Berita Cianjur - Anggaran Diniyah Disebut Proyek Balas Budi

Page 1

ECERAN RP 2.500,LANGGANAN RP 50.000,- /BULAN

EDISI 481 THN III

Memberi Nilai Lebih twitter @berita_cianjur

RABU, 30 AGUSTUS 2017

Jadwal Salat

Wilayah Cianjur & Sekitarnya

30-31 Agustus 2017 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04:37 04:37

11:55 15:13 17:54 19:03 11:55 15:13 17:53 19:03

Ingin menambah modal usaha atau Ingin mengembangkan usaha? bjb Kredit Mikro Utama untuk solusi kebutuhan Anda!

Natshir tak Mau Besar Kepala!

facebook beritacianjurcom

email newsredaksibc@gmail.com

Klik! beritacianjur.com

Info Iklan

087779994088

Wabup Cianjur Kerap Terlibat Acara FKDT

Anggaran Diniyah Disebut Proyek Balas Budi ANGGARAN bantuan untuk madrasah diniyah (MD) kini terus disoal banyak pihak. Bahkan, permasalahan melebar ke ranah politik.

W

akil Ketua Pe­ muda Cian­ jur Berkreasi (PCB) Ridwan Sholeh, men­

gendus anggaran diniyah yang di­ gulirkan pemerintah sejumlah satu persen dari nilai APBD Kabu­ paten Cianjur, merupakan bagian balas budi pesta demokrasi pemi­ lihan kepala daerah (Pilkada). Ridwan yang sempat membe­ berkan beberapa hal tentang dini­ yah pada edisi Harian Umum Berita Cianjur sebelumnya, kini detail mengungkap bah­ wa anggaran diniyah lahir dari sebuah pertentangan cukup alot. Pertentangan

itu terjadi ketika dewan dipaksa berkompromi, guna mengesahkan Perda No 3 Tahun 2014, tentang KE HALAMAN BC7

KIPER Persib, Muhammad Natshir, ogah berpuas diri se­ telah sukses kembali meng­ amankan gawangnya dari kebobolan lawan Persipura, Senin (28/8/2017). Ia menilai penam­ pilan tim lebih pen­ ting ketimbang rekor pribadi. Ya, untuk ketiga kalinya kiper yang kerap disapa Deden ini KE HAL BC7

KARIKATUR: NANDANG S

Disnaker Ungkap FDS Dituding “Bunuh” Waktu Belajar Ngaji Pemalsuan Dokumen TKI Ribuan Guru dan Santri Demo di Hypermart

Kang BeCe

MESKI Cuaca cukup panas, namun ribuan guru sekolah non formal dan santri, tetap melaksanakan aksi penolakan pemberlakuan Full Day School (FDS). Massa yang menamai dirinya, Komite Cianjur Aga­ mis (KCA), menolak FDS ka­ rena mematikan kegiatan be­ lajar agama anak Cianjur, yang biasa dilak­ sanakan setelah k e ­

BERITACIANJUR/WAWAN

giatan belajar formal selesai. Pantauan Harian Berita Cianjur, aksi damai Hari Se­ lasa (29/8/2017) kemarin itu,

dimulai di kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten KE HALAMAN BC7

Gelar Pengajian Sebelum Nikah

KARIKATUR/M YANUAR G

Heri Suparjo

Sekretaris Disnakertrans Kab. Cianjur

dokumen palsu. Selain memalsukan dokumen dari Disnakertrans, per­ KE HALAMAN BC7

Negara Asean Kumpul Bahas Masalah TPPO

RAISA ANDRIANA

BEBERAPA hari menjelang menikah, Raisa menggelar pengajian. Penyanyi dengan nama lengkap Raisa Andri­ ana ini terlihat cantik dan anggun saat menjalani acara yang dilakukan di kediaman­ nya, Cinere, Depok.

DINAS Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker­ trans) Kabupaten Cianjur, berhasil mengungkap pe­ malsuan dokumen yang dilakukan sebuah perusa­ haan pemberangkatan tenaga kerja Indonesia (TKI). Dari hasil pengung­ kapan itu, Disnakertrans Kabupaten Cianjur men­ dapati 61 dokumen pem­ berangkatan TKI dengan tujuan negara Malaysia yang di duga merupakan

Melalui akun Instagram @bridestory yang merupa­ kan vendor resmi pernikah­ an Raisa, memperlihatkan pelantun Kali Kedua ini mengaji, didampingi orang KE HALAMAN BC7

YO GYAKARTA - Sejumlah Negara-ne­ gara ASE­ AN berkumpul di Yogya­ karta dalam pertemuan lintas sektoral untuk membahas tindak pi­ dana Perdagangan orang (TPPO). Indonesia akan

mendorong pemberan­ tasan dengan kerja sama lintas sektoral dan ramah dengan Hak Asasi Manu­ sia (HAM). Ke depan, Yog­ yakarta dan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur akan dijadikan pilot pro­ ject dalam pencegahan, KE HALAMAN BC7

KE HALAMAN BC7


HALAMAN

BC2

OpiniWarga

“Semua kebenaran di dunia ini harus melewati tiga langkah. Pertama ditertawakan, kedua ditentang dengan kasar, dan ketiga diterima tanpa pembuktian dan alasan.” Arthur Schopenhauer Filsuf dari Jerman

RABU, 30 AGUSTUS 2017

Kesejahteraan Petani Tebu, dan Ketahanan Pangan SAAT ini sedang terjadi aksi protes besar yang dilakukan para petani di Kabupaten Cirebon terkait dengan kebijakan gula yang berdampak pada petani tebu. Petani tebu di Cirebon meringis. Nasibnya kini tak semanis gula. Kondisi tersebut lantaran hasil panen mereka tak laku di pasaran.

K

ondisi makin sulit setelah puluhan ribu ton gula yang menumpuk di gudang PG Rajawali II Sindang Laut Kabupaten Cirebon disegel pihak Direktorat Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI. Setidak­ nya ada 7.077 ton gula di PG Sindang Laut dan sekitar 10.000 ton gula di PG Tersana Baru yang disegel Kemendag. Persoalan gula di Cirebon makin runyam ketika ribuan ton gula yang dinilai tidak layak konsumsi milik petani tebu akan dibeli Bulog dengan harga di bawah pasar. Harga yang dipatok Bulog ha­ nya Rp9.700/kg dari harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500/kg. Penyegelan ribuan ton gula dan rencana pembelian gula oleh

Bulog dengan harga yang ”tidak memuaskan” tersebut melahirkan aksi protes dan kemarahan yang luar biasa dari para petani tebu. Sewaktu melakukan dialog dengan petani tebu beberapa waktu lalu di Cirebon, saya dapat memahami mengapa petani tebu di Cirebon begitu marah dan kecewa terhadap kebijakan Kementerian Perdagangan dan Bulog. Pasalnya, peme­ rintah tidak memberikan perlindungan kepada petani tebu; justru yang terjadi adalah hasil produksi mereka dinilai tidak berkualitas, di bawah standar SNI tanpa pernah dilakukan uji laboratorium, dan rencana untuk dibeli dengan harga yang murah. Apa yang terjadi de­ ngan petani tebu di Cirebon menegaskan satu hal bahwa politik gula

belum berorientasi pada pemenuhan kesejahte­ raan petani. Politik gula yang tidak berpihak pada kesejahteraan petani dapat memberikan dampak yang lebih luas, me­ ngurangi jumlah petani tebu. Para petani tebu dapat beralih profesi ke bidang pertanian lainnya sehingga dapat mengurangi jumlah lahan pertanian tebu. Akibatnya, kita akan semakin kekurangan pasokan gula dalam negeri yang dihasilkan para petani, padahal kebutuhan gula nasional semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan catatan Kementerian BUMN, kebutuhan gula nasional mencapai 5,7 juta ton, dengan rincian 2,8 juta ton untuk kebutuhan konsumsi dan 2,9 juta ton untuk kebutuhan industri. Namun dari sisi produksi, produksi gula dalam ne­ geri diperkirakan hanya sekitar 2,2 juta ton sehingga kebijakan yang diambil pemerintah untuk memenuhi kekurangan pasokan gula dalam negeri adalah dengan melakukan impor. Kemendag telah mengimpor gula konsumsi sekitar 1,3 juta ton dan gula untuk memenuhi

kebutuhan industri sebanyak 3,5 juta ton pada 2017. Namun, kebijakan impor seperti dua mata pisau. Di satu sisi, impor gula merupakan kebijakan yang dapat mengantisipasi kekurangan gula untuk kebutuhan industri makanan dan minuman dan kebutuhan rumah tangga. Pada sisi lain, impor gula dapat berdampak buruk bagi petani tebu. Kesejahteraan Petani Tebu Dalam politik gula nasional, posisi petani tebu sangat menentukan karena petani tebu merupakan penghasil bahan baku bagi pabrik gula berbasis tebu. Namun, sampai sekarang petani tebu khususnya petani tebu skala kecil atau petani gurem belum sepenuh­nya menikmati kesejahteraan, salah satunya dapat dilihat dari nilai tukar petani (NTP) yang masih tergolong rendah. Permasalahan yang dihadapi petani tebu terutama menyangkut penguasaan lahan tebu yang terbatas. Penguasaan lahan yang sempit menyebabkan petani tidak mampu mencapai margin keuntungan yang memadai. Hal ini bertolak belakang de­ngan

elite petani tebu. Hal ini menyebabkan jumlah petani tebu (gurem) semakin menyusut, digantikan oleh pengusaha tebu atau para elite petani tebu. Persoalan lain yang dihadapi petani tebu menyangkut rendemen yang karena penentuan rendemen dianggap tidak transparan. Rendemen akan memengaruhi pendapatan yang diterima petani tebu. Dalam praktiknya, petani tebu skala kecil umumnya tidak memiliki akses secara langsung ke pabrik gula, tetapi melalui penebang (pemborong). Keterlibatan penebang dalam perdagangan tebu berdampak terhadap kenaikan ongkos produksi yang ditanggung petani tebu. Untuk mengurangi resistensi dari hubungan ini, penting ada sistem beli putus antara petani dan pabrik gula. Sistem ini akan memberikan keuntungan bagi petani maupun pabrik gula. Bagi petani tebu, melalui sistem ini mereka dapat menjual tebu secara langsung ke pabrik gula yang dapat memberikan harga jual yang tinggi. Hasil penjualan tebu dapat diterima langsung tanpa menunggu hasil lelang gula. Sementara bagi pabrik gula, mereka

akan menikmati keuntu­ ngan dari hasil penjualan gula karena keuntungan dari hasil lelang gula sepenuhnya menjadi kewena­ ngan pabrik gula. Kebergantungan petani pada struktur pasar yang oligopolistis menyebabkan harga gula petani ditentukan pasar. Para pemain utama (distributor) inilah yang menentukan harga gula di pasar. Dalam praktiknya, para distributor ini membentuk kartel dan kartel inilah yang akan menciptakan mafia-mafia ­ekonomi. Kartel ini dapat mempermainkan harga gula sehingga ketika harga gula di pasar tinggi maka keuntungan itu akan dinikmati mereka dan bukan oleh petani tebu.Dengan kata lain, meskipun permintaan gula di pasar tinggi, sementara pasokan berkurang, petani tidak akan mendapatkan keuntungan sehingga berdampak terhadap kesejahteraan petani tebu. Ketahanan Pangan Kekisruhan gula di Cirebon mensinyalir bahwa politik gula belum dijalankan dengan baik dalam rangka menciptakan ketahanan pangan dalam negeri. Padahal

berdasarkan UU Nomor 18/2012 tentang Pangan, pemenuhan konsumsi pangan harus mengutamakan produksi dalam negeri dengan memanfaatkan sumber daya dan kearifan lokal secara optimal. Hal demikian juga diatur dalam UU Nomor 41/2009 tentang Perlin­ dungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan bahwa tujuan yang harus dicapai dalam politik pertanian di Indonesia adalah melindungi dan menjamin kawasan dan lahan pertanian pangan secara berkelanjutan, mewujudkan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan untuk masa depan Indonesia. Namun, apa yang terjadi dengan politik gula di Indonesia belakangan ini adalah bertentangan dengan tujuan ketahanan pangan yang hendak dicapai. Politik gula justru tidak berpihak pada kesejahteraan petani tebu, tidak mengutamakan produksi dalam negeri, dan tidak memberikan perlin­ dungan kepada petani tebu. Ketahanan pangan masih sebatas jargon. Oleh : Dave Akbarshah Fikarno Laksono Anggota Komisi I DPR RI Dapil Cirebon dan Indramayu

Lahirnya Gerakan Yes to Love, No to Hate!

HARI Rabu, 23 Agustus 2017, di kota New York berlangsung sebuah perhelatan besar dengan tema “yes to love, no to hate”.

Memberi Nilai Lebih

BERITA MEDIA GROUP

BERITACIANJUR/GRAFIS- YANUAR GUNAWAN

Komisaris Utama: H Ishaq Robin. |Direktur Utama Anton Ramadhan. |General Manager: Gia Gusniar. |Pemimpin Perusahaan: H Ahmad Rizky Alfaraby. |Pemimpin Redaksi: Rustandi Zaelani. |Dewan Redaksi: Anton Ramadhan, Fonda Lapod, Gia Gusniar, Nuki Nugraha, Rustandi Zaelani, Imam Sumarsono (Ipung), H. Syafe’i Mansyur. |Redaktur: Mustofa. |Asisten Redaktur: Angga Purwanda. |Reporter: Muhammad Karnawan, Rikky Yusup, Apip Samlawi. |Kabiro Ciranjang: Nuki Nugraha |Perwajahan: Ahmad Sulaeman (Koordinator), Arie Yudistira, Ziad Zed Zubaidi. |Grafis: Nandang S, M Yanuar Gunawan. |Manager HRD & Keuangan: T Jayanti Pardosi. |Admin Iklan & Sirkulasi: Emma Maryani. |Divisi Iklan: Heri Heryanto (Eloy). Helly Dirgantara W |Divisi Sirkulasi: Supriatna, Solihin, Dede Herlan. |Divisi Keuangan: Ebes. |Divisi Umum: Gugum, Eded Kurniawan. Alamat Kantor Redaksi/Sirkulasi: Jln. KH. Hasyim Ashari No. 46 Warujajar, Kelurahan Solokpandan, Kec/Kab Cianjur. |No Tlp: 0263-2283-283 SELURUH WARTAWAN BERITA CIANJUR SELALU SELURUH TANDA WARTAWAN BERITA CIANJUR SELALU MENGENAKAN PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT MENGENAKAN TANDADIPERKENANKAN PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT TUGAS SERTA TIDAK UNTUK MEMINTA TUGAS SERTA TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MEMINTA ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER

Harga Iklan Resmi Harian Umum Berita Cianjur a Iklan Kolom Display / Banner / X Banner : - Halaman 1 Atas : Rp 55.000/mmk - Halaman 1 Bawah: Rp 50.000/mmk - Halaman Back Cover : Rp 42.500/mmk - Halaman Full Colour : Rp 35.000/mmk - Halaman Black White : Rp 32.500 /mmk a Iklan Advertorial : - Halaman Full Colour : Rp 35.000/mmk - Halaman Black White : Rp 30.000/mmk a Iklan Layanan Masyarakat / Sosial / Dukacita (Obituari) - Halaman Full Colour Rp.25.000/mmk - Halaman Black White Rp 20.000/mmk a Iklan Spread Center : - Halaman Full Colour : Rp 35.000/mmk - Halaman Black White : Rp 35.000/mmk a Iklan Super Spread Center : - Halaman Full Colour : Rp 33.000/mmk - Halaman Black White : Rp 29.000/mmk

Info kerjasama/diskon: 081563424444 PT. Jembatan Mediatama Cianjur (Media Cetak,Online & Event Planner)

T

ema ini merupakan respons langsung terhadap peristiwa kebencian dan kekerasan (hate & violence) yang terjadi di Charlottesville dua minggu lalu. Peristiwa itu menelan nyawa manusia serta luka ke beberapa lainnya. Ada dua komunitas yang menjadi target langsung di tragedi tersebut; Yahudi dan Afro Amerika (warga kulit hitam). Peristiwa di salah satu kota Virginia itu hanyalah satu dari kasus-kasus kebencian (hate) dan kekerasan (violence) yang dipicu oleh isu ras, dan dibakar oleh retorika politik Donald Trump yang anti semua kecuali putih. Hampir semua kelompok minoritas menjadi bulan-bulanan rasisme dan kebencian oleh pendukung loyal Donald Trump. Sejak kampanye hingga terpilihnya, bahkan di saat mulai merancang peraturan-aturan atau perundangundangan Donald Trump sangat jelas memperlihatkan kecenderungan rasis, minimal kecenderungan mendukung perilaku rasis para pendukungnya. Mungkin satu bukti nyata dari itu adalah statemen yang dikeluarkan pasca terjadinya kekerasan ras maupun agama di Charlottesville. Memang sempat perilaku kebencian dan kekerasan ras itu. Bahkan Donald Trump menyebut secara khusus kelompokkelompok teroris putih itu, termasuk KKK, White Nationalist, dan Neo Naziz. Tapi semua itu kemudian menjadi hambar ketika Donald Trump kembali menyerang pihak-pihak yang menjadi korban (minoritas) juga sebagai penyebab. Bahkan lebih jauh mengatakan bahwa pada kelompok-kelompok radikal putih itu juga banyak orangorang yang baik. Pernyataan ini jelas membuka watak asli dan kemana posisi Donald Trump dalam menyikapi kebencian dan kekerasan rasisme di negara ini.

Semua pertimbangan di atas itulah yang mendasari sehingga pimpinan agama-agama New York, merasa perlu mengadakan acara pertemuan solidaritas antar pemeluk agama sekota New York. Acara yang diadakan persis depan Central Park itu disponsori oleh lebih 70 organisasi keagamaan. Salah satunya adalah Nusantara Foundation yang sekaligus masuk dalam organisasi pelaksana. Saya kebetulan sejak awal diminta menjadi pembicara mewakili komunitas Muslim. Salah satu pertimbangannya adalah karena saya yang menjadi pelaksana utama sebuah rally yang dikenal dengan rally “Today I am a Muslim too”. Juga karena beberapa kegiatan saya yang bersifat lintas agama akhir-akhir ini menjadi rujukan aktifis, khususnya ketika berkenaan dengan tema “building bridges” atau membangun jembatan komunikasi dan kerjasama antar komunitas. Berhubung karena ba­ nyaknya wakil-wakil agama-agama maupun peme­ rintahan setempat yang harus diakomodir, saya me­ nyampaikan ceramah singkat dengan penekanan bahaya rasisme dalam kehidupan global. Bahwa rasisme adalah musuh dari segala “nilai kemanusiaan” (human values) bahkan ajaran agama-agama (religious teachings). Pertama, rasisme adalah penyakit bersejarah manusia (makhluk) sejak awal penciptaannya. Kita diingatkan ketika Allah memerintahkan para malaikat untuk me­ lakukan sujud penghormatan kepada Adam. Perintah ini selain sebagai pengakuan Tuhan akan kemuliaan manusia, juga sebagai ujian ke­ taatan kepada mereka. Salah satu makhluk yang terikut de­ngan ujian ketaatan itu adalah Iblis, yang saat itu menjadi makhluk termulia. Betapa tidak, dia bukan malaikat. Tapi dari kalangan jin (kaana minal jinn). Akan

tetapi secara kemuliaan dan ketaatannya saat itu dia berada di tingkatan para malaikat. Di sinilah dasarnya kenapa dia ikut terseret dalam ujian besar itu. Dan karena posisi kedekatan dan kemuliaan seperti malaikat itu sang Iblis menolak perintah Tuhan. Tapi yang menarik adalah ternyata pertimbangan Iblis menolak perintah itu bukan karena pertimbangan ketaatan (al-Qurbah). Tapi lebih kepada perasaan lebih tinggi, terhormat, lebih hebat karena pertimbangan wujud fisik. Dalam bahasa yang dipakai “saya lebih baik-baik dari dia (Adam). Engkau menciptakan dia dari tanah, sedangkan saya Engkau ciptakan dari api”. Penilaian diri atas dasar fisik, materi duniawi inilah yang disebut “rasisme”. Manusia bahkan di abad modern, abad 21 sekarang inipun, jika masih menilai orang lain dengan pertimbangan fisik dan materi duniawi sesungguhnya adalah penganut paham iblisme, musuh nyata manusia, sang penantang kebenaran. Dua, rasisme adalah antitesis dari akidah monoteisme (tauhid) yang kita yakini. Keyakinan kepada tauhid (laa ilaaha illallah) ini sekaligus bermakna meniadakan superioritas apapun dalam hidup kecuali superiroritas Pemilik Langit dan bumi. Oleh karenanya pekikan Allahu Akbar itu sekaligus reaffirmasi dari keyakinan terhadap superioritas dan supremasi tunggal. Hanya Dia Allah yang memiliki supremasi itu. Maka dalam keyakinan monoteisme yang benar sekaligus meniadakan supremasi siapapun dan apapun selain Allah. Islam menolak tegas supremasi putih atas hitam, atau sebaliknya supremasi hitam atas kaum putih. Semua manusia memiliki supremasi yang sama sesuai pemberian yang memiliki “supreme supremacy” (Allah SWT). Inilah yang ditegaskan oleh Rasul Allah 15 abad silam,

jaum sebelum Komisi HAM dideklarasikan di Eropa. Bahwa semua manusia itu sama. “Sungguh kalian punya satu bapak, Adam. Dan Adam itu tercipta dari tanah. Tiada kelebihan orang Arab di atas non Arab. Juga tiada kelebihan non Arab atas orang Arab kecuali karena ketakwaan”. Tiga, rasisme jelas meruntuhkan konsep keluarga universal manusia yang satu (human family), sekaligus merendahkan diri sendiri. Ayat-ayat Al-Quran menegaskan bahwa semua manusia datang dari satu keturunan yang sama. Semua manusia diciptakan dari satu asal usul penciptaan (nafs wahidah). Dan semua manusia memiliki sepasang orang tua yang sama: min dzakar wa untsa (Adam dan Hawa). Oleh karenanya penilaian kepada manusia berdasar warna kulit, ras atau etnis, jelas pengingkaran kepada keluarga sekaligus penghinaan pada diri sendiri. Tentu sebuah paradoks nyata dalam hidup. Memuji diri sendiri seraya merendahkan sesama adalah prilaku paradoks. Karena manusia itu adalah satu keluarga besar. Empat, rasisme adalah kebodohan yang nyata. Betapa tidak ketika orang-orang rasis itu hanya mampu menilia orang berdasar warna kulit. Sebuah penilalaian yang sempit dan penuh keterbatasan. Kalau saja orang-orang itu punya akal besar dan pemikiran yang luas dan dalam maka mereka tidak akan membatasi penilaian mereka sebatas kulit. Karena sungguh di balik kulit itu, semua manusia memiliki hal yang sama. Darah daging dan tulang belulang semuanya sama. Kebodohan seperti itulah yang secara halus disebutkan dalam Al-Quran bahwa yang mampu menangkap kebesaran dan hikmah Allah dalam penciptaan langit dan bumi, serta perbedaan warna kulit dan bahasa hanya orangorang yang berilmu (alimiin).

Dengan kata lain, yang tidak menangkap rahasia itu, bahkan menolaknya adalah bentuk kebodohan yang nyata. Lima, rasisme itu sejatinya penentangan kepada Tuhan. Betapa tidak, Tuhan sendiri sejak awal memberikan “kemuliaan” kepada setiap anak cucu Adam. “Dan sungguh Kami telah memuliakan anak cucu Adam”, demikian firmanNya. Oleh karenanya merendahkan siapa saja dari kalangan manusia, apapun alasannya, adalah perampokan yang nyata terhadap pemberian Tuhan kepadanya. Inilah yang menjadi ungkapan Umar ketika memarahi salah seorang Gubernur Muslim saat itu karena anaknya menyakiti seorang non Muslim di daerahnya. Sebuah teguran keras kepada hambaNya yang “Al-farouq”. Terakhir, rasisme jelas bertentangan dengan semua posisi dan praktek Rasulullah terhadap semua orang di sekitarnya. Bagaimana beliau menempatkan semua sahabatnya secara merata, dengan equalitas yang sama. Bilal diperlakukan sama dengan Abu Bakar, Salman dengan Umar, Ali dengan Ammar, dan seterusnya. Memang membingunkan, bahkan kita hidup dalam sebuah paradoks yang nyata. Di abad yang dianggap berkemajuan (advance), di abad yang berperadaban (civilized) tapi prilaku manusia semakin jauh dari nilai-nilai yang dibanggakan itu. Bandingkan pemimpin sebuah bangsa di Afrika di abad keenam saat itu, jauh lebih beradab ketimbang banyak pemimpin dunia di abad modern saat ini. Pemimpin Habasyah di Afrika atau modern Ethiopia saat ini jauh lebih berkarakter dan beradab ketimbang sebagian pemimpin yang justeru sebaliknya memperlihatkan karakter rasis saat ini. Sedih, tapi itulah realitanya! New York, 25 Agustus 2017. Oleh : Imam Shamsi Ali Presiden Nusantara Foundation


HALAMAN

BC3

Jabar

Nasional

+ Nasional RABU, 30 AGUSTUS 2017

Harga Hewan Kurban di Jabar Terus Naik

Haris Desak Pemprov Jabar Lakukan Intervensi Jalur Puncak Bogor akan Dilebarkan

ILUSTRASI/NET

PEMBANGUNAN Jalur Puncak dua yang tak kunjung terealisasi harus dicarikan solusi lain. Se­ kretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengaku, pe­lebaran jalur puncak Bogor-Cianjur bakal dilaku­ kan sebagai solusi kemacetan di kawasan tersebut. “Kawasan puncak ini akan dilebarkan karena jika menelaah lebih jauh soal jalur puncak dua butuh kajian mendalam. Sebab ini masih kait era­ tannya dengan masalah lingkungan,” ujar Iwa, di Bandung, Selasa (29/8/2017). Dia menga­ takan, akses dari “Kawasan puncak p e m b a n g u n a n ini akan dilebarkan jalur puncak dua karena jika ini akan menim­ banyaknya menelaah lebih bulkan permukiman. jauh soal jalur Dengan begitu puncak dua butuh kawasan Puncak merupakan kajian mendalam. yang kawasan resapan Sebab ini masih air bisa terancam. kait eratannya Hal itu juga sudah pada dengan masalah disampaikan Presiden Joko lingkungan.” Widodo. “A r t i ny a kondisi resapan air tanah di atas kawasan Puncak diprediksi akan rusak,” terangnya. Pemerintah memastikan akan mengakomodir usulan dari Gubernur Jabar dan Bupati Bogor un­ tuk memprioritaskan pelebaran jalur Puncak yang ada. Mengingat hambatan pelebaran ini terletak pada penempatan warung dan pedagang kaki lima di sepanjang ruas tersebut. (net/bis)

Ada yang Lebaran Idul Adha 31 Agustus

PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) sudah saatnya untuk melakukan intervensi harga hewan kurban atau ternak sehingga lebih terjangkau oleh masyarakat. Hampir setiap tahun harga hewan kurban terus mengalami kenaikan menjelang Idul Adha.

P

enegasan itu diungkap­ kan Wakil Ketua DPRD Jabar Haris Yuliana. Haris mengaku setiap tahun selalu menerima keluhan dari masyarakat tentang harga hewan kurban termasuk ternak lainnya yang terus naik. Padahal pemerintah sebenarnya mampu mengendalikan harganya dengan berbagai cara. “Banyak yang mengeluh, har­ ga kurban tahun ini mahal ya. Di lapangan akan sulit mendapat sapi kurban dengan harga Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. Sekarang har­ ganya sudah Rp 17 juta ke atas un­ tuk bobot 250 kilogram atau lebih,” kata Haris di Gedung DPRD Jabar Jalan Diponegoro, Bandung, Selasa (29/8/2017). Kondisi itu pun terjadi pada harga domba atau kambing. Kini warga kesulitan membeli hewan kurban tersebut dengan harga di bawah Rp 2 juta. Jika membeli he­ wan kurban di bawah harga Rp 15 juta untuk sapi dan Rp 2 juta untuk kambing atau domba, maka dikha­ watirkan tidak memenuhi syarat kurban. “Kalau yang di bawah harga itu, ditakutkan tidak memenuhi syarat kurban. Seperti usia ternak mini­

ILUSTRASI/NET

mal sudah dua tahun dan unsur kesehatan dan kelayakan lainnya untuk kurban. Makanya, banyak yang mengeluhkan hal ini,” kata Haris. Haris mengatakan sudah sela­ yaknya pemerintah dapat mengin­ tervensi harga hewan ternak dan kurban, di antaranya dengan cara menguasai sebagian produksi dan pemasaran ternak. Jangan sam­ pai, katanya, warga jadi kesulitan beribadah kurban karena harga he­ wan kurbannya yang terus naik. “Kemudian kami minta di­ nas terkait untuk memperketat pemeriksaan kesehatan dan kela­ yakan hewan kurban, terutama yang dari Jawa Timur atau Jawa Tengah. Walaupun sudah ditu­ runkan petugas kesehatan, selalu saja ada yang lolos tiap tahunnya,” kata Haris.

Sebelumnya, Pemprov Jabar melepas sebanyak 200 anggota Tim Pemeriksa Hewan Kurban, Selasa (22/8/2017). Agar aman dikonsum­ si, pemerintah meminta masyarakat agar membeli hewan kurban berla­ bel atau memiliki tanda surat sehat dari petugas pemeriksa hewan kur­ ban, baik dari Pemprov maupun ka­ bupaten dan kota. Anggota Tim Pemeriksa He­ wan Kurban tahun ini terdiri atas 50 orang petugas pemeriksa he­ wan kurban Provinsi Jawa Barat, 70 orang petugas dinas peternakan atau yang menangani fungsi ke­ sehatan hewan di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Su­ bang, dan Kota Cimahi, 15 orang anggota tim Perhimpunan Dokter Hewan Jabar, 60 orang mahasiswa PSKH Unpad beserta dosen, dan

5 orang dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM). Ketersediaan dan permintaan hewan kurban di Jawa Barat cukup tinggi. Karena tingginya per­ mintaan hewan ternak ini maka banyak hewan yang didatangkan dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan NTB. Hewan-hewan dari luar Jabar akan diperiksa di check point pemeriksaan seperti di Kota Ban­ jar, Gunung Sindur, dan Losari. Pemeriksaan dilakukan oleh tim pemeriksa hewan kurban dengan pengawasan sangat ketat. Angka estimasi ketersediaan hewan kurban di Jawa Barat seki­ tar 806.000 ekor. Untuk hewan ternak 100.000 ekor, sapi sebanyak 115.000-116.000 ekor, kerbau 3.200 ekor, ternak domba 600.000 ekor, dan kambing antara 91.000 sampai 92.000 ekor. (net/bis)

Empat Kabupaten/Kota di Jabar Siaga Darurat Kekeringan ILUSTRASI/NET

JEMAAH Tarekat Naqsabandiyah Sumatera Barat, memastikan bakal menggelar salat Iduladha 1438 Hijriyah pada Kamis, 31 Agustus 2017. Salat itu di­ pusatkan di Musala Baitul Makmur, Padang. “Kami meyakini saat puasa Arafah jatuhnya Idul­ kurban, sehingga pada hari Kamis tersebut akan melaksanakan salat,” kata Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Sumbar, Syafri Malin Mudo di Pa­ dang, seperti diberitakan Ant, Selasa (29/8/2017). Menurutnya penentuan Iduladha ini telah turun temurun sejak zaman Rasulullah, dengan menghitung 100 hari setelah awal Ramadan. “Se­ cara ketentuan, tidak ada perbedaan dengan tarekat lainnya,” ujarnya. Dalam pelaksanaan salat nantinya, jemaah tarekat itu tetap melakukan dalam dua rakaat, de­ ngan tujuh takbir, serta melaksanakan khotbah se­ usai salat. Hanya, tutur Syafri, khotbah yang dibacakan memakai bahasa arab yang dilanjutkan saling ber­ salaman dan pemotongan hewan kurban. Sementara seorang jemaah Naqsabandiyah, Elli (43), mengemukakan tidak ada yang berbeda dalam hal ibadah antara Naqsabandiyah dengan tarekat lainnya. “Hanya, tarekat kami lebih berkiblat pada ke­ tentuan di Arab Saudi. Kami berharap, perbedaan ini tidak dipersoalkan,” pintanya. (net/bis)

EMPAT Kabupaten/Kota di Jawa Barat (Jabar) saat ini tengah siaga dampak yang diakibatkan keke­ ringan. Kekeringan akibat musim kemarau ini me­ nyebabkan sejumlah war­ ga mengalami kesulitan untuk mendapatkan air untuk memenuhi kebutu­ han sehari-hari. Empat kabupaten/ kota yang melaporkan daerahnya mengalami kekeringan itu diantara­ nya Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Karawang, Ka­ bupaten Cianjur dan Kota Banjar. “Di seluruh Jawa Barat belum semua kabupaten siaga darurat kekeringan, sementara baru ada empat kabupaten,” kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jabar, Dicky Saromi usai sosialisasi penanggula­ ngan bencana kebakaran di Kabupaten Garut, ­Selasa (29/8/2017) Ia menuturkan, musim kemarau seringkali memicu terjadinya ben­ cana kekeringan bahkan kebakaran di seluruh dae­ rah Jabar. Bencana keke­ ringan yang dikhawatir­ kan, kata dia, adalah warga

BPBD Jabar termasuk pemerintah daerah se­ tempat, lanjut dia, sudah memberikan bantuan air bersih termasuk memban­ tu pengairan untuk kebu­ tuhan pertanian. “Ada petugas BPBD yang siap siaga dalam ben­ tuk bantuan,” katanya. Ia menambahkan, selain bencana kekeringan, ada juga ancaman bahaya ke­ ILUSTRASI/NET

yang kekurangan air ber­ sih untuk kebutuhan Ia menyebutkan, dari 27 kota/kabupaten di Jabar baru empat daerah yang melaporkan sudah siaga darurat kekeringan yakni Kabupaten Sukabu­ mi, Karawang, Cianjur dan Kota Banjar. Sedangkan daerah lain­ nya, kata dia, seperti Ka­ bupaten Bandung belum dinyatakan siaga darurat kekeringan. “Kabupaten Bandung ada beberapa kekeringan, tapi belum po­ sisi siaga,” katanya. Ia menyampaikan, daerah siaga darurat ke­ keringan tersebut kondi­ sinya kesulitan air bersih dan minum.

bakaran pada musim ke­ marau. Terkait berapa lama musim kemarau di Jabar, kata Dicky, berdasarkan informasi Badan Metere­ ologi, Klimatologi, Geofisi­ ka (BMKG) bahwa kema­ rau sampai Agustus. “Ya memang susah diprediksi, tapi kata BMKG puncak­ nya (kemarau) di Agustus ini,” katanya. (net/bis)


HALAMAN

BC4

LingkungCianjur RABU, 30 AGUSTUS 2017

Ikan di Pantai Selatan Cianjur Hilang

Kini Nelayan Jayanti Ganti Profesi

SUDAH Hampir beberapa tahun terakhir ini, pantai selatan Cianjur tak bisa lagi diharapkan Nelayan mendulang pundi rupiah.

P

antai yang sebagian tempatanya rusak karena pernah jadi lokasi tambang pasir besi, tak lagi nyaman bagi ikan untuk tinggal. Beberapa penelitian yang sempat dilakukan sejumlah mahasiswa dari salah satu universirtas negeri terkemuka di Jawa Barat, butuh belasan tahun kedepan agar pantai selatan di Kabupaten Cianjur, kembali membaik. Hasil penelitian juga menyebutkan, tindakan penyedotan pasir dari lepas pantai langsung, telah mengakibatkan terumbu karang rusak. Kondisi seperti itu, membuat ikan tak mau menjelajah lebih dalam ke sekitar areal terdekat dari bibir pantai. Meskipun

secara teori, pantai selatan memang bukan spot yang dihuni jenis ikan komersil. Kenyataan kalau saat ini pantai selatan tak lagi memberikan banyak ikan untuk nelayan, dikaui Dadam, salah seorang Nelayan warga Cidamar, Kecamatan Cidaun, Cianjur Selatan. Dadam menyebut, nelayan di pesisir laut Cidaun, hanya bisa melaut dalam waktu terntu saja saat benar-benar bisa mendapat tangkapan bagus. “Apalagi kan beberapa bulan ke belakang gelombang laut tak bersabahat untuk kegiatan melaut. Jelas jika dipaksakan, nelayan bukannya untung malah buntung karena nombok ongkos beli solar,” kata Dadam, beberapa waktu lalu saat ditemui di salah satu tempat di Cianjur.

Dadam juga memastikan, kalau profesi sebagai nelayan di Jayanti sudah banyak ditinggalkan warga. Kini sejumlah nelayan yang tidak lagi mengayuh sampan perahu melawan

gelombang, bekerja di bidang lain. “Ada yang kerja membuka warung nasi, ada yang jadi buruh bangun di Ibu Kota, ada juga sebagai buruh serabutan.

Namun pastinya, nelayan ini hidupnya sangat paspasan,” aku Idam. Menurut Idam, beberapa tahun kebelakang, nelayan pernah meminta secara langsung ke peme-

rintah untuk lebih keras lagi mempromosikan sejumlah spot wisata pantai selatan. Jika berhasil, kemungkinan nelayan bisa membuka usaha dagang cindramata atau sejenisnya.

“Tapi entah didengar atau tidak saat keinginan itu disampaikan ke Bupati, namun hingga saat ini upaya merealisasikan itu semua seperti tidak ada,” pungkasnya. (rustandi)

Truk Pengangkut Daun Teh, Nyungseb di Cibeureum

Banyak Pabrik, Warga Cianjur Susah Kerja

ILUSTRASI/NET

SULITNYA memperoleh pekerjaan yang dihandalkan sehingga banyak warga yang memilih bekerja di luar kota hingga ke luar negeri. Terbatasnya lapangan pekerjaan yang baru menjadi alasan untuk tidak bertahan di kampung halaman sendiri. Kendati tidak data yang pasti mengenai banyaknya warga lokal Cianjur yang memilih bekerja di luar kota hingga ke luar negeri. Fenomena tersebut mudah diketahui saat memasuki mudik lebaran dan datangnya hari raya idul adha sehingga warga memilih pulang kampung. Terungkap dari penuturan, Rahayu (23) warga Sukaluyu yang memilih bekerja di Jakarta karena keterbatasan lapangan pekerjaan di Cianjur ini. Sudah sejak lama mencoba peruntungan namun tak kunjung membuahkan hasil yang diinginkan. “Bukannya tidak mau bekerja disini tapi kesempatan sedikit sekali sehingga pekerjaannya juga hanya itu-itu saja. Saya pernah mencoba di perusahaan besar namun untuk lulus juga tak mudah didapatkannya,” katanya . Dia mencontohkan saya dirinya mengikuti tes lamaran pekerjaan untuk perusahaan retail terbesar di indonesia. Ternyata peserta cukup banyak jumlahnya sedikit jumlah pekerja yang diterima hanya sedikit orangnya. “Bidsa dibilang itu untung-untungan saja karena dari sekian banyak

ILUSTRASI/NET

orang yang melamar itu ada banyak orang yang memiliki potensi dan pengalaman yang memadai. Jadi sayapun tidak kaget begitu mengetahui hasilnya tidak lulus karena sedikit yang diterima oleh perusahaan tersebut,” bebernya. Hal yang sama dikatakan oleh Yayat (32) warga Ciranjang yang meraih peruntungan bekerja di luar kota tepatnya Bandung. Lantaran karir yang didapatkan di kampung halaman sendiri tidak begitu memuaskan untuk pencapaian karir ke depan. “Sudah pernah bekerja di kampung halamannya sendiri tapi untuk prospek kedepan malah saya melihatnya kurang menjanjikan. Sehingga lebih memilih bekerja di luar kota karena kebutuhan hidup itu terus bertambah,” bebernya. Dia menyarankan agar perusahaan di Cianjur menciptkan standar pekerjaan yang menunjang untuk karir kedepan. Dengan begitu ada peluang bagi mereka yang memiliki keinginan meniti karir untuk terus berkembang dan tidak memilih keluar kota hingga keluar negeri. “Kalaupun banyak warga yang meniti karir di luar kota ataupun ke luar negeri itukan karena tidak ada standar yang jelas saat bekerja di kampung halamannya sendiri. Jadi sarannya kalau bisa dibuatkan semacam pengumuman untuk publik agar termotivasi bekerja disini,” urainya. (rikky)

SEBUAH truk bermuatan daun teh bernomor polisi (nopol) F 8607 SJ terjun ke jurang sedalam 10 meter di Jalan Raya CipanasCugeunang, Kampung Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Selasa (29/8/2017) sekitar pukul 11.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu, namun kondisi truk mengalami rusak parah di bagian depan akibat tersungkur ke dalam jurang. Jujun (60), sopir truk menjelaskan, kecelakaan itu berawal saat truk yang dikendarainya melintas di Jalan Raya CipanasCugeunang, Kampung Cibeureum. Saat memasuki jalan menurun, tibatiba saja sebuah mobil angkutan umum (angkum) berhenti mendadak. Mencoba untuk menghindari tabrakan,

BERITACIANJUR/ANGGA PURWANDA

sambung Jujun, ia membantingkan stir ke kanan, namun dari arah berlawanan (Cianjur menuju Cipanas, red) muncul sebuah minibus yang sedang menyalip. Tak mau ambil resiko, ia akhirnya kembali membantingkan stri ke kiri, sehingga truk yang dikendarainya langsung terjun ke jurang.

“Saya dari arah Cipanas menuju Cianjur, untuk menghindari tabrakan dari angkum yang berhenti mendadak dan minibus dari arah berlawanan. Kondisi rem truk sih baik-baik saja, tak ada kendala,” jelas Jujun, saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (29/8/2017). Anggota Polsek Cuge-

unang, Ipda Mahpud yang ditemui di lokasi kejadian, mengatakan, kecelakaan tunggal itu, bukan karena rem truk yang tidak berfungsi baik. Tetapi, karena sang sopir truk menghindari tabrakan. “Tak ada korban, kami dengan jajaran langsung mengamankan lokasi kejadian. Sempat terjadi ke-

macetan saat dilakukan evakuasi kendaraan oleh mobil derek, tapi tak berlangsung lama arus lalu lintas kembali normal,” kata Mahpud. Sementara Yayan (48), seorang warga setempat menuturkan, peristiwa kecelakaan itu merupakan yang kali kedua dalam satu pekan ini di jalur tersebut. Yayan menambahkan, dengan kondisi jalan yang menurun cukup tajam sangat berpotensi terjadinya kecelakaan, terutama bagi para sopir yang memang belum menguasai medan. “Minimnya fasilitas pendukung seperti, rambu lalulintas, dan lampu penerangan jalan umum (PJU) di ruas jalan tersebut sangat berpotensi terjadinya kecelakaan, apalagi pada malam hari,” tutur Yayan. (angga purwanda)

Jaga Lingkungan Hidup dengan Meningkatkan Kualitas Pendidikan UPAYA melestarikan alam penting dilakukan agar terhindar dari kerusakan lingkungan yang mengancam keselamatan jiwa manusia. Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (KPLHI) Kabupaten Cianjur mendorong sejumlah kalangan untuk mengefektifkan perlunya kepedulian lingkungan sejak dini sebagai pola pendidikan terintegrasi. Menurut Ketua DPW KPLHI Cianjur, Hendi Zaeni menyebutkan kecanggihan teknologi sedikit banyaknya mempengaruhi persepsi masyarakat. Adanya kecendrungan semakin menipisnya budaya mencintai dan memiliki lingkungan hidup. “Zaman modern ini serba canggih sehingga sejak manusia lahir sudah

ILUSTRASI

disuguhi dengan teknologi internet. Akibatnya kepedulian kita terhadap lingkungan hidup semakin berkurang dengan tidak tumbuhnya budaya mencintai dan memiliki,” katanya menjelaskan. Dia menyarankan perlunya pendidikan di lingkungan terdekat dalam hal ini keluarga agar tumbuh kembang kesadaran dalam merawat lingkung-

an. Melalui disiplin dengan tidak buang sampah sembarangan, menyediakan tempat sampah di rumah lalu pisahkan sampah organik dan anorganik. “Tidak terkecuali juga agar anggota keluarga diajak memelihara pohon yg ada di pekarangan rumah. Dengan menanamkan nilai budaya cinta lingkungan hidup melalui jalur pendidikan non for-

mal tadi untuk menyelamatkan lingkungan hidup dari kerusakan yg semakin parah oleh tangan-tangan serakah,” bebernya. Namun dia juga menyinggung pentingnya pendidikan formal untuk meningkatkan kualitas pendidikan lingkungan hidup (PLH). Dengan menambahkan waktu pembelajaran sekaligus juga kualitas tenaga pendidik yang lebih menguasai wawasan yang komprehensif akan lingkungan hidup tersebut. “Jangan sampai gurunya tidak mengerti isu lingkungan hidup sehingga murid juga tidak paham paham apa yg di sampaikannya. Agar dunia pendidikan mampu mempu melahirkan generasi masa depan yg sadar akan pen-

tingnya lingkungan hidup dan mempunyai kepekaan terhadap lingkungan hidup,” paparnya. Hal yang sama dikatakan warga Cianjur, Sofyan (42) menyebutkan bahwa hanya sedikit keluarga yang mengajarkan pemahaman tentang lingkungan hidup. Hal itu juga tidak bisa dilepaskan akibat minimnya pengajaran tentang lingkungan hidup di pendidikan formal. “Setahu saya kalau pola pengajaran ditanamkan sejak di pendidikan formal mengenai lingkungan hidup sejak di sekolahan itu akan berdampak ke keluarga juga. Justru awalnya itu harus dimulai dari pendidikan formal dulu baru menginjak ke keluarga,” bebernya. (rikky)


HALAMAN

BC5

Pendidikan

“Pendidikan adalah hal yang mengagumkan, tapi patut diingat bahwa dari waktu ke waktu tak ada sesuatu yang layak diketahui yang bisa diajarkan.” Oscar Wilde - Penulis Irlandia 1854-1900

RABU, 30 AGUSTUS 2017

Ratusan Orang Tua Siswa MAN 2 Cianjur Penuhi Aula

Saksikan Kemampuan Para Siswa Unjuk Kabisa

NET

Program “Jaksa Masuk Kampus” Berhasil PROGRAM ‘Jaksa Masuk Kampus’ yang dicetus­ kan oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Barat diklaim ber­ hasil menekan pelanggaran hukum dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Program yang digagas sejak 2016 itu, ditujukan sebagai upaya edukasi menge­ nai kesadaran hukum. Kepala Kejati Jabar Setia Untung Arimuladi mengatakan, keberhasilan program ‘Jaksa Masuk Kampus’ yakni dilihat dari minimnya pelangga­ ran hukum yang dilakukan oleh mahasiswa saat ini. Hal itu diketahui setelah mendapatkan berkas dari penyidik Polri terkait kasus yang akan naik ke ­pengadilan. “Kita bisa melihat parameternya adalah pelaku kejahatan yang masuk perkaranya melalui pe­ nyidik Polri yang diserahkan ke kejaksaan dari hasil inventarisir, ternyata jumlah mahasiswa yang melakukan pelanggaran boleh dikatakan sa­ ngat sedikit,” kata Untung usai memberikan kuliah umum pentingnya kesadaran hukum kepada ma­ hasiswa baru di Kampus Universitas Widyatama, Jalan Cikutra, Kota Bandung, Selasa (29/8/2017). Kendati demikian, Untung mengaku masih khawatir dengan para mahasiswa yang masih saja tersandung hukum. Rata-rata mahasiswa dan pelajar yang tersandung hukum karena penyalah­ gunaan narkotika. “Tapi untuk tindak pidana lain­ nya boleh dikatakan sedikit. Yang kita khawatirkan narkoba,” ungkap Untung. (net/bis)

RATUSAN orang tua siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Cianjur (dulu MAN Pacet) memadati aula MAN 2 Cianjur, Selasa (29/8/2017).

M

ereka datang selain meme­ nuhi undangan Komite Sekolah juga menyak­ sikan sejumlah unjuk kabisa yang disajikan para siswa. Sejumlah penampilan siswa sempat membuat decak kagum para oarang tua. Diantaranya penampi­ lan anak-anak yang tergabung dalam marawis. Marawis merupa­ kan salah satu kegiatan ekstra kuri­ kuler yang ada di sekolah MAN ter­ tua dan satu-satunya yang memiliki jurusan kejuruan di Cianjur ini. Para orang tua juga disuguhi penampilan anak-anak yang hafiz Alquran. MAN 2 Cianjur memberi­ kan bia siswa khusus bagi anak di­ diknya yang mampu hafiz Alquran bebeapa juz. Salah satunya dibebas­ kan dari biaya iuran dana bulanan. Kepala Sekolah MAN 2 Cian­ jur, Deden, S.Ag, S.Pd, M.Si mengungkap­kan, saat ini sudah ada 18 siswa dan siswi yang sudah hafiz beberapa juz. Kedepannya pihaknya merencanakan bahwa seluruh siswa

wajib hafiz Alquran untuk juz 30. “Alhamdulillah ada beberapa siswa yang sudah mampu menjadi hafiz. Ini memang tidak terlepas dari kerja keras pada pendidik dan keuletan para siswa untuk menjadi hafiz,” papar Deden di sela meng­ hadiri kegiatan. Diakuinya, selama 20 bulan menjabat sebagai Kepala Sekolah, sejumlah perubahan telah terjadi di MAN 2 Cianjur. Perubahan tersebut mengarah kepada perbaikan. Baik mengenai sarana dan prasarana

DerapTNI&Polri

maupun mengenai prestasi sekolah. Ia memiliki target dan rencana untuk tahun pelajaran 2017/2018. Salah satunya ingin meningkatkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Salah satu upaya itu telah ditam­ bahnya tenaga guru agar kegiatan KBM bisa lebih maksimal. Ia juga ingin mengoptimalkan kegiatan ekstra kurikuler. Mela­ lui kegiatan ini diharapkan bisa mendulang prestasi, baik diting­ kat kabupaten, Jawa Barat mau­ pun nasional. “Sejaun ini kami

baru mampu mendulang prestasi ditingkat Jabar, mudah-mudahan kedepan siswa MAN 2 Cianjur bisa lebih berprestasi lagi,” tegasnya. Deden menegaskan masih banyak program lainnya yang bertujuan untuk kemajuan MAN 2 Cianjur. “Untuk sarana dan prasarana kita juga ingin mening­ katkan gedung sekolah dan un­ tuk pelaksanaan UNBK kita juga siapkan perangkat komputer­ nya,” paparnya. Dalam pertemuan dengan orang tua dan Komite Sekolah tersebut juga disampaikan mengenai Ren­ cana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah. Pihak komite juga menggaransi bahwa uang sekolah untuk tahun ini tidak lagi ada pu­ ngutan lainnya. (bis)

“Karena sampai sekarang dunia kedokteran belum menemukan obat untuk mengatasi penyakit tersebut, sementara di Indonesia ada kecenderungan meningkat, maka sudah seharusnya diwaspadai.”

166 Prajurit dan PNS Lanud Husein Jalani Pemeriksaan HIV/AIDS PENYAKIT HIV/AIDS terjadi karena sistem kekebalan tubuh manusia dirusak oleh penyakit HIV.

A

kibatnya orang yang diserang oleh AIDS sangat rentan ter­ hadap serangan penyakit, sekalipun bibit penyakit itu tergolong tidak membahayakan, sehingga hampir dapat dipastikan akan berakhir dengan kematian. Hal itu diungkapkan Mayor Kes DR. Dayanti Yuliastuti pada kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS bertempat di Gedung Antariksa Lanud Husein Sastranegara, Jln. Padjajaran, Kota Bandung, Selasa (29/8/2017). Dalam kegiatan terse­ but diikuti 166 Prajurit dan PNS di lingkungan Lanud Husein Sas­ tranegara dan Lafiau. “Karena sampai sekarang dunia kedokteran belum menemukan obat untuk mengatasi penyakit tersebut, sementara di Indonesia ada kecen­ derungan meningkat, maka sudah seharusnya diwaspadai” ungkap­ nya, Selasa (29/8/2017). Kegiatan dilanjutkan dengan tes HIV-AIDS yang dikuti oleh seluruh Prajurit dan PNS melalui melalui tes darah. Hal ini bertujuan untuk

NET

Polisi Telusuri Peran Rizal Kobar di Saracen

deteksi dini terhadap kesehatan personel yang bersangkutan. “Apabila dalam pemeriksaan ditemukan adanya indikasi HIV, maka akan dilaporkan ke komando atas untuk diberikan penanganan selanjutnya, tapi mudah-mudahkan tidak ada anggota yang terindikasi penyakit HIV ini,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kadis­ ops Lanud Husein Sastranegara Letkol Nav Wahyu Bintoro meny­ ambut baik dan mendukung pe­ nuh pemeriksaan HIV/AIDS, yang menjadi program kerja RSAU dr. M. Sa­lamun, guna melakukan deteksi dini dan cegah dini terhadap pe­ nyakit HIV/AIDS.

“Harapannya tidak ada anggota Lanud Husein Sastranegara yang terjangkit HIV/AIDS, sehingga selu­ ruh anggota Lanud Husein Sastrane­ gara dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan dapat memberikan pengabdian yang terbaik untuk bangsa dan negara melaui TNI Ang­ katan Udara,” ujarnya.(net/bis)

POLISI menemukan fakta baru kasus ujaran keben­ cian yang dilakukan kelompok Saracen. Muncul nama Rizal Kobar yang dijadikan tersangka dalam kasus ma­ kar. Aparat kini masih melakukan penelusuran. “Sedang didalami perannya. Pertama Sri, kemudi­ an Jasriadi, kemudian MFT. Nah baru, ternyata mere­ ka ada koneksi dengan Rizal Kobar. Koneksinya seperti apa sedang didalami,” ujar Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Rikwanto di kantornya, Selasa (29/8/2017). Rizal bersama Jamran sempat diamankan polisi pada Desember tahun lalu. Mereka bersama tokohtokoh nasional lainnya ditetapkan tersangka, yang berjumlah 11 orang. Setelah menjalani pemeriksaan, tujuh orang tersangka dugaan makar telah dipulang­ kan. Mereka yakni, Kivlan Zein, Adityawarman, Rat­ na Sarumpaet, Dirza Husein, Eko, Alvin Indra, dan Rachmawati Soekarnoputri. Sementara itu, pentolan Dewa 19 Ahmad Dhani, sebagai tersangka dugaan penghinaan terhadap pe­ nguasa dalam hal ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut dipulangkan juga. Sri Bintang Pamungkas, Jam­ ran dan Rizal Kobar langsung ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Mereka dijerat Pasal 107 Jo Pasal 110 KUHP Jo Pasal 28 ayat (2) tentang makar dan pelang­ garan UU ITE. (net/bis)


HALAMAN

BC6

Lifestyle

+ Entertainment RABU, 30 AGUSTUS 2017

Lelaki Tajir atau Biasa Saja, Cita Citata Memilih Siapa? PENYANYI dangdut Cita Citata mengungkapkan jika ia tak mencari calon suami dari kalangan punya harta banyak. “Aku nggak cari orang yang tajir banget, justru aku cari orang yang ayo kita berjuang bersama-sama. Tapi kalau dia tajir banget itu bonus,” kata Cita di studio Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Jakar-

Serba-serbi Putri Pariwisata, Siap Kenalkan Indonesia

ta Selatan, Selasa (29/8/2017). Menurutnya, punya calon suami dari kalangan biasa saja menjadi tantangan bagi perjalanan hidupnya. “Kalau aku biasa aja, itu jadi tugas kita untuk berusaha naik bareng-bareng, kerja bareng. Jadi buat aku itu seperti tanta­ ngan untuk menjadi tanggung jawab aja,” kata dia. Yang paling penting bagi pelantun “Sakitnya Tuh Di Sini”

“Kalau aku biasa aja, itu jadi tugas kita untuk berusaha naik bareng-bareng, kerja bareng. Jadi buat aku itu seperti tantangan untuk menjadi tanggung jawab aja.”

itu, dia dan calon suaminya sama-sama tulus menjalin sebuah hubungan. “Yang paling penting cinta aja, sayang aja. Kalau udah sayang kita bisa jalan samasama,” ujar mantan istri Galih Purnama ini. Sebelumnya Cita sempat mengutarakan bahwa ia te­ ngah pendekatan dengan lelaki bule berkewarganegaraan Prancis. (net/bis)

Ini Mengapa Anda Tak Boleh Anggap Enteng Rambut Beruban

ILUSTRASI/NET

RR Astari Indah Vernideani wakil dari DKI Jakarta 5 ter­ pilih menjadi Putri Pariwisata Indonesia (PPI) 2017. As­ tari berhasil mengalahkan 38 peserta dari seluruh daerah di Indonesia. Menyandang predikat baru ini, Astari siap memper­ kenalkan pariwisata Indonesia di mata dunia. Langkah awal, dia bakal memanfaatkan akun media sosialnya. “Pastinya saya sudah siap untuk mempromosikan Indonesia ke seluruh dunia. Lewat instagram dan me­ dia sosial hingga ikut ajang kecantikan,” kata Astari usai pemilihan. Adapun ajang lain yang segera diikuti adalah Miss Tourism Queen International, Miss Tourism Interna­ tional, Miss Tourism Queen of the Year, Miss Oriental Tourism, dan Miss Global Beauty Queen. Di sana dia be­ kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dan Kemente­ rian Pariwisata RI. “Dengan semua bekal yang saya punya, saya akan ang­kat Indonesia melalui kekayaan pariwisata,” ujarnya. Gelaran Puteri Pariwisata digelar pada Jumat (25/8/2017) lalu. Ajang ini merupakan hasil kerja sama Yayasan El John dengan Kementerian Pari­ wisata. (net/bis)

Anak Sering Batuk Pilek, Apa Penyebabnya

ILUSTRASI/NET

ANAK-anak sangat rentan terhadap penyakit. Salah satu penyakit yang jama menyerang anak-anak ada­ lah batuk dan pilek. Keluhan batuk yang sering berulang disertai se­ sak, perlu melakukan evaluasi dan identifikasi terha­ dap risiko kekambuhan sakit batuk pada anak. Oleh karena itu, Anda perlu mengenali beberapa kondisi yang dapat menyebabkan keluhan batuk ber­ ulang pada anak, seperti, alergi makanan atau alergi dingin, konsumsi makanan yang memicu keluhan batuk, seperti jajanan, makanan ringan, mie instan, minuman yang dijual bebas yang tidak menjaga ke­ bersihannya dan kualitasnya. Tertular dari anggota keluarga lain, atau lingku­ ngan sekitarnya, asap rokok di lingkungan sekitar­ nya, infeksi pernapasan dan aktivitas anak yang ber­ lebih atau bahkan sampai larut malam. Bila keluhan ini terus berulang walaupun dalam dua atau tiga hari mengalami penyembuhan, sebaik­ nya Anda tetap berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter akan melakukan evaluasi dan pemeriksaan yang sesuai untuk anak. Pemeriksaan rontgen atau pemeriksaan darah mungkin akan dilakukan, dan pengobatan akan di­ berikan nanti sesuai hasil pemeriksaan yang didapat­ kan atau bila diperlukan. (bbs/bis)

BIASANYA kita selalu menyebut kalau rambut beruban adalah salah satu bukti tanda penuaan. Kondisi ini tidak dianggap serius oleh banyak orang, tapi tak sedikit juga yang malu dan menyembunyikannya dengan berbgai cara.

A

da yang mengguna­ kan pewarna atau cara lainnya untuk menutupi rambut yang memutih. Meski begitu, ternyata rambut beruban tidak bisa Anda anggap remeh. Apalagi, jika uban Anda muncul sebelum Anda berusia 30 tahun. Ini harus menjadi perha­ tian. Ini sebenarnya bisa menunjuk­ kan beberapa kondisi kesehatan yang tengah Anda alami. Rambut beruban yang muncul bisa men­ jadi salah satu gejala yang ingin­ ditunjukkan oleh tubuh Anda. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memeriksa rambut beruban untuk menghindari kon­ sekuensi serius. Berikut beberapa alasan utama agar Anda tidak pernah mengabaikan rambut ber­ uban, yang dilansir dari Boldsky. 1. Penyakit Jantung Jika Anda masih muda dan Anda melihat rambut Anda beruban, maka Anda perlu berkonsultasi dengan ahli jantung, apalagi jika Anda seorang lelaki. Para ilmuwan mengungkapkan bahwa hal itu sering dikaitkan dengan risiko tinggi penyakit jan­ tung iskemik. Penyakit ini tidak menunjukkan ge­ jala pada tahap awalnya, jadi Anda perlu mem­ perhatikan tandatanda khususnya. 2. Mendeteksi Kondisi Autoimun Penyakit au­ toimun dengan nama alopecia

FOTO-FOTO: ILUSTRASI/NET

areata dapat menyebabkan mun­ culnya rambut beruban pada kepala Anda. Secara bertahap mereka bisa kehilangan rambut mereka sepenuhnya dari kepala dan tubuh mereka. 3. Kurangnya Vitamin D3 dan B12 Untuk menghentikan rambut beruban, Anda perlu mengonsum­ si makanan seimbang. Kekura­ ngan vitamin D3 bisa mengakibat­ kan hilangnya melanin, zat yang memberi warna pada kulit dan rambut. Hal yang sama b e r­

laku jika Anda kekurangan vita­ min B12. 4. Merokok Perokok tidak boleh terkejut ram­ but ber­ uban

yang tumbuh lebih awal di usia mereka yang masih terbilang muda. Kebiasaan ini juga bisa berujung pada ron­ toknya rambut Anda. 5. Stres Stres dapat mempercepat ke­ mungkinan tumbuhnya rambut beruban, terutama jika Anda me­ miliki masalah hormonal. Jika Anda berusaha mengelola stres, rambut beruban bisa diatasi. (bbs/bis)


HALAMAN

BC7

Cianjur News+

RABU, 30 AGUSTUS 2017

... Anggaran Diniyah Disebut Proyek Balas Budi DARI HAL BC1

Diniyah Takmiliyah dan Pendidikan Al Quran. “Saya masih ingat Perda itu lahir pada tahun 2014, sehingga kebijakan anggaran baru bisa dimulai pada tahun anggaran 2015 hingga sekarang. Saat Perda dibahas, sejumlah kalangan dewan sempat mempertanyakan efek luas positif yang ditimbulkan dari lahirnya aturan diniyah, apalagi mengandung konsekuensi anggaran yang jadi beban APBD,” kata Ridwan. Ridwan mengaku ingat betul, pertentangan dan perdebatan kubu pro dan kontra cukup panas. Tapi karena DPRD adalah lembaga politis kepentingan partai, meski diperdebatkan dan dipertentangkan, Perda N0 3 Tahun 2014 tentang Diniyah Takmiliyah dan Pendidikan Al Quran, akhirnya “lahir” juga meski dianggap prematur. “Kenapa kita sebut ini prematur, karena dewan seperti mengindahkan kondisi sosial masyarakat saat itu, termasuk kebijakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, agar daerah melakukan efisiensi anggaran. Harusnya kemampuan APBD terhadap besarnya anggaran untuk memenuhi Perda itu, dijadikan landasan agar Perda No 3/2014 ditunda untuk disahkan,” komentarnya. Lebih jauhnya, aktivis

yang saat ini ikut masuk dalam salah satu lembaga penting pengawas jalannya pemerintahan pusat ini, berpendapat karena prematur jelas sekali adanya kepentingan balas jasa terhadap lembaga yang mendesak Pemkab Cianjur segera mengesahkan aturan itu. “Balas jasa ini jelas adalah dukungan politik FKDT (Forum Komunikasi Diniyah Taklimiyah) Cianjur dalam pilkada,” tuntasnya. Sementara itu, berdasarkan sejumlah informasi menyebut, belakangan ini sosok Wakil Bupati (Wabup) Herman Suherman disebut kerap hadir dalam beberapa acara yang dilaksanakan FKDT. Meski publik Cianjur belum mengendus adanya kepentingan politik praktis Wabup, namun seharusnya orang nomor dua di Cianjur bisa membenahi sejumlah ruang kosong dalam pengelolaan anggaran diniyah. Pernyataan itu, dikatakan Yanto Subagja, selaku Wakil Ketua II Cianjur Public Corupption Watch dalam sebuah kesempatan, Selasa (29/8/2017) kemarin. Yanto juga berharap agar Wabup yang lebih tahu masalah ini, dapat menjelasakan kepada publik terkait anggaran dan hasil yang dicapainya. “Kalau dikonfirmasi malah menghindar dan meminta untuk bisa menjelaskan di lain hari, jelas

seperti ada apa-apa dalam proses ini,” tukas Yanto. Wabup sendiri saat dikonfirmasi sesaat setelah sidang paripurna pada Senin (28/8/2017) di Gedung DPRD Cianjur, hanya menjawab kalau data soal diniyah ada di kantornya. Kang Herman -sapaan akrab Wabup- meminta reporter Harian Umum Berita Cianjur yang mewawancarainya untuk datang ke ruang kerjanya pada hari lain. “Tapi alhamdulillah kang, setelah ada anggaran itu, sekarang setiap saya ke Cianjur Selatan kegiatan solat berjamaah di masjid tidak hanya pada Ashar saja,” jawab Herman me­ lebar. Diberitakan sebelumnya, Ketua FKDT Moch Toha saat dikonfirmasi masalah ini di Gedung DPRD Cianjur, kemarin, langsung menampik dana anggaran dikelola oleh FDKT. Karena FKDT hanya bertugas dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kelembagaan saja. “FKDT hanya melaksanakan pelatihan dan pembinaan kepada pe­ ngajar, sehingga kualitasnya meningkat. Tak hanya itu, pembinaan terhadap pengelolaan lembaga dan pemberdayaan guru juga dilakukan,” kata Toha. Menurutnya, pendapatan guru pengajar sukarela diniyah jauh dari UMK Cianjur saat ini, yang mencapai Rp1,9 juta. Infaq dan

... Natshir tak Mau Besar Kepala! DARI HAL BC1

mampu membuat Tim Maung Bandung clean sheet. Sebelumnya ia mengamankan gawang Persib dari serbuan pemain Arema FC dan Persegres Gresik United. Yang jelas, hasil imbang membuat Persib tetap terjaga di papan tengah klasemen. Mereka mengumpulkan 29 poin dari 21 laga. “Alhamdulillah, ini berkat kerja keras semua. Bisa clean sheet lagi ini adalah bonus. Utamanya bisa membantu tim meraih poin,” kata Deden seperti dilansir laman resmi Persib. “Kita akan

kerja keras dan fokus untuk memberikan yang terbaik buat Persib,” ia menambahkan. Dalam laga selanjutnya, Persib akan menantang Sriwijaya FC. Laga ini akan digelar Senin (4/9/2017) di Gelora Sriwijaya. Sementara itu, Pelatih Fisik Persib Bandung, Yaya Sunarya, menyebutkan, meski belum mencapai target yang diinginkan saat mengahadapi Persipura. Namun, Hariono dkk sebenarnya sudah tampil maksimal pada pertandingan kemarin dengan melakukan variasi serangan. “Situasi di pertanding-

an beda sama latihan. Apalagi ini main away di kandang Persipura. Tekanan bukan hanya dari pemain lawan, tapi juga penonton, ditambah cuaca yang sangat panas,” ujarnya. Bahkan Yaya mengklaim strategi yang sebelumnya disiapkan yaitu transisi menyerang pemain dibuat mengarah ke sayap, justru selalu menjurus ke tengah. Kondisi tersebut dimanfaatkan tim tuan rumah untuk memotong bola dan melakukan serangan. “Seharusnya transisi yg dibuat mengarah ke flank kanan dan kiri. Tapi kemarin kebanyakan ke tengah. Bisa jadi pergerak-

bantuan dari orangtua murid juga sulit untuk mendongkrak pendapatan itu. Apalagi nilainya sukarela, ada orangtua yang hanya mampu Rp2.500 hingga Rp3.000. “Jika ada 100 murid paling di kisaran Rp300 ribu, sedangkan pengajarnya ada enam orang, kecil sekali yang diterima akhirnya,” sebut Toha. Disinggung masalah bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Toha menilai, bantuan pemkab hanya sebatas stimulan yang nilainya tidak terlalu besar. Intinya, Pemkab Cianjur ada perhatian terhadap nasib pengajar diniyah. “Besaran anggaran yang diberikan oleh Pemkab Cianjur paling berkisar di antara Rp1-2 milyar pertahunnya, dan itu dibagi seluruh guru yang ada di seluruh Kabupaten Cianjur,” ujar Toha. Toha menerangkan, di Kabupaten Cianjur terdapat 2.500 sekolah diniyah dengan jumlah guru mencapai 13 ribu. Sehingga pembagiannya pun bergiliran tidak langsung diakomodir seluruhnya. Dalam setahun, sekitar 2.000 guru yang mendapat tambahan pendapatan. “Yang mendapatkan tambahan pendapatan bergiliran setiap tahunnya. Kalau diperkirakan besar nilai yang diterima guru sekitar Rp850 ribu perorangnya dalam setahun,” terang Toha. (rustandi/angga)

an Ezechiel sudah diantisipasi tuan rumah. Sehingga kita kesulitan menusuk jantung pertahanan lawan,” kata Yaya. Kondisi itu pun mengharuskan Raphael Maitimo ditarik ke tengah dengan maksud membantu serangan dan membuat gol. “Supaya ada variasi serangan. Karena dia kuat megang bola,” jelasnya. “Kita coba terus, tapi lagi-lagi support bola juga masih kurang. Satu dua sentuhan kita bikin, tapi mereka juga punya skill dan kecepatan. Tapi Alhamdulillah masih bisa dapat poin dari hasil maksimal,” tandasnya.(net/ angga purwanda)

... Gelar Pengajian Sebelum Nikah DARI HAL BC1

tuanya. Raisa mengenakan kebaya biru dengan sentuhan putih. saat mengaji, dia menggunakan kerudung dengan warna senada dengan busananya. “It’s @raisa6690’s Pengajian this morning and the bride-to-be looks stunning wrapped in a @ studioboh piece.--Pengajian Raisa pagi ini dan calon pengantin ini terlihat begitu memesona dibalut busana dari @studioboh,” tulis akun Instagram @ Bridestory. Raisa juga akan men-

jalani beberapa proses pernikahan dengan menggunakan adat Sunda, seperti proses siraman hingga pernikahan. Sementara, pernikahan Raisa dengan aktor Hamish Daud, rencananya berlangsung pada Minggu, 3 September. Mereka juga akan menggelar resepsi di salah satu gedung di kawasan Jakarta Pusat. Padahal jauh sebelumnya, sempat diberitakan pernikahan Raisa dan Hamis Daud sempat menjadi rahasia. Saat ditanya mengenai rencana tersebut, pelantun Serba

Salah ini meminta maaf. Permintaan maaf yang dilakukan penyanyi kelahiran Jakarta, 6 Juni 1990 ini lantaran dia masih enggan menceritakan kabar bahagia seputar rencana pernikahannya dengan Hamish Daud. Kabarnya, Raisa memilih mengungkap kabar bahagianya itu di akun media social miliknya. “Maaf ya, maaf. Sorry banget yah, hehehe,” kata Raisa sambil berlalu seusai menghadiri acara di Jakarta Sebelumnya, Pelantun tembang Kali kedua ini bercerita jika dirinya akan

berkolaborasi dengan band Jepang, AmPm yang identik tampil dengan kos­ tum beruang di konser musik bertajuk Spotify On Stage. “Lihat deh ada beruang disitu lucu deh,” ujarnya. Seperti diketahui, Raisa dan Hamish Daud merencanakan mengakhiri masa lajang pada 3 September 2017. Berkas pernikahan pun sudah diterima pihak KUA Tanah Abang, Jakarta. Saat itu diserahkan oleh pihak keluarga, lantaran calon mempelai sama-sama sibuk bekerja. (net/rustandi)

... Disnaker Ungkap Pemalsuan Dokumen TKI DARI HAL BC1

usahaan pemberangkatan TKI itu juga mencatut instansi lainnya di lingkungan Pemkab Cianjur. Sekretaris Disnakertrans Kabupaten Cianjur, Heri Suparjo, menyebutkan, dari hasil verifikasi yang dilakukan terhadap 61 dokumen pemberangkatan TKI itu, semuanya tidak teradata dalam database dinasnya. Setelah dilakukan penyelusuran, Heri mengungkapkan, dokumen TKI tersebut dipalsukan dengan domisili di Cianjur. Selain itu, dalam dokumen tersebut juga dipalsukan identitas kependudukan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) serta rekomendasi dari Disnakertrans Kabupaten Cianjur. “Dokumen tersebut dipastikan palsu lantar-

an kop surat rekomendasi yang keluar Januari 2017 masih menggunakan nama Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Padahal sejak awal tahun sudah diubah menjadi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur,” ungkap Heri, kepada wartawan, Selasa (29/8/2017). Setelah berkoordinasi dengan Disdukcapil Kabupaten Cianjur, Heri mengatakan, pihaknya juga mendapatkan jawaban pasti bahwa puluhan dokumen tersebut palsu. Sebab, sambung Heri, dari keterangan dinas tersebut 61 warga yang diberangkatkan ke negeri Jiran itu tidak ada dalam database sebagai warga Kabupaten Cianjur. “Ini sangat jelas, bahwa dokumen tersebut di palsukan. Puluhn warga yang disebutkan dalam dokumen palsu tersebut,

semuanya tidak ada dalam data base di Disdukcapil Kabupaten Cianjur,” katanya. Heri menyebutkan, Disnakertrans bakal melaporkan pemalsuan dan pencatutan dua instansi pemerintahan oleh perusahaan pemberangkatan TKI tersebut ke pihak kepolisian. Dia juga mendorong perusahaan tersebut dibekukan lantaran telah membuat pelanggaran berat dengan pemalsuan dokumen. Cianjur pun bakal kena imbas jika para TKI tersebut berulah di Malaysia. “Kami akan laporkan kejadian ini ke kepolisian, kami juga akan dorong perusahaan yang telah melakukan pemalsuan tersebut di bekukan aktifitasnya. Ini jelas sudah sangat merugikan pemerintah,” ucapnya. (angga purwanda)

... Negara Asean Kumpul Bahas Masalah TPPO DARI HAL BC1

hingga penanganan korban TPPO. “Kita (Indonesia) mendorong kerja sama lintas sektoral dan lintas batas yang ramah HAM dalam pemberantasan TPPO,” ujar Dinna Wisnu, Wakil Indonesia untuk Komisi Antar pemerintagh Asean tentang HAM (AICHR- ASEAN Intergovernment Commiis-

sion on Human Right) di sela pembukaan AICHR di Hyatt Hotel, Yogyakarta, Selasa (29/8/2017). Pemberantasan dengan pendekatan HAM, kata dia sangat mungkin diwujudkan. Hampir semua negara memiliki komitmen dan kontribusi memberantas TPPO dengan pendekatan ini. Diharapkan melalui pertemuan ini nantinya akan ada masukan dan hasil

diskusi untuk dibuat opsi dalam implementasi Konvensi Asean untuk TPPO (ACTIP). Indonesia, masih menjadi dengan negara kasus TPPO terbesar di ASEAN disusul Filipina dan Thailand. Ini tidak lepas dari jumlah penduduknya yang memang cukup besar. Selain itu penegakan hukum juga maish sangat lemah. (net/rustandi)

... FDS Dituding “Bunuh” Waktu Belajar Ngaji DARI HAL BC1

Cianjur. Massa yang berasal dari berbagai penjuru Cianjur, berdatangan menggunakan mini bus hingga menumpang kendaraan angkutan barang. Massa yang telah berkumpul melakukan orasi di depan kantor Kemenag, dan dilanjutkan dengan long march, menuju lapangan parkir Hypermart di jalan Abdullah Bin Nuh. Sesampai disana, massa kembali melakukan orasi, dan menyatakan sikap menolak diberlakukannya FDS. Salah seorang orator, yang sekaligus menjabat Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Cianjur, Moch Toha, menolak secara tegas diberlakukanya FDS. Karena, FDS dianggap “membunuh” waktu pembelajaran di Diniyah Non Formal, diantaranya, Diniyah Takmilah, Pendidikan Alquran dan Pondok Pesantren. “Kami juga mendesak pemerintah, agar segera mengeluarkan Perpres, tentang pembatalan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 23 tahun 2017, yang tidak berpihak pada pembelajaran Diniyah non formal,” tegas Toha yang saat ini juga menjabat sebagai anggota komisi II, DPRD Cianjur. Toha mengungkapkan, tak hanya menolak, KCA juga siap memberikan solusi jika pihak pemerintah menginginkannya. Salah satunya solusinya, dengan konsep pendidikan karakter melalui pendidikan keagamaan non formal yang

terintegrasi dengan pendidikan formal. “Harus ada integrasi antara pendidikan formal dan nonformal. Karena, pendidikan karakter itu, tidak bisa dipisahkan berdasarkan pendidikan formal atau non formal,” ungkap Toha. Menurut Toha, pendidikan pada hakikatnya merupakan gerbang untuk memanusiakan manusia. Tetapi dengan adanya FDS, hanya akan memenjarakan anak didik, dan mencederai nilai keagamaan yang ada di Indonesia, serta UUD 1945. Jika FDS dipaksakan dilaksanakan akan memiscu berbagai implikasi. “Pertama, secara psikologis anak didik memerlukan waktu untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Jika waktu itu hilang, akan berdampak pada pertumbuhan mental dan meningkatkan kejenuhan anak,” sebut Toha. Tak hanya itu, Toha melanjutkan, efek berlakunya FDS, secara kelembagaan dapat mematikan Diniyah non formal, yang dijalankan pada sore hari. Penerapan 40 jam selama lima hari, secara perlahan akan menghilangkan jam pelajaran pendidikan keagamaan. “Bukan hanya lembaga Diniyah non formal yang menerima dampaknya, tetapi pendidikan keagamaan, yang dilaksanakan di sore hari pun, menerima efeknya. Sehingga, Permendikbud itu, sangat berpotensi mematikan layanan pendidikan itu, padahal pendidikan diniyah non formal, menjadi dasara, pembentukan karakter,” ujar Toha. Diwawancara dilokasi

aksi damai, salah seorang peserta aksi, dari Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Usman (47), menuturkan, dirinya akan terus melakukan aksi penolakan terhadap Permendikbud itu. Pasalnya, kebutuhan pendidikan anak tidak hanya di sekolah, tetapi butuh pendidikan yang lain. “Selain sekolah, anak harus bisa bersosialisasi dengan masyarakat, apakah itu dengan teman sebaya atau dengan orang yang lebih tua. Terlebih pendidikan agama, yang dapat membentuk karakater anak di masa depan,” tutur Usman. Berdasarkan pengalaman pribadinya sebagai pengajar, Usman menjelaskan, anak yang terlalu ditekan dalam belajar, lebih cenderung pasif dan susah untuk bersosialisasi. Apalagi jika itu terjadi pada massa pertumbuhan, dimana kebiasaan itu dapat berakibat buruk bagi masa depan anak didik. “Anak yang kurang bersosialisasi, jika nanti dewasa, akan sulit berinteraksi dengan lingkungan dan masyarakat, karena seluruh waktunya dihabiskan di sekolah,” jelas Usman. Informasi yang dihimpun Harian Berita Cianjur, Permendikbud Nomor 23 tahun 2017 tentang hari sekolah, pada pasal 2 ayat (1) menyebutkan, hari sekolah dilaksanakan delapan jam dalam satu hari atau 40 jam selama lima hari dalam satu minggu. Selain itu, pada pasal 5 ayat (1), disebutkan hari sekolah digunakan bagi peserta didik untuk melaksanakan kegiatan intrakulikuler, kokurikuler, dan ekstrakulikuler. (wawan)


HOTLINE : 0263-2283283

HALAMAN

BC8

Klik! beritacianjur.com

RABU, 30 AGUSTUS 2017

Mandiri Tak Tanggung Biaya ATM Nasabah

ISTIMEWA

MENYUSUL adanya gangguan satelit Telkom I, milik PT Telkom Indonesia, sejumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik perbankan nasional tidak dapat beroperasi. Salah satu yang ter­ kena dampak besar, yakni PT Bank Central Asia Tbk yang menghantam sekitar 5.700 ATM dan menyatakan menanggung biaya transaksi tarik tunai bagi nasabah yang melakukan transaksi di bank lain. Namun berbeda halnya dengan PT Bank Mandiri Tbk yang me­ ngakui tak akan menanggung biaya transaksi tarik tunai bagi nasabah yang menarik dana di ATM bank lain. Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk, Rohan Hafas me­ngungkapkan, saat ini jaringan ATM off­ line atau yang terkena dampak hanya sebanyak 496 unit ATM di berbagai daerah, atau hanya 3 persen dari total seluruh ATM yang dimiliki. Menurut dia, Bank Mandiri saat ini memiliki hampir sebanyak 17 ribu unit ATM. Sehingga dengan alasan itu, bank plat merah tersebut tidak akan memberikan penanggungan biaya lantaran nasabah masih

Mari Beriklan di.. beritacianjur.com

Contact Person

087779994088

bisa mengoptimalkan ATM yang lain. “Karena di dekat yang kena gangguan itu, kita juga sudah memisahkan di satu area, misalnya ada 5 mesin, 3 unit pakai telkom misalnya, lalu dua lagi pakai indosat dan sebagainya. Jadi pasti ada ATM terdekat yang masih berfungsi. Jadi kita enggak melakukan itu (nanggung biaya nasabah). Karena enggak terlalu banyak dampak bagi kita,” kata Rohan saat dihubungi “BC”, Senin, 28 Agustus 2017. Dia menjelaskan, pihaknya telah berhasil dengan cepat menyelesaikan permasalahan jaringan tersebut. Pada awalnya, dia merinci, ada sebanyak 2 ribu unit ATM atau 13 persen yang terdampak gangguan satelit dari total 17 ribu unit ATM perusahaan. Hanya berselang dua hari, imbuh dia, pihaknya bisa menurunkan hingga menjadi tiga persen atau menjadi 496 unit ATM. “Kalau kemarin kita lihat sudah bisa nurunin dari 13 persen yang bermasalah menjadi tiga persen dalam dua hari, harusnya dalam sehari dua hari, selesai semua,” tutur dia. (­ rizky/elloy)

Terhitung Bulan Agustus 2017, TKI Terlindungi BPJS

KEMENTRIAN Ketenagakerjaan (Kemenaker) bersama Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan meluncurkan program Transformasi Perlindungan Jaminan Sosial bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

P

rogram ini memberikan jaminan perlindungan bagi para TKI yang bekerja di luar negeri hingga kembali ke Indonesia. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, TKI merupakan salah satu profesi yang berdampak besar terhadap pemasukan devisa negara. Maka tidak heran, jika para TKI ini diberikan julukan yang istimewa yaitu sebagai pahlawan devisa. Menurut Agus, julukan istimewa tersebut tentunya harus disertai dengan perlindungan atas pemenuhan hak-hak para TKI oleh pemerintah yang berujung pada kesejahteraan para TKI dan keluarganya.

ISTIMEWA

“Ini merupakan salah satu bagian dari rencana strategis dari pemerintah Presiden Jokowi, agar para TKI terlindungi saat di dalam negeri, tidak ­terlantar saat di luar ne­ geri dan tidak sengsara saat kembali ke dalam negeri. Karena jaminan sosial ini adalah hak dasar ­manusia di muka bumi,” ujar dia di Tulungagung, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Agus menjelaskan, jaminan sosial merupakan salah satu bentuk per-

lindungan bagi seluruh masyarakat yang diberikan oleh negara. Meski TKI ini bekerja di luar negeri, lanjut dia, perlindungan atas risiko sosial yang bisa saja terjadi sudah diantisipasi oleh pemerintah dengan menyediakan suatu bentuk perlindungan. “Ini juga agar para TKI beserta keluarga dapat menjalani aktivitas pekerjaan sehari-hari dengan tenang,” kata dia. Menurut dia, inisiatif perlindungan jaminan

sosial kepada para TKI ini berawal dari hasil pembahasan Panja Komisi IX DPR RI.Pelindu­ ngan untuk para TKI ini dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan Undang-Undang no 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyatakan, perlindungan untuk TKI ini mulai dilaksana-

kan oleh BPJS Ketenagakerjaan terhitung tanggal 1 Agustus 2017 dengan skema khusus ­perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi TKI. “Nantinya para TKI ini wajib terdaftar dalam dua program, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKm), dan ada program tambahan Jaminan Hari Tua, yang dapat menjadi tabungan para TKI saat memasuki usia tua,” tandas dia. (rizky)


twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjurcom

HOTLINE : 0263-2283283

HALAMAN

BC9

Klik! beritacianjur.com

RABU, 30 AGUSTUS 2017

Dalam Kondisi Cacat Harus Nafkahi Istri dan Ketiga Anaknya

Serba-serbi

Untung Harapkan Uluran Tangan Pemerintah

BPBD Imbau Waspadai Musim Pancaroba BADAN Penanggu­ langan Bencana Dae­ rah (BPBD) Kabupaten Cianjur menghimbau warga Cianjur untuk meningkatkan kewasp­ daannya pada musim transisi atau pancaro­ ba yang terjadi saat ini. Karena, biasanya musim pancaroba ke­ rap dibarengi dengan bencana alam dan po­ tensi wabah penyakit berbahaya. “Biasanya musim pancaroba seperti ini diawali dengan suhu cuaca berubah menjadi lebih panas dan disertai datangnya awan gelap secara mendadak serta hujan deras,” kata Sek­ retaris BPBD Cianjur, Sugeng, belum lama ini. Ia menjelaskan, musim pancaroba ada­ lah masa peralihan anta­ ra dua musim utama di daerah iklim muson, yaitu antara musim penghujan dan musim kemarau. Dimana, masa pancaroba ditandai de­ ngan tingginya frekue­ nsi angin yang bertiup kencang, hujan deras yang disertai guruh. “Memasuki musim penghujan, penya­ kit demam berdarah (DBD) akan berkem­ bang sangat pesat. Un­ tuk itu, masyarakat harus mulai mewaspa­ dai dan membersihkan tempat-tempat yang dapat menggenangi air sehingga menjadi tempat pertumbuhan nyamuk penyebab DBD, selain itu potensi penyakit saluran per­

napasan, seperti pilek atau batuk, akan relatif meningkat pada musim pancaroba,” jelasnya. Ia mengungkapkan, agar seluruh warga di wilayah Cianjur, teru­ tama di daerah rawan bencana, agar waspada terhadap munculnya bencana banjir, long­ sor dan serangan pu­ ting beliung. “Kemung­ kinan itu diwas­ padai mengingat saat ini telah memasuki masa pancaroba, peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, se­ ringkali diwarnai cu­ rah hujan yang tinggi dan angin kencang,” ­ungkapnya. Untuk menganti­ pasi hal itu BPBD telah meningkatkan kesia­ gaannya. Ini dilakukan jika di wilayah terjadi musibah petugas dan sarana yang dibutuh­ kan menanggulangi bencana sudah siap dan tidak sampai keteteran. Menurutnya, di Ka­ bupaten Cianjur, ham­ pir semua wilayah ra­ wan bencana. Wilayah rawan banjir diantara­ nya kecamatan Cianjur, Mande, Karangtengah dan Gekbrong. Wilayah rawan longsor yakni seluruh kecamatan di wilayah Cianjur sela­ tan, Cipanas, Pacet dan Cugenang. Wilayah rawan serangan angin puting beliung yakni kecamatan Cianjur, Ka­ rangtengah, Gekbrong, Wa r u n g k o n d a n g , Ciranjang, Sukaluyu. (angga purwanda)

Waspadai Penyakit Pada Ikan Air Tawar BAKTERI Aeromonas Hydrophila kerap menjadi momok me­ nakutkan penyebaran penyakit yang biasa menyerang ikan air tawar di Kabupaten Cianjur. Penyebaran penyakit itu satu di antaranya biasa ter­ jadi akibat perubahan iklim. Kepala Seksi Bina Kesehatan Ikan dan Hewan Dinas Peter­ nakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cianjur, Agung Riyanto mengatakan, penye­ baran penyakit pada ikan di Kabupaten Cianjur didominasi bakteri Aeromonas Hydophila, White Spot Virus, dan Koi Herves Virus. Menurutnya, pe­ nyakit-penyakit terse­ but biasanya timbul ka­ rena perubahan iklim dan kondisi air yang sudah tercemar lim­ bah. “Untuk mengatasi penyebarannya bisa dengan memberikan vitamin C serbuk yang dicampur pakan ikan agar kondisi ikan sehat kembali,” kata Agung. Agung menyebut­ kan, menyikapi ber­ bagai jenis penyakit yang biasa menyerang komoditas ikan air ta­ war itu, pada umumnya para petani pembudi daya ikan sudah bisa mengantisipasinya. Se­ hingga, ketika terjadi musim pancaroba, para petani ikan akan meng­ ganti dengan jenis ikan

yang lebih tanah ter­ hadap penyakit dan sanggup bertahan pada oksigen rendah. “Mi­ salnya saja ikan nila atau lele dumbo,” ujar Agung. Agung menyebut­ kan, produksi ikan air tawar di Kabupaten Cianjur berkisar, un­ tuk ikan mas sebanyak 25.236,65 ton, ikan nila sebanyak 10.550,21 ton, ikan bawal sebanyak 13.404,77 ton, serta ikan lainnya sebanyak 292,23 ton. Sebelumnya, para petani di keramba ja­ ring apung (KJA) Ja­ ngari di perairan Cira­ ta, Kecamatan Mande mati mendadak tanpa sebab. Akibatnya, ra­ tusan petambak di Jangari merugi hingga miliaran rupiah. Sebab, serangan penyakit ter­ jadi ketika ikan siap panen. “Sebagian besar ikan tidak ada yang bisa di­ panen,” ucap Taryana (40), pembudi daya ikan di, beberapa waktu lalu. Taryana menduga, kematian massal ratu­ san ton ikan diduga aki­ bat perubahan cuaca. Akibatnya, ikan me­ ngalami kekurangan oksigen lantaran terja­ di arus balik dari dasar air atau upwelling. “Perubahan cuaca membuat air waduk bercampur dengan air hujan hingga oksigen untuk ikan berkurang,” tuturnya. (angga ­purwanda)

Tatapan kosong terlihat jelas di bola mata Untung, warga RT 02/11, Kampung Pataruman, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur.

P

ria berumur 38 tahun itu, hanya bisa duduk ter­ menung, saat seorang donatur membantu seadanya, guna memperbaiki rumahnya yang termasuk tidak layak huni (Rutilahu). Meski namanya Un­ tung, dalam kehidupa­ nya, ia tidak seberuntung namanya. Ia saat remaja mengalami kecelakaan, hingga kaki kanannya mengalami cacat per­ manen. Untung memi­ liki seorang istri dan tiga orang anak yang harus di­ nafkahinya. Pekerjaannya yang serabutan, jangankan un­ tuk memperbaiki rumah, mencukupi kehidupan se­ hari-hari pun masih sulit. Apalagi, dengan kondisi kakinya yang cacat, se­ makin sulit bagi Untung, dalam mencari pekerjaan. Kondisi cacat, tak

BERITACIANJUR/ ANGGA PURWANDA

membuat Untung patah semangat, ia tetap beru­ saha mencukupi kebu­ tuhan keluarganya. Dari ketiga anak Untung, hanya seorang yang telah ber­ sekolah, sedangkan dua lainnya belum memasuki usia sekolah. Istrinya yang hanya ibu rumah tangga, sehingga menjadikan Un­ tung sebagai satu-satunya tulang punggung keluarga. Untung mengungka­ pkan, telah mengajukan permintaan bantuan dari pihak Kelurahan, terkait rumahnya yang tidak layak huni. Pasalnya, ia tidak memiliki biaya un­ tuk memperbaikinya, dan khawatir sewaktu saat dapat membahayakan ke­ luarganya, terutama anakanaknya yang masih kecil. “Saya khawatir dengan

keselamatan anak saya, Saya sudah mengajukan permohonan bantuan ke kelurahan, tetapi hingga kini belum ada realisasi. Kalau dengan biaya sendi­ ri, dari mana saya dapat. Kerja saja serabutan, buat sehari-hari saja sulit apalagi untuk perbaikan rumah,” ungkap Untung, saat ditemui dirumahnya, Selasa (29/8/2017). Untung menuturkan, biaya salah seorang anakn­ ya yang bersekolah, berasal dari jerih payahnya sendiri, dan tidak ada bantuan dari pihak manapun. Meski ia termasuk keluarga tidak mampu, tetapi tidak ada bantuan yang diterimanya dari peme­ rintah, semi­ sal Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau atau Kartu In­ donesia Pintar (KIP) guna

meringankan beban hidup keluarganya. “Saya hanya pasrah menjalaninya, yang pen­ ting saya akan terus beru­ saha untuk mencukupi ke­ luarga saya,” tutur Untung. Sementara, Kepala Seksi Kesejahteraan rak­ yat, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Deni Sutisna, mengatakan, te­ lah mengajukan bantuan ke Dinas perumahan, Ka­ wasan Pemukiman dan Pertanahan, tetapi untuk kelurahan Sayang, tahun ini tidak ada anggarannya. “Sudah dilakukan pen­ gajuan bantuan, tetapi ka­ rena tidak ada anggaran, maka pihak Kelurahan juga tidak bisa membantu, tetapi kalau dari priba­ di ada yang membantu. Semoga tahun depan, Ke­

lurahan Sayang mendapa­ takan anggaran rutilahu,” ujar Deni. Terpisah, Sekretaris Kesatuan Aksi Mahasiswa Cianjur (KAM-C), M. Edia Islamadia mengatakan, saat ini hanya bisa memberi bantuan seadanya, belum bisa mambantu banyak. Na­ mun, kami melalui KAM-C telah mengajukan permo­ honan bantuan kepada di­ nas terkait, namun hingga kini belum ada realisasi. “Sangat memprihatin­ kan melihat kondisi rumah pak Untung yang rubuh, ditambah lagi keadaan fisiknya yang cacat. Kami mengetuk hati semua pihak untuk membantu sesama. Jika bukan kita yang membantunya lan­ tas siapa lagi,” harap Edia. (wawan)

Akibat Slip, Truk Terguling di Gekbrong ALI Abdul Nurdin (40), warga Kampung Babakan Bandung RT 09/02, Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah harus men­ dapatkan perawatan medis di Unit Pengobatan PMI, Gekbrong setelah mobil truk yang dikendarainya kecelakaan di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, Kam­ pung Lembur Kebon RT 01/10, Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Se­ lasa (29/8/2017) sekitar pukul 17.00 WIB. Informasi yang dihim­ pun, kecelakaan tunggal truk bernomor polisi F 8091 WP itu berawal saat truk yang melaju dari arah Sukabumi menuju Cianjur mengalami slip ban, dan menyebabkan truk mena­

BERITACIANJUR/ ANGGA PURWANDA

brak pohon dan pembatas jalan. Akibatnya ken­ daraan tersebut mengala­ mi kerusakan pada bagian depan kabin.

Judin, warga sekitar lokasi kejadian, menga­ takan, kecelakaan itu ter­ jadi saat kondisi cuaca hujan. Namun, tiba-tiba

terdengar suara dentuman yang cukup keras. Sete­ lah dilihat keluar rumah, sambung ia, sudah terli­ hat truk yang terguling di

badan jalan. “Untuk kejadian persis­ nya tak ada yang tahu, sebab warga pada diam di dalam rumah karena hujan. Saat pertama di lihat kondisi sopir dalam kondisi tak sa­ darkan diri,” kata Judi, yang juga ketua rukun tetangga di lingkungan itu. Panit Lantas Polsek Warungkondang, Ipda Rokhman Drajat me­ ngatakan bahwa kasus kecelakaan ini sudah ditangani petugas Unit Laka Lantas Polres Cian­ jur. “Kasus kecelakaan sudah ditangani petugas. Sopir truk saat ini se­ dang mejalani perawa­ tan di unit pengobatan PMI ­ Gekbrong,” katanya. ­(angga purwanda)


Klik! beritacianjur.com

RABU, 30 AGUSTUS 2017

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjurcom

email newsredaksibc@gmail.com

HALAMAN

BC10

Apresiasi Solidnya Pertahanan

Maung Bandung

SUKSES menahan imbang Persipura di stadion Mandala Jayapura tanpa gol pada pekan ke 21 Go-Jek Traveloka Liga 1, Senin sore, membuat pelatih Yaya Sunarya senang.

S

ebab menurutnya, Maung B a n d u n g memperlihatkan kekompakannya terutama di lini pertahanan. Pelatih fisik PERSIB itu mengaku yang ditunjukkan para pemainnya di lapangan sudah sesuai dengan apa yang disiapkan dalam latihan. “Pertandingan kemarin pemain bisa me­ laksanakan hasil latihan dengan baik. Semua ins­

truksi yang diberikan bisa berjalan,” ujar Yaya. Bersedia turunnya para pemain membantu pertahanan bahkan Ezechiel N’Douassel sekalipun. “Ketika hilang bola pun pemain mampu mendelay bola dari lawan terdekat. Itu wajib saya apreaiasi karena secara organisasi tim kita kuat,” jelas Yaya. Ia pun berharap para Pangeran Biru mampu mempertahankan momentum ini sebagai

modal laga selanjutnya ke markas Sriwijaya FC. “Pertahanan kita juga jadi satu hal yang bagus. Satu poin tetap

disyukuri. Ini bisa jadi momentum untuk pertandingan selanjutnya.” pungkasnya. (net/angga)

Siapkan Rotasi di Laga Sisa

ILUSTRASI/NET

Tancap Gas Demi Sapu Bersih PERSIB U-19 sudah memastikan diri lolos babak perempat final Liga 1 U-19. Tiga pertandingan terakhir mereka pada fase grup memang tak akan mengubah apapun, tapi Budiman memastikan timnya tetap akan tampil maksimal. Pelatih PERSIB U-19 ini mengatakan, timnya ingin menutup fase grup dengan manis. Pedal rem Maung Ngora tidak akan diinjak dan terus tancap gas untuk menyapu bersih semua pertandingan, termasuk

tiga sisa laga di depan. Tiga pertandingan itu adalah kontra Persija Jakarta U-19, PS. TNI U-19 dan Sriwijaya FC U-19 yang akan berlangsung bulan September mendatang. “Kita tetap bertekad sapu bersih semua laga. Saya dan pemain ingin menjaga tren positif selama fase grup ini. Terus tancap gas,” kata ­Budiman. Budiman optimis dengan tekadnya itu. Tim-tim yang akan dihadapi sudah dipegang

kekuatan dan juga kelemahannya. Tapi, dia juga ingin pemainnya dapat terus meningkat performanya, sehingga tiga pertandingan itu bisa dimenangkan oleh timnya. “Kita akan evaluasi juga tim kita, mudahmudahan, kalau tidak ada perubahan dari lawan, kita bisa memenangkan tiga pertandingan itu,” tutup Budiman. Maung Ngora sendiri sudah meraih 19 poin, hasil enam kali menang dan sekali imbang. (net/angga)

KEMENANGAN 2-1 atas Bhayangkara FC U-19 pekan lalu membuat PER­ SIB U-19 otomatis lolos ke babak 8 besar Liga 1 U-19. Walapun masih menyisakan 3 pertandingan di Grup 1, jatah Maung Ngora ke bab a k selan-

ILUSTRASI/NET

jutnya sudah dipastikan aman atas raihan 19 poin dari 6 kali menang dan sekali hasil seri. Bahkan, bermodal satu kali kemenangan lagi posisi Indra Mustafa dkk di puncak klasemen Grup 1 ini sudah pasti tak tergoyahkan oleh para pesaingnya. Melihat fakta tersebut, pelatih Maung Ngo-

ra, Budiman berencana akan melakukan rotasi pada tim besutannya. Ia akan memberikan kesempatan kepada seluruh pemain yang masih minim waktu bermainnya. “Ini kesempatan, saya akan memberikan kepercayaan buat semua pemain yang belum pernah main atau yang belum pernah memakai kostum. Ini bagus untuk menambah jam terbang mereka,” beber pelatih

berusia 46 tahun itu. Meski rotasi pemain akan dilakukan, Budiman tidak merasa khawatir de­ ngan timnya. Sebab, pelatih eks PERSIB ini menilai semua pemain yang dimiliki Maung Ngora memiliki kemampuan merata pada setiap lini. “Tapi secara kualitas, skill dan teknik semua pemain U-19 ini sama. Tidak ada yang berbeda,” tandasnya. (net/angga)


RABU, 30 AGUSTUS 2017

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjurcom

email newsredaksibc@gmail.com

HALAMAN

BC11

James Rodriguez Ceraikan Istri Karena Kepincut Model Helga Lovekaty James Rodriguez sudah resmi bercerai dengan sang isttri, Daniela Ospina. Namun hanya sesaat setelah pengumuman itu, kabar kurang apik beredar. Bahwa, James sebenarnya sudah punya wanita idaman lain selama menjalin rumah tangga bersama Daniela. Sosok wanita itu adalah model seksi asal Rusia, Helga Lovekaty.

OFFSIDE DIEGO COSTA

Diego Costa ke Everton BOS Chelsea, Antonio Conte, menolak untuk menutup kans Diego Costa bergabung dengan Everton pekan ini. Usai kemenangan pekan lalu, Conte ditanya soal prospek Costa bergabung dengan Everton sebagai pemain pinjaman. Costa kini tengah bertahan di Brasil, usai mendapat kabar dari Conte bahwa ia tak masuk dalam rencana utama Chelsea musim depan. Ia menolak kembali ke Stamford Bridge dan hanya ingin bergabung dengan Atletico Madrid. Sementara itu, kabar lain menyebutkan bahwa The Toffees tertarik untuk meminjam Costa, jika memang sang striker gagal ke Atletico, yang terkena embargo FIFA. Conte kemudian mengatakan di Sportsmole: “Everton adalah tim yang kuat, tim yang benarbenar kuat. Mereka memainkan tiga laga dalam tujuh hari dan itu sama sekali tidak mudah.” “Mereka memainkan laga yang amat sulit melawan Manchester City dan juga di Liga Europa melawan Hajduk Split.” “Kami tahu benar betapa penting bagi sebuah klub untuk bermain di Eropa. Mereka bermain melawan kami usai kami kalah di laga perdana di kandang, tidak mudah untuk Everton.” Conte kemudian ditanya soal masa depan Costa dan menjawab: “Saya tidak suka berbicara soal pemain, saya tidak tahu.” (net/angga)

TIMNAS U-22 SABET PERUNGGU

Timnas Indonesia U-22 sukses memetik kemenangan 3-1 atas Myanmar pada perebutan tempat ketiga SEA Games 2017, Selasa (29/8/2017). Dengan hasil tersebut, Indonesia mengunci medali perunggu di cabang olahraga sepak bola.

P

ada babak pertama skuat Garuda sempat tertinggal lewat gol penyerang Myanmar Than Paing. Menit ke22, assist gelandang Mg Mg Lwin sukses diteruskan Than Paing ke gawang Satria Muda. Barulah pada babak kedua Timnas

Indonesia bisa menyamakan kedudukan. Gol pertama skuat Garuda dicetak oleh Evan Dimas menit ke-56 lewat pergerakan Febri di sisi sayap. Tembakan pemain Bhayangkara FC itu mengenai pemain Myanmar Mg Mg Lwin hingga bola berbelok ke gawang. Skor jadi imbang 1-1.

Selang tiga menit, Skuat Garuda mencetak gol kedua melalui Septian David Maulana. Berawal dari umpan Osvaldo Haay dari sisi kanan, pemain Mitra Kukar tersebut mencetak gol dari luar kotak penalti. Skor jadi 2-1 untuk Timnas Indonesia. Rezaldi Hehanusa kemudian menambah keunggulan Timnas Indonesia menjadi 3-1 pada menit ke-77. Proses gol pemain Persija Jakarta tersebut sangat cantik karena dia berbalik ke arah gawang dan mencetak gol dari jarak jauh dengan kaki kirinya. Pada masa injury time Myanmar harus bermain dengan 10 orang. Pemain bernomor punggung 2, Nan Wai Min mendapat kartu kuning keduanya usai menjegal Ezra Walian.

Terlalu Banyak Drama di Premier League GELANDANG Manchester City, Bernardo Silva, mengakui bahwa ia masih menyesuaikan diri dengan adu fisik yang kerap terjadi di pertandingan di Premier League. Pemain yang dibeli dengan harga 43 juta pounds di musim panas itu memberikan peran vital dalam kemenangan dramatis timnya di markas Bournemouth, dalam laga yang diwarnai oleh banyak kontak fisik. Wasit Mike Dean juga membuat keputusan kontroversial dengan memperpanjang menit tambahan hingga tujuh

dan tepat di menit ke-97 Raheem Sterling mencetak gol yang memastikan kemenangan Citizens. Silva kemudian mengatakan di Sportsmole: “Liga di sini amat menuntut fisik, berbeda dari di Prancis. Amat fisik. Liga Prancis juga seperti itu, namun di sini ada banyak drama!” “Menurut saya, beberapa di antaranya harusnya dianggap sebagai pelanggaran, namun inilah bagaimana mereka memainkannya di sini. Cara wasit menganalisa situasi dan saya harus menyesuaikan diri.”

“Menurut saya kadang terlalu berlebi­ han, namun kami harus membiasakan diri. Saya biasa menonton Premier League di TV dan pemain lain sering mengatakan di sana sedikit berbeda. Mereka tidak akan meniup peluit hanya karena pelanggaran kecil.” City akan menghadapi Liverpool pasca jeda Internasional di Etiha.(net/ angga)

Skor 3-1 bertahan hingga laga usai. Dengan hasil ini, Timnas Indonesia memastikan medali perunggu di SEA Games 2017. (net/angga purwanda)


HALAMAN

BC12

Klik! beritacianjur.com

RABU, 30 AGUSTUS 2017

Sampah Menumpuk Sembarangan

Bak Sampah atau Bank Sampah Solusinya? MESKI aparat pemerintah gencar menyerukan sosialisasi membuang sampah harus pada tempatnya, namun hingga kini, kerap masih saja ditemukan warga yang berperilaku ‘nyeleneh’ membuang sampah dimana saja, seenak maunya.

P

ersoalan sampah memang sulit diatasi dan tak bisa dianggap enteng. Peringatan seolah dianggap angin lalu, segelintir warga bahkan keukeuh membandel, baik terangterangan maupun seperti kucing mencuri ikan, membuang sampah secara sembunyi-sembunyi. Tepatnya, saat tak ada orang melihat, sambil berlalu bungkusan sampahpun lantas mereka lempar ke tempat pembua­ ngan ilegal itu. Biasanya, lokasi yang paling sering dimintai para pelaku yaitu di lahan kosong yang berada di ping-

BERITACIANJUR/ NUKI NUGRAHA

Dua lokasi di wilayah Kecamatan Ciranjang yang kerap di jadikan para pelaku pembuang sampah sembarangan.

gir ruas jalan hidup. Salah satu contoh yaitu lokasi tugu batas kota yang berada di ruas jalan CianjurBandung, tepatnya di dekat Jembatan Cisokan, Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang. Menanggapi itu, Camat Ciranjang, Saepul Anwar mengatakan, sebagai upaya awal sebaiknya harus segera membuat sarana tempat pembuangan sampah di dekat lokasi , supaya sampah tidak terlihat berceceran. “Di dekat lokasi harus segera dibuat bak sampah. Sementara ini mungkin itu langkah awalnya,” ujar Saepul kepada Berita Cianjur, Selasa (29/8/2017). Disinggung bank sampah sebagai salah satu

Lintas Timur

Penjual Hewan Qurban Makin Marak MENJELANG Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah yang tinggal dua hari kedepan, tepatnya pada hari Jumat (1/9/2017) para penjual hewan qurban tampak semakin marak, berjejer di sepanjang jalan raya Cianjur-Bandung. Seperti halnya, puluhan ekor domba, hewan kurban milik Bumdes Karya Abadi, Desa Kertasari, Kecamatan Haurwangi, dipasarkan di pinggir jalan raya Cianjur –Bandung, tepatnya di pinggir kiri depan Kantor Kecamatan Haurwangi. Menjual hewan qurban di pasarkan di pinggir jalan raya cukup membuat perhatian banyak orang, tidak sedikit para pengguna jalan raya yang sengaja mampir, karena selain hewan qurban yang ditawarkan kondisinya mulus, bagus juga harganya terjangkau. Buktinya, Bumdes Karya Abadi mampu menjual hewan qurban ,dombanya sebanyak 5 sampai 7 ekor tiap harinya. Dikatakan Masram (52) Ketua Bumdes Karya Abadi Desa Kertasari, menjual domba untuk hewan kurban di pasarkan dipinggir jalan raya Cianjur-Bandung, itu hanya sekedar untuk membantu para peminat yang ingin melaksanakan qurbannya pada saatnya nanti, hingga pihaknya menjual hewan qurban harganya tidak terlalu, hanya mengambil keuntungan 15 persen dari harga biasanya. ”Biasanya kalau bukan menjelang Idul Adha, perekornya domba dijual seharaga Rp2 sampai de­ ngan Rp 3 juta. Tiap bulannya mampu menjual 75 sampai 100 ekor. Tapi sekarang menjelang hari

raya Idul adha menjual domba jantan siap potong hanya selisih kenaikan harga senilai 15 persen tiap ekornya,”ujar Masram kepada Berita Cianjur, belum lama ini. Khusu untuk warga Kertasari yang berminat untuk membeli, BUMDes Karya Abadi memberikan harga khusus, dimana itu semua berdasarkan hasil kesepakatan bersama seluruh warga desa setempat. “Khusus buat warga sinimah harganya berbeda, sesuai dengan kesepakatan musyawarah dengan warga,”ucapnya. Sementara itu, salah seorang warga Kecamatan Haurwangi yang sekarang beralamat di Pondok Gede, Bekasi Jawa Barat, Yayah R (35) menjelaskan, piahknya sengaja datang ke asal kampung halaman tiada lain untuk bersilaturahmi, menengok kedua orang tuanya dan sekaligus nanti akan memotong hewan qurban. Ternyata sekarang ini tidak sulit untuk mencari hewan qurban, karena di pinggir jalan terlihat sepanduk Bumdes Karya Abadi menjual domba untuk hewan qurban. Kesempatan itu, tak disia siakannya, langsung pihaknya sekaligus membeli tiga ekor domba yang dipasarkan Bumdes Karya Abadi dan nantinya akan dijadikan hewan qurban yang dipotong diasal Kampung halamannya. “Setiap hari raya Idul Adha sudah biasa saya beserta kelaurga datang ke asal kampung halaman, selain bersilaturahmi dengan kedua orang tua dan sanak famili juga sekaligus nanti akan memotong hewan qurban,” ucapnya. (apip samlawi)

solusi, menurutnya, bank sampah memang bisa menjadi salah satu solusi penanganan sampah. Namun sambungnya, selain menyediakan sarana ataupun membuat lembaga itu, pemahaman terhadap warga terkait manfaat sampah apabila dikelola dengan benar tetap harus ditanamkan. “Bahaya soal sampah juga harus disosialisasikan juga. Maksud saya, untuk pengelolaan sampah baik­ nya di awali dalam lingkup kecil atau sekala ke RWan dulu. Sebagai pilot project lah isitilahnya,”terangnya. Saepul menambahkan, adanya pendamping tekhnis secara intens oleh pemerintah saat menjalankan program tersebut sa­

ngat diperlukan, sehingga pelaksanaannya bisa lebih terarah dan terukur. Sebelumnya, Pemanda­ ngan miris itu nampak jelas terlihat di ruas jalan Raya Cianjur-Bandung, tepatnya di sekitar lokasi jembatan Cisokan, Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Sebuah bangunan tugu batas kota yang berada di­ sana, terlihat mengkhawa­ tirkan. Tugu yang awalnya bercat warna putih, kini terlihat kusam, bahkan sebagian badan tugu sudah menghitam, kemungkinan akibat kepulan asap dari hasil pembakaran sampah yang berserakan tepat dibawahnya. Tak hanya itu, tumpu-

kan sisa-sisa sampah yang sudah membusuk mulai mengeluarkan aroma tidak sedap, hingga baunya sa­ ngat menyengat hidung bagi siapa saja yang melintas di ruas jalan itu. Dandi Herdiana (34) salah seorang warga Desa Ciranjang yang berhasil ditemui waratawan dilokasi, mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan dengan sikap warga yang membuang sampah sembarangan dilokasi. Padahal, lokasi pembuangan berada tepat dipinggir jalan, sehingga bagi siapa saja yang melintas ruas jalan itu akan jelas melihat. “Apa kita ga malu tuh sama pengguna jalan yang melintas. Apalagi itu kan

ruas jalan Nasional, pasti banyak yang komentar jelek Kang. Katanya Cianjur Jago tapi lingkungan­ nya jauh dari bersih, sampah dimana mana,”ujarnya. Pihaknya meminta kepada aparat pemerintah baik Desa maupun Kecamatan untuk segera menertibkan keberadaan sampah di lokasi. Pasalnya, selain merusak bangunan tugu batas kota, lingku­ ngan sekitar lokasi juga menjadi tampak begitu kumuh dan kotor. “Baiknya segera diter­ tibkan saja, seteleh dibersihkan lokasi diberikan garis police line kalai memang perlu, supaya tidak ada lagi yang membuang sampah disana,”tegasnya.

Sementara itu, Sekertaris Desa (sekdes) Ciranjang, Halimi saat dikonfirmasi tidak menampik dengan kondisi itu. Dikatakan Halimi, orang yang membuang sampah di lokasi itu kemungkinan tidak hanya warga asal Desa Ciranjang, melainkan dari daerah lainnya yang kebetulan ataupun sengaja melintas di ruas jalan itu. “Kondisi ini sudah lama. Saya kira bukan dari warga sini saja Kang. Seringkali kita dapati orang dari daerah lain juga membuang sampah disana, biasanya waktu pagi hari sambil me­ nuju ke pasar atau memang sengaja kesana,” ujar Halimi yang ditemui di kantornya, Senin (28/8/2017). (nuki)

Sosial

Awas, Ancaman Azab Bagi Si Pembuang Sampah Sembarangan Cianjur, tumpukan sampah plastik dan daun kering tampak bercampur aduk, menjejali aliran selokan yang memang tengah kering. Tak hanya itu, sampah juga terlihat berserakan disekitar areal bagian atas selokan, sehingga lokasi menajdi tak sedap dipandang karena kumuh dan kotor Bimbim mengungkapkan, sebetulnya lahan yang dimanfaatkan oknum sebagai tempat pembuangan sampah liar, di lingkungan Desa Haurwangi tidak ha­ nya dilokasi ini, sebelumnya lokasi serupa berada di ruas jalan Citarum.

BERITACIANJUR/ NUKI NUGRAHA

Sebuah plang bertuliskan ancaman azab bagi pelaku pembuang sampah dipasang di lokasi sebuah selokan di Kampung Panaruban, Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi. Selasa (29/8/2017).

KEKESALAN terhadap pelaku pembuang sampah rupanya tak hanya ditunjukan kalangan aparat peme­ rintah. Beberapa warga yang merasa tergangu dengan kondisi lingkungannya yang menjadi tercemar, bahkan sampai memasang sebuah papan besar dengan tulisan berisi kemarahan dan ancaman. Sepertihalnya terlihat di salah satu selokan besar di Kampung Panaruban, Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi. Sebuah papan berisikan tulisan peringatan keras bagi para pelaku pembuang sampah, terpampang tepat diatas lahan yang biasa menjadi tempat pembua­ ngan. Berikut isi tulisannya ‘Ya Alloh anu miceun

sampah disolokan sarua jeung ngotoran diri sorangan’. “Waduhh inimah bukan peringatan lagi, tapi seruan azab bagi si pelaku pembuang sampah sembarangan. Ja­ngan diangap main-

main loh, bisa jadi kenyataan ini kalau memang kejadian mah,” ujar Bimbim salah seorang warga Desa Haurwangi saat ditemui wartawan di lokasi, Selasa (29/8/2017). Dari pantauan Berita

“Volume sampah disana jauh lebih banyak diban­ding dengan disini Kang. Tapi setelah ada peringatan terus menerus dan ditindaklanjuti dengan penertiban di lokasi, alhamdulillah sekarang lokasi menjadi bersih, tidak ada lagi yang berani membuang sampah disana,”ujarnya. Tak hanya garis pembatas saja yang terdapat dilokasi, untuk mengusir para pembuang sampah, salah satu upaya yang dilakukan warga yaitu de­ ngan membuat gundukan kuburan diatas lahan bekas pembuangan sampah. (nuki)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.