LEGAL NEWS AND VIEWS

Page 1

Michael Amos Djohan dan Nastini Nadya Nitisaras Dengan berkurangnya cadangan minyak di

Pencapaian tingkat pengembangan energi

Indonesia, dan kesadaran akan pentingnya bahaya

terbarukan yang ditargetkan oleh pemerintah

pemanasan global bagi masyarakat Indonesia,

Indonesia,

industri ketenagalistrikan di Indonesia sedang

infrastruktur energi terbarukan dalam jumlah yang

mengalami fase pergerakan ke arah diversifikasi

sangat besar agar dapat terealisasi. Akan tetapi,

sumber energi yang didasarkan oleh struktur

berkembangnya energi terbarukan di Indonesia

kompetitif dengan mulai terlibatnya pihak swasta.

tidak dapat dilakukan secara maksimal hanya

Selain nn pada pembangunan pembangkit listrik

dengan modal pemerintah oleh karena tingginya

bertenaga gas dan batu bara, pemerintah Indonesia

subsidi

juga mencanangkan perkembangan yang signifikan

Indonesia setiap tahunnya kepada Perusahaan

dari produksi energi terbarukan di Indonesia.

Listrik Negara (“PLN”) untuk menjual listrik

Sesuai dengan Rencana Umum Energi Nasional

dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

(RUEN), porsi untuk Energi Baru Terbarukan

Hal ini mengakibatkan modal yang seharusnya

(EBT) pada tahun 2025 ditargetkan sebesar 23%

digunakan untuk membangun infrastruktur energi

dan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan

disalurkan untuk dana subsidi.2 Atas dasar tersebut,

ditargetkan untuk meningkat menjadi 45 gigawatt

investasi dari pihak swasta sangat dibutuhkan

(GW) pada tahun 2025.1Perkembangan tersebut

untuk memberikan dana yang dibutuhkan untuk

akan mencakup sumber energi seperti air, panas

membangun infrastruktur energi terbarukan.

bumi, biomassa, surya, dan angin yang akan terus

yang

membutuhkan

dikeluarkan

perkembangan

oleh

Pemerintah

Peran pihak swasta dalam penyediaan

berkembang pesat setiap tahunnya.

tenaga listrik di Indonesia telah diatur dalam Pasal

Ferial, “Pengembangan EBT Harus Kompetitif”, Dirjen EBTKE, diakses dari http://ebtke.esdm.go.id/post/2016/12/21/1493/pengembanga n.ebt.harus.kompetitif pada 14 April 2017 pukul 22.12 WIB

2 Asian Development Bank, “Indonesia: Energy Sector Assessment, Strategy, and Road Map.” Asian Development Bank, (2016), hlm. 11.

1


8 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang

biaya produksi EBT, kebijakan FiT dibentuk agar

Ketenagalistrikan (“UU No. 30 Tahun 2009”), dan

memberikan

oleh karena itu, diperbolehkan bagi pihak swasta

kepastian

sebagai Independent Power Producers (“IPP”)

pemberlakuan FiT berdampak pada penggunaan

untuk membangun pembangkit listrik di Indonesia,

EBT yang menjadi semakin kompetitif bila

dengan ketentuan wajib menjualnya kepada pihak

dibandingkan

PLN

Purchase

berbahan dasar fosil. Oleh karena itu, sebagai

Agreement (“PPA”). Untuk mendukung hal

respon terhadap kondisi ini, dewan legislatif

tersebut, pemerintah memberlakukan skema Feed

Jerman melakukan amandemen

in Tariff (“FiT”) pada PPA untuk listrik yang

mereka, termasuk menurunkan besarnya FiT dan

dihasilkan dengan pembangkit listirk EBT oleh

menentukan kapasitas ambang listrik. Berdasarkan

pihak IPP. FiT merupakan harga yang ditetapkan

hal tersebut, dapat dilihat bahwa Jerman telah

khusus oleh pemerintah untuk EBT,

berhasil menggunakan kebijakan FiT sebagai

melalui

perjanjian

Power

yang

merupakan harga di mana IPP dapat menjual listrik

transparansi,

pada

investor.

dengan

keberlanjutan, Sebagai

energi

dan

hasilnya,

konvensional

Hukum EBT

upaya pengoptimalan energi terbarukan.4

yang bersumber dari EBT.

Kebijakan FiT biasanya mencakup tiga

Dengan skema harga yang lebih tinggi dari

ketentuan utama, yaitu jaminan akses ke jaringan,

harga pasar, FiT merupakan bentuk insentif dari

perjanjian pembelian jangka panjang yang stabil

pemerintah agar pihak swasta dapat turut serta

(biasanya, 15-20 tahun), dan tingkat pembayaran

menyediakan listrik bertenaga EBT dengan harga

berdasarkan biaya generasi EBT5. Berikut adalah

yang kompetitif dan menguntungkan.3 Skema

penerapan skema FiT pada beberapa sektor energi

tersebut merupakan sebuah terobosan agar semakin

terbarukan di Indonesia.

banyak

1.

investor

yang

berminat

untuk

Tenaga Air

mengembangkan pembangkit energi terbarukan

Potensi energi air di Indonesia diperkirakan

sebagai energi yang memiliki potensi melimpah di

mencapai 75,624 MW. Namun, installed capacity

Indonesia. Peningkatan pemanfaatan pembangkit

dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (“PLTA”)

listrik energi terbarukan juga akan memperkuat

masih berkisar di angka 3,649 MW, yang berarti

ketahanan energi nasional.

hanya 5% dari total potensi yang ada. Oleh karena

Berkaca dari negara Jerman yang telah

itu, Skema FiT berperan untuk menarik investor

mengenalkan sistem FiT tahap pertama pada tahun

untuk melakukan pembangunan dalam sektor

2000-2009 dengan fokus utama FiT untuk

energi air. Dalam Permen ESDM Nomor 12 Tahun

meningkatkan produksi EBT. Dengan tingginya

2014 tentang Pembelian Tenaga Listrik dari PLTA

Tim Penyusun, “Perkembangan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas Batubara Energi Baru Terbarukan dan Listrik”. Pusat Data dan Teknologi Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Jakarta:2015.

Recent Policy Changes”, Deutsche Bank, (2011), hlm 3. 5 Mendonça. Feed-in Tariffs: Accelerating the Deployment of Renewable Energy. Earth Scan, London:2007.

3

4

Deutsche Bank Group, “The German Feed in Tariff:


oleh PT PLN (Persero), ditetapkan bahwa harga

yang terlalu rendah. Dalam kendala perizinan

pembelian tenaga listrik dari PLTA < 10 MW

lahan, diatasi dengan ditetapkannnya Undang-

adalah

Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang Panas

Rp1.070,00/kWh

untuk

Tegangan

Tahun

2014”)

Bumi

Tegangan Rendah (“TR”). Harga pembelian

memberikan izin usaha panas bumi untuk masuk ke

tenaga listrik tersebut

tidak berlangsung sama

daerah hutan lindung. Dan untuk menyelesaikan

sepanjang kontrak, tetapi dibedakan atas 2 periode

harga pembelian tenaga listrik, ditetapkan skema

waktu, yaitu periode I (tahun ke 1 s.d. 8) dengan

FiT dalam PPA antara IPP dengan PLN melalui

harga tersebut di atas, dan periode II (tahun ke 9

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya

s.d. 20) dengan harga pembelian tenaga listrik yang

Mineral Nomor 17 Tahun 2014 (“Permen ESDM

menurun menjadi Rp750,00/kWh untuk TM dan

No.17 Tahun 2014”). Dalam peraturan tersebut,

Rp770,00/kWh untuk TR. Penurunan harga

FiT dalam pembelian listrik dari PLTP ditetapkan

pembelian ini disebabkan karena pada periode I,

dengan

payback

terpenuhi,

Operation Date (“COD”) dan lokasi wilayah

sehingga selama periode II hanya merupakan

kerja, yang terbagi menjadi Wilayah I yang terdiri

keuntungan investor. Hal ini lebih menjamin

dari Sumatera, Jawa, dan Bali, Wilayah II yang

investor untuk berinvestasi karena dengan sistem

terdiri dari Sulawesi, NTB, NTT, Halmahera,

pembelian yang tinggi di awal dan menurun diakhir

Maluku, Irian Jaya, Kalimantan, dan Wilayah III

membuat investasi lebih menarik. PT PLN

yang terdiri dari wilayah-wilayah yang terdapat

(Persero) dapat membeli tenaga listrik dari PLTA

pada wilayah I atau II yang terisolasi dan

dengan kapasitas > 10 MW dengan harga sesuai

pemenuhan kebutuhan tenaga listriknya sebagian

dengan kesepakatan antara PLN dengan Badan

besar diperoleh dari pembangkit listrik dengan

Usaha (investor) tetapi tidak boleh melebihi harga

tenaga minyak. Harga yang mempertimbangkan

untuk kapasitas < 10 MW.6

COD merupakan harga dasar dan belum termasuk

2.

Tenaga Panas Bumi

eskalasi dan biaya pembangunan transmisi yang

Total sumberdaya dan cadangan panas

dilaksanakan oleh PT PLN (Persero). Dengan

bumi Indonesia merupakan yang terbesar di dunia

diberlakukannya Feed In Tariff, 32 Proyek yang

mencapai 28,91 GW, tetapi pemanfaatannya baru

lama tertunda akhirnya mulai bergerak. Sebagai

mencapai

contoh, proyek panas bumi MW Sarulla 330 di

period

dianggap

1.405,4

Pemanfaatan

panas

MW

sudah

pada

bumi

tahun

sebagai

2014. sumber

(“UU

No.21

Menengah (“TM”) dan Rp1.275,00/kWh untuk

Sumatera

mempertimbangkan

Utara,

yang

yang

Commercial

dikembangkan

oleh

pembangkit listrik terhambat karena lokasi panas

konsorsium investor dari Jepang, Amerika Serikat

bumi yang terletak di hutan konservasi, dan harga

dan Indonesia, mencapai penutupan keuangan Mei

pembelian tenaga listrik panas bumi oleh PLN

2014 dan diharapkan mulai beroperasi tahap

6 Tim Penyusun. “Perkembangan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas Batubara Energi Baru Terbarukan dan Listrik”. Pusat Data dan Teknologi

Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Jakarta:2015.


pertama pada 2016. 7

dan terutama kelapa sawit. Sekitar 150 juta ton

3.

Tenaga Surya

biomassa diproduksi di Indonesia per tahun, setara

Sebagai negara tropis yang terletak di garis

dengan 470 gigajoule (GJ) energi. Total potensi

khatulistiwa, Indonesia memiliki potensi yang

berbasis

sangat besar dalam membangun Pembangkit

mencapai sekitar 50.000 MW, meliputi biomassa

Listrik Tenaga Surya dengan tingkat insulasi panas

yang berasal dari kehutanan, pertanian, dan

tiap hari yang dapat mencapai 5.1 kWh/m2. Akan

perkebunan, khususnya perkebunan kelapa sawit di

tetapi, installed capacity yang terpasang di

Sumatera. Namun, dengan potensi biomassa yang

Indonesia barulah 27.23 MW. Menanggapi itu,

sebesar itu, hanya 61 MW dari pembangkit listrik

pemerintah Indonesia menargetkan pembangunan

berbasis biomassa yang beroperasi di jaringan per

energi surya untuk mencapai 620 MW installed

Februari 2012. Oleh karena itu, pemerintah

capacity pada tahun 2020. Untuk mengejar target

memiliki rencana untuk memperluas kapasitas

tersebut,

mengeluarkan

listrik tersebut menjadi 544 MW pada tahun 2014.

Energi dan Sumber Daya

Pemerintah telah menetapkan FiT untuk energi

Mineral Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pembelian

biomassa dalam Peraturan Menteri Energi dan

Tenaga Listrik dari PLTS Fotovotaik oleh PT.PLN

Sumber Daya Mineral No. 27 Tahun 2014 Tentang

(“Permen ESDM No. 19 Tahun 2016”) yang

Pembelian Tenaga Listrik dari PLT Biomassa dan

mengatur mengenai insentif FiT dan kuota

PLT Biogas oleh PT. PLN (Persero) (“Permen

kapasitas untuk tiap provinsi di Indonesia. Dimana

ESDM 27/2014”) dengan harga Rp1.150,00 kWh

kuota kapasitas disini adalah batas MWp pada

x F untuk jaringan tegangan menengah, dan

PLTS yang dapat dibangun oleh IPP berdasarkan

Rp1.500,00 kWh x F untuk jaringan tegangan

kebutuhan listrik provinsi tersebut dan juga

rendah. Faktor “F” tersebut adalah faktor insentif

kelengkapan infrastruktur di daerah tersebut. Pada

sesuai dengan lokasi pembelian tenaga listrik oleh

pulau Jawa, kuota kapasitas yang dapat dibangun

PLN. Terlepas dari ketersediaan bahan baku yang

adalah sebanyak 150MWp dengan harga penjualan

melimpah,

yang terendah seharga USD 14.5/kWh, sedangkan

tenagalistrik yang bersumber dari biomassa adalah

pada provinsi Papua dan Papua Barat memiliki

negosiasi pembelian antara IPP yang akan

kuota kapasitas terendah sebesar 2.5MWp dan

mengolah biomassa dengan penyedia bahan baku

harga penjualan yang tertinggi seharga USD

biomassa tersebut, seperti petani. Walaupun

25.0/kWh.

pembangkit listrik berbasis Waste-to-Energy ini

4.

Tenaga Biomassa

mulai dikembangkan di kota-kota seperti Jakarta,

Indonesia memiliki potensi yang signifikan

Bali, dan Bandung, insentif yang dimiliki kota-

untuk pembangkit energi biomassa dari residu

kota besat tersebut masih belum cukup untuk

pertanian termasuk sekam padi, ampas tebu, karet

mengakomodir proyek PLT biomassa pada saat

Asian Development Bank, (2016) “Indonesia: Energy Sector Assessment, Strategy, and Road Map.” Asian

Development Bank, hlm:29.

Kementerian

Peraturan Menteri

7

ESDM

biomassa

pembangkit

kendala

dalam

listrik

bisa

pengembangan


ini.8

DAFTAR PUSTAKA FiT yang ditetapkan berbeda-beda untuk

setiap jenis energi terbarukan di setiap wilayah,

I.

BUKU

penetapan harga tersebut didasarkan oleh potensi

Mendonça. Feed-in Tariffs: Accelerating

EBT untuk memasok energi di suatu wilayah. Oleh

the Deployment of Renewable Energy. Earth Scan,

karena itu, dibutuhkan penetapan harga dalam FiT

London:2007.

yang sangat akurat untuk masing-masing sektor energi terbarukan. Apabila harga yang ditentukan oleh

pemerintah

tepat,

skema

FiT

II.

ARTIKEL ILMIAH Tim

yang

Penyusun.

“Perkembangan

memberikan harga tetap dalam PPA dapat menarik

Penyediaan dan Pemanfaatan Migas Batubara

investor

melakukan

Energi Baru Terbarukan dan Listrik”. Pusat Data

pembangunan pembangkit listrik berbasis energi

dan Teknologi Informasi Energi dan Sumber Daya

terbarukan, karena dengan adanya FiT, sektor

Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya

ketenagalistrikan menawarkan pasar yang aman

Mineral. Jakarta:2015.

secara

optimal

dalam

dan stabil bagi para investor, serta memberikan

Madjedi Hasan dan Anton S Wahjosudibjo,

insentif bagi para investor sebagai IPP untuk

“Feed in Tariff for Indonesia’s Geothermal Energy

melakukan pembangunan infrastruktur tenaga

Development, Current Status and Challenges”

listrik secara adil dan kontinu di setiap daerah,

Deutsche Bank Group, “The German Feed

sehingga pendistribusian biaya dan manfaat

in Tariff: Recent Policy Changes”, Deutsche Bank,

pembangunan dapat berdampak positif bagi

(2011), hlm 3.

Indonesia.

Asian Development Bank, “Indonesia: Energy Sector Assessment, Strategy, and Road Map.” Asian Development Bank:2016.

III.

PERATURAN

PERUNDANG-

UNDANGAN Indonesia.

Undang-Undang

Ketenagalistrikan. UU No. 30 Tahun 2009. LN No. 133 Tahun 2009, TLN No. 5052 ________. Undang-Undang Panas Bumi, UU No. 21 Tahun 2014. LN No. 217 Tahun 2014, TLN No. 5585 ________.

Tim Penyusun. “Perkembangan Penyediaan dan Pemanfaatan Migas Batubara Energi Baru Terbarukan dan Listrik”. Pusat Data dan Teknologi 8

Peraturan

Menteri

Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Jakarta:2015.

ESDM


tentang Pembelian Tenaga Listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air oleh PT Perusahaan Listrik Negara, Permen ESDM No. 12 Tahun 2014. LN No. 594 Tahun 2014. ________.

Peraturan

Menteri

ESDM

tentang Pembelian Tenaga Listrik dari PLTP dan Uap Panas Bumi untuk PLTP oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Permen ESDM No. 17 Tahun 2014. LN No. 713 Tahun 2014 ________.

Peraturan

Menteri

ESDM

tentang Pembelian Tenaga Listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Permen ESDM No. 19 Tahun 2016. ________.

Peraturan

Menteri

ESDM

tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik, Permen ESDM No. 12 Tahun 2017.

IV.

INTERNET Ferial,

“Pengembangan

Kompetitif”,

EBT

Dirjen

Harus EBTKE.

http://ebtke.esdm.go.id/post/2016/12/21/1493/pen gembangan.ebt.harus.kompetitif . Diakses 14 April 2017. Ferial. “Tarif Listrik EBT Akan Berbeda di Tiap

Wilayah”,

Dirjen

EBTKE.

http://ebtke.esdm.go.id/post/2017/01/23/1533/tarif .listrik.ebt.akan.berbeda.di.tiap.wilayah. 18 April 2017.

Diakses


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.