Berita Cianjur - Panwas tak Punya Taring

Page 1

EDISI 270 THN I

KAMIS, 8 OKTOBER 2015

KOMENTAR HARI INI Agus Jaelani

Divsisi Hukum Panwaskab Cianjur

Kami belum menge­ tahui penyebab hilangnya Alat Peraga Kampa­ nye (APK). Apakah rusak atau dirusak, tentunya itu harus ada bukti. Bisa juga hilang karena faktor alam.

KICK OFF!

LAGA PENENTU PERTEMUAN antara Jer­ man melawan tuan rumah Republik Irlandia di Aviva Stadium, Jumat (09/10) dini hari WIB, akan menentukan nasib ke­ dua tim.

Memberi Nilai Lebih website www.beritacianjur.com

email redaksi.beritacianjur@gmail.com

facebook beritacianjur.com

twitter @berita_cianjur

Harga Eceran Rp. 2.500,-

Langganan Rp. 65.000,- / bulan

Panwas tak Punya Taring D Kesulitan Menindak Pelanggaran Pilkada, Panwaskab Bisa Dipidana

KASUS demi kasus pelanggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cianjur terus terjadi. Namun tak ada satu pun yang tuntas. Lalu, apa kerjanya Panwaskab?

ari sekian banyak kasus yang terjadi, diketahui adanya dugaan pelanggaran kampanye di luar jadwal, keterlibatan Aparatur Sipil Negera (ASN) saat kampanye, serta adanya dugaan keterlibatan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Cikadu dan Warungkondang yang memihak salah satu

Irhan Ari Muhamad

Ketua Komisi Independen Pemantau Pemilu Daerah Cianjur

pasangan calon (paslon). Ketua Komisi Independen Pemantau Pemilu Daerah (Kippda) Cianjur, Irhan Ari Muhamad menegaskan, jika Panitia Pengawas Kabupaten (Panwas­ kab) Cianjur melakukan pembiaran terhadap semua pelanggaran, maka bisa digiring ke arah pidana. “Jelas, jika panwas tidak melaksanakan fungsinya dengan baik, maka

bisa-bisa dipidana. Karena itu sama saja dengan pembiaran,“ ujarnya kepada “BC” kemarin. Soal penindakan, lanjut Irhan, melakukan investigasi terhadap dugaan kasus sesuai dengan fungsinya, merupakan langkah pertama yang bisa dilakukan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Cianjur. KE HALAMAN 6

Puting Beliung Ngamuk Lagi 3 Ruang Kelas Baru SMKN 1 Bojongpicung Ambruk

ROBBIE KEANE

BACA HAL 9

BERITACIANJUR/ APIP SAMLAWI

BARU tujuh hari menginjak Oktober, angin puting beliung kembali melanda Cianjur. Hujan datang, angin kencang mengerikan menerjang bangunan sekolah di Bojongpicung, Rabu (7/10). Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul

Jadwal Salat

Wilayah Cianjur & Sekitarnya

“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu/wajib yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. [ QS. An Nisa’ (4) : 103]

Kamis, 8 oktober 2015 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04:18

11:41 14:46 17:47 18:57

Kang BeCe ... Sawah, mana sasawah?

sawaaaah....

16.00 WIB. Di saat hujan mengguyur, tiba-tiba warga sekitar dikagetkan dengan robohnya 3 ruang kelas baru (RKB) SMKN 1 Bojongpicung yang belum beres dibangun. “Warga dan semua yang ada di sekolah tiba-tiba kaget. Saat hujan, tiba-tiba saja muncul

angin kencang, lalu baja ringan yang ada di atap ambruk hingga dinding bangunan juga ikut ambruk karena tertarik baja ringan,“ ujar penjaga SMKN 1 Bojongpicung, Abin kepada “BC” kemarin. KE HALAMAN 6

Menilik Kebutuhan Cianjur akan Bioskop

Pernah Jadi Alat Hiburan Masyarakat, Kini Menanti Uluran Investor BIOSKOP mungkin menjadi tempat asing bagi sebagian warga Cianjur apalagi bagi anak-anak yang lahir di zaman tahun 2000-an ini. Bahkan, ketika orang–orang sedang booming membahas sebuah film baru yang ditayangkan di bioskop, warga Cianjur mungkin hanya bisa mensearching ulasannya di internet, beli kaset bajakan atau sengaja datang ke Bandung hanya untuk pergi menonton. Meski begitu, sekitar tahun 1990-an bioskop menjadi satu-satunya alat hiburan masyarakat di Kabupaten Cianjur, walau tak semegah Blitzmegaplex ataupun XXI. Saat ini. seiring perkembangan teknologi serta maraknya penjual DVD, lambat laun keberadaan bioskop di Cian-

BERITA CIANJUR/PUTRA LUGINA

TERBENGKALAI - Nampak bangunan Bioskop Sinar terbengkalai. Keberadaan bisokop yang menjadi harapan warga baru akan terwujud jika ada investor.

jur mulai gulung tikar dan tidak ada yang beroperasi lagi. Tapi, bangunan bekas bioskop itu masih kokoh berdiri di ujung Jalan Dewi Sartika atau

biasa dikenal sebagai Jalan Sinar, tepatnya di pertigaan seberang Stasiun Cianjur. KE HALAMAN 6

I

IS:

AF

GR

O NF

D

PO

LA

DA

N FO

Keterangan: RB (Rusak Berat), RS (Rusak Sedang), RR (Rusak Ringan). Sumber BPBD Cianjur.


HALAMAN

2

OPINI

Adalah sebuah kebaikan untuk memiliki perjalanan akhir yang ingin dituju; tapi itu adalah perjalanan yang penting, pada akhirnya." nBob Marley Musisi

KAMIS, 8 OKTOBER 2015

Kang Be’ce

ONTOLOGI

Front Hooligan Islam Oleh : Irfan L. Sarhindi

BACA buku Syeikh Dr. Yusuf Qaradhawi yang berjudul Fiqh Minoritas bikin hati mencelos. Cenderung patah hati. Apa pasal? Sederhana. Karena buku ini menggambarkan gairah besar Syeikh Dr. Yusuf Qaradhawi dalam membumikan (kembali) Islam sebagai rahmat, melalui tangga ilmu fiqh yang berrukhsoh, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi umat Islam di negara-negara minoritas. Petuah yang berkali-kali beliau tekankan senada dengan wasiat Rasulullah ketika hendak mengutus Abu Musa dan Muadz ke Yaman, “Hendaknya kalian mempermudah (persoalan) dan jangan mempersulit, sebarkanlah berita gembira, dan jangan sampai kalian berdua bertikai .” Karena Islam tidak datang untuk menjadi beban dan belenggu, alih-alih itu sebagai solusi dan jalan terang. “Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tapi Dia hendak membersihkan kamu, dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur .” Memang pada akhirnya sebagian sahabat cenderung memilih untuk (lebih) berhati-hati, pun demikian para imam fiqh terkemuka, seperti yang dilakukan Imam Syafi’i dalam menjelaskan tata cara shalat jamak-qasar, tapi sebagian yang lain—sebagaimana Ibnu Abbas—cenderung memberi kemudahan. Namun di sisi lain, buku ini—secara ironik dan teatrikal— mengingatkan saya pada fakta sederhana yang terjadi di sekitar lingkungan tempat saya tinggal: nun jauh di sana, ulama-ulama terkemuka sibuk membumikan kembali Islam sebagai rahmat; berijtihad sepenuh hati guna menyelesaikan masalah umat secara arif; berdialog dan bermusyawarah dalam semangat menebar manfaat; menjadikan perbedaan pendapat sebagai hal yang lumrah; sedangkan di kampung sebelah, kiainya sibuk menebar kebencian kepada mereka yang berbeda pendapat, kepada mereka yang tak sejalan, kepada mereka yang menggunakan speaker untuk azan dan keperluan ibadah—dengan dalih semua itu adalah bid’ah. Lebih dari itu, mereka yang menggunakan speaker juga dianggap senajis anjing dan babi dan semua itu diabadikan dalam nadham yang “dihafal” dan dinyanyikan para jemaah. Betapa! Rasa-rasanya seperti melihat Bobotoh atau The Jack atau Aremania atau Bonekmania menyanyikan aneka chant sarat kebencian di dalam stadion—“anjing” dan “wasit goblog” dan “dibunuh saja” terasa ringan diucapkan seolah itu dasa dharma pramuka. Hal yang kemudian menyerap ke dalam hati menumbuhkan kebencian yang “tak tersembuhkan”. Bahkan anak-anak kecil hafal chant-chant tersebut! Bermain kelereng dan mengejar domba dan mandi di kali sembari menyumpah-serapahi klub dan suporter “musuh”. Lalu kalau begitu, bagaimana bisa kita untuk sukahati berdamai? Sukahati berbaur sebagai sama-sama suporter sepakbola Indonesia? Apa jadinya jika pada tataran atas telah terbentuk semangat untuk menghujankan rahmat, tetapi dalam tataran grass root malah sibuk memperuncing perbedaan kecil, menajamkan kebencian, menunggu moment untuk pecah menjadi perkelahian, perselisihan, atau bahkan—peperangan? Ibarat perusahaan superbesar di mana jajaran top management-nya yang, kendati berbeda pendapat, tetap bisa menyepakati secara arif visi misi dan program perusahaan, tetapi di jajaran bawah malah sibuk saling menyikut demi jabatan, saling menjatuhkan dan men-stalking, saling melempar gelas dan piring di pantry. Lalu bagaimana perusahaan itu bisa benar-benar maju, bisa benar-benar mencapai goal dan target laba yang diharapkan? Ini mengingatkan saya pada fakta ironis pasca Rasulullah wafat, yaitu bahwa Baitullah dan Masjidil Haram—pusat dan kiblat kita—telah, setidaknya, 4 kali mendapatkan serangan. Dua di antaranya merobohkan Ka’bah! Dua yang lain menciptakan lautan darah di pelataran Masjidil Haram! Dan tebak! Ayo, silakan tebak! Nah, benar—engkau benar!—tak satupun dari semua serangan itu dilakukan oleh orang-orang yang terang-terangan mengaku kafir. Alih-alih itu oleh mereka yang (mengaku) beragama Islam! Mereka yang dibutakan kekuasaan ! Jadi ingat frasa dari film Apocalypto yang kira-kira berbunyi begini, “Sebuah peradaban tidak akan hancur, kecuali ia hancur dari dalam.” Kiai itu mungkin tidak ngeh bahwa syair kebenciannya bisa melahirkan perseteruan bergenerasi. Bisa menimbulkan gesekan yang bukan tidak mungkin berujung pertumpahan darah—seperti pernah terjadi sewaktu saya masih kecil. Dan jika sudah begitu, merangkul perbedaan akan menjadi pekerjaan yang berkali lipat lebih sulit karena telah melibatkan keyakinan dan alam bawah sadar. Jadi, barangkali, pelajaran mendasar bagi kita, sebagai umat Islam, selain rukun Islam dan rukun iman, selain tauhid dan fiqh sehari-hari, adalah juga menyoal belas kasih. Kemauan untuk nasehat-menasehati dengan perkataan “yang baik”. “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh, cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap muslim dengan seizin Tuhannya .” (*)

Di pilkada nanti jangan GOLPUT teh.?

Golongan Penerima Uang Tunai

Pembatasan Kampanye Pilkada Serentak (1) TERHITUNG sejak 27 Agustus 2015 atau 3 hari setelah penetapan pasangan calon (24 Agustus 2015), tahapan kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahap pertama di negeri ini resmi dimulai.

M

Memberi Nilai Lebih

BERITA MEDIA GROUP

Komisaris Utama: H. Ishaq Robin l Direktur Utama/ Pimpinan Perusahaan: Anton Ramadhan l Pimpinan Redaksi: Disma M. Taryum l Redaktur Tamu: Fonda Lapod ,Raka Pramudya l Redaktur Pelaksana: Zulfah Robbania l Redaktur: Yadi Haryadi, Maharaya Akbar, l Koordinator Liputan: Nuki Nugraha I Reporter: Susi Susilawati, M. Arlan Akbar, Rikky Yusup, Angga Purwanda, Rudi Rusmana, Misbah Hidayat, R. Putra Lugina Sukma, Asri Fatimah l Kontributor: Apip Samlawi, Zenal Mustari l Sekretaris Redaksi: Mega Siti Fatimah Noor l Perwajahan: Ahmad Sulaeman (Koordinator), Arie Yudhistira, Ziad Zed Zubaedi, Rendy Rustandi, Muhammad Faisal, Faisal Aditya Pahlefi l Iklan / Sirkulasi: Jejen Junaedi (Manager), Siti Aisyah, Eneng Yustiani (Adm), Retno, Asep Ruhenda, Dedi Sukmana, Herly Faisal, Ema, Pras l Keuangan: Mastuti (Manager) I Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jl. KH. Hasyim Ashari No. 46B, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, 43214 l Telp. Kantor : (0263) 2283283 - 2283645 l Hotline Redaksi: 085793630647 l e-mail redaksi: redaksi.beritacianjur@gmail.com l website: www. beritacianjur.com l Rekening: 183 097 9090 (BCA) an. Jembatan Mediatama Cianjur, PT, 006 257 498 4001 (BJB) an. Jembatan Mediatama Cianjur l Penerbit: PT Jembatan Mediatama Cianjur.

SELURUH WARTAWAN BERITA CIANJUR SELALU MENGENAKAN TANDA PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT TUGAS SERTA TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MEMINTA ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER

asa menjual visi, misi dan program untuk menarik simpati rakyat pemilih ini, akan bergulir hingga 5 Desember 2015. Jika dihitung sesuai hari kalender maka kontestan Pilkada punya waktu 101 hari untuk berjuang meraih simpati rakyat yang memiliki hak pilih. Sebuah rentang waktu yang cukup panjang. Jika dibandingkan dengan kampanye Pilkadapilkada sebelumnya yang diatur dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan perubahannya, Undang-undang Nomor 12 tahun 2008, masa kampanye hanya diberikan rentang waktu 14 hari atau 2 minggu. Waktu yang panjang untuk berkampanye dalam kurun waktu sekitar 3 bulan lebih ini sebenarnya untuk mengakomodir hasrat calon yang ingin langsung tancap gas berkampanye segera setelah penetapan calon, dan juga so pasti untuk memberi ruang yang luas bagi kandidat dalam menyampaikan visi-misi dan program apabila terpilih. Dalam kurun waktu panjang ini, usaha-usaha meraih simpati tentunya akan dilakukan para kandidat. Dengan beradu strategi memanfaatkan berbagai metode kampanye. Namun demikian, meskipun range waktu yang tersedia untuk beradu strategi terbilang panjang, tetapi metode kampanye yang akan dilakukan bukanlah tiada batas. Pembatasan-pembatasan itu perlu dalam rangka mewujudkan kampanye yang bermartabat, berkeadilan dan berkualitas. De-

mokrasi tanpa pembatasan akan menghasilkan demokrasi yang kebablasan, yang menjauhkannya dari esensi sebenarnya. Pembatasan-pembatasan dalam kampanye diatur dalam regulasi Pilkada terkini, yaitu Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-undang, sebagaiman diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015. Undang-undang tersebut diturunkan lebih teknis dalam Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan / atau Walikota dan Wakil Walikota. Regulasi pilkada diatas, melakukan pembatasan dalam bentuk pembatasan metode, teknis kampanye, jadwal kampanye, dan dana kampanye. Pembatasan Metode, Teknis dan Jadwal Kampanye Terdapat 7 (tujuh) metode kampanye yang diperbolehkan regulasi Pilkada, yaitu: a. Debat publik / debat terbuka antar pasangan calon; b. Penyebaran Bahan Kampanye kepada umum; c. Pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK); d. Iklan di media massa cetak dan/atau media massa elektronik; e. Pertemuan terbatas; f. Pertemuan tatap muka dan dialog; g. Kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye yaitu kampanye dalam bentuk: rapat

S A U R WA R G A Wisata Cianjur Butuh Perhatian Lebih POTENSI wisata Cianjur yang sudah dihapuskan membawa beberapa dampak kemajuan dari sektor pariwisata jalan di tempat tidak mengarah pada kemajuan atau kemunduran. Dalam dinamika pariwisata yang ada di Cianjur Utara (Cirut) semakin tidak berkembang karena

penurunan wisatawan yang datang ke tempat objek wisatanya menurun, membuat kunjungan berkurang dan penghasil masyarakat pun ikut menurun. Hal ini, seharusnya menjadi perhatian bagi Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk terus berupaya memperlihatkan Cianjur

dengan potensi daerahnya. Perhatian dan dukungan untuk perkembangannya harus terus didukung sehingga Cianjur kembali menjadi daerah tujuan wisata. Deden Warga Desa Cioanas, Kec. Cipanas

umum terbatas, kegiatan kebudayaan (pentas seni, panen raya, konser musik), kegiatan olahraga (gerak jalan santai, sepeda santai), kegiatan sosial (bazar, donor darah, perlombaan, hari ulang tahun) dan/atau kampanye melalui media sosial (facebook, twitter, path dan lain-lain). Dengan dibatasinya metode kampanye pada 7 metode di atas, berarti pasangan calon atau Tim Kampanye tidak bisa mengagendakan kampanye diluar metode yang diperbolehkan regulasi. Pelaksanaan kampanye diluar bingkai regulasi merupakan pelanggaran Pemilu. Sebagai calon pemimpin daerah, selayaknyalah para kandidat memberikan contoh untuk taat pada regulasi yang berlaku. Dalam pelaksanaan teknisnya dan jadwal kampanye, metode-metode kampanye tersebut juga dilakukan pembatasan tertentu. Pembatasan tersebut diarahkan untuk penataan berdasar prinsip kampanye yaitu: jujur, terbuka dan dialogis serta untuk mengembalikan kampanye sesuai esensinya yaitu sebagai wujud pendidikan politik masyarakat yang dilaksanakan secara bertanggung jawab. Beberapa pembatasan terkait teknis dan jadwal pelaksanaan metode kampanye adalah: Pertama, debat publik atau debat terbuka diselenggarakan paling banyak 3 kali pada masa kampanye. Jumlah peserta / undangan dibatasi sesuai daya tampung ruangan dan pengaturan oleh KPU Propinsi / Kabupaten –Kota sebagai pelaksana kampanye. Materinyapun dibatasi pada visi dan misi pasangan

calon dalam rangka: meningkatkan kesejahteraan rakyat, memajukan daerah, meningkatkan pelayanan masyarakat, menyelesaikan persoalan daerah, menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah kabupaten/kota dan provinsi dengan nasional, serta memperkokoh NKRI dan kebangsaan. Kedua, pembatasan dalam kegiatan penyebaran bahan kampanye. Bahan kampanye yang difasilitasi penyediaan / pencetakannya oleh KPU adalah slebaran (flyer), brosur (leaflet), pamflet dan/atau poster. Isi desain bahan kampanye dibatasi pada visi, misi, program, foto pasangan calon, tanda gambar parpol atau gabungan Parpol dan / atau foto pengurus Parpol atau Gabungan Parpol. Jumlah bahan kampanye yang dicetak juga dibatasi, yaitu paling banyak adalah sejumlah Kepala Keluarga sesuai dengan kemampuan anggaran. Pasangan calon dapat membuat bahan kampanye selain bahan yang difasilitasi KPU, namun hanya dibatasi pada jenis bahan kampanye: kaos, topi, mug, kalender, kartu nama, pin, ballpoint, payung dan stiker dengan pembatasan ukuran maksimum 10cm x 5cm. Harga konversi setiap bahan kampanye yang diadakan calon, dibatasi pada nilai tertinggi Rp. 25.000. Jika terbukti bahwa setelah dikonversi harga pengadaan bahan kampanye oleh calon diatas nilai tersebut, maka merupakan sebuah bentuk pelanggaran. (*) Yafet Tinangon Blogger Dikutip dari Blog Yafet Tinangon

LAYANAN SMS 0857 9363 0647 0857 9363 0647

Sampaikan saran, keluhan, protes dan pujian terhadap berbagai persoalan dan pelayanan publik (pelayanan kesehatan, pelayanan pemerintahan / swasta dan lainnya) termasuk informasi seputar kegiatan dan peristiwa di lingkungan masyarakat.

Cantumkan nama dan alamat jelas serta lampiran fotocopy KTP atau kartu identitas yang masih berlaku dan kirimkan melalui NOMOR LAYANAN SMS 0815 1330 6798 atau ke EMAIL: redaksi.beritacianjur@gmail.com


HALAMAN

3

+ CIANJUR

Jika ini (potensi pariwisata, red) bisa dikelola dengan baik, maka sudah pasti, bisa mendatangkan pendapatan bagi Pemkab Cianjur.” Rizky Pemiliyanti Seorang Warga Kelurahan Sawahgede

KAMIS, 8 OKTOBER 2015

Pemkab Cianjur Genjot Penyuluhan Hukum CIANJUR-Pemkab Cian­ jur membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mem­ berikan penyuluhan dan pemaham hukum kepada masyarakat. Hal terse­ but, disebabkan luasnya wilayah Kabupaten Cianjur dan rendahnya anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan tersebut. Kepala Bagian Hukum Setda Kabupaten Cianjur, Heri Supardjo, mengatakan setiap tahunnya Pemkab Cianjur, hanya mampu me­ laksanakan empat hingga lima kegiatan penyuluhan dan pemahaman hukum bagi masyarakat desa, se­ dangkan jumlah desa yang ada sebanyak 365 desa. “Pertahun paling lima desa dalam mensosialisasi­ kan peraturan tentang per Undang-Undangan baik pusat maupun daerah. Kalau dilihat dari jumlah desa yang ada di Kabupaten Cianjur sebanyak 365 desa, bisa dibayangkan butuhkan waktu berapa tahun coba,” kata Heri, kepada warta­ wan, belum lama ini. Heri menjelaskan, ba­ gian hukum memiliki pro­ gram sosialisasi aturan pe­ rundang-undangan dan itu rutin dilaksanakan dimana fokusnya desa. Adapun in­ dikator yang telah ditetap­ kan oleh provinsi terkait dengan target sosialisasi, lanjut Heri, antara lain pe­ lunasan pajak, dan kondisi lingkungan sekitarnya. “Untuk mengeta­ huinya bisa dilihat dari masyarakat yang misalnya taat pajak. Kalau tidak taat, ya itulah yang belum mas­ uk dalam masyarakat sa­

dar hukum. Selain itu juga dapat dilihat dari jumlah perkawinan dibawah umur. Padahal kita memiliki Un­ dang-Undang perkawinan yang membatasi usia mini­ mal. Serta tingkat kriminal di suatu daerah. Itu bisa dijadikan sebagai baro­ meter,” ­jelas­nya. Meski anggaran yang tersedia terbatas, menurut Heri, hal itu bukan satu-sa­ tunya yang menentukan ke­ berhasilan program. Dirinya menuturkan pihak­nya tetap mensosialisasikan anta­ ra lain peraturan dae­ rah (Perda) terbaru ke setiap kecamatan dan dilanjutkan ke desa-desa. “Kita harap­ kan nanti ada efek yang menyerap ke bawah, kita undang tokoh masyarakat dan kepala desa semua. Dan dari situ diharap­ kan dapat ­ disosialisasikan ke masyarakat,” ucapnya. Untuk penyuluhan hukum, diebutkan Heri, pihaknya berkoordinasi dengan melibatkan nara sumber dari luar institusi pemerintah daerah baik dari kejaksaan ataupun kepolisian, itu tergantung isu yang berkembang atau­ pun kebutuhan di suatu wilayah. “Seperti contoh tahun depan akan menso­ sialisasikan Perda perlin­ dungan anak ke desa-desa. Kita juga akan bekerjasama dengan P2TP2A. Selain itu juga di bagian hukum ada program yang disebut Ren­ canan Aksi Nasional Hak Azasi Manusia (Ranham). Ini merupakan program terintegrasi ditiap OPD dan sesuai tupoksinya masingmasing,” katanya. (gap)

Makam Digabung, Akibat Sempitnya Lahan TPU

BERITACIANJUR/NET

Potensi Pariwisata tak Tergarap Persoalan Anggaran Menjadi Faktor Penghambat

SEJUMLAH potensi pariwisata di Kabupaten Cianjur dinilai tak kalah menarik dengan potensi pariwisata daerah lain. Namun, potensi tersebut belum terkelola dan tertata baik sehingga sulit bersaing dengan destinasi pariwisata di daerah lain.

R

izky Pemiliyanti (29), seorang warga Kelurahan Sawahgede, Ke­ camatan Cianjur, mengaku, sangat menya­ yangkan dengan potensi pa­ riwisata di Kabupaten Cian­ jur yang tidak termanfaatkan maksimal. Padahal, ucap dia, sejumlah potensi tersebut tidak kalah, dan bahkan tidak dimiliki daerah lain. “Jika ini (potensi pariwisata, red) bisa dikelola dengan baik, maka sudah pasti, bisa mendatang­

BERITACIANJUR/NET

CIANJUR-Sempitnya la­ han tempat pemakaman umum (TPU) di Kam­ pung Pasarean, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur menyebabkan, sejumlah lubang makam terpaksa ditempati dua hingga tiga jenazah. Koordinator TPU Pasarean, Tutun Mul­ yadi, mengatakan, lahan pemakaman yang memiliki luas kurang lebih 1 hekar itu, sudah mulai sesak dipe­ nuhi dengan makam. Bah­ kan, satu lubang makam bisa di isi oleh dua sampai tiga jenazah. “Ya bagaimana lagi, kalau meninggal kan su­ dah tidak bisa dibendung. Itu sudah kehendak Tu­ han, sedangkan untuk la­ han disini memang sudah menyempit. Makanya kita terpaksa lakukan itu kalau memang mau dimakam­ kan disini,” ujar Tutun saat ditemui di TPU, ke­ marin (7/10). Dikatakan Tutun, makam yang digabungkan tersebut, adalah makam yang memang sudah berusia puluhan tahun atau makam yang sudah tidak dikunjungi lagi oleh pihak keluarganya. Sebab, sesuai aturan yang dikeluarkan, setiap makam dibebankan untuk tetap membayar pajak. “Kalau disini kan tanah pemerintah, ada pajaknya juga, setiap bulan pa­ ling bayar Rp 30 ribu, dan un­

tuk administrasi biaya awal itu mencapai Rp 800 ribu yang memang dibe­ bankan pada keluarga pe­ milik makam,” ungkapnya. Selain itu, jelas Tutun, apabila ada keluarga yang ingin melakukan pemba­ ngunan makam, tentu harus memiliki izin ba­ ngun dari petugas makam yang kisarannya mencapai Rp 300 ribu. Sebab, jika tidak begitu, banyak kelu­ arga pemilik makam yang membangun lebih luas dari yang telah ditetapkan. “Lahan kita kan me­ mang sudah sempit, ma­ kanya kalau mau makamn­ ya di kokohkan itu harus punya izin. Sebab, kalau tidak begitu, kasian orang yang meninggal lain be­ nar-benar tidak ada tem­ pat disini,” ujarnya. Sementara itu, War­ ga Rancabali Wetan, Ruswendi (54) mengaku kecewa kala pihak pe­ ngelola dinilai tidak ter­ lalu memperhatikan orang yang telah meninggal. Sebab, jika ada makam yang se­ ngaja di tumpuk seperti itu, pastinya pihak keluarga akan bingung un­ tuk mencarinya. “Aduh saya bingung cari makam kakek saya, karena sudah lama tidak kesini. Perasaan bloknya masih itu tempatnya masih itu Cuma nama makamnya kok sudah berganti,” kata Ruswendi. (pls)

kan pendapatan bagi Pemkab Cianjur,” tutur Rizky, kepada “BC”, kemarin (7/10). Selain tak tergali maksi­ mal, ungkap Rizky, sejumlah potensi wisata di Cianjur juga belum didukung dengan sa­ rana dan prasarana yang mak­ simal. Kondisi tersebut, kata dia, menjadi faktor pengham­ bat perkembangan pariwisata di Cianjur. “Se­ perti kondisi jalan yang rusak, serta fasili­ tas umum yang masih belum tertata dengan baik. Sehingga pengunjung masih enggan

untuk datang ke lokasi wisa­ ta,” ujarnya. Sehingga, jelas dia per­ tumbuhan pariwisata di Ka­ bupaten Cianjur menjadi lamban, hal ini dikarenakan minimnya anggaran promosi pariwisata di Cianjur. “Mi­ nimnya anggaran yang dise­ diakan pemerintah hingga persoalan infrastruktur membuat sektor pariwisata menjadi tidak maksimal bagi pendapatan asli daerah (PAD) ini, makin kehilangan daya tarik,” jelasnya. Kasi Bina Usaha Kepari­ wisataan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cianjur, Neneng Sumaryanti mengatakan, minimnya alokasi angga­ ran untuk sektor pariwisata, membuat sejumlah objek wisata unggulan tidak terta­ ta. Akibatnya, Cianjur harus rela kehilangan jutaan wisa­ tawan setiap tahunnya. “Ang­

garan promosi wisata masih minim, dan kami sangat ke­ sulitan untuk mempromosi­ kan potensi pariwisata yang ada,” kata Neneng, belum lama ini. Neneng menuturkan, untuk melakukan penataan pariwisata membutuhkan anggaran yang cukup besar. Oleh karena itu tidak mung­ kin berharap dari APBD Ka­ bupaten Cianjur semata yang anggarannya masih terbatas. “Padahal, sejumlah objek wisata di Cianjur masih ba­ nyak yang belum tergarap dengan maksimal, dan itu memerlukan biaya yang cukup besar,” ucapnya. Neneng menjelaskan, se­ lain menata tempat wisata yang sudah ada, jika ingin mengembangkan potensi yang ada, Pemkab Cianjur juga harus membuat tempat wisata buatan, khususnya yang berhubungan dengan

alam dan kuliner. “Seperti pusat kuliner yang sekarang mulai ra­ mai di sepanjang Jalan Hos Cokroaminoto, wisata alam berupa areal outbond, wisata air seperti kolam renang, dan agrowisata dari produk khas Cianjur,” ujarnya. Selain itu, sulitnya per­ tumbuhan wisata di Cian­ jur, dikarenakan kondisi in­ frastruktur jalan yang rusak dan minimnya penerangan jalan umum (PJU) membuat wisatawan tidak merasa nya­ man berwisata di Kabupaten Cianjur. Dia menambahkan, poten­ si wisata di Kabupaten Cianjur memang bukan terletak pada obyeknya, tetapi pada nilai kearifan lokal seperti, wisata kuliner dan religi. “Nilai kea­ rifan lokal ini yang saat ini kita kembangkan untuk terus meningkatkan potensi pari­ wisata,” ungkapnya. (gap)

Relokasi Pasar tak Selalu Jadi Solusi

CIANJUR-Rencana reloka­ si dua pasar tradisional, yai­ tu Pasar Bojongmeron dan Pasar Induk Cianjur (PIC) mendapat respon negatif dari sejumlah masyarakat dan juru parkir yang biasa bertugas di dua kawasan tersebut. Pasalnya, rencana tersebut akan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat. Neti Latifah (38), warga Pamoyanan, Kecamatan Cianjuer, mengatakan, renca­ na relokasi Pasar Bojongmer­ on dan PIC ke Pasar Pasirhay­ am, Kecamatan Cilaku dinilai akan berdampak ba­nyak ter­ hadap keseharian dan penda­ patan warga sekitar meski hal itu dianggap baik. “Ya kalau pasar ini dipin­ dahkan, setuju aja sih. Cuma ya orang-orang yang biasa­ nya mencari bahan makanan atau belanja disini jadi jauh lah kalau harus ke Jebrod,” kata Neti, kepada “BC”, ke­ marin (7/10). Neti mengungkapkan, meski letak ke dua pasar tersebut tidak terlalu jauh dengan letak Pasar Muka. Namun, jika mengacu pada harga barang tentu sangat berbeda. Bahkan, kedua pasar (Bojong meron dan Induk) itu dinilai memiliki harga yang lebih murah jika dibandingkan pasar lain. “Sayang aja, harga pasar disini biasanya lebih relatif murah kalau di­ bandingkan

BERITACIANJUR/DOK

Pasar Muka. Kalau ini ­pindah ya jadi kepaksa aja harus ke jebrod atau pindah ke Pasar Muka,” ungkapnya. Meski begitu, pihak­ nya berharap agar rencana pemerintah yang ingin me­ ngurangi dampak kema­ cetan bisa segera terealisasi dengan diikuti dengan ke­ pindahan para pedagang. “Ya saya harap tujuan pemerintah untuk mengu­ rangi kemacetan itu benar ya, jangan sampai pasar sudah

pindah kemacetan masih be­ lum teratasi,” ucapnya. Sementara itu, Sam Hi­ dayat, seorang juru parkir di kawasan PIC, mengaku ke­ cewa dengan rencana pem­ kab tersebut. Sebab, jelas dia, rencana relokasi pasar itu akan berdampak pada hi­ langnya mata pencaharian. “Pasalnya, para pengendara yang memakirkan kend­ araannya di wilayah terse­ but, kebanyakan dari kon­ sumen pasar. Kalau ini jadi

di pindah pendapatan kita justru berkurang, ja­ ngan dulu dipindah. Kalau ada lomba adipura saja beberapa hari di bereskan, kita suka nombok setoran,” tutur Sam. Dikatakan Sam, untuk setoran petugas parkir, per hari harus mencapai 80 ribu. Sedangkan, pihak di­ nas sendiri tidak mau tahu dengan kondisi di lapangan. Sehingga, ia berharap, ketika relokasi dilakukan, diim­ bangi dengan setoran yang

diturunkan. “Aduh saya kira kalau jadi pindah saya berat untuk menyetor 80 ribu tiap hari, sedangkan untuk harihari biasa saja saya kadang nombok,” katanya. Sam menambahkan, pemerintah agar memberi­ solusi lain jika rencana re­ lokasi itu benar-benar di­ lakukan. sehingga, dampak­ nya tidak terlalu besar bagi para petugas parkir dilapa­ ngan akibat tidak adanya tunjangan gaji. (pls)


HALAMAN

4

GO CIPANAS!

Tinggal lihat letter C desa saja kalau untuk mengetahui tanah hak milik lalu siapa ahli warisnya jika pemiliknya meninggal. Tidak jarang ada banyak pihak yang mengaku sebagai pemilik tapi kita sudah memilik pedoman. Jika tidak puas maka kita sarankan bagi mereka untuk menempuh jalur hukum.” Nanang

Kepala Desa Sukaresmi

KAMIS, 8 OKTOBER 2015

Mengenali lokasi pemukiman penduduk yang masuk dalam zona rawan bencana alam itu dilakukan dengan pemantauan terlebih dulu ...” Pudin Kepala Desa Cijedil

ILUSTRASI

Cegah Bencana, Aktifkan Satgas Siaga Kewaspadaan Ditingkatkan Sebagai Antisipasi Bagi Penghuni di Lereng Bukit GUNA mengantisipasi terjadinya bencana alam, Desa Cijedil Kecamatan Cugenang mulai aktifkan satuan tugas (satgas) warga siaga. Targetnya, agar tumbuh kesadaran warga dalam melakukan pencegahan terutama di lokasi rawan bencana.

M

enurut Kepala Desa Cijedil, Pudin menyebutkan, di wilayah­nya cukup banyak warga yang mendiami rumah tinggal di dekat lereng perbukitan. Kondisi saat ini mulai memasuki musim hujan sehingga berpotensi terjadi longsor. Untuk itu, cetus Pudin, pihaknya menggerakkan satga warga siaga sebagai langkah antisipasi di lokasi rawan bencana. Pudin mengungkapkan, be-

Desa Banyak Terima Aduan Sengketa Tanah

ILUSTRASI

SUKARESMI-Tanah daratan di kawasan Sukaresmi masih banyak yang belum memiliki sertifikat hak milik (SHM). Hal tersebut memicu terjadinya sengketa agraria karena bere­ butan kepemilikan tanah. Kepala Desa Sukaresmi, Nanang, tak memungkiri ada banyak pengaduan yang dila­ yangkan warga terkait pertanian. Keluhannya, berhubungan dengan kepemilikan tanah ganda. Sengketa tanah, cetus Nanang, terjadi akibat adanya klaim dari masing-masing pihak karena tanah yang dituju belum memiliki dokumen. “Soalnya data pertanahan itu tercatat di kantor desa sehingga bisa dijelaskan. Cukup banyak yang menyampaikan pengaduan karena disini masih banyak tanah daratan yang belum memiliki SHM,” katanya. Nanang menjelaskan, sejauh ini pihaknya mengacu kepada letter C desa untuk membuktikan kepemilikan tanah hak milik. Jika sudah meninggal, ujar Nanang, acuannya ahli waris keluarga yang dinyatakan sah secara hukum. “Tinggal lihat letter C desa saja kalau untuk mengetahui tanah hak milik lalu siapa ahli warisnya jika pemiliknya me-

ninggal. Tidak jarang ada banyak pihak yang mengaku sebagai pemilik tapi kita sudah memilik pedoman. Jika tidak puas maka kita sarankan bagi mereka untuk menempuh jalur hukum,” bebernya. Salahsatunya dialami oleh Umar (40) warga Bogor mengadu ke kepala Desa Sukaresmi, ia menyebutkan dulunya pernah membeli tanah namun tidak sempat mengurus administrasi. Lokasi tanah yang dibeli Umar berada di Sukaresmi, namun kenyataannya sudah dimiliki orang lain. Umar mengadukan kejadian tersebut kepada kepala desa dengan maksud bisa diatasi permasalahannya. “Saya beli tahun 1996 tapi memang belum dilengkapi dokumennya karena waktu itu saya sedang sibuk bekerja. Namun begitu saya datang ke desa ternyata sudah ada pemiliknya, atas hal itu jelas saya dibuat terkejut. Saya adukan karena biar pihak kepala desa mengatasi permasalahan tersebut,” imbuhnya. Umar belum berencana menempuh jalur hukum karena saat ini tengah menelaah terlebih dahulu. Dokumen yang dimiliki akan dilengkapi untuk memperkuat jika tanah tersebut sudah dibelinya. (ree)

lakangan ini hujan mulai mengguyur wilayahnya sehingga tak berlebihan jika warga dituntut waspada. Pihaknya saat ini terus memeriksa lokasi pemukiman penduduk yang memiliki bangunan berada di lereng ­perbukitan. Menurutnya, keberadaan pemukiman warga di wilayah Cijedil masih banyak berdiri dekat lereng bukit. Pihaknya menyarankan agar warga tidak terlena tapi memantau pergerakan air hujan karena dikhawatirkan

terjadinya banjir. “Mengenali lokasi pemukiman penduduk yang masuk dalam zona rawan bencana alam itu dilakukan dengan pemantauan terlebih dulu . Diharapkan bisa memberikan perhatian tentang adanya ancaman longsor diakibatkan hujan setelah kemarau panjang,” ucapnya. Satgas warga siaga, ucap Pudin, berfungsi untuk menyisir lahan yang termasuk kategori zona bahaya. Selain itu mengawasi pergerakan tanah di lokasi

rawan longsor sehingga bisa membantu warga dalam rangka pencegahannya. “Satgas warga siaga bencana mulai difungsikan dan beroperasi mendeteksi pemukiman serta menyisir lahan zona bahaya. Pemukiman penduduk berdekatan dengan lahan perkebunan dan sawah. Tidak hanya gerakan tanah tetapi juga antisipasi terhadap pohon tumbang,” jelasnya. Salah seorang warga, Deden (32) menyebutkan dengan diaktifkan satgas warga siaga

sedikitnya bisa membantu warga. Apalagi saat ini mulai memasuki musim penghujan sehingga cukup membahayakan untuk warga yang menghuni rumah di kawasan perbukitan. “Paling tidak bagi warga yang berada di lereng bukit itu diberikan penyuluhan agar bisa meningkatkan kewaspadaannya memasuki musim penghujan ini. Bencana alam itukan bukan kehendak manusia tapi itukan bisa diantisipasi agar selalu waspada,” bebernya. (ree/mar)

Saat Harga Tinggi, Kualitas Sayuran Buruk CIPANAS-Petani sayuran di Kecamatan Pacet mengeluh rendahnya permintaan akibat kualitas yang mengalami penurunan. Padahal, saat musim kemarau ini harga sayuran sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kepala Balai Pertanian dan Penyuluhan Tanaman Holtikultura (BPPTH) Kecamatan Pacet, Toni mengungkapkan, kemarau yang melanda lahan pertanian mempengaruhi pendapatan petani. Produksi sayuran mengalami penurunan meskipun disisi lain terjadi lonjakan harga karena sulitnya persediaan. “Betul harga jual sayuran di musim kemarau meningkat. Begitu juga ongkos produksinya di kalangam petani jadi bertambah besar. Namun saat ini sedang mengalami krisis daya beli, akibat krisis ekonomi secara nasional. Kesempatan menda-

ILUSTRASI

patkan keuntungan dari hasil panen sayuran oleh petani saat musim kemarau semakin kecil,” tuturnya kepada “BC”, Rabu (7/10).

Toni menambahkan, petani sayuran musim kemarau bergantung pada keseriusan menggarap lahan dan menjaga kualitas hasil

panenan. Permintaan sayuran akan terus berkurang seiring dengan kualitas sayuran yang mengalami penurunan. Supplier sayuran, Feri Agus Setiawan (46) menyebutkan, distribusi sayuran musim kemarau masih relatif tinggi meskipun adanya kecendrungan produksi menurun. Disisi lain, sayuran yang diterima saat ini terlebih dulu di­ pilah dengan tujuan untuk menjaga kepercayaan konsumen. Pasalnya, sayuran tersebut umumnya dikirim ke luar daerah dengan jumlah besar setiap harinya. “Taksirannya harga sayuran naik per kilogram beberapa jenis dari Rp 200 hingga Rp 500 rupiah dari pantauan harga normal sebelumnya. Hanya saja memang diseleksi lebih dulu untuk kualitas sayuran, tidak sembarang asal terima,” katanya. (mar)

Mengenal Siswa Berkebutuhan Khusus Olah Kreativitas

Dengan Keterbatasan Namun Semangat tak Terbatas SETIAP manusia dilahirkan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Siswa SLB Purnama Cipanas terdiiri dari kelas tuna grahita dan tuna rungu. Rupanya cacat mental yang dimiliki para siswa tadi, tidak membuat berkecil hati. Siswa dilatih agar memiliki keterampilan karena tuntutan zaman menghendaki jika setiap orang memiliki potensi yang harus dikembangkan. Melalui praktek berkebun atau menanam kembang hias di halaman sekolah diharapkan siswa mampu mandiri. Kegiatan tersebut rutin dilakukan dua kali dalam seminggu agar semangat berkreasi dapat segera dimiliki.

BERITACIANJUR/M. ARLAN AKBAR

KREATIF - Sejumlah siswa berkebutuhan khusus tengah melakukan tugas praktek agar memilik keterampilan dan kemandirian.

Menurut tenaga ahli SLB, Purwanto, praktek pengajaran vokasional bidang pertanian ini diterapkan kepada siswa sebagai pembekalan

keterampilan. Nantinya dapat berguna sebagai alih profesi selepas menamatkan sekolah. Selain melatih kemandirian, diharapkan ke-

sempatan tersebut menjadi peluang usaha menjanjikan yang dapat ditekuni secara profesional. “Selama praktek siswa diajarkan pola menanam dan memilah bibit tanam ke dalam media pot. Diarahkan mengenal perawatan, pembiakan jenis tanaman hias dan menyiapkan media tanam baru,” tukasnya kepada “BC”, Rabu (7/9). Purwanto menambahkan, pengajaran praktek dilakukan di lahan kebun buatan terbatas di areal sekolah. Luasnya pekarangan tidak kurang 150 meter persegi. Kegiatan itu dimaksudkan untuk memotivasi siswa agar mampu berkratifias meskipun memiliki keterbatasan. Dituturkan dia, praktek budidaya secara standar

teknik disesuaikan permintaan perusahaan. Penyediaan bibit didapat dari lingkungan sekitar yang bisa bernilai ekonomis. Karena sistemnya adalah pembelajaran, peserta praktek siswa SLB belum diarahkan hingga proses pemasaran. “Bidang pemasaran siswa SLB harus ada skill tersendiri. Persentase bibit yang dibuat bisa dihasilkan dari stek atau membeli dari petani. Jenis tanaman hias yang dikembangkan yaitu produk tanaman pot yang laku dipasaran. Variasi kembang yang sering digunakan untuk mendekor taman atau timbuhan landscape permukaan rumah dan hotel,” ujarnya menutup pembicaraan. (M. Arlan Akbar/”BC”)***


HALAMAN

5

EDUKA

Berdasarkan UU 14 pasal 41, guru itu bentuk organisasi yang independen.” Sumarna Surapranata

Dirjen GTK Kemendikbud

KAMIS, 8 OKTOBER 2015

NET / ILUSTRASI

Layanan PT Berstatus Nonaktif Dibatasi Penonaktifan Tidak Menghentikan Proses Perkualiahan

STATUS non aktif kepada perguruan tinggi tidak menyebabkan proses pembelajaran terhenti. Namun, perguruan tinggi itu tidak mendapat layanan.

Y

akni, tidak dilayani pengusulan akreditasi ke BAN PT, pengajuan penambahan prodi, sertifikasi dosen, dan penghentian pemberian hibah dihentikan serta beasiswa. “Tidak ada yang namanya nonaktif menghentikan

proses perkuliahan,” kata Dirjen Kelembagaan IPTEK dan DIKTI Patdono Suwignjo dalam konferensi pers di Gedung D Kantor Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Selasa (6/10). Patdono menjelaskan, salah satu pelanggaran yang menyebabkan perguruan

Jumlah Siswa SMK Kalahkan SMA

tinggi dinonaktifkan karena terjadi konflik. Salah satunya ialah yayasan dan rektorat pecah, di mana ada satu yang diakui, sementara yang lainnya tidak. “Kalau dua-duanya rekrut mahasiswa dan wisuda muncul pertanyaan siapa yang akan tandatangan ijazah. Ijazah oleh rektor yang tidak sah, tidak diakui. Makanya perguruan tinggi dalam keadaan konflik dinonaktifkan,” ungkap Patdono. Selain dinonaktifkan, perguruan tinggi yang terlibat konflik tidak boleh menerima

mahasiswa baru dan tak diizinkan melakukan wisuda. “Proses pembelajaran dari mahasiswa yang sudah ada boleh, sampai konflik selesai,” ujar Patdono. Sementara itu, Kemenristek-Dikti menuturkan, informasi data 243 PT dinonaktif bukan dikeluarkan pihaknya. Hal itu bisa tersebar lantaran masyarakat telah mengakses yang dilansir salah satu badan pemerhati pendidikan. “Ini dampak dari keterbukaan. Informasi tersebut bisa diakses secara luas oleh masyarakat. Namun, dari situ

ada yang perlu diluruskan. Karena informasinya sudah menjadi kemana-mana. Kita tegaskan, jika PT yang dinonaktifkan itu dicabut izinnya dan di cap kampus abal-abal. Mereka hanya mendapatkan sanksi,” jelasnya. Adapapun pelanggaran yang menyebabkan PT dijatuhkan sanksi nonaktif, dikatakan Patdono karena tidak melaporkan kegiatan belajar mengajar selama 4 semester berturut-turut, nisbah dosen mahasiswa tidak mencukupi, menjalankan pendidikan diluar kampus, terjadi konflik,

yayasan tidak aktif, pindah kampus tanpa melapor dan menganti yayasan tanpa melaporkan. "Pada pelanggaran disebabkan karena PT tidak memiliki sistem atau staf untuk melaporkan dan faktor kesengajaan dengan tujuan dapat mewisuda mahasiswa lebih banyak data dari mahasiswa yang ada,” katanya. Pada pelanggaran nisbah, menurut Patdono menduduki peringkat tertinggi. Oleh karenanya pihak Kemenristekdikti akan melakukan evaluasi untuk memenuhi jumlah

dosen yang dibutuhkan. Ia juga mengungkapkan, pelanggaran pada UndangUndang Nomor 12 Tahun 2015 secara bertahap PT dapat dikenakan lima sanksi administratif berupa: peringatan tertulis, penghentian bantuan pendidikan, penghentian kegiatan PT, penghentian pembinaan, cabut izin dan pidana. "PT yang kena sanksi pencabutan izin maka wajib mengalihkan mahasiswanya ke PT terdekat dan kami membantu pengalihan ini,” terangnya. (net/zlf )

Waspada! Guru Kerap Dipolitisasi Saat Pilkada JAKARTA-Selama ini komunitas guru dikesankan selalu dimanfaatkan sejumlah calon kepala daerah dalam Pemilukada. Mereka dijadikan ‘mesin pemenangan’ oleh para calon kepala daerah. Mengetahui kondisi itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sumarna Surapranata mengungkapkan pada dasarnya guru itu harus independen. “Berdasarkan UU 14 pasal 41, guru itu bentuk organisasi yang independen,”

ungkap Pranata saat ditemui wartawan di Gedung D, Kemendikbud, Jakarta, Selasa (6/10). Pria yang biasa disapa Pranata ini mengungkapkan, independen itu berarti guru tidak masuk ke dalam golongan apapun. Para guru tidak boleh ‘ditarik-tarik’ menjadi alat politik atau sebagai alat politik. Di beberapa daerah ungkap Pranata, guru, kepala sekolah dan pengawas kerap dijadikan tim sukses. Jika tim sukses kalah, maka mereka bisa dipindahkan. Dengan adanya kasus itu, Pranata menyatakan akan

membuat regulasi. Regulasi bertujuan agar kepala sekolah, pengawas dan guru terbebas soal kepentingan politik seseorang, kelompok atau organisasi. Penyelesaian regulasi ini, kata Pranata, diusahakan bisa terselesaikan tahun depan. Bahkan, ia mengusahakan bisa selesai juga pada tahun ini. Sejauh ini, regulasi ini juga telah dibicarakan banyak pihak Kemendikbud. Menurut Pranata, regulasi yang akan berjenis Permen ini akan diperuntukkan bagi seluruh guru, baik negeri maupun swasta.

Regulasi ini akan melarang mereka untuk menjadi bagian tim sukses para calon kepala daerah. Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama peneliti bidang pendidikan lainnya telah melakukan penelitian. Dari penelitian tersebut, mereka pun berhasil melakukan pemetaan mengenai masalah pokok yang berkaitan dengan guru. Salah satu hasil pemetaan itu, Ketua Badan Pekerja ICW Ade Irawan mengungkapkan, politisasi guru merupakan salah satu masalah guru. “Salah satu-

nya menjadi bahan politisasi,” ujar Ade. Ade menjelaskan, guru kerapkali dijadikan sebagai obyek untuk kepentingan politik terutama di daerah. Mereka selalu dimanfaatkan sebagai ‘mesin pemenangan’ calon kepala daerah di Pemilukada. Menurut Ade, pihak ICW telah menemukan kondisi tersebut di wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten. Para guru di wilayah itu seringkali dijadikan ‘pembuangan’ bagi pegawai negeri yang tidak mendukung pemenang pemilih. (net/zlf )

Mahasiswa IPB Pelopori Gerakan Pengurangan Kantong Plastik NET / ILUSTRASI

JAKARTA-Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) semakin diminati lulusan SMP. Terbukti dalam lima tahun terakhir, jumlah siswanya semakin meningkat, bahkan melebih Sekolah Menengah Atas (SMA). "Lima tahun terakhir ini, peminat SMK makin banyak. Saat ini jumlah siswa SMK ada 4,4 juta, sedangkan SMA 4,3 juta," ungkap Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Mustaghfirin Amin‎ dalam diskusi SMK Menjawab Daya Saing Nasional di Kantor

Kemdikbud, Rabu (7/10). Dia menyebutkan, kelebihan siswa SMK ialah mental siap bekerja yang sudah terbentuk. Ini berbeda dengan siswa SMA yang harus melanjutkan ke perguruan tinggi. "Tahun 2015 ada 2,8 juta peserta ujian SMA/ MA/SMK. Masalahnya, apakah semuanya bisa tertampung di PTN? Kan tidak mungkin, makanya SMK menjadi solusinya," terangnya. Dia menambahkan, SMK menyiapkan siswa siap bekerja yang merupakan modal sangat besar. (net/zlf )

BOGOR-Mahasiswa IPB memelopori gerakan pengurangan kantong plastik dengan mengkampanyekan penggunaan tas pakai ulang (reusable) ke sejumlah negara ASEAN melalui program ASEAN Reusable Bag campaign. "ASEAN Reusable bag campaign (ASEAN RBC) merupakan sebuah gerakan peduli lingkungan yang berkonsentrasi terhadap pengurangan penggunaan kantong plastik di negara ASEAN," kata Ranitya Nurlita mahasiswa Studi Manajemen Sumber Daya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, di Bogor, Selasa. Ranitya mengatakan, gerakan ASEAN RBC diinisiasi oleh Young Southeast Asian

NET

Leaders Initative (YSEALI) yang dilaksanakan di tiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan Filipina selama satu tahun ke depan. Menurut Ranitya dipilihnya negara ASEAN dalam kampanye penggunaan tas belanja pakai ulang karena ASEAN termasuk negara penyumbang plastik terbesar di dunia di banding negara maju. "Negara di ASEAN termasuk negara penyumbang sampah plastik terbesar, dan paling banyak membuang sampah plastik ke laut," ungkap Ranitya menjelaskan. Ia mengatakan, sebagai negara berkembang, kebiasaan masyarakat di negara ASEAN masih tradisional menggunakan kantong plas-

tik untuk berbelanja. Berbeda dengan negara maju yang sudah menggunakan reusable bag. "Seperti di Amerika masyarakatnya jarang menggunakan kantong plastik. Karena untuk menggunakannya mereka harus bayar sebesar 25 sen USD," katanya menambahkan. Dia mengatakan, produksi sampah plastik negara di ASEAN tahun 2000 sebesar 56 miliar ton. Thailand menjadi negara pertama penyumbang sampah plastik terbesar yakni 33 persen, disusul Indonesia sebesar 24 persen, Malaysia diperingkat ketiga sebesar 17 persen dan Filiphina diperingkat empat sebesar 10 persen dan Singapura 3 persen. (net/zlf )


HALAMAN

6

+ NEWS

Kalau mendengar bocorannya, insyaallah tanggal 22 Oktober pemerintah akan menetapkan Hari Santri Nasional.” Helmy Faishal Zaini Sekjen PBNU

KAMIS, 8 OKTOBER 2015

... Panwas tak Punya Taring DARI HALAMAN 1...

“Di panwas kan ada Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu), jadi tinggal gimana ada kemauan atau tidak dari panwasnya sendiri,” tegasnya. Menanggapi hal tersebut, Divisi Hukum Panwaskab Cianjur, Fajar Rahmatullah menerangkan, dalam melakukan penindakan terhadap dugaan pelanggaran, pihaknya terkendala dengan aturan yang tertera dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU). Untuk membuktikan salah satu dugaan pelanggaran yang terjadi, lanjut Fajar, Panwaskab hanya diberikan kesempatan waktu yang super singkat. Artinya, pelanggaran pemilu memiliki waktu kadaluarsa. “Ya, waktu kadaluarsanya hanya tiga hari. Hanya ditambah dua hari untuk menambah keterangan tambahan. Kecuali tindak pidana umum seperti ke-

kerasan, pelanggaran se­ perti itu relatif mudah ditindak,“ paparnya. Tak hanya soal waktu, Fajar pun menyebutkan, tak memiliki daya paksa seperti halnya kepolisian atau kejaksaan, menjadi kendala pihaknya dalam menindak pelanggaran. “Kita tak punya daya paksa, itu jadi kendala juga. Mi­salnya, kami tak bisa memaksa saat mengundang saksi atau pelapor,“ ucapnya. Ia menyontohkan, pelanggaran kampanye di luar jadwal yang diduga dilakukan paslon nomor urut 2 di PAUD Al-Barokah, Kelurahan Sayang dan yang dilakukan paslon nomor urut 3 di Babakan Caringin, sulit ditindak karena alat bukti dan saksi tidak memenuhi syarat yang seharusnya menyertakan minimal dua saksi dan alat bukti “Dua kasus dugaan tersebut sudah sampai ke pleno Gakumdu. Namun setelah dikaji, kita sulit menindak

karena alat bukti dan saksi tidak lengkap. Makanya hingga saat ini belum ada penyelesai­an,“ bebernya. Ia mengimbau agar masyarakat, pemantau atau tim sukses, wajib menyertakan saksi dan alat bukti lengkap ketika melaporkan adanya dugaan pelanggaran. Pasalnya, alat bukti merupakan tanggung jawab pelapor dan bukan kewenangan Panwaskab. “Saya tegaskan, alat bukti itu tanggung jawab pelapor, jadi harus lengkap. Kecuali pelanggaran yang temuan langsung dari Panwaskab, itu bisa dilakukan investigasi langsung,“ jelasnya. Untuk membuktikan dugaan pelanggaran, sambung Fajar, pihaknya memerlukan cukup waktu guna melakukan penyelidikan terhadap laporan yang dilayangkan guna memperoleh bukti yang cukup. “Jadi, minimal harus ada dua item bukti yang diajukan oleh pelapor ke-

pada kami, agar kami bisa menindaklanjuti laporan tersebut nantinya. Selama ini kita sulit karena selain tak cukup bukti, pelapor juga kerap tidak mau datang saat dipanggil, termasuk saat pemenuhan data formil hingga identitas saksi dan kronologis peristiwanya,” tandasnya. Mengenai pelanggaran yang merupakan temuan langsung Panwaskab, Fajar mengaku pernah terjadi di sejumlah kecamatan mengenai hilang dan rusaknya Alat Peraga Kampanye (APK). “Temuan langsung tersebut juga sulit kami tindak, walaupun kasus APK hilang ini masuknya ke ranah tindak pidana. Hingga saat ini kami sulit me­ngungkap kasusnya. Masing-masing polsek juga tengah melakukan investigasi. Sulit diungkap, karena belum di­ketahui penyebab hilang dan rusaknya APK tersebut,“ tutupnya. (mbh)

... Puting Beliung Ngamuk Lagi DARI HALAMAN 1...

Beruntung tak ada korban dalam kejadian ini. Pasalnya saat peristiwa berlangsung, sejumlah pekerja bangunan tengah berteduh di samping lokasi kejadian. Hanya saja, proyek bangunan dengan nilai kontrak Rp 295.886.500 ini tumbang sebelum pengerjaannya rampung. Selain karena dihantam angin puting beliung, Budi R (45), warga Kampung Dermaga, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung menduga, ambruknya 3 RKB tersebut juga disebabkan karena kualitas bangunan yang digunakan di bawah standar. “Mungkin bukan hanya karena faktor alam saja, tapi

patut dicurigai juga adanya kecerobohan dari pihak pengelola bangunan,“ katanya. Menanggapi dugaan tersebut, salah seorang pelaksana pengerjaan proyek pembangunan 3 RKB, Hendro (34) langsung membantahnya. Menurutnya, ambruknya bangunan yang tengah dikerjakan CV Panca Putra Buana ini murni karena disebabkan faktor alam. “Saya harap antara bagian pengerjaan atap baja ringan dengan pihak pekerja sipil jangan saling salahkan. Karena ini betul-betul disebabkan faktor alam. Jangan bicara untung rugi, tapi yang penting bangunan ini bisa segera dibangun kembali dan cepat selesai,“ paparnya. Sementara itu, peristiwa

ini menambah catatan bencana puting beliung yang melanda Cianjur. Selama September, seba­ nyak 51 rumah warga rusak, 1 bangunan sekolah dan pesantren ambruk, puluhan pohon tumbang, serta merobohkan sejumlah bangunan lainnya. Peristiwa terakhir melanda kawasan Gekbrong pada 27 September lalu. Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Suparman mengaku, belum mengetahui bencana puting beliung yang menerjang bangunan SMKN 1 Bojongpicung. Pasalnya, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan kejadian. “Kita sudah menerjunkan pasukan ke lokasi guna

memastikan kebenaran periwtiwa tersebut,“ jelasnya. Dengan kondisi cuaca saat ini yang terbilang ekstrem, Asep mengatakan, potensi terjadinya bencana alam yang akan melanda sejumlah wilayah Cianjur sangat besar. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap bencana. “Cuaca sekarang ekstrem, susah diprediksi. Kami akan menerbitkan surat edaran ke setiap kecamatan agar masyarakat diimbau untuk berhati-hati ketika menjalankan aktivitas sehari-sehari. Tak hanya putting beliung, di cuaca sekarang potensi terjadinya kebakaran pun masih tinggi,” pungkasnya. (pip/mbh)

... Pernah Jadi Alat Hiburan Masyarakat, Kini Menanti Uluran Investor DARI HALAMAN 1...

Masih terdapat tulisan Sinar Theater di atas dinding bangunan itu. Saking terkenalnya bioskop Sinar, hingga akhirnya diabadikan sebagai nama jalan. Pada masa jaya-jayanya bioskop, Sinar termasuk tempat menonton film-film teranyar bagi masyarakat Cianjur, selain bioskop Plaza, Pusaka, Century, atau Dunia Baru. Pada zamannya, bioskop-bioskop di Cianjur terkenal karena memutar film-film segmen tertentu. Bioskop Sinar, misalnya. Dulu jika masyarakat ingin menonton film-film Indonesia, baik drama romantis, laga, ko-

medi, maupun kolosal, tinggal pergi ke sana. Namun kini, bangunan-bangunan bioskop itu tinggal kenangan. Bioskop Sinar sekarang dibiarkan terbengkalai. Bioskop Plaza dialihfungsikan menjadi bangunan perbankan. Begitupun dengan Bioskop Pusaka yang sekarang sudah berubah menjadi tempat karaoke. Sementara Century jadi tempat biliar, meskipun namanya masih digunakan hingga saat ini. Anggota Dewan Kesenian Cianjur Iwan B menyayangkan eks bioskop di Cianjur banyak yang terbengkalai. Jika saja pemerintah jeli melihat peluang, sebetulnya eks bangunan Bioskop Sinar bisa

saja digunakan sebagai tempat-tempat pertemuan atau gedung serba guna. “Model arsitektur tempat-tempat pertemuan atau pentas seni itu kan tak jauh beda dengan interior bioskop. Sayang memang jika bangunan eks bioskop itu dibiarkan terbengkalai,” kata Kang Iwan saat ditemui “BC”, Rabu (7/10). Apalagi Cianjur belum memiliki tempat-tempat pertemuan atau tempat pentas seni yang mumpuni. Biasanya selama ini pentas seni hanya terpusat di DKC. Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cianjur Dedi Supriadi mengaku, keinginan hadirnya kembali bioskop di

Cianjur sebetulnya sempat terbersit. Hanya saja kendalanya ada di pihak investor. “Kalau ada investor yang mau bikin bioskop, tentunya akan kita sambut baik. Dengan hadirnya bioskop bisa membuat kota Cianjur lebih semarak,” kata Dedi. Dedi juga menilai, kehadiran bioskop secara langsung atau tidak bisa menjadi magnet bagi para wisatawan berkunjung ke Cianjur. Dengan begitu, kunjungan wisata tidak hanya terpusat di kawasan Cipanas saja. “Mudah-mudahan saja ke depan memang ada investor yang berminat membuat bioskop di Cianjur,” tandasnya. (Putra Lugina Sukma/”BC”)***

30 Persen Kapal Navigasi Indonesia Sudah “Tuwir” JAKARTA-Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bobby R Mamahit menyatakan saat ini banyak kapal navigasi yang sudah uzur. Setidaknya kata Bobby ada 30 persen kapal navigasi yang usianya sudah

40 tahun lebih. “Beberapa sudah tua, ada yang usianya 40 tahun. Sekitar 30 persen dari total kita punya 67 kapal navigasi,” ujar Bobby di kantornya, Jakarta, Rabu (7/10). Meski sudah berusia uzur, kapal-kapal tersebut

saat ini masih beroperasi. Untuk usia batas maksimum kapal, menurut Bobby tidak ada batasannya. Hanya saja bila kapal semakin tua, butuh perawatan yang lebih ekstra dan biaya yang tidak sedikit. “Kapal itu tidak ada

usia, tergantung perawatan, tetapi semakin tua semakin boros. Fungsinya juga masih jalan, tapi tidak efisien. Kalau kapal beda ya sama pesawat, kalau pesawat tua bisa jatuh, kalau kapal tidak tenggelam, tapi mogok iya,” tandas Bobby. (net/zlf )

Korban di Riau Sudah Tembus 57 Ribu Orang JAKARTA-Bencana kebakaran hutan dan lahan masih terjadi. Riau menjadi salah satu daerah yang terparah terkena dampak asap meski titik api di sana hampir tidak ada. Namun, masyarakat di daerah penyumbang devisa dari sektor minyak dan gas tersebut belum mendapat penanganan kesehatan yang layak

dari pemerintah. Hal ini diketahui dari surat terbuka yang dikirim seorang masyarakat Kota Pekanbaru, Afni Zulkifli yang diterima redaksi media nasional, Rabu (7/10). Ia mewakili masyarakat di Riau berharap surat tersebut bisa sampai kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Gubernur

“Korban sudah berjatuhan di Riau, angkanya sudah tembus 75 ribu. Itu manusia semua Pak, bukan hewan. Satu persatu bayi, balita, anak-anak dan lanjut usia, termegap-megap karena asap.”

dan Bupati/Walikota di Riau dan bisa dibaca seluruh rakyat Indonesia. “Korban sudah berjatuhan di Riau, angkanya sudah tembus 57 ribu. Itu manusia semua Pak, bukan hewan. Satu persatu bayi, balita, anak-anak dan lanjut usia, termengap-mengap karena asap,” tulis Afni dalam surat tersebut. (net/zlf )

Total 120 Jenazah Berhasil Diidentifikasi

BERITACIANJUR/NET

MAKKAH-Hari ini (7/10) Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah berhasil mengidentifikasi 17 jenazah jemaah asal Indonesia yang menjadi korban tragedi Mina. Dengan demikian, sejak peristiwa Mina 24 September 2015 hingga hari ini, total sudah 120 jenazah yang teridentifikasi, lima di antaranya jenazah WNI yang mukim di Arab Saudi. “Hari ini , Rabu (07/10), tim PPIH kembali mengidentifikasi 17 jenazah jamaah haji Indonesia sehingga total menjadi 120 jenazah yang sudah teridentifikasi,” jelas Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat di Daker Makkah,

Rabu (07/10), seperti dilansir situs resmi kemenag. Ke-17 jenazah jamaah haji Indonesia yang baru teridentifikasi, yaitu: 1) Yoyom Maryam Abdullah, JKS 61, B 1200064; 2) Tintin Mulyatin Ahmad Sujadin, JKS 61, B 0933088; 3) Euis Komariah Muharam, JKS 61, B 072431; 4) Ira Kusmira Dede Herlan, JKS 61, B 0733174; 5) Rumiyati Muhnyono Azali, JKS 61, B 0733174. 6) Ade Sutarna Atang, JKS 61, B 0932992; 7) Suparman Sarkosih Lamiri, JKS 61, B 0476613; 8) Rohendi Iskandar Hadiwinata, JKS 61, B 0476603; 9) Dikdik Mochamad Tasdik, JKS 61, b

0733180; 10) Dahlan Djambek Ardiwijaya Atan, JKS 61, A 7026768; 11) Sugeng Triyanto Soeratman Hadimulyo, SOC 62, B 0876704; 12) Wati Ibrahim Saman, SUB 28, B 1027953; 13) Zaini Mauelan Ishaq, SUB 48, A 6884560; 14) Masykur Atmino Asti, SUB 48, B 1023173; 15) Siti Asyiah Paijan Wiryo, SUB 36, B 1021771; 16) Mulyono Demo Kamijan, SUB 36, B 1021803; dan 17) Lasikki Laompo Rahman, UPG 10, B 0693314. Seperti temuan sebelumnya, ke-17 jenazah ini juga merupakan hasil identifikasi jenazah yang ada di tempat pemulasaraan Mu’aishim. (net/zlf )

DPR Amputasi KPK, Apa Kabar Istana?

BERITACIANJUR/NET

JAKARTA-Pihak Istana Negara belum memberikan komentar resmi terkait rencana pelemahan KPK oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui revisi UU KPK. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno mengatakan pihaknya baru akan berkomunikasi mengenai hal tersebut dengan Menkumham Yasonna Laoly. “Saya akan segera komunikasikan dengan Menkumham karena saya tidak tahu perkembangannya seperti apa,” ujar Pratikno di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/10). Pratikno mengaku, Presiden Joko Widodo sejauh ini belum memberikan tanggapan resmi atas sejumlah rencana revisi UU KPK

tersebut. Menurut Pratikno, pihaknya tidak ingin mengomentari masalah tersebut sebelum berkoordinasi dengan Menteri Yasonna. “Saya belum bisa, saya cek ke Menkumham dulu. Tanya saja ke Menkumham,” imbuh Pratikno. Pratikno dimintai tanggapannya terkait enam fraksi di DPR yang mengusulkan revisi UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Dalam rencana revisi itu DPR mengubah wewenang yang dimiliki KPK. Di antaranya mengubah Pasal 4 tentang Tujuan Pembentukan KPK. Dengan begitu, KPK akan diarahkan agar fokus pada pencegahan dan bukan lagi sepenuhnya penindakan. Selanjutnya, frasa

penuntutan yang sebelumnya terdapat di dalam aturan yang berlaku dihapuskan seperti Pasal 9 huruf a, Pasal 10 ayat (3), dan Pasal 11 UU KPK. Kemudian dalam rancangan Pasal 27 ayat (4) diatur tentang kepemimpinan KPK melalui empat Dewan Ekse­ kutif (DE). Di dalam DE Bidang Pe­nindakan Sub-Bidang Penuntutan yang sebelumnya ada kini hilang. Setelah itu, Bab VI hanya m ­ engatur tentang penyelidikan dan penyidikan. Hal itu sebagaimana terdapat pada Bagian Kesatu Umum Pasal 40, di mana KPK hanya ­ berwenang untuk melakukan ­penyelidikan dan ­penyidikan dengan mekanisme yang diatur di dalam UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP. (net/zlf )

22 Oktober Ditetapkan Sebagai Hari Santri JAKARTA-Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengatakan bahwa Presiden Jokowi menyetujui setiap 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional. “Pak Jokowi pada dasarnya merestui,” kata Said Aqil dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (6/10). Kata Said Aqil, penetapan Hari Santri saat ini masih dalam proses administrasi di Kementerian Agama dan Kementerian Sosial. Kenapa mesti tanggal 22 Oktober? Menurut Said Aqil, pada awalnya Presiden Jokowi ingin Hari Santri jatuh pada 1 Muharam. Namun 1 Muharam merupakan Tahun Baru Islam, yang dirayakan umat Islam seluruh dunia. Kata Aqil, Presiden Jokowi pun setuju tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri karena mempresentasikan subtansi kesantrian. Yakni spritualitas dan patriotisme ketika Kiai Ha-

syim Asyari mengumumkan fatwa yang masyhur. Fatwa itu disebut Resolusi Jihad merespons agresi Belanda kedua. “Resolusi Jihad memuat seruan-seruan penting yang memungkinkan Indonesia tetap bertahan dan berdaulat sebagai negara dan bangsa,” tambah Said Aqil. Sementara itu, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan, terkait dengan perkembangan penetapan Hari Santri, Kementerian Agama sudah mengirimkan surat kepada 10 ormas Islam. Informasi yang diperoleh Helmy, mayoritas ormas Islam itu telah memberikan persetujuan. “Jadi posisinya sekarang surat dari ormas-ormas Islam itu sudah disampaikan ke Menteri Agama untuk dijadikan dasar penetapan pada Presiden,” kata dia. Sejauh ini kata Helmy, sudah ada 13 ormas Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) yang telah me-

nyerahkan surat dukungan atas penetapan Hari Santri kepada Presiden Jokowi. “Kalau mendengar bocorannya, insyaallah tanggal 22 Oktober pemerintah akan menetapkan Hari Santri Nasional,” ujar mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu. Rencananya, dalam memperingati Hari Santri, sejumlah kegiatan akan digelar untuk memperingati. Di antaranya Kirab Hari Santri Nasional, 16-22 Oktober. Yakni, berangkat dari Tugu Pahlawan Surabaya melewati 30 PCNU sepanjang jalur Pantura dan berakhir di Tugu Proklamasi Jakarta. Sepanjang tanggal itu juga dilaksanakan Ekspedisi Pelayaran Hari Santri Nasional menggunakan kapal perang yang diikuti 1.000 santri dengan melibatkan badan otonom, pesantren, dan ormas-ormas Islam. Dalam ekspedisi tersebut akan diselenggarakan apel lintas laut Jakarta-Surabaya-Bali. (net/zlf )


BC-IKLAN

HALAMAN

7

7 TIPS AGAR HELM KESAYANGAN TAK MUDAH RUSAK DAN BAU APEK

B

agi kamu pengendara sepeda

jadi biang keladi tumbuhnya

motor, helm menjadi barang

jamur. Sebaiknya jangan malas

yang paling berharga untuk

membersihkan kaca helm de-

dijaga. Karena dengan mengguna-

ngan lap atau kanebo.

kan helm, kepala dan keamananmu

Kondisi jalanan memang gak

saat berkendara menjadi lebih ter-

bisa ditebak, misalnya saat hujan.

jaga. Namun, gak sedikit dari kita

Nah, air hujan yang punya kadar

yang malah lupa untuk merawatnya.

asam tinggi seringkali bikin helmmu

Padahal, merawat helm itu mudah

mudah jamuran. Tapi tenang, cara

dan gampang lho.

mengatasinya mudah kok. Cukup

Hanya dengan sedikit trik dan

dengan mengeringkan sisa air hujan

tips ini, helm kesayanganmu bisa

di kaca dengan lap atau tissu kering,

tetap terawat dan seperti baru lagi.

resiko jamuran bisa segera meny-

Nah, mau tahu caranya?

ingkir. Jadi, kamu tak perlu khawatir.

1. Agar tetap awet dan tak

5. Membersihkan helm juga

lecet, jepitlah helm kesayan-

ada strateginya. Semprotkan

ganmu di jok motor belakang.

cairan pembersih lalu lap de-

Jangan taruh di spion, ya!

ngan kain agar helm kembali

Cara merawat helm sebenarnya

bersih.

mudah kok, salah satunya meletak-

Kamu ingin helmmu awet dan ta-

kan helm dengan tepat. Mungkin se-

han lama? Jangan asal saat membersi-

lama ini kamu sering mencantolkan

hkan ya. Pastikan kamu melakukan pe-

helm pada kaca spion. Padahal, cara

rawatan dengan cara yang benar. Saat

ini bikin helm rentan jatuh dan ba-

kaca helm kotor, semprotkan cairan

sah kena air hujan.

pembersih lalu lap dengan dengan

Sebagai antisipasinya, letakkan

kain. Nah cara ini bisa menghindari

helm kesayanganmu di jok motor

adanya goresan, karena kotoran yang

sebelah belakang. Jepit dengan erat

kasar atau besar bisa terlebih dulu larut

pada bagian gagang jok. Dengan be-

dengan air, jadi saat di hilangkan tidak

gitu, helmmu tidak lagi mudah jatuh

akan meninggalkan goresan. Selain itu,

karena kesenggol motor lainnya

pastikan kamu mengelapnya dengan

saat berada di tempat parkir.

arah ke bawah ya.

2. Gunakan helm saat kondisi

6. Layaknya baju, busa helm

kepala kering, supaya busa di

juga harus dicuci. Rendam saja

bagian dalam helm tak mudah

dalam air hangat dan detergen

jamuran dan bauk apek.

setidaknya 2 minggu sekali.

Mungkin kamu biasa menggu-

Layaknya baju yang kamu pakai

nakan pomade, minyak rambut, atau

sehari-hari, helm juga perlu kamu cuci.

conditioner. Jika kamu terburu-buru

Tanpa perlu mengeluarkan banyak

mengenakan helm, hal ini bikin ram-

uang, helm kesayangan bisa kembali

butmu menjadi lembab. Padahal,

wangi dengan mencucinya sendiri.

rambut lembab dan basah seringkali

Caranya mudah kok, pertama-tama

bikin helm kesayanganmu mudah

kamu lepas busa helm menggunakan

jamuran dan bau apek.

obeng. Lalu rendam dalam air hangat

Jika kamu ingin helmmu awet,

yang sudah dicampuri deterjen. Setelah

tetap bersih dan tak jamuran, guna-

itu diangin-anginkan. Sebaiknya jangan

kanlah helm dalam kondisi kering.

dikucek dan diperas agar tak merusak

Kamu bisa menunggu conditioner

bentuk busanya. Mencuci helm ini bisa

rambutmu

atau

dilakukan minimal 2 minggu sekali. De-

menggunakannya jauh-jauh sebelum

ngan begitu, helm kesayangan akan

berangkat. Dengan begitu, helmmu

selalu wangi dan bersih.

agak

mengering

akan terhindar dari jamuran. 7. Ingin helmmu tetap nyaman 3. Kalaupun terpaksa, kamu

digunakan dalam waktu lama?

bisa menggunakan penutup ke-

Pastikan kamu simpan dalam

pala saat rambut masih basah

keadaan terbalik supaya sisa

atau berpomade.

keringat cepat menguap.

Jadwal seringkali bikin kamu ha-

Selan cara mencuci, kamu juga

rus buru-buru berangkat meskipun

harus menyimpan helm dengan cara

rambutmu masih basah dan lembab.

yang benar agar lebih awet. Alih-alih

Tenang, sekarang kamu bisa meng-

meletakkannya begitu saja di lantai,

atasinya dengan menggunakan bal-

kamu juga harus memperhatikan

aclava atau penutup kepala. Pilihlah

lingkungan sekitar. Pilihlah tempat

jenis kain yang adem dan gak panas.

yang tidak terpapar matahari secara

Kain penutup kepala ini bisa meng-

langsung namun tidak lembab. Lalu

hindari kontak langsung antara ram-

letakkan helm secara terbalik agar

but dan busa helm. Dengan begitu,

sisa keringat cepat menguap. Selain

busa juga tak mudah jamuran dan

itu jangan lupa buka kaca helmnya

bikin helmmu jadi tetap awet.

ya. Jadi helmmu bisa terhindari dari bau tak sedap dan jamuran. Mudah

4. Keasaman air hujan bisa

‘kan?(hipwecom)

HOTLINE 0878 20444 290 MINI BARIS: (minimal 3 baris maks 7 baris Rp. 7000/baris IKLAN KOLOM WARNA (FC) (minimal 50mmk s/d 100mmk) Rp. 10.000/ mmk IKLAN KOLOM HITAM PUTIH (BW) (minimal 50mmk s/d 100mmk) Rp. 8.000/mmk IKLAN DISPLAY FC Rp. 10.000/mmk IKLAN DISPLAY BW Rp. 8.000/mmk IKLAN ADVERTORIAL FC 1/2 Halaman Rp.18.900.000 IKLAN ADVERTORIAL BW 1/2 halaman Rp. 15.120.000 IKLAN ADVERTORIAL FC 1 halaman Rp. 37.800.000 (cover belakang) IKLAN ADVERTORIAL BW 1 halaman Rp. 30.240.000 (halaman dalam) IKLAN PENGUMUMAN (minimal 100mmk s/d 330 mmk) Rp. 5.000/mmk IKLAN BANDER FC (minimal 7x30 mmk dan maksimal 7x50 mmk) Rp.22.500/mmk IKLAN BANDER BW Rp.12.500/mmk

KAMIS, 8 OKTOBER 2015


KAMIS, 8 OKTOBER 2015

website www.beritacianjur.com

email redaksi.beritacianjur@gmail.com

facebook beritacianjur.com

twitter @berita_cianjur

Dari Rakyat Oleh Rakyat Untuk Rakyat

Angka Partisipasi Rendah tak Pengaruhi Tahapan Pemilu HALAMAN

8

Anggi Shopia Wardana

CIANJUR-Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur, Anggi Shopia Wardana mengatakan, meskipun jumlah angka partisipasi masyarakat pada Pemilu rendah, hal itu tidak mempengaruhi terhadap proses

ungkapnya. Dikatakannya, dengan tingginya nilai demokrasi masyarakat bisa menjadi tolak ukur sukses dan tidaknya pelaksanaan pemilihan, sejauh ini pihaknya hanya berkewajiban menga-

jak masyarakat agar ikut berpartisifasi dalam pemilihan. “Jadi kalau masyarakat tidak mau kami tidak bisa memaksa, kalau kami memaksa bisa dikatakan pelanggaran hak,” tuturnya. (mbh)

Kampanyekan Paslon, Aktivitas Dewan Tidak Terganggu

Panwas - KPU Tidak Tahu Penyebab APK Rusak CIANJUR-Panwaslu Kabupaten Cianjur mengaku masih belum mengetahui secara pasti alasan atas banyaknya Alat Peraga Kampanye (APK) pasangan calon bupati dan wakil bupati Cianjur pada Pilbup Cianjur 2015 yang mengalami kerusakan ataupun hilang. Dikatakan, Ketua Divisi Hukum Panwaskab Cianjur Agus Jaelani, banyaknya APK yang hilang dan mengalami kerusakan hingga saat ini pihaknya belum mengetahui alasan pasti terkait itu. Pasalnya, selama ini kata dia belum ada laporan pasti terkait dengan hal tersebut. “Jadi apakah itu rusak atau di rusak tentunya itu harus ada bukti. Bisa saja APK tersebut hilang karena diakibatkan oleh faktor alam seperti halnya APK tersebut ke tebak angin,” ucapnya kepada “BC” Rabu (7/10). Menurutnya, penyebab hilang dan rusaknya APK tersebut bisa saja dikarenakan oleh faktor lain, diantaranya seperti banyaknya masyarakat yang memang membutuhkan APK tersebut untuk kepentingan lain dan sebagainya. Disinggung dengan adanya pihak yang berkepentingan terkait dengan hilang dan rusaknya APK tersebut, dijelaskan Agus, sampai sejauh ini tidak ada dugaan untuk ke arah tersebut. Terlebih hilangnya APK tersebut diakibatkan oleh oknum yang berasal dari salah satu pasangan calon. “Saya pikir orang-orang calon tidak se-naif itu. Hilangnya APK tersebut bisa saja oleh masyarakat yang memang membutuhkan APK untuk hanya sekedar

tahapan pemilu. “Kalau Cianjur di atas 60 persen saya positif bisa sukses seperti halnya Negara amerika yang hanya elektoralnya yang hanya 38 persen dan yang paling tinggi hanya enam puluh persen,”

Agus Jaelani

menjemur padi,” paparnya. Agus mengaku, terkait dengan rusak dan hilangnya APK tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan KPU yakni dengan melakukan pencatatan terhadap kejadian hilang dan rusaknya APK. Adapun untuk soal perawatan APK, itu merupakan kewenangan KPU. Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cianjur, Anggi Shopia Wardana mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengawasan terkait dengan APK tersebut lebih lanjut kata dia hilangnya APK lebih sebabkan oleh kejadian alam. “Hingga saat ini dalam PKPU tidak diatur terkait dengan anggaran untuk mengganti APK yang rusak atau hilang tersebut,” ungkapnya. Kalaupun kejadian kerusakan yang terjadi hanya menimpa APK salah satu calon guna memberikan azas keseimbangan dan kesetaran semua calon, pihaknya akan mencabut APK untuk selanjutnya pihaknya akan membe-ritahukan kepada semua calon. “Sejauh ini KPU sudah bekerja secara optimal dengan melakukan pengawasan terhadap APK selama 24 jam,” tuturnya. (mbh)

MESKI dituntut harus berpartisipasi dalam kegiatan mengkampanyekan pasangan calon bupati dan wakil bupati yang didukung masing-masing partai, tampaknya hal tersebut tidak terlalu menjadi kendala bagi para anggota dewan perwakilan rakyat Cianjur untuk membagi waktu dalam menjalankan tugas dan aktivitas di dewan.

S

aya pikir giat kampanye ini tidak terlalu menjadi kendala. Jadi anggota dewan sudah dewasa dan sudah pintar mengatur waktu atau jadwal antara keduanya,” ujar Ketua DPRD Cianjur Yadi Mulyadi yang didampingi legislator dari PDI P Cep Buldan saat menanggapai adanya mengkhawatiran dewan melupakan tugas dan fungsinya karena disibukan giat kampanye paslon. Yadi menuturkan, pada umumnya para anggota bisa menyesuikan waktu antara kegiatan kampanye dengan jadwal atau kegiatan aktivitas di dewan. Baik itu kegiatan rapat, menerima

BERITA CIANJUR / DOK

masyarakat yang ingin menyampaikan aspiriasi ataupun juga menerima kunjungan tamu dari daerah kabupaten/kota lain. “Tidak ada yang terganggu itu aktivitas dewan oleh kampanye. Untuk setiap jadwal atau kegiatan rapat selalu hadir. Justru ini membuat saya salut terhadap sikap anggota, meskipun jadwal sedemikian padat tapi masih bisa mengatur waktu,” terang Yadi. Seperti dilansir "BC", sejumlah pihak meminta anggota dewan Cianjur untuk tetap fokus terhadap tugas pokok dan fugsingnya seba-

gai wakil rakyat. Hal tersebut menyusul banyaknya anggota dewan yang aktif menjadi timses pasangan calon (paslon, red) pada helatan Pemilihan Umum Bupati (Pilbup) Cianjur 2015. Pengamat Independen Pemilu (PIP) Alih Sugiharto mengatakan, semakin dekatnya waktu pemilihan, tentu sangat berdampak terhadap kinerja pejabat dewan sebagai anggota parpol. Hal itu, berkaitan erat dengan komitmen mereka terhadap paksun parpol yang menaungi mereka. “Kebanyakan parpol kan

tidak mau tahu, mereka tetap menjalankan ambisinya untuk menang dalam pilkada. Sehingga, dampaknya juga sangat erat dengan para anggota dewan yang sudah memiliki suara ditiap basisnya,” paparnya kepada “BC”. Selain itu, lanjut dia, adanya komitmen lain yang lebih menggiurkan relawan dewan, membuat kinerja mereka banyak terbengkalai. Sehingga, dampaknya banyak rencana daerah yang tertunda dan menjadi sorotan masyarakat. “Ada sesuatu yang mereka dapat ketika paslon yang

mereka dukung itu menang. Itu sudah jadi rahasia umum. Jadi tidak salah kalau para aggota dewan lebih senang melakukan sosialisasi dibandingkan rapat,” tuturnya. Untuk itu, pihaknya berharap agar para anggota dewan bisa bekerja sesuai dengan tupoksinya meski hal itu sudah menjadi kewajiban parpol. Namun, tugasnya di pemerintahan jauh lebih penting untuk masyarakat. “Saya harap dewan lebh arif lagi dalam menjalankan tugas wajibnya,” pungkasnya. (nuk)

miliki 943 tenaga kesehatan berstatus PNS. Dengan jumlah itu tentunya masih belum mencapai angka ideal untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di 32 kecamatan di Cianjur. Namun meski demikan menurutnya, bila terpilih nanti dalam pemerintahannya, akan dikaji dan sinkronisasi potensi pemenuhan tenaga kesehatan tersebut. Terlebih menurutnya, untuk wilayah Cianjur selatan kebutuhan akan tenaga kesehatan masih tinggi. “Berbagai program yang akan kami jalankan nantinya, akan bersinergi antar dinas terkait yang hasilnya untuk warga juga. Peningkatan anggaran daerah, peningkatan angka lulusan sekolah hingga perguruan tinggi,

Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, juga akan berkaitan dengan ketersediaan tenaga kesehatan di Cianjur, terutama Cianjur selatan,” tuturnya. Pria lulusan SMP Negeri 1 Cianjur ini juga mendorong tenaga kesehatan yang tersedia saat ini, untuk bekerja dengan penuh hati dalam melayani masalah kesehatan warga Cianjur. Selain pengobatan, tentu sosialisasi peningkatan sikap, perilaku dan kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan pola hidup sehat, sangat penting agar terwujudnya capaian warga Cianjur yang sehat. "Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat. Mari berperilaku hidup sehat, agar kita semua sejahtera," tandasnya. (nuk)

BERIMAN Perhatikan Ketersediaan Tenaga Kesehatan CIANJUR-Memaksimalkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat merupakan komitmen dari pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2. Salah satunya yaitu melalui pemenuhan tenaga kesehatan yang memadai di setiap Puskemas. Dimana hal tersebut menjadi fokus program kesehatan calon bupati dan wakil bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar–Herman Suherman (Beriman) ketika terpilih nanti. Calon Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar mengatakan, ketersediaan dan keberadaan tenaga kesehatan di tiap Puskesmas kecamatan dan desa sangat penting untuk membantu warga yang sakit. Tenaga dokter dan paramedis yang sedia di tiap

Puskesmas menjadi syarat terlayaninya hak dasar kesehatan warga Cianjur. “Ini tentunya menjadi salah satu perhatian kami, ketersediaan tenaga kesehatan yang handal dan memadai di setiap Puskesmas. Dengan berbagai upaya nantinya, penyerapan sumber daya manusia (SDM) bidang kesehatan akan dilakukan sebanding lurus dengan kebutuhan warga. Juga nantinya menaikkan indeks kesehatan Cianjur yang kami proyeksikan pada 2021 menjadi 73.86 dari saat ini 71.11 dalam kisaran proyeksi RKPD tahun 2014-15,” kata Irvan ketika dialog dengan warga Campaka membahas kesehatan. Ia mengungkapkan, saat ini Cianjur hanya baru me-

IST

DIALOG KESEHATAN-Calon bupati Cianjur nomor urut 2 Irvan Rivano Muchtar ketika dialog dengan warga Campaka membahas kesehatan.

62


website www.beritacianjur.com

KAMIS, 8 OKTOBER 2015

email redaksi.beritacianjur@gmail.com

facebook HU Berita Cianjur

twitter @HU_BeritaCJR

HALAMAN

9

Valdes Masuk Radar Stuttgart

KIPER Manchester United, Victor Valdes, mendapatkan ketertarikan dari kubu Bundesliga, Stuttgart. Mantan kiper Barcelona dibekukan oleh manajer Louis van Gaal dan dipersilahkan mencari klub baru.

VS

IRLANDIA

LAGA PENENTU

Diving

5.0

Kreativitas

6.0

JERMAN

Diving

5.0

Naluri Penyelesaian

Menembak

Menembak

7.0

7.0

6.5

7.5

Kecepatan

Kecepatan

Naluri Penyelesaian

6.5

6.5

8.5 Hector

Coleman

Kroos Schweinsteiger

Hendryck

Given

6.5

Penguasaan Bola

Penguasaan Bola

6.0

Kreativitas

O’Shea

Neuer

Hummels Hoolahan

Walters Muller

Clark

Ozil Boateng

G Whelan Reus

Keane

Brady

LIVE

Can

JUMAT, 9 OKT 2015 PUKUL 01.45 (DINI HARI) McCarthy

FORMASI 4-4-2

LIMA PERTANDINGAN TERAKHIR REP IRLANDIA 08/09/15 VS GEORGIA

1-0

05/09/15 VS GIBRALTAR

0-4

FORMASI 4-5-1

Gotze

13/06/15 VS SKOTLANDIA

1-1

07/06/15 VS INGGRIS

0-0

PERTEMUAN antara Jerman melawan tuan rumah Republik Irlandia di Aviva Stadium, Jumat (09/10) dini hari WIB, akan menentukan nasib kedua tim di kualifikasi Euro 2016 untuk lolos ke putaran final.

30/03/15 VS POLANDIA

1-1

LIMA PERTANDINGAN TERAKHIR JERMAN

HEAD TO HEAD

15/10/14 Jerman

1 – 1 Rep Irlandia

12/10/13 Jerman

3 – 0 Rep Irlandia

13/10/12 Rep Irlandia

1–6

Jerman

14/10/07 Rep Irlandia

0–0

Jerman

03/09/06 Jerman

1 – 0 Rep Irlandia

J

erman hanya butuh hasil imbang untuk memastikan menjadi satu dari dua tim yang lolos langsung ke putaran final dari grup D. Dengan 19 poin dari delapan laga, poin anak asuh Joachim Loew tak akan mengeluarkan mereka dari dua besar. Sementara itu, tiga tim lain di Grup D akan bekerja keras di dua laga tersisa. Di bawah Jerman ada Polandia yang berselisih dua poin

dari puncak, kemudian disusul Rep Irlandia dengan 15 poin dan Skotlandia dengan 11 poin. Jerman sendiri bisa mengambil untung karena di laga lain, Polandia dan Skotlandia akan saling jegal. Pelatih Jerman telah menegaskan bahwa bermain di Aviva Stdium, Dublin bukanlah pekerjaan mudah bagi timnya untuk meraih poin. Apalagi di pertemuan pertama, Irlandia mampu menahan imbang 1-1 saat bertandang ke markas Jerman. Belum lagi

08/09/15 VS SKOTLANDIA

05/09/15 VS POLANDIA

14/06/15 VS GIBRALTAR

11/06/15 VS AS

29/03/15 VS GEORGIA

3-2

2-1

7-0

1-2

2-0

catatan apik Irlandia yang tak terkalahkan saat bermain di kandang sendiri. Tanpa Lukas Podolski yang mengalami cedera engkel, Loew tampaknya akan kembali memainkan Marco Reus di sisi kiri. Sementara Thomas Muller akan berada di sisi kanan untuk menopang Mario Gotze yang akan dimainkan di depan. Sementara Mesut Ozil, Bastian Sch-

weinsteiger dan Toni Kroos akan menjadi penyeimbang tim di lini tengah. Bagaimana dengan tuan rumah Rep Irlandia. Kemenangan jelas menjadi incaran Robbie Keane dkk. Tiga poin akan membuka kans mereka untuk tetap lolos ke putaran final Euro 2016. Pelatih Irlandia, Martin O’Neil tak bisa memainkan dua pemain an-

Keylor Navas Jadi Nafas Real Madrid KEYLOR Navas sempat akan menjadi pemain yang dikorbankan Real Madrid untuk melancarkan ambisi mereka mendatangkan penjaga gawang Manchester United, David De Gea. Hal tersebut terjadi tepat di akhir jendela transfer musim ini. Padahal, keinginan pertama kali Navas saat didatangkan dari Levante usai gelaran Piala Dunia 2014 silam adalah menjadi pilihan utama Madrid. Dirinya bahkan mengaku akan berjuang sekuat tenaga untuk bisa menggeser Iker Casillas dari posisi utama. Keputusan pihak Madrid yang rela melepasnya demi penjaga gawang lain sempat membuat Navas menitikkan air mata. Ia tak habis pikir mengapa Madrid

sebegitu mudah memasukkan namanya ke dalam kontrak kesepakatan demi memboyong kiper lain. “Itu situasi yang rumit. Saya ingin bermain, tapi melihat bagaimana orang lain dipilih untuk menggantikan saya rasanya sulit untuk ditafsirkan. Saya tak ingin pindah. Saya menangis.” ucap Navas. Beruntung bagi Navas saat itu, nasib baik masih berpihak padanya. Kiper asal Kosta Rika tersebut pada akhirnya tetap menjadi penjaga gawang Los Blancos. Dia urung menginjakkan kaki di Old Trafford menyusul terlambatnya proses penyerahan dokumen De Gea kepada pihak operator La Liga, LFP. Sebelum jendela transfer ditutup, kompetisi sudah bergulir. Navas yang

sempat menjadi pemain yang tidak dihiraukan akibat obsesi Madrid terhadap De Gea sebenarnya sudah unjuk gigi untuk membuktikan kepantasannya sebagai pilihan utama di Santiago Bernabeu. Penjaga gawang yang tampil begitu apik bersama Kosta Rika di ajang Piala Dunia tahun lalu memberikan bukti dari pernyataannya soal keinginan untuk menjadi yang utama di Madrid. Penampilan paling luar biasa dari seorang Navas adalah saat Cristiano Ronaldo cs berhasil melumat Real Betis dengan 5 gol tanpa balas. Selain menggagalkan satu penalti dari Ruben Castro di menit ke-60, Navas juga tercatat berhasil membuat penyelamatan sebanyak enam kali dalam pertandingan tersebut.

Penampilan impresifnya itu membuat Rafael Benitez enggan untuk membahas De Gea yang santer dikabarkan segera berseragam El Real setelah jendela transfer ditutup. Ia pun gembira dengan adanya Navas. Saat ini Navas sudah bisa keluar dari situasi yang sangat sulit pada awal musim, hingga kini Navas bisa membuktikan bahwa dirinya mampu menjadi nafas bagi Real madrid. (net/yhi)

dalannya, James McClean dan Glenn Whelan karena suspensi. Sementara dirinya juga masih menanti kondisi Seamus Coleman dan Marc Wilson yang sempat mengalami cedera ringan, namun dua nama itu diprediksi bisa pulih tepat waktu. Menarik untuk menanti pertemuan dua tim yang sama-sama bertekad meraih poin untuk memastikan langkah mereka di kualifikasi Euro 2016. (net/Yadi Haryadi/”BC”)


HALAMAN

10

SPORT

Janur: Antisipasi Set Piece dan Sektor Sayap Mitra Kukar

AKIBAT situasi set piece, Persib Bandung kalah dengan skor 1-0 atas Mitra Kukar, di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kalimantan Timur, dalam leg pertama semi final Piala Presiden. Gol tunggal dari Carlos Raul ke gawang I Made Wirawan tentu sangat menyesakkan. Situasi itu membuat tim arahan Djajang Nurjdaman harus bekerja lebih ekstra kala memainkan leg kedua di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (10/10) malam. Djanur sedang mengevaluasi kelengahan tim­nya. Dirinya melakukan beberapa percobaan melalui latihan ketika lawan sedang mendapat bola mati ataupun sebaliknya. Skenario itu disiapkan untuk menangkal kelemahan-kelemahan timnya saat bertandang ke Tenggarong supaya tidak terulang di leg kedua. “Ya itu sudah dieva­ luasi, kita terus memberikan latihan kepada pemain supaya tidak terulang lagi, dan tetap kita menerapkan feeling, baik ketika kita menghadapi bola mati.

Akhir pekan ini, Jorge Lorenzo akan menyandang predikat juara bertahan setelah dia memenangkan balapan di Sirkuit Motegi pada 2014. Musim ini sendiri, Lorenzo merupakan pesaing terdekat Valentino Rossi dalam perburuan gelar juara dunia. Meski baru-baru ini Sir uit Motegi dimenangkan pembalap Yamaha Movistar, nyatanya Honda masih tercatat sebagai pabrikan paling berkuasa di sirkuit 2.4 km itu. Sebanyak 11 gelar juara telah direbut Honda di Motegi. (net/pur)

KAMIS, 8 OKTOBER 2015

Geber 5 Pemain Pilar

Walaupun ketika lawan menghadapi bola mati dan kita harus bertahan seperti apa,” beber Jajang pada Rabu (7/10). Mitra Kukar relatif sering membuat gol melalui bola-bola mati. Dari 5 gol yang telah dilesakkan tim berjuluk Naga Mekes itu, 4 gol diantara-

nya t e r cipta melalui proses p e - nalti, set piece dan tendangan sudut. “Mitra Kukar ada kelebihan di bola-bola mati dan kita akan berusaha untuk antisipasi,” ucap Djanur sapaan akrab Djajang. Djanur pun tetap tak melupakan bahayanya dua wing Mitra Kukar. Ia tetap akan mewaspadai dan berusaha meredam sektor tersebut. Menurut pelatih yang sukses membawa Persib jawara Liga Indonesia musim lalu ini, aliran bola tim arahan Jafri Sastra selalu mengandalkan sisi flank. “Seperti hal kemarin dua wing sayap mereka berbahaya, jadi kita perhatikan mereka, namun seperti biasa kita tidak ada penjagaan khusus,” tukasnya. (net/pur)

Di GP Jepang, Diam-diam Rossi Ungguli Lorenzo MOTEGI-GP Jepang 2015 akhir pekan ini menandai balapan pembuka dari tiga laga Asia-Pasifik secara berturut-turut sebelum laga penutup di Spanyol bulan depan. Sudah tentu balapan di Sirkuit Motegi akan banyak menyita perhatian. Awalnya, Sirkuit Motegi dibangun pada 1997 untuk menyelenggarakan balapan. Pada 1999 sirkuit tersebut menggelar grand prix sepeda motor untuk pertama kalinya di kelas 500 cc.

ACHMAD JUFRIYANTO

PERSIAPAN terus ditingkatkan Persib Bandung untuk menghadapi Mitra Kukar pada leg kedua semi-final Piala Presiden 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Sabtu (10/10) nanti.

HARIONO

T

ILIJA SPASOJEVIC

Jajang Sukmara Optimis Persib Lolos ke Final BANDUNG-Pemain bertahan Persib bandung, Jajang Sukmara menyimpan keyakinan Persib Bandung bisa menginjak final Piala Presiden 2015. Meski kalah 0-1 di leg pertama semifinal, namun Persib memiliki modal besar untuk membalikkan keunggulan. "Ya yang terpenting tetap optimis. Pemain semuanya siap. Apalagi kami m e m i - liki motivasi lebih dengan bermain di kandang, Persib bakal didukung bobotoh yang merupakan pemain ke-12," kata Jajang, Rabu (7/10). Jajang menilai, kekuatan Mitra Kukar ada pada sektor sayap. "Kami harus bisa mematikan langkah mereka. Pelatih sudah punya gambaran bagaimana mengalahkan Mitra Kukar," jelasnya. Pada laga nanti Mitra Kukar tak bakal diperkuat Zulkifli Syukur dan Fajar Handika. Tapi itu bukan jaminan Persib bisa mudah mengalahkan tamunya. "Siapa sih yang tak ingin masuk final. Semua pemain di Mitra Kukar bagus dan harus diwaspadai JAJANG termasuk pemain pengSUKMARA ganti," ucapnya. (net/pur)

ZULHAM ZAMRUN

VLADIMIR VUJOVIC

Persib tak Ingin Lagi Kecolongan Bola Mati

Sebanyak Enam Ribu Tiket Persib Dilepas Panpel di Jalak Harupat

NET

BANDUNG-Arsitek Persib Bandung Djadjang Nurdjaman kembali memfokuskan pada pematangan teknik menyerang saat menjamu Mitra Kukar di leg kedua semifinal Piala Presiden 2015. Dalam laga yang bakal dihelat di Stadion Si Jalak Harupat Kab. Bandung, Sabtu (10/10), Persib harus menang minimalnya dengan skor 2-0. "Hari ini latihannya lebih bervariasi karena pemain sekarang lebih komplit. Lebih pada koordinasi antar pemain dan pematangan taktik menyerang. Karena di leg kedua serangan Persib harus lebih solid untuk mencetak

eranyar, pada latihan kemarin, pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, langsung menggeber lima pemainnya yang absen pada leg pertama lantaran akumulasi kartu. Lima pemain itu adalah Vladimir Vujovic, Achmad J­ ufriyanto, Hariono, Zulham Zamrun, serta Ilija Spasojevic. Kelima pemain tersebut langsung dilebur dalam latihan bersama para pemain yang berlaga di leg pertama. Ada beberapa hal yang menjadi fokus Djadjang pada latihan ini. "Karena ini latihan yang pertama gabungan antara pemain yang ditinggal dengan yang main di sana, tentang koordinasi, sedikit peningkatan fisik, dan di akhir ada taktikal dan penyerangan," kata Djadjang, kepada wartawan, Rabu (7/10). Lima pemain itu memang akan diandalkan ­Djadjang pada leg kedua nanti. Menyusul, tim Maung Bandung wajib menang minimal dengan selisih dua gol di pertandingan itu. Sementara itu, dua pemain masih melakukan latihan terpisah. Mereka adalah Tantan dan Muhammad Ridwan. Ridwan sendiri termasuk pemain yang absen di leg pertama lantaran dibekap cedera. "Tantan cedera dari hasil di sana (Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong) masih terasa ngilu, jadi kami pisahkan latihannya. Kondisi pemain secara umum bagus," pungkasnya. (net/pur)

banyak gol," katanya. Djadjang menyebutkan, tim pelatih sudah mengevaluasi seringnya terjadi gol dari posisi bola mati. Sehingga para pemain terus diasah insting dan kecepatan menangkal kemungkinan terjadinya gol dari bola mati. "Sudah dievaluasi semoga tidak lagi terjadi gol dari bola mati. Persib jangan sampai kecolongan lagi seperti yang terjadi di pertandingan leg pertama," tambah Djanur. Soal kondisi pemain, ­Djanur menyebutkan semuanya dalam kondisi bugar. Kecuali Tantan, Yandi Sofyan dan M. Ridwan yang masih pemulihan cedera. (net/pur)

BANDUNGTingginya animo masyarakat untuk menyaksikan laga leg kedua semifinal Persib vs ­ Mitra Kukar di Stadion Jalak Harupat, Sabtu (10/10), membuat panitia pelaksana melepas sebanyak 6000 tiket di loket stadion. Tiket tersebut sudah tersedia pada Sabtu pagi mulai pukul 08.00 WIB. 6000 tiket tersebut tersedia untuk semua tribun. Hal itu diutarakan Koordinator Tiket Panpel Persib, Rudi Boseng Rahadian, di Bandung, Rabu (7/10). Dikatakan Rudi, Panpel baru resmi mengeluarkan pemesanan pada H-3 atau Kamis (8/10). Hal itu sudah dilakukan pada pertandingan kandang Persib, baik pada kompetisi Liga Super Indonesia maupun AFC Cup 2015 lalu. Menurut Boseng, selama turnamen Piala Presiden 2015 bergulir, bobotoh yang datang ke stadion sangat tinggi ini

terjadi pada laga perempat final melawan Pusamania Borneo FC dan Mitra Kukar. Apalagi laga lawan Mitra Kukar sangat krusial yang menentukan langkah Persib ke final. "Biasanya situasi seperti ini untuk pertandingan di LSI, ketika Persib melawan Persija dan Arema. Sekarang, menjadi rekor, di luar dua tim itu, penonton ingin datang ke stadion. Apalagi pertandingannya pada waktu hari libur," jelasnya. Dalam pendistribusiannya, tiket disebar kepada agen-agen resmi yang selama ini biasa menjual tiket pertandingan Persib. Para agen melakukan penjualan pemesanan tiket. Dengan begitu tidak terjadi penumpukan calon pembeli di stadion, sehingga dilakukan sistem pemesanan tiket di agen. "Situasinya akan kurang bagus kalau semua dijual di stadion. Bakal terjadi penumpukkan massa. Panpel sendiri mencetak 26.000 tiket dari kapasitas 27.200 kursi," katanya,

Rabu (7/10) malam. Dijelaskannya, tiket baru secara resmi dikeluarkan pada pagi hari pertandingan. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya pemalsuan tiket, walaupun mungkin saja bisa terjadi ada duplikat tiket. Sementara tiket di loket stadion, baru dijual langsung pada hari pertandingan. "Ini mekanisme yang sudah dilakukan sejak dulu. Situasi sekarang berbeda, bobotoh yang ingin datang ke stadion cukup tinggi," ujarnya. Jumlah bobotoh yang belum mendapatkan tiket tampak menyemut di agen penjualan tiket di Stadion Persib sejak Selasa dan Rabu kemarin. Meski sudah ada tulisan "Tiket Habis", namun mereka masih penasaran. Ada juga yang berdatangan ke Graha Persib untuk memesan tiket. Tapi di kantor Persib memang tidak menjual atau membuka pemesanan. Meski sudah terpampang tulisan tidak menjual tiket, namun masih banyak bobotoh ingin membeli tiket. (net/pur)

RENCANA GELARAN MOTO GP DI INDONSIA

Presiden Jokowi Antusias Gelar MotoGP di Indonesia JAKARTA-Penyelenggaraan Grand Prix MotoGP di Indonesia mulai dibahas pemerintah saat melakukan rapat terbatas di Kantor Wantimpres, Jakarta, Rabu (7/10). Dalam kesempatan tersebut, MotoGP mendapat perhatian serius dari pemerintah Indonesia, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Kami tidak bisa berlama-lama mendiskusikan MotoGP. Saya sudah sampaikan juga soal anggaran ke DPR. Pemerintah serius ­menyiapkannya. Hasil yang dicapai adalah peningkatan ekonomi, sektor pariwisata, dan sebagainya," ucap Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) RI, Imam Nahrawi. Selain Menpora, hadir juga Menteri Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki

Hadimulyono, Menteri Pariwisata Arief Yahya, pengelola Sirkuit Sentul Tinton Suprapto dan Ananda Mikola, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Nanan Soekarna serta Anggota DPRD. Anggota Wantimpres Suharso Monoarfa menambahkan, Presiden Jokowi disebut antusias dengan rencana Indonesia menggelar MotoGP. Pasalnya, data menunjukkan masyarakat Indonesia tercatat yang paling banyak menyaksikan Grand Prix di Singapura dan Malaysia. "Gagasan penyelenggaraan Grand Prix direspons langsung Presiden Jokowi sebab menurut data, penonton di Indonesia jadi yang paling banyak dalam gelaran Formula 1 di Singapura dan Malaysia," ucapnya.

NET

Menpar Arief Yahya optimistis, mendatangkan Valentino Rossi dkk bakal melambungkan

nama Indonesia di kancah internasional. "Siaran langsungnya akan disiarkan oleh 207 televisi

Kami tidak bisa berlamalama mendiskusikan MotoGP. Saya sudah sampaikan juga soal anggaran ke DPR. Pemerintah seriusmenyiapkannya. Hasil yang dicapai adalah peningkatan ekonomi, sektor pariwisata, dan sebagainya.” di 60 negara. Nilai bisnisnya bisa mencapai sekitar Rp 3 triliun. Pihak Menpar akan bantu dukung-

an promosi," tambahnya. Beberapa waktu lalu, Federasi International Motorcycle (FIM) dan Dorna selaku pemegang hak komersial MotoGP, telah sepakat menambah dua lokasi pada 2017 mendatang. Itu artinya, akan ada 20 balapan dalam satu musim. Melihat hal tersebut, peluang Indonesia untuk bersaing menyelenggarakan MotoGP kembali terbuka. Hal ini juga telah disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. "Kami telah berkirim surat ke pihak-pihak resmi, baik Dorna dan Federasi Balap Internasional. Kami dan Kementerian Pariwisata telah membicarakan anggarannya, meskipun ada angka yang akan dinegosiasi lagi," kata Imam. (net/pur)


HALAMAN

11

LIFE STYLE

Moto saya adalah bahwa penonton akan melihat aktor, bukan pakaian." Edith Head American Costume Designer

KAMIS, 8 OKTOBER 2015

Kebaya

Warisan Budaya Indonesia KEBAYA, seiring berjalannya waktu, melalui derasnya arus mode hingga abad ke-15 masehi. Kebaya adalah pakaian tradisional yang dikenakan wanita Indonesia yang teerbuat dari bahan tipis yang dapat dipadupadankan dengan kain, batik, songket atau yang bercorak warna-warni.

B

usana yang mirip dengan yang disebut “nyonya kebaya” ini diciptakan pertama kali oleh orang-orang Peranakan yaitu dari Malaka. Mereka sering menggunakannya dengan sarung dan kaus cantik dengan berhiaskan manik-manik yang disebut dengan “kasut manek”. Mulai dari sanalah kebaya berkembang pesat, yang berkembang ke Malaka, Sumatra, Sulawesi, dan Bali. Didaerah Jawa, kebaya hanya di pakai oleh kalangan kerajaan saja. Sekarang, nyonya kebaya ini sedang mengalami pembaharuan besar, dan juga sangat terkenal pada wanita non Asia. Berbeda dengan kebaya tradisional di Indonesia, kini para perancang mode sedang sibuk memikirkan cara untuk memodifikasi desain dan membuat kebaya menjadi busana yang lebih modern lagi. Pembaharuan kebaya seperti memasangkan kebaya dengan jeans atau rok menjadi ide yang cukup manarik yang menandakan bahwa kebaya tidak hanya dapat dipakai untuk acara resmi saja tetapi dapat dipakai dalam acra yang lebih santai. Pada akhir abad ke-19, wanita-wanita dari Negara Belanda juga suka memakai kebaya untuk acara resmi yang cocok dengan iklim tropis di Indonesia. Pada masa ini, kebaya sudah mulai mengalami pembaharuan yang dulunya hanya menggunakan tenunan mori saja, sekarang telah menggunakan tenunan sutera dengan sulaman warna-warni. Pada abad ke-19 kebaya digunakan oleh semua kelas sosial setiap hari, baik perempuan Jawa maupun perempuan peranakan Belanda. Bahkan kebaya sempat menjadi pakaian wajib bagi perempuan Belanda yang hijrah ke Indonesia. Dan pada masa pemerintahan Belanda pula, kebaya dikelompokkan kepada status sosialnya. Biasanya, keluarga keraton dan para bangsawan mengenakan kebaya dari bahan sutra, beludur, atau brukat. Sedangkan keturunan Belanda atau perempuan Indonesia menggunakan kebaya dari bahan katun dengan potongan yang lebih pendek. Bedanya adalah orang Belanda yang tinggal di Indonesia menggunakan kebaya dari katun halus dan brukat di pinggirannya, sedangkan orang-orang pinggiran dan masyarakat biasa menggunakan kebaya dari katun murahan. Ternyata pada saat itu kebaya hanya eksis selama pemerintahan Belanda di Indonesia. Sejak Jepang mulai masuk ke Indonesia, kebaya mulai turun pamornya disebabkan kondisi sosial yang kurang bersahabat. Pembuatan kebaya turun drastis karena jalur perdagangan tekstil pada saat itu terputus. Belum lagi, saat itu kebaya dianggap sebagai pakaian wanita yang menjadi tahanan dan pekerja paksa. Dan pada awal kemer-

Kebaya Jawa

Kebaya Bali

Kebaya Encim

dekaan Indonesia, kebaya sudah mulai populer lagi. Pada tahun 1940-an, Presiden Soekarno memilih kebaya sebagai kostum nasional. Saat itu, kebaya dianggap sebagai busana tradisional Indonesia. Kebaya juga dianggap sebagai lambang emansipasi perempuan Indonesia, dimana pakaian tersebut digunakan oleh tokoh kebangkitan wanita Indonesia, Raden Ajeng Kartini. Sehingga setiap tanggal 21 April, anak-anak remaja, siswi, dan perempuan Indonesia merayakannya dengan pakaian tradisional khususnya kebaya. Dan tidak jarang perlombaan fashion show dalam hari Kartini pun menggunakan kebaya. Tahun 1970-an kiblat mode Indonesia berubah ke Eropa sehingga saat itu kebaya dianggap sesuatu yang kolot dan ketinggalan jaman. Tidak ditinggalkan sepenuhnya tetapi hanya digunakan di acaraacara tertentu saja. Namun, sekitar tahun 1990-an kebaya kembali berjaya dan para perancang mampu memodifikasi kebaya menjadi sesuatu yang unik, cantik, sehingga memiliki banya peminat. Hingga sekarang kebaya masih eksis di kalangan wanita Indonesia baik pemudi maupun orang tua. Tidak jarang para wanita terlihat menggunakan kebaya dalam sebuah acara baik upacara tradisional dan acara-acara formal seperti pernikahan, wisuda, dan lain sebagainya. Perbedaanya hanya terdapat di kemewahan kebaya yang dimiliki. Tentu saja kemewahan kebaya yang dimiliki kebaya pengantin berbeda dengan kebaya wisuda. Dan para perancang negeri telah mampu mengubah kebaya dari sesuatu yang dianggap kolot dan ketinggalan jaman menjadi sebuah pakaian yang mampu memancarkan pesona dan kecantikan wanita Indonesia. Semakin hari, kebaya semakin banyak variasinya. Sehingga kebaya dapat menampilkan suasana glamornya ditengah-tengah acara pesta. Kini, kebaya tidak hanya dapat dipasangkan dengan kain tetapi juga dapat dipasangkan dengan celana dan rok ditambah dengan selendang. Tidak jarang juga kebaya yang dijadikan sebagai gaun yang panjangnya berada diatas lutut pemakainya. Ada beberapa yang tidak memiliki lengan dan ada yang berupa atasan saja. Dan ternyata, kearifan lokal Indonesia yang satu ini sudah dapat menembus pergaulan internasional. Kebaya tidak dinilai sebagai sesuatu yang aneh atau ketinggalan jaman oleh masyarakat di luar Indonesia. Namun sebagai sesuatu yang unik dan sesuai dengan mode pada masa kini. Sudah banyak wanita mancanegara yang melihat dan terpengaruh oleh keindahan kebaya sendiri. Tidak terkecuali dari kalangan selebritis mancanegara. Di Amerika Serikat, kebaya saat ini dianggap sebagai busana yang cukup populer dan bergengsi untuk menghadiri acara cocktail dan gala dinner. Berbeda dengan Indonesia yang memadukan kebaya dengan kain batik atau sarung, wanita mancanegara lebih sering menjadikan kebaya sebagai gaun atau long dress. Mereka menjadikan kebaya sebagai sesuatu yang formal dan spektakuler dan digunakan dalam acara-acara yang spektakuler pula, seperti Golden Globe Award. Bagaimana mereka mendapatkan bahan kebaya tersebut? Apakah kebaya sudah dijual secara bebas di luar negeri? Ternyata, para artis dan peminat kebaya tersebut mendapatkan kebaya melalui online shop. Mereka meminta designer Indonesia untuk merancangkan kebaya yang sesuai dengan permintaan mereka tetapi tetap mengadung unsur keba­yanya. Dan biasanya kebaya tersebut akan dipadukan dengan sepatu hak tinggi yang semakin menambah kemewahan dan keformalannya. Dan untuk acara-acara semiformal, para penggemar kebaya tersbut lebih memilih untuk memadankannya dengan celana. (net/Raka Pramudya/”BC”)***

Kebaya Kutubaru

Kebaya Kartini


KAMIS, 8 OKTOBER 2015

website www.beritaCianjur .com

email redaksi.beritaCianjur @gmail.com

facebook beritaCianjur .com

twitter @berita_Cianjur

Pengabdian Diharapkan Menjadi Manfaat HALAMAN

12

Dadan Buldan

NAGRAK-Kepala desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Dalam me­ laksanakan tugasnya kepala desa mempunyai wewenang memimpin penyelenggaraan

pemerintahan desa. Dikatakan Dadan Buldan, Kepala Desa Nagrak, awalnya menjadi seorang pemimpin bukan menjadi kemauannya. Sebelumnya ia hanya seorang guru honorer yang mengajar diempat sekolah dari tahun 1985-1995.

Hingga akhirnya memantapkan diri untuk mencalonkan menjadi seorang kepala desa pada pemilihan 2007-2014 lalu, yang kemudian resmi menjabat selama dua periode sebagai Kepala Desa Nagrak hingga berakhir masa jabatan pada 2020 yang akan datang.

Dadan mempunyai prinsif bisa menjadi seorang pemimpin yang amanat meyiapkan waktu 24 jam untuk melayani masyarakat. Ia pun mengungkapkan pengabdian pada masyarakat yang saat ini sedang ia lakukan bisa menjadi manfaat bagi seluruh kemajuan desa. (usi)

Sindangraja Ikuti Pembinaan Mekanisme Anggaran

BERITACIANJUR/APIP SAMLAWI

PENGGUNAAN ANGGARAN - Aparatur Desa Sindangraja, ­mengikuti pembinaan mekanisme penggunaan anggaran.

SINDANGRAJA-Apara­ tur Desa Sindangraja, Kecamatan Sukaluyu, mengikuti pembinaan me­ kanisme perencanaan dan penggunaan anggaran yang bersumber dari Dana Desa (DD), banprov, serta Aloka­ si Dana Desa (ADD), un­ tuk mengetahui ketentuan pengelolan keuangan desa. Sejumlah aparatur Desa Sukaratu mengikuti pem­ binaan mekanisme peren­ canaan serta penggunaan anggaran yang bersum­ ber dari berbagai bantuan mulai dari bantuan dana pemerintah pusat, peme­ rintah provinsi, hingga pemerintah kabupaten. Dengan didampingi beberapa staf pemerinta­ han Kecamatan Sukaluyu sebagai pemberi materi, acara ini juga bertujuan untuk melakukan evalu­ asi tentang penerapan ber­ bagai dana bantuan yang dikucurkan pihak Pem­ kab Cianjur, Pemprov Jawa Barat dan bantuan peme­ rintahan pusat. Tujuan dilaksanakan­ nya kegiatan pembinaan ini, agar aparatur desa da­ pat memahami mekanisme dan tahapan penyusunan anggaran dalam menyu­ sun APBDes serta men­ yamakan persepsi antara tim verifikasi ADD di desa, Kecamatan dan BPMPD, dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban. Anggaran Pendapatan

dan Belanja Desa (APB­ Des) merupakan rencana keuangan tahunan pemer­ intahan desa yang diba­ has dan di­setujui bersama oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). yang ditetapkan dengan peraturan desa. Se­ mentara untuk pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa adalah kepa­ la desa yang karena jabatan­ nya mempunyai kewenang­ an menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan. Dikatakan Sekertaris Kecamatan Sukaluyu, Bambang Sutiawan, di­ lakasanakannya pembi­ naan ini tiada lain untuk merealisasikan program triwulan pihak kecamatan, supaya seluruh aparatur desa, BPD, LPM dan pe­ ngurus PKK mendapat wa­ wasan baru, pengetahuan dan pengalaman berbagai didang administrasi, pela­ yanan, keuangan dan te­ tang penggunaan aset desa. “Seluruh aparatur desa, BPD, LPM dan pengurus PKK Desa Sindangraja. Sekarang telah mendapat pengetahuan, wawasan, tentang berbagai materi pelayanan, tentang pen­ cairan, penerapan dan pe­ laporan seluruh dana ban­ tuan yang telah diterima maupun yang belum dan pengunaan aset desa se­ tempat,” ungkapnya. (pip)

Ciharashas Terapkan PPIP CIHARASHAS-Pemerin­ tah pusat maupun peme­ rintah daerah saat ini ter­ us memberikan kucuran dana bantuan untuk pem­ bangunan kemajuan dan kesejahtraan masyarakat di pedesaan. Dana ban­ tuan tersebut dikucurkan melalui berbagai macam program, seperti Program Peningkatan Pembangu­ nan Infrastruktur Pede­ saan (PPIP), yang salah sa­ tunya sedang diterapkan Pemerintah Desa Ciharas­ has, Kecamatan Cilaku. Kabupaten Cianjur kembali mendapatkan bantuan lanjutan Program Pembangunan Infrastruk­ ter Pedesaan (PPIP) pada tahun 2015. Bantuan PPIP tersebut pada tahun sebe­ lumnya baru dilaksanakan setengah anggaran. Pada tahun 2015 ini sebanyak 31 desa di 16 ke­ camatan mendapatkan bantuan lanjutan. Bantuan PPIP itu untuk diterapkan pada pemba­ ngunan in­ frastruktur. Seperti halnya yang saat ini sedang di­ kerjakan Peme­rintah Desa Ciharashas, yang saat ini

membenahi jalan desa dengan rabat beton, serta membangun TPT. Jalan desa dengan panjang 450 meter dan lebar 2 meter ini, berada di Kampung Pasir Angin RT 03/RW 04, berikut dengan pembangunan TPT de­ ngan panjang 55 meter. Dua jenis pemba­ ngunan tersebut dibiayai dari dana bantuan APBN melalui program PPIP dan dikerjakan lang­ sung pihak Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) yang dibantu LPM desa, sedang­ kan pihak pemerintah desa hanya selaku penanggung jawab dan sekaligus sebagai pe­ ngawas ­pembangunan. Kepala Desa Cihara­ shas, Tamyid Gumilar, mengatakan, pemban­ gunan infrastruktur ini berdasarkan hasil ke­ sepakatan bersama antara pemerintahan desa de­ ngan seluruh masyarakat desa setempat, yang diharapkan bisa men­ jadi fasilitas untuk men­ dukung berbagai aktivitas warga. (pip)

BERITACIANJUR/DOK

Mekarwangi Benahi Jalan Desa Membangun dan Membenahi Fasum untuk Pertumbuhan Ekonomi

Dana desa yang dikucurkan pemerintah dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sosial dasar masyarakat desa. Peningkatan roda perekonomian serta peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi dasar Pemerintah Desa Mekarwangi, untuk membenahi berbagai fasilitas umum.

D

esa mempunyai wewenang untuk menggunakan dana desa (DD) sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa. dalam peraturan menteri desa (Permendesa) nomor 5 tahun 2015 tentang prioritas pengelolaan dana desa, dima­ na semua tujuannya adalah untuk mencapai pembangu­ nan desa, meningkatkan ke­ sejahteraan masyarakat desa, dan meningkatkan kualitas hidup manusia serta penang­ gulangan kemiskinan. Dalam pemanfaatan­ nya bantuan dana desa ini diharapkan agar lebih di­ maksimalkan untuk mem­ bangun fasilitas umum yang bisa mendongkrak roda pere­ konomian warga, dengan didukung perbaikan fasilitas yang ada. saat ini pihak desa telah menerapkan dana ban­ tuan tersebut untuk melaku­ kan pembangunan beberapa

fasilitas umum. Pembangu­ nan fasilitas umum ini telah dilaksanakan pihak Pelaksana Tekhnis Pengelola Keuangan Desa (PTPKD) yang dibantu organisasi kemasyarakatan setempat. Bergulirnya bantuan dana desa tahap pertama saat ini dimanfaatkan Pemerin­ tah Desa Mekarwangi, Ke­ camatan Haurwangi, untuk memba­ngun dan membenahi berbagai fasilitas umum, se­ perti perbaikan jalan dengan melakukan pengerasan jalan desa, serta pembangunan Tembok Penyangga Tanah (TPT). Dalam pembangu­ nan fasilitas umum ini, pihak pemerintah desa hanya selaku penanggung jawab sekaligus sebagai pengawas pembangu­ nan. Dengan dilaksanakannya pembangunan tersebut, di­ harapkan bisa meningkatkan dan menongkrak roda pere­ konomian warga desa. Kepala Desa Mekarwangi,

BERITACIANJUR/APIP SAMLAWI

FASILITAS UMUM - Pemerintah Desa Mekarwangi perbaiki jalan sepanjang 330 meter, mulai dari Kampung Tegal Koneng-Kampung Cisaar.

Cecep Surahman, mengata­ kan, seluruh pembangunan fasilitas umum yang didanai dari dana desa merupakan hasil kesepakatan bersama, antara pemerintahan desa dengan masyarakat setem­ pat. Beberapa fasilitas umum yang sudah dibanguan dian­ tanya membenahi jalan desa mulai dari Kampung Tegal Koneng-Kampung Cisaar sepanjang 330 meter dengan lebar 3 meter. “Pembenahan dengan melakukan pengerasan ja­ lan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri, utamanya dibidang ekonomi,” ucapnya. Cecep juga menambah­

kan, pengerasan jalan terse­ but mengunakan material batu koral dan pasir, kemu­ dian digilas dengan mengu­ nakan alat berat. Pengerjaan pengerasan jalan dilaksana­ kan pihak PTPKD yang diban­ tu langsung oleh pihak orga­ nisasi kemasyarakatan desa setempat. Sementara untuk pencairan dana desa tahap selanjutnya, pihak desa ber­ encana akan melakukan keg­ iatan sosialisasi tentang pem­ binaan peningkatan ki­ nerja aparatur desa, BPD, LPM dan RT/RW, serta pembinaan PKK desa. Selain itu dana desa tahap nanti juga akan diterapkan pada pembenahan fasilitas umum lainnya seper­ ti pengelolaan sampah, pem­

bangunan MCK, Posyandu, serta sarana BUMDes. “Dengan selesainya pengerasan jalan tersebut, terlihat banyak warga yang sudah lalu lalang menguna­ kan jalan dengan berbagai kendaraan dan terlihat tidak mendapat hambatan apapun, tidak seperti belelumnya sulit dilalui kendaraan,” katanya. Sementara itu, Ketua PT­ PKD Mekarwangi, Rahmat Kurniawan (40), menambah­ kan, Pemerintahan Desa Me­ karwangi telah selesai mener­ apkan DD pada pemba­ngunan pengerasan jalan desa, sepan­ jang 330 meter, setelah jalan tersebut dalam kondisi rusak berat, dan sulit untuk dilalui kendaraan. (pip)


KAMIS, 8 OKTOBER 2015

website www.beritaCianjur .com

email redaksi.beritaCianjur @gmail.com

facebook beritaCianjur .com

twitter @berita_Cianjur

Kasihan, PJU di Campakamulya Banyak yang Mati CAMPAKAMULYA-Sejumlah lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di hampir sepanjang ruas jalan Kecamatan Campakamulya, kondisinya saat ini sudah banyak yang tidak berfungsi dengan baik. Padahal, keberadaannya sangat

HALAMAN

13

nyaris tak berfungsi. “Sebagian besar lampu PJU tersebut rusak, sepertinya keberadaannya saat ini tidak lagi sebagai penerangan jalan. melainkan lebih kepada hiasan jalan saja karena mati total,”

kata Deni belum lama ini. Menurutnya, selama ini kan yang membayar pajak PJU tersebut dibebankan kepada masyarakat. Namun masyarakat sendiri sepertinya tak mendapatkan haknya. (zen)

Proses Pembuatan E-KTP Lama

Si Melon di Leles, Lagi Sulit Didapat LELES-Hampir dua bulan masalahkan mahalnya terakhir ini, harga gas el­ harga gas tersebut asalkan piji 3 kilogram di Kecama- barangnya mudah untuk tan Leles terus mengalami didapatkan. Namun saat kenaikan. Selain harganya ini, selain harganya yang yang relatif mahal, sejum- mahal, barangnya pun lah warga pun mengaku cukup sulit untuk di dapat. cukup kesulitan untuk Sementara itu Kepala mendapatkan tabung me­ Desa Sukasirna, Kecamalon tersebut. tan Leles, Ali Mubarok Mahalnya harga gas membenarkan kalau di ukuran 3 kilogram ini wilayahnya saat ini te­ terutama dirasakan warga ngah mengalami kesulitan Kampung Sukamahi, Desa gas 3 kilogram. Sukasirna, “Ya meKecamatan mang benar, Leles. Ade saat ini selain (49), me­ suYa memang benar, sedang ngaku jika sah didapat saat ini selain harga gas juga harga 3 kilogram gas elipiji 3 sedang susah di tingkat kilogram undi dapat juga pengecer saat tuk di tingkat ini berkisar harga gas elipiji 3 pengecer itu antara Rp 25 lagi mahal. sampai Rp kilogram untuk di Saya juga 28 ribu per tingkat pengecer meng etahui tabung. tersebut itu lagi mahal...” hal Selain dari istri kaitu menurutnya, pasokan rena sering mengeluh dan tabung gas di wilayahnya selalu direpotkan dengan pun terkadang suka me­ kebutuhan gas 3 kilongalami keterlambatan gram,” terangnya dalam (langka). “Kalau beli gas kesempatan terpisah. harus pagi-pagi, kesiangan Ali pun tidak mempersaja tabung gas sudah tidak soalkan mahalnya harga, ada. Sehingga kami pun asal pasokan gas 3 kiloterpaksa harus mencari gram dari agen ke tingkat ke warung-warung eceran pengecer lancar. Dengan lainnya,” tutur Ade kepada begitu kata dirinya, war“BC” belum lama ini. ga pun tak selalu dibuat Ade mengaku, sebe- kelabakan saat memer­ narnya tidak memper- lukannya. (zen)

Duh Banyak Bangunan SD di Campaka, Memprihatinkan

BERITACIANJUR/DOK

CAMPAKA-Masyarakat Kecamatan Campaka, mendambakan bangunan sekolah yang representatif sebagai salah satu sarana di bidang pendidikan. Mereka menilai dengan adanya bangunan sekolah cukup layak, nantinya akan menghasilkan sebuah pendidikan yang berkualitas. Menurut salah seorang pengurus LSM Gempur tingkat Kecamatan Campaka, Yan Suryana, sejauh ini hampir semua bangunan sekolah yang ada di wilayah Campaka dan sekitarnya, rata-rata dinilai masih kurang layak dipergunakan terutama untuk tingkat Sekolah dasar (SD). Sebab dirinya menilai, selain rombelnya (ruang kelas) masih banyak yang kurang juga bangunannya sebagian rata-rata sudah usang akibat dimakan usia. Ditambah lagi dengan berbagai sarana lainya yang belum lengkap seperti tidak adanya ruang kepala sekolah (KS) dan guru, WC, dan perpustakaan. “Ya, di Kecamatan Campaka ini masih ba­ nyak bangunan SD yang kondisinya kurang layak pakai. Sebab, selain sebagian kondisinya sudah usang juga masih banyak ruang kelas yang kurang. Jangankan dilengkapi de­

dibutuhkan masyarakat terutama bagi para pengguna jalan. Kasubbag Humas Kecamatan Campakamulya, Deni Wildan me­ ngatakan, sudah hampir satu tahun PJU di ruas Jalan Campakamulya kondisinya rusak parah bahkan

ngan fasilitas seperti ruang KS, ruang perpustakan, dan WC. Untuk ruangan pokoknya saja seperti rombel sudah pada kurang,” tutur Yan kepada “BC” belum lama ini. Untuk itu, sambung pemerhati di bidang pendidikan ini berharap kepada pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur. Supaya bisa lebih memperhatikan lagi keberadaan semua fasilitas pendidikan khususnya di Kecamatan Campaka. “Kita sangat berharap kepada pihak pemerintah, supaya bisa aktif dan turun langsung mengecek ke lapangan untuk memastikannya,” tandasnya. Senada dikatakan Kepala SDN Gunung Kembang, Endang Rahmat, kalau kondisi ba­ ngunan sekolahnya sampai saat ini dirasa masih jauh dari kata layak. “Ya di sekolah tempat kami bertugas saat ini, kalau boleh dibilang bangunannya itu masih kurang layak. Sebab, selain ruang kelasnya kurang juga fasilitas untuk pembelajaran anakanak pun masih jauh dari kata layak,” singkatnya kepada “BC” dalam ke­ sempatan terpisah. (zen)

Warga Naringgul Mengeluh

BERITACIANJUR/NET

SEJUMLAH warga di Kecamatan Naringgul, mengeluh karena Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) yang dibuatnya tak kunjung diterima.

M

isalnya se­ perti yang dialami Parman (48), warga Kampung Citapem, Desa Ci­ nerang. Dirinya mengaku, sejak mengurus pembuatan E-KTP ke kantor kecamatan pada beberapa bulan lalu, hingga saat ini masih juga belum diterima. Padahal sudah hampir tiga bulan lamanya. “Sudah tiga bulan yang lalu, saya melakukan perekaman E-KTP, tetapi sampai saat ini belum juga diterima,” terangnya kepada “BC” belum lama ini. Keluhan serupa pula dialami Rohilah (45). Dia

mengaku, sudah membuatnya sejak satu bulan yang lalu. Tetapi belum juga menerima E-KTP. “Kalau yang lain sudah dapat, tapi saya belum. Bukan cuma saya tetapi masih ada sebagian warga juga yang belum jadi, padahal sudah melakukan perekaman hingga tingkat kecamatan,” aku Rohilah. Sementara itu Kepala Desa Cinerang, Kecamatan Naringgul, H Deden mengaku proses perekaman mereka (warga, red) sebetulnya sudah dijalani mengikuti prosedur yang benar, hanya untuk masalah keterlambatan tuntasnya EKTP tersebut berada di pihak pemerintah.

BERITACIANJUR/NET

“Masalah jadinya E-KTP kan oleh pusat. Kita tidak tahu kalau soal itu, tugas kita menyerahkan data perekaman saja dan membagikan yang sudah jadi, kalau masalah ada yang belum jadi berarti dari sananya,” jelas Deden saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (7/10). Deden menambahkan dari Kecamatan Naringgul ke kota Cianjur, jarak tempuhnya lumayan jauh. Sehingga besar kemungkinan terjadinya keterlambatan proses pembuatan E-KTP

tersebut salah satunya dia­ kibatkan karena faktor jarak. Selain itu sambung dirinya, bisa juga karena masih menunggu banyak­nya peserta si pembuat E-KTP tersebut. “Kalau bicara secara kepemerintahan, kami juga sangat prihatin kepada warga. Namun itu kan aturan bahwa pembuatan E-KTP tersebut sekarang harus dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cianjur,” imbuhnya. Hanya kata Deden, kalau

Masalah jadinya E-KTP kan oleh pusat. Kita tidak tahu kalau soal itu, tugas kita menyerahkan data perekaman saja dan membagikan yang sudah jadi, kalau masalah ada yang belum jadi berarti dari sananya.” bisa usul supaya tidak terjadi keterlambatan dalam proses pembuatan E-KTP tersebut bisa kembali ­dilakukan oleh pemerintahan setempat se­ perti di awal dulu. (zen)

Bangun Kantor, Desa Campaka Habiskan Dana Ratusan Juta C A M PA K A - Pe m e r i n t a h Desa Campaka, Kecamatan Campaka menghabiskan anggaran sebesar Rp 350 juta untuk membangun kantor. Anggaran sebesar itu, menurut sekretaris Desa Campaka, Nandang Hoerudin demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakatnya. “Kantor desa sebelumnya, sudah kurang ­ layak untuk dipergunakan sebagai pelayanan bagi masyarakat Sehingga kami bersama para perangkat desa yang lainnya terma­ suk BPD, dan LPM inisiatif membangun kantor desa yang baru dan tempatnya pun pindah ke lokasi yang lebih strategis dan tidak jauh dari pinggir jalan,” tuturnya kepada “BC” Rabu (7/10). Nandang mengungkapkan, kantor desa yang baru tersebut dibangun di

Kantor ini diperuntukan bagi ruangan BPD, babinsa, sekdes, kades, dan ruang pelayanan lainnya. Rencananya pembangunan kantor desa tersebut diharapkan bisa tuntas sampai 100 persen hingga akhir tahun sekarang.” BERITACIANJUR/ZENAL MUSTARI

atas lahan seluas 200 meter persegi dengan ukuran 10X15 dan menggunakan dana dari bantuan propinsi (banprop) tahun 2013-2014.

MEMBANGUN - Kantor Desa Campaka, Kecamatan Campaka yang masih dalam proses pembangunan dan diperkirakan sudah mencapai sekitar 75 persen.

“Kantor ini diperuntukan bagi ruangan BPD, babinsa, sekdes, kades, dan ruang pe-

layanan lainnya. Rencananya pembangunan kantor desa tersebut diharap­ kan bisa

tuntas sampai 100 persen hingga akhir tahun sekarang,” tutupnya. (zen)


HALAMAN

14

TNI & POLRI

Penguasa yang enak hidupnya hanya karena banyak harta bendanya, kelak matinya tidak akan terhormat. Oleh karena itu jangan kejam dan sewenang-wenang terhadap rakyatnya.” Soeharto Presiden Indonesia ke-2

KAMIS, 8 OKTOBER 2015

Laporan tak Diproses, Warga Datangi Bareskrim

Jika sudah P21, maka satu-satunya jalan adalah melimpahkan ke pengadilan ... Asep Divisi Propam Polri

NET

JAKARTA-Sejumlah perwakilan warga Kendari mendatangi dan menuntut Bareskrim Polri segera menangkap pria berinisial T diduga telah menipu puluhan warga Kendari. T mengaku sebagai staf kementerian di pemerintahan pusat dan menjanjikan warga Kendari bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil di akhir masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Seorang warga Kendari bernama Basir Muhammadiyah mengatakan ia sudah membuat laporan polisi, Maret 2015 lalu. Ia bersama perwakilan warga Kendari, Basir kembali ke Bareskrim untuk menanyakan perkembangan laporannya. “Di laporan saya, korban ada 10 orang. Tiga anak saya, dan tujuh keponakankeponakan saya. Kerugian saya Rp 500 juta,” terang Basir kepada wartawan di Bareskrim, Mabes Polri. T merupakan rekan kerja Basir di Kendari. Ia sempat menghilang, dan tiba-tiba kembali menemui Basir lalu mengaku sebagai staf di Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Kala itu T mengatakan bahwa di akhir masa jabatan SBY sebagai presiden, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan ada pengangkatan PNS yang akan ditempatkan di daerah-daerah. Namun, sejak 2010 hingga 2015 soal kebijakan itu sama sekali tidak ada kepastian. Menurutnya T memberikan Surat Keputusan pengangkatan PNS, namun itu palsu. “Kami tunggu-tunggu terus janji dia tapi tidak ada. Habis kesabaran, makanya melapor,” kata dia. Sementara itu, pelapor lainnya yakni Ali Makati menuturkan bahwa T mengaku sebagai staf di Kementerian Sekretariat Negara, Kemenpan Reformasi Birokrasi bahkan staf Badan Kepegawaian Nasional. “Saya sejak tahun 2007 sudah merekrut orangorang untuk jadi PNS tapi sampai sekarang tidak ada kelanjutan. Pihak BKN juga sudah mengeluarkan surat bahwa tidak ada SK,” tambah Ali. (net/ree)

IME Tampilkan Alutsista TNI AL

ILUSTRASI

Polemik Terus Berlanjut

Penyidik Dijamin KUHAP, tak Bisa Diintervensi Siapapun PAKAR hukum melihat ada kejanggalan terkait pernyataan dari Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri bahwa tak ada anak buahnya yang mengintervensi proses penyidikan di Bareskrim Polri yang sudah dinyatakan P21.

A

sep Warlan Yusuf, pakar dari Universitas Parahyangan, Bandung, Jawa Barat, mengatakan aneh ketika kasus pencemaran nama baik oleh tersangka Azhar Umar dan Azwar Umar sudah dinyatakan P21, tapi penyidik­ nya di kepolisian justru dipersoalkan. “Kalau benar Divpropam mengatakan bahwa demi meluruskan satu kasus yang sudah P21, mereka kemudi-

an memanggil dan memeriksa para penyidik, maka ini namanya intervensi pada proses hukum karena hal ini sudah masuk pada materi perkara,” ujar Asep ketika dihubungi wartawan. Asep mengatakan, independensi penyidik dijamin oleh KUHAP. Ketika penyidik melaksanakan tugas dan kewajibannya berdasarkan KUHAP, maka penyidik tidak bisa diintervensi oleh lembaga Polri sendiri maupun para pejabatnya.

Dia mencontohkan kasus yang dilaporkan oleh hakim Sarpin Rizaldi kepada Polri. Meski banyak tekanan ke Polri agar tidak melanjutkan laporan Sarpin, tapi Polisi tetap melanjutkannya. Menurut Asep, Divisi Propam Polri adalah polisi bagi para polisi. Karena itu, Divpropam seharusnya memahami bahwa proses hukum atau penyidikan tidak boleh diintervensi. ”Jika sudah P21, maka satu-satunya jalan adalah melimpahkan ke pengadilan. Nanti pengadilan yang memutuskan apakah bukti dan saksi yang diajukan mencukupi atau tidak untuk diputus bersalah atau bebas,” katanya. Sebelumnya, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S

Pane mengungkapkan adanya intervensi terhadap Bareskrim Polri. Pelakunya diduga petinggi Divpropam untuk menyelamatkan Azhar dan Azwar sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik yang kasusnya sudah dinyatakan P21. Keduanya juga menjadi terlapor kasus dugaan pembobolan dana melalui internet banking. Neta menambahkan, pada 4 Juni 2015 lalu saat Komjen Budi Waseso masih memimpin Bareskrim Polri sempat melayangkan permintaan ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM agar mencegah Azhar dan Azwar. Pencegahan itu berdasarkan DPO yang dikeluarkan Polres Jakut no-

mor: DPO/43/III/2015/ Reskrim tertanggal 11 Maret 2015. Tapi setelah Buwas tidak menjadi Kabareskrim, kedua DPO itu bukannya ditangkap tapi malah seolah mendapat perlindungan. Namun tudingan itu dibantah Kadivpropam Polri Irjen Budi Winarso. Menurutnya, kasus itu hingga kini masih terus berjalan. Dia menegaskan bahwa Paminal Polri di bawah Div­ propam hanya meluruskan bukan mengintervensi. Menurutnya, dari hasil penyidikan Paminal nanti akan terlihat siapa penyidik yang tidak benar. Bahkan, akan diketahui siapa penyidik yang pro kepada orang tertentu. “Yang jelas tidak benar ada intervensi,” ujarnya. (net/ree)

Cerita Dibalik Kampus LP3I di Bandung yang Dinonaktifkan

Polda Jabar Siapkan Langkah Karena Diduga Sebagai Kampus Bodong NET

JAKARTA-TNI Angkatan Laut berpartisipasi dalam pameran kemaritiman bertajuk Indonesia Maritime Expo (IME) 2015 yang berlangsung selama tiga hari, 7-10 Oktober ini di Hall B2 Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama M Zainuddin menjelaskan, dalam pameran tersebut, TNI AL menampilkan sejumlah Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista). TNI AL juga menampilkan koleksi bidang kema­ ritiman yang selama ini diawaki oleh para prajurit TNI ­Angkatan Laut. “Kegiatan ini sangat penting bagi TNI AL sebab menjadi jembatan komunikasi mengenai kebijakan TNI Angkatan Laut dalam mendukung pembangunan kema­ritiman nasional, guna mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” kata Zainuddin, kemarin (7/10). Zainudin menambahkan, ada lima kedinasan dalam tubuh TNI AL, termasuk Dispenal yang akan menampilkan koleksinya pada acara ini.

“Dispenal menampilkan buku-buku TNI AL, majalah Cakrawala, buletin Info Historia, maniken (boneka peraga) profil TNI AL dan profil Kowal, hingga maket kapal perang. Sementara KorpsMarinir menampilkan koleksi senjata sniper dan pemutaran video Korps Marinir,” terang Zainudin. Ada kesatuan lain, seperti Dihidros menampilkan daftar pasang surut kepulauan Indonesia, daerah ranjau perairan Indonesia, daftar suar, dan peta cuaca perairan Indonesia. Sementara Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL(Dislitbangal) menampilkan amunisi APS, senjata APS, maket subskimmer, Sea Cat Modifikasi, Electronic Support Measurement (ESM)/radar pendeteksi signal radar, maket tank APC, dan maket kapal cepat rudal (KCR). Pameran IME sendiri telah berlangsung sejak tahun 2009. Dalam setiap kali event, rata-rata diikuti oleh lebih dari 150 perusahaan yang bergerak dalam industri kemaritiman dan offshore, serta dihadiri lebih dari 5 ribu pengunjung. (net/ree)

KEPOLISIAN Daerah Jawa Barat (Polda Jabar), melalui Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) turunkan tim guna berkordinasi dengan Kopertis 4 Jawa Barat, terkait di nonaktifkan salah satu kampus di Kota Bandung. Penonaktifan kampus tersebut, merupakan langkah lanjutan dari hasil investigasi Kemenristek, terhadap 200 lebih kampus bodong yang terdapat di sejumlah wilayah di Indonesia. Diturunkannya tim dari Polda Jabar itu, disampaikan Wadir Krimsus AKBP Gupuh. S melalui Kasubdit IV Tipidter AKBP Ade. “Terkait penutupan kampus LP3I yang diduga merupakan kampus bodong, hari ini kita kirimkan tim kordinasi dengan pihak Kopertis 4 Jabar di Jatinangor, sejauh ini baru itu saja,” kata Ade saat di hubungi wartawan. Ade menuturkan langkah kordinasi tersebut guna menentukan langkah berikutnya dalam penyelidikan kampus bodong tersebut. “Apakah ini masuk ranah atau hanya langkah administratif dari pihak mereka (Kopertis), kita masih tunggu hasil kordinasinnya nanti, kita hormati segala keputusannya nanti,” tutur Ade. Ade mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum melakukan penyelidikan bersama dengan pihak Kopertis terkait adanya kampus bodong di wilayah hukum Jabar. “Tidak ada join investigation, kan kita belum tahu apakah mau di bawa ke ranah hukum atau tidak, sejauh ini kita baru melakukan kordinasi saja,” katanya. Ditanyai adanya kemungkinan kampus-kampus lain yang di duga

NET

merupakan kampus bodong, Ade mengatakan, sampai sejauh ini pihaknya belum menemukan kembali ada kampus bodong di wilayah hukum Polda Jabar. “Sejauh ini tidak ada lagi, namun untuk ada pasti nya kita belum mengetahui, kopertis itu yang lebih banyak paham soal ini,” kata Ade. Meski berstatus nonaktif sebagaimana keterangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kampus Politeknik Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) Bandung, masih melangsungkan Kegiatan perkuliahan. Politeknik LP3I merupakan satu dari 27 perguruan tinggi di Jawa Barat yang dinonaktifkan oleh Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi, Kemenristek Dikti. Sebelumnya, Kemenristek Dikti melalui Kopertis telah mengumumkan 243 kampus nonaktif karena bermasalah. Public Relation dan Marketing

kampus Politeknik Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) Meli Siagawati menuturkan, setelah Kemenristek Dikti melalui Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) mengumumkan penonaktifan 243 perguruan tinggi, pihak kampus resah. Pasalnya, pengumuman itu memukul rata semua kampus. “Mahasiswa sempat bingung, tetapi kami langsung memberikan sosialisasi mengenai keadaannya. Alhamdulillah tidak mengganggu proses belajar mengajar di kampus. Mereka menginginkan masalah ini cepat selesai,” kata dia kepada wartawan, Senin (5/10). Dirinya menjelaskan, selama ini Politeknik LP3I membuka empat jurusan yaitu Accounting, Administrasi Bisnis, Public Relation, dan Manajemen Informatika. “Perkuliahan di kampus ini jelas dan perizinan kampus juga jelas. Dan

memang kami menjanjikan bekerja setelah lulus dari sini. Pekerjaan tersebut diperoleh dari relasi-relasi yang kita bina hingga saat ini,” ujarnya. Lanjut Meli menjelaskan, bahwa penyebab dinonaktifkannya kampus oleh Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Menurutnya, kampus Politeknik LP3I dinonaktifkan dari sisi administrasi. Menurutnya, masalah tersebut hanya sementara. “Sebetulnya dinonaktifkan itu banyak kategorinya mulai dari yang berat sampai ringan. Kita (kampus) dinonaktifkan hanya karena segi administrasi. Tertib administrasi ini hanya untuk sejenak,” katanya. Dirinya menjelaskan, setelah mendapatkan surat nonaktif yang dilayangkan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) yang telah disetujui Kemenristek pada Agustus tahun ini, Politeknik LP3I langsung menindaklanjuti. “Kita langsung tindaklanjuti dengan melaksanakan tahapan-tahapan pengaktifan kembali,” ujar Meli. Selanjutnya, Meli menuturkan hingga saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari Kemenristek Dikti. Kejadian itu, kata dia, menjadi pelajaran berharga bagi Politeknik LP3I mengenai ketertiban administrasi. Selain itu, Meli mengatakan pihak Kemenristek patut diacungi jempol dengan penonaktifan tersebut dapat disimpulkan ada kepedulian pemerintah terhadap dunia pendidikan. “Ini jadi pelajaran bagi kami dan juga kampus lain untuk tidak menunda mengurus administrasi,” pungkasnya. (net/Rikky Yusup/”BC”)***


HALAMAN

15

EKBIS Kuesioner Mingguan Panel Pedagang Kab. Cianjur, Tanggal 5 Oktober 2015

NO

KOMODITAS

HARGA (RP/KG) SAMPEL PEDAGANG P3 P2

P1

RATA2

1

Beras Premium

11.000

11.000

10.000

10.667

2

Beras Medium

9.500

9.500

9.500

9.500

3

Beras Termurah

8.500

8.500

4

Jagung

5

Kedelai

10.000

10.000

10.000

10.000

6

Gula Pasir Lokal

13.000

11.500

12.000

12.167

7

Bawang Merah

14.000

15.000

15.000

14.667

8 Cabai Merah Keriting

28.000

28.000

9

28.000

28.000

28.000

19.500

19.500

19.500

19.500

100.000

100.000

100.000

100.000

12 Minyak Goreng Curah

11.500

11.000

10.000

10.833

13 Tepung Terigu Curah

8.000

7.000

6.000

7.000

Daging Ayam Ras

10 Telur Ayam Ras 11 Daging Sapi Murni

8.500

5.000

5.000

28.000 28.000

Tingkat Pedagang Eceran (PANELPPE)

Daftar Harga Kebutuhan Bahan Pokok dan Barang Penting Lainnya di Kabupaten Cianjur Bulan Oktober 2015 HARGA ECERAN MINGGU LALU 28 September 2015

HARGA ECERAN MINGGU INI 06 Oktober 2015

NO

JENIS BARANG

1

BERAS

Ir 64 / KW.1

kg

10.00

Ir 64 / KW.2

kg

9.500

9.500

Ketan Putih

kg

13.000

13.000

2

GULA PASIR

kg 11.500 11.500

3

MINYAK GORENG

Minyak Goreng Tanpa Merk kg

Minyak Goreng Bimoli

Mentega Blue Band

Mentega Simas

SATUAN

10.300

9.000

10.000

kg

14.000

14.000

kg

21.000

21.000

kg

13.000

13.000

4 SUSU

Dancow Bubuk

400 gram

-

-

Indomilk Cair / SKM

kaleng

10.500

10.500

Bendera Cair / SKM

kaleng

14.000

14.000

5 DAGING

Daging Sapi

kg

100.000

100.000

Daging Ayam

kg

30.000

28.000

1.800

6 PUPUK

Urea Pil

kg

1.800

Urea Tablet

kg

-

-

Sp 36

kg

2.000

2.000

Z A

kg

1.400

1.400

K C L

kg

-

-

19.000

19.000

2.000

2.000

7 TELOR

Telor Ayam Ras

kg

Telor Ayam Kampung

butir

Ganti Rugi Tanah tak Berpijak Pada NJOP

Ferry Mursyidan Baldan

JAKARTA-Menteri ATR/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, tanah seharusnya tidak boleh menjadi sesuatu yang menyengsarakan dan memiskinkan masyarakat. Dengan demikian, setiap kebijakan pertanahan yang dibuat harus tidak menyengsarakan masyarakat. Ia mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah

adalah penghapusan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak penghasilan (PPh) dalam ganti rugi. "Dalam ganti rugi, lahan merupakan penghormatan keberpihakan kita pada masyarakat. Nilai ganti rugi tanah nantinya harus berdasarkan musyawarah dan tim penilai bukan berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)," ujar Ferry. (net/pur)

KAMIS, 8 OKTOBER 2015

SRG Membantu Menekan Inflasi Stok Beras Terjaga, Inflasi Bisa Dikendalikan PENYIMPANAN beras dengan menggunakan Sistem Resi Gudang (SRG) sangat membantu untuk menekan inflasi, ini dikarenakan beras termasuk salah satu komoditi penyumbang inflasi terbesar.

H

al tersebut di­ katakan Kepa­ la Dinas Per­ dagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Cianjur, melalui Kepala Bi­ dang Perdagangan, Judi Adi Nugroho. “Jika stok beras bisa di­ jaga, maka inflasi bisa di­ kendalikan. Melalui SRG ini petani akan untung karena bisa menjual gabah saat har­ ga tinggi dan dapat menyim­ pan gabah pada saat harga turun. Untuk saat ini, stok beras bulan Oktober ke­ beradaaan masih aman stok masih banyak. dan dipredik­ sikan tidak akan terjadi ke­ naikan,” ucap Adi kepada “BC”, Rabu, (7/10). Pelaksanaan Sistem Resi Gudang (SRG) untuk di Cian­ jur sudah dioperasikan pada 2011 silam, dampak yang bisa dirasakan sampai sejauh ini ungkap Judi, dapat memberi­ kan dampak positif bagi per­

BERITACIANJUR/NET BERITACIANJUR/NET

ekonomian daerah, terutama dalam penyedian stok atau penyedian komoditi gabah sepanjang tahun. “Untuk sementara ini, SRG di Cianjur baru ada satu yaitu di Warungkondang yang mempunyai kapasitas 1.573 ton atau 1000 ton dari sejumlah gabungan kelom­ pok tani (Gapoktan), petani peroranan, Koprasi atau KUD yang berada di wilayah tersebut yang menyerahkan gabahnya untuk disimpan,” tuturnya. Diungkapkan Judi, SRG merupakan bantuan yang di berikan oleh salah satu bank besar di Indonesia (Bank Jabar Indonesia (BJB), red)

khusus untuk pengreditan pangan. Hingga untuk pe­ ngelola gudang petani atau gapoktan akan diberikan resi gudang yang bisa di gunakan untuk di tukarkan ke bank untuk mendapatkan pembia­ yaan selanjutnya. “Untuk mendapatkan Resi Gudang petani cukup membawa jaminan gabah­ nya saja jadi dalam dokumen akan ada bukti kepemilik­ an barang. Jadi jika petani menyimpan gabag jenis Ciherang 100 ton dengan harga Rp 500 ribu per Kg berarti akan mendapatkan Rp 500 juta,” ujarnya. Sehingga untuk menda­ patkan permodalan kembali,

petani bisa mendapatkan kredit sebesar 70 persen se­ suai dengan nilai yag ter­ tera di resi. Dengan bunga enam persen pertahun dan setengah persen per bulan. Pengelola Gudang bertu­ gas mengelola barang yang menjadi jaminan diberikan­ nya kredit/pembiayaan oleh lembaga keuangan kepada pemilik barang. “Keuntungan untuk SRG yang menyimpan 1000 ton gabah apabila dinominalkan menjadi Rp 1 miliar. didapat dari hasil 14 persen gabah kering. Petani menjaminkan gabahnya itu merupakan untug. Dibuatnya resi bagi petani yang menyimpan di

SRG itu akan langsung men­ dapatkan SRG,” Jelasnya. Senada Kepala Seksi Bina Sistem Distribusi Disperindag­, Kukuh Santosa, SRG me­ rupakan bukti pemerintahan berupaya untuk bisa mensta­ bilkan harga dan menepis ke gelisahan masyarakat karena harga beras yang flukuatif. “Petani jika menyimpan gabahnya ke SRG saat harga gabah turun dan bisa dijual saat harga gabah naik kan itu untungnya petani jika gabahnya diambil. meski di­ simpan karena petani men­ dapatkan resi (bukti penyim­ panan gabah, red) ia bisa menukarkannya ke bank,” tandasnya. (usi)

8 BUMBU-BUMBU

Gula Merah

kg

14.000

14.000

Cabe Merah Kriting

kg

25.000

20.000

Cabe Merah Tanjung

kg

25.000

22.000

Cabe Rawit Daerah

kg

20.000

20.000

Cabe Rawit Merah

kg

32.000

25.000

Bawang Putih

kg

22.000

22.000

Bawang Merah

kg

18.000

18.000

Bawang Daun

kg

8.000

8.000

Tomat

kg

4.000

6.000

Wortel

kg

12.000

10.000

Kol

kg

7.000

7.000

8

TEPUNG TERIGU

kg 8.000 8.000

9

JAGUNG PIPILAN

kg 16.000 16.000

10 KACANG KEDELAI

kg 9.000 9.000

11 PAKAN TERNAK AYAM

kg 8.500 8.500

12 MINYAK TANAH

ltr 14.000 14.000

Toko Modern Andalkan Program Diskon

*)Sumber : DISPERINDAG KAB.CIANJUR

Tekan Harga Daging, Kemenhub Sediakan Kapal Ternak

Bobby M Mamahit

JAKARTA-Kementerian Per­ hubungan (Kemenhub) mela­ lui Dirjen Perhubungan Laut telah memesan lima kapal ter­ nak di beberapa galangan kapal di Indonesia untuk pengadaan hingga 2017. Dirjen Perhubungan Laut, Bobby M Mamahit mengata­ kan pesanan kapal ternak ter­ sebut bagian dari pesanan 190 unit kapal yang dilakukan oleh pemerintah. “Lima kapal ternak untuk menteri pertanian, ini tambah­ an, tahun ini kita selesai satu unit kapal ternak, pertengahan November nanti sudah bisa di­ operasikan, jadi nantinya ada enam kapal,” kata Bobby di kantornya, Rabu (7/10). Bobby menuturkan, kapal

ternak itu akan dioperasikan sesuai permintaan Kementeri­ an Pertanian yaitu Waingapu, Nusa Tenggara Timur ke Cire­ bon, Jawa Barat. Mengenai kapasitasnya, Bobby menutur­ kan, kapal-kapal ini nantinya mampu mengangkut 400-500 hewan ternak seperti sapi. Bobby menuturkan, harga kapal khusus ternak ini lebih murah ketimbang kapal navi­ gasi. Lantaran kapal khusus ternak itu tidak secanggih ka­ pal navigasi. “Kapal ternak ini rata-rata harganya Rp 30-40 miliar, jadi total investasinya untuk lima kapal itu mencapai Rp 180 mi­ liar,” tegas Bobby. Seperti diketahui, NTT menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi sen­ tra ternak sapi. Dengan ada kapal ternak ini diharapkan akan efisien sehingga mem­ bantu pemerintah untuk menstabilkan harga daging sapi terutama di Jawa. Pemilihan pelabuhan di Cirebon, Bobby menuturkan posisi pelabuhan yang berada di tengah-tengah Pulau Jawa ini dinilainya cukup strategis untuk selanjutnya didistribusi­ kan melalui darat ke beberapa wilayah Jawa. (net/nuk)

BERITACIANJUR/NET

CIANJUR-Sejumlah pelaku usa­ ha toko tradisional dengan toko modern terlihat mulai melaku­ kan persaingan dari segi harga (kompetitor-red). Dengan me­ nawarkan selisih perbandingan harga lebih murah dibanding toko lainnya, para pelaku usaha ini ber­ harap mampu menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Kepala Toko Moderen Cianjur Cabang Warujajar, Muhammad Robbi mengatakan, persaingan sejumlah pelaku usaha modern dengan pelaku usaha tradisional memang sekarang sudah terli­ hat. Makanya, para pelaku usa­ ha m ­ odern seringkali menggelar program diskon, ini bertujuan un­ tuk bisa menarik perhatian pem­ beli dengan berbagai komoditi ­penawaran yang disediakan. “Biasanya pembeli lebih ter­ tarik pada potongan harga karena bisa lebih murah dari harga asli. Pelaku usaha modern melakukan potongan tergantung kebijakan dari perusahannya. untuk pelaku usaha ritel seperti Indomart se­ tiap satu atau dua minggu sekali menggelar diskon potongan harga sampai 25% per item produk,” pa­ parnya kepada “BC” saat ditemui di ruangan kerjanya, Selasa (6/10).

Selain itu, potongan harga di berikan tidak hanya bulan-bulan khusus seperti Idul Fitri, natal dan lainnya melainkan diberikan di minggu-minggu khusus. Pihak­ nya mengatakan hal itu menjadi pelayanan bagi pembeli selain dari pembeli yang sudah dinyatakan sebagai member. “Banyak even atau promo yang di lakukan semakin banyak pula masyarakat yang datang da­ lam satu hari sampai 400 orang yang datang dengan keuntungan toko Rp 9 hingga 10 Juta per hari jadi jika di kakulasikan dalam satu tahun pendapatan toko akan men­ dapatkan Rp 300 juta,” terangnya. Namun, potongan harga bagi komoditi yang di sediakan tentu sudah di tentukan oleh suplayer dalam promosi prodaknya. Paling banyak mendapatkan potongan haraga itu biasanya untuk produkproduk baru, susu, minyak. Po­ tongan harga sudah termasuk Pa­ jak Pertambahan Nilai (PPN). “Hingga sebenarnya potongan harga yang diberikan itu mengun­ tungkan konsumen namun tidak menguntungkan toko malah toko mengalami kerugian. Sehingga harga itu lebih menguntungkan harga asli dibandingkan harga

potongan jadi untuk program po­ tongan itu dilakukan untuk lima sampai 10 item saja tergantung lagi dari kebijakan perusahan pu­ sat,” paparnya. Sementara itu, pembeli toko modern, Wina Rizki (26) menga­ takan, ia lebih senang belanja menunggu harga ada potongan dibandingkan belanja pada saat harga normal. Sebab keuntungan yang dirasakannya akan jauh lebih hemat ketika ada potongan harga. “Iya harga normal dan har­ ga potongan itu selisihnya bisa Rp 3000 sampai Rp 5000 diban­ dingkan harga normalnya di toko tersebut. Bahkan terkadang jauh berbeda dengan harga toko tra­ disional. jadi kan lebih hemat kalu buat ibu rumah tangga un­ tuk membeli kebutuhan dapur,” ucapnya. Ia mengungkapkan, banyak­ nya pelaku usaha modern yang menarik perhatian pembeli de­ ngan potongan harga memang cu­ kup efektif dan pembeli puas. “Iya dari pada ke toko tradisional yang ribet, kan lebih praktis dan mudah ke toko modern untuk pelaksana­ an transaksi pembelian, barang bagus dan pelayanan nyaman,” tu­ kasnya. (usi)

2015, Penyaluran KUR Hanya Rp 20 T

JAKARTA-Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngu­ rah Puspayoga menyatakan penyaluran kredit Kredit Usaha Rakyat (KUR) hanya sebesar Rp 20 triliun hingga akhir tahun 2015. Sebelum­ nya pemerintah optimistis penyaluran KUR mencapai Rp 30 triliun hingga akhir tahun ini. Dia menjelaskan, angka Rp 20 triliun ter­ sebut merupakan perhitungan dari bank pelak­ sana, salah satunya BRI yang mendapat tugas penyaluran paling besar. "Target akhir 2015 ini dari bank pelaksana adalah antara Rp 19 triliun-20 triliun. Sampai saat ini BRI sudah Rp 3,5 triliun. Para pelaku KUR itu sangat optimistis antara Rp 19 trili­ un-20 triliun," ujar Puspayoga, Senin (5/10). Dia menjelaskan, target tersebut dianggap paling realistis karena penyaluran KUR sendiri oleh tiga bank yaitu BRI, BNI dan Bank Man­ diri baru dilakukan pada akhir Agustus sehing­ ga belum berjalan maksimal. "Karena memang pelaksanaan KUR ini baru akhir Agustus, September sampai akhir Desember dengan target realistis tiga bank an­ tara Rp 19 triliun sampai Rp 20 triliun sampai dengan rapat tadi," lanjutnya. Selain itu, kendala lainnya lantaran lem­ baga keuangan di daerah seperti bank pemba­ ngunan daerah (BPD) juga masih mengalami hambatan dalam penyalurannya. "Laporan dari bank pelaksana, baik BRI, BNI, maupun Mandiri, itu sudah disampaikan tadi oleh Pak Asnawi (Dirut BNI), jadi target yang Rp 28 triliun, karena BPD belum masuk targetnya antara Rp 19 sampai Rp 20 triliun, itu sangat realistis ya," kata dia. Meski demikian, lanjut Puspayoga, peme­ rintah akan terus berupaya agar penyaluran KUR ini maksimal sehingga lebih banyak UKM yang mendapatkan manfaat dari kredit ini. "Tentunya pelaksana KUR itu masih melakukan relaksa­ si dalam pemberian dana KUR itu kepada masyara­ kat untuk kepenting­ an yang lebih pro­ duktif," ujarnya. (net/nuk)

A.A. G. Ngurah Puspayoga Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)


KAMIS, 8 OKTOBER 2015

HALAMAN

website www.beritacianjur.com

email redaksi.beritacianjur@gmail.com

facebook beritacianjur.com

twitter @berita_cianjur

Rina Hanariah

16

KARENA kita meyakini, jika ukuran prestasi hanya dilihat dari berapa banyak mendapatkan piala, sifatnya hanya sementara. Makanya, budaya prestasi di sini maksudnya melihat kesungguhan atau keinginan siswa untuk berubah menjadi lebih baik lagi.”

Didik Siswa dengan Empat Pilar Jadi Salah Satu Sekolah Favorit di Cianjur

SMA Negeri 2 Cianjur menjadi salah satu sekolah di Kabupaten Cianjur yang menjadi percontohan penerapan Kurikulum 2013 (K-13). Meski begitu, pihak sekolah tak mengenyampingkan empat pilar yang menjadi pedoman kegiatan sekolah yang dikenal sebutan Smanda.

A

dapun empat pilar tersebut, yakni budaya religi, budaya disiplin, budaya prestasi dan budaya jujur. Humas Smanda Rina Hanariah membenarkan hal tersebut. Dijelaskannya, empat pilar pedoman tersebut memiliki makna masingmasing. Seperti pada budaya religi, hal ini diambil untuk menyesuaikan sebutan Cianjur sebagai kota santri, tidak hanya itu, disebutkannya, mayoritas warga sekolah

Smanda Berikan Waktu Khusus BERITA CIANJUR / ASRI FATIMAH

merupakan muslim. “Aplikasinya, salah satunya setiap pagi sebelum memulai jam pelajaran, siswa diharuskan bersama-sama membaca Asmaul Husna,” ujarnya. Pilar budaya disilpin, lanjut Rina, dimaksudkan untuk melatih kedisiplinan siswa dengan cara mentaati tata tertib sekolah. “Infor-

masi soal tata tertib sekolah kita berikan sejak awal, yakni saat MOS. Materi tata tertib ini juga disampaikan kepada orang tua, sehingga jika siswa melakukan pelanggaran, mereka sudah tahu konsekuensinya,” terangnya. Dikatakannya, untuk budaya prestasi, bukan dimaksudkan seberapa banyak prestasi siswa dalam menda-

patkan gelar juara. Namun lebih kepada perubahan siswa untuk menjadi lebih baik, baik itu di bidang akademiknya maupun non akademik. “Karena kita meyakini, jika ukuran prestasi hanya dilihat dari berapa banyak mendapatkan piala, sifatnya hanya sementara. Makanya, budaya prestasi di sini maksudnya melihat kesungguhan

atau keinginan siswa untuk berubah menjadi lebih baik lagi,” paparnya. Terakhir, budaya jujur. Pihak sekolah berupaya untuk menanamkan agar kejujuran menjadi landasan perilaku siswa. “Sejauh ini, penerapan empat pilar budaya membawa kita menjadi sekolah yang dinilai baik oleh masyarakat,” tandasnya. (asr)

Dapatkan Pengurus Berkualitas, Rekrutmen Osis Ketat CIANJUR-Suksesnya sebuah sekolah tak luput dari bantuan kinerja Organisasi Kesiswaan (Osis). Untuk itu, pihak sekolah tidak main-main dalam menentukan pengurus Osis. Bagian Kesiswaan Smanda Rahmat Kurniadi mengatakan, butuh satu bulan untuk menyeleksi pengurus Osis. Tahun ini, disebutkannya siswa yang mendaftar untuk menjadi pengurus Osis sebanyak 48 orang. Dari jumlah tersebut tidak semuanya dapat diterima, lantaran harus

mengikuti serangkaian tes. “Ada tes tulis, wawancara serta nilai tambahan saat mereka mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK),” terangnya. Dikatakan Rahmat, proses seleksi juga dilakukan saat memilih jabatan ketua Osis. Biasanya, pemilihan ketua diikuti lima calon. Layaknya pada pemilihan umum, sebelum melakukan pemilihan, para calon juga diberikan kesempatan untuk melakukan kampanye. “Memberikan kesem-

BERITA CIANJUR / ASRI FATIMAH

patan pada mereka untuk membeberkan visi misinya,” tambahnya. Dikatakannya, serangkaian proses ketat untuk pemilihan pengurus Osis dilakukan untuk mendapatkan pengurus yang berkualitas. Sehingga bisa bertanggung jawab atas program yang sudah berjalan ataupun yang baru akan dijalankan. “Karena perannya tadi, makanya kita memilih orang yang terbaik dari baik untuk menjadi pengurus Osis,” terangnya. (asr)

Percaya Kekuatan Doa, Kunci Dapat Gelar Juara ROSI Andini Herindra atau yang akrab disapa Eci ini, tercatat sebagai siswi kelas XI SMAN 2 Cianjur. Ia merupakan salah satu siswa berprestasi di sekolahnya. Salah satu prestasi yang mencolok adalah ketika dirinya mendapat gelar juara dalam lomba pidato bahasa Inggris. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Sukabumi, sebulan yang lalu. Bagi yang lain mungkin memenangi perlombaan adalah yang lumrah. Namun bagi Eci, memenangi lomba pidato bahasa Inggris merupakan kebanggaan. Ditambah, cerita Eci, dirinya mengaku sempat pesimis untuk bisa bersaing dengan 20 peserta yang dinilainya memiliki kemampuan bahasa Inggris mumpuni. Ketidakpercayaannya itu, lantaran

ketika sekolah memutuskan untuk menunjukkan menjadi wakil dalam perlombaan tersebut, ia hanya bisa mempersiapkan seadanya. Bahkan, konsentrasinya harus dibagi karena ia juga menjadi wakil sekolah dalam lomba debat bahasa Indonesia bersama dua rekan lainnya. Ia tak pernah lupa akan proses yang dilaluinya untuk mendapatkan gelar juara. Pasalnya, teks yang dipersiapkannya untuk bahan pidato baru selesai Sabtu malam, sementara esoknya ia harus bertanding. Bukan itu saja, ia tak memiliki kesempatan menghapal karena ketiduran akibat kelelahan dari aktivitas sebelumnya. “Parahnya lagi, Eci waktu itu dapat nomor urut 3. Deg-degan luar biasa waktu itu,” ungkapnya. Namun, meski mengaku kurang

BERITA CIANJUR / ASRI FATIMAH

persiapan, ia tidak mau mundur. Sebelum ke pertandingan ia meminta doa restu ibunya terlebih dahulu. “Mungkin itu kekuatan doa ya, doa dari ibu juga saya sendiri, mampu menguatkan dan hingga akhirnya juri memutuskan memanggil nama saya untuk ditetapkan sebagai juara,” ucapnya dara penyuka novel bahasa Inggris ini. Diakui anggota Rohis ini, mengikuti perlombaan bahasa Inggris bukan yang pertama kali. Ia tercatat pernah menjadi juara story telling saat di kelas VII. Bahkan di kelas VIII, ia pernah menjadi wakil sekolah di tingkat nasional untuk lomba story telling. Prestasinya terus bertambah seiring pertumbuhan usianya. Tercatat di kelas X, ia juga menjadi juara tiga story telling tingkat kabupaten. (Asri Fatimah/“BC”)***

CIANJUR-Untuk mengetahui bakat-bakat siswanya, SMAN 2 Cianjur memberikan waktu khusus. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap sebulan sekali, di minggu ke empat usai apel pagi. Bagian Kesiswaan Smanda Rahmat Kurniadi mengatakan, kegiatan tersebut ditujukan untuk mengetahui sejauh mana bakat siswa-siswi Smanda, terutama di bidang non akademik. “Kegiatan ini positif buat mereka. Karena selain bisa jadi bahan evaluasi kemampuan juga menjadi ajang persaingan positif antar siswa karena ingin menunjukkan yang terbaik,” ucapnya. Dikatakannya, waktu khusus tersebut siswa diberikan waktu selama 1,5 jam untuk menunjukkan bakatnya. “Waktu penampilannya bergiliran. Setiap kali kegiatan ini digelar, para siswa terlihat untuk berkeinginan menampilkan yang terbaik. Pada even

BERITA CIANJUR / ASRI FATIMAH

Kegiatan ini positif buat mereka. Karena selain bisa jadi bahan eva-luasi kemampuan juga menjadi ajang persaingan positif antar siswa karena ingin menunjukkan yang terbaik." kesiswaan ini, setiap penampilan dibimbing oleh bagian dari kesiswaan,” terangnya. Ditambahkan Rahmat, bagi siswa yang nyatakan baik penampilannya, akan menjadi wakil sekolah jika ada undangan untuk tampilan kreasi. “Bakat yang ditampilkan mulai dari olahraga, seni, semisal teater, musik juga sastra,” sebutnya. (asr)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.