5 minute read

Mooncake Elegan Bercita Rasa Istimewa

dari The Langham Jakarta

Mooncake Festival atau yang lebih dikenal dengan nama Festival Perayaan Kue Bulan, tahun ini jatuh pada tanggal 10 September 2022. Salah satu cara merayakan festival ini adalah dengan berkumpul bersama keluarga sambil makan kue bulan atau memberikan hampers kue bulan kepada relasi bisnis, kerabat atau sanak saudara.

Advertisement

Sebagai hotel yang baru berdiri pada 9 September 2021 lalu, The Langham Jakarta turut memeriahkan Mooncake Festival dengan menghadirkan varian kue bulan yang dibuat dan dikemas cantik nan elegan.

Tentang Kue Bulan

Kue bulan atau mooncake merupakah salah satu hidangan yang identik dengan musim gugur. Festival ini biasanya dirayakan pada hari ke lima belas bulan ke delapan pada penanggalan Tionghoa.

Kue yang disajikan sekali dalam setahun ini umumnya memiliki bentuk bundar, kulitnya berwarna cokelat dengan isian pasta padat yang rasanya manis dan hadir dalam berbagai pilihan rasa.

Mooncake yang Ideal

“Bahan utama membuat mooncake biasanya adalah lotus paste dan telur asin utuh, yang melambangkan bulan. Sebaiknya bahan-bahan membuat mooncake jangan disimpan di dalam lemari pendingin karena nantinya dapat menyebabkan mooncake menjadi mouldy,” Erica Mulyono, Chef de Partie The Langham Jakarta memaparkan.

Menurut Erica, cara dan langkah dalam membuat mooncake sebenarnya sangat sederhana, mooncake dibuat dengan cetakan mooncake. The Langham Jakarta menggunakan cetakan tradisional yang terbuat dari kayu. Dari segi tekstur, mooncake yang baik memiliki tekstur yang renyah pada bagian luar mooncake dan bertekstur lembut pada bagian dalam.

Umumnya mooncake yang sudah matang dan sudah disimpan selama 2 hari akan lebih enak untuk dinikmati karena kulitnya memiliki tekstur yang lebih lembut dan renyah.

Mooncake idealnya disimpan maksimal 1 bulan dan penyimpanannya boleh di suhu ruang. “Yang terpenting disimpan dalam wadah yang tertutup rapi dan rapat agar tidak cepat terkontaminasi bakteri. Untuk mooncake yang sudah dimakan sebagian, lebih baik disimpan di chiller,” Erica menerangkan.

Varian Mooncake The Langham Jakarta

Sebagai penghasil mooncake yang baru pertama kali diluncurkan tahun 2022 ini, The Langham Jakarta berkomitmen membuat mooncake yang memiliki rasa unik dari bahan berkualitas dan dihadirkan dalam packaging kotak yang elegan, dengan perpaduan warna turquoise dan baby pink bercorak bunga mawar yang mekar penuh.

The Langham Jakarta menghadirkan 4 cita rasa istimewa mooncake, yaitu 8 Treasure Nuts, Lotus Seed with Tangerine and Goji Berries, Pandan with Egg Yolk dan juga Red Bean with Egg Yolk.

8 Treasure Nuts merupakan perpaduan dari kacangkacang terpilih, di antaranya white sesame, black sesame, walnuts, peanuts, pumpkin seeds dan sunflower seeds dengan goji berries yang semuanya disatukan secara seimbang dengan glutinous rice flour, madu serta minyak wijen.

Untuk sentuhan rasa yang segar dan modern, ada Lotus Seed with Tangerine and Goji Berries yang berisikan pasta dari benih teratai asli dengan buah tangerine.

Pandan with Egg Yolk merupakan mooncake berisikan pasta lotus pandan hijau dan kuning telur berkualitas premium yang nikmat. Sedangkan Red Bean with Egg Yolk berisikan pasta kacang merah azuki Tionghoa yang klasik dengan satu kuning telur berkualitas premium.

Mooncake The Langham Jakarta sudah tersedia sejak awal Agustus hingga 15 September 2022 ini atau selama persediaan masih ada. Untuk pemesanan, dapat menghubungi nomor WhatsApp di 0858-8388-8805.

Anda juga dapat mendatangi The Langham Jakarta yang merupakan hotel jaringan The Langham pertama di Asia Tenggara, sekaligus dapat menikmati desainnya yang klasik berpadu dengan sentuhan modern nan elegan, salah satunya adalah instalasi kristal bernama

“Haven” yaitu 1800 kristal menyerupai kupu-kupu yang seakan beterbangan di atas Anda.

Erica Mulyono, Chef de Partie The Langham Jakarta memberikan informasi penting dalam membuat mooncake, sebagai berikut :

Jika menggunakan cetakan mooncake yang terbuat dari kayu, alat tersebut harus diperhatikan betul saat dibersihkan. Caranya : bersihkan alat cetakan dari kayu tersebut dengan direndam di air panas dan menggunakan sabun yang aromanya tidak terlalu kuat guna menghindari kontaminasi bau sabun.

Untuk pemanggangan mooncake dilakukan sebanyak 2 kali, pada proses yang pertama akan dipanggang setengah matang, lalu mooncake dibiarkan hingga dingin. Pada proses pemanggangan yang kedua, bagian atas mooncake diolesi dengan egg yolk agar terlihat lebih shiny.

“Kulit mooncake yang bagus itu yang tipis. Saat membuat mooncake pastikan kita mengetahui persentase yang seimbang antara berat kulit dan berat pasta isiannya,” Erica menuntaskan tipsnya.

Penulis : Linda Endyanto

Foto : Dokumentasi The Langham Jakarta

Mengenal Kopi Loa yang Silky dan

Aftertastenya yang Clean

BARECA edisi September 2022 ini mengulas mengenai biji kopi Loa dari Kieta Coffee Roastery. Kopi Loa adalah kopi jenis Arabika yang berasal dari daerah gugusan Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pohon kopi Loa tumbuh di tanah berhumus dan berpasir pada ketinggian 1200 hingga 1300 mdpl (meter dari permukaan laut) dengan curah hujan sedang.

Pada umumnya ada 3 varietas biji kopi Loa yaitu Typica, Timtim dan Ateng Super. Jenis kopi Loa yang dipakai di Kieta Coffee Roastery yaitu mix varietas.

Ciri Khas Kopi Loa

Menurut Arya Kinantha, Owner Kieta Coffee Roastery, biji kopi Loa memiliki karakter rasa yang unik dan aromanya yang khas. “Ukuran biji kopi Loa tidak terlalu besar, mempunyai aroma dan rasa yang kompleks yaitu bercita rasa buah-buahan yang kadar airnya banyak seperti lychee, pineapple, lime dan juga jambu air. Karakter body kopi Loa yaitu silky dengan aftertaste yang sangat clean,” Arya mengungkapkan.

Pohon kopi Loa setiap tahun memasuki masa panen di bulan Mei hingga Agustus. Judi Setiabudi, Processor dan petani dari Loa Natural Coffee House mengatakan produktivitas dari pohon kopi Loa sangat tinggi.

“Masa panen tidak ada kendala karena digarap sendiri oleh Kieta Coffee Roastery bersama Loa Natural Coffee House. Saat panen, pohon kopi Loa dapat menghasilkan 3000 ton buah ceri kopi.

Setelah dipanen, kopi Loa akan diolah melalui proses natural wash karena proses tersebut yang paling ramah lingkungan. Dikatakan sebagai proses yang paling ramah lingkungan karena tidak ada limbah pulper kulit ceri basah yang bau dan mengganggu.

Ceri kopi yang sudah matang akan dibawa untuk disortir lalu setelah itu akan dijemur sampai kering sekitar 23-30 hari di african bed jaring, dan setelah kering akan masuk ke proses huller lalu terakhir greenbean akan disortir.

Petani kopi Loa memahami betul mengenai penanaman pohon kopi karena seringkali mendapat edukasi seputar kopi dan pendampingan dari pihak swasta maupun pemerintah, baik dari perorangan atau melalui yayasan maupun Kementerian.

Profile Roasting Kopi Loa

“Setelah dilakukan uji coba, kopi Loa lebih cocok diroasting dengan profil light to medium sampai ke tahap medium. Di Kieta Coffee Roastery sendiri kami me-roastingnya hingga tahap light to medium,” Arya mengatakan.

Masa penyimpanan biji kopi Loa sebaiknya 6 bulan dari tanggal roasting. Jika ingin diseduh, direkomendasikan diseduh dengan metode V60. Untuk rasio sebaiknya menggunakan rasio 1:15 dimana suhu airnya 92° Celcius dengan grind size medium to fine. Gramasi kopi yang digunakan yaitu 17 gram dengan 3 kali tuangan.

Packaging kopi Loa

Cara Penyeduhan

“Tuangan pertama untuk menghasilkan blooming atau mengekstraksi sebanyak 55 ml air dengan total waktu 45 detik. Lalu di tuangan kedua sebanyak 100 ml air dengan total waktu 1 menit 35 detik. Pada tuangan ketiga, tuang kembali 100 ml air dengan total waktu 2 menit 30 detik. Jadi total dari hasil air sebanyak 255 ml,” Arya memaparkan.

Jika Anda penasaran dengan cita rasa kopi Loa, dapat membelinya di marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada maupun Blibli. Sebagai informasi, Kieta Coffee Roastery yang berasal dari penggabungan 2 nama marga yaitu Kie dan Ta sudah ada sejak tahun 2015. Di Kieta Coffee Roastery juga tersedia coffee beans lainnya baik biji kopi lokal maupun impor seperti Kenya, Panama, Ethiopia.

Penulis : Linda Endyanto

Foto : Dokumentasi Kieta Coffee Roastery

1 roll ± Rp 15.000 / roll

± 45 menit

This article is from: