LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 4
UPAYA OPTIMALISASI PENCATATAN REKAM MEDIK SECARA DIGITAL DENGAN PEMBUATAN WEBSITE REKAM MEDIK DI KLINIK KKP KELAS III SAMPIT TAHUN 2021
DISUSUN OLEH : dr. Ayu Wulan Dewi NIP 199310252020122007
BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021
UPAYA OPTIMALISASI PENCATATAN REKAM MEDIK SECARA DIGITAL DENGAN PEMBUATAN WEBSITE REKAM MEDIK DI KLINIK KKP KELAS III SAMPIT TAHUN 2021
Telah di lakukan seminar rancangan (secara daring) Tanggal 08 September 2021 Telah dilakukan Seminar Akhir (secara daring) Tanggal 29 Oktober 2021
Coach
Mentor
dr. Dina Indriyanti, MKM NIP197203162002122003
Agus Syah Fiqhi H, SKM.MKM NIP197207081998031002
Penguji
dr. Atiq Amanah Retna Palupi, MKKK NIP 197803272009122002
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkankan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan izin-Nyapenulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan Aktualisasi ini disusun sebagai panduan dalam melaksanakan program aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan IV CPNS Kementerian Kesehatan untuk menerapkan nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan serta peran dalam negara kesatuan Republik Indonesia. Rancangan Aktualisasi ini dapat selesai atas bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Agus Syah fiqhi H, SKM, MKM selaku Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit yang telah bersedia memberikan bimbingan dan arahan selama bekerja dan bimbingan dalam Laporan aktualisasi;
2. Ibu dr.Dina Indriyanti, MKM selaku coach yang selalu memberikan masukkan dan motivasi dalam penyelesaian Laporan aktualisasi ini;
3. Seluruh Widyaiswara Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang yang telah memberikan arahan nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan serta peran dalam negara kesatuan Republik Indonesia;
4. Rekan-rekan seperjuangan Latsar Golongan III Angkatan IV Kementerian Kesehatan yang telah berbagi ilmu dan pengalamannya. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan aktualisasi ini belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat.
Sampit , September 2021 Penulis
iii
DAFTAR ISI COVER LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. ii KATA PENGANTAR ........................................................................... iii DAFTAR ISI ......................................................................................... iv DAFTAR TABEL .................................................................................. v DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..vi BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG a. Profil Kantor KKP Kelas III Sampit ...................................... 1 b. Data umum wilayah KKP Kelas III Sampit ............................2 c. Struktur Organisasi KKP Kelas III Sampit ............................. 5 B. ANALISIS ISU a. Environmental Scanning ................................................... …6 b. Alat Bantu Analisis..................................................................8 C. RUMUSAN ISU ......................................................................... 13 D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU .................................................... 14 E. ANALISIS DAMPAK .................................................................. 15 BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI A. LAPORAN AKTUALISASI a. Unit Kerja.............................................................................. 16 b. Identifikasi Isu ....................................................................... 16 c. Isu yang diangkat ..................................................................16 d. Gagasan Pemecahan Isu ...................................................... 16 e. Rancangan Kegiatan ............................................................ 17 B. JADWAL KEGIATAN................................................................... 30 BAB III HASIL KEGIATAN A. HASIL KEGIATAN ......................................................................... 41 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN ............................................................................... 75 B. RENCANA TINDAK LANJUT ........................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 77
iv
DAFTAR TABEL Tabel 1. Identifikasi Isu ........................................................................................ 7 Tabel 2. Analisis Penilaian Isu dengan APKL………………………………….…….9
Tabel 3. Penetapan Isu Prioritas dengan kriteria USG…………………….……….1
Tabel 4. Definisi Operasional Kriteria USG .......................................................... 1
Tabel 5. Gambaran situasi Rumusan Isu…………………………………………..14 Tabel 6. Jenis dan sumber kegiatan ………………………………………………..17 Tabel 7. Rancangan Kegiatan……………………………………………………….17
Tabel 8. Jadwal Kegiatan……………………………………………………………30
v
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur Organisasi KKP Kelas III Sampit………………………………...5 Gambar 2. Fishbone AnalisisIsu………………………………………………………14
vi
BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG a. Profil KKP Kelas III Sampit Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 77
Tahun 2020 tanggal 27 Oktober 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, KKP memiliki tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat. Di lingkungan KKP dapat ditetapkan jabatan fungsional sesuai dengan kebutuhan yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas memberikan pelayanan fungsional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kepala KKP sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan. tugas ditetapkan koordinator dan/atau sub-koordinator pelaksana fungsi pelayanan fungsional sesuai dengan ruang lingkup bidang tugas dan fungsi kepala KKP masing-masing. Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Pelaksanaan kekarantinaan; b. Pelayanan kesehatan; c. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
d. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali;
e. Pelaksanaan pengamatan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan kimia;
f. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan
7
internasional;
g. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan
matra
termasuk
penyelenggaraan
kesehatan
haji dan
perpindahan penduduk ;
h. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara;
i. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika, dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA import;
j. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya; k. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara;
l. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara;
m. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara;
n. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans kesehatan pelabuhan;
o. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
p. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2014 Tentang Klasifikasi Kantor Kesehatan Pelabuhan. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
8
2. Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesiasesuai dergan peraturan perundang-undangan.
3. Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakar untuk praktik kedokteran dan kedokterangigi.
4. Tenaga kesehatan tertentu adalah tenaga kesehatan yang ikut memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada pasien selain dokter dan dokter gigi.
5. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsungmaupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.
6. Catatan adalah tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi tentang segala tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan.
7. Dokumen adalah catatan dokter, dokter gigi, dan/atau tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil pemeriksaan penunjang catatan observasi dan pengobatan harian dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar pencitraan (imaging), dan rekaman elektro diagnostik.
8. Organisasi Profesi adalah Ikatan Doker Indonesia untuk dokter dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk dokter gigi. Unsur utama pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf d terdiri atas sub unsur :
1. Pelayanan kesehatan dasar, yaitu pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, pelayanan gawat darurat medik, pelayanan penunjang medik, serta tindakan rujukan terhadap pelaku perjalanan dan masyarakat pelabuhan, bandar udara, dan lintas batas darat negara; dan
2. Vaksinasi dan/atau profilaksis, yaitu tindakan pemberian vaksinasi
9
dan/atau pengobatan pencegahan terhadap pelaku perjalanan dan masyarakat pelabuhan, bandar udara, dan lintas batas darat negara.
Standardisasi Peralatan Jenis dan jumlah peralatan yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan tugas
pokok pada KKP berbeda-beda, dimana hal tersebut didasarkan pada tingkat pelayanan pada masing-masing program yang dilakukan di KKP. Perlengkapan peralatan yang distandarkan sebagaimana dimaksud diatur bagi kelancaran kegiatan tugas pokok dan fungsi KKP pada program pengendalian kekarantinaan, pengendalian
risiko
lingkungan
dan
upaya
kesehatan
lintas
wilayah.
Perlengkapan peralatan yang distandarkan, meliputi:
Kendaraan khusus operasional, terdiri dari boarding clearance mobile, ambulans evakuasi penyakit menular, mobil vektor kontrol, mobil rontgen serta lain-lain sesuai kebutuhan.
Program Pengendalian Karantina, terdiri dari thermal scanner, alat pelindung diri, tenda isolasi, tenda disinfeksi, boarding kit, alat pengolah data surveilans epidemiologi, medical aid kit, radio komunikasi dan data serta lain-lain sesuai kebutuhan
Program Pengendalian Risiko Lingkungan, terdiri dari Water test kit, Food Poison Kit, Mesin Fogging, ULV Portable, Mist Blower, Spraycan, Perangkap tikus, Sanitary Field Kit, Gas Detektor, Ear Plug, Sound Level Meter, Lux Meter, PH Meter, Canester serta lain-lain sesuai kebutuhan .
Program Upaya Kesehatan Lintas Wilayah, terdiri dari Emergency Kit (Resusitasi, Spalk, tabung oksigen, tandu, automatic defibrilator, brankar, dan lain - lain sesuai kebutuhan), poliklinik set , Ultrasonografi, elektro.kardiografi, rontgen portable serta lainlain sesuai kebutuhan.
lnstalasi laboratorium, terdiri dari lemari laboratorium, urinalisis, alat pemeriksaan deteksi penyakit menular seksual, rapid test penyakit menular serta lain - lain sesuai kebutuhan.
10
b.
Data Umum Wilayah
Wilayah kerja yang menjadi wewenang KKP adalah lingkungan kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara menurut peraturan perundangundangan yang berlaku. Wilayah kerja KKP yang dimaksud diatas yang berada di daratan untuk pengendalian vektor dan binatang penular penyakit diperluas sampai 2 (dua) kilometer sekelilingnya Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit
berdasarkan
Permenkes
Republik
Indonesia
Nomor
2348/Menkes/Per/IX/2011 tanggal 22 Nopember 2011 mempunyai wilayah kerja sebagai berikut :
Bandara H.Asan Sampit
Pelabuhan Laut Sampit
Pelabuhan Laut Kuala pembuang
Pelabuhan Laut Samuda
Bandara Iskandar Pangkalan Bun
Pelabuhan Laut Pangkalan Bun
Pelabuhan Laut Kumai
Pelabuhan Laut Sukamara
Pelabuhan Laut Sampit Pelabuhan Sampit terletak di tepi Sungai Mentaya Sebagai Wilayah Kerja Induk Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit, yang mempunyai luas sekitar 464.000 m2.
Bandara H.Asan Sampit Wilayah Kerja Bandara H. Asan Sampit berada di Kecamatan Baamang. Jarak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit ke Wilayah Kerja Bandara H. Asan Sampit + 6 km. Luas Wilayah ± 740.000 m2
Pelabuhan Laut Kuala Pembuang
11
Wilayah kerja Pelabuhan Kuala Pembuang berada ditepi sungai Seruyan Kecamatan Seruyan Hilir di Kabupaten Seruyan, jarak dari muara sungai ke pelabuhan ± 2 km. Jarak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit kearah Selatan menuju Pelabuhan Kuala Pembuang sekitar 170 km.
Pelabuhan Laut Samuda Pelabuhan Samuda berada ditepi Sungai Mentaya Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur. Jarak dari Muara Sungai ke Pelabuhan Laut Samuda ± 40 km. Jarak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit ke Pelabuhan Samuda ± 40 km. Luas Wilayah ± 370.800 m2.. Pelabuhan Laut Samuda tidak ada aktifitas kapal sehingga tidak ada petugas yang betugas di pelabuhan tersebut.
Bandara Iskandar Pangkalan Bun Bandara Iskandar Pangkalan Bun berada di Kabupaten Kotawaringin Barat
di Pangkalan Bun. Jarak dari Kantor Induk ke Bandara Iskandar Pangkalan Bun sekitar 220 km. Luas Wilayah ± 1.728.862 m2.
Pelabuhan Laut Pangkalan Bun Pelabuhan Pangkalan Bun berada di Kabupaten Kotawaringin Barat di
Pangkalan Bun. Jarak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit ke Pelabuhan Pangkalan Bun sekitar 210 km.
Pelabuhan Laut Kumai Pelabuhan Kumai Kecamatan Kumai berada di Kabupaten Kotawaringin
Barat Pangkalan Bun. Jarak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit ke Pelabuhan Kumai sekitar 237 km dengan Luas Wilayah ± 450.000 m2.
Pelabuhan Laut Sukamara Pelabuhan Laut Sukamara berada di Kabupaten Sukamara. Jarak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit ke Pelabuhan Sukamara ± 300 km. Luas Wilayah ± 62.190 m2.
12
C. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, struktur organisasi KKP Kelas III Sampit sebagai berikut Gambar 1. STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III SAMPIT
Kepala Kantor
Agus Syah F H, SKM, MKM. NIP 197207081998121003 NIP 196708271990031004
Kasubbag Tata Usaha
dr. I Gusti Ayu Agung Darmawati NIP 197209112009122001
Kasi Pengendalian RisikoLingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah
Kasi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
dr. Muhammad Johan Rat NIP 196910182009121001
Syahuri, SKM NIP 196512121989011006
Jabatan Fungsional
Kepala Instalasi
Koordinator Wilayah Kerja
13
D. ANALISIS ISU a. Environmental Scanning Kantor Kesehatan Pelabuhan yang disebut KKP adalah unit pelaksana teknis di Lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. KKP Kelas III Sampit mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans, epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak risiko kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan obat, makanan serta pengamanan terhadap penyakit baru, dan penyakit yang muncul Kembali. Isu merupakan suatu hal atau masalah yang sering diperbincangkan, dibahas, maupun didengarkan. Isu merepresentasikan suatu kesenjangan antara organisasi
dengan
harapan-harapan
para
pemangku
kepentingan
praktik
organisasi
(stakeholder). Berdasarkan definisi tersebut, isu merupakan suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap krisis. Terdapat beberapa permasalahan yang belum sesuai dengan perwujudan dari prinsip-prinsip pelayanan publik yang terpadu, antara lain: 1. Belum optimalnya pencatatan status rekam medik di klinik KKP Kelas III Sampit ( Manajemen ASN ) 2. Belum lengkapnya alat medis di klinik KKP Kelas III Sampit ( Manajemen ASN) 3. Belum lengkapnya varian obat di klinik KKP Kelas III Sampit ( Pelayanan Publik) 4. Belum optimalnya sosialisasi tentang adanya pelayanan medis di klinik KKP Kelas III Sampit ( Whole of Government) 5. Belum optimalnya pelayanan kegiatan poliklinik untuk ABK yang sakit diatas kapal ( Pelayanan Publik) Tabel 1. Identifikasi isu
14
No 1
Isu Belum optimalnya
Kondisi Saat Kondisi Yang Ini Diharapkan Masih ada Dilakukan
Pemberkasan
pencatatan status
pasien
yang
pencatatatan
status
rekam medik di klinik
datang
tidak
status
rekam
medis akan tidak
KKP Kelas III Sampit
dicatat di status medis
sesuai
teratur, data dan
(Manajemen ASN)
rekam
secara
riwayat
medis SOP
dan
tidak
digital.
Dampak
tidak
rekam
pasien tersimpan
teraturnya
dengan rapi dan
penyimpanan
sewaktu
status
bila di perlukan
rekam
medis.
waktu
akan susah untuk dicari
2
Belum
Obat
lengkapnya varian
yang
Dapat
pelayanan kurang
tersedia
dilengkapinya
maksimal
obat di klinik KKP
hanya sesuai
jenis varian
sehingga pasien
kelas III Sampit
untuk
obat
yang
(Pelayanan
kebutuhan
berobat membeli
Publik)
pelayanan
obat
dasar, belum
luar.
dan
datang
di
apotek
mengikuti standar apapun
15
3
Belum lengkapnya
Alat yang
Alat dilengkapi
Pelayanan akan
alat medis di KKP
tidak lengkap
serta
kurang maksimal.
kelas III Sampit
dan tidak
dilakukannya
(Manajemen ASN)
berfungsi.
perawatan dan dikalibrasi ulang.
4
Belum optimalnya
Tidak adanya
Tersedianya
Masyarakat belum
sosialisasi tentang
papan
papan informasi (
mendapatkan
adanya pelayanan
informasiyang
neon box / baliho
informasi sehingga
medis di KKP kelas III
menunjukan
) yang
dapat tidak
Sampit (Whole Of
tentang
menginformasikan
mengetahui
Government) dan
adanya
tentang pelayanan
pelayanan yang
pelayanan
klinik di KKP kelas
tersedia di KKP kelas
kesehatan di
III Sampit.
III Sampit.
Sampit. Kurangnya
Penambahan
Pelayanan Kesehatan
pelayanan kegiatan
SDM yang ada
SDM
akan
kurang
poliklinik pada ABK
sehingga
Kesehatan untuk
terlaksana
dengan
yang
pelayanan
memaksimalkan
baik
Kesehatan
pelayanan
menurunkan
menjadi
kesehatan
pelayanan yang prima
KKP kelas III 5
Belum
kapal
optimalnya
sakit
diatas
tenaga
dan
akan
terbatas
16
b. Alat Bantu Analisis Isu yang telah dipaparkan di atas perlu di identifikasi isu mana yang diprioritaskan.Proses identifikasi isu tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Dalam penetapan isu ini digunakan 2 metode yaitu Metode APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan, Kelayakan) dan metode USG ( Urgency, Seriousness, dan Growth). Metode APKL digunakan untuk memilih tiga dari lima isu yang terjadi. Selanjutnya setelah didapat tiga isu teratas, ditentukanlah satu isu yang menjadi core isu menggunakan metode USG. Dalam penilaian setiap metode penetapan isu menggunkan prioritas dan tidak prioritas dengan ditandai + dan -. Berikut keterangan masing-masing kriteria metode penilaian isu :
1. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan) memiliki 4 kriteria penilaian yaitu:
o Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan. o Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perludicarikan solusinya.
o Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Sedangkan
o Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel 2. Analisis Penilaian Isu dengan APKL
No
1
Masalah / ISU
Belum optimalnya pencatatan status rekam
Kriteria Isu
Total
A
P
K
L
Skor
+
+
+
+
++ ++
Terpilih
+
-
-
+
++
Tidak Terpilih
medik di klinik KKP kelas III Sampit 2
Belum lengkapnya varian obat di klinik KKPkelas III Sampit
17
3
4
Belum lengkapnya alat medis di KKP kelas III + Sampit
+
-
+
++ +
Terpilih
+
+
-
-
++
Tidak Terpilih
Belum optimalnya pelayanan kegiatan poliklinik + pada ABK yang sakit diatas kapal
+
-
+
++ +
Terpilih
Belum optimalnya sosialisasi tentang adanya pelayanan medis di KKP kelas III Sampit
5
Berdasarkan identifikasi isu menggunakan metode APKL ( Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) didapatkan 3 buah isu prioritas, antara lain : 1.
Belum optimalnya pencatatan status rekam medik di klinik KKP kelas III Sampit
2.
Belum optimalnya pelayanan kegiatan poliklinik pada ABK yang sakit diatas kapal
3.
Belum lengkapnya alat medis di KKP kelas III Sampit
2. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan rentang
skor
1-5.
Analisis
USG
(Urgency,
Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan rentang skor yaitu 1- 5.
Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
Seriousness (keseriusan), terhadap
produktivitas
yaitu melihat dampak masalah tersebut kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
Growth (berkembangnya
masalah), yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah
18
Tabel 3. Penetepan isu Prioritas berdasarkan kriteria USG No 1
Belum optimalnya
U
S
G
Total
5
5
5
15
3
4
3
11
4
4
4
12
pencatatan status rekam medik di klinik KKP kelas III Sampit 2
Belum
optimalnya
pelayanan
kegiatan
poliklinik pada ABK yang sakit diatas kapal
3
Belum
lengkapnya
alat
medis di KKP kelas III Sampit
Tabel 4. Keterangan Definisi Operasional kriteria USG Urgency
Definisi Operasional
Nilai 5 ( Sangat mendesak )
Berdampak besar terhadap pelayanan dan sangat mendesak untuk
Nilai 4 ( Mendesak )
dicari
solusipenyelesaiannya Berdampak besar terhadap pelayanan danmendesak untuk dicari
solusi
19
penyelesaiannya
Berdampak besar terhadap
Nilai 3 ( Cukup mendesak )
pelayanan dancukupmendesak untuk
dicari
solusi
penyelesaiannya
Nilai 2 ( Tidak mendesak )
Berdampak besar terhadap pelayanan dan tidak
mendesak untuk
dicari
solusi
penyelesaiannya Nilai 1 ( Sangat tidak mendesak )
Tidak banyak berdampak besar terhadap pelayanan dan tidak mendesak untuk dicari solusi penyelesaiannya
Seriousness
Definisi Operasional
Nilai 5 ( sangat serius )
Sangat mempengaruhi tercapainya tujuan kegiatan
Nilai 4 ( serius )
Mempengaruhi tercapainya tujuan kegiatan
Nilai 3 ( Cukup serius )
Cukup mempengaruhi tercapainya tujuan kegiatan
Nilai 2 ( Tidak serius )
Tidak mempengaruhi tercapainya tujuan kegiatan
Nilai 1(Amat tidak serius)
Sangat tidak mempengaruhi tercapainya tujuan kegiatan
Growth
Definisi Operasional
Nilai 5 ( Kemungkinan sangat memburuk)
Kemungkinan berkembang menjadi
Nilai 4 ( kemungkinan memburuk)
Kemungkinan
masalah yang lebih besar berkembang
menjadi
masalah yang besar
20
Nilai 3 (kemungkinan cukup memburuk)
Kemungkinan berkembang menjadi masalah yang cukup besar
Nilai 2 ( Tidak memburuk )
Kemungkinan
berkembang
menjadi
masalah yang tidak besar Nilai 1 (sangat tidak memburuk)
Tidak berkembang menjadi masalah yang besar
21
Pada isu pertama mendapatkan total Penilaian USG 15 dengan kriteria urgent nilainya 5, dikarenakan pentingnya status rekam medis untuk mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan pasien. Pada kriteria Seriousness diberi nilai 5 karena akibat yang ditimbulkan bila status pasien tikdak ada dapat mengakibatkan kerugian pada pasien misalnya seperti pengobatan yang berulang, dan untuk tenaga medis tidak ada nya rekam pengobatan terdahulu. Untuk growth diberi nilai 5. Karena rekam medis merupakan bukti dasar hukum. Pada isu kedua mendapatkan total penilaian USG 13 dengan kriteria Urgency 3, karena optimalisasi pelayanan Kesehatan pada ABK adalah hak ABK di wilayah KKP Kelas III Sampit untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat tersebut tetapi dikarenakan sedikitnya laporan ABK yang sakit dan melapor ke KKP Kelas III Sampit sehingga belum memerlukan solusi segera. . Untuk Serriousness di beri nilai 4, karena akibat yang di timbulkan bisa tidak terkendalinya penyakit yang menular dan tidak menular pada masyarakat sekitar KKP kelas III Sampit. Untuk growth diberi nilai 3 karena masalah ini akan bisa berkembang menjadi masalah yang lain Pada isu ketiga mendapat total penilaian USG 12. Dengan kriteria Urgency diberi nilai 4 karena belum lengkapnya alat medis di KKP mengakibatkan terhambatnya beberapa tindakan atau pelayanan yang akan di lakukan. Untuk Serioussnes diberi nilai 4 karena jika alat medis belum lengkap, maka akan berdampak bagi pasien yang tidak mendapatkan pelayanan yang baik dan bagi instansi dianggap belum baik dalam memberikan pelayanan. Untuk Growth diberi nilai 3, masalah ini cukup berkembang karena kelengkapan alat medis mempenaruhi pelayan medis khusus nya di bidang emergency,nmun belum memerlukan solusi segera. Dari analisis USG didapatkan core issue yaitu “Belum optimalnya pencatatan status rekam medik di klinik KKP kelas III Sampit”. yang akan dibahas lebih lanjut pada rancangan aktualisasi ini.
B. RUMUSAN ISU Rumusan Isu : “Belum optimalnya pencatatan status rekam medik di klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas III Sampit Tahun 2021.” Ketidakoptimalan pencatatan status rekam medik tersebut dapat dilihat pada table sebagai berikut:
Table 5. Gambaran situasi saat ini dengan situasi ideal yang diharapkan
22
Situasi saat ini Kegiatan poliklinik dalam pengisian rekam medis masih belum menggunakan Nomor Rekam Medik. Dalam pengisian status pasien masihmenggunakan selembar kertas
Situasi ideal yang diharapkan Pengisian
status rekam medik sudahmemiliki nomer rekam
medik. Pengisian status rekam medik sudah dapat dilakukan secara lebih modern menggunakan Website atau Aplikasi Rekam medik
Sulit menemukan rekam medik pasien yang Optimalisasi tempat penyimpanan status berulang karena penumpukan status rekam medik dan penyesuaian rekammedik berdasarkannomer rekam medik
E.
IDENTIFIKASI SUMBER ISU Hasil identifikasi sumber isu digambarkan dengan diagram fishbone dan hasil
analisis sebagai berikut : Gambar 2. Fishbone Analisis Isu Method
Material SOP Rekam medik belum tersedia
Kurangnya ruangan penyimpanan rekam medis manual
Pencatatan obat masih ada yang tidak dimasukan ke rekam medik
Sudah tersedia Google form tetapi belum efisien
Belum optimalnya pencatatan status rekam medik di klinik KKP Kelas III Sampit Dokter dan perawat bertanggung dalam pengarsipan rekam medik Pencatatan hasil RM
Pembuatan RME belum masuk pada anggaran Belum adanya website rekam medis secara digital atau aplikasi rekam medis
Money
Machine
Belum ada petugas khusus untuk rekam medik
Man
Dari hasil analisis diatas, akar masalah dari isu Belum optimalnya pencatatan statusrekam medik di klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas III Sampit Perlu upaya
23
optimalisasi terhadap pengisian status rekam medik yang sesuai dengan prosedur pengisian rekam medik dapat sesuai dengan standar operasional rekam medik, sehingga tidak terjadi kesalahan dan kehilangan status pasien. Optimalisasi Pencatatan Status Rekam Medik di Klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit berkaitan dengan agenda pembelajaran III Latsar CPNS 2021 yaitu Manajemen ASN.
F.
ANALISIS DAMPAK Apabila status rekam medis belum di gunakan secara baik dan maksimal akan berpengaruh kepada pelaporan data kunjungan pasien di klinik KKP Sampit setiap bulannya, sehingga dalam pembuatan pelaporan data bulanan menjadi kurang efektif dan efisien. Pemberkasan status rekam medis akan tidak teratur, data dan riwayat pasien tidak tersimpan dengan rapi dan sewaktu waktu bila di perlukan akan susah untuk dicari (Manajemen ASN). Dengan tidak tercatatnya
riwayat
berobat pasien dengan baik
mengakibatkan terjadinya pelayanan pengobatan pasien yang tidak optimal seperti pelayanan yang tidak berkelanjutan, dan dapat terjadi kesalahan mendasar seperti pemberian obat yang sama secara berulang. Apabila rekam medik tidak digunakan secara baik maka pemanfaatan rekam medik seperti pemeliharaan Kesehatan, pengobatan pasien , keperluan pendidikan dan penelitian, dasar pembayar biaya pelayanan Kesehatan dan data statistic Kesehatan akan kurang maksimal (Pelayanan Publik). Secara umum rekam medis merupakan suatu alat atau barang bukti yang apabila suatu saat dibutuhkan oleh penegak hukum dalam mengungkap sebuah kasus akan dapat digunakan sebagai salah satu alat bukti yang kuat dan apabila belum optimalnya pencatatan status rekam medis tersebut akan mempersulit pengungkapan kasus, ini merupakan suatu bentuk kerjasama antara berbagai instansi, secara khusus untuk melihat atau mengumpulkan data statistik status kesehatan masyarakat disekitar
lingkungan KKP
Sampit. (Whole Of
Government).
24
BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI A. LAPORAN AKTUALISASI
a. Unit Kerja Klinik Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit
b. Identifikasi Isu Belum optimalnya pencatatan status rekam medik di klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas III Sampit Perlu upaya optimalisasi terhadap pencatatan status rekam medik yang sesuai dengan prosedur pengisian rekam medik dapat sesuai dengan standar operasional rekam medik, sehingga tidak terjadi kesalahan dan kehilangan status pasien untuk itu perlu adanya pembuatan adanya nomor rekam medik yang selama ini belum terlaksanakan di klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit. Salah satu penggunaan teknologi informasi (TI) di bidang kesehatan yang menjadi trend dalam pelayanan kesehatan secara global adalah rekam medik elektronik. Di Indonesia, dikenal dengan Rekam Medik Elektronik (RME). RME sudah banyak digunakan di berbagai rumah sakit di dunia sebagai pengganti atau pelengkap rekam medik kesehatan berbentuk kertas. Secara administratif rekam medis elektronik bermanfaat sebagai gudang penyimpanan informasi secara elektronik mengenai status kesehatan dan layanan kesehatan yang diperoleh pasien sepanjang hidupnya. Selain itu, penggunaan rekam medis elektronik memberikan manfaat kepada dokter dan petugas kesehatan dalam mengakses informasi pasien yang pada akhirnya membantu dalam pengambilan keputusan klinis.
c. Isu yang diangkat Berdasarkan pemaparan diatas maka isu yang diangkat pada rancangan aktualisasi ini adalah “Belum optimalnya pencatatan status rekam medik di klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas III Sampit Tahun 2021”
d. Gagasan Pemecahan Isu Garis besar dari pemecahan isu ini adalah berusaha membuat bukti berupa catatan pasien atau rekam medis yang berisi data pribadi, hasil kunjungan perhari, hasil pemeriksaan dan seluruh riwayat pengobatan pada pasien dalam bentuk digital. Setiap pasien yang datang akan menggunakan nomor ktp atau nama pasien sebagai alat pencarian data pasien tersebut, dan akan di buka menggunakan google drive dalam bentuk word atau excel, kemudian akan tampak tampilan data pasien dan seluruh riwayat pasien tersebut saat berobat di klinik KKP Sampit.
25
e. Rancangan Kegiatan Tabel 5. Jenis dan Sumber Kegiatan No. 1.
Kegiatan
Sumber
Konsultasi dengan atasan perihal identifikasi isu Kreativitas yang ambil untuk diaktualisasikan.
2.
Pengumpulan referensi untuk contoh pembuatan Kreativitas rekam medik yang baik dan benar sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No 269
3.
Pencatatan format rekam medik yang baik dan Kreativitas benar secara tertulis untuk dituangkan kedalam format website
4.
Pembuatan SOP pengoperasian Rekam Medik
SKP
Elektronik Klinik KKP Kelas III Sampit 5.
Sosialisasi SOP Pengoperasian RME dan
SKP
format rekam medik dalam web yang sudah jadi kepada petugas kesehatan klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit 6.
Penerapan pencatatan rekam medik
dalam SKP
website yang sudah jadi pada pemeriksaan pasienyang datang berkunjung di Klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit 7.
Evaluasi penerapan pencatatan rekam medik Kreativitas menggunakan website.
26
Rancangan kegiatan Tabel 6. Rancangan Kegiatan No
1.
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
Konsultasi kepada atasan prihal isu yang diangkat
a. Membuat janji dan menetapkan waktu bertemu dengan atasan
OUTPUT/ HASIL
a. Bertemu dan berdisku si dengan atasan
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN Tanggung jawab menepati janji dengan atasan : Akuntabilitas Berdiskusi dengan ramah dan sopan : Etika Publik
Menyampaikan ide yang inovatif : Komitmen Mutu
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI Dengan berdiskusi mengangkat isu tersebut dapat melakukan pelayanan medis dengan efektif dan efisien
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
Pada kegiatan ini terkandung beberapa nilai yaitu : Akuntabilitas, Etika Publik dan anti korupsi khususny dapat bekerja tepat waktu dan brkomunikasi dengan pimpinan secara sopan dan santun.
Datang tepat waktu saat konsultasi dengan atasan : Anti korupsi
27
b. Berdiskusi dengan atasan prihal isu yang di angkat,dan menerima kritik dan saran dari atasan
b. Mendap at kritik dan saran dari atasan
Berdiskusi dengan ramah dan sopan : Etika Publik Menerima segala kritik dengan sopan dan santun : Etika publik Mengambil keputusan hasil diskusi dengan musyawarah : Nasionalisme
28
Menyampaikan ide yang inovatif : Komitmen Mutu
29
c. Menyepakati hasil diskusi bersama
c. Mendapat k an persetujua n tentang isu yang diangkat
Mengambil keputusan hasil diskusi secara musyawarah : Nasionalisme Menerima segala kritik dengan sopan dan santun : Etika publik Menyampaikan ide yang inovatif : Komitmen mutu Bekerja keras untuk menyelesaikan tugas : Anti korupsi Bertanggung jawab pada tugas dan kepercayaan yang telah di setujui : Akuntabilitas
30
No
2.
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
Pengumpula n referensi format rekam medis
a. Melihat contohformat rekam medis manual yang tersedia di klinik
OUTPUT/ HASIL
a. Tersedi a Rekam medis manual
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN Mengevaluasi ulang rekam medis manual yang ada di klinik : Akuntabilitas Bekerjasama dengan pegawai klinik untuk mendapatkan format rekam medis manual : Nasionalisme
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI Dengan melihat contoh rekam medis yang sudah ada dan merevisinya, dengan harapan format rekam medis akan menjadi lebih baik
PENGUATAN NILAI ORAGNISASI Dengan membandingka n rekam medis yang didapat diharapkan agar mendapat format yang jelas
Membuat inovasi rekam medis : Komitmen mutu Tekun saat mengerjakan rekam medis manual : Etika publik
31
b. Mencari contoh format rekam medis di internet
b. Tersedi a soft copy rekam medis
Mencari sumber dan ide sebanyak- banyaknya dari media online : Komitmen mutu Mencari bahan dari sumber yang terpercaya : Akuntabilitas Kualitas sumber yang terbaik : Komitmen mutu
32
Selalu berdiskusi dalam menentukan bahan yang akan di ambil : Nasionalisme
33
c. Mencari contohformat rekam medis di faskes lainnya
c. Tersedi a rekam medis manual pada faskes lainnya.
Mencari sumber dan ide sebanyak- banyaknya dari media online : Komitmen mutu Bertanggung jawab denganformat yang di dapat : Akuntabilitas Bekerjasama dengan faskes lain untuk melihat contoh rekam medis yang tersedia disana : Nasionalisme Ramah santun dalam berkomunikasi kepada petugas kesehatan di faskes tersebut : Etika publik
34
No
3.
KEGIATAN
Pembuatan konsep format pencatatatan rekam medis dalam bentuk digital
TAHAPAN KEGIATAN
a. Mengumpulka n hasil contoh rekam medis.
OUTPUT/ HASIL
a. Tersedi a contoh hasil format rekam medis
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI Mencari bahan dari sumber Membuat Format rekam medis yang terpecaya : secara digital Akuntabilitas guna untuk memudahkan Selalu berdiskusi dalam pencatatan yang menentukan bahan yang merupakan akan di ambil : bagian dari Nasionalisme pelayanan adalah wujud dari Misi Mengumpulkan data Organisasi yang sebenarpengelolaan benarnya : pemerintah yang Akuntabilitas bersih, efektif Kualitas sumber yang terbaik : dan terpecaya Komitmen mutu
PENGUATAN NILAI ORAGNISASI Dengan membuat rekam medis digital ini dapat mewujudkan reformasi birokrasi yang lebih mudah.
Bekerja keras untuk menyelesaikan tugas : Anti korupsi Mencari sumber dan ide sebanyakbanyaknya : Komitmen mutu
35
b. Membuat format rekam medis yang telah ditentukan
b. Tersedi a format rekam medis
Bertanggung jawab tentang format pembuatan status rekam medis : Akuntabilitas Membuat inovasi dalam format rekam medis : Komitmen mutu Bekerja keras untuk menyelesaikan tugas : Anti korupsi
36
c. Mengkonsultasi ka n format rekam medis kepada ahli IT untuk dibuatkan rekam medis dalam bentuk digital.
c. Tersedi a format rekam medis dalam bentuk digital.
Bertanggung jawab tentang format pembuatan status rekam medis : Akuntabilitas Bekerjasama dengan ahli IT untuk membuat rekam nedis dalam bentuk digital : Nasionalisme Ramah santun dalam berkomunikasi kepada petugas IT tersebut : Etika publik Membuat inovasi rekam medis : Komitmen mutu
37
No
4.
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
Pembuatan a. Mengumpulka SOP n Contoh SOP Pengoperasia n Rekam Medik Digital
OUTPUT/ HASIL
a. Tersedia contoh SOP
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI Mencari bahan dari sumber Membuat SOP Pengoperasian yang terpecaya : rekam medis Akuntabilitas secara digital guna untuk Selalu berdiskusi dalam memudahkan menentukan bahan yang pencatatan yang akan di ambil : merupakan bagian Nasionalisme dari pelayanan adalah wujud dari Mengumpulkan data Misi Organisasi yang sebenarpengelolaan benarnya : pemerintah yang Akuntabilitas bersih, efektif dan Kualitas sumber yang terbaik : terpecaya Komitmen mutu
PENGUATAN NILAI ORAGNISASI Dengan membuat SOP Pengoperasian Rekam medik. dapat mewujudkan reformasi birokrasi yang lebih mudah.
Bekerja keras untuk menyelesaikan tugas : Anti korupsi Mencari sumber dan ide sebanyak- banyaknya : Komitmen mutu
38
b. Membuat format SOP pengoperasian rekam medis
b. Tersedia format SOP pengopera sian rekam medik
Bertanggung jawab tentang format pembuatan status rekam medis : Akuntabilitas
Membuat inovasi dalam format rekam medis : Komitmen mutu
39
40
c. Mengkonsulta sika n format SOP pengoperasia n rekam medisk kepada Mentor, Koordinator
c. Tersedia format SOP rekam medisk
Bertanggung jawab tentang format pembuatan SOP Pengoperasian rekam medik : Akuntabilitas Bekerjasama untuk membuat SOP Pengoperasian rekam medik dalam bentuk digital : Nasionalisme Ramah santun dalam berkomunikasi tersebut : Etika publik Membuat inovasi rekam medis : Komitmen mutu
41
No
5.
KEGIATAN
Sosialisasi SOP Pengoperasi an RME dan hasil format rekam medis digital kepada tenaga medis di klinik
TAHAPAN KEGIATAN
a. Mengatur waktu dan menyiapkan tempat
OUTPUT/ HASIL
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
a. Bertemu di tempat yang telah disediaka n.
Tanggung jawab menepati janji dengan tenaga medis di klinik : Akuntabilitas Berdiskusi dengan ramah dan sopan : Etika Publik Datang tepat waktu : Anti korupsi
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI Dengan terlaksananya kegiatan ini menambah informasi kepadatenaga medis guna terwujudnya pelayanan medis yang maksimal
PENGUATAN NILAI ORAGNISASI Dengan melakukan pertemuan ini maka akan terciptanya pelayanan publik yang lebih efisien
Selalu mengedepankan musyawarah dalam setiap diskusi : Nasionalisme Diharapkan mendapat hasil diskusi yang berkualitas : Komitmen mutu Menyampaikan ide ide yang kreatif : Komitmen mutu
42
Menjelaskan cara penggunaan rekam medis digital.
b b. . Memberik an informasi tata cara pengguna a n rekam medis digital sehigga tenaga medis mengerti dan bisa menggun akannya
Berdiskusi dengan ramah dan sopan : Etika Publik Bekerjasama dengan tenaga medis yang lain dalam penggunaan format rekam medis digital : Nasionalisme Ramah santun dalam berkomunikasi : Etika publik Menyampaikan informasi secara efektif dan efisien : Komitmen mutu
43
c. Menerima kritik dan saran dari tenaga medis yang lain.
c. Menda pat kritik dan saran dari tenaga medis lain.
Berdiskusi dengan ramah dan sopan : Etika Publik Menghargai pendapat orang lain : Nasionalisme Menerima segala kritik dengan sopan dan santun : Etika publik Menyampaikan ide yang inovatif : Komitmen mutu
Bertanggung jawab pada tugas dan kepercayaan yang telah di setujui : Akuntabilitas
44
No
6.
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
Penerapan pencatatan rekam medis Digital pada pemeriksaan pasien yang datang ke klinik KKP Sampit
a. Melakukan pemeriksa an kepada pasien perihal data diri dan keluhan yang dialami pasien saat berkunjung
OUTPUT/ HASIL
a. Tersedi a hasil data pemeri ksaa n.
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN Bekata ramah dan sopan kepada pasien : Etika Publik Tidak membeda bedakan latar belakang pasien : Nasionalsime Memberikan pelayanan yang terbaik : Komitmen mutu Bertanggung jawab pada hasil pelayanan di klinik : Akuntabilitas
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI Melakukan Penerapan Pelayanan pencatatan rekam medis secara digital agar mempermudah pelayanan merupakan wujud dari misi organiasi yaitu pengelolaan pemerintah yang Bersih dan efektif
PENGUATAN NILAI ORAGNISASI Melakukan penerpaan pencatatan rekam medis adalah wujud dari penguatan akuntabilitas dalam upaya mewujudkan reformasi birokrasi dengan menggunakan digitalisasi
Bersikap empati/ peduli pada pasien yang berkunjung : Anti korupsi
45
b. Memasukan hasil pemeriksaan ke dalam format rekam medis digital
b. Tersedia hasil data pemeriksa a n dalam bentuk digital
Hasil pemeriksaan yang sebenar benarnya : Akuntabilitas Menghemat dalam penggunaan waktu : Komitmen mutu Tidak ada pemanipulasian data : Anti korupsi Kegiatan sesuai dengan aturan : Etika Publik Menghargai data diri pasien : Nasionalisme
46
c. Menyimpan hasil pemeriksaan dalam format rekam medis digital
c. Tersedia file data pasien.
Bertanggung jawab pada file yang disimpan : Akuntabilitas
Menyimpan data yang sebenar benarnya : Akuntabilitas
Tidak ada pemanipulasian data : Anti korupsi Kegiatan sesuai dengan aturan : Etika Publik
Menghargai data diri pasien : Nasionalisme Hasil digitalisasi rrekam medis disimpan dengan efisinsi waktu
47
: Komitmen mutu
48
No
7.
KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN
Evaluasi Penerapan Pencatatan rekam medis Digital pada pemeriksaan pasien yang datang ke klinik KKP Sampit
a. Mengevaluasi kendala dalam pencatatan rekam medis digital
OUTPUT/ HASIL
a. Tersedia catatan kendala hasil evaluasi
KETERKAITAN SUBSTANSI MATAPELATIHAN Menerima berbagai laporan kendala dengan baik : Nasionalisme Menghargai pendapat orang lain : Nasionalisme Transparan dalam menanggapi berbagai kendala yang terjadai : Akuntabilitas
KONTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI Melakukan evaluasi untuk mencari tau kendala dan memperbaikinya baik dari segi teknis dan sumber daya manusianya merupakan wujud dari misi peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
PENGUATAN NILAI ORAGNISASI Dalam mengevaluasi berbagai elemen dari kegiatan ini adalah wujud dari penguatan kapasitas dan pengembangan Sumber Daya Manusia.
Menerima kendala denganramah : Etika publik
49
b. Menyelesaikan kendala yang didapat bersama- sama
b. Tersedi a catatan hasil penyele saia n kendal a pada evaluas i
Bekerjasama dalam menyelesaikan kendala kendala yang di dapat : Nasionalisme Bekerja dengan sebaik baiknya dalam menyikapi berbagai kendala : Anti korupsi Memberikan pendapan yang yang kreatif : Komitmen mutu Saling menghormati pendapat tenaga medis lain : Nasionalisme Bertanggung jawab pada kendala yang harus di selesaikan : Akuntabilitas Ramah dalam menyelesaikan kendala yang didapat : Etika Publik
50
c. Membua t Laporan Kegiatan pencatatan rekam medis digital
c. Tersedi a lapoan hasil kegiata n pemeri ksaa n dalam bentuk rekam medis digital
Menyelesaikan laporan hasil : Akuntabilitas Berdiskusi dengan tenaga medis lain dalam membuat laporan : Nasionalisme Jujur dalam menyampaikan hasil laporan yang sebenar benarnya : Anti korupsi
Tidak ada pemanipulasian data : Anti korupsi Kegiatan sesuai dengan aturan : Etika Publik Menghargai data diri pasien : Nasionalisme Hasil digitalisasi rrekam medis disimpan dengan efisinsi waktu : Komitmen mutu
51
A. JADWAL KEGIATAN
No
1.
2.
KEGIATAN
Konsultasi kepada atasan prihal isu yang diangkat
Pengumpulan referensi format rekam medis
TAHAPAN KEGIATAN
a. Membuat janji dan menetapkan waktu bertemu dengan atasan
Tabel 7. Jadwal Kegiatan OUTPUT/ HASIL Agustu s IV a. Bertemu dan berdiskusi dengan atasan
b. Berdiskusi dengan atasan prihal isu yang di angkat, menerima kritik dan saran dari atasan
b. Mendapat kritik dan saran dari atasan
IV
c. Menyepakati hasil diskusi bersama
c. Mendapatkan persetujuan tentang isu yang diangkat a.Tersedia Rekam medis manual
IV
a. Melihat contoh format rekam medis manual yang tersedia di klinik b. Mencari contoh format rekam medis di internet
a. Tersedia soft copy rekam medis
JADWAL KEGIATAN September - Oktober
I
I
52
3.
Pembuatan konsep format pencatatan rekam medis dalam bentuk digital.
I
c. Mencari contoh format rekam medis di faskes lainnya
a. Tersedia rekam medis manual pada faskes lainnya.
a. Mengumpulkan hasil contoh rekam medis.
a. Tersedia contoh hasil format rekam medis
II
III
b. Membuat format rekam medis yang telah ditentukan.
b. Tersedia format rekam medis
II
III
53
4.
Sosialisasi hasil format rekam medis digital kepada tenaga medis di klinik
c. Mengkonsultasikan format rekam medis kepada ahli IT untuk dibuatkan rekam medis dalam bentuk digital.
c. Tersedia format rekam medis dalam bentuk digital.
II
III
a. Mengatur waktu dan menyiapkan tempat
a. Bertemu di tempat yang telah disediakan
IV
b. Menjelaskan cara penggunaan rekam medis digital.
b.Memberikan informasi seputar tata cara penggunaan rekam medis digital sehigga tenaga medis mengerti dan bisa menggunakanny a.
IV
54
5.
Penerapan Pencatatan rekam medis Digital pada pemeriksaan pasien yang datang ke klinik KKP Sampit
c. Menerima kritik dan saran dari tenaga medis yang lain.
c.Mendapat kritik dan saran dari tenaga medis lain.
IV
a. Melakukan pemeriksaan kepada pasien perihal data diri dan keluhan yang dialami pasien saat berkunjung
a. Tersedia hasil data pemeriksaan.
IV
I
II
b. Memasukan hasil pemeriksaan ke dalam format rekam medis digital
b. Tersedia hasil data pemeriksaan dalam bentuk digital
IV
I
II
55
6.
Evaluasi Penerapan Pencatatan rekam medis Digital pada pemeriksaan pasien yang dating ke klinik KKP Sampit.
c. Menyimpan hasil pemeriksaan dalam format rekam medis digital
c. Tersedia file data pasien.
IV
I
II
a. Mengevaluasi pencatatan rekam medis digital
a. Tersedia evaluasi rekam medis digital
II
B. Membuat Laporan Kegiatan pencatatan rekam medis digital
B. Tersedia lapoan hasil kegiatan pemeriksaan dalam bentuk rekam medis digital
II
56
BAB III A.
Hasil Kegiatan Aktualisasi Kegiatan aktualisasi dilakukan di KKP Kelas III Sampit dengan periode
pelaksanaan 27 Agustus 2021 – 11 Oktober 2021. Kegiatan yang dilakukan berjumlah 7 kegiatan selama proses aktualisasi. Kegiatan dilakukan berdasarkan rancangan aktualisasi dan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang meliputi
Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA)
Tabel 8. Sumber dan Capaian Kegiatan No. Kegiatan 1.
Sumber
Konsultasi dengan atasan perihal identifikasi isu Kreativitas
Capaian Tercapai
yang ambil untuk diaktualisasikan. 2.
Pengumpulan referensi untuk contoh pembuatan Kreativitas
Tercapai
rekam medik yang baik dan benar sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No 269 3.
Pencatatan format rekam medik yang baik dan Kreativitas
Tercapai
benar secara tertulis untuk dituangkan kedalam format website 4.
SKP
Tercapai
SKP
Tercapai
dalam SKP
Tercapai
Pembuatan SOP pengoperasian Rekam Medik Elektronik Klinik KKP Kelas III Sampit
5.
Sosialisasi SOP Pengoperasian RME dan format rekam medik dalam web yang sudah jadi kepada petugas kesehatan klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit
6.
Penerapan pencatatan rekam medik
website yang sudah jadi pada pemeriksaan pasienyang datang berkunjung di Klinik Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit 7.
Evaluasi penerapan pencatatan rekam medik Kreativitas
Tercapai
menggunakan website.
57
Laporan Kegiatan
1
Kegiatan/ Tahapan Kegiatan Ke-1
Konsultasi dengan atasan untuk memperoleh ide atau saran sebelum melakukan kegiatan Aktualisasi, dengan tahapan sebagai berikut: 1. Membuat janji dan menetapkan waktu bertemu dengan atasan 2. Berdiskusi dengan atasan prihal isu yang diangkat dan menerima kritik dan saran dari atasan 3. Menyepakati hasil diskusi bersama
Tanggal Pelaksanaan Deskripsi Kegiatan &
27-30 Agustus 2021 Kegiatan audiensi merupakan hal pertama yang
Teknik
dilakukan dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini.
Aktualisasi
Penerapan Dasar ASN
Nilai
Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab dan perwujudan dari Manajemen ASN dan Akuntabilitas untuk melaporkan hasil pelatihan dasar (MOOC dan Distance Learning) yang sudah dilakukan. Sebelum menghadap atasan KKP Kelas III Sampit, dokumen rancangan aktualisasi dan tahapan kegiatan telah disiapkan terlebih dahulu sebagai wujud Komitmen mutu. Tujuanya agar atasan dapat memahami Rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan. Dalam audiensi, penulis menggunakan bahasa yang sopan serta sikap yang santun yang mencerminkan nilai Etika publik. Penulis
juga
menggunakan
audiensi
ini
untuk
mendengarkan arahan serta saran dari atasan tentang pelaksanaan
aktualisasi
sebagai
bentuk
wujud
Nasionalisme. Penulis mendapatkan masukan dan saran yang berikan menambah wawasan mengenai kondisi isu terkait lingkungan kerja dan akan bekerja keras untuk menyelesaikan isu tersebut Anti korupsi. Kendala
Tidak ada kendala
58
Nilai-Nilai
Dasar
ASN yang Relevan
Berdasarkan diskripsi pelaksanaan kegiatan konsultasi dengan
atasan,
terwujud
Nilai
Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi serta Kontribusi Visi & Misi Organisasi
penerapan Manajemen ASN Dengan melakukan diskusi bersama atasan untuk mencari masalah sampai penetapan core isu juga membuat kegiatan aktualiasi yang akan dilaksanakan juga mencari dan membuat referensi terkait pembuatan data rekam medik dengan menggunakan website ini berkontribusi dengan Misi dalam meningkatkan sumber daya dalam cegah
tangkal
dan
meningkatan
tata
kelola
kepemerintahan yang baik. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai Pro Rakyat : Dalam
penyelenggaraan
pembangunan
kesehatan,
Kementerian Kesehatan selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yang terbaik untuk rakyat. Output Kegiatan
1. Mendapakan Izin dari Kepala KKP Kelas III Sampit 2. Kepala KKP Kelas III rancangan
kegiatan
Sampit aktualisasi
mengetahui yang
akan
dilakukan 3. Dokumentasi kegiatan
59
Gambar 3. Membuat janji bertemu dengan atasan
Gambar4. Formulir bimbingan oleh Mentor
60
Gambar 5. Menerima kritik dan saran dari atasan
Gambar 6. Menyepakati hasil diskusi bersama
Manfaat/Hasil Kegiatan
Manfaat Audiensi ini yaitu: 1. Atasan mengetahui proses pelaksanaan Latsar yang telah dilaksanakan 2. Atasan memahami rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan di KKP Kelas III Sampit 3. Mendapatkan dukungan dari atasan 4. Mendapatkan saran dan masukan dari Atasan terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi
61
Analisis Dampak
Kegiatan konsultasi ini merupakan kegiatan utama sebelum pelaksanaan kegiatan aktualisasi di unit kerja. Jika hal ini tidak
dilakukan
maka
penulis
sebagai
ASN
tidak
mengimplementasikan nilai Manajemen ASN dan sebagai CPNS baru dilingkungan KKP Kelas III Sampit juga tidak menunjukkan etika publik. Selain itu jika tidak menerapkan nilai dasar ASN dalam pelaksanaan kegiatan apabila terdapat hambatan dan masalah maka pimpinan bisa jadi kurang akan mendukung dan membantu mencarikan solusi. Menyiapkan
dokumen
pendukung merupakan
bentuk
komitmen mutu. Jika tidak dilaku kan penyiapan dokumen sebelum pertemuan maka pimpinan akan sulit memahami maksud dan tujuan dan rancangan aktualisasi. Jika selama pertemuan penulis tidak mendengarkan dan mencatat saran dan masukan pimpinan, maka penulis tidak menunjukkan
sikap
nasionalisme
dan
ini
akan
mengakibatkan pimpinan kurang respek terhadap penulis dan jika Penulis tidak mau meminta saran dan masukkan kepada atasan dan hanya membuat berdasarkan buah pikiran sendiri maka penulis tidak menunjukkan sikap antikorupsi dan tidak bisa bekerja dengan baik.
62
Laporan Kegiatan
2
Kegiatan/
Pengumpulan referensi
Tahapan
dengan tahapan sebagai berikut:
format
rekam
medis,
medis
manual
Kegiatan Ke-2 1. Melihat contoh format rekam yang tersedia di klinik 2. Mencari contoh format rekam medis di internet 3. Mencari contoh format rekam medis di faskes lainnya
Tanggal Pelaksanaan
06 September – 11 September 2021
Deskripsi Kegiatan & Teknik Aktualisasi Penerapan Nilai Dasar ASN
Kegiatan pengumpulan data berupa contoh format rekam medis merupakan suatu bentuk wujud dari tanggung jawab penulis terhadap kegiatan optimalisasi pencatatan format rekam medis. Hal ini sebagai bentuk tanggung
jawab
dan
perwujudan
dari
Nilai
Akuntabilitas. Bekerja sama dengan pegawai klinik di KKP Sampit dan faskes lain merupakan wujud dari Nilai Nasionalisme. Agar dapat format rekam medis yang terbaik. Melakukan konsultasi dengan pegawai klinik ataupun pegawai di faskes lain dengan menggunakan tutur kata yang sopan merupakan wujud dari Nilai Etika Publik. Sebelum menetapkan format rekam medis mana yang akan digunakan, penulis mencari sumber dan ide yang terbaik dan dengan literatur yang terpercaya merupakan wujud dari Nilai Komitmen mutu. Setelah berkonsultasi dan mendapatkan contoh format rekam
63
medis penulis bekerja keras untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya merupakan wujud dari Nilai Anti korupsi. Kendala
1. Sulitnya Mencari format rekam medis yang terbaik di internet. 2. Mencari data tentang materi yang relevan dari jurnal yang berbayar sulit dilakukan. 3. Mencari
data
yang
sesuai
dengan
yang
diharapkan butuh kesabaran. 4. Sulitnya menentukan jadwal kunjungan ke faskes untuk melihat contoh status rekam medis yang tersedia. Nilai-Nilai
Dasar ASN
Berdasarkan
diskripsi
pelaksanaan
kegiatan
yang Pengumpulan referensi format rekam medis, terwujud
Relevan
Nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme,
Etika
publik,
Komitmen mutu, dan Anti korupsi.
Kontribusi
Visi & Misi
Organisasi
Dengan melihat contoh rekam medis yang sudah ada dan merevisinya, dengan harapan format rekam medis akan menjadi lebih baik sesuai misi yaitu demi menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Penguatan Nilai
Dengan membandingkan rekam medis yang didapat
Organisasi
diharapkan agar mendapat format Rekam medis yang terbaik dan dapat dilakukan secara efektif dan efisien •
Responsif : melakukan sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan
•
Bersih : transparan dan akuntabel
64
Output Kegiatan
1. Tersedia Rekam medis manual 2. Tersedia soft copy rekam medis 3. Tersedia rekam medis manual/digital pada faskes lainnya.
Gambar 7. Rekam medik manual
Gambar 8. Mencari contoh format rekam medis di internet
65
Gambar9. Contoh Format Rekam Medis di internet
Gambar 10. Mencari contoh format rekam medis di faskes lain
Gambar 11. Format rekam medis digital faskes lain
66
Manfaat/Hasil Kegiatan
1. Mendapatkan contoh format rekam medis yangdiharapkan 2. Menjalin kerjasama dengan lintas sektoral 3. Menambah referensi format rekam medis
Analisis Dampak
Kegiatan pengumpulan data dari berbagai sumber ini diharapkan mendapat contoh format rekam medis yang baik serta dapat menjalin kerja sama dengan lintas sektoral. Apabila tidak melakukan pengumpulan format rekam medis dari berbagai sumber maka tidak akan ada referensi yang baik dan mendapatkan contoh format rekam medis yang baik.
67
Laporan Kegiatan
3
Kegiatan/
Pembuatan konsep format pencatatatan rekam medis
Tahapan
dalam bentuk digital, dengan tahapan sebagai berikut:
Kegiatan Ke-3 1. Mengumpulkan hasil contoh rekam medis. 2. Membuat format rekam medis yang telah ditentukan 3. Mengkonsultasikan format rekam medis kepada ahli
IT untuk dibuatkan rekam medis dalam bentuk digital. Tanggal Pelaksanaan
13 – 25 September 2021
Deskripsi Kegiatan & Teknik Aktualisasi Penerapan Nilai Dasar ASN
Kegiatan Pembuatan konsep format pencatatatan rekam medis dalam bentuk digital merupakan suatu bentuk wujud dari tanggung jawab penulis terhadap kegiatan optimalisasi pencatatan format rekam medis. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab dan perwujudan dari Nilai Akuntabilitas. Bekerja sama dengan tenaga Ahli IT dalam membuat format rekam medis secara digital merupakan wujud dari Nilai Nasionalisme. Dalam melakukan konsultasi dengan tenaga Ahli IT dengan menggunakan tutur kata yang sopan dan sikap yang ramah merupakan wujud dari Nilai Etika Publik. Sebelum menetapkan format rekam medis mana yang akan digunakan, penulis mencari sumber dan ide yang terbaik dan dengan literatur yang terpercaya merupakan wujud dari Nilai Komitmen mutu. Setelah berkonsultasi dan mendapatkan contoh format rekam
68
medis, penulis bekerja keras untuk memebuat format rekam medis secara digital tersebut dengan sebaikbaiknya merupakan wujud dari Nilai Anti korupsi. Kendala
1. Sulitnya Menentukan format rekam medis yang terbaik. 2. Sulitnya membuat format rekam medis dalam bentuk digital. 3. Kurangnya tenaga Ahli IT di KKP Sampit 4. Kurangnya
sarana
dan
prasarana
dalam
menunjang pembuatan rekam medis dalam bentuk digital. Nilai-Nilai
Dasar ASN
Berdasarkan diskripsi Pembuatan konsep
yang Relevan
format
pencatatatan rekam medis dalam bentuk digital, terwujud Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi.
Kontribusi
Visi & Misi Membuat Format rekam medis secara digital guna untuk
Organisasi
memudahkan pencatatan yang merupakan bagian dari pelayanan adalah wujud dari Misi Organisasi pengelolaan pemerintah yang bersih, efektif dan terpecaya
Penguatan Nilai
Dengan membuat rekam medis digital ini dapat
Organisasi
mewujudkan reformasi birokrasi yang lebih mudah yang efektif dan efisien.
Efektif : sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
Inklusif : semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak
69
Output Kegiatan
1. Tersedia contoh hasil format rekam medis 2. Tersedia format rekam medis 3. Tersedia format rekam medis dalam bentuk digital.
Gambar 12. Kumpulan hasil contoh rekam medis
Gambar 13. Contoh Rekam Medis
Gambar 14. Membuat format rekam medis
70
Gambar 15. Format Rekam medis
Gambar 16. Mengkosultasikan format rekam medis kepada ahli IT
71
Manfaat/Hasil Kegiatan
1. Mendapatkan contoh format rekam medis dalam bentuk digital 2. Melakukan kerjasama
dengan
bagian
IT
dalam membuat format rekam medis secara digital 3. Terwujudnya format rekam medis yang baik Analisis Dampak
Kegiatan Pembuatan konsep format pencatatatan rekam medis dalam bentuk digital merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersama dengan ahli IT, dengan dilakukan pembuatan format rekam medis secara digital maka petugs di di klinik KKP dapat menggunakan waktu secara efisien dan efektif dalam melakukan
pelayanan, serta dapat meminimalisir
tingkat kesalahan seperti melakukan pengobatan berulang dengan dosis yang sama
dan tidak
mengetahui riwayat pengobatan atau tindakan kepada pasien sebelumnya.
72
Laporan Kegiatan 4
Kegiatan/
Pembuatan SOP Pengoperasian Rekam Medik Digital,
Tahapan
dengan tahapan sebagai berikut:
Kegiatan Ke-4 1. Mengumpulkan hasil contoh SOP. 2. Membuat format SOP Pengoperasian Rekam Medik 3. Mengkonsultasikan format SOP kepada Mentor dan
Koordinator Tanggal Pelaksanaan Deskripsi Kegiatan & Teknik Aktualisasi Penerapan Nilai Dasar ASN
25 September- 03 Oktober 2021 Kegiatan Pembuatan konsep format SOP pengoperasian rekam medis dalam bentuk digital merupakan suatu bentuk wujud dari tanggung jawab penulis terhadap kegiatan optimalisasi pencatatan format rekam medis. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab dan perwujudan dari Nilai Akuntabilitas. Bekerja sama dengan Mentor dan Koordinator dalam membuat
format
Mediksecara
digital
SOP
Pengoperasian
merupakan
wujud
Rekam
dari
Nilai
Mentor
dan
Nasionalisme. Dalam
melakukan
konsultasi
dengan
Koordinator dengan menggunakan tutur kata yang sopan dan sikap yang ramah merupakan wujud dari Nilai Etika Publik. Sebelum menetapkan format SOP mana yang akan digunakan, penulis mencari sumber dan ide yang terbaik dan dengan literatur yang terpercaya
73
merupakan wujud dari Nilai Komitmen mutu. Setelah berkonsultasi dan mendapatkan contoh format SOP Pengoperasian rekam
medis, penulis bekerja
keras untuk membuat format SOP rekam medis secara digital tersebut dengan sebaik-baiknya merupakan wujud dari Nilai Anti korupsi. Kendala
1. Penyesuaian waktu untuk berkonsultasi dengan Mentor dan Koordinator dikarenakan lokasi Kantor Induk KKP Kelas III Sampit dan Wilayah kerja Kumai yang jauh
Nilai-Nilai
Dasar ASN Berdasarkan diskripsi Pembuatan SOP Pengoperasian
yang Relevan
rekam medis dalam bentuk digital, terwujud Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi.
Kontribusi
Visi & Misi Membuat SOP Pengoperasian rekam medis secara digital
Organisasi
guna untuk memudahkan pencatatan yang merupakan bagian dari pelayanan adalah wujud dari Misi Organisasi pengelolaan pemerintah
yang
bersih,
efektif
dan
terpecaya Penguatan Nilai
Dengan membuat SOP Pengoperasian rekam medis
Organisasi
digital ini dapat mewujudkan reformasi birokrasi yang lebih mudah yang efektif dan efisien.
74
Output Kegiatan
1. Tersedia contoh SOP 2. Tersedia format SOP Pengoperasian Rekam Medik 3. Konsultasi SOP Rekam Medik Digital
Gambar 17. Mengumpulkan hasil Contoh SOP
Gambar 18. Contoh SOP
Gamba 19. Membuat Format SOP Pengoperasian rekam medis
75
Gambar 20. SOP Pengoperasian Rekam Medis
Gambar 21 . Konsultasi Format SOP dengan Koordinator
76
Manfaat/Hasil Kegiatan
1. Mendapatkan contoh SOP Pengoperasian rekam medis 2. Terwujudnya format SOP Rekam Medis yang baik
Analisis Dampak
Kegiatan Pembuatan SOP Pengoperasian rekam medis dalam bentuk digital merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersama dengan Mentor dan Koordinator,
dengan dilakukan pembuatan SOP
Pengoperasian rekam medis secara digital maka petugas di di klinik KKP dapat menggunakan waktu secara
efisien
dan
efektif
dalam
melakukan
pelayanan, apabila tidak terlaksana maka SOP tidak akan terwujud dengan baik dan sesuai
77
Laporan Kegiatan
5
Kegiatan/
Sosialisasi hasil format rekam medis digital dan SOP
Tahapan
pengoperasian rekam medik kepada tenaga medis di klinik,
Kegiatan Ke-5
dengan tahapan sebagai berikut:
1. Mengatur waktu dan menyiapkan tempat 2. Menjelaskan cara penggunaan rekam medis digital. 3. Menerima kritik dan saran dari tenaga medis yang
Tanggal Pelaksanaan Deskripsi Kegiatan & Teknik Aktualisasi Penerapan Nilai Dasar ASN
lain. 03-11 Oktober 2021 Kegiatan Sosialisasi hasil format rekam medis digital dan SOP pengoperasian rekam medik kepada tenaga medis di klinik merupakan suatu bentuk wujud dari tanggung jawab penulis terhadap kegiatan optimalisasi pencatatan format rekam medis. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab dan perwujudan dari Nilai Akuntabilitas. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil
dan
penggunaan pencatatan rekam medis secara digital dan menghargai setiap pendapat dari petugas medis yang lain merupakan wujud dari Nilai Nasionalisme. Dalam melakukan konsultasi dengan petugas di Klinik dengan menggunakan tutur kata yang sopan merupakan wujud dari Nilai Etika Publik. Sebelum melakukan pertemuan, penulis menyiapkan tempat, waktu dan bahan secara baik agar mendapatkan hasil diskusi yang berkualitas merupakan
78
wujud dari Nilai Komitmen mutu. Setelah berkonsultasi dan mendapatkan saran dan kritik dari petugas medis lain, penulis bekerja keras untuk menerapkannya merupakan wujud dari Nilai Anti korupsi. Kendala
1. Sulitnya menyesuaikan waktu untuk
melakukan
pertemuan
Nilai-Nilai
Dasar ASN Berdasarkan Sosialisasi hasil format rekam medis digital
yang Relevan
kepada
tenaga
medis
di
klinik,
terwujud
Nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi.
Kontribusi Visi & Misi Dengan terlaksananya kegiatan ini menambah informasi Organisasi
kepada tenaga medis guna terwujudnya pelayanan medis yang maksimal
Penguatan Organisasi
Output Kegiatan
Nilai
Dengan melakukan pertemuan ini maka akan terciptanya pelayanan publik yang lebih efisien
1. Bertemu di tempat yang telah disediakan. 2. Memberikan informasi tata cara penggunaan rekam medis digital sehigga tenaga medis mengerti dan bisa menggunakannya 3. Mendapat kritik dan saran dari tenaga medis lain.
79
Gambar 22. Mengatur Waktu untuk sosialisasi
Gambar 23. Sosialisasi penggunaan rekam medis digital
Gambar 24. Tutorial penggunaan Rekam Medis Digital
80
Gambar 25. Saran dari tenaga medis
Manfaat/Hasil Kegiatan
1. Dapat
digunakan oleh
petugas klinik
KKP
Kelas III Sampit secara baik. 2. Petugas klinik
mengetahui cara
penggunanan pencatatan rekam medis secara digital Analisis Dampak
Kegiatan Sosialisasi hasil format rekam medis digital kepada tenaga medis di klinik, merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersama dengan petugas klinik di KKP Kelas III Sampit, dengan dilakukan pertemuan dengan tenaga medis di klinik KKP Kelas III Sampit diharapkan petugas yang berada di klinik dapat menggunakan pencatatan rekam medis secara digital tersebut secara maksimal dan pembuatan laporan perbulannya
menjadi
baik.
Kemudian
dapat
menggunakan waktu secara efektif dan efisien dalam melakukan pelayanan, serta dapat meminimalisir tingkat kesalahan seperti melakukan pengobatan berulang dengan dosis
yang
sama
dan
tidak
mengetahui riwayat pengobatan atau tindakan kepada pasien sebelumnya.
81
Kegiatan/ Tahapan Kegiatan Ke-6 Penerapan pencatatan rekam medis digital pada pemeriksaan pasien yang datang ke klinik KKP Sampit, dengan tahapan sebagai berikut:
1. Melakukan pemeriksaan kepada pasien perihal data diri dan keluhan yang dialami pasien saat berkunjung 2. Memasukan hasil pemeriksaan ke dalam format rekam medis digital 3.
Menyimpan
hasil
pemeriksaan
dalam
format rekam medis digital Tanggal Pelaksanaan Deskripsi Kegiatan & Teknik Aktualisasi Penerapan Nilai Dasar ASN
03 –11 Oktober 2021 Kegiatan Penerapan pencatatan rekam medis digital pada pemeriksaan pasien yang datang ke klinik KKP Sampit merupakan suatu bentuk wujud dari tanggung jawab penulis terhadap kegiatan optimalisasi pencatatan format rekam medis. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab dan perwujudan dari Nilai Akuntabilitas. Dengan tidak membeda-bedakan latar belakang pasien dalam melakukan pelayanan merupakan wujud dari Nilai Nasionalisme. Dalam melakukan pelayanan kepada pasien petugas klinik melakukannya dengan ramah dan tutur kata yang sopan merupakan wujud dari Nilai Etika Publik. Dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan
82
sesuai dengan SOP merupakan wujud dari
83
Nilai Komitmen mutu. Serta melakukan
pemanipulasian
dengan
data dan
tidak
menjaga
rahasia pasien merupakan wujud dari Nilai Anti korupsi. Kendala
1. Belum terbiasanya petugas klinik dalam menggunakan pencatatan rekam medis secara digital 2. Kurangnya sarana dan prasarana di klinik
Nilai-Nilai
Dasar ASN
yang
Relevan
Berdasarkan diskripsi Penerapan pencatatan rekam medis digital pada pemeriksaan pasien yang datang ke klinik KKP Sampit, terwujud Nilai
Akuntabilitas,
Nasionalisme,
Etika
publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi.
Kontribusi Visi & Misi Organisasi
Melakukan Penerapan Pelayanan pencatatan rekam medis secara digital agar mempermudah pelayanan merupakan wujud dari misi organiasi yaitu pengelolaan pemerintah yang Bersih dan efektif
Penguatan
Melakukan penerpaan pencatatan rekam medis
Nilai
adalah wujud dari penguatan akuntabilitas
Organisasi
dalam upaya mewujudkan reformasi birokrasi dengan menggunakan digitalisasi •
Responsif : melakukan sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang
tanggap ada
dan
kebutuhan.
84
terhadap sesuai
Output Kegiatan
1. Tersedia hasil data pemeriksaan. 2. Tersedia hasil data pemeriksaan dalam bentuk digital 3. Tersedia file data pasien
Gambar 26. Melakukan pemeriksaan kepada pasien
Gambar 27. Hasil pemeriksaan dalam format rekam medis digital
Gambar 28. Penyimpanan hasil pemeriksaan dalam format rekam medis digital
85
Manfaat/Hasil Kegiatan
1. Menghemat waktu dalam penyimpanan data dan pencarian data 2. Meminimalisir kesalahan dalam tindakan pelayanan kepada pasien 3. Menghemat penggunaan kertas 4. Mempermudah
dalam
pencarian
data
pasien dalam pembuatan laporan bulanan
Analisis Dampak
Kegiatan Penerapan pencatatan rekam medis digital pada pemeriksaan pasien yang datang ke klinik KKP Sampit, merupakan kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan pasien yang datang di klinik, dengan diterapkannya pencatatan rekam medis secara digital maka petugas klinik akan mempermudah dalam pengolahan data pasien yang berkunjung serta apabila tidak dilakukannya penerapan pencatatan rekam medis secara digital maka petugas klinik akan kesulitan dalam mencari data pasien dalam melakukan pelayanan, serta dapat meminimalisir tingkat kesalahan tidak mengetahui riwayat pengobatan atau tindakan kepada pasien sebelumnya.
86
Kegiatan/ Tahapan Kegiatan Ke-7 Evaluasi penerapan pencatatan rekam medis digital pada pemeriksaan pasien yang datang ke klinik KKP Sampit dengan tahapan sebagai berikut:
1. Mengevaluasi manfaat rekam medis digital dalam pencatatan rekam medis digital
2. Membuat Laporan hasil evaluasi implementasi rekam medis digital Tanggal Pelaksanaan
03 –27 Oktober 2021
Deskripsi Kegiatan & Teknik Aktualisasi Penerapan Nilai Dasar ASN
Kegiatan evaluasi penerapan pencatatan rekam medis digital pada pemeriksaan pasien yang datang ke klinik KKP Sampit merupakan suatu bentuk wujud dari tanggung jawab penulis terhadap
kegiatan
optimalisasi
pencatatan
format rekam medis. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab dan perwujudan dari
Nilai
Akuntabilitas. Bekerja sama dengan petugas kkp dalam mengevaluasi format rekam merupakan wujud dari Nilai Nasionalisme. Dalam melakukan evaluasi, penulis menerima segala bentuk kritik dan saran dengan baik dengan tujuan untuk mendapatkan rekam medis yang terbaik merupakan wujud dari Nilai Etika Publik.
Dengan
mendapatkan
menyampaikan saran dan ide
yang
merupakan wujud
87
dan kreatif
dari Nilai Komitmen mutu. Setelah melakukan evaluasi,
penulis
bekerja
keras
untuk
memperbaiki dan memasukkan ide kreatif yang diberikan oleh pegawai klinik KKP dengan sungguh-sungguh merupakan wujud dari Nilai Anti korupsi. Kendala
Nilai-Nilai
Tidak ada kendala
Dasar ASN
yang
Relevan
Berdasarkan
diskripsi
Pencatatan
rekam
Evaluasi medis
Penerapan
Digital
pada
pemeriksaan pasien yang dating ke klinik KKP Sampit,
terwujud
Nilai
Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi. Kontribusi Visi & Misi Organisasi
Melakukan evaluasi untuk mencari tahu kendala dan memperbaikinya baik dari segi teknis dan sumber daya manusianya merupakan wujud dari misi peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
88
Penguatan Organisasi
Nilai
Dalam mengevaluasi beragai elemen
dari
kegiatan ini adalah wujud dari penguatan kapasitas dan pengembangan Sumber Daya Manusia.
89
Output Kegiatan
1. Tersedia evaluasi penerapan pencatatan rekam medis digital 2. Laporan
hasil
evaluasi
kegiatan
pencatatan rekam medis
Gambar 29. Melakukan Evaluasi Penerapan Rekam Medis digital
90
Gambar 30. Testimoni evaluasi Penerapan Rekam Medis digital
Gambar 31. Testimoni evaluasi rekam medis digital
Gambar 32. Laporan evaluasi rekam medik digital
Manfaat/Hasil Kegiatan
1. Mendapatkan format rekam medis yang terbaik 2. Dapat memperbaiki format rekam medis sebaik mungkin 3. Terwujudnya format rekam medis yang baik
91
Analisis Dampak
Kegiatan evaluasi penerapan pencatatan rekam medis digital pada pemeriksaan pasien yang datang ke klinik KKP Sampit merupakan kegiatan yang dilakukan dengan menganalisa bentuk format rekam medis digital
yang sudah ada dengan melihat
kekurangan agar mendapatkan bentuk format rekam
medis
terbaik
yang
diharapkan,
dengan dilakukan evaluasi format rekam medis secara digital maka petugas di di klinik KKP dapat menggunakan format rekam medis digital itu dengan baik dan dapat digunakan dalam melakukan pelayanan.
92
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan
Laporan Aktualisasi ini mengambil isu “Belum Optimalnya Pencatatan Status Rekam Medik Di Klinik KKP Kelas III Sampit”. Isu ini diambil dari hasil pemantauan penulis selama masa orinetasi, penulis melihat pelaksanaan pelayanan di klinik yang kurang optimal, salah satunya belum digunakannya pencatatan rekam medis secara maksimal. Sebelum dilakukan aktualisasi penulis melihat bahwa pencatatan rekam medis yang masih menggunakan kertas, dan pelaporannya yang tidak maksimal setiap bulannya, dengan demikian diharapkan ada perubahan baik dari penyimpanan dan pelaporan untuk organisasi kedepannya. Oleh karena itu penulis merancang aktualisasi dengan mengoptimalkan pencatatan status rekam medis dengan menggunakan aplikasi digital. Pelayanan pencatatan rekam medis tersebut mengggunakan pendaftaran digital berbasis website yang dapat di akses di perangkat laptop atau komputer yang tersedia di klinik. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pencatatan status rekam medis atau data pasien yang datang ke klinik untuk memeriksakan kesehatannya. Diharapkan dengan tersedianya aplikasi ini pelayanan dan pencatatan rekam medis di klinik KKP kelas III Sampit menjadi lebih efektif dan efisien, serta dapat mempermudah dalam pembuatan laporan setiap bulannya. Untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi ini harus diterapkan nilai- nilai ASN, agar kegiatan ini memiliki dasar peraturan yang baku, kejelasan target, kerjasama antar tim dan instansi serta berinovasi untuk memberikan hasil efektif efisien dan optimal. Nilai aneka tersebut diterapkan dalam setiap tahapan kegiatan aktualisasi., sehingga nilai tersebut dapat tertanam secara permanen dalam pelaksanaan semua kegiatan pekerjaan dan keseharian PNS
93
A.
Saran 1. Petugas klinik dapat mengimplementasikan pencatatan status rekam medis yang sudah dibuat dalam digital. 2. Dengan adanya aplikasi Rekam Medis Digital ini diharapkan petugas klinik dapat bekerja secara efektif dan efisien. 3. Dengan dilakukannya pencatatan rekam medis dalam bentuk digital dapat meminimalisir penggunanan kertas. 4. Diharapkan arsip diklinik menjadi rapi, aman dan tertata dengan baik. 5. Serta pembuatan laporan dapat dikerjakan tepat waktu.
B.
Rencana Tindak Lanjut 1. Akan disampaikan ke kepala kantor tentang penggunaan aplikasi ini yang sudah digunakan agar mendapat perhatian dengan harapan aplikasi ini dapat di gunakan setiap pelayanan. 2. Website rekam medis akan di evaluasi dalam kurun waktu 1 tahun, apabila terdapat kendala pada jaringan ataupun server akan disampaikan kembali kepada pimpinan untuk mendapat perhatian agar mendapatkan anggaran
94
DAFTAR PUSTAKA 1.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit. Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit
2.
Kementerian Kesehatan Indonesia. 2020. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja kantor Kesehatan Pelabuhan.
3.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabilitas. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta
4.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Anti Korupsi. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta
5.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Etika Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta
6.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Komitmen Mutu. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta
7.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Nasionalisme. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta.
8.
Kepmenkes RI No 424 Tahun 2007 Tentang Pedoman Upaya Kesehatan Pelabuhan Dalam rangka Karantina Kesehatan
9.
Kepmenkes RI No 1314 Tahun 2010 Tentang Pedoman Standarisasi Sumber Daya Manusia, Sarana, dan Prasarana di Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan
10.
Peraturan Menteri Kesehatan No 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis
95
LAMPIRAN DOKUMENTASI HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
Nama
: dr. Ayu Wulan Dewi
NIP Unit Kerja
: 199310252020122007 : KKP Kelas III Sampit
Jabatan Isu
: Dokter Ahli Pertama : Belum Optimalnya Pencatatan Status Rekam Medis Di Klinik KKP Kelas III Sampit
LAMPIRAN KEGIATAN 1
JUDUL KEGIATAN : Konsultasi kepada atasan prihal isu yang diangkat No
Tahapan kegiatan
Dokumentasi tahapan kegiatan Output proses
1
Output hasil
Membuat janji dan menetapkan waktu bertemu dengan atasan
Gambar 3. Membuat janji bertemu dengan atasan Gambar. Formulir bimbingan oleh Mentor
96
2
Berdiskusi dengan atasan prihal isu yang di angkat,dan menerima kritik dan saran dari atasan
Gambar 4. Menerima kritik dan saran dari atasan
3
Menyepakati hasil diskusi bersama
Gambar 5. Menyepakati hasil diskusi bersama
97
LAMPIRAN DOKUMENTASI HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI LAMPIRAN KEGIATAN 2
JUDUL KEGIATAN : Pengumpulan referensi format rekam medis No
Tahapan kegiatan
Dokumentasi tahapan kegiatan Output proses
1
Tanggal pelaksanaan Output hasil
Melihat contoh format rekam medis manual yang tersedia di klinik
Gambar. Rekam medik manual 2
Mencari contoh format rekam medis di internet
Gambar. Mencari contoh format rekam medis Gambar. Contoh Format Rekam Medis di internet di internet
98
3
Mencari contoh format rekam medis di faskes lainnya
Gambar. Mencari contoh format rekam medis di faskes lain
Gambar. Format rekam medis digital faskes lain
99
LAMPIRAN DOKUMENTASI HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI LAMPIRAN KEGIATAN 3
JUDUL KEGIATAN : Pembuatan konsep format pencatatatan rekam medis dalam bentuk digital No
Tahapan kegiatan
Dokumentasi tahapan kegiatan Output proses
1
Tanggal pelaksanaan Output hasil
Mengumpulkan hasil contoh rekam medis.
Gambar. Kumpulan hasil contoh rekam medis Gambar. Contoh Rekam Medis
2
Membuat format rekam medis yang telah ditentukan Gambar. Membuat format rekam medis
Gambar. Format Rekam medis
100
3
Mengkonsulta sikan format rekam medis kepada ahli IT untuk dibuatkan rekam medis dalam bentuk digital
Gambar. Mengkosultasikan format rekam medis kepada ahli IT
101
LAMPIRAN DOKUMENTASI HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASILAMPIRAN KEGIATAN 4
JUDUL KEGIATAN : Pembuatan SOP Pengoperasian Rekam Medik Digital No
Tahapan kegiatan
Dokumentasi tahapan kegiatan Output proses
1
Tanggal pelaksanaan
Output hasil
Mengumpulkan hasil contoh SOP
Gambar. Contoh SOP
Gambar. Mengumpulkan hasil Contoh SOP 2
Membuat format SOP Pengoperasian Rekam Medik
Gambar. Membuat Format SOP Pengoperasian rekam medis
Gambar. SOP Pengoperasian Rekam Medis
102
3
Mengkonsultasi kan format SOP kepada Mentor dan Koordinator
Gambar. Konsultasi Format SOP dengan Koordinator
103
LAMPIRAN DOKUMENTASI HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASILAMPIRAN KEGIATAN 5
JUDUL KEGIATAN : Sosialisasi hasil format rekam medis digital dan SOP pengoperasian rekam medik kepada tenaga medis di klinik No
Tahapan kegiatan
Dokumentasi tahapan kegiatan Output proses
1
Output hasil
Mengatur waktu dan menyiapkan tempat
Gambar. Mengatur Waktu untuk sosialisasi
2
Tanggal pelaksanaan
Gambar. Mengatur waktu untuk sosialisasi
Menjelaskan cara penggunaan rekam medis digital. Gambar. Sosialisasi penggunaan rekam medis Gambar. Tutorial penggunaan digital Rekam Medis Digital
104
3
Menerima kritik dan saran dari tenaga medis yang lain.
Gambar. Menerima kritik dan saran dari tenaga medis yang lain
Gambar. Saran dari tenaga medis
105
LAMPIRAN DOKUMENTASI HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASILAMPIRAN KEGIATAN 6
JUDUL KEGIATAN : Penerapan pencatatan rekam medis digital pada pemeriksaan pasien yang datang ke klinik KKP Sampit No
Tahapan kegiatan
Dokumentasi tahapan kegiatan Output proses
1
Melakukan pemeriksaan kepada pasien perihal data diri dan keluhan yang Gambar. Melakukan pemeriksaan kepada pasien dialami pasien saat berkunjung
2
Memasukan hasil pemeriksaan ke dalam format rekam medis digital Gambar. Memasukan hasil pemeriksaan kedalam format rekam medis digital
Tanggal pelaksanaan Output hasil
Gambar. Hasil pemeriksaan dalam format rekam medis digital
106
3
Menyimpan hasil pemeriksaan dalam format rekam medis digital. Gambar. Penyimpanan hasil pemeriksaan dalam format rekam medis digital
107
LAMPIRAN DOKUMENTASI HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASILAMPIRAN KEGIATAN 7
JUDUL KEGIATAN : Evaluasi penerapan pencatatan rekam medis digital pada pemeriksaan pasien yang datang ke klinik KKP Sampit No
Tahapan kegiatan
Dokumentasi tahapan kegiatan Output proses
1
Tanggal pelaksanaan
Output hasil
Mengevaluasi pencatatan rekam medis digital
Gambar
30.
Testimoni
evaluasi
Penerapan Rekam Medis digital Gambar 29. Melakukan Evaluasi
Penerapan
Rekam Medis digital
108
2
Membuat Laporan Kegiatan pencatatan rekam medis digital
Gambar 32. Laporan evaluasi rekam medik digital
109
Lampiran Output Aktualisasi
110
111
112
113
114
115