Berita Cianjur - Oknum Kades Bogem Pemilik Warung Jamu

Page 1

ECERAN ,RP.3.000 AN N A G LANG ,0 0 .0 8 RP.7 N A L U /B

EDISI 362 THN III

Memberi Nilai Lebih twitter @berita_cianjur

RABU, 11 JANUARI 2017

facebook beritacianjur.com

Klik! beritacianjur.com

email newsredaksibc@gmail.com

Kerja Nyuri Elektronik Ngekos Tetap di Hotel Aksi Revan Remaja Jakarta Terhenti di Tangan Polisi PETUALANGAN Revan (30) warga Jakarta menjadi pencuri di Sleman berakhir di tangan jajaran Unit Reskrim Polsek Ngaglik. Spesialis pencuri elektronik di kamar-kamar kos di wilayah Sleman tersebut diamankan di hotel tempatnya menginap sesaat setelah beroperasi di Daerah Sinduharjo, Ngaglik Sleman.

Kapolsek Ngaglik Kompol Danang Kuntadi menyebut, tersangka datang ke Yogyakarta dengan menginap di sebuah hotel di kawasan Malioboro sejak dua bulan terakhir. Untuk memenuhi kebutuhan hidup di Yogyakarta tersebut, warga asli Sulawesi Tenggara tersebut bekerja sebagai pencuri dengan sasa-

“Ini pelakunya cukup lihai. Tidak peduli kamar kos kosong atau tidak, sikat. Incarannya adalah elektronik seperti laptop, handphone.

ran kamar-kamar kos mahasiswa. “Ini pelakunya cukup lihai. Tidak peduli kamar kos kosong atau tidak, sikat. Incarannya adalah elektronik seperti laptop, handphone. Saat diamankan di Sariharjo baru saja mencuri satu laptop dan empat ponsel di salah satu tempat kos,” jelasnya.

Hasil dari operasi dijual pelaku secara untuk bisa mendapatkan uang yang dipergunakan untuk hidup dan bersenang-senang di Yogyakarta. Bahkan dengan uang yang diperoleh dari hasil mencuri, pelaku mampu meminta pelayanan khusus dari hotel tempatnya KE HALAMAN 7

KILKSAJA.CO

Oknum Kades Bogem Pemilik Warung Jamu Polisi dan Kecamatan Sukanagara Gelar Petisi Damai

SIKAP tidak terpuji Kades Sukalaksana, Kecamatan Sukanagara, mabuk saat melakukan pemukulan, baru akan diproses Kecamatan, setelah aparat kepolsiain selesai melaksanakan pemeriksaan, terhadap pelaku.

AKIBAT BANPROV MOLOR

Sejumlah Desa Tunda Pembangunan

S

ekretaris Kecamatan Sukanagara, Yadi Haryadi, mengkonfirmasikan, pasca kejadian pemukulan yang melibatkan oknum Kades Sukalaksana, Agung Trisakti, terhadap pemilik warung jamu yang ditengarai menjual minuman keras, di Kampung Citiis, Desa Sukamekar, Senin (9/1/2017) malam kemarin, KARIKATUR/NANDANG S

KE HALAMAN 7

Jadwal Salat

Wilayah Cianjur & Sekitarnya

Rabu, 11 Januari 2017 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04:22

12:02 15:27 18:17 19:32

Kang BeCe

Jalan Siti Jenab Ditutup Pengemudi Mobil Keder CIANJUR – Pengendara mobil pribadi dan Sopir Angkot, dibuat keder setelah Pemkab memberlakukan penutuan jalur jalan Siti Jenab, Selasa (10/1/2017) kemarin. Minimnya sosialisasi, membuat para pengendara bingung mengam-

CIANJUR – Sejumlah Desa di Kabupaten Cianjur, terpaksa menunda kegiatan pembangunan yang bersumber dari pos anggaran Bantuan Provinsi (Banprov) tahun anggaran 2016. Anggaran sebesar Rp 50 juta/Desa yang seharusnya diterima, akhir tahun 2016, hingga saat ini nasibnya masih belum jelas. Keterangan yang dihimpun Berita Cianjur, sejumlah Desa memilih untuk menunggu pencairan bantuan, ketimbang

CIANJUR - Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Kabupaten Cianjur, Yana M Kamaludin, berencana melakukan investigasi langsung, terhadap indikasi tindakan spekulan yang bermain da-

KE HALAMAN 7

KE HALAMAN 7

DEWI PERSSIK

Tak Mau Buru-buru Nikah Lagi

Back To Nature (Kembali Ke Alam)

ga Wijaya. Mereka bahkan telah berlibur bersama dengan keluarga besar Dewi, ke Bangkok, ThaiKE HALAMAN 7

KARIKATUR/NANDANG S

CIANJUR BERMAWASDIRI

KE HALAMAN 7

Dinas Siap Investigasi Kenaikan Harga Cabe

bil arah jalan, dan terpaksa memutar balik arah kendaraan. Pantauan di lapangan, sejumlah petugas dari Dinas Perhubung-

SETELAH cerai dari Aldi Taher, Dewi Perssik belum kelihatan menggandeng kekasih baru. Tapi rupanya, ia sedang dilirik oleh road manager-nya yang diketahui bernama Ang-

memakai dana talang untuk membiayai pembangunan yang kadung direncanakan. Selain takut berbenturan dengan aturan, penggunaan dana talang alias DTL, beresiko bagi lembaga desa. Kepala Desa Sukamulya, Kecamatan Karangtengah, Saprudin, mengaku lebih memilih menunda pembangunan, ketimbang dipaksakan. Penggunaan dana talang, bisa mengundang reaksi tertentu dite­ ngah masyarakat.

Waspadalah terhadap firasat seorang mukmin. Sesungguhnya dia melihat dengan nur Allah.” (HR Tirmidzi dan Ath-Thabrani)

GAYA hidup back to nature dan tingginya kepercayaan masyarakat dunia pada obat tradisional Di negara-negara sedang berkembang, sebagian besar penduduknya masih terus menggunakan obat tradisional, terutama untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan dasarnya.

KE HALAMAN 7


BS2

Ngawangkong

+ Opini Warga RABU, 11 JANUARI 2017

Mengenal Mudrick dan Lembaga KPI Cianjur SOSOK lelaki perlemente satu ini, mungkin sudah tidak asing lagi bagi publik Cianjur. Apalagi, belakangan dirinya cukup giat mengawal sejumlah kebijakan Bupati Irvan Rivano Muchtar, menjalankan proses pembangunan. Meski dikenal dekat dengan tangan kekuasaan, pria bernama lengkap Mudrick, tetap kritis untuk beberapa hal tertentu. Terlebih, menyangkut dengan persoalan pelestarian lingkungan, karena mau tidak mau jebatannya sebagai Direktur Komisi Pohon Indonesia (KPI) Kabupaten Cianjur, bersinggungan langsung dengan gerakan penyelamatan lahan kritis. Sejumlah isu tentang lingkungan hidup, meluncur begitu saja saat Harian Berita Cianjur melakukan Wawancara langsung di Kantor KPI di Jalan Raya Bandung, tepatnya di depan Dealer Mitshubishi. Kata Mudrik, berbicara lingkungan hidup yang identik dengan gerakan mengembalikan fungsi lahan sebagai serapan air, akan sangat penjang untuk dikupas dalam satu atau dua jam saja. Sekarang masyarakat Cianjur sudah tahu dengan sepak terjang KPI mempertahankan fungsi hutan konservasi, Lahan Hijau, dan lahan produksi. Tindakan apa agar gerakan ini tidak mubazir dan tetap berjalan dalam kondisi apapun Saya tegaskan terlebih dahulu, agar publik tahu, kalau KPI sudah lama berkiprah di Kabupaten Cianjur dalam merehabilitasi lahan kritis dan menyelamatkan lahan hutan dari gerakan seporadis oknum masyarakat perambah hutan. Menjawab pertanyaan tadi, KPI akan tetap konsisten dengan flatfom organisasi yakni berdiri tegak menjaga, memelihara dan menyelamatkan pohon agar tetap berdiri tegak menjadi paku alam dan penyeimbang ekosistem lingkungan hidup. Peran apa yang ingin dicapai lembaga Anda dalam pembangunan dibidang lingkungan ini. Kita akan mengambil peran dan fungsi sebagai lembaga NGO, yang memiliki komitmen dan program kerja yang bisa dijalankan selaras

dengan agenda pemerintahan, maupun swasta di Cianjur. Peran ini kita ambil, agar setiap geraskan program yang kita laksanakan, selalu melibatkan peran serta masyarakat. Keterlibatan masyarakat sangat penting, karena proses memelihara alam dengan cara mengembalikan fungsi alam itu sendiri, dapat mendidik masyarakat sekitar hutan menjadi penjaga abadi hutan. Apakah dengan melibatkan saja akan menumbuhkan rasa memiliki terhadap hutan Tentu keterlibatan masyarakat ini tidak sekedar dilibatkan, dan juga tidak asal menerima upah berbentuk apapun. Masyarakat akan menjadi pengelola hutan dengan memanfaatkan ruang hutan tertentu, sebagai area tumpang sari tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan pangsa pasar yang terbuka. Kita contohkan program penanaman camelina sativa yang sedang dilaksanaan sekarang. Varietas sejenis alang-alang ini, adalah bahan dasar untuk membuat Bahan Bakar Khusus Kapal Terbang. Rakyat diberi semua fasilitas dan hanya tinggal melakukan tata kelola pertanian tumpangsari, dengan hitungan bagi hasil dengan pihak kami. Keuntungan yang paling kami harapkan dalam ini, kegiatan bercocok tanam camelina setiva, berjalan seringan dengan menjaga dan memelihara hutan di sekitar mereka. Itu yang paling penting. Perlu Akang tahu, saat nanti program ini berhasil, Kabupaten Cianjur akan jadi Daerah penghasil BBM Kapal Terbang paling besar se Asia, dan paling potensial untuk dijadikan perusahaan induk bagi produsennya di Jerman. Efek yang lebih jauh bagi kepentingan masyarakat Kabupaten Cianjur secara umum Tentu saja program ini mengimbas pada semua sektor lainnya di Cianjur. Pabrik pengolahan camelina sativa sebagai Bahan Bakar Kapal Terbang, akan memberikan investasi yang cukup besar bagi Kabupaten Cianjur, termasuk nantinya penyerapan tenaga kerja sebagai buruh, yang jumlahnya bisa mencapai ratusan ribu orang.

Sekarang, semua itu kita sedang laksanakan. Tapi tentu semua butuh proses dan tidak bisa sekedar dengan mengucap simsalabim saja seperti Pak Tarno. Gerakan apa saja yang sudah dilaksanakan KPI di Cianjur Kalau berbicara gerakan tentu sangat banyak. Sejak KPI berdiri, tidak pernah absen mejadi bagian pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) di sejumlah daerah di Cianjur. Baru-baru ini, kita sumbangkan 250 ribu pohon untuk kepentingan DAS Citarum. Belum lagi, peran aktif lembaga kita dalam mempertahankan DAS Cirumput yang sudah makin tergerus kepentingan ekonomi. Apa harapan KPI terhadap pemerintah Kita sadar, jika lembaga ini tidak mandiri dan merebahkan beban ke pundak Pemerintah, tentu gera­ kannya menjadi terbatas. Tanpa mengecilkan peran pemerintah, namun keterbatasan anggaran dan banyaknya program kerja yang harus dilaksanakan pemerintah, membuat tangan kebijkan pemerintah sangat terbatas, jika ingin memberikan bantuan. Kedudukan kita dengan pemerintah tepat sebagai mitra ideal menjalankan program kerja, namun dari segi kebutuhan anggaran, kita selalu berusaha mandiri. Terakhir, dalam waktu dekat ini agenda apa yang akan dilaksanakan KPI Kalau dalam waktu dekat ini, kita akan menyisir lahan kritis di wilayah Selatan Cianjur dan menanaminya dengan sejumlah pohon kayu. Reporter Rustandi Zaelani

OPINI WARGA Memberi Nilai Lebih

BERITA MEDIA GROUP

Komisaris Utama H Ishaq Robin. | Direktur Utama Anton Ramadhan. | General Manager Gia Gusniar. | Pemimpin Redaksi Cetak Nuki Nugraha. | Wakil Pemimpin Redaksi Cetak Mustofa | Dewan Redaksi: Anton Ramadhan, Fonda Lapod, Gia Gusniar, Nuki Nugraha, Imam Sumarsono (Ipung) | Asisten Redaktur: Angga Purwanda, Rikky Yusup, Rudi Rusmana, Rustandi Zaelani | Sekretaris Redaksi Asri Fatimah | Reporter Cetak: Herry Febriyanto, Azmi Zahidah Mushaffa, Apip Samlawi, Zenal Mustari, Suparjo. | Divisi Online Rifky (Admin/IT). | Perwajahan: Ahmad Sulaeman (Koordinator), Arie Yudistira, Ziad Zed Zubaedi, Rendy Rustandi, Muhammad Faisal. Grafis: Nandang S, M Yanuar Gunawan. | Manager Keuangan dan Umum Mastuti. | Manager Iklan dan Sirkulasi Budi Yahya. | Koordinator Iklan : Suparjo. | Divisi Iklan: Fajar Kurniawan (Iklan Bandung), Emma Maryani (admin). | HRD & UMUM: Iwan Setiawan | Koordinator Sirkulasi : Iwan kusmawansyah| Divisi Sirkulasi: Pupung Pangestu, Dede Herlan, Erlin Sri Hartati (admin). | Marketing Komunikasi : H Ahmad Rizky Alfaraby. | Divisi Keuangan: Dedi Sukmana (kolektor), Asep Ruhenda (kolektor), Siti Aisyah (admin). | Legal Officer Ebes | Divisi Umum: Ardian (IT), Jajang Solihin, Daud Yusuf, Eded, Iyus Rustandi. I Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jl. KH. Hasyim Ashari No. 46B, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, 43214 l Telp. Kantor : (0263) 2283283 - 2283645 l Hotline Redaksi: 08562053088 l e-mail redaksi: newsredaksibc@gmail.com l website: www.beritacianjur.com l Info Layanan Pelanggan ; office: (0263) 2261814 CP: 08562053088 l Rekening: 183 097 9090 (BCA) an. Jembatan Mediatama Cianjur, PT, 006 257 498 4001 (BJB) an. Jembatan Mediatama Cianjur l Penerbit: PT Jembatan Mediatama Cianjur. SELURUH WARTAWAN BERITA CIANJUR SELALU SELURUH WARTAWAN BERITA CIANJUR SELALU MENGENAKAN TANDA PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT MENGENAKAN TANDA PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT TUGAS SERTA TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MEMINTA TUGAS SERTA TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MEMINTA ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER

Politik adalah siapa mendapat apa, kapan, dan bagaimana Harold Laswell

Cianjur, Politik Dinasti, Dan Paradok Demokrasi Tertangkapnya Bupati Klaten Sri Hartini melalui operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK dipenghujung tahun 2016 lalu, menjadi kabar duka bagi para pelaku politik dinasti dan realitas demokrasi negeri ini. Oleh :

Ridwan Mubarak Penulis adalah Dosen Fidkom UIN SGD Bandung, UNPI Cianjur, dan Ketua Yayasan Cianjur Institute

T

ampak nyata perbedaan dengan maksud untuk mencegah kelompok, atau orang tertentu untuk menggunakan hak konstitusi, hak untuk dipilih. Adapun latar belakang dari permohonan uji materi ini diajukan oleh seorang anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Adnan Purichta Ichsan. Ia menilai aturan dalam pasal tersebut telah melanggar konstitusi. Adapun Pasal 7 huruf r berbunyi: “Warga negara Indonesia yang dapat menjadi Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota adalah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut; tidak memiliki konflik kepentingan dengan petahana.”. Pasal tersebut merupakan ketentuan dari Pasal 7 yang berbunyi: “Yang dimaksud dengan tidak memiliki konflik kepentingan adalah antara lain,

tidak memiliki hubungan darah, ikatan perkawinan dan/ atau garis keturunan 1 (satu) tingkat lurus ke atas, ke bawah, ke samping dengan petahana, yaitu ayah, ibu, mertua, paman, bibi, kakak, adik, ipar, anak, menantu, kecuali telah melewati jeda 1 (satu) kali masa jabatan.” Jika kita cermati secara seksama, fenomena anak muda yang menjadi pejabat publik produk politik dinasti cenderung korup, jika lingkungan kerabatnya juga terindikasi korup. Hal itu terjadi karena sudah ada “jaringan” korupsi yang terbentuk di sekitar pejabat publik itu. Apalagi, usia bukan faktor yang menentukan seseorang pejabat publik korup atau tidak. Berkaca dari Yan Anton Ferdian yang baru berusia 29 tahun saat dilantik sebagai Bupati Banyuasin pada tahun 2013. la menggantikan ayahnya, Amiruddin Inoed, Bupati Banyuasin periode 2003-2013. Amiruddin pernah diperiksa KPK pada ta-

hun 2009 terkait masalah alih fungsi hutan untuk pembangunan Pelabuhan Tanjung Api-api, Kabupaten Banyuasin (Kompas, 24/6/2009). Keberhasilan seorang kepala daerah dalam memimpin daerahnya, parameternya cukup sederhana, yakni nilai 80,00 dari indek pembangunan manusia (IPM) yang mencakup pendidikan, kesehatan dan daya beli (ekonomi). Tiga elemen ini menjadi kebutuhyan dasar bagi seluruh manusia, jika angka 80,00 tidak tercapai, maka layaklah kepala daerah dilabeli sebagai kepala daerah yang gagal dalm membangun daerah­ nya. Kegagalan tersebut sangat mungkin dipengaruhi oleh praktek korupsi dari para pelaku politik dinasti. Kabupaten Cianjur merupakan satu dari banyak daerah yang mempraktekan politik dinasti. Bupati terpilih periode 2016-2021 Irvan Rivano Muhtar (IRM) merupakan anak dari Tjetjep Muhtar Soleh (TMS), Bupati Cianjur

sebelumnya, yang menjabat dua periode masa jabatan, 2004-2009 dan 2010-2015 (10 tahun). Selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir, tidak ada pembangunan yang bersifat fenomenal, terlebih untuk suprastruktur politik di Kabupaten Cianjur. Yang ada adalah permasalahan-permasalahan sosial, ekonomi, politik, dan budaya yang tidak pernah usai di tengah masyarakat Cianjur. Sebagai contoh, maraknya alih fungsi lahan, kemiskinan dan keterbelakangan, mutasi jabatan, kualitas pendidikan yang rendah, tingkat kesehatan yang tidak memadai, sampai indikasi tindak pidana korupsi mamingate yang kini menguap entah kemana. Kesemuanya merupakan pekerjaan rumah besar yang harus segera dituntaskan oleh Bupati IRM saat ini, jika tidak mampu maka, rakyat Cianjur akan melebeli klan Muhtar Soleh sebagai keluarga yang gagal mengemban amanah 2,3 juta rakyat Cianjur. (bersambung)


INFO SPESIAL GELIAT KOTA twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

HOTLINE : 0263-2283283 RABU, 11 JANUARI 2017

BC3

BOJONGMERON daerah yang bisa membawa memori orang kota Cianjur, dengan kondisi pasar kumuh ditengah kota, tak bisa terlupakan begitu saja. Di depan gerbang masuk, ratusan gantungan pakaian, diperdagangkan Pedagang Kaki Lima. Belum lagi, tukang service jam mempersempit ruang gerak warga yang ingin masuk ke areal Bojongmeron. Itu dulu, sebelum pasar tradi­sional

Klik! beritacianjur.com

Mau Selfi ke Bomero Saja yang berdiri karena adanya alih fungsi jalan menjadi tempat usaha sekitar 30 tahun lalu. Kini memotret Bojongmeron di Jalan Mangunsarkoro, tidak lagi melahirkan klise warna pucat dan kotor, tapi sudah berwarna dengan keindahan, kenyamanan dan ruang terbuka yang asri. Apalagi, ornament lampu gentur mempercantik kawasan ini di tengah kota. Tak kalah asyknya lagi, arena

BERITACIANJUR/ ANGGA PURWANDA

yang cukup mendukung sebuah romantisme ikatan cinta anak remaja, benar-benar dimanfaatkan remaja yang sedang jatuh cinta, meski ha­ nya sekedar berpegangan tangan, karena jika lebih bahaya dilakukan di kota yang sedang mengembalikan citranya sebagai Kota Santri. Yulia (17) warga Gg Angrek, Kota Cianjur, mengaku sengaja datang ke Bojongmeron, hanya untuk menik-

mati suasana sore yang luput dari curah hujan, Selasa (10/1/2017) kemarin. Yulia yang datang bersama Rahmat (18) pacar baru nya, mengaku sudah merencanakan selfi berdua, dan dipasang di Profile Picture BBM nya. “Ya ga semua waktu untuk pacaran juga mas. Kita datang ke sini juga ingin merasakan nikmatnya makan bubur asli Cianjur. (rustandi)

Menyajikan Citrarasa Budaya Bule

Memotret Sosialita Remaja Kota di Barba

DERETAN Cafe bergenre eropa lengkap dengan tulisan berbahasa bule, menjadi warna baru di jalan Barisan Banteng atau Barba, sejak dua tahun terakhir ini. Remaja kota, terutama Anak Baru Gede, seperti mewajibkan bersosialitas di ruas jalan ini.

M

aka wajar, jika se­ tiap senja menjelang malam, ber­ bagai kelompok remaja dari beragam umur, rela meng­ habiskan waktu

sekedar bercengkrama de­ ngan teman di kawasan ini. Kawasan Barba memang bukan jaman dulu lagi. Se­ jumlah tempat nongkrong dengan ornament bule dan sajian bercitra rasa dunia, tumbuh dengan sendiri di hampir sepanjang jalan Bar­ ba. Bagi ABG yang ingin ke­ sohor meski tekor, kawasan ini memang jadi tempat uta­ ma untuk menunjukan jati diri dan kelas sosialnya. Sore itu, Selasa (10/1/2017) denyut kehidu­ pan sosial remaja kota di Jalan Barba, memang sudah sangat terasa. Padahal, wak­ tu baru saja menunjukan pu­ kul 16.30 WIB. Meski bukan hari gaul untuk hang­ out, namun p a r a

ILUSTRASI/ NET

BERITACIANJUR/ ANGGA PURWANDA

pemuja kenikmatan berso­ sialitas kelas tinggi, sudah tampak begitu asik menik­ mati gaya hidup yang di­ jalaninya. Seorang remaja putri tanggung, diperkirakan ma­ sih duduk di bangku SMA, bercengkrama dengan teman seumurnya berjenis kelamin beda, dengan sajian shisa di mejanya. Se­sekali asap te­ bal beraroma khas, keluar dari bibirnya. Remaja pu­ tri dengan rambut bercat warna-warni, begitu asik bercengkrama dengan te­

man lelakinya. Tak lama, seorang pra­ musaji lelaki berparas lu­ mayan tampan, datang dan menyajikan makanan me­ nyerupai pitza di meja mer­ eka. Kemudian datang lagi, sajian anyar berupa spageti atau mie kacang kata orang sunda, menemani menu se­ belumnya. Tak lama, sebuah gelas besar dengan isi air berwarna merah muda dan tampak mengeluarkan buih didalamnya, ikut menjadi bagian menu dua pasangan remaja ini.

Kampung Dalem Riwayat mu Kini DALEM Kaum, sebutan itu disandangkan warga Cian­ jur bagi beberapa orang yang bermukim di Jalan Kaum, Kelurahan Pamo­ yanan, Kota Cianjur. Titel sosial yang memberikan nilai tersendiri bagi yang menyandangnya, memang diakui ditengah denyut ke­ hidupan masyarakat kota cianjur, kurang lebih 25 tahun kebelakang. Saat itu, daerah Kaum masih meru­ pakan kawasan elit dengan rumah berornament kera­ ton sunda dan rumah pang­ gung nyentrik lainnya. Jalan yang lebar de­ ngan deretan popon be­ sar, ­ membuat keasrian daerah kaum tak ada yang mem­bandingi di te­ngah kota Cianjur. Prilaku masyarakatnya yang men­ jungjung nilai budaya Cian­ juran, ­ membuktikan kelas tersendiri bagi kedudukan kasta ­kehidupan masyarakat di Cianjur saat itu. Tak pelak, masyarakat luar daerah Kaum, selalu menyebut orang kaum de­ ngan sebutan dalem kaum. Status sosial yang lebih ting­ gi karena keterlibatannya dalam proses pemerinta­ han saat itu, membuat para Dalem Kaum mempunyai tempat tersendiri di Cianjur. Warga yang sengaja melin­ tas di jalan Kaum, dipastikan menikmati ­pemandangan deretan rumah bergaya sun­ da eropa saat itu. Sekarang, Kampung Dalem yang tidak jauh dari areal Mesjid Agung Cianjur ini, seperti tinggal kena­ngan saja. Beberapa rumah sudah beralih fungsi menjadi tem­ pat usaha, makanan cepat

BERITACIANJUR/ ANGGA PURWANDA

saji. Jalan tak lagi asri, ka­ rena padatnya parkir ken­ daraan yang ingin melepas pengat, dengan sekedar menikmati sajian kuliner di sepanjang jalan itu. “Di daerah kaum itu, lahir dalem-dalem Cianjur yang memberikan andil be­ sar terhadap perkembangan kemajuan pembangunan. Kaum, bisa jadi titi mangsa pemerintahan yang seka­ rang berjalan di tengah kota Cianjur. Tapi saya begitu pri­ hatin, ketika melintas dae­ rah kaum tak sama lagi sep­ erti dulu,”kata H.Bon-bon senior wartawan yang lama menjalankan aktivitas jur­ nalistiknya di daerah Kaum. Menurut Bon-bon, ada banyak cerita yang berhasil ditampung dari sejumlah warga asli di Kaum, saat itu. Begitu terpolanya daerah itu, dengan identitas kerade­ nan warganya. Bangunan asli sunda bagian tidak ter­ pisahkan dalam tata ruang di daerah Kaum. Sekarang, tandasnya, semua sudah rubah. Bangu­ nan yang harus terlindungi dengan aturan cagar budaya,

dengan mudah dialihfung­ sikan sebagai tempat usaha. Perubahan ini menjadikan daerah Kaum, terlihat ku­ muh dan tidak asri lagi. “Ini seharusnya dipikir­ kan Pemerintah sekarang, dimana saat mengkaji ren­ cana detail tata ruang, me­ masukan unsur kawasan cagar budaya yang tidak bisa dialihfungsikan begitu saja fungsinya,”beber Bonbon tegas. Bon-bon menyebut, Bupati Tjetjep Muchtar Soleh, merupakan figur yang lama pernah tinggal di dae­ rah Kaum. Tidak hanya itu, salah satu bangunan rumah di daerah itu, juga pernah jadi Rumah Dinas Sekretaris Daerah. Terdapat pula, be­ berapa rumah dengan nilai sejarah tinggi. Kalau tidak dipagari dengan aturan, kedepan daerah Kaum ha­ nya merupakan deretan cafe dan usaha sejenisnya saja. Tokoh masyarakat Kam­ pung Dalem Kaum, Rd. Harry.M.Sastrakusumah, menerangkan, kawasan Kaum Cianjur, merupakan daerah berbasis agamis yang

menjadi sebuah ciri bagi Ka­ bupaten Cianjur. Memang, sebutan sebagai lingkungan dalem, tidak bisa terelakan karena keberadaan sejum­ lah orang berpengaruh pada saat ini di wilayah dalem kaum Cianjur Mengenai kerusakan dan peralihan fungsi bangu­ nan yang terjadi sekarang, Harry mengaku prihatin, apalagi sikap pemerintah yang seperti membiarkan fenomena negatif itu terjadi di sebuah wilayah sakral bagi ­Kabupaten Cianjur. “Saya tidak akan mem­ bicarakan soal aturan. Saya hanya mempertanyakan dimana etika para pejabat sekarang, yang membiarkan kondisi keasrian wilayah dalem kaum cianjur, hilang dan berganti dengan potret lingkungan yang mendekati kumuh. Etika... itu yang harus dipertanyakan,” tegasnya. Di lingkungan sarat de­ ngan sejarah ini, ada ka­ wasan Gedong asem yang merupakan titik awal se­ buah proses adanya gerakan pengajian di wilayah perko­ taan di Cianjur. Sekarang, keberadaan gedong asem tak lagi dilirik dan seperti tidak mengandung sejarah penting bagi peradaban di Cianjur. “Gedong asem ini ru­ nutan dari Guru H.Isa yang saat itu membentuk sebuah pengajian center. Kemu­ dian berkembang seiring berjalannya waktu dan ter­ buang bersama perubahan budaya dan ketidakpedulian penguasa terhadap ke­ beradaanya saat ini,” pung­ kas kang ­Harry. (rustandi)

Potret sosialita baru bagi Kota Cianjur, begitu jelas bisa tertangkap hanya de­ ngan memperhatikan gaya hidup dua remaja di satu meja saja. Sementara bera­ gam gaya kota lain, diper­ tontonkan banyak anak baru gede yang saat itu menik­ mati senja di Barba. Sebuah nilai sosial yang dibandrol status pendatangnya, jelas memberi garis bagi kaum yang dompetnya masih be­ lum dihampir uang bergam­ bar Presiden RI ke I. Gracia, salah seorang remaja menyebutkan na­ manya. Tubuhnya yang bonsor berhasil menipu perkiraan orang. Gra­ cia, anak yang baru duduk dibangku SMP kelas 2 ini, ternyata rutin nongkrong dengan pacarnya di salah satu cafe yang menyajikan sejumlah makanan khas ita­ lia. Tak kurang, untuk satu kali no­ngkrong, Gracia dan pacarnya Riky, harus rela merogoh rupiah tak kurang dari 300 ribu rupiah. Jajan yang cukup mahal bagi seorang yang masih be­ rumur belasan tahun. Apa­ lagi, besarnya rupiah yang dikeluarkan, sekedar ingin menunjukan kedudukan kelas sosialnya di mata te­ man seumurnya. Anehnya, Gracia mengaku, nongkrong di beberapa cafe di kawasan Barba, memberikan kenik­ matan sendiri, karena sua­ sana seperti di sekitar Jalan Kemang di Jakarta Selatan.

“Ada keinginan dilihat kaumnya lebih ngota, sehingga mahalnya nilai sebuah gaya hidup akan dianggap sepadan, dengan takaran orang melihat kasta kehidupannya di jaman sekarang...”

Wow... ketika berbicara Kemang, semua sudah pasti memberi nilai 6-7 untuk tingkat pergaulan ibu kota. Jakarta githu lho. Ini Cian­ jur dimana kota yang me­ nyebut dirinya sebagai poros Kota Berjuta Santri, ternya­ ta remaja kotanya mematok gaya hidup yang memilih ki­ blatnya justru, warna warni kaum metropolis ibu kota. “Ya seminggu dua sampai tiga kali kita se­ ­ ngaja no­ngkrong disini. Pa­ ling kita menghisap shisa, makan sesuai keinginan, habis itu kadang jalan kelil­ ing kota atau nongkrong di Bojongmeron, menikmati suasana baru kawasaan itu,”ungkap Gracia saat di­ tanya sesering apa nong­ krong di Kawasan Barba. Bagi remaja yang me­ ngaku fans beratnya Lady Gaga ini, menganggap ak­ tivitasnya tidak menyala­ hi aturan. Bahkan Gracia

menyebut boring jika ha­ rus tinggal di Rumahnya di salah satu kawasan elit yang ada di Jalan Abdullah Bin Nuh, Cianjur. “Ketimbang ngobrol sama si Bibi di rumah nunggu Orang Tua pada balik ngantor, ya me­ ning nongkrong disini atuh Ka,”akunya. Ga ada yang salah sih, karena tidak ada larangan untuk menentukan kasta diri ditengah kaumnya. Pe­ rubahan dinamika dan war­ na gaya remaja kawasan Bar­ ba, jadi takaran baru sebuah gengsi bagi lekuk kehidupan sosial remaja kota Cianjur. Bercermin pada catatan sejarah kota Cianjur, Ka­ wasan Barba sebelumnya bukanlah kawasan yang menyajikan berbagai kebu­ tuhan kehidupan remaja. Kawasan ini, tidak lebih hanya sebuah jalan alterna­ tif dan sepi dari aktivitas. Sepanjang jalan, hanya ber­ jejer pohon mahoni tua yang membuat rindang dan sejuk suasana. Kehidupan hanya te­ rasa, ketika pagi menjelang siang, sekelompok orang penjual barang bekas berje­ jer, menunggu masyarakat bawah datang dan melirik untuk membelinya. Bahkan, aktivitas ini hingga saat ini masih berlangsung, meski hanya sampi matahari be­ rada ditengah kepala. Menurut pengamat budaya, Tatang Setiadi, perubahan gaya hidup remaja sekarang, termasuk kebiasaan kongkow di cafe dari sore hingga menjelang tengah malam, merupakan budaya baru yang tidak bisa terelakan. Bebasnya ruang informasi dan derasnya bu­ daya barat yang masuk ke lemah cai Cianjur, mau ti­ dak mau mendegrasi gaya hidup masyarakat Cianjur saat ini. “Ada keinginan dilihat kaumnya lebih ngota, se­ hingga mahalnya nilai se­ buah gaya hidup akan diang­ gap sepadan, dengan takaran orang melihat kasta kehidu­ pannya di jaman sekarang. Meski tidak semua remaja yah melakukan itu,”cetus Tatang saat dimintai komen­ tarnya, terkait gaya hidup baru remaja kota di Kawasan Barba sekarang, sambil ngopi di salah satu warung kopi pinggir Gedung DKC, ­kemarin. ­(rustandi)


BC4

BeceMuda

+Pendidikan RABU, 11 JANUARI 2017

Pastinya Seru Dong

Hi Guys! Gimana Saat Liburan Kemarin LIBUR telah usai guys, pastinya seru dong bisa ketemu sama temen-temen lagi di sekolah.

B

anyak hal yang tentunya kalian ceritain sama temen-temen di sekolah, selama liburan kemarin. Menurut M Lutfi Fauzi, liburan itu waktunya yang pas buat bersilaturahmi. Dalam Surat Annisa ayat 1 menerangkan, kata dirinya, bahwa silaturahmi wajib hukumnya. “Banyak sekali orang yang berlibur sekolah hanya mencari kesenangan semata, dan sering melupakan pentingnya bersi­ laturahmi, dalam Surat An-nisa ayat 1 menerangkan, bahwasanya menjalin kekerabatan itu sangat penting bahkan Allah SWT mewajibkannya,” tutur siswa Kelas XI TKJ I, kepada “BC MUDA”. Karena itu, kata pelajar SMK Plus Ashabulyamin ini, pada saat liburan sekolah kemarin, dirinya memutuskan untuk berlibur de­ ngan mengunjungi sanak kerabat sambil silaturahmi agar tali persaudaraan tetap berjalan dengan baik. “Salah satu silaturahmi saya adalah berkumpul lagi (Reuni) di rumah teman saya dengan alumnus angkatan 2014-2016 Islamiyah Sayang, walaupun tidak semua yang ikut reuni tetapi saya merasa bahagia,” ujar Lutfi. Salah satu reuni tersebut, aku remaja

y a n g hobi main badminton ini adalah ngaliwet bersama sambil menceritakan masa-masa mereka waktu masih duduk di sekolah dan pengalamannya sejak berpisah. “Bahela mah urang teh sok diledek ku maneh teh, da sabab pendek. Tah ayena mah urang jeng maneh teh jangkungan urang euy,“ ujarnya menirukan kata temennya, hikam saat ngumpul waktu liburan kemarin. Beda lagi dengan Muhammad Ramdan Firmansyah, siswa Kelas IX TKJ 1, “Ketika semua orang berlibur di tempat yang seru, se­ perti hiking, ke pantai, ke taman. Saya cukup mengisi liburan de­ ngan melatih adik-adik kelas saya pramuka, bukan hanya melatih adik kelas saja tapi saya juga selalu berdiskusi dengan teman tentang pramuka bahkan untuk meng-

Banyak sekali orang yang berlibur sekolah hanya mencari kesenangan semata, dan sering melupakan pentingnya bersilaturahmi, dalam Surat An-nisa ayat 1 menerangkan, bahwasanya menjalin kekerabatan itu sangat penting bahkan Allah SWT mewajibkannya.”

hilangkan jenuh kita juga sering bermain game tentang ke pramukaan, beber remaja yang hobi maen game ini. Ramdan yang juga me­ rupakan pelajar SMK Plus Ashabulyamin ini beralasan, sebab dengan kegiatan pramuka banyak hal yang seru dan dianggapnya bisa melatih kecerdasan. “Di pramuka juga dilatih kedisiplinan dan ke­ sosialan yang sangat tinggi,” aku Ramdan. (Rudi Rusmana/”BC”)***

ILUSTRASI: BERITA CIANJUR/M. YANUAR GUNAWAN - FOTO: DOK. BERITA CIANJUR

Siswa SDN Banjarejo Menangis Tak Mau Bripka Arifin Pensiun

ADA pengumuman yang membuat murid SD menangis. Mendengar ucapan permintaan maaf dari Bripka Arifin itu, sontak suasana di halaman SD Negeri Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), hening dan sebagian besar mengeluarkan air mata. “Saya mohon maaf kepada anak-anakku sekalian, serta kepada para guru di sini. Saya mohon pamit. Tak lama lagi, saya akan pensiun. Semoga anak-anakku di sini, jika besar nanti jadi anak yang berbakti kepada orangtua, guru, agama, bangsa, dan negara,” kata Bripka Arifin, seperti dikutip kliksaja.co. Usai mengucapkan kata pamitan, salah seorang murid ke luar dari barisan berlari sambil menangis. Lalu

KLICKSAJA.CO

dipeluknya Bripka Arifin sangat erat. Suasana pun semakin haru. “Sudah nak…kita tetap bertemu. Yang rajin ya,” kata Bripka Arifin sambil menangis. Satu persatu murid memeluk Bripka Arifin. Sambil menangis, mereka semua­

nya mengatakan, “Bapak gak boleh pergi. Tetap di sini”. Ya, Senin (9/1/2017) lalu, sekitar pukul 07.00 WIB. SD Negeri Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jatim melaksanakan upacara bendera, rutin setiap hari Senin. Tiap Senin, upacara

bendera selalu dipimpin langsung oleh Bripka Arifin, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Pakis, Polres Malang. Menurut Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, Bripka Arifin memang dikenal oleh masyarakat setempat dan bahkan oleh anak-anak di desa itu. Sosoknya ramah, sabar, dan mengayomi. “Sosok polisi yang demikian itu adalah sosok polisi yang patut menjadi contoh oleh polisi lainnya. Ramah saat bertugas, me­ ngayomi dan sepenuh hati menjalankan tugas. Bahkan anak-anak saja tak mau dia pensiun. Stigma anak-anak tidak lagi takut melihat Polisi. Tapi kehadiran Polisi harus menjadi pelindung, pengaman dan pengayom,” beber AKBP Yade Setiawan Ujung. (net/rus)

Guru SMA/SMK Diminta Gubernur Tak Merokok di Lingkungan Sekolah GURU-guru SMA/SMK yang menjadi PNS Pemprov, diminta Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ahmad Heryawan untuk tidak lagi merokok. Pria yang akrab de­ ngan sapaan Aher inipun mengatakan, imbauan ini penting dipatuhi para guru karena mereka merupakan sosok panutan siswa. “Saya berharap tidak ada guru yang merokok. Bagaimana mungkin kita menghadirkan generasi hebat, kalau kita nggak bisa mencontohkan yang baik,” katanya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pe­ngelolaan SMA/SMK se-Jabar di Pus-

ILUSTRASI/NET

dai Jabar, Kota Bandung, seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (10/1/2017). Menurutnya, semua sudah tahu dampak buruk dari merokok. Jika guru menampilkannya depan murid-

murid maka rentan ditiru, padahal siswa adalah calon generasi penerus bangsa. “Ini menjadi upaya untuk mewujudkan sekolah yang lebih unggul ke depannya. Dengan menjauh-

kan budaya buruk dari siswa,” tuturnya. Aher menilai, jika guru masih merokok sama de­ ngan pengkhianatan terhadap profesi. Karena guru adalah tenaga pendidik yang memberi teladan. “Sebab kalau masih (merokok), sama dengan mengkhianati profesi kita. Kita menghianati profesi pendidik,” ujarnya. Namun, jika guru tidak bisa sama sekali menghilangkan kebiasaan merokok secara penuh maka diharapkan menghentikan sementara jika di sekolah agar tidak dilihat siswa. (net/rus)

Tanam Cabai Kompak Dilakukan Pelajar di Purwakarta

NET

TERPANTAU harga cabai di pasar tradisional Purwakarta, sampai Selasa (10/1/2017) terpantau mencapai Rp130.000 hingga Rp150.000 per kg. Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, kondisi ini tidak terlepas dari kebiasaan menanam sendiri cabai yang dahulu pernah eksis di tengah masyarakat mulai hilang. Seperti dilansir laman Bisnis.com, untuk menghadapi kondisi ini dalam jangka panjang, pria yang kerap disapa Kang Dedi inipun menggulirkan kegiatan menanam bibit pohon cabai secara serentak di seluruh sekolah di kabupaten yang dia pimpin. Anak sekolah menurut dirinya, harus diajarkan untuk produktif dalam menjawab persoalan pangan di wilayahnya, bukan sibuk bermain gadget. “Kalau menanam itu kan sudah biasa kita laku-

kan di sekolah, aneka tanaman mulai dari padi, sayur, dan palawija, pernah kita tanam. Panennya berhasil. Kita fokus tanam cabai hari ini,” kata Dedi saat ditemui di SD Negeri Ciwangi I Kecamatan Bungursari, Purwakarta. Dalam kesempatan itu, Dedi juga meminta kepada seluruh penyuluh di Purwakarta untuk memberikan edukasi aplikatif kepada para pelajar di wilayah itu. Termasuk para guru biologi, menurutnya, harus mengarahkan pelajar untuk mengaplikasikan setiap materi yang diajarkan sehingga terintegrasi dengan pertanian. “Penyuluh pertanian hari ini bukan hanya harus mengadvokasi petani, tetapi harus mulai turun ke sekolah-sekolah, mengedukasi pelajar bahwa menanam itu menyenangkan. Ada 150 ribu siswa di Purwakarta, kalau setiap siswa menanam 5 bibit saja maka akan

ada 750 ribu pohon yang berhasil ditanam. Kalau berhasil panen, bayangkan sendiri hasilnya,” ujarnya kembali. Khusus cabai rawit, bupati yang tengah menjalani masa jabatan untuk periode yang kedua tersebut mengimbau agar penanaman bibit cabai rawit disesuaikan dengan jenjang kelas para pelajar. Ia pun mencontohkan, pelajar yang belajar di Kelas 9 harus menanam bibit cabai sebanyak 9 bibit untuk di rumah dan 9 bibit untuk di sekolah. “Kalau begitu kan bisa jutaan bibit cabai yang ditanam,” pungkasnya. Berdasarkan pantauan, di SD Negeri I Ciwangi sendiri, para pelajar bukan hanya menanam bibit pohon cabai yang baru, mereka juga terlihat sudah memanen cabai yang bibitnya sudah mereka tanam beberapa bulan lalu. (net/rus)


BC5

GoCipanas

+Cianjur Selatan RABU, 11 JANUARI 2017

Satpol PP Akan Segera Tertibkan

80 Persen Tempat Penginapan di Cipanas tak Berizin

SATUAN Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Cipanas akan menertibkan sejumlah bangunan yang di pergunakan untuk usaha, seperti villa, wisma, dan hotel melati yang tidak memiliki izin usaha dan operasional.

P

asalnya, hampir 80 persen tempat usaha jasa penginapan di wilayah itu tak memiliki izin. Rencananya penerti­ ban itu akan mulai dilakukan dari wilayah Desa Ciloto dan berlanjut ke Batulawang, Cimacan, Palasari serta Sindanglaya. “Mulai pekan depan, kami akan sisir semuanya. Apakah mereka sudah memiliki izin atau belum? Termasuk apa-

NET

kah izinnya masih berlaku atau sudah habis?” ujar Fungsional Satpol PP Kecamatan Cipanas, Holis SE, kepada “BC”, kemarin (10/1/2017).

SOSOK

Baru Jabat Camat Cipanas, Langsung Blusukan

Helly Kuswandi Camat Cipanas

Sepekan menjabat Camat Cipanas, Helly Kuswandi terus blusukan mendatangi satu per satu desa yang ada di wilayah kerjanya. Selain mengecek kesiapan perangkat desa, momen itu dijadikan dirinya untuk bertatap dengan masyarakat

termasuk para tokoh. “Sementara ini saya masih sosialisasi ke wilayah, sekaligus melakukan pembenahan di internal kecamatan,” ujar Helly, kepada “BC”, Selasa (10/1/2017). Menurutnya, langkah itu penting agar masyarakat bisa dengan cepat mengenal camatnya. Sehingga ketika ada saran maupun keluhan bisa langsung disampaikan dan tidak perlu sungkan. “Setiap daerah pasti memiliki karateristik masyarakat yang berbeda, makanya perlu dengan cepat dipelajari,” katanya. Jika sebelumnya menjabat sebagai Camat Cidaun, masyarakatnya selalu standby dan lebih mudah untuk bertemu. (heri)

Selain tempat usaha penginapan, jelas Holis, pihaknya juga akan mendata rumah yang di kontrakan untuk penginapan atau villa mi-

CIPANAS–Pemerintah Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas menggalakan Gerakan Batulawang Menanam, dengan menyebar 22 ribu bibit pohon kopi yang akan di tanam di atas lahan milik masyarakat di wilayah itu. Selain menggalakkan sektor pertanian, gerakan tersebut juga sebagai langkah mengantisipasi terjadinya bencana tanah longsor di lahan kritis yang dianggap rawan bencana. “Bibitnya sudah kami siapkan yang didapatkan dari dinas pertanian, termasuk juga titik-titik lokasi yang akan ditanam,” ujar Kepala Desa Batulawang, Nanang Rohendi kepada “BC” di ruang kerjanya, Selasa (10/1/2017). Recananya, selain memanfaatkan lahan pertanian milik masyarakat. Tanaman kopi, itu juga akan di tanam di lahan milik Perhutani se-

Oleh : Angga Purwanda, BC

Sesekali tampak, Maman (40), seorang petugas juru parkir di seputaran Jalan Mangunsarkoro itu, istirahat ­ untuk sekedar melepas lelah sembari menunggu kendaraan baik motor maupun mobil yang akan di parkir. Dalam sehari bisa puluhan kendaraan di atur Maman, bila sedang bertugas pria dengan perawakan sedang itu, tidak

luas kurang lebih 40 hektar yang di garap masyarakat, termasuk beberapa lahan yang statusnya Hak Guna Usaha (HGU). “Tidak hanya kopi, kami juga akan menanam tanaman keras jenis lainnya. Sehingga lahan milik Perhutani yang di garap masyarakat bisa tahan dan tidak menimbulkan bencana,” katanya. Dijelaskan Nanang, Gerakan Batulawang Menanam sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya bencana di kawasan pegunungan yang di garap oleh masyarakat menjadi lahan pertanian. “Kalau terus dibiarkan sangat berbahaya, kan tahu sendiri sebagian besar masyarakat terpaksa menggarap lahan milik Perhutani. Selain karena ketidaktahuan, juga karena alasan perut,” jelasnya. Menurutnya, pihak desa

yang tidak diinginkan, termasuk keberadaan orang asing yang datang untuk menginap. “Kami ingin kedepannya

KEHILANGAN BPKB

JUAL TANAH DAN BANGUNAN Kp Kadudampit RT/RW 01/09 desa Rancagoong Cilaku-Cianjur (telp:085724181822 (NB:SEKALI TERBIT) ILUSTRASI/NET

yang memandang se­ belah mata pada pekerjaannya, dirinya tetap menggeluti tanpa pernah mau menyerah, dalam sehari pendapatannya cukup untuk digunakan membiayai istri dan anaknya. “Disyukuri saja, dengan pekerjaan yang kini di jalani. Alhamdulilah, cukup untuk membiayai keluarga, meskipun kadang masih tetap kekurangan,” kata pria yang memiliki tiga orang anak itu. (*)

NET

juga bertanggungjawab untuk mengimbau masyarakat agar tidak lagi menggarap lahan pertanian di kawasan hutan lindung milik pemerintah. Terlebih kondisi yang terjadi saat ini, kawasan hutan lindung hingga sampai perbatasan Kabupaten Bogor banyak yang sudah gundul. “Dampak lainnya, jika

semua pemilik penginapan, villa maupun rumah kontrakan untuk melaporkan pendatang baru ke perangkat RT,” tandasnya. (heri)

Mari Beriklan di.. beritacianjur.com

0877 0841 3364 / 0857 9472 4178 KEHILANGAN STNK No Pol F 3140 ZW an. Euis Sunengsih No Pol F 2936 YP an. Ani Nurhayati No Pol F 4720 ZH an. Ani Siti Rohimah

KEHILANGAN SERTIFIKAT Tlh hilang Sertifikat pelaut (Ahli Nautika Tingkat II) no 6200390414N20115 an Taofiq Ilham

LOKER CV Cahaya simpati membutuhkan marketing dan kolektor. Min SMP-SMA Sederajat.JK L/P, datang langsng komp. bumi mas blok B- 9 (bayubud) no 14 (085221906121 An.Taufik)

LOKER

Contact Person 5AAEB7F6

08971663866

hutan lindung sudah gundul akan sangat berpengaruh terhadap debit air yang dibutuhkan masyarakat,” tandasnya. Sementara itu Camat Cipanas, Helly Kuswandi mengatakan, beberapa desa di wilayah Cipanas merupakan daerah rawan bencana longsor. Terlebih saat musim

hujan tiba, biasanya banyak kejadian longsor dan sangat membahayakan bagi masyarakat yang tinggal di daerah itu. “Gerakan ini sebagai upaya untuk menyelamatkan masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor,” kata Helly. Ditegaskan Helly, kawasan hutan lindung yang ada di sekitar daerah Cipanas sudah banyak yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian, baik yang disengaja ataupun tidak. Alasan masyarakat kebanyakan, lebih kepada tuntutan kehidupan yang pada akhirnya berani menyerobot lahan milik pemerintah. “Makanya tujuan gerakan ini sangat bagus, agar kawasan hutan lindung yang gundul menjadi hijau kembali dan mencegah terjadinya bencana alam tanah longsor,” tegasnya. (heri)

INFO IKLAN

BC-IklaN R4 Merk NIsan X-Trail nopol D 27 IF tahun 2011 no rangka MHBF2CF1ABJ008472. No mesin QR 252952608 no BPKB 06003619 an. Subianto telp:087721377222 (NB: SEKALI TERBIT)

pernah melepas topi untuk menghindari teriknya panas matahari. “Sudah hampir tiga tahun, jadi petugas parkir ini. Kadang-kadang suka ada yang ngasih lebih, tapi ada juga yang suka langsung pergi,” ucap Maman. Maman bekerja dengan beberapa rekannya yang sesama juru parkir, mereka membagi jatah jaga, ada yang siang dan ada yang sore. Meski banyak

masih berlaku atau tidak?” jelasnya. Holis menyebutkan, upaya itu juga sebagai langkah antisipasi terjadinya hal-hal

Desa Batulawang, Bagikan 22 Ribu Bibit Pohon Kopi

Tak Hiraukan Panas, Maman Atur Parkir Kendaraan MESKIPUN terik panas matahari begitu menyengat tubuh, seorang pria berkulit legam tetap asyik mengatur kendaraan yang keluar masuk tempat parkir. Tampak tangan kirinya memegang segepok karcis retribusi, dan tangan kanannya memainkan pluit.

lik masyarakat. “Ini sudah tugas kami untuk mendata ulang, sehingga bisa diketahui siapa pemiliknya beserta izinnya apakah

Lion Parcel Cianjur (member of LION GROUP) membutuhkan segera kurir dan marketing Syarat: Pria usia maksimal 30 tahun, Pendidikan minimal slta , Pengalaman di bidang expedisi , Mempunyai kendaraan pribadi dan sim c. Fasilitas: Gaji pokok, Bonus dan Tunjangan bensin. Lamaran langsung bawa ke jl Arif Rahman Hakim no 55. Ruko no 3 (depan bcny)


BC6

SabaDesa! RABU, 11 JANUARI 2017

Sumber Mata Air Baru Sedang Ditelusuri Dana Banprov Tahun 2017 Dijadikan Silpa

Aceng Alawi

Anggota BPD Nanggalamekar

CIRANJANG - Pemerin­ tahan Desa Nanggalame­ kar, Kecamatan Ciran­ jang, belum menarik dana Bantuan Provinsi (Ban­ prov) Jawa Barat 2016 se­ hingga masuk silpa tahun 2017. Hal tersebut terjadi akibat waktunya mepet sehingga tidak memung­ kinkan untuk segera di­ cairkan di penghujung ta­ hun 2106. Menurut Kades Nang­ galamekar, Endang Dah­ lan menyebutkan, dana Banprov 2016 bukannya tidak diambil, tapi saat itu uang masuk di reke­ ning bendahara desa pada Jumat (30/12/2016), keesokan harinya libur panjang. Walhasil masuk ke tahun 2017 sehingga tidak mungkin diterap­

kan untuk pembangunan karena bisa menimbulkan pelanggaran. “Kita mencari jalur aman dengan disilpakan, karena yakin dana ter­ sebut tidak akan hilang dan bisa diajukan lagi. Tentu saja diajukannya harus dari awal lagi, seper­ ti halnya melalui musya­ warah Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Desa (RAPBDes),” ucapnya. Sementara itu, anggo­ ta BPD Nanggalamekar Aceng Alawi (45) mengi­ yakan dana Banprov 2016 belum dicairkan sehingga masuk Silpa. Lantaran ka­ lau diambil saat itu takut terjadinya pelanggaran, karena bayar pajak dan pelaporan pertanggung jawabannya (LPJ) dilak­ sanakan pada tahun 2017, tentu saja hal tersebut merupakan suatu pelang­ garan. “Dengan tidak diam­ bilnya dana Banprov 2016, itu semuanya berdasar­ kan hasil kesepakatan bersama, silpa dana Ban­ prov tersebut sudah bisa dicairkan dan diterapkan pada tahun yang telah direncanakan sebelum­ nya,” ucapnya. (pip)

GUNA memenuhi kebutuhan air sampai ke tempat pemukiman warga penghuni dampak relokasi di Kampung Cikebi, Desa Cidadap, Kecamatan Camapaka. PDAM Cianjur melakukan cek lokasi atas mata air yang ada dan tak jauh dari daerah tersebut.

M

enurut Ca­ mat Campa­ ka, M Fatah Rizal me­ ngatakan, apa yang sedang dilakukan pihak PDAM Cianjur itu merupakan tidak lanjut ter­ kait keberadaan titik mata air yang nantinya bakal dia­ lirkan ke pemukiman warga yang akan menempati lokasi baru. “Pastinya, kalau se­ belumnya menempati lokasi pemukiman baru.

“Pastinya, kalau sebelumnya menempati lokasi pemukiman baru. Pemkab melalui dinas terkait akan terlebih dahulu sediakan keberadaan air,” Pemkab melalui dinas ter­ kait akan terlebih dahulu sediakan keberadaan air,” katanya kepada “BC”, Se­ lasa (10/1/2017). Dia menambahkan, ka­ lau untuk menentukan dari titik mana lokasi yang

pas dan dekat ke pemukim­ an, mungkin pasnya akan dilakukan kembali dihari yang berbeda atau nanti di hari Kamis (14/1/2017) mendatang. “Pastinya mungkin nan­ ti akan kembali dilaku­

BERITA CIANJUR/ ZENALMUSTARI

kan dan karena memang keberadaannya tidak jauh dari pemukiman. Mungkin cek lokasi berikutnya akan dilakukan di mata air yang ada di sekitar Curug Terekel yang ada di wilaya desa Me­ karjaya,” katanya. Salahseorang warga, Mumun (50) mengatakan, kalau memang dan tetap bakal direlokasi ke tem­ pat baru yang ada di Cikebi

maka sebelumnya minta ka­ lau keberadaan fasilitas di­ situ (Cikebi-red) benar ada. “Ya kalau keberadaan air maupun listrik ini me­ rupakan kebutuhan yang sifatnya tak bisa ditunda. Jika nanti jadi pindah ke­ sana (Cikebi-red) maka, ka­ lau untuk ketersediaan ke­ dua kebutuhan tadi ya harus benar udah ada,” harapnya. (zen)


BC 7

Cianjur News+

RABU, 11 JANUARI 2017

... Oknum Kades Bogem Pemilik Warung Jamu DARI HAL 1...

kini sudah bisa tertangani de­ ngan baik aparat kepolisian, koramil dan beberapa tokoh masyarakat Desa Sukamekar maupun Sukalaksana. “Kondisi keamanan su­ dah kondusif dan terkendali. Bahkan aktivitas masyarakat secara keseluruhan telah kembali berjalan normal. Warga dari kedua Desa itu, sepakat tidak akan mem­ perpanjang masalah, apalagi sampai membuat kondisi keamanan terganggu,” kata Yadi, saat dihubungi Ha­ rian Berita Cianjur, Selasa (10/1/2017) kemarin, dite­ ngah acara deklarasi damai warga Kampung Sukamekar dan Sukalaksana. Menurut Yadi, mencegah terjadi bentrok antar warga, pihak Kecamatan, polisi dan Koramil, langsung menggelar musyawarah di Aula Kecama­ tan dengan melibatkan se­ jumlah tokoh masyarakat, agama, pemuda, dan warga di dua Desa. Musywarah berja­

BERITACIANJUR/ZENAL

PETISI DAMAI : perwakilan dari Desa Sukamekar dan Sukalaksana, menandatangani petisi damai, pasca aksi pemukulan.

lan damai, dengan kesepakat­ an tertulis dari kedua belah pihak, tidak akan memper­ panjang permasalahan ke­ jadian yang melibatkan Ok­ num Kades Sukalaksana. Sejumah tokoh terke­ muka, termasuk Kades Su­ kamekar, Didin, ikut menjadi pihak yang menandatangani petisi damai kedua belah pi­ hak. Dalam proses musya­ warah, kedua belah pihak, menyerahkan sepenuhnya permasalahan ke pihak ke­ polisian. Warga sepakat, menjaga kerukunan dan ti­

dak akan terprovokasi ajak­ an atau isu menyesatkan yang merugikan kepentingan umum. “Semua sudah sepakat dan tidak ada perbedaan pendapat dalam masalah ini. intinya, pemeriksaan le­ bih lanjut terhadap oknum Kades, sepenuhnya dilaku­ kan pihak kepolisian. Apapun hasilnya nanti, semua warga akan menghormatinya,” ce­ tus Yadi. Terkait tindakan indisi­ pliner Oknum Kades karena mabok minuman keras, Yadi

menjawab, pihak Kecamatan akan menunggu hasil peme­ riksaan kepolisian. Saat ini, pelaku yang menjadi terduga pemukulan, masih dalam ta­ hap dimintai keterangan, ka­ rena kejadian belum masuk waktu 24 jam. “Setelah ada keputusan dari pihak kepolisian, baru kami menentukan sikap untuk memberikan sank­ si terhadap Oknum Kades Sukalaksana. Sanksi itu bisa berupa teguran keras, sesuai dengan aturan yang mema­ yungi soal hukuman pelang­ garan disiplin yang dilakukan aparatur pemerintahan ter­ masuk Kades,”jawabnya. Sebelumnya diinformasi­ kan, Oknum Kades Sukalak­ sana Agung Trisakti, memukul Wawa (40) pemilik warung jamu, dalam kondisi seperti se­ dang mabok. Aksi yang dilaku­ kan pada Senin malam kema­ rin, sempat memancing reaksi warga. Namun, setelah dilaku­ kan musyawarah, kondisi war­ ga di dua desa, kembali normal. (zen/rustandi)

... Dinas Siap Investigasi Kenaikan Harga Cabe DARI HAL 1...

lam kenaikan harga cabe ra­ wit sekarang. Tindakan itu, imbuh Yana, akan dilakukan sete­ lah melakukan koordinas dengan sejumlah Dinas tek­ nis lainya yang memiliki kewenangan terhadap pe­ ngendalian harga kebutuh­ an pokok masyarakat. “Giat nantinya, difokus­ kan pada sejumlah kemung­ kinan ada pihak yang men­ coba memainkan harga, dengan cara menimbun atau mempersempit peredar­ an rawit di Pasar Cianjur,” terangnya

Menurut Yana, pihaknya juga akan melakukan koor­ dinasi dengan Dinas Per­ tanian untuk mencari solusi terus meningkatnya harga cabe rawit. Upaya lainnya, dengan memangkas jalur distribusi cabai dari petani hingga konsumen. “Semua upaya akan ditempuh untuk memas­ tikan, faktor pendorong utama kenaikan harga cabe rawit yang dianggap abnor­ mal pada saat ini. Berbagai spekulasi sekarang bermun­ culan, dan itu harus dicari kebenarannya,”papar Yana. Kepala Pasar Cipanas, Kusmiaji, mengungkap­

kan, kenaikan harga cabai merah mulai terasa dalam sepekan terakhir ini. Me­ nurut dia, kenaikan harga cabai itu disebabkan kondisi cuaca buruk yang terjadi. «Harga cabai merah ke­ riting, kini harganya men­ capai Rp 100 ribu per kilo­ gram, dari biasanya hanya berkisar Rp 30 ribu per kilo­ gram,” ungkap Kusmiaji. Masih kata Kusmiaji, selain di sebabkan kondisi cuaca, kenaikan juga di pe­ ngaruhi oleh ketersediaan pasokan. Pasalnya, ucap dia, sejumlah pasar di Kabupa­ ten Cianjur masih mengan­ dalkan pasokan cabai dari

luar daerah. Sementara itu, Yayah, seorang penjual cabai, me­ nuturkan, kenaikan harga cabai mempengaruhi pen­ jualan, karena para pembeli banyak yang mengurungkan niat untuk membeli setelah tahu harganya me­langit. Yayah mengaku cukup merugi karena sebagian cabai terlanjur membusuk lantaran gagal terjual. “Kami merugi untuk minggu ini, sebab konsu­ men enggan untuk mem­ beli cabai. Mereka lebih memilih beli daging ayam yang harganya lebih mu­ rah,” tutur Yayah.(angga)

Ratusan Monyet Liar Serbu Kp. Cijemit, Ciawi, Kota Tasikmalaya BELAKANGAN ini, Kam­ pung Cijemit, Desa Bugel, Kecamatan Ciawi, Kabupa­ ten Tasimalaya, Jawa Barat (Jabar,) diserang sekawanan monyet. Seperti dilansir laman kliksaja.co, hewan ini telah merusak tanaman Palawija dan mencuri buah-buahan, seperti pisang dan singkong milik warga. Dengan adanya monyet liar di kampungnya, warga pun minta bantuan kepada Polsek Ciawi. Pada Minggu (7/1) telah diupayakan ngagebah mo­ nyet (pengusiran monyet)

DARI HAL 1...

“Banyak resiko yang ha­ rus diambil, salah satunya pihak ketiga yang dipakai jasanya untuk menalangi anggaran, tentu akan mema­ tok pengembalian dengan jumlah lebih besar karena bunga. Sementara dalam alokasi Banprov tidak ada istilah untuk menutupi ke­ butuhan bayar bunga,”aku Kades menjelaskan realita saat ini. Saripudin menjelaskan, kedudukan dana banprov, akhirnya dicatat dalam Sisa Lebih Penggunaan Angga­ ran (SILPA) Desa tahun 2016. Setelah itu, dimohon kembali untuk diperguna­

kan, pada tahun anggaran sekarang. “Meski secara aturan bisa, namun ada batas wak­ tu penyerapan anggarannya. Banprov yang sudah terca­ tat di Silpa, harus terserap penuh paling lambat Bulan Maret tahun 2017,”terang­ nya. Terpisah, Camat Cilaku Dadan Muhamaram, meng­ akui kalau 10 Desa yang ada di Kecamatan Cilaku belum ada satupun bisa melakukan pencairan. Meski kedepan tetap bisa dipergunakan, Desa tetap berkewajiban melakukan perubahan struktur anggaran dalam APB-Desa. “Masalah itu yang men­

jadi ribet bagi desa. Terka­ dang, dengan keterba­ tasan pemahaman orhan APB-Desa, banyak pekerja desa kalangkabut menyu­ sun ulang nomencalture anggarannya. Bahkan, ada desa yang berani ti­ dak mencairkan anggaran, karena berbagai pertim­ bangan, termasuk ketakut­ an salah catat penggunaan anggaran,”beber Dadan saat ditemui di Rruang kerjanya, kemarin. Saat dikonfirmasi, Ke­ pala Bidang Perbendaha­ raan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kabupaten Cian­ jur, Enung Sri Hayati, tidak membantah kalau sebagian

dana Banprov belum ter­ cairkan ke kas desa. Menurut Nunung, ber­ bagai hal menjadi penyebab keterlambatan Banprov, salah satunya karena saat proses pelaporan anggaran banprov sebelumnya yang dilakukan Desa, banyak mengalami keterlambatan. “Kalau belum semua­ nya cair iya, tapi itu bisa masuk Silpa dan bisa ke­ mudian dimohon pada ta­ hun anggaran 2017. Desa nanti ada tiga bulan untuk segera mempergunakan anggaran sesuai pos belanja anggarannya,”terang Enung saat dikonfirmasi Beri­ ta Cianjur belum lama ini. (rus­tandi)

... Tak Mau Buru-buru Nikah Lagi DARI HAL 1...

land. Namun, dua kali gagal berumah tangga rupanya membuat Dewi Perssik me­ nyimpan rasa trauma. Ia jadi harus berpikir dua kali untuk menerima rasa cinta seorang pria. Ya, setidaknya, ia masih perlu menimbang-nimbang beberapa hal. “Aa (Angga Wijaya) sen­ diri sama aku, cinta. Cuma kan saya sudah pernah meng­ alami kegagalan dalam ru­

mah tangga, jadi butuh waktu untuk membuka lembaran baru, “ tutur Dewi Perssik saat ditemui di kawasan Ten­ dean, Jakarta Selatan, Senin (9/1/2017). Karena itu, saat ini yang Dewi Perssik butuhkan ada­ lah pembuktian dari Angga Wijaya, agar ia merasa yakin, bahwa Angga adalah lelaki yang tepat. Jadi, bukan se­ mata-mata hanya dengan mengutarakan perasaan cin­ ta. “Kalau cuma menyata­

kan cinta itu siapa pun bisa bilang ‘Aku cinta padamu’. Tapi tidak semua orang bisa berjuang untuk kita. Apalagi dengan keadaan saya seperti ini. Belum tentu laki-laki itu bisa menerima segala sesua­ tunya,” kata aktris berusia 31 tahun itu. Dan kesungguhan dari Angga Wijaya rupanya su­ dah mulai terlihat, “Uh, su­ dah dimarah-marah, sudah digalak-galakin, sudah diben­ tak, masih aja manut. Ha­ haha. Dan yang aku suka dia

orangnya percaya diri. Saya memang bukan siapa-siapa, tapi banyak perjuangan yang dia lakukan, yang enggak bisa saya sebutkan di sini,” papar­ nya. Untuk saat ini, diban­ ding menyoalkan hubungan asmara, Dewi Perssik masih ingin fokus dalam kariernya. “Jadi saya cuma bilang, ‘Ka­ lau memang mencintai saya, ya, sudah, enggak apa-apa,’ saat ini kita fokus ke pekerja­ an dulu,” ucap Dewi Perssik. (net/rustandi)

oleh Bhabinkamtibmas Desa Bugel, Bripka Awan bersama warga. Ternyata jumlahnya sampai ratusan. Upaya lain warga dan pi­ hak kepolisian untuk men­

cegah serangan susulan, yakni mencari tahu penyebab kawanan monyet yang sangat menakutkan ini ke luar dari habitatnya dan menyerang kebun. (net/rus)

... Jalan Siti Jenab Ditutup Pengemudi Mobil Keder DARI HAL 1...

an dan Kepolisian bahkan TNI, ikut mengamankan dan membantu kelancaran pe­ nutupan perdana Jalan Siti Jenab. Petugas yang berdiri tepat dipertigaan jalan Siti Jenab dengan Jalan Siliwan­ gi, mengarahkan kendaraan yang hendak masuk ke jalan Siti Jenab, untuk mengambil jalur alternatif melalui Jalan Suroso, dan Mangunsarkoro. Jalan lainnya yang diper­ gunakan Pemkab, sebagai jalur limpahan, antara lain Jalan Bojongherang dan seki­ tarnya tembus By Pass. Jalan sempit yang biasanya paling dihindari pengemudi, kini justru jadi jalur utama, sela­ ma jalan Siti Jenab ditutup. Beberapa pengendara pribadi, mengeluh karena so­ sialisasi yang dilaksanakan pemerintah sebelum penu­ tupan jalur kurang maksimal. Seharusnya, rencana itu ti­ dak hanya disosialisasikan di media, tetapi melalui media luar ruang seperti Baliho atau

Spanduk. “Jadi kami kan tidak ka­ get dan tidak pusing mencari jalur baru yang disiapkan se­ bagai jalur pengalihan kenda­ raan. Kalau sekarang, semua pasti pusing, apalagi jalan ti­ kus yang bisa dipakai malah macet karena terjadinya pe­ numpukan kendaraan,” kata Rusman, warga Gang Gun­ tur, Kelurahan Sawah Gede, Cianjur. Kepala Dinas Perhubung­ an, Djoni Rojali, menerangkan, penutupan akse jalan menuju areal Gerbang Masuk Pemkab dan Alun-alun, dilakukan ka­ rena akan dilaksanakan pem­ bangunan ruang terbuka hijau Alun-Alun Cianjur. Selama proses pemba­ ngunan dan kedepannya, jalur Jalan Siti Jenab, akan steril dari arus kendaraan. Kebijakan ini, berlaku sejak hari ini (kemarin red) dan seterusnya, hingga ada per­ ubahan terhadap kebijakan yang sekarang diterapkan. “Mungkin karena ini kali pertamanya diberlakukan,

jadi masih terkesan kurang tertib. Namun kita yakin, setiap harinya arus lalu lin­ tas akan kembali normal,” terangnya. Sementara Kepala Bidang Angkutan Dishub Kabupaten Cianjur, Sukastono, menutur­ kan, trayek angkum yang di­ alihkan, di antaranya ialah 01 A, 01 B, dan 02 B yang ketiga­ nya melintas di Jalur depan pendopo. 01A yang semula melintas ke Jalan Siti Jenab langsung diarahkan ke Jalan KH Hasyim Asyari dan Suroso kemudin ke Jalan Ir H Juanda “Kalau 01 B masih melalui Jalan Moch Ali, namun dari Jalan Ir H Juanda langsung diarahkan ke Jalan Suroso kemudian ke Jalan Mangun­ sarkoro dan kembali ke jalur sebelumnya. Sementara 02 B yang biaanya dari Jalan Sili­ wangi langsung ke Jalan Siti Jenab dan Mangunsarkoro, kini mesti melalui Jalan Otto Iskandardinata-Siti Bode­ dar-Suroso, kemudian Jalan Mangunsarkoro,” kata dia. (rustandi)

... Kerja Nyuri Elektronik Ngekos Tetap di Hotel DARI HAL 1...

... Akibat Banprov Molor Sejumlah Desa Tunda Pembangunan

NET

menginap selama dua bulan terakhir. Kanit Reskrim Polsek Ngaglik Iptu Made Wira menyebut, saat ini penyidik masih mengembangkan pro­ ses pemeriksaan ketempat kejadian perkara lainnya. Pelaku menyebut, aksi pen­ curian tidak hanya terjadi di Ngaglik, tetapi juga di Depok, Bulaksumur dan Mlati. Saat ini penyidik sedang mencoba untuk menelusuri

barang bukti hasil pencurian yang sudah dijual pelaku se­ cara online. “Barang-barang dijual se­ cara online. Dan uangnya di­ manfaatkan untuk foya-foya, menyewa kamar selama dua bulan terakhir. Meski saat ditangkap masih mensisakan tagihan kamar selama satu bulan,” jelas Made tanpa me­ rinci harga sewa kamar hotel. Dari catatan Made, setiap kali beraksi Revan mencari sasaran dengan cara berpu­ tar-putar di daerah sasaran dengan naik taksi. Hal ter­

sebut dilakukan karena se­ lama hidup di Yogyakarta tersangka tidak memiliki kendaraan sebagai sarana untuk berkeliling maupun mencari sasaran untuk aksi pencurian yang dilakukan. Kini setelah ditangkap jajaran Unit Reskrim Polsek Ngaglik, Revan menginap di kamar tahanan polsek untuk mempertanggunjawabkan perbuatannya. Penyidik akan menjerat tersangka dengan Pasal 363 KUHP tentang tin­ dak pidana pencurian dengan pemberatan. (kliksaja.co)

... Back To Nature (Kembali Ke Alam) DARI HAL 1... Menurut resolusi Promoting the Role of Traditional Medicine in Health System: Strategy for the African Region, sekitar 80% masyarakat di negara-negara anggota WHO (World Health Organization) di Afrika menggunakan obat tradisional untuk keperluan kesehatan. Beberapa negara Afrika melakukan pelatihan obat tradisional kepada farmasis, dokter dan para medik. Demikian pula penggunaan obat tradisional di Asia, terus meningkat meskipun banyak tersedia dan beredar obat-obat entitas kimia. Di RRC (Republik Rakyat China), penggunaan obat tradisional mencapai 90% penduduk di Jepang 60 sampai dengan 70% dokter meresepkan obat tradional ”kampo” untuk pasien mereka. Di Malaysia, obat tradisional Melayu, TCM dan obat tradisional India digunakan secara luas oleh masyarakatnya. Sementara itu, Kantor Regional WHO wilayah Amerika (AMOR/PAHO) melaporkan 71% penduduk Chile dan 40% penduduk Kolombia menggunakan obat tradisional. Di negara-negara maju, penggunaan obat tradisional tertentu sangat populer. Beberapa sumber menyebutkan penggunaan obat tradisional oleh penduduk di Perancis mencapai 49%, Kanada 70%, Inggris 40% dan Ame-

rika Serikat 42%. “Indonesia dianugerahi kekayaan hayati tanaman obat yang sangat berlimpah, bahkan terbesar keempat di dunia. “Sekadar catatan, beberapa tahun lalu kita masih pada urutan kedua setelah Brazil. Namun jika dilihat dalam kapasitas biodiversitas di darat dan di laut, Indonesia menjadi yang terbesar didunia,” papar peraih doktor bidang kesehatan masyarakat di Universitas Newcastle, Australia ini. yang juga Pakar Jamkesmas Ali Ghufron Mukti Ali Ghufron Mukti melihat ada pergeseran pola hidup masyarakat dunia termasuk Indonesia yang berkembang menuju paradigma back to nature, dengan menggunakan caracara tradisional untuk kesehatan. Dia mencontohkan, Republik Federal Jerman sudah mencapai 78 persen masyarakatnya back to nature dan mereka menetapkan umur harapan hidup menjadi 90 tahun. Sama hal dengan POTRE KONENG terbuat dari bahan alam asli Akar ilalang POTRE KONENG telah di padukan dengan Pinang muda, Kapulaga, Kunyit, Mahoni, Daun sirsak dan rempah lain yang tentunya memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Minuman Rempah POTRE KONENG sekarang telah berinovasi dengan datangnya produk baru yaitu POTRE

KONENG GOLD, POTRE KONENG GOLD terbuat dari Gula Aren,Akar ilalang, Pinang muda, Kapulaga, Kunyit, mahoni, daur sirsak dan rempah2 lain sehingga POTRE KONENG GOLD memiliki rasa yang lebih nikmat dan tentunya kaya akan manfaat, minuman sehat POTRE KONENG dan POTRE KONENG GOLD dapat meningkatkan daya tahan tubuh, bagus di konsumsi setiap hari dan sangat di anjurkan untuk anda yang mempunyai keluhan dengan kesehatan. POTRE KONENG dan POTRE KONENG GOLD bisa langsung di dapat di agent2 atau outlet/apotek terdekat dengan anda dan ini salah satunya: KOTA CIANJUR : Apt. Jaya farma, Cipanas : Apt. Makmur, Ciranjang : Apt.Aneka Farma, Cikalong : Apt.Arya Medika Warkon : Apt.Amanah, Cibeber : Apt.Sapta untuk info outlet / apotek : 082316874404 POTRE KONENG juga bisa didapat dengan cara online di www.potrekonenggold. com CALL CENTRE : 0263-290455 WA 081214938263. Bagi anda yang ingin berwirausaha menjadi stokis POTRE KONENG silahkan hubungi : 081285599063 Potre Koneng Gold DINKES PIRT NO : 210352901024920 Potre Koneng DINKES PIRT NO :2133203011178-20


twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

HOTLINE : 0263-2283283 Klik! beritacianjur.com

BC8 RABU, 11 JANUARI 2017

Menteri: Koperasi Hanya Untuk Kesejahteraan Anggota

BUMDes Berbentuk Holding Bukan Koperasi

BADAN Usaha Milik Desa (BUMDes) tidak akan dalam berbentuk koperasi, melainkan dikelola dalam bentuk holding dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang memadai.

Sudah kita bantu dan sudah kita lakukan upaya penyemprotan untuk membasmi hama padi itu. Alhamdulilah, kalau setelah dilakukan dua kali penyemprotan,..”

H

al itu akan dilakukan oleh Kemen­ terian Desa, Pembangu­ nan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. Menteri Desa, Pemban­ gunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Pu­ tro Sandjojo me­ ngatakan sebanyak 75.000 BUM­ Des akan dikelola oleh masyarakat desa yang ke­ untungannya untuk mem­ bangun desa. Sementara itu, koperasi merupakan unit usaha yang dimiliki anggota, tetapi pembagian hasilnya hanya untuk kesejahteraan anggota. Menurut Eko, BUM­ Des yang dikelola oleh

ILUSTRASI/ NET

MUSYAWARAH - Sejumlah perwakilan masyarakat Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu tengah menggelar musyawarah dan sosialisasi dalam rangka membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Adanya BUMDes diharapkan bisa mendorong kemajuan pembangunan dilingkungan desa.

masyarakat dapat membiayai keperluan sosial untuk per­ desaan. Namun, dia mene­ kankan bahwa BUMDes dan koperasi dapat bersinergi melalui unit usaha BUMDes.

“BUMDes bisa memiliki unit usaha yang bekerjasama dengan koperasi. Jadi misal nanti kalau desa sudah ter­ integrasi ada kebutuhan angkutan, lalu ada koperasi

angkutan, sehingga sinergi koperasi dengan BUMDes,” katanya di Jakarta, Senin (9/1/2017). Masih adanya permasala­ han dalam pengelolaan yang

mana tidak semua desa me­ miliki sumber daya manusia yang berkapasitas. Nantinya, pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian BUMN untuk membantu me­

nyiapkan tenaga pendamp­ ing melatih masyarakat desa. “Holding BUMDes dalam bentuk Perseroan Terbatas, dan negara yang memiliki. Tiap cabang bisa

dilatih dan ada Key Perfor­ mance Indicators, kemudi­ an manajer bisa dievaluasi,” ucapnya. Ahmad Erani Yustika, Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Ter­ tinggal dan Transmigrasi, menargetkan holding dapat diselesaikan pada semester pertama tahun ini. Pendampingan kapasitas oleh Kementerian BUMN akan mencakup penguatan desa dalam hal administrasi keuaangan, dokumen desa, anggaran pendapatan dan belanja desa, serta rencana pembangunan jangka me­ nengah desa. “Yang agak repot itu harus kita komunikasi dan tergantung dengan Kemen­ terian BUMN. Kita berharap enggak sampai Juni [hold­ ing],” ujarnya. (net/bis)

Maranggi “Mang Keuyeup” Khas Ciranjang Menggugah Selera Makan BERBICARA kuliner seper­ tinya tidak akan ada habisnya. Banyak kuliner di Cianjur yang selalu menggugah selera. Mulai dari harga yang banyak menyita isi dompet, ataupun harga yang relatif terjangkau. Kita tinggal memilihnya, tergantung kemam­ puan isi dompet yang kita punya. Salah satu kuliner yang saat ini tengah diburu banyak kala­ ngan adalah sate maranggi. Jenis makanan yang identik dengan daging ditusuk dan dibakar ini selalu banyak dipilih oleh ber­ bagai lapisan masyarakat. Tak terkecuali sate maranggi “Mang Keuyeup” yang ada di Jalan Raya Cianjur-Bandung, Desa Cibiuk, Kecamatan Ciranjang. Sate maranggi “Mang Keu­

yeup” selalu menggoda sejumlah pengguna jalan ataupun warga sekitar yang ingin merasakan sensasi salah satu makanan khas Jawa Barat itu. Salah satu yang dapat meng­ goda para pencinta kuliner untuk sengaja mencicipi maranggi itu karena daging yang digunakan dalam sate maranggi berasal dari daging sapi terbaik. Sehingga, rasa yang dihasil­ kan sangat lezat. Selain itu, yang membuat sate maranggi itu pe­ nasaran karena nama penjualnya yang memakai salah satu hewan amphibi, yaitu keuyeup (kepi­ ting-red). “Pemilihan nama Mang Keu­ yeup terinspirasi dari salah satu tokoh kartun yang ada di Film

“Untuk sajiannya bisa dimakan menggunakan nasi uduk atau nasi putih biasa ditambah sambel oncom hot jeletot sehingga menambah sensasi saat dinikmati. Jadi wajib di coba.”

BERITACIANJUR/ BUDI YAHYA

Spongebob, yaitu Mr Krab yang sangat termotivasi untuk menda­ patkan keuntungan atau uang,” kata Dedi alias Mang Keuyeup saat berbicang dengan “BC”, ba­

Bank Bukopin Sukabumi Berikan Kejutan Motor Kepada Nasabah

BERITACIANJUR/FAISAL

FOTO BERSAMA - Nasabah Bank Bukopin yang beruntung, tengah pose disamping 1 unit sepeda motor ekslusif sebagai apresiasi bank

BANK Bukopin Cabang Sukabumi memberikan ke­ jutan kepada salah seorang nasabahnya dengan mem­ berikan hadiah sepeda mo­ tor. Hadiah kejutan terse­ but merupakan bagian dari program e-channel Bank Bukopin. Bertempat di Kantor Cabang Bukopin Sukabumi, Selasa (10/1/2017), Sukma Sunirja, nasabah asal Ke­ camatan Gegerbitung, Su­ kabumi terlihat ‘sumringah’ saat diundang Bank Buko­ pin ke kantor untuk men­ erima hadiah, 1 unit sepeda motor matic ekslusif 150cc. “Alhamdulillah wasy­ ukurillah. Ini menjadi ‘sur­ prise’ yang luar biasa bagi

saya. Karena jujur hadiah motor mewah ini diluar dugaan saya. Sebelumnya saya diapresiasi dengan hadiah 1 unit smartphone di tahun sebelumnya. Seka­ rang awal tahun sudah di­ berikan hadiah lagi,” papar Sukma Sunirja, nasabah Bank Bukopin Sukabumi saat ditemui “BC”, usai me­ nerima hadiah. Manager Pelayanan dan Operasional Bank Bukopin Sukabumi Agus Priyono mengungkapkan bahwa di awal tahun 2017 ini, kali pertama pihaknya mem­ berikan hadiah motor, ta­ hun sebelumnya, Bank Bu­ kopin hanya memberikan hadiah berupa beberapa

elektronik dan smartphone ekslusif bagi nasabah­ nya. Mereka yang menjadi pemenang, adalah nasabah yang melakukan aktifitas transaksi terbanyak, bukan dari catatan nominalnya. “Pemenang hadiah kali ini, sudah melakukan 430 transaksi PPOB (Payment Point Online Bank), di awal tahun, karenanya yang kami bidik untuk diikutsertakan undian tidak hanya melihat dari besaran nominal tran­ saksi, tapi dari seberapa banyaknya aktifitas tran­ saksi juga menjadi tolak ukurnya,” papar Agus. Senada dengan Agus, Novran Syarifudin, selaku Pimpinan Cabang Ban Bu­ kopin Sukabumi menjelas­ kan bahwa tim marketing Bank Bukopin Sukabumi dan Cianjur tengah giat untuk menaikkan angka pengembangan bisnis mela­ lui sektor PPOB. “Melihat berapa banyak transaksi yang mereka dalam sebulan, makin banyak mel­ akukan transaksi, makin besar kesempatan untuk menang,” ungkap Novran seraya me­ nerangkan guna melayani lebih dekat lagi dengan nasa­ bah, pihaknya berencana me­ nambah 2 unit ATM (Anjugan Tunai Mandiri) di wilayah Su­ kabumi. (rizky alfaraby)

ru-baru ini. Menurutnya, sate maranggi dibuat spesial karena dalam satu tusuk terdiri dari potongan da­ ging sapi yang telah di rendam

oleh berbagai bumbu rempahrempah pilihan sehingga mem­ punyai citra rasa yang fantastik. “Pokoknya wajib dicoba, ka­ rena sate maranggi ini berbeda dengan sate maranggi yang ada di Cianjur. Untuk bumbunya, sate

maranggi ini menggunakan ke­ tumbar, kunyit dan rempah raha­ sia. Bumbu tersebut dibalurkan ke daging sampai meresap, ke­ mudian di tusuk, selanjutnya di­ panggang menggunakan arang,” tuturnya. Dia menambahkan, untuk harga per tusuknya sangat ter­ jangkau hanya mulai dari Rp 2 ribu per tusuk untuk sate ma­ ranggi campur lemak dan Rp 4 ribu per tusuk untuk maranggi yang full daging. “Untuk sajiannya bisa dima­ kan menggunakan nasi uduk atau nasi putih biasa ditambah sambel oncom hot jeletot sehingga me­ nambah sensasi saat dinikmati. Jadi wajib di coba,” pungkasnya. (angga purwanda)

Gaet Konsumen, Tata Motors Tawarkan Diskon SUKABUMI-Diskon atau pemberian potongan harga masih banyak menjadi pili­ han untuk menarik kon­ sumen agar datang ber­ belanja. Tak terkecuali bagi penjualan kendaraan sepeda motor maupun mo­ bil. Seperti yang dilakukan Tata Motors Sukabumi. Produsen mobil niaga asal India ini, menawarkan diskon besar untuk men­ stimulus konsumennya. Besarannya hingga 20 juta, guna menaik­ kan angka ­penjualan. “Kalau konsumen pem­ bayaran unit bycash, maka potongan kami berikan di harga kendaraan, kalau pembelian secara kredit, maka kami berikan poto­ ngan di DP (Down Pay­ ment),” Papar Gea Nugraha, Sales Counter Tata Motors Sukabumi saat ditemui “BC”, Selasa (10/1/2017. Diawal tahun 2017 ini kata Gea, , PT. Cahaya Abadi Mobilindo selaku distribu­ tor Tata Motor wilayah Su­ kabumi-Cianjur, lebih fokus untuk menekan penjualan varian mobil niaga. Ke­ lebihannya, lanjut dia bagi konsumen yang melakukan transaksi mobil Tata Mo­ tor, maka konsumen berhak mendapatkan layanan jami­ nan mesin hingga 100.000 kilometer. Tak hanya ja­ minan mesin, pihak dealer juga memastikan layanan

BERITACIANJUR/FAISAL

DISKON - Gea Nugraha, Sales Counter Tata Motor Sukabumi, tengah pose disamping unit mobil niaga andalan PT. Cahaya Abadi Mobilindo.

servis gratis hingga 1 tahun atau kilometer 100.000. “Kami ingin memuas­ kan pelanggan tidak hanya dengan memberikan diskon besar, tetapi untuk layanan purna jual juga siap kami layani. Seperti call center yang aktif 24 jam jika kon­ sumen ada masalah dengan kendaraan, atau layanan servis gratis hingga kilo­ meter yang sudah kami ten­ tukan” pungkasnya. PT. Cahaya Abadi Mo­ bilindo yang fokus dengan

“Kalau konsumen pembayaran unit bycash, maka potongan kami berikan di harga kendaraan,..” pemasaran wilayah Sukabu­ mi –Cianjur ini, menerang­ kan bahwa bagi konsumen yang ingin melakukan test drive kendaraan, dapat

langsung ke dealer untuk menjajal langsung beberapa varian mobil niaganya. “Super Ace, memiliki kelebihan di bahan bakar disel, namun kehalusan bu­ nyi mesinnya berani diadu dengan kompetitor lainnya. Untuk beban yang mampu dibawanya pun terbilang cukup fantastis, antara 1 hingga 1,5 ton, masih mampu memberikan akse­ lerasi terbaik di medan ja­ lan p ­ egunungan” tutupnya. ­(rizky alfaraby)


ECERAN ,RP.3.000 AN N A G LANG ,0 0 .0 8 RP.7 N A L U /B

EDISI 007 THN I

RABU, 11 JANUARI 2017

Memberi Nilai Lebih twitter @berita_sukabumi

facebook beritasukabumi

Klik! kliksaja.co

email redaksi.beritasukabumi@gmail.com

Satlantas Polres Sukabumi Akan Sediakan SIM D dan SIM D1 Untuk Penyandang Cacat

Akan Diberlakukan Pertengahan 2017, Biaya Pembuatan Baru Rp 50 Ribu BAGI para penyandang cacat atau disabilitas yang tinggal di wilayah hukum Kepolisian Resor Sukabumi, dalam waktu tak lama lagi, akan segera bisa berkendara dengan aman dan nyaman. KICKOFF!

“Bagi warga penyandang disabilitas, pelayanannya akan lebih prioritas...”

S

atuan Lalulintas Polres Sukabumi, akan menjadikan layanan pengaju­ an pembuatan SIM bagi penyandang disabilitas, sebagai prioritas layanan. Hal ini disampaikan olehj Kanit Registrasi dan Iden­ tifikasi (Reg Iden) Satuan Lalulintas Polres Sukabumi,

Iptu Ghanda Syah Hidayat. Dikatakan,Satlantas Polres Sukabumi akan lebih mem­ prioritaskan layanan pengaju­ an pembuatan SIM dari warga penyandang disabilitas, yaitu dengan menyediakan dua kategori Surat Ijin Mengemu­ di: SIM D dan SIM D1. KE HALAMAN BS7

Kanit Regiden Polres Sukabumi IPTU Ghanda Syah Hidayat

MISTERIUS

RAMOS KEMBALI BERLATIH BERSAMA REAL MADRID

Selang Dua Hari, Dua Mahasiswi Ditemukan Mati di Tempat Kosnya

KABAR baik datang dari bek tengah Real Madrid Sergio Ramos. Ramos akhirnya dapat bergabung dengan rekan-rekan setimnya untuk menjalani sesi latihan secara penuh pada Senin (9/1), usai pulih dari cedera.

Dugaan Sementara: Pembunuhan

BACA HAL BS6

SI MAUNG

ATURAN PEMBATASAN USIA DIPERTANYAKAN PENYERANG sayap Persib, Tantan kurang menyetujui regulasi soal pembatasan usia sampai diberlakukan pada musim 2017 ini. Menurutnya banyak sekali hal yang harus dipikirkan perihal regulasi tersebut. Sebagai gambarannya, Tantan mencontohkan banyak pemain di daratan Eropa, Amerika, atau bahkan liga di Republik Rakyat Tiongkok (China). BACA HAL BS5

Ki Bumi

Penyidik pada Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, sela­ ma dua hari kemarin, di­ hadapkan pada dua kasus yang diduga kuat pembu­ nuhan. Korban berstatus sama, yaitu mahasiswi. TKP-nya, berbeda. Murniati, 20 tahun, ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa di kamar kosnya, di Jalan Makmur, Pondok Rang­ gon, Cipayung Jakarta Timur, hari Selasa pagi

(10/1/2017). Sehari sebelumnya, Senin (9/1/2017), Tri Ari Yani Puspo Arum, 22 ta­ hun, ditemukan dalam kondisi sama, meninggal. Mahasiswi Universitas Esa Unggul itu sempat dibawa ke RS Siloam, se­ telah ditemukan dalam kondisi leher penuh luka di tempat kosnya, di Ja­ lan Kebon Jeruk, RT 8/11, Kelurahan Kebon Jeruk, KE HALAMAN BS7

Sidang Ahok Diwarnai Pria Diduga Provokator

Menag Bantah Setoran Calon Haji Dipakai Bangun Infrastruktur Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa Ke­ menterian Agama tidak pernah menginvestasikan dana haji atau Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang menjadi setoran awal calon jemaah haji untuk ke­ pentingan lain. Termasuk, untuk kepentingan membangun infra­ struktur. Hal ini disampaikan oleh Men­ teri Agama terkait dengan adanya sorotan dari kalangan DPR terkait dengan pengelolaan dana haji.

JPU Hadirkan 5 Saksi, Arus Lalin Dialihkan Hingga Malam

SIDANG kelima kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara, kembali digelar di Gedung Kemen­ terian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa kemarin, (10/1/2017). Agendanya mendengarkan ke­ terangan lima saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum. KE HALAMAN BS7

KLIKSAJA.CO

KE HALAMAN BS7

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin

Melihat Suasana Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi Bisa Jadi, Minat Baca Buku Sudah Berpindah ke Internet?

KARIKATUR/M YANUAR G

SUKABUMI BERADAB

RIA Risnawati menekuni beberapa dokumen di depannya. Di balik meja depan, di ruangan Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi yang mulai sepi, bukubuku masih tersusun rapi di raknya.

Ria, adalah petugas Sirku­ lasi Unit Pelayanan Perpus­ takaan Daerah Kabupaten Sukabumi. Sudah beberapa tahun dia mengabdikan diri, memberi layanan bagi warga yang berkunjung ke perpus­ takaan. Tak bisa dipungkiri, bah­ kan oleh Ria Risnawati sen­

Seorang mukmin bukanlah pengumpat dan yang suka mengutuk, yang keji dan yang ucapannya kotor. (Riwayat Bukhari)

diri. Bahwa, minat membaca buku oleh warga di Kabupa­ ten Sukabumi, masih rendah. Tingkat kunjungan warga ke Perpustakaan Daerah se­ tiap harinya, minim. Dalam sehari, tidak lebih dari lima orang. BERITA SUKABUMI

KE HALAMAN BS7


BS2

Lapsus

Kendala untuk meningkatkan kualitas jalan ini pasti selalu ada, selain anggaran yang minim, cuaca juga menjadi salah satu penghambat...”

RABU, 11 JANUARI 2017

Alokasi Biaya Untuk Peningkatan Infrastruktur “Hanya” Rp 200 Juta Tiap Kecamatan

Nasib Lubang di Jalanan Terbentur Anggaran

TARGETNYA, awal tahun 2017 ini, Kota Sukabumi menjadi wilayahnya zero hole atau nol lubang. Tidak ada lagi jalan-jalan berlubang, yang bisa membahayakan. Persoalannya, target itu suliti dicapai. Anggarannya, minim!

I

nformasi yang dihimpun mengungkapkan, untuk infrastruktur peningkatan jalan, saat ini anggaran yang dialokasikan “hanya” sebesar Rp1,4 miliar. Sehingga, untuk menuntup lubang di jalan yang ada di setiap kecamatan di wilayah Kota Sukabumi, maka masing-masing kecamatan akan mendapatkan alokasi perbaikan infrastruktur jalan “hanya” sebesar Rp200 juta. Bahkan, informasi yang dihimpun menyebutkan, anggaran itu saat ini salah satunya masih difokuskan untuk menutup lubang yang ada di Jalan Palabuhan di Kecamatan Warudoyong. Tentu, anggaran yang minim dari APBD Kota Sukabumi untuk memperbaiki jalan itu, tidak membuat Pemerintah Kota Sukabumi berkecil hati. Karena, jalan yang berstatus milik Pemerintahan Kota yang saat ini dalam kondisi rusak, tidak terlalu parah dibandingkan dengan jalan provinsi maupun jalan nasional. Sehingga, anggaran yang disediakan diharapkan bisa mencukupi untuk perbaikan sarana insfrastruktur jalan. “Secepatnya kita lakukan perbaikan, mudah-mudahan Januari ini bisa kita laksanakan. Sehingga, program kita, yakni zero hole bisa terlaksana,” demikian ditegaskan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Sukabumi,

BERITASUKABUMI/ ROHMAN

Abdul Rahman. Karenanya, pihak Pemkot sendiri saat ini mempercepat pro­ ses pelelangan dan pengerjaan perbaikan jalan yang rusak di wilayah Kota Sukabumi pada awal tahun 2017 ini. Maksud dan tujuannya, agar proses pengerjaan perbaikan jalan yang rusak di wilayah Kota Sukabumi ini, dapat segera dilaksanakan secara optimal. Berdasarkan hasil evaluasi, khususnya dari sisi pelaksanaan pengerjaan, apabila pengerjaannya dilaksanakan pada bulan Juli mendatang, maka akan terken-

dala terhadap pengerjaan yang tidak bisa optimal. Salah satu contohnya, pada pelaksanaan pengerjaan perbaikan ruas di Jalan Pabuaran, tepatnya di wilayah Kecamatan Warudoyong pada tahun lalu. Kondisi jalan yang tengah diperbaiki itu sempat rusak kembali akibat diguyur hujan deras. Jika, kondisi ini terjadi, maka anggaran yang terbatas tersebut tidak bisa memenuhi target zero hole. Dampaknya, perbaikan ­ insfrastruktur tidak akan ­maksimal.

Walaupun demikian, rekanan yang ditunjuk untuk menjalankan perbaikan sarana dan prasarana harus mempunyai komitmen dan bertanggung jawab jika ada kendala saat pengerjaannya. Karena dari itu, Dinas Perhubungan Kota Sukabumi menargetkan, pengerjaan perbaikan jalan yang rusak pada 2017 ini akan dipercepat, yakni dimulai awal tahun. Sehingga pengerjaannya dilakukan saat musim kemarau, untuk meminimalisasikan kendala di lapangan. Sebab, dari pertimbangan pra-

kiraan cuaca, pada bulan September mendatang Kota Sukabumi akan kembali memasuki musim penghujan. Jika pengerjaan perbaikan ini dilakukan menjelang akhir tahun, maka dampaknya bisa seperti pada tahun lalu. Untuk mempercepat proses pelaksanaan pengerjaan itu, saat ini pihak Dinas Perhubungan tengah melakukan proses lelang dan diharapkan pada Februari perbaikan bisa dilakukan. “Kendala untuk meningkatkan kualitas jalan ini pasti selalu ada, selain anggaran yang minim,

cuaca juga menjadi salah satu penghambat. Tapi, untuk mengantisipasinya kami sudah melalukan evaluasi sehingga dalam pelaksanaannya nanti segala permasalahan bisa diminimalisasikan,” tambah Rahman. Di sisi lain, perbaikan dan peningkatan insfrastruktur jalan ini juga bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pengguna jalan. Selain itu, juga untuk meminimalisasikan kejadian kecelakaan lalu lintas yang bisa saja menelan korban jiwa. (rohman)

Infrastruktur Wisata Digenjot Sampai Rp 200 M, Jalan di Kota Sukabumi Dipotong Rp 30 M BANTUAN Dana Alokasi Khusus Infrastruktur Daerah (DAK IPD) dari peme­ rintah pusat untuk Kota Sukabumi pada tahun 2017 ini merosot drastis. Jika di tahun 2016, angkanya mencapai Rp44 miliar. Pada tahun ini, nilai hanya Rp14 miliar atau turun sebesar Rp30 miliar. Padahal, untuk penyerapannya pada tahun lalu mencapai 100 persen dan pengerjaannya pun tuntas dengan baik. Meskipun dalam pro­ sesnya, ada kendala karena insfrastruktur jalan yang tengah diperbaiki kembali rusak dikarenakan tergerus air hujan. “Anggaran ini kami alokasikan untuk rehabili-

tasi besar dan peningkatan pembangunan infrastruktur jalan. Tapi angkanya saat ini sangat kecil dibanding tahun lalu,” kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Perhubu­ ngan Kota Sukabumi, Novian Restiadi. Dengan susutnya duku­ ngan anggaran dari pemerintah pusat tersebut, dimana pada 2016 dana tersebut bisa digunakan untuk 21 paket pekerjaan, saat ini hanya bisa digunakan untuk sembilan paket saja. Ini disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia. Namun, ada yang berbeda pada tahun ini dalam pengerjaannya. Yaknim akan dipercepat untuk menghindari

Memberi Nilai Lebih

BERITA MEDIA GROUP

Komisaris Utama Anton Ramadhan | Direktur Utama Gia Gusniar | Dewan Redaksi: Imam Sumarsono (Ipung), Fonda Lapod | Penanggungjawab Redaksi Toni Kamajaya | Redaktur Mustofa, Angga P, Rikky Y, Rudi R, Rustandi | Sekretaris Redaksi Fatimah | Reporter AA Rohman, Yanti Rosdiana Pasma, Herry Febriyanto, Azmi Zahidah, Apip S, Z Mustari | Perwajahan: Sulaeman (Koordinator), Arie Y, Ziad Zed Zubaedi, Rendy R, Muhammad F | Grafis Nandang, Gunawan. | Manager Keuangan Mastuti | Manager Iklan H Asep Japar Ahmad Rizky Alfaraby | Manager Sirkulasi Ajo Suparjo | HRD & Umum Iwan Setiawan Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jl. Ahmad Yani No. 3 Kelurahan Gunung Parang Kecamatan Cikole Kota Sukabumi, 43111 l Telp. Kantor : (0266) 222 289 l Hotline Redaksi: 087741377622 l e-mail redaksi: redaksi. beritasukabumi@gmail.com l Info Layanan Pelanggan 081222227314/ 085603333805 l Rekening: 1320016213044 (Mandiri) an. Jembatan Mediatama Cianjur, PT l Penerbit: PT Jembatan Mediatama Cianjur. SELURUH WARTAWAN BERITA SUKABUMI SELALU MENGENAKAN TANDA PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT TUGAS SERTA TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MEMINTA ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER

BERITASUKABUMI/ TONI KAMAJAYA

musim penghujan dan diharapkan curah hujan pada tahun ini tidak turun sepanjang tahun. Untuk lelangnya pun di lakukan awal tahun. Pada Januari atau Februari lelang

akan dilakukan. Sehingga, pada April atau Mei, pelaksanaan pembangunan sudah bisa dilaksanakan. Karena, informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

(BMKG), musim penghujan akan berarkhir pada Februari dan saat ini pun Kota Sukabumi sudah jarang diguyur hujan. Hal ini juga mengacu pada pengalaman tahun lalu, saat pengerjaan perbaikan Jalan Pabuaran di Kecamatan Citamiang yang dilakukan pada akhir tahun. Saat jalan itu diperbaiki, kembali rusak karena tergerus air hujan yang turun setiap hari. Bahkan, sebelum pengerjaan selesai dan kontrak dengan rekanan habis, aspal yang sudah digunakan untuk memperbaiki jalan kembali hancur. Padahal, jumlahnya mencapai puluhan ton. Akibatnya, rekanan menjadi

merugi. Meskipun, itu sudah menjadi tanggungjawabnya. Sehingga, jalan rusak tersebut harus kembali diperbaiki. “Maka dari itu, kami tidak ingin hal serupa terjadi pada 2017 ini. Apalagi anggaran yang dikucurkan pusat relatif kecil. Sehingga paket pekerjaannya pun tidak banyak. Namun diharapkan di anggaran perubahan pemerintah pusat bisa kembali mengucurkan bantuan untuk pe­ningkatan kualitas jalan di Kota Sukabumi,” tambahnya. Novian mengatakan, anggaran peningkatan dan pemeliharaan jalan Kota Sukabumi pada tahun ini hanya Rp20 miliar. Rinciannya, Rp 6 miliar sumbernya berasal

dari APBD Kota Sukabumi dan Rp14 miliar dari APBN. Sementara itu, Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz menyayangkan pemerintah Provinsi Jawa Barat yang le­ bih fokus dalam memberikan bantuan untuk perbaikan dan peningkatan insfrastruktur jalan ke objek wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Untuk proyek itu, anggarannya mencapai Rp200 miliar. Namun demikian, pihak­ nya berharap Pemprov Jabar bisa memberikan bantuan untuk Kota Sukabumi. Terutama terkait perbaikan insfrastruktur. Apalagi, jalan yang berstatus provinsi masih banyak yang rusak. (rohman)

Wakil Walikota Sukabumi Perjuangkan Trotoar Layak Lansia WAKIL Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi mengaku. Bahwa, sudah lama dia me­ mimpikan dibangunnya sebuah trotoar untuk pedestrian atau pejalan kaki. Syaratnya, trotoar itu juga harus layak untuk para lanjut usia. Achmad Fahmi me­ ngungkapkan, perbaikan insfrastruktur tidak hanya fokus kepada jalan raya saja. Tetapi juga harus memikirkan sarana untuk pejalan kaki, yang saat ini haknya sudah direbut oleh para pe­ dagang kaki lima (PKL). Bahkan, hampir di seluruh pusat keramaian dan perdagangan trotoar sudah bera­lih fungsi menjadi lapak PKL. Karenanya, Wakil Walikota Sukabumi ini akan berusaha untuk mewujudkan mimpinya, yaitu memba­ ngun dan menyediakan trotoar layak lansia. “Sudah lama saya ingin

membangun trotoar khusus untuk lansia, karena terbe­ ntur anggaran sehingga program ini belum bisa terlaksana,” kata Fahmi. Menurutnya, soal spesifikasi trotoar layak lansia tersebut, tentu akan disesuaikan dengan kebutuhannya. Yakni tidak terlalu tinggi dan menggunakan bahan ba­ ngunan yang tidak licin, serta ada pegangannya. Konsep ini digagasnya, karena melihat beberapa negara trotoar yang tersedi sangat membuat n­yaman para lansia. Namun harus diakui, Kota Sukabumi saat ini belum memiliki trotoar seperti dalam mimpinya tersebut. Tapi, ia akan berupaya mencari bantuan baik ke provinsi maupun pusat, agar progam pelayanan masyarakat ­terlaksana. Selain itu, Pemkot Sukabumi juga terus berupaya

menjadikan trotoar hanya khusus untuk pejalan kaki dan bersih dari PKL, serta tidak ada lagi parkir liar yang memakan badan trotoar yang menyebabkan pejalan kaki harus mengalah dan terancam keselamatannya Pihaknya mengaku, permasalahan trotoar sampai saat ini masih krodit. Khususnya karena banyak digunakan oleh PKL untuk berjualan. Tapi pihaknya, sudah punya banyak agenda pada tahun ini untuk memanjakan para pejalan kakiseperti menurunkan tinggi trotoar dan merelokasi sebagian PKL yang berada di trotoar, yang tujuannya tidak hanya ramah pejalan kaki saja, tetapi juga ramah lansia. “Kami akui dengan trotoar yang tinggi akan membuat repot para lansia, sehingga caranya harus diturunkan dan disesuikan

dengan kebutuhan orang yang usiany sudah lanjut,” ­tambahnya. Selain itu, pihak Pemerintah Kota juga akan menambah lahan parkir, sehingga tidak memakan badan trotoar. Serta, akan disediakan tempat penyebrangan khusus yang dilengkapi zebra cross serta fasilitas lainnya. “Keberadaan trotoar yang masih digandru­ ngi oleh PKL akan kembali ditata ulang agar Kota Sukabumi lebih terlihat rapih d a n

­ yaman untuk pejalan kaki,” n tandasnya. (rohman)

ACHMAD FAHMI WAKIL WALIKOTA SUKABUMI


INFO SPESIAL GELIAT KOTA HOTLINE : 0266-222 289 Klik! Kliksaja.co

RABU, 11 JANUARI 2017

Bripda Arum, Polwan Lantas yang Bangga Berbagi Ilmu Membaca Al Quran

BS3

NAMANYA Arum Halida Zia. Pangkatnya Brigadir Dua. Ya, dia adalah angota polisi wanita yang berdinas di Kepolisian Resor Sukabumi Kota. Ada pemandangan menarik saat sejumlah Polwan dari Satuan Lalulintas Polres Sukabumi Kota melakukan penyuluhan di SMK Negeri 2 Kota Sukabumi, kemarin. Di sela-sela penyuluhan tersebut, Bripda Arum Halida

Zia, sempat mengajarkan teknik membaca ayat suci Al-Quran kepada sejumlah siswi kelas 2 SMK Negeri 2 kota Sukabumi, di Mesjid Amanah yang di lingkungan SMK Negeri 2 Cipoho, Citamiang Kota Sukabumi. Melalui rilis Subbag Humas Polres Sukabumi Kota, disebutkan bahwa Bripda Arum Halida Zia, yang bertugas di Satuan Lalulintas Polres Sukabumi Kota,

HUMAS POLRES SUKABUMI KOTA

sengaja berbagi pengetahuan dengan sejumlah siswi tentang teknik membaca ayat suci Al-Quran. “Bahagia dan bangga bisa berbagi ilmu dengan pelajar sekolah,” ungkap Bripda Arum, seperti dilansir oleh media Subbag Humas Polres Sukabumi Kota. Kegiatan penyuluhan oleh anggota polwan di jajaran Polres Sukabumi Kota itu sendiri, merupakan salah

satu implementasi Polres Sukabumi Kota terhadap kebijakan yang ada dalam commander wish Kapolda Jabar. Khususnya, terkait Polwan mengajar mengaji. Selain mengaji, sejumlah kegiatan Kepolisian lainnya juga dilaksanakan secara rutin. Seperti, Polwan Santri, Simanis Bintana (Polisi Humanis Bintana) dan Wanlumat (Polwan Peduli Jum’at). (*)

Jangan Seperti Asap, yang Perginya Tak Pernah Diketahui

Perda Tentang Kawasan Tanpa Rokok PERATURAN Daerah Nomor 3 tahun 2014 Kota Sukabumi memasuki pelaksanaan tahun ketiga. Ini adalah Perda tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Sudah berjalankah? Bukan hanya sekedar gencar saja, tapi kegiatan penyebaran informasi mengenai rencana pemberlakuan Perda ini pun ter­ bilang cukup semarak dan taktis. Pasalnya, saat itu sosialisasi di­ lakukan dengan berbagai cara. Ada yang dilakukan dengan melakukan pemasangan baliho berukuran besar di sejumlah ti­ tik strategis. Ada juga pemberi­ taan melalui media massa secara massif. Bahkan, ada yang sampai membentuk detektif anti rokok. Tidak ketinggalan, ada juga yang menggelar roadshow sosia­

lisasi bahaya rokok, sekaligus so­ sialisasi Perda KTR ke beberapa titik strategis. Tak terkecuali, di tempat-tempat yang menjadi kawasan tanpa rokok. Denda Rp 1 Juta Atau Kuru­ ngan Satu Bulan Sekretaris Daerah Kota Suk­ abumi, Hanafie Zain mengakui bahwa Perda Nomor 3 Tahun 2016, lahir karena diperlukan adanya upaya pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan ke­ mampuan hidup sehat bagi se­ tiap warganya. Hal ini bertujuan guna mewujudkan derajat kesehatan warga yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pemba­ ngunan sumberdaya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. Untuk alasan inilah, Peme­ rintah Kota Sukabumi mener­ bitkan Perda Nomor 3 tahun

2014. Ses­ uai dengan ketentu­ an dalam peraturan terse­ but, terdapat tujuh titik yang menjadi kawasan tanpa rokok. Yaitu, meliputi kawasan fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja serta tempat umum lainnya. Sebagai payung hukum yang mengikat, Perda ini tidak hanya menetapkan tujuh krite­ ria yang masuk dalam kategori KTR. Tetapi, ada juga sanksi yang bakal dijatuhkan kepada setiap pelanggar aturan. Tidak tanggung-tanggung, Perda ini mengatur ancaman hukuman kepada siapa saja yang merokok di lokasi terlarang, berupa denda sebesar Rp1 Juta atau hukuman kurungan selama satu bulan. Persoalannya, baik aturan maupun sanksi yang diancam, Pemerintahan Kota Sukabumi tetap mengakui bahwa untuk menegakkan Perda tersebut,

dibutuhkan peranan dan kerjasama lintas program dan sektoral. Ter­ masuk lembaga atau organisasi kemasyarakatan serta pihak swasta. Oman Abdurohman (57), warga Kecamatan Warudoyong mengaku sering menemukan terjadinya pelanggaran Perda KTR. Hanya saja, dia tidak bisa berbuat banyak untuk menegur atau menyampaikan ketentuan Perda yang harus ditaati pelang­ gar. “Terutama di dalam angku­ tan kota. Terkadang saya mau­ pun penumpang lainnya merasa terganggu jika ada salah satu penumpang atau sopir seena­ knya merokok di dalam mobil. Tapi saya tidak berani bertindak, sebab saya sendiri belum men­ getahui secara jelas mengenai isi Perda itu,” katanya. Kondisi ini, menjadi tantan­ gan yang masih harus dijawab oleh Pemerintah Kota Suka­

Perda KTR Diterbitkan Karena 50% Dari 311.822 Jiwa di Kota Sukabumi Adalah Perokok Aktif KEPALA Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, dokter Rita Neny mengungkapkan, salah satu alasan yang menguatkan Pemerintahan Kota Sukabumi untuk menerbitkan Perda Nomor 3 tahun 2014 adalah adanya hasil survey Dinas Ke­ sehatan Kota Sukabumi. Yaitu, survei menunjukan bahwa sekitar 50% dari jumlah penduduk Kota Sukabumi, atau dari jumlah sebanyak 311.822 jiwa, merupakan pero­ kok aktif. Dari jumlah perokok aktif tersebut, 41% memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah. Prinsip kesehatan itu sen­diri, pada hakekatnya adalah mendorong warga untuk menjalani pola hidup sehat. Tidak perlu alasan lain, bagi siapa saja, untuk berbagi pengetahuan tentang bahaya rokok. Termasuk bagi Pemkot Sukabumi untuk menerbitkan sebuah payung hukum dalam

ILUSTRASI : NET

upaya menekan tingkat kon­ sumsi rokok di Kota Sukabumi setiap harinya. Memang persoalannya tidak sesederhana itu. Justru, dengan adanya payung hukum untuk mengatur persoalan merokok, terutama untuk membatasi segala bentuk kebiasaan para perokok, akan berperan menjadi obat dalam menurunkan tingkat kecan­ duan seseorang. Argumen logisnya, dengan adanya larangan merokok di

sejumlah fasilitas umum, mau tidak mau perokok aktif harus mengurangi tingkat konsum­ sinya. Jika tidak, maka akan ada sanksi denda sebesar Rp1 juta atau hukuman kurungan selama satu bulan . Dokter Rita Neny me­ ngungkapkan, angka pero­ kok aktif serta tempat yang cen­derung dijadikan sebagai lokasi untuk merokok ini, terungkap berdasarkan hasil survey perilaku hidup bersih dan sehat yang dilakukan di

Kota Sukabumi sepanjang 2015 - 2016. Pada umumnya para pero­ kok aktif ini berjenis kelamin laki-laki. “Kebiasaan merokok di dalam rumah ini merupakan prilaku yang sangat mempriha­ tinkan. Sebab sangat berisiko bagi kesehatan anggota kelu­ arganya. Dengan adanya Perda KTR inilah, angka perokok aktif dapat ditekan hingga ke titik terendah. Salah satu aksi untuk minimalisir perokok, bagi warga yang kedapatan tengah merokok langsung mendapatkan tin­ dakan untuk menghentikan aktifitasnya. “Setiap rokok yang dimati­ kan akan diganti dengan per­ men. Selain itu, para perokok ini juga akan mendapatkan penyuluhan tentang ba­ haya rokok,” kata Sekda Kota Sukabumi Hanafie Zain. (toni kamajaya)

bumi. So­ sialisasi, seharusnya tidak hanya dijadikan sebagai kegiatan seremonial saja. Teta­ pi harus terus dikawal hingga menuai hasil akhir yang sesuai dengan tujuan dari diterbit­ kannya Perda KTR. Satu hal yang ha­ rus dioptimalkan dalam penera­ pan Perda ini, yakni harus adanya petu­ gas atau unit kerja yang secara kon­ sen melaku­ kan pener­ tiban dan pelaksanaan aturan. Sehingga, Perda ini ja­ngan sampai seperti asap, yang perginya tak pernah diketahui. (toni kamajaya)

ILUSTRASI : NET

S

iang kemarin, bebe­ rapa kendaraan ang­ kutan kota di jalanan Kota Sukabumi melaju perlahan. Ada yang terlihat seperti hal yang biasa saja. Beberapa penumpang, ada yang merokok. Dulu, mungkin merokok di dalam angkutan kota dianggap sebagai hal biasa. Namun, su­ dah dua tahun ini, Pemerintah Kota Sukabumi memberlakukan Peraturan Daera Nomor 3 ta­ hun 2014, yang secara langsung melakukan pelarangan terhadap para perokok. Ada beberapa lokasi yang di­ larang. Termasuk, di dalam ang­ kutan kota. Namun, tentu saja masih terlihat orang yang merokok. Dari catatan redaksi, penegakan Perda itu belum maksimal dilak­ sanakan. Hingga kini, masih banyak terjadinya pelanggaran atas Peraturan Daerah tersebut. Be­ berapa warga, bahkan aparatur pemerintahan kota sendiri, ma­ sih merrokok di beberapa tem­ pat, yang sudah jelas-jelas ma­ suk dalam kategori KTR. Ada para perokok yang me­ mang mengabaikan, tapi, yang ironis, tidak sedikit juga yang para perokok belum mengetahui adanya Perda KTR. Sejak diluncurkan pada Februari 2014 silam, awalnya Pemerintah Kota Sukabumi gencar melakukan sosialisasi mengenai ketentuan yang ter­ kandung di dalam Peraturan Daerah tersebut. Mulai dari titik lokasi yang ditetapkan sebagai Kawasan Tanpa Rokok, hingga bentuk sanksi yang akan dikena­ kan bagi para pelanggar.

Predikat Kota Sehat di Jawa Barat Tidak Semata Karena Perda MENJELANG akhir tahun 2016, Kota Sukabumi me­ nyandang predikat sebagai Kota Sehat di Jawa Barat. Hebatnya lagi, penghargaan dua tahunan ini diraih Kota Sukabumi dengan nilai ter­ tinggi. Simbol penghargaan untuk prestasi ini, diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, yang diserahkan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedy Mizwar. Tentu, belum dijelas­ kan, apakah perolehan prestasi ini juga meliputi penegakan Perda Kawasan Tanpa Rokok. Sebab, fak­ ta menunjukkan bahwa penerapan Perda KTR ti­ dak semudah membalikan telapak tangan. Menyadar­ kan warga untuk tidak merokok sembarangan, masih sulit.

“Orientasi penilaian pada penghargaan ini, bu­ kan menitikberatkan pada hasil akhir. Tetapi pada upaya dan proses Pemerin­ tah Daerah Kota dan Kabu­ paten dalam menciptakan hidup sehat pada warga­nya. Derajat kesehatan tidak hanya faktor badan sehat saja, akan tetapai harus dis­ ertai dengan faktor gene­ tik, lingkungan dan prilaku kesehatan,” ujar Dedey Mizwar, saat memberikan sambutan dalam acara pemberian penghargaan. Tentu, penerapan Perda KTR adalah bagian dari lang­ kah yang tengah ditempuh Pemkota Sukabumi dalam menciptakan kebiasaan pola hidup sehat bagi warganya. Meski berjalan lamban, na­ mun keberadaan Peraturan Daerah tersebut telah menuai penghargaan dari

Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupa Swasti Saba Wistara. Sebenarnya penghar­ gaan tersebut tidak dituju­ kan secara khusus atas ke­ suksesan diberlakukannya Perda KTR. Namun upaya menekan tingkat konsumsi merokok, tidak bisa dipisah­ kan dengan program pola atau prilaku hidup sehat. Wakil Walikota Suka­ bumi Achmad Fahmi mene­ gaskan penghargaan sebagai Kota Sehat bukan sebagai tujuan utama baginya dalam menjalankan pemerin­ tahannya. Akan tetapi apa yang telah diraihnya terse­ but dapat menjadi pemicu bagi Pemerintah Daerah Kota Sukabumi untuk terus meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat khususnya di bidang kes­ ehatan. (toni kamajaya)


BS4

Sukabumian

Kalau bubar, jika terjadi sengeketa, maka hanya bisa melapor ke peradilan umum (Pengadilan Negeri) dan kemungkinan banyak warga yang tidak paham aturan hukumnya.”

RABU, 11 JANUARI 2017

Sengketa Nasib Anggota Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Sukabumi

Bela Konsumen Dengan Dana Hibah Rp 200 Juta LIMA belas anggota Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Sukabumi menunggu nasib. Selain soal honor untuk anggota, keberadaan lembaga ini masih simpang-siur: bertahan atau bubar?

R

oni M Samo­ sir, juru bicara BPSK Kabupa­ ten Sukabumi, tidak menampik kegalauan itu. Hal ini terja­ di setelah keberadaan lem­ baga ini, fungsinya ditarik oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hal ini sebagai kon­ sekuensi dari pelaksanaan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Peme­ rintah Daerah, dan di­ bubarkannya Bidang Per­ lindungan Konsumen (PK) di Dinas Koperasi, Perin­ dustrian, Perdagangan dan Pasar (Diskoperindagsar). Dimana, nomenklatur­ nya telah diubah menjadi Dinas Perdagangan dan KUKM Kabupaten Suka­ bumi. Hal lain yang juga mem­ buat galau adalah urusan honor bagi anggota. Saat ini sudah tidak lagi diang­ garkan di APBD Kabupaten Sukabumi. Realitasnya, keberadaan lembaga ini sebenarnya sangat dibutuhkan warga, khususnya konsumen. Ter­ utama, jika terjadi sengketa antara warga dengan pihak pengusaha. Saat ini, untuk menye­ lesaikan persoalan itu, ang­ gota hanya bisa mengan­ dalkan kucuran bantuan dana hibah sebesar Rp200 juta untuk setahun dari Pemprov Jabar. Padahal, anggaran tersebut sudah digunakan untuk berbagai operasional termasuk ho­ nor anggota dan seketariat selama setahun. Padahal, BPSK Kabu­ paten Sukabumi ini per­

nah mendapatkan predikat terbaik di tingkat nasional. Namun saat ini, lembaga ini seperti anak ayam yang ke­ hilangan induk. Tidak ada pegangan ke atasnya. Ka­ rena, selama ini, Bidang PK yang menjadi induknya su­ dah dibubarkan dan ditarik ke provinsi. “Sekarang nasib kami memang belum jelas, apa­ kah dibubarkan atau tidak? Kita masih menunggu atu­ ran ke depannya saja,” kata Juru Bicara BPSK Kabu­ paten Sukabumi, Roni M Samosir. Diungkapkan, ke­ beradaan BPSK di Kabupa­ ten Sukabumi masih sangat dibutuhkan oleh konsumen. Masih banyak warga yang berselisih dengan pengusa­ ha khususnya leasing. Sela­ ma tahun 2016, lembaga ini telah menangani 78 kasus sengketa konsumen. Karenanya, jika BPSK di­ bubarkan, selain dampaknya langsung kepada anggota, juga akan berdampak kepada masyarakat umum. Khu­ susnya yang tengah berseng­ keta dengan pengusaha. “Kalau bubar, jika terjadi sengeketa, maka hanya bisa melapor ke peradilan umum (Pengadilan Negeri) dan ke­ mungkinan banyak warga yang tidak paham aturan hu­ kumnya,” katanya. Fungsi BPSK sendiri, sebenarnya tidak hanya menerima laporan dari konsumen saja. Tetapi juga memberikan pendidikan kepada konsumen agar bisa cerdas dalam melakukan transaksi niaga. Begitu juga pengusaha, disadarkan agar dalam menjalankan usaha­

BERITASUKABUMI/ ROHMAN

nya tidak berlaku curang. Tetap Melayani Warga Meski tidak menentu, hingga saat ini BPSK Ka­ bupaten Sukabumi tetap memberikan pelayanan ke­ pada masyarakat. Ini karena anggotanya telah terikat ke­ pada sumpah jabatannya. Bahkan di awal 2017, lembaga ini masih dalam proses menangani tujuh kasus sengketa konsumen dengan pengusaha, yang se­ luruhnya adalah permasala­ han leasing. Roni mengatakan, den­ gan adanya aturan yang baru ini, pihaknya bukan hanya karena dibayangbayangi akan dibubarkan. Tetapi putusan yang dike­

luarkan menjadi dilematis, apakah tetap berkekuatan hukum atau tidak? Maka dari itu, untuk an­ tisipasi terjadinya gugatan di kemudian hari, sebelum sta­ tus mereka jelas, maka setiap laporan sengketa akan diarah­ kan kepada mediasi maupun konsiliasi, tetapi tidak arbi­ trase. Sehingga penyelesaian sengketanya bisa diselesaikan tanpa melalui sidang. Namun demikian, pihaknya tidak akan mun­ dur dalam membela hak konsumen yang dirugikan oleh oknum pengusaha. Karena, mereka berpegang teguh kepada Undang-Un­ dang Perlindungan Kon­ sumen nomor 8 tahun 1999. (rohman)

Tiga Besar Terbaik di Indonesia, Rujukan Studi Banding

Pekerjaan Jelas di Tengah Nasib yang Tidak Jelas BERITASUKABUMI/ ROHMAN

WACANA dibubarkan atau tidak Badan Penyelesa­ ian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Suka­ bumi, tidak menyurutkan anggotanya untuk tetap bekerja dan memberikan pelayanan. Salah satu anggota BPSK, Dede Wahyudi me­ ngatakan, dirinya dan re­ kan-rekannya tetap menja­ lan tugasnya. Baik menjadi majelis, maupun meneri­ ma berbagai laporan dari masyarakat. Namun harus diakui, memang dalam pelaksa­ naannya ada yang berbeda. Sebelum lembaga ini diwa­ canakan akan dibubarkan, biasanya, hampir setiap hari

Saya tetap menjalankan tugas seperti biasa, karena kami berkerja atas sumpah dan sesuai dengan Undang-Undang nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.” selalu disibukan dengan persidangan antara kon­ sumen dan pengusaha. Tetapi setelah isu di­ bubarkan mencuat, situa­ sinya lebih longgar. Karena setiap laporan yang masuk,

BERITASUKABUMI/ ROHMAN

diawali untuk diarahkan bisa dilakukan mediasi. “Saya tetap menjalankan tugas seperti biasa, karena kami berkerja atas sumpah dan sesuai dengan UndangUndang nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Kon­ sumen,” kata Dede. Ia juga mengajak rekan­ nya agar tidak putus sema­ ngat. Karena Pemerintah Kabupaten Sukabumi tengah berupaya memberikan keje­ lasan. Bahkan, ia pun yakin bahwa lembaga yang menjadi tempat bekerjanya tersebut tidak akan dibubarkan. Ditambah lagi, saat ini Pemprov Jabar tidak memi­ liki BPSK. Pihak Pemprov selalu belajar ke Kabupaten

Sukabumi. Apalagi lemba­ ganya tersebut selalu men­ jadi bahan referensi dae­ rah lain, bahkan beberapa kementerian terkait pun selalu meminta BPSK Ka­ bupaten Sukabumi menjadi pembicara di berbagai fo­ rum dan kegiatan. Selain itu, saat ini pihak­ nya juga akan terus berkoor­ dinasi baik dengan Pemkab Sukabumi, Pemprov Jabar hingga pemerintah pusat terkait permasalahan ini. “Kami yakin, lembaga ini akan tetap dipertahan­ kan karena untuk memban­ tu masyarakat paling bawah jika terjadi sengketa de­ ngan pengusaha,” katanya. (rohman)

BADAN Penyelesaikan Sengketa Kon­ untuk menyelenggarakan UU nomor 8 sumen (BPSK) Kabupaten Sukabumi, tahun 1999 tentang Perlindungan Kon­ telah mencatatkan prestasi yang mem­ sumen. Badan ini juga sering menjadi banggakan. Bahkan, hingga di tingkat tujuan studi banding berbagai lembagai ­nasional. tekait konsumen. Bahkan juga menjadi Dalam usianya yang masih seumur rujukan beberapa kementerian terakait. jagung, jika dibandingkan dengan dae­ Sepanjang tahun 2016, lembaga ini rah lain, BPSK Kabupaten Sukabumi ser­ menangani 78 kasus sengketa antara ing menyabet penghargaan, dan bahkan konsumen dan pengusaha yang may­ menjadi yang terbaik di tiga besar na­ oritas permasalahan leasing, bahkan ada sional pada tahun 2016 lalu. juga perbankan dan asuransi. Selain itu, keberadaan lembaga ini di Hampir seluruh kasus yang ditan­ tengah masyarakat, juga sangat memban­ ganinya bisa diterima kedua belah pihak tu. Khususnya bagi dan jarang ada yang konsumen yang komplain. Karena, tengah berseng­ dalam menjalankan keta dengan pelaku tugasnya, setiap ­usaha. anggota yang ditun­ Namun demiki­ juk menjadi pemu­ Kepada konsumen yang tus atau pedamping an, bukan berarti setiap laporan kon­ harus menguasai bersengketa dengan sumen yang ditan­ bidang permasala­ pengusaha, selalu kami gani oleh lembaga hannya yang tengah ini, akan ditindak­ arahkan untuk melapor ke ditanganinya. lanjuti. Jjika ada ke­ Inilah salah satu salahan konsumen yang membuat pu­ BPSK, karena lembaga yang memang berat, tusan sidang BPSK kami bekerja di bawah un- yang dikeluarkan, maka tuntutannya pun tidak bisa dika­ dengan Un­ dang-undang dan meru- sesuai bulkan . dang-undang atau Awal mula pakan salah satu lembaga tidak asal-asalan. dibentuknya BPSK Karena, putusan itu pemerintahan.” ini sendiri, dituju­ sendiri sudah ada kan untuk menjadi­ pada aturan yang kan konsumen cerdas dalam hal tata nia­ mengikat antara hak dan kewajiban baik ga perdagangan. Mulai dari kredit hingga konsumen maupun pengusaha. jual beli. Selain itu, pengusaha pun tidak Supriyanto mengatakan, walaupun hanya diawasi, tetapi diberikan sosilisasi lembaga ini tengah galau karena santer agar dalam menjalankan usahanya tidak isu akan dibubarkan, tetap tetap menjadi merugikan konsumen. rujukan konsumen yang merasa dirugi­ “Prestasi yang kami miliki ini meru­ kan oleh pengusaha. Dan pada awal tahun pakan kerja keras, baik anggota maupun ini, pihaknya sudah menerima sedikitnya seketariat. Sehingga, jika ada suatu lapo­ tujuh laporan yang seluruhnya kasus per­ ran dari konsumen harus dipecahkan masalahan leasing. bersama, putusan yang dikeluarkan tidak “Kepada konsumen yang bersengketa merugikan kedua belah pihak, baik kon­ dengan pengusaha, selalu kami arahkan sumen maupun pengusaha,” kata staf Bi­ untuk melapor ke BPSK, karena lem­ dang Layanan Konsultasi dan Pengaduan baga kami bekerja di bawah undang-un­ BPSK Kabupaten Sukabumi, Supriyanto. dang dan merupakan salah satu lembaga Badan pemerintah ini, terbentuk pemerintahan,” katanya. (rohman)


RABU, 11 JANUARI 2017

BS 5

ATURAN PEMBATASAN USIA DIPERTANYAKAN Penyerang sayap Persib, Tantan kurang menyetujui regulasi soal pembatasan usia sampai diberlakukan pada musim 2017 ini. Menurutnya banyak sekali hal yang harus dipikirkan perihal regulasi tersebut.

S

ebagai gambarannya, Tantan mencontohkan banyak pemain di daratan Eropa, Amerika, atau bahkan liga di Republik Rakyat Tiongkok (China), yang saat ini masih dihuni oleh pemain di atas 35 tahun, dan beberapa di antaranya malah sudah lebih dari 40 tahun. “Kalau sudah deal peraturannya, komentar saya kurang setuju. Banyak alasannya, di luar negeri saja di usia segitu masih bermain bola,” kata Tantan saat dihubungi lewat sambungan elektronik, Selasa (10/1/2017). Rancananya, pada musim kompetisi 2017 ini akan diterapkan regulasi baru perihal batasan usia, di mana setiap klub hanya

diperbolehkan mengontrak dua pemain saja dengan usia di atas 35 tahun. Tantan berharap para pemangku kebijakan terkait regulasi ini bisa mempertimbangkan kembali apabila ingin memberlakukan aturan batasan usia maksimum pemain di kompetisi kasta tertinggi Indonesia. “Soal kuota dua orang saya dengar begitu, apa itu adil, apa udah dipikirkan ke depannya? Kalau persaingan secara profesional saja,” jelasnya. Tantan sendiri menyatakan bakal selalu memberikan dukungan kepada pemain muda,

apabila talentanya memang dibutuhkan dalam skema permainan sesuai dengan racikan strategi pelatih. “Kalau memang anak muda yang lebih pantas untuk main. Ya silahkan, sebagai sesama pemain kita harus saling dukung,” jelasnya. Secara pribadi, Tantan mengaku masih sanggup untuk bersaing dengan pemain muda, guna mendapatkan jatah bermain. Dia merasa mampu bekerja keras di lapangan. “Insya Allah yang penting masih punya kemauan dan pantang menyerah,” ujar pemain berusia 34 tahun ini. Lebih jauh pemain asli Lembang ini hanya bisa berharap regulasi pembatasan usia maksimum itu urung diterapkan dalam musim kompetisi 2017 ini. “Tapi dikembalikan ke yang berwenang gimana kebijakannya,” Tantan memungkasi. (net/ree)

NET

Persib Incar Pemain Berdarah Belanda

NET

NAMA Irfan Bachdim menjadi incaran sejumlah klub kaya Indonesia. Setelah Persib Bandung, kini giliran Arema FC yang secara terbuka mengakui sudah berkomunikasi dengan pemain berdarah Belanda tersebut. Meski gagal tampil di Piala AFF 2016 lalu karena cedera, nama Irfan berhasil menarik perhatian klub lokal usai tampil impresif dalam beberapa laga uji coba bersama tim nasional Indonesia. Persib lewat manajernya, Umuh Muchtar, pun sudah mengakui kalau pihaknya tertarik dengan Irfan. Tetapi masih belum bisa memutuskan. Sekarang, giliran Arema yang klaim sudah melakukan pendekatan langsung dengan sang pemain. Pelatih, Aji Santoso, malah sudah berkomunikasi secara pribadi dengan Irfan terkait kondisinya saat ini. “Saya sudah berkomunikasi dengan Irfan lewat WA (WhatsApp), dan dia menyatakan tertarik untuk bergabung dengan Arema,” ujar Aji Santoso. “Saat ini dia masih berada di Jerman, dan segala sesuatunya saya serahkan seluruhnya kepada pengurus,” lanjutnya.

Irfan dua tahun terakhir menjadi bagian tim klub Jepang, Consadole Sapporo, namun kontraknya tak diperpanjang ketika klub tersebut promosi ke J-League. Irfan sendiri hanya tampil s a t u kali sebagai

pemain pengg a n t i bersama Consadole musim lalu dan duduk di bangku cadangan sebanyak tiga laga, setelah musim sebelumnya sempat tampil sebanyak enam kali. (net/ree)

Tertarik Bergabung Lagi dengan Persib MANTAN pemain Timnas Indonesia, Firman Utina, secara terang-terangan mengaku tertarik kembali bergabung dengan Persib Bandung untuk musim 2017. Namun, dia menyerahkan semuanya ke manajer Persib. Sebelumnya, pemain yang identik dengan nomor punggung 15 ini sempat berkostum ‘Maung Bandung’ musim 2012 hingga 2015. Jika bergabung, Firman akan ­bereuni dengan Atep dan kawan-kawan. Prestasinya bersama Persib saat itu cukup memuaskan. Pemain berusia 35 tahun ini berhasil membawa Persib meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Piala Presiden 2015. Namun demikian, dia mengaku belum ada komunikasi dengan manajemen Persib. Sementara itu dengan klub sebelumnya Sriwijaya FC, Firman sudah meminta izin untuk pamit.

NET

“Insya Allah kalau Persib inginkan, sekarang saya terbuka. Tergantung Bandungnya (Persib) bagaimana, kalau saya sih terbuka tergantung Ban­ dungnya. Sama-sama saya juga pengen ke Bandung tapi hingga kini belum ada

kontak,” ujar Firman. Ditanya alasan ­ ingin kembali memperkuat Persib, eks Kapten Timnas Indonesia ini mengaku ingin lebih dekat dengan ­ keluarganya yang berada di Tangerang. “Enggak ada alasan apa-

apa (tak bersama SFC lagi) cuman habis kontrak sudah selesai enggak perpanjang lagi. Pengen lebih dekat dengan keluarga saja, Bandung-Tanggerang kan dekat, lanjutnya. Meskipun demikian, dia tak menampik setelah pamit dengan Sriwijaya FC ada beberapa klub yang coba mendekati pemain berposisi gelandang ini. Namun, dia ingin mendiskusikannya lebih dulu dengan istri. Sementara itu, Umuh Muchtar selaku manajer Persib enggan berkomentar banyak terkait Firman Utina. Dia lebih menyerahkan semuanya kepada pelatih Djadjang Nurdjaman. “Saya tidak mau berkomentar, itu ke Djadjang saja. Tapi yang pasti saya sih prinsipnya kalau dulu dia keluarnya baik-baik, pasti balik ke Persib nya juga enak,” kata Umuh. (net/ree)

Maung Ngora Kurang Memuaskan HASIL tes teknik yang pertama kalinya dilakukan Maung Ngora musim ini dinilai kurang memuaskan. Hal itu dikatakan Pelatih Diklat PERSIB, Budiman Yunus, usai me­ mimpin tes yang dilakukan di Lapangan PPI Bandung, Senin siang hingga Senin sore kemarin (10/01). “Masih di bawah standar. Tapi tidak terlalu jelek juga. Dribling, jugling, control passing, long pass dan akurasi untuk tes awal lumayan sudah kelihatan,” ungkapnya. Hasil tersebut men-

NET

jadi bahan evaluasi tim pelatih untuk memperbaiki dan meningkatkan teknik dasar Maung Ngora. Budiman menjelaskan, butuh waktu bagi tim pelatih untuk meningkatkan skill anak asuhnya. Meski begitu budiman optimistis jika dalam waktu tiga bulan kualitas skill Maung Bandung bisa meningkat. “Kalau saat main teknik mereka keluar. Tapi pas dites seperti ini malah kaya ada beban. Di sinilah dituntut keberanian dan percaya diri dari anakanak,” tutupnya. (net/ree)


RABU,11 JANUARI 2017

twitter @berita_sukabumi

facebook beritasukabumi.com

email redaksi.beritasukabumi@gmail.com

BS6

Balotelli Intim Lagi dengan Model Seksi Belgia PETUALANGAN cinta Mario Balotelli belum berakhir. Penyerang Nice tersebut sekarang santer diberitakan balikan dengan model asal Belgia, Fanny Neguesha. Laporan elbalonrosa, Balotelli pada liburan Natal dan tahun baru lalu pulang ke kampung halamannya di Brescia, Italia. Dan rupanya di sana dia menghabiskan waktu luang bersama Fanny.

RAMOS KEMBALI BERLATIH

KABAR baik datang dari bek tengah Real Madrid Sergio Ramos. Ramos akhirnya dapat bergabung dengan rekan-rekan setimnya untuk menjalani sesi latihan secara penuh pada Senin (9/1/2017), usai pulih dari cedera.

D

alam situs resmi Los Blancos disebutkan, latihan yang dilakukan sang kapten sebagai persiapan menghadapi Sevilla di Copa del Rey pada Jumat (13/1\2017) mendatang. Sejak cedera otot di final Piala Dunia Antarklub Desember lalu, Ramos memang melewatkan dua pertandingan. “Cerita utamanya kali ini adalah kembalinya Sergio Ramos dalam grup,” begitu pertanyaan resmi Real Madrid. El Real akan bertandang ke Stadion Ramón Sánchez Pizjuán dua kali berturutturut. Setelah menjalani leg kedua babak 16 besar Copa

del Rey, Real Madrid harus datang lagi dalam laga lanjutan pekan ke-18 La Liga. Penyerang asal Wales Gareth Bale belum bisa turun dalam bentrokan kali ini karena masalah engkel. Begitu pula dengan winger Lucas Vázquez dan gelandang Mateo Kova­ cic yang cedera. Saat ini tim besutan Zinedine Zidane tersebut masih bertengger sebagai pemuncak klasemen sementara, unggul empat poin dari Sevilla. Sementara rival abadi Madrid, Barcelona, harus puas di posisi ketiga dengan koleksi 35 poin. (net/Angga Purwanda/”BC”)***

Ditinggalkan Depay, MU Lirik Pemain Inter MANCHESTER UNI­ TED (MU) hampir pasti akan melepas Memphis Depay di bursa transfer Januari ini. Pemain Belanda itu sudah tidak masuk pe­ rencanaan manajer Jose Mourinho. Depay musim ini lebih banyak menghabiskan waktu di bangku cadangan MU. Dia kalah bersaing dengan Henrikh Mkhitaryan, Jesse Lingard hingga Marcus Rashford. Everton dan AC Milan tengah bersaing mendapatkan jasa pemain asal Belanda tersebut di bursa transfer musim dingin ini. Setelah melepas Depay, Mourinho kemungkinan berencana membeli pemain sayap baru. Karena Ashley Young juga diperkirakan akan didepak Januari ini. Salah satu pemain sayap yang disiapkan Mourinho untuk menggantikan Depay adalah pemain sayap Inter Milan Ivan Perisic. Mourinho kepincut dengan Perisic dan mempertimbangkan merekrutnya Januari ini. Demikian dibe­ ritakan Calciomercato. Perisic sejak musim panas lalu memang sudah santer dikabarkan akan meninggalkan Inter dan mencoba petualangan di Inggris. Ketika itu, Perisic di­ lirik Liverpool Arsenal dan Chelsea. (net/pur)

Striker Inter Hengkang Ke Sevilla

NET

STRIKER Inter Milan, Stevan Jovetic ak­ hirnya benar-benar hengkang ke Sevilla. Meski belum ada pernyataan resmi dari kedua klub, namun ia dikabarkan pindah ke klub La Liga Spanyol itu dengan status sebagai pemain pinjaman. Kabar tersebut disiarkan oleh dua sumber informasi terpercaya, yakni situs resmi Gianluca Di Marzio dan calciomercato.com. Menurut dua sumber tersebut, kepastian Jovetic hengkang ke Sevilla diperoleh setelah pemilik saham Inter Milan, Grup Suning, telah memberikan lampu hijau kepada manajemen Inter untuk menjual Jovetic. Sevilla dikabarkan mendapatkan opsi untuk mempermanenkan Jovetic dengan harga 14 juta euro pada musim panas nanti. Selain itu, juara Liga Eropa tiga kali berturut-turut itu harus membayar gaji Jovetic sebesar 3,5 juta euro per musim hingga akhir masa peminjamannya. Adapun Jovetic, 27 tahun, direkrut Inter dari Manchester City seharga 13,5 juta euro setelah sebelumnya dipinjam terlebih dahulu selama satu musim penuh. Namun seiring waktu berjalan, mantan penyerang Fiorentina itu tidak lagi masuk dalam rencana pelatih Inter Milan musim ini. Ia sendiri juga telah terang-terangan kepada para fans Inter bahwa ia akan hengkang Sevilla. “Ke Sevilla? Saya harap begitu,” katanya, beberapa waktu lalu di Band a r a Malpensa. Ia juga tak lagi sungkan menyebut Inter telah menyia-nyiakannya. “Saya latihan dengan baik. Saya selalu siap untuk bermain. Tapi saya tak pernah diberi kesempatan. Saya tak tahu kenapa. Penampilan saya bersama timnas Montenegro j u g a baik-baik saja,” katanya heran. (net/ pur)

STEVAN JOVETIC

Patrice Evra Bakal Berlabuh ke MU JUVENTUS terancam ditinggal bek veteran Patrice Evra ke Manchester Uni­ ted (MU) pada bursa transfer Januari ini. I Bianconeri langsung bergerak cepat mencari penggantinya. La Vecchia Signora sudah menemukan pengganti yang ideal untuk Evra. Menurut Sky Italia, bek kiri Schalke 04 Sead Kolasinac yang akan menggantikan Evra. Pemain asal Bosnia Herzegovina itu konon sudah setuju pindah ke Juventus musim panas nanti saat kontraknya bersama Schalke habis. Perwakilan Kola­ sinac sudah bertemu

petinggi Juventus. Pertemuan berlangsung positif dan kesepakatan telah tercapai. Jika Evra jadi pergi ke MU atau Valencia di bulan Januari ini maka Kolasinac akan bergabung ke Turin lebih cepat. Juve akan membayar tiga atau empat juta euro kepada Schalke untuk memiliki Kolasinac Januari ini. Namun bila Evra mengurungkan niat pergi dan memilih menghabiskan kontraknya bersama Juventus, Kolasinac akan tetap di Schalke sampai kontraknya habis 30 Juni 2016. (net/pur)

NET


BS7

News+

Sukabumi

RABU, 11 JANUARI 2017

... Satlantas Polres Sukabumi

Akan Sediakan SIM D dan SIM D1 Untuk Penyandang Cacat DARI HAL BS1...

Iptu Ghanda Syah Hi­ dayat menjelaskan, untuk program keseluruhan pem­ buatan SIM D1, baru akan diberlakukan pada perte­ ngahan 2017 mendatang. Saat ini, pihaknya masih menunggu Surat Keputusan dari Kakorlantas Mabes Pol­ ri dan petunjuk dari Dirlan­ tas Polda Jawa Barat, teruta­ ma dalam hal besaran biaya pembuatannya. “Bagi warga penyandang disabilitas, pelayanannya

akan lebih prioritas. Hal ini agar mempermudah mere­ ka dalam memiliki Surat Ijin Mengemudi. Untuk hal ter­ sebut, kami telah menyedia­ kan dua kategori, yaitu SIM D dan D1. Untuk mengaju­ kan pembuatan baru akan terkena biaya hanya sebesar Rp50 ribu. Sedangkan untuk biaya pengajuan perpanja­ ngannya, sebesar Rp30 Ribu,” jelas Iptu Gandha. Di samping itu, pember­ lakuan biaya pembuatan SIM akan berdasarkan kapa­ sitas mesin.

Jika sebelumnya para pengguna sepeda motor hanya memakai SIM C, ke depan pengendara sepeda motor akan diwajibkan me­ miliki SIM C berdasarkan kapasitas mesin pada ken­ daraan bermotor yang dipa­ kainya. Untuk pembagian klasi­ fikasi kelas SIM motor, ter­ bagi menjadi tiga kategori. Yakni penggunakan SIM C untuk sepeda motor berka­ pasitas mesin kurang dari 250 cc, kemudian SIM C1 untuk sepeda motor berka­

pasitas 250-500 cc, semen­ tara untuk SIM C2 untuk sepeda motor berkapasitas 500cc ke atas. “Berbeda dengan bia­ ya pembuatan SIM D1 yang masih menunggu keputusan Polda, untuk biaya SIM da­ lam tiga kategori berdasar­ kan kapasitas mesin masih tetap berlaku sama, atau ti­ dak mengalami perubahan. Kami berharap untuk kla­ sifikasi ini masyarakat bisa mengerti tentang sepeda motor yang berkapasitas ter­ tentu,” ujarnya. (BSß-01)

... Selang Dua Hari, Dua Mahasiswi Ditemukan Mati di Tempat Kosnya DARI HAL BS1...

Jakarta Barat, Murniati, dike­ tahui berstatus mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Menurut keterangan Kapolsek Cipayung, Kom­ pol Dedi Wahyudi yang di­ rilis Bidhumas Polda Metro Jaya, diungkapkan bahwa seorang saksi bernama Ne­ lawati (26), sempat mende­ ngar suara gaduh dari dalam rumah korban sekitar pukul 02.00 WIB, sebelum korban ditemukan tewas. Saat itu, saksi Nela­ wati sempat memberitahu suaminya, Paul Andra Priat­

na (33). Mereka selanjutnya memberi tahu warga seki­ tar, serta orangtua korban. “Saat ibu korban mem­ buka pintu kamar, korban sudah dalam keadaan me­ ninggal dunia dengan posisi telentang. Terdapat luka di tubuh korban. Luka ter­ sebut ada yang diduga be­ kas benturan dan bekapan bantal. Korban mengalami luka lebam di pelipis kiri be­ kas benturan, luka di bibir kanan diduga bekas beka­ pan bantal,” ungkap Kom­ pol Dedi Wahyudi, Selasa (10/1/2017). Jasad Murniati sendiri langsung dibawa ke RS Polri

Kramatjati, Jakarta Timur, untuk dilakukan autopsi. Sementara, seperti diberi­ takan sebelumnya, korban Tri Ari Yani Puspo Arum (22), juga ditemukan ber­ simbah darah dengan leher penuh luka. Korban per­ tama kali ditemukan oleh Zainal Abidin, teman dekat­ nya, saat hendak menemui korban di kosannya, Senin (9/1/2017). Pihak Kepolisian sen­ diri, menduga temuan jena­ zah Murniarti di kamar yang ada di Jalan Makmur, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, merupakan korban pembunuhan.

“Iya, dugaan sementara dibunuh. Tapi pelaku masih belum kami ketahui,” kata Kabid Humas Polda Me­ tro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono ke­ pada wartawan, kemarin. Penyidik sendiri belum bisa memastikan, apakah kematian mahasiswi Uni­ versitas Muhammadiyah Jakarta yang bernama Mur­ niati ini merupakan korban dari aksi perampokan hing­ ga menyebabkan kematian, atau sebab lain. “Kita belum tahu, masih diselidiki,” ujar Kabid Hu­ mas Polda Metro. (kliksaja.co)

... Melihat Suasana Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi DARI HAL BS1...

Tentu, ada banyak faktor. Meskipun, hasil kajian se­ mentara menunjukan bahwa rendahnya minat baca buku di kalangan masyarakat ini, tidak bisa diukur sepenuh­ nya oleh tingkat kunjungan ke fasilitas yang menyedia­ kan buku bacaan, seperti perpusatakaan atau taman bacaan. Namun, tetap saja per­ pustakaan menjadi indikator penting. Semakin tinggi kun­ jungan ke perpustakaan, bisa menjadi indikasi terhadap minat baca. Ria Risnawati tidak menafikkan, bahwa di era serba digital seperti saat ini, anak-anak muda maupun mahasiswa banyak beralih ke internet ketimbang datang

mengunjungi pusat bacaan yang disediakan oleh Peme­ rintah Daerah. Meskipun, pada kurun waktu tertentu, tingkat kunjungan ke Perpusda mengalami kenaikan un­ tuk segmentasi anak-anak muda dan mahasiswa. Teta­ pi, pada umumnya, para pe­ ngunjung dengan segmen­ tasi itu tidak menikmati bacaannya di lingkungan perpustakaan. “Terkadang, mahasiswa maupun karyawan yang da­ tang, bukan untuk membaca. Mereka datang hanya untuk meminjam dan mengembali­ kan buku saja. Selain itu, dari tingkat sirkulasi peminjam­ an juga sebenarnya tidak begitu banyak,” katanya Dijelaskan oleh Ria, da­

lam setiap harinya, rata-rata pengunjung yang datang ke perpustakaan yang berada di Jalan Bhayangkara, Sukabu­ mi tersebut, masih di kisaran 4-5 orang. Sementara, di hari libur, angka pengunjung bisa mencapai 15 hingga 20 orang. Itupun didominasi oleh anak-anak sekolah yang mengisi waktu liburan de­ ngan kegiatan positif. Kunjungan pada hari libur, terutama berasal dari anak-anak tingkat pendidik­ an sekolah dasar maupun taman kanak-kanak. “Jika kondisinya ramai, mayoritas pengunjung hanya untuk melihat-lihat buku saja, bukan dibaca atau di­ pinjam,” tuturnya. Kendati demikian, Ria

menjelaskan, pihaknya akan terus meningkatkan mutu pelayanan. Hal ini dibuk­ tikan dengan ketersedian buku. Dulu, ketersediaan buku agak kurang. Tahun ini, mulai diperba­ harui satu-persatu. Seperti buku filsafat, ilmu murni, politik, hukum, agama dan karya komika serta buku edukasi bimbingan terhadap anak-anak sekolah. “Untuk buku, tahun ini kita sudah tersedia sekitar 3483 buku dan 3346 judul dari berbagai sumber. Hara­ pannya, masyarakat Kabu­ paten Sukabumi, khususnya mahasiswa dan pelajar, agar semakin minat untuk mem­ baca, sebab membaca buku adalah kunci kesuksesan,” tandasnya. (BS-01)

... Menag Bantah Setoran Calon Haji Dipakai

Bangun Infrastruktur DARI HAL BS1...

Melalui Wakil Ketua Ko­ misi VIII, Sodik Mudjahid, kalangan dewan menyesal­ kan langkah pemerintah yang menggunakan dana setoran haji untuk mem­ biayai pembangunan infra­ struktur. Sodik menilai, langkah pemerintah itu dinilai tidak etis. Mengingat upaya masya­ rakat yang bersusah payah mengumpulkan uang demi untuk pergi ke Tanah Suci. Politikus Partai Gerindra ini menuturkan, sebagai salah satu bentuk kehati-hatian pe­

merintah yakni berkonsulta­ si dengan mitra kerja di DPR, penggunaan dana setoran haji seharusnya dikonsultasi­ kan terlebih dahulu. Kementerian Agama di­ minta untuk patuh pada regulasi. Karenanya, Ke­ menterian Agama harus me­ nempatkan dana haji atau BPIH sesuai dengan keten­ tuan yang ada. Melalui rilis yang dilansir oleh Kemenag.go.id, disam­ paikan bahwa sesuai regulasi yang ada, Kemenag melaku­ kan pengembangan BPIH melalui tiga skema. Yakni, membeli Surat Berharga

Syariah Negara (SBSN), membeli Surat Utang Nega­ ra (SUN), dan menempatkan dalam bentuk deposito ber­ jangka. “Oleh karenanya, tidak ada dana haji (BPIH) yang diinvestasikan oleh Ke­ menag untuk membangun infrastruktur,” tegas Men­ teri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta, Selasa (10/1/2017). “Hal ini sejalan dengan ketentuan yang tertuang dalam PMA 23 tahun 2011 tentang pengelolaan BPIH,” imbuhnya. Dari laman kemenag.

Petugas Polres Sukabumi Gelar Operas Knalpot Bising ke Sekolah

go.id juga dijelaskan, sesuai Pasal 11 PMA 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan BPIH, telah diatur masalah Pe­ ngembangan BPIH. Ayat satu mengatur bah­ wa pengembangan BPIH di­ lakukan untuk memperoleh nilai manfaat dengan jami­ nan keamanan, nilai manfa­ at, dan likuiditas. Ayat kedua menegaskan bahwa pengembangan BPIH sebagaimana dimaksud pada ayat satu dilakukan dengan cara membeli SBSN, mem­ beli SUN, dan/atau menem­ patkan dalam bentuk depo­ sito berjangka. (kliksaja.co)

BERITA SUKABUMI

SUKABUMI-Petugas dari Kepolisian Resor Sukabumi, Selasa kemarin (1/1/2017), melaksanakan operasi knal­ pot bising ke sekolah-se­ kolah. Salah satu sasaran yang dituju adalah SMA 1 Pa­ rungkuda. Dalam rilis yang dilansir Subbag Humas Polres Suka­ bumi, disebutkan bahwa se­ lain melaksanakan operasi knalpot bising, juga dilaku­

kan penertiban plat nomor kendaraan yang tidak sesuai dengan aturan. Operasi ini dilaksanakan sebagai realisasi kerjasama antara Kapolsek Parungkuda dengan pihak Kepala Sekolah SMA 1 Parungkuda. Selain itu, juga dilakukan sosialisasi kepada para siswa/ siswi SMA tersebut, agar ti­ dak menggunakan knalpot bising dan plat nomor yang

tidak sesuai dengan ketentu­ an. Hal tersebut, sebelumnya telah disampaikan pada saat Kapolsek Parungkuda men­ jadi inspektur upacara di SMA 1 Parungkuda pada hari Senin (09/01/2017). Kegiatan ini menda­ pat sambutan dan apresiasi dari Kepala Sekolah dan staf pengajar SMA 1 Parungkuda, sehingga kegiatan berjalan aman tertib dan lancar.(*)

... Sidang Ahok Diwarnai Pria Diduga

Provokator

DARI HAL BS1...

Sidang dimulai pukul 09.00 WIB, dipimpin oleh Hakim Ketua Dwiarso Budi Santiarto. Seperti sidang se­ belumnya, suasana di luar persidangan masih diwarnai dengan kedatangan massa. Kepolisian Daerah Metro Jaya sendiri, mulai malam menjelang persidangan su­ dah melakukan sterilisasi dan pengamanan ruang un­ tuk sidang di Gedung Ke­ mentan yang ada di Jalan RM Harsono, Ragunan, Ja­ karta Selatan. Massa mulai mendata­ ngi lokasi sejal pukul 06.20 WIB. Mereka langsung mengisi tempat yang dise­ diakan di depan Gedung Ke­ mentan. Sebagian massa ada di luar gedung karena mem­ bawa mobil komando dan sejumlah spanduk. Pengamanan di lokasi dilakukan oleh personel ga­ bungan kepolisian dan TNI. Untuk mengantisipasi ter­ jadinya kemacetan, aparat kepolisian melakukan peng­ alihan arus lalulintas. Peng­ alihan arus lalulintas juga berlaku untuk jalur Trans­ jakarta. Saksi pertama yang di­ hadirkan oleh JPU adalah Pedri Kasman, Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah yang juga menjadi pelapor kasus Basuki T Purnama. Dalam keterangannya, pada intinya disampaikan oleh saksi, bahwa saksi men­ dapatkan informasi menge­ nai pidato Ahok dari grup Whatsapp pada bulan Okto­ ber 2016, yang kemudian di­ lanjutkan dengan mengecek dan mencari di Youtube. Selanjutnya saksi dan pengurus Pemuda Muham­ madiyah melakukan rapat membahas mengenai pidato Ahok di Kepulauan Seribu tersebut. Selanjutnya, PP Pemuda Muhammadiyah memutuskan untuk me­ laporkan Ahok ke polisi dan saksi mendapatkan kuasa

KLICKSAJA.CO

langsung dari Ketua PP Pe­ muda Muhammadiyah un­ tuk melapor. Di Luar Persidangan Di luar persidangan, saat memasuki waktu dzuhur, massa yang berkerumun di depan Gedung Kementan, menggelar shalat dzuhur berjamaah, yang dilaksana­ kan di Jalan RM Harsono yang mengarah ke Ragunan. Massa sebelumnya mengambil air wudhu di sekitar lokasi. Imam yang memimpin shalat, yaitu Ke­ tua DPC FPI Cengkareng, Ustaz Aon Nursyidin. Tam­ pak sedikitnya 5 saf yang berjejer di jalan tersebut. Massa menggunakan ber­ bagai macam alas untuk sha­ lat. Suasana di luar persi­ dangan, sempat pula diwar­ nai dengan keributan. Yaitu, ketika seorang pria yang mulutnya bau minuman keras, berteriak-teriak dari kerumunan massa di lokasi persidangan Ahok. Pria ini diduga provokator karena meminta Ahok dibebaskan. Beberapa anggota polisi, langsung mengamankan pria itu. “Ada seorang yang mung­ kin jadi pertanyaan bagi teman-teman FPI. Setelah ditanya mungkin membi­ ngungkan karena tidak bisa

memberikan jawaban, lalu terpaksa harus kami aman­ kan,” kata Waka Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Suntana yang ikut memantau lang­ sung di lokasi sidang Ahok, seperti dilansir oleh Bidhu­ mas Polda Metro Jaya. Pada kesempatan itu, Brigjen Pol Suntana juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas penutupan jalan yang dilakukan di depan Kemen­ tan. “Polisi ingin memin­ ta maaf kepada masyarakat yang terganggu akibat penu­ tupan ini, tapi ini kita laku­ kan untuk kepentingan kita bersama,” ujar Brigjen Pol Suntana. Selain itu, Kapolda Me­ tro Jaya, Irjen Pol Mucham­ mad Iriawan juga ikut me­ mantau langsung jalannya sidang. Lebih dari dua jam Kapolda Metro Jaya me­ lakukan pemantauan. Kapolda Metro Jaya pada saat itu juga mengim­ bau kepada massa yang pro maupun kontra Ahok, agar segera membubarkan diri pada pukul 18.00 WIB. “Jam 18.00 harus sele­ sai, seperti yang sudah di­ laksanakan pada sidang pertama kemarin di sini, di Ragunan,” tandas Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Moch Iriawan. (kliksaja.co)


HOTLINE : 0266-222 289 Klik..! Kliksaja.com

Bs8 RABU, 11 JANUARI 2017

COMMENT Ratusan Eselon III & IV Dapat Iwa Karniwa Kejutan dari Gubernur Aher KONSOLIDASI dilakukan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ahmad Heryawan dengan sebanyak 550 pejabat eselon III dan IV Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, di Gedung Pakuan, Bandung, Selasa (10/1).

K

BELUM ada pengajuan penetapan lokasi (Penlok) Pelabuhan Patimban, Subang dari Pusat ke Pemprov. Proses pengajuan penlok harus mengikuti tahapan, di mana pusat harus menuntaskan terlebih dahulu revisi RTRW Nasional yang sampai kini belum tuntas. Pemprov Jabar sendiri sudah menuntaskan revisi Perda RTRW Jabar yang memasukan Patimban menggantikan Cilamaya, Karawang. “Kita baru menyelesaikan itu, kalau RTRW Nasional sudah ada, tinggal proses rekomendasi penlok,” kata Sekda Jabar, Iwa Karniwa di Bandung, seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (10/1). Pemprov Jabar, dipastikan akan sangat mendukung pembangunan Patimban. (net/rus)

ata orang nomor satu di Jabar ini, saat konsoli­ dasi dan koordinasi ter­ sebut, pihaknya bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Jabar, menggelar tes urine. “Saya yang jelas juga ikut tes urine, yang pertama dan pejabat eselon II dan IV tadi pagi, sekitar jam 06.30 tadi,” katanya, seperti di­ kutip Bisnis.com. Menurutnya, para pejabat eselon II, III dan IV tampak kaget dengan diadakannya tes urine tersebut di rumah dinas Gubernur Jabar ter­ sebut.

TASIKMALAYA HARI INI ...

Kekasih Nikah Sama Pria Lain, Anggota Paskibra Bakar Diri

NET

SEORANG pria menggu­ yur tubuhnya dengan ba­ han bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Kemudian menyu­lutnya dengan korek api yang sudah menyala. Asep Hermawan (27), warga Sukalaya Barat, Ke­ lurahan Argasari, Kecama­ tan Cihideng, Kota Tasik­ malaya, Jawa Barat (Jabar), membakar diri karena Vina (20), kekasihnya menikah dengan pria lain. Seperti dikutip kliksaja. co, aksi nekatnya pada Sela­ sa (10/1) dilakukan di Jalan Raya Sukalaya 1, Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihi­ deung, Kota Tasikmalaya. Warga sekitar yang me­ lihat aksi anggota Paskriba itu, langsung melapor ke Mapolsek Cihideung, Pol­ res Tasikmalaya Kota. Anggota Polsek Cihide­ ung yang datang ke tempat kejadian perkara (TKP) pun mengevakuasi kor­ ban. Kini, Asep dirawat di Rumah Sakit Jasa Kartini, Kota Tasikmalaya. “Saat ini korban sedang dalam penanganan medis, karena hampir 80 persen seluruh badannya meng­ alami luka bakar. Motifnya masih didalami, tapi ke­ mungkinan karena sakit

hati ditinggal nikah oleh pacarnya,“ ungkap Waka Polsek Cihideung, Polres

Tasikmalaya Kota, AKP Yu­ diono di RS Jasa Kartini. (net/rus)

“Cianjur Kota Padi” TOUR & TRAVEL

Mau Umrah? Pastikan...!

Pasti Travelnya Berizin Pasti Jadwalnya Pasti Terbangnya Pasti Hotelnya Pasti Visanya

PROMO

HARGA 18.500.000 BERANGKAT 19 FEBRUARI SEAT TERBATAS

IDER PROVSA VI

n

a deng ama ATI rja S Beke XISTA D’H E

Kantor Pusat : Jln. Siti Jenab No. 22 Cianjur Tlp. (0263) 263920 - 087888188244 - 081563345611 Email : hjuminelly@gmail.com

NET

NET

“Pada kaget tadi. Yang pasti ka­ lau nanti ada yang positif menggu­ nakan narkoba akan kita tindak te­

gas,” tuturnya. Tes urine tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan

oleh Pemprov Jabar dan BNN Pro­ vinsi Jabar, agar seluruh aparatur sipil negara (ASN) di wilayah Jabar terbebas dari narkoba. “Hari ini, kita tes urine untuk terbebas dari narkoba,” ujar pria yang akrab dengan sapaan Aher itu. Menurutnya, hasil tes urine ini baru akan diketahui, pada Rabu (11/1) hari ini dari BNN. “Insya Allah, besok sudah ada hasilnya, dan saya berharap semua­ nya negatif narkoba. Kalau negatif kan itu sebuah prestasi tersendiri bagi kami,” tutupnya. (net/rus)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.