1 minute read

3.3 Dampak dari Isu

3.3 Dampak dari Isu

Terdapat beberapa dampak yang muncul jika isu ini tidak diselesaikan. Penyandang low visionmengalami perasaan depresi, cemas, frustasi, merasa tidak ada harapan dan tidak berdaya, kesepian, pesimis, panik, dan shock karena kehilangan fungsi penglihatan mereka (Senra, et al., 2015). Perasaan frustasi dan tertekan membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit bahkan tidak mungkin untuk dilakukan. Penyandang low visionmemiliki kecemasan yang tinggi karena khawatir akan kehilangan lebih banyak sisa penglihatan mereka (Falvo, 2005). Kondisi low visionjuga berdampak besar pada perubahan identitas diri penyandang low vision. Kondisi ini berdampak pada konsep diri, self esteem(Senra, et al., 2015), dan tujuan masa depan pasien (Falvo, 2005). Ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan kondisi saat ini dapat memicu perasaan tidak berdaya dan tidak ada harapan pada penyandang low visionyang dapat memunculkan pikiran untuk mengakhiri hidup (Senra, et al., 2015). Pada aspek perilaku dan psikososial, Individu dengan low visionmenunjukkan ketergantungan terhadap bantuan dari orang lain (Falvo, 2005). Penyandang low vision merasakan kehilangan kemandirian dan kebebasan dari melakukan hal yang biasanya dapat ia lakukan (Senra, et al., 2015). Seiring berjalannya waktu, sebagai upaya untuk menunjukkan kemandiriannya, mereka menolak bantuan dari keluarga dan temannya, yang menyebabkan ia terasing dari orang lain dan mengalami isolasi sosial. Hilangnya kemampuan kontak mata dan mengenali isyarat nonverbal untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain yang berdampak pada hambatan dalam komunikasi membuat individu berpikir bahwa mereka sedang diawasi atau diabaikan oleh orang lain (Falvo, 2005). Proses penyesuaian diri yang tidak tertangani dengan baik pada penyandang low vision akan berdampak pada kemampuan pasien dalam mengelola dirinya dan kemampuannya dalam mengikuti program rehabilitasi (Koberlein dalam Nakade, Rohatgi, Bhatia, & Dhaliwal, 2017). Hambatan dalam penyesuaian diri ini juga akan berdampak pada penurunan kepatuhan terhadap program perawatan dan kemampuan untuk mengatasi gejala fisik seperti nyeri menjadi terganggu (Halford & Brown, 2009). Kurang optimalnya pelayanan psikologis pada pasien low visionjuga tidak sejalan dengan rencana strategis bisnis (RSB) yang akan dicapai oleh RS Cicendo pada tahun 2020-2024. Jika pelayanan psikologis pada pasien tidak berjalan secara optimal, hal ini akan berdampak pada terhambatnya pencapaian target rencana strategis bisnis terutama terkait program pengembangan layanan unggulan low visioncenter.

Advertisement

This article is from: