2 minute read

II.3. Penyebab Isu

Berdasarkan Metode Penetapan CoreIsu di atas, didapatkan nilai total tertinggi adalah 14 yaitu pada isu: “Masih belum optimalnya pelayanan Neurogeriatri di Rumah Sakit”. Maka Core Isu yang ditetapkan adalah “Masih Belum Optimalnya Pelayanan Neurogeriatri di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta Selama Masa Pandemi Covid - 19”.

II.3. Penyebab Isu

Advertisement

Peningkatan populasi lanjut usia di Indonesia yang dapat menimbulkan permasalahan terkait aspek media, psikologis, ekonomi, dan sosial sehingga diperlukan peningkatan pelayanan kesehatan terhadap warga lanjut usia. Kondisi multi penyakit, berbagai penurunan fungsi organ, gangguan psikologis, dan sosial ekonomi serta lingkungan pada warga lanjut usia di Rumah Sakit dilakukan melalui pelayanan geriatri terpadu yang paripurna dengan pendekatan multidisplin yang bekerja secara interdisiplin.

Pelayanan terhadap lanjut usia/lansia (geriatri) seharusnya dilakukan dengan sistem terpadu yang tujuannya adalah agar para lansia mendapatkan pelayanan yang cepat dan tepat. Namun pada kenyataannya, masih banyak sistem pelayanan Rumah Sakit di Indonesia termasuk di RS PON yang masih belum optimal melakukannya, yang disebabkan oleh berbagai faktor penyebab yang menjadi penyulit.

Data dan fakta mengenai masih belum optimalnya pelayanan Neurogeriatri di RS PON selama masa pandemi Covid - 19, yaitu:

1. Masih lamanya pasien Neurogeriatri untuk mendapatkan pelayanan di RS (waktu tunggu pelayanan memanjang dan rumitnya proses rujukan). 2. Jalur cepat untuk pasien Neurogeriatri belum terlaksana dengan baik dikarenakan rata-rata pasien merupakan pasien lansia dan mengalami disabilitas/kecacatan meski berusia lebih muda, sehingga sulit untuk menentukan prioritas. 3. Pasien-pasien yang lebih muda (belum lansia) sering lebih cepat mendapatkan pelayanan dikarenakan datang lebih awal daripada pasien lansia.

4. Adanya pandemi Covid - 19 menjadikan sistem screening/penapisan menjadi satu sehingga menambah antrian dan tidak ada antrian khusus bagi pasien

Neurogeriatri. 5. Kurangnya tenaga medis dan paramedis untuk melayani pasien khusus

Neurogeriatri.

Berdasarkan diagram Fishbone, didapatkan faktor penyebab sebagai berikut:

Gambar 2: Diagram Fishbone

Sistem pelayanan terpadu untuk Neurogeriatri adalah merupakan sistem yang digunakan untuk melakukan pelayanan terhadap pasien lansia di RS PON. Merupakan bentuk kerjasama multidisiplin yang bekerja secara interdisiplin dalam mencapai tujuan pelayanan Neurogeriatri. Pada tim multidisiplin, kerjasama terutama bersifat pada pembuatan dan penyerasian konsep. Sedangkan pada tim interdisiplin, kerjasama meliputi pembuatan dan penyerasian konsep serta penyerasian tindakan.

Berbagai kendala dapat terjadi dalam melakukan pelayanan tersebut, diantaranya adalah:

1. Faktor tenaga medis (Man): a. Kurangnya sumber daya manusia (SDM). b. Kurangnya edukasi/keahlian. c. Belum optimalnya kinerja Tim Terpadu Neurogeriatri. 2. Faktor regulasi (Methode): a. Kebijakan belum dibuat. b. Kebijakan yang diberlakukan belum dilaksanakan dengan baik. c. Kurangnya pengawasan dari pimpinan. 3. Faktor sarana dan prasarana (Money, Matherial): a. Kurangnya dana yang dibutuhkan untuk memfasilitasi. b. Kurangnya sarana dan prasarana yang ada. c. Sarana dan prasarana yang sudah ada tidak dikelola dengan baik, sehingga menjadi rusak/hilang. 4. Faktor external (Man): a. Keluarga/caregiverlansia yang kurang edukasi/kurang kesadaran untuk melakukan pelayanan terhadap lansia tersebut. b. Pasien lain (yang bukan lansia) yang tidak mau mengalah, sehingga tidak mematuhi aturan yang berlaku.

This article is from: