COLLECTOR'S GUIDE-WATCHES INDONESIA - SPECIAL EDITION-2024

Page 1


WATCHES COLLECTOR’S

GRAND SEIKO

EDISI KHUSUS 2024
BIG BANG UNICO
Titanium case. In-house UNICO chronograph movement.

WATCHES TO WATCH!

Sesuai janji kami, berita dari pameran Watches and Wonders Geneva masih berlanjut di Edisi Khusus 2024 ini, kenapa kami menyiapkan edisi khusus? Karena begitu banyaknya pilihan yang dihadirkan merek-merek jam tangan dari berbagai belahan dunia yang ditampilkan di ajang pameran jam tangan mewah paling eksklusif ini, dan kami berusaha menghadirkan berita tentang jam tangan terpanas dan paling diminati dan menjadi acuan tren jam tangan di sepanjang tahun ini. Kami mengajak Anda untuk memilih sendiri, mulai dari jam tangan klasik, dress watch, hingga jam tangan sporty dan berguna bagi petualang, pilot hingga penyelam, jam tangan formal hingga jam tangan yang dapat dikenakan sehari-hari, dari Edisi Terbatas dengan harga tinggi hingga yang sangat terjangkau.

Berbicara tren memang tidak bisa lepas dari preferensi dari para pengguna produk tersebut, begitu pula dengan tren jam tangan. Dari segi desain, model-model ikonik dan klasik kontemporrer kini semakin diminati karena desainnya yang tak lekang oleh waktu. Boleh dibilang tahun ini adalah tahun kebangkitan retro, dengan desain yang terinspirasi gaya vintage, dengan pembaruan modern pada gaya dan fungsi klasik. Simak berita sampul di edisi khusus ini yang menampilkan merek jam tangan asal Jepang, Grand Seiko yang menunjukkan komitmen mereka terhadap seni pembuatan jam tingkat tinggi dalam enam model jam tangan terbaru mereka yang mengusung gaya klasik kontemporer (halaman 36). Untuk desain jam tangan tanpa gender (genderless) kini juga semakin jelas, tidak lagi terpaku pada segmentasi seperti yang kita kenal di masa lalu, seperti wanita menginginkan jam tangan berukuran kecil dengan mesin quartz dan bertatahkan berlian, sementara kaum pria dianggap hanya akan memilih jam tangan berukuran lebih besar dengan komplikasi mesin jam yang rumit. Julien Tornare dalam wawancara eksklusif kami saat berada di Jakarta menegaskan kembali pernyataan ini, “Segmentasi seperti itu sudah ketinggalan zaman. Saat ini tentu saja masih ada peminatnya, namun semakin banyak kaum wanita yang menginginkan jam tangan dengan komplikasi kronograf misalnya. Sudah saatnya kita mengakhiri segmentasi ini.” Simak beritanya di halaman 48.

Khusus untuk komplikasi mesin jam yang kompleks dan opsi personalisasi, tren tahun ini terlihat semakin diminati para kolektor dan penggemar jam, karena yang memungkinkan pengguna menyesuaikan jam tangan mereka sesuai dengan preferensi pribadi, semakin diminati. Tren ini mencerminkan kombinasi antara inovasi teknologi dan kecintaan terhadap desain klasik, memenuhi selera berbagai jenis penggemar jam tangan. Dari ajang Watches and Wonders Geneva kami hadirkan juga beragam inovasi dan seni yang memukau dari pembuat jam tangan independen (halaman 78). Masih tentang desain, tahun ini juga didominasi oleh dial jam yang inovatif dengan warna-warna cerah, menambah elemen estetika yang menarik, termasuk bahan ceramic yang tangguh. Simak pilihan kami pada kolom “Time To Beat” di halaman 30. Perhiasan pun tetap menjadi bagian terpenting dari berita yang kami suguhkan di setiap edisi, termasuk di Edisi Khusus ini, mulai dari tren perhiasan berlian bagi kaum pria yang diciptakan merek perhiasan mewah Mondial (halaman 134), hingga perwujudan visi artistik dari seorang Daniel Arsham (halaman 56). Simak juga tren jam tangan perhiasan dari Rumah Mode ternama, Chanel (halaman 126), jam tangan Patek Philippe haute joaillerie yang justru tampil sporty (halaman 124), hingga kerumitan mesin jam perhiasan yang dihadirkan Van Cleef & Arpels (halaman 128).

DARI ATAS

Bersama Julien Tornare; Bersama Maxime Bouttier dan Bapak Irwan Mussry; Bersama Mike Horn; Bersama Riga Ramadhan, Erika Tania, Citra Yahya dan Ion Akhmad; Bersama Leslie Christian Saputra

Dari berbagai liputan tentang jam tangan dan perhiasan, tidak ada yang lebih memacu adrenalin selain kunjungan ke manufaktur pembuatan jam tangan dan perhiasan mewah untuk melihat langsung proses pembuatannya, sekaligus berinteraksi dengan para pembuat jam. Di edisi khusus ini kami bagikan dua berita menarik dari Manufaktur Cartier di La Chaux-de-Fonds (halaman 90) dan Manufaktur Tudor di Le Locle (halaman 102). Simak juga perbincangan menarik kami dengan para tokoh yang berkecimpung di industri jam tangan, seperti Georges Kern yang ternyata rahasia suksesnya sebagai CEO yang memimpin Breitling selama lebih dari 7 tahun adalah dengan mengikuti intuisinya, dan bukan dari buku panduan khusus (halaman 44); Ide kreatif mendiang Gérald Genta yang berhasil dilestarikan berkat dukungan istrinya Evelyne dalam Credor terbaru (halaman 52), kolaborasi Panerai dan Mike Horn yang telah teruji oleh waktu (halaman 60), hingga dukungan Rolex yang berkontribusi pada keunggulan Victor Perez di turnamen golf (halaman 66). Simak berita terbaru lainnya di situs online kami: www.cgw-indonesia.com Happyreading!

Publisher & Chief Editor

Lulu Fuad Pasha

WATCHES

INDONESIA

EDISI KHUSUS 2024

PUBLISHER & CHIEF EDITOR: Lulu Fuad Pasha

FEATURES EDITOR: Billy Saputra

EDITOR: David Tang

ART DIRECTOR: Fatorahman Handayani

GRAPHIC DESIGNER: Taufik Nurman

SOCIALITE PHOTOGRAPHER: Setiyo Supratcoyo PT. ZAMRUD

KHATULISTIWA MEDIA

CHAIRMAN: Ir. Nabiel Fuad. A. MSc (nabiel@zamrud-media.com)

MANAGING DIRECTOR: Lulu Fuad Pasha (lulu@zamrud-media.com)

DIRECTOR OF FINANCE: M. Ramzy (ramzy@zamrud-media.com)

EXECUTIVE ASSISTANT: Deny Pratama (secretary@zamrud-media.com)

OFFICE STAFF : Ahmad Firdaus (firdaus@zamrud-media.com)

CONTRIBUTORS

JAKARTA: Dwi Sutarjantono, Rendy Kairupan, Yessar Rosendar, Yohanna Yuni / DUBAI: Faizal. A

SINGAPORE: Dr. Bernard Cheong / SWITZERLAND: Maria Ronnie Bessire

PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA

The City Tower Level 12-1N, Jl. MH. Thamrin No.81, Jakarta 10310, INDONESIA Phone: +62 21 344 0999 Website: www.cgw-indonesia.com

Switzerland Sales Representative: Maria Ronnie Bessire (Ms.) E-mail: ronnie@zamrud-media.com

SUBSCRIPTIONS/GENERAL INQUIRIES: info@zamrud-media.com

BANK ACCOUNT

PT. Zamrud Khatulistiwa Media BCA - KCU TCT (The City Tower) A/C 31930 74797

COLLECTOR’S GUIDE – WATCHES, INDONESIA is published by PT. Zamrud Khatulistiwa Media. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced without the written permission of PT. Zamrud Khatulistiwa Media. Opinions expressed in CGW Indonesia are solely those of the writers and not necessarily endorsed by the Publisher and its editors. PT. Zamrud Khatulistiwa Media accepts no responsibility for unsolicited manuscripts, transparencies or other material. For further inquiries, contact: info@zamrud-media.com

PRINTING: PT. Harapan Prima

SAPUTRA

NICHOLAS

Collector’s Corner

30 Time To Beat

Penentu trend jam dari ajang Watches and Wonders Geneva

36 Cover Story: One Timeless Story

Grand Seiko mengusung seni pembuatan jam tingkat tinggi

69 When Stars Aligned

Kolaborasi Rémi Maillat, pendiri merek Krayon dan Jean Todt

72 Eternal Showcase

Bugatti merilis hypercar yang terinspirasi dari komplikasi jam

74 Reflective Elegance

Kolaborasi Wei Koh dan José Miranda untuk para kolektor jam

76 Big Date With Kim

Kolaborasi Mido Multifort TV Big Date dan Kim Soo Hyun

78 Gems Of Geneva

Merek jam Indipenden dari ajang Watches and Wonders Geneva

90 A Journey Through Cartier’s World

Kunjungan ke manufaktur Cartier di La Chaux-de-Fonds, Swiss

94 Challenging Stereotypes

Jam tangan keluaran Rumah Mode yang sangat canggih

98 Patek Philippe Rare Handcrafts 2024

Koleksi Rare Handcrafts 2024 Patek Philippe yang eksklusif

102 Exploring the World of Tudor

Kunjungan ke manufaktur terbaru Tudor di Le Locle, Swiss

106 Modernized Icon

King Seiko dengan estetika legendaris dan sentuhan modern

108 Watch & Passion

Hubungan dunia horologi dan ketertarikan para kolektor jam

112 Japanese Touch

Koleksi terbaru Seiko dari porselen dan desain

penuh nostalgia

114 A Symphony of Precision

Keunggulan Hublot di ajang UEFA EURO 2024

116 Indonesia OMEGA Trophy 2024

Turnamen golf amatir eksklusif dari Omega di Indonesia

120 Moon Love

Mekanisme jam yang menampilkan fase bulan yang indah

MASTER OF MATERIALS

CAPTAIN COOK HIGH-TECH CERAMIC SKELETON JI
Rado Store, Plaza Indonesia, Jakarta, Level 2, No.E020 - E020A, Indonesia
Rado Store, Tunjungan Plaza 3, Surabaya, Lantai 1, Unit 89, 8-12, Indonesia

Interviews

44 140 Years Of Firsts

Georges Kern dan perayaan ulang tahun Breitling yang ke-140

48 The Master of Speed & Precision

Esensi kecepatan dan presisi TAG Heuer dan Julien Tornare

52 A Timeless Tribute to Innovation

50 tahun Credor, warisan Gérald dan Evelyne Genta

56 Artistic Vision Of Arsham

Kolaborasi Daniel Arsham dengan Hublot dan Tiffany & Co.

60 Conquering The World Kolaborasi Panerai dan Mike Horn telah teruji oleh waktu

64 From Dufour With Love Persembahan Philippe and Elisabeth Dufour Foundation

66 Echoes of Excellence

Dukungan Rolex dan keunggulan Victor Perez di turnamen golf

Time for Fashion

124 Feminine Elegance

Kemegahan jam tangan Patek Philippe haute joaillerie terbaru

126 Couture O’Clock

Jam tangan perhiasan dari Rumah Mode ternama, Chanel

128 Enchanting Time Keahlian pembuatan jam dan perhiasan Van Cleef & Arpels

130 The Future Legacy

Seri Masterlink dan warisan desain asimetris Gerald Charles

132 Dynamic Duo

Jam tangan terbaru dari sang maestro material, Rado

134 Radiance of Time

Menjelajahi keindahan koleksi Mondial Men’s Jewellery

138 From Boardroom To Bar

Keindahan dress watch yang merupakan simbol gaya dan presisi

Time to Travel

142 Chants Of The Valley Alila Ubud adalah surga tersembunyi di Bali yang menenangkan

144 The Old-World Glamour Simbol kemewahan bersejarah di Perth, COMO The Treasury

146 Heavenly Wellness Retreat Wellness Paths’ dari COMO Shambhala Estate

Born To Dare

Aktor terkenal asal Tiongkok kelahiran tahun 1990, Cheng Yi adalah salah satu dari orang-orang yang berani, dan ia menjadi bagian dari keluarga Tudor, karena ia tetap setia pada dirinya sendiri, selalu mendorong batasan, dan berani menghadapi hal yang tidak diketahui. Semangat “Born to Dare” Tudor cocok disematkan pada Cheng Yi, yang prestasinya merupakan hasil langsung dari pendekatan yang berani terhadap hidup. Komitmennya untuk terus belajar dan meningkatkan keterampilannya telah memberinya tempat di keluarga Tudor. Bahkan ketika ada bahaya di lokasi syuting, ia memastikan bahwa ia menguasai aksi tersebut dan melakukannya dengan gaya dan mudah, inilah yang membuatnya Terlahir untuk Berani (Born To Dare). Memang ada yang terlahir untuk mengikuti, yang lain terlahir untuk berani seperti Cheng Yi, yang kali ini memilih mengenakan Tudor Royal. www.tudorwatch.com

True Blue

Dari Seiko Group, selain Grand Seiko yang dianggap sebagai merek papan atas, para kolektor jam pasti mengetahui adanya permata tersembunyi lain yang tidak mudah didapatkan, dan memiliki kompleksitas mesin tingkat tinggi fokus pada detail yang mengagumkan, yaitu Credor. Untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-50, Credor meluncurkan edisi khusus Eichi II referensi GBLT996 dalam perpaduan warna dial porselen biru dan casing emas kuning 18K yang sangat elegan. Berdasarkan crete d’or Prancis, nama Credor menunjukkan tingkatan tertinggi seni dalam pembuatan jam tangan, mulai dari warna biru tua pada dial jam “ruri” atau lapis lazuli, seperti bagian jam lainnya (dibuat, dirakit, dan diselesaikan dengan tangan), adalah hasil karya tim pembuat jam tangan elit di Micro Artist Studio di Shiojiri. Mesin Spring Drive kaliber 7R14 ditempatkan di dalam casing emas berukuran 39mm, tebal 10mm dan panjang 45mm. Jam ini diproduksi sangat terbatas, hanya 30 buah dan tersedia mulai Juni, dengan harga: EUR 48,000 (sekitar IDR 847 juta). www.credor.com

The Sharkhunter

Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-93 Clive Cussler, sang novelis Amerika legendaris yang mempopulerkan jam tangan selam SUB di seluruh dunia, penjelajah maritim dan pendiri NUMA, merek jam tangan DOXA meluncurkan edisi khusus ‘SUB 300T Sharkhunter Clive Cussler’. Jam tangan ini terbuat dari baja tahan karat dengan patina tua, sangat cocok untuk pergelangan tangan petualang, seperti yang dibayangkan Dirk Pitt. Ciri khas seri khusus ini adalah dial jam Sharkhunter hitamnya, yang menampilkan jam, menit, detik, dan tanggal, dihiasi dengan jarum dan indeks putih mencolok. Dan terdapat kompas yang menandai empat titik mata angin – Utara, Selatan, Timur, dan Barat. Diameter jam: 42.50mm x 44.50mm, dilengkapi gelang “Beads of Rice” berlapis baja antikarat tua, gesper lipat dengan ekstensi pakaian selam ratcheting, atau pilihan tali karet FKM hitam, gesper lipat berlapis baja antikarat tua dengan ekstensi pakaian selam ratcheting https://doxawatches.com/

Mechanical Wonder

Pembuat jam indipenden asal Rusia, Konstantin Chaykin meluncurkan mesin jam otomatis internal pertamanya dalam koleksi Wristmon Zebra Piece Unique, produk unik dari lini Wristmon, produk terlaris khas merek tersebut. Meskipun tetap mempertahankan tampilan waktu “rolling eye” yang sudah dikenal, jam tangan Zebra dilengkapi dengan K.33-3, mesin otomatis baru yang dikembangkan dengan mikro-rotor. Konstantin Chaykin menjadi salah satu dari sedikit pembuat jam tangan independen yang memiliki mesin otomatisnya sendiri, apalagi kaliber otomatis dengan mikro-rotor. Desain jam berdiameter 40mm ini terinspirasi oleh Marty, karakter yang diisi suaranya oleh Chris Rock dalam film animasi Madagascar. Strip pada dial berbentuk tiga dimensi disebut Chaykin sebagai guilloche relief tinggi, lengkap dengan ukiran huruf Z-E-B-R-A di sekeliling bezel. Fitur pada jam yang terbuat dari baja tahan karat dengan lapisan komposit serat karbon hitam dekoratif ini termasuk indikasi waktu Joker dengan indikator jam dan menit cakram, indikator hari dua cakram besar, dan indikator tombol jam yang unik, saat tombol ditarik keluar, senyum Zebra pada pukul 6 berubah dari putih menjadi merah dan tampak seperti sedang memperlihatkan lidahnya. www.chaykin.ru

GRAND PRIX D’HORLOGERIE DE GENÈVE 24TH

Ajang GPHG tahun ini akan diperluas dan menyoroti pembuatan jam tangan kontemporer melalui penghargaan baru dan fokus pada keberlanjutan

Ajang bergengsi Grand Prix d’Horlogerie de Genève (GPHG) yang didirikan pada tahun 2001 ini telah menjalankan misinya untuk memamerkan seni pembuatan jam tangan dengan dukungan dari mitra publik dan swasta, terutama mitra utamanya FGP Swiss & Alps, yang didukung oleh partisipasi semua pihak yang terlibat dalam industri ini. Akademi memainkan peran penting dalam pengoperasian GPHG, dan para anggotanya setiap tahun menominasikan enam jam tangan yang akan bersaing di setiap kategori dan juga memilih pemenang bersama Juri, yang sepenuhnya diambil dari Akademi. Dibentuk pada tahun 2020, komunitas pakar dan penggemar pembuatan jam tangan ini telah bertambah besar setiap tahun melalui proses ko-optasi, sehingga jumlah total anggota saat ini menjadi 960. Perkembangannya juga mencerminkan komitmen GPHG untuk menyatukan semua pemangku kepentingan berpengalaman yang ingin membantu mempromosikan pembuatan jam tangan, serta keinginannya untuk terbuka bagi generasi muda.

Edisi 2024 memperkenalkan peluang baru bagi Akademi untuk memamerkan enam jam tangan yang bersaing dalam kategori “Time Only”, terbuka untuk jam tangan klasik dengan dua atau tiga jarum dan tanpa komplikasi. Kategori “Mechanical Clock” akan berhenti sementara pada tahun 2024, memberikan waktu bagi para pembuat jam untuk mengembangkan kreasi baru. Untuk kategori “Petite Aiguille”, kini akan dibuka untuk jam tangan dengan harga ritel antara CHF 3.000 dan CHF 10.000, sementara kategori “Challenge” akan dikhususkan untuk jam tangan dengan harga kurang dari CHF 3.000. Penghargaan Inovasi akan digantikan oleh “Eco-Innovation Prize” yang akan diberikan kepada salah satu dari 90 jam tangan yang bersaing yang menampilkan perkembangan pembuatan jam tangan dengan penekanan khusus pada keberlanjutan dan keterlacakan. Upacara penghargaan GPHG ke-24 akan berlangsung pada tanggal 13 November 2024 di Théâtre du Léman, Jenewa. www.gphg.org

GENEVA WATCH DAYS 2024

Bersiaplah untuk acara jam tangan di akhir Musim Panas yang megah dan penuh aktivitas!

Nantikan liputan eksklusif Collector’s Guide-WATCHES

Indonesia langsung dari ajang Geneva Watch Days 2024.

Apa peran penting dimensi manusia dalam pembuatan jam tangan? Geneva Watch Days 2024 siap memukau para penggemar jam tangan dan perhiasan dengan tak kurang dari 53 merek turut berpartisipasi di ajang pameran eksklusif tahun ini. Dengan kemitraan mereka yang erat, energi yang terus diperbarui, dan semakin banyaknya merek, program untuk edisi kelima ini menjanjikan kesenangan yang unik. Seluruh penggemar pembuatan jam tangan mewah akan berbagi momen tak terlupakan seputar hasrat mereka yang sama. Dari hari pembukaan hingga acara lima hari, masyarakat akan menikmati tur berpemandu gratis yang berangkat dari Paviliun pusat. Tur ini akan dipandu oleh para ahli yang disertifikasi oleh Fondation de la Haute Horlogerie (FHH), yang memastikan kunjungan berkualitas tinggi ke pameran: Ada lebih dari 100 jam tangan luar biasa yang menunggu untuk ditemukan. Tur akan diperluas ke ruang pamer beberapa merek dan diakhiri di kantor pusat FHH, Pont de la Machine, dengan kunjungan ke pameran “Watches and Talents”. Apa peran penting dimensi manusia dalam pembuatan jam tangan? Inilah pertanyaan yang dibahas dalam pameran tersebut.

Kunjungan ini didukung FHH, yang telah menjadi mitra penting Geneva Watch Days (GWD). Berkat kerja sama yang semakin erat ini, “Watch Reviews” yang menyajikan penawaran terbaru dari

berbagai merek, akan diadakan pada tanggal 30 Agustus dan 1 September, bersamaan dengan “Coffee Breaks” (rehat minum kopi) bagi para penggemar jam tangan untuk berbagi minat dan jaringan mereka. Pada tanggal 31 Agustus, “Brunch by FHH” memungkinkan semua orang untuk menguji pengetahuan mereka tentang pembuatan jam tangan. Juga terdapat enam simposium yang dimoderatori oleh majalah Revolution akan membahas pertanyaanpertanyaan yang sedang hangat saat ini. Bagaimana industri pembuatan jam tangan menghadapi tantangan keberlanjutan?

Apakah para pemain utama di pasar pre-owned telah menjadi influencer? Siapa saja wanita-wanita berpengaruh di industri ini?

Apakah Grand Prix d’Horlogerie de Genève berpengaruh? Apa saja taruhan aman untuk investasi? Terakhir, merek baru mana yang sedang naik daun pada tahun 2024?

Untuk tahun kedua berturut-turut, lelang amal akan diadakan pada hari Minggu, 1 September, yang diselenggarakan bersama oleh Geneva Watch Days dan Phillips bekerja sama dengan Bacs & Russo. Diselenggarakan oleh Aurel Bacs, yang dilelang bukan jam tangan, melainkan benda atau pengalaman unik. Hasil lelang akan disumbangkan ke Pierre Amstutz Fund, untuk menghormati mantan Direktur Ecole d’Horlogerie de Genève. Lembaga nirlaba ini bertujuan untuk mendukung para pekerja magang yang menghadapi situasi sulit, sehingga mereka dapat menyelesaikan studi dengan sukses. www.gva-watch-days.com

TIME FOR LUXURY

All About Luxury Watches Collector’s Corner Interviews

@Cartier

TIME TO BEAT

Dari ajang pameran Watches and Wonders Geneva 2024, kita bisa menyimpulkan bahwa trend jam tangan tahun ini masih bermain dalam warna-warni ceria, bahan ceramic yang ringan namun tangguh, hingga komplikasi tingkat tinggi yang tiada duanya. Kami pilihkan beberapa model jam tangan yang layak disebut penentu trend tahun ini

Bell & Ross

Dalam beberapa tahun terakhir, bahan ceramic yang terkenal dengan sifat teknisnya yang mengesankan seperti tahan gores dan ringan, telah menjadi landasan pembuatan berbagai jam tangan mewah. Bell & Ross hadir dengan BR 05 Black Ceramic yang menggunakan bahan ceramic pertama di lini urban mereka. Bagian terbaiknya adalah Bell & Ross tidak hanya meluncurkan satu, melainkan tiga jam tangan baru sekaligus dari bahan spesial ini, yaitu BR 05 Black Ceramic, BR 05 Skeleton Black Ceramic, dan BR 05 Skeleton Black Lum Ceramic. Ketiga iterasi baru ini tetap menjunjung konsep yang sama, sekaligus memungkinkan perluasan lini BR 05, dengan bagian integrated bracelet mereka yang khas. BR 05 Skeleton Black Ceramic menonjol dengan dial jam transparan, case dan bracelet mengusung tampilan grafis yang sporty dan berani berkat permukaan matte dari sandblasted ceramic Dial jamnya terbuat dari black smoked sapphire crystal, dan bagian belakang dari sapphire crystal, ketiga model BR 05 Black Ceramic menampilkan lapisan ruthenium berwarna hitam pada bagian mesin jam otomatisnya, calibre BR-CAL.321 dan calibre BR-CAL.322, yang memiliki cadangan daya selama 54 jam. www.bellross.com

Hublot

Merek jam tangan yang berbasis di Nyon ini meluncurkan beberapa produk baru yang menggabungkan teknologi mutakhir dengan estetika yang canggih. Jam tangan yang diluncurkan tahun ini tidak hanya dibuat dengan presisi dan keandalan tertinggi, namun juga sekali lagi mendorong batas-batas desain pembuatan jam tangan mewah. Hublot Big Bang Unico Orange Ceramic, sesuai namanya, hadir dalam ceramic berwarna oranye yang cerah dan mencolok. Bisa dibilang, bahan ceramic dalam warna ini merupakan yang pertama bagi merek ini, dan juga untuk merek apa pun, karena ceramic dalam warna oranye sebenarnya merupakan penemuan dari Hublot. Dari segi penampilan, warna baru ini selaras dengan seluruh koleksi Big Bang Unico terbaru; mulai dari case dan bezel dalam versi polished, tali jam karet yang bertekstur, serta indeks dan jarum jam dengan tipe skeleton, dan juga roda kolom ikonik yang terlihat di jendela jam pada pukul 6 dan tanggal yang terintegrasi ke dalam penghitung 60 menit mereka. www.hublot.com

H. Moser & Cie.

Pioneer Centre Seconds Concept Citrus hadir sebagai Pioneer pertama yang menampilkan dial jam “concept” tanpa indeks penanda maupun logo. Warna fumé Citrus Green yang baru dengan rona lime sangat menarik perhatian. Hadir dengan tampilan waktu dalam bentuknya yang paling murni, minimalis dengan jarum penunjuk detik di tengah yang menyapu bagian dial jam, seakan mengingatkan pemakainya akan sifat waktu yang cepat berlalu. Dibungkus dengan case baja berdiameter 42,8mm yang kokoh, dan kedap air hingga kedalaman 120 meter, jam tangan ini juga memastikan daya tahan dan keandalan di berbagai lansekap. Dengan jarum jam dan menit berbentuk daun dilengkapi dengan Super-LumiNova, tampilan minimalis ini meningkatkan keterbacaan di segala kondisi pencahayaan. Ditenagai kaliber HMC 201 buatan in-house dengan sistem otomatis yang terintegrasi, mekanisme ini juga mengubah gerakan pergelangan tangan si pemakai menjadi energi yang memberikan presisi dan kinerja Swiss yang menawarkan cadangan daya minimum selama tiga hari. www.h-moser.com

Jaeger-LeCoultre

Jam tangan yang digadang-gadang selalu akurat hingga 122 tahun ini adalah Duometre Heliotourbillon Perpetual Ref. Q6202420 yang sangat memukau, menggabungkan dua komplikasi pembuatan jam tangan yang paling canggih dan bergengsi. Terbuat dari dari pink gold 18K solid dan terdiri dari 34 komponen terpisah, casing jamnya berdiameter 44mm dan tebal 14,7mm, dan memiliki profil membulat halus yang terinspirasi oleh jam saku savonette dari abad ke-19. Fitur tourbillon dan mekanisme Duometre yang inovatif mengusung mesin Calibre 388 baru yang dilengkapi tourbillon yang berputar pada tiga sumbu, menciptakan efek ‘gasing’ yang memukau di samping kalender abadi dengan indikasi tanggal yang megah. Konsep Duometre yang diperkenalkan pada tahun 2007 merevolusi pembuatan jam tangan dengan memungkinkan penambahan komplikasi tanpa mengurangi keakuratan. Dengan dua laras dan rangkaian roda gigi, mekanisme ini memisahkan catu daya, satu untuk ketepatan waktu dan satu untuk komplikasi. Heliotourbillon, konfigurasi tourbillon yang baru, berputar pada tiga sumbu, meningkatkan keakuratan di semua posisi pergelangan tangan. Dengan menggabungkan kalender abadi, Calibre 388 memungkinkan penyesuaian jam dan menit maju dan mundur tanpa mengurangi ketepatan. Mesin ini juga dilengkapi dengan tampilan Grande Date dan indikasi fase bulan yang akurat hingga 122 tahun. www.jaeger-lecoultre.com

Parmigiani

Toric Petite Seconde dari Parmigiani menangkap estetika vintage tahun 1960-an dengan memadukan pembuatan jam tangan klasik dengan pendekatan yang baru, menawarkan keanggunan yang halus, dan menantang norma-norma yang sudah ada dalam pembuatan jam tangan. Kembalinya lini koleksi Toric mengingatkan kita pada jam tangan Toric pertama yang dirancang oleh pendiri Parmigiani Fleurier pada tahun 1996, Michel Parmigiani. Toric Petite Seconde hadir dalam dua versi, emas 18K atau platinum. Pada Toric Petite Seconde berbahan platinum, dial jam berwarna abu-abu seladon dilengkapi jarum penunjuk jam dan menit berlapis emas 18K, serta jarum penunjuk detik di bagian bawah dengan baja rhodiumplated. Versi rose gold memiliki dial jam sand gold yang memiliki tekstur berbutir dengan jarum jam dan menit dari rose gold 18K, dengan jarum detik di bagian bawah dengan baja rose gold-plated, dan bezel bertipe knurled, fitur khas dari koleksi Parmigiani Fleurier. Filosofi desain Toric Petite Seconde berkisar pada the art of graining atau seni pembuatan butiran. Teknik ini menciptakan permukaan matte yang bertekstur halus, dan menghasilkan permukaan lembut yang menyebarkan cahaya, memberikan kelembutan visual yang unik pada bagian dial. Dengan case berdiameter 40mm, jam ini ditenagai mesin PF780 manual winding buatan manufaktur dengan cadangan daya hingga 60 jam. www.parmigiani.com

Penulis: Billy Saputra

ONE TIMELESS STORY

Enam model jam tangan Grand Seiko terbaru ini mengusung

gaya klasik kontemporer dan menunjukkan komitmen mereka terhadap seni pembuatan jam tingkat tinggi

HADIR DARI KOLEKSI EVOLUTION 9 YANG

MENAMPILKAN DRESS WATCH YANG

TERINSPIRASI DARI JAM 44GS YANG IKONIK

DARI TAHUN 1967

Para pecinta jam tangan tentu sudah akrab dengan jenama Grand Seiko yang didirikan oleh Seiko Watch Corporation di Jepang pada tahun 1960 ini. Bermula dari tujuan untuk menciptakan jam tangan terbaik di dunia, Grand Seiko berkomitmen untuk menggabungkan teknologi mutakhir dengan estetika yang elegan. Seiring berjalannya waktu, Grand Seiko telah menghasilkan banyak inovasi, dan memperkuat posisinya sebagai salah satu merek jam tangan paling dihormati di dunia. Di Edisi Khusus kali ini kita hadirkan enam model terbaru Grand Seiko yang menunjukkan komitmen mereka terhadap seni pembuatan jam tangan tingkat tinggi, dan tentunya layak dikoleksi.

HALAMAN SAMPING

Grand Seiko Evolution 9 Collection Manual-winding Hi-Beat 36000 80 Hours Edisi Terbatas dari rose gold 18K

HALAMAN INI

Koleksi Evolution 9 menampilkan dress watch yang terinspirasi dari jam 44GS yang ikonik dari tahun 1967 dengan desain minimalis dalam diameter 31mm dan ketebalan 4.15mm

Grand Seiko Evolution 9 Collection

Manual-winding Hi-Beat 36000 80 Hours

Jam tangan yang hadir di laman Cover majalah kali ini, SLGW002 (Edisi Terbatas) dari rose gold 18K, maupun versi SLGW003 yang terbuat dari Brilliant Hard Titanium, keduanya hadir dari koleksi Evolution 9 yang menampilkan dress watch yang terinspirasi dari jam 44GS yang ikonik dari tahun 1967. Desainnya yang minimalis namun elegan membuatnya menjadi pilihan favorit bagi mereka yang menghargai pendekatan estetika klasik. Terinspirasi oleh kulit pohon birch di Jepang utara, dial jam tangan ini menampilkan pola yang unik dan menawan. Model edisi terbatas hadir dengan casing dan gesper terbuat dari rose gold 18 karat. Varian ini memiliki warna dan pola dial jam yang sama dengan versi Brilliant Hard Titanium, namun memiliki tanda bintang yang menandakan penanda jamnya dibuat dari emas. Jam edisi terbatas ini hanya dibuat sejumlah 80 buah. Desain case dan bracelet yang ergonomis memastikan kenyamanan saat dikenakan, sementara dial yang terinspirasi oleh kulit pohon birch putih memberikan tampilan yang elegan, pilihan ideal untuk aktivitas formal maupun penggunaan sehari-hari.

HALAMAN INI DARI ATAS

Grand Seiko Evolution 9 Collection Manual-winding Hi-Beat 36000 80 Hours dalam versi SLGW003 yang terbuat dari

Brilliant Hard Titanium, dengan dial terinspirasi oleh kulit pohon birch di Jepang utara, ditenagai mesin jam Caliber 9SA4 berpemuntir manual

HALAMAN SAMPING

Grand Seiko Evolution 9 Collection Hi-Beat 36000 80 Hours

Limited Edition SLGH021 terinspirasi oleh pemandangan misterius Lembah Genbi di Prefektur Iwate, Jepang

DESAINNYA TERINSPIRASI OLEH PEMANDANGAN MISTERIUS LEMBAH GENBI DI PREFEKTUR IWATE, JEPANG, MENAMPILKAN PERPADUAN PEMANDANGAN DINAMIS YANG LIAR DAN ALIRAN AIR YANG TENANG

Grand Seiko Evolution 9 Collection

Hi-Beat 36000 80 Hours Limited Edition SLGH021

SLGH021 adalah mahakarya terbaru dari Grand Seiko yang memukau dengan case Ever-Brilliant Steel. Desainnya terinspirasi oleh pemandangan misterius Lembah Genbi di Prefektur Iwate, Jepang. Lembah Genbi yang membentang sepanjang dua kilometer di sepanjang Sungai Iwai, menampilkan perpaduan pemandangan dinamis yang liar dan aliran air yang tenang. Grand Seiko menghadirkan dial dengan pola yang meniru keelokan lembah ini.

SLGH021 memiliki diameter 40mm dan ketebalan 11.7mm, menjadikannya nyaman untuk berbagai ukuran pergelangan tangan. Case dan bracelet yang terbuat dari Ever-Brilliant Steel memberikan ketahanan korosi yang luar biasa dan memancarkan kilauan putih yang menakjubkan. Mesin jam Hi-Beat 36000 9SA5 memastikan akurasi dan keandalan tinggi, dengan inovasi teknis seperti Dual Impulse Escapement, dua barrel yang memberikan cadangan daya hingga 80 jam, serta gear train horizontal yang baru dirancang untuk konstruksi yang lebih ramping, meningkatkan kenyamanan keseluruhan jam tangan ini. Jam tangan ini juga menonjol dengan jarum penunjuk dan indeks yang lebih tegas dan mudah terbaca. Indeks jam diukir dengan teknik diamond cutting, menghasilkan permukaan cermin yang sempurna yang memantulkan cahaya dengan indah. Dial hijau yang memukau memberikan kontras visual yang menarik dengan case dan bracelet yang bercahaya, menciptakan daya tarik estetika yang memikat.

Grand Seiko Elegance

kreasi terbaru dari Grand Seiko SBGW314 Pertama SBGW314 adalah perwujudan dari kreativitas dan kejelitaan. Dengan dial berwarna biru yang menawan dan casing yang ramping, jam tangan ini merupakan karya seni yang bisa dikenakan di pergelangan tangan. Terinspirasi oleh Grand Seiko pertama yang diluncurkan pada tahun 1960, model ini menggabungkan warisan dengan inovasi modern. SBGW314 memiliki diameter 38mm dan ketebalan 10.9mm, dengan case dan clasp dari rose gold 18K yang menambahkan sentuhan kemewahan. Dial biru yang memukau dengan indeks emas solid memberikan tampilan yang elegan dan artistik. Mesin jam manual caliber 9S64 memberikan akurasi tinggi dengan +/-5 hingga -3 detik per hari, serta cadangan daya hingga 72 jam. Desain case dan bracelet yang ergonomis memastikan kenyamanan saat dikenakan, sementara dial biru yang memukau memberikan tampilan yang elegan dan bersih. SBGW314 juga dilengkapi dengan fitur kedap air hingga 30 meter, menjadikannya pilihan ideal untuk aktivitas sehari-hari. Model ini adalah edisi terbatas yang hanya tersedia di butik Grand Seiko, menambahkan nilai eksklusif bagi para kolektor jam.

HALAMAN INI

Grand Seiko Elegance ‘Starry Night’ kreasi terbaru dari Grand

Seiko SBGW314 Pertama dengan dial berwarna biru yang

menawan dan casing yang ramping terbuat dari rose gold 18K

HALAMAN SAMPING

Grand Seiko Sport Collection Automatic Spring Drive 3-Day

GMT SBGE305 dengan desain case yang angular dan claw-like mencerminkan kekuatan dan keberanian singa

MESIN JAM SPRING DRIVE GMT CALIBER 9R66 MEMBERIKAN

AKURASI YANG LUAR BIASA DENGAN +/-15 DETIK PER BULAN,

DAN KEMAMPUAN GMT YANG MEMUNGKINKAN PENYESUAIAN

JAM LOKAL TANPA MENGGANGGU WAKTU GMT

Grand Seiko Sport Collection

Automatic Spring Drive 3-Day GMT SBGE305

SBGE305 menawarkan fungsionalitas GMT yang sangat dibutuhkan oleh para traveler. Dengan desain sporty namun tetap elegan, jam tangan ini memadukan keindahan estetika dengan kepraktisan yang luar biasa. Sejak diperkenalkan pada tahun 2019, bentuk case yang terinspirasi oleh singa, simbol Grand Seiko, telah menjadi seri yang sangat diinginkan dalam koleksi Sports Grand Seiko. SBGE305 memiliki diameter 40.5mm dan ketebalan 14.7mm, dengan konstruksi stainless-steel yang tidak hanya memastikan daya tahan luar biasa tetapi juga memberikan kenyamanan saat dikenakan. Desain case yang angular dan claw-like mencerminkan kekuatan dan keberanian singa, dengan kombinasi finishing Zaratsu polishing dan hairline yang memberikan kontras harmonis.

Dial putih yang dilindungi oleh kristal safir dual-curved memberikan tampilan yang elegan dan bersih, dengan pola yang terinspirasi oleh surai singa. Mesin jam Spring Drive GMT Caliber 9R66 memberikan akurasi yang luar biasa dengan +/-15 detik per bulan, dan kemampuan GMT yang memungkinkan penyesuaian jam lokal tanpa mengganggu waktu GMT. Fitur ini sangat berguna bagi mereka yang sering bepergian melintasi zona waktu yang berbeda. SBGE305 juga dilengkapi dengan cadangan daya 72 jam, memastikan jam tangan ini tetap berfungsi dengan baik bahkan setelah tidak digunakan selama beberapa hari.

DESAIN CASE YANG ANGULAR DAN CLAW-LIKE MENCERMINKAN KEKUATAN DAN KEBERANIAN

SINGA, SIMBOL GRAND SEIKO SEJAK PERTAMA

KALI DIPERKENALKAN PADA TAHUN 1960

Grand Seiko Sport Collection Automatic Spring Drive 3-Day GMT SBGE307 SBGE307 adalah salah satu model terbaru yang menonjolkan desain klasik namun tetap modern. Jam tangan ini menggabungkan fungsi GMT dengan tampilan yang sangat elegan. Terinspirasi oleh simbol singa Grand Seiko, desain case yang angular dan claw-like memberikan daya tarik visual yang kuat. SBGE307 memiliki diameter 44.5mm, dengan case titanium yang menawarkan daya tahan serta tampilan yang cocok untuk berbagai kesempatan, baik formal maupun kasual. Dial putih yang dilindungi oleh kristal safir dual-curved menampilkan pola yang terinspirasi oleh surai singa, memberikan tampilan yang elegan dan bersih. Movement Spring Drive GMT Caliber 9R66 memastikan akurasi tinggi dengan +/-15 detik per bulan, serta kemampuan GMT yang memungkinkan penyesuaian jam lokal tanpa mengganggu waktu GMT.

Desain case dan bracelet yang ergonomis memastikan kenyamanan saat dikenakan, sementara teknologi Spring Drive memberikan presisi yang tinggi serta kemudahan dalam membaca waktu di dua zona waktu yang berbeda secara simultan. SBGE307 juga dilengkapi dengan cadangan daya 72 jam, memastikan jam tangan ini tetap berfungsi dengan baik bahkan setelah tidak digunakan selama beberapa hari.

Grand Seiko Sport Collection Spring Drive Chronograph GMT SBGC275 SBGC275 adalah model chronograph terbaru yang menggabungkan teknologi tinggi dengan desain yang luar biasa. Jam tangan ini dirancang untuk para pecinta kecepatan dan precision timing. Desain case yang angular dan claw-like mencerminkan kekuatan dan keberanian singa, simbol Grand Seiko sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960. SBGC275 memiliki diameter 44.5mm dan ketebalan 16.8mm, dengan material titanium yang membuatnya ringan namun tetap tahan lama. Dial yang berubah warna mencerminkan keanggunan pegunungan Hotaka saat matahari terbit, memberikan nuansa artistik dan fungsional. Mesin jam Spring Drive Chronograph GMT Caliber 9R96 memastikan akurasi tinggi dengan +/-10 detik per bulan, serta kemampuan chronograph hingga 12 jam.

Desain case dan bracelet yang ergonomis memastikan kenyamanan saat dikenakan, sementara teknologi Spring Drive memberikan presisi yang tinggi serta kemudahan dalam membaca waktu di dua zona waktu yang berbeda secara simultan. SBGC275 juga dilengkapi dengan cadangn daya 72 jam, memastikan jam tangan ini tetap berfungsi dengan baik bahkan setelah tidak digunakan selama beberapa hari. Jam tangan ini juga kedap air hingga 200 meter, menjadikannya pilihan ideal untuk aktivitas olahraga.

Koleksi terbaru Grand Seiko tidak hanya menawarkan pesona estetika tetapi juga keandalan dan presisi yang luar biasa. Dari SLGH021 yang mewah hingga SBGW314 yang artistik, setiap model membawa ciri khasnya sendiri dan membuktikan bahwa mereka adalah pemimpin dalam dunia horologi dengan inovasi dan desain yang tak tertandingi.

HALAMAN SAMPING

Grand Seiko Sport Collection Automatic Spring Drive 3-Day GMT SBGE307 ‘Tokyo Lion’ yang menggabungkan fungsi GMT dengan tampilan yang sangat elegan, terinspirasi oleh simbol singa Grand Seiko

HALAMAN INI

Grand Seiko Sport Collection Spring Drive Chronograph GMT SBGC275 dengan dial jam yang dapat berubah warna, menangkap perubahan warna matahari terbit Shinshu dengan lanskap Hotaka

140 YEARS OF FIRSTS

Georges Kern berbagi cerita tentang perayaan ulang tahun Breitling yang ke-140, pencapaian mereka yang mengagumkan dan berbagai inovasi terbaru

Kampanye “140 Tahun Pertama” menampilkan tonggak sejarah masa lalu Breitling yang selamanya mengubah sejarah pembuatan jam tangan. CEO Breitling, Georges Kern yang baru pertama kali berkunjung ke Jakarta dengan antusias mengajak para penggemar dan kolektor jam di Indonesia untuk turut merayakan ulang tahun Breitling yang ke-140. Sepanjang tahun ini mereka akan menyoroti kisah-kisah yang terkenal hingga unik tentang berbagai inovasi serta orang-orang dibalik kesuksesan Breitling. Berikut cuplikan wawancara eksklusif kami saat ia berada di Jakarta pada 17 Mei lalu.

Dalam perayaan 140 tahun Breitling, apakah ada warisan dari koleksi klasik yang akan muncul dalam koleksi khusus tahun ini?

Pertama-tama, acara ini program yang berlangsung 12 bulan, jadi bukan pada satu saat tertentu saja. Anda bisa melihat di situs

kami, di titik-titik penjualan dan di mana-mana tentang hari jadi ke140 kami. Lalu kami melibatkan peluncuran produk-produk ke dalam acara ini, seperti Aerospace Orbiter yang merupakan jam tangan perayaan, dan Bertrand Piccard, orang pertama yang menyelesaikan penerbangan balon nonstop keliling dunia dalam balon bernama Breitling Orbiter 3. Semua ini terangkum dalam apa yang kami sebut 140 tahun yang pertama, artinya, apa saja yang pertama kali dipelopori Breitling di industri jam tangan. Lalu ada juga buku 140 Years in 140 Stories berisi 140 anekdot Breitling sebagai pelopor di segala bidang. Kami tidak ingin membuat buku kronologi klasik biasa, tetapi kami ingin menyusunnya dengan cara unik yang membuatnya seru dibaca. Selain itu juga ada museum pop-up di Zurich yang akan dibuka selama beberapa bulan. Kami mengundang siapapun yang datang ke Eropa untuk berkunjung. Akhir Agustus nanti kami juga akan meluncurkan seri terbatas 3 jam tangan yang jauh lebih mahal, masing-masing sebanyak 140 buah, tentu saja, dengan mesin baru, complicated movement, dan lain-lain untuk memperingati tahun ini.

Bisakah Anda ceritakan tentang tonggak penting dalam perjalanan Breitling?

Tonggak utamanya adalah Breitling menciptakan segala yang berkaitan dengan chronograph modern. Semua yang Anda lihat dalam industri jam tangan ini diciptakan oleh Breitling. Breitling adalah penemu chronograph modern. Chronograph B01 yang sangat andal,

BREITLING ADALAH PENEMU

CHRONOGRAPH MODERN. CHRONOGRAPH B01 YANG SANGAT ANDAL, IDENTITASNYA

TAMPAK JELAS, FUNGSIONAL, DAN TANGGUH

identitasnya tampak jelas, fungsional, dan tangguh. Kami memiliki sertifikat chronometer untuk itu dan kami sangat senang. Ada banyak penemuan, dan banyak anekdot lucu. Tahukah Anda bahwa jam saku “Vitesse” milik Léon Breitling yang dilengkapi inovasi tachymeternya digunakan oleh petugas polisi pada tahun 1906 untuk mengeluarkan tilang pertama di Swiss?

HALAMAN SAMPING DARI

KIRI ATAS

Bertrand Piccard dan Georges Kern mengumumkan kemitraannya dengan Climate Impulse; Tampilan caseback Breitling Aerospace B70 Orbiter; Breitling Orbiter 3, penerbangan balon nonstop pertama di dunia; Navitimer B12 Chronographe 41 Cosmonaute; Breitling Aerospace B70 Orbiter terbaru

HALAMAN INI DARI KIRI

CEO Breitling, Georges Kern; Scott Carpenter mengenakan setelan

Project Mercury yang ia kenakan

pada penerbangan orbital MA-7; Jam tangan Swiss pertama di luar angkasa, Breitling Navitimer

Cosmonaute asli yang dikenakan

Scott Carpenter selama misi MA 7 di tahun 1962

BRAND TALK

Apa momen yang menjadi titik balik dalam periode Anda yang mendefinisikan kembali Breitling?

Terobosan riilnya saya rasa adalah Chronomat, yang sebenarnya diluncurkan saat pandemi COVID-19. Kami merencanakan acara besar tetapi kemudian lockdown. Lalu kami mengadakan webcast digital pertama, dan begitu pasar dibuka kembali, produk itu sukses besar. Chronomat adalah sebuah terobosan dari Breitling baru. Seperti Anda ketahui, sekarang kami sangat sukses dan mungkin adalah merek dengan pertumbuhan tercepat. Namun herannya hanya 10% dari kelompok sasaran kami yang mengetahui Breitling baru. Artinya 90% hanya mengenal Breitling yang lama. Jam tangan yang besar dan mencolok. Namun ketika Anda menunjukkan Breitling baru kepada 90% orang yang bisa dibilang masih “hidup di masa lalu”, mereka semua ingin membeli. Jadi langkah selanjutnya adalah tetap melakukan banyak hal yang sama dan memperkenalkan Breitling yang baru.

Kami terkesan dengan transisi Breitling selama ini. Setelah tujuh tahun menjadi CEO, apa rahasia sukses Anda?

Menariknya adalah tidak ada buku panduan dan bahwa semua ini soal intuisi. Anda bisa saja tiba-tiba mendapat ide saat sedang mandi. Juga tidak ada checklist, karena bila ada maka semua orang akan sukses. Dan menariknya adalah mengelola perusahaan barang mewah memerlukan lebih dari sekadar kecerdasan. Kami belum melakukan riset pasar, semua yang Anda lihat kami ciptakan sendiri. Mungkin ada orang-orang yang lebih cerdas dari saya atau yang lain, tetapi di industri barang mewah di mana Anda menciptakan kebutuhan, Anda tidak merespons pada kebutuhan, Andalah yang menciptakan kebutuhan. Itu sangat berbeda.

VICTORIA BECKHAM MUNGKIN BUKAN PILIHAN YANG TEPAT DI MATA BANYAK ORANG, TAPI BAGI SAYA SUDAH TEPAT. ORANG

BERTANYA-TANYA MENGAPA BERKOLABORASI

DAN MENGAPA DENGAN VICTORIA

Apakah momen yang paling membanggakan bagi Anda selama tujuh tahun menjabat CEO?

Saya sangat senang dengan tim saya. Waktu saya pertama bergabung, hanya 750 orang, tapi kini mencapai 1900 orang di tahun 2024 – banyak orang dari perjalanan karir saya sebelumnya ikut bergabung dan menjadi investor juga. Di saat itulah saya merasa bangga karena mereka juga mendapatkan sesuatu. Mereka mengambil risiko, meninggalkan pekerjaan mereka, tetapi mereka percaya kepada saya dan saya senang karena bisa mengembalikan kepercayaan itu dengan kesuksesan dalam waktu singkat.

Selama tujuh tahun ini, apa yang Anda pelajari dan strategi apa yang sangat Anda ketahui dan akan Anda terapkan?

Tiap merek berbeda-beda. Pertama-tama, saya lebih suka gagal karena mendengarkan pada diri sendiri, ketimbang pada orang lain. Setiap kali saya mendengarkan orang lain, saya gagal. Khususnya soal produk. Ketika saya ragu, orang-orang meyakinkan saya, dan justru gagal. Apa pun yang Anda lakukan haruslah jelas pada pandangan pertama. Jika tidak, berarti ada yang tidak beres. Victoria Beckham mungkin bukan pilihan yang tepat di mata banyak orang, tapi bagi saya sudah tepat. Orang bertanya-tanya mengapa berkolaborasi dan mengapa dengan Victoria. Kami juga ada kolaborasi lainnya yang sangat berbeda. Saya yakin akan berhasil, tapi orang lain tidak. Namun sebenarnya sukses besar, berhasil mengangkat kami ke level yang berbeda. Jadi, kenapa tidak? Untuk investor, saya menyiapkan laporan penasihat. Saya bicara pada pakar, saya punya agenda yang jelas. Jadi, dengarkan penasihat tapi Anda harus membuat keputusan sendiri. Anda harus punya informasi yang tepat, setelah itu Anda harus punya keyakinan, dan kemudian melangkahlah.

Collector’s Guide-WATCHES adalah majalah untuk kolektor jam tangan dan penggemar perhiasan di Indonesia. Adakah pesan yang ingin Anda sampaikan kepada pembaca kami? Terutama yang belum mengenal Breitling yang baru.

Datanglah ke butik kami dan lihat koleksinya. Luangkan waktu dan melihat-lihat. Semua orang pasti menyukai setidaknya salah satu dari lini kami. Semua orang suka. Koleksi kami sangat beragam. Ada yang klasik, ada koleksi-koleksi seperti Avenger, juga beberapa ikon lainnya. Pasti ada model yang disukai. Saya belum pernah bertemu seseorang yang tidak menyukai satu pun koleksi kami. Kunjungi butik kami, lihat-lihat, kenakan di tangan, dan nikmatilah.

HALAMAN SAMPING

Wawancara eksklusif bersama Georges Kern saat ia berkunjung ke Jakarta pada 17 Mei lalu

HALAMAN INI DARI KIRI

Breitling Chronomat B01 42 Giannis Antetokounmpo One Of One; Georges Kern bersama Victoria Beckham di acara peluncuran koleksi Breitling X Victoria Beckham di New York; Breitling Chronomat B01 42; Tampilan dial dan caseback Breitling Chronomat Automatic 36 Victoria Beckham dari emas kuning 18K

THE MASTER OF SPEED & PRECISION

Selain menguasai esensi kecepatan dan presisi, TAG Heuer memiliki berbagai perkembangan terbaru yang menarik tahun ini

Salah satu figur penting di industri jam tangan mewah saat ini, Julien Tornare, CEO TAG Heuer, hadir di Jakarta pada awal Juli ini, dan bersama peritel resminya di Indonesia, Time International yang dipimpin CEO Irwan Mussry, mereka menyambut para penggemar dan kolektor jam di butik TAG Heuer, Senayan City Jakarta. Pada kehadirannya kali ini di Jakarta, pria karismatik dan sangat ramah ini berbagi sejumlah info terbaru termasuk fitur-fitur yang menjadikan jam tangan TAG Heuer penunjuk waktu eksklusif yang digemari para penggemar jam tangan di seluruh dunia. Saat hadir di sesi wawancara, ia terlihat mengenakan TAG Heuer Carrera Chronograph x Porsche 963 terbaru yang terinspirasi oleh Porsche 963 Hypercar, edisi terbatas yang hanya diproduksi sejumlah 963 buah. Berikut cuplikan wawancara eksklusif dengan Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia.

Julien Tornare

CEO TAG Heuer

SAYA SERING BILANG, ANDA TIDAK PERLU

JAM TANGAN UNTUK MENGETAHUI WAKTU, ANDA MEMBELI JAM TANGAN KARENA

ADA IKATAN EMOSIONAL. JIKA ANDA

PENGGEMAR BALAP MOBIL, ANDA AKAN

MEMBELI FORMULA 1 ATAU MONACO

Apa rencana umum Anda untuk TAG Heuer?

Tugas saya adalah mewujudkan peningkatan merek. Kami banyak berfokus pada produk, kualitas, finishing, detail-detail yang membawa perbedaan. Kami juga membuka banyak butik dan memapankan kultur retail untuk melayani klien dengan lebih baik lagi, memberikan pengalaman istimewa. Untuk pemasaran, kami telah melakukan banyak hal. Saya akan kembali lebih fokus pada aktivitas inti kami, yaitu balap mobil. Selain itu, saya juga akan lebih banyak mengangkat tentang warisan merek dan pemahamannya, karena saat ini orang tahu banyak tentang merek tetapi tidak terlalu memahami kedalaman merek dan sejarah panjang warisan kita. Itu sesuatu yang sangat menarik bagi saya, memberikan semacam legitimasi maupun keseriusan tentang merek ini.

HALAMAN SAMPING

TAG Heuer Monaco Split-Seconds Chronograph terbaru, dari titanium grade-5 yang ringan, ditenagai mesin Calibre TH81-00 kompleksitas tinggi dalam desain persegi ikonik Monaco

HALAMAN INI DARI KIRI

Versi dalam warna biru yang elegan dari TAG Heuer Monaco Split-Seconds Chronograph, berukuran 41mm dari titanium grade-5 yang ringan, Ref. CBW2182.FC8339; Julien Tornare mengenakan TAG Heuer Carrera Chronograph x Porsche 963 terbaru

Bagaimana cara Anda mengaitkan sejarah dan warisan agar dapat lebih mudah dipahami oleh generasi baru dan apa rencana untuk tahun ini?

Jika kita menaruh porsi terlalu banyak pada sejarah, maka akan berpotensi terkesan terlalu “tua”. Saya hanya akan mengangkat secukupnya untuk menunjukkan bagaimana merek ini tercipta. Bisa berupa visual, bisa berupa arloji-arloji vintage yang dipajang di toko. Saya ingin arloji-arloji vintage di museum kami “melanglang

BRAND

KETIKA MEMUTUSKAN UNTUK MELUNCURKAN SPLIT SECOND CHRONOGRAPH, SAYA AGAK TERKEJUT

DENGAN TINGKAT KERUMITAN

MESINNYA YANG TINGGI. TETAPI JIKA

KITA MENENGOK PADA SEJARAH, SEBENARNYA KERUMITAN INI SUDAH

TERCIPTA 100 TAHUN SILAM

buana”, saya ingin mereka ada di butik dan dilihat banyak orang, menunjukkan dari mana asalnya dan apa yang telah kami lakukan selama ini. Penting untuk menunjukkan bahwa Anda punya inspirasi, Anda punya sesuatu dari masa lalu, tetapi Anda juga berkreasi di zaman ini, di dunia kontemporer.

Sejak bergabung dengan TAG Heuer, adakah hal-hal baru dari sejarah perusahaan yang membuat Anda tertarik untuk ungkapkan?

Banyak sekali. Saya kagum melihat kekayaan sejarah dan apa yang dilakukan di masa lalu. Misalnya, ketika memutuskan untuk meluncurkan split second chronograph, saya agak terkejut dengan tingkat kerumitan mesinnya yang tinggi. Tetapi jika kita menengok pada sejarah, sebenarnya kerumitan ini sudah tercipta 100 tahun silam. Di situlah legitimasinya. Itulah pentingnya kita menunjukkan apa yang telah kita kerjakan di masa lalu. Orang yang tidak tahu mungkin mempertanyakannya, tetapi bagi kita normal saja karena kita pernah melakukannya. Ketika pertama mendengarnya, orang agak skeptis. Namun setelah melihat finishing jamnya yang luar biasa, juga sejarah dan legitimasi kami, penjualannya sangat cepat. Kami sudah sold out untuk tahun ini, hanya bisa menerima pesanan untuk 2025 nanti. Jadi ini sukses besar.

Apa yang akan menjadi fokus TAG Heuer tahun ini?

Ada Porsche 963 yang baru saja diluncurkan dua pekan lalu, lengkap dengan desain baru di samping yang membuat orang terpikir tentang bagian terbuka pada mobil sehingga udara bisa masuk. Desain yang sangat bagus, sangat akurat, sangat terinspirasi oleh mobil. Ini arloji yang sangat cepat terjual, sangat sukses. Kami juga menyiapkan kejutan dengan relaunch jam tangan untuk extreme sport Agustus mendatang. Modelnya sporty, besar, sangat bagus untuk pasar Indonesia.

Bicara soal chronograph baru Skipper, bagaimana model ini akan menarik bagi publik, terutama generasi muda?

Skipper ini juga arloji yang punya kisah bagus karena terkait dengan America’s Cup, dibuat untuk merayakan kemenangan di America’s Cup. Ini arloji keren yang berkaitan dengan Regatta dan kita punya kisah nyata di balik semua ini. Itulah yang dibeli orang. Saya sering bilang, Anda tidak perlu jam tangan untuk mengetahui waktu, Anda membeli jam tangan karena ada ikatan emosional. Jika Anda penggemar balap mobil, Anda akan membeli Formula 1 atau Monaco, yang sangat unik. Jika Anda suka aktivitas outdoor, Anda mungkin memilih Aquaracer. Skipper punya kaitan dengan olahraga berlayar, kompetisi berlayar, jadi kisahnya juga sama seperti keterkaitan dengan balap mobil tadi.

Menurut Anda, apakah arloji TAG Heuer tidak berpatokan pada gender (genderless)? Karena masih ada lini arloji wanita. Ke depannya, apakah akan mengarah pada genderless?

TAG Heuer selalu avant garde. Kita harus berhenti mengkotakkotakkan jam tangan berdasarkan gender. Di masa sekarang, ini bukan lagi soal ukuran, bukan soal warna, ada berlian atau tidak ada berlian. Setiap gender dapat mengenakan jam tangan apa pun. Banyak wanita kini memakai arloji besar yang tampak maskulin. Pria juga banyak yang memakai arloji berukuran lebih kecil. Kami juga tidak akan mengkotak-kotakkannya.

TAG Heuer memiliki pasar global yang sangat besar. Bicara soal pasar Asia, adakah pesan untuk para kolektor jam tangan, terutama pembaca Collector’s Guide-WATCHES di Indonesia, yang datang untuk pertama kalinya ke butik ini atau yang ingin membeli arloji pertamanya?

Saya menyambut Anda semua untuk mengunjungi butik kami di Jakarta. Merek ini sangat luar biasa karena kami punya perpaduan sejarah yang begitu kaya dan panjang, 164 tahun, sehingga pengalaman, pengetahuan, dan kualitas arloji kami tak perlu diragukan lagi dan harganya sangat wajar. Ini adalah merek yang paling dinamis, paling kontemporer. Arloji kami adalah untuk orang-orang yang bersedia membuktikan diri dalam hidup mereka, untuk menjadi pemenang, mendorong batas, dan itu yang penting. Satu hal lagi, bila Anda bepergian ke Eropa dan ingin mengunjungi kami, silakan hubungi saya dan tim saya – bisa lewat media sosial – dan saya akan pastikan Anda menikmati kunjungan yang sangat mengesankan. Cara terbaik untuk mengenal suatu merek adalah dengan mengunjungi pabriknya. Ini undangan terbuka untuk seluruh pembaca majalah Anda.

HALAMAN SAMPING

TAG Heuer Carrera Chronograph Skipper edisi terbatas yang dibuat untuk merayakan kemenangan di America’s Cup, menafsirkan kembali dial penghitung ganda Heuer Skipper yang ikonik, berdiameter 39mm dari baja dan hadir dalam perpaduan mencolok antara warna teal, oranye, hijau, dan biru

HALAMAN INI DARI ATAS

Kith & TAG Heuer meluncurkan koleksi bagi para kolektor jam, yaitu TAG Heuer Formula 1 - Kith, terinspirasi oleh warna dari arsip asli TAG Heuer Formula 1, yang merupakan jam tangan pertama pendiri Kith, Ronnie Fieg. Warna dial jam telah diperbarui dan menampilkan logo kolaboratif dan moto “Just Us.” Edisi terbatas sejumlah 350 jam tangan, berdiiameter: 35mm, mesin quartz dan casing baja; Julien Tornare saat berada di butik TAG Heuer di Jakarta

POINT OF VIEW

Penulis: Billy Saputra

A TIMELESS TRIBUTE TO INNOVATION

Merayakan 50 tahun Credor dengan penghormatan atas warisan abadi Gérald Genta

Memperingati lima dekade pencapaian luar biasa, Credor kembali menghadirkan mahakarya yang merupakan wujud simbolis dari persahabatan dan saling menghargai antara Gérald Genta dan Seiko yang dipupuk sejak lama. Didesain ulang dengan ketelitian dan keahlian modern, Locomotive edisi terbaru ini menggambarkan suatu perpaduan sempurna antara nilai warisan masa lalu dan inovasi masa kini yang kental. Credor, yang lahir pada tahun 1974, dikenal sebagai puncak dari seni pembuatan jam yang menggabungkan estetika Jepang dan teknik kerajinan tangan yang sangat halus. Nama Credor sendiri, berasal dari bahasa Prancis “crête d’or” atau “puncak emas,” yang menggambarkan tingkatan tertinggi dari seni horologi. Setiap bagian dari jam Credor dibuat dari bahan pilihan oleh pengrajin ahli, menjamin kualitas jam tangan dengan tingkat penyempurnaan yang tinggi.

NAMA “LOCOMOTIVE” SENDIRI DIPILIH GENTA

UNTUK MENGGAMBARKAN KEKUATAN YANG

MENDORONG MAJU, SERTA KESUKSESAN

BESAR YANG DIHARAPKAN AKAN MEMBAWA

CREDOR MENUJU MASA DEPAN

Mengenal Sosok di Balik Locomotive

Gérald Genta, seorang desainer jam legendaris, memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Seiko sejak tahun 1970an. Kunjungan-kunjungannya ke Jepang memperkuat ikatan tersebut, di mana ia merasa terhormat untuk mendesain jam bagi perusahaan tersebut. Salah satu karyanya yang paling ikonis, Locomotive, menjadi simbol persahabatan mendalam dan saling menghargai antara Genta dan Seiko. Nama “Locomotive” sendiri dipilih Genta untuk menggambarkan kekuatan yang mendorong maju, serta kesuksesan besar yang diharapkan akan membawa Credor menuju masa depan. Evelyne Genta, istri sekaligus mitra bisnis Gérald Genta, mengungkapkan bahwa kecintaan mendiang suaminya pada budaya Jepang berasal dari keinginannya untuk mencapai kesempurnaan, perhatian terhadap detail, dan nilai tinggi yang diberikan pada kerajinan tangan. “Suami saya selalu terhubung dengan Asia dan budayanya. Cinta khususnya pada budaya Jepang berasal dari keinginan untuk mencapai keunggulan, perhatian terhadap detail, dan nilai tinggi yang diberikan pada kerajinan tangan. Saya yakin ia akan sangat senang mengetahui kebangkitan Locomotive,” ungkapnya. Berikut rangkuman wawancara tertulis kami.

Apa kesan Anda tentang Locomotive baru ini?

Suami saya pasti akan sangat menyukai jam baru ini karena dibuat dengan sangat menghormati sketsa aslinya, menangkap semua kehalusan yang ia sertakan dalam desainnya. Saya pikir Locomotive baru ini adalah evolusi sempurna dari yang asli, karena mengandung begitu banyak DNA kreatif suami saya.

HALAMAN SAMPING

Duta Besar Kerajaan Monaco untuk Inggris, Evelyne Genta, yang juga istri dan mitra bisnis mendiang Gérald Genta

HALAMAN INI

Credor Locomotive terbaru dengan bezel hexagonalnya yang khas

POINT OF VIEW

Bagaimana pengembangan Locomotive asli?

Suami saya merancang jam ini atas permintaan pribadi dari Reijiro Hattori, anggota keluarga pendiri Seiko. Hattori sangat mengagumi karya suami saya dan mengundangnya ke Jepang pada banyak kesempatan di tahun 1970-an untuk memberikan ceramah inspiratif kepada tim Seiko. Suami saya merasa terhormat bekerja untuk pabrikan Jepang, tidak hanya untuk dirinya sendiri dan merek Swiss. Seiko dan keluarga Hattori selalu memegang tempat yang sangat istimewa di hatinya, dan ia sangat menikmati bekerja dan mendesain untuk Seiko. Reijiro Hattori-lah yang menyarankan agar dia membuat namanya sendiri. Saat suami saya merencanakan dan membuat enam jam tangan kalender abadi pertamanya, dia menunjukkannya kepada Hattori saat dia pergi ke Wakil (pusat perbelanjaan legendaris di Ginza, Tokyo, Jepang). Hattori sangat menyukainya dan berkata dia ingin memajangnya di Wako. Hattori memberi tahu suami saya bahwa dia harus memulai mereknya sendiri setelah itu. Suami saya tidak pernah berpikir untuk membuat mereknya sendiri sebelum Hattori memberinya keberanian untuk melakukannya. Gerald menandatangani enam jam tangan tersebut, yang kemudian dijual kepada enam kolektor di Jepang.

“SUAMI SAYA SELALU TERHUBUNG DENGAN

ASIA DAN BUDAYANYA. CINTA KHUSUSNYA

PADA BUDAYA JEPANG BERASAL DARI

KEINGINAN UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN, PERHATIAN TERHADAP DETAIL, DAN NILAI

TINGGI YANG DIBERIKAN PADA KERAJINAN

TANGAN.” - EVELYNE GENTA

Bagaimana perasaan Gérald Genta tentang memberikan desain untuk merek Jepang?

Ia sangat senang bekerja dengan merek Jepang dan sangat mengagumi Asia dan budayanya. Tentu saja, pada tahun 1970-an, tidak disambut baik untuk memiliki koneksi dengan merek jam Jepang. Tetapi suami saya tidak peduli karena ia memiliki cinta yang kuat terhadap Jepang dan budayanya. Ia selalu menyukai perhatian orang Jepang terhadap detail, penghargaan besar terhadap kerajinan, kesempurnaan, sopan santun, dan rasa hormat yang dimiliki orang Jepang terhadap satu sama lain dan budaya mereka. Oleh karena itu, baginya, apa pun yang berhubungan dengan Jepang merupakan kesempatan luar biasa yang membuatnya bisa datang ke Jepang berkali-kali. Dia memberitahuku bahwa dia menyewa mobil, berkeliling Tokyo, mengunjungi taman-taman Jepang dan tinggal di penginapan kecil. Dia selalu mengagumi rasa hormat orang Jepang terhadap keluarga dan alam, yang merupakan sumber inspirasi terbesarnya.

Apa arti Locomotive bagi Gérald Genta?

Locomotive dinamai oleh suami saya, yang sangat jarang menamai jam tangan yang ia rancang untuk merek lain. Ia ingin jam tangan ini dinamai Locomotive, yang memiliki dua makna dalam bahasa Prancis. Pertama, adalah mesin yang kuat yang menarik kereta. Ia ingin jam tangan itu menjadi kekuatan yang kuat bagi merek tersebut. Makna lainnya adalah “kesuksesan besar.” Ia bermain dengan dua makna tersebut, menjadi kekuatan penarik dan kesuksesan besar bagi merek yang akan mendefinisikannya selama bertahun-tahun. Locomotive terbaru ini, dengan bezel hexagonal yang menjadi ciri khas dan berbagai inovasi modern, pun masih tetap setia pada sketsa asli Genta. Terbuat dari titanium intensitas tinggi, jam ini menawarkan segi keindahan dan aspek kenyamanan maksimal. Dibekali mesin Caliber CR01 yang tipis, jam ini mempertahankan profil ramping dan proporsi elegan, dengan cadangan daya 45 jam, melanjutkan warisan luar biasa dari Gérald Genta. Dengan edisi terbatas hanya 300 unit, Locomotive baru ini tidak hanya menjadi penghormatan bagi masa lalu, tetapi juga untuk menjadi simbol klasik untuk masa depan. Sebuah perayaan akan keahlian, warisan, dan inovasi yang tiada duanya, memastikan bahwa nama Credor dan Locomotive akan terus melegenda dalam dunia horologi. Jam tangan ini akan secara resmi dijual pada bulan Agustus mendatang.

HALAMAN SAMPING

Tampilan Credor Locomotive terbaru dari titanium, mengusung mesin Caliber CR01 yang tipis, dan mempertahankan profil ramping dan proporsi elegan

HALAMAN INI DARI KIRI

Evelyne Genta tengah membandingkan jam Credor Locomotive dengan sketsa jam; Mendiang Gérald Genta; Jam tangan Credor Locomotive orisinil di tahun 1979

POINT OF VIEW

ARTISTIC VISION OF ARSHAM

Kolaborasi eksklusif antara sang seniman kontemporer

Daniel Arsham dengan Tiffany & Co. dan Hublot

menghasilkan karya-karya yang luar biasa unik dan mewah

Daniel Arsham adalah salah satu seniman visual kontemporer terkenal di dunia yang bergaya eksentrik, ia sering terlihat mengenakan pakaian berwarna krem, topi baseball yang sama, dan warna oranye atau hitam yang sama setiap hari. Sebagai sosok selebriti yang mempertahankan kepribadian panggung yang penuh teka-teki, Arsham membuktikan bahwa dari perilakunya, penyampaian pidatonya, produknya, hingga kemitraan yang ia jalin, seluruhnya adalah bagian dari ekosistem ‘Daniel Arsham Studio’ yang dipikirkan dengan matang dan menguntungkan.Dari berbagai karyanya yang unik, kami pilihkan dua kolaborasinya dengan dua merek mewah ternama, Hublot dan Tiffany & Co.

Arsham Droplet

Kolaborasi pertama Hublot dengan seniman visual dan kolaborator fesyen Daniel Arsham ini hadir dalam sebentuk jam saku three-in-one Arsham Droplet yang berbentuk tetesan air, dan merupakan jam saku kristal safir pertama di dunia dan arloji pertama Arsham sebagai Duta resmi Hublot. Untuk karyanya, Duta Hublot ini mengaku, “Saya telah mengamati Hublot dan proyekproyek yang didukungnya di bidang seni kontemporer dengan penuh minat selama bertahun-tahun, dan mengagumi pendekatan

berani mereka dalam pembuatan jam, desain, dan kerajinan tangan. Art of Fusion tetap menjadi salah satu proyek paling cerdas dalam pembuatan jam tangan. Saya menyukai cara Hublot menyatukan ide, pengaruh, dan material untuk menciptakan bentuk yang unik dan tegas.”

Jam saku Edisi Terbatas yang hanya diproduksi 99 buah ini ditawarkan senilai USD 88,000 (sekitar IDR 1,4 milyar), hadir dengan dua rantai titanium rancangan Arsham, masing-masing dilengkapi sistem ganda “sekali klik” Hublot, dan tautan pada rantai tersebut mencerminkan struktur seperti gelembung yang tercipta di dalam kotak safir, yang terlihat hampir seperti gelembung busa mikroskopis dari jarak dekat. Karya ini dapat dikenakan atau digunakan dalam tiga cara berbeda, yaitu sebagai kalung liontin, jam saku, atau dipajang sebagai jam meja dengan bagian tengah pahatan pada dudukan meja dekoratif berbahan titanium dan kaca mineral. Tentu saja ada sentuhan bermerek Daniel Arsham di seluruh karyanya ini, mulai dari rantai, warna, cap monogram Arsham di permukaan, dan penggunaan warna hijau studio Arsham. Dibuat dari bahan-bahan titanium (casing), karet (bumper), dan kristal safir (khusus Hublot), ukurannya 73,2mm (panjang) x 52,6mm (lebar) dan tebal 22,5mm. Rantai kalung atau jam saku berbahan titanium penuh dengan tautan yang dipoles / gesper microblast mengilap dan ujung “sekali klik”; dudukan meja dari titanium microblast dengan bola warna Arsham hijau yang dipoles dan kaca pembesar mineral. Bentuk jam saku ini adalah tetesan asimetris yang tidak biasa, perangkat penunjuk waktu simetris sempurna.

HALAMAN SAMPING

Seniman visual dan kolaborator fesyen Daniel Arsham dan karyanya untuk Hublot

HALAMAN INI

Jam saku three-in-one

Arsham Droplet berbentuk tetesan air, dapat digunakan dalam tiga cara berbeda, yaitu sebagai kalung liontin, jam saku, atau dipajang sebagai jam meja

POINT OF VIEW

HALAMAN INI DARI KIRI

Arsham memegang liontin Pokémon Pikachu besar dari emas kuning 18K bertatahkan berlian; Liontin Pikachu kecil dari emas kuning 18K bertatahkan berlian di dalam kemasan nabuka Tiffany Blue® Poké Ball; Tiga pilihan liontin Pikachu dari emas 18K bertatahkan berlian; Kalung dari perak murni teroksidasi dengan berlian yang menampilkan enam Pokémon ikonik

Time Traveling Pokémon

Tiffany & Co. juga sudah berkolaborasi dengan sang seniman kontemporer Daniel Arsham dalam kemitraan dengan salah satu waralaba hiburan terpopuler di dunia, The Pokémon Company: The Tiffany & Arsham Studio & Pokémon Capsule Collection. Didesain dalam estetika “Peninggalan Masa Depan” Arsham, di mana ia membayangkan kembali objek sehari-hari sebagai penemuan arkeologi dari masa depan. Koleksinya terinspirasi dari pameran Arsham di Jepang, A Ripple in Time, yang menampilkan beragam karya seni Pokémon yang dimaksudkan untuk mengingatkan perjalanan waktu. Koleksinya menampilkan sembilan desain perhiasan yang sangat unik menggemaskan, mulai dari liontin hingga kalung yang menonjolkan enam Pokémon ikonik yang menampilkan kreativitas, kesenian, dan desain tak tertandingi. “Dengan proyek terbaru saya bersama Tiffany, kami telah mengontekstualisasikan ulang Pokémon—yang mengacu pada proyek A Ripple in Time tahun 2022 saya di Tokyo—untuk menyusun narasi baru. Dengan Pokémon dan Tiffany, masing-masing memiliki rasa kekekalan budaya,” ungkap Arsham.

Terinspirasi oleh sifat merek Pokémon yang sangat mudah dikoleksi, desainer Tiffany menciptakan kalung perak murni teroksidasi dengan aksen berlian yang menampilkan keenam Pokémon. Koleksi kapsul Tiffany & Arsham Studio & Pokémon ini menampilkan liontin perak murni teroksidasi dengan aksen berlian yang menonjolkan salah satu dari enam Pokémon kesayangan— Pikachu, Charmander, Squirtle, Jigglypuff, Cubone, atau Mew. Bermain dengan warna kuning ikonik Pikachu, dua kalung dengan ukuran berbeda, satu berukuran kecil dan satu lagi dalam ukuran liontin lebih besar, tersedia dalam emas kuning 18K dengan aksen

“DENGAN PROYEK TERBARU SAYA BERSAMA TIFFANY, KAMI TELAH MENGONTEKSTUALISASIKAN ULANG POKÉMON—YANG MENGACU PADA PROYEK A RIPPLE IN TIME TAHUN 2022 SAYA DI TOKYO.” ~

DANIEL ARSHAM

berlian. Desain perak murni teroksidasi dikemas dalam Tiffany & Arsham Studio & Pokémon Blue Box, sedangkan Tiffany Blue® Poké Ball menampung liontin Pikachu emas. Koleksi kapsul Tiffany & Arsham Studio & Pokémon tersedia di Tiffany & Co. Landmark di New York City, toko Omotesando di Tokyo dan Tiffany.com di Amerika Utara dan Jepang sejak Desember lalu, dengan harga mulai dari USD 1,290 hingga USD 29,000 (sekitar IDR 20,9 juta hingga IDR 471,8 juta).

CONQUERING THE WORLD

Menjalin ikatan atas nama ekspedisi, performa, dan inovasi, Panerai dan Mike Horn membuktikan bagaimana hubungan yang telah lama terjalin ini telah teruji oleh waktu

Mike Horn adalah seorang sinematografer, produser, penjelajah ternama dan Duta Panerai selama hampir 20 tahun. Petualang profesional Swiss kelahiran Johannesburg, Afrika Selatan ini namanya sudah mendunia, dan ia telah memimpin berbagai ekspedisi inovatif yang melampaui batasan mental dan fisik. Sebagai Duta Panerai, Mike Horn disebut sebagai perwujudan Pahlawan Modern dan saksi paling langsung dari dunia di sekitar kita dan bagaimana dunia berubah. Maka saat Panerai menunjukkan beberapa nama untuk diwawancarai di ajang Watches and Wonders Geneva, kami dari Collector’s Guide-WATCHES Indonesia tentu memilih untuk mewawancarai Mike Horn.

Di tengah jadwal padatnya di Watches and Wonders Geneva, kami bertemu untuk membicarakan kolaborasi terbarunya dengan Panerai, hingga perjalanan hidupnya. Daftar prestasinya sebagai penjelajah solo tidak ada bandingannya, mulai dari berenang di Sungai Amazon sendirian dan tanpa bantuan, berlayar mengelilingi dunia dengan kapal layar tanpa mesin di garis khatulistiwa, menghabiskan waktu selama 18 bulan mengitari ekuator hanya dengan menggunakan tenaga manusia, berlayar melintasi tiga samudera, mengayuh, mendayung, dan mendaki melalui Brasil dan Ekuador, serta mendaki melalui Kalimantan, Sumatra, dan seluruh Afrika. Bayangkan bahwa ia mampu bertahan hidup sendirian selama berbulan-bulan di puncak Lingkaran Arktik, mendaki

gunung-gunung tertinggi di dunia, dan berjalan kaki ke Kutub Utara di tengah musim dingin Arktik yang gelap gulita. Dan ketika sesi wawancara dimulai, pria kelahiran, Afrika Selatan, 16 Juli 1966 yang fasih berbicara dalam tujuh bahasa ini dengan ramah bercerita tentang berbagai ekspedisi yang dilakukannya, hingga bagaimana jam tangan Panerai telah menyelamatkan nyawanya!

Bagaimana bisa? Ia pun dengan antusias menceritakan berbagai kejadian di mana Panerai telah menjadi penyelamat dalam momen-momen paling krusial dalam hidupnya, “Berada di tengahtengah alam yang dingin di puncak gunung salju yang luas dan sepi adalah elemen favorit saya, di mana saya menemukan kedamaian sejati. Saat saya berada di Arktik misalnya, dengan udara yang sangat ekstrim dan dingin, Anda tentu tidak dapat melihat ke layar karena ia membeku apalagi di temperatur minus 18, dan karena di Arctic Circle sangat dekat dengan kutub utara magnet, Anda juga tidak dapat menggunakan kompas untuk menunjukkan arah. Jam tangan bagi saya adalah alat navigasi dan instrumen paling penting yang saya kenakan, karena jam tangan ini dapat menunjukkan waktu lokal dan posisi matahari, sehingga Anda dapat mengetahui dengan tepat arahnya meski tanpa kompas. Jam tangan Panerai ini telah menemani saya dalam petualangan 27 kali keliling dunia dalam berbagai kondisi (ekstrim), dan tidak pernah mengecewakan. Jam ini adalah satu-satunya koneksi saya dengan dunia normal di mana manusia bangun di saat matahari terbit dan tidur saat matahari terbenam. Dan hal ini sangat berbeda dengan yang kami hadapi, di mana saat musim dingin tidak ada cahaya sama sekali, 24 jam gelap gulita, dan di musim panas seperti ini, selama 24 jam terang benderang.”

“INI ADALAH JAM TANGAN YANG SANGAT

BAGUS UNTUK DIKENAKAN DALAM BERBAGAI

AKTIVITAS ANDA, KARENA RINGAN DAN TIDAK TERASA BERAT DI PERGELANGAN TANGAN”

Apakah Anda memiliki pengalaman paling berkesan dengan jam tangan Panerai yang Anda kenakan saat bertualang?

Ada momen yang paling tak terlupakan saat saya tengah mendaki sebuah tebing di pegunungan Alpen, di Swiss, untuk bermain ski di pegunungan es di sana. Dan saya lupa membawa sekrup es yang disimpan di mobil saya. Dan saat akan mengaitkan tali saat menggantung di tebing, saya mencari-cari sekrup es di tas pinggang, tapi tidak menemukannya. Tidak ada bebatuan yang bisa dijadikan pegangan, sementara tebing itu sangat curam dan saya panik bagaimana bisa turun dengan tali. Yang saya miliki saat itu hanyalah jam tangan Panerai, dan saya lihat ada retakan di antara

HALAMAN SAMPING

Mike Horn adalah seorang sinematografer, produser, penjelajah ternama dan Duta Panerai

HALAMAN INI

Jam tangan Panerai Submersible QuarantaQuattro Luna Rossa Ti-Ceramitech™ PAM01466

POINT OF VIEW

dua bongkah batu besar, maka saya selipkan jam tangan saya di celah batu tersebut, lalu saya balik dengan posisi melintang dan saya kaitkan tali pada jam itu, yang menjadi pegangan kokoh bagi saya, sehingga saya bisa turun dengan selamat. I left the watch up there, I never found it but it saved my life!

Apa bagian terbaik dari jam tangan yang paling Anda sukai?

Menurut saya, jam tangan adalah sebuah pernyataan dan pencerminan dari perasaan saya, dan ekspresi dari karakter saya. Karena bagi pria pada umumnya, sangat sulit untuk mengenakan perhiasan, jadi bagi saya, satu-satunya perhiasan yang dapat saya kenakan adalah jam tangan, yang mungkin bisa dipadu-padankan dengan gelang kecil. Jam tangan bagi saya bukan sebuah obyek fashion, melainkan harus fungsional dan dapat dipercaya dan yang bisa saya kenakan sepanjang waktu dan bisa bertahan lama. Nilai dari jam tangan sama dengan nilai dari pengetahuan saya, bahwa saya harus bisa bertahan hidup di tengah hutan belantara, atau di kutub utara atau di tengah lautan luas. Such knowledge is

“JAM

TANGAN PANERAI TELAH MENEMANI SAYA

DALAM PETUALANGAN 27 KALI KELILING DUNIA

DALAM BERBAGAI KONDISI (EKSTRIM), DAN

TIDAK PERNAH MENGECEWAKAN”

so important for me to be able to survive, and the watch has to be able to survive those conditions as well! Saya bangga karena Panerai membuat jam tangan Edisi Terbatas khusus untuk ekspedisi ekstrim yang saya lakukan, dan itulah obyek yang dapat diandalkan.

Apakah Anda sudah pernah ke Indonesia?

Saya sudah mengalami perjalanan ke Indonesia, berjalan kaki melintasi Sumatra, dari Samarinda ke Pontianak di Borneo Kalimantan, Halmahera, Sulawesi, berselancar di Mentawai, lanjut ke pulau Komodo. Namun saya belum pernah ke Bali, saya memilih daerah-daerah pedalaman yang masih belum banyak dikunjungi turis, saya berencana akan ke Labuan Bajo. Saya menyukai Nasi

Goreng, dan kita memiliki sedikit kesamaan dalam segi bahasa, karena saya bisa bahasa Afrika dan negaranya seperti Indonesia, sama-sama pernah dijajah Belanda, banyak istilah yang mudah saya mengerti saat berada di Indonesia. Dan saya akan kembali mengunjungi Indonesia setelah Ekspedisi ‘What’s Left’ (2023 - 2027), petualangan selama 4 tahun dengan kapal layar milik saya, Pangaea.

Hari itu ia mengenakan jam tangan favoritnya, Panerai

Submersible QuarantaQuattro Luna Rossa Ti-Ceramitech™ PAM01466 berdiameter 44mm yang terbuat dari komposisi logam Ti-Ceramitech™ yang membuatnya ringan dan berdaya tahan tinggi, “Ini adalah jam tangan yang sangat bagus untuk dikenakan

HALAMAN SAMPING

Tampilan jam tangan Panerai Submersible QuarantaQuattro Luna Rossa Ti-Ceramitech™ PAM01466 yang berdiameter 44mm dan terbuat dari komposisi logam Ti-Ceramitech™ yang ringan namun tangguh

HALAMAN INI

Mike Horn mengenakan jam tangan Panerai favoritnya saat sesi pemotretan, menurutnya jam tangan harus fungsional dan dapat dikenakan sepanjang waktu

dalam berbagai aktivitas Anda, karena ringan dan tidak terasa berat di pergelangan tangan,” ujarnya. Ia mengaku bahwa Panerai telah menjadi mitra setianya selama hampir dua dekade, dengan tidak hanya menyediakan jam tangan, tetapi juga peralatan yang andal dan tahan lama yang mampu bertahan dalam kondisi terberat dalam ekspedisinya. Sebagai penjelajah ternama dan Duta Panerai, Mike telah sukses mewujudkan nilai-nilai Maison dengan petualangan dan ketahanannya yang luar biasa. Kita tunggu kedatangannya kembali ke Indonesia!

FROM DUFOUR WITH LOVE

Philippe and Elisabeth Dufour Foundation (Yayasan Philippe dan Elisabeth Dufour) menyumbangkan pemindai ke Rumah Sakit

Vallée de Joux

Philippe Dufour boleh dibilang sebagai legenda hidup, dan salah satu duta pembuat jam tangan independen yang paling dihormati, dan filosofinya tentang ‘Tanpa kompromi, Tanpa batas’ telah menjadi prinsip panduan selama 45 tahun kariernya sebagai pembuat jam tangan independen. Namun ia juga tidak melupakan sisi kemanusiaan, bersama istrinya, Elisabeth, dan didukung Maricela Lancoud and Danièla Dufour, ia membangun Yayasan Philippe dan Elisabeth Dufour pada tahun 2023 saat ia merayakan ulang tahunnya yang ke-75.

Organisasi nirlaba ini mereka dirikan untuk mendukung kebutuhan kemanusiaan yang paling mendesak di seluruh dunia. Tahun ini mereka memilih utuk membantu Rumah Sakit Vallée

de Joux yang telah berdiri selama hampir satu abad, tempat Philippe Dufour dilahirkan pada tahun 1948. Vallée de Joux adalah rumah bagi keluarga Dufour yang merupakan lembah Swiss tempat tinggal ribuan penduduk, yang meskipun terkenal di dunia internasional, namun masih berjuang keras untuk mempertahankan infrastruktur layanan kesehatan dan layanan publiknya. Rumah sakit ini telah menjadi pusat kesehatan yang diakui, melayani masyarakat regional dengan fasilitas kesehatan yang komprehensif, termasuk pusat kesehatan, bangsal bersalin, ruang gawat darurat 24/7, dan layanan masyarakat terpadu seperti layanan kesehatan di rumah dan fasilitas perawatan lansia. Dengan populasi yang signifikan namun terisolasi (7.000 penduduk dan lebih dari 8.000 pekerja lintas batas setiap hari), rumah sakit ini

HALAMAN SAMPING

Berfoto bersama di balik pemindai yang disumbangkan bagi Rumah Sakit Vallée de Joux

HALAMAN INI

Philippe, istrinya Elisabeth Dufour, dan puterinya

Danièla Dufour bersama para dokter dan staf

Rumah Sakit Vallée de Joux

“KAMI MENGINGINKAN SEBUAH YAYASAN

FILANTROPI YANG TERBUKA TERHADAP SEMUA

TANTANGAN BESAR YANG DIHADAPI DUNIA

YANG MASA DEPANNYA MUNGKIN TAMPAK

SURAM.” ~ PHILIPPE DUFOUR

memainkan peran penting dalam infrastruktur layanan kesehatan regional. Taruhannya besar, terutama dalam mempertahankan layanan darurat 24/7.

Baru-baru ini, Yayasan Philippe dan Elisabeth Dufour mengumumkan sumbangan pemindai untuk Rumah Sakit Vallée de Joux, bekerja sama dengan Yayasan Paul-Edouard Piguet dan Yayasan Louis Napoléon. Sumbangan ini mencerminkan komitmen Yayasan untuk mendukung kebutuhan kemanusiaan yang mendesak baik lokal maupun internasional, termasuk proyek di Madagaskar dan Peru yang berfokus pada bantuan masyarakat dan pendidikan. Menurut Dufour, “Membantu, memberi, dan mendukung adalah tindakan manusia yang penting yang menunjukkan solidaritas kita dengan orang-orang yang sedang dalam kesulitan. Tindakan-tindakan ini dapat berdampak signifikan bagi sesama manusia dan memberi

mereka harapan dan penghiburan. Penting untuk diingat bahwa tindakan-tindakan kecil sekalipun dapat berdampak positif terhadap kehidupan orang lain. Menjadi manusia berarti memiliki kapasitas untuk berempati dan berbelas kasih terhadap mereka yang kurang mampu dan mencari cara untuk membantu dan mendukung mereka dalam kehidupan seharihari. Kami menginginkan sebuah yayasan filantropi yang terbuka terhadap semua tantangan besar yang dihadapi dunia yang masa depannya mungkin tampak suram. Ada kebutuhan mendesak, baik yang terkait dengan kemanusiaan, lingkungan, pendidikan, atau kesehatan masyarakat. Kami tidak mengklaim dapat menyelesaikan semua masalah, tetapi kami dengan tulus ingin melakukan apa yang kami bisa untuk meringankan penderitaan dan keputusasaan orang-orang yang paling kurang beruntung dengan memberikan kontribusi. Seperti kata pepatah, Aliran kecil membuat sungai besar.”

POINT OF VIEW

Penulis: Billy Saputra

ECHOES OF EXCELLENCE

Keunggulan Victor Perez di turnamen golf paling bergengsi di Amerika Serikat dan dukungan Rolex yang berkomitmen pada pengejaran keunggulan

Pertama kali diselenggarakan di tahun 1895, U.S. Open adalah turnamen golf tertua di Amerika Serikat yang telah menjadi salah satu dari empat kejuaraan golf pria utama dan kejuaraan unggulan Asosiasi Golf Amerika Serikat (USGA), dan Rolex telah menjadi Pencatat Waktu Resmi sejak 1980, mendukung olahraga ini selama hampir 60 tahun. Edisi ke-124 diadakan di Pinehurst Resort & Country Club dari 13 hingga 16 Juni ini yang menandai keempat kalinya Pinehurst menjadi tuan rumah dalam 25 tahun terakhir, sebuah momen bersejarah dalam seratus tahun terakhir. Turnamen ini adalah salah satu kejuaraan golf kategori pria paling bergengsi, dan menjadi panggung kemenangan bagi para Testimonee dari Rolex seperti Jack Nicklaus, pemegang rekor kemenangan terbanyak U.S. Open dan Tiger Woods yang meraih tiga gelar U.S. Open dan memegang rekor kemenangan dengan margin terbesar, 15 pukulan di Pebble Beach pada tahun 2000.

Rolex, berkomitmen pada pengejaran keunggulan, telah menjadi pendukung jangka panjang turnamen golf yang dimulai hampir 60 tahun lalu, saat Arnold Palmer, Jack Nicklaus, dan Gary Player menjadi Rolex Testimonee golf pertama pada tahun 1967. Dan tahun ini, sorotan tertuju pada Victor Perez yang telah menorehkan prestasi gemilang, memulai karier profesionalnya pada tahun 2015 dan bergabung dengan keluarga Rolex pada tahun 2021. Ia meraih kemenangan pertamanya di DP World Tour pada Alfred Dunhill Links Championship 2019, dan memenangkan Dutch Open 2022 melalui playoff. Sebelum menjadi pemain profesional, Perez mewakili Perancis di Eisenhower Trophy 2014 dan meraih posisi kedua

BAGI SAYA, MENJADI BAGIAN DARI KELUARGA

ROLEX ADALAH KEHORMATAN BESAR DAN

SAYA BANGGA MENJADI ROLEX TESTIMONEE

PERTAMA DARI PRANCIS

individu dengan skor terendah, di belakang rekan Rolex Testimonee, Jon Rahm. Berikut rangkuman wawancara eksklusif dengan pegolf profesional Prancis yang berusia 31 tahun ini.

Bagaimana rasanya saat menjadi bagian dari keluarga Rolex, bersama dengan beberapa legenda olahraga seperti Jack Nicklaus dan Tiger Woods?

Saya merasa sangat beruntung. Rolex adalah merek ikonik dalam dunia olahraga, bukan hanya golf. Kami sangat beruntung di golf memiliki afiliasi yang luar biasa dengan Rolex dan semua yang diwakilinya. Bagi saya, menjadi bagian dari keluarga Rolex adalah kehormatan besar dan saya bangga menjadi Rolex Testimonee pertama dari Prancis. Saya sudah memasuki tahun keempat sebagai Rolex Testimonee dan sangat menantikan musim ini dan tahuntahun mendatang.

Karena Rolex sangat terkait dengan keunggulan dan presisi, bagaimana Anda menyalurkan kualitas-kualitas ini dalam permainan Anda, khususnya ketika menghadapi tantangan unik di acara-acara besar?

Baik itu dalam tim saya maupun saat orang tua saya mengajari saya saat tumbuh dewasa, penting untuk mengembangkan identitas sendiri saat bermain dan berusaha menjadi diri sendiri. Ada beberapa denominasi umum pada pemain hebat seperti Jack Nicklaus dan Tiger Woods. Dalam olahraga dan pembuatan jam, presisi memainkan peran besar dan golf adalah epitome dari itu, dengan margin yang sangat kecil dan selisih milimeter yang bisa menentukan kemenangan atau kekalahan. Dua hal ini berjalan beriringan. Saya berusaha sebaik mungkin terutama dalam persiapan demi memastikan segala sesuatu dilakukan dengan cara yang benar, dan saya bangga akan hal ini. Saya rasa ini selaras dengan apa yang dilakukan Rolex.

HALAMAN SAMPING

Rolex Testimonee Victor Perez mengangkat pialanya setelah memenangkan kejuaraan HSBC Abu Dhabi 2023

HALAMAN INI

Rolex Testimonee Victor Perez tengah beraksi dalam kejuaraan DP World Tour 2023

POINT OF VIEW

Bagaimana hubungan Anda dengan Rolex berkembang seiring waktu?

Hubungan saya dengan Rolex sangat baik. Mereka menyambut saya dengan tangan terbuka sejak awal. Saya harus membuktikan melalui hasil bahwa saya pantas berada di sini karena merek ini sangat bergengsi – terutama di dunia golf dengan banyak pemain yang berafiliasi dengan Rolex sangat terkenal – dan pada akhirnya, tujuan utamanya adalah menang. Rolex sangat baik kepada saya. Saya ingat pernah menjadi pembicara di Meksiko pada awal 2020 yang menjadi awal dari diskusi bersama Rolex dan saya kemudian mampu menindaklanjutinya dengan hasil yang baik. Dari sana, hubungan ini dimulai dan sejak itu berjalan dengan baik. Saya merasa sangat didukung oleh Rolex dan timnya.

Bisakah Anda berbagi momen atau pengalaman tertentu yang menyoroti pentingnya kemitraan Anda dengan Rolex dalam karier Anda?

Seri Rolex di DP World Tour telah menjadi fokus besar bagi saya dan sesuatu yang didorong oleh Rolex sebagai cara untuk membantu Tour berkembang dan membawanya ke level lain. Seri Rolex adalah acara yang paling Anda nantikan dan yang perlu Anda tampilkan, sebagai momen yang menentukan musim ini, bersama dengan kejuaraan besar. Menang di Abu Dhabi tahun lalu adalah kemenangan terbesar dalam karir saya. Selain karena kejuaraan ini merupakan Seri Rolex, dan status saya sebagai Rolex Testimonee, membuat kemenangan ini lebih istimewa dan membuat ceritanya berjalan seiring. Itu adalah hasil terbaik saya sejauh ini.

DALAM OLAHRAGA DAN PEMBUATAN JAM, PRESISI MEMAINKAN PERAN BESAR DAN

GOLF ADALAH EPITOME DARI ITU, DENGAN MARGIN YANG SANGAT KECIL DAN SELISIH

MILIMETER YANG BISA MENENTUKAN

KEMENANGAN ATAU KEKALAHAN

Apakah ada perbedaan antara persiapan Anda untuk turnamen besar dan acara tur reguler?

Saya berusaha konsisten dalam pendekatan saya dan mempersiapkan dengan cara yang sama untuk semua turnamen. Secara bawah sadar, saya tidak berpikir itu sama karena Anda tidak bisa meniru tekanan dan segala sesuatu yang datang dengan acara besar dan kejuaraan besar. Prestise dari acara tersebut berbeda. Sementara Anda selalu mencoba mempersiapkan dengan cara yang sama, mungkin saya akan berbohong jika saya mengatakan saya merasa sama. Tekanan jelas lebih tinggi dan itu kadangkadang bisa membantu Anda lebih fokus. Jika ada turnamen yang Anda kurang antusias, Anda mungkin kehilangan sedikit konsentrasi yang mungkin mempengaruhi performa Anda.

HALAMAN INI

Rolex Testimonee Victor Perez melakukan Tee Shot di kejuaraan Open 2022

WHEN STARS ALIGNED

Kolaborasi Rémi Maillat, pendiri merek jam Krayon dan Jean Todt hadir dalam ‘Anywhere’, mahakarya jam tangan yang terinspirasi dari lukisan ikonis langit malam dari Van Gogh

INI

Jam tangan Krayon ‘Anywhere’ yang terinspirasi dari lukisan legendaris Van Gogh, ‘The Starry Night’

Krayon mempersembahkan ‘Anywhere’, sebuah mahakarya jam tangan yang terinspirasi dari lukisan legendaris Van Gogh, ‘The Starry Night’. Terbuat dari sebongkah platinum murni dan dirancang khusus untuk legenda motorsport, Jean Todt, jam tangan ini bukan hanya penunjuk waktu, tapi juga simfoni keindahan dan presisi. Krayon, dengan keahlian tiada banding dalam seni kriya tinggi, berhasil menangkap esensi lukisan Van Gogh dalam setiap detail ‘Anywhere’. Jam tangan ini bukan sekadar alat pengukur waktu, melainkan sebuah perjalanan visual menuju langit malam yang abadi, sebuah karya seni yang tak lekang oleh waktu.

PERPADUAN PEMBUATAN JAM TANGAN

MEWAH DENGAN KERAJINAN ARTISTIK KUNO

INI MENCIPTAKAN HARMONI UNIK, DI MANA

WAKTU SEOLAH TERHENTI DALAM KEINDAHAN

ABADI “THE STARRY NIGHT”

Penulis: Billy Saputra
HALAMAN

“The Starry Night” karya Vincent van Gogh adalah mahakarya pos impresionisme yang memikat, mengajak penonton memasuki alam semesta penuh warna dan pergolakan langit. Lukisan ini menangkap esensi malam dengan cahaya bintang yang menembus kegelapan, sementara setiap sapuan kuas seolah dipenuhi energi mistis, menciptakan suasana memikat yang membawa penonton ke alam mimpi. Lebih dari sekadar representasi langit malam, “The Starry Night” adalah eksplorasi mendalam tentang hubungan jiwa manusia dengan kosmos, sebuah pengalaman yang melampaui batas-batas dunia kita dan menyentuh esensi keberadaan itu sendiri.

Terinspirasi oleh semangat astronomi Van Gogh, Krayon menciptakan jam tangan ‘Anywhere’ dengan dedikasi terhadap estetika dan tarian kosmik. Setiap detail dirancang dengan presisi, mencerminkan siklus waktu layaknya balet matahari terbit dan terbenam. Penggunaan miniatur lukisan untuk menafsirkan ulang ‘The Starry Night’ sungguh luar biasa. Setiap sapuan warna direka ulang dengan cermat untuk menangkap jiwa lukisan asli. Dial dibuat dengan mengisi cekungan kecil pada pelat logam dengan cat lacquer warna-warni, lapis demi lapis, menciptakan efek halus. Perpaduan pembuatan jam tangan mewah dengan kerajinan artistik kuno ini menciptakan harmoni unik, di mana waktu seolah terhenti dalam keindahan abadi “The Starry Night”, mengajak kita merasakan pengalaman panca indera yang tak terlupakan.

Jam tangan ini adalah perpaduan luar biasa antara seni dan sains, terinspirasi oleh ketertarikan Vincent van Gogh pada kosmos. Layaknya almanak miniatur, jam tangan ini mencerminkan eksplorasi mendalam sang seniman terhadap misteri langit dalam karya ‘The Starry Night’. ‘Anywhere’ tidak hanya menggabungkan esensi artistik lukisan ikonis ini, tetapi juga mencerminkan tarian langit antara matahari dan bulan dengan fungsionalitas inovatifnya.

HALAMAN INI

Dial jam dibuat dengan mengisi cekungan kecil pada pelat logam dengan cat lacquer warnawarni; Mesin caliber C030 manual winding terlihat dibalik case transparan; Jam berdiameter 35.40mm ini dilengkapi tali jam kulit anak sapi, warna biru dan berserat

HALAMAN SAMPING

Kolaborasi apik Rémi Maillat, pendiri merek jam

Krayon dengan legenda motorsport, Jean Todt sukses menghasilkan mahakarya jam tangan

Platinum menjadi pilihan ideal untuk jam tangan istimewa ini dan Krayon hanya menggunakan platinum 950, paduan eksklusif yang terdiri dari 950 bagian per seribu logam berharga ini.

Krayon ‘Anywhere’ mengungkapkan waktu matahari terbit dan terbenam di lokasi mana pun yang dipilih oleh pemakainya. Rémi Maillat, pendiri Krayon, menghidupkan ide-ide baru ini melalui kerumitan seni pembuatan jam. Jam tangan ‘Anywhere’ melampaui sekadar penunjuk waktu, menjadi simbol perpaduan ruang dan waktu, momen penting dan tempat istimewa. Merek ini menata ulang konsep waktu, memahami bahwa setiap pagi dan sore adalah unik secara pribadi. Jam tangan ini dilengkapi caliber C030 manual winding yang dirancang dan dirakit di Swiss oleh Rémi Maillat. Meskipun terlihat sederhana, kaliber ini sangat tipis (5mm) dan memiliki 432 komponen dengan penyimpan daya 72 jam. ‘Anywhere’ menampilkan jam dan menit dengan dua jarum, berlatar belakang yang menciptakan ilusi suspensi. Cincin perifer lebar dibagi menjadi sektor siang (biru langit) dan malam (biru tua), yang

COLLECTOR’S CORNER

panjangnya berubah untuk mencerminkan waktu matahari terbit dan terbenam secara akurat. Fitur inovatif ini tidak hanya menangkap esensi waktu, tetapi juga sensitif terhadap garis lintang geografis, memengaruhi panjang siang dan malam. Krayon mengembangkan sistem rak dan tuas serbaguna untuk mengakomodasi perbedaan ini, memungkinkan penyesuaian mudah oleh pembuat jam setelah lokasi pemakai ditentukan.

Jam tangan ‘Anywhere’ tidak hanya menampilkan waktu, tetapi juga kalender sederhana pada posisi jam 6, menunjukkan tanggal dan bulan dengan hanya memerlukan lima penyesuaian tahunan. Cakram safir siang dan malam menjadi pusat perhatian,

JAM TANGAN INI DILENGKAPI CALIBER C030 MANUAL WINDING YANG DIRANCANG DAN DIRAKIT DI SWISS OLEH RÉMI MAILLAT

satu dicat tangan dengan warna biru tua dan bintang-bintang

Super-LumiNova™, sementara yang lain berwarna biru langit. Matahari, yang direpresentasikan di atasnya, menyelesaikan sirkuitnya, setiap sinar dipertegas oleh proses pelapisan berlian.

Flange miring dengan koordinasi warna juga berfungsi sebagai skala 24 jam. Pengerjaan cermat terlihat pada perforasi handchamfered dan jembatan yang dirancang secara artistik.

Perhatian terhadap detail ini memperkuat posisi ‘Anywhere’ sebagai contoh indah dari pembuatan jam kontemporer.

Krayon ‘Anywhere’ membuktikan bahwa bintang tak hanya bisa dinikmati di langit malam, tetapi juga dapat diabadikan dalam mahakarya horologi yang inovatif dan memukau.

ETERNAL SHOWCASE

Bugatti merilis sebuah hypercar terbaru yang terinspirasi dari komplikasi jam yang tak lekang oleh waktu

HALAMAN INI

Tampilan futuristik mobil sport Bugatti Tourbillon terbaru; Mobil sport ini dilengkapi berbagai instrumen unik hingga lampu pada bagian belakang mobil

HALAMAN SAMPING

Bugatti membuat sesuatu yang tidak pernah dilakukan sebelumnya, speedometer atau cluster instrumen dengan tourbillon, dirancang dengan keahlian pembuat jam tangan Swiss; Jean Bugatti

Merek mobil super mewah asal Prancis baru saja merilis hypercar terbarunya dengan sentuhan yang tidak biasa. Mobil terbarunya ini menanggalkan mesin W16 yang terkenal dari Bugatti, dan menggunakan mesin V16 hybrid yang mampu menghasilkan 1.800 tenaga kuda. Pintu mobil ini pun yang pertama menggunakan pintu gunting mirip seperti sebuah Lamborghini. Namun ada sentuhan lain yang juga tidak kalah menarik dibandingkan pembaharuan di sektor mesin dan eksterior mobilnya.

Mobil terbaru ini merupakan yang pertama yang tidak lagi menggunakan nama pembalap masa lalu dari Bugatti. Alih-alih pabrikan yang berbasis di Molsheim ini menamakan mobilnya, Tourbillon, terinspirasi langsung dari salah satu komplikasi jam mekanikal terumit. Mobil ini juga menjadi mobil mewah pertama yang memiliki nama yang berasal dari sebuah mesin jam. Tourbillon adalah penemuan pembuatan jam tangan oleh seorang jenius kelahiran Swiss, Abraham-Louis Breguet yang tinggal di Perancis pada tahun 1801. Sebuah ciptaan yang benar-benar orisinal tanpa ada bandingannya, rumit dan indah, komplikasi ini membantu melawan efek gravitasi pada jam tangan untuk memastikan ketepatan waktu yang lebih konsisten. Dan lebih dari 200 tahun kemudian, jam ini masih dihormati sebagai puncak

Penulis: Yessar Rosendar

pembuatan jam tangan. Para kolektor masih sangat menikmati bagaimana indahnya sebuah tourbillon berputar dan beroperasi di tengah dial jam kecintaan mereka.

Bugatti menginginkan suatu mobil yang tidak akan lekang waktu, sebuah mobil yang bisa dipamerkan di pameran mobil klasik bertahun-tahun kemudian. Sebuah teknologi dapat dengan mudah ditanggalkan – terutama layar digital berukuran besar – jadi penting untuk menggunakan sebanyak mungkin komponen yang tidak lekang oleh waktu. Oleh karena itu, Tourbillon menggunakan sejumlah teknik desain dan teknik yang tidak akan pernah ketinggalan zaman, termasuk kluster instrumen analog yang dibuat oleh pembuat jam tangan Swiss dan diselesaikan dengan ketelitian dan perhatian yang sama seperti pada jam tangan terhebat di dunia.

Jika beberapa tahun lalu Bentley memasang sebuah tourbillon di dalam jam pada dashboard mobilnya, maka Bugatti membawa

PABRIKAN YANG BERBASIS DI MOLSHEIM

INI MENAMAKAN MOBILNYA, TOURBILLON, TERINSPIRASI LANGSUNG DARI SALAH SATU KOMPLIKASI JAM MEKANIKAL TERUMIT

penggunaan tourbillon di dalam sebuah mobil ke tingkat lebih tinggi. Bugatti membuat sesuatu yang tidak pernah dilakukan sebelumnya, sebuah speedometer atau cluster instrumen dengan tourbillon, semuanya dirancang dan dibangun dengan keahlian pembuat jam tangan Swiss. Terdiri atas lebih dari 600 bagian dan dibuat dari titanium serta batu permata seperti safir dan rubi, kluster kerangka ini dibuat dengan toleransi terbesar sebesar 50 mikron, dengan toleransi terkecil sebesar 5 mikron, dan berat hanya 700g.

Detail yang dibuat secara rumit ini tetap menjadi titik fokus pengalaman berkendara, karena tetap di tempatnya saat tepi roda kemudi berputar mengelilinginya – sebuah pengaturan yang dikenal sebagai roda kemudi hub tetap. Melalui konsep yang cerdik ini, pengemudi Tourbillon dapat melihat instrumentasi mereka tanpa halangan, terlepas dari sudut kemudi karena jari-jarinya menjangkau bagian belakang cluster instrumen. Bugatti Tourbillon kini memasuki tahap pengujian, dengan prototipe yang sedang diuji di jalan raya agar bisa mulai dikirim ke pelanggan pada tahun 2026. Seperti Bugatti lainnya dan juga jam tangan mekanikal kelas atas, mobil ini dibuat dalam jumlah yang sangat terbatas. Hanya sebanyak 250 unit akan dibuat, dengan harga mulai EUR 3,8 juta (sekitar IDR 70 miliar). Perakitan manual akan dilakukan di Bugatti Atelier di Molsheim, menyusul model terakhir Bugatti bertenaga W16, Bolide dan W16 Mistral.

REFLECTIVE ELEGANCE

Kolaborasi Wei Koh dan José Miranda untuk para kolektor jam menghasilkan karya unik yang dibuat berdasarkan kilauan

Bayangkan sebuah jam tangan yang terinspirasi dari banyak aspek kehidupan; mulai dari logam cair, kereta cepat, hingga dewa Romawi yang penuh kharisma. Jam tangan ini hadir dengan desain yang memukau dan teknologi pemolesan yang sangat canggih. Sebagai kolaborasi antara pendiri majalah Revolution, Wei Koh, dan pendiri Isotope, José Miranda, jam tangan ini dirancang untuk layak menjadi sorotan.

Isotope x Revolution Mercury Limited Edition memamerkan case dari stainless steel yang sepenuhnya dipoles, dengan dial cembung berlapis kaca cermin pertama di dunia. Proses untuk mencapai hasil akhir yang sempurna ini adalah usaha yang membutuhkan kesabaran luar biasa. Setiap elemen, mulai dari komponen case hingga jarum jam, dipoles dengan presisi tinggi untuk menciptakan kilauan yang menakjubkan. Desain ini tidak hanya memberikan keindahan visual tetapi juga menambah dimensi artistik yang mendalam pada jam tangan ini. Setiap detail dipikirkan dengan cermat untuk memastikan kualitas teknik cipta

Penulis: Billy Saputra

DIAL CEMBUNG BERLAPIS KACA CERMIN

INI TERINSPIRASI OLEH ARSITEK MODERNIS

HENRY DREYFUSS YANG MERANCANG KERETA

MERCURY UNTUK NEW YORK CENTRAL

RAILROAD PADA PERTENGAHAN ABAD KE-20

tertinggi. Dial cembung berlapis kaca cermin terinspirasi oleh arsitek modernis Henry Dreyfuss yang merancang kereta Mercury untuk New York Central Railroad pada pertengahan abad ke-20. Kereta ini mencerminkan era Art Deco dan Streamline Moderne dengan bentuk aerodinamis dan garis-garis halusnya. Jam tangan ini menangkap esensi dari desain tersebut, membuatnya terlihat futuristik sekaligus elegan. Inspirasi dari desain kereta Mercury tidak hanya terlihat pada dial, tetapi juga pada bentuk keseluruhan jam tangan, menegaskan komitmen Isotope untuk menggabungkan elemen-elemen sejarah dan budaya dalam produk mereka.

Salah satu ciri khas dari jam tangan Isotope adalah integrasi logo “lacrima” yang berarti “tetesan air mata” dalam bahasa Latin. Bentuk teardrop ini diaplikasikan secara halus dan playful pada berbagai elemen jam tangan, seperti lug, marker, dial, atau jarum jam. Pada Isotope x Revolution Mercury, logo ini menjadi penanda pukul 12, dengan satu tetesan besar disertai tetesan kecil sebagai residu, merepresentasikan logam cair merkuri yang menjadi inspirasi utama. Integrasi logo ini juga menunjukkan keahlian Isotope dalam menyatukan elemen desain yang subtil namun bermakna. Proses kreatif untuk menciptakan jam tangan ini sangat kompleks. Desain case terinspirasi oleh kereta Mercury yang memberikan penekanan pada kecepatan dan kenyamanan, dengan tampilan futuristik yang memikat. Jam berukuran 38mm dan ketebalan 10mm ini memberikan tampilan yang proporsional dan nyaman di pergelangan tangan.

Jarum jamnya didesain dengan inspirasi dari ‘laurel wreath,’ (simbol kemenangan dan prestasi dalam mitologi Yunani dan Romawi). Jarum menit yang berbentuk daun menambah sentuhan distingtif, dan keduanya bertemu setiap jam untuk membentuk daun laurel besar. Semua jarum dibuat dan dipoles dengan tangan, menambahkan tingkat detail yang jarang ditemukan pada jam tangan dengan harga yang sama. Proyek paling menantang dari jam tangan ini adalah menciptakan dial cembung berlapis kaca cermin yang sempurna. Banyak pembuat dial jam yang mengatakan bahwa ini mustahil. Namun, dengan semangat yang tak kenal menyerah, José Miranda memberikan instruksi detail kepada para insinyurnya dan mencoba berbagai teknik pemolesan inovatif. Setelah lebih dari setengah tahun, hasil akhirnya adalah permukaan kaca cermin yang sempurna tanpa distorsi. Proses ini melibatkan berbagai teknik pemolesan yang rumit dan memerlukan ketelitian tinggi untuk memastikan setiap permukaan dial terlihat sempurna.

Ditenagai oleh mesin ETA/Peseux 7001 yang dikustomisasi oleh Landeron di La Chaux-de-Fonds, jam tangan ini menjamin keandalan dan ketepatan waktu. Mesin jam dihiasi sekrup berwarna biru dan pola graining pada jembatan, serta perlage pada pelat dasar, memberikan tampilan yang mewah dan menawan. Mesin ini tidak hanya memastikan kinerja yang andal tetapi juga menambah keindahan estetika pada jam tangan. Keindahan mesin ini dapat dilihat melalui caseback yang transparan, memungkinkan pemiliknya untuk mengagumi detail mekanis di dalamnya. Kombinasi antara teknologi tinggi dan keindahan visual ini membuat jam tangan ini menjadi pilihan yang sempurna bagi para kolektor dan pecinta jam tangan. Dilengkapi dengan tali kulit suede quick-release selebar 20mm dan gesper stainless steel yang dipoles, jam ini hanya diproduksi sebanyak 150 buah saja, dengan harga USD 2,400 (sekitar IDR 40 jutaan).

HALAMAN SAMPING

Isotope x Revolution Mercury Limited Edition; Mesin ETA/Peseux 7001 yang dikustomisasi oleh Landeron di La Chaux-de-Fonds

HALAMAN INI

Bentuk teardrop diaplikasikan secara halus dan playful pada berbagai elemen jam tangan, seperti lug, marker, dial, atau jarum jam

BIG DATE WITH KIM

Kreasi legendaris Mido Multifort TV Big Date dari emas merah yang dipadu nuansa warna cokelat dipersembahkan Kim Soo Hyun untuk penggemar jam tangan sporty

Penulis:
Yessar
Rosendar

horizontal yang cantik, menghasilkan refleksi yang memukau. Gradien warnanya beralih mulus dari cokelat pada bagian tengah ke hitam di tepiannya. Indeks marker berbentuk bulat, dengan bentuk trapesium di posisi pukul 3, 6, dan 9. Jarum jam dan menitnya dilengkapi aksen Super-LumiNova® putih dan mengeluarkan kilau biru-hijau, memastikan kejelasan sempurna. Kedua kristal safirnya juga berlapis anti-reflective. Di posisi pukul 12, hadir jendela tanggal besar yang dipuncaki dengan sebuah titik pada bezel dengan finishing satin. Tali jam tangan dari bahan kulit cokelat dengan motif relief dan gesper emas merah melengkapi paduan nuansa cokelatnya.

DIDIRIKAN OLEH PEMBUAT JAM TANGAN

ASAL SWISS GEORGES SCHAEREN PADA 1918, NAMA MIDO SENDIRI BERASAL DARI BAHASA SPANYOL “YO MIDO” YANG BERARTI “AKU MENGUKUR”

Aktor ternama Korea Selatan peraih sederet penghargaan bergengsi dan Brand Ambassador Mido untuk Asia, Kim Soo Hyun memperkenalkan persembahan terbaru di jajaran Multifort TV Big Date. Setelah sukses dalam pilihan warna dial hijau, biru, abu-abu, dan perak, kali ini hadir perpaduan antara emas merah dan nuansa warna cokelat. “Sebagai duta Mido dan aktor, saya senang diasosiasikan dengan koleksi Multifort TV Big Date,” tutur pria yang disebut-sebut sebagai aktor berbayaran tertinggi di Korea Selatan itu. “Model ini memiliki bentuk seperti TV yang khas, yang melambangkan modernitas, dinamisme, dan tradisi pembuatan jam tangan. Sebuah arloji dengan tampilan sporty namun elegan yang cocok untuk peran apa pun!” komentar bintang utama drama It’s Okay to Not be Okay (2020), One Ordinary Day (2021), dan Queen of Tears (2024) ini.

Tak berbeda dengan model-model sebelumnya dalam koleksi Multifort TV Big Date, model terbaru ini juga memamerkan gaya elegan dan pesona memukau. Desain khasnya yang diperkaya dengan detail-detail unik memberinya karakter yang kuat. Multifort TV Big Date Rose Gold ini memiliki dial dengan finishing brush

Terbungkus dalam tampilan luar yang sempurna itu adalah mesin Caliber 80 yang menjanjikan presisi tiada cela dan didekorasi sempurna, terlihat melalui caseback transparan. Caliber 80 ini dilengkapi pemberat osilasi dengan dekorasi motif Côtes de Genève dan logo Mido. Diperkuat dengan pegas penyeimbang Nivachron™, arloji ini memiliki resistansi terhadap medan magnet dan guncangan yang luar biasa, memastikan akurasinya tak tertandingi. Cadangan dayanya juga impresif, hingga 80 jam, dan kedap air hingga kedalaman 100 meter. Mido tak pernah gagal menunjukkan keunggulan mekanisme maupun estetikanya. Didirikan oleh pembuat jam tangan asal Swiss Georges Schaeren pada 1918, nama Mido sendiri berasal dari bahasa Spanyol “yo mido” yang berarti “aku mengukur”. Lewat kekuatan visioner sang pendiri, Mido terus memadukan keahlian pembuatan jam tangan, inovasi, fungsionalitas, dan estetika. Sepanjang kiprahnya, merek jam ini memanfaatkan keahliannya untuk menunjukkan karakteristik mekanis dan estetik mumpuni. Jam tangan Mido dilengkapi dengan sistem penggerak otomatis generasi terbaru, cadangan daya yang impresif, dan resistansi yang luar biasa terhadap magnetisme. Performa teknologi ini disertai dengan desain-desain orisinal namun tak lekang oleh waktu.

HALAMAN SAMPING

Aktor Korea Selatan yang karismatik dan Duta Merek MIDO untuk Asia Kim Soo Hyun

HALAMAN INI

Tampilan klasik jam tangan MIDO Multifort TV Big Date Rose Gold menampilkan dial dengan finishing brush horizontal yang cantik, dan ditenagai mesin Caliber 80 presisi tinggi yang terlihat melalui caseback transparan

GEMS OF GENEVA

Ajang tahunan Watches and Wonders Geneva menghadirkan beragam inovasi dan seni yang memukau dari industri pembuatan jam tangan. Tidak hanya menyoroti merek-merek besar, ajang ini juga memamerkan produk baru dari banyak pembuat jam tangan independent. Dari komplikasi yang rumit hingga desain yang menyita perhatian, kami pilihkan 12 jam tangan favorit yang menonjolkan esensi horologi modern yang diperuntukkan untuk memikat para penggemar jam tangan di seluruh dunia

ANGELUS INSTRUMENT DE VITESSE MONOPUSHER

Angelus menghadirkan kembali koleksi bersejarahnya di tahun ini. Melalui La Fabrique yang diluncurkan tahun lalu dengan Chronographe Médical, ide awalnya adalah untuk menghidupkan kembali karya-karya warisan bersejarah dan memberi penghormatan kepada desain yang ikonik. Tahun ini, Instrument de Vitesse Monopusher Chronograph hadir dengan gaya vintage

Ringkas, tipis, elegan, dan penuh pesona, jam ini mengandalkan tampilan central chronograph asli tanpa sub-dial dan tata letak yang berfokus pada skala tachymeter sesuai dengan namanya, yaitu instrumen kecepatan. Ditenagai column-wheel kaliber A5000 hand-wound, yang dibuat oleh La Joux-Perret yang dapat ditelusuri kembali ke mesin jam yang pernah dibuat sebelumnya oleh THA Ebauche.

HYSEK IO CHRONOGRAPH

Sejak didirikan pada tahun 1997, merek Hysek telah menginspirasi banyak orang dengan bahasa desainnya yang tidak biasa untuk industri jam tangan. Pengunjung ajang Watches and Wonders Geneva tahun ini disambut dengan gaya yang menantang dan berani dari merek ini, yang baru saja mengeluarkan chronograph baru dari lini IO, “IO Chronograph.” Dengan desainnya yang relatif sederhana untuk Hysek, jam tangan ini menonjol

terutama dengan desain housing-nya. Jika dilihat lebih dekat, terlihat keindahan dan kecanggihan yang dilengkapi dengan tepian yang jernih. Tersedia dalam pilihan dial jam berwarna biru royal, putih atau hitam dan kini juga dilengkapi dengan kaliber otomatis buatan in-house dan memiliki cadangan daya 42 jam. Finishing akhir yang dilakukan dengan tangan pada model berukuran 41mm yang berupa charbonnage refinement ini membuat setiap jam tangannya menjadi sebuah karya yang unik.

LOUIS MOINET AROUND THE WORLD IN 8 DAYS

Louis Moinet menamakan koleksi terbarunya dengan “Around the world in 8 days” dimaksudkan untuk mencakup delapan jam tangan dan mencerminkan kota metropolitan paling megah di dunia dengan cara yang artistik. Uniknya, keaslian bahan yang digunakan, mulai dari bahan mineral hingga bahan berteknologi tinggi dan bagian asli Menara Eiffel, menciptakan dial jam luar biasa yang, jika dilihat lebih dekat, mampu membangkitkan keinginan berkelana siapapun yang melihatnya. Masing-masing kota besar

diwujudkan dengan jam tangan yang berupaya menangkap seni, budaya, arsitektur, dan teknologi khas negara tersebut. Lukisan miniatur, ukiran tangan yang presisi, dan dial jam seperti puzzle yang rumit melengkapi koleksi unik ini. Kota-kota besar seperti Paris, Abu Dhabi, Bangkok, Kuala Lumpur, Singapura, Tokyo, San Francisco, dan New York dapat dilihat dan dikagumi di pergelangan tangan si pemakai. Khusus untuk model berukuran 40mm yang terbuat dari red gold, hanya tersedia satu set dan dilengkapi dengan flying tourbillon dan cadangan daya selama 96 jam.

NOMOS TANGENTE 38 DATE - 175 YEARS WATCHMAKING GLASHÜTTE

Merek asal Jerman Nomos Glashütte membuat penampilan perdananya di ajang Watches and Wonders Geneva 2024 dengan mengeluarkan koleksi terbaru Tangente 38 yang mengutamakan warna, lebih tepatnya 31 warna di antaranya. Menariknya, setiap model dalam seri “Nomos Tangente 38 Date - 175 Years Watchmaking Glashütte” adalah edisi terbatas sebanyak 175 buah, merayakan ulang tahun perdagangan horologi di kota Jerman

Timur tempat Nomos, bersama dengan pembuat jam tangan terkenal lainnya seperti A. Lange & Söhne dan Glashütte Original, berbasis. Nomos telah memilih model andalannya, dan pemenang berbagai penghargaan desain, Tangente yang terinspirasi dari Bauhaus, sebagai kanvas untuk kombinasi warna yang memesona ini. Keseluruhan 31 referensi yang dipamerkan di ajang ini masingmasing hadir dalam stainless-steel case berdiameter 37.5mm dan dilengkapi dengan nomor edisi terbatas yang diukir pada jam tangan di bagian belakang case

NORQAIN FREEDOM 60 CHRONO 40MM PEACH LIMITED EDITION

Perusahaan jam tangan Swiss independen dan milik keluarga, NORQAIN, memperkenalkan tiga ekspresi baru dari lini jam tangan olahraga Freedom 60 Chrono di Watches and Wonders Geneva tahun ini. Terinspirasi oleh “La Dolce Vita” dan dirancang untuk petualangan multi-generasi masa kini, merek ini menghadirkan tiga desain dial jam yang penuh warna dan kontras tinggi, menawarkan keterbacaan yang mudah dan jelas. Di antara beragam warnanya, salah satu yang mencuri perhatian

adalah Freedom 60 Chrono 40mm Peach, yang hanya diproduksi 300 buah, masing-masing dicetak dengan “ONE of 300.” Yang terpenting, jam tangan ini menonjol berkat estetikanya. Case jam memadukan steel dengan palet warna peach yang harmonis, menampilkan dial tipe sunray-finished dengan sub-counters warna hitam dan skala tachymeter warna putih pada bagian outer ring berwarna hitam. Secara keseluruhan, desain yang cerah dan penuh percaya diri ini berhasil membawa gaung petualangan yang hangat dan menyenangkan di Mediterania Italia, memotivasi pemakainya seperti inspirasi di baliknya.

ORIS AQUIS DATE

Yang menjadi pusat perhatian dalam presentasi Oris tahun ini adalah perombakan halus namun substansial dari lini koleksi andalan mereka, Aquis, khususnya Aquis Date. Generasi berikutnya dari Aquis Date, yang oleh merek ini disebut sebagai “jam tangan modern sehari-hari,” dirancang agar lebih mudah dipakai dan lebih bergaya dibandingkan pendahulunya, dengan lug dan crown yang didesain ulang. Bagian lug kini telah diberi perawatan yang lebih

baik sehingga terasa lebih nyaman di pergelangan tangan, crown kini meruncing dan bisa disekrup agar lebih melindungi jam dari guncangan dan benturan yang tidak disengaja. Bagian dial juga menampilkan penanda jam baru serta tipografi dengan font yang dibuat khusus untuk jam tangan Oris. Sebagai sentuhan akhir, steel bracelet juga menjadi aspek lain dari model Aquis baru yang telah membantu mereka berevolusi dari jam tangan penyelam yang fungsional menjadi sesuatu yang dapat dikenakan setiap saat.

PEQUINET ROYAL TOURBILLON

Dengan diperkenalkannya Royal Tourbillon yang hadir dalam edisi terbatas sebanyak 24 buah, Pequignet akhirnya memasuki bidang mahakarya pembuatan jam tangan. Para pecinta haute horlogerie Prancis dapat menantikan flying tourbillon pertama dari merek tersebut, yang mengusung mekanisme pengaturan yang rumit, digerakkan oleh mesin jam “Caliber Royal” buatan in-house yang menyediakan cadangan daya selama 88 jam. Komplikasi ini, yang secara tradisional diposisikan pada pukul enam dan

dipasang tanpa bagian upper bridge, memberikan perasaan bahwa presisinya seakan melayang kepada si pemakai jam tangan. Lalu, seperti komponen jam tangan lainnya, rangka 1-minute tourbillon yang terbuat dari titanium ini seluruhnya dibuat di Prancis. Di dalam case rose gold berukuran 44mm terdapat dial jam biru dengan tampilan tetesan air. Menariknya, sesuai dengan hal ini, jam tangan yang baru diluncurkan ini dilengkapi dengan tali kulit buaya berwarna biru yang elegan.

RAYMOND WEIL MILLESIME

Setelah hampir 50 tahun berdiri, Raymond Weil merayakan debut resmi mereka di ajang Watches and Wonders dengan memperkenalkan koleksi “Millesime.” Merek ini tidak hanya memperluas portofolionya dengan menyertakan tiga dimensi yang baru, namun juga memperkenalkan 11 referensi baru secara keseluruhan, yang semuanya mewujudkan gaya elegan yang tidak mencolok. Desain yang mewah berkelas selaras dengan perkembangan zaman selalu menjadi dasar karya Raymond Weil, yang berupaya menghormati warisan pembuatan jam

tangan Jenewa melalui desain permukaan yang canggih dan komplikasi baru. Kualitas dan keahlian juga memainkan peran penting. Sebagai contoh, model 2930 berdiameter 39.5mm yang dianugerahi GPHG pada tahun 2023 dan memiliki detik kecil pada pukul 6, kini juga tersedia dalam warna “Denim Blue” dan “British Racing Green.” Sementara, Ref. 2945 kali ini juga tersedia dengan komplikasi moonphase. Yang tak kalah pentingnya, dial jam bertipe panda juga diberi penghormatan dengan Tri-Compax chronograph berdiamter 39.5mm yang dilengkapi skala tachymeter

RESSENCE TYPE 1° ROUND MULTICOLOR

Para pecinta jam tangan kontemporer dan canggih mungkin sudah mengenal Ressence. Merek yang bangga mengaitkan desain Belgia dengan keahlian pembuatan jam tangan Swiss ini memperkenalkan versi berwarna dari Type 1° Round yang dirilis pada tahun 2023. Para seniman akan terpesona oleh warna-warna primal yang digunakan pada dial jam yang tampak menyatu dengan sapphire crystal berbentuk kubah. Jam tangan berbentuk bulat berukuran 42.7mm ini dibuat dari titanium grade 5. Pada

konfigurasi dial bertipe regulator ini, bagian jam, menit dan detik hadir secara terpisah, dengan penunjuk jam yang dibaca dalam warna hijau dengan desain yang disederhanakan. Tanggalnya berwarna merah dengan desain khusus untuk mengenali dua hari di akhir pekan. Model ini juga dilengkapi dengan tali jam karet dan ditenagai self-winding mechanical calibre ETA 2892 yang dikaitkan dengan modul ROCS 1.3, sistem orbital cembung yang dikembangkan dan dipatenkan oleh Ressence.

RUDIS SYLVA HARMONIOUS OSCILLATOR RS 23

RS 23 adalah versi terbaru dan sederhana dari jam tangan Rudis Sylva Harmonious Oscillator. Dikembangkan oleh Rudis Sylva, Harmonious Oscillator adalah penemuan yang dipatenkan dengan dua gigi keseimbangan yang langsung menghilangkan efek gravitasi ketika jam tangan berada pada posisi vertikal, tidak seperti Tourbillon konvensional, yang memerlukan waktu satu menit penuh untuk melakukannya. Rudis Sylva meluncurkan versi sederhana dari Harmonious Oscillator yang diadaptasi oleh para insinyur Dubois Dépraz di La Vallée de Joux. Timbangan bergerigi sudah diperbaiki dan tidak lagi berputar satu kali per

menit dalam sangkar 360 derajat seperti pada versi “Tourbillon.” Eksekusi yang lebih sederhana dengan dua keseimbangan yang terhubung ini juga memungkinkan semua anomali kronometrik yang disebabkan oleh tarikan gravitasi Bumi dihilangkan secara bersamaan, dan oleh karenanya tetap lebih presisi dibandingkan Tourbillon konvensional. Koleksi RS 23 tersedia dalam case dari rose gold atau titanium, dan dirilis dalam edisi terbatas masing-masing delapan buah. Hal yang membuat model ini semakin spesial adalah dekorasi “flinqué” untuk koleksi RS 23 ini dibuat oleh pengrajin pemenang penghargaan Georges Brodbeck.

SPEAKE MARIN TOURBILLON ULTRA VIOLET

Sebagai merek yang kerap memadukan pembuatan jam tangan tradisional dengan desain ultra-modern, Speake Marin tahun ini menghadirkan “Tourbillon Ultra Violet,” sebuah interpretasi baru dari model yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2020. Estetika yang segar dan futuristik ini dipicu oleh komponen utama karya yang dibingkai dalam ultraviolet, menghasilkan kontras yang mengesankan dan menarik perhatian semua orang. Salah satu highlight utama dalam jam tangan ini adalah bagaimana dial yang

bertipe openwork ini dengan istimewa melengkapi keseluruhan tampilan dari flying tourbillon, micro rotor dan indikator cadangan daya. Semuanya disematkan dalam case “Piccadilly” yang ikonik, yang tersedia dalam ukuran 38mm dan 42mm serta ditandai dengan permukaan yang bertipe polished dan satin-finished Speake Marin Tourbillon Ultra Violet yang dibuat dalam edisi terbatas berjumlah sembilan buah ini dilengkapi dengan cadangan daya selama 72 jam.

TRILOBE LES MATINAUX L’HEURE EXQUISE

Edisi terbaru dari Trilobe Les Matinaux, dan mungkin merupakan versi paling konsisten hingga saat ini, L’Heure Exquise menambahkan indikasi moonphase, menegaskan tampilan puitis yang sudah dikenal dari merek ini. Elegan, menawan, dan romantis, jam tangan terbaru dari Trilobe ini tersedia dalam versi titanium atau emas, dengan pilihan case berukuran 38.5mm atau 40.5mm, dan dial jam berwarna dune-toned atau biru. Uniknya, sebagai jam

yang mengandalkan serangkaian cakram untuk menunjukkan waktu, fitur terbaru yang hadir adalah piringan cakram di bagian dalam dengan komplikasi moonphase di tingkat bawah, dan di atasnya terdapat piringan sapphire dengan bintang-bintang yang berputar mengikuti irama detik. Pada bagian belakang jam terlihat pemandangan yang memperlihatkan kaliber X-centric yang dibuat oleh “Le Cercle des Horlogers,” dengan pendekatan minimalis dan menawan.

A JOURNEY THROUGH CARTIER’S WORLD

Kunjungan eksklusif kami ke manufaktur Cartier di La Chaux-de-Fonds, Swiss untuk menyingkap tirai keajaiban dan keahlian di balik jam tangan mewah dan ternama ini

Bagi mereka yang berkecimpung di dunia jam tangan dan perhiasan, baik itu perwakilan media maupun para kolektor jam dan penggemar perhiasan, undangan eksklusif untuk berkunjung ke manufaktur Cartier adalah sebuah kehormatan. Dan saat mereka mengundang Collector’s Guide WATCHES Indonesia, tentu kami menerimanya dengan senang hati, dan kunjungan ini menjadi salah satu aktivitas yang paling berkesan di tengah-tengah kesibukan meliput ajang Watches and Wonders Geneva di bulan April lalu. Kunjungan ke manufaktur Cartier adalah peluang langka untuk menjelajahi langsung segala keindahan dan kompleksitas di balik setiap produk Cartier, dan sekaligus

DAN SALAH SATU YANG SANGAT PENTING DARI

KUNJUNGAN INI ADALAH MELIHAT LANGSUNG

KEAHLIAN PENGRAJIN CARTIER, SAAT MEREKA

MELALUKUKAN TEKNIK PENGUKIRAN, PEMOLESAN, DAN PEMBUATAN KOMPONEN

MEKANIK YANG SANGAT RUMIT

menambah wawasan mendalam ke dalam dunia eksklusif di mana seni, inovasi, dan tradisi bertemu. Bagi kami yang beruntung dapat mengikuti kunjungan ini sehari sebelum ajang Watches and Wonders Geneva, ini bukan hanya sebuah tur, melainkan sebuah penghormatan terhadap dedikasi dan keterampilan yang menjadikan Cartier sebagai lambang kemewahan yang tak tertandingi.

Salah satu produsen jam tangan dan perhiasan mewah terkemuka dan paling dihormati di dunia ini tidak hanya terkenal karena desain ikoniknya, melainkan juga karena proses manufaktur yang cermat dan berkomitmen untuk kualitas tinggi. Di dunia horologi mewah, nama Cartier berdiri sebagai simbol kemewahan dan inovasi. Merek yang didirikan pada tahun 1847 oleh Louis-François Cartier ini dikenal karena keahliannya dalam

perhiasan dan jam tangan, dan telah lama memegang tempat khusus di dunia horologi, karena kemampuan mereka dalam memproduksi jam tangan yang tidak hanya akurat tetapi juga mewah dan inovatif. Keterampilan Cartier dalam menciptakan jam tangan yang elegan dan berkelas telah diperkuat oleh warisan panjangnya dalam desain dan manufaktur. Inilah yang membuat kami sangat bersemangat untuk menyaksikan langsung proses yang berlangsung di manufakturnya. Dan kunjungan ke manufaktur pagi itu dimulai dengan presentasi singkat dari team manajemen Cartier yang sangat ramah menyambut

HALAMAN SAMPING

Tampilan megah gedung Manufaktur Cartier di Chaux de Fonds, Swiss, mengintegrasikan laboratorium pembuatan jam tangan dan sekolah pembuatan jam Cartier dan merupakan pusat teknologi profesional serta penelitian dan pengembangan; Maison des Métiers d’Art yang didirikan pada tahun 2014, tempat para pengrajin seni jam tangan Cartier bekerja

HALAMAN INI DARI KIRI

Mahakarya dial jam dari Maison des Métiers d’Art; Dial jam Révélation d’une Panthère; Pengujian dilakukan di seluruh siklus produksi di manufaktur La Chaux-de-Fonds, untuk memastikan kualitas dan keandalan jam tangan; Mikrorotor pada jam Santos-Dumont Squelette

PROSES PERAKITAN SETIAP JAM TANGAN

DILAKUKAN SATU-PERSATU SECARA

MANUAL OLEH PARA AHLI HOROLOGI, YANG

MELIBATKAN PERAKITAN KOMPONENKOMPONEN KECIL DENGAN PRESISI TINGGI

kami, sembari menikmati sarapan pagi di ruang tamu, di mana mereka menceritakan tahap-tahap yang akan kami saksikan di manufaktur, mulai dari tahap desain konsep awal, hingga perakitan jam dan pengujian setiap komponen jam yang sangat mengagumkan.

Terletak di fasilitas manufaktur utama di La Chaux-de-Fonds, Swiss, kunjungan ini dimulai dengan sambutan hangat dan penjelasan mengenai sejarah panjang Cartier dalam dunia horologi. Dan salah satu yang sangat penting dari kunjungan ini adalah melihat langsung keahlian pengrajin Cartier, saat mereka

melalukukan teknik pengukiran, pemolesan, dan pembuatan komponen mekanik yang sangat rumit. Selama tur, kami juga diajak untuk melihat langsung proses manufaktur jam tangan dari awal hingga akhir, termasuk pembuatan komponen, perakitan, dan pengujian kualitas. Salah satu keunggulan Cartier adalah kesuksesan mereka dalam memadukan antara teknik tradisional dan teknologi modern, dan proses di manufaktur yang kami saksikan siang itu melibatkan beberapa tahap, masing-masing diatur dengan standar kualitas yang sangat tinggi. Tur dimulai dengan melihat langsung beberapa desain jam tangan Cartier yang dimulai dengan sketsa buatan tangan yang memperlihatkan keindahan estetik dan fungsionalitas, yang mempertimbangkan setiap elemen, dari casing hingga dial. Kami juga melihat langsung beberapa sketsa yang telah dibuat dan membandingkannya dengan produk yang telah selesai diproduksi. Setelah desain disetujui, maka dimulailah pengembangan prototipe awal, yang melibatkan pemilihan bahan yang tepat dan pengujian fungsionalitasnya juga, untuk memastikan bahwa jam tangan tidak hanya menarik tetapi juga tahan lama. Sebelum melajutkan ke ruang di mana para ahli membuat komponen jam, mereka menjelaskan bahwa Cartier memiliki fasilitas manufaktur di Genève dan La Chaux-deFonds, Swiss dan juga di Prancis, di mana komponen jam tangan diproduksi dengan presisi tinggi. Ini termasuk pembuatan mesin, casing, dan dial, yang seluruhnya dikerjakan oleh pengrajin yang terampil. Kami pun diajak melihat langsung proses detil untuk finishing jam, yang mencakup pemolesan, pengukiran, dan pelapisan untuk memberikan sentuhan akhir yang sempurna. Detail seperti ini adalah untuk memastikan bahwa setiap jam

tangan Cartier memenuhi standar estetika dan kualitas yang sangat tinggi. Proses perakitan setiap jam tangan dilakukan satu-persatu secara manual oleh para ahli horologi, yang melibatkan perakitan komponen-komponen kecil dengan presisi tinggi dan pengujian untuk memastikan keakuratan waktu.

Yang juga sangat menarik juga, sayangnya kami tidak bisa menunjukkan video di tulisan ini, adalah saat dilakukan pengujian kualitas pada setiap jam tangan mereka. Setiap produk yang sudah rampung dikerjakan dan dirakit, harus menjalani serangkaian pengujian ketat, termasuk pengujian ketahanan air dan ketahanan terhadap guncangan, untuk memastikan bahwa produk akhir tidak hanya indah tetapi juga berfungsi dengan sempurna. Kami pun menyaksikan sendiri, bahkan diajak untuk mencoba langsung dengan menguji ketahanan dan ketangguhan jam tangan, termasuk dengan membenturkan jam ke lantai berkalikali, dan bahkan kami juga melihat saat gelang jam diuji dengan ditarik dan diputar berkali-kali oleh perangkat mesin khusus, dan termasuk pengujian kedap air, dan sebagainya. Cartier dikenal tidak hanya karena keindahan desainnya dan ketangguhan mesin jamnya, tetapi juga karena inovasi teknologinya. Jenama ini tidak hanya mengandalkan tradisi, tetapi juga berkomitmen untuk inovasi. Selama tur, kami juga diperkenalkan dengan berbagai teknologi canggih yang digunakan dalam pembuatan jam tangan. Mekanisme mesin otomatis yang inovatif dan komplikasi jam tangan yang rumit adalah contoh dari bagaimana Cartier terus mendorong batasan dalam dunia horologi.

Manufaktur Cartier juga memiliki ruang pameran yang menampilkan koleksi jam tangan ikonik dan sejarah merek ini, kami diberi kesempatan untuk melihat koleksi ikonik Cartier dari dekat dan mempelajari sejarahnya. Dari model-model awal yang sederhana hingga desain yang lebih modern dan kompleks, setiap koleksi menceritakan kisah evolusi Cartier dalam industri perhiasan dan horologi. Kami juga berkesempatan untuk berbicara dengan beberapa ahli horologi dan pengrajin yang bekerja di manufaktur, untuk mengetahui lebih dalam tentang keahlian dan inovasi yang mereka telah lakukan. Kunjungan ke fasilitas produksi Cartier ini lebih dari sekadar tur, melainkan sebuah pengalaman yang sangat berkesan dan langka untuk menyaksikan langsung seni di balik salah satu merek mewah paling bergengsi di dunia ini, dan mengeksplorasi warisan serta inovasi yang menjadi dasar setiap kreasi Cartier. Dengan membuka fasilitas produksinya kepada publik, Cartier menegaskan kembali posisinya sebagai pelopor dalam dunia kemewahan dan kerajinan. Kunjungan ini tidak hanya memperlihatkan keterampilan dan teknologi yang mendasari pembuatan produk Cartier, tetapi juga menghubungkan pengunjung dengan sejarah dan filosofi merek yang telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia. Tur ini ditutup dengan makan siang yang eksklusif, terima kasih Cartier, sampai berjumpa di kunjungan berikutnya!

HALAMAN SAMPING DARI ATAS, KIRI KE KANAN

Sketsa mikrorotor Santos-Dumont Squelette; Perakitan mesin jam Santos de Cartier Squelette; Printer 3D digunakan untuk membuat model resin pertama guna memastikan estetika; Case jam Santos de Cartier; Laboratorium pembuatan jam dan Sekolah Pembuatan Jam Cartier di Couvet; Pemasangan jarum jam biru; Dial jam Cartier Tank; Gelang jam Tank Française; Sistem SmartLink pada gelang jam

HALAMAN INI DARI KIRI

Beberapa koleksi dari pembuatan jam tangan Cartier: Santos de Cartier, Clash [Un]limited, Coussin de Cartier, Baignoire, Ballon Bleu de Cartier, Tank dan Révélation d’une Panthère; Santos-Dumont Squelette dengan tali jam kulit

CHALLENGING STEREOTYPES

Memecah pemikiran negatif purist, dan memahami jam tangan keluaran Rumah Mode yang sangat canggih dan mengagumkan

Di dunia horologi, ada pandangan umum di kalangan purist bahwa jam tangan yang diproduksi oleh rumah mode kurang bernilai dibandingkan dengan jam tangan dari manufaktur jam tangan tradisional. Jika stereotip ini dikesampingkan, terdapat banyak jam tangan hasil keluaran rumah mode yang dirancang dan diproduksi dengan kualitas yang sangat tinggi, setara dengan jam tangan mewah keluaran rumah manufaktur jam tangan lainnya. Mari kita lihat lebih dekat tiga jam tangan luar biasa dari rumah mode terkenal: Chanel J12 Diamond Tourbillon Caliber 5, Hermès Cut, dan Louis Vuitton Tambour Moon Flying Tourbillon Frank Gehry.

Penulis: Billy Saputra

CHASTAINGT MENUNJUKKAN BETAPA

PENTINGNYA BERLIAN DALAM DESAIN INI

DENGAN MENGATAKAN, “BERLIAN ADALAH BATU

FAVORIT GABRIELLE CHANEL”

Chanel J12 Diamond Tourbillon Caliber 5

Chanel hadir dengan mahakarya terbaru mereka, J12 Diamond Tourbillon Caliber 5 yang memukau dengan kombinasi teknologi canggih dan keindahan. Menurut Arnaud Chastaingt, direktur

Studio Jam Chanel, “J12 adalah inspirasi, dan Studio Jam Chanel ingin menyoroti bagian berlian yang unik.” Berlian solitaire berada di pusat tourbillon dan mengikuti mekanisme mesin jam, memberikan waktu ritme yang berharga dan kontemplatif. Mesin jam ini dibuat oleh Chanel Manufacture, dan dilengkapi tombol jam emas putih 18 karat dan casing keramik hitam atau matte black berdiameter 38mm. Ada dua opsi untuk bezel jamnya: satu yang dihiasi dengan 34 berlian potongan baguette, dan yang lain memiliki desain matte hitam yang elegan, yang memberikan kontras yang halus antara kemilau berlian dan permukaan keramik yang halus. Movement Caliber 5 yang ada di dalamnya adalah tourbillon terbang pertama yang dibuat oleh Chanel. Tourbillon

HALAMAN SAMPING DARI KIRI

Model mengenakan jam tangan

Hermès Cut, foto: @Haw-lin

Services; Model mengenakan jam tangan Chanel J12 Diamond

Tourbillon warna Matte black; Jam tangan Louis Vuitton Tambour

Moon Flying Tourbillon Frank Gehry

HALAMAN INI

Dua versi Chanel J12 Diamond

Tourbillon Caliber 5, yaitu dalam warna hitam dan putih yang elegan, dihiasi berlian solitaire yang terletak di pusat tourbillon dan mengikuti mekanisme mesin jam

yang terus bergerak dihiasi dengan berlian solitaire yang berputar di atas escapement menciptakan tampilan yang memukau. Chastaingt menunjukkan betapa pentingnya berlian dalam desain ini dengan mengatakan, “Berlian adalah batu favorit Gabrielle Chanel.” Mesin jamnya memiliki 29 permata dan dapat bertahan sekitar 55 jam.

Dengan penutup belakang safir transparan memungkinkan pemiliknya untuk melihat desain mesin jam yang berwarna hitam. Jam ini kedap air hingga 50 meter, membuatnya tahan untuk penggunaan sehari-hari meskipun dibalut kemewahan. Sangat unik dan hanya dibuat sebanyak 55 buah, dengan harga sekitar IDR 3,1 milyar, J12 Diamond Tourbillon Caliber 5 adalah simbol gaya dan status, cocok bagi mereka yang ingin menunjukkan selera tinggi mereka dalam teknologi dan mode.

Hermès Cut

Jam tangan Hermès Cut adalah perpaduan sempurna antara geometri dan estetika yang elegan. Jam ini memiliki casing stainless steel satin berukuran 36mm dengan tepi-tepi yang dipoles, serta tombol jam yang ditempatkan pada posisi unik pukul 1:30 dan dihiasi dengan H berlapis kilap pernis (lacquer). Bezel jam hadir dalam dua pilihan: stainless steel dengan 56 berlian atau kombinasi stainless steel dan emas rose 750 5N. Dial jamnya berwarna perak opaline dengan angka Arab yang dilapisi Super-LumiNova® serta jarum jam dan menit berbentuk baton yang juga dipoles dan dilapisi Super-LumiNova®.

Mesin jam otomatis kaliber Hermès H1912 buatan sendiri memiliki cadangan daya rata-rata 50 jam. Bagian belakang case yang transparan dari kristal safir menampilkan plat utama yang dipoles secara melingkar dan jembatan serta bobot osilasi yang disikat satin. Jarum jam, menit, dan detik yang sebagian terbuka dan mengilap melintas di atas dial jam berwarna perak dengan

lintasan menit beraksen abu-abu dan oranye. Untuk tali, Hermès Cut menawarkan sistem yang dapat diganti dengan mudah, memungkinkan pengguna untuk mengubah gaya sehari-hari. Tali jam tersedia dalam pilihan karet berwarna putih, oranye, gris perle, gris étain, glycine, vert criquet, bleu jean, dan capucine, atau pilihan gelang jam logam yang disikat satin dan dipoles dengan penutup kupu-kupu. Dengan ketahanan air hingga 10 bar, Hermès Cut tidak hanya bergaya tetapi juga praktis untuk dipakai sehari-hari.

HALAMAN INI

Jam tangan Hermès Cut hadir dalam berbagai versi yang

sangat indah, dengan bezel dalam dua pilihan: stainless steel dengan 56 berlian atau kombinasi stainless steel dan emas rose 750 5N, dan pilihan gelang jam maupun tali karet warna-warni

HALAMAN SAMPING

Jam tangan Louis Vuitton Tambour Moon Flying Tourbillon

Sapphire Frank Gehry yang canggih dan menampilkan arsitektur spektakuler yang sepenuhnya transparan

Louis Vuitton Tambour Moon Flying Tourbillon Frank Gehry

Jam tangan Tambour Moon Flying Tourbillon Sapphire Frank Gehry adalah hasil kolaborasi luar biasa antara La Fabrique du Temps Louis Vuitton dan arsitek terkenal, Frank Gehry. Terinspirasi oleh desain Fondation Louis Vuitton di Paris dan Louis Vuitton Maison Seoul, jam tangan ini menampilkan arsitektur spektakuler yang sepenuhnya transparan, memberikan pandangan tak terputus pada kaliber flying tourbillon yang diproduksi dan dirakit di La Fabrique du Temps Louis Vuitton. Gehry, yang terkenal dengan karyanya pada bangunan bergelombang dari kaca, membawa sentuhan artistiknya ke dalam desain dial jam tangan ini.

Jam tangan ini memiliki spesifikasi mengesankan. Case, lug, dan tombol jam terbuat dari safir yang diukir dari blok safir seberat 200 kilogram. Dial yang juga terbuat dari safir dipoles dan dimatifikasi secara manual untuk mencerminkan karya arsitektur Gehry. Jam tangan ini menggunakan mesin manual winding calibre LFTMM05.01 yang dirancang dan dirakit oleh para ahli di La Fabrique du Temps Louis Vuitton. Mesin jamnya memiliki 160

GEHRY, YANG TERKENAL DENGAN KARYANYA PADA BANGUNAN BERGELOMBANG DARI KACA, MEMBAWA SENTUHAN ARTISTIKNYA KE DALAM

DESAIN DIAL JAM TANGAN INI

komponen dengan cadangan daya selama 80 jam, serta detak 21.600 getaran per jam. Dengan diameter 43,8mm dan ketebalan 11,27mm, Tambour Moon Flying Tourbillon memamerkan desain yang elegan, dan tahan air hingga 30 meter. Tali jam terbuat dari kulit taurillon putih dengan gesper lipat emas rose. Jam tangan ini tidak hanya menonjolkan keindahan teknis tetapi juga semangat inovatif Louis Vuitton yang berani, menjadikannya sebuah karya seni yang tak ternilai.

PATEK PHILIPPE

“RARE HANDCRAFTS 2024”

Keahlian dan tradisi, desain dan imajinasi, kenangan dan

mimpi bersatu dalam koleksi Rare Handcrafts 2024 yang

dipamerkan Patek Philippe di ruang pamer salonnya yang eksklusif di Jenewa

Jawaban paling mudah atas pertanyaan tentang mengapa jam tangan Patek Philippe telah memikat banyak orang dan menjadi buruan para kolektor jam dari seluruh dunia adalah dengan mengunjungi pameran Patek Philippe Rare Handcrafts 2024. Berbagai koleksi jam tangan berkualitas dengan komplikasi tinggi, bentuk dan tampilan yang mewah dan unik, hingga pilihan jam saku dan jam meja yang sangat eksklusif membuktikan bahwa Maison yang terkenal ini tetap berada di garis depan industri pembuatan jam tangan Swiss. Dari gedung bersejarah salon Patek Philippe yang terletak di rue du Rhône, Jenewa, kami beruntung dapat menyaksikan langsung pameran koleksi “Rare Handcrafts” terbesar yang pernah dihadirkan oleh manufaktur tersebut, menampilkan sebanyak 82 buah mahakarya penunjuk waktu yang memadukan kecakapan teknis dengan kreativitas tanpa batas. Pameran eksklusif yang berlangsung dari tanggal 13 hingga 27 April lalu itu memamerkan 27 jam kubah dan jam kubah kecil, 3 jam meja, 9 jam saku dan 43 jam tangan, menjadi koleksi terbesar yang dirilis dalam sejarah merek tersebut.

PAMERAN TERDIRI DARI TIGA BAGIAN YANG

MENGUSUNG TEMA KHUSUS, YAITU RASI BINTANG ZODIAK, KEINDAHAN ALAM DAN

LANSKAP, HINGGA TEMA TENTANG SENI, BUDAYA DAN OLAHRAGA

HALAMAN SAMPING

Beragam lukisan miniatur pada enamel atau representasi taman berwarna-warni melalui campuran enamel guilloché dan cloisonné pada dial

HALAMAN INI

Motif-motif indah yang menghiasi Dome Table Clock (jam meja berbentuk kubah)

Pameran terdiri dari tiga bagian yang mengusung tema khusus, yaitu rasi bintang zodiak, keindahan alam dan lanskap, hingga tema tentang seni, budaya dan olahraga. Setelah naik lift menuju ke lantai empat salon di mana harta karun itu dipajang di etalase, kami menyaksikan dua belas jam tangan Calatrava yang luar biasa, menampilkan dial jam yang dihiasi dengan enamel grisaille au blanc de Limoges, enamel cloisonné Grand Feu, dan enamel paillonné yang mewakili konstelasi yang berhubungan dengan tanda-tanda zodiak. Dekorasinya diambil dari ukiran kuno yang ditafsirkan kembali dengan gaya modern yang menarik, ditawarkan dalam dua belas edisi terbatas yang masing-masing terdiri dari dua jam tangan, seperti konstelasi Leo (5077/100G-066) hingga Sagitarius (5077/100G-070).

Sembari melangkah berkeliling, kami bisa melihat pemandangan fenomenal ke Danau Jenewa dan air mancur Jet d’eau dari balik jendela-jendela besar yang membingkai ruangan yang menghadap ke danau. Namun keindahan jam yang dipamerkan di dalam ruangan jauh lebih memukau para pengunjung, yang dengan sabar antri untuk melihat lebih dekat koleksi yang dipamerkan. Sebagai penghormatan kepada keindahan alam yang indah, Salon mengelompokkan semua koleksi yang memberikan penghormatan kepada keindahan alam –flora, fauna, dan lanskapnya – dalam dekorasi yang sangat indah. Di ruang kedua ini hadir beragam lukisan miniatur pada enamel atau representasi taman berwarna-warni melalui campuran enamel guilloché dan cloisonné pada dial jam tangan Ellipse maupun jam meja berbentuk kubah, yang mengusung tema “Gardens of the World.” Tema ketiga yang meliputi seni, tradisi, dan olahraga memadukan teknik yang digunakan dengan kebebasan penuh. Terdapat koleksi jam tangan yang merayakan olahraga selancar, Calatrava 5089G-129 “Morning on the Beach” dengan potret seorang peselancar dalam tatahan kayu dari negara asalnya, Hawaii, dengan lanskapnya yang mempesona, para penarinya, dan semua kemewahan motif dekoratif tradisionalnya.

Kami juga menyaksikan Jérôme Boutteçon, seorang perajin marquetry independen yang memberikan demonstrasi langsung teknik marquetry kayu, lengkap dengan peralatan kuno seperti gergaji. Tenaga penggeraknya berasal dari kaki sang pengrajin, yang menggerakkan gergaji ke atas dan ke bawah melawan tegangan pegas bilah kayu laminasi di bagian atas mesin. Beragam teknik yang digunakan dalam pembuatan mahakarya “Rare Handcrafts 2024” adalah:

TERDAPAT 12 TANGAN CALATRAVA YANG LUAR BIASA, DENGAN DIAL YANG DIHIASI DENGAN ENAMEL GRISAILLE AU BLANC DE LIMOGES, ENAMEL CLOISONNÉ GRAND FEU, DAN ENAMEL PAILLONNÉ

Ukiran tangan

Bentuk seni dekoratif tertua yang digunakan untuk memperindah jam tangan, ukiran tangan dan berbagai tekniknya (ukiran garis, ukiran relief rendah, dll.) menghiasi bagian belakang casing, dial, jarum jam, bezel, dan pita.

Enamel cloisonné Grand Feu

Teknik yang telah lama digunakan dalam pembuatan jam ini menciptakan motif dengan warna yang bercahaya dan tahan lama. Pengrajin membentuk kontur motif dengan kawat emas halus lalu mengisi “cloison” atau sel yang dihasilkan dengan enamel tembus cahaya, buram, semi-buram, atau opalescent

Lukisan miniatur pada enamel

Spesialisasi asal Jenewa sejak abad ke-17, teknik ini berfungsi untuk menciptakan gambar kecil dengan sentuhan cekatan menggunakan kuas kecil dan enamel bubuk yang dicampur dengan minyak lavender, pada lapisan dasar enamel putih.

Enamel paillonné

Teknik tradisional ini terdiri dari penempelan daun emas atau perak kecil (berkilau berlubang) dalam enamel tembus pandang sehingga tetap terlihat dan menerangi dekorasi.

Karya guilloché yang dikerjakan dengan tangan dan enamel flinqué

Dalam karya guilloché yang dikerjakan dengan tangan, mesin kuno yang dikendalikan secara manual digunakan untuk mengukir pola geometris halus pada permukaan logam yang di atasnya cahaya tampak menari. Ketika pola yang berkilau ini dilapisi dengan enamel tembus pandang, teknik ini disebut enamel flinqué

Enamel champlevé

Teknik leluhur ini terdiri dari melubangi area pelat logam, lalu mengisi rongga ini dengan enamel melalui beberapa pembakaran.

Enamel grisaille au blanc de Limoges

Dalam teknik asal Prancis ini, enamel putih berbasis minyak yang dikenal sebagai “blanc de Limoges” dibentuk menggunakan kuas kecil dan jarum pada dasar enamel berwarna gelap untuk menciptakan monokrom yang terampil.

HALAMAN SAMPING

Motif burung dan alam juga menghiasi jam tangan saku yang mewah dan eksklusif

HALAMAN INI

Motif-motif mengagumkan yang terdapat pada jam tangan edisi terbatas, termasuk motif rasi bintang

Enamel Longwy pada faience

Dalam teknik yang menjadi ciri khas kota Longwy di timur laut Prancis ini, pembuat enamel menata desainnya dengan menggambar garis hitam atau “cerne” yang khas, lalu mengisi sel-sel dengan warna menggunakan kuas dan menciptakan sedikit relief.

Micromarquetry kayu

Teknik yang sangat rumit ini, yang diperkenalkan oleh Patek Philippe untuk menghias dial jam dan bagian belakang casing, digunakan untuk menghasilkan gambar-gambar kecil yang terdiri dari beberapa ratus bagian venir kecil, yang dibentuk dari kayu dari berbagai spesies, warna, dan serat.

Penataan permata

Penataan permata dengan berlian dan batu mulia atau semi mulia lainnya seperti topas biru memberikan kilauan yang tak tertahankan pada bezel jam tangan Calatrava. Dudukan jam saku yang sepenuhnya dibuat dengan tangan dari emas 18K juga dipasangi berbagai macam permata dalam nuansa yang halus dan elegan.

Sungguh sebuah pengalaman yang sangat berkesan, dan membuktikan mengapa merek Patek Philippe tetap menjadi yang teratas dalam segi teknik, kreativitas, kualitas hingga presisi tinggi dalam industri jam tangan mewah hingga saat ini.

Patek Philippe Salons

Rue du Rhône 41 1204 Genève, Switzerland

EXPLORING THE WORLD OF TUDOR

Menjelajahi keunggulan horologi dan fasilitas baru Tudor yang canggih dan divisi produksi mesin jam Kenissi, langsung dari Manufaktur mereka di Le Locle, Swiss

Kunjungan ke manufaktur Tudor menjadi salah satu kegiatan media yang sangat berkesan di tengah hirukpikuk ajang Watches and Wonders Geneva yang baru lalu. Collector’s Guide-WATCHES Indonesia menerima undangan untuk mengunjungi manufaktur dari merek jam tangan yang telah ada selama 98 tahun ini, dalam media tur ke fasilitas manufaktur terbaru mereka di salah satu pusat utama pembuatan jam tangan untuk seluruh industri jam Swiss, yaitu Le Locle. Perjalanan berkendara dari Jenewa di pagi hari menuju ke fasilitas Tudor terbaru di Le Locle ini memakan waktu sekitar dua jam, namun tak terasa lama karena kami disuguhi pemandangan indah sepanjang perjalanan, melewati danau biru hingga hamparan rumput hijau dan sapi-sapi yang tengah merumput. Meski berada di sebuah kota kecil Swiss yang sepi, manufaktur Tudor yang diresmikan di tahun 2023 ini menghadirkan fasilitas pembuatan jam tangan yang mengesankan, dihuni oleh para pakar pembuat jam tangan dan dilengkapi divisi produksi mesin jam Tudor, Kenissi.

Gedung manufaktur yang megah dan menampilkan warna merah khas Tudor ini memiliki lima lantai dengan total luas 5.500 meter persegi, yang terhubung secara fisik dan visual dengan fasilitas produksi mesin jam Tudor, yaitu Kenissi Manufacture di sebelahnya. Inilah lokasi produksi eksklusif pertama dan terbaru mereka yang resmi dibuka tahun lalu, dan memiliki dua fasilitas

GEDUNG MANUFAKTUR YANG MEGAH DAN

MENAMPILKAN WARNA MERAH KHAS TUDOR INI MEMILIKI LIMA LANTAI DENGAN TOTAL

LUAS 5.500 METER PERSEGI

yang dihubungkan oleh berbagai lorong, yaitu untuk Tudor sendiri, dan satunya untuk Kenissi, pabrik pembuat mesin jam, yang membuat kami sangat terkesan. Fasilitas barunya ini bukan hanya sekadar lokasi produksi mutakhir, melainkan merupakan simbol dedikasi merek terhadap keunggulan dan inovasi. Dengan bermitra dengan Kenissi dan memadukan teknologi mutakhir dengan keahlian tradisional, Tudor berhasil membentuk lanskap pembuatan jam tangan kelas atas. Kunjungan langsung kami ke manufaktur Tudor adalah kesempatan langka untuk menyaksikan langsung bagaimana keahlian dan inovasi berpadu dalam pembuatan jam tangan yang menjadi simbol kualitas dan prestise, dan membuktikan bagaimana merek ini terus menerus mendorong batasan dalam dunia horologi.

Setiba di gedung manufaktur Tudor, kami disambut ramah oleh team manajemen Tudor dan sembari mengobrol ringan, kami disuguhi berbagai kudapan khas Swiss dan pilihan keju, roti dan pilihan minuman seperti kopi, teh, jus segar hingga wine. Setelah ramah-tamah singkat, tur dimulai dengan pengenalan mendalam mengenai sejarah Tudor dan filosofi yang mendasari setiap desain mereka. Dengan slogan ikoniknya, “Born To Dare” yang mencerminkan sejarah merek dan apa yang diperjuangkan Tudor hingga saat ini sempurna mewakili petualangan para individu yang telah mencapai hal-hal luar biasa di darat, di atas es, di udara atau

HALAMAN SAMPING

Gedung manufaktur Tudor yang megah di Le Locle, Swiss

HALAMAN INI

Kami diberi kesempatan untuk melihat secara langsung pembuatan berbagai komponen jam tangan, hingga perakitan mesin jam yang rumit

di bawah air, dengan jam tangan Tudor di pergelangan tangan mereka. Ini juga merujuk pada visi Hans Wilsdorf, pendiri merek, yang memproduksi jam tangan tangguh yang dapat bertahan dalam kondisi paling ekstrem, yang dibuat untuk gaya hidup yang paling berani.

Dikenal karena menggabungkan teknik Swiss yang terkenal dengan kepraktisan dan ketangguhan, Tudor memiliki warisan yang kaya yang tercermin dalam setiap jam tangan yang mereka produksi. Panduan tur juga memberikan wawasan tentang bagaimana merek jam ini mengembangkan reputasinya sebagai produsen jam tangan yang dapat diandalkan dengan estetika yang menawan. Kami juga diberi kesempatan untuk melihat secara langsung pembuatan berbagai komponen jam tangan, mulai dari proses pengukiran yang presisi hingga perakitan mekanisme yang rumit, setiap langkah dilakukan dengan ketelitian yang tinggi.

Kami pun menyaksikan langsung bagaimana para pengrajin Tudor menggunakan teknik tradisional dan teknologi modern untuk menciptakan mesin jam yang tidak hanya akurat tetapi juga tahan lama. Kami diajak masuk ke hampir setiap ruangan termasuk ruang bawah tanah dan menjelajahi berbagai ruang

HALAMAN INI

Jam tangan Tudor banyak yang dilengkapi dengan kaliber buatan Manufaktur, yang dikembangkan dan dirakit di Kenissi, divisi produksi mesin jam Tudor

HALAMAN SAMPING

DARI KIRI

Duta global Tudor, David Beckham saat berkunjung ke butik Tudor di Kuala Lumpur; Model mengenakan jam tangan Tudor Black Bay 58 terbaru yang mewah, dalam emas kuning 18K mengusung mesin Calibre buatan Manufaktur, dibalut gelang emas murni, lengkap dengan gesper “T-fit”

hingga melihat sendiri bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan mesin jam. Melihat langsung bagaimana para pengrajin bekerja dengan keterampilan tangan yang luar biasa, mereka menyempurnakan setiap komponen, memastikan bahwa setiap jam tangan yang keluar dari fasilitas tersebut memenuhi standar kualitas tertinggi. Kami juga melihat bagaimana detail-detail kecil seperti pemolesan dan pengukiran, berkontribusi pada keseluruhan estetika dan fungsionalitas jam tangan. Dan salah satu keunikan lain yang belum pernah kami temukan di manufaktur lain adalah, pada setiap stasiun kerja dilengkapi dengan lampu, warna hijau berarti ada pembuat jam tangan dan stasiun sedang digunakan, jika warna hijau berkedip berarti stasiun sedang berhenti, dan jika warnanya merah atau biru berarti ada masalah.

Inovasi Tudor dalam hal teknologi dan kreativitas dalam desain di industri horologi terbukti saat kami menyaksikan sendiri berbagai teknologi terbaru yang mereka gunakan dalam pembuatan jam tangan, termasuk mekanisme otomatis dan komplikasi canggih. Bahkan dalam hal perakitan, mereka memiliki keunggulan teknologi dengan lingkungan bertekanan positif yang konstan di seluruh workshop. Untuk mengurangi kemungkinan masuknya debu ke dalam jam dan mesin, sistem HVAC Tudor

MERUJUK PADA VISI HANS WILSDORF, PENDIRI MEREK, YANG

MEMPRODUKSI JAM TANGAN TANGGUH YANG DAPAT BERTAHAN

DALAM KONDISI PALING EKSTREM, YANG DIBUAT UNTUK GAYA HIDUP

YANG PALING BERANI

Manufacture yang terletak di ruang bawah tanah memiliki sistem yang menciptakan aliran udara yang terus-menerus dari langit-langit ke lantai sehingga debu tidak beterbangan di sekitar bengkel. Mereka juga menunjukkan komitmen terhadap praktik produksi yang etis dan keberlanjutan, dan inisiatif merek dalam menggunakan bahan-bahan yang bertanggung jawab dan mempromosikan praktik produksi yang ramah lingkungan.

Dan yang paling menarik tentunya saat dapat berinteraksi dan berdialog langsung dengan para ahli horologi dan pengrajin jam mereka, mulai dari teknik pembuatan, tantangan dalam pengembangan produk dan filosofi desain yang memberikan wawasan yang lebih dalam tentang apa yang membuat Tudor istimewa. Manufaktur ini menaungi tim yang terdiri dari 150 orang, yang mewakili berbagai fungsi untuk memproduksi jam tangan yang paling andal dan tangguh. Tur ini juga menunjukkan pada kami berbagai koleksi jam tangan Tudor yang ikonik serta model terbaru yang sedang dikembangkan. Melihat langsung berbagai koleksi ini memungkinkan kami memahami bagaimana merek jam ini menggabungkan desain klasik dengan inovasi kontemporer, serta bagaimana setiap model menceritakan kisah uniknya sendiri.

Setelah puas berkeliling di gedung utama, kami pun diajak mengunjungi gedung Kenissi Manufacture di sebelahnya. Jam tangan Tudor banyak yang dilengkapi dengan kaliber buatan Manufaktur, yang dikembangkan dan dirakit di Kenissi, divisi produksi mesin jam Tudor. Bahkan, rangka jamnya saling terhubung, mulai dari penelitian dan pengembangan hingga perakitan akhir untuk Kaliber Manufaktur Tudor, seluruhnya dilakukan di sini. Selain memenuhi permintaan Tudor sendiri, Kenissi yang didirikan pada tahun 2010 untuk mengembangkan kapasitas produksi industrinya untuk mesin jam mekanis berkinerja tinggi ini telah membangun jaringan sebagai pemasok bagi merek jam lain seperti Breitling, Chanel, Norqain, Fortis, TAG Heuer, Bell & Ross hingga dan Ultramarine. Kunjungan ke manufaktur Tudor adalah pengalaman yang mengesankan bagi siapa pun yang mengagumi keahlian dan inovasi dalam dunia jam tangan. Dari proses pembuatan yang teliti hingga teknologi terbaru dan desain yang menawan, setiap aspek kunjungan memberikan pandangan mendalam tentang apa yang membuat merek ini sebagai salah satu pelopor dalam horologi. Bagi pecinta jam tangan dan mereka yang menghargai seni pembuatan yang cermat, kunjungan ke manufaktur Tudor adalah sebuah perjalanan yang sangat berharga dan tak terlupakan.

MODERNIZED ICON

Seiko rilis jam King Seiko terbaru dengan estetika legendaris dan sentuhan modern

Penggemar dan kolektor Seiko tentunya tidak asing dengan jam King Seiko yang dirilis tahun 1960an, sebuah dress watch dengan dengan bentuk desain case ikonik yang mirip dengan Seiko turtle, namun tanpa bezel diver khasnya. Desainnya tetap menarik untuk dilihat bahkan sampai saat ini, untuk itu Seiko mengakomodir hasrat penggemar jam yang ingin estetika khas

King Seiko namun dikemas dengan teknologi yang lebih modern. Tahun ini Seiko merilis reinterpretasi jam King Seiko yang menarik, jam dengan nomor referensi SJE115 ini dibuat untuk merayakan genapnya satu abad Seiko. Jam edisi khusus yang hanya dibuat sangat terbatas, 700 buah ini menampilkan dial berwarna hijau muda yang ekslusif. Dial ini memiliki pola sisik yang terinspirasi dari sebuah naga yang sedang bangkit, mencerminkan keinginan Seiko untuk kembali berkembang sampai 100 tahun selanjutnya. Naga juga merupakan simbol untuk tahun 2024 di zodiak Jepang, yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari budayanya dan ikon yang sesuai untuk perayaan yang juga spesial.

DIAL INI MEMILIKI POLA SISIK

YANG TERINSPIRASI DARI

SEBUAH NAGA YANG SEDANG

BANGKIT, MENCERMINKAN

KEINGINAN SEIKO UNTUK

KEMBALI BERKEMBANG SAMPAI

100 TAHUN SELANJUTNYA

Jam terbaru ini memadukan dial yang berpola eksotis dengan estetika desain khas King Seiko. Bentuk casing jamnya didasarkan pada King Seiko 45KCM yang diluncurkan pada tahun 1969 dan memiliki ciri khas siluet yang melengkung. Model terbaru ini mengadopsi kontur jam tangan orisinalnya tetapi menata ulangnya untuk zaman modern. Jam tangan ini memiliki tali jam multibaris baru dengan pemolesan sampai menyerupai cermin dan juga bagian dengan penyelesaian akhir yang disikat untuk kilauan yang tenang saat memantulkan cahaya. Gelang jam baru berbahan stainless steel dengan gabungan tautan yang lebih pendek dengan pusat gravitasi yang rendah pada casing ramping mengupayakan kenyamanan di pergelangan tangan penggunanya.

Salah satu keunggulan jam terbaru ini adalah penggabungan estetika legendaris King Seiko dengan keandalan mesin jam terbaru dari Seiko. Bagi para penggemar jam ini namun tidak memiliki keberanian atau pengetahuan untuk merawat jam vintage, maka jam terbaru ini bisa menjadi pilihan. Jam ini dilengkapi dengan mesin jam modern dari Seiko, yaitu kaliber 6L35 yang ramping dengan ketebalan 9.9mm saja. Mesin jam ini mampu berdetak sebanyak delapan detak per detik atau 28,800 vibrasi dalam satu jam. Kaliber dengan 26 jewels ini memiliki cadangan daya sampai 45 jam, memiliki ketahanan terhadap daya magnet sampai 4,800 A/m dan kedap air sampai tekanan 5 bar.

Selain edisi terbatas, seri baru ini juga ditawarkan dengan dial jam berwarna perak, ungu, dan hijau. Dial jam perak memiliki tekstur yang mencerminkan pemandangan kota Tokyo modern, tempat lahirnya koleksi King Seiko pada tahun 1961. Sementara, jam dengan dial berwarna ungu dibuat berdasarkan gambar warna tradisional Jepang yang dikenal sebagai “Edo ungu”, yang dihargai selama periode Edo. Sedangkan dial jam yang berwarna hijau menampilkan gradasi yang menarik seakan-akan tanaman hijau alami telah menutupi sebagian kota selama berabad-abad. Tekstur dial jam yang berwarna ungu dan hijau juga mengingatkan penikmatnya pada kertas washi tradisional, yang telah menjadi bagian penting dari seni dan budaya Jepang selama berabad-abad.

Ketiga jam tangan tersebut akan bergabung dengan koleksi utama

King Seiko dan akan tersedia mulai bulan Juli di Butik Seiko dan mitra ritel terpilih di seluruh dunia.

HALAMAN SAMPING

King Seiko SJE109 dengan dial warna perak, dan bentuk casing dengan ciri khas siluet yang melengkung

HALAMAN INI DARI KIRI

King Seiko SJE115 dengan dial hijau muda; King Seiko SJE111 dalam warna “Edo ungu”; King Seiko SJE113 dalam warna hijau tanaman hijau alami

WATCH & PASSION

Jam seringkali bersinggungan dengan berbagai keinginan dan passion, kami pilihkan tiga jam terbaru yang menghubungkan dunia horologi dan berbagai hobi dan ketertarikan lain dari para kolektor jam

TAG Heuer Formula 1 Kith

Jam ikonik bagi penggemar balapan F1 jaman 90an kini hadir dalam edisi terbatas yang diwarnai sentuhan warna-warni mencolok dari jenama fesyen asal AS, Kith. Jam Formula 1

TAG Heuer merupakan model yang bersejarah karena menjadi jam pertama yang memakai nama TAG Heuer. Pada saat itu warna-warnanya yang mencolok dan desainnya yang berani menjadikannya jam tangan favorit pertama di antara mereka yang kemudian menjadi kolektor fanatik, seperti halnya pendiri Kith, Ronnie Fieg. Jam terbaru ini membangkitkan nostalgia sekaligus memperbaruinya untuk zaman modern melalui sentuhan warna baru dalam ukuran 35mm yang klasik. TAG Heuer tetap mempertahankan apa yang membuat versi aslinya disukai, seperti memakai cetakan case yang sama seperti versi tahun

1986. Walaupun case jamnya berdesain sama, terdapat beberapa pembaharuan seperti kacanya yang kini memakai bahan kristal safir dan tali jamnya dari bahan karet dan bukan lagi plastik. Total ada 10 jam tangan dengan edisi gelang stainless steel atau gelang karet. Tujuh jam tangan eksklusif untuk Kith dan masing-masing terinspirasi dari toko di jaringan globalnya. Ketujuh jam tangan ini bermain dengan warna cerah, seperti warna merah mobil sport; hitam dan kuning; hijau, kuning, dan merah mencerminkan iterasi dari tahun 80-an yang dibuat bekerja sama dengan pembalap F1 Jepang Ukyo Katayama; krim; dan hitam pekat. Iterasi ini dibatasi masing-masing 250 buah. Model eksklusif Kith juga menampilkan dua gelang baja dengan bezel biru dan satu lagi berwarna hijau. Pasangan ini dibatasi masing-masing 350 buah.

Penulis: Yessar
Rosendar

Tudor Inter Milan Black Bay 58

HALAMAN SAMPING

Terdapat berbagai pilihan gelang stainless steel atau tali karet dan variasi dial jam dalam warna cerah, seperti warna merah mobil sport, hitam dan kuning; hijau, kuning, dan banyak lagi

HALAMAN INI

Tampilan jam dengan casing berdiameter 39mm ini sesuai dengan proporsi karakteristik tahun 1950-an; Tim sepak bola Inter Milan; Logo klub dengan dua bintang di atasnya berada di atas jam 6

INTER BERKOLABORASI DENGAN MEREK JAM MEWAH ASAL

SWISS, TUDOR UNTUK MENGHADIRKAN BINTANG KEDUA

TIDAK HANYA DI JERSEY NAMUN JUGA PADA DIAL JAM

Jam tangan ini dibuat untuk merayakan 20 kali tim sepak bola Inter Milan memenangkan liga Italia tingkat tertinggi Seri-A. Memenangkan Seri-A sebanyak itu merupakan hal yang spesial dan membuat Inter bisa memajang dua bintang di jerseynya. Kali ini Inter berkolaborasi dengan merek jam mewah asal Swiss, Tudor untuk menghadirkan bintang kedua tidak hanya di jersey namun juga pada dial jam. Jam khusus ini walaupun mempunyai tampilan yang serupa dengan Black Bay stainless steel lainnya, namun menampilkan dial biru yang khas mirip dengan yang digunakan di jersey Inter. Dial biru ini memiliki pola gradien yang dikenal sebagai ombré, memudar dari biru di tengah menjadi hitam di pinggiran, menambahkan efek visual yang mencolok. Tentu yang menjadi pusat perhatian adalah logo klub dan dua bintang di

atasnya yang berada di atas jam 6. Jam Black Bay 58 sendiri adalah model yang sangat populer di jajaran Tudor. Nama ini diambil dari tahun dimana pertama kalinya jam tangan penyelam Tudor mampu tahan air hingga kedalaman 200 meter. Model ini memiliki casing berdiameter 39mm, sesuai dengan proporsi karakteristik tahun 1950-an. Terinspirasi dari masa ketika jam tangan penyelam Tudor pertama kali dibuat, sentuhan akhir berwarna emas telah diterapkan pada penanda jam, jarum jam, dan penunjuk menit pada bezel hitam. Jam edisi khusus ini hanya dibuat sebanyak 1.908 buah yang sesuai dengan tahun pendirian klub dan tersedia di butik Tudor di Milan, Roma, dan kota lainnya di Italia. Bagi kolektor lain yang tidak berada di Italia juga bisa memesan jam ini melalui butik Tudor di seluruh dunia.

COLLECTOR’S CORNER

PADA TAMPILAN TANGGAL DI PUKUL 6, OMEGA MENGGUNAKAN TIPOGRAFI PARIS

2024 UNTUK MENULISKAN ANGKA-ANGKA

DALAM WARNA HITAM

Omega Seamaster Diver 300 M Paris 2024

Edisi Olimpiade tahun ini menandai kali ke-31 Omega sebagai pencatat waktu resmi sejak tahun 1932. Bagi kolektor yang gemar menonton Olympiade, Omega merayakan perhelatan Olympiade di Paris dengan Seamaster edisi khusus dengan bezel emas dan dial ceramic yang menarik. Jam ini memadukan baja tahan karat dan emas 18K Moonshine – paduan emas kuning milik Omega, yang menawarkan rona lebih halus, serta daya tahan yang tinggi terhadap pemudaran. Bezel emas sendiri merupakan inspirasi langsung dari Olimpiade, dimana para atlit mendambakan medali emas. Bagian ini juga menampilkan skala penyelaman berstruktur laser dengan relief positif, dan satu titik Super-lumiNova pada posisi jam 12. Dial putih jam terbaru ini juga sangat menarik, terbuat dari keramik putih yang diberi sentuhan akhir matte dan diukir dengan laser. Pada tampilan tanggal di pukul 6, Omega menggunakan tipografi Paris 2024 untuk menuliskan angka-angka dalam warna hitam, sedangkan jarum detik di tengahnya memuat lambang

HALAMAN INI

Jam ini memadukan baja tahan karat dan emas 18K Moonshine – paduan emas kuning milik Omega, dan case bagian belakang menampilkan elemen khas lambang Paris 2024, dipoles dengan latar belakang ablasi laser

Paris 2024 yang kecil namun terlihat jelas. Bagian belakang casing jam ini juga memperlihatkan medali yang terbuat dari emas 18K Moonshine. Detil ini menampilkan elemen khas lambang Paris 2024, dipoles dengan latar belakang ablasi laser. Case back ini juga dilengkapi dengan cap kata-kata “Paris 2024” dan Cincin Olimpiade ikonik dari baja tahan karat. Jam tangan ini juga dilengkapi pilihan tali jam atau gelang yang terbuat dari baja tahan karat dengan sistem quick change baru yang dipatenkan Omega, sehingga pemakainya dapat dengan mudah menggantinya dengan sesuatu yang lebih pribadi – seperti tali karet quick change berwarna biru, putih atau merah - atau bahkan tali NATO khusus untuk Paris 2024. Seperti jam Seamaster Diver 300M lainnya, jam terbaru ini juga dilengkapi dengan standar presisi dan kinerja tertinggi. Co-Axial Master Chronometer 8800. Mesin jam tangan tangan ini telah diuji dan disertifikasi oleh Institut Metrologi Federal Swiss (METAS) untuk memenuhi tingkat kualitas yang ketat.

RAINFOREST ESCAPE

Nestled in the sacred Ayung River Valley, Alila Ubud offers a tranquil oasis for guests to connect with nature. Designed by renowned Australian architect Kerry Hill, the resort blends traditional Balinese elements with modern comforts. Guests can find peace by the infinity pool or in their private villas, surrounded by the vibrant rainforest and its diverse flora and fauna.

JAPANESE TOUCH

Seiko merilis dua koleksi terbaru yang memamerkan porcelain terbaik dan desain yang penuh nostalgia

Merek jam legendaris asal Jepang, Seiko baru saja merilis dua jam terbaru bagi para penggemarnya. Bagi penyuka atau kolektor jam yang ingin meminang dress watch yang unik namun masih terjangkau, Seiko memperkenalkan SPB445 yang merupakan seri Craftmanship di lini Presage. Jam terbaru ini spesial karena memiliki dial yang terbuat dari keramik dan dibuat oleh pengrajin terkenal di Jepang, yang disebut dial “Hakuji” dalam warna putih bersih dari bahan porselen yang diberi lapisan pengkilat. Porselen yang digunakan pada jam ini dibuat oleh pengrajin Seiko terkemuka yang telah beroperasi semenjak tahun 1830. Dalam pembuatannya, pengrajin ahli Hiroyuki Hashiguchi berserta timnya di kota Arita telah bartahun-tahun membuat dial untuk koleksi Presage. Dial porselen pada jam tangan Presage Arita ini dibuat oleh tangan dan dibakar dalam suhu tinggi, sehingga hasil akhirnya memiliki lesung kecil, titik-titik, atau pun warna yang tidak merata. Namun ketidaksempurnaan ini menjadi salah satu daya tarik karena membuat jamnya tidak ada yang benar-benar sama, menjadikannya sebuah jam tangan yang unik.

DIAL YANG TERBUAT DARI KERAMIK DAN

DIBUAT OLEH PENGRAJIN TERKENAL DI

JEPANG, DISEBUT DIAL “HAKUJI” DALAM

WARNA PUTIH BERSIH DARI BAHAN PORSELEN YANG DIBERI LAPISAN PENGKILAT

Detil-detil pada dial juga telah dipikirkan dengan baik, didesain dengan Indeks berbentuk sederhana agar tidak mengurangi kilau porselen. Sementara area tepat di dalam indeks dihiasi dengan pola yang halus, dan sub-dial pada posisi jam 6 disembunyikan untuk menghasilkan bayangan yang substil. Desain casingnya anggun sekaligus tajam. Dilengkapi dengan gelang jam multi-baris dengan tautan dalam sentuhan akhir yang kontras. Ujung jarum penunjuk menit dan detik ditekuk ke arah dial, mendekatkannya ke penanda dial jam agar lebih mudah dibaca, dan kaca safir melengkung ganda meminimalkan ketebalan casing. Jam ini diperkuat oleh mesin otomatis 6R5H yang memiliki cadangan daya sampai tiga hari. Mesin ini bisa dipuntir secara manual dan memiliki ketepatan sampai +25 ke -15 detik per harinya.

Jam terbaru yang tak kalah uniknya adalah Seiko SRPL03 dan SRPL05, keduanya adalah reinterpretasi dari sebuah desain yang cukup populer pada tahun 1960 sampai 1970an. Direproduksi dalam ukuran dan bentuk yang semirip mungkin dengan aslinya, desain yang diterbitkan ulang ini didukung oleh mesin jam otomatis Kaliber 4R36 yang telah teruji. Kreasi baru ini memberikan keseimbangan yang baik antara desain asli yang penuh nostalgia dan teknologi pembuatan jam modern saat ini. Diproduksi dalam dua warna, hitam dan perak, dial jam terbaru ini sangat mirip dengan desain klasiknya, dengan logo asli Seiko

5 Sports yang dihidupkan kembali pada posisi jam 12. Dalam kreasi ulang ini, tampilan unik dari gelang jam baja aslinya tetap dipertahankan, meskipun telah diperbarui dengan bahan terkini agar pas dan disesuaikan untuk dipakai sehari-hari. Menambah keunikannya adalah tali jam tambahan yang berdesain sporty dan terbuat dari kulit. Case back jam ini juga memiliki grafir yang bertuliskan edisi terbatas satu dari 9,999 buah, kemudian kotak jam ini juga terinspirasi dari model terhadulunya. Kedua jam ini diperkuat oleh mesin otomatis 4R36 yang bisa diandalkan, mampu memiliki cadangan daya sampai 41 jam dan memiliki ketahanan air sampai 10 bar.

HALAMAN SAMPING

Seiko memperkenalkan SPB445 dari seri Craftmanship di lini Presage yang elegan, dengan dial porselen yang indah

HALAMAN INI

Dua model terbaru dari Seiko SRPL03 dan SRPL05 yang merupakan reinterpretasi dari desain yang cukup populer pada tahun 1960 sampai 1970an

A SYMPHONY OF PRECISION

Hublot kembali menjadi Jam Tangan Resmi penghitung

setiap detik paling menentukan di UEFA EURO 2024

Penggemar sepak bola di seluruh dunia dibuat terpesona oleh festival olahraga terbesar di Eropa, UEFA EURO 2024 yang baru saja berlangsung. Tidak hanya para pemain yang mencuri perhatian, tetapi juga Hublot, pembuat jam tangan mewah asal Swiss, yang kembali untuk kelima kalinya sebagai Jam Tangan Resmi UEFA EURO sejak 2008. Sejak kemunculannya, Hublot telah menunjukkan kecintaan dan dedikasinya pada dunia sepak bola dengan terus menghadirkan teknologi dan desain terbaik di setiap edisi kejuaraan.

Dalam kejuaraan yang diadakan di Jerman ini, Hublot tidak hanya hadir melalui ikon Big Bang shaped fourth referee board yang digunakan oleh wasit, tetapi juga melalui Hublot Big Bang e Gen3 UEFA EURO 2024™ yang dikenakan oleh wasit di setiap pertandingan. Jam tangan ini memastikan setiap detik dihitung

DENGAN 275.400 DETIK YANG AKAN DIHITUNG DENGAN AKURAT OLEH HUBLOT, SETIAP MOMEN AKAN MENJADI BAGIAN DARI SEJARAH

dengan presisi yang luar biasa. Seperti diungkap CEO Hublot, Ricardo Guadalupe, “Cinta kami pada sepak bola bukan hanya soal waktu, tetapi juga tentang loyalitas, konsistensi, dan keunggulan yang abadi.” Pada perhelatan yang berlangsung dari 14 Juni hingga 14 Juli 2024 ini, Hublot menjadi saksi 22 hari pertandingan yang penuh rasa semangat, melibatkan 24 tim, 51 pertandingan, dan ditonton oleh 5 miliar penggemar di seluruh dunia. Dengan 275.400 detik – tanpa termasuk waktu tambahan – yang dihitung dengan akurat oleh Hublot, setiap momen menjadi bagian dari sejarah.

Penulis: Billy Saputra

Sejak pertama kali menjalin kemitraan dengan sepak bola pada 2006, Hublot telah menjadi bagian integral dari berbagai turnamen besar dunia. Dalam perjalanan panjangnya, Hublot telah berkolaborasi dengan banyak nama besar dalam sepak bola seperti Kylian Mbappé, Didier Deschamps, dan José Mourinho. Hublot memiliki sejarah panjang dalam dunia sepak bola, mulai dari menjadi sponsor Tim Nasional Swiss pada 2006 hingga menjadi Penjaga Waktu Resmi untuk Piala Dunia FIFA, Liga Champions UEFA, dan Liga Eropa UEFA. Keterlibatan Hublot dalam dunia sepak bola tidak hanya terbatas pada kejuaraan besar, tetapi juga mencakup kolaborasi dengan klub-klub ternama seperti Manchester United, FC Bayern Munich, dan Paris Saint-Germain.

Salah satu highlight dari keterlibatan Hublot di UEFA EURO 2024 adalah kampanye ‘Every Second Counts’ yang menampilkan bintang sepak bola Prancis, Kylian Mbappé. Dalam kampanye ini, Mbappé menunjukkan ketangkasan dan kecepatan di detik-detik terakhir pertandingan, menggambarkan semangat dan dedikasi Hublot terhadap dunia sepak bola. Film promosi kampanye ini membawa kita ke dalam pikiran fokus sang kapten Prancis, menyoroti kesamaan antara ketepatan waktu Hublot dan ketangkasan seorang pemain sepak bola kelas dunia. Ketika Jerman menjadi tuan rumah UEFA EURO 2024, sembilan dari sepuluh stadion yang digunakan merupakan lokasi yang sudah akrab bagi Hublot, karena pernah menjadi arena penanda waktu selama Piala Dunia 2006.

Dalam setiap detik yang berlalu, Hublot memastikan bahwa setiap momen dari UEFA EURO 2024 dihitung dengan presisi dan keanggunan yang hanya bisa ditawarkan oleh jam tangan mewah. Melalui kampanye ‘Every Second Counts’, Hublot mengajak khalayak

untuk merasakan adrenalin dan semangat yang sama dengan para pemain. Dalam film promosi mereka, Mbappé menunjukkan ketangkasan dan kecepatan di detik-detik terakhir pertandingan, membuktikan bahwa setiap detik yang dihitung oleh Hublot adalah momen yang tak ternilai. Dibuat dari titanium dengan kristal safir yang tahan gores dan dilengkapi dengan prosesor Qualcomm® Snapdragon Wear™ 4100+, jam tangan ini menawarkan kinerja yang tak tertandingi. Fitur-fiturnya termasuk 8 sensor berbeda, GPS, Bluetooth, Wi-Fi, dan konektivitas NFC untuk pembayaran. Semua ini didukung oleh Wear OS by Google, memungkinkan pemiliknya untuk mengikuti kejuaraan secara real-time

HALAMAN SAMPING

Hublot Big Bang e Gen3 UEFA EURO 2024™; Kylian Mbappé

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS

CEO Hublot Ricardo Guadalupe; Carina Zavline; Roberto Martinez; Michael Oliver; Oussama Nacer; Rio Ferdinand, Hublot CEO Ricardo Guadalupe and Sami Khedira; Didier Deschamps; Gareth Southgate; Luis Figo; Kylian Mbappé

INDONESIA OMEGA TROPHY 2024

Turnamen golf amatir eksklusif dari Omega yang paling ditunggutunggu, Indonesia Omega Trophy kembali hadir untuk ketiga kalinya di tahun ini

Pada Sabtu tanggal 25 Mei lalu, ada momen yang tidak biasa di lapangan golf paling bergengsi dan rumah bagi turnamen golf terbaik tanah air seperti Asian Games dan Piala Dunia, yaitu lapangan Golf Pondok Indah Jakarta. Di tengah guyuran hujan, berlangsung turnamen golf amatir yang sangat eksklusif yang pesertanya dipilih khusus dan berdasarkan undangan, yaitu Indonesia Omega Trophy yang kembali hadir untuk ketiga kalinya di tahun ini.

Turnamen golf tahunan bergengsi dan sangat eksklusif yang diadakan oleh produsen jam tangan mewah asal Swiss ini terbukti sukses mengalami peningkatan jumlah peserta yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Terdapat 144 orang untuk 36-flight (kelompok), jumlah maksimal untuk turnamen golf, dan itu pun belum termasuk jumlah orang yang masuk daftar tunggu panjang dan ingin mengikuti turnamen tahun ini. Kesuksesan turnamen pada

KETERLIBATAN OMEGA DALAM DUNIA GOLF

MEMANG SANGAT KUAT DAN SELAMA BERTAHUNTAHUN OMEGA TELAH MENJADI MITRA BERBAGAI

KEJUARAAN GOLF KELAS DUNIA

HALAMAN SAMPING

Peresmian dan seremonial tee off dipimpin oleh Renaldi Hutasoit bersama dua atlet golf asal Indonesia, Jonathan Wijono dan Inesh Putri

HALAMAN INI

Suasana upacara pembukaan yang dimeriahkan tarian tradisional Indonesia dan para pemain yang bertanding di tengah guyuran hujan

SELURUH PESERTA YANG TERDIRI DARI

PELANGGAN OMEGA DAN PENGGEMAR

GOLF TERLIHAT BERSEMANGAT UNTUK

MENYELESAIKAN SELURUH 18-HOLE DAN

MEMENANGKAN HADIAH EKSKLUSIF

DARI OMEGA

tahun-tahun sebelumnya telah membangun antusiasme yang luar biasa dari para peserta. Turnamen dimulai dengan pertunjukan tarian tradisional Indonesia yang meriah dan dilanjutkan dengan seremonial tee off yang dipimpin oleh Renaldi Hutasoit, Presiden Direktur PT Hourlogy Inti Semesta, sebagai peritel resmi jam tangan Omega di Indonesia. Ia didampingi oleh dua atlet golf asal Indonesia, Jonathan Wijono dan Inesh Putri. Cuaca yang dingin dan hujan yang turun

sejak dini hari pada hari turnamen berlangsung tidak membuat para peserta patah semangat, malah meningkatkan kualitas permainan sepanjang turnamen.

Seluruh peserta yang terdiri dari pelanggan Omega dan penggemar golf terlihat bersemangat untuk menyelesaikan seluruh 18-hole dan memenangkan hadiah eksklusif dari Omega untuk kategori Best Net Overall, Best Gross Overall, Best Customer Boutique, dan Best Net Ladies Winner.

Selain hadiah jam tangan mewah Omega, para pemenang tahun ini juga menerima trofi yang unik dan berbeda dari turnamen di tahun-tahun sebelumnya. Trofi tersebut didesain khusus oleh Abell Octovan, desainer dan seniman asal Jakarta yang telah menciptakan mainan seni sejak tahun 2008 dan mulai dikenal secara internasional sebagai desainer mainan resin dan seni pop sejak tahun 2010. Abell merancang dan membuat piala khusus untuk para pemenang turnamen golf, dan menghadirkan tiga versi trofi, dalam warna emas, merah dan perak.

Mengomentari kesuksesan turnamen ini, Renaldi Hutasoit berujar: “Di tahun-tahun mendatang, kami berharap turnamen amatir bergengsi ini dapat semakin kompetitif dan teregulasi seperti turnamen internasional terbaik. Kami juga berharap mendapat kesempatan untuk mengirimkan pemenang Omega Trophy Indonesia ke turnamen yang bersaing dengan pemenang Omega Trophy dari negara lain.”

Keterlibatan Omega dalam dunia golf memang sangat kuat dan selama bertahun-tahun Omega telah menjadi mitra berbagai kejuaraan golf kelas dunia, seperti Omega Dubai Desert Classic dan Omega European Masters di Crans Montana. Omega juga mensponsori beberapa pegolf profesional paling dominan, seperti mantan pemain nomor satu dunia Rory McIlroy. Omega Trophy sendiri adalah ajang turnamen golf amatir undangan bergengsi yang dimiliki oleh Omega, di mana para pelanggan Omega, penggemar jam tangan dan golf dapat menantang diri mereka sendiri. Turnamen bergengsi ini digelar di beberapa negara di Asia, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India. Indonesia Omega Trophy merupakan hasil kerjasama Omega SA dengan distributor merek ini di Indonesia, PT Hourlogi Inti Semesta, dan diselenggarakan oleh OB Golf, penyelenggara event andalan Asian Tour, Indonesia Masters.

HALAMAN SAMPING

Keseruan pertandingan yang dihadiri oleh 144 orang untuk 36-flight (kelompok)

HALAMAN INI

Makan siang dihibur oleh musik dari para penyanyi ibukota dan upacara penyerahan penghargaan dari Omega, dan trofi yang didesain khusus oleh Abell Octovan

MOON LOVE

Beberapa kolektor jam menyukai bagaimana mekanisme jam menggerakan sub-dial agar menampilkan lukisan bulan yang indah.

Kami pilihkan tiga jam tangan terbaru yang menampilkan fase bulan yang indah, menarik, atau unik pada dial jam mereka

Jaeger-LeCoultre Duometre Chronograph Moon

Jaeger-LeCoultre meluncurkan koleksi Duometre Chronograph Moon terbaru pada perhelatan Watches and Wonders 2024. Koleksi terbaru ini menampilkan konsep jam yang menarik dengan menggabungkan dua komplikasi yang bertolak belakang, yaitu kronograf yang sangat cepat dengan pesona komplikasi moon phase yang elegan. Ditenagai oleh Kaliber 391 yang baru, Duometre Chronograph Moon menghadirkan kontras yang menarik antara pengoperasian kronograf yang sangat cepat – yang dapat mengukur interval waktu sekecil 1/6 detik – dan ritme lambat bulan saat melewatinya. siklusnya dalam 29,53 hari dan dilengkapi dengan tampilan malam dan siang.

Koleksi terbaru ini hadir dalam dua varian dengan case yang terbuat dari platinum yang kontras dengan dial jam berwarna tembaga, dan casing emas merah muda yang diimbangi dengan dial jam perak yang sangat elegan. Dengan diameter 42,5mm yang nyaman, casing ini merupakan struktur kompleks yang terdiri dari

DUOMETRE CHRONOGRAPH MOON

MENGHADIRKAN KONTRAS YANG MENARIK

ANTARA PENGOPERASIAN KRONOGRAF YANG

SANGAT CEPAT – YANG DAPAT MENGUKUR INTERVAL WAKTU SEKECIL 1/6 DETIK

34 bagian terpisah dan lugnya disekrup, bukan diintegrasikan, untuk memungkinkan penggunaan berbagai teknik finishing Campuran permukaan yang dipoles, disikat, dan micro blasted menciptakan permainan cahaya yang memukau di setiap gerakan pergelangan tangan. Kedua model terbaru ini dipercantik dengan tali buaya yang dijahit tangan dengan lapisan berukuran kecil.

Penulis: Yessar Rosendar

HALAMAN SAMPING

Ditenagai Kaliber 391 yang baru, Jaeger-LeCoultre meluncurkan dua versi Duometre Chronograph Moon, yaitu case platinum dengan dial jam warna tembaga, dan casing emas merah muda dengan dial jam perak

HALAMAN INI

Laurent Ferrier Classic Moon Blue hadir dengn casing Classic baja tahan karat dengan dial jam berwarna abu-abu biru

Laurent Ferrier Classic Moon Blue

Laurent Ferrier menyajikan dua interpretasi menarik dari koleksi Classic mereka, yaitu perak dan biru. Kedua varian koleksi terbaru ini memiliki kalender tahunan, dan komplikasi fase bulan pertama mereka. Casing Classic memiliki ciri khas Laurent Ferrier di setiap sapuan lekukannya yang halus, dengan pilihan baja tahan karat yang dipoles atau emas merah 18 karat. Varian jam yang memiliki casing baja tahan karat dan dial jam berwarna biru sangat menawan, Classic Moon Blue Set memadukan casing Classic baja tahan karat dengan dial jam berwarna abu-abu biru yang memperlihatkan nuansa kontemporer yang disempurnakan dengan lapisan opaline. Nuansanya sangat kontras dengan grafik tajam angka romawi putih. Dalam versi ini, angka tanggal yang melingkari ditampilkan dalam warna biru pastel, sedangkan tanggal 31 menonjol dengan rona biru segar, cocok dengan penunjuk tanggal di tengah. Ujungnya menyentuh lingkaran luar chemin de fer, sedangkan jarum jam dan detik berbentuk Assegai yang ramping dibuat dengan emas putih yang dipernis putih.

Pada pukul enam, tampilan fase bulan hadir menarik perhatian dengan tampilan kaca Aventurine yang menawan, yang dihidupkan oleh keterampilan pengrajinnya. Di tengah-tengah dial jam detik kecil, terdapat cakram bulan berwarna biru tua yang melambangkan siklus bulan. Pertama, kaca Aventurine dari pengrajin Murano diukir untuk menciptakan bentuk bulan dan bintang dengan cat putih yang diaplikasikan dengan tangan sebagai detailnya. Bulan dan bintang kemudian diisi dengan SuperLumiNova dan ditembakkan pada suhu tinggi. Setelah itu, SuperLumiNova diukir lebih lanjut untuk membuat kawah di permukaan bulan. Cakram fase bulan kemudian dihiasi dengan applique enamel biru yang tembus pandang, memberikan efek menawan dan kompleks. Versi Classic Moon ini dihadirkan dengan tali jam nubuck berwarna abu-abu tua yang dijahit tangan dengan lapisan Alcantara yang lembut.

Patek Philippe 5236P-010 In-Line Perpetual Calendar

Patek Philippe hadir dengan jam perpetual calendar yang menampilkan dial warna salmon yang dibalut case berdesain minimalis. Jam terbaru ini hadir dengan nomor referensi 5236P dengan dial jam opaline emas mawar bergaya vintage yang disempurnakan dengan jarum jam emas putih abu-abu arang dan penanda jam. Jam tangan ini masuk ke dalam koleksi grand complication dari Patek Philippe yang terkenal dengan komplikasinya yang menakjubkan. Walaupun memiliki fungsi yang rumit, jam ini memiliki kepraktisan karena dilengkapi mesin otomatis ultra-tipis kaliber QL 31-260 PS. Mesin jam ini memiliki modul tambahan yang memiliki tiga paten dan mampu menampilkan hari, tanggal dan bulan melalui jendela tunggal besar pada jam 12, dilengkapi dengan dua jendela bundar untuk siklus tahun kabisat dan hari/ indikasi malam dan tampilan fase

WALAUPUN MEMILIKI FUNGSI YANG RUMIT, JAM INI MEMILIKI KEPRAKTISAN KARENA

DILENGKAPI MESIN OTOMATIS ULTRA-TIPIS

KALIBER QL 31-260 PS

bulan. Mesin jamnya memiliki 503 bagian dan mampu memiliki cadangan daya sampai 48 jam.

Kolektor jam yang mencari sesuatu dengan desain minimalis dan elegan akan menyukai rilis terbaru ini. Casing jamnya terbuat dari bahan platinum dan memiliki desain elegan dan minimalis dengan ukuran 41.3mm yang seluruhnya dipoles dengan tangan dilengkapi dengan berlian pada posisi jam 6. Case jam memiliki ketebalan hanya 11.07mm dan memiliki kaca safir di depan dan belakang jamnya. Melengkapi tampilan klasik dan elegan dari jam tangan terbaru ini adalah tali jam yang terbuat dari bahan kulit buaya bersisik persegi dengan jahitan tangan dan berwarna coklat mengilat. Melengkapi kemewahan tali kulitnya tersemat gesper lipat dengan lambang Patek Phillippe yang terbuat dari platinum.

HALAMAN INI

Dial jam warna salmon hadir pada koleksi Patek Philippe 5236P-010 In-Line Perpetual Calendar yang elegan, ditenagai mesin otomatis ultra-tipis kaliber QL 31-260 PS

TIME FOR FASHION

Fashion Forward Watches

Jewellery Haven Stars & Timepieces

@CHANEL Couture O’Clock

JEWELLERY TIME

FEMININE ELEGANCE

Patek Philippe menghadirkan keanggunan feminin yang abadi, gaya sporty, dan kemegahan haute joaillerie dalam koleksi jam tangan terbarunya

Penggemar jam tangan sport yang bertatahkan permata pasti akan tergoda oleh dua koleksi terbaru Patek Philippe dari ajang Watches and Wonders Geneva 2024 ini. Jam tangan sport dengan perhiasan mewah kembali dihadirkan Patek Philippe tahun ini, memamerkan beragam permata berharga, warna-warna cerah, dan teknik pemasangan batu yang unik. Kami tampilkan dua koleksi terbaru mereka yang sporty namun mewah, yaitu Twenty 4 dan Aquanaut Luce Haute Joaillerie.

Twenty~4, Ref. 4910/1201R-010

Koleksi Patek Philippe pertama yang didedikasikan sepenuhnya untuk wanita, Twenty 4 telah menjadi keanggunan klasik abadi, yang cocok untuk setiap kesempatan. Demi merayakan 25 tahun kesuksesan dari jam tangan feminin mereka, Patek Philippe mengeluarkan versi baru dari model bergaya “manchette” dalam warna rose gold. Dial jam yang sangat halus dari Twenty 4 Referensi 4910/1201R-010 ini timbul dengan motif gelombang konsentris, sebelum dilapisi dengan beberapa lusin lapisan pernis tembus

PADA BEZEL BERBENTUK SEGI DELAPAN YANG

MEMBULAT, BATU SAFIR BERPOTONGAN

BAGUETTE MEMBENTUK GRADASI HALUS DARI

BIRU MUDA HINGGA BIRU TUA

cahaya halus, lapisan pertama diwarnai ungu, lapisan selanjutnya tidak berwarna. Dial jam diembos dengan motif gelombang konsentris, kemudian dilapisi dengan puluhan lapisan warna ungu berturut-turut dan kemudian pernis tembus cahaya untuk menciptakan efek kedalaman yang indah. Bentuk asli kotak dua tingkat persegi panjang berdimensi 25.1 x 30mm ini ditonjolkan oleh dua baris 17 berlian, total 34 berlian berpotongan cemerlang (0,63 karat) yang dipasang di kedua sisi case jam. Gelang jam rose gold yang melengkung dipoles seluruhnya dan dilengkapi dengan gesper lipat untuk memastikan kenyamanan dan keamanan.

Aquanaut Luce Haute Joaillerie Ref. 5268/461G-001

Patek Philippe terus memperkaya lini Aquanaut, memadukan desain “casual chic kontemporer” dan Haute Joaillerie dengan Aquanaut Luce Haute Joaillerie Ref. 5268/461G-001 yang terbuat dari emas putih yang dihiasi dengan kombinasi berlian dan safir biru ini. Jam sporty yang mewah ini memiliki diameter (dari arah pukul 10 ke 4): 38.8mm, dan menampilkan pengaturan “salju” dan “baguette” yang menyelimuti hampir setiap permukaan jam tangan. Tataan permata kotak-kotak pada dial jam mengingatkan pada motif simbolis koleksi Aquanaut. Pada bezel berbentuk segi delapan yang membulat, batu safir berpotongan baguette membentuk gradasi halus dari biru muda hingga biru tua. Harmoni nuansa yang halus ini berlanjut hingga tali komposit terintegrasi, dalam warna biru tua yang baru. Jam tangan ini dilengkapi dengan mesin jam pemuntir otomatis kaliber 26-330 S, yang dapat dikagumi melalui bagian belakang case berlapis kristal safir.

HALAMAN SAMPING

Twenty~4 Ref. 4910/1201R-010 menampilkan dial yang diembos dengan motif gelombang konsentris, dilapisi dengan puluhan lapisan warna ungu dan kemudian pernis tembus cahaya

HALAMAN INI

Tampilan indah Aquanaut Luce Haute Joaillerie Ref. 5268/461G-001 dari emas putih bertatahkan berlian dan safir biru, dan mesin jam pemuntir otomatis kaliber 26-330 S

JEWELLERY TIME

COUTURE O’CLOCK

Pernahkah Anda bayangkan bahwa bidal, kancing, jarum jahit, gulungan benang hingga gunting dapat memberi inspirasi pada Rumah Mode ternama, Chanel untuk menciptakan berbagai jam tangan perhiasan yang luar biasa?

Chanel adalah salah satu nama terkemuka dengan koleksi yang kaya akan puisi dan inovasi dan menjadi salah satu jenama mode yang sukses mentransposisi peralatan

Haute Couture menjadi lambang pada dunia pembuatan jam tingkat tinggi, Haute Horlogerie. Di ajang Watches and Wonders

Geneva lalu, Rumah Mode ini memberi penghormatan kepada bengkel kerjanya di Rue Cambon, Paris dengan berbagai koleksi unik dan mengejutkan, dalam koleksi kapsul Couture O’Clock yang mencakup kreasi edisi terbatas dan jam tangan Code Coco, Boy·Friend, J12 dan Première.

DENGAN SATU SENTUHAN TOMBOL, PATUNG

MADEMOISELLE MULAI BERGERAK MENGIKUTI

DEKORASI YANG DIARTIKULASIKAN DENGAN

CERMAT PADA 5 TINGKAT

Jam tangan Première Charms Couture Edisi Terbatas yang diinterpretasi kembali dalam versi yang dihiasi charm dalam bentuk gulungan benang, jarum jahit hingga aksesoris Mademoiselle, terbuat dari baja berlapis emas kuning dan pernis hitam, yang menghiasi gelang rantai dengan sentuhan bahan kulit, yang mengingatkan pada rantai tas tangan Chanel klasik.

Jam tangan Première Ribbon Couture Edisi Terbatas berbentuk gelang dua baris ganda dalam bahan kulit warna hitam, dilapisi bahan kulit warna emas, yang dicetak dengan motif pita pengukur. Case jam titanium dan emas kuning 18K dihiasi dengan bandul charm Mademoiselle dari emas kuning dan pernis hitam yang bertatahkan berlian.

Jam tangan Boy-Friend Couture Edisi Terbatas hadir dalam pola jaket Tweed Chanel yang ikonis pada dial jam bertatahkan 8 butir berlian yang terlihat seperti kancing dan diberi trim perak. Bezel jam dihiasi rantai emas kuning 18K, menyerupai hem jaket yang dibuat di workshop House of Chanel.

Jam tangan Code Coco Couture Edisi Terbatas adalah kreasi eksklusif, hadir dalam bentuk gelang hitam yang dilapisi dan dihiasi bahan kulit berwarna keemasan, yang dicetak dengan motif jarum jahit, gulungan benang dan gunting. Terdapat dua dial jam yang dipernis hitam, dengan satu bagian bertatahkan berlian dengan potongan persegi.

Jam tangan Mademoiselle J12 Couture dalam keramik hitam matte yang menampilkan dial dengan siluet Mademoiselle dalam setelan hitam dan putih yang terinspirasi oleh foto tentang Coco Chanel di studio. Jarum jahit dan gunting menunjukkan waktu. Di bagian belakang, terdapat cakram yang terus bergerak yang menghidupkan motif emas peniti dan boneka couture, digerakkan oleh mesin jam self-winding caliber 12.1.

Jam tangan J12 Couture Workshop Automaton dilengkapi dengan Caliber 6, mesin baru dengan 355 komponen yang dirancang dan dirakit oleh Chanel Manufacture di Swiss. Dengan satu sentuhan tombol, patung Mademoiselle mulai bergerak mengikuti dekorasi yang diartikulasikan dengan cermat pada 5 tingkat.

HALAMAN SAMPING DARI ATAS

Chanel J12 Couture Workshop Automaton yang dilengkapi mesin jam Caliber 6; Chanel BoyFriend Couture Edisi Terbatas dalam pola jaket Tweed Chanel

HALAMAN INI DARI KIRI

Chanel Première Ribbon Couture; Chanel Code Coco Couture; Chanel Première Charms Couture; Chanel Mademoiselle J12 Couture; Chanel J12 Couture 33mm dalam ceramik putih yang elegan

JEWELLERY TIME

ENCHANTING TIME

Keahlian pembuatan jam dan perhiasan tingkat tinggi telah menjadi inti dari inisiatif Van Cleef & Arpels selama lebih dari satu abad

Watches and Wonders 2024 dipilih oleh Van Cleef & Arpels untuk memberikan penghormatan khusus kepada keahlian (craftmanship) para pekerjanya, sekaligus menunjukkan komitmen jangka panjang mereka terhadap pelestarian dan transmisi seni. Keahlian Maison yang sempurna, perpaduan tradisi dan inovasi, mencerminkan kecerdikan para perajinnya, para virtuoso yang menguasai, menyempurnakan, dan berbagi keterampilan yang terkadang sudah berusia berabad-abad. Setia pada tema Poetry of Time yang unik, Van Cleef & Arpels menanamkan dimensi mimpi dan emosi ke dalam seni pembuatan jam, dengan mengambil inspirasi dari sumbernya dan warisannya, dan mengembangkan teknik baru yang membangkitkan persepsi khas tentang berlalunya waktu,

dan menghadirkan dua jam tangan baru dari koleksi Poetic Complications yang mengajak kita untuk menikmati pesona surga, pada jam tangan Lady Jour Nuit dan Lady Arpels Jour Nuit. Perjalanan berlanjut di taman Maison dengan jam tangan Lady Arpels Brise d’Été terbaru, dan melalui hutan ajaib, tempat koleksi Extraordinary Dials merangkul kreasi Lady Arpels Jour Enchanté dan Lady Arpels Nuit Enchantée yang mewah.

Koleksi Poetic Complications memamerkan keahlian pembuatan jam tangan yang dikembangkan oleh Van Cleef & Arpels dengan memadukan bahan-bahan berharga dan keahlian tradisional untuk menghidupkan kisah lembut yang memeriahkan setiap dial jam. Cakram atau kupu-kupu yang berputar

HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS

Jam tangan Lady Arpels Jour Nuit 38mm dalam versi gelang bertatahkan berlian; Jam tangan Lady Arpels Jour Nuit 33mm dan pilihan gelang bertatahkan berlian; Jam tangan Lady Arpels Jour Nuit 38mm dengan tali jam kulit; Jam tangan Lady Arpels Jour Nuit 33mm dengan pilihan tali jam kulit; Keahlian Maison dalam mengerjakan dial jam kaca aventurine

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS

Jam tangan Lady Arpels Jour Enchanté; Jam tangan Lady Arpels Brise d’Été; Sebentuk peri pada koleksi

Lady Arpels Jour Enchanté; Pekerjaan marquetry pirus pada dial jam tangan Lady Arpels Jour Enchanté

CAKRAM ATAU KUPU-KUPU YANG BERPUTAR

MENYINGKAPKAN WAKTU DI TENGAH JALANJALAN DI TAMAN YANG DIPENUHI BUNGA ATAU LAMUNAN SURGAWI

menyingkapkan waktu di tengah jalan-jalan di taman yang dipenuhi bunga atau lamunan surgawi. Melampaui fitur teknisnya, mekanisme luar biasa ini menawarkan momen kontemplasi yang berharga, yang berakar pada semangat Maison. Mesin jam mekanis otomatis yang dilengkapi modul cakram berputar 24 jam yang dikembangkan oleh Van Cleef & Arpels, secara bertahap mengubah dekorasi pada dial jam sepanjang hari. Maison menggunakan sistem ini untuk menghidupkan cerita yang menggambarkan balet surgawi, seperti siklus matahari/bulan pada jam tangan Lady Arpels Jour Nuit dan Lady Jour Nuit.

Jam tangan Lady Arpels Jour Nuit hadir dalam case 38mm dari emas putih bertatahkan berlian, dial jam kaca aventurine, kulit kerang mengilap, dipercantik emas putih dan kuning, berlian dan safir kuning, ditenagai mesin jam mekanis otomatis yang

dilengkapi modul Siang/Malam. Lady Jour Nuit mengusung case 33mm dari emas putih bertatahkan berlian, dengan dial jam kaca aventurine, kulit kerang mengilap, dihiasi kepingan emas kuning, dan mengusung mesin mekanis otomatis yang dilengkapi modul Siang/Malam. Pilihan yang tak kalah indahnya adalah

Lady Arpels Brise d’Été yang hadir dengan case 38mm dari emas putih bertatahkan berlian, dial jam kulit kerang mengilap dihiasi tsavorite, dan garnet spessartite, mutiara, lukisan miniatur, pliqueà-jour, champlevé, dan enamel vallonné. Sementara jam tangan

Lady Arpels Jour Enchanté mengusung case 41mm dari emas putih dan emas kuning bertatahkan berlian, dipercantik safir berwarna, dan spessartite grenadine. Van Cleef & Arpels terus menjaga agar métiers d’art (karya seni artistik) tetap hidup, karena keahlian memang telah menjadi inti dari setiap inisiatif Maison selama lebih dari satu abad.

JEWELLERY TIME

THE FUTURE LEGACY

Seri Masterlink menghidupkan kembali warisan desain asimetris dalam bentuk gelang terintegrasi

SERI MASTERLINK TERINSPIRASI DARI

SARAWAK, JAM TANGAN GELANG

TERINTEGRASI ASIMETRIS PERTAMA YANG

DIBUAT UNTUK KELUARGA KERAJAAN

SARAWAK PADA TAHUN 2007

Maison Gerald Charles telah mengukir namanya melalui teknik cipta dengan segi kerumitan dan keindahan yang tidak boleh dianggap enteng dalam industri jam tangan mewah. Kota Geneva menyaksikan peristiwa bersejarah baru-baru ini, tepatnya pada 8 Juli lalu ketika Maison Gerald Charles mengumumkan peluncuran ulang seri Masterlink. Sebuah rilisan jam tangan yang merayakan warisan desain asimetris dari sang maestro, Gérald Charles Genta. Seri Masterlink terinspirasi dari Sarawak, jam tangan gelang terintegrasi asimetris pertama yang dibuat untuk keluarga kerajaan Sarawak pada tahun 2007, membawa unsur-unsur kemewahan dan eksklusivitas yang luar

biasa. Jam tangan ini, yang memiliki nilai lebih dari satu juta euro dan terdiri dari lebih dari lima belas karat batu permata, menunjukkan keahlian Maison yang luar biasa dalam menata batu permata. Desain pavé berlian dan rubi baget yang penuh mencerminkan tradisi pengaturan permata mewah yang kini menjadi cirikhas Maison Gerald Charles.

Dengan desain yang lebih ringan daripada seri Maestro, Masterlink memukau di Watches & Wonders 2024. Jam tangan ini, yang dibuat dari baja tahan karat 316L, mempertahankan gagasan pionir Genta bahwa bahan ini setara dengan emas. Jam tangan ini memiliki ketebalan hanya 7.99mm dan diameter 38 x 38mm, membuatnya sempurna untuk kenyamanan dan gaya. Gelang terintegrasi pertama yang pernah dibuat Gerald Charles, menonjolkan kurva “senyum” di posisi jam enam. Gelang ini dibuat sesuai dengan bentuk case asimetris seri Maestro. Gelang asimetris ini menambah gaya dan kenyamanan pada pergelangan tangan Anda, dengan pengait yang tersembunyi dan hampir tidak terlihat, memastikan desain yang berkesan subtil. Dilengkapi dengan motif Clou de Paris, tombol jam berulir, dan kedap air hingga kedalaman 100 meter.

Seri Masterlink menyimpan mesin otomatis manufaktur ultra-tipis, referensi GCA 5401, dengan mikro-rotor yang dibuat oleh Geneva dan Fleurier, Swiss. Mesin ini memiliki frekuensi 3 Hz, cadangan daya hingga 50 jam, dan perlindungan kejut Incabloc®. Mesin ini memiliki 176 komponen dan 29 permata rubi, dan memiliki jembatan dengan pola Côtes de Genève dan butiran melingkar yang indah. “Seri Masterlink adalah langkah berikutnya dalam evolusi merek ini, mendorongnya cepat dan organik ke masa depan seperti kereta api berkecepatan tinggi,” kata Federico Ziviani, CEO Gerald Charles. Sumber inspirasi adalah arsip Gerald Charles, yang mencakup sketsa dan gambar dari Gerald Genta selama sebelas tahun terakhir. Visi kreatif Gerald Genta sepenuhnya diwakili oleh desain seri Masterlink, yang membawa warisan estetikanya ke era modern dengan cara yang elegan dan kontemporer. Maison Gerald Charles begitu menghormati warisan Gérald Charles Genta dengan meluncurkan seri Masterlink dan memperkenalkannya kepada generasi baru penggemar jam tangan. Dalam dunia di mana kemewahan seringkali berarti tampil mencolok, seri Masterlink hadir sebagai simbol kemewahan yang simpel, mengingatkan kita bahwa keanggunan tertinggi adalah kesederhanaan yang menyembunyikan kompleksitas.

Penulis: Billy Saputra

DYNAMIC DUO

Sang maestro material, Rado hadirkan dua jam tangan keramik berteknologi tinggi terbaru untuk musim panas kali ini

Dari tungku yang membara, tempat keramik berteknologi tinggi ditempa, Rado mempersembahkan dua mahakarya edisi terbatas: Captain Cook. Hanya 262 buah yang tercipta, masing-masing dalam balutan keramik biru cemerlang, melengkapi koleksi sebelumnya yang hadir dalam warna biru gelap misterius. Kedua jam tangan yang hadir dalam palet warna berkontras ini tentu semakin menyempurnakan semangat liburan musim panas tahun ini. Selain itu, Rado juga memperkenalkan seri True Square Skeleton terbaru, yang memancarkan keceriaan dengan balutan keramik kuning matte Desainnya yang ikonis, dengan sudut melengkung yang ramah, kini hadir dalam warna baru yang menyegarkan, menambah koleksi True Square yang telah meraih banyak pujian.

HALAMAN INI

Tampilan Rado Captain Cook High-Tech Ceramic Skeleton dalam bezel kuning; Versi bezel oranye pada model Rado Captain Cook High-Tech Ceramic Skeleton; Mesin otomatis Rado R808 dengan cadangan daya 80 jam

HALAMAN SAMPING DARI KIRI

Duta Rado, Jinchen (Gina Jin) mengenakan Rado True Square Skeleton dalam warna putih yang elegan; Rado True Square Skeleton dalam versi warna kuning cerah

Penulis:
Billy Saputra

VARIASI YANG HALUS DAN ORISINALITAS

KREATIF DALAM RANGKAIAN PRODUK INI

SEKALI LAGI MEMBUKTIKAN KEUNIKAN

MATERIAL KERAMIK BERTEKNOLOGI TINGGI

DARI RADO

Pada peluncurannya, terdapat dua model Captain Cook yang dapat dipilih. Masing-masing dengan bezel berwarna kuning cerah atau oranye menyala, hadir dalam balutan keramik biru berteknologi tinggi yang dipoles dengan indah, khusus untuk edisi terbatas ini. Sementara itu, True Square Skeleton terbaru, juga terbuat dari keramik berteknologi tinggi, kali ini dengan warna kuning cerah, akan menjadi teman setia yang sempurna untuk kulit Anda yang eksotis, baik karena sinar matahari ataupun warna alami yang memikat. Variasi yang halus dan orisinalitas kreatif dalam rangkaian produk ini sekali lagi membuktikan keunikan material keramik berteknologi tinggi dari Rado, yang hanya bisa Anda percaya setelah merasakannya sendiri di kulit Anda. Di dalam kedua model jam tangan terbaru ini, tertanam mesin otomatis Rado R808 yang teruji dan andal, dengan cadangan daya 80 jam dan pegas antimagnetik Nivachron yang memastikan akurasi optimal. Pada model True Square, desain kerangka yang menawan

pada bagian atas dan dial bertingkat dua memberikan pandangan sempurna ke dalam kerja mesin R808, termasuk dekorasi Côtes de Genève yang indah, yang terlihat jelas di balik kristal safir datar dengan lapisan anti-reflektif pada kedua sisinya. Sementara itu, model Captain Cook menampilkan aksen kerangka kreatifnya sendiri, dengan finishing warna nikel yang disikat horizontal pada sisi dial, terlihat sempurna melalui kristal berbentuk kotak khas Captain Cook dengan lapisan anti-reflektif.

Secara wujud, sisipan keramik berteknologi tinggi yang dipoles indah, baik pilihan warna oranye atau kuning, memiliki tanda lapisan lak yang terukir setiap lima menit, dan segitiga tajam pada pukul 12 yang dilapisi Super-LumiNova putih. Selain itu, lapisan luminescent yang sama juga terdapat pada jarum jam dan menit, ujung detik jarum, serta indeks rhodium yang diterapkan, untuk melengkapi dial yang mudah dibaca ini, baik saat berpetualang di kota atau alam. Kristal safir tambahan dipasang pada bagian belakang casing titanium, memungkinkan pandangan penuh ke dalam mesin skeletonized yang halus dan kerjanya yang rumit, berat osilasi, jembatan roda menit, dan sistem sweeper, dengan 25 permata pada titik-titik penting untuk menyenangkan para pecinta jam tangan dan memberikan keandalan serta akurasi terbaik selama bertahun-tahun yang akan datang.

Kedua model terbaru ini dilengkapi dengan tali karet biru matte sporty dengan penutup keramik berteknologi tinggi, dalam finishing poles atau matte yang senada dengan casing masingmasing. Tali karetnya ringan dan ramah kulit, karena materialnya cepat beradaptasi dengan suhu kulit pemakainya untuk kenyamanan maksimal, tetapi juga sangat tahan lama, baik saat Anda bekerja atau bermain. Kenyamanan ini bersanding selaras dengan material keramik khas Rado, yang awalnya ditemukan oleh manufaktur jam tangan ini di tahun 1986. Penggunaan material ringan, tahan lama, dan inovatif ini diciptakan melalui proses ilmiah, menghasilkan produk akhir dari jam tangan Rado yang tidak hanya indah, tetapi juga tahan lama dan nyaman dipakai. Secara dimensi, ukuran jam tangan adalah 38.0 x 44.2 x 9.7 mm untuk model Rado True Square Skeleton. Sedangkan dimensi 43.0 x 49.8 x 14.6 menjadi ukuran dari model Rado Captain Cook HighTech Ceramic Skeleton.

RADIANCE OF TIME

Mondial mengajak kita merayakan sosok pria luar biasa dan inspiratif dalam hidup dan menjelajahi keindahan koleksi

Men’s Jewellery terbaru mereka

Pada penghujung bulan Juni lalu, Mondial, jenama perhiasan mewah yang dikenal berkat keahlian dan nilai warisannya, menggelar acara istimewa bertajuk “Mondial Celebrating the Incredible Men in Life”. Acara ini dilangsungkan secara intimate di butik Mondial Plaza Indonesia, sebagai bentuk perayaan untuk Hari Ayah Internasional. Dari detik pertama acara dimulai, suasana kemewahan dan keramahtamahan sudah terasa. Mondial menyajikan koleksi perhiasan pria terbarunya, yang mencakup berbagai jenis cincin berlian, liontin, bros, dan banyak lagi. Setiap perhiasan dirancang dengan presisi dan ketelitian, mencerminkan komitmen Mondial untuk selalu menghadirkan yang terbaik bagi pria modern.

Leslie Christian Saputra, General Manager Mondial, dalam sambutannya mengatakan, “Bulan ini adalah waktu yang tepat untuk merayakan sosok pria-pria yang berarti dalam hidup Anda, mengingat bulan ini adalah International Father’s Day. Namun, Mondial tidak hanya merayakan para ayah saja, tapi juga semua sosok pria inspiratif dalam hidup kita.” Leslie kemudian memperkenalkan koleksi terbaru Mondial, yang terinspirasi dari tren perhiasan pria 2024. Sebagai highlight acara, Leslie mempresentasikan tren perhiasan pria yang sedang naik daun di tahun 2024. Dari gentlemen’s ring yang klasik hingga liontin berlian dengan batu permata yang memukau, koleksi ini menunjukkan betapa pria modern kini semakin memperhatikan detail dalam

@Fotografer: Rendy Kairupan
Penulis: Billy Saputra

ACARA ISTIMEWA BERTAJUK “MONDIAL CELEBRATING THE INCREDIBLE MEN IN LIFE” INI DILANGSUNGKAN SECARA INTIMATE DI BUTIK MONDIAL PLAZA INDONESIA

berpenampilan. Lulu Fuad, Chief Editor Collector’s Guide-WATCHES Indonesia, yang menjadi host acara malam itu turut menyambut dan berbincang akrab dengan seluruh tamu undangan.

Tidak hanya fokus pada perhiasan, Mondial juga menggarisbawahi pentingnya kualitas dan pelayanan. Sebagai bagian dari Central Mega Kencana (CMK), Mondial berkomitmen untuk selalu mempersembahkan koleksi perhiasan berlian dengan kualitas terbaik. Setiap berlian yang digunakan dalam koleksi Mondial dipastikan melalui proses Quality Control (QC) yang ketat dari CMK Lab, menjamin keaslian dan kualitasnya. Mondial juga menekankan bahwa berlian yang mereka gunakan ditambang secara etis dan bebas dari konflik, menunjukkan komitmen mereka terhadap tanggung jawab sosial. “Perhiasan Mondial adalah pilihan tepat bagi Anda para pencinta perhiasan berkualitas tinggi. Tampil cantik dan selalu jadi spotlight di momen istimewa dengan koleksi perhiasan terbaik Mondial,” ujar Leslie Christian Saputra.

Acara ini menjadi kesempatan emas bagi para tamu untuk menemukan hadiah istimewa untuk Hari Ayah atau sekadar merayakan pria luar biasa dan inspiratif dalam hidup mereka dengan perhiasan mewah dari Mondial. Koleksi yang ditampilkan tidak hanya sekedar perhiasan, tetapi juga menjadi karya seni yang dapat diteruskan kepada generasi berikutnya. Dalam sebuah kesempatan, salah satu tamu bertanya tentang makna simbolis dari penggunaan cincin di berbagai jari. Leslie, dengan senyum

HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS

Bros Medallion dari lini Mondial Precious Collection; Bros Mondial Precious Collection dari emas kuning dan emas putih bertatahkan berlian dan safir biru; Bros Baroque bertatahkan berlian

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS

General Manager Mondial, Leslie Christian Saputra; Pemandu acara, Fanny Imaniar; Chief Editor CGW Indonesia, Lulu Fuad; Dua model terbaru dari cincin Mondial Precious Ring dalam bentuk geometris, bertatahkan berlian dan safir biru

IA MENGUNGKAPKAN BAHWA DI JARI

MANIS, TERDAPAT PEMBULUH DARAH YANG

LANGSUNG TERHUBUNG KE JANTUNG, YANG

DIKENAL SEBAGAI “VENA AMORIS” ATAU

“VENA CINTA”

ramah dan penuh antusiasme, menjawab pertanyaan tersebut. Ia menjelaskan sebuah fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui orang, yaitu penggunaan cincin di jari manis. Menurut Leslie, tradisi ini memiliki makna romantis yang mendalam. Ia mengungkapkan bahwa di jari manis, terdapat pembuluh darah yang langsung terhubung ke jantung, yang dikenal sebagai “vena amoris” atau “vena cinta”. Itulah mengapa cincin pernikahan sering dipakai di jari ini, sebagai simbol cinta yang tulus dan abadi.

Seorang tamu lain bertanya tentang ide kolaborasi antara aktor Nicholas Saputra dan Mondial untuk koleksi Hari Ayah tersebut. Leslie menyampaikan bahwa Nicholas, yang ternyata lulusan arsitektur membawa sentuhan estetika geometris yang khas dalam beberapa desain koleksi perhiasan mereka. Latar belakang Nicholas dalam arsitektur memberikan pandangan unik dan inovatif dalam menciptakan desain yang tidak hanya indah tetapi juga memiliki nilai artistik tinggi. Proses kreatif ini, dijelaskan Leslie, memerlukan waktu yang tidak singkat. Dari ide awal hingga menjadi produk akhir yang siap diluncurkan, kolaborasi ini memakan waktu hingga satu tahun, penuh dengan penelitian, eksperimen, dan penyempurnaan detail. Hasilnya adalah koleksi perhiasan yang memadukan keindahan dan keunikan, mencerminkan perpaduan sempurna antara seni dan keahlian teknis.

Para tamu undangan tidak hanya dimanjakan dengan keindahan perhiasan, tetapi juga disuguhi demonstrasi pembuatan koktail dan moktail oleh William, Head Bartender dan Pendiri Iebnag. Para tamu memiliki kesempatan untuk menikmati minuman spesial ini sambil menjelajahi koleksi perhiasan yang dipamerkan. Perpaduan antara rasa minuman yang menyegarkan dan kilauan perhiasan berlian menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. Di sela-sela acara, William pun berinteraksi dengan para tamu undangan. Hal ini diwujudkan melalui tutorial meracik koktail di rumah dengan mengandalkan barang-barang dan bahan yang ada di rumah. Dalam prosesi tersebut, William mendemonstrasikan peracikan koktail Old Fashioned, hanya dengan menggunakan botol minum air sebagai media untuk meracik minuman tersebut, menjadikan acara ini tak hanya hangat tetapi juga interaktif.

Menjelang akhir acara, para tamu diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan para pembicara dan tamu undangan lainnya, menciptakan jaringan dan berbagi pengalaman tentang perhiasan. Mondial tidak hanya berhasil menghadirkan koleksi yang memukau, tetapi juga menciptakan pengalaman yang menyentuh hati setiap tamu yang hadir. Dalam acara ini, juga diumumkan mengenai adanya hadiah bagi top spender dengan hadiah spesial dari Mondial, dan voucher menginap di hotel berbintang lima di Bali persembahan dari Collector’s Guide Watches. Menutup kehangatan acara “Mondial Celebrating the Incredible Men in Life” ini membuktikan bahwa setiap momen dalam hidup layak dirayakan secara simbolis dengan ungkapan penuh makna. Dengan koleksi perhiasan pria terbaru yang menawan, Mondial mengajak kita semua untuk menghargai dan merayakan sosok pria luar biasa dan inspiratif dalam hidup ini, bukan hanya di Hari Ayah, tetapi setiap hari.

HALAMAN SAMPING Demonstrasi pembuatan koktail dan moktail oleh William, Head Bartender dan Pendiri Iebnag, dan para tamu menikmati minuman dan kudapan sambil menjelajahi koleksi perhiasan berlian yang dipamerkan

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Rovano Adam dan Roland Adam; Herman Tantriadi, Gary Lilardi dan Alvin Lynn; Quartantyo Yoga Utomo; Riza Jaya; Chris Andre, Pramita Sari dan Khoe Stefanus Kurniawan; Tanya Alissia; Billy Saputra dan Fanny Imaniar; Para tamu bergantian melihat koleksi perhiasan Mondial; Klemens Rahardja dan Chikita Rosemarie; Leslie Christian Saputra; Fanny Imaniar

FROM BOARDROOM TO BAR

Mengoleksi dress watch yang merupakan simbol gaya, presisi, dan warisan yang cocok untuk menemani perjalanan gaya untuk segala kesempatan

Penulis: Billy Saputra

Dunia jam tangan dari lini dress watch adalah dunia yang penuh pesona. Lebih dari sekadar penunjuk waktu, dress watch adalah simbol gaya, presisi, dan warisan. Bagi Anda yang ingin memulai petualangan mengoleksi jam tangan serbaguna, dress watch adalah pilihan yang tepat. Dress watch dapat menemani Anda dari rapat siang hingga makan malam romantis, dari aktivitas sehari-hari hingga acara formal. Memulai koleksi dress watch adalah langkah awal yang menarik dalam menjelajahi dunia horologi. Ingatlah untuk mempertimbangkan kebutuhan dan gaya Anda sebelum memilih jam tangan yang tepat. Selamat menikmati perjalanan Anda dalam menemukan dress watch yang sempurna untuk melengkapi gaya dan sesuai kepribadian Anda!

Longines Heritage Classic Tuxedo Dial: Pesona Vintage yang Abadi

Longines Heritage Classic Tuxedo Dial adalah jam tangan yang memancarkan pesona vintage yang tak lekang oleh waktu. Desain dial tuxedo yang khas dengan angka Romawi dan jarum dauphine pada jam tangan Longines ini memberikan sentuhan klasik yang elegan. Mesin otomatis yang andal memastikan kinerja yang akurat, sementara diameter 38.5mm membuatnya nyaman dikenakan sepanjang hari. Kekurangannya mungkin terletak pada desainnya yang mungkin terlalu klasik bagi sebagian orang. Namun, bagi pecinta gaya vintage, jam tangan ini adalah pilihan yang sempurna.

DESAIN DIAL TUXEDO YANG KHAS DENGAN ANGKA ROMAWI DAN JARUM DAUPHINE PADA

JAM TANGAN LONGINES INI MEMBERIKAN

SENTUHAN KLASIK YANG ELEGAN

Breitling Endurance Pro Jam tangan multifungsi ini memadukan kualitas terbaik dari koleksi teknis dan gaya hidup Breitling. Jika sebelumnya hanya tersedia dalam ukuran 44mm, Endurance Pro yang baru kini hadir dalam ukuran baru 38mm, dan dalam lima pilihan warna cerah, cocok untuk pria maupun wanita. Jam tangan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan para atlet berkomitmen maupun penggemar olahraga kasual, dengan casing Breitlight® yang sangat ringan namun kuat, tiga kali lebih ringan dari titanium. Endurance Pro baru ini tidak hanya tangguh untuk olahraga berat, tetapi juga merupakan pernyataan fashion yang penuh gaya untuk berbagai kesempatan, termasuk transisi ke acara malam hari, menjadikannya jam tangan sport sekaligus dress watch yang sempurna.

HALAMAN SAMPING

Longines dress watch cocok dikenakan saat pesta dansa, ilustrasi oleh: Cruschiform

HALAMAN INI DARI KIRI

Longines Heritage Classic Tuxedo, Longines Heritage Classic Chronograph Tuxedo dan ukiran “Ernest Francillon and Company” pada back case memperkuat suasana neo-retro; Breitling Endurance Pro yang baru kini hadir dalam ukuran 38mm

HALAMAN INI DARI KIRI

Dua tampilan layar TAG Heuer Connected Full Black; Model mengenakan Zenith 50th El Primero Anniversary El Primero A384 Revival

TAG Heuer Connected Full Black: Jam Tangan Pintar yang Bergaya

Sedikit berbeda dari jam tangan konvensional lainnya, TAG

Heuer Connected Full Black adalah pilihan tepat bagi Anda yang menginginkan jam tangan pintar dengan desain yang stylish. Menawarkan layar AMOLED yang tajam menampilkan berbagai informasi dan notifikasi dengan jelas, bahkan di bawah sinar matahari langsung. Fitur-fitur canggih seperti GPS, monitor detak jantung, dan NFC memudahkan aktivitas sehari-hari. Desain full black yang sporty cocok untuk gaya hidup aktif. Kelemahannya mungkin terletak pada daya tahan baterai yang terbatas, namun hal ini dapat diatasi dengan pengisian daya secara teratur.

DESAIN RETRO YANG

TERINSPIRASI DARI

MODEL TAHUN 1969

MEMBERIKAN SENTUHAN NOSTALGIA, SEMENTARA

MESIN EL PRIMERO

YANG LEGENDARIS

MENAWARKAN AKURASI YANG LUAR BIASA

Zenith 50th El Primero Anniversary El Primero A384 Revival: Ikonik dan Bersejarah

Zenith 50th El Primero Anniversary El Primero A384 Revival adalah jam tangan ikonik yang merayakan sejarah panjang Zenith dalam dunia horologi. Desain retro yang terinspirasi dari model tahun 1969 memberikan sentuhan nostalgia, sementara mesin El Primero yang legendaris menawarkan akurasi dan presisi yang luar biasa. Jam tangan ini adalah investasi berharga bagi para kolektor, namun mungkin kurang cocok bagi mereka yang mencari jam tangan dengan fitur modern.

TIME TO TRAVEL

All About Luxury Travels Parties Around The Globe

@Bremont TerraNova 40.5 Compass

CHANTS OF THE VALLEY

Temukan surga tersembunyi di Bali melalui pengalaman menginap yang menenangkan di Alila Ubud

Menapaki jalan setapak yang dipenuhi aroma segar hutan tropis, kita tiba di sebuah surga tersembunyi di jantung

Pulau Bali. Alila Ubud memang dirancang menjadi tempat yang membaur sempurna dengan keindahan alam sekitar, menawarkan pengalaman menginap yang memukau di tengah hijaunya area lembah Payangan dan Sungai Ayung. Hanya 15 menit dari area pusat budaya Ubud, resor ini dapat menjadi pelarian sekejap dari hiruk-pikuk kesibukan kota besar. Begitu tiba, Anda akan disambut oleh pemandangan menghipnotis dan ketenangan

yang melingkupi seluruh area hotel. Kicauan burung dan suara gemericik air dari sungai menambah kesan alami yang mendalam, membuat setiap momen di sini terasa magis. Anda pun bisa merasakan kehangatan matahari pagi yang menembus celah-celah dedaunan, menciptakan cahaya yang menenangkan jiwa. Setiap sudut resor ini didesain untuk memberikan kenyamanan dan harmoni, dari arsitektur bangunannya yang memadukan elemen tradisional Bali dengan sentuhan modern, lalu disempurnakan oleh pelayanan ramah dari staf yang selalu siap membantu. Di Alila

Penulis: Billy Saputra

Ubud, setiap detik dapat menjadi kesempatan untuk terhubung kembali dengan diri sendiri dan alam sekitar, yang dapat diwujudkan melalui pengalaman menginap dari berbagai pilihan vila dan kamar.

Dari vila-vila yang tersedia, Valley Villas memberikan sensasi berada di atas kanopi hutan yang hijau. Dengan luas 75 meter persegi, vila ini memiliki dek luas yang mengelilingi kamar, memberikan pemandangan lembah yang indah. Dilengkapi dengan tempat tidur berukuran super king, kamar mandi dalam ruangan, dan bathtub luar ruangan, vila ini cocok untuk dua dewasa dan satu anak, menyuguhkan kenyamanan dan kemewahan yang tak tertandingi. Selain itu ada Pool Villas yang cocok bagi mereka yang mencari ruang dan privasi lebih. Dengan luas mulai dari 120 meter persegi, vila ini disertai kolam renang pribadi yang besar dan bathtub terbuka di tengah kolam teratai. Kamar tidur yang luas dan area luar yang luas memberikan sensasi kembali ke alam. Vila ini cocok untuk dua dewasa dan satu anak, juga mempersembahkan pemandangan taman yang indah dan suasana yang damai.

Ada pula Terrace Tree Villas yang terletak di sisi bukit dengan teras kayu yang luas, menghadap bentangnya perkebunan dan keasrian persawahan yang hijau. Dengan luas 90 meter persegi, vila ini menampilkan suasana rindang dan pemandangan yang menenangkan. Difasilitasi dengan tempat tidur super king, shower, dan bathtub, vila ini cocok untuk dua dewasa dan satu anak. Di sini, Anda bisa merasakan kedamaian alam sambil menikmati pandangan kehidupan liar Ubud dari ketinggian. Atau Forest Edge Villas yang berada di tepi lembah Sungai Ayung, memfokuskan pada pemandangan sejuknya hutan tropis yang lebat dan lembah yang memukau. Vila ini hadir dengan balkon luas yang menghadap kehijauan, menciptakan suasana santai dari sanctuary pribadi Anda, dengan pengalaman menginap sejuk dengan menghirup udara tengah alam. Berluas 120 meter persegi, vila ini cocok untuk dua dewasa dan satu anak.

Two-Bedroom Pool Villa adalah pilihan tepat untuk keluarga atau grup kecil. Dengan luas 190 meter persegi, vila ini menyimpan teras luar yang besar untuk bersantai, makan, dan menikmati pemandangan hutan. Kolam renang pribadi seluas 40 meter persegi memungkinkan tamu berenang seolah di atas pepohonan. Vila ini dipenuhi oleh dua tempat tidur super king dan daybed, dua kamar mandi dengan bathtub dan shower, serta area dalam dan

VALLEY VILLAS MEMBERIKAN SENSASI

BERADA DI ATAS KANOPI HUTAN YANG HIJAU. DENGAN LUAS 75 METER PERSEGI, VILA INI

MEMILIKI DEK LUAS YANG MENGELILINGI

KAMAR, MEMBERIKAN PEMANDANGAN

LEMBAH YANG INDAH

luar yang mengarah langsung ke teras. Mampu menampung hingga enam dewasa, vila ini merajut eksklusivitas dan kenyamanan dalam satu paket mewah.

Selama menginap, Plantation Restaurant dari Alila Ubud akan menyajikan masakan autentik khas Bali dan menu Western farmto-table, tak hanya kaya rasa, tetapi juga menggunakan bahanbahan musiman dari kebun organik mereka sendiri. Selain itu, Cabana Lounge pun menghadirkan suasana intim untuk prosesi menikmati koktail dan hidangan ringan sore hari, sementara Bale Bengong menyediakan pengalaman makan malam romantis di tengah hutan hujan dengan rangkaian menu lima hidangan. Sedangkan di SPA Alila Ubud, perawatan holistik dengan teknik penyembuhan Asia kuno dan resep kecantikan tradisional, seperti lulur tubuh Bali, akan memberikan pengalaman relaksasi menyeluruh untuk setiap tamunya. Patut diketahui pula, Alila Ubud berkomitmen untuk menjaga keindahan alam dengan meminimalkan dampak lingkungan, mengukur kinerja ekologi sesuai standar keberlanjutan internasional, serta bekerja sama dengan komunitas lokal untuk meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan manfaat berkelanjutan.

Alila Ubud

Desa, Melinggih Kelod, Payangan, Gianyar Regency - Bali 80572

Tel: (0361) 975963

THE OLD-WORLD GLAMOUR

Memancarkan nuansa kemegahan dunia lama dan ketenangan

sejati, COMO The Treasury adalah simbol kemewahan bersejarah di jantung kota Perth

Berdiri sebagai sebagai oasis kemewahan dan keanggunan yang tak tertandingi di tengah hiruk-pikuk kota Perth yang terus berkembang, COMO The Treasury terletak di jantung kawasan bersejarah The Treasury. Hotel ini bukan hanya tempat peristirahatan yang mewah, melainkan sebuah perjalanan kembali ke masa lalu yang dipadukan dengan sentuhan modernitas, dan

menjadi pintu gerbang menuju pengalaman yang memadukan kemewahan bersejarah dengan kenyamanan modern. Dengan desain yang menawan, fasilitas yang luar biasa, dan layanan yang tak tertandingi, hotel ini menawarkan pengalaman menginap yang memikat di jantung Perth. Hotel megah ini dulunya merupakan gedung perbendaharaan pemerintah, dengan warisan sejarah yang kaya, dan berjarak hanya 20 menit berkendara dari bandara. Berada di pusat geografis Perth, di jantung CBD Perth yang sangat strategis, lokasinya memudahkan wisatawan yang ingin mengunjungi taman yang asri dan museum yang menawan hingga galeri seni yang memikat dan pusat perbelanjaan yang trendi, semua dapat dijangkau dalam hitungan menit dari hotel, termasuk Kings Park dan Botanic Garden, Swan River, dan Perth Cultural Centre.

Sejak melangkah melalui pintu masuk yang megah, kita akan merasakan kemegahan bersejarah COMO The Treasury yang memanfaatkan keindahan arsitektur kolonial yang terawat dengan cermat, menggabungkan elemen-elemen bersejarah dengan desain kontemporer yang elegan. Mulai dari langit-langit yang menjulang

tinggi, lantai marmer, dan perabotan mewah menciptakan kesan megah yang mengesankan, fasad bangunan yang megah hingga detail interior yang cermat, dengan perabotan buatan tangan, jendela berukuran besar, hingga ubin batu travertine, setiap sudut hotel ini menyimpan cerita yang menggugah rasa ingin tahu dan kekaguman. Setiap kamarnya dirancang dengan kepekaan terhadap kemewahan dan kenyamanan. Dengan bahan-bahan berkualitas tinggi dan desain yang elegan, kamar-kamar ini menawarkan tempat berlindung yang sempurna setelah hari yang panjang menjelajahi kota. Luas, ditata apik, dan didekorasi mewah dengan perabotan mewah dan aksen marmer, setiap detail, dari linen yang lembut hingga perlengkapan mandi premium, diperhatikan untuk memastikan pengalaman menginap yang tak terlupakan. Dilengkapi dengan fasilitas seperti perlengkapan mandi premium, dan sistem hiburan canggih, kamar-kamar ini adalah tempat yang sempurna untuk beristirahat setelah seharian menjelajahi kota.

SEJAK MELANGKAH MELALUI PINTU MASUK

YANG MEGAH, KITA AKAN MERASAKAN

KEMEGAHAN BERSEJARAH COMO THE TREASURY YANG MEMANFAATKAN KEINDAHAN

ARSITEKTUR KOLONIAL YANG TERAWAT

Bukan hanya kamarnya saja yang membuat COMO The Treasury istimewa, tetapi juga layanannya. Mulai dari penjaga pintu yang ramah hingga staf yang penuh perhatian, semua orang berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan bahwa masa inap terasa benar-benar luar biasa. Bahkan jika ada tamu yang mencari rekomendasi restoran lokal atau bantuan untuk merencanakan rencana perjalanan, staf mereka selalu dengan senang hati membantu. Namun yang benar-benar membedakan hotel bersejarah ini adalah komitmennya terhadap kesehatan dan relaksasi. Spa hotel yang ditawarkan COMO Shambhala Urban Escape adalah oasis yang tenang, menawarkan berbagai perawatan mulai dari pijat hingga perawatan wajah dan banyak lagi. Dan dengan pusat kebugaran canggih dan kolam renang luar ruangan yang menghadap cakrawala kota, tamu yang menginap akan memiliki semua yang mereka butuhkan untuk tetap aktif dan segar selama menginap. Restoran dan bar di hotel ini juga telah menjadi destinasi kuliner para wisatawan. Restoran utama menawarkan menu yang memadukan menu lokal dan internasional dengan sentuhan kreatif. Setiap hidangan adalah karya seni yang memanjakan lidah, sementara bar yang stylish menyediakan tempat santai untuk menikmati koktail yang diracik dengan cermat.

COMO The Treasury adalah hotel yang benar-benar memiliki semuanya. Dengan arsitekturnya yang menakjubkan, fasilitas mewah, layanan yang luar biasa, dan lokasi yang strategis, hotel ini adalah tempat menginap yang sempurna bagi siapa pun yang ingin merasakan yang terbaik dari Perth. Baik sebagai pelancong bisnis atau wisatawan yang ingin rekreasi, hotel ini pasti akan melampaui harapan dan membuat Anda merasa seperti bangsawan. Jika tertarik mengunjungi COMO The Treasury di Perth, Australia dan mengalami tur wisata yang tak terlupakan, Anda bisa menghubungi TravelPlus –Indonesia (T: +62 31 5926909 / www.yourtravelplus.com).

COMO The Treasury

1 Cathedral Avenue, Perth, WA 6000, Australia T: +61 8 6168 7888 W: www.comohotels.com

HEAVENLY WELLNESS RETREAT

Nikmati perlindungan mewah di Bali sembari mengucapkan selamat tinggal pada stres dan mencapai kehidupan yang lebih seimbang dan memuaskan

Dikelilingi oleh tanaman hijau tropis yang indah dan tersembunyi di lokasi pribadi di Desa Begawan, sekitar 15 menit berkendara dari pusat kota Ubud, COMO Shambhala Estate hadir dengan lima pilihan ‘Wellness Paths’ (jalur kesehatan) yang inovatif dengan pendekatan holistik yang menyelaraskan pikiran, tubuh, dan jiwa untuk kehidupan yang lebih seimbang dan memuaskan. Resor kesehatan mewah pemenang penghargaan yang terletak di tepi sungai Ayung ini terkenal dengan pendekatannya terhadap kesehatan holistik. Pilihan ‘Wellness Paths’ yang ditawarkan sesuai bagi mereka yang menghadapi tantangan gaya hidup modern yang umum tetapi menyulitkan, berjuang melawan beban digital, kesehatan usus yang buruk, kurangnya tujuan, kebugaran yang menurun, atau hubungan antara pikiran-tubuh yang terputus.

Tujuan umum dari kelima pilihan Wellness Paths mereka adalah untuk fokus pada pencegahan, yaitu ‘menghilangkan rasa tidak nyaman’ daripada mengalami ‘penyakit’, dan mengatasi masalah sebelum memburuk. Pengalaman beberapa malam telah dirancang oleh para ahli kebugaran, nutrisi, dan naturopati di COMO Shambhala yang menggunakan kombinasi diagnostik, diet, latihan pernapasan, penyembuhan langsung, dan banyak lagi. Setiap Wellness Path menghadirkan kesempatan yang bernuansa dan terfokus untuk membantu tamu melakukan perjalanan dari satu kondisi kesehatan ke kondisi kesehatan berikutnya, dan yang terpenting, untuk mempertahankan perasaan tersebut setelah meninggalkan resor dan kembali beraktivitas.

PENGALAMAN BEBERAPA MALAM TELAH

DIRANCANG OLEH PARA AHLI KEBUGARAN, NUTRISI, DAN NATUROPATI DI COMO SHAMBHALA YANG MENGGUNAKAN

KOMBINASI DIAGNOSTIK, DIET, LATIHAN

PERNAPASAN, PENYEMBUHAN LANGSUNG, DAN

BANYAK LAGI

Para tamu yang menginap dapat memilih antara Integrated Wellness: Penyetelan ulang tubuh dan pikiran yang komprehensif; Fit to Perform: Panduan kebugaran yang disesuaikan untuk pemula, penggemar, dan atlet; Detox to Restore: Temukan kembali kesehatan dengan fokus pada kesehatan usus dan kesejahteraan mental; Nourish to Glow: Revitalisasi dari dalam, kalibrasi ulang kebiasaan makan secara berkelanjutan; dan Connect to Rebalance: Tempat pelarian yang ideal untuk refleksi diri dan tujuan hidup yang baru. Harga paket pun bervariasi, mulai dari USD 2,880++ hingga USD 5.300++ untuk paket tiga hingga lima malam sudah termasuk dengan akomodasi, termasuk makanan lengkap setiap hari, konsultasi gaya hidup kesehatan, pemindaian tubuh, kelas kesehatan kelompok, perawatan, sesi meditasi terpandu, terapi kontras, teknologi bantuan tidur, dan jurnal kesehatan. Solusi yang ditawarkan telah dirancang agar berkelanjutan, untuk memperdalam manfaat Wellness Path saat tamu kembali ke rumah. Tamu juga mendapatkan manfaat dari berbagai hidangan sehat, yang tersedia di restoran Glow milik resor, yang menyajikan masakan dari COMO Shambhala Kitchen, dengan penekanan pada makanan utuh, hidangan rendah gula, garam, dan bebas dari bahan tambahan buatan. Resep mereka telah dikembangkan untuk mendukung berbagai tujuan kesehatan, seperti kesehatan otak dan kardiovaskular, energi berkelanjutan, stabilitas gula darah, dan pengendalian keinginan. Teknik memasak mengawetkan

atau meningkatkan ketersediaan hayati nutrisi baik bahan-bahan tersebut dimasak, mentah, difermentasi, atau berkecambah. Hidangan kaya akan tanaman, memprioritaskan sayuran lokal dan musiman, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, padipadian, akar, dan rempah-rempah. Makanan laut dan daging juga tersedia. Makanannya sehat dan mengenyangkan, tetapi juga ringan dan mudah dicerna, dengan berbagai macam salad dan sup segar, serta pilihan yang cocok untuk individu dengan kepekaan terhadap makanan, seperti bebas susu dan gluten. Selain di Bali, Wellness Paths juga akan diluncurkan, dengan beberapa penyesuaian lokal, di lokasi lain milik COMO Hotels and Resorts di seluruh dunia, termasuk COMO Alpina Dolomites di Italia, COMO Parrot Cay di Turks and Caicos, dan di Singapura. Yang terakhir ini merupakan hasil kerja sama dengan COMO Metropolitan Singapore dan pusat kota baru milik COMO Shambhala, yang memiliki lokasi yang sama: COMO Orchard di Bideford Road. Reservasi ke: csreservations.cse@comohotels.com / +62 361 978888, atau WhatsApp di +62 81138214845.

COMO Shambhala Estate

Banjar Begawan, Desa, Melinggih Kelod, Payangan, Gianyar, Bali 80571 Tel: (0361) 978888 W: comohotels.com

Julien Tornare; Adhidarma Herman, Brice Tchaplyguine dan Irwan Mussry; Michelle Park; Omar Daniel; Ahmad Al Ghazali; Taufik Ismail, Novita Dewi dan Shabiyyu; Briano dan Ivan Kustanto; Interior butik

Cocktail Time

Pada tanggal 3 Juli lalu, CEO TAG Heuer, Julien Tornare hadir di Jakarta untuk bertemu dengan para penggemar dan kolektor jam di Indonesia. Didampingi oleh peritel resminya di Indonesia, Time International yang dipimpin CEO Irwan Mussry, mereka menyambut hangat para pelanggan setia dan kolektor jam di butik TAG Heuer, Senayan City Jakarta. Para tamu undangan yang hadir malam itu sangat beruntung dapat berbincang langsung dengan CEO TAG Heuer tersebut untuk bertanya tentang koleksi jam tangan mereka, sembari melihat berbagai koleksi terbaru di butik. Mereka tampak antusias untuk berbincang langsung dengan CEO yang juga dengan ramah mengundang mereka untuk mengunjungi museum dan melihat langsung sejarah perkembangan merek jam mewah ini jika tengah berada di Swiss.

DARI ATAS [KI-KA]

Football Fever!

Pada tanggal 5 Juli hingga 14 Juli lalu, Hublot mengadakan pop-up “Hublot Loves Football”, perayaan atas peran merek tersebut sebagai pencatat waktu resmi UEFA EURO 2024™ dan peluncuran jam tangan connected Big Bang e Gen3 UEFA EURO 2024™ terbaru yang diadakan di Main Atrium Plaza Senayan, Jakarta. Instalasi pop-up mereka menampilkan tontonan visual dalam warna putih dengan visual “Hublot Loves Football” yang ditampilkan di lightbox. Ruang ini dirancang sedemikian rupa sehingga membawa pengunjung ke dalam dunia sepak bola, lengkap dengan visual dinamis dari duta merek sepak bola Hublot, Kylian Mbappé, dan lapangan rumput yang membangkitkan suasana lapangan sepak bola. Lingkungan unik ini mencerminkan dedikasi Hublot terhadap inovasi dan permainan. Pengunjung pop-up mempunyai kesempatan untuk terlibat dalam berbagai aktivitas interaktif, terutama permainan Fast Feet.

DARI ATAS (KI-KA)
Instalasi pop-up di Main Atrium Plaza Senayan, Jakarta; Bagas Kaffa, Irwan Mussry dan Maxime Bouttier; Danzel Jordan Pangeran; Maxime Bouttier; CEO Time International, Irwan Mussry; Bagas Kaffa mencoba permainan Fast Feet; Maxime Bouttier; Jam connected Big Bang e Gen3 UEFA EURO 2024™; Hublot Big Bang Unico Orange Ceramic; Rosemarie Heng; Deddy Ten, Lydia Wingsonegoro dan Adhidarma Herman; Lulu Fuad dan Maxime Bouttier; Sherfy Alvionita; Pengunjung dan awak media menyaksikan beragam koleksi terbaru Hublot

GLITZ & GLAM

UEFA EURO Watch Party

Para penggemar bola dan pelanggan Vivo mendapatkan kesempatan untuk menonton laga final UEFA EURO 2024 Spanyol dan Inggris melalui Live Public Screening yang berlangsung seru pada Senin dini hari tanggal 15 Juli lalu, yang diadakan merek ponsel resmi UEFA EURO 2024, yaitu Vivo. Acara nonton bersama yang diadakan di Beer Hall SCBD, Jakarta ini memberi kesempatan bagi para penggemar bola dan pelanggan Vivo untuk menyaksikan keseruan La Furia Roja bertemu The Three Lions dalam pertarungan sengit untuk memperebutkan mahkota juara UEFA EURO 2024 yang akhirnya dimenangkan oleh Spanyol. Para tamu yang hadir juga mendapatkan kesempatan untuk turut berpartisipasi dalam berbagai permainan menarik dengan hadiah termasuk ponsel Vivo.

DARI ATAS (KI-KA)

Vennix Vercia; Lily Tjhang dan Roy Widosuwito; Lily memenangkan hadiah dari Vivo; Laurent Fiandyra Aimee dan keluarga saat mememangkan hadiah dari Vivo; Andhien Nadzoery dan Alex Mark Crowie mengenakan jam tangan Dietrich; Berfoto bersama team Vivo; Alex Mark Crowie, Laurent Fiandyra Aimee dan Gaolese Moroeng; Antusias para tamu; Komunitas Harley-Davidson; Yasuyoshi Chiba, Lulu Fuad, Roy Widosuwito, Hilda Spanjaart-Kalman, Andhien Nadzoery dan Lily Tjhang; Hilda Spanjaart-Kalman

Gading Goes To Paris

Olimpiade Paris 2024 akan semakin menarik dengan hadirnya aktor ternama Indonesia, presenter, mantan pemain sepak bola dan kolektor jam tangan OMEGA, Gading Marten, yang diundang untuk menyaksikan langsung Olimpiade Paris 2024 sebagai tamu VIP OMEGA, Pencatat Waktu resmi Olimpiade. Ia ditemani Tommy Siahaan, fotografer profesional Indonesia dan sesama kolektor jam tangan OMEGA, saat berangkat ke Paris pada Agustus mendatang. Kedua tamu VIP ini menerima undangan khusus karena kecintaan mereka terhadap OMEGA serta olahraga yang dipertandingkan di ajang Olimpiade. Presiden Direktur PT Hourlogy Inti Semesta selaku peritel resmi OMEGA di Indonesia, Renaldi Hutasoit mempersembahkan jam tangan Speedmaster Chronoscope Paris 2024 bagi kedua influencer. Seri 43mm baru ini menampilkan warna emas, hitam, dan putih, gelang jam dan casing belakang baja tahan karat dihiasi medali dengan dasar frosted, logo Paris 2024 yang dipoles mengilap, tulisan “Paris 2024” dan Cincin Olimpiade.

DARI ATAS (KI-KA) Jam tangan OMEGA Speedmaster Chronoscope Paris 2024; Gading Marten; Tommy Siahaan; Boks eksklusif jam tangan terbaru; Ukiran medali, logo Paris 2024 dan Cincin Olimpiade pada casing belakang jam; Kedua influencer bersama Presiden Direktur PT Hourlogy Inti Semesta, Renaldi Hutasoit

THE MYSTERY CLOCK

Jam misteri Cartier adalah kreasi utama Cartier, dan kami pilihkan dua dari jam meja Art Deco Cartier yang unik dengan berkualitas museum yang berasal dari koleksi pribadi yang baru dilelang oleh Rumah Lelang Phillips bersama Bacs & Russo, di Hong Kong dan New York pada Mei dan Juni lalu. Jam ini ternyata berhasil mencapai rekor penjualan tertinggi, yaitu total USD 1,92 Juta untuk “Water Clock” (Jam air) La Pendule Magnétique, tujuh kali lebih besar dari nilai estimasinya. Jam meja Art Deco La Pendule Magnétique Water Clock yang dikenal sejak akhir 1920-an ini disebut jam misteri karena mekanisme untuk memutar jarum jam dan menit berbentuk naga di dalam wadah kristal batu tidak terlihat oleh pengamat mana pun. Jarum platinum, yang dilapisi berlian pavé dengan bintik-bintik onyx sebagai sisik naga, memberikan ilusi seolaholah bergerak sendiri di dalam permukaan jam kuarsa murni. Faktanya, jarum jam dan menit dipasang pada cakram kristal batu transparan yang dipasang pada poros tunggal yang memanjang melalui pilar giok yang dioperasikan oleh mekanisme di dasar jam. Gigi di sepanjang keliling setiap cakram tersembunyi di dalam bingkai jam.

Jam meja yang dihias dengan mewah ini berisi mangkuk yang menampilkan Chimera—makhluk mitologis mirip naga—yang terbuat dari sepotong nefrit abad ke-18, sejenis batu giok. Ketika mangkuk itu diisi dengan air, ikan mas yang diukir dari kayu dengan sepotong timah di dalamnya, bergerak melalui jam-jam tersebut karena tarikan magnetis dari sebuah mekanisme di dasar marmer. Jam air ini adalah salah satu dari empat jam magnetik yang pernah dibuat oleh ahli horologi Cartier yang paling berbakat, Maurice Couët, dan satu-satunya yang memiliki Chimera yang bekerja melalui magnet. Jam Air ini digambarkan sebagai yang paling berharga dari semua jam meja mengambang magnetik yang dirancang dan dibuat pada abad ke-20. Terbuat dari marmer, perak, lapis lazuli, nephrite, koral, mutiara, enamel dan giok yang unik dan penting secara historis. Mekanisme jam ini bekerja dengan prinsip yang sama dengan kompas “Ikan Penunjuk Selatan” yang diciptakan oleh orang Cina pada tahun 1040 M. Bagian dasarnya terbuat dari marmer, sementara aksen lapis lazuli dan aventurine menghiasi bagian dasarnya. Baskom itu sendiri merupakan kreasi orang Cina dari abad ke-17.

WATCHES

The digital edition of CGW INDONESIA MAGAZINE can be viewed and purchased through SCOOP, Magzter, Rockstand Digital or ISSUU from your PC, Mac, Tablet, iPad, iPhone or Android www.cgw-indonesia.com

EDISI KHUSUS 2024

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.