
5 minute read
I.5.1 Gambaran Organisasi
from Optimalisasi Pelayanan Neurogeriatri Di Rumah Sakit Pusat Otak NASIONAL Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono
dilaksanakan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono
Jakarta. 2. Tanggal 28 April 2021 – 2 Juni 2021: Kegiatan Distance Learning dengan metode synchronous dan asynchronous oleh penyelenggara Bapelkes
Advertisement
Cikarang. 3. Tanggal 3 Juni 2021 – 7 Juli 2021: Kegiatan Aktualisasi (off campus) di Rumah
Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, yaitu optimalisasi pelayanan Neurogeriatri. 4. Tanggal 28 Juli 2021 – 11 Agustus 2021: Kegiatan Klasikal yang pada akhirnya juga dilaksanakan via online.
I.5. Gambaran Organisasi Dan Profil Peserta
I.5.1. Gambaran Organisasi
Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta merupakan Rumah Sakit (RS) pusat dan rujukan Neurologi/Saraf di Indonesia milik pemerintah (Kementerian Kesehatan) yang diresmikan dibuka pada tanggal 1 Februari 2014. RS PON diharapkan dapat menjadi tempat pelayanan kesehatan otak dan saraf yang komprehensif, sehingga bisa menjadi model/percontohan dalam penanganan kasus-kasus Neurologi di Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan masyarakat, maka RS PON mempunyai komitmen mengutamakan keselamatan pasien, kemudahan akses, dan kepuasan pelanggan, serta senantiasa terus melakukan perbaikan sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan pelanggan. Rencana keberhasilan tersebut kedepannya dievaluasi melalui indikator sertifikasi akreditasi dari Joint Commision International(JCI).
Secara substansi kualitas, RS PON berdiri sebagai Center of Excellence: Advance Clinical, Restoration & Rehabilitation, Education & Training, Basic Clinical & Comprehensive Research, Product Development, Community Policy Development.
RS PON juga merupakan RS Pendidikan sejak bulan Juli tahun 2020 yang bekerja sama dengan RS Umum Daerah Dr. Soetomo Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.
Visi dari RS PON yaitu: “Terwujudnya Masyarakat Sehat, Produktif Mandiri, yang Berkeadilan.
Sedangkan Misi dari RS PON yaitu:
1. Memperkuat upaya kesehatan yang bermutu dan menjangkau seluruh penduduk
Indonesia. 2. Memberdayakan masyarakat dan mengarusutamakan pembangunan kesehatan. 3. Meningkatkan ketersediaaan, pemerataan dan mutu sumber daya kesehatan. 4. Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif.
Nilai dari RS PON yaitu:
B (Benevolent): Senantiasa Melayani Pasien dengan Tulus.
R (Responsive): Selalu Siap Tanggap.
A (Attentive): Memberi Perhatian Penuh terhadap Pasien.
I (Innovative): Mengikuti Perkembangan Ilmu.
N (Noble): Sesuai dengan Motto RS yaitu “Melayani dengan Mulia”.
Falsafah dari RS PON yaitu: “Mengutamakan keselamatan pasien, kemudahan akses dan kepuasan pelanggan dan senantiasa perkembangan teknologi dan kebutuhan pelanggan”. Sedangkan motto RS PON yaitu: “Melayani dengan Mulia”.
Tujuan dari RS PON yaitu: “Memberikan pelayanan kesehatan otak dan sistem persarafan unggul untuk semua lapisan masyarakat dengan berbagai tingkat kesulitan, baik bagi pasien dari dalam maupun luar negeri”.
Fasilitas yang ada yaitu meliputi: Poliklinik spesialis Neurologi (subspesialis Neurologi) dan non Neurologi, pemeriksaan penunjang (antara lain Magnetic Resonance Imaging/MRI, Computerized Tomography/CT scan, Ultra Sonography/USG, Trans Cranial Doppler/TCD, Electro Encephalography/EEG, dan Fungsi Luhur), perawatan Neurorestorasi, Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang
rawat inap biasa dan ruang rawat inap intensif (Stroke Care Unit/SCU, Neuro High Care Unit/NHCU, Neuro Critical Care Unit/NCCU), pelayanan Brain Check-Up(BCU), pelayanan vaksinasi, dan klinik Patent Foramen Ovale(PFO).
Dikarenakan RS PON merupakan RS yang bergerak dalam bidang Neurologi/Saraf, maka pelayanan lebih dikhususkan dibidang Neurologi/Saraf. Berbagai pelayanan khusus tersebut berdasarkan sub divisi Neurologi/Saraf, yaitu:
1. Neurovaskular: Layanan dibidang stroke dan kelainan saraf dikarenakan gangguan pembuluh darah/vaskular. 2. Pain intervention: Layanan tindakan untuk mengatasi nyeri akibat saraf. 3. Neurotraumatologi: Layanan dibidang kelainan saraf akibat trauma/kecelakaan. 4. Neuroinfeksi: Layanan dibidang infeksi susunan saraf pusat. 5. Epilepsi: Layanan dibidang epilepsi/kejang. 6. Neuroemergensi dan Neurointensive care: Layanan dibidang gawat darurat dan perawatan ruangan intensif seperti NCCU, NHCU, dan SCU. 7. Nyeri dan nyeri kepala: Layanan dibidang nyeri saraf dan nyeri kepala. 8. Neuroonkologi: Layanan dibidang tumor susunan saraf pusat. 9. Neurobehavior dan memori: Layanan dibidang gangguan memori dan kepribadian/perilaku. 10. Neurogeriatri: Layanan dibidang geriatri/pelayanan terhadap lanjut usia. 11. Neuroendokrinologi: Layanan dibidang gangguan/kelainan sistem endokrin/hormonal. 12. Neuroimunologi: Layanan dibidang gangguan imunologi/sistem kekebalan tubuh. 13. Neuropediatri: Layanan dibidang saraf anak (kelainan/gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak dengan berbagai penyebab dibidang saraf). 14. Neuromuskular/saraf tepi: Layanan dibidang kelainan saraf tepi/perifer. 15. Movement disorderdan klinik botox: Layanan dibidang gangguan gerak dan tindakan terhadap gangguan tersebut.
Salah satu subdivisi dari RS PON yaitu Neurobehavior dan memori, merupakan subspesialis Neurologi yang mampu mempelajari dasar neurologis dari perilaku, memori dan kognisi, dampak dari kerusakan saraf dan penyakit pada fungsi-fungsi ini, dan perlakuan tersebut. Gangguan neurobehavior terdiri dari kelompok besar gangguan perilaku yang terlihat dalam hubungan dengan penyakit otak (misalnya stroke, multipel sclerosis, demensia, dan kondisi neuroonkologi) sementara serta gangguan otak permanen, dan/atau cedera (misalnya trauma, hipoksia dan/atau iskemia). Ganguan memori adalah suatu keadaan dimana pasien tidak mampu untuk mempelajari informasi baru atau untuk memanggil kembali informasi yang sudah didapat sebelumnya. Gangguan memori merupakan keluhan kognitif yang paling sering terjadi pada pasien dengan sindrom behavioral organik. Hampir seluruh pasien demensia menunjukkan gangguan memori pada awal gejala timbulnya penyakit. Layanan dibidang ini meliputi: Pemeriksaan di poliklinik, pemeriksaan Fungsi Luhur, dan terapi kognitif.
Subdivisi lain dari RS PON yaitu Neurogeriatri, merupakan subspesialis Neurologi yang dikhususkan untuk menangani dibidang pelayanan geriatri/lanjut usia, dengan kriteria:
1. Pasien lanjut usia (berusia >65 tahun) yang memiliki penyakit dasar
Neurologis akut dan kronis.
2. Pasien lanjut usia (berusia >65 tahun) yang memiliki 1 (satu) atau lebih penyakit dan mengalami gangguan akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi, dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan Neurogeriatri terpadu. 3. Pelayanan Neurogeriatri juga diberikan kepada pasien dengan usia 70 (tujuh puluh) tahun ke atas yang memiliki 1 (satu) penyakit fisik dan/atau psikis.
Pelayanan Neurogeriatri dilaksanakan secara terpadu dengan pendekatan Multidisiplin yang bekerja secara Interdisiplin (Tim Terpadu Neurogeriatri), yang terdiri dari:
1. Medis: a. Dokter Spesialis Neurologi/Saraf dari semua subdivisi yang ada khususnya Neurobehavior/Neurogeriatri. b. Dokter Spesialis Penyakit Dalam. c. Dokter Spesialis Ortopedi. d. Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok dan Kepala Leher (THTKL). e. Dokter Spesialis Paru. f. Dokter Spesialis Jantung. g. Dokter Spesialis Bedah Saraf. 2. Psikologi. 3. Perawat subdivisi Neurobehavior/Neurogeriatri. 4. Perawat koordinator poliklinik. 5. Perawat koordinator home care. 6. Apoteker. 7. Gizi. 8. Fisioterapi. 9. Terapi Okupasi. 10. Terapi Wicara. 11. Admisi/Rekam Medis. 12. Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS).
Jenis pelayanan yang dilaksanakan di RS PON berdasarkan tersedianya fasilitas sarana dan prasarana, peralatan dan ketenagaan adalah pelayanan tingkat sederhana; yaitu terdiri atas rawat jalan dan kunjungan rumah (home care). Pelayanan poliklinik/rawat jalan Neurogeriatri dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan baik dari seluruh tim terkait sesuai dengan kasus/klinisnya.