Berita Cianjur - Publik Sepakbola Desak BPKP Audit PSSI

Page 1

ECERAN RP 2.500,LANGGANAN RP 50.000,- /BULAN

EDISI 519 THN IV

Memberi Nilai Lebih twitter @berita_cianjur

KAMIS, 26 OKTOBER 2017

Jadwal Salat

Wilayah Cianjur & Sekitarnya

26-27 Oktober 2017 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04:08 04:08

11:38 14:49 17:48 18:59 11:38 14:50 17:48 18:59

facebook beritacianjurcom

email newsredaksibc@gmail.com

Klik! beritacianjur.com

Info Iklan

087779994088

Dinilai Mati Suri sejak November 2014 hingga 2017

Publik Sepakbola Desak BPKP Audit PSSI KONDISI memprihatinkan yang masih menggelayuti Tim Porda Sepakbola Cianjur, terus mengundang reaksi dari sejumlah elemen masyarakat. Bahkan, dugaan indikasi penyalahgunaan anggaran yang dilakukan oknum pengurus PSSI sejak 2014 pun muncul.

Ingin menambah modal usaha atau Ingin mengembangkan usaha? bjb Kredit Mikro Utama untuk solusi kebutuhan Anda!

Jokowi Batal Hadir, Aksi HMI Cianjur Ikut Batal

T

ak hanya itu, sejak klaim Ketua PSSI Cianjur, Wawan Setiawan, sudah menggelontorkan anggaran Rp18 juta dibantah pe­ ngurus Tim Sepakbola Porda Cianjur, publik semakin mempertanyakan kinerja dan tanggung jawabnya. KE HALAMAN BC7

Belum Bisa Teratasi, Ini Janji Disdukcapil

BERITA CIANJUR/ANGGA PURWANDA

AKSI tolak Jokowi yang bakal digelar Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Cianjur, batal digelar. Hal tersebut disebabkan Presiden Joko Widodo batal hadir dan digantikan Mendagri Tjahjo Kumolo, pada pembukaan Jambore Nasional (Jamnas) Kebangsaan dan Wirausaha di Bumi Perkemahan Mandalawangi (Golf ), Cibodas, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, kemarin. KE HALAMAN BC7

Kang BeCe

Sampai Kapan Antrean Panjang Berakhir? ANTREAN ratusan warga Kabupaten Cianjur di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukca­ pil) Cianjur masih terjadi.

UPAYA DISDUKCAPIL: Peningkatan pelayanan Penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) Peningkatan sarana dan prasarana Kantor Disdukcapil.

Keluhan warga soal ribetnya mengurus dokumen kependudukan seperti e-KTP, kartu keluarga (KK), akta kelahiran dan lain-lain, masih belum ada solusinya. Wajar jika timbul keluhan. Pasalnya, jika pukul 03.00 hingga 05.00 orang-orang masih tidur

KE HALAMAN BC7

“Saya lagi mengurus KK karena baru pindah dari Cirebon. Dari jam 4 subuh sudah antre, sekarang jam 11 siang masih menunggu. Kalau dilihat dari kecepatan pelayanan, lebih cepat di Kota Cirebon, meski ada penumpukan antrean tetapi tidak terjadi setiap hari. Mungkin karena Kota Cirebon sarana dan prasarananya lebih mendukung dibandingkan Cianjur,” JONO HERYAWAN Warga Ciranjang

KARIKATUR/M YANUAR G

BERITACIANJUR/WAWAN

Hari Ini, Tim Porda Sepakbola Cianjur Bertolak ke Depok

Makan Gak Makan Tetap Berangkat

SETELAH sukses di laga perdana dengan menundukkan Kota Sukabumi 2-0, Tim Porda Sepakbola Cianjur akan melanjutkan perjalanannya di Babak Kualifikasi Porda Jabar 2018, menghadapi Kota Depok, di Lapangan Yon 328 Cilodong Kota Depok, Jumat (27/10/2017) pukul 15.00 Wib. Hari ini (25/10/2017), mereka akan bertolak ke

Depok. Kedatangan mereka sehari sebelum laga akan dimanfaatkan untuk melakukan tes lapangan, serta demi menjaga kebugaran fisik pemain. “Karena pada laga awal Depok juga memang atas Kabupaten Sukabumi 2-0, jadi diprediksi laga lebih berat. Tapi kami tetap optimis dan beruKE HALAMAN BC7


HALAMAN

BC2

OpiniWarga

KAMIS, 26 OKTOBER 2017

Ekonomi Pribumi Vs Kolonial

UNGKAPAN Gubernur DKI Anies Baswedan terkait pribumi masih menjadi magnet perbincangan para pengamat dan netizen. Banyak yang sudah mengulasnya dari sisi sejarah, hukum ketatanegaraan, dan politik praktis. Tulisan ini hendak melihat lebih pada aspek ekonomi pribumi ketika dikontraskan dengan kolonial.

B

agaimana sebenarnya terjadi? Apa p e n g a r u hny a hingga saat ini? Apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki agar sinyalemen pribumi yang dilontarkan Anies, susah payah “bertelur” tapi penjajah yang “mengerami”, tidak ­terjadi? Di bawah bayang-bayang penjajahan kolonial, buku sejarah yang kita baca hampir selalu menempatkan pribumi sebagai korban. Bukan saja kedaulatannya dirampas, melainkan juga sumber ekonominya diperas. Alhasil, di mana-Salah satu kebijakan yang mungkin berdampak pada penghisapan sumber ekonomi adalah tanam paksa (// cultuurstelsel//) yang dikeluarkan Gubernur Van Den Bosch (1830) di Indonesia. Pribumi harus menyisihkan 20 persen lahannya untuk ditanami komoditas yang dibutuh-

kan penjajah, khususnya tebu dan kopi. Penduduk yang tidak punya tanah, menggantinya dengan bekerja untuk Belanda selama 75 hari (20 persen dari 365 hari). Kenyataannya, aturan sepihak yang memberatkan itu diterabas penjajah sendiri. Misalnya, di lapangan bukan 20 persen atau 75 hari kerja, melainkan bisa lebih dari itu. Apakah ini hanya cerita kelam di Indonesia? Tentu tidak. Raja Leopold dari Belgia yang mengolonisasi Kongo mencontoh bagaimana Belanda mengeksploitasi Indonesia dan menerapkan model tanam paksa yang sama (Gann dan Duignan, 1979). Setelah kekayaan alam dikuras, selama 1920-1930, tingkat pajak yang dipaksakan kolonial kepada rakyat Kongo mencapai 60 persen. Kebijakan ini bukan hanya melecuti ekonomi pribu-

Memberi Nilai Lebih

BERITA MEDIA GROUP

Komisaris Utama: H Ishaq Robin. |Direktur Utama Anton Ramadhan. |Pemred: Gia Gusniar. |Dewan Redaksi: Anton Ramadhan, Fonda Lapod, Gia Gusniar, Nuki Nugraha, Rustandi Zaelani. |Redaktur: Mustofa, Rustandi Zaelani. BERITACIANJUR/GRAFIS- YANUAR GUNAWAN |Asisten Redaktur: Angga Purwanda. |Reporter: Muhammad Karnawan, Apip Samlawi. |Perwajahan: Ahmad Sulaeman (Koordinator), Arie Yudistira, Ziad Zed Zubaidi. |Grafis: Nandang S, M Yanuar Gunawan. |Manager HRD & Keuangan: T Jayanti Pardosi. |Manager Iklan & Markom: H Ahmad Rizky Alfaraby |Manager Sirkulasi & Umum: Tavip Supriatna |Kabiro Ciranjang: Nuki Nugraha |Divisi Iklan: H. Heryanto. Renny Kasmiati. Fauzi |Divisi Sirkulasi: Solihin, Dede Suherlan. |Divisi Keuangan: Ebes. Emma Maryani. |Divisi Umum: Gugum, Eded Kurniawan. Alamat Kantor Redaksi/Sirkulasi: Jl. Gatot Mangkupraja no. 15 ds. Nagrak Kec. Cianjur. |No Tlp: 0263-2283130. | Email: newsredaksibc@gmail.com SELURUH WARTAWAN WARTAWAN BERITA BERITA CIANJUR CIANJUR SELALU SELALU SELURUH MENGENAKAN TANDA TANDA PENGENAL PENGENAL DAN DAN DILENGKAPI DILENGKAPI SURAT SURAT MENGENAKAN TUGAS SERTA SERTA TIDAK TIDAK DIPERKENANKAN DIPERKENANKAN UNTUK UNTUK MEMINTA MEMINTA TUGAS ATAU MENERIMA MENERIMA APAPUN APAPUN DARI DARI NARASUMBER NARASUMBER ATAU

Harga Iklan Resmi Harian Umum Berita Cianjur a Iklan Kolom Display / Banner / X Banner : - Halaman 1 Atas : Rp 55.000/mmk - Halaman 1 Bawah: Rp 50.000/mmk - Halaman Back Cover : Rp 42.500/mmk - Halaman Full Colour : Rp 35.000/mmk - Halaman Black White : Rp 32.500 /mmk a Iklan Advertorial : - Halaman Full Colour : Rp 35.000/mmk - Halaman Black White : Rp 30.000/mmk a Iklan Layanan Masyarakat / Sosial / Dukacita (Obituari) - Halaman Full Colour Rp.25.000/mmk - Halaman Black White Rp 20.000/mmk a Iklan Spread Center : - Halaman Full Colour : Rp 35.000/mmk - Halaman Black White : Rp 35.000/mmk a Iklan Super Spread Center : - Halaman Full Colour : Rp 33.000/mmk - Halaman Black White : Rp 29.000/mmk

Info kerjasama/diskon: 081563424444 PT. Jembatan Mediatama Cianjur (Media Cetak,Online & Event Planner)

mi, sekaligus sendi kehidupan mereka (Jewsiewicki, 1983). Akibat penjajahan ini, dampaknya mungkin masih bisa dirasakan hingga saat ini. Indonesia dan Kongo masuk keranjang yang sama sebagai negara berkembang. Bedanya, kita lebih beruntung, pendapatan per kapita sudah mencapai 4.000 dolar AS atau 10 kali lipat dari Kongo. Pribumi maju Namun kisah yang agak berbeda bisa dijumpai pada pribumi di Selandia Baru. Ketika Inggris datang dan menjadikan Selandia Baru sebagai koloni, perlawanan juga dilakukan suku Maori (1845-1872). Pada akhirnya, Inggris berhasil merangkul pribumi. Apa yang dilakukan Inggris yang menjadikan Selandia Baru sekarang sebagai salah satu negara maju dengan pendapatan per kapita sembilan kali lebih besar daripada Indonesia? Menurut Daron Acemoglu, ekonom dari MIT, penulis //Why Nation Fails: The Origin of Power, Prosperity, and Poverty//, ada hubungan antara suksesnya pribumi dengan tingkat kematian tentara kolonial dan keluarganya di tempat baru tersebut. Ketika tingkat kematian orang Eropa di tempat baru itu tinggi (boleh jadi karena perlawanan penduduk lokal atau karena penyakit), mereka

cenderung hengkang, meninggalkan tanah koloninya. Oleh karena itu, institusi ekonomi yang mereka buat asal-asalan saja, sekadar untuk menguras kekayaan alam setempat. Meminjam istilah Daron, negeri itu ditargetkan sebagai negeri perahan (// extracted states//). Ketika di tempat baru tingkat kematian rendah, mereka cenderung menetap dan beranak pinak. Lalu, mereka membangun institusi ekonomi yang berintegritas karena menyangkut masa depan mereka sendiri. Institusi itu mereka duplikasi sedemikian rupa sehingga mirip dengan tanah leluhurnya. Karena dijalankan dengan prinsip yang mengutamakan peran pemerintah sebagai “pemberdaya”, bukan “pemeras”, akhirnya institusi itu berhasil mendukung kehidupan ekonomi. Puncaknya, pendapatan per kapita penduduknya terkerek. Inilah, kata Daron, yang juga terjadi di Australia dan Kanada. Jadi, kunci berhasilnya ekonomi, seperti yang dikatakan Daron, adalah ada-tidaknya institusi ekonomi yang serius dibangun untuk mendukung kehidupan pribumi. Kalau ingin serius memajukan pribumi di DKI, institusi ekonomi yang pertama harus diperkuat. Pribumi di sini lebih merujuk pada semua warga

yang beridentitas sah dan secara ekonomi kurang berdaya yang menjadi penopang terbesar dari penduduk DKI. Dalam konteks DKI, proyek reklamasi bisa menjadi insentif ekonomi. Persoalannya, untuk siapa penerima manfaat terbesarnya? Nelayan dan penduduk sekitarkah yang notabene mendiami wilayah teluk itu turuntemurun? Atau itu jadi petaka baru untuk mata pencaharian mereka? Hidup yang sebelumnya sudah susah, tambah susah karena untuk melaut harus melingkar (berarti butuh lebih banyak uang untuk solar, sementara ikan makin sedikit ­didapat). Di luar itu, mungkin ada isu-isu terkait keamanan, misalnya kekhawatiran dijadikan lokasi transit narkoba. Belum lagi, isu ekologi karena rusaknya habitat laut dan eskalasi mencemaskan terkait banjir Jakarta. Oleh karena itu, kalau mau benar-benar meningkatkan derajat pribumi, Pemerintah DKI ( juga pemerintah pusat) harus lebih berfokus pada penguatan institusi ekonomi. Di tingkat provinsi, janji gubernur AniesSandi memberdayakan masyarakat melalui OKOCE (One Kecamatan, One Centre for Entrepreneurship) untuk melahirkan ratusan ribu pengusaha baru perlu serius dikawal dan perlu dikritik bila melenceng. Pertama, program

ini adalah riil pemberdayaan. Tidak hanya kalangan berduit yang bisa menikmati, tetapi justru menumbuhkan perusahaan-perusahaan baru (start-up) diharapkan bisa menyerap tenaga kerja (kebanyakan ­pribumi). Kedua, pemerataan (ada di setiap kecamatan) tidak hanya titik-titik tertentu. Dan ketiga, kalau ini berhasil, bisa menjadi model bagaimana institusi ekonomi diperkuat secara nasional. Bersamaan dengan itu, penguatan institusi ekonomi diarahkan untuk meningkatkan daya saing. Dalam sebuah kesempatan, Wapres Jusuf Kalla mengakui, kelemahan daya saing Indonesia terletak di empat simpul, yaitu birokrasi, energi, logistik, dan pembiayaan. Institusi pendukung ekonomi akan tangguh kalau birokrasi yang dibangun efisien. Contoh sederhana yaitu bila perizinan dipermudah. Dalam skala nasional, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sudah mulai menunjukkan kinerja positif dengan mempersingkat pengurusan izin investasi. Adanya perbaikan perizinan ini patut diapresiasi. Bila dilihat dari rating “Economic Freedom”, peringkat Indonesia sudah mulai membaik. Pada 2008, Indonesia berada di posisi ke-90, sementara Malaysia ke-77 dan Filipina ke-76. Pada 2017,

posisi Indonesia merangkak naik menjadi ke-84, sementara Malaysia ke27 dan Filipina ke-58. Bagaimana kedua negara tetangga ini bisa melesat kencang meninggalkan kita? Di antara yang dijadikan tolok ukur penilaian dari “Economic Freedom” adalah tingkat penegakan hukum dan integritas pemerintahan. Sayangnya, penegakan hukum kita masih sering tebang pilih. Contoh pahit pernah diberikan Sudirman Said. Ketika warga DKI membangun kontrakan untuk hidup, langsung dirobohkan aparat dengan dalih tidak memiliki IMB. Sementara, saat deretan ruko tak berizin, aparat diam. Sudah saatnya institusi diperkuat. Pemerintah perlu memberikan kemudahan kepada semua pihak. Berlemah lembut kepada investor kakap, sebaliknya sangat keras ketika menindak para pelaku ekonomi kecil, sudah tidak relevan lagi. Kedua-duanya harus diperkuat, diperlakukan sama di depan hukum. Meninggalkan dan menyia-nyiakan pelaku ekonomi kecil hanya akan memancing kerawanan dan perlawanan sebagaimana dahulu pribumi diperlakukan kolonial di sini. (*)

Oleh: M Luthfi Hamidi Dosen STEI SEBI, Mahasiswa Doktoral Griffith University

Etnis Tionghoa Anak Emas di Bumi Pertiwi

HARI Ahad (22/10), saya membaca artikel berjudul “Pribumi dalam Tenun Ke-Indonesiaan” yang ditulis Denny Indrayana yang diposting di Grup KAGAMA.

D

enny Indrayana adalah sahabat saya satu angkatan di FH UGM. Saat ini Guru Besar FH UGM ini tengah mengajar di Melbourne Law School dan Faculty of Arts, University of Melbourne, Australia. Dalam artikelnya tersebut, Denny membahas munculnya istilah Pribumi otomatis juga istilah nonpribumi dari perspektif hukum tata negara yang menjadi otoritasnya selama ini. Sebagaimana mafhum, kata pribumi sendiri mencuat dan kemudian menjadi diskursus hangat di Indonesia usai Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyampaikan pidatonya beberapa saat setelah dilantikan menjadi Gubernur oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (16/10/2017). Semoga saya tidak salah menangkap isi dan maksud artikel Denny ini. Di salah satu paragraf artikelnya, sahabat saya ini menulis berbagai atau lebih jelasnya banyak kebijakan hukum kewarganegaraan pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru mengarah kepada perbedaan perlakuan atau diskriminatif terhadap etnis Tionghoa. Sayangnya, dalam artikel ini, selain pasal 6 dan 26 UUD 1945, Denny tidak menyebutkan aturan hukum mana saja

yang dinilainya diskriminatif terhadap etnis Tionghoa tersebut. Lebih lanjut Denny menulis bahwa aturan hukum pemerintah yang diskriminatif tersebut membatasi ruang gerak etnis Tionghoa. Etnis Tionghoa terbatasi kesempatannya menjadi WNI. Terbatasi pula menjalani kegiatan adat istiadatnya, bahkan terbatasi menjalani aktivitas keagamaannya. Pertanyaan besar muncul di benak saya setelah membaca artikel Denny tersebut. Benarkah etnis Tionghoa mendapatkan perlakuan diskriminatif di negeri yang berdasar negara Pancasila ini? Benarkah etnis Tionghoa terbatasi menjadi WNI, menjalani aktivitas agama, budaya, bahkan ekonominya? Atau pertanyaan selanjutnya apakah karena perlakuan diskriminatif negara tersebut mereka menjadi golongan yang termarginalisasikan dibanding WNI pribumi Islam? Boleh jadi jika hanya mengacu pada redaksional peraturan perundangundangan, pembatasan itu terlihat. Namun, sering terjadi di mana isi peraturan perundang-undangan berbeda jauh dengan praktik di lapangan. Konten peraturan perundangundangan terlihat powerfull, namun praktik di lapangannya,lentur.

Sekadar contoh, pasal 106 (8) dan pasal 291 UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, mewajibkan setiap pengendara motor menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI). Sanksi kurungan selama 1 bulan atau denda sebesar 250.000 rupiah bagi yang melanggar aturan di atas. Sudah mafhum, di lapangannya, banyak berseliweran pengendara motor yang tidak memakai helm. Kalaupun apes tertangkap, mereka bisa berdamai dengan hanya mengeluarkan dana Rp 30 ribu-Rp 50 ribu. Jika dilihat dari konten redaksional aturan perundang-undangan, seperti pasal 6 dan 26 UUD 1945 sebagaimana yang dicontohkan Denny dalam artikelnya tersebut, boleh jadi etnis Tionghoa terbatasi. Namun, adanya aturan itu, tidak berarti etnis Tionghoa menjadi pihak yang paling dirugikan. Tidak serta merta pula membuat mereka menjadi pesakitan atau pihak yang paling “disakiti” dalam perjalanan panjang berdirinya negeri ini. Malah sebaliknya, dalam praktiknya di banyak hal, mereka justru menjadi kelompok yang mendapatkanprevilege atau keistimewaan dari rezim-rezim yang berkuasa di negeri ini. Sangat jomplang perlakuan istimewa rezim kepada etnis Tionghoa dibanding kepada etnis pribumi Islam yang notabene telah berkontribusi besar bagi berdirinya negeri ini. Keistimewaan etnis Tionghoa, sekali lagi jika dibandingkan dengan pribumi Islam sudah terlihat sejak negeri ini dikua-

sai kolonial. Berdasarkan UU Kolonial Belanda tahun 1854, etnis Tionghoa jauh lebih bernasib baik dan beruntung karena dimasukkan ke strata kedua Golongan Timur Asing bersama dengan etnis Arab dan India. Etnis Tionghoa hanya di bawah satu tingkat dari keturunan Eropa, etnis yang berkuasa dan menguasai negeri ini. Strata terendah justru diduduki etnis pribumi Islam. Pembagian strata penduduk Hindia Belanda menjadi tiga tingkatan tersebut tidak pernah berubah sepanjang pihak kolonial masih menguasai bumi pertiwi. Keberuntungan etnis Tionghoa terus berlanjut saat negeri ini memasuki era kemerdekaanya. Di zaman Orde Lama, lantaran sikap politik Presiden Soekarno yang seiring sejalan sehaluan dengan PKI yang notabene didukung Cina, secara politis, budaya, terlebih ekonomi, etnis Tionghoa di Indonesia kembali mendapat durian runtuh. Secara politis, budaya, terlebih lagi ekonomi, etnis Tionghoa memiliki ruang gerak dan akses yang jauh lebih leluasa bagus, ketimbang etnis pribumi Islam. Pemberontakan dan pengkhianatan PKI yang berporos pada Peking,Cina tahun 1965, berdampak sedikit pada etnis Tionghoa. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama. Orde Lama tumbang, Orde Baru terbit dan berdiri. Di era Orde Baru selama 32 tahun berkuasa, etnis Tionghoa sangat berkibar dan tumbuh menjadi raksasaraksasa ekonomi dengan menancapkan kekuatannya di segala bidang.

Melejitnya etnis Tionghoa sebagai kekuatan ekonomi besar di negeri ini tidak jatuh begitu saja dari langit. Pemerintah Orde Baru memiliki andil besar menjadikan mereka sebagai raksasa ekonomi sebagai konsekuensi kebijakan pemerintah mengembangkan ekonomi konglomerasi. Untuk itu, pemerintah memberikan berbagai akses, terutama akses pendanaan yang tak terbatas kepada mereka. Dengan dana tersebut, mereka membangun berbagai perusahaan besar yang berbasis dari hulu hingga ke hilir dengan menyediakan sarana dan prasarana penunjang yang memadai. Tak hanya akses pemodalan, pemerintah juga membantu akses pemasaran, distribusi, transportasi hingga kemudahan untuk menjual produk mereka ke manca negara. Bahkan, pemerintah tak segan-segan mengeluarkan regulasi khusus kepada mereka untuk menunjang kelancaran bisnisnya. Inilah jawaban mengapa saat ini para konglomerat, khususnya etnis Tionghoa tumbuh menjadi raksasa ekonomi di negeri ini. Bak gurita, dengan kapital dan aset yang luar biasa besar tersebut, mereka secara leluasa menguasai bumi pertiwi. Laporan Bank Dunia 2016 yang menyebutkan bahwa 1 persen WNI menguasai 50,3 persen atau hanya 10 persen namun menguasai 77 persen aset nasional, menjadi bukti akan dominannya kekuasaan mereka di negeri ini.­ (Bersambung) Oleh : Rivai Hutapea


HALAMAN

BC3

Jabar

+ Nasional KAMIS, 26 OKTOBER 2017

Aher Harapkan Kajati Jabar Melakukan Pembinaan Hukum

Nasional

Loeke Sebut Pilkada 2018 Menjadi Tantangan

NET

Anggap Pemerintah Tak Tertarik Densus Tipikor PEMERINTAH tidak tertarik dengan pembentukan Detasemen Khusus Tindak Pidana Korupsi yang di­ usulkan Polri. Sehingga pemerintah menunda pem­ bentukan Densus ini. Hal ini dilontarkan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani. “Kalau pemerintah sudah tidak mau apa yang bisa dilakukan. Jadi menurut saya, kepolisian kan harus juga taat kepada perintah pre­ siden. pembahasan sepihak saja oleh DPR juga nggak bisa. Menurut saya sih dengan pemerintah tidak lagi tertarik untuk melanjutkan ini selesai,” kata Muzani di DPR, Jakarta, Rabu (25/10/2017). Lebih jauh, dia juga menduga kalau penundaan pem­ bentukan Densus Tipikor ini karena masalah anggaran. Fraksi Gerindra juga melihat anggaran yang dicanang­ kan pemerintah untuk 2018 juga tidak realistis. Karena itu pula Fraksi ini menolak RAPBN 2018 yang disampai­ kan dalam rapat paripurna, Rabu (25/10/2017). “Ya apalagi kan, (penundaan) itu kan berarti ang­ garan. Anggaran berarti di sini,” kata dia. Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo me­ mimpin rapat terbatas mengenai rencana pembentu­ kan Datasemen Khusus Tindak Pidana Korupsi (Den­ sus Tipikor) Polri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/10/2017). Dalam pertemuan itu Jokowi mendengar masu­ kan dari Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Polri, Komisi Pemberantasan Korupsi dan institusi terkait. “Kami membahas mengenai usulan Densus Tipikor dari Kepolisian saat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI. Pembahasan telah berlangsung cukup intens, semua masukan telah ditampung oleh Presiden,” kata Wiranto. Dia menuturkan, ada beberapa pertimbangan dalam pembentukan Densus Tipikor. Pertama, usulan pembentukan Densus dari Kepolisian itu untuk mem­ perkuat pemberantasan korupsi dengan langkahlangkah khusus. (net/bis)

NasDem ingin Pemerintah Jadi “Eksekutor “ Ormas

NET

REVISI UU Ormas yang telah disahkan pada ra­ pat paripurna (24/10/2017), salah satu pasal yang didorong untuk direvisi adalah peran pengadilan dalam pembubaran ormas. Menurut Sekretaris Jenderal Partai NasDem Jhonny G Plate, pemerintah tetap menjadi ekseku­ tor pembubaran Ormas seperti yang diatur dalam Perppu Ormas. Sementara, pengadilan tetap dili­ batkan sebagai tempat menggugat bagi ormas yang keberatan dibubarkan oleh pemerintah. “Pemerintah yang membubarkan karena itu kan tugas negara. Pengadilan yang akan melindungi hak hukum dari ormas,” katanya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/10/2017). Partai NasDem akan menolak jika UU jus­ tru membatasi hak ormas untuk mencari keadilan. Menurutnya, setiap ormas yang dibubarkan mem­ punyai hak mengajukan keberatan ke pengadilan. “Kami akan menentang apabila uu justru mem­ batasi Ormas atau kegiatan Ormas yang dalam pa­ yung negara dalam rangka mencari keadilan hu­ kum, kami tentu menolak,” tegasnya. Meski demikian, Jhonny menuturkan, partai­ nya belum membahas poin-poin dalam UU Ormas yang harus direvisi. Pihaknya akan memakai per­ timbangan yang disampaikan saat rapat mini fraksi dan rapat paripurna untuk menjadi bahan revisi. “Yang ada dan menjadi bagian pertimbangan kami adalah pandangan mini fraksi yang disampai­ kan pada saat rapat di komisi II maupun pada saat rapat paripurna kemarin, ya itu menjadi pertim­ bangan kami,” ungkap Jhonny. (net/bis)

PIMPINAN Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat secara resmi dipangku Loeke Larasanti Agoestina. Dalam tugasnya yang baru tersebut, sejumlah tantangan akan dihadapi Loeke.

S

alah satu tantangan terdekat ialah pasta demokrasi Pilkada Se­ rentak Provinsi Jawa Barat tahun 2018. Ia mengaku, menjelang Pilkada tersebut menjadikan tantangan bagi Kejati Jabar. “Pilkada men­ jadi tantang besar. Kita akan be­ kerja sesuai tupoksinya dan akan kerjasama yang baik,” ujarnya usai Pisah Sambut antara Kajati lama dan baru di Kantor Kejati Jabar, Jalan LL.RE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (25/10/2017). Loeke sendiri menggantikan Kajati sebelumnya, Setia Untung Arimuladi yang pindah tugas men­ jadi Sekertaris Jaksa Agung Muda Bidang Intelejen (Sesjamintel) pada Kejaksaan Agung RI. Leoeke mengatakan, dalam jabatan barunya itu, ia perlu me­ lakukan pemantauan dan meneliti dulu kegiatan yang telah dilaku­ kan oleh Kajati lama. “Saya buat perencanaan kembali apa yang sudah dilakukan akan saya tindak lanjuti atau ada perubahan atau

NET

yang lainnya. Beri waktu saya un­ tuk melakukan pemantauan dulu meneliti dulu apa yang dilakukan oleh pendahulu saya,” ucapnya. Mengenai penanganan perka­ ra korupsi, kata Loeke, hal terse­ but tetap menjadi target kerja dirinya karena tugas dan fungsi kejaksaan adalah penegakan hu­ kum yang salah satunya ialah de­ ngan Tipikor. “Mudah-mudahan saya ber­ harap lingkungan Jabar ini tidak terlalu banyak Tipikor, tapi tentu proses pencegahan tetap perlu di­ lakukan,” ujarnya. Loeke juga menyampaikan bahwa dirinya terbuka terhadap

kritikan dan saran selama dirinya menjabat Kajati Jabar. Dia pun berpesan kepada media agar bisa memberikan pemberitaan yang berimbang dan tidak menimbul­ kan kegaduhan. “Semoga kerjasama yang terja­ lin dengan Kajati lama bisa terus dilanjutkan,” pungkasnya. Sementara, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyam­ paikan harapannya kepada Kepala Kejaksaan Tinggi baru, Loeke La­ rasanti Agoestina. Menurutnya, Kajati baru perlu melakukan pem­ binaan hukum. “Harapan kita tentu apa yang sudah dirintis Kajati lama di­

lanjutkan berupa pembinaan hukum tentu dalam urusan pe­ negakan hukum semua kita ingin negeri kita nyaman dari pelang­ garan, baik kriminal ataupun korupsi dan lainnya,” kata pria yang akrab disapa Aher ini secara ­terpisah. Aher mengatakan, dalam pe­ negakan hukum upaya preventif atau pencegahan perlu didahulu­ kan. Agar penyimpanan hukum baik kriminal umum atau khusus seperti korupsi tidak terjadi lagi. “Dan kalau pun terjadi (pelang­ garan hukum) mudah-mudahan kejadian itu punya efek, itu yang kita inginkan,” ujarnya. (net/bis)

Desa dan Kelurahan di Subang Harus Miliki Ambulance SELURUH Desa dan Ke­ lurahan di Kabupaten Su­ bang diintruksikan harus memiliki kendaraan am­ bulance. Penegasan itu di­ sampaikan Bupati Subang Hj. Imas Aryum­ ningsih. Menurut Imas ada 253 desa/kelurhan. Untuk desa sudah memiliki ken­daraan operasional, namun bukan berfungsi untuk kendaraan ambulance. “Apalagi kelurahan sama sekali belum memi­ liki kendaraan operasio­ nal serta ambulance dan minta semua Camat untuk menganggarkannya dari DPA Kecamatan,“ kata Bu­ pati saat membuka pelak­ sanaan MTQ ke-47 Ting­ kat Kecamatan Subang di halaman Kelurahan Wa­ nareja, Rabu (25/10/17). Disebutkan, mengapa dirinya mengungkapkan hal ini karena Camat Su­ bang, Wawan Gunawan dalam laporannya menya­ takan kalau penyeleng­ garaan MTQ, anggarannya berasal dari anggaran DPA Kecamatan. “Makanya kalau ada pendekatan anggaran ke­ camatan bisa dinaikkan, terkecuali untuk desa yang telah memiliki anggaran langsung dari pusat dan propinsi sedangkan dari kabupaten anggarannya cukup minim,“ kata Imas.

NET

Namun demikian, walaupun anggaran kelu­ rahan minim dengan tidak punya kendaraan opra­ sional tetap akan diusaha­ kan adanya ambulan untuk mempercepat pelayanan terutama kesehatan. “Kami merasa prihatin kalau ada laporan warga kelurahan yang tidak mampu datang ke rumah sakit malah di­ antar dengan ojek, “ungkap Bupati. Selain itu, perbedaan honor atau bantuan un­ tuk PKK, RW, RT, Maje­ lis Taklim, MUI dan para kader Posyandu di tingkat kelurahan dibandingkan desa pun akan diusahakan minimal ada peningkatan dari yang sudah ada. “Mudah-mudahan dalam anggaran perubahan sudah muncul. Bagaimana akan semangat bekerja ka­ rena honornya tidak mema­ dai dan jauh dibandingkan

dengan di desa, “ujar Imas disambut tepuk tangan. Camat Subang, Wawan pun menyambut gembira

adanya sinyal dari Bupati dan akan segera berkoor­ dinasi dengan pihak terkait sehingga pada

saatnya nanti ada peru­ bahan. “Kita juga merasa prihatin kalau selama ini honor untuk RW hanya Rp 600 ribu, bukan sebulan tetapi setahun,“ katanya. Demikian pula de­ngan keikutsertaan utusan pe­ serta MTQ dari 8 kelura­ han mulai Sukamelang, Dangdeur, Cigadung, Pa­ rung, Karanganyar, Soklat, Pasirkareumbi, dan Wa­ nareja cukup antusian terbukti dari mulai pawai taaruf dan pesertanya pun tidak ada yang berasal dari luar kelurahan. (net/bis)


HALAMAN

BC4

LingkungCianjur KAMIS, 26 OKTOBER 2017

Pohon Tabebuya yang di Tanam Wabub Turut Dibabat

Panas...!, Selakopi Tak Seteduh Dahulu Dahulu Selakopi Jalan Ir. H. Juanda Cianjur merupakan jalan yang rindang dan teduh, karena pohon kanan kiri jalannya (Kakija) menjadi penghalang teriknya mentari saat siang hari.

N

amun kini, kondisi itu hilang, tergantikan panasnya sengatan terik matahari, meski waktu masih menunjukan pukul 10 pagi. Seorang warga sekitar, Hadi (44) mengungkapkan, Selakopi dahulu selalu terasa teduh meski di musim kemarau sekalipun, karena pohon kakija yang rindang selalu menghalagi teriknya matahari. Namun jika dibandingkan saat ini, kondisi itu berbalik 180 derajat. “Tidak perlu menunggu hingga tengah hari, pukul 10.00 WIB saja, panasnya sudah terasa sekali, apalagi tengah hari. Padahal dahulu kondisinya tidak seperti ini,” ungkap Hadi, Rabu (25/10/2017). Hadi menyebut, itu merupakan dampak pem-

bangunan infrastruktur yang tengah berlangsung saat ini. Pasalnya pembangunan itu tidak menyisakan pohon kakija satu pun, seluruhnya ditebang, sehingga tidak ada lagi yang berfungsi sebagai penahan sinar matahari. “Kalau untuk pembangunan Saya tidak bisa berkomentar, hanya bisa mengikuti keinginan pemerintah Kabupaten Cianjur,” sebut Hadi. Warga lainnya, Dedi (37) menuturkan sejak kecil dirinya besar di Selakopi, tetapi kondisi seperti saat ini tidak pernah terbersit dipikirannya. Jalur Selakopi yang dahulu menjadi salah satu alternatif tongkrongan saat siang hari menjadi pilihan terburuk saat ini. Dahulu banyak yang istirahat di bawah pohon kakija untuk sekedar melepas lelah.

DOK BERITACIANJUR

DAHULU-Kondisi jalan Selakopi Ir. Djuanda masih banyak pohon peneduh dikanan kiri jalan (Kakija) sebelum dibabat adanya proyek penataan trotoar.

“Kalau sekarang, panasnya ampun, tak terpikir hal ini bakal terjadi di Selakopi. Apalagi ini yang ditanam sebagai pohon kakija, pohon kelapa, apa bisa Selakopi seteduh dahulu,” tutur Dedi. Menurut Dedi, rindangnya pohon kelapa tidak akan serindang pohon kakija sebelumnya. Sehingga kondisi Selakopi teduh

Yanto Hartono: Optimis Pilgub 2018 Terlaksana Tanpa Kendala ASISTEN Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Cianjur, Yanto Hartono optimis pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat pada 2018 nanti akan berjalan kondusif. Namun, Ia mengingatkan kepada Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Panwascam) agar bekerja dengan maksimal. “Panwascam yang telah dilantik dapat menciptakan Pilgub Jabar 2018 yang kondusif dan adil,” ungkap Yanto usai mengahadiri acara pelantikan 96 orang Panwascam di ruang pertemuan Hotel Sangga Buana jalan Raya Cipanas, Desa Gadog, Kecamatan Pacet, Rabu (25/10/2017). Yanto yang hadir mewakili Bupati

Cianjur, Irvan Rivano Muchtar mengatakan, Panwascam yang terbentuk saat ini harus lebih baik dari sebelumnya. Diperlukan peningkatan sosialisasi kepada masyarakat terkait tata cara pengawasan, hingga sanksi pelanggaran pada pemilu. “Jangan sampai masyarakat tidak mengetahui jenis sanksi yang diberikan kepada setiap jenis pelanggaran pada peraturan pemilu. Masyarakat harus tahu, mana yang dikenakan

sanksi denda dan mana yang diberikan sanski kurungan,” kata Yanto. Yanto menuturkan, jangan sampai nanti akhirnya menjadi permasalahan karena ketidaktahuan masayarakat dikarenakan kurangnya sosialisasi. Hal itu dapat menjadi salah satu penyebab gagalnya Pilgub yang kondusif dan adil. “Karena ketidaktahuan itu, bukan hal mustahil akan terjadi kemelut di masyarakat terkait hasil pemilu. Apalagi hingga adanya pembatalan perhitungan suara karena dinilai ada kecurangan oleh masyarakat, kasihan anti pada calon Pilgub,” tutur Yanto. Yanto berharap, Panwascam harus bisa menempatkan diri, bukan karena ditakuti tetapi dihormati. (wawan)

dahulu kemungkinan tidak akan dapat dirasakan oleh generasi selanjutnya. Tetapi Dedi mengakui untuk nilai estetika jalur Selakopi menjadi lebih baik dengan adanya pembangunan itu. “Kalau indah ya indah, namanya juga pembangunan tujuannya selalu menuju ke arah peningkatan. Tetapi seharusnya diperhatikan juga tentang kondisi

BERITACIANJUR/WAWAN

SEKARANG-Kondisi jalan Selakopi Ir. Djuanda saat ini tanpa pohon perindang sehingga membuat kondisi jalan menjadi panas bila terik matahari.

lingkungan, apalagi saat ini gerakan penghijauan terus dilakukan, bahkan di kotakota besar penanaman pohon terus digalakkan, ini malah menebang pohon,” ujar Dedi. Salah satu pohon kakija yang turut ditebang di Selakopi adalah jenis Tabebuya. Tanaman tersebut ditanam saat Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman

masih menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun). Pohon Tabebuya memiliki keindahan saat berbunga. Warna kuning bunganya tercium harum. “Pohon Tabebuya ini jenis pohon yang langka, kalau berbunga akan menimbulkan bau harum dan terlihat indah. Pohon ini juga memiliki serapan ozon yang

tinggi dan cocok menjadi tanaman kakija di wilayah perkotaan,” kata Herman kala itu. Namun sayang kini pohon Tabebuya di Selakopi tinggal kenangan. Kalaupun ada hanya dibeberapa ruas jalan tertentu saja. Itupun keberlangsungannya terancam jika program pembangunan trotoar terus berlanjut. (bis/wawan)

Untuk Sarana Pasarkan Produk Melalui Jaringan Digital

BNI Latih 15 UMKM e-commerce

BERITACIANJUR/MUSTOFA

SEBANYAK 15 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengikuti pelatihan ecommerce warung Cianjur JAGO yang di laksanakan bank BNI Cabang Cianjur di Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM) di Jalan Gadog II, Desa Gadog, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Rabu (25/10/2017). Hadir dalam pelatihan tersebut Pimpinan

bank BNI Cabang Cianjur Siswandi Tirta Kusuma beserta tim dari BNI pusat, Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskop Perdagin) Himam Haris, Kasi UMKM Dedi Sudjana serta undangan lainnya. Menurut Pimpinan Cabang bank BNI Cianjur Siswandi Tirta Kusuma, tujuan di lakukannya kegiatan tersebut tidak laian sebagai salah satu bentuk persiapan launc-

ing warung Cianjur JAGO e-commerce. “BNI memberikan CSR nya melalui Pemda dalam bentuk pembuatan dan pengelolaan e-commerce warung JAGO Cianjur bagi para pelaku UMKM,” kata Siswandi. Ditegaskan Siswandi, kedepan para pelaku UMKM bisa berjualan secara online seperti toko pedia, lazada shoping, buka lapak dan lain sebagainya. “Hanya saja dalam pengelolaannya akan di-

lakukan oleh peserta yang mengikuti pelatihan,” paparnya. Pihaknya mengharapkan, dalam pelaksanaannya peserta pelatihan mampu mengelola web site e-commerce warung JAGO Cianjur. Sehingga ke depan mampu memberikan layanan yang maksimal bagi para pelaku UMKM dalam memasarkan produk-produknya. “Karena di era modern saat ini transaksi digital merupakan kebutuhan bagi UMKM, tidak bisa tidak. e-commerce warung JAGO Cianjur nantinya akan di pusatkan di rumah creatif yang akan di tentukan oleh Pemda,” tegasnya. Salah satu peserta pelatihan Azis Muslim menyambut baik di laksanakannya pelatihan eommerce. Menurutnya pelatihan ini akan sangat berguna sekali, karena ke depan persaingan dunia bisnia digital akan semakin dinamis bagi para pelaku UMKM. (bis)

Angkutan Online di Cianjur Belum Terdata, Meski Sudah Ada yang Beroperasi MESKI angkutan online di Kabupaten Cianjur belum seramai di kota besar, namun sejumlah kalangan mengaku telah mendengar dua perusahaan menjalankan bisnisnya di Kota Tatar Santri ini. Walaupun telah ramai menjadi perbincangan, tetapi di Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cianjur tidak ada data mengenai perusahaan yang bergerak di angkutan online. Kepala Seksi Angkutan

Orang, Dishub, Kabupaten Cianjur, M. Iqbal Safaruddin mengatakan tidak ada perusahan angkutan online yang telah mendaftarkan perusahaannya di Dishub. Pasalnya, jika usaha itu di lakukan di Kota Cianjur, minimal harus ada surat yang menyatakan legalitas perusahaan itu. “Tidak ada data perusahaan angkutan online di Dishub hingga saat ini. Memang dari sejumlah

BERITACIANJUR/ANGGA

masyarakat mengaku telah menggunakan jasa angkutan online itu,” kata Iqbal

saat di temui di kantornya, belum lama ini. Iqbal menuturkan, saat

ini Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 26 Tahun 2017 tentang Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek masih dalam proses revisi. Sehingga dalam penanganan angkutan online harus menunggu selesai revisi peraturan itu. “Jika sudah jelas perubahannya, kami bisa mengambil tindakan tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku nanti,” tutur Iqbal.

Iqbal menerangkan tindakan tegas disini jangan diartikan negatif. Semisal, perusahaan angkutan online wajib berkoordinasi dengan Dishub, sehingga bagi yang tidak melaksanakannya, dapat dikenakan sanksi. “Sanski yang diberikan juga sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku nanti, sehingga jelas dasar penindakannya,” terang Iqbal. Iqbal menyebut, akan

mencoba menghubungi dua perusahaan angkutan online yang telah beroperasi di Kabupaten Cianjur. Hal itu dilakukan dalam rangka mendata, dan sebagai tindakan preventif dalam mengantisipasi sesuatu kejadian yang tidak diinginkan. “Dishub akan mencoba menghubungi perusahaan angkutan online itu, sebagai salah satu upaya preventif tentunya,” sebut Iqbal. (wawan)


HALAMAN

BC5

Pendidikan

“Semua kehidupan adalah pendidikan konstan.” Eleanor Roosevelt - First Lady dan Kolumnis Amerika 1884-1962

KAMIS, 26 OKTOBER 2017

Saat Hari Sumpah Pemuda

Lagu Indonesia Raya Tiga Stanza Dirilis NET

Milad IGRA, Momentum Tingkatkan Kualitas KEPALA Kantor Kementerian Agama Kota Ban­ dung, H. Yusuf Umar berpesan kepada para pengurus IGRA dan Guru agar menjadikan Milad ini sebagai momentum untuk meningkatkan mutu dan kualitas lembaga pendidikan RA. Pasalnya, pendidikan RA dinilai sebagai unjuk tombak dalam mencetak ge­ nerasi muda yang agamis. “Besarnya tantangan ke depan dalam mewujudkan pendidikan RA yang berkualitas terdapat beberapa prasyaratan yang harus dipenuhi para guru RA, dian­ taranya komitmen untuk terus meningkatkan kualitas guru, perubahan paradigma dan sikap mental,” ujar Yusuf dalam perayaan Milad Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) ke XV pada Rabu (25/10/2017), Ia melanjutkan, komitmen guru RA dalam mening­ katkan kualitasnya dinilai sangat utama. Untuk me­ ngubah paradigma dan sikap mental yang baik, dibutuh­ kan komitmen. Tanpa komitmen, maka peningkatan kualitas pendidikan RA tidak akan berjalan lancar. “Peringatan ulang tahun atau Milad jangan di­ maknai hanya merupakan sebuah seremonial bela­ ka, sesungguhnya peringatan milad adalah moment tepat untuk melakukan muhasabah, introspeksi diri atas apa yang selama ini telah dijalani,” tuturnya. Ia menyebutkan, adapun tujuan didirikannya IGRA sebagaimana tertera dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga IGRA yang harus menjadi standar rujukan dalam mengevaluasi, muhasabah diri atas kiprah IGRA selama ini. Oleh karenanya, milad akan bermakna lebih jika senantiasa terlahir banyak ide baru, terbangun dam­ pak positif yang dapat diimplementasi dalam rangka pengembangan IGRA dengan segala visi dan misinya menjadi lebih baik. (net/bis)

BERTEPATAN pada Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2017, lagu Indonesia Raya tiga stanza akan dirilis.

L

agu yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman ini, mengandung nilainilai kebangsaan dalam setiap stanzanya guna menguatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air dalam diri masyarakat Indonesia. Hal tersebut disampaikan Direk­ tur Kesenian, Kementerian Pendidi­ kan dan Kebudayaan (Kemendik­ bud) Restu Gunawan dalam acara Sosialisasi Tutorial Indonesia Raya Tiga Stanza di Kota Tua, Jakarta, be­ lum lama ini. “Stanza satu terkandung ajakan untuk mencintai Negara, stanza kedua yaitu pemahaman geografis Indonesia yang terdiri dari pulau, laut, dan sebagainya, dan stanza ketiga bagaimana kita merawat ber­ sama dan hidup bahagia bersama. Hal tersebut dalam penguatan rasa Nasionalisme akan terasa lebih leng­ kap,” ujar Restu. Sebuah pemikiran yang luar biasa dari W.R. Supratman, betapa ia mempunyai pandangan yang jauh kedepan tentang Indonesia. Bagaimana lagu Indonesia Raya menjadi mantra yang mempe­

ILUSTRASI/NET

ngaruhi banyak orang untuk men­ jadi satu, yaitu Indonesia. “Mari kita berpikir jauh kedepan, memikirkan sebuah masa depan untuk Indonesia yang cerah,” Tambah Restu. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Subdirektorat Seni Media Kemendikbud Edi Irawan, mengata­ kan lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah perasaan nasional bangsa In­ donesia, salah satu pusaka yang harus di jaga bersama-sama. “Ini sama dengan lambang Negara kita Pan­ casila, sama dengan Undang-Undang Dasar (UUD) dan sama dengan Ne­ gara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sangat sayang jika kita tidak merawatnya dengan baik, kita semua harus menjaga pusaka ini”, kata Edi.

DerapTNI&Polri

Rekaman ulang “Indonesia Raya” tiga stanza dilakukan di Studio Musik Lokananta, di Solo Provinsi Jawa Tengah pada bulan Mei 2017 yang lalu. Karena studio itu menyim­ pan sejarah Indonesia antara lain re­ kaman tiga stanza “Indonesia Raya” versi Josef Kleber serta sub master rekaman teks Proklamasi 17 Agus­ tus. Studio Musik Lokananta, yang didirikan sejak 1956 juga merupakan perusahaan rekaman musik pertama di Indonesia. Kepala Studio Lokananta, Miftah Zubir menjelaskan, ide awal merekam ulang lagu Indonesia Raya tiga stanza datang dari Kemendik­ bud, yang bertujuan untuk mengi­ ngatkan orang-orang tentang sejarah

lagu kebangsaan Indonesia, selain itu agar cara membawakan dan mende­ ngarkannya seragam, sesuai amanat ­Undang-Undang (UU). “Hal ini untuk membangkitkan memori kolektif masyarakat yang su­ dah lupa bahwa W.R. Supatman men­ ciptakan “Indonesia Raya” memang sudah tiga stanza,” ucap Miftah. Acara ini juga dihadiri oleh Trio Lestari yang beranggotakan para musisi terkenal yaitu; Glenn Fredly, Tompi dan Sandhy Sondoro. “Ini bukan hanya sekedar sosia­ lisasi, ini berbicara tentang saya, anda dan semua rakyat Indonesia bahwa berangkat dari sebuah lagu, kita pu­ nya pemikiran untuk menjaga Indo­ nesia ,” kata Glenn Fredly. (net/bis)

“Kita sudah terjun dan turun ke lapangan untuk membantu bencana yang terjadi. Tapi dari berbagai kejadian tersebut dapat menjadi referensi sehingga kedepan peran angkatan darat untuk bersinergi dengan komponen lain akan lebih baik.”

Sesko TNI Gelar Bhakti Sosial

Bagikan Paket Sembako kepada Warga Kiaracondong BHAKTI sosial dalam rangka memperingati HUT TNI ke -72 dilaksanakan oleh Sesko TNI.

NET

Polsek Ibun Jalin Sinergitas Ormas

A

dapun bhakti sosial tersebut berupa pe­ ngobatan dan khi­ tanan massal, juga pembagian sembako kepada warga di Stasiun Kiaracon­ dong. Selain itu, dilakukan kegiatan penanaman pohon dan pembersi­ han sampah di Pasar Kiaracondong. “Kegiatan ini dalam rangka Bakti HUT TNI ke 72, yang kami selenggarakan di Pasar dan Stasiun Kiaracondong. Tentu dengan hara­ pan dapat membantu masyarakat sekitar,” ungkap Direktur Ker­ jasama Akademik (Dirkersamik) Sesko TNI, Brigadier Jenderal TNI Didied Pramudito di Stasiun Kiara­ condong, Jln. Ibrahim Adjie, Kota Bandung, Rabu (25/10/2017). Kegiatan yang bertema “Melalui Karya Bakti Sesko TNI, Kita Wujud­ kan Lingkungan Sehat, Bersih dan Nyaman Guna Meningkatkan De­ rajat Kesehatan Masyarakat Serta Memperkokoh Kemanunggalan

NET

TNI dengan Rakyat”. Diikuti oleh 300 orang pengo­ batan massal, khitanan massal sekitar 100 orang, penyerahan sembako kepada masyarakat se­ jumlah 1500 paket. “Kegiatan ini dapat berjalan lan­ car, bahkan sampai ribuan warga yang ikut berpartipasi. Bahkan ada yang meminta kegiatan ini jangan hanya hari ini saja,” katanya. Penanaman pohon juga dilaku­ kan pihaknya di sekitar Stasiun dan

Pasar Kiara Condong dan pemasa­ ngan tong sampah bersama dengan masyarakat. Serta melaksanakan pembersihan sampah dilingkungan stasiun dan pasar Kiara Condong. “Sebelumnya kami melaksana­ kan bersama masyarakat di Situ Ci­ leunca dengan penanaman pohon dan pembuatan tong sampah agar masyarakat tidak buang sampah sembarangan,” ujarnya. Disamping itu, pihaknya juga sebelumnya melaksanakan kegia­

tan donor darah yang diikuti oleh sekitar 250 orang yang terdiri dari personil Sesko TNI, ibu-ibu pengu­ rus IKKT dan para Perwira Siswa Dikreg 44 TA. 2017. Kegiatan positif tersebut, lanjutnya, dalam mening­ katkan kepedulian antar sesama, terlebih donor darah sangat ber­ manfaat bagi penerima darah dan sekaligus bagi pemberinya. Seperti membantu menyelamatkan nyawa pasien gawat darurat medis, yaitu korban. (net/bis)

UNTUK memperkuat jalinan tali silaturahmi, Ka­ polsek Ibun Iptu Asep Dedi beserta jajarannya men­ jalin pertemuan dengan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) se-Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Rabu (25/10/2017). “Kegiatan silaturahmi dan penggalangan ini dihadiri ormas Pemuda Pancasila (PP) dan GMBI yang ada di Kecamatan Ibun,” kata Asep. Dari pihak Ormas GMBI diwakili Karya dan Or­ mas PP diwakili Risman Daryusman dan masingmasing anggotanya yang berjumlah 12 orang. Asep mengatakan, pertemuan polisi dan ormas itu bertujuan untuk terciptanya sinergitas dan cipta kondisi di wilayah hukum Polsek Ibun. “Kita berharap sejumlah pihak bahu membahu menjaga kondusifitas di wilayah hukum Polsek Ibun yang sudah terjaga selama ini,” katanya. Dalam pertemuan tersebut terungkap, kata Asep, khususnya Ormas PP berencana mengadakan berbagai kegiatan dalam rangka Sumpah Pemuda 28 Oktober 2017. Yaitu akan melaksanakan kegiatan “Ibun Berkeringat” di jembatan Cukang Monteng Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Ban­ dung pada 12 Nopember 2017. (net/bis)


HALAMAN

BC6

Lifestyle

+ Entertainment KAMIS, 26 OKTOBER 2017

Mainan Anak-anak “Kitiran” Jepara Rambah Asia Tenggara

MESKI harus bersaing dengan mainan modern, kerajinan mainan anak tradisional di Desa Karanganyar Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah masih terus berkembang.

M

ainan jenis kitiran ber­ bahan kertas dan plastik ini telah me­ rambah pasar Asia Tenggara. Desa Karanganyar yang berbatasan dengan Kabupaten Demak terpisah oleh sungai ini memang menjadi sentra mai­ nan anak tradisional Kabupa­ ten Jepara. Mayoritas warganya merupakan pengrajin mainan. Di sepanjang jalan, berbagai kerajinan mainan seperti kiti­ ran, trotokan atau sorongan, serta hewan-hewanan (ikan lele, tikus, buaya dan lainnya), dipajang di toko-toko. Selain itu, beberapa proses pembua­ tan menjadi pemandangan yang menarik.

FOTO-FOTO: ILUSTRASI/NET

Ketua Kelompok Pera­ jin Kitiran (KPK) Mekar Jaya Desa Karanganyar, Sumarno menuturkan kerajinan kitiran merupakan yang tertua dari kerajinan lain yang diproduksi di desanya. Selain itu, menjadi andalan dan pasarnya hampir di seluruh Indonesia dan bebera­ pa negara di Asia Tenggara. “Kalau kitiran memang sudah dipasarkan hampir di semua pulau di Indonesia. 10 persen di Asia Tenggara, teru­ tama Malaysia dan Singapura,”

InfoBisnis BERITA CIANJUR/ELLOY

NSS Gebyarkan 5 Kali Potongan Angsuran

ADA beberapa cara yang bisa dilakukan untuk men­ dongkrak penjualan agar lebih meningkat. Seperti yang dilakukan dealer Honda Nusantara Saksti Sakti (NSS) di akhir tahun 2017. Dealer Honda tersebut menjalankan program potongan 5 kali angsuran. Selain itu juga mena­ warkan hadiah hadiah undian yang akan di undi di awal tahun 2018 mendatang dengan hadiah utama Motor Honda dan sederetan hadiah elektronik lainnya. Bagian Penjualan Honda NSS Cianjur Chandra Pus­ pita Anggraeni atau yang biasa di panggil Rara, menjelas­ kan, terhitung dari bulan September hingga Desember 2017 nanti, pihaknya menggelar program potongan 5 kali angsuran untuk setiap pembelian motor di dealer Honda NSS untuk type motor Beat dan vario. Sementara untuk type sport akan mendapatkan 3 kali potongan angsuran. Ini berlaku bagi konsumen yang melakukan pem­ belian secara kredit dengan tenor 35 bulan dan DP minimal 15% dari harga OTR . “Banyak keuntungan apabila membeli motor hon­ da di Dealer Honda NSS, selain mendapatkan 3 hingga 5 kali potongan angsuran, para konsumen juga akan berkesempatan mendapatkan hadiah motor ataupun hadiah elektronik seperti tv, kulkas, handphone dan masih banyak hadiah menarik lainnya yang akan diun­ di pada awal bulan Januari 2018 mendatang,” katanya. Ketentuan tersebut kata Rara berlaku di semua cabang dealer Honda NSS. Adapun mekanisme un­ dian hadiah tersebut setiap konsumen yang melaku­ kan pembelian motor secara kredit akan ada nomer fakturnya. “Jadi nanti nomer faktur tersebut akan di undi untuk mendapatkan hadiah tersebut. Sementara untuk pengundiannya sendiri ini akan di lakukan di dealer Honda NSS Sukabumi”, jelasnya. (elloy)

ujarnya, Rabu (25/10/2017). Dalam tiga sampai empat bulan sekali, pengiriman kitiran ke Malaysia dilakukan setengah kontainer. Bertahannya kera­ jinan mainan anak tradisional di tengah deras kecanggihan teknologi lantaran beberapa hal. “Harganya yang terjangkau dan kualitas tetap menjadi hal yang utama dalam membuat kerajinan ini. Dan, keyakinan kami, rejeki sudah ada yang mengatur,” paparnya. Untuk harga kitiran mulai

dari Rp 1.100 hingga Rp 2.100 per buah, tergantung bahan dasarnya. Sedangkan sorongan atau trotokan Rp 6.000 hingga Rp 7.000 per buah. “Kalau hewan-hewanan Rp 1.300 hingga Rp 2.000. Itu harga dari sini, lain kalau sudah dijual di pasaran,” imbuhnya. Sumarno menceritakan, kerajinan mainan anak tradi­ sional menjadi industri warga setempat, awalnya dibawa oleh seorang bernama Mudi dan Sanusi. Kedua warga Desa Ka­

ranganyar ini dulunya adalah penjual mainan bebek yang ter­ buat dari lilin di sekitar Taman Budaya Sriwedari Solo. “Nah, saat jualan di sana, keduanya melihat ada yang jual kitiran. Akhirnya dibeli dan di­ adopsi di sini. Itu sekitar tahun 70-an. Akhirnya berkembang di desa ini,” ungkapnya.

Disampaikannya, tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Jepara menetapkan Desa Ka­ ranganyar sebagai Sentra In­ dustri Mainan Anak Tradisio­ nal Kabupaten Jepara. “Selain kualitas, kami punya pedagang atau pemasar yang ba­ gus. Mereka ada dimana-mana, hampir di tiap pulau di Indone­ sia,” pungkas dia. (net/bis)

“Kami awalnya beralamat di bypass Cianjur, karena beberapa alasan, toko kami sudah 5 hari pindah ke lokasi baru di Belicio Cafe. Karena perpindahan alamat ini, kami ingin mengapresiasikan pelanggan setia ataupun pelanggan baru dengan memberikan diskon 10% bagi vapers.”

Mr. Vape Manjakan Pelanggan dengan Diskon VAPE atau rokok elektrik kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Bagi kotakota besar seperti Jakarta dan Bandung sudah “menjamur” ratusan toko vape. Perkembangannya pun semakin meluas ke setiap daerah.

K

abupaten Cianjur contohnya, ber­ dasarkan data dari Komunitas Vape Cianjur, sudah ada 26 toko yang menyajikan vape beserta perangkatnya. Sebut saja salah satunya Mr. Vape. Toko vape yang jadi satu dengan Belicio Cafe ini, memiliki cara unik untuk me­ manjakan para ‘vapers’. Hingga seminggu kedepan, Mr. Vape memberikan diskon senilai 10% bagi setiap pembelanjaan e-liquid. “Kami awalnya beralamat di bypass Cianjur, karena beberapa alasan, toko kami sudah 5 hari pin­ dah ke lokasi baru di Belicio Cafe. Karena perpindahan alamat ini, kami ingin mengapresiasikan pe­ langgan setia ataupun pelanggan baru dengan memberikan diskon 10% bagi vapers,” pungkas Fadhil, Pemilik Mr. Vape kepada “BC”, Rabu (25/10/2017).

BERITA CIANJUR/RIZKY

Fadhil menjelaskan, tokonya terbilang representatif untuk men­ jawab kebutuhan vapers. Mulai dari device, atomizer, coil, e-liquid, aksesoris dan apparael seperti topi disajikan di toko yang mulai buka dari jam 9 pagi hingga jam 12 malam ini. Harga yang ditawarkan­ nya pun cukup bersaing dengan be­ berapa toko vape lainnya.

“Saya banyak dapat suplai ba­ rang dari daerah Surabaya dan Ka­ limantan, untuk kualitas produk tidak perlu diragukan lagi. Saya sengaja tidak ambil barang dari daerah Jakarta atau Bandung ka­ rena untuk mendapatkan barang kualitas terbaik harganya berbeda jauh dengan Jawa Timur ataupun Kalimantan,” pungkasnya.

Pantauan “BC”, e-liquid yang ditawarkan ke vapers mayoritas berasal dari liquid lokal kualitas ‘wahid’. Pasalnya, Mr. Vape juga memiliki liquid unggulan seperti Cuba Liquid. Menurut Fadhil, ia mendistribusikan produk liquid lokal buatan ‘hand made’ sauda­ ranya itu ke beberapa toko vape di Cianjur. (rizky/eloy)


HALAMAN

BC7

Cianjur News+

KAMIS, 26 OKTOBER 2017

... Publik Sepakbola Desak BPKP Audit PSSI DARI HAL BC1

Aktivis Forum Komu­ nikasi Tatanan Rakyat Anti Korupsi (ForkotRasi), Feby Alwin Rinaldi menilai, sejak Wawan Setiawan dikukuhkan menjadi Ketua PSSI Cian­ jur pada November 2014 hingga tahun ini, sepak bola Cianjur mati suri Menurutnya, pada awal memimpin, Wawan sempat berkilah dan be­ ralibi tidak adanya pem­ binaan maksimal di Cian­ jur dikarenakan dampak dari kebijakan PSSI Pu­ sat. Namun setelah pem­ bekuan selesai, sambung dia, Wawan tetap berdalih bahwa mati surinya PSSI Kabupaten Cianjur, di­ sebabkan kurangnya paso­ kan anggaran dari donatur dan pemerintah. “Saya mah lieur lamun sampai tahun ini, Ketua PSSI masih kekeuh mem­ bela diri terhadap sejum­ lah masalah saat ini. Kalau bukan pengurus PSSI yang jadi biang kerok para pe­ main harus ngencleng seperti kemarin, siapa lagi yang mau disalahkan?” tegas Feby dengan nada tinggi. Menanggapi persoa­ lan tersebut, ia mengaku tengah mengkaji kemung­ kinan adanya indikasi penyalahgunaan anggaran yang dilakukan oknum

pengurus PSSI sejak 2014 silam “Kalau sama sekali tidak ada anggaran untuk pembinaan pemain sepak­ bola, itu sangat musta­ hil. Karena secara rutin pemerintah mengucurkan anggaran hibah ke KONI Cianjur, guna pembinaan olahraga di Cianjur, salah satunya jelas PSSI Cian­ jur, meski kemudian harus dipertanyakan dengan tegas, kemana dana itu se­ lama ini?” tambahnya. Upaya menjernihkan masalah saat ini, lan­ jut Feby, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah aktivis lain termasuk pecinta bola, untuk mendesak Badan Pengawasan Keua­ ngan dan Pembangunan (BPKP) agar mau turun langsung melakukan au­ dit total. “Secara aturan, audit terhadap bantuan hibah memang dilakukan sesuai dengan tahapan, namun jika ada laporan yang di­ layangkan masyarakat atau pihak tertentu terkait indikasi penyelewangan anggaran, maka pemerik­ saan bisa dilakukan kapan pun,” bebernya. Niat mendesak BPKP memeriksa keuangan di tubuh PSSI Cianjur, di­ sambut baik banyak kalangan. Hasil audit, bisa menjawab tudingan

tidak sedap yang dilon­ tarkan ke pengurus PSSI Cianjur. Jika hasil audit tidak terbukti ada korup­ si, berarti kondisi PSSI sekarang memang harus diselamatkan publik se­ mua. Namun jika terbuk­ ti, tentu siapapun pelaku­ nya kudu ‘ngerem’. Seperti diketahui, de­ sakan adanya audit oleh BPPK, semakin kuat sete­ lah para pemain Porda, harus ngencleng untuk kebutuhan anggarannya sendiri. Apalagi, belum lama ini terkuak ada be­ berapa sumber dana yang masuk ke tubuh PSSI sejak tahun 2014, namun publik menilai anggaran itu se­ perti tidak berbekas. Polemik makin me­ runcing, setelah Ketua PSSI Kabupaten Cianjur, Wawan Setiawan, malah mengklaim dirinya sudah menggelontorkan ban­ tuan anggaran sebesar Rp18 juta. Dana tersebut diklaimnya bersumber dari dana pribadi, sambil menunggu dana bantuan KONI yang hingga saat ini belum juga turun. “Informasinya dari KONI ada anggaran Rp 500 juta, tapi kita tidak tahu mau dapat berapa, karena harus dibagi de­ ngan 30 cabor lainnya,” ucapnya. Wawan menampik jika dirinya disebut tidak per­

... Makan Gak Makan Tetap Berangkat DARI HAL BC1

paya untuk meraih hasil maksimal. Makanya, hari ini kami mulai berangkat agar kebugaran fisik pe­ main saat laga tetap terja­

ga,“ ujar Pelatih Tim Porda Sepakbola Cianjur, Maftuh Maulana kepada Berita Cianjur, kemarin. Sementara itu, Ma­ nager Tim Porda Sepak­ bola Cianjur, Yudiansyah menegaskan, meski masih

kebingungan dengan ang­ garan untuk kebutuhan laga tandang ke Depok, namun pihaknya bertekad untuk tetap berjuang. “Ini keputusan semua, mulai dari official, pelatih, pemain serta para suporter,

hatian dengan Tim Porda Sepakbola Cianjur. Ia me­ negaskan, dana talangan yang dige­ lontorkan itu hanya sebatas untuk biaya selama pertandingan di­ gelar di Cianjur. Sedang­ kan untuk pertandingan di luar, anggarannya berbeda lagi. “Ini hanya untuk pertan­dingan kandang saja, pertandingan tan­ dang beda lagi. Itu harus dihitung dulu, kan ada penginapan segala yang harus dibayar. Yang jelas pasti lebih besar diband­ ingkan biaya saat pertand­ ingan kandang,” kilahnya. Ia pun mengaku telah menyiapkan dana tala­ ngan tersebut dengan ca­ tatan setelah dana cair dari KONI dana tersebut di­ ganti. “Pokoknya pertand­ ingan harus tetap berjalan, tanggal 22, 27 tanggal 30, tidak ada halangan,“ aku­ nya. Menanggapi adanya klaim tersebut, Pelatih Kiper Tim Porda Sepak­ bola Cianjur, Hendro Purmono menegaskan, hal tersebut tidak benar. “Kalau memang benar, harusnya ada buktinya dong. Itu mah bohong, dari awal juga Cuma jan­ ji-janji doang. Jangankan anggaran, ngasih selamat kepada pemain yang su­ dah menang pun gak ada,“ pungkasnya.(rustandi)

semuanya sepakat. Meski masih bingung dengan bia­ ya, tapi kami akan tetap be­ rangkat. Pokoknya, makan gak makan tetap berangkat. Alhamdulillah, untuk bus ada donatur yang menyum­ bang,“ pungkasnya. (gie)

... Jokowi Batal Hadir, Aksi HMI Cianjur Ikut Batal DARI HAL BC1

Meski demikian, Kepala Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP) HMI Cabang Cianjur, Fajrilah Samlawi menegaskan, pihaknya akan terus beru­ paya mengkritisi Peme­ rintahan Jokowi-JK yang dinilainya belum bisa me­ nepati janji-janjinya. Menurutnya, maha­ siswa merupakan bagian dari pada perjuangan rak­ yat sebagai penyambung lidah rakyat. “Saat situasi ekonomi dan sosial sema­ kin sulit, mahasiswa harus bersuara lantang meng­ kritisi kebijakan pemerin­ tah yang tidak berpihak ke­ pada rakyat,” tegas Fajrilah kepada Berita Cianjur, Rabu (25/10/2017). Ia mengungkap­ kan, 20 Oktober 2017 lalu, bertepatan dengan tiga tahun masa pemer­ intahan Jokowi-JK. Lagilagi mahasiswa turun ke jalan untuk meneriakkan aspirasinya berikut mem­ berikan evaluasi terhadap kinerja Jokowi-JK. Namun akhirnya mere­ ka dibubarkan paksa oleh

aparat sehingga menim­ bulkan korban, beberapa di antaranya mendapatkan perlakuan represif. Bah­ kan lebih parahnya lagi, sambung dia, mahasiswa pendemo dituduh telah melakukan tindak pidana. “Padahal menyampaikan pendapat itu dilindungi oleh UUD 1945, tepatnya pasal 28E ayat (3). Sehingga apa maksudnya tudingan yang ditujukan kepada mahasiswa pendemo itu?” bebernya. Berkaitan dengan kegiatan Jamnas Ke­ bangsaan dan Wirausaha yang digelar sejak Selasa (24/10/2017) hingga Ming­ gu (29/10/2017) menda­ tang, menurutnya hal tersebut hanya pengham­ buran anggaran negara. Bahaya narkoba, radi­ kalisme dan terorisme yang sering disampaikan oleh Presiden Jokowi, sambung dia, memang be­ tul harus menjadi perha­ tian. “Namun tidak kalah bahayanya lagi ketika janji-janji Sang Presiden tidak kunjung terrealisasi, karena akan mengancam integritas bangsa dan mencerminkan ketidakse­ riusan dalam mengemban

amanah dari rakyat indo­ nesia,” tutur Fajrilah. Fajrilah menyebut, kegiatan tersebut sebagai suatu alasan dan upaya un­ tuk mematikan gerakangerakan mahasiswa. Baik itu yang datang mengham­ piri dengan wajah represif maupun persuasif. Tetapi yang terpenting harus se­ lalu waspada dan selalu menjaga nilai-nilai idealis mahasiswa, serta melahir­ kan gerakan murni me­ nuju cita-cita bangsa yang termaktub dalam pembu­ kaan UUD 1945. “Seharusnya penguasa lebih serius dalam meng­ hadapi kondisi bangsa, dewasa ini yang kemudian diwujudkan dalam solusi konkrit, bukan hal-hal yang sifatnya seremonial. Pasalnya, ini bukan lagi saatnya kampanye politik untuk memperpanjang masa jabatan. Terkesan kegiatan itu hanya sebagai pengalihan isu yang lebih penting,” pungkasnya. Diberitakan sebelum­ nya, HMI Cabang Cianjur menolak kehadiran Pre­ siden Joko Widodo, yang di­ kabarkan akan mengha­diri Jamnas Kebangsaan dan

Wirausaha, di Bumi Perke­ mahan Mandalawangi (Golf), Cibodas, Desa Cima­ can, Kecamatan Cipanas, Selasa (24/10/2017) hingga Minggu (29/10/2017) men­ datang. “Dengan tegas kami menyatakan sikap meno­ lak kedatangan Jokowi ke Cianjur pada acara Jam­ nas,“ tegas Kepala Bidang PTKP HMI Cabang Cianjur, Fajrilah Samlawi, di Sekre­ tariat Ikatan Cendekiawan (ICMI) Cianjur, Selasa (24/10/2017). Acara yang dipelo­ pori Forum Cipayung plus 15 organisasi pemuda yang ada di Indonesia ini, merupakan even perdana. Menurut Fajrillah, acara tersebut hanya mengham­ burkan anggaran negara dan merupakan salah satu bentuk pembungkaman gerakan mahasiswa. “Tidak perlu melaksana­ kan kegiatan besar semacam itu, biarkanlah mahasiswa lahir secara natural. Itu su­ dah menjadi keharusan bagi mahasiswa untuk membuat kajian tentang kebangsaan, tidak harus melaksanakan kegiatan seperti itu,” ujarnya. (wawan)

...Sampai Kapan Antrean Panjang Berakhir? DARI HAL BC1

nyenyak atau ada yang sudah bergegas untuk be­ kerja dan sekolah, berbeda dengan yang terjadi di Kantor Disdukcapil Cian­ jur. Pada jam tersebut, antrean panjang sudah terjadi hanya untuk men­ dapatkan tiket antrean. Untuk mengatasi kondisi tersebut, Kepa­ la Disdukcapil Cianjur, Moch. Ginanjar meng­ klaim, akan melakukan tiga hal utama, antara lain peningkatan pela­ yanan, penambahan Sum­ ber Daya Manusia (SDM) hingga peningkatan sarana dan prasarana Kantor Dis­ dukcapil. “Seluruhnya telah disa­ mpaikan kepada Bupati Cianjur dan mendapatkan respon positif, sehingga diharapkan dalam waktu dekat hal itu dapat terea­ lisasi,” ungkap Ginanjar saat dihubungi melalui no­ mor pribadinya. Ginanjar menutur­ kan, peningkatan pela­ yanan terus dilaksanakan, proses pengerjaan doku­ men kependudukan pun saat ini dipercepat hingga dapat diselesaikan dalam waktu tiga hari. Bahkan untuk KK dan akta kelahi­ ran dalam waktu satu hari pun dapat selesai. “Hal itu dapat dilaku­ kan dengan syarat do­ kumen persyaratannya lengkap. Apalagi saat ini untuk warga Cianjur Sela­ tan sudah disediakan loket khusus, sehingga seluruh pengurusan dokumen kependudukan diusaha­ kan dapat selesai dalam satu hari,” akunya. Sesuai dengan Undang-

Undang nomor 24 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan, sambung dia, pihak kecamatan terus dilibatkan. Pelayanan Pen­ catatan Sipil pada tingkat kecamatan dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instansi Pelaksana dengan kewenangan me­ nerbitkan Akta Pencatatan Sipil. “Sehingga warga yang hendak mengurus doku­ mennya tidak perlu da­ tang ke kantor Disduk­ capil, cukup di kecamatan. Apalagi warga yang jarak rumahnya jauh dari kota, sebaiknya mengurusnya datang ke kantor kecama­ tan,” jelas Ginanjar. Ditanya soal panjangn­ ya antrean warga setiap hari di Kantor Disdukca­ pil, Ginanjar mengatakan, kondisi tersebut tidak ha­ nya terjadi di Kabupaten Cianjur. Bahkan antrean di Taman Mini Indonesia In­ dah (TMII), Jakarta untuk percetakan E-KTP menca­ pai satu kilometer. “Di berita saja antrean warga guna mencetak EKTP hingga satu kilometer. Kalau tidak salah di stan pelayanan dan pencetakan e-KTP yang di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, beberapa waktu lalu. Kalau tidak salah, stan itu dibuka atas ker­ jasama antara Disdukcapil DKI dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kemen­ terian Dalam Negeri,” kata Ginanjar. Salah satu penyebab terjadinya antrean pan­ jang di Cianjur, sambung Ginanjar, Masalah blanko

E-KTP yang sebelumnya kosong menjadi ada, se­ hingga masyarakat seren­ tak mendatangi Disduk­ capil. Namun Ginanjar optimis dengan berbagai upaya yang dilakukan, seiring waktu jumlah war­ ga yang mengantre akan berkurang. “Jika perekaman eKTP dan penyetakannya selesai, saya optimis jum­ lah warga yang mengantre akan berkurang,” sebunya. Diwawancara ter­ pisah, warga Desa/Ke­ camatan Ciranjang yang sedang mengantre, Jono Heryawan mengaku, sejak pukul 04.00 Wib dirinya datang ke Kantor Disduk­ capil, guna mengurus KK kepindahannya dari Kota Cirebon. “Sekarang sudah jam ­ 11 siang,­saya masih ­menu­ng­gu­ hasilnya. In­ formasi petugasnya hari ini untuk KK bisa selesai, tetapi kalau e-KTP masih menunggu dulu. Sementa­ ra hanya akan diberi Surat Keterangan dulu,” kata Jono. Saat diminta tangga­ pannya tentang pelayanan Disdukcapil Kabupaten Cianjur dibandingkan dengan kota asal dirinya tinggal, menurut Jono, un­ tuk kecepatan pelayanan masih lebih cepat di Kota Cirebon. Tapi kalau lebih baik, Jono memilih tidak berkomentar. “Kalau dilihat dari kece­ patan pelayanan, lebih ce­ pat di Kota Cirebon, meski ada penumpukan antrean tetapi tidak terjadi setiap hari. Mungkin karena Kota Cirebon sarana dan prasa­ rananya lebih mendukung dibandingkan Cianjur,” pungkasnya. (wawan)

APBN Disahkan, Transfer Daerah dan Dana Desa Disepakati Rp 766,16 Triliun ANGGARAN Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018 sudah disahkan DPR RI. Diketahui, belanja ne­ gara tahun 2018 sebesar Rp 2.220,6 triliun, yang terdiri dari belanja peme­ rintah pusat sebesar Rp 1.454 triliun dan trans­ fer daerah dan dana desa sebesar Rp 766,16 triliun. Rinciannya, transfer ke daerah sebesar Rp 706,1 triliun dan dana desa sebe­ sar Rp 60 triliun. “Trans­ fer daerah dan dana desa ini akan diarahkan untuk meningkatkan kualitas layanan publik di daerah, menciptakan kesempa­ tan kerja, mengentaskan kemiskinan, dan mengu­ rangi ketimpangan antar daerah,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, saat sidang paripurna di Kompleks Parlemen, Ja­ karta, Rabu (25/10/2017). Sri menjelaskan, ada beberapa kebijakan utama yang akan ditempuh pada 2018. Pertama, pagu Dana Alokasi Umum atau DAU, tetap bersifat dinamis. Kemudian, memperluas penggunaan Dana Bagi Hasil (DBH) cukai hasil tembakau, DBH dana re­ boisasi selain untuk reha­

bilitasi hutan dan lahan, penanganan kebakaran hutan, penataan batas ka­ wasan, dan pembenihan. Sebanyak 25 persen dana transfer umum diarahkan untuk belanja infrastruk­ tur. “DAK (dana alokasi khusus) fisik diarahkan untuk mengejar keter­ tinggalan infrastruktur layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, sanitasi, air minum, irigasi dan pertanian, peruma­ han, dan jalan serta trans­ migrasi,” kata Sri Mulyani. Sedangkan DAK non­ fisik menyasar kepada ban­ tuan operasional sekolah (BOS) untuk 47,4 juta siswa, tunjangan peng­ hasilan guru (TPG) untuk

1,2 juta guru, dan bantuan operasional kesehatan untuk 9.767 Puskesmas. Pemberian dana insentif daerah, lanjut dia, untuk memicu perbaikan kinerja pengelolaan keuangan dan pelayanan pemerintahan umum. “Sedangkan dana desa diarahkan untuk pengen­ tasan kemiskinan melalui penurunan porsi alokasi yang dibagi merata dan peningkatan alokasi for­ mula. Kemudian pembe­ rian bobot yang lebih besar kepada jumlah penduduk miskin, dan afirmasi ke­ pada desa tertinggal dan sangat tertinggal dengan jumlah penduduk miskin tinggi,” kata Sri Mulyani. (net)


KAMIS, 26 OKTOBER 2017

HALAMAN

BC8

Advertorial

Foto Bersama Panitia dan seluruh Panwascam yang telah DIlantik. FOTO-FOTO: BERITACIANJUR/ WAWAN

S

Panwascam Cianjur Resmi Dilantik

eakan tidak ­ ingin membuang waktu, usai prosesi pelanti­ kan, acara langsung dilanjutkan dengan kegiatan bimbingan teknis ­ dan pelatihan ­Panwascam. Ketua Panwaslu Kabupat­ en Cianjur, Hadi Dzikri Nur mengatakan, setelah seluruh tahapan proses rekrutmen selesai, diharapkan Panwas­ cam dapat langsung bekerja, tanpa membuang waktu yang ada. Sehingga dapat secara maksimal melakukan tugas

pengawasan yang menjadi ­kewajibannya. “Total keselurahan Pan­ wascam yang dilantik seban­ yak 96 orang, karena dalam satu kecamatan terdapat tiga Panwascam. Panwascam yang terpilih dan terlantik dapat langsung melaksanakan ke­ wajibannya secara maksimal menjalankan tugasnya dalam pengawasan,” kata Hadi saat ditemui usai pelantikan, Rabu (25/10/2017). Hadi menerangkan, setelah prosesi pelantikan, tahapan

Seluruh panwascam kabupaten Cianjur.

SEBANYAK 96 orang Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Panwascam) Kabupaten Cianjur, resmi di lantik di ruang pertemuan Hotel Sangga Buana jalan Raya Cipanas, Desa Gadog, Kecamatan Pacet, Rabu (25/10/2017).

selanjutnya adalah pemben­ tukan Pengawas Pemilu Lapa­ ngan (PPL). Dengan ­ terus bergulirnya tahapan pemilu,

tahapan terdekat adalah pe­ mutakhiran data pemilih. “Panwascam harus bisa bekerja semaksimal mungkin

Pembacaan sumpah dan janji panwascam Kabupaten Cianjur.

dalam menga­ wal pemutakhi­ ran data pemilih. Saya sebagai ketua merasa optimis dengan komposisi yang saat ini telah dilantik. Kita yakin mencipta­ kan pemilu yang kondusif dan tidak ada ­pelanggaran yang be­ rarti,” terang Hadi. Hadi mengimbau kepada para pemilih, untuk dapat mengawasi secara bersamasama jalannya pemilu ini. Pan­ wascam tidak dapat bekerja sendiri dan tetap butuh bantu­ an masyarakat. Sesuai dengan tagline Badan pengawas Pemi­

lu (Banwaslu) yaitu ‘bersama rakyat awasi pemilu, bersama Banwaslu tegakkan keadilan pemilu’. “Masyarakat dapat me­ mantau seluruh proses penga­ wasan baik itu kepada peserta pemilu, penyelenggara pemi­ lu, bahkan termasuk kami yang melakukan pengawasan. Jika nanti Panwascam didapa­ ti melakukan pelanggaran baik itu sengaja atau tidak, dapat langsung disampaikan kepada Panwaslu Kabupaten Cianjur,” himbau Hadi. (adv/wawan)

Pembacaan Pakta Integritas Panwascam Kabupaten Cianjur.

Ketua Panwascam Kabupaten Cianjur, Hadi Dzikri Nur memimpin pelantikan Panwascam Kabupaten Cianjur.

Penandatangan bersama pakta integritas.

“Panwascam harus bisa bekerja semaksimal mungkin dalam mengawal pemuktahiran data pemilih. Saya sebagai ketua merasa optimis dengan komposisi yang saat ini telah dilantik. Kita yakin menciptakan pemilu yang kondusif dan tidak ada pelanggaran yang berarti,”


twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjurcom

HOTLINE : 0263-2283283

HALAMAN

BC9

Klik! beritacianjur.com

KAMIS, 26 OKTOBER 2017

Serba-serbi

Angkutan Online tak Layak Masuk Cianjur TRANSPORTASI online dinilai tidak memungkinkan un­ tuk dapat masuk dan beroperasi di Kabu­ paten Cianjur. Hal itu, disebabkan kondisi lalulintas dan jumlah angkutan umum yang sudah terbilang padat di wilayah perkotaan Cianjur. Kepala Dinas Per­ hubungan (Dishub) Kabupaten Cianjur, Rahmat Hartono me­ ngatakan, saat ini ter­ dapat 4.000 angkutan konvensional yang ber­ operasi. Jumlah terse­ but, sudah tergolong banyak dan setiap harinya memadati ruas jalan di Cianjur. ”Jadi, sebenarnya kalau melihat ke­ beradaan angkutan konvensional saja sudah banyak. Kalau ditambah dengan transportasi online, dikhawatirkan akan ada gesekan seperti yang sudah-sudah di daerah lain,” kata Rah­ mat, kepada wartawan, Rabu (25/10/2017). Selain itu, jelas Rahmat, padatnya sejumlah ruas jalan pun dikhawatirkan se­ makin padat dengan bertambahnya moda transportasi. Oleh ka­ rena itu, diperlukan mekanisme yang tepat terkait penerimaan masuknya transpor­ tasi online. Rahmat mengata­ kan, masuknya trans­ portasi online ke Cian­ jur pun sebenarnya masih membutuhkan

pembahasan lebih lan­ jut. Pihak terkait harus mempertimbangkan keberadaan trans­ portasi tersebut ber­ dasarkan adanya per­ mintaan dan kondisi di lapangan. Selama dua aspek itu seim­ bang dan memungkin­ kan, keberadaan jasa angkutan online pun masih bisa dipertim­ bangkan. Namun, menurut dia, jangankan un­ tuk menambah jenis layanan, saat ini saja penambahan angkutan konvensional sudah ditutup karena dinilai sudah terlalu banyak. ”Kalaupun tetap harus ditambah, ada ke­ tentuan untuk angku­ tan konvensional. Salah satunya terkait faktor muat, kalau sudah men­ capai 70 persen baru boleh ada penamba­ han,” ujarnya. Oleh karena itu, dishub pun akan me­ lakukan diskusi di fo­ rum lalu lintas terkait transportasi online di Cianjur. Sementara ini, keberadaan trans­ portasi online yang su­ dah ada pun mau tidak mau dibiarkan terlebih dahulu. ”Kami belum bisa ambil langkah untuk menertibkan, apalagi kan mayoritas meru­ pakan jenis roda dua. Kendaraan roda dua sejauh ini belum dia­ tur, jadi belum ada re­ gulasi yang tepat untuk menangani beropera­ sinya mereka,” ujar­nya. (angga purwanda)

Tjahjo Kumolo Buka Kegiatan Jamnas Kebangsaan MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo membuka kegiatan Jambore Nasional (Jamnas) Kebangsaan dan Wirausaha.

Y

ang digagas Fo­ rum Cipayung Plus di Bumi Perkemahan Mandalawan­ gi, Cibodas, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Rabu (25/10/2017). Kegiatan yang kali pertama digelar bertajuk “Bersatu, Kreatif, Jaya­ kan Indonesia” itu tak hanya bertujuan untuk meneguhkan wawasan kebangsaan, tetapi untuk menyamakan visi meng­ gerakan pemuda dan mahasiswa untuk ber­ wirausaha. Dalam sambutannya, Tjahjo mengatakan, ada empat masalah utama yang

BERITACIANJUR/ ANGGA PURWANDA

saat ini dihadapi bangsa Indonesia, di antaranya radikalisme, penyalahgu­ naan narkoba, korupsi dan ketimpangan sosial. Mahasiswa dan pemu­ da sebagai agen peruba­ han, jelas Tjahjo, memiliki peran penting dalam pem­ berantasan empat masalah tersebut. Sebagai per­ kumpulan organisasi ma­ hasiswa dan pemuda yang sangat besar, Tjahjo yakin kelompok Cipayung dapat membantu pemerintah mengentaskan sejumlah persoalan itu.

“Masih banyak masalah sosial yang di ha­ dapi bangsa Indonesia. Namun, saya yakin Forum Cipayung punya komite­ men untuk dapat mem­ perbarui kondisi bangsa ke arah yang lebih baik. Teru­ tama persoalan ketimpa­ ngan sosial yang selama ini terus mencuat,” jelas Tjahjo, Rabu (25/10/2017). Selain itu, Men­ dagri menuturkan, untuk masalah korupsi masih jadi perhatian seluruh pihak. Hal itu dapat terli­ hat, dari semakin sering­

nya para penegak hukum menangkap para pejabat yang terlibat korupsi. “Ini harus mejadi perhatian semua pihak dengan bekerja secara bersama-sama. Tak hanya korupsi, masalah narkoba juga sangat memprihatin­ kan, tiap hari ada 60 anak bangsa mati sia-sia karena jadi korban narkoba,” tu­ turnya. Tjahjo juga menekan­ kan, bahwa ideologi Pan­ casila bagi bangsa Indone­ sia sudah final. Tidak ada tempat bagi individu atau

kelompok yang hendak mengganti ideologi yang telah digagas para pendiri bangsa. “Kami tak keberatan bila masyarakat ingin mendirikan perkumpulan atau organisasi. Namun, tidak boleh ada organisasi di Indonesia yang berten­ tangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Sebab, NKRI sudah harga mati dan ini menjadi tanggung­ jawab semua pihak dan ­elemen untuk terus men­ jaganya,” tegasnya. Sementra itu, Pendiri kelompok Cipayung, Ak­ bar Tanjung, mengapre­ siasi kegiatan yang di­ inisiasi Forum Cipayung Plus. Kegiatan tersebut dinilai sebagai gambaran kemajemukan dari para pemuda dan mahasiswa se-Indonesia. “Pertemuan seperti ini sebenarnya sudah kita gagas sejak lama, sejak para pendiri Kelompok Cipayung masih hidup. Tapi cita-cita itu baru bisa dilaksanakan hari ini, dan ini harus menjadi momentum untuk mem­ bawa perubahan positif bagi bangsa” ujar Akbar. (angga purwanda)


Klik! beritacianjur.com

KAMIS, 26 OKTOBER 2017

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjurcom

email newsredaksibc@gmail.com

HALAMAN

BC10

Bakal Jajal Formasi 3-4-3 PERSIB Bandung memulai persiapan laga menghadapi Mitra Kukar yang digelar Jumat (27/10/2017). Asisten Pelatih Persib, Herrie Setyawan, mengusung rotasi untuk partai lanjutan Liga 1 2017 tersebut.

H

e r r i e menga­ takan, banyak peru­ bahan yang akan di­ lakukan tim berjulukan Maung Bandung itu. De­ lapan pertandingan tan­ pa kemena­ ngan, pelatih berkepala plontos ini bu­ kan catatan bagus bagi Persib. “Ada dan akan banyak (perubahan). Kami bisa ubah di semua lini, belakang, te­ ngah, sampai depan,” ucap Herrie, seperti dilansir situs resmi Persib. T a p i , kami mau l i h a t

dulu kesiapan para pemain di dalam latihan,” kata pelatih yang akrab disapa Jose ini. Dari delapan pertandi­ ngan tanpa kemenangan itu, dua di antaranya berakhir de­ ngan kekalahan yakni dari PSM Makassar dan Persela Lamo­ ngan. Laga kontra Mitra Kukar nanti berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat. Herrie berencana memakai formasi berbeda untuk pertan­ dingan tersebut. Hal itu ber­ tujuan memaksimalkan daya serang Raphael Maitimo dan kawan-kawan. “Kami bisa ganti formasinya ke 3-4-3, dengan menggunakan tiga bek sejajar agar lebih fokus dalam menyerang,” tutur Herrie. (net/angga)

Cedera Bintang Persib Tak Berharap Perpanjang Kontrak Bersama Persib Mengkhawatirkan KOMPETISI Liga 1 2017 bakal berakhir dalam beberapa pekan lagi. Beberapa tim ter­ masuk Persib Bandung telah mempersiapkan skuat demi menatap un­ tuk musim depan. Persib Bandung di­ pastikan bakal menjadi tim paling sibuk. Itu karena prestasi mereka pada musim ini jauh dari harapan meski dihuni para pemain berkualitas termasuk mega bintang, Michael Essien dan Carlton Cole. Penyerang Persib Bandung, Tantan me­ ngaku tetap mempriori­ taskan Persib sebagai tim yang akan dibela­ nya musim mendatang. Itu jika jasanya masih dibutuhkan oleh tim ke­ banggaan bobotoh. “Tergantung Persib, kalau masih membu­ tuhkan ya pengen di Persib, kalau berharap ya pengen di Persib. Kalau engga ya cari tim

lain,” kata dia. Tantan sendiri mengaku sudah gatal ingin segera kembali bermain di lapangan setelah harus menepi akibat cedera sejak awal putaran kedua kom­ petisi Liga 1. “Pastinya atuh (pengen main) terle­ bih kondisi (Persib) sekarang seperti ini. Jujur pengen nangis, melihat seperti ini pengen bantu tapi apa boleh buat.” “Kalau cedera Al­ hamdulillah, jalan sudah ringan gak kaya kemarin sakit banget. Saya sem­ pat pake bantuan alat sekarang sudah lepas. Su­ dah mulai bisa renang untuk menjaga kebuga­ ran. Doakan saja (semoga lekas pulih),” kata Tan­ tan.(net/angga)

JELANG melawan Mitra Kukar, Jumat (27/10/2017) dalam lanjutan Liga 1, Persib Bandung terus berlatih mema­ tangkan strategi. Namun, ada yang ganjil saat Persib latihan pada Selasa (24/10/2017) di Lapa­ ngan Lodaya Bandung. Pada saat itu, bintang Persib, Febri Hariyadi me­ lakukan latihan terpisah. Dia hanya latihan ringan bersama skuat berjulukan Maung Bandung tersebut. Dokter tim Persib, Raffi Ghani menjelaskan, Febri mengalami cedera pada kaki kanannya. “Febri sedikit merasakan nyeri setelah bertanding di laga sebelumnya,” katanya, dikutip dari laman resmi klub. Febri mengalami ce­ dera saat bertanding mela­ wan Persela Lamongan, pekan lalu. Dia mendapat tekel keras dari bek Perse­

la, Ahmad Birrul Walidani. “Ini bukan cedera se­ rius. Hanya sedikit saja. Insya Allah bisa main saat Persib melawan Mi­ tra Kukar,” ujar Raffi ­menegaskan. Sementara itu, asisten pelatih Maung Bandung, Herrie Setyawan menga­ takan, banyak pemainnya yang mengalami kelelahan. Tak ayal, ketika melawan Mitra Kukar, tim pelatih bakal melakukan rotasi besar-besaran. Hal itu dikarenakan, dalam 13 hari, Maung Bandung menjalani em­ pat pertandingan Liga 1, termasuk melawan Mitra Kukar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Ban­ dung, Jumat, (27/10/2017). “Ada (rotasi pemain) dan kayaknya akan banyak. Kita bisa ubah di semua lini, belakang, tengah dan depan. Tapi, kita mau lihat dulu kesiapan para pemain di dalam latihan,” kata pelatih yang akrab disapa Jose itu, dikutip dari situs resmi klub.(net/angga)


KAMIS, 26 OKTOBER 2017

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjurcom

email newsredaksibc@gmail.com

HALAMAN

BC11

Pacar Ronaldo Kurang Diterima di Kelompok WAGs Real Madrid Meski menjadi kekasih pemain bintang sekelas Cristiano Ronaldo, bukan berarti kehadiran Georgina Rodriguez bisa langsung diterima di tengah kelompok WAGs Real Madrid. Sangat jarang Georgina terlihat jalan bareng atau berkumpul dengan pacar dan istri para penggawa Los Blancos lain. Tak heran bila banyak pihak menduga kehadiran wanita yang tengah hamil besar itu kurang disenangi.

AWAS TETANGGA GALAK!

Raksasa Spanyol, Real Madrid akan melakoni laga perdana mereka di ajang Copa Del Rey minggu ini. Mereka dijadwalkan akan bertandang ke markas Fuenlabrada pada hari Jumat (27/10/2017) dini hari nanti.

S

ebagai salah satu tim terbaik di Spanyol, Real Madrid memang bisa dikatakan salah satu tim tersukses di ajang Copa Del Rey. Tim asal Ibukota Spanyol itu tercatat sudah memenangkan 19 trofi Piala Raja sepanjang sejarah klub mereka berdiri. Akan tetapi Real Madrid sudah cukup lama tidak mengangkat trofi ini. Terakhir kali mereka memenangkan trofi ini terjadi di musim 2013/2014, di mana musim lalu perjalanan mereka harus dihentikan oleh Celta Vigo di babak perempat final. Demi kembali merasakan mengangkat trofi ini, maka ZInedine Zidane akan tampil serius untuk memenangkan laga ini. Di babak 32 besar ini, Real Madrid dijadwalkan akan menghadapi Fuenlabrada. Laga ini bisa dikatakan sebagai laga Derby Madrid, karena Fuenlabrada berada di areal Metropolitan Madrid, di mana kedua tim hanya terpisah jarak sebesar 35 km saja. Meski berstatus sebagai tetangga, kedua tim ini tidak pernah bertemu di ajang kompetitif. Pasalnya semenjak didirikan pada tahun 1975 silam, Fuenlabrada belum sekalipun menginjakan kaki di ajang La Liga. Prestasi terbaik mereka hanyalah bermain di Segunda B alias divisi tiga sepakbola Spanyol, seperti yang mereka lakukan saat ini. Meski bermain di kasta ketiga, bukan berarti pasukan Los Blancos bisa meremehkan Fuenlabrada. Tim yang berjuluk La Kirikos ini tidak terkalahkan di 9 laga terakhir mereka di Segunda B, sehingga mereka saat ini berada di posisi 2 klasemen sementara Segunda B. Mereka juga tidak terkalahkan di 5 laga kandang mereka di semua kompetisi sehingga mereka bisa memberikan masalah jika sang tamu tidak tampil serius. Jelang laga ini pelatih Antonio Calderon dikabarkan tidak memiliki masalah cedera yang berarti. Ia bisa menurunkan susunan tim terbaik mereka untuk menjegal langkah sang tamu pada hari Jumat nanti. Calderon kemungkinan akan memainkan skema 4-2-

PERKIRAAN SUSUNAN PEMAIN Fuenlabrada (4-2-3-1):

Codina; Garcia, Armando, Diaz, Fernandez; Atienza, Milla; Fraile, Cristobal, Quero; Dioni Real Madrid (4-3-3): Casilla; Theo, Nacho, Ramos, Hakimi; Llorente, Casemiro, Ceballos; Asensio, Mayoral, Vazquez

Transfer Neymar ke PSG Ilegal

PRESIDEN La Liga, Javier Tebas, masih meneruskan komentar negatifnya soal PSG. Klub raksasa Ligue 1 mengejutkan semua orang dengan menebus klausul 222 juta euro Neymar di Barcelona di musim panas. Tebas kala itu keberatan dengan transfer tersebut karena pemain Brasil merupakan salah satu bintang yang bisa menarik minat para suporter untuk menyaksikan pertandingan La Liga.

Dan hingga kini, Tebas masih ngotot bahwa PSG melakukan pelanggaran aturan dalam transfer eks Santos ke Parc des Princes. “Presiden PSG sudah diperingatkan sejak Maret silam terkait tudingan terhadap klubnya, klub mereka memiliki sponsor yang memberi mereka banyak uang, dan ini cukup mencurigakan,” tutur Tebas menurut Sportsmole. “Transfer Neymar? Mereka jelas-jelas

melakukannya secara ilegal dalam kasus ini. Dan inilah mengapa saya mengatakan mereka seperti ‘buang air di dalam kolam’. Bukan hanya soal Neymar, mereka sudah melakukan ini selama bertahun-tahun.” “Mereka menaikkan nilai pendapatan hingga tak mendapat hukuman dari UEFA.” Neymar sendiri baru saja mendapat sorotan usai dirinya mendapat kartu merah di laga klasik melawan Marseille di Ligue 1 pekan lalu.(net/angga)

3-1 pada laga ini dengan Dioni sebagai ujung tombaknya yang akan dibantu oleh Juan Quero dan Hugo Draile di sektor sayap. Di lini pertahanan, Armando Lozano dan Daniel Diaz akan ditugaskan untuk mengawal Jordi Codina selaku penjaga gawang mereka pada laga ini. Di kubu tim tamu, Zinedine Zidane datang ke Estadio Fernando Torres tanpa sejumlah pemain pentingnya. Nama-nama seperti Luca Zidane, Mateo Kovacic, Gareth Bale, Daniel Carvajal, dan Keylor Navas harus absen karena mengalami cedera. Zidane sendiri kemungkinan besar akan memainkan banyak pemain muda pada laga ini. Dengan skema 4-3-3, Borja Mayoral kemungkinan akan dipercaya memimpin lini serang El Real bersama Lucas Vazquez dan Marco Asensio di sektor sayap. Di lini tengah Casemiro akan dibantu oleh Dani Ceballos dan Marcos Llorente untuk mengatur aliran bola mereka, sementara Kiko Casilla akan diplot sebagai penjaga gawang mereka pada laga ini.(net/angga purwanda)

STATISTIK KEDUA TIM Head to Head Ini adalah pertemuan perdana kedua tim sepanjang sejarah 5 Laga Fuenlabrada (M-S-M-M-M) 25/09/17 Gimnástica S

1-2

Fuenlabrada

01/10/17 Fuenlabrada 1 - 1

Unión Adarve

08/10/17 Atlético Mad II 0 - 2

Fuenlabrada

15/10/17 Fuenlabrada 2 - 0

Celta Vigo II

21/10/17 Rápido Bouzas 1 - 2

Fuenlabrada

5 Laga Terakhir Real Madrid (M-M-M-S-M) 27/09/17 Borussia Dort 1 - 3

Real Madrid

02/10/17 Real Madrid

2-0

Espanyol

14/10/17 Getafe

1-2

Real Madrid

18/10/17 Real Madrid

1-1 T ottenham Hotspur

23/10/17 Real Madrid

3-0

Eibar


HALAMAN

BC12

Klik! beritacianjur.com

KAMIS, 26 OKTOBER 2017 Lintas Timur

Animo Masyarakat Menikah di KUA Tinggi

BERITACIANJUR/ APIP SAMLAWI

ANIMO masyarakat Ciranjang menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) terbilang cukup tinggi. Berdasarkan data registrasi pada tahun 2016, tercatat sebanyak 1800 pasangan yang melangsungkan pernikahan. Sementara hingga bulan September 2017 terdata sebanyak 694 pasangan. Penghulu KUA Kecamatan Ciranjang, Ajah Suryana yang akrab disapa Pak Alit, mengungkapkan, rata-rata warga Ciranjang yang mendaftar menikah melalui KUA setiap bulannya antara 50 pasang sampai 150 pasang calon suami istri. Menurutnya, hal itu menandakan bahwa kesadaran warga Ciranjang melaksanakan pernikahan melalui KUA cukup tinggi. Mereka sudah mengerti proses menikah melalui KUA adalah pernikahan yang legal. Sebab, sudah sesuai dengan perundang undangan yang berlaku, dan nantinya akan mendapatkan akta nikah,

surat nikah yang sah. “Mungkin ini karena akta nikah, surat nikah sudah diketahui kegunaannya, seperi halnya untuk membuat akta kelahiran anak, Ibadah Haji, Asuransi, Pinjaman uang ke bank dan untuk keperluan lainnya,”ucapnya. Selain itu ia menambahkan, dalam aturan yang berlaku bahwa usia calon pe­ ngantin perempuan minimal berusia 16 tahun dan calon pe­ ngantin laki-laki minimal 19 tahun. Jadi jelasnya, bila ada calon pengantin dibawah usia tersebut, bisa dinikahkan asal adanya idzin atau rekomendasi dari Pengadilan Agama (PA). “Kepada seluruh warga Ciranjang, bila ingin melaksanakan proses pernihan me­ lalui KUA, diharapkan mendaftarnya minimal 10 hari se­ belum pelaksanaan pernikahan, supaya proses admnistra­ sinya benar terlaksana de­ ngan rapi dan benar pula,” tambahnya, (apip samlawi)

2 Remaja Tewas Akibat Tenggak Miras Oplosan

2 REMAJA sekolah SMK di Desa/ Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur tewas setelah menengak minuman keras (miras) oplosan.

K

edua remaja yang meninggal tersebut adalah Y (17) dan MA (16) warga Haurwangi, Cianjur. Keduanya meninggal dunia pada Selasa (24/10/2017) malam, sementara satu orang Dani (17) hingga kini mendapatkan penanganan intensif di RSUD Cianjur. Informasi yang dapat dihimpun dilapangan, 7 remaja diantaranya, MA, Y, A, YMD, R dan JP menggelar pesta miras oplosan di lingkungan kampung setempat pada Senin (23/10/2017) sore. Selepas minum miras oplosan itu mereka mulai merasakan mual, pusing, dan sesak nafas. “Dari senin malam adik saya (MA) terlihat tidur terus. Khawatir terjadi apa-apa keesokan harinya selepas Maghrib langsug dibawa ke klinik terdekat. Karena kondisinya terus menurun akhirnya dibawa ke RSUD Cianjur. Selasa malam ada kabar adik saya yang bungsu itu akhirnya meninggal,” tutur Nuri kakak dari MA kepada ­Berita Cianjur.

Salah seorang korban meninggal akibat miras oplosan, MA (17) warga Haurwangi saat di makamkan di lokasi pemakaman keluarga, Rabu (25/10/2017). BERITACIANJUR/ APIP SAMLAWI

Sementara itu empat rekan lainnya yakni YMD, Ruli, JP dan Apud yang bisa bertahan dari pengaruh miras oplosan, saat ini berada di rumahnya masingmasing, dalam pengawasan pihak yang berwajib. “Bahan racikan miras oplosan terbuat dari akohol murni dengan kadar 75 persen dicampur minuman penyegar kuku bima dan air mineral. Saat itu MA, Y dan D terlihat langsung mabuk parah,”ucap JP saat ditanya di halaman Kantor Desa Haurwangi.

Sementara itu, Kapolsek Bojongpicung AKP Ajat Sudrajat menjelaskan, pihaknya mengetahui adanya korban miras oplosan racikan sendiri, itu berdasarkan adanya laporan warga, setelah dicek kelokasi ternya benar adanya, bahwa 6 orang warga Desa/ Kecamatan Haurwangi, te­ lah melakukan pesta miras buatan mereka sendiri, yang terbuat dari alkohol murni 75 persen dicampur minuman segar kuku bima dan air mineral. “Dua orang meninggal

dunia , satu orang dirawat di RSU Cianjur dan yang lainnya dalam pengawasan. Saat ini kita sedang me­ lakukan penyidikan lebih lanjut,”kata Ajat Ajat mengaku, hampir tiap pekan pihaknya gencar melakukan oprasi miras kesetiap warung yang diduga selalu menjualan

miras oplosan atau miras lainnya. Tapi ternyata mereka malah meracik miras oplosan sendiri. “Saya minta kepada seluruh orang tua yang memiliki anak remaja, mohon mampu mengawisa dengan ketat, supaya kejadian tersebut tidak terulang,”ucapnya, (apip samlawi)

Mari Beriklan di.. beritacianjur.com

Contact Person

08170024444


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.