Harga Eceran Rp 3500,Luar Daerah + Ongkos Kirim
B
Penegak hukum kehilangan jejak mantan Kadis PU Binjai Masniari. Dua tahun lebih ratu yang dikenal licin ini tak tahu rimbanya. Kini, Kejari Binjai dan Kejatisu pun dibuat kelimpungan. Binjai, BN Kasak kusuk kabar burung menyebutkan bahwa Masniari ke Jambi, lalu melanglang buana ke Riau. Bahkan tersiar berita pula diduga tersangka kasus Swakelola Cipta Karya dan Pengairan ini masih berada di Binjai. Anehnya, pelarian Masniari seakan dilepas begitu saja oleh penegak hukum tanpa melakukan tindakan yang berarti. Terbukti, sejak kasus ini bergulir pada 2010 lalu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Binjai telah beberapa kali diganti. Entah karena meributi si Ratu DPO atau pencopotan Kajari Binjai terdahulu karena tak mampu menjalankan tugasnya meringkus Masniari. Lihai dan licinnya Masniari menjadi tantangan bagi Kajari Binjai yang baru yaitu Wilmar Ambarita, SH, Msi. Boleh dikata, di tangan Wilmar pula hendaknya kebobrokan Kejari Binjai bisa dibersihkan. Salah satu langkah yang harus dilakukan
Bupati Didesak Tindak Dinas PU Asahan, BN Pengerjaan aspal hotmix di Jalan Meranti dari simpang Jalan Bunga Tanjung menuju jalan Jati, Kelurahan Mekar Baru, Kecamatan Kota Kisaran Barat bernilai Rp198.800.000, dinilai kurang memuaskan. Padahal dana pengerjaan pengaspalan tersebut diperoleh dari APBD Asahan Tahun 2012 dengan pelaksana CV. Top Meranti kontrak pengerjaan tertanggal 01 Agustus 2012 selesai 30 Oktober 2012. Hasil penelusuran di lapangan, banyak kejanggalan yang terjadi sehingga pengerjaan jalan aspal hotmix yang dilakukan Dinas Pengerjaan Umum Asahan patut dipertanyakan. “Kita melihat bahwa ada kejanggalan pengerjaan aspal hotmix ini. Yang anehnya, kenapa dinas terkait menandatangani oleh PPK / PPTK serta pengawas yang terkait dari hasil Pengerjaan hotmixnya,” sesal Sekretaris LSM LP&HAM Sugiran, dan beberapa anggota Junaidi Sulijon Hutapea, Rahmat P Ritonga, Udin Harahap, Teci Septerio Simanjuntak, Hendra Sitorus dan Mulkan, kemarin. BACA BUPATI DIDESAK HAL..2
Penetapan Adi Sari Dawolo
Utusan Petani Berprestasi Gunungsitoli Tak Sesuai Permen Pertanian
26 AGUSTUS - 2 SEPT 2013| EDISI 367| THN KE-IX
Wilmar adalah dengan menemukan Masniari di tempat persembunyiannya. Memang tak gampang untuk mendapatkan rekam jejak Masriani yang telah hilang dua lebih belakangan ini. Pasalnya, Masniari adalah adik salah satu mantan pejabat di Kota Rambutan itu. Apalagi kasus yang bergulir saat itu semasa sang‘pembesar’orang Binjai tersebut masih punya kekuasaan, baik itu di partai maupun di pemerintahan. Kegerahan warga Binjai atas kinerja penegak hukum pun hingga kini tak berujung. Alih-alih menangkap si Ratu DPO kasus dugaan korupsi Swakelola Tahun 2010, nyatanya masih banyak kasus lain yang menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Kejari Binjai. Alhasil, menanggapi lambanya kinerja Kejari Binjai meringkus Masniari, sejumlah pemerhati hukum dan korupsi di tanah air angkat bicara. Abd Hafiz,SMHK selaku aktifis hukum dan Drs,Wahyu Pranata selaku Ketua LSM EMPRO Binjai Langkat serta Mimpin Sitepu,SH selaku LSM PHP Kota Binjai mengharapkan kiranya Kejari Binjai Wilmar Ambarita,SH,MSi dapat menindaklanjuti kasus tindak pidana korupsi di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemko Binjai dalam pelaksanaan penggunaan anggaran proyek Swakelola Cipta Karya dan Pengairan bersumber APBD Tahun 2010 yang selama ini perkaranya ditelantarkan. “Terlantarnya kasus tindak pidana korupsi di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemko Binjai dalam pelaksanaan BACA KEJARI HAL..2
Mengkorban 2 Tersangka DALAM kasus korupsi proyek Swakelola Cipta Karya dan Pengairan bersumber APBD Tahun 2010 Pemko Binjai hanya mengkorbankan dua tersangka yang berperan sebagai bendahara. Bahkan dalam kasus tersebut pihak penyidik Kejari Binjai yang konon di antaranya berperan sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU-red) mengkorbankan Zulfansyah dan Alfan Batubara. Ironinya, tiga orang Pimpro /PPK ( Pejabat Pembuat Komitmen ) Ir.Ramses Danu Arahap , Ir.Warnita Eva Roza, Ahmad Napitupulu BA hanya dijadikan saksi saja oleh JPU Kejari Binjai ada persidangan terdahulu. Terbukti bahwa Hj,Masniari,ST selaku Kepala Dinas dan KPA setelah di tetapkan sebagai tersangka oleh pihak penyidik Kejari Binjai atas kasus dugaan korupsi tindak pidana korupsi di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemko Binjai Tahun 2010 lalu tidak di lakukan penahanan sampai tersangka tersebut melarikan diri hingga kini tak di temui. Dan hingga kini, pihak Intel Kejaksaan Negeri Binjai tak mampu untuk menangkap Masniari selaku aktor utama korupsi yang telah merugikan keuangan negara miliaran rupiah tersebut. Sementara Zulfansyah dan Alfan Batubara selaku bendahara pekerjaan proyek telah diganjar hukuman dan kini mendekan di jeruji besi Lembaga Pemasyarakatan Binjai. (MR/MSTP)
PLENO KPUD PALAS
Kejanggalan Putusan Memenangkan PT ABS dan SMBM
3 Hakim PN Medan Akan Diadukan ke KY dan MA MEDAN, BN Tiga Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Surya Perdamaian, Indra Cahya dan Baslin Sinaga akan diadukan ke Komisi Yudisial (KY) dan Mahkamah Agung (MA). Hal ini terkait putusan ketiga majelis hakim dalam kasus sengketa lahan di Jalan Sukamulia Dalam, Lingkungan IX, Kelurahan Aur,
Kecamatan Medan Maimun pada Juli lalu. Kejanggalan putusan hakim yang memenangkan penggugat PT Alfinky Binamitra Sejahtera (ABS) dan PT Suka Mulia Bumi Makmur (SMBM)di antaranya menggugat orang yang sudah meninggal dunia. Kemudian menggugat salah seorang tergugat dengan nama yang sama. Selanjutnya, tanpa
mencantumkan nama seorang tergugat, walau pun nyatanya tergugat sendiri berada dalam lahan sengketa. Menanggapi kejanggalan tersebut, Pusat Studi Hukum dan Pembaharuan (PUSHPA) yang kerap
Komisoner KPUD Kabupaten Dairi Dilapor ke DKPP SIDIKALANG, BN Keberatan dengan hasil keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) Kabupaten Dairi yang meloloskan pasangan KRA Johnny Sitohang Adinegoro sebagai calon bupati, tim advokasi hukum pasangan calon Luhut Matondang-Maradu Gading Lingga (Luhutma Donganta) menggunggat ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Jakarta. Lima anggota KPUD Kabupaten Dairi dilaporkan tim advokasi paslon nomor urut empat ini. Laporan ke DKPP dipimpin Ilham Prasetya Gultom didampingi anggota Bukit Sitompul dan Khomaidi Hambali Siambaton. Mereka yang dilaporkan adalah Veryanto Sitohang, Asal Padang, Tambar Malum
KANTOR REDAKSI Jl. Flamboyan Raya/Raharja No. 37 Medan Telp (061) 8213786, HP. 081375395392 08163134392 Fax (061) 8215552 Email:bongkarnews@gmail.com indrabongkarnews@gmail.com
Sagala, Surung GH Simajuntak, dan H Sudiarman Manik. Intinya dalam laporan itu, pengadu keberatan jika KRA Johnny Sitohang Adinegoro diloloskan sebagai calon Bupati Dairi dengan nomor urut satu. Menurut Ilham, KRA Jhony Sitohang tidak memenuhi syarat administrasi ijazah SD dan SMP. Kata
6 Caleg Tidak Lulus Berkas, 1 Orang Mengundurkan Diri
PALAS, BN Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Padang Lawas (Palas) lakukan pleno calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada pekan lalu di Kantor KPUD Palas Jalan Listrik Sibuhuan, BACA 3 HAKIM PN HAL..2 Pleno tersebut dihadiri Komisioner KPU dan seluruh utusan partai peserta pemilu 2014. Demikian disampaikan Ketua KPU Palas melalui Kasubbag Hukum H Darwin Saleh Hasibuan. Kata dia, hasil pengumuman daftar nama calon anggota legislatif sementara(DCS) hingga pleno penetapan daftar nama calon anggota legislatif tetap(DCT) ada bebrapa partai yang mengalami perubahan nama dan jumlah caleg tetap. Disebutkan dari dua belas partai peserta pemilu yang mendaftarkan calegnya ada beberapa partai yang mengalami pengurangan jumlah dan namanya yakni,PKS pada DCS sebanyak 30 menjadi 29 di DCT kurang satu atas nama Pagaduan Nasution alasan tidak lolos berkas,Gerindra DCS 20 DCT 19 kurang satu H Imron Harahap SE tidak lolos berkas, Ilham, Johnny hanya menyerahkan fotokopi surat Demokrat DCS 30 DCT 29 kurang satu bernama keterangan dari Kepala SD yang tidak berpenghargaan Hamdani Daulay tidak lolos berkas, PBB DCS 29 DCT serupa dengan ijazah SD pada umumnya. 28 bernama Parmonagan tidak lols berkas dan PKPI Tidak hanya mempermasalahkan calon nomor urut DCS 29 DCT 26 berkurang tiga bernama Ali Denan dan BACA
KOMISONER KPUD
HAL..2
BACA
6 CALEG
HAL..2
GUNUNGSITOLI, BN Sejumlah kelompok melaporkan dugaan rekayasa dan permasalahan tandatangan ke Polres Nias dengan Nopol R/LI49/VI/2013/ intelkom tertanggal 1 Juni 2013. Laporan tersebut berupa rekayasa pembentukan gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Kecamatan Gunungsitoli Utara yang dilakukan BACA UTUSAN PETANI HAL..2
68 TAHUN KEMERDEKAAN RI
Anak Pejuang dan Saksi Sejarah Pocut Baren Jauh dari Perhatian Tubuhnya membungkuk, seluruh kulit yang membungkus badan juga sudah mengkriput dan mengendur, di bagian telinga bekas tindikan juga terlihat lubang ukuran besar. Namanya Fatimah, usianya sudah mencapai 120 tahun lebih, ia merupakan warga Dusun Pocut Baren, Desa Tungkop, Kecamatan Sungaimas, Aceh Barat.
Saat BN menyambangi rumah Fatimah, pekan lalu, kehidupannya terlihat masih jauh dari yang namanya sejahtera, kondisi ini digambarkan dari bangunan rumahnya yang reot berukuran 6 meter x 8 meter, dinding rumah Fatimah yang terbuat dari kayu juga terlihat sudah mulai keropos. Dalam rumahnya juga tidak terlihat peralatan canggih seperti televisi, parabola radio atau juga tipe recorder, selain hanya tikar pandan yang sudah robek- robek terbentang di ruang tamu, rumah itu hanya memiliki satu kamar, sedangkan tempat tidur Fatimah berada dibelakang, tepat didapur rumah disisi kiri pintu dapur. Fatimah salah satu janda duafa yang tinggal bersama cucu perempuannya yang juga sudah hidup menjanda, hidup dibalik serba keterbatasa karena dibalut
LIPUTAN: KHAIRUL ARYANDI
BACA ANAK PEJUANG HAL..2
website : www.bongkarnews.com
Email: bongkarnews@gmail.com