ANALISIS POTENSI DESA
Sebagai langkah awal dalam menuju 0 Desa Tertinggal, pemetaan analisis potensi dalam dokumen ini akan dilakukan kepada 10 (sepuluh) Desa Tertinggal yang ada di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Tasikmalaya, yang dijabarkan dalam Tabel 2 berikut ini: Tabel 2 IDM 10 (sepuluh) Desa Tertinggal di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Tasikmalaya NAMA KECAMATAN
NAMA DESA
Cidaun Cidaun Cidaun Cidaun Cipatujah Cipatujah Cipatujah Cigalontang Cigalontang Cigalontang
Cibuluh Gelarpawitan Gelarwangi Jayapura Nagrog Pameutingan Sukahurip Cidugaleun Parentas Sirnagalih Rata-rata Sumber: Indeks Desa Membangun (2021)
IKS
IKE
IKL
NILAI IDM
0,5429 0,6686 0,5943 0,6857 0,6686 0,6514 0,6743 0,6857 0,68 0,7257 0,65772
0,4833 0,4833 0,4 0,4167 0,35 0,45 0,4 0,4167 0,3667 0,3833 0,415
0,6 0,6 0,8 0,6667 0,6 0,6667 0,6 0,5333 0,6 0,6 0,62667
0,5421 0,584 0,5981 0,5897 0,5395 0,5894 0,5581 0,5452 0,5489 0,5697 0,56647
Mengacu pada Tabel 2 di atas, 10 (sepuluh) Desa tertinggal yang ada di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Tasikmalaya memiliki ketertinggalan dari sisi Ekonomi, seperti tergambar pada Indeks Komposit Ekonomi (IKE) yang masih berada pada rata-rata 0,415. Sedangkan, untuk Indeks Komposit Sosial (IKS) dan Indeks Komposit Lingkungan (IKL), rata-rata berada pada 0,6577 dan 0,6266, yang sudah masuk kategori Berkembang. Untuk itu, analisis akan difokuskan kepada penggalian potensi yang menunjang peningkatan pada komponen IKE. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 dan Peraturan Gubernur nomor 58 tahun 2016, memiliki kewenangan untuk melakukan pembinaan dan fasilitasi kepada Desa dalam bentuk intervensi pembangunan melalui rekomendasi potensi desa, baik fisik maupun non-fisik. Sebagai salah satu langkah intervensi dalam meningkatkan IDM Desa Tertinggal di Jawa Barat, diperlukan pemahaman mendalam terhadap tiga indikator yang ada dalam IDM sebagai dasar dari pemetaan potensi desa.
TUJUAN DAN MANFAAT Laporan Analisis Potensi Desa: Studi Kasus Desa Tertinggal Di Kabupaten Cianjur Dan Kabupaten Tasikmalaya ini dibentuk sebagai bagian dari pilot project Analisis Potensi Desa yang dilakukan pada 10 (sepuluh) dari 18 (delapan belas) Desa Tertinggal yang ada di Jawa Barat, dan rekomendasi prasarana kepada Desa terkait sebagai bahan pertimbangan dalam pembangunan dan penataan daerah.
7