kerupuk pasir zine edisi viii

Page 1

kerupuk pasir zine

pulang @kerisirek


Cover: http://www.lepetitrobert.blogspot.com

More information: @kerisirek (twitter/ig/line) christdestriyani@gmail.com / 08569830168 (christ)

2


Salam! Sudah sebulan lebih dari edisi terakhir dari kerupuk pasir. Rasanya ingin melanjutkan tapi selalu tertahan. Sebelumnya sudah jadi beberapa halaman dengan tema berbeda. Tidak dilanjutkan karena temanya telah usang. Jadi kubuat baru, dan semoga kamu berkenan. Pulang. Ya temanya tentang pulang. Dan yang akan dibahas bukan dari atau kemana tujuannya. Tapi esensi dari pulang itu sendiri. Karena bisa jadi pulang sama dengan perjalanannya. Hm aku tidak ingin memanjangkan bagian ini. prosesnya terlalu panjang sampai berminggu-minggu tidak terbit. Fuh. Akhir kata, semoga kamu masih berkenan membaca ya. Salam!

3


Pulang adalah Perjalanan Sewaktu masih jadi anak rantau yang berjarak Malang – Jakarta, pulang menjadi satu hal yang ditunggu. Pulang ke Jakarta saat libur kuliah. Juga pulang ke Malang setelah libur kuliah. Awalnya, pulang ke Jakarta adalah perbaikan gizi. Sehari-hari makan seadanya demi irit uang bulanan dengan pulang bisa sepuasnya makan masakan mama. Pulang juga menjadi ajang mempererat pertemanan yang renggang karena jarak. Bertemu teman lama meski sudah berbeda dan berubah. Awalnya, pulang ke Malang adalah perjuangan. Kembali menjadi anak kos dengan uang makan seadanya. Kembali menjadi anak kuliah yang mencoba sibuk dengan ikut kegiatan kampus di luar kuliah. Seiring berjalannya waktu, pulang ke Malang setelah liburan menjadi lebih menyenangkan ketimbang pulang ke Jakarta saat liburan. Alasannya, hidupku sudah ada di Malang. Namun definisi pulang bagiku mengalami perubahan. Pulang tidak lagi soal dari mana mau ke mana. Tapi pulang adalah perjalanan. Kebetulan, aku tergila-gila dengan perjalanan menggunakan kereta api. Memang makan banyak waktu, namun proses itulah yang kusebut pulang. 4


Pulang adalah perjalanan. Pulang adalah memandangi gelap malam melalui jendela. Pulang adalah memandangi lampu kendaraan yang berhenti saat kereta lewat. Pulang adalah memandangi sawah, pepohonan dan rumah. Pulang adalah memandangi anak-anak melambaikan tangan ke kereta sambil bersorak. Pulang adalah momen yang dinikmati saat aku menuju kamu. Pulang bukan perihal dari mana mau ke mana. Tapi pulang adalah perjalanan.

5


Papa Pulang

Ku tunggu di teras rumah Dengan seragam sekolah Meski sore kian singkat Asem bau keringat

Ku tunggu di teras rumah Dengan tidak sabaran Karena tidak ingin melewatkan Papa pulang di hari Kamis

Di ujung gang Papa datang Kulari menujunya Memeluknya yang juga bau keringat

6


Lalu pada memberikan sebuah majalah Bobo namanya Untukku dan kakak Itulah yang kutunggu dari Papa pulang di hari Kamis

7


Belum Pulang

Sabar dulu Belum waktuku Untuk pulang Menuju kamu

Sabar dulu Aku masih dalam perjalanan Mungkin mampir sebentar Sebelum sampai di kamu

Sabar dulu Kamu mungkin juga sibuk berkelana Mungkin mampir sebentar Sebelum aku sampai padamu

8


Tak Tahu Arah

Terlalu gelap Atau aku terlalu kalap Dalam mencintaimu Dengan segenap jiwa

Aku berputar-putar di titik yang sama Di titik gelap dan tak tahu arah Kau terlalu jauh diraih Juga terlalu sayang dihempas

Aku berputar-putar di titik yang sama Entah harus kemana lagi akan melangkah

Kemanakah aku harus pulang? Ke hatimu yang tak lagi sama Atau pulang ke hatiku lagi, meski sendiri 9


Aku pasti pulang Meski tidak langsung pulang Mampir ke sana ke sini

Aku pasti pulang Meski masih nanti nanti

Maka tenanglah Aku masih ingat jalang pulang Karena aku pasti pulang

10


11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.