Berita Cianjur - Pekerja WNA Harus Diawasi

Page 1

ECERAN ,RP.2.500 AN N A G G LAN 0,RP.60.00 /BULAN

HALAMAN

A1

Memberi Nilai Lebih Klik! beritacianjur.com

EDISI 272 THN II

JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

email redaksi.beritacianjur@gmail.com

Dua Bulan, HIV/AIDS Merenggut Tiga Nyawa CIANJUR-Fakta mencengangkan tentang penyebaran virus Human Immunodeiciency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deiciency Syndrome (AIDS) terus terkuak di kota tauco Cianjur. Setelah kemarin, Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Cianjur merilis, 28 Kecamatan di Cianjur terinfeksi virus mematikan ini, kini fakta lainnya yang tidak kalah tra-

gis terungkap ke publik Cianjur. Berdasarkan data, dalam kurun waktu dua bulan sejak Agustus sampai September, tiga orang pendirita Aids harus meregang nyawa. Diakui Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur, Jajat Multazam, tiga orang penderita HIV/AIDS yang sebelumnya pernah dirawat

Dengan ciri itu kami sudah bisa menyimpulkan, kalau jenazah yang masuk ke rumah kamar mayat meninggal karena HIV AIDS.” di RSUD Cianjur, meninggal dunia dan sempat masuk ke kamar jenazah.

Saat dilakukan tindakan terhadap orang meninggal, kata Jajat, beberapa ciri

pengidap virus ini memang begitu tampak jelas dari jasad ketiga orang itu. “Dengan ciri itu kami sudah bisa menyimpulkan, kalau jenazah yang masuk ke rumah kamar mayat meninggal karena HIV AIDS,” ujar Jajat kepada “BC”, saat ditemui di Kamar Mayat RSUD Cianjur, Kamis (22/9). KE HALAMAN A7

ILUSTRASI/NET

Pekerja WNA Harus Diawasi Makin Menjamur di Lingkungan Pabrik

Buntut Longsor di Kebun Raya Cibodas, Konservasi Dipertanyakan CIPANAS–Bencana tanah longsor yang terjadi di sekitar lokasi Kandang Kuda Pintu Gerbang III Kebun Raya Cibodas, hingga menimbulkan korban meninggal dunia Tarsiah (36) warga Kampung Cihurang RT 05/RW 02 Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Rabu (14/9) lalu memunculkan sejumlah pertanyaan. KE HALAMAN A7

DOK. BERITA CIANJUR

Mengancam Keselamatan, Reklame Bodong di “Tebas” HADIRNYA Warga Negara Asing (WNA) di Cianjur, beberapa tahun terakhir ini, merupakan resiko yang harus ditanggung pemerintah saat melaksanakan pembangunan zona industri di salah satu kawasan.

B

ahkan, keberadaan WNA di kota santri ini makin menjamur setelah sejumlah pabrik besar berderet di Jalan Raya Bandung dan sekitarnya. Keterangan dihimpun,

KARIKATUR: BERITA CIANJUR/FONDA LAPOD

saat ini para WNA yang dominan datang dari Korea itu, menghuni perumahan yang telah disiapkan perusahaan di sekitar lokasi pabrik. Bule Asia ini, menetap di Cianjur karena bekerja sebagai tenaga ahli dan sebagai jajaran

elit perusahaan di sejumlah pabrik yang beroperasi di Cianjur. Desa Sukasirna, merupakan daerah yang saat ini marak ditempati Bule dari Korea. KE HALAMAN A7

BERITA CIANJUR/CR1

Sepakbola Jabar ke Semiinal

Pemkab Segel PT Three Six

JUDUL CAPTION - Satu dari empat reklame yang melintang di sepanjang jalan raya Cipanas. Karena tidak memiliki izin, rencananya reklame tersebut akan dibongkar Pemkab Cianjur.

SETELAH berjuang keras akhirnya tim sepak bola Jawa Barat bisa memastikan tempat di semiinal Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016. Kepastian tersebut setelah berhasil menang tipis 1-0 atas Kaltim di babak 8 Besar Grup D,

CIANJUR-Meruncingnya perselisihan antara PT. Three Six dengan warga sekitar pabrik, membuat pemerintah harus turun tangan. Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) akhirnya melakukan penyegelan sementara, kegiatan operasional pabrik berlokasi di Kecama-

CIPANAS-Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM) Kabupaten Cianjur, mengancam akan membongkar empat reklame berukuran raksasa yang masih melintang di sepanjang jalan raya Cipanas karena tidak memiliki izin.

KE HALAMAN A7

PEROLEHAN MEDALI PONKAMIS, XIX22 SEPTEMBER JAWA2016 BARAT | 21.00 WIB KONTINGEN

1 Jawa Barat

105 53 64 222

2 Jawa Timur

55 59 59 173

3 DKI Jakarta

52 59 59 170

4 Jawa Tengah

14 22 35

71

5 Sumut

12 12 14

38

6 Papua

8

6 13

27

Kang BeCe

tan Ciranjang itu. Penyegelan diharapkan, dapat mempercepat penyelesaian selisih antara warga dan perusahan. Kepala Bidang (Kabid) Perundang-undangan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cianjur, KE HALAMAN A7

NATALIE SARAH Marahi Pocong NATALIE Sarah kembali bermain dalam sebuah ilm horor komedi berjudul DAERAH TERLARANG. Kali ini, cewek kelahiran 1 Desember 1983 itu mendapatkan peran yang sifatnya tak jauh dari karakternya di

KARIKATUR: BERITA CIANJUR/NANDANG S

KARIKATUR: BERITA CIANJUR/NANDANG S

kehidupan sehari-hari. Film ini bercerita tentang 4 orang artis yang hendak melakukan syuting, namun tersesat ke sebuah rumah angker. KE HALAMAN A7

Tidak hanya belum memiliki izin, keberadaan reklame tersebut juga melanggar Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2010 tentang pemanfaatan dan penggunaan bagian-bagian jalan. KE HALAMAN A7


HALAMAN

A2

OPINI

Agama tanpa ilmu adalah buta. Ilmu tanpa agama adalah lumpuh.” Albert Einstein Ilmuan

JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016

KABAR KABAR

Menenun Kebaikan MEMANG tak adil menimpakan segala permasalahan sosial di masyarakat pada sistem pendidikan. Meski demikian, sudahkah sistem pendidikan mendesain atau mereka cipta pembelajaran bagi anak untuk mengembangkan kebaikan? Juga sebaliknya, apakah masih ada bahan serta cara ajar yang justru menyemai kejahatan seperti kebencian terhadap kelompok lain atau merendahkan insan yang berbeda? Negara dan rakyat perlu yakin bahwa setiap anak belajar menenun kebaikan di dalam ruang kelasnya agar dapat serasi bermasyarakat. Pendidikan pada hakikatnya mengemban tugas mengembangkan nilai luhur kemanusiaan. Keserasian sosial,kedamaian, serta peduli kepada sesama diasumsikan menjiwa dalam hakikat pendidikan dan diri pelakunya. Walau mungkin bukan satu-satunya, sistem pendidikan berperan sebagai salah satu sumber kebaikan dan pembangun keteraturan sosial. Pada praktiknya di beberapa negara, dalam pengajaran sejarah nasional, misalnya, bangsa sendiri selalu dituliskan sebagai pihak yang benar. Sebaliknya, bangsa lain ditempatkan sebagai pihak yang salah. Kami benar mutlak, liyan salah mutlak. Bangsa kami baik, bangsa asing jahat. Secara sistematis dan formal, ”kebencian” terhadap kelompok asing disemai dari dalam kelas. Yang bertumbuh pada anak akhirnya patriotisme semu, kejuangan hasil indoktrinasi, bukan hasil proses bernalar. Bagaimana pula mata pelajaran Agama? Apakah kedamaian dan keserasian antarumat manusia senantiasa dijuarakan dalam bahan ajarnya? Betapa bahaya dan ironis jika secara terprogram pendidikan nasional justru menyokong penyebaran kebencian terhadap liyan melalui mata pelajaran yang umumnya diasumsikan agung dan digadang-gadang sebagai sumber moral. Melalui buku Education and Social Order (1932, pp 92101), matematikawan cum ilsuf Bertrand Russell sudah tegas menyatakan kritiknya pada pendidikan kepatriotan oleh sekolah Inggris di era kolonial. Russell menyatakan, kepatriotan yang diajarkan sesungguhnya bagian dari upaya Britania Raya melindungi atau mengajekkan kepentingan ekonomi dan politik di sejumlah wilayah jajahan. Patriotisme atau kejuangan yang diajarkan di sekolah tak lain upaya pembenaran untuk menjajah wilayah lain. Kejuangan jadi identik dengan melindungi kepentingan negara walau dengan ongkos mencederai nilai kemanusiaan. Kebaikan pun tak dijuarakan lagi, tetapi sekadar menjadi bahan transaksional. Kebaikan bukan hal utama dan penting lagi. Dengan mengindoktrinasikan pengertian kejuangan semu yang diyakini banyak orang sebagai suatu kenormalan ini, bahkan lalu dianggap norma, tindakan dan pemikiran tak baik lambat laun jadi ”kebenaran”. Keadaan ini akan menyokong kepandiran gerombolan. Merusak milik orang lain sampai menyakiti kelompok berkeyakinan lain jadi bukan saja ”masuk akal” dan wajar, melainkan juga baik, bahkan dipuji. Jika anggapan ”kebenaran” ini dibiarkan berlanjut, benih keprimitifan, seperti kesamaan isik, agama, dan geograis, akan saling menguatkan. Ini akan jadi pemicu pengganggu keteraturan sosial. Kini saatnya pendidikan dengan sengaja dan strategis mengikis kejahatan sekaligus menyediakan lahan subur bagi kebaikan bertumbuh di dalam kelas. Sudah semestinya mencintai bangsa sendiri tidak ekuivalen dengan membenci bangsa lain. Menjunjung keyakinan sendiri tak ekuivalen dengan membenci kelompok berkeyakinan lain. Perkembangan nilai kejuangan dalam diri pelajar amat penting. Ini dapat dimulai dengan hal sederhana, seperti membangun hasrat mengerjakan tugas belajar sebaik-baiknya. (net)**

Bagi Bagipembaca pembacayang yangingin inginmengirimkan mengirimkan artikel opininya, silakan artikel opininya, silakankirim kirim ke redaksi.beritacianjur@gmail.com ke newsredaksibc@gmail.com Mohon Mohondilampirkan dilampirkanfoto fotodan dandata datapribadi pribadi dengan denganpanjang panjangartikel artikelminimal minimal1000 1000kata. kata.

Memberi Nilai Lebih

BERITA MEDIA GROUP

Komisaris Utama H Ishaq Robin. | Direktur Utama Anton Ramadhan. | General Manager Gia Gusniar. | Pemimpin Redaksi Cetak Nuki Nugraha. | Wakil Pemimpin Redaksi Cetak Mustofa | Dewan Redaksi: Anton Ramadhan, Fonda Lapod, Gia Gusniar, Nuki Nugraha. | Asisten Redaktur: Angga Purwanda, Rikky Yusup, Rudi Rusmana | Sekretaris Redaksi Asri Fatimah | Reporter Cetak: Susi Susilawati, Misbah Hidayat, Herry Febriyanto, Azmi Zahidah Mushaffa, Apip Samlawi, Zenal Mustari, Suparjo. | Divisi Online Putra LS , Fauzan Soleh (reporter), Rifky (Admin/IT). | Perwajahan: Ahmad Sulaeman (Koordinator), Arie Yudistira, Ziad Zed Zubaedi, Rendy Rustandi, Muhammad Faisal, Faisal Aditya Pahlei. Grais: Nandang S, M Yanuar Gunawan. | Manager Keuangan dan Umum Mastuti. | Manager Iklan dan Sirkulasi Budi Yahya. | Koordinator Iklan : Suparjo. | Divisi Iklan: Fajar Kurniawan (Iklan Bandung), Emma Maryani (admin). | Koordinator Sirkulasi : Iwan. | Divisi Sirkulasi: Pupung Pangestu, Dede Herlan, Erlin Sri Hartati (admin). | Divisi Keuangan: Dedi Sukmana (kolektor), Asep Ruhenda (kolektor), Siti Aisyah (admin). | Legal Oficer Ebes | Divisi Umum: Ardian (IT), Herly Faisal, Jajang Solihin, Daud Yusuf, Eded, Iyus Rustandi. I Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi: Jl. KH. Hasyim Ashari No. 46B, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, 43214 l Telp. Kantor : (0263) 2283283 - 2283645 l Hotline Redaksi: 08562053088 l e-mail redaksi: newsredaksibc@gmail.com l website: www.beritacianjur.com l Info Layanan Pelanggan ; ofice: (0263) 2261814 CP: 08562053088 l Rekening: 183 097 9090 (BCA) an. Jembatan Mediatama Cianjur, PT, 006 257 498 4001 (BJB) an. Jembatan Mediatama Cianjur l Penerbit: PT Jembatan Mediatama Cianjur.

SELURUH SELURUH WARTAWAN WARTAWAN BERITA BERITA CIANJUR CIANJUR SELALU SELALU MENGENAKAN MENGENAKAN TANDA TANDA PENGENAL PENGENAL DAN DAN DILENGKAPI DILENGKAPI SURAT SURAT TUGAS TUGAS SERTA SERTA TIDAK TIDAK DIPERKENANKAN DIPERKENANKAN UNTUK UNTUK MEMINTA MEMINTA ATAU ATAU MENERIMA MENERIMA APAPUN APAPUN DARI DARI NARASUMBER NARASUMBER

BERITACIANJUR/KARIKATUR-NANDANG S

Perang Badar Melawan Korupsi

OPERASI tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Ketua Dewan Perwakilan (DPD) Daerah Irman Gusman minggu lalu sungguh mengejutkan. Oleh :

Donny Syofyan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

I

ni bukan saja karena uang yang diterima dianggap terbilang “kecil” (Rp 100 juta) untuk seorang tokoh sekaliber Irman Gusman tapi juga lantaran Irman Gusman dianggap sebagai salah satu politisi secara terus-menerus rekam jejak yang santun dan antikorupsi. Seraya tetap berpegang pada asas praduga tak bersalah, perlawanan terhadap korupsi di negeri ini tak ayal adalah sebuah perang badar yang harus dilakukan bebasiskan sistem secara terus-menerus. Kebutuhan ini amat niscaya karena serangan tukang rasywah bukan saja makin canggih tapi juga upaya mengandalkan kata terurai menjadi laku bagi seorang pejabat negara kian dekat dengan kesia-kesiaan. Meskipun upaya pemberantasan tidak pernah mengeram dari tahun ke tahun, perang badar perlu memainkan tiga jurus penting yang menyasar lahan empuk korupsi dan kekuasaan. Pertama, pembaharuan laporan harta kekayaan setiap tahun. Bila dilihat portal anti-corruption clearing house (ACCH) yang dikoordinasikan oleh KPK, publik akan mendapati bahwa laporan kekayaan penyelenggara negara hanya dilakukan dua kali—ketika mulai menjabat dan pada akhir masa jabatan. Dengan kuantitas demikian, besar kemungkinan bahwa jumlah harta seorang penyelenggara negara bakal mengalami peningkatan selama menjabat, setidaknya lima tahun. Periode kekuasaan ini me-

rupakan momen empuk terjadinya penyalahgunaan kekuasaan semisal korupsi. Sayangnya, sepanjang masa ini tidak ada aturan yang mengharuskan para penyelenggara negara untuk memperbaharui kekayaan yang mereka miliki secara reguler kepada KPK. Absennya kewajiban ini memberikan peluang besar bagi seorang penyelenggara negara berkubang dalam upayaupaya memperkaya diri lewat penyiapan regulasi, tender proyek, lobi-lobi pengusaha, dan lain-lain. Karenanya, KPK perlu mentransformasikan pemutakhiran harta kekayaan sebagai kewajiban setiap tahun, dimulai dari awal hingga akhir masa jabatan para penyelenggara negara. Kebijakan ini diharapkan menjadi alarm bagi para penyelenggara negara bahwa pertambahan volume kekayaan yang mereka miliki masuk dalam radar pantauan KPK mengingat sumber-sumber kekayaan yang mereka nikmati tidak terlepas dengan amanah kekuasaan yang mereka genggam. Kedua, tidak mencampuradukkan urusan privat dan publik. Potensi dan aksi korupsi kian membesar karena banyak pejabat publik yang tidak melindungi atau menyalahgunakan ranah privat yang seharusnya merupakan wewenang wilayah publik. Kunjungan pengusaha ke rumah pribadi/dinas seorang pejabat perlu mengalami penyaringan, mulai dari aspek keamanan hingga aspek kepatutan. Kasus pernikahan Hidayat

Nur Wahid sebagai ketua MPR beberapa tahun silam perlu menjadi teladan bagi upaya mencegah korupsi dan gratiikasi bagi para pejabat publik. Ia berkoordinasi dengan KPK tentang amplop yang diterima dari para undangan. Ia mematuhi aturan-aturan KPK bahwa besaran uang dalam amplop yang diterima tidak boleh melebihi Rp 1 juta. Jika melebihi, uang itu dianggap sebagai gratiikasi yang harus dilaporkan ke negara. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga membuat terobosan sederhana tapi fundamental ketika menjabat di awal-awal kekuasaannya di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Ia melarang pejabat Kementerian Keuangan dan BUMN untuk bermain golf dengan para pengusaha atau konglomerat karena disinyalir lahan basah tendertender proyek pembangunan. Karenanya, para pejabat publik perlu dibekali dengan prosedur operasi standar yang lebih ketat sehingga tidak dengan gampang menyenyawakan ruang privat dan publik ini yang terkait dengan amanah dan tanggung jawabnya. Ketiga, membatasi masa jabatan kekuasaan bagi para penyelenggara negara. Penguatan pemberantasan korupsi harus berkorelasi dengan pembatasan masa jabatan para pejabat publik atau petinggi negara. Irman Gusman adalah salah seorang politisi senior yang sudah menapaki karier politiknya sejak awal reformasi—Fraksi Utusan Daerah

dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, anggota DPD, wakil ketua DPD, dan akhirnya ketua DPD. Terlepas dari integritas dan kredibilitas sang politisi, absennya masa kekuasaan acap kali melapangkan jalan terbukanya peluang dan kultur penyalahgunaan kekuasaan semisal korupsi, kolusi, dan nepotisme. Reputasi karier selama menjabat tidak bisa menjadi alasan untuk ‘melanggengkan amanah’ yang mengatasnamakan rakyat dan legitimasi. Dalam konteks pengentasan korupsi, pembatasan masa jabatan perlu dilihat sebagai ikhtiar mengeksekusi amanah karena kebutuhan (by need) yang berdampak pada upaya mencegah korupsi lantaran kerakusan (by greed). Rotasi jabatan di Partai Keadilan Sejahtera (PKS), baik dalam internal partai maupun dalam lembaga fraksi di parlemen secara ketat adalah sebuah preseden sahih untuk mencegah kecenderungan memperkaya diri sendiri hingga terjadinya personalisasi kekuasaan. Berbagai potret di banyak perguruan tinggi juga memperlihatkan jabatan dekan hanya untuk satu periode. Jabatan telah mewujud sebagai mekanisme pergiliran, bukan lagi kursi kekuasaan. Banyak yang terjerat menerima rasywah bukan karena lemahnya integritas personal tapi juga terkait dengan tajamnya pisau mandat yang mengena seorang pejabat yang sudah bertengger kelewat lama di ranting kekuasaan.***

Selera Humor Pilih Surga atau Tentara? Sehabis jam istirahat, Ibu guru bertanya kepada murid-muridnya. Ibu Guru : Anak-anak siapa diantara kalian yang mau masuk surga? Spontan semua murid menjawab, ‘Sayaaaa ..’ Anehnya, Mukidi yang duduk dibelakang hanya terdiam saja. Hingga Ibu Guru pun memberikan pertanyaan yang lain. Kalau yang mau masuk Neraka siapa hayooo tunjuk tangan? Anak-anak: Tidak mauuuuuuuuu....!!! Lagi-lagi Mukidi tetap diam tak bergeming. Hal ini membuat Ibu guru merasa penasaran, ia pun mendekati muridnya tersebut..Ibu Guru: Mukidi, kamu mau masuk surga atau Neraka? Mukidi: Tidak kedua-keduanya Ibu Guruuu.. Bu Guru: Lohh Kenapa? Mukidi: Sebab waktu ayah saya sebelum meninggal dunia, beliau pernah berpesan, ‘ Mukidi...Apapun yang terjadi... kamu harus masuk TENTARA..!!

Membantu Nenek Kartinem Suatu hari, Mukidi melihat mbah

Kartinem sedang kebingungan di kantor pos. ‘Bisa saya bantu nek?’ ‘Tolong pasangin perangko sama tulis alamatnya nak.’ ‘Ada lagi nek?’ ‘Bisa bantuin tulis isi suratnya sekalian?’ Mukidi mengangguk. Si mbah lalu mendiktekan surat sampai selesai. ‘Cukup nek?’ ‘Satu lagi nak. Tolong di bawah ditulis:... maaf tulisan nenek jelek.’

Ganti Rem Mukidi mendatangi bengkel langganannya ‘Mas, gimana sih, saya sudah 3 kali bolak-balik kemari tapi remnya kata istri saya masih terlalu jauh.’ ‘Pak, daripada bolak-balik ganti rem, mengapa bukan istri bapak saja yang diganti?’

LAYANAN SMS

0812 2269 7454

Sampaikan saran, keluhan, protes dan pujian terhadap berbagai persoalan dan pelayanan publik (pelayanan kesehatan, pelayanan pemerintahan / swasta dan lainnya) termasuk informasi seputar kegiatan dan peristiwa di lingkungan masyarakat.

Cantumkan nama dan alamat jelas serta lampiran fotocopy KTP atau kartu identitas yang masih berlaku dan kirimkan melalui NOMOR LAYANAN SMS 0812 2269 7454 atau ke EMAIL: newsredaksibc@gmail.com


HALAMAN

A3

GOCIPANAS! JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016

Antisipasi Bencana, Warga Lebak Cisarua Dihimbau Waspada BEBERAPA hari terakhir ini, intensitas curah hujan yang melanda wilayah Cipanas dan sekitarnya terbilang cukup tinggi. Sebagai antisipasinya pihak kecamatan, mulai melakukan sosialisasi kepada warga yang tinggal di beberapa daerah rawan bencana.

S

alah satunya, warga yang tinggal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisarua, Kampung Lebak Cisarua RT 06/01 Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas. Fungsionaris Satpol PP Kecamatan Cipanas, Holis SE yang mendatangi rumah warga, meminta mereka untuk tetap waspada jika sewaktu-waktu terjadi bencana. "Daerah ini termasuk rawan bencana karena berada di pinggir aliran sungai, tercatat 15 KK dengan jumlah 45 jiwa yang tinggal disini," ujar Holis kepada "BC", Kamis (22/9). Dijelaskannya, sebagian besar warga yang tinggal merupakan pendatang dan bukan penduduk. Sehari-hari mereka berprofesi sebagai pengumpul barang bekas. Ada yang me-

nyewa dan membangun rumah semi permanen, berdindingkan triplek serta beratapkan seng. "Meski berulangkali dihimbau untuk meninggalkan lokasi tersebut, warga tetap bertahan dengan alasan sudah lama menetap di lokasi itu selama puluhan tahun," katanya. Meski demikian, sambung Holis, warga yang bermukim diwilayah tersebut sudah menandatangani surat pernyataan tidak akan menuntut ganti rugi dan meminta bantuan. Jika sewaktu-waktu pemerintah merelokasi serta terjadi bencana alam. “Atas kesadaran sendiri, mereka sudah menerima dan menandatangani surat pernyataan di atas materai disaksikan pihak kecamatan,” katanya. Ada tujuh poin yang tertera dalam surat pernyataan itu, diantaranya, warga tidak akan menuntut ganti rugi jika direlokasi oleh pemda, tidak akan menuntut bantuan jika terjadi bencana alam. Tidak akan mendirikan bangunan baru, hingga tidak menerima penghuni baru menetap di kampung tersebut. “Lahan ini merupakan milik PSDAP Propinsi Jawa Barat dan pernah ada perjanjian tidak membangun lagi, pasca terjadinya kebakaran beberapa tahun lalu,” ungkapnya. Sementara itu, salah seorang warga Asep Ipul Maulana (25), mengakui jika dirinya dan keluarga sangat khawatir apabila

sewaktu-waktu terjadi bencana. Namun apa boleh buat, karena terbentur alasan ekonomi dan tidak memiliki pilihan lain, tetap tinggal di daerah tersebut. "Sebetulnya khawatir juga, tapi mau gimana lagi saya gak punya pilihan. Makanya tetap tinggal disini," katanya. Dirinya berharap, ika sewaktu-waktu pemerintah meminta warga untuk mengosongkan dan pindah dari daerah tersebut. Harus dengan cara yang manusiawi dan mempersiapkan tempat relokasi yang layak. "Saya harap bisa lebih manusiawi dan ada tempat relokasi yang layak," harapnya. (cr1)

ILUSTRASI/NET BERITACIANJUR/CR-1

RUMAH -Tampak deretan rumah milik warga di Kampung Lebak Cisarua, Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisarua.

Jadi Unggulan, Petani Masih Butuh Traktor dan Pupuk

BERITACIANJUR/CR-1

TANAM-Sejumlah petani diwilayah Kecamatan Sukaresmi tengah bercocok tanam saat ini para petani di daerah tersebut sangat membutuhkan bantuan traktor untuk menggarap sawah mereka

SUKARESMI-Sektor pertanian memang menjadi potensi unggulan di Desa Ciwalen, Kecamatan Sukaresmi. Hanya saja, para petani masih sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah berupa mesin traktor dan pupuk. “Potensi unggulan kami memang pertanian, khususnya padi. Tapi kami masih membutuhkan mesin traktor dan pupuk,” ujar Sekretaris Desa Ciwalen, Lukman Suhendar kepada “BC”, Kamis (22/9). Selain alat pertanian dan pupuk, irigasi juga menjadi salah satu sarana penting yang mendukung untuk mengairi sebanyak 171 hektar areal persawahan. Terbukti, pemerintahan desa saat ini membangun beberapa saluran irigasi yang berlokasi di Kampung Cisentul dan Kampung Cinangka. “Areal persawahan di kami seluruhnya mengandalkan saluran irigasi untuk mendapatkan air dari aliran Sungai Cikundul. Karena hampir ti-

dak ada sawah tadah hujan,” katanya. Menurutnya, potensi unggulan berupa sektor pertanian membawa peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya para petani. Karena jika dilhat dari sisi psikologis, petani lebih tenang manakala tidak perlu lagi memikirkan kebutuhan akan beras. “Setiap musim panen, rata-rata dalm satu hektar padi yang dihasilkan bisa mencapai 4-5 ton,” tandasnya. Sementara itu, Babinsa Desa Ciwalen, Serka, Urip saat di konirmasi mengungkapkan, pembinaan kepada para petani oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) terus berjalan. Kalaupun ada regenerasi petani sawah, jumlahnya tidak terlalu banyak karena terkendala gengsi. “Kebanyakan sebagai penggarap, karena mereka sudah menjual sawahnya. Sangat disayangkan karena lahan sawah itu merupakan sumber kehidupan mereka, faktor ekonomi menjadi alasannya,” ungkapnya. (cr1)

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Warga Bermukim di Sepanjang Aliran Sungai Cisarua CIPANAS-Hujan deras yang menyelimuti wilayah Cipanas dan sekitarnya, beberapa hari terakhir ini tidak menyurutkan belasan kepala keluarga di Kampung Lebak Cisarua RT 06/01 Desa Sindangjaya untuk tetap tinggal di sepanjang Daerah Aliran Sungai Cisarua. Mayoritas warga yang bermukim di daerah tersebut, merupakan para pendatang yang berasal dari berbagai daerah. Selama puluhan tahun, mereka tinggal di daerah yang rawan akan bencana banjir dan tanah longsor itu. Faktor ekonomi menjadi alasan, kenapa mereka memilih tinggal di daerah tersebut meski harus menantang maut jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Sehari-hari mereka berprofesi sebagai pengumpul barang bekas. Mereka ada yang menyewa dan membangun rumah semi permanen, berdindingkan triplek dan beratapkan seng. Seperti yang diutarakan salah seorang warga Asep Ipul Maulana (25), selama puluhan tahun dirinya bersama kedua orangtuanya yang berasal dari Bogor bermukim di daerah tersebut sejak. “Dari tahun 1970 orangtua saya sudah tinggal disini, awalnya belum ramai seperti sekarang,” ujarnya kepada “BC”, Kamis (22/9). Sejak sang ayah Pei bin Matawi meninggal dunia, kini Asep hanya tinggal berdua bersama sang ibu Iyan Sariyah yang sudah lanjut usia dan dalam kondisi sedang sakit. “Setiap hari saya fokus ngerawat ibu, sambil kerja serabutan,” katanya. Dirinya mengaku, memiliki keinginan untuk mengajak orangtua pindah ke tempat yang lebih layak. Namun, karena keadaan ekonomi yang tidak menentu menjadi

BERITACIANJUR/CR-1

PENDATAAN -Fungsionaris Pol PP Kecamatan Cipanas, Holis SE saat mendatangi salah seorang rumah warga di Kampung Lebak Cisarua, Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, agar waspada terjadinya bencana.

penghalang bagi dirinya dengan mengandalkan pekerjaan seadanya. “Kalau ada milik ingin pindah, udah niat ingin ajak orangtua pindah,” katanya. Asep tidak memungkiri, selalu ada perasaan khawatir yang muncul jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

Padahal dulunya, warga yang bermukim di daerahnya sangat sedikit sekali dan tidak banyak seperti sekarang. “Sebetulnya was-was juga kalau tiba-tiba ada bencana. Apalagi dulunya yang tinggal sedikit, tapi sekarang jadi ramai,” tandasnya. Dirinya berharap,

jika pemerintah ingin mengosongkan daerah tempatnya bermukim harus dilakukan secara manusiawi dengan menyediakan tempat relokasi yang lebih layak dari sebelumnya. “Ya saya harap bisa manusiawi dan ada solusinya,” harapnya. (cr1)


CIANJUR A4 MENGAJAR HALAMAN

JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016

Cegah Percepatan Penularan HIV/AIDS

Pendidikan Seks Wajib Sejak di Sekolah DIREKTUR yayasan Women`s Care (WSC) Susianti, melihat kondisi memprihatinkan akibat semakin menyebarnya virus HIV/ AIDS di Kabupaten Cianjur, karena masih tabunya pihak sekolah menerapkan pendidikan seks yang layak untuk siswa berdasarkan jenjang sekolah dan umur mereka.

P

adahal, ini penting karena percepatan dunia internet saat ini, sudah tidak bisa dihalangi lagi. Menurutnya, pendidikan seks jangan dikonotasikan dengan prilaku negative, karena jika dilaksanakan dengan benar akan bermanfaat bagi wawasan anak, sehingga tidak terjerumus dalam dunia seks bebas akibat rasa penasaran mereka. Usia anak yang duduk ditingkat di sekolah SMP hingga ke SMU, merupakan jenjang dimana anak dipenuhi dengan rasa ingin coba-coba. Semakin dibungkam tentang pengetahuan seks, semakin mereka ingin tahu untuk melakukannya. Tindakan ini yang membuat fatal dan mengancam masa depan mereka. Bisa jadi, anak terbiasa dan masuk dalam prilaku seks bebas berkepanjangan. “Jelas jika itu terjadi, akan berdampak cepat pada

penyebaran virus mematikan nomer wahid di dunia itu. Saat masalah ini meluas, banyak pihak mulai panic dan mencari solusi mengentaskan atau meminimalisirnya,” cetus Susi yang ditemui di Sekretariat Yayasannya di Jalan Panggeran Hidayatulloh, Kelurahan Sawah Gede, Cianjur, kemarin. Susi menyakinkan, pendidikan seks yang baik dan terarah, akan membuka akibat buruk seks itu sendiri bagi kehidupan siswa. Seks jelas akan mereka pahami, sebagai pembunuh nomer satu masa depannya jika dilaksanakan tidak sesuai kaidah agama. “Makanya, pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah yang membuat kurikulum pendidikan, wajib menambah jam pelajaran agama di sekolah. Saat ini, pendidikan formal begitu mendominasi ketimbang pendidikan rohani,” paparnya. Cucum, salah seorang tenaga pengajar di salah

NET

satu sekolah di Cianjur, mengaku sepakat dengan pemikiran yang dilontarkan Direktur Yayasan WSC.

Gerakan Membangun Satu Pabrik Harus Membangun Satu Sekolah CIANJUR-Kenyataan masih banyaknya anak putus sekolah di Kabupaten Cianjur, tidak terbantahkan pihak manapun. Salah satu alasan yang melatar belakangi kejadian ini, karena mahalanya biaya pendidikan, terutama untuk Sekolah Menengah Umum (SMU). Bagi orang tua berpenghasilan minim, lebih memilih anak bekerja sebagai pekerja non formal, ketimbang menimba ilmu di bangku sekolah. Ragam program pemerintah mengentaskan masalah ini, sepertinya tidak pernah menunjukan hasil maksimal. Bahkan, sejumlah program kerap tidak sesuai sasaran dan capaiannya, sehingga banyak siswa dari kalangan rumah tangga sejahtera, harus meninggalkan bangku sekolah. Miris memang, namun upaya menyelesaikan masalah ini seperti berjalan di tempat. Bergulirnya program bantuan dengan ragam masalah yang ditimbulkan, malah memancing pertentangan sejumlah pihak, sehingga kerap program “berbaju” menyelamatkan pendidikan untuk anak tidak mampu harus dihentikan ditengah jalan. Pengamat dunia pendidikan, Drs. Saeful Rachman, MS.i mengungkapkan, problema anak putus sekolah sudah terjadi sejak lama dan menjadi permasalahan akut yang susah dituntaskan. Sejumlah tindakan dilakukan setiap perubahan pemerintahan di negara ini, tapi kekeuh masalah ini sulit terpecahkan sempurna. Jika ditelisik, permasalahan terjadi karena panjangnya jalur birokrasi yang diberlakukan dalam sistem pemerintahan di negara ini, membuat program malah jadi carut-marut. Salah satu yang biasa ditemui.

Pelaksanaan program tidak tepat sasaran. Contohnya, program Kartu Indonesia Pintar (KIP), banyak anak tidak mampu yang justru tidak menerimanya. “Apalagi negara ini mempunyai kebiasaan, setiap melaksanakan program berbasis data, pasti selalu salah dan dipermasalahkan. Ketidakakuratan data,

Tentu syarat tambahan ini adalah pembangunan sekolah dengan semua perangkat yang dibutuhkan. Soal jenjang pendidikannya, tergantung kebijakan pemerintah daerah sebagai pemangku kebijakan dan pemberi ijin pembangunan industri.” pasti jadi kambing hitam untuk disalahkan. Apalagi, fakta banyak menunjukan kalau pengelolaan data yang dilaksanakan lembaga tertentu, memang berjalan lemot,” bebernya. Berbelitnya masalah yang ditimbulkan dalam mencari solusi pengentasan masalah anak putus sekolah secara nasional, sudah seharusnya mendorong pemerintah daerah, berani melahirkan regulasi baru guna memayungi tindakan dan kebijakan dalam menyelesaikan masalah ini. Era pembangunan berbasis industri saat ini, seharusnya bisa dimanfaatkan pemerintah daerah sebagai jembatan kuat melahirkan sekolah geratis total bagi siswa miskin didaerahnya. Selama ini, pemerin-

tah daerah maupun lembaga kemasyarakatan hanya berkutik bagaimana mempercepat mendapatkan program Corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan, dengan peruntukan untuk kebutuhan infrastruktur masayarakat terdampak dan lainnya halnya. Padahal, akan efektif jika Pemerintah menambah syarat bagi investor yang hendak membangun kegiatan usaha industri, melaksanakan kegiatan pendidikan sekolah geratis. “Tentu syarat tambahan ini adalah pembangunan sekolah dengan semua perangkat yang dibutuhkan. Soal jenjang pendidikannya, tergantung kebijakan pemerintah daerah sebagai pemangku kebijakan dan pemberi ijin pembangunan industri,” paparnya. Masalah yang bakal jadi perdebatan dalam kebijakan ini, tentu berkutat dalam angka kebutuhan anggaran yang harus dikeluarkan calon investor. Namun jika pemerintah daerah berani mengambil sikap, mahalnya biaya untuk melaksanakan proses pendidikan itu bisa ditanggulangi dengan program CSR yang wajib dikeluarkan perusahaan. “Makanya bisa disebut Program ini dengan gerakan satu pabrik satu sekolah. Andai ini terealisasi dengan baik, maka sepertinya permasalahan anak putus sekolah bisa tuntas terselesaikan, kecuali memang masalah ini ditimbulkan karena keinginan anaknya,” terang Saeful saat dihubungi “BC”, Kamis (22/9) di areal masjid Agung Cianjur, usai melaksanakan kewajiban sholat ashar berjamaah yang sedang giat dilakukan Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar dengan aparat pemerintah Cianjur. (cr7)

Menurut Cucum, minimnya pendidikan agama yang diterima siswa, menciptakan mental rapuh dan mudah

terbawa arus kurang baik dalam pergaulan. “Pendidikan seks dalam dunia pendidikan juga

baik, namun itu harus masuk dalam kurikulum pelajaran, sehingga ketika guru melaksanakan upaya ini ti-

dak menyimpang dari kurikulum yang ditetapkan selama ini oleh pemerintah,” akunya. (cr7)


JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

email redaksi.beritacianjur@gmail.com

HALAMAN

A5

2016

DITINGGALKAN

DUA PEMAIN INTI DISAAT sejumlah tim yang berlaga di Cianjur League U-19 2016 memanfaatkan jeda libur putaran pertama untuk berburu pemain, berbeda dengan tim asal Kecamatan Pagelaran, Rajawali yang justeru harus kehilangan dua pemain andalan mereka.

S

atu diantara pemain yang terpaksa harus meninggalkan skuat Rajawali adalah Angga. Pemain yang menjadi motor tim selama menjalani putaran pertama itu, harus kembali ke kampung halamannya di Belitung. Namun, meskipun harus kehilangan beberapa pemain inti. Pelatih Rajawali, Amran, mengaku tetap optimis untuk dapat melanjutkan laga dalam putaran kedua yang akan kembali digelar pada, Kamis (29/9) mendatang. “Kita ada penambahan dua pemain baru yang berasal dari Pagelaran. Karena, kita pun saat ini sudah ditinggalkan dua pemain. Yang satu karena kesbukannya kuliah dan yang satu lagi sekarang harus pulang ke Belitung,” ujar Amran, saat dihubungi “BC”, kemarin (22/9). Meskipun demikian, Amran tak melupakan rutinitasnya sebagai pelatih un-

tuk menggenjot tim yang dibanggakannya supaya bisa berlaga lebih maksimal. Segala persiapan untuk debutnya pun dilakukan. “Kita biasa sekarang selalu menggelar latihan yang rutin, terlebih kita akan menggenjot dari segi fisik dan teknik. Karena jika melihat hasil kemarin, pemain kita kekurangan fisik dan teknik tersebut,” tuturnya. Sementara itu, untuk mengawali laga pada putaran kedua melawan Sunda Rasa, Jumat (7/10) mendatang, Amran mengungkapkan, dirinya telah mencoba mengintip kekuatan tim lawannya. “Untuk melawan Sunda Rasa kita ukur kelemahannya belum tahu, tapi kita akan menyiasatinya dengan strategi yang akan kita tampilkan nanti, tapi kitapun menyimpan orang untuk melihat permainan Sunda Rasa,” ungkapnya. (k-1/Angga Purwanda/”BC”)***

... Kita ada penambahan dua pemain baru yang berasal dari Pagelaran. Karena, kita pun saat ini sudah ditinggalkan dua pemain...”

BERITACIANJUR/ANGGA PURWANDA

JADWAL PERTANDINGAN CIANJUR LEAGUE 2016/17 ( C L ) U-19 NO. HARI/ TGL/BLN/THN

WAKTU

URT PRT.

PERTANDINGAN

1

Kamis

29 September2016

15.30 - 17.30

16

PNB

2

Jum'at

30 September 2016

15.30 - 17.30

17

HAWAI CIPEYEUM VS BINA PUTRA

3

Kamis

06 Oktober 2016

15.30 - 17.30

18

YUDISTIRA

VS MANDALA

4

Jum'at

07 Oktober 2016

15.30 - 17.30

19

RAJAWALI

VS SUNDA RASA

5

Kamis

13 Oktober 2016

15.30 - 17.30

20

INDONESIA MUDA

VS A7

6

Jum'at

14 Oktober 2016

15.30 - 17.30

21

VIKING SOCCER

VS BINA PUTRA

CLUB

1 2 3

P

W

D

L

A/G

PTS

VIKING SOCCER 3 ATEP 7 3 IMC 3

3 3 3

0 0 0

0 0 0

16 9 6

9 9 9

4 5

BINA PUTRA PNB

3 3

1 1

1 1

1 1

1 -1

4 4

6 7 8 9 10

SUNDA RASA RAJAWALI FC YUDHISTIRA MANDALA NHP Cipeyeum

3 3 3 3 3

1 1 0 0 0

0 0 1 1 0

2 2 2 2 3

-1 -3 -3 -4 -20

3 3 1 1 0

TOP SKOR SEMENTARA CIANJUR LEAGUE 2016/17 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9

NAMA PEMAIN

CLUB

JENI. JATNIKA WILI ROBI JUNAEDI SAEFUL A ANGGA NAUFAL SUGANDA RIZAL

VIKING SOCCER PNB ATEP SEVEN VIKING SOCCER ATEP SEVEN RAJAWALI FC INDONESIA MUDA VIKING SOCCER YUDHISTIRA

GOAL 9 4 3 3 2 2 2 2 2

3 3

JADWAL PERTANDINGAN KOMPETISI FUTSAL

BERITA CIANJUR FUTSAL LEAGUE ( BCFL ) 2016

NO.

HARI/ TGL/BLN/THN

WAKTU

URT PRT.

PERTANDINGAN

6 7 8 9 10

Minggu, 11 September 2016

15.00 - 16.00 16.00 - 17.00 17.00 - 18.00 19.00 - 20.00 20.00 - 21.00

6 7 8 9 10

PSG TOSERBA FC V U G SAWARNA MM SIMPEDES BRI

VS VS VS VS VS

KUPEDES BRI KARYA MALIK V. KENCANA MUDA BJB CJR AF HADI JAYA

11 12 13 14 15

Minggu, 25 September 2016

15.00 - 16.00 16.00 - 17.00 17.00 - 18.00 19.00 - 20.00 20.00 - 21.00

11 12 13 14 15

KARYA MALIK SIMPEDES BRI V. KENCANA MUDA KUPEDES BRI AF HADI JAYA

VS VS VS VS VS

BJB CJR PSG TOSERBA FC V U G MM SAWARNA

16 17 18 19 20

Minggu, 09 Oktober 2016

15.00 - 16.00 16.00 - 17.00 17.00 - 18.00 19.00 - 20.00 20.00 - 21.00

16 17 18 19 20

SAWARNA KARYA MALIK MM BJB CJR V. KENCANA MUDA

VS VS VS VS VS

PSG TOSERBA KUPEDES BRI SIMPEDES BRI FC V U G AF HADI JAYA

21 22 23 24 25

Minggu, 23 Oktober 2016

15.00 - 16.00 16.00 - 17.00 17.00 - 18.00 19.00 - 20.00 20.00 - 21.00

21 22 23 24 25

SAWARNA PSG TOSERBA SIMPEDES BRI BJB CJR FC V U G

VS VS VS VS VS

MM V. KENCANA MUDA KARYA MALIK KUPEDES BRI AF HADI JAYA

26 27 28 29 30

Minggu, 06 Nopember 2016

15.00 - 16.00 16.00 - 17.00 17.00 - 18.00 19.00 - 20.00 20.00 - 21.00

26 27 28 29 30

BJB CJR KUPEDES BRI AF HADI JAYA KARYA MALIK V. KENCANA MUDA

VS VS VS VS VS

SIMPEDES BRI FC V U G PSG TOSERBA SAWARNA MM

31 32 33 34 35

Minggu, 20 Nopember 2016

15.00 - 16.00 16.00 - 17.00 17.00 - 18.00 19.00 - 20.00 20.00 - 21.00

31 32 33 34 35

AF HADI JAYA BJB CJR V. KENCANA MUDA PSG TOSERBA KUPEDES BRI

VS VS VS VS VS

MM SAWARNA KARYA MALIK FC V U G SIMPEDES BRI

36 37 38 39 40

Minggu, 04 Desember 2016

15.00 - 16.00 16.00 - 17.00 17.00 - 18.00 19.00 - 20.00 20.00 - 21.00

36 37 38 39 40

SIMPEDES BRI BJB CJR AF HADI JAYA SAWARNA MM

VS VS VS VS VS

FC V U G V. KENCANA MUDA KARYA MALIK KUPEDES BRI PSG TOSERBA

41 42 43 44 45

Minggu, 18 Desember 2016

15.00 - 16.00 16.00 - 17.00 17.00 - 18.00 19.00 - 20.00 20.00 - 21.00

41 42 43 44 45

AF HADI JAYA KUPEDES BRI KARYA MALIK SIMPEDES BRI FC V U G

VS VS VS VS VS

BJB CJR V. KENCANA MUDA PSG TOSERBA SAWARNA MM

VS VIKING SOCCER

KLASEMEN CIANJUR LEAGUE 2016/17 ( U-19 ) NO

0 0


A6

CISEL

MUSTARI BERITA CIANJUR/ZENAL

HALAMAN

Lambatnya proses perekaman e-KTP di wilayah kami, terjadi akibat persoalan sering matinya listrik dan buruknya jaringan internet.” Iwan Karyadi Camat Sindangbarang

JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016

Perekaman e-KTP Terkendala Pasokan Listrik PELAYANAN perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di Kecamatan Sindangbarang terus terkendala dengan sering matinya aliran listrik di wilayah itu. Akibatnya, masyarakat yang akan melakukan perekaman e-KTP harus antre dan menunggu lebih lama.

I

mat Rohimat, seorang warga Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang, mengungkapkan, pelayanan perekaman e-KTP di wilayahnya sangat terganggu dengan sering matinya aliran listrik. Imat mendesak, PT PLN (Persero) unit pelayanan Sindangbarang untuk dapat lebih mengutamakan pasokan listrik ke wilayah itu. Pasalnya, ucap dia, jika trus terjadi tentunya akan menghambat pada proses perekaman. “Bayangkan, tadinya saya datang kesini (kantor kecamatan,red) supaya pengurusan bisa cepat, malah semakin lambat. Bagus tadi saya datang agak siangan, jadinya tak terlalu kesal untuk menunggu giliran,” ungkap Immat, kepada “BC”, kemarin (22/9). Hal senada dilontarkan, seorang warga Desa Sirnagalih, Yayat Sutisna (32). Ia mengatakan bahwa supaya tak terjadi keterlambatan dan tak menimbulkan antrean, harusnya ada alternatif lain ketika listrik padam. “Jadi jika terus diantisipasi, mungkin kami ini nggak menunggu selama ini. Warga kesal karena harus menunggu dari antrean panjang” kata Yayat.

Yayat juga mengakui, sebelumnya dirinya juga telah gagal mengurus e-KTP di kantor kecamatan yang juga diakibatkan padamnya aliran listrik. “Sekarang juga sama saja. PLN (listrik) mati lagi. Terpaksa harus menunggu sampai listrik kembali menyala,” ucapnya. Sementara itu, Camat Sindangbarang, Iwan Karyadi menjelaskan, tidak normalnya pasokan listrik di wilayah itu menjadi kendala dalam proses percecpatan perekaman e-KTP. Tak hanya, pasokan listrik yang sering terkendala, jaringan internet juga sering mengalami hal yang sama. “Jaringan telkom juga sering mengalami gangguan yang pada akhirnya untuk proses percepatan perekaman e-KTP jadi terlambat,” jelas Iwan. Iwan menyebutkan, dari target 10 ribu wajib e-KTP, yang sudah terealisasi baru sekitar 3 ribuan. “Lambatnya proses perekaman eKTP di wilayah kami, terjadi akibat persoalan sering matinya listrik dan buruknya jaringan internet,” ucapnya.(zen)

BERITA CIANJUR/ZENALMUSTARI

Bayangkan, tadinya saya datang kesini (kantor kecamatan,red) supaya pengurusan bisa cepat, malah semakin lambat. Bagus tadi saya datang agak siangan, jadinya tak terlalu kesal untuk menunggu giliran.”

Disbudpar Gencar Kembangkan Potensi Wisata Cisel CAMPAKA-Pemkab Cianjur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cianjur fokus menggali dan menata potensi pariwisata di wilayah Cianjur bagian selatan, pasalnya sejumlah potensi pariwisata di wilayah itu dinilai dapat menjadi tujuan wisata unggulan. Kepala Bidang Kepariwisataan Disbudpar Kabupaten Cianjur, Adang Sumaryadi, mengatakan, jika terus digali dan dikembangkan dengan serius. Maka, potensi alam yang ada di wilayah Cianjur bagian selatan dapat dijadikan objek wisata andalan.

Sejumlah objek wisata yang ada di wilayah Cianjur bagian selatan, Adang menyebutkan, diantaranya, air terjun Batu kukumbung, Citambur, Cikondang, Air Panas di Leles dan yang lebih besarnya lagi seperti Pantai Jayanti, Sereg, Apra yang ada di kecamatan Cidaun maupun Sindangbarang. Tapi yang baru dijadikan objek wisata, ujar dia, baru satu lokasi, yakni Pantai Jayanti. “Kami sebetulnya ingin mengembangkan objek wisata lainnya, tapi masih terkendala minimnya anggaran,” ujar Adang, kepada “BC”, kemarin (22/9).

Muspika Monitor Pelaksanaan Proyek Desa CAMPAKA-Pemerintah Kecamatan Campaka melakukan montoring dan evaluasi (Monev) sejumlah pelaksanaan proyek pembangunan yang ada di wilayah itu. Seperti, proyek pengaspalan jalan di Kampung Cikebi-Cilandak, Desa Cidadap, Kecamatan Campaka. Camat Campaka, Fatah Rizal, mengungkapkan, monitoring yang dilakukannya itu guna meninjau langsung hasil isik dari pekerjaan yang sedang berjalan dan telah rampung dilaksanakan sesuai dengan usulan desa. “Jelasnya yang menjadi harapan kami bahwa dari hasil pekejaan tersebut selain bagus juga transparan. Hingga tepat sasaran menyentuh kepentingan masyarakat yang ada di desa

BERITA CIANJUR/ZENALMUSTARI

ini,” kata Rizal, kepada “BC”, kemarin (22/9). Rizal mengingatkan para kades dan perangkat desa yang di wilayahnya agar membangun kerjasama yang baik dengan masyarakat, hal itu perlu demi terwujudnya transfaransi setiap penggunaan dana desa dengan eisen dan tepat sasaran sesuai dengan hasil musyawarah desa.

“Saya menilai alokasi dana desa memberi kontribusi manfaat multiguna bagi desa, membuka akses peningkatan kesejahtaraan perekonomian masyarakat di tingkat pedesaan secara merata,” katanya. Sementara itu, Tim Pelaksan Kerja (TPK) pembangunan jalan desa, Mahyar, menjelaskan, untuk pelaksanaan pengaspalan yang di danai dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2016 itu. Sesuai usulan diterapkan di Jalan Kampung Cikebi hingga Cilandak dengan hasil volume panjang 600 meter dan lebar 2,5 meter. “Jelasnya, untuk biaya pembangunan tersebut, sesuai RAB maka menghabiskan dana sekitar Rp. 152.327.500,” jelas Mahyar. (zen)

ILUSTRASI/NET

Dari beberapa lokasi Objek Wisata itu, sambung Adang, yang paling banyak dikunjungi wisatawan masih didominasi Kawasan Wisata Pantai Jayanti. Sebab, dilokasi tersebut selain dapat menjual panorama alam yang tergolong masih asri juga dikawasan tersebut masih terdapat banyak lahan yang jika dilakukan pengembangan maka, bakal bisa membangun objek-objek wisata lainnya. “Sementara seperti ke wisata air terjun Citambur atau air terjun Cikondang. Wisàtawan lebih banyaknya kaula muda, sedangkan ke Jayanti wisatawan yang datang lebih keluarga yang me-

INFO IKLAN

BC-IklaN DIJUAL TANAH DAN BANGUNAN

0877 0841 3364 / 0857 9472 4178

KEHILANGAN STNK Nopol F 5043 ZI a/n Asep Hendi Nopol F 2094 ZW a/n Engkus Kuswara

Djl TK SHM 564/512m2, lks strategis jl.rya cibeber no 8. hrg 3,5M nego (08122013936/087820147063) Djl TK SHM 300/150m2. lks strategis 2 muka. Jl Ir H Juanda KM 3, hrg 1,3M (08122013936/087820147063) Djl Ruko SHM 28/56m2. lks strategis Jl Ali Hanaiah No 8 pusat kota. hrg 1,3M (08122013936/087820147063)

Nopol F 6626 XO a/n Ridwan Sopyan Nopol F 4609 ZZ a/n Rahayu

LOWONGAN KERJA Dicari, Pembuat martabak bangka Asin & manis berpengalaman untk wilayah ciranjang (HUB: 0811179537/087881383099)

Mari Beriklan di.. beritacianjur.com

Anda bosan berobat kemana-mana belum ada hasilnya? JANGAN BINGUNG, BINGBANG & RESAH sekarang talah hadir rumah pengobatan spesialis. Silahkan datang dan buktikan langsung Insya Alloh semua masalah anda teratasi

MENANGANI KELUHAN SEBAGAI BERIKUT Memaksimalkan ukuran alat vital besar, panjang, keras & tahan lama (secara alami tanpa ada efek samping). Mengobati ejakulasi dini, disfungsi ereksi, lemah sahwat karena kencing manis. Cepat loyo kurang bergairah & ingin mempunyai keturuan dan lain lain.

KHUSUS KEBATINAN Pengasihan, pelarisan cocok untuk semua jenis usaha dan pekerjaan apapun. Pasang susuk, susuk emas, inten, berlian. semar mesem, susuk banyu, pelet umum & pelet khusus. Jual tanah, rumah dll. biar cepat laku. Pengisian badan, mengobati gangguan mahluk halus, guna guna dan sihir. Pagar gaib, meruat rumah, kantor, ruko dan tempat lain nya, memindahkan penyakit ke dalam hewan. BEBAS UNTUK SEMUA AGAMA

Djl Rumah SHM 4010/250m2. Jl. Marwah no 19 Sukamanah- Cugenang 2,7M nego (08122013936/087820147063) Djl rmh bangunan tua SHM 419/250m2 Lks Strategis Jl. Ry Ciranjang no 105 Dpn kntr pos. hrg nego 4M (08122013936/087820147063)

KINI TELAH HADIR RUMAH PENGOBTAN SPESIALIS DI TANGANI LANGSUNG AA (DEVI). M YUSUF METODE PIJAT, URUT, RAMUAN & DOA SUPRANATURAL

Nopol F 5233 XW a/n Ismi Erawati Nopol F 2922 ws a/n Asep Amril Tauik

Djl rumh SHM 940/259m2, lks strategis jl. kh saleh no13. Hrg 3,5M nego (08122013936/087820147063)

mang niatnya untuk berwisata bareng keluarga,” tuturnya. Sebab itu, Pemkab Cianjur membuka seluas-luasnya ruang bagi para investor dalam bidang pariwisata untuk ikut mengembangkan sektor kepariwisataan di Kabupaten Cianjur. Sebab, jika hanya mengandalkan dari APBD, itu bakal butuh waktu lama. “Untuk penataan secara global, kami buka kran bagi para investor untuk berinvestasi. Kita juga tak henti menawarkan kepada para investor agar menanamkan modalnya menggarap potensi wisata di Cianjur selatan,” ucapnya. (zen)

Contact Person5AAEB7F6

PRAKTEK MENETAP Jalan Raya Sukabumi Km7 Kampung Dangder Rt 04 Rw 10 Desa Ciwalen Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur Jawa Barat.

08971663866

TLPN NO 08562370663/085222552227


HALAMAN

A7

NEWS+A

Bangsa pribumi, seperti dijajah karena semua jabatan penting di perusahaan dipegang warga asing. Parahnya lagi, mereka sering bertindak kasar dengan menggunakan bahasa Korea yang tidak kita pahami. Ini jelas sesuatu yang harus segera ditangani.” Yunus Sadar Tokoh Pemuda Desa Sukasirna

JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016

...Buntut Longsor di Kebun Raya Cibodas, Konservasi Dipertanyakan

...Pekerja WNA Harus Diawasi DARI HAL A1...

Meski tidak pernah bersosialisasi dengan masyarakat setempat, namun para pelancong luar negeri itu, seperti betah menghuni deretan rumah tinggal yang disiapkan perusahan negarannya itu. Warga sekitar bedeng Korea, mengaku kadang risih karena harus bertetangga dengan obrolan yang sama sekali tidak dimengerti. Tokoh Pemuda Desa Sukasirna, Yunus Sadar, mendesak pemerintah segera melakukan pendataan keberadaan warga asing di wilayahnya. Menurut Yunus, ekspatriat itu kadang memperlihatkan sikap tidak kooperatif saat akan dilakukan pendataan. Banyak warga kawatir, jika keberadaan ekspatriat negara Korea itu, tidak dilengkapi dokumen imigrasi, apalagi statusnya sebagai pekerja yang menetap lama di Desa Sukasirna. Warga juga merasa khawatir, jika terlalu diberi kebabasan, mereka akan berprilaku layaknya di negaranya sendiri dan menabrak norma ketimuran adat lokal.

“Situasi ini hendaknya ditanggapi serius pemerintah Kabupaten selaku pemangku kebijakan sekaligus sebagai pihak yang bisa melaksanakan tindakan,” kata Yunus. Yunus meminta, pemerintah juga tidak tunduk dengan cukong kaya pemilik perusahaan yang selama ini menanamkan investasi di Cianjur. Ditegaskan Yunus, selama ini tidak pernah ditemukan warga pribumi yang bisa menduduki jabatan strategis di dalam perusahaan. Padahal jika dilihat dari skill dan otak tidak jauh berbeda. “Bangsa pribumi, seperti dijajah karena semua jabatan penting di perusahaan dipegang warga asing. Parahnya lagi, mereka sering bertindak kasar dengan menggunakan bahasa Korea yang tidak kita pahami. Ini jelas sesuatu yang harus segera ditangani,” bebernya. Sementara itu, Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Cianjur, Teddy Artiawan, saat akan dikonfirmasi terkait keberadaan WNA di Cianjur, dirinya mengaku sedang dalam kegiatan dinas dan tidak

bisa diganggu. “Silahkan tanyakan ke Bidangnya di kantor saya,” terang Teddy Singkat Data yang berhasil dihimpun, hingga saat ini data yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dengan Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cianjur berbeda. Kepala Disdukcapil Kabupaten Cianjur, Moch Ginanjar, mengatakan, hingga Agustus 2016 tercatat ada 90 TKA yang mengurus Keterangan Izin Tinggal Terbatas (Kitas) melalui perusahaannya sebagai dasar dikeluarkannya Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT). “Pekerja asing wajib memiliki SKTT sesuai peraturan yang berlaku dalam UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang Peubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi.” kata Ginanjar, Kamis (23/9). Sebelumnya jumlah TKA mencapai 121 orang, tetapi sebagian tidak memperpanjang kembali masa Kitas. Sementara SKTT tidak akan dikeluarkan, jika Kitas tidak ada. Jumlah berbeda diungkap-

DARI HAL A1...

kan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur, Sumitra. Menurutnya dari data yang dimiliki Dinsosnakertrans, ada sekitar 70 TKA di sejumlah perusahaan di Cianjur. Mayoritas merupakan tenaga ahli, terlebih di perusahaan besar yang baru berdiri. “Mereka hanya sebatas memantau dan melatih buruh yang bekerja supaya lebih maksimal dan menguasai produksi. Tapi sekarang kami hanya menerima data jadi, sebab untuk TKA harus melalui izin dari BPPTPM (Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal),” tuturnya. Sebelumnya, Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar, mengungkapkan keiinginnanya, melakukan pembatasan dan menekan keberadaan TKA di Cianjur. Pasalnya keberadaan TKA akan memperkecil lapangan pekerjaan bagi warga Cianjur. “Kalau tenaga kerja di bagian operasional dan lainnya belum ada, dan ditekankan tidak ada supaya lapangan pekerjaan untuk warga terbuka luas,” katanya. (cr7)

...Dua Bulan, HIV/AIDS Merenggut Tiga Nyawa DARI HAL A1...

Dia mengungkapkan, untuk mengidentifikasi mayat yang positif mengidap penyakit HIV/AIDS, bisa dilakukan dengan cara melihat ciri yang terdapat pada mayat itu sendiri, Juga dengan menanyakan kebiasaan yang dilakukan jenazah semasa hidupnya. “Sebetulnya yang menjadi penyebab kematian pengidap HIV/AIDS itu bukan oleh penyakit HIV/AIDS yang dideritanya. Melainkan oleh penyakit lainnya yang menyerang korban seperti halnya penyakit TBC,” katanya.

Hal itu kata dia, terjadi akibat menurunnya daya tahan tubuh penderita yang disebabkan oleh serangan virus yang membahayakan itu, sehingga rentan terhadap serangan penyakit jenis lainnya. “Orang seharusnya waspada, jika terjangkit penyakit seperti TBC yang tidak urung sembuh dalam kurun waktu lama. Bisa jadi itu indikasi terjangkit HIV/AIDS,” terangnya sambil menambahkan, selama ini, dalam melakukan pelayanan terhadap jenazah yang teridentifikasi sebagai pengidap HIV/AIDS, dilakukan sesuai Standar Oprasional Pelay-

anan (SOP). Tindakan ini, guna menjauhkan adanya penularan penyakit terhadap petugas yang memberikan pelayanan. Meskipun kekawatiran ada, karena hingga saat ini tindakan tidak dibekali vaksin, baik itu vaksin hepatitis, BCG dan HIV, guna menangkal penularan. Sementara itu, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Cianjur, Hilman mengatakan, seseorang yang dinyatakan mengidap penyakit HIV/AIDS membutuhkan waktu sedikitnya lima tahun untuk mengeta-

hui positif terkena virus mematikan itu Diungkapkan Hilman, sejauh ini jika ada masyarakat yang ingin memastikan dirinya mengidap penyakit HIV/ AIDS, bisa dilakukan dengan cara mendatangani pusat pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di semua wilayah Cianjur. “Meskipun ada beberapa puskemas yang belum terdapat pelayanan pengecekan. Namun kebanyakan sudah tersedia guna melayani pengecekan,” ungkapnya. (mbh)

...Sepakbola Jabar ke Semiinal DARI HAL A1...

...yang digelar di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Kamis 22 September 2016. Gol kemenangan Jabar tersebut dipastikan melalui titik putih setelah seorang pemain Kaltim melakukan handball di area penalti menit 72. Alfath Fathier yang dipercaya sebagai eksekutor sukses menjaringkan bola ke gawang Kaltim dan membawa Jabar unggul 1-0. Dengan kemenangan tersebut, Jabar memastikan tempat

di semifinal setelah meraup nilai 6 dari dua kemenangan. Sebelumnya Jabar mengantongi 3 poin pertamanya saat mengalahkan Sulsel 4-2. Jabar akan memainkan laga terakhir kontra Babel pada Sabtu 24 September 2016. Sementara itu di pertandingan lainnya Grup D, Sulsel menang tipis 4-3 atas Babel hingga Sulsel dan Kaltim masih memiliki peluang lolos. Pada pertandingan sendiri, Jabar menurunkan trisula Persib, Deden M. Natshir, Gian Zola dan Febri Hariyadi. Di

babak pertama, meski Jabar tampil mendominasi permainan, tapi pertahanan yang rapat dari tim lawan membuat sejumlah upaya serangan masih bisa dikandaskan. Dalam 45 babak pertama, skor bertahan 0-0. Di babak kedua, Jabar yang ingin segera memastikan tempat di final kembali tampil menekan lawannya. Dalam laga yang alot, skuad asuhan Lukas Tumbuan tetap menyerang dengan intensitas tinggi. Sistem parkir bus yang diperagakan anak-anak Kal-

tim, akhirnya menjadi boomerang saat salah seorang pemainnya melakukan handball. Alfath, yang ditunjuk sebagai algojo mampu menjalankan tugasnsya dengan baik hingga Jabar unggul 1-0 atas Jatim. Dalam sisa menit pertandingan, Kaltim berusaha menyamakan angka. Tapi kali ini Jabar enggan mengulangi kesalahan sama dengan kecolongan di menit akhir, seperti saat lawan Sulsel. Hingga peluit panjang berbunyi Jabar mampu mempertahankan keunggulan. (net/bis)

...Pemkab Segel PT Three Six DARI HAL A1...

Sulaiman Magna menjelaskan, tindakan ini dilakukan sebagai upaya pemerintah menengahi permasalahan yang timbul antara warga dengan perusahaan. Penyegelan, berarti pula pengambilalihan sementara, perusahaan oleh pihak pemerintah. “Tindakan ini memang sementara, hingga ada titik temu antara perusahaan dan warga.

Paling penting, perusahaan segera menyelesaikan tahapan ijin yang belum sepenuhnya dikantongi investor. Jadi waktu yang ada sekarang, harus dimanfaatkan kedua belah mencari solusi penyelesaian,” terang Sulaiman. Sulaiman mengkonfirmasikan, perselisihan antara warga dengan perusahaan telah berlangsung lama. Pemerintah sebelumnya, telah memberikan banyak waktu agar kedua

belah pihak menemukan kesepakatan. Namun hingga batas waktu yang diberikan, perselisihan masih terus berlanjut dan tidak menemukan titik temu. Sulaiman tidak menampik, ada beberapa ijin yang belum diproses pihak perusahaan, sehingga wajar Bupati melalui Sat Pol PP melakukan penyegelan. . Sementara, Anggota Komisi I, Tika Latifah menerangkan, warga disekitar pabrik

memang menginginkan perusahaan ditutup. Warga berdalih, perusahaan tidak pernah memberikan kontribusi apapun termasuk soal rekuitmen tenaga kerja lokal. Tika berharap Badan Perizinan segera melakukaan langkah agar perusahaan mau memperoses sisa ijin yang belum terkantongi. “Badan Perizinannya harus profesional. dalam menegakkan aturan,” katanya. (pls)

....Natalie Sarah Marahi Pocong DARI HAL A1...

Di sana mereka dihantui roh gentayangan dalam ben­ tuk pocong yang mengerikan. “Aku berperan sebagai Mpok Atiek, karakternya cep­ las­ceplos, nyablak (cerewet),” ucapnya saat dijumpai di Pla­ net Hollywood, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (20/9)

lalu. Karena DAERAH TER­ LARANG bergenre horor de­ ngan sentuhan komedi, Sarah tak merasa takut walau harus menjalani syuting di lokasi sepi dan menyeramkan. Meskipun begitu, tetap saja ada momen­ momen yang membuat wanita berusia 32 tahun ini sedikit

merinding. “Waktu adegan marahin pocong takut sih. Sebenarnya serem juga, walau aku orang­ nya bukan penakut. Tetapi ya nggak takut karena kan ini horor komedi. Jadi aku nikma­ tin aja, nggak mikir yang aneh­ aneh,” sambung Natalie. Sejauh ini, Sarah memang

sering berperan di film ko­ medi. Gara­gara itu, Ia sempat dimarahi oleh sang sutradara karena aktingnya yang terlalu berlebihan. “Mungkin karena genre­ nya drama komedi kali ya. Pa­ dahal kalau main di drama itu biasa aja. Jadi lebih susah dra­ ma ya,” pungkasnya. (net/bis)

Kenapa pihak Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Ciobas-LIPI mendirikan bangunan, dibawah tebing curam tanpa memperhatikan tingkat kerawanan. Hingga seberapa besarnya keamanan kebun raya saat ini bagi para pengunjung. Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas-LIPI, melalui Seksi Pelayanan Jasa dan Informasi, Solehudin saat dikonfirmasi “BC” menjelaskan, keberadaan bangunan yang ditempati korban awalnya diperuntukkan sebagai gudang peralatan. Karena alasan jarak yang jauh jika harus bolakbalik dari tempat kerja dan rumahnya, maka suami korban Iip Nurdin (38) rekanan kerja dari Koperasi Gardenia Kebun Raya Cibodas yang bertugas mengelola dan memelihara kuda-kuda tersebut. Akhirnya bersama keluarga, menempati bangunan gudang tersebut. “Itukan kebetulan bukan pegawai, tapi rekanan kerja. Beliau yang mengontrak dengan koperasi yang ditempati untuk gudang pelengkap istal, daripada harus pulang pergi,” ujarnya kepada “BC”, Kamis (22/9). Solehudin juga tidak memberikan keterangan secara jelas, terkait siapa yang memberikan izin kepada Iip dan keluarga untuk tinggal di gudang tersebut. Karena selama ini, pihak KRC merasa tidak pernah memberikan izin, karena dibawah pengelolaan koperasi. “Kita juga tidak sampai memperkirakan terjadinya bencana, karena tanaman lereng tertutup oleh tanaman jenis Calliandra. Bahkan sebelumnya, tidak pernah ada terjadi longsor di lokasi itu, “ katanya. Pada saat kejadian, jelasnya, berdasarkan hasil pengukuran menggunakan alat ukur curah hujan di Kebun Raya Cibodas curah hujan yang turun cukup deras diatas rata-rata mencapai 37,2 mm/m³. Sehingga menyebabkan tanah longsor dan menimpa

sebuah gudang yang ter­ dapat dibawahnya. Sampai saat ini lokasi longsor, ma­ sih dipasang garis polisi dan suami korban belum bisa dimintai konfirmasi karena masih syok. “Sebelum kejadian seki­ tar pukul 19.15 Wib, satuan pengamanan KRC melaku­ kan patroli di sekitar kan­ dang kuda. Pada waktu itu, tidak ada tanda­tanda akan terjadi longsor,” katanya. Pasca longsor, satuan keamanan KRC dibantu penduduk Kampung Ci­ hurang langsung melakukan evakuasi selama dua jam hingga pukul 22.00 Wib. Ko­ rban yang meninggal dunia, dibawa langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah Cima­ can untuk mendapat pena­ nganan lebih lanjut. Bahkan sebagai ben­ tuk kepedulian dan rasa belasungkawa, pihak KRC memberikan santunan ke­ pada korban bencana tanah longsor. “Kedepannya, kita akan membangun kembali diwilayah yang lebih aman untuk gudang,” tandas Sole­ hudin. Dirinya mengungkap­ kan, tidak begitu banyak titik­titik rawan longsor di Balai Konservasi Tumbu­ han Kebun Raya Cibodas. Begitu juga dengan lokasi longsor, bukan merupakan lahan terbuka karena ba­ nyak ditumbuhi tanaman dan pohon. “Titik rawan yang sudah kami tangani, justru pohon yang usianya sudah tua. Salah satunya dengan mem­ berikan papan peringatan, agar dilihat para pengun­ jung,” ungkapnya. Sementara itu Kepala Kepolisian Sektor (Kapol­ sek) Pacet, Kompol Pardi­ anto saat dihubungi via tele­ pon mengatakan musibah tanah longsor tersebut mur­ ni bencana alam. Sedangkan korban bersama suami dan keluarganya, merupakan karyawan koperasi dan bu­ kan pegawai Kebun Raya Cibodas. “Bukan pegawai kebun raya, hanya karyawan ko­ perasi yang mengelola Istal Kuda. Jadi mereka hanya penunggu saja,” ujarnya. Hingga saat ini, ungkap­ nya, suami korban belum

bisa dimintai keterangan karena masih sibuk dengan tahlilan tujuh hari mening­ galnya sang istri. Seperti yang diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Cipanas serta sekitarnya, sejak sore hingga malam hari mengakibatkan tebing setinggi 15 meter di Ke­ bon Raya Cibodas longsor dan menimpa rumah dinas karyawan yang ditempati satu keluarga, Rabu (14/9) malam. Akibat peristiwa ini, satu orang meninggal dunia dan tiga orang mengalami luka ringan. Korban meninggal dunia bernama Tarsiah (35), istri dari Iip Nurdin (38) yang hanya mengalami luka ringan. Sementara kedua anaknya Odang Irianto (18) dan Sahrul Ramdhani (14) selamat dari musibah terse­ but. Seluruh korban meru­ pakan warga Kampung Cihurang RT 05/02 Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas. Pada saat kejadian, Iip dan Tarsiah sedang be­ rada di dalam kamar, sedan­ gkan kedua anaknya sela­ mat karena sedang di ruang tengah. Sekitar pukul 20.00 Wib, tebing setinggi 15 me­ ter yang berada di samping kanan rumah tiba­tiba long­ sor langsung menghantam dan menjebol dinding ka­ mar. Seketika itu juga, Tar­ siah tidak sempat menyela­ matkan diri dan tertimbun tanah longsor. Sementara suaminya mengalami luka ringan. Sontak, musibah ta­ nah longsor ini menggem­ parkan warga Kampung Ci­ hurang. Bersama dengan aparat kepolisian dibantu TNI, mereka mengevakuasi kor­ ban yang tertimbun tanah. Setelah berhasil di evakuasi, jenazah Tarsiah langsung dibawa ke RSUD Cimacan bersama dengan suami dan anaknya. Usai disemayamkan, Ka­ mis (15/9) siang. Jenazah Tarsiah dimakamkan di pe­ makaman milik keluarga suaminya yang tepat berada di belakang rumah. Isak tan­ gis suami, anak dan keluarga mengiringi prosesi pemaka­ man korban. (cr1)

...Mengancam Keselamatan, Reklame Bodong di “Tebas” DARI HAL A1...

Dimana dalam pasal 18 poin 3 menyebutkan, bahwa konstruksi bangunan iklan dan media informasi tidak boleh berupa portal dan/ atau jenis konstruksi lain­ nya yang melintang di atas jalan, yang khusus dimak­ sudkan untuk iklan dan me­ dia informasi. “Sesuai Permen PU yang ada, reklame yang melintang di atas jalan raya harus ditertibkan. Kecu­ ali Jembatan Penyebrangan Orang (JPO),” ujar Kepala BPPTPM, Endang Suhendar kepada “BC”, Kamis (22/9). Dirinya mengakui, jika masih ada empat reklame berukuran besar di sepan­ jang jalan raya Cipanas yang belum ditertibkan dan su­ dah habis izinnya. Meski pemilik reklame sudah di­ layangkan surat, namun sampai saat ini belum ada tanggapan. “Sulit melacak pemi­ liknya, karena mereka kurang aspiratif dengan ti­ dak memperpanjang izin­ nya,” katanya. Dijelaskannya, sudah selama setahun ini pemi­ lik reklame tersebut tidak memproses perpanjangan perizinan sehingga ke­ beradaannya saat ini bisa dibilang bodong. Karena izinnya hanya berlaku se­ tahun sekali, nantinya akan

ketahuan siapa pemilik dan dimana alamatnya saat me­ reka akan memperpanjang perizinan. “Kita kasih dulu teguran pertama hingga ketiga, jika tidak ditanggapi juga baru dibongkar,” katanya. Hanya saja menurutnya, membongkar reklame beru­ kuran besar bukanlah pe­ kerjaan yang mudah. Selain posisinya berada melintang tepat diatas jalan, besarnya dana yang dikeluarkan ternyata juga menjadi salah satu kendalanya. “Kesulitan kami saat ini, karena tidak punya dana un­ tuk membongkar itu. Kare­ na untuk membongkar satu reklame, biayanya cukup besar,” katanya. Tidak hanya masalah dana, pihaknya juga terken­ dala oleh minimnya alat un­ tuk membongkar reklame berukuran besar. Karena alat yang ada seperti mobil crane, sangat tidak mema­ dai dan kondisinya tidak layak. “Kewenangan untuk membongkar memang ada di Satpol PP, namun kita tidak memiliki anggaran yang besar. Makanya perlu dibentuk Tim Penertiban Reklame yang terdiri dari beebrapa dinas terkait,” ungkapnya. Berdasarkan pan­ tauan “BC”, salah satu

reklama berukuran besar yang melintang di jalan raya Cipanas tepatnya di dekat persimpangan Gadog kondisinya terbilang meng­ khawatirkan. Karena be­ berapa bagian konstruksi, yakni dua tiang penyangga­ nya terlihat sudah karatan. Jika tidak segera di bong­ kar, sangat membahaya­ kan pengguna jalan serta kendaraan yang melintas di bawahnya. Hal senada juga diutara­ kan, Fungsionaris Sat Pol PP Kecamatan Cipanas, Holis SE yang menilai pemasan­ gan reklame yang melintang di atas jalan memang sudah tidak lagi diperbolehkan. Pi­ haknya justru sedang mene­ lusuri perizinannya, apakah sudah berizin atau tidak. “Ada empat titik reklame sepanjang jalan raya Cipanas, kalau memang ti­ dak berizin kita tertibkan,” ujarnya. Dirinya mengaku kha­ watir, jika sewaktu­waktu reklame tersebut roboh dan menimpa masyarakat serta pengguna kendaraan yang melintas di bawahnya. Apa­ lagi musim penghujan saat ini, menjadi sangat rawan. “Kami juga sudah meng­ himbau pemilik reklame untuk segera membongkar, termasuk berkoordinasi dengan Sat Pol PP di Kabu­ paten,” ungkapnya. (cr1)


HALAMAN

A8

BAZNAZ

“Saya semenjak SMP sudah mulai aktif dalam berorganisasi. Dengan berorganisasi mampu melatih kematangan dalam berikir dan kedewasaan berikir. Jadi untuk merencanakan segala sesuatu bisa disikapi dengan matang dan terukur itu lah pengalaman yang bisa diambil dalam berorganisasi,pengalaman yang bisa diambil dalam berorganisasi.” Yose Rizal Wakil Ketua III Bidang Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan BAZNAS Kab. Cianjur

JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016

Hidup Saya Untuk Ibadah NAMA Hilman Saukani tentu sudah tidak asing lagi dikalangan oragnisasi Persatuan Serikat Islam (Persis) Cianjur. Ia merupakan putra daerah yang terlahir di Cianjur, 18 Maret 1962 silam. Selama ini kiprahnya lebih dikenal sebagai praktisi pendidikan, aktiis, dan penggiat kegiatan sosial dan dakwah. Hilman begitu sapaan akrabnya merupakan putra tertua dari pasangan E. Kursiyah. dan K. H. Ali Ghazaly ulama terkemuka di Kabupaten Cianjur, dan pada tingkat nasional beliau termasyhur dengan keahliannya di bidang Hisab dan Rukyat (Ilmu Falaq/Hisab). Hingga wafatnya beliau tercatat sebagai anggota Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Departemen Agama RI. Keahlian K.H. Ali Ghazaly sekarang ini dilanjutkan oleh Hilman. Hingga sekarang Hilman aktif sebagai anggota Dewan Hisab dan Rukyat. Setelah tamat dari MIS Persatuan Islam Cianjur tahun 1975, ia melanjutkan pendidikan ke SMEP Negeri Sukabumi dan lulus tahun 1979, lalu melanjutkan ke SMEA Negeri Cianjur dan lulus tahun 1982. Hilman menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Tarbiyyah STAIS AL-’IANAH Cianjur tahun 1989. Kemudian tahun 2000 ia mengambil gelar Magister program Administrasi Pendidikan di

Hilman Saukani Wakil Ketua II BAZNAS Kab. Cianjur

UHAMKA Jakarta. Dalam meniti karir, Hilman memulainya semenjak berstatus pelajar. Ia aktif di Ikatan Kekeluargaan Osis (IKOSIS) Kab. Cianjur, Pelajar Islam Indonesia (PII), dan ketika kuliah ia termasuk yang membidangi lahirnya Himpunan Mahasiswa Tjiandjur (HIMAT). Ketika sudah menyelesaikan sekolahnya sejak tahun 1983 memulai kariernya sebagai guru atau Asatidz di Pondok Pesantren yang dipimpin ayahnya sendiri dan di beberapa madrasah serta Perguruan Tinggi (diantaranya STAIPI Bandung dan STAI Al-Azahary Cianjur). “Apa yang saya lakukan saat ini, prinsipnya hidup saya untuk ibadah dan sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Selagi saya mampu dan dapat membantu sesama kenapa tidak saya lakukan,” ujar Hilaman. Selain mengajar, ia juga aktif dan menjadi pengurus

di berbagai organisasi kemasyarakatan dan Yayasan, diantaranya Pengurus MUI Kab. Cianjur, Ketua Badan Pengurus Yayasan Forum Perencanaan Pembangunan Cianjur (YFP2C), dan lainnya. Bahkan berkat aktiitasnya di berbagai organisasi pada tahun 2004 hingga 2006 pernah dipercaya oleh Pemerintah Daerah Cianjur menjadi anggota Satlak Tim PPK IPM Kabupaten Cianjur. Setelah banyak hal yang telah dilakukan, membuat Hilman memutuskan pada tahun 1986 untuk melepas masa lajangnya dan menikah dengan Ima Rusmini Rahimah, putri bungsu dari K.H. Ahmad Djunaedi dan Hj. I. Wangsih Nuriah aktiis dakwah di Kab. Cianjur. Dari pernikahannya ia dikaruniai empat orang anak yakni Alien Rosmala Hilmayati, Am.Keb, Erlin Fatinah Haniyyah, Muhammad Erlan Faqih AlHumaidy, dan Alia Shaumi Rhamadan. Berkat pengalaman dan dorongan, bahkan dukungan dari keluarga dan sejumlah pihak, kini ia dipercaya sebagai Wakil Ketua II BAZNAS Kab. Cianjur masa bhakti 2016 hingga 2021. “Saya berharapan semoga saya mampu berjuang dan amanah untuk menghantarkan BAZNAS Kab. Cianjur lebih maju dan agamis untuk kepentingan masyarakat Kab. Cianjur,” harapnya. (usi)

Pengalaman Adalah Guru Yang Paling Baik MEMILIKI citacita di dunia hasanah di akhirat hasanah memiliki arti hidup sejahtera hingga masuk surga. Merupakan pencapaian yang ingin dibangun Yose Rizal dalam perjalanan kehidupannya.

P

ria yang akrab di­ sapa Yose ini lahir di Garut, 18 April 1974. Yose mengenyam pendidikan SDN Mancagahar 1 Garut, SMA Muhammadiyah Garut, SMA Muhammadiyah Garut, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Pasca Sarjana Universitas Pakuan Bogor. Selama menempuh pendi­ dikan, Yose dikenal aktif ber­ organisasi misalnya menjabat sebagai Ketua HMI Ciputat, Ketua Pemuda Muhammadi­ yah Cianjur, Wakil Ketua KNPI

Kab. Cianjur, Wakil Ketua PD Muhammadiyah Cianjur, Ang­ gota Dewan Pakar Anas. “Saya semenjak SMP su­ dah mulai aktif dalam ber­ organisasi . Dengan beror­ ganisasi mampu melatih kematangan dalam berikir dan kedewasaan berikir. Jadi untuk merencanakan segala sesuatu bisa disikapi dengan matang dan terukur itu lah pengalaman yang bisa diambil dalam berorganisasi,” terang Yose. Dalam pengalaman bekerjanya sudah tidak diragukan lagi, mulai menjadi Konsultan Manajemen KMW-SWK III Jawa Barat, Dosen STAIM Bandung, Dosen Universitas Pakuan, Dosen STKIPM Bogor hingga sekarng menjabat sebagai Komisioner sebagai Wakil Ketua III Bidang Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Cianjur 2016 hingga 2021.

“Adapun rencana khusus saat ini dengan jabatan yang di pegang. Saya Ingin membangun sinergitas produktiitas dengan semua pihak, memberdayakan mustahik jadi munik, mutsashodik dan bersama-sama membangun Zakat Comunity Development (Komunitas gemar zakat) berbasis desa dan unit-unit sekolah atau madrasah semoga bisa tercapai,” harapnya. Saat ini, pihakn y a s e dang menargetk a n

untuk bisa menyelesaikan studi pendidikan akademiknya hingga Strata tiga (S3). Prinsif hidup yang dipegangnya yaitu ingin berbuat untuk keluarga dan umat agar bisa lebih bermanfaat. Disamping kesibukannya, Yose selalu menyempatkan diri untuk membaca buku, baginya dengan membaca buku banyak hal yang bisa diraih. Baginya, dalam menjalani hidup ada pengalaman berharga yang bisa diambil pelajarannya saat dimana kegagalan dan pengalaman dimiliki untuk dijadikan guru yang terbaik. “Saat ditinggal orang tua khususnya ibu kegagalan pencapaian yang belum bisa diberikan dan pengalaman yang sudah dapat bisa diambil hikmahnya untuk mengarah pada hal yang lebih baik lagi,” j e l a s ny a . (usi)

Yose Rizal Wakil Ketua III Bidang Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan BAZNAS Kab. Cianjur


INFO SPESIAL GELIAT KOTA twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

HOTLINE : 0263-2283283 Klik! beritacianjur.com

JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016

HALAMAN

B1

Cara Mempertahankan Pernikahan

Persib Seret Gol ! TIDAK mencetak gol dalam tiga laga terakhir barisan pemain depan Persib menjadi sorotan tersendiri dari jajaran pelatih, dan Bobotoh. Menanggapi hal tersebut Sergio van Djik punya pandangan dan pembelaan untuknya sebagai striker dan teman-temannya juga.

SEMUA rumah tangga tentu menginginkan hubungan romantis dan harmonis. Kebanyakan orang akan melanjutkan hubungan ke pernikahan jika sudah menemukan chemistry.

BACA HALAMAN B5

BACA HALAMAN B4

MOJANG Terdorong Melihat Kenyataan Sekitar WITRI Erdiawati, mojang kelahiran Cianjur 15 Juli 1994 yang telah menempuh pendidikan S1 tahun ini di salah satu per­ guruan ting­ gi di

Bandung. Ketika um­ umnya, wanita me­ milih menempuh pendidikan dengan mengambil jurusan pada umumnya,Witri dengan motivasi berbeda lebih tertarik kepada pendidikan khu­ sus. “Saya masuk ke dunia Pendi­ dikan Luar Biasa karena waktu SMA di belakang sekolah saya ada SLB. Saya lihat anak­anak tu­ narungu saling berinteraksi. Saya tertarik bahasa isya­ rat agar bisa berko­ munikasi dengan m e r e k a ,” ungkap­ nya.

WITRI ERDIAWATI

KE HAL B7

FIGUR Bangga Melihat Orang Lain Mampu K E C I N T A A N N YA terhadap dunia otomotif membuat Yudi Hamdani, pria Cianjur, 6 November 1977 itu meraih gelar pendidikan strata dua (S 2) Rekayasa Otomotif Universitas Pancasila Jakarta. Bahkan kini tercatat sebagai guru otomotif di sekolah swasta di Cianjur maupun Bandung. Hal itu tercapai berkat buah dari kerja keras yang selama ini ia lakukan demi kesuksesan. Dengan prinsip hidup belajar dengan i k h las dan m e n g utamakan

yang paling penting. “Asal mau belajar kemudian mensyukurinya kemudian mampu mendahulukan apa yang menjadi prioritas,” ujarnya. Bagi dia, menjalankan apa yang sudah dicapainya ini didorong dengan disiplin dan kreatif. Serta mau berinovasi memajukan apa yang menjadi tanggung jawab. Meskipun disibukan dengan berbagai kegiatan namun berkenaan dengan penambahan wawasannya dalam dunia kerjanya.

Penarikan Kendaraan Tidak Boleh Disertai Tindakan Kekerasan atau Perampasan

Beda Leasing, Beda Cara KONSUMEN berhak tahu seperti apa penanganan kredit macet oleh perusahaan pembiayaan. Ternyata setiap Leasing menerapkan pemberlakuan aturan yang tidak sama terhadap nasabahnya.

H

ead Collection Mandala Finance Cianjur, Taufiq Mustaqim tak menampik jika penanganan kredit macet melibatkan pihak eksternal perusahaan. KE HALAMAN B7 ILUSTRASI/NET

Lapor Irda, Jika PNS dan Wakil Rakyat Terima Suap BERADA di posisi paling bawah dalam urusan pelayanan publik mendorong Inspektorat Daerah (Irda) Cianjur untuk melakukan langkah perbaikan. Selain mengecam praktek gratiikasi di kalangan PNS dan wakil rakyat juga meningkatkan partisipasi publik. Menurut Kepala Irda Cianjur, Agus Indra mengatakan, dengan adanya dua perbup yang ditetapkan sejak tanggal 12 Agustus Tahun 2016 yakni perbup Nomor 37 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Layanan dan Pengaduan Online Rakyat di Kabupaten Cianjur ser-

ta Perbup Nomor 38 tahun 2016 tentang Pedoman Pengendalian Gratiikasi di Lingkungan Pemkab Cianjur. Tentu saja kedua aturan tersebut diharapkan bisa mendongkrak prestasi dalam pelayanan terhadap publik. “Saat ini pelayanan publik yang ada di Cianjur masih berada di peringkat 20 dari 27 wilayah Kabupaten/

Kota yang ada di Jawa Barat,” ujarnya. Dia menambahkan, aturan yang sudah ada tersebut tak hanya berlaku bagi PNS saja namun mencakup bagi para wakil rakyat. KE HALAMAN B7

KE HAL B7

YUDI HAMDANI

TAHUKAH ANDA Nonton Film, Tumbuhkan Ikatan Sosial PARA peneliti mengungkapkan, menonton ilm bertema kesedihan membantu kita untuk menjalin hubungan lebih kuat dalam suatu ikatan sosial. Temuan ini menjelaskan ketertarikan kita terhadap karya-karya iksi dramatis, bahkan ketika ilm-ilm tersebut membuat kita menangis. Berbagai percobaan yang dilakukan oleh tim dari Universitas Oxford menunjukkan bahwa, ilmilm sedih dan karya-karya dramatis lainnya dapat merangsang endorin atau zat kimia dalam otak yang menyebabkan perasaan bahagia. Perasaan yang ditimbulkan dinilai sebagai

obat penghilang rasa sakit alami dan membantu kita terhubung dengan orang-orang di sekitar kita, lapor para peneliti dalam jurnal Royal Society Open Science. Ketertarikan manusia dengan sebuah kisah atau cerita sudah ada sejak zaman kuno. Kala itu kita mulai hidup dalam masyarakat pemburuperamu, kata Robin Dunbar, yang memimpin penelitian. KE HALAMAN B7

Dongeng Sunda Cianjuran

Leasing Adira dan FIF Belum Mau Bicara ! BADAN Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Cianjur dan Yayasan Lembaga Konsumen Cianjur (YLKC) merilis jika banyak aduan masyarakat berkaitan dengan tindakan leasing dalam menangani kredit macet. Sayangnya masih ada perusahaan pembiayaan yang enggan terbuka untuk menyampaikan informasi berkenaan dengan hal tersebut. Hal itu terungkap saat BC menyambangi kantor Adira Finance yang berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda, Selakopi Cianjur. Perusahaan leasing yang mengakomodir nasabah untuk kredit mobil maupun motor itu terkesan enggan terbuka. Melalui Head Collection Adira Finance, Adekur

Guaran Tatang Setiadi

Asal-usul Lembur “Campaka” (bag. 3) NENG Campaka imut kareueut kurang- kurangna mah matak nyeblak kana hate kaum lalaki, pon kitu deui karasana ku sinyoh Vandeburg ngalenyap meureun da eta weh katingalina sabada neuteup raray nu geulis imut teh, kuat tepi ka ngalenggak sagala. Teu kungsi lila Vandeburg ngajak kanu geulis Campaka naek kaluhur pasir anu pinuh ku kakayon pines jeung rasa mala pokna, ”Ney ney ney, kita tidak boleh diam di ini tempat, tapi harus naik lihat tanah untuk apartement.” Mana horeng pangna Vandeburg ngajak neng Campaka ka Leuweung tiis teh, ngajak ningali lokasi pikeun kantor telepon anu sagancangna kudu diwangun

pikeun ngagampilkeun komunikasi antara nu di tugaskeun di lapangan hal ieu di perkebunan Cianjur kidul jeung pihak Pamarentah Walanda anu aya di Batavia. Urang simpen heula lalampahan sinyoh Vandeburg jeung neng Campaka, kiwari urang singkab heula kasang tukan ayana neng Campaka.

Jaman baheula, anu ngawangun usaha perkebunan enteh di wewengkon Cianjur kidul nyaeta Tuan Vanhag, nyaeta eyangna neng Campaka masarakat nyebatna Tuan Kawasa kontrak, wangkid harita eyangna teh masih lalagasan keneh, nya teu kantos lami eta Tuan kawasa kapincut ku hilji mojang lenjang teureuh menak Suka Pura dugi ka di tikahna, KE HAL B7

Maaf ya, untuk saat ini tidak bisa langsung karena Ibu Resti wakil kepala cabang sedang sibuk menerima tamu dan kebetulan kepala cabangnya sedang tidak ada. Kalau awal bulan teteh bisa kesini lagi....” berdalih tidak bisa memberikan keterangan kepada media massa. Padahal, KE HALAMAN B7


HALAMAN

B2

BERITAJABAR JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016

P2TP2A Jabar, Siapkan Tim Trauma Healing Bagi Korban

NET

BANDUNG-Buat mengembalikan kondisi psikis para korban bencana alam di Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat (Jabar), menyiapkan tim khusus untuk memberikan terapi trauma healing. Tim yang diberangkatkan pun masih akan menunggu permintaan dari P2TP2A di dua kabupaten itu. Dikirimnya tim khusus itu ke lokasi bencana, dinilai perlu. Pasalnya, terdapat anak-anak dan perempuan yang menjadi korban bencana di dua kabupaten tersebut. “Jadi, kemarin (Rabu lalu, red) Pak Gubernur, sudah mengidentiikasi apa saja yang harus difasilitasi, selain yang diberikan secara rutin oleh BPBD dan BNPB. Salah satunya tim trauma healing,” tutur Ketua P2TP2A Jabar, Netty Heryawan, kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Kamis (22/9). Sejauh ini, kata Netty, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut dan Sumedang, untuk menerjunkan tim khusus tersebut. Pihaknya masih menunggu permintaan dari P2TP2A setempat.

Belum diberangkatkannya tim khusus itu, memang hanya karena masih menunggu permintaan, bukan karena tim belum siap. Netty bahkan menyebut, sumber daya manusia (SDM) P2TP2A di dua kabupaten itu cukup baik. “Kecuali, memang korban banyak sehingga dibutuhkan personel yang lebih banyak,” tuturnya.Sementara itu, untuk membantu evakuasi dan pembersihan lokasi, setelah banjir bandang menerjang Kabupaten Garut dan Sumedang, Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) Kota Bandung, ikut menerjunkan tim ke lokasi. Tim yang diturunkan DPPK Kota Bandung itu bergabung dengan Tim Fire dan Rescue Lingkar Bandung Raya. “Kami sudah siapkan personel untuk menuju dua lokasi bencana. Rencananya, tim akan segera berangkat,” ujar Ketua DPPK Kota Bandung, Ferdi Ligaswara. Ferdi menambahkan, pihaknya menurunkan tim untuk membantu evakuasi dan pembersihan objek vital di Kabupaten Garut dan Sumedang. “Kami akan berupaya sekuat mungkin memberikan bantuan. Mohon doanya saja,” katanya. (net/rus)

Kapolda Jabar: Garut dan Sumedang Dalam Tahap Pemulihan USAI ditimpa musibah, kondisi Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang, kini sedang dalam tahap pemulihan.

K

husus di Kabu­ paten Garut, beberapa in­ frastruktur dan pelayanan masyarakat, seperti rumah sakit, Mapolsek, dan ratusan rumah penduduk hancur aki­ bat bencana alam banjir ban­ dang. “Garut ?dan Sumedang itu tinggal recovery, jadi kondisinya sudah surut tapi memang perlu reco­ very yang cukup panjang. Khususnya untuk kejadian di Garut, banyak fasilitas yang mengalami kerusakan, seperti rumah sakit, kantor Polsek, Kantor Kecamatan, dan sebagainya, termasuk rumah­rumah masyarakat,” jelas Kapolda Jabar, Irjen Pol, Bambang Waskito ke­ pada wartawan di Mapolda Jabar, Kamis (22/9). Saat ini, pihaknya tengah fokus melakukan pencarian dan pemulihan wilayah yang mengalami kerusakan akibat longsor dan banjir. Bahkan, pencarian orang yang hilang akibat banjir bandang di Ka­ bupaten Garut ini dilakukan lebih meluas. ?”Tim gabungan, mu­ lai dari Polri, TNI, SAR, dan BPBD masih mencari korban yang belum ditemukan. Bah­

NET

kan, kita mendapat informasi dan menemukan ada dua korban banjir bandang dite­ mukan sampai Sumedang. Itu sudah cukup jauh. Memang, luapan air Sungai Cimauk sangat besar,” ujarnya. Masih kata Bambang, un­ tuk sekarang tim gabungan sudah menemukan 20 jena­ zah korban. Pihaknya pun masih berupaya untuk men­ cari korban lainnya.

?”Jadi, korban yang di­ laporkan itu ada 45, baru ketemu 20 secara isik. Kita sudah bantu dan kita kirim Disaster Victim Identiication (DVI) dan sudah mengidentiikasi 19 orang, mungkin sekarang sudah 20. Itu pun sudah diambil keluarganya untuk dimakamkan,” katanya. Polda Jabar pun telah memberikan bantuan untuk para korban yang berada di

BERITABANDUNG

tempat pengungsian. “Saya dengan Bhayangkari, sudah mengirimkan bantuan yang diangkut tujuh truk, berisi bahan makanan, selimut, air minum, dan sebagainya yang memang diperlukan untuk korban-korban,” ucapnya. Mengenai kondisi Kabupaten Sumedang yang dilanda bencana tanah longsor, Bambang menyatakan, telah

berangsur pulih. Jalan Cadas Pangeran yang semula tertutup tanah longsor, kini ?sudah bisa dilalui kendaraan. Namun, masih diatur anggota Polres Sumedang. “Kami, sekarang ini akan meninjau langsung ke Sumedang, untuk melihat kondisi di sana dan memberikan bantuan untuk masyarakat yang menjadi korban longsor,” tandasnya. (net/rus)

“Kalau setahu saya sih, cuma saya yang bikin khusus boneka Lala-Lili dengan nuansa batik kujang. Dan itu yang dipesan panitia, karena dari detail boneka yang dibuat, katanya sesuai yang diinginkan.”

Pembuat Boneka Maskot PON XIX Merasa Tak Dipromosikan KEBERADAAN para perajin boneka di Sentra Boneka Desa Sayati Hilir, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, dinilai kurang terpromosikan dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, pada momen Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat (Jabar) ini.

B

ukti kurangnya promosi, dirasakan oleh Ikin Sumpena (40), yang menjadi perajin pertama membuat boneka maskot berbentuk hewan primata, Surili bernama Lala-Lili. Tidak banyak yang mengetahui, jika warga Kabupaten Bandung adalah yang dipercaya untuk membuat boneka Lala-Lili itu. Apalagi, boneka yang khusus dipesan

NET

Bupati Janjikan Atlet Peraih Medali Jadi Tenaga Kontrak

NET

oleh PB PON XIX, dengan desain pakaian batik kujang. “Kalau setahu saya sih, cuma saya yang bikin khusus boneka Lala-Lili dengan nuansa batik kujang. Dan itu yang dipesan panitia, karena dari detail boneka yang dibuat, katanya sesuai yang diinginkan,” tutur Ikin saat ditemui di kediamannya, Kamis (22/9). Yang menjadi miris, pesanan 10 ribu boneka LalaLili yang dibuat Ikin dan sembilan perajin boneka lainnya di desa tersebut, semua untuk diperjual belikan di venue-

venue yang ada di Kota Bandung, bukan di Kabupaten Bandung. “Kalau yang dipesan panitia ‘kan dua ribu boneka, itu khusus yang ada desain batik kujangnya dan tidak dijual karena untuk souvenir atlet. Kalau yang sepuluh ribu itu pesanan pedagang. Dan katanya, sampai sekarang itu yang paling ramai pembeli di GBLA, venue Arcamanik dan di UPI,” sebutnya. Berdasarkan pantauan galamedianews.com, di venue PON yang ada di kawasan sport center si Jalak Haru-

pat, tidak begitu menggeliat penjual boneka Lala-Lili, bahkan nyaris tidak ada. Kemudian, tidak ada promosi melalui spanduk atau banner kawasan Sentra Boneka Desa Sayati Hilir yang dipasangkan di titik-titik utama jalan menuju Kabupaten Bandung. Yang terlihat, justru lebih kepada promosi spanduk dan banner foto Bupati dan Wakil Bupati Bandung, serta Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, yang berisi penyampaian selamat untuk para atlet dalam mengarungi PON XIX ini.

“Memang, dulu sempat ada pelatihan untuk desain, kami sering diundang oleh pihak desa untuk ikut pelatihan di hotel-hotel. Tapi, kalau untuk pemasaran/promosi dan pelatihan pengemasan belum pernah ada,” ungkapnya. Kondisi ini seakan menjadi bukti, gaung dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, untuk mempromosikan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayahnya, hanya sekadar wacana dan tidak sepenuhnya terealisasikan. (net/rus)

KBB-Bupati Bandung Barat, Abubakar, menjanjikan bonus uang dan pekerjaan bagi atlet asal Kabupaten Bandung Barat (KBB) peraih medali pada PON XIX/2016 Jawa Barat (Jabar). Untuk bonus sudah disiapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2016. “Pemerintah sudah mempersiapkan bonus bagi atlet KBB peraih medali. Mengenai besar kecilnya, belum dapat saya ungkapkan sekarang. Pokoknya sudah dialokasikan dalam APBD Perubahan tahun ini,” ujar Abubakar, seusai melepas peserta balap sepeda jalan raya PON XIX/2016 nomor Individu dan beregu di Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kamis (22/9). Hingga kini, atlet KBB sudah menyumbang 15 medali emas untuk kontingen Jabar. Selain emas, menyabet pula 6 perak, dan 3 perunggu. Sumbangan

emas terbanyak dari cabang olahraga (Cabor) dayung yang berhasil meraih 12 medali, ditambah 4 perak. Bahkan atlet dayung, Asep Hidayat, sudah menyumbang 4 medali emas. Abubakar mengakui, ada sejumlah atlet yang meminta jaminan hari tua. Lebih berkaitan pada pekerjaan yang bisa menopang kehidupan para atlet, setelah pensiun dari dunia olahraga. “Kenapa tidak? Bisa saja mereka (Atlet,red) dijadikan karyawan Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Bandung Barat dengan status tenaga kontrak. Itupun sepanjang mereka meminati pekerjaan di pemerintahan. Kebetulan, Pemkab Bandung Barat juga kekurangan pegawai,” tandasnya. Menurutnya, penghargaan bagi atlet berprestasi layak diberikan. Atlet menjadi salah satu orang yang berjasa mengibarkan merah putih di dunia internasional. (net/rus)


HALAMAN

B3

WOW!

BECEKAMPUS JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016

Mahasiswa Aktif Organisasi Adalah Panutan, Benarkah?

“Manusia itu tak berarti apa-apa. Pekerjaannya lah yang menjadikan hidupnya berarti” Anonymous

Seorang Panutan Jika Mampu Menjadikan Organisasi yang Maju KULIAH pada dasarnya adalah sebuah jenjang pendidikan dimana kita seharusnya menjadi manusia dengan wawasan dan keterampilan. Nantinya, dengan wawasan dan keterampilan ini, kita harus siap untuk bekerja dan berbakti untuk masyarakat melalui pos-pos pekerjaan dari disiplin ilmu masing-masing.

D Mita Reskyyanti

Belajar Percaya Diri INGIN menjadi jaksa dan ha­ kim adalah cita cita dara kelahiran Cianjur 17 Maret 1997 bernama Mita Reskyyanti mahasiswi semes­ ter 3 Fakultas Hukum Universitas Suryakancana Cianjur, guys. Sejak dari awal masuk ke hu­ kum ia mulai tertarik dengan mata kuliahnya. Dan memang dari SMA, ia bercita­cita ingin menjadi Jaksa atau Hakim. Keaktifannya di orga­ nisasi menjadi pendorong agar ia tampil percaya diri. Karena, menurutnya menjadi seorang yang bergelut di dunia hu­ kum harus pintar dan percaya diri. Dengan modal percaya diri serta ilmu hukum yang didapat maka bisa menjadikan seseorang yang cerdas di bidang hukum. (cr3)

i kehidupan kuliah, kita akan bertemu dengan organisasi, kegiatan dan wadah lainnya seperti UKM yang ada di perfakultas atau uni­ versitas. BTW, ngomongin ten­ tang organisasi, seberapa penting ikut organisasi? Apakah maha­ siswa yang ikut organisasi adalah panutan bagi mahasiswa lainnya? Risya Agustiandini mahasiswi semester 1 Fakultas Hukum Uni­ versitas Suryakancana menjelas­ kan ia melihat mahasiswa yang mengikuti organisasi memang baik karena bisa belajar membagi waktu antara kuliah dan kegiatan tersebut. “Bagus sih, jadi bisa membagi waktu. Tapi, kalu menurut Ri­ sya ya mending fokus kuliah aja soalnya kan itu materi dari dosen yang perlu dipelajari. Kalau Risya sendiri gak tertarik ikut karena suka main,” jelasnya. Indriana Ayulia Putri mahasis­ wi semester 5 Jurusan Ekonomi Syariah Universitas Suryakancana mengungkapkan, mereka yang ikut organisasi bisa belajar mem­ persiapkan suatu acara dan berani berbicara, guys. Tapi, ikut organi­ sasi pun harus memilih yang me­ mang bermanfaat. “Menurut aku yang sekiranya bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain itu ga masalah. Yang penting waktu yang udah dikor­ bankan ga jadi sia­sia. Aku bukan seorang yang aktif organisasi ka­

mengakibatkan terpecahnya tali persaudaraan yang seharusnya semakin erat, semakin kompak dalam melaksanakan kegiatan apapun,” pungkasnya. (cr3)

rena emang ingin fokus kuliah,” ung­ kapnya. Ia pun menam­ bahkan mereka yang ikut organisasi hanya sebagian yang bisa dijadikan panutan yakni me­ reka yang b i s a memper­ tahankan n i l a i kuliahnya bahkan meningkat­ kan prestasi bela­ jarnya serta me­ nerapkan etika maupun norma yang lebih baik. “Namanya organisasi kam­ pus haruslah berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, jadikan ladang pembelaja­ ran untuk mengisi ke­ kurangan pada diri sendiri. Ja n g a n sampai organi­ sasi kam­ pus itu menjadi ajang pe­ rebutan kekuasaan yang akan

Elen ILUSTRASI: BERITA CIANJUR/M. YANUAR GUNAWAN - FOTO: BERITACIANJUR/CR5

“Bagus sih, jadi bisa membagi waktu. Tapi, kalu menurut Risya ya mending fokus kuliah aja soalnya kan itu materi dari dosen yang perlu dipelajari. Kalau Risya sendiri gak tertarik ikut karena suka main.”

“Menurut aku yang sekiranya bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain itu ga masalah. Yang penting waktu yang udah dikorbankan ga jadi sia-sia. Aku bukan seorang yang aktif organisasi karena emang ingin fokus kuliah.”

Risya Agustiandini Mahasiswi Semester 1 Fakultas Hukum Universitas Suryakancana

NET

Innallilahi, India Meluncurkan Taksi LGBT WINGS Travel bekerjasama de­ ngan Lembaga Swadaya Masya­ rakat Humsafar Trust di Mumbai dalam mempromosikan hak­hak komunitas gay di India. Mereka berharap bisa meluncurkan se­ tidaknya 1.500 taksi pada akhir tahun ini. “Ada begitu banyak dari kita yang terlibat dalam perdagangan seks atau mengemis di jalanan,” kata Chauhan yang telah bekerja sebagai konselor untuk Humsa­ far selama hampir tiga tahun. Berdasarkan tokoh pemerin­ tah India, setidaknya ada 2,5 juta gay di sana. Meskipun secara hu­ kum India mengakui transgen­ der, komunitas LGBT sangat terpinggirkan, menderita akibat perlakuan intoleransi dan bebe­ rapa peluang untuk mendapat­ kan persamaan hak. Chauan berharap bisa meraih penghasilan 200 dolar AS per bu­ lan sebagai sopir taksi dan dia cukup percaya diri untuk men­ dapatkan pelanggan dengan mu­ dah dibandingkan menjadi sopir lain. (cr3)

Indriana Ayulia Putri Mahasiswi Semester 5 Jurusan Ekonomi Syariah Universitas Suryakancana

LOVE

Hal yang Harus Dilakukan Saat PDKT nar­benar suka sama kita atau enggak.

SALAH satu proses PDKT yang bisa kita lakukan adalah lewat chat. Chat juga lebih gampang dilakukan dibandingkan kita ngomong langsung. Sayangnya, dibandingkan cewek, cowok enggak terlalu suka chat. Akibatnya proses chat jadi sering berhenti di tengah jalan. Kita perlu punya taktik agar cowok enggak bosan chat dengan ini. In dia 5 hal yang harus dilakukan saat PDKT agar gebetan enggak berhenti chat dengan kita. 1. Terlalu Panjang & Detil Gaya chat cewek dan cowok agar berbeda. Kalau dengan sesama cewek kita bisa chat yang panjang banget dan me­ lantur ke sana kemari. Kalau dengan cowok, apalagi gebetan yang belum kita kenal baik, kita sebaiknya ngajak chat dengan kalimat yang sederhana. Sebisa mungkin membuat dia men­ jawab dengan singkat. 2. Bersabar Kalau kita mengirimkan satu chat tapi dia enggak lang­

4. chat saat dia sibuk Pastinya kita udah tahu ki­ ra­kira gebetan punya kesibuk­ an apa. Jadi hindari chat pada saat dia sedang sibuk melalu­ kan hobi­hobinya itu. Jangan juga chat terlalu pagi saat dia sibuk mau sekolah. Kita juga harus siap­siap berangkat ke sekolah kan? Jangan juga chat terlalu malam, apalagi kalau hari sekolah. Mungkin di ak­ hir pekan atau hari libur boleh chat agak maleman. Tapi kalau sudah diatas jam 11 atau jam 12 malam, sebaiknya kita hindari.

NET

sung ba­ las. Jangan langsung mengirim chat berikutnya. Tunggu be­ berapa saat. Kalau sampai se­ harian belum juga dibalas, kita bsa ulang lagi chat sebelum­ nya sedikit. Tapi kalau sudah berhari­hari bahkan lebih dari seminggu dia enggak balas, ke­

mungkinan dia enggak tertarik sama kita. Jangan sedih, ya. 3. Hati-hati Dengan Emoticon Emoticon bisa jadi peng­ ganti apa yang kita rasakan saat itu. Jadi kita harus hati­hati saat menggunakan emoticon.

Pilih emotikon yang netral se­ perti tersenyum atau gambar­ gambar lucu lainnya. Jangan langsung menggunakan emoti­ con yang menjurus kearah cin­ ta. Kalau perlu untuk beberapa saat kita bersikap netral, jadi jangan gunakan emoticon apa pun, sebelum kita yakin dia be­

5. Nanya Tapi Bukan Interogasi Sebagai cewek kita punya rasa penarasan yang lebih ting­ gi dibandingkan cowok. Ini ada hubungannya dengan tingkat khawatiran cewek pada banyak hal, termasuk soal percintaan. Jadi ketika kita chat sama dia jangan terlalu sering nanya yang terlalu detil karena cowok suka kesal. Apalagi kita belum jadi pacarnya. (cr3)


HALAMAN

B4

LifeStyle

Sepatu Artis Seksi ini Nyangkut ARTIS sensasional Ni­ kita Mirzani baru­baru ini mengalami insiden saat sedang berkunjung di sebuah mal di Jakarta. Ketika sedang menaiki eskalator, sepatuhigh heels bermerk miliknya tiba­tiba tersangkut. Akibat kejadian tersebut, eskalator pun terpaksa dimatikan untuk sementara. Un­ tungnya, meski harus berjalan tanpa alas kaki, Nikita tak mengalami luka berarti. Bintang Warkop DKI Reborn: Jang­ krik Boss Part Iitu bahkan sempat me­ rekam momen terse­ but dan mengunggahn­ ya ke akun Instagram pribadinya. “Sepatu gue nyangkut di e s k a l a t o r. . . nyeker,” ucap Nikita di vid­ eo yang su­ dah ditonton lebih dari 75 ribu kali itu. Wa j a h n y a masih tam­ pak sedikit panik. Menang­ gapi insiden itu, para ne­ tizen pun mengingatkan Nikita agar

lebih berhati­hati saat memakai sepatu high heels di eskalator. Rupa­ nya, beberapa dari me­ reka pun pernah men­ galami hal seperti itu. “Yah mimi... sepatu mahal­mahal endingnya cuma buat nyangkut,” ucap salah seorang ne­ tizen. “Deg­degan..per­ nah juga (mengalami) untung ada waktu buat lepasin..” timpal netizen lain­ nya. (net/ ree)

+ ENTERTAINMENT JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016

Cara Mempertahankan Pernikahan

Tanpa Berakhir Cerai S

SEMUA rumah tangga tentu menginginkan hubungan romantis dan harmonis. Kebanyakan orang akan melanjutkan hubungan ke pernikahan jika sudah menemukan chemistry.

eperti Anda ke­ tahui, sebuah pernikahan adalah sesuatu yang begitu sakral. Karena itu, semua orang berharap agar per­ nikahan mereka berta­ han lama. Namun sebenarnya bukan itu yang akan mem­ buat pernikahan Anda bertahan lama. Dilansir dari sheknows.com, beri­ kut adalah beberapa hal yang harus Anda laku­ k a n

jika ingin hubungan Anda bertahan lama.

Bekerja seperti tim Sebelum memulai hidup bersama, Anda dan pasangan harus bisa sa­ ling bekerja sama. Anda dan pasangan saling mem­ bantu di saat

kesulitan dan membu­ tuhkan bantuan. Miliki prinsip bahwa kalian akan mendirikan sebuah masa depan yang hebat bersama­sama. Setia Ketika Anda sudah mengenakan cincin pernikahan, Anda akan menjadi bagian dari sebuah tim. Anda harus setia dan menempatkan tim ini menjadi sesuatu yang paling pent­ ing dan pa­ ling utama. B u k a n hanya setia kepada pa­ sangan Anda, tapi Anda juga harus setia ke­ pada kelu­ arga.

Jadi proaktif Perkawinan adalah kerja keras. Seperti bu­ rung yang membangun sarang, Anda harus me­ ngumpulkan semua yang Anda butuhkan untuk membangun sebuah rumah tangga. Pikirkan dengan matang apakah Anda sudah memiliki cukup modal untuk memenuhi setiap kebu­ tuhan saat sudah meni­ kah dengan pasangan Anda. Jadilah istimewa Memang tak mudah bagi setiap orang untuk menghormati komit­ men yang telah diucap­ kan seumur hidup. Tapi sumpah yang Anda ucap­ kan di pernikahan nanti merupakan tanggung jawab besar. Anda ha­ rus merasa istimewa atas status perkawinan Anda. Dengan begitu hubungan Anda dan pasangan akan bertahan lama. (net/ ree)

Nikita Mirzani

Lama Menghilang, Jadi Tersangka

Charly Van Houten

menyelesaikan kasus ini di Polda Jawa Barat. “Ia akan kami panggil sebagai tersangka soal kasus pe­ nipuan ini,” katanya me­ nambahkan. Kasus yang menjerat Charly Van Houten be­ rawal dari laporan pe­ ngusaha asal Bandung, Wira Pradana ke Polda Jawa Barat pada 17 April 2015. Charly dituding melakukan penggelapan berupa investasi bodong kepada Wira. Kala itu, Wira sempat menginvestasikan uang­ nya ke Pangeran Cinta Management yang dibina oleh Charly. Namun, sejak 2010 hingga 2012, komu­ nikasi keduanya terputus. Wira menganggap vokalis beraliran Melayu itu lari dari tanggung jawab. Ketika dimintai tang­ gapannya soal laporan ke polisi ini, Charly sempat mengklaim bahwa ma­ salah di antara mereka hanya salah pa­ ham semata. “Hanya mis­ commu­ nication mung­ kin. Dan sudah diurus orang di sana,” u j a r Charly V a n Hooton kala itu. (net/ ree)

Vokalis Band Terkenal Tapi Tetap Makan di Kaki Lima MESKI menyandang sebagai seorang vokalis band besar, Fadly Padi mengaku jika dirinya tak sungkan untuk makan di warung kaki lima pinggir jalan. Dirinya mengaku kebiasaan kuliner di ping­ gir jalan sudah menjadi kegemarannya. Seperti saat ditemui di Steamboat 69, Pasar Mod­ ern Bintaro, Tangerang Selatan, akhir pekan lalu. Fadly nampak kulineran di warung tenda milik sa­ habatnya, Deswal Arief. “Pas saya coba To­ myam di Steambot 69 ini rasanya yummy. Menurut saya tomyamnya segar, chefnya ini yang luar bi­ asa. Ini rasanya beneran tomyam, bukan asal nama

aja,” kata Fadly lantas menikmati hidangan yang disajikan. Meski gemar dengan kegiatan kuliner, Fadly tetap menjaga diri karena dirinya memang sedang menjalani program diet karbohidrat. “Buat yang lagi diet karbo ini pas ban­ get ya, apalagi sayurannya or­ ganik. Cocok banget ini,” ujar Fadly. Soal rasa, menurut Fad­ ly, tomyam yang sedang dinikmatinya sudah tak perlu diragu­ kan. Sebagai

bukti, Fadly menunjuk­ kan keringat yang mulai keluar dari pori­pori ku­ litnya. “Bapak saya dulu pernah bilang, kalau makanan itu bikin keluar keringat berarti memang nikmat,” pungkasnya. (net/ree)

Fadly Padi

CHARLY Van Houten ditetapkan sebagai ter­ sangka oleh Polda Jabar atas kasus penipuan yang dilaporkan pada tahun lalu oleh Wira Pradana, man­ tan rekan bisnisnya. Status tersangka yang dikenakan pada vokalis Setia Band ini, dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Yusri Yunus. “Iya, kemarin dia telah ditetapkan sebagai ter­ sangka kasus penipuan,” ujar Kombes Yusri saat dihubungi via telepon, Ka­ mis (22/9). Selanjutnya, ujar Yus­ ri, Charly harus mengi­ kuti proses hukum untuk


Klik! beritacianjur.com

JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

email redaksi.beritacianjur@gmail.com

HALAMAN

B5

Persib Seret Gol ! TIDAK mencetak gol dalam tiga laga terakhir barisan pemain depan Persib menjadi sorotan tersendiri dari jajaran pelatih, dan Bobotoh. Menanggapi hal tersebut Sergio van Djik punya pandangan dan pembelaan untuknya sebagai striker dan teman-temannya juga.

P

Dua hari di ISMC pulang lagi Rabu malam. Hasil report sudah ada dan hasilnya bagus, sesuai dengan pemeriksaan saya.”

emain naturalisasi asal Belanda ini mengatakan, produktifitas gol harus berbanding dengan banyaknya peluang tercipta. Beberapa pertandingan, Maung Bandung dinilai kurang melakukan tekanan ke jantung pertahanan lawan. “Menurut saya, kemarin terlalu kurang bergerak ke depan, semua di dalam pertandingan cuma main di tengah lapangan. Itu tidak berbahaya untuk lawan,” kata pemain bernomor punggung 33 ini. Sergio mencontohkan gaya bermain Bali United kemarin, menurutnya, pertandingan tersebut kedua tim tidak agresif menyerang. Namun, saat ada peluang tim asuhan Indra Sjafri mampu mencetak gol tunggal yang membawa tim lawan menang. “Persib maupun Bali tidak main bagus. Tapi begitu ada peluang, Bali bisa langsung memasukkan,” ucapnya. Meski begitu, Sergio tak

putus asa. Walau permainan timnya belum mencapai top performa, ia tetap memupuk asa untuk melakoni pekan ke-21 kontra Persiba Balikpapan di kandang. Di sisa waktu yang ada, bersama teman-temannya Sergio akan bekerja keras untuk bangkit. “Masih ada waktu untuk kerja lebih keras dan mencari taktik yang lebih bagus. Mudah-mudahan kami bisa bangkit karena prestasi minggu kemarin tidak bagus untuk pemain dan juga untuk s u p o r t e r,” tambahnya.(net/ A n g g a P u r wanda /”BC”)***

Sergio Van Dijk

Persib Ajukan Dua Stadion

Konsentrasi Siapkan Fisik Pemain

NET

PERSIB Bandung mengajukan izin Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi untuk melaksanakan laga kandang selama Oktober di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016. Selain itu mereka juga mengajukan izin untuk penggunaan Stadion Pakansari Kabupaten Bogor sebagai alternatif. Hal itu dibenarkan manajer Persib, Umuh Muchtar, pada Kamis (22/9) di kediamannya. Persib mengajukan laga kandang melawan Persiba Balikpapan Sabtu

(1/10) di Wibawa Mukti. Lanjut kemudian melakukan partai yang sempat ditunda melawan Pusamania Borneo FC (PBFC) Rabu (4/10) di Pakansari. “Iya kita sudah mengajukan surat permohonan menggunakan Stadion Wibawa Mukti untuk menjamu Persiba. Kita masih menunggu jawabannya. Kita mengajukan alternatif Stadion Pakansari tanggal 4, saya lupa lawan mana (kemungkinan lawan PBFC) di Stadion Pakansari,” papar Umuh.

Selain dua laga itu, Persib akan menjamu juga Bhayangkara Surabaya United pada Rabu (12/10) serta meladeni Gresik United, Sabtu (22/10). Praktis, pertandingan-pertandingan tersebut harus dihelat di luar Bandung. Pasalnya, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dipastikan bakal melakukan recovery rumput setelah ditutup selama sebulan untuk pembukaan dan penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016. (net/ pur)

JADWAL padat akan dihadapi oleh Persib Bandung di pekan depan karena dalam 7 hari, Maung Bandung akan mentas sebanyak 3 kali. Pada 1 Oktober, Atep dan kolega akan memainkan partai kandang melawan Persiba. 3 hari berselang, Persib dijadwalkan untuk memainkan laga tunda mengha­ dapi PBFC. Setelah itu Maung Bandung mesti terbang ke Madura dan tanding pada 8 Oktober menghadapi sang pe­ muncak klasemen sementara. Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman pun menyebut persiapan kondisi isik anak asuhnya akan menjadi sorotan utama. Karena mereka harus mampu tampil stabil dalam 3 laga yang berdekatan. “Waktu yang ada ini, untuk persiapan 3 pertandingan dalam seminggu akan kita persiapkan isik,” ungkap Djanur, kepada wartawan, kemarin (22/9). Selain itu dia juga akan berusahan untuk membuat racikan baru untuk anak asuhnya. Seperti memainkan Diogo Ferreira di belakang untuk berduet dengan Vladimir Vujovic. Begitu juga di lini depan dengan mengasah saling pengertian antar pemain yang banyak melakukan aksi individu di laga-laga terakhir. Namun untuk pekan ini, materi latihan isik tetap menjadi konsentrasi utama pria 58 tahun tersebut. “Tapi kita hingga Sabtu ini kita akan ke isik dulu karena kita sudah libur, nanti ada jadwal

padat dan ada beberapa pemain yang sakit. Minggu dan Senin kita ada uji coba, Selasa hingga Kamis kita akan asah ke taktik,” ungkapnya. Persib sendiri ingin bangkit setelah tumbang di 2 laga terakhir mereka. Diakui oleh Djanur, selain membenahi mental, dia juga mulai berpikir untuk menyiapkan taktik baru yang akan diterapkan saat menjamu Persiba. Karena bukan hanya kalah, permainan Persib jauh dari harapan dan sangat sulit untuk mengkreasi peluang ke gawang lawan. “Sudah bicara soal mental dan diasah terus, kita juga bikin taktikal lah di lapangan (perubahan). Kita tidak bisa merubah materi, dengan yang ada kita coba sentuh sisi taktikal, kita harus coba itu,” tukasnya. (net/pur)

Djadjang Nurdjaman


HALAMAN

B6

BISNISLINE

Kita, awal berdiri tahun 2010 dan dalam seharinya mampu memproduksi tiga kwintal. Untuk bahan dasar sama ya, cuma kita memakai kacang kedelai impor, mentega, bawang putih, dan kuningnya memakai kunyit asli, bukan pewarna makanan.” Adi Suardi Pemilik Tahu Mantep

JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016

Perajin Tahu Gunakan Kedelai Impor Sebagai Bahan Baku

Dinilai Lebih Berkualitas NET

UMKM Perlu Campur Tangan dari Perusahaan Besar PELAKU Usaha Mikro rintah Kabupaten) BanKecil dan Menengah dung Barat. Sebelumnya, (UMKM), kini masih me- mereka mendapat banmiliki banyak keterbata- tuan permodalan melasan. Bukan semata-mata lui dana bansos (Bantuan permodalan, tetapi juga Sosial) ataupun hibah menyangkut standar kua- dari pemerintah. Namun, litas produk, keberlang- setelah ada aturan yang sungan produksi, desain, melarang bentuknya dialihkan ke pelatihan,” kemasan, dan pemasaran. Demikian diung- katanya. Menurut Wewen, dari kapkan Kepala Bidang sisi per(Kabid) modalan, UMKM Disebenarnas Perinnya UMKM dustrian, masih baPerdagangan, dan Baru sekitar 4.800 nyak yang membuKoperasi dari 40 ribu pe- t u h k a n (Disperuntikan indagkop) laku UMKM di sdana. Kadan UMKM Kabupaten Ban- r e n a n y a Kabupaten Ban- dung Barat (KBB) perlu ada dung Bakepedulian yang mendapat dan camrat (KBB), W e w e n tangan pembinaan dari pur Surwenda, perusahaPemkab (Peme- an besar di sela-sela kegiatan dalam rintah Kabupaten) di “Peningmembankatan Usa- Bandung Barat...” tu pelaku ha Bagi UMKM. P e l a k u “PerUMKM Tahun 2016” di usahaan besar itu ‘kan Lembang, Kamis (22/9). memiliki kewajiban Menurutnya, semua CSR (Corporate Social tantangan itu harus di- Responsibility) atau hadapi, tidak hanya oleh kepedulian sosial, kami pelaku UMKM, tapi juga dorong untuk membanoleh semua pihak. tu UMKM. Paling ti“Baru sekitar 4.800 dak, bisa menjadi bapak dari 40 ribu pelaku angkat. Tidak hanya sekaUMKM di Kabupaten dar memberikan bantuan Bandung Barat (KBB) permodalan, tapi juga beryang mendapat pembi- bagai bentuk pelatihan,” naan dari Pemkab (Peme- katanya. (net/rus)

bank bjb Optimalisasi Branding di Kampung Atlet PT Bank Pembangun­ an Daerah Jawa Barat (Jabar) dan Banten, Tbk. (bank bjb) turut meriah­ kan kegiatan Kampung Atlet dalam penyeleng­ garaan PON XIX/2016 Jabar, guna meningkat­ kan branding perseroan. Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Hakim Putratama, mengatakan, perseroan­ nya mengoptimalkan fungsi promosi below the line (BtL), melalui stand booth di venue Kampung Atlet. “Sebagai salah satu sponsor utama, bank bjb berkomitmen penuh ter­ hadap kelancaran dan kesuksesan acara PON XIX/2016 Jawa Barat (Jabar). Kegiatan itu salah satu bentuk dari komit­ men tersebut,” katanya, Rabu malam lalu (21/9). Kampung Atlet me­ rupakan kegiatan eksebisi atau pameran yang terse­ bar di beberapa titik lokasi penyelenggaraan cabang olahraga (Cabor), selama gelaran PON XIX dilak­ sanakan, salah satunya di Gelanggang Olahraga (GOR) Institut Teknologi Bandung (ITB). Di lokasi tersebut ter­ dapat beberapa Cabor yang dipertandingan, seperti tenis meja, pen­ cak silat, dan sepak bola futsal yang juga melang­ sungkan pertandingan Cabor sepakbola futsal, antara Jabar vs Bali. “PON XIX/2016 Jawa Barat (Jawa Barat) ini menjadi momentum be­ sar bagi bank bjb untuk memaksimalkan bran­

ding, karena pada event ini akan ada ribuan atlet, official, serta penonton yang akan hadir di per­ helatan akbar ini,” tutur Hakim. Dia mengharapkan bank bjb bisa optimal me­ ningkatkan brand equity di ajang PON XIX/2016, supaya berdampak ke­ pada peningkatan keper­ cayaan publik. Hal ter­ sebut diharapkan dapat mendongkrak kinerja perusahaan pada tahun ini (2016). Seperti di Kampung Atlet GOR ITB, bank bjb menyediakan berbagai fasilitas, antara lain pem­ bukaan rekening, apply credit card, games dan gimmick, serta layanan untuk informasi produk dan jasa perbankan bagi para peserta, penonton, pewarta, maupun bagi of­ ficial PON XIX. Pemimpin bank bjb Cabang Jatina­ ngor, Nentje Ratu Intan Cakraningrat, menya­ takan, bank bjb mendu­ kung semua kegiatan Ca­ bor PON XIX/2016 Jabar yang diselenggarakan di Jatinangor. Di sisi lain, pihaknya mendorong pe­ ningkatan jumlah reke­ ning baru. “Selama seminggu di sini, kami dari panitia pelaksana sudah ada 105 orang membuka rekening baru, belum dari Cabor lainnya dan belum dari masyarakat luar yang ikut menonton di sini melihat booth bank bjb, mereka juga antusias untuk mem­ buka rekening,” ujarnya. (net/rus)

BEBERAPA pabrik yang memproduksi tahu di wilayah Cianjur kota dan sekitarnya, ternyata masih ada yang mempergunakan kacang kedelai impor sebagai bahan bakunya.

M

i s a l n y a saja, seperti pabrik tahu Mantep di Kampung Loji, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur. Sang pemilik beralasan, karena tahu yang dihasilkannya jauh lebih bagus kualitasnya, jika dibandingkan dengan memakai bahan baku dari kacang kedelai lokal. Pabrik yang sudah berjalan sekitar 6 tahunan ini mampu memproduksi hingga 3 kwintal per harinya dengan mempergunakan

BERITACIANJUR/ K1

bahan-bahan dasar yang sama, seperti tahu pada umumnya. “Kita, awal berdiri tahun 2010 dan dalam seharinya mampu memproduksi tiga kwintal. Untuk bahan dasar sama ya, cuma kita memakai kacang kedelai impor, mentega, bawang putih, dan kuningnya memakai kunyit asli, bukan pewarna makanan,” ujar Adi Suardi, selaku pemilik tahu Mantep, saat ditemui “BC” di pabriknya, Kamis (22/9). Ribuan tahu hasil produksi pabriknya pun setiap harinya terjual. Untuk pemasarannya, Adi menu-

turkan, buat pasar di wilayah Cianjur, hampir terisi semua. Bahkan, sampai ke luar kota. “Kita, sehari ada sekitar sepuluh ribu tahu yang habis terjual dan omzet yang didapatkan, sekitar Rp5 juta per hari dengan keuntungan Rp1 juta. Sedangkan, untuk pemasarannya ke Pasar Induk, Pasar Cipanas, pedagang keliling dan hampir menguasai Pasar Cianjur. Bahkan, tahu kita pun sampai ke Cisarua, Bogor,” tuturnya. Meski ilmu usaha membuat tahu tersebut didapat dari adiknya, yang dulu

sempat bekerja di pabrik tahu di daerah Lembang, Bandung. Namun, kini Ade terbilang sukses menjalankan roda perusahaan pabrik tahu di Cianjur. “Pertama membuka pabrik tahu itu dari pengalaman adik saya yang pernah bekerja di pabrik tahu, tepatnya di Lembang, Bandung, dan dia merupakan karyawan di sana. Namun, melihat peluang di Cianjur, sehingga berinisiatif membuka pabrik tahu sendiri di Cianjur, dan Alhamdulillah, prospeknya terbilang bagus,” pungkasnya. (k1)

Penjualan Furniture Kayu Jati Bulan ini Alami Peningkatan KENDATI mengaku, tak memiliki pelanggan tetap. Namun, toko mebel yang sudah berjualan sejak seki­ tar 7 tahun silam inipun me­ ngalami peningkatan omzet pada bulan ini (September, red), jika dibandingkan de­ ngan penjualan dalam bu­ lan­bulan sebelumnya. Sebab, menurut Riza,sang pemilik toko me­ bel Jati Mulya, berbisnis di dunia furniture berbeda de­ ngan bisnis­bisnis lainnya. “Sekarang­sekarang prospek di Cianjur sendiri, lumayan juga. Apalagi bu­ lan ini, lagi ramai­ramai­ nya. Omzet bulan ini, yang ke luar ada sekitar 20 set barang,” aku Riza, Kamis (22/9). Namun, Riza sendiri enggan untuk menyebut­ kan berapa nominalnya. Ka­ rena, menurutnya, itu me­ rupakan privasi. Furniture atau mebe­ lier yang terbuat dari ba­ han kayu jati Jepara ini, merupakan furniture khas Indonesia yang digemari semua lapisan masyarakat di dalam dan luar negeri. Toko mebel Jati Mulya sen­ diri, merupakan salah satu toko mebelier di Kota Cian­ jur yang menjual furniture dengan berbahan kayu jati berkualitas. Riza pun mengatakan, di

Sekarang-sekarang prospek di Cianjur sendiri, lumayan juga. Apalagi bulan ini, lagi ramairamainya. Omzet bulan ini, yang ke luar ada sekitar 20 set barang.”

BERITACIANJUR/ K1

tokonya terdapat beragam pilihan desain furniture minimalis dan furniture penuh ukiran. Namun, tak diproduksinya sendiri, me­ lainkan dikirim langsung dari Jepara. “Kita di sini jati Jepara asli yang dikirim langsung dan sudah jadi dan di sini hanya tahap inishing saja, seperti menyemprot pernis atau mewarnai. Kenapa di sini tidak memproduksi? karena di sana (Jepara, red) su-

dah ada ahlinya yang membuatnya langsung, sehingga lebih rapih,” ucapnya. Adapun alasan lainnya, karena Riza memanfaatkan kayu jatinya yang unggul dibandingkan dengan kayu jati yang ada di Cianjur. Sebab, di Jepara sendiri, kayu jati tersebut sebelum dijadikan furniture terlebih dahulu melalui beberapa proses. “Kita pun memilih kayu jati yang benar-benar

unggul, karena kayu jati tersebut sebelum dijadikan furniture terlebih dahulu di open supaya lebih awet dan kayu tersebut menjadi mati. Karena, pada dasarnya pohon jati tersebut meskipun sudah ditebang dan dijadikan furniture, tetapi tetap hidup. Namun, kalau sudah di open menjadi mati,” bebernya. Riza menambahkan, di Jati Mulya sendiri (Tokonya, red), dirinya menerus-

kan usaha yang sudah dijalani orang tuanya, yang sudah berjalan selama kurang lebih 30 tahun silam dengan menyediakan berbagai macam furniture yang terbuat dari bahan jati Jepara. Harga yang ditawarkannya pun bervariatif, dari mulai harga ratusan ribu hingga mencapai puluhan juta rupiah. “Di sini, kita menyediakan kitchen set, kursi, meja, lemari, sofa, dan masih banyak yang lainnya. Harganya pun bervariatif, mulai dari harga Rp180 ribu, seperti tempat tissue sampai dengan Rp15-Rp20 juta model sofa besar,” pungkasnya. (k1)


HALAMAN

B7

EMERGENCY!

NEWS+B

... Beda Leasing, Beda Cara DARI HALAMAN B1...

Tujuannya untuk mem­ bantu kelancaran pem­ bayaran atas kredit macet oleh nasabahnya. Hanya saja pihak tidak mentolerir cara­cara kekerasan dalam menghadapi konsumen. “Itu memang ada aturan­ nya dari sana, debt collector itu memang digunakan ke­ tika ada kredit macet. Na­ mun tidak kita perkenankan juga dengan cara kekera­ san,” kata dia saat ditemui. Kamis (22/9). Dikatakan dia, jasa debt collector (DC) atau mata elang (matel) digunakan dengan adanya perhitungan tertentu. “Itu diluar kantor, me­ reka dapat penghasilan dari kita ketika mereka mampu menarik sebuah motor ke­ tika ada kredit macet,” ung­ kapnya. Namun dia menolak ber­ tanggung jika di lapangan pada akhirnya terjadi tin­ dakan kekerasan oleh DC. Sehingga hal itu sepenuh­ nya menjadi tanggung ja­ wab pihak eksternal tanpa menyertakan pihak perusa­ haan. “Sebenarnya kita tidak pernah ikut campur dengan urusan tata cara penarikan­ nya itu seperti apa. Hanya saja, imbasnya memang kita akui jadi ke perusahaan juga, apalagi si customer ini tidak terima akhirnya me­ nyerang kantor,” jelasnya. Sedangkan Kacab PT. Wahana Ottomitra Multiar­ tha (WOM) Finance Cian­ jur, Muryanto menyatakan, untuk penanganan kredit macet diterapkan kepada nasabahnya dengan mem­ berikan surat peringatan (SP). Mulai dari SP 1, 2 lalu

Surat Penarikan jika na­ sabahnya tidak mematuhi aturan yang diterapkan per­ usahaan. “Sebenarnya itu pe­ narikan tidak ada pemak­ saan, jadi gini pembelaja­ rannya adalah bahwa pada waktu konsumen ini macet itu kan sudah ada proses pemberitahuan dari pihak lising, setelah itu surat per­ ingatan ke­1 ke­2, sampai surat tugas penarikan, pasti kita kasih surat seperti itu,” pungkasnya. Hanya saja, sambung Muryanto, leasing juga memberikan penanganan kepada DC yang ditunjuk dengan disertai surat tu­ gas. Namun wajib memberi tahu dulu sebelum melaku­ kan penarikan yang dilaku­ kan oleh DC kepada kepada konsumennya. “Kalau penarikan barang itu memang sudah tidak mampu bayar, kalau stan­ darnya itu walaupun masih ditangani kolektor sendiri meskipun telat 2 bulan itu sudah bisa ditarik barang­ nya, bahkan 1 bulan pun su­ dah bisa ditarik. Stepnya itu dengan cara memberikan surat pemberitahuan, surat teguran, surat peringatan ke­1 ke­2, surat perintah tarik juga ada, jadi step­step itu ada,” paparnya. Sementara itu Kacab PT. Bussan Auto Finance (BAF) Cianjur, Alam Oktavian me­ milih tidak menggunakan jasa pihak ketiga (DC atau Matel) dalam menangani kredit macet. Leasing ini menggunakan jasa Account Receiveable Officer (ARO) yang bertugas melakukan penagihan kepada debitur (nasabah/konsumen) yang terlambat pembayaran se­ cara tepat waktu.

“ARO itu memiliki tugas sesuai dengan terlambatan debitur yang menunggak untuk diberikan surat per­ ingatan pertama hingga ke tiga. Kita menjamin BAF tidak melibatkan pihak ke tiga dan BAF tidak pernah melakukan penarikan ke­ pada debitur yang melaku­ kan kredit macet,” katanya. Sebelum melakukan tin­ dakan dan mengeluarkan kebijakan, pihaknya selalu berkordinasi dengan pihak berwenang agar sesuai de­ ngan aturan hukum. Bah­ kan debiturnya langsung menyerahkan barang jika tidak bisa melakukan pem­ bayaran tepat waktu. Pasalnya, debitur baru sudah diberikan pemaha­ man mengenai konsek­ wensi setelah melakukan transaksi menggunakan pembiayaan di BAF. Sehing­ ga jika terjadi kredit macet pihaknya akan memberi­ kan solusi terhadap debitur yang bermasalah tidak se­ mata­mata mengambil ba­ rang. “Tenor ada yang 11 bulan sampai 35 bulan tergantung kemampuan debitur, jika ti­ dak melakukan pembayaran dan telat dari jatuh tempo ada biaya denda perharinya 0,5 dikali dengan biaya per­ bulannya jadi tidak ada bia­ ya lagi selain biaya denda,” terangnya. Dia memastikan, sudah sesuai dengan aturan dan tidak pernah melakukan hal diluar ketentuan. “Setiap perusahan me­ miliki manajemen ma­ sing­masing jadi tidak akan sama leasing satu dengan leasing lainnya. Jadi saya ti­ dak bisa memberikan tang­ gapan jika saya mengomen­ tari dan menanggapi secara

pribadi mereka punya dapur sendiri yang penting peru­ sahan saya menaati aturan yang ada,” terangnya Hal yang sama diutara­ kan oleh Wakil Manager PT. Mitra Dana Putera Utama (MDPU) Finance Cabang Cianjur, Muhamad Ramjani menyebutkan, dalam me­ nangani kredit macet tidak menggunakan jasa pihak ketiga (DC atau Matel). Me­ tode yang digunakan dalam penagihan dengan santun, terarah dan profesional. Dia memerinci, kredit macet dikategorikan mulai dari dua bulan sampai enam bulan disebut kredit macet prematur, hingga penagi­ hannya terus dilakukan se­ cara intensif juga masih ada toleransi. Jika kemacetan sudah melebihi enam bulan maka pihaknya penagihan datang kerumah nasabah dengan perilaku yang san­ tun dengan target supaya pembayaran lancar kem­ bali. “Bila ada kredit macet total, maka baru mengam­ bil unitnya dengan cara datang kerumahnya dengan membawa surat tugas yang dilengkapi dengan adminis­ trasi lainnya yang berkai­ tan dengan penyitaan unit kendaraan. Tapi bilamana kesulitan mencari unitnya tetap tidak gunakan jasa pi­ hak ketiga, karena hal itu penyelesaian secara kurang baik,” terangnya. Konsumen sebagaimana dilindungi Undang­undang berhak menentukan pilihan atas apa yang disampaikan ini. Tidak ada maksud lain kecuali bahwa sekecil apa­ pun informasi tentu sangat penting sebagai bagian dari upaya pencerahan. (pls/ usi/pip/k-1)

... Lapor Irda, Jika PNS dan Wakil Rakyat Terima Suap DARI HALAMAN B1...

Hal mana tidak boleh me­ lakukan praktek gratiikasi untuk berbagai tingkatannya. “Jenis gratifikasi terbagi ada tiga, selain gratifikasi jenis suap, kedinasan

dan bukan suap kedinasan. Dari ketiga jenis itu, gratifikasi paling rawan terjadi di Cianjur soal suap. Gratifikasi suap di cianjur sendiri rentan terjadi di Organisasi Perangkat Daerah (OPD),” ungkapnya.

Dengan adanya penerapan aturan tersebut, kedepan pelayanan publik yang ada di Cianjur bisa mengalami peningkatan. Selain itu, dengan adanya peraturan itu juga bisa menjauhkan Aparatur Sipil

Negara (ASN) dari praktek Gratifikasi. Sejau ini kata dia, jika terbukti ada ASN yang menerima gratifikasi akan ditindak tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (mbh)

... Leasing Adira dan FIF Belum Mau Bicara ! DARI HALAMAN B1...

...kantor cabang leasing yang lain terbuka dalam menyampaikan informasi yang berkenaan dengan konsumen. Ia malah beralasan jika hal tersebut harus mendapatkan persetujuan dari kantor pusat meskipun pertanyaan yang diajukan mengacu kepada SOP perusahaan. “Surat permohonan wawancara ini, harus diajukan dulu ke kantor pusat. Soalnya, harus ada persetujuan dulu dari kantor pusat,” katanya. Dia menambahkan, setelah surat permohonan tersebut sudah disampaikan ke kantor pusat harus menunggu sekitar dua minggu lamanya, untuk mendapatkan balasan dari kantor

pusat. Jika memang diperbolehkan kata dia, bisa saja menanyakan perihal yang mau ditanyakan. Seolah-olah untuk memperoleh informasi harus berlikut bahkan terkesan dipersulit. Padahal apa yang ditanyakan menyangkut kepentingan umum dan harus mendapatkan penjelasan berimbang dari perusahaan leasing. “Kalau memang nantinya ada balasan dari kantor pusat, nantinya perihal yang akan ditanyakan bisa saja ditanyakan langsung ke kepala cabang,” dalihnya. Hal yang sama juga dilakukan oleh PT. Federal International Finance (FIF) Cianjur, saat ditanyakan mengenai cara penanganan kredit macet. Apalagi leasing tersebut dikenal seba-

gai perusahan besar yang dengan jumlah nasabah kredit untuk sepeda motor. Namun saat ditemui Rabu (21/09) di kantor cabang FIF Cianjur yang berlokasi di Jalan Abdullah bin Nuh Cianjur. General Super FIF Cianjur, Agus Tantan berdalih pihaknya tidak bisa diwawancarai langsung terkait bagaimana penanganan kredit macet. “Maaf ya, untuk saat ini tidak bisa langsung karena Ibu Resti wakil kepala cabang sedang sibuk menerima tamu dan kebetulan kepala cabangnya sedang tidak ada. Kalau awal bulan teteh bisa kesini lagi. Biasanya kami selalu menerima wartawan untuk menerima wawancara tapi saat ini sedang sibuk. mungkin besok saja konfirmasinya seki-

tar pukul 11.00 atau 12.00,” ujarnya. Lalu, esok harinya (22/09) pukul 11.00 kembali BC mendatangi kembali kantor tersebut. Namun, setelah itu Resti mengatakan lewat Satpam disana bahwa tidak bisa ditemui untuk saat itu. Alasan yang disampaikan sedang dilaksanakan meeting. Publik bisa menilai sendiri ternyata tidak semua lising terbuka terkait informasi yang dibutuhkan publik. Justru sikap tertutup yang ditampilkan lising hanya akan menumbuhkan ketidakpercayaan. Lantaran selama ini, informasi sekecil apapun sangat penting agar konsumen tidak dirugikan terkait kebijakan perusahaan yang diterapkan di lapangan. (mbh/cr3)

... Bangga Melihat Orang Lain Mampu DARI HALAMAN B1...

Ia memiliki harapan dengan ilmu yang dimilikinya bisa bermanfaat dengan berb-

agi ilmu pada peserta didiknya bahkan menjadi suatu kebanggaan jika peserta didiknya bisa berhasil melebihinya. “Mendidik bukan suatu

hal yang mudah untuk mengubah perilaku dari tidak tahu menjadi tahu. Dengan pengalaman yang saya miliki saya selalu berbagi dengan mere-

ka untuk memotivasi mereka agar bisa maju dan mampu memberikan kebanggaan pada keluargannya,” terangnya. (usi)

... Nonton Film, Tumbuhkan Ikatan Sosial DARI HALAMAN B1...

Menikmati karya iksi merupakan sebuah ciri dari manusia yang bermasyarakat, namun hingga kini para ilmuwan belum menyelidiki dasar-dasar evolusionernya. “Cerita rekaan dipelajari

secara luas oleh oleh para akademisi humaniora karena merupakan sebuah itur penting dari masyarakat manusia, ada di semua budaya,” kata Robin Dunbar, guru besar psikologi evolusioner di Universitas Oxford. “Namun alasan-alasan

mengapa fiksi bisa begitu mengasyikkan dan apa fungsinya belum banyak diteliti oleh para psikolog atau ahli biologi perilaku. “Ada alasan-alasan sosial yang baik: cerita rakyat memungkinkan kita untuk menyampaikan nilai-nilai

kebijakan atau menanamkan nilai-nilai masyarakat, membawa kita bersamasama. Betapa pun pentingnya, itu tidak sepenuhnya menjelaskan mengapa kita selalu ingin kembali dan kembali lagi untuk dihibur.” (net/ree)

POLISI : 0263 261110 AMBULANCE : 0263 291392 JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016

... Asal-usul Lembur “Campaka” (bag. 3) DARI HALAMAN B1...

...tina hasil rarabina eta nya di paparin berekah ku hiji putra npameget anu dimangsa tos sawawana kawantar hiji jajaka anu hade tata alus wanda ceuk paribasa tea mah, keur kasep teh alus tata alus basa someah kasasamana ngan, bangunna kuat tinu jadi indung lantaran kacida Nyundana matak lucu ari dedegan Indo ari sikep menak Sunda katambih ku ramana, Tuan kawasa kontrak di pasihan kalunguhan nyaeta di jantenkeun kawasa kotrak perkebunan enteh Panyairan ari namina, ”Aria Kusumah Ningrat “ eta namiteh pangleler eyangna anu ti Suka Pura. Aria kusumah Ningrat di

tikahkeun ka wanoja Sunda teureuh menak Kadu Pandak anu namina, Nyimas Arum kastori, tina hasil nikahna nya medal Nyimas Campaka putra hiji- hijina anu kiwari nuju janten cikal bakalna carita nu aya di eta lembur, sawatara eyang Nyimas Campaka duanana tos tilar dunya. Urang teang deui lampahna sinyoh Vandeburg sareng Nyimas Campaka anu di lemburna mah sok disarebat Eneng Campaka, sabada Vandeburg aya di luhur pasir perenahna di tempat anu rek di wangun kantor POS jeung Telepon, Vandeburg tunjak tunjuk ka neng Campaka nuduhkeun lebah tempat anu baris diiwangun pok manehna nyarita. ”Ini po-

hon- pohon harus di tebang dan tanahnya di ratakan, nanti kita perihkan Upas Karta dan Upas Jalil untuk membawa orang kerja dari Desa ini.” Neng Campaka ngawaler. ”Sae kang Vadeburg cuman, menurut adat disini dilarang menebang pohon dibukit sampai gundul karena menurut kepercayaan masarakat di sini, jika di langgar mahluk yang menempati hutan ini akan marah dan meminta korban nyawa berikutnya, jika kang Vandeburg mau menghargai Campaka, masarakat disini tidak mau dengan cara rodi tapi harus diperlakukan seperti buruh biasa agar bekerjanya baik dan bisa memberi makan anak istrinya.” (Nyambung)

... Terdorong Melihat Kenyataan Sekitar DARI HALAMAN B1...

Dari sana ia mulai banyak bersyukur melihat kenyataan bahwa di sekitarnya banyak anak-anak berkebutuhan khusuh dengan masing-ma-

sing keterbatasannya. Tapi di balik itu, mereka tetap memiliki hak hidup. “Terutama hak pendidikan, mereka pun punya potensi yang bisa dikembangkan,” tambahnya.

Sekarang, ia merasakan jatuh cinta dan dapat menikmati hidup di sekitar mereka. Ia mendapatkan banyak pelajaran ketika mengajar dan ia pun mencoba membantu mereka untuk belajar. (cr3)

Kawasan Tanpa Rokok Belum Mampu Selesaikan Masalah CIANJUR–Pembelian rokok dikalangan remaja sudah dalam kondisi mengkhawatirkan. Lantaran penjualan rokok tidak pernah dibatasi oleh para penjualnya dan sulit dilakukan pengawasan. Sebagaimana dikatakan Ketua Komisi IV, Sapturo mengungkapkan, penjualan rokok yang bebas dan sulit diawasi memang menjadi faktor utama fenomena ini sulit untuk dihilangkan dikalangan pelajar. Meskipun sudah diberikan peringatan para perokok kadang tidak memperhatikan aturan yang tertera dalam bungkusan rokok tersebut. Menurutnya, cukup su-

lit jika peredaran rokok dan penjualannya diawasi dengan baik. Bahkan, jika dilihat para pedagang rokok ini tidak pernah melihat siapa pembelinya yang penting rokok bisa terjual. “Yang perlu dicegah sekarang ini adalah dimana kita mengupayakan mereka untuk mengurangi rokok. Bahkan yang kita khawatirkan justru anak–anak yang sudah beranjak dari sekolah dasar menuju ke SMP, atau kalangan remaja,” ujarnya. Diakuinya, untuk Cianjur pemberlakuan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) belum berjalan efektif. Namun, ia menya-

takan pihaknya terus berusaha membuat KTR efektif dengan penerapan dan pengawasan yang ekstra. “Cianjur harus bisa banyak KTR biar semuanya juga bisa berhenti lama - kelamaan. Atau yang lebih ampuh itu dilarang sama pasangannya atau diancam putus, saya pikir itu bakal efektif,” candanya. Sementara, penjual rokok, Agie Fauzie mengatakan, saat ini tidak ada batasan umur ketika melakukan transaksi penjualan kepada siapapun. “Siapapun yang beli rokok ya kita kasih, kami belum melakukan pembatasan seperti itu.” Tandasnya. (pls)

Mayoritas Perusahaan Belum Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

NET/ILUSTRASI

CIANJUR-Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Cianjur mencatat, dari 828 perusahaan yang ada di Kabupaten Cianjur, dengan jumlah karyawan sebanyak 59.200 orang, saat ini kurang dari 50 persen perusahaan yang mengikutsertakan karyawannya dalam keanggotaan program BPJS Ketenagakerjaan. Menurut Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Cianjur, Joko Sundoro mengatakan, sampai saat ini perusahaan yang sudah mendaftarkan karyawannya baru mencapai sekitar 280 perusahaan. Sebagian besar masih belum mendaftarkannya sebagai peserta BPJS ketenagakerjaan. “Kami sudah sering melakukan sosialisasi, namun tetap saja banyak perusahaan yang tidak mengindahkan aturan untuk mengikutsertakan karyawannya dalam BPJS ketenagakerjaan,” ucapnya beberapa waktu lalu. Dia menambahkan, saat ini BPJS bersama Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Cianjur

terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran perusahaannya agar mengikutsertakan karyawannya dalam program BPJS. Lantaran bagi perusahaan yang tidak mengikutsertakan karyawannya dalam keanggotaan BPJS akan mendapatkan sanksi pidana selama satu tahun atau denda maksimal Rp 1miliar. Selain itu perizinan perusahaan akan dicabut. “Sanksinya sudah jelas termuat dalam undang-undang. Jadi harusnya perusahaan sudah sadar untuk mendaftarkan karyawannya,” katanya. Joko menuturkan, selama ini karyawan hanya diwajibkan membayarkan sebanyak 2 persen dari besaran upahnya, dan sisanya dibayar oleh perusahaan sebesar 3,7 persen. Hal itu pun sekaligus menambah upah pegawai melalui pembayaran asuransi. “Inikan tujuannya menyejahterakan karyawan, namun dengan memberikan jaminan kerja, yang juga merupakan hak dari setiap karyawan. Kami harap perusahaan sadar

untuk mendaftarkan karyawannya,” ujarnya. Sementara itu Kepala Dinsosnakertrans Cianjur, Sumitra menyatakan, jika selama ini pihaknya terus berusaha memberikan pemahaman kepada masyarakat dan pihak perusahaan yang terdapat di wilayah Cianjur. “Dengan adanya program jaminan kecelakaan yang bisa didapatkan baik oleh masyarakat bukan penerima upah dan masyarakat penerima upah akan dilindungi oleh program ini manakala jika mengalami kecelakaan kerja,” katanya. Menurutnya, kedepan BPJS pun mencarikan bagaiama solusi terkait keberadaan masyarakat yang belum memilki bidang pekerjaan. Meskipun tidak memiliki bidang pekerjaan agar bisa mengikuti jaminan kecelakaan layaknya masyarakat yang sudah mempunyai bidang pekerjaan. “Untuk saat ini saja, sedikitnya sudah ada sebanyak 1400 orang yang dibantu oleh pemerintah,”tandasnya. (mbh)


JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016

twitter @berita_cianjur

facebook beritacianjur.com

email redaksi.beritacianjur@gmail.com

HALAMAN

B8 Cantiknya Kekasih Kiper Cadangan Liverpool KIPER baru The Reds, Loris Karius ternyata punya gandengan yang tak kalah seksi dengan WAG’s lain. Ya, wanita bernama Annelie Alpert itu memang berprofesi model. Bermata biru dan berambut blonde membuat Annelia sering mejeng di berbagai peragaan busana di Eropa.

LAGA PEMBALASAN MANCHESTER UNITED diundi bertemu dengan Manchester City di Old Trafford pada babak IV Piala Liga, yang akan digelar pada 24 Oktober mendatang.

I

ni akan menjadi pertemu­ an kedua antara Jose Mourrinho dan Josep Guardiola musim ini, usai keduanya sempat saling jumpa awal bulan ini dan City menang 2­1 di Old Trafford. Sementara itu, Chelsea nan­ tinya akan bertemu dengan West Ham. Tim asuhan Antonio

Conte berhasil memastikan diri maju ke babak IV, setelah me­ reka mampu bangkit dari po­ sisi tertinggal dan mengalahkan Leicester City di King Power Stadium kemarin. Tottenham akan melakoni kunjungan ke kandang Liver­ pool, kedua tim mampu terus melaju di kompetisi domestik

ini, usai masing­masing menga­ lahkan Derby dan Gillingham pekan ini. Tim besutan Arsene Wenger, Arsene Wenger, akan menjamu Reading di Emirates, setelah se­ belumnya mereka menghempas­ kan Nottingham Forest empat gol tanpa balas di City Ground.(net/ Angga Purwanda/”BC”)***

OFFSIDE Ogah Kritik R LEWANDOWSKI

Lewandowski akan Tolak Real Madrid ROBERT Lewandowski diklaim bakal menandatan­ gani kontrak baru bernilai £13 juta per tahun di Bay­ ern Munich, dan menolak kesempatan pindah ke Real Madrid. Striker Polandia, itu sebenarnya masih teri­ kat kontrak hingga 2019, tapi Bayern telah memutuskan ingin mempertahankan dia lebih lama. Dilansir dari Mirror, Ka­ mis, 22 September 2016, Le­ wandowski telah dikaitkan dengan Real Madrid sejak musim lalu. Bayern menolak untuk melepasnya, tapi Los Blancos dilaporkan tak mau menyerah, dan siap menggel­ ontorkan dana besar untuk memboyongnya ke Berna­ beu. Penyerang berusia 28 tahun, itu melanjutkan penampilan impresifnya, dengan mencetak sembilan gol dalam enam pertandin­ gan terakhirnya. Konsistensi Lewandowski, yang tidak se­ dikit pun memperlihatkan penurunan performa, sejak dibeli Bayern dari Borussia Dortmund, juga membuat beberapa klub kaya lain ter­ tarik. Selain Real Madrid, Man­ chester United pun turut di­ kaitkan musim lalu. (net/pur)

Kesalahan Varane ZINEDINE Zidane mengaku tidak ingin menyoroti kesalahan yang dibuat oleh Raphael Varane, ketika Real Ma­ drid hanya bermain imbang 1­1 melawan Villarreal di laga lanjutan La Liga dini hari tadi. Kegagalan Madrid untuk meraih kemenangan membuat mereka mem­ buang peluang untuk menjauhkan jarak dengan Barcelona, yang di pertandingan lain juga hanya bisa bermain imbang melawan Atletico Madrid. “Saya tidak akan fokus pada kesala­ hannya di babak pertama. Seorang pe­ main bisa membuat kesalahan di atas lapangan, namun saya memilih untuk bicara mengenai tim dan apa yang bisa

kami lakukan sebagai tim. Satu pemain tidak boleh disoroti dan disalahkan, bahkan jika mereka melakukan kesala­ han,” tutur Zidane pada laman resmi klub. “Saya tidak bisa menyalahkan pe­ main saya untuk apapun. Saya bahagia dengan apa yang mereka lakukan. Kami tidak akan bicara mengenai rekor lagi, bersiap untuk laga berikutnya.” Terkait hasil imbang yang didapat­ kan oleh Barcelona, sang manajer me­ nambahka, “Sebuah hasil imbang, maka itulah yang terjadi. Namun saya tak ter­ ganggu dengan itu. Sekarang kami harus beristirahat dan bersiap untuk pertand­ ingan melawan Las Palmas.” (net/pur)

Kamu Bukan Messi!

NET

UNAI Emery dan pemain anyar PSG, Hatem Ben Arfa, rupanya tidak memi­ liki hubungan yang baik seiring dengan berjalannya musim kompetisi kali ini. Pemain yang dibeli dari Nice terse­ but sudah tidak lagi mendapatkan ke­ sempatan bermain di tiga laga terakhir juara Prancis. Ben Arfa tak masuk dalam

skuat ketika PSG bertemu dengan Ar­ senal di Liga Champions, dan juga Caen serta Dijon di Ligue 1. Dan menurut laporan yang ditu­ runkan oleh L’Equipe, Emery tidak senang dengan etos kerja yang di­ tunjukkan oleh Ben Arfa. Kabarnya ia bahkan sampai mengungkapkan amarahnya pada sang pemain dengan mengatakan padanya ‘Kamu bukan Messi!’ Emery sendiri sebelumnya sempat mengkritik Ben Arfa, yang tidak menun­ jukkan performa bagus dan tidak ter­ lihat terlalu bekerja keras di beberapa laga di awal musim. “Saya mengharap lebih darinya. Saya ingin dia bermain lebih untuk tim dan tidak lagi untuk dirinya sendiri. Di Nice, ia membuat perbedaan dengan kemam­ puannya sendiri. Di PSG, ia harus beker­ ja sama dengan rekannya,” tutur Emery pada 9 September silam. “Saya mengharap dia lebih sering membantu tim bertahan. Namun ia harus lebih bekerja keras, menanti ke­ sempatan bermain dan bermain dengan bagus ketika hal itu datang. Jika dia ber­ main 10 menit, ia harus bermain bagus selama 10 menit itu, dan sama halnya dengan 30 atau 90 menit.” (net/pur)

Gundogan Ingin Balik ke Jerman MESKI baru melakoni debut bersa­ ma Manchester City, pekan lalu, ge­ landang Ilkay Gundogan justru kini sudah mulai memikirkan rencana untuk kembali ke Borussia Dort­ mund. Bagi Guendogan, West­ falenstadion selalu membuka pintu jika dia hendak kem­ bali berkarier di Jerman. Guendogan hijrah ke City dengan kontrak sela­ ma 4 musim dengan biaya transfer sebesar £20 juta pada bursa transfer musim panas lalu. Ia pun mengaku saat ini semua perhatiannya terfokus kepada The Citizens, walau tak me­ nampik kemungkinan kembali ke Dortmund. Pemain 25 tahun itu merasa suatu saat nanti akan dapat kembali mem­ perkuat tim yang identik dengan warna kuning itu. “Jika itu terjadi dalam satu atau dua tahun ini (kem­ bali ke Dortmund), saya mungkin tak akan senang tentang itu. Karena mungkin akan berarti bahwa saya

telah gagal atau tidak mampu mengembang­ kan kemampuan di City,” kata Guendogan, dilan­ sir Bild. “Tapi, jika pada usia 29 atau 30 tahun, saya tidak tahu a p a k a h (Dortmund) masih akan mengingin­ kan saya. Pada dasarnya, saya tidak akan mengesampingkan kemungkinan, tapi sekarang saya punya target besar lain­ nya,” ungkapnya. Setelah pulih dari cedera lu­ tut, Guendogan berhasil mencetak gol pertama di Premier League dalam ke­ menangan 4­0 City atas tamunya Bour­ nemouth, pekan lalu. (net/pur)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.