Berita Cianjur - Diancam Lahan Garapan Dicabut, Petani Takut

Page 1

ECERAN RP 3.000,LANGGANAN RP 60.000,- /BULAN

EDISI 527 THN IV

Memberi Nilai Lebih twitter @berita_cianjur

SELASA, 7 NOVEMBER 2017

facebook beritacianjurcom

email newsredaksibc@gmail.com

Klik! beritacianjur.com

Info Iklan

08170024444

Dilarang Orasi, Ketua FPBTC Adu Mulut dengan KBO Sat Intelkam Cianjur

Jika Dinyatakan WO, Persib Terancam Degradasi JIKA wasit Evans Shaun Robert menya­ takan walk out, maka Persib Bandung terancam degradasi ke Liga 2. Ya, akhir laga Persija Jakarta kon­ tra Persib Bandung di Stadion Mana­ han Solo masih terus menuai kontroversi. Apalagi kubu Per­ sib tidak KE HAL BC7

Pungli Berkedok Retribusi Sampah Diusut Tuntas DUGAAN pungutan liar (pungli) berkedok retribusi sampah membuat geram Kepala Di­ nas Lingkungan Hidup (DLH), Yoni Raleda. Tak menunggu waktu lama, dugaan tersebut langsung diusut hingga tuntas, bah­ kan pegawai yang diduga melakukan pungli telah diberikan sanksi tegas. KE HALAMAN BC7

Jadwal Salat

Diancam Lahan Garapan Dicabut, Petani Takut

SANTERNYA kabar ancaman pencabutan lahan garapan, berdampak besar terhadap aksi unjuk rasa yang digelar Forum Perjuangan Buruh Tani Cianjur (FPBTC), ke kantor Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea, Senin (6/11/2017).

KETUA DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, akan membuat film bersama De­d­ dy Mizwar yang merupakan salah satu sutradara dan produser film di Indonesia tentang kondisi politik mereka saat ini. “Sama-sama ingin bikin film, judulnya bus meninggalkan pe­ ngantin,” kata Dedi tersenyum. Candaan Dedi tersebut disam­ paikan saat Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, mengunju­

ngi kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat, di Jalan Masku­ mambang, Kota Bandung, KE HALAMAN BC7

HASIL SURVEI TERBARU Emil Unggul, Dedi Salip Demiz Survei peta dan profil calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat 2018 versi publik, dirilis Lembaga Survei Indo Barometer di Hotel Aston Braga, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat

(3/11/2017). Dari 16 simulasi yang dilakukan Indo Barometer, nama Ridwan Kamil masih unggul dibanding dua nama lainnya yakni Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi.

ELEKTABILITAS

46 Persen 7-8 November 2017 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA

DEDI MULYADI

19-20 Persen

DEDDY MIZWAR Ingin menambah modal usaha atau Ingin mengembangkan usaha? bjb Kredit Mikro Utama untuk solusi kebutuhan Anda!

KE HALAMAN BC7

Bikin Film ‘Bus Meninggalkan Pengantin’

RIDWAN KAMIL

11:38 14:55 17:50 19:02 11:38 14:55 17:50 19:02

tani. Kendati saat itu dukungan dari petani yang akan diperjungkan hanya seorang, namun tak lantas menyurut­ kan semangat para aktivis FPBTC un­ tuk tetap merangsek

Dedi Mulyadi Bertemu Deddy Mizwar

Wilayah Cianjur & Sekitarnya

04:04 04:04

P

ara petani penggarap yang awalnya antusias untuk menyampaikan aspirasinya bersama FPBTC pada hari pertama aksi unjuk rasa, terlihat hanya seorang petani saja yang berani datang, turut terjun bersama pu­ luhan aktivis perjuangan buruh

16 - 17 Persen

Fenomena menarik terjadi pada persaingan Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar. Elektabilitas Ridwan Kamil berada di angka 46 persen. Kemudian Dedi Mulyadi dengan elektabilitas 19-20 persen menyalip elektabilitas

Deddy Mizwar yang justru turun ke angka 16 hingga 17 persen. Baik Dedi Mulyadi maupun Deddy Mizwar perlu bekerja keras jika ingin berupaya menumbangkan Ridwan Kamil sebagai pemilik elektabilitas tertinggi dalam Pilkada

Jawa Barat 2018. Survei Indobarometer dilakukan dari 11 hingga 15oktober 2017 dengan jumlah responden sebanyak 800 orang dan margin of error plus minus 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

SK Sudah Ada, Emil Tunggu Panggilan Dedi S E K J E N Golkar Idrus Marham su­ dah menun­ jukkan Surat Keputusan (SK) dukungan Golkar, untuk Bakal Calon Gu­ bernur (Balon­ gub) Jabar Ridwan Kamil. Kepastian me­ mang sudah didapat,

namun bagi Emil –sa­ paan karib Ridwan- be­ lum bisa mendapatkan SK tersebut lantaran harus sesuai prosedur yakni menerimanya melalui DPD I Golkar Jabar. “Prosedur di Gol­ kar surat tidak bisa langsung. Harus lewat Kantor DPD Jabar, KE HALAMAN BC7


HALAMAN

BC2

OpiniWarga

SELASA, 7 NOVEMBER 2017

APA yang seharusnya dilakukan pemerintah dalam mengatasi pelacuran? Jawaban yang beragampun muncul, mulai dari “legalkan tempat prostitusinya”, “tutup prostitusi”, hingga jawaban-jawaban lainnya.

H

al ini bukan tanpa sebab. Isu pelacuran ini mulai mencuat kembali sejak Pemprov DKI Jakarta mencabut izin operasional salah satu hotel yang katanya “surga dunia” yang ada di Jakarta. Menurut Gubernur DKI yang baru, penolakan daftar ulang tanda daftar usaha pariwisata (TDUP) pada Hotel Alexis yang tertuang dalam surat bernomor 686611.858.8 memiliki dasar yang kuat sehingga masyarakat yang menolak dan pihak pengelola usaha diminta untuk menghormati keputusan tersebut. Pada dasarnya setiap keputusan pemerintah manapun yang akan menutup usaha prostitusi akan selalu memunculkan pro dan kontra dari masyarakat. Tentu mayarakat masih mengingat bagaimana Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam usahanya menutup lokalisasi gang Dolly yang digadang-gadang se-

bagai prostitusi terbesar se-Asia Tenggara hingga aksi Gubernur Jakarta sebelumnya Basuki Tjahja Purnama dalam menutup lokalisasi Kalijodo. Aliran protes, terutama dari kalangan masyarakat terdampak, selalu bermunculan dalam proses penerapan keputusan tersebut. Alasannya pun beragam, mulai dari matinya mata pencaharian mereka hingga nasib PSK yang menggantung pascapenutupan. Tak sedikit masyarakat yang mendukung dekriminalisasi terhadap pekerja seks, termasuk banyak kaum liberal dan beberapa kaum feminis yang beranggapan jika prostitusi adalah sebuah pekerjaan, dan berpendapat bahwa “pekerja seks” dapat dilindungi oleh serikat pekerja dan tindakan kesehatan dan keselamatan kerja. Lalu bagaimanakah tata kelola yang ideal untuk mengatur masalah prostitusi tersebut? Jika mengacu pada atu-

Dilema Prostitusi ran hukum di negara Indonesia dalam ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), belum ada pasal yang dapat digunakan untuk menjerat pengguna PSK ataupun PSK itu sendiri. Ketentuan KUHP hanya dapat digunakan untuk menjerat penyedia PSK/germo berdasarkan ketentuan Pasal 296 jo Pasal 506 KUHP. Namun, dalam peraturan lain terdapat sanksi untuk pengguna PSK. Contoh peraturan yang dapat menjerat pengguna PSK dalam Pasal 42 Ayat (2) Perda DKI Jakarta No 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.Setiap orang dilarang: (a). menyuruh, memfasilitasi, membujuk, memaksa orang lain untuk menjadi penjaja seks komersial; (b). menjadi penjaja seks komersial; (c). memakai jasa penjaja seks komersial. Berdasarkan peraturan tersebut terlihat jelas jika sikap Pemprov DKI Jakarta memiliki dasar yang kuat dalam menindak pelaku seks komersial. Lalu muncul pertanyaan lain, yakni bagaimana jika tidak dibuatkan lokalisasi? Pertanyaan yang pada dasarnya sederhana, tapi masih menjadi perdebatan hingga kini. Menurut hemat penulis, permasala-

han prostitusi pada dasarnya adalah isu kemanusiaan dan hak asasi manusia yang harus dilihat berdasarkan karakteristik bangsa, negara, hingga budayanya. Jika melihat praktik prostitusi di negara-negara lain yang melegalkan prostitusi, seperti Selandia Baru, Jepang,

ri diawali dan dipengaruhi oleh penjajahan di zaman kelam. Jika “pekerja seks” dipandang sebagai sebuah profesi tentu harus memiliki standardisasi yang ideal serta legalitas yang kuat layaknya pekerja yang memiliki skill. Jika seks dipandang sebagai sebuah skill d a n harus

Belanda, Israel, dan negara-negara lainnya, terlihat jika negara-negara tersebut adalah negara yang berpemahaman liberal. Sementara di Indonesia justru antitesisnya. Lalu dapatkah disamakan antara Indonesia dan negara-negara tersebut untuk membiarkan lokalisasi? Tentu tidak bisa. Hal tersebut bukan dari budaya yang ada di Indonesia. Terlebih, sejarah prostitusi itu sendi-

mendapatkan imbalan dari pemanfaatannya maka di mana letak aspek kemanusiaan dan hak asasi manusianya? Apakah badan sudah dipandang sebagai sebuah daging ayam yang menjadi komoditas? Tentu jawabannya tidak demikian, Indonesia adalah negara beradab yang tertuang dalam dasar negara pada sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab.

Mengelompokkan mereka ke dalam sebuah wadah khusus yang bernama lokalisasi agar tidak menyebar pun menjadi sebuah dilema bagi pemerintah sendiri dan pekerja di dalamnya. Tentu pemerintah akan dihadapkan pada isu perut dengan alasan HAM dan isu rasial. Bagaimana jadinya jika pekerja seks mendapatkan stigma sebagai “profesi pekerja seks” dari masyarakat sekitarnya? Apakah mereka dapat menerima dengan parasaan bangga? Tentu tidak, karena hal tersebut apa pun alasannya adalah sesuatu yang tidak bermoral dan bukan merupakan budaya bangsa. Bukan berhenti sampai di situ, ada sebuah premis lain yang cukup menggelitik yang mengatakan jika praktik lokalisasi akan memberikan multiplier effect yang baik bagi perekonomian melalui penerimaan dari pajak. Hal ini tentu akan mendapatkan reaksi yang beragam jika memang hal tersebut benar-benar terjadi karena pajak adalah instrumen dalam pembangunan. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan selanjutnya apakah penerimaan tersebut sudah

Zakat dan Gerakan Literasi-Filantropi

“BACALAH, dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia, yang mengajar (manusia) dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS. Al Alaq(96) :1-5).

Memberi Nilai Lebih

BERITA MEDIA GROUP

Komisaris Utama: H Ishaq Robin. |Direktur Utama Anton Ramadhan. |Pemred: Gia Gusniar. |Dewan Redaksi: Anton Ramadhan, Fonda Lapod, Gia Gusniar, Nuki Nugraha, Rustandi Zaelani. |Redaktur: Mustofa, Rustandi Zaelani. |Asisten Redaktur: Angga Purwanda. |Reporter: Muhammad Karnawan, Apip Samlawi. |Perwajahan: Ahmad Sulaeman (Koordinator), Arie Yudistira, Ziad Zed Zubaidi. |Grafis: Nandang S, M Yanuar Gunawan. |Manager HRD & Keuangan: T Jayanti Pardosi. |Manager Iklan & Markom: H Ahmad Rizky Alfaraby |Manager Sirkulasi & Umum: Tavip Supriatna |Kabiro Ciranjang: Nuki Nugraha |Divisi Iklan: H. Heryanto. Renny Kasmiati. Fauzi |Divisi Sirkulasi: Solihin, Dede Suherlan. |Divisi Keuangan: Ebes. Emma Maryani. |Divisi Umum: Harun Kurniawan, Eded Kurniawan. Alamat Kantor Redaksi/Sirkulasi: Jl. Gatot Mangkupraja no. 15 ds. Nagrak Kec. Cianjur. |No Tlp: 0263-2283130. | Email: newsredaksibc@gmail.com SELURUH WARTAWAN WARTAWAN BERITA BERITA CIANJUR CIANJUR SELALU SELALU SELURUH MENGENAKAN TANDA TANDA PENGENAL PENGENAL DAN DAN DILENGKAPI DILENGKAPI SURAT SURAT MENGENAKAN TUGAS SERTA SERTA TIDAK TIDAK DIPERKENANKAN DIPERKENANKAN UNTUK UNTUK MEMINTA MEMINTA TUGAS ATAU MENERIMA MENERIMA APAPUN APAPUN DARI DARI NARASUMBER NARASUMBER ATAU

Harga Iklan Resmi Harian Umum Berita Cianjur a Iklan Kolom Display / Banner / X Banner : - Halaman 1 Atas : Rp 55.000/mmk - Halaman 1 Bawah: Rp 50.000/mmk - Halaman Back Cover : Rp 42.500/mmk - Halaman Full Colour : Rp 35.000/mmk - Halaman Black White : Rp 32.500 /mmk a Iklan Advertorial : - Halaman Full Colour : Rp 35.000/mmk - Halaman Black White : Rp 30.000/mmk a Iklan Layanan Masyarakat / Sosial / Dukacita (Obituari) - Halaman Full Colour Rp.25.000/mmk - Halaman Black White Rp 20.000/mmk a Iklan Spread Center : - Halaman Full Colour : Rp 35.000/mmk - Halaman Black White : Rp 35.000/mmk a Iklan Super Spread Center : - Halaman Full Colour : Rp 33.000/mmk - Halaman Black White : Rp 29.000/mmk

Info kerjasama/diskon: 081563424444 PT. Jembatan Mediatama Cianjur (Media Cetak,Online & Event Planner)

LITERASI bukan sekedar membaca dan menulis, ia sejatinya memiliki makna lebih luas dari kemampuan membaca dan menulis. Menurut UNESCO, literasi juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga mengandung makna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya. Saat ini, literasi pun memiliki makna yang lebih luas, yaitu melek teknologi, politik, berpikir kritis dan peka terhadap lingkungan sekitar. Nah dari definisi tadi, terlihat jelas begitu berat tugas para aktivis literasi. Mereka berjuang bukan hanya jadi penulis atau pengajar saja, tugas para penggerak literasi bahkan kini harus mulai mendorong kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat. Dalam Islam, literasi bukan hal asing. Perintah membaca dalam wahyu pertama yang turun pada Nabiyullah Muhammad SAW adalah perintah melek literasi dengan seluruh makna dan dimensinya. Perintah ini menjadi awal perubahan hidup Rasulullah SAW dan kemudian bangsa Arab serta bagi manusia secara umum. Begitu dalam perintah membaca dalam lima ayat pertama surat Al Alaq dalam Alquran. Makna membaca yang dikaitkan dengan posisi Allah sebagai Sang Pencipta adalah laksana goncangan kesadaran baru ditengah posisi keyakinan saat itu. “Bacalah, dengan menyebut nama Tuhan (mu) Yang menciptakan” bukan sekedar perintah biasa, karena ada kedalaman makna yang saat itu

menjadi sekaligus perintah literasi sepenuhnya bagi Rasulullah Muhammad SAW dan seluruh umatnya yang bergabung dalam da’wah yang baru akan dirintis setelah itu. Perintah membaca yang luar biasa, yang memberi ruang kesadaran akan kehadiran Rabb yang mengadakan segala sesuatu. Tiada pernah ada sesuatu tanpa kehendak-Nya untuk Mencipta dan Mengadakan. Membaca sebagai bentuk ibadah yang makin menyadarkan manusia sebagai yang tercipta dari segumpal darah. Membaca yang membuat manusia mampu menanggalkan kesombongan dirinya dan kembali memuliakan Yang Maha Agung.

Keniscayaan gerakan literasi Bagi seorang Muslim, entah itu ia berdiri sebagai penulis, pengajar, penyair dan aktivis gerakan literasi, sejatinya ia juru dakwah. Ia menjadi penyambung cahaya kebaikan Islam hingga ke seluruh dunia. Ideologi penulis Muslim tak lain adalah da’wah, memastikan siapapun yang membaca karya yang ia hasilkan menjadi penambah kebaikan dan pendorong kesadaran baru untuk terus memperbaiki kehidupan hingga ajal menjemputnya. Para penulis, tak boleh sedikitpun memubazirkan kata hanya untuk menarik orang agar terlena saat membaca karyanya. Para penulis saatnya berubah jadi pejuang kata-kata yang ketika ia mulai merangkaikan kata demi kata hingga jadi kalimat adalah sebuah da’wah pena. Dakwah dengan ruh kesadaran untuk mengajak setiap yang membaca karyanya menjadi manusia seutuhnya. Manusia yang sadar akan nilainilai kemanusiaannya.

Manusia sejati yang tahu pasti dimana posisi dirinya dihadapan Rabb-Nya. Dalam dakwah pena, dakwah kata atau dakwah literasi ini, tentu para aktivis gerakan filantropi tak bisa bekerja sendirian. Ia harus berkolaborasi dengan banyak pihak agar pengaruh dan kekuatan gerakan literasi ini semakin baik. Literasi bukan sekedar menulis buku, mencetaknya lalu menjualnya. Literasi adalah gerakan mulia yang pada saatnya nanti akan mengubah cara pandang yang lama dan cenderung ego sentris menjadi cara pandang penuh nilainilai religius. Nah, dalam kondisi menciptakan daya dorong yang lebih besar ini, gerakan filantropi Islam harus masuk menjadi back up bagi gerakan literasi. Salah satu pilar utama gerakan flantropi Islam ini tiada lain adalah zakat. Zakat yang berkedudukan sebagai rukun Islam ketiga, pada dasarnya wajib dibayarkan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat (muzakki) untuk menyucikan hartanya dengan cara menyalurkan zakatnya kepada mustahik (penerima zakat). Zakat ini juga tidak hanya berfungsi untuk menolong perekonomian mustahik, tetapi juga dapat menjadi instrumen penyeimbang dalam sektor ekonomi nasional. Dalam jangka panjang, tujuan utama zakat adalah mentransformasi para mustahik menjadi muzakki. Hal ini menunjukkan bahwa zakat sangat berpotensi untuk mengatasi kesenjangan ekonomi dan kemiskinan di suatu negara. Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk Muslim yaitu sejumlah 216,66 juta penduduk atau dengan persentase Muslim sebesar 85 persen dari total populasi

(BPS, 2015). Fakta ini menyiratkan bahwa zakat memiliki potensi besar dan dapat berkontribusi dalam mengurangi kemiskinan. Data zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) di Indonesia menunjukkan bahwa terdapat kenaikan jumlah penghimpunan zakat dari tahun ke tahun. Salah satu hasil penelitian terkait potensi zakat di Indonesia, tercatat bahwa besaran potensi zakat per tahun adalah 217 triliun rupiah. Potensi yang besar ini belum proporsional bila dibandingkan dengan catatan hasil pengumpulan zakat secara nasional yang besarannya masih jauh dari potensi. Baru sekitar kurang lima persen dana yang terkumpul sebagai penghimpunan nasional. Literasi-filantropi dari mana akan mulai? Gerakan literasifilantropi dimulai dari kedalaman hati. Dari kesadaran bersama para penggerak literasi dan pejuang filantropi. Bila taka da kesamaan cara pandang, maka tak bsa disebut gerakan. Hanya gerakan yang dilakukan bersamaan yang akan menggelombang mempengaruhi sasaran. Hanya mereka yang memiliki semangat juang yang sama yang akan hidup melawan arus, menerjang badai demi kebaikan yang ingin dilakukan. Literasi itu pada bagian awalnya mungkin merupakan ekspresi kekuatan jiwa para penggeraknya, namun menjadi laksana pemecah gelombang badai jika kekuatan ini bersatu dengan besarnya potensi dana di dunia filantropi. Para penulis dan penggerak literasi harus bisa berkolaborasi untuk mulai saling mengisi sejumlah kelemahan gerakan literasi dan gerakan filantropi.

ideal? Masyarakat harus memandang ini dengan pikiran jernih. Masyarakat harus melihat ini dari dua sisi, yakni dari aspek rasionalitas dan spiritualitas. Apakah membisniskan seks adalah sesuatu yang rasional untuk dikerjakan? Dan apakah membisniskan seks sebuah anjuran dalam ajaran beragama? Kesimpulannya ialah, menurut hemat penulis tata kelola prostitusi Indonesia, khususnya di Jakarta, pada dasarnya sudah ideal. Justru tata kelola tersebut seharusnya mendapatkan apresiasi dalam konteks perlindungan masyarakat di dalam HAM, peraturan perundang-undangan terhadap permasalah tersebut harus diperkuat. Adapun masalah lainnya seperti dampak dari kebijakan pemerintah tentu harus segera dipikirkan, bagaimana mengedukasi masyarakat menjadi masyarakat yang beradab dan bermoral tentu menjadi tanggung jawab bersama seluruh pihak mulai dari pemerintah hingga masyarakat itu sendiri. Tugas pemerintah adalah mewujudkan kehidupan yang layak dan seimbang bagi masyarakatnya. (*) Oleh : Zakka Farisy B Deputi CEO Pusat Data Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga 2016

Harus pula diakui dengan jujur, bahwa gerakan filantropi ini butuh kekuatan narasi yang memadai untuk bisa merangkai setiap aksi nyatanya dalam balutan kalimat-kalimat yang enak dibaca, smart dan muncul dari ketulusan jiwa. Gerakan filantropi butuh kemampuan bercerita yang baik akan seluruh langkah di lapangan saat aksi maupun dari sejumlah aktivitas regular mereka. Aksi kolaborasi Literasi-Filantropi adalah aksi nyata yang berlandaskan kerjasama saling menguntungkan demi perbaikan umat dan bangsa. Disamping aksiaksi riil yang sudah mulai harus dilakukan, aksi strategis yang akan berimplikasi pada kerjasama jangka panjang juga harus mulai disiapkan. Gerakan filantropi juga harus sudah mulai berupaya memberikan kontribusi nyata bagi programprogram yang sedang dan akan dilakukan gerakan literasi. Kini sudah saatnya aktivis literasi berdiri bergandengan tangan mulai menyusun rencana kolaborasi yang telah menjadi keniscayaan di gerakan zakat gelombang ketiga (era 3.0) saat ini, yaitu momentum di mana setiap elemen diharuskan bisa melakukan sinergi, mengkolaborasikan aksiaksi yang disepakati demi untuk membangun kepercayaan dengan semua pihak untuk menciptakan lingkaran-lingkaran kebaikan yang ada sekarang bisa meluas dan terus meluas. (*) Wallahu a’lam bishowwab.

Oleh : Nana Sudiana Direktur Pendayagunaan IZI – Ketua 1 FOZ Pusat


HALAMAN

BC3

Jabar

Nasional

+ Nasional SELASA, 7 NOVEMBER 2017

Target Besar PKS di Pilgub

Lanjutkan Kepemimpinan Ahmad Heryawan NET

Gara-Gara Bercanda, Siswa SMK Ini Meninggal BERCANDA berujung maut, begitulah yang terjadi terhadap Andi Alif, siswa SMK negeri di Jeneponto, Sulawesi Selatan. Ia tewas setelah terkena lemparan batu rekannya dalam sebuah momen bercanda. Salehuddin Kareng Tombong, paman korban, mengatakan Andi sempat pingsan dan akhirnya mengalami koma di Rumah Sakit Lanto Daeng Pasewang, sejak Rabu (1/11) pekan lalu. “Tapi, dia akhirnya meninggal, Minggu (5/11) pukul 17.00 WITA,” kata Salehuddin, Senin (6/11/2017). Ia mengatakan, Alif sempat pingsan pada Rabu pekan lalu karena dilempari batu oleh rekannya. Selang sehari setelah Alif dibawa ke rumah sakit, Kamis (2/11), ia dan keluarga melaporkan pelaku ke aparat kepolisian. Namun, kata dia, berdasarkan pemeriksaan oleh polisi, pelemparan batu yang menyebabkan Alif pingsan hingga koma di RS itu bukan bermotif pengeroyokan. “Polisi mengatakan itu dalam suasana bercanda. Dia dilempari batu oleh teman sekelasnya, AT (15),” tuturnya. Ia menuturkan, dokter yang merawat mengatakan Alif kemungkinan koma karena terdapat perdarahan dalam. Sebab, tak ada darah yang keluar dari bagian tubuh Alif. “Kata dokter, perdarahan dalam itu sudah meluas. Luka dalamnya itu sudah menyebar ke otak dan urat syaraf, sehingga meninggal dunia,” tandasnya. (net/bis)

Ada Eksploitasi Anak di Pabrik Petasan

DEWAN Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Jawa Barat telah mempersiapkan mesin partai guna meraih target kemenangan di sepuluh kabupaten/ kota serta provinsi pada Pemilihan Kepala Daerah serentak 2018.

A

lhamdulillah, ‘roadshow’ yang dilaksanakan setiap akhir pekan hasilnya positif. Seluruh kader sudah sepakat dan semangat mewujudkan kemenangan partai di Pilkada serentak 2018,” kata Ketua DPW PKS Jabar Ahmad Saikhu. Hal tersebut dikemukakannya usai menutup putaran pertama “roadshow” yang diselenggarakan di Gedung Pertemuan Toton Baho Pekayon, Minggu. Salah satu target besar tersebut ialah melanjutkan dominasi kepemimpinan kader PKS di Provinsi Jawa Barat selepas dua periode masa jabatan Gubernur Ahmad Heryawan. “Dalam ‘roadshow’ saya sosialisasikan diri sebagai bakal calon wakil gubernur Jabar yang telah mengantongi rekomendasi dari dewan pimpinan pusat,” katanya. Wakil Wali Kota Bekasi itu mengatakan dukungan dari para kader saat ini sangat besar. Alasannya, keberpihakan kebijakan pemerintah pada masyarakat selama masa kepemimpinan Aher turut dirasakan oleh para kader di 27 kota/kabupaten setempat.

FOTO-FOTO: ILUSTRASI/NET

Misalnya saja dalam hal penyediaan ruang kelas baru bagi kalangan pelajar yang jumlahnya melonjak drastis sejak kepemimpinan Heryawan. Demikian pula dengan kepedulian pada kalangan pondok pesantren. Pembangunan di bidang infrastruktur juga sangat terasa dengan hadirnya Bandara Kertajati, penyelesaian jalur lintas selatan, dan masih banyak lagi,” katanya. Menurut dia, masyarakat Jabar saat ini ingin program serupa tetap bisa dilanjutkan sehingga PKS berambisi kembali berada di jajaran eksekutif agar bisa berperan dalam kebijakan strategis yang bermanfaat. Syaikhu menambahkan, selain di tingkat provinsi, sebanyak 10 dari 16 kota/kabupaten penye-

lenggara Pilkada serentak juga ditarget mampu merealisasikan kemenangan bagi partai. Sebanyak empat kota/kabupaten di antaranya memiliki peluang lebih besar karena kader PKS saat ini berada di jajaran eksekutif. Keempat daerah itu ialah Kota Bandung, Sukabumi, Garut, dan

Kota Bekasi. “Di luar itu, daerah yang tidak menyelenggarakan Pilkada serentak namun kader PKS-nya menjadi wali kota atau bupati atau wakilnya serta pimpinan DPRD menjadi lumbung suara penting bagi kemenangan di tingkat Jabar,” katanya. (net/bis)

Pembangunan Rumah Deret Dihentikan Sementara

NET

KOMISIONER Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah meminta Pemkab Tangerang serius, menangani anak-anak korban ledakan pabrik kembang api di Kosambi. KPAI juga bersedia melakukan pendampingan psikologis bagi anak-anak korban kejadian nahas itu. Ai Maryati dalam laporannya kepada Bupati Tangerang mengungkapkan, dari temuan di lapangan, terdapat sembilan anak di bawah umur yang dipekerjakan perusahaan kembang api tersebut, dua di antaranya meninggal dunia. “Ini yang menjadi perhatian kita tentang anak yang dipekerjakan, terutama kita harus melihat dengan jeli bahwa ini jenis pekerjaan berbahaya,” ucap Ai di Kantor Bupati Tangerang, Senin (6/11/2017). KPAI lanjut Ai, sedari awal sudah menduga adanya eksploitasi yang terjadi pada anak-anak di bawah umur di pabrik kembang api tersebut. Modusnya, pihak pabrik tak membuka informasi lowongan pekerjaan, namun mereka menggunakan anak-anak sebagai penyebar informasi untuk mengajak bocah di sekitar pabrik. “Artinya anak-anak ini dipaksa menjadi sangat sukarela, dan kemudian mereka yang ingin meninggalkan sekolahnya. Karena pabrik tidak membuka pengumuman resmi dan sebagainya, tapi nyatanya mereka bekeja dari mana, karena betul-betul dari teman sebaya yang mendekati,” lanjut Ai. (net/bis)

PEMBANGUNAN rumah deret (Rumdet) akhirnya untuk sementara waktu diberhentikan. Hal itu dilakukan setelah Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil berdialog dengan warga RW 11 Tamansari yang terdampak projek. Dialog dilakukan karena warga yang terdampak menolak projek tersebut lantaran khawatir terjadi penggusuran. Dalam kesempatan itu, Emil memastikan untuk sementara pembangunan rumdet diberhentikan untuk menunggu pengumpulan aspirasi warga setempat. “Hari ini atas permintaan warga, akhirnya saya datang ke sini. Pada dasarnya, saya ingin menyampaikan bagaimana program pembangunan jangka panjang bagi 4 juta penduduk Kota Bandung ke depan,” kata Emil di Aula YPAC, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin (6/11/2017). Menurutnya, Rumdet merupakan upaya untuk memastikan tetap menjaga rasa nyaman warganya. “Untuk memastikan penduduk dari 2,5 juta ke 4 juta tetap nyaman, program revitalisasi kampung ini

FOTO-FOTO: ILUSTRASI/NET

kita kerjakan di tanah milik negara. Karena akan dibangun, jadi warga harus dipindahkan dulu,” katanya. Emil memastikan, ketika dipindahkan ke tempat tinggal sementara, warga difasilitasi seperti pemberian uang kontrak. Sedangkan untuk bangunan yang terdampak akan diganti sesuai dengan peraturan. Diakuinya, aspirasi

warga bermacam-macam. Tapi, katanya, tidak menjadi masalah selama sesuai dengan peraturan. Namun, ia meminta agar warga tidak memberikan masukan atau usulan yang menyalahi aturan. “Karena pernah kejadian ngaspal jalan dilahan orang lain ditangkap, kemudian memberikan rutilahu di bukan tanah miliknya

“Hari ini atas permintaan warga, akhirnya saya datang ke sini. Pada dasarnya, saya ingin menyampaikan bagaimana program pembangunan jangka panjang bagi 4 juta penduduk Kota Bandung ke depan.” lalu kita diperkarakan. Jangan sampai terulang. Makanya sekarang diskusikan. Tapi jangan mengorbankan

satu dua orang. Saya sudah mencoba seadil yang saya bisa,” tuturnya. Ketua Forum Terdampak Rumah Deret RW 11 Tamansari, Nanang Hermawan mengatakan, dalam beberapa waktu ke depan mereka akan mengumpulkan terlebih dahulu aspirasi warga. Sehingga bisa seminimal mungkin mengurangi “kerugian” yang kelak menjadi hak milik warga. “Yang menjadi persoalan pokok adalah biaya sewa. Karena sekecil apapun biaya sewa pasti akan terasa berat oleh masyarakat. Tadi katanya akan diskon jadi kalau bisa seminimal mungkin bahkan kalau bisa menjadi hak milik,” ujarnya. Ia juga akan seceptanya untuk kembali melakukan komunikasi dengan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil agar persoalan tidak terus berlarut-larut. “Jadi aspirasi dan usulan warga ditampung dulu karena yang datang hari ini baru pemilik 65 banguaan dari seluruhnya 90. Setelah dikumpulkan dan dimusyawarahkan hasilnya akan disampaikan kembali ke pak wali,” ucapnya. (net/bis)


HALAMAN

BC4

LingkungCianjur SELASA, 7 NOVEMBER 2017

Tuai Reaksi, Ajukan Kembali Rutilahu Kampung Pelangi

Masih terdapatnya rumah tidak layak huni (Rutilahu) di kampung Katumbiri (Pelangi) tuai reaksi sejumlah pihak.

S

alah satunya di Kampung Pa­ taruman, Kelu­ rahan Sayang, Kecamatan Cianjur, yang kini telah menjadi kampung Pelangi, namun masih terdapat be­ berapa Rutilahu. Bahkan, tak tak hanya satu rumah, tetapi hingga tiga rumah. Seorang tokoh pemuda Kampung Pataruman, Yu­ sup Supriadi mengungka­ pkan terdapat tiga rutilahu di kampung Pataruman yang kini berubah status menjadi Kampung Pe­ langi. Bahkan, salah satu rumah telah empat kali di­ jukan guna mendapatkan bantuan, tetapi hingga kini belum ada respon positif dari pemerintah Kabupat­ en (Pemkab) Cianjur. “Itu rumah ibu Lilim telah empat kali diajukan dalam program rutilahu pemkab Cianjur. Namun hingga Kampung Pataru­ man berubah status menja­ di Kampung Pelangi, tidak ada realisasinya,” ungkap Yusup saat ditemui di ru­ mahnya, Senin (6/11/2017).

Menurut Yusup, hal ini seharusnya menjadi per­ timbangan pemerintah. Sehingga di masyarakat tidak terbentuk opini bahwa kampung pelangi hanya perubahan tampi­ lan atau topeng saja. Ini berakibat buruk bagi citra pemkab sendiri. “Akan menjadi pertan­ yaan besar jika di dalam Kam­ pung Pelangi masih banyak terdapat rutilahu. Jelas hal ini akan menimbulkan opini miring tentang pemerintah yang mencanangkan program tersebut,” ujar Yusup. Yusup menegaskan, keberadaan rutilahu di Kampung Pelangi akan mengurangi nilai dari nama itu sendiri. Tinda­ kan segera harus segera dilakukan guna menang­ kal opini negatif dari masyarakat. “Dinas terkait harus segera melakukan tindakan, apalagi Kam­ pung pelangi merupakan salah satu Program Bupati dalam menciptakan Cian­ jur Lebih Maju dan Aga­ mis,” tegas Yusup. Sementara, Sekretaris

BERITACIANJUR/WAWAN

Komunitas Akasi Mahasiswa Cianjur (KAMC), M. Edia Is­ lamadia menyebut awalnya Kampung Pataruman, Ke­ lurahan Sayang Kecamatan Cianjur termasuk dalam ka­ wasan pemukiman kumuh berdasarkan Surat Keputu­ san (SK) Bupati. Sehingga, dengan perubahan menjadi status menjadi Kampung Pelangi, seharusnya ke­ beradaan rutilahu juga harus diperhitungkan. “Jangan hanya meru­

48 Orang Terjaring OTT Pembuang Sampah Sembarangan

ILUSTRASI/NET

SEBANYAK 48 orang warga Kabupaten Cian­ jur terjaring Operasi tangkap tangan (OTT) bagi pembuang sampah sembarangan di Kabu­ paten Cianjur, hingga November 2017 ini. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkun­ gan Hidup (DLH), Yoni Raleda. “ Ke s e l u r a h a n n y a ditangkap di titik ber­ beda di sekitar wilayah Kota Cianjur. OTT tidak hanya diberlakukan bagi pembuang sampah sembarangan, tetapi juga bagi pembuang sampah diluar jadwal yang telah ditentukan,” ungkap Yoni saat dite­ mui di kantornya, Senin (6/11/2017). Yoni menuturkan dari 48 warga yang ter­ jaring, tidak terdapat warga tertangkap berun­ tun. Sehingga ini dapat diartikan bahwa warga

Cianjur tidak termasuk nakal. Seluruh warga yang terjaring OTT ke­ mudian didata petugas. “Razia OTT pem­ buang sampah semba­ rangan dan tidak sesuai jadwal dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil DLH bersama Sat­ uan Polisi Pamong Praja Kabupaten Cianjur,” tu­ tur Yoni. Yoni menerangkan, sanksi tegas akan diberi­ kan jika warga tertang­ kap buang sampah sem­ barangan minimal tiga kali berturut. Hukuman­ nya, kurungan penjara selama tiga bulan serta denda sebesar 50 puluh ribu. Dasar hukum dari kegiatan ini adalah per­ aturan daerah (Perda) nomor 18 tahun 1995 tentang Kebersihan, Ke­ tertiban dan Keindahan. “Yang tertangkap dalam OTT didata iden­ titasnya lalu diberikan

pengarahan. Namun, bagi mereka yang telah tiga kali melakukan pel­ anggaran akan dibawa ke ranah hukum dengan ancaman hukuman ku­ rungan penjara selama tiga bulan,” terang Yoni. Yoni menjelaskan, pihaknya telah mem­ bentuk satuan tugas un­ tuk memantau perilaku masyarakat dalam buang sampah sembarangan. Pengawasan dilakukan di 200 titik penumpu­ kan sampah yang terse­ bar di wilayah Cianjur. Namun untuk penanga­ nan sampah dibutuhkan kerjasama seluruh pihak terkait serta masyarakat. “Meski telah dilaku­ kan pengawasan, tetapi trend membuang sampah sembarangan di Cianjur masih terjadi. Sehingga bantuan dari seluruh pihak dalam penanganan sampah sangat diperlu­ kan,” jelas Yoni. (wawan)

bah tampilan kampungnya saja, tetapi harus diangkat pula kesejahteraan warg­ anya,” sebut Edia. Diwawancara terpisah, Kepala Bidang Perumahan Dan Permukiman, Dinas Perumahan, Kawasan Per­ mukiman Dan Pertanahan (Rumkimtan), Kabupaten Cianjur menuturkan akan segera malakukan tinda­ kan terkait adanya ruti­ lahu di Kampung Pelangi, Kampung Pataruman. Na­

mun, untuk anggaran ta­ hun 2017 ini, Rutilahu un­ tuk Kampung Pataruman belum dianggarkan. “Belum ada pengajuan permohonan bantuan terkait rutilahu di Kampung Pataru­ man yang kini menjadi Kam­ pung Pelangi,” tutur Yedi. Namun, lanjut Yedi, akan segera melakukan pengecekan terkait laporan itu. Apalagi pengakuan dari sejumlah warga yang me­ nyatakan telah beberapa kali

mengajukan, tetapi tidak ada realisasinya. Ia berspekulasi kemungkinan, surat penga­ juan itu tidak sampai ke dinas sehingga belum ada tindakan lanjutan. “Padahal meski penga­ juan belum setujui, seha­ rusnya data rutilahu terse­ but ada di database Kami, tetapi ini tidak ada. Se­ hingga kemungkinannya surat pengajuan itu tidak sampai kesini,” ujar Yedi. Yedi menerangkan se­

baiknya kelurahan setem­ pat membuat pengajuan kembali ke Dinas Rumkim­ tan, sehingga dapat diang­ garkan bantuannya untuk tahun 2018. Sehingga di tahun depan anggarannya dapat direalisasikan. “Data saja dulu rutilahu yang berada di Kampung Pelangi tersebut, dan laku­ kan pengajuan permoho­ nan ulang, sehingga dapat ditindaklanjuti,” terang Yedi. (wawan)

Rapat Paripurna Raperda APBD 2018 DEWAN Perwakilan Raky­ at Daerah (DPRD) Kabu­ paten Cianjur menggelar rapat paripurna, terkait Agggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ta­ hun 2018, di Gedung wakil rakyat, jalan Abdullah Bin Nuh, Senin (6/11/2017) ke­ marin. Dalam Rapat Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman membacakan penyampaian nota pengan­ tar Bupati Cianjur menge­ nai rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang APBD tahun anggaran 2018. Ketua DPRD Kabu­ paten Cianjur, Yadi Muly­ adi mengatakan dalam rapat paripurna hanya pembacaan nota pengantar APBD tahun depan. Di Nota pengantar jelas disebutkan target pendapatan Kabu­ paten Cianjur di tahun 2018 sebesar 3,424 trilyun. “Jumlah belanja sendi­ ri sekitar 3,4 trilyun, di­ mana untuk urusan peker­ jaan umum dan penataan ruang direncanakan sebesar 317,642 milyar,” kata Yadi saat ditemui usai rapat paripurna, Seni (6/11/2017). Yadi menuturkan, pendapatan tinggi yang diperoleh Kabupaten CIanjur berasal dari dana perimbangan, hingga sebesar 2,271 trilyun. Se­ dangkan prioritas pada APBD tahun 2018 masih tetap pada pembangunan infrastruktur. “Menurut peraturan

BERITACIANJUR/WAWAN

yang perundangan yang berlaku skala prioritas dalam penyusunan APBD, diantaranya pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum. Misal pendidikan harus 20 persen jumlah anggaran, kesehatan dan infrastruktur minimalnya 10 persen,” tutur Yadi. Sementara, Wakil Bupati Cianjur, Herman

Suherman mengungkap­ kan pendapatan Asli daer­ ah (PAD) Kabupaten Cian­ jur dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. PAD menjadi hal penting dalam menunjang pema­ bangunan daerah. “Tanpa PAD pemban­ gunan tidak akan berjalan secara signifikan. Bahkan direncanakan seperti ta­

hun sebelumnya yang men­ galami kenaikan hingga 24 persen, maka pada tahun anggaran 2018 terjadi pula peningkatan hingga 30 persen,” unghap Herman. Menurut Herman, den­ gan adanya peningkatan PAD, daerah akan lebih le­ luasa dalam melaksanakan pembangunan, terutama pembangunan infrastruk­ tur di Kota Cianjur. Namn hal itu butuh dukungan dari segenap masyarakat dan pihak terkait. “Dukungan dari seluruh pihak sangat dibutuhkan, ter­ utama mengenai pajak yang menjadi sumber utama PAD, agar segera membayarnya. Karena pajak itu akan digu­ nakan untuk membangun Kota Cianjur sendiri,” sebut Herman. (wawan)


HALAMAN

BC5

Pendidikan

“Kamu calon konglomerat ya? kamu harus rajin belajar dan membaca, tapi jangan ditelan sendiri. berbagilah dengan teman-teman yang tak dapat pendidikan.” Wiji Thukul - Penyair Indonesia 1963-1998

SELASA, 7 NOVEMBER 2017

Oknum Guru Penganiaya Siswa Harus Dipidana!

NET

Pelajar Kunjungi Habitat Rafflesia Bengkuluensis PULUHAN pelajar sekolah menengah atas di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu mengunjungi habitat bunga langka Rafflesia bengkuluensis untuk memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2017. “Kami ingin mengenalkan lebih dekat habitat bunga Rafflesia bengkuluensis dan sebagian temanteman juga belum pernah menyaksikan bunga itu mekar di habitatnya,” kata Anggota Komunitas Pemuda Padang Guci Peduli Puspa Langka, Andriansyah di Bengkulu, Senin (6/11/2017). Ia mengatakan puluhan pelajar SMA tersebut berasal dari SMA Negeri 2 Kaur, MAN Bintuhan, SMA Negeri 1 Bengkulu Selatan. Untuk menjangkau habitat bunga dilindungi itu, peserta harus berjalan kaki selama lebih satu jam dari desa terdekat yaitu Desa Manau IX. “Mereka sangat antusias untuk menyaksikan bunga langka mekar di habitatnya dan jarak serta medan tempuh tidak jadi halangan,” kata dia. Kunjungan ke habitat bunga langka itu diharapkan mampu meningkatkan kesadaran para generasi muda tentang pentingnya melestarikan puspa langka endemik Bengkulu tersebut. Hutan di pinggir Sungai Penangkulan yang masuk dalam areal kebun warga Desa Manau IX merupakan habitat terakhir Rafflesia bengkuluensis. Pengalihan hutan menjadi kebun kopi menjadi ancaman utama kelestarian bunga langka yang menjadi ikon Provinsi Bengkulu itu. “Kami sudah meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam untuk memetakan habitat Rafflesia bengkuluensis sehingga dijadikan kawasan konservasi,” kata Nopri Anto, koordinator komunitas itu. (net/bis)

AKSI kekerasan yang terjadi didalam ruang kelas yang sempat viral di media sosial mendapat perhatian Komisi Pelindungan Anak Indonesia (KPAI).

M

enurut K P A I pelaku tindak

kekerasan terhadap siswa harus dihukum pidana agar menimbulkan efek jera. Jika pelaku merupakan seorang guru pegawai negeri sipil, maka pemerintah juga harus menjatuhkan sanksi sesuai dengan Peraturan Pemerinah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Hukuman pidana dan sanksi administrasi tetap harus dijalankan meskipun sudah ada perdamaian di antara pelaku dan korban. Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, menegaskan, pemerintah dan aparat kepolisian harus tegas dalam mengusut kasus penganiayaan fisik yang diduga terjadi di SMP Negeri wilayah Pontianak Kalimantan Barat dan Pangkalpinang Bangka Belitung. Menurut dia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga harus segera me-

mastikan di mana tempat kejadian perkara yang viral di media sosial tersebut. “Itu (hukuman dan sanksi-red) ada kententuannya, bagi guru yang melakukan kesalahan ini, hukumannya bisa 3,5 tahun penjara. Seharusnya pelaku ini di-BAP walaupun mungkin sudah ada damai dengan mediasi dari pihak sekolah dan polisi. KPAI mengutuk keras terjadinya penganiayaan siswa yang diduga oleh oknum guru itu,” ucap Retno di Kantor Kemendikbud Senayan, Jakarta, Senin 6 November 2017. Retno menuturkan, dari penusuran KPAI, oknum guru yang menganiaya bernama Ma’in di salah satu SMP di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung. Kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah terjebut dipicu hal sepele, karena korban dianggap kurang ajar dengan sengaja memanggil nama gurunya tanpa menggunakan kata Pak. Menurut dia, siswa SMPN berinisial RHP itu kemudian dibawa ke IGD

DerapTNI&Polri

ILUSTRASI/NET

RSUD Kota Pangkalpinang. “Ini sudah masuk kategori penganiayaan berat, karena tidak sekedar di tampar, tetapi siswa pun dibenturkan kepalanya ke dinding. Diduga akibat benturan tersebut, ananda korban mengalami sakit di kepala,” ujar Retno. Sementara, video penganiayaan kedua yang diduga terjadi di Pontianak, seorang oknum guru direkam melakukan aksi kekerasan terhadap dua siswanya. Kekerasan tersebut terjadi di dalam ruangan dan di hadapan siswa yang lain. Retno menegaskan, penganiayaan ini sangat sadis. “Bahkan sempat upaya dilerai oleh siswa yang lain, tetapi sang guru malah makin meningkatkan ak-

sinya kekerasannya, bahkan terjadi juga pelemparan kursi. Guru semacam ini sangat membahayakan bagi keselamatan psikologis dan fisik anak-anak karena tak mampu mengontrol emosi. Yang bersangkutan harus di evaluasi secara kepegawaian oleh Dinas terkait apakah masih patut menjadi guru,” ujarnya. Ia menyatakan, KPAI meminta Kemendikbud untuk segera mencari informasi agar tidak terjadi kesimpangsiuran tempat terjadinya dua video kekerasan tersebut. Pasalnya, Kemendikbud memiliki jaringan hinga ke tingkat daerah. “Kabarnya ada yang sudah didamaikan oleh pihak sekolah, tapi walaupun damai

tapi tetap ada tindak pidana. Kasus ini mestinya diproses secara hukum,” katanya. Mendikbud Muhadjir Effendy menyatakan sudah meminta Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad untuk menindaklanjuti informasi tersebut. Menurut dia, kasus yang terjadi di SMPN Pangkalpinang sudah selesai pada 11 Oktober 2017. “Sudah ada kesepahaman, saling memaafkan antara orang tua siswa dan guru dimediasi oleh kepolisian setempat. Sementara yang viral itu (video di dalam ruangan), dugaan kuat saya itu bukan guru itu. Tapi telah dipelintir, seolah-olah kejadiannya di Pangkalpinang,” katanya. (net/bis)

“Dengan adanya donasi ini tentu sangat membantu sekali dalam proses kegiatan belajar, serta hal itu meningkatkan semangat mereka untuk sekolah.”

TNI Bagikan Perlengkapan Sekolah di Lebanon Selatan

DISELA menjalankan tugas kemanusiaan, prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Indobatt Konga XXIII-K/ Unifil membagikan perlengkapan sekolah kepada anak-anak di Desa Ghandouriyah, Lebanon Selatan, Minggu (5/11/2017) lalu.

W

akil Komandan Satgas Indobatt Konga XXIIIK/Unifil Mayor Inf Mohammad Tamami bersama staf Cimic (Civil Military Cooperation) turut serta membagikan perlengkapan sekolah kepada anak-anak yang dihadiri pula orang tua dari anak-anak dan Kepala Desa Ghandouriyah Mr. Khoodor Mahmud. Menurut Mayor Inf Mohammad Tamami, paket perlengkapan sekolah yang merupakan donasi dari Satgas Indobatt XXIII-K/Unifil terdiri dari buku tulis, buku gambar, pensil, pensil warna, kerayon, pena, penggaris, kotak pensil dan tas sekolah dibagikan untuk membantu anak-anak sekolah yang kurang mampu.

ILUSTRASI/NET

Polisi Libas 45 Tersangka Curanmor

NET

“Anak-anak Desa Ghandouriyah dengan antusias menyambut kedatangan prajurit-prajurit Indobatt XXIII-K/Unifil yang memang selalu dekat dengan masyarakat sekitar wilayah Indobatt,” katanya. Anak-anak berbaris rapi sambil sesekali bercanda dengan temantemannya. “Ada rasa haru saat kami berinteraksi dengan anak-anak, mereka masih polos dan mempunyai masa depan yang menjadi tanggung jawab bersama,” kata Mayor Inf Mohammad Tamami. Kepala Desa Ghandouriyah Mr.

Khoodor Mahmud mengucapkan banyak terima kasih atas semua donasi yang telah diberikan Satgas Indobatt kepada anak-anak yang ada di Desa Ghandouriyah. “Dengan adanya donasi ini tentu sangat membantu sekali dalam proses kegiatan belajar, serta hal itu meningkatkan semangat mereka untuk sekolah,” ucapnya. Desa Ghandouriyah merupakan wilayah Lebanon Selatan yang termasuk dalam desa binaan Satgas Indobatt XXIII-K/Unifil. Saat ini keadaan di desa tersebut sudah se-

makin baik, masyarakat dan anakanak khususnya mulai terbuka dengan kedatangan para prajurit Indobatt. Hal tersebut tidak lepas dari peran Civil Military Cooperation Satgas Indobatt XXIII-K/Unifil yang selalu mampu menjadi penyambung hubungan antara masyarakat dan Unifil. Selain itu, cara pendekatan prajurit Indobatt yang berbeda dengan kontingen dari negara lain menjadikan prajurit Indonesia selalu mendapat tempat di masyarakat dimanapun bertugas. (net/bis)

SATUAN Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Sumedang menggulung komplotan 45 tersangka C3 (pencurian kendaraan bermotor/curanmor, pencurian dengan kekerasan/curas dan pencurian dengan pemberatan/curat). Kepolres Sumedang, AKBP Hari Brata, menegaskan, komplotan tersebut, belakangan ini telah meresahkan masyarakat. Apalagi dalam melakukan akasi kejahatannya itu, sebagian dari mereka tak segan-segan untuk melukai korbannya karena melakukan perlawanan. Demikian pula, saat dilakukan penangkapan, ada juga dari mereka yang mencoba melawan petugas. Hingga akhirnya, petugas terpaksa harus mengambil tindakan tegas. “Karena melawan dan mengancam keselamatan petugas, mereka yang mencoba melakukan perlawanan terpaksa harus dilumpuhkan dengan cara ditembak kakinya. Setidaknya dalam pengungkapan kasus C3 ini, ada dua tersangka yang terpaksa harus dilakukan dengan cara itu (dilumpuhkan),” terang Hari, saat menggelar konferensi pers di Mapolres Sumedang, Senin (6/11/2017). Pada kesempatan itu, Hari menyebutkan ke 45 tersangka itu, terbagi empat tindakan kejahatan. Yaitu 18 orang tersangka curanmor, 17 orang tersangka curat, 8 orang tersangka curas dan 2 orang tersangka upal (uang palsu). Para tersangka itu, berasal beberapa daerah, seperti Garut, Bandung, Sukabumi, termasuk dari wilayah Sumedang. (net/bis)


HALAMAN

BC6

Lifestyle

+ Entertainment SELASA, 7 NOVEMBER 2017

ADA banyak cara yang dapat dilakukan untuk membakar kalori dengan mudah, tanpa harus pergi ke gym.

Empat Cara Mudah Membakar Kalori

H

al terpenting yang harus dilakukan adalah, membuat tubuh Anda membakar lemak lebih banyak. Periset di Universitas Loughborough memelajari efek dari latihan yang berbeda pada para pengidap diabetes tipe 2. Mereka memiliki satu kelompok relawan selama satu jam, sementara kelompok lainnya duduk di bak mandi air panas 104 derajat untuk waktu sama. Sementara bersepeda membakar lebih banyak kalori secara keseluruhan, mereka menemukan, mandi menghilangkan kalori yang setara dengan 30 menit berjalan kaki atau sekitar 140 kalori. Studi ini menjadi berita bagus bagi siapa saja yang membenci kardio dan menyukai hal lain yang lebih mudah dilakukan untuk membakar kalori tanpa perlu mengikat sepatu kets Anda. Berikut, empat cara mudah membakar kalori seperti dilansir dari Delish: Terus Bergerak, 350 Kalori dalam Sehari Beberapa penelitian memaparkan, bergerak sepanjang hari dapat membakar kalori 10 kali lebih banyak daripada hanya duduk diam. Satu penelitian dari tahun 2005 mencatat jumlah 350 ka-

lori per hari, cukup untuk menghilangkan 30 sampai 40 kilogram dalam satu tahun. Konstan bergerak, meski saat duduk, termasuk bentuk kardio. Minum Teh Hijau, 183 Kalori per Hari Penelitian telah menunjukkan, minum beberapa gelas teh hijau setiap hari dapat memberi dampak signifikan pada persentase lemak tubuh Anda secara keseluruhan. Faktanya, sebuah penelitian yang dilakukan pada lelaki obesitas di Thailand menunjukkan, mereka yang minum teh hijau rata-rata membakar 183 kalori lebih banyak daripada mereka yang tidak minum teh hijau. Pakar memuji polifenol teh hijau, yang kaya antioksidan dan bisa membantu tubuh Anda lebih efektif memecah lemak. Anda harus minum banyak teh, penelitian mengungkapkan, berkisar antara tiga sampai delapan gelas sehari untuk melihat hasil yang serius. Berkeringat dalam 30 Menit, 200-600 Kalori Sama seperti saat berendam dalam bak mandi air panas, sauna inframerah dan pondokpondok berkeringat bisa dengan mudah membakar kalori. Spa di New York City yang didedikasikan untuk sauna inframerah, mengklaim satu sesi berdurasi

InfoBisnis

45 menit dan tidak melakukan apapun akan mudah membakar kalori. Selain sauna, Anda juga bisa membungkus diri seperti burrito dan memasak di dalam selimut inframerah. Shape House, sebuah pondok keringat inframerah di Los Angeles, mengklaim Anda dapat membakar antara 800 dan 1.600 kalori selama satu sesi, yaitu 55 menit. Ada beberapa penelitian ilmiah untuk mem-back up klaim kalori tinggi ini, meskipun para ahli pada umumnya sepakat berkeringat dapat membantu penurunan berat badan, kebanyakan dari penipisan air oleh tubuh. Satu Jam Membersihkan Rumah, Hilangkan 100 Kalori Mungkin cara yang paling santai tapi paling menguntungkan untuk membakar kalori hanya dengan membersihkan rumah. Sambil mengepel lantai, memasukkan piring ke mesin pencuci piring, menggosok bak mandi, dapat dengan mudah membakar kalori. Pakar kesehatan mencatat bahwa mencuci dan mengeringkan wastafel selama satu jam dapat membakar 100 kalori, sementara membersihkan setiap permukaan di kamar mandi selama 35 menit sama dengan berjalan dengan jumlah waktu yang sama di treadmill. (net/bis)

“Pelayanan bagi kami adalah hal yang paling penting, dengan pelayanan baik, konsumen akan merasa puas.”

Di Yamaha JG Motor

Cukup Rp 800 Ribu Bisa Bawa Motor Pulang n Semarak 40 Tahun

BPJS Ketenagakerjaan Akan Gelar Lomba Futsal SEBANYAK 40 tim yang berasal dari kalangan BUMN, instansi pemerintah, korporasi swasta, serta perusahaan media dipastikan tampil dalam Turnamen Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Futsal Challenge 2017 yang akan dilangsungkan di Planet Futsal Klub Rasuna, Jakarta, pada 11-12 November 2017 mendatang. Turnamen BPJS Ketenagakerjaan Futsal Challenge (BFC) 2017 tersebut merupakan rangkaian kegiatan untuk memperingati HUT BPJS Ketenagakerjaan (Dahulu PT Jamsostek) ke-40 tahun yang jatuh pada tanggal 5 Desember. Kepala Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Irvansyah Utoh Banja menjelaskan bahwa Turnamen BFC 2017 yang mengangkat tema Ciptakan Harmoni di Lapangan Untuk Juara Teladan ini sejalan dengan semangat 40 Tahun BPJS Ketenagakerjaan yang telah melindungi seluruh pekerja di Indonesia. “Turnamen ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan menjelang perayaan HUT BPJS Ketenagakerjaan, dimana setiap tim dan peserta yang tampil wajib terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Ini juga merupa-

kan bentuk apresiasi kami terhadap para peserta yang selama ini telah terlindungi oleh program-program jaminan sosial ketenagakerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan,” kata Utoh, melalui keterangannya, Senin (6/11/2017). Utoh menambahkan, Turnamen BFC ini juga selalu dijadikan sebagai ajang pemanasan sebelum tim-tim peserta tampil di turnamen bergengsi lainnya.“Mayoritas tim dari kalangan BUMN selalu menjadikan ajang BFC sebagai ajang pemanasan sebelum mereka tampil di Porseni BUMN. Demikian halnya dengan tim dari kalangan korporasi swasta, instansi pemerintah maupun media yang menjadikan ajang BFC sebagai agenda rutin untuk mengukur prestasi tim mereka,” lanjut Utoh. Ketua Panitia BFC 2017, Mohamad Ridwan mengungkapkan, turnamen kali ini merupakan penyelenggaraan yang ke-8 secara berturut-turut sejak pertama kali dihelat pada tahun 2009 silam. Sesuai dengan angka ulang tahun BPJS Ketenagakerjaan yang ke-40 tahun, pada penyelenggaraan turnamen BFC 2017 ini, lanjut Ridwan, jumlah peserta juga disesuaikan menjadi 40 tim.(rizky)

PERANG DP (Down Payment) atau uang muka untuk kredit kendaraan bermotor acap kali mewarnai bisnis penjualan sepeda motor.

H

al itu tiada lain untuk menarik konsumen agar penjualan kendaraan bermotor melalui kredit bisa laris manis. Seperti yang dilakukan oleh Yamaha JG Motor. Saat ini tengah menyelenggarakan harga promosi untuk unit motor Yamaha. Yamaha JG Motor memberikan tawaran harga DP yang memanjakan konsumennya. Hanya dengan membayar DP Rp 800 ribu konsumen sudah bisa membawa pulang satu unit motor Yamaha Mio Z. “Kita memang sedang ada program DP Rp 800 ribu, tetapi itu hanya berlaku untuk Mio Z saja dan maksimal kredit 3 tahun

BERITA CIANJUR/FAUZY

untuk DP sejumlah Rp 800 ribu,” papar Chintya Puspitasari selaku Customer Sales Yamaha JG Motor kepada “BC”, Senin (6/11/2017). Selain program DP Rp 800 ribu dari Mio Z, Yamaha JG Motor juga menyelenggarakan program cashback untuk tipe unit Yamaha Xride dan V-Ixion. “Untuk program Xride dan V-Ixion juga sama, konsume akan dapat Cashbak yang besar tergantung dari DP dan Tenor nya,” pungkasnya.

Adapun setiap pembelian kendaraan roda dua merk Yamaha itu akan mendapat gift berupa jaket dan helm. Selain jaket dan helm pihak Yamaha JG Motor juga memberikan garansi kepada konsumen yang sudah membeli salah satu unit Yamaha, baik garansi mesin maupun garansi umum. Salah satu produk yang sedang diberlakukan promo yaitu sparepart motor Yamaha yang dijual di dealer resmi JG Motor. “ Kita juga ada diskon

sparepart motor sebesar 50% untuk pengguna motor Yamaha,” tutur Chintya. Demi menjaga totalitasnya sebagai Main Dealer Yamaha Cianjur, JG Motor berharap kedepannya menjadi lebih maju, lebih sukses dan mengedepankan pelayanan yang memuaskan para konsumen. “Pelayanan bagi kami adalah hal yang paling penting, dengan pelayanan baik, konsumen akan merasa puas,” tutupnya. (fauzi)


HALAMAN

BC7

Cianjur News+

SELASA, 7 NOVEMBER 2017

... Diancam Lahan Garapan Dicabut, Petani Takut DARI HAL BC1

masuk ke kantor BPBP, yang sudah dijaga ketat aparat kepolisian Cianjur. Sempat terjadi adu mulut antara pentolan aksi, Hendra Malik de­ ngan KBO Sat Intelkam Polres Cianjur, Ipda Dedi Suryaman. Pihak kepoli­ sian bersikukuh melarang aktivis menggelar orasi, dengan alasan aksi yang dilakukan FPBTC tidak kuat, karena petani peng­ garap yang sedianya akan diperjuangkan aspirasinya hanya satu orang. Bahkan, Dedi juga sempat melempar sejum­ lah pertanyaan terhadap petani penggarap yang turut dalam aksi. Selain menanyakan alasan petani itu ikut berunjuk rasa, juga menyarankan agar persoalan yang tengah di­ hadapi diselesaikan secara musyawarah terlebih da­ hulu. “Dua hari sebelum aksi, sekitar 10 petani penggarap masih sempat berkumpul. Kalau seka­ rang tidak hadir ya pas­ tinya mereka khawatir ancaman pencabutan la­ han diberlakukan,” kata Hendra kepada Dedi di ha­ dapan puluhan massa aksi dan aparat kepolisian. Penjelasan dari Hendra tak lantas diterima begitu saja, Dedi tetap keukeuh kalau aksi tidak bisa dilan­ jutkan karena masyarakat yang akan diperjuangkan menurutnya tidak jelas. “Ya yang jadi masalah itu begini kang, mak­ sud saya kalau memang masyarakat, mana mas­ sanya, gitu lho, jadi supaya jelas kita mengusulkan ke­ sananya (BPBP, red). Saya mau kesana juga orang yang berkepentingannya juga cuma satu,” kata Dedi. Cekcok antara pento­ lan aksi dengan KBO tak berlangsung lama. Selang beberapa waktu kemudi­ an, aparat akhirnya mem­ persilahkan perwakilan aksi dengan petani peng­ garap untuk bertemu lang­ sung dengan Kepala BPBP Cihea, Iwan Cahmawan. Dalam pertemuan di ruang lobi kantor BPBP Cihea itu, aktivis dan petani penggarap meminta

penjelasan perihal persoa­ lan yang menjadi kebera­ tan para petani penggarap selama ini, berikut tangga­ pan terkait tuntutan yang disampaikan FPBTC seba­ gaimana tercantum dalam isi surat yang dilayangkan kepada BPBP. Iwan mengatakan, terkait soal utang yang harus ditanggung oleh petani itu tidak ada, pihaknya tidak meng­ haruskan petani untuk menanggung beban aki­ bat kegagalan panen pada Agustus lalu. Bahkan un­ tuk itu, Iwan mengaku pihaknya sudah membuat surat pernyataan bahwa kekurangan setoran pada Musim Tanam MK.2017 akibat bencana alam, serangan hama dan pe­ nyakit. “Karena alasan itu, makanya kekurangan setoran petani tidak men­ jadi piutang petani. Jadi kalau nanti ada petugas di lapangan berani menagih soal kekurangan setoran itu, baiknya laporkan saja pada saya,” tegas Iwan sambil mengaku kalau su­ rat pernyataan itu sudah disebarkan kepada selu­ ruh ketua kelompok petani penggarap. Sementara itu, me­ nanggapi kabar ancaman pencabutan lahan garapan bagi petani yang ‘vokal’, dengan tegas orang nomor satu di lingkungan kantor BPBP itu membantahnya. Menurutnya, tudingan seperti itu sangat tidak be­ nar, pihaknya tidak pernah melakukan intimidasi ke­ pada petani, termasuk an­ caman sampai pencabutan lahan. “Tidak pernah melaku­ kan seperti itu. Malahan justru kita ini membuka ruang selebar-lebarnya bagi para petani, mau menanyakan apa saja si­ lahkan,” kilahnya seraya menjelaskan terkait soal kerjasama garapan itu merupakan kewenangan Dinas Pertanian Pemprov jabar. Sayang, saat Hen­ dra meminta penjelasan sedikit mendalam kepada Iwan perihal persoalan pengelolaan lahan garapan dan surat pernyataan soal kekurangan setoran yang

dibuat petani, perbinca­ ngan dipotong oleh Dedi. “Ya udah ginilah saya putus, Anda tujuannya untuk membantu petani kan, jadi tak usah terlalu terfokus pada perjanjian. Kan dari pihak balai sudah memberikan keleluasaan, jadi jangan terlalu dari­ mana dasarnya, ga usah seperti itu. Intinya saja,” tegas Dedi. Setelah merasa cukup puas dengan penjelasan yang disampaikan Kepala BPBP, perwakilan aktivis pun akhirnya membubar­ kan diri dengan tertib, keluar dari lokasi kantor BPBP dengan kawalan dari pihak aparat kepolisian. Sebelumnya, kabar terkait ancaman pencabu­ tan lahan garapan, santer menyeruak menjelang aksi unjuk rasa damai para petani penggarap di lahan sawah Pemerintah Provin­ si Jawa Barat di Kecama­ tan Bojongpicung, Kabu­ paten Cianjur yang akan digelar Senin (6/11/2017). Ancaman yang cukup membuat ketar-ketir men­ tal para petani penggarap itu, menyebar setelah FPBTC melayangkan surat pemberitahuan aksi kepa­ da sejumlah pihak terkait, pada Jumat (27/10) lalu, termasuk Kantor Balai Pengembangan Benih Padi (BPBP) Cihea selaku pe­ ngelola lahan sawah Pem­ prov Jabar yang digarap petani. Berdasarkan informasi dihimpun, aksi para buruh tani ke Kantor BPBP Cihea ditengarai ketidakpuasan terhadap sistem pengelo­ laan lahan garapan yang diterapkan petinggi BPBP. Pasalnya, sistem yang se­ lama ini diterapkan dinilai para petani cenderung malah mencekik mereka, sehingga bukannya kese­ jahteraan yang didapat, justru mereka terjerat dengan utang kepada di­ nas, dampak dari sistem yang diterapkan. Ketidakpuasan para petani terhadap sistem pengelolaan lahan gara­ pan, tampak jelas disebut­ kan dalam isi surat pem­ beritahuan aksi. Dimana para petani menuntut se­ jumlah penghapusan atas sistem yang diberlakukan

sekarang ini. Tuntutan itu antara lain, soal penghapusan hutang gagal panen (puso) pada petani penggarap, penghapusan kewajiban pembayaran 50 kg padi, pembinaan dan pelatihan pada petani penggarap secara maksimal, transpa­ ransi aturan penggarapan tanah BPBP Cihea kepada petani penggarap, serta pembuatan MOU antara BPBP Cihea dengan petani penggarap guna tidak adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak. “Yang paling terasa pada saat musim kema­ rin (Agustus, red), sudah jelas-jelas kita merugi karena panen gagal kena puso, tapi dari pihak BPBP malah menuntut hasil panen musim itu menjadi utang kita,” ujar salah se­ orang petani penggarap asal Desa Hegarmanah yang meminta tidak dulu disebutkan namanya saat ditemui disela dis­ kusi dengan FPBTC, Sabtu (4/11/2017) lalu. Petani yang sudah pu­ luhan tahun menggarap di lahan sawah milik Pem­ prov Jabar itu mengaku sangat tertekan dengan kebijakan yang diber­ lakukan pihak pengelola. Namun karena khawatir tidak diperbolehkan lagi menggarap di lahan yang selama ini menjadi peno­ pang hidup ekonomi ke­ luarga, dengan penuh keterpaksaan akhirnya mau menerima kebijakan tersebut. Ketua FPBTC, Hen­ dra Malik mengatakan, aksi damai ini terpaksa di­ lakukan karena banyakn­ ya petani pengarap yang merasa dirugikan dengan sistem yang diberlakukan pihak BPBP Cihea selaku pengelola lahan garapan. Hendra mengungkapkan, puncak kemarahan para petani ketika merkea men­ galami gagal panen pada saat musim tanam Agus­ tus yang disebabkan hama harus menjadi utang petani. Demi mencari keadi­ lan bagi para petani peng­ garap, Hendra bersama tim lainnya berencana akan mengelar aksi selama tiga hari berturut-turut. (nuki)

...Pungli Berkedok Retribusi Sampah Diusut Tuntas DARI HAL BC1

“Sudah dilakukan pe­ ngusutan, memang benar salah seorang pegawai te­ lah menerima uang sebe­ sar Rp30 ribu setiap dua minggu sekali. Sehingga jika ditotal menjadi Rp60 ribu per bulan. Namun hal itu tidak dalam konteks retribusi, tetapi itu hanya pemberian dari warga sendiri,” ungkap Yoni saat ditemui usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD, Senin (6/11/2017). Meski bukan bersifat retribusi, sambung Yoni, pihaknya tetap men­ jatuhkan sanksi terhadap pegawai terkait. Pasalnya, dengan menerima pem­ berian, akhirnya meme­ ngaruhi citra DLH di mata masyarakat. Jika hal ini berlanjut tanpa pembe­ rian sanksi, dikhawatirkan akan menjadi contoh yang kurang baik bagi pegawai lainnya. “Kami tetap berikan sanksi, sehingga dapat menjadi contoh dan pela­ jaran bagi yang lainnya, se­ hingga tidak dicontoh oleh pegawai lainnya,” terang Yoni. Yoni menjelaskan, saat ini dasar hukum yang digu­ nakan dalam menentukan besaran retribusi sampah, menggunakan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012. Bahkan sosialisasi telah dilakukan hingga ke tingkat RT. “Besaran nilai retri­ busi untuk sampah rumah tangga jika berdasarkan peraturan itu hanya sebe­ sar Rp2500. Jadi kalau ada retribusi sampah rumah tangga hingga sebesar itu (Rp60 ribu/bulan), pasti paling besar pemasukan DLH untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabu­ paten Cianjur,” jelas Yoni. Yoni menyebut, ke­ percayaan dan kesadaran masyarakat untuk mem­ bayar retribusi sangat pen­ting dalam menambah PAD. Apalagi di tahun 2018 DLH ditargetkan harus meningkatkan PAD dari retrbusi hingga 30 persen. Kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi harus terus ditingkatkan, dan sudah tentu berbagai upaya untuk pengelolaan sampah juga terus diting­

DARI HAL BC1

Senin (6/11/2017). “Ini silahturahmi saja. Yang dibahas tadi ma­ kan rambutan, belinya di mana, saya bilang saya ini orang Subang asalnya. Di Subang banyak rambu­ tan,” kata Dedi Mulyadi saat ditemui seusai kun­ jungan, Senin sore. Dedi enggan berkomen­

tar saat ditanya soal ke­ mungkinan berduet dalam Pilkada Jawa Barat, sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur. “Kalau soal duet kita belum bisa mem­ berikan pernyataan apa­ pun,” jelasnya. Dedi Mulyadi dan Ded­ dy Mizwar saat ini menjadi pesaing terberat Ridwan Kamil dalam Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang. Dalam beberapa hasil sur­

vei, baik Deddy maupun Demiz selalu berada di po­ sisi dua dan tiga di bawah Ridwan Kamil. Demiz hanya sedikit memberikan komentar terkait kunjungannya ke kantor DPD Partai Golkar. Menurut dia, kunjungan­ nya hari ini sebagai salah satu bentuk kewajibannya sebagai pembina partai politik di Jawa Barat. “Yang jelas Golkar

tetap berkomitmen mem­ bangun Jawa Barat. Apa­ pun yang terjadi dalam kontestasi pilkada di Jabar, karena ini partai besar, saya minta sebagai pembina politik agar Gol­ kar tetap berkomitmen membangun bersamasama Jabar ini. Saya kira itu enggak bisa dihindari lagi karena itu komitmen parpol,” pungkasnya.(gie/ bbs)

... SK Sudah Ada, Emil Tunggu Panggilan Dedi DARI HAL BC1

baru ke calon,” ujar Emil kepada wartawan di Ta­ mansari, Kota Bandung, Senin (6/11/2017). Emil mangaku saat

ini dirinya hanya me­ nunggu undangan dari DPD Golkar Jabar untuk segera menyerahkan SK tersebut padanya. “Saya menunggu saja unda­ ngan dari DPD Jabar. Ka­

pan menyerahkan secara fisik ke saya,” ucapnya. Hingga saat ini, Emil me­ nyebut belum melakukan komunikasi dengan Ketua DPD I Golkar Jabar Dedi

Mulyadi. Pasalnya dalam hal ini Emil hanya akan menunggu panggilan saja. “Saya posisinya menung­ gu. Kalau dikontak ya saya respon,” katanya. (gie/ bbs)

sampah di dekat Pasar Ciranjang. Namun untuk besarnya kenaikan harga retribusi tidak mengetahu secara jelas,” tutur Dasep. Terpisah, salah seorang karyawan di salah satu perusahaan di Jalan Raya Bandung, yang tidak ingin menyebutkan nama asli­ nya, Encep mengatakan, meski pengelolaan sampah dikelola oleh pihak ketiga, tetapi tetap saja perusa­ haan harus membayar retribusi sampah. Padahal tidak ada jasa yang diberi­ kan oleh Pemerintah Ka­ bupaten (Pemkab) melalui DLH. “Seharusnya jika mengikuti peraturan yang berlaku, yang diwajibkan membayar retribusi hanya orang pribadi atau badan yang mendapatkan jasa pe­ layanan persampahan atau kebersihan dari pemerin­ tah daerah. Sehingga jika tidak menggunakan jasa pemda, tidak dibenarkan ditarik retribusinya,” kata Encep yang khawatir jika nama aslinya terungkap akan dikeluarkan dari pekerjaannya. Menurut Encep, harus segera dilakukan tinda­ kan tegas mengenai hal itu. Pasalnya, ini seakan menjadi ladang pungli ok­ num pegawai DLH yang tidak bertanggung jawab. Ja­ ngan sampai akhirnya, warga berpikir miring ka­ rena seakan ada pembia­ ran terkait masalah itu. “Dugaan pungli sa­ngat kental disini, tindakan pencegahan hingga pem­ berian sanksi tegas harus diberlakukan jika memang terbukti,” sebut Encep. Tak hanya itu, seorang warga perumahan di Ke­ camatan Karangtengah, Muksin Heryawan menye­ but setiap bulan dikenakan retribusi sampah sebesar Rp25.000 per bulan, yang dikolektif oleh ketua RT. Nilai itu, sudah menjadi nilai umum di sejumlah perumahan yang berada di Kabupaten Cianjur. “Hampir di setiap pe­ rumahan nilai retribusi untuk sampah tidak jauh berbeda nilainya, padahal dalam peraturan sepenge­ tahuan saya untuk real es­ tate saja hanya dikenakan Rp1.500 per bulannya,” sebut Udin. (wawan)

... Jika Dinyatakan WO, Persib Terancam Degradasi DARI HAL BC1

... Bikin Film ‘Bus Meninggalkan Pengantin’

katkan pula,” sebut Yoni. Diberitakan sebelum­ nya, minimnya sosisalisasi nilai retribusi sampah mu­ lai menuai kritikan. Warga yang selama ini dipatok harus membayar Rp60 ribu per bulannya, mem­ protes kebijakan itu kare­ na dianggap terlalu mahal. Bahkan tak sedikit warga yang menuding, retribusi sampah tidak ubahnya jadi ladang pungutan liar (pungli) oknum tak ber­ tanggungjawab di DLH. Seorang warga di Jalan Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Neneng Susilawa­ ti mengungkapkan, setiap bulan dirinya harus mem­ bayar retribusi penarikan sampah sebesar Rp60 ribu. Adapun sistem pemba­ yarannya dilakukan setiap dua minggu sekali sebesar Rp30 ribu. “Saya tidak tahu be­ rapa besar nilai retri­ busi penarikan sampah. Petugas kebersihan dari Dinas lingkungan hidup yang membawa truk sampah meminta segitu. Saya pikir harga itu nor­ mal jadi saya bayar saja,” ung­ kap Neneng, Minggu (30/10/2017). Neneng menuturkan, di sepanjang jalan di ling­ kungannya tidak memiliki bak sampah guna menam­ pung sampah warga sekitar, sehingga lebih cenderung menunggu truk sampah datang. Sehingga, sebagian besar warga di sini mengan­ dalkan truk sampah yang melintas, guna mengangkut sampah mereka. “Warga sekitar me­ nganggap beban itu tidak wajar, karena memang tidak mengetahui angka pasti yang harus dibayar. Apalagi hingga saat ini belum pernah ada sosiali­ sasi mengenai besaran sampah yang berlaku,” tu­ tur Neneng. Warga Desa/Kecama­ tan Ciranjang, Dasep Sugan­da menuturkan hal serupa mengenai ter­ hentinya pengangkutan sampah dari lingkungann­ ya, yang disebankan kare­ na adanya kenaikan retri­ busi yang harus dibayar. “Terjadi kenaikan nilai retribusi, sehingga pe­ ngangkutan terhenti, akh­ irnya warga lebih memilih membuang sampah di bak

pernah menyatakan WO karena saat peluit panjang berbunyi situasi tim masih berembuk. Komisi Disiplin PSSI baru akan menjatuh­ kan sanksi pada Rabu (8/11/2017) nanti sebelum laga Persib kontra Borneo digelar. Terkait ancaman sanksi degrasi, Chief Ope­ ration Officer PT Liga In­ donesia Baru, Tigor Shalom Boboy, mengatakan hal itu menjadi ranahnya komdis. “Sesuai regulasi yang ada seperti itu dan Persib harus menerima hukuman itu, tapi saya enggak bisa banyak komentar karena sudah ada Komisi Disiplin PSSI yang akan memba­ hasnya,” kata Tigor Sha­ lom Boboy dikutip di bo­ lasport.com. Persib menurutnya bisa selamat dari degradasi dengan merujuk fakta-

fakta sepanjang pertan­ dingan. Termasuk kepem­ impinan wasit Evans Shaun yang beberapakali keputusannya merugikan wasit. “Jadi nanti Komdis PSSI akan membahas per­ masalahan ini kasus per kasus. Permasalahan yang terjadi di awal, lalu sete­ lah itu apa lagi masalahn­ ya, sampai benar-benar mengetahui apa yang se­ benarnya terjadi,” beber Tigor Shalom Boboy. Sehingga hukuman bisa saja tak dijatuhkan. Semuanya tergantung dari fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Menanggapi hal terse­ but asisten pelatih Herrie Setyawan berharap mimpi buruk itu tak terjadi. “Kita lupakan kekalahan dan kejadian kemarin. Mudahmudahan Komisi Disi­ plin lebih bijak melihat masalah dan situasinya.

Jangan asal memberikan hukuman. Karena fakta­nya kami tidak menyatakan WO dan sedang berembuk di pinggir lapangan,” kata Herrie kepada wartawan, Sabtu (3/11/2017). Ia berharap timnya bisa kembali fokus menghadapi pertandingan selanjutnya lawan Borneo FC, di Sta­ dion Mulawarman, Bon­ tang, Rabu (8/11/2017). “Kami harus tetap fokus di laga berikutnya la­ wan Borneo. Kami siapkan pemain dalam situasi ini­ pun kami harus berbuat maksimal di sisa kompeti­ si,” kata Herrie. Ia menilai dari per­ mainan timnya sudah ala­ mi progres. Sehingga ada optimisme bisa kantongi dua kali kemenangan di dua laga akhir. “Mudah-mudahan lawan Borneo dan Se­ rui kita bisa menang,” pungkasnya.(gie/bbs)


Advertorial

SELASA, 7 NOVEMBER 2017

HALAMAN

BC8

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

Hadiri 6 th International Conference on Victim Assistance

Dosen Fakultas Hukum UNSUR Go Internasional SEPERTI dalam visi Fakultas Hukum Universitas Suryakancana (FH-UNSUR), “Tahun 2023 menjadi fakultas hukum yang berstandar Internasional, unggul dan terampil dalam penguasaan ilmu hukum, komitmen pada kebenaran, keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat”.

V

isi inilah rupanya yang menghantarkan tiga orang penting dalam FH-UNSUR go internasional. Mereka yakni Dr. Hj. Henny Nuraeny, SH, MH, Dr. Kuswandi, SH, MH dan Dr. dr. Hj. Trini Handayani, SH, MH. Ketiganya mewakili kampus untuk mengikuti 6 th International Conference on Victim Assistance dengan tema Evolving Perspectives dan Evolving Perspectives in Victimology di OP Jndal Global University India yang dilaksanakan pada 27-28 Oktober 2017. Kegiatan

tersebut diikuti oleh hampir seluruh perwakilan dunia. Indonesia melalui Asosiasi Viktimologi menseleksi artikel untuk bisa tampil di India. Tiha dosen dari FHUNSUR tersebut terpilih untuk tampil di India. Suatu prestasi dan apresiasi bahwa kualitas dosen FH-UNSUR sudah mampu bersaing di Internasional. Berikut Judul artikel yang dipresentasikan: Dr. Hj. Henny Nuraeny, SH, MH dan Dr. Kuswandi, SH, MH: Legal Protection For Temporary Marriage Victims In Indonesia serta Dr. dr. Hj. Trini Handayani, SH,MH: Victim Precipitating in Elimination of Life. (adv/­elloy)

Henny

ISTIMEWA

Hidupkan Kembali Semangat Pancasila di Kampus SETELAH LKAN, kini giliran LKIP UKM yang ada di Fakultas Hukum UNSUR yang aktif dalam berbagai kegiatan termasuk dalam kegiatan berorganisasi. Dalam kegiatan yang bertajuk “Mengenal Pentingnya Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa”, LKIP mengundang Ketua DPRD Cianjur yang juga alumni Fakultas HUkum Unsur Yadi Mulyadi sebagai pembicara. Ken Nanda Sandy, mahasiswa Fakultas Hukum semester 3 ini didaulat sebagai ketua pelaksana dalam acara tersebut. Menurutnya, acara ini dibuat untuk dapat mengenalkan betapa pentingnya Pancasila bagi kehidupan bangsaa dan bernegara di lingkungan kampus. “Nilainilai Pancasila harus di hidupkan kembali di kampus,” kata Ken. Ken juga mengungkapkan, alasan menghadirkan Anggota DPRD dalam kegiatan yang dipimpinnya. “Sebagai wakil rakyat tentunya pemahaman mengenai nilai-nilai Pancasila lebih mendalam itulah

yang kami harapkan, juga pertimbangannya beliau ini adalah alumni untuk menjadikannya figur bahwa lulusan lulusan Fakultas Hukum ini adalah orang-orang hebat nantinya,” katanya. Ken berharap mahasiswa mampu memahami betapa pentingnya nilai Pancasila dalam kehidupan kampus, berbangsa dan bernegara. “Tujuan UKM LKIP juga sinkron dengan acara ini, menghidupkan kembali nilai-nilai yang sudah sekian lama kini terlihat memudar terutama di kalangan anak muda Indonesia, yang dewasa kini,” pungkasnya. Dedi Mulyadi sebagai Pembina, menyambut baik kegiatan seperti ini. Sebagai dosen yang memang ahli dalam bidang ketatanegaraan ini mendukung penuh berbagai kegiatan LKIP maupun UKM lain selama kegiatan itu bersifat positif dan mampu menghidupkan kampus agar mahasiswa tidak sembarang ikut kegiatan diluar kampus yang mana sulit untuk dipantau aktivitasnya. (adv/elloy)

Fakultas Hukum UNSUR Rayakan HUT Kopertis Wilayah IV BERBARENGAN pada jatuhnya peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2017, bertempat di Kantor Kopertis Wilayah IV Jabar dan Banten (Jatinangor) diselenggarakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 Kopertis dengan agenda kegiatan upacara peringatan Hari SumpahPpemuda dan gerak jalan yang diikuti perwakilan perguruan tinggi swasta di Jabar dan Banten, termasuk Fakultas Hukum UNSUR. Gerak jalan ini di wakili oleh satu regu yang terdiri dari bapak Dedi Mulyadi, Heri Kuswara Firmansyah, Hilman Nur, M. Jaenudin, Aswin Asmara dan Yusuf Tajiri. Selain bertujuan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, hal ini menjadi ajang silaturahmi antar Perguruan Tinggi Swasta di Jabar dan Banten. Fakultas Hukum UNSUR sebagai salah satu bagian dari Kopertis

ISTIMEWA

Wilayah IV harus menjaga komunikasi dan koordinasi dengan baik. Menyambut Tahun 2020, yaitu Re-Akreditasi. Fakultas Hukum UNSUR berupaya untuk mempertahankan Akreditasi yang sudah diperoleh yaitu “A”. Hal-hal yang sedang dipersiapkan antara lain adalah sumber daya manusia, yaitu utamanya dosen. Peran Kopertis sangat penting, contoh dalam pengajuan jabatan fungsional dosen. Mulai dari asisten ahli, lektor, lektor kepa-

la, dan guru besar. Fakultas Hukum UNSUR sedang mempersiapkan dosen-dosennya untuk memiliki jabatan fungsional tersebut, bahkan meningkatkannya. Menurut Wakil Dekan I Dedi Mulyadi Fakultas Hukum UNSUR dalam mempersiapkan Re-Akreditasi 2020 semoga sudah memiliki guru besar. “Harapan kita tentu dalam persiapan REAkreditasi 2020 nanti kita sudah memiliki guru besar,” harapnya. (adv/elloy)


twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjurcom

HOTLINE : 0263-2283283

HALAMAN

BC9

Klik! beritacianjur.com

SELASA, 7 NOVEMBER 2017

Terdakwa Protes dengan Pernyataan Saksi Ahli

Serba-serbi

Sidang Sri “Saracen” Hadirkan Dua Saksi Ahli

Hari Keenam Ops Zebra Satlantas Cianjur Bagikan Helm ADA yang berbeda pada pelaksanaan hari keenam Operasi Zebra Lodaya 2017 yang digelar Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Cianjur, Senin (6/11/2017) pagi. Dimana para pe­ langgar lalulintas yang terjaring razia, justru tersenyum bahagia. Karena, mereka yang terbukti tak mengena­ kan pelin­ dung kepala atau helm diberikan helm secara cuma-cu­ ma oleh Satlantas Pol­ res Cianjur. Kasat Lantas Pol­ res Cianjur, AKP Rendy Setia Permana, mengatakan, kegia­ tan operasi lalulintas yang digelar, selain memberikan tinda­ kan dengan surat buk­ ti pelanggaran atau tilang. Para pengendara motor yang terbukti melanggar dengan tidak mengenakan helm, ucap Rendy, langsung diberikan helm secara cumacuma. “Kami berikan helm cuma-cuma bagi pengendara motor yang melanggar de­ ngan tak me­ngenakan pelindung kepala,” kata Rendy, kepada wartawan diselasela kegiatan, Senin (6/11/2017). Selain memberi­ kan helm kepada pe­ngendara, jelas Rendy, jajarannya juga melibatkan per­

sonel Polisi Cilik (Pocil) binaan Polres Cianjur untuk mem­ bantu memberikan pamflet imbauan ke­ selamatan berlalulin­ tas kepada para peng­ endara yang melintas di ruas Jalan Raya Bandung, Tugu Pra­ muka, Karang­tengah. Sebelumnya, Sat­ lantas Polres Cianjur hingga hari kelima pelaksanaan Operasi Zebra Lodaya 2017, Minggu (5/11/2017) mengeluarkan sedikitnya 2094 su­ rat bukti pelangga­ ran (tilang, red) bagi ­pengendara yang melanggar aturan ­lalulintas. Operasi lalulintas yang digelar serem­ pak di seluruh In­ donesia itu digelar selama 14 hari, sejak tanggal 1 November hingga 14 November 2017 mendatang. Kasat Lantas Polres Cianjur AKP Rendy Setia Permana, melalui KBO Lan­ tas Iptu Muhaimin, mengatakan, ada be­ berapa pelanggaran yang menjadi priori­ tas penindakan dalam operasi lalulintas itu, seperti penggunaan lampu rotator bagi kendaraan sipil, ber­ kendara atau parkir di trotoar, mela­ wan arus, dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB). ­(angga purwanda)

PENGADILAN Negeri (PN) Cianjur kembali menggelar sidang Sri Rahayu Ningsih, terdakwa penyebar kebencian melalui media sosial yang juga anggota kelompok Saracen, Senin (6/11/2017) kemarin pagi.

S

idang yang di­ pimpin Ketua Ma­ jelis Hakim, Rudi Suparmono, yang juga Ketua PN Cianjur itu, digelar di ruang sidang utama Cakra. Sidang untuk keempat kalinya itu, beragendakan pemeriksaan saksi ahli yang d ­ ihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum. Dalam sidang itu, dua saksi ahli yang dihadirkan adalah, Herman Fransiskus dari Digital Forensik Mabes Polri, dan Asisda Wahyu, ahli linguistik atau ahli ba­ hasa. Sidang yang berlang­ sung lebih kurang tiga jam itu, sempat diwarnai protes dari terdakwa, Sri Rahayu yang tidak terima dengan keterangan yang diberikan saksi ahli yang menyimpul­ kan bahwa terdakwa telah berujar kebencian selama

BERITACIANJUR/ ANGGA PURWANDA

satu tahun. “Saya keberatan dengan pernyataan saksi ahli yang menyebut saya telah beru­ jar kebencian selama satu tahun di media sosial,” kata Sri, saat diberikan waktu oleh majelis hakim. Herman Fransiskus, sak­ si ahli pertama yang diminta keterangan oleh majelis hakim, mengungkapkan, bahwa ia menemukan tiga akun facebook di ­perangkat keras telepon selular milik Sri Rahayu Ningsih. Selain itu, Herman juga menemukan, be­ berapa gambar dalam sim card telepon tersebut yang ada kaitannya dengan be­ berapa ujaran kebencian. “Ada tiga akun facebook di telepon selular milik Sri. Akun tersebut isinya ber­ beda-beda dan menampil­ kan beberapa gambar yang dibackup dalam sim card,”

kata Herman. Herman meyakinkan, bahwa akun facebook dalam telepon tersebut milik Sri dilihat dari nomor IMEI telepon tersebut. Sementara untuk saksi ahli kedua, Asisda Wahyu yang merupakan ahli lin­ guistik atau ahli bahasa, mengatakan, terdapat dua postingan Sri yang me­ ngandung unsur SARA yang sensitif ditulis di media sosial dan dilihat oleh kha­ layak ramai. Asisda menye­ butkan, bahwa dua posti­ ngan tersebut mengandung unsur kebencian. “Penyidik menyodorkan beberapa postingan kepada saya, saya menilai beberapa di antara­ nya mengandung unsur ke­ bencian,” kata Wahyu. Kuasa Hukum terdak­ wa, Yudi Junadi, sempat mempertanyakan metode apa yang digunakan oleh

saksi ahli ketika mengkaji postingan-postingan dalam akun media sosial Sri. Saksi ahli menjawab bahwa ia mengkaji berdasarkan dari kaidah normatif bahasa. Mendapat jawaban seperti itu, Yudi langsung menyodorkan fotokopi buku yang diterbitkan oleh Komnas HAM tentang uja­ ran kebencian. “Saya hanya ingin bertanya apa bedanya ujaran kebencian dengan ujaran biasa, lalu apa yang menjadi metode saksi ahli untuk mengkaji sehingga kalimat tersebut masuk ke dalam ujaran kebencian,” kata Yudi. Kuasa hukum terdakwa juga menyebutkan, saksi dan tim ahli yang dihadir­ kan harus kembali belajar membedakan antara kan­ dungan free speech, SARA dan ujaran kebencian. Se­ lain itu, mereka juga diniliai

harus mempelajari konteks kasus hukum yang didak­ wakan pada Sri Rahayu. Menurutnya, pihak ke­ polisian dan saksi ahli tidak menggunakan pedoman yang merujuk pada penger­ tian free speech, SARA dan ujaran kebencian. Oleh karenanya, kuasa hukum, menilai apa yang disampai­ kan ahli dalam persidangan tersebut tidak jelas. “Yang digunakan itu terkait isu SARA untuk kasus ujaran kebencian, padahal keduanya beda. Ujaran kebencian itu dalam kontek dan teksnya digu­ nakan untuk memicu kon­ flik. Seharusnya seorang ahli bahasa tahu, mana level postingan terdakwa ini membahayakan dan membedakan antaran free speech dan hatespeech. jadi bisa disimpulkan kalau pedoman mereka tidak ­jelas,” katanya. Kuasa hukum juga, mendorong pemerintah dan Komnas HAM un­ tuk mengeluarkan buku pedoman yang membeda­ kan, khususnya terkait free speech dan hatespeech, su­ paya kepolisian dan penga­ nanan kasus bisa dilakukan tanpa bias. “Persoalannya hari ini sejumlah kasus nu­ ansa SARA tidak pakai kedua pedoman itu. Seperti yang dialami oleh Sri Rahayu. Ini bias, freespeech dimasukan dalam kasus hatespeech. Kalau hatespeech itu ­dengan tegas ada ungkapan usir atau bunuh suku, ras, agama, dan antar golongan tertentu,” tuturnya. (angga purwanda)


SELASA, 7 NOVEMBER 2017

Klik! beritacianjur.com

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjurcom

email newsredaksibc@gmail.com

HALAMAN

BC10

Gelandang Persib

Bisa Sembuh Lebih Cepat

GELANDANG Persib Bandung, Kim Jeffrey Kurniawan harus mengakhiri musim lebih cepat karena cedera patah tulang fibula. Ia mengalami benturan dengan striker Persija Jakarta, Rudi Widodo.

D

ari hasil observasi, pemain bernomor punggung 23 itu harus absen selama 16 minggu atau 4 bulan. Dokter tim Persib Bandung, Raffi Ghani mengatakan, cedera yang dialami Kim bisa sembuh lebih cepat dari perkiraan jika ditangani oleh spesialis bagian tulang. “Secara teori sampai 12-16 minggu, tapi setelah lihat retak patah tulangnya, mudah-mudahan akan lebih cepet dari 12 minggu. Menurut yang lebih spesialisasi bagian tulang, mudah-mudahan lebih cepet,” kata dia. Raffi juga mengimbau kepada bobotoh untuk tidak membesar-besarkan

cedera Kim. “Saat ini kondisinya masih ditangani.” Disinggung soal kondisi Hariono dan Atep, Raffi menjelaskan cedera keduanya sudah membaik dan kemungkinan bisa diturunkan saat skuat Maung Bandung menghadapi Perseru Serui di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (12/11/2017). “Kalau Atep sudah lebih baik, tapi karena memang tidak ikut latihan beberapa kali, maka tidak diajak ke Borneo. Dari hasil pemeriksaan, alhamdulillah tidak didapatkan kelainan apapun.” “Hariono juga memar di kaki kirinya, tadi sudah telepon, pembengkakan mulai hilang. Kita lihat nanti lihat pas ke sini waktu lawan Serui,” ucap Raffi.(net/angga)

Persib Hanya Berlatih Ringan baiki posisi di papan klasemen. Maung Bandung masih menempati peringkat 12 dengan 41 poin dari 32 pertandingan. Sementara itu, Borneo FC berada di peringkat sembilan. Borneo unggul lima angka dari Persib. (net/ angga)

ILUSTRASI/NET

PERSIB Bandung bakal bertandang ke markas Borneo FC pada pekan ke-33 Liga 1 2017. Laga ini bakal berlangsung di Stadion Mulawarman, Bontang, Rabu (8/11/2017). Asisten pelatih Persib Herrie Setyawan mengungkapkan skuatnya dilanda kelelahan sebelum bertemu tim berjuluk Pesut Etam itu. Ini mengingat jadwal padat pada beberapa pekan terakhir. Untuk menyiasatinya, Michael Essien dan kolega hanya berlatih ringan di Lapang Sescoad, Kota Bandung, Minggu (5/11/2017).”Perjalanan jauh dan jadwal padat sudah kita antisipasi, kita juga tadi latihan cuma menjaga kebugaran kondisi pemain agar tak lelah,” kata

Herrie kepada Liputan6.com. Herrie menambahkan, tim pelatih sudah menyiapkan skema permainan Persib untuk laga itu. Tapi, ia enggan memaparkannya. “Skema juga sudah disiapkan, kita antisipasi segala kemungkinan yang ada. Tapi, mereka (Borneo FC) juga

lelah dari Serui kita akan berbuat maksimal,” ucapnya. Melawan Borneo FC, Persib hanya membawa 18 pemain. Hal ini dikarenakan sejumlah pemain mengalami cedera, seperti Atep, Sergio van Dijk, Tantang, Angga Febriyanto, dan Agung Mulayadi.. Maung Bandung kian krisis pemain setelah bek Vladimir Vujovic diganjar kartu merah dalam laga melawan Persija Jakarta. Di laga tersebut, Kim Jeffrey Kurniawan dan Hariono menambah daftar pemain yang cedera. Meski demikian, tim pelatih sudah menyiapkan penggantinya. “18 pemain yang kita bawa. Memang banyak yang absen, tetapi kita sudah siapkan pengganti dan tetap berusaha maksimal,” ucap Herrie. Dengan dua laga sisa, Persib kini hanya berupaya memper-


SELASA, 7 NOVEMBER 2017

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjurcom

email newsredaksibc@gmail.com

HALAMAN

BC11

WAGs Seksi Striker Liverpool Girang Jadi Model Majalah Sport

OFFSIDE

Kekasih cantik striker Liverpool Danny Ings sedang diliputi perasaan bahagia. Baru-baru ini, Georgia Gibbs, nama kekasih Ings terpilih menjadi model majalah olahraga ternama Amerika Serikat. Georgia baru saja melewati sesi pemotretan untuk edisi terbaru majalah Sports Illustrated di Aruba, pulau yang terletak di utara pesisir Venezuela.

ROMELU LUKAKU

Lukaku Dibully Bek Chelsea ADALAH benar bahwa Romelu Lukaku tak bisa berbuat banyak saat melawan tim-tim besar. Demikian diklaim Chris Sutton usai Manchester United kalah melawan Chelsea. Pada pertandingan di Stamford Bridge tersebut, Manchester United kalah dengan skor tipis 0-1 melawan tuan rumah Chelsea. Satusatunya gol pembeda itu dicetak lewat sundulan Alvaro Morata memanfaatkan umpan Cesar Azpilicueta. Sejak beberapa musim terakhir, Lukaku memang telah mendapatkan banyak kritik setiap kali bermain melawan tim-tim besar. Di pertandingan besar, penyerang asal Belgia tersebut kerap ‘menghilang’ dan itu terjadi lagi saat melawan Chelsea. Menurut Sutton, Lukaku benar-benar di-bully oleh bekbek Chelsea dan tak mampu melepaskan diri dari penjagaan pemain tuan rumah. Lukaku sendiri hanya mampu mencetak 15 gol dalam 60 pertandingan melawan tim enam besar Premier League, dan dalam tujuh pertandingan terakhirnya di semua kompetisi, dia belum lagi mencetak gol. “Dengan tinggi badannya, Lukaku adalah salah satu penyerang yang paling fisik di Premier League. Namun dia dibully sepanjang waktu oleh Andreas Christensen, yang baru memainkan empat pertandingan starter untuk Chelsea, dan Cesar Azpilicueta yang hampir setengah dari tingginya,” ujarnya kepada Daily Mail. “Tuduhan bahwa Lukaku adalah pemain yang tak bisa muncul di pertandingan besar, saya tak suka menyebut pemain seperti itu karena kurangnya usaha, tapi atas bukti ini, sulit untuk membantahnya,” tandasnya.(net/angga)

MULAI N A K R I T A W A H K Y T I C R E T S E H MANC Bos Manchester United, Jose Mourinho, mengakui bahwa ia mulai khawatir dengan jarak delapan angka yang memisahkan timnya dengan Manchester City.

S

etan Merah semakin tertinggal jauh dari rival sekota mereka setelah kalah 0-1 dari Chelsea di Stamford Bridge akhir pekan lalu. Namun terlepas dari performa tim tetangga yang begitu impresif, Mourinho masih yakin timnya punya banyak waktu untuk mengembalikan kepercayaan diri mereka dan tampil lebih baik lagi. “Kami memang khawatir, namun ada 18 tim yang jauh lebih khawatir dari kami. Kami ada di posisi kedua,” tuturnya di Sportsmole. “Delapan angka di Premier League tidak sama seperti di Portugal, La Liga, atau Bundesliga. Ya, jaraknya memang delapan angka, namun masih ada banyak pertandingan yang akan dimainkan.”

“Saya berharap, merasa, dan berpikir, di periode sibuk dan juga tahun baru nanti kami akan kembali dengan kekuatan maksimal dengan kembalinya Paul Pogba, Zlatan Ibrahimovic, dan Marcos Rojo.” United akan menghadapi Newcastle usai jeda Internasional pada 19 November. (net/angga)

Morata Seorang Striker Top EDEN HAZARD mengatakan bahwa ia bisa memahami dengan baik pergerakan rekan anyarnya di Chelsea, Alvaro Morata. Pemain Belgia melewatkan beberapa pekan awal musim 17/18 karena mengalami cedera, namun ia kini sudah menunjukkan penampi-

lan impresif, mencetak tiga gol dan melepas dua assist dalam tujuh laga sebagai starter. Morata, sementara itu, juga mencatat start tak kalah impresif. Ia mencetak tujuh gol dan tiga assists dalam sembilan pertandingan sebagai starter di Premier League, termasuk ketika menentukan kemenangan timnya atas Manchester United semalam. Hazard mengaku amat mengagumi kemampuan striker Spanyol dan menjelas-

kan bagaimana mereka bisa bagus.” bekerja sama dengan apik di “Saya coba untuk mematas lapangan. “Dia adalah bangun hubungan baik denseorang striker top,” tugan para striker, katur Hazard menurut rena di posisi Sportsmole. saya, akan “Ketika bagus jika kami ada di a n d a atas lapanpunya gan, kami s e bisa meliorang hat pergertarget akan yang ia m a n .” lakukan dan (net/ kemampuan angga) EDEN HAZARD tekniknya amat


HALAMAN

BC12

Klik! beritacianjur.com

SELASA, 7 NOVEMBER 2017

Bangunan Hemat Terbukti Melangar Bongkar

Lintas Timur

Warga Mekarwangi Sumringah Jalan Lingkungan Dicor Beton WARGA Desa Mekarwangi, Kec Haurwangi khususnya yang berada di swkitar ruas jalan lingkungan Kp Pasir Mangga-Kp Pasir Loa tampak sumringah. Paaalnya jalan lingkungan sepanjang 571 meter kebih, lebar 120 Cm itu akan tersentuh program pembangunan desa, yaitu pengecoran jalan yang dibiayai dari Dana Desa (DD) anggaran tahun 2017 tahap ke dua. Dimana cor beton jalan sersebut, dianggarkan senilai Rp 63 juta lebih dan ditambah swadaya masyarakat setempat. Ruas jalan lingkungan Kampung Pasir Manggah sampai Kampung Pasir Loa, sebelumnya telah mengalami rusak berat, ambrol hingga sulit dilalui sepeda motor. Tentu saja dicor betonnya jalan lingkungan tersebut, mendapat afresiasai dari seluruh warga Kampung Pasir Mangga, Kampung Pasir Loa dan warga kampung lainnya. Salah seorang tokoh masyarakat Kampung Pasir Mangah, Dangsis Mulyadi (54) menerangakan, dengan dibangunnya cor beton jalan lingkuan antara Kampung Pasir Mangga sampai dengan Kampung Pasir Loa sepanjang 571 meter lebih, kebar 120 Cm, disambut antusias dan mendapat afresiasi dari seluruh warga setempat. Karena mulanya jalan tersebut sudah rusak, ambrol, hingga sulit dilalui motor, tapi setelah dibangun dengan cor beton banyak warga yang bersyukur dan berucapkan terimasih pada Pemerintahan Desa, khususnya pada

Mari Beriklan di.. beritacianjur.com

Contact Person

08170024444

Kepala Desa Mekarwangi Cecep Surahman, yang telah peduki terhadap seluruh warga Kampung Pasir Mangga, Pasir Loa dan warga Kampung lainnya. Selain itu pihaknya meyakini bahwa adanya jalan lingkungan yang bagus dan leucir maka akan mampu mendongkrak roda perekonomian warga setempat. Hingga Seluruh warga kampung Pasir Mangga dan warga Kampung Pasir Loa, bila ruas jalan lingkungan selesai dibangun, akan melaksanakan syukuran makan liwet bersama ditengah jalan, sebelum jalan tersebut dibuka untuk umum, ucap Dangsis pada wartawan kemarin. Sementara itu, Kepala Desa Mekarwangi, Cecep Surahman menjelaskan, memang benar adanya bahwa pihaknya sekarang ini tengah sibuk menterapkan alokasi DD tahun anggran 2017, tahap dua, dengan membangun cor beton jalan lingkungan atara kampung Pasir Mangga sampai dengan Kampung Pasir Loa sepanjang 571 meter lebih, lebar 120 Cm, membangun Tembok Penyangga Tanah ( TPT) pinggiran jalan desa antara Kampung Pasir Loa menuju Perbatasan Desa Kertasari dan membangun cor beton jalan lingkungan di Kampung Pasir Junti. Hal itu, dilakukan tiada lain untuk meningkatkan Indeks Pembangunan manusia diantaranya meningkatkan Pendidikan, ekonomi dan kesehatan seluruh warga Desa Mekarwangi, ucapnya. (apip samlawi)

Aparat Jangan Tebang Pilih Tegakkan Aturan SEJUMLAH kalangan meminta aparat pemkab cianjur membongkar bangunan toko swalayan HEMAT di kampung Sukasari, Desa/ Kec Ciranjang jika memang terbukti melanggar aturan.

D

ikatakan pengamat pembangunan di Timur Cianjur, Erwin, tinsakan tegas oleh aparat perlu dilakukan sebagai upaya efek jera dan nama baik pemkab cianjur. Menurutnya, selama ini kesan hukum tajam kebawah tapi tumpul keatas masih kental terasa, untuk itu supaya meyakinkan masyarakat aparat jangan samapi tebang pilih menegakan aturan, karena bisa menjadi preseden yang ­buruk. “Masa kalau warung biasa dibahu jalan dengan cepat ditindak tegas, dibongkar karena alasan melanggar aturan. Tapi untuk bangunam milik pengusaha besar kerap ada celah kompromi saat situasi penegakan aturan,” ujarnya, senin (6/7/2017). Erwin mengungkapan selain bagunan HEMAT sedikitnya ada dua bangunan lain yang keberadaanya diduga kuat melanggar aturan, antaralain Selamat ­ dan Yogya. Sebelumnya Erwin mengungkapkan sejumlah fakta yang mendasar adanya kejanggalan dalam penerbitan izin HEMAT. Pertama, ungkap Erwin, tidak adanya rekomendasi dari pihak Desa juga Kecamatan Ciranjang untuk pembangunan toko Swalayan. Kedua, pen-

dirian bangunan toko swalayan di lokasi sekarang ini jelas-jelas melanggar Perda Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Penataan Pasar Rakyat, Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan khususnya terkait soal jarak pendirian. “Kalau dicermati lagi, dilihat dari fisik bangunannya, saya kira klasifikasinya bukan lagi minimarket tapi Supermarket.

Berdasarkan Perda disebutkan, jaraknya itu 1.500 (seribu lima ratus) meter dari Pasar Rakyat yang terietak dipinggir Jalan Kolektor/Jalan Arteri,”kata Erwin kepada Berita Cianjur, Minggu (5/11/2017). Erwin menambahkan, kalaupun izin yang sudah diterbitkan pihak dinas itu untuk minimarket, dari segi jarak dengan pasar tradis-

ILUSTRASI/ NET

ional tetap saja keberadaannya melanggar Perda, sebab syarat untuk Minimarket berjarak minimal 500 (lima ratus) meter dari Pasar Rakyat dan UMKM yang terletak dipinggir kolektor/ arteri. Sedangkan jarak bangunan HEMAT cuma 200 meter kurang. “Ini yang jadi kejanggalannya. Fakta di lapangan banyak yang memberatkan

izin bisa terbit. Tapi anehnya dinas ko bisa menerbitkan juga, “heran Erwin seraya menduga kalau penerbitan izin tidak melalui mekanisme dan prosedur berlaku. Terpisah Camat Ciranjang, Saepul Anwar saat mengetahui izin HEMAT sudah diterbitkan pihak dinas, menegaskan kalau rekomendasi awal dari pihaknya hanya berupa toko biasa, bukan minimarket atau toko swalayan. “Pertama kali datang, izinnya untuk minimarket, waktu itu kita tolak. Lalu datang lagi dengan permohonan izin untuk toko. Saya kira cuma buat toko biasa saja, makanya rekomendasi kita berikan, tapi kenyataannya malah lain,”ungkap Saepul. Saepul mengaku terkait pembangunan HEMAT itu, pihaknya sudah melayangkan surat kepada Bupati Cianjur ditembuskan kepada Kadis DPMPTSP dan Satpol PP. “Intinya kita sudah laporkan ke dinas terkait, bahkan Bupati kaitan soal pembangunan HEMAT ini,” imbuhnya. (apip/nuki)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.