04 Pamflet
23 Tips For Forr Cha Ch Ch ha ange ngee
05 Contributor & Crew
24 Change ge For Fo F r Du Dum mmies mm i Dana Aspirasi
07 Changing Room
28 Change Lifestyle
11 Change Your Mind Traficking
30 Cerpen
i
17 Change Your Mind Jangan Tutup 20 Change Your Mind Traffiking Accross Border
48 Change Journey Manado 52 Change News
32 Puisi
14 Change Your Mind Tolong Jangan Jual Beli Kam
40 Art & Culture 42 Agenda Kamu
26 Speak Up
08 Change Your Mind Yang Bermain Yang Bekerja
38 Review Film
54 Change Your Future
33 Change Gallery
56 Change Diary
34 Main Review
60 Agent Of Change
36 Review Buku 37 Review Musik
List
Cover Oleh :
Jessica http://pop-3ye.tumblr.com
3
Pamflet
Perbudakan dan penjualan manusia bukan hanya terjadi pada jaman dulu. Jaman sekarang, di jaman Blackberry dan iPad, ternyata masih ada orang yang dijual! Ini bukan terjadi di film-film Hollywood garapan sutradara kondang, atau film horor Indonesia, tapi terjadi pada puluhan ribu orang di negara kita, di Indonesia dan jutaan orang di dunia. Orang-orang yang dijual ini diambil dari satu daerah dan dikirimkan ke daerah lainnya, atau dari suatu negara ke negara lainnya. Disana mereka dijadikan tenaga murah bahkan gratis untuk berbagai pekerjaan-pekerjaan kasar dan sebagian lagi menjadi pekerja seks. Sepertiga dari orang-orang yang diperdagangkan ini adalah anak-anak (di bawah 18 tahun). Jadi kirakira masih sebaya kita-kita yang duduk di bangku SMU. Duh sedihnya ya? Karena sangat kurang informasi tentang perdagangan orang ini, Change Magz memutuskan untuk mengangkatnya dalam edisi kali ini. Manfaatnya banyak, supaya kita bisa jadi anak muda yang lebih peduli terhadap sesama kita. Kita bisa mulai dari pembantu rumah tangga (PRT) yang ada di rumah kita. Para PRT ini sangat rentan jadi korban perdagangan orang. Biasanya mereka dijanjikan pekerjaan yang menarik sehingga mereka pergi meninggalkan desanya, padahal nyatanya mereka diperdagangkan. Kita bisa memberi informasi ini kepada PRT yang kerja di rumah kita sehingga ia dapat mengingatkan saudara atau temannya di daerah tempat ia berasal supaya lebih hati-hati terhadap tawaran kerja dan perlu menyelidiki dulu benar-tidaknya tawaran itu. Siapa tahu informasi ini juga berguna untuk kalian sendiri ketika nanti mendapat tawaran pekerjaan atau belajar ke luar negeri, perlu diselidiki dulu tuh baik-baik :). Yang jelas Change Magz berharap edisi ini bisa menambah wawasan kalian bahwa di jaman yang katanya sudah sangat modern ini, ternyata masih banyak orang yang diperjualbelikan. Hii... syereeem!
Pemimpin Redaksi
Aquino Hayunta
Change Crew
Penanggung Jawab: Mariana Amiruddin Pemimpin Umum: Deedee Achriani Pemimpin Redaksi: Aquino Hayunta Wakil Pemimpin Redaksi: Syaldi Sahude Redaktur Pelaksana: Afra Ramadhan Kontributor: Agrita Widiasari, Amalia Sekarjati, Arip Pirosa, Farhanah, Gini Arimbi, Gisella Pratiwi, Hendri Yulius, Indah Yusari, Maulida Raviola, Niesrina Nadhifah, Oswald Sandy, Ratu Saraswati, Wahdini Nur Aflah, Rinaldi Ridwan. Fotografer: Mahatma Putra Art and Design: Zulfikar Arief
Alamat Redaksi: Jl. Tebet Barat Dalam 9A No.B1, Jakarta Selatan – 12810 Telp: (+6221) 837-02005 (hunting) Faks: (+6221) 830-0211 e-mail: Redaksi@majalahchange.com Untuk Media Partner: Rio- 085782089010 Moli- 085711871363 Facebook: Change Magazine (fan page & group) Twitter: @ChangeMagz edisi ini didukung oleh :
5
Contributor & crew
Change Magz edisi ini memang lumayan telat terbitnya. Maaf ya teman-teman...! Para kontributor dan editornya akan terus bekerja keras untuk memberikan yang terbaik untuk pembaca Change Magz. Kali ini kita mengangkat isu yang masih jarang diangkat oleh media anak muda. Edisi ini kita ngomongin perdagangan perempuan dan
anak atau istilah kerennya traffiking. terus terang, para kontributor dan tim artistik sedikit kesulitan untuk mengangkat persoalan ini. Untungnya para kontributor sudah mendapat masukan banyak dari DIKSI (diskusi tiap edisi) yang mendatangkan para ahli di isu traffiking, jadi kita bisa mendapatkan gambaran permsalahannya. Tim fotografi nggak kalah heboh, Mahatma Putra si fotografer ngajak pasukan untuk membantu proses pemotretan. Ssst... ada dua Agent of Change yang bantuin kita lho! Mereka adalah Reno dari SMA 10 Jakarta dan Tanzhy dari SMA 34 Jakarta. Terima kasih ya teman-teman yang sudah membantu jalannya pemotretan! Semoga hasil dari usaha Change Crews ini bisa kalian nikmati dan berguna untuk pengetahuan kita semua. Selamat Membaca!
Edisi kali ini kita akan membahas tuntas tentang traffiking. Apa itu traffiking? Nanti akan dijelaskan dan dikupas tuntas pada halaman-halaman berikutnya. Tapi sebelumnya kita akan menanyakan pendapat beberapa teman dengan pertanyaan: “Apa yang akan kamu lakukan kalau ternyata orang terdekat kamu adalah seorang pekerja seks di bawah umur?” Tanpa kita sadari mereka bisa saja ada di sekitar kita dan selama ini mungkin kita sering berpandangan negatif terhadap persoalan ini. Sebelum masuk ke penjelasan lebih lanjut tentang isu ini, kita simak dulu pendapat teman-temandi bawah ini. (Oswald Sandy)
Changing Room
“Mungkin temen gue itu akan gue jauhin. Karena gue takut kalo diapa-apain sama dia, kaya misalnya nanti gue juga jadi dipekerjain sama dia. Ya pokoknya digitu-gituin lah, serem...” (Siska Delarisma, 15 tahun, SMA Diponegoro 1) “Kalau ada temen yang kaya’ gitu, nggak perlu dijauhin. Cukup diajak ngelakuin kegiatan positif, kaya semacam ikut kursus yang bisa bikin kemampuan dia nambah. Terus juga kita jelasin ke dia, cara dapetin uang tuh nggak harus kerja kaya’ gitu, hehehe.” (Triyanti Endah Paramitha, 16 tahun, SMAN 1 Jakarta) “Kalo yang akan gue lakukan ya jangan sampe orang terdekat itu dikucilkan, soalnya kalau dikucilkan dia bakal semakin “ancur” idupnya. Lebih bagus kalo dia diberi semangat biar bisa merubah hidupnya itu” (Vincensius Gerard, 15 tahun, SMAN 85 Jakarta)
“Gue akan ngomong empat mata sama temen gue. Trus gue nasehati supaya nggak kerja gituan lagi dan bertobat. Kalau dia nggak mau juga ya terpaksa gue kelarin hubungan!” (Gemilang Ramadhan, 17 tahun, SMK Strada) 7
Your Mind
Masih ingat tidak pada saat kita kanak-kanak suka ditanya cita-citanya menjadi apa? Pasti beragam deh, mulai dari astronot, pelaut, dokter, polisi, bahkan ada yang bercita-cita mau jadi kyai lho! Orang tua biasanya mendidik kita sedari kecil untuk memiliki cita-cita, karena dengan cita-citalah kita memiliki semangat belajar yang tinggi untuk meraih impian kita. Kita terbiasa menerima pola hidup yang seperti itu, yang membuat kita selalu berpikir kalau dalam masa kanak-kanak kita lebih sering bermain dan belajar bersosialisasi, ketika beranjak lebih besar kita diharuskan untuk belajar yang giat, dan masuk ke jenjang yang lebih dewasa kita diharuskan untuk mencari kerja demi menghidupi kehidupan kita sendiri. Sedangkan waktu kita kecil, kebanyakan dari kita menghabiskan waktu untuk bermain dengan teman sebaya. Wah, asik banget ya masa kanak-kanak itu! Jadi pingin balik lagi ke masa itu deh‌
8
Tapi kehidupan yang sesungguhnya ternyata tidak sesederhana itu, teman. Selangkah kita keluar dari rumah, di sinilah kehidupan yang sebenarnya dapat kita rasakan. Hidup di kota besar ternyata tidak gampang. Bahkan ada pepatah yang mengatakan “Ibu Kota lebih kejam dari pada Ibu Tiri�. Dan pepatah itu bukan sekedar isapan jempol belaka lho, teman-teman! Kita maju sedikit ke perempatan jalan, kita akan melihat banyak anak kecil yang menggunakan alat musik seadanya. Bisa dari bekas tutup botol atau botol bekas yang diisi beras untuk mengiringi mereka bernyanyi. Dengan baju lusuh dan wajah yang lelah mereka mengamen demi mengharapkan receh. Coba bandingkan dengan masa kecil kita pada umumnya! Mengapa yang anak kecil itu lakukan sangat jauh berbeda dengan apa yang kita lakukan di masa kecil? Ketika kita masih main boneka, bermain petak umpet, tetapi mereka harus bernyanyi dengan baju lusuh dan meminta uang? Kemana orang tua mereka? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di otak kita
ketika hampir di sudut kota besar saat menemukan fenomena yang seperti ini. Bahkan pekerjaan mereka belum selesai sampai di situ. Mereka masih harus mengumpulkan setoran yang akan diberikan kepada ‘boss’ mereka. Beruntunglah anak-anak yang masih memiliki sisa uang setelah hasil kerja keras mereka di setor, lalu bagaimana dengan nasib yang hasil setorannya saja belum cukup? Apakah mereka harus mengumpulkan dua kali lipatnya lagi keesokan harinya? Lalu, kapan mereka bisa bermain dan belajar jika harus terus menerus bekerja mengumpulkan receh?
Sisi Lain Dunia Anak di Indonesia Di beberapa daerah, seperti Indramayu dan Bali ternyata bukan hanya orang dewasa namun anak kecil juga turut dipekerjakan. Anak-anak kecil ini bukan hanya dipekerjakan sebagai pelayan toko, penjaja koran, atau pemungut plastik bekas aja lho, bahkan anak kecil ini dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial atau yang sering kita sebut PSK. Mungkin kita yang hidup dengan keadaan normal dan berfikir di luar sana kehidupan ber-
Your Mind jalan baik-baik saja akan terbelalak. Bagaimana mungkin anak perempuan usia 12-16 tahun dipekerjakan sebagai pekerja seks dan melayani tamu-tami hidung belang? Bahkan beberapa dari anak perempuan itu belum menstruasi dan sudah dihadapkan pada kenyataan bahwa untuk bertahan hidup, mereka harus bekerja keras mencari sesuap nasi.
sepadan dengan penderitaan yang akan mereka tanggung seumur hidup. Mulai dari trauma, ketakutan, hingga depresi yang mungkin saja membahayakan nyawa mereka sendiri. Belum lagi ketika mereka harus secara rutin mencari nafkah dengan cara menjadi PSK cilik demi menghidupi keluarganya. Mengapa harus mereka yang bekerja dengan cara yang sangat tidak manusiawi?
Sedari kecil, mereka sudah dirawat agar menjadi sosok yang menarik. Dijaga secara hati-hati agar kulitnya tetap mulus dan bersih, wajahnya tidak ada lecet, dan perilakunya seperti anak perempuan yang manis. Namun, ketika sudah beranjak besar dan dirasa sudah cukup menarik untuk dijual kepada laki-laki dewasa, maka anak perempuan ini akan di’beli’ dengan harga yang tidak
Jika kita mundur lagi kebelakang, ke masa kanakkanak kita. Ketika kita masih asik bermain dan melakukan berbagai kegiatan menyenangkan lainnya. Lalu kita melihat fenomena diluar sana dan bandingkanlah! Jika kita bertanya ketika mereka sudah beranjak dewasa nanti, apakah mereka mau kembali ke masa kanak-kanak mereka? Pasti mereka akan menjawab: Tidak! (Agrita Widiasari)
10
Trafiking itu bukan traffic-jam Mungkin teman-teman pernah mendengar kata “trafiking”. Apa yang terlintas dalam benak kalian ketika mendengarnya? Kalau baru denger pertama kali, pasti kita akan mengira arti kata itu nggak jauh-jauh dari “traffic-jam”, alias kemacetan. Eits, padahal kedua kata ini berbeda jauh sekali. Yang satu artinya jalanan macet, yang satu lagi adalah sebuah tragedi kemanusiaan yang bakal menyentuh hati siapapun. Oke, jadi kalau kita buka Protokol PBB tahun 2000 yang berhubungan dengan pencegahan
trafiking itu berarti pengiriman, pemindahan, penampungan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman, atau penggunaan kekerasan, atau bentuk-bentuk pemaksaan lain, seperti penculikan, penipuan, kecurangan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, atau menerima bayaran atau manfaat atas orang lain, untuk tujuan eksploitasi. perdagangan manusia,
Wah, panjang banget ‘kan tuh definisinya. Pastinya, ini adalah masalah serius. Terus coba kita lihat Undang-Undang Pemberantasan Perdagangan Perempuan dan Anak punya negara kita, trafiking itu berarti tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan,penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan,penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan,penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat,sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara maupun antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi. Duh, kok kayaknya ribet banget sih? Tenang, tenang. Kita nggak perlu hafal semua definisinya untuk memahami itu, tetapi kita bisa mencoba untuk melihat kata kunci yang terkandung dalam setiap definisinya. Dengan begitu, kita akan lebih mudah memahami dan mengerti lebih dalam tentang trafiking.
11
Adanya bentuk-bentuk pemaksaan, penipuan, ancaman, atau kekerasan Biasanya, korban trafiking yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan pernah mengalami penipuan, misalnya diimingi kerja sebagai pekerja rumah tangga, tapi ternyata malah diperjualbelikan menjadi budak seks, atau diancam, misalnya dengan menggunakan cara ‘ikatan hutang’. Orang tuanya punya hutang dan si anak terpaksa dijual untuk melunasinya. Perdagangan manusia itu tak luput dari yang namanya tindak kekerasan deh, pokoknya!
Adanya pengiriman dan pemindahan Setelah korban ditipu, dia akan dibawa ke suatu tempat yang jauh banget dari keluarganya. Misalnya, ke luar negeri atau daerah terpencil. Tak jarang, mereka juga harus mengalami penyekapan selama beberapa waktu.
Keuntungan yang didapat bagi pelaku Trafiking Tentu aja, pelaku trafiking melakukan itu demi keuntungan, yaitu uang. Korban tersiksa, mereka malah berpesta pora di atas penderitaan orang lain. 12
Bertujuan untuk melakukan eksploitasi Eksploitasi bisa berupa eksploitasi seksual (misalnya, memaksa korban untuk menjadi pekerja seks), eksploitasi ekonomi (misalnya, korban dipaksa untuk menjadi anak jalanan dan mengemis, kemudian menyerahkan pendapatannya pada pelaku), eksploitasi tenaga kerja (misalnya, anak-anak yang dipaksa jadi buruh di perkebunan), atau eksploitasi tubuh (misalnya, perdagangan organorgan tubuh). Tapi, eksploitasi-eksplotasi tersebut seringkali berkaitan satu sama lain dan hadir dalam satu paket.
Your Mind
Tadi kita udah sama-sama bahas tentang trafiking. Jadi, nggak semuanya lho pekerja seks atau anak-anak jalanan itu mau kerja begituan. Banyak banget latar belakangnya. Ada yang karena terbelit kemiskinan atau korban trafiking. Jadi, masihkah kita tega menghina mereka sebagai “orang yang tak bermoral� atau “pemalas�? (Hendri Yulius) 13
14
Your Mind
Perempuan dan anak dijual? Jadi kayak barang dong? Nggak manusiawi! Change Magz setuju banget kalau dari teman-teman ada yang komen kayak gitu. Ditambah lagi dengan prosesnya yang penuh tipu daya dan menjerat orang-orang yang memang membutuhkan pekerjaan untuk menyambung hidupnya, trafiking benar-benar tindakan kejahatan yang kejam. Beriku ini Change Magz akan membagikan informasi mengenai bagaimana proses trafiking tersebut. Perekrutan Ini adalah proses awal dari trafficking alias tipu daya pertama. Cara yang dilakukan bermacammacam, misalnya dengan cara memasang iklan di media cetak mengenai pengiriman TKW ataupun pencarian duta kesenian seperti yang pernah terjadi di Bali. Cara lain yang licik adalah para perekrut tersebut langsung datang ke desa atau daerah tertentu yang menjadi sasarannya dan bekerja sama dengan oknum pemerintah desa/ wilayah tersebut. Selanjutnya para perekrut tersebut dipertemukan dengan keluarga korban sambil membawa berbagai janji palsu, seperti nantinya anak mereka akan dipekerjakan sebagai pelayan restoran, seniwati (penari atau penyanyi) ataupun sebagai karyawan perusahaan dengan gaji yang besar. Kemudian para perekrut akan memberikan uang kepada orang tua korban sebagai uang muka gaji mereka nanti ditambah iming-imingan kalau anak mereka anak mengirimkan lebih banyak lagi. Pokoknya para perekrut hanya memikirkan bagaimana supaya dia bisa mendapatkan korban agak bisa “dijual� dan menguntungkan untuk dirinya.
perekrut selesai dan mereka menerima imbalan uang yang cukup besar dari calo pengirim apalagi jika data diri (akte kelahiran, ijasah) korban lengkap. Oleh para calo pengirim, data diri korban kemudian dipalsuka dengan mengubah nama dan menambahkan umur karena memang umur para korban rata-rata 13-18 tahun. Ini bertujuan untuk pembuatan paspor yang ternyata dipalsukan juga yaitu bukan paspor untuk bekerja melainkan paspor kunjungan. Sambil menunggu proses pembuatan paspor, para anak-anak yang menjadi korban tadi ditempatkan di sebuah asrama yang terletak di perkotaan, terisolir dari dunia luar, dan penuh peraturan yang ketat. Hal ini dilakukan supaya pata korban tidak kabur. Proses berikutnya adalah para korban dipindahkan baik lewat jalur darat, laut ataupun udara hingga sampai ke daerah tujuan, antara lain Malaysia, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Vietnam, Jepang, Fillipina, Thailand, Singapura, Cina, Australia. Jadi trafficking ini hanya untuk tujuan luar negeri saja? Tentunya tidak. Banyak dari para korban yang juga dikirim ke berbagai daerah dalam negeri seperti Batam, Jakarta, Denpasar, Bandung, Semarang ataupun Surabaya.
Pengangkutan atau pemindahan
Transfer
Setelah para korban berhasil “dibawa� oleh perekrut, langkah berikutnya adalah menyerahkan anak-anak tersebut kepada calo pengirim yang berada di daerah-daerah yang terdapat kantor imigrasi yang mengeluarkan paspor. Tugas para
Setelah sampai di daerah tujuan, para korban akan diserahkan kepada calo daerah tujuan, sehingga pada saat itu yang memegang kendali korban adalah calo daerah tersebut. Semua proses berjalan dengan rapi karena ini masuk ke dalam 15
permainan para mafia yang tidak bisa disangkal juga bekerja sama dengan aparat sekitar.
terbanyak terdapat pada pekerja seks anak. Banyak sekali dari anak-anak korban trafiking yang menjadi pekerja seks komersil.
Penampungan Tempat ini adalah “penjara” bagi para korban. Mereka menjadi kehilangan akses dengan dunia luar dan dikekang dengan bermacam-macam peraturan yang menjerat dan membuat mereka bergantung seperti paspor yang ditahan, gaji yang tidak diberikan, juga tidak jarang yang disertai ancaman akan dibunuh jika mencoba untuk kabur. Ini membuat para korban benar-benar tidak berdaya.
Your Mind
Penerimaan Inilah tujuan akhir dari seluruh “perjalanan”. Para korban ada yang menjadi buruh anak, pekerja seks anak (child sex worker), praktek pedofil, penari strip-tease, istri kontrak sampai perdagangan organ tubuh. Jumlah
16
Di sini mereka akan diperjualkan sesuka hati, tergantung permintaan “konsumen”. Kerap kali mereka menerima perilaku yang kasar bahkan tidak manusiawi. Mereka pun rentan terjangkit penyakit kelamin dan HIV/AIDS. Inilah “perjalanan” yang dialami teman-teman kita yang menjadi korban perdagangan manusia. Mereka harusnya masih bersekolah, masih bermain, mengejar cita-cita dan mendapatkan perlindungan penuh dari orang tua, masyarakat juga negara bukannya menjadi korban seperti ini. Tolong jangan jual dan beli kami! (Indah Yusari)
Your Mind
.ERKER HMOMVE TIRGYPMOER EREO LER]E XIVNEHM HM WMRIXVSR WMRIXVSR OMXE WENE .ERKER HMTMOMV TIVHEKERKER EREO HER VIQENE GYQE EHE HM ½PQ ½PQ WENE .ERKER TIVGE]E OEPEY IOWTPSMXEWM EREO HER VIQENE LER]E EHE HM -RHME WITIVXM ½PQ 7PYQHSK 1MPPMSREMVI (M -RHSRIWME NYKE EHE FIVEKEQ OMWEL HER JEOXE 1EOER]E NERKER XYXYT QEXE
17
Menurut Data Center Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 2009, jumlah anak korban trafiking mencapai angka 100.000, jumlah anak korban eksploitasi seksual sebanyak 55.000, jumlah anak jalanan 104.497, dan jumlah pekerja anak sebesar 1.760.000. Sedangkan menurut laporan Organisasi Buruh Sedunia (ILO), setiap tahunnya, lebih dari 10.000 anak di bawah umur 18 tahun bekerja sebagai pekerja seks di lima kota besar di Indonesia. Diperkirakan pula sekitar 100.000 anak dan wanita diperdagangkan setiap tahunnya. Juga sekitar 30% dari para perempuan pekerja seks di Indonesia berusia dibawah 18 tahun, serta 40.000 – 70.000 anak-anak dan remaja di Indonesia merupakan korban dari eksploitasi seksual. Di saat kita semua sibuk merancang citacita kita di masa depan, menghabiskan waktu bersenang-senang dengan teman-teman, ada anak seumuran kita yang barangkali nggak kepikiran bahwa mereka berhak punya cita-cita. Ya, bahwa ternyata di sekitar kita terjadi praktik perdagangan anak dan remaja yang semakin hari jumlahnya semakin meningkat.
Ada apa sebenarnya di balik angkaangka tersebut? Banyak sumber menyebutkan bahwa perdagangan manusia ini, khususnya di Indonesia, bisa terjadi karena berbagai motivasi. Entah orang tua yang kekurangan uang dan biasanya terlibat hutang sehingga sang buah hati dijual untuk bisa melunasi hutang-hutang tersebut. Sang anak pun tidak bisa menolak karena menganggap cara tersebut sebagai bukti kepatuhan dan hormat terhadap orang tua. Selain itu, biasanya dengan modus penipuan, korban perdagangan anak diiming-imingi pekerjaan yang menjanjikan seperti bekerja di toko atau pelayan restoran, 18
tetapi kemudian justru dijual ke germo setempat dengan harga Rp3-3.5 juta rupiah (hal ini terjadi di Batam), lantas harga tersebut dianggap hutang yang harus dilunasi korban. Namun, hutang tak kunjung lunas dan justru makin membengkak sehingga mereka terjerat dalam prostitusi tersebut. Tidak hanya prostitusi, perdagangan manusia juga meliputi adopsi, eksploitasi anak menjadi tenaga kerja, anak yang disuruh menjadi penjual obat terlarang, pengambilan organ tubuh, dan produksi video porno. Ada yang disebut sebagai ‘sending area’, yakni daerah yang mengirimkan anak-anak dan remaja untuk dijual ke daerah lain. Daerah di Indonesia yang menjadi sending area biasanya Indramayu serta daerah-daerah miskin di Sumatera Utara, Lampung, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara. Dan bahkan daerah konflik seperti Aceh, Maluku, dan Timor juga merupakan daerah yang rawan korban perdagangan anak. Anak dan remaja dari daerah-daerah tersebut biasanya dikirim ke kota-kota besar, daerah industri maupun daerah wisata, seperti Jakarta, Bali, Batam, Medan. “Prosedur perdagangan anak ini sudah dirancang sedemikian rupa sehingga seringkali sulit terdeteksi serta memiliki jaringan yang begitu kuat dan bahkan melibatkan aparat hukum. Selain itu, korban biasanya diisolasi dari lingkungan sekitar sehingga membuat korban tidak berdaya dan bergantung penuh terhadap ‘pemiliknya’ “ hal ini diutarakan oleh Mba Yani Mulyani dari Yayasan Kusuma Bangsa dalam diskusi tentang perdagangan manusia di kantor Change Magz beberapa waktu lalu.
Kapan berakhir? Isu perdagangan anak di Indonesia bukan hanya baru-baru ini saja dibicarakan, lho! Dilihat dari norma hukum yang berlaku, sudah ada Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia PBB 1948 yang membahas hak asasi manusia secara universal, Konvensi Hak Anak 1989 yang membahas perbedaan hak anak dengan hak orang dewasa, Konvensi ILO 182 yang mengatur penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terpuruk anak, dan bahkan ada pula Protokol untuk Mencegah, Memberantas, dan Menghukum Perdagangan Manusia Terutama Anak yang Melengkapi Konvensi PBB untuk Melawan Kejahatan Terorganisir antar Negara. Itu yang universal, ada pula Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, di mana sudah terdapat peraturan yang tegas soal perdagangan anak. Seperti pada Pasal 59, Pasal 68, dan Pasal 78 yang bahkan mencantumkan hukuman bagi yang melakukan perdagangan anak. Tak hanya itu, ada juga yang dinamakan Rencana Aksi Nasional serta Gugus Tugas Penghapusan Perdagangan Anak Keppres No. 88 Tahun 2002, di mana hal tersebut lahir karena dinyatakannya
Indonesia pada peringkat ketiga dalam Trafficking in Persons Report Juni 2001 (dan menjadi peringkat kedua di tahun 2005) karena minimnya upaya penanggulangan perdagangan anak. Sampai saat ini sudah ada beberapa cara untuk menanggulangi perdagangan anak ini, mulai dari penyuluhan, atau pendampingan korban seperti yang dilakukan oleh Yayasan Bandungwangi, atau aksi-aksi yang dilakukan oleh Indonesia Acts (Indonesia Againts Child Trafficking) (indonesia-acts.com), dan saat ini The Body Shop sedang mengumpulkan petisi untuk kampanye Stop Sex Trafficking of Child and Young People (thebodyshop.co.id). Meski di satu sisi kasus eksploitasi pekerja perempuan dan anak (terutama TKI) masih terus muncul, diperlukan banyak dukungan dengan kerja sama banyak pihak, mulai dari individu-individu, para orang tua, keluarga terdekat, pemerintah, masyarakat, aparat penegak hukum, lembaga swadaya masyarakat, dan bahkan bisa dimulai dari diri kita sendiri. Karena yang diperdagangkan bukan hanya sekedar barang, tetapi manusia, layaknya kamu, aku, dan kita semua. (Amalia Sekarjati)
AGENT OF CHANGE SAYS :
“Perdagangan manusia itu udah seharusnya diberantas karena sangat tidak berperikemanusiaan. Sama juga dengan penderitaan TKI yang tidak semestinya terjadi. Pemerintah harus bertanggungjawab seperti memberikan perlindungan lebih. Apalagi di dasar negara kita yg kedua kan tertulis “kemanusiaan yg adil & beradab� kalau hal seperti itu masih terjadi, artinya pemerintah Indonesia belum bisa dong menerapkn Pancasila?!� Sulis, AOC dari SMA 98 Jakarta 19
Tidak hanya barang dagangan yang sering diselundupkan antar negara. Kasus trafficking terjadi marak di seluruh dunia. Perdagangan manusia antar negara
lebih dari 800 ribu orang menjadi korban trafiking setiap tahunnya. Mereka ini akan dipekerjakan secara ilegal, menjadi buruh kasar, PRT,
pun kerap menjadi sasarannya. Setidaknya,
dan juga PSK. Apapun pekerjaan yang mereka lakukan di negara tujuan, intinya satu : mereka sama-sama pengalami penjebakan, penipuan, dan status mereka yang sering kali ilegal menyebabkan rentannya berbagai kekerasan yang terjadi pada mereka, baik itu dari segi fisik, ekonomi, maupun seksual. Nggak heran, banyak sekali kasus penganiyaan terhadap pekerja karena hal ini. 20
Perjanjian dan Organisasi Internasional Mengingat kompleksnya hubungan tenaga kerja antar negara, perlu diadakan suatu perjanjian yang mengikat. Dengan begini, akan jelas hukumnya jika negara penerima ketahuan mendapat pekerja ilegal. Contohnya saja, Indonesia menandatangani MoU (Memorandum of Understanding-red) dengan Malaysia yang mengatur tentang ke tengara kerjaan. Tahun ini rencananya juga akan ada penandatangan MoU antara Indonesia dengan Taiwan, Kuwait, dan Libanon. Beberapa negara di Asia Tenggara juga memiliki perjanjian bilateral masalah perlindungan tengara kerja, seperti Laos dan Vietnam.
Dengan begitu, mereka akan mendapat perlindungan hukum. Perjanjian bilateral ini akan lebih efektif dan mengikat untuk melindungi para TKI.  Berbagai perjanjian internasional seperti International Convention on the Protection of the Rights of All Migrant Workers and Members of Their Families, atau Konvensi PBB 1990 juga dimaksudkan agar tiap negara menjamin perlindungan hukum tenaga kerja asingnya. Sayangnya, konvensi ini belum ditandatangani oleh negaranegara besar yang biasa menjadi tempat penerima, termasuk Indonesia. Ada juga Konvensi ILO yang mengatur masalah perlindungan tenaga kerja dan diskriminasi upah.  Ada beberapa organisasi internasional yang mengatur masalah ini. PBB sendiri punya International Labour Organization (ILO) yang memiliki cabang di berbagai dunia. Dengan adanya perjanjian-perjanjian ini, pemerintah negara tersebut tidak bisa lepas tangan begitu saja terhadap korban-korban trafiking yang bekerja di negara mereka. Selain itu, ada pula beberapa organisasi dan LSM yang khusus 21
Your Mind
Berbicara tentang trafiking antar negara, tentu banyak sekali pihak yang terlibat. Negara pengirim biasanya merupakan negara yang memiliki jumlah SDM yang banyak, tingkat pendidikan yang rendah, serta rendahnya jumlah para pekerja disana. Tak hanya itu, negeri tempat korban perang juga rawan menjadi negara pengirim. Sedangkan negara penerima, umumnya negara yang membutuhkan tenaga kerja murah dalam jumlah banyak. Bagaimana upaya menanggulanginya? Â
menangani masalah tengara kerja internasional seperti International Organization for Migration (IOM) dan Platfrom for International Cooperation On Undocumented Migrants (PICUM).
PR untuk Dalam Negeri Sebetapa canggihnya perjanjian antar negara disusun, yang paling efektif tetap mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebelum terjebak, banyak sekali lho PR (pekerjaan rumah-red) yang dilakukan untuk mencegah terjadinya human trafficking. Biasanya tiap negara punya organisasi untuk mengatur masalah kepergian para tengara kerja. Untuk di Indonesia, lembaga BNP2TKI lah yang mengatur masalah ini, termasuk mengatur badan yang menyalurkan tengara kerja (PJTKI) secara legal dan jelas. Selain itu yang mutlak dilakukan adalah penyuluhan tentang pentingnya legalisasi dokumen serta mekanisme keberangkatan ke luar negeri dengan jelas. Yang jelas, hal ini harus diprioritaskan dilakukan di daerah-daerah yang rawan sebagai tempat mengirim tenaga kerja, dan kepada anak-anak di usia muda. Jangan sampai, orang-orang kurang informasi dan setuju mau menjadi iimingi dengan kerja di luar negeri dengan gaji besar, padahal ternyata ditipu, dijebak, dan dijadikan korban perdagangan manusia. Tak hanya itu, penyuluhan berbagai keterampilan pun perlu dilakukan agar orang-orang lebih mandiri secara keuangan dan tidak gampang tergoda iming-iming para agen yang mau menjebak.
ser musik mengenai isu ini di berbagai negara di seluruh dunia. Berbagai iklan dan film juga dibuat untuk mengenalkan isu ini kepada anak muda di seluruh dunia. Upaya yang dilakukan MTV Exit ini patut diacungi jempol, karena sebelumnya sangat sedikit media untuk anak muda yang membahas tentang isu trafiking. Selain itu kampanye ini juga dilakukan secara berkelanjutan sejak tahun 2003. Jujur saja, kita pun mungkin masih banyak awam tentang hal ini. Setidaknya, berbagai kampanye yang dilakukan bisa membuka kesadaran kita mengenai bahaya, dan diharapkan bisa mencegah orang-orang disekeliling kita untuk menjadi korban trafiking berikutnya. (Gini Arimbi)
AGENT OF CHANGE SAYS:
Kampanye Internasional Tak hanya itu, kini juga muncul kampanye-kampanye internasional untuk menumbuhkan kesadaran tentang isu trafiking ini. Yang menyentuh anak muda, contohnya MTV Exit (End Exploitation & Trafficking) yang dilakukan oleh MTV. Propaganda mengenai human trafficking ini dilakukan dalam berbagai cara : mengajak artis-artis papan atas untuk menjadi juru bicaranya (Angelina Jolie, Lucy Liu, Rain, Tata Young, dll), membuat video-video edukasi tentang perdagangan manusia yang bisa diunduh di situsnya, dan membuat berbagai kon22
“Aku prihatin banget soal masalah penderitaan TKI. Soalnya nggak seharusnya mereka disiksa si sana. Para TKI itu kan butuh uang, terus si majikan juga butuh orang yang membantu mereka kan? Jadi sebenernya majikan nggak punya hak buat menyiksa, hanya karena berpikiran TKI itu budak yg dibeli. Karena sebenarnya mereka saling membutuhkan kan?” Flori, AOC dari SMA 10 Jakarta
Setelah mengetahui apa itu trafficking, bagaimana prosesnya, ciri-cirinya, bagaimana terjadinya di Indonesia, lalu apa yang bisa kita lakukan? Apa yang bisa kita lakukan jika di sekitar kita, entah itu teman, tetangga, atau saudara, ada yang mengalami trafficking?
Hapus Stigma Amati keadaan mereka dan pahami adakah unsurunsur perdagangan anak. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi, termasuk kategori yang manakah, bagaimana prosesnya. Dengan begitu kita bisa tahu tindakan macam apa yang bisa kita lakukan. Apakah ia dijebak, dibohongi, atau secara sadar. Ingat, yang secara sadar dan merasa itu keinginan sendiri pun tetap merupakan korban. Mereka korban dari budaya: budaya mencari uang yang instan dan mudah, tubuh perempuan adalah aset, dan budaya konsumtivisme. Dengan begitu, paling tidak kita sudah bisa menghilangkan stigma kita terhadap mereka. Dengan melepas stigma ini, setidaknya kita mengurangi sedikit beban sosial mereka.
Dukungan lebih lanjut Untuk mereka yang sudah mampu keluar dari jeratan trafficking, jangan perlakukan mereka berbeda. Beri mereka kesempatan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan keinginannya. Jangan meremehkan mereka. Apresiasi keinginan mereka untuk memulai hal baru. Bagi yang meneruskan sekolah dan kebetulan satu sekolah dengan kita, jangan dikucilkan di sekolah. Beri mereka dukungan agar tidak kembali terjerat dalam kasus yang sama. Mencegah Lebih Baik daripada ‘Mengobati’ Mencegah jauh lebih baik daripada melindungi ataupun menyelamatkan. Hal ini dikarenakan jaringan trafficking yang sudah sangat luas dan anak yang terlanjur menikmati keuntungan dari pekerjaan ini, seperti bisa memiliki uang dan membeli berbagai macam barang. Cara paling efisien adalah melindungi teman, saudara, orang sekitar kita, dan bahkan diri kita sendiri agar tidak terjerat. Hal ini bisa dilakukan dengan peka terhadap lingkungan kita. Jika menemukan kasus dan bingung apa yang harus kamu lakukan, hubungi LSM yang berhubungan dengan isu ini. (Farhanah)
23
tips for
Jangan Menghakimi Pertama-tama, jangan menghakimi teman/tetangga/saudara dan siapapun orang di sekitar kita yang mengalami trafficking. Jika ada seorang tetangga kita yang menjadi korban trafficking yang dilacurkan. Jangan mengucilkannya dari lingkungan sosial kita. Meskipun jika mereka tampak senang dan rela-rela saja melakukan pekerjaannya, hampir pasti tidak ada seorang pun yang mau dilacurkan, apalagi anak-anak. Perlakukan mereka sama seperti orang lain, jangan membedakannya. Bagaimana pun juga mereka adalah korban.
24
For Dummies
Usulan Dana Aspirasi DPR (DAD) ini awalnya dicetuskan oleh fraksi Golkar di DPR. Gagasannya adalah setiap anggota DPR akan diberikan jatah alokasi dana sebesar 15 miliar rupiah per tahun untuk daerah pemilihannya (Dapil). Dana ini akan diambil dari APBN setiap tahunnya. Dengan jumlah anggota DPR 560 orang, besar anggaran untuk Dana Aspirasi DPR (DAD) ini mencapai nilai 8,4 triliun per tahun. (Tabungan orangtua Kita, sampai segitu gedenya nggak sih?) Hmm… Meski sudah banyak menuai kecaman disanasini partai tersebut tetap bersikeras mengajukan ide yang mereka nilai sangat positif itu. Katanya, supaya pembangunan di daerah terpencil makin maju, dengan demikian pemerataan pembangunan makin cepat terealisasi, agar dana yang ada tidak terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar saja. Mari kita telaah lebih dalam lagi, apakah agar pembangunan di daerah terpencil makin maju maka kita harus menguras APBN dengan cara seperti itu? Apa penyebabnya selama ini pemerataan pembangunan tersendat? Bukankah karena dananya keseringan “salah mengalir” alias dikorupsi? Nah kalau dana yang dikucurkannya semakin banyak, peluang untuk orang-orang nafsu lalu menyalahgunakan wewenang makin besar dong? Ckckck… Bicara fakta, kita harus tahu bahwa DPR adalah lembaga legislatif. Sedangkan untuk pembangunan daerah masuk wilayah eksekutif, bukan legislatif. DPR seharusnya hanya mengawasi. Nah, kalau yang ditugaskan mengawasi malah bergelut di kubangan uang juga, pengawasannya jadi nggak benar
dong? Konsentrasi terpecah, dan bisa-bisa prinsip salah berbunyi “ uang mengalahkan segalanya “ jadi kenyataan dong? Pelaksanaan alokasi dana aspirasi yang diusulkan Rp 15 miliar per anggota dewan malah akan menimbulkan model politik uang baru. Sebab, pelaksanaan suatu program akan membutuhkan pendapat anggota DPR yang memiliki hak atas dana tersebut. DAD juga membuka peluang transaksi yang merugikan masyarakat. Ingat! 70 persen APBN adalah uang kita! Hasil dari kita patuh membayar pajak. Belum selesai problematika disetujuinya usulan “pembangunan gedung baru pengganti gedung miring “ yang juga menggunakan uang rakyat, masyarakat sudah dipusingkan lagi sama usulan super “kreatif” bernama Dana Aspirasi DPR. Belum lagi masalah kemiskinan, kesehatan, dan masalah tabung elpiji yang meledak disana-sini nampaknya tak henti menyerang otak dan hati kita sebagai warga negara Indonesia. Tak disangka, ketika kita sedang pusing memikirkan biaya pendidikan yang makin lama makin mahal, mereka yang berada di gedung mewah itu, malah sedang sibuk “nyoret-nyoret” di kertas, bermain dengan angka-angka dari sejumlah uang kita bersama, demi keuntungan mereka semata. Miris sekali kalau dipikir-pikir, ketika fraksi partai tersebut di DPR berani menggunakan kata “Aspirasi” sebagai alat untuk mengeruk APBN, sedangkan jutaan aspirasi kita yang tidak memerlukan dana, malah tetap tak dijamah. (Niesrina Nadhifah)
25
Speak Up
Beberapa waktu lalu, baik televisi, koran, maupun internet sesak dipenuhi dengan headline berita bertuliskan : “ Siapakah yang akan menduduki posisi sebagai ketua KPK? “ Pertanyaan ini, mungkin jadi gampang buat mereka yang ikutan menyeleksi calon-calon ketua KPK, jadi mudah juga buat mereka yang mengikuti perkembangan berita. Mungkin ketua KPK adalah jabatan paling kontroversial saat ini, mengingat tugas berat dan tantangan yang akan dihadapi. Belum lagi jebakan yang menanti saat menumpas kasus-kasus korupsi yang menumpuk di negeri ini. Siapapun yang akan menduduki posisi ini, tentu kita semua mengharapkan integritas beliau dalam pemberantasan korupsi. Tapi, apa jadinya kalau pertanyaan “ Siapa yang paling pantas jadi ketua KPK? Kenapa? “ dilempar ke beberapa sahabat Change Magz di bawah ini? Jawaban seperti apa ya, yang mereka kemukakan? Ini dia jawabannya...! (Niesrina Nadhifah)
“Salah satu korb rban an konvensi gas yang meledak, karena dia yang ng paling merasakan di ‘drive’ tapi gagal karena kurang keseriusan pem erintah dalam pendanaa naan n yang juga bocor. Hahaha” (Ikki Muhamm mad ad,, Homeschooling, 17 Tahun)
gota “ Pokoknya selain politikus, ang atau an, olisi kep um okn tik, poli partai …” gitu al netr r .Bia orang kejaksaan deh ya, List a um Kus ita (Anind 17 Tahun) UI-Hubungan Internasional, 26
orang yang “ Iwan Fals dong! Dia adalah sama cern con s jela dan r paling juju at kecil…” masalah yang menimpa raky Bina (Peter Rumondor, Universitas un) Tah 19 Nusantara-Arsitektur,
“ Tokoh ‘L’ yang di death note tuh, dia bisa aman dari kriminalisasi soalnya kan n dia nggak pernah nunjukkin identitas...” (Adrian Danar Wibisono , UI-Teknik Elektro, 17 Tahun)
“Adikku, namanya Etha. Dia baik, nggak sombong, dan rajin menabung. Dia dijamin nggak gampang disuap deh! hehehe”(Eva Beatrix, UI-Teknik Lingkungan)
27
Lifestyle “Lagi nonton Toy Stories 3 3D di Blitz nih, anyone?� “Nungguin @adinda sendirian nih, mana sih dia? (@ Kampus UI, Depok)� Siapa diantara teman-teman yang memiliki Twitter atau minimal Facebook deh? Wah, kalau kita ada di ruangan kelas, pasti hampir semua mengacungkan tangan dong! Ya iya lah, kedua situs ini memang sedang menjadi tren. Bahkan sekarang pun ada tren baru yang namanya Foursquare! Yang hobi update status atau nge-tweet pasti nggak asing dong dengan aplikasi yang satu ini. Aplikasi ini memang terbilang unik karena setiap kita update tweet melalui aplikasi ini pasti tercantum lokasi keberadaan kita. Hampir semacam GPS gitu. Wow, keren dong? Awalnya memang asik buat temen-temen yang senang untuk meng-update kegiatan sehari-harinya
28
via statuss Facebook atau Twitter. Bisa updatee tentang perkembangan bangan kegiatan yang diikuti, suasana kegiatan,, bahkan bisa sedikit promosi tentang kegiatan tersebut lho! Ada juga yang menggunakan update status dan tweet sebagai perantara perasaan. Kegiatan tersebut sangat menyenangkan, sehingga nggak heran kalau bikin ketagihan. Nah kalau ditelurusi kembali update status dan tweet pastilah memiliki fungsi tersendiri dari tujuan fasilitas ini dibuat. Ketika kita mau menginformasikan sesuatu yang masuk dalam 140 karakter dan berharap informasi kita cepat sampai ke orang banyak, di situlah update status dan tweet sangat berperan dalam membantu menyampaikan informasi. Hasilnya pun cukup membantu lho sehingga banyak juga komunitas, band, atau media yang membuat akun Facebook dan Twitter untuk terus meng-update
inffo tterbaru info erbaru sekaligus se ekal k igus sebagai seba b gai mediaa publikasii agar agar nama mereka semakin luas dikenal. Selain itu, tweet dan status update juga menjadi fasilitator perasaan penggunanya untuk dapat meluapkan apa yang ada dipikirannya. Hmmm, tapi masa harus setiap saat menginformasikan keberadaan kita secara detail?
justru jus ju u tru sebenarnya seben en e narnya membuat mem mbuat hidu hidup up kkita ita bagai bagaikan aiikan di akuarium lho! Dengan siapa, sedang apa, bahkan titik dimana kita sedang update kegiatan kita pun dapat dilacak dengan akurat. Lalu di mana dong ruang privasi kita kalau semuanya sudah kita tampilkan di ruang publik?
Di luar negeri, ternyata Twitter berfungsi untuk melacak orang hilang atau anak yang kabur dari rumah karena dalam setiap update tweet mereka selalu disertai dengan GPS lokasi dimana mereka berada. Wah, ternyata keren juga ya fungsinya. Namun, kecenderungan tren anak muda sekarang justru lebih senang keberadaannya untuk mudah dilacak oleh orang lain. Penggunaan Foursquare yang secara detail menunjukkan keberadaan kita
Sebenarnya nggak semua yang kita lakukan musti diumbar di ruang publik. Kita kan juga masih memiliki ruang privasi yang perlu kita nikmati. Meskipun internet adalah ruang yang tanpa batas, setidaknya kita perlu berpikir panjang akan segala konsekuensinya. Kita sebaiknya sudah bisa bijak nih dalam mengatur kadar ‘mengumbar diri’ ke ruang publik. Apa iya kita mau disamakan dengan ikan yang hidupnya di akuarium? (Agrita Widiasari) 29
Oleh: Ratu R. Saraswati
Cerpen
Aku sudah ada disini sejak lama. Semenjak mereka membangun rumah ini, dan membuatku berada jauh di atas. Aku hidup sendiri tanpa pengasuhan dan tanpa teman, yang aku lakukan hanyalah terlentang ke bawah di tempat yang sama selama kira-kira 20 tahun belakangan ini. Aku bisa melihat semua kejadian yang berada di bawahku. Sayang aku hanya tahu rasanya berada di ruangan ini, sebuah ruang kecil kecil diatas loteng. Rumah ini adalah rumah sewaan. Maka aku tak pernah mempunyai tuan yang tetap. Â Waktu itu seorang pemuda desa baru saja menempati kamar ini, tingkah lakunya kikuk. Satu malam dua malam ia masih tak pernah pergi keluar kamar, paling hanya sesekali keluar untuk beli makanan. Malam-malam lainnya ia jarang pulang ke kamar. Ketika ia pulang bau alkohol semerbak di seluruh kamar. Lain hari juga begitu adanya. Hingga suatu saat aku mendengar suara telefon yang dikencangkan dari telefon genggamnya, ibunya menangis karena tahu iya tak pernah pergi kuliah. Malam itu hujan deras, aku sengaja merobek tubuhku hingga kubiarkan air hujan menerpa wajahnya hingga ia sadar dari mabuknya. Â Setelah itu sepasang muda-mudi sepertinya mereka sedang bersembunyi dari sesuatu, mereka tak pernah keluar dari kamar. Sering kali, sang pria menggigil minta sesuatu, hingga berteriak-teriak. Lalu kulihat si wanita mengendap-endap ke keluar seperti mau mencuri. Lalu setelah beberapa jam, ia kembali membawa apa yang si pria inginkan. Tapi ternyata itu bukan hal yang baik. Si pria tewas 30
sehabis menghabiskan pemberian si wanita. Si wanita menangis bukan kepalang, ia mencari tali tambang dan mengikatkannya kepadaku. Aku tak peduli dengan mereka, mereka berperangai buruk, kukokohkan tulang-tulangku. Biar saja ia mati. Lama tak ada penghuni di kamar ini, hingga suatu hari seorang gadis datang. Gadis yang lugu, mengingat ia tak pernah pulang malam, selalu bangun pagi dan berdoa. Ia juga rajin membersihkanku dari sarang laba-laba, menambal tubuhku yang robek, dan juga menambahkan hiasan berupa bintang bintang kecil di dadaku. Ia gadis yang manis. Aku selalu mengamatinya setiap tidurnya. Ia selalu tidur menghadap ke arahku. Seakan ia percaya bahwa aku ada. Ia selalu tidur dengan wajah seperti malaikat. Hari berganti, aku masih disini. Kini gadis itu semakin dewasa. Setiap harinya aku selalu menjaganya setiap ada disini, dari panas terik di luar, dan dari hujan badai yang datang tanpa tendeng aling-aling. Ia tumbuh semakin cantik. Aku jatuh cinta padanya. Aku disini akan selalu ada untuknya, bukan karena pamrih, tapi memang karena aku ingin membalas budinya saja. Setiap malam minggunya ia sering mematut diri di depan kaca, mencoba beberapa gaun, tapi selalu berakhir dengan tidur. Tak ada yang pernah mengajaknya pergi di malam minggu. Rasanya aku sedih melihat dirinya yang kesepian. Setiap sore ia suka menyanyi lirih di dekat jendela sambil melepaskan balon gas. Balon gas itu digantungkan sebuah kertas. Entah apa isinya aku tak tau pasti. Yang jelas setiap hari ia melepaskan balon gas berwana merah itu ke langit luas. Sebelum dilepaskan ia selalu mengecup balon dengan mata terpejam seperti berdoa. Sudah berbulan-bulan ia melakukan kegiatan itu, kunamakan kegiatan itu sebagai “melepas-
balon-cinta”. Hingga suatu hari, seorang pemuda datang dengan membawa serpihan balon merah. Si gadisku pun tersenyum senang mereka nampak cocok. Sang pemuda setiap hari datang, entah siang, entah malam, bahkan juga menginap. Rasanya aku tak rela membagi penjagaanku kepadanya. Pemuda ini bahkan tetap berada di kamar ketika gadisku pergi ke luar. Aku sungguh membenci perilakunya. Aku sering menemukan ia mengotori kamar dengan cairan menjijikkan ketika gadisku tak ada. Ketika sang gadis menanyakan ia hanya berkilah ia tadi menumpahkan susu kental manis ke lantai. Menjijikkan sekali kebohongan itu. Semakin lama si gadis jatuh terlalu dalam dengan kata-kata manis si pemuda. Pemuda sering membual tentang rumah kecil dengan padang poppy di luarnya yang ia janjikan ketika nanti mereka menikah. Malam itu, hujan deras mengguyur seluruh kota, gadisku dan sang pemuda datang dengan basah kuyup masuk ke kamar. Lalu si pemuda mulai merayu sang gadis dengan mulai meraba gadisku. Gadisku menolaknya, ia berjalan menjauhi si pemuda. Ia terkaget, dari mata si pemuda, sepertinya ia tak mengenali lagi pemuda itu. Pemuda itu menyergapnya dengan liar. Ia di hempaskan ke tempat tidur. Aku sudah tak bisa lagi menyaksikan semua ini, Bila aku mesti mati, aku mau melakukannya demi gadisku, rasa cintaku amat besar untuknya. Kurentakkan seluruh tubuhku, rasa sakitnya menjalar seiring dengan tetesan air hujan yang menerpa tubuhku. Si gadis meronta, tapi si pemuda nampak lebih kuat dan menguasai keadaan. Kuhempaskan tubuhku sekuat tenaga terakhir yang kupunya. Lalu aku pun menjatuhkan seluruh tubuhku ke arah pemuda itu. Aku ingin menyelamatkan gadisku. Detak jantung si pemuda pun tak terdengar lagi. Di tengah terpaan hujan yang memasuki kamar, si gadis pun terjaga. Dan aku hanya serpihan mati sekarang. 31
oleh: Sofyan RH. Zaid*
selepas airmatamu gerimis perlahan turun membaringkan diri pada ladang amaji ; bertunas seratus nyeri bibir-bibir air mencium tanah menyeruak aroma pertama aku teriak dengan sisa suara setelah dibungkam cuaca Puisi
engkau diam di tepi ladang mengigit bibir musim menatapku tajam dan galau aku mengadukanmu pada angin belum sampai ingin petir menyambar dingin ladang terbakar engkau hilang dan aku dimana? Jakarta, 2009
* Penyair lahir di Sumenep, Batang-batang 08 Januari 1986. Kini sebagai mahasiswa di Jurusan Falsafah Dan Agama Universitas Paramadina. Aktif mengisi acara sambil mengasuh Paramadina Poetry Club dan menjadi menjadi Duta Paramadina 2010. Tengah mempersiapkan dua antologi tunggal; Tafsir Kerinduan dan Sate Garam. 32
Foto-foto keren ini adalah yang lahir di Jakarta, 15 Agustus 1989. Saat ini Vita tercatat sebagai mahasiswi Desain Grafis Universitas Paramadina. Vita adalah pengelola website Jakarta Street Looks (www. jktstreetlooks.blogspot. com). Karya-karyanya juga telah mengikuti beberapa pameran seperti Biennale Jakarta 32’ C (Galeri Nasional) dan Art on Poskart (ruangrupa). Karya-karya Vita lainnya dapat kamu lihat di www.moigros. deviantart.com dan www.practicalpatterns. blogspot.com. 33
Gallery
karya Tiavita Herdiana,
main review
Siapa yang masih sering ke toko kaset buat dapetin album baru dari band favorit? Mungkin sebagian besar dari kita sudah jarang ke toko kaset sejak internet jadi bagian dalam keseharian. Mau dengerin lagu berulang-ulang? Tinggal unduh saja dari situs file-sharing secara cumacuma, lagu favorit pun bisa didengar berulangulang. Tapi para musisi banyak yang merasa dirugikan. Mereka merasa dibajak. Fisik album mereka, seperti kaset dan compact disc (CD), tidak selaku dulu. Sampai sekarang mengunduh lagu dari internet masih belum tergeser cara lain. Seperti Tiko, mahasiswa Universitas Indonesia, yang kerap mengunduh lagu di 4shared. Menurutnya, mengunduh lagu bukan pembajakan, malah membantu si musisi agar cepat terkenal. Lantas bagaimana dengan musisi yang merasa dirugikan dengan kemudahan mengunduh ini? Senada dengan pendapat, Tofan, siswa SMAN 8 Jakarta. 34
Menurutnya mengunduh gratis lagu itu sama dengan membajak. Jika mengunduh pun harus yang bayar. Percekcokan pendapat seperti ini sebenarnya sudah pernah dibahas tuntas di edisi Change Magz sebelumnya, yaitu edisi Piracy is Not A Crime. Segala perbedaan pendapat ini cukup bisa ditengahi oleh hadirnya konsep creative common. Creative Common sendiri merupakan kesepakatan dari pencipta/pemegang hak cipta suatu karya (musisi dan sebagainya) bahwa ia memang memberikan izin bagi setiap orang untuk melaksanakan hak cipta atau hak moralnya, tetapi izin itu tidak untuk seluruhnya. Creative Common merupakan kembangan dari Copyleft yang sudah lahir lebih dulu.
Yes No Wave si Penganut Creative Common Yes No Wave merupakan sebuah netlabel yang turut mengamalkan konsep tersebut. Dengan domain yesnowave.com, netlabel ini
dikelola oleh Wok The Rock, Bagus Jalang, dan Adya Mahardhika. Misi mereka adalah mempromosikan hasil karya talenta-talenta muda yang tidak punya banyak kesempatan, mengalami hambatan finansial untuk memproduksi dan mendisitribusikan karya mereka dalam format vinil, CD atau kaset. Baik pihak Yes No Wave maupun band/musisi sepakat untuk memproduksi sebuah karya yang didistribusikan secara gratis dalam format MP3 melalui jaringan internet. Untuk mendapatkan biaya kontrak, domain dan update website-nya, Yes No Wave juga menjual merchandise, berupa kaos, pin, dan tali flashdisk. Netlabel yang berbasis di Yogyakarta ini telah banyak berkontribusi mempromosikan karyakarya band/musisi berkualitas. Di antaranya ada White Shoes & The Couples Company, Adrian Adioetomo, Frau, Jimmy Mahardika, Bangku Taman, Sajama Cut, dan band-band serta musisi oke lainnya. Situs ini tidak hanya
membagi-bagikan begitu saja, tapi juga memberikan info serta review menarik bagi band dan musisi tersebut.
Menyediakan Pintu Alternatif Dengan begitu, kedua pihak diuntungkan. Tak ada yang merasa dicuri, dibajak, dan dirugikan. Di situsnya, Yes No Wave menjelaskan bahwa proyeknya ini tidak bertujuan menghancurkan industri musik yang sudah mapan ratusan tahun, tetapi lebih pada tawaran alternatif dalam mendistribusikan karya musik secara gratis. Yes No Wave merupakan sebuah solusi cerdas bagi para musisi berbakat Indonesia yang kesulitan untuk sekedar mengetuk pintu industri musik kita yang seperti tutup mata pada keberagaman bakat musik yang tersebar di tanah air. Dengan gagasan creative common, Yes No Wave menyediakan pintu lain yang lebih ramah diketuk dan terbuka bagi berbagai jenis musik dari para band/musisi berbakat. (Farhanah & Oswald Sandy)
35
Review Buku
Berbeda dan Berwarna Penerbit: UNFPA (United Nation Population Fund) “Berbeda dan Berwarna� adalah judul kumpulan cerpen remaja mengenai sekualitas yang diterbitkan oleh UNFPA (United Nation Population Fund). Berbagai macam tema diangkat di dalam buku ini, seperti keperwanan, orientasi seksual, akses palayanan kesehatan reproduksi, kehamilan yang tidak direncanakan sampai otonomi tubuh. Semua cerita di buku ini ditulis ala anak muda, unik, dan bersahabat. Buku ini mampu menggambarkan ekspersi anak muda terhadap seksualitasnya. Selain itu, buku “Berbeda dan Berwarna� nunjukin kalau info mengenai seksualitas dan kesehatan reproduksi itu penting banget buat anak muda. Kenapa? Soalnya seksualitas dan kesehatan reproduksi bagian dari hidup anak muda dan masa depan bangsa. Tertarik buat baca? Ini free, loh! Kontak Change Magz kalau mau dapetin bukunya! (Indah Yusari) 36
*ZIVLWV .TW_MZ[ .TIUQVOW Sepertinya ‘going solo’ sedang menjadi tren di kalangan vokalis band Amerika. Setelah Paul Banks-nya Interpol dan Julian Casablancas-nya The Strokes, sekarang gilliran si Brandon Flowers yang unjuk gigi. Sebagai vokalis The Killers, Brandon sudah terbukti handal dan berkarakter. Hanya dengan mendengar suaranya, mungkin kita bisa menebak dengan mudah apakah ini lagu dari The Killers atau bukan. Yup, suaranya mau nggak mau sudah jadi trademark dari The Killers. Belum lagi andilnya dalam menciptakan lagu-lagu di band tersebut, yang terbukti berhasil jadi hits. Nggak heran kalau dia berhasil menginspirasi musisi lain, termasuk musisi lokal kita.
1. Weezer - Hurley, “Pertanda saatnya Weezer pensiun atau bikin band baru” 2. Manic StreetPreachers-PostcardsfromAyoungman“Inilahmereka,terusberkembang tanpa lupa aransemen asalnya. Cocok untuk mengenang album ‘Generation Terrorists’” 3. Interpol- Interpol “Lebih kelam dari sebelumnya dan tidak lupa untuk bereksperimen dengan beat-nya”
37
Review Musik
Tapi ketika seorang vokalis band ternama mengeluarkan debut album solonya, muncul pertanyaan dan harapan; akankah album ini memberi nuansa baru atau justru nggak beda jauh dengan bandnya. Setelah mendengarkan 14 lagu di album ini berulang kali, pertanyaan itu akhirnya terjawab. Lewat lagu “Magdalena”, “Jilted Lovers and Broken Hearts”, “Only the Young” dan “Hard Enough”, jelas terdengar kalau Brandon Flowers = The Killers. Bisa jadi, kita akan mengira lagunya
adalah lagu band tersebut. Entah pengaruh suaranya yang terlanjur identik dengan The Killers atau aransemennya yang tidak beda jauh, album ini menunjukkan kalau Brandon setia dengan akarnya. Ada sedikit eksperimen dan warna lain yang diusahakan oleh Brandon, yang terdengar di track “The Clock was Tickin’” , “Jacksonville”, dan “I Came Here to Get Over You”, kental dengan nuansa country dan musik tahun 80-an. Secara keseluruhan, album ini patut untuk dikoleksi karena banyak lagu di dalamnya yang akan bikin kita ‘stuck’. Pertanyaan selanjutnya, akankah Giring “Nidji” terinspirasi untuk membuat album solo? hehehe (Afra Ramadhan)
Review Film
Sutradara: Marco Kreuzpaintner Produksi: 2007 Pemain: Kevin Kline, Cesar Ramos, Alicja Bachleda, Paulina Gaitan, Marco PĂŠrez Apa yang kamu rasakan kalau kamu sedang mengendarai sepeda di jalan, tiba-tiba ada mobil yang mengikuti dari belakang, lalu turun dua orang laki-laki yang langsung menyekap dan memaksa kamu masuk ke mobil mereka tanpa kamu berdaya untuk melawan? Modus tersebut adalah penculikan yang dilakukan oleh para pedagang seks terhadap Adriana, bocah Mexico berusia 13 tahun, dan adegan itu bisa kamu saksikan di film TRADE. Film ini mengisahkan bagaimana proses perdagangan manusia berjalan sehingga bisa terjadi banyak sekali kasus dengan jumlah korban mencapai 100.000 orang. Dalam film ini digambarkan, dari penculikan dan penipuan yang berbasis di Mexico, lantas para korban tersebut bisa dibawa melintasi daerah perbatasan dari satu negara bagian ke negara bagian Amerika Serikat lainnya, karena jaringan yang begitu luas serta kuat dan lemahnya aparat hukum untuk bertindak menghentikan aktivitas tidak manusiawi ini.
38
Semua yang disajikan di film ini hendak mengingatkan kita betapa seriusnya masalah perdagangan manusia ini dan dibutuhkan kerja sama banyak pihak untuk bisa menghentikan lingkaran bisnis, yang di satu sisi menghasilkan biaya besar dalam waktu cepat, tetapi di sisi lain membinasakan hak asasi yang melekat pada diri manusia yang menjadi korban. Mengajak kita membayangkan, betapa pahitnya hidup diisolasi dari lingkungan sekitar dan setiap detiknya hidup dalam ketakutan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya dan tidak ada kesempatan untuk melawan apalagi kabur. Dan lebih pahit lagi menyadari bahwa yang tega melakukan itu adalah sesama manusia. Film ini merupakan paduan alur cerita menarik atas isu sosial yang global, akting yang memikat, serta visual yang kuat menopang cerita yang dibangun di atasnya. Yang tidak kalah menarik adalah bagaimana penyelesaian konflik dalam kisah ini dan kemampuan pembuatnya menutup film dengan tepat. Penasaran? Watch then fight against human trafficking! (Amalia Sekarjati)
'R \RX ZDQW WR PDNH FKDQJH EXW KDYH QR IULHQG DURXQG \RX"
-RLQ XV 6HQG \RXU SHUVRQDO LQIR WR UHGDNVL#PDMDODKFKDQJH FRP
Curcol
Curcol : “Kak, aku punya mantan yang paling aku sayang dari mantanmantan aku yang lain. Kita udah nggak komunikasi selama putus. Hari selasa kemarin dia telpon aku, ngobrol-ngobrol biasa dan aku lihat FB status dia lagi jomblo. Yang aku mau tanya, apa alasan dia telpon aku? Apa hanya iseng atau kangen atau ada arti laen? Ngajak balikan misalnya. Karena aku sayang banget sama dia.” (Et, 16 tahun) Kak Ella : Et, apapun maksud mantanmu itu, hanya dia yang bisa menjawab. Jika memang kamu ingin tahu, kamu bisa langsung menanyakannya kepada dia. Namun persiapkan dirimu untuk menghadapi apapun jawaban darinya. Usahakan jangan menduga-duga sendiri dan ’menyiksa’ dirimu dengan pikiranpikiran yang belum terbukti. Lebih baik kamu mengkonfirmasi kebenaran dugaanmu itu dengan langsung menanyakan kepada dia. Curcol : “Aku mau curhat nih, Kak. Aku punya mantan, udah setahun kita putus. Dia yang mutusin, dia bilang udah nggak ada rasa apa-apa lagi sama aku, padahal saat itu aku lagi sayang-sayangnya sama dia. Sakit hati bangetn aku waktu dia bilang itu. Tapi nggak tahu kenapa, sampai sekarang aku masih keingetan dia terus dan aku belum bisa ngelupain dia. Aku minta solusinya Kak, gimana biar aku lupa sama dia. Makasih...” (Md, 17 tahun) Kak Ella: Md, memang sakit rasanya bila rasa sayang kita tidak berbalas dan memang tidak mudah melupakan mantan. Saran Kakak, coba kamu tekuni minatmu dan usahakan meningkatkan prestasinya di segala bidang yang kamu minati. Ikuti berbagai kegiatan sosial, kelompok minat atau organisasi. Isi waktu dan pikiranmu dengan hal-hal positif sehingga kamu tidak lagi memusatkan pikiranmu padanya. Kalau perlu singkirkan benda-benda memori yang mengingatkanmu akan dia. Semoga dengan begitu, kamu bisa perlahan melupakannya. Yang paling penting juga adalah ketegasan dan konsistensi dari kamu untuk melupakannya. 40 0
Curcol : “Hay Kak, aku bingung. Aku punya mantan, tapi aku nggak bisa lupain dia, padahal udah 3 bulan putus. Waktu itu alasan dia pengen putus “lagi pengen sendiri”. Dan sampe sekarang dia bener-bener sendiri. Bodohnya, aku nggak pernah tanya kenapa dia pengen sendiri, sampe sekarang aku nggak tau jawabannya. Pernah aku berpikir, dia akan jadi cowok terakhir yang ada di hati aku. Susah banget rasanya cari pengganti dia. Sekarang aku nggak pernah lagi ketemu dia. Aku kangen banget. Hampir setiap hari selalu ada air mata untuk dia. Aku bingung. Aku tersiksa sama perasaan ini. Tolong aku! Thx.” (B, 17 tahun) Kak Ella : B, memang sulit melupakan mantan. Tapi kamu sendiri yang memegang kendali atas hidupmu. Coba kamu pikirkan dan putuskan dengan tegas. Jika kamu ingin benar-benar lepas darinya, hindari semua hal yang berhubungan dengannya dan kembangkan dirimu dengan berbagai kegiatan agar pusat perhatianmu tidak lagi kepadanya. Namun kalau memang merasa perlu, bicarakanlah perasaanmu kepadanya. Persiapkan dirimu untuk menerima apapun respon dari dia. Saya yakin kamu bisa melaluinya.
Curcol : “Kak, gue pengen curhat. Gini Kak, gue sama pacar gue baru putus. Masalah dimulai karena kesalahan gue sendiri, gue selingkuhin dia. Terus dia tahu, tapi ternyata dia nggak mutusin gue. Malah maafin gue. Padahal gue tuh berharap diputusin sama dia. Akhirnya gue yang putusin aja gebetan gue yang kedua. Itu juga karena gue takut dibenci sama temen kelas gue. Terus gue jalanin sama pacar yang pertama. Tapi setelah 1 minggu, setelah kejadian itu, rasa sayang gue ke pacar gue tuh ilang. Gue pengen putusin, tapi gue takut dijauhin sama temen sekelas. Kebetulan pacar gue tuh class mate gue. Setelah 1-2 minggu, gue sama dia tuh kalo di-sms kerjaannya ngeributin masalah selingkuh gue melulu. Alasannya sih karena dia udah ga percaya sama gue. Gue akhirnya nggak tahan. Ya udah, akhirnya gue putusin aja pacar gue. Daripada gue nahan kebohongan ini terlalu lama. Gini Kak, gue tuh masih kepikiran sama temen kelas gue yang bakalan ngejauhin gue garagara kejadian ini, baru hipotesis gue. Terus gue juga nggak mau hubungan pertemanan gue sama eks pacar gue ancur gara-gara ini. Terus gue juga nggak mau keganggu belajar gue. Kebetulan gue tuh orangnya suka bad mood masuk kelas, kalau udah bawaannya nggak enak di kelas. Dan gue tuh orangnya gampang stress. Menurut Kakak, bagaimana kita menyikapinya? Solusinya juga ya, Kak. Sori Kak, sms-nya panjang, abis mau gimana lagi. Thanks, ya Kak.� (LMN, 16 tahun) Kak Ella : LMN, jangan mencemaskan respon atau pendapat teman sekelasmu tentang keputusanmu ini karena kamu dan mantanmu lah yang tahu tentang masalahmu yang sebenarnya. Dan kamu lah yang bertanggungjawab atas keputusan yang telah kamu ambil. Yakinilah apa yang sudah kamu putuskan. Komunikasikan keinginanmu untuk tetap bersahabat dengan mantanmu dan diskusikan apa yang bisa dilakukan bila memang ada kendala dari teman-teman sekelasmu agar kalian berdua tetap bisa berteman. Agar kamu tidak mudah bete dan stress dengan sikap teman-temanmu, cobalah realistis dan tidak mudah cemas akan hal-hal yang belum terjadi. Tetaplah bersikap positif terhadap semua temanmu, berikan penjelasan seperlunya dan sejujurnya tentang apa yang telah kamu putuskan. Lalu tetapkan motivasi belajar dalam dirimu dengan menetapkan cita-citamu di masa depan. Bila sudah ada tujuan yang ingin kamu capai, yaitu citacitamu, tumbuhkan rasa percaya diri dan keyakinan bahwa keberhasilanmu ditentukan oleh usahamu sekarang ini. Dengan motivasi yang sudah tumbuh dalam dirimu, saya yakin kamu akan mampu mengatasi tantangan atau hambatan dari luar dirimu. Jadikanlah pengalaman yang lalu sebagai pelajaran berharga dan awal untuk lebih baik lagi ke depan.
Kamu punya masalah yang nggak bisa diceritakan ke orang-orang di sekitar kamu? Curhat aja sama Kak Ella! Kirim sms ke no: 081514736123 dengan format: Inisial nama_Umur_Masalah yang ingin dikonsultasikan contoh: UJ_17_kak aku susah konsentrasi belajar untuk ujian nih! Kenapa ya kak?
41
Agenda Kamu
Siapa bilang anak muda nggak peduli dengan kasus Korupsi yang meresahkan masyarakat sejak lama ini? Peduli, kali ! Terbukti dengan berhasilnya Transparency International Indonesia (LSM Anti korupsi) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “ Anak muda dan Gerakan Anti Korupsi “ pada 9 Juni lalu, di SMA Kolese Gonzaga, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Ada 20 partisipans yang hadir yaitu siswa-siswi SMA se-Jakarta, ada yang dari Gonzaga sendiri, dari Don Bosco, SMAN 6, 91, 85, 10, sampai yang Homeschooling juga turut campur dalam diskusi seru yang berlangsung selama kurang lebih 5 jam ini. Ternyata korupsi tuh merupakan salah satu masalah yang nggak ada habisnya jika dibahas, masalah ini bisa nyangkut ke berbagai sisi. Korupsi sudah jelas melanggar hak asasi manusia, menimbulkan ketidakadilan, sampai menyebabkan kemiskinan. So, apa aja sih yang teman-teman kita disana bicarakan? Banyak! Dari mulai definisi korupsi dan mengapa anak muda terlibat di dalamnya, cerita soal kasus korupsi yang sering didengar dan bahkan yang terjadi di lingkungan sekitar, alasan dan penyebab orang korupsi, peran media dalam pemberitaan kasus korupsi, hukuman yang pantas buat koruptor, strategi komunikasi pesan anti korupsi, dan yang paling penting adalah “ what can actually youth do to fight corruption? “. Para partisipan sudah berhasil menemukan jawaban 42
dari semua topik pembahasan diatas lho. Dapat disimpulkan bahwa penyebab korupsi adalah pribadi yang tidak berintegritas dan sistem yang kacau. Media berperan besar agar kasus korupsi menjadi berita yang “melekat” di masyarakat, tak kalah dengan kasus video mesum Ariel. Pada sesi kerja kelompok di sore hari, peserta dibagi menjadi 4 kelompok, dan masing-masing kelompok tersebut berhak untuk merumuskan “ what can we do ”, nggak disangka-sangka, ternyata banyak sekali lho yang bisa kita lakukan! Diantaranya memahami lebih dalam tentang persoalan korupsi, sebarkan “virus” ke temanteman, selalu berpikir kritis, buat kampanye, mendesak untuk meminta tranparansi anggaran kesiswaan sekolah, menjadi orang yang jujur dan berintegritas tinggi, dan tidak menyalahgunakan wewenang sekecil apapun. Dengan hal-hal kecil yang bisa kita lakukan seperti contoh diatas, diharapkan dunia pada 10 atau 20 tahun kedepan akan bebas dari korupsi, semua orang mendapatkan haknya dengan baik, dan rantai kemiskinan bisa segera putus. Guys, percayalah bahwa korupsi itu merugikan dan korupsi tidak bisa diberantas sendiri, kita butuh bekerjasama agar masalah krusial ini tak lagi membendungi langit dunia. Semoga anti korupsi bisa menjadi the way of life buat kita semua menuju dunia yang lebih baik ya! (Niesrina Nadhifah)
dari Papua mengaku sangat senang bertemu dan mengenal para pelajar dari seluruh Indonesia, serta berbagi pengalaman dan masalah yang dihadapinya sebagai anak muda yang lahir dan besar di ujung wilayah timur Indonesia.
Salah satu kegiatan yang Change Magz ikuti selama liburan kemarin adalah Forum Pelajar Indonesia (FOR) yang berlangsung selama 05-11 Juli 2010 di Graha Wisata Kuningan, Jakarta. FOR tahun ini adalah FOR yang kedua kalinya diadakan oleh
Peserta pun sangat bersemangat selama mengikuti kegiatan, misalnya selama berdialog dengan Menteri Perdagangan Ibu Mari Elka Pangestu, Bapak Tanri Abeng, Menteri Perhubungan Bapak Freddy Numberi , juga sesi workshop dengan Peace Generation, Komisi
Komunitas Hijau dan Center for Youth Development and Empowerment, yang diikuti oleh 205 pelajar SMA dari seluruh Indonesia. Acara ini tidak hanya mengumpulkan para pelajar tersebut untuk saling bertukar pengalaman dan pemikiran sekaligus membangun kepedulian dalam menghadapi tantangan-tantangan bagi generasi muda dalam berbagai bidang, tetapi juga membangun kebersamaan dan menghargai keberagaman.
Pemberantasan Korupsi, dan Badan Narkotika Nasional. Selain itu, teman-teman peserta juga jalanjalan ke Markas Besar dan Museum Polri, Museum Nasional, Kota Tua, serta menanam pohon di sekitar sungai Ciliwung.
Agenda Kamu
Wah, nampaknya liburan sekolah lalu diisi dengan berbagai kegiatan yang menarik buat anak muda, ya? Menarik karena tidak hanya diisi dengan kegiatan bersenang-senang saja, tetapi juga menambah teman, pengetahuan, dan pengalaman, pastinya!
Bayangkan aja sobat Change Magz, para pelajar yang berasal dari seluruh Indonesia ini harus bersama-sama selama tujuh hari dan mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang padat seperti kunjungan, workshop, dan dialog dengan berbagai pejabat pemerintah. Wajar kalau mereka jadi belajar menghargai perbedaan budaya serta perbedaan individual satu sama lain. Seperti kata salah seorang peserta bernama Priska (16 tahun), ia yang berasal
Salah seorang Agent of Change, Safitri Amanda Putri atau biasa dipanggil Puput, yang berkesempatan untuk mengikuti FOR juga berkomentar bahwa kegiatan seperti ini sangat penting karena melalui kegiatan ini anak muda bisa menyampaikan langsung keluhan serta saran mereka kepada pemerintah. Anak muda juga bisa menyampaikan gagasan mereka untuk membuat kinerja pemerintah menjadi lebih baik. Hmm, Change Magz setuju banget deh sama Puput! Kalau ada kesempatan untuk berdialog, kenapa kita nggak coba mengutarakan pendapat dan kritik kita secara tepat?(Maulida Raviola) 43
Kali ini, Change Magz meliput serunya Astro Labs 2010! Acara ini adalah kompetisi berbagai cabang olahraga antar SMA yang diadakan setiap tahun oleh OSIS SMA Labschool Jakarta. Dengan tema “Ancient
Agenda Kamu
Mythological� dan berlangsung pada tanggal 22-28 Juni 2010, Astro Labs 2010 mengadakan kompetisi pada tujuh cabang olahraga, antara lain Mini Soccer, Basket Putra, Basket Putri, Wall Climbing, Tari Saman, Modern Dance, dan Rally Photo. Kegiatan ini melibatkan 30 SMA dari seluruh Jakarta. Teman-teman dari berbagai SMA tersebut sangat antusias dalam berkompetisi. Apalagi saat lomba Wall Climbing yang memerlukan keberanian tinggi— tidak hanya yang cowok, yang cewek juga terbukti nggak kalah berani, lho! Salah satunya adalah Saripah (SMK 24) yang berhasil meraih juara 3, sedangkan untuk juara 2 diraih oleh Jodhi (SMA Labschool Kebayoran) dan juara 1 diraih oleh Rizky dari SMK 39. Selain serunya Wall Climbing, teman-teman yang tidak kalah antusias adalah para peserta Rally Photo. Hasil karya mereka dipamerkan pada penutupan acara di GOR Soemantri Brojonegoro. Pada kompetisi ini, Wira (SMA Jubilee), Meita (SMA 42), serta Irvan (SMA Al-Azhar 4) berhasil menjadi juara-juaranya. Penutupan serta final Astro Labs 2010 berlangsung di GOR Soemantri. Pada pagi hari, berlangsung final lomba Tari Saman yang dimenangkan oleh tim SMA 81. Selain Saman, ada kompetisi Dance yang dimenangkan oleh SMA Labschool Jakarta. Setelah itu, berlansung pertandingan Mini Soccer yang seru antara SMA 8 dan SMA 89, yang dimenangkan oleh tim SMA 8. Terakhir, yang paling seru, tentu saja final pertandingan basket putri dan putra. Kali ini, SMA Labschool Jakarta berhasil menyapu bersih piala juara pertama dalam pertandingan basket putri dan basket putra. Acara turut dimeriahkan dengan penampilan band Sound of Horus. Tampil pula band pop-punk Army of Antarctic serta band metal-core Jacobs in The Trunk. 44
Waktu Change Magz bertanya kenapa band-band yang tampil cadas banget, panitia bilang bahwa band yang tampil hari ini memang disesuaikan dengan tema acara Astro Labs. Nggak apa-apa deh, yang keras sedikit di kuping asal tetap semangat! Hehehe. Acara lalu dilanjutkan dengan pengumuman juara dan pembagian hadiah. Terakhir, penampilan Teori Konspirasi sukses membuat penonton bernyanyi bersama malam itu. Change Magz mengucapkan selamat untuk para pemenang dan sampai ketemu di Astro Labs tahun depan!(Maulida Raviola)
IYC yang diketuai oleh Alanda Kariza (duta Global Changemakers dari Indonesia) ini terbagi menjadi dua sesi, Forum dan Festival. IYC juga melibatkan banyak sekali pembicara dan pengisi acara terkemuka dari berbagai bidang. Sesi Forum, yang
berlangsung tertutup hanya bagi peserta dari 33 provinsi, diisi oleh pembicara seperti Bapak Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina), sesi Leadership oleh AIESEC, dan Nina Moran (Gogirl!). Pada sesi Forum ini, 33 pelajar dari seluruh Indonesia tersebut juga berbagi pengalaman dan problema yang dihadapi di daerah mereka, serta mempresentasikan bentuk perubahan seperti apa yang akan mereka lakukan melalui sebuah kegiatan yang dirancang secara serius. Nah, setelah tiga hari rangkaian kegiatan di sesi Forum berlangsung, baru deh dilaksanakan Festival yang diadakan seharian penuh di Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta. Selama mengikuti Festival, Change Magz cuma punya dua kata untuk teman-teman pembaca: “keren banget!� Festival diisi dengan banyak sekali diskusi dengan tema-tema seperti Lingkungan, Pendidikan, Diplomasi, Korupsi, Kebudayaan, Politik, Media, Pluralisme, dan masih banyak lagi! Para pembicaranya pun tidak kalah keren, ada 45
Agenda Kamu
Pada tanggal 1-4 Juli 2010 kemarin, telah berlangsung sebuah kegiatan yang buat Change Magz layak dicatat dalam sejarah gerakan anak muda Indonesia. Ya, acara tersebut adalah Indonesian Youth Conference (IYC), yang berlangsung di Wisma 678 Kemang (01-03 Juli) dan Komunitas Salihara (04 Juli), Jakarta. Acara ini bisa dibilang sangat istimewa karena diselenggarakan sepenuhnya dari, oleh, dan untuk anak muda Indonesia. Dengan tujuan untuk menjadi wadah aspirasi dan ide anak muda, serta meningkatkan kepedulian anak muda akan isu-isu terkini, IYC berhasil mengumpulkan anak muda dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia serta menginspirasi mereka untuk menciptakan kondisi yang lebih baik di lingkungan masing-masing.
sebagai penutup acara malam itu, tampilah band Indonesia yang dikenal luas dengan lirik-lirik mereka yang “vokal�, Efek Rumah Kaca.
Agenda Kamu
Emil Salim, Dino Patti Djalal, Arief Rachman, Mira Lesmana, Pandji Pragiwaksono, Bima Arya, Najwa Shihab, Desi Anwar, HIVOS, Mercy Corps, dan Transparency International. Wih, buat Change Magz, sehari rasanya belum cukup dan belum puas untuk menghadiri semua diskusinya, yang berlangsung dari pukul 11 siang sampai pukul 6 sore. Setelah seharian mengikuti diskusi, semua peserta dihibur oleh suguhan acara musik yang tidak kalah menarik dari Saung Angklung Mang Udjo yang datang jauh-jauh dari Jawa Barat. Seluruh peserta luar biasa heboh dan antusia saat panitia membagi-bagikan angklung untuk dimainkan bersama-sama dengan para personil dari Saung Angklung tersebut. Setelah itu, tampil band DREW yang sangat enerjik dan komunikatif. Lalu
46
Buat Change Magz, acara ini bisa dikatakan seru banget dan sukses dalam menginspirasi anak muda yang datang untuk menjadi anak muda yang lebih kritis dan aktif. Bersemangat, rendah hati, dan menjanjikan, itu komentar Pak Fariz Al Mehdawi (salah seorang pembicara yang juga duta besar Palestina untuk Indonesia) tentang anak muda Indonesia. Beliau pun sangat bersemangat dan berharap banyak pada anak muda Indonesia untuk menjadi generasi yang membuat banyak perubahan kelak. Well, semoga dengan adanya suntikan semangat dan inspirasi lewat IYC, kita semua benar-benar bisa menjadi generasi yang menjanjikan dan mampu mengubah keadaan menjadi lebih baik, ya! Tentunya tidak hanya untuk generasi kita, tapi juga untuk generasi setelah kita. Change Magz juga mengucapkan salut dan selamat untuk panitia IYC yang telah menyelenggarakan acara yang keren banget dan sangat inspiratif seperti ini! Maju terus anak muda Indonesia! (Maulida Raviola)
Agenda Kamu
47
48
Journey
Arimbi, kontributor Change Magz yang hobi berwisata ini kembali membagi kisah perjalanannya ke Manado beberapa waktu lalu. Buat yang mencari tujuan menarik untuk berlibur, catatan perjalanan Arimbi bisa dijadikan bahan pertimbangan kamu. Ini dia cerita selengkapnya...! Manado adalah kota yang cantik. Kota yang berada di ujung utara Pulau Sulawesi itu menawarkan tak hanya lanskap yang indah, namun kekayaan bawah air yang tiada duanya. Ada beberapa objek wisata yang sempat saya kunjungi. Antara lain Makam Pahlawan Tuanku Imam Bonjol, Monumen Yesus Memberkati, Pantai Malalaya, dan Danau Linao. Yang tearkhir ini cukup berkesan. Walaupun agak mahal (25 ribu), danau ini bagus sekali. Danau yang terletak di daerah Tomohon ini terdiri dari 3 warna dan sangat bersih. Selain itu mereka juga membangun infrastruktur yang cukup bagus untuk duduk-duduk, keliling-keliling, dan jalan-jalan santai di daerah situ. Rasanya, betah sekali duduk lama-lama sambil menikmati keindahan danau yang begitu cantik. Satu peringatan untuk para orang yang baru datang ke Manado : “Masakan disini ekstra pedas!� Bahkan, keluarga saya yang terbiasa dengan masakan pedas benar-benar dibuat pusing dengan pedasnya makanan disini. Berbagai olahan ikan sangat terkenal disini. Jangan lupa cicipi bubur manado, aneka pisang goreng yang ada di setiap sudut kota, juga bermacam es campur yang menggugah selera. Yang paling juara dari Manado, tetap saja keindahan Bunaken. Dari Teluk Manado, kita naik kapal selama satu jam untuk ke Bunaken. Di perjalanan, kita bisa menikmati lautnya yang biru berkilauan di bawah sinar matahari. Saat sudah di Bunaken, bagian kapal pun ada kaca dimana kita bisa mengintip keindahan bawah laut yang ditawarkan. Aneka macam tumbuhan laut berpadu dengan ikan-ikan cantik dibalut air yang sangat jernih. Tampilan ini seolah ‘menggoda’ para orang
yang datang untuk menyelam langsung dan menikmati keindahan yang ditawarkan di bawah sana. Hmmm, makin bikin penasaran! Sampai di pantainya, saya langsung menghubungi tempat penyewaan untuk snorkeling dan diving. Tarif snorkeling sekitar 150 ribu rupiah untuk seharian, sedangkan diving lebih repot dan mahal (karena harus punya izinnya dulu), mulai dari 1,5 juta rupiah untuk beberapa jam. Ternyata, sensasi snorkeling di Bunaken melebihi ekspektasi saya. Ada sensasi luar biasa ketika berada dalam air. Tenang, damai, sambil tak hentihentinya takjub dengan keindahan alam. Tingkat kejernihan Bunaken sangat tinggi, rasanya seperti berada dalam aquarium. Lanskapnya sungguh mengundang decak kagum, dengan susunan karang, hamparan anemon yang menggeliat, serta aneka jenis spesies ikan yang mondar mandir. Apalagi kalau sudah memberi makan ikan dan diserbu ikan-ikan kecil penuh warna. Rasanya ingin jadi Mermaid sesaat. Spot paling menawan adalah daerah di bagian perbatasan tebing laut, dimana keindahan keanekaragaman bawah laut berdampingan dengan laut dalam yang serba biru penuh misteri. Luar biasa indahnya! Rasanya ingin terus menyelam dan malas naik ke permukaan lagi. Di balik keindahan bawah laut Bunaken luar biasa, ada satu yang kurang : infrastruktur pariwisatanya. Pantai nya kurang terawat dan agak jorok. Kamar mandi umum nya juga tidak bersih. Hal yang amat sangat disayangkan, padahal pesona bawah laut nya benar-benar surgawi. Selain itu, kapal-kapalnya juga kondisinya kurang baik. Padahal, keindahan Bunaken bisa menjadi aset pariwisata level internasional. Yang jelas, rasanya semua orang yang pernah menyelam di Bunaken akan setuju pada satu hal : keindahannya akan tetap terekam di benak dan seolah ingin memanggil kembali untuk datang lagi kesana. (Gini Arimbi) 49
Starts Here
Ngomongin Hak Asasi Manusia sama Gender tuh, memang nggak ada habisnya deh! Nggak percaya? Terbukti dengan telah suksesnya Change Magz menggelar Workshop Human Rights and Gender for Youth, dari tanggal 2-5 Agustus lalu di Graha Insan Cita, Depok. Selama empat hari yang seru sekaligus melelahkan tersebut, semangat 14 peserta yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi ini nggak ada habisnya lho buat terus-terusan memperdalam ilmu mereka soal Hak Asasi Manusia (HAM). Ya pantas saja sih, mereka nggak bosan ataupun capek berlebihan, soalnya narasumber yang Change Magz hadirkan memang benar-benar kualitas terbaik! Selama mengikuti workshop dengan sistem karantina tersebut, para peserta diasupi banyak pengetahuan tentang HAM oleh Kak Etha dari KOMNAS HAM. Selain itu, juga ada narasumber-narasumber spesial yang sengaja Change Magz datangkan kesana. Ada Kak Ikhaputri dosen Filsafat Universitas Indonesia, Kak Shera dari Yayasan Jurnal Perempuan, Mas Jundi dari Yayasan Jurnal Perempuan, Pak Yudi - korban tragedi G30SPKI, sampai Mbak Endang dari Yayasan Bandungwangi. Sesi-sesi workshop jadi lebih cihuy karena sistem belajarnya nggak cuma ceramah, tapi untuk lebih memperkaya pengetahuan HAM dan agar prinsip-prinsip HAM lebih mudah meresap, para 50
peserta juga dilibatkan secara menyeluruh lho! Mereka yang berhasil lolos seleksi essai dan wawancara hingga akhirnya bisa ikutan workshop diminta untuk mengemas rangkain kegiatan ini menjadi hari-hari yang enjoy, setiap harinya secara bergantian kelompok mereka manjalani tugas sebagai time keeper, ice breaker, hingga reviewer. Dibantu panitia, mereka juga menggelar games yang unik-unik yang tentu saja masuk dalam konteks HAM, menonton film, diskusi, dan yang nggak kalah seru menciptakan metode review materi setiap pagi hari yang benar-benar dirancang se-kreatif mungkin! Walau sudah empat hari berturut-turut digembleng ilmu tentang HAM dan hal-hal terkait, tapi tetap saja menurut Maria dan Romi (dua orang peseta yang sempat Change Magz ajak ngobrol) merasa waktu yang tersedia masih kurang, khususnya untuk membahas Instrumen dan Mekanisme pelanggaran HAM. Selain itu Maria dan Romi juga bertutur soal harapan mereka setelah workshop ini, begini kira-kira : “ Gue harap proyek buku HAM untuk anak muda yang kita akan jalani, benar-benar bisa terealisasi dengan baik. Mudah-mudahan keberadaan kita dan buku yang sama-sama kita tulis nanti bisa menginspirasi banyak kalangan agar bisa lebih sensitif HAM.� Nah, setuju nggak kalau kita ikut mengamini doa mereka? Amin...! (Niesrina Nadhifah)
Change Magz pada tanggal 8-9 Juli 2010 yang lalu bikin satu hajatan kecil yaitu Change Summer School. Acara ini bertujuan membuat liburan sekolah dan kuliah menjadi tidak membosankan namun tetap ada pengetahuan yang bisa didapat. Ada apa aja sih kegiatannya?
Starts Here
Hari pertama peserta mengikuti workshop fotografi. Pemberi materinya adalah Mahatma Putra, fotografer di Change Magz dan Galeri Foto Jurnalistik Antara. Selain belajar mengenai teknik dalam fotografi, para peserta diajak menonton “Kawah Ijen Warrior”. Video dokumenter yang menceritakan perjalanan para fotografer yang ingin mengangkat kisah hidup para penambang belerang melalui momen yang berhasil ditangkap dari lensa kamera mereka. Di hari kedua, para peserta terlibat diskusi panas dengan Mba Filrian Purwanti penulis buku The “O” Project dan Mba Mariana Amiruddin, direktur dari Yayasan Jurnal Perempuan. Diskusi yang dipandu oleh Mba Shera Pringgodigdo dari Divisi Integrasi di Yayasan Jurnal Perempuan, mau membagi info ke teman-teman kalo kita sebagai anak muda butuh banget buat tahu tentang seks. Di diskusi ini juga membahas mengenai keperawanan, selaput dara, sampai soal perbedaan seksualitas antara perempuan dan laki-laki. Sex education diangkat menjadi bukan hal yang tabu malahan wajib buat dikasih tau ke anak muda. Seru kan? Nah, kalo mau ikut kegiatan seru kayak gini, buruan daftar jadi Agent of Change! Dijamin nggak akan rugi! (Indah Yusari) 51
News
Happy belated birthday, Yayasan Jurnal Perempuan (YJP)! Dengan gembira Change Magz melaporkan tanggal 29 Juli 2010 lalu, YJP merayakan ulang tahun yang ke-15. Induknya majalah kamu tercinta ini memang sedang memasuki usia remaja. Tapi meskipun masih remaja, sudah banyak kegiatan positif dan menggugah yang dilakukan. Salah satunya ya… nerbitin Change Magz ini! Hohoho. Bertempat di Wisma Antara, Gambir, Jakarta Pusat, perayaan 15 tahun YJP berlangsung sederhana tapi menawan. Banyak sekali tamu yang datang dari berbagai kalangan. Jurnalis, aktivis perempuan, social entrepreneur, anggota dewan, hingga kalangan anak muda, yaitu para agent of change turut hadir. Ini karena mereka semua mau mendengarkan pidato kebudayaan bertema “Media, Negara, dan Seks” yang disampaikan oleh Ibu Dr.Gadis Arivia (Pendiri YJP). Selain pidato, para tamu juga bisa melihatlihat cover Jurnal Perempuan dari edisi pertama yang terbit tahun 1995 hingga yang terbaru Sudah 15 tahun ini, YJP bergerak dalam bidang kesetaraan gender dan mengkampanyekannya lewat penerbitan jurnal, website, serta program radio. Lewat Change Magz, YJP berharap bisa megajak anak muda untuk berani melakukan perubahan dengan kemudahan yang ada di zaman sekarang. Yayasan Jurnal Perempuan ingin Indonesia bisa dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang baik dan memegang teguh kesetaraan antar laki-laki dan perempuan, supaya kedamaian bisa tercapai. Sesuai tagline-nya “Untuk Pencerahan dan Kesetaraan“, semoga YJP bisa terus mencerahkan dan menginspirasi masyarakat untuk menjujung tinggi nilai-nilai kesetaraan ya. Amin…! Salam hangat! (Niesrina Nadhifah) 52
Teman-teman tertarik dengan seni rupa dan kajian budaya? Kalau begitu, teman-teman wajib untuk datang ke perayaan 10 tahun ruangrupa! Dengan tema “Merentang Ruang dan Publik” (Expanding the Space and Public), program kegiatan perayaan 10 tahun ruangrupa ini mencakup rangkaian pameran, seminar, workshop, pemutaran film, pertunjukan musik, produksi karya seni di sejumlah ruang publik, juga pertemuan antar jaringan dan organisasi untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. Selain menampilkan karya-karya dari proyek seni yang telah dikerjakan oleh ruangrupa, juga akan dipamerkan sejumlah karya dari seniman-seniman Indonesia maupun mancanegara yang pernah berpartisipasi bersama ruangrupa, yang dikuratori Agung Hujatnikajennong.
Tak kalah penting dan menarik, akan ada juga penerbitan dalam bentuk buku dan film yang membahas isu mengenai ruang (wilayah) yang telah digagas oleh ruangrupa selama sepuluh tahun belakangan ini seperti isu-isu mengenai kota, anak muda, organisasi seni rupa, seni media baru, aktivisme dan seni rupa, juga arsip dan produksi pengetahuan. Ardi Yunanto dan Thomas J.Berghuis akan menjadi editor untuk buku “10 Tahun ruangrupa”, sementara Hafiz akan menyutradarai produksi sebuah film tentang jaringan dan fenomena ruang alternatif yang berhubungan dengan komunitas dan kelompok seniman di Indonesia. Sementara rangkaian seminar akan membahas berbagai tema yang mengangkat isu-isu dalam penerbitan buku 10 Tahun ruangrupa.
Rangkaian kegiatan perayaan satu dekade ruangrupa lainnya meliputi pameran dari kelompok/ organisasi/komunitas seni Indonesia maupun internasional yang pernah bekerjasama dengan ruangrupa (dikuratori oleh Reza Afisina dan Iswanto Hartono), pameran arsip dari dokumentasi aktivitas ruangrupa (dikuratori oleh Farah Wardani dan Ugeng T. Moetidjo), pameran dengan pendekatan sejarah yang menghadirkan karya dari senimanseniman Indonesia pada periode 1990 – 2000 (dikuratori oleh Hendro Wiyanto), dan program JAKARTA 32°C 2010 – sebuah proyek seni dua tahunan yang fokus dalam menciptakan, mendukung, mempromosikan dan menyebarkan karya dan ide-ide dari seniman muda (khususnya mahasiswa Jakarta) kepada publik yang lebih luas, melalui pameran dan workshop yang menerapkan proses kuratorial tertentu. (JAKARTA 32°C 2010 dikuratori oleh: Tim artistik Jakarta 32°C yang terdiri dari seniman muda Jakarta).
Buat teman-teman yang senang berdiskusi, pasti gak rugi kalau datang ke acara perayaan 10 tahun ruangrupa! Jangan lupa, perayaan 10 Tahun ruangrupa ini akan berlangsung sejak tanggal 28 Desember 2010 – 27 Januari 2011 di Galeri Nasional Indonesia (28 Desember 2010 – 12 Januari 2011), Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki (7 – 27 Januari 2011), dan juga di beberapa lokasi ruang publik di Jakarta. Untuk informasi lebih lanjut tentang jadwal kegiatan, teman-teman bisa intip di www.ruangrupa. org. Biar ga ketinggalan berita, jangan lupa juga follow twitter @ruangrupa!
Ur Future
ditekuni namun memiliki peran ada satu profesi yang masih jarang Dalam dunia sepak bola Indonesia, ‘pencitraan’ suatu tim. Seperti bertugas menjaga gawang dalam hal penting. Adalah Media Officer yang i saat sebelum pertandingan rjaan utama seorang media officer yakn halnya seorang Public Relations, peke gan baik dengan wartawan ubun (post-match). Selain itu juga berh (pre-match) dan setelah pertandingan ng klub. untuk menghasilkan citra positif tenta
54
Citra positif dan klub sepakbola, penting ya? Kali ini Change Magz berhasil mewawancarai Viola Kurniawati, media officer Persija. Profesi Viola termasuk langka di Indonesia, terlebih dengan kapasitasnya sebagai media officer yang memiliki lisensi langsung dari FIFA (International Federation of Association Football). Profesi ini sudah ditekuninya sejak tahun 2008. Mengenai pentingnya profesi ini, Viola menuturkannya kepada Change Magz, “Supporter bola di Indonesia sangat percaya dengan apa yang dikatakan oleh pemain bola idola mereka. Hal ini penting untuk dijaga supaya nggak asal ‘keluar’. Sayangnya, di Indonesia profesi media officer belum terlalu dianggap penting. Padahal banyak kesalahan dari ‘omongan’ yang memiliki efek panjang bagi klub”. Karier prospektif Kadang muncul anggapan profesi yang sedikit ditekuni orang kurang prospektif untuk dijalani. Viola punya pendapat lain. Menurutnya, selama masih ada sepak bola, media officer akan selalu dibutuhkan. Ditambah saat ini sudah ada regulasi yang mengatur bahwa setiap klub harus mempunyai media officer. Perempuan dianggap remeh Viola mengaku tertarik karena memang suka dengan sepak bola. Sesuai dengan kuliahnya yakni Ilmu Komunikasi dengan konsentrasi Hubungan Masyarakat. Sayangnya, posisinya sebagai perempuan sering dianggap pembawa sial sehingga kadang diremehkan. Dalam sepak bola, ada anggapan bahwa jika terdapat perempuan dalam suatu klub akan mendatangkan kesialan. Namun, dia sudah membuktikan jika Persija pernah menang dan memang mitos seperti itu tidaklah benar. “Beberapa orang di Jakarta relatif sudah bisa menerima dan menghormati posisi gue sebagai perempuan, namun berbeda jika di daerah dimana perempuan biasanya masih sebatas bendahara atau administrasi,” tutur Viola yang mempunyai id twitter @veeola. Tertarik menekuni karir ini? Silakan dicoba, sepak bola Indonesia mempunyai potensi untuk berkembang. Apa yang diucapkan oleh pemain sangatlah penting sehingga harus disaring dan dijaga. Untuk kebutuhan inilah media officer yang mengatur. Yuk, dukung kebangkitan sepak bola Indonesia di masa mendatang! (Rinaldi Ridwan)
Fakta sepakbola di Indonesia Liga Indonesia adalah yang terbaik di Asia Tenggara. Banyak negara yang mencontoh kita. Dan wacana Piala Dunia 2022 bukan sekedar rencana aji mumpung, karena FIFA sempat mendorong Indonesia untuk menjadi tuan rumah.. 55
Diary
Minggu sore lalu, karena iseng, saya mengikuti diskusi yang diselenggarakan oleh Change Magazine di Salihara. Topik obrolannya menarik (setidaknya menurut saya), yaitu keberagaman, atau yangg biasanya kita kenal dengan pluralisme, kejamakan, or whatever you call it. Rencananya, diskusi ini didampingi oleh Inayah Wahid, beliau adalah putri dari almarhum Gus Dur. Jujur, saya sebenarnya kurang mengetahui sepak terjang dari perempuan yang akrab disapa Mbak Nay ini. Tapi nggak apa-apa, namanya diskusi, mau sama siapa pun orangnya, saya selalu antusias. Lumayan nambah-nambah isi otak saya yang masih bolong. APA SIH PLURALISME? Tadinya yang saya tahu, pluralisme adalah perbedaan, titik. Oo..oo saya ternyata keliru. Setelah diskusi mulai memanas, saya baru tahu kalau pluralisme itu adalah mengakui adanya perbedaan dalam masyarakat. Nah ada lagi yang namanya multikulturalisme, itu adalah menghargai juga memfasilitasi perbedaan yang ada. Simpelnya gini, pluralisme itu adalah sebuah restoran yang bisa dimasuki oleh siapa aja, nggak peduli dia suka warna kuning atau hijau, dengerin Fall Out Boy apa gak, atau dia gaptek soal komputer apa malah asyik sendiri dengan komputer, pokoknya semua orang bisa bebas masuk. Tapi multikulturalisme itu kalo si
restoran menyediakan semua jenis makanan, dari cemilan garing, asin, manis sampai makanan berat dengan rasa pedas, manis, atau gurih. Si restoran disebut multikultur kalo udah bisa menghidangkan semua jenis dan rasa makanan untuk menyambut pelanggan mereka yang punya beragam lidah. INDONESIA DAN PLURALISME Nah kalo di Indonesia sendiri, anak TK juga tahu kalo negara ini dibangun atas dasar perbedaan, slogannya aja Bhineka Tunggal Ika, jadi jangan kaget kalo saya bilang Indonesia adalah negara penuh kejamakan. Tapi, gara-gara banyak hal yang berbeda, masyarakat malah menganggap ini masalah! Apalagi kalo ngebahas masalah perbedaan agama yang wuih gak akan ada habisnya. Saya tahu, agama itu sangat prinsip dan sensitif untuk didiskusikan. Mungkin yang bisa saya tarik dari diskusi itu, adalah jika sebuah agama sudah mendominasi suatu wilayah, maka pemeluk agama itu rentan untuk mengesampingkan pemeluk agama lain. Contoh umum, di Jakarta yang mayoritas Islam, para non-muslim sangat sulit untuk beribadah, padahal menurut UU, itu seharusnya dilindungi negara. Seperti itulah simpelnya (karena jika digali lebih dalam, akan panjang sekali tulisan ini), atas nama dominasi, mereka bisa mendiskriminasikan para minoritas. Padahal saya yakin kok, di setiap agama ataupun keyakinan pasti mendukung hidup aman, damai, dan tentram walaupun dengan penganut paham yang berbeda. Mengenai toleransi kita terhadap keberagaman, kita mungkin secara sadar ngomong “kita harus menghargai perbedaan yg ada� atau “perbedaan itu saling melengkapi� tapi secara nggak sadar, kita sendiri mempermasalahkan perbedaan. Kontras banget nggak sih?
56
Contoh nih ya, hayo ngaku deh kita sering komentar sama perbedaan orang lain! Seorang temen rambutnya gondrong ala cewek, atau badannya gemukan dikit, pasti mulut kita tuh usil dan gatel ingin komentar. Walaupun itu cuma sekedar “ya ampun, itu rambut lo kenapa?” sampe komentar ngeselin kayak “ih kok lo jadi gendut gini sih?”. Saya sendiri risih sama komentar-komentar miring ini. Menurut saya, ya udah sih itu hak mereka mau ngapain juga, selama nggak bikin kita mati (ini ekstrim) atau selama apa yang dia lakuin nggak menyusahkan kita, ngapain juga musti dikomentarin apalagi sampai campur tangan. Saya nggak munafik juga sih, terkadang (sering mungkin) secara nggak sadar juga ikut-ikutan komentar tentang perbedaan orang lain. Oke mulai sekarang sepertinya harus lebih diminimalisir.
kamu biar mereka juga ngeh dan memikirkan masalah perbedaan ini. Pengetahuan multikultur ini, menurut saya sih krusial banget karena sebenarnya nggak ada yang mutlak sama atau mutlak beda. Misalnya, saya dengan teman saya boleh aja beda agama, tapi kami sama-sama suka Ashton Kutcher. Atau kamu sama adikmu boleh beda umur, tapi kalian tetap satu keluarga kan. Nah itu dia, karena nggak ada yang mutlak beda, makanya tidak bisa juga kalau kita bersikukuh mutlak benar. Pada akhirnya sih saya kepengen banget ngeliat bangsa Indonesia yang sarat akan perbedaan malah benar-benar bangga dengan keberagaman ini. Memang susah sih untuk ngerubahnya, apalagi ini tentang merubah mindset masyarakat yang sudah mengakar, tapi bukan berarti ga mungkin, kan? Impossible means i’m possible.
¹=V\]S UI] LIV JMZIVQ JMZLQITWO Q\] [][IPVaI [M\IZI [IUI VIVOSMX [I\] [MU]\ LITIU [M XTI[\QS JMZI[ º
DIALOG, DIALOG, DIALOG Capek juga ngurusin orang, terlalu menguras energi untuk membuat semua orang berpikir dan bertindak seperti maunya kita. Cara penyelesaiannya? Ya dialog! Yup, saya dan temen-temen disana setuju banget kalo cara yang efektif untuk mengecilkan masalah yang terlanjur besar ini dengan cara dialog. Menurut Adi (seorang peserta juga), kita harus berani dan mau untuk berdialog antar kelompok yang berbeda. Nah kata “harus” dan “mau” memang harus di-highlight terang-terang. Untuk mau dan berani berdialog itu susahnya setara sama nangkep satu semut dalam seplastik beras. Bayangin aja gimana tengsin dan ogahnya kita dialog sama penganut paham alay, atau kira-kira seberapa terbuka sih kita dialog sama orang yang berbeda agama? Tapi lagi-lagi kalo dialog ini nggak pernah dibuka, ya sama aja dong kita omdo (omong doang), katanya menghargai perbedaan tapi giliran ditantang untuk saling diskusi malah ciut.
Yeah, we are possible to make our Indonesia becomes peaceful country. No need to be pessimistic, i believe in dreams, because i am a dream worker. Are you going with me?(Wahidini Nur Aflah) *Penulis adalah peserta workshop Change Magz “Human Rights for Beginners”
Ada beberapa saran juga untuk menyebarkan virus multikultur ini. Para guru alias pendidik bangsa bisa nih memberi contoh ke muridnya, bagaimana seharusnya menjadi rakyat yang menghargai perbedaan orang lain, trus kalau ada diskusi soal multikultur coba ajak orang rumah atau temen 57
58
Ecology
d k i produk b b berbagai l Pernah terpikir darimana asalnya perawatan tubuh kita setiap harinya? Hampir dipastikan kita menggunakan berbagai produk seperti shampo, sabun, deterjen hingga kosmetik. Zaman sekarang, jarang kan yang masih menggunakan batu apung, dedak sama siwak? Hehehe...! Berbagai produk yang senantiasa membuat tubuh kita nyaman dan bersih ini dihasilkan dari olahan kelapa sawit. Dan di balik tubuh kita yang bersih, banyak cerita yang tidak kita ketahui. Kabar baiknya, Indonesia adalah penghasil kelapa sawit terbesar di dunia! Produksi CPO (Crude Palm Oil), produk olahan kelapa sawit, dunia tahun 2008 sebanyak 42,9 juta ton dimana Indonesia menghasilkan 19,1 juta ton! Tak heran, sawit menjadi komoditas yang sangat ditingkatkan produksinya dan dianggap sebagai primadona. Tapi, di balik kejayaan sebagai penghasil sawit ini, berbagai ketidakadilan terjadi. Produk sawit yang kita konsumsi setiap harinya turut menyumbang berbagai konflik, pengrusakan lingkungan hingga kepunahan berbagai spesies. Tak hanya itu banyak konflik yang berakar dari sawit. Kerusakan lingkungan Ketika perkebunan sawit dibuka, lahan hutan yang tadinya menyimpan berbagai kekayaan alam dibabat dan diratakan hingga habis. Hutan yang tadinya berfungsi sebagai tempat hidup berbagai
dunia paru pesies langka dan sumber paru-paru spesies Konsekuensinya, keberadaannya. mulai terancam pembukaan lahan ini turut menyumbang emisi CO2 yang sangat besar, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Data dari sawit watch menunjukkan hanya 12 spesies makhluk hidup yang dapat bertahan di sekitar perkebunan sawit! Dan tak hanya itu, untuk menjaga kesuburan sawit diperlukan 2,5 juta ton pupuk dan 1,5 juta liter pestisida per tahunnya. Kebayang sendiri betapa merusaknya tanaman sawit ini. ckckck... Kondisi Buruh yang sangat minim Perkebunan sawit digerakkan oleh tenaga buruh. Sayangnya, buruh masih mendapatkan upah yang minim sehingga mereka hidup dalam keadaan yang pas-pasan bahkan serba kekurangan. Selain itu, keselamatan kerja pun masih kurang dijamin. Yang lebih mengenaskan, banyak anak-anak yang seharusnya sekolah mesti menjadi buruh perkebunan. Konflik dengan penduduk sekitar Sengketa lahan sudah menjadi masalah yang biasa di perkebunan. Sepanjang tahun 2009 saja, sedikitnya 20 orang dipenjara selama enam bulan dikarenakan memperjuangkan hak mereka yang terampas akibat pembukaan perkebunan sawit. (Rinaldi Ridwan) 59
60
Agent Of
akan Untuk Agent of Change kali ini, kita iliki mem yang Bali s memperkenalkan gadi nih et bang seru , Wah . segudang semangat Bali, dari -jauh jauh kita punya teman baru penasaran dong siapa dia?
ce dari Perwakilan Indonesian Youth Conferen Child ke n terju k untu rak Provinsi Bali ini terge i tingg yang nnya dulia Center karena kepe h kita suda yang rti Sepe . kecil terhadap anak-anak isata pariw t pusa n paka meru ketahui bahwa Bali ophilia dan ternyata memiliki presentase phed kecil yang -anak anak gga sehin i yang cukup tingg seks rja peke jadi men ksa berada di Bali terpa ri Mait but. terse n intaa perm i untuk memenuh -anak anak s psiki n uliha ikut dalam fase pem al, di Child yang menjadi korban ekspolitasi seksu
anak-anak yang diwawancara jadi takut karena ditanya ini itu. Padahal untuk mendekati anak yang menjadi korban harus membutuhkan kesabaran. Kasihan kan kalau anak kecil itu ‘kan sudah
Agent Of
Ya, langsung aja kita kenalan dengan Ni Putu Maitri Nara Suari. Dia ini masih sekolah di SMA 4 Denpasar kelas 12, masih muda banget kan? Tapi jangan salah, dibalik usia mudanya ini dia memilih untuk terjun langsung ke dalam isu pekerja seks anak.. Bahkan di bernama Bali ada sebuah Lembaga Sosial yang dalam Child Center yang khusus bergerak menjadi penanganan anak-anak kecil yang lia korban ekspolitasi seks dan phedophi g dewasa oran (phedophilia: ketertarikan seksual terhadap anak-anak kecil-red)
dengan Center pun anak-anak kecil di damping dalam kondisi penuh kasih saying agar tidak larut kondisi anaktraumatik. Maitri pun prihatin akan a ada media anak yang menjadi korban dan ketik adang massa yang meliput kasus ini kadang-k ulikan perd tidak mem anak psikologi tersebut. “Biasanya,
menjadi korban.� Kata n Youth Maitri di sela-sela Farewell Indonesia Center di EMAX, Kemang. Kendala yang Maitri rasakan dalam h pengembangan Child Center ini adala pat setem ah erint pem n kurangnya kepedulia an enalk perk mem dan kan untuk mengembang yang gga Sehin Bali. t araka program ini ke masy alah mengetahui tentang program ini hany pung ecim berk ang mem orang-orang yang Center dibidang serupa. Menurut Maitri, Child ndungi meli k untu kan bang ini harus terus dikem haktkan dapa men tidak anak-anak yang HAM yang haknya padahal sudah ada deklarasi Mitri ngat sema , Wah itu. ng membahas tenta er ini Cent Child kan bang gem untuk terus men kita ajak Bali, ke kita Jika lho. patut kita dukung i) asar Widi ita (Agr Mai‌ ke Child Center ya,
61
Jakarta Pusat SMA 1 Budi Utomo SMA 10 SMA 68 SMA Belarminus SMA Kanisius SMA Sunda Kelapa SMA Tarsisius I SMIP Jayawisata SMA Muhammadiyah 2 SMA Santa Ursula SMA Santa Theresia
Jakarta Timur SMA 42 SMA 61 SMA 81 SMA 99 SMA Ignatius Slamet Riyadi SMA Lab School Rawamangun
Jakarta Utara SMA Don Bosco SMA Gandhi SMA Islam Al-Azhar Kelapa Gading SMA Tarakanita II (Pluit) SMAN 13 Botabek SMA 1 Serang, Banten SMA 4 Depok SMK 1 Bogor Kampus Binus Center Bina Sarana Informatika IISIP Inter Studi, Wijaya Inter Studi, Bulungan Universitas Indonesia Universitas Kristen Indonesia Universitas Nasional Universitas Negeri Jakarta Universitas Paramadina Universitas Trisakti Komunitas/Toko Buku: Aksara Bookstore Bunga Matahari GoetheHaus CCF
Instituto Italiano Hello Motion Ruang Rupa Imada MP Book Point Leksika TB Bloc Yayasan Pelita Ilmu YCAB Institut Pelangi Perempuan Zoe Library Cafe/Resto: Au Lait cafe Bakerzin Bakoel Coffee Brew & Co Cappucino Comic Cafe Haircode Salon, Blok M Plaza Kafe Buku Ke’kun Coffee Shop Lutuye Mister Bean Cafe Secret Recipe, Senayan Secret Recipe, Citos Secret Recipe, Pacific Place Yopie Salon, Blok M Plaza Amor Cafe
Pick Up Point
Jakarta Selatan SMA 109 SMA 26 SMA 3 SMA 38 SMA 6 SMA 60 SMA 8 SMA 82 SMA Charitas SMA Gonzaga SMA Lab School Kebayoran SMA Perguruan Cikini SMA PSKD 4 SMA Sumbangsih SMA Tarakanita I SMA Tirta Marta SMK 57 SMA Al Azhar 1 SMA Yasporbi SMA Triguna
Jakarta Barat SMA Ipeka SMA Kristoforus SMA Regina Pacis SMA Tarsius 2 SMA 112 SMA Sang Timur SMA 84 SMA Muhammadiyah 13
Distro: Bloop Endorse Gummo Moose Nanonine, Kebayoran Baru Nanonine, Tebet Premium Nation Racer Kids Vertigo
71
“Sometimes young people are ashamed to talk about sexuality or sex, but they are not ashamed to practise it...” (Youth Peer Educator Youth Centre “In Corpore”, Lithuania) Hmmm... kutipan di atas ini kedengarannya cukup familiar ya? Katanya anak muda itu punya rasa ingin tahu yang besar, terutama soal yang satu ini. Yup! Soal seks kita cuma berani ngobrolin sama teman-teman, mulai dari bertukar pengalaman sampai cari tahu lewat sumber yang bukan ahlinya. Jangankan soal seks, ngomongin tentang tubuh kita secara menyeluruh aja masih sering ditutup-tutupi. Anak muda bukan hanya punya rasa ingin tahu, kita juga sedang berada dalam tahap perkembangan biologis, termasuk di dalamnya hormon dan dorongan seksual. Tapi kenapa sih kita takut untuk mengenali tubuh kita lebih dalam dan malu untuk mengungkapkan keluhan atau pertanyaan seputar seksualitas? Nah, Change Magz edisi selanjutnyan bakalan seru nih! Kita akan main ‘bukabukaan’, membahas tentang seksualitas, termasuk di dalamnya soal tubuh, kesehatan reproduksi, mitosmitos seputar seks di kalangan anak muda, dan hak-hak anak muda dalam hal yang satu ini. Mulai besok, nggak usah takut atau malu untuk cerita dan bertanya pada Change Magz ya!
Formulir Berlangganan: Kalau kamu mau langganan, harap isi form ini: Nama : ........................................................................................................................ Umur : ......................................................................................................................... Sekolah/ Kampus : ...................................................................................................... Telp/ HP : .................................................................................................................... Email : ......................................................................................................................... Alamat Pengiriman : ...................................................................................................