MEDICAL FACULTY/ UII / ED 8/ APRIL/ 2015
CARDIOS magazine A Really ? New :
CME FK UII issue:
A A A
A
A
A
ISMKI vs CIMSA
Akreditasi ‘A’ 'apakah hanya pemanis di ujung ijazah?'
A A
AA
A A AA A
AKREDITASI ‘A’ ?
CARDIOS edisi 8
-AprilPelindung dr. Linda Rosita, M.Kes., Sp.PK. DPM FK UII PenanggungJawab Harry Kurniawan '12 A.M Farid Santoso’ 12 Endah Kusumawardani '12 PimpinanRedaksi Abdillah Kristriyoga '12 Sekretaris & Bendahara Amiroh Dewi Kar ka '13 Divisi Redaktor Kepala Divisi R. Zhafira Arrum Prabapa s '12 Anggota Anggit Mora Cita Harahap '14 Yoviena Kusuma Terich a T'14 Agung Fadlilah Ti s Sadewa '14 Fina Idamatussilmi '14 Divisi Editor Kepada Divisi Dwi Rizki Ananda '12 Anggota Athaya Hanin Nabilah Fahsa '13 Dian Yuliarmi '13 Devimma Shary '13 Rahmadani Sasongko '14 Anindya Mandy '14 Shafarina Maulia Prasudia'14 Divisi Dana Usaha Prasetyo Raharjo '12 Divisi Desain Grafis Kepala Divisi Mafiga Norrais N '12 Anggota Si Srimulya '12 De a Anandari Ilman '13 Hidayaning N. Syahbania '13 Muthia Tsabita R '14 Nas Putri Arimami '14
Assalamualaikum wr wb Apa kabar kawan-kawanku? Semoga Allah selalu bersama kita dalam se ap langkah. Cardios Magazine adalah persembahan dari Lembaga ekseku f mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Edisi ini cardios akan membahas mengenai akreditasi yang ada di fakultas kita tercinta. Banyak yang bertanya-tanya mengenai aspek apa saja yang harus dipenuhi untuk mendapatkan nilai A, disini m redaksi akan mencoba menjabarkannya. Dan dak lupa akan mengulas aspek yang sudah ada dan yang masih dalam proses melengkapi. Beberapa isu terbaru mengenai CME dan OSCE keislaman akan dibahas di edisi ini. Tim redaksi akan menyajikan mengenai ISMKI dan CIMSA, juga bagaimana keduanya di Fakultas Kedokteran Universitas islam Indonesia. Terima kasih kepada m redaksi Cardios yang telah mensukseskan dari menghimpun berita sampai dengan pendistribusian dari cardios edisi delapan ini. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penyusunan, konten, atau hal-hal lain yang kurang berkenan. Semoga majalah ini bisa menjadi salah satu pusat informasi andalan di fakultas kedokteran Universitas Islam Indonesia ini. Wassalamualauikum wr wb
Sambutan Pimred
Akreditasi ‘A’..........1 Nasib RSP.............4 Subjektivitas dosen......6 CME.........7 Catur dharma.......8 ISMKI vs CIMSA......10 Mahasiswa UII Gondol Emas....12 Prodi DLP......13 Lebih dekat dengan sosok sekitar...15 Nepotisme kepanitiaan....16 Kompre Keislaman...17 Orang- orang (terpilih).....18 Tips & trick.......19 International issue....21 Opini tentang FK....22 Magang LEM.....23 Kopy corner.....25 Keislaman..........26 Event : MEDEX......27 Komik kedokteran......28
Desain : MNN
Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia ©2015
HEAD LINE
A
AA A
A A
Akreditasi 'apakah hanya pemanis di ujung ijazah?'
F
akultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia program studi kedokteran tengah menjalani konsistensinya dalam menjaga amanah dengan penilaian akreditasi A. Perjuangan selama bertahun-tahun telah dilalui para sivitas akademika dari masa pembentukan Fakultas Kedokteran hingga sekarang. Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT) yang didirikan pada tahun 1994 berlandaskan UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sebagai satu satunya badan akreditasi yang diakui oleh pemerintah pada waktu itu, BAN-PT memiliki wewenang untuk melaksanakan sistem akreditasi pada semua ins tusi pendidikan nggi melipu Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Perguruan Tinggi Agama (PTA) dan Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK), program pendidikan jarak jauh, serta programprogram kerjasama dengan ins tusi pendidikan nggi di dalam negeri yang ditawarkan oleh ins tusi pendidikan nggi dari luar. Evaluasi dan penilaian akreditasi program studi kedokteran dilakukan oleh pakar sejawat (peer reviewer) berdasarkan pada kriteria akreditasi program studi kedokteran. Instrumen akreditasi program studi kedokteran terdiri atas: (1) Evaluasi-Diri Program Studi (2) Borang Program Studi, dan (3) Borang Unit Pengelola Program Studi (Fakultas).
A
A
Se ap standar dan elemen dalam instrumen akreditasi dinilai menggunakan quality grade descriptor sebagai berikut: Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang, dan Sangat Kurang. Untuk menetapkan peringkat akreditasi, hasil penilaian kualita f tersebut pada umumnya dikuan fikasikan sebagai berikut.
Ÿ Ÿ
Ÿ
Ÿ Ÿ
Skor 4 (Sangat Baik), jika semua kinerja mutu se ap standar atau elemen yang diukur sangat baik. Skor 3 (Baik), jika semua kinerja mutu se ap standar atau elemen yang diukur baik dan dak ada kekurangan yang berar . Skor 2 (Cukup), jika semua kinerja mutu se ap standar atau elemen yang diukur cukup, namun dak ada yang menonjol; Skor 1 (Kurang), jika semua kinerja mutu se ap standar atau elemen yang diukur kurang. Skor 0 (Sangat Kurang), jika semua kinerja mutu se ap standar atau elemen yang diukur sangat kurang atau dak ada.
1/cardiosmagz/ed8
Hasil akreditasi ins tusi perguruan nggi dinyatakan sebagai terakreditasi dan tidak terakreditasi. - Yang terakreditasi diberi peringkat: Ÿ A (Sangat Baik) dengan nilai akreditasi 361 - 400 Ÿ B (Baik) dengan nilai akreditasi 301 - 360 Ÿ C (Cukup) dengan nilai akreditasi 200 – 300 - Tidak Terakreditasi dengan nilai akreditasi kurang dari 200
Rumah sakit adalah elemen vital. Sebagai salah satu universitas yang memiliki Fakultas Kedokteran akreditasi A seharusnya fasilitas semacam rumah sakit untuk pela han dokter muda atau yang lebih dikenal dengan koas sudah tersedia tapi hingga 13 tahun fakultas kedokteran uii ( uii) berdiri belum memiliki rumah sakit pendidikan utama milik sendiri. Seper peribahasa “bak gayung bersambut” pihak universitas islam indonesia akhirnya membuat rencana membangun sebuah rumah sakit yang diperuntukan untuk pela han bagi mahasiswa Universitas Islam Indonesia. Rencana ini sebenarnya sudah lama didengungkan tapi baru sekarang muncul kembali dan menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan.
Penentuan skor akhir merupakan jumlah dari hasil penilaian (1) Evaluasi-diri program studi (10%), (2) Borang program studi (75%), dan (3) Borang unit pengelola program studi (15%). Adapun masa berlaku akreditasi Program Studi Kedokteran untuk semua peringkat akreditasi adalah selama Pembangunan rumah sakit akan lima tahun. dimualai tahun 2015, “Pembangunan rumah Beberapa poin yang menyumbang nilai sakit insya Allah akan dimulai tahun ini, besar dalam borang penilaian yaitu rata-rata doakan saja”, papar dr. Linda dekan Fakultas masa studi lulusan dan IPK rata-rata (3.37) Kedokteran UII. Rumah Sakit akan dibangun serta upaya pengembangan dan peningkatan di daerah Bantul Yogjakarta yaitu kecamatan mutu lulusan: jenis program yang dilakukan Pandak kabupaten Bantul”, tambah dr. Linda hingga saat ini proyek pembangunan sudah dan efek vitas pelaksanaannya (3.37). mencapai tahap pelepasan tanah. Selain nilai yang besar, dalam borang penilaian juga terdapat banyak poin mengenai rumah sakit pendidikan, seper : fasilitas penunjang proses belajar mengajar di rumah sakit pendidikan dan sarana pelayanan kesehatan lain. (Kamar KoAss jaga; perpustakaan, internet, ruang diskusi, laboratorium) (0.64), Keberadaan prasarana lain yang menunjang (misalnya tempat olah raga, ruang bersama, ruang himpunan mahasiswa, poliklinik) (0.64), ketersediaan Rumah Sakit Pendidikan yang memenuhi persyaratan kualifikasi, jumlah dan variasi pasien rawat inap dan rawat jalan, jumlah SDM sebagai sarana pendidikan klinik yang menjamin tercapainya Kompetensi Dokter Indonesia (1.27). Rumah sakit pendidikan yang kini masih dalam imajinasi para mahasiswa belum mendapat k terang. Harapan memiliki rumah sakit pendidikan merupakan salah satu upaya dalam m e m p e r t a h a n ka n a k r e d i t a s i A d a n mempermudah para mahasiswa dalam menjalankan pendidikan klinik.
? a s i b kok
(Sumber: Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, 2014) Penulis : RZAP Editor : DRA Desain : MNN
“A”?
Seluruh rangkaian pembangunan d i p e r k i ra ka n s e l e s a i t a h u n 2 0 1 7 , “pembangunanya memerlukan waktu 2 tahun dan semoga selesai tahun 2017”, tutup dr. Linda
Rumah sakit pendidikan merupakan salah satu elemen vital Poin-poin tersebut diatas hanyalah sebagian kecil penilaian terhadap Program Studi Kedokteran. Bukan hanya pihak fakultas yang berperan dalam mempertahankan akdreditasi A, namun pihak mahasiswa dan seluruh civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.
AK
RE
A
?
DI
TA
SI
2/cardiosmagz/ed8
Opini
Seberapa Penting Predikat Akreditasi ‘A’ Bagi Mahasiswa?
Predikat Akreditasi A yang dimiliki Fakultas Kedokteran UII sejak tahun 2012 iniSeberapa Pen ng Predikat Akreditasi A Bagi Mahasiswa? (Opini) ternyata disambut s e n a n g o l e h p a ra m a h a s i s w a d a n mahasiswinya. Predikat inipun menjadi salah satu alasan mengapa memilih Fakultas Kedokteran UII sebagai tempat menuntut ilmu.“ Kebetulan pas saya menda ar FK UII, akreditasi nya masih B dan ke ka ospek ada info bahwa FK UII dapat akreditasi A jadinnya ya makin bangga, sebelumnya saya memilih FK UII k a r e n a b e r n a f a k a n i s l a m i ”, u c a p Habiburrahman selaku ketua angkatan FK UII 2012 ke ka ditanyai apa alasan memilih FK UII. Predikat yang baru di dapat 2 tahun belakangan ini tentu saja telah m e m b u at p e r u b a h a n – p e r u b a h a n contohnya saja pada sistem kurikulumnya, ke ka masih menyandang akreditasi B FK UII memakai KBK 2005 dan sejak menyandang akreditasi A telah memakai KBK 2011. “Perubahan kurikulum dan pengajaran udah diperbaiki dan bagus banget dibandingkan KBK 2005.” tutur Tirta yang sempat merasakan beberapa bulan FK UII yang masih berakreditasi B kala itu. Bagi seorang mahasiswa predikat akreditasi A adalah hal yang sangat berar karena terkait dengan almamaternya. Seper yang di alami angkatan 2010yang memiliki ijazah yang berakreditasi A. “Walaupun kakak – kakak angkatan 2010 mempunyai ijazah berakreditasi A tetapi dak sempat merasakan KBK 2011 karena sistem yang telah berjalan dak bisa diubah begitu saja”. ucap Tirta selaku menjabat sebagai komisi 1 DPM periode 2014 – 2015 ini.
Penulis : AMCH Editor : DRA Desain : MNN
Menurut Habibburahman, Fakultas Kedokteran UII berdiri pada tahun 2001 dan mampu meraih akreditasi A dalam kurun waktu 11 tahun bukanlah hal yang terbilang biasa. Akreditasi A merupakan hal yang cukup pen ng, karena menjadi harapan yang besar bagi mahasiswa dan mahasiswinya agar memacu adanya perubahan – perubahan yang semakin baik terhadap sarana prasana perkuliahan baik secara sistem maupun fasilitas. “Selain itu juga meningkatkan kualitas mahasiswa dan berhubungan dengan almamater, misalnya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih nggi.” sambung Habiburrahman kala itu.
Habiburrahman E
Banyak opini dan pertanyaan yang muncul tentang sebuah fakultas dan akreditasi yang baik, apakah hanya sekedar predikat atau memang untuk memacu peningkatan fakultas itu sendiri. Fakultas yang menyandang akreditasi A tentu saja harus lulus beberapa tes maupun syarat – syarat yang berlaku dan mengalami perubahan sistem setelah m e nya n d a n g a k re d i ta s i A u n t u k mempertanggungjawabkan predikat tersebut. Untuk menyandang predikat ini tentu saja ada syaratnya, seper ada jumlah minimal dosen yang berjenjang S1, S2, S3 dan doktor,. Menurut Habiburrahman, kualitas dosen FK UII sudah baik dan seimbang antara dosen senior dan pengajar muda, tetapi yang masih menjadi perbincangan di antara mahasiswa dan mahasiswi adalah masalah subjek vitas dalam menilai yang masih berbeda – beda. Selain itu juga produk vitas karya ilmiah, dan perandari fakultas mulai dari pengaturan pengajar sampai staff karyawan dan sistem pendidikannya sendiri juga merupakan syarat – syarat untuk meraih
Akreditasi ʻAʼ memberi Akreditasi A yang disandang ole FK UII bukanlah hal yang bersifat semangat selamanya melainkan predikat ini mempunyai masa ak f selama 5 tahun, baru maka dari itu masa ak f akreditasi A untuk FK UII hanya berlaku sampai tahun 2017. Lalu untuk dapat mempertahankan predikat ini, tentu saja harus selalu memenuhi syarat – syarat yang berlaku dan hal ini tentu saja melibatkan para mahasiswa dan mahasiswinya untuk selalu bertanggung jawab atas tugastugasnya.
Tirta Yudha Sulaiman
3/cardiosmagz/ed8
Tulisan Pembaca
R
umah Sakit Pendidikan (RSP), frasa yang cukup
bersahabat
tidak
melulu
pada
pembangunan rumah sakit sendiri yang dilakukan
mahasiswa kedokteran, tetapi jika diusik
institusi tersebut, tatapi lebih menjelaskan bahwa
keberadaannya dan kebermanfaatannya terkadang
RSP adalah rumah sakit yang seminimalnya sudah
membuat bunga yang mekar menjadi layu. RSP
berjalan sebagai rumah sakit sebagaimana mestinya
adalah Rumah Sakit yang berfungsi tidak hanya
selama 3 tahun, setelah 3 tahun beroperasi barulah
pelayanan, tetapi memiliki poin ganda yaitu pada
dapat
pendidikan dan penelitian. Selain itu perbedaan RSP
kenyataannya masih terdapat beberapa institusi
dengan RS pada umumnya adalah pandangan
yang
masyarakatnya. RSP me miliki 3 tipe, yakni RSP
menjadikannya rumah sakit terlebih dahulu yang
Utama, RSP Afiliasi, dan RSP Satelit. RSP utama
pada akhirnyapun dirasakan kegagalannya pada
adalah RS Jejaring Institusi Pendidikan kedokteran
pembangunan RSP itu sendiri. Esensi dari RSP tidak
yang digunakan sebagai wahana pembelajaran klinik
lain adalah pada 3 poin utama yaitu pelayanan,
peserta
pendidikan, dan penelitian. Tetapi yang menjadi
sebagian
besar
setiap
memang
telinga
didik untuk
di
RSP
memenuhi seluruh atau pendidikan
dapat
sebagai
membangun
RSP
RSP.
Namun
sendiri
tanpa
sementara
kendala utama pada RSP yang ada yaitu pada poin
perbedaan RSP afiliasi dan satelit hanyalah pada
pelayanan, yang seharusnya ketiga poin tersebut
besar
bersinergi, tetapi ketika pelayanan memburuk maka
modul
modul
difungsikan
pendidikannya.
Setalah
dapat
membedakan ragam RSP yang mungkin belum
sudah
lengkap
institusi
masyarakat akan tercipta. Masalah yang mendasar
pendidikan dokter di Indonesia, tetapi seyogyanya
disini adalah tingkat kepercayaan masyarakat sendiri
mahasiswa kedokteran mengetahui terlebih dahulu
pada RSP yang rendah, masyarakat pada umumnya
tentang RSP itu sendiri.
tidak bersedia untuk ditangani oleh dokter muda
keberadaannya
pada
setiap
dapat
dipastikan
pandangan
buruk
yang masih dalam masa pendidikan.
4/cardiosmagz/ed8
Ditambah terkadang pelayanan dari RSP itu sendiri
Banyak sekali permasalahan pada hal sepele
yang kurang dan terkadang perilaku dari dokter
tersebut,
muda yang tidak sesuai norma. Kalau sudah seperti
pemegang dana tertinggi yang sudah terlanjur
ini, maka dapat dipastikan nama dari RSP akan
nyaman dalam status komersil rumah sakit yang
tercoreng dan lama-kelamaan RSP akan sepi dari
dibangunnya padahal niat awalnya akan dijadikan
pengunjung. Terkadang RSP didirikan bukan atas
RSP ketika sudah beroperasi minimal 3 tahun dan
unsur kebermanfaatan dan 3 poin utama RSP yang
mendapat antusias dari masyarakat.
sudah dijelaskan, tetapi atas dasar prestisius untuk menarik para calon mahasiswa dan calon investor. Pendirian RSP
dipengaruhi
oleh
faktor
Masalah lain juga dari sinergisitas beberapa pihak yang terlibat dalam pembangunan RSP, tidak
semudah
sedikit institusi yang mengalami hal serupa. Ketika
mengisi soal responsi. Banyak pihak terkait dalam
pemegang dana dan rektorat sudah sepakat untuk
pendirian RSP, seperti dekanat, rektorat, pemerintah
pendirian RS yang nantinya dijadikan RSP, terkadang
daerah,
hambatan
pemerintah
sendiri tidak
biasanya
tingkat
1,
kementerian
datang
dari
dekanat
yang
kurang
pendidikan, kementerian kesehatan, dan juga peran
sependapat dengan rektorat maupun pemegang
dari investor atau penyokong dana jika PTS. Dari
dana, alasan paling sering muncul kepermukaan
berbagai pihak tersebut dibutuhkan sinergisitas
adalah kebermanfaatan, efektifitas, dan sebagainya.
asupan dana yang cukup. Satu hal yang sederhana
Dan alhasil ketika sinergisitas tidak terwujudmaka
tetapi cukup krusial yaitu MoU untuk perjanjian
tidak akan terwujud suatu RSP yang sebagaimana UU
setelah RS
dan PERMENKES niscayakan.
beroperasi selama
3 tahun dan
pengalihan fungsi menjadi RSP.
Penulis : Dany Martha: Pradipta Penulis DMP Editor : DRA : DRA Desain : NPA : NPA 5/cardiosmagz/ed8
Subjek f merupakan sebuah kata yang dak terdengar dak asing di telinga kita. Apa ar subjek f? Subjek f adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu dan hal ini merupakan sesuatu yang sangat wajar dan dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Subjek vitas yang dilakukan dosen dalam memberikan nilai merupakan topik yang sering dibicarakan oleh mahasiswa FK UII, terutama mengenai penilaian ke ka OSCE dan kegiatan tutorial. Sebagai contoh, mahasiswa biasanya akan memperha kan siapa dosen yang akan mengujinya saat OSCE. Mahasiswa biasanya akan lebih tenang dalam menghadapi OSCE saat pengujinya merupakan dosen yang ia kenal baik meskipun merasa kurang persiapan. Sebaliknya, ia akan merasa begitu cemas saat diuji oleh dosen yang dak begitu ia kenal. Ditambah lagi dengan kabar yang beredar bahwa dosen tersebut terkenal ‘pelit’ dalam memberi nilai. Biasanya bila berada di keadaan seper itu, persiapan yang sudah matang pun dapat meluap seke ka akibat rasa cemas yang berlebih. Tak jarang mahasiswa mengeluhkan kerugian dari subjek fitas dosen dalam penilaian akademik. “Kok OSCE ku gak lulus ya? Padahal udah dilakuin semua loh”, atau
“Kenapa nilai keak fan kita cuma segini? Padahal kalau tutorial ngga pernah sepi” Ya, itulah dua dari banyak kalimat sejenis yang seringkali dilontarkan mahasiswa FK UII. Dengan adanya keluhan semacam itu, maka mahasiswa akan mulai memberi tanda ‘dosen A pelit’, ‘dosen B baik’, dan lain sebagainya. Hal tersebut justru berdampak nega f, karena kedepannya mahasiswa akan berharap untuk dak bertemu dosen yang ‘pelit’ tadi, baik saat OSCE maupun pada kegiatan tutorial yang selanjutnya. Pihak fakultas sebenarnya sudah mencoba untuk meminimalisir subjek vitas dosen melalui penyedia rubrik penilaian yang disertai dengan indikatornya, selain itu juga diberikan pela han mengenai penilaian keak fan tutorial untuk para tutor. Meskipun begitu, kenyataannya hal-hal tersebut masih belum cukup untuk menghilangkan subjek vitas dosen tersebut. Seorang pendidik, dalam hal ini adalah dosen, seharusnya dak mengis mewakan seorang mahasiswa hingga dak memberi kesempatan pada mahasiswa lain. Mampu menilai mahasiswa secara objek f merupakan salah satu acuan profesionalismenya. Dengan minimnya subjek vitas dalam penilaian, maka semakin dak profesional dosen tersebut sebagai seorang pendidik
Penulis Editor Desain
: DS : NF : DAI 6/cardiozmagz/ed8
Tahukah kalian dengan CME? Kali ini m CARDIOS berkesempatan untuk mewawancarai dr. Abdul Basith selaku ketua CME FK UII. Ialah Con nuing Medical Educa on yang merupakan kepanjangan dari CME, salah satu program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan bagi insan kedokteran di FK UII
Dipionir oleh beberapa tokoh, CME berdiri pada tahun 2007, dengan penggagas Prof. Dr. dr. Rusdi Lamsudin, M.Med. Sc, Sp. S (K) selaku dekan waktu itu. Kegiatan CME pertama FK UII diselenggarakan oleh mahasiswa angkatan 2001 periode sumpah pertama. Saat itu, kegiatan ini menjadi salah satu syarat bagi calon dokter yang akan lulus
Program CME sendiri ditujukan terutama untuk segenap civitas kedokteran yang ingin menambah atau memperbaharui pengetahuannya tentang ilmu-ilmu kedokteran. CME ini bisa diiku oleh mahasiswa kedokteran, koass, dokter umum, dokter spesialis bahkan terkadang juga diiku oleh masyarakat umum. Tujuan CME ini adalah untuk mewadahi dan menyelenggarakan kegiatan pengembangan pendidikan kedokteran berkelanjutan. Seiring dengan perkembangan zaman, terlebih ilmu kedokteran yang begitu pesat baik itu ilmu terbaru tentang suatu penyakit, tentu dengan begitu para dokter juga dituntut untuk selalu memperbaharui ilmunya agar selalu bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pasiennya. Penulis Editor Desain
“Manfaatnya lumayan banyak, contohnya mahasiswa bisa mengetahui perkembangan terbaru dari dunia kedokteran, tentang penatalaksanaan terbaru tentang suatu penyakit, dan tentunya pas akan bisa menambah wawasan mahasiswa itu sendiri. Disam-ping itu, mahasiswa juga diharapkan akan bertambah mo vasinya untuk selalu memperbaharui ilmu yang didapatnya, serta termo -vasi oleh pembicara yang didatangkan, karena yang memberi materi pas merupakan dokter yang ahli dibidangnya,� jawab dr. Basith
Seminar-seminar besar yang ru n diadakan oleh CME memang terkenal menguras banyak biaya, terutama bagi mahasiswa. Namun menurut penjelasan dr. Basith mengenai manfaatnya terhadap mahasiswa kedokteran, dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya dan waktu yang direlakan untuk mengiku seminar akan terbalas dengan seubrak manfaatnya kepada kita sebagai calon dokter yang lebih baik dengan wawasan yang lebih luas kede-pannya
Se ap informasi terbaru tentang seminar-seminar CME dapat dilihat melalui akun media sosial CME FK UII, salah satunya melalui akun Instagram : CMEFKUII2015
: FI : YKTT : DAI 7/cardiozmagz/ed8
Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia merupakan salah satu FK yang memiliki akreditasi A, akreditasi ini berhasil diraih pada tahun 2012 lalu ketika FK UII berusia sebelas tahun. Tahukah kalian bahwa FK UII merupakan salah satu Fakultas Kedokteran yang menghasilan “5 Stars Doctor” dengan biaya termurah? Akhir-akhir ini dikabarkan adanya kenaikan biaya catur dharma untuk angkatan 2015, yang tadinya minimal dengan biaya 100 juta rupiah kini menjadi 175 juta rupiah. Kecenderungan naiknya catur dharma setiap tahun sering dipandang sebelah mata. Selain itu kenaikan catur dharma menyebabkan orang mengernyitkan wajah dan bertanya-tanya. Masuk akal kah naiknya catur dharma yang sedemikian tingginya? Nah, untuk mengetahui maksud dibalik naiknya biaya Catur Dharma tim Cardios melakukan wawancara dengan dr Syaefuddin Ali Akhmad. Dr. Udin, sapaan akrab untuk beliau, mengatakan jika FK UII sedang melakukan sebuah repositioning, tujuannya untuk mempertahankan kualitas bagus yang sudah digenggam selama ini. Selain itu Fakultas Kedokteran UII juga ingin memberikan kesan jika dirinya mampu bersaing di level nasional maupun internasional. Dalam rangka untuk terus mewujudkan diri sebagai Fakultas Kedokteran yang unggul dan menghasilkan dokter yang bermanfaat bagi masyarakat, mampu menerapkan nilai-nilai Islami serta berdaya saing tinggi, memiliki keunggulan dalam keislaman, keilmuan, kepemimpinan, keahlian, kemandirian, dan profesionalisme sesuai misinya Program Studi Pendidikan Dokter FK UII harus terus melakukan pengembangan. Namun di samping adanya kekuatan dari tenaga pendidik yang handal dan profesional, FK UII masih memiliki “PR” dan tantangan agar mampu bersaing dalam memperebutkan mutu terbaik sesuai kompetensi negara-negara maju. Salah satu langkah nyata pengembangan yang dilakukan adalah mendorong para dosen untuk melakukan publikasi di forum Ĩ ÑŌÞÕÒŒ :: SMP Penulis SMP ĜŇÒPŎǾ : RHM Editor : RHM Desain : NPA Desain : NPA
internasional. Untuk dapat berlari cepat mengejar agar mendapatkan kualitas yang setingkat dengan Fakultas Kedokteran di negara maju konsekuensinya adalah pemasukan dari rektorat untuk pengembangan di dalam FK memang harus naik. Pemasukan paling besar datang dari catur dharma mahasiswa karena rumah sakit pun belum berdiri. Pada tahun 2010 Fakultas Kedokteran UII sempat mendapatkan hibah dari Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi, Health Professional Education Quality (HPEQ) sebanyak 13,1 milyar rupiah. Beberapa dari teman-teman pasti menanyakan “Kenapa sih lift di laboratorium dimatikan?”. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk penghematan. Dilihat dari efisiensinya menggunakan lift memang tidak begitu dibutuhkan, selain itu menggunakan tangga juga lebih memiliki banyak manfaat. Sekali “naik” lift diperlukan biaya sebesar Rp 20.000,00. Terbayangkan berapa banyak uang yang harus dihabiskan hanya untuk naik lift dalam sehari saja? Uang tersebut dimanfaatkan atau dialihkan untuk hal yang lebih berguna. Misalnya aliran dana tersebut digunakan untuk perbaikan dan penambahan fasilitas baru di lingkungan FK yaitu kamar mandi, tempat parkir, dan taman. Selain itu untuk menunjang kebutuhan mahasiswa untuk mencari journal FK UII sudah berlangganan Clinical Key yang dapat diakses di area FK. Kemudian di tahun 2015 ini juga sudah direncakan peletakan batu pertama untuk Rumah Sakit milik UII yang akan di bangun di Bantul, karena terletak jauh dari lokasi dimana kegiatan perkuliahan diadakan maka FK UII juga harus menyiapkan kendaraan (Shuttle Bus) untuk menuju RS dan dormitory sebagai tempat tinggal sementara. Sebagai penutup dr. Udin menambahkan bahwa Fakultas Kedokteran rencananya akan memiliki gedung sendiri yang letaknya tidak jauh dari laboratorium pribadi FK. Jadi, sekarang masih mau memandang sebelah mata kenaikan catur dharma?
8/cardiosmagz/ed8
9/cardiosmagz/ed8
i ue
vs CIMSA B
eberapa mahasiswa mungkin sudah tak asing lagi dengan dua is lah tersebut terutama para ak vis kampus. Sebelum lebih jauh mengenal dua organisasi tersebut, berikut sejarah singkat terbentuknya ISMKI (Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia) yang dipelopori oleh tokoh nasional yaitu dokter Wahidin Sudirohusodo seorang penggagas berdirinya Budi Utomo, beliau menggagas organisasi berbangsa melalui pendidikan dalam rangka meninggikan kehormatan bangsa. Gagasan ini selanjutnya diimplementasikan oleh mahasiswa kedokteran yaitu dr. Sutomo dan teman-teman. Sejak tanggal 20 Mei 1908 organisasi Boedi Utomo lahir dan diperinga sebagai hari kebangkitan nasional, sebuah hari awal pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa.
Pada tahun1966, seluruh mahasiswa dituntut agar memiliki profesionalisme yang nggi. Desakan te rs e b u t ya n g a k h i r nya m e n d o ro n g mahasiswa kedokteran untuk membentuk suatu wadah yang dapat menyatukan a s p i ra s i d a l a m ra n g ka p e n i n g kata n profesionalisme mahasiswa kedokteran. Organisasi tersebut adalah IMKI (Ikatan Mahasiswa Kedokteran Indonesia) yang merupakan organisasi mahasiswa kedokteran berskala nasional pertama. Akhirnya setelah dilakukan konsolidasi antar fakultas-fakultas kedokteran, terbentuklah organisasi IMKI melalui deklarasi Cimacan pada tahun 1969, dengan ketua terpilih Biran Aandi. Pada awal pembentukannya, keanggotaan IMKI adalah keanggotaan personal dan bukan keanggotaan senat mahasiswa. Setelah pembentukan IMKI, banyak kegiatan yang diselenggarakan salah satunya adalah mengirim delegasi untuk menghadiri World University of Medical Students di India pada tahun 1972 yaitu pertemuan mahasiswa kedokteran seluruh dunia yang dihadiri delegasi dari berbagai negara.
dr. Sutomo Pemerintah melalui dr. Abdul Gafur mengadakan pendekatan kepada Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran untuk m e m b e n t u k I ka t a n S e n a t M h a s i s w a Kedokteran Indonesia. Respon awal berasal dari Senat Mahasiswa UNHAS, hingga akhirnya dilakukan pra MUNAS ISMKI I di Makasar yang diwarnai berbagai pertentangan pendapat antar peserta yang hadir. Pada awalnya sebagian besar peserta menolak pembentukan ISMKI dan bersikeras mempertahankan IMKI. Akhirnya setelah dilakukan lobi-lobi dan pendekatan disepaka akan dilaksanakan Munas ISMKI I di Makasar pada bulan September 1981. ISMKI dideklarasikan di Makasar pada tanggal 20 September 1981. 10/cardiosmagz/ed8
M
enurut AM Farid Santoso yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua LEM menyebutkan bahwa, “ISMKI adalah organisasi afiliasi yang merupakan representasi dari BEM/LEM FK seluruh indonesia. Keanggotaannya adalah otoma s untuk seluruh mahasiswa kedokteran, sedangkan CIMSA adalah organisasi mahasiswa kedokteran yang berbasis individu. Dahulu sebelum adanya CIMSA, nama organisasi yang mewadahi pergerakan mahasiswa kedokteran adalah ISMKI. Dalam ISMKI terjadi gejolak internal yang menyebabkan beberapa orang anggota ISMKI memutuskan memisahkan diri dari ISMKI dengan membentuk organisasi baru yaitu CIMSA. Semua berawal dari munas ke IX di Surabaya, saat itu terpilih Ardiansjah Dara Syahrudin (USAKTI) sebagai sekjen ISMKI yang mengalahkan saingannya Nur Azid Mahardinata (UGM). Kekalahan tersebut menimbulkan kekecewaan dari beberapa pihak yang mendukung Nur Azid Mahardinata. Hal ini terus berlanjut selama periode 1999-2001, sampai pada akhirnya dari diskusidiskusi informal, muncul kesepakatan untuk meminta sekjen ISMKI mundur. Permintaan tersebut disebabkan sekjen ISMKI dak mampu melanjutkan networking internasional seper yang mereka harapkan. Sementara sekjen terpilih saat itu menginginkan adanya perbaikan internal. Kesepakatan tersebut akhirnya dilontarkan secara resmi pada rapat koordinasi Pengurus Harian Nasional menjelang Pramunas Bali pada waktu itu di USAKTI Jakarta untuk meminta sekjen ISMKI mundur atau mereka yang akan mundur dari jabatan mereka. Namun permintaan tersebut ditolak mentah-mentah oleh sekjen ISMKI dan didukung oleh beberapa Pengurus Harian Nasional karena mereka menganggap sekjen terpilih secara kons tusional dan dak ada pelanggaran organisasi yang dilakukan. Keadaan semakin memanas sampai ke munas Bali tahun 2000 yang dak berhasil menyelesaikan ketegangan kedua belah pihak. Pihak yang kecewa dengan dak jadi mundurnya sekjen ISMKI saat itu akhirnya benar-benar melaksanakan ancaman mereka untuk mundur dari jabatan mereka di ISMKI. Pembicaraan intensif terus dilakukan oleh pihak-pihak yang kecewa ini. Akhirnya muncul wacana untuk membentuk sebuah organisasi baru yang sekarang dikenal dengan sebutan CIMSA.” “Terlepas dari bagaimana proses CIMSA terbentuk, menurut saya dak menjadi masalah apabila suatu organisasi didirikan dengan alasan untuk kepen ngan masyarakat luas. Permasalahannya adalah ke ka sebuah organisasi didirikan atas dasar kekecewaan beberapa pihak terhadap pihak tertentu dalam ar an ingin menandingi atau menyaingi. Karena pada dasarnya hal tersebut akan memicu terjadinya konflik yang lebih panjang antara pihak-pihak terkait. Ini berlaku untuk seluruh organisasi, baik organisasi kemahasiswaan maupun organisasi pemerintahan. Fakultas Kedokteran UII sampai saat ini hanya ada satu organisasi afiliasi dalam hal ini bidang kesehatan/kedokteran yaitu ISMKI. Untuk alasan spesifiknya saya kurang tahu sejarahnya dahulu seper apa. Tapi yang jelas jika dilihat dari sudut pandang alur kerjasamanya maka ISMKI memungkinkan untuk
...cobalah ambil momentum ketika keberadaannya memang dibutuhkan, ketika memang manfaatnya sangat menguntungkan sumber : www.ismki.org Penulis : RZAP Editor : DS Desain : MNN
- A.M Farid Santoso
diterapkan karena memang saling berkaitan dengan BEM/LEM tanpa mengganggu dinamika pergerakan BEM/LEM ins tusi. Sementara jika di lihat dari sudut pandang ketersediaan SDM Fakultas Kedokteran UII maka termasuk dalam kategori minim SDM. ISMKI m e nye s u a i ka n h a l te rs e b u t d e n ga n d a k menjadikan SDM masing-masing ins tusi sebagai fokus utama pengembangan organisasi tersebut.” Ungkap Farid yang menjabat sebagai Kepala Unit Internal Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat FK UII. Pro kontra masih terjadi diinternal Fakultas Kedokteran UII mengenai CIMSA yang dikabarkan akan memasuki civitas akademika Fakultas Kedokteran UII, berikut tanggapan mahasiswa kelahiran Bima, 04 November 1995, “Dalam pembicaraan informal memang ada diskusi mengenai isu kehadiran CIMSA di Fakultas Kedokteran UII. Berbagai pro dan kontra muncul sehubungan dengan adanya isu ini. Kami sebagai p i m p i n a n l e m b a ga s a n gat m e n ga p re s i a s i antusiasme dari mahasiswa Fakultas Kedokteran UII untuk mau mendiskusikan masalah ini. Tentu saja perlu kajian yang mendalam dari kami mengenai isu ini. Perlu di lakukan kajian dari berbagai macam sisi seper dari sisi kebermanfaatan dan juga ketersediaan SDM dari kita. Kami sangat terbuka apabila ada rekan-rekan dari cimsa maupun organisasi kesehatan lain yang ingin berdiskusi dengan kami.” Harapan saya terhadap ISMKI dan CIMSA kedepannya: Tentu saja harapan yang paling ideal adalah kembali menyatunya ISMKI dan CIMSA. Namun melihat realita yang ada, saya berharap kedepannya ISMKI dan CIMSA bisa berjalan beriiringan saling melengkapi saling bahu membahu untuk membantu mensejahterakan kehidupan bangsa. Konflik serta pro dan kontra itu akan selalu ada. Tinggal bagaimana cara kita menyikapinya. Terlepas dari pro dan kontra mengenai isu cimsa yang akan masuk ke uii, satu point pen ng yang ingin saya sampaikan disini adalah bagaimana kita sebagai pelaku organisasi dak menjadikan rasa kecewa atau ke dakpuasaan terhadap pihak lain sebagai momentum. Tapi cobalah ambil momentum ke ka keberadaannya memang dibutuhkan, ke ka memang manfaatnya sangat menguntungkan.” Imbuh pria yang memiliki mo o hidup 'mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh', di akhir wawancara.
“
11/cardiosmagz/ed8
S
alah satu mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil
meraih Medali Emas di event ‘Scientific Fair’ yang diadakan di Universitas Udayana, Bali. Scientific Fair adalah ajang karya ilmiah nasional yang khusus diikuti oleh mahasiswa kedokteran maupun sekolah kesehatan se-Indonesia. Acara ini meliputi lomba KTI, essai, video ilmiah, poster ilmiah dan poster publik. Serangkaian acara dimulai tanggal 12-15 febuari 2015. Helmi Zunan (19) mahasiswa semester II Fakultas Kedokteran, mendapatkan medali emas diajang berskala nasional ini. Dia mendapatkan emas di kategori poster ilmiah, “Lombanya tuh banyak, tapi aku masuk yang kategori poster ilmiah” jelas Helmi. Helmi mengangkat judul mengenai terapi alternatif atsma, “Jadi aku buat penelitian mengenai lilin herbal berbahan daun sirih yang nantinya berguna bagi anak-anak penderita atsma.” Lanjut Helmi. Persiapan lomba butuh kerja ekstra karena bersamaan dengan pelaksanaan ujian osce (ujian skill bagi mahasiswa kedokteran) ,”persiapanya emang agak susah karena bertepatan sama osce , ya tapi alhamdulillah hasilnya , seneng .” tambah pria yg terkenal ramah ini. “Selain mendapatkan pengalaman, banyak juga yang didapatkan ketika mengikuti lomba . Ya, selain ikut lomba disana kita juga bisa dapet kenalan baru, bisa jalan- jalan juga. hehehe.” Tutup helmi sambil tersenyum lebar.
P enulis Ed itor Desain
: AFTS : DRA : N PA
12/cardiosmagz/ed8
Pendirian prodi DLP sebenarnya memilki lima dasar, yaitu: a.Internasionalisasi. Pendirian prodi DLP ini ditujukan untuk kesetaraan sehingga diharapkan mampu meningkatkan taraf kesehatan masyarakat b.Regulasi. Prodi DLP terdapat dalam UU Pendidikan Kedokteran, sebagai syarat pendiriannya, fakultas ke d o k t e r a n t e r s e b u t h a r u s merupakan FK dengan akreditasi A atau B. c.Komprehensif. Prodi DLP ini ditujukan agar dokter dapat memberikan pelayanan yang komprehensif dan holistic. d.Kompetensi. Prodi DLP diharapkan dapat mencetak DLP dengan kompetensi dan pelayanan yang lebih baik dibandingan dengan dokter umum. e.Efisiensi. Hal ini terkait dengan JKN yang sistem rujukannya belum berjalan karena pasien masih banyak yang lansung mendatangi dokter spesialis.
FK dengan akreditasi A dan akreditasi B terpilih dapat mendirikan prodi DLP, dengan minimal harus memiliki 10 SDM. Disamping itu, FK yang b e rs a n g ku ta n h a r u s memiliki naskah akademik yang berisikan kemamp u an , s aran a prasarana, dan SDM yang mereka miliki.
Indikator akreditasi mencakup sarana prasarana, SOP, dan standar mutu. Untuk reakreditasi 2017 mendatang ada indikator tambahan berupa jumlah mahasiswa lulus UKDI, RSP, penelitian dosen, dan keterlibatan mahasiswa di jurnal. Angka keseluruhan indikator itu tidak bisa dibohongi. Oleh karena itu, pemantauan terhadap indikator itu terus kami lakukan dengan harapan akreditasi A kita dapat dipertahankan. 13/cardiosmagz/ed
7
Apakah dokter-dokter di FK UII FK UII sebenarnya sudah sudah siap untuk memberikan memiliki sejumlah dokter yang pembelajaran pada prodi DLP? berkompeten, ada dr. H. Taufiq Pada dasarnya, untuk ilmu DLP Nugroho, SP.B di bidang bedah, ini dibutuhkan tambahan dr. Yasmini Fitriyati Sp.OG di kompetensi dokter seperti bidang obsgyn, dr. H. Agus peningkatan kompetensi klinis, Taufiqurrohman, M.Kes, Sp.S di family medicine, dan public b i d a n g s a r a f, d r. M T S . health. Tetapi tidak semuanya Darmawan, Sp.A di bidang anak, harus memilki hal tersebut serta dokter-dokter lainnya. karena sistem pengajarannya Meskipun begitu, FK UII belum akan disesuaikan dengan memiliki dokter dengan latar bidang-bidang yang dikuasai belakang family medicine. para dokter. Penulis Editor Desain
PROFIL
DLP Tujuan utama didirikannya prodi DLP ini mengacu pada UU Pendidikan Kedokteran Nomor 20 Ta h u n 2 0 1 3 , y a i t u u n t u k meningkatkan kesehatan masyarakat melalui peningkatan ko m p e t e n s i t e n a ga m e d i s . Meskipun begitu, apakah Prodi DLP yang akan didirikan FK UII ini memang semata-mata demi kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia, atau terdapat unsur lain dalam tujuan pendiriannya? Kita lihat saja nanti.
: AM : NF : SS
14/cardiosmagz/ed8
Staff yang akrab dipanggil Pak Wahyu ini ternyata sudah ak f dalam melancarkan kegiatan perkuliahan anak FK di UII. “Saya sendiri sejak awal mengampu absen angkatan 2013 pada bagian jadwal MKU, selebihnya diampu oleh pak Tion,” ujarnya saat ditemui oleh m CARDIOS. Biasanya jika pintu belakang ruang kuliah dibuka, mahasiswa sering menggunakannya untuk keluar masuk ruangan dengan santai. Jadi, kalau terlambarnya dak kelihatan. “Biasanya kalau sesuatu itu kita senang, maka proses belajar dan perkuliahan juga enak.”, ujarnya saat menyampaikan pesan untuk angkatan 2013
Berawal dari pegawai di Fakultas Teknik Industri UII, bapak yang akrab disapa Pak Triman ini menerima amanah untuk menjadi staff penanggung jawab absensi mahasiswa FK angkatan 2009. Menurut beliau angka -tan 2012 ini rela f kompak, namun terka-dang ada yang menggunakan keakraban dengan temannya untuk hal yang kurang baik. “Buat angkatan 2012, sa-ya rasa mahasiswanya baik-baik, dan sudah tahu tujuan mereka berangkat kuliah, yang jelas hal-hal seper p absen jangan sampai terjadi, ya!”, pesan beliau kepada angkatan 2012
Bagi angkatan 2013, staff yang satu ini sudah dak asing lagi, namanya Pak Tion. Gayanya yang senang bergurau, ramah, lucu merupakan faktor yang membuat beliau terkesan dak galak. Sehingga selama ini mahasiswa merasa nyaman saat beliau menjadi penjaga absen di depan ruang perkuliahan. Menurut beliau angkatan 2013 yang perempuan itu ramah-ramah, tetapi ada beberapa putra yang kurang ramah, misalnya ke ka bertemu di jalan dak mau menyapa, padahal saling kenal. Untuk kedatangan perkuliahan, menurut Pak Tion angkatan 2013 rajin, hanya minoritas yang datang terl ambat, dan biasanya orang itu-itu saja. Pesan Pak Tion untuk semua mahasiswa FK terutama angkatan 2013. “Kalau berangkat kuliah usahakan jangan terlambat, ya!”, tutupnya sambil tersenyum
Lebih Dekat dengan Sosok Sekitar
”Mulai dari minum untuk dosen kuliah pakar sampai para staff gedung rektorat dan GKU, saya pakai feeling saja ke ka mengantarkanminum. Dari semua yang saya buatkan minum tadi, yang membuat saya terkesan ke ka jam perkuliahan mahasiswa FK dengan dokter Darmawan. Saya terkesan dengan beliau ka-ena beliau mengajak para mahasiswa FK untuk mendoakan saya.”, ujar Pak Karsyo yang kerap mondar-mandir membawa nampan minuman dari satu ruang ke ruang perkuliahan lain di GKU Sardjito. Beliau telah mengabdi di UII selama hampir 34 tahun Pak Karsyo merasa senang dengan karakter mahasiswa FK. Menurut beliau, mahasiswa itu memang ramah-ramah, sopan, tetapi juga ada yang masih kekanak-kanakan, untuk itu beliau maklum. Kepada mahasiswa, Pak Karsyo berpesan “Belajarlah dengan serius! Jadilah dokter yang memang berjiwa sosial nggi, karena kelak dokter akan menjadi orang yang diberi amanah dan jangan pandang bulu dalam mengoba pasien.” amin.
Siapa yang dak kenal dengan Pak Yanto, staff paling akrab dengan angkatan 2014. Pak Yanto terkenal selalu se a menemani mahasiswa angkatan 2014 dari perkuliahan pagi sampai MKU sore.” Sejauh ini, angkatan 2014 dak ada yang sak penake dhewe atau berperilaku kurang baik, semuanya ter b, sampai dosen sendiri bilang senang mengajar angkatan 2014, karena mahasiswanya kri s dan semangat mengiku kuliah,”tuturnya pada m CARDIOS. Terlebih lagi, religius. Pesan Pak Yanto untuk angkatan 2014, jangan sampai ada yang p absen dengan temannya, apalagi terlambat begitu saja tanpa permisi dan lewat begitu saja di depan dosen. Pada prinsipnya, Pak Yanto lebih senang mahasiswa itu santai namun jujur, apabila terpaksanya terlambat, lebih baik bilang kepada Pak Yanto, menceritakan alasan mengapa terlambat. Kalau memang sudah terlambat saran beliau lebih baik dak usah masuk, agar lebih menghargai dosen yang sudah stay di ruang kuliah lebih dulu dari mahasiswa. Waduh, usahakan siap-siap lebih pagi lagi ya, guys! Penulis Editor Desain
: SM : RS : DAI
../cardiozmagz/ed8
15/cardiozmagz/ed8
Apa boleh nepotisme kepanitiaan? Baca kesaksian berikut ini:
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pengertian nepotisme adalah perilaku yang cenderung mengutamakan sanak saudara sendiri bahkan teman dekat terutama jabatan, pangkat di lingkungan pemerintah.
Penulis Editor Desain
: ZA : DS : SS
Nepotisme dapat juga dilakukan dalam kepanitiaan. Misalnya dalam open recruitmen. Open recruitmen atau dapat disingkat sebagai oprec bertujuan untuk membuka kesempatan bagi seluruh mahasiswa yang ingin ikut andil dalam suatu acara. Tak dapat dipungkiri ada beberapa oknum tertentu yang menyalahgunakan jabatannya guna melancarkan acara tersebut, salah satu cara yang digunakan adalah merekrut teman dekat untuk diajak mengikuti kepanitiaan acara tertentu.
Kesaksian perekrut teman dekat (oknum) “Hal yang mendasari merekrut teman dekat karena kita sering ketemu jadi lebih mudah memberikan informasi. Biasanya aku memilih dia dengan beberapa alasan seperti dia mempunyai kompetensi besar di divisi tersebut. Jadi meski pun teman sendiri, kualitas tetap diutamakan, karena aku bertanggungjawab terhadap pilihanku.” Tindakan seperti ini sebenarnya sudah diketahui dikalangan mahasiswa yang seolah-olah jadi “rahasia umum”dan telah mengakar di setiap kepanitiaan. “Menurutku sih fine fine aja, kendalanya kalau teman dekat itu ya jadi sungkan mau marahin atau ngritik, tapi berdasar yang pernah ku alami selama ini, biasanya teman dekat kerjanya bagus karena tahu apa yang aku inginkan dan membantu menyukseskan acara.” “Perekrutan teman dekat sebenarnya tidak baik tapi kalau memang dia berkomitmen why not? karena di Fakultas Kedokteran UII sangat terbatas sumber daya manusianya. Alhamdulillah ketika sudah ada yang mau mendaftar jadi panitia, apalagi yang berkompeten dan nyaman. Syarat yang harus ditekankan adalah bisa memilah dan memperhitungkan komitmen dan kompetensi dia.” Kesaksian teman dekat (korban) “Alasan aku daftar kepanitian suatu acara seperti kebanyakan mahasiswa lain yaitu mencari pengalaman. Sebelumnya aku pernah mendaftar kepanitian dengan acara yang sama, tapi akhirnya ditolak mungkin dengan alasan belum ada pengalaman atau kinerjaku belum terlihat selama mengikuti kegiatan lembaga. Akan tapi selang satu tahun kemudian aku ditawari untuk mengikuti kepanitiaan dengan acara yang sama, mungkin karena aku dekat sama pembuat acara. Rasanya ya sakit hati karena sistem penerimannya masih memakai asas subyektifitas. Jadi mahasiswa yang ingin berkomitmen dan sebenarnya berkompetensi malah tidak didaya gunakan.” 16/cardiosmagz/ed8
Program yang lebih kita kenal dengan OSCE Keislaman ini merupakan salah satu usul dari Dekan Fakultas Kedokteran, dan diketuai oleh dr. Agus Taufiqurrahman, merupakan yang pertama diselenggarakan di Universitas Islam Indonesia. Muncul berbagai spekulasi tentang kemungkinan akan diselenggarakannya di Fakultas lain. Rupanya, program ini baru saja dilaksanakan Bulan Maret lalu, oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan tahun 2011. Dr. Kuswati selaku panitia pelaksana mengatakan bahwa ujian Komprehensif Keislaman dilaksanakan khusus untuk KBK 2011, karena dalam KBK 2011 terdapat Kurikulum Keislaman yang tertata dengan baik, dan seberapa jauh pencapaiannya. dr. Kus, begitu beliau akrab dipanggil, menambahkan bahwa program ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam bidang agama serta akhlak, selanjutnya diberi feedback poin mana saja yang perlu diperbaiki, guna menyokong perilaku mahasiswamahasiswa tersebut sebelum berangkat melakukan kewajiban selanjutnya yaitu “co-ass”. Penulis Editor Desain
Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ko m p re keis la m a n m em b er ika n komentar terkait dengan kegitan tersebut. Kompre keislaman dinilai memberikan dampak positif. Selain itu kompre keislaman juga dianggap mencerminkan segi islami walaupun pelaksanaannya belum maksimal, “OSCE keislaman sudah lumayan mencerminkan sisi keislaman. Tetapi belum maksimal, mungkin karena baru pertama diadakan di angkatan 2011 dan persiapan yang kurang dari tim keislaman ”, ujar Ferry (22). “Bahkan dalam pelaksanaanya tidak seperti apa yg diharapkan, menurut saya ada beberapa stase seperti di stase akidah dan ahlak yang penerapanya kurang tepat alias subjektif, 80% mahasiswa pasti bohong atau dikarang jawabannya didepan penguji, dan penguji tidak punya parameter tentang jawaban benar atau salah.”, tambah Ferry. Sependapat dengan Ferry , Ridwansyah juga membenarkan anggapan tersebut, “dari teknis pelaksanaan ada beberapa yg masih kurang”, jelas Ridwansyah
Mahasiswa yang mengikuti osce keislaman juga merasa tidak terbebani, ”kalau dibilang mempersulit untuk saat ini jawabannya tidak, karena OSCE keislaman bukan patokan lulus atau syarat untuk mengikuti studi lanjutan.”, lanjut Ferry. Mahasiswa 2011 ini menambahkan sarannya, “mungkin namanya bisa diganti sharing keislaman, kalo OSCE kan jelas ada parameternya.” Beberapa stase yang diujikan dalam OSCE keislaman ini antara lain Baca Tulis Al-Quran serta Ceramah dan Khotbah. Sesuai dengan Misi dan Visi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia yakni menjadi dokter muslim yang Rahmatan lil alamin, dalam artian kita tidak hanya dilatih menjadi dokter yang profesional dalam pekerjaannya tetapi juga dokter muslim yang dapat mendakwahkan kebaikan-kebaikan sesuai ajaran Agama Islam.
: AFTS & YKTT : AM : SS 17/cardiosmagz/ed8
Orang – orang (terpilih) di balik rusunawa putra dan putri Dibalik gedung – gedung ber ngkat yang merupakan tempat
nggal beberapa mahasiswa dan
mahasiswi atau biasa dikenal dengan rusunawa putra dan rusunawa putri ini ternyata banyak orang – orang yang terpilih.
O
rang – orang terpilih ini
Perlu kita ketahui pula, dak sembarang
menetap di rusunawa atau orang yang dapat mengiku tes beasiswa ini. Untuk rumah susun mahasiswa ini mengiku tes ini ada beberapa persyaratan yang
karena beasiswa. Salah satunya, beasiswa unggul dipenuhi, seper dapat berbahasa arab, memiliki pondok pesantren. Beasiswa ini, memiliki pe A nilai toelf minimal 450 dan memiliki nilai UAN dan pe B. Beasiswa pe A adalah pembebeasan minimal 7. “Di pondok juga ada kegiatannya, jadi biaya SPP, sumbangan Catur Dharma, beberapa biaya – biaya lainnya dan juga bebas biasa untuk bukan sekedar tempat nggal seper kost gitu, ada nggal di pondok dan fasilitasnyaa dan Beasiswa kuliah – kuliah malam, seper tentang public pe B adalah pembebasan biaya untuk nggal di speaking, toefl, bahasa inggris dan juga tentang podok dan fasilitasnya. Beasiswa ini dapat sejarah islam” tutur Ainun. diperoleh oleh mahasiswa dan mahasiswai berjenjang S1 sedangkan untuk mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran UII hanya mendapat kesempatan untuk beasiswa pe B saja. Agar mendapatkan beasiswa ini harus dengan mengiku
beberapa tes. “Ada tes
b a h a s a i n g g r i s p e rca ka p a n d a n te r t u l i s , bahasa arab percakapan dan tertulis, tentang agama islam, psikotes, dam tes pesantren” ujar Ainun mahasiswa FK UII angkatan 2014 yang mendapatkan beasiswa unggul pondok pesantren pe B ini. Penulis : AMCH Editor : RS Desain : MNN
18/cardiosmagz/ed8
22/cardiosmagz/ed8
23/cardiozmagz/ed8
Penulis Editor Desain
: AHNF : AHNF : DAI 24/cardiozmagz/ed8
@kopyfkuii #kopylens
corner
Beberapa karya yang masuk ke instagram Club Kopy FK UII. Asah terus kemampuanmu dalam bidang fotograďŹ dan tag hasil karya kalian ke instagram @kopyfkuii dengan hashtag #kopylens
by : Mahdea Kasyifa
by : Farah Az- Zahra
Desain : MNN
25/cardiosmagz/ed8
Emansipasi Wanita dalam Islam M
embicarakan emansipasi wanita, hal pertama yang terlintas dipikiran kita adalah Raden Ajeng Kartini. Perjuangan RA Kartini menjadi langkah pertama emansipasi wanita di Indonesia. Beliau memperjuangkan hak wanita supaya wanita tidak hanya sekedar 4M (masak, macak, manak, mangan) tapi juga makarya. Karena perjuangannya, wanita saat ini mendapat kesempatan yang sama untuk bekerja dan berkarya sesuai dengan kemampuannya, bahkan bisa dikatakan setara dengan kaum pria. Tapi, kehidupan tidak berjalan secara monoton. Seiring berkembangnya zaman, beberapa pihak menilai wanita dengan emansipasinya menimbulkan sisi negatif. Sejatinya emansipasi wanita bertujuan untuk membebaskan wanita dari kodratnya yang hanya “dibalik tungku api” saja. Namun pembebasan ini malah melunturkan norma dan nilai yang harusnya dimiliki oleh wanita, yang malah mengurangi nilai kemuliaan dan kehormatannya. Dalam Islam, emansipasi adalah hak wanita untuk menentukan nasibnya sendiri namun tetap sesuai dengan koridor aturan dalam AlQur'an dan Al Hadits. Dalam QS. Al-Azhab : 35 dijelaskan: “…laki-laki dan perempuan yang menjaga kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang senantiasa menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan kepada mereka ampunan dan pahala yang besar.” Berdasarkan ayat ini, Islam menjelaskan bahwa kedudukan wanita dan pria di mata Allah SWT sama, hanya dibedakan oleh iman dan ketakwaannya. Penulis : FI Editor : AM Desain : MTR
Islam adalah agama yang sangat mengatur tentang kedudukan wanita. Agama Islam sangat memposisikan wanita di atas pria. Jauh sebelum emansipasi wanita diproklamirkan, Islam telah memuliakan wanita sesuai yang tercantum pada Al Qur'an surat An Nisa' (wanita). Suatu hari seorang sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “siapakah manusia yang paling wajib dihormati?” Nabi menjawab, “Ibumu.”“kemudian siapa wahai Nabi?”“Ibumu.” j a w a b N a b i l a g i . “ ke m u d i a n s i a p a l a g i Nabi?”“Ibumu.” Jawab Nabi. “kemudian siapa wahai Nabi ku?”“Ayahmu.” Jawab Nabi Muhammad SAW. (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam ayat tersebut disebutkan kata Ibu sebanyak 3 kali, setelah itu disebutkan Ayah. Hal ini jelas menunjukkan bahwa wanita derajatnya jauh diatas pria. Untuk itulah orang pertama yang harus kita hormati adalah Ibu lalu Ayah kita. Allah telah memberikan kedudukan yang sangat mulia bagi wanita. Agama Islam sangat menjunjung emansipasi wanita, namun wanita harus tetap taat pada aturan yang ada dalam Al Qur'an dan Al Habits agar tidak kehilangan kemuliaan dan kehormatannya sebagai wanita.
26/cardiosmagz/ed8
EVENT
MEDEX FK UII 2015
Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mengenalkan peserta tentang
M
dunia kedokteran, khususnya dengan adanya edical Expo (MEDEX)
tour de medica. Salah satu peserta terbaik
adalah sebuah acara
dalam acara ini (Aditya Rahmat Z) mengatakan
dari Pendpro LEM FK
bahwa acara ini sangat bermanfaat. Aditya
UII. Teguh Sulis yono, Ketua acara MEDEX
juga menambahkan bahwa acara sejenis ini
menyampaikan bahwa konsep yang diusung
perlu diadakan lagi tahun depan karena dapat
adalah “Gain Knowledge, Well Planned, For
memberikan ilmu yang bermanfaat baik dari
a Glorious Future� maksudnya acara ini akan mengenalkan peserta tentang Fakultas Kedokteran, peserta mendapatkan ilmu kemudian dapat membuat rencana untuk menentukan masa depan yang penuh
talkshow maupun tour de medica. Selain itu
MEDEX memberi manfaat yang sangat besar baik dari segi pendidikan dan promosi
peserta juga mendapatkan bayangan tentang kehidupan di Fakulas Kedokteran.
Dua pemateri dari acara ini Libbie
MEDEX yang dihadiri oleh siswa SMA Anatagia S.Psi., M, Psi dan R.Y. Kusumaningtyas dan mahasiswa ini menghadirkan beberapa mengaku senang dapat menghadiri acara ini.
kemenangan. Acara ini berbeda dengan
narasumber yaitu Ahmad Aulia Ghufron, Menurut Libbie acara ini sangat posi f karena
program Pendpro tahun sebelumnya
vokalis band Javablanca yang menceritakan pertama dapat memberikan edukasi tentang
(Pancreas) yang hanya mengadakan lomba,
p e n ga l a m a n ny a s e b a ga i m a h a s i s w a gangguan kejiwaan bipolar dan menjadi
tahun ini ada tambahan talkshow dengan
kedokteran sekaligus entertainer, kemudian sarana bagus untuk mengenalkan kampus.
te m a B i p o l a r d a n to u r d e m e d i ca .
ada Libbie Anatagia S.Psi., M, Psi dan Prof. Dr. Kedua pemateri ini juga menyampaikan bahwa
Pengambilan tema talkshow tentang Bipolar
dr. H. Soewadi MPH, SP. Kj (K), yang secara umum acara ini berjalan lancar,
sendiri dikarenakan gangguan kejiwaan
memberikan pemahaman kepada peserta pani anya baik dan pemilihan tema materi
yang satu ini sedang hangat dibicarakan
MEDEX tentang gangguan mood disorder bagus. Untuk kedepannya akan lebih baik jika
sehingga cocok untuk dibahas dari akar sampai ujungnya. Acara Medical Expo pertama di FK UII ini berlangsung di
(Bipolar), mulai dari tahapan, faktor yang acara semacam ini dilanjutkan dengan mempengaruhi, sampai cara mengatasinya. mengusung tema baru yang sedang hangat
Auditorium Kahar Muzakir Universitas Islam
Selain itu ada R.Y. Kusumaningtyas yang diperbincangkan, kemudian memberikan
Indonesia, Jl. Kaliurang Km.14,5 Sleman,
menceritakan bagaimana caranya bangkit waktu lebih lama untuk diskusi interak f agar
Yogyakarta pada hari Sabtu, 31 Januari 2015
setelah divonis terkena Bipolar kemudian bisa terjalin kontak dengan audience sehingga
dan dihadiri lebih dari dua ratus peserta.
menginspirasi banyak orang.
Penulis : AM, RS Editor : AM, RS Desain : MNN
dak hanya searah saja. 27/cardiosmagz/ed8
jalan dokter 2..
1.
3.
S. Ked.
4.
5.
sumpah dokter
membina
penyakit dalam
6.
7.
8.
Desain:MTR
buka praktek
Desain : MNN