Berita Cianjur - Pembangunan Bioskop Tanpa DED

Page 1

A1

EDISI 322 THN III

ECERAN ,RP.2.500 AN N A G G LAN 0,RP.60.00 /BULAN

Memberi Nilai Lebih twitter @berita_cianjur

SENIN, 21 NOVEMBER 2016

facebook beritacianjur.com

email newsredaksibc@gmail.com

Klik! beritacianjur.com

Gara-gara Bisnis, Luna Maya dan Ayu Tak Harmonis PERSETERUAN antara artis papan atas Indonesia akhir-akhir ini kerap ter­ jadi. Sebelumnya, kabar seteru antara artis yang mencuat di media yakni Nikita Mirzani dengan Julia Perez, cekcok kedua artis seski itu bahkan sempat hampir berujung di meja hijau. Cekcok antara artis kem-

bali lagi terjadi, kali ini antara Luna Maya dengan Ayu Ting Ting. Garagara kerjasama bisnis yang dibangun keduanya tidak berjalan dengan baik, menjadi akar permasalahan yang menyulut pecahnya hubungan persahabatan yang sudah lama terbina. Luna Maya mengaku telah dikecewakan Ayu Ting Ting untuk urusan bisnis, meski pedangdut berusia 24 tahun itu tidak menyalahi kontrak kerjasama.

“Enggak kapok. Cuma konsepnya diubah bukan mitra lagi tapi saya mengontrak seseorang....”

Hanya saja, Luna menilai Ayu tidak beretika, lantaran berencana merilis brand miliknya sendiri sesaat setelah kontrak bisnis dengan brand Luna usai. Sebagai penanam modal, Luna Maya mengaku mengalami kerugian yang cukup besar. Dengan pengalaman pahit seperti ini, apa Luna kapok bekerja sama dengan Ayu di kemudian hari? KE HALAMAN A7

Pembangunan Bioskop Tanpa DED Kadisbudpar Ngaku Tak Pernah Terbitkan Rekomendasi

Pembangunan Gedung Bioskop di Kampung Jemprak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas diketahui tanpa dilengkapi dengan dokumen Detail Engineering Desain (DED).

H

al itu terungkap saat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) melalui Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Iwan Purnawan dikonfirmasi wartawan terkait kelengkapan dokumen perijinan pembangunan gedung yang saat ini

tengah jadi sorotan publik itu. Iwan mengungkapkan, dokumen DED wajib dilengkapi untuk setiap pekerjaan kontruksi. Kalau pembangunan gedung bioskop itu milik swasta, jelas pemerintah tidak akan melaksanakan pembuatan dokumen DED. KE HALAMAN A7

Polri: Penyebar HOAX Diancam Pidana 6 Tahun JAKARTA– Kepolisian Negara Republik Indonesia mengingatkan pada khala­ yak, bahwa pengiriman atau penyebaran informasi bohong atau hoax, bisa diancam pidana. Dalam rilisnya disampaikan oleh Kepal a

Biro Penerangan Polri, Kombes Pol Rikwanto, agar masyarakat semakin berhati-hati dalam menyikapi informasi yang beredar di internet atau sosial media. Bagi yang suka mengirimkan kabar bohong (hoax), atau bahkan cuma sekadar iseng mendistribusikan (forward), harap berhati-hati.

BERITACIANJUR/CR1

MAIN ANGKLUNG- Pelajar Cianjur terlihat senang memainkan angklung saat peringatan Hari Angklung Nasional di Lapang Istana Cipanas, Minggu (20/11).

Enam Ribu Pelajar Mainkan Angklung

CIPANAS – Sebanyak Enam Ribu pelajar dari berbagai tingkatan sekolah, mengikuti peringatan Hari Angklung Nasional tahun 2016, di Lapang Istana Negara Cipanas Cianjur, Minggu (20/11) kemarin. Sebe-

lumnya, ribuan pelajar berkumpul di area Car Free Day di jalan Balakang, Kecamatan Cipanas. KE HALAMAN A7

KE HALAMAN A7

Kurang Koordinasi, Jadi Bancakan Oknum

Pemkab Didesak Evaluasi Proyek Fisik CIANJUR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, didesak segera melakukan evaluasi proyek fisik yang dilaksanakan rekanan. Pasalnya, pelaksanaan proyek ditengarai kurang koordinasi, sehingga pihak pelaksana, kerap mendapat masalah saat melaksanakan pekerjaan. Tak ayal, proyek diduga dijadikan bancakan oknum tertentu. Berdasarkan keterangan yang dihimpun Berita Cianjur, sejumlah proyek fisik yang dikerjakan rekanan,

Jadwal Salat

Wilayah Cianjur & Sekitarnya BERITACIANJUR/APIP SAMLAWI

PERSIAPAN- Relawan Cianjur tengah bersiap-siap menggelar aksi bebersih sampah di DAS Citarum, Sabtu (19/11).

21 November 2016 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04:02

11:40 15:03 17:54 19:08 SUMBER: KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

Kang BeCe

1.400 Relawan Cianjur Bersihkan DAS Citarum HAURWANGI- Bencana me­ luap­nya sungai di Babakan Caringin, Kecamatan Haurwangi, beberapa waktu lalu, membuat Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman, Sabtu (19/11) kemarin, ngubek Sungai Citarum bersama 1.400 orang relawan. Gerakan beberesih sampah sekaligus penanaman pohon di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, jadi tema kegiatan yang dilaksanakan orang nomer dua di Cianjur itu.

KARIKATUR/NANDANG S

“Kegiatan ini memang program Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang bareng dilaksanakan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Namun kita libatkan juga relawan dan organisasi yang ada. Ini penting, agar ada kesada­ ran langsung masyarakat, terhadap DAS Citarum,” kata Herman yang ditemui Berita Cianjur, di lokasi kegiatan. Menurut Wabup, kegiatan

beberesih sungai Citarum dari sampah, diharapkan dapat mengurangi pendangkalan yang terjadi. Setidaknya, ketika arus sungai normal, bencana yang selama ini mengancam masyarakat di sekitar DAS Citarum bisa terhindarkan. Kedepan, masyarakat harus sadar bahaya membuang sampah ke sungai, karena berimbas langsung pada keselamatan mereka sendiri. KE HALAMAN A7

“Hasil pantuaan kami dari berbagai proyek di lapangan, rekanan banyak mengeluhkan adanya jatprem pihak tertentu...” sering bermasalah dengan sejumlah oknum tertentu, KE HALAMAN A7


HALAMAN

A2

OPINI

Sebelum menolong orang lain, saya harus dapat menolong diri sendiri. Sebelum menguatkan orang lain, saya harus bisa menguatkan kehidupan diri sendiri dahulu.” Petrus Claver

SENIN, 21 NOVEMBER 2016

KABAR KABAR

Hanya Dua Kali Seminggu

DEWASA ini, perlu diketahui bahwasannya pergaulan bebas sudah merasuki kota-kota kecil, seperti halnya Cianjur. Hal ini tercermin dari cara “berpacaran” remaja zaman sekarang, banyak dari mereka merasa hal-hal yang bisa dilakukan oleh pasutri seperti ciuman bukan hal yang tabu lagi. Meskipun demikian kita sebagai remaja harus bisa menyeleksi hal-hal yang baru kita temui, menentukan pilihan kita dengan bijak bukan nafsu semata, dan harus memikirkan kedepannya agar mengurangi resiko “salah pilih jalan”. Untuk itu, guna mengurangi resiko makin rusaknya pergaulan remaja-remaja asal kota yang dikenal dengan julukan “kota santri” ini, Pemerintah Kabupaten Cianjur meluncurkan satu terobosan yang sedang gencar-gencarnya yakni “Ashar Mengaji”. Selain untuk mengurangi resiko rusaknya remaja Cianjur, program ini juga diharapkan mampu menjadi sarana pendekat antara kita dengan Allah SWT. Banyak manfaat yang kita dapatkan dari program “Ashar Mengaji”. Manfaat mengaji antara lain: (1) Mengaji merupakan sebuah hal yang diwajibkan di agama islam sebagai konsekuensinya kita akan mendapat pahala. (2) Dengan mengaji kita juga secara tidak langsung melatih otak kita dalam mengingat. (3) Mengaji juga dapat melatih pernafasan kita, dan masih banyak manfaat lainnya. Dengan mengaji kita tidak membuang waktu kita! Ashar mengaji pun hanya dilaksanakan selama dua kali dalam seminggu dan sebagai pelajar yang belum memiliki kesibukan yang benar-benar penting seharusnya kita bisa memanfaatkannya. Program ini diikuti oleh pegawai negeri dan pelajar SMP dan SMA yang ada di Cianjur, SMA Negeri 2 sendiri turut serta berpartisipasi meramaikan program ashar mengaji, jadwal dibagikan dan ditempel setiap kelas yang mana setiap kelas hanya dijadwalkan satu kali selama sebulan. Ini hanya salah satu contoh, bagi OPD tentu banyak manfaatnya adanya program yang digagas orang nomor satu di Cianjur itu. Setiap kali selesai melaksanakan sholat Ashar berjamaah, sesuai dengan asal OPDnya masing-masing mencari tempat yang sudah “ditandai” untuk berkumpul. Disinilah dihadirkan seorang ustad yang akan membimbing, baik itu tata cara membaca Alquran yang baik dan benar, maupun tentang pemahaman keagamaan. Tidak jarang ustad memberikan ceramah keagamaan yang tidak pernah jauh dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga lambat laun yang mengikutinya akan mendapatkan pemahaman baru dan yang sudah memahami tentu akan melaksanakan, karena terus-menerus diingatkan untuk berbuat kebaikan. Demikian juga mengaji, meski sudah berumur tidak ada kata terlambat untuk belajar. Kalau biasanya malumalu untuk mengaji, kini tidak ada lagi. Semuanya belajar, tidak ada atasan atau bawahan. Dan tidak dipungkiri kalau dalam OPD sebagai bawahan, dalam mengaji kadang menjadi atasan karena kemampuannya lebih mumpuni. Terleps dari itu semua, program Ashar Mengaji ini dirasakan banyak manfaatnya bagi yang mengkuti. Walau awalny menjadi hal yang terpaksa, tapi kalau dijalani seca terus menerus menjadi hal yang biasa. Semoga program Ashar Mengaji ini bisa berdampak luas bagi masyarakat Cianjur. Cianjur bisa lebih maju dan Agamis. Semoga. **

Bagi Bagipembaca pembacayang yangingin inginmengirimkan mengirimkan artikel artikelopininya, opininya,silakan silakankirim kirim ke redaksi.beritacianjur@gmail.com ke newsredaksibc@gmail.com Mohon Mohondilampirkan dilampirkanfoto fotodan dandata datapribadi pribadi dengan denganpanjang panjangartikel artikelminimal minimal1000 1000kata. kata.

BERITACIANJUR/KARIKATUR-NANDANG S

“SPJ” dan Bermacam Salah Kaprahnya PADA salah satu event nasional yang bertajuk “Rakernas Akuntansi” yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belum lama ini, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa selama ini birokrasi terlalu dibebani dengan “SPJ” (Surat Pertanggungjawaban). Oleh :

Memberi Nilai Lebih

BERITA MEDIA GROUP

Komisaris Utama H Ishaq Robin. | Direktur Utama Anton Ramadhan. | General Manager Gia Gusniar. | Pemimpin Redaksi Cetak Nuki Nugraha. | Wakil Pemimpin Redaksi Cetak Mustofa | Dewan Redaksi: Anton Ramadhan, Fonda Lapod, Gia Gusniar, Nuki Nugraha. | Asisten Redaktur: Angga Purwanda, Rikky Yusup, Rudi Rusmana | Sekretaris Redaksi Asri Fatimah | Reporter Cetak: Herry Febriyanto, Azmi Zahidah Mushaffa, Apip Samlawi, Zenal Mustari, Suparjo. | Divisi Online Fauzan Soleh (reporter), Rifky (Admin/IT). | Perwajahan: Ahmad Sulaeman (Koordinator), Arie Yudistira, Ziad Zed Zubaedi, Rendy Rustandi, Muhammad Faisal, Faisal Aditya Pahlefi. Grafis: Nandang S, M Yanuar Gunawan. | Manager Keuangan dan Umum Mastuti. | Manager Iklan dan Sirkulasi Budi Yahya. | Koordinator Iklan : Suparjo. | Divisi Iklan: Fajar Kurniawan (Iklan Bandung), Emma Maryani (admin). | Koordinator Sirkulasi : Iwan. | Divisi Sirkulasi: Pupung Pangestu, Dede Herlan, Erlin Sri Hartati (admin). | Marketing Komunikasi : H Ahmad Rizky Alfaraby. | Divisi Keuangan: Dedi Sukmana (kolektor), Asep Ruhenda (kolektor), Siti Aisyah (admin). | Legal Officer Ebes | Divisi Umum: Ardian (IT), Jajang Solihin, Daud Yusuf, Eded, Iyus Rustandi. I Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jl. KH. Hasyim Ashari No. 46B, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, 43214 l Telp. Kantor : (0263) 2283283 - 2283645 l Hotline Redaksi: 08562053088 l e-mail redaksi: newsredaksibc@gmail.com l website: www.beritacianjur.com l Info Layanan Pelanggan ; office: (0263) 2261814 CP: 08562053088 l Rekening: 183 097 9090 (BCA) an. Jembatan Mediatama Cianjur, PT, 006 257 498 4001 (BJB) an. Jembatan Mediatama Cianjur l Penerbit: PT Jembatan Mediatama Cianjur.

SELURUH WARTAWAN BERITA CIANJUR SELALU SELURUH WARTAWAN BERITA CIANJUR SELALU MENGENAKAN TANDA PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT MENGENAKAN TANDA PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT TUGAS SERTA TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MEMINTA TUGAS SERTA TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MEMINTA ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER

Unggul Budi Susilo Pegawai Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI

B

ahkan, tambah beliau, seringkali PNS di berbagai ­instansi tidak fokus lagi mengerjakan tugas dan fungsi utamanya karena dibebani dengan tugas menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara yang secara awam dikenal dengan istilah SPJ tersebut. Untuk itu beliau berpesan agar pemerintah bisa melakukan evaluasi, sehingga diharapkan ke depan SPJ tersebut tidak lagi terlalu menyita konsentrasi birokrasi serta agar lebih bisa berorientasi pada hasil dan kinerja. Secara garis besar, penulis sangat setuju dengan pernyataan yang disampaikan oleh Presiden tersebut. Oleh karenanya, pada tulisan ini, penulis akan mendeskripsikan bagaimana salah kaprah yang terjadi terkait dengan hal-hal “perSPJ-an” di Indonesia. Bukan itu saja, dalam tulisan ini juga akan diulas kebijakan-kebijakan yang diambil oleh beberapa policy maker untuk menyikapi arahan Presiden tersebut yang menurut hemat penulis juga sedikit salah kaprah. Akuntabilitas, Selama Ini dan Seharusnya Sebenarnya dalam segi akuntabilitas, pengelolaan keuangan negara di Indonesia sudah mengalami perkembangan bila dibandingkan dengan situasi sebelum era reformasi. Saat ini proses pengelolaan keuangan negara mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pelaporan sampai dengan pertanggungjawaban anggaran sudah diatur dengan sangat detil. Tidak seperti di era orde baru yang terkesan serampangan dan tidak diperlukan adanya pertanggungjawaban. Namun demikian, proses penyempurnaan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara tersebut seolah-olah berhenti lama pada tataran itu saja. Dalam jangka waktu yang cukup lama, akuntabilitas pengelolaan keuangan negara yang dipraktekkan di Indonesia terlihat stagnan dengan lebih menitikberatkan pada “due process” dan “compliance” daripada kinerja, hasil ataupun manfaat yang dicapai. Kondisi yang demikian memang merupakan kondisi yang ideal ketika dunia pemerintahan masih menerapkan fase Public Administration. Ketika menitikberatkan pada due process maka menurut Maesschalck (2003) fokus utamanya adalah bagaimana menciptakan suatu pengelolaan dimana dipastikan seluruh tahapan atau proses kesemuanya tertuang dalam regulasi. Akun-

tabilitas pada pendekatan ini lebih dititikberatkan pada apakah semua tahapan atau proses sudah dilaksanakan dan apakah pelaksanaan tahapan dan prosesnya sudah sesuai dengan yang ditentukan dalam regulasi. Seiring dengan perkembangan pengelolaan pemerintahan, dimana kebanyakan pemerintah di dunia dewasa ini beralih kepada fase Public Management, maka pola akuntabilitas yang semacam itu seharusnya menjadi tidak relevan lagi. Terkait dengan hal ini Quirk (1997) mengungkapkan bahwa akuntabilitas seharusnya tidak hanya dititikberatkan untuk bisa menjawab pertanyaan “Apakah sudah dikelola secara benar sesuai peraturan?” Me­ lainkan harus lebih dititikberatkan untuk bisa menjawab pertanyaan “Apakah suatu program itu perlu?” dan “Apakah output dan outcome yang ditargetkan sudah tercapai?”. Bahkan, dalam tingka­ tan yang lebih advance, maka akuntabilitas dituntut untuk bisa fokus dalam tiga hal yang dikenal dengan istilah 3Ps yaitu People, Planet and Profit (Slaper & Hall, 2011). Pada pendekatan ini, akuntabilitas tidak hanya diukur pada kemanfaatan secara ekonomi semata, melainkan juga harus dapat dipastikan bahwa suatu program tersebut harus akuntabel terhadap kualitas lingkungan dan juga akuntabel terhadap keadilan sosial. Akuntabilitas yang semacam ini dikenal lu as dengan istilah “triple bottom line”. Tetapi, tentunya untuk saat ini di Indonesia akan sangat sulit untuk mencapai tingkatan akuntabilitas yang demikian.

Salah Kaprah Menanggapi Terkait dengan tindak lanjut, seketika arahan Presiden disampaikan, seketika itu pula para pembuat kebijakan berusaha untuk menindaklanjutinya. Tetapi sayangnya, beberapa tindak lanjut yang diambil justru mengarah kepada salah kaprah. Hal pertama yang perlu disorot yaitu adanya kesan bahwa satu-satunya pihak yang bertanggungjawab dan harus melakukan upaya untuk perbaikan sistem akuntabilitas tersebut adalah Kementerian Keuangan. Padahal, peruba­ han orientasi akuntabilitas sebagaimana diuraikan di atas merupakan rangkaian dari berbagai macam proses. Mulai dari sistem hukum administrasi, perencanaan, pengadaan, audit, pertanggungjawaban bahkan sampai pada penega­ kan hukum. Akan sangat naif ketika nanti pengelolaan keuangan sudah diarahkan untuk berorientasi pada kinerja, hasil dan manfaat, tetapi di sisi lain

aparat pemeriksa orientasinya masih pada due process dan compliance. Oleh karenanya, alih-alih hanya di pundak Kemenkeu saja, isu ini seharusnya digarap secara sinergi dengan melibatkan seluruh lini yang terkait dengan isu akuntabilitas, dari hulu sampai hilir. Hal kedua yang perlu disorot adalah, adanya kesan pengkerdilan/pembelokan isu dari isu utama yang cukup besar menjadi sesuatu yang begitu teknis. Dalam beberapa kesempatan, penulis menangkap kesan bahwa arahan presiden dinterpretasikan oleh pembuat kebijakan hanya ditujukan pada permasalahan yang muncul dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah dan Bantuan Sosial saja. Padahal menurut hemat penulis, perbaikan orientasi akuntabilitas yang dibutuhkan oleh bangsa ini seharusnya bisa menyeluruh untuk seluruh rangkaian pengelolaan keuangan negara, tidak terbatas pada salah satu bagian kecil saja seperti Bantuan Pemerintah atau Bantuan Sosial. Karena memang sejak bergulirnya reformasi birokrasi keuangan di Indonesia dengan penerapan bermacammacam fiturnya, maka bangsa ini sudah memasuki fase Public Management. Sehingga pola dan orientasi akuntabilitas yang ada saat ini tentunya menjadi kurang relevan lagi untuk dijadikan terapan. Selanjutnya, hal lain yang perlu juga untuk disorot adalah terkait dengan kurang tuntasnya tindak lanjut. Berdasarkan pengamatan penulis, diskusi-diskusi yang berkembang dalam menindaklanjuti arahan presiden tersebut, baik di media ataupun forum-forum diskusi kebanyakan terjebak hanya sampai pada “Bagaimana membuat SPJ menjadi

LAYANAN SMS

lebih sederhana?”. Belum pernah terdengar adanya diskusi yang membahas terkait “Bagaimana caranya agar pertanggungjawaban dan pelaporan tersebut bisa lebih menggambarkan/menyajikan akuntabilitas secara kinerja, hasil dan manfaat atas suatu program/ kegiatan?” atau “Bagaimamana caranya agar audit bisa lebih dititikberatkan pada kinerja, hasil dan manfaat dari pada semata-mata hanya fokus ke compliance?” Oleh karenanya, kembali lagi diskusi yang diselenggarakan hanya berkutat pada segi administratif belaka dan akhirnya kurang efektif untuk mewujudkan tujuan besar yang dicita-citakan. Atasi Salah Kaprah Untuk itu, menurut penulis terdapat beberapa hal yang urgen untuk dilakukan guna mengatasi kondisi yang demikian. Pertama tentunya semua pihak harus mulai open mind dengan adanya shifting orientasi akuntabilitas dari yang semula menitikberatkan hanya pada due process dan compliance menjadi lebih menitikberatkan pada kinerja, hasil dan manfaat. Selanjutnya diperlukan sinergi dan peran serta dari seluruh lini yang terlibat pada seluruh rangkaian pengelolaan keuangan negara dari hulu sampai dengan hilir (dan tidak dibebankan pada pundak Kementerian Keuangan saja) untuk bisa merealisasikan perubahan orientasi akuntabilitas tersebut. Terakhir perlu dikaji ulang seluruh tindak lanjut yang sudah diambil. Dipikirkan kembali apakah tindak lanjut yang diambil sudah sejalan dengan tujuan besar yang dicita-citakan atau malah hanya menjadi sesuatu yang mengarah pada pengkerdilan isu dan menghasilkan kebijakan yang kurang tuntas.**

0812 2269 7454

Sampaikan saran, keluhan, protes dan pujian terhadap berbagai persoalan dan pelayanan publik (pelayanan kesehatan, pelayanan pemerintahan / swasta dan lainnya) termasuk informasi seputar kegiatan dan peristiwa di lingkungan masyarakat.

Cantumkan nama dan alamat jelas serta lampiran fotocopy KTP atau kartu identitas yang masih berlaku dan kirimkan melalui NOMOR LAYANAN SMS 0812 2269 7454 atau ke EMAIL: newsredaksibc@gmail.com


HALAMAN

A3

GOCIPANAS! SENIN, 21 NOVEMBER 2016

BERITACIANJUR/CR-1

MENJAMUR-Ribuan bangunan mewah menjamur disejumlah kawasan wisata Cipanas. Bangunan-bangunan tersebut sebagian diantaranya ditengarai berdiri diatas lahan yang rentan terjadi pergerakan tanah atau longsor. Sebagaian diantaranya diduga tidak berizin

Bangunan Perumahan dan Gedung di Cipanas Menuai Sorotan

MARAKNYA pembangunan permukiman dan gedung di kawasan Cipanas yang tidak mengindahkan daerah respan air dan bencana pergerakan tanah, terus menuai sorotan dari berbagi pihak temasuk Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman.

S

ecara tegas, orang nomor dua di Kabupaten Cianjur tersebut mengaku akan memperhatikan secara serius masalah tersebut dan sekaligus meninjau langsung ke Cipanas. “Kita akan tinjau kesana, Insya Allah nanti kita akan

kesana,” ujarnya secara singkat kepada “BC”, Sabtu (19/11). Hanya saja menurutnya, sebelum fokus ke wilayah Cipanas pihaknya akan terlebih dahulu membenahi wilayah hilir dan hulu ­aliran sungai khususnya di Citarum. “Kita akan tinjau ke-

sana, hanya didahulukan dulu aliran Sungai Citarum,” katanya. Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerag (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Suparman mengatakan, setiap pembangunan yang ada di Kabupaten Cianjur khususnya di wilayah Cipanas sudah harus memikirkan dampak pengurangan resiko bencana. Paling tidak, perlu teknik bangunan tahan gempa dan pergerakan tanah. “Kita sudah sering wanti-wanti,sebelum membangun terlebih dahulu koordinasi dengan Badan Geologi. Karena kewenang-

Pengurus Perkumpulan Pecinta Kucing Tri Warna Resmi Dilantik

BERITACIANJUR/CR-1

SUKARESMI– Sekitar 20 orang Pengurus Perkumpulan Pecinta Kucing Tri Warna periode 2016-209, akhirnya resmi dilantik oleh Ketua Dewan Pendiri sekaligus Dewan Penasehat, Ade Kosasih di Kampung n’De, Minggu (20/11) siang. Pelantikan tersebut juga dihadiri komunitas pecinta hewan lainnya, meski berlangsung sederhana namun suasana akrab dan kekeluargaan tampak terlihat diantara pecinta hewan tersebut. Ketua Dewan Penasehat, Ade Kosasih mengatakan, memelihara hewan peliharaan seperti kucing, tidak semudah yang diba­

yangkan. Selain harus melakukan perawatan dengan rutin, ternyata kesehatan hewan, pemilik dan lingkungan juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan. Inilah yang menjadi alasan dibentuknya Perkumpulan Pecinta Kucing Tri Warna yang berdiri di Kecamatan Cipanas dan sudah mendapatkan Akta Notaris serta SK Menkumham RI No. AHU 0076933. AH.01.07 Tahun 2016. “Perkumpulan ini di dirikan, sebagai wadah untuk merangkul semua pecinta kucing bukan hanya di Cipanas saja melainkan secara umum di Kabupaten Cianjur,” ujarnya. Dirinya ingin, keber-

adaan perkumpulan ini bisa menjadi jembatan bagi pemerintah daerah untuk mensosialisasikan bagaimana memelihara hewan peliharaan khususnya kucing dengan baik dan benar. “Masyarakat perlu tahu bagaimana memelihara dan merawat kucing yang baik , karena tidak bisa sembarangan,” kata Ade seraya menambahkan ingin mendukung gerakan program vaksin rabies atau flu hewan. Sementara itu Ketua Perkumpulan Pecinta Kucing Tri Warna, Iman Davrian Suciano berharap, melalui perkumpulan ini bisa lebih menjalin silaturahmi dengan para pecinta dan komunitas hewan lainnya. “Banyak orang yang memiliki hewan peliharaan khususnya kucing, namun tidak tahu bagaimana cara merawat dan mengobatinyaketika sedang sakit. Perkumpulan ini bisa menjadi solusinya bagi para pecinta hewan khususnya kucing,” harapnya. (cr1)

an mereka, menentukan titik aman pergarakan tanah. Kalau ingin tahan gempa bisa konsultasi dengan dinas terkait dan konsultan ahli,” katanya. Sedangkan dari sisi perizinan, menurutnya sudah mengarah kesana. Makanya sekali lagi pihaknya mengimbau, perlu konsultasi dengan Badan Geologi bentuk bangunan seperti apa yang akan didirikan. “Karena tidak menutup kemungkinan, resiko apapun meski di wilayah aman tapi paling tidak bisa tahan gempa,” katanya. Asep menilai, sekarang bukan lagi berbicara masalah perizinannya. Namun

sebetulnya konsep tata ruang yang harus berubah. Artinya, penduduk ataupun investor tidak boleh membangun di kawasan tebing meskipun tidak menutup kemungkinan aman. “Tapi kita selalu arahkan, kalau mereka ingin membangun di daerah tebing harus tahan terhadap pergerakan tanah,” katanya. Ditegaskannya, pihak investor yang mendirikan bangunan di area tebing juga harus melihat aspek kemanannya. Bahkan BPBD menyarankan, jika mereka tetap di lokasi tersebut silahkan membuat tim ahli yang betul-betul bisa membuat sebuah bangunan ta-

han gempa dan pergerakan tanah. “Kalau melihat wilayah Cipanas memang banyak dibangun kawasan hunian, tentu harus kita sadari memang beresiko. Jadi bukan kajian, tapi konsep tata ruang yang harus dirubah dan kita pikirkan bersama-sama,” tegasnya. Hal senada juga diutarakan, Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana)Kabupaten Cianjur, Dani Daroh­mat, dirinya menilai seharusnya wilayah Cipanas sebagai daerah resapan air dengan banyaknya pohon dan hutan tidak boleh dibangunan kawasan permukiman. “Ketika beralihfungsi jadi peruma­

han, maka bisa mengakibatkan banjir,” katanya. Dirinya melihat, kawasan Cipanas saat ini sudah sangat padat dengan banyaknya permukiman. Sehingga yang tadinya hutan, beralih fungsi menjadi perumahan dan ketika daerah resapan air beralih fungsi semuanya akan tumpah ke bawah dan yang terjadi adalah banjir. “Perlu ketegasan dari pemerintah sendiri, ketika ditetapkan sebagai daerah resapan air. Seharusnya tidak ada lagi pembangunan, mungkin dampaknya tidak akan terasa sekarang namun beberapa tahun kedepan,” tandasnya. (cr1)

Program PLPBK di Cihurang Bangun Fasilitas Umum CIPANAS–Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) di Kampung Cihurang RT 2/7, Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas yang menghabiskan anggaran Rp. 2 miliar dari Pemerintah Pusat selesai dilaksanakan. Berbagai program seperti pembangunan dan perbai­ kan sarana serta prasarana umum sudah dilaksanakan, seperti pembuatan jalan lingkungan, perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) hingga saluran air. “Kami sangat menyambut baik program tersebut dan sangat luar biasa, sehingga harus disyukuri oleh warga,” ujar Kepala Desa Sindangjaya, Eddy Efendi kepada “BC”, Minggu (20/11). Menurutnya, Program PLPBK tersebut benar-benar sangat membantu pemerintahan desa dan daerah dalam membangun serta menata kawasan permukiman. Sehingga dari yang awalnya kumuh, sempit dan sekarang tertata dengan baik serta rapi. “Kalau membangun memang mudah, namun memeliharanya yang su-

BERITACIANJUR/CR-1

PERMUKIMAN-salah satu jalan lingkungan di Kampung Cihurang RT 2 RW 7 Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanasyang dibagun melalui Program PLPBK

lit. Makanya saya titipkan ke warga, agar benar-benar dipelihara dengan baik,” katanya. Dikatakannya, berbicara sanitasi dan saluran air serta infrastruktur umum lainnya di Desa Sindangjaya masih sangat diperlukan. Terlebih mayoritas penduduk merupakan petani, sehingga sangat perlu diperhatikan masalah penataan sa-

luran air agar tertata dengan baik. “Saluran air menjadi yang sangat penting bagi para petani, karena sangat mendukung usaha. Bahkan infrastruktur jalan juga sama pentingnya, sehingga dengan mudah para petani bisa mengangkut hasil ­taninya ke pasar,” katanya. Diungkapkannya, pada tahun 2017 mendatang ren-

cananya Desa Sindangjaya juga menjadi lokasi Program Kotaku tahap 1 yang dilaksanakan di Dusun 1 Kampung Sindanglaya. Dimana programnya hampir sama, yakni menata kawasan permukiman warga. “Sama programnya, hanya belum jelas kapan dilaksanakan dan masih menunggu informasi lebih lanjut,” ungkapnya. (cr1)


CIANJUR A4 MENGAJAR HALAMAN

SENIN, 21 NOVEMBER 2016

Kementerian Dorong Penggunaan PIP BALI-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus berupaya mendorong anak usia sekolah dapat memanfaatkan Program Indonesia Pintar (PIP), untuk penuntasan Wajib Belajar (Wajar) 12 Tahun. Salah satunya melalui Dialog Pendidikan yang dilaksanakan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Bali, akhir pekan kemarin. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Sesditjen Dikdasmen), Thamrin Kasman mengatakan, Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan program pemerintah yang tujuannya adalah untuk membantu peserta didik yang secara ekonomi tidak mampu melanjutkan pendidikannya. “Kartu Indonesia Pintar (KIP) diharapkan bagi peserta didik yang biaya pendidikannya kesulitan dapat teratasi, dan bagi mereka yang putus sekolah dapat kembali masuk sekolah formal maupun nonformal. Tidak ada alasan bagi anak usia sekolah untuk tidak bersekolah karena alasan biaya”, jelas Thamrin. Thamrin menambahkan, saat ini pemerintah pusat sedang melakukan pendataan ulang jumlah penerima KIP, sehingga dapat disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Ia juga berharap tidak ada anak Indonesia yang berusia sekolah tidak mendapatkan pendidikan, karena dengan

KIP mendorong anak yang putus sekolah agar kembali bersekolah, baik di sekolah formal maupun non formal. Calon penerima PIP anak usia 6 – 21 tahun yang berasal dari peserta didik Penerima Kartu Harapan (PKH). Anggota DPR RI Komisi X, I Wayan Koster menyampaikan bahwa Program Indonesia Pintar sasarannya anak sekolah SD, SMP sampai dengan SMA/SMK, baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah, seperti pendidikan nonformal. PIP menjamin anak di dalam sekolah tidak putus sekolah karena faktor biaya, dan begitu juga anak usia sekolah di luar sekolah atau lembaga pendidikan nonformal. “Saya berharap, mereka yang di luar sekolah di dorong untuk masuk sekolah, masyarakat maupun pegiat pendidikan proaktif mengajak anak yang usia sekolah untuk masuk sekolah formal maupun nonformal. Karena PIP ini adalah program yang pro rakyat”, ujar Wayan saat diskusi dalam dialog pendidikan tersebut. Menurut Wayan, konsep yang dilakukan Kemendikbud selama ini sudah sangat baik apabila dikaitkan dalam rangka penuntasan wajib belajar 12 tahun. Namun perlu keikutsertaan semua pema­ ngku kepentingan pendidikan. Semua harus bekerja keras dan sinergi. (net/cr7)

Mendikbud Himbau Film Kedepankan Pesan Pendidikan

PUNCAK peringatan 100 tahun Sensor Film Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), mengimbau Lembaga Sensor Film Indonesia dan segenap pemangku kepentingan yang terlibat,

D

apat mewujud­ kan film tidak hanya sebagai sarana hiburan, tetapi juga se­ bagai sarana menyampai­ kan pesan pendidikan. “Kita wujudkan film sebagai sarana menyam­ paikan pesan pendidikan,” ungkap Mendikbud Mu­ hadjir Effendy, pada malam puncak acara 100 tahun sensor film Indonesia, yang diselenggarakan di Ge­ dung Film, Jakarta, Jumat (18/11/2016).

ILUSTRASI/NET

Puncak peringatan ta­ hun ini mengangkat tema “Sensor Mandiri Wujud Kepribadian Bangsa”. De­ ngan tema tersebut, kata Mendikbud, sangat relevan dengan nuansa pember­ dayaan semua pemangku kepentingan perfilman. Dalam perfilman, Mendikbud mengatakan bahwa film berkaitan erat de­ ngan imajinasi, dan ini harus dapat di ekspresikan dalam media yang dapat ditampil­ kan secara apik. “Melalui imajinasi ini perlu ditekan­

kan nilai-nilai luhur. Dengan nilai ini imajinasi dapat lebih terarah,” jelas Mendikbud. Pada perkembangan­ nya banyak tokoh-tokoh bangsa yang pernah men­ jadi anggota Lembaga Sen­ sor Film (LSF) Indonesia, seperri pada tahun 1946 LSF disebut dengan Komi­ si Pemeriksa Film. Tokoh tersebut diantaranya ada­ lah Ali Sastroamidjojo, Ki Hadjar Dewantara, Mr. Soe­ bagio, RM. Soetarto, Anjar Asamara, Djajeng Asmara, dan Rooseno. “Sekarang

LSF berada di sini menerus­ kan dan mengisi apa yang telah diperjuangkan para tokoh-tokoh-tokoh bangsa itu,” tutur Mendikbud. Mendikbud menam­ bahkan, tugas LSF tidak hanya sekedar mengisi ke­ merdekaan, menjalankan amanat peraturan per­ ­ undang-undangan yang ber­ laku, tetapi lebih dari pada itu yakni mengikuti per­ kembangan teknologi, pe­ ngaruh globalisasi dan libe­ ralisasi. “LSF diharapkan dapat bekerja lebih profe­

sional, transparan, akunta­ bel, memiliki integritas, dan tidak diskriminatif. Dengan itu, saya yakin LSF dapat benar-benar independen,” harap Mendikbud. Dalam perjalanan 100 tahun Sensor Film di In­ donesia menyiratkan nilainilai strategis film dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. sebagai karya seni budaya, film memiliki peran penting dalam me­ ningkatkan ketahanan bu­ daya bangsa, dan kesejah­ teraan masyarakat. Selain itu juga, Film sebagai sa­ rana mencerdaskan kehidu­ pan bangsa, pengemba­ngan potensi diri, pembinaan akhlak mulia, serta wahana promosi Indonesia di dunia Internasional. Mendikbud menga­ takan, dengan berjalan­ nya waktu, ia berharap LSF dapat melibatkan peran Masyarakat untuk dapat terlibat dalam proses sen­ sor film. “Peran LSF dapat seba­ gai pembuat regulasi dan memberikan kesempa­tan kepada masyarakat da­ pat menilai filmnya sen­ diri. Dengan begitu dapat mewujudkan masyarakat yang sehat, dan mengajak masyarakat dalam memaju­ kan film Indonesia,” tutur Mendikbud. (net/cr7)


SENIN, 21 NOVEMBER 2016

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

email newsredaksibc@gmail.com

HALAMAN

A5

2016

CL KOMPETESI BERGENGSI DI KABUPATEN CIANJUR

CIANJUR LEAGUE U-19 yang dipelopori oleh PT Liga Cianjur yang bekerjasama dengan HU Berita Cianjur (BC) telah memasuki putaran ketiga, dimana persaingan untuk menjadi pemuncak klasemen sangat dirasakan oleh seluruh tim, terutama yang kini bertengger di posisi lima besar klasemen sementara. Tak hanya mengandalkan pemain lokal, tetapi tim-tim yang berlaga di kompetisi sepak bola bergensi di Kabupaten Cianjur itu juga diperkuat sejumlah pemain dari luar daerah bahkan luar negeri. Hal itu, cukup menambah tingginya animo masyarakat pecinta sepak bola yang ada di Kabupaten Cianjur. (Angga Purwanda/”BC”)

JADWAL PERTANDINGAN CIANJUR LEAGUE 2016/17 ( C L ) U-19 NO. HARI/ TGL/BLN/THN

WAKTU

URT PRT.

1

Kamis

10 Nopember 2016

15.30 - 17.30

26

MANDALA

VS

2

Jum'at

11 Nopember 2016

15.30 - 17.30

27

BINA PUTRA

VS SUNDA RASA

3

Kamis

17 Nopember 2016

15.30 - 17.30

28

PNB

VS

4

Jum'at

18 Nopember 2016

15.30 - 17.30

29

HAWAI CIPEYEUM VS

iMC

5

Kamis

24 Nopember 2016

15.30 - 17.30

30

YUDISTIRA

VS

RAJAWALI FC

6

Jum'at

25 Nopember 2016

15.30 - 17.30

31

VIKING SOCCER

VS

SUNDA RASA

7

Kamis

01 Desember 2016

15.30 - 17.30

32

MANDALA

VS

A7

15.30 - 17.30

33

BINA PUTRA

VS

IMC

8 Jum'at 02 Desember 2016

PERTANDINGAN VIKING SOCCER

A7

KLASEMEN CIANJUR LEAGUE 2016/17 ( U-19 ) NO CLUB P W D L A/G PTS 1 I M C 6 5 1 0 27 16 2 VIKING SOCCER 6 5 1 0 20 16 3 ATEP 7 6 4 2 0 13 14 4 SUNDA RASA 6 4 0 2 16 12 5 BINA PUTRA 6 2 2 2 4 8 6 P N B 6 2 1 3 -6 7 7 MANDALA 6 1 1 4 -5 4 8 RAJAWALI FC 5 1 0 4 -16 3 9 YUDHISTIRA 5 0 2 3 -5 2 10 NHP Cipeyeum 5 0 0 6 -48 0


HALAMAN

A6

CISEL

Program seperti ini bisa dilaksanakan, karena pemerintah pusat telah memayungi aturan yang jelas. Tinggal sekarang, apakah pemerintah daerah, mau ikut serta dalam program ini, tanpa mengesampingkan kearifan lokal masyarakat disana.” Dede Koswara Ketua Forum Masyarakat Peduli Pembangunan Cianjur (FMP2C)

SENIN, 21 NOVEMBER 2016

Cianjur Selatan Akan Dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

SENTUHAN Pembangunan yang terus digenjot Pemerintah Kabupaten (Pemkab), untuk mendongkrak kemajuan wilayah Cianjur Selatan, bisa bernasib sama dengan program pemerintah sebelumnya. Jika, gerakan itu tidak dibarengi terobosan, yang mampu mewujudkan daerah Cianjur Selatan, sebagai wilayah perekonomian baru di Kabupaten Cianjur.

P

ernyataan itu, dikemukakan Ketua Forum Masyarakat Peduli Pembangunan Cianjur (FMP2C), Dede Koswara, dalam diskusi terbatas tentang percepatan pembangunan wilayah Cianjur Selatan di Kavling Demokrasi (Kade) di Jalan Suroso, Cianjur, Minggu (20/11), kemarin. Menurutnya, pembangu­ nan sudah pasti membutuhkan anggaran dan itu dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Apabila, program pembangu­ nan dilaksanakan berlandaskan pada layanan publik saja, akan berat bagi Pemerintah Daerah mendapatkan cashback dari hasil pembangunan yang sudah dilaksanakan. “Pelayanan berarti pembangunan yang dilaksanakan menitikberatkan pada indek pembangunan masyarakat tertentu, seperti Kesehatan

dan Pendidikan. Sementara ekonomi yang mampu mendongkrak daya beli masyarakat, masih harus dilakukan dengan cara lain,” kata Dede memulai obrolannya. Dede menilai, pemerintah sekarang harus lebih berani memanfaatkan isu pembangunan yang sedang dilaksanakan pusat dan provinsi. Pembangunan jabar selatan dan kebijakan program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dapat dipergunakan pemerintah sebagai jemba­ tan, memulai pembangunan lebih terukur untuk daerah Cianjur Selatan. Dede berpikir, pesisir selatan yang memiliki panjang 70 KM, adalah modal utama yang bisa dipakai pemerintah untuk menjual potensi itu kepihak ketiga. Catatan, pemerintah bisa mengkavling zona tertentu dalam dua kepentingan. Zona itu, bisa meliputu zona kawasan pariwisata, dimana

ILUSTRASI/NET

didalamnya sudah termasuk pariwisata lahan konservasi pesisir, budaya pesisir dan fesona alamnya. Zona kedua, lanjut Dede, Pemerintah bisa memakai pantai selatan sebagai alur transfortasi laut untuk kepentingan industri tertentu. Bisa saja, kawasan ini hanya sebagai pelabuhan yang melibatkan pihak swasta, untuk kepentingan pelabuhan peti kemas dan lainnya.

“Program seperti ini bisa dilaksanakan, karena pemerintah pusat telah memayungi aturan yang jelas. Tinggal sekarang, apakah pemerintah daerah, mau ikut serta dalam program ini, tanpa mengesampingkan kearifan lokal masyarakat disana,” tambah Dede. Lebih jauh dikatakan Dede, Pemerintah bisa memakai aturan Undang-undang (UU) No 25/2007 tentang Penanam-

Pramuka Harus Inovasi dan Lebih Didepan SINDANGBARANG- Praja Muda Karana (Pramuka) harus terlibat dalam memajukan dan berinovasi dalam setiap gerak pembangunan yang dilakukan pemerintah. Hal itu, diungkapkan Camat Sindangbarang, Iwan Kar­ yadi, saat ditemui “BC”, kemarin (20/11). “Kedepan Pramuka harus dapat bersing. Sebab, Pramuka harus mampu mandiri untuk berkarya, berkreasi, berprestasi dan senantiasa dapat pula menjauhi kekerasan anarkis hingga tercipta suasana lingkungan untuk menuju lingkungan harmonis,” ­jelas Iwan. Ayi Taufik, seorang pembina Pramuka, menuturkan, dengan banyaknya berbagai kegaiatan yang dilakukan Pramuka, diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas Pramuka, khususnya di Kabupaten Cianjur. ”Pelaksanaan meliputi

kegiatan menyusuri Pantai Karang Potong, bela negara dan kesehatan. Untuk giat pengetahuan, meliputi ke-

giatan serba-serbi pantai dan periran, medical dan pengetahua, dan giat kete­rampilan,” tutur Taufik. (zen)

SINDANGBARANG-Ratusan elemen dunia pendidi­ kan, mulai dari guru, siswa, dan masyarakat di Kecamatan Sindangbarang mengikuti kegiatan jalan santai yang digelar di Alun-alun Sindangbarang, kemarin (20/11). Kegiatan jalan santai itu mengambil star dan finis di Lapangan Alun-alun Sindang­ barang, dengan sebelumnya melewati rute Pantai ApraPasar Kendari-Hotel Sela, dan kembali finis di alun-alun. “Ya, tentunya kami sangat mengapresiasi atas kegiatan jalan sehat yang dilaksanakan panitia HUT PGRI ke 71 ini. Dan mudah-muda­ han dari makna kegiatan jalan Santa ini kedepannya akan lebih mendekatkan antar guru didik dan warga juga akan berdampak positif atas kesehatan,” kata Kapusbindik Kecamatan Sindan-

KEHILANGAN STNK No Pol F 4993 XP an. Dadang Mansyur F. H

Honda Mulia Cianjur PT. Pusaka Mitra Jaya angsuran

Mercy boxer th 88 matic builtup full orisinil harga 80 jt nego warna grey

Mari Beriklan di.. beritacianjur.com

Contact Person 5AAEB7F6

08971663866

ILUSTRASI/NET

gbarang, Sugiana, kepada “BC”, kemarin (20/11). Sugiana mengungkapkan, kesehatan sangat penting bagi seorang pendidik. Sebab, seorang pendidik miliki sebuah kewajiban dalam memberikan pembelajaran yang baik kepada siswa.

“Kalau gurunya sakitsakitan, tentu dalam mengajarnya tak akan maksimal untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa di kelas. Karena itu, dengan jalan sehat maka, kesehatan guru itu akan terjaga,” ungkapnya. (zen)

0877 0841 3364 / 0857 9472 4178

DIJUAL MOBIL hvis 081912008951

puh antara Cianjur dengen Cianjur Selatan. Sementara itu, geliat pembangunan industri pesisir sebelumnya pernah terjadi di Cianjur Selatan, dimana PT Mega Top yang bergerak dipengolahan pasir besi, berencana membangunan kawasan industri pesisir. Namun gencarnya penolakan, industri yang sudah menjalan produksinya itu, kemudian tutup. (cr7)

INFO IKLAN

BC-IklaN No Pol F 6950 XD an. Predi Gunawan

penopang ekonomi masyarakat. Pariwisata, diyakini bisa jadi bantalan ekonomi baru masyarakat selatan, yang selama ini seperti mati suri. Kang Irvan (sapaan Ak­ rab), juga akan mempercepat pembangunan layanan publik seperti Rumah Sakit, yang dinilai kurang saat ini. Bidang lainnya, membangun jalan lurus antara Cibeber – Sindangbarang, sehingga terjadi percepatan waktu tem-

Masyarakat Kecamatan Sindangbarang Antusias Mengikuti Jalan Santai

ILUSTRASI/NET

tiga kegiatan yang diantaranya, giat wisata, giat pengetahuan dan giat kete­rampilan. Untuk giat wisata, meliputi

an Modal, UU No 39/2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus, dan Peraturan Pemerintah (PP) No 2/2011 Penyelenggaraa KEK. Beberapa aturan itu, bisa dipakai pemerintah untuk mengajukan sebuah daerah sebagai KEK. Sebelumnya, Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar dalam berbagai kesempa­ tan, kerap mengatakan akan mendogkrak pariwisata laut di Cianjur Selatan, sebagai

Promo DP

3juta/bln

bonus hadiah menarik!

30juta

SEGERA HUBUNGI:

Nia Kurniatunnisa 087721311282 - 085794643776 081214783678 - Pin BB : D02E39E1


HALAMAN

A7

NEWS+A

... Pembangunan Bioskop Tanpa DED

DARI HALAMAN A1...

Terkecuali, pembangunan gedung bioskop itu mem­ pergunakan Anggaran Pen­ dapatan dan Belanja Daerah (APBD), maka pemerintah yang wajib membiayai pem­ buatan dokumennya. “Kalau bisokop itukan milik swasta, jelas DED nya harus ditanggung pihak pe­ ngembang atau pemilik pembangunan. Swasta bisa meminta pemerintah melak­ sanakan DED dengan angga­ ran sendiri,” ucap Iwan saat dihubungi BC, Sabtu (19/11). Iwan mengaku pihaknya sama sekali belum pernah me­ lihat dokumen DED pemba­ ngunan gedung bioskop yang saat ini tengah berlangsung di lokasi. Begitupun dengan per­ mohonan pembuatan DED ajuan dari pengusaha. “Dokumen DED nya tidak ada. Ajuan permohonan dari pengusaha juga belum pernah kita terima,” katanya. Saat publik tengah me­ nyoroti soal kelengkapan peri­ jinan yang sudah dikantongi pemilik, mencuat kabar jika Dinas Kebudayaan dan Pari­ wisata (Disbudpar) Cianjur di­ duga telah menerbitkan reko­ mendasi untuk pembangunan gedung bioskop itu. Dugaan itu menguat seiring munculnya nama salah seorang pejabat di Disbudpar yang turut serta tu­ run ke masyarakat mensosia­ lisasikan akan adanya pemba­ ngunan gedung di Ciloto. Namun saat kabar itu

dikonfirmasikan kepada Ke­ pala Disbudpar, Aban Sobandi, dengan tegas kabar itu diban­ tahnya. Aban mengaku, pihak­ nya sama sekali tidak pernah mengeluarkan rekomendasi apapun untuk pengusaha ge­ dung bisokop. “Selama menjabat disini (Disbudpar,red) saya ti­ dak pernah mengeluarkan rekomendasi apapun. Tapi tidak tahu kalau sebelum saya,” ujar Aban singkat saat dihubung BC melalui te­ lephone selularnya. Diberitakan sebelumya, pembangunan gedung bios­ kop di Kampung Jemprak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas mengungkap sisi lain carut marutnya Tata Ruang di kawasan yang dilindungi undang-undang itu. Kawasan konservasi yang jadi panyang­ ga Ibu Kota, selalu tergadaikan kepentingan ekonomi, yang menggerus kepentingan lain­ nya. Terjebak dalam tarik ulur kebutuhan lahan, resapan air, harus mengalah jadi lahan be­ ton material pembangunan. Pembangunan Bioskop yang terporet hanya me­ ngandalkan kajian pariwisita dan mengesampingkan pers­ pektif tata ruang, seperti dia­ manatkan Keputusan Presi­ den (Kepres) No 114 tentang Penataan Ruang Kawasan Bopunjur, kemudian diperte­ gas dengan lahirnya Peratu­ ran Presiden (Perpres) No 54, seperti jadi peluru tajam yang mengancam keberadaan lahan konservasi disekitarnya.

Ironis, meski pembangu­ nan melabrak aturan yang ada, berbagai pihak pemangku ke­ bijakan, seakan tutup mata, dan baru gaduh setelah ben­ cana menyapanya. Tragisnya, saat alam menegur dengan keras lewat bencana, pengem­ bang pembangunan keukeuh memaksakan pembangunan. Hingga Rabu (16/11) kemarin, aktivitas pembangunan ge­ dung film itu, masih tampak terus berjalan. Informasi yang dihim­ pun Berita Cianjur, awalnya bangunan tiga tingkat diran­ cang bangun untuk tempat bermain dan foodcourt. Bah­ kan, rencana itu telah diso­ sialisasikan Kades Ciloto, Tjutju Hidayat, mantan Ca­ mat Cipanas dan pejabat Di­ nas Kebudayaan dan Pari­ wisata (Disbudpar) Cianjur. Upaya pengembang memu­ luskan proyek diawali dengan tanda tangan warga. Tentu, itu tidak geratis karena ber­ bagai konvensasi harus di­ gelontorkan pengembang. Pengembang, mau tidak mau merogoh dana Rp. 500 ribu untuk 17 Kepala Keluarga yang rumahnya berdekatan dengan gedung bioskop. Ti­ dak hanya itu, perusahaan juga berkomiten menerima pekerja dari warga setempat dengan kuota puluhan orang. Namun sayangnya, pro­ yek yang dibangun di ka­ wasan Puncak tersebut tidak mendapatkan kajian dari Dinas Tata Ruang dan Pe­ mukiman (Distarkim) Cian­

jur. Sehingga tidak memper­ hitungkan dampak bahaya gedung jika dipaksakan diba­ ngun di lokasi tersebut. “Beberapa bulan lamanya kita sosialisasikan ini kepada masyarakat, awalnya untuk tempat bermain dan food­ court. Tidak hanya saya sen­ diri melainkan ada pak Fir­ man Firdaus (mantan Camat Cipanas), ibu Neneng (pejabat Disbudpar Cianjur) juga mem­ berikan informasi kepada masyarakat. Jadi tidak lang­ sung begitu saja dibangun,” kata Kades Ciloto, Tjutju Hi­ dayat saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu. Dia tak membantah jika saat berinteraksi dengan masyarakat lebih banyak menitikberatkan pemba­ hasan soal pariwisata dan kepentingan masyarakat. Lantaran selama ini tidak pernah menimbulkan an­ caman lingkungan terkaitan pembangunan di wilayahnya. Sehingga untuk menempuh proses perizinan tidak me­ nyertakan pejabat dari Dis­ tarkim Cianjur yang menge­ tahui ihwal tata ruang. “Jadi di lapangan itu kajian­ nya yang dibahas seputar pari­ wisata dan kepentingan masya­ rakat yang harus diakomodir jika terlaksana pembangunan proyek tersebut. Kita malah tidak kepikiran me­ngajak dari tata ruang karena selama ini tidak ada bahaya yang me­ ngancam begitu ada proyek pembangunan di kawasan Ci­ loto,” bebernya. (cr7/nuk)

... Enam Ribu Pelajar Mainkan Angklung DARI HALAMAN A1...

Pantauan Berita Cianjur, Tepat sekitar pukul 08.00 WIB, bersama dengan Staf Ahli Bupati Cianjur Bidang Pemerintahan, Suprayogi, Camat Cipanas, Suhendra, para kepala desa dan pelajar melakukan longmarch me­ nuju Lapang Istana Cipanas. Sesampainya di lokasi kegiatan, ribuan pelajar ter­ sebut diiringi Grup Musik Angklung AWI Orches­ tra SMA Muhammadiyah Cipanas, memainkan ang­ klung bersama-sama dengan membawakan lagu Cian­ jur Jago, lagu daerah serta Laskar Pelangi milik Nidji. Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Suprayogi mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari me­

lestarikan budaya tradisio­ nal milik Jawa Barat dan bangsa Indonesia. Terlebih angklung sudah termasuk dan terdaftar, sebagai sa­ lah satu warisan dunia yang ditetapkan UNESCO pada 16 November 2010 lalu. “Sudah menjadi tang­ gungjawab kita bersama, khususnya generasi muda untuk menjaga dan meles­ tarikannya,” ujarnya kepada “BC”. Dirinya menghimbau, agar para pelaku dan pecin­ ta budaya tradisional di Cipanas serta sekitarnya un­ tuk tidak pernah menyerah menjunjung budaya bangsa. Sehingga kedepannya sema­ kin banyak bermunculan ka­ der pelestari budaya lokal. “Ditengah arus glo­ balisasi zaman sekarang

dengan banyaknya masuk kebudayaan dari luar ne­ geri, kita harus melawan tantangan zaman dengan berfikir kreatif,” tandasnya. Sementara itu Ketua Pani­ tia Peringatan Hari Ang­ klung Nasional 2016, Rudi Lazuardi mengatakan, ke­ giatan ini merupakan salah satu program kerja panita CFD beserta Karang Taruna Kecamatan Cipanas, Pacet dan Sukaresmi. “Intinya, kami ingin ikut melestarikan dan me­ nyayangi budaya khusus­ nya alat musik angklung yang sudah ditetapkan UNES­CO sebagai salah satu warisan dunia,” katanya. Dikatakannya, jumlah peser­ ta yang mengikuti kegiatan ini mencapai kurang lebih enam ribu orang pelajar dari

seluruh sekolah. Tujuannya sama, dengan melestarikan akan lebih mengangkat dan melestarikan lagi angklung di Cianjur. “Bisa dilihat begitu antu­ siasnya peserta dan masya­ rakat, rencana tahun depan kegiatan ini akan kita laksa­ nakan kembali,” tandasnya. Salah seorang peserta, Arif Wiatama (11) pelajar ke­ las VI SDN Palasari, mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan Hari Angklung Na­ sional tersebut. Meski baru belajar bermain angklung dan sulit untuk memainkan­ nya, tapi dirinya tetap sema­ ngat untuk berlatih. “Seneng ikut kegiatan ini, apalagi saya baru belajar main angklung. Lumayan su­ lit tapi saya terus belajar su­ paya bisa,” ungkapnya. (cr1)

... Pemkab Didesak Evaluasi Proyek Fisik DARI HALAMAN A1...

termasuk rendahnya ke­ sadaran masyarakat, men­ dukung proyek pemerintah. Parahnya lagi, lembaga peme­ rintahan setingkat Kecama­ tan dan Desa, acap kali tidak mau tahu dan terlibat, saat rekanan berbenturan dengan pihak lain, termasuk warga di lokasi pekerjaan. Meski tidak dipungkiri, rekanan sebagai pelaksana pekerjaan, kerap melakukan berbagai tindakan yang mela­ brak aturan. Paling banyak, re­ kanan sering tidak memasang papan proyek, dengan dalih sedang dibuat atau belum di­ pasang. Hasilnya, sejumlah kritikan bahkan benturan de­ ngan pihak tertentu acap kali tidak bisa terhindarkan. Ketua Devisi Kajian Peme­ rintah Daerah, Lembaga Visi Selaras Komunika, Irfan Rid­ wansyah mengakui, gerak ce­ pat pembangunan yang dilak­ sanakan pemerintah sekarang, harus dibarengi dengan eva­ luasi terhadap jalannya peker­ jaan dan hasil akhir capaian kegiatan. Buktinya, berbagai proyek fisik yang dilaksana­ kan, menemui sejumlah masa­ lah dilapangan. “Hasil pantuaan kami dari

Hasil pantuaan kami dari berbagai proyek di lapangan, rekanan banyak mengeluhkan adanya jatprem pihak tertentu, termasuk minimnya kesadaran warga di sekitar proyek.” berbagai proyek di lapangan, rekanan banyak mengeluhkan adanya jatprem pihak tertentu, termasuk minimnya kesadaran warga di sekitar proyek. Semi­ sal, warga dengan muka tanpa dosa, memakai jalan beton yang belum kering, sehingga rekanan harus kerja dua kali,” tandas Irfan yang ditemui di Sekretariat Visi Selaras Komu­ nika, di Gg. Alfalah, Desa Su­ kamaju, Kecamatan Cianjur. Irfan menambahkan, ke­ jadian dilapangan lebih karena kurang berfungsinya lembaga pemerintahan dibawah, seper­ ti Kecamatan dan Desa. Seha­ rusnya, Camat melalui Kades, mampu melaksanakan koordi­ nasi dengan berbagai pihak, se­ hingga proyek berjalan lancar. Rekanan sebagai pelaksana, juga lebih mudah melaksana­ kan pekerjaan, tanpa harus ribet dengan urusan tertentu. Kedepan imbuh Irfan, Bupati sebagai pemangku kebijkan, se­

baiknya menegaskan kembali tugas Kecamatan dan Desa, da­ lam membantu menyukseskan program pembangunan yang sedang dilaksanakan saat ini. Sehingga, tidak ada lagi Camat dan Desa yang acuh, terhadap pekerjaan pemerintah. “Termasuk melaporkan, rekanan yang nakal dalam melaksanakan pekerjaan, apalagi di daerah yang sulit mendapat pengawasan. Ca­ mat dan Desa, bisa melapor­ kan langsung apapun temuan dan mengkoordinasikan ber­ bagai kepentingan di lapa­ ngan,” terangnya. Salah seorang pelaksana pekerjaan dari salah satu pe­ rusahaan di Cianjur, Susianti mengakui, paling berat dilapa­ ngan menyangkut dengan ma­ salah kesadaran masyarakat. Sudah berbagai cara, namun terkadang masayarakat tidak mau tahu dan itu berimbas terhadap jadwal pekerjaan.

EMERGENCY! POLISI : 0263 261110 AMBULANCE : 0263 291392 SENIN, 21 NOVEMBER 2016

Marcus/Kevin Juara Ganda Putra Bulutangkis China Open 2016

NET

Selebrasi pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukmuljo saat menang di partai final Bulutangkis China Open 2016, Minggu (20/11).

FUZHOU–Duet maut ganda putra Indonesia, Marcus Fer­ naldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo,berhasil meraih gelar juara perdana di turna­ men Super Series Premier. Setelah keduanya sukses me­ nang di final China Open 2016, Minggu 20 November 2016. Secara gemilang Marcus/ Kevin melibas ganda pu­ tra Denmark, Mathias Boe/ Carsten Mogensen. Kegemi­ langan ini ditunjukan mere­

ngan skor 20-22 21-19 21-18. Tentu saja sukses Mar­ cus/Kevin ini menjadi mo­ dal dasar untuk mengganti­ kan ganda putra Indonesia sebelumnya, yaitu Moha­ mmad Ahsan/Hendra Setia­ wan. Performa menggem­ birakan di China Open 2016 ini juga bisa menjadi peman­ tik semangat untuk meraih turnamen Super Series mau­ pun Super Series Premier berikutnya.(net/nuk)

... Polri: Penyebar HOAX Diancam Pidana 6 Tahun DARI HALAMAN A1...

Selain bisa terancam ter­ kena pidana penjara enam tahun, juga bisa kena den­ da Rp 1 miliar. Disampai­ kan bahwa pelaku penyebar hoax bisa terancam pasal 28 ayat 1 dalam Undang-Un­ dang Informasi dan Tran­ saksi Elektronik (UU ITE). Di dalam pasal UU ITE ini disebutkan: ”Setiap orang yang dengan sengaja dan atau tanpa hak menye­ barkan berita bohong dan menyesatkan, ancamannya bisa terkena pidana maksi­ mal enam tahun dan denda maksimal Rp 1 miliar.” Adapun ancaman pi­ dana pada penyeba­ran be­ rita bohong atau Hoax, dalam Undang-undang ITE telah diatur dalam pasal-pasalnya, yaitu: Pasal 28: (1) Setiap orang dengan

sengaja dan tanpa hak me­ nyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik. (2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak me­ nyebarkan informasi yang ditujukan untuk menim­ bulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/ atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar­ golongan (SARA). Selain itu, ada ancaman pidana seperti yang diatur dalam Undang Undang No­ mor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana, yaitu: Pasal 14(1) Barang­ siapa, dengan menyiar­ kan berita atau pembe­ ritahuan bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rak­

yat, dihukum dengan hu­ kuman penjara setinggitingginya sepuluh tahun. (2) Barangsiapa menyiar­ kan suatu berita atau me­ ngeluarkan pemberitahuan yang dapat menerbitkan keonaran dikalangan rak­ yat, sedangkan la patut da­ pat menyangka bahwa be­ rita atau pemberitahuan itu adalah bohong, dihu­ kum dengan penjara se­ tinggi-tingginya tiga tahun. Pasal 15: Barangsiapa menyiar­ kan kabar yang tidak pasti atau kabar yang berkelebi­ han atau yang tidak leng­ kap, sedangkan ia mengerti setidak-tidaknya patut da­ pat menduga bahwa kabar demikian akan atau sudah dapat menerbitkan ke­ onaran di kalangan rakyat, dihukum dengan hukuman penjara setinggi, tingginya dua tahun.(kliksaja.co)

... 1.400 Relawan Cianjur Bersihkan DAS Citarum DARI HALAMAN A1...

“Disisi lain, kita memperta­ hankan kualitas pekerjaan agar bisa manfaat bagi masyarakat, namun sisi lainnya, masyarakat kadang tidak mau peduli de­ ngan pekerjaan yang ada. Ka­ dang kita dibentak warga yang merasa tersinggung, padahal itu dilakukan karena adanya pekerjaan,” cetusnya. Menurutnya, berbagai cara dilakukan untuk me­ numbuhkan kesadaran warga dalam menghadapi pekerjaan pemerintah, yang dilaksana­ kan rekanan terus diupaya­ kan. Meski memang seharus­ nya, dibantu dengan pihak Kecamatan dan Desa. “Ya mau tidak mau sabar saja kalau dilapangan, meski berhadapan dengan berbagai masalah, yang sebetulnya ti­ dak bersingungan dengan pekerjaan yang dilaksana­ kan. Padahal, setiap kita me­ laksanakan pekerjaan, selalu melibatkan warga setempat, agar menimbulkan rasa me­ miliki yang tinggi terhadap pekerjaan yang sedang di­ laksanakan,” pungkasnya. Sayang, karena hari libur, tidak ada satupun dinas yang bisa dikonfirmasi terkait masalah koordinasi dan evaluasi peker­ jaan yang sedang dilaksanakan rekanan saat ini. (cr7)

ka dengan memenangi per­ tandingan hanya dua game. Skor pertandingan berakhir dengan 21-18 22-20 dalam waktu 49 menit. Isyarat Marcus/Kevin mampu juara di China Open ini sudah terlihat ketika meng­ hentikan unggulan pertama, yang tidak lain ganda putra Cina unggulan pertama, Chai Biao/Hong Wei. Dalam per­ tandingan ketat di semifinal itu, Marcus/Kevin menang de­

“Kalau perilaku mem­ buang sampah ke sungai terus dilakukan, tidak me­ nutup kemungkinan benca­ na itu akan datang. Pendang­ kalan sungai akibat sampah, jadi penyebab utama melu­ bernya sungai ke pemuki­ man,” terang Wabup. Sementara kegiatan pe­ nanaman pohon, sambung Wabup, dilakukan untuk menjaga kelestarian DAS Citarum. Semakin banyak pohon yang tertanam, akan bedampak langsung pada kondisi serapan air. Jelas

itu baik untuk memper­ tahankan kondisi sungai, sehingga arus masih bisa tertahan dengan kondisi po­ hon yang ada. Wabup mengaku, ada sedikitnya 2500 pohon dari berbagai varietas taaman keras, yang ditanam dalam kegiatan kemarin. Pohon itu, diharapkan dapat memban­ tu pelestarian hutan di seki­ tar kawasan DAS Citarum Sementara itu, salah se­ orang petugas BNPBa Gita Yulianti, menjelaskan, ge­ rakan bakti sosial member­ sihkan DAS Citarum dan menanam ribuah jenis po­

hon, merupakan penguatan kelembagaan dari BNPB yang disalurkan pada Ba­ dan Penanggulangan Ben­ cana Daerah (BPBD) Kabu­ paten Cianjur. “Gerakan yang seka­ rang, melibatkan 1400 rela­ wan yang datang dari ber­ bagai elemen masyarakat. Biasanya, memang kegiatan dilakukan tertutup dan masyarakat hanya mene­ rima seruan saja. Diharap­ kan, kegiatan ini, merubah prilaku masyarakat supaya paham penyebab terjadinya bencana alam banjir,” ung­ kapnya. (pip)

... Gara-gara Bisnis, Luna Maya dan Ayu Tak Harmonis DARI HALAMAN A1...

“Enggak kapok. Cuma konsepnya diubah bukan mitra lagi tapi saya mengon­ trak seseorang. Tapi tergan­ tung juga kalau orangnya paham visi dan misi siapa tahu bisa,” kata Luna Maya saat ditemui di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (18/11). Selebritas serba bisa ini juga tidak menyesal bekerja

sama dengan pelantun lagu “Sambalado” itu. Baginya, pengalaman pahit tersebut adalah satu momen pem­ belajaran bagi dirinya, juga Ayu Ting Ting sendiri. “Enggak, biasa aja. Kena­ pa harus nyesel karena udah kejadian. Justru bagus saya belajar, dia belajar. Karena brand baju barunya nanti dia produksi sendiri, SMN (manajemen Ayu Ting Ting) enggak ikut-ikutan,” Luna

menjelaskan. Yang pasti, sebagai orang yang telah lama berteman baik, kekasih Reino Barack ini tidak menyangka, akhir kerja samanya dengan Ayu Ting Ting akan berakhir buruk. “Ini di luar bayangan saya. Enggak kepikiran. Ayu itu orangnya baik, tapi entah kenapa ini begini. I don’t know,” kata Luna Maya mengakhiri. (nuk/net)


HALAMAN

A8 SENIN, 21 NOVEMBER 2016

Warga Sasakluhur dan Benjot Segera Nikmati Jalan Mulus WARGA Kampung Sasakluhur dan Benjot, Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, tidak lama lagi akan merasakan jalan mulus. Betapa tidaknya, pasalnya saat ini pihak desa sedang melaksanakan pengerjaan rabat beton jalan yang bersumber dari anggaran Dana Desa Tahun 2016.

K

egiatan yang dilaksanakan Tim Pelaksana Kegiataan Desa (TPKD) tersebut, sudah berjalan selama beberapa pekan tera­khir. Jalan yang dibangunpun cukup panjang, mencapai kurang lebih 300 meter dengan lebar 3 meter dan ketebalan 15 centimeter. Kepala Desa Jatisari, Asep Wahyu kepada “BC” mengatakan, bantuan anggaran dari pemerintah pusat melalui Dan Desa tahap II tahun 2016 diterapkan seluruhnya untuk membangun jalan rabat beton. “Ini merupakan hasil kesepakatan antara desa dan warga, apalagi awalnya jalan itu sudah rusak berat dengan kondisi tanah yang labil sehingga sulit dilalui kendaraan seperti mobil,”

ujarnya, Minggu (20/11). Dijelaskannya, pelaksanaan pengerjaannya selain oleh TPKD juga dibantu organisasi kemasyarakatan desa serta seluruh warga di dua kampung tersebut. “Saya harap dengan jalan yang bagus ini, mampu mendongkrak roda perekonomian warga desa setempat. Karena kendaraan akan lebih cepat saat membawa hasil pamen padi di sawah,” harapnya. Sementara itu, tokoh pemuda Desa Jatisari Asep Suleman menambahkan, dengan adanya berbagai pembangunan infrastruktur, berupa pengaspalan jalan desa maupun rabat beton sangat disambut antusias warga setempat. “Adanya jalan yang bagus dan mulus tentu saja akan meingkatkan pereko-

BERITA CIANJUR/ APIP SAMLAWI

MEMBANGUN-Masyarakat Kampung Sasakluhur dan Benjot, Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, tengah bahu membahu bergotong royong membangun jalan rabat beton. Dana pembangunan jalan tersebut bersumber dari anggaran Dana Desa Tahun 2016.

nomian seluruh warga Desa Jatisari,” katanya Dirinya mengaku sangat

telah peduli dengan menerapkan Dana Desa untuk pembangunan infrastruktur

jalan desa. “Semoga saja dana bantuan lainnya diterapakan

pula kepada kebutuhan warga setempat, seperti sekarang,” harapnya. (pip)

Pemdes Sukatani Bersama Relawan Bersihkan Kali Cihea

SOSOK KADES

Fokus Benahi Administrasi Kependudukan dan Tanah HAURWANGI – Berawal menjadi seorang pengusaha, lalu aktif di Badan Permusyawaratan Desa (BPD) hingga bergabung di salah satu organisasi kemasyarakatan, ternyata menjadi jalan bagi Agus Sumarna menjadi orang nomor satu di Desa Ramasari, Kecamatan Haurwangi. Pasca terpilih menjadi Kepala Desa Ramasari empat bulan lalu dengan meraih suara terbanyak dibandingkan calon lainnya, kini dirinya menjalankan amanah masyarakat dengan sebaik-baiknya. “Menjalani tugas sebagai Kades yang melayani masyarakat, ternyata tidak semudah yang saya bayangkan sebelumnya,” ujarnya kepada “BC”, Minggu (20/11). Meski banyak halangan dan rintangan, namun dirinya tetap menjalankan tugas dan memberikan

berterimakasih kepada semua pihak, terutama Pemerintahan Desa Jatisari yang

pelayanan kepada masyarakat dengan ikhlas, tabah serta percaya diri. Diawal jabatannya, pembenahan administrasi di internal desa menjadi fokus utamanya, dari mulai surat kepemilikan tanah hingga identitas kependudukan. “Masih banyak warga yang belum memiliki identitas diri, seperti KTP dan Kartu Keluarga. Bahkan banyak juga tanah warga yang tidak dilengkapi dengan legalitas berupa surat tanah,” katanya. Menurutnya, jika semua

Agus Sumarna

warga sudah memiliki identitas diri dan tanahnya sudah bersertifikat. Kedepannya tidak perlu khawatir atau takut lagi di gugat pih a k lain. (pip)

HAURWANGI- Pemerintahan Desa Sukatani, Kecamatan Haurwangi, beserta ratusan warganya yang dibantu TNI, Sabtu (19/11) serempak melaksanakan gerakan pembersihan sampah yang berceceran di kali Cihea yang bermuara langsung pada sungai Citarum. Seluruh warga bahu membahu sambil membawa cangkul, golok, parang, gergaji, karung plastik dan alat lainnya membersihkan saluran sungai Cihea. Kepala Desa Sukatani, Kecamatan Haurwangi Ajat Sudrajat (44) menjelaskan, diawali dengan apel bersama, gerakan bersih-bersih tersebut baru dilaksanakan. Bersama 350 orang warga dibantu TNI, langsung menuju kali Cihea yang bermuara langsung pada sungai Citarum Satu persatu sampah yang berserakan dipunguti dimasukkan karung diangkat dari sepanjang aliran sungai. Tidak hanya itu bersama warga lainnya juga melakukan penanaman pohon di lahan kosong sempadan kali Cihea dan sungai Citarum. Gerakan membersihkan saluran sungai itu hingga mencapai 3 kilometer dengan me-

BERITA CIANJUR/APIP SAMLAWI

BERSIH-Masyarakat dan relawan bersama Pemerintah Desa Sukatani, Kecamatan Haurwangi secara masif membersihkan sampah disepanjang aliran kali Cihea, Sabtu 19 November 2016.

makan waktu sekitar 6 jam. “Ini kita lakukan sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan, utamanya aliran sungai. Kalau sampah dibiarkan seperti ini, sangat membahayakan. Tidak hanya banjir, tapi juga bisa berdampak luas terhadap kesehatan,” kata Ajat. Pihaknya berharap, dengan ada gerakan bersih-bersih sungai ini bisa menjadi motivasi untuk tidak membuang sampah kesungai. “Paling ti-

dak gerakan ini bisa tertular kepada warga lainnya untuk senantiasa membebaskan ­aliran sungai dari sampah dan tidak membuang sampah ke sungai,” ungkapnya. Tokoh pemuda Desa Sukatani Asep Setiawan (45) menambahkan, adanya gerakan membersihkan DAS Citarum dan anak sungai, itu merupakan momen yang penting langkah yang baik. Pihaknya berharap pemerintah desa tidak berhenti dalam mendo-

rong kegiatan seperti ini. Harus lebih giat lagi dengan aksi dilapangan. “Bila perlu dijadikan program yang baku, baik dilaksanakan secara bulanan, triwulanan atau setahun dua kali. Apalagi kalau sampai di Perdeskan, minimal untuk membersihkan anak sungai atau saluran irigasi, supaya saluran tersebut benar-benar terpelihara, terawat dengan baik, hingga tidak ada sampah sedikitpun,” katanya. (pip)


INFO SPESIAL GELIAT KOTA twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

HOTLINE : 0263-2283283 Klik! beritacianjur.com

SENIN, 21 NOVEMBER 2016

Menari itu Perlu Latihan dan Belajar HALAMAN

B1

Tuntaskan Dendam ! PERSIB Bandung sukses menuntaskan dendam kepada Semen Padang pada ajang TSC 2016 di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (19/11). Maung Bandung menang tipis 1-0 lewat gol Sergio van Dijk. Kedua tim langsung memeragakan permainan agresif sejak menit awal. Semen Padang menggebrak saat laga baru berjalan tiga menit. Memanfaatkan sepak pojok,

AKTRIS cantik Tatjana Saphira mengaku ingin menepis anggapan bahwa menari tarian tradisional sulit dan rumit. Menurutnya tarian Indonesia mudah asal ada kemauan untuk mempelajarinya.

BACA HALAMAN B5

BACA HALAMAN B4

Konsep Wisata Alam Sudah dalam Pantauan Wabup Cianjur

BERITACIANJUR/APIP SAMLAWI

JIKA tidak ada aral melintang, daerah aliran sungai (DA) Citarum kawasan Kampung Kajar-kajar, Desa Kertasari, Kecamatan Haurwangi akan diplot sebagai lokasi wisata alam. Bahkan Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman menyempatkan diri meninjau lokasi tersebut dalam kunjungan kerjanya. Sebelumnya juga sudah pernah dilakukan survey

mengenai kemungkinan dibukanya kawasan wisata alam. Disamping itupun akan dibangun dermaga, jumping, sepeda air, sky way dan wisata alam lainnya. Tak menutup kemungkinan di lokasi tersebut juga areal pesawahan akan diolah secara tradisional, ditanami padi dengan ­ mengunakan pukuk organik.

Jika Proyek Diborongkan ke Pihak Ketiga Tanpa Melibatkan Partisipasi Masyarakat

Dosa Kades Khianati Warga

ADA banyak dosa yang selimuti Kepala Desa, utamanya mereka yang telah mengkhianati warganya sendiri. Apalagi jika proyek pembangunan yang didanai uang rakyat tersebut nyatanyata tidak melibatkan partisipasi masyarakat.

K

endati tidak ada data yang pasti namun fenomena yang selama ini menyeruak ke ruang publik yakni maraknya proyek pembangunan di desa baik yang bersumber dari dana APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten diborongkan ke pihak ketiga. Walaupun sejatinya, Peraturan Kepala LKPP Nomor 13 Tahun 2013 mensyaratkan adanya keharusan

pengadaan barang dan jasa di desa harus swakelola. Jika diberikan kepada pihak ketiga atau diborongkan maka menuntut ada keterbukaan melalui partisipasi masyarakat. Hal tersebut berkaitan dengan tahapan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes), RPJMDES (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) maupun RAPDes (Rencana Anggaran dan Pendapatan Desa). Sehingga taha­pan yang ditem-

puh tersebut berkaitan dengan adanya kewajiban bahwa setiap aspek pembangunan tersebut tidak bisa dilepaskan dari pengawasan yang dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD). “Kalau mengacu kepada ketentuan yang berlaku itu harusnya proyek pembangunan di desa itu swakekola. KE HALAMAN B7

Jalan Panjang Menuju Generasi Sehat dan Cerdas Tanpa Narkoba

KE HAL B7

Pengurus Orari Lokal 2016-2019 Disahkan

IST

SEJUMLAH pengurus Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Daerah Jawa Barat, lokal Cianjur, resmi dilantik pada Minggu (20/11) bertempat di Taman Pancaniti Pendopo Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jalan Siti Jenab 31. Menurut Ketua Panitia Pelaksana, H Q’Mung Ma’mur (YD1HQM), selain pelantikan DPP pengurus ORARI lokal Cianjur, periode 2016-2019 sekaligus pula pelantikan wisudawan angkatan 59 dan 60 dan pelantikan kenaikan

tingkat dari Siaga ke Penggalang. Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Cianjur H. Herman Suherman, Sekretaris ORARI Daerah Jawa Barat Agus Gunarso (YB1LZ), dan sejumlah tamu undangan lainnya. “Saya mengucapkan selamat atas pelantikannya, mudah-mudahan dengan dilantiknya saudarasaudara sebagai pengurus ORARI Jawa Barat lokal C i a n j u r, KE HAL B7

TAHUKAH ANDA

“Dalam hal ini BNNK Cianjur menghadiri kegiatan penyuluhan bahaya narkoba yang diadakan di Desa Mulyasari yang juga sekaligus menyosia­ lisasikan program pemberantasan narkoba,” ucap Hendik saat dihubungi “BC” belum lama ini. Dia mengungkapkan, materi yang disampaikan adalah mengenai Pola Hidup Sehat dan Bersih tanpa Narkoba yang terdiri dari pengetahuan mengenai apa itu narkoba, BERITACIANJUR/APIP SAMLAWI

Dongeng Sunda Cianjuran

Sebutir Telur Mampu Antisipasi Stroke ANDA mungkin sudah mengetahui bahwa telur mengandung protein yang tinggi. Protein dapat memberikan tubuh Anda tenaga lebih saat menjalankan fungsinya selama beraktivitas. Semakin padat protein yang Anda miliki, semakin besar pula tenaga

UPAYA menciptakan generasi sehat dan cerdas tanpa narkoba tidaklah mudah melalui berbagai tantangan. Namun kegiatan sosialisasi terus digalakkan di berbagai wilayah oleh sejumlah komponen masyarakat. Bertempat di aula desa mulyasari, Kecamatan Mande, sedikitnya hadir 30 siswa SMP Al-Bidayah Mulyasari mendengarkan pemaparan Kepala BNNK Cianjur, Hendrik berkait bahaya mengkonsumsi narkoba.

yang Anda dapatkan. Kini, sebuah studi menunjukkan bahwa mengonsumsi sebutir telur setiap hari bisa menurunkan risiko stroke hingga 12 persen, dikutip dari laman Boldsky, Minggu (20/11). Sebutir telur berukuran besar mengandung enam gram protein berkualitas tinggi dan antioksidan lutein dan zeaxanthin, yang ditemukan dalam kuning telur, serta vitamin E, D dan A. KE HAL B7

KE HALAMAN B7

Guaran Tatang

Carita Budak Minggat (bag .40) TADINA mah kuring ku pa tirto teh rek diasupkeun kan kenek tukang kai bae, tapi ahirahir disebutkeun tukang bas, nyaeta nu geus biasa gawe kan kai , sabab ku manehna kuring geus katimbang moal ka elrh keun ku tukang-tukang bas biasa. Tapi, wallahu’alam, sabab sapinterna oge nu di ajar keneh, moal bisa mapakan kanu geus biasa. Barang geus tutup bulan, tuluyn kuring jeung tukang bas nu sejen miang ka pekanbaru, ngiring tuan opsihter, nyaeta rek ngadegkeun jembatan. Ari jembatan nu rek di adeg keun ku tuan opsihter teh ayana disuku gnung , sisi leuweng jauh kaditu kadieu, ti pekan baru teh lalakon sapoe jeput. Opsihter nu sejenna teu aya nu

sanggupeun nyieun jambatan di lebah dinya, tina sakitu jauhna ti kota, turug-turug taya urang piribumi anu daraekeun kuli ka eta tempat. Pangna taya kuli nu daraekeun, lain ku lantaran jauh-jauhna bae jeung hara-haraeunana, tapi loba keneh jeulema nu percaya keneh kana tahayul, nu sieun ku bangsa dedemat-dedemit atawa jaksa. Harita sabab taya geusan pamondokan, sarerea samemeh perak digawe pijembataneun teh ngadeugkeun heula gubug atawa elos keur neunden barang-barang katut pamondokan, jeung gubug kantor tuan opsihter. KE HAL B7

ILUSTRASI/YANUAR. G/BC


HALAMAN

B2

BERITAJABAR SENIN, 21 NOVEMBER 2016

Pelajar Jabar Sebar Pesan Damai lewat Angklung

Tangkapan Ikan Merosot, Nelayan Menganggur SUKABUMI-Hasil tang­ kapan ikan para nelayan di perairan Pelabuhanra­ tu, Kabupaten Sukabumi, menurun akibat dilanda musim paceklik sejak dua bulan terakhir. Akibatnya mereka pun terpaksa menganggur, bahkan se­ bagian di antaranya be­ ralih profesi. Data yang dihimpun Himpunan Nelayan Se­ luruh Indonesia (HNSI) Cabang Sukabumi, dari 14 ribu nelayan yang biasa beroperasi di sepanjang Teluk pelabuhanratu, seki­ tar 70 persen nelayan tidak lagi melaut untuk semen­ tara waktu. Selain pacek­ lik, keputusan itu juga dilatari kondisi gelombang laut yang kini tengah ek­ strim akibat angin barat. Menurut pengurus HNSI Cabang Sukabumi, Tendi Sudama, jumlah ne­ layan yang tidak lagi me­ lakukan aktivitas melaut mencapai 9.200 orang. Dari jumlah itu, sekitar 7.000 orang di antaranya memilih untuk mengang­ gur. Sementara sisanya memutuskan untuk ber­ alih profesi menjadi bu­ ruh bangunan, tukang ojek, atau pedagang. Tidak sedikit pula para nelayan yang me­ manfaatkan situasi se­ perti ini untuk memper­ baiki alat tangkap serta perahu. Tindakan ini di­ lakukan untuk mengha­ dapi musim panen iklan pada awal tahun menda­ tang. Ini sudah menjadi siklus tahunan bagi para nelayan,” tuturnya se­ perti dikutip kliksaja.co. Diperkirakan, situasi

ini akan terus berlangsung hingga akhir tahun 2016 nanti. Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, musim paceklik kali ini ter­ bilang lebih parah. Jumlah hasil tangkapan ikan para nelayan menurun hingga hampir 60 persen. “Hasil tangkapan ikan para nelayan tidak sebanding dengan biaya melaut. Karena itulah mereka lebih memilih menganggur. Bukan ha­ nya untuk menghindari kerugian saja, mereka juga mempertimbangkan ke­ selamatan, jika harus tu­ run ke laut dengan kondisi gelombang yang relatif tinggi,” beber Tendi. Sementara, Idrus (44) salah seorang ne­ layan mengaku dalam situasi cuaca saat ini, hanya para nelayan yang memiliki perahu serta alat tangkap ikan berska­ la sedang dan besar saja yang masih tetap melaut. Mereka pada umumnya, tidak mencari ikan di perairan Pelabuhanratu. Tetapi beralih ke wilayah laut perbatasan, seperti Binuangeun, Banten, hingga perairan Cilacap, Jawa Tengah. “Kuantitas ikan di wilayah perbatasan itu masih lumayan banyak. Itu pun harus melaut hingga beberapa hari. Dalam kondisi seperti ini, biasanya kami harus beralih profesi, tapi bagi nelayan yang tidak mem­ punyai peluang untuk hal itu, bisanya lebih memilih menganggur dan mem­ perbaiki alat tangkap,” ung­kapnya. (net/rus)

GUBERNUR Jawa Barat (Jabar), Ahmad Heryawan, mengajak 6.000 pelajar se-Jabar yang bermain angklung menyebarkan perdamaian dunia dengan alat musik tradisional angklung.

I

nsya Allah, kita bertekad terus un­ tuk melestarikan ang­klung, siapkan kita menyebarkan angklung ke dunia. Mari kita sebar perdamaian du­ nia dengan angklung,” ka­ tanya, Minggu (20/11). Aher, sapaan akrab Ah­ mad Heryawan mengajak seluruh masyarakat Jabar terus menerus memeliha­ ra dan menjaga angklung sebagai budaya asli Jabar. “Mari kita membudayakan angklung, meskipun ang­ klung ini milik dunia, tapi masyarakat Jawa Barat harus menjadi yang paling depan melestarikan ang­ klung di dunia,” ujarnya. Dia juga menyampai­ kan rasa bangga dan te­ rima kasih kepada pelajar yang terdiri atas siswa ta­ man kanak-kanak hingga SMA yang hadir pada acara tersebut. “Saya bangga ke­ pada adik-adik yang ada di Gedung Sate hari ini (Ke­

NET

marin, red) sudah bertekad melestarikan angklung agar tidak punah dan mau memperingati hari ang­ klung dengan kegiatan ini,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Ke­ budayaan (Disparbud) Jabar, Ida Hernida, men­ jelaskan Hari Angklung atau Angklung Day meru­ pakan acara tahunan Dis­

BERITABANDUNG

parbud Jabar. Tujuannya, meningkatkan kecintaan dan kepedulian terhadap alat musik tradisional ang­ klung. Kegiatan itu, lan­ jut Ida, merupakan wujud nyata upaya masyarakat Jabar dalam memelihara dan mengembangkan seni angklung. “Kita ketahui bersa­ ma, tahun 2010 Angklung ditetapkan oleh UNESCO,

sebagai warisan budaya dunia. Ini tentunya meru­ pakan sebuah kebanggaan bagi kita sebagai warga Jawa Barat, bahwa seni angklung telah diakui oleh masyarakat dunia,” ­katanya. Halaman Gedung Sate di Jalan Diponegoro Kota Bandung pun tampak ra­ mai, sekitar ribuan pela­ jar dan mahasiswa dari

berbagai daerah di Jabar, tumplek di sana. Mereka memainkan angklung ber­ sama-sama dalam rangka­ ian acara Hari Angklung. Para pelajar dan maha­ siswa itu membawakan sejumlah lagu tradisional hingga internasional. Sebut saja ost film Frozen “Let it go”, “Peuyeum Bandung”, “Yamko rambe Yambo” dan lain-lain. (net/rus)

“Ada warga yang menolak, karena ada oknum provokator yang menghembuskan isu bahwa lahan tersebut diambil paksa. Padahal tidak. Pemerintah membayar lahan warga tersebut sesuai kesepakatan.” Kombes Pol Leonidas Braksan MM, Kepala Biro Operasi Polda Jabar

Karo Ops Polda Jabar: Ada Provokasi

Rusuh di Pengukuran Lahan Bandara Kertajati

KEPALA Biro Operasi Polda Jabar, Kombes Pol Leonidas Braksan MM, mengungkapkan bahwa ada oknum yang melakukan provokasi terkait dengan terjadinya bentrokan di lahan pembangunan Bandara Kertajati, Majalengka, pada Kamis (17/11) lalu.

D

isampaikan bah­ wa pengukuran sisa lahan bagi pembangunan Bandara Ker­ tajati, mendapat penolakan warga setempat, yakni dari warga Desa Sukamulya, Ke­ camatan Kertajati, Kabupa­ ten Majalengka. Leonidas mengatakan, mekanisme pembebasan la­ han sebenarnya telah dilaku­ kan pihak Pemprov Jabar, yai­ tu dengan mengukur terlebih dahulu lahan warga yang terle­ wati proyek bandara ini. Sete­ lah itu langsung dibayar sesuai dengan luas lahannya. ”Oleh Pemprov, langsung dibayar­ kan setelah pengukuran lahan selesai. Semuanya sudah ada kesepakatan,” katanya seperti dikutip kliksaja.co. Namun, ada warga yang tidak mau diukur lahan­ nya. Mereka adalah warga yang terprovokasi oknum yang menyatakan bahwa la­ han tersebut diambil paksa. ”Ada warga yang menolak,

karena ada oknum provoka­ tor yang menghembuskan isu bahwa lahan tersebut di­ ambil paksa. Padahal tidak. Pemerintah membayar la­ han warga tersebut sesuai kesepakatan,” ungkapnya. Pelaksanaan pengukuran 12 hektare tanah di Kecama­ tan Kertajati, Kabupaten Ma­ jalengka, pada Kamis, 17 No­ vember 2016 itu, dilakukan untuk Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Untuk pengamanan, diterjunkan kurang lebih 2.000 personel gabungan TNI, POLRI, Satpol PP, serta instansi lainnya. Bupati Majalengka, Sutrisno, juga berada di loka­ si. Termasuk salah seorang Komisaris PT BIJB Aang ha­ mid Suganda, Kepala Dinas Perhubungan Pemprov Jabar, Kepala Biro Aset, dan sejum­ lah pejabat terkait lainnya. Tim Pengamanan di­ pimpin Karo Ops Polda Jabar Kombes Pol Leoni­ das Braksan, dan Kapolres Majalengka AKBP Mada

Tanah Bergerak di KBB, 68 Warga Mengungsi

NET

Roostanto SH MH. Mulanya, pelaksanaan pengukuran berjalan aman. Semula warga tampak ber­ baris di pinggir sawah den­ gan posisi perempuan di ba­ risan depan, diapit barisan laki-laki di bagian kanan dan kiri. Serta beberapa di anta­ ranya berteriak menolak lahan di wilayahnya diukur. Menjelang pukul 11.00 WIB, teriakan semakin keras dari masyarakat yang menolak la­ han di wilayahnya diukur. Siang hari, sekitar pukul 12.35 WIB mulai terdengar le­ tusan petasan. Sebagian letu­ san mengenai aparat kepoli­ sian. Selain itu, ada lemparan

batu yang diduga dari katapel dan mengenai beberapa petu­ gas. Saat itu, aparat mulai membalas dengan temba­ kan gas air mata dan seba­ gian warga mulai mundur. Namun lemparan batu dari katapel masih terus berlan­ jut dari sejumlah arah. Salah satunya mengenai Bripda Soni. Tiga orang warga yang diduga menjadi provokator berhasil diamankan. Warga­ pun akhirnya mulai mundur, dan petugas ukur dari BPN bisa menajutkan pengukuran dengan pengamanan ketat aparat keamanan. Kepala Biro Aset Daerah, M Arifin disertai Kabag Pe­

manfaatan dan Pengamanan Barang Daerah, Diding Abidin Subandi, mengatakan pe­ ngukuran lahan seluas 36,6 hektare atau sebanyak 382 bi­ dang ditargetkan selesai dua hari. Namun bila suasana tidak kondusif, target pengukuran hanya seluas 12 hektare, mini­ mal untuk perluasan landasan pacu guna mengejar target pembangunan. Sementara itu, Bupati Ma­ jalengka, Sutrisno, berharap pengukuran bisa tuntas ka­ rena sebetulnya bidang tanah sudah diketahui dengan jelas, demikian juga dengan batas tanah masing-masing pemi­ liknya. (net/rus)

NET

KBB-Warga RT 5 RW 10 AKBP Ade Ary Syam In­ Kampung Cikatomas, Desa dradi, mengungkapkan Citatah, Kecamatan Cipa­ ada sekitar 40 rumah yang tat, Kabupaten Bandung terancam retakan tanah Barat (KBB) panik. Tanah di RT 5 RW 10 Kampung tempat mereka tinggal ti­ Cikatomas, Desa Citatah, ba-tiba bergeser. Kecamatan Cipatat, KBB. Kondisi itu membuat “Saat ini warga sudah aparat se­ dipindah­ t e m p a t kan kedua mengambil buah tenda tindakan. milik BPBD Mereka me­ ( B a d a n Saat ini warga ngevakuasi Penanggula­ sudah dipindahkan warga sebe­ ngan Ben­ kedua buah tenda lum men­ cana Da­ milik BPBD (Badan erah) yang jadi korban bencana ada di atas di Penanggulangan longsor. dekat pabrik Bencana Daerah) C u ­ pengola­ yang ada di atas rah hujan han kapur di dekat pabrik yang tinggi Indo Maja,” memang ujarnya se­ pengolahan kapur membuat perti dikutip Indo Maja.” sejumlah kliksaja.co. wilayah di Menu­ KBB, rawan longsor. Pada rut dirinya, total warga Jumat (18/11) lalu mi­ yang mengungsi ada 68 salnya, longsor mengan­ orang. Mereka terdiri cam Kampung Cibareng­ atas 40 perempuan de­ kok, Desa Nyalindung, wasa, tiga lanjut usia, 22 Kecamatan Cipatat. remaja, dan tiga anakKapolres Kota Cimahi, anak. (net/rus)


HALAMAN

B3

WOW!

Kadang - kadang pilihan yang terbaik adalah menerima. (Rectoverso)

Vini Nuralfiani

Meluangkan Waktu Untuk Membaca HALLO guys, kali ini kita kenalan yuk sama siswa kelas XII Admi­ nistrasi Perkantoran (AP), SMK Pasundan 1 Cianjur. Namanya Vini Nuralfiani. Vini ini hobinya mem­ baca novel. Berbagai genre novel sudah banyak di lahapnya. Salah satu novel favorit Vini adalah novel Lembayung Sutra yang mengisahkan tentang kasta antar si miskin dan si kaya. Novel tersebut menginspirasinya agar lebih menghargai semua orang tanpa melihat apakah dia seorang saudagar atau rakyat jelata. Di sela istirahat, siswi kelahiran 16 November 1998 ini suka melu­ angkan waktunya untuk membaca novel, buatnya membaca novel itu seru, dan juga bisa lebih berman­ faat untuknya. (cr3)

BECEMUDA

SENIN, 21 NOVEMBER 2016

Angklung Warisan Budaya Indonesia Lestari

Alat Musik Tradisional yang Lestari

ANGKLUNG adalah alat musik tradisional Indonesia yang digantung dalam bingkai bambu, diikat dengan tali rotan. Angklung merupakan musik yang unik, karena angklung tidak dapat dimainkan sendiri karena satu angklung mewakili satu nada saja, guys.

A

ngklung telah diakui oleh Organisasi Pen didikan, Keil­ muan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia. UNESCO

mengakui Angklung pada tanggal 16 No­ vember 2010 lalu yang kemudian dijadi­ kan sebagai Hari Angklung Sedunia hing­ ga saat ini. BTW, Bagaimana Bece Muda memperingati hari Angklung sedunia? Muhammad Rafi kelas VIII MTs Al Kautsar mengungkapkan memperin­ gati hari angklung sedunia sebagai wujud untuk melestarikan budaya bangsa yang telah dilindungi dan diakui dunia sebagai warisan budaya bangsa. “Tadi, di Cipanas para pelajar dan kalangan umum memadati lapangan un­ tuk memperingati hari angklung dengan memainkan angklung secara serempak. Acaranya sangat menarik dan meng­ hibur juga

mendidik sekali,” ungkapnya kepada “BC” Minggu (20/11). Nurochman kelas VIII MTs Al Kaut­ sar menambahkan hari angklung yang diperingati setiap tanggal 16 November hendaknya bisa menjadi bentuk peng­ ingat agar kita sebagai generasi bangsa melestarikan budaya ini yang sempat diklaim oleh negara lain. “Hendaknya kita lebih peduli dengan angklung. Selain itu juga kita bisa me­ mainkan angklung sehingga alat musik tradisional ini tetap lestari,” pungkasnya. (cr3)

Hendaknya kita lebih peduli dengan angklung. Selain itu juga kita bisa memainkan angklung sehingga alat musik tradisional ini tetap lestari.”

ILUSTRASI: BERITACIANJUR/M YANUAR GUNAWAN - FOTO: DOK. BERITACIANJUR

INSPIRASI

Mengapa Ada Pernyataan “Hukum kan Buat Dilanggar” ILUSTRASI/NET

Nasi Goreng Sudah Ada Pada 4000 SM NASI goreng dilansir dari kooliner. com atau makanan yang dinamai fried rice dalam bahasa inggris ini ternyata sudah ada dari ribuan ta­ hun silam. Yakni tahun 4000 sebe­ lum masehi. Masakan ini ternyata me­ rupakan masakan tradisional masyarakat Tionghoa, guys. Pada masa itu banyak sekali masyarakat Tionghoa yang merantau dan ting­ gal di berbagai negara yang ada di belahan dunia. Kemudian penye­ baran nasi goreng ini terjadi kare­ na masyarakat Tionghoa yang tinggal tersebut memilih untuk tinggal menetap dan mencoba menciptakan ma­ sakan nasi goreng khas lokal mi­ liknya. Dengan cara menyesuaikan bumbu-bumbu yang ada di tempat tinggal mereka saat itu, jadilah nasi goreng dengan rasa yang unik. Tentunya cita rasa yang ia ciptakan berbeda dengan rasa nasi goreng yang ia buat dengan bumbu-bumbu asli tempat masyarakat Tionghoa lahir. (net/cr3)

HAI Guys, sering kah kamu mendengar pernyataan berikut. “Sering parkir liar, menyogok polisi saat ditilang, atau bahkan korupsi”. Pernyataan diatas adalah salah satu dari banyak pelanggaran hukum yang terjadi. Semua orang pasti pernah melanggar hukum, namun bagaimana perasaan orang tersebut saat melanggar hukum? Bersalahkah? Atau malah tidak peduli dengan hukum tersebut? Setiap Negara tentu mempu­ nyai hukum yang berlaku. Hu­ kum, menurut Oxford dictionary, adalah peraturan yang berlaku disuatu Negara atau komunitas dimana anggotanya dipaksa un­ tuk mengikuti peraturan terse­ but untuk kebaikan semua pihak, dan akan diberlakukan pinalti atau hukuman jika tidak mema­ tuhi peraturan tersebut. Tapi apakah semua orang mematuhinya? Pada kenyataan­ nya kita masih bisa melihat ba­ nyaknya pelanggaran hukum yang terjadi, atau bahkan mung­ kin kita sendiri yang melanggar hukum. Apa yang membuat hu­ kum seakan-akan adalah sesua­ tu yang harus dilanggar? 1. Menyogok “Kalo ketilang gimana?” “Gampang! Kasih 50 ribu aja udah seneng” Percakapan ini pasti pernah

orang melanggar peraturan tersebut. Kekurangan informasi atau ketidaktahuan mengenai peraturan tersebut menjadi salah satu pemicu pelanggaran hukum. Dengan adanya alasan ini peme­ rintah dinilai kurang kompeten dalam berkomunikasi secara efektif kepada masyarakat.

ILUSTRASI/NET

terlintas dalam hari-hari kita. Salah satu penyebab terjadinya perlanggaran hukum adalah karena tidak adanya sikap dan sanksi yang tegas dari para pe­ negak hukum itu sendiri. Yang mengejutkan adalah, survey dari Transparancy International In­ donesia (TII) menyebutkan 3 dari 4 orang Indonesia menyuap polisi untuk mendapatkan keis­ timewaan, sebut saja salah satu contohnya adalah tidak ditilang dan cepat mendapatkan surat ijin mengemudi (SIM) tanpa perlu repot menunggu (tempo.com). Perilaku kita yang melang­ gar hukum dijelaskan di dalam teori atribusi, menurut seorang psikolog dari Austria, Fritz Hei­ der, ada sebab maka ada pula aki­ batnya. Sebab dan akibat tersebut bisa berupa sifat, motif, ataupun

sikap. Bertindak seenaknya ter­ hadap hukum, timbul dari adanya perasaan lengahnya sistem hu­ kum dan seberapa mudahnya kita lepas dari jeratan sanksi hukum tersebut. Bahkan tidak sedikit yang berpendapat bahwa hukum sangat mudah dibeli dengan uang. 2. Tidak tahu informasi “Loh ini jalur ganjil genap?” Pertanyaan diatas merupakan pertanyaan yang akhir-akhir ini sering terdengar di lingkungan para pengemudi kendaraan di ibukota Jakarta. Kebijakan yang baru saja dibuat oleh pemerintah ibukota Jakarta ini nampaknya masih juga sering dilanggar oleh masyarakatnya, padahal sudah cukup lebih ketat daripada bi­ asanya. Mungkin terdapat be­ berapa alasan untuk segelintir

3. Melanggar itu Keren “Kalo berani terobos lampu me­ rah, berarti lo hebat” Pernah mencoba melanggar hukum agar dianggap keren? Menurut Polda Metro Jaya, ha­ nya untuk pelanggaran lalulin­ tas, terdapat kenaikan sebesar 14,9% pada tahun 2014 diband­ ingkan dengan tahun sebel­ umnya (kabar24.com). Salah satu pemicu dimana masyarakat, terutama anak muda, melanggar hukum agar dianggap keren ada­ lah pemikiran dari para kelom­ pok anak muda tersebut. Menurut Irving Janis, se­ orang psikolog asal America, mengatakan bahwa dalam se­ buah kelompok ada dimana saat mayoritas pemikiran dari ang­ gota kelompok lebih penting dan benar, pemikiran tersebut­ lah yang membuat orang meng­ abaikan konsekuensi yang akan mereka terima. 4. Itu lagi, itu lagi “Sidang Jessica melulu. Gak ada abisnya” Permasalahan yang tidak kunjung berakhir salah satunya

adalah kasus Jessica – Mirna, dimana banyak telivisi yang menayangkan berita dan per­ sidangan kasus tersebut secara live. Tayangan tersebut men­ jadikan banyaknya spekulasi tentang kurangnya pemahaman dari lembaga hukum menge­ nai kasus terkait yang mem­ buat kasus tersebut menjadi terbelit-belit. Banyaknya media yang berulang-ulang membahas tentang pelanggaran hukum, terutama pelanggaran hukum tanpa sanksi yang kuat, mem­ buat masyarakat menjadi kebal terhadap hukum. Ahli komunikasi ternama, Professor George Gerbner dalam teorinya, cultivation teori, men­ jelaskan bahwa pengulangan dalam jangka waktu panjang di tayangan televisi membawa efek yang sangat kuat terhadap penontonnya. Fenomena ini juga memicu terjadinya krisis keper­ cayaan terhadap banyak instansi pemerintahan terutama aparat penegak hukum. Namun menurut Leon Festinger, psikolog Amerika, kita sebagai manusia akan melaku­ kan langkah benar untuk mengu­ rangi rasa tidak nyaman atau ber­ salah. Sebagian dari masyarakat juga tetap taat terhadap peratu­ ran hukum, karena mereka sa­ dar dan mengerti bahwa hukum dibuat untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama. Tidak ada salahnya kan kita tertib me­ naati hukum? (net/cr3)


HALAMAN

B4

LifeStyle

+ ENTERTAINMENT SENIN, 21 NOVEMBER 2016

Tampil Cantik di Usia yang Tidak Muda lagi WANITA ingin selalu terlihat menarik di usia berapapun. Begitupun yang dilakukan oleh perempuan ini. Bagi dia, usia tidak menjadi halangan untuk wanita yang ingin tampil seperti anak muda.

B

erusia 54 tahun tidak memuat Pamela Jay terlihat memiliki kulit yang bergelambir atau keriputkeriput di area wajah. Dia tidak melakukan operasi plastik atau suntik botox agar mengencangkan kulit tubuhnya, kuncinya dia banyak meluangkan waktu lebih untuk memanjakan tubuh dengan minyak kelapa. Dikutip dari Dailymail, Kamis (17/11), setiap pagi dia bangun pukul 06.00 dengan sarapan telur oraganik dan roti bebas gula serta secangkir kopi

Tertarik Keindahan Alam Buton JONO Armstrong rupanya jatuh cinta dengan Buton, di Sulawesi Tenggara. Syuting sebulan untuk film Barakati di Buton, Jono menyatakan ingin menghabiskan hari tua di pulau penghasil aspal tersebut. “Sebulan syuting di Buton. Senang banget di sana, bukan cuma karena keindahan alamnya, tapi juga warganya ramah-ramah,” ujar Jono Armstrong, saat ditemui di Jakarta, barubaru ini. Jono tak main-main soal rencana tinggal di Buton. Bahkan, Jono dan istri barunya, Ika Citrasari alias Titje tengah mencari rumah di Buton. “Pengin bangun rumah kayu khas Manado. Mau tinggal di Baubau Buton. Yang penting ada rumah sakit dan airport. Masa tuanya mau di kampung,” sambung Jono Armstrong. Jono mengaku sudah lelah tinggal di Jakarta. Salah

TULUS

NET

satunya kemacetan yang melelahkan ­ di Jakarfta. “Waktu mau nikah sama Ika, saya pergi dari rumah di Rawamangun jam 5 pagi ke Bandara Soekarno H ­ atta jemput mama. ­Kemudian ke Mayestik untuk fitting baju. Pulang ke Rawamangun lagi ternyata sudah jam 23. Bisa tua di jalan kalau begini,” kata Jono ­A r m s t r o n g . (net/ree)

“Sebulan syuting di Buton. Senang banget di sana, bukan cuma karena keindahan alamnya, tapi juga warganya ramahramah ...”

yang sudah dicampur minyak kelapa. Selain itu, saat mandi pun dia menyempatkan diri untuk membersihkan badan dengan minyak kelapa untuk mengelupaskan dan melembabkan kulitnya dengan proses yang memakan waktu satu jam. “Saya menggunakannya untuk segala sesuatu, pada tubuh saya, pada rambut saya, dalam makanan. Ini fantastis, itu akan terasa manfaatnya sekitar enam minggu. Ini benar-benar produk ajaib,” kata ibu satu anak yang berusia 22 tahun. Selain berkawan baik dengan minyak kelapa, menggunakan SPF 50 setiap kali ke-

luar pun tidak alpa dilakukan. Termasuk menjaga pola makan dengan takaran yang sehat, seperti mengonsumsi camilan dengan segenggam almond dan memasak selalu menggunakan rempah-rempah contohnya kunyit, jinten, atau jahe. Jay juga tidak lupa menyempatkan diri melakukan yoga sehari dua kali dengan meditasi, serta setiap minggunya dia akan mampir ke gym untuk berolahraga. (net/ree)

u l r e P u t i i r a Men r a j a l e B n a Latihan d AKTRIS cantik Tatjana Saphira mengaku ingin menepis anggapan bahwa menari tarian tradisional sulit dan rumit. Menurutnya tarian Indonesia mudah asal ada kemauan untuk mempelajarinya. Ini ditunjukkan Tatjana dengan ikut serta dalam Indonesia Menari 2016. Dalam acara tersebut Tatjana bersama ribuan penari lain menarikan sejumlah tarian Indonesia mulai dari tarian Betawi hingga Papua. “Aku dengan senang hati ikut Indonesia Menari saat ditawarkan. Gerakannya nggak sulit kok asal mau belajar dan ada kemauan,” kata perempuan blasteran Indonesia Jerman itu saat ditemui usai Indonesia Menari, di Grand Indonesia 2016, Ahad (20/11). Tatjana mengatakan dengan keikutsertaannya ini diharapkan dapat menepis anggapan bahwa

menari tarian Indonesia sulit. Katanya ia hanya butuh waktu dua pekan latihan dan dua hari latihan intensif di rumah untuk mempelajari sejumlah gerakan tari tradisional itu. Tatjana pun tak banyak mengalami kesulitan dengan gerakan tari. Terlebih menurutnya saat di panggung suasananya sudah sa­ ngat mendukung dan atmosfernya begitu meriah. “Aku tahu gerakannya (tari) dan di atas panggung sudah keburu excited jadi nggak kesulitan,” kata perempuan 19 tahun itu. (net/ree)

Tatjana Saphira

t a h e S p u d i H n a k e y n a p m a k g n e Ikut M

menyebabkan ntung iskemik tara penyakit ja n ka ah B rity atian. Semen ical Cha­ Panitia Med nti Ammylia 7,4 juta kem merenggut nyawa 6,7 juta ua et K h ia la erap nita Dev stroke te kat untuk men Night, Tri Yudonasi yang dihasilkan orang dalam satu tahun. netkan masyara ga in n, an 2014 di Indo ka us ta ak ul ga T lo pria, - men sehat. mentara pada, jantung iskemik, i seluruhnya ahan Se in an at gi PENYANYI sopil memukau kan hidupal Charity Night sendiri dige ke nyakit stroke us dengan komgiatan penceg eng- melalui Medic kembali tam panggungnya. amal untuk m lnya digunakan untuk keular di Yogyakarta. sia, pe am al m i abetes mellit penyakit dengan ga si di ba sa ak en n dalam sehat. Pa me- da it tidak m dak lar se t p ak ti pa du ny ia di tiga da hi pe i r in to an k ek na li plikasi menja n terbesar. Melihat data nyakit tida ya para do Namun ka atas pentas kampany epe nn nc at pa ib pe de ak e an n ia K at ia at bernyanyi di Melainkan kasus kematmakin meningkat setiap mantau pelaksanaan kegiebsite khusus angka kemTri mengemukakan, bukantersebut, jika angka ke konser biasa. ra peserta menular se pun faktor terbesar ka- gahan tersebut melalui w tidak mungkin tidak menular ng ya l ha di hadapan parity Night tahunnya. Adatak menular adalah pola yang telah disiapkan. pakit ara ini dihara n akibat peny Medical Cha nan Ball- sus penyakit rmasalah. edepannya, acara rutin tahunan matia rus meningkat. “K ta be ul ng as ng te K ra urkan, ya ac hidup di The ,” tutur akanNamun begitu Tri menutrmasuk dapat menjadi ruk meliputi ku Royal Amte Gaya hidup bu akan makanan de- kan diselenggarakan FK UGMengemut room, Hotel gyakarta, m yakit terseb yang , m Yo aktivitas fisik tidak seimbang, stres Tri. Terutama dalam rangkabagai upa- penyakit-pen penyakit yang masih bisa barrukmo . am se al ng ar g m ft ya n ) in da 11 zi da fund lam us, itu diperan gi Sabtu (19/ g terus-mener n gaya bangkan creativen taraf kesehatan ma- dacegah kejadiannya. “Maka rkan maejit kare- ng ha di da Pria yang melmengaku yang berlangsun ka ba ya ya meningkat h itu Faktanya, peru aya untuk men na lagu Sepatuikut berkon- merokok. rjadi sejak seseorang masih syarakat di Yogyakarta. adan Keseha- lukan up mengenai hal tersebut. Salarti B te t se i pe at a pa in at se ia ak p D da ar us al du a sy an ng am hi ud rk na an m sa se Berda acara amal , penyakit janmelalui kegiat uda. Semakin tribusi dalamn yang dige- berusia m at terpapar dengan perubaa tan Dunia (WHO) 2012ke menjadi dua satunya nya. (net/ree) ta sa ta ek ro g ka st er ha , maka m ) seoran nia. ini,” bakti kese kemik dan hidup tersebut edokteran (FK dak tung is ab kematian terbesar di du lar Fakultas K a senang bisa han gaya rentan terkena penyakit ti eb ny pe in ay UGM itu. “S katanya. Sembari semak ar. ul ,” ni en si m di l gen tampi nton, ia pun m menyapa peno

DA s tah la ke pe Ve ba be lay


SENIN, 21 NOVEMBER 2016

Klik! beritacianjur.com

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

email newsredaksibc@gmail.com

HALAMAN

B5

Nil Tetap Apresiasi Pemainnya

TUNTASKAN DENDAM! K

PERSIB Bandung sukses menuntaskan dendam kepada Semen Padang pada ajang TSC 2016 di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (19/11). Maung Bandung menang tipis 1-0 lewat gol Sergio van Dijk.

edua tim langsung memeragakan permai­ nan agresif sejak menit awal. Semen Padang menggebrak saat laga baru berjalan tiga menit. Meman­ faatkan sepak pojok, sundulan Vendri Mofu nyaris menggetarkan jala ga­ wang M Natsir. Sayang, sambaran ke­ palanya masih mampu diselamatkan mistar gawang. Berselang dua menit, sundulan Sergio van Dijk memanfaatkan um­pan lambung Tony Sucipto masih gagal berbuah gol. Tak ingin malu di kan­ dang sendiri, Persib terus melancar­ kan serangan. Kapten Persib, Atep melakukan tendangan spekulasi dari luar kotak penalti pada menit ke-14. Namun, upayanya masih bisa ditepis kiper Jandia Eka. Akhirnya gol bagi Persib tercipta

lima menit sebelum turun minum. Proses gol bermula saat Febri Har­yadi melakukan tusukan dari sisi kanan pertahanan Semen Padang yang ke­ mudian mengirimkan umpan pendek kepada Kim Kurniawan. Meski mendapat kawalan, Kim mampu melepaskan umpan akurat ke tengah gawang dan disambut sepa­ kan kaki kiri Sergio van Dijk. Selepas turun minum, Persib mengendurkan intensitas serangan. Hariono dkk le­ bih memilih untuk mengontrol per­ mainan.

PERSIB U-21

PERSIB U-17

Reno Siap Bantu Serangan

Budiman Incar Pemain Baru TATAP babak delapan besar Indonesia Soc­ cer Championship (ISC) U-21 2016, Pelatih PER­ SIB U-21 Budiman Yunus mengaku akan mulai ber­ buru pemain anyar untuk beberapa posisi yang di­ anggapnya masih minim pemain. Menurutnya, jika di babak delapan besar dibuka transfer pemain maka ia akan mencari ca­ lon pemain untuk posisi center bek, wing bek, ge­ landang serang dan juga striker. Karena kata Budi­ man, Maung Ngora mem­ butuhkan amunisi baru untuk menyempurnakan komposisi tim yang akan

Rapatnya lini tengah Persib mem­ buat para pemain Semen Padang ke­ sulitan menembus pertahanan Persib. Rentetan skema serangan pun hanya berakhir di lini kedua Persib. Sejum­ lah peluang yang didapat kedua tim tak mampu mengubah papan skor hingga peluit panjang dibunyikan. Meski menang, Persib belum be­ ranjak dari posisi 10 klasemen semen­ tara. Sementara bagi Semen Padang, kekalahan itu membuat posisinya ter­ tahan di peringkat ke-8.(net/Angga Purwanda/”BC”)***

PELATIH Semen Padang, Nil Maizar mengaku kecewa dengan kekala­ han yang didapat timnya dari PERSIB pada laga pekan ke-29 TSC 2016 Presented by Indosat Ooredoo di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (19/11/2016). ?Satu kesalahan fatal yang dilaku­ kan pemain belakangnya, membuat timnya gagal meraih poin di kandang Maung Bandung. Namun, meskipun begitu, pemainnya tetap memberikan yang terbaik pada laga malam tadi. “Hasil, tentunya mengecewakan. Kita harusnya bisa mendapat poin di sini, tapi kesalahan pemain kita. Saya tetap apresiasi perjuangan pemain, mereka sudah berusaha keras pada pertandingan ini,” kata Nil usai per­ tandingan. Nil tidak mau menyangkutkan ke­ kalahan ini dengan absennya bebera­ pa pemainnya. Riko Simanjuntak, Lee Gill-Hoon dan Hengki Ardiles. Sebab, sepakbola bermain tim bukan perin­ dividu. Dia pun berharap, timnya bisa bangkit, timnya pun bisa meraih ke­ menangan pada laga berikutnya. “Pastinya kita sudah berusaha pada pertandingan ini, dan berharap per­ tandingan berikutnya bisa mendapat kemenangan. Tim kita tidak terpaku dengan satu pemain,” ucapnya. Semen Padang saat ini berada di urutan ke­ sembilan dengan 42 poin, sementara Maung Bandung sukses naik ke posisi enam dengan 44 poin.(net/pur)

diturunkan jika melaju ke fase berikutnya. “Ya jika nanti dibuka transfer pemain, saya akan cari pemain untuk

beberapa posisi terutama bek kanan dan bek kiri. Karena kan jika masuk delapan besar, persai­ngan akan berbeda. Jadi tim

harus lebih siap dari sebe­ lumnya,” ujar Budiman. Incaran pemain sen­ diri tidak hanya melirik pemain-pemain yang ada di diklat untuk ditarik masuk tim. Namun ia akan melakukan penca­ rian di luar diklat. “Kalau dari luar diklat ada yang lebih bagus, kenapa ti­ dak kita tarik masuk. Ini kan buat kebutuhan tim supaya lebih sempurna di delapan besar nanti. Soalnya nanti akan se­ makin kompetitif. Kita harus benar-benar siap. Saya tidak mau tim ma­ sih seperti di putaran pertama,” ungkapnya. (net/pur)

PULIH dari cedera pinggang belakang, Reno Saputra su­ dah siap tampil maksimal bersama Maung Ngora di Pu­ taran Nasional Piala Soeratin U-17 2016 di Semarang. Reno mengaku kondisinya sudah dalam kondisi fit dan siap merumput. Bahkan, kata pemilik nomor punggung 11 ini, ia sudah bergabung la­ tihan bersama tim tadi pagi. “Alhamdulillah sudah sehat. Saya juga tadi pagi sudah ga­ bung latihan. Mudah-mudah­ an tetap fit dan bisa dipercaya untuk main besok sore,” kata Reno. Menurut pemain yang su­ dah mencetak empat gol di fase penyisihan lalu itu me­ mang ada perbedaan cuaca

di Semarang yang suhunya mencapai 32 derajat celcius. Namun itu tak membuatnya cepat lelah. Meski lebih panas dibanding di Bandung. “Ada perbedaan cuaca, le­ bih panas di sini. Tapi ngga jadi masalah. Kita tetap semangat berlatih, kita sema­ ngat buat menghadapi lawan besok,” jelas pemain yang biasa menempati posisi sayap kanan ini. Reno menambahkan, la­ tihan tadi pagi lebih difokus­ kan kepada ball position. Ia berharap Maung Ngora bisa lebih banyak menguasai si ku­ lit bundar. Sehingga akan le­ bih mudah bagi Beckham dkk untuk mencetak gol.(net/ pur)


HALAMAN

B6

BISNISLINE

“Pengaturannya adalah yang modern, besar, kecil harus diregulasikan. Jangan kemudian ke pelosokpelosok diizinkan. Karena ini gurita dari perusahaan besar, dam­paknya terhadap pasar kecil,” Ahmad Heryawan Gubernur Jawa Barat

SENIN, 21 NOVEMBER 2016

DAFTAR HARGA SEMBAKO DI PASAR CIRANJANG, PADA 18 NOPEMBER 2016

BERAS: Beras KW I

Rp.

10.500

/Kg

Beras KW II

Rp.

10.000

/Kg

Beras KW III

Rp.

9.000

/Kg

Beras Ketan Putih

Rp.

12.000

/Kg

Daging Sapi

Rp. 110.000

/Kg

Daging Ayam

Rp.

26.000

/Kg

Telur Ayam

Rp.

18.500

/Kg

Terigu

Rp.

7.500

/Kg

Minyak Curah

Rp.

13.000

/Kg

Minyak Kemasan

Rp.

15.000

/Kg

Gula Pasir

Rp.

12.000

/Kg

Gula Merah

RP.

15.000

/Kg

Kentang

Rp.

12.000

/Kg

Cabai Merah Tanjung

Rp.

70.000

/Kg

Cabai Keriting

Rp.

60.000

/Kg

Cabai TW

Rp.

60.000

/Kg

Cabai Rawit

Rp.

35.000

/Kg

Cabai Hijau

Rp.

28.000

/Kg

Bawang Merah

Rp.

44.000

/Kg

Bawang Putih

Rp.

32.000

/Kg

Bawang Daun

Rp.

18.000

/Kg

Wortel

Rp.

8.000

/Kg

Tomat

Rp.

10.000

/Kg

Kol

Rp.

6.000

/Kg

Seledri

Rp.

24.000

/Kg

Buncis

Rp.

8.000

/Kg

Sepi

Rp.

24.000

/Kg

Kacang Kedelai

Rp.

10.000

/Kg

Kacang Hijau

Rp.

17.000

/Kg

Kepala Daerah Di Jabar Diminta Perketat Perizinan

DAGING:

MINYAK:

GULA:

CABAI:

BAWANG:

KACANG:

Ikan Basah: Nila

Rp.

24.000

/Kg

Mas

Rp.

22.000

/Kg

Lele

Rp.

23.000

/Kg

Kembung

Rp.

30.000

/Kg

Bandeng

Rp.

25.000

/Kg

Udang

Rp.

65.000

/Kg

Cumi

Rp.

60.000

/Kg

Gabus

Rp.

72.000

/Kg

Sepat

Rp.

60.000

/Kg

Teri Medan

Rp.

60.000

/Kg

IKAN LAUT:

IKAN ASIN:

NET/ILUSTRASI

GUBERNUR Jawa Barat (Jabar), Ahmad Heryawan, menyarankan bupati/walikota untuk meregulasi ulang perizinan berdirinya pasar modern.

A

her, sapaan akrabnya mengatakan hal ini dimaksudkan untuk mengendalikan keberadaan toko-toko modern yang menjamur, agar tidak mengancam keberlangsungan pasar tradisional dan warung kecil milik masyarakat. “Bupati/walikota bisa meregulasi ulang perizinan toko modern dari jumlah, dari jaraknya dengan usaha milik masyarakat. Jadi keseimbangan antara toko

modern, dan toko tradisional yang dikelola warga bisa seimbang, bahkan kalau mengancam keberlangsu­ ngan ekonomi masyarakat ya moratoriumkan juga boleh,” katanya, Jumat (18/11) lalu. Aher membayangkan, menjamurnya toko, dan pasar-pasar modern secara besar-besaran beresiko hadirnya ketimpangan pertumbuhan ekonomi, antara pemilik modal dan perekonomian masyarakat. “Pengaturannya adalah yang modern, besar, kecil ha-

SUMBER: KANTOR PUSAT PELAYANAN PASAR (KPPP) CIRANJANG

Disperindag Jabar Serahkan 1.000 Sertifikat Halal IKM PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dispe­ rindag) Jabar, kembali menyerahkan 1.000 sertifikat halal. Kadisperindag Jabar, Hening Widiatmoko, mengatakan Pemprov sangat konsen untuk sertifikasi halal. Sejak 2005, Pemprov Jabar telah memfasilitasi sertifikasi halal bagi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Jabar. Dia pun mencatat, sebanyak 13.000 sertifikat halal telah dikeluarkan LPPOM MUI Jabar. Dari jumlah tersebut, sekitar 8.776 buah difasilitasi Pemprov Jabar. “Namun, jumlah sertifikat tersebut masih sangat

NET

kecil dibanding dengan jumlah pelaku makanan dan minuman yang ada di

Jawa Barat,” ujarnya, Ju­ mat (18/11) lalu. Hening mengatakan, ko-

mitmen tersebut juga telah diakui Pemerintah Pusat. Sehingga, Pemprov Jabar ditetapkan sebagai “Provinsi Halal”. Selain itu, dari 27 kabupaten/ kota yang ada di Jabar, sebanyak 14 kabupaten/ kota telah menetapkan komitmen yang sama dan ditetapkan sebagai “kabupaten/ kota halal”. Keempat belas kabupaten/ kota tersebut, kata dirinya, adalah Kota Depok, Kabupaten Indramayu, Kota Bekasi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kota Cimahi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Sumedang. (net/rus)

“Bupati/walikota bisa meregulasi ulang perizinan toko modern dari jumlah, dari jaraknya dengan usaha milik masyarakat.

rus diregulasikan. Jangan kemudian ke pelosok-pelosok diizinkan. Karena ini gurita dari perusahaan besar, dam­paknya

terhadap pasar kecil,” ujarnya. Pada dasarnya, kewenangan dalam memberikan perijinan tersebut adalah Pe-

merintah Kabupaten/Kota. Namun, Aher mengimbau para kepala daerah di Jabar untuk menjamin seluruh aktivitas perdagangan, baik modern maupun tradisional tetap tumbuh dan hidup. “Pertumbuhan warung modern ada di kewena­ ngan bupati/walikota, harus bisa membuat regulasi yang membuat orang hidup semuanya,” kata Aher. “Oleh karena itu jika sudah parah silahkan moratorium, tapi jika regulasinya masih bisa diatur silahkan diatur, harus bisa menjamin warung gede hidup, warung kecil, menengah hidup ,warung tradisional juga hidup,” tambahnya. Aher pun menginginkan, ekonomi dapat tumbuh secara merata. “Jangan sampai ekonomi tumbuh, tapi kemiskinan juga tumbuh,” jelasnya. (net/rus)


1

HALAMAN

B7

NEWS+B

... Dosa Kades Khianati Warga DARI HALAMAN B1...

Kalaupun mau dibo­ rongkan kepada pihak ke­ tiga maka harus dijelaskan alasan yang melatarbe­ lakanginya karena itukan diawali dengan penyusu­ nan RKPDes, RPJMDes dan RAPDes,” kata Sekjen AB­ PEDNAS Kabupaten Cian­ jur, Alex Yudha kepada BC. Pria yang juga menjabat Ketua BPD Babakan Karet, Cianjur ini menyebutkan jika setiap proyek tersebut harus dikerjakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) yang notabene beranggotan pengurus LPM Desa dan to­ koh masyarakat setempat. Sedangkan untuk mengan­ tisipasi kemungkinan ter­

jadinya kebocoran angga­ ran melibatkan peran serta dari lembaga pengawasan Badan Permusyaratan Desa. “Jadi kedudukan lemba­ ga BPD harus menyertai se­ belum, selama dan sesudah pelaksanaan pembangu­ nan. Bahkan setiap proyek harus ada plang, jika tidak patut dipertanyakan. Lan­ taran tidak bisa seenaknya begitu saja karena inikan menyangkut keuangan ne­ gara,” bebernya. Dia menyebutkan de­ ngan berlakunya Undangundang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa beserta turunanannya itu menan­ daskan jika Kepala Desa dituntut untuk melibatkan

partisipasi masyarakat. Se­ hingga tidak lagi mengkhi­ anati warga karena kedudu­ kan Kades dipilih secara demokratis dan harus ber­ tanggungjawab kepada se­ luruh masyarakat. “Jika ada proyek di­ berikan ke pihak ketiga maka kewajiban terhadap pemborong harus dibayar penuh tidak boleh see­ naknya. Begitu kepada ma­ syarakat harus dijelaskan secara gamblang alasannya jika dikemudian hari ke­ tahuan karena sebelumnya tidak melibatkan partisipa­ si masyarakat,” bebernya. Terpisah, Sekjen GEMACITA, Endang Sur­ yatna mengatakan, jika proyek pembangunan desa

jika diberikan kepada pihak ketiga menandakan adanya ketidakpercayaan kepada masyarakatnya sendiri. Padahal logisnya masyara­ kat telah mempercayakan kepada Kades namun se­ balikanya Kades berusaha mengkhianatinya. “Kesannya Kades me­ nyembunyikan sesuatu alias tidak fair jika karena tidak percaya masyarakat lantas dengan begitu saja diborongkan kepada pihak ketiga. Fenomena semacam ini ada baiknya dihentikan agar ini semacam pengkhi­ anatan yang direncakan, tidak mendidik masyara­ kat malah bisa melahirkan kemarahan,” ungkapnya. (ree)

... Jalan Panjang Menuju Generasi Sehat dan Cerdas Tanpa Narkoba DARI HALAMAN B1...

apa saja jenisnya, bagaimana penanganannya, bagaimana proses rehabili­ tasi, bagaimana bahaya dan dampak penyalahgunaan nar­ koba. “Kita menyampaikan apa saja yang menjadi kendala dari masyarakat, tentunya BNNK senantiasa selalu men­ sosialisasikannya itu karena selama ini masyarakat mung­ kin malu untuk bertanya tapi dengan adanya kegiatan se­ perti ini, masyarakat merasa diberi wadah untuk bertan­ ya,” ungkapnya. Masih dikatakan dia, de­ ngan diadakannya kegiatan seperti ini BNNK Cianjur mengapresiasi penuh dan mendukung bentuk kegiatan yang sifatnya bisa mewujud­ kan lingkungan masyarakat bebas dari narkoba. “BNNK Cianjur senantia­ sa mengapresiasi dan mendu­ kung segala bentuk kegiatan di lingkungan masyarakat dalam upaya P4GN guna mewujudkan lingkungan ma­ syarakat Kabupaten Cianjur yang bersih dari penyalah­

gunaan dan peredaran gelap narkotika,” pungkasnya. Sementara itu Kades ­Mulyasari menerangkan, ke­ giatan seperti ini tidak hanya diadakan satu kali akan tetapi bisa berkelanjutan sehingga bisa membina masyarakatmasyarakat untuk mencip­ takan lingkungan bebas dari narkoba. “Diadakannya kegiatan ini selaras dengan tujuan pro­ gram PNPM yakni memben­ tuk generasi bangsa yang se­ hat dan cerdas, salah satunya dengan hidup bebas dan ber­ sih dari penyalahgunaan nar­ koba di kalangan remaja yang merupakan generasi bangsa ini ke depannya”, terangnya. Di tempat berbeda, seba­ nyak 113 peserta didik Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Karimah, Desa Karangwangi, Kecamatan Ci­ ranjang, mengikuti kegiatan sosialisasi bahya Narkoba dan kenakalan remaja yang dilak­ sanakan di aula Desa Kerta­ jaya, Kecamatan Ciranjang. Dalam kesempatan tersebut hadir sebagai narasumber utama dari Jajaran Polsek Ci­ ranjang .

Diadakannya kegiatan ini selaras dengan tujuan program PNPM yakni membentuk generasi bangsa yang sehat dan cerdas, salah satunya dengan hidup bebas dan bersih dari penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja yang merupakan generasi bangsa ini ke depannya.” Menurut Ketua PKBM, Iwan Ruswandi menyebut­ kan, pembinaan akhlak pasar peserta didik dari paket ABC terus ditingkatkan. Seum­ pama kegiatan sosialisasi bahaya Narkoba, kenakalan remaja inipun bertujuan un­

tuk menekan terjadinya tin­ dak pidana bagi masyarakat khususnya para remaja peng­ guna narkoba dan kenakalan remaja lainnya. “Nantinya diharapkan kaum muda berdisiplin dalam hidup dengan sesama peserta didik, dengan masyarakat di lingkungannya masingmasing tidak mengkonsumsi barang haram dan terhindar dari kenakalan remaja lain­ nya,” ucapnya. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Ciranjang, Ipda Rochman menjelaskan, tugas pembinaan terhadap masyarakat, dilaksanakan secara rutin baik melalui program Jumat keliling atau melalui permintaan lembaga pendidikan maupun kompo­ nen masyarakat lainnya. Kali ini, permintaan itu datangnya dari PKBM AlKarimah Kecamatan Ciran­ jang untuk mengetahui ba­ haya narkoba dan terhindar dari jeratannya. Tak luput juga pihaknya mengajak selu­ ruh elemen masyarakat untuk berperan aktif untuk bersa­ ma-sama memerangi bahaya narkoba. (pip)

... Konsep Wisata Alam Sudah dalam Pantauan Wabup Cianjur DARI HALAMAN B1...

Bahkan, pengolahan be­ ras dengan cara ditumbuk menggunakan lesung hing­ ga menanak nasinya. Direncanakan nantinya Desa Kertasari dijadikan Desa Wisata, karena memiliki loka­ si sempadan Sungai Citarum yang tempatnya bagus dan lokasinya setrategis. “Kita sangat mendu­ kung bahwa lokasi tersebut

dijadikan tempat wisata karena lokasinya sangat strategis tidak jauh dari ja­ lan raya Cianjur –Bandung, semoga saja rencana pem­ bangunan tempat wisata cepat terlaksana,” ujar Wabup Herman Suherman di lokasi. Sementara itu, Kades Kertasari Rudayat me­ nambahkan, pembangunan tempat wisata alam telah lama direncanakan. Hal

itu karena banyaknya mi­ nat investor yang tertarik menjadikan kawasan terse­ but sebagai tempat wisata alam. Dia menyebutkan, ka­ wasan itu selain memiliki genangan air yang luas, tebing yang tinggi, sem­ padan sungai s dan ham­ paran sawah yang cukup in­ dah dengan petakan sistem terasering. “Kalau dari pihak inves­

tor telah memiliki site plan dan perencanaan anggaran untuk membangun tem­ pat wisata. Mereka akan kerjasama dengan pihak Pemerintahan Desa setem­ pat, semoga saja rencana pembangunan tempat wisa­ ta tersebut cepat terwujud, supaya mampu menam­ bah Pendapatan Asli Desa (PAD), yang nantinya untuk kesejahtran warga desa itu sendiri,” ucapnya. (pip)

EMERGENCY! POLISI : 0263 261110 AMBULANCE : 0263 291392 SENIN, 21 NOVEMBER 2016

... Pengurus Orari Lokal 2016-2019 Disahkan DARI HALAMAN B1...

peran ORARI Jawa Barat lokal Cianjur dalam pem­ bangunan di Kabupaten Cianjur ini dapat terus di­ pertahankan dan lebih di­ tingkatkan,” ucap Herman dalam sambutannya di sela kegiatan. Apa yang terjadi di satu belahan dunia, kata dirinya, pada saat itu pula dapat di­ ketahui masyarakat di bela­ han dunia lainnya. Ditengahtengah derasnya pergerakan teknologi komunikasi seperti itu, kehadiran ORARI hingga kini tetap diperlukan. “Dengan hadirnya ORA­ RI ditengah-tengah kuatnya arus informasi dan komu­ nikasi, bukan beratri mem­ buat organisasi ini menjadi pesimistis, tetapi justru se­ baliknya dijadikan cambuk untuk lebih meningkatkan peran sertanya dalam men­ dukung teknologi informasi yang kian canggih,” tandas Herman. ORARI, sambungnya, memiliki kelebihan tertentu yang tidak dapat dilaku­ kan alat komunikasi lain­ nya, yakni secara fungsional dapat melakukan tugas de­ ngan cepat dan akurat dalam membantu peristiwa-peris­ tiwa yang bersipat insiden­ til dan penting lainnya, baik peristiwa/musibah bencana alam maupun akibat ke­ lalaian manusia. “Saya berharap, ORARI lokal Cianjur, akan dapat membantu pemerintah dae­ rah (Pemda) dalam menso­ sialisasikan program pro­ gram pembangunan kepda masyarakat, agar masyara­

kat dapat mengetahui dan memahami pembangunan yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan oleh pemerin­ tah kabupaten (Pemkab),” harapnya. Sementara itu, Ketua ORARI lokal Cianjur, H Rudi Syachdiar Hidajath (YC­ 1CYI), mengatakan sebagai mitra pemerintah ORARI lokal Cianjur selalu bekerja sama terutama dengan pi­ hak PMI dan Badan Penang­ gulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, berkomunikasi dalam hal penanganan kebencanaan. “Selain itu, menjalin ke­ bersamaan dengan Pramuka juga, seperti dalam kegiatan Jota/Joti. Dengan berbagai pihak pun seperti masyara­ kat atau lembaga lainnya se­ lalu siap menjalin kerja sama untuk memberikan informa­ si dan komunikasi,” ujarnya dalam kesempatan sama. Rudi menambahkan, keberadaan ORARI pun su­ dah diakui ditingkat inter­ nasional. Dirinya mengajak kepada masyarakat yang memiliki perangkat atau pe­ sawat radio yang belum me­ miliki izin secara sah, agar keberadaannya tidak ilegal, supaya mengurus keanggo­ taannya agar berkomunikasi dengan sah sesuai aturan yang ada/berlaku. “Pesan kepada anggota ORARI juga agar terus dapat membantu semua pihak bagi yang membutuhkan infor­ masi, terutama kepada ang­ gota ORARI yang baru dilan­ tik juga agar menggunakan pesawat di frekuensi yang legal secara bijak, tidak lagi berkomunikasi di luar band

amatir yang tidak sah,” te­ gasnya. Sekretaris ORARI Dae­ rah Jawa Barat, Agus Gunar­ so (YB1LZ), mengucapkan selamat bergabung kepada anggota baru, angkatan 59 dan 60 bersama ORARI mes­ ki dengan berbagai alasan. “Secara organisasi, kita (ORARI, red) di bawah PBB (Perserikatan Bangsabangsa). Banyak kegiatan di ORARI, salah satunya Inter­ nasional Kontes dan hampir tiap minggu diadakan. De­ ngan Pramuka pun ada Jota tingkat internasional,” sam­ painya. Agus pun berterima ka­ sih terhadap ORARI lokal Cianjur yang kemarin ter­ libat di dalam kegiatan Du­ kompol. Dirinya pun mengu­ capkan terima kasih kepada Pemkab Cianjur yang selama ini telah banyak membantu dalam berbagai kegaiatn ORARI di daerah. “Ang­ garan dasar rumah tangga (AD/ART) Pasal 12 pembina adalah bupati/wakil bupati di lokal, di daerah gubernur, di pusat presiden cq men­ teri,” jelasnya. Dalam Musyawarah Na­ sional (Munas) ORARI ke-X 2016 di Surabaya, pada 26-27 Nopember mendatang, kata Agus, bakal ada salah seorang anggota ORARI lokal Cianjur yang akan didorong untuk menjadi ketua umum. “Be­ liau orangnya cukup bagus dan memang sudah lama bergabung di ORARI, namun karena institusinya untuk saat ini belum mengizinkan, sehingga paling nanti akan diusulkan dalam posisi lain­ nya,” tutupnya. (rus/gap)

Jalan Desa Rusak Parah Diperbaiki Agar Bisa Dilalui BOJONGPICUNG-Peme­ rintahan Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung terus disibukkan kegiatan pembangunan jalan dengan cor beton. Perlintasan jalan sepanjang 300 meter dan lebar 3 meter antara Kam­ pung Sasak Luhur dan Kam­ pung Benjot ditargetkan selesai dalam beberapa hari kedepan. Pembangunan jalan desa tersebut dibiayai dari Dana Desa (DD) anggaran tahun 2016. Sehingga menutup ta­ hun ini tugas Tim Pelaksana Kegiatan Desa (TPKD) juga

akan segera berakhir. Menurut Kades Jatisari, Asep Wahyu menyebutkan, untuk bantuan DD tahun 2016 tahap akhir dipergu­ nakan untuk pembangunan jalan desa. Hal itu dilakukan setelah melalui musyawarah dengan masyarakat dan ­elemen pemerintahan desa. Lantaran selama ini jalan tersebut rusak parah pada­ hal banyak dilalui kepenti­ ngan umum. “Dengan adanya jalan desa yang bagus semoga mampu untuk mendongkrak roda perekonomian warga

desa setempat. Karena kend­ araan akan lebih cepat saat membawa hasil panen padi di sawah,” ucapnya. Sementara itu, tokoh pemuda setempat, Asep Suleman (45) menyebut­ kan, dengan adanya berbagai pembangunan infrastruktur, baik pembangunan pengas­ palan jalan desa maupun pembangunan corbeton, itu sangat baik untuk kepenti­ ngan masyarakat. “Jelas pembangunan jalan tersebut sangat dira­ sakan manfaatnya oleh ma­ syarakat,” ungkapnya. (pip)

Perlintasan Jalan KA Cipeuyeum Kerap Memakan Korban Mengundang Kecaman

... Carita Budak Minggat (bag .40) DARI HALAMAN B1...

Demi keur daharun mah teu ka kurangan, sabab tuan opsihter nitah bakanja ung­ gal minggu, saminggueunsaminggueun. Mimitinamah kuli teh digarawe teh jarongjon jeng repeh-repih pisan, da teu kurang dahareun sarta dui beubeunanganana heunteu coceng, mangkaning gajihna teh teu aya nu kurang ti sar­ inggit sapoena, Teu kungsi sabulan, tihang-tihang jeung raran­ cangana jembatan teh tereh anggeus, ngan kari migawe bagian pangluhurna bae. Ku taksiran tuan opsihter, saminggu deui oge, eta jem­ batan teh beres Dasar sagala perkara sok aya bae gogodana nu

ngahalangan kana kabere­ san jeung batur duaan ka­ giliran kudu balanja daha­ run ka kota, kayaning beas, lauk,uyah,lalab, bungbu jeung salianna. Ari balikna, eta balanjaan teh dimuat eun kana tilu roda nu ditarik ku munding. Batur kuring nu duaan, nyaeta kang hasan jeung kang isak, sajajalan nyarita bae, silih tempas jeung tu­ kang roda. “Ah, barodo urang pekan baru mah, make teu daek garawe di pagawean urang, nya sak!” cek ki hasan ka ki isak. “Heueh, nya barodo, nya barorangan,” cek ki isak “His, lain bodo lain bo­ rangan,” cek tukang roda, “ngan urang dieu mah tara ngalelebar nyawa.”

“Ah, naha make ngalele­ bar nyawa, geuning nyawa kula teu coceng, ayeuna ge jejeg keneh!” cek ki isak bari seuri. Tukang roda melong ka ki isak semu kaget. “Naha sampean teu ngadenge beja hal dedemit di eta leuweng?” “Dedemit?” cek ki isak. “enya geus ngadenge beja tea mah, tapi ngan carita jelema wungkul, buktina mah taya nu nyaho, jeung teu puguh alang ujurna.” “His... bangsa dedemit mah tangtu moal bisa ka­ deueung bungkeulekna, da puguh bangsa lelembut,” cek tukang roda. “geuning angin oge ku lembut-lem­ butna nepi ka teu katenjo ku urang; tapi mun geus ngamuk.... tatangkalan sa­

kumaha gedena oge bisa diruntuhkeun, kitu deui mun ngamuk dilaut, bisa ngalelepkeun kapal.” “Puguh bae ari angin mah, da geus kitu sifatna, jeung aya buktina, najan teu katenjo, tapi karasa.” Tukang roda nghuleng, nginget-nginget pijawa­ baeun, rada kapeped ku ki isak. “Nya mangga bodo, ari sampean teu percaya mah,” tembal tukang roda. “Engke oge tangtu karasa atawa ka saksian ku sampean, beuner henteuna omongan kula. Kula mah ngomong kitu soteh... karunya bae ka nu tukang kili.” Ki isak gogodeg bari ­nyengir, tanda teu percaya kana bangsa dedemat-dede­ mit teh. (Nyambung)

... Sebutir Telur Mampu Antisipasi Stroke DARI HALAMAN B1...

“Telur memiliki banyak atribut gizi yang positif ter­ masuk antioksidan yang telah terbukti dapat mengurangi stres oksidatif dan perada­ ngan. Telur juga merupakan sumber protein yang sangat

baik, yang dapat menurunkan tekanan darah,” kata peneliti utama Dominik Alexander dari EpidStat Institute Michi­ gan, Amerika Serikat. Untuk penelitian ini, tim melakukan kajian sistematis dan meta-analisis studi de­ ngan mencatat kembali dari

tahun 1982 hingga 2015. Me­ reka mengevaluasi hubungan antara asupan telur dengan penyakit jantung koroner dan stroke. Studi ini menggarisbawahi penelitian sebelumnya yang menunjukkan kurangnya hubungan antara telur dengan

penyakit jantung, dan seka­ rang menunjukkan efek yang menguntungkan dari makan telur dengan risiko stroke. Jadi, tunggu apa lagi. Pas­ tikan Anda mendapatkan asupan telur setiap hari jika ingin terhindari dari penyakit stroke. (net/ree)

BERITACIANJUR/APIP SAMLAWI

HAURWANGI-Perlin­tasan jalan rel kereta api yang ter­ letak di kawasan Cipeuyeum , Kecamatan Haurwangi dike­ cam banyak kalangan. Lanta­ ran sudah banyak memakan korban kecelakaan tunggal akibat terjerembab dalam lubang sekitar 15 cm hingga terjatuh di saat malam hari. Beberapa waktu lalu, Pemotor Dede (42) asal Ci­ ranjang terperosok ke lubang tersebut hingga mengalami luka di bagian tangan dan kaki. Pengakuan tersebut di­ katakan rekan korban, Oyeng Sutisna (48) menjelaskan,

saat melintas di waktu malam dirinya dibonceng korban dari arah Cianjur menuju Bandung. Begitu sampai di perlintasan rel tiba-tiba kor­ ban jatuh tersungkur, hingga babak belur dan motor bagian depannya rusak. “Pengendara itu meng­ hendaki agar dinas terkait segera memperbaiki jalan, apalagi sekarang mengha­ dapi pergantian tahun baru, karena biasanya banyak ken­ daran yang melewati ruas ja­ lan tersebut,” ucapnya. Warga setempat, Mahram Saepudin (50) menjelaskan, memang benar di perlintasan

rel tersebut rawan kecelakaan lalulintas. Diperkirakan, hampir tiap malam selalu menelan jatuh korban, uta­ manya pengedara sepedah motor. Lantaran ketidakta­ huan medan dan kondisi ja­ lan di pintu kereta api rusak parah. “Tentunya agar dinas ter­ kait segera diperbaiki jalan rel itu, jangan terlalu lama dibiarkan. Karena banyaknya penguna jalan yang celaka, jatuh dan tabrakan karena berebut jalan utamanya pada malam hari, itu terjadi di­ sekitar pintu kereta api Ci­ peuyerum,” tegasnya. (pip)


SENIN, 21 NOVEMBER 2016

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

email newsredaksibc@gmail.com

HALAMAN

B8 Nandita Ayu Salsabila, Miss Voli 2016

BERAWAL dari kesetiaannya menemani ibunya latihan dan bertanding, Nandita Ayu Salsabila lambat laun jatuh cinta pada olahraga enam lawan enam itu. Saat duduk di bangku Sekolah Dasar Kelas III, wanita kelahiran 12 Juli 1997 itu mulai rutin berlatih. Rasa jenuh pernah menghampiri, tapi berkat dorongan sang ibu, Nandita tetap berada di jalurnya.

Yaya Toure Luar Biasa JOSEP Guardiola akhirnya mengeluarkan pujiannya terhadap Yaya Toure yang baru saja menjadi pahlawan kemenangan 2-1 Manchester City atas Crystal Palace semalam. Sebelumnya, Toure

dibekukan Pep dari skuat sejak awal musim. Gelandang asal Pantai Gading itu baru diberi kesempatan kembali ke tim usai membuat permintaan maaf kepada sang bos. Pep memasang Toure sebagai starter di Selhurst Park yang sekaligus menjadi penampilan perdana Toure di Premier League musim ini. Pemain 33 tahun itu pun menjawabnya dengan memborong dua gol The Citizens.

"Saya sangat senang dengan Yaya Toure, ia adalah pria yang sangat baik. Beratnya sekarang sempurna, kualitasnya tak perlu diragukan.”

GERRARD JADI MANAJER

“Saya sangat senang dengan Yaya Toure, ia adalah pria yang sangat baik. Beratnya sekarang sempurna, kualitasnya tak perlu diragukan,” ujar Guardiola dalam konferensi pers seperti dikutip Sportsmole. “Awalnya kami tak memperhitungkannya, ia tak akan berada di sini, tapi ia bisa bermain di banyak posisi. Saya sangat senang untuknya dan keluarganya. Kami punya satu

orang lagi yang bisa membantu kami mencapai target,” lanjutnya. “Bulan lalu hingga kini ia luar biasa ketika berlatih, sikapnya bagus. Rekan setimnya menyukainya. Ia akan membantu kami merotasi tim, kami membutuhkannya,” tuntasnya. Kemenangan ini membuat City menjaga posisinya di papan atas klasemen. City kini memiliki poin 27, sama dengan poin sang pemuncak sementara, Liverpool. (net/pur)

KLUB INGGRIS STEVEN Gerrard sudah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya dengan klub Amerika Serikat, LA Galaxy. Legenda Liverpool itu memilih untuk kembali ke tanah kelahirannya, Inggris.

P

ria berusia 38 tahun tersebut ingin mewujudkan mimpinya menjadi seorang manajer tim sepak bola. Gerrard saat ini sedang mengejar lisensi kepelatihan UEFA A. Sudah ada dua tim yang menawarkan pekerjaan kepada Gerrard, yakni klub Skotlandia, Celtic dan klub Divisi Dua Liga Inggris, MK Dons. Gerrard sendiri masih memikirkan tawaran tersebut. MK Dons pun memberi tenggat waktu kepada Gerrard untuk memberi jawaban. Bila Gerrard tertarik, dia sudah menukangi MK Dons mulai Senin (21/11). “Saya memang akan kembali ke Inggris. Tapi, ini bukan akhir dari karier saya di dunia sepak bola. Saya punya banyak hal yang dipertimbangkan un-

tuk beberapa minggu hingga bulan ke depan,” kata Gerrard, dikutip dari Fox Sports. Gerrard tidak mau terburu-buru menerima tawaran MK Dons. Namun dia optimistis bisa mendapat pekerjaan di Inggris. “Saya yakin bisa terlibat dalam permainan lagi. Saya punya opsi di dalam atau di luar lapangan,” ujar mantan gelandang Timnas Inggris tersebut. Selain Celtic dan MK Dons, Liverpool juga bersedia mempekerjakan Gerrard. Manajer Liverpool, Jurgen Klopp pernah mengatakan bahwa timnya selalu terbuka untuk menerima kepulangan Gerrard. (net/Angga Purwanda/”BC”)***

Fenomenal Saat Bertahan PELATIH Manchester United, Jose Mourinho memberikan pujian kepada tim asuhannya yang menurutnya mampu bertahan dengan sangat baik saat melawan Arsenal. Manchester United memang tak mampu menguasai bola lebih banyak dibandingkan Arsenal pada pertandingan di Old Trafford tersebut. Situs Whoscored mencatat Setan Merah hanya memiliki 45,3% penguasaan bola dibandingkan 54,7% milik Arsenal. Karena itu, menurutnya para pemainnya telah bermain sangat baik dalam membangun pertahanan dan membuat The Gunners tak bisa menampilkan permainan terbaik mereka. “Tentu saja ini dua poin yang hi-

JOSE MOURINHO

Walau Gagal Menang, Klopp Cukup Puas ILUSTRASI/NET

lang.Kami adalah tim terbaik sejauh ini. Mereka tak memiliki kesempatan untuk menang. Mereka tak bisa menjadi Arsenal seperti biasanya mereka bermain sepakbola. Kami fenomenal secara pertahanan,” ujarnya. “Cara kami melakukan pressing dan cara kami mengendalikan serangan balik mereka. Kemudian kami menguasai bola dengan sangat nyaman,” sambungnya. “Kami telah mencetak gol fantastis, kami membuat peluang untuk memenangkan pertandingan dan kemudian satu-satunya waktu mereka pergi dan satu-satunya waktu kami tak mampu atasi, mereka mencetak gol. Mereka beruntung dan kami tidak,” tandasnya. (net/pur)

PEMIMPIN klasemen Liverpool tak mampu mengalahkan tuan rumah Southampton di pekan ke-12 Premier League 2016/17, Sabtu (19/11). Liverpool cuma bisa imbang 0-0 dan pulang dengan tambahan satu angka. Walau demikian, manajer Liverpool Jurgen Klopp mengaku cukup puas. Klopp puas dengan performa pasukannya, yang melepaskan total 15 tembakan sepanjang laga. “Babak pertama tidak buruk, babak kedua lebih baik. Performa yang sungguh bagus melawan sebuah tim yang sulit dikalahkan. Southampton adalah salah satu tim dengan organisasi permainan di liga. Saya rasa mereka sedikit menyesuaikan gaya permainannya

dengan kekuatan kami,” kata Klopp seperti dikutip ESPN. “Kami punya cukup peluang untuk menang, terutama di babak kedua. Reaksi kami di babak kedua sangat bagus, pergerakannya juga lebih baik.” Klopp merasa timnya bisa saja mencetak paling tidak satu gol. Namun, dia tidak mempermasalahkannya. “Saya bisa menerimanya, performa kami. Kami bisa saja mencetak gol, bahkan kami mungkin seharusnya mencetak gol. Namun, itulah sepakbola.” “Saya sering mengalami kekalahan dalam laga-laga seperti ini, bahkan saat tim saya bermain lebih baik dan menciptakan lebih banyak peluang,” imbuh Klopp. Liverpool tetap di puncak, tapi poin mereka (27) kini disamai oleh Manchester City. Liverpool bahkan terancam digusur oleh Chelsea, jika The Blues bisa menang di markas Middlesbrough.(net/pur)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.