syUrgA tErhInA sEmAngkUk IndOmIEr 1
@turnleftaftersundaymarket
2 indomie, seleraaaakuuuuuuu......................
1
Apakah benar bahwa makanan adalah segalanya bisa kita tanyakan pada mereka-mereka yang sudah terkubur, Soekarno dan Soeharto, yang meski sama-sama Soe tetapi bernasib berbeda seberbeda nasib Soe yang lain yakni Soe Hok Gie. Dimana adalah keduanya di atas itu jatuh dari sebuah tampuk-tampuk empuk selalu akibat, jika bukan utama adalah salah satu, kekurangan pangan yang terjadi pada rakyat Indonesia.
syUrgA tErhInA sEmAngkUk IndOmIEr 3
4 indomie, seleraaaakuuuuuuu......................
Bahkan terigu sendiri berasal dari bahasa portugis sebagaimana kita tahu banyak bahasa portugis yang terserap oleh kearifan lokal Indonesia meskipun barangkali kita tahu belaka bahwa bukannya jenius-jenius amat apa yang disebut lokal jenius itu tetapi lebih kepada keterbatasan bahasa untuk menyampaikan apa yang hendak disampaikan atau realitas yang mau dibahasakan terlalu wah untuk kebudayaan dan teknologi tanah nusantara yang tersedia saat itu.
Entahlah pada masa perang itu jika pun ia bahwa Soeharto bergerilya bersama pasukannya, ya yang saya maksudkan adalah Revolusi Fisik, apakah Sudono Salim atau Liem Soe Liong sudah berada di salah satu tanah jawa dan entah sebagaimana digambarkan Harijadi Sumidjaja orangorang meninggalkan Jogja karena Agresi Militer Belanda II ada terjadi sebuah pertemuan tak terduga atau pertemuan yang memang terjadi begitu saja antara Soeharto Muda dan Liem Muda dan entah apa hubungan mereka semacam ransum cuma-cuma untuk kemerdekaankah ataukah semacam pencuri-pencuri kecil di dalam pasukan perjuangan? syUrgA tErhInA sEmAngkUk IndOmIEr 5
TAKADAYANGTAHUSEPERTINYA
6 indomie, seleraaaakuuuuuuu......................
Dan lalu fiksi sejarah atawa fiksi ilmiah yang santer terdengar di seantero negeri meski pun oleh segelintir orang dengan pemahaman yang entah asalkan kemanusiaan itu, 1965, ketika Amerika menyerang Vietnam yang sedikit banyak bisa kita lihat kedigdayaannya pada film-film Hollywood, lantas kita pun mendengar kisah-kisah, biar lebih cepat perihal 1965 itu. Setelah reformasi semua menoleh pada peristiwa itu meski pun pertanyaan kita tetap saja seperti dahulu kala; untuk siapakah dan untuk apakah segala sejarah masa lalu itu kita semua ‘tuliskan’ kembali? Karena niat baik semata bukanlah kunci untuk mencapai hidup yang baik apalagi surga.
syUrgA tErhInA sEmAngkUk IndOmIEr 7
Tritura!!! Orang-orangnya masih kita lihat sampai saat ini, adalah pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya, bubarkan kabinet Dwikora, Turunkan harga sembako. Turunkan harga sembako saudara-saudari. Padahal kita tahu si Bung Besar beberapa saat sebelumnya menggubah lagu dengan lirik penuh optimisme yang dihembuskan kepada sekalian masyarakat, “sapa bilang rakyat kita lapar | Indonesia banyak makanan || Indonesia anti nekolim | Para seniman turut berjuang. Oh betapa Si Bung begitu percaya pada seniman!!!
8 indomie, seleraaaakuuuuuuu......................
Si Bung pun meninggalkan istana. Amerika memanggil pulang Rocky Billboa dari Vietnam. Disuruh mikirin Alien aja. Perut yang lapar tak bisa digantikan dengan hal lain selain makanan. Ada kebijakan-kebijakan, kita bisa mencarinya untuk mengetahui lebih lanjut, ada percaturan-percaturan baru, beragam sungguh dan bisa terlepas dan terbang ke arah-arah tak tentu, di dunia ada pembangunanisme, dan Indonesia butuh makanan. Amerika mengirim apa yang paling bisa dikirimnya: GANDUM!
2