Surat Kabar Media Aesculapius (SKMA) edisi Januari-Februari 2020

Page 1

Media Aesculapius Surat Kabar

Kedokteran dan Kesehatan Nasional Terbit Sejak 1970

Januari-Februari 2020 / Edisi 05 / Tahun XLIX / ISSN 0216-4996

@MedAesculapius |

beranisehat.com |

ASUHAN KESEHATAN

IPTEK

RUBRIK DAERAH

Tangani Osteoporosis sebelum Terlambat

Seluk-beluk Terapi Sel Punca di Indonesia

Mencari Pengalaman di Jayapura

hlm

4

hlm

7

hlm

0896-70-2255-62

10

Menyongsong Indonesia Sehat 2020: Segudang Evaluasi dan Aspirasi

T

Mengawali 2020 dengan ulasan pencapaian kebijakan kesehatan 2019 dan harapan besar untuk pemimpin baru.

ahun baru identik dengan resolusi. Capaian resolusi tahun sebelumnya dapat dijadikan evaluasi untuk menyusun kembali resolusi di tahun yang baru. Pada tahun 2019, sejumlah kebijakan kesehatan telah dilaksanakan. Tak sedikit kebijakan yang menuai kritik, namun tak sedikit pula kebijakan yang patut diapresiasi. Dalam mengawali 2020, diperlukan perencanaan yang matang dengan mempertimbangkan evaluasi kepengurusan 2019 demi kesehatan Indonesia yang lebih baik. Evaluasi Kementerian Kesehatan 2019 Kendati demikian, beberapa pihak menilai masih banyak faktor yang bisa ditingkatkan dari usaha promotif dan preventif Kemenkes, salah satunya sosialisasi kegiatan. Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., MMB, FINASIM, FACP, FACG, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, merasa bahwa fokus pemerintah lebih berorientasi kepada BPJS Kesehatan padahal tindakan promotif dan preventif merupakan hulu dari permasalahan kesehatan nasional. Ari menambahkan bahwa angka kesakitan yang masih tinggi juga menjadi salah satu permasalahan kesehatan nasional. “Angka kesakitan Indonesia pada beberapa penyakit, seperti TBC, HIV, dan kematian akibat diare pada anak masih termasuk besar di dunia. Begitu pula dengan parameter kesehatan lainnya, seperti stunting dan maternal mortality rate yang berarti masih terdapat masalah dalam hal-hal tersebut,” jelas Ari. Tak hanya usaha promotif dan preventif, Kemenkes juga berhasil merealisasikan

kemandirian produksi alat kesehatan nasional dan sumber daya manusia kesehatan. Tercatat Indonesia mampu memproduksi 24 jenis alat kesehatan dan 33 bahan baku obat dalam negeri di tahun 2019. Akan tetapi, angka tersebut dirasa masih kurang karena hanya mencakup 15% bahan baku obat. Kemenkes juga sukses menjalankan program Nusantara Sehat. Hingga tahun 2019, program tersebut berhasil mendistribusikan 8.974 tenaga kesehatan ke 1.661 puskesmas di daerah terpencil Indonesia. Meskipun demikian, Nila merasa masih banyak yang belum terealisasi dan perlu ditingkatkan. gita/MA Evaluasi BPJS Kesehatan 2019 Tak hanya Kemenkes, BPJS Kesehatan turut memegang andil besar dalam menjaga ekosistem kesehatan Indonesia. Sejumlah pencapaian berhasil diraih pada tahun 2019, seperti akses pelayanan kesehatan masyarakat yang semakin tinggi melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). “(Di tahun 2019) ada positifnya juga bahwa semakin banyak orang yang bisa berobat dengan BPJS,” ungkap Ari. Selaras dengan pernyataan tersebut, Kepala Humas BPJS Kesehatan, Mohammad Iqbal Anas Ma’ruf, S.Si, Apt. menyebutkan bahwa

jumlah kepesertaan JKN telah mencapai 221 juta jiwa terhitung hingga September 2019. Selain itu, Iqbal menuturkan bahwa BPJS Kesehatan telah melakukan pembersihan data penerima bantuan iuran (PBI) JKN bersama dengan Kementerian Sosial dan Kementerian Dalam Negeri. “Dari 27,4 juta data yang ditemukan oleh BPKP, dibersihkan hingga ada 5,2 juta yang diganti oleh orang baru,” terangnya. Pembersihan tersebut mencakup penghapusan data-data peserta yang tercatat ganda maupun sudah meninggal untuk mengetahui jumlah peserta JKN secara aktual. Dampaknya, angka kepesertaan JKN per kelasnya dan angka iuran BPJS secara total dapat diketahui secara pasti. Rencana Kebijakan Kesehatan 2020 Pada tahun 2020, Kemenkes berencana fokus pada empat isu kesehatan, yakni stunting, JKN, harga obat dan alat kesehatan yang tinggi serta pemanfaatan alat kesehatan produksi lokal yang rendah. Dari angka 30,8%, penekanan angka stunting ditargetkan turun menjadi 19% pada tahun 2024. Kementerian Kesehatan juga akan memudahkan perizinan dan meningkatkan kontrol kualitas farmasi dan alat-alat kesehatan. Hal tersebut diharapkan dapat memajukan industri farmasi dan alat kesehatan Indonesia sehingga harga obat dapat ditekan dan penggunaan alat kesehatan domestik meningkat.

Promotif dan Preventif: Taktik Jitu Wujudkan Indonesia Sehat Karena mencegah lebih baik daripada mengobati Pelayanan kesehatan tidak terlepas dari unsur promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. Menurut World Health Organization (WHO), promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan masyarakat melalui literasi kesehatan untuk meningkatkan perilaku hidup sehat. Sementara itu, tindakan preventif kesehatan merupakan upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit untuk mengurangi beban penyakit dari faktor risiko terkait. Kompleksnya permasalahan kesehatan di Indonesia ditambah beban finansial yang kian memberat seharusnya menyadarkan semua pihak bahwa sistem kesehatan nasional membutuhkan perubahan besar. Penyakitpenyakit katastropik, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan diabetes menduduki peringkat

teratas sebagai penyakit dengan klaim dana terbesar. Padahal, masalah tersebut dapat diatasi dengan sistem pencegahan dan promosi kesehatan yang baik.Pelayanan promotif dan preventif dapat dilakukan melalui halhal sederhana, namun krusial. “Kita bilang di Kemenkes yuk kita kembalikan promotif preventif. Tidak ada jalan lain. Promotif dan preventif, tidak bisa lagi kuratif,” tegas Nila. Hal tersebut direalisasikan melalui program Germas oleh Kemenkes yang bertujuan untuk membudayakan pola hidup sehat. Germas mengajak masyarakat untuk berolahraga, mengonsumsi sayur dan buah, melakukan cek kesehatan rutin, dan menjaga kebersihan lingkungan. Selain Germas, promosi kesehatan dan pencegahan penyakit juga dapat dilakukan

oleh dokter keluarga dan kader kesehatan. Dokter keluarga akan mendatangi masyarakat dan melakukan cek kesehatan serta edukasi berkala. Kader kesehatan sendiri berperan dalam menggerakkan perilaku hidup sehat, menangani masalah kesehatan umum sekaligus membantu tenaga profesional dalam pelayanan kesehatan melalui deteksi dini penyakit. Sejatinya, berbagai penyakit dapat dicegah melalui perilaku hidup sehat yang mudah dilakukan, namun sering kali diremehkan. Oleh karena itu, demi mewujudkan Indonesia sehat, sistem promotif dan preventif harus dilakukan secara holistik yang melibatkan kerja sama lintas sektor dan masyarakat. catra, jonathan, gaby, amanda

BPJS Kesehatan tak mau ketinggalan untuk terus melakukan inovasi dan pembenahan program yang telah dijalankan. Pembenahan pada sistem rujukan berjenjang ditanggapi dengan memberlakukan sistem fingerprint. Sistem tersebut diharapkan mampu memutus birokrasi berbelit dalam proses rujukan. Misalnya, pasien hemodialisis (HD) dapat langsung kontrol ke klinik HD tanpa harus kembali ke FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama). Terkait pengelolaan biaya, efisiensi sangat diperlukan. Menurut Iqbal, biaya bisa naik 4,6 kali lipat jika banyak pasien dirujuk ke rumah sakit. Untuk itu, FKTP tidak boleh lalai dan upaya kesehatan masyarakat harus dibangun. Secara umum, ada banyak kebijakan yang sudah baik pada tahun 2019, namun tak sedikit pula kebijakan yang masih memerlukan banyak evaluasi. Program yang sudah baik selayaknya diteruskan sementara yang kurang baik sepatutnya dibenahi. Semoga pemimpin baru mampu menemukan solusi terbaik dari seluruh persoalan kesehatan yang ada. Sejatinya, kesehatan nasional merupakan masalah multidimensi sehingga jelas bahwa diperlukan komitmen kuat dari berbagai pihak dan sektor untuk meningkatkan kualitas kesehatan

Indonesia di tahun 2020. Terakhir, peran serta aparat penegak hukum dan dukungan penuh masyarakat juga diperlukan dalam mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.

bersambung ke halaman 11

SKMA untuk Anda! Mari bersama membuat SKMA menjadi lebih baik.

!

1. Apakah konten SKMA bermanfaat/ relevan dengan kondisi kesehatan saat ini? 2. Apakah anda masih membutuhkan SKMA edisi selanjutnya? Jawab dengan format: Nama-Umur_Kota/Kabupaten_Unit Kerja_ Jawaban 1_Jawaban 2 Contoh: Rudiyanto_43_Jakarta Pusat_RSCM_Ya_Ya Kirim melalui WhatsApp/SMS ke 0896-702255-62 atau mengisi formulir pada bit.ly/ surveyskma Lima orang pengisi survei yang beruntung akan mendapatkan cenderamata dari Media Aesculapius


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.