
1 minute read
Tabel 1: Data/Fakta dari Isu yang Ada
from Optimalisasi Pelayanan Neurogeriatri Di Rumah Sakit Pusat Otak NASIONAL Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono
Tabel 1: Data/Fakta dari Isu yang ada No. Isu Data/Fakta
1. Masih belum optimalnya pelayanan Neurogeriatri di
Advertisement
Rumah Sakit selama masa pandemi Covid - 19
2. Masih belum optimalnya akses lift bagi pasien rawat jalan di
Rumah Sakit selama masa pandemi Covid -19 1. Masih lamanya pasien Neurogeriatri untuk mendapatkan pelayanan di RS (waktu tunggu pelayanan memanjang dan rumitnya proses rujukan). 2. Jalur cepat untuk pasien Neurogeriatri belum terlaksana dengan baik, dikarenakan rata-rata pasien merupakan pasien lansia dan mengalami disabilitas/kecacatan meski berusia lebih muda, sehingga sulit untuk menentukan prioritas. 3. Pasien-pasien yang lebih muda (belum lansia) sering lebih cepat mendapatkan pelayanan dikarenakan datang lebih awal daripada pasien lansia. 4. Adanya pandemi Covid - 19 menjadikan sistem screening/penapisan menjadi satu sehingga menambah antrian dan tidak ada antrian khusus bagi pasien
Neurogeriatri. 5. Kurangnya tenaga medis dan paramedis untuk melayani pasien khusus
Neurogeriatri. 1. Lift bagi pasien (tanpa menggunakan akses untuk lift) tersedia 2 buah, dipakai juga bagi pengantar pasien dan pasien rawat inap yang menggunakan brankar (tempat tidur pasien)/kursi roda, sehingga waktu tunggu lift bagi pasien rawat jalan menjadi lebih lama.
3. Masih dibatasinya kuota pemeriksaan penunjang Fungsi
Luhur di Rumah Sakit dalam 1 hari selama masa pandemi Covid - 19 2. Terdapat 3 lift dengan menggunakan akses (dibantu oleh satpam), namun sering juga dipakai untuk membawa pasien rawat inap yang menggunakan brankar (tempat tidur pasien)/kursi roda, sehingga waktu tunggu lift bagi pasien rawat jalan menjadi lebih lama. 3. Di masa pandemi Covid - 19, 1 buah lift dengan menggunakan akses hanya dipakai khusus untuk membawa pasien ruangan isolasi Covid - 19, sehingga waktu tunggu lift bagi pasien rawat jalan menjadi lebih lama. 1. Masa pandemi Covid - 19 membuat ruangan pemeriksaan disesuaikan mengikuti protokol kesehatan, sehingga mengurangi jumlah pemeriksaan per harinya karena harus berkala disterilkan. 2. Masa pandemi Covid - 19 membuat prosedur/cara pemeriksaan disesuaikan mengikuti protokol Kesehatan, sehingga waktu pemeriksaan pada setiap kali pemeriksaan lebih dipersingkat, dan menjadikan jumlah/kuota pemeriksaan per harinya berkurang.
Dalam penetapan isu yang berkualitas dan aktual, maka dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat bantu penetapan kriteria isu yakni dengan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan). Berikut dibawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode AKPL, yaitu: