14 indomie, seleraaaakuuuuuuu......................
3
syUrgA tErhInA sEmAngkUk IndOmIEr 15
16 indomie, seleraaaakuuuuuuu......................
syUrgA tErhInA sEmAngkUk IndOmIEr 17
18 indomie, seleraaaakuuuuuuu......................
Warung-warung indomie, tikus di rak-raknya, orang-orang berkeringat pada malammalam melelahkan, penjaga warung kurang mandi, toilet di dekat kompor, WARUNG BERKAT “laparku anne laparku, larilah dengan kudamu!!”
WAN A K G N SEORA ENANG MENG INDOPIN DISUA H MBAKLE MIE O ELEPAS NYA S AH SEKOL
Sedangkan indonesia yang baru adalah indonesia yang berharap untuk maju. Kondom-kondom dibuat di Jawa. Menjadi digdaya sebagai sampul sebuah buku usang. Membuka diri pada bisikan-bisikan pemberi uang. Terlalu banyak buku, terlalu sedikit waktu, terlalu banyak buku yang perlu dibaca untuk memahami semuanya. Tak ada cara instan membaca buku. Tak seperti makan atau pun makanan. Kini cukup semangkok saja. Sungguh Siti Nurbaya, ibu menghabiskan waktu berjam-jam membuat soto. Kini di masa Lepas Landas, 10 menit cukup. Itu sudah!! Indomie rasa soto mie tersaji nikmat. syUrgA tErhInA sEmAngkUk IndOmIEr 19
20 indomie, seleraaaakuuuuuuu......................
Orang-orang ingin bermain-main dengan arsip. Apa sih arsip? Mereka ingin arsip yang manusiawi. Apa sih kemanusiaan? Semuanya lantaran BERHALA SEMU, mengais-ngais di tanah bak anjing mencari jejak baunya. Arsip ya arsip! Disimpan sesuka yang ingin menyimpan. Bukan tentu tanpa alasan. Menghitung orang mati. Menghitung orang kawin. Menghitung ini itu yang lainnya. Menghitung orang dermawan juga bisa. Cari saja daftar penyumbang di rumah-rumah ibadat atau terpateri pada prasasti-prasasti orang besar. EKSOTISME PADA MASA LALU meraja lela. Pada arsip-arsip yang hilang ditelan pertarungan sejarah, mengais-ngais pada sampah peradaban.
Soeharto duduk di sana, ayah ibu kita barangkali baru mengalami pengalaman seks pertama kala itu, swasembada beras dengan revolusi hijau yang menikah di bulan akibat perjodohan yang diatur oleh onggokan material senjata kimia Perang Dunia II yang terlalu dini selesai dan buah manisnya adalah 17 Agustus 1945 yang pelan-pelan terkulminasi pada 1965. FARM TO TABLE MENANAM SENDIRI MEMASAK SENDIRI MATI SENDIRI KEMANDIRIAN TOTAL syUrgA tErhInA sEmAngkUk IndOmIEr 21
LOE GA BUTUH ORANG LAIN, NYET???
22 indomie, seleraaaakuuuuuuu......................
Keluarga dihembuskan sebagai tameng menghadapi fihak luar dan fihak dalam. Kita bersama di sini yang merongrong kesatuan maka kita mengenal Bapak Ini, Bapak Itu dan kita bertanya-tanya di mana ibunya dan kita mengamini diri sebagai anak-anak. Teknologi informasi, tempiasan hujan globalisasi, perlahan-lahan merajalela. Tisna Murti cepat tanggap. Masuk ke ruang keluarga, balai desa, sanubari kita, di antara nyiur melambai, lagu dangdut TVRI membelai-belai.
syUrgA tErhInA sEmAngkUk IndOmIEr 23
Saya kira memang tidak ada makanan pokok aseli Indonesia yang kita makan sekarang, yang ada kombucha. Aseli atau pun kw itu obrolan warung kopi tiada berfaedah. Hp Cina atau Hp Jepang sama-sama bisa buat intip kewes-kewes bigolive. Kata Indonesia pun kw. Jadi, masa, “aseli Indonesia” sama dengan “aseli kw”? Sesungguhnya salah kaprah petualang laut dari Eropahlah yang menjadikannya kw. Nama Indonesia adalah sebuah penanda kesalah-kaprahan yang tak pernah mau dikoreksi. Adalah orang Eropah mencari India lantaran dalam dagang-dagang
24 indomie, seleraaaakuuuuuuu......................
mereka mendengar rempah berasal dari India. Inggris mencapai India dan menyebutnya Indianya Inggris. Lantas VOC melanjutkan pencarian mereka dan mecapai Nusantara (pulau-pulau selain Jawa itu). “A ha, inilah India kita”, ujar si Londo. RUST EN ORDE! Ada sebuah kosmopolitan yang mendahului kosmopolitan malu-malu separuh jadi kita, lantas kelabakan cari kiblat. “Mencari Indonesia Dalam Seni Lukis Indonesia’ kata Sanento. Maka ketika datang terigu pada kosakata Melayu yang tidak ada keaseliannya, “ya beginilah, mau gimana lagi? Namanya juga LAIF....”
syUrgA tErhInA sEmAngkUk IndOmIEr 25
26 indomie, seleraaaakuuuuuuu......................
4