Berita Cianjur - Jangan Sekadar Pencitraan

Page 1

ECERAN ,RP.2.500 AN N A G G LAN 0,RP.60.00 /BULAN

HALAMAN

A1

EDISI 181 THN II

SELASA, 31 MEI 2016

KICK OFF!

PARTAI PENUTUP LAGA panas tersaji dalam lanjutan semi final turnamen Bhayangkara Cup Polres Cianjur 2016 antara Viking Berita Cianjur (VBC) dengan Paster FC di Stadion Badak Putih, Pamoyanan, Cianjur, kemarin (30/5) sore. Saat pluit kick off babak pertama ditiup wasit Dadang Herniawan, kedua tim langsung melakukan inisiatif menyerang. Jual beli serangan dari kedua tim terus diperlihatkan, sehingga membuat penonton yang hadir di stadion terhibur. BACA HAL B8

CIANJUR MENGAJAR

IKUTI BIMTEK SECARA BERKALA

DINAS Pendidikan Kabupaten Cianjur, secara berkala menggelar bimbingan teknis kepada guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam rangka meningkatkan kompetensi guru. Kegiatan yang rutin dilakukan dalam setiap tahunnya ini, tidak kurang diikuti oleh sekitar 500 orang pengajar. Dalam rangka meningkatkan mutu tenaga pendidik Paud di Kabupaten Cianjur, pihak Disdik bidang pendidikan paud memberikan fasilitas bimbingan teknis (bimtek) pada 500 guru dalam setiap tahunnya, yang dilaksanakan selama tiga hari. BACA HAL A4

Jadwal Salat

Wilayah Cianjur & Sekitarnya

“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu/wajib yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. [ QS. An Nisa’ (4) : 103]

Selasa 31 Mei 2016 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04:36

11:51 15:13 17:44 18:58

Kang BeCe

Memberi Nilai Lebih twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

email redaksi.beritacianjur@gmail.com

Klik! beritacianjur.com

Jangan Sekadar Pencitraan! Wabup dan Masyarakat Cisel Dukung Pemindahan Pusat Pemerintahan RENCANA Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar yang akan memindahkan pemerintahan ke Cianjur Selatan (Cisel) menuai komentar dari sejumlah pihak.

S

etelah mendengar wacana tersebut, sejumlah pengamat berharap agar rencananya tidak dijadikan sebagai ajang simpati untuk para konstituennya di wilayah Cisel. “Kita sudah tau kan, kalau pasangan ini menang telak di daerah Cianjur Selatan sana. Sehingga wajar, jika bupati mewacanakan untuk memindahkan pusat pemerintahan ke daerah sana,” kata Ketua Pemantau Politik (KPP), Alih Sugiharto kemarin. Kendati begitu, dikatakan alih, wacana untuk memindahkan pemerintahan ke daerah Cisel tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk itu, pemerintah perlu merencanakan ini jauh sebelum bupati yang sekarang terpilih. KE HALAMAN A7

Ini merupakan kebijakan Pak Bupati dan sangat bagus, sehingga nantinya perkembangan Cianjur akan lebih bagus lagi,” H Herman Suherman Wakil Bupati Cianjur

TMS Masuk Nasdem, Ini Komentar Para Ketua Parpol CIANJUR - Pangung politik di Cianjur dipastikan akan memanas, menyusul masuknya mantan Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh (TMS) ke kubu Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Hadirnya Tjetjep yang nota bene me­ rupakan ayah dari Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar diyakini akan membawa sebuah peruTjetjep Muchtar Soleh bahan besar bagi partai besutan Surya

Dongeng Sunda Cianjuran

Paloh tersebut. Beragam tanggapan pun muncul dari berbagai kalangan termasuk para tokoh politik Cianjur dengan kembalinya TMS ke panggung politik selepas lengser dari jabatannya sebagai Bupati Cianjur. Ketua DPC PKB, Levi A Firmansyah mengaku senang de­ ngan terpilihnya mantan Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh sebagai Ketua DPD Nasdem Cianjur. Dengan adanya itu, kons­talasi politik Cianjur tentu semakin ramai.

“Saya ucapkan selamat semoga kehadiran beliau memberikan manfaat bagi kemajuan demokrasi dan kesejahteraan masyarakat.” Levi A Firmansyah Ketua DPC PKB

“Saya ucapkan selamat semoga kehadiran beliau memberikan manfaat bagi kemajuan demokrasi dan kesejahteraan masyarakat.” katanya kepada BC kemarin. Dikatakan Levi, meski harus melakukan persaingan secara suara atau hak pilih, namun persaingan parpol tidak harus selalu secara elektoral. Melainkan, melakukan banyak kerjasama sebagai landasan dan tujuan dalam berpolitik. KE HALAMAN A7

Guaran Tatang Setiadi

Cianjur Miang Miang Cianjur Si Aki ngahuit: Hus... ari taeun teh! gawe naon tea ieu teh? Ceuk si Nini: Enya lamun geus muncul sok ngadeluk tara eureun lamun acan dihuit ku Nini mah, kitu pan karajin Aki mah? Si Aki nanya: Macul numana tea ieu teh ? Ceuk si Nini: Heueuh macul di sawah atawa keur ngahuma. Si Aki nembal bari nyerengeh: Heheheheh... sugan teh macul ta­eun, Nini waktu kamari pan Nini teh pernah ngimpi Cianjur leu­ngiteun Cianjurna, tah ayeunamah sabada kalunguhan di cangking ku Dalem Anom, Dayeuh Cianjur teh geus mimiti

miang-miang jiga Cianjurna, ngan loba Masyarakat umum anu nitenan kana ketakna Dalem maruji tapi teukurang aya nu ngarasa di kapilainkeun oge. Indung si Otong ngilu nimbrung: Teu kedah gaduh raos aneh

Aki, da kitu Manusamah teu leupas ti sipat papasangan, hade jeung gorengna bener jeung salahna, dalah apan pangna Dalem nurut ka juru harewosna teh apan ukur darma nyumponan harewosna najan saur emutan Dalem tacan pasti mernahna, tapi upama teu di gugu eta harewosna sok bisi dianggap Dalem teh otoriter, ceuk paribasamah nasib pamingpin mah sarua jeung tukang goong nyatana, upama hade moal meunang pujian tapi lamun seug salah najan saeutik pasti baris wareg ku caci maki.., matak tacan kungsi aya pasanggiri goong mah. Hihi KE HALAMAN A7 ILUSTRASI/M YANUAR G/BC


HALAMAN

A2

OPINI

Pemimpin tidak menggunakan otoritas, tetapi memberdayakan orang.” Becky Brodin Dosen

SELASA, 31 MEI 2016

KABAR MIRING

Hasil Dari Kedekatan PILKADES merupakan salah satu bentuk pesta demokrasi yang begitu merakyat. Pemilu tingkat desa ini merupakan ajang kompetisi politik yang begitu me­ ngena kalau dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran politik bagi masyarakat. Pada moment ini, masyarakat yang akan menentukan siapa pemimpin desanya sela­ ma 6 tahun ke depan. Banyak bentuk pesta demokrasi yang telah digelar dalam kehidupan politik kita sekarang. Pilpres, Pilkada Gubernur, Pilkada Bupati dan Pemilu Legeslatif. Tak ketinggalan adalah Pilkades. Begitu menarik bagi saya untuk mengkaji lebih dalam tentang budaya pemilihan kepala desa ini. Dalam pelaksanaannya begitu mendetail ke­ terkaitan antara pihak-pihak yang terkait dalam pelak­ sanaannya. Sehingga, perlu ketelitian dari tiap calon pemilih dalam menilai calon pemimpin yang akan di­ pilihnya tersebut. Namun pilkades terasa lebih spesi­ fik dari pada pemilu-pemilu di atasnya. Yaitu adanya kedekatan dan keterkaitan secara langsung antara pe­ milih dan para calon. Suhu politik di lokasi sering kali lebih terasa dari pada saat pemilu pemilu yang lain. Pengenalan atau sosialisasi terhadap calon-calon pemimpin bu­ kan lagi mutlak harus lagi penting. Para bakal calon biasanya sudah banyak dikenal oleh setiap anggota

masyarakat yang akan memilih. Namun de­ mikian sosialisasi program atau visi misi sering kali tidak dijadikan sebagai media kampanye atau pendidikan politik yang baik. Kedekatan pribadi, akan sering kali banyak dipakai oleh masyarakat untuk menentukan pilihannya. Di sini unsur nepotisme masih begitu kental membudaya. De­ mikian juga dengan kolusi, hubungan baik dalam ber­ bagai posisi juga banyak dijadikan sebagai unsur pe­ nentuan hak pilih. Demikian juga dengan unsur Money politik yang sering dijadikan iming-iming dorongan dalam pemili­ han. Hal demikian akan menjadikan para calon harus mengeluarkan biaya yang begitu besar. Persaingan antar calon sering kali juga terjadi dengan berlebihan. Kalau demikian ini yang terjadi usaha penghapusan KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme ) akan terasa su­ lit diwujudkan. Di sini pendidikan politik perlu dikem­ bangkan. Kerelaan berkorban untuk kepentingan desa yang juga merupakan bagian dari bangsa dan negara ini tentu perlu diwujudkan. Tidak semua pengorbanan harus diukur dengan kontribusi uang. Kalau budaya maney politik di tingkat desa bisa dikikis, tentu sedikit demi sedikit di tingkat yang lebih atas hingga pemilihan presiden akan dapat diwujudkan proses pemilihan pelaksana pemerintahan yang jujur dan adil. ***

Bagi Bagipembaca pembacayang yangingin inginmengirimkan mengirimkan artikel artikelopininya, opininya,silakan silakankirim kirim ke redaksi.beritacianjur@gmail.com ke redaksi.beritacianjur@gmail.com Mohon Mohondilampirkan dilampirkanfoto fotodan dandata datapribadi pribadi dengan denganpanjang panjangartikel artikelminimal minimal1000 1000kata. kata.

BERITACIANJUR/KARIKATUR-NANDANG. S

Pilkades Serentak, Melawan Perjudian dan Politik Uang (2) SITUASI tersebut mengarahkan masyarakat kepada kondisi dimana melakukan tindakan yang sekiranya bisa dan mampu bertahan hidup. Sekalipun, tindakan tersebut dilarang oleh hukum agama maupun hukum Negara. Oleh: Akh Fawaid Ghaffar Tenaga Pengajar Prodi Ekonomi Pembangunan Kampus STIEBA Pamekasan-Madura.

Memberi Nilai Lebih

BERITA MEDIA GROUP

Komisaris Utama H Ishaq Robin. | Direktur Utama Anton Ramadhan. | General Manager Gia Gusniar. | Pemimpin Redaksi Cetak Nuki Nugraha. | Pemimpin Redaksi Online Disma M Taryum. | Dewan Redaksi: Anton Ramadhan, Fonda Lapod, Gia Gusniar, Nuki Nugraha, Disma M Taryum. | Redaktur Yadi Haryadi | Asisten Redaktur: Angga Purwanda, Rikky Yusup, Rudi Rusmana, B. Mustofa | Reporter Cetak: Susi Susilawati, M Arlan Akbar, Misbah Hidayat, Asri Fatimah, Herry Febriyanto, Azmi Zahidah Mushaffa, Apip Samlawi, Zenal Mustari, Suparjo. | Divisi Online Putra LS (reporter), Rifky (Admin/IT). | Perwajahan: Ahmad Sulaeman (Koordinator), Arie Yushidtira, Ziad Zed Zubaedi, Rendy Rustandi, Muhammad Faisal, Faisal Aditya Pahlefi. Grafis: Nandang S, M Yanuar Gunawan. | Manager Keuangan dan Umum Mastuti. | Manager Iklan dan Sirkulasi Budi Yahya. | Koordinator Iklan : Suparjo. | Divisi Iklan: Retno, Yedi, Fajar Kurniawan (Iklan Bandung), Emma Maryani (admin). | Koordinator Sirkulasi : Iwan. | Divisi Sirkulasi: Pupung Pangestu, Dede Herlan, Elin Sri Hartati (admin). | Divisi Keuangan: Dedi Sukmana (kolektor), Asep Ruhenda (kolektor), Siti Aisyah (admin). | Legal Officer Ebes | Divisi Umum: Adrian (IT), Herly Faisal, Jajang Solihin, Daud Yusuf, Eded, Iyus Rustandi. I Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jl. KH. Hasyim Ashari No. 46B, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, 43214 l Telp. Kantor : (0263) 2283283 - 2283645 l Hotline Redaksi: 085793630647 l e-mail redaksi: redaksi. beritacianjur@gmail.com l website: www.beritacianjur. com l Info Layanan Pelanggan ; office: (0263) 2261814 CP: 087714421300/0857 94724178 l Rekening: 183 097 9090 (BCA) an. Jembatan Mediatama Cianjur, PT, 006 257 498 4001 (BJB) an. Jembatan Mediatama Cianjur l Penerbit: PT Jembatan Mediatama Cianjur. SELURUH SELURUH WARTAWAN WARTAWAN BERITA BERITA CIANJUR CIANJUR SELALU SELALU MENGENAKAN MENGENAKAN TANDA TANDA PENGENAL PENGENAL DAN DAN DILENGKAPI DILENGKAPI SURAT SURAT TUGAS TUGAS SERTA SERTA TIDAK TIDAK DIPERKENANKAN DIPERKENANKAN UNTUK UNTUK MEMINTA MEMINTA ATAU ATAU MENERIMA MENERIMA APAPUN APAPUN DARI DARI NARASUMBER NARASUMBER

T

ak terkecualipun, dengan cara me­ nerima politik uang. Sekalipun,tidak per­ nah berfikir terhadap dampak atau resiko yang akan ditimbulkan. Misalnya, anca­ man pidana yang diabaikan. Kebutuhan menjadi alasan utama, sebagian masyarakat menerima politik uang dalam pesta demokrasi. Padahal, tin­ dakan menerima politik uang tersebut, hanya sesaat dan jumlahnya terbatas. Tidak se­ banding, dengan lamanya para pemimpin dan elit politik duduk dikursi kepemimpinanya. Jika tidak amanat, maka masyarakat yang menjadi korbanya. Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 memang tidak spesifik menyebutkan adanya ketentuan sanksi pidana terhadap pelaku politik uang. Namun, itu bukan berarti poli­ tik uang dibiarkan begitu saja. Karena semangatnya pemilu, yakni mendorong pelaku money politic dipidanakan berdasarkan KUHP. Pasal 149 KUHP berbicara mengenai suap dalam proses pemilihan dengan saksi huku­ man penjara bagi pelakukanya. Dalam kasus temuan politik uang, masyarakat dengan mem­ bawa bukti kuat dapat melapor­ kan untuk kemudian ditindak­ lanjuti oleh penegakan hukum Faktor Ketiga, rendahnya pendidikan politik. Pemerintah saat ini lebih fokus terhadap pemberantasan politik uang. Sementara pemerintah cende­ r­ ung mengabaikan terhadap pencegahan terjadinya politik uang. Seharusnya, pemerintah lebih meningkatkan pendidikan politik terhadap masyarakat. Hal ini, selain bermanfaat ter­ hadap larangan yang harus di­

hindari oleh masyarakat dalam pesta demokrasi. Juga dalam rangka meningkatkan partisipa­ si pemilih dalam setiap pemilu. Sosialisasi pendidikan poli­ tik, tidak menjadi agenda rutin pemerintah. Pendidikan politik dilakukan, seketika mendekati pelaksanaan pesta demokrasi. Baik ditingkat desa, kabupaten, hingga ke pusat. Padahal, pen­ didikan politik sangat penting dilakukan oleh pemerintah. Tanpa, harus menunggu jad­ wal tententu, apalagi harus me­ nunggu pesta demokrasi. Pendidikan politik penting dilakukan. Sebab, masyarakat belum sepenuhnya mema­ hami apa itu politik. Pemerin­ tah cederung acuh terhadap pendidikan politik. Akibatnya, masyarakat juga acuh saat pelaksanaan pesta demokrasi. Misalnya, rendahnya partisipasi pemilih. Sehingga, dalam kondi­ si seperti itu, muncul praktek politik uang. Dengan dalih sebagai pengganti uang transportasi, masyarakat menerima tawaran oknum, tersebut. Tanpa harus berfikir panjang. Padahal, mereka (Penerima uang-red) secara tidak langsung menjual hak demokrasinya kepada se­ seorang. Mujur jika yang di­ pilihnya sesuai dengan harapan dan melaksanakan amanat yang sesungguhnya. Bagaimana, jika yang dipilih ialah pemimpin yang tidak bertanggung jawab?. Maka lagi-lagi masyarakat men­ jadi korban-nya. Faktor Selanjutnya, Politik uang jadi budaya. Politik uang kini mulai menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh setiap pem­ impin ataupun calon legeslatif yang akan memperebutkan kur­ si. Jika tidak ingin gagal mem­ perebutkan kursi.

Bahkan ada istilah yang bia­ sa menjadi candaan masyarakat Madura. Misalnya, “Toket ‘Senttong Seket’, atau dalam ba­ hasa indonesianya ‘satu orang Rp.50 ribu’, atau istilah lain “berrse’berres ben pesse” atau dalam bahasa indonesia ‘ beras dengan uang’. Ungkapan itu tidak hanya sekedar Istilah saja. Tetapi, itu realita. Tak jarang pula, sebagian masyarakat justru membo­ hongi para calon perebut kursi itu. Sudah jelas-jelas menerima suap dari salah satu calon, Ada tawaran suap yang nilainya lebih tinggi, juga sama-sama di­ terimanya dan memilih perebut kursi yang suapnya lebih tinggi. Sekalipun, tidak mengemba­ likan uang suap perebut kursi yang nominalnya lebih rendah. Akibatnya, ketika para pe­ rebut kursi tersebut lolos, akan melakukan berbagai cara, un­ tuk mengembalikan seluruh biaya yang dikeluarkan saat mencalonkan. Baik menjual hak rakyat, menjual kebijakan, men­ jual prodak perundang-unda­ ngan demi kepentingan dirinya dan kelompoknya. Faktor Lainya, pemerintah belum menjadikan politik uang sebagai musuh besar. Musuh be­ sar yang seringkali di gelorakan pemerintah, selama ini hanya berkutak pada pemberantasan Narkoba, Miras, Prostitusi. dan kenakalan lainya. Sementara politik uang belum sepenuhnya dianggap menjadi musuh besar oleh pemerintah. Padahal, politik uang sudah mengajarkan masyarakat ber­ prilaku curang, meruntuhkan nilai-nilai demokrasi, mele­ mahkan nilai-nilai kepancasi­ laan serta akan memerosotkan moral generasi bangsa. yang seharusnya lebih diperhatikan

oleh pemerintah.Karena dikua­ tirkan akan merusak sendi-sen­ di demokrasi saat ini. Jika pemerintah abai dalam pencegahan dan pemberan­ tasan budaya Politik uang. Bu­ kan tidak mungkin hal ini men­ jadi warisan buruk terhadap generasi penerus bangsa. dan akan menjadi kebiasaan dalam setiap jelang pesta demokrasi berlangsung. Azaz Luber (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia dan Ju­ jur) dalam Pemilu. Seakan hanya menjadi simbolis saja. Realitas tersebut tidak sepenuhnya ber­ jalan dengan baik. Pemilu tidak lagi mencerminkan kebebasan. Sebab, saat ini Pilihan seseorang tidak lagi sesuai dengan keingi­ nannya. Seseorang mendapat tekanan dan paksaan untuk me­ milih salah satu calon pe­ rebut kursi. Pemilu juga tidak lagi mencerminkan Kejujuran, Perlu gerakan bersama untuk mem­ berantas politik uang. Pemerin­ tah sebagai benteng masyarakat, diharapkan tidak hanya berkutak terhadap upaya pemberantasan saja, Melainkan pencegahan. Dengan cara meningkatkan so­ sialisasi kepada masyarakat. Partisipasi masyarakat untuk memberantas politik uang perlu ditingkatkan. Jika kesadaran dan pendidikan masyarakat sudah baik, maka politik uang bisa ditekan. Sebab, masyarakat sudah mengetahui dampak yang akan ditimbulkan dalam politik uang. Perlu kiranya ada gerakan bahu-membahu antara peme­ rintah dan masyarakat. Dan kepada para elit politik, untuk berhenti melakukan tindakan politik uang. Sebab, akan men­ jadi percuma, jika elitik politik tidak menghentinkan budaya politik uang tersebut. ***

Selera Humor Si Udin Ingin Masuk Surga Seorang guru sedang mengajar mata pelajaran agama di SD mengenai surga. Guru Agama : “Anakanak.. siapa yang mau masuk surga?” Murid-Murid : “Saya pak.. saya...” (masing-masing anak pada teriak kecuali si Udin yang sedang tertidur di belakang) Guru Agama : “Yang mau masuk surga tunjukkan tangannya” Murid-Murid: “Saya...”( bersama-sama para murid menunjukkan tangannya kecuali si Udin) Guru Agama : “Yang mau masuk surga ayo

berdiri...” Kemudian murid-murid pada berdiri kecuali si Udin karena masih tertidur. Lalu guru agama menghampiri si Udin yang kemudian membangunkannya. Guru agama tersebut kemudian bertanya kepada si Udin. Guru agama : “Udin kamu mau masuk surga gak?” Udin : “Mau dong pak!” Guru agama : “Terus kenapa kamu gak berdiri?” Udin : “Lha... memangnya mau berangkat sekarang pak?”

Sama-sama Tuli Dua orang pembantu yang budeg tuli bertemu

di jalan dan berbincangbincang. Inem: “Pagi-pagi begini mau ke pasar yem?” Iyem: “ah gak kok, ini mau ke pasar” Inem: “ooh..tak kirain kamu mau ke pasar” Iyem: “Kalo gitu kamu ikut aku aja” Inem: “Ke mana?” Iyem: “Ya ke pasar dong” Inem: “nggak deh, aku gak bisa” Iyem: “Kenapa?” Inem: “Soalnya aku di suruh juragan ke pasar” Iyem: “ooo...padahal kalo kamu ke pasar juga kan kita bisa bareng” Inem: “Iya sih, kapankapan aja deh. Aku ke pasar dulu ya.. “

LAYANAN SMS

0857 9363 0647

Sampaikan saran, keluhan, protes dan pujian terhadap berbagai persoalan dan pelayanan publik (pelayanan kesehatan, pelayanan pemerintahan / swasta dan lainnya) termasuk informasi seputar kegiatan dan peristiwa di lingkungan masyarakat.

Cantumkan nama dan alamat jelas serta lampiran fotocopy KTP atau kartu identitas yang masih berlaku dan kirimkan melalui NOMOR LAYANAN SMS 0815 1330 6798 atau ke EMAIL: redaksi.beritacianjur@gmail.com


HALAMAN

A3

GOCIPANAS! SELASA, 31 MEI 2016

Minta Bupati Baru Hapuskan Pengangguran

Pilkades Sukajaya Sempat Memanas Akibat Tidak Puas

ILUSTRASI/NET

CIPANAS-Masyarakat yang berada di kawasan wisata Cipanas menghendaki Bupati dan Wakil Bupati Cianjur yang baru dilantik bisa menuntaskan permasalahan penganguran. Selama ini masih banyak masyarakat yang mendambakan pekerjaan layak dan belum mendapatkan kesempatan. Tokoh Masyarakat Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Abah Ahmad (60) menilai, dengan digulirkannya estapet kepemimpinan dari bupati Cianjur yang sebelumnya ke tangan bupati yang baru, dinilai masih menyisakan pekerjaan yang harus segera dituntaskan. Seperti halnya permasalahan pengangguran. “Sejauh ini masih banyak warga Cianjur khususnya yang ada di kawasan Cipanas ini belum memiliki pekerjaan layak atau bahkan masih banyak yang belum mempunyai pekerjaan. Ini harus diselesaikan oleh bupati yang baru,” kata Abah Ahmad kepada “BC”, Senin (30/5). Menurutnya, salah satu indikator kemajuan suatu daerah bisa dilihat dari kemakmuran masyarakatnya. Hal itu bisa diwujudkan dengan cara memberikan lapangan pekerjaan yang seluasnya-luasnya di berbagai sektor pekerjaan. “Saya harap dengan adanya pergantian pemimpin kita yang baru tidak ada lagi masyarakat bekerja di luar kota atau bahkan bekerja di luar negeri,” harapnya. Sekretaris Gerakan Masyarakat Cianjur Utara (Gemacita), Endang Suryatna menilai, sejauh ini masih banyak masyarakat yang belum memilki pekerjaan tetap. Bahkan sampai saat ini masih terdapat warga yang belum memiliki pekerjaan sama sekali. “ini tentunya merupakan kewajiban pemimpin yang baru, agar melalui instansi terkait terus berupaya meningkatkan kesejahtraan masyarakat dengan cara menyediakan lapangan pekerjaan,” ucapnya. Selain itu kata dia, dengan masih adanya masyarakat Cianjur yang bekerja di luar negeri, mengisyaratkan jika di wilayah Cianjur masih dinilai minim lapangan pekerjaan yang bisa di akses oleh masyarakat. “Pengangguran masih menjadi isu yang manis yang harus segera dituntaskan oleh bupati yang baru. Karena kalau tidak akan menjadi persoalan tersendiri, tidak hanya bagi pemerintah, tapi juga bagi masyarakat,” paparnya. (mbh)

BERITACIANJUR/MISBAH HIDAYAT

NORMAL-Pasca terjadi riak-riak dari salah satu pendukung calon Kepala Desa yang tidak puas dalam pelaksanaan Pilkades, kondisi kantor Desa Sukajaya, Kecamatan Cugenang, kembali normal seperti biasa. Dua orang pegawai desa terlihat sudah mulai ngantor seperti biasa seakan tidak pernah terjadi persoalan.

PELAKSANAAN Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang digelar Minggu, 29 Mei 2016 telah usai. Sejumlah riakriak ketidak puasan atas hasil Pilkades tersebut bermunculan. Diwilayah Kecamatan Cugenang, dari lima desa yang menggelar Pilkades, Desa Sukajaya yang paling menonjol.

B

intara Pembina Keamanan dan Keter-tiban Masyarakat (Babinmas) Desa Sukajaya, Kecamatan Cugenang, Sahudin mengatakan, dalam suatu gelaran Pilkades tidak bisa dipungkiri, jika tingkat kerawanan pasti saja terjadi. Apalagi dengan Pilkades yang masing-masing calon bersentuhan langsung dengan pendukungnya. “Dalam pelaksanaan Pilkades ini justru tingkat kerawanannya bisa mencapai hingga sembi-

lan puluh persen, jika dibandingkan dengan pemilihan lainnya,” kata Sahudin saat ditemui “BC”, Senin (30/5). Menurutnya, potensi tersebut karena disebabkan oleh berbagai faktor, kendati demikian dengan adanya pengawasan dari pihak berwajib, potensi terjadinya kerusuhan yang disebabkan adanya penyelenggaraan Pilkades bisa diredam. “Karena apa, kalau Pilkades itu kan dari mulai panitia dan calonnya berada di wilayah yang sama. Kondisi tersebut

sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan pemilihan kepala daerah. Jelas potensi kerawanannya cukup tinggi,” paparnya. Sementara itu, Kasat Linmas Desa Sukajaya, Kecamatan Cugenang Jafar Sidik mengatakan, dalam pelaksanaan Pilkades Desa Sukajaya sempat memanas akibat ketidak puasan dari salah satu pendukung calon Kades. “Kalau soal itu sya pikir biasa, hanya riakriak kecil saja, kondisi tersebut bisa kami tanggulangi,” ujar Jafar di-

hubungi terpisah. Selain itu kata dia, pasca pelaksanaan Pilkades sekarang ini pihaknya tengah melakukan pengawasan. Pengawasan tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan pasca gelaran Pilkades. “Pengawasan kami terus tingkatkan, alhamdulilah keadaan sampai saat ini masih kondusif tidak terjadi apa-apa. Riakriak yang sempat terjadi menjadi pelajaran demokrasi yang sangat berharga,” tandasnya. (mbh)

Kepala Desa Baru Akan Dibimtek UPK Kecamatan Minim Kegiatan Pemberdayaan

DOK BERITA CIANJUR

C U G E N A N G - Semua kepala desa (Kades) yang terpilih dari hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang dilaksanakan secara serentak akan diberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMD). Hal tersebut dilakukan agar kepala desa yang baru bisa bersinergis dengan peraturan perundang-undangan desa yang baru. Kabid Pemerintahan Desa dan Kelurahan BPMPD Cianjur, Dendy Kristanto mengatakan, bimtek yang akan diberikan terhadap semua kepala desa yang baru terpilih dari hasil pilkades serentak bertujuan agar kedepan kepala desa bisa menjalankan Undang-undang tentang desa. “Selain semua kepala desa yang baru terpilih,

bimtek tersebut juga akan berlaku bagi Badan Permusyaratan Desa (BPD). Kita akan lakukan sesegera mungkin,” ujar Dendy, Senin (30/5). Sejauh ini pihaknya tidak memungkiri, jika penerapan Undang-undang desa nomor 6 tahun 2014 yang baru belum berjalan secara optimal di sebagian pemerintahan desa. Masih ada desa yang belum memahami dengan berbagai faktor seperti sumber daya manusia (SDM). “Selain karena disebabkan masih minimnya pemahaman sebagian desa terhadap undang-undang yang baru hal tersebut

karena masih banyak desa yang membandel tidak menjalankan undang-undang desa dengan benar,” katanya. Sementara itu, Kepala Desa terpilih di Desa Nya-lindung, Kecamatan Cugenang Muhamad Zaenudin mengaku, meskipun dirinya pernah menjabat sebagai kepala desa di wilayah tersebut, namun dengan adanya peraturan perundang-undang desa yang baru dirinya mengaku memerlukan penyesuaian. “Undang-undang desa yang baru ini kan produk baru, kalau semasa dulu menjabat kepala desa masih menggunakan aturan lama. Ini perlu pemahaman tersendiri sebelum melaksanakannya,” tegasnya. Menurutnya, dengan adanya pemberian Bintek dari pemerintah, pihaknya sangat menyambut baik. Karena dengan segudang rencana pembangunan yang akan dilaksanakan di desanya harus berdasarkan aturan yang berlaku. “Sejauh ini memang rencana untuk pembangunan desa kedepan sudah saya siapkan, tidak lain untuk memajukan pembangunan yang ada di desa. Ini baik dalam bidang infrastruktur maupun pemberdayaan masyarakat,” tuturnya. (mbh)

BERITACIANJUR/MISBAH HIDAYAT

MELAYANI-Petugas UPK Cugenang tengah melayani konsumen.

CUGENANG-Keberadaan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) di kecamatan saat ini tidak memiliki peran banyak terhadap pembangunan di desa. Hal itu tidak terlepas setelah Program Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan (PNPM) tidak lagi dilanjutkan. Harapan dengan lahirnya undangundang desa peran UPK bisa dilibatkan dalam bidang pemberdayaan desa. Ketua UPK Kecamatan Cugenang, Tatang Hamdani mengatakan, dengan adanya aturan baru dari pemerintah pusat terkait dengan pelaksanaan pembangunan yang ada di desa, kini pihaknya hanya mengelola bantuan dana pemberdayaan masyarakat melanjutkan dana yang sudah ada. “Dengan adanya ama-

nat undang-undang desa yang baru terkait dengan pendirian Badan Usaha Milik Des (Bumdes) sebetulnya desa bisa bekerjasama dengan UPK dalam pengelolaannya,” kata Tatang kepada “BC”, Senin (30/5). Menurutnya, dengan adanya kerjasama yang dibangun antara UPK dan pemerintahan desa akan memudahkan desa dalam menggali sumber Pendapatan Asli Desa (PADes). Kerjasama tersebut kata dia, bisa dilaksanakan dengan adanya Memorandum Of Understanding (MoU). “Sekarang ini tinggal bagaimana desa bisa menyikapi perihal tersebut, bentuk usah-

anya sendiri bisa dituangkan dalam beberapa jenis. Tentunya usaha itu harus bisa menambah PADes dan adanya pemberdayaan masyarakat,” paparnya. Dilain pihak, Syaprudin (45) warga Kampung Pasir Malang, Desa Galudra Kecamatan Cugenang, mengharapkan pemerintah desa harus bisa mendorong warganya dalam bidang perekonomian. Untuk mewujudkan itu bisa dengan berbagai program. “Kalau memang dalam undangundang desa harus seperti

itu, seharusnya pemerintah desa bisa menjalankannya, apalagi bisa mendukung masyarakat,” katanya. Dikatakan Syafrudin , sampai saat ini di desanya tersebut belum juga memiliki BUMDes. Ia berharap desa bisa segera membentuknya dengan berbasis masyarakat. “Kalau saya boleh usul saya harap BUMDes harus berbasis pertanian, karena kebanyakan warga di sini mempunyai mata pencaha-rian p e r t a n i a n ,”t a n d a s ny a . (mbh)

LOWONGAN KERJA! Kesempatan Bekerja & Berwirausaha

Bagi Anda yang mempunyai motivasi tinggi dan ingin mengembangkan karier, mari kita bergabung dengan koperasi besar di Indonesia yang didukung oleh 82 kantor cabang di seluruh Indonesia

DENGAN SPESIFIKASI: Pria/ Wanita Usia minimal 21 th Pendidikan minimal SLTA (Sederajat) Pengalaman/ non pengalaman (diutamakan eks Lembaga Keuangan)

Bawa surat lamaran dan CV Anda dengan menghubungi:

Bpk Asep M Rachman Kantor Cabang Koperasi Sejahtera Bersama/ SB Finance Jl. Pangeran Hidayatulloh No. 10 (Joglo) Cianjur NET


CIANJUR M

HALAMAN

A4

SELASA, 31 MEI 2016

Membangun Pendidikan Karakter Sejak Usia ‘Emas’

ILUSTRASI/NET

CIANJUR-Membangun karakter anak demi terciptanya generasi bangsa yang berkualitas, sangat ditentukan sejak usia dini. Memberikan pendidikan dimasa keemasan atau usia dini akan sangat menentukan kualitas dari para generasi itu sendiri. Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah

maupun tinggi. Dalam bidang pendidikan seorang anak dari lahir memerlukan pelayanan yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan, yang disertai dengan pemahaman mengenai karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya akan sangat membantu dalam menyesuaikan proses belajar bagi anak dengan usia, kebutuhan, dan kondisi masingmasing, baik secara intelektual, emosional dan sosial. Upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak la-

hir sampai dengan usia enam tahun, dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Pada saat usia antara 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa

yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masamasa emas anak. Beberapa program pemerintah seperti satu PAUD satu desa terus gencar dilakukan, dengan tujuan agar minat orangtua memberikan pendidikan pada anak sejak dini semakin meningkat, dengan tujuan agar anak tersebut bisa dicetak menjadi anak yang berkualitas, baik secara intelektual, emosional maupun sosial. (cr3)

Tingkatkan Pemahaman Kurikulum Ratusan Guru Paud Ikuti Bimtek Secara Berkala

DINAS Pendidikan Kabupaten Cianjur, secara berkala menggelar bimbingan teknis kepada guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam rangka meningkatkan kompetensi guru. Kegiatan yang rutin dilakukan dalam setiap tahunnya ini, tidak kurang diikuti oleh sekitar 500 orang pengajar.

D

alam rangka meningkatkan mutu tenaga pendidik Paud di Kabupaten Cianjur, pihak Disdik bidang pendidikan paud memberikan fasilitas bimbingan teknis (bimtek) pada 500 guru dalam setiap tahunnya, yang dilaksanakan selama tiga hari. Digelarnya bimtek yang rutin dilakukan dalam setiap tahunnya, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pola pengajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak-anak PAUD, yang diharapkan para tenaga pendidik ini dapat mensosialisasikan perkembangan anak usia dini. Kemudian saling bertukar pengalaman dan pemahaman tentang pengajaran di PAUD, membantu pemerintah daerah dalam pengembangan kualitas PAUD serta mampu mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAUD. Selain itu, bimbingan tekhnis ini harus rutin dilakukan, karena anak usia dini memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih tua, sesuai dengan karakteristik perkembangan yang bersifat holistik maka jenis pembela-

jarannya harus relevan untuk anak usia dini. Dikatakan Ruhli Solehudin, Kasi Pendidikan Usia Dini dan Kesetaraan Disdik Kab. Cianjur, secara nyata jumlah dan hari bimbingan teknis yang dilakukan, sebenarnya tidak cukup untuk meningkatkan kualitas guru, namun minimal guru diberikan pembekalan untuk mendidik anak usia dini. “Diharapkan dengan adanya bimtek minimal guru tahu bagaimana teknis mendidik anak-anak usia dini, karena pada prakteknya mendidik anak usia dini jauh lebih sulit dibanding mendidik anak SMP dan SMA mengingat yang diajarkan bukan hanya anak, namun orangtua pun harus diberikan pemahaman,” ucapnya kepada “BC”. Selain itu, pihaknya juga menegaskan, akan memberikan bantuan beasiswa untuk guru Paud yang sedang kuliah di tingkat 4 untuk melanjutkan pendidikan di tingkat berikutnya dengan bantuan dari APBN khusus penyusunan skripsi. Untuk jumlah guru yang menerima bantuan tersebut dalam setiap tahun cukup variatif, seperti tahun lalu hanya 12 guru yang mendapatkan beasiswa se Kabupaten Cianjur. “Bantuan dari pemerintah memang tak seberapa,

ILUSTRASI/NET

karenanya kita menganjurkan pada guru Paud untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi agar kualitas pendidik di Cianjur jauh lebih baik,” tambahnya. Sementara saat disinggung mengenai jumlah guru yang sudah menyelesaikan studi sampai s1 pihaknya

menjawab hanya 20 persen. Dan 20 persen lagi masih melanjutkan kuliah, sisanya adalah lulusan SMA sederajat. “Makanya diadakan bimtek itu penting, mengingat untuk lulusan SMA teori dalam mengajar anak Paud belum pernah dipelajari sebelumnya,” pungkasnya. (cr3)

Disdik Berupaya Tingkatkan Minat Pendidikan PAUD CIANJUR-Pendidikan di Kabupaten Cianjur sampai saat ini masih belum merata. Bukan karena fasilitas yang tidak menunjang, melainkan karena tingkat kesadaran masyarakat tentang pendidikan masih rendah, terutama di wilayah perkampungan seperti kesadaran pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (Paud). PAUD adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan

ILUSTRASI/NET

dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan, yang menitik-

beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan, yaitu perkembangan moral dan

agama, perkembangan fisik, kecerdasan atau kognitif, sosio emosional (sikap dan emosi), serta bahasa dan komunikasi, dimana keunikan dan tahap-tahap perkembangannya sesuai kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini seperti yang tercantum dalam Permendiknas no 58 tahun 2009. Namun, di Kabupaten Cianjur sendiri tingkat kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke pendidikan PAUD masih rendah. Berbagai upaya saat ini terus dilakukan dengan membentuk kelompok bunda PAUD dan Forum PAUD Kabupaten Cianjur, yang diharapkan kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya bisa tumbuh. “Anak usia dini itu harus

diberikan pendidikan yang lebih baik agar memperluas pengetahuannya tentang hal hal yang bersifat keilmuan sehingga ada peningkatan kecerdasan anak yang mana mereka dapat memilah serta memilih mana yang baik dan tidak,” ucap Ruhli Solehudin, Kasi Pendidikan Usia Dini dan Kesetaraan Disdik Kab. Cianjur,. Rusli pun mengharapkan, bentuk kerjasama dari semua elemen masyarakat salah satunya orangtua, untuk menyadari pentingnya pendidikan PAUD. Karena pada dasarnya untuk menjalankan tugas peningkatan mutu pendidikan anak bukan hanya dinas pendidikan. “Yang terpenting kerjasama dari masyarakat untuk menyadari pentingnya

pendidikan usia dini untuk meningkatkan APM dan APK di Kabupaten Cianjur. Sementara dari pemerintah sudah ada terobosan Bunda PAUD dan Forum PAUD,” tambahnya. Dengan kesadaran masyarakat, lanjutnya, ketidakmerataan pendidikan yang terjadi selama ini sedikit demi sedikit berkurang karena dimana pun anak dilahirkan dan tinggal, harus mendapat pendidikan yang layak karena itu merupakan hak anak dan kewajiban orangtua. “Pada prinsifnya pendidikan itu bermain sambil belajar sehingga meskipun anak itu bermain namun mendapatkan ilmu melalui kesenangan mereka,” pungkasnya. (cr3)


MENGAJAR

HALAMAN

A5

SELASA, 31 MEI 2016

ISTIMEWA

SMA Pasundan 1 Cianjur Tingkatkan Kedisiplinan Hasilkan Prestasi Memuaskan

SMA Pasundan 1 Cianjur merumuskan tujuan lembaga untuk membentuk siswa yang memiliki kecerdasan, pengetahuan, ahlak mulia, keterampilan siswa, serta mengenal budaya Sunda sebagai bekal hidup mandiri.

K

epala SMA Pasundan 1 Cianjur, H Ujang Suganda, menerapkan kedisiplinan kepada para siswanya guna mewujudkan lulusan yang berahlak mulia serta memiliki jiwa tanggung jawab. Dengan metode kedisiplinan yang dijalankan secara rutin, lulusan SMA Pasundan 1 Cianjur pun memperoleh prestasi dan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Wakil Kepala Sekolah urusan Kesiswaan SMA Pasundan 1 Cianjur, Heri, mengungkapkan, salah satu program guna mewujudkan tujuan lembaga yaitu keputrian. Di mana program ini berfungsi untuk membentengi iman Islam para siswi melalui pembelajaran mengenai agama.

Selain itu, di program keputrian ini, siswi diajarkan pula tata rias atau make up sebagai ciri khas seorang wanita yang memiliki naluri untuk merias diri. Kegiatan inipun dilaksanakan pada hari Jumat dan wajib diikuti oleh siswi. Adapun untuk membudayakan seni tradisional, SMA Pasundan 1 Cianjur menganjurkan para siswanya setiap Jumat mengenakan pangsi bagi siswa dan kebaya bagi siswi. “Walau pada prakteknya kebaya yang digunakan tidak seragam, akan tetapi kami anjurkan untuk memakai kebaya yang dimiliki oleh siswi di rumahnya,” ungkapnya kepada “BC” Senin (30/5). Ia pun berharap, melalui program sekolah, pembinaan ekskul, pembelaja-

ran guru kelas dan wali kelas serta komponen di sekolah mudah-mudahan bisa meningkatkan mutu kedisplinan. Karena banyak efek positif dari sikap disiplin. Dari sikap tersebut dapat menghasilkan prestasi yang bagus. “Tindakan mendisiplinkan siswa tentunya sesuai karakteristiknya siswa. Sebab tidak semua siswa dalam pengarahannya sama rata. Dengan disesuaikannya pengarahan tersebut, Maka saya mengharapkan semua murid bisa meningkatkan kedisiplinan dan bila ada yang belum disiplin semoga bisa merubah dirinya menjadi lebih baik,” pungkasnya. (cr3)

Ekskul, Wadah Hobi serta Bakat SMA Pasundan 1 Cianjur, di Jalan Arif Rahman Hakim (Araha), Kecamatan Cianjur, sampai saat ini sudah begitu banyak memiliki kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) guna mengembangkan bakat serta hobi siswa di berbagai cabang olahraga dan klub. Ekskul tersebut di antaranya cabang olahraga yang terdiri dari basket, futsal, badminton, dan karate. Ada juga klub kimia, seni tradisional seperti rampak sekar, paskibra dan lainnya. Wakil Kepala Sekolah urusan Kesiswaan, Heri, mengatakan, bentuk pembinaan terhadap ek-

skul, pertama dengan menerima dulu arahan kepala sekolah yang diserahkan kepada kesiswaan serta sharing dengan para pembina ekskul untuk membahas program kerja setahun ke depan. “Kita tampung dan kita lihat. Jika disepakati oleh kepala sekolah maka akan dijalankan satu tahun ke depan. Para siswa pun dibina oleh pembina ekskulnya masing-masing. Tentunya dengan dasar pesan dari kepala sekolah yang disampaikan oleh kesiswaan,” ucapnya. Jadwal latihan ekskul sendiri, dilaksanakan setiap hari. Banyaknya latihan dilaksanakan Jumat dan

Sabtu, usai jam pelajaran hingga pukul 17.00 WIB. Kecuali bila ada even seperti kompetisi Pasundan, maka ada toleransi. Ada pula ekskul Pramuka yang diwajibkan setiap Sabtu, khususnya untuk mengenalkan ekskul kepada para peserta didik baru, bekerja sama dengan senior laksana untuk melatihnya. Dalam pengawasan latihan ekskul, orangtua pun ikut melakukan pengawasan melalui komunikasi dengan pembina ekskul. Sehingga siswa dapat terpantau dan pulang sesuai dengan yang dijadwalkan.

Ekskul SMA Pasundan 1 Cianjur, juga memiliki prestasi baik di tingkat kabupaten hingga Jawa Barat (Jabar). Juara 1

Karate, juara 2 O2SN 2015, juara Pasanggiri Dongeng, dan juara 1 Futsal tingkat kabupaten. (cr3)


TARI

HALAMAN

A6

CISEL

Pemprov Jabar Bakal Gelar Operasi Pasar PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) berencana melakukan operasi pasar murah (OPM), dalam waktu dekat ini. Hal itu dilakukan, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga menjelang ramadhan. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengaku, geram dengan

kondisi lonjakan harga kebutuhan pokok sekarang ini. Dimana kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat menjelang ramadhan ini, mengalami kenaikan yang cukup signifikan. “Untuk mengatasi persoalan ini, kami akan sdegera melakukan OPM jelang bulan ramadhan ini,” ujar Aher. (net/pur)

SELASA, 31 MEI 2016

Pilkades Usai, Saatnya BergandengTangan GELARAN Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang digelar serentak di sejumlah wilayah Kabupaten Cianjur usai.

P

emerintah Kecamatan Cikadu meminta kepada kepala desa yang terpilih dalam Pilkades serentak itu agar dapat bekerjasama dengan seluruh elemen masyarakat yang ada di wilayah itu. Camat Cikadu, Acep Ju-

naedi, menuturkan, hasil dari pesta demokrasi (pilkades,red) tersebut agar dapat menjadi awal kebangkitan bagi setiap wilayah desa yang telah melaksanakan pemilihan kades. “Pilkades telah usai, kami harapkan seluruh masyarakat dapat selalu mendukung program kerja pada pemerintahan

desa yang terpilih. Dan tetap bergandengan tangan untuk kemajuan wilayah desa masing-masing,” tutur Ace, kepada “BC”, kemarin (30/5). Diungkapkan Ace, dalam setiap pesta demokrasi pasti ada perbedaan. Tetapi, perbedaan itu tak selalu harus menjadi pembeda atau hambatan dalam menjalankan roda pemerintahan. “Selalu melakukan sosialisasi terkait Perbup pilkades, baik terhadap panitia pemilihan kepala desa (P2K), para calon kades dan elemen masyarakat,” ungkapnya.

Sementara untuk presentase tingkat pemilih, jelas Ace, Kecamatan Cikadu mencapai 75 persen. Hal itu membuktikan kesadaran berdemokrasi masyarakat sudah cukup baik. “Kami juga ucapkan terima kasih terhadap semua pihak baik TNI/Polri yang telah ikut mendukung pelaksanaan pilkades sehingga dapat berjalan dengan lancar, sebanyak 4 desa yang telah menggelar pilkdes serentak yakni, Desa Mekarwangi, Desa Padaluyu, Desa Mekarjaya dan Desa Cisaranten,” jelasnya. (zen)

Kalahkan Empat Pesaing, Dindin Pimpin Sukamekar

DOK

SUKANAGARA- Masyarakat Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanagara akhirnya memiliki kepala desa (kades) terpilih. Dindin, calon kades nomor urut lima yang berhasil ung-

gul dalam pilkades serentak di wilayah itu. Ketua Panitia Pilkades Sukamekar, Ajat Sudrajat, mengatakan, p e n coblosan d i -

BC-IklaN Mari Beriklan di.. beritacianjur.com

KEHILANGAN STNK Nopol F 4553 YT a.n Ahmad Yusuf Nopol F 3930 ZJ a.n Suhendar Nopol F 3731 XI a.n Hasan Nopol F 6979 YU a.n Sumiyati Nopol F 2255 WV a.n Dedih Nopol F 4150 ZM a.n Attyn Hartini

JUAL RUKO Jual Cepat ruko 2lt. Jl Pasar Baru No. 139 (RM Minang Sayo) KT2, KM2. Harga 1,4 M (nego). Hub: Novi 0857 1640 1213

JUAL LAPTOP 5AAEB7F6

08971663866

hasil suara 535. Di posisi ketiga di peroleh calon kades atas nama Asep Kamal dengan memproleh hasil suara 350 suara, ke 4 diraih oleh calon kades Panji Aruman Permadi dengan hasil suara 327 suara dan yang terakhir Agus Kurnia mendapatkan suara sebanyak 96 suara. “Dengan begitu, dari lima pesaingnya, Dindin berhak untuk memimpin Desa Sukamekar hingga masa bakti 20162021,” katanya. Dindin kades terpilih, mengatakan, tak menduga kalau dirinya akan mendapatkan suara terbanyak terlebih hingga dapat memimpin Desa Sukamekar. (zen)

INFO IKLAN 0877 0841 3364 / 0857 9472 4178 Nopol F 4251 ZM a.n Deden Suryadi

Contact Person

gelar di aula desa setempat. Hasilnya, calon kades nomor urut lima itu, mendapat suara terbanyak mengalahkan empat kandidat lainnya. “Desa Sukamekar punya lima calon kepala desa dan yang terpilih sebagai Kades Sukamekar untuk periode 2016-2021 adalah Dindin,” ujar Ajat, kepada “BC” kemarin (30/5). Sementara itu, Pilkades Sukamekar yang berlangsung di aula desa itu, Minggu (29/5), kata Ajat, Didin berhasil memperoleh suara terbanyak dengan 555 suara, perolehan suara terbanyak kedua diperoleh calon kades incamben, Yani Maman Sulaeman dengan

Beli Laptop/ Notebook Bonus Modem, Cooling Pad, Mouse, Mouse Pad, Protec keyboard. Harga Mulai 3Jt-an. Axindo Jayatech Telp. (0263) 270315 HP 0878 2332 2828

DOK

Respon Terhadap Wacana Pemindahan Pusat Pemerintahan

NET

CIANJURRencana Pemkab Cianjur untuk memindahkan pusat pemerintahan ke wilayah Cianjur bagian selatan mendapatkan respon positif dari masyarakat yang ada di wilayah itu. Pasalnya, dengan berpindah pusat pemerintahan ke wilayah tersebut diharapkan dapat lebih memajukan dan mengembangkan pembangunan yang ada di wilayah Cianjur bagian selatan. “Ya, dapat kabar kalau Pemkab Cianjur sedang mewacanakan akan memindahkan pusat pemerintahan yang selama ini berada di Cianjur utara. Rencana ini bahkan sudah masuk tahap pembahasan. Pusat pemerintahan ada di Cianjur bagian selatan. Mungkin kedepan akan memudahkan pelayanan bagi masyarakat yang ada di wilayah ini,”

ujar E Kosasih, warga Campaka, kepada “BC”, kemarin (30/5). Disebutkan Kosasih, masyarakat yang ada di wilayah Cianjur bagian selatan, seperti Naringgul, Cidaun, Cikadu, Cibinong, Agrabinta, Leles, Tanggeng, Kadupandak, dan Pagelaran sangat mengharapakan adanya percepatan pembangunan di wilayah mereka. “Dengan adanya rencana ini ya, bagi saya sangat merespon positif dan mudah-mudahan untuk realisasinya dapat segera dilaksanakan,” katanya. Sementara itu, Supardi M (65), warga Naringgul, mengaku bukan tanpa alasan jika dirinya lebih setuju dengan usulan pemekaran dari pada pemindahan pusat pemerintahan. Kecamatan Naringgul yang geografisnya lebih dekat dengan Kabupaten Bandung Barat (KBB)

menjadi alasan utamanya. “Dari tempat saya ke KBB hanya butuh waktu sekitar 45 menit. Sedangkan ke Cianjur, butuh waktu 3 jam. Jarak jauh ini menyulitkan saya dalam mengurus surat-surat administrasi,” tutur Supardi. Selain kondisi geografis, Supardi menilai faktor pemerataan pembangunan menjadi pertimbangan dirinya memilih bergabung dengan Bandung Barat. Sebab, ia menilai wilayah-wilayah yang terletak di pinggiran untuk saat ini pembangunan infrastrukturnya kurang diperhatikan. “Mungkin karena wilayah Kabupaten Cianjur itu terlalu luas, jadi pembangunannya tidak merata. Jadi menurut saya solusinya bukan hanya pindah pusat pemerintahan, tapi lebih ke pemerataan pembangunan,” imbuhnya. (zen)


HALAMAN

A7

NEWS+A

Soal ketentuan bahwa anggota DPR, DPD dan DPRD harus mundur ketika mencalonkan diri sebagai kepala daerah, sikap pemerintah tetap menghormati putusan MK yang final and binding. Pemerintah tidak ingin buat keputusan yang bertentangan dengan MK. Tjahjo Kumolo Menteri Dalam Negeri

SELASA, 31 MEI 2016

...Jangan Sekadar Pencitraan DARI HAL A1...

“Mindahin pemerintahan sih gampang-gampang aja ya, tapi kan itu perlu proses pe­ rencanaan yang matang. Selain harus membangun kantor baru, mereka juga setidaknya harus menyiapkan calon ­ tenaga baru untuk ditempatkan di sana,” terangnya. Sejauh ini, sambung Alih, rencana terkait pemindahan pemerintahan hanya terlihat seperti isapan jempol belaka. Pasalnya, hal itu bisa diduga sebagai langkah bupati untuk bisa menenangkan warga Cisel sebagai pemilih terbanyak. “Kita tidak tahu kan hati orang dalamnya segimana. Hitungan saya, kalau mau memindahkan pemerintahan persiapannya harus dari sekarang, paling selesai dalam jangka waktu 4 atau 5 tahun ke depan,” jelasnya. Menurutnya, jika rencana pemindahan bisa terelasasi dalam waktu dekat dan terprosedur dengan baik, kemajuan dan ketimpangan ekonomi antar wilayah tidak akan terlihat signifikan. Bahkan, jika dilihat dari segi potensi, Cianjur Selatan justru bakal jauh lebih banyak me­ nguntungkan jika dibandingkan dengan wilayah tengah dan timur. “Kalau rencana ini betul dilaksanakan, maju dong Cianjur. Jangan salah, Cisel itu kekayaan alamnya jauh lebih banyak jika dibandingkan de­ngan wilayah lain. Bahkan, kalau dikelola dengan baik, insya allah semua wilayah yang ada di Cianjur bakal terfasilitasi dengan baik dan saling membantu,” imbuhnya. Meski demikian, Alih menilai, dibandingkan pe-

mindahan, rencana melakukan pemekaran Cisel menjadi kabupaten baru jauh lebih baik. Pasalnya, semua tatanan pemerintah akan lebih fokus dalam mengembangkan wilayahnya masing-masing. “Dari pada mindah-min­ dah tapi nantinya tidak keatur juga, mending rencana pemekaran itu diseriuskan lagi. Cianjur ini sudah terlalu luas, jadi harus ada pemekaran biar sama-sama fokus,” katanya. Terkait sosok bupati baru, Alih mengaku penasaran terhadap gebrakannya dalam merealisasikan janji politiknya dalam lima tahun ke depan. “Untuk saat ini, rencananya sih kebilang bagus dan inovatif. Hanya saja, kita lihat 5 tahun kedepan, apakah masih semangat gak seperti hari ini,” ungkapnya. Sementara itu, Tokoh Mas­yarakat Agrabinta sekaligus dosen Universitas Pakuan Bogor, Rachmat Hidayat, me­ ngaku gembira dengan rencana bupati baru yang akan membangun pusat pemerintahan baru di daerah Cisel. Sebab, hal itu berdampak terhadap peningkatan ekonomi dan ­infrastuktur masyarakat. “Sudah bertahun-tahun warga Cisel tak pernah merasakan kasih sayang dari pemerintah. Padahal, sudah banyak pejabat daerah yang datang dari warga Cisel, namun masih belum ada rea­ lisasinya,” terangnya saat dihubungi “BC”. Dikatakan dia, untuk membangun pemerintahan baru, pemerintah dinilai tidak serta merta akan membangun dengan mudah. Hal ini perlu adanya uji pasar dan menentukan ibu kota yang akan ditentukan sebagai daerah pusat pemeritahan.

“Tidak nudah memindahkan itu, kita perlu uji dulu daerah mana yang kira-kira bagus untuk dijadikan sebagai ibu kotanya, agar ke sana ke marinya itu dekat gitu kan,” paparnya. Selain itu, Rachmat pun menyinggung jika hal itu dilakukan untuk memonopoli suara dalam rencana politik ke depan, tentu pihaknya sangat tidak setuju. Bahkan, ia berharap jika pemerintah melakukan pemekaran seperti rencana pada 2015 lalu. “Dulu kan sudah diuji segala macem, katanya mau dijadikan kabupaten baru, tapi sampai saat ini belum juga. Ya, saya paham kalau ada perubahan regulasi aturan. Tapi cobalah, mending lakukan aja rencananya biar tidak sa­ ling talik ulur kepentingan,” ­paparnya. Rachmat berharap perbaikan Cisel bisa dilakukan dari tahap terkecil dahulu, khususnya perbaikan infrastuktur jalan. Sebab, hal itu tentu penting dalam menunjang pusat pemerintahan. “Ya minimalnya perbaikin dulu jalan lah, tidak usah muluk-muluk, setelah itu beres, bangun pusat pemerintahan pun kan jadi enak,” tegasnya. Terpisah, Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman saat ditemui usai acara “Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM)” di Lapang Bojong, Kecamatan Karang Tengah, mengaku sangat mendukung kebijakan bupati yang akan memindahkan pusat peme­rintahan ke Cisel. Ia beralasan pemindahan tersebut akan berdampak positif bagi perkembangan Kabupaten Cianjur ke depannya. “Ini merupakan kebijakan Pak Bupati dan sangat bagus,

sehingga nantinya perkembangan Cianjur akan lebih bagus lagi,” tandasnya. Menurutnya, jika rencana pemindahan pusat pemerintahan ke wilayah selatan terealisasi, kama akan berdampak positif dan sinergi karena letaknya berada di tengah-te­ngah Kabupaten Cianjur. “Positifnya, pengembangan Cianjur ke depan akan lebih mudah dan seimbang antara utara, timur dan selatan,” katanya. Tidak hanya itu, sambung Herman, kebijakan ini akan sangat besar juga pengaruhnya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah Cianjur Selatan. Terlebih, jika akses jalan dari mulai Kecamatan Cibeber diperlebar. “Sekarang sedang dikaji dulu oleh perguruan tinggi, melihat dari aspek ekonomi, tata ruang dan ekologinya,” ungkapnya. Terkait wacana pemindahan pusat pemerintahan ke wilayah selatan, beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Cianjur terkesan tidak berani berkomentar, dengan a­lasan hal tersebut merupakan kebijakan bupati dan bukan kewenangan mereka untuk berkomentar. “Saya tidak bisa berkomentar, karena ini kebijakan dan kewenangan bupati,” ujar salah satu kepala OPD kepada “BC”. Justru tanggapan berbeda muncul dari para pegawai negeri sipil (PNS), mereka mengaku siap jika memang Bupati akan memindahkan pusat pemerintahan ke wilayah Cianjur Selatan. “Jika memang bupati menghendaki harus pindah dan tidak ada masalah, kami siap-siap saja,” ungkap salah seorang PNS yang tidak mau disebutkan namanya. (pls/cr1)

Terlalu Lama Berhenti di Rest Area Didenda Rp 500 Ribu? JAKARTA-Direktorat ­Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, berencana akan menerapkan denda Rp 500 ribu bagi pengendara mudik lebaran yang terlalu lama berhenti di Rest Area. Rencana tersebut menuai kritik dari berbagai kalangan. Pasalnya, rencana penerapan denda untuk antisipasi macet saat mudik lebaran itu tidak ada dasar hukumnya. Termasuk dalam UU Nomor 22 tahun 2009, tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan. “Saya menyarankan agar

rencana kebijakan denda Rp 500 ribu bagi kendaraan yang terlalu lama parkir di rest area itu dibatalkan karena bertentangan dengan undang-undang,” kata Anggota Komisi V DPR M Nizar Zahro, saat dikonfirmasi, Senin (30/5). Politikus partai Gerindra itu justru menilai rencana tersebut bisa dikategorikan menghilangkan keamanan berkendara, karena istirahat itu menjadi bagian dari keamanan. “Bisa-bisa kebijakan itu nanti dikategorikan me-

NET

langgar HAM, karena kalau dipaksa seperti itu akan berakibat fatal terhadap pengendara bermotor, terutama sopirnya,” tegas Nizar. Sebaliknya, Ketua DPP Gerindra itu menyarankan, kalau memang mau lancar di jalan tol, bisa digratiskan seperti di luar negeri. Apalagi loket pembayaran tol menjadi penyebab utama ­kemacetan. “Semestinya pemerintah mempunyai sistem tagihan online agar tidak selalu macet di loket pembayaran,” tandas Nizar. (net/gg)

Operator ISC A Penuhi Panggilan Menpora

..TMS Masuk Nasdem, Ini Komentar Para Ketua Parpol DARI HAL A1...

“Bagi saya dalam politik itu tidak melulu soal perasaingan elektoral, tugas pokok politik itu adalah membangun ke­ sejahteraan dan kemasalahatan bagi masyarakat.” terangnya. Meski demikian, sambung dia, saat ini masih banyak pekerjaan yang harus di­selesaikan semua parpol termasuk Tjetjep sebagai ketua Nasdem dalam membangun Cianjur ke depan. K ­ husunya dalam melaksanakan tugas visi-misi b ­ upati yang telah di­ dukungnya. “Saya optimis kepemimpinan beliau di Nasdem akan memberi banyak kesempatan bagi kita untuk saling bekerja sama mewujudkan Cianjur Lebih Maju dan Agamis,” kat-

anya. Lain halnya dengan Ketua DPD PKS Cianjur, Baruna yang cendrung ­ enggan berkomentar banyak terkait langkah partai Nasdem yang mengangkat mantan orang nomor satu di Cianjur itu. Hanya saja, Ia mengklaim jika persaingan bakal selalu ada. “Hal ini merupakan masalah internal Nasdem, persaingan pasti selalu ada dan setiap partai memiliki mekanisme sendiri dalam menentukan pimpinan atau ketua partai. Saya tidak tahu mekanisme di Nasdem s­ eperti apa. Kalau di PKS saya tahu persis,” terang Baruna saat dimintai ­komentar. Sementara, Ketua DPD Golkar Jabar, Ade Barkah

mengakui jika pengangkatan TMS akan membawa angin segar bagi para pendukungnya. Terlebih, dia pernah membawa kapal lain menjadi nomor satu di Cianjur, bahkan hingga menjadi pemenang kursi terbanyak. “Peta perpolitikan Cianjur makin menarik dan dinamis. Namun yang terpenting dari semua itu muaranya Cianjur menjadi lebih maju dan ­agamis,” terangnya. Selain itu, Ade pun tidak menampik jika persaingan parpol akan semakin kuat dan besar. Bahkan, bakal ada beberapa parpol untuk siap mengurangi armadanya di kursi dewan. “Dalam hidup pasti ada persaingan, apalagi dalam politik, kita mah ya fastabikul khoirot saja,” terangnya.

Dilain pihak, Sang mantan Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh mengaku tidak terlalu optimis dengan pengkaderan sebagai ketua Nasdem. Bahkan, dia mengaku, jika ki­nerjanya dalam mengurus partai tidak akan seperti dulu. “Saya sudah katakan ini pada Nasdem, saya sudah tidak bisa bekerja semangat seperti dulu. Saya ingin menikmati hari tua,” terangnya kepada “BC”. Meski demikian, Tjetjep pun siap jika parpol besutan Surya Paloh ini keukeuh untuk mengangkatnya sebagai pe­ ngurus inti partai. “Saya kalau diajak terus-menerus ya sudah mau gimana lagi, ya saya ikutin saja. Ke depannya, lihat saja nanti,” pungkasnya. (pls)

...Cianjur Miang Miang Cianjur DARI HAL A1...

Si Aki nembalan: Nyaeta kitu, tapi lamun nitenan hojahna Dalem Anom diantarana rek ngawangun urut pasar induk jadi sarana kapentingan balarea kayaning baris di wangun, Museum Budaya, Museum Alquran, Panggung Seni, Ampi theater jeung tempat rupaning jajanan Cianjur, apan tah lamun enya teamah beungeut Cianjur teh baris miang-miang nembongan deui. Si Nini nembrong: Bener Aki, Nini juga suka ­mengikuti ketak Dalem weuteuh dari Koran “BC”, hanya ­ sayang seribu sayang menurut Nini, yang rumasa heureut pikir samporet kakawasaan, simbol-simbol nu baris di wangunna kurang luyu jeung ajen inajen palsafah Sunda atawa kaarifan lokal C ­ ianjur anu pepegonna tilu pilar Budaya kayaning Ngaos, Mamaos tur ­Maenpo. Si Aki ngaheheh tuluy nyarita: Hahahah... eta si Nini basa teu meuni di reumbeuy sagala bangun nu hayang jiga pejabat atawa politisi nya? Maksud Nini symbol atawa siloka ­ sasmita numana nu

kurang luyu jeung ajen Cianjur teh? apan eta rancangan teh kenging ngemut para ahli di kapamarentahan kawilang Budayawan meureun? ­Heheheh Si Nini ngajwab rada heuras: Coba tengetkeun ku Aki tugu anu di parapatan Hypermart jeung rencana tugu Museum Quran, apan teu jauh beda? Nini kungsi adu renyom jeung urang Jakarta ngeunaan tugu nu di Hypermart, Ceuk Nini eta tugu teh symbol Quran, tapi ceuk pa­ ninggal urang Jakarta mah cenah siga helang keur hiber malah ceuk baladna pedah urang Budaya pajar, Nini kalau menurut saya itu adalah visual dari kitab Siksa Kandang Karesian. Ceuk Nini, gagabah ngomong teh, dapon engab wae !kitukitu oge eta teh karya ahli seni Cianjur anu hatam dina elmu pilosofina. Indung si Otong ngilu nimbrung: Sareng deuih Nini, urang oge kedah apal, kunaon teu kenging aya gambar visual Allah sareng Nabi? saur abdi batan ngadamel patung panangan namprak nangeuy kitab cenah, apan baris ngondang

rupaning persepsi, tah anu tungtungna baris pipa­seaeun apan sami sareng marebutkeun paisan kosong, upama nyatur wahyu ti Allah ceuk abdi kunaon henteu nganggo aksara ­Allah wae? Si Aki nembongkeun kasapukna: Mupakat nyai, tah patung leungeun tungkupkeun maka bakal jadi symbol Maenpo terus pureut kacapi tambahan jadi jumnlahna 18 pureut suling tilu gambaran laras. Pelog, Madenda, Salendro tapi, ari nu rek dijieunmah bangsing anu moal wasa nyadakeun laras nu di Cianjur. Nini nyambungan deui: Ngan Aki, leupas tinu sagalana Nini teh atoh lantaran baris di wangun tempat jajanan has Cianjur karasep Nini oge Ampi theater siga di luar Nagri, lain Aki baheula kungsi Ampi theater? Si Aki Ngajawab: Bener Aki baheula waktu jadi salah saurang tina genepan duta Budaya Indonesia dina acara Olimpiade Budaya di Yunani mindeng pisan ka Arcopolis malah bisa jadi salah saurang Indonesia anu kungsi maen kasenian di Ampitheater,

jadi lamun teamah aya di Cianjur Alhamdulillah pisan itung-itung nyoreang alam ka ­tukang, teuing sarua henteuna jeung nu aya di Yunani mah da karek arek ngawa­ ngunna oge. Keur ragotna padungdengan kurunyung aya nu datang semu keur nyimpeun amarah, mana horeng nu datang teh taya lian iwal ti Bah Soma salah saurang peternak hayam pelung anu geus kakoncara pok Bah Soma unjuk salam: Sampurasun...nun! Anu keur ngobrol ­nyelang nembalan saur manuk: Rampes... geuning Bah Soma, haturan yap linggih! Bah Soma diuk terus derekdek ngadongengkeun papanggihanna: Manawi Aki, kuring teh asa era parada jeung deuih dangiang hayam pelung anu geus di aku balarea jadi symbol Daerah Cianjur alatan eta hayam pelung teh ku Allah dianugrahkeun ukur keur Cianjur hartina diganti ku hayam Jago bet asa teu percaya, teureuh Cianjur rek ngilangkeun warisan karuhunna sorangan. (*) (Nyambung ka edisi 1 Juni 2016).

NET

JAKARTA-Setelah mendapat panggilan dari Menpora Imam Nahrawi, kemarin (30/5) malam Operator Indonesia Soccer C ­hampionship (ISC) A, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) memenuhi panggilan tersebut. Direktur Regulasi dan Kompetisi PT GTS Ratu Tisha Destria mengaku salah satu fokus dari pertemuan di kantor Kemenpora itu adalah

soal keamanan di stadion saat pertandingan. “Ada tiga hal penting, yang pertama sinergi antara GTS dengan pemerintah dalam hal pengamanan, khususnya di stadion. Kemudian terkait evaluasi, sampai kontribusi pemerintah apa di GTS ini,” katanya usai pertemuan. Untuk menjamin jalannya pengamanan dan menghindari kejadian seperti di

Gresik saat kericuhan antara pendukung Persegres dan PS TNI berulang, saran pun diberikan oleh Kemenpora. ”Pemerintah mendorong, agar nanti ada MoU, antara GTS dan Polri. Tapi akan kami bahas lebih lanjut jadi diskusinya intens seperti apa aspek-aspek keamanan, kemasyarakatan yang ditimbulkan dari event ISC ini,” ­ungkapnya. (gg/net)

Ini Upaya Pemerintah untuk WNI yang Divonis Hukuman Mati di Malaysia JA K A RTA -Pemerintah akan mengupayakan terhadap Rita Krisdianti. Itulah yang diungkapkan Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid. Rita Krisdianti adalah seorang Warga Negara ­Indonesia (WNI) yang divonis hukuman mati oleh Pengadilan Malaysia di Penang. Ia ditangkap pada 2013 lalu lantaran membawa narkotika jenis sabu seberat 4 kilogram. “Insya Allah akan kami upayakan. Supaya nanti banding, setelah banding dibebaskan. Minimal tidak menjadi hukuman mati,” ujar Nusron di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (30/5). Sebagai langkah awal upaya pembebasan itu, kata Nusron, pihaknya akan melakukan pendekatan de­ ngan pihak-pihak terkait di Malaysia. “Terutama pihak kerajaan, karena kalau di sana itu yang punya hak veto terhadap sebuah hukum itu adalah raja. Karena itu, kami akan melakukan pendekatan,” ­tutur Nusron. Nusron optimis upaya yang dilakukan nanti akan berhasil. Pasalnya, selama ini

“Insya Allah akan kami upayakan. Supaya nanti ban­ding, setelah banding dibebaskan. Minimal tidak menjadi hukuman mati.” hubungan Indonesia dengan Malaysia sangat baik. Sehingga, lanjut dia, kedua negara tidak mengalami kesulitan apa pun dalam proses negosiasi terkait pembebasan hukuman warga negara yang terkait kasus pidana. “Biasanya enggak alot negosiasinya. Hubungan baik Malaysia, hubungan serumpun sangat berpengaruh,” kata dia. “Kalau enggak salah (sampai saat ini) ada empat atau enam WNI divonis. Tapi, alhamdulillah tidak pernah tereksekusi, semua bisa dikendalikan,” ucap Nusron. Sebelumnya, Hakim Pe­ ngadilan Malaysia di Penang memutus vonis hukuman mati terhadap Rita Krisdianti, Senin (30/5) pagi. Rita ditangkap pada Juli 2013 lalu lantaran membawa narkotika jenis sabu seberat 4 kilogram.

Awalnya, Rita hanyalah seorang TKI yang diberangkatkan ke Hong Kong pada Januari 2013. Setelah tujuh bulan tinggal di sana, Rita tidak mendapatkan kejelasan mengenai pekerjaan. Hingga akhirnya, ia memutuskan ingin pulang ke kampung halamannya di Jawa Timur. Tidak lama kemudian, seorang teman Rita yang berada di Makau menawarinya berbisnis kain. Temannya itu diketahui berinisial ES. Rita kemudian diberi tiket pesawat untuk pulang ke kampung. Tiket yang diterimanya itu merupakan tiket transit ke New Delhi, India, dan Penang, Malaysia. Di New Delhi, Rita dititipkan sebuah koper oleh se­ seorang. Orang tersebut juga melarang Rita untuk membukanya. Orang tersebut mengatakan bahwa isi koper itu adalah pakaian yang nantinya dijual Rita di kampung halaman. Namun setibanya di Bandara Penang, Malaysia, pihak kepolisian menangkap Rita karena menemukan narkoba jenis sabu seberat 4 kilogram di dalam koper yang dibawa Rita. (gg/net)


HALAMAN

A8

POTRET

SELASA, 31 MEI 2016

Finalis yang terdiri dari 60 anak unjuk kabisa di depan para juri dan penonton. Di acara grand final ini, dari 60 finalis tingkat dua dipilihlah masing masing 5 finalis...

Grand Final Moka Alit 2016

FOTO-FOTO : BERITACIANJUR/ CR3

Sejumlah Prestasi Terukir

PASANGGIRI Mojang Jajaka Alit Cianjur 2016 yang dilaksanakan Minggu, 29 Mei 2019 di Aula Yonif Raider 300 berlangsung meriah. Acara yang diselenggarakan sejak pukul 13.00 WIB dihadiri oleh istri Bupati Cianjur Ratu Eliese yang berkesempatan menjadi juri.

A

dang Sumaryadi selaku perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cianjur

mengapresiasi acara tersebut dan mengungkapkan bahwa Pasanggiri Mojang Jajaka Alit 2016 bisa menjadi motivasi untuk mengenal budaya serta pariwisata Cianjur

“Mojang Jajaka Alit ini merupakan motivasi untuk mendidik para mojang jajaka, ke depannya bisa menjadi duta pariwisata Cianjur. Selain itu, janganlah putus asa jika bukan juara,” kata Adang disela kegiatan. Acara semakin meriah dengan adanya kategori supporter terbaik, kategori best parent ditambah doorprize bagi penonton yang beruntung. Serta tampilan bintang tamu yaitu Wahyu Galaxy yang terkenal fenomenal. Finalis yang terdiri dari

60 anak unjuk kabisa di depan para juri dan penonton. Di acara grand final ini, dari 60 finalis tingkat dua dipilihlah masing masing 5 finalis untuk maju di seleksi berikutnya. Mereka diberikan pertanyaan seputar wisata serta budaya Cianjur. Dari kelima finalis tingkat satu dan dua tersebut terpilihlah juara untuk beberapa kategori diantaranya di tingkat satu Moreno Syawali terpilih sebagai Jajaka Pinilih bersama Mojang Pinilih yaitu Sofi Dian. Jajaka wakil 1 Aditya Pamungkas. Mojang wakil 1 Alma

Hasna Umarti, Jajaka wakil 2 Rakha Adhyastya, Mojang wakil 2 Putri Humaira, Mojang Kameumeut Nadilah Komariah, Jajaka Kameumeut Moreno Syawali, Mojang Kewes Farsya Sharikha Amari, Jajaka Gendes Iqbal Fraisal, Mojang Parigel Keysha Putri Nur Sabrina, Jajaka Parigel ­Khasmar. Di tingkat satu untuk kategori Mojang Pinilih diraih oleh Yassifa Khansa dan Jajaka Pinilih yaitu M Juan Caesar. Kategori Mojang wakil 1 Neng Selly Jawahirul, Jajaka wakil 1 Gerard Vergan Wijaya,

Mojang wakil 2 Nadira Assada, Jajaka wakil 2 Muhammad Alghifari, Mojang Kamemeut Faras Zalfa, Jajaka Kamemeut Moch Kayran Thara Ghazali, Mojang kewes Faidzia Andaka Diena, Jajaka Gendes Kaisar Arkananta. Fadel Pathurahman Rabani selaku ketua pelaksana mengharapkan masyarakat Cianjur lebih mencintai budaya pariwisata Cianjur dan banyak lembaga serta orang yang mendukung acara ini. Karena kesuksesan acara bisa sukses melalui dukungan m ­ ereka. (cr3)

GRAND FINAL MOKA ALIT 2016 TINGKAT SATU

TINGKAT DUA

Mojang Pinilih

Yassifa Khansa

Jajaka Pinilih

Moreno Syawali

Jajaka Pinilih

M Juan Caesar

Mojang Pinilih

Sofi Dian

Mojang wakil 1

Neng Selly Jawahirul

Jajaka wakil 1

Aditya Pamungkas

Jajaka wakil 1

Gerard Vergan Wijaya

Mojang wakil 1

Alma Hasna Umarti

Mojang wakil 2

Nadira Assada

Jajaka wakil 2

Rakha Adhyastya

Jajaka wakil 2

Muhammad Alghifari

Mojang wakil 2

Putri Humaira

Mojang Kamemeut Faras Zalfa

Mojang Kameumeut Nadilah Komariah

Jajaka Kamemeut Moch Kayran Thara Ghazali

Jajaka Kameumeut Moreno Syawali

Mojang kewes

Faidzia Andaka Diena

Mojang Kewes

Farsya Sharikha Amari

Jajaka Gendes

Kaisar Arkananta

Jajaka Gendes

Iqbal Fraisal

Mojang Parigel

Keysha Putri Nur Sabrina

Jajaka Parigel

Khasmar


INFO SPESIAL GELIAT KOTA twitter @berita_

facebook beritacianjur.

HOTLINE : 0263-2283283 Klik! beritacianjur.com

SELASA, 31 MEI 2016

HALAMAN

B1

Alpukat Gantikan Produk Kecantikan

Dejan Didesak Mundur

BISA dikatakan buah alpukat (Avokado) sebagai makanan paling sempurna di dunia. Kita dapat memadukannya ke dalam saus pasta, dipanggang bersama kue,

KESEMPATAN meraup poin maksimal di kandang sendiri untuk kedua kalinya hanya terbuang sia-sia.

BACA HALAMAN B4

BACA HALAMAN B5

M OJANG

Tak Pantang Menyerah Dalam Meraih Asa DI usianya yang masih muda 20 tahun, Santi Lestari sudah merintis kerja untuk membantu kehidupan keluarga kecilnya. Dengan bekal ijazah SMK swasta akhirnya saat ini sudah diterima bekerja sebagai kasir CV. Cermai Mitra Sejahtera. Disamping menjadi karyawan swasta, ia juga bekerja freelance sebagai independent beauty consultant JAFRA. Pengagum ustadzah Oki Setiana Dewi ternyata juga menggemari bisnis online. KE HALAMAN B7

Santi Lestari

FIGUR

Hanya Ingin Membantu Warga Membutuhkan TERPILIH sebagai Kepala Desa Haurwangi ­Kecamatan Haurwangi bagi Iwan Sulaeman ­tidak lepas dari dukungan dan kepercayaan warga. Pria kelahiran 52 tahun silam ini terus berikhtiar untuk mampu menunjukkan prestasi sehingga bisa menjadi kebanggaan. Bagi Iwan jabatan yang diembannya saat ini memang tidaklah mudah ­karena ia merasa dari golongan warga biasa. Bahkan sebelumnya tidak terpikirnya jika bakal dipercaya untuk menduduki jabatan Kades tersebut. KE HALAMAN B7

PNS Laporkan Kades ke Polres

Diduga Terjadinya Pengrusakkan Bangunan Tanpa Persetujuan Pemilik

TAK terima akibat diperlakukan tidak adil akhirnya Ajud Maulana mengadukan Kepala Desa (Kades) Cipendawa Kecamatan Pacet ke Unit III Polres Cianjur, kemarin (30/5).

P

emicunya karena adanya pembongkaran bangunan 3 kios atas “perintah” Kades tanpa mendapat-

KE HALAMAN B7

Sesudah BERITACIANJUR/ RIKY YUSUP

PUING- Bangunan milik Ajud Maulana kini menyisakan puing-puing reruntuhan akibat dilakukan pembongkaran atas "restu" Kades.

Fokus Wisata Cisel, Supaya PAD Naik CIANJUR-Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Cianjur, Aban Sobandi menyambut baik rencana Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar untuk fokus mengembangkan potensi wisata di Cianjur Selatan. Di temui di ruang kerjanya, Mantan Kadishubkominfo itu mengaku langkah tersebut akan berdampak positif terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik ke berbagai objek wisata yang terdapat di wilayah Cianjur Selatan.

CURUG CITAMBUR

PANTAI JAYANTI

KE HALAMAN B7

PANTAI APRA Iwan Sulaeman

Target yang Belum Dicapai Dalam BBGRM XIII

Aparatur Harus Tingkatkan Sosialisasi Hingga 100 Persen

ILUSTRASI/NET

BELUM genap 100 persen untuk partisipasi dalam kegiatan gotong royong mendorong Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman, untuk menghimbau kepada seluruh OPD

kan persetujuan dari pria yang berstatus PNS tersebut. Penyidik sudah memproses laporan tersebut dengan nomor register : STBL/

B/24 9/ V/2 01 6/JA B A R / RES CIANJUR. Tahapan pertama sudah dilakukan pemeriksaan untuk pelapor sekaligus korban, Ajud Maulana. Selanjutnya akan dilakukan pengembangan untuk meminta keterangan terhadap Kades dan sejumlah pihak yang mengetahui peristiwa tersebut. Jika menelisik peristiwa yang terjadi di minggu pagi (29/5) tepatnya di depan Kantor Desa Cipendawa tersebut.

Sebelum

dan aparatur di wilayah untuk lebih gencar lagi melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Tujuannya agar masyarakat bisa aktif seluruhnya sehingga bisa

memenuhi target yang dikehendaki. “Kita masihw kurang melakukan sosialisasi, saya sudah himbau seluruh OPD dan aparat di wilayah untuk lebih gencar lagi,” ujar Wabup Herman Suherman usai mencanangkan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke XIII di Lapang Bojong, Senin (30/5). Herman menilai, sosialisasi sangat penting untuk lebih memotivasi masyarakat agar Cianjur kembali seperti semula dan gerakan Jumat Bersih serta budaya Cianjur Bebersih bisa lebih baik lagi. KE HALAMAN B7


HALAMAN

B2

BERITAJABAR

“Kita selalu menekankan agar pemangku kepentingan berhati-hati terkait dengan pendayagunaan keuangan.” Ahmad Heryawan Gubernur Jabar

SELASA, 31 MEI 2016

Aher Klaim Penyelewengan Keuangan Menurun Ketua Kadin Sebut Infrastruktur di Jabar Buruk BAGI dunia usaha, infrastruktur menjadi hal yang sangat krusial dan keberadaannya mutlak dibutuhkan. Infrastruktur di Jawa Barat (Jabar) sendiri, dinilai masih kurang bagus dan lengkap untuk mendukung distribusi dan logistik di sektor perekonomian. “Harus diakui, jika infrastruktur di Jawa Barat masih belum memadai. Kami lihat, akses-akses menuju pusat-pusat industri masih kuramg bagus,” ujar Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar, Agung Suryamal Soerisno kepada wartawan dalam diskusi yang digelar Forum Diskusi Wartawan Ekonomi Bandung (Fordisweb) di RM Sindang Reret, Jalan Surapati, Bandung, Senin (30/5). Menurutnya, infrastruktur yang kurang memadai tersebut sangat mengganggu kenyamanan para investor untuk mengembangkan bisnisnya di Jabar. Pasalnya, kondisi tersebut akan menambah biaya operasional distribusi barang. “Tentunya biaya distribusi akan membengkak karena infrastruktur yang kurang memadai. Padahal infrastruktur menjadi penunjang utama dalam hal

distribusi barang,” tuturnya. Tidak aneh, kondisi ini menjadikan biaya operasional distribusi di Indonesia termasuk Jabar, paling tinggi di ASEAN. Berdasarkan catatan, biaya distribusi produk di Indonesia, mencapai 28 persen. Angka tersebut sangat jauh dibandingkan dengan negara ASEAN lain yang angkanya di bawah 25 persen. “Bahkan dengan Vietnam saja, kita kalah. Biaya distribusi di Vietnam sebesar 25 persen,” katanya. Dijelaskannya, tingginya biaya distribusi akibat infrastruktur yang kurang memadai ini, membuat pengusaha sulit untuk menyesuaikan harga produk dengan produk yang dihasilkan negara ASEAN lain di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini. Sehingga produk yang dihasilkan pe­ ngusaha lokal tidak bisa bersaing dengan produk luar negeri. “Melihat kondisi tersebut, maka ketersediaan infrastruktur yang memadai ini merupakan sebuah kebutuhan yang prioritas. Sehingga produk yang dihasilkan pengusaha bisa bersaing terutama di era MEA ini,” jelasnya. (net/rus)

KENDATI tak sampai menyebut angka, dalam beberapa tahun terakhir, penyelewengan keuangan diklaim mengalami penurunan.

NET

terkait pe­ngelolaan keuangan negara. “Dari 27 kabupaten/ kota plus provinsi, terjadi tren penurunan (penyelewengan). Mudahmudahan dengan berbagai cara bisa membuat tren itu semakin turun,” ujar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, usai menghadiri ‘Sarasehan Budaya Resiko di lingkungan Pemda se Provinsi Jabar,’ di Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKPK) Perwakilan Jabar, Jalan Raya Cibeu­ reum, Kota Bandung, Senin (30/5).

B BERITABANDUNG erbagai langkah pun terus dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dan 27 Pemerintah Daerah (Pemda) se Jabar,

Aher (Sapaan akrabnya) mengatakan, kondisi penurunan tingkat penyelewe­ ngan itu, khususnya administrasi, diharapkan akan semakin menurun. Kalaupun kemudian terjadi penyelewengan, lewat berbagai langkah yang dilakukan, diharapkan bisa cepat diketahui. “Kita selalu menekankan agar pemangku kepentingan berhati-hati terkait dengan pendayagunaan keuangan,” tuturnya. Aher pun meminta, agar aparatur pemerintahan di Jabar, tak berpikiran bermacam-macam. Gaya hidup

aparatur pun jangan berlebihan, karena hal itu akan membuka ruang terjadinya tindak penyelewengan. “Jangan berpikir macam-macam, berpikir lurus saja. Makan yang ada, ambil yang hak, baik itu gaji pokok tunjangan maupun honor-honor. Itu yang sah. Silahkan nikmati itu, hidup bersahaja karena kalau tidak, gaji Rp 5 juta tidak akan cukup. Rp 50 juta juga tidak cukup karena naik penghasilan lifestyle naik juga. Seharusnya gaji naik lifestyle tidak naik. Sisanya bisa dipakai untuk infak. itu sebuah sisi kemanusian

yang sangat hebat dan terpuji ketika ada kelebihan disalurkan kepada yang lebih berhak dan memerlukan. itu harusnya, bukan lifestyle,” tuturnya. Senada dengan Gubernur, Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pemba­ ngunan (BPKP) Jabar, Deni Suardini, juga berharap, sarasehan tersebut dapat memberikan pemahaman bagi seluruh pemangku kepentingan agar bekerja maksimal dan menghindari resiko dari penyalahgunaan pengelolaan keuangan daerah. (net/rus)

“Insya Allah kita akan pantau hilal Ahad nanti. Dan kita pun sudah konfirmasi ke pihak Observatorium Bosscha untuk melakukan pantauan ini. Selain itu, kita juga akan berada di Observatorium Bosscha dari pagi hingga sebelum Isya.”

Kemenag Bakal Pantau Hilal di Observatorium Bosscha

Kejati Awasi Penyelidikan Kasus Dana Reses DPRD

KEJAKSAAN Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar), memonitor jalannya proses penyelidikan kasus dugaan korupsi dana reses DPRD Kabupaten Bandung.

K

asus yang kabarnya merugikan negara hingga Rp 5,7 miliar itu, ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Bale Bandung. Kepala Kejati Jabar, Feri Wibisono, menuturkan, untuk mengawasi dan me­ yakinkan proses penyelidikan berjalan, pihaknya sudah menurunkan petugas ke Kejari Bale Bandung.

“Sejauh ini kami baru kirim satu orang, untuk mendukung Kejari Bale Bandung,” tutur Feri kepada wartawan usai menjadi pembicara dalam ‘Sarasehan Budaya Resiko di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) se Provinsi Jabar’ di Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jabar, Jalan Raya Cibeureum, Kota Bandung, Senin (30/5).

Meski sudah menurun­kan petugas, Feri menegaskan, sejauh ini pihaknya belum berencana untuk mengambil alih kasus dugaan korupsi dana reses tersebut. Kejati Jabar masih memberikan kepercayaan kepada Kejari Bale Bandung, untuk menyelesaikan kasus itu. “Nanti kalau tim Kejari Bale Bandung kesulitan, kami akan kirim tim pendukung. Kalau kesulitan juga baru kami tarik,” tandasnya. Soal perkembangan kasus, termasuk kabar akan adanya penetapan tersangka, Feri mengaku, belum mengetahui pasti. Yang ia ketahui, sejauh ini jaksa Kejari Bale Bandung masih mengumpulkan bahan

keterangan kasus dugaan korupsi itu. Feri menambahkan, pengumpulan data itu masih dilakukan dan sudah berjalan hampir sebulan ini. Karena itulah, Feri juga mengaku, belum mendapatkan laporan soal kasus itu dari Tim Kejari Bale Bandung. “Perkembangannya belum selesai, tapi pasti akan dilaporkan ke saya. Biasanya perkara korupsi itu, digelar di depan saya dan saya ikut menelitinya juga. Sejauh ini belum,” akunya. Feri kembali menjelaskan, isu penyelewengan dana yang dilakukan secara bersama-sama, perlu pembuktian yang lengkap. Antara lain ada perbuatannya dan alat buk-

NET

tinya. Ia pun meyakini, jika penanganan kasus dugaan korupsi dana reses itu, harus dilakukan secara benar dan komplit. “Kami tidak punya target waktu atau kuantitas. Target kami kualitas, sehingga harus benar dan jangan sampai ada orang yang dizalimi. Kalaukalau benar-benar kualitasnya, tidak ada yang bisa intervensi mau politik atau pun pengaruh yang lain,” tandasnya. Sebelumnya, sejumlah elemen masyarakat di Kabupaten Bandung, melaporkan kasus tersebut ke Kejari Bale Ban­dung. Salah satunya datang dari LSM Bangkit Indonesia Kabupaten Bandung. (net/rus)

KANTOR wilayah Kementerian Agama Kabupeten Bandung Barat (KBB), bakal melakukan pengamatan hilal, pada Minggu (5/6) mendatang, di Observatorium Bosscha untuk menetapkan 1 Syawal 1437 Hijirah. Kepala Kementerian Agama KBB, Asep Ismail, mengatakan, untuk menentukan hilal kali ini dirinya sudah melayangkan surat permohanan ke sejumlah tim ahli astronom yang ada di Observatorium Bosscha. “Insya Allah kita akan pantau hilal Ahad nanti. Dan kita pun sudah konfirmasi ke pihak Observatorium Bosscha untuk melakukan pantauan ini. Selain itu, kita juga akan berada di Observatorium Bosscha dari pagi hingga sebelum Isya,” kata Asep di kantor Kemenag Jalan Letkol GA Manulang, Jayamekar, Padalarang, KBB, Senin (30/5). Menurutnya, berdasarkan data yang dihimpun dari hasil perhitungan tim Observatorium Bosscha, tinggi hilal pada malam Senin nanti, mencapai 3,93 derajat. Karena itu, dengan tinggi hilal tersebut maka dipastikan telah meme­ nuhi kriteria untuk menentukan hilal yang biasa digunakan dalam metode wujudud hilal oleh Muhammadiyah dan metode rukyatul hilal bil fi’li yang digunakan juga Nah-

dlatul Ulama (NU). “Jadi untuk menentukan awal bulan Syawal, pemantaun hilal sudah ada di atas ufuk atau tinggi hilal yang mencapai 0 derajat. Maka sebagai tradisinya diprediksikan pelaksanaan 1 Ramadhan jatuh pada Senin 6 Juni mendatang,” tuturnya. Masih kata Asep, untuk melakukan pengamatan hilal dan rukyat, pihaknya selalu mengamati bersama pemerintah maupun beberapa Ormas Islam, di antaranya Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Pemerintah Daerah (Pemda) provinsi, Nahdlatul Ulama (NU), Persis, dan Muhammadiyah. Walaupun kata Asep, pada akhirnya mereka mempunyai pendapat masing-masing terkait pengamatan hilal tersebut. “Kita selalu mengajak dan mengimbau mereka agar bersama-sama dalam menentukan hilal ini. Meskipun untuk menentukan awal Syawal atapun akhir Syawal biasanya ada perbedaan pendapat. Tapi walaupun demikan hal itu tidak perlu dipermasalahkan karena dalam pengamatan ini kita berada di wilayah ijtihad, yang di mana ketika menemukan hal yang benar akan mendapatkan pahala ataupun sebalik­ nya,” ujarnya. (net/rus)


HALAMAN

B3

WOW!

BECEMUDA SELASA, 31 MEI 2016

KEEP CALM AND FORGIVE HER

“Mereka yang menjual kopi dengan harga lebih dari sepuluh ribu rupiah per gelas - pemuja setan.” Andrea Hirata Cinta di Dalam Gelas

Ketika Dia Mengajak Bermusuhan B

SIKAP bermusuhan atau konflik membuat salah satu pihak atau individu merasa terganggu, guys. Awal mulanya konflik terjadi karena ada perbedaan diantara orang tersebut yang sulit ditemukan kesamaannya.

egitu juga di masa remaja ini kan. Gak tertutup kemungkinan meski di masa remaja kita sedang asyiknya bersahabat dengan teman baru, lagi puncaknya kasmaran tapi kadang juga terjadi permusuhan diantara teman. Faktor apa sih yang menimbulkan konflik di antara teman? Gima-

na cara Bece Muda mengatasinya? Let’s go.. Alfareza, siswa kelas XI IPA 2 SMA Pasundan 1 Cianjur, mengungkapkan ada beberapa teman yang suka tiba-tiba mengajak bermusuhan tanpa sebab, guys. Sebagai anggota OSIS, dia harus mencontoh yang baik dengan tidak menanggapinya secara emosional. “Bila sudah di luar b a t a s maka u r u sannya

bersama kesiswaan saja. Karena bila saya menegur justru teman malah menyepelakan dan belum tentu mengikuti teguran saya. Walaupun niatnya baik,” ungkap Alfareza, kepada “BC”, belum lama ini. Ia menambahkan bahwa permusuhan bisa disebabkan faktor keluarga juga. Bisa jadi kondisi keluarganya yang ada masalah mewujudkan watak anak yang berpotensi menimbul-

kan kebencian pada banyak orang. Resa Resdian, siswi kelas XI IPA 2 menuturkan hal yang sama, guys. Kata Resa, bukan hal yang aneh ketika di masa remaja, siswa atau siswi bermasalah. Pasalnya mereka sedang mencari jati diri menuju dewasa, guys. “Biasanya faktor penyebab karena iri. Paling kalau kita ngerasa udah agak risih karena sikapnya mending tanya aja kenapa dan lebih baik ajak dia untuk akrab sama kita. Daripada kita gak enak selama sekolah mending di rangkul menjadi teman,” ujar Resa. (cr3)

Riska Indah Lestari

Profesi Bidan KADANG cita-cita bisa berubah seiring berjalannya waktu, guys. Itu pun yang dialami oleh Riska Indah Lestari, siswi kelas X Administrasi Perkantoran 4 Cianjur. Siswi kelahiran Cianjur, 12 Mei 2000, ini mulanya bercita cita ingin menjadi guru. Namun, karena keluarga semua berprofesi sebagai guru maka Riska ingin mencoba profesi lain, yaitu seorang bidan. Riska yang hobi bermain bulu tangkis sejak kecil mengatakan menjadi bidan agar bisa mengobati orang yang sakit. Cita-citanya itu di dukung oleh keluarganya, guys. BTW, Riska dikenal oleh temannya sebagai cewek yang care, cerewet, childish dan seru kalau main ditambah jail ke temannya. But, tau gak sih ternyata kesan pertama Riska sebelum dekat dengan temannya adalah seorang yang jutek. Hehe.. (cr3)

ILUSTRASI/NET

Porsi Nasi Padang Kalau Dibungkus Lebih Banyak JANGAN heran jika Anda membawa pulang sebungkus nasi padang dan menemukan porsi yang super besar untuk dimakan. Hal ini merupakan kebiasaan warga Minang dan dilakukan oleh seluruh restoran Padang di Nusantara. Menurut Uni Reno, hal ini didasari beberapa alasan. Pertama, semua orang Minang menyadari bahwa mereka yang nasinya dibawa pulang tidak akan makan sendirian. Kedua, di setiap tempat, nasi bungkusan punya patokan tersendiri. Di Jakarta misalnya, ada patokan berapa centong nasi (centong ini terbuat dari batok kelapa) untuk pengunjung yang pesan take away (dibungkus,red). Oleh karena itu, mereka yang nasinya dibawa pulang pasti akan mendapat beberapa ‘bonus’. Jika pesannya nasi dan ayam, akan mendapatkan ‘bonus’ seperti kuah kari, sayur nangka, daun singkong rebus, sambal hijau. (cr3)

ILUSTRASI: BERITACIANJUR/CR3 - FOTO: BERITACIANJUR/CR3

EKSKUL Seni Budaya

Tetap Lestarikan Tari Tradisional HAY Guys... tau gak sih di tengah tarian tradisional yang saat ini dinilai ketinggalan zaman, seiring dengan adanya modern dance, tak lantas membuat anak muda asal Cianjur meninggalkan tarian tradisional, misalnya di SMA Pasundan 1, Cianjur. Di sekolah yang mempunyai nama identik dengan tanah Sunda itu, ekskul tari tradisional masih terus dilestarikan oleh para siswanya. Bukan hanya event di dalam sekolah, sekitar 20 siswa yang aktif dalam ekskul itu kerap diundang untuk tampil di sejumlah acara atau kegiatan kesenian di wilayah Cianjur, diantaranya saat kegiatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang digelar oleh Pemkab Cianjur.

tidak hanya unggul dalam ekstrakulikuler tari tradisional saja, SMA Pasundan 1 Cianjur pun aktif dalam ekskul drama. Tidak jauh berbeda dengan ekskul sebelumnya, ekskul drama yang dimiliki sekolah itu juga sering tampil di berbagai kegiatan di dalam dan luar sekolah. Ketua OSIS SMA Pasundan 1 Cianjur, Sally Selian, mengungkapkan, ekskul tari di sekolahnya itu mempelajari tari tradisonal ada juga beberapa jenis tarian lain yang dipelajari, diantaranya modern dance. “Semua jenis tarian kita pelajari di ekskul, namun kita lebih banyak mengasah pada tarian tradisioanal, karena jauh lebih banyak jenisnya, terutama tarian tradisional Jawa Barat,” ungkap Sally, kepada “BC”, kemarin. Untuk latihannya sendiri gays.. dilakukan dalam seming-

gu satu kali, yakni hari Jumat usai jam pelajaran, terkecuali kalau ada event atau undangan, biasanya latihan lebih di perbanyak. Namun tentunya tidak harus meninggalkan belajar gusy. (cr3)

BERITA CIANJUR/ISTIMEWA

“Semua jenis tarian kita pelajari di ekskul, namun kita lebih banyak mengasah pada tarian tradisioanal ...”


HALAMAN

B4

LifeStyle ganti nama. Enggak hoki lagi deh,” kata salah seorang netizen. Namun, mitos itu tak menjadi masalah bagi Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar. Keduanya yakin pergantian nama tak akan mempengaruhi rezeki yang diperolehnya. “Ada alasannya kenapa saya memutuskan untuk mengganti nama. Kalian sudah tahu pasti apa artinya Wisnu. Dan tentu semua orangtua ingin anakanaknya memiliki n a m a y a n g baik,” j e l a s Teuku Wisnu. (net/yhi)

Teuku Wisnu

Syahrini Dipuji Paris Hilton JAKARTA- Syahrini kembali bikin heboh di Instagram. Namun kali ini, kehebohan itu datang bukan karena tingkah lucu atau slogan baru yang diciptakannya, melainkan dari kolom komentar di salah satu fotonya. Ya, dalam sebuah foto yang diunggah Syahrini pada empat hari lalu, terdapat sebuah komentar dari sosialita dunia, Paris Hilton. Pelantun “Nothing In This World” itu terlihat memuji penampilan Syahrini. “Beautiful pic,” tulis Paris Hilton.

Kontan, pujian Paris Hilton tersebut langsung membuat heboh dunia maya. Para netizen bahkan sampai berbondong-bondong datang mengecek kolom komentar Syahrini demi melihat pujian Paris Hilton. Alhasil, empat hari berlalu. Kolom komentar foto tersebut sudah terisi lebih dari 2.000 komentar. “Gile bner nyari komen 4 hari yg lalu, bakalan kriting nie tangan. Sebanyak 2283 korban ltermasuk saya dan korban akan terus berjatuhan rata2 korban menderita sakit mata dan jempol sekin berita dari tkp,” Hik,” komentar salah satu followers-nya. Syahrini sendiri mengunggah foto itu usai melakoni syuting untuk salah satu produk iklan. Mendapat pujian dari Paris, Syahrini langsung membalas di kolom ko m e n t a r yang sama, “@parishilton Thank you My Dear,” tulisn y a . (net/ yhi)

Syahrini

SELASA, 31 MEI 2016

Alpukat Gantikan Produk Kecantikan

Teuku Wisnu Kehilangan Hoki JAKARTA-Teuku Wisnu memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Teuku Al Fatih. Keputusan itu diambil setelah suami artis Shireen Sungkar ini menilai nama Wisnu, yang dianggap tidak tepat disematkan kepada seorang muslim. Ia pun telah mengurus segala keperluan pergantian nama itu ke pihak imigrasi. Bila tidak ada halangan, Ramadan nanti Teuku Wisnu telah resmi memiliki nama baru. “Sekarang masih proses. Insya Allah Ramadan nanti sudah selesai, mudah-mudahan lancar,” kata Teuku Wisnu, saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini. Pergantian nama itu pun menuai komentar para netizen. Banyak yang mendukung, tapi tak sedikit juga yang menyayangkan hal tersebut. Alasannya, nama Teuku Wisnu sudah terlanjur dikenal dan melekat di masyarakat. Bahkan, ada netizen yang khawatir keberuntungan Teuku Wisnu hilang dengan pergantian nama tersebut. “Enggak sayang tuh

+ ENTERTAINMENT

BISA dikatakan buah alpukat (Avokado) sebagai makanan paling sempurna di dunia. Kita dapat memadukannya ke dalam saus pasta, dipanggang bersama kue, atau memakannya begitu saja.

B

uah alpukat juga mengandung banyak manfaat, seperti antioksidan, vitamin C, vitamin E, dan lemak yang dapat melembapkan kulit dan rambut. Alpukat merupakan buah dengan kandungan tinggi lemak namun menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan. Sayang, karena disebut `mengandung tinggi lemak` sejumlah individu menghindarinya ketika menjalani diet. Buah ini memang menyimpan kandungan lemak tinggi. Tapi, lemak yang tersimpan di dalam buah berbentuk bulat lonjong, berkulit hijau atau cokelat keungu-unguan, dan berdaging tebal agak lunak berwarna kuning kehijauhijauan ini berjenis monounsaturated atau lemak `baik`. Di dalam Journal of American Heart Association disebutkan bahwa lemak baik yang ada di dalam avokad mampu membantu menurunkan kadar kolesterol masing-masing individu. Bahkan mampu mengurangi risiko stroke, serangan jantung, dan meningkatkan kesehatan jantung secara umum. Dikutip dari Daily Mail, satu penelitian terbaru menyebutkan mengkonsumsi avokad per hari sebagai bagian dari diet lemak moderat dengan 34 persen kalori

dari lemak yang benar-benar dapat membantu mengurangi kolesterol di dalam tubuh. Oleh karena itu, diakui banyak orang saat ini, alpukat dapat menggantikan beberapa produk kecantikan yang sering digunakan baik untuk rambut maupun perawatan kulit. Berikut ini lima manfaat Alpukat: 1. MASKER WAJAH DAN TUBUH Untuk menggunakan buah alpukat sebagai masker wajah dan tubuh, Anda dapat menambahkan madu, putih telur, atau yogurt. Namun, lebih baik memang tidak dicampurkan apap u n . Ke r o k

setengah bagian dari satu buah alpukat matang dan oleskan pada wajah dan bagian dada, diamkan selama 15 menit sebelum dibasuh. Lakukan ini sekali dalam seminggu untuk menjaga kulit Anda tetap terasa kenyal. 2. MASKER RAMBUT Caranya hampir sama dengan ketika Anda menjadikan alpukat sebagai masker wajah dan tubuh. Kerok setengah bagian dari satu buah alpukat dan taruh dalam mangkuk, kemudian tambahkan sedikit lemon dan minyak zaitun, campurkan. Oleskan merata pada rambut Anda, lalu bungkus dengan handuk. Diamkan selama 20 menit, sebelum Anda basuh. Lakukan ini sem-

inggu sekali untuk membuat rambut lebih lembut. 3. SERUM MATA Vitamin C adalah bahan umum yang terdapat dalam sebuah serum mata, maka tidak mengherankan apabila menempelkan sepotong alpukat dingin di bawah masingmasing m a t a selama 15 menit adal a h cara ter-

baik untuk menghilangkan kantong mata dan lingkaran hitam. Lakukan hal ini setiap malam, sebelum Anda pergi tidur. 4. EKSFOLIASI SCRUB TANGAN Kerok setengah bagian dari satu buah alpukat dan taruh ke dalam sebuah mangkuk, tambahkan dua sendok teh garam kasar, kemudian campurkan. Oleskan dengan lembut campuran ini ke kulit tangan Anda, lalu bilas. Ini akan menghilangkan sel kulit mati, sekaligus melembapkan. 5. OBAT DARI LUKA BAKAR AKIBAT MATAHARI Jika Anda menghabiskan banyak waktu di bawah paparan sinar matahari atau terlalu lama berjemur di pantai dan kulit terasa terbakar, oleskan satu buah alpukat yang telah dihancurkan selama 15 menit di bagian-bagian yang terasa perih. Ulangi sampai semua bagian tersebut terasa lebih baik. Alpukat juga dapat digunakan sebagai tabir surya. (net/Yadi Haryadi)

Pil KB Bantu Cegah Osteoporosis JAKARTA-Pil KB kerap diandalkan sejumlah wanita untuk mencegah kehamilan. Namun, ada manfaat lainnya yang dihasilkan oleh pil KB, salah satunya mencegah osteoporosis. Hal ini disebabkan oleh kandungan esterogen dalam pil KB. Dokter spesialis bidang obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Mitra Keluarga, dr. Boy Abidin, SpOG (K) menjelaskan, bahwa kandungan esterogen dalam pil KB bisa membantu mencegah terjadinya osteoporosis. Pada wanita yang sudah mengalami menopause, kadar hormon esterogen dalam tubuh akan menurun. Hal ini dipicu oleh ovarium yang sudah t i d a k bisa

memproduksi hormon esterogen dengan baik. Sementara, hormon esterogen bertugas membuat kalsium bisa lebih mudah diserap ke dalam tulang. Pada orang dengan esterogen rendah yang sudah mengonsumsi asupan ting- g i kalsium, kalsiu m

tetap tidak bisa terserap dengan baik ke dalam tulang. “Akibatnya tulang tetap keropos. Jadi wanita dengan kadar estrogen cukup

di usia reproduktif, dapat sinar matahari cukup, mengasup kalsiu m

cukup, tulangnya akan lebih kuat. Nah, saat menopause kepadatan dan kekuatan tulangnya pun akan lebih bagus,” ungkap dr Boy. Untuk mengatasi hal tersebut, dr Boy mengatakan bisa dengan mengonsumsi pil KB. Di mana kandungan hormon estrogen di dalamnya bisa membantu penyerapan kalsium ke dalam tulang lansia lebih optimal. Cara ini pun sudah digunakan para wanita lansia yang tinggal di negara empat musim yang cenderung kurang NET mendapat paparan sinar matahari. “Kalau di kita kan matahari cukup banyak. Kalau yang tinggal di negara 4 musim kan nggak terlalu banyak sinar mataharinya. Jadi begitu ada matahari, terus ditambah dengan minum pil KB itu membantu tulang jadi lebih kuat,” pungkasnya. (net/yhi)


Klik! beritacianjur.com

SELASA, 31 MEI 2016

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

email redaksi.beritacianjur@gmail.com

HALAMAN

B5

Dejan Didesak Mundur

PUNGGAWA BIRU

Belencoso Masih Yakin Timnya Bisa Bangkit

KESEMPATAN meraup poin maksimal di kandang sendiri untuk kedua kalinya hanya terbuang sia-sia. Persib Bandung pimpinan Dejan Antonic tidak juga menampilkan performa yang bisa membesarkan harapan pendukung akan sebuah kejayaan.

M BANDUNG-Striker asing Persib, Juan Carlos Belencoso masih yakin timnya akan mampu bangkit dari rentetan hasil tak memuaskan di lima laga awal Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016. Sekali kemenangan dan empat hasil imbang dialami Maung Bandung hingga menempatkan mereka di posisi 8 klasemen sementara dengan 7 poin–berbeda 3 poin dari pemuncak klasemen, Arema Cronus. “Ini terlalu dini untuk bicara soal posisi klasemen, jangan lihat itu, suatu waktu Persib bisa balik mengisi posisi satu,” kata Belencoso pada sejumlah wartawan, Senin (30/5). Pemain asal Spanyol itu menyebutkan Persib masih memiliki peluang besar untuk juara mengingat selisih poin dengan pemuncak klasemen tak begitu jauh. Dirinya masih yakin

NET

Pangeran Biru mampu bangkit dan mencapai performa maksimal. Pasalnya ia dikelilingi oleh para pemain yang berkualitas dan siap memajukan tim. “Ya saya tahu, kita juga saat ini baru main lima pertandingan, masih ada 29 pertandingan selanjutnya, masih mungkin buat juara karena saya punya rekan tim yang luar biasa,” ucapnya. Kendati demikian, tim kebanggaan bobotoh ini tampaknya diprediksi akan menjadi tim medioker di musim 2016 jika pelatih Persib Dejan Antonic tetap tak mampu mengangkat performa tim. Belakangan ini, bobotoh menuntut sang arsitek asal Serbia tersebut untuk mundur. Teriakan “Dejan ganti” menggema seisi stadion pasca tim ditahan Madura United 0-0 di kandang. (net/yhi)

Vlado Absen Lawan BSU

NET

BANDUNG-Bek asing Persib Vladimir Vujovic dipastikan absen melawan Bhayangkara Surabaya United (BSU), Sabtu (11/6) nanti, dalam lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016, di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Pemain asal Balkan itu harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning. Sudah tiga kartu kuning melayang kepada dirinya, yaitu saat pertandingan melawan Sriwijaya FC (30/4), Persiba Balikpapan (21/5) dan Madura United (28/5). Dalam regulasi Indonesia Soccer Championship tertera dalam Pasal 56 mengenai aturan kartu kuning dan kartu merah, poin 1 menyatakan pemain yang memperoleh akumulasi 3 kartu kuning dalam 3 pertandingan yang berbeda, tidak diperkenankan untuk bermain 1 kali pertandingan pada pertandingan berikutnya. Aturan ini juga berlaku untuk kelipatan berikutnya (kelima, ketujuh dan seterusnya). Regulasi itu mengartikan jika sang pemain untuk pertama kali mengalami hukuman akumulasi kartu

kuning adalah 3 akumulasi. Sementara untuk berikutnya adalah kelipatan 2 kartu kuning. Absennya Vlado-sapaan akrab Vladimir Vujovictentu akan memberi kesempatan pemain berposisi center back lain mengisi ruangnya. Stok pemain belakang Persib diantaranya Hermawan, Rudolof Yanto Basna dan Jujun Saepuloh. Dari ketiganya akan dipilih satu oleh pelatih Dejan Antonic untuk bertandem dengan Purwaka Yudhi. Hermawan mengaku sudah siap jika ditunjuk berduet bersama Purwaka, apalagi Hermawan-Purwaka pernah berduet membangun kerja sama saat memperkuat Arema Cronus musim lalu. Kendati begitu, segala keputusan ada di tangan pelatih, apakah ia berkesempatan atau tidak. “Sebagai pemain saya selalu siap kalau dipercaya untuk turun menghadapi sebuah pertandingan. Tapi tetap saya kembalikan lagi kepada pelatih. Karena saya adalah ‘wayang’ dan pelatih adalah ‘dalang’ nya,” kata Hermawan pada Senin (30/5). (net/yhi)

eski cukup terhibur oleh perm a i n a n Persib, bobotoh justru lebih se­ ring dibuat deg-degan menahan napas karena rentetan serangan begitu ­terorganisasi dari Madura United yang bertubi-tubi mengarah ke gawang Per­ sib. Refleks kiper I Made Wirawan dan mistar gawang menjadi penyelamat Persib dari kekalahan. Ha­ sil imbang tanpa gol (0-0) di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, hari Sabtu lalu mengiringi permainan menjemukan Per­sib yang memicu gema koor kompak bobotoh yang meneriakan “Ganti Dejan” berulang kali. Ketidakpuasan bobotoh akan performa Persib

Bandingkan dengan Persib yang cuma melepas empat ancaman ke gawang Hery Prasetyo. Dan bukan soal cuma jumlah ancaman, bagaimana Madura United menghasilkan peluang juga menjadi parameter kalau finalis Piala Gubernur Kaltim 2016 itu tampil lebih agresif sekaligus tertata secara skema. Sejak awal duel, ?Madura menantang Persib dengan permainan

tempo cepat yang membuat ­frekuensi pertukaran serangan cukup tinggi. Tim tamu justru bermain layaknya ­ tuan rumah, Madura United sangat ­ tenang dengan organisasi yang lebih rapi melalui umpan-umpan pendek terukur. Lima gelandang mereka bisa memenangi kendali di lini tengah. Jarak antar

NET

pemain yang rapat serta transisi cepat membuat Madura selalu membaha­ yakan gawang Persib saat menyerang sekaligus solid ketika beralih mempertahankan areanya. Teriakan “Ganti Dejan” dari bobotoh yang sudah terdengar sejak pertengahan babak kedua langsung

­m e n g g e m a makin keras saat wasit m e n g­a k h i r i laga tanpa gol itu. Hasil imbang keempat dari lima laga bikin Persib ­layak mendapatkan julukan “Si Raja Seri”. D e j a n sendiri menilai timnya sudah bermain maksimal. Dia me­ ngatakan, dirinya sendiri bingung kenapa gol tidak mau tercipta dari bebrapa ­peluang yang dimiliki Persib. “ P e r s i b

pimpin a n ­Dejan dan teriakan “Ganti Dejan” di akhir laga dapat dipahami jika mencermati betapa inferior­ nya performa Maung Bandung di hadapan Laskar Sapi Kerap, menjadi catatan statistik yang cukup untuk menggambarkannya. Madura mengirim tujuh tembakan terarah ke gawang Persib, enam di­ selamatkan Made, dan satu dimentahkan mistar ­gawang.

­ anyak peluang, tapi tidak b gol. Kenapa? Saya juga tidak tahu. Semua s­udah kerja keras. Apakah karena hilang konsentrasi atau hilang kepercayan diri, saya tidak tahu,” ucap ­Dejan. Me­ngenai teriakan “Ganti Dejan” yang dikumandangkan secara kompak oleh bob o t o h , pelatih asal Serbia itu menilainya sebagai resiko profesi pelatih. “Inilah pekerjaan saya, inilah kehidupan kami sebagai pelatih. Ada yang ­ suka, ada yang tidak suka. Saya terima komentar ­bagus maupun jelek, yang pasti, saya kerja keras dan serius mau bantu Persib,” ungkapnya. (net/Yadi Haryadi)

“Inilah pekerjaan saya, inilah kehidupan kami sebagai pelatih. Ada yang suka, ada yang tidak suka. Saya terima komentar bagus maupun jelek, yang pasti, saya kerja keras dan serius mau bantu Persib,”

Lawan Surabaya United Menjadi Peluru Terakhir BANDUNG-Kursi kepelatihan Persib Bandung Dejan Antonic ?semakin terusik pasca lepasnya beberapa target di kandang pada perhelatan Indonesia Soccer Championship (ISC). Persib saat ini mendekam di posisi 8 dengan 7 angka hasil sekali menang dan 4 kali imbang. Berada di papan tengah praktis mengundang kekecewaan dari bobotoh yang sejak awal menaruh ekspektasi besar agar Persib berada di trek juara. Apalagi dari materi pemain yang didatangkan, bukan alasan lagi bagi Persib untuk berada di posisi tersebut. Sebanyak 28 pemain ternama dengan 3 pemain asing, Vladimir vujovic, Robertino Pugliara, Juan Carlos Belencoso dan dua pemain naturalisasi Kim Kurniawan dan Sergio van Dijk, membuat kekuatan Maung Bandung di atas rata-rata. Tak berlebihan Persib terkesan sangat ambisius dalam misinya meraih trofi

NET

juara. Bahkan diduga, belanja pemain pun bisa melebihi kisaran Rp 10 miliar seperti yang ditetapkan oleh PT GTS selaku operatos ISC. Sayang, laju Persib di lima pertandingan tak semulus dengan sistem belanja pemain yang jor-joran. Di pertandingan pertama, Persib ditahan imbang Sriwijaya 1-1. Kemu-

dian bertandang ke PBFC dan meraih hasil imbang ?1-1. Di kandang melawan Bali United, Persib akhirnya meraih 3 poin dengan menang 2-0. Lalu Persib main imbang lagi 1-1 lawan Persiba dan skuad Dejan Antonic kembali hanya raih 1 angka saat menjamu Madura United. Persib memang belum

terkalahkan. Tapi cacatan dua kali imbang di kandang sama saja dengan kekalahan. “Harusnya dua kali main di kandang itu Persib bisa meraih 6 angka. Ini hanya dua angka. Ya kalau mau juara, Persib harus menang di kandang,” kata pentolan viking Yana Umar. Meski begitu, bobotoh

masih bersabar dan menunggu hasil kandang Persib berikutnya. Kalau menuai lagi hasil imbang, otomatis bobotoh akan langsung bergerak untuk meminta PT PBB mengkaji ulang soal nasib Dejan di Persib. “Bukan tak mungkin demo bobotoh akan terjadi saat Persib bertemu Surabaya. Kalau nanti hasilnya kalah ya kami akan meminta agar PT PBB membuka mata soal kepelatihan Dejan. Kalau lihat materi pemain kan sudah oke. Dan sebagai bobotoh kan kami inginnya menang,” ungkapnya. Sepertinya laga kontra Surabaya ?bisa menjadi peluru terakhir bagi Dejan untuk membuktikan kapasitasnya. Dejan meyakinkan bahwa dia tetap bekerja di jalur yang benar. Ia menerima berbagai komentar apakah itu baik atau buruk. Menurutnya tekanan tersebut biasa dialami oleh pelatih manapun seperti pelatih kelas dunia. (net/yhi)


HALAMAN

B6

BISNISLINE

“Seseorang tidak boleh melupakan keluarganya demi sebuah bisnis.” Walt Disney Pengusaha Amerika

SELASA, 31 MEI 2016

Perekonomian Cianjur Tingkatkan Pariwisata dan UKM

INFO BISNIS

ILUSTRASI/NET

Bina LPK dapat Meningkatkan Kualitas DINAS Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur, terus membina sejumlah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggara pelatihan kerja. Kepala Seksi (Kasi) Bina Kelembagaan dan Sarana Pelatihan Kerja Disnakertrans, Rika Yustika, mengatakan, LPK merupakan penyelenggara pelatihan kerja untuk memberikan kompetensi-kompetensi keahlian dan bahkan pembinaan untuk bisa mendapatkan akreditasi kelembagaan. “Kita memiliki lebih dari lima lembaga pelatihan yang intensif seKita memiliki lalu diberilebih dari lima kan pembilembaga pelatihan naan untuk memberikan yang intensif kualitas pada selalu diberikan lembaganya. Sehingga pembinaan untuk SDM (Summemberikan ber Daya Makualitas pada nusia) yang dicetaknya lembagannya. nanti lebih Sehingga SDM berkualitas,” (Sumber Daya ujarnya kepada “BC” Manusia) yang baru-baru ini. dicetaknya nanti Rika melebih berkualitas.” ngaku, dengan kualitas lembaga tentunya bisa menghasilkan SDM yang berkualitas. Sehingga pembinaan pun terus diberikan. Selain itu, akreditas lembaga juga ikut andil (dilakukan, red) untuk memotivasi LPK agar terus berusaha meningkatkan kualitas dalam menyelenggarakan pelatihan sesuai dengan standar dan berbasis kompetensi. “Iya kalau LPK nya bagus berarti akan lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk bisa bergabung di lembaga pelatihan tersebut,” tutupnya. (usi)

BERITA CIANJUR/M. ARLAN AKBAR

Operasional PIC 24 Jam KINI, Pasar Induk Cianjur (PIC) Pasirhayam beroperasi selama 24 jam penuh untuk menjawab kebutuhan konsumen yang meningkat menjelang pelaksanaan Ramadan 1437 Hijiriah, yang tinggal beberapa hari lagi. Selain operasional pedagang harian, para pedagang di luar lokasi usaha kios yang berjualan tajil pun menambah jam operasionalnya. Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag TU) PIC Pasir Hayam, Asep Kusmiadi, menuturkan, waktu operasional pedagang harian di PIC selama 24 jam sudah menjadi rutinitas dan berlangsung cukup lama sebelum mereka pindah tempat. “Para pedagang sayuran sejak pukul 02.00 WIB, sudah beroperasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang akan sahur. Sedangkan siang hingga sore harinya pedagang makanan dan lainnya pun buka hingga pukul 22.00 WIB,” ujarnya kepada “BC” Senin (30/5). Kata Asep, jam tambahan operasional kepada pedagang ini diharapkan akan berdampak pada tambahan omzet mereka. Sehingga dengan adanya kebijakan baru tersebut berpengaruh pada jumlah kunjungan konsumen di malam hari dan berimbas pula kepda para pedagang lainnya. “Selama Ramadan ini sejumlah pedagang di luar kios akan berjualan kebutuhan makanan buka puasa seperti tajil. Operasional pedagang dan pengurus pasar pun selama bulan Ramadan terus aktif, sebab sudah menjadi rutinitas yang sebelumnya juga berjalan di tempat yang lama,” tutupnya. (mar)

PEMBANGUNAN perekonomian dalam sektor pariwisata dan Usaha Kecil Menengah (UKM), menjadi prioritas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Cianjur.

H

al tersebut, dibahas dalam rapat koordinasi (rakor) perencanaan pembangunan perekonomian 2016 dengan menghadirkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bahkan diikut sertakannya sebanyak 40 pelaku UKM di aula Bappeda, Senin (30/5). Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan Perekonomian Bappeda, Hermin Patriana, mengatakan, dalam pertemuan kali ini masih melakukan pembahasan dengan melibatkan semua OPD dan UKM, tujuannya agar bisa mendapatkan sejumlah masukan untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Cianjur. “Kita hadirkan sejumlah nara sumber yang berkompeten, misalnya dalam bidang pemasaran dan media sebagai partner untuk promosi. Sehingga masukan-masukan yang didapat menjadi pengetahuan baru untuk mencari inovasi baru,” terang Hermin saat ditemui usai kegiatan kepada “BC” kemarin. Lanjut Hermin, bidang pariwisata dan UKM merupakan dua hal yang tak terpisahkan

BERITA CIANJUR/SUSI SUSILAWATI/M. ARLAN AKBAR

dalam perekonomian Cianjur. Pasalnya, Cianjur yang kaya akan potensi wisata tentu perlu didukung dengan adanya ciri khas oleh-olehnya, sehingga pihaknya akan lebih memantapkan lagi pelaku UKM. Sesuai dengan arahan kebijakan yang disampaikan dari misi Bupati baru sambungnya, berkenaan dengan

tiga poin, yaitu infrastuktur, agama, dan perekonomian. Dengan kegiatan ini, pembangunan di Cianjurpun ditentukan oleh Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). “Iya dengan adanya misi Bupati sekarang yang akan lebih memprioritaskan pembangunan infrastuktur tentunya

bisa meningkatkan perekonomian. Jadi dalam kegiatan ini baru arahan, sedangkan bentuk point-poin prioritasnya belum ditemukan,” bebernya. Sementara itu, Kasi Perindustrian Logam Kimia Elektronik dan Aneka Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cianjur, Henny Purwaningsih, menambahkan, dengan kegiatan tersebut apresiasi bagi pelaku UKM lebih dilibatkan. Menjadikan pelaku UKM lebih termotivasi untuk lebih meningkatkan produksinya dan pemasarannya. “Iya semua dilibatkan, jadi kan apa yang menjadi kendala ataupun harapan pelaku UKM bisa tersampaikan. Agar menciptakan UKM-UKM yang berdaya saing dan lebih

maju,” terangnya. Menurut salah seorang pelaku UMKM di Cianjur, Ahmad Rudi, mengatakan, koordinasi yang difasilitasi Bappeda ini disambut antusias para pelaku usaha. Informasi yang disampaikan nara sumber kepada yang hadir pun memberikan masukan atau inspirasi karena disampaikan oleh pengusaha dan desainer berkelas. “Peserta yang hadir meliputi beberapa OPD dan pelaku UMKM binaan yang diwakili masing-masing tiga orang peserta. Banyak manfaat yang dapat diambil dari hasil pertemuan ini untuk memotivasi berwira usaha yang disentuh langsung pakar pada bidangnya yang ternama,” jelasnya.(usi/mar)

Honda Mulia Cianjur Perkuat Silaturahmi dengan Konsumen GUNA meningkatkan jalinan silaturahmi sekaligus pula mengenalkan dealer mobilnya, Honda Mulia Cianjur menggelar silaturahmi bareng konsumen, Sabtu (28/05) lalu. Tampak hadir dalam acara tersebut ratusan customer Honda Cianjur dan sejumlah tamu undangan lainnya. Selain tatap muka juga dalam kesempatan itu digelar berbagai kegiatan lainnya. Kata Kepala Cabang Honda Mulia Cianjur, Bunbun Suhendri, mengatakan, gelaran ini tak terlepas dari komitmennya untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan.

Dalam acara silaturahmi bersama Honda Mulia Cianjur itupun pihaknya mengundang beberapa costumer tetap dari Cianjur. “Respon dari masyarakat dan costumer sangat antusias, karena mereka dijamu dengan baik serta adanya dealer mobil Honda ini masyarakat terutama costumer Honda lebih gampang untuk menservice ataupun ada hal yang ingin ditanyakan lebih lanjut tentang produk Honda,” ujarnya kepada “BC” baru-baru ini. Pada kesempatan itu juga Honda Mulia Cianjur mengenalkan produk terbarunya, yakni Mobilio dan

BERITA CIANJUR/SUPARJO

Honda BR-V. Di mana kedua mobil ini memiliki spesifikasi yang mumpuni. Seperti Honda Mobilio yang memiliki karakter layaknya mobil Low Multipurpose Vehicle

(LMPV) setara dengan Toyota Avanza, Suzuki Ertiga, atau Nissan Grand Livina. “Besar harapan dengan diadakannya acara ini, agar costumer dan kami lebih

dekat, dan kami juga memperkenalkan kepada masyarakat bahwa saat ini Honda Mulia Cianjur menawarkan service untuk costumer,” ­pungkasnya. (ajo)

Kerajinan Bambu masih Banyak Diminati SEJUMLAH peralatan rumah tangga berbahan dasar bambu, hingga kini masih diminati masyarakat. Meskipun tingkat penjualannya sudah jauh menurun disebabkan persaingan dengan berbagai peralatan berbahan baku plastik atau alumunium dan lainnya. Menurut Ahmad Anwar (45), pedagang peralatan bamboo di Pasar Induk Cianjur (PIC), sebagai salah satu penyedia peralatan rumah tangga. Mulai dari tempat nasi (bakul), nyiru (tampah atau tampan), aseupan (tempat beras pada saat memasak nasi berbentuk kerucut, red), hihid (alat pengipas nasi), keranjang bambu, dan tempat lainnya. Semua peralatan rumah tangga itu yang sampai saat ini masih dipasok dari para pengrajin yang ada di Cianjur maupun daerah lainnya. “Untuk peralatan tersebut masih dicari masyarakat, tapi iya begitulah untuk daya jual memang menurun, tidak seperti dulu. Pembeli sudah lebih memilih yang praktis,” tuturnya kepada “BC” Senin (30/5).

Untuk peralatan tersebut masih dicari masyarakat, tapi iya begitulah untuk daya jual memang menurun, tidak seperti dulu. Pembeli sudah lebih memilih yang praktis.”

ILUSTRASI/NET

Kata Ahmad, untuk harga memang masih relatif terjangkau. Mu-

lai dari harga Rp 7 ribu hingga Rp 100 ribu per barangnya. Dalam sehari bisa

terjual tiga atau lima barang yang terbuat dari bambu. “Iya bagimana, kalau kita kan nunggu pembeli datang dan hanya menyediakan sejumlah barang yang bisa dibutuhkan masayarakat yang masih menggunakan peralatan tradisional,” pungkasnya. (usi)


HALAMAN

B7

NEWS+B

EMERGENCY! POLISI : 0263 261110 AMBULANCE : 0263 291392 SELASA, 31 MEI 2016

Klaim RSUD Cianjur, Sudah Memberikan Pelayanan Optimal Bagi Pasien BPJS Kelas III CIANJUR-Direktur Utama RSUD Cianjur, Ratu Tri Yulia Herawati, mengklaim sudah memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien peserta BPJS Kesehatan khusus kelas III. Dari mulai fasilitas kesehatan berupa alat, tempat tidur hingga pelayanan rujukan bagi pasien kelas III. “Sebenarnya sudah ada standar bagi pasien pserta BPJS khusus kelas tiga, seperti 25 persen dari jumlah keseluruhan tepat tidur di rumah sakit,” ujar Ratu kepada “BC”, Senin (30/5). Menurutnya, saat ini fasilitas tempat tidur yang disediakan RSUD Cianjur bagi pasien kelas III sudah

mencapai 50 persen sebanyak 240 unit dari total keseluruhan 473 unit tempat tidur dan ini sudah melebihi standar yang ditentukan oleh pemerintah. “Kelas III tetap menjadi prioritas kami, bahkan pembangunan yang sekarang sedang kami laksanakan juga ada penambahan sebanyak 100 tempat tidur untuk kelas 1,2 dan 3,” katanya. Dia juga menegaskan, bahwa pihaknya sudah memberikan kemudahan pelayanan bagi pasien kelas III khususnya peserta BPJS Kesehatan sesuai aturan umum yang berlaku dan tidak ada sama sekali yang dipersulit.

NET

... PNS Laporkan Kades ke Polres DARI HALAMAN B1...

Kuat dugaan jika aparat kepolisian akan menerapkan pasal pidana tentang pengrusakkan barang milik orang lain. Namun kini upaya tersebut akan ditempuh melalui proses hukum untuk membuktikan ­kebenarannya. “Saya itukan membeli bangunan kios itu dari ibu Yatie atas sepengetahuan dan disahkan oleh Kades Cipendawa bahkan disertakan stempel dan kop suratnya. Tapi begitu dilakukan pembongkaran atas bangunan itu kenapa Kadesnya sendiri tidak meminta persetujuannya sebagaimana kronologis awalnya,” kata Ajud selepas memberikan keterangan kepada penyidik Polres Cianjur. Dia menambahkan, bahwa memang betul tanah tersebut milik tanah kas desa (TKD) namun sebelumnya meminta “restu” dari Kades untuk membeli bangunan seharga Rp. 50 juta. Tujuannya agar itu dijadikan sebagai peristiwa hukum karena tidak ingin dianggap melanggar ketentuan perundang-undangan apalagi itu berkaitan dengan aset desa. “Saya inikan taat asas apalagi sebagai PNS harus patuh terhadap aturan sehingga waktu itu membeli bangunan kios berharap adanya persetujuan, dengan kata lain tidak dibawah tangan. Tapi anehnya begitu

dibongkar, kenapa dipaksakan tanpa izin dulu. Seolah kalau begitu Kadesnya sendiri yang tidak menjalankan aturan perundangundangan, ” imbuhnya. Ajud tidak membantah jika pernah ditawari untuk menerima ganti rugi sebesar Rp. 25 juta dari Pemdes Cipendawa. Hanya saja nilai tersebut dianggap tidak adil sehingga memilih untuk belum menerimanya dengan harapan tidak ada pembongkaran bangunan. “Waktu itu saya tengah berada di Jakarta untuk mengikuti pelatihan namun kaget juga begitu mengetahui bangunan dibongkar. Sedangkan belum ada kesepakatan soal ganti rugi begitu juga dengan pembongkaran tidak pernah ada persetujuan sama sekali,” ucapnya heran. Pemerintahan Desa Cipendawa melalui juru bicaranya, Supriadi menyatakan, tidak akan menghalangi jika pemilik bangunan mengadukan kepada pihak kepolisian. Pasalnya sebelumnya telah melakukan upaya mediasi agar pemilik bangunan menerima ganti rugi. “Kita sudah sampaikan upaya persuasif supaya Pak Ajud mau menerima ganti rugi yang kita tawarkan sebesar Rp. 25 juta melalui kuasa hukumnya. Namun karena tidak ada jawaban saat dihubungi melalui sambungan telepon akhirnya kita putuskan untuk

“Waktu itu saya tengah berada di Jakarta untuk mengikuti pelatihan kaget juga begitu mengetahui bangunan dibongkar...” melakukan pembongkaran tanpa ada penggantian,” ujarnya. Pria yang juga anggota BPD Cipendawa ini tak menampik jika sebelumnya ada penandatanganan Kades yang menggunakan hak prerogatifnya bahwa peralihan bangunan tersebut diketahuinya. Namun ia membantah jika itu dianggap persetujuan Pemdes Cipendawa walaupun ada stempelnya. “Kita melihatnya itu Kades menggunakan hak prerogatifnya sehingga menandatangani sebagai bagian bahwa itu diketahui peralihan dari Yati ke Ajud namun bukan berarti menyetujui. Kalaupun itu akhirnya bangunan milik Ajud dibongkar itukan karena ada aspirasi dari warga untuk menata TKD tersebut demi kepentingan umum,” bebernya. Tokoh masyarakat Cipendawa, Endang Suryatna justru menyayangkan adanya tindakan Kades yang tidak sesuai dengan UU Desa yaitu Pasal 29, Kepala

Desa dilarang membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan/atau golongan tertentu. Sehingga begitu menggunakan hak prerogatifnya maka harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungan yang melatarbelakanginya. “Jika Kades itu tadinya menggunakan diskresi untuk mengiyakan peralihan kepemilikan bangunan dari Yati ke Ajud. Mestinya begitu akan melakukan pembongkaran harus meminta kembali persetujuan Ajud sebagai pemilik bangunan terakhir. Jadi alurnya harus terarah supaya tidak salah kaprah dan berpotensi terjadinya penyalahgunaan wewenang,” imbuhnya. Justru peristiwa tersebut bakal jadi preseden buruk jika tidak bisa dibuktikan kebenarannya melalui proses hukum. Dengan begitu, jangan ada lagi Kades yang begitu entengnya menggunakan diskresi atau hak prerogatifnya tanpa dipertanggungjawabkan. “Kejadian ini bisa jadi pengalaman berharga sehingga Kades sebagai penyelenggara pemerintah desa tidak mudah mengeluarkan diskresi karena itu akan berdampak hukum. Baik buruk ada baiknya diperhitungkan karena posisi Kades sepadan dengan Bupati atau Gubernur yakni harus mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku,” pungkasnya. (ree)

... Fokus Wisata Cisel, Supaya PAD Naik DARI HALAMAN B1...

“Jika Pemkab Cianjur fokus mengembangkan potensi wisata di selatan, saya perkirakan tingkat kunjungan wisatawan naik sekitar 20 persen,” ujarnya, Senin (30/1). Menurutnya, pengembangan potensi wisata di selatan selain memusatkan terhadap pembenahan ber-

bagai fasilitas objek wisata, juga harus memperbaiki sarana transportasi berupa akses jalan yang bagus. “Minimal ada sarana transportasi yang memadai seperti akses jalan yang bagus, selain melakukan penataan fasilitas objek wisata yang dilakukan secara bertahap,” katanya. Diungkapkannya,

pengembangan objek wisata di wilayah selatan juga akan berdampak terhadap meningkatnya perekonomian masyarakat sekitar, dari mulai penyerapan tenaga kerja lokal hingga tumbuhnya berbagai pusat kuliner. “Ketika akses jalan bagus dan objek wisata dibenahi, maka tingkat ekonomi serta jumlah kunjungan wisa-

tawan meningkat yang pada akhirnya mampu berdampak kepada Pendapatan Asli Daerah,” tegasnya. Meski demikian Aban menegaskan, pengembangan berbagai potensi objek wisata di wilayah selatan Cianjur merupakan program Bupati melalui Disbudpar dan bukan program Disbudpar. (cr1)

... Aparatur Harus Tingkatkan Sosialisasi Hingga 100 Persen DARI HALAMAN B1...

“Masyarakat juga harus lebih partisipatif dari mulai proses perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan dalam berbagai kegiatan pembangunan di wilayanya masing-masing,” katanya. Dirinya juga sempat menyinggung masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan, seperti ke aliran sungai dan selokan. Kedepan, harus ada solusi den-

gan menyediakan tempat sampah organik dan non organik di setiap permukiman warga termasuk membuat bank sampah sehingga tidak perlu lagi membuangnya ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA). “Buang sampah sembarangan sudah menjadi budaya di masyarakat, ini tidak terlepas dari kurangnya sosialisasi oleh aparatur pemerintah sendiri,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala

Bidang Lembaga dan Partisipasi Masyarakat BPMPD Kabupaten Cianjur, Popon Ajizah mengatakan, partisipasi masyarakat di Cianjur untuk aktif dalam kegiatan gotong royong sudah terlihat gregetnya, namun perlu lebih ditingkatkan lagi. “Sebenarnya sudah terlihat, namun perlu di dorong terus salah satunya melalui pencanangan BBGRM ini,” katanya. Menurutnya, bentuk partisipasi masyarakat dalam

kegiatan gotong royong bisa terlihat berupa materil dan tenaga. Terbukti, Desa Sindangjaya, Kecamatan Ciranjang berhasil menjadi juara 3 lomba gotong royong masyarakat tingkat Jawa Barat tahun 2016. “Sebenarnya kalau lihat rata-rata, hampir semua sudah melaksanakan hanya saja kita tidak melihat secara kasat mata. Makanya upaya kita lebih meningkatkan kembali ke gotongroyongannya,” tandasnya. (cr1)

... Hanya Ingin Membantu Warga Membutuhkan DARI HALAMAN B1...

“Kendala yang dirasakan selama memimpin wilayah ini pastinya banyak juga. Namun warga yang mendukung untuk terus motivasi agar mampu ­memajukan Desa Haurwangi ini. Meskipun ada juga warga

yang tak menyukainya, tetapi semuanya menjadi hikmah dan pelajaran untuk kedepannya dan selalu ­ tersenyum” ucap Iwan sulaeman, Senin (30/05). Menurutnya, masyarakat hanya ingin mempunyai pemimpin yang jujur,baik, adil

dan selalu ada saat warganya membutuhkan bantuannya, selain itu juga menjalankan program yang sudah dicanangkan. “Program saat ini yang akan dilaksanakan yaitu peningkatan perekonomian warga dan kesehatan,” imbuhnya.

Atas dukungan masyarakat, keluarga dan sambungan, sambung Iwan, dirinya bisa menjadi seperti ini. Walaupun belum begitu banyak yang terwujud namun niatannya hanya ingin membantu warga yang terlihat yang sangat mem­butuhkan. (cr4)

“Memang masalahnya kadang-kadang jumlah pasien membludak pada hari-hari tertentu, namun jika penuh kita rujuk ke rumah sakit terdekat seperti ke Sukabumi, Cimacan atau Bandung,” tegasnya. Namun permasalahannya, sambung Ratu, rumah sakit yang menjadi rujukan ada atau tidak kamar yang masih kosong. Karena biar bagaimanapun, pihaknya tidak boleh merujuk pasien tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu dari rumah sakit yang menjadi rujukan. “Jangan sampai, pasien setelah kita rujuk ke rumah sakit terdekat menjadi

terlantar dan dilempar kesana kemari karena tidak mendapatkan kamar. Makanya sebelum dirujuk, kami selalu menghubungi rumah sakit yang di tuju,” tandasnya. Kedepan ungkap Ratu, guna lebih mempermudah pelayanan bagi pasien yang berobat ke RSUD Cianjur, pihaknya akan menyediakan papan informasi yang menjelaskan tentang kosong tidaknya kamar dari mulai kelas 1,2 dan 3. “Kedepan akan kita buat sistem informasi tempat tidur dari kelas 1,2 dan 3 yang dipasang di bangunan baru, tinggal tekan tombolnya

nanti keluar informasinya,” ungkapnya. Terkait peresmian RSUD Pagelaran oleh Bupati beberapa waktu lalu, Ratu menyambut baik karena akan lebih mempermudah akses masyarakat khususnya di wilayah selatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. “Sangat bagus dengan adanya rumah sakit di daerah selatan, bahkan kedepannya di Sindangbarang juga akan dibangun rumah sakit juga. Kita lihat nanti, apakah jumlah rujukan pasien dari selatan berkurang dengan adanya rumah sakit disana,” katanya. (cr1)

... Tak Pantang Menyerah Dalam Meraih Asa DARI HALAMAN B1...

“Walaupun sudah menjadi ibu rumah tangga tetapi semua itu tidak menjadi penghalang dan batas bagi saya untuk tampil sebagai

pendakwah dan menjadi wanita karir” ucapnya. Dia juga tak lupa menyebutkan jika semua itu tidak terlepas dari do’a dan dukungan orang tua, sahabat dan rekan. Sehingga

dalam melaksanakan bisnis tersebut meskipun pernah merasakan jatuh bangunnya dalam usaha, tapi tetap bersabar bersyukur dan ­ tidak pantang menyerah. (cr4)

Pengemis Merajalela Akibat Tidak Ada Penampungan Khusus

CIANJUR-Sudah bukan menjadi rahasia umum, pada setiap bulan ramadhan, keberadaan pengemis semakin marak, di sejumlah daerah. Apalagi Cianjur menjadi perlintasan kota besar seperti Jakarta atau Bandung. Ironisnya, fenomena tersebut sampai saat ini belum bisa terpecahkan mengingat Cianjur tak ­ memiliki tempat khusus untuk menampung keberadaan mereka begitu terjaring ­razia. Sebagaimana dikatakan Bidang Penegakan Peraturan Daerah Satuan Polisi Pamong Pradja (Pol PP) Cianjur, Sulaiman Madna, tak bisa dipungkiri memang

keberadaan pengemis dibulan ramadhan sangat marak. Namun untuk menuntaskan masalah tersebut tidak bisa hanya di tindak dengan razia saja. “Sekarang kalau memang razia kita gampang, namun yang menjadi permasalahan, setelah di razia maka akan di kemanakan karena tidak ada penampungan. Kalau hanya bersifat himbauan hal tersebut akan percuma, bisa saja setelah ditangkap kembali lagi mengemis,” bebernya. Berbeda dengan penangkapan Wanita Penjajak Seks (WPS), yang sudah pasti setelah ditangkap akan ditampung dalam panti sosial.

NET

Sedangkan untuk penangkapan pengemis sampai saat inipun belum ada tempat khusus, kalaupun akan ada pembinaan maka itu menjadi kewajiban dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans). “Sampai saat ini kita belum ada informasi atau permintaan dari dinas terkait tentang tempat khusus pembinaan bagi pengemis, sehingga kita juga bukan tak mau merazia”’ ungkapnya. Disinggung tentang maraknya pengemis di Cianjur saat ramadhan pihaknya mengaku hanya bisa memberikan sebatas teguran. (asr)

Mulai Bulan Depan, 100 Irigasi Rusak Bakal Diperbaiki CIANJUR-Guna menghindari kekeringan saat memasuki kemarau, sejumlah irigasi yang ada di Cianjur akan segera diperbaiki. Hanya saja dari 30 persen irigasi yang diidentifikasi rusak akibat keterbatasan anggaran mencakup 10 persen perbaikannya. Menurut Kabid Pembangunan dan Pemeliharaan, Dinas Pengolahan Sumberdaya Air dan Pertambangan (PSDAP) Cianjur, Wiguna Prihantono mengatakan, tahun 2016 kurang lebih terdapat sebanyak 100 ­ irigasi yang hendak ­ diperbaiki. Namun jumlah tersebut tentunya tidak sebanding dengan kerusakan irigasi seluruhnya yang ada saat ini. “Memang 100 irigasi yang diperbaiki itu belum bisa mencakup seluruh irigasi yang rusak di Cianjur ini, mengingat rata-rata kerusakan irigasi terjadi karena faktor alam yang selalu terjadi disini,” ­ungkapnya. Rencana perbaikan irigasi, lanjut Wiguna, akan

NET

berlangsung pada bulan juni mendatang. Skala prioritas yang akan segera diperbaiki adalah irigasi yang paling rusak, yang saat ini berdampak pada kurangnya pasokan air keswah. “Selama ini tidak bisa dipungkiri kerusakan irigasi ada yang berdampak pada kekurangan pasokan air ke pesawahan warga, dan yang teridentifikasi irgasi yang paling rusak berasal dari wilayah selatan” ­ungkapnya. Dari 100 irigasi yang

akan diperbaiki, pihaknya menegaskan lokasinya tersebar di seluruh Cianjur. Pihaknya berharap dengan adanya perbaikan irigasi bisa menghindari bencana kekeringan saat musim kemarau. “100 lokasi irigasi yang diperbaiki terdiri dari irigasi sekunder dan primer, irigasi yang perbaiki adalah irigasi yang mengaliri luas sawah yang besar, dan mengalami kerusakan yang parah, yang diajukan tahun sebelumnya,” ungkapnya (asr)


SELASA, 31 MEI 2016

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

email redaksi.beritacianjur@gmail.com

HALAMAN

B8 WAG’s Atletico Madrid Pernah Injakkan Kaki di Bali TAK banyak yang mengenal Noemie Happart sebelum partai final Liga Champions 2016 yang mempertemukan Real Madrid melawan Atletico Madrid di San Siro, Minggu (29/5) dini hari WIB.Namun namanya mulai dikenal dunia setelah gelandang Atletico, Yannick Carrasco mencetak gol penyeimbang.

PARTAI PENUTUP 0

VIKING BC

VS

1

PASTER FC

LAGA panas tersaji dalam lanjutan semi final turnamen Bhayangkara Cup Polres Cianjur 2016 antara Viking Berita Cianjur (VBC) dengan Paster FC di Stadion Badak Putih, Pamoyanan, Cianjur, kemarin (30/5) sore.

S

aat pluit kick off babak pertama ditiup wasit Dadang Herniawan, kedua tim langsung melakukan inisiatif menyerang. Jual beli serangan dari kedua tim terus diperlihatkan, sehingga membuat penonton yang hadir di stadion terhibur. Kedua tim yang sama-sama mempunyai kualitas pemain yang mumpuni tak pernah lelah untuk saling merobek jala gawang lawan masing-masing. Hingga pertengahan babak pertama

skor kaca mata masih tetap tak berubah. Namun memasuki menit ke 40 babak pertama, Dewi Fortuna baru memihak pada tim Paster FC saat tendangan keras yang dilakukan Bayu N (10) tak mampu ditepis pejaga gawang VBC, hingga merubah kedudukan menjadi 1-0. Skor itu bertahan hingga babak pertama usai. Memasuki babak kedua, VBC mencoba merubah skema serangan dengan lebih mengandalkan bola-bola jauh.

Namun, usaha yang dilakukan para pemain VBC masih belum melahirkan gol untuk dapat menyamakan skor. Justru, sejumlah peluang kembali dihasilkan tim Paster FC. Bahkan, dipertengahan babak kedua tim asal Kelurahan Muka itu hampir bisa menambah keunggulan. Hingga wasit Dadang Herniawan, asal Kota Bandung meniup pluit panjang tanda babak kedua usai, skor 1-0

untuk keunggulan Paster FC tetap bertahan. Atas hasil itu, Paster FC berhak mendapatkan tiket ke babak final dan bertemu tim Clonks FC (Cipanas). Sementara VBC harus puas melanjutkan laga final memperebutkan tempat ketiga. Untuk laga final Bhayangkara Cup Polres Cianjur 2016 akan kembali digelar pada Jumat (3/6) mendatang. (k-1/Angga Purwanda/�BC�)***

ROAD TO CHAMPIONS CLONK'S FC

VIKING BC

CLONK'S FC

(LOLOS)

Minggu 29 Mei 2016

GAIB FC

Jum'at 03 Juni 2016

Senin 30 Mei 2016

PASTER FC

PASTER FC (LOLOS)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.