Berita Cianjur - Hei Bupati, Mundur atau Dimundurkan?

Page 1

ECERAN RP 3.000,LANGGANAN RP 60.000,- /BULAN

Info Iklan

08170024444

Memberi Nilai Lebih

Klik! beritacianjur.com

EDISI 599 THN IV twitter @berita_cianjur

KAMIS, 22 FEBRUARI 2018

facebook beritacianjurcom

Berlangganan & Pengaduan

email newsredaksibc@gmail.com

083113380560

APAPUN DALIHNYA, PENYEROBOTAN TANAH BISA DIPIDANAKAN

Ayat Suci: Aturan Dilabrak, Undang-Undang Dipecundangi dan Hukum Dikebiri

Hei Bupati, Mundur atau Dimundurkan? ATURAN dilabrak, Undang-Undang dipecundangi dan hukum dikebiri. Ini hanya terjadi di Cianjur yang konon katanya lebih maju dan agamis.

I

tulah ungkapan kekesalan dari Ketua Aliansi Rakyat Sugih Mukti untuk Cianjur (Ayat Suci), Ridwan Mubarak, terkait sekelumit permasalahan pembangunan kantor baru Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur di Kecamatan Campaka. Ya, ia geram. Betapa tidak, kantor yang diklaim sebagai kentor pelayanan publik tersebut, diduga menyerobot lahan yang diperuntukkan kegiatan program Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM). KE HALAMAN BC7

Kebijakan dan Ucapan Bupati yang Tengah Disorot Publik: 1 Penetapan Peraturan Bupati (Perbup) No 44 Tahun 2017, yang dijadikan sebagai dasar hukum parkir. Padahal Ketua Ayat Suci, Ridwan Mubarak menilai, peraturan daerah yang dijadikan dasar hukum seharusnya berdasarkan UndangUndang No 28 Tahun 2009, tentang pendapatan dan retribusi daerah.

2 Rotasi dan mutasi pejabat yang tidak melibatkan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).

3 Praktik PT GSI yang tidak kunjung keluar, namun alih fungsi lahan sawah produktif dan irigasi teknis terus berjalan dan gila-gilaan di Cianjur.

KE HALAMAN BC7

Jadwal Salat Wilayah Cianjur & Sekitarnya

KARIKATUR: NANDANG S/BC

Jika Terbukti, Maka Lagi-lagi Pemkab Cianjur Labrak Ketentuan TERLIHAT dari denah, lokasi perkantoran di Campaka itu hampir sama persis berada di lahan kritis atau dalam lokasi kegiatan PLKSDA-BM, yakni di Kampung Cikekep, Desa Cidadap, Kecamatan Campaka. Jika ini terbukti, maka Pemkab Cianjur lagi-lagi sudah melabrak ketentuan atau bahkan bisa disebut penyerobotan lahan. Pasalnya, lahan untuk kegiatan PLKSDA-BM yang notabene merupakan lahan eks perkebunan, dilarang untuk

dialihfungsikan dalam kurun waktu 20 tahun. Lahan PLKSDA-BM ini bisa dikatakan tanah larangan. Karena lahannya sudah mendapat jaminan untuk tidak dialihfungsikan sebagai apapun selain peruntukkannya. Ini sebagaimana disebutkan dalam surat pernyataan Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh. Akan ada dampak besar terhadap lingkungan jika keinginan mendirikan

perkantoran baru tersebut tetap harus direalisasikan di lokasi yang sekarang ini tengah dibangun. Apalagi kajiannya tidak dilakukan dengan sunguh-sunguh. Jadi, kalau bupati sekarang tetep ‘keukeuh’ membangun di sana, sementara lahan yang digunakan masuk dalam lokasi lahan yang diperuntukkan sebagai penanganan lahan kritis, ya tinggal tunggu saja tanggal mainnya. Bisa dikatakan seperti bom waktu lah.

Hendra Malik Aktivis Buruh Tani Cianjur

KAMIS, 22 FEBRUARI 2018 SUBUH 04:39

ZUHUR

ASAR

12:07

15:18

MAGRIB

ISYA

18:16

19:27

Kang BeCe

Cianjur Kebablasan, Lupa Diri dan Lupa Sejarah

Ridwan Mubarak

(Ketua Ayat Suci, Dosen Komunikasi Politik Fidkom UIN SGD Bandung dan UNPI Cianjur, Pengurus KNPI Jawa Barat) KARIKATUR: NANDANG S/BC

IZIN tak dilengkapi, nama presiden dicatut, pembangunannya diklaim atas kehendak publik, dan sekarang yang terbaru dugaan penyerobotan lahan. Lengkap sudah arogansi Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar di Tatar Santri ini. Istilahnya tunggul dilarud catang dirumpak (seenaknya, red). Cianjur bakal katalanjuran

(keterlaluan, red), kejadiannya sekarang. Cianjur kebablasan, lupa diri dan lupa akan sejarahnya. Siap menjadi kepala daerah harus siap patuh dan siap menjalankan aturan, jika tidak lebih baik mundur atau menunggu dimakzulkan, silahkan tinggal pilih saja. Terkait indikasi penyerobotan tanah, jika hal tersebut terbukti, maka

bisa dipidanakan karena adanya upaya pengalihan hak secara paksa, baik secara langsung maupun tidak oleh bupati dan centeng-centengnya. Apapun dalihnya, penyerobotan tanah adalah tindakan pidana dan harus diproses secara hukum. Apalagi oleh kepala daerah, itu memalukan dan memilukan.


HALAMAN

BC2

OpiniWarga KAMIS, 22 FEBRUARI 2018

Arah Baru Indonesia masikan negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat, kita memasuki gelombang kedua yang berisi usaha membangun negara-bangsa modern. Rentang waktu ini diisi oleh sejumlah eksperimen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, mulai dari era Sukarno, Soeharto, hingga Reformasi. Semua eksperimen dan pilihan itu tidak terlepas dari kondisi global Oleh: Anis Matta saat itu. Warna utama Pengamat politik internasional. pada separuh gelombang itu adalah Perang Dingin ada fase itu, Nusantara hingga prokla- sejak berakhirnya Perang Indonesia mel- masi kemerdekaan 17 Dunia II hingga runakukan trial- Agustus 1945. Di situ kita tuhnya Tembok Berlin, error sistem dan mengalami dua transfor- hancurnya Uni Soviet, tatanan pen- masi besar, yaitu trans- serta sejumlah peristiwa gelolaan negara. Setelah formasi identitas dari et- bersejarah lainnya pada 72 tahun, kini kita mulai nis menjadi bangsa, dan akhir 1980-an hingga pamenemukan keseimban- transformasi politik dari ruh pertama 1990-an. Kita mengalami pergogan baru dalam bingkai kerajaan-kerajaan kecil negara-bangsa modern. menjadi negara republik. lakan dalam waktu 72 taMasih banyak peker- Yang menarik, bangsa In- hun, bergulat menemukan jaan rumah menumpuk donesia telah lahir jauh titik keseimbangan antara untuk dituntaskan agar sebelum berdirinya negara semua dimensi kehidupan kita berhasil menjadi ne- Indonesia merdeka. Butuh kita dalam satu sistem. gara-bangsa sesuai den- waktu cukup panjang, mu- Orde Lama berhasil memgan cita-cita para pendiri lai dari hingga 1945 untuk bangun fondasi konstitusi gagasan kita, membangun dasar kebangsa kita. Arah ke depan merealisasikan harus segera dirumuskan kebangsaan menjadi wu- hidupan bernegara, tetapi gagal dalam mewujudkan agar kita tidak larut dalam jud suatu negara merdeka. Salah satu tonggak se- output yang diharapkan tarik-menarik dan dinamika geopolitik global yang jarah yang menarik adalah oleh rakyat dari institusi memanas. Untuk itu, kita dipilihnya bahasa Indone- yang bernama negara, yaisia sebagai “bahasa persat- tu kesejahteraan. perlu arah baru Indonesia. Orde Baru datang denUntuk mengetahui uan” dari bangsa yang baru arah baru itu, kita perlu lahir itu. Bahasa Indonesia gan antitesis terhadap mengetahui di mana Indo- diserap dari bahasa Me- Orde Lama. Ada demokranesia sekarang. Pada 2013 layu yang mengandung si di masa Orde Lama, tetasaya menulis buku Gelom- spirit demokrasi dan egali- pi tidak ada kesejahteraan. bang Ketiga Indonesia tarian dalam strukturnya. Orde Baru datang densebagai usaha melihat In- Tidak ada hierarki (ngoko- gan satu tesis baru bahwa donesia dalam skala wak- kromo seperti bahasa untuk mewujudkan kesdiperlukan tu yang panjang dengan Jawa) dan juga tidak ada ejahteraan, analogi gelombang seja- dimensi waktu (past-pre- stabilitas dan untuk itu, pemerintah rah, bukan sekadar jepre- sent-future). Sedikit ban- diperlukan yak pemilihan ini dipen- yang kuat. Negara mentan foto (snapshot) sesaat. garuhi hasrat ingin bebas jadi terlalu kuat di masa dan setara dengan manu- Orde Baru. Memang ada Gelombang sejarah kesejahteraan tetapi ongGelombang pertama sia bangsa-bangsa lain. Setelah memprokla- kos dari kesejahteraan ini terjadi sejak penjajahan di

PADA tahun ini, reformasi berusia 20 tahun. Momentum sejarah itu menandai berakhirnya satu fase dalam perjalanan panjang sejarah kita, yaitu fase membangun negara-bangsa modern sejak kemerdekaan 17 Agustus 1945.

P

adalah reduksi demokrasi. Karena itu, orde ini juga berakhir ketika klaim kesejahteraan runtuh digerus krisis moneter 1997. Reformasi datang dengan usaha mewujudkan sintesis bahwa kita bisa mewujudkan demokrasi dan kesejahteraan. Karena itu semangat zaman Reformasi adalah menolak kediktatoran dan menciptakan kesejahteraan tanpa perlu mengawalnya dengan senjata. Setelah 20 tahun Reformasi, kenyataannya orang susah mempertemukan dua kata ini: “demokrasi” dan “kesejahteraan”. Kita lupa ide ini berhubungan dengan sistem lain, yaitu sistem ekonomi pasar bebasTak heran jika selama 20 tahun ini kita masih mencari titik temu antara negara, pasar, dan masyarakat sipil. Ke mana kita melangkah? Setelah kita membaca GPS posisi sekarang, lalu ke mana kita akan melangkah? Kita melihat fakta bahwa antara potensi yang kita miliki dengan apa yang sudah kita capai terbentang jarak yang sangat jauh. Sementara orang-orang di luar sana meramalkan Indonesia bisa menjadi perekonomian ke-4 atau ke-5 dunia dalam 30 tahun mendatang, kita di sini tidak merasakan hal itu. Langit kita masih terlalu tinggi, tetapi kita terbang terlalu rendah. Itulah kontradiksi terbesar saat ini. Ketika dunia mengalami krisis ekonomi global pada 2008, hampir semua pemikir strategis berpendapat inilah akhir sistem kapitalisme global.

Salah satu reaksi dari krisis itu adalah munculnya pemimpin “kanan jauh” di Eropa. Jika kita amati yang terjadi adalah penggunaan instrumen nasionalisme untuk melawan liberalisme, karena ternyata yang menikmati kesejahteraan sangat besar dari sistem ini adalah kaum korporasi yang tidak bertanah air. Pembelahan dan ketimpangan ekonomi semakin tajam. Pada saat yang sama, kaum korporasi percaya mereka mampu membentuk global government karena merasa lebih kuat dari negara. Kemenangan Donald Trump menunjukkan bahwa yang miskin dan marah di Amerika bukan lagi imigran dan kaum kulit berwarna tetapi kaum kulit putih yang terpuruk kehilangan pekerjaan karena otomatisasi dan relokasi pekerjaan serta serbuan produk impor. Artinya, dunia akan berada dalam satu ketidakpastian yang panjang. Ekonomi bertumbuh lambat, pergulatan sosial terus-menerus terjadi. Dunia seperti tidak ada pemimpin karena Amerika dan Barat pada umumnya sudah tidak bisa lagi melakukan mobilisasi besar-besaran untuk mendukung agendanya. Struktur kekuatan global sedang berubah menjadi nyaris datar dan multipolar. Dominasi ekonomi Amerika dibayangi China dan Barat tak berkutik melawan Rusia. Inilah momentum berharga yang harus bisa kita manfaatkan. Arah baru Inilah dunia yang kita hadapi sekarang. Ketika kita akan melangkah, kita

bertemu dua fakta: dunia yang terbelah dan kita terbang terlalu rendah. Jika kita ingin terbang tinggi maka syaratnya adalah penguasaan ilmu pengetahuan yang kemudian diturunkan ke dalam pengembangan teknologi, kekuatan militer, dan penciptaan kesejahteraan. Pada gelombang ketiga sejarah ini, Indonesia bisa menjadi salah satu kekuatan dunia jika kita memiliki arah baru dan peta jalan yang jelas. Yang pertama harus dilakukan adalah konsolidasi ideologi. Bagaimana kita mempertemukan empat komponen: agama, nasionalisme, demokrasi, dan kesejahteraan dalam satu kerangka ideologis. Ini berarti kita harus mengakhiri konlik antara Islam dan nasionalisme serta antara Islam dan negara. Kita juga harus bisa mempertemukan demokrasi dan kesejahteraan. Indonesia ke depan adalah bangsa yang religius, cinta tanah air, menghargai kebebasan, sekaligus sejahtera. Yang kedua adalah pembangunan kapasitas negara di bidang ekonomi, teknologi dan militer untuk memastikan delivery kesejahteraan kepada rakyat. Kita membutuhkan paradigma dan mesin pertumbuhan ekonomi baru untuk melipatgandakan ukuran perekonomian dan membangun fondasi kesejahteraan jangka panjang. Sementara agenda darurat kita sekarang adalah segera keluar dari jebakan utang luar negeri. Yang ketiga adalah mengubah pola aliansi dan kemitraan strategis global kita. Indonesia se-

jahtera pada masa Orde Baru karena bergabung dengan sistem kapitalisme global yang sedang berjaya. Untuk menjadi bangsa berdaulat dan sejajar di dunia, kita tidak boleh lagi hanya menjadi follower dari kekuatan besar, karena sekarang sedang tidak ada kekuatan dominan di dunia. Untuk menjadi pemain utama dunia Indonesia punya dua daya ungkit (leverage) yang selama ini terabaikan. Leverage yang pertama adalah posisi sebagai negara terbesar di Asia Tenggara. Ke depan Indonesia harus menegaskan peran dan kepemimpinannya sebagai jangkar kestabilan wilayah. Pengungkit kedua adalah Indonesia sebagai negeri Muslim terbesar di dunia. Terbesar di sini tidak lagi dilihat dari jumlah penduduk, tetapi kekuatan ekonomi. Indonesia adalah negeri Muslim yang masuk G-20 bersama Turki dan Saudi Arabia. Namun, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) kita jauh lebih besar dua negara tersebut. Di sisi politik, pengalaman demokratisasi kita lebih dalam dan maju. Artinya, dari sisi ekonomi dan politik, kita memiliki legitimasi memimpin dunia Islam ke depan. Dua kekuatan ini yang harus dimainkan dengan cantik di papan catur geopolitik dunia. Pada saat yang sama, kita harus terus bekerja keras memperkuat pilar-pilar ekonomi, teknologi dan militer nasional. Dengan itulah Sang Saka Merah Putih akan berkibar di langit dunia. (*)

Men-design Demokrasi Berintegritas SELAMA 13 tahun, sejak 2004-2017, sedikitnya ada 300an kepala daerah yang tersandung korupsi. Dalam Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi, Desember 2017, Mendagri Tjahjo Kumolo, membeber data mencengangkan. Oleh: Muhammad Husni Fahruddin Al Ayubi Ketua AMPG Kaltim

S

anggaran, pajak dan retribusi daerah, pengadaan barang dan jasa, hibah dan bansos, perjalanan dinas, serta sektor perizinan,” papar Tjahjo, seperti diberitakan Jawapos, 11 Desember 2017. Tahun 2018, belum genap dua bulan, sudah ada tujuh kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi. Beberapa di antaranya terjerat operasi tangkap tangan oleh KPK. Tahun ini menIKLAN KOLOM DISPLAY / BANNER / X BANNER jadi tahun politik seiring digelarnya - Halaman 1 Atas : Rp 55.000/mmk Pilkada Serentak - Halaman 1 Bawah : Rp 50.000/mmk di 171 daerah. Dari - Halaman Back Cover : Rp 42.500/mmk kasus korupsi yang - Halaman Full Colour : Rp 35.000/mmk melibatkan kepala - Halaman Black White : Rp 32.500/mmk daerah, beberapa IKLAN ADVERTORIAL di antaranya telah - Halaman Full Colour : Rp 35.000/mmk mencalonkan diri sebagai kandidat di - Halaman Black White : Rp 30.000/mmk Pilkada 2018. IKLAN LAYANAN MASYARAKAT/ SOSIAL/ DUKACITA (OBITUARI) Penangkapan - Halaman Full Colour Rp.25.000/mmk Bupati Subang, Jawa ejak tahun 20042017 terdapat 392 kepala daerah tersangkut hukum, jumlah terbesar adalah korupsi sebanyak 313 kasus. Modus terbesar kasus itu adalah penyuapan. “Sektor rawan korupsi antara lain penyusunan

Harga Iklan Resmi

Harian Umum Berita Cianjur

- Halaman Black White

Rp 20.000/mmk

Barat, Imas Aryumningsih, menambah daftar tersangka kasus dugaan korupsi yang ikut bersaing dalam pilkada tahun ini. Selain Imas, ada Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, yang berkompetisi di pemilihan bupati Jombang, Jawa Timur, serta Bupati Ngada Marianus Sae yang turut dalam Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur. Pada Pilkada serentak 2015, ada empat kepala daerah yang dilantik dengan berstatus tersangka. Mereka Wali Kota Gunungsitoli Sumatra Utara, Lakhomizaro Zebua, Bupati Sabu Raijua Nusa Tenggara Timur, Marthen Dira Tome, Bupati Ngada Nusa Tenggara Timur, Marianus Sae, dan Bupati Maros Sulawesi Selatan Hatta Rahman. Sebagian dari para tersangka yang kemudian terpilih dalam pilkada, bahkan dilantik di penjara. Dua di antara mereka adalah Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Hambit Bintih dan Bupati Mesuji, Lampung, Khamami. Fakta ini tentu saja membuat kita semua prihatin. Demokrasi bersih dan

berintegritas yang diimpikan masih jauh dari harapan. Namun, tentu saja tak boleh berputus asa dan menyerah begitu saja. Sebuah apresiasi patut disematkan pada Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Timur, yang beberapa waktu lalu menginisiasi Deklarasi Tolak dan Lawan Politik Uang dan Politisasi SARA untuk Pilkada Kaltim 2018 yang berintegritas. Kegiatan yang berlangsung di Swiss Bell Hotel Samarinda, 14 Februari 2018 ini sangat krusial dilakukan karena Kaltim sebagai salah satu daerah yang dikategorikan memiliki kerawanan tinggi. Pelbagai upaya mendesign demokrasi berintigritas patut terus diperjuangkan. Seluruh rakyat perlu mengawasi pilkada tahun ini Harapan kita pun Bawaslu harus menegakkan keadilan pemilu, yang menjadi slogan adi luhung demi terciptanya produk pemilu yakni pemimpin dan wakil rakyat yang berintegritas. Deklarasi tersebut menjadi

satu momentum tekad dan kebersamaan karena juga dihadiri pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur. Soliditas dan solidaritas menghilangkan politik uang dan politisasi SARA memang seharusnya dilakukan secara bersama-sama. Sayangnya, Deklarasi tersebut tak dihadiri seluruh paslon. Dari 4 paslon yang diundang, ada 2 paslon yang tidak hadir. Mereka yang tidak hadir adalah pasangan Syaharie Jaang-Awang Ferdian serta Rusmadi-Safarudin. Sedangkan 2 paslon yang hadir, yaitu Sofyan Hasdam-Nusyirwan Ismail yang diusung Golkar dan Nasdom serta paslon Isran Noor-Hadi Mulyadi yang diusung Gerindra dan PKS. Ketidakhadiran itu tentu mengundang kekecewaan publik Kaltim dan Bawaslu. Tapi meski tidak dihadiri dua kandidat, mudah-mudahan ke depannya Deklarasi Tolak dan Lawan Politik Uang dan Politisasi SARA, bisa menjadi oase dan pelecut tumbuhnya embrio Demokrasi Berintegritas. Khususnya di Kaltim dan umumnya di Indonesia

Deklarasi tersebut amat krusial lantaran strategi dan teknis politik negatif dan hitam ini tentu saja akan melahirkan pemimpin dan wakil rakyat yang tidak berintegritas. Pentingnya kebulatan tekad memerangi politik negatif dan hitam ini seharusnya menjadi bagian dari prinsip setiap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Indonesia. Sehingga menjadi kewajiban setiap calon kepala daerah untuk dapat ikut serta dan hadir dengan memberikan komitment untuk berperang terhadap hal tersebut. Pemilu tanpa politik uang dan politisasi SARA ini akan melahirkan kepala daerah dan wakil rakyat yang berkomitmen menjadi pelayan masyarakat dan tentu saja memberikan kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat. Mampu kah? Mudah-mudahan Pilkada Serentak 2018 bisa dilakukan dengan mengedepankan etika, program yang membumi dan memberi ketauladan yang elegan. Mudah-mudahan pula harapan kita semua bisa terwujud. (*)

IKLAN SPREAD CENTER - Halaman Full Colour

:

Rp 35.000/mmk

- Halaman Black White

:

Rp 35.000/mmk

IKLAN SUPER SPREAD CENTER - Halaman Full Colour

:

Rp 33.000/mmk

- Halaman Black White

:

Rp 29.000/mmk

Info kerjasama/diskon: 081563424444 PT. Jembatan Mediatama Cianjur (Media Cetak,Online & Event Planner)

Komisaris Utama: H Ishaq Robin. | Direktur Utama Anton Ramadhan. | Pemred: Gia Gusniar. | Dewan Redaksi: Anton Ramadhan, Fonda Lapod, Gia Gusniar, Nuki Nugraha, | Redaktur: Mustofa, | Asisten Redaktur: Angga Purwanda. | Reporter: Apip Samlawi. Memberi Nilai Lebih BERITA MEDIA GROUP |Perwajahan: Ahmad Sulaeman (Koordinator), Arie Yudistira, Ziad Zed Zubaidi. | Grais: Nandang S | Manager HRD & Keuangan: T Jayanti Pardosi. | Manager Iklan & Markom: H Ahmad Rizky Alfaraby | Manager Sirkulasi & Umum: Tavip Supriatna | Kabiro Ciranjang: Nuki Nugraha | Divisi Iklan: H. Heryanto. | Divisi Sirkulasi: Solihin, Dede Suherlan. | Divisi Keuangan: Ebes. Emma Maryani. | Divisi Umum: Harun Kurniawan, Eded Kurniawan. ALAMAT KANTOR REDAKSI/SIRKULASI/IKLAN: Jl. Gatot Mangkupraja no. 15 ds. Nagrak Kec. Cianjur. No Tlp: 0263-2283130. | Email: newsredaksibc@gmail.com

SELURUH WARTAWAN BERITA CIANJUR SELALU MENGENAKAN TANDA PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT TUGAS SERTA TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MEMINTA ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER


HALAMAN

BC3

Jabar

+ Nasional KAMIS, 22 FEBRUARI 2018

Nasional

BNPT Akan Kumpulkan Para Mantan Teroris

NET

DALAM upaya memenuhi hak-hak sipil, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan segera adakan pertemuan dengan para mantan teroris. Pertemuan itu sebagai lanjutan usaha BNPT untuk memenuhi hak-hak sipil para mantan terpidana terorisme. “Insya Allah minggu depan (lakukan pertemuan dengan mantan teroris). Barusan saya ketemu (mereka). Nah tanggal 28 (bertemu),” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius di Kantor Majelis Ulama Indonesia, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2018). Menurut Su“Sudah diketok palu hardi, pertemuan juga. Tapi belum itu juga kan mengundang sejumlah tuntas. Tapi pasal menteri terkait, yang mengatur itu guna menampung sudah ada dan kita semua aspirasi para sudah punya struk- mantan teroris. “Jadi sekarang turnya. Namanya itu ini balance. Bukan Subdit Pemulihan hanya BNPT cuma menangani para yang bertanggungpelaku teror, tapi jawab membantu juga kenapa korteman-teman yang ban nggak diuruskan,” ujar Suhardi. menjadi korban Suhardi mengaagar bisa difasilitasi takan, keterbatasan haknya. Baik segi BNPT selama ini sosial, psikologi dan dalam mengurusi para mantan teromedis.” ris karena belum didukung UU Tentang Terorisme. UU terorisme yang kini tengah direvisi di DPR, memberikan ruang bagi BNPT untuk mengurusi para mantan teroris. “Revisi UU inilah yang memberikan ruang kepada kami untuk melidik, untuk mengkordinasikan ke semua lembaga, badan untuk perhatikan semua korban, kompensasi terhadap korban,” tutur Suhardi. Semua ruang tersebut sudah dimasukkan dalam revisi UU terorisme. “Sudah diketok palu juga. Tapi belum tuntas. Tapi pasal yang mengatur itu sudah ada dan kita sudah punya strukturnya. Namanya itu Subdit Pemulihan yang bertanggungjawab membantu teman-teman yang menjadi korban agar bisa difasilitasi haknya. Baik segi sosial, psikologi dan medis,” kata Suhardi. (net/bis)

Bareskrim Sebut Video Komunis Hoax

NET

Di Balik Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional TIGA belas tahun silam, tepatnya pada 21 Februari 2005, gunungan sampah menimbun sekitar 90 rumah di Kampung Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

L

ongsor yang terjadi pada pukul 02.00 tersebut karena ledakan gas metan yang terakumulasi setelah sekian lama. Hal tersebut diperkuat oleh keterangan warga yang juga mendengar suara ledakan sesaat sebelum longsor. Apalagi, pada saat itu hujan deras tengah mengguyur Kota Cimahi sejak sore sebelum kejadian. Menurut data, korban akibat peristiwa tersebut berjumlah 157 jiwa, yang didominasi oleh warga RW 12. Namun belum

ditambahkan oleh jumlah korban jiwa dari pemulung yang banyak mencari nafkah di TPA Leuwigajah. “Kalau korban itu sekitar 147 jiwa. Tapi itu kan belum ditambah sama jumlah pemulung yang jadi korban di situ, kebanyakan dari mereka kan tidak terdata. Mungkin korbannya lebih banyak dari data,” ujar tokoh adat Kampung Cireundeu, Abah Asep, saat ditemui usai ritual peringatan kejadian tersebut, Rabu (21/2/2018). Akibat kejadian tragis tersebut, kini tanggal 21

Februari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional. Warga adat Kampung Cireundeu, setiap tahun sejak kejadian itu, tak pernah absen melaksanakan upacara peringatan. Berbicara mengenai kemungkinan wacana dari pemerintah untuk merefungsikan kembali daerah tersebut sebagai tempat pembuangan akhir terpadu, Asep menjamin mayoritas warga adat akan menolak matimatian. Ia menegaskan, sudah cukup warga kampung adat Cireundeu menderita selama lebih dari 20 tahun karena lokasi tempat tinggal mereka dijadikan tempat pembuangan akhir dengan sistem pengelolaannya yang tidak ramah lingkungan. “Lebih baik sekarang dijadikan kampung eduwisata. Silakan orang datang kesini untuk belajar mengenai kehidupan warga adat Cireundeu

“Kalau korban itu sekitar 147 jiwa. Tapi itu kan belum ditambah sama jumlah pemulung yang jadi korban di situ, kebanyakan dari mereka kan tidak terdata...” seperti apa, itu lebih baik ketimbang kampung ini difungsikan lagi sebagai TPA,” jelasnya. Selain lingkungan menjadi tidak sehat, efek negatif lainnya adalah kesan yang dari orang lain yang menganggap jika Kampung Cireundeu justru identik sebagai tempat sampah, buka kampung yang memiliki warga adat. Tanggapan orang lain mengenai kampungnya yang lebih dikenal sebagai kampung sampah juga

menjadi trauma tambahan, selain trauma karena kehilangan saudara, dan sesepuh kampung adat. “Kampung adat kami lebih dikenal sebagai tempat sampah. Kalau kami ditanya tempat tinggal, minder sebenarnya. Padahal Cireundeu itu kan kampung dengan warga adat, tapi malah jadi kampung sampah. Itu juga jadi trauma kami selain kehilangan sanak saudara, mungkin tidak akan lupa, tapi kami sudah ikhlas,” bebernya. Mengenai Hari Peduli Sampah Nasional, Ia mengingatkan pada semua pihak, jika sampah bukan hanya menjadi tugas pemerintah sebagai pemangku kepentingan. “Hari Peduli Sampah Nasional itu karena kejadian nahas di kampung kami. Dari situ kita ambil kesimpulan, sampah bukan cuma tanggung jawab pemerintah. Tapi tanggung jawab semua pihak,” pungkasnya. (net/bis)

KPAI Kawal Pemulihan Trauma Bocah yang Dianiaya Ibu Kandung

NET

BEREDAR video puluhan orang berbaris lengkap menggunakan rompi berwarna hitam dan juga hijau sambil membawa senjata laras panjang. Dalam video yang berdurasi 1 menit 5 detik ini, juga memperlihatkan puluhan orang tersebut sedang hormat dengan sebuah bendera yang berlogo ‘Palu Arit’ yang identik dengan Komunis. Menanggapi hal itu, Kanit III Subdit II Bagian Penindakan Siber Bareskrim Polri, AKBP Irwansyah mengatakan bahwa video yang beredar di media sosial serta pesan berantai tersebut bukan berlokasi di Indonesia. “Iya udah tahu saya itu, enggak bener itu videonya. Udah dicap Hoax juga itu videonya,” kata Irwansyah. Ia menegaskan lokasi yang ada dalam video tersebut di luar Indonesia dan masih berada di kawasan Asia Tenggara. “Itu video bukan berada di Indonesia, tapi di Vietnam itu,” ujarnya. “Untuk masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan menerima informasi,” tandasnya. (net/bis)

KASUS kekerasan kepada MR (7), siswa kelas satu sekolah dasar di Kabupaten Garut yang dilakukan ibu kandung berinisial NS (32) mendapat perhatian dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Pembina KPAI, Bimasena mengatakan, pemulihan trauma korban harus diutamakan. Ia berjanji mengawal dan mendampingi hingga trauma korban hilang. Ia menyebut, korban harus beraktivitas kembali dan jangan sampai menjadi bahan perundungan (bullying). “Ada relawan yang akan terus memantau kondisi anak. Beri kenyamanan kepada korban maunya (tinggal) di mana. P2TP2A juga ada rumah aman, tapi bagaimana anaknya. Asalkan bertanggung jawab,” ujarnya di Mapolres Garut, Jalan Sudirman, Kabupaten Garut, Rabu (21/2/2018). Menurut Bimasena, jika dalam proses penyidikan terdapat indikasi

NET

pidana, maka.proses hukum harus ditindaklanjuti. Selain itu, lanjutnya, proses pemulihan juga harus fokus agar saat korban kembali ke lingkungan dapat bersosialisasi dengan baik. “Sekolah juga tetap harus dilanjutkan, itu hak. Jiwanya harus da-

pat pemulihan. Peran sekolah dan lingkungan perlu. Jangan sampai saat kembali ke lingkungan malah ada korban kedua karena anak di bully,” ucapnya. Bimasena menambahkan, wilayah Garut masuk dalam daerah rawan kekerasan kepada anak, se-

lain Kabupaten Karawang dan Sukabumi. Dalam kurun waktu dua bulan, ada 20 kasus kekerasan yang terjadi di Garut. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, MR, bocah berusia 7 tahun yang baru duduk di kelas satu sekolah dasar (SD) menjadi korban kekerasan ibu

kandungnya sendiri berinisial NS (32). Warga Kampung Lebak Agung, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut itu mengalami sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya. Bahkan bagian paha MR terdapat luka bekas setrika. (net/bis)


HALAMAN

BC4

Lingkung Pilkada KAMIS, 22 FEBRUARI 2018

Panwascam Cugenang Sosialisasikan Pengawasan Pilgub

PULUHAN peserta secara antusias mengikuti sosialisasi pengawas Pemilihan GUbernur dan Wakil GUbernur Jawa Barat 2018 yang dilaksanakan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Cugenang, Rabu (21/2/2018). Kegiatan yang dilaksanakan di Bale Desa Mangunkerta itu dihadiri Komisioner Panwaslu Kabupaten Cianjur, Asep Tandang. Nampak hadir pulu Muspika Cugenang, para kepala desa diwilayah Cugenang, tokoh masyarakat, perwakilan OKP, Ormas yang ada diwilayah Cugenang dan penggiat pesta demokrasi lima tahunan itu. Ketua Panwaslu Kecamatan Cugenang E. Rasja mengungkapkan, suksesnya perhelatan Pilkada serentak 2018 tidak terlepas dari partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaanya. Tanpa ada partisipasi niscaya pelaksanaan Pilgub Jabar nantinya tidak akan berjalan sebagaimana yang diharapkan. “Melakukan pengawasan itu tidak hanya menjadi tanggungjawab Panwas saja. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan demi suksesnya perhelatan demokrasi ini. Masyarakat bisa turut berpartisipasi, bila menemukan pelanggaran bisa dilaporkan,” kata E. Rasja.

MUI Jabar Tegaskan Money Politic Haram!

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang memahami dan mengerti tentang pengawasan, diharapkan bisa meminimalisir terjadinya pelanggaran. “Kalau semakin faham, tentunya tidak akan melakukan pelanggaran, atau berfikir dua kali jika ingin melakukan pelanggaran,” tegasnya. Pihaknya mengaku, telah menginstruksikan keseluruh pasukannya untuk senantiasa pasang mata dan telinga dalam melaksanakan tugas pengawasan. Semua itu bertujuan agar pelaksanaan Pilgub Jabar khususnya diwilayah Cugenang bisa berjalan dengan baik. “Dengan pelaksanaannya yang baik tentu diharapkan bisa menghasilkan yang berkualitas. Sukses tanpa ekses merupakan salah satu tujuannya.” tegasnya. Terpisah Camat Cugenang Yadi Supriadi mengharapkan, dalam pelaksanaan Pilgub Jabar diwilayahnya bisa berjalan dengan baik. Tentu untuk mewujudkan itu perlu adanya koordinasi dari semua pihak. “Kita harapkan Pilgub Jabar ini bisa menjadikan momentum untuk saling mempererat silaturahmi, saling menjaga kebersamaan. Dengan demikian bisa menghasilkan pemimpin yang bisa membawa Jabar lebih baik lagi,” tandasnya. (bis)

NET

MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat menggelar acara silaturahmi dengan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se-Jawa Barat yang di Hotel Grand Pasundan Convention Hotel, Jalan Peta, Kota Bandung, Rabu (21/2/2018).

A

cara bertemakan “ U n t u k Mewujudkan Jawa Barat Yang Kondusif Dalam Pelaksanaan Pilgub/Pilkada Serentak 2018” ini, digelar untuk

Hasanuddin Ajak Masyarakat Hindari Kampanye Hitam

NET

CALON Gubernur Jawa Barat nomor urut 2, Tubagus Hasanuddin mengajak seluruh masyarakat untuk menghindari kampanye hitam dan tidak saling memfitnah terhadap pasangan calon lain yang berlaga Pilkada Jabar 2018-2023. “Sejak awal saya selalu menekankan hal ini, terutama kepada para pendukung saya, jangan main fitnah, jangan suudzon melalui ungkapan yang memojokkan pasangan calon lain. Jadi hindari politik adu domba dan hindari kampanye hitam,” kata Kang Hasan

usai menghadiri Silaturahim MUI dengan Ulama dan DKM se-Jabar di Kota Bandung, Rabu (21/2/2018). Pada kesempatan tersebut pria yang akrab disapa Kang Hasan ini mengaku serangan kampanye hitam oleh pihak tak dikenal sudah ditujukan kepada dirinya dan pasangannya yakni Anton Charliyan di Pilgub Jawa Barat 2018. Menurut dia serangan kampanye hitam yang ditujukan kepada dirinya adalah dituduh sebagai anggota partai terlarang di Indonesia.

“Sudah ada (tuduhan anggota partai terlarang) di media sosial. Tapi saya tidak khawatir. Yang baca paling ketawa,” kata Kang Hasan yang mengenakan peci dan kemeja putih pada acara tersebut. Menurutnya, tuduhan itu tidak mendasar dan apalagi dirinya pernah menjadi pejabat publik di bidang keamanan negara yang bertugas melindungi bangsa. Ia menegaskan dirinya adalah lulusan Akademi Militer Tahun 1974 yang berpengalaman dalam bidang Infanteri dan jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Sesmilpres Kemsetneg. Meskipun tidak mau menyebut secara spesifik dari mana tuduhan kampanye hitam yang ditujukan kepadanya, ia mengaku tidak akan memperpanjang urusan ini. “Kalau sikap saya ya biarkan saja karena saya tidak mau hal ini jadi memperkeruh suasana,” kata Kang Hasan. (net/ bis)

memberikan pemahaman tentang pelaksanaan Pilkada serentak. Tujuannya, agar masyarakat Jawa Barat dapat menjaga keamanan dan tidak terlibat dalam proses politik uang dan konflik SARA. Ketua MUI Provinsi

Jawa Barat, Rachmat Syafei mengatakan, pihaknya sangat mengharamkan tindakan politik uang. Bahkan berdasarkan ajaran Islam, baik yang memberi dan menerima termasuk perbuatan dosa. “Fatwa dari dulu juga

sudah ada. Namun ini perlu disampaikan lagi, kalau dari awal sudah melakukan cara-cara yang haram, bagaimana mau memimpin dengan caracara yang suci. Artinya sama, baik yang menyuap dan disuap haram hukumnya, dalam agama sudah ditegaskan, bahkan dalam undang-undang pun sudah diatur tidak boleh,” katanya. Selain politik uang, MUI juga menolak kampanye dan politik berbau

SARA. Atas dasar itulah MUI mengumpulkan para ulama dan pengurus DKM agar bisa menyampaikan kepada masyarakat akan bahaya politik SARA karena akan menciptakan kegaduhan. “Kita ingin mengingatkan lagi, DKM sudah tahu, kalau isu ini akan sangat berbahaya. Makanya kami dari MUI dan para ulama ingin berperan dalam pemilu ini supaya tercipta kedamaian,” ucapnya. (net/bis)

3 Modal yang Bikin Rindu Optimis Menangi Pilgub Jabar

NET

CALON Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar nomor urut 1, Muhamad Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) mengaku optimis memenangkan Pilkada Jabar, 27 Juni 2018 mendatang Sebab, pasangannya telah memiliki elektabilitas sudah mencapai 40%. Selain itu, kata Ridwan Kamil didampingi Uu dihadapan para santri, kiai, jamaah majelis taklim, simpatisan parpol pengusung, dan kalangan pondok pesantren saat bersilaturrahmi di Ponpes Raudhatul Hasanah Jalan E Sutaatmadja, Subang, Rabu (21/2/18) sudah memiliki 3 bekal. “Pertama, kami punya kekuatan dan dukungan besar dari kalangan pesantren, karena kami datang dari keluarga pesantren, kami keturunan kiai, jadi para santri, kalangan pesantren Insyaallah mendukung. Saya juga sudah siapkan 600

koordinator kecamatan di Jabar, yang bertugas sampai hari H terus meyakinkan masyarakat agar memilih kami,” tuturnya. Kedua, dia dan pasangan Cawagubnya, Uu Ruzhanul Ulum, merupakan kepala daerah yang tentunya sudah berpengalaman serta teruji. “Kami adalah? kepala daerah yang sudah bekerja, tidak perlu beretorika janji,” tegasnya dan ketiga, dirinya bersama Uu merupakan sosok pemimpin yang saling melengkapi dalam memimpin pemerintahan, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. “Saya Wali Kota Bandung, sedangkan Pak Uu di desa. Jadi kami saling

Kehilangan STNK Nopol F-3954-XF an. NANANG TAOPIK Nopol F-5253-ZZ an. APUD SARIPUDIN Nopol F-2491-ZU an. SITI NURJANAH Nopol F-2908-XA an. HENDRAWANSYAH

melengkapi. Kami optimis menang, karena punya tiga bekal ini, disamping elektabilitas yang sudah 40%, tapi tetap harus berjuang,” ungkap Ridwan sambil berkomitmen akan memperhatikan kehidupan dan kesejahteraan kalangan pondok pesantren di Jawa Barat dan siap wujudkan kehidupan Jawa Barat yang religius, sehingga pesantren-pesantren menjadi lebih terurus, Islam lebih tegak dengan

berkeadilan. Selain dihadiri Pimpinan Pesantren Raudhatul Hasanah, Kiai Mu’min juga pimpinan pesantren Pagelaran I KH Maman S Djamaludin, Pagelaran III KH Dandy Shobron Muhyiddin, Ketua Forum Komunikasi Guru Ngaji (FKGN) Subang Hj Imas Aisyah, Ketua DPC PKB Andi Lukman Hakim, perwakilan DPC PPP, DPD Partai Nasdem, serta para simpatisan paslon RINDU. (net/bis)


HALAMAN

BC5

Pendidikan

“Memiliki akal sehat tanpa pendidikan ribuan kali lebih baik daripada berpendidikan tanpa akal sehat.” Robert Green Ingersol - Pengacara Amerika 1833-1899

KAMIS, 22 FEBRUARI 2018

1.318 Sekolah di Jabar Tak Bisa Ikut SNMPTN NET

UPI Mewisuda 1.566 Lulusan REKTOR Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Dr. H.R. Asep Kadarohman, M.Si. mewisuda sebanyak 1.566 lulusan pada Upacara Wisuda Gelombang I Tahun 2018, Rabu (21/2/2018), di Gedung Gymnasium, Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No.229 Bandung. Sebagaimana diketahui bahwa UPI saat ini tidak hanya mendidik putra/putri bangsa Indonesia, tetapi juga melayani pendidikan ratusan mahasiswa asing yang berasal dari berbagai negara. Hal ini menunjukkan bahwa UPI merupakan perguruan tinggi yang telah mendapat tempat di hati masyarakat internasional. UPI mengelola dua jenis program studi, yaitu program studi kependidikan dan program studi nonkependidikan, sebagai konsekuensi dari kebijakan wider mandate atau perluasan mandat yang diberikan oleh pemerintah kepada UPI. Terkait dengan perluasan mandat tersebut, UPI telah dan terus berupaya maksimal untuk memberikan layanan terbaik bagi semua mahasiswa tanpa terkecuali, baik dari prodi kependidikan maupun prodi nonkependidikan, hingga mereka mengakhiri studinya. Selain mewisuda, di awal tahun ini Universitas Pendidikan Indonesia menerima calon mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 melalui jalur tiga jalur, jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan jalur Seleksi Mandiri Universitas Pendidikan Indonesia (SM UPI). Rencana penerimaan mahasiswa baru UPI dari tiga jalur untuk tahun akademik 2018/2019 adalah sebanyak 7.829 mahasiswa. Dengan rincian terbagi dalam tiga jalur seleksi. Untuk SNMPTN 30%, SBMPTN 30%, dan SM-UPI 30%. (net/bis)

SEBANYAK 7.649 sekolah di seluruh Indonesia dipastikan tidak mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.318 sekolah di antaranya berada di Jawa Barat.

H

al itu dipastikan karena sekolah tersebut tidak mengisi data ke dalam Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) SNMPTN 2018. Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga Ketua Majlis Rektor Indonesia, Prof Kadarsyah Suryadi beranggapan banyaknya sekolah yang tidak mengisi data ke Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) karena sekolah mulai berpikir realistis. Kadarsyah menilai, saat ini rata-rata sekolah sangat mempertimbangkan peluang lolos atau tidaknya siswa melalui jalur SNMPTN 2018. “Mungkin sekolah-sekolah itu sering gagal meloloskan siswanya melalui jalur SNMPTN, makanya sekarang berpikir re-

FOTO-FOTO: NET

alistis, daripada harus mengisi PDSS tapi susah atau bahkan tidak lolos,” ujarnya.

DerapTNI&Polri

Kadarsyah menilai minimnya partisipasi sekolah asal Jawa Barat dalam pengisian PDSS

pun tidak akan berpengaruh terhadap upaya kampus menjaring calon mahasiswa baru. Sebab, daya tampung di semua PTN, termasuk ITB, sangat terbatas. “ITB menyediakan 60 persen kursi untuk jalur SNMPTN dari total kuota 3.960 mahasiswa baru. 40 persen lainnya untuk SBMPTN, kami tidak akan membuka jalur seleksi mandiri,” kata Kadarsah. (net/bis)

“Mupus harus dapat menghasilkan rencana kerja yang merupakan guidance dalam menjalankan organisasi, dengan memperhatikan perkembangan yang sedang berlangsung di lingkungan sekitar.”

IKKT PWA Harus Mampu Beradaptasi Dengan Perkembangan Lingkungan IKATAN Kesejahteraan Keluarga TNI Pragati Wira Anggini (IKKT PWA) yang merupakan organisasi kemasyarakatan di lingkungan TNI.

NET

Dua Residivis Spesialis Pencurian di Tembak

H

arus mampu beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan lingkungan, tanpa meninggalkan identitas sebagai organisasi yang memelihara dan meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarga prajurit. Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. selaku Pembina Utama IKKT Pragati Wira Anggini saat membuka “Musyawarah Pusat VIII IKKT Pragati Wira Anggini Tahun 2018”, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/2/2018). Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, IKKT Pragati Wira Anggini sebagai organisasi yang dinamis harus memperhatikan perkembangan yang sedang berlangsung di lingkungan sekitar. “Perkembangan lingkungan tersebut membawa implikasi yang harus disikapi secara

NET

bijak dan cerdas, agar tidak membawa dampak negatif yang dapat merugikan bagi diri pribadi, keluarga, bangsa dan Negara,” katanya. Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa untuk mengawaki organisasi IKKT Pragati Wira Anggini yang solid, maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki integritas dan dedikasi terhadap tugasnya. “Saya berharap dalam bertugas di organisasi ini, segenap anggota IKKT Pragati Wira Anggini terus menambah wawasan, membuka cakrawala dan memiliki keinginan

untuk maju serta mengembangkan kreatifitas dan inovasi,” ujarnya. Dihadapan 304 peserta Musyawarah Pusat (Mupus) VIII IKKT Pragati Wira Anggini Tahun 2018, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan bahwa Mupus yang dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali merupakan sarana yang tepat bagi organisasi untuk melakukan beberapa perubahan sesuai kebutuhan organisasi. “Mupus harus dapat menghasilkan rencana kerja yang merupakan guidance dalam menjalankan organisasi, dengan memperhatikan perkem-

bangan yang sedang berlangsung di lingkungan sekitar,” tegasnya. Disisi lain sambutannya, Panglima TNI selaku Pembina Utama mengatakan bahwa IKKT Pragati Wira Anggini sebagai organisasi kemasyarakatan senantiasa menitikberatkan kegiatannya yang berkaitan dengan keluarga, pendidikan dan kesehatan. Hal ini selaras dengan tema Mupus kali ini, yaitu “IKKT Pragati Wira Anggini Siap Mengawal Keluarga Besar Prajurit Menuju Kesejahteraan Anggota, Peningkatan Pendidikan dan Kesehatan Serta Kepedulian Sosial”. (net/bis)

DUA dari tiga pelaku pencurian spesialis rumah kosong (rusong) dan kendaraan bermotor yang kerap beraksi di wilayah Kota Bandung ditembak anggota Unit Reskrim Polsekta Lengkong. Kedua pelaku yang ditembak betisnya adalah Rizkaart dan Mulyadi. Sedangkan tersangka lainnya yaitu Dawan. Para pelaku ditangkap pada Minggu (18/2/2018) di Lengkong saat tengah beraksi menggasak rumah kosong. Sementara Dawan merupakan penadah hasil curian. Keduanya tertangkap tangan, saat melakukan aksi pencurian yang kemudian dikepung warga serta petugas kepolisian. “Namun saat akan diamankan, keduanya melawan dan sudah membahayakan petugas. Akhirnya anggota berikan tindakan tegas, keras dan terukur, dan akhirnya pelaku dapat kita amankan,” ujar Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo didampingi Kasat Reskrim AKBP M Yoris Maulana dan Kapolsek Lengkong Kompol Ari Purwanto saat ungkap kasus di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Rabu (21/2/2018). Dari penangkapan dan pengembangan yang dilakukan, polisi berhasil mengamankan beberapa barang bukti hasil curian, di antaranya berbagai barang elektronik, dua kendaraan roda dua, dan beberapa kunci. Hendro menyebutkan, kedua pelaku merupakan residivis. Pelaku Rizkaart pernah di tahan di Polsek Astana Anyar pada tahun 2014 lalu, terkait kasus pengeroyokan. (net/bis)


HALAMAN

BC6

Lifestyle

+ Entertainment KAMIS, 22 FEBRUARI 2018

Miris, Minat Baca Masyarakat Indonesia Hanya 0,01 Persen STUDI yang dilakukan Central Connecticut State University pada tahun 2016 mengenai ‘Most Literate Nations in The World” menyebutkan bahwa Indonesia menempati urutan ke-60 dari total 61 negara, atau dengan kata lain minat baca masyarakat Indonesia disebut-sebut hanya sebesar 0,01 persen atau satu berbanding sepuluh ribu. Ironinya, angka ini berbanding terbalik dengan jumlah pengguna internet yang mencapai separuh dari total populasi penduduk Indonesia atau sekitar Rp 132,7 juta. Bahkan data yang dihimpun statista.com pada Januari 2018, dise-

butkan bahwa 44 persen populasi masyarakat Indonesia mengambil foto dan video menggunakan ponsel mereka. Rendahnya minat baca di Indonesia, menurut Colin McElwee, Co-Founder Worldreader, salah satunya dipengaruhi oleh sulitnya akses terhadap buku. Tak hanya itu, Colin juga mengatakan bahwa gempuran inovasi di bidang teknologi membuat masyarakat terutama generasi milenial lebih senang menatap layar gawai dibandingkan membaca buku. “Itu sebabnya kita harus mendekatkan akses buku kepada generasi milenial, salah

NET

satunya dengan menghadirkan ebook secara gratis,” ujar Colin pada acara kolaborasi Opera dan Worldreader di Ja-

karta, Rabu (21/2/2018). Untuk membantu meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, Worldreader

berkolaborasi dengan browser Opera dalam menyediakan puluhan ribu buku yang bisa diunduh gratis melalui ap-

likasi Opera. Jatu Anggareni, Content Editorial Lead Opera Software AS di Indonesia mengatakan, sebagai permulaan ada 40 ribu buku gratis yang siap diunduh melalui Opera Mini. “Ada 70 kategori buku yang tersedia dalam 43 bahasa. Untuk membaca ebook gratis ini juga cukup mudah, Anda tinggal membuka aplikasi Opera Mini, lalu klik tab worldreader di bagian kanan atas,” tambah Jatu. Kebiasaan membaca buku sendiri dipercaya mendatangkan berbagai manfaat. Selain dapat menambah wawasan, membaca buku juga dapat meningkatkan ke-

mampuan otak yang berguna untuk menurunkan risiko terkena penyakit Alzheimer di usia lanjut. Selain itu kebiasaan membaca buku iksi dapat meningkatkan empati dan hubungan dengan sesama, karena kecenderungan untuk menempatkan posisi kita pada cara pandang tokoh dalam cerita sehingga kita pun dapat merasakan perasaannya. “Kami berharap kerjasama yang dilakukan Opera dan Worldreader dapat memberikan dampak positif untuk masyarakat Indonesia dan membuat negara kita menjadi lebih terhubung, kuat, dan berpendidikan,” tambah Jatu. (net/bis)

Formasi Baru Payung Teduh SEMENJAK ditinggal dua personelnya, grup band indie Payung Teduh langsung merombak formasi. Anggota tersisa, Alejandro Saksakame (Cito) dan Ivan Penwyn banting stir mengisi kekosongan bagian vokal.

K

ini, Ivan Penwyn berperan sebagai vokalis sekaligus gitaris. Sedangkan Cito memainkan drum, bass hingga vokal juga. “Saya main gitar sama nyanyi, terus Cito

tadinya main drum sekarang nyanyi sama bass. Nyanyi mah nyanyi aja, Cito juga nyanyi,” kata Ivan Penwyn, saat dietmui di acara Media Gathering UrbanGIGs x Unreleased Project di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2018) malam. Ivan Penwyn menambahkan bakal ada empat orang baru mengisi kekosongan yang ada. Dan formasi menjadi seperti Ivan (gitar, vokal), Cito (bass,vokal) Taufik (trumpet), Rossi (drum), Panji (keyboard), dan (Widi gitar). Tapi sayangnya, mereka belum bisa disebut sebagai personel tetap Payung Teduh. “Terus ada teman empat orang lagi. Belum ada formasi sakleknya. Sebenarnya kalau dari gue biarkan ini tetap berjalan,” sambung Ivan Penwyn. Terkait lagu-lagu baru yang akan dikeluarkan Payung Teduh semenjak ditinggal oleh Is dan Comi,

Ivan Penwyn optimistis tidak akan merubah genre band. “Mau sih tapi harus kumpulin materi. Kalau tahun ini bisa ada empat lagu bikin EP kalau ada sepuluh ya bikin album. Cito juga bisa bikin lagu. Kalau dulu ya memang lebih banyak Is,” imbuh Ivan Penwyn. Sejauh ini pun respons para fans mengenai formasi baru grup yang mempopulerkan lagu Akad ini ternyata masih menuai pro dan kontra. “Kalau respon beraneka ragam, ada pro dan kontra. Tapi biarkan begitu dulu,” ucap Ivan Penwyn. Payung Teduh sendiri masih terus mencari vokalis pengganti untuk mengisi posisi Is sebelumnya. Meski tidak ada spesifik syarat khusus, Ivan Penwyn tetap ingin vokalis grup nanti masih berjenis kelamin laki-laki. (net/bis)

Serba-serbi

Ini Cara Natasha Rizki Cari Teman di Media Sosial ERA informasi dan teknologi yang semakin pesat saat ini, membuat artis Natasha Rizki menyadari, bahwa dirinya harus lebih berhati-hati dalam menyaring informasi dan menggunakan media sosial dengan lebih bijak. Apalagi, kata dia, saat ini begitu banyak pencitraan yang dipamerkan di sosial media terkait banyak hal, termasuk tentang pola mengasuh dan mendidik anak. “Tantangannya adalah apa yang akan kita ambil dari sosial media. Apakah kita mau depresi atau ambil manfaatnya. Seperti misalnya lihat postingan orang lain, kita jadi mikir ‘kok saya nggak gitu ya? Kok anak saya nggak gitu? Kok ASI saya nggak sebanyak dia?’. Itu pasti bikin kita sedih,” ujar Natasha Rizki, dalam acara John-

son’s Baby 125 Tahun di Jakarta, Rabu (21/2/2018). Isteri dari Deddy Mahendra Desta tersebut menyarankan agar banyak ibu muda, lebih pintar lagi dalam memilih teman dan lingkungan. Bertemanlah dengan orangorang yang mendukung kita, bukan sering menjatuhkan, kata dia. Saat bercerita tentang air susu ibu (ASI) yang sedikit misalnya, menurut perempuan kelahiran Padang, 23 November 1993 ini, bertemanlah dengan teman-teman yang memberikan saran membangun dan membuat kita semangat lagi. “Ja n gan pilih teman y a n g suka ex-

pose segala hal di media sosial, berteman dengan orang-orang yang support kita. Kenapa sih kalau ASI nya sedikit, setidaknya kita menghargai ibu-ibu yang belum bisa menghasilkan banyak ASI,” tutur bintang film Jomblo ini. (net/ bis)

Jangan Langsung Pakai Pakaian yang Baru Dibeli USAI membeli pakaian baru, sebagian dari Anda tentu sudah tak sabar untuk segera mengenakannya. Namun pertimbangkan keputusan ini karena langsung mengenakan pakaian baru tanpa mencucinya terlebih dahulu bisa memicu beragam risiko bagi kesehatan Anda. Menurut Donald Belsito, seorang profesor dermatologi di Columbia University Medical Center, mengenakan pakaian yang dibeli dari toko dapat menyebabkan iritasi kulit, kudis, kutu, atau bahkan infeksi jamur. Alasannya, kata dia, besar kemungkinan pakaian baru tersebut telah dicoba oleh pengunjung toko lainnya dan meninggalkan bakteri atau jamur yang ada di tu-

NET

buhnya. Selain itu, penyimpanan pakaian baru sebelum masuk ke gerai perbelanjaan juga dapat meningkatkan peluang infeksi kutu. “Paparan bahan kimia saat proses pembuatan pakaian juga dapat mendatangkan malapetaka bagi kulit Anda,” tambah Belsito. Ditambahkan ahli

dermatologi Lindsey Bordone dari Columbia University Medical Center, mencuci baju baru sebelum mengenakannya, meski dipesan secara online, juga sangat penting. “Ketika pakaian dikirim, maka penjual juga tidak menjamin bahwa pakaian tersebut bebas bahan kimia serta jamur selama proses

pengerjaan,” tambah dia. Salah satu bahan kimia yang biasa digunakan dalam industri tektsil adalah formaldehid yang biasa digunakan untuk mencegah jamur dan menjaga pakaian bebas kerut. Mengenakan pakaian dengan paparan formaldehid dapat menyebabkan reaksi parah seperti eksim saat dikenakan di kulit yang sensitif. Salah satu cara untuk mencegah masalah ini adalah dengan mencucinya sebelum dipakai. Bordone mengatakan deterjen pakaian akan membantu membuang zat sisa bahan kimia yang digunakan dan proses penyetrikaan akan mematikan bakteri maupun jamur yang mungkin tertinggal di pakaian. (net/bis)


HALAMAN

BC7

Cianjur News+

KAMIS, 22 FEBRUARI 2018

... Hei Bupati, Mundur atau Dimundurkan? DARI HAL BC1

Selain adanya dugaan penyerobotan tanah, ia pun mengaku kesal karena sebelumnya diketahui pembangunannya tidak dilengkapi izin. Bahkan, meski jelas-jelas belum mengantongi izin, pembangunan kantor tersebut malah dianggap sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan diklaim dibangun atas kehendak publik. “Izin tak dilengkapi, nama presiden dicatut, pembangunannya diklaim atas kehendak publik, dan sekarang yang terbaru dugaan penyerobotan lahan. Lengkap sudah arogansi Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar di Tatar Santri ini. Istilahnya tunggul dilarud catang dirumpak (seenaknya, red),“ ujarnya kepada Berita Cianjur, Rabu (21/2/2018). Terkait indikasi penyerobotan tanah, Ridwan menilai, jika hal tersebut terbukti, maka bisa dipidanakan karena adanya upaya pengalihan hak secara paksa, baik secara langsung maupun tidak oleh bupati dan centengcentengnya. “Ya, apapun dalihnya, penyerobotan tanah adalah tindakan pidana dan harus diproses secara hukum. Apalagi oleh kepala daerah, itu memalukan dan memilukan,“ tegasnya. Berdasarkan banyaknya permasalahan, Ridwan menegaskan, bupati seperti IRM sudah selayaknya dimakzulkan (diturunkan/dimundurkan, red). Pasalnya, terlalu banyak aturan yang dilanggar dan dilecehkan. “Permasalahannya bukan hanya soal kantor di Campaka saja, tapi banyak masalah-masalah lainnya. Cianjur bakal katalanjuran (keterlaluan, red), kejadiannya sekarang Kang. Cianjur kebablasan, lupa diri dan lupa akan sejarahnya. Siap menjadi kepala daerah harus siap patuh dan siap menjalankan aturan, jika tidak lebih baik mundur atau menunggu dimakzulkan, silahkan tinggal pilih saja,“ ungkapnya. Menurutnya, jika Bupati Cianjur ingin membuat sejarah baru, jangan

lantas menghancurkan sistem peradaban yang sudah lebih dulu ada. Hal tersebut, kata dia, jelas pembangkangan terhadap pakem dan tali piranti yang sudah ada dan sudah dikukuhkan oleh para karuhun Cianjur. “3 filosofi yakni ‘Ngaos Mamaos Maenpo’ yang menjadi dasar manusia Cianjur diubah menjadi 7 program baru. Logikanya, hal yang sangat substansial dan prinsip saja berani diubah, apalagi hal-hal yang sifatnya fisik. Pastinya berani diubrak-abrik meski harus melabrak aturan,“ paparnya. Memimpin tanpa punya itikad baik untuk patuh terhadap konstitusi, lanjut Ridwan, sama dengan melakukan kejahatan terstruktur. “Kejahatan yang dilakukan oleh kepala daerah hukumnya bisa 2 sampai 3 kalli lipat dari warga sipil biasa,“ tutupnya. Sementara itu, Ketua Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) Cianjur, Rudi Agan mengatakan, tak hanya bisa disebut penyerobotan tanah, jika kantor baru Pemkab Cianjur di Campaka terbukti menggunakan lahan kritis, maka sama saja bupati tidak memikirkan dampak negatif terhadap lingkungan. “Gimana kantor di Campaka ini gak jadi sorotan, selain jelas-jelas tak ada izin, dugaan permasalahannya pun terlalu banyak. Mending kalau hanya soal kantor di Campaka, ini mah kan banyak lagi masalah-masalah lainnya yang terindikasi melabrak aturan juga,“ ucapnya kepada Berita Cianjur, kemarin.

Diberitakan sebelumnya, Perkantoran baru Pemkab Cianjur di Kecamatan Campaka, diduga menyerobot lahan yang diperuntukkan kegiatan program PLKSDA-BM. Benarkah? Ya, kantor baru yang diklaim sebagai kantor pelayanan publik ini memang tengah menjadi sorotan publik. Betapa tidak, meski jelas-jelas belum dilengkapi izin, pembangunan kantor tersebut malah dianggap sesuai dengan arahan Presiden

Joko Widodo dan diklaim dibangun atas kehendak publik. Kini, persoalan baru muncul terkait dugaan penyerobotan tanah. Hal tersebut terlihat dari denah (peta, red), yang menunjukkan lokasi perkantoran di Campaka itu hampir sama persis berada di lahan yang termasuk dalam lokasi kegiatan PLKSDA-BM, yakni di Kampung Cikekep, Desa Cidadap, Kecamatan Campaka. Hal tersebut dibenarkan aktivis buruh tani Cianjur, Hendra Malik. Berdasarkan data yang diperolehnya, lahan yang digunakan untuk kegiatan PLKSDA-BM itu, diketahui lokasinya sama persis dengan lahan yang sekarang ini akan dijadikan perkantoran baru Pemkab Cianjur. Apabila ini memang terbukti, sambung dia, maka Pemerintahan Kabupaten Cianjur lagi-lagi sudah melabrak ketentuan atau bahkan bisa disebut penyerobotan lahan. Pasalnya, lahan untuk kegiatan PLKSDA-BM yang notabene merupakan lahan eks perkebunan, dilarang untuk dialihfungsikan dalam kurun waktu 20 tahun. “Lahan PLKSDA-BM ini bisa dikatakan tanah larangan. Karena lahannya sudah mendapat jaminan untuk tidak dialihfungsikan sebagai apapun selain peruntukkannya. Ini sebagaimana disebutkan dalam surat pernyataan Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh,” ujar Hendra kepada Berita Cianjur, Selasa (20/2/2018). Menurutnya, akan ada dampak besar terhadap lingkungan jika keinginan mendirikan perkantoran baru tersebut tetap harus direalisasikan di lokasi yang sekarang ini tengah dibangun. Apalagi menurutnya, kajiannya tidak dilakukan dengan sunguhsunguh. “Kalau bupati sekarang tetep ‘keukeuh’ membangun di sana, sementara lahan yang digunakan masuk dalam lokasi lahan yang diperuntukkan sebagai penanganan lahan kritis, ya tinggal tunggu saja tanggal mainnya. Bisa dikatakan seperti bom

Kebijakan dan Ucapan Bupati yang Tengah Disorot Publik: 4 DIRUT RSUD Sayang Cianjur ‘mah

waktu lah,” terangnya. Sementara itu, bantahan dugaan penyerobotan lahan PLKSDA-BM disampaikan Kepala Bidang Pertanahan pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Cianjur, Dendy Kristanto. Saat dikonfirmasi, dengan tegas Dendy membantah jika perkantoran baru Pemkab Cianjur di Campaka tidak berada di atas lahan yang digunakan untuk program PLKSDA-BM. “Tidak begitu Kang, bukan di atas lahan yang dimaksud. Begitu juga dengan bangunan yang sekarang ada di lokasi, itu juga sama bukan tanah PLKSDA, itu pembebasannya waktu masih dipegang Bagian Pemerintahan dan Otonomi Daerah,” kata Dendy saat ditemui di Bojongpicung. Dijelaskannya, lahan yang sekarang ini akan dijadikan sebagai perkantoran baru dan sudah diurug, merupakan lahan pribadi milik warga setempat. “Nah untuk lokasi yang bagian atasnya itu belum ada perubahan. Ini bisa diubah kalau memang surat keputusan dari Gubernur Jabar sudah keluar,” jelasnya. Dendy menambahkan, sepengetahuannya tanah yang dimaksud sebagaimana tercantum di Detail Enginering Design (DED) memang tidak terpakai. “Di dalam peta memang masuk, tapi bukan area itu yang akan dibangunnya. Bahkan soal ini kepala desa setempat sudah mewanti-wanti kok. Jadi tidak mungkin sampai digunakan,” tegasnya. Bantahan serupa disampaikan juga Kepala Bidang Ekonomi dan Infrastruktur pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Cianjur, Komariah. Menurutnya, lahan yang diperuntukkan program PLKSDA-BM tidak terpakai dan tetap dipertahankan baik itu fungsi maupun luasannya. “Lahan PLKSDA-BM tetap dipertahankan. Tidak akan jadi perkantoran. Kalaupun sampai terpakai itu harus dikonversi ke luasan yang telah ditetapkan PLKSDA-BM,“ pungkasnya.(gie)

Keprihatinan MUI Terkait Penanganan Kasus Penyiraman Air Keras ke Wajah Penyidik KPK Novel Badwedan

10 Bulan Penyidikan, Polisi Tak Temukan Pelakunya KETUA Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin menilai, pelaku penyiraman air keras ke wajah penyidik KPK Novel Baswedan, dipastikan bukan orang sembarangan. Pasalnya, hingga 10 bulan penyidikan, polisi tidak bisa menemukan siapa pelakunya. Din pun mengungkapkan keprihatinannya terkait penanganan kasus tersebut. «Sampai saya merasa curiga, menimbulkan kesimpulan ini luar biasa canggihnya pelakunya atau

rekayasa yang melakukan tindakan kekerasan atas Novel sehingga belum bisa diungkap,» ujar Din di kantor MUI, Jakarta, Rabu (21/2/2018). Meski enggan menyimpulkan ada sesuatu yang ditutupi dalam kasus itu, namun Din mengaku heran mengapa penyidikan kasus Novel memakan waktu cukup lama. Menurut dia, Polri harus bekerja lebih keras untuk mengusut tuntas pelaku hingga dalang di baliknya. «Ini terus terang menjadi tantangan bagi Polri,

termasuk PR (pekerjaan rumah) yang harus diselesaikan,» kata Din. Wajah Novel Baswedan disiram air keras setelah ia menunaikan shalat subuh berjamaah di Masjid Al Ikhsan, Jalan Deposito RT 003/RW 010, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017. Seusai mendapat serangan, Novel dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sore harinya, Novel dirujuk ke Jakarta Eye Center. Luka parah pada kedua

mata Novel akibat siraman air keras ternyata tak cukup ditangani di Indonesia. Pada 12 April 2017, dokter merujuk agar Novel mendapatkan perawatan mata di Singapura. Pada 17 Agustus 2017 lalu, Novel menjalani operasi pertama di Singapura. Hingga saat ini, kasus penyiraman air keras terhadap Novel belum juga menemukan titik terang. Setelah lebih dari sepuluh bulan sejak penyerangan dilakukan, polisi belum juga menetapkan satu pun tersangka.(net)

sapaehna’ (sampai mati, red). Itulah ucapan Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar, yang hingga saat ini masih menjadi sorotan publik. Kala itu, ucapan bupati tersebut menjawab pertanyaan wartawan terkait kepemimpinan Dirut RSUD yang dijabat Ratu Tri Yulia Bupati juga sempat menyebutkan alasannya kenapa jabatan Ratu ‘sapaehna’. Saat itu, bupati mengakui bahwa Ratu sudah dianggapnya sebagai ibu angkat, karena sudah mengasuhnya sejak kecil. Menanggapi hal tersebut, sejumlah kalangan menilai, ucapan bupati tersebut secara tidak langsung merupakan pengakuan adanya tindakan nepotisme yang dilakukan bupati. Tak hanya sekadar nepotisme, sejumlah kalangan juga menilai pengangkatan Ratu sebagai dirut di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) milik Pemkab Cianjur tersebut, sudah menyalahi Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 971/ menkes/per/xi/2009, tentang standar kompetensi pejabat struktural kesehatan.

5 BUPATI Cianjur Irvan Rivano Muchtar mengaku sudah mendapatkan izin secara lisan dari Gubernur Jawa Barat, terkait penggunaan lahan dan pembangunan kantor baru Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur di Kecamatan Campaka. Ucapan baru ‘izin lisan’ itulah yang disoal sejumlah kalangan. Artinya, hingga saat ini, izin resmi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar untuk penggunaan lahan berstatus tanah negara tersebut, belum dikantongi Pemkab Cianjur. Karena belum mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB), sejumlah kalangan menganggap kantor baru Pemkab Cianjur tersebut disebut sebagai bangunan liar.

6 HEBOH, surat imbauan pelaksanaan ‘Ashar Mengaji’ dan ‘Salat Subuh Berjamaah’ bagi

para kepala desa, yang disertai dengan kalimat yang dianggap adanya unsur intimidasi, beredar di jejaring sosial. Dalam paragraf pertama, para kepala desa di Kecamatan Cianjur diinstruksikan melaksanakan program Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar, terkait ashar mengaji dan salah subuh berjamaah, dengan juga mengajak para perangkat desanya. Namun pada perangraf kedua, disebutkan jika prestasi kehadiran pada kedua kegiatan keagamaan tersebut di bawah 50 persen, para kepala desa dan perangkatnya dianggap kurang komitmen terhadap program bupati. Bahkan diungkapkan hal tersebut juga akan berpengaruh pada rekomendasi pencairan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD). Dengan adanya unsur intimidasi tersebut, Ketua Aliansi Rakyat Sugih Mukti untuk Cianjur (Ayat Suci), Ridwan Mubarak menilai, politisasi agama tengah dijalankan oleh bupati.

Presiden Minta Aparat Kepolisian Tindak Tegas

Ini Kecurigaan MUI soal Rentetan Penyerangan Pemuka Agama SEJUMLAH kekerasan terhadap pemuka agama terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta aparat kepolisian untuk tegas dalam menindak pelaku penyerangan rumah ibadah dan pemuka agama. “Saya sampaikan, Polri harus tegas untuk urusanurusan seperti itu,” ujar Presiden Jokowi saat dijumpai di Kompleks Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (21/2/2018). Keamanan masyarakat secara umum dan tempat ibadah serta pemuka agama secara khusus, tegas Presiden, merupakan tanggung jawab Polri. “Semuanya harus dijaga. Jangan sampai ada kejadian-kejadian yang terus menerus seperti itu,” ujar Presiden. Jokowi sudah meminta Polri memberikan laporan soal serangkaian peristiwa penyerangan tempat ibadah dan pemuka agama. Presiden juga ingin mengetahui apakah sederet peristiwa yang terjadi dalam rentang tidak terlalu jauh itu merupakan peristiwa yang terstruktur dan sistematis, atau justru insidental. “Saya sudah meminta agar dituntaskan masalah ini, dilihat betul secara detail, apakah memang benar-benar kriminalitas biasa atau tidak. Saya belum mendapatkan laporan detail mengenai itu,” ujar Presiden Jokowi. Seperti diketahui, sejumlah kekerasan terhadap pemuka agama terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Misalnya, penyerangan terhadap pemimpin Pesantren Al Hidayah KH Umar Basri bin Sukrowi di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Saat KH Umar Basri tengah berzikir, seorang pria masuk masjid dan langsung menganiayanya pada 27 Januari 2018. Kemudian, tokoh Persatuan Islam Indonesia (Persis), HR Prawoto, meninggal di rumah sakit setelah dianiaya seseorang yang diduga mengalami depresi (sakit jiwa) pada awal Februari. Lalu, kejadian penolakan seorang biksu bernama Mulyanto Nurhalim dari sejumlah warga Kampung Baru RT 001/001 Desa Babat, Kecama-

tan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, pada 7 Februari silam. Terakhir, Minggu, 11 Februari 2018, orang tak dikenal menyerang Gereja Santa Lidwina, Bedog, Sleman, Yogyakarta, saat misa dilaksanakan. Umat yang sedang menghadiri misa terluka, begitu pula dengan Pastor Karl-Edmund Prier, biasa dipanggil Romo Prier, yang sedang memimpin misa. Menindaklanjuti instruksi presiden, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menegaskan, Polri bekerja sama dengan aparat keamanan lainnya tengah menyelidiki apakah beberapa peristiwa penyerangan terhadap pemuka agama merupakan hasil by design kelompok tertentu untuk mengganggu situasi menjelang pilkada atau tidak. Sampai penyelidikan tersebut selesai, Wiranto pun meminta agar masyarakat tidak berspekulasi terlebih dahulu soal peristiwa-peristiwa itu. Sementara itu, untuk meredam gejolak masyarakat, khususnya umat Uslam, atas sejumlah kasus yang ramai belakangan, Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengatakan, Polri meminta bantuan Majelis Ulama Indonesia ( MUI). “Imbauan agar beliau bisa sampaikan pada jemaah untuk bisa tenang, tidak parno,” ujar Ari di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (21/2/2018). Ari juga meminta agar masyarakat tidak menyebarkan isu sehingga berkembang liar dan jauh dari fakta sebenarnya. Polri, kata dia, tengah berupaya maksimal untuk mengungkap motif pelaku penyeranganyang beberapa di antaranya diduga punya gangguan jiwa. “Kalau menganalisa isu, yang muncul di medsos hasilnya akan menimbulkan keresahan,” kata Ari. Dari beberapa isu yang berkembang, sambung dia, Polri menemukan ada pihak yang menyebarkan berita bohong. Di media sosial, viral bahwa ada ustad yang dianiaya hingga tewas. Namun, faktanya, kejadian itu benar ada. Tapi korbannya bukan

ustand, melainkan petani. Namun, berita bohong tersebut terlanjur menimbulkan ketakutan di masyarakat. “Ini kami tangkap, kami proses, sudah ada lima tersangka dari Jawa Barat yang menyebarkan isu tidak benar,” kata Ari. Terpisah, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsudin menyebut muncul kecurigaan bahwa peristiwa-peristiwa tersebut saling berkaitan dan ada pihak yang merekayasa. Apalagi, dalam pemberitaan disebutkan bahwa pelaku penyerangan ulama maupun ustad adalah orang dengan gangguan kejiwaan. Din merasa janggal jika hal tersebut merupakan suatu kebetulan. “Dalam logika saya, rentetan kejadian seperti ini secara ilmiah pun bisa dibuat kesimpulan, ada apa? Sampai saya katakan ini rekayasa sistematis tanpa tahu siapa pelakunya,” ujar Din. Jika anggapan ini dibiarkan, kata Din, maka akan terjadi kekacauan. Dikhawatirkan isu rekayasa tersebut semakin berkembang dan menimbulkan reaksi yang tidak proporsional. “Opini sangat menguat sekali. Bukan soal fakta, tapi soal persepsi. Persepsi yang ada kalau tidak dinetralisir akan hidup menjadi sebuah kesimpulan,” kata Din. Oleh karena itu, MUI mengundang Kepala BNPT Suhardi Alius dan Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto. Dengan adanya dialog langsung dengan pihak yang menangani kasus-kasus tersebut, kata Din, maka mispersepsi dan miskomunikasi yang selama ini terjadi bisa diluruskan. Beberapa perwakilan ormas islam juga telah mengklarifikasi langsung mengenai berbagai kabar simpang siur dalam pertemuan tersebut. Menurut Din, para peserta forum dapat menerima penjelasan pihak kepolisian dengan baik. “Saya kira semua anggota wantim (dewan pertimbangan) bisa terima bahwa dari Polri dan BNPT tidak ada niat tidak baik yang kemudian mencerminkan anti terhadap islam,” pungkasnya. (bbs/net)


HALAMAN

KAMIS, 22 FEBRUARI 2018

BC8

Jambore Unit Kegiatan Mahasiwa di Cibodas

Mahasiswa AKPER Deklarasi Anti Narkoba SEBAGAI salah satu bentuk keprihatinan maraknya peredaran narkoba dan salah satu upaya untuk menekan peredaran narkoba, Akademi Keperawatan (AKPER) Pemkab Cianjur mendeklarasikan anti narkoba.

D

eklarasi tersebut dilaksanakan Rabu, 21 Februari 2018 di Kebun Raya Cibodas-LIPI, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas. Kaprodi AKPER Pemkab Cianjur Asep Suharyadin mengatakan, salah satu tujuan jambore Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan deklarasi anti narkoba tidak terlepas bahwa Indonesia saat ini sudah masuk darurat peredaran narkoba yang jelas harus diperangi. Menurut Asep, UKM di AKPER merupakan wadah dari aktivitas, kreatifitas bagi mahasiswa sesuai dengan bakat masing-masing. Setidaknya ada 13 UKM diantaranya kreasi, karate, beladiri, seni, seni tradisional, band, donor darah, voli, futsal, paduan suara.

FOTO-FOTO: BERITA CIANJUR/ELLOY

“Dan yang paling penting intinya deklarasi anti narkoba, mengingat sekarang ini Indonesia tengah darurat narkoba sehingga AKPER Cianjur berinisiatif menangkal hal itu. Sehingga diharapkan mahasiswa AKPER ciajur tidak terkontaminasi memakai narkoba,” katanya. Lebih lanjut Asep menjelaskan, jambore UKM ini baru pertama kali di laksanakan oleh

AKPER Cianjur. Kedepannya kegiatan ini akan diselenggarakan secara rutin tiap tahun dan diikuti oleh semua mahasiswa. “Untuk sekarang ini diikuti oleh sekitar 430 mahasiswa dari jumlah keseluruhan mahasiswa AKPER 437 mahasiswa dan hanya 7 orang yang tidak mengikuti kegiatan ini, karena sakit dan ada kepentingan yang lainnya,” tandasnya.

Harapannya lanjut Asep, dengan adanya jambore ini tiada lain agar para mahasiswa semakin kompak, semakin terkendali dan mereka bisa memiliki aktivitas selain dari aktivitas kuliah. (elloy)

Advertorial


twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjurcom

HALAMAN

HOTLINE : 0263-2283130

BC9

Klik! beritacianjur.com

KAMIS, 22 FEBRUARI 2018

Polres Cianjur Intensifkan Penindakan Kasus Narkoba Tingkat Kerawanan Narkoba Dinilai Sudah Sangat Mengkhawatirkan PEREDARAN dan penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Cianjur dinilai sangat mengkhawatirkan. Jumlah orang yang terlibat dalam kasus tersebut terus bertambah, dan telah menyentuh semua kalangan.

K

apolres Cianjur, AKBP Soliyah SIK, MH , melalui Kasat Res Narkoba, AKP Indra Sani, mengatakan, peredaran dan penyalahgunaan barang haram narkoba telah menyentuh semua kalangan, tak terkecuali pelajar. Untuk mengantisipasi dan menekan kasus itu, jelas Indra, pihaknya gencar melakukan penyidikan dan penindakan terhadap para pelaku. Karena, sambung dia, berdasarkan hasil analisa jajarannya kerawanan narkoba di Tatar Santri

sangat tinggi. “Sesuai dengan atensi pimpinan atas, untuk penyidikan dan pengungkapan kasus narkoba di Kabupaten Cianjur terus kami gencarkan. Kami berusaha terus memberantas peredaran barang haram tersebut,” jelas Indra, kepada wartawan, Rabu (21/2/2018). Indra mengungkapkan, jajarannya tidak akan puas dan berhenti untuk terus melakukan penindakan terhadap para pengedar dan penyalahguna. “Kami juga tetap melakukan sosialisasi sebagai upaya

BERITACIANJUR/ ANGGA PURWANDA

pencegahan bahay narkoba kepada masyarakat,” ungkapnya. Sebelumnya, Polres Cianjur mewaspadai wilayah pesisir pantai selatan dijadikan sasaran

masuknya narkoba dari jalur laut. “Wilayah Cianjur memiliki jalur laut, seperti di Cidaun, Sindangbarang, dan Agrabinta. Tentunya kami intensifkan juga pen-

gawasan di sana karena jangkauan relatif sangat jauh dari pusat kota Cianjur. Tapi itu bukan jadi kendala. Kami terus memonitor dan mengawasinya,” kata Kapolres

Cianjur, AKBP Soliyah, SIK, MH. Selain wilayah pesisir pantai selatan, kata Soliyah, daerah yang jadi fokus pengawasan peredaran narkoba di Cian-

jur yakni Cipanas. Daerah yang notabene merupakan kawasan wisata dan hiburan itu dinilai Soliyah cukup berpotensi tinggi terhadap peredaran narkoba. “Target kami berantas narkoba di Cianjur. Terutama di kawasan Cipanas yang merupakan tempat wisata dan hiburan,” ujarnya. Jenis narkoba yang banyak beredar di Cianjur relatif cenderung sama dengan daerah lainnya yakni sabu-sabu dan ganja. Menurut Soliyah, Cianjur tak hanya jadi tempat transit saja, tapi juga terendus jadi pusat peredaran dan distribusi. “Di sini (Cianjur) sudah jadi daerah peredaran dan distribusi narkoba. Sasarannya kalangan remaja. Tapi penyalahgunanya bukan hanya warga Cianjur saja, melainkan ada juga warga dari luar karena di Cianjur, khususnya di Cipanas merupakan daerah wisata dan hiburan,” tandasnya. (angga purwanda)

Pemkab Didiorong Keluarkan Regulasi Terkait Usia Pernikahan

NET

PERNIKAHAN usia anak dinilai akan menimbulkan risiko bagi para pasangan, mulai dari kesehatan, ekonomi dan ketahanan keluarga. Sebab itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur didorong untuk mengeluarkan regulasi terkait persoalan itu. “Angka pernikahan usia anak masih tinggi, bahkan di nasional juga rata-ratanya 30 persen dari jumlah usia anak. Di Cianjur pun saya rasa masih tinggi, jika memang ada pendataan secara valid. Kondisi ini yang jadi fokus perhatian kami,” ujar Ketua Dewan Pengurus Harian Yayasan Kesehatan Perempuan, Zumrotin, kepada wartawan, Rabu (21/2/2018). Menurutnya, di tingkat pusat pihaknya sudah mengupayakan adanya yudisial review untuk Undang-undang yang mengatur tentang pernikahan, terutama menganai usia pernikahan. Sayangnya hal itu belum terealisasi. Tapi peluang penundaan pernikahan masih bisa berjalan melalui peraturan pemerintah engganti Undang-undang. Zumrotin menjelaskan, dalam mencegah peningkatan pernikahan usia anak, pemerintah daerah juga bisa berkontribusi, melalui pembentukan regulasi berupa

Peraturan Bupati atau sebatas edaran. Pasalnya, untuk mengatur usia pernikahan dengan Perda, dinilai lebih baik menunggu Perpu ditetapkan. “Kami dorong agar Perpu bisa keluar tahun ini. Sambil menunggu Perpu, Pemda bisa membuar Perbup atau edaran untuk mencegar pernikahan usia anak,” tuturnya. Dia menambahkan, peran serta warga, tokoh agama, dan tokoh lainnya, hingga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dinilai perlu dilakukan. Dengan bersama-sama, maka sosialisasi tentang dampak dari pernikahan usia anak bisa maksimal. “Banyak hal yang menjadi dampak buruk pernikahan usia anak, mulai dari urusan ekonomi, kesehatan, ketahanan keluarga, dan lainnya,” ucap dia. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Teni Hernawati, menuturkan, pernikahan usia anak memberikan risiko-risiko urusan kesehatan, baik pada ibu atau anaknya nanti. Di antaranya ialah penyakit pada bagian sensitif, rahim, dan lainnya. Hal itu akan berdampak pada proses serta pasca melahirkan. “Usia anak juga merupakan masa pertumbuhan, jadi ketika mengandung atau melahirkan, bayi dan

ibunya sama-sama masih memerlukan pemenuhan gizi. Akibatnya pertumbuhan keduanya terhambat, bahkan dampak lainnya bisa ke stunting atau penyakit lainnya,” kata dia. Dia mengungkapkan, meskipun ada pernikahan di usia anak, pasangan menikah disarankan untuk menunda kehamilan melalui program keluarga berencana. “Mengandung di usia muda, juga berisiko pada angka kematian ibu dan bayi. Makanya, pendewasaan usia pernikahan lebih baik,” tuturnya. Sebelumnya, Kepala Seksi Pengendalian Penduduk Data dan Informasi Keluarga Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana DPPKBP Kabupaten Cianjur, Endang Suryana, mengungkapkan, jika pihaknya tengah mengintensikan program pendewasaan usia perkawinan (PUP) semakin diintensikan kepada remaja untuk mencegah pernikahan dini. ”Pernikahan itu perlu dikendalikan, karena berdampak banyak. Bisa kepada individu (pelaku pernikahan) atau bahkan dampak yang lebih besar, misalnya ledakan penduduk,” ujar dia kepada wartawan, belum lama ini. Menurutnya, fenomena pernikahan dini yang biasanya terjadi di kawasan pelosok juga makin

banyak terjadi di perkotaan. Daerah daerah Kecamatan Mande, Cikalong Kulon, Ciranjang, dan Bojongpicung di perkotaan menjadi sejumlah kawasan yang rawan terjadinya pernikahan dini. ”Banyak terjadi pernikahan karena pergaulan remaja yang semakin bebas. Artinya, pernikahan terjadi karena dipaksa keadaan, otomatis banyak hal-hal yang akhirnya tidak diperhatikan terkait si remaja itu sendiri,” katanya. Hal tersebut diakui menjadi tugas berat pihak BKBPP, karena fenomena pernikahan dini di pelosok yang marak terjadi pun belum bisa diatasi. Oleh karena itu, berkoordinasi dengan pihak terkait, sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat pun dilakukan secara ketat. Program terkait antisipasi bertambahnya pernikahan dini semakin banyak disampaikan kepada anak usia sekolah. Setidaknya, kalangan remaja mendapatkan pemahaman lebih mengenai risiko pernikahan yang terlalu dini dilakukan.

”Kalaupun sudah terlanjur menikah, kami akan berikan sosialisasi Penundaan Anak Pertama (PAP) kepada pasangan muda yang belum ideal untuk melahirkan dan punya anak,” ucapnya. Sementara itu, bagi pasangan muda yang terlanjur menikah dan sudah pernah memiliki anak pun dianjurkan untuk mengikuti program KB. Dengan begitu, tidak ada kata terlambat dalam upaya pengendalian pertumbuhan penduduk akibat pernikahan yang terlalu cepat. Selain itu, pengendalian pertumbuhan penduduk pun dianggap harus didukung dengan ketahanan keluarga. BKBPP pun memfokuskan diri untuk mengedukasi keluarga menengah ke bawah yang cenderung memiliki anak banyak. Menurutnya, minimnya pemahaman membina keluarga dikhawatirkan dapat menyebabkan pertumbuhan keluarga tidak terkontrol. Pasalnya, bertumbuhnya keluarga tidak dibarengi dengan kondisi yang tak berimbang untuk menjamin kelangsungan

keluarga ke depannya. ”Program terus berjalan, meski saat ini terkendala jumlah petugas, penerimaan masyarakat, dan data spesiik untuk mendukung program,” ucapnya. Sementara itu, Berdasarkan data Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKP3A) Kabupaten Cianjur dari total jumlah penduduk yakni 2.269.219 pada 2016 lalu, terdapat 2,89 persen anak di bawah 20 tahun yang melakukan pernikahan dini. Padahal, baiknya perempuan menikah pada usia 21 tahun dan laki-laki pada usia 25 tahun. Jumlah yang terbilang besar itu dimungkinkan

terus meningkat. Apalagi, sejak beberapa tahun ke belakang kondisi pergaulan remaja perkotaan serta tradisi remaja atau anak di bawah umur di pelosok sama-sama mengarah pada terjadinya pernikahan dini. Sementara itu, data dari Kementerian Agama kabupaten Cianjur mencatat masih ada sekitar 2.000 laki-laki yang menikah di usia 19-20 tahun dan lebih kurang 6.000 perempuan yang menikah di usia 16-19 tahun. Meski masih tinggi, angka tersebut diklaim mengalami penurunan sejak 2014 lalu, dimana angkanya mencapai 6.000 laki-laki dan 8.000 perempuan yang menikah di usia anak. (angga purwanda)


Klik! beritacianjur.com

KAMIS, 22 FEBRUARI 2018

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjurcom

email newsredaksibc@gmail.com

HALAMAN

BC10

Ogah Dijuluki Bintang Persib N WONDERKID Persib, Febri Haryadi ogah disebut pahlawan saat ini. Ia menilai masih belum bisa memenuhi target pribadi dan keinginan fans.

ama Febri mencuat sejak dua musim lalu. Meski masih muda namun pemain jebolan diklat Persib itu selalu menjadi andalan di lini depan. Tak heran ia pun dipanggil masuk timnas Indonesia beberapa waktu lalu. Bahkan ia kemungkinan besar akan bermain di Asian Games 2018. “Saya masih jauh dari kata prestasi. Banyak mimpi besar saya yang belum tercapai,” kata Febri seperti dilansir la-

GALERI PERSIB

PERSIB Agendakan Uji Tanding PERSIB merencanakan uji tanding menghadapi tim Priangan Selection di Stadion Wiradadaha, Kota Tasikmalaya, Sabtu (24/2/2018). Informasi tersebut disampaikan pelatih PERSIB, Roberto Carlos Mario Gomez. “Kita punya uji tanding Sabtu menda“Kita punya uji tang. Kita akan pergi tanding Sabtu di hari Jumat. Renmendatang. Kita akan cananya hanya satu pergi di hari Jumat. pertandingan. Mungkin, minggu depannya Rencananya hanya lagi kita akan adakan satu pertandingan. uji tanding lainnya,” Mungkin, minggu kata pelatih asal Ardepannya lagi kita gentina tersebut. Sebelumnya, akan adakan uji Ciamis sempat menjadi tanding lainnya.” incaran PERSIB untuk menggelar pemusatan latihan sekaligus uji tanding. Namun karena Stadion Gelora Bandung Lautan Api bisa kembali dipergunakan, tim fokus mematangkan persiapan di Bandung. “Jadi bukan Ciamis karena sekarang kita sudah bisa latihan di stadion (GBLA),” katanya. (net/angga)

Dokter Terus Pantau Cedera Essien MESKI sudah tampak dalam latihan, Dokter tim PERSIB, dr. Rai Ghani mengatakan, Michael Essien masih perlu waktu untuk dapat berlatih bersama tim. Ia sendiri masih akan mengevaluasi perkembangan cedera Essien. Pada sesi latihan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Selasa 20 Februari 2018 kemarin, Essien hanya mendapatkan menu latihan ringan dari isioterapis Benidektus Adi Prianto di sisi lapangan. “Essien sudah kembali ikut latihan, ini setelah tiga pekan menjalani terapi di London. Hari ini adaptasi sama isioterapis di lapangan dan kita lihat perkembangan dari awal cederanya,” ujarnya usai latihan. Rai belum bisa memastikan kapan Essien akan kembali berlatih bersama tim. Namun

ia mengaku telah memiliki beberapa catatan dari pemeriksaan singkat yang ia lakukan. (net/angga)

man resmi Persib. “Saya ingin juara liga bersama Persib. Selain itu saya juga ingin berprestasi bersama timnas,” ujarnya menambahkan. Febri baru berulang tahun ke-22 pada 19 Februari kemarin. Ia berharap tahun ini bisa mendapat banyak keberuntungan di klub maupun timnas. “Saya masih harus belajar, dan berlatih lebih maksimal lagi. Bukan hanya tentang mimpi-mimpi saya, tapi juga menjaga kepercayaan pelatih (Luis Milla) juga pelatih

Gomez (Mario Gomez) yang mendukung saya ke Timnas,” ucapnya. Musim lalu Febri tampil dalam 21 laga. Ia mampu mencetak empat gol dan empat assist. Musim lalu penampilan Persib memang mengecewakan. Menargetkan juara, Tim Maung Bandung justru inis di papan bawah. Tak heran perombakan besar-besaran dilakukan Persib musim ini. Mereka juga mendatangkan pelatih baru asal Argentina, Mario Gomez. (net/angga)


KAMIS, 22 FEBRUARI 2018

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjurcom

email newsredaksibc@gmail.com

HALAMAN

BC11

Usai Peristiwa Menyedihkan, Petarung Seksi MMA Ini Kembali ke Ring Setelah ‘menghilang’ selama 20 bulan, petarung seksi MMA, Cat Zingano memutuskan kembali ke naik ring. Dia akan melawan Ketlen Vieira di Las Vegas, 3 Maret mendatang. Zingano menghilang dari dunia MMA setelah peristiwa menyedihkan dalam kehidupannya, kematian sang suami pada Januari 2014. Hal itu membuatnya frustrasi setelah merasa kehilangan belahan jiwa.

ARSENAL

VS OSTERSUNDS

Arsenal akan menjamu Ostersunds di Emirates Stadium pada leg kedua babak 32 besar Liga Champions 2017/18, Jumat (23/2/2018). Bermodal kemenangan 3-0 di Swedia, The Gunners jelas sangat difavoritkan untuk lolos ke babak selanjutnya.

TINGGAL BUNGKUS SUSUNAN PEMAIN: Arsenal (4-3-3): Ospina; Kolasinac, Holding, Mertesacker, Chambers; Maitland-Niles, Elneny, Ramsey; Iwobi, Welbeck, Nelson. Info skuat: Alexandre Lacazette (cedera), Santi Cazorla (cedera), Pierre-Emerick Aubameyang (ineligible). Ostersunds (3-5-2): Keita; Pettersson, Papagiannopoulos, Mukiibi; Widgren, Sema, Nouri, Edwards, Mensah; Gero, Islamovic. Info skuat: Johan Bertilsson (cedera), Smajl Suljevic (cedera), Hosam Aiesh (meragukan).

HEAD TO HEAD 16-02-2018 Ostersunds 0-3 Arsenal

5 LAGA TERAKHIR ARSENAL 25-01-2018 Arsenal 2-1 Chelsea 31-01-2018 Swansea 3-1 Arsenal 04-02-2018 Arsenal 5-1 Everton 10-02-2018 Tottenham 1-0 Arsenal 16-02-2018 Ostersunds 0-3 Arsenal

5 LAGA TERAKHIR OSTERSUNDS 05-11-2017 J-Sodra 0-0 Ostersunds 23-11-2017 Ostersunds 2-0 Zorya 07-12-2017 Hertha 1-1 Ostersunds 09-02-2018 Ostersunds 3-0 Trelleborg 16-02-2018 Ostersunds 0-3 Arsenal

AC MILAN VS LUDOGORETS SUSUNAN PEMAIN: Milan (4-3-3): G Donnarumma; Antonelli, Musacchio, Zapata, Abate; Bonaventura, Locatelli, Montolivo; Borini, Silva, Suso. Ludogorets (4-2-3-1): Renan; Pimienta, Moti, Plastun, Cicinho; Anicet, Dyakov; Wanderson, Marcelinho, Lukoki; Misidjan.

HEAD TO HEAD 16-02-2018 Ludogorets 0-3 Milan

5 LAGA TERAKHIR MILAN 01-02-2018 Milan 0-0 Lazio 04-02-2018 Udinese 1-1 Milan 10-02-2018 SPAL 0-4 Milan 16-02-2018 Ludogorets 0-3 Milan 19-02-2018 Milan 1-0 Sampdoria

5 LAGA TERAKHIR LUDOGORETS 07-12-2017 Hoffenheim 1-1 Ludogorets 11-12-2017 Pirin 0-2 Ludogorets 14-12-2017 CSKA Soia 2-1 Ludogorets 16-02-2018 Ludogorets 0-3 Milan 18-02-2018 Ludogorets 4-1 Slavia Soia

Pegang Kendali AC Milan akan menjamu Ludogorets Razgrad di San Siro pada leg kedua babak 32 besar Liga Europa 2017/18, Jumat (23/2/2018). Rossoneri memegang kendali setelah menang 3-0 di Bulgaria pada leg pertama. Di markas Ludogorets, Milan menang tiga gol tanpa balas. Gol-gol tim besutan Gennaro Gattuso dalam laga tersebut dicetak oleh Patrick Cutrone, Ricardo Rodriguez (penalti), dan Fabio Borini. Kemenangan itu praktis membuat Milan sangat diunggulkan untuk lolos ke babak selanjutnya. Di San Siro, Milan harus menuntaskan pekerjaan mereka. Setelah menekuk Ludogorets, Milan menjinakkan Sampdoria dengan skor 1-0

lewat gol tunggal Giacomo Bonaventura di Serie A. Dengan hasil itu, berarti Milan tak terkalahkan dalam sepuluh laga terakhirnya di semua ajang. Milan berada dalam form yang sangat impresif. Masalah di lini pertahanan pun bisa dibilang telah teratasi. Dalam tiga laga terakhirnya, Milan bahkan selalu menang tanpa kebobolan. Langkah Milan menuju babak 16 besar sepertinya tidak bakal terhadang. Manuel Locatelli absen pada leg pertama akibat skorsing, tapi sudah bisa bermain di laga ini. Ditunggu grande partita melawan AS Roma di Serie A, Gattuso diprediksi bakal melakukan beberapa rotasi pada susunan pemainnya. (net/angga)

D

i kandang Ostersunds, pasukan Arsene Wenger menang lewat gol-gol Nacho Monreal dan Mesut Ozil, serta bunuh diri Sotirios Papagiannopoulos. Dalam laga tersebut, David Ospina juga sukses mementahkan penalti injury time Tom Pettersson. Arsenal berada di atas angin. Mereka hanya tinggal membungkus kelolosan di Emirates nanti. Arsenal maupun Ostersunds samasama punya waktu pemulihan seminggu penuh setelah leg pertama. Pasalnya, kedua tim tidak punya jadwal di pentas domestik. Mungkin yang harus dipikirkan oleh Arsenal adalah jadwal mereka berikutnya. Setelah laga ini, Arsenal akan menghadapi Manchester City di final Piala Liga. Melawan Ostersunds, Wenger diyakini akan merotasi komposisi pemainnya. Namun itu sepertinya tetap tidak bakal merusak peluang menang arsenal. (net/angga)


HALAMAN

BC12

Klik! beritacianjur.com

KAMIS, 22 FEBRUARI 2018

BABAD CIHEA

Lalampahan Pangeran Nampabaja sareng Lirbaja MOENG bae nja eta atoeh, sok aja bae tjangtjalana teh ari ka djéléma anoe nampi rédjéki ngadakngadak kitoe deui Pangeran Nérangbaja, noemoetkeun kana oesoel, asal aja bagdja teh timana.

K

adjoeroeng koe doemeh djadi ratoe njvpéng kakawasaan ngeujeuk dajeuh ngolah nagara teu kalawan aja noe ngaharoe-biroe, djongdjon tonggoj ngajon sakahojong ngajoen ngelong-ngejong djorodjol manah teu kalawan ngemoetkeun noe kapoengkoer, ti bélat kanoe katoekang . Pitoeah noe djadi rama, anoe koe andjeunna tadina dipoendjoeng disoehoen, dipoedja didamadama, sagala parentah piwarangan tara aja noe dipoengpang, soedjoed soehoed kana sampean ramana namoeng andjeuna…………….. andjeunnana keuna koe gogoda rantjana, kenging dipantjing koe

djoerig, kagéndam koe doeroewiksa, manahna saréng emoetanana kagénggém koe pangalém, gampil koe pamoedji, enggal loentoer lantaran pangwoedjoek batoer. Andjeunna kagoengan raos ajeuna mah parantos teu aja noe bakal ngageureuh-geureuh, taja noe bakal maksa-miroesa, da parantos anggang ti rama, raos andjeun: aing noe mangkoe lemboer, noe ngageugeuh dajeuh, kawasa di nagara, aing Ratoe, aing Radja……! andjeunna aja dina alam karoetjahan. Réboen-réboen, andjeunna tjalik dina korsi gading, digedeng koenoe karoneng, dianteur koe noe kenging masieup, noe donto noe demplon sing andeprok, noe loewis noe manis ngabaris, noe lendjang ngadjadjar estoe dipoeoek koe noe loetjoe, digegendjang koe noe léndjang: andjeunna ngadawoeh: “Tjoba saoer Mantri djero sina ka dieu!” Goleah noe léndjang loegaj, indit bari ngiesap birit, matak tineung anoe neuleu, matak molongo noe nendjo, ngemban dawoehan Radja, noeroet sadawoehan Ratoe, angkat lengket ririntjipan. Sadjam némbe andjog, tjoendoek ka noe didjoegdjoeg. Padahal hénteu anggang, toeméka ka pajoenan Mantri djéro : “ ngémban timbalan Ratoe,

ajeuna diantos pisan koelanoen.” Késit djoeragan Mantri indit, bari angkat njangreudkeun toengtoeng béndo, nilép sindjang bari leumpang, diraksoekkan bari loempat, djog andjog tjedok njémbah., gek tjalik ménéko soedjoed toengkoel meh antél kana samak. Kieu………, noe matak ki Mantri ditjaloekan teh, aja pibedjaeun… radja boga kahajang. Ratoe aja pamoendoet…. Ajeuna Ki Mantri koedoe boeroe-boeroe mangkat, reh na meunang warta di Samarang aja ronggeng noe kamashur ka awoen-awoen, kakontjara mantja nagara tjenah mashoer koe ajoena, kongas koekénesna….. sina kadieu, bedjakeun dalém Tjihea hojong oeninga…! Omat, oelah leumpang tanpa bedja, lakoe ngan oekoer tjatoer, tapi koedoe kadjing-djing kairingkeun, kabawa sama harita.” “Soemoehoen dawoeh!” dijawab ki Mantri, “Abdi dalém néda widi djiad ti dampal Goesti, bade mangkat ngémban dawoehan Pangeran”. “heg…! didjoeroeng sing djoedjoer, sing hasil, sarta lamoen teu hasil, maneh njaho sorangan!” “Tigas dawoeh!” “Heg!” dawoehan Pangeran Nérangbaja.

Teu katjarios Ki Mantri nu mangkat, katjarios Dalém Nérangbaja saditilarna, esteo ngagoeligah kirang koelém, kirang loewang, emoet ka noe di oetoes ieu geura tjoendoek, noe miang teu geura datang, hénteu sabar ngagéntosan, hajang geura gok geura amprok saréng nu kapi-ati kapi-angénangén, keukeuh tjoemantel dina hate, kageundam koe bedja kapintjcoet koe tjatoer batoer, kaedanan hojong geura mondong njiAjoe Baron, kakasihna ronggeng noe diarép-arép tea. Padjadjangan sadia, bébétek ngentep, di dieu di ditoe dihijas di poelas: noe boeroek di roegroegkeun, koerang hade di omean geusan nampi noe geulis soemping. Koe pangérsa andjeuna hojong ngadamél pesta nu oetama, sadia moending peuntjiteun hajang sowang panganggeun, gamélan ngahadja di pasieup deui, bisi siloeng bisi soembang. Para Mantri paboewis, ponggawa ngopepang njajagikeun pesta noe bakal katjida poharana, taja anoe bisa tjitjing; taja noe bisa sare pére, digoejahkeun-dihoedangkeun toemoet sakérsa noe djadi Ratoe. Di lémboer tagiwoer, ka-

soeklakna-kasikloekna, ka goeneong ka sisi waloengan, pabedjabedja pating harewos. Radja bade pesta, mestakeun nanggap ronggeng ti Sémarang, ronggeng Ajoe, ronggeng loetjoe, noe langka di oerang, bedjana mah ronggeng paloekna. Atoeh pisaboelaneun keneh rajat sabawahan Kaboepaten Tjihea geundjleung pada ngarépngarép koemaha djadina, landjang geus dangdan di wédak ti ajeuna, randa-randa sasajagian bisi salah prakna midang, nini-nini oge pipiloeeun ngoerihit ka intjoena hajang digandong lamoen éngke ronggeng ti Samarang parantos soemping. Miréng warta, jen pageto noe di arép-arép the bakal tjoendoek, atoeh ditapél watés dajeuh Tjihea ngagaroendoek anoe noenggoe, mondok mowek ngotok-ngowo, ngantosan noe didago-dago hajang paheula-heula nendjo. Geus soerak ajeuh-ajeuhan, gong goongna, koeroeloeng sora tjaloengna, ngaheang sora tarompet saréng sora soeling noe ditoenggoe tjoendoek, noe di pitjangtjam dongkap, dina djampana noe sok dilinggihan koe Pangeran Nérangbaja. Iridan ngaleut-ngeungkeuj-ngabandaleut, djog andjog ka padalé-

man, téras ditampi koe para poetri, hempak seba para poetra… djép taja anoe ngitjeup, tiis djémpling kawas gaang katintjak tina keo bawaning hookeun-hareungeueun ningal ka noe anjar pinanggih. Pangeran Nérangbaja barang ret ningali, ditilik moehoer ka handap, ti handap ka loehoer deui, tjép nantjéb kana manahna, raos djantoeng ditoesoek koe djaroem anoe kenging njoesoempingan koe kémbang pantjawarna noe kenging ti sawarga loka, karaosna léléb ditambih koe seungit sari djieunan, tjiptaan para pohatji. Tingkah polah Nji Ajoe Baron katingalna koe andjeunna panjeépan, emok-emok denok, angkoehangkoeh loetjoe, gilék--godég pangémat, toempoekan goenoeng atjining ni`mat, ditambih koe sari kémpot pipi nempel dina koelit hideung nineung, toengkéb atji soekmaning Pangeran Nérangbaja, njoeloesoep ka tatamoe noe némbe soemping. Pesta noe sakitoe di adjam bakal ramena ,noe laladjo pinoeh ti manjang-moenjoeng lémboer soewoeng, imah kosong,da pada di taringalkeun ka dayeuh, hajang térang hajang njaho ka gélo koe bedja noe sakitoe matak harenghengna.(*)

Advertorial

PAGUYUBAN BALADEWA: Musik dan Budaya Menyatukan Nusantara

FOTO-FOTO: BERITA CIANJUR/RIZKY

KOMUNITAS napak tilas dan kesenian sunda buhun, yang tergabung dalam wadah Kesenian Paguyuban Baladewa, menggelar parhelatan latihan bersama pada Selasa (20/2/2018) lalu.

L

atihan dalam rangka meningkatkan jalinan silaturahmi antar anggota diikuti oleh berbagai anggota dari seluruh pelosok di Indonesia. Bertempat di Padepokan Paguyuban Baladewa, Lembang, Bandung. “Melalui musik dan budaya, menyatukan nusantara. Itu tema yang kami gelorakan. Berbeda beda budaya, berbeda beda kesenian, tapi kita adalah Indonesia. Itu yang menyatu-

kan semuanya, walaupun fokus yang kami kembangkan adalah kesenian sunda buhun, tapi performa kesenian dari daerah lain juga bergabung di paguyuban ini,” papar Ketua Paguyuban Baladewa, H. Prabu Baladewa. Paguyuban yang sudah memiliki usia tujuh tahuh tahun ini, memiliki anggota yang berasal dari daerah luar pulau jawa seperti Papua, Makassar dan Sulawesi. Selain pertunjukkan kesenian musik dari berbagai daerah, performa beladiri pencak silat dikolaborasikan dengan alunan dawai kecapi dan gendang berhasil ‘membius’ anggota paguyuban lainnya. Pasalnya, atraksi beladiri lebih memukau lagi dengan penampilan debus sunda buhun. “Komunitas dan paguyuban ini kami besarkan dengan konsep kekeluargaan, tujuan utamanya untuk melestarikan budaya kami agar tidak punah dan mampu diwariskan hingga

ke anak cucu,” pungkasnya. Senada dengan Ketua Paguyuban, Syamsudin selaku anggota yang berasal dari daerah Jayapura, Papua mengatakan, kehadirannya di tanah pasundan ini, disambut dengan penuh kekeluagaan oleh anggota paguyuban yang lain. Nuansa yang ramah, menjadikan ia betah dan semangat untuk bergabung dan mempelajari budaya kesenian sunda di Paguyuban Baladewa. “Saya dan kawan kawan dari Papua, baru bergabung dua hari di Paguyuban ini, rencananya akan mengikuti beberapa program yang diajarkan oleh Paguyuban,” jelasnya. Masih di tempat yang sama, Yusuf selaku anggota Paguyuban menerangkan kesan dan pesannya selama bergabung di padepokan, ia telah mempelajari berbagai keilmuan dan seni budaya dari berbagai daerah. Utamanya kesenian sunda buhun. (rizky)

“Komunitas dan paguyuban ini kami besarkan dengan konsep kekeluargaan, tujuan utamanya untuk melestarikan budaya kami agar tidak punah dan mampu diwariskan hingga ke anak cucu.”


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.