Berita Cianjur - Proyek Cabe Pemkab Tahun 2016 Disoal

Page 1

ECERAN ,RP.3.000 AN N A G LANG ,0 0 .0 8 RP.7 N A L U /B

EDISI 361 THN III

SELASA, 10 JANUARI 2017

Memberi Nilai Lebih twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

email newsredaksibc@gmail.com

Klik! beritacianjur.com

Motor Tabrak Truk di Cijedil

Yoyoh: Kecelakaan itu Merenggut Nyawa Suami Saya

TATAPAN Muka Yoyoh, Perempuan berumur lima tahun warga Kampung Bunikasih, RT 03/06, Desa Bunisari, Kecamatan Warungkondang, begitu tampak kosong saat dirinya menjalani perawatan medis di RSUD Cianjur, Senin (9/1/2017) kemarin. Yoyoh dilarikan ke RSUD Cianjur, setelah dirinya mengalami kecelakaan di Jalan Menurun, Cijedil, tepatnya di Kampung

“Saya Cuma ingat, motor yang dibawa bapak oleng ke kiri dan langsung menabrak truk. Saya baru sadar, ketika sudah dikerumuni warga dan dibawa ke rumah sakit ini,”

Cijedil, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur. Yoyoh seperti begitu terpukul, saat salah seorang petugas medis rumah sakit memberitahu, nyawa suaminya Mohamad Nuh tidak bisa diselamatkan. Seperti ingin teriak, namun keadaan memaksa dirinya menerima musibah pahit yang baru saja menimpanya, Yoyoh hanya bisa mengigit bagian bawah bi-

birnya. Meski begitu, derai air mata kesedihan yang keluar dari dua sudut matanya, tak menutupi begitu sakitnya harus menerima kehilangn suami dalam waktu sekejap. Yoyoh yang belum sepenuhnya sadar mengaku, ia bersama mendiang suaminya dalam perjalanan pulang dari Cipanas KE HALAMAN 7

BERITA CIANJUR/MUSTOFA

Proyek Cabe Pemkab Tahun 2016 Disoal Kelangkaan Cabe yang memicu kenaikan harga abnormal saat ini, tidak hanya membuat masyarakat jengkel.

LIMBAH B3 NUMPUK!

RSUD Cianjur Didesak Tindak Pihak Ketiga

B

eberapa aktivis penggiat anti korupsi, juga ikut jengkel, karena selama tahun 2016, pemerintah menggelontorkan anggaran yang dicap sebagai bantuan pengembangan sentra cabe ke sejumlah wilayah di Indonesia.

PENGUNJUNG Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur mengeluhkan dengan tumpukan limbah medis yang meluber keluar lokasi penyimpanan limbah B3 milik rumah sakit berplat merah itu. Pantauan BC, Senin (9/1), limbah medis terlihat menumpuk di luar tempat

KE HALAMAN 7 PROYEK PENGEMBANGAN CABE DI CIANJUR TAHUN ANGGARAN 2016 Pengadaan Fasilitas Pengembangan Kawasan Cabai Rawit sebesar Rp 338.400.000. Pengadaan Mulsa Plastik Rp 522.000.000, Fasilitas pengembangan cabe besar Rp 225.600.000 Fasilitas Bantuan Sarana Produksi Pengembangan Kawasan Cabe Merah Rp 542.500.000

Jadwal Salat

Wilayah Cianjur & Sekitarnya

Selasa, 10 Januari 2017 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04:21

12:02 15:27 18:17 19:32

Kang BeCe

Guru Honorer Cianjur Sambut Gaji Sesuai UMR Kabupaten CIANJUR -- Pemindahan kewenangan pengelolaan pendidikan setingkat SMA dan SMK ke Provinsi, membawa berkah bagi ribuan guru honorer. Terhitung tahun anggaran 2017, gaji guru honorer SMA dan SMK akan naik beberapa kali lipat, atau sejajar dengan gaji buruh berdasarkan Upah Minumum Regional (UMR).

Kabar kenaikan gaji, langsung disambut para guru honorer di Kabupaten Cianjur. Para guru berharap dan mendesak, agar kebijakan yang sudah matang itu, tidak lagi berubah apalagi hanya untuk kepentingan politik. KE HALAMAN 7

ZASKIA GOTIK

Iya Kan Nikah di 2017 SETELAH melalui berbagai banyak cerita di tahun 2016, jelas ada banyak hal yang ingin kita capai di tahun 2017 ini, tidak terkecuali para artis. Yap, seperti Zaskia Gotik yang berharap bisa melangsungkan pernikahannya di tahun ini.

“Amin doain aja. Mudah-mudahan. Tahun 2017 ini Tuhan kasih kemudahan dan KE HAL 7

ruang penyimpanan khusus limbah B3. Belasan tong plastik warna kuning berisi limbah medis tampak berjejer memenuhi halaman, dan hanya ditutupi alakadarnya. Ceceran air terlihat merembes keluar dari sela-sela tong. Sehingga menimbulkan bau yang cukup menyengat. Menurut keterangan dari salah seorang peKE HALAMAN 7

Satu Rumah Ludes Terbakar

Kobaran Api Kejutkan Warga Pangawaren WARGA Kampung Pangawaren Rt 01 Rw 06, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung dikejutkan dengan insiden kebakaran yang terjadi dini hari kemarin, (senin, 9/1). Warga tak memadamkan memadamkan ganasnya si jago merah yang melalap habis rumah berukuran 7x5 meter. Bangunan yang kini me-

nyisakan abu tersebut miliknya Kokom (65), nenek yang mengisi hari tuanya bersama dua orang cucunya. Kendati tidak ada korban jiwa namun akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Peristiwanya diperkirakan terjadi pukul 00.30 wib, KE HALAMAN 7

Back To Nature (Kembali Ke Alam) GAYA hidup back to nature dan tingginya kepercayaan masyarakat dunia pada obat tradisional Di negara-negara sedang berkembang, sebagian besar penduduknya masih terus menggunakan obat tradisional, terutama untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan dasarnya.

KE HALAMAN 7

KARIKATUR/NANDANG S

CIANJUR BERSODAQOH

“Saat kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian.” (HR. Bukhari)


BC2

Ngawangkong

+ Opini Warga SELASA, 10 JANUARI 2017

Ngawangkong Bareng Dalem Cianjur di Pancaniti

Bupati: Saya Sudah Mengkaffahkan Hidup Ini untuk Cianjur SENJA mulai melarung bulan yang beranjak menari diantara kicau burung kuntul bersahutan di rindangan pohon beringin di Pancaniti, Pendopo, Cianjur, belum lama ini. Kelompok pejabat non Pemkab, bercengkrama dengan Dalem Pancaniti, dengan suasana santai. Berbagai isu soal penanganan hutan dan pengembangan kawasan konservasi, terdengar asyik dibahas dengan gaya nyunda. Bahkan, jamuan tamu pemerintahan yang biasa kaku dengan sejumlah makanan ala none belanda, malam itu cukup dengan mie tetek, lemper dan kulub kacang. Belum rombongan Pak Ahmad Nano sebagai Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan saat itu, lengser meninggalkan teras panggung belakang pendopo, sejumlah orang berpengaruh telah berjubel nunggu giliran ngawangkong dengan Bupati. Terlihat datang Calon Ketua Koni Ocid Cs, Kang Andri Kartanegara, Jevernando yang dikenal sebagai aktivis Partai Berlogo Bintang Mercy, Demokrat. Nu pasti, ada kang Awaludin, konsultan yang tidak pernah absen nimbrung dalam kegiatan apapun Bupati Kang Irvan. Tak jauh dari teras, Reporter Harian Berita Cianjur, mulai kesal menunggu giliran bersama Kang Endan Asset, sementara waktu Deadline ngadesek ka cetak. Waktu pertemuan yang pasti akan lama, kapaksa, ruang konsultan, dikudeta jadi tempat ngedit dan pembuatan berita. Untung, Mang Denug, dan Mang Iman, ajudan Bupati tidak mempermasalahkan nya. Waktu mepet ka peuting, tamu makin rea murudul ka menak. Karena keterbatasan waktu, akhirnya reporter H­arian Berita Cianjur yang diwakili Rustandi Zaelani, sebagai pengelola Desk Halaman 1, maksakeun ngangsreg ka Dalem. Beruntung, Bupati yang sudah akrab dengan sosok reporter satu ini. langsung memanggil, meski saat itu ada Kabag Aset DPKAD yang juga sudah kesal nunggu giliran. Sok mangga Kang Rustandi ti Payun, Endan memberikan waktu Berita Cianjur lebih da-

hulu menghadap Kang Irvan (Dalem Anom Cianjur). Bupati yang mengenakan setelan religi serba putih, langsung menyapa Aya naon Kang, kumaha aya nu tiasa dibantos

Kieu Kang, karena sebentar lagi mau pergantian tahun, saya mendapat tugas mewawancarai Pak Bupati Oh Kitu‌ kumaha-kumaha tah

Santai wenya Kang Nya santai we

ga seperti air dalam menjalankan pemerintah. Gaya itu membuat Papah, percaya begitu saja dengan bawahan. Kalau saya beda karena saya turun langsung. Saya tidak ingin kinerja pegawai melayani publik berjalan lambat, termasuk dalam pembangunan yang dilaksanakan. Makanya saya selalu mengajak seluruh Pegawai bekerja, bekerja dan bekerja. Kalau tidak mau masuk dalam barisan, silahkan keluar dan jangan jadi beban pemerintahan sekarang yang ingin cepat membangun Cianjur sesuai

saya bekerja, tanpa niatan apapun. Hanya satu, ini adalah bagian Ibadah yang harus saya jalani dalam upaya ngabdi ka lemah cai. Kalau bu-

jadi Bupati kalau saya tidak menjadi orang yang maslahat bagi semua harapan warga Cianjur.

Dalam pembangunan secara nyata. Jelas tiasa dilihat ku Kang Rustandi sareng warga, seka-

Kang kalau berbicara lingkungan Dalem Pendopo dalam hal ini Bupati Cianjur, mungkin bagi Kang Irvan bukan hal yang aneh dan baru, karena selama 10 tahun, berada di lingkungan itu. Namun mungkin public mau tahu Kang, apa bedanya ketika jadi Anak Bupati dan sekarang menjabat Bupati. Ehmm (Bupati melirik sambil terseyum kecil) Sangat beda sekali, sekarang saya mempunyai amanah dari rakyat untuk membangun Cianjur dalam berbagai hal. Membangun bukan berarti hanya fisik, tapi melahirkan peradaban manusia yang sejalan dan selaras dengan tuntutan agama. Dalam hal ini, jelas moral semua masyarakat Cianjur, terutama tugas saya, membenahi moral pegawai Pemerintah. Kalau sebagai anak Bupati, tentu itu semua tidak ada, meski secara hubungan kekeluargaan, keterlibatan secara langsung mewarnai kebijakan Papah, jelas ada. Hanya sekarang. Saya benarbenar dituntut dan dibebani langsung oleh masyarakat.

Perbedaan apa yang menonjol dengan gaya mimpin Bapak anda saat menjalankan pemerintahan. Janteun kieu, abdi tidak memungkiri adanya pandangan publik terhadap diri saya sebelum menjadi Bupati. Tapi saya tegaskan cara saya berbeda dengan Papah. Kalau dulu publik mungkin menilai, Papah bergaya ningrat, sehing-

Memberi Nilai Lebih

BERITA MEDIA GROUP

Komisaris Utama H Ishaq Robin. | Direktur Utama Anton Ramadhan. | General Manager Gia Gusniar. | Pemimpin Redaksi Cetak Nuki Nugraha. | Wakil Pemimpin Redaksi Cetak Mustofa | Dewan Redaksi: Anton Ramadhan, Fonda Lapod, Gia Gusniar, Nuki Nugraha, Imam Sumarsono (Ipung) | Asisten Redaktur: Angga Purwanda, Rikky Yusup, Rudi Rusmana, Rustandi Zaelani | Sekretaris Redaksi Asri Fatimah | Reporter Cetak: Herry Febriyanto, Apip Samlawi, Zenal Mustari, Suparjo. | Divisi Online Rifky (Admin/IT). | Perwajahan: Ahmad Sulaeman (Koordinator), Arie Yudistira, Ziad Zed Zubaedi, Rendy Rustandi, Muhammad Faisal. Grafis: Nandang S, M Yanuar Gunawan. | Manager Keuangan dan Umum Mastuti. | Manager Iklan dan Sirkulasi Budi Yahya. | Koordinator Iklan : Suparjo. | Divisi Iklan: Fajar Kurniawan (Iklan Bandung), Emma Maryani (admin). | HRD & UMUM: Iwan Setiawan | Koordinator Sirkulasi : Iwan kusmawansyah| Divisi Sirkulasi: Pupung Pangestu, Dede Herlan, Erlin Sri Hartati (admin). | Marketing Komunikasi : H Ahmad Rizky Alfaraby. | Divisi Keuangan: Dedi Sukmana (kolektor), Asep Ruhenda (kolektor), Siti Aisyah (admin). | Legal Officer Ebes | Divisi Umum: Ardian (IT), Jajang Solihin, Daud Yusuf, Eded, Iyus Rustandi. I Alamat Redaksi/ Iklan/Sirkulasi: Jl. KH. Hasyim Ashari No. 46B, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, 43214 l Telp. Kantor : (0263) 2283283 - 2283645 l Hotline Redaksi: 08562053088 l e-mail redaksi: newsredaksibc@gmail. com l website: www.beritacianjur.com l Info Layanan Pelanggan ; office: (0263) 2261814 CP: 08562053088 l Rekening: 183 097 9090 (BCA) an. Jembatan Mediatama Cianjur, PT, 006 257 498 4001 (BJB) an. Jembatan Mediatama Cianjur l Penerbit: PT Jembatan Mediatama Cianjur. SELURUH WARTAWAN BERITA CIANJUR SELALU SELURUH WARTAWAN BERITA CIANJUR SELALU MENGENAKAN TANDA PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT MENGENAKAN TANDA PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT TUGAS SERTA TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MEMINTA TUGAS SERTA TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MEMINTA ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER

denga visi dan misi yang sedang dijalankan Cianjur Lebih Maju dan Agamis.

Kang, Publik saat ini seueur menilai kalau terjadi perubahan cukup signifikan dari Sosok Irvan Rivano Muchtar, sebelum dan sesudah menjadi seorang Bupati. tanggapan Akang. Ya, saya sendiri juga teu apal naha kieu. Tapi tentu selama perubahan membawa kita pada jalan yang benar dan sesuai tuntutan agama, kenapa harus ada penolakan. Kalau sebelumnya ada tudingan kepada diri saya sebelum menjadi Bupati, abdi nampi pisan. Tapi menurut saya dan dikuatkan dengan sebuah pribahasa, mening seorang pelaku kejahatan yang kemudian bertobat, ketimbang seorang pelaku agama yang kemudian terjerembab dalam tindakan kejahatan. Ada pertobatan yang begitu kuat pada diri saya, hingga itu jadi dorongan kuat kepada diri saya untuk menjalankan amanah sebenar-benarnya. Jika dalam perjalanan tugas ini, terjadi pro dan kontra, saya anggap itu wajar, karena yang namanya masyarakat harus dijawab dengan bukti, bukan argumentasi semata. Intinya Kang Rustandi, saya sudah mengkaffahkan dan mengiklaskan kehidupan saya untuk membangun Kabupaten Cianjur. kalau ada yang menilai itu sebuah cara saya membunuh keniscayaan publik terhadap kemampuan saya membangun Cianjur, saya ikhlaskan itu semua. Karena saya hanya ingin orang tahu

ajaran agama. Jangan memamerkan aurat bagi perempuan, dan bagi laki-laki harus searah dengan norma. Kang rustandi pasti terang, sholat mencegah perbuatan Mungkar, maka hayu urang cegah perbuatan mungkar ku cara sholat berjamaah, tong hilap ngangge sorban

kan saya sebagai putra derah, rek saha nu bakal ngamumule.

Selama delapan bulan sejak di kukuhkan sebagai Bupati, apa saja yang bapak sudah lakukan. Kalau berbicara kebijakan, tentu belum ada, karena secara aturan sebagai Bupati terpilih, baru bisa mengeluarkan kebijakan setelah enam bulan menjabat sejak dilantik. Namun saya berusaha merubah pola kerja pegawai, yang selama ini terkesan lelet dan itu selalu dipermasalah masyarakat, jadi lebih baik dan meningkat. Paling penting, dalam perjalanan anyar pemerintah ini, saya sudah menegaskan komitmen saya kepada semua lapisan pegawai, agar tidak coba-coba bermain diranah melawan hukum, seperti korupsi dan melakukan tindakan pungli. Karena kalau itu terjadi, saya tidak akan mentolelirnya. Makanya, selama enam bulan terakhir saya melakukan penilaian langsung, terhadap seluruh pejabat untuk mengawal dan bekerja mewujudkan Visi dan Misi dengan komitmen tanpa pamrih, dan mau bekerja kapanpun untuk kepentingan lemah cai. Hasilnya, ya kemarin sudah kita kukuhkan semua pejabat baru.

Apa sih yang ingin Kang Irvan capai dalam pemerintahan singkat sekarang. Maslahat Kang Rustandi. Saya de ngan jabatan saya harus maslahat bagi umat terutama warga Cianjur, Keluarga saya dan luasnya Bangsa Indonesia. Buat apa saya memaksakan

Langkahnya seperti apa Kang. Ya banyak, salah satunya menjalankan pemerintahan tidak menyimpang dari ajaran agama.

Negara ini bukan Negara Islam kang Bukan berarti harus jadi Negara Islam Kang. Kita sebagai pemeluk taat agama islam, tentu berkewajiban menerapkan dan menjalankan apa yang diperintahkan Alquran, mencontoh cara memimpin Baginda Rosul Muhammad SAW, dan mengamalkan dalam semua asfek kehidupan, termasuk pekerjaan. Karena kita bernegara Indonesia, maka jalannya pemerintahan yang saya laksanakan, wajib juga sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku di Negara ini. Tapi harus diaku berbicara Negara dan berbicara agama, seperti ada tanda silang yang jelas, padahal itu tidak perlu, jika kita menjalankanya dengan benar dan relevan dengan semua program kerja. Saya perkuat gerakan shubuh berjamaah dan banyak lagi, tiada lain untuk meningkatkan rasa ukhuwah islamiah, dan mengingatkan satu kewajiban bagi umat islam yakni sholat lima waktu. Dengan berjamaah, maka kita telah melaksanakan pula gerakan berjamaah menghindari prilaku mungkar di bumi ini. Saya memakai sorban, merupakan gerakan perlawanan terhadap budaya barat yang makin mengikis moral Remaja dan masyarakat kita. Sorban ini, bagian yang ingin saya jadikan budaya bagi masyarakat di Cianjur, agar berpakaian sesuai dengan aturan atau

rang semua jalan sudah kita beton, dalam upaya mempercepat akselerasi pembangunan di bidang lainnya. Tahun 2017, kita siapkan anggaran lebih besar kurang lebih 600 miliar untuk beton jalan.

Tapi ada reaksi juga kang, saat pemerintah memangkas lebar jalan dan terjadi kemacetan di manamana Karena publik belum melihat, konsep yang akan kita pakai bergaya Sunda – Eropa. Coba di searching, ada tidak jalan di Eropa yang lebarnya semua dengan beton atau aspal. Tidak, jalannya sempit tapi trotoarnya lebih lebar dan nyaman bagi pejalan kaki. Disamping itu, kita juga mempersiapkan sentra khusus parkir jadi tidak ada penumpukan kendaraan akibat adanya parkir liar. Ruang parkir khusus ini, akan jadi PAD baru bagi pemerintah daerah, tanpa mengorbankan kepentingan publik, bahkan berimbas pada kenyamanan area publik umum. Nanti lah Kang Rustandi akan paham dan merasakan sendiri.

Akan seperti apa jalannya pemerintah pada tahun 2017 Kang Tadi kalau infrastruktur sudah saya jelaskan. Tapi intinya, dengan perubahan SOTK pemerintahan yang baru, tahun 2017 adalah tahun bekerja bagi semua lapisan di Pemerintahan Kabupaten Cianjur. Tidak hanya jalan, sektor lainnya juga akan digenjot seperti Pariwisata, dimana kita sudah punya grand desighn wisata desa pandanwangi.

Anggarannya bagiamana, kalau 40 atau 50 persen sudah terkonsen-

trasi ke jalan. Soal anggaran kenapa harus psimis, nanti semua ada jalannya. Pokoknya Kang Rustandi, sasarengan sareng Abdi urang ngabangun Cianjur. Tugas kang Rustandi, tulis Cianjur nu hade supados tingkat kunjunganan meningkat. Saya juga tidak alergi dengan kritikan. Kirtik proses pembangunan di OPD selama itu berdasarkan fakta dan bukan fitnah. Tapi tulis juga semua hal yang positif sesuai dengan capaian yang telah dilaksanakan.

Kang, setelah jadi Dalem atau Bupati, bagaimana hubungan di dalam keluarga dan bagaimana dukungan seorang istri. Saya sejak lama menerapkan kalau Istri harus jadi garda paling depan dalam mendukung semua tindakan atau keputusan Suami, termasuk menjadi terdepan memberikan masukan dan mengingatkan, jika Suami hilap hingga salah mengambil kebijakan. Alhamdullilah, selama ini Istri saya selalu dengan baik menjalankan tugasnya dan paham betul dengan sifat, kondisi dan keinginan saya. Saya percaya betul, dalam keberhasilan seorang lelaki, pasti ada seorang perempuan hebat dibelakangnya. Nah perempuan hebat itu bagi saya, ada yakni Ibu saya dan Istri saya. Saya juga memegang komitmen, kalau sabtu dan minggu adalah waktu total untuk keluarga. Jadi kalau giat kebupatian, pada dua hari itu, semua keluarga selalu saya bawa. Misalnya, ada warga yang mengundang ke pernikahan anaknya.

Adakah yang spesial untuk tahun 2017. Tidak ada yang spesial. Saya bekerja sesuai dengan yang sudah direncanakan dan itu garis pembangunan yang harus selesai pada tahun 2017. Sisanya, sebagai manusia biasa, saya selalu berserah kepada Allah SWT, agar semua niatan, perjuangan dan dedikasi membangun Cianjur, terus berada dibawah ridho Nya. Saya yakin, sekuat apapun kita berusaha kalau Allah tidak meridhoinya, maka semua tidak akan terwujud. Saya hanya yakin, apa yang saya lakukan ini benar dan untuk kemaslahatan semua warga Cianjur. Tentu, jika dilihat dari berbagai sudut pandang, akan ada pro dan kontra tapi itu bagi saya biasa dan merupakan kembang pembangunan.

Ok. Nuhun Pa Bupati, margi masih seueur tamu termasuk Kang Endan nu tos lami ngantosan, abdi ijin mulih ka Kantor. Mangga kang Rustandi, pami tos janten Wawancara Akang hoyong maca

Siap laksanakan Pa Bupati. Asslamualaikum, Wilujeng Wengi sadayana Obrolan terhenti, sekitar pukul 23.00 WIB, dimana komplek Pemkab sudah sama sekali sepi dari aktivitas. Beruntung saat itu, ada Mang Garna yang setia ikut nimbrung saat wawancara dengan Bupati, dan mau menemani perjalan menuju gerbang utama Pemkab Cianjur Reporter Rustandi Zaelani


INFO SPESIAL GELIAT KOTA twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

HOTLINE : 0263-2283283 SELASA, 10 JANUARI 2017

BC3

PROGRAM Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) terus berlanjut, tahun ini Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Sukaresmi akan mendorong terbentuknya Forum Balai Rakyat di setiap desa. Fasilitator Program Generasi Sehat dan Cerdas, Adi Widiawan mengatakan, tujuan adanya forum balai rakyat sebagai tempat dan sekaligus wadah berbagai elemen

Klik! beritacianjur.com

Guna Menunjang Program Generasi Sehat dan Cerdas

Forum Balai Rakyat Segera Dibentuk masyarakat dengan beragam profesi menyalurkan ide serta pemikirannya untuk membangun desa lebih baik lagi di segala sektor. “Didalamnya nanti terdapat orang-orang yang memang peduli terhadap desa, dari beragam latar belakang dan profesi,” ujarnya kepada “BC”, Senin (9/1/2017). Setiap desa, jelas Adi, memiliki masing-masing kepengurusan forum

ILUSTRASI/ NET

balai rakyat. Hanya saja nanti nama forumnya bisa apa saja dan tergantung masyarakat serta pihak desa. Keberadaan forum balai rak­ yat bukan hanya sekedar tempat berdiskusi dan bertukar pikiran saja, melainkan bisa menjadi sebuah pusat informasi yang memuat data terkait potensi desa secara keseluruhan di berbagai sektor. Dari mulai pendidikan, kesehatan

hingga ekonomi. “Target kami itu, bagaimana balai rakyat ini menjadi wadah untuk menggali potensi yang ada di desa,” katanya. Sehingga, sambung Adi, desa kedepannya tidak lagi fokus terhadap pembangunan infrastruktur saja. Namun sudah harus melebar ke pelayanan sosial dasar lainnya. (heri)

Harga Cabe Melangit Petani Menjerit

MASYARAKAT boleh saja kesal dengan harga cabe rawit yang terus melangit. Tapi faktanya, kenaikan harga, tidak sepenuhnya dirasakan petani cabe di Cianjur.

K

eadaan seka­ rang, justru membuat pe­ tani menghela nafas dan me­ ngurut dada, karena hasil petik tak sebanding dengan nilai rupiah yang masuk ke dalam kantong celana. Sejumlah petani cabe di Cianjur mengaku, kenaikan harga cabe hanya dirasakan tengkulak besar dan kecil, termasuk bandar di pasar Cianjur, Bandung dan Ja­ karta. Sementara petani ca­ benya sendiri, tetap merugi dan bi­ngung untuk memu­ lai pertanian baru, karena modal sangat terbatas. Ni­ lai jual cabe dari petani ke tengkulak, hingga Senin (9/1/2017) kemarin, masih berkisar antara 20-22 ribu/ kilogram. Harga itu, jika kondisi barang tidak ter­ kena patek (bintik hitam di buah cabe... red). Harga jual cabe hijau, masih bertahan di 12-15 ribu/Kilogram.

DAERAH PERTANIAN CABE YANG MENGALAMI GAGAL PANEN DI CIANJUR BERITACIANJUR/ RUSTANDI

“Kalau dibanding harga pasar, ini jauh sekali. Har­ ga jula pasar, satu kilo saat ini tembus hingga 84-100 ribu/kilogram, tergantung kualitas cabe. Mentoknya, pedagang masih bisa men­ jual dengan harga 75 ribu/ kilogram, meski cabe me­ ngalami patek,” terang Mang Ijam, petani Cabe di

Tabrik, Desa Tegallega, Ke­ camatan Gekbrong, Cianjur. Ijam mengaku, dengan jumlah panen cabe hanya bisa sampai empat kali, ha­ sil jual keseluruhan cabe ke tengkulak, masih jauh dari nilai modal produksi cabe. Kalau hasil panen normal, dimana satu batang cabe merah baik itu TMl maupun

hotbeauty atau chili, meng­ hasilkan 1 kg. Harga 20-25 ribu/kg, bisa membuat pe­ tani kaya raya mendadak. Kalau satu petikan hanya menghasilkan beberapa kilo saja dari luas areal dua hek­ tar, petani jelas menjerit. “Setiap akhir tahun atau menjelang hari raya, harga cabe pasti mengalami ke­

Gagal Panen Akibat Kurang Perhitungan PENGAMAT Tanaman Pa­ lawija dan Holticultura, Ir. R. Zaelani, menjelaskan, kegagalan panen cabe masal yang terjadi Indonesia seka­ rang, lebih dikarenakan petani cabe tradisional tidak memperhitungkan siklus perubahan cuaca, yang sa­ ngat berdampak pada per­ tumbuhan tanaman cabe. Apalagi, budaya bercocok tanam petani cabe di tanah air, masih mempergunakan sistem pertanian cabe tradi­ sional. Pada tahun 2015, Indo­ nesia terdampak lalina, se­ hingga kemarau terjadi lebih panjang. Fenomena ini, di­ tangkap sama oleh petani, sehingga saat menjelang ka­ lender tani berakhir, ham­ pir semua petani palawija memilih bertani cabe. Petani memprediksi, siklus cuaca tahun ini mendukung pola tanam dan tidak beresiko ­gagal panen. “Banyak petani tidak sadar, cabe adalah varietas yang unik dan manja, se­ hingga membutuhkan pen­ anganan yang serius serta eklusif. Faktor alam baik ke­ marau maupun hujan, san­ gat sensitif mempengaruhi perkembangan batang dari mulai bibit hingga panen,” kata Zelani. Saat disinggung penyebab utama gagal panen yang diala­ mi petani sekarang, Zaelani menerangkan, berdasarkan data lapangan yang diperoleh dari sejumlah area pertanian Cabe di Cipanas, Citiis Su­ kanagara dan Gekbrong, me­ rata tanaman cabe terserang

HARGA CABE TERKOREKSI BULAN JANUARI 2017 Cabe Merah Kriting

Rp 30.000

Sebelumnya

Rp 50.000

Cabe Merah Tanjung

Rp 28.000

Sebelumnya

Rp 56.000

Cabe Rawit

Rp 100.000

Sebelumnya

Rp 30.000

Cabe TW

Rp 30.000

Sebelumnya

Rp 53.000 SUMBER : DISPERINDAG KABUPATEN CIANJUR

Pythium debarianum, atau sering disebut busuk batang dan akar. Penyakit ini, bisa me­ nyerang saat tanaman masih dalam proses pembibitan, bahkan menjelang musim panen. Akibatnya, bisa lang­ sung membuat tanaman cabe mati, atau tetap hidup dengan kondisi buah cabe jadi kredil. Penyakit lain yang lazim dalam kegagalan panen seperti ini, adalah antraknosa atau masyarakat menyebutnya patek yang berarti, buah cabe terserang seperti bintik hitam. “Kedua penyakit ini ter­ jadi, karena tingkat serap akar terhadap air melebihi kemampuan berkembang tanaman, saat memasuki umur akhir atau panen. Ke­ jemuan tanah akibat kand­ ungan air yang begitu dalam, membuat batang tanaman terkena phytium dan ak­ hirnya menular ke tanaman lain, hingga mengakibatkan serangan masal,” terangnya Petani tidak sadar, de­ ngan intensitas curah hujan yang tinggi beberapa bulan kebelakang, mengakibatkan kejemuan tanah meningkat

tajam. Meski pertumbuhan cabe dianggap normal oleh petani, kenaikan PH tanah yang tidak dibarengi pena­ ngannya, justru mengakibat­ kan masalah bagi pertumbu­ han tanaman. Buktinya, saat tanaman memasuki umur panen, atau kurang lebih 3 bulan satu minggu, dihi­ tungan setelah bibit dari persemaian masuk ke area pertanian, tanaman secara serentak berpenyakit. “Satu-satunya cara me­ nangani kedua penyakit ini, hanya dengan mencabut dan membakarnya. Kalau dalam hitungan hektaran, tidak mungkin petani mencabut semua tanaman dan memba­ karnya, satu-satunya upaya, melakukan panen awal den­ gan resiko hasil yang diper­ oleh tidak maksimal, atau kita sebuat sekarang gagal panen,” terangnya. Terkait kenaikan harga, sambung Zaelani, tidak ada sama sekali hubungannya dengan sistem pola tanam yang dilakukan petani. Jadi wajar, sekarang petani mer­ asa dengan harga cabe mela­ ngit, namun pelaku pertani­ an cabe seperti tercekik.

“Petani akan sangat tercekik, ketika memu­ lai kembali pertaniannya. Modal satu hektar cabe membutuhkan kurang lebih 38 juta, ukuran pertanian cabe rakyat, dan 80 juta un­ tuk pertanian cabe khusus atau dilakukan secara profe­ sional dengan pangsa pasar eksport. Keadaan sekarang, membuat petani cabe akan berpikir dua kali untuk me­ nanam cabe dalam waktu dekat ini,” bebernya. Diakui dua Petani asal Bojongpicung , Ajid (65) dan Dadang (67) warga Kampung Cibiuk, RT 02/09, Desa Su­ karatu, Kecamatan Bojongpi­ cung, panen cabe kriting ta­ hun ini hanya sebanyak 6 kali. Idealnya, dalam satu musim panen, cabe bisa dipanen se­ banyak 8 sampai 9 kali. Dikatakan Ajid, pihak­ nya menanam cabai keriting di lahan sawah seluar 2100 meter persegi, dan hasilnya hanya bisa mencapai 400 Kg. Dengan kondisi patek, kemungkinan hanya tinggal dua kali petik lagi, karena kondisi buah cabe sudah tidak bisa diselamatkan. (rustandi)

KAMPUNG

KECAMATAN

Galudra

Cugenang

Pasirpeutag

Cipanas

Citiis Cibaregbeg Tegallega

Sukanagara Cibeber Gekbrong

Cibenda

Warungkondang

naikan yang signifikan. Tapi setiap tahun juga, para pe­ tani tidak merasakan keun­ tungan itu, karena sebetul­ nya harga pasar, merupakan permainan bandar dan pe­ dagang,” cetusnya. Tidak jauh dari lokasi pertanian Cabe Mang Ijam, petani lainnya Mang Mai, warga Pasirtulang, Keca­ matan Gekbrong, Cianjur, mengaku heran dengan harga cabe yang begitu ma­ hal di pasaran. Menurut le­ laki yang telah bertani cabe selama 18 tahun ini, kondisi sekarang berbeda dengan 10 tahun kebelakang, dimana pasokan cabe untuk pasar di Jawa Barat dan Jakarta, hanya mengandalkan be­ berapa daerah seperti Cian­ jur, Garut, Lembang dan kiriman Brebes. “Tapi sekarang, bebe­ rapa daerah lainnya seperti

Lampung, Kalimantan bah­ kan Papua, telah berhasil mengirimkan cabe ka Jawa Barat dan sekitarnya. Malah cabe dari beberapa daerah itu, harganya jauh lebih murah ketimbang kita atau Brebes,” ungkap Mai den­ gan keherannya terhadap kondisi pasar Cabe Rawit sekarang. Mang Mai menambah­ kan, seharusnya kalau menu­ rut rumus dagang, kondisi ketersedian cabe untuk ke­ butuhan masyarakat tidak sekritis yang diberitakan di koran atau TV. Ini kemungki­ nan, permainan bandar dan pihak spekulan, mencari un­ tung dengan memanfaatkan momentum kenaikan BBM, dan Biaya Urus STNK dan BPKB yang baru diberlaku­ kan pemerintah. “Cuma saya heran, ke­ napa pemerintah diam dan

seperti membiarkan harga dipermainkan kepen­tingan pasar, padahal ini menyang­ kut kebutuhan hidup rakyat indonesia. Kalau kenai­ kan murni karena pasokan berkurang, terus terang saja, dampaknya akan ter­ asa juga ke petani,” tandas Mang Mai. Ditanya soal hasil panen cabenya, Mang Mai men­ gaku, dari lima kali petikan pertanian cabe seluas 2,5 hektar miliknya, baru ter­ kalkulasi anggaran yang masuk sebesar Rp, 21 juta. Pemasukan itu, belum dipo­ tong biaya buruh petik dan sarana pendukung panen, yang biasanya dihitung setelah semua tahapan pan­ en selesai. Meski begitu, baik Ijam maupun Mai, mengaku, per­ tanian cabenya mengalami gagal panen dan itu merata terjadi hampir di semua daerah di Cianjur. Bahkan kedua petani ini, mendapat kabar kalau sejumlah rekan­ nya yang bercocok tanam cabe besar di Berebes, Jawa Tengah, mengalami nasib lebih parah lagi. (rustandi)


BC4

BeceMuda

+Pendidikan SELASA, 10 JANUARI 2017

Hari Pertama Masuk Sekolah

Senengnya Bisa Ngumpul Bareng Temen-temen lagi Sob!

ILUSTRASI/NET

HI guys, gimana hari pertama kalian masuk sekolah? Pastinya senang dong, bisa ketemu sama tementemen lagi, bisa kumpul bareng lagi, setelah liburan panjang kemarin. Iya kan!

P

engen tau, gimana cerita dari temen-temen kalian di Kelas 12 SMA Pasundan 1 Cianjur. Gini nih menurut

penuturan temen-temen. “Kesan hari pertama sekolah, seneng karena kenapa? Soalnya, pengen cepet-cepet ngumpul sama temen-temen lagi, ditam-

bah kan kalo pas masuk sekolah ada keuangan masuk, gak kaya pas libur, ga ada uang jajan masuk, hehe...,” tutur Sholeh Sobarilah. Beda lagi, menurut Gustriawan Pangestu, di hari pertama masuk sekolah. “Ya, tentunya ngerasa se­ nang bisa bertemu lagi de­ ngan temen-temen, kangen ngumpul pas lagi istirahat, padahal kalo lagi pas libur kan jenuh, cuma diem di rumah ga ada kegiatan apaapa,” aku dirinya. Sementara, Resa Resdiana mengaku, setelah berli-

ILUSTRASI/NET

bur panjang terus sekarang sudah mulai masuk sekolah lagi, ia merasa senang. “Ya seneng pastinya, apalagi pas pertama masuk

kan tidak langsug belajar, masih bebas, kembali me­ rasakan suasana kelas yang rame, ketemu sama tementemen lagi,” imbuh Resa.

Berbagai Prestasi Banyak Diraih Siswa SDN Sentosa KEBERADAAN SD Negeri Sentosa di Kampung Pasir Cangkudu RT 3 RW 1, Desa Kertasari, Kecamatan Haurwangi, dengan jumlah siswa sebanyak 293 orang dan 8 orang tenaga pengajar PNS ditambah 8 orang lagi yang masih berstatus tenaga Sukwan. Kendati bangunan sekolahnya berada di pinggiran permukiman rumah penduduk, dan dikelilingi pesawahan, namun dari tahun ke tahun para siswa SD Negeri Santosa tidak pernah ketinggalan dalam pencapaian target kurikulum pendidikannya serta tidak ketinggalan pula dalam mencapai berbagai ­prestasi dalam mengikuti berbagai perlombaan mulai dari tingkat kecamatan sampai ke tingkat Kabupaten Cianjur, selalu menjadi meraih prestasi juara. Seperti halnya kata Kepala SDN Santosa, Eti Herlawati, pernah menjadi juara 2 Susun Kata Pi dan juara 3 Estapet Bola Pi (Pesta Siaga) tingkat Kwartir Cabang (Kwarcab) Cianjur, juara 1 Susun Kata Pa (Pesta Siaga) tingkat Kwarcab Cianjur 2015. Selain itu, sambung dirinya, juara 1 Solo FASBK Pa, juara 1 Maca Nulis Aksara Sunda, juara 1 Pidato Pa, juara 1 Pupuh Pi, juara 1 Menganyam, dan juara 1 Dongeng Pi tingkat kecamatan. Juara 3 Maca Nulis Aksara Sunda tingkat wilayah. Juara 1 Lomba Paduan Suara tingkat kecamatan dan seluruhnya pada tahun 2015, serta juara 1 (Berprestasi Baik) LT 2 Regu Semut tingkat kecamatan, juara 1 (Berprestasi Baik) LT 2 Regu Asoka tingkat kecamatan pada 2016.

Lain halnya guys, de­ ngan Shally Maulidha, hari pertama masuk sekolah dan hari pertama turun jabatan dari OSIS, baginya selain merasakan seneng dicampur lega karena baginya udah gak ada beban lagi, bisa bebas bisa lepas, bisa lebih fokus buat belajar di Kelas 12. “Apalagi kan sekarang udah masuk semester 2, bentar lagi ada kegiatan pra UN (Ujian Nasional), sekarang udah gak jadi ratu dispen lagi deh, akh pokoknya mah seneng bangetlah,” be-

bernya. Sedangkan, Mega Poryaningsih Panggabean me­ ngungkapkan, kesan di hari pertama masuk sekolah buat dirinya, selain seneng juga bisa beraktivitas kembali. Gak kaya di rumah, gak ada kegiatan apa-apa. “Bisa ketemu tementemen, apalagi kalo udah Kelas 12 kan udah lumayan bebas dari tugas, jadi dari sekarang harus fokus belajar buat nanti UN, biar dapet nilai yang memuaskan juga,” tutup Mega. (Yuni S Nurmilah/”BC”)***

Warga Desa Sukatani, Apresiasi Prestasi Siswa SDN Sirnagalih

BERITACIANJUR/APIP SAMLAWI

BERITACIANJUR/APIP SAMLAWI

"Semua itu terjadi berkat dukungan semua pihak, baik dari Kapusbindik TK/SD, seluruh orangtua siswa, dan tidak terlepas dari kepiawaian, keuletan, dan ketekunan seluruh tenaga pendidiknya. Semoga saja, Kedepannya SD Negeri Santosa sejajar de­ ngan SD Negeri lainnya yang ada di Kecamatan Haurwa­ ngi," beber Eti. Sementara itu, guru SD Negeri Sentosa, Agus Sugiat Rohmawan, mengaku bangga kepada seluruh siswa di sekolahnya. Dari tahun ke tahun selalu mendapat kejua­ raan dari berbagai lomba yang diselenggarakan oleh

Pencaian berbagai prestasi tersebut berkat dukungan dari berbagai pihak, utamanya dari seluruh orangtua siswa, tokoh masyarakat setempat, dan Pemerintahan Desa Kertasari,” dunia pendidikan baik di tingkat Kecamatan Haurwan-

gi maupun di tingkat Kabupaten Cianjur. "Pencaian berbagai prestasi ­ tersebut berkat dukungan dari berbagai pihak, utamanya dari seluruh orangtua siswa, tokoh masyarakat setempat, dan Pemerintahan Desa Kertasari," imbuh Agus dalam kesempatan yang sama. Dengan banyaknya duku­ ngan dari berbagai pihak, maka pihaknya pun percaya bahwa kedepannya SD Negeri Sentosa kualitasnya akan terus meningkat juga tidak akan ketinggalan dengan SD lainya yang ada di Kecamatan Haurwangi. (apip)

SEBAGAI tokoh masyarakat Desa Sukatani, Suhendra (50) mengatakan, jumlah SD Negeri yang ada di desanya terdapat sebanyak 3 SD dengan ma­ sing-masing namanya yang berbedabeda. Pihaknya pun bersyukur dengan keberadaan ketiga SD tersebut karena ada di antaranya yang berprestasi. "Seperti halnya SD Negeri Sirnagalih, biarpun jumlah siswanya kurang ideal tapi sudah sering menjadi juara dalam melaksanakan berbagai lomba bidang studi, di antaranya seorang siswanya pernah menyandang juara II tingkat Provinsi Jawa Barat pada lomba tenis meja, juara umum pada lomba PAI tingkat kecamatan, dan juara lomba lainnya tingkat Kecamatan Haurwangi. Dan pada akhir tahun, seluruh siswa Kelas VI selalu lulus 100 persen juga banyak yang di­ terima di SMP Negeri dan di sekolah lainnya," beber Suhendra. Tidak hanya itu saja, sambung dirinya, ternyata para tenaga pengajarnya juga selalu menyandang juara pertama pada berbagai lomba yang dilaksanakan Pusbindik TK/SD dan PGRI Cabang Haurwangi. "Seperti halnya guru SD Negeri Sirnagalih, Tatang Mulyana menyandang juara I penulisan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas atas tingkat kecamatan, dan guru PAI, Yanti Suprianti juara I penulisan RPP PAI tingkat kecamatan setempat," sebutnya. Dengan begitu, Suhendra berharap, SD Negeri Sirnagalih Kecamatan Haur-

wangi, tiap tahunnya terus berprestasi dan kualitasnya meningkat juga. Selain itu, diharapkan dua SD lainnya yang ada di Desa Sukatani pun mampu berprestasi sesuai dengan keinginan semua pihak. SD Negeri Sirnagalih yang berlokasi tepatnya di Kampung Cipetir RT 2 RW 6, Desa Sukatani, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur ini memiliki jumlah siswa sebanyak 287 orang de­ ngan tenaga pengajar sebanyak 15 orang, di antaranya guru PNS 6 orang dan guru Sukwan sebanyak 9 orang. Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa para tenaga pengajar di SD Negeri Sirnagalih, terus dipacu untuk kreatif dan inovatif dalam menambah wawasan, pengetahuan dan pengalamannya, seperti mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) maupun ikut dalam kegiatan di Kelompok Kerja Guru (KKG) sebulan sekali yang diadakan di Gugus Cipetir. Selain itu, materi yang didapat setiap tenaga pengajar pun wajib pula untuk diterapkan kepada seluruh siswa di setiap kelasnya masing-masing. Hal itu, menurut Kepala SD Negeri Sirnagalih, Eni Nuryani, salah satunya bertujuan buat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya. "Dengan adanya itu, dari tahun ke tahun siswa SD Negeri Sirnagalih selalu mendapat kejuaraan dalam berbagai lomba dan diakhir tahun seluruh siswa Kelas VI lulus 100 persen, dan seluruhnya diterima di sekolah-sekolah jenjang berikutnya," tutur Eni. (apip)


BC5

GoCipanas

+Cianjur Selatan SELASA, 10 JANUARI 2017

Rutilahu di Kecamatan Sukaresmi Mencapai Ribuan Unit

DITENGAH gencarnya bantuan pemerintah mulai dari pusat hingga daerah, ternyata tak semuanya dapat di rasakan oleh masyarakat. Seperti halnya di Kecamatan Sukaresmi yang hingga kini masih memiliki masyarakat yang masih tinggal di Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).

D

ari hasil pendataan sementara terdapat sekitar 1.100 unit yang butuh perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur. Diperkirakan jumlahnya masih banyak dan tersebar di sebelas desa. Ironisnya, selama puluhan tahun warga rela

Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap indeks kesehatan, minimal mereka bisa menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),”

NET

tinggal di rumah yang tidak memiliki jendela, WC dan sarana air bersih. Bahkan masih banyak warga untuk buang air besar tidak di rumah, melainkan langsung ke aliran sungai.

SOSOK

PNS Harus Jadi Panutan Masyarakat

Badru

Camat Sukaresmi

SELAMA dua tahun menjabat Camat Sukaresmi, banyak hal yang sudah dialami Badru. Salah satu yang paling berkesan, memfasilitasi warga yang terkena dampak bencana alam.

Dari mulai mencarikan lahan relokasi, mengantar warga yang tidak memiliki KTP ke Disdukcapil hingga ke pemda untuk menerima santunan. “Seorang aparatur pemerintahan adalah pelayan bagi masyarakat,” ujar Badru. Tidak hanya itu, Badru menegaskan, Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak hanya selalu berkutat dengan urusan administrasi saja. Namun harus menjadi panutan bagi masyarakat, karena saat ini di rasakan masih sangat rendah. “Intinya sebagai seorang PNS harus memiliki nilai plus bagi masyarakat,” tegas pemilik moto berikan pelayanan prima dalam bekerja itu. (heri)

“Rata-rata hasil pendataan sementara, dari 11 desa masing-masing terdapat 100 unit rutilahu,” ujar Camat Sukaresmi, Badru, Senin (9/1/2017). Menurut Badru, per-

masalahan ekonomi masih menjadi faktor utama banyak warga tinggal di rutilahu. Terlebih mayoritas sehari-hari berprofresi sebagai pekerja tidak tetap alias serabutan.

SUKANAGARA-Kantor Desa Sukalaksana, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur dibobol maling, Senin (9/1/2017). Akibatnya sejumlah barang inventaris desa raib di gondol pelaku. Informasi yang dihimpun “BC”, kejadian pencurian itu kali pertama diketahui oleh kepala desa (kades) yang datang ke kantor, Senin (9/1) sekitar pukul 06.30 WIB. Saat tiba di kantor desa, kades sudah melihat kantor desa dalam keadaan berantakan dan sejumlah barang inventasris, seperti komputer dan speaker aktif hilang. Kepala Desa Sukalaksana, Agung, mengungkapakan, mengetahui hal itu, dirinya langsung melakukan pengecekan dan menemukan jendela dalam

Oleh : Angga Purwanda, BC

Beberapa sumber menyatakan alat musik Karin­ ding lebih dahulu ada sebelum munculnya alat musik petik kecapi yang digunakan oleh para kaum lelaki di desa-desa untuk mengusir hama di sawah. Selain di Jawa Barat, alat musik sejenis karinding ada juga di tempat lain dengan nama yang berbeda, seperti di Bali bernama gengong, Jawa Tengah Rinding, dan di Kalimantan bernamaKarimbi.

NET

Sedangkan di luar negeri, seperti di Negara Yunani dinamai dengan Zuesharp (harpanya Dewa Zeus), dan di kalangan masyarakat pemusik modern Karinding ini dengan sebutan harpa mulut (mouth harp). Dari suara yang dihasilkan pun tak jauh berbeda hanya cara memainkannya sedikit berlainan, ada yang di trim (digetarkan dengan disentir), di tap (dipukul) dan ada yang dimaikan dengan cara ditarik menggukan benang.

kal jika jumlah rutilahu di wilayahnya akan lebih banyak, sebab proses pendataan masih terus dilakukan. Terdapat beberapa desa yang memiliki cukup banyak rutilahu, seperti Raw-

Kantor Desa Dibobol Maling, Kerugian Capai Rp 10 Juta

ILUSTRASI/NET

keadaan terbuka serta teralis ruangan stafnya sudah dalam keadaan rusak dan begitu pula dengan pintu

Mengenal Alat Musik Tradisional Karinding MUNGKIN bagi sebagian masyarakat, istilah Karinding cukup aneh di dengar. Tetapi tidak bagi masyarakat, khusus Jawa Barat. Sebab, Karinding merupakan salah satu alat musik tiup tradisional Sunda yang dibuat dari pelepah kawung (enau).

“Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap indeks kesehatan, minimal mereka bisa menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” katanya. Badru tidak menyang-

abelut, Cikancana, Cibanteng, Kubang, Sukamahi dan Sukaresmi. Sebagai solusi untuk mengurangi jumlah rutilahu, pihak kecamatan tahun ini akan melaksanakan gotong royong perbaikan satu rutilahu di setiap kedusunan. “Kalau dikalikan 55 dusun, jadi ada sebanyak 55 rumah yang akan diperbaiki,” tandasnya. Dijelaskannya, kegiatan gotong royong itu, murni program pihak kecamatan bersama masyarakat yang menggunakan dana bantuan dari pihak swasta. Perbaikannya nanti meliputi pembuatan jendela, pintu dan pengecatan, karena kebanyakan rumah dinding­ nya masih berbahan bilik serta panggung. “Anggaran kegiatan ini murni swadaya dari kecamatan dan pihak swasta, karena desa belum ada alokasi untuk perbaikan rutilahu dalam APBDes,” ungkapnya. (heri)

Bagi kebanyakan masyarakat tatar Sunda, memainkan alat musik Karinding ini biasanya dengan cara dipukul. Karinding alat musik ritmis yang sekarang popular dikalangan kaum muda Sunda ini, bukan hanya digunakan untuk kepentingan bersawah atau mengusir hama. Para “Karuhun” atau pendahulu, masyarakat Sunda menggunakan dan memainkan Karinding ini dalam acara tradisi ritual upacara adat. Maka tak heran jika alat

musik Karinding di beberapa tempat masih di gunakan dalam mengiringi upacara adat pembacaan Rajah. Tidak hanya pengusir hama dan pengiring upacara adat atau ritual saja, konon Karinding ini digunakan oleh para kaum lelaki zaman dahulu untuk merayu atau memikat hati wanita yang disukai. Seperti penuturan, Deni Deng, salah satu anggota Kawah (Karinding Sawah) Cipanas, yang sedang menekuni dan mendalami pembuatan Karinding bahwa pembuatan Karinding di wilayah Jawa Barat ada dua jenis penggunaan bahan baku. Dua jenis bahan baku ini adalah dari pelepah “kawung” atau aren dan batang bambu, bahan dan jenis bentuk Karinding berbeda-beda, untuk menujukan perbedaan usia, tempat dan perbedaan gender si pemakai. (*)

rungannya sama sudah rusak. “Atas kejadian tersebut kami (Pemerintah Desa)

BC-IklaN KEHILANGAN STNK No Pol F 3751 ZV an. Abdul Holik No Pol F 4690 ZM an. Herman No Pol F 4076 YN an. Rizki Kuswandi Saleh No Pol F 5399 WG an. Saepuloh Bin H. Munajat No Pol F 2185 YH an. Hadli Minarto No Pol F 3083 ZR an. Iing Solihin

LOKER CV Cahaya simpati membutuhkan marketing dan kolektor. Min SMP-SMA Sederajat.JK L/P, datang langsng komp. bumi mas blok B- 9 (bayubud) no 14 (085221906121 An.Taufik)

LOKER Lion Parcel Cianjur (member of LION GROUP) membutuhkan segera kurir dan marketing Syarat: Pria usia maksimal 30 tahun, Pendidikan minimal slta , Pengalaman di bidang expedisi , Mempunyai kendaraan pribadi dan sim c. Fasilitas: Gaji pokok, Bonus dan Tunjangan bensin. Lamaran langsung bawa ke jl Arif Rahman Hakim no 55. Ruko no 3 (depan bcny)

mengalami kerugian sebesar Rp 10 juta. Saat ini pelaku dalam penyelidikan kepolisian dar Unit

Reskrim Polsek Sukanagara,” ungkap Agung, kepada wartawan. Sementara itu, Aipda Faja Atmaja, anggota Polsek Sukanagara, mengiyakan dengan terjadi kasus pencurian di Kantor Desa Sukalaksana. Faja menduga, pelaku beraksi dini hari. Pasalnya dari keterangan yang diterima, ucap dia, sebelumnya terdapat tiga orang petugas piket dan karena memang pagi sudah menjelang subuh maka, para petugas piket pun memutuskan untuk pulang “Ya benar, kalau menurut pengakuan pelapor pada malam kejadian, ada tiga orang petugas piket yang berjaga di kantor desa. Akibat kejaidan ini 2 unit komputer dan 1 unit speaker aktif di laporkan hilang,” jelas Faja. (zenal)

INFO IKLAN

0877 0841 3364 / 0857 9472 4178


BC6

SabaDesa! SELASA, 10 JANUARI 2017

Kades Sukamaju Cianjur Buka Ruang Komunikasi Warga

PERUBAHAN iklim budaya dan karakter masyarakat di era sekarang, mendorong pemerintah melakukan keterbukan dalam melaksanakan semua program kerjanya, termasuk pengelolaan anggaran.

S

adar adanya perubahan, Pemerintahan Desa (Pemdes) Sukamaju, Kecamatan Cianjur, melakukan terobosan dalam tata kelola pemerintahannya sekarang. Kepala Desa (Kades) Supardi yang akrab di sapa Abah Anom, sengaja membuka ruang komunikasi warga, agar semua rencana pembangunan benar-benar berdasarkan aspirasi warga “Masyarakat sekarang sudah pintar karena semua informasi bisa diakses dengan ragam cara. Keterbukaan melalui ruang komunikasi warga, merupakan media paling efektif, agar semua warga bisa berpartisipasi dalam pembangunan,” kata Supardi saat ditemui di rumahnya di Gg. Alfalah, Cikaret, Cianjur. Menurut Supardi, ruang komunikasi warga itu adalah

kegiatan rutinan yang dilaksanakan desa dengan sejumlah tokoh masyarakat, Ketua RW dan RT, serta tokoh pemuda. Kegiatan ini, hanya sekedar ngobrol dan membahas apapun yang bisa dilaksanakan di Desa Sukamaju, untuk kepentingan warga. Meski saat ini, kegia­tan masih terbatas di Kantor Desa, kedepan rencananya ngobrol bareng warga ini, akan dilaksanakan secara keliling ke masing-masing kepunduhan. Setidaknya, jika seperti itu semua warga bisa langsung bicara. “Kalau Kades hanya diam di kantor Desa, saat ini sudah tidak jaman lagi. Kita harus mau turun melayani kebutuhan warga, sekaligus mendengar aspirasi warga secara langsung,”katanya. Terkait masalah pengelolaan anggaran, Supardi mengaku, pihak Desa se-

IST

lalu melibatkan beberapa komponen, dari mulai BPD, LKM, RW, RT dan Tokoh Agama. Kebijakan apapun yang dikeluarkan Desa terkait anggaran, terlebih dahulu dilakukan musyawarah. “Apalagi berdasarkan amanah Undang-undang

Desa No 6/2014 tentang Desa, keterlibatan masyarakat dalam menyusun semua rencana kerja dan penggunaan anggaran, sangat ditekankan. Kami tidak ingin dianggap otoriter, jadi semua kebijakan soal anggaran, sebelumnya pasti melewati

musyawarah,”papanya Kedepan, sambung Supardi, Desa Sukamaju, berencana mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Sekarang, semua kebutuhan aturan untuk memayungi kegiatan Bumdes sedang disusun. “Ya mudah-

mudahan rampung dalam waktu dekat ini,”pungkas Bah Anom. Sementara itu salah seorang warga, Susianti, mengaku mendukung penuh langkah yang diambil Kades baru itu. Dengan keterbukaan, ucap Susianti, akan men-

dorong kedewasaan warga memahami semua permasalahan di Desa. “ Bagus donk kalau terbuka, apalagi ada ruang komunikasi warga. Mudah-mudahan Sukamaju, bisa lebih maju dan sejajar dengan Desa lainya,” katanya. (rustandi )


BC 7

Cianjur News+

SELASA, 10 JANUARI 2017

... Proyek Cabe Pemkab Tahun 2016 Disoal DARI HAL 1...

Faktanya, anggaran yang mengucur tidak serta merata menyelesaikan kelangkaan cabe yang terjadi setiap tahunnya. Muncul tudingan, anggaran yang selama ini dikucurkan pemerintah melalui Provinsi dan Daerah, tidak tersalurkan tepat sasaran, sehingga sama sekali tidak menghasilkan outcame sesuai dengan rencana capaian dan sasaran programnya. Di Kabupaten Cianjur, melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, tahun anggaran 2016, melaksanakan sejumlah program berbaju pengembangan sentra cabe, dan melibatkan pihak ketiga. Tidak tanggung, anggaran yang dipergunakan empat jenis kegiatan mencapai 1,62 miliar. Kegiatan itu sendiri mencakup pengadaan Fasilitas Pengembangan Kawasan Cabai Rawit sebesar Rp 338.400.000,

Pengadaan Mulsa Plastik Rp 522.000.000, Fasilitas pengembangan cabe besar Rp 225.600.000 dan Fasilitas Bantuan Sarana Produksi Pengembangan Kawasan Cabe Merah Rp 542.500.000 Sayang, kini belanja kegiatan itu dipertanyakan hasilnya, karena jika memang program berjalan sesuai dengan DED nya, Kabupaten Cianjur tidak akan terdampak begitu parah, dengan kondisi kelangkaan cabe sekarang. Outcame, kegiatan setidaknya dapat berbentuk barang berupa cabe yang mampu memenuhi kebutuhan pasar cianjur, meski tidak sampai 100 persen kebutuhan pasar. “Terus program ini apa hasilnya, cukup selesai dengan pengadaan barang dan jasa, dengan ukuran terlaksananya kegiatan kerja dinas dengan pihak ketiga atau apa?. Dengan ketidakmampuan Dinas Tanaman Pangan

dan Holtikultura, memenuhi kebutuhan pasar lokal saat ini, sudah jelas program ini harus dipertanyakan lebih jauh,”terang Adang Ibnu Bakr, salah seorang pengamat ekonomi publik di Cianjur. Adan mengaku, sebelumnya pernah mendatangi Dinas terkait mempertanyakan masalah empat program kegiatan tadi. Namun baik Kepala Dinas saat itu ataupun pejabat yang berwenangan terhadap kegiaatan, tidak pernah bisa ditemui,” akunya. Adang mendesak, agar Komisi II yang membidangi Ekonomi, segera memanggil pejabat yang berkompeten, untuk dimintai pertanggungjawabannya. Jelas dengan kondisi saat ini, program berbaju cabe ini sama sekali tidak berdampak apapun. “Ini seperti proyek tahunan yang dipertahankan, namun tidak memiliki nilai bagi pertanian di Cianjur.

Kasarnya, diadakan untuk kepentingan pihak tertentu dalam hal anggaran. Kalau mengatakan ada indikasi tindakan korupsi, saya belum berani karena harus kembali dikaji dari mulai usu­ lan kegiatan hingga capaian kegiatan,”pungkasnya. Aksi demontrasi terhadap proyek serupa, sempat dilakukan sejumlah aktivis belum lama ini. Namun, lagi-lagi pejabat pembuat komitmen yang bertanggungjawab terhadap pekerjaan, menolak menemui demonstrans. Kondisi serupa, terjadi saat Harian Berita Cianjur, akan mengkonfirmasikan masalah ini, beberapa pegawai dan pejabat di lingkungan dinas saling lempar tanggungjawab. Sementara pejabat PPK sebelumnya, sudah diganti dan tidak lagi berkantor di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura. (rustandi)

... Limbah B3 Numpuk! RSUD Cianjur Didesak Tindak Pihak Ketiga DARI HAL 1...

tugas di lokasi, menumpuk­ nya limbah medis hingga ke luar ruangan penyimpanan khusus itu, di sebabkan sudah tidak muatnya ruangan penyimpanan, akibat tidak diangkutnya limbah medis oleh pihak rekanan. “Sudah satu bulan ini tidak diangkut-angkut kang. Limbah terpaksa kami simpan di luar, soalnya di dalam ruangan sudah penuh sekali,” ujar Ade, kepada ‘BC”, kemarin. Sementara itu, Hendra, Koordinator Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) RSUD Cianjur, mengaku tidak tahu alasan pasti perushaan rekanan itu. Padahal kata dia, biasanya pengangkutan

di lakukan seminggu tiga kali. “Perushaannya PT. Medivest. Jadwal pengangkutan itu hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Selama bulan Desember hanya dua kali pengakutan. Terus terang saya juga pusing kang, sudah pernah menanyakan ke atasan tapi belum ada jawaban saja,” kata Hendra. Hendra menuturkan, menumpuknya limbah medis itu merupakan kejadian kali pertama. Sebab, sebelumnya pihak RSUD Cianjur memiliki mesin pengolahan sendiri. Tapi, jelas Hendra, akibat tak memiliki izin dari dinas terkait, akhirnya tidak di perbolehkan beroperasi. “Sempat berjalan selama 3 tahun dari 2012 lalu. Kalau dengan

Medivest i ini baru berjalan setahun, mulai tahun 2015 saja,” jelasnya. Hendra menambahkan, dalam satu hari limbah medis yang di hasilkan oleh RSUD Cianjur mencapai 3 ton. “Hari ini (kemarin, red) sudah mulai di angkut. Tetapi pihak rekanan (Medivest) menunjuk pihak lain. Alasan pihak rekanan, terbatasnya armada angkutan yang dimiliki. Tetapi pembakarannya tetap di Medivest,” ucapnya. Pihak Rumah Sakit melalui Staf Humasnya Rayasandy, menjelaskan, pengelolaan sampah RSUD, khusus sampah medis, telah diserahkan ke pihak ketiga. Itu sesuai dengan aturan Kementerian Kesehatan, termasuk aturan menyangkut

dengan pengelolaan limbah medis RSUD yang tergolong dalam limba B3 “Masalah ini telah kami sampaikan kepada pengelola dan hal ini pihak ketiga, agar segera melakukan tindakan atau pengangkutan, karena penumpukan sampah berdampak pada lingkungan rumah sakit ini sendiri. Dalam waktu dekat ini, janji pengelola akan diangkut,”kata Raya. Raya menegaskan, sejak beberapa hari terakhir ini, sebagian sampah sudah diangkut, sehingga kondisinya terus berkurang. “Pokoknya kami terus pantau dan memberikan tengat waktu, agar semua sampah bisa terangkut,” pungkasnya. (nuki/ angga)

... Kobaran Api Kejutkan Warga Pangawaren DARI HAL 1...

saat penghuni rumah tengah tertidur lelap. Namun tiba-tiba Acep (21) terbangun mendengar letupan kecil hingga penasaran melihatnya dari dekat. Ternyata itu berasal dari api yang berada di tengah rumah hingga menghalau seisi didalamnya. “Saya bangunkan adik saya Nabila (5) dan nenek Kokom dengan setengah memaksanya keluar rumah. Kemudian diluar berteriak minta bantuan warga untuk memadamkan api yang berasal dari tengah rumah,” katanya. Tak lama kemudian, warga berdatangan ke lokasi

kejadian untuk berusaha memadamkan api. Namun api yang sudah membumbung tinggi tersebut sulit dipa­ damkan hingga dalam kurun waktu setengah jam bangu­ nan beserta isinya ludes terbakar. “Upaya seluruh warga untuk menolong memadamkan kobaran api, dengan menggunakan alat seadanya. Ternyata kobaran api cepat menjalar membakar bangunan rumah beserta isinya, hanya dalam kurun waktu 30 menit seluruh bangunan rumah beserta isinya ludes jadi arang,” ucap Ketua RT setempat, Amas kepada BC. Kades Sukaratu, Ahmad

... Iya Kan Nikah di 2017 DARI HAL 1...

kelancaran. Ya doain aja. Ada deh. Pokoknya doain aja. Lebih cepat kan lebih baik. Orang kan nggak ada yang tau ya. Ya saya pasrah aja bagaimana Tuhan ngasih jalannya seperti apa. Ya udah jalanin aja,” ujarnya ketika ditemui di Margo Hotel, Depok, Minggu (8/1/2017).

Hubungan asmara yang dibangun Zaskia bersama kekasihnya, Arief Fitriansah, memang terkesan sudah mencapai tahap yang lebih serius. Meski hadir ke acara ulang tahun putri Ayu Ting Ting, pelantun Bang Jono ini kemudian menjawab dengan singkat ketika ditanya apakah ia pasti akan menikah di tahun ini atau tidak. “Sama temen, cewek. Si

Hidayat mengaku prihatin atas insiden yang menimpa salahsatu warganya tersebut. Apalagi selama ini korban dikenal hidup sebatang kara dengan ditemani oleh dua orang cucunya. “Saat ini Kokom diberikan hunian sementara di rumah tetangga yang tak jauh dari tempat semula. Sembari berharap kepada para dermawan untuk mohon bantuannya karena seluruh harta­nya habis terbakar yang tersisa hanya pakaian di badannya,” ucapnya. Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Bojongpicung, Aiptu Sutaryo membenarkan adanya peristiwa kebakaran yang terjadi tengah malam

tersebut. Dugaan sementara api berasal dari arus pendek korsleting listrik, tepatnya dari kabel pesawat TV yang membakar bilik dinding tengah rumah. Tidak ada korban jiwa, hanya mengakibatkan luka bakar ringan, telapak kaki kanan Kokom luka bakar ringan akibat menginjak benda panas. Tangan kanan Acep luka bakar ringan dan kelingking tangan kanan Nabila juga luka bakar ringan. “Terjadinya kebakaran tersebut tidak ditemukan adanya unsur kesengajaan melainkan kecelakaan murni dan menderita kerugian sekitar Rp. 40 juta,” ucapnya. (pip)

Aa nggak bisa. Tadinya udah ngajakin, cuma dia nggak bisa mau ke Gading. (Nikah di tahun 2017) Amin, Insya Allah,” ungkap Zaskia singkat. Sedangkan ketika ditanya soal persiapan lamaran, Zaskia pun menjawabnya dengan santai. Tak ingin dipusingkan dengan proses lamaran, pedangdut cantik ini lebih suka bertemu langsung dengan pihak keluarga

dan segera melangsungkan pernikahan. “Nggak (belum lamaran), itu mah si Tarra Budiman kali. Aku mah nggak ada lamar lamaran. langsung cus aja. Kalo udah nyaman semua udah siap tinggal ngomong sama keluarga kapan tanggalnya bulan apa jam berapa di mana baru langsung nikah. Langsung akad,” pungkasnya. (net/rustandi)

Polisi Usut Polisi Selingkuh dengan Istri Polisi SEORANG oknum Polisi di Kalimantan Barat (Kalbar) diamankan sedang bersama perempuan di dalam kamar A-8 Hotel Kiki, Jalan Raya Lintas Malindo, Entikong. “Ini pelajaran lah untuk kita. Artinya, walaupun itu oknum Polisi, kalau melanggar, ya tetap ditindak,” tegas Kapolres Sanggau, AKBP Donny Charles Go, Minggu (8-01-2107). Bripka RJS diketahui kepergok berduaan dengan Y yang tak lain istri anggota Reskrim Polres Tabalong,

Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Jumat (6-01-2017) dinihari di Hotel Kiki. Diketahui, Y pada Desember 2016 telah dilaporkan suaminya ke Polres Sanggau atas dugaan berselingkuh. “Dilaporkan melalui surat dengan bukti foto dan percakapan di medsos pribadi,”ungkap AKBP Donny Charles Go. Polres Sanggau tak pernah mengabaikan laporan yang masuk. Maka aduan tersebut ditindaklanjuti. Hasilnya, Y diketahui berada di Entikong.

Anggota Polsek Entikong menemukan terlapor sedang bersama Bripka RJS yang usia merek teepaut belasan tahun di sebuah hotel. Mereka pun langsung dibawa ke Mapolsek Entikong untuk menjalani pemeriksaan oleh Bid Propam. “Diambil tindakan tegas kepada RJS yang telah mencoreng institusi Polri. Kita berharap ini menjadi pelajaran seluruh anggota kita untuk menjunjung tinggi moralitas,” terang AKBP Donny Charles Go. (kliksaja.co)

... Guru Honorer Cianjur Sambut Gaji Sesuai UMR Kabupaten DARI HAL 1...

“Memang sudah saatnya gaji kami sebanding dengan kebutuhan hidup saat ini. Meski perubahan sejajar dengan nilai UMR, itu sudah sangat berarti bagi kehidu­pan para guru. Selama ini kami selalu menyuarakan itu, dan alhamdulillah akan segera terealisasi,” kata Mumun, salah seorang guru honorer SMK di Kecamatan Pagelaran. Sementara Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Chumaedi Dimyati, saat di temui wartawan usai Harlah PPP Kabupaten Cianjur, menyebut Pemerintah Provinsi dan Dewan telah membahas anggaran untuk pendidikan dan kesejahtraan guru.

“Penyerahan aset dari 27 kabupten/kota yang ada di Jawa Barat, sudah di serahkan sejak bulan Oktober 2016 lalu. Jadi untuk pendidikan dalam pembahasan anggaran tahun 2017 di DPRD provinsi sudah tercakup,” katanya. Chumaedi menegaskan, besaran angka kesejahteraan yang diterima guru honorer, disetiap daerah akan berbeda. Besaran itu, disesuaikan dengan nilai UMR yang berlaku di masing-masing daerah. “Kami hanya mempersiapkan anggaran untuk kebutuhan kesejahteraan guru honorer sebanyak 21 ribu orang se Jawa Barat. Angka menyesuaikan nomenklatur yang ada, termasuk penye-

suaian dengan nilai UMR daerah,”terangnya Chumaedi berharap, dalam tahun anggaran berjalan, pemerintah bisa menyerap anggaran pendidikan sebesar 9 persen. Penyerapan sangat penting, agar pembangunan dalam bidang pendidikan bisa berjalan dengan cepat. “Sementara, masalah teknis lainnya, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, membentuk UPTD di setiap kabupaten/kota, agar dapat mengefektifkan program dan mengepesiensi anggaran. Kami selaku dewan hanya mengetahui perencanaan anggaran, adapun masalah teknis, semua urusan eksekutif,”pungkasnya. (rustandi)

... Motor Tabrak Truk di Cijedil DARI HAL 1...

menuju rumah di Warungkondang. Selama perjala­nan tidak ada gelagat apapun, namun saat memasuki jalan menurun, motor oleng dan menabrak truk yang sedang parkir di bahu jalan. “Saya Cuma ingat, motor yang dibawa bapak oleng ke kiri dan langsung menabrak truk. Saya baru sadar, ketika sudah dikerumuni warga dan dibawa ke rumah sakit ini,”terang Yoyoh. Keterangan yang berhasil dihimpun, kecelakaan yang terjadi pukul 12.30 WIB, siang kemarin, bermula ketika sepeda motor merk Honda Supra Fit F 5405 HO yang di kendarai Mohamad Nuh,

melaju dari arah Cipanas menuju Cianjur. Tepat di jalan menurun Cijedil, motor yang diken­ darai korban bersama istrinya Yoyoh, oleng dan menabrak bagian belakang mobil truk Mitsubishi F 8934 UU, yang sedang berhenti di bahu jalan. Kanit Laka Lantas Polres Cianjur, Ipda Sunarta, mengungkapkan, Yoyoh berhasil diselamatkan, namun suaminya Mohamad Nuh, tewas dalam perjalanan menuju RSUD. Sunarta menyebutkan, tepat di lokasi kejadian tibatiba sepeda motor yang di kendarai korban hilang kendali ke kiri saat sedang melaju di jalan lurus menurun dan

menabrak truk mitsubishi yang dikemudikan Iding Suryadi (47) warga Kampung Babakan Sawah RT 05/01, Desa Gadok, Kecamatan Pacet. “Karena oleng dan tidak bisa mengendalikan sepeda motornya, korban langsung menabrak truk yang kebetulan sedang parkir di bahu jalan,” ujar Sunarta, kepada “BC”, kemarin. Akibat mengalami luka parah di bagian dada, sambung Sunarta, korban Mohamad Nuh beserta istrinya langsung di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur. Sesampainya di rumah sakit, nyawa Mohamad Nuh tidak tertolong dan meninggal dunia. (heri)

... Back To Nature (Kembali Ke Alam) DARI HAL 1... Menurut resolusi Promoting the Role of Traditional Medicine in Health System: Strategy for the African Region, sekitar 80% masyarakat di negara-negara anggota WHO (World Health Organization) di Afrika menggunakan obat tradisional untuk keperluan kesehatan. Beberapa negara Afrika melakukan pelatihan obat tradisional kepada farmasis, dokter dan para medik. Demikian pula penggunaan obat tradisional di Asia, terus meningkat meskipun banyak tersedia dan beredar obat-obat entitas kimia. Di RRC (Republik Rakyat China), penggunaan obat tradisional mencapai 90% penduduk di Jepang 60 sampai dengan 70% dokter meresepkan obat tradional ”kampo” untuk pasien mereka. Di Malaysia, obat tradisional Melayu, TCM dan obat tradisional India digunakan secara luas oleh masyarakatnya. Sementara itu, Kantor Regional WHO wilayah Amerika (AMOR/PAHO) melaporkan 71% penduduk Chile dan 40% penduduk Kolombia menggunakan obat tradisional. Di negara-negara maju, penggunaan obat tradisional tertentu sangat populer. Beberapa sumber menyebutkan penggunaan obat tradisional oleh penduduk di Perancis mencapai 49%, Kanada 70%, Inggris 40% dan Ame-

rika Serikat 42%. “Indonesia dianugerahi kekayaan hayati tanaman obat yang sangat berlimpah, bahkan terbesar keempat di dunia. “Sekadar catatan, beberapa tahun lalu kita masih pada urutan kedua setelah Brazil. Namun jika dilihat dalam kapasitas biodiversitas di darat dan di laut, Indonesia menjadi yang terbesar didunia,” papar peraih doktor bidang kesehatan masyarakat di Universitas Newcastle, Australia ini. yang juga Pakar Jamkesmas Ali Ghufron Mukti Ali Ghufron Mukti melihat ada pergeseran pola hidup masyarakat dunia termasuk Indonesia yang berkembang menuju paradigma back to nature, dengan menggunakan caracara tradisional untuk kesehatan. Dia mencontohkan, Republik Federal Jerman sudah mencapai 78 persen masyarakatnya back to nature dan mereka menetapkan umur harapan hidup menjadi 90 tahun. Sama hal dengan POTRE KONENG terbuat dari bahan alam asli Akar ilalang POTRE KONENG telah di padukan dengan Pinang muda, Kapulaga, Kunyit, Mahoni, Daun sirsak dan rempah lain yang tentunya memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Minuman Rempah POTRE KONENG sekarang telah berinovasi dengan datangnya produk baru yaitu POTRE

KONENG GOLD, POTRE KONENG GOLD terbuat dari Gula Aren,Akar ilalang, Pinang muda, Kapulaga, Kunyit, mahoni, daur sirsak dan rempah2 lain sehingga POTRE KONENG GOLD memiliki rasa yang lebih nikmat dan tentunya kaya akan manfaat, minuman sehat POTRE KONENG dan POTRE KONENG GOLD dapat meningkatkan daya tahan tubuh, bagus di konsumsi setiap hari dan sangat di anjurkan untuk anda yang mempunyai keluhan dengan kesehatan. POTRE KONENG dan POTRE KONENG GOLD bisa langsung di dapat di agent2 atau outlet/apotek terdekat dengan anda dan ini salah satunya: KOTA CIANJUR : Apt. Jaya farma, Cipanas : Apt. Makmur, Ciranjang : Apt.Aneka Farma, Cikalong : Apt.Arya Medika Warkon : Apt.Amanah, Cibeber : Apt.Sapta untuk info outlet / apotek : 082316874404 POTRE KONENG juga bisa didapat dengan cara online di www.potrekonenggold. com CALL CENTRE : 0263-290455 WA 081214938263. Bagi anda yang ingin berwirausaha menjadi stokis POTRE KONENG silahkan hubungi : 081285599063 Potre Koneng Gold DINKES PIRT NO : 210352901024920 Potre Koneng DINKES PIRT NO :2133203011178-20


twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

HOTLINE : 0263-2283283 Klik! beritacianjur.com

BC8 SELASA, 10 JANUARI 2017

Akibat Serangan Hama, Petani di Cisel Merugi

SEJUMLAH petani yang berada diwilayah Cianjur Selatan (Cisel) dipastikan akan merugi akibat tanaman padi mereka diserang hama.

Sudah kita bantu dan sudah kita lakukan upaya penyemprotan untuk membasmi hama padi itu. Alhamdulilah, kalau setelah dilakukan dua kali penyemprotan,..”

B

erbagai upaya petani sudah di­ lakukan untuk mempertahan­ kan tanaman padi mereka dari serangan hama. Namun upaya para petani tersebut tidak bisa berjalan maksimal, sehing­ ga tanaman padi yang se­ harusnya berkembang men­ jadi mati. Diungkapkan seorang petani asal Desa Sukajadi Ade Said (47). Ia mengaku hanya bisa pasrah setelah usaha untuk membasmi hama yang menyerang tana­ man padinya tidak berhasil. “Kita usaha sudah, berba­ gai upaya untuk membasmi hama sudah dilakukan, kalau ternyata tidak berha­ sil mau bagaimana lagi,” kata Ade saat dihubung “BC”, Senin (9/1/2017). Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, Ade lebih memilih mem­ biarkan tanaman padinya. “Daripada kita kembali mengganti tanaman, ke­

BERITACIANJUR/ ZENAL MUSTARI

HAMA - Seorang petani tengah berada diantara lahan pertanian miliknya yang saat ini tengah diserang hama. Para petani berupaya untuk membasmi hama dengan melakukan penyemprotan, namun tidak banyak berdampak sehingga petani dipastikan akan merugi akibat gagal panen

mudian diserang hama lagi, lebih baik kita biarkan saja. Kita sudah berupaya untuk membasmi hama,” katanya. Dikatakannya, saat ini para petani merasa cemas

atas keberlangsungan tana­ man padi mereka. Petani kawatir serangan hama yang mematikan tanaman padi tersebut semakin meluas jika tidak ada upaya pencegahan

Nikmatnya Kue Ala Ghiyas Cake & Bakery Cianjur Selatan JIKA anda ingin menikmati lezatnya kue atau jajanan diwilayah Cianjur sela­ tan, tidak ada salahnya jika mencoba mampir di Chiyas Cake & Bakery yang ada di Jalan Raya Sukanagara No. 3, Kecamatan Sukanagara. Di toko ini memenjajakan olahan kue untuk pengantin, kue sunatan, kue ulang ta­ hun dan roti. Selain kuenya yang ter­ kenal enak di wilayah Cian­ jur selatan, keberadaanya yang strategis memudahkan untuk calon pembeli untuk menjangkaunya. “Kami ada sejak 2004 silam atau sudah sekitar 12 tahun membuka usaha kue ini,” kata pemi­ lik toko yang bernama A. Zaeni Dahlan saat berbin­ cang dengan “BC”, mengenai ­usahanya. Menurut pria yang akrab disapa Dahlan ini, kue produk olahanya itu sudah menjangkau pasar diwilayah Cianjur selatan seperti Sindang Barang, Ci­ daun, Campaka,dan Campa­ ka mulya. “Selain kue bolu untuk pesta kami juga me­ nyediakan kue untuk snack yang di kemas dalam box untuk kegiatan rapat atau pertemuan dinas. Desa-desa juga banya yang menjadi

BERITACIANJUR/ BUDI YAHYA

pelanggan memesan kue ke­ padakami,” paparnya. Untuk menjaga cita rasa kue, pihaknya selalu meng­ gunakan bahan-bahan yang berkualitas dan bebas dari zat kimia. Kondisi itu sudah dilakukan sejak awal berdi­ rinya toko. Atas citarasanya itu, membuat toko kue mi­ liknya masih tetap bertahan. “Kami ingin melebarkan sayap usaha kami ke wilayah yang belum mengetahui toko kami. Untuk memper­ cepat pelayanan kami ter­ hadap pelanggan , kami siap mengantar pesanan sampai tujuan,” katanya. Pihaknya juga me­ ngakui, medan Cianjur se­ latan yang terbilang relatif berbeda dengan diwilayah

utara menjadi hal unik dalam menjalankan usaha­ nya. Untuk meminimalisir resiko bisnis agar pesanan tidak rusak di mdan jalan yang cukup berat, kemasan kue harus dibuat sedemikian kuat agar tidak rusak dijalan. “Mungkin akan berpe­ ngaruh kepada biaya produk­ si kue, tapi masyarakat atau konsumen sudah tahu medan jalan di Cianjur Sela­ tan. Jadi jika kami kenakan ongkos kirimpun tak jadi soal,” kata pria yang sering undang oleh beberapa LPK untuk menjadi narasumber atau tutor dalam Pelatihan Tata boga agar memberikan edukasi dan berbagi ilmu tentang berwira usaha ini. ( budi yahya)

Invisible Beriikan Diskon Hingga 50 % BERAGAM cara dilakukan untuk menarik konsumen agar mau berbelanja pada momen tertentu seperti di­ awal tahun. Pemandangan ini nampak terjadi di Distro Invisible dibilangan Jl. KH. Abdulah bin Nuh Cianjur. Distro yang menjual berbagai jenis produk fashion itu saat ini tengah memberlakukan diskon antara 30-50 persen untuk produk tertentu. Pemberian diskon itu se­ bagai upaya untuk menggaet konsumen agar mau berbelan­ ja. “Sepatu VANS paling ban­ yak di sukai oleh kaula muda/ ABG laki-laki dan perempuan, terutama VANS Authentik dan VANS Old kul,” kata pemilik toko Distro Invisible, Abdu­ rohman Hamdani saat dite­

Namun, untuk kaos 90 % di sukai oleh laki2,. Ada juga kemeja dan beberapa produk lain yang di sukai oleh konsumen...” mui “BC”, Senin (9/1/2017). Menurutnya untuk sepatu tersebut dihargai Rp 100.000,untuk Sepatu VANS kw 1 dan 500.000 untuk VANS origi­ nalnya. Selain Vans ada juga sepatu nike, adidas, NB, Globe. Tak hanya sepatu, kaos pun banyak disukai seperti kaos

vans, ripcul, billabong, Rusty, macbeth. “Namun, untuk kaos 90 % di sukai oleh laki2,. Ada juga kemeja dan beberapa produk lain yang di sukai oleh konsumen. Rata-rata konsumen yang datang mereka mengetahui kuali­ tas barang di distro kami memang bagus,” paparnya. Untuk penjualan pada hari-hari biasa, setiap akhir pekan selalu mengalami ke­ naikan hingga 20-30 persen. “Alhamdulillah selalu ada pen­ ingkatan penjualan, apalagi di akhir pekan. Para konsumen yang datang ke distro kami mengaku sebelumnya telah mencari atau mebandingkan dengan distro lainnya,” ungka­ pnya. (budi yahya)

yang lebih paten. “Bila di satu wilayah ada yang terserang hama, maka wilayah lainnya juga akan bernasib sama. Masalah­ nya, hingga saat ini belum

ada obat yang mampu me­ musnahkan hama tersebut. Kalaupun ada, hanya sebatas meminimalisasi serangannya saja,” paparnya. Kondisi serupa juga di­

alami petani lainnya. Mereka sudah berupaya agar tana­ man padi mereka yang baru saja tumbuh terselamatkan dari serangan hama. “Kami sudah berupaya

untuk membasmi hama, jika ternyata kurang berhasil apa hendak dikata,” kata Ujang. Ditemui terpisah, salah seorang petugas Balai Pengembangan Budi Daya Tanaman Pangan Dan Hortikultura (BPBTPH) Kecamatan Campaka, An­ dri (35) mengatakan, be­ gitu mendapatkan laporan adanya serangan hama yang menyerang tanaman padi petani, pihaknya langsung melakukan pengecekan ke lokasi tanaman padi. Pe­ nyemprotanpun dilakukan sebagai antispasinya. “Sudah kita bantu dan sudah kita lakukan upaya penyemprotan untuk mem­ basmi hama padi itu. Al­ hamdulilah, kalau setelah dilakukan dua kali penyem­ protan, untuk perkemban­ gannya dapat mengalami perubahan. Semoga saja masih bisa dipertahan­ kan tanaman padinya dan hamanya bisa musnah,” tegasnya. (zen)


ECERAN ,RP.3.000 AN N A G LANG ,0 0 .0 8 RP.7 N A L U /B

EDISI 006 THN I

Memberi Nilai Lebih

SELASA, 10 JANUARI 2017

twitter @berita_sukabumi

facebook beritasukabumi

Klik! beritacianjur.com

email redaksi.beritasukabumi@gmail.com

NASIB OZIL TERGANTUNG WENGER

MERESPON POSITIF PUTUSAN 2+1 PEMAIN ASING

GELANDANG Arsenal, Mesut Ozil merasa berutang budi kepada manejer, Arsene Wenger. Pemain asal Jerman tersebut juga tidak ragu menyerahkan masa depannya di skuat The Gunners kepada Wenger.

HASIL rapat internal PSSI memutuskan bahwa jumlah penggunaan punggawa asing setiap klub kontestan kompetisi kasta tertinggi adalah 2+1. Itu artinya setiap klub hanya boleh mendaftarkan 2 pemain asing dari seluru negara di dunia dan 1 lainnya berasal dari Asia.

BACA HAL BS6

BACA HAL BS5

Melawan, Resmob Polres Sukabumi Tembak 3 dari 5 TSK Curat & Curanmor 39 Ranmor Berhasil Diamankan Sebagai Barang Bukti

Tim Resmob Satuan Reskrim Kepolisian Resor Sukabumi, terpaksa melakukan tindakan pelumpuhan terhadap tiga dari lima tersangka, yang diduga sebagai kawanan pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) spesialis sepeda motor.

K

! A D A P S A W Tembakau Gorila Mulai Beredar di Kota Sukabumi DIEDARKAN LEWAT AKUN AL BUCHO, GUNAKAN MEREK GANESA

etiga tersangka terpaksa ditembak oleh petugas kepolisian Polres Sukabumi, karena ketiganya berusaha melakukan perlawanan saat akan dibekuk petugas. Lima dari tiga tersangka

curat dan curanmor itu, diketahui seluruhnya berdomisili di Kabupaten Sukabumi. Dua diantaranya diketahu berinisial DG (31) dan Y (24). Keduanya diketahui adalah warga Kecamatan Warungkiara. Sementara, dua tersang-

ZAT AB-CHMINACA yang sudah diklasifikasi sebagai new psychoactive substan­ ces dideteksi telah beredar di Kota Sukabumi. Oleh Badan Narkotika Nasional, zat ini sudah masuk kategori jenis synthetic cannabinoid (SC) dan dilarang!

Nama popu­ lernya Tembakau Super Cap Gorila. Oleh Kepolisian Resor Sukabumi Kota, tembakau dengan kandungan zat ABCHMINACA ini diidentifikasi telah beredar di wilayah Kota Sukabumi. Hanya saja peredarannya masih terbatas karena melalui pola transaksi yang mengKE HALAMAN 7

TEMBAKAU CAP GORILLA Tembakau Cap Gorilla dimasukkan ke daftar narkoba jenis baru oleh BAdan Narkotika Nasional

KOMPOSISI TEMBAKAU CAP GORRILA Tembakau Ekstrak Cengkih Ekstrak dagga liar/ekor

LEONOTIS LEONURUS Memiliki kandungan sedatif (penenang) tinggi Digunakan sebagai substitusi ganja di beberapa negara Sering disebut gors atu gori di kalangan pelanggan

AB-CHIMINACA Zat yang ditemukan sama dengan zat di dalam ganja sintetis.

EFEK PENGONSUMSIAN Badan terasa mengambang(ngefly) Berhalusinasi Perasaan tenang Pergerakan badan terbatas

TANAMAN DAGGA LIAR/EKOR (LEONOTIS LEONURUS)

KE HALAMAN 7

Januari 2017, Pemerintah Bentuk Badan Siber Nasional

Seorang Mahasiswi Ditemukan Tergeletak dengan Banyak Luka Tusuk di Leher, Meninggal

PEMERINTAH, melalui Kementrian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan akan mempercepat proses pembentukan Badan Siber Nasional. Dalam penjelasan kepada media, Senin (9/1/2017), Menkopolhukam Wiranto mengungkapkan, salah satu alasan penting pembentukan lembaga ini adalah bagian dari upaya untuk memerangi aksi terorisme di dunia maya atau cyber terrorism.

SEORANG mahasiswa di Universitas Esa Unggul, ditemukan meninggal di tempat kosnya. Bersimbah darah. Lehernya penuh luka, di depan, kiri dan kanan. Diduga kuat akibat tusukan benda tajam. Penemuan jenazah mahasiswa itu pertama kali diketaui oleh Zai­ nal Abidi, yang saat itu hendak ke tempat kos mahasiswi itu. Namanya Tri Ari Yani Puspo Arum, usianya 22 tahun.

Pembentukan Badan Siber Nasional tidak akan memakan biaya yang sangat besar.

KE HALAMAN 7

KE HALAMAN 7

Ki Bumi

Hari Kedua Pencarian Nining Sunarsih yang Terseret Ombak Pelabuhanratu

Dua Tim Sarda Sisir Jalur Laut dan Darat PENCARIAN terhadap Nining Sunarsih, memasuki hari kedua, Senin (9/1/2017). Warga Kampung Cibunar, RT 05/02, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kudadamping, Kabupaten Sukabumi itu, terakhir diketahui terseret ombak di Pelabuhanratu.Proses pencarian yang dilakukan Tim SAR daerah (Sarda) terhadap Nining, yang saat itu KARIKATUR/M YANUAR G

SUKABUMI BERILMU

berwisata di Pantai Citepus, Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi pada akhir pekan lalu, masih belum membuahkan hasil. Dalam upaya pencarian tersebut, Tim Sarda sendiri telah mengerahkan dua regu yang seluruhnya melibatkan sembilan personil. Tim pertama yang beranggotakan empat orang telah melakukan penyisiran laut BERITASUKABUMI/ROHMAN

“Wahai anak kecil, bacalah Basmalah dan makanlah dengan tangan kananmu dan ambilah yang terdekat darimu.” (Riwayat Bukhari, Muslim)

dengan menggunakan perahu congkreng. Sementara Tim kedua melakukan penelusuran di darat.Hingga menjelang Senin sore, jasad korban yang diketahui bernama Nining Sunarsih (52) masih belum diketemukan. Meski demikian, Tim Sarda terus melakukan pencarian hingKE HALAMAN 7


BS2

Lapsus

Ada sejumlah faktor yang menjadi pemicu terjadinya tindak kekerasan pada anak. Mulai dari permasalahan ekonomi, hubungan komunikasi yang kurang bagus di kalangan keluarga,..”

SELASA, 10 JANUARI 2017

51 Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual, 17 Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga, 7 Korban Penelantaran

Sukabumi Darurat Kekerasan Seksual Anak

DATA pada Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk wilayah Kabupaten Sukabumi mengungkap, tahun 2016 adalah tahun terjadinya peningkatan secara signifikan terhadap tindak pelecehan seksual, perkosaan dan kekerasan terhadap anak. Baik laki-laki maupun perempuan.

D

ata itu menyebutkan, secara kumulatif ada 103 anak berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, telah menjadi korban tindak pidana kekerasan dan pelecehan seksual. Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TP2A) mengungkapkan, secara kumulatif jumlah korban tindak kekerasan yang dialami kalangan anak-anak ini mencapai 103 orang. Dari a­ ngka tersebut, 51 orang diantaranya korban kekerasan seksual. Satu kasus yang mencuat dan menjadi perhatian warga Sukabumi adalah, tindak kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang oknum guru honorer di salah satu Sekolah Dasar di Kecamatan Parungkuda. Pelaku berinisial DH, diketahui telah melakukan tindak kejahatan seksual berupa sodomi terhadap lima anak laki-laki, dimana mereka adalah siswanya sendiri. Kasus lain yang juga menjadi perhatian warga adalah prostitusi online kaum gay. Dari kasus ini, ada 99 korban yang telah diselamatkan aparat kepolisian dari Cyber Crime Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus

BERITASUKABUMI/ TONI KAMAJAYA

Bareskrim Mabes Polri. Beberapa anak di antaranya diketahui berasal dari Sukabumi. Data lain yang mencengangkan selain pelecehan seksual dan kasus kekerasan pada anak, adalah perdagangan manusia atau human trafficking. Terungkap, ada 28 anak telah menjadi korban dalam kasus tersebut. Tindak kekerasan yang juga menunjukkan peningkatan selama tahun 2016 adalah kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Dimana, dari kasus ini tercatat jumlah korban sebanyak 17 anak, dan tujuh korban dalam

kasus penelantaran. Faktor Ekonomi dan Komunikasi Ketua Harian P2TP2A Kabupaten Sukabumi, Elis Nurbaeti mengungkapkan, sebanyak 103 anak yang menjadi korban kekerasan itu berasal dari 72 kasus yang ditangani oleh lembaga­ nya. Pada umumnya, para korban dalam kasus ini usianya berkisar antara 5-12 tahun, dengan dominasi jenis kelamin perempuan. “Ada sejumlah faktor yang menjadi pemicu terjadinya tindak kekerasan pada anak. Mu-

lai dari permasalahan ekonomi, hubungan komunikasi yang kurang bagus di kalangan keluarga, rendahnya tingkat pendidikan hingga kurangnya perhatian serta pengawasan keluarga,” kata Elis Nurbaeti. Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Sukabumi mencatat bahwa kalangan anakanak yang menjadi korban dalam kasus kekerasan, sesuai laporan yang diterima sepanjang tahun 2016, jumlahnya jauh lebih tinggi. Yakni secara keseluruhan mencapai 120 orang.

Rinciannya, kasus pelecehan seksual dan perkosaan jumlah korban sebanyak 97 orang. Empat anak menjadi korban dalam kasus kekerasan fisik, lima anak dalam kasus penelantaran dan korban pada kasus penculikan berjumlah delapan anak. Sedangkan untuk kasus eksploitasi serta trafficking jumlah korban ma­ sing-masing sebanyak tiga orang. Ketua KPAI Kabupaten Sukabumi, Dian Yulianto mengungkapkan, berdasarkan hasil pe­ metaan, menunjukan bahwa dari 47 kecamatan yang ada di wilayah kerjanya, sebanyak 22 kecamatan

merupakan daerah rawan tindak kekerasan anak. Salah satu daerah rawan tersebut adalah Kecamatan Parungkuda, dimana angka korban kekerasan anak mencapai 36 anak. Atas hal itu pula, sejak triwulan pertama tahun 2016 hingga sekarang, KPAI menetapkan status darurat kekerasan seksual terhadap anak. “Karena jumlah kasus­ nya cenderung terus me­ ngalami kenaikan, maka kami tetap me­ nganggapnya Kabupaten Sukabumi tengah menghadapi situasi darurat kekerasan seksual pada anak,” tegas Dian Yulianto kepada Berita Sukabumi. (toni kamajaya)

“Penyuluhan Pada Orang Sekitar, Karena Mereka Juga Memiliki Kerawanan Tinggi” PUSAT Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) menilai, untuk memerangi kasus kekerasan pada anak, seharusnya tidak selalu bergantung pada sebuah Perda. Sebab, hakekatnya masih ada payung hukum lainnya yang sudah lebih dahulu diberlakukan. Bahkan, te­ lah berhasil menjerat para pelaku tindak pelanggaran tersebut hingga masuk ke proses hukum pidana. Diungkapkan, ada upaya yang jauh lebih mudah untuk dilakukan dalam menekan angka kekerasan anak. Targetnya, tidak lagi

me­ ngarah pada pelaku dan korbannya. Melainkan lebih ditujukan pada peran ­orangtua atau orang-orang yang berada di lingku­ ngan anak-anak, atau lebih ­luasnya adalah seluruh lapisan warga. Mereka merupakan obyek yang sangat tepat untuk diberikan pemahaman akan pentingnya pe­ ngawasan serta perlindu­ ngan terhadap anak-anak. Hal ini merujuk pada data kasus pada umunya, dimana, orang terdekat de­ngan anak adalah pihak yang berpotensi menjadi pelaku kejahatan tindak kekerasan

Memberi Nilai Lebih

BERITA MEDIA GROUP

Komisaris Utama Anton Ramadhan | Direktur Utama Gia Gusniar | Dewan Redaksi: Imam Sumarsono (Ipung), Fonda Lapod | Penanggungjawab Redaksi Toni Kamajaya | Redaktur Mustofa, Angga P, Rikky Y, Rudi R, Rustandi | Sekretaris Redaksi Fatimah | Reporter AA Rohman, Yanti Rosdiana Pasma, Herry Febriyanto, Azmi Zahidah, Apip S, Z Mustari | Perwajahan: Sulaeman (Koordinator), Arie Y, Ziad Zed Zubaedi, Rendy R, Muhammad F | Grafis Nandang, Gunawan. | Manager Keuangan Mastuti | Manager Iklan H Asep Japar Ahmad Rizky Alfaraby | Manager Sirkulasi Ajo Suparjo | HRD & Umum Iwan Setiawan Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jl. Ahmad Yani No. 3 Kelurahan Gunung Parang Kecamatan Cikole Kota Sukabumi, 43111 l Telp. Kantor : (0266) 222 289 l Hotline Redaksi: 087741377622 l e-mail redaksi: redaksi. beritasukabumi@gmail.com l Info Layanan Pelanggan 081222227314/ 085603333805 l Rekening: 1320016213044 (Mandiri) an. Jembatan Mediatama Cianjur, PT l Penerbit: PT Jembatan Mediatama Cianjur. SELURUH WARTAWAN BERITA SUKABUMI SELALU MENGENAKAN TANDA PENGENAL DAN DILENGKAPI SURAT TUGAS SERTA TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MEMINTA ATAU MENERIMA APAPUN DARI NARASUMBER

Penyuluhan ini langkah efektif dalam menekan angka kekerasan terhadap anak...”

BERITASUKABUMI/ TONI KAMAJAYA

terhadap anak itu sendiri. Hal ini pula yang melandasi Pemerintah Kabupaten Sukabumi gencar melakukan sosialisasi serta pe­nyuluhan

kepada warganya. “Penyuluhan ini langkah efektif dalam menekan angka kekerasan terhadap anak. Target kegiatannya

tidak hanya dilakukan kepada aparat pemerintahan di tingkat Kabupaten dan Kecamatan, melainkan melibatkan aparat Desa atau Kelurahan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ungkap Nasi-

hudin, saat masih menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukabumi, beberapa waktu lalu. Adapun agenda yang menjadi topik utama dalam penyuluhan ini, bisa diperluas. Yaitu, meliputi tindak kekerasan pada anak hingga perlindungan terhadap kaum perempuan. Pasalnya, kedua kasus tersebut juga dianggap memiliki tingkat kerawanan yang tinggi untuk wilayah Kabupaten Sukabumi. Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Elis Nurbaeti

mengatakan, status darurat juga diberlakukan pada kasus kekerasan terhadap perempuan. Salah satu peris­tiwa yang menjadi puncak dalam kasus kekerasan terhadap perempuan adalah dua peristiwa pembunuhan yang berbeda pada perte­ ngahan 2016 silam. Kesamaan dari kedua kasus ini adalah korbannya adalah dua orang gadis belia yakni berinisial HS (19) seorang buruh garmen dan satu lagi berinisial AS (19). Keduanya tewas di tangan masing-masing pasangan­ nya akibat tindak kekerasan. (toni kamajaya)

Waktunya Dibuat Peraturan Daerah yang Melindungi Anak KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) wilayah Sukabumi, secara simultan telah mendorong pemerintah daerah di Kabupaten Sukabumi untuk segera menerbitkan payung hukum yang mampu mengatur berbagai upaya untuk memberikan perlindungan dan jaminan rasa aman pada anak. Gerakan ini sudah dimulai sejak kasus kekerasan anak marak terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi. KPAI menggagas gerakan ini agar anak-anak di wilayah Kabupaten Sukabumi bisa bebas dari segala bentuk ancaman tindak kekerasan. Payung hukum yang dimaksud adalah Peraturan Daerah atau Perda. Hanya saja, meski gerakan untuk melahirkan Perda tersebut telah gencar digelorakan selama kurun waktu satu tahun

Jumlah kasus kekerasan anak selama satu tahun terakhir ini sudah dalam kondisi yang memprihatinkan...” terakhir ini, namun Peme­ rintah Daerah masih tampak lamban dalam meresponnya. Ketua KPAI Kabupaten Sukabumi, Dian Yulianto mengatakan, keberadaan Perda mengenai kekerasan anak ini sangat penting. Terutama untuk memberikan perlindungan secara fisik maupun hak dan masa depan anak. Terutama, dalam upaya memerdekakan anak-anak dari segala tindak kejahatan yang dapat merusak masa depannya.

DIAN YULIANTO KETUA KPAI KABUPATEN SUKABUMI

“Jumlah kasus kekerasan anak selama satu tahun terakhir ini sudah dalam kondisi yang memprihatinkan. Artinya, perlu penanganan cepat oleh pemerintah daerah. Langkah awalnya

bisa de­ ngan membuat dan mengesahkan Perda yang secara khusus menangani permasalahan tersebut. Kami meyakini, dengan adanya payung hukum, maka tindak pencegahan akan terlaksana

secara sistematis dan menyeluruh,” ujar Dian. Selain melindungi anakanak, keberadaan Perda itu juga nanti akan menjadi pemicu timbulnya efek jera pada para pelaku kejahatan. Termasuk menggiring warga untuk lebih peka dalam menjaga anak-anak. Pasalnya, pelecehan seksual yang menjadi kasus utama dalam tindak kekerasan anak, terjadi akibat lemahnya pengawasan orangtua pada anak dan lingkungannya. Sebenarnya, keinginan KPAI ini juga seiring de­ngan inisiatif kalangan DPRD. Kalangan dewan menilai, dalam kasus kekerasan terhadap anak, perlu dibuat aturan khusus. Hanya saja, para legislator masih harus me­ nunggu usulan Rancangan Peraturan Daerah dari pihak eksekutif atau Pemerintah Daerah. (toni kamajaya)


INFO SPESIAL GELIAT KOTA HOTLINE : 0266-222 289 Klik! Kliksaja.co

SELASA, 10 JANUARI 2017

Demi Keadilan Bagi Eks Pedagang, Peradi Berikan Layanan Hukum Cuma-cuma

BS3

DEWAN Pimpinan Cabang Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) Sukabumi, menyatakan siap untuk memberikan bantuan atau kuasa hukum secara cuma-cuma atau gratis (pro bono) kepada ratusan eks pedagang Pasar Pelita Kota Sukabumi yang diduga menjadi korban penipuan PT Anugrah Kencana Abadi (AKA). “Langkah ini kami lakukan, karena akibat ulah PT AKA tersebut, banyak pedagang yang merugi. Mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah, dimana uang itu merupakan uang tanda jadi atau DP pembelian kios di Pasar Pelita,” kata Ketua

DPC Peradi Kota Sukabumi, AA Brata Soedirdja kepada BeritaSukabumi, kemarin. Hingga saat ini, sudah ada 32 pedagang yang memberikan kuasa hukumnya kepada pengacara yang bernaung di bawah organisasi Peradi tersebut. Total kerugian dari puluhan pedagang yang ditanganinya mencapai Rp600 juta. Hal ini pula yang menjadi dasar, dimana tidak ada itikad baik dari PT AKA untuk mengganti uang pedagang ini, maka ia memutuskan melaporkan kasus ini kepada pihak Polres Sukabumi Kota. Adapun pelaporan kasus itu sendiri sudah dilakukan

dengan bukti nomor laporan polisi, yakni LP/B/09/I/2017/ JBR/RES SMI KOTA. Adapun tuntutan pedagang terkait kasus itu adalah, pengembalian uang mereka, yang awalnya untuk pembelian kios. Terkait pelaporan ini, pengacara dan puluhan pedagang secara bersama-sama datang Mako Polres Sukabumi Kota dengan cara berjalan kaki dari Alun-Alun setempat dan langsung masuk ke Satuan Reskrim. Peradi sendiri mengimbau kepada para pedagang yang belum memiliki pengacara, agar memberikan kuasa hukumnya kepada DPC Peradi

Sukabumi tanpa dipungut biaya sepeserpun. Bahkan, jika tidak ada tindak lanjut, maka pihaknya juga akan melaporkan kasus ini, baik ke Polda Jabar maupun Mabes Polri. Karena akibat dugaan penggelapan uang yang dilakukan oleh PT AKA, sekitar 200 pedagang merugi yang totalnya mencapai Rp6,4 miliar. Selain itu, pihaknya juga menuntut agar Pemerintah Kota Sukabumi turun tangan. Karena penyerahan uang kepada perusahaan itu pun diketahui oleh pihak pemerintah daerah setempat. Sehingga, jangan sampai ada kesan pemerintah kota lepas tangan

setelah memutuskan kontrak pembangunan Pasar Pelita dengan PT AKA. Ini dikarenakan masih ada hak milik pedagang yang harus dikembalikan. Sebab, bagaimanapun juga pemerintah ikut bertanggung jawab karena yang membuat kebijakan untuk bekerjasama dengan PT AKA adalah Pemkot. “Jangan sampai pedagang yang menjadi korban, apalagi pembangunan Pasar Pelita pun belum jelas kapan akan dilaksanakannya,” kata Brata. ­(Rohman)

AA Brata Soedirdja

Perkembangan Terbaru Proyek Mangkrak Pasar Pelita

Pedagang Laporkan PT AKA Atas Kasus Penipuan Uang DP

Efek Proyek Mangkrak Bagi Pemkot: Proses Hukum dan Proses Politik FOTO : DOK/TONI KAMAJAYA

PROYEK Pasar Pelita yang masih mangkrak memasuki perkembangan baru. Para pihak yang merasa dirugikan akibat proyek ini, membawa persoalan ke jalur hukum. PT Anugerah Kencana Abadi (AKA) yang jadi pengembang dalam proyek ini, dilaporkan ke Polres Sukabumi Kota.

P

elaporan dilakukan oleh puluhan pedagang eks Pasar Pelita pada hari Senin siang (9/1/2017). Kasus mangkraknya proyek pembangunan Pasar Pelita, Kota Sukabumi menjadi pusat perbelanjaan moderen, yang tadinya direncanakan sebagai program revitalisasi pasar tradisional tersebut, tidak lagi ada di ranah politis maupun polemik penerapan aturan. Pihak pengembang proyek, yakni PT Anugerah Kencana Abadi (AKA) dilaporkan ke Mapolres Sukabumi Kota. Perusahaan yang kini sudah diputuskan kontrak kerjanya oleh Pemerintah Kota Sukabumi tersebut, dinilai telah melakukan penipuan atas uang yang telah diserahkan para pedagang sebagai uang

kan konsultasi dengan pihak Kepolisian. Hasilnya, kami sepakat untuk menempuh jalur hukum dengan cara melaporkan perusahaan tersebut ke lembaga kepolisian,” kata Ketua GP4, Hamdan Sanjaya. Sementara itu, informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, jumlah pedagang yang menyampaikan laporan polisi ini mencapai 33 orang. Mereka mengaku telah menderita kerugian matemuka pembelian kios, toko rial akibat tindakan PT AKA dan lapak. Nilai ditaksir sudah yang dinilai telah melakukan lebih dari Rp5 Miliar. penggelapan uang milik para Tindakan pelaporan yang pedagang. ditempuh tersebut, Pada umumnya pemerupakan bagian dagang mengaku dari aksi Gebesaran kerurakan Pengagian yang walan Pemharus dibangunan tanggung Kami benar-benar Pasar Pesekitar lita (GP4) Rp400juta. merasa sendiri, yang digaTerpemda sama sekali gas para kait kropedagang. nologis tidak memikirkan “ K a m i p e n y nasib para t e l a h etoran uang pedagang ...” sepakat undari para tuk melakukan pedagang kegerakan pengawapada PT AKA, hal lan atas program pemini terjadi di awal tahun bangunan ini. Terkait masalah 2015 silam. Kala itu proyek uang muka yang sudah dispembangunan Pasar Pelita erahkan kepada PT AKA, kami memasuki tahap awal, yakni sudah terlebih dahulu melakupembongkaran gedung pasar.

Langkah tersebut dilakukan setelah ratusan pedagang terlebih dahulu direlokasi. Sesuai ketentuan, untuk mendapatkan bangunan toko maupun kios di lokasi yang baru, para pedagang harus terlebih dahulu menyerahkan uang muka. Namun sayang, keinginan pedagang untuk memperoleh tempat berjualan di lokasi pusat perbelanjaan modern, sirna setelah PT AKA secara sepihak menghentikan pengerjaan pembangunan fisik. Meski telah ditegur oleh Pemerintah Kota Sukabumi, namun perusahaan tersebut keukeuh menghentikan pelaksanaan proyek. Terkait dengan kondisi tersebut, Pemkot Sukabumi akhirnya memutuskan kontrak kerja dengan PT AKA. Implikasinya, pemutusan kontrak kerja itu, kian menambah sirna harapan para pedagang untuk mendapatkan kembali haknya, yakni uang muka pembelian toko dan kios. “Kami benar-benar merasa sendiri, pemda sama sekali tidak memikirkan nasib para pedagang. karena itulah kami memutuskan untuk mengambil langkah sendiri,” ujar Ijang, pedagang lainnya. (Toni Kamajaya)

LANGKAH eks pedagang Pasar Pelita yang melaporkan PT AKA ke Kepolisian pada Senin siang (09/01/2017), sebenarnya telah diprediksi oleh beberapa pihak sejak awal. Ada dua permasalahan hukum terkait mangkraknya proyek senilai Rp390 Miliar tersebut. Pertama, persoalan dana milik para pedagang Pasar Pelita yang telah diserahkan kepada PT AKA sebagai uang muka pembelian kios dan toko. Masalah hukum yang kedua adalah dugaan adanya tindak pidana korupsi. Sejak pelaksaan proyek pembangunan Pasar Pelita menjadi kawasan perbelanjaan modern ini sendiri, terhenti setelah penyidik Polres Sukabumi Kota melakukan tindak penyelidikan. Dalam hal ini, Kepolisian menduga adanya indikasi pelanggaran dalam proses pembangunan pasar tertua di Kota Sukabumi tersebut, sehingga menyebabkan kerugian keuangan negara. Atas indikasi itu pula, lebih dari 10 orang pejabat teras dari lingkungan Pemerintahan Kota Sukabumi, dipanggil olegh penyidik Polres Sukabumi Kota. Satu persatu dipanggil untuk menjalani proses pemeriksaan. Informasi yang diperoleh menyebutkan, saat ini penyidik tengah menunggu hasil perhitungan kerugian negara dari BPKP. Dimungkinkan, jika dokumen tersebut diterima penyelidik dari Kepolisian, maka proses penyelidikan berpotensi meningkat menjadi penyidikan,

sehingga bisa ditetapkan adanya tersangka dalam kasus ini. Selain dua permasalahan hukum di atas, masih ada satu permasalahan lainnya, yang mau tidak mau harus dihadapi Pemkot Sukabumi. Yakni persoalan bernuansa politis, yang berkaitan dengan tugas dan fungsi lembaga legislatif atau DPRD. Saat ini, dikabarkan bahwa kalangan legislator tengah mengawasi jalannya lelang ulang proyek Pasar Pelita pasca pemutusan kontrak kerja dengan PT AKA. Jika pelaksanaan proyek pada jilid II ini kembali menemui kegagalan, maka sejumlah anggota DPRD siap menggunakan hak konstitusionalnya, yaitu Hak Angket. “Sebelumnya kami sudah mengingatkan pemerintah daerah agar berhati-hati dalam menjalankan proyek Pasar Pelita. Sebab, ini menyangkut isi perut ribuan pedagang. Namun nasi sudah menjadi bubur. Proyek itu berakhir mangkrak. Untuk saat ini kami hanya bisa mengawasi saja, jika mengalami kegagalan lagi maka para anggota dewan dimungkinkan akan menggunakan hak angket,” ujar anggota DPRD Kota Sukabumi, Rozab Asyari. Hak Angket merupakan hak yang dimiliki setiap anggota legislatif untuk melakukan penyelidikan atas dugaan pelanggaran ketentuan hukum dalam pelaksanaan pembangunan. Sejumlah kalangan meyakini, Hak Angket tersebut dapat berujung pada pelengseran Kepala Daerah dari jabatannya. (Toni Kamajaya)


BS4

Sukabumian

Sebenarnya membeli produk impor merupakan hak semua orang, namun sangat disayangkan jika ada sebagian dari warga bahkan publik figur yang banting tulang di negerinya sendiri,..”

SELASA, 10 JANUARI 2017

Target Pengembangan UMKM Kabupaten Sukabumi: Mengubah Mindset!

ADA 27.000 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang terdaftar di Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Sukabumi. Harusnya, mereka menjadi penguat perekonomian lokal. Namun, yang terjadi justru masih sebaliknya.

I

na Sri Inayati dari Dinas untuk mengubah mindset atau Perdagangan, Koperasi kebiasaan. Para pelaku UMKM dan UMKM Kabupaten yang tadinya belum mandiri, Sukabumi mengakui bah­ akan didorong agar bisa menjadi wa era Masyarakat Ekono­ mandiri, atau tidak hanya men­ mi Asean (MEA) dan pasar be­ gandalkan bantuan baru melaku­ bas Asia, seharusnya menjadi kan produksi. motivasi kepada setiap pelaku Di Kabupaten Sukabumi, usaha mikro, kecil dan menengah UMKM yang sudah terdaftar di (UMKM) di Kabupaten Suka­ Dinas ini sudah mencapai sekitar bumi untuk bisa bersaing dalam 27 ribu unit. Namun tidak me­ menghasilkan produk yang mem­ nutup kemungkinan jumlahnya punyai daya saing. akan lebih banyak, bisa tiga kali Namun, pada kenyataan­ lipat, karena sampai saat ini nya memang ada masih ada yang kelemahan yang belum ­terdaftar. masih melekat “Kami in­ di sebagian para gin menciptakan pelaku UMKM, pelaku UMKM dalam menjalan­ yang bisa maju Sebenarnya kan usahanya. dengan kemandi­ Sebagian besar, riannya, tanpa membeli produk masih manja atau harus selalu ber­ impor merupakan harap bantuan,” tidak mandiri dan mengandalkan hak semua orang, kata Ina saat dite­ kucuran bantuan mui di kantornya, namun sangat dari pemerintah. kemarin. disayangkan jika Jika kondisi­ M e n u r u t ny a , nya seperti ini selain tidak man­ ada sebagian dari diri, masih terus berlang­ banyak warga bahkan sung, risikonya, pelaku UMKM UMKM di Kabu­ yang tidak bisa publik figur yang pate Sukabumi memanagerial ban­ting tulang di ­usahanya. Mulai akan sulit bersa­ ing dengan para negerinya sendiri,..” dari cara men­ pelaku usaha dari gelola managemen luar negeri, yang permodalan, sum­ saat ini produknya sudah mulai ber daya manusia (SDM) hingga menyerbu pasaran Indonesia, ­omsetnya. khususnya Kabupaten Sukabumi. Inilah yang juga menjadi fak­ Jika tidak bisa menyaingi tor, banyak UMKM yang collaps produk impor, imbasnya produk atau gulung tikar akibat kurang yang dihasilkan para pelaku pahamnya bagaimana mengelola UMKM lokal tidak dilirik, bah­ usahanya. kan oleh pasar lokal sendiri. Selain itu, inovasi dalam Karena itulah, Dinas Perda­ membuat suatu produk pun gangan, Koperasi dan UMKM Ka­ masih lemah dan tidak mengi­ bupaten Sukabumi, kata Ina Sri kuti perkembangan zaman. Ina Inayati, menegaskan targetnya mencontohkan, pelaku UMKM

BERITASUKABUMI/ ROHMAN

di China atau Tiongkok cepat berkembang karena mampu berinovasi dan bisa membaca kondisi serta kesenangan pasar. Harus diakui, produk UMKM asal negeri tirai bambu tersebut selalu bisa menguasai pasar di berbagai negara, karena pelaku usahanya mandiri dan mempu­ nyai inovasi serta bisa membaca keinginan pasar. Konsep sepert ini yang se­ harusnya bisa ditiru oleh pelaku UMKM Kabupaten Sukabumi, jangan sampai saat ada produk impor hanya bisa mengeluh saja, tanpa memberikan perlawanan. Seharusnya, pasar lokal bisa di­ kuasai oleh produk karya anak bangsa , yang salah satunya

dengan cara menciptakan ino­ vasi baru yang disukai oleh kon­ sumen. Ina meyakini, jika pelaku UMKM di Sukabumi mampu mengelola managemen usahanya dengan baik, maka bisa menjegal berbagai produk impor. Karena bagaimanapun juga, selera pasar lebih senang menggunakan produk dalam negeri. Adapun yang harus dikuasai oleh pengusaha di Kabupaten Su­ kabumi agar bisa bersaing dengan produk luar negeri adalah, selain berinovasi, juga wajib menjaga kuantitas dan kualitas. Selan­ jutnya, bisa managemen SDM dan modalnya, serta harus bisa bersaing dalam masalah harga.

Perda Untuk Memproteksi Produk Lokal? Harus Itu… SEKRETARIS Dinas Per­ dagangan dan KUMKM Ka­ bupaten Sukabumi, Jujun Junaeni mengatakan, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan membuat Peraturan Daerah untuk memperkuat keberadaan produk UMKM. Terutama dalam menghadapi serbuan produk impor yang saat ini yang saat ini sudah menjadi “tsunami” bagi pasar lokal. “Kebijakan ini harus dibuat untuk melindungi produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM, agar mereka semangat dalam mening­ katkan produksi dalam me­ menuhi kebutuhan pasar,” katanya. Dikatakan, kebijakan protektif terhadap produk impor ini, pada prinsip­ nya bukan menghalangi keberadaan produk dari luar negeri untuk masuk ke pasar lokal. Tetapi, ke­ beradaannya harus diken­ dalikan, seperti beberapa negara Asean. Contohnya di Negara Malaysia. “Setiap produk dari luar negeri yang masuk ke pasarnya bukan dibatasi, tetapi harus sesuai standar negaranya. Jika tidak lolos aturan, maka tidak boleh di­ pasarkan,” katanya. Seharusnya, ini juga diberlakukan di Indone­ sia, bahkan ke depannya, pihaknya akan membuat aturan agar produk impor yang tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) tidak boleh beredar. Bahkan keberadaan barangnya bisa ditarik dari pasar. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan dinas lain, seperti Dinas

Perizinan untuk memper­ ketat izin kepada investor yang bergerak di bidang perdagangan seperti retail atau pasar modern. Diungkapkan pula, salah satu aturan yang harus diperketat adalah mewajib­ kan produk UMKM lokal bisa lebih menguasai pasar modern tersebut, baik mini­ market maupun ­supermar­ ket. Namun, yang masih menjadi kendala saat ini adalah ketersediaan barang atau produk dari pelaku UMKM itu sendiri, dimana masih belum bisa meme­ nuhi permintaan dari inves­ tor pasar modern. Harus diakui, produk UMKM Kabupaten Su­ kabumi masih banyak yang kalah bersaing dengan yang berasal dari impor baik dari segi kualitas, kuantitas dan

kemasan. Maka dari itu, pihak­ nya terus mendorong agar pelaku UMKM bisa memu­ nculkan produknya yang memiliki kualitas dengan kemasan yang menarik ditambah harga pun harus bersaing. Sehingga, jika ada inves­ tor yang ingin mendirikan pasar modern, bisa dengan mudah menginterfensinya. Karena, bagaimanapun juga produk lokal harus menjadi raja di daerah atau negara­ nya sendiri. “Sesuai peraturan, setiap pasar modern harus mengisi 60 persen produk­ nya yang berasal dari lokal dan sisanya baru produk impor. Namun, kenyataan­ nya saat ini terbalik yang di­sebabkan persediaan produk lokal belum bisa me­ menuhi permintaan pasar,”

tambahnya. Untuk mendorong ke­ beradaan produk UMKM ini pihaknya akan membantu dari segi managemen. Mu­ lai dari pengelolaan usaha, sumber daya manusia, kua­ litas/kuantitas produk, pro­ mosi hingga pemasarannya. Harus diakui, sebenar­ nya seluruh pelaku UMKM di Kabupaten Sukabumi bisa membuat produk, teta­ pi lemah dalam memasar­ kannya. Sehingga perlu adanya bantuan dari pemer­ intah sebagai jaminan, bah­ wa produk yang diciptakan bisa sampai ke tangan kon­ sumen. “Maka dari itu, inovasi produk harus bisa dicip­ takan oleh pelaku UMKM seperti bisa menciptakan produk yang bisa dan di­ inginkan pasar,” kata Jujun. (rohman)

Cinta Produk Dalam Negeri Untuk meningkatkan sema­ngat para pelaku UMKM yang merupa­ kan tiang penyangga ekonomi ne­ gara dan daerah, Ina mengimbau kepada seluruh warga, khususnya yang tinggal di Kabupaten Suka­ bumi agar mencintai produk dalam negeri dan tidak bangga mengguna­ kan produk asing. Memang masih banyak orang yang bangga bisa menggunakan produk asing, bahkan banyak publik figur seperti artis yang selalu “riya” atau menyombong­ kan dirinya jika menggunakan produk ternama dari luar ne­geri. Padahal, produk serupa hasil buah tangan anak bangsa pun banyak yang seperti itu bahkan

kualitasnya lebih baik. Namun sayangnya, sebagian warga masih senang membeli merek dibandingkan kualitas. Ini juga yang menjadi perhatian pihaknya, agar warga lebih se­ nang dengan produk lokal dan bangga menggunakannya. “Sebenarnya membeli produk impor merupakan hak semua orang, namun sangat disayang­ kan jika ada sebagian dari warga bahkan publik figur yang ban­ ting tulang di negerinya sendiri, tetapi uang yang didapat dari hasil jerih payahnya digunakan untuk membeli produk impor dengan kata lain orang asing yang menikmati hasil kerja keras kita,” kata Ina. (rohman)

Promosi ke Mancanegara Oke, Kebutuhan Bahan Baku Bagaimana? KEPALA Bidang Perdagangan dan Alur kan dan memasarkannya. Tata Niaga Dinas Perdagangan dan KUM­ Namun demikian, agar mudah dalam KM Kabupaten Sukabumi, Ela Nurlela promosi dan pemasaran ini setiap produk mengungkap­ kan bahwa upaya untuk yang dihasilkan harus mempunyai kuali­ mening­katkan omset pelaku UMKM di tas, kuantitas yang dikemas dengan ke­ Kabupaten Sukabumi, pemerintah se­ masan menarik. Karena, jika hanya men­ tempat sudah dilakukan melalui berbagai gandalkan kuantitas, tetapi tidak dibarengi satuan kerja. dengan kualitas dan kemasan maka akan Termasuk di Dinas Perdagangan dan sulit laku di pasaran. KUKM, yakni melalui promosi dan memasar­ Sama halnya jika memiliki kualitas, tetapi kan produk karya anak bangsa ini. Promosi tidak ada kuantitas dan kemasan kurang me­ dan pemasaran ini merupakan sarana untuk narik, juga tidak bisa bersaing dengan produk mengenalkan keberadaan impor. Sehingga, kualitas, berbagai produk UMKM asli kuantitas dan kemasan ada­ Kabupaten Sukabumi. lah modal penting untuk Bahkan, bantuan ini bisa menyaingi gempuran tidak hanya dilakukan produk asing. di tingkat lokal maupun Cukup banyak produk Sementara itu, perajin pengusaha kecil kita bola asal Kecamatan Parung­ provinsi saja, tetapi hingga ke nasional bahkan man­ yang mampu bersa- kuda, Toha Takaba mengata­ canegara. kan, produk bola yang saat Upaya tersebut di­ ing di pasar nasional, ini dia produksi, murni hasil lakukan dengan harapan, bahkan sudah menja- UKM dan sudah dikembang­ akan mampu mendorong di langganam ekspor, kan selama 16 tahun. Dan perkembangan produk lokal ternyata, kualitas produknya seperti kuliner,..” di tengah gempuran barang jauh lebih unggul dibanding­ dari impor. Sehingga imbas kan bola yang dibuat di peru­ positifnya, pelaku usaha bisa mendapatkan sahaan besar. omset yang lebih dan tidak mengandalkan Keunggulan dari produknya tersebut penjualan di tingkat lokal saja. adalah masih menggunakan sistem jahit Kepala Bidang Perdagangan dan Alur manual, sehingga lebih awet dibanding­ Tata Niaga Dinas Perdagangan dan KUMKM kan dengan produk impor yang hanya Kabupaten Sukabumi, Ela Nurlela mengata­ dipress saja. kan, melalui ajang promosi dan pemasaran Bahkan, hasil kreatifnya ini sempat di­ ini sudah banyak produk UMKM dari daerah gunakan untuk penyelenggaraan Kejuaraan terluas di Pulau Jawa dan Bali ini terkenal Dunia Sepak Bola (World Cup) di Afrika Se­ hingga ke nasional dan mancanegara. latan pada 2009 lalu. Bola-bola yang diguna­ “Cukup banyak produk pengusaha kecil kan ajang bergengsi tersebut salah satunya kita yang mampu bersaing di pasar nasional, menggunakan produknya dan ternyata kual­ bahkan sudah menjadi langganam ekspor, itasnya lebih unggul. seperti kuliner, kerajinan tangan, cindera­ “Kami akui, kelemahan dalam produksi mata dan lain-lain,” katanya. ini bukan promisi atau pemasaran, karena Di era pasar bebas ini, persaingan usa­ produk saya sudah dipercaya oleh berbagai ha tidak hanya antar pengusaha lokal saja, negara dan kerap digunakan untuk kejuar­ tetapi harus mampu menyaingi produk aan tingkat nasional. Namun yang masih dari impor. Salah satu peran pemerintah menjadi kendala adalah ketersediaan bahan untuk menjegal serbuan produk asing ini baku dan modal untuk meningkatkan kuan­ tidak hanya sebatas pembinaan saja, tetapi titas, karena kualitas sudah diterima oleh yang paling penting adalah mempromosi­ pasar,” katanya. (rohman)


SELASA, 10 JANUARI 2017

BS 5

MERESPON POSITIF ATAS

PUTUSAN 2+1 PEMAIN ASING Ya kalau 2+1 tinggal 1 lagi (pemain asing), sebetulnya kalau saya pribadi sih lebih baik ngambil (Marcos) Flores karena dia sudah bisa membuktikan, udah dilihat semua khalayak jadi itu bukan beli kucing dalam karung,”

NET

HASIL rapat internal PSSI memutuskan bahwa jumlah penggunaan punggawa asing setiap klub kontestan kompetisi kasta tertinggi adalah 2+1.

I

tu artinya setiap klub hanya boleh mendaftarkan 2 pemain asing dari seluru negara di dunia dan 1 lainnya berasal dari Asia. Jumlah ini menu­ run jika dibandingkan dengan gelar­ an TSC 2016 lalu dengan regulasi komposisi legiun import 3+1. Disampaikan oleh Umuh Muchtar dia tidak keberatan peraturan itu menjadi ke­ wajiban setiap klub. Dengan begitu kini dia

UMUH MUCHTAR

Diklat Persib Akan Seleksi Para Pemain

tinggal mencari 1 lagi pemain asing yang akan digunakan di musim depan. Karena kini su­ dah ada Shohei Matsunaga sebagai pemain Asia dan Vladimir Vujovic sebagai pemain asing general. Satu slot tersisa disebut pria berusia 68 tahun itu akan diberikan pada Marcos Flores. “Ya kalau 2+1 tinggal 1 lagi (pemain ­asing), sebetulnya kalau saya pribadi sih lebih baik ngambil (Marcos) Flores ka­ rena dia sudah bisa membuktikan, udah dilihat semua khalayak jadi itu bukan beli kucing dalam karung,” ujar Umuh beberapa waktu lalu. Disinggung mengenai apakah re­ gulasi itu akan berjalan maksimal nan­ tinya, dia sebenarnya tak yakin 100 persen. Namun Umuh juga sadar keputusan tersebut bisa berdampak baik kepada persepakbolaan nasional. Karena para pemain lokal setidak­ nya punya ruang lebih terbuka untuk men­

dapatkan jam terbang. Karena di setiap laga, ada 8 amunisi dalam negeri yang dimainkan oleh pelatihnya. “Ya maksimal tidak maksimal sih tapi kita juga memberi keuntungan untuk pema­ in lokal,” ungkapnya. Disinggung mengenai siapa penggan­ ti Patrick Cruz dos Santos yang memilih menyebrang ke Sai Gon FC, manajer tim tersebut masih bingung. Tetapi pilihan akan tertuju kepada bom­ ber lokal karena slot pemain asing sudah habis jika Marcos Flores jadi kembali. Menurutnya saat ini dia menampung banyak lamaran dari beberapa juru gedor yang ­ingin merapatkan barisan menuju skuat Maung Bandung. “Ya kita lagi nyari-nyari karena ada setumpuk calon yang mendaftarkan diri, saya lagi pelajari,” ucapnya. (net/ree)

Permainan Persib Bakal Lebih Menggigit ASISTEN Pelatih PERSIB, Herrie Setiawan, meng­ ungkapkan pola permai­ nan Maung Bandung pada liga musim 2017 kali ini akan berbeda dengan sebe­ lum-sebelumnya. Selain pada musim ini PERSIB menargetkan untuk mempertahankan gelar juara liga 2014 lalu,

perubahan pola bermain yang menggigit itu tak lepas dari ilmu yang didapatkan Dja­djang Nurdjaman. “Banyak skema yang akan di buat oleh Pak Djadjang untuk mengarungi liga musim 2017. Kita akan buat settingan sede­

mikian rupa supaya PER­ SIB lebih menggigit dan kembali men­ jadi juara,” tegas Herrie, Minggu sore. Seperti di­ ketahui, Djanur baru memiliki li­ sensi B AFC. Ia kini tengah mengikuti kursus

kepelatihan di Thailand guna mendapatkan lisensi A AFC. Sebelum bertolak ke Thailand, Djanur beserta tim pelatih lain sudah me­ nyusun program latihan yang akan dilahap para penggawa Maung Bandung di bawah pimpinan para asistennya. (net/ree)

Raih Penghargaan, Tim Paling Fair Play NET

PELATIH Diklat PERSIB, Budiman Yunus, menegas­ kan akan mulai melepas pemain yang dinilai tidak memperlihatkan progress selama bergabung dengan tim Maung Ngora. Pencore­ tan pemain sendiri renca­ nanya akan dilakukan pada minggu ketiga Januari 2017. Budiman mengatakan, pemain yang akan dicoret yaitu pemain yang tidak di­

siplin serta tidak memper­ lihatkan kemajuan selama bergabung dengan Diklat PERSIB. Selain itu, pen­ coretan juga disesuaikan de­ ngan kebutuhan tim. “Rencananya minggu ke­ tiga kita ada pencoretan. Itu berdasarkan penilaian kami selama ini. Kalau tidak di­ siplin, terus tidak memper­ lihatkan progress yang baik ya terpaksa kita coret,” tegas

Budiman, Senin (9/1/2017). Menurutnya, hal ter­ sebut juga menindaklan­ juti evaluasi yang dilaku­ kan dari tim pelatih dan manajemen. “Tentu ada proses panjang, tidak asal coret. Kita evaluasi dulu, terdapat nama-nama yang tidak berkembang selama berada di Diklat. Kita go­ dog dulu, baru kita putus­ kan,” jelasnya. (net/ree)

WALAU gagal menjadi juara dan masuk tiga be­ sar di Torabika Soccer Championship, Persib Bandung masih menyabet satu penghargaan di ajang tersebut. Maung Bandung dinobatkan sebagai tim pa­ ling fair play. Terpilihnya Persib Bandung sebagai tim pa­ ling fair play berdasarkan statistis di situs resmi TSC 2016. Pasalnya Persib me­ rupakan tim yang melaku­ kan pelanggaran paling sedikit sebanyak 507 kali dan 479 kali dilanggar la­ wan.

NET

Sepanjanng Torabika Soccer Championship, Persib Bandung hanya mendapat satu kartu merah dengan 52 kartu kuning. Penghargaan tim pa­ ling fair play untuk Persib diterima langsung manajer tim Umuh Muchtar yang hadir pada acara Award­ ing Night TSC di Hotel Ar­ yaduta, Minggu (8/1). Satu pemain Persib yakni Tony Sucipto juga mendapat kehormatan masuk dalam tim terbaik Torabika Soccer Champi­ onship bersama 10 pemain lainnya. (net/ree)


SELASA,10 JANUARI 2017

twitter @berita_sukabumi

facebook beritasukabumi.com

email redaksi.beritasukabumi@gmail.com

BS6

Kado Natal Aneh Ibrahimovic untuk Istri Cantiknya SEPERTI dilansir dari 101greatgoals.com, eks-kapten Swedia itu terkesan dengan gambar selebrasi gol dalam pertandingan MU melawan West Bromwich Albion. Dia melakukan selebrasi dengan melompat tiba-tiba di depan Lingard, yang membuat rekannya kaget. Dan video itu dijadikan hadiah natal untuk istrinya Helena Seger

NASIB OZIL TERGANTUNG WENGER M

GELANDANG Arsenal, Mesut Ozil merasa berutang budi kepada manejer, Arsene Wenger. Pemain asal Jerman tersebut juga tidak ragu menyerahkan masa depannya di skuat The Gunners kepada Wenger.

asa depan Ozil menjadi pemberitaan lantaran ia hanya menyi­ sakan 18 bulan kontrak ber­ sama Arsenal. Saat ini, pro­ ses negosiasi kontrak masih berlangsung. “Klub ini tahu saya di sini

karena Arsene Wenger. Dia yang membawa saya dan dari dia saya mendapat keper­ cayaan. Klub juga tahu, saya ingin semuanya jelas soal apa yang akan dilakukan manajer ke depannya,” ujar Ozil se­ perti dilansir Sports Mole. Kabarnya, pembicaraan soal kontrak antara Ozil dan

Arsenal masih berkutat soal gaji. Ozil disebut-se­ but meminta gaji 280 ribu pound sterling atau Rp4,6 miliar. Saat ini, Ozil men­ dapatkan gaji 140 ribu pound sterling atau Rp2,3 miliar. Arsenal ka­ barnya ingin menggaji Ozil

200 ribu pound sterling. “Saya sangat, sa­ ngat senang berada di Arsenal dan saya ingin semuanya tahu bahwa saya siap me­ nandatangani kontrak baru. Fans ingin saya tetap di sini, sekarang ini terserah klub,” kata Ozil

NET

mengakhiri. Ozil didatangkan Arsenal dari Real Madrid pada 2013. Gelandang keturunan Turki ini langsung menjadi andal­ an Wenger di lini tengah. Di musim ini, Ozil telah menge­ mas 5 gol dan 3 assists di Liga Inggris. (net/Angga Purwanda/”BC”)***

Felipe Melo Pulang Kampung 2017, Awal Terburuk Barcelona GELANDANG Inter Milan, Felipe Melo res­ mi pindah ke klub di kampung halaman­ nya, Brasil, Palmei­ ras. Melo dikontrak hingga Juni 2009. Kepindahan Melo ke Palmei­ ras memang gen­ car diberitakan dalam beberapa minggu tera­ khir. Namun, baru kemarin sore ak­hirnya p r o s e s transfernya ram­ pung. Sejauh ini belum ada kabar yang menyebut­ kan jumlah uang yang harus dibayar Palmeiras

kepada Inter Milan. Namun kabarnya, Inter harus mene­ bus Melo sebesar 3 juta euro (Rp 42,1 miliar) agar mantan pemain Juventus dan Gala­ tasaray itu segera pergi dari San Siro. Seperti diketahui, Melo masih terikat kontrak ber­ sama Inter hingga Juni 2018. Agar tak terlalu merugi kare­ na jarang memainkan Melo, Inter Milan memilih memu­ tuskan kontrak gelandang timnas Brasil itu. Melo pun senang dapat bergabung bersama Palmei­ ras. Ia mengaku, dapat ber­ seragam Palmeiras merupa­ kan mimpinya yang menjadi kenyataan. “Saya merasa terhormat dan bersyukur kepada Tuhan

atas kesempatan ini. Saya bangga mengenakan kostum ini,” ucap Melo kepada Pal­ meiras.com. Di Palmeiras, Melo akan memperoleh gaji sebesar 2,1 juta euro selama tiga tahun, dan menjadikannya pemain dengan gaji tertinggi kedua di klub tersebut setelah Lucas Barrios. Di luar gaji itu, ia masih akan mendapatkan bonus sebesar 4.300 euro untuk se­ tiap pertandingan yang ia la­ koni. “Saya tak pernah berhen­ ti berjuang untuk sepakbola. Ini adalah kekuatan saya, inilah yang saya bawa. Saya ke sini untuk membantu Pal­ meiras,” katanya mengakhi­ ri. (net/pur)

NET

AWAL 2017 bukan periode baik bagi Barcelona. Klub Catalan tersebut gagal berjaya pada dua pertandingan. Inilah rekor terburuk Bar­ celona sejak 2010. Pada peri­ ode 2011 hingga 2016, mereka setidaknya meraih satu ke­ menangan di dua laga.

Pada tujuh tahun lalu, Bar­ celona ditahan Villarreal 1-1 di La Liga, 2 Januari, serta di­ bungkam Sevilla 1-2 pada duel pertama babak 16 besar Copa del Rey, 5 Januari. Pasukan Luis Enrique menorehkan hasil serupa ta­ hun ini, uniknya juga dengan

skor identik. Mereka dibung­ kam Athletic Bilbao 1-2 di partai pembuka 16 besar Copa del Rey, Kamis (5/1), sebelum diimbangi Villarreal 1-1 di La Liga, Minggu (8/1). Performa buruk ini mem­ buat Barcelona dalam po­ sisi sulit, terutama di La Liga. Mereka kini disalip Sevilla dan baru mengoleksi 35 angka. Li­ onel Messi dkk tertinggal lima angka di belakang pimpinan klasemen Real Madrid yang memiliki tabungan satu per­ tandingan. Tidak hanya itu, Barcelo­ na juga dalam posisi kurang menguntungkan secara head to head. Sebab, mereka hanya bermain 1-1 melawan Madrid di Camp Nou, awal bulan lalu. (net/pur)

FIFA Godok Rencana Tambah Peserta Piala Dunia

OTORITAS tertinggi sepak bola dunia, FIFA tengah mempertimbangkan ren­ cana untuk menambah jumlah peserta Piala Dunia. Presiden FIFA, Gianni In­ fantino berharap usulan itu sudah akan disetujui dewan FIFA. “Secara finansial, format 48 tim menjadi yang paling

menarik dan sukses karena elemen olahraga yang di­ unggulkan dan setiap per­ tandingan itu penting,” ujar Infantino dua pekan lalu seperti dilansir ESPNFC. Penambahan jumlah peserta Piala Dunia me­ mang menjadi program Infantino sebelum ia ter­ pilih menjadi Presiden.

Infantino juga menjajikan lebih banyak bantu­ an bagi para ang­ gota FIFA. “Keputusan (soal format 48 tim) tidak boleh didasari pada per­ timbangan finan­ sial. Juga bukan pertimbangan pendapatan

atau pengeluaran. Namun keputusan itu harus dilandasi niat baik mengembangkan sepak bola ke seluruh dunia,” kata Infantino. Keputusan soal format Piala Dunia baru akan diumumkan pada Selasa

(10/1/2017) waktu setem­ pat. Namun hal itu bisa di­ tunda jika para dewan FIFA ingin mengetahui jatah kualifikasi bagi tiap kon­ tinen. Piala Dunia memakai format 32 tim sejak 1998 dan dinilai sukses diterap­ kan. Piala Dunia 2018 di Russia dan 2022 di Qatar

pun masih akan memakai format tersebut. Dalam format 32 tim, se­ tiap empat tim akan masuk satu grup. Dua tim yang ber­ hasil menempati peringkat teratas akan masuk babak 16 besar. Total ada 64 per­ tandingan yang dipertand­ ingkan dengan format 32 tim. (net/pur)


Bs7

Sukabumi News+

SELASA, 10 JANUARI 2017

... Melawan, Resmob Polres Sukabumi Tembak 3 dari 5 TSK Curat & Curanmor DARI HAL 1...

ka pelaku lainnya berasal dari Kecamatan Tegalbuleud, yakni US (36) dan DP (26). Seorang tersangka lagi berinisial AMP (26), diketahui berasal dari Kampung Panyindangan RT 08/15 Desa Surade, Kecamatan Surade. Dalam proses pengungkapan kasus tersebut, petugas Polres Sukabumi juga berhasil menyita barang bukti hasil kejahatan kawanan itu, berupa sepeda motor atau ranmor berbagai jenis

dan merek sebanyak 39 unit. Seluruh kendaraan itu merupakan hasil kejahatan yang telah dilakukan selama satu tahun terakhir. Selain itu, barang bukti lainnya adalah kunci leter T yang digunakan sebagai alat oleh para pelaku dalam melakukan aksi kejahatannya. Kapolres Sukabumi AKBP Mokhamad Ngajib kepada media mengungkapkan, kawanan tersangka curat dan curanmor ini, diketahui hanya beranggotakan lima orang. Kawanan ini merupakan tersangka pelaku spesialis pencurian terhadap sepeda motor yang tengah ter-

parkir di dalam atau di sekitar rumah. Biasanya, modus para pelaku adalah dengan membongkar secara paksa kunci kontak motor yang akan dicurinya. “Kami terpaksa melakukan tindakan tegas dengan cara melepaskan tembakan untuk melumpuhkan para tersangka pelaku. Sebab, mereka berusaha melawan petugas saat akan dibekuk. Selama ini, kelima tersangka pelaku ini sudah menjadi target operasi polisi. Aksi kejahatan mereka telah meresahkan para pemilik ken-

daraan, baik di wilayah kota maupun kabupaten,” tutur AKBP Mokhamad Ngajib. Dikatakan, dari 39 sepeda motor yang disita petugas, tiga unit diantaranya telah dikembalikan oleh petugas kepada masing-masing pemiliknya. AKBP Mokhamad Ngajib berharap, bagi warga yang merasa telah kehilangan sepeda motor­ nya, bisa segera mendatangi Mapolres Sukabumi dengan membawa bukti kepemilikan, jika merasa barang bukti yang ada adalah miliknya. (BS-01)

... Seorang Mahasiswi Ditemukan Tergeletak dengan Banyak Luka Tusuk di Leher, Meninggal DARI HAL 1...

Zainal Abidin hendak menemui Arum di kosannya, di lantai 2 di Jalan Kebon Jeruk, RT 8/11, Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, hari Senin (9/1/2017). Zainal Abidin ke kosan Arum sekitar pukul 09.00 WIB karena beberapa kali dihubungi ke HP-nya tak ada respon. Saat tiba, dia menemukan Tri Ari Yani Puspo Arum berlumuran darah. Zainal Abidin langsung

membawa korban ke RS Siloam. Namun telah meninggal sebelum menjalani perawatan. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol RP Argo Yuwono, dalam keterangannya pada wartawan mengatakan, Zainal Abidin telah dimintai keterangan. Termasuk juga Ezeugwu Clivert (31), seorang WN Nigeria yang tinggal di sebelah tempat kos korban. Dari kartu identitasnya, diketahui bahwa Tri Ari Yani Puspo Arum tinggal di Sumur

Batu, RT 12/ 05, Cempaka Baru, Kemayoran Jakarta Pusat. Korban merupakan mahasiswi Esa Unggul. Untuk menyelidiki kasus ini, polisi menerjunkan Anjing pelacak dari K-9 untuk mendalami tempat kejadian perkara. “Belum tahu (motifnya). Diduga pembunuhan,” kata Kabid Humas. Sementara, dari informasi yang dihimpun mengungkapkan bahwa Tri Ari Yani Puspo adalah mahasiswi semester I di Universitas Esa Unggul. Dia

lulusan SMA Negeri 51 Jakarta, kelahiran 31 Juli 1994. Diketahui, sebelum ditemukan meninggal, Tri sempat berkomunikasi dengan Zainal. Menurut informasi, Zainal adalah pacar Arum. Seorang saksi mengungkapkan, sebulan sebelum meninggal, korban sempat kehilangan motor. Waktu itu, lubang kunci motornya ada yang mengganti. Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki kasus ini. (kliksaja.co)

... Tembakau Gorila Mulai Beredar di Kota Sukabumi DARI HAL 1...

gunakan jejaring online. Hal ini terungkap berdasarkan hasil penyelidikan aparat kepolisian Polres Sukabumi Kota. Sejauh ini petugas sendiri telah mendapatkan sample tembakau sejenis cap Gorila yang beredar di Kota Sukabumi, dengan menggunakan berbagai merek dagang. Seperti diantaranya Banana Barong, Canesa, Ekbi dan Natarajaa. Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rustam Mansur mengungkapkan seluruh tembakau yang dapat memabukan tersebut diproduksi dari Bali dengan nama Ganesa. Barang terlarang ini beredar melalui pemasaran online dengan menggunakan salah satu akun bernama Al Bucho. “Peredarannya belum terbilang marak, namun kami menghimbau warga agar mewaspadainya serta turut membantu petugas dalam

mendeteksi peredarannya. Jika menemukan informasi mengenai pembeli maupaun pengguna tembakau jenis ini, hendaknya segera melaporkannya kepada aparat kepolisian,” tegas AKBP Rustam. Dalam kasus ini, Kepolisian Resor Sukabumi Kota masih menunggu ketentuan mengenai payung hukum yang akan diberlakukan kepada pelaku peredaran tembakau cap Gorila. Untuk saat ini, ada dua pilihan payung hukum yang dapat digunakan, yakni Perundang-undangan Kesehatan, atau dapat juga dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Sukabumi Kota, AKP Yadi Kusyadi menerangkan bahwa efek penggunaan tembakau ini sama seperti menghisap jenis narkoba ganja yang bisa menimbulkan tubuh seperti mengambang (ngefly), berhalusinasi, perasaan tenang dan perge-

rakan badan terbatas. “Informasi yang diperoleh tembakau ini bisa juga menimbulkan efek ketagihan,” tandasnya. Sementara itu, melalui rilisnya sejak bulan Mei 2016, BNN mengungkapkan bahwa Tembakau dengan nama Gorila itu masuk dalam klasifikasi new psychoactive substances dengan nama ABCHMINACA. Dalam release tersebut dijelaskan bahwa zat ABCHMINACA merupakan salah satu jenis synthetic cannabinoid (SC). Berdasarkan World Drugs Report tahun 2014, UNODC mencatat bahwa peningkatan tren Synthetic Cannabinoid (SC) adalah 50% dari zat-zat baru yang terdeteksi. Dari jumlah tersebut, beberapa jenis SC yang telah berhasil terdeteksi oleh BNN adalah JWH-018, XLR-11, 5-fluoro AKB 48, MAM 2201, FUB-144, AB-CHMINACA, AB-FUBINACA, dan CB-13.

Kebanyakan dari SC yang beredar dikonsumsi itu dengan cara dirokok. Kemudian SC akan diabsorbsi oleh paru-paru dan kemudian disebarkan ke organ lain terutama otak. Oleh karena itu salah satu efeknya yakni seseorang akan terlihat “ndomblong” tetapi di dalam dirinya terbayang jadi “sesuatu,” misal superman dan lain sebagainya. Pada intinya pengonsumsi akan mengikuti apa “yang dirasakan”. Sedangkan efek samping penggunaan SC, yaitu dimulai dari gangguan psikiatri seperti psikosis, agitasi, agresi, cemas, ide-ide bunuh diri, gejala-gejala putus zat, bahkan sindrom ketergantungan. Di samping itu ditemukan pula beberapa kasus seperti stroke iskemik akibat SC, hipertensi, takikardi, perubahan segmen ST, nyeri dada, gagal ginjal akut bahkan infark miokardium. (Yanti Rosdiana Parta/bs)

... Januari 2017, Pemerintah Bentuk Badan Siber Nasional DARI HAL 1...

Disampaikan, persoalan cyber terrorism telah menjadi perhatian internasional. Indonesia sendiri belum memiliki satu badan pun yang bisa memproteksi kegiatan siber secara nasional. Agenda ini mencuat dalam pertemuan tingkat internasional terkait terorisme di Bali pada Agustus 2016 lalu. Sebanyak 36 negara telah membi­ carakan berbagai upaya yang bisa ditempuh untuk menanggulangi pesatnya perkembangan terorisme. Saat ini, penanganan terorisme di berbagai negara sudah fokus pada perlindungan siber. Banyak negara telah memiliki badan keamanan siber yang berfungsi mencegah pembia-

yaan dan komunikasi antarkelompok teroris. Menkopolhukam memastikan bahwa pembentukan Badan Siber Nasional tidak akan memakan biaya yang sangat besar. Sebab, pemerintah akan kembali memberdayakan Lembaga Sandi Negara untuk menjadi embrio dari Badan Siber Nasional. Pembentukan Badan Siber Nasional rencananya akan direalisasikan pada Januari 2017. Jika sudah terbentuk, Badan Siber Nasional juga akan memproteksi arus lalu lintas siber terutama di bidang e-commerce, perbankan dan menyangkut persoalan jasa keuangan. Selain itu, Badan Siber Nasional juga akan mengkoordinasikan cyber deffence yang

ada di Kementerian Pertahanan, cyber intelligence di Badan Intelijen Negara (BIN), dan unit cyber crime di Kepolisian. Pentingnya Membangun Ketaatan Sementara itu, terkait dengan rencana ini, Mabes Polri melalui Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan bahwa penanggulangan kejahatan di dunia maya, jangan berpatok pada gakkum (penegakkan hukum) saja. Tapi, ada upaya-upaya lain yang dilakukan terutama membangun kesadaran publik di dunia maya sebagai hal yang penting. “Karena kita tidak i­ngin sebenarnya harus dengan upaya cara-cara, penindakan jadi bagaimana kita bangun ketaatan masyarakat,

kepatuhan masyarakat dalam mengelola dunia maya,” kata Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Senin (9/1/2017). Disampaikan, medsos merupakan ruang publik. Sehingga para penggunanya diharapkan untuk patuh terhadap norma yang berlaku. Dalam hal ini, Polisi lebih senang dengan mengandalkan cara preventif atau pencegahan. “Maka upaya preventif dan preemtif kita galakkan bersama. Mudah-mudahan BSN semakin melengkapi program dalam upaya pengelolaan dunia siber di negara kita,” harap Irjen Pol Boy Rafli Amar. BSN, nantinya ada beberapa unsur. Diantaranya Kementerian Komunikasi dan Informasi, Polri, TNI, serta masyarakat.(kliksaja.co)

Laporan Kinerja KPK Selama 2016

“Melakukan OTT Terbanyak Sepanjang Sejarah” KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan pencapaiannya selama tahun 2016. Hasilnya, selama satu tahu, lembaga ini telah melakukan 96 penyelidikan, 99 penyidikan dan 77 penuntutan perkara korupsi. Dalam siaran persnya, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengungkapkan, jumlah tersebut merupakan hasil dari pengungkapan kasus baru maupun sisa peninggalan era pimpinan KPK sebelumnya. Selain itu, KPK juga sudah mengeksekusi 81 putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. “Lebih dari Rp 497,6 miliar telah dimasukkan ke kas negara dalam bentuk PNBP (penerimaan negara bukan pajak, red) dari penanganan perkara tindak pidana korupsi,” ujar Basaria Panjaitan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (09/01/2017). Dari sekian banyak perkara yang ditangani lembaganya kata Basaria, tindak pidana korupsi yang paling banyak terjadi adalah penyuapan. Jumlahnya mencapai 79 perkara. Sedangkan untuk kasus korupsi pengadaan barang dan jasa yang ditangani KPK ada 14 perkara. Sisanya adalah tiga kasus tindak pidana pencucian uang. Mantan Perwira Tinggi Polri itu juga merinci kasus korupsi berdasar latar belakang pelakunya. Yakni, yang melibatkan swasta sebanyak 26 perkara, legislator baik DPR ataupun DPRD sebanyak 23 perkara, birokrat sebanyak 10 perkara, dan kepala daerah ataupun wakilnya sebanyak 8 perkara. “Kegiatan OTT (operasi tangkap tangan) yang dilakukan pada tahun 2016 merupakan jumlah OTT terbanyak sepanjang sejarah KPK berdiri,” katanya. Pada kesempatan itu, Basaria juga mengapresiasi pe­ ran serta masyarakat dalam mengungkap perkara korupsi yang terjadi. “Serta respons cepat KPK dalam menindaklanjuti setiap laporan,” pungkas Basaria. Pencegahan Korupsi Selain itu, dalam siaran persnya juga disampaikan, di bidang pencegahan, KPK terus meningkatkan peran strategisnya dalam perbaikan sistem pemerintahan. Untuk itu, KPK melakukan pendampingan kepada sejumlah provinsi melalui program Koordinasi dan Supervisi Bidang Penindakan dan Pencegahan Terintegrasi agar pemberantasan korupsi lebih efektif dan efisien. Adapun 6 provinsi yang didampingi, yakni tiga daerah dengan tingkat kerawanan korupsi yang berulang, yakni

Sumatera Utara, Riau, dan Banten, serta tiga daerah otonomi khusus yakni Aceh, Papua dan Papua Barat. Dalam perjalanannya, ada tiga daerah yang kemudian meminta KPK untuk mendampingi agar proses perbaikan di daerahnya juga berjalan dengan baik, yakni Bengkulu, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur. Sehingga pada 2016 ini, KPK mendampingi 9 provinsi dalam program tersebut. Pada program ini, KPK mendorong daerah tersebut untuk melakukan perbaikan sistem, khususnya pada tata kelola anggaran, perencanaan dan pendirian Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Selain itu, KPK juga mendorong daerah agar mengadopsi praktik terbaik tata kelola pemerintahan berbasis elektronik (e-government) pada daerah tersebut. Seperti misalnya program milik Provinsi Jawa Barat pada bidang perencanaan anggaran, penyelenggaraan PTSP, pengelolaan pajak kendaraan bermotor (PKB), dan implementasi Tunja­ ngan Perbaikan Penghasilan (TPP); serta aplikasi perencanaan dan penganggaran keuangan Pemkot Surabaya dan aplikasi perizinan terpadu milik Pemkab Sidoarjo. Melalui Koordinasi dan Supervisi pula, KPK juga menyasar sektor strategis lainnya. Tahun 2016, KPK turut mengawal implementasi dana desa di seluruh Indonesia, dan mendorong daerah untuk merealisasikan Program Poros Sentra Layanan Pelatihan dan Pemberdayaan TKI Terintegrasi di 4 provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB dan NTT. Perbaikan pada sektor swasta dan politik juga tidak luput dari perhatian KPK. Keduanya merupakan sektor strategis, dimana pembenahan keduanya akan membawa manfaat yang nyata bagi masyarakat. Pada sektor swasta, KPK menginisiasi gerakan Profesional Berintegritas (PROFIT) untuk mendorong dunia usaha terbebas dari praktik koruptif. Ini merupakan gerakan kolaboratif bersama para pemangku kepentingan untuk mendorong peningkatan transparansi dan akuntabilitas perusahaan, menghapus praktik pemberian uang pelican dan suap, serta melaporkan indikasi tindak pidana korupsi seperti pemerasan dan pungutan liar yang dilakukan oleh oknum regulator dan penegak hukum. Di sisi lain, PROFIT juga mendorong penegak hukum untuk mengatasi pungli, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik serta meningkatkan efektivitas pengaduan masya-

rakat. Sedangkan pada sektor politik, KPK menerbitkan Naskah Kode Etik Politisi dan Partai Politik, serta Panduan Rekrutmen & Kaderisasi Partai Politik Ideal di Indonesia. KPK berharap, panduan ini dapat diadopsi oleh partai politik dalam melakukan perbaikan pada tata kelola partai politik. Di sektor ini, KPK juga melakukan pendidikan politik bagi para pelajar dan mahasiswa sebagai aktor politik masa depan melalui Kelas Politik Cerdas dan Berintegritas (Kelas PCB) di 9 provinsi, antara lain Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kepulauan Riau, Aceh, Banten, Jawa Timur, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, dan Papua Barat. Selain itu, KPK juga melakukan kajian mengenai dana parpol sebagai upaya pembenahan sistem politik Indonesia. KPK berupaya memberikan solusi atas persoalan mendasar parpol di samping rekrutmen dan kaderisasi, yakni persoalan pendanaan. Hasilnya, KPK merekomendasikan agar negara meningkatkan bantuan pendanaan bagi parpol, dengan tentu saja memperhatikan keuangan negara, kondisi geografis, dan kematangan demokrasi. Secara reguler KPK terus berupaya meningkatkan kesadaran Penyelenggara Negara melaporkan harta kekayaan melalui LHKPN dan senantiasa berupaya menolak setiap pemberian gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan. Data Direktorat Gratifikasi, KPK telah menerima sebanyak 1.948 laporan, 549 di antaranya dinyatakan milik negara, 57 ditetapkan milik penerima dan 323 laporan masih dalam proses penelaahan. Bila dilihat dari instansi pelapor, BUMN/BUMD merupakan institusi paling banyak yang melaporkan gratifikasi dengan 731 laporan, diikuti kementerian dengan 640 laporan, dan pemerintah daerah dengan 239 laporan. Dari laporan gratifikasi ini, lebih dari 14,6 miliar rupiah telah dimasukkan ke kas negara dalam bentuk PNBP. Di tahun 2016, dijalankan fungsi trigger mechanism untuk mendorong Kementerian Kesehatan RI dan pihak terkait melakukan pembenahan terhadap fenomena gratifikasi dari perusahaan farmasi pada dokter. Telah disahkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2016 tentang Sponsorship bagi Tenaga Kesehatan. KPK bersama Kementerian Hukum dan HAM RI juga sedang melakukan penyusunan Peraturan Pemerintah tentang Pengendalian Gratifikasi. (sugeng triono)

... Dua Tim Sarda Sisir Jalur Laut dan Darat DARI HAL 1...

ga lima hari ke depan atau sampai jasad korban berhasuil ditemukan, sesuai dengan prosedur tetap. “Fokus pencarian laut dan darat dilakukan di sekitar lokasi kejadian, yakni kawasan Pantai Citepus. Sejauh ini kami belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban hilang. Direncanakan pencarian lanjutan di hari ketiga, wilayah penyisiran akan diperluas, “

ungkap Koordinator Sarda Kabupaten Sukabumi ,Okih Fajri Asidiq.Seperti diberitakan sebelumnya, korban Nining Sunarsih terseret ombak saat berenang di Pantai Citepus bersama adik serta cucunya. Di saat renang tersebut, tiba-tiba saja ombak besar menerjang korban. Seketika tubuh wanita tersebut hilang bersamaan dengan arus balik ombak. Sayangnya pihak keluarga baru melaporkan musibah ter-

sebut tiga jam setelah kejadian. “Saat musibah terjadi, posisi korban berada jauh dari bibir pantai. Akibatnya pada saat ombak besar menghantam, tubuhnya langsung menghilang,” ujar Okih. Berdasarkan keterangan pihak keluarga, saat musibah terjadi korban mengenakan baju berwarna kuning motif bunga serta celana panjang coklat dan dipadu dengan kerudung hijau motif bunga berwarna putih. (BS-01)


HOTLINE : 0266-222 289 Klik..! Kliksaja.com

BS8 SELASA, 10 JANUARI 2017

COMMENT Dedi Mulyadi BUPATI Purwakarta, Dedi Mulyadi merespon rencana PT Jasa Marga selaku leading sector layanan jalan tol di Indonesia untuk membuka gerbang tol darurat di KM 99+400 ruas Tol Cipularang. Langkah ini dilakukan, mengingat Jembatan Cisomang yang merupakan bagian dari tol tersebut masih

mengalami perbaikan. Selain itu, karena gerbang tol darurat yang akan dibuka itu masih berada di wilayah Kecamatan Darangdan, yang secara administratif merupakan wilayah yang dia pimpin. “Gerbang tol yang akan dibuka seharusnya tidak hanya bersifat darurat, melainkan harus permanen,” katanya, seperti dikutip Bisnis.com, Senin (9/1/2017). (net/rus)

Lantik Ribuan Eselon III & IV, Gubernur Aher Lega

USAI melantik 1.256 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), pada Senin (9/1/2017). Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan,

P

ria yang akrab dengan sapaan Aher inipun mengatakan, dengan dilantiknya para pejabat ini maka selesai tindak lanjut pe­ rubahan susunan organisasi tata kerja (SOTK), sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18/2016 Tentang SOTK. “Alhamdulillah, tuntas kita mendistribusikan eselon III dan IV,” ujarnya, seperti dikutip Bisnis. Dia kembali mengatakan, pelantikan ini sengaja dilakukan secara

CIREBON HARI INI ...

Cabai Rawit Hijau Jadi Alternatif Warga Cirebon

ILUSTRASI/ NET

MEROKETNYA harga cabai rawit merah di pasaran, membuat Warga Cirebon Jawa Barat pun lebih memilih cabai rawit hijau sebagai alternatif pilihan buat dijadikan bumbu masakan dan sambal. Seperti dilansir laman Bisnis.com, harga cabai rawit merah di Kabupaten Cirebon, pada Minggu (8/1/2017) di tingkat konsumen Rp60.000/ kg, harga tersebut terbilang lebih murah, jika dibanding harga rawit merah yang menembus Rp100.000/kg, sejak beberapa hari terakhir. “Kadang sakit hati, kalau belanja di tukang sayur Rp5.000 cuma dapat 7 biji cabai rawit merah,” kata Junasih, seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon. Harga rawit hijau biasanya memang lebih murah dibanding rawit merah, akan tetapi dari segi rasa tidak kalau jauh. “Yang penting, saat bikin sambal masih ada rasa pedaspedasnya,” tutur Junasih. Sementara itu, Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Kabupaten Cirebon, Dini Dinarsih mengatakan, kenaikan harga rawit merah dipicu oleh perubahan cuaca yang saat ini

lebih sering hujan dari sebelumnya. “Pasokan rawit merah dari daerah produsen meng-

alami penurunan drastis, dampaknya kenaikan harga tak terhindarkan,” ujarnya. (net/rus)

“Cianjur Kota Padi” TOUR & TRAVEL

Mau Umrah? Pastikan...!

Pasti Travelnya Berizin Pasti Jadwalnya Pasti Terbangnya Pasti Hotelnya Pasti Visanya

PROMO

HARGA 18.500.000 BERANGKAT 19 FEBRUARI SEAT TERBATAS

IDER PROVSA VI

n

a deng ama ATI rja S Beke XISTA D’H E

Kantor Pusat : Jln. Siti Jenab No. 22 Cianjur Tlp. (0263) 263920 - 087888188244 - 081563345611 Email : hjuminelly@gmail.com

ILUSTRASI/ NET

berkesinambungan, setelah sebelumnya dilakukan pelantikan kepada pejabat eselon II, pada 31 Desember 2016 lalu. “Ini adalah pelaksanaan dari PP 18/2016, memang SOTK harus segera dilantik karena nomenklatur anggaran sesuai SOTK baru. Soalnya kalau belum dilantik, anggaran tidak bisa digunakan,” ujarnya lagi. Pihaknya juga menilai, ribuan pejabat ini usai dilantik menunjukan tran-

sisi dari SOTK lama ke SOTK baru berjalan baik dan cepat. “Kita percepat, supaya tidak ada gangguan anggaran dan pembangunan,” ucapnya. Terbanyak! Aher Lantik 1.265 Eselon III dan IV Baru sebanyak 1.265 PNS eselon III dan IV Pemprov Jabar pun resmi dikukuhkan di Gedung Sate, Bandung. Pelantikan ribuan PNS ini terpaksa mengambil tempat di depan Gedung

Sate, di mana para pejabat ditempatkan di bawah tenda. Tergolong menyita waktu, karena digelar sejak pukul 08.00 WIB pembacaan seluruh PNS dan jabatannya baru tuntas pada pukul 12.00 WIB. Dilanjutkan dengan pengukuhan Aher. Asisten Administrasi Setda Jabar, M Solihin mengatakan, ada 1.265 PNS yang dilantik pada hari kemarin untuk mengisi SOTK baru yang sudah ditetapkan akhir 2016 lalu.

“Seluruh eselon III dan IV ini terdistribusi, tidak ada yang non job,” katanya. Banyaknya posisi yang dibutuhkan dalam SOTK baru, tetap saja tidak membuat para PNS ini leluasa memilih posisi. “Ditempatkan saja sudah Alhamdulillah,” tuturnya. Tercatat, ada 25 UPTD dan balai yang cukup banyak dalam pelantikan kali ini, dari mulai Dinas Pendidikan (Disdik) hingga Dinas Kelautan dan Perikanan. (net/rus)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.