![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/4d4e076b138e652b063d28034f11480f.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
5 minute read
Tabel 10. Kegiatan 2
E. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Melakukan konsultasi penerapan pemberian terapi obat intravena berdasarkan inkompatibilitas interaksi obat kepada pemegang kebijakan dan stake holder terkait adalah bentuk gotong royong yang merupakan landasan terwujudnya visi rumah sakit yaitu Terwujudnya Indonesia Maju.
Advertisement
F. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Pelaksanaan konsultasi terkait penerapan pemberian terapi obat intravena berdasarkan inkompatibilitas interaksi obat yang dilakukan kepada pemegang kebijakan dalam bentuk proses diskusi yang didukung dengan aktualisasi nilai-nilai ANEKA telah mewujudkan nilai-nilai organisasi RSHS, yaitu Kepemimpinan, Profesional, Inovatif dan Integritas.
4.2. Kegiatan 2
Tabel 10. Kegiatan 2
Nama Kegiatan Analisis kebutuhan, pengumpulan informasi, serta referensi terkait inkompatibilitas obat
Tanggal Kegiatan 06 September – 19 September 2021
Tahapan Kegiatan 1. Mempersiapkan bahan untuk pengumpulan informasi 2. Mempelajari SOP pemberian terapi obat iv yang sudah ada dan literasi inkompatibilitas obat 3. Mengumpulkan informasi dengan melakukan enviromental scanning
Daftar Lampiran Jurnal, Dokumentasi
Kegiatan ini merupakan kegiatan kedua yang dimulai dari tahap penulis membuat daftar untuk analisis prosedur pemberian terapi intravena didasarkan inkompatibilitas interaksi obat dan tabel kompatibilitas obat sampai dengan adanya literasi tabel kompatibilitas obat dan literasi pembuatan draf SOP Adapun penjelasan mengenai tahapan kegiatan sebagai berikut :
A. Kegiatan Aktualisasi Tahap 1. Mempersiapkan bahan untuk pengumpulan informasi
Output: Mendapatkan bahan jurnal untuk dianalisis
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/a3d1e5d0edf457bc09e42d80d6c2a418.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/9fafdeed06db24876b8843a954a63928.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/baf3a018d2501f93b2e35d899d40e217.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/8be97f79be45bb3f64fa5610b53900c3.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/a8e8c447d6ec3e23832d026ea00a00d6.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/f03a4bee6904e8b0ac8c786bbdbc383e.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/e38b13d8cddde04295b4d52955357b2e.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/ee9835532374c09645c271b135ba61b7.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/e80e7c0c2d39b47792d12417d614c4b0.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/939087a24e51b6dfb9d69efcfd471034.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/3f958bd821228ef3a628caa9a27e1cfc.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/91b0e3eff6bf2db520ebefdb1561270a.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
Tahap 2. Mempelajari SOP pemberian terapi obat iv yang sudah ada dan literasi inkompatibilitas obat
Output: Adanya dokumen Contoh SOP dan tabel kompatibilitas dan literasinya.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/c25dacea9365dbd71a45c6e1961e0b3c.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/67a819872bbf1979b4e79bb1934c3600.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/343e000c8ddaa6e45920a6aa9db1cd4c.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/f29388660fc89ca050b3fc8376896338.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/be97d6337919c954fbd106b2ff42cd31.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/b4c67547713c8b74474bc045f7ba90bd.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/b4a0a5abc7883b5bb3ebf9c9255870de.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/455288deb3a14a070d0a8938caee0026.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/755c599c2dfe52cc263e283bf23fb16f.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/d77b423c939e8066eba9f8ee613a6236.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/90500a1e3858b01c63ff792f07004241.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/5a9648b9c7bfeb8e62f2999fb809277c.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/2a5efbdb35a790f3886f983f5d540363.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
Tahap 3. Mengumpulkan informasi daftar obat yang sering digunakan dengan melakukan enviromental scanning
Output : Daftar nama obat yang digunakan di ruangan
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220610044021-0ec262aa3ee3043f9697a4155f95e850/v1/d61081f7b4e0376eda133270230c48e1.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
B. Pemaknaan Nilai Dasar ASN
a. Akuntabilitas
Penulis melakukan dalam melakukan kegiatan pembuatan tabel dan draf sop dilakukan secara transparan dan terbuka, serta dapat di pertanggung jawabkan dengan dokumentasi lembar konsultasi dan dokumen koreksi hasil konsultasi.
b. Nasionalisme
Kegiatan dalam pembuatan media tabel dan draf sop dilakukan dengan cara musyawarah Sebagai bentuk persatuan dan gotong royong.
c. Etika Publik
Kegiatan pembuatan media tabel dan draf sop serta kegiatan konsultasi dilakukan dengan menjunjung tinggi norma, etika, sopan santun, sikap saling menghormati, dan menepati janji sesuai dengan kontrak waktu yang telah dibuat. d. Komitmen Mutu
Proses konsultasi bertujuan untuk meningkatkan mutu tabel dan draf sop yang tidak mengabaikan kualitas pelayanan dan dilakukan secara efektif, jelas dan berurutan serta terbuka dengan informasi. e. Anti Korupsi
Dalam pembuatan tabel kompatibilitas obat dan draf SOP, penulis melakukan dengan jujur dan tidak melakukan plagiarisme sehingga kelak penulis dapat melakukan sosialisasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
C. Peran dan Kedudukan ASN
a. Manajemen ASN
Dalam pengumpulan bahan dan literasi tabel dan draf sop kompatibilitas obat, dilakukan secara profesional sesuai dengan kompetensi, bebas dari intervensi maupun konflik kepentingan tertentu. Serta menjadi langkah awal untuk mewujudkan tujuan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. b. Pelayanan Publik
Analisis kesesuaian literasi dan bahan analisis tabel dan draf sop didapatkan sesuai dengan bukti nyata keadaan di ruangan gicu dengan cara enviromental scanning. Selain itu dalam pelaksanaannya selalu bertujuan untuk kepuasan pelayanan bagi pasien kedepannya, sehingga dapat tercipta pelayanan yang terstandar dan bermutu.
c. Whole of Goverment
Tabel dan draf sop inkompatibilitas obat disusun berdasarkan diskusi dengan pihak terkait secara komprehensif. Selama proses diskusi mengedepankan kerjasama dan kolaborasi dengan pihak Farmasi ICU demi tercapainya realisasi optimalisasi kompatibilitas obat di ruang GICU.
D. Analisis Dampak
Kegiatan ini menjadi optimal jika memperhatikan penerapan nilai-nilai ANEKA serta pemahaman peran dan kedudukan ASN. Dengan adanya penerapan prinsipprinsip tersebut membuat hubungan terjalin lebih baik dari berbagai pihak terkait terutama dalam meningkatkan mutu dalam memberikan pelayanan bagi pasien.
Salah satu manfaat dari analisis kebutuhan dan pengumpulan informasi ialah untuk mendapatkan hasil data primer yang lebih akurat. Apabila dalam pelaksanaannya tidak memperhatikan prinsip-prinsip tersebut, akan tercipta lingkungan yang tidak kondusif yang selanjutnya menyebabkan intervensi yang dilakukan dalam hal sosialisasi inkompatibilitas obat pada perawat tidak akan terlaksana dengan baik. Sehingga dapat berakibat pada mutu/ kualitas pelayanan rumah sakit yang berujung pada kurang terjaminnya patient safety dan menurunnya kepuasan pelanggan.
E. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Dalam memberikan pelayanan yang terbaik, didasarkan pada fakta-fakta primer yang ditemukan di lapangan. Fakta-fakta yang telah ditemukan dari lapangan dapat dijadikan landasan untuk pembuatan video. Karena di era yang maju ini, semua hal yang dilakukan berbasis bukti dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi Negara yang maju.
F. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Pelaksanaan analisis kebutuhan, pengumpulan informasi, serta referensi terkait kompatibilitas obat didukung dengan aktualisasi nilai-nilai ANEKA telah mewujudkan nilai-nilai organisasi RSHS, yaitu Kepemimpinan, Profesional, Inovatif dan Integritas. Serta visi Indonesia untuk menjadi negara yang maju.