Berita Cianjur - Kebakaran di Warungkondang Menyisakan Kesedihan

Page 1

ECERAN RP 2.500,LANGGANAN RP 50.000,- /BULAN

EDISI 494 THN III

Memberi Nilai Lebih twitter @berita_cianjur

SELASA, 19 SEPTEMBER 2017

Jadwal Salat

Wilayah Cianjur & Sekitarnya

19-20 September 2017 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04:27 04:27

11:48 15:01 17:50 18:59 11:48 15:00 17:50 18:59

Ingin menambah modal usaha atau Ingin mengembangkan usaha? bjb Kredit Mikro Utama untuk solusi kebutuhan Anda!

facebook beritacianjurcom

Klik! beritacianjur.com

email newsredaksibc@gmail.com

Info Iklan

087779994088

Kebakaran di Warungkondang Menyisakan Kesedihan

x

11 Rumah Dilumat Api, Korban Berharap Dibangunkan Rumah Baru

Bobotoh Bayar Denda Persib Pakai Uang Koin BOBOTOH masih terus menggalang dana untuk membayar sanksi Persib Bandung yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI. Sanksi itu dijatuhkan akibat koreografi saat laga Persib lawan Semen Padang di Liga 1, Sabtu (9/9/2017). KE HALAMAN BC7

Tiga Pelaku Curanmor Dicokok Polisi

Tatapan kosong penuh kebingungan, tampak jelas terlihat saat puluhan warga Korban Kebakaran di Kampung Cilenjang Kaler, Desa Sukamulya, Kecamatan Warungkondang, kembali mendatangi rumah mereka yang sudah rata dengan tanah.

P

ara korban kebakaran hebat yang menghanguskan sedikiitnya 11 rumah pada Minggu (17/9/2017) sekitar pukul 19.30 WIB, mencoba mencari kemungkinan masih adanya barang berharga yang bisa diselamatkan. Tak sedikit, warga yang harus menarik nafas panjang dan melipat bibir menandakan rasa keluh, akibat tak berhasil menemukan barang apapun di tengah puing rumah mereka. KE HALAMAN BC7 BERITA CIANJUR/ANGGA PURWANDA

Penuh Unsur Kekerasan dan Sadisme

Publik Tolak Pemutaran Kembali Film G30S/PKI RENCANA Pemerintah kembali memutar film Penghianatan G30S/PKI di layar kaca televisi pada akhir bulan September ini, sepertinya tak mudah terlaksana begitu saja. Film penuh unsur kekerasan fisik dan verbal, hingga pembunuhan sadis yang menggambarkan keadaan politik Negara dalam sebuah tatanan dokudrama

BERITA CIANJUR/ANGGA PURWANDA

SATUAN Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Cianjur berhasil mencokok tiga pelaku pencurian sepeda motor (curanmor) yang biasa beroperasi di wilayah hukum Polres Cianjur, Senin (18/9/2017). KE HALAMAN BC7

Kang BeCe

KE HALAMAN BC7

MULAN JAMEELA

Diraba Mahluk Astral JALAN-JALAN ke luar kota atau luar negeri menjadi pilihan Mulan Jameela saat memiliki waktu senggang. Saat bepergian, ia selalu membawa kedua buah hatinya, sang suami, Ahmad

ILUSTRASI/NET

Ibu Kota Mencekam Setelah Massa Kepung Kantor LBH JAKARTA – Suasana Ibu Kota Jakarta mendadak mencekam, setelah adanya pergerakan massa yang mengepung Kantor LBH Jakarta di Jalan Diponogoro, Senin (18/9/2017) dini hari kemarin. Meski sempat keluar status darurat, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis kembali mengkonfirmasikan, kondisi Jakarta sudah aman dan terkendali KARIKATUR/NANDANG S

“Alhamdulillah dapat terkendali, aman,” katanya saat ditemui di Jalan Diponegoro, Se-

NET

nin, 18 September 2017. Polisi bersama TNI mengevakuasi 68 peserta kegiatan musik

Asik Asik Aksi di Kantor LBH Jakarta ke Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Sekitar pukul 02.00, kata Idham, seluruh massa yang berusaha masuk ke kantor LBH Jakarta bisa dikendalikan. “Prinsipnya, orang yang berada di dalam kantor LBH Jakarta bisa diselamatkan,” ujarnya. Evakuasi ke Komnas KE HALAMAN BC7

KE HAL BC7


HALAMAN

BC2

OpiniWarga

“Tanda-tanda orang nan celaka antara lain: bergairah dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan haram dan menjauhi nasihat.”

Ali bin Abi Thalib Pemeluk Islam pertama dan juga keluarga dari Nabi Muhammad

SELASA, 19 SEPTEMBER 2017

Asketisme Kaum Intelektual

KITA selalu ingat Max Weber tiap berbicara mengenai asketisme dalam agama dan dalam ”sejarah” pertumbuhan semangat kapitalisme.

W

eber berbicara mengenai ”embrio” kapitalisme yang begitu subur di dunia Timur–India kuno, China kuno, Mesir kuno, Persia kuno, dan Babilonia kuno–tapi di negara-negara itu ”embrio” tersebut tak bisa lahir menjadi kapita­ lisme sebagaimana terjadi di dunia Barat. Sebaliknya, menurut Weber, di dunia Barat ”embrio” kapitalisme itu bisa muncul menjadi kapitalisme karena pengaruh etika Pro­ testan yang mengajarkan sikap hidup serba-penuh disiplin, hemat, gigih mengejar keuntungan, bersikap serbacermat dan penuh kalkulasi rasional. Dalam hidup ini ditawarkan dua pilihan: ”eat well” atau ”sleep well”. Etika Protestan mengajarkan untuk memilih yang pertama. Pilihan ”eat well”, hidup berkecukupan, makan enak, punya apa saja yang dibutuhkan oleh hidup di dunia ini dianggap merupakan konsekuensi dari sikap hidup tersebut. Maksudnya, mereka yang hidup disiplin, hemat, mengejar keuntungan, dan

serbarasional, layak kalau bisa hidup berkecukupan seperti gambaran tersebut. Sikap rasional dan penuh kalkulasi seperti uraian di atas tadi mendasari jiwa asketisme dunia Barat, yang disebut ”inner worldly ascetism”. Kita menyebutnya ”asketisme duniawi”. Weber menjelaskan asketisme di dalam agamaagama Timur, yang di­ sebutnya ”other worldly ascetism” sebagai nilai budaya yang tak bisa mendorong lahirnya kapita­lisme karena orientasi hidup yang lebih ditujukan untuk kehidupan nanti, di ”dunia sana” dan bukan untuk dunia ini dan sekarang ini. Esai ini berusaha menggambarkan bahwa asketisme tidak bisa dibagi secara diko­ tomis sebagaimana dilakukan Weber yang kelihatannya memandang asketisme dalam agama-agama Timur dengan merujuk kehidupan kaum asketik–para brahmin, resi, pendeta, dan kaum sufi–ortodoks, yang meninggalkan dunia demi mengejar ”kehidupan kelak” di ”dunia sana”. Kaum asketik–rohaniwan–modern berbeda dari kaum asketik ortodoks. Di dalam Islam, mak-

PERTANIAN belum juga menjadi prime mover pembangunan bangsa karena petani masih saja terbelit dengan drama kemiskinan struktural yang tak kunjung selesai.

Memberi Nilai Lebih

BERITA MEDIA GROUP

BERITACIANJUR/GRAFIS- YANUAR GUNAWAN

Komisaris Utama: H Ishaq Robin. |Direktur Utama Anton Ramadhan. |General Manager: Gia Gusniar. |Pemimpin Perusahaan: H Ahmad Rizky Alfaraby. |Pemimpin Redaksi: Rustandi Zaelani. |Dewan Redaksi: Anton Ramadhan, Fonda Lapod, Gia Gusniar, Nuki Nugraha, Rustandi Zaelani, Imam Sumarsono (Ipung), H. Syafe’i Mansyur. |Redaktur: Mustofa. |Asisten Redaktur: Angga Purwanda. |Reporter: Muhammad Karnawan, Apip Samlawi. |Kabiro Ciranjang: Nuki Nugraha |Perwajahan: Ahmad Sulaeman (Koordinator), Arie Yudistira, Ziad Zed Zubaidi. |Grafis: Nandang S, M Yanuar Gunawan. |Manager HRD & Keuangan: T Jayanti Pardosi. |Admin Iklan & Sirkulasi: Emma Maryani. |Divisi Iklan: Heri Heryanto (Eloy). |Divisi Sirkulasi: Supriatna, Solihin, Dede Herlan. |Divisi Keuangan: Ebes. |Divisi Umum: Gugum, Eded Kurniawan. Alamat Kantor Redaksi/Sirkulasi: Jln. KH. Hasyim Ashari No. 46 Warujajar, Kelurahan Solokpandan, Kec/Kab Cianjur. |No Tlp: 0263-2283-283 SELURUH WARTAWAN BERITA CIANJUR SELALU SELURUH TANDA WARTAWAN BERITA CIANJUR SELALU MENGENAKAN PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT MENGENAKAN TANDADIPERKENANKAN PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT TUGAS SERTA TIDAK UNTUK MEMINTA TUGAS SERTA TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MEMINTA ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER

Harga Iklan Resmi Harian Umum Berita Cianjur a Iklan Kolom Display / Banner / X Banner : - Halaman 1 Atas : Rp 55.000/mmk - Halaman 1 Bawah: Rp 50.000/mmk - Halaman Back Cover : Rp 42.500/mmk - Halaman Full Colour : Rp 35.000/mmk - Halaman Black White : Rp 32.500 /mmk a Iklan Advertorial : - Halaman Full Colour : Rp 35.000/mmk - Halaman Black White : Rp 30.000/mmk a Iklan Layanan Masyarakat / Sosial / Dukacita (Obituari) - Halaman Full Colour Rp.25.000/mmk - Halaman Black White Rp 20.000/mmk a Iklan Spread Center : - Halaman Full Colour : Rp 35.000/mmk - Halaman Black White : Rp 35.000/mmk a Iklan Super Spread Center : - Halaman Full Colour : Rp 33.000/mmk - Halaman Black White : Rp 29.000/mmk

Info kerjasama/diskon: 081563424444 PT. Jembatan Mediatama Cianjur (Media Cetak,Online & Event Planner)

na sufisme dan kaum sufi masih ditelusuri hubu­ ngannya dengan orang yang secara sangat sederhana berpakaian bulu domba, dan ”menyingkir” dari kehidupan ramai, menolak dengan rasa jijik dunia ini untuk sepenuhnya mengonsentrasikan hidup demi dunia yang akan datang. Tapi sufi modern banyak yang hidup di dunia bisnis, perbankan, birokrasi peme­ rintahan, ahli komunikasi, dan banyak ahli ini ahli itu, yang tak merasa harus menolak kehidupan ini. Ini bukanlah gambaran asketisme dunia Timur dalam kategori Weber. Perbedaan asketisme dunia Barat dan Timur dalam pemikiran Weber tidak mudah ditemukan relevansinya. Apa yang harus dikatakan ketika seorang rohaniwan Katolik berbicara bahwa orientasi keumatan harus lebih ditampakkan bukan di altar, melainkan di pasar? Altar simbol ”dunia sana”, ”divine symbolism” dan seharusnya, sesuai dengan sikap keagamaan konvensional, pilihan harus diberikan pada ”altar” supaya orientasi rohaniahnya tampak jelas. Tapi, mengapa pilihan jatuh pada ”pasar” yang m ­erupakan simbol bagi dirinya sendiri dan gambaran orientasi kekinian t­anpa warna “dunia sana”? S ­ ikap rohaniwan ini tidak Barat dan tidak Timur. Mungkin tidak modern dan juga tidak t­ radisional.

Gambaran watak asketik di dalam sastra Jawa pun tak bisa dimasukkan ke dalam kategori Timur-Baratnya Weber. Tengoklah tembang Kinanthi : dadia laku nireku/ cegah dahar lawan guling/ aja pijer sukan-sukan/ manganggoa sawetawis/ ala wateke wong suka/ nyuda prayitnaning batin // (jadikan laku dalam hidupmu/ kurangi makan dan tidur/ jangan membiasakan diri berpesta-pora/ berpakaianlah sekadarnya/ buruklah watak orang yang gemar bersuka-ria/ membuat batin kita le­ngah). Siapa bisa membingkai orientasi spiritualistis dalam tembang ini ke dalam kategori pengikut Weber? Dalam Islam, kaum sufi meninggalkan dunia karena kecewa pada para tokoh agama yang lebih ”mengabdi” penguasa dan menjadi pemberi stempel moral atas kebijakan para sultan. Kaum sufi modern, di Barat maupun di Timur, secara kritis juga menilai kebijakan pemerintah dan di sana-sini berhadapan dengan hal-hal mengecewakan, tapi mereka tidak me­ ninggalkan dunia ini. Sufi modern menjadi bagian dari dunia modern dan orientasi hidup mereka sama dengan manusia modern lainnya. Jika ada perbedaan di antara mereka, mungkin perbedaan itu ada pada aspek moralitas. Bagi mereka, orientasi ekonomi atau politik, bukan sekadar berhenti pada ekonomi dan politik itu sendiri, melainkan ada

unsur-unsur rohaniah maupun ideologi keagamaan lain yang turut menjadi penentu apakah sesuatu kebijakan sah atau tidak secara moral.

Esai mengenai ”asketisme kaum intelektual ”Untuk bahan diskusi di dalam forum yang kita sebut Sugjapranata Memorial Lecture ini menekankan sikap asketis yang patut menjadi teladan kehidupan akademik kaum intelektual. Ini tawaran dan pilihan bebas yang patut menjadi renungan kita. Jadi bukan instruksi dan bukan pula orientasi normatif yang mengekang jiwa, tapi patut dicatat sejak awal bahwa kaum intelektual–rohaniwan, akademisi, peneliti, jurnalis, seniman, aktivis– niscaya mereka itu otomatis golongan kaum intelektual. Apalagi jika definisi diri mereka tak terdistorsi oleh berbagai kepentingan politik-ekonomi yang membuat mereka menjadi bukan manusia merdeka. Ciri intelek­ tual yang hanya mengejar popularitas pribadi pun tak bakal melanggengkan intelektualitasnya karena kekecewaan umum yang lamalama memahami orientasi hidupnya hanya untuk mencari kemewahan materialduniawi saat ini juga. Kalau intelektual itu bisa dianggap sebagai pe­ nyambung lidah orang ba­ nyak yang tak mampu bersuara sendiri, peran itu harus

dijaga dengan baik. Peran profetik, kenabian, yang dipanggul kaum intelektual membuat dirinya harus me­ rasa tak pantas nyolong dan serakah terhadap kekayaan materi. Kita butuh akan semua yang duniawi, tetapi inilah yang mungkin paling mendesak dan penting sekarang ini: kaum intelektual diminta membatasi orientasi duniawi yang berlebihan. Dengan sendirinya, kaum intelektual juga paham sepaham-pahamnya bahwa orientasi pada perjuangan mengejar jabatan–apalagi ditempuh dengan segala cara–bukan bagian dari apa yang dicarinya di dunia ini. Seorang warga negara yang terkenal karena suatu hal tak harus merasa sudah populer, dan karena itu merasa layak mencalonkan diri menjadi gubernur atau jabatan lain. Apalagi kalau dia juga tahu– dan harus tahu–dirinya tak memiliki kompetensi teknis apa pun. Seorang seniman boleh jadi terkenal sekali, tapi haruskah dia memaksa diri–karena sebenarnya tak tahu-menahu hal lain di luar dunianya–menjadi calon presiden yang pada akhirnya hanya akan mempermalukan dirinya sendiri. Di kampus-kampus, para intelektual ternama di bidang penelitian dan penulisan hingga namanya melambung, tapi mungkin dia tak harus melamar menjadi dekan terutama kalau dia tak paham

akan birokrasi. Seorang dekan yang sukses pun tak perlu memaksa diri mencalonkan diri menjadi rektor, karena dari dekan ke rektor tak pernah ada tangga penghubung yang memudahkan langkahnya. Seorang intelektual di kampus tujuan utamanya menjadi profesor. Itu jabatan yang paling logis dilihat dari jenjang karier yang punya ”tangga” penghubung profesional. Untuk lembaga-lembaga yang memakai simbol keagamaan, unsur agama dan spiritualitas menjadi kekuatan yang menata jiwa kita. Keserakahan akan materi dan jabatan akan menjadi memalukan demi kehormatan lembaga. Kalau mau serakah mungkin tidak usah di lembaga tersebut. Dunia bisnis lebih leluasa mengakomodasi ambisi seperti itu. Selebihnya, tanpa harus sok moralistik, intelektual memang memanggul kewajiban moral yang besar. Hidupnya dibangun di atas rel moralitas yang juga patut menjadi cita-cita ideal yang dibangun untuk moralitas publik. Di dunia keagamaan maupun bukan, tiap intelektual wajib tampil dalam sosok seperti itu. (*)

kebijakan subsidi harga barang yang terbukti tidak efektif dan rentan perburuan rente. Memang untuk mengubah ini mau tidak mau harus didukung dengan basis data yang akurat dan mengalami pemutakhiran reguler. Bias data dapat berindikasi pada bias kebijakan. Sering terjadi disparitas besar antara data nasional dengan data berdasarkan kenyataan di lapangan. Pemerintah harus lebih berhati-hati saat menyatakan adanya “peningkatan luas panen, pe­ ningkatan produksi” jika tidak dibangun dengan data yang akurat karena bisa menyesatkan. Kedua, jika pola subsidi harga barang ini tetap berjalan, maka perlu ada perbaikan pencatatan RDKK dan calon petani serta calon lokasi (CPCL). RDKK dan CPCL yang rentan manipulatif dan fiktif tidak boleh lagi terjadi jika kita semua menginginkan kebijakan subsidi ini efektif dan tepat sasaran. Ketiga, harus ada pergeseran modal tetap petani berupa penguasaan aset (lahan) yang lebih luas bagi petani. RPJMN 2015–2019 sa­ ngat jelas menginstruksikan agar pemerintah membagikan setidaknya 9 juta hektare lahan pertanian. Keempat, perbaiki data petani dan pertanian kita dengan baik. Perlu ada “one data” pertanian dan pangan. Persoalannya adalah ada tidaknya keseriusan dan kemauan bersama serta terbuka dalam membangun data yang benar. Persoalan pangan dan pertanian melibatkan banyak dana negara dan mengorbankan banyak orang jika tidak dikelola dengan landasan data

yang benar dan akurat. Data yang baik akan menjamin perbaikan tata kelola pertanian dan pangan khususnya. ­D engan begitu tidak perlu lagi ada informasi surplus padi, tapi pada saat yang sama dalam jangka waktu tidak terlalu lama, kita melakukan impor beras. Kelima, berfokus pada peningkatan kesejahteraan petani. Kebijakan tata kelola pa­n gan kita selama ini lebih berfokus pada kepentingan konsumen. Orientasinya perlu digeser dengan berfokus kepada petani dengan memberikan jaminan harga lebih menguntungkan. Rezim pertanian kita cenderung berfokus pada pe­ ningkatan produksi, tapi abai pada kesejahteraan petani. Padahal tujuan utama dari seluruh kebijakan yang ada adalah mencapai kesejahteraan petani. Langkah-langkah taktis di atas menjadi pijakan bagi terealisasinya arahan Presiden Jokowi yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 83/2017 tentang Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi (KSPG). KSPG tersebut akan memastikan adanya ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan, pemanfaatan pangan, perbaikan gizi masyarakat, serta pe­ nguatan kelembagaan pangan dan gizi. Terlalu berat target dan capaian yang harus dicapai dalam KSPG, jika masih terjadi silang sengkarut data, kebocoran dana subsidi pertanian masih terjadi dan kebijakan sektor pertanian yang terkesan tidak jelas arahnya ke mana. (*)

Oleh : Mohamad Sobary

Esais, Anggota Pengurus Masyarakat Bangga Produk Indonesia, untuk Advokasi, mediasi, dan Promosi. Penggemar Sirih dan Cengkih buat Kesehatan

Koreksi Subsidi Pertanian

B

erbagai informasi dan berita akhir-ak­ hir ini terkait ancaman penurunan produksi pangan khususnya padi, juga harus menjadi warning bagi kita tentang efektivitas program pertanian yang sedang berjalan. Upaya meningkatkan kesejahteraan petani sepertinya mengikuti rumus baku peningkatan produksi dan produktivitas pertanian. De­ n gan begitu subsidi input produksi terus mengalir tak kenal ampun dengan jumlah besar ke sektor pertanian. Padahal faktanya, petani masih terjepit oleh kemiskinan struktural diban­ dingkan dengan soal cuaca ekstrem, hama penyakit, serta kendalakendala kapa­ s itas dan ­k apabilitas. Persoalan subsidi pertanian ini menjadi dilema bagi pemerintah. Seruan mengoreksi kem­ bali subsidi pertanian makin menguat. Model subsidi harga dan barang seperti yang berjalan saat ini, terbukti kurang efektif dan memberi ce­ lah terjadinya rent seeking activity. Padahal jumlah subsidi pertanian setiap tahunnya semakin besar. Sebagai contoh subsidi pupuk. Pada tahun 2014 jumlah subsidi pupuk mencapai Rp21 triliun terus naik tahun 2015 menjadi Rp31,3 triliun dan turun tahun 2016 sebesar Rp30,1 triliun. Pada tahun 2017 ini kembali naik menjadi Rp31,1 triliun. Selama 4 tahun terakhir berarti mengalami kenaikan sebesar Rp10,2 triliun. Sedangkan jumlah total subsidi yang digelontorkan pemerintah ke berbagai sektor tahun 2017 sebesar Rp160 triliun.

Jumlah total subsidi pertanian dan pangan cukup besar dalam postur APBN 2017. Jumlah subsidi pertanian meliputi subsidi pangan, pupuk, dan benih. Total subsidi mencapai Rp52 triliun atau setara 32,5% dari total subsidi. Subsidi pupuk sebesar Rp31,1 triliun dialokasikan untuk volume pupuk sebesar 8,55 juta ton dengan tambahan satu juta ton sebagai cadangan. Sedangkan subsidi benih sebesar Rp1,2 triliun dialokasikan untuk volume benih sebanyak 116.500 ton yang meliputi benih padi dan kedelai. Dalam satu kesempatan, Menteri Pertanian menyampaikan bahwa pada tahun ini dilakukan pencabutan subsidi benih diganti menjadi pembagian benih unggul gratis yang diberikan langsung, seperti benih padi, cabai dan jagung. Pencabutan dilakukan dengan alasan karena penyerapan yang terlalu rendah, walaupun alasan ini bisa diperdebatkan. Pada tahun 2015 dilaporkan hanya 5% subsidi benih yang terserap sehingga petani hanya menikmati sekitar 2% saja. Permasalahan subsidi ini biasanya berkutat pada ke­t idak­t epatan waktu, jumlah, mutu, dan keterbatasan sarana. Petani yang harusnya mendapatkan bantuan subsidi ternyata tidak terdata dalam rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang menjadi dasar pengalokasian pupuk bersubsidi. Ada juga kasus petani yang mendapatkan subsidi pupuk namun tidak menggunakan pupuk subsidinya karena dianggap kurang berkualitas. Anggaran subsidi pangan dan pertanian

sejatinya diberikan untuk melindungi petani dan meningkatkan produktivitas pertanian. Namun, faktanya banyak sekali indikasi kebocoran dan penyelewengan, baik terhadap penggunaan dananya maupun alokasi pangan, pupuk, dan benihnya. Catatan Bank Dunia pada tahun 2014 mensi­ nyalir potensi kebocoran subsidi input pangan dapat mencapai 40%. Di sisi lain, audit BPK tahun 2016 menilai ada ketidaksinkronan regulasi yang menjadi salah satu alasan penyaluran pupuk bersubsidi tidak tepat sasaran. Berdasarkan audit kinerja BPK, sekitar 30% pupuk bersubsidi jatuh ke tangan perusahaan besar. Ar­ tinya, potensi kebocoran keuangan negara berkisar Rp9–12 triliun setara dengan anggaran satu tahun Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selain itu, anggaran subsidi yang besar tidak berkorelasi positif dengan kesejahteraan petani. Terbukti, petani me­ ngalami tekor sejak April 2016–Juli 2017. Mengoreksi Subsidi Anggaran subsidi yang sangat besar ini tentu tidak sehat bagi perekonomian, apalagi jika diberikan tanpa pe­ ngawasan dan penanganan tepat. Bukan hanya menjadi beban keuangan negara, tetapi disparitas harga yang ditimbulkan oleh kebijakan itu memunculkan rent seeking activity berpotensi merugikan petani. Perlu ada koreksi dan solusi struktural atas pengelolaan subsidi pertanian ini agar bisa diberikan tepat sasaran dan tidak membebani keuangan negara. Pertama, penting melakukan koreksi atas

Oleh : Ichsan Firdaus Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Golkar


HALAMAN

BC3

Jabar

Nasional

+ Nasional SELASA, 19 SEPTEMBER 2017

PCC di Jabar Sudah Ditarik Sejak 2013

BNNP Jabar Gagalkan Penyelundupan 220 Kg Ganja NET

Warga Bogor Geruduk Ponpes Ibnu Mas’ud WARGA dari berbagai desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, melakukan aksi unjuk rasa menolak keberadaan Pondok Pesantren Ibnu Mas’ud, Senin (18/9/2017). Warga menilai, pondok pesantren yang berada di Kampung Jami, Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, itu telah membuat warga resah. Sambil membentangkan spanduk bertuliskan penolakan terhadap ponpes tersebut, massa terus berteriak. Ratusan warga itu kemudian mencoba merangsek masuk ke dalam ponpes. Namun upaya itu dapat dicegah aparat kepolisian. “Usir Ibnu Mas’ud, kami tidak rida keberadaan mereka di sini. Kampung kami disebut kampung teroris,” teriak salah satu warga. Sementara itu, Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar AM Dicky yang berada di lokasi berusaha menenangkan massa. Di depan pengeras suara, Dicky meminta agar warga dapat menahan diri dan bersabar. “Semuanya tolong tenang. Pemerintah daerah bersama MUI akan bermusyawarah memutuskan keberadaan Ibnu Mas’ud. Jadi, semuanya harap tenang dulu,” kata Dicky. Sebelumnya, aksi dan kecaman warga juga sempat dilayangkan kepada Ponpes Ibnu Mas’ud saat terjadi peristiwa pembakaran umbul-umbul merah putih, Rabu (16/8/2017) lalu. Warga kemudian menuntut pertanggungjawaban atas tindakan pembakaran umbul-umbul merah putih yang dilakukan oleh seorang pengurus ponpes. Warga juga menuntut agar keberadaan lembaga pendidikan penghafal Alquran itu dibubarkan. (net/bis)

Jokowi Usul Film G30S/PKI Diperbarui

NET

PRESIDEN RI Joko Widodo mengusulkan film G30S/PKI diperbarui agar lebih mudah dipahami oleh generasi muda. “Ya nonton film apalagi mengenai sejarah itu penting akan tetapi untuk anak-anak milenial yang sekarang tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang memang bisa masuk ke mereka,” kata Presiden usai meninjau Jembatan Gantung Mangunsuko di Kecamatan Dusun, Magelang, Senin (18/9/2017). “Biar mereka (generasi muda) mengerti tentang bahaya komunisme, biar mereka tahu juga me­ ngenai PKI,” tambah Presiden, menyusul rencana Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memutar film G30S/PKI di lingkup internal institusinya. Versi terbaru film 1984 itu diharapkan bisa menarik generasi milenial untuk menontonnya. “Ya akan lebih baik kalau ada versi yang paling baru, agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasigenerasi milenial,” ungkap Presiden. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebelumnya menyatakan Menteri Dalam Negeri sudah mengizinkan ketika dia memerintahkan seluruh anggotanya menonton film era Orde Baru tersebut. Rencana TNI menggelar acara nonton bersama film G30S/PKI menjadi polemik karena ada pihak yang menilai film itu tak pantas ditonton lagi, meski ada pula yang mendukung rencana TNI sebagai upaya mengingat sejarah Indonesia. (net/bis)

SEBANYAK 220 kilogram narkoba jenis ganja yang diselundupkan asal Provinsi Aceh berhasil digagalkan Badan Narkotika Nasional Provinsi (NNP) Jawa Barat didaerah Bogor.

T

otal yang berhasil kita gagalkan ada seba­ nyak 220 bungkus seberat 220 kilogram,” ujar Kepala BNN Jabar Brigjen Rusnadi di Kantor BNN Jabar, Kota Bandung, Senin (18/9/2017). Rusnadi mengatakan, pengungkapan itu bermula saat adanya laporan penyelundupan ganja dari Aceh untuk dipasarkan ke Jawa Barat. BNN kemudian melakukan penyelidikan untuk mencari tahu kebenaran informasi tersebut. Usai melakukan penyelidikan, BNN berhasil mengendus penyelundupan itu dan menangkap pelaku berinisial J dan R yang tengah membawa ganja melalui kendaraan roda empat di kawasan Gunung Sindur, Bogor, pada Rabu (13/9/2017). “Di kendaraan yang dibawa tersangka kita menemukan barang bukti berupa 220 bungkus ganja,” ujarnya. Dari hasil pengembangan kedua

NET

pelaku, kemudian mengarah ke seorang lainnya berinisial B yang bertugas memerintahkan J dan R menyelundupkan ganja ke Jabar. Tim lalu bergegas mencari dan berhasil menangkap B yang berada di kawasan Tanah Sereal, Bogor. “Dari hasil interogasi, ternyata B juga diharuskan menyerahkan barang tersebut kepada IM,” kata dia Mendapati informasi tersebut, petugas langsung memburu IM dan menangkapnya di Lanud Atang Sanjaya Bogor. Petugas juga turut me­ringkus S yang diketahui merupakan pengendali lapangan. De­ngan pengungkapan itu, lima pelaku yakni

J, R, B, IM, dan S serta 220 kilogram ganja berhasil diamankan petugas. “Barang bukti 220 kilogram ganja ini apabila dirupiahkan mencapai Rp 2 miliar. Pengungkapan ini juga bisa menyelamatkan 46 ribu warga Jabar,” kata dia. Atas hasil pengungkapan ini, kelima tersangka dijerat Pasal 114 Jo 111 ayat 2 dan Pasal 132 ayat 2 UU 35 tentang narkotika ancaman hukuman seumur hidup. Sementara terkait dengan obat jenis Paracetamol Caffein Carisoprodol (PCC), BNNP memastikan di Jawa Barat tidak ada peredaran PCC. Obat yang bikin kejang-ke-

jang pemakainnya itu ditemukan di Kendari. “Insya Allah (Jabar) aman dan memang sudah tidak ada,” kata Rusnadi. Menurutnya, Jabar obat PCC sendiri memang sudah ditarik pe­ redarannya di Jabar sejak 2013 lalu. Sehingga pihaknya tidak lagi menemukan obat bisa membuat halusinasi tinggi tersebut. Meski sudah ditarik, BNNP Jabar masih melakukan koordinasi dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) dan kepolisian. Hal itu dalam rangka memastikan obat keras itu sudah benar-benar hilang dari peredaran. (net/bis)

Pemprov Jabar Serahkan Bantuan Kemanusian Rp 2,1 M untuk Rohingya DONASI untuk muslim Rohigya yang digalang Pemerintah Provinsi Jawa Barat berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 2,1 miliar. Dana tersebut berhasil dikumpulkan sejak 4 September-17 September 2017 melalui Ge­ rakan Jabar Peduli Rohingya. Donasi yang terkumpul berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jawa Barat, karyawan Bjb, dan masyarakat umum yang dikumpulkan melalui nomer rekening Bjb. Donasi ini diserahkan langsung oleh Gubernur JawaBaratAhmadHeryawan (Aher) kepada Rumah Zakat. Sekitar Rp 1,8 Miliar donasi yang terkumpul berasal dari ASN Pemprov Jabar, beberapa di kabupaten/kota di Jawa Barat, masyarakat umum, dan masjid-masjid di Jawa Barat seperti Masjid Pusdai Jabar, Masjid Raya Bandung Jawa Barat, Masjid Raudathul Irfan, Masjid Atta’awun, Masjid Nurul Quran LPTQ Jawa Barat, Masjid Al Muttaqin Gedung Sate, juga masjid-masjid yang ada di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jawa Barat. Sementara Rp 300 juta sisanya berasal dari karyawan Bank bjb. Melalui donasi ini diharapkan akan semakin melengkapi langkah nyata masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Barat dalam membantu kemanusiaan dunia. Aher menyatakan bahwa sebagai umat yang

NET

peduli terhadap saudara sesama muslim, kita harus terus mendorong agar tragedi kemanusiaan di Ro­ hingya dibahas dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Dunia biasa dalam konteks yang lain getol dan langsung turun mengirim pasukan bersama PBB. Ternyata untuk kasus ini (tragedi Rohingya) meski sudah menjadi kasus internasional, tapi tidak kunjung menjadi agenda Sidang Umum PBB untuk menjadi masalah du­nia bersama-sama,” ujar Aher dalam sambutannya usai menyerahkan donasi pada acara Pengajian Rutin Pejabat Ese­ lon Pemprov Jabar di Masjid Al Muttaqin Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, seperti dilansir PR online, Senin (18/9/2017). “Kita dorong terus supaya dunia membangun keadilannya, jangan sampai ketidakadilan global dipertontonkan yang membuat sebagian manusia di dunia merasa tidak puas dengan

ketidakadilan global tersebut,” tambahnya. Peran Dunia Pendidikan Jawa Barat Aher terus mengajak masyarakat khususnya warga Jawa Barat untuk

peduli dan melakukan aksi nyata dalam bentuk sumbangan dana maupun doa bagi Mu­ slim Rohingnya. Pada ke­sempatan ini, Aher juga mendorong peran serta du­ nia pendidikan di Jawa Barat, khususnya SMA/ SMK baik siswa ataupun para guru agar ikut serta memberikan bantuan. “Di pendidikan belum kita dorong ya, karena kita banyak murid-murid. Murid SMA/SMK, Aliyah yang ada di bawah Jawa Barat itu kan ada sekitar dua juta murid ya. Kalau sekecil apapun yang mereka kumpulkan dikali dua juta orang kan cukup banyak,” kata Aher. Bagi warga Jabar yang ingin menyalurkan donasi ­

bantuan masih bisa transfer ke rekening Bank bjb atas nama Jabar Peduli dengan Nomor Rekening: 23456789-1000-1. “Insya Allah kepedulian ini tidak berakhir. Rekeningnya masih tetap dibuka, sehingga mudahmudahan secara berkala nanti kalau sudah terkumpul lagi kami umumkan lagi. Karena kami terus mendorong masyarakat untuk ikut serta peduli terhadap masyarakat Rohingnya,” tutur Aher. Bantuan tersebut akan disalurkan melalui Rumah Zakat (RZ). Nantinya RZ akan bekerjasama dengan Asosiasi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (Akim) serta berbagai pihak terkait lainnya . (net/bis)


HALAMAN

BC4

LingkungCianjur SELASA, 19 SEPTEMBER 2017

Polisi Ciduk Pelaku Penganiaya Hendra

SETELAH sempat melarikan diri, H (45) pelaku penganiayaan hingga tewas terhadap Hendra Fadira (14) akhirnya berhasil ditangkap jajaran Satreskrim Polres Cianjur.

K

asatreskrim Polres Cian­ jur, AKP Benny Cah­ yadi, menga­ takan, pelaku ditangkap beberapa hari lalu di Cian­ jur. Menurutnya, setelah mendapatkan kabar jika Hendra meninggal, pe­ laku sempat kabur ke luar kota. “Pelaku sempat ke luar Cianjur, namun ke­ tika ditangkap dia sedang kembali di Cianjur,” kata Benny, kepada wartawan, Senin (18/9/2017). Berdasarkan hasil pe­ meriksaan pelaku terbukti melakukan tindak pidana, namun pelaku emosi lan­ taran sering mengalami pencurian di kebunnya dan diduga dilakukan oleh korban. Dia pun memukul korban dengan gagang cangkul. “Jadi pelaku me­ mukul dengan gagang cangkul hingga robek di bagian kepala,” tuturnya. Menurut Benny, pe­ laku dikenakan pasal 351 KUHP dengan pidana

penjara di atas 5 tahun. “Korbannya pun masih di bawah umur, makanya di­ kenakan pasal tersebut,” ucapnya. Diberitakan sebelum­ nya Hendra Fadira (14) warga Kampung Kawung Gading RT 03/ RW 12 Desa Sukakerta Kecamatan Cilaku harus mengalami nasih yang tragis. Remaja itu meninggal dunia se­ telah dihajar dan dibacok oleh seseorang berinisial H menggunakan pacul. Hendra langsung kritis hampir sebulan lamanya. Sayangnya Hendra ter­ lambat mendapat perto­ longan karena luka kepala yang dideritanya berubah menjadi infeksi. Sehingga Hendra meninggal dunia Jumat (25/8) pagi. Asep Jamaludin (65), paman korban menjelas­ kan, peristiwa tersebut sempat ditutupi yang ting­ gal dengan neneknya sem­ pat menceritakan bahwa ia dianiaya dengan cangkul oleh seseorang berinisial

H sepulang dari mencari tangkil di kebun. “Saat itu Hendra disu­ ruh seseorang untuk me­ mungut tangkil (melinjo, red) di sebuah kebun, pu­ lang dari kebun ia men­ ceritakan dicegat sese­ orang berinisial H dan ia

Akhir 2017, Pemda Target 45 Desa ODF ISTILAH Open Defecation Free (ODF), masih sangat asing di te­ linga masyarakat Kabupaten Cianjur. ODF secara garis besar, dapat diartikan sebagai, kondisi ketika setiap individu dalam ko­ munitas tidak buang air besar sembarangan (BABS). Hal itu yang menjadi target Pemerintah daerah (Pemda) Cianjur di akhir tahun 2017 ini. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan (Dinkes), Kabupaten Cianjur, Ir­ van Nur Fauzy, menuturkan, saat ini, baru satu desa yang dibina dan rencananya akan menjadi desa ODF. Pembinaan memang dilaksanakan, dibeberapa desa, namun baru satu desa yang di­ nyatakan ODF, yaitu Desa Su­ kadana, Kecamatan Campaka. “Tetapi diakhir tahun 2017 ini, 45 desa binaan lainnya, ditar­ getkan dapat menjadi desa ODF, sesuai dengan program pusat,” tutur Irvan. Irvan menerangkan, prog­ ram ini merupakan program pe­ merintah pusat, yang dilaksana­ kan oleh pem­ da Cianjur. Adapun dasar pelaksanaan, program in yaitu K e ­

putusan Menteri Kesehtan (Kepmenkes) Nomor 852 tahun 2008, tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masya­ rakat (STBM). “Dibutuhkan dua pilar dalam pelaksanaannya. Pilar yang per­ tama, stop buang air besar sem­ barangan (BABS). Sedangkan pilar kedua, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS),” terang Irvan. Menurut Irvan, dalam men­ sukseskan program itu, masya­ rakat harus memiliki fisilitas jamban yang memenuhi standar. Pembangunan fasilitas itu, ta­ hun ini tidak dilakukan, karena tidak ada anggarannya. Tetapi, di tahun sebelumnya, Dinkes per­ nah memberikan fasilitas sani­ tasi ke masyarakat, dari bentuk fisik hingga berupa stimulan. “Namun, strategi itu, dampak­ nya tidak memberikan efek positif. Pasalnya, fasilitas sanitasi yang diberikan, tidak dirawat hingga akhirnya rusak, dan tidak bisa dipergunakan lagi. Namun, tahun 2018 nanti, tidak menutup kemungkinan, di ta­ hun depan, pemerintah melalui dinkes akan ada program pem­ bangunan sanitasi, tergantung keputusan Bupati nanti,” sebut Irvan. (wawan)

Irvan Nur Fauzy

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan (Dinkes), Kabupaten Cianjur

dianiaya,” ujar dia kepada wartawan, belum lama ini. Asep mengatakan ka­ rena luka benda tajam di bagian kepala yang di­ derita Hendra, remaja itu merangkak pulang ke rumah sambil kepalanya berlumuran darah. Sebe­

lum kritis, korban sempat berbisik kepada neneknya bahwa yang mengania­ yanya adalah seseorang berinisial H. “Nenek Hendra sem­ pat berujar bahwa cucu­ nya tersebut merangkak masuk ke rumah dengan

bagian kepala berlumuran darah, neneknya sangat ketakutan dan tak mence­ ritakan kejadian tersebut kepada siapapun. Bukan­ nya membawa ke dokter, Hendra hanya menda­ pat perawatan di rumah. Infeksi berubah menjadi

penyakit dan dalam wak­ tu sebulan kondisi Hendra terus memburuk. “Terakhir dia sudah tak bisa makan dan hanya minum, tubuhnya makin kurus, luka di kepalanya juga makin memburuk,” kata Asep. Karena kondisinya terus memburuk Asep berinisiatif untuk mem­ bawanya ke rumah sakit. Dia sedikit kesal karena nenek Hendra sempat menutupi kejadian dan tak menceritakan kepada keluarga. Namun nyawa keponakannya itu tidak terselamatkan. Sementara itu, pihak Desa Sukakerta mengaku kaget dengana danya ke­ jadian tersebut sebab baru mengetahui kejadian yang menimpa warga­ nya. Sekretaris Desa Rudi Hadiansyah, mengaku me­ nyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum atas kejadian tersebut. “Kami pihak desa benar-benar kaget dan tak mengetahui adanya kejadian ini. Kalau kami mengetahui mung­ kin sejak awal akan kami tangani. Baik RT atau RW juga tak mengetahuinya,” kata Rudi.(angga purwanda)

Limbah Botol Pastik Diolah Menjadi Filter Septic Comunal LIMBAH botol plastik, ter­ nyata dapat digunakan se­ bagai filter septic tank. Sa­ lah satunya penerapannya, pada pembangunan septic tank communal, yang ber­ ada di Kelurahan Muka dan Sayang, Kecamatan Cianjur. Tak tanggung, limbah botol plastik yang diolah kembali, mencapai 250 kilogram, un­ tuk satu septic tank commu­ nal. Salah seorang pekerja yang membuat filter, Neneng Rohayati, mengatakan, dua kwintal limbah botol plastik telah digunkan. Tetapi jum­ lah itu, masih jauh dari cu­ kup. Kemungkinan sekitar 50 kilogram lagi. “Limbah botol plastik yang digunakan, botol bekas air minum kemasan ukurang sedang. Namun, plastiknya, yang mudah diremas, bukan

BERITACIANJUR/WAWAN

yang keras,” kata Neneng, saat sedang membuat filter, Senin (18/9/2017). Neneng menerangkan, satu filter menggunakan em­ pat botol plastik. Satu botol plastik sebagai selongsong dengan ukuranpanjang, seki­ tar 15 hingga 20 centimeter. Tiga botol lainnya diremas, dan dimasukkan kedalam

selongsong tadi. “Limbah botol plastik yang diremas tadi, disusun berdiri, seperti menyusun sumpit,” terang Neneng. Neneng menjelaskan, filter yang telah dibuat akan disusun didalam septic tank communal. Sepengetahuan­ nya, tinggi susunan hingga 15 botol keatas. Sehingga,

dengan adanya filter itu, air yang keluar dari septic tank, akan terpisah dari kotoran. “Fungsinya memisahkan kotoran dengan air. Sehing­ ga air yang leuar dari septic tank, telah terpisah dari ko­ toran,” jelas Neneng. Sementara, Lurah Sa­ yang, Kecamatan Cianjur, Syahdan Firmansyah, me­ ngatakan, pembangunan septic tank communal, di­ kerjakan seluruhnya oleh masyarakat melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Meski begitu, selu­ ruh proses diawasi dengan konsultan dan dinas terkait. “Rencananya septic tank communal itu akan diperun­ tukkan untuk 50 Kepala Kelu­ arga. Sebagai salah satu bentuk penerapan, gaya hidup sehat masyarakat di lingkungannya,” ujar Syahdan. (wawan)

Nongkrong Saat Jam Pelajaran, Puluhan Pelajar Diamankan Petugas PULUHAN pelajar dan ge­ landangan pengemis (ge­ peng) terjaring dalam ope­ rasi yang digelar oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cianjur, Se­ nin (18/9/2017). Razia yang digelar pada saat jam sekolah itu petugas berhasil menjaring 37 pelajar. Hal itu di­ lakukan untuk me­ minimlisir hal-hal yang tidak diinginkan, seperti aksi tawuran antar pela­ jar di Cianjur. Kepala Bidang Pene­ gakan Perundang-undang­ an Satpol PP Kabupaten Cianjur, Sulaeman Madna mengatakan, razia ini dige­ lar sebagai rasa kekhawatir­ an, karena beberapa hari di Cianjur ada kejadian atau berita memilukan khusus­ nya pada pelajar atau anak sekolah di Cianjur. “Alhamdulillah kita telah berhasil menjaring beberapa

BERITACIANJUR/ANGGA PURWANDA

anak sekolah mulai tingkat SMP dan SMA, dimana me­ reka terjaring karena berada di tempat-tempat yang tak semestinya, seperti di tem­ pat biliar dan lainnya pada jam belajar,” ujarnya. Sulaeman menuturkan, puluhan pelajar tersebut nantinya akan diserahkan kepada pihak sekolah mau­ pun orangtuanya, yang nan­ tinya akan menjemput para pelajar itu. “Anak sekolah

itu nantinya harus dijemput sama orangtuanya atau dri pihak sekolah, sehingga ke­ biasaan anak anak yang ter­ jaring ini bisa diketahui oleh orangtuanya, “ ucapnya. Diakuinya, pihaknya saat menggelar razia menemukan beberapa miras yang langsung diamankan. “Tadi dilpangan kita temukan miras, barang bukti itupun kami amang kan. Kedepannya kita akan laku­ kan evaluasi bagi para pelajar

itu. Sehingga tidak ada lagi para pelajar yang nongkrong pada jam belajar, “katanya. Dikatakannya, se­ lain menggelar razia ter­ hadap pelajar, pihaknya pun menggelar razia gelandang dan pengemis (Gepeng). Atas razia tersebut puluhan gepeng pun telah di amankan Satpol PP. Ia menuturkan, beberapa gepeng tersebut diantaranya merupakan para pengamen. “Selain para pelajar, kami pun melakukan razia terhadap gepeng. Puluhan gepeng pun tertangkap razia diantaranya dari gepeng itu para pengamen. Karena menurut informasi warga mengakui para penga­ men itu meminta secara me­ maksa, sehingga kami aman­ kan. Untuk selanjutnya kami pun akan berkoordinasi dengan Dinas Sosil untuk ditindak le­ bih lanjut, “pungkasnya.(angga purwanda)


HALAMAN

BC5

Pendidikan

“Pendidikan telah gagal menyampaikan pelajaran paling penting dalam ilmu pengetahuan, yaitu keragu-raguan.” David Suzuki - Aktivis Lingkungan Kanada 1936

SELASA, 19 SEPTEMBER 2017

Manajemen Berbasis Sekolah Ujung Tombak Perangi Narkoba

Lagu Indonesia Akan Dinyanyikan Tiga Stanza

ISTIMEWA

Tahun Ini Ditargetkan 32 PKBM Terakreditasi

AGAR kualitas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) semakin meningkat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur me­ nargetkan sebanyak 32 PKBM yang ada saat ini bisa terakreditasi. “Target kami di tahun 2017-2018 ini, 32 PKBM dapat terakreditasi. Saat ini kami tengah terus beru­ paya,” kata Kepala Disdikbud Kabupaten Cianjur Cecep Sobandi belum lama ini. Jika PKBM sudah terakreditasi kata Cecep, maka PKBM tersebut bisa menyelenggarakan ujian nasional pendidikan kesetaraan (UNPK). “Kalau be­ lum terakreditasi penyetaraannya belum diakui, se­ hingga tidak dapat mengeluarkan ijazah,” paparnya. Dengan memiliki akreditasi, PKBM tersebut bisa dengan mudah mengakses bantuan dana dari pemerintah serta mendapatkan bimbingan pening­ katan kualitas pendidikan. “PKBM ini sangat pen­ ting keberadaanya, terutama untuk menuntaskan anak-anak putus sekolah. “Ini juga untuk mening­ katkan angka lama sekolah di Cianjur,” tegasnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal Informal dan Kebudayaan, Muchammad Rohman memaparkan, saat ini jum­ lah lembaga PKBM yang ada di Cianjur sebanyak 96 lembaga. Dari jumlah itu, semuanya belum ter­ akreditasi. “Kita targetkan ada 32 lembaga tahun pelajaran ini dapat terakreditasi,” ujarnya. Ketua Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Bela­ jar Masyarakat (FK PKBM), Iwan Ruswandi mema­ parkan, pihaknya akan terus mendorong PKBM un­ tuk segera mengajukan akreditasi. “Kami harapkan tahun ini bisa terealisasi, karena semua PKBM ingin segera mendapatkan akreditasi itu,” paparnya. (bis)

KEMENTERIAN Pendidikan berencana mewajibkan setiap sekolah menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam tiga stanza.

H

al itu sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mengimplemen­ tasikan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). “Sekarang, kami masih me­ minta pertimbangan berbagai pihak terutama pelaku karena akan diberlakukan secara nasio­nal. Se­ lama ini yang kita nyanyikan, ha­ nya satu stanza saja. Utuhnya tiga stanza ini. Lamanya tiga kali lipat dari lagu yang sekarang. Kami akan lihat dari berbagai pertimbangan, jika semuanya setuju akan dibuat­ kan peraturannya,” kata Mendik­ bud Muhadjir Effendy. Lagu kebangsaan Indonesia Raya tiga stanza berdurasi seki­ tar 6 menit. Lagu versi lengkap ciptaan WR Supratman kerap dinyanyikan dalam setiap acara resmi yang digelar di lingkungan Kemendikbud. Sementara itu terkait marak­ nya peredaran narkoba yang mu­ lai menyasar sekolah, menteri me­ ngungkapkan bahwa hal itu bisa dicegah dengan penerapan

ILUSTRASI/NET

manajemen berbasis sekolah (MBS). MBS menjadi ujung tom­ bak pemerintah dalam upaya me­ merangi peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang di sekolah. Hal ini termasuk pula Pro­ gram Penguatan Pendidikan Karakter. Pihak sekolah memiliki kewena­ngan seluas-luasnya untuk melindungi para siswanya agar terhindar dari jerat narkoba. Guru memiliki peran sentral dalam me­ lakukan pengawasan di sekolah. Menurut dia, perang melawan narkoba akan efektif jika sekolah melibatkan orang tua, masyarakat sekitar sekolah, dan pihak terkait lainnya. “Program Penguatan Pen­

DerapTNI&Polri

didikan Karakter yang sudah jadi peraturan presiden akan kami tin­ daklanjuti dengan pedoman dan turunan, termasuk perng melawan narkoba yang akan menjadi sub­ tema PPK dan harus disampaikan kepada siswa,” kata Mendikbud, setelah menjadi pembina upacara bendera di SMKN 6 Jakarta, Senin (18/9/2017) Ia menyatakan, aturan tu­ runan dari Perpres Nomor 87 Ta­ hun 2017 tentang PPK akan terbit dalam waktu dekat. Saat ini, Ke­ mendikbud masih menggelar so­ sialisasi dan beraudiensi dengan seluruh kepala dinas pendidikan daerah. “Perpres tersebut segera ditindaklanjuti dengan Per­

mendikbud untuk panduan dan pedoman siswa. Perang melawan narkoba tidak akan masuk pada kurikulum,” ujarnya. Dia menjelaskan, karena tidak masuk dalam kurikulum, siswa tidak akan mendapat pelajaran intrakurikuler tambahan terkait perang melawan narkoba. Menu­ rut dia, perang terhadap narkoba termasuk salah satu jenis perang proksi. “Sasarannya adalah gene­ rasi muda. Bangsa Indonesia ada­ lah bangsa yang sangat besar, bang­ sa yang sangat menjanjikan. Bisa jadi banyak yang khawatir bangsa ini menjadi maju, sehingga ada unsur kesengajaan (mengedarkan narkoba),” ujarnya. (net/bis)

“Latihan ini bukan saja untuk memantapkan profesionalisme prajurit, tetapi juga untuk meningkatkan semangat kebersamaan dan solidaritas antarnegara dalam rangka penyelenggaraan operasi perdamaian dunia.”

TNI AD dan US Army Latihan Bersama di Sukabumi TENTARA Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) menggelar latihan bersama dengan 342 personel United States Army Pacific (USARPAC) di bawah komando KOL. AV. Roger T. Pukahi di Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

D

alam latihan tersebut TNI menerjunkan 400 pasukan TNI AD dari Brigade Infantri (Brigif ) 13/1 Kostrad Yonif 303/SSM dan Penerbad. Kepala Staf Divisi Infantri I Kos­ trad Brigjen TNI Joko Putranto menjelaskan latma Garuda Shield 11/2017 ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pe­ serta sesuai modul pelatihan standar umum PBB. “Kita menggelar latma Garuda Shield antara TNI AD khu­ susnya Kostrad dengan USARPAC yang bermarkas di Hawai. Latihan yang dilaksanakan ini model gladi posko, dimana pelatihan prose­ dur hubungan komandan dan staf.

NET

Polisi Sosialisasikan Bahaya PCC ke Pelajar

NET

Bagaimana mereka seorang koman­ dan memproses suatu keputusan bersama para staf,” tutur Joko usai membuka upacara pembukaan lat­ ma di Lapangan Yonif 310 Kidang Kancana, Kecamatan Cikembar, Senin (18/9/2017). Menurut Joko, proses latihan menggambarkan situasi pasukan dalam melaksanakan misi PBB. Jadi, sambung dia, ketika pasukan tengah dalam penugasan atau misi mem­ bawa bendera PBB, pasukan yang ikut dalam latihan sudah memahami

aturan protokol yang dibuat PBB. “Kondisinya akan dibuat sama mirip dengan kondisi lapangan ke­ tika kita ditugaskan di suatu daerah membawa misi PBB. Kira-kira se­ perti itu,” ujarnya. Kegiatan latma ini akan digelar di dua tempat yaitu di Yonif 310/KK dan daerah latihan Kostrad di Cibenda. Hal membedakan latihan kali ini de­ ngan aktivitas serupa sebelumnya ialah dilibatkannya heli tempur MI 35 dan MI 17 milik TNI AD serta Apache dan Black Hawk milik US Army.

Latihan dijadwalkan berlang­ sung hingga 29 September nanti. “Pengiriman pasukan di bawah bendera PBB diperlukan untuk me­ melihara dan menjaga perdamaian dunia,” katanya. “Latihan ini bukan saja untuk memantapkan profesionalisme prajurit, tetapi juga untuk mening­ katkan semangat kebersamaan dan solidaritas antarnegara dalam rangka penyelenggaraan operasi perdamaian dunia,” tutur Joko me­ negaskan. (net/bis)

POLSEK Solokan Jeruk melakukan sosialisasi ten­ tang bahaya obat Paracetamol, Caffeine dan Cariso­ prodol (PCC) kepada para siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Solokanjeruk, Kab. Ban­ dung, Senin (18/9/2017). Pada kegiatan sosialisasi tersebut, Kapolsek Solo­ kan Jeruk, AKP Widdy Sindunoto mengingatkan ke­ pada para siswa, untuk lebih berhati-hati dalam ber­ gaul dan menjalin pertemanan. “Jika kalian (siswa, red) mencoba narkoba, maka bahayanya akan ketergantungan dan dampaknya merusak generasi bangsa. Carilah teman yang ber­ manfaat dalam kebaikan, jangan ada anggapan setia kawan atau ingin disebut hebat, lalu mencoba narko­ ba,” imbuh Widdy di sela sosialisasi. Widdy menuturkan, para pelajar selaku generasi penerus bangsa tentunya masih mencari jati diri di usianya saat ini. Sehingga, ia mengimbau agar pela­ jar memahami dan menambah wawasan mengenai fenomena yang terjadi saat ini, salah satunya pereda­ ran narkotika di kalangan pelajar. “Obat ini tergolong obat keras atau daftar G yang sayangnya hari ini dijual bebas oleh perorangan. Dan PCC ini merupakan pil campuran yang berfungsi mengurangi rasa sakit, memberikan sifat penenang dan berbahaya kalau dikonsumsi,” katanya. (net/bis)


HALAMAN

BC6

Lifestyle

+ Entertainment SELASA, 19 SEPTEMBER 2017

Ini Nilai Plusnya!

Menjadi Pekerja Perantau? Jangan Berkecil Hati SETIAP orang pasti memiliki cita-cita untuk sukses dalam menapaki kehidupa didunia ini. Baik itu urusan karier ataupun pekerjaan.

D

emi meng­ g a p a i mimpi itu, tak jarang mereka yang tinggal di daerah rela mengadu nasib hingga ke luar kota atau bahkan luar negeri. Jadi jauh dengan keluarga dan teman-teman dekat. Inilah nilai plus yang bia­ sanya dimi­ liki oleh para pekerja rantau yang bisa kita teladani, dian­ taranya;

Lebih Mandiri Mereka yang bekerja merantau alias jauh dari

rumah dan keluarga bisa dipastikan adalah pribadi yang lebih mandiri. Mere­ ka harus siap menghadapi segala sesuatu sendiri. Semua harus bisa di­ lakukan sendiri. Mengelola semua sendiri, mulai dari bangun pagi, menyiapkan makanan, ke dokter saat sakit, belanja bulanan, dan lainnya. Gak akan ada orang tua atau asisten rumah tangga yang men­ dampingi seperti waktu masih di ­rumah. Cuma bisa mengandal­ kan diri sendiri. Otomatis, hidup mandiri pun men­ jadi sebuah keharusan, dan akhirnya berubah menjadi kebiasaan. Berani Hal positif lainnya dari pekerja perantau adalah berani. Berani mencoba hal baru dan pada akhir­ nya menjadi berpikiran ­terbuka. Dengan bekerja di kota atau bahkan negara orang, pekerja yang merantau tetap saja seorang penda­ tang. Mereka belum tahu

kebiasaan atau adat istia­ dat di sebuah tempat. Be­ lum lagi seluk-beluk lokasi yang masih asing dan harus dikuasai. Ini bakal bikin orang jadi berani bertanya, berani bergaul, berani ber­kenalan, dan berani berbaur de­ngan lingkungan baru. Sikap berani kayak gini akhir­ nya terimplementasi juga dalam kerjaan. Pekerja perantau biasanya lebih berani memberikan ide, gagasan, dan mengajukan argumen. Bertanggung jawab Nggak mau dong sudah berkorban jauh dari keluar­ ga lalu hasilnya sia-sia saja. Pekerja perantau bakal jadi orang yang melakukan segala sesuatu, khususnya pekerjaan dengan sebaik mungkin. Bisa jadi pekerjaan tersebut adalah apa yang selama ini diperjuangkan dan diimpikan, walau harus berjauhan dengan ke­ luarga. Pastinya bakal dija­ ga dengan baik. Setiap ting­ kah laku dalam pekerjaan

Otomotif

pastinya bisa dipertang­ gungjawabkan. Mereka gak akan menyia-nyiakan kesem­patan. Dewasa Berada jauh dari keluar­ ga dan teman-teman seper­ mainan untuk bekerja dan membangun karir bakal bikin seseorang jadi lebih dewasa. Ada yang bilang usia bukan jaminan kede­ wasaan seseorang. Dimarahi bos di kantor atau melakukan kesalahan dalam pekerjaan gak bakal membuat pekerja rantauan terbawa perasaan. Mereka gak mudah depresi dan juga jarang menyesali keputu­ san kerja merantau dan pantang bilang resign. Lebih Termotivasi Pekerja perantau bia­ sanya lebih semangat dan termotivasi untuk sukses. Karena mereka membawa nama baik keluarga di dae­ rah. Biasanya pekerja tipe ini adalah tulang pung­ gung keluarga dan kebang­ gaan keluarga di kampung ­halaman.

Pekerja perantau bakal mikir dua kali buat bikin ulah dan mempermalukan nama keluarga. Mereka cenderung lebih bersema­ ngat berangkat kerja setiap hari, karena memiliki visi ke depan dan memper­ timbangkan kelangsungan hidup keluarga. Pekerja rantau biasanya punya tujuan hidup yang jelas dan fokus buat mewu­ judkannya. Caranya lewat peningkatan skill diri dan selalu termotivasi untuk jadi manusia yang lebih baik. Nah, buat yang sudah ada rencana untuk bekerja merantau atau yang sedang kerja merantau, gak perlu sedih lagi. Terbukti kan banyak nilai-nilai positif yang bisa diperoleh de­ ngan memutuskan kerja ­merantau. Intinya sih setiap orang punya pilihan hidupnya masing-masing. Entah itu kerja merantau atau nggak, selama bisa menjalankan­ nya dengan serius dan pe­ nuh komitmen silahkan saja. (net/bis)

““Turbo” memang menjadi aspek menarik tersendiri mengingat basic-nya, Civic terbaru tersebut bermesin “kecil” 1.5 liter VTEC sehingga efisien tetapi juga bertenaga.”

Honda Civic Turbo Laris Seribuan Unit di Indonesia PT. HONDA Prospect Motor yang mulai menggelontorkan mobil-mobil bermesin turbo kini mulai menangguk angka penjualan. Mobil bermesin turbo dari Civic sendiri hingga Agustus ini terjual hampir dua ribu unit.

M

enurut data mereka, All New Civic Turbo ter­ jual seba­ nyak 1.136 unit, sementara Ci­ vic Hatchback Turbo sebanyak 720 unit. “Turbo” memang men­ jadi aspek menarik tersendiri mengingat basic-nya, Civic ter­ baru tersebut bermesin “kecil” 1.5 liter VTEC sehingga efisien tetapi juga bertenaga. Untuk yang sedan, Hon­ da melepas Civic 1.5L ES Rp 475.500.000, sedangkan edisi Prestige Spe­

cial Edition-nya Rp 478.500.000. Yang hatchback sendiri masuk pasar Indonesia juga dalam dua varian, yakni S dan E. Keduanya dengan mo­ del transmisi matik CVT dan masing-masing berbande­ rol Rp 399.000.000 dan Rp 438.000.000. Beberapa waktu yang lalu, Honda secara resmi membuka selubung varian full model change dari sedan andalan­ nyanya, All-New Honda Civic Turbo. Varian terbaru dari All New Honda Civic ini juga mengu­ sung desain revolusioner, fitur canggih, serta mesin 1.5 liter VTEC Turbo yang efisien seka­ ligus bertenaga. Dan seperti bia­sa, Honda memberikan opsi un­ t u k

ISTIMEWA

men­

dukung penampilan mobil ke­ luaran Honda dengan lini akse­ sori resmi. Sesungguhnya Honda Civic generasi ke-10 ini sudah sangat kental akan aura sporti, namun dengan paket aksesori Modulo

dari Honda ini akan memperte­ gas penampilannya. Ada pun, Honda memberi taburan aksen warna hitam pada bagian garnish rumah lampu kabut, garnish pintu samping, rumah spion, splitter depan, dan

pada diffuser belakang. Tidak hanya itu, paduan pelek Modulo berkelir hitam berukuran menghiasi setiap sudut rodanya membuat ke­ san sporti makin terpancar dari Honda Civic Sedan.(rls/rizky)


HALAMAN

BC7

Cianjur News+

SELASA, 19 SEPTEMBER 2017

... Kebakaran di Warungkondang Menyisakan Kesedihan DARI HAL BC1

Salah seorang korban kebakaran, Arief (30), tak bisa berbuat banyak, saat tak satupun barang miliknya di rumah beruku­ ran 6x4 meter bisa terselamatkan. Meski tangan sudah lelah, menyingkirkan satu persatu puing sisa kebakaran dari lokasi bekas rumahnya, namun tak satupun barang yang bisa diambilnya. “Tadinya saya berharap ada yang bisa diselamatkan, tapi ya ternyata semua sudah terbakar. Mau ga mau kalau sudah seperti ini mah kita ikhlas dan dikembalikan ke takdir dari Allah SWT,” cetus Arief sambil sesekali me­ ngusapkan tangannya ke kepala. Harapan menemukan barang yang lolos dari lumatan api si Jago Merah, hampir merata dilakukan semua korban kebakaran. Namun hebatnya kebakaran pada Minggu malam

itu, mengubur harapan warga menemukan sisa barang selamat. Pasca kejadian, semua korban kebakaran dievakuasi ke salah satu mushola yang masih berada di areal Kampung Cilenjang Kaler. Harapan semua warga korban kebakaran, satu-satunya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Warga berharap, Pemkab bisa membantu pembangunan kembali rumah mereka yang sudah rata dengan tanah. Harapan itu disampaikan langsung warga saat Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar, meninjau langsung lokasi kejadian, Senin (18/9/2017) kemarin. Bupati didampingi sejumlah pejabat lainnya, memberikan sejumlah bantuan yang langsung diterima warga korban kebakaran. Kepada sejumlah awak media, Bupati mengaku merasakan betul apa yang tengah dirasakan warga-

nya. Ia berharap warga korban kebakaran bisa menghadapi bencana dengan tabah dan ikhlas. “Semua bencana tidak ada yang direncanakan atau diharapkan, karena semua adalah kuasa Allah SWT. Kita sebagai umatNya, hanya bisa bersabar dan harus ikhlas, serta menjadikan ujian ini sebagai awal untuk mendapatkan yang lebih baik,” ungkapnya. Selebihnya, Bupati akan berusaha semaksimal mungkin membantu para korban kebakaran, termasuk meminta sesegara mungkin dinas terkait melakukan langkah penanganan pasca bencana, agar warga tidak terlalu lama berada di tempat pengungsian sementara. Keterangan dihimpun Harian Umum Berita Cianjur, kebakaran hebat yang meluluhlantahkan 11 rumah warga di Kampung Cilenjang Kaler, Desa Sukamulya, Kecamatan

Warungkondang, terjadi setelah warga melaksanakan sholat isya. Saat warga sedang berada di dalam rumah mereka masing-masing, salah satu rumah yang belakangan diketahui milik Emus (38), terbakar diduga akibat hubungan arus pendek listrik. Besarnya api yang pertama kali diketahui warga bersumber dari atap rumah milik Emus, dalam waktu singkat langsung merembet ke rumah warga lainnya. Warga yang berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, dibantu mobil pemadam kebakaran yang datang ke lokasi kejadian, harus rela melihat api melumat rumah milik mereka. Api baru bisa di­ padamkan, setelah 11 rumah sudah rata dengan tanah. Meski tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran itu, namun kerugian ditaksir bisa mencapai lebih dari 2 miliar rupiah. (rustandi/ angga)

... Publik Tolak Pemutaran Kembali Film G30S/PKI DARI HAL BC1

propaganda Indonesia tahun 1984, dinilai banyak kalangan tidak pantas kembali ditayangkan. Apalagi hingga jadi tontonan umum, termasuk kalangan anak-anak. Penolakan terhadap rencana pemutaran film hasil karya Arifin C Noer itu, juga disuarakan sebagian besar publik Cianjur. Publik yang menolak berpendapat, pemutaran film Penghianatan G30S/ PKI hanya akan membawa dampak buruk terhadap perkembangan generasi bangsa saat ini dan kedepan. Terlebih adegan penuh kekerasan dan sadisme, bisa langsung berdampak pada fsikis anak yang menonton. Amir Suhanda (45) Warga Gg Pulo, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur, berkomentar, meski niat pemerintah cukup dimengerti, namun perlu dipertimbangkan secara matang dampak domino yang ditimbulkan akibat tayangnya film era orde baru itu. Lebih baik, Pemerintah mencari jalan lain agar sejarah kelam bulan September tahun 1984 itu, tetap bisa tersampaikan ke masyarakat, tanpa mengikutsertakan adegan sadisme “Apalagi beberapa informasi yang saya peroleh selama ini, kekejaman da-

lam film itu masih diperdebatkan kebenarannya. Bahkan ada yang menyebut, kalau itu rekayasa untuk menciptakan stigma buruk dan kebencian bangsa ini terhadap PKI,” kata Amir. Amir hanya satu dari belasan warga di Kabupaten Cianjur, yang menolak penayangan masal Film kontroversial di era Presiden Soeharto itu. Seorang warga lainnya Junaidi (48) Warga Kampung Pasarean, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, menilai film yang sempat jadi tontonan wajib anak sekolah pada rezim orde baru, terlalu berat untuk jadi tontonan publik di layar kaca. “Intrik kudeta militer yang diramu dalam sebuah propaganda, tidak akan dipahami dengan mudah generasi sekarang, apalagi rentetan sejarah kelam yang masih diperdebatkan kalangan tertentu hingga saat ini, sudah tak masuk lagi dalam bagian pelajaran sejarah di dunia pendidikan sekarang. Takutnya, terjadi salah penafsiran yang akhirnya membentuk kesimpulan keliru. Film itu penuh filsafat dan dalam dunia ini, kesimpulan menjadi hal yang menentukan sikap seseorang,” tandasnya. Meski bisa dipastikan sebagian besar publik Cianjur menolak pena­

yangan kembali film sejarah PKI di Indonesia, beberapa warga lainnya mengamini kenginan pemerintah dengan catatan, saat tayang di serentak di semua stasiun televisi pada akhir bulan ini, adegan yang tidak pantas harus disunting. Ramdan Budiman, tokoh masyarakat menegaskan, selain penyuntingan adegan sadisme, juga harus diikutsertakan, keterangan dari berbagai ahli dan pelaku sejarah terkait kebenaran unsur dalam film itu. “Apa yang ada dibalik film itu termasuk kebenaran sejarah terkait adanya kudeta pada waktu, sudah seharusnya dibuka ke publik,” katanya. Terpisah, Ketua Devisi Kajian Publik, Lembaga Visi Selaras Komunika, Lina Herlina, menganggap penolakan terhadap pemutaran film G30S/PKI, sangat wajar terjadi pada era reformasi sekarang. Sikap publik memberikan tanda kalau sebenarnya, ada desakan yang begitu kuat agar pemerintah atau pelaku sejarah terjadinya upaya kudeta oleh PKl, dapat membeberkan fakta sebenarnya. “Selama ini terutama pada rezim orde baru, seperti ada upaya penguasa yang dilakukan secara sitematis, agar rakyat menolak penuh keberadaan paham komunis dalam

bentuk apapun. Maka ada stigma kuat komunis adalah ateis yang tidak mengakui agama. Kita lihat dengan jelas, salah satu unsur pembuka dalam film G30S/PKI, sebuah gerakan kelompok yang dicap PKI, melakukan pembunuhan masal pada kelompok muslim usai sholat shubuh,” terangnya. Kemudian jika disela­ raskan dengan pengakuan pelaku sejarah, kata Lina, kondisi itu sangat bertolak belakang. Sejumlah pengakuan nara sumber yang mengalami langsung tahun kelam dalam kalender kemerdekaan bangsa ini, malah mengungkap adanya upaya penghilangan nyawa manusia oleh negara, dalam upaya membumihanguskan bukti keberadaan faham komunis di Indonesia. “Menolak paham komunis berkembang di Indonesia sah saja dilakukan negara karena bertentangan dengan falsafah dan dasar negara ini, namun negara juga tidak boleh memvonis ajaran komunis sebagai bagian ateis. Tolak PKI kita sepakat, tapi menghukum keturunan rakyat yang sempat terlibat dalam partai berlambanh palu arit, dengan hukumam tidak mendapatkan hak utuh sebagai warga negara juga sangat salah,” pungkasnya (rus­ tandi)

... Bobotoh Bayar Denda Persib Pakai Uang Koin DARI HAL BC1

Petinggi Viking Persib Club (VPC), Yana Umar mengatakan hingga lima hari total uang yang telah terkumpul mencapai Rp 84 juta. Rinciannya, Rp 27 juta dari koin dan Rp 57 juta melalui situs www. sharinghappines.org dari rumah zakat. Rencananya, jika uang

telah terkumpul pihaknya bakal menyerahkan uang sumbangan itu kepada PT Persib Bandung Bermartabat. Kemudian akan diserahkan kepada PSSI dalam bentuk uang koin. “Rencananya, kami menunggu hingga full dari koin dan yang dari rumah zakat mau kita sumbangkan ke Rohingya,” Yana Umar menjelaskan,

di Mess Persib, Senin (18/9/2017). Yana Umar menambahkan, “Kami menunggu sekumpulnya saja karena belum semua masuk. Kan ada dari distrik juga. Kalau sudah terkumpul semua kita akan kasih dalam bentuk koin dan akan dikoordinasikan dengan PT Persib Bandung (Bermartabat).”

Yana sendiri mengaku tidak menyangka bobotoh dan masyarakat umum sangat anusias terkait penggalangan dana ini. “Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih. Insya Allah semua bisa terkumpul karena dari distrik-distrik Viking uang baru dikumpulkan Selasa (19/9/2017) ini,” ujarnya. (net/angga purwanda)

... Ibu Kota Mencekam Setelah Massa Kepung Kantor LBH DARI HAL BC1

HAM sudah dibicarakan sebelumnya dengan Ketua dan Komisioner Komnas HAM, Nurkholis dan Natalius Pigai. Polisi sudah meminta massa tidak melakukan tindakan anarkis. Namun, ujar Idham, peringatan itu diabaikan. Mereka malah melempari polisi dengan batu dan merusak kantor LBH Jakarta. “Kalau tidak salah, lima anak buah saya kepalanya bocor,” ucapnya. Mereka dirawat di beberapa rumah sakit dan telah membaik. Polisi menangkap lima orang yang ditengarai sebagai provokator. Mereka akan dibidik dengan Pasal 170 KUHP. Dinihari tadi, empat bus polisi bergerak dari kantor LBH Jakarta menuju kantor Komnas HAM. Kantor Komnas HAM kini dijaga polisi. Natalius Pigai mengatakan kantor LBH Jakarta sudah dikosongkan. Ada tiga atau empat orang yang sakit saat evakuasi. “Satu di antaranya sakit agak sedikit berat,” tuturnya. Mereka akan segera dibawa ke rumah sakit terdekat. “Di Cikini, RSCM, atau Carolus, mungkin di Carolus,” katanya. Seperti diketahui, massa pengepung kantor LBH Jakarta, mengajak pengendara yang melin-

tasi jalan itu untuk bergabung. “Sini gabung. Ada PKI rapat-rapat di dalam,” ujar mereka mengajak pengguna jalan di depan Gedung LBH Jakarta, sekitar pukul 11.00 Ahad, 17 September 2017. Meski malam telah larut, lalu lintas di Jalan Diponegoro di sekitar gedung itu padat. Pengguna jalan dengan aneka kendaraan masih lalu lalang dengan kecepatan lambat akibat konsentrasi massa. Menurut pantauan wartawan salah satu koran nasional, ajakan bergabung itu berhasil menarik pengguna jalan. Beberapa pengguna jalan menepi dan bergabung dengan massa pengepung. Aksi Pengepungan Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, masih berlanjut hingga Senin dini hari, Massa menuntut masuk ke dalam gedung karena menduga acara seni Asikasik Aksi itu sebagai kelanjutan dari Seminar Sejarah 1965 yang dibubarkan polisi Sabtu kemarin. Massa yang berasal dari Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI), Bamus Betawi dan Ormas Bang Japar itu ditemui oleh Direktur Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid.

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis yang turun langsung pun bernegosiasi dengan perwakilan massa dan Usman di depan pagar gedung. Massa menuntut masuk ke dalam gedung untuk memastikan tak adanya atribut PKI yang terpampang di dalam acara seni Asik-Asik Aksi itu. Namun negosiasi pun berjalan alot Usman tak memperbolehkan massa masuk ke dalam gedung. Idham mencoba menengahi masalah ini dengan meminta agar massa mempercayai polisi untuk memeriksa gedung itu. “Nanti polisi yang melakukan proses penyelidikan,” kata Idham. Opsi itu sebenarnya telah diterima oleh Usman cs namun ditolak oleh massa. Sekjen Bamus Betawi, Eki Pitung, bahkan mengancam akan terus mengepung gedung LBH Jakarta jika perwakilan massa tidak diizin langsung untuk memeriksa kantor LBH untuk memastikan tidak ada atribut Komunis Pada Sabtu kemarin polisi membubarkan Se­ minar Sejarah 1965. Usman dalam keterangan pers di kantor LBH Jakarta sempat mengatakan bahwa pembubaran seminar itu karena polisi mendapat tekanan dari sejumlah kelompok yang mengaku anti PKI. (rustandi/net)

... Tiga Pelaku Curanmor Dicokok Polisi DARI HAL BC1

Dalam menjalankan aksinya ketiga pelaku tak segan untuk melukai korbannya, dengan senjata tajam berupa golok dan airsoft gun jenis pistol yang kerap dibawa pelaku untuk menakut-nakuti para korbannya. Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Benny Cah­ yadi, mengatakan, penangkapan para pelaku didasari banyaknya laporan polisi terkait kasus curamor di Cianjur. Untuk menekan keresahan masyarakat itu, Benny menyebutkan, pihaknya langsung membentuk tim khusus untuk memburu para pelaku kejahatan itu. “Kurang dari sepekan, kami berhasil menangkap tiga pelaku di sejumlah

tempat yang dijadikan persembunyian mereka,” kata Benny, kepada wartawan, saat gelar perkara di Mapolres Cianjur, Senin (18/9/2017). Menurutnya, ketiga pelaku tersebut ialah, Akir Zaelani (25) asal Purwakarta, Ujang (20) asal Purwakarta, dan Pepen (20) asal Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. “Salah satunya merupakan residivis dengan kasus serupa,” ucapnya. Benny mengungkapkan, para pelaku tersebut melakukan aksinya dengan membawa senjata tajam berupa golok sebanyak dua buah. Tidak hanya senjata tajam, pelaku juga membawa airsoft gun berupa pistol untuk menakut-nakuti para korbannya. “Mereka awalnya pakai

... Diraba Mahluk Astral DARI HAL BC1

Dhani, serta asistennya. Mulan Jameela memilih kamar dengan pintu yang menyambungkan kamarnya dengan kamar asisten. Hal itu dilakukan lantaran ia kerap mengalami hal mistis. Seperti beberapa waktu lalu, Mulan tengah tidur bersama sang suami dan Safeea. Mulan Jameela merasakan ada banyak tangan yang meraba tubuhnya. “Waktu itu kita nginap di sebuah hotel. Aku tidur bareng Mas Dhani, dan Safeea di tengah-tengah kita. Aku lihat Mas Dhani membelakangi aku, asyik mainin handphone-nya. Ya udah aku tidur, tiba-

tiba aku merasakan ada sekitar 10 sampai 11 tangan muncul dari kasur dan meraba aku,” cerita Mulan Jameela saat diwawancara radio Gen FM, Senin (18/9/2017). Bukan itu saja, gangguan demi gangguan datang pada Mulan Jameela. “Aku langsung baca ayat Alquran, kayak Ayat Kursi, istigfar, kalau baca Yasin enggak mungkin ya kepanjangan. Tapi tetap saja ada yang ganggu, malah dari bawah kasur berasa badan dicubit-cubitin.” Setelah semuanya berakhir, Ahmad Dhani baru bertanya pada Mulan Jameela karena dia melihat kegelisahan pada istrinya. “Kenapa sih?” tanya Ah-

senjata tajam, kalau masih melawan ditodong dengan airsoftgun tersebut. Jika terus melawan mereka melakukan penganiayaan juga,” ucap dia. Para pelaku tersebut bakal dikenakan pasal 363 KUHP dengan masa hukuman di atas lima tahun. “Kami juga amankan barang bukti sebanyak 15 unit sepeda motor sebagai barang bukti,” ucap dia. Akir, salah seorang pelaku mengaku bisa membobol satu unit sepeda motor dalam waktu 3 detik. Namun jika sepeda motor menggunakan penutup pada lubang kuncinya, dia membutuhkan waktu sampai tiga menit. “Setelah dibawa kabur, sepeda motor segera dijual. Kalau matic itu dijualnya Rp 1,5 juta per unit,” ungkapnya.(angga purwanda)

mad Dhani. Digangguin,” ujar Mulan Jameela. “Pantas hawanya enggak enak banget. Saya enggak bisa tidur,” lanjut pentolan Republik Cinta Manajemen tersebut. Rupanya peristiwa tersebut bukan kali pertama dialami pelantun “Makhluk Tuhan Paling Sexy” itu. Sejak sekolah dasar (SD), Mulan sudah sering mengalami kejadian mistis. Dia pun beberapa kali melihat makhluk tak kasat mata. “Tapi sejak nikah dengan Mas Dhani, aku sudah jarang banget merasakan atau melihat makhluk itu,” tutup Mulan Jameela. (net/rustandi)


HOTLINE : 0263-2283283

HALAMAN

BC8

Klik! beritacianjur.com

SELASA, 19 SEPTEMBER 2017

15 Kopwan Diberi Pelatihan Tentang Perkoperasian UNTUK lebih mema­ jukan perkembangan koperasi wanita (Kop­ wan), Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro Per­ dagangan dan Perindus­ trian (Diskop Perdagin) menggelar kegiatan pendidikan dan pelati­ han perkoperasian dan kewirausahaan di des­ tinasi wisata dan pasar syariah, pengembangan manajemen usaha bagi pengelola koperasi wa­ nita di auala Dekopinda Jalan Salamet Riyadi, Kelurahan Pamoyanan, Kec/Kab. Cianjur, Senin (18/9/2017). Sebanyak 30 pe­ serta dari perwakilan 15 Kopwan di Cianjur hadir mengikuti pelati­ han. Mereka nampak serius menyimak pe­ materi yang mengisi kegiatan diantaranya Ketua BKWK Dekopin­ da Cianjur Hj. Imas, Kasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Deddy Sudjana, Kepala Bidang (Kabid) Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Mene­ ngah, Judi Adi Nugroho serta Kepala Dekopinda Cianjur Hugo Siswaya. Kepala Diskop Perdagin Kabupaten Cianjur, Himam Haris melalui Kabid Koperasi dan UMKM, Judi Adi Nugroho mengatakan, dalam pelatihan terse­ but kopwan-kopwan diberikan materi me­ ngenai pentingnya par­ tisipasi anggota dalm membangun koperasi. “ Ko pw a n - k o pw a n itu tidak hanya bergerak di sektor simpan pinjam saja, tetapi kopwankopwan itu diarahkan untuk lebih kreatif. Dengan adanya usaha di sektor riil agar kopwan

bervariasi dalam men­ jalankan usahanya,” kata Judi. Selain itu tegas Judi, kopwan juga di­ wadahi dengan Badan Komunikasi Wanita Koperasi (BKWK) Ka­ bupaten Cianjur yang nantinya membantu ak­ tivitas kopwan dengan berbagai kegiatan baik didalam daerah maupun diluar daerah. Dalam pelatihan tersebut, peserta juga diberikan meteri me­ ngenai manajemen koperasi dan kelemba­ gaan koperasi. “Ini di­ harapkan agar pengurus kopwan lebih paham dalam berkoperasi agar sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tegasnya Di dalam pelatihan tersebut juga meng­ gunakan sistem FGD dengan menampung permasalahan-per­ masalahan kopwan masing-masing dan me­ mecahkan permasala­ han tersebut secara ber­ sama-sama. Seorang peserta pelatihan mengaku sangat mengapresiasi adanya pelatihan per­ koperasian khusus bagi para pengurus kopwan di Cianjur. Hal ini ja­ rang dilakukan, maka­ nya kesempatan terse­ but tidak disia-siakan. “Ini momen yang sangat bagus dan jarang dilakukan. Makanya be­ gitu kami mendapatkan undang, kami langsung bersedia menjadi peser­ ta. Banyak pengetahuan dan ilmu yang kami dapatkan. Semoga saja setelah ini bisa kami ter­ apkan untuk memaju­ kan kopwan kami,” kata seorang peserta. ( bis)

PLN Cianjur : GI Tanggeung Itu Kewenangan PLN UIP Yogya RAMAINYA opini publik yang mendesak PLN (Perusahaan Listrik Negara) Area Cianjur, terkait terbengkalainya proyek GI (Gardu Induk) di Tanggeung, Cianjur akhirnya membuat PLN berkomentar tegas.

P

asalnya, proses pelaksanaan gardu induk Kecamatan Ta n g g e u a n g , domainnya itu Unit In­ duk Pembangunan (UIP) yang kantor pusatnya di PLN UIP Yogyakarta. Adapun PLN Cianjur terma­suk PLN induk dis­ tribusi Jawa Barat. “Perlu diketahui kami tidak punya kewenangan dalam hal ini, PLN Cian­ jur hanya sebagai dis­ tributor listrik dan kami hanya membantu, sup­

BERITACIANJUR/ HERI ELLOY

port disini komunikasi dan koordinasi dengan Pemkab Cianjur selama ini,” jelas Humas PT PLN Cianjur, Deetje Mardij­ jah, beberapa waktu lalu. Deetje menjelaskan gardu induk Tanggeung harus sudah beroperasi tahun 2019. Sementara saat ini sedang me­nunggu penarikan SUTET dari Pelabuhan Ratu, Suka­ bumi ke Tanggeung, dan memang bukan hal mu­ dah termasuk proses izinnya tidak gampang ­ butuh waktu. Deetje juga menjelas­

kan, kalau memang mau tahu lebih jelas secara detail langsung saja kon­ firmasi ke PLN UIP Yog­ yakarta. Agar lebih aku­ rat informasinya tidak simpang siur, lalu untuk soal anggaran bisa dit­ anya langsung ke Pemkab Cianjur. “Semua sudah me­ mahami, kendala di kami terkait birokrasi periz­ inan yang hingga hari ini masih diproses oleh PLN UIP Yogyakarta. Intinya, pembangunan GI ini untuk kehanda­ lan listrik di Cianjur ba­

“Semua sudah memahami, kendala di kami terkait birokrasi perizinan yang hingga hari ini masih diproses oleh PLN UIP Yogyakarta...”” gian selatan yang mana tujuannya demi kebai­ kan masyarakat setem­ pat ­secara menyeluruh,” terang Deetje. Pantauan Berita

Cianjur,desakan publik yang kini berkembang disebabkan oleh per­ cepatan pembangunan gardu induk itu telah diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indo­ nesia Nomor 17 Tahun 2017, tentang perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2016 ten­ tang Percepatan Pemba­ ngunan Infrastruktur Ke­ tenagalistrikan, sehingga tidak ada alasan lagi bagi PLN dan jajarannya un­ tuk menunda atau meng­ hentikan proyek terse­ but. (rizky/elloy)


twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjurcom

HOTLINE : 0263-2283283

HALAMAN

BC9

Klik! beritacianjur.com

SELASA, 19 SEPTEMBER 2017

Serba-serbi

Tiga Jamaah Haji Cianjur Meninggal di Mekkah

ILUSTRASI/NET

SEBANYAK tiga orang jamaah haji asal Kabupaten Cianjur meninggal di tanah suci pada musim haji tahun 2017. Hal itu diungkapkan Staf Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Cianjur, Mamat Slamet, Senin (18/9/2017). Mamat mengata­ kan, ketiga jamaah yang meninggal dunia itu karena sakit. “Tiga orang, yaitu Dadang Iskandar (65) asal Kampung Cimanggu RT 02/ RW 01 Desa Talagasari Kecamatan Kadupandak di kloter 35 pada 15 Agusutus 2017, Nani Mulyani asal Cipanas di klo­ ter satu yang sempat dirawat saat waktu kepulangan, dan An­ war Prayitno asal Su­ karesmi di kloter 93,” kata Mamat. Menurutnya, se­ lain jamaah mening­ gal, beberapa jamaah di kloter 35 dan 93 juga sakit dan tengah menjani penanganan

serius di rumah sakit di Arab Saudi. Salah satunya ditemani oleh suaminya, sehingga tidak bisa pulang ber­ sama kloter 35, Senin (18/9) dini hari. “Se­ lain itu, ada jamaah di kloter 93 yang juga sakit,” ungkapnya. Menurutnya, ka­ rena ada jamaah yang meninggal dan sakit, jumlah jamah yang pu­ lang di kloter 35 hanya 401 orang. “Rencana­ nya jamaah di kloter 1 yang sakit akan pulang di kloter 35, tapi kan dua hari setelahnya meninggal, jadi tidak bertambah. Apalagi satu lainnya sakit dan suaminya menenami,” kata dia. Namun terkait proses kepulangan haji, seluruhnya ber­ jalan lancar. Pihaknya tinggal menyiapkan kepulangan jamaah di kloter 93 pada 4 Oktober 2017. “Kami siapkan yang selan­ jutnya, kepulangan jamaah di kloter akhir,” pungkasnya. ­(angga purwanda)

Lama Menderita, Bayi Faiz Dapat Penanganan Medis

WAJAH bahagia terpancar dari Rani Rohimah (24), ibu dari Muhammad Faiz (5 bulan) bayi penderita penyakit kulit yang kini mendapatkan perawatan dari tim medis di Rumah Sakit, Sayang, Cianjur.

K

ebahagiaan ibu muda itu, setelah Ka­ sat Reskrim Polres Cian­ jur AKP Benny Cahyadi mendatangi kediamannya di Kampung Angkrong RT 03/04, Desa Talaga, Ke­ camatan Cugenang untuk membawa anak ketiganya itu berobat dan mendapat­ kan perawatan dokter. Benny mendatangi ke­ diaman bayi mungil itu, setelah perwira dengan balok emas tiga itu menda­ patkan informasi tentang adanya bayi yang men­ derita penyakit kulit sejak lahir, namun tak pernah mendapatkan penanganan dokter. Tanpa banyak cerita, Benny langsung meminta izin kepada pihak kelu­ arga sang bayi untuk mem­ bawanya berobat ke rumah sakit. Tampak dia begitu tersentuh melihat kondisi Faiz, sesekali pun dia me­ ngajak bercanda Faiz. Selama perjalanan

BERITACIANJUR/ ANGGA PURWANDA

menuju rumah sakit Cian­ jur dengan mobil INAS­ FIS, Benny sendiri yang menggendong Faiz hingga mendapatkan perawatan. “Tadi sudah dilakukan upaya penanganan mem­ bantu Faiz. kalau memang harus dilakukan penanga­ nan atau dirujuk oleh spe­ sialis kulit, adik kita ini akan diarahkan ke sana sampai bisa sembuh,” ujar Benny. Menurutnya, terkait pembiayaan mulai dari pengobatan dan biaya selama menemani di ru­ mah sakit, Polres Cianjur bakal berpartisipasi sam­ pai tuntas, bukan hanya mengantar ke rumah sakit. “Pokoknya sampai beres, sampai Faiz bisa sembuh dan tumbuh sebagaimana anak lainnya,” ucap dia. Benny, mengungkap­ kan, pihaknya mendapat­ kan informasi Faiz dengan penyakit kulisnya dari Bhabinkamtibmas di desa

tersebut. “Setelah dapat informasi kami ingin mem­ bantu Faiz sebagai bentuk pelayanan, semoga segera bisa sembuh,” ucap dia. Diberitakan sebelum­ nya, seorang bayi, Muham­ ad Faiz yang baru berumur lima bulan mengalami penyakit kulit yang mem­ buat sekujur tubuhnya melepuh. Bayi malang itu, ternyata sudah menderita penyakit kulit tersebut se­ jak lahir. Akibat penyakitnya tangan dari bayi yang ting­ gal di Kampung Angkrong RT 03/ RW 04, Desa Tala­ ga, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur itu mengepal rapat karena be­ kas luka yang sudah men­ gering. Begitu juga de­ ngan kedua telapak kaki yang menekuk ke atas mendekati tulang kering. Tubuhnya sangat kurus. Sebagian luka yang sudah

Satlantas Fasilitasi SIM D Bagi Kaum Disabilitas SATUAN Lalulintas (Satlantas) Polres Cian­ jur, memberikan pela­ yanan khusus terhadap masyarakat pemohon su­ rat izin mengemudi (SIM) dari penyandang disabili­ tas. Kegiatan itu dilakukan dalam rangka memperi­ ngati HUT Satlantas ke 62. Sebanyak empat orang pemohon SIM D mengiku­ ti sejumlah tahapan dalam proses pembuatan SIM. Mulai dari pendaftaran, ujian teori, ujian praktek, hingga pemotretan (ce­ tak SIM, red) yang dilak­ sanakan di Gedung Sat­ pas Polres Cianjur, Senin (18/9/2017). Baur SIM Polres Cian­ jur, Aiptu Dede AS, me­

ngatakan, penerbitan SIM itu dikhususkan bagi pe­nyandang disabilitas sesuai dengan rujukan Un­ dang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Selain itu, Dede me­ nyebutkan, kegiatan itu juga merupakan rangkaian untuk memperingati HUT Satlantas yang diperi­ngati tanggal 22 September. “Hari ini ada empat orang yang mengikuti tes, dan mereka mampu mengikuti semua tes yang diberikan mulai dari teori hingga praktek dengan kendaraan roda dua yang dimodifi­ kasi,” kata Dede, kepada wartawan. Dede mengharapkan,

para disabilitas yang saat ini telah memiliki SIM D untuk selalu berhati-hati, dan selalu mentaati aturan berlalulintas. “Jadilah con­ toh yang baik saat berken­ dara di jalan raya, sebab kecelakaan di jalan raya sebagian besar disebabkan

faktor manusia (human error, red),” harapnya. Dede menambahkan, langkah fasilitasi ini dapat memberikan rasa nyaman dan keselamatan berlalu lintas. “Mereka tidak usah lagi kucing-kucingan de­ ngan petugas saat di jalan

raya, sebab mereka telah memiliki SIM D dengan menempuh ujian,” ucapnya. Sementara itu, Agus, seorang penyandang disa­ bilitas, mengaku senang dengan program yang diberikan oleh Satlan­ tas Polres Cianjur untuk memberikan layanan pembuatan SIM D. Sebab, Agus mengatakan, selama ini ia kerap was-was saat berkendara di jalan raya. “Sekarang tak takut lagi untuk ditilang, sudah memiliki SIM D. Semoga Satlantas dapat mem­ fasilitasi semua saudarasaudara saya yang juga mempunyai keterbatasan dalam fisik,” kata Agus. (angga purwanda)

mengering menyisakan bekas hitam. Rani Rohimah, me­ ngatakan tidak lama setelah lahir, pada wajah anaknya muncul bintik bintik merah lalu melepuh. “Sejak lahir sudah begini, saya tidak diberitahu apaapa sama bidan,” katanya. Dia mengatakan bayin­ ya tersebut lahir pada pagi hari lalu dibawa pulang ke rumahnya menjelang sore hari. Tiba di rumah banyak yang menyarankan untuk segera dibawa ke dokter. “Saya langsung bawa ke dokter anak, Dokter anak langsung menyarankan untuk dirawat ke rumah sakit karena kondisinya sudah parah,” katanya. Rani mengatakan dirinya langsung me­ ngurus BPJS dan mem­ bawa anaknya tersebut ke rumah sakit. “Pertama dirawat di ruang Markisa. Beberapa hari dirawat

tetap saja kondisinya tak membaik, tapi anak saya diperbolehkan pulang,” ujarnya. Rani mengatakan tiba di rumah kondisi anaknya tak kunjung membaik. Bahkan berat badannya terus menurun. Awal la­ hir berat badan anaknya tiga kilogram, namun di umurnya yang sudah lima bulan, beratnya tidak mengalami perubahan signifikan seperti pada ­umumnya. Menurutnya, melihat kondisi anaknya tak kun­ jung membaik, dia sempat membawa kembali anak­ nya tersebut ke rumah sakit. Pada waktu yang kedua kali tersebut anakn­ ya dirawat di ruang Sa­ molo. “Sama dengan yang pertama, pulang ke rumah kondisinya masih se­ perti ini, kata rumah sakit ini penyakit langka,” kata Rani. (angga purwanda)


Klik! beritacianjur.com

SELASA, 19 SEPTEMBER 2017

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjurcom

email newsredaksibc@gmail.com

HALAMAN

BC10

Kantongi Kelemahan

Bali United PERSIB Bandung siap menghadapi tim papan atas klasemen Liga 1, Bali United. Asisten pelatih Persib, Herrie Setyawan, mengatakan tim pelatih telah mempelajari gaya bermain Serdadu Tridatu dan menyiapkan strategi untuk menjegal sang lawan.

I

nsyaallah kami bakal beru­ saha semaksimal mungkin karena ingin mendapat hasil positif. Kami ingin menjaga tren positif di putaran kedua ini apalagi main di kandang,” ujar Herrie, Minggu (17/9/2017). Persib memang dijadwalkan berhadapan dengan Bali United di lanjutan kompetisi Liga 1 Indo­ nesia. Tim Maung Bandung akan menjamu tim asuhan Widodo Cahyono Putra itu di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupa­ ten Bandung, Kamis (21/9/2017) Herrie tak menampik, Bali United FC merupakan tim yang kuat. Sebagai buktinya, kini bertengger di posisi kedua klase­ men Liga 1 dengan total 48 poin dari 24 pertandingan. Bali United juga sangat produktif dengan torehan 54

golnya. Herrie pun menyebut, tim yang pernah dilatih Indra Sjafri itu memiliki lini depan yang me­ nakutkan. “Mereka punya banyak pemain bagus. Bali United juga sangat mengandalkan permainan kolektif dan agresif,” ujar Herrie lagi. Namun, sekali lagi, Herrie menambahkan, bahwa Persib telah mengantisipasi kekuatan dan kelemahan Bali United. Ter­ masuk mencari cara meredam para penyerang lawan. “Kami persiapkan semua dalam latihan nanti. Kami masih memiliki be­ berapa hari buat mematangkan semua,” Herrie menegaskan. Belakangan, di bawah asuhan Widodo, Bali United memang telah menjelma jadi kekuatan tersendiri di ajang Liga 1. Selain menduduki papan atas klasemen, permainan mereka juga apik,

enak dilihat. Terakhir, Bali United mengempaskan Persija Jakarta. Tim kebang­ gaan masyarakat Ja­ karta itu ditekuk 2-1 lewat gol Sylvano Dominique dan Irfan Bachdim di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Jumat (15/9). (net/angga)

Tren tak Terkalahkan, Pecah!

Panpel Sipakan Tiket 24 Ribu Lembar PANITIA penyeleng­ gara (panpel) Persib Ban­ dung sudah mulai bersiap menyambut duel kontra Bali United. Untuk me­ nampung animo penon­ ton, panpel pun menyiap­ kan 24 ribu lembar tiket untuk laga tersebut. Persib akan men­ jamu Bali United pada laga lanjutan Liga 1 2017 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabu­ paten Bandung, Kamis (21/9/2017). Mengingat status Bali United yang menjadi penghuni papan atas klasemen, jelas laga itu akan menarik perha­ tian. “Ini kan tergolong big match. Jadi kami siapkan 24 ribu lembar tiket,” kata Media Officer Persib, Irfan Suryadire­ dja saat dihubungi mela­ lui telepon selulernya, Minggu (17/9/2017). Bobotoh, sebutan pendukung Persib, su­ dah bisa memesan tiket sejak Kamis (14/9/2017)

ILUSTRASI/NET

lalu lewat situs resmi Persib hingga H-1. Un­ tuk harga sendiri panpel memastikan tak ada pe­ rubahan. “Harganya sama un­ tuk tribun VIP Barat 125 ribu, samping Barat Rp 75 ribu, Tribun Timur 50 ribu, Tribun Utara dan Selatan Rp 40 ribu,” je­ lasnya. Mengenai jadwal kick off duel itu tampaknya bakal ada perubahan. Jika sesuai jadwal, laga itu akan digulir pukul 18:30 WIB. Namun, ke­ mungkinan besar jadwal akan berubah menjadi pukul 15:00 WIB.

“Permintaan dari pihak kepolisian terkait keamanan. Kami sudah mengajukan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) tentang rekomen­ dasi izin dari kepolisian tersebut,” ujar Irfan. Selain itu, Irfan juga berharap agar bobotoh menjaga ketertiban se­ lama pertandingan Per­ sib melawan Bali United berlangsung. “Jika di­ dapati bawa benda yang dilarang, penonton di­ amankan sama barang bukti dan tak boleh masuk stadion hingga pertandingan selesai.” (net/angga)

TIM PERSIB U-19 gagal mempertahankan tren tak terkalahkannya di Liga 1 U-19. Dijamu PS-TNI U-19 di stadion Pakansari, Bogor, Senin 18 September, Maung Ngora kalah 1-2. PERSIB U-19 sebenar­ nya unggul terlebih dulu di babak pertama melalui ten­ dangan bebas Hafiz Alfaridzi yang sukses dimanfaatkan oleh sundulan Ilham Qolba pada menit ke 33. Namun kubu tuan ru­ mah berhasil membalas dengan dua gol yang dilesat­ kan Aji Kusuma pada menit 47 dan menit 73. Pada babak pertama, kedua kesebelasan saling jual beli serangan. Namun tim PERSIB U-19 lebih ba­ nyak mendapatkan peluang. Hingga akhirnya terjadi gol melalui sundulan Ilham Qolba yang memanfaatkan umpan terarah Hafiz Al­ faridzi. Memasuki babak dua, tim tuan rumah menarik Ghulam Fatkur dan me­ masukkan Feri Andriyanto. Terbukti, pada babak kedua ini anak asuh Simon To­ selli bertubi-tubi menekan Maung Ngora.

ILUSTRASI/NET

Dua menit berselang, Aji Kusuma sukses menya­ makan kedudukan dengan memanfaatkan bola muntah dari penjaga gawang PERSIB U-19, Luqman Nul Hakim. Untuk mempertajam serangan, Budiman meng­ gantikan Reno Saputra de­ ngan M. Wildan Ramdhani pada menit 49. Semakin me­ manas, Asep Saepul Mumin harus rela diganjar kartu kuning karena mengangkat kaki terlalu tinggi. Terus menekan perta­ hanan PERSIB, Nicholas melesatkan umpan terarah kepada Yoga Alam. Dengan

sigap Luqman menepis ten­ dangan Yoga. Dalam sebuah skema serangan balik, Wildan yang tak terkawal memberikan bola kepada Ajir. Sayang sundulannya pada menit 64 belum mengarah ke gawang. Kartu kuning kembali diberikan wasit. Kali ini ke­ pada Ilham Qolba setelah mencederai Ardimas Sapu­ tra. Alih-alih melakukan serangan, justru Luqman harus memungut bola di dalam gawangnya setelah Aji Kusuma pada menit ke 74 melakukan tendangan keras ke pojok kanan ga­

wang PERSIB U-19. Tertinggal satu gol, Aji harus keluar digantikan Wandi. Sementara di kubu lawan, Firdaus keluar digan­ tikan Raehan Yafi. Jual beli serangan pun kembali terjadi. Namun hingga peluit tanda ber­ akhirnya pertandingan. PSTNI U-19 berhasil mengunci keunggulan. Skor 2-1 untuk kemenangan PS-TNI U-19. Meski kalah dan catatan terhenti, hasil ini tak me­ mengaruhi posisi klasemen. Maung Ngora tetap lolos sebagai juara Grup 1. (net/ angga)


SELASA, 19 SEPTEMBER 2017

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjurcom

email newsredaksibc@gmail.com

HALAMAN

BC11

Ibu Selingkuhan Rooney Pernah Kencan Bareng Legenda MU Nama Laura Simpson mendadak terkenal dalam beberapa hari terakhir. Pekerja Seks Komersial (PSK) ini ditangkap polisi bersamaan dengan mantan striker Manchester United (MU), Wayne Rooney. Seperti diberitakan Daily Star, darah ‘penggoda’ dalam diri Laura ternyata tidak tumbuh begitu saja. Ibunya, Lisa Simpson ternyata sebelumnya juga pernah menjalin hubungan gelap dengan striker legendari MU, Teddy Sheringham.

RAWAN TERPELESET!

Raksasa EPL, Liverpool akan mengawali kiprah mereka di Carabao Cup pada tengah pekan ini. Mereka dijadwalkan akan bertamu ke King Power Stadium, markas Leicester City pada hari Rabu (20/9/2017) dini hari nanti.

M

u s i m ini pasukan T h e R e d s bertekad untuk mengakhiri kesialan mereka di ajang Piala Liga ini. Selama tiga musim terakhir, mereka tercatat selalu menjejakan kaki hingga babak semi final, namun mereka tidak pernah beruntung. Musim lalu mereka kalah melawan Southampton di babak semi final, dua musim sebelumnya mereka kalah di Final melawan Manchester City, dan tiga musim sebelumnya mereka tumbang di Semi final melawan Chelsea. Oleh karenanya musim ini mereka akan menargetkan untuk mengangkat piala tersebut. Pertandingan Carabao Cup ini juga bisa menjadi penyegaran bagi Liverpool. Pasalnya dalam tiga pertandingan terakhir, anak asuh Jurgen Klopp itu meraih 3 hasil yang kurang memuaskan, di mana pada akhir pekan lalu mereka ditahan imbang oleh Burnley dengan skor 1-1. Kemenangan pada laga ini akan membuat The Reds kembali percaya diri untuk mengarungi ketatnya persaingan di EPL dan Liga Champions. Lawan yang akan mereka hadapi di babak ketiga Carabao Cup ini adalah Leicester City. Ini bukan kali pertama kedua tim bertemu musim ini, karena kedua tim sempat bersua di Premier League Asia Trophy di mana anak-anak Merseyside itu berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 2-1. Leicester sendiri mengawali musim ini dengan buruk, di mana mereka saat ini berada di posisi 15 klase-

men sementara EPL. Meski berada di papan bawah, bukan berarti Liverpool bisa meremehkan anak asuh Craig Shakespeare tersebut. Mereka tampil cukup cemerlang di mana mereka sempat membuat Arsenal kesulitan di awal musim yang lalu. Selain itu dua kunjungan terakhir The Reds ke King Power Stadium berakhir dengan kekalahan sehingga mereka harus menurunkan kekuatan terbaik mereka untuk memenangkan laga ini. Jelang partai ini, Leicester City bisa dikatakan berada dalam posisi pincang. Mereka tidak bisa diperkuat oleh Matthew James, Jamie Vardy, Roberth Huth dan Christian Fuchs yang mengalami cedera. Dengan kondisi tersebut, Shakespeare kemungkinan besar akan menurunkan skema 4-4-2 di mana Islam Slimani akan diduetkan dengan Kelechi Iheanacho di posisi juru gedor The Foxes sementara Andre Gray dan Riyad Mahrez akan membantu dari sektor sayap. Untuk posisi pemain bertahan, Shakespeare akan mempercayakan duet Harry Maguire dan Wes Morgan untuk meredam lini serang Liverpool. Di kubu tim tamu, pelatih Jurgen Klopp datang ke Leicester tanpa kekuatan terbaik mereka. Nathaniel Clyne, Adam Bogdan, Danny Ings dan Adam Lallana harus absen karena masalah cedera sementara Sadio Mane masih menjalani suspensi akibat kartu merahnya beberapa waktu yang lalu. Klopp sendiri diprediksi akan melakukan sejumlah rotasi pada laga ini, di mana Loris Karius akan masuk mengawal gawang Liverpool. Di lini tengah, Klopp kemungkinan memainkan trio Giorginio Wijnaldum, Jordan Henderson dan Alex Oxlade-Chamberlain untuk mengatur aliran bola, sementara Daniel Sturridge akan diplot sebagai penyerang tunggal pada laga ini.(net/ angga purwanda)

JAGA SINGGASANA RAKSASA La Liga, Barcelona berambisi untuk mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen La Liga. Untuk itu mereka wajib meraih kemenangan saat menjamu Eibar di Camp Nou pada hari Rabu (20/9) dini hari nanti. Barcelona mengawali musim kompetisi 2017/2018 dengan cemerlang. Mereka berhasil menyapu bersih kemenangan di empat jornada perdana La Liga, sehingga mereka saat ini berada kokoh di puncak klasemen dengan raihan 12 poin. Mereka terpaut dua poin dari Sevilla yang berada di peringkat kedua sehingga mereka wajib meraih kemenangan untuk mengamankan tempat mereka di puncak klasemen. Di Jornada kedua ini Barcelona dijadwalkan akan menghadapi Eibar. Tim besutan Jose Luis

Mendilibar ini meraih hasil yang cukup positif di empat Jornada awal, di mana mereka berada di posisi 13 dengan raihan 6 poin. Mereka berpeluang untuk naik hampir 10 peringkat jika mereka memenangkan laga ini, mengingat antara posisi 7-13 sama-sama mengoelksi 6 poin, sehingga mereka akan bekerja keras demi mewujudkan hal tersebut. Laga melawan Eibar ini seharusnya menjadi laga yang mudah bagi Barcelona. Pasalnya mereka memeanangkan enam pertemuan terakhir mereka melawan Eibar. Selain itu Eibar sendiri tidak pernah menang di Camp Nou semenjak promosi ke La Liga tahun 2014 silam, sehingga mereka diprediksi akan kesulitan untuk meredam raksasa Catalan

tersebut. Menjamu Eibar di Camp Nou, Pelatih Ernesto Valverde dipastikan tidak bisa menurunkan skuat terbaiknya. Nama Ousmane Dembele menjadi pemain terakhir yang masuk ke ruang perawatan Barca setelah Rafinha dan Arda Turan. Valverde sendiri kemungkinan akan membuat beberapa perubahan dalam susunan starternya pada laga ini. Nama Gerard Deulofeu akan masuk ke lini serang Barca menggantikan Dembele untuk bekerja sama dengan Luis Suarez dan Lionel Messi. Di lini tengah, Paulinho kemungkinan akan diberikan kesempatan untuk menjadi starter setelah tampil apik di akhir pekan lalu sementara Marc Andre Ter Stegen akan menjadi palang pintu mereka pada laga ini. Di kubu tim tamu, Pelatih Mendilibar datang ke Catalan dengan kaki pincang. Pasalnya ia tidak bisa memainkan sejumlah pe-

main pentingnya sepert i Ivan Peralta, Fran Rico, Yoel Rodrugiez, Pedro Leon yang harus absen karena menderita cedera. Dengan kondiis tersebut, Mendilibar kemungkinan akan memainkan skema 4-4-2 pada laga ini, Di mana Sergi Enrich akan kembali diduetkan dengan Kike sebagai juru gedro Eibar, sementara Takashi Inui dan Ivi akan membantu serangan dari sektor sayap. Di lini pertahanan duet Ivan Ramis dan Paulo Olivieira akan bertugas untuk membendung lini serang Barcelona.(net/angga)


HALAMAN

BC12

Klik! beritacianjur.com

SELASA, 19 SEPTEMBER 2017

Melaju ke Ajang FLS2N Tingkat Nasional

Lintas Timur

Jalan Amblas Ciranjang Bonjopi Sudah Diutupi

SLB Permata Ciranjang Duta Provinsi Jabar

SEBUAH prestasi membanggakan berhasil ditorehkan salah satu sekolah di lingkungan pendidikan Kecamatan Ciranjang.

BERITACIANJUR/ NUKI NUGRAHA

Ruas jalan Ciranjang-Bojongpicung yang amblas terlihat sudah mendepat perbaikan sementara, ditutupi dengan adukan semen., Senin (18/9/2017).

“Untuk soal ini saya mau menghubugi Pa Nandi dari pihak pengembang proyek jalan BojongpicungCikondang.” RUAS jalan CiranjangBojongpicung yang mengalami amblas be­ berapa waktu lalu, saat ini terlihat sudah ditu­ tupi sementara dengan material adukan semen. Meski sementara, na­ mun langkah tersebut cukup membuat warga dan pengguna jalan menjadi tenang saat melintas jalan itu. “A l h a m d u l i l l a h meski belum maksi­ mal, tapi perbaikan sementara itu cukup membuat tenang kita (pengguna jalan), khu­ susnya sewaktu malam hari melintas ruas ja­ lan itu,”kata Irfan salah seorang warga Desa Sukaratu yang ditemui saat melintasi lokasi, Senin (18/9/2017). Sebelumnya, terkait amblasnya ruas jalan itu,

Mari Beriklan di.. beritacianjur.com

Contact Person

087779994088

Camat Bojong­picung, Pudjo Nugroho men­ gatakan pihaknya akan segera meng­ koordinasikan persoalan itu dengan pihak pengembang proyek jalan BojongpicungCikondang. “Untuk soal ini saya mau meng­ hubugi Pa Nandi dari pihak pengembang proyek jalan Bojongpi­ cung-Cikondang,” ujar Pudjo saat ditemui di SDN Bojongpicung 2, Jumat (15/9/2017). Menurutnya, ke­ mungkinan gorong gorong jalan yang am­ blas itu usianya memang sudah lama, sehingga pada saat kendaraan dengann beban berat melintas tidak mampu menahan bebannya. Sebelumnya, salah satu titik ruas jalan Ciranjang-Bojongpi­ cung tepatnya di Kam­ pung Babakan Soka, Desa Neglasri, Ke­ camatan Bojongpicung, mengalami amblas. Di­ duga, amblasnya jalan akibat tak kuat mena­ han beban berat truk molen yang lalu lalang setiap harinya menuju lokasi pembangunan cor beton jalan Bojong­ picung-Jati. Berdasarkan infor­ masi diperoleh, akibat jebolnya ruas jalan itu, tidak sedikit pengendara motor yang me­ ngalami kecelakaan, terperosok kedalam lubang, khu­ susnya pada saat malam hari. Selain itu pengen­ dara Mobil pun harus ekstra hati-hati dan harus mengantri saat akan melintas. (nuki)

M

enyusul, t e r p i ­ lihnya SLB Permata Ciranjang menjadi duta Provinsi Jawa Barat (Jabar) diajang Festifal Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Sebelumnya, sekolah luar biasa yang bertempat di Kampung Kaum Kaler, Desa/Kecamatan Ciran­ jang itu berhasil meraih juara umum FLS2N ting­ kat Provinsi Jabar, khu­ susnya pada cabang seni lukis dan pantomim. Se­ lain itu pihak sekolah juga mendapat penghargaan sebagai Nominator Scout Award tingkat Provinsi Jabar dalam bidang ke Pra­ mukaan. Kepala SLB Ciranjang, Eni Karmini (56) menu­ turkan, mulanya SLB yang dipimpinya itu mengikut­ sertakan anak didiknya diajang FLS2N tingkat Ke­ camatan dan dilanjutkan

BERITACIANJUR/ APIP ­SAMLAWI

Dua sisiwa peraih medali di ajang FLS2N berfoto bersama dengan para pembina di lingkungan pendidikan Kecamatan Ciranjang.

ke tingkat Kabupaten. “Untuk di tingkat Provinsi, perwakilan yang kita kirimkan yaitu Ahmad Gilang Julianto siswa kelas 11 SMA LB untuk lomba Pantomin, sedang­kan Pirmansyah siswa kelas VI SD LB lomba seni melukis. Al­ hamdulillah keduanya berhasil menjadi juara diajang itu,”ujar Eni kepa­ da Berita ­Cianjur, Senin (18/9/2017) seraya me­ ngungkapkan kalau ked­ ua orang siswa tersebut, mendapat penghargaan dalam bidang ke Pramu­ kaan, sebagai Nomina­ tor Scout Award tingkat Provinsi Jawa Barat.

Eni mengatakan, selu­ ruh prestasi yang didapat, itu semuanya berkat pem­ binaan dari berbagai pihak, seperti hanya pihak SLB Permata itu sendiri, para orang tua siswa dan tidak ketinggalan pihak UPTD Pendidikan Kecamatan Ciranjang, yang setiap saat ikut mensuport dan mem­ bina seluruh siswa SLB Permata Ciranjang. Sementara itu, Kepala UPTD Pendidikan Ke­ camatan Ciranjang, M Sidik Gunawan (47) me­ nambahkan, keberhasilan SLB Permata Ciranjang diajang FLS2N merupakan sebuah prestasi yang mem­ banggakan bagi lingku­ngan

“Untuk di tingkat Provinsi, perwakilan yang kita kirimkan yaitu Ahmad Gilang Julianto siswa kelas 11 SMA LB untuk lomba Pantomin, sedang­kan Pirmansyah siswa kelas VI SD LB lomba seni melukis...” pendidikan Ciranajng. Rencananya pekan depan sekolah akan mengikuti lomba FLS2N tingkat Na­ sional. “Ini semua merupa­

kan sebuah kebanggan bagi semua pihak, karena hasil pembinaan bisa me­ raih prestasi yang cukup mengembirakan seluruh warga Kecamatan Ciran­ jang, Kabupaten Cianjur dan seluruh warga Provinsi Jawa Barat,”ujar Sidik. Dengan itu pihaknya berucap terimakasih, khusnya pada Camatan Ciranjang, Kepala beseta guru SLM Permata dan se­ luruh orang tua siswanya, yang telah ikut andil mem­ bina, memberi suport ter­ hadap siswa SLB Permata hingga bisa terus meleng­ gang ke ajang lomba FLS2N tingkat Provinsi Jawa Barat. (apip ­samlawi)

Sekdes Anan : Lapang Sepak Bola Bukan Aset Desa Haurwangi LAPANGAN sepakbola di Kampung Pasirmerak bukan merupakan as­ set desa. Hal tersebut ditegaskan Kepala Desa Haurwangi, Iwan Sulae­ man melalui Sekertaris Desa (Sekdes) Anan me­ nanggapi adanya infor­ masi yang menyebutkan bahwa lapangan itu me­ rupakan salah satu asset milik Pemerintah Desa (Pemdes) Haurwangi, Ke­ camatan Haurwangi. Munculnya informasi itu, diketahui bersamaan dengan adanya sebuah rencana alih fungsi lahan Sepakbola Pasirmerak menjadi sebuah lokasi us­ aha berupa Pabrik Trip­lek. “Tidak benar itu kang informasinya. Lahan yang sekarang menjadi lapangan sepak bola di Kampung Pasirmerak itu bukan asset milik Pemdes Haurwangi,”kata Sekdes

BERITACIANJUR/ NUKI NUGRAHA

Lahan di Kampung Pasirmerak yang biasa menjadi lapangan sepakbola yang diduga termasuk aset Pemerintah Desa Haurwangi.

saat ditemui di ruang ker­ janya, Senin (18/9/2017). Sekdes menegaskan lagi, kalau lahan di Pa­ sirmerak yang saat ini di­ jadikan sebagai lapangan sepakbola itu merupakan

milik perorangan ber­ nama Pa Charles berasal dari Jakarta. Lahan itu imbuhnya, sudah dimiliki yang bersangkutan sejak tahun 90 an. “Lahan itu sudah ber­

sertifikat atas namanya ko. Jadi kalau ada yang mengatakan itu lahan mi­ lik desa ya tentunya salah besar,” tegasnya. Sekdes membenarkan informasi soal adanya

rencana pembangunan pabrik triplek diatas la­ han itu. Bahkan kata dia, saat ini masyarakat seki­ tar sudah memberikan izin untuk pembangu­ nannya. “Izin dari warga seki­ tar sudah ada. Keleng­ kapan izin yang belum itu tinggal dari Pemerin­ tah Kabupaten Cianjur saja,”ungkapnya. Dijelaskan Sekdes, pihak desa tentunya tidak akan gegabah melalukan tindakan mengalihkan ataupun menjual asset milik desa, sebab untuk bisa seperti itu ada me­ kanisme dan aturan yang harus ditempuh. “Kalau itu as­ set desa, tentunya ada mekanismenya Kang. Salah satunya harus ada sepengetahuan dari Pa Bupati,”tandasnya. (nuki)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.