggunaan troli emergensi. Dengan adanya trial diharapkan form elektroni yang akan digunakan lebih mudah diterima oleh user pada saat pelaksanaanya. Penerapan nilai-nilai dasar PNS atau nilai ANEKA harus diterapkan dalam pelaksanaanya sehigga kegiatan dapat berjalan baik dan menghasilkan hasil yang optimal. 4.3.3
Kontribusi terhadap visi dan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Dengan Trial project form elektronik tentang penggunaan troli emergensi
diharapkan dapat membuat proses sosialisai lebih maksimal serta munculnya masukanmasukan untuk perbaikan, yang
akan mendukung pencapaian Visi
52
Terwujudnya
Indonesia Maju yang berdaulat, Mandiri, dan berkepribadian berlandaskan Gotong Royong Dengan Misi Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia. 4.3.4
Penguatan Nilai-Nilai organisasi kegiatan ini mencerminkan nilai filosofi profesional dan integritas untuk
meghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan berkesinambungan dalam keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima, Sesuai dengan nilai organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin sesuai dengan janji pelayanan rumah sakit, PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, professional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas). 4.4 KEGIATAN 4 Kegiatan
Sosialisasi form elektronik tentang penggunaan troli emergensi kepada user
Sumber Kegiatan
SKP
Tanggal
21 Juni 2021 – 30 Juni 2021
Tahapan Kegiatan
1.
Membuat rancangan sosialisasi form elektronik tentang penggunaan troli emergensi
2.
Meminta izin mentor terkait sosialisasi
3.
Menyusun jadwal sosialisasi dengan Petugas Perawat dan Petugas Farmasi
4.
Sosialisasi kepada Perawat
5.
Sosialisasi kepada Petugas Farmasi di depo farmasi
Kendala
Sosialisasi kepada Bidang perawatan tidak bisa dilakukan, dikarenakan terkendala padatnya pekerjaan pada tempat aktualisasi disebabkan situasi pandemi covid-19 yang meningkat, dan banyak petugas yang isolasi mandiri karena positif covid-19. Atas masukan mentor sosialisasi hanya dilakukan pada ruang rawat inap anak Kenanga 2, tempat penulis bertugas.
Lampiran Terkait
Poster sosialisasi penggunaan, screenshoot video tutorial pengisian form Restock troli emergensi, screenshoot sosialisasi via grup whatsapp
53
Kegiatan Aktualisasi •
Membuat rancangan sosialisasi form elektronik tentang penggunaan troli emergensi, pada tanggal 20 sampai 21 Juni 2021 Output : Tersusunnya Rancangan sosialisasi form elektronik tentang penggunaan troli emergensi dalam bentuk Power point tutorial dan video tutorial, dan poster.
•
Meminta izin mentor melakukan sosialisai, pada tanggal 22 Juni 2021 Output : Izin dari mentor
•
Meyusun jadwal Sosialisasi dengan Petugas Perawat dan Petugas Farmasi Output : Jadwal sosialisasi Petugas Farmasi dan Perawat Jadwal sosialisasi kepada perawat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan secara lisan dari Kepala Ruangan Kenanga 2 pada tanggal 22 Juni 2021. Jadwal sosialisasi kepada Petugas farmasi di depo farmasi rawat inap pusat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan secara lisan dari Apoteker Penanggung jawab Depo Farmasi Rawat Inap pada tanggal 22 Juni 2021.
•
Sosialisasi kepada Petugas Perawat Output : Tersosialisasinya petugas perawat sosialisasi dilakukan dengan memaparkan tutorial di grup whtasapp Petugas Kenanga 2 serta penempelan poster tuorial dan Link google form pada troli emergensi yang dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2021.
•
Sosialisasi kepada Petugas Farmasi Output : Tersosialisasinya petugas farmasi Sosialisasi dilakukan dengan memaparkan cara menerima permintaan restock troli emergensi dari pengisian google form. Sosialisasi dilakukan pada tanggal 23 Juni 2021 melalui grup whatsapp petugas Depo Farmasi Rawat Inap.
Kegiatan Sosialisasi form elektronik tentang penggunaan troli emergensi kepada user, diawali dengan membuat power point yang akan digunakan dalam presentasi sosialisasi penggunaan form elektronik troli kit emergensi. Selanjutnya membuat poster dalam bentuk digital daan poster dalam bentuk print out yang diaplikasikan menjadi stiker mini poster. Untuk memudahkan cara pengisian form elektronik dibuatkan video tutorial berdurasi 2 menit secara jelas dan detailsebagai panduan cara pengisian form restock troli emergnesi. Setelah mendapatkan izin dari mentor, dilakukan sosialisasi terhadap rekan perawat di Ruang Perawatan Kenanga 2 dan Depo Farmasi Rawat Inap Pusat.
54
Kegiatan sosialisasi di Ruang Perawatan Kenanga 2 di awali dengan memohon izin dan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan kepada Kepala Ruang Pearawatan Kenanga 2 secara lisan. Setelah izin didapatkan, dilakukan sosialisasi terhadap perawat di Ruangan Kenanga 2. Atas masukan Kepala Ruangan Perawatan sosialisasi dilakukan dengan menshare video tutorial dan poster melalui grup Whatsapp Ruang Perawatan Kenanga 2, dikarenakan tidak memungkinkannya dilakukan sosialisasi secara langsung dikarenakan banyaknya petugas yang sedang isoman terkait meningkatnya kasus Covid19. Sosialisasi juga dilakukan dengan cara menempelkan mini poster cara pengisian Formulir Restock Troli emergensi dan Link Formulir Restock Kit Troli Emergensi. Sosialisasi terhadap Petugas Farmasi dilakukan di Depo Farmasi Rawat Inap Pusat, diawali dengan memohon izin dan menjelaskan maksdu dan tujuan kegiatan kepada Apoteker Penanggung Jawab Depo Farmasi Rawat Inap Pusat. Setelah izin didapatkan dilakukan sosialisasi terhadap perugas Depo Farmasi Rawat inap secara langsung serta melalui media whatsapp grup Depo Farmasi Rawat Inap Pusat.
Gambar 4.14 Screenshoot powerpoint tutorial form restok kit emergensi
Gambar 4.15 Screenshoot viedo tutorial form restok kit emergensi
55
Gambar 4.16 Poster Cara Pengisain Formulir Restock Troli Emergensi
Gambar 4.17 Pemasangan poster tutorial dan link formulir restock troli emergensi
56
Gambar 4.18 screenshoot sosialisasi kepada petugas Perawat dan petugas Depo Farmasi
Gambar 4.19 Kegiatan sosialisasi kepada petugas Depo Farmasi Rawat Inap
4.4.1
Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar ASN
Akuntabilitas Menyusun rencana sosialisasi formulir elektronik restock troli emergensi dengan baik, dan menyiapkan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam proses sosialisasi.
57
Nasionalisme Melakukan sosialisai dengan penuh semangat dan sikap saling menghormati serta meghargai antar tenaga kesehatan. Etika Publik Memohon izin dan berkonsultasi kepada mentor terkait sosialisasi formulir elektronik restock troli emergensi dengan santun. Memohon izin kepada Kepala Ruangan Rawat Inap Kenanga 2 dan Apoteker Penanggung Jawab Depo Farmasi Rawat Inap untuk melakukan sosialisasi formulir elektronik restock troli emergensi dengan santun. Komitmen Mutu Membuat media-media sosialisasi formulir elektronik restock troli emergensi, terdiri dari power pint, poster, dan video tutorial dengan baik dan mudah dipahami. Anti Korupsi Disiplin dalam melakukan segala sesuatu dengan meminta izin terlebih dahulu, dan melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan tepat waktu. 4.4.2
Analisa Dampak Dalam melaksanakan tahapan kegiatan ini menggunakan media untuk
mempermudah sosialisasi form elektronik terntang penggunaan troli emergensi dengan apoteker, tenaga teknis kefarmasian, dan rekan perawat, sehingga lebih mudah dipahami oleh user Penerapan nilai-nilai dasar PNS atau nilai ANEKA harus diterapkan dalam pelaksanaanya sehigga kegiatan dapat berjalan baik dan menghasilkan hasil yang optimal. 4.4.3
Kontribusi terhadap visi dan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Dengan dilakukannya kegiatan sosialisasi
formulir elektronik restock troli
emergensi diharapkan dapat membuat proses pengaplikasian program menjadi lebih mudah dan cepat dipahami, tidak menghambat pelayanan, dan menghindari terjadinya kesalahpahaman dari user baik petugas perawat maupun petugas farmasi. Diharapkan kegiatan sosialisasi ini dapat mendukung pencapaian Visi Terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, Mandiri, dan berkepribadian berlandaskan Gotong Royong Dengan Misi Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia.
58
4.4.4
Penguatan Nilai-Nilai organisasi kegiatan ini mencerminkan nilai filosofi Profesional, tulus, dan inovatif untuk
meghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan berkesinambungan dalam keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima, Sesuai dengan nilai organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin sesuai dengan janji pelayanan rumah sakit, PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, professional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas).
4.5 KEGIATAN 5 Kegiatan
Evaluasi pemakaian form elektronik tentang penggunaan troli emergensi
Sumber Kegiatan
SKP
Tanggal
1 Juli 2021 – 3 Juli 2021
Tahapan Kegiatan
1.
Mengkalkulasi jumlah input yang masuk menggunakan form elektronik troli emergensi
2.
Mengkalkulasi jumlah input yang masuk menggunakan form emergensi troli menggunakan form kertas
3.
Membandingkan jumlah pemakaian form elektronis dengan form kertas emergensi troli
4.
Menindaklanjuti saran-saran dari user (Perawat dan petugas farmasi)
Kendala
Terkendala proses alih fungsi ruangan Kenanga 2 menjadi ruangan perawatan tambahan khusus Covid-19
Lampiran Terkait
screenshoot data pemakaian form restock troli emergensi.
Kegiatan Aktualisasi •
Mengkalkulasi jumlah input yang masuk menggunakan form elektronik troli emergensi, pada tanggal 3 Juli 2021 Output : Diprolehnya data Penggunaan Form Restock Troli Emergensi dari tanggal 21 Juni sampai 3 Juli 2021
59
•
Mengkalkulasi jumlah input yang masuk menggunakan form emergensi troli menggunakan form kertas, pada tanggal 3 Juli 2021 Output : Diprolehnya data Penggunaan Form Penggunaan Troli Emergensi format kertas dari tanggal 21 Juni sampai 3 Juli 2021
•
Membandingkan jumlah pemakaian form elektronis dengan form kertas emergensi troli, pada tanggal 3 Juli 2021 Output : Diprolehnya data Perbandingan Penggunaan Form Restock Troli Emergensi dan Form Penggunaan Troli Emergensi format kertas dari tanggal 21 Juni sampai 3 Juli 2021
•
Menindaklanjuti saran-saran dari user (Perawat dan petugas farmasi), pada tanggal 3 Juli 2021 Output : Diperolehnya masukan-masukan perbaikan
Kegiatan 5 adalah Evaluasi pemakaian form elektronik tentang
penggunaan troli
emergensi dilakukan dengan mengihitung input yang masuk menggunakan form restock troli emergensi dan membandingkan dengan jumlah input yang menggunakan formulir emergensi troli menggunakan form kertas untuk mengevaluasi keefektifan sosialisai. Dilakukan juga beberapa perbaikan berdasarkan masukan saran dari user yaitu petugas perawat dan petugas farmasi. Saran dari user diantaranya : 1. Adanya penjelasan cara pengisian kolom dibawah pertanyaan agar tidak menimbulkan salah persepsi, misalnya pada pengisian nomor kunci troli emergensi yang pada beberapa troli memiliki jumlah kunci yang berbeda-beda. 2. Adanya fungsi koreksi bagi petugas perawat jika dalam pengisian form restock troli emergensi terdapat salah pengisian yang membutuhkan koreksi. 3. Adanya notifikasi di depo farmasi jika ada pengisian form restock troli emergensi oleh petugas perawat. 4. Sinkornisasi dengan Electronic Medical Record 5. Sosialisasi lebih ditingkatkan.
60
Gambar 4.20 screenshoot spreadsheets penggunaan form restock troli emergensi
Tabel 4.2 Pemakaian Troli Emergensi Kit Kenanga 2 tanggal 21 Juni - 3 Juli 2021 Penggunaan Troli Emergensi
Jumlah
Persentase
Form Elektronik Restok Troli Emergensi
4
80 %
Form Kertas Pemakaiaan Troli Emergensi
1
20 %
Gambar 4.21 screenshoot masukan dan saran dari user terkait penggunaan form restock troli emergensi
61
Gambar 4.22 screenshoot perbaikan keterangan pengisian form restock troli emergensi
Gambar 4.23 screenshoot perbaikan untuk memungkinkan adanya koreksi pengisian form restock troli emergensi
Gambar 4.24 screenshoot perbaikan untuk memungkinkan adanya notifikasi pengisian form restock troli emergensi via email yang diterima oleh Apoteker dan petugas depo farmasi
62
4.5.1
Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar ASN
Akuntabilitas Menghitung jumlah penginputan menggunakan form elektronik tentang penggunaan troli emergensi dan yang menggunakan form kertas secara teliti dan jelas. Etika Publik Melaporkan hasil aktualisasi kepada mentor dengan santun. Komitmen Mutu Menindaklanjuti saran dari user setelah dilakukan sosialisasi form elektronik tentang penggunaan troli emergensi untuk perbaikan. Anti Korupsi Membuat laporan hasil aktualisasi penggunaan dorm elektronik tentang troli emergensi secara jujur sesuai data yang diperoleh. 4.5.2
Analisa Dampak Dalam melaksanakan tahapan kegiatan evaluasi setelah sosialisasi form
elektronik terntang penggunaan troli emergensi diperoleh data jumlah untuk membandingkan efektivitas sosialisasi. Dalam kegiatan evaluasi juga diperoleh saransaran dari user untuk perbaikan form elektronik ini agar lebih efektif dan efisie, sehingga dapat memudahkan user dalam melakukan kegiatan pelayanan di rumah sakit. Penerapan nilai-nilai dasar PNS atau nilai ANEKA harus diterapkan dalam pelaksanaanya sehigga kegiatan dapat berjalan baik dan menghasilkan hasil yang optimal.
4.5.3
Kontribusi terhadap visi dan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Dengan dilakukannya kegiatan evaluasi penggunaan formulir elektronik restock
troli emergensi diharapkan dapat memberikan gambaran atas kegiatan yang telah dilakukan. Dalam kegiatan ini juga didapatkan tanggapan dan masukan dari user untuk perbaikan baik dari petugas perawat maupun petugas farmasi. Diharapkan kegiatan evaluasi ini dapat mendukung pencapaian Visi
Terwujudnya Indonesia Maju yang
berdaulat, Mandiri, dan berkepribadian berlandaskan Gotong Royong Dengan Misi Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia.
63
4.5.4
Penguatan Nilai-Nilai organisasi kegiatan ini mencerminkan nilai filosofi profesional dan integritas untuk
meghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan berkesinambungan dalam keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima, Sesuai dengan nilai organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin sesuai dengan janji pelayanan rumah sakit, PAMINGPIN PITUIN (Kepemimpinan, professional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas).
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Tahapan pembelajaran aktualisasi pelatihan dasar CPNS yang telah dilaksanakan
merupakan pengaplikasian substansi materi-materi pokok yang telah dipelajari pada tahapan pembelajaran sebelumnya. Dengan kegiatan aktualisasi ini penerapan nilai-nilai dasar PNS profesional bisa diterapkan sebaik mungkin sesuai dengan profesi yang diemban guna mewujudkan pelayanan publik yang prima sebagai bagian dari pengabdian terhadap Bangsa dan Negara Indonesia. Kegiatan aktualisasi dengan judul Optimalisasi metode pelaporan pemakaian troli emergensi menggunakan form elektronik diharapkan dapat meningkatkan efektifitas proses pengisian kembali troli kit emergensi pada kondisi emergensi yang berimbas positif pada pelayanan pasien terutama pada saat kondisi yang membutuhkan penanganan life safing. Dengan adanya formulir restock troli kit emergensi berbasis elektronik juga diharapkan dapat mempermudah petugas pelayanan di rumah sakit, memudahkan dalam pendokumentasian penggunaan troli kit emergensi, mengurangi penggunaan kertas pada pelayanan rumah sakit, serta menghindari kerugian rumah sakit diakibatkan penggunaan troli kit emergensi yang tidak terklaim atau terbayarkan yang secara atidak langsung merugikan negara. Dalam pelaksanaan aktualisasi ada beberapa kegiatan yang harus diubah atau dimodifikasi dikarenakan adanya situasi terkait meningkatnya status pandemi Covid-19. Kegiatan trial serta sosialisasi tidak dilakukan pada seluruh ruang perawatan, namun hanya difokuskan pada Ruang Perawatan Kenanga 2. Dari hasil evaluasi diperoleh data dari tanggal 21 Juni sampai dengan 3 Juli 2021 terdapat 80% pengisian kembali troli kit emergensi sudah menggunakan form restok troli emergensi, sedangakan 20% masih menggunakan formulir kertas. 5.2
Saran Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dalam kegiatan aktualisasi ini baik
dalam hal pembuatan program, sosialisasi, serta pelaksanaanya secara umum.
65
Berdasarkan data analisa serta masukan dari mentor, rekan perawat dan farmasi, terdapat beberapa masukan terkait form restock troli emergensi, diantarnya : 1. Diharapkan dapat segera terintegrasi dengan e-medical record yang sedang dikembangkan oleh bagian SIRS RSUP dr. Hasan Sadikin. 2. Meningkatkan sosialisasi penggunaan form restock troli emergensi kepada petugas perawat dan farmasi secara lebih luas.
66
Daftar Pustaka Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan
No. 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta : Kemenkes RI. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,
Akuntabilitas. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Etika
Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,
Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Adminitrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,
Manajemen ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,
Pelayanan Publik. Jakarta : Lembaga Adminitrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Whole
Of Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,
Habituasi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Analisis
Isu Kontemporer. Jakarta : Lembaga Adminitrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS, Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
67
Yarmohammadian, M., Rezaei, F., Tavakoli, N. et al. (2017). Overcrowding in
emergency departements : A Review of strategies to decrease future challenges. Sidney, Australia : University of Technology Sydney. Sodikin Ikin.2016. Gambaran Pengelolaan Emergency Trolley di Instalasi Gawat
Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung. Bandung , Indonesia : Poltekkes Kementerian Kesehatan Bandung. Candradewi, Silvia., AlRasyid Harun., Wardhani Viera. Et al (2020). Utilization of
emergency trolley in patient ward : Is not Always for emergency reason. Malang, Indonesia : Universitas Brawijaya Situs Web RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. (http://web.rshs.or.id) Situs Web Arsip RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. (http://arsip.rshs.or.id)
68
Lampiran 1 Resume SPO Troli Emergensi Sumber : 1. Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung Nomor : HK.02.03/X.4.1.3/1552/2019 Tentang Pengelolaan Obat, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai (Untuk) Keadaan Emergensi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, tanggal terbit 24 Januari 2019.
69
2. Standar Prosedur Operasional “Penggunaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) Keadaan Emergensi”. Nomor Dokumen X/1/1.3.10/07/3010, tgl terbit 28 Januari 2019
70
A. Ketentuan-ketentuan dalam SPO 1. Keadaan emergensi adalah suatu kondisi terjadinya perburukan keadaan klinis pasien secara mendadak dan tidak diperkirakan sebelumnya yang dapat segera menyebabkan kematian atau menimbulkan gangguan kesehatan jangka panjang sehingga diperlukan intervensi segera atau tindakan resusitasi. 2. Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk penggunaan sekali pakai (single use) 3. Obat, alat kesehatan dan BMHP untuk keadaan emergensi disimpan dalam troli emergensi dan kit emergensi serta dimonitor dan diganti setelah digunakan atau kadalwarsa atau rusak. 4. Troli Emergensi adalah troli yang berisi obat, alat kesehatan dan BMHP yang digunakan untuk resusitasi dalam keadaan emergensi di ruang perawatan atau tindakan. 5. Kit Emergensi Transfer Pasien adalah kit yang digunakan untuk resusitasi pasien dalam keadaan emergensi yang terjadi saat transfer pasien level 2 dan 3, antar ruangan. 6. Kit Emergensi Code Blue adalah kit yang digunakan untuk resusitasi pasien dalam keadaan emergensi yangterjadi di luar ruangan rawat atau di tempat di mana tidak terdapat troli emergensi. 7. Kit Emergensi Ambulan adalah kit yang digunakan untuk resusitasi dalam keadaann emergensi yang terjadi di dalam ambulan saat transportasi pasien. 8. Koordinator shift jaga perawat bertanggungjawab terhadap kelengkapan Troli Emergensi dan Kit Emergensi Transfer pasien, dalam 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu 9. Tim Code Blue sesuai zonanya bertanggung jawab terhadap kelengkapan Kit Emergensi Code Blue, dalam 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu.
71
10. Perawat penanggung jawab ambulan bertanggung jawab terhadap kelengkapan Kit Emergensi Ambulan, dalam 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu. 11. Inspeksi berkala obat dan BMHP Troli Emergensi dan Kit Emergensi Transfer pasien, Kit Emergensi Code Bfue, Kit Emergensi Ambulans dilakukan secara berkala satu bulan sekali oleh petugas farmasi. Pemeriksaan meliputi kesesuaian item dan jumlah dengan standar isi, ketepatan penyimpanan dan tanggal kadaluwarsa. 12. Penyimpanan dan uji fungsi alat kesehatan resusitasi : a. Bag ualve mrrsk" Mc Gill.s forep dan stetoskop disimpan dalam troli dan dilakukan uji fungsi berkala setiap 2 (dua) bulan oleh Kepa1a unit b. b. Laringoskop disimpan di atas troli dan dilakukan uji fungsi berkala setiap pagi oleh penanggungjawab shift. 13. Ruangan dapat meminjam Troli Emergensi lain dari ruangan yang terdekat, dalam kondisi : a. Bila pada saat yang bersamaan terdapat lebih dari 1 (satu) orang pasien yang memerlukan resusitasi, b. Bila saat digunakan, mendadak mengalami kerusakan. c. Ruangan yang meminjam harus mengembalikan Troli Emergensi dalem keadaan siap pakai, segera setelah digunakan.
72
Lampiran 2 Data Sebaran Troli Emergensi RSUP Dr. Hasan Sadikin NO
1
RUANGAN
Tro li
Transf er 1
1
3 4
Kenanga 2* RR Angio Diagnostic & Cardiac Centre Aglonema Kenanga 1
5
IGD Neonatologi (Anthurium)
1
6
HCU Kemuning
1
1
7
Kemuning 2 bedah anak
1
1
8 9 10 11 12
Kemuning 2 bedah syaraf Kemuning 3 COT COT 2 ODS HCCU Diagnostic & Cardiac Centre CICU Diagnostic & Cardiac Centre Azalea Unit Luka Bakar Klinik Metadon Adenium/Asnawati Covid Kana Fresia 3 Angiografi Gedung Diagnostic & Cardiac Centre 1 HCU Paviliun Parahyangan lantai 2 R Echocardiografi IGD Bedah IGD Medical 1 IGD Anak IGD Resusitasi 1 IGD Resusitasi 2 IGD Medical 2 IGD Isolasi Medik 2
1 1 1 1 1
2
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 1 1
1
1 1 2
1
1
1
1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
73
1 1 1 2 1
1
Kit Code Blue
Ambula nce
59
Klinik Cardio Diagnostic & Cardiac Centre Angiografi Gedung Diagnostic & Cardiac Centre 2 R. Transit UGD (IRI) Angiografi Gedung Diagnostic & Cardiac Centre 3 IGD OK IGD 301 IGD Observasi IGD Radiologi Cardiac Center lt2 VVIP 1 VVIP 2 ( AMBULANS ) Radiologi IGD GICU 1 GICU 3 (Ruang Isolasi ) Nuklir IGD VK Klinik Bedah Mulut MIC NICU PICU rik lt 1 GICU B Klinik Jantung Klinik Thalasemia (Poli ANAK) Hemodialisa Anggrek IGD IHC Radiologi Pusat lantai 1 Radioterapi Klinik Aster IGD Obgyn IGD Lt 2 Nuklir lantai dasar Gedung Diagnostic & Cardiac Centre Radiologi Pusat lantai 2
60 61 62
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
1 1 1
1
1
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1
1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1
1
Klinik Fisik dan Rehabilitasi Ruang Tindakan CAPD HCU Alamanda
1 1 1
1
63
Klinik Kemoterapi Adenium
1
1
64 65 66 67
Anggrek Lt 1 Ruang Aferesis RIK lt 1 Klinik Anggrek /KLINEKS Klinik DOTS
1 1 1 1
74
1
68 69 70
Klinik Vaksin Anggrek Lt 6 Flamboyan (RIKK) GICU 2
1 1 1
1 1
71
Paviliun Parahyangan 4
1
1
72 73 74
OK Jantung Klinik THT Klinik Anastesi (ENDOKRIN)
1 1 1
75
Paviliun Parahyangan 2
1
1
76
Paviliun Parahyanagn 3
1
1
77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91
Fresia 2 Kemuning 4 Kemuning 5 Kemuning 1 (Isolasi ) Alamanda A Fresia 1 Hemodialisa Pusat Anak 1 Dewasa IGD Cardiac Center Dewasa 2 (GICU) Kemuning Anestesi IRJ IPD (MIC) HCU Alamanda Total Total Troli/Kit Eemergensi
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
82
1 1 1 1 1 1 1 1 8
52 143
75
1
Lampiran 3 Data Isi Obat dan Alkes Troli Emergensi RSUP Dr. Hasan Sadikin Standar Isi Troli Emergensi Uraian Kelompok Obat / Alat
Jumlah
Ket
Kesehatan Obat-obatan 1.
Adrenalin (Epineprin) Injeksi
10 ampul
2.
Sulfas Atropin Injeksi
10 ampul
3.
Lidokain 2% Injeksi
3 ampul
4.
Amiodarone Injeksi
2 ampul
5.
Dexametason Injeksi
2 ampul
6.
Diazepam Injeksi
2 ampul
7.
Dipenhidramin Injeksi
2 ampul
8.
Ephedrin Injeksi
1 ampul
9.
Aquabidest 20 ml
1 flacon
10. Disp syringe 3cc, 5cc, 10cc
@2 buah
11. Alkohol swab
5 buah
Manajemen Jalan Napas dan Pernapasan 1.
2.
Oropharyngeal :
@1
Ruang Perawatan
•
No. 2,3,4 (dewasa),
buah
Dewasa
•
No.0 dan 1 (anak dan
@1
Ruang Perawatan
neonatus)
buah
anak dan Neonatus
Dewasa: no.6,5; 7; 7,5
@1 buah
Ruang perawatan
;8
@1 buah
dewasa Ruang
@1
perawatan anak
Endotracheal tubes/ETT : • •
Anak : no. 3,5 ; 4; 4,5;
buah
5; 5,5; 6;
76
•
Neonatus : no. 2,5 ; 3 ;
Ruang perawatan
3,5 ; 4
neonatus
3.
Stylet / Mandrain
1 buah
4.
Non rebreathing mask
1 buah
5.
Rebreathing mask
1 buah
6.
Simple mask
1 buah
7.
Binasale canule
1 buah
8.
IV Catheter no 14
1 buah
9.
Suction Catleter: Dewasa : l0, 12, 14
@1
Ruang Perawatan
Anak : 6, 8, 10
buah
Dewasa
Neonatus : 6, 8
@1
Ruang Perawatan
buah
Anak
@1
Ruang Perawatan
buah
Neonatus
10. Lubricant jelly
1 tube
11. Plester
1 roll
12. Sarung tangan steril no 7 dan
@1
7,5
pasang
13. Laringoskop (Neonatus,
1 buah
pediatrik, dewasa)
Ukuran sesuai kebutuhan
14. Batu batre untuk laringoskop
1 buah
15. Bag valve mask
1 buah
16. Mc Gill’s Forcep
2 buah
17. Stetoskop
1 buah
Manajemen Sirkulasi 1.
IV Catheter: • •
Dewasa : 14, 16, 18,
@ 1buah
Ruang Perawatan
20, 22
@ 1buah
Dewasa
Anak :20, 22, 24, 26
@ 1buah
77
•
Ruang Perawatan
Neonatus: 24, 26
Anak Ruang Perawatan Neonatus 2.
NaCl infus 500 mL
2 flabot
3.
RL infus
2 flabot
4.
Infus set
1 buah
5.
Blood set
1 buah
6.
Skin Elektroda ECG
6 buah
7.
Dresing fiksasi
2 buah
8.
Alkohol swab
5 buah
9.
Sarung tangan on steril
5 pasang
Standar Isi Troli Emergensi Ruang Rawat Intensif CICU dan GICU Uraian Kelompok Obat / Alat
Jumlah
Kesehatan Laci 1 1.
Adrenalin (Epineprin) Injeksi
30 ampul
2.
Sulfas Atropin Injeksi
24 ampul
3.
Lidokain 2% Injeksi
18 ampul
4.
Amiodarone Injeksi
12 ampul
5.
Dexametason Injeksi
20 ampul
6.
Diazepam Injeksi
4 ampul
7.
Ephedrin Injeksi
10 ampul
8.
Aquabidest 20 ml
1 flacon
9.
Alkohol swab
5 buah
Laci 2 1.
Disp syringe 3cc, 5cc, 10cc
@5 buah
2.
Disp syringe 20 cc
2 buah
78
Ket
3.
IV cath dewasa 14, 16, 18, 20,
@2
22
buah
4.
Skin Elctrode ECG
12 buah
5.
Dressing Fiksasi
2 buah
6.
Plester
1 buah
7.
Lubricant Jelly
1 buah
Laci 3 8.
Oropharyngeal no 2,3 dan 4
@1 buah
9.
Blood set
2 buah
10. Infus set
2 buah
11. Suction catheter no 10,12, dan
@1
14
buah
12. Laringoskop
1 buah
13. Mc Gill’s Forcep
1 buah
14. Sarung tangan steril no 7 ; 7,5
@1 buah
15. Sarung tangan non steril
5 pasang
16. Endotracheal tubes/ETT no.6,5; @ 1 7 ; 7,5 dan 8
buah
17. Stylet / Mandrain (ukuran
1 buah
sesuai kebutuhan) 18. Stetoskop
1 buah
19. Mouth gag
1 buah
20. Pen Light
1 buah
21. Batu batre laringoskop
2 buah
Laci 4 22. Bag valve mask
2 flabot
23. Non Rebreathing Mask
2 flabot
24. Rebreathing Mask
1 buah
25. Simple Mask
1 buah
79
26. Binasale Canula
6 buah
27. Ringer Lactat infus 500 ml
2 flabot
28. NaCl 0,9% infus 500 ml
2 flabot
Standar isi Emergensi Kit Transfer Pasien
80
Lampiran 4 Form Bimbingan Aktualisasi dengan Mentor
81
Lampiran 5 Daftar Absensi Sosialisasi Form Restock Troli Emergensi
82
Lampiran 6 Formulir Pengendalian Aktualisasi oleh Coach Nama
: Ardi Yuhandi
NIP
: 198910062020121005
Unit Kerja
: Instalasi Farmasi
Instansi
: RSUP Dr. Hasan Sadikin
Jabatan
: Apoteker Ahli Pertama
Isu
: Optimalisasi metode pelaporan pemakaian troli emergensi menggunakan form elektronik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Coach
: DR. drg. Siti Nur Anisah, MPH
Pertemuan 1 Penyelesaian kegiatan
Catatan Coach
Waktu dan Media
•
Tahapan kegiatan
Zoom Meeting,
•
Output kegiatan terhadap
tgl 19 Mei 2021
pemecahan isu •
Keterkaitan substansi mata pelatihan
•
Kontribusi terhadap visi-misi organisasi
•
Penguatan nilai organisasi
Gambar Lampiran Screenshoot Caoching Rancangan Aktualisasi 83
Paraf
Pertemuan 2 Penyelesaian kegiatan
Catatan Coach /
Waktu dan Media
Paraf
Mentor •
Tahapan kegiatan
•
Output kegiatan terhadap
tgl 21 Mei 2021
pemecahan isu
Whatsapp 4 Juni
Keterkaitan substansi mata
2021
•
pelatihan •
Kontribusi terhadap visi-misi organisasi
•
Penguatan nilai organisasi
Gambar Lampiran Screenshoot Caoching Rancangan Aktualisasi
84
Pertemuan 3 Penyelesaian kegiatan
Catatan Coach
Waktu dan Media
•
Tahapan kegiatan
Sistematika
Zoom Meeting,
•
Output kegiatan terhadap
penampilan
tgl 27 Julii 2021
pemecahan isu
power point
Keterkaitan substansi mata
disesuaikan
pelatihan
dengan
Kontribusi terhadap visi-misi
ketentuan dari
organisasi
panitia
• • •
Paraf
Penguatan nilai organisasi
Gambar Lampiran Screenshoot Caoching Rancangan Aktualisasi via zoom
85
Pertemuan 4 Penyelesaian kegiatan • Tahapan kegiatan • Output kegiatan terhadap pemecahan isu • Keterkaitan substansi mata pelatihan • Kontribusi terhadap visi-misi organisasi • Penguatan nilai organisasi
Catatan Coach
Waktu dan Media Zoom Meeting tgl 3 Agustus 2021 Whatsapp tgl 4 Agustus 2021
Paraf
Gambar Lampiran Screenshoot Caoching Rancangan Aktualisasi via zoom
Gambar Lampiran Screenshoot Caoching Rancangan Aktualisasi via whatsapp
86
Lampiran 6 Sasaran Kerja Pegawai
87