Berita Cianjur - Kuburan Campaka Dibongkar

Page 1

ECERAN ,RP.3.000 AN N A G LANG ,0 0 .0 8 RP.7 N A L U /B

EDISI 357 THN III

KAMIS, 5 JANUARI 2017

Memberi Nilai Lebih twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

Klik! beritacianjur.com

email newsredaksibc@gmail.com

Mabes Polri Akan Bentuk Detasemen Anti Hoax Penyebaran Informasi Palsu di Sosial Media Sudah Meresahkan Masyarakat KEPOLISIAN Negara Republik Indonesia meningkatkan penindakan terhadap penyebaran informasi palsu atau hoax di internet. Selain bagian dari upaya penegakan hukum, penyebaran hoax sudah meresahkan masyarakat. Ada dua hal utama yang akan segera dilakukan oleh Markas Besar Polri terkait penindakan hoax. Pertama adalah

4 Jam Hujan Deras, Jalan di Kota Cianjur Terendam

BERITACIANJUR/CR1

PEMBANGUNAN jalan dan trotoar di wilayah Kota Cianjur yang baru-baru ini dilaksanakan dinilai publik Cianjur gagal. Buruknya darainase dan pekerjaan pembuatan trotoar dituding jadi penyebab banjir di beberapa ruas jalan kota saat hujan deras turun. Seperti halnya terjadi pada Rabu (4/1/2016), banjir setinggi 50 centi meter merendam beberapa ruas jalan di Kota Cianjur. Air hujan yang turun selama empat jam sejak pukul 05.00 dini hari sampai

Jadwal Salat

HUJAN lebat menguyur lokasi pembongkaran 100 kuburan di Desa Cidadap, Kecamatan Campaka, Rabu (4/1/2017), kemarin. Beberapa orang menyaksikan, air hujan berwarna merah. Seperti darah.

K

ejadian ini hanya berlangsung 20 menit. Pantauan Harian Berita Cianjur di lokasi pembongkaran, hujan berwarna merah, membuat warga dan petugas tercengang. Pembongkaran, terpaksa molor hingga pukul 09.00 WIB. KE HALAMAN 7

BERITACIANJUR/APIP SAMLAWI

BONGKAR MAKAM- Panitia pelaksana pemindahan makam di Desa Cidadap, Kecamatan Campaka mulai melaksanakan pembongkaran makam, Rabu (4/1/2017)

Truk Mendadak Slip Tabrak Tiga Kendaraan

Mistis Jalan Ciherang Selimuti Tabrakan Beruntun

SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 12:00 15:25 18:15 19:30

Kang BeCe

BERITACIANJUR/CR1

DIDEREK- Salah seorang petugas layanan derek mobil sedang mengaitkan alat untuk menderek truk penyebab terjadinya kecelakaan beruntun di ruas jalan Raya Cipanas, Rabu (4/1/2017).

MARSHANDA

Pria Misterius di Malam Tahun Baru PASCA kandasnya hubungan asmara dengan Egi John yang menghebohkan, seiring kabar miring perselingkuhan yang dilakukannya, baru-baru ini sempat beredar foto Marshan-

NYANYANG tak menyangka sama sekali, dump truk yang dikemudikannya dari Bogor, tiba-tiba mengalami slip di Jalan Raya menurun Cianjur-Cipanas. Truk yang akhirnya oleng, menabrak tiga pengendara di depannya. Dua pengendara harus dilarikan ke RSUD Cianjur. Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB, KE HALAMAN 7

Mahasiswa Setuju Biaya Wisuda Dipangkas CIANJUR – Dipergunji­ ngkan beberapa pihak, kemungkinan biaya wisuda mahasiswa Universitas Suryakencana (UNSUR) akan dipangkas. Biaya sebesar 1,5 juta/orang, dianggap memberatkan dan sepantasnya dipankas. Sejumlah mahasiwa yang berhasil dimintai tanggapannya, menilai, penetapan besaran biaya wisuda, terkesan

dilakukan sepihak, sehingga mau tidak mau mahasiswa harus mengikuti ketetapan itu. Padahal jika Panitia mau mengambil tempat di lokasi sekolah atau di gedung milik pemerintah, b i a y a wisuda jauh lebih murah dan tidak memberatKE HALAMAN 7

Back To Nature (Kembali Ke Alam)

da sedang bersama seorang pria saat malam pergantian tahun. Melihat foto tersebut, netizen lantas mengatakan

Gaya hidup back to nature dan tingginya kepercayaan masyarakat dunia pada obat tradisional Di negara-negara sedang berkembang, sebagian besar penduduknya masih terus menggunakan obat tradisional, terutama untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan dasarnya.

KE HALAMAN 7

KE HALAMAN 7

KARIKATUR/NANDANG S

CIANJUR BERHIKMAT

KE HALAMAN 7

Hujan Deras Warna Merah

Kamis, 5 Januari 2017 04:18

dalam penegakan hukum Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Hasil pemetaan Polri menunjukkan bahwa penyebaran berita atau informasi palsu itu, sudah melibatkan tenaga-tenaga profesional yang dipekerjakan untuk membuat dan menyebarkan hoax tersebut.

Kuburan Campaka Dibongkar

KE HALAMAN 7

Wilayah Cianjur & Sekitarnya

menggiatkan patroli cyber, dan yang kedua membentuk struktur organisasi baru di Kepolisian Negara RI untuk merespon situasi ini. Hal ini disampaikan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri. Dalam penjelasan pada media, Kapolri mengungkapkan bahwa penyebaran hoax memang masih cukup sulit diatasi. Terutama

Dari Hudzaifah r.a: Rasulullah SAW bersabda,“Tidak dapat masuk syurga, orang-orang yang menyiar-nyiarkan berita untuk mengacau (merusuh).”


BC2

Ngawangkong

+ Opini Warga KAMIS, 5 JANUARI 2017

Wawancara Eksklusif dengan Ketua Umum DPP Komite Jurnalis Independen (KJI), Asep Setiawan,SH.

Selain Menulis Harus Juga Bersikap Kritis CUACA saat itu sedang tidak bersahabat karena angin cukup kencang menerpa siang. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Jurnalis Independen (KJI), Asep Setiawan SH ditemui di ruang kerjanya yang berada di Jalan Raya Bandung, Rawabango, Cianjur. Dalam kesempatan itu banyak bicara soal posisi jurnalis dalam situasi kekinian, ada banyak persoalan namun sedikit ruang untuk disikapi secara transparan.

Pria yang berperawakan tegap itu santai dalam menghadapi proses wawancara, padahal di pundaknya setumpuk tugas harus segera dikerjakan. Tugas untuk membuktikan kepada khalayak luas bahwa tidak ada lagi organisasi tunggal untuk wadah profesi wartawan. Semua organisasi berhak membuktikan jatidirinya sebagai lembaga yang bersikap profesional dalam mengemban visi dan misinya.

Apa yang membedakan Komite Jurnalis Independen (KJI) dengan organisasi profesi wartawan lainnya yang ada di Indonesia saat ini? Semua organisasi profesi itu memiliki tujuan yang baik dalam membangun masyarakat berkeadaban. Namun kami memiliki sisi yang membedakan yakni jaringan, dimana perekrutan anggota menjangkau semua

wilayah baik perkotaan maupun pedalaman. Tidakkah dengan pola semacam itu akan membuat wajah organisasi tidak karuan karena ketiadaan penyeleksian dalam keanggotaan? Sebetulnya alam yang melahirkan wartawan itu, mereka ditempa oleh ganasnya kehidupan. Sehingga tidak harus menggunakan tangan besi dengan caci maki, ancaman maupun intimidasi untuk membuktikan jatidiri profesinya. Wartawan cukup menunjukkan kepada seisi bumi ini bahwa sikap kritis itu penting karena alam menghendakinya. Seperti apa konkretnya ? Sekarang ini ada banyak akses yang bisa digunakan publik untuk mengolah informasi sehingga siapapun berpeluang menjadi jurnalis. Justru KJI harus mengedepankan eksistenti jurnalis di tengah kehidupan masyarakat, selain menulis juga bersikap kritis. Sejauh ini apa yang melatarbelakangi pendirian KJI sehingga berkantor pusat di Cianjur, tidak berada di pusat pemerintahan seperti Jakarta atau Bandung ? Tidak ada keharusan kalau organisasi profesi tingkat nasional harus memiliki kantor pusat di kota besar. Kalaupun akhirnya kita memilih Cianjur karena memang berawal dari keprihatinan sejumlah wartawan senior maupun

wartawan muda yang sebagian besar warga Cianjur. Waktu itu kita proklamirkan di salahsatu hotel di kawasan Cianjur dalam acara diskusi terbuka yang diisi wartawan dari berbagai generasi. Lalu apa alasan mendesak yang menguatkan untuk berkiprah di tingkat nasional bukan lagi lokal Cianjur? Kalau itukan soal pilihan selagi memiliki kemampuan bergerak di tingkat nasional, kenapa juga mesti gak ?. Lagipula tidak ada alasan mendesak tapi inikan soal energi yang dihabiskan sama besarnya baik di tingkat nasional maupun tingkat lokal. Esensinya jurnalis itukan bersikap independen ketika dihadapkan di situasi apapun. Sebentar dulu, apakah memang jurnalis ada yang tidak independen ? Saya tidak mengatakan begitu, tapi posisi jurnalis itu sekarang ini dipertaruhkan kedudukannya apakah terikat kepada kode etik jurnalistik atau dalam cengkeraman perusahaannya ?. Kemudian apa ? Selanjutnya, kita percayakan bahwa dimanapun jurnalis bernaung dalam organisasi profesinya maka kebebasannya dalam menentukan sikap itulah yang patut dihargai. Semoga KJI kedepan mampu menunjukkan eksistensinya dan diterima dengan baik oleh khalayak luas. Reporter : Rikky Yusup

OPINI WARGA Memberi Nilai Lebih

BERITA MEDIA GROUP

Komisaris Utama H Ishaq Robin. | Direktur Utama Anton Ramadhan. | General Manager Gia Gusniar. | Pemimpin Redaksi Cetak Nuki Nugraha. | Wakil Pemimpin Redaksi Cetak Mustofa | Dewan Redaksi: Anton Ramadhan, Fonda Lapod, Gia Gusniar, Nuki Nugraha, Imam Sumarsono (Ipung) | Asisten Redaktur: Angga Purwanda, Rikky Yusup, Rudi Rusmana, Rustandi Zaelani | Sekretaris Redaksi Asri Fatimah | Reporter Cetak: Herry Febriyanto, Azmi Zahidah Mushaffa, Apip Samlawi, Zenal Mustari, Suparjo. | Divisi Online Rifky (Admin/IT). | Perwajahan: Ahmad Sulaeman (Koordinator), Arie Yudistira, Ziad Zed Zubaedi, Rendy Rustandi, Muhammad Faisal. Grafis: Nandang S, M Yanuar Gunawan. | Manager Keuangan dan Umum Mastuti. | Manager Iklan dan Sirkulasi Budi Yahya. | Koordinator Iklan : Suparjo. | Divisi Iklan: Fajar Kurniawan (Iklan Bandung), Emma Maryani (admin). | HDR & UMUM: Iwan Setiawan | Koordinator Sirkulasi : Iwan kusmawansyah| Divisi Sirkulasi: Pupung Pangestu, Dede Herlan, Erlin Sri Hartati (admin). | Marketing Komunikasi : H Ahmad Rizky Alfaraby. | Divisi Keuangan: Dedi Sukmana (kolektor), Asep Ruhenda (kolektor), Siti Aisyah (admin). | Legal Officer Ebes | Divisi Umum: Ardian (IT), Jajang Solihin, Daud Yusuf, Eded, Iyus Rustandi. I Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jl. KH. Hasyim Ashari No. 46B, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, 43214 l Telp. Kantor : (0263) 2283283 - 2283645 l Hotline Redaksi: 08562053088 l e-mail redaksi: newsredaksibc@gmail.com l website: www.beritacianjur.com l Info Layanan Pelanggan ; office: (0263) 2261814 CP: 08562053088 l Rekening: 183 097 9090 (BCA) an. Jembatan Mediatama Cianjur, PT, 006 257 498 4001 (BJB) an. Jembatan Mediatama Cianjur l Penerbit: PT Jembatan Mediatama Cianjur. SELURUH WARTAWAN BERITA CIANJUR SELALU SELURUH WARTAWAN BERITA CIANJUR SELALU MENGENAKAN TANDA PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT MENGENAKAN TANDA PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT TUGAS SERTA TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MEMINTA TUGAS SERTA TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MEMINTA ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER

“adalah jelas bahwa negara adalah ciptaan dari alam, dan manusia secara alamiah adalah binatang yang politis.” (Aristoteles)

Dialek Bahasa Komunikasi Politik Dalam Pemilukada

BIASANYA pemberian dialek adalah berdasarkan geografi, namun bisa berdasarkan faktor lain, misalkan faktor sosial. Dimana sebuah dialek dibedakan berdasarkan kosa kata, tata bahasa, dan pengucapan (fonologi, termasuk prosodi).

Oleh :

DRS.H. SUPRAYOGI, M, Si Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Putra Indonesia Cianjur

B

egitu juga seperti yang dikatakan Sudaryanto, (1980), bahwa Dialek bahasa dalam pemilukada di DKI Jakarta adalah ragam bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif berada pada suatu tempat, wilayah, atau daerah tertentu, meskipun memiliki Idiolek masing-masing. Sehingga para penutur dalam suatu wilayah tertentu memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan penutur lainnya. Paradox dialek yang terjadi di kampung Pulo Jakarta Utara, diantara kedua penutur ini masih saling mengerti diantara Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama dengan warga negara Indonesia (ummat muslim) dalam menggunakan bahasa yang sama yaitu bahasa Indonesia. Sebagaimana yang dikatakan Safriandi A. Rosmanuddin (2015) dalam so-

siolinguistik bahwa dialek adalah bahasa sekelompok masyarakat yang tinggal di suatu daerah tertentu atau dalam lingkup tertentu yang ditentukan oleh letak ­ geografis kelompok pemakainya. Tentunya dialek juga sering disebut dialek geografis atau dialek regional yang di batasi alam, dapat berupa sungai, gunung, laut, dll. Berkaitan dengan dialek ini, yang disampaikan pada suatu konteks menjelang pemilihan umum kepala daerah di DKI Jakarta, tepatnya di Kampung Pulo Jakarta Utara ada satu hal yang menjadi permasalahan akan suatu dialek bahasa. Permasalahan yang dimaksud 3 adalah dialek, hal ini tentunya telah memiliki ciri-ciri yaitu adanya rasa saling mengerti di antara penutur. Benarkah suatu ciri-ciri dialek seperti ini? Ketika di Kampung Pulo Jakarta Utara Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama

berkomunikasi dengan masyarakat setempat dengan menggunakan bahasa Indonesia, ­sedangkan masyarakat tersebut Berbicara dengan menggunakan bahasa AlQur’an/bahasa Agama yang juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Meskipun berkomunikasi dengan bahasa Induk warga negara Indonesia yakni Bahasa Indonesia, ternyata tampak telah memunculkan makna yang berbeda ketika diinterpretasikan oleh seseorang ketika memahami akan suatu makna dalam dialek bahasan tersebut, meskipun ternyata tetap dapat saling memahami akan makna dialek bahasa yang kita cermati dari kasus penistaan agama tersebut dalam berinteraksi atas kedua anak bangsa. Apakah pemaha-man makna bahasa ini merupakan dialek karena kedua penuturnya dapat saling mengerti terhadap bahasa yang diucap-

kan oleh masing-masing lawan tutur?. Karenanya sebagaimana yang dikatakan Sumarsono (2007:24) menyebutkan bahwa ciri yang paling tepat untuk dialek adalah ciri sejarah dan ciri homo-genitas. Jadi dari kedua ciri tersebut yakni apa yang dimaksud dengan ciri sejarah adalah adanya data dan fakta sejarah yang membuktikan bahwa sebuah bahasa ‘X’ berbeda dengan bahasa ‘Y’. Ciri homogenitas adalah adanya kesamaan unsur-unsur bahasa tertentu. Para ahli dialektologi membuktikan bahwa ‘X’ dan ‘Y’ merupakan dua bahasa, dua dialek, dua subdialek, atau hanya merupakan varian dengan cara mencari kesamaan kosakatanya. Maka jelas keduanya hanya dua varian saja dari sebuah bahasa yang pengucapannya seharusnya dimengerti guna membangun hubungan dan perbedaan keduanya yang mempunyai keterkaitan. ( bersambung)*


INFO SPESIAL GELIAT KOTA twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

HOTLINE : 0263-2283283 KAMIS, 5 JANUARI 2017

Wabup Cianjur Soroti Infrastruktur Sekolah Berbasis Keagamaan

CIANJUR-Saat menghadiri Hari Amal Bhakti (HAB) Kementrian Agama ke-71 di Asrama Haji Sabandar, Kecamatan Karangtengah beberapa waktu lalu, Wabup Cianjur Herman Suherman

BC3

Klik! beritacianjur.com

mengingatkan tentang visi Cianjur lebih maju dan agamis harus sejalan dengan pelayanan kepada masyarakat khususnya keagamaan supaya disejajarkan dengan pemerintah kabupaten. “Harus dipersiapkan, kita punya misi dan Kemenag punya regulasinya. Sehingga pelayanan maksimal bisa cepat tercapai,

“Pemkab sudah menganggarkan 1 persen dari APBD Kabupaten Cianjur 2017, sebesar Rp. 27 miliar untuk kegiatan keagamaan..”

khususnya satu atap,” katanya. Selain pelayanan, Herman juga menyoroti infrastruktur sekolah agama seperti Madrasah Diniyah. Karena saat ini masih agak kurang, sehingga perlu perhatian bersama antara Pemda dan Kemenag agar bangunan sekolah menjadi lebih layak digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar. “Pemkab sudah menganggarkan 1 persen dari APBD Kabupaten Cianjur 2017, sebesar Rp. 27 miliar untuk kegiatan keagamaan. Kita ingin Cianjur lebih maju dan agamis, masak iya tidak kita perhatikan. Makanya infrastruktur terus kita genjot,” ungkapnya. (cr1)

Sangat Disayangkan Jika Partisipasi Masyarakat Dikesampingkan

KEGIATAN

Puluhan Pegawai BNN Cianjur di Tes Urine PULUHAN pegawai Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cianjur menjalani tes urine di kantor tempat bekerja. Setelah itu diperoleh hasil untuk 26 pegawai internal dan tenaga kerja kontrak dinyatakan negatif. Menurut Kepala BNNK Cianjur, Hendrik menampik jika kegiatan tersebut dilaksanakan secara mendadak. Pasalnya tes urine di lingkungan internalnya itu merupakan agenda rutin yang dilaksanakan di awal tahun. “Tes urine ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan BNNK Cianjur di awal tahun, kegiatan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa anggota BNNK Cianjur bersih dari segala bentuk penyalahgunaan narkoba” kata Hendrik, kemarin (4/1). Kegiatan NET pemeriksaan urine pegawai ini merupakan bentuk pembinaan terhadap seluruh pegawai dan TKK di BNN Kabupaten Cianjur, agar semuanya bersih dari penyalahgunaan Narkoba, sebelum memerangi dan mengajak masyarakat untuk aktif dalam kegiatan pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN). “Tes yang dilakukan dengan menggunakan 6 (enam) parameter meliputi COC, MET, AMP, THC, MOP, dan BZO (Cocain, Methamphetamin, Amphetamine, Marijuana, Morphine, dan Benzodiazepine). Dari hasil tes urine ini seluruh pegawai beserta tenaga kerja kontrak diperoleh hasil negatif,” katanya. (net/ree)

ZOOM! Kerajinan Tangan

Swakelola Malah Diborongkan

SERAPAN dana bantuan yang diterima Pemerintahan Desa (Pemdes) belum banyak dipergunakan secara optimal. Lantaran kondisi di lapangan tidak sedikit yang memilih untuk dikerjakan oleh pihak ketiga bukannya swakelola oleh tim pengelola kegiatan (TPK).

M

araknya pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan jasa pihak ketiga baik badan usaha atau perorangan tidak terlepas dari kebijakan yang dilakukan oleh Kepala Desa. Hal itu sangat mungkin dipengaruhi oleh adanya unsur kepentingan pribadi atau kondisi tertentu yang tidak disampaikan secara terbuka. Dalam Perka LKPP Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa Di Desa bahwa secara prinsip harus

BERITACIANJUR/ RIKKY YUSUP

dilakukan secara swakelola dengan melibatkan partisipasi masyarakat setempat untuk memperluas kesempatan kerja. Namun jika tidak bisa dilaksanakan secara swakelola dapat dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa yang dianggap mampu. “Justru yang sekarang ini banyak terjadi dikerjakan oleh pihak ketiga namun tidak melalui musyawarah terbuka atas keputusan tersebut. Akibatnya tidak sedikit proyek yang diborongkan tersebut menimbulkan permasalahan di kemudian hari,” kata Sekjen GEMACITA, Endang Suryatna kepada

BC, kemarin (4/1). Ia menambahkan, perlu banyak pertimbangan jika Kades menghendaki pengadaan barang/jasa tidak digarap secara swakelola. Lantaran dampak yang akan ditimbulkannya akan mengakibatkan terjadinya kecemburuan masyarakat dan keaenehan lainnya.. “Pertanyaannya apakah memang masyarakatnya tidak mampu atau ada kepentingan lain dari Kades yang tidak diketahui masyarakat sehingga memilih dikerjakan pihak ketiga. Justru dengan memilih tidak swakelola itu mempunyai sensitifitas yang

tinggi,” imbuhnya. Hal yang sama juga dikatakan oleh Sekjen ABPEDNAS Cianjur, Alex Yudha yang menyesalkan jika pengadaan barang/ jasa di desa dikerjakan pihak ketiga. Lantaran kondisi tersebut cukup banyak ruginya ketimbang manfaatnya yang akan diperolehnya. “Masalahnya akan timbul kalau pekerjaan pihak ketiga tersebut tidak beres, belum lagi kalau borongannya tidak dibayar oleh Kades. Jadi di lapangan kondisi semacam itu banyak terjadi maka alangkah lebih baik jika dilakukan dengan cara swakelola,”

imbuhnya. Salahseorang Kades yang enggan disebutkan namanya mengaku jika pihaknya memilih diborongkan dengan harapan supaya cepat selesai. Selain itu juga agar tidak merepotkan masyarakat dalam melakukan pembangunan desa yang menyita waktu dan tenaga. “Kalau menggunakan jasa pihak ketiga itukan mereka sudah biasa sehingga tidak perlu repot lagi mengaturnya. Lain halnya jika melibatkan partisipasi masyarakat tentunya akan banyak menemui kendala di lapangan,” tukasnya. (riki yusup)

Kritik dan Dukungan Atas Rencana Pembangunan Sarana Pemerintahan

BERITACIANJUR/ ZENAL MUSTARI

KREATIF - Kerajinan tangan yang dirintis warga Desa Sukasirna Kecamatan Campakamulya ini sudah puluhan tahun dikelola. Namun sayangnya usaha kreatif tersebut masih mempunyai hambatan berarti terkait dukungan dana untuk pengembangan usaha. Padahal pelibatan partisipasi masyarakat sangat berpengaruh terhadap penyerapan angkatan kerja sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

SEJUMLAH pendapat mengemuka terkait rencana pembangunan kantor pemerintahan di kawasan Cianjur Selatan (Cisel). Baik kritik maupun dukungan atas gagasan itu menunjukan betapa perhatian publik cukup serius menyikapinya. Tokoh masyarakat Kadupandak yang menolak disebutkan jatidirinya mengaku jika selama ada banyak keluhan warga yang diterimanya. Terutama berkaitan dengan pelayanan umum saat mengurus administrasi kependudukan di Cianjur. Kondisi

tersebut cukup banyak mempengaruhi kondisi psikologis karena jarak tempuh yang cukup jauh. “Jarak tempuh dan lama diperjalanan selalu menjadi rintihan masyarakat disaat mau urus administrasi. Bahkan, keluhan atas membengkaknya pengeluaran karena tak cukup waktu satu hari. Jadi wajar kalau untuk kali ini, masyarakat meminta untuk rencana itu tadi bisa benar direalisasikan,” katanya. Camat Agrabinta, Usep Saeful Rohman mengaku

Home Industry Boboko Jadi Andalan, Minim Bantuan WARGA Desa Sukasirna dan Cibanggala Kecamatan Campakamulya dikenal karena usaha rumahan berupa kerajinan dari bahan baku bambu. Selain boboko (bakul nasi), ayakan (saringan) juga hihid (kipas nasi) yang sudah dibuat warga hingga puluhan tahun lamanya. Namun yang paling khas dan banyak diproduksi terutama oleh warga di 6 Kampung Desa Sukasirna dan sekampung Desa Cibanggala yakni boboko. Boboko adalah suatu tempat untuk mencuci beras atau wadah nasi. Boboko terbuat dari bambu yang dianyam rapat, berbentuk bundar cembung dengan kaki segi empat yang disebut soko. Sisi permukaan wadah diberi wengku yang dililitkan dengan bambu tali. Pada masyarakat Sunda, boboko digunakan juga untuk

menyimpan barang makanan yang akan dikirimkan ke tetangga atau saudara. Pendistribusian dengan cara diambil langsung pembeli atau disebarkan warga ke berbagai daerah hingga ke Jakarta. Kisaran harga yang dijual Rp.15 ribu hingga Rp.25 ribu per buahnya tergantung modelnya. Menurut Kades Sukasirna, Abdurrahman menyebutkan, jika warga sudah merintis industri rumahan itu sejak puluhan tahun silam. Sehingga diturunkan dari setiap generasi hingga bertahan sampai saat ini dengan jumlah produksi yang terus meningkat. “Usaha kerajinan tangan tersebut dilakukan sejak puluhan tahun silam dan berlangsung secara turun-temurun. Industri rumahan itu juga sangat membantu warga sehingga bisa membuka lapangan kerja

Tentu saja harapannya dapat suntikan dana sehingga mampu memenuhi permintaan konsumen apalagi boboko ini masih banyak diminati...” baru,” katanya. Sayangnya, untuk memajukan usahanya itu masih terkendala keterbatasan modal sehingga belum mampu memenuhi tingginya permintaan konsumen. Pihaknya terus mempromosikan usaha kreatif warga tersebut dengan mengikuti berbagai even dan pameran. “Tentu saja harapannya dapat suntikan dana sehingga

mampu memenuhi permintaan konsumen apalagi boboko ini masih banyak diminati. Sedangkan kita juga tetap mengikuti kegiatan pameran dalam mengenalkan potensi masyarakat setempat ini,” bebernya. Terpisah Kades Cibanggala, Mahmud mengatakan, di wilayahnya terdapat satu kampung yang mayoritas warga menggeluti usaha rumahan. Produk yang dihasilkan dari bahan baku bambu tersebut diantaranya boboko, ayakan dan hihid. “Memang kalau disini tidak sebanyak dengan Desa Sukasirna yang warganya aktif memproduksi kerajinan tangan dari bahan baku bambu. Namun kita juga terus melakukan pembinaan supaya usaha warga tersebut mengalami peningkatan,” pungkasnya. (zen)

BERITACIANJUR/ ZENAL MUSTARI

banyak menyerap aspirasi dari bawah yang menghendaki pembangunan kantor pemerintahan di kawasan

Cisel menjadi kenyataan. Bahkan hal tersebut menjadi topik hangat yang dibicarakan masyarakat dalam ber­

bagai kesempatan. “Yang pasti, kalau atas rencana itu. Bagi masyatakat kami itu benar sangat menanti bahkan mendukung yang pasalnya karena memang kondisi atas jarak, waktu dan materi disaat mau urus administrasi,” ucapnya. Camat Campaka, M. Fatah Rizal mengatakan bahwa, jika nantinya terealisasi pembangunan kantor pemerintahan di wilayahnya akan memudahkan warga Cisel. Sehingga lebih memperpendek jarak tempuh dan waktu yang harus dilewati. (zen)


BC4

BeceMuda

+Pendidikan KAMIS, 5 JANUARI 2017

Soal Masih Rendahnya Minat Baca, Begini Tanggapan BC Muda

Gadget, Buku, Gadget, Buku… Gadget Aja Deh! Hey guys, ternyata minat baca di kalangan remaja itu dapat dikatakan masih terhitung rendah loh. Kok bisa gitu?

B

erdasarkan hasil survey yang belum lama ini dilakukan Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), dalam setahun, Indonesia hanya menghasilkan kurang lebih 72 juta buku. Jika dibandingkan de­ ngan jumlah masyarakatnya yang mencapai sekitar 240 juta, berarti dalam setahun satu buku dibaca oleh 3-4 orang saja. Bagaimana tangga­ pan kawan-kawan kita, me­ ngenai hal tersebut? Yuk kita simak.. Menurut May Dicka Dwi Putra, siswa kelas X dua SMA Muhammadiyah Cipanas, remaja sekarang lebih me­ mentingkan gadget daripada membaca buku. Padahal, siswa yang ada di Cianjur sendiri dominan beraga­ ma Islam, dan tahu bahwa perintah Allah SWT untuk umatnya adalah Iqro (Mem­ baca, red). “Buku adalah jendela du­ nia, dengan membaca maka kita tahu segalanya tentang dunia, tapi sungguh miris sekali melihat fakta sekarang yang justru remaja, khususn­ ya di Cianjur, malas untuk membaca,” tutur May kepada “BC” baru-baru ini. Aktivis Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) ini menambahkan, penyebab malasnya remaja kini untuk membaca, salah satunya ka­ rena faktor pubertas. Menu­ rutnya, remaja sekarang tercemari dengan kesalahan persepsi, mengenai apa itu jatuh cinta. “Aku lihat di lingku­ ngan dekat saja, seperti di sekolah, ada banyak temen yang malas bela­ jar, sibuk maen hand­ phone dan berpaca­ ran. Sedangkan, kan harusnya

sebagai pelajar, kita fokus un­ tuk belajar, terutama mem­ baca, karena dari membaca­ lah semua pengetahuan kita dapat,” ujarnya. Tanggapan kedua, datang dari siswi kelas XI IPS MAN Cianjur, Ismi Azizah. Remaja yang tak gemar membaca, menurutnya, tidak apa-apa. Karena pengetahuan tidak seluruhnya terdapat dalam bacaan. “Kadang juga ada orang yang m e ­ miliki penge­ tahuan l e b i h berdasarkan pe­ ngalaman, dan pandai melihat keadaan sekitar. Memang, membaca adalah hal penting, tapi jangan me­ nyalahkan seseorang yang tidak rajin membaca sebagai orang yang malas dan tidak berpengetahuan,” ucap gadis yang gemar bernyanyi ini. Terakhir, siswi kelas XI IPA SMAN 2 Cianjur, Nabila Latifah mengatakan, agar re­ maja di Cianjur semakin giat membaca, dengan niat dari diri sendiri untuk lebih rajin, jangan hanya terpaku pada satu bacaan saja. “Minat baca di Cian­ jur,

umumnya di Indonesia terendah. Harusnya ada niat dari hati sendiri untuk membaca. Ke­ banyakan remaja sekarang lebih senang membaca novel terus me­ nerus, itu sih nggak salah, cuma alangkah baik­ nya untuk mem­ baca tu­ l i s a n l a i n , karena dengan mem­ baca se­ mua hal kita akan

sema­ kin tahu dan ilmu yang kita da­ pat dari bacaan terse­ but tidak berat untuk dibawa,” tutupnya. (Azmi Zahidah M)/”BC”)***

ILUSTRASI: BERITA CIANJUR/M. YANUAR GUNAWAN - FOTO: DOK. BERITA CIANJUR

SMP PGRI Bojongpicung Tingkatkan Kualitas Pendidikan TAK mau ketinggalan di dalam meraih berbagai pres­ tasi maupun pencapaian target peningkatan kualitas pendidikan dengan sekolah lainnya, SMP PGRI Bojong­ picung terus berupaya me­ ningkatkan segala sesuatunya sesuai target. Hal itupun dibuktikan­ nya dengan beberapa prestasi yang pernah disandangnya, seperti dalam berbagai event di bidang olahraga, kegiatan keagamaan, kesenian, pra­ muka, maupun lomba-lomba lainnya yang selama ini di­ gelar baik di Kecamatan Bo­ jongpicung ataupun tingkat Kabupaten Cainjur. SMP PGRI Bojongpi­ cung yang berlokasi di Ja­ lan Muhamad Ali, Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung ini, sekarang telah memiliki sebanyak 239 orang siswa dengan tenaga pengajar berjumlah 16 orang guru meski masih berstatus sukarelawan (Sukwan), ke­ cuali kepala sekolah yang su­ dah PNS, ditambah 5 orang Tata Usaha (TU). Selaku Kepala SMP PGRI Bojongpicung, Jujun Her­ mana mengatakan, upaya untuk menigkatkan prestasi maupun kualitas pendidikan di sekolahnya terus dilaku­ kan pihaknya, seperti me­ ngadakan berbagai kegiatan baik untuk seluruh guru-guru maupun untuk para siswa itu sendiri. Misalnya saja, para guru diwajibkan untuk

Raih Juara II Lomba Drumband Bupati Cup tingkat Kabupaten Cianjur KEGIATAN Ekstrakurikuler (Eksul) SD Negeri Buniayu 2, Desa Kertamukti, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cian­ jur, salah satunya drumband membuat harum nama se­ kolah tersebut. Baru-baru ini, Group drum­ band “Gita Wangi Winaya” SD Negeri Buniayu 2 meraih pres­ tasi dengan menyabet juara II dalam lomba Drumband Bu­ pati Cup tingkat kabupaten, sehingga membuat bangga pihak sekolah, orangtua, para siswa, dan pemerintah, serta masyarakat setempat. Kepala SD Negeri Buniayu 2, Undang Saripudin menjelas­

kan, upaya untuk meningkat­ kan berbagai prestasi di bidang pendidikan, pihaknya benarbenar fokus pada pelaksanaan pendidikan dengan kurikulum yang berlaku dan peraturan yang ada, kerjasama yang solid dengan pihak Kapusbindik, seluruh orangtua siswa, dan pemerintahan setempat. “Karena tanpa adanya kerjasama, mana mungkin seluruh prestasi bisa dicapai dengan baik. Seperti halnya, saat seluruh siswa mengikuti lomba drumband tingkat Ka­ bupaten Cianjur, pada lomba Bupati Cup, SD Negeri Buni­ ayu 2 mampu menyandang

juara 2 tingkat kabupaten. Itu salah satu buktinya, bahwa kita telah melaksanakan kerjasama yang solid, terarah, dan akurat, ” jelas Undang. Selain itu, pihaknya pun beserta seluruh tena­ ga pengajar, orangtua, dan pihak desa, berupaya untuk mening­ katkan prestasi dan kualitas pendidikan yang nantinya seluruh siswa SD Negeri Buniayu 2 mampu berbicara, berprestasi di se­ kolah jenjang berikutnya. “Hingga nama SD Negeri Buniayu 2 menjadi SD ke­ banggaan dan dikenang semua pihak,” ucapnya. (pip)

FOTO-FOTO: BERITACIANJUR/APIP SAMLAWI

mengikuti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tiap sebulan sekali yang dilaksa­ nakan di rayon SMP. “Untuk seterusnya dit­ erapkan pada seluruh siswa di setiap kelas saat melaksana­ kan Kegiatan Belajar Men­ gajar (KBM), hal tersebut dilaksanakan dengan secara berkesinambungan secara berkala yang disesuaikan dengan kurikulum yang ber­ laku. Dengan begitu, semoga ke depannya seluruh peserta didik SMP PGRI Bojongpi­ cung, kualitas pendidikannya meningkat dan terus berpres­ tasi hingga mampu menerus­ kan pada pendidikan jenjang berikutnya,” beber Jujun. Sementara itu, Ketua Komite SMP PGRI Bojongpi­ cung, RA Hanapiah mengaku bangga dan bersukur karena

Raih Juara Pertama PAI tingkat Prov. Jabar

Pelajar SDN Hegarsari Membanggakan

jumlah siswa SMP PGRI Bo­ jongpicung dari tahun keta­ hun terus meningkat hingga sekarang telah memiliki jum­ lah siswa sebanyak 239 orang. “Jumlah sebanyak itu, merupakan hasil upaya ber­ bagai pihak, karena SMP PGRI Bojongpicung sangat berdekatan dengan SMP lainnya yang ada di Kecama­ tan Bojongpicung,” aku Hanapiah. Dari tahun ketahun, pres­

tasi para siswa SMP PGRI Bojongpicung pun terus meningkat dan kualitas pen­ dikannya juga tidak kalah bersaing dengan SMP lainnya yang ada di Kecamatan Bo­ jongpicung, hingga mampu menyandang predikat terbaik di tingkat Kabupaten Cianjur. Dengan begitu, ke depann­ ya seluruh peserta di­dik SMP PGRI Bojongpicung terus berprestasi dan berkualitas,” tutup Hanapiah. (pip)

LOMBA Pentas Agama Islam (PAI) yang rutin di­ gelar setiap tahunnya oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) Agama tingkat Provinsi Jawa Barat, men­ jadi salah satu peluang bagi sejumlah siswa untuk me­ raih prestasi, di antaranya seperti yang ditorehkan siswa SD Negeri Hegarsari, Kecamatan Campaka, Ka­ bupaten Cianjur. Menurut guru pembing lomba PAI SD Negeri Hegar­ sari, Sri Ana Yuhana, lomba PAI yang digelar di asrama Makodim 0608/Cianjur, pada beberapa waktu lalu, dan diikuti seluruh SD se-

Kabupaten Cianjur terse­ but, melombakan Kaligrafi, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Pidato, Musabaqoh Hifdzil Qur'an, Qasidah Re­ bana, Lomba Cerdas Cermat (LCC), dan Shalat. “Ya, pada waktu itu dari masing-masing SD yang ada di Provinsi Jawa Barat, mengirimkan per­ wakilan siswanya untuk mengikuti lomba-lomba seperti yang tadi disebut­ kan di atas,” tutur Sri ke­ pada “BC” saat ditemui di ruang kerjanya pada be­ berapa waktu lalu. Perlombaan tersebut digelar, sambung dirinya,

guna memilih siswa-siswa berpres­tasi di bidang agama, terutama di bidang pendidi­ kan. Dari hasil lomba PAI itu, dimenangkan siswa SD He­ garsari, peserta dari perwa­ kilan Kecamatan Campaka. “Sebagai guru pembim­ bing, saya merasa bangga dan tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada guru-guru lain­ nya yang telah turut andil membantu demi suksesnya dalam mendidik murid-mu­ rid sehingga mendapatkan prestasi dalam lomba MTQ. Dan untuk ke depannya, saya harap agar lebih berprestasi lagi di bidang yang lainnya,” harapnya. (zen)


BC5

GoCipanas

+Cianjur Selatan KAMIS, 5 JANUARI 2017

Masyarakat Desak Keberadaan RS Baru Akibat tak Maksimalnya Pelayanan RS Milik Pemerintah

KEBERADAAN dua rumah sakit yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Cianjur, yaitu RSUD Cianjur dan RSUD Cimacan masih sering dikeluhkan masyarakat. Akibatnya tak sedikit masyarakat Cianjur lebih memilih berobat ke rumah sakit yang ada di luar daerah, seperti Bandung, Jakarta, bahkan luar negeri.

B

ahkan, kondisi itu diakui oleh pihak rumah sakit ber­ plat merah itu, yang sering ke­ walahan dalam memberikan pelayanan pada pasien yang disebabkan keterbatasan sa­ rana dan fasilitas penunjang dalam memberikan pela­ yanan kesehatan terhadap masyarakat. Untuk mengatasi perma­ salahan tesebut maka tidak berlebihan bila masyarakat di wilayah Cianjur, khusus­ nya masyarakat Cianjur ba­ gian utara memimpikan un­ tuk memiliki rumah sakit baru yang lebih refresentatif

Intinya saya sebagai warga sangat antusias kalau ada rumah sakit yang lebih representatif dari segi fasilitas hingga pelayanannya.” NET/ILUSTRASI

dan maksimal dalam mem­ berikan pelayanan keseha­ tan terhadap masyarakat. Seperti yang diutara­ kan salah seorang warga

Lebih Dekat Dengan Masyarakat dan Kader

Kepala Puskesmas Sukanagalih, Pacet

BANYAK pengalaman dan kisah yang didapatkan Agus Suhendar, selama lima ta­ hun mengemban amanat menjadi Kepala Puskes­

Cianjur Utara. “Kelebihan rumah sakit swasta, pelay­ anannya akan lebih baik,” ujar Usman, kepada “BC”, kemarin (4/1).

mas Sukanagalih, Kecama­ tan Pacet. Melalui program Saba Posyandu, dirinya bisa merasa lebih dekat dengan masyarakat khususnya para bidan desa dan kader. Pemilik hobi olahraga bulutangkis ini melihat, ma­ sih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pen­ tingnya kesehatan. Misal­ nya, masih ada masyarakat yang tidak mau anaknya di imunisasi. “Tidak hanya itu, masih adanya proses per­ tolongan persaliban oleh dukun anak atau paraji,” ujar Agus. Memiliki moto kerja the best preparation for good work tomorrow is to do good work today. (cr1)

PACET–Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Su­ kanagalih, Kecamatan Pacet terus mendorong terbentuk­ nya Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular (PTM) di lingkung­ an masyarakat. Upaya itu di­ lakukan, sebagai bentuk upaya antisipasi dan penanggulang­ an penyebaran penyakit yang berkembang di masyarakat. “Sejatinya Posbindu PTM, merupakan kegiatan yang di­ laksanakan oleh dan untuk masyarakat. Namun, bagi yang baru dibentuk, masih menjadi tanggungjawab dari puskes­ mas dalam hal pembinaan­ nya dengan berpedoman pada petunjuk teknis,” ujar Kepala Puskesmas Sukanagalih, Agus Suhendar, kepada “BC”, Rabu (4/1). Saat ini di wilayah kerja Puskesmas Sukanagalih, Agus menyebutkan, sudah terben­ tuk dua Posbindu PTM. Yakni,

BERITA CIANJUR/ CR-1

Posbindu Lentera Hati yang berlokasi di Desa Gadog dan Posbindu Arroyan di Desa Su­ kanagalih. Rencananya, di ta­ hun 2017 bisa terbentuk satu lagi Posbindu PTM.

Ayam Pelung, Ikon Budaya Cianjur Oleh : Angga Purwanda, BC SIAPA yang tak kenal dengan Ayam Pelung? Ayam pelung (Gallus gallus domesticus) adalah ras ayam lokal unggul dari daerah Cianjur, Jawa Barat. Berbeda dengan kebanyakan biakan ayam yang diseleksi untuk penampilan fisik, ayam pelung diseleksi karena suara kokokannya yang panjang dan memiliki lagu. Untuk masyarakat Cian­ jur, sejarah Ayam Pelung ber­ mula dari cerita yang berkem­ bang di masyarakat sekitar tahun 1850 di Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkon­ dang. Ada Kiayi bernama H Djarkasih atau Mama Acih menemukan anak ayam jan­ tan di kebunnya. Anak ayam yang trundul tersebut di bawa pulang dan dipelihara.

Usman menilai, jika se­ tiap orang yang sakit selalu menginginkan kenyamanan dan pelayanan yang bagus. Sedangkan masalah biaya,

biasanya menjadi nomor dua atau tiga. “Intinya saya se­ bagai warga sangat antusias kalau ada rumah sakit yang lebih representatif dari segi

Puskesmas Sukanagalih Maksimalkan Posbindu PTM

SOSOK

Agus Suhendar

Kecamatan Cugenang, Us­ man (48), sebagai mas­ yarakat dirinya mengaku sa­ ngat antusias jika ada rumah sakit yang berdiri di wilayah

fasilitas hingga pelayanan­ nya,” tandasnya. Sementara itu, Camat Pacet, Ade Suherman saat di­ minta tanggapan, mengaku setuju jika memang nanti­ nya akan berdiri rumah sa­ kit swasta di wilayah Cirut. Sebab tumbuh pesatnya penduduk, harus didukung dengan perbaikan pelaya­ nan kesehatan. “Masyarakat khususnya ekonomi mene­ ngah ke atas pasti akan sangat terbantu, namun apakah ada dampaknya bagi rumah sa­ kit yang sudah ada termasuk puskesmas,” ujar Ade. Menurutnya, jika ru­ mah sakit swasta benar-be­ nar di bangun bukan hanya dimanfaatkan oleh masya­ rakat di wilayah Cirut saja, melainkan yang berasal dari daerah lain seperti Cianjur juga akan memilih dengan alasan fasilitas yang lengkap. “Setuju-setuju saja, kenapa tidak setuju. Apalagi tumbuh kembang ekonomi dan pen­ didikan, mustahil tercapai jika tidak sehat,” katanya. Tidak hanya itu, nanti­ nya rumah sakit tersebut bisa bekerjasama dengan pemkab dan BPJS untuk melayani masyarakat yang menggunakan kartu Ja­ minan Kesehatan Nasional (JKN). Sehingga tidak hanya Puskesmas saja yang melay­ ani warga tidak mampu. “Ka­ lau tidak tertampung di ru­ mah sakit umum, warga bisa memilih berobat ke swasta,” tandasnya. Ade berharap, keberada­ an rumah sakit swasta bisa menekan angka kematian ibu dan bayi. Termasuk men­ jalin kerja sama dengan ber­ bagai klinik persalinan.(cr1)

NET

Pertumbuhan anak ayam tersebut sangat pesat men­ jadi seekor Ayam Jago ber­ tubuh besar dan tinggi ser­ ta suara kokoknya panjang mengalun dan berirama. Ayam jantan itu dinama­ kan Ayam Pelung dan oleh Mama Acih dikembangkan, dikawinkan dengan ayam betina biasa. Inilah cikal ba­ kal ayam pelung yang kini melegenda itu.

Selain memiliki suara khas, membedakan ayam pe­ lung dengan ayam biasa bisa dilihat dari ciri fisik. Ayam ini memiliki leher lebih panjang dengan posisi melengkung. Postur badan besar, kokoh, dan bobotnya jauh lebih berat dibanding ayam kampung bi­ asa. Ayam pelung betina, ter­ masuk petelur andal, dalam satu periode produksi, mam­ pu menghasilkan telur hingga

30 butir. Ayam pelung jantan me­ miliki jengger besar, tebal, berwarna merah dan ber­ bentuk tunggal. Posisinya bisa tegak, setengah miring, dan miring. Ukuran pialnya besar, bulat, dan memerah. Kemudian, bagian cakarnya lebih panjang dan besar. Warna bulunya tidak me­ miliki pola khas. Umumnya campuran merah dan hitam, kuning dan putih, atau cam­ puran warna hijau meng­ kilat. Untuk semakin menja­ ring penggemar Ayam Pe­ lung, para kelompok budidaya ayam dengan nama latin Gal­ lus gallus domesticus itu tak lagi mengelolanya dengan se­ derhana. Setiap tahun, ham­ pir bergiliran di beberapa dae­ rah di Jawa Barat diadakan kontes Ayam Pelung untuk menambah nilai jual ayam tersebut. (*)

“Apabila kader dianggap sudah mampu melaksanakan kegiatan sendiri, maka Pos­ bindu PTM bisa berjalan sen­ diri. Karena didalamnya tidak ada kegiatan kuratif dan reha­

BC-IklaN KEHILANGAN STNK No Pol F 5419 YO an. Euis

LOKER CV Cahaya simpati membutuhkan marketing dan kolektor. Min SMP-SMA Sederajat.JK L/P, datang langsng komp. bumi mas blok B- 9 (bayubud) no 14 (085221906121 An.Taufik)

Mari Beriklan di.. beritacianjur.com

Contact Person 5AAEB7F6

08971663866

bilitatif yang notabene men­ jadi tanggungjawab puskes­ mas,” katanya. Dijelaskannya, Posbindu PTM menjadi salah satu an­ dalan dari program desa siaga selain posyandu, ponkesdes dan lain-lain. Mereka lebih kepada upaya promotif dan preventif penanggulangan pe­ nyakit tidak menular pada usia 15 tahun keatas. Terlebih jika dilihat dari batasan umur, Posbindu PTM tidak hanya berada di masya­ rakat umum, tetapi juga bisa masuk ke SMA atau sekolah sederajat lainnya bersinergi dengan kegiatan UKS/PMR SMA. “Posbindu PTM tidak ha­ rus berdiri sendiri dengan me­ miliki pos pelayanan, mereka lebih fleksibel karena dapat dilaksanakan di tempat umum seperti kantor, kegiatan arisan, pengajian dan lain-lain dima­ na disitu terdapat sasaran se­

suai kriteria di atas,” katanya. Peralatan dasar yang di­ butuhkan pun, sambung Agus, tidak terlalu banyak hanya berupa tensimeter, alat ukur tinggi dan berat badan serta alat ukur lingkar perut. Diung­ kapkannya, bagi masyarakat yang sehat diberikan penyu­ luhan dan upaya agar tidak sampai mennjadi masyarakat yang beresiko terkena penya­ kit tidak menular. Sedangkan bagi yang be­ resiko, diajak untuk lebih me­ ngenali faktor resiko yang ada dan upaya mengurangi jum­ lah maupun intensitas faktor resiko tersebut. “Sementara masyarakat dengan penyakit tidak menular, diarahkan un­ tuk rutin melakukan kontrol dan menjaga kesehatan secara optimal. Baik dengan upaya preventif seperti penyuluhan dan kuratif melalui sistem ru­ jukan ke puskesmas,” ungkap­ nya. (cr1)

INFO IKLAN

0877 0841 3364 / 0857 9472 4178


BC6

SabaDesa! KAMIS, 5 JANUARI 2017

Mekarsari Dibidik Percontohan Pertanian PT SIS Tawarkan Dua Pola Cocok Tanam Padi

KABUPATEN Cianjur memang sudah sejak lama terkenal sebagai daerah agraris, dengan mayoritas masyarakatnya menggantungkan hidup dari sektor pertanian, khususnya padi.

S

ejak turun-temurun mereka melanjutkan tradisi bercocok tanam padi, namun sayang, saat memasuki musim panen hasilnya sering tidak merata dan selalu berbeda-beda. Melihat potensi pertanian padi yang besar dan menawarkan peningkatan hasil panen, PT. Sayogi Investama Sajati selaku Distributor Pupuk Organik Pomi dan BeKa. Menawarkan dua pola bercocok tanam padi, yakni Hazton dan Jajar legowo. Bahkan mereka sudah membuat sebuah lahan padi percontohan seluas kurang lebih 6.000 meter2 yang berlokasi di Kampung Lembur Sari, Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur. Penanaman padi percontohan yang dilakukan sejak bulan September 2016 lalu itu, saat ini tinggal menghitung hari untuk dipanen. “Dari bulan September lalu, diperkirakan beberapa hari lagi sudah bisa dipanen,” ujar Penanggungjawab Dis-

tributor Pupuk Organik PT. Sayogi Investama Sajati, Irhan Ari Muhammad, Rabu (4/1/2017). Dijelaskannya, keuntungan pola tanam Hazton bisa sampai 20-30 rumpun dan berbeda dengan pola tanam tehel yang biasa digunakan petani pada umumnya. Selain rumpunnya lebih banyak, hasilnya panennya pun juga lebih banyak dibandingkan dengan pola tanam biasa. Berbeda dengan pola tanam Jajar Legowo, dimana setiap rumpunnya hanya terdapat 2-5 tangkal padi dan terlihat ada sekat (legowo) dengan perbandingan 4/1 atau 2/1. Tujuan penyekatan itu, agar udara dan cahaya matahari bisa masuk kedalam setiap ruas batang padi. Menurutnya, padi yang ditanam di lahan percontohan tersebut menggunakan pupuk organik hayati Pomi dan BeKa. Dimana sebelum masa tanam, terlebih dahulu areal persawahan di semprot pupuk organik BeKa yang bertujuan untuk merubah

e­tylen pada tanaman yang bisa menyebabkan tanaman tidak cepat tua dan mati. “Selain tanaman padi, kedua pupuk ini juga bisa digunakan untuk lahan pertanian lainnya seperti palawija,”tandas Irhan.

BERITA CIANJUR/ HERI

jerami sisa panen menjadi sebuah pupuk kompos. “Selain berguna untuk mempercepat jerami menjadi kompos, lahan sawah juga tidak akan cepat banyak

atau lebat ditumbuhi oleh rumput,” katanya. Sedangkan pupuk cair organik Pomi, memberikan manfaat berupa penyediaan unsur hara makro dan mikro

yang dibutuhkan tanaman secara seimbang dan memiliki kandungan Hormon tanaman pada pomi mampu mempercepat pertumbuhan batang, daun, bunga, buah

dan akar tanaman. Tidak hanya itu, pupuk organik cair Pomi juga memiliki kandungan kandungan mikroorganisme yang mampu menghambat produksi

Petani Tunggu Hasil Percontohan Salah seorang petani setempat, Ahmad (36) mengatakan, akan melihat sejauhmana hasil percontohan yang tengah dilakukan PT SIS. Jika pola tanam yang diterapkan saat ini dilahan percontohan terbukti hasilnya bagus dan bisa meningkatkan hasil produksi, tentunya akan mengadopsi pola tanam itu. “Kalau hasilnya bagus kenapa tidak kita juga mencontoh pola tanam yang diterapkan perusahaan. Kan tidak ada ruginya, apalagi kalau perusahaan nantinya bersedia untuk membantu para petani,”ujar Ahmad. Menurutnya, dengan adanya bantuan dari perusahaan khususnya untuk ketersediaan bibit dan pupuk, para petani akan sangat terbantu, apalagi jika hasil panen bisa ditampung oleh perusahaan. “Kan bisa kerjasama dengan perusahan. Paling tidak hasil panen bisa dibeli dengan harga yang pantas. Jadi sama-sama menguntungkan,”tandasnya. (Heri)


BC 7

Cianjur News+

KAMIS, 5 JANUARI 2017

... Kuburan Campaka Dibongkar DARI HAL 1...

Ketua Panitia Suardi me­ ngatakan, meski ada feno­ mena alam, pembongkaran tetap dilaksanakan. Sesuai kesepakatan, pekerjaan pe­ mindahan makam dari Cida­ dap ke simpangsari, harus se­ lesai dalam dua pekan. “Sebanyak 30 petugas, sudah dikondisikan agar pembongkaran rampung sesuai jadwal. Tahap awal, makam yang dipindah ber­ jumlah 10. Kedepan akan terus seperti itu, namun ti­ dak menutup kemungkinan ada percepatan,” ujarnya kepada “BC” saat ditemui di lokasi pemakaman Sim­ pangsari kemarin, Rabu

(4/1). Hari pertama pembong­ karan, imbuh Suardi, difokus­ kan mengangkat jasad Syekh Wali Maulana Kalibaya. To­ koh agama ini, jadi prioritas karena disepuhkan semua warga di Campaka. “Sebelum kegiatan, semua tim termasuk keluarga yang menghadiri pembongkaran, melakukan doa bersama, agar kegiatan bisa berjalan lancar. Setelah itu, tim baru bekerja membongkar makam satu persatu,” tambahnya. Suardi menegaskan, satu kendaraan ambulance milik Puskesmas Campaka, dilibat­ kan untuk membawa jasad ke lokasi baru. Kemungkinan

ada kendaran lain yang di­ libatkan, tapi sementara cukup memakai satu ambu­ lance. Ditemui terpisah, pen­ anggungjawab lainnya Ro­ himat mengatakan, dua tim bekerja sesuai tugasnya. Tim satu bertugas meng­ gali makam, tim dua mem­ persiapkan makam di lokasi baru. “Jadi karena memang su­ dah tersusun atas penuga­ san. Maka, dalam sepanjang proses memindahkan pema­ kaman itu mudah mudahan dapat berjalan lancar lancar,” katanya. Seperti diketahui, pem­ bongkaran 100 makan di­ lakukan karena lahan akan dipergunakan jalan menuju

komplek PemKab yang baru. Rencana tahun ini, Pemkab akan memulai pembangu­ nan. Beberapa Dinas teknis Pemerintahan, akan menem­ pati lokasi baru di Komplek Pemkab yang baru di Desa Cidadap, Kecamatan Cam­ paka. Dua Dinas yang dipasti­ kan pindah antara lain Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan Dinas Pekerjaan Umum. Selian dua Dinas itu, Bu­ pati Cianjur Irvan Rivano Muchtar, juga berencana membangun Pendopo baru. Bahkan areal khusus sudah dipersiakan orang nomer satu di Cianjur itu, sebagai pendopo baru. (zen/rus­ tandi)

... Mistis Jalan Ciherang Selimuti Tabrakan Beruntun DARI HAL 1...

Rabu (4/1/2017) kema­ rin, tepatnya di Kampung Ciherang, Desa Ciputri, Pa­ cet, benar benar membuat lelaki berumur 18 tahun itu, kebingungan. Dirinya sama sekali tak menduga, truk yang di­ kendarainya normal selama perjalanan, harus slip dan akhirnya oleng hingga me­ nabrak Mitsubishi Mirage Nopol Z 1415 HV yang dike­ mudikan Enjang Sudrajat, sepeda motor Mio F 6692 BT yang dikendarai Andri Maulana Yusup dan Motor Vario F 3830 XP milik Ujang Muhammad Imron yang da­ tang dari arah berlawanan. “Saya tidak tahu apakah slip karena hujan, atau kenapa?. Kejadian ini membingungkan saya, karena memang mendadak sekali,” kata Nyanyang dengan raut muka yang mengambarkan

kebingungan saat di wawancara Harian Berita Cianjur di lokasi kecelakan. Tak jauh dari lokasi kecelakaan, Deden (46) tukang tambal ban yang delapan menjalani usahanya di Jalan menurun Ciherang, mengungkapkan fenomena gaib, yang membuat bulu kuduk orang merinding saat mendengarnya. Deden menceritakan, setiap kecelakaan yang ter­ jadi di ruas jalan menurun itu, selalu diawali dengan tangisan seorang perempu­ an yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Beberapa orang warga, imbuh Deden, mengakui malam hari sebelum ke­ celakaan terjadi, tangisan itu kembali terdengar. Suaranya lirih, seperti menggambarkan seorang perempuan yang tengah berduka. “Setiap tangisan itu ter­ dengar, percaya atau tidak, warga sekitar sini tidak

akan berani mendekat ke ja­ lan raya. Sudah dipastikan, kecelakaan akan terjadi dan itu sangat dihindari warga,” tutur Deden mencerita­ kan mistis jalan menurun Ciherang. Deden mengaku tidak kaget, ketika keesokannya terjadi kecelakaan truk yang menabrak satu mobil dan dua motor yang melaju dari arah berlawanan. Masih un­ tung, kejadian itu tidak me­ nimbulkan korban maut. “Makanya, ada budaya bagi sebagian orang yang tahu, saat melewati jalan lu­ rus menurun ini, selalu be­ berapa kali membunyikan klakson kendaraan. Tapi tentu, cerita ini bersifat mistis, hingga tidak semua orang mempercainya begitu saja,” terang Deden. Sementara, berdasarkan informasi yang dihimpun Harian Berita Cianjur, ke­ celakaan kemarin, terjadi saat dump truk melaju dari Bogor menuju Cianjur. Saat

menempuh jalan lurus dan menurun, tepat di SPBU Ciherang, tiba-tiba oleng dan menyerempet tiga ken­ daraan yang ada disam­ pingnya. “Kedua korban penge­ mudi sepeda motor harus dilarikan ke rumah sakit un­ tuk mendapatkan perawa­ tan, keduanya hanya meng­ alami luka ringan di bagian dagu dan tangan,” ujar Kanit Laka Satlantas Polres Cian­ jur, Ipda, Sunarta. Diduga pada saat ke­ jadian, pengemudi truk tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya ka­ rena kondisi jalan yang licin akibat diguyur hujan deras. Petugas kepolisi­ an yang datang ke lokasi kecelakaan, langsung me­ lakukan olah Tempat Ke­ jadian Perkara “Saat ini sepeda motor korban dan truk sudah kami amankan, jumlah kerugian ditaksir sekitar Rp. 5 juta,” katanya. (heri)

... Mabes Polri Akan Bentuk Detasemen Anti Hoax DARI HAL 1...

Bahkan, sudah banyak juga digunakan mesin atau robot untuk membuat penyebaran hoax menjadi massif. Dalam pendekatan pene­ gakan hukum, Polri akan me­ lakukan langkah soft. Yaitu dengan memaksimalkan dan meningkatkan kemampuan IT para anggota Kepolisi­ an agar bisa meminimalisasi penyebaran hoax yang mere­ sahkan masyarakat. Langkah tegasnya ada­ lah menangkap pembuat dan penyebarnya. Karena­ nya, Kapolri Jenderal Tito mengimbau pada masyarakat pengguna media sosial, agar tidak serampangan men­ gunggah dan membagikan informasih-informasi tidak valid atau palsu. Hal kedua yang akan di­ lakukan adalah membentuk

Direktorat Khusus untuk menangani soal media sosial. Rencananya, direktorat khu­ sus ini akan dipimpin oleh jenderal bintang satu sebagai direktur. Fokus utamanya adalah kejahatan cyber, terutama yang bermuatan hate speech (ujaran kebencian), hoax (berita/foto palsu), dan te­ rorisme. Divisi Humas Polri juga akan diperkuat, dengan membentuk Karo (Kepa­ la Biro) Multimedia, yang juga akan diisi oleh jenderal bintang satu. Tugasnya un­ tuk melakukan netralisir dan juga mengklarifikasi be­ rita-berita hoax di media so­ sial. Selain itu, akan berperan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang larangan untuk menyebar­ kan berita hoax dan provo­ katif.

Terkait penegakan hu­ kum, akan ada Sub-direktorat Cyber Crime Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) yang saat ini diisi oleh se­ orang Kombes dan berada di bawah Direktorat Pidana Khusus Bareksrim, akan di­ tingkatkan dan berdiri sen­ diri jadi Direktorat Cyber Crime. Artinya, Direktorat Cyber Crime kelak akan diisi oleh seorang Brigen dan selevel dengan Direktorat Pidana Umum, Direktorat Pidana Khusus, Direktorat Tipikor, Direktorat Narkoba, dan Di­ rektorat Tipiter. Rencana lain di Badan Intelejen dan Keamanan (Baintelkam) Polri juga akan ada Direktur Kontra Intele­ jen, yang posisinya akan diisi oleh jenderal bintang satu, yang akan menangani media sosial. Tugasnya untuk me­ nangkal propaganda dan me­

lakukan penegakan hukum bersama dengan Direktorat Cyber Crime. Saat ini, di Baintelkam Polri baru ada Direktur A bidang politik, Direktur B bidang Ekonomi, Direktur C bidang Sosial Budaya, dan Di­ rektur D bidang Keamanan Negara. Khusus untuk urusan te­ rorisme, struktur pimpinan Detasemen Khusus Anti Te­ ror juga akan ditingkatkan, yang saat ini dipimpin oleh jenderal bintang satu, akan ditingkatkan menjadi jende­ ral bintang dua. Di bawahnya akan ada Waka Densus yang dijabat oleh jenderal bin­ tang satu, ditambah juga dengan Ka Subden Cy­ ber Crime. Rencananya, struktur ini akan dipu­ tuskan melalui Peraturan Presiden.(Ims/dari ber­ bagai sumber)

... Pria Misterius di Malam Tahun Baru DARI HAL 1...

jika Marshanda sudah mene­ mukan pasangan baru peng­ ganti Egi John. Menanggapi hal tersebut, Marshanda menegaskan, saat ini ia masih belum memiliki hubungan dengan seorang pria. Ia menegaskan, pria yang terlihat bersamanya da­ lam sebuah foto yang beredar bukan merupakan teman pria yang sedang menjalin

hubungan dengannya “Jomblo. Itu (foto) mah heboh yang berlebihan saja menurut aku. Karena bukan berarti setiap anak yang aku gendong dan aku peluk itu an­ akku, begitu juga setiap cowok yang aku temuin itu pacarku. Jadi itu hanya salah paham saja, dan terlalu heboh,” ung­ kap Marshanda saat ditemui di kawasan Kemanggisan, Ja­ karta Barat, Rabu (4/1/2016). Meski demikian, wanita

26 tahun itu juga mengaku tidak menutup diri untuk menerima pria yang men­ coba mendekatinya. Yang terpenting, Marshanda akan lebih selektif dalam memilih pasangan sampai akhirnya memutuskan untuk melepas masa jandanya kelak. “Doain saja, doain Dan, mengenai tar­ get menikah pada 2017 ini, Marshanda mengaku masih gamang. Ketimbang memi­

kirkan soal jodoh, ia lebih mengutamakan kebahagiaan untuk keluarga sekaligus anak tercintanya, Sienna Ameerah Kasyafani. “Nggak lah, santai saja, nggak harus diburu-buru kan. Kalau sampai situ (menikah) mah kita nggak tahu ya, kita bisa berencana apa saja, Al­ lah yang tentukan, aku cuma minta yang terbaik untukku, Sienna, keluargaku, dan fans,” tandasnya. (net/nuk)

... 4 Jam Hujan Deras, Jalan di Kota Cianjur Terendam DARI HAL 1...

pukul 09.00 WIB, tampak menggenangi ruas jalan di tiga kelurahan, yakni Pamo­ yanan, Bojongherang dan So­ lokpandan. Kondisi itu membuat kendaraan terpaksa harus melaju perlahan, saat melin­ tasi jalan yang menjadi salah satu urat nadi Kota Cianjur. “Sebelumnya kalau hujan deras memang sudah biasa banjir. Tapi semenjak pem­ bangunan trotoar yang baru malah makin parah. Gena­ ngan airnya juga lumayan tinggi,”ujar Aries salah se­ orang warga Solokpandan. Aries mengaku heran, pembangunan trotoar yang dilakukan pemerintah saat ini mengapa tidak bisa meng­ antisipasi persoalan ban­ jir yang kerap kali terjadi di perkotaan. Padahal, kata dia, jika dilihat dari papan proyek yang terpampang di lokasi pembangunan, alokasi anggaran untuk proyek itu me­ncapai miliaran rupiah. “Bisa dikatakan proyek mubazir lah. Anggaran APBD yang terpakai nilainya sangat besar, tapi hasilnya tidak me­ muaskan. Seharusnya out­ put pembangunan itu jangan hanya sekadar keindahan, tapi harus mengatasi persoa­ lan juga dong,”katanya.

Salah seorang tokoh masyarakat Cianjur, Deden Sukmayadi mempertanya­ kan konsep pembangunan trotoar yang digagas Bu­ pati Cianjur Irvan Rivano Muchtar. Deden mengaku tak habis pikir dengan per­ ubahan tortoar di jalan raya, katanya got air sudah diganti, bahkan salurannya sudah diperbaiki, tapi pada saat hujan deras turun, ge­ nangan air terlihat meren­ dam sepanjang ruas jalan raya. “Bagaimana ini pa Bu­ pati? Katanya sudah diganti tapi ko malah makin parah banjirnya. Mungkin tekhnik pengaturan airnya ada yang salah, lubang saluran airnya juga kecil, jadi tidak kuat me­ nahan air, apalagi kalau hu­ jannya deras,”ujar Deden saat ditemui BC. Menurutnya, konsep pembangunan trotoar, khu­ susnya untuk sistem cara pengairan seperti sekarang ini baiknya perlu dikaji lagi, apakah memang cocok atau tidak jika diterapkan di Cian­ jur. “Cianjur kan daerah se­ ring diguyur hujan. Harus­ nya sistem pengairan seperti ini cocoknya di daerah atau negara yang jarang diguyur hujan,”tegasnya. Sebelumnya sorotan ter­

hadap pelaksanaan proyek jalan dan trotoar di wilayah kota diungkapkan Anggota Komisi III DPRD Cianjur, Sahli Saidi. Legislator dari Partai Gerindra itu menilai, banjir yang terjadi, karena buruknya perencanaan yang dilakukan pemerintah saat akan melaksanakan sejumlah pembangunan. “Seharusnya kan dikaji dulu baik itu soal drainase atau imbas lain dari pem­ bangunan. Sudah pasti pihak dinas teknis terkait, tidak memperhitungkan pemban­ gunan gorong-gorong untuk menampung luapan air. Aki­ batnya jelas akan mengaki­ batkan luapan air dan banjir di sekitar pemukiman war­ ga,” kata Sahli. Sahli menambahkan, kedepan Dinas Tekni yang melaksanakan pembangunan harus benar-benar matang melakukan perencanaan, se­ hingga tidak berimbas pada kepentingan warga di sekitar lokasi pembangunan. “ Ya harus benar-be­ nar ada kajian lah, jangan asal-asalan dan sekedar me­ nyerap anggaran saja.buk­ tinya banyak hal yang tim­ bul dari pembangunan itu sendiri,”tambah Sahli me­ ngomentari sejumlah pem­ bangunan yang sedang dilak­ sanakan saat ini. (nuk)

... Mahasiswa Setuju Biaya Wisuda Dipangkas DARI HAL 1...

kan banyak pihak terutama orang tua. Menurut Dodi Apri­ ana, mahasiswa semester 7 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Penjaskes, biaya wisuda di unversitas terke­ nal di Bandung, hanya sebe­ sar 600 ribu, jauh lebih mu­ rah ketimbang di Unsur. “Kalau di Unsur sudah harganya mahal, tapi fasilitas yang diperoleh sangat seder­ hana. Apalagi orang tua yang ingin melihat anaknya di wisuda, tidak bisa masuk ke dalam ruangan,” kata Dodi. Hal senada disampaikan Sehabudin, mahasiswa se­ mester 5 Fakultas Hukum. Menurutnya, biaya wisuda sebaiknya dipangkas, namun tetap diimbangi dengan kua­ litas dan kuantitas ruangan agar, mampu menampung orang tua yang ingin datang. “Saya kira, semua maha­ siswa berpendapat sama, in­ gin biaya wisuda lebih murah lagi. Pihak Unsur bisa meng­ ambil tempat selain di Hotel

Palace, sehingga tidak terke­ san lain-lain,” katanya. Dewan Beraksi Tanggapi Biaya Wisuda Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi IV Sapturo, berkomentar, kebijkan dana wisuda bertolak belakang dengan prinsip pembangu­ nan, yang gencar melakukan efisiensi anggaran. Jadi seha­ rusnya dan wisuda bisa dite­ kan, agar tidak membebani mahasiswa. “ Memang terlalu ma­ hal dan itu seharusnya bisa ditekan serendah mungkin. Kedepan, kegiatan serupa su­ dah tidak boleh lagi jadi be­ ban bagi mahasiswa,” terang Sapturo saat ditemui Berita Cianjur, di komplek perkan­ toran baru Pemkab Cianjur, di eks Sekolah SMU 2 di Jalan Siliwangi, Kelurahan Pamo­ yanan, Selasa (3/1/2017). Sapturo kaget, mengetahui kegiatan wisuda mahasiswa yang rutin dilaksanakan di Hotel Palace, Cipanas, dikelola atau ditangani langsung Rektorat. Menurut Sapturo, seharusnya kegiatan

itu dibawah pengelolaan Yayasan UNSUR. “Tapi gini, kalau soal sekolah perguruan tinggi, sebenarnya kita tidak berkompeten untuk masuk langsung. Tapi nanti saya akan berbicara dengan pihak Yayasan Unsur, agar wisuda bisa dilaksanakan tanpa membebani biaya ke mahasiswa,” tegas Sapturo. Legislator dari Partai Gol­ kar ini, berpendapat, Yayasan UNSUR bisa memohon ban­ tuan ke Pemkab untuk biaya Wisuda. Tindakan itu, tidak menyalahi aturan karena Yayasan merupakan lembaga sah yang ditunjuk Pemkab, untuk mengelola administra­ si anggaran di UNSUR. Terpisah, Cep Buldan, anggota Dewan dari Frak­ si PDI-Perjuangan, tegas meminta agar wisuda tidak dikomersilkan pengelola Un­ sur. Kalau dinilai memberat­ kan dan diprotes banyak pi­ hak, imbuh Buldan, kegiatan tidak perlu diadakan di Hotel mewah, seperti sekarang ini. (azmi/rustandi)

... Back To Nature (Kembali Ke Alam) DARI HAL 1... Menurut resolusi Promoting the Role of Traditional Medicine in Health System: Strategy for the African Region, sekitar 80% masyarakat di negara-negara anggota WHO (World Health Organization) di Afrika menggunakan obat tradisional untuk keperluan kesehatan. Beberapa negara Afrika melakukan pelatihan obat tradisional kepada farmasis, dokter dan para medik. Demikian pula penggunaan obat tradisional di Asia, terus meningkat meskipun banyak tersedia dan beredar obat-obat entitas kimia. Di RRC (Republik Rakyat China), penggunaan obat tradisional mencapai 90% penduduk di Jepang 60 sampai dengan 70% dokter meresepkan obat tradional ”kampo” untuk pasien mereka. Di Malaysia, obat tradisional Melayu, TCM dan obat tradisional India digunakan secara luas oleh masyarakatnya. Sementara itu, Kantor Regional WHO wilayah Amerika (AMOR/PAHO) melaporkan 71% penduduk Chile dan 40% penduduk Kolombia menggunakan obat tradisional. Di negara-negara maju, penggunaan obat tradisional tertentu sangat populer. Beberapa sumber menyebutkan penggunaan obat tradisional oleh penduduk di Perancis mencapai 49%, Kanada 70%, Inggris 40% dan Ame-

rika Serikat 42%. “Indonesia dianugerahi kekayaan hayati tanaman obat yang sangat berlimpah, bahkan terbesar keempat di dunia. “Sekadar catatan, beberapa tahun lalu kita masih pada urutan kedua setelah Brazil. Namun jika dilihat dalam kapasitas biodiversitas di darat dan di laut, Indonesia menjadi yang terbesar didunia,” papar peraih doktor bidang kesehatan masyarakat di Universitas Newcastle, Australia ini. yang juga Pakar Jamkesmas Ali Ghufron Mukti Ali Ghufron Mukti melihat ada pergeseran pola hidup masyarakat dunia termasuk Indonesia yang berkembang menuju paradigma back to nature, dengan menggunakan caracara tradisional untuk kesehatan. Dia mencontohkan, Republik Federal Jerman sudah mencapai 78 persen masyarakatnya back to nature dan mereka menetapkan umur harapan hidup menjadi 90 tahun. Sama hal dengan POTRE KONENG terbuat dari bahan alam asli Akar ilalang POTRE KONENG telah di padukan dengan Pinang muda, Kapulaga, Kunyit, Mahoni, Daun sirsak dan rempah lain yang tentunya memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Minuman Rempah POTRE KONENG sekarang telah berinovasi dengan datangnya produk baru yaitu POTRE

KONENG GOLD, POTRE KONENG GOLD terbuat dari Gula Aren,Akar ilalang, Pinang muda, Kapulaga, Kunyit, mahoni, daur sirsak dan rempah2 lain sehingga POTRE KONENG GOLD memiliki rasa yang lebih nikmat dan tentunya kaya akan manfaat, minuman sehat POTRE KONENG dan POTRE KONENG GOLD dapat meningkatkan daya tahan tubuh, bagus di konsumsi setiap hari dan sangat di anjurkan untuk anda yang mempunyai keluhan dengan kesehatan. POTRE KONENG dan POTRE KONENG GOLD bisa langsung di dapat di agent2 atau outlet/apotek terdekat dengan anda dan ini salah satunya: KOTA CIANJUR : Apt. Jaya farma, Cipanas : Apt. Makmur, Ciranjang : Apt.Aneka Farma, Cikalong : Apt.Arya Medika Warkon : Apt.Amanah, Cibeber : Apt.Sapta untuk info outlet / apotek : 082316874404 POTRE KONENG juga bisa didapat dengan cara online di www.potrekonenggold. com CALL CENTRE : 0263-290455 WA 081214938263. Bagi anda yang ingin berwirausaha menjadi stokis POTRE KONENG silahkan hubungi : 081285599063 Potre Koneng Gold DINKES PIRT NO : 210352901024920 Potre Koneng DINKES PIRT NO :2133203011178-20


twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

HOTLINE : 0263-2283283 Klik! beritacianjur.com

BC8 KAMIS, 5 JANUARI 2017

Penjualan Lewat ‘Show Room Event’

Biaya Pengurusan STNK dan BPKB Naik Berlipat

Aher: Wajar Rakyat Kaget

BERITACIANJUR/ RIZKY ALFARABY

MERIAH - Suasana kemeriahan show room event di dealer Honda Mulia Cianjur beberapa waktu lalu.

CIANJUR-Berbagai upaya sering kali dilakukan oleh perusahaan dalam menggaet konsumennya. Seperti yang dilakukan dealer tunggal penjualan mobil Honda, Honda Mulia. Dealer tersebut semakin memanjakan konsumennya melalui aktifitas BTL (By The Line). Beberapa even digelar mulai dari kanvasing wiraniaga, pameran di beberapa sentra niaga, hingga giat memberikan hiburan langsung kepada konsumen di dealer, atau yang diistilahkan Show Room Event. Tujuannya tak lain adalah untuk meningkatkan grafik penjualan unit Honda. “Akhir tahun ini kami gelar showroom event, awal tahun pun sama. Dalam sebulan kita rencanakan satu hingga dua kali kami gelar di dealer dengan menawarkan hiburan live music agar konsumen lebih nyaman berada di dealer kami,” kata Bambang, Branch Manager Honda Mulia Cianjur saat ditemui “BC”, beberapa waktu lalu. Diungkapkan Bambang, kegiatan showroom event yang kerap dilangsungkan di dealernya menjadi moment berharga bagi konsumen. Ke­ lebihannya adalah, setiap konsumen yang me­ lakukan SPK (Surat Perjanjian Kerjasama) di showroom event maka berhak ‘boyong’ hadiah langsung elektronik. “Demi memanjakan konsumen, kami berikan bonus khusus bagi mereka yang melakukan transaksi ketika Showroom Event berlangsung,” tandasnya. Berdasarkan keterangan dari Budi Novianto, Supervisor Honda Mulia Cianjur, hingga akhir bulan Januari 2017, pihaknya masih membuka kesempatan bagi putra putri terbaik Cianjur untuk gabung menjadi Wiraniaga Honda. “Kita masih akan lakukan penerimaan tenaga baru untuk mendongkrak penjualan,” katanya. (ahmad rizky alfaraby)

GUBERNUR Jawa Barat, Ahmad Heryawan menganggap wajar jika masyarakat kaget adanya kenaikan tarif pengurusan STNK dan BPKB hingga tiga kali lipat mulai Januari 2017 ini.

M

asyarakat akan bertanya-tanya karena kemarin pengurusan sempat dimurahkan, digratiskan STNK kedua, digratiskan denda pajak dan sekarang ada kenaikan awal tahun. “Saya rasa wajar kalau ada kaget dulu, ini untuk membangun kesadaran warga negara untuk membayar pajak demi pembangunan yang lebih baik lagi,” ucap Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan sebagaimana dilansir antara, Rabu (4/1/2017). Aher menginstruksikan Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat Dadang Suharto untuk mensosialisasikan tentang PP Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Pe­ nerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) kepada masyarakat dalam waktu dekat ini.

NET

“Kita akan sosialisasikan, itu kan regulasinya dari pemerintah pusat bukan dari kita, pemerintah provinsi,” katanya. Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat Dadang Suharto menuturkan, penerapan tarif baru untuk pengurusan surat-surat ken­ daraan bermotor, baik roda dua dan empat tidak akan berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Hal tersebut, kata dia, ka-

Bahana “Pegang” Konsumen Adalah Raja

BERITACIANJUR/ RIZKY ALFARABY

CIANJUR-Konsumen Adalah Raja, filosofi itu yang selalu dipegang oleh Yamaha Bahana Cianjur. Demi memanjakan konsumennya, belum lama ini Yamaha Bahana gelar acara Costumer Gathe­ ring. Menggandeng salah satu lembaga pembiayaan Adira Finance, kegiatan tersebut terpantau berlangsung meriah. Selain acara Costumer Gathering, Yamaha Bahana rutin setiap bulannya gelar acara interaksi langsung de­ ngan konsumen. “Oekan lalu kami langsungkan beberapa pameran

di empat tempat yang berbeda dalam satu hari. Aktifitas promosi kami yang bersentuhan langsung dengan konsumen memang cukup tinggi. Tujuannya untuk menaikkan angka penjualan sebagaimana yang ditargetkan,” kata Ahyad Syaiful, Branch Manager Yamaha Bahana Cianjur saat ditemui “BC”, baru-baru ini. Ahyad menjelaskan, untuk mengaplikasikan moto ‘Konsumen Adalah Raja’, selain memberikan segudang bonus dari transaksi bersama Yamaha Bahana, pihaknya juga

menerapkan pelayanan yang ramah serta optimal. Dealer Yamaha Bahana Cianjur juga mempunyai unit cabang di wilayah yang ada di Kabupa­ ten Cianjur, seperti Cipanas, Ciranjang dan daerah lainnya. “Costumer Gathering kami, merupakan wujud nyata bentuk apresiasi kami terhadap konsumen loyal Yamaha maupun calon konsumen dealer kami. Kami berani klaim bahwa kami adalah Dealer Yamaha terbesar di Cianjur,” pungkas Branch Manager yang hobbi memakai kendaraan tipe SUV (Sport Utility Vehicle) ini. Disinggung terkait varian motor terlaris di dealer­ nya, Ahyad menerangkan bahwa Tipe N’Max dan Mio masih menjadi primadona di Cianjur. Walaupun ada kehadiran beberapa tipe baru dari Yamaha, tak mampu mengganggu jumlah penjualan yang sudah memiliki basis komunitas di konsumen Youth (anak muda) ini. ­(ahmad rizky alfaraby)

Terjadi Perubahan Manajemen di Cianjur Super Mall

City Mall Cianjur Akan Segera Hadir

CIANJUR-Ada kabar baru terkait keberadaan Cianjur Super Mall atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hypermart. Tempat per­ belanjaan terbesar di Cianjur itu dalam waktu dekat akan berubah menjadi City Mall. Sudah barang tentu perubahan nama itu akan diiringi dengan perubahan managerial hingga konsep tata kelola mall. “Kami berencana akan

memperluas lagi area mall, namun sampai saat ini kami masih menunggu kepastian dari pihak pimpinan kapan akan dimulai. Jika soal re­ novasi, kami pasti akan merenovasi dan menata kembali area-area yang berada didalam mall,” kata Promotion dan TR City Mall Cianjur Fauzi, saat ditemui “BC’, Rabu (4/1/2017). Dikatakan Fauzi, direncanakan dibagaian selatan

belakang City Mall Cianjur, nantinya akan ada penambahah area untuk Matahari Mall dan Bioskop. Rencana pembangunan ini baru akan dilaksanakan setelah me­ nunggu proses perizinan. Fauzi sendiri berharap penambahan area untuk Matahari Mall dan Bioskop bisa terlaksana. Khusus area dalam, nanti akan di tata kembali agar keadaan area dalam mall bis lebih enak dilihat khususnya bagi para pengunjung mall. “Image Hypertmart masih melekat di warga Cianjur. Saya ingin i­mage Hypermart di pikiran warga Cianjur diganti menjadi City Mall, karena hypermart itu sebagai penyewa di mall ini bukan pemilik saham. Sebelum Hypermart dulu itu Harimart beralih ke Mayofield terus ke Supermall Cianjur dan sekarang ke City Mall (PT. Nirvana Wastu Pradana),” jelasnya. (cr6)

rena biaya pengurusan suratsurat kendaraan tersebut tidak masuk ke kas daerah melainkan langsung masuk ke kas negara. “Kebijakan itu kewena­ ngannya juga berada di kepolisian bukan di kami,” kata Dadang. Sebelumnya, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

dan PP tersebut mengatur beberapa hal terkait tarif baru pengurusan surat-surat ken­ daraan bermotor. Aturan tersebut di antaranya penambahan atau kenaikan tarif untuk pengesahan STNK, penerbitan nomor re­ gistrasi kendaraan bermotor pilihan, dan surat izin serta STNK lintas batas negara. Untuk kendaraan roda dua dari Rp50.000 menjadi Rp100.000 sementara untuk roda empat dari Rp75.000

menjadi Rp200.000 dan kenaikan tarif juga berlaku untuk penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) baru dan ganti kepemilikan (mutasi). Besaran tarifnya dari Rp80.000 untuk roda dua dan tiga menjadi Rp225.000 dan kendaraan roda empat dari Rp100.000 menjadi Rp375.000, kemudian semua tarif baru tersebut mulai diberlakukan pada 6 Januari 2017. (net/bis)


ECERAN ,RP.3.000 AN N A G LANG ,0 0 .0 8 RP.7 N A L U /B

EDISI 002 THN I

KAMIS, 5 JANUARI 2017

Memberi Nilai Lebih twitter @berita_sukabumi

facebook beritasukabumi

email redaksi.beritasukabumi@gmail.com

Klik! beritacianjur.com

Semangat Bertahan Hidup Setelah Suami Meninggal Karena Virus yang Sama

Kisah Dua Ibu Rumah Tangga di Kota Sukabumi yang Bertahan Hidup dengan HIV

DUA wanita, ibu rumah tangga, menjalani hidup dengan HIV di tubuhnya. Sangat lama. Ada yang sudah lima tahun. Semangat untuk bertahan hidup, membawa keduanya rajin melakukan pemeriksaan kesehatan.

Kita sebut saja, dua ibu rumah tangga itu bernama Lidya dan Putri. Lidya, sudah berusia 31 tahun. Pada bulan Maret 2011, yang dia rasakan saat itu, adalah dirinya sudah tiba di

ambang ajal. Saat itu, perempuan berusia 31 tahun ini baru selesai menjalani tes HIV. Langkah pemeriksaan itu ditempuh Lidya lantaran kondisi kesehatannya selama tiga

bulan berturut-turut kian menurun. Memburuknya kondisi kesehatan ini ditandai berat badannya yang turun sampai 20 kilogram. Ia juga menderita batuk berkepanjangan. Susah

tidur, demam, diare, mual, dan lemas. Selain itu, ibu beranak satu tersebut mengeluhkan rambutnya yang me­ngalami kerontokan. KE HALAMAN BS7

Polres Sukabumi Kota Tangkapi Preman Kampung yang Resahkan Pengguna Jalan

FOTO-FOTO: BERITA SUKABUMI

Kepolisian Resor Sukabumi Kota melakukan tindakan tegas untuk meminimalisir pontensi guankamtibmas (Gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat).

KICKOFF!

INGIN JADI PRESIDEN BARCELONA MANTAN pelatih timnas Inggris, Fabio Capello, yakin, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, yang ingin pensiun lebih awal ­ karena memiliki target yang l­ebih besar. BACA HAL BS6

SIMAUNG

KPUD Harap Partisipasi Pemilih Meningkat

S

epanjang hari Rabu (4/1/2017), digelar razia preman di beberapa titik rawan. Pergelaran razia dalam rangkaian pemeliharaan keamanan dan ketertiban

masyarakat dilaksanakan di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota, dengan sasaran preman kampung. Termasuk diantaranya adalah juru parkir liar atau biasa disebut Pak Ogah.

Dana Pilkada Kota Sukabumi Sebesar Rp 20 Miliar

KE HALAMAN BS7

Ancang-ancang Jelang Pilkada 2018

PEMAIN MUDA PERSIB AGAR BERSAING SEHAT

Golkar - PDIP Penjajakan, PAN Survei Internal

PEMAIN sayap Persib Bandung, Tantan, mengaku tak khawatir dengan kehadiran pemain anyar. Bahkan, Tantan, juga menegaskan siap bersaing dengan pemain muda. BACA HAL BS5

Ki Bumi

KONSTALASI politik Kota Sukabumi menghangat. Dua partai politik menggeliat. Dikabarkan, Partai Golkar dan PDI Perjuangan sudah intens melakukan ­penjajakan. Informasi yang dihimpun Berita Sukabumi mengungkapkan, pertemuan-

“Ada enam nama yang tengah kami survey. Seluruhnya adalah kader partai yang terdiri dari empat pengurus tingkat DPD ...”

pertemuan tertutup sudah dilakukan. Agendanya sudah mengerucut pada pematangan strategi kontestasi Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) Kota Sukabumi, meskipun baru akan digelar satu tahun lagi. KE HALAMAN BS7

DOK

KPUD Kota Sukabumi menginventarisir kotak suara yang akan segera digunakan pada pilkada mendatang

SUKABUMI-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Sukabumi memperkirakan besaran dana untuk penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada tahun 2018 menda-

tang mencapai Rp20 Miliar. Anggaran ini dialokasikan untuk alokasi kebutuhan yang akan besar pada belanja rutin, KE HALAMAN BS7

Harga Bulog Lebih Murah

Petani di Wilayah Selatan Sukabumi Pilih Jual Padi ke Tengkulak SUKABUMI-Memasuki masa panen, petani di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi ternyata lebih memilih menjual hasil panennya ke tengkulak atau pasaran umum. Hal ini dilakukan karena harga serapan Bulog sangat ­rendah. Informasi yang dihimKARIKATUR/M YANUAR G

SUKABUMI BERAKHLAK

FOTO-FOTO: BERITA SUKABUMI

pun Berita Sukabumi, harga jual dari petani ke pasar atau tengkulak untuk gabah kering panen Rp4.100/kg hingga Rp4.200/kg. Jika dibandingkan dengan harga beli Bulog sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), nilainya hanya Rp3.700/kg atau ada selisih

Rp400-Rp500 setiap kilogramnya. “Harga beli gabah kering panen oleh Bulog lebih murah, sehingga petani memilih untuk menjualnya ke tengkulak atau pasar yang berani membelinya di atas HPP,” KE HALAMAN BS7

Rasulullah bersabda,"Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat nanti selain akhlak mulia. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berbuat keji dan berkata-keta keji."(HR at-Tirmidzi)


BS2

Testimoni

Saya berharap Berita Sukabumi bisa diterima masyarakat Sukabumi, sekaligus menjadi media partner pemerintah untuk turut mendorong pembangunan daerah,”

KAMIS, 5 JANUARI 2017

FOTO-FOTO: BERITACIANJUR/ NUKI NUGRAHA

Begini Gaya Wakil Walikota Sukabumi Dukung Penguatan Media Bagi Warganya Ketua DPRD Kota Ikut Juga...

Memberi Nilai Lebih

BERITA MEDIA GROUP

Komisaris Utama Anton Ramadhan | Direktur Utama Gia Gusniar | Dewan Redaksi: Imam Sumarsono (Ipung), Fonda Lapod | Penanggungjawab Redaksi Toni Kamajaya | Redaktur Mustofa, Angga P, Rikky Y, Rudi R, Rustandi | Sekretaris Redaksi Fatimah | Reporter AA Rohman, Yanti Rosdiana Pasma, Herry Febriyanto, Azmi Zahidah, Apip S, Z Mustari | Perwajahan: Sulaeman (Koordinator), Arie Y, Ziad Zed Zubaedi, Rendy R, Muhammad F | Grafis Nandang, Gunawan. | Manager Keuangan Mastuti | Manager Iklan H Ahmad Rizky Alfaraby | Manager Sirkulasi Ajo Suparjo | HRD & Umum Iwan Setiawan Alamat Redaksi/Iklan/ Sirkulasi: Jl. Ahmad Yani No. 3 Kelurahan Gunung Parang Kecamatan Cikole Kota Sukabumi, 43111 l Telp. Kantor : (0266) 222 289 l Hotline Redaksi: 087741377622 l e-mail redaksi: redaksi.beritasukabumi@ gmail.com l Info Layanan Pelanggan 081222227314/ 085603333805 l Rekening: 1320016213044 (Mandiri) an. Jembatan Mediatama Cianjur, PT l Penerbit: PT Jembatan Mediatama Cianjur. SELURUH WARTAWAN BERITA SUKABUMI SELALU MENGENAKAN TANDA PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT TUGAS SERTA TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MEMINTA ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER

RAUT muka Wakil Walikota Suka­ bumi Achmad Fahmi terlihat sum­ ringah Rabu siang (4/1/2017). Men­ genakan kaos kerah warna biru bertuliskan Berita Sukabumi, pa­ sangan Walikota Murad yang akrab disapa Kang Fahmi ini bergegas menuju kerumunan orang sambil menenteng setumpuk koran. Tak sekadar menyapa, Kang Fahmi juga langsung membagi­ kan koran yang dibawanya ke­ pada warga. Beberapa warga terlihat kaget, mereka baru ngeh ternyata yang membagikan ko­ ran itu orang nomor dua di kota Sukabumi. Pembagian koran itu dilakukan saat lounching Harian Berita Sukabumi. “Korannya bisa mahal nih, soalnya saya yang jadi bintang iklannya,” kata Kang Fahmi sam­ bil melirik ke arah Direktur PT Jembatan Mediatama Cianjur, Anton Ramadhan selaku pemilik Harian Berita Cianjur dan Harian Berita Sukabumi yang juga ikut terjun membagikan koran. Momen seperti ini mungkin jarang sekali ditemui, seorang wakil walikota mendadak mau menjadi loper koran sembari mengajak masyarakat untuk selalu rajin membaca.

“Hadirnya Harian Ber­ ita Sukabumi diharap­ kan bisa memberi­ kan pencerahan bagi masyarakat Sukabumi, dan menambah pilihan referensi berita yang nantinya akan dibaca masyarakat,” ujarnya. Anton Ramadhan mengatakan, sebagai perusahaan media, Harian Berita Sukabumi tentunya berkewajiban memberikan informasi yang baik, benar dan akurat. "Kami memiliki ke­ wajiban untuk mem­ berikan informasi yang baik dengan fakta yang bisa dipertanggung jawabkan," ujarnya. Dia menambah­ kan, selain bisa memberikan inspirasi kepada masyarakat, sebagai media massa tentuhya harus bisa mem­ berikan hal yang positif dalam pemberitaannya. “Saya berharap Berita Sukabumi bisa diterima masyarakat Sukabumi, sekaligus menjadi media partner pemerintah untuk turut mendorong pembangunan daerah,” tandasnya. (nuki)


INFO SPESIAL GELIAT KOTA HOTLINE : 0266-222 289 Klik! Kliksaja.co

Nayor, Riwayatmu Kini...

KAMIS, 5 JANUARI 2017

ANDA pasti tahu tentang Delman? Ya, ini angkutan umum bertenaga kuda yang saat ini keberadaannya sudah semakin langka. Di Kabupaten Sukabumi, moda transportasi ini dikenal dengan sebutan Nayor. Tepatnya di Kecamatan Cibadak. Tidak seperti delman pada umumnya. Kendaraan ini memiliki keunikan tersendiri yang terletak pada bentuk keretanya, yakni terbuat sepenuhnya dari ma-

BS3

terial kayu dengan ornamen dan bentuk yang menyerupai mobil, terutama pada bagian Pada tahun 80 an, Nayor sempat menjadi kendaraan angkutan yang sangat diandalkan warga. Pasalnya moda transportasi jenis ini sangat cocok dengan kondisi geografis Kota Cibadak dengan perlintasan yang cendrung menanjak sehingga lebih mudah dilalui oleh kendaraan bertenaga kuda. Selain itu infrastruktur jalan di era tersebut masih

kurang optimal, terutama yang menuju wilayah pedesaan. Apalagi sejak dahulu Nayor tidak menggunakan roda yang terbuat dari kayu berlapis karet seperti yang digunakan sejenis delman pada umumnya, melainkan kedua rodanya menggunakan ban mobil. Dengan begitu kendaraan ini dapat melalui lintasan terjal seklipun. Karena itulah tak heran jika Nayor dijadikan oleh warga sebagai sarana

“Hantu Baru” Ibu-ibu Rumah Tangga di Kota Sukabumi Itu Bernama: Virus HIV/AIDS

BERITA CIANJUR/ YANTI

Peraturan Wajib Kondom 100 Persen

SECARA kumulatif, kasus HIVAIDS di Kota Sukabumi meningkat. Angkanya sudah di 1075, yang dihitung sejak tahun 2000-2016. Yang mengejutkan, kelompok rentan yang tumbuh ada di kalangan ibu rumah tangga.

T

ingkat penyebaran ini mengkhawatirkan. Karena, kelompok Ibu Rumah Tangga bukan masuk dalam kategori kelompok warga beresiko tinggi, seperti kaum gay atau lesbian serta para pengguna narkoba. Lonjakan penyebaran penyakit berbahaya tersebut terjadi dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Seba­nyak 87 kasus baru ditemukan berdasarkan pelaporan maupun upaya pendeteksian. Masalahnya adalah, penyebaran HIV/AIDS di masyarakat erat kaitannya dengan fenomena gunung es. Kasus yang dilaporkan terlihat lebih sedikit dari pada kasus sebenarnya yang terjadi di masyarakat. Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Rita Nenni mengaku masalah penyebaran HIV/AIDS di kalangan IRT telah menjadi perhatian pemerintah daerah dengan cara meningkatkan upaya penanggulangan, salah satunya dengan melibatkan masyarakat. “Penyebaran AIDS tidak bisa dikendalikan 100%. Ada beberapa hal yang uncontrol, untuk itu bukan tidak mungkin area-area yang tadinya hanya sedikit terdeteksi kasus AIDS maka bisa saja dalam waktu hanya satu tahun peningkatannya sudah cukup tinggi,” jelas Rita. Untuk itu, salah satu strategi penanganan adalah, peme-

Kalangan guru mendeklarasikan hidup sehat di lingkungan sekolah.

rintah melakukan clustering area-area atau daerah. Yaitu, area dengan kategori merah sebagai tanda tingkat kerawanan yang tinggi dan kategori daerah kuning, berarti daerah berpotensi terjadinya lonjakan kasus jika tidak ditanggulangi. Dibandingkan tahun sebelumnya, kasus baru yang terjadi tahun 2016 cukuplah mengejutkan. Ini menunjukan lalainya pemerintah dalam melakukan penanggulangan. “Harus ada upaya penanggulangan yang tepat untuk mencegah penularannya dan mampu menurunkan jumlah penderita AIDS,” ungka Rita. Dari Kalangan Anak-anak Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Kota Sukabumi, Achmad Fahmi menyatakan, salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya lonjakan penyebaran HIV/ AIDS adalah masih lemahnya edukasi terhadap seks yang aman. Faktor lainnya adalah banyaknya Pekerja Seks Komersial (PSK), serta kesadaran tes HIV yang tinggi, juga menyebabkan temuan kasus HIV baru juga tinggi. Kondisi ini menandakan ­ adanya keseriusan layanan kesehatan dalam mengobati penderita HIV. Hasil kajian KPA menunju-

kan penyebaran HIV/AIDS ini ternyata tidak hanya rentan terhadap laki-laki berstatus pekerja dengan penghasilan rendah. Tetapi juga rentan menyerang karyawan perusahaan berpenghasilan tinggi yang sering melakukan perjalanan jauh. Kasus sosial lain yang ditimbulkan adalah tingginya jumlah ODHA dari kalangan anak-anak yang diasingkan, baik dari lingkungan sekolah dan keluarganya sendiri. “Tapi saat ini kami sedang mencoba untuk menurunkan

ILUSTRASI : NANDANG S

angka stigma dan diskriminasi untuk ODHA. Dengan ber-bagai fakta dan akibat dari ­adanya HIV/AIDS di khususnya di Kota Sukabumi, maka sudah saatnya masyarakat Kota Sukabumi memahami betul pentingnya penanggulangan untuk bisa memutus-

kan mata rantai penyebaran HIV/AIDS,” katanya. “Hanya saja masyarakat masih menilai bahwa program-program yang dilakukan belumlah konkret dalam menanggulangi insiden penularan HIV baru,” jelasnya. (Yanti Rosdiana Parta)

UNTUK meminimalisir ancaman penyebaran penyakit mematikan, Pemerintahan Kota Sukabumi telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 tahun 2015 tentang penanggulangan HIV/AIDS. Namun sejumlah kalangan masyarakat menilai keberadaan Perda tersebut tidak mampu mencegah lajunya penyebaran virus. Ketua Divisi Hukum Sukabumi Civil Society, Eman Sulaeman mengungkapkan, Perda HIV/AIDS tersebut masih belum terimplementasikan secara keseluruhan. Akibatnya langkah penanggulangan masih kalah gesit dengan tingkat penyebaran penyakit tersebut. “Buktinya, saat ini sebaran virus tersebut telah menerobos hingga ke masyarakat umum, dalam hal ini adalah kalangan ibu rumah tangga,” katanya. “Terpenting adalah pembentukan karakter masyarakatnya. Sementara Perda hanya mengatur lebih pada teknisnya saja, seperti diwajibkannya penggunaan kondom hingga 100%. Langkah-langkah penanggulangan se­perti ini terbilang kurang konkret, akibatnya pemerintah harus berpacu dengan kecepatan penyebaran virus,” jelas Eman.

Dana Penanggulangan HIV dan Database yang Terintegrasi PEMERINTAHAN Kota Sukabumi, hingga saat ini sudah bersungguh-sungguh dalam upaya menekan angka penyebaran virus HIV/ AIDS. Hal ini dibuktikan dengan dialokasikannnya dana penanggulangan penyakit tersebut selama tiga tahun berturut-turut de­ ngan akumulasi besaran anggaran hingga Rp330 juta. Secara rinci, dana penanggulangan HIV/AIDS tersebut dialokasikan mulai dari tahun anggaran 2014 sebesar 100 juta, tahun 2015 sebesar 100 juta, dan di tahun anggaran 2016 sebesar 130 juta. “Belum lagi ang-

garan yang ada di SKPD yang juga memiliki program HIV/AIDS, sehingga intervensi program sudah dilaksanakan di Kota Suabumi,” tegas Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Dalam upaya lainnya, KPA Kota Sukabumi juga mengusulkan kepada pemerintah melalui KPA Nasional perlu adanya Sistem Database Kesehatan yang Terintegrasi. Aplikasi tersebut dapat mengakses berbagai informasi kesehatan secara historis dengan tidak setiap orang dapat mengaksesnya sembaran-

transportasi, terutama untuk lintasan jarak dekat. Namun sayang, kini keberadaan nayor nyaris punah tergusur perkembangan zaman. Para kusir lebih memilih beralih profesi akibat tidak sebandingnya pendapatan usaha dengan biaya pemeliharaan kuda. Utom, salah seorang kusir Nayor mengaku sejak sepuluh tahun terakhir ini, pendapatan usaha angkutannya terus mengalami penurunan. (toni)

Belum lagi anggaran yang ada di SKPD yang juga memiliki program HIV/AIDS, sehingga intervensi program sudah dilaksanakan di Kota Suabumi ...” gan. Hanya kalangan tertentu yang bisa mengaksesnya, seperti dokter, tenaga kesehatan serta warga negara

yang menjadi pasien itu sendiri. Untuk mendukung ini, diperlukannya kesadaran masyarakat juga untuk bekerjasama dengan pemerintah mensukseskan hal ini. “Saya membayangkan bahwa akan bagus sekali jika setiap rumah sakit, baik itu milik swasta maupun pemerintah serta puskesmas-puskesmas, memiliki akses online terhadap satu database,” kata Fahmi. Menurutnya, dengan database itu juga pemerintah dapat mengetahui jumlah serta data masyarakat yang belum melakukan peme-

riksaan kesehatan secara berkala. Dengan adanya kebijakan tersebut, maka seharusnya sudah tidak ada lagi alasan bagi penderita AIDS menolak untuk diperiksa. Dampaknya upaya penanggulangan HIV/AIDS dapat berjalan optimal. Anggota Pokja PMTS KPA Kota Sukabumi, Rita Fitrianingsih menambahkan, sejak kasus AIDS pertama terdeteksi di Kota Sukabumi pada tahun 2000 yang lalu, tak hentinya kasus HIV baru terus ditemukan. Menurutnya, penyebaran virus mematikan tersebut sudah terjadi di seluruh wilayah.

“Penyebaran H I V/ A I D S di Kota Sukabumi sudah berada pada kondisi yang sangat mengk h a watirkan karena selama ini tidak ada penanggulangan yang komprehensif,“ ungkapnya. (Yanti Rosdiana Parta)

Sementara itu, Sekretaris KPA Kota Sukabumi, Fifi Kusumajaya menambahkan bahwa keberadaan Perda tersebut sangat berperan penting. Dengan a­ danya payung hukum itu, maka program penanggulangan dapat berjalan secara sistematis dan berkelanjutan. Dimulai dengan penyebarluasan informasi HIV/AIDS melalui media massa dan terakhir program ‘wajib kondom 100 ­persen’. Hanya saja Fifi mengakui bahwa program ‘wajib kondom 100 persen’ ini sempat menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Ini terjadi akibat masyarakat belum memahami cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS yang konkret, antara lain dengan kondom. Selama ini penanggulangan terukur hanya dilakukan di hilir, antara lain tes HIV pada perempuan hamil, tes HIV pada pasien-pasien yang berobat ke rumah sakit serta survailans tes HIV di kalangan PSK dan waria. “Persoalan besar yang terjadi jika penanggulangan yang konkret hanya dilakukan di hilir adalah sebelum mereka terdeteksi mengidap HIV melalui tes HIV “ katanya. (Yanti Rosdiana Parta)


BS4

Sukabumian

Kami juga meminta kepada Pemprov dan pusat untuk membantu kami dalam mengatasi kemacetan yang sudah kronis di utara Kabupaten Sukabumi ini,”

KAMIS, 5 JANUARI 2017

Masalah Berat Duet Marwan-Adjo: Macet!

DUET kepemimpinan Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami dan Adjo Sardjono, terlihat melambat. Beberapa elemen masyarakat sudah mulai melontarkan kritik. Ada persoalan besar yang sulit dihadapi: kemacetan.

D

i wilayah utara Kabupaten Sukabumi, kemacetan sudah masuk stadium kronis. Hampir di setiap ruas jalan, terjadi persoalan kemacetan. Terutama pada jam-jam sibuk. Persoalan ini sangat me­ nguras energi pemerintahan Marwan Hamami dan Adjo Sardjono. Sebagai pimpinan daerah, Marwan dan Adjo yang belum genap satu tahun menjabat Bupati dan Wakil Bupati di di kabupaten yang luas wilayahnya terbesar di Pulau Jawa dan Bali ini, makin sering mendapatkan kritikan dari berbagai elemen masyarakat dan aktifis. Beberapa pihak bahkan menilai, pasangan ini tidak mampu mengatasi proble­ matika kemacetan lalulintas jalur utama penghubung Sukabumi dengan Bogor. Inilah yang kemudian disimpulkan, kinerja Kepala Daerah menjadi terhambat. Kritikan juga mulai me­ rembet ke dinas yang menangani persoalan arus lalulintas. Utamanya Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi. Ada yang dinilai, kinerja dinas ini “mandul” dan tidak punya solusi yang tepat untuk mengatasinya. “Masalah kemacetan

Masalah kemacetan tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja, tetapi seluruh elemen harus bisa memberikan solusi bukan hanya mengkritik saja.” BERITASUKABUMI/ AA ROHMAN

tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja, tetapi seluruh elemen harus bisa memberikan solusi bukan hanya mengkritik saja,” kata Marwan Hamami kepada wartawan, pada suatu kesempatan. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kasus kemacetan, terutama di wilayah utara Kabupaten Sukabumi yang sulit untuk diatasi. Kesemrawutan pengguna kendaraan bermotor, terjadi mulai dari kendaraan roda dua hingga bertonase besar. Selain itu, tumbuhnya pabrik-pabrik yang tidak memperhatikan analisis

mengenai dampak lingku­ ngan lalulintas (Amdal Lalin), juga menjadi faktor penting menumpuknya aktivitas di jalanan. Ada indikasi, masih banyak perusahaan tidak memilikinya. Selanjutnya, kondisi jalan yang sudah tidak bisa menampung lagi volume ken­ daraan yang keluar maupun masuk ke wilayah Kabupaten Sukabumi. Menjadi persoalan yang terus memadati arus lalin. Ditambah persoalan lain, banyaknya lapak pedagang kami lima (PKL) liar yang berdiri di bahu jalan sehingga arus lalin menjadi tersendat.

Kondisi ini sangat terasa, ketika bubaran pabrik. Ribuan pekerja yang keluar dari pabrik, menjadi persoalan serius yang menyebabkan waktu tempuh dari Bogor ke Sukabumi yang biasanya hanya dua jam, karena macet total sehingga pengedara harus menghabiskan waktu empat jam. Bahkan lebih. Berharap Pada ­ Pemprov dan Pusat Ini adalah fakta harian, yang menyebabkan peme­ rintahan di bawah kendali Marwan-Adjo sering mendapatkan keluhan dan kritikan. Persoalan langsung yang di-

hadapi masyarakat ini, setiap harinya menjadi informasi “miring”, terutama jika tidak ada penanganan terhadap kemacetan lalulintas ini. Bupati Marwan me­ ngungkapan, kerja pemerintah sebenarnya tidak hanya mengurusi kemacetan saja. Tetapi seluruh kebutuhan warganya. Namun demikian, pihaknya akan terus berupaya mencari solusi yang

tepat, apalagi Kabupaten Sukabumi saat ini tengah mendapatkan perhatian dari Pemerintahan Provinsi Jabar dan pemerintah pusat untuk mengembangkan keberadaan objek wisata alam Geopark Ciletuh. Selain itu, Pemerintahan Kabupaten Sukabumi juga masih menunggu terealisa­ sinya rencana pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Su­

kabumi (Bocimi). Jalan-jalan alternatif yang ada di wilayah utara, seperti jalan alternatif Tenjojaya dan Simpang Nagrak-Cibadak, harus mulai dimanfaatkan dengan baik. “Kami juga meminta kepada Pemprov dan pusat untuk membantu kami dalam mengatasi kemacetan yang sudah kronis di utara Kabupaten Sukabumi ini,” tegas Marwan. (Rohman)

Urai Kemacetan Dengan Tertibkan PKL Liar

Imbas Macet di Kabupaten, Kerugian Rp 1,4 Triliun di Kota Sukabumi KOTA Sukabumi, lokasinya tepat berada di tengahtengah Kabupaten Sukabumi. Kota ini bukan saja menjadi wilayah penghubung. Tapi juga menjadi daerah persinggahan serta perlintasan kendaraan dari arah Jakarta, Bogor, Cianjur dan Bandung. Dari pantauan di lapangan, yang sangat merasakan dampak dari kemacetan yang terjadi di Kabupaten Sukabumi adalah masyarakat di wilayah perlintasan ini. Dampak lain yang juga dirasakan adalah menurunnya investasi di kota mochi ini. Ada fakta, banyak penanam modal resah dengan kondisi arus lalulintas yang seperti ini. Efek langsung­ nya, pertumbuhan ekonomi di Kota Sukabumi terhambat, sebab arus keluar masuk barang terkendala oleh waktu tempuh dan biaya operasional. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi pada tahun 2015 lalu mengungkapkan, kerugian akibat kemacetan yang terjadi utara Kabupaten Sukabumi mencapai Rp 1,4 triliun setiap tahunnya. Angka ini, justru lebih besar

GR

AFIS

: BE

RIT AC

IAN

JUR

/ZE

EZ

UB

AID

I

dari angka APBD Kota Sukabumi yang hanya Rp1,1 triliun pada 2016. ­“Letak daerah Kota Sukabumi yang tidak beruntung

ini, selalu terkena dampak dari kasus kemacetan yang terjadi di Kabupaten Sukabumi. Tidak hanya di wilayah utara saja, tetapi di timur pun yang merupakan pe­ nghubung SukabumiCianjur dan Ban­dung kerap dilanda kema­cetan khususnya saat masuk dan bubaran pabrik,” kata Wali Kota Sukabu mi, Mo-

hamad Muraz. Titik utama k ­emacetan sebenarnya bukan berada di wilayah kota. Tetapi, Pemer-

intahan Kota Sukabumi juga harus ikut membantu mencari solu­sinya. “Karena jika hanya berpangku tangan dan me­ nunggu hasil kinerja Pemkab Sukabumi dalam mengatasi kemacetan, mau sampai kapan menunggunya,” ­katanya. Maka dari itu, pada akhir 2016 lalu, Pemerintahan Kota Sukabumi menggagas Sukabumi Summit 2016 dengan tema “Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Wilayah Sukabumi, Bogor, Cianjur hingga Bandung.: Kegiatan tersebut tersebut mengundang dan melibatkan sembilan kepala daerah di Jabar serta Pemprov Jabar dan pemerintah pusat, untuk bersama-sama mencari solusi untuk mempercepat pembangunan jalan tol yang terkesan pembangunannya sangat lamban. “Diharapkan deng a n k e r jasama dari sembilan kepala daerah tersebut, pemerintah pusat menjadi lebih memperhatikan harapan warga Sukabumi yang ingin segera memiliki jalan tol,” tambah Muraz. (Rohman)

DINAS Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UKM Kabupaten Sukabumi, telah membuat peraturan yang tegas dengan melakukan penertiban terhadap ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di wilayah Sukabumi. Kepala Dinkopperindag UKM Kabupaten Sukabumi, Asep Jafar menegaskan bahwa tindakan ini merupakan salah satu solusi terhadap berbagai kritikan yang disampaikan kepada Pemerintahan Kabupaten Sukabumi. Terutama terkait dengan adanya variabel PKL sebagai faktor penyebab kemacetan. Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UKM Kabupaten Sukabumi yang dipimpin Asep Japar, sebelumnya diminta bersikap tegas menertibkan ratusan PKL yang mendirikan lapaknya di depan Pasar Cicurug, yang merupakan salah satu biang kemacetan di jalur utama penghubung SukabumiBogor. Meski, terkait dengan pelaksanaan kebijakan ini, muncul risiko bagi petugas. Terutama, adanya berbagai ancaman yang harus dihadapi karena

BERITASUKABUMI/ AA ROHMAN

adanya oknum yang berusahamengambil keuntungan dari PKL liar tersebut. Karena, jika pedagang tersebut ditertibkan, maka pemasukan keuangan bagi para oknum itu sudah dipastikan akan berkurang bahkan kehilangan. “Ratusan PKL liar tersebut sudah kami tertibkan dan direlokasi ke lingkungan Pasar Cicurug. Ternyata imbas positif dari penertiban tersebut, arus lalulintas menjadi terurai dan tidak lagi tersendat,” kata Asep. Harus diakui, keberadaan PKL liar tersebut sangat mengganggu aktivitas arus lalulintas di daerah sibuk dan pusat ekonomi itu. Karena jika tidak ditindak dengan cara seperti ini, maka mereka (PKL liar) akan ngeyel dan enggan ditertibkan. Bahkan, pihaknya tidak segan mempidanakan PKL yang kembali mendiami atau mendirikan lapaknya di bahu jalan maupun trotoar. “Sebab sarana umum tersebut disediakan untuk pejalan kaki, bukan untuk tempat usaha sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,” tegasnya. (Rohman)


KAMIS, 5 JANUARI 2017

BS 5

H

PEMAIN MUDA PERSIB AGAR BERSAING SEHAT

Pemain sayap Persib Bandung, Tantan, mengaku tak khawatir dengan kehadiran pemain anyar. Bahkan, Tantan, juga menegaskan siap bersaing dengan pemain muda. Tantan saat ini sudah berusia 35 tahun. Pemain satu ini memang tak lagi bisa disebut muda.

M

eski begitu, Tantan menyatakan tetap siap untuk bersaing dengan para pemain yang jauh lebih muda darinya. Pemain kelahiran 8 Agustus 1982 ini menegaskan, selama masih sanggup berlari, dia tak gentar untuk bersaing secara sehat dengan para winger macam Matsunaga Shohei, Zulham Zam-

run, atau Febri Hariyadi sekalipun. “Profesional saja, kita bersaing sehat. Saat lati­ han coba tetap maksimal dan memberikan yang terbaik juga saat bermain. Kita harus berusaha membuktikan, begitu juga saat harus dicada­ ngkan, berusaha kembali meraih kepercayaan,” kata Tantan, seperti dilansir situs klub, Rabu (4/01).

Pemain Anyar Bisa Langsung Moncer LATIHAN yang dijalani Persib Bandung, Selasa (3/1) menjadi penampi­ lan perdana bagi rekrutan anyar Maung Bandung pada musim ini, yaitu Shohei Matsunaga dan Dedi Kusnandar. Keduanya tampak tidak kesulitan beradaptasi dengan gaya latihan tim juara ISL 2014 itu. Memang keduanya bukan nama asing bagi tim kebanggan bobotoh lantaran sempat bergabung dengan Persib beberapa tahun lalu. Asisten Pelatih Persib, Herrie Setyawan mengatakan jika kedua rekrutan anyar tersebut dinilai tidak akan mengalami kesulitan dalam beradapatasi dan diprediksi bisa menunjukan kemampuan terbaiknya bersama Persib. “Alhamdulillah adaptasi Shohei, Dedi dan tiga pemain U-21 tidak ada masalah,

mungkin masih memerlukan beberapa waktu agar tumbuh saling pengertian tapi tidak akan lama,” katanya seusai latihan. Disinggung kemungkinan keduanya bermain dalam laga persahabatan menghadapi Persipura Jayapura, Minggu (8/1) di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Herrie menjelaskan masih menunggu beberapa hari untuk menentukan skuat yang akan diturunkan nanti. Akan tetapi menurutnya kini target awal yaitu mengembalikan kondisi fisik agar bisa mengimbangi permainan tim berjuluk Matiara Hitam yang baru saja memenangi gelar juara ajang Torabika Soccer Championship 2016. “Kita sudah set program ada 7 kali pertemuan jelang lawan Persipura, Insya Allah dengan 7 pertemuan itu kita bisa.saat pemain sudah kumpul semua kita latihan taktik dan melihat siapa pemain yang paling siap,” ucap dia. (net/ree)

Tantan menilai, kehadiran pemain anyar pada posisi sayap tersebut tak membuatnya cemas. Pasalnya, pemain bernomor punggung 82 ini pun beberapa kali dipasang sebagai penyerang oleh pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman. Sejauh ini, untuk tetap

menjaga kondisi kebugarannya di usia yang sudah lanjut dalam dunia sepak bola, Tantan mengaku tetap jalankan program latihan tambahan. Dia pun tak ingin menyerah dengan kondisi saat ini untuk tetap bisa bersaing. “Tantangannya harus lebih serius jaga kondisi dengan latihan tambahan. Biasa joging, futsal atau fitnes,” ucapnya. Sementara itu, Persib

ILUSTRASI/NET

Bandung dalam waktu dekat akan berhadapan dengan Persipura Jayapura. Pertandingan Persib lawan Persipura berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (8/1). Partai bertajuk ‘Laga Juara’ merupakan pertemuan juara Indonesia Super League 2014 berhadapan dengan jawara Torabika Soccer Championship 2016. (net/ree)

Kondisi Fisik Pemain Persib Jadi PR

NET

PELATIH fisik Persib Bandung, Yaya Sunarya, akan lebih cermat memberikan menu latihan buat para pemainnya jelang laga kontra Persipura Jayapura. Pertandingan Persib lawan

Persipura berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (8/1) mendatang. Partai bertajuk ‘Laga Juara’ merupakan pertemuan juara Indonesia

Super League 2014 berhadapan dengan jawara Torabika Soccer Championship 2016. Pasca liburan akhir tahun, kondisi kebugaran skuat Maung Bandung menurun jelang laga nanti.

Untuk meningkatkannya, Yaya akan lebih cermat selama lima hari ke depan. Waktu yang mepet menjadi pekerjaan rumah bagi Yaya agar Sergio van Djik dan kawan-kawan maksimal di atas lapangan. “Saya tidak mungkin dalam seminggu ini meningkatkan kondisi fisik pemain untuk di hari Minggu. Artinya, bukan tidak memberikan porsi latihan fisik, tapi kita harus cermat dalam lima hari ini dengan latihan bervariasi,” kata Yaya, seperti dilansir situs resmi Persib. Menurutnya, saat ini tim tetap lebih fokus untuk menghadapi Persipura. Sementara selepas laga tersebut, program jangka panjang sudah dirancang dan siap dijalankan sesuai hasil diskusi dengan pelatih kepala Djadjang Nurdjaman. “Rencana untuk jangka pendek bikin latihan je­ lang Persipura, kalau buat ke depan, tentunya kita memang ada pre-season, kita juga tetap kombinasikan dengan mini game,” paparnya.(net/ree)


KAMIS, 5 JANUARI 2017

twitter @berita_sukabumi

facebook beritasukabumi.com

email redaksi.beritasukabumi@gmail.com

BS6

Foto Bugilnya Beredar, Presenter Olahraga Seksi Ini Menangis PRESENTER cantik Sky Sports Italia, Diletta Leotta, menyerang peretas telepon selular (ponsel) miliknya melalui komentar pertamanya sejak foto bugilnya beredar di dunia maya. Leotta mengatakan, dari foto-foto yang diunggah ke publik oleh peretas itu, hanya beberapa yang autentik atau asli dengan dirinya.

INGIN JADI PRESIDEN BARCELONA

BIOGRAFI PELATIH Nama Lengkap

: Josep Guardiola Sala

Tanggal Lahir

: 18 Januari 1971

Tempat lahir

: Santpedor

Tinggi

: 1.80 m

Negara

: Spanyol

Klub

: Manchester City

Posisi

:

Pelatih

GELAR PEP GUARDIOLA DI KLUB Barcelona B

MANTAN pelatih timnas Inggris, Fabio Capello, yakin, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, yang ingin pensiun lebih awal karena memiliki target yang lebih besar.

Barcelona

Tercera División

La Liga

2008

2009, 2010, 2011

Copa del Rey Super Spanyol

2009, 2012

Liga Champions Piala Super

2008-09, 2010-11

Bundesliga

Piala Dunia Antarklub

2009, 2011

2009, 2011

DFB-Pokal

Super Cup

Piala Dunia Antarklub

2013–14

2013

2013

Bayern Munich

2013–14, 2014–15

P

2009, 2010, 2011

elatih yang pernah menukangi Real Madrid tersebut, memprediksi, Pep, sapaan Guardiola, akan meninggalkan kursi kepelatihan dan berharap bisa menjabat sebagai Presiden Barcelona. Kepada Sky Sport Italia, Capello memberikan gambaran mengenai prinsip mantan pelatih Bayern Muenchen dan Barcelona itu. Di mata Capello, Guardiola merupakan sosok yang selalu memikirkan langkah hebat dalam caranya “memainkan” sepak bola. “Sepak bola Guardiola dasarnya selalu sama, dan jika lawan mengetahui langkah-langkah balasan, dia sudah mencari alternatifnya,” kata Capello. Bisa jadi, keinginan Pep

Gelar Individu Pelatih Klub Pelatih Terbaik Pelatih Eropa Penghargaan Terbaik IFFHS Don Balón Terbaik Onze d’Or Catalunya

2009

2009, 2010

2009

Pelatih Terbaik Manajer Trofi Miguel Terbaik Dunia Muñoz World Soccer Magazine

2009, 2010

Pelatih Terbaik Tim Terbaik UEFA

2009

2009

2009

Pelatih Terbaik menurut LFP

2009

KEPELATIHAN Barcelona B

: 2007–2008

Barcelona

:

2008–2012

Bayern M : 2013–2016 Manchester C :

2016–

Marcus Rashford Pemain Kunci MU MARCUS RASHFORD mendapat pujian dari rekan satu timnya di Manchester United. Bintang muda MU ini tampil menawan dan menjadi pemain kunci saat mereka menang atas West Ham United. Rashford baru masuk pada menit ke-58 menggantikan Jesse Lingard. Namun ia langsung membuat gebrakan dengan memberikan assist untuk gol pertama MU yang dilesakkan Juan Mata lima menit kemudian. Karena itulah, Mata menyebut pemain berusia 19 tahun ini, mampu membuat perbedaan pada laga tersebut. “Dia sangat baik dan sangat baik,” kata Mata. “Dia adalah pemain dengan bakat besar.” “Dia banyak membantu kita dengan langkahnya, dan assist-nya, seperti satu untuk saya,” kata Mata. Mata menyebut Rashford pemain hebat. Pemain muda ini sudah bermain sepak bola de­ ngan baik, dan sesuai dengan posisinya. “Bagus bermain dengan Marcus di sayap, dia

NET

mampu melewati satu-satu bek lawan,” ujarnya. Penilaian serupa juga diutarakan mantan gelandang West Ham Michael Carrick. “Langkahnya membuat perbedaan besar terutama ketika tim telah membela begitu lama,” katanya. Sebelumnya, Rashford sempat kesulitan mendapatkan menit bermain di MU. Meski begitu, pelatih Jose Mourinho tetap memasukkan Rashford dalam rencananya di musim 2016/2017. Sejak awal kehadiran Mourinho, Rashford memang diprediksi tak akan memiliki karier yang bagus di MU. Itu karena Mourinho bukan pelatih yang kerap memberikan kepercayaan lebih untuk pemain muda seperti Rashford. Prediksi itu sempat terpatahkan ketika MU memainkan pemain berusia 19 tahun tersebut dimainkan sebagai starter di beberapa laga. Namun, dari 19 laga yang sudah dimainkan MU di Liga Inggris, hanya delapan kali Rashford tampil sebagai starter. (net/pur)

Gerard Deulofeu Ngebet Pindah ke Milan KEINGINAN AC Milan merekrut mantan pemain Barcelona Gerard Deulofeu tidak bertepuk sebelah ta­ ngan. Winger Everton itu juga ngebet pindah ke San Siro di bursa transfer Januari ini. Pemuda Spanyol itu termasuk salah satu buruan utama pelatih Milan Vincenzo Montella. I Rossoneri berniat meminjam Deulofeu selama enam bulan dengan opsi kepemilikan permanen. Sayangnya proposal yang diajukan oleh Milan telah ditolak oleh Everton. Manajer Everton Ronald Koeman masih mau memakai jasa Deulofeu meski pada musim ini jarang dimainkan di tim utama. Penolakan Koeman ini menurut Tuttosport membuat kecewa Deulofeu.

Pemuda 2 2 tahun itu sangat ingin bergabung dengan Milan karena baru empat kali dimainkan Komen sebagai starter di Liga Inggris musim ini. Agen Deulofeu, Gines Carvajal dijadwalkan akan terbang ke Inggris dalam waktu dekat. Dia akan memberitahu Everton bila kliennya sudah tidak betah dan ingin diperbolehkan pindah ke Milan. Milan tidak bisa membeli pemain top ataupun Deulofeu Januari ini. Pasalnya proses akusisi oleh Sino-Europe Sports belum juga rampung dan diperkirakan baru akan selesai Maret nanti. (net/pur)

Guardiola untuk kembali ke klub yang membesarkan namanya itu, karena situasi yang tidak menguntungkan di Barca saat ini. Setelah gagal menjuarai Liga Champions musim lalu, pasukan Los Azulgrana, sempat meng­ alami masa sulit pada pertengahan putaran pertama lalu. Beberapa persoalan di luar lapangan, khususnya mengenai dugaan penggelapan pajak pemainnya tidak jarang menambah kesulitan Barca. Karena itu, Guardiola ingin melanjutkan karier sepak bolanya di Camp Nou meski di balik layar. Tujuannya, mengembalikan reputasi Barcelona sebagai klub terbaik di dunia seperti ketika dirinya menjadi pelatih di sana. (net/Angga Purwanda/”BC”)***


BS7

News+

Sukabumi

KAMIS, 5 JANUARI 2017

... Polres Sukabumi Kota

Potongan Tubuhnya Ditemukan Tidak Utuh

Tangkapi Preman Kampung yang Resahkan Pengguna Jalan DARI HAL BS1...

Tindakan ini dilaksanakan karena selama ini, banyak laporan terkait aksi para preman dan juru parkir liar. Apa yang mereka lakukan sangat meresahkan masyarakat, seperti meminta uang parkir secara liar dan tidak sedikit ada yang memalak penarik angkutan kota. Banyaknya laporan terkait aksi premanisme di jalanan, membuat petugas gabungan dari Polres Sukabumi Kota dan Polsek Warudoyong langsung melakukan razia dan mengamankan para preman kampung yang ber-

operasi di beberapa titik, seperti Jalur Lingkar Selatan Sukabumi, Jalan Pabuaran, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi dan lain-lain. Pada razia penyakit masyarakat (Pekat) ini, telah diamankan sebanyak 10 orang. Beberapa di antaranya masih berusia belia. Adapun beberapa orang yang diduga melakukan prakti pemalakan atau preman, yang diamankan petugas Polres Sukabumi Kota, diantaranya adalah Firman (32) warga Cipanengahgirang, Nandang (32) warga Santiong, Dasep (19) dan Giri (36), Agustian (18) warga Sukawarna, Riko (20) Sindangsari, Kecamatan Lembursitu.

Selanjutnya diamankan juga Randi Radita (26) dan Yusa Andika (24) warga Cipanengah, M Rahmat (17) serta Lia Agustian (15) warga Sukakarya, Kecamatan Warudoyong. “Mereka kami tangkap karena keberadaannya mengganggu pengguna jalan raya. Modus yang dilakukan preman kampung ini dengan cara mengatur lalulintas,” kata Kepala Bagian Opersional Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi Kota, Kompol Sulaeman di Sukabumi. Kompol Sulaeman menambahkan, di tempat mereka beraksi tersebut sebenarnya tidak diperlukan

pengatur arus lalulintas, karena kondisi jalan yang lebar dan sudah banyak ramburambu. Maka dari itu, razia ini juga sekaligus memberikan efek jera kepada preman atas aksinya yang bisa mengganggu keamanan di masyarakat. Selain itu, sekaligus menertibkan kendaraan yang parkir sembarangan dan terminal bayangan di beberapa titik di Jalur Lingkar Selatan Sukabumi. “Siapapun yang melanggar hukum, kami tindak tegas apalagi sampai meresahkan dan mengganggu keamanan di masyarakat,” tambahnya. (Adit)

... Kisah Dua Ibu Rumah Tangga di Kota Sukabumi yang Bertahan Hidup dengan HIV DARI HAL BS1...

Atas kondisi itulah, Lidya akhirnya memberanikan diri menjalani tes HIV. Alasan Lidya memilih tes HIV lebih disebabkan karena mantan suaminya yang telah meninggal setahun. Penyebab­ nya sama. Sang suami juga terjangkiti virus HIV. Usai menjalani tes, Lidya pun hanya bisa pasrah atas hasil pemeriksaan kesehatan yang diperolehanya dari petugas medis. Meski demikian Lidya tetap berusaha bangkit. Sejak Januari 2012, ia mulai minum obat anti-retroviral (ARV) guna mengembalikan sistem kekebalan tubuhnya (CD4). Dari semula tinggal 29, kini CD4 Lidya sudah sampai 404 yang masuk kategori normal. CD4 me-

rupakan indikator tingkat kekebalan tubuh seseorang. Makin sedikit berarti makin lemah. Tingkat CD4 orang sehat berkisar antara 400 hingga 600. Selain itu, Lidya juga memeriksakan darah enam bulan sekali termasuk fungsi hati, ginjal, dan kolesterol dengan menggunakan BPJS. Dia juga sesekali melakukan rontgen untuk cek dada. “Syukurlah tidak ada batuk sama sekali,” tambahnya Tinggal di Kota Sukabumi, membuat Lidya lebih beruntung. Ia mudah mengakses layanan kesehatan di rumah sakit swasta maupun daerah yang memberi laya­ nan bagi orang dengan HIV dan AIDS (ODHA). Nasib ini berbeda yang dialami Putri, ibu rumah tangga lain yang juga tertular HIV dari suaminya.

Sebagai ODHA yang tinggal di pinggiran Kota Sukabumi atau berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi, ia tidak hanya menghadapi stigma dan diskriminasi tapi juga susah akses laya­nan ­kesehatan. Sebulan sekali, Putri harus ke Klinik Eldewis di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi yang berjarak sekitar 15 kilometer dari rumahnya. Suaminya telah meninggal dunia enam tahun lalu karena HIV yang menularkan pada Putri dan anak semata wayangnya. Lidya dan Putri hanya dua dari 87 perempuan Kota Sukabumi yang positif HIV, menurut data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi. Dimana, data itu juga menyebutkan bahwa dalam dua tahun terakhir insiden

Lima Hari Menghilang, Seorang Janda Dimangsa Buaya

penularan HIV di kalangan Ibu rumah tangga terus meningkat. Jumlah itu menempatkan perempuan yang mengalami penularan dari hubungan seksual di uru­ tan teratas. Ini lebih besar dari penularan di kalangan laki-laki heteroseksual atau di kalangan kaum homoseksual di Kota Sukabumi. Terus bertambahnya kasus penularan HIV kala­ ngan IRT menjadi fenomena baru dalam penanggulangan AIDS di Kota Sukabumi. “Beberapa waktu terakhir ini banyak sekali ibu-ibu rumah tangga memeriksakan kesehatannya di temnpat ini,” ujar Linda, seorang pendamping ODHA di Klinik Eldewis RSUD Syamsudin SH, Kota Sukabumi. (Yanti Rosdiana Parta)

FOTO: POLDA JAMBI

MIRIS. Sesosok jasad berjenis kelamin perempuan, ditemukan tidak utuh dan terkoyak. Dipastikan, jasad ini adalah Siti Aminah (35) yang sudah lima hari menghilang. Diduga, perempuan ini dimangsa buaya. Kejadian ini berlangsung di Pulau Padang Pinang, Jambi. Siti Aminah, adalah warga Dusun Jumbak, Kecamatan Jujuhan. Sudah lima hari dia menghilang, dan diduga tenggelam sejak Rabu (29/12/2016). Informasi yang dipe­ roleh dari Bidhumas Polda Jambi mengungkapkan, Tim SAR bersama Polisi dan masyarakat setempat sudah berupaya melakukan pencairan. Selama penca­ rian itu, pada hari Minggu (1/1/2017), petugas berha­ sil menemukan potongan

DARI HAL BS1...

kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Sahlan. Walaupun demikian, petani masih dilema untuk menanam padi, karena harganya beli yang rendah. Kecuali jika harga gabah kering panen sudah layak, yaitu di kisaran Rp5 ribu/kg, maka

petani akan mempunyai keuntungan yang lebih. Apalagi selama ini, keuntungan dari hasil panennya hanya bisa menutupi biaya operasionalnya. Kalaupun ada lebihnya, itu lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehariharinya. Inilah yang kemudian membuat petani dan buruh tani hidupnya jauh dari

sejahtera. Padahal, kunci sukses untuk ketahanan pangan ada di tangan petani, apalagi minim regenerasi yang dibuktikan dengan mayoritas petani di Sukabumi sudah berusia lanjut. “Kami hanya berharap HPP bisa ditingkatkan agar petani lebih semangat dalam memproduksi pangan utama masyarakat ini,” tambahnya.

Di sisi lain, Sahlan mengatakan, saat ini mayoritas petani memilih memanen tanaman cabainya lebih awal untuk segera beralih menanam padi. Selain itu, musim hujan yang turun sepanjang 2016 menjadi berkah petani yang tinggal di wilayah selatan yang mayoritas lahan pertaniannya adalah sawah tadah hujan. (Rohman)

... Dana Pilkada Kota Sukabumi Sebesar Rp 20 Miliar DARI HAL BS1...

yaitu berupa gaji para petugas penyelenggara pemilu tingkat kelurahan hingga kecamatan. Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi, Tatan Kustandi menjelaskan dana pilkada yang sudah dialokasikan sebesar Rp20 Miliar itu, tidak hanya diperuntukan kepada lembaga Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) saja. Tetapi juga ditujukan untuk beberapa lembaga lainnya yang terkait dengan penyelenggaraan pilkada. Termasuk di diantaranya adalah badan pengawas pe-

milu atau Panwaslu, Disebutkan, sumber dana untuk seluruh pembiayaan pemilihan untuk Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi untuk priode 2018 -2025 tersebut tidak hanya berasal dari APBD Kota saja. Tetapi juga telah meliputi dana sharing dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pasalnya di tahun 2018 nanti, penyelenggaraan pilkada Kota Sukabumi berbarengan dengan Pemilihan Gubernur Jawa Barat. “Dana pilkada tersebut akan digunakan oleh KPUD untuk membiayai seluruh tahapan, mulai dari sosiali-

sasi, pendataan pemilih hingga gaji untuk petugas penyelenggara pemilu di semua tingkatan wilayah. Termasuk pengadaan alat peraga kampanye setiap pasangan calon Kepala Daerah,” jelas Tatan. Berakhirnya Masa Jabatan­ Sementara itu, Komisioner KPUD Kota Sukabumi, Dedi Setiadi menerangkan jika berdasarkan pada pelaksanaan tahapan awal, maka penyelenggaraan pilkada ini tinggal beberapa bulan lagi. Karenanya, mulai pertengahan tahun nan-

ti, KPUD sudah mulai memasuki tahapan pendataan calon pemilih serta sosialisasi pelaksanaan Pilkada. “Termasuk tahapan dimana KPUD harus memberitahukan kepada DPRD mengenai akan berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah periode saat ini. Pemberitahuan melalui surat tersebut dilakukan enam bulan sebelum masa jabatan kepala daerah berakhir,” ungkap Dedi. Dia berharap pada penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan ini, tingkat partisipasi warga lebih tinggi dibandingkan pilkada lalu. (Toni Kamajaya)

tus janda tersebut. “Saat pencarian tim baru menemukan kaki kanan, kemudian kaki kiri. Setelah kita sisir lagi, ditemukan sebagian badan,” ungkap Kapolsek. Adapun kronologis kejadiannya, berawal saat Siti Aminah, pada hari Rabu (28/12/2016) sekitar pukul 18.00 wib mandi bersama anaknya. Mengingat waktu belajar mengaji sudah ­hampir tiba, Siti pun mengajak anaknya agar pulang. Sejak waktu itulah, korban dikabarkan menghilang. Hingga hari Kamis (29/12/2016) sekitar pukul 12.00 Wib, Siti tidak ditemukan. Bahkan ketika warga beramai-ramai berusaha mencari dimana keberadaannya.[ims]

... Ancang-ancang Jelang Pilkada 2018 DARI HAL BS1...

... Petani di Wilayah Selatan Sukabumi Pilih Jual Padi ke Tengkulak

kaki kanan di pulau Padang Pinang, sekitar 4 kilometer dari tempat korban hanyut. Melihat kondisi mayat sudah tidak utuh, korban diduga dimangsa buaya. Tim pencarian pun terus melakukan penelusuran untuk menemukan organ tubuh yang lainnya. Selanjutnya, ditemukan lagi potongan bagian tubuh korban. Namun bagian kepala dan beberapa organ tubuh lainnya belum ditemukan. Organ tubuh yang ditemukan itu langsung di kebumikan di Dusun Jumbak. Kapolsek Jujuhan, Iptu David, seperti dilansir oleh Bidhumas Polda Jambi membenarkan bahwa Tim pencari telah menemukan potongan tubuh mayat ibu rumah tangga yang bersta-

Bahkan, ada yang sudah mulai melancarkan manuver. Meskipun, masih bergerak secara terselubung dan terkesan malu-malu. Dua parpol, Partai Golkar dan PDI Perjuangan (PDIP) dikabarkan sudah melakukan penjajakan melalui pertemuan tertutup yang berlangsung belum lama ini. Sumber Berita Sukabumi dari kalangan internal partai menyebutkan, dalam agenda pertemuan tertutup itu, Partai Golkar maupun PDIP membahas mengenai rencana strategis yang akan dijalankan oleh kedua gerbong politik ini dalam menghadapi pemilihan walikota dan wakil walikota untuk priode 2018 -2025. “Ya, menurut kabar, Golkar dan PDIP sudah melakukan penjajakan dengan menggelar pertemuan tertutup untuk membahas masalah kesiapan menghadapi penyelenggaraan pilkada,” jkata Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Sukabumi, Faizal Bagindo. Dikatakan, langkah yang telah ditempuh masing-masing parpol itu merupakan hal yang tepat dan lazim bagi sebuah partai politik. Terutama dalam menghadapi pilkada. Meski masih tersisa waktu selama kurang lebih satu tahun lagi, tetapi pergerakan

“Untuk agenda politik, waktu satu tahun itu sangat singkat dan tidak terasa. Bahkan waktu yang sangat ideal untuk menghadapi agenda besar seperti ini, paling tidak dibutuhkan dua tahun sebelum berlangsunya pilkada.” politik harus dilakukan sedini mungkin. Terutama dalam menentukan kriteria atau profli calon kepala daerah yang akan diusung maupun menentukan partai koalisi. “Untuk agenda politik, waktu satu tahun itu sangat singkat dan tidak terasa. Bahkan waktu yang sangat ideal untuk menghadapi agenda besar seperti ini, paling tidak dibutuhkan dua tahun sebelum berlangsungnya pilkada. Oleh karena itu sangat wajar jika partai politik saat ini sudah mulai bergerilya menentukan arah politiknya,” beber Faizal

Hal yang sama juga dilakuka PAN. Faizal mengungkapkan, partai politik yang dipimpinnya tersebut saat ini tengah melaksanakan survey internal. Langkah ini ditujukan untuk mengukur tingkat popularitas serta elektabilitas kader PAN yang layak dijadikan calon kepala daerah. “Ada enam nama yang tengah kami survey. Seluruhnya adalah kader partai yang terdiri dari empat pengurus tingkat DPD dan dua orang dari kepengurusan tingkat kecamatan,” ujarnya. Sementara itu, salah seorang Anggota DPRD Kota Sukabumi dari Fraksi PDIP, Rozab Asyari mengaku sejauh ini partai politiknya belum melakukan manuver apapun dalam menghadapi pilkada yang rencanannya akan digelar pada Juni 2018 mendatang. Mengenai adanya isu pertemuan tertutup antara Golkar dengan PDIP, Rozab mengaku tidak mengetahui adanya agenda tersebut. “Saya juga sempat mendengar kabar mengenai pertemuan tertutup Golkar dengan PDIP. Mungkin saja agenda itu benar adanya, terlebih lagi jika pertemuan tersebut hanya sebatas penjajakan saja. Tapi perlu diketahui, sejauh ini PDI Perjuangan belum melakukan langkah politik apapun terkait pilkada,” ungkap Rozab. (Toni Kamajaya)


HOTLINE : 0266-222 289 Klik..! Kliksaja.com KAMIS, 5 JANUARI 2017

Kepala BKN Kanwil III Dikukuhkan Gubernur Aher

PENGUKUHAN Kepala Kantor Regional III Badan Kepegawaian Negara (BKN), Imas Sukmaria, dipimpin langsung Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Rabu (4/1).

P

engukuhan tersebut berdasarkan surat keputusan (SK) Kepala Badan BKN Nomor 169/kep/2016, tanggal 5 Desember 2016. Sebelumnya, Imas menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan BKN. “Tiga tahun yang lalu, tepatnya 3 Maret 2013, saya memimpin pembacaan sumpah jabatan sekaligus pengukuhan Ibu Istati Atidah, sebagai Kepala Kantor Regional III BKN. Tidak terasa, kini di tempat yang sama, kembali saya me­mimpin pembacaan pengukuhan Kepala Kantor Regional III BKN yang baru, yaitu Ibu Imas Sukmariah,” kata pria yang akrab dengan sapaan Aher ini. seperti dilansir Bisnis, Aher pun menyampaikan terima kasih atas kiprah dan

pengabdian Kepala Kantor Regional III BKN sebelumnya, Istati Atidah selama ini, khususnya selama bertugas di Jawa Barat. Aher berharap, berbagai capaian positif di Kantor Regional III BKN dapat semakin ditingkatkan, kemudian kekurangan yang ada dapat terus disempurnakan oleh pejabat yang baru. Selanjutnya, sambung Aher, Kepada Kepala Kantor Regional III BKN yang baru, Imas Sukmariah, Aher menyampaikan selamat datang, dan selamat menjalankan tugas di Jawa Barat, semoga sebagai pimpinan baru Kepala Kantor Regional III BKN tersebut dapat menghadirkan kerjasama dan kemitraan yang semakin lebih baik lagi. “Kami sadari bahwa aset terbesar Pemerintah Daerah adalah para aparaturnya.

ILUSTRASI/ NET

Sehubungan dengan hal tersebut, melalui pengelolaan administrasi kepegawaian yang semakin profesional dan amanah, diharapkan mampu mengungkit kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan,” kata Aher. Aher mengungkapkan, bahwa selama inipun BKN telah mendampingi dan

COMMENT

Bima Haria Wibisana

PERGANTIAN posisi jabatan yang dilaksanakan adalah sebagai penyegaran organisasi. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana mengatakan, bahwa BKN saat ini mendapatkan perintah langsung dari presiden untuk sesegera mungkin mengakselerasi perubahan, yaitu dengan seluas-luasnya menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. “Kami sudah memulai dengan kenaikan pangkat otomatis, dan penetapan pensiun otomatis tapi masih terbatas untuk beberapa instansi saja, kami ingin sesegera mungkin memperluas jaringan pelayanan tersebut, dan juga cakupan dari pelayanan-pelayanan kepegawaian lain di BKN untuk menggunakan sistem digital,” katanya.

MAJALENGKA HARI INI ...

Diguyur Hujan Deras, Jalan Talaga-Cikijing Nyaris Putus

NET

JALAN Talaga-Cikijing, di Desa Wanahayu, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, nyaris putus akibat longsor setelah sebelumnya wilayah tersebut diguyur hujan deras, Selasa (3/1) malam lalu.

Seperti dilansir Bisnis, longsor telah menghabiskan sebagian ruas Jalan TalagaCikijing dan sejak Selasa malam aparat kepolisian telah menutup jalur tersebut dan mengalihkannya ke jalur alternatif.

“Jalur alternatif sangat sempit dan menanjak sehingga sulit dilalui kendaraan,” kata seorang pengguna jalan, Edwin Ramadhan melalui blackberry messenger, Rabu (4/1). Awalnya, kendaraan roda dua masih bisa melalui sisa ruas jalan yang tidak tergerus longsor, namun demi menjaga keselamatan agar tak menimbulkan korban, aparat kepolisian pun akhirnya menutup seluruh jalur TalagaCikijing di Desa Wanahayu tersebut. Jalur Talaga-Cikijing merupakan jalur lingkar yang menghubungkan Kabupaten Majalengka-Kabupaten Kuningan. Selain itu, jalur tersebut juga sering digunakan pengguna kendaraan yang hendak menuju Tasikmalaya. (net/rus)

memfasilitasi atas berbagai upaya yang Pemerintah Daerah lakukan, guna menghadirkan berbagai inovasi penyelenggaraan manajemen kepegawaian daerah Provinsi Jawa Barat. Selain itu, kata dirinya, BKN pun telah mendorong untuk terus memajukan pengelolaan kepegawaian

daerah, salah satunya melalui apresiasi yang diberikan melalui BKN Award. Provinsi Jawa Barat sendiri, telah meraih sejumlah pencapaian, seperti perencanaan kepegawaian, Pemprov Jawa Barat meraih peringkat III, implementasi penilaian kerja peringkat I, Pelaksanaan Elektronik PU

PNS Peringkat IV, kemudian BKD Inovatif peringkat I, dan Pengelolaan Kepegawaian peringkat I. “Alhamdulillah, pada semua penilaian Jawa Barat masuk,” ujarnya. Aher juga mengungkapkan, BKN senantiasa mendampingi dan memberikan fasilitasi layanan kepegawauan di Provinsi

Jawa Barat, seperti fasilitasi pengangkatan CPNS atau PNS Pemprov Jawa Barat Kategori I dan II, Kenaikan pangkat otomatis dan pensiun pegawai Pemprov Jawa Barat, kemudian pencetakan SK Alih kelola guru SMA/ SMK yang cukup besar jumlahnya kurang lebih mencapai 28 ribu orang. “Itulah pegawai baru yang diterima akibat alih kelola SMA/SMK ke provinsi dari kabupaten/kota,” imbuhnya. “Alhamdulillah, tahun 2016 seluruh sistem-sistem yang sudah di-IT-kan akan diintegerasikan secara penuh, kita akan membuat rumah besarnya, West Java Cyber Province Center, Insya Allah, akan segera dibuat secara lebih baik sehingga bukan hanya beberapa fitur, atau puluhan fitur yang sudah ada di masing-masing OPD akan disatu padukan, tetapi ke depan mungkin kita akan buat ratusan fitur untuk mengayomi pendataan yang semakin diperlukan oleh masyarakat kita, sehingga penilaian terhadap berbagai hal bisa transparan, dan kemudian menjauhkan dari praktik-praktik yang kurang baik,” bebernya. (net/rus)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.