Pemkab Dinilai Arogan, Warga Jadi Korban

Page 1

ECERAN RP 3.000,LANGGANAN RP 60.000,- /BULAN

EDISI 692 THN IV

Info Iklan & Berlangganan

Memberi Nilai Lebih

JUMAT, 3 AGUSTUS 2018

twitter @berita_cianjur

0856-5944-7345

Klik! beritacianjur.com facebook beritacianjurcom

email newsredaksibc@gmail.com

Relawan Jokowi 2 Periode Terus Bergerak

RJ2P Provinsi Bali dan Kota Depok DIKUKUHKAN PENGURUS pusat Relawan Jokowi 2 Periode (RJ2P) terus bergerak melengkapi struktur kepengurusan di setiap daerah. Terakhir, pada Rabu (1/8/2018) dan Kamis (2/8/2018), RJ2P Kota Depok dan Provinsi Bali

sudah dibentuk dan dikukuhkan. Ketua Umum RJ2P, H. Asep Andi mengatakan, pembentukan dan pengukuhan pengurus di setiap daerah akan terus dilakukan, agar pergerakan RJ2P

dalam mendukung Jokowi dua periode bisa lebih maksimal hingga ke akar rumput. “Alhamdulillah, Kota Depok dan Provinsi Bali pengurusnya

FOTO-FOTO LIHAT HAL BC5

KE HALAMAN BC7

Lahan Berizin Milik Warga Dibongkar, Megaproyek Campaka Tak Kantongi Izin Dibiarkan

Pemkab Dinilai Arogan, Warga Jadi Korban LAHAN bersertifikat milik warga dibongkar pemerintah, namun gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur di Kecamatan Campaka yang belum mengantongi izin dibiarkan saja. Kok bisa?

I

tulah pertanyaan yang dilontarkan Ketua Cianjur People Movement, Ahmad Anwar, menanggapi malangnya nasib warga Desa Gunungsari Kecamatan Sukanagara, Pidin, yang bagian depan rumah dan toko bangunannya dibongkar tanpa adanya ganti rugi.

“Ini benar-benar aneh, rampok, zalim, arogan dan tidak adil. Warga ini tak hanya rugi ratusan juta rupiah, namun dia juga terpaksa memberhentikan pekerjanya. Warga ini punya bukti kepemilikan tanah, tapi tetap saja lahannya dibongkar. Sementara KE HALAMAN BC7

KARIKATUR: NANDANG S/BC

Komentar Gomez Soal Pencapaian Skuad Maung Bandung

Hadapi Sriwijaya, Persib Tanpa Ezechiel Lagi

Jadwal Salat Wilayah Cianjur & Sekitarnya

3 AGUSTUS 2018

04:44

ZUHUR

ASAR

12:00

15:22

MAGRIB

ISYA

17:54

19:07

Kang BeCe ILUSTRASI

SUBUH

AKSI PEMAKZULAN BUPATI CIANJUR AKAN KEMBALI DIGELAR AKSI damai dengan tuntutan pemakzulan Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar akan kembali digelar, Rabu (8/8/2018) mendatang. Hal tersebut dibenarkan aktivis Presidium Rakyat Cianjur, Ridwan Mubarak. Menurutnya, aksi damai nanti merupakan

KARIKATUR: NANDANG S/BC

gerakan moral rakyat Cianjur menindaklanjuti apa yang sudah dilakukan pihaknya beberapa waktu lalu, yakni aksi pada 27 April dan 9 Mei 2018. “Besar harapan kami, aksi ini bisa menjadi klimaks perjuangan rakyat Cianjur dalam memperjuangkan hak konsti-

tusinya, kaitan dengan indikasi tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Bupati Cianjur beserta rezimnya,“ ujarnya kepada Berita Cianjur, Kamis (2/8/2018) Aksi yang akan dipusatkan KE HALAMAN BC7

PERSIB dipastikan tak bisa diperkuat sejumlah pemain pilarnya, saat menjamu Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (4/8/2018) pukul 16.00 Wib. Selain tanpa bek andalan Bojan Malisic dan Hariono karena masih menjalani sanksi larangan bermain dari Komisi Disiplin PSSI, serta Febri Hariyadi yang masih KE HALAMAN BC7


HALAMAN

BC 2

Klik! beritacianjur.com

JUMAT, 3 AGUSTUS 2018

Pembangunan Desa Cikondang Dimonev

Lintas Timur

BERITA CIANJUR/NUKI NUGRAHA

BAPELTAN Gelar Turnamen Sepak Bola Futsal MEMERIAHKAN HUT RI ke 73, Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Cihea, Kecamatan Bojongpicung menggelar turnamen sepak bola futsal antar instansi se Kecamatan Bojongpiung. Turnamen yang diprakarsai karyawan Bapeltan ini dilaksanakan di lapangan komplek Bapeltan dan dibuka langsung Camat Bojongpicung dan Kepala Bapeltan, Kamis (2/8). Sesuai jadwal, pertandingan akan dilaksanakan setiap sore sampai malam. Camat Bojongpicung, Iyus Yusuf menyampaikan apresiasinya kepada Bapeltan yang sudah menginisiasi kegiatan futsal bapeltan cup 2018 dalam rangka silaturahmi antara lembaga dan masyarakat di kecamatan Bojongpicung. “Semoga melalui kegiatan yang positif ini bisa meningkatkan kerjasama dan koordinasi untuk mewujudkan cianjur lebih maju dan agamis,” ujarnya. (nuki)

“Semoga melalui kegiatan yang positif ini bisa meningkatkan kerjasama dan koordinasi untuk mewujudkan cianjur lebih maju dan agamis.”

TIM monitoring dan evaluasi (Monev) Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur meninjau lokasi pelaksanaan pembangunan di Desa Cikondang.

S

alah satu lokasi yang disambangi Tim yaitu lokasi pembuatan jalan rabat beton di Kampung Maleber-Kampung Sindang Terang, dengan panjang 500 meter, Lebar 1,80 meter dan ketinggian 0,10 meter. Berdasarkan papan informasi proyek yang terpasang di lokasi, proyek tersebut didanai Dana Desa (DD) 2018 tahap I dengan nilai anggaran sebesar Rp149.169.500. Sekmat Bojongpicung, Dadang Gumara mengatakan dari hasil tinjauan ke lokasi ternyata pembangunan jalan ramabat beton Kampung Maleber-Kampung Sindang Terang sama sekali belum di laksanakan oleh pihak desa. “Hasil monev kita ke lokasi, sama sekali belum ada kegiatan pembangunan,”ujar Dadang saat ditemui di Kantor Kecamatan Bojongpicung belum lama ini. Dadang mengaku dari kecamatan sudah meminta klarifikasi soal ini kepada Kepala Desa Cikondang, Amud Syarifudin. Bahkan sebelum akan dimulai pelaksanaan ungkap dia, para pihak terkait Desa Cikondang sudah kita kumpulkan. “Kita ingatkan mereka supaya pelaksaana pembangunan dilaksanakan sesuai yang sudah direncanakan,”ucapnya.

FOTO-FOTO: BERITA CIANJUR/NUKI NUGRAHA

Seperti diketahui, pelaksanaan pembangunan di Desa Cikondang saat ini tengah mendapat sorotan tajam publik. Terlebih pasca pemanggilan Kades dan bendahara oleh pihak aparat penegak hukum Polres Cianjur, terkait dugaan penyimpangan DD tahun 2017. Bahkan adanya pemanggilan teraebut menyulut reaksi masyarakat setempat. Mereka akan menggelar aksi menuntut adanya sebuah perubahan agar pengelolaan Pemdes Cikondang menjadi lebih baik. “Pada intinya masyarakat Cikondang menginginkan sebuah

perubahan yang lebih baik pada sistem pengelolaan pemerintan desa. Khususnya kaitan pembangunan tidak lagi sampai terjadi pembangunan

yang mangkrak,”ujar Agus salah seorang warga Cikondang yang aktiv menyoroti tata kelola Pemdes Cikondang. (nuki)

Peristiwa

Usaha Kulub Tutut Agus Nata Berujung Tragis MUSIBAH tak bisa diterka kapan waktunya akan datang menimpa seseorang, karena soal yang satu itu merupakan kehendakNYA. Siapa yang mau orang mendapat musibah, tentunya jika saja diberi kemampuan mengetahui sebelum musibah ataupun cobaan itu datang, pastinya semua akan berusaha untuk meng-

hindarinya. Pasangan suami istri (Pasutri) Agus Nata (48) dengan Eti Rohaeti (43), Warga Kampung Parungbitung, RT 01/01, Desa Kertamukti, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur tengah dirundung pilu. Belum lama ini, kedua pasangan sejoli itu mendapat musibah besar, usaha kulub tutut yang sudah lama dirintisnya selama bertahun

Harga Iklan Resmi Harian Umum Berita Cianjur IKLAN KOLOM DISPLAY / BANNER / X BANNER - Halaman 1 Atas

:

Rp 55.000/mmk

- Halaman 1 Bawah

:

Rp 50.000/mmk

- Halaman Back Cover

:

Rp 42.500/mmk

- Halaman Full Colour

:

Rp 35.000/mmk

:

Rp 32.500/mmk

- Halaman Black White

IKLAN ADVERTORIAL - Halaman Full Colour

:

Rp 35.000/mmk

- Halaman Black White

:

Rp 30.000/mmk

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT/ SOSIAL/ DUKACITA (OBITUARI) - Halaman Full Colour

Rp.25.000/mmk

- Halaman Black White

Rp 20.000/mmk IKLAN SPREAD CENTER

- Halaman Full Colour

:

Rp 35.000/mmk

- Halaman Black White

:

Rp 35.000/mmk

tahun mengalami gulung tikar. Tak hanya itu, keduanya terpaksa harus berurusan dengan pihak aparat kepolisian. Gara garanya, kulub tutut yang diproduksinya mengakibatkan warga keracunaan masal. Kejadian ini berawal pada Minggu (28/7) lalu. Sejumlah warga di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bandung barat seusai mengkonsumsi kulub tutut yang diproduksinya mengalami keracunan, bahkan hingga ada yang meninggal dunia. Kejadian tersebut sontak membuat geger, hingga informasi sampai ke telinga aparat kepolisian, pedagang dan penjual tutut mentah itupun akhirnya diamankan. Pertama kali mendegar kabar tersebut Agus mengaku sangat kaget. Pasalnya kulub tutut produksinya, yang dikemas dalam kantong plastik transparan tak hanya beredar di Kabupaten Cianjur, tapi oleh pedagang asongan keliling, kulub tutut

BERITA CIANJUR/APIP SAMLAWI

dijajakan kesetiap pelosok kampung di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bandung Barat. “Selama memproduksi kulub tutut, belum pernah ganti cara olahan. Mulai dari bumbu, cara membasuh tutut mentah hingga proses mengemas semua dilakukan seperti biasanya,” ujar Agus sambil mengerutkan dahi, heran karena belum bisa mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan keracunan masal kepada wartawan, belum lama ini.

Dengan adanya itu, pihaknya meminta maaf kepada semua pihak, terutama pada warga Sukabumi dan Bandung Barat, yang mengalami keracunan hingga meninggal dunia akibat mengkonsumsi kulub tutut hasil olahannya. “Sama sekali ini tidak ada usur kesegajaan Kang. Mungkin ini memang cobaan buat saya berserta keluarga dan pedagang lainnya,” ucapnya seraya mengungkapkan niatnya untuk tidak lagi melanjut-

kan usahanya memproduksi kulub tutut. “Tidak akan berjualan lagi kulub tutut Kang. Mau alih profesi saja berjualan pisang goreng atau usaha lainnya,” kata Agus yang diamini istrinya Eti Rohaeti. Dilain pihak, Kepala Desa Kertamukti, Cepi Agustina menambahkan, memang benar adanya bahwa Pasutri Agus Nata dan Eti Rohaeti, telah lama memproduksi kulub tutut dan selama itu belum pernah mendengar adanya keracu-

nan akibat mengkonsum kulub tutut hasil produksinya. Namun kemarin, sempat mengagetkan pihakya, karena warga Kabupaten Sukabumi dan warga Kabupaten Bandung Barat, mengalami keracunan masal hingga ada yang meninggal dunia, akibat mengkonsum kulub tutut hasil produksi Pasutri Agus dan Eti. Dengan adanya itu, pihaknya ikut prihatin pada Pasutri Agus dan Eti yang telah mendapat musibah, tentu saja semua itu bukan unsur sengaja. Selain itu pihaknya mohon maaf dan ikut bela sungkawa pada seluruh korban keracunan masal yang meninggal dumia maupun yang selamat. “Semoga saja kejadian tersebut, menjadi suri tauladan, untuk semua pihak, khusnya pada Pasutri Agus dan Eti, lebih baik cari pekerjaan lain selain memproduksi kulub tutut,” ucap Cepi Agustina kemarin. (apip samlawi)

IKLAN SUPER SPREAD CENTER - Halaman Full Colour

:

Rp 33.000/mmk

- Halaman Black White

:

Rp 29.000/mmk

Info kerjasama/diskon: 085659447345 PT. Jembatan Mediatama Cianjur (Media Cetak,Online & Event Planner)

Komisaris Utama: H Ishaq Robin. | Direktur Utama Anton Ramadhan. | Pemred: Gia Gusniar. | Dewan Redaksi: Anton Ramadhan, Fonda Lapod, Gia Gusniar, Nuki Nugraha, T. Budiyanto | Redaktur: Mustofa, | Asisten Redaktur: Angga Purwanda. | Reporter: Apip Samlawi. Memberi Nilai Lebih BERITA MEDIA GROUP |Perwajahan: Ahmad Sulaeman (Koordinator), Arie Yudistira, Ziad Zed Zubaidi. | Grais: Nandang S | Manager Sirkulasi & Umum: Tavip Supriatna | Kabiro Ciranjang: Nuki Nugraha | Divisi Sirkulasi & Iklan: H. Heryanto. | Adm. Keuangan: Emma Maryani. | Divisi Umum: Eded Kurniawan. ALAMAT KANTOR REDAKSI/SIRKULASI/IKLAN: Jl KH Abdullah Bin Nuh No 6 Pamoyanan, Kec. Cianjur, Kabupaten Cianjur 43211. No Tlp: 0263-2914902. | Email: newsredaksibc@gmail.com SELURUH WARTAWAN BERITA CIANJUR SELALU MENGENAKAN TANDA PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT TUGAS SERTA TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MEMINTA ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER


twitter @berita_cianjur HALAMAN

facebook beritacianjurcom

HOTLINE : 0263-2283130

BC3

Klik! beritacianjur.com

JUMAT, 3 AGUSTUS 2018

Akibat Kurangnya Fasilitas Meja dan Kursi untuk Belajar

Puluhan Siswa SD Ibu Jenab 2 Belajar di Lantai PULUHAN siswa SD Negeri Ibu Jenab 2, Cianjur terpaksa belajar di atas lantai. Hal itu dikarenakan sekolah kekurangan fasilitas meja dan kursi.

S

aat belajar para siswa tersebut terlihat kesulitan saat menulis materi yang diajarkan, mengingat tak ada alas untuk menyimpan buku tulis. Beberapa siswa pun tampak tengkurap dan menjadikan lantai sebagai mejanya, beberapa siswa lainnya memaksakan diri untuk tetap duduk dan menempatkan buku di atas paha mereka saat menulis pelajaran. Kepala SDN Ibu Jenab 2, Sukardi, mengatakan terkait adanya salah satu dari 12 kelas yang sisanya harus belajar di atas lantai tanpa meja dan kursi. Hal itu dikarenakan pihak sekolah tidak memiliki fasilitas yang cukup pasca kepindahan. “Iya sejak pindah dari lokasi sebelumnya di Jalan Moch Ali ke Jalan Pangeran Hidayatullah bersama sekolah lain juga, ada kelas yang kondisinya begitu, siswa terpaksa belajar di lantai,” ujar Sukardi, kepada wartawan, saat ditemui di ruangannya, Kamis

(2/8/2018). Bahkan, menurutnya, di awal kepindahan pada April 2018, ada dua kelas yang kondisinya begitu. Namun pihak sekolah berinisiatif untuk menggunakan dulu meja dan kursi di ruang guru untuk digunakan para siswa. Sukardi menjelaskan, kondisi itu terjadi lantaran sebelum pindah, siswa kelas 2 belajar di siang hari, bergantian dengan kelas 1 yang masuk pagi lantaran kekurangan ruang kelas. Sementara saat pindah, pihak orangtua memberikan syarat agar semua murid masuk pagi atau para siswa tidak akan ikut pindah ke lokasi yang baru. “Jadi semuanya dipagikan, tapi karena kekurangan mabeler, jadinya untuk kelas 6,khususnya sekarang ini kelas 6B belajar di atas lantai,” kata dia. Dia mengaku sudah mengusulkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur agar segera me-

BERITACIANJUR/ ANGGA PURWANDA

nambah fasilitas yang ada, namun hingga beberapa bulan setelah kepindshan masih belum terealisasi. Sukardi khawatir, kondisi tersebut akan mengganggu kualitas belajar siswa, mengingat siswa tak maksimal dalam belajar dan menerima pelajaran. “Kami harap bisa

segera ada penambahan mabeler, kasihan kalau begitu terus. Selain meja dan kursi untuk siswa juga untuk guru, mengingat ada yang digunakan untuk salah satu kelas yang sebelumnya juga tak memiliki fasilitas serupa,” kata dia. Selain fasilitas meja dan kursi, dia juga mengharapkan pembangunan

gedung penunjang segera dituntaskan. Pasalnya hingga saat ini, rencana ada fasilitas gedung laboratorium, masjid, perpustakaan, dan lainnya pun belum ada. Bahkan, ungkap dia, saat ini sarana listrik pun sangat terbatas,dimana satu KWH digunakan untuk tiga sekolah yang dipindahkan ke lokasi

tersebut. Akibatnya aliran listrik tidak kuat dan sering mati. Para guru pun tidak bisa menggunakan fasilitas seperti proyektor dan komputer untuk menunjang pembelajaran. “Kami harap bisa segera diselesaikan semua kekurangannya. meskipun sekarang ruang kelas sudah lebih banyak,

tapi sarana penunjang lainnya belum ada. Terutama perpustakaan, UKS, dan lab. Listrik juga masih berbagai dengan dua sekolah lainnya. Bagaimanapun kalau pihak sekolah hanya menjalankan kebijakan dari pimpinan dan memaksimalkan kondisi yang ada untuk pembelajaran para siswa,” pungkasnya. (ang)


Klik! beritacianjur.com

JUMAT, 3 AGUSTUS 2018

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjurcom

email newsredaksibc@gmail.com

HALAMAN

BC 4

PIAN HADIANSYAH

MARIO GOMEZ

Banyak Pemain Pergi, Sriwijaya Tetap Tim Bagus Yadi Senang dengan Pulihnya Pian

PELATIH Persib Mario Gomez tetap mewaspadai kekuatan Sriwijaya FC pada laga pekan ke-19 Go-Jek Liga 1 2018 di Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu 4 Agustus 2018.

PELATIH Maung Anom, Yadi Mulyadi memuji semangat pemain belakang Pian Hadiansyah yang ingin segera kembali membela tim Maung Anom. Pemain jebolan Diklat Persib itu baru saja dinyatakan pulih dari cedera ligamen yang dialaminya pada Desember 2017 lalu. “Kalau melihat perkembangannya, berjalan dengan bagus,” kata Yadi, Kamis 2 Agustus 2018 . Pian tampak hadir dalam sesi latihan Maung Anom di lapangan Secapa AD, Kota Bandung, Rabu 1 Agustus kemarin. Ia menjalani latihan secara terpisah dengan pemain lain. Ini merupakan kali pertama Pian berlatih di lapangan bersama skuat Maung Anom tahun ini. Pian sebelumnya harus menjalani proses pemulihan yang cukup lama pascaoperasi untuk memperbaiki cedera pada lututnya pada Desember 2017. Yadi mengaku selalu terus memberi motivasi kepada Pian. Namun menurutnya, motivasi terbesar seorang pemain untuk bangkit dari cedera justru datang dari pemain sendiri. Menurut Yadi, Pian sudah tak lagi merasakan sakit pada lututnya, melainkan sedikit trauma yang membuat pergerakannya terlihat kaku. “Saya percaya, kalau Pian mau kembali, semangat itu yang akan membuat Pian pulih lebih cepat lagi. Menurut saya, trauma itu hal yang wajar,” tegas Yadi. (net)

H

ilangnya beberapa pemain penting, termasuk pelatih Rahmad Darmawan, menurut Gomez, tidak akan menurunkan kualitas permainan Laskar Wong Kito. “Meskipun banyak pemain yang pergi, mereka tetap menjadi tim yang bagus, karena memiliki banyak pemain,” tegas pelatih asal Argentina itu, Kamis 2 Agustus 2018. Di putaran kedua Liga 1, SFC kehilangan sejumlah pemain bintang akibat persoalan internal klub. Pemain yang pindah di antaranya Hamka Hamzah, Adam Alis, Alin Tuasalamony, Novan Sasongko, Bio Paulin, Patrich Wanggai, serta duo Mali, Makan Konate dan Mohamadou Ndiaye. Di bawah asuhan pelatih Subangkit , tim asal Palembang itu tetap bakal menjadi ancaman buat Maung Bandung. Gomez pun sudah mewanti-wanti para pemainnya agar tetap bermain ngotot, demi mengamankan poin penuh dan membalas kekalahan 1-3 di putaran pertama bulan April lalu. Pelatih asal Argentina itu pun mengisyaratkan tak akan banyak melakukan rotasi pemain. Beberapa nama seperti Ezechiel N’Douassel, Patrich Wanggai dan Indra Mustafa kemungkinan akan dimainkan. Indra bakal menggantikan posisi Bojan Malisic yang masih absen terkena sanksi. “Patrich mungkin main, Indra juga. Hariono dan Malisic tidak main dulu. Ezechiel juga sudah bisa main. Sisanya sama seperti kemarin,” terang Gomez. (net)

Masih Butuh Waktu Tingkatkan Kondisi Fisik KIM Jefrey Kurniawan masih membutuhkan waktu untuk kembali tampil membela Persib musim ini. Gelandang naturalisasi asal Jerman tersebut masih dipantau kondisinya oleh jajaran pelatih. Pelatih isik Persib, Yaya Sunarya mengatakan, pihaknya tidak ingin terburu-buru memberikan menu latihan isik untuk Kim. Meskipun sudah dinyatakan sembuh dari cedera patah tulang ibula kaki kiri, Kim masih harus berhati-hati, terutama dalam berlatih isik mengingat riwayat cederanya. “Kim sudah kami berikan

menu latihan. Tapi, meningkatkan kondisi isik, tentunya harus melihat bagaimana latar belakang kasus Kim ke belakang,” kata Yaya di Gelora Bandung Lautan Api. Yaya menjelaskan, latihan yang diberikan untuk Kim masih tahap rehabilitasi. Dua hari latihan bersama tim, Kim masih diamati, apakah mengalami kendala dengan program yang diberikan. “Program latihan tetap akan diberikan mengarah ke kondisi isik, tetapi kita tetap maintenance dan yang terpenting bagaimana cederanya itu, kalau total sembuh kami mulai berikan latihan untuk peningkatan isik,” jelas pelatih berlisensi A AFC tersebut. Menurut Yaya, yang terpenting untuk Kim adalah adaptasi dengan program latihan yang lama tak dilakukan. Selama pemulihan cedera, Kim hanya fokus pada penguatan kakinya. “Kalau masih ada kendala, maka kami bikin lagi latihan latihan yang agak turun, supaya cederanya bisa sembuh dengan total,” tegas Yaya. (net)

Posisi Mali Sebelum Menjadi Bek PERSIB berhasil menorehkan catatan apik hingga pekan ke-18 kompetisi Go-Jek Liga 1 2018. Maung Bandung kini bercokol di puncak klasemen sementara dengan raihan 32 poin. Tak hanya itu, di paruh musim Persib merupakan tim dengan kebobolan paling sedikit, yakni 16 gol. Tentu ada sosok di balik kesuksesan tersebut. Selain kerja kerasa tim pelatih dan seluruh pemain, Bojan Malisic cukup pantas disebut sebagai salah satu faktor keberhasilan Maung Bandung untuk urusan lini pertahanan. Mali mampu tampil konsisten mengawal pertahanan Persib selama putaran pertama. Bahkan, bek asal Serbia

tersebut tak tergantikan di 17 laga atau tidak pernah absen selama paruh pertama lalu. Namun, siapa sangka, bek tangguh yang dimiliki Maung Bandung ini dulunya ternyata bukanlah pemain yang biasa beroperasi di lini pertahanan. “Saat remaja, ketika masih di akademi saya bukanlah bek. Jujur saja, tidak yang tertarik dengan posisi itu. Dulu saya adalah seorang striker. Sebagai anak muda, semua pemain sangat berhasrat untuk bisa mencetak gol,” ungkap pemain bernomor punggung 4 tersebut. Menjadi bek ternyata merupakan pilihan sang pelatih sewaktu dirinya masih remaja. “Akhirnya mereka menempatkan saya di posisi bertahan. Mungkin karena melihat postur yang saya miliki. Saya pun nyaman dan bermain di posisi bek sampai sekarang,” pungkas pria yang akrab disapa Mali itu. (net)


HALAMAN

Potret

JUMAT, 3 AGUSTUS 2018

BC5

Relawan Jokowi 2 Periode

RJ2P Provinsi Bali & Kota Depok Dikukuhkan

DIKUKUHKAN - Ketua Umum RJ2P, H. Asep Andi (keenam dari kanan barisan depan) berpose bersama pengurus RJ2P Kota Depok, Rabu (1/8/2018).

TERBENTUK - Pengurus Relawan Jokowi 2 Periode (RJ2P) Provinsi Bali akhirnya terbentuk, Kamis (2/8/2018).

SAMA-SAMA DARI CIANJUR- Ketum RJ2P

H. Asep Andi (kanan) dan Wakil Ketua RJ2P Depok, Adamas berjabat tangan.


HALAMAN

BC6

Berita Jabar JUMAT, 3 AGUSTUS 2018

PKS Minta MUI Jabar Tak Komentari #2019GantiPresiden TIDAK JAUH beda dengan DPD Gerindra Jabar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai, sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat terkait pro kontra gerakan #2019GantiPresiden sebagai hal yang tidak pantas dilakukan. PKS pun memberikan sindirin keras kepada MUI, agar tidak memasuki wilayah politik praktis. Sekretaris Umum DPW PKS Jabar Abdul Hadi Wijaya mengatakan, MUI Jabar seharusnya tak perlu berkomentar soal gerakan #2019GantiPresiden. Dia pun mempertanyakan sikap MUI Jabar tersebut. Sebab, jika mengatasnamakan MUI Jabar, hal itu tidak pantas dilakukan. “Intinya gak pantas aja yang seperti ini, seseorang bersikap atas nama institusi. Tapi kalau atas nama pribadi, silakan,” ujar Abdul Hadi, Kamis (2/8/2018). Abdul Hadi melanjutkan, ketimbang mengomentari gerakan #2019GantiPresiden, MUI lebih baik fokus pada urusan-urusan keumatan. Dia menegaskan, tidak seharusnya MUI Jabar memasuki wilayah politik praktis. “Tetaplah semua pada kompetensi kerja masing masing. MUI adalah institusi di negara ini yang ditujukan untuk memberikan nasehat aspek-aspek keagamaan, tidak masuk ke ranah politik,” tegasnya. Abdul Hadi kembali menegaskan, MUI Jabar harus menunjukkan sikap netralnya di tengah-tengah suhu politik yang semakin panas jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Dengan sikap itu, kata Abdul Hadi, MUI Jabar dinilainya justru tak mampu menahan diri. “Dalam hal-hal politik, sebaiknya MUI menahan diri, tidak perlu berkomentar soal ini. Daripada nanti terbentuk stigma MUI musuh penggemar tagar ganti presiden, kan jelek. MUI panutan kami dalam beragama, jangan bicara pada skup-skup itu, jangan masuk ke area politik praktis,” bebernya. (net/bis)

MUI Larang Aksi Deklarasi Ganti Presiden, Bawaslu Jabar Bungkam

NET

BADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat enggan menyikapi lebih dalam soal imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar yang meminta masyarakat tidak menggelar deklarasi gerakan #2019GantiPresiden di Jabar. Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Jabar Abdullah enggan memberikan penilaian terhadap imbauan MUI Jabar tersebut, apakah dibolehkan atau tidak. Dia berkilah, persoalan tersebut terlalu sensitif untuk ditanggapi. “Kami tidak bisa menanggapi, apakah dibolehkan atau tidak, ini terlalu sensitif,” kilah Abdullah saat dihubungi, Kamis (2/8/2018). Bahkan, saat kembali didesak untuk memberikan penilaiannya, Abdullah kembali mengatakan, pihaknya hanya bisa mengimbau semua pihak menahan diri demi kondusivitas Jabar jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. “Kami tetap pada komitmen awal, bahwa Bawaslu berharap banyak kepada tokoh agama untuk menjaga kondusivitas. Soal penilaian, biar MUI sendiri yang menilai,” tegasnya. Abdullah menambahkan, tensi politik jelang Pileg dan Pilpres 2019 yang semakin panas harus bisa disikapi secara arif dan bijaksana. Oleh karenanya, Abdullah kembali mengimbau semua pihak tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bisa memicu konflik. “Saya kira Bawaslu tidak bisa berbicara banyak soal ini. Kami hanya bisa bicara sebatas kapasitas Bawaslu saja,” tandasnya. Sebelumnya, MUI Jawa Barat mengimbau masyarakat tidak menggelar deklarasi Gerakan #2019 Ganti Presiden demi kondusivitas Jabar menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Imbauan tersebut disampaikan menyusul kabar akan digelarnya deklarasi Gerakan #2019 Ganti Presiden di Jabar, pertengahan bulan ini. MUI Jabar tak menghendaki kondusivitas Jabar terganggu, seperti halnya kejadian serupa di Batam yang menuai pro-kontra dan berujung pada suasana yang tidak kondusif. “Ini hasil kajian bersama. Supaya politik yang tengah memanas ini tetap di koridornya. Karena kalau tidak terkendali, akan mengganggu kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,” tegas Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar dalam konferensi pers di Kantor MUI Jabar, Jalan LRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu 1 Agustus 2018. (net/bis)

Iriawan: Geyser Cisolok Harus Berstandar Internasional Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Iriawan melalukan kunjungan kerja ke wilayah Jabar bagian selatan.

P

ada kunjungan tiga harinya itu, lokasi pertama yang Iriawan kunjungi adalah obyek wisata Geyser Cisolok yang masuk dalam kawasan Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark. Didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Prov Jabar Ida Hernida dan Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono, Iriawan langsung memantau setiap fasilitas untuk memastikan kenyamanan para pengunjung Geyser Cisolok. Iriawan mengungkapkan, Geyser Cisolok memiliki potensi besar yang harus terus dikembangkan. Geyser yang menyemburkan uap air keatas hingga belasan meter ini hanya ada dua di dunia yaitu di Brazil dan Geyser Cisolok di Sukabumi. “Ini tempat yg luar biasa, potensinya harus dimanfaatkan dan dikembangkan Geyser satu-satunya di Indonesia ini dan hanya ada dua di dunia,” katanya. Iriawan meminta, ka-

NET

rena Geyser Cisolok sudah masuk dalam kawasan Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark, artinya dunia sudah diakui dunia, maka fasilitas, pelayanan dan infrastrukturnya pun harus berstandar internasional. “Karena ini sudah mendunia jadi standarnya pun harua kelas dunia,” ujarnya. Dalam kunjungannya tersebut Iriawan sempat menyapa beberapa turis berasal dari Australia yang sedang menikmati air panas Geyser Cisolok. Setelah itu, Ia berkesempatan dengan berdialog dengan warga dan beberapa komunitas pecinta Ciletuh-Palabuhanratu

Unesco Global Geopark yang sudah menunggunya di ruang pertemuan. Demi kemajuan Geyser Cisolok, Iriawan mendengarkan saran dan keluhan warga. “Apa saja yg dibutuhkan untuk kemajuan tempat ini akan kita maksimalkan,” ujarnya. Kebersihan tidak terjaga Salah satunya, Dicky, perwakilan dari Asosiasi Surfing Sukabumi yang mengeluhkan tingkat kesadaran pengunjung yang masih kurang dalam menjaga kebersihan. Ia pun meminta agar ada penambahan kendaraan roda

empat untuk mengangkut sampah karena selama ini petugas kebersihan hanya menggunakan motor untuk mengangkut sampah ke TPA. “Kami butuh kendaraan roda empat untuk mengangkut sampah ke TPA karena disini sampah suka menumpuk dan alat pemotong rumput,” kata Dicky. Selain itu, sebagai seorang surfer, Dicky juga sering memandu para turis yang kebanyakan dari Australia untuk berselancar di Cimaja. “Saya sering bawa turis asing, setiap harinya ada, mereka sering mengeluh kebersihan dan kemampuan berbahasa Inggris,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Iriawan akan segera menindaklanjutinya. Rencananya, pihaknya akan membantu menyediakan kendaraan roda empat pengangkut sampah khusus untuk di Geyser Cisolok. Selain itu, Iriawan juga telah meminta Kadisparbud Jabar untuk segera membuka pelatihan tour guide agar bisa menguasai bahasa asing. “Akan kami siapkan yang penting penataan dan fasilitas Geyser Cisolok ini geositenya harus berstandar internasional karena sudah diakui dunia bersama Geopark,” ucap Iriawan. (net/bis)

Gerindra Jabar: MUI Harusnya Menyejukkan Bukan Malah Membuat Suasana Semakin Panas PERNYATAAN Majlis Ulama Indonesia Jawa Barat (MUI Jabar) yang menyebut gerakan #2019GantiPresiden kental dengan provokasi mendapat reaksi dari Ketua DPD Gerindra Jabar, Mulyadi. Pihaknya menyayangkan pernyataan MUI Jabar. Pernyataan itu dinilai malah membuat tensi politik bisa makin panas. “MUI harusnya menyejukkan bukan malah membuat suasana semakin panas,” kata Mulyadi melalui pesan singkat, Kamis (2/8/2018). Menurut dia, gerakan #2019GantiPresiden merupakan hak warga dalam menyuarakan aspirasinya. Dia juga menilai tidak ada aturan yang dilanggar dengan adanya gerakan tersebut. Sehingga tidak ada masalah bila masyarakat yang ingin adanya perubahan menggelar deklarasi dan menyampaikan aspirasinya. Hal senada diungkapkan sekretaris Umum DPW PKS Jabar Abdul Hadi Wijaya. Dia mengatakan, MUI Jabar harus memahami posisi institusinya. “Jangan sampai membingungkan masyarakat, apalagi pernyataan yang dikeluarkan itu cenderung mendukung (presiden) yang tetap. Justru itu yang bisa membuat situasi kurang kondusif,” kata Abdul saat dihubungi. “MUI itu tidak dalam kapasitas menilai ini (gerakan). Akan lebih tepat

NET

yang mrngomentari itu MK, atau penegak hukum. MUI itu beri kami fatwa saja, seperti soal halal haram makanan,” imbuhnya. Abdul menambahkan, gerakan #2019GantiPresiden sudah dinilai konstitusional oleh Mahkamah Konstitusi (MK) asalkan aspirasi ini diwujudkan melalui jalur demokrasi. Yakni pemilihan presiden bukan melalui makar. “Intinya enggak pantas aja yang seperti ini, seseorang bersikap atas nama institusi. Tapi kalau atas nama pribadi, silakan,” ujarnya. Jika MUI Jabar menyebut suhu politik sedang memanas, menurut dia, justru harus menunjukan sikap netralnya. “Sebaiknya MUI tidak perlu berkomentar. Daripada nanti terbentuk stigma MUI musuh penggemar tagar ganti presiden, kan jelek,” tegasnya. Sebelumnya, MUI Jabar menilai gerakan #2019GantiPresiden lebih dominan unsur provokasi dan mengarah kepada aksi

inskontitusional dibandingkan dengan kegiatan yang menjunjung tinggi demokrasi. Desakan mengganti presiden sekarang dapat dinilai melanggar hak konstitusional presiden RI saat ini yang mempunyai hak untuk dipilih kembali. Hal itu disampaikan Sekretaris MUI Jabar, Rafani Akhyar saat ditemui di Kantor MUI Jabar, Jalan LL.REMartadinata, Kota Bandung, Rabu (1/8). Menurutnya, gerakan tersebut seharusnya menyuarakan ajakan untuk berkompetisi secara sehat siapa pun calonnya di Pilpres 2019 sesuai dengan aturan yang ada dan mengangkat hal-hal positif yang ditawarkan kepada rakyat Indonesia. “(Gerakan) ganti presiden dinilai lebih dominan unsur provokasi dan

Kehilangan STNK F-3944-ZP an. JUNAEDI F-6973-ZY an. EDEH BT H JUANDI

mengarah kepada aksi inskontitusional dibandingkan dengan kegiatan yang menjunjungtinggi demokrasi. Bukan kami menghalangi menolak hak demokrasi, silahkan saja. Tapi paling penting jangan mengarah tindakan inkonstitusional,” katanya. “Apalagi, untuk soal pilpres nanti 2019 masa kampnye juga belum. Saat nanti waktunya silahkan berpesta,” lanjutnya. Pernyataan berbeda ia lontarkan saat disinggung mengenai gerakan dengan tagar Jokowi dua periode. Menurutnya, Jokowi masih

punya hak untuk kembali memimpin Indonesia di periode selanjutnya. Ia menegaskan bahwa apa yang disampaikannya ini bukan berarti mendukung salah satu pihak. Namun, ia mengimbau kepada masyarakat untuk menahan diri hingga ajang pemilihan presiden berlangsung. “Ganti Presiden kan tidak jelas nanti atau sekarang. Itu membatasi hak (Jokowi). Bukan berarti kita dukung Jokowi. Yang tidak diinginkan itu gangguan kondusifitas,” tegasnya. (net/bis)


HALAMAN

BC7

Cianjur News+

JUMAT, 3 AGUSTUS 2018

... RJ2P Provinsi Bali dan Kota Depok Dikukuhkan DARI HAL BC1

sudah dikukuhkan. Selanjutnya tinggal membentuk dan mengukuhkan pengurus di kota atau provinsi lainnya, pokoknya dari Sabang sampai Merauke,“ ujar pria yang karib disapa Haji Asep kepada Berita Cianjur, Kamis (2/8/2018). Sebelumnya, pria asal Ciranjang Cianjur tersebut mengatakan, selain terus bergerak membentuk dan mengukuhkan pengurus di berbagai daerah, pihaknya juga tengah menyiapkan acara deklarasi nasional. “Ya, insya Allah Agustus ini kami akan segera melakukan deklarasi. Insya Allah akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo,“ ujarnya kepada Berita Cianjur. Terkait sosok Jokowi, Asep menilai, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sudah berhasil membawa Indonesia ke arah yang positif. Alhasil, karena kinerja Jokowi pada periode pertama sangat baik, maka RJ2P menginginkan agar Jokowi dapat

memimpin kembali hingga 2024. Selama empat tahun memimpin Indonesia, sambung Asep, Presiden Jokowi hadir dan diterima oleh masyarakat karena pada dasarnya Jokowi bukan hanya memiliki kemampuan manajerial luar biasa, tetapi juga secara pribadi adalah orang baik. “Nilai-nilai kejujuran, integritas, kesederhanaan, kerja keras dan sangat agamis, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pribadi seorang Jokowi. Maka dari itu, kami optimis Pak Jokowi dua periode. Salah satu upaya yang akan dilakukan RJ2P, yakni dengan memperkuat basis di masing-masing wilayah,“ pungkasnya. Terkait pembentukan pengurus baru, RJ2P Kota Depok diketuai oleh Ali Syahbana, didampingi Mursyid sebagai sekretaris, Syairi Marzuki (bendahara), Adamas (wakil ketua 1) dan Ragil RK (wakil ketua 2). Sementara RJ2P

Provinsi Bali, diketuai oleh Maulana Patir, didampingi Made Sugiwa sebagai sekretaris dan Ketut Suadani (bendahara). Wakil Ketua 1 RJ2P Kota Depok, Adamas mengajak kepada seluruh masyarakat untuk membangun bangsa dengan kerja, kerja dan kerja, seperti yang selalu dilakukan Presiden Joko Widodo. “Kita juga harus berhati-hati dalam memilah kebenaran berita, terkhusus remaja agar bisa mencerna berbagai berita yang ada di dunia maya. Jangan sampai termakan hoax yang dapat menghancurkan bangsa kita,“ katanya. Seperti Ketum H Asep, Adam juga ternyata merupakan pria asal Cianjur, tepatnya warga Kecamatan Sukanagara, Desa Gunungsari, Cianjur Selatan. Saat ini, ia masih menjabat sebagai pengurus Resimen Pemuda Cianjur Kidul (Respeck). Adam atau yang biasa disapa Aa saat ini juga tengah mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Kota Depok.(gie)

... Aksi Pemakzulan Bupati Cianjur Akan Kembali Digelar DARI HAL BC1

di Gedung DPRD Cianjur, sambung Ridwan, akan berfokus pada masalah yang telah diwacanakan pada dua aksi sebelumnya, yakni mendesak DPRD untuk membentuk pansus hak angket kaitan dengan proses politik pemakzulan Bupati Cianjur. “Esensi dari aksi tersebut adalah mengungkap kembali tabir misteri Megaproyek Campaka dan

beberapa kasus lainnya,“ tegasnya. Tak hanya itu, Ridwan menambahkan, aksi nanti juga akan menegaskan kepada publik terkait adanya fitnah dan hoax yang merebak belakangan ini, bahwa presidium rakyat telah mendapatkan sejumlah angka sebagai uang tutup mulut agar gerakan ini tidak terus bergulis. “Ini jelas fitnah yang tidak berdasar. Ini me-

lemahkan gerakan dan ini jelas hoax. Saya dan kawan-kawan presidium rakyat hingga detik sekarang masih konsisten memperjuangkan nilainilai kemanusiaan halnya keadilan, kenyamanan, kesejahteraan. Kita fokus terhadap apa yang menjadi gerakan moral kita, yakni mendapatkan hak-hak konstitusi kembali rakyat selaku pemilik kedaulatan di Republik ini,“ tutupnya. (gie)

... Hadapi Sriwijaya, Persib Tanpa Ezechiel Lagi DARI HAL BC1

mengikuti pemusatan latihan timnas U-23 Indonesia untuk Asian Games 2018, Ezechiel N’Douassel juga tak bisa dimainkan. Eze tak bisa tampil karena mendapat larangan bermain dalam dua pertandingan sesuai hasil sidang Komdis PSSI pada Rabu (1/8/2018). Ia dinyatakan melakukan pelanggaran berupa memukul pemain lawan. “Bojan Malisic dan Hariono memang tidak masuk (line-up) karena mereka masih mendapat sanksi. Saya akan siapkan Indra Mustafa untuk menggantikan posisi Bojan,” ucap Gomez, Kamis (2/8/2018) di Bandung. Dihadapkan dengan kondisi tersebut, Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez dipastikan akan menerapkan rotasi terhadap pasukannya. Tanpa duet BaumanN’douassel, pelatih asal Argentina tersebut bertumpu menurunkan striker barunya asal Papua, Patrich Wanggai. Seperti diketahui, saat Ezechiel absen, lini depan diisi duet Jonathan Bauman-Patrich

Wanggai. “Wanggai juga akan saya mainkan. Lihat saja nanti. Yang pasti kami masih terus melakukan persiapan untuk pertandingan melawan Sriwijaya,” imbuh eks asisten pelatih Valencia dan Inter Milan ini. Disinggung kekuatan Sriwijaya FC, Gomez mengakui Laskar Wong Kito tetap merupakan tim yang bagus meski banyak pemain yang sudah keluar. “Mereka tetap jadi tim yang bagus karena memiliki banyak pemain. Jadi Persib harus lebih siap dari mereka,” ungkap Gomez. Sriwijaya FC melepas beberapa pemain jelang putaran dua Liga 1 2018. Bahkan tim asal Sumatera Selatan itu juga ditinggalkan nakhodanya, Rahmad Darmawan, dan kini dipegang Subangkit. Meski tanpa sejumlah pilarnya, misi mempertahankan puncak klasemen Liga 1 2018 kembali bakal diusung Persib. Selain bermain di kandang, tren positif dengan permainan impresif di tiga laga tandang terakhir dengan memetik dua kemenagan dan satu kali seri, mem-

buat Persib lebih diunggulkan dan bakal menjadi modal kuat untuk bisa memenangkan laga. Terkait pencapaian timnya yang saat ini menjadi pemuncak klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2018, Gomez mengaku sangat puas dan bangga. “Saya puas dan bangga karena kita ada di atas. Kita bisa teruskan untuk terus di papan atas walaupun ini tentu tidak akan mudah,” ujar Gomez di Bandung, Kamis 2 Agustus 2018 Dalam menghadapi putaran kedua Liga 2, ia memandang persaingan akan jauh lebih sengit. Sebab, banyak tim yang akan berjuang lebih keras untuk menjadi juara dan terhindar dari jurang degradasi. Sehingga, kata dia, Persib juga harus bekerja lebih keras dari putaran pertama. Konsisten menjaga posisi sebagai pemuncak klasemen hingga akhir musim jauh lebih sulit daripada meraihnya. “Saya ulangi, ini sangat bagus bagi kami, dan kami harus terus pertahankan posisi ini,” katanya seperti dikutip dari Kantor Berita Antara. (gie/bbs/net)

... Pemkab Dinilai Arogan, Warga Jadi Korban DARI HAL BC1

Megaproyek Campaka yang jelas melanggar aturan, tak ditindak,“ ungkapnya kepada Berita Cianjur, Kamis (2/8/2018). Tak hanya kerap melabrak aturan, Ebes juga menilai, Pemkab Cianjur sudah arogan dan merugikan warganya sendiri dengan melakukan penyerobotan lahan tanpa alasan dan aturan yang jelas. Jika berbicara ketegasan, sambung dia, seharusnya Megaproyek Campaka ditindak dan bangunan gedung pemerintahannya pun dibongkar karena sudah jelas belum mengantongi izin. “Ini namanya, hukum atau penindakan aturan di Cianjur itu tajam ke bawah tumpul ke atas. Giliran warga, jangankan salah, benar saja sudah maen ditindak. Sementara jika kesalahannya dilakukan pemerintah, seolah-olah terjadi pembiaran. Ini tidak adil,“ katanya. Sementara itu, Direktur Cianjur Institute, Ridwan Mubarak menilai, ketika pemilik lahan tidak rela jika lahan miliknya dijadikan jalan oleh pemerintah, atas dasar kebutuhan fasos (fasilitas sosial) dan fasum (fasilitas umum) namun tetap dibongkar, maka Pemkab Cianjur atau pihak yang mewakilinya sudah melakukan pembangkangan terhadap aturan. “Warga ini punya sertifikatnya, namun tetap dbongkar. Ini penyerebotan dan bentuk lain dari pelacuran terhadap konstitusi oleh birokrasi pemerintah daerah,“ katanya. Jika Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar yang menjadi penanggung jawab proyek insfrastruktur jalan tersebut, kata Ridwan, maka bupat sudah layak untuk dipraperadilankan. “Dipertontonkan oleh rakyatnya sendiri karena ia tidak memberikan uswah keteladanan terhadap rakyatnya. Bupati sudah bersikap arogan dengan tidak menaati hukumm, aturan dan perundang-undangan yang berlaku,“ jelasnya. “Bupati itu pelayan rakyat yang fungsinya melayani segala hajat rakyatnya, bukan malah berperilaku layaknya raja yang selalu menuntut untuk dilayani dan dipuaskan syahwat kekuasaannya,“ sambung Ridwan. Ia menegaskan, jika aparat penegak hukum tidak sanggup memproses segala bentuk kecurangan dan kejahatan hukum bupati, lantas elit politik di ranah legislatif pun tidak melakukan kontrol terhadap eksekutif, maka solusi yang paling logis adalah

menghimpun beragam kekuatan infrastruktur politik yang diwakili oleh ormas, LSM, organ-organ profesional, himpunan mahasiswa dan lain sebagainya. “Setelah menghimpun kekuatan, maka turun ke jalanan untuk melakukan aksi damai, menuntut kepada aparat penegak hukum dan para elit politik untuk menindak tegas segala bentuk kezaliman yang dilakukan oleh bupati beserta rezimnya, yang mempraktikkan politik dinasti di Tatar Santri,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, kerugian ratusan juta rupiah harus dialami warga yang tanah dan bangunannya dibongkar Pemkab Cianjur. Tanpa musyawarah dan meski si pemilik lahan memiliki sertifikat hak milik, namun pembongkaran tetap dilakukan tanpa adanya ganti rugi. Kondisi itulah yang saat ini tengah disoroti sejumlah aktivis di Cianjur. Tak hanya sebutan ‘rampok’, bahkan mereka juga menilai Pemkab Cianjur sudah menzalimi warganya sendiri. Seperti diketahui, pembongkaran lahan milik warga tersebut terjadi di Desa Gunungsari Kecamatan Sukanagara, tepatnya di Kampung Panyebrangan RT 02/01 dan Kampung Neglasari RT 03/01. Satu rumah dan toko bangunan milik warga dibongkar pemerintah tanpa izin si pemilik dan tanpa ganti rugi. Tak hanya rugi ratusan juta rupiah, pemilik rumah dan toko bangunan, Pidin juga mengaku harus memberhentikan para pekerjanya saat terjadinya pembongkaran tanpa alasan dan aturan yang jelas. “Selain rugi ratusan juta rupiah, terpaksa kami juga harus berhentikan para pekerja. Karena mereka mengaku ketakutan saat adanya pembongkaran,“ ujar Pidin kepada Berita Cianjur, Selasa (31/7/2018). Sebelumnya, Pidin mengaku kaget adanya pembongkaran terhadap tanah dan bangunan miliknya tersebut. Dengan menunjukkan sertifikat hak milik, ia menegaskan bahwa lahan yang dibongkar merupakan miliknya. “Saya benar-benar kaget, bukti kepemilikannya ada di sertifikat, kenapa dibongkar? Tanggal 13 Juli 2018 ada surat dari desa untuk pembongkaran, lalu tanggal 26 Juli 2018 siang datang surat dari camat, sore harinya sudah ada mobil berat dan terjadi pembongkaran,“ ujarnya kepada Berita Cianjur, Senin (30/7/2018). “Jantungku hampir copot seperti kiamat di rumahku. Tak ada musyawarah dari desa ataupun camat. Ini tanah dan ba-

ngunan saya, jelas-jelas ada sertifikatnya, tapi masih saja dibongkar. Sekarang rumah saya sudah seperti kuburan,“ sambung Pidin. Menanggapi kronologis yang dipaparkan warga pemilik lahan, Ketua Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) Cianjur, Rudi Agan menilai, Pemkab Cianjur sudah jelas-jelas menyerobot lahan milik warga. Pasalnya, pemilik lahan memiliki bukti kuat dengan menunjukkan sertifikat tanah. Tak hanya ‘merampok’ dan zalim terhadap warganya sendiri, lanjut Rudi, namun Pemkab Cianjur juga sudah melanggar Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Pada pasal 58 ayat (1) disebutkan, pengadaan tanah untuk pembangunan jalan bagi kepentingan umum dilaksanakan berdasarkan rencana tata ruang wilayah (RTRW) kabupaten/kota. “Dengan adanya kejadian ini, muncul tanda tanya, apakah pembangunan ini sudah berdasarkan RTRW atau belum? Tapi, ketika warga punya sertifikat namun Pemkab Cianjur tetap membongkar tanpa ganti rugi, itu juga sudah jelas melanggar Undang-Undang,“ jelasnya. Rudi menjelaskan, pada pasal 90 terkait pengadaan tanah, pada ayat (1) disebutkan, jalan umum dibangun di atas tanah yang dikuasai oleh Negara. Sementara pada ayat (2), dalam hal pelaksanaan konstruksi jalan umum di atas hak atas tanah orang, pelaksanaan konstruksi jalan umum dilakukan dengan cara pengadaan tanah. “Dikuatkan juga pada ayat (3), pengadaan tanah diperlukan untuk konstruksi jalan baru, pelebaran jalan, atau perbaikan alinemen. Sedangkan pada ayat (4), pengadaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangundangan. Jadi indikasi pelanggaran yang dilakukan Pemkab Cianjur sudah sangat jelas,“ paparnya. Rudi mengaku heran dan entah apa aturan yang dipakai Pemkab Cianjur terkait pembongkaran lahan milik warga tersebut. Anehnya, ketika bangunan yang berdekatan dengan lokasi pembangunan jalan dibongkar, namun tiang listrik yang jelas-jelas berada di badan jalan tak dipindahkan posisinya. “Untuk mengetahui solusi dalam kejadian ini, kuncinya ada di leger (dokumen yang memuat data mengenai perkembangan suatu ruas jalan). Tapi kan aneh, kenapa Dinas PUPR tidak mau menunjukkan legger-nya? Ada apa ini? Harusnya kan transparan,” ungkapnya.

Sebelumnya, saat dikonfirmasi terkait kejadian yang merugikan warga tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dedi Supriadi banyak berkata tidak tahunya. Malah ia merekomendasikan untuk wawancara ke kepala bidang. “Ke bidang aja lah. Kalau soal ada pembongkaran rumah mah saya tidak tahu. Atau kalau mau membahas pembebasan lahan, ke kimrum aja lah,“ ujarnya kepada Berita Cianjur, Senin (30/7/2018) lalu. Saat dimintai data legger, Dedi enggan memberikannya kepada wartawan dengan dalih rahasia. “Jangan atuh data legger mah, itu mah bukan untuk konsumsi publik,“ katanya. Berdasarkan informasi dari laman lpse.cianjurkab. go.id, pembongkaran tersebut disinyalir dilakukan karena adanya pekerjaan konstruksi peningkatan jalan Gunungsari-Sukajembar Kecamatan Sukanagara senilai Rp2.9 M, dan peningkatan jalan Sukanagara-Simpang Leuwimanggu senilai Rp13,3 M. Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Cianjur People Movement, Ahmad Anwar menilai, Pemkab Cianjur sudah melakukan penyerobotan tanah. Pasalnya, pemilik lahan memiliki sertifikat hak milik yang bisa menjadi bukti kuat kepemilikan. “Si pemilik lahan pegang sertifikat, tapi pemerintah maen bongkar saja tanpa izin yang bener atau musyawarah. Ini jelas-jelas melanggar Undang-Undang,“ terang pria yang karib disapa Ebes. Ebes menjelaskan, pada Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, tepatnya pada pasal 59 ayat (2) disebutkan, pelaksanaan pembangunan jalan dapat dimulai pada bidang tanah yang telah diberi ganti kerugian atau telah dicabut hak atas tanahnya. Sementara pada pasal 58 ayat (2) disebutkan, pembangunan jalan disosialisasikan kepada masyarakat, terutama yang tanahnya diperlukan untuk pembangunan jalan. Sedangkan ayat (3) berbunyi, pemegang hak atas tanah, atau pemakai tanah negara, atau masyarakat ulayat hukum adat, yang tanahnya diperlukan untuk pembangunan jalan, berhak mendapat ganti kerugian. “Ketentuan pidananya juga jelas. Disebutkan pada pasal 63, setiap orang yang dengan sengaja melakukan kegiatan penyelenggaraan jalan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp2 miliar,“ bebernya.(gie)


HOTLINE : 0263-2283130

HALAMAN

BC8

Klik! beritacianjur.com

JUMAT, 3 AGUSTUS 2018

Nilai Tukar Petani Jabar Juli 2018 Turun 0,49% BADAN Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat kembali merilisi, Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Barat pada Juli 2018 (2012 =100) sebesar 108,03 atau turun sebesar 0,49% dibandingkan NTP Juni 2018.

B

erdasarkan data BPS, penurunan NTP tersebut disebabkan oleh kenaikan Indeks Harga Dibayar Petani (IB) yang lebih besar daripada kenaikan Indeks Harga Diterima Petani (IT). Kenaikan IT Jawa Barat bulan Juni-Juli 2018 adalah sebesar 0,26%, sedangkan kenaikan IBJawa Barat bulan Juni-Juli 2018 adalah sebesar 0,75%. Pada bulan Juli 2018, 4 dari 5 subsektor NTP pertanian mengalami penurunan, hanya subsektor hortikultura saja yang naik. NTP Subsektor Tanaman Pangan yang turun sebesar 0,99%, dari 103,71 menjadi 102,68.

NET ILUSTRASI/NET

Kemudian, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat yang turun sebesar 2,03% dari 101,88 menjadi 99,81. NTP Subsektor Ternak juga turun hingga 0,45% dari 116,57 menjadi 116,04. Disusul Subsektor Perikanan yang turun sebesar 0,33% dari 106,99 menjadi 106,64. Semen-

tara itu NTP Subsektor Hortikultura sebagai satu-satunya subsector yang tumbuh positif, naik sebesar 1,15% dari 115,86 menjadi 117,20. “Di daerah Perdesaan Jawa Barat Konsumsi Rumah Tangga pada Juli 2018 terjadi inflasi sebesar 0,94 persen. Inflasi tert-

inggi terjadi pada Kelompok Bahan Makanan dengan inflasi 1,85 persen,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jabar, Dudung Supriyadi di Kantor BPS Jabar, Rabu (1/8). Diikuti Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga dengan inflasi sebesar 0,57%;

Kelompok Transportasi dan KoNET munikasi dengan inflasi sebesar 0,52%; inflasi Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau sebesar 0,27%; Kelompok Kesehatan dengan inflasi sebesar 0,18%; Kelompok Perumahan dengan inflasi sebesar 0,14%; dan Kelompok

Industri Pencelupan yang Bertahan Di Citarum, Garmen “Hijrah” ke Jateng RENCANA pemerintah merelokasi industri yang berada di bantaran Citarum dinilai hanya wacana yang sulit direalisasikan. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengaku opsi relokasi merupakan isu lama yang sudah 15 tahun berdengung namun tidak juga terealiasi. Bahkan diakui Ade, saat ini industri garmen di Jabar yang dituding sebagai pelaku pencemaran realitasnya sudah banyak yang relokasi ke Jawa Tengah. “Yang tersisa tinggal industri pencelupan atau printing,” katanya, Kamis (2/8/2018). Relokasi ini menurutnya meliputi industri hulu tekstil seperti benang, pemintalan, pertenunan dan perajutan beralih ke Jateng. Industri pencelupan tidak bisa pindah mengingat karakter di Bandung yang sulit diubah. “Karena mereka tetap tinggal disini dan tidak bisa pindah, solusinya adalah pembuatan Ipal komunal sesuai kapasitas perusahaan masingmasing,” ujarnya. Dengan cara ini secara jangka pendek persoalan limbah bisa diatasi. Ade menggambarkan jika kapasitas Ipal hanya 50% maka kapasitas produksi perusahaan pun harus mengikuti sehingga buangan limbah terkontrol. “Data kami ada 189 perusahaan hanya 25% perusahaan yang punya Ipal komunal,” katanya. Sisanya menurutnya masih harus diawasi dan

“Produk ini menimbulkan persaingan tidak sehat, yang tadinya berniat mengolah ini ikutikutan ke bawa. Ini berbahaya.”

NET

ILUSTRASI/NET

dikejar komitmennya, karena meski sudah ada Ipal komunal di lapangan ada sejumlah perusahaan “nakal” yang masih membuang limbah ke sungai. Cara ini dilakukan agar

perusahaan bisa menghemat anggaran pemakaian Ipal. “Produk ini menimbulkan persaingan tidak sehat, yang tadinya berniat mengolah ini ikutikutan ke bawa. Ini berba-

haya,” paparnya. Ade setuju penegakan hukum harus dilakukan untuk perusahaan-peru-

sahaan yang nakal seperti ini. Menurutnya sanksi penutupan pabrik segera diterapkan bagi pabrik dan pengusaha yang tidak memiliki niat mengolah limbah. “Jangan ada toleransi lagi. Kecuali ada yang berniat untuk investasi dan memberikan laporan perkembagan terkait pengelolaan limbah,” katanya. (net/bis)

Sandang dengan inflasi sebesar 0,10%. Sementara itu, pada Juli 2018 ini, harga rata-rata Gabah Kering Panen (GKP) di Tingkat Petani Jawa Barat sebesar Rp4.714,78 per kg atau naik sebesar 0,61% dibandingkan harga GKP Juni 2018 Rp4.686,22, sementara rata-rata harga GKP ditingkat Penggilingan sebesar Rp4.818,06 per kg atau naik sebesar 0,13% dari Rp4.811,72. Untuk Gabah Kering Giling (GKG) di Tingkat Petani turun 6,28% dari Rp5.397,96 menjadi Rp5.058,17 per kg, dan di Tingkat Penggilingan turun 5,52% dari Rp5.514,71 menjadi Rp5.210,12 per kg. Pada Juli 2018, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp10.144,23 per kg, turun sebesar 0,53% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp10.198,63. “Rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.475,93 per kg atau turun 3,36% dari Rp9.805,34. Beras kualitas rendah di penggilingan bulan Juli sebesar Rp9.000,00 atau turun 2,17 persen dari bulan sebelumnya sebesar Rp9.200,00,” kata dia. (net/bis)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.