LAPORAN SEMINAR RANCANAGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1
OPTIMALISASI PEROLEHAN DATA PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
(PSN) WILAYAH PERIMETER DAN BUFFER PELABUHAN TRISAKTI
BANJARMASIN MENGGUNAKAN REGISTER ONLINE
SUBSTANSI PENGENDALIAN RISIKO LINGKUNGAN (PRL)
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II BANJARMASIN
DISUSUN OLEH:
NOFALIA KHOLIFATUL ANGGRAENI NIP. 199711012022032001
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PEROLEHAN DATA PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN)
WILAYAH PERIMETER DAN BUFFER PELABUHAN TRISAKTI BANJARMASIN MENGGUNAKAN REGISTER ONLINE
SUBSTANSI PENGENDALIAN RISIKO LINGKUNGAN (PRL)
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II BANJARMASIN
Telah di seminarkan
Tanggal 23 Juni 2022, di Bapelkes Cikarang
Mentor
Coach
Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si NIP. 197712162006041001
Akhmad Yanie, SKM NIP. 196607011989031010 Penguji
Ns. Ella Andalusia, S.Kep, MSM NIP. 198108312006042003
ii
SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:
Nama : Nofalia Kholifatul Anggraeni
NIP : 199711012022032001
Pangkat/golongan : III/A
Jabatan : Entomolog Kesehatan Ahli Pertama
Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin
Kertas Kerja Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah diajukan pada
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di mana pun. Kertas Kerja Laporan Aktualisasi
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan I Golongan III Tahun 2022 ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, sesuai arahan coach dan mentor. Kertas Kerja Laporan Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dupublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi secara jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, saya akan bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di Bapelkes Cikarang.
Cikarang, Juni 2022
Yang Membuat Pernyataan
Nofalia Kholifatul Anggraeni
NIP 199711012022032001
iii
KATA PEGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Perolehan Data Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Wilayah Perimeter Dan Buffer Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Menggunakan Register Online”. Shalawat serta salam tidak lupa penulis sampaikan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya.
Laporan rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu upaya penerapan nilainilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan dilaksanakan di lingkungan kerja. Laporan rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu syarat penilaian kelulusan pada pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Golongan III Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Besar harapan penulis bahwa laporan ini nantinya dapat menjadi sebuah habituasi bagi penulis sebagai Pegawai Negeri Sipil yang memiliki nilai-nilai dasar ber-AKHLAK (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) dalam menjalankan tugas sebagai pelayan publik yang berintegritas dan profesional, pelaksana kebijakan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Dalam penyusunan laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan moril maupun materil berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan penuh kepada yang terhormat:
1. Bapak Bambang Priyanto, SKM, M.Epid selaku kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas II Banjarmasin
2. Bapak Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang
3. Bapak Alfred Ariyanto, S.Si, Apt, M.Si selaku Coach di Balai Pelatihan Kesehatan
Cikarang
4. Bapak Akhmad Yanie, SKM selaku mentor dan atasan saya di Substansi
Pengendalian Risiko Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin
5. Bapak/Ibu seluruh Staff Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin
6. Ibu Indah Indriawati, S.H., M.H selaku analis kepegawaian dan seluruh pegawai
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin yang telah banyak membantu
iv
selama proses kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian
Kesehatan
7. Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang selaku panitia penyelenggara kegiatan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kesehatan Golongan III Angkatan I
8. Segenap widyaiswara Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang atas ilmu, pengetahuan yang dibagikan kepada penulis selama mengikuti kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kesehatan
9. Kedua orangtua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan do’a
10. Teman-teman peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian
Kesehatan Golongan III Angkatan I Kelompok C yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan kerja sama selama kegiatan Pelatihan Dasar
11. Seluruh pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan laporan aktualisasi yang tidak bisa disebut satu persatu
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Cikarang, Juni 2022
Penulis
Nofalia Kholifatul Anggraeni
v
vi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...................................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS...................................................................... iii KATA PEGANTAR................................................................................................. iv DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL...................................................................................................viii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ ix BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1 1.1. Latar Belakang ........................................................................................1 1.2. Tujuan Aktualisasi 4 1.2.1. Tujuan Umum...................................................................................4 1.2.2. Tujuan Khusus..................................................................................4 1.3. Manfaat Aktualisasi..................................................................................4 1.3.1. Manfaat bagi individu.........................................................................4 1.3.2. Manfaat bagi Instansi 5 1.3.3. Manfaat bagi masyarakat...................................................................5 BAB II PROFIL INSTANSI.......................................................................................6 2.1. Gambaran Umum Unit Kerja .....................................................................6 2.2. Visi Misi Organisai....................................................................................6 2.2.1. Visi ..................................................................................................6 2.2.2. Misi..................................................................................................6 2.3. Nilai-nilai Organisasi.................................................................................7 2.4. Tugas Organisasi.....................................................................................7 2.5. Rincian Tugas Jabatan Peserta..................................................................9 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI..........................13
vii 3.1. Identifikasi Dan Analisis Isu Aktual ..........................................................13 3.1.1. Uraian Jabatan................................................................................13 3.1.2. Rumusan Isu ..................................................................................15 3.1.3. Analisis Isu Aktual 17 3.1.4. Memilah/Menapis Isu.......................................................................18 3.2. Keterkaitan Penyebab Isu Dengan Kedudukan Dan Peran Pns Untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance......................................................19 3.3. Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif.............................21 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS 23 4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS..............................................23 4.2. Penjadwalan..........................................................................................38 4.3. Pihak Yang Terlibat Dan Peranannya Dalam Rancangan Aktualisasi 38 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................40
DAFTAR TABEL
viii
Tabel 1 Satuan Kinerja Pegawai Entomolog Kesehatan ...........................................11 Tabel 2 Daftar Uraian Tugas/Jabatan....................................................................13 Tabel 3 Dampak Isu............................................................................................17 Tabel 4 Penapisan Isu Menggunakan Metode AKPL 18 Table 5 Alternatif Penyelesaian Masalah Berdasarkan Penyebab Masalah..................21 Tabel 6 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi........................................................24 Table 7 Jadwal Kegiatan Aktualisasi......................................................................38 Table 8 Pihak Yang Terlibat Dalam Rancangan Aktualisasi ......................................39
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Tampak Depan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin .............6
Gambar 2 Struktur Organisasi KKP Kelas II Banjarmasin.........................................12
Gambar 3 Struktur Organisasi Substansi PRL KKP Kelas II Banjarmasin....................12
Gambar 4 Analisis Isu Menggunakan Metode Fish Bone..........................................20
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peran penting dalam mengelola pemerintahan di Indonesia. PNS adalah pegawai yang telah memenuhi syarat dan ketentuan, kemudian diangkat oleh pejabat berwenang dan diserahi tugas Negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Menurut UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, seorang ASN
mempunyai fungsi dan tugas antara lain sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Dengan tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Fungsi dan tugas ASN harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ketika menjalankan tugas di dalam intansi tempatnya bekerja.
Berdasarkan Surat Edaran yang tertuang dalam SE Menteri PAN&RB No. 20
Tahun 2021 tentang Implementasi Core Value dan Employer Branding ASN, dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi
penngelolaan ASN menuju pemerintah berkelas dunia (WorldClassGovernment)
serta untuk menerapkan kode etik dan kode perilaku ASN diperlukan keseragaman
Nilai-Nilai Dasar ASN. Shingga diluncurkan core value atau nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK dan employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”. Dengan ini
maka ASN dituntut untuk memiliki nilai dasar BerAKHLAK yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Untuk memaksimalkan nilai-nilai dasar ASN diperlukan adanya
penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi. Menurut Peraturan
Lembaga Administrasi Negara No. 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
1
Peraturan Lembaga Administrasi Negara No. 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan
Dasar CPNS yang menerapkan Pembelajaran Blended Learning, baik belajar secara
Mandiri melalui MOOC, maupun Pembelajaran Distance Learning melalui LMS dan Aktualisasi di tempat kerja serta kegiatan Klasikal di tempat pelatihan. Sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (Habituasi), sehingga dalam diri ASN akan terbentuk menjadi Smart ASN yang professional sesuai dengan bidang dan tugasnya.
Kantor Kesehatan Pelabuhan yang disingkat menjadi KKP adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang melaksanakan tugas di bidang cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan. Menurut PerMenKes No.
77 Tahun 2020 KKP mempunyai tugas dan fungsi antara lain adalah melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak risiko kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan obat, makanan, kosmetika, dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) serta pengamanan terhadap penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Kita ketahui bahwa seiring dengan berkembangnya zaman KKP dituntut untuk terus berkembang dalam menghadapi perubahan. Dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat KKP diharapkan dapat memberikan pelayanan ke arah yang lebih baik. Instalasi yang ada di KKP antara lain adalah Pengendalian Karantina dan Survei Epidemiologi (PKSE), Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL), dan Unit Kesehatan Litas Wilayah (UKLW).
Sebagai salah satu UPT di lingkungan Kementerian Kesehatan, KKP Kelas II
Banjarmasin mempunyai visi sebagai Pelabuhan Banjarmasin Sehat sebagai bagian
Mewujudkan Masyarakat Sehat yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong. Kemudian misi dari KKP Kelas II Banjarmasin salah
satunya adalah mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan dan bandara untuk hidup sehat. Memastikan bahwa masyarakat harus mandiri untuk hidup sehat, maka diperlukan peran serta masyarakat untuk terlibat dalam meningkatkan
kualitas kesehatan. Peran serta masyarakat sangat penting untuk meningkatkan
kualitas kesehatan untuk mengurangi angka kejadian penyakit menular di wilayah pelabuhan dan bandara.
2
Instalasi atau Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) yang ada di KKP Kelas II Banjaramsin mempunyai tugas dan fungsi melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi serta pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Sebagai seorang ASN Jabatan Fungsional Entomolog kesehatan yang professional harus mampu mengamati isu-isu yang terjadi dalam pelaksanaan pengawasan dan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit, menganalisis isu yang sedang terjadi, dan kemudian memberikan solusi untuk penyelesaian isu yang ada di dalam substansi. Salah satu tugas pokok seorang entomolog kesehatan adalah melakukan survey dan pengendalian terhadap vektor dan atau binatang pembawa penyakit penyebab DBD. Demam Berdarah Dengue
(DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue. Vektor utama penyebab penyakit DBD adalah nyamuk AedesAegypti. Penyakit DBD banyak
terjadi di negara beriklim tropis yang merupakan habitat baik bagi berkembangnya vektor dan insiden penyakit DBD semakin meningkat pada musim penghujan (Bano dkk, 2022).
Upaya pencegahan naiknya kasus DBD dapat dilakukan melalui upaya promotif, preventif, dan kuratif, namun hal tersebut belum mampu menurunkan kasus DBD secara signifikan. Namun, kegiatan pemberantasan sarang nyamuk
(PSN) merupakan langkah tepat untuk mencegah penularan kasus DBD melalui gerakan 3M Plus. Kegiatan 3M adalah mengubur, menguras, dan menutup pada tempat yang berpotensi adanya genangan air. Sedangkan gerakan plusnya adalah penaburan abate atau bisa disebut abatisasi pada tempat yang terdapat genangan air di sekitar rumah atau tempat umum agar tidak ada jentik nyamuk. Kegiatan ini harus dilakukan secara konsisten untuk menurunkan kasus DBD di Indonesia (Ebnudesita dkk, 2021).
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin juga melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap vektor Aedes Aegypti di wilayah perimeter maupun wilayah buffer. Dalam pelaksanaannya kegiatan PSN dilakukan oleh kader jumantik atau juru pemantau jentik untuk menekan angka kejadian DBD. Proses pencatatan data kegiatan tersebut juga dilakukan oleh kader,
3
sehingga staf entomolog kesehatan bergantung pada kader untuk data kegiatan
PSN di wilayah kerja KKP Kelas II Banjarmasin. Oleh karena itu dalam rancangan aktualisasi ini saya mengambil judul “Optimalisasi Perolehan Data Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) Wilayah Perimeter Dan Buffer Pelabuhan Trisakti
Banjarmasin Menggunakan Register Online”.
1.2. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut:
1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan aktualisasi ini untuk menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dasar sehingga terbentuk karakter diri yang ideal di tempat kerja.
1.2.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan aktualisasi ini sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu bagaian dari rangkaian kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I di Kementerian Kesehatan.
2. Menerapkan Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan tugas sebagai PNS di KKP Kelas II Banjarmasin dan sebagai wujud internalisasi nilai-nilai tersebut selama pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS di Bapelkes Cikarang yang disesuaikan dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
3. Memberikan kemudahan informasi terkait perolehan data Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) di KKP Kelas II Banjarmasin.
1.3.1. Manfaat bagi individu
Sebagai bentuk pengembangan diri dan pembentukan karakter untuk terus berinovasi dalam penerapan nilai-nilai dasar ASN di tempat kerja.
4
1.3. Manfaat Aktualisasi
1.3.2. Manfaat bagi Instansi
Sebagai upaya peningkatan mutu Substansi Pengendalian Risiko
Lingkungan (PRL) dalam menjalankan Visi dan Misi Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas II Banjarmasin.
1.3.3. Manfaat bagi masyarakat
Sebagai bentuk pelayanan prima bagi masyarakat yang menerima
pelayanan dari ASN dengan penerapan nilai-nilai dasar PNS yang
berorientasi pelayanan dan kolaboratif dengan melibatkan masyarakat.
5
BAB II PROFIL INSTANSI
2.1. Gambaran Umum Unit Kerja
Gambar 1 Tampak Depan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Banjarmasin
2.2. Visi Misi Organisai
2.2.1. Visi
Visi organisasi yang dimiliki Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Banjarmasin adalah terwujudnya “Pelabuhan Banjarmasin Sehat sebagai bagian Mewujudkan Masyarakat Sehat yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong” .
2.2.2. Misi
Adapun Misi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin antara lain adalah:
1. Memelihara dan menghasilkan pelayanan kesehatan pelabuhan yang bermutu, merata dan memadai
2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu masyarakat pelabuhan dan lingkungan SEHAT pelabuhan dan bandara, kapal laut dan pesawat terbang
6
3. Mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan dan bandara untuk hidup sehat
4. Meningkatkan dan mengembangkan SDM yang professional
5. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
2.3. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang dimiliki KKP Kelas II KKP BANJARMASIN adalah
“KKP BANJARMASIN”
K : Komitmen
K : Kuat
P : Pelayanan
B : Berkarya
A : Amanah
N : Nurani
J : Jujur
A : Akuntabilitas
R : Responsif
M : Melayani
A : Aktif
S : Standar
I : Inisiatif
N : Norma
2.4. Tugas Organisasi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin mempunyai fungsi dan tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Tugas Pokok dan Fungsi dilaksanakan melalui sub-sub unit kegiatan yakni:
7
1. Sub Bagian Administrasi Umum
Melakukan koordinasi dan penyusunan program, pengelolaan informasi, evaluasi, laporan, urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, penyelenggaraan pelatihan, serta perlengkapan dan rumah tangga.
2. Kelompok Substansi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
Melakukan penyiapan bahan perancanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta pengembangan teknologi, dan pelatihan teknis bidang kekarantinaan dan surveilans epidemiologi di wilayah kerja bandar, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
3. Kelompok Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan
Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi serta pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
4. Kelompok Substansi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji, perpindahan penduduk, penanggulangan bencana, vaksinasi internasional, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi serta pelatihan teknis bidang upaya kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
5. Instalasi
Merupakan fasilitas penunjang peyelenggaraaan operasional KKP dan penunjang administrasi. Instalasi yang terdapat di KKP Kelas II Banjarmasin adalah instalasi laboratorium klinis dan poliklinik serta instalasi kesehatan lingkungan.
8
6. Wilayah Kerja
Merupakan unit kerja fungsional di lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara, yang berada di bawah dan betanggung jawab kepada
Kepala KKP.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin:
1) Pelaksanaan kekarantinaan.
2) Pelaksanaan pelayanan kesehatan.
3) Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara.
4) Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali.
5) Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan kimia.
6) Pelaksanaan sentra / simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional dan internasional.
7) Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk.
8) Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara dan pelabuhan.
9) Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya.
10) Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara dan pelabuhan Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2021 Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup,
9
2.5. Rincian Tugas Jabatan Peserta
tanggungjawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit. Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan yang dapat dinilai angka kreditnya yaitu pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit yang terdiri atas subunsur:
a. Perencanaan di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit
b. Survey/pengamatan vektor dan/atau binatang pembawa penyakit
c. Investigasi/penyelidikan vektor dan/atau binatang pembawa penyakit
d. Intervensi vektor dan/atau binatang pembawa penyakit
e. Uji kerentanan/resistensi dan efikasi di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit
f. Perumusan program di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit
g. Pengembangan teknologi tepat guna di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit.
Dalam struktur organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjaramsin, saya sebagai entomolog kesehatan. Saya berada di dalam Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan dibawah Koordinator Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan yakni Bapak Akhmad Yanie, SKM sekaligus menjadi mentor penulis. Saat ini yang
menjadi Kepala KKP Kelas II Banjarmasin adalah Bapak H. Bambang Priyanto, S.KM, M.Epid.
Tugas pokok dan fungsi yang diberikan oleh atasan langsung, sesuai dengan jabatan organisasi entomolog kesehatan KKP sesuai dengan SKP adalah sebagai berikut:
10
No
Tabel 1 Satuan Kinerja Pegawai Entomolog Kesehatan
RENCANA KINERJA ATASAN LANGSUNG
1. Pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan
kesehatan
2. Faktor risiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan
RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU
Terlaksananya
pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar
Tercapainya faktor risiko yang dikendalikan pada orang, alat angkut
Jumlah pengawasan vektor lalat
Jumlah pengawasan vektor DBD
Jumlah survey PES (Pemetaan)
Jumlah pengendalian lalat
Jumlah pengendalian vektor
DBD
Jumlah pengendalian tikus dan pinjal
Jumlah pengawasan sanitasi
kapal
Jumlah pengawasan tindakan
penyehatan kapal
3. Pengendalian faktor risiko dipintu masuk negara
Indeks pengendalian faktor risiko dipintu masuk negara
Jumlah indeks pinjal ≤ 1
Jumlah HI Perimeter = 0
Kepadatan lalat ≤ 2
11
Struktur Organisasi KKP Kelas II Banjarmasin dan Substansi PRL, sebagai berikut:
12
Gambar 2 Struktur Organisasi KKP Kelas II Banjarmasin
Gambar 3 Struktur Organisasi Substansi PRL KKP Kelas II Banjarmasin
3.1.
3.1.1.
Tabel
13
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN
BAB III
FUNGSI
Identifikasi Dan Analisis Isu Aktual
Uraian Jabatan
dibawah ini adalah uraian tugas atau jabatan saya sebagai entomology kesehatan.
Terlampir
2 Daftar Uraian Tugas/Jabatan No. Uraian Tugas/Jabatan Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan 1 Jumlah pengawasan vektor lalat Telah dilakukan sesuai SOP Telah dilakukan sesuai SOP 2 Jumlah pengawasan vektor DBD Terdapat positif jentik di beberapa wilayah yang diperiksa, ABJ ≤ 95 % Tidak terdapat positif jentik, ABJ ≥ 95 % 3 Jumlah survey PES (Pemetaan) Belum adanya pemetaan hasil survey PES secara online dalam bentuk peta digital Adanya pemetaan online hasil survey dalam bentuk peta digital 4 Jumlah pengendalian lalat Telah dilakukan sesuai SOP Telah dilakukan sesuai SOP 5 Jumlah pengendalian vektor DBD Telah dilakukan sesuai SOP Telah dilakukan sesuai SOP 6 Jumlah pengendalian tikus dan pinjal Telah dilakukan sesuai SOP Telah dilakukan sesuai SOP 7 Jumlah pengawasan sanitasi kapal Telah dilakukan sesuai SOP Telah dilakukan sesuai SOP 8 Jumlah pengawasan tindakan penyehatan kapal Telah dilakukan sesuai SOP Telah dilakukan sesuai SOP 9 Jumlah indeks pinjal ≤ 1 Telah dilakukan sesuai SOP Telah dilakukan sesuai SOP 10 Jumlah HI Perimeter = 0 Telah dilakukan sesuai SOP Telah dilakukan sesuai SOP 11 Kepadatan lalat ≤ 2 Dalam kondisi tertentu kepadatan lalat ≥ 2, harus dilakukan pengendalian Kepadatan lalat ≤ 2
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin merupakan instansi pemerintah dengan tugas pokok melakukan pengendalian faktor risiko masuknya penyakit di pintu masuknya negara. Oleh karena itu semua pegawai KKP Kelas II Banjarmasin dituntut untuk bisa bekerja dengan sebaik-baiknya dengan kompetensi dan kualifikasi tertinggi untuk kepentingan bangsa dan negara guna mencegah masuknya penyakit baru atau penyakit karantina yang masuk melalui pintu masuk negara, setiap pegawai berada dalam substansi yang lebih spesifik sesuai dengan tugas dan fungsi jabatannya. Salah satu substansi yang ada, yang merupakan tempat saya bekerja saat ini adalah substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL), yang terdiri dari staf sanitarian dan staf entomolog kesehatan, dimana saya sebagai staf entomolog kesehatan yang melakukan pengawasan dan pengendalian pada vektor dan binatang pembawa penyakit. Vektor dan binatang pembawa penyakit yang kami lakukan pengawasan dan pengendalian pada alat angkut, barang, dan orang adalah vektor pembawa penyakit Diare, vektor pembawa penyakit DBD, dan vektor atau binatang pembawa penyakit PES. Vektor pembawa penyakit DBD adalah nyamuk
Aedes Aegypti, dimana penyebarannya melalui gigitan nyamuk dewasa kepada manusia.
Permasalahan yang sering terjadi hingga sampai ada kasus DBD adalah karna rendahnya capaian Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) atau ABJ ≤ 95 %. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di wilayah kerja KKP
Banjarmasin dilakukan oleh kader sehingga hasil yang diperoleh berperan penting dalam pencegahan kasus yang mungkin terjadi. Berbagai upaya pengawasan dan pengendalian dilakukan untuk mencegah munculnya kasus
DBD selain PSN juga dilakukan fogging untuk membunuh nyamuk dalam fase dewasa. Untuk memastikan semua dapat berjalan sesuai dengan prosedur guna meningkatkan optimalisasi pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di lapangan yaitu melakukan perbaikan metode perolehan data PSN yang digunakan oleh kader pada saat bekerja di lapangan. Berikut beberapa rumusan isu yang didapatkan pada Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) khususnya bidang kerja entomolog kesehatan.
14
3.1.2. Rumusan Isu
Isu diidentifikasi berdasarkan pengamatan dan pengalaman bekerja di instansi selama masa kerja. Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan
(PRL) melakukan pengawasan dan pengendalian vektor dan binatang penular penyakit serta pembinaan sanitasi lingkungan di pelabuhan dan bandara. Pengawasan dan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit yang dilakukan antara lain adalah pengawasan dan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit penyebab Diare, DBD, Malaria, dan PES.
Isu dapat muncul pada saat dilakukan pengawasan dan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di lapangan. Isu dapat muncul karena perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang semakin pesat pada beberapa tahun
terakhir ini. Hal tersebut menuntut adanya perubahan sistem percepatan, sehingga dapat beradaptasi dengan perubahan yang ada, tetapi dibutuhkan waktu dan usaha lebih untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan yang ada. Identifikasi isu yang dirumuskan antara lain adalah:
1. Belum Optimalnya Perolehan Data Hasil Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) KKP Kelas II Banjarmasin Tahun 2022
Penyakit DBD masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan salah satu penyakit yang dapat menimbulkan KLB.
Dari 514 Kabupaten/Kota yang ada, sebanyak 481 kabupaten/Kota pada tahun 2019 yang melaporkan adanya DBD. Ditetapkan pada tahun 2019 sebanyak 68% Kabupaten/Kota mencapai IR
<49/100.000 penduduk. Pada tahun 2020, indikator presentase
Kabupaten/Kota yang mencapai IR ≤ 49/100.000 penduduk dinaikkan menjadi 70 % dan diharapkan pada tahun 2023 capaian indikator tersebut menjadi 90%. PSN 3M Plus melalui gerakan 1
rumah 1 jumantik (G1R1J) dijadikan suatu inovasi oleh pemerintah.
Adanya kegiatan 3M Plus diharapkan angka kesakitan DBD dapat
dikendalikan dan angka kematian dapat ditekan sampai dibawah
1%. Dalam pelaksanaannya di lapangan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) di KKP Kelas II Banjarmasin dilakukan oleh kader
jumatik, baik di wilayah perimeter maupun di wilayah buffer.
15
Pelaporan data hasil PSN di wilayah kerja KKP Kelas II Banjarmasin
yang diberikan oleh kader jumantik yaitu lembar register dalam
bentuk manual yang berpotensi hilang dan rusak. Sehingga
memungkinkan dapat menghambat ketepatan dan kelengkapan
pembuatan laporan rutin bulanan pihak Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan.
2. Belum Tervisualisasikan Hasil Pengendalian Vektor di KKP Kelas II
Banjarmasin Secara Online Tahun 2022
Kegiatan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di KKP Kelas II Banjarmasin dilakukan untuk mengurangi angka
kejadian munculnya penyakit berbasis lingkungan. Berbagai macam
penyakit yang dapat terjadi antara lain adalah DBD, Malaria, Diare, dan PES. Wilayah KKP Kelas II Banjarmasin yang dilakukan
pengendalian adalah wilayah perimeter dan wilayah buffer. Menurut
Permenkes No. 50 Tahun 2017 setiap penyelenggaraan
pengendalian wajib memenuhi Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang
Pembawa Penyakit. Lokasi pengendalian vektor dan binatang
pembawa penyakit KKP Kelas II Banjarmasin antara lain, Terminal
Penumpang Pelabuhan Trisakti, TPM Pelabuhan Trisakti, Kantor Pelindo, dan Terminal Martapura Baru. Dari hasil pengendalian
didapatkan ada dan tidaknya vektor dan binatang pembawa penyakit, namun sejak tahun 2022 hasil belum tervisualisasikan secara online. Data hasil pengendalian hanya berupa data primer dan laporan bulanan, sehingga menyulitkan stakeholder dalam akses peta wilayah terjangkit vektor dan binatang pembawa penyakit.
3. Belum Optimalnya Evaluasi Kinerja Kader Jumantik KKP Kelas II
Banjarmasin Tahun 2021 – 2022
Pengendalian nyamuk Aedes Aegypti dilakukan dengan cara pemberantasan sarang nyamuk dan membunuh nyamuk desawa. Hal tersebut dilakukan untuk menekan angka kesakitan DBD. Dalam praktiknya di lapangan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayah perimeter dan buffer dilakukan oleh kader jumantik. Dalam
16
Permenkes No. 50 Tahun 2017 diterangkan bahwa sumber daya
manusia yang dapat melakukan pengendalian vektor dan binatang
pembawa penyakit salah satunya adalah kader kesehatan terlatih yang medapatkan pelatihan di bidang pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit oleh Dinas Kesehatan daerah
Kabupaten/Kota atau KKP. Akan tetapi sejak tahun 2022 kader jumantik yang ada dibawah KKP Kelas II Banjarmasin belum pernah
dilakukan evaluasi kinerja kader. Sehingga sangat memungkinkan capaian kinerja kader di lapangan sangat rendah.
3.1.3. Analisis Isu Aktual
Saya menyadari jika isu-isu yang didapatkan tadi tidak diselesaikan, maka akan menyebabkan dampak yang kemudian dapat membesar dan mempengaruhi publik. Pada tabel 3, dijabarkan dampak-dampak yang
dapat terjadi:
Tabel 3 Dampak Isu
No. Isu Dampak apabila Isu tidak ditangani
1 Belum Optimalnya
Perolehan data Hasil
Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) KKP
Kelas II Banjarmasin
Tahun 2022
2 Belum Tervisualisasikan
Hasil Pengendalian
Vektor di KKP Kelas II
Banjarmasin Secara
Online Tahun 2022
3 Belum Optimalnya
Evaluasi Kinerja Kader
Jumantik KKP Kelas II
Banjarmasin Tahun
2021 – 2022
Sulitnya pencarian data hasil PSN
Tenaga entomolog kesehatan mendapat teguran dari koordinator substansi
Terhambatnya pelaporan rutin bulanan
Menurunnya kinerja tenaga entomolog kesehatan
Menurunnya kepercayaan tenaga entomolog kesehatan kepada kader
Lambatnya pelaksanaan PSN untuk bulan selanjutya
Sulitnya mitra kerja akses data vektor dan binatang pembawa penyakit
Lambatnya penyampaian informasi kepada publik
Sulitnya indentifikasi wilayah apabila terjadi KLB
Rendahnya capaian hasil PSN yang dilakukan oleh kader
Penurunan produktivitas kader
Menurunnya kepercayaan tenaga entomolog kesehatan kepada kader
17
3.1.4. Memilah/Menapis Isu
Dari ke-3 isu yang sudah dijelaskan tadi, dilakukan analisa untuk menilai prioritas masalah yang ada dengan menggunakan Matriks
Penilaian Kualitas Isu dengan Analisis AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan), yaitu:
1. Belum Optimalnya Perolehan Data Hasil Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) KKP Kelas II Banjarmasin Tahun 2022
2. Belum Tervisualisasikan Hasil Pengendalian Vektor di KKP Kelas II
Banjarmasin Secara Online Tahun 2022
3. Belum Optimalnya Evaluasi Kinerja Kader Jumantik KKP Kelas II
Banjarmasin Tahun 2021 – 2022
Tabel 4 Penapisan Isu Menggunakan Metode AKPL
Berdasarkan Analisis Penilaian Kualitas Isu dengan Kriteria Aktual –
Kekhaayakan – Problematik – Kelayakan, maka isu yang dipilih adalah isu
nomor 1, yaitu: “Belum Optimalnya Perolehan Data Hasil Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) KKP Kelas II Banjarmasin Tahun 2022”. Banyak sekali
18
No Isu Identifikasi Isu Kriteria Jumlah Prioritas A K P L 1 Belum Optimalnya Perolehan Data Hasil Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) KKP Kelas II Banjarmasin Tahun 2022 Smart ASN dan Manajemen ASN 5 5 4 5 19 1 2 Belum Tervisualisasikan Hasil Pengendalian Vektor di KKP Kelas II Banjarmasin Secara Online Tahun 2022 Smart ASN 5 4 3 5 17 3 3
Optimalnya Evaluasi Kinerja Kader Jumantik KKP Kelas II Banjarmasin Tahun 2021 – 2022 Manajemen ASN 5 4 4 5 18 2
Belum
faktor penyebab belum optimalnya perolehan data hasil PSN ini seperti penggunaan register manual pada saat pelaksanaan PSN, kurangnya sosialisasi dan edukasi kepada kader dan belum adanya inovasi penggunaan metode baru untuk perolehan data.
3.2. Keterkaitan Penyebab Isu Dengan Kedudukan Dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance
Belum optimalnya perolehan data Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) ini terkait dengan kedudukan dan peran ASN untuk mendukung terwujudnya Smart Governance seperti manajemen ASN dan smart ASN
1. Data PSN yang seharusnya dikumpulkan secara cepat dan tepat waktu agar segera dilakukan pelaporan rutin bulanan tidak sesuai dengan konsep profesionalitas dan kompetensi, dimana peningkatan kompetensi adalah hak dan kewajiban seorang ASN sesuai dengan milai-nilai dasar PNS
melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang tertuang dalam Manajemen ASN. Seorang ASN di substansi PRL wajib meningkatkan kompetensi untuk menghadapi tanggungjawab dan membantu orang lain belajar terutama kepada kader, agar kader memperoleh pengetahuan yang sama ketika melaksanakan tugas dilapangan, sehingga data yang diberikan tidak terjadi keterlambatan.
2. Register pemeriksaan jentik secara manual ini juga menyulitkan penyerahan data yang ada di kader kepada tenaga entomolog kesehatan, hal ini tidak sejalan dengan nilai-nilai dasar PNS berorientasi pelayanan yang tertuang dalam Manajemen ASN, dimana sebagai ASN yang baik seharusnya melakukan perbaikan tiada henti agar semua capaian dapat tercapai degan mudah dan tidak meyulitkan ASN dan kader itu sendiri. Selain itu, register manual juga tidak sesuai dengan konsep Smart ASN yang harus menerapkan literasi digital dengan baik dan benar.
3. Tidak adanya perencanaan dan sosialisasi penggunaan register jentik secara online terhadap kader juga menunjukkan kurangnya motivasi ASN untuk terus berinovasi dan menghadapi perubahan pada era digital yang tertuang dalam konsep Manajemen ASN. Pembuatan google form ini selain mempermudah dalam perekapan data dan mempermudah kader juga merupakan implementasi dari digital skill dan digital culture yang
19
tertuang dalam konsep Smart ASN. Kebutuhan google form ini sudah sering dibahas akan tetapi belum terealisasikan. Pembuatan register online dalam bentuk google form ini diharapkan akan mempercepat masuknya data PSN dari kader pada substansi PRL, dimana data langsung masuk pada sistem perekapan excel dan pelaporan rutin bulanan jadi tidak terhambat.
4. Tidak terdapat buku perekapan penyerahan data pelaksanaan PSN oleh kader menyulitkan pencarian data pada register manual yang masih digunakan, hal tersebut tidak sejalan dengan nilai-nilai dasar PNS bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang tertuang dalam konsep Manajemen ASN. Seperti kita ketahui buku perekapan dapat membantu mempermudah melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsi ASN hingga tercapainya SmartGovernance.
Man Method
Kader melakukan penyerahan data tidak tepat waktu
Tidak adanya perencanaan dan sosialisasi penggunaan register jentik secara online terhadap kader
Register pemeriksaan jentik secara manual
Tidak adanya buku perekapan penyerahan data oleh kader di Substansi PRL
Machine Material
Gambar 4 Analisis Isu Menggunakan Metode Fish Bone
BELUM
OPTIMALNYA
PEROLEHAN DATA HASIL
PEMBERANTA
SAN SARANG
NYAMUK (PSN)
KKP KELAS II
BANJARMASIN
TAHUN 2022
20
3.3. Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif
Dari berbagai macam peyebab masalah yang tertuang dalam metode fish
bone, berikut adalah alternatif pemecahan masalah berdasarkan penyebab
masalah:
Table 5 Alternatif Penyelesaian Masalah Berdasarkan Penyebab Masalah
Penyebab Masalah
Kader melakukan penyerahan data
tidak tepat waktu
Register pemeriksaan jentik secara
manual
Tidak adanya perencanaan dan
sosialisasi penggunaan register jentik
secara online terhadap kader
Tidak adanya buku perekapan
penyerahan data oleh kader di Substansi PRL
Daftar alternatif penyelesaian masalah:
Alternatif Penyelesaian Masalah
Membuat register online dalam bentuk
google form agar data hasil PSN
langsung masuk kedalam rekapan excel
Membuat register online dalam bentuk
google form untuk meminimalisir
kerusakan dan kehilangan data
Membuat register online dalam bentuk
google form
Menyediakan buku penerimaan register
manual hasil PSN dari kader
1. Membuat register online dalam bentuk google form
2. Menyediakan buku penerimaan register manual dari kader
Setelah pemecahan masalah untuk menemukan gagasan kreatif dilakukan, maka terdapat beberapa gagasan-gagasan untuk mengatasi isu, berupa perbaikan
sistem dalam bentuk register online pada pelaksanaan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN). Program andalan yang direncanakan untuk dibuat adalah
pembuatan register online dalam bentuk google form yang dapat merekap data
PSN secara langsung. Media ini memungkinkan semua kader yang melakukan PSN
di lapangan bisa melakukan pengisian google form yang sangat mudah dengan
bantuan smart phone android. Sehingga penulis berencana untuk menuangkannya
dalam beberapa kegiatan dibawah ini:
21
1. Koordinasi dengan staf entomolog kesehatan senior untuk pembuatan register online Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dalam bentuk google form
2. Pembuatan google form register online Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
3. Uji coba penggunaan google form register Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Substansi PRL
4. Sosialisasi penggunaan google form pada kader
5. Evaluasi penggunaan google oleh kader di lapangan
22
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit kerja : Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL)
Identifikasi Isu :
a. Belum Optimalnya Perolehan Data Hasil
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) KKP Kelas II
Banjarmasin Tahun 2022
b. Belum Tervisualisasikan Hasil Pengendalian Vektor di KKP Kelas II Banjarmasin Secara Online Tahun 2022
c. Belum Optimalnya Evaluasi Kinerja Kader Jumantik
KKP Kelas II Banjarmasin Tahun 2021 – 2022
Isu yang diangkat : Belum Optimalnya Perolehan Data Hasil Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) KKP Kelas II Banjarmasin Tahun
2022
Gagasan pemecahan : Pembuatan register online dalam bentuk google form
23
Tabel 6 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Evidence
1. Pelaksanaan
koordinasi dengan
staf entomolog
kesehatan senior
untuk pembuatan
register online
Pemberantasan
Sarang Nyamuk
(PSN) dalam
bentuk google form
1. Menyiapkan
register manual terdahulu yang
digunakan untuk
kegiaatan PSN
Tersedianya register manual Pemberantasan
Sarang Nyamuk
(PSN)
Keterkaitan dengan
Substansi Mata Pelatihan
1. Berorientasi Pelayanan
(Dengan adanya menyediakan register
manual ini saya akan
responsif dan akan
Kontribusi Terhadap Visi
Misi Organisas Penguatan Nilai Organisasi
Koordinasi dengan staf
entomolog kesehatan senior
untuk pembuatan register
online Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN)
Koordinasi dengan staf
entomolog kesehatan senior untuk pembuatan
register online Pemberantasan Sarang
Bukti : Lembar register manual
cekatan dan solutif untuk perbaikan kedepannya )
dalam bentuk google form
mengimplementasikan nilai-
nilai dasar PNS BerAKHLAK
(Berorientasi pelayanan,
akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) sesuai
dengan visi KKP Kelas II
Banjarmasin Pelabuhan
Banjarmasin Sehat sebagai
bagian Mewujudkan
Masyarakat Sehat yang
Nyamuk (PSN)
mengimplementasikan
nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) akan
menguatkan nilai-nilai
organisasi komitmen, kuat, pelayanan, berkarya, amanah, nurani,
24
2. Mendiskusikan teknis pembuatan register online dalam bentuk google form
Tersusunnya rancangan pembuatan google form Bukti : Lembar rancangan pembuatan google form, Foto diskusi dengan staf senior, Screenshot WA diskusi
2. Akuntabel (Dalam penyusunan rancangan pembuatan google form ini saya juga akan terus konsisten dan transparan agar dapat hasil yang terbaik)
3. Harmonis
(Selain itu saya juga akan peduli dalam menerima perbedaan pandangan agar hasil yang diperoleh selaras dengan tujuan instansi kami)
4. Adaptif
(Saya juga akan terus berinovasi dan beradaptasi terhadap perubahan yang ada dalam rancangan pembuatan google form ini)
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotongroyong
25
jujur,akuntabilitas, responsive, melayani, aktif, standar, inisiatif, norma
3. Memilah
komponen
dalam register manual yang akan
dituangkan
dalam google form
Tersusunnya
komponen yang akan
dituangkan dalam
google form
5. Kolaboratif
(Dalam hal ini saya akan
terus membangun
kesediaan kerjasama
dan membangun sinergi
dengan staf senior untuk
hasil yang lebih baik)
6. Kompeten
(Dalam menyusun
komponen ini saya akan
memberikan kinerja
terbaik sesuai bidang
Bukti :
Lembar daftar
komponen google form
keahlian saya agar
tercapai keberhasilan yang diharapkan)
7. Loyal
(Saya juga akan terus
berkontribusi dalam
pemilahan komponen register onine ini)
26
2. Pembuatan google form register online
Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN)
1.Melakukan diskusi dengan petugas IT terkait
teknis pembuatan google form
Terlaksananya diskusi dengan
petugas IT
1. Kolaboratif
(Dalam diskusi ini saya
akan terus membangun
kesediaan kerjasama
Pembuatan google form register online
Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN)
Pembuatan google form register online
Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN)
Bukti : Screenshot WA
diskusi, Foto diskusi
dengan pihak IT
dengan staf IT untuk
keberhasilan register online yang akan saya
buat)
2. Harmonis (Selain itu, saya juga menerima apabila ada
perbedaan pendapat
dalam proses
pembuatannya dengan
staf IT agar hasilnya)
mengimplementasikan nilai-
nilai dasar PNS BerAKHLAK
(Berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) sesuai
dengan visi KKP Kelas II
Banjarmasin Pelabuhan
Banjarmasin Sehat sebagai
bagian Mewujudkan
Masyarakat Sehat yang
mengimplementasikan
nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) akan
menguatkan nilai-nilai organisasi komitmen, kuat, pelayanan, berkarya, amanah, nurani,
27
2.Menyiapkan alat dan bahan
kebutuhan pembuatan google form
Tersedianya peralatan penunjang
pembuatan google form
3. Berorientasi Pelayanan
(Dalam proses pembuatan
google form register ini saya akan terus
meningkatkan kualitas
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotongroyong
jujur,akuntabilitas, responsive, melayani, aktif, standar, inisiatif, norma
Bukti : Lembar register manual, Lembar rancangan pembuatan google form, Lembar daftar
komponen google form
dengan menyiapkan alat
dan bahan sesuai
kebutuhan agar tercapai
sebuah kepuasan
bersama dengan substansi)
4. Akuntabel
(Selain itu saya juga akan
konsisten dan transparan pada saat
persiapan alat bahan
pembuatan, sehingga
dapat dipercaya oleh
atasan atau pimpinan)
28
3. Menginput komponen yang
akan dituangkan kedalam google form
Terciptanya google form register Pemberantasan
Sarang Nyamuk
(PSN) Bukti : Link google form, Screenshot dokumen rekapan excel
5. Kompeten
(Disini saya akan memberikan kinerja terbaik saya agar produk atau register online saya sukses dan ada keberhasilan saat digunakan oleh kader dilapangan)
6. Loyal
(Disini saya juga akan memberikan dedikasi dan pengabdian saya agar terwujudnya register online yang saya buat)
7. Adaptif
(Saya juga akan terus
berinovasi dalam
pembuatan register online ini dan bertindak proaktif)
29
3. Pelaksanaan uji coba penggunaan google form register Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) di Substansi PRL
1. Meyiapkan google form yang dilakukan uji coba
Tersedianya link google form Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
Bukti : Link google form, Screenshot google form, Sreenshot rekapan excel
1. Berorientasi Pelayanan (Dalam menyiapkan google form ini saya akan responsif agar kualitas produk register online dapat digunakan dalam uji coba)
Uji coba penggunaan google form register
Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) di Substansi
PRL mengimplementasikan
nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif)
sesuai dengan visi KKP
Uji coba penggunaan google form register
Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) di Substansi PRL mengimplementasikan
nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK (Berorientasi
2. Mengisi google form sesuai komponen pemeriksaan
(Nama Kader, Daerah/Wilayah , Bulan, Nama KK Bangunan, Dalam Rumah, Luar Rumah)
Terisinya link google form sesuai komponen yang tersedia Bukti : Screenshot pengisian google form
2. Harmonis (Saya akan peduli jika
ada perbedaan masukan dari staf substansi PRL pada saat mengisi google form agar produk register online saya selaras dengan kebutuhan)
3. Adaptif (Saya juga akan terus berinovasi apabila dalam
Kelas II Banjarmasin
Pelabuhan Banjarmasin
Sehat sebagai bagian
Mewujudkan Masyarakat
Sehat yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotongroyong
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) akan menguatkan nilai-nilai organisasi komitmen, kuat, pelayanan, berkarya, amanah, nurani, jujur,akuntabilitas, responsive, melayani, aktif, standar, inisiatif, norma
30
tahapan mengisi google form terjadi
ketidaksesuaian dengan
kebutuhan substansi)
4. Kolaboratif
(Dalam tahapan mengisi
google form ini saya akan
membangun kesediaan
kerjasama dengan staf
substansi PRL agar bisa
digunakan dengan baik di
lapangan)
31
3. Mengecek data yang masuk ke
dalam rekapan excel
Terdapat data rekapan yang masuk
dalam excel Bukti : Screenshot rekapan excel
5. Akuntabel (Saya akan terus
konsisten melakukan
perbaikan apabila
terdapat kesalahan pada
hasil saat uji coba berlangsung)
6. Kompeten (Selain itu, saya juga akan
memberkan kinerja
terbaik saya dalam
pengecekan hasil uji coba ini agar register online
sukses dan ada keberhasilan)
7. Loyal
(Selain itu, Saya akan
terus berkontribusi
dalam pada pengecekan data ujii coba yang saya lakukan)
32
4. Pelaksanaan sosialisasi
penggunaan google form pada
kader
1. Menentukan teknis pelaksanaan sosialisasi
dengan mentor dan staf senior
Terbentuknya teknis
pelaksanaan
sosialisasi Bukti : Screenshot WA
mentor dan staf
senior, Foto diskusi
dengan mentor dan
staf senior, Lembar
rancangan
pelaksanaan
sosialisasi
1. Kompeten
(Dalam penentuan teknis
pelaksanaan sosialisasi
saya akan memberikan
kinerja terbaik agar
sosialisasi yang akan saya
berikan dapat sukses dan terdapat keberhasilan)
2. Harmonis
(Disini saya juga akan
peduli terhadap masukan
mentor dan staf senior agar kegiatan dapat
berjalan dengan baik)
3. Kolaboratif
(Saya akan membangun kesediaan kerjasama
dengan mentor dan staf
senior dalam penentuan teknis kegiatan)
Sosialisasi penggunaan
google form pada kader
mengimplementasikan nilainilai dasar PNS BerAKHLAK
(Berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) sesuai
dengan visi KKP Kelas II
Banjarmasin Pelabuhan
Banjarmasin Sehat sebagai
bagian Mewujudkan
Masyarakat Sehat yang
Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian
Berlandaskan Gotongroyong
Sosialisasi penggunaan google form pada kader mengimplementasikan
nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) akan
menguatkan nilai-nilai organisasi komitmen, kuat, pelayanan, berkarya, amanah, nurani, jujur,akuntabilitas, responsive, melayani, aktif, standar, inisiatif, norma
33
2. Membuat media dan menyiapkan bahan sosialisasi
Tersedianya media
dan bahan sosialisasi
4. Loyal (Saya akan terus
berkontribusi dalam
Bukti : Link zoom sosialisasi, Undangan sosialisai, Link absensi, Materi
sosialisasi
membuat dan menyiapkan
bahan sosialisasi agar
pelaksanaan sosialisasi
berjalan sesuai rencana)
5. Adaptif
(Saya juga akan bertindak
proaktif dalam membuat
materi sosialisasi)
3. Mensosialisasika
n cara mengoperasikan
google form
pada saat di lapangan
Terlaksananya
sosialisasi dan di pahaminya cara
mengoperasikan
google form
6. Berorientasi Pelayanan
(Dalam pelaksanaan
sosialisasi terhadap
pengoperasian google
form saya akan responsif
dan memberikan kualitas
Bukti : Screenshot kegiatan
sosialisasi
terbaik)
7. Akuntabel (Saya juga akan
transparan kepada
kader agar kader mudah
34
5. Pelaksanaan
Evaluasi penggunaan
google form oleh
kader di lapangan
1. Melakukan konsultasi dengan mentor dan staf senior entomolog
kesehatan
terkait pelaksanaan
evaluasi
Terlaksananya
konsultasi dan diskusi dengan
mentor dan staf
senior
memahami cara mengoperasikan google form)
1. Akuntabel
(Dalam pelaksanaan
evaluasi saya juga akan
transparan dalam
menerima masukan dari
mentor dan staf senior
Evaluasi penggunaan
google form oleh kader di lapangan
mengimplementasikan nilai-
nilai dasar PNS BerAKHLAK
Evaluasi penggunaan
google form oleh kader di lapangan
mengimplementasikan
nilai-nilai dasar PNS
Bukti : Screenshot WA
mentor dan staf
senior, Foto
konsultasi dan diskusi dengan
mentor dan staf
senior
untuk perbaikan kedepan)
2. Kolaboratif
(Saya juga akan terus
membangun kesediaan
kerjasama dengan
mentor dan staf senior
juga membangun sinergi
untuk hasil yang lebih
baik)
(Berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) sesuai
dengan visi KKP Kelas II
Banjarmasin Pelabuhan
Banjarmasin Sehat sebagai
bagian Mewujudkan
Masyarakat Sehat yang
Berdaulat, Mandiri dan
BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) akan
menguatkan nilai-nilai organisasi komitmen, kuat, pelayanan, berkarya, amanah, nurani, jujur,akuntabilitas,
35
2. Membuat kuesioner evaluasi terkait penggunaan google form
Tersusunnya link
kuesioner evaluasi
3. Loyal
(Dalam membuat
Berkepribadian
3. Melakukan evaluasi penggunaan register online pada kader
Bukti : Link google form
kuesioner evaluasi
kuesioner saya juga akan terus berkontribusi agar diperoleh perbaikan yang membangun)
4. Adaptif
(Selain itu, saya juga akan terus berinovasi dan antusias terhadap perubahan untuk perbaikan yang lebih baik)
Berlandaskan Gotongroyong
responsive, melayani, aktif, standar, inisiatif, norma
Terlaksananya
evaluasi penggunaan register online
5. Berorientasi Pelayanan
Bukti : Link google form
kuesioner evaluasi, Screenshot rekapan
hasil evaluasi dalam bentuk excel
(Dalam evaluasi penggunaan google form saya akan responsive melakukan penilaian terhadap kepuasan kader saat menggunakan register online, terdapat kendala atau tidak di lapangan)
36
4. Menganalisa
hasil evaluasi
untuk perbaikan
tindak lanjut
Terbentuknya hasil
analisa perbaikan
tindak lanjut
6. Harmonis
(Selain itu, saya juga akan
peduli dan menerima
perbedaan apabila ada
masukan dan evaluasi dari
kader agar hasil kedepan
selaras)
7. Kompeten
(Saya akan memberikan
kinerja terbaik apabila
terdapat kesalahan untuk
Bukti :
Lembar analisa
evaluasi, Lembar
RTL
melakukan perbaikan
tindak lanjut)
37
4.2.
Racangan aktualisasi ini akan dilakukan mulai tanggal 22 Juni sampai dengan 27 Juli 2022 bertempat di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin.
Berdasarkan isu yang diangkat dalam aktualisasi, adapun beberapa pihak yang terlibat serta perannya antara lain sebagai berikut:
38
Penjadwalan
No Kegiatan Juni Juli Tanggal kegiatan
22 Juni – 27 Juli
Table 7 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
III
IV I II III
1. Konsultasi dengan Mentor dan Coach
Sarang Nyamuk
bentuk google form 24 Juni
Pembuatan
online Pemberantasan
Nyamuk (PSN) 27 Juni
Pemberantasan
Nyamuk (PSN) 28 – 29 Juni 5. Sosialisasi penggunaan google form pada kader 5 Juli 6. Evaluasi penggunaan google oleh kader di lapangan 21 Juli
2. Koordinasi dengan staff entomolog kesehatan senior untuk pembuatan register online Pemberantasan
(PSN) dalam
3.
google form register
Sarang
4. Uji coba penggunaan google form register
Sarang
4.3. Pihak Yang Terlibat Dan Peranannya Dalam Rancangan Aktualisasi
1 Mentor Memberikan bimbingan serta masukan terhadap
kegiatan pelaksanaan aktualisasi dan pelaporan aktualisasi
2 Coach Memberikan bimbingan dan masukan terhadap penulisan laporan aktualisasi
3 Staff Entomolog
Kesehatan Senior Memberikan saran dan masukan pada saat pembuatan rancangan register online (google form) dan pengolahan data rekapan dari google form
4 Staff IT Memberikan saran dan masukan pada saat pembuatan google form
5 Kader Membantu dalam
mengaplikasikan register online (google form) di lapangan serta memberi saran dan masukan terkait
kekurangan dan kendala penggunaan register online (google form)
-
-
-
-
-
39
Table 8 Pihak
Yang Terlibat Dalam Rancangan Aktualisasi
No Pihak Yang Terlibat Peran Dalam Aktualisasi Keterangan
DAFTAR PUSTAKA
Bano, E N dkk. 2022. Analisis Kestabilan Model Penyebaran Penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD) Tipe SIR Memakai Larvasida. STATMAT (Jurnal Statistika dan Matematika). Vol 4 (1).
Ebnudesita, F R dkk. 2021. Pengetahuan Abatisasi Dengan Perilaku Penggunaan Abate. Higeia Journal of Public Health Research and Development. Vol 5 (1).
Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang
Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 68
Tahun 2021 Tentang Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan dan Angka
Kreditnya
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021
Tentang Perubahan Atas Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1
Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding
Aparatur Sipil Negara
Situs Resmi Kantor Kesehatan Kelas II Banjarmasin, diakses pada tanggal 07 Juni 2022
Pukul 13.15 melalui https://www.kkpbanjarmasin.or.id
Situs Resmi Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Zoonotik, diakses pada 07 Juni 2022 Pukul 13.40 melalui https://ptvz.kemkes.go.id
40