COLLECTOR'S GUIDE-WATCHES, INDONESIA - EDISI 13/2019

Page 1

CGW INDONESIA

COLLECTOR’S GUIDE ®

WAT C H E S

EDISI 13-2019

INDONESIA

Your Ultimate Guide To The World of Watches

LIPUTAN EKSKLUSIF BASELWORLD 2019 CORUM 2019 Launch LOUIS VUITTON Manufacture Visit IN THE LIMELIGHT Hu Bing Penelope Cruz Rinaldy Yunardi

BRAND TALK Caroline Scheufele Daniel Kohler Jean-Christophe Babin

13 - 2019

CHOPARD

THE ARTISANS OF EMOTIONS

CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong Fred Mandelbaum

IDR 80,000 ISSN 2442-4188

9 772442 418026




H. Moser & Cie. is an independent and family-run Swiss watch manufacturer producing high end watches featuring 100% in-house mechanical calibres.

www.h-moser.com


BE RARE! WITH H. MOSER

Ref: 3200-1202

PACIFIC PLACE, GF 29 Tel: +62 21 29035917




EIFFEL TOWER, PARIS

Exclusively available at all leading watch retailers : Jakarta • Bogor • Depok • Karawaci • Serang • Bekasi • Cikarang • Karawang • Bandung • Cirebon • Semarang • Solo • Yogyakarta • Surabaya • Malang Bali • Medan • Pekanbaru • Batam • Palembang • Jambi • Lampung • Makassar • Manado • Pontianak • Samarinda • Balikpapan • Banjarmasin


COMMANDER BIG DATE

W W W. M I D OWATC H E S . C O M

Sole Distributor & Service Center : WATCH CONTINENT, Galeri Niaga Mediterania I, Jl. Pantai Indah Utara II, Blok B No, 8P, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. +62 21 5595 7882

+62 812 9988 1618

WatchContinent.ID

WatchContinent.ID

WatchContinent.Com






Publisher’s Letter

The Artisans Of Emotions

C

hopard, The Artisan of Emotions yang menjadi judul utama di edisi ini adalah pesan singkat yang meringkas inti dari industri yang didirikan oleh Louis-Ulysse Chopard dan secara sempurna mewakili Maison Chopard sejak tahun 1860. Setelah pengusaha Jerman Karl dan Karin Scheufele membeli perusahaan Chopard pada tahun 1963, Maison ini diturunkan dari generasi ke generasi, dan kini dijalankan oleh kedua anak mereka, Karl-Friedrich Scheufele dan adik perempuannya, Caroline Scheufele, kedua figur paling berperan dalam Maison Chopard yang dengan bangga kami hadirkan di sampul majalah Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia edisi khusus BaselWorld ini. Mereka tanpa henti mengabadikan warisan keterampilan artisanal dan kerajinan tradisional dalam menciptakan kreasi luar biasa yang secara alami membangkitkan rasa emosi, sehingga patut disebut sebagai The Artisan of Emotions. Dan seperti dijelaskan oleh Caroline dalam wawancara eksklusif kami beberapa waktu lalu, emosi Chopard ini diekspresikan melalui tiga elemen utama, yaitu pengerjaan oleh karya para pengrajin yang bersemangat, kreativitas yang melimpah, dan yang tak kalah pentingnya adalah etika. Mereka berdua sangat terlibat dalam pilihan-pilihan strategis dari Maison, karena keluarga Scheufele percaya bahwa kemewahan kontemporer harus selalu etis dan bertanggung jawab, dan untuk itulah Chopard berkomitmen untuk mengambil hanya dari sumber emas etis 100% untuk produksi arloji dan perhiasan, yang diumumkannya di BaselWorld tahun lalu.

Edisi kali ini juga menghadirkan beragam trend penting di industri jam tangan dan perhiasan yang ditampilkan di BaselWorld, yang tidak hanya hadir dari merek-merek besar dan Maison yang terkenal seperti Chopard, Patek Philippe dan Bvlgari, melainkan juga oleh para pemain baru di industri haute horlogerie, yaitu para pembuat jam tangan independen. Dan di tengah keriuhan BaselWorld tahun ini, kami mendapat undangan eksklusif untuk mengunjungi pabrik pembuat jam tangan La Fabrique du Temps Louis Vuitton di Meyrin, Jenewa pada akhir bulan Maret lalu. Ini adalah kesempatan yang sangat langka untuk dapat menyaksikan langsung proses pembuatan dan perakitan jam tangan Louis Vuitton yang sempat menjadi topik hangat di kalangan para pengamat di industri jam tangan, karena keberhasilan mereka menciptakan jam tangan mewah dengan komplikasi tingkat tinggi. Simak liputannya di halaman 56-61. Dari beberapa merek jam yang tidak hadir di BaselWorld, pembuat jam tangan asal Swiss yang terkenal karena keanggunan estetika dan keunggulan teknisnya, Corum memilih mempresentasikan mahakarya terbaru mereka tahun ini dalam sebuah pesta dan makan malam mewah pada 9 April lalu yang berlangsung megah di Sunrise Kempinski Hotel, Beijing, China, yang sekaligus menampilkan Duta Merek Global Corum, Hu Bing, dan kami adalah media satu-satunya dari Indonesia yang diundang eksklusif untuk meliput kemeriahan acara peluncuran koleksi terbaru mereka tahun ini. Simak hasil liputan dan wawancara kami di halaman 78-83. Dari Tanah Air, kami dengan bangga mempersembahkan karya-karya terindah dari seorang maestro dan desainer perhiasan dan aksesori couture kebanggaan Indonesia yang kerap memenangkan penghargaan, Rinaldy Arviano Yunardi. Sudah tidak terhitung lagi nama-nama musisi dan artis kelas dunia yang mengenakan karyanya, sebut saja Beyonce, Katy Perry, Lady Gaga, Madonna, Mariah Carey hingga para artis Hollywood terlihat bangga mengenakan aksesori hingga headpiece yang megah dan unik karyanya. Simak wawancara eksklusif kami di halaman 104-107. Para figur penting dan orang-orang sukses yang kami hadirkan di edisi khusus kali ini membuktikan bahwa kesuksesan mereka dicapai berkat kecintaan terhadap profesi, antusiasme tinggi dan hasrat (passion), serta rasa ingin tahu yang tak pernah padam. Seberapa pun sulitnya sebuah pekerjaan, jika dikerjakan dengan rasa cinta dan antusiasme tinggi yang dibarengi dengan keinginan untuk selalu belajar, segalanya akan terasa lebih menyenangkan, dan kita akan meraih sukses karenanya. Hal ini pernah saya bahas di edisi sebelumnya, dan tetap relevan hingga saat ini. Teruslah berkarya dalam bidang kita masing-masing. Semoga semangat kita akan memberi energi positif bagi orang-orang di sekitar kita. Happy reading! Publisher & Chief Editor Lulu Fuad Pasha

12

CGW Magazine

DARI ATAS Bersama Duta Global Corum, Hu Bing; Bersama CEO Bvlgari, Jean-Christophe Babin; Bersama President Patek Philippe, Thierry Stern; Bersama team LV di La Fabrique du Temps Louis Vuitton; Bersama desainer Rinaldy A. Yunardi, dan tim redaksi Setiyo dan A. Kholid



COLLECTOR’S GUIDE ®

WAT C H E S INDONESIA

EDISI 13/2019

PUBLISHER & CHIEF EDITOR: Lulu F. Pasha EDITOR: David Tang ART DIRECTOR: Fatorahman Handayani SOCIALITE PHOTOGRAPHER: Setiyo Supratcoyo

PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA CHAIRMAN: Ir. Nabiel Fuad. A. MSc (nabiel@zamrud-media.com) MANAGING DIRECTOR: Lulu F. Pasha (lulu@zamrud-media.com) DIRECTOR OF FINANCE: M. Ramzy (ramzy@zamrud-media.com) TECHNICAL ADVISOR: Anwar Pasha (anwar@zamrud-media.com) EXECUTIVE ASSISTANT: Ahmad Kholid (secretary@zamrud-media.com) OFFICE STAFF : Ahmad Firdaus (firdaus@zamrud-media.com)

CONTRIBUTORS JAKARTA: Victor Revino, Yohanna Yuni / DUBAI: Faizal. A SINGAPORE: Dr. Bernard Cheong / SWITZERLAND: Maria Ronnie Bessire

PT. ARINTRACO The City Tower Level 12-1N, Jl. MH. Thamrin No.81, Jakarta 10310, INDONESIA Phone: +62 21 3190 6183 Website: www.cgw-indonesia.com

Sales Representative Office: PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA Wisma Bunga Mas, 2nd Floor Jl. Blora No. 34-35, Menteng Jakarta 10310, INDONESIA E-mail: sales@zamrud-media.com

Switzerland Sales Representative: Maria Ronnie Bessire (Ms.) E-mail: ronnie@zamrud-media.com

SUBSCRIPTIONS/GENERAL INQUIRIES: info@zamrud-media.com

BANK ACCOUNT PT. Zamrud Khatulistiwa Media BCA - KCU TCT (The City Tower) A/C 31930 74797

COLLECTOR’S GUIDE – WATCHES, INDONESIA is published quarterly by PT. Zamrud Khatulistiwa Media. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced without the written permission of PT. Zamrud Khatulistiwa Media. Opinions expressed in CGW Indonesia are solely those of the writers and not necessarily endorsed by the Publisher and its editors. PT. Zamrud Khatulistiwa Media accepts no responsibility for unsolicited manuscripts, transparencies or other material. For further inquiries, contact: info@zamrud-media.com PRINTING: PT. Harapan Prima COVER PAGE CHOPARD, The Artisans Of Emotions

14

CGW Magazine

COLLECTOR’S GUIDE ®

WAT C H E S

EDISI 13-2019

INDONESIA

LIPUTAN EKSKLUSIF BASELWORLD 2019 CORUM 2019 Launch LOUIS VUITTON Manufacture Visit IN THE LIMELIGHT Hu Bing Penelope Cruz Rinaldy Yunardi

BRAND TALK Caroline Scheufele Daniel Kohler Jean-Christophe Babin

CHOPARD

THE ARTISANS OF EMOTIONS

CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong Fred Mandelbaum

IDR 80,000 ISSN 2442-4188

9 772442 418026


HL SPHERE in-house caliber

www.hautlence.com


Content In Every Issue 12

Publisher’s Letter

14

Team

20

In Brief

136 Glitz & Glam 142 Glossary Of Watch Terms 150 Promo Time 152 Archives

Collector’s Corner 30

Time To Beat Arloji tercanggih, terindah dan terpopuper saat ini

36

Cover Story Kesempurnaan horologis Chopard pujaan para kolektor jam

92

The Legend Continues Seiko, warisan horologis Jepang selama 130 tahun

94

Grand Time

Snowflake dari koleksi terbaru Grand Seiko

96

Dive Deep Desain abadi, bahan berkualitas dan inovasi teknis Mido

98

Shoot Me! Generasi baru compact camera Leica berperforma tinggi

Interviews 44

The Jeweller Of Time Koleksi terbaru Bvlgari yang menantang industri horologi

48

Accuracy, Precision, & Perfection Armin Strom mengandalkan konsep resonansi

50

Horological Beauty Chanel, salah satu ahli horologi perhiasan yang luar biasa

52

High Artistry Perpaduan keahlian teknis dengan kreativitas Montblanc

56

Special Report: Time That Spins Gaya mewah Louis Vuitton dan inovasi di industri jam tangan

62

The Power Duo Posisi Grönefeld di antara merek jam independen

64

From Russia With A Joker Keunikan jam tangan Rusia yang layak dikoleksi

68

Connoisseur’s Corner Tips mengoleksi jam dari Dr. Bernard Cheong

16

CGW Magazine



Content 70

Revisiting The Archives Karya kolaborasi Fred Mandelbaum dengan Breitling

74

Which Watch To Take? Koleksi Chronondo mewakili penampilannya yang unik

76

Discover The Future Teknologi masa depan dalam penyedia perangkat premium

78

CORUM 2019, Tribute To Excellence Peluncuran mahakarya terbaru Corum di Beijing

84

Special Report: BASELWORLD 2019 Beragam arloji tercanggih, terindah dan unik dari BaselWorld

116 Hong Kong Watch & Clock Fair 2019 Ajang pameran jam tangan termegah di kawasan Asia

118 From Bali With Love Kontribusi Breitling pada masalah lingkungan hidup

122 JNA AWARDS 2019 Indonesia masuk daftar penerima JNA Awards 2019

Time for Fashion 100 Her Journey To Sustainable Luxury Kreasi perhiasan tingkat tinggi dan komitmen Chopard

104 The Crown Is Yours Glamor dan artistik dari desain Rinaldy Yunardi

108 Timeless Beauty Penelope Cruz, Florence Welch dan Forevermark

112 Action Time! Tiga merek jam tangan pria yang sporty dan multifungsi

Time to Travel 124 Bali Hideaway Kemewahan suite terbaru Anantara Seminyak

126 Garden Of Eden Alila Ubud dan keindahan arsitektur Bali

128 Journey To The Heart of Bali Liburan di Ubud yang berkesan bersama Sthala

130 New Star Is Born Alila SCBD, destinasi gaya hidup hip dan kontemporer

134 Stop Wondering, Start Wandering Petualangan tak terlupakan dari Royal Caribbean

18

CGW Magazine



In Brief

Watch Art Grand Exhibition Singapore 2019 Setelah sukses mengadakan pameran serupa tahun 2012 di Dubai, 2013 di Munich, 2015 di London dan 2017 di New York, Singapura kini dipilih oleh Patek Philippe sebagai tempat pameran kelima yang menawarkan wawasan mendalam tentang dunia Patek dan karyanya di kawasan Asia. Bagi siapa pun yang tertarik dengan jam tangan, acara dua tahunan ini sangat menarik, selain banyaknya pameran interaktif, terdapat pula beberapa jam langka yang dipamerkan untuk pertama kalinya di luar Museum Patek Philippe, hingga jam tangan edisi terbatas yang mengagumkan. Bertepatan dengan peringatan 200 tahun Singapura, pameran ini akan menjadi acara terbesar yang pernah diadakan Patek Philippe, yang membuktikan betapa pentingnya Singapura dan Asia Tenggara bagi produsen arloji Swiss ini. Dari hari Sabtu, 28 September hingga Minggu, 13 Oktober 2019, para kolektor, penggemar seni pembuatan jam dan masyarakat umum dapat bergabung dalam dunia Patek Philippe seolah-olah mereka secara pribadi mengunjungi salon bersejarah di Rue du RhĂ´ne di Jenewa, pabriknya, di Plan-les-Ouates atau Museum Patek Philippe. Ini adalah kesempatan unik untuk melihat ke belakang panggung dari perusahaan pembuat jam tangan independen Geneva terakhir yang dimiliki oleh keluarga Stern. Terdapat 10 kamar tematik yang mencakup topik mulai dari sejarah Patek Philippe hingga kerajinan tangan langka, museum dan koleksi terkini. Akan ada banyak pembuat jam dihadirkan di sana, sehingga Anda dapat melihat seluruh proses pembuatan jam. Bahkan akan ada dua hari Minggu khusus yang disiapkan sebagai hari keluarga, dengan acara khusus yang dimaksudkan untuk membuat anak-anak Anda bersemangat menonton seperti Anda. Acara pameran akan berlangsung setiap hari, terbuka untuk umum dan gratis. Pesan tiket gratis Anda di situs web Patek Philippe untuk mendapatkan slot waktu. www.patek.com

20

CGW Magazine



In Brief

1 Million Dollar Time Mechanical Beauty

Coco Chanel sangat percaya takhayul, dan menyimpan sejumlah makhluk hias dan patung. Untuk menghormati legenda ini, Chanel merilis karya unik di Baselworld, Première Midnight in Vendôme. Sebagian horologi dan sebagian lagi perhiasan mewah, benda berharga sejuta dolar ini berbentuk katak emas padat yang dihiasi 812 berlian, dua citrine kuning untuk mata, dengan sebuah jam di mulutnya. Dial berbentuk emerald, menyerupai cincin meterai, dihiasi 34 berlian baguette. Dan kotak perhiasannya adalah potongan kayu ebony dan obsidian yang luar biasa. www.chanel.com

Corum meluncurkan koleksi Admiral AC-One 45 Openworked Tourbillon, karya terbaik dalam koleksi Admiral yang terinspirasi oleh kapal lepas pantai. Tampilannya dinamis, benar-benar mewakili sisi berperahu yang sporty dan agresif. Dial jam yang berdiameter 45mm ini tidak hanya menampilkan detak jantung mesin jam yang indah, tetapi juga seni Corum dan saratnya pembuatan jam teknis. Pada posisi jam enam terdapat tourbillon, memastikan akurasi yang lebih tinggi dalam ketepatan waktu dalam kondisi di laut. Terdapat versi dari titanium atau rose gold 5N 18K. www.corum-watches.com

The Golden Hour Tahun ini Chronométrie Ferdinand Berthoud meluncurkan koleksi “Oeuvre d’Or”, interpretasi artistik baru dari ciptaan aslinya, Chronomètre FB 1. Arloji mewah berdiameter 44mm ini terdiri dari dua versi emas, emas putih 18K (FB 1.1-2) dan rose gold 18K dengan lug dari bahan yang sama (FB 1.2-1). Edisi terbatas dan sangat eksklusif hanya lima arloji di seluruh dunia. Harga USD 297.000 (sekitar IDR 4,2 milyar) untuk versi emas putih dan USD 271.000 (sekitar IDR 3.8 milyar) untuk versi rose gold. www.ferdinandberthoud.ch

22

CGW Magazine

For Her Only Tahun ini Grand Seiko menciptakan mesin kaliber otomatis 9S27 baru dan serangkaian arloji indah bertatahkan berlian untuk wanita. Kelangsingan dan kinerja dalam harmoni yang sempurna pada Grand Seiko 9S27 hanya bisa dicapai oleh manufaktur sejati. Kinerjanya luar biasa, dengan tingkat presisi +8 hingga − 3 detik per hari dan cadangan daya 50 jam. Arloji terbuat dari stainless steel berdiameter 27.8mm atau pilihan dari rose gold 18K berdiameter 28.7mm. www.grand-seiko.com



In Brief

Animal Kingdom GyroGraff Endangered Species adalah salah satu proyek paling ambisius dalam sejarah Graff Watches. Rangkaian lima jam tangan unik semuanya dilengkapi dengan sejumlah batu mulia dan emas, dikerjakan manual menggunakan teknik yang dipelopori oleh Graff dan disebut diamond marquetry. Kelima dial tersebut menggambarkan gajah, harimau, panda, gorila, atau badak yang menurut World Wildlife Fund terancam punah. Hewan-hewan tersebut dibuat dari kombinasi bagian logam yang dipoles dan batu mulia, yang masing-masing memiliki ukuran, berat, dan potongan yang unik. Berdiameter 48mm dari emas putih 18K bertatahkan berlian. www.graff.com

She Shines Fiji Floral Seconds adalah lini arloji wanita perdana dari Schwarz Etienne yang mengadaptasi desain pria ke proporsi wanita. Dial jam dianimasikan oleh subdial detik kecil pada jam 6 yang dirancang sebagai kisi-kisi yang terbuka yang terletak di atas cakram yang berputar. Arloji ini berisi kaliber otomatis dengan cadangan daya hingga 86 jam. Casing 38mm terbuat dari stainless steel, dibuat dalam tiga bagian, termasuk bezel, caseband dan caseback. Tombol jam berukuran besar adn bertatahkan berlian 0,02 karat. www.schwarz-etienne.ch

24

CGW Magazine

Memorable Minerva Tahun ini dial dalam warna salmon menjadi hits, dan sala hsatunya terdapat pada dial Montblanc Heritage Manufacture Pulsograph terbaru ini. Dengan case dari stainless steel, dial salmon dan mesin jam calibre MB 13.21 yang terinspirasi Minerva Monopusher Chronograph calibre 13.20, tampilan dan ketangguhan arloji sudah tidak diragukan lagi. Diameter arloji 40mm dan dilengkapi dengan tali kulit buaya antrasit sfumato dari Pelletteria Montblanc, diproduksi sangat terbatas, hanya 100 buah, dengan harga EUR 28.000 (sekitar IDR 438,2 juta). www.montblanc.com



In Brief

German Luxury Koleksi Aigner Spring/Summer 2019 yang memukau diluncurkan dalam palet warna yang segar dan berani, dihiasi dengan detil khas Aigner yang klasik. Beberapa koleksi diantaranya adalah Faenza, Firenze, Modena, Varese, Arco dan Palermo Chrono. Pada acara peluncuran koleksi ini, Aigner juga menunjuk PT Indo Aksesori Indah sebagai distributor resminya di Indonesia mulai Januari 2019. Tel: (62-21) 3980570 / www.aignerworld.com

The Swiss Power Kualitas dan keandalan Swiss telah membuat jam tangan dengan baterai Renata terangkat sejak tahun 70-an. Energi mereka mendorong beragam produk termasuk jam tangan, elektronik konsumen, RFID dan suar, serta perangkat medis dan sensor. Sebagai salah satu produsen baterai terkemuka dunia, Renata SA menyediakan sekitar satu juta sel koin sehari kepada pelanggan di lebih dari 140 negara dan memiliki portofolio luas, mulai dari baterai perak oksida, litium, dan seng. Renata adalah bagian dari Swatch Group, dan distributor resminya di Indonesia dipegang oleh PT. Benua Jam Internusa. Tel: (62-21) 6010939 / www.renata.com

26

CGW Magazine

Time For Speed Untuk pertama kalinya, merek arloji Reservoir mendapat kehormatan menjadi mitra pengawasan resmi ajang Coupe des Alpes 2019. Reservoir pun merancang edisi khusus terbatas 30 buah untuk merayakan kemitraan ini, dengan boks berisi tali Nato cadangan, selain tali jam warna hitam yang terbuat dari kulit buaya. Arloji berdiameter 43mm ini terbuat dari stainless steel 316L,memiliki fitur-fitur menit retrograde, jumping hour, dan 37 jam cadangan daya. www.reservoir-watch.com



In Memoriam

Philippe Charriol (1942 – 2019) Berita mengejutkan dan menyedihkan datang dari manajemen merek jam tangan dan perhiasan mewah Swiss, Charriol, yang mengabarkan meninggalnya Philippe Charriol pada 27 Februari lalu ketika ia mengemudikan mobil balapnya di Sirkuit Paul Ricard, tempat diadakannya Formula 1 Grand Prix Perancis. Pria flamboyan yang sudah beberapa kali berkunjung ke Jakarta ini akan dikenang selamanya sebagai seorang pelopor yang penuh tekad dan karismatik dengan hasratnya yang luar biasa untuk hidup beremangat dan berani, mencerminkan “l’Art de vivre la difference� yang sebenarnya. Banyak prestasi dan keberhasilan mereknya yang membuktikan jika takdir dapat dicapai dengan mengikuti kata hati. Pada tahun 1983, ia mendirikan Charriol sebagai merek multi-produk yang membuat arloji, perhiasan, aksesori, parfum, aksesoris optik hingga minuman anggur Bordeaux. Meski berkantor pusat di manufaktur pembuat jam tangan Swiss di Jenewa, tetapi pengusaha kelahiran Marseilles ini menciptakan dan mengembangkan konsep distribusi inovatif yang menawarkan mereknya ke jaringan internasional yang luar biasa, padat, dan berbasis identitas. Philippe Charriol meninggalkan anak-anaknya, Coralie (direktur kreatif), Alexandre (direktur visual) dan Laetitia, dan istrinya Marie-Olga Charriol (direktur PR), yang mendukung tim inti di manajemen Charriol. www.charriol.com

28

CGW Magazine


TIME FOR LUXURY All About Luxury Watches Collector’s Corner Interviews

BVLGARI


Time

Collector’s Corner

to Beat Kali ini CG-WATCHES, Indonesia menghadirkan beberapa merek jam tangan yang mengunggulkan mesin arloji canggih, desain indah dan berani dalam menantang prinsip-prinsip dasar dalam pembuatan jam, namun tetap mengusung fungsi utamanya sebagai penunjuk waktu.

ROLEX Inilah Rolex Oyster Perpetual Cosmograph Daytona dalam versi emas kuning 18K yang misterius dan berkilauan, arloji ikonik bagi mereka yang memiliki hasrat untuk mengemudi dan kecepatan. Bertatahkan 36 berlian trapeze-cut yang menggantikan bezel tachymetric khas Rolex, arloji mewah berdiamater 40mm ini memamerkan dial jam pernis hitam dihiasi chronograph counter warna champagne dan penanda jam segi delapan dari berlian. Mesin jam kaliber 4130 buatan in-house Rolex memberikan 72 jam cadangan daya [ada arloji yang kedap air hingga kedalaman 100 meter. Tali jam terbuat dari bahan Oysterflex terbaru buatan in-house, yaitu tali karet ringan yang menjamin kenyamanan premium. www.rolex.com

30

CGW Magazine


PATEK PHILIPPE Patek Philippe meluncurkan 15 arloji dengan inovasi teknis terbaru yang sangat mengagumkan di ajang BaselWorld tahun ini. Kami pilihkan dua diantaranya, Ref. 5172G Chronograph dan Ref. 5212A Calatrava Weekly Calendar. Chronograph berpemutar manual Patek Philippe klasik segera terlintas di benak setiap kolektor memikirkan kronograf kelas atas, dan tahun ini hadir dalam case berdiameter 41mm dan ketebalan 11.45mm dari emas putih 18K berlapis kristal safir, tombol bundar guillochĂŠ dan lug tiga tingkat, dial jam pernis biru dan tali kulit warna senada. Harga untuk model ini EUR 66,320 (sekitar IDR 1 milyar). Model kedua adalah Ref. 5212A Calatrava Weekly Calendar yang terbuat dari stainless steel berdiameter 40mm, dan menampilkan kalender mingguan yang memberitahu tanggal, waktu, hari, bulan, dan minggu sesuai dengan standar ISA 8610. Tipografi pada dial jam digambar dengan tangan, dan harga untuk model ini USD 33,454 (sekitar IDR 470 juta). www.patek.com

CGW Magazine

31


MB&F Akhirnya MB&F menciptakan arloji khusus untuk wanita yang menghargai kecanggihan mikro-mekanis dengan tiga versi Legacy Machine Flying T. Mesin jam mengambil solusi dari seri HM6 dan HM7 Aquapod, dengan tata letak vertikal yang memungkinkan flying tourbillon mencuat dengan berani di atas dial arloji. Fitur lain yang sangat menarik adalah cadangan daya empat hari, salah satu yang tertinggi dalam portofolio MB&F. Arloji feminin yang berdiameter 38.5mm dan tebal 20mm ini bertatahkan 120 berlian brilliantcut pada case emas putih 18K dan 26 berlian pada tombol jam untuk versi dengan dial pernis hitam, dan dijual mulai dari CHF108.000 (sekitar IDR1,5 milyar), model dengan berlian brilliant-cut CHF 135.000 (sekitar IDR1,5 milyar) dan versi dengan berlian baguette senilai CHF 298.000 (sekitar IDR4,2 milyar), seluruh harga belum termasuk PPN. www.mbandf.com

32

CGW Magazine


ZENITH Zenith Pilot Tipe 20 Extra Special ini adalah arloji berlapis perak pertama dari Zenith, dan dilengkapi dengan dial dari perak disikat dengan motif terpaku dan pantulan yang mengilap, mengingatkan kita pada pesawat perang era Perang Dunia II dan mewakili dunia penerbangan vintage, menarik bagi mereka yang mencari arloji pilot yang sangat berani. Ukiran Zenith Flying Instruments di bagian belakang case berdiameter 45mm ini adalah pengingat bahwa Zenith telah membuat jam tangan untuk penerbangan dalam waktu yang lama dan memegang merek dagang untuk nama Pilot yang berlaku untuk jam tangan. Arloji edisi terbatas yang diproduksi hanya 250 buah ini kedap air hingga 100 meter, cadangan daya minimum 50 jam dan dilengkapi boks khusus yang unik, ditawarkan senilai USD 7.700 (sekitar IDR 108,1 juta). www.zenith-watches.com

CGW Magazine

33


HAUTLENCE Hautlence HL2.3 Punk terbarunya membuktikan jika Hautlence selalu menjadi pemberontak dalam industri pembuatan jam tangan. Mereka telah mengembangkan seni melanggar aturan, mencampuradukkan masa lalu dengan masa depan namun tetap menghormati tradisi pembuatan jam. Arloji berdimensi 50 x 42 x 17.8mm ini terinspirasi oleh jaket kulit Perfecto yang legendaris, dan terdapat 84 empat kancing runcing dari baja dalam 14 ukuran (1,75-5,75 mm) pada case yang secara simbolis mewakili etos punk. Kancingnya agak tajam saat disentuh, dan itu bisa menyebabkan memar jika digunakan sebagai senjata. Kasing terbuat dari titanium dengan lapisan PVD hitam. Tali jam dari kulit buaya hitam Louisiana dengan gesper lipat terbuat dari titanium dan rose gold 18K 4N. www.hautlence.com

34

CGW Magazine


H. MOSER & CIE Setiap tahun, H. Moser & Cie menampilkan inisiatif yang berani untuk meningkatkan kesadaran tentang berbagai topik, dan tahun ini, topik mereka adalah pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan, dengan Moser Nature Watch. Mahakarya ini berupa arloji mekanis buatan Swiss, hijau dan hidup yang dihiasi tanaman asli Swiss, dengan dial terbuat dari batu mineral alami dan lumut dari Pegunungan Alpen Swiss, dan tali dari rumput yang harus dicukur secara teratur menggunakan gunting mini. Case arloji dari baja berdiameter 42mm ini dihiasi tanaman hijau yang terus tumbuh dan harus disiram air dua kali sehari. #MakeSwissMadeGreenAgain. www.h-moser.com

CGW Magazine

35


Cover Story

CHOPARD: The Artisans of Emotions KESEMPURNAAN HOROLOGIS CHOPARD YANG MENJADI PUJAAN PARA KOLEKTOR JAM TANGAN

P

ara pecinta jam tangan dan pengamat di industri jam tangan mewah telah lama menghargai mesin jam Chopard yang berkualitas tinggi, dan Maison ini semakin mahir dalam produksi serial kaliber sendiri. Dengan memanfaatkan energi kreatifnya yang berkelanjutan, Chopard terus mengembangkan keahlian teknis dan kapasitas produksinya. Dan koleksi terbesar Chopard di Baselworld tahun ini bisa dibilang adalah jam tangan L.U.C yang mewakili arloji terbaik yang diciptakan sang maison. Hal ini dimulai tahun 1996 saat Co-President Chopard, Karl-Friedrich Scheufele memutuskan untuk mendirikan pabrik LUC Chopard di Fleurier, sebagai penghargaan kepada pendiri perusahaan Louis-Ulysse Chopard tetapi juga dengan keinginan untuk menciptakan mesin jam yang dirancang, dikembangkan dan diproduksi sendiri. Berikut beberapa koleksi terbaru Chopard dari ajang pameran jam tangan dan perhasan terbesar di dunia itu.

36

CGW Magazine


L.U.C Flying T Twin adalah kaliber pertama Chopard yang menampilkan flying tourbillon Koleksi pertama adalah L.U.C Chopard yang semakin berkembang selama beberapa tahun terakhir. Dengan rona halus namun elegan, desain klasik dengan detail bernuansa, diikuti oleh beberapa terobosan terbesar dalam pembuatan jam, koleksi L.U.C adalah salah satu yang akan menyenangkan para pecinta jam tangan sejati yang menghargai keindahan mesin waktu. Tahun ini Maison melanjutkan perjalanan L.U.C mereka dengan lima arloji yang dirancang dengan indah, tiga diantaranya akan kita bahas di edisi ini. L.U.C Flying T Twin adalah kaliber pertama Chopard yang menampilkan flying tourbillon, yang ternyata juga mesin otomatis pertama untuk merek tersebut. Selain itu, mesin chronograph tersertifikasi buatan in-house menampilkan mekanisme stop-detik yang memungkinkan pengaturan waktu yang tepat dan jarang dipasangkan dengan tourbillon. Bukti atas pengerjaan halus pembuatannya, mesin jam mengusung kualitas “Poinçon de Genève”. Kompleksitas Calibre 96.24-L tidak membuat ukuran mesin menjadi lebih besar dan mempertahankan ketebalan 3.30mm yang ditemukan dalam mesin buatan manufaktur Chopard pertama, Calibre 96.01L. Hal ini memungkinkan kaliber dipasang di dalam case ramping berukuran 40mm dan terbuat dari dari rose gold 18K yang bersertifikat etis. Selain mengakui pencapaian teknis arloji ini, keanggunan adalah fitur utama dari L.U.C Flying T Twin. Ukuran, ketebalan, dan bahan case arloji merupakan salah satu bagian dari kesempurnaan jam tangan ini. Bagian lainnya adalah kemahiran dan pesona dial jam abu-abu ruthenium motif guilloché yang dibuat oleh pengrajin Chopard dengan tangan. Di sekitar cincin bagian dalam terdapat motif siput sementara di bagian tengah dial menampilkan desain sarang lebah warna abu-

HALAMAN INI Tampilan L.U.C Flying T Twin dengan flying tourbillon dan dial ruthenium motif guilloché HALAMAN SAMPING Kedua co-President Chopard, Caroline Scheufele dan kakaknya, Karl-Friedrich Scheufele

CGW Magazine

37


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM L.U.C XP dengan tali Merino yang sangat elegan; Mesin L.U.C calibre 96.53-L; Sketsa arloji L.U.C XP; Bagian belakang case berlapis kristal transparan HALAMAN SAMPING Dua tampilan L.U.C Chrono One Flyback dalam warna abu-abu dan nuansa hijau

38

CGW Magazine


L.U.C Flying T Twin adalah kaliber pertama Chopard yang menampilkan flying tourbillon

abu, latar yang kontras bagi jarum dan penanda jam dari emas. Arloji ini ditawarkan seharga EUR109,000 (sekitar IDR 1,7 milyar) dan diproduksi terbatas hanya sejumlah 50 arloji. Koleksi berikutnya adalah L.U.C XP dengan tali Merino yang sangat elegan. Jika Anda gemar mengenakan arloji sederhana tanpa bermacam-macam fungsi selain fungsi utamanya sebagai penunjuk waktu, Chopard memiliki jawaban untuk Anda dengan L.U.C XP. Arloji ini hanya mencakup hal-hal penting, dua jarum jam, tanpa detik dan tanpa tanggal, dengan desain murni dan sederhana yang menjadi ciri koleksi jam tangan L.U.C dari Chopard. Dengan case terbuat stainless steel berdiameter 40mm, ketebalan 7.20mm dan dial warna biru satin dengan aksen rose gold, arloji ultra-tipis dan chic ini tentu saja jauh lebih canggih daripada tampilannya. Mesin arloji adalah Calibre L.U.C 96.53L internal dengan standar tinggi yang ditetapkan oleh pabrik Chopard L.U.C. Micro rotor tungsten berukir memberi tenaga pada dua barel superposis yang menjamin cadangan daya 58 jam. Sebagai bagian dari koleksi couture kapsul Chopard, L.U.C XP, dilengkapi dengan tali jam yang terbuat dari wol merino, memberikan keanggunan kasual dan menghadirkan pria modern dengan berbagai pilihan gaya. Ditawarkan dengan harga EUR 8,100 (sekitar IDR 126,6 juta). Dan koleksi ketiga dari lini LUC yang kita bahas di edisi ini adalah L.U.C Chrono One Flyback. Di satu sisi, warna abu-abu tampil sangat anggun, dan di sisi lain, nuansa hijau cukup kuat, menawarkan sentuhan unik seperti kode-kode kamuflase militer. Diproduksi hanya 100 buah

CGW Magazine

39


Co-President Chopard, Karl-Friedrich Scheufele memutuskan untuk mendirikan pabrik LUC Chopard di Fleurier dengan keinginan untuk menciptakan mesin jam yang dirancang, dikembangkan dan diproduksi sendiri

40

CGW Magazine


HALAMAN INI Dua versi arloji perhiasan Happy Sport Oval, dengan rantai baja berbentuk kerikil bundar HALAMAN SAMPING Tiga tampilan arloji Mille Miglia Chronograph

yang menampilkan case berbahan TitalytÂŽ, dan 250 arloji dibalut stainless steel, dua seri Edisi Terbatas L.U.C Chrono One Flyback ini sangat berbeda dan tidak dapat dikenali dengan mudah. Dilengkapi dengan kaliber yang dikembangkan, dibuat dan dirakit sendiri di dalam Chopard Manufacture, L.U.C 03.03-L, chronograph flyback ini kuat mengusung kesan maskulin. Dengan desain yang lebih modern dan dibuat dari bahan-bahan modern, kedua versi L.U.C Chrono One Flyback terbaru ini berukuran diameter 42mm dan tebal 13,42mm. Menjamin fleksibilitas dan memastikan kualitas konstruksi, keduanya memiliki kasing yang kedap air hingga 100 meter. Harga untuk versi stainless steel adalah CHF 26,100 (sekitar IDR 408,1 juta), dan versi Titalyt senilai Euro CHF 28.200 (sekitar IDR 441 juta). Bagi mereka penyuka model jam tangan sporty, koleksi Mille Miglia Chronograph adalah pilihan yang tepat. Merek arloji Swiss ini telah menjadi pencatat waktu resmi dari perlombaan bergengsi Mille Miglia sejak tahun 1988 dan karenanya tidak mengejutkan bahwa ada Chronograph Edisi Balap Mille Miglia 2019 baru tahun ini,

yang didedikasikan bagi ajang lomba balap mobil vintage tersebut. Diproduksi terbatas sejumlah 1000 arloji dari stainless steel dan edisi terbatas 250 arloji dalam dua warna, stainless steel dan rose gold 18K, chronograph ini sangat khas, kokoh, dan akurat yang mencerminkan tradisi jam tangan yang dibuat bagi pria kontemporer dan diilhami oleh semangat vintage untuk pengemudi yang mencintai kecepatan, namun tidak ingin berhemat dalam hal gaya. Arloji berdiameter 44mm ini adalah sebuah jam tangan yang dirancang untuk balap, mesin kecepatan horologis yang sesungguhnya. Bersamaan dengan kekuatan dan daya tahannya yang jelas, kedap air hingga 100 meter, case-back arloji diukir dengan logo Mille Miglia pada pola kotakkotak hitam berlapis PVD yang mirip dengan bendera panitia lomba. Arloji ini dilengkapi tali dari kulit anak sapi berwarna Cognac dengan jahitan tone-to-tone, perforasi yang terinspirasi oleh sarung tangan mengemudi, dan lapisan karet hitam yang terinspirasi oleh ban balap Dunlop 1960-an. Model dari bahan baja dijual seharga EUR 6.800 (sekitar IDR 106 juta) dan model rose gold / steel adalah EUR 9,950 (sekitar IDR 155,6 juta).

CGW Magazine

41


HALAMAN INI DAN HALAMAN SAMPING Beberapa koleksi terbaru dari L’Heure du diamant yang sangat indah, dengan dial jam cerah dalam pilihan warna kilau opal yang senantiasa berubah, hingga warna biru tua lapis lazuli, dengan pilihan tali kulit warna hijau, biru terang atau biru tua; Arloji CHOPARD L.U.C XP Esprit by Fleurier Peony terbaru

Dial jam L’Heure du diamant yang mewah dan flamboyan, menampilan kilau opal yang senantiasa berubah

42

CGW Magazine


Dari lini arloji wanita, kami pilihkan koleksi Happy Sport Oval yang merupakan interpretasi terbaru dari Chopard Happy Sport yang ikonik dan diperbarui, dalam proporsi oval yang melengkung dari versi gelang galet (kerikil) yang lentur yang menghiasi arloji pertama dalam koleksi tahun 1993. Gelang arloji perhiasan ini sangat unik, dibuat menggunakan rantai mengilap yang berbentuk kerikil bundar, dan meski terbuat dari baja, gelangnya sangat nyaman dan fleksibel seperti rajutan jala, dan mengikuti kurva pergelangan tangan. Kombinasi konstruksi yang baik ini, dengan penggunaan baja dan berlian, membuat jam tangan mewakili semangat kegembiraan yang menjadi ciri khas Chopard Happy Sport. Selain tujuh set berlian yang bebas menari di antara kristal safir dan dasar muka jam, terdapat model dengan berlian tersusun pada bezel melengkung pada versi stainless steel. Case dari rose gold 18K dengan bezel yang dipoles atau pilihan stainless steel dengan bezel bertatahkan berlian, arloji ini berukuran 31.31 x 29 mm x 10.77 mm, dan kedap air di kedalaman 30 meter. Koleksi lain yang mewah adalah L’Heure du diamant yang menghadirkan kisah pertemuan antara jam tangan Chopard dan kerajinan perhiasan yang telah diolah Chopard selama beberapa generasi. Tiga model terbarunya berukuran 30mm dalam emas putih 18K. Para pengrajin di Maison Chopard telah menciptakan pengaturan crown untuk setiap butir berlian yang menghiasi bezel dan setiap berlian dipilih dengan cermat. Teknik ini membatasi visibilitas kerangka di sekeliling tiap berlian dan memastikan eksposur maksimum dari batu permata berharga tersebut. Yang paling mencolok adalah dial jam yang flamboyan, dengan kilau opal yang senantiasa berubah, garis-garis hitam menawan dari perunggu, dan warna biru tua lapis lazuli yang membangkitkan malam bulan purnama. Jam tangan ini dilengkapi dengan tali kulit hijau, biru terang atau biru tua, dan gesper emas putih 18K dengan berlian. Simak wawancara eksklusif kami dengan Co-President dan Direktur Artistik Chopard, Caroline Scheufele di halaman 100-103. www.chopard.com

CGW Magazine

43


Brand Talk

The Jeweller Of Time Bulgari sekali lagi menantang industri pembuatan jam dan menang dengan mudah dengan Bulgari Octo Finissimo Chronograph terbarunya dan koleksi lain yang mengagumkan

P

eran Jean-Christophe Babin sebagai CEO Bvlgari sejak 2013 telah memberikan sukses yang luar biasa bagi merek asal Italia ini. Koleksi arloji Bvlgari sedang menikmati beragam penghargaan, khususnya ‘Finissimo’ yang spektakuler. Di ajang BaselWorld yang baru lalu, kami dari Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia mendapatkan kesempatan untuk berbincang-bincang dengan Jean-Christophe Babin untuk lebih memahami perubahan di Bvlgari dan perspektif merek tersebut. Berikut rangkumannya. Jam tangan Bvlgari berhasil memecahkan lima rekor dunia secara berturut-turut. Bagaimana proses Bvlgari mencapai prestasi ini selama bertahun-tahun? Kemampuan kami memadukan desain Italia yang megah dengan teknik dan pengerjaan terbaik Swiss. Ini benar-benar sebuah revolusi desain dan teknologi, kombinasi dari visi dan akuisisi teknis. Visi, sebagai

44

CGW Magazine


Jean-Christophe Babin CEO Bvlgari

Sebuah mesin berukuran 3,30 mm dan case 6,90 mm, yaitu 40 persen lebih tipis daripada mesin chronograph otomatis yang pernah ada sebelumnya dalam sejarah

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM BVLGARI Octo Roma Grande Sonneire; Jean-Christophe Babin saat diwawancara di BaselWorld; Gerald Genta 50Th Anniversary; Octo Roma Tourbillon Sapphire HALAMAN SAMPING DARI ATAS Arloji BVLGARI Octo Finissimo 5 World Records; Serpenti Seduttori Dan Octo Chrono GMT terbaru dari BVLGARI

pembuat perhiasan, untuk membawa keanggunan yang kami berikan kepada wanita dengan perhiasan kami, ke dalam koleksi untuk pria. Tantangannya adalah untuk mencari cara mengekspresikan keanggunan untuk pria. Kami menyimpulkan bahwa keanggunan pria harus menjadi sesuatu yang bentuknya “slim fit�. Menerapkan konsep ramping dan pas untuk jam tangan inilah yang membawa kami pada jam tangan ramping. Kisah ini dimulai dengan gagasan untuk memberikan manfaat yang tidak selalu bersifat teknis tetapi estetika. Sejak awal kami menemukan bahwa tidak ada mesin jam yang tersedia untuk mencapai visi kami. Membangun pengalaman kami dengan akuisisi Daniel Roth & Gerald Genta, kami memutuskan untuk melakukan perjalanan Finissimo, sebuah platform yang menemukan kembali arloji mekanik yang dapat menampung apa pun dari arloji Solo-Tempo hingga repeater satu menit melalui pengulang chronograph. Teknologi yang bisa kita gunakan selama bertahun-tahun atau puluhan tahun, menghasilkan jam tangan paling elegan untuk pria. Yang untuk perhiasan, sangat masuk akal.

CGW Magazine

45


Apakah Anda kembali meluncurkan arloji yang pertama di dunia tahun ini? Kami sedang mengejar pencarian inovasi dan membangun keanggunan pembuatan jam tangan terbaik di abad ke-21 dengan Octo Finissimo. Tahun ini, dengan elemen kelima, berkembang Finissimo sebagai jam otomatis terpadu terintegrasi Chronograph GMT, jelas membangun rekor dunia kelima, Sebuah mesin berukuran 3,30 mm dan case 6,90 mm, yaitu 40 persen lebih tipis daripada mesin chronograph otomatis yang pernah ada sebelumnya dalam sejarah, dan sepenuhnya dikembangkan oleh para ahli arloji dan insinyur kami dalam pembuatan mesin jam yang berbasis di Le Sentier.

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Serpenti Tubogas Full Diamonds; Serpenti Spiga; Serpenti Seduttori; Sketsa arloji Serpenti; Proses perakitan arloji Serpenti Seduttori HALAMAN SAMPING DARI ATAS Model mengenakan Octo Finissimo Tourbillon Carbon; Octo Finissimo Skeleton Ceramic dan Octo Finissimo Automatic Ceramic; Octo L’originale Solotempo dan Octo L’originale Chronograph

46

CGW Magazine

Jika kita membandingkan arloji untuk pria dibanding untuk wanita, sepertinya Octo Finissimo secara eksklusif lebih diarahkan untuk kaum pria. Finissimo memiliki lebar 40mm, cocok untuk wanita tetapi disukai oleh pria, menurut pendapat kami. Namun kita tidak pernah tahu siapa yang mengenakan Octo Finissimo, mengingat bahwa seorang wanita yang melangkah ke butik kita mungkin membeli arloji sebagai hadiah kepada pacarnya, atau sebaliknya. Kami tidak dapat mengelompokkan penjualan berdasarkan perbedaan gender, hingga saat ini. Apa yang bisa saya tegaskan adalah bahwa, mengingat Octo juga hadir dengan tali kulit, itu adalah pilihan favorit wanita, biasanya. Lebih banyak opsi sedang dilakukan yang menawarkan tali kulit sebagai pengganti gelang logam atau keramik padat. Apakah Anda juga menambah koleksi Grande Complication? Octo Grande Sonnerie Perpetual Calendar baru-baru ini, yang merupakan jam tangan dari lini Grande Complications kami hadirkan. Terbuat lebih dari 850 komponen mikro yang dibuat secara manual dan dirakit. Bulgari mungkin adalah merek nomor satu di bidang Grande Complications dengan tipologi produk tersebut.


Bvlgari adalah bagian dari segelintir perusahaan yang mampu memproduksi sonneres grandes. Jam tangan kami secara teknis rumit, namun tetap membawa nilai tambah estetika yang unik Apa produk utama tahun ini dalam hal jam tangan wanita? Kami memperkenalkan koleksi Serpenti yang sepenuhnya didesain ulang, Seduttori yang dibaptis yang melengkapi berbagai macam kreasi Serpenti yang dihadirkan oleh Tubogas dan Scaglie. Seduttori baru ini bukan hanya evolusi dari Serpenti seperti yang Anda tahu, adalah perkembangan baru yang merayakan momen emas dan emas. Koleksi ini terlahir untuk menjadi emas, untuk dikenakan dan dinikmati pada setiap kesempatan, baik itu kasual atau formal. Case dan gelang arloji, seluruhnya didesain ulang, terintegrasi sempurna dan membelit dengan sempurna di pergelangan tangan. Koleksi ini, juga tersedia dalam baja dan emas, sangat canggih dan karenanya ditujukan untuk wanita modern. Apa yang membuat jam tangan Bvlgari berbeda? Jam tangan kami benar-benar Italia, yang menyampaikan semangat Leonardo da Vinci. Octo, Lucea atau Serpenti semuanya sangat arsitektur, dibangun, terinspirasi oleh seni dan arsitektur Italia. Di sisi lain, jam tangan kami juga luar biasa dari sudut pandang teknis, bayangkan saja grande sonnerie atau Octo Finissimo. Kami benar-benar berbeda dari merek arloji Swiss klasik terkemuka. Seperti mereka, kami menguasai

teknik, Bvlgari adalah bagian dari segelintir perusahaan yang mampu memproduksi sonneres grandes. Tetapi pada saat yang sama, kami membuat persamaan pembuatan jam mewah Swiss dengan desain yang berbeda dari semua merek jam tangan utama. Desainnya terinspirasi oleh perhiasan kami, oleh kota Roma. Inilah alasan kesuksesan kami. Orangorang dapat merasakan bahwa jam tangan Bvlgari secara teknis rumit namun tetap membawa nilai tambah estetika yang unik. Bagaimana pendapat Anda tentang Bvlgari Resort, seperti di Bali? Masing-masing dan setiap hotel Bulgari unik dengan caranya sendirisendiri. Datang dan lihat bersama kami di lima tempat di mana Anda dapat mengunjungi hotel-hotel unik kami dengan “spesialisasi� mereka masing-masing. Menyeimbangkan alam, desain kontemporer dan arsitektur warisan, hotel bagi Bvlgari mewakili kesempatan untuk berbagi pengalaman mewah Italia, desain dan kreativitas di seluruh dunia sampai sekarang, kami bangga memiliki rumah kedua di kawasan Asia. Bulgari Resort Bali unggul dengan arsitektur eksotis yang unik dan spa tradisional yang tanpa diragukan merupakan bagian dari Indonesia, kami bangga dengan properti kami di berbagai belahan dunia.

CGW Magazine

47


Brand Talk

Accuracy,

Serge Michel CEO Armin Strom

Precision, & Perfection Penghargaan terhadap ketepatan waktu ditunjukkan Armin Strom dalam koleksi yang mengandalkan konsep resonansi

S

aat Serge Michel berkunjung ke Jakarta beberapa bulan yang lalu, Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia bertemu dan berbincang-bincang langsung dengan CEO dan salah satu pendiri Armin Strom ini. Merek yang mengunggulkan konsep resonansi ini termasuk salah satu merek jam yang paling fokus dan mampu bertahan pada konstruksi duel yang diperlukan untuk menciptakan dengungan harmonis yang mampu meningkatkan akurasi hingga 20 persen dibandingkan dengan jam tangan bersertifikasi COSC. Beberapa tahun terakhir mereka mengembangkan lini resonansi ini, mulai dari koleksi Mirrored Force Resonance dari 2016 yang kemudian diikuti oleh Pure Resonance tahun ini, sebuah rilis yang mengubah proses pembuatan yang rumit menjadi bentuk yang paling idealis. Sejak dirilis pada Oktober 2018, Masterpiece 1 Dual Time Resonance telah menjadi mahakarya horologis dan arloji pertama dalam lini

48

CGW Magazine

yang sama. Menggabungkan kepraktisan dari dua indikasi waktu yang sepenuhnya independen dengan peningkatan presisi dari dua gerakan independen dalam resonansi, Dual Time Resonance tahun ini diproduksi dalam case dari kristal safir yang merupakan yang pertama untuk merek tersebut, dalam bentuk oval yang khas di mana dua mesin jam independen terletak berdampingan. Kedua mesin jam independen tersebut menampilkan dua zona waktu independen, bukan hanya satu mesin dengan dua tampilan. Armin Strom Dual Time Resonance Sapphire ini diproduksi dalam edisi terbatas 8 buah dengan case oval kristal safir anti gores berukuran 59 mm x 43,4 mm. Saat ditanya apa yang menarik pada konsep resonansi seperti ini, Serge menjawab, “Yang membuat saya terpesona tentang fenomena resonansi adalah bahwa ini adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dicapai, bahkan hanya untuk membuatnya terwujud dalam sebuah arloji. Tujuan akhir pembuatan jam dalam sejarah selalu untuk mencapai


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Dua kegiatan di manufaktur mereka, merakit mesin jam; Dual Time Resonance Sapphire terbaru; Mesin jam Dual Time Resonance HALAMAN SAMPING Dual Time Resonance Masterpiece; Serge Michel

akurasi yang lebih baik. Dan inilah yang kami dapatkan, karena kami mendapatkan akurasi 15 hingga 25 persen lebih baik dengan pegas resonansi di antara kedua roda keseimbangan. Untuk saat ini, kami fokus pada resonansi dan sudah merencanakan sesuatu yang cukup menarik untuk tahun depan, bukan untuk Jenewa, tetapi untuk akhir tahun ini. Komplikasi lain dalam Koleksi Resonansi.â€? Dilengkapi dengan dua dial guillochĂŠ biru, arloji terbaru ini menampilkan dua zona waktu dengan cemerlang. Selain itu, tampilan waktu kedua yang independen juga dapat berfungsi sebagai indikator hitung mundur atau untuk melacak waktu yang berlalu. Dua mesin jam independen, selain dari resonansi, dua tampilan waktu independen, satu indikator 24 jam, empat barel sumber utama, dan dua indikator cadangan daya, arloji ini tampil elegan dengan tali jam awrna biru dari kulit buaya dengan jepit lipat stainless steel ganda. Serge mengaku bahwa Armin Strom dikenal karena tidak menutupi mesin jam mereka dengan dial untuk menyaksikan kecanggihan horologi di dalamnya, sehingga case dari kristal safir ini memberi transparansi ke dimensi yang baru. “Transparansi total pada case ini tidak memungkinkan adanya kesalahan dan menuntut penyelesaian pada tingkat tertinggi, yang sejalan dengan filosofi kami.â€?

Transparansi total pada case tidak memungkinkan adanya kesalahan dan menuntut penyelesaian pada tingkat tertinggi, yang sejalan dengan filosofi kami Khusus pada koleksi dengan case kristal safir, pembuatannya membutuhkan alat berlapis berlian yang menghabiskan waktu berhari-hari untuk memotong hingga menggiling komponen kasing dari balok kristal safir besar. Kristal tersebut lalu dibiarkan selama beberapa hari untuk memungkinkan ketegangan yang dihasilkan oleh panas pemesinan didistribusikan secara merata ke seluruh kristal. Case kemudian dipoles selama berhari-hari, yang akan mengubah kristal giling buram menjadi yang jernih. Ditawarkan senilai CHF 280.000 (sekitar IDR 4 milyar). www.arminstrom.com

CGW Magazine

49


Brand Talk

FrĂŠdĂŠric Grangie President, CHANEL Watches & Fine Jewelry

Horological Beauty Chanel telah membuktikan keberaniannya sebagai salah satu ahli horologi perhiasan paling luar biasa

50

CGW Magazine

U

ntuk menandai peringatan 20 tahun dari koleksi ikonik Chanel J12, versi baru dari jam tangan ini telah dibuat, dengan prioritas desain yang tetap setia pada aslinya. Ada beberapa perubahan kecil yang tidak terlihat dengan mudah oleh mata telanjang, tapi cukup mencolok bagi para pengamat di industri jam tangan mewah, termasuk memperbarui keramik putih dan hitam klasik dan berlian yang dihiasi ‘J12’. Tidak diragukan lagi, Chanel telah membuktikan keberaniannya sebagai salah satu ahli horologi perhiasan paling luar biasa di dunia dengan


lini koleksi jam tangan yang luas. Tahun 2019 ini, mereka telah menambahkan sejumlah koleksi baru dalam berbagai gaya yang mengesankan dari desain yang sudah ada, termasuk memperbarui model ikonik merek ini yaitu ‘J12’, serta memperkenalkan beberapa karya yang baru. Boleh dibilang, di antara rumah mode yang juga memproduksi jam tangan, Chanel adalah yang paling sukses dalam pembuatan jam tangan, berkat lini J12 mereka yang ikonis dan terlaris. Di ajang BaselWorld tahun ini tentu saja kami dari Collector’s GuideWATCHES, Indonesia mengincar kesempatan untuk bertemu langsung dengan mereka yang berperan penting dan mengawasi divisi ini, yaitu President Chanel Watches & Fine Jewelry, Frédéric Grangie. Kami seharusnya dapat bertemu langsung untuk mnelakukan wawancara esklusif dengan pria berkebangsaan Prancis yang kini menjadi figur terpenting dibalik kesuksesan Chanel dalam divisi jam tangan dan perhiasan mewah ini. Namun karena terjadi penundaan jadwal kereta api, wawancara tidak langsung tidak dapat dilakukan, namun ia dengan senang hati setuju untuk melakukannya melalui email, dan berikut rangkumannya. Apa yang telah mendorong Chanel untuk memberi wajah baru pada arloji J12 yang ikonik? Di Chanel, sebuah ikon tidak berubah, melainkan ia (akan terus) beradaptasi dengan berlalunya waktu dengan cara menangkap esensinya dan memahatnya, dengan meningkatkan dan memahaminya. Pertanyaannya adalah: bagaimana Anda

Untuk mengubah segalanya; tanpa mengubah apa pun. Itu adalah prasangka dan paradoks dari lini J12 baru HALAMAN SAMPING DARI KIRI Frédéric Grangie; Sketsa asli Jacques Helleu untuk koleksi J12 pertama di tahun 2000 HALAMAN INI DARI KIRI Empat model terbaru dari koleksi ikonik Chanel J12; Fase debinding, dimana bagian tengah direndam dalam larutan air selama beberapa jam, dan proses merakit gelang jam berbahan keramik melestarikan ikon ini dan memastikan bahwa mereka tetap kontemporer dan masih diinginkan hari ini dan besok? Bersama dengan Arnaud Arnaud Chastaingt, direktur Chanel Watch Creation Studio, dan pada awal peringatan ke- 20 tahun koleksi J12, kami ingin mempertahankan identitas asli J12 yang diciptakan oleh Jacques Helleu pada tahun 2000 dengan tujuan untuk memahami secara mendalam, bagaimana cara mensublimasikan ikon tersebut tanpa mendistorsinya. Untuk mengubah segalanya; tanpa mengubah apa pun. Itu adalah prasangka dan paradoks dari lini J12 baru. Bagaimana Anda menggambarkan klien Chanel J12 yang baru? Seorang klien yang pasti menyukai kreasi dan keunggulan Chanel.

CGW Magazine

51


Brand Talk

Daniel Kohler Head of Client Relations & High Artistry, Montblanc

High Artistry Montblanc memadukan keahlian teknis dengan kreativitas tanpa batas 52

CGW Magazine


Ujung pena juga sangat sulit untuk diproduksi, seperti pada pena bertema laba-laba dari koleksi High Artistry Heritage Spider Metamorphosis ini

J

ika Anda seorang kolektor pena, apalagi jika Anda menggemari alat tulis yang berharga dan berkualitas tinggi, Daniel Kohler yang menjabat sebagai Head of Client Relations & High Artistry di Montblanc adalah orang yang tepat untuk menjawab segala pertanyaan Anda seputar alat tulis selain tentunya jam tangan mewah. Dikenal karena keindahan luar biasa dan presisi khas Jerman yang tanpa kompromi, jam tangan dan instrumen tulis-menulis dari Montblanc adalah karya rumit yang menantang imajinasi. Untuk itulah, Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia berbincang-bincang dengan pria yang telah bekerja di Montblanc selama 18 tahun terakhir ini, saat kunjungannya ke Jakarta beberapa bulan lalu. Dia menjelaskan bahwa penguasaan mutlak para pengrajin di Montblanc Atelier memungkinkannya untuk menawarkan karya seni yang tak tertandingi, menyatukan teknik pemotongan batu, pengaturan permata, ukiran dan kerajinan emas terbaik yang berharga. Pada tahun 1990-an, mereka memperkenalkan konsep Edisi Terbatas, kemudian empat tahun yang lalu mulai meluncurkan strategi High Artistry, yang membawanya selangkah lebih maju dengan berfokus pada nilai tinggi, harga tinggi, dan penggunaan batu mulia dalam instrumen penulisan dan komplikasi mesin jam untuk arloji.

HALAMAN INI Pena Montblanc dari koleksi High Artistry Heritage Metamorphosis Limited Edition dengan motif laba-laba dan sarangnya HALAMAN SAMPING Daniel Kohler saat berkunjung ke Jakarta Untuk alat tulis, Montblanc memproduksinya di Hamburg Jerman, sementara arloji diproduksi di Swiss, dan barang-barang kulit diproduksi di Italia. Saat ditanya bahan apa dan bagian mana yang paling sulit dikerjakan dalam membuat instrumen tulis-menulis yang mewah itu, Daniel mengaku, “Kami menggunakan semua jenis bahan dan menggunakannya dengan teknik mutakhir yang merupakan inti dari karya-karya ini, selain kreativitas dan keahlian tentunya. Kayu adalah bahan yang sangat tua dan tradisional, tetapi untuk menggunakannya pada alat tulis membutuhkan teknologi modern sehingga kayu tidak retak. Kami memiliki laser ultraviolet presisi tinggi yang cukup hangat untuk membuat pola tetapi tidak membakarnya. Ujung pena juga sangat sulit untuk diproduksi, seperti pada pena bertema laba-laba dari koleksi High Artistry Heritage Spider Metamorphosis ini. Dua batu safir diletakkan di ujung pena ini, yang barelnya berisi 1.200 batu safir yang dibuat dengan tangan,

CGW Magazine

53


dengan berlian terpasang di jaringnya,� sambil menunjuk pena Spider Metamorphosis yang turut dipamerkan pada acara eksklusif Montblanc di Grand Hyatt Jakarta sore itu. “Kami tidak hanya membuat hal-hal yang menyenangkan, karena dari segi teknik, ada banyak kreativitas dan inovasi juga. Sangat sering, pria menyukai batu permata tetapi satusatunya cara untuk memiliki batu yang begitu berharga adalah dengan memberikannya kepada istrinya, tetapi di sini, Anda dapat memilikinya untuk diri sendiri dan untuk kesenangan sendiri. Hal itu menciptakan permintaan dan itulah yang disukai kolektor.� Dengan begitu sedikit barang yang tersedia, tidak diragukan lagi salah satu tantangan dari pekerjaannya adalah menentukan kepada siapa yang akan dijual pena yang indah dan sangat eksklusif tersebut. “Dan itu pertanyaan yang sangat sulit dijawab. Kami menghabiskan banyak waktu untuk pengambilan keputusan. Pertama-tama, kami mencoba untuk membuat semua orang bahagia entah bagaimana. Jika Anda mendapatkan satu produk yang unik kali ini, Anda mungkin harus memahami bahwa lain kali orang lain akan lebih berhak untuk mendapatkannya. Kami sangat menghargai klien-klien lama kami, mereka sudah seperti sahabat juga. Orang-orang baru yang datang tentu saja disambut dengan ramah. Kami menemukan cara untuk membahas aspek-aspek sulit ini sehingga mereka tidak selalu bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, tetapi itu juga bagian yang menyenangkan dari sebuah game. Kadang-kadang Anda mendapatkannya, kadangkadang tidak, dan CEO atau saya sendiri akan memanggil mereka.�

54

CGW Magazine


Koleksi High Artistry ini diterima dengan baik oleh para penggemar dan kolektor di kawasan Asia Tenggara

HALAMAN INI DARI ATAS Daniel Kohler saat diwawancarai di Grand Hyatt Jakarta; Beberapa pena Montblanc dari koleksi Patron Of Art Homage To Hadrian dan Montblanc High Artistry Kaisar Kangxi Edisi Terbatas HALAMAN SAMPING DARI ATAS Motif laba-laba terdapat juga dalam perhiasan Montblanc dari koleksi High Artistry Heritage Metamorphosis Limited Edition; Dua detil pada pena Montblanc High Artistry Kaisar Kangxi Edisi Terbatas, dan sebentuk wajah Kang Xi yang dianggap sebagai salah satu kaisar terhebat Tiongkok

Ia mengaku bahwa koleksi High Artistry dari Montblanc ini diterima dengan baik oleh para penggemar dan kolektor di kawasan Asia Tenggara, tetapi merek tersebut bertujuan untuk terus menjangkau lebih banyak pelanggan. Apa saran Anda bagi para kolektor baru? “Dengan jumlah penggemar dan klien yang kuat di seluruh dunia yang ingin memiliki karya-karya dari High Artistry Montblanc, saran saya adalah jangan ragu dan bertindaklah dengan cepat. Beberapa koleksi yang sangat eksklusif ini bahkan tidak pernah sempat sampai ke butik-butik kami dan langsung terjual dalam hitungan hari setelah diperkenalkan.� Tidak mengherankan, edisi terbatas yang luar biasa ini dengan mudah terjual dengan sangat cepat dan bagi mereka yang tidak memiliki kesempatan untuk mendekati instrumen tulisan yang langka dan indah ini, Kohler memberikan solusi berikutnya, yaitu sebuah museum. Dalam dua tahun, sebuah museum besar akan dibuka di depan tempat pembuatan di Hamburg, Jerman. Pengunjung akan dapat melihat sebagian besar karya alat tulis yang unik, dan kesempatan untuk benar-benar melihat bagaimana mereka dibuat. www.montblanc.com

CGW Magazine

55


Special Report

TIME THAT SPINS Mahakarya jam tangan canggih dari La Fabrique du Temps Louis Vuitton 56

CGW Magazine


La Fabrique du Temps Louis Vuitton berada di jantung pembuatan jam Swiss, bersama Chopard, Patek Philippe, Vacheron Constantin dan Roger Dubuis HALAMAN SAMPING Detil pada jam tangan Louis Vuitton Escale Worldtime yang sangat unik HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Gerbang masuk La Fabrique du Temps Louis Vuitton; Tangga yang idenya adalah agar terlihat seperti pegas arloji

M

erek mewah Louis Vuitton memang sudah menjadi raksasa di industri produk mewah, namun saat mereka terjun ke dalam industri jam tangan dengan komplikasi mesin jam tingkat tinggi pertama kali pada tahun 2002, mereka harus meyakinkan dunia bahwa mereka dapat menciptakan lebih dari sekedar jam tangan mewah yang dikenakan saat pesta saja. Rumah Mode ini membutuhkan manufaktur yang berdedikasi, tim yang terdiri dari para pakar pembuat jam tangan yang memiliki keahlian membuat jam tangan dengan kerumitan tingkat tinggi, serta kreativitas untuk bekerja dengan tetap mengedepankan ciri khas desain Louis Vuitton. Itulah tujuan dari didirikannya La Fabrique du Temps Louis Vuitton. Kini mereka berhasil menarik perhatian para kolektor arloji dengan serangkaian jam tangan yang ambisius dari warisan perjalanan Louis Vuitton, seperti koleksi Tambour Minute Repeater, Spin Time, hingga Twin Chrono yang mendapatkan pujian atas cara merek ini memadukan

pembuatan jam yang cerdas dan kreatif. Maka saat Collector’s Guide-WATCHES Indonesia mendapatkan undangan eksklusif untuk mengunjungi pabrik pembuat jam tangan La Fabrique du Temps Louis Vuitton di Meyrin, Jenewa pada akhir bulan Maret lalu, kami sangat antusias karena mendapat kesempatan untuk menyaksikan langsung proses pembuatan dan perakitan jam tangan Louis Vuitton yang sempat menjadi topik hangat di kalangan para pengamat di industri jam tangan, karena keberhasilan mereka menciptakan jam tangan mewah dengan komplikasi tingkat tinggi yang memberi pengaruh cukup kuat dalam cakrawala pembuatan jam. La Fabrique du Temps Louis Vuitton tidak hanya terlihat megah dari luar, namun gedung yang dibangun di atas tanah seluas 3.700 meter persegi ini berada di jantung pembuatan jam Swiss, bersama dengan merek Chopard, Patek Philippe, Vacheron Constantin dan Roger Dubuis. Di gedung yang modern ini, Louis Vuitton mengumpulkan sekelompok ahli jam dari tim khusus divisi jam tangan dengan keterampilan dan keahlian yang berbeda-beda di bawah satu atap, untuk bersama-sama

CGW Magazine

57


HALAMAN SAMPING Bagian-bagian dari arloji dan tampilan Louis Vuitton - Emprise untuk kaum wanita yang elegan; Tampilan rumit arloji Louis Vuitton Escale Worldtime

58

CGW Magazine

HALAMAN INI Memerlukan ketelitian yang luar biasa untuk mengerjakan beragam detil jam di atelier d’horlogerie di Louis Vuitton La Fabrique du Temps


Escale Worldtime Minute Repeater, desainnya rumit, menampilkan waktu lokal dalam 24 zona waktu dan case geometris berwarna-warni ciri khas LV mengembangkan ide-ide baru tentang horologi. Keunggulan lain selain kegiatan operasional hingga produksi jam tangan di dalam gedung yang sama, kontrol untuk kualitas dan masalah pada produk akan lebih cepat teratasi, karena anggota tim dan para spesialis dari berbagai bidang dapat berbagi ide langsung dan berkolaborasi secara bebas ketika mereka melewati meja kerja masing-masing, dan ide-ide ini dapat dengan cepat dibuat menjadi prototipe, diperiksa, diuji, diperbaiki dan akhirnya dimasukkan ke dalam produksi. Saat memasuki lobi yang terang bermandikan cahaya matahari, berkat jendela kaca besar di hampir setiap sisi gedung, langsung terlihat ciri khas dari Rumah Mode ini, yaitu tumpukan koper bermotif monogram yang tergantung rapi, dan sebuah tangga putih yang terbuat dari kayu melingkar yang tampak melayang di atas lantai mezzanine. Strukturnya melengkung dan terlihat mengambang, terinspirasi oleh salah satu bagian terpenting dari mesin jam, yaitu pegas pada arloji. Kami diajak berkeliling hingga ke lantai dua untuk menyaksikan langsung bagaimana proses pembuatan dan perakitan jam, mulai dari ruangan untuk brainstorming dan diskusi konsep oleh para pakar pembuat jam, pembuatan skestsa, laboratorium untuk penelitian, proses menyelesaikan purwa-rupa (prototype), dan ruang di mana produk akhir tercipta dan pengujian hingga lolos tes dan lambang Poinçon de Genève dapat disematkan di permukaan jam. Untuk mendapatkan Poinçon de Genève, semua

komponen jam harus diselesaikan oleh pembuat jam tangan yang terlatih dan membutuhkan waktu berbulan-bulan. Seluruh kegiatan ini dilakukan di manufaktur mereka yang kini mempekerjakan 65 orang pembuat jam tangan, termasuk delapan orang pembuat dial jam. Selain itu, mereka menyediakan kafetaria yang nyaman hingga kopi gratis, sehingga para desainer, pembuat jam, bagian pemasaran dan tenaga penjualan dapat berkumpul pada saat makan siang dan memungkinkan mereka untuk berdiskusi santai di luar ruang rapat yang formal. Diskusi mereka ini menjadi salah satu bagian terpenting dari lahirnya sebuah produk, dan selalu ada misteri dan intrik di jantung setiap arloji Louis Vuitton. Misalnya adalah saat melihat sketsa Escale Worldtime Minute Repeater, para pengrajinnya menganggap jam tangan itu terlalu sulit untuk diproduksi karena desainnya yang rumit, menampilkan waktu lokal dalam 24 zona waktu bersama dengan case geometris berwarnawarni yang terinspirasi oleh ciri khas LV. Lalu seorang spesialis pembuat dial jam mengoreksi ketidaksempurnaan sangat kecil pada dial yang dicetak secara topografi dengan tangan untuk menghemat waktu, keterampilan ini diterapkan pada model arloji Escale Worldtime yang indah. Teknik yang membutuhkan waktu 40 jam per model ini melibatkan penerapan tetesan kecil cat akrilik yang terdiri dari 38 jenis, untuk masing-masing kubus kecil dial dengan kuas bulu. Cat diterapkan satu kali pada satu waktu untuk mencapai permukaan lengkung yang khas, dan setiap kubus

CGW Magazine

59


Selalu ada misteri dan intrik di jantung setiap arloji Louis Vuitton, seperti pada model Escale Worldtime Minute Repeater

60

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Monogram dari cangkang mutiara; Arloji wanita Montre Dentelle de Monogram; Beragam alat yang digunakan dalam perakitan mesin jam; Pekerja tengah merakit bagian case jam Tambour Twin Chrono; Fase pengeringan dial jam Tambour Spin Time Galaxie

membutuhkan beberapa lapisan. Kami diminta untuk mencoba sendiri di bawah mikroskop, namun tidak pernah berhasil, bahkan cat berantakan dan melebar keluar batas kubus yang hanya seukuran sekian milimeter itu! Dan lukisan miniatur hanyalah salah satu praktik yang disempurnakan di La Fabrique du Temps Louis Vuitton untuk membuat dial jam yang luar biasa mengagumkan. Ada juga Dentelle de Monogram, spesialisasi yang terinspirasi oleh pekerjaan Prancis dan dibuat dengan mengarsipkan, mengebor, dan mengukir induk kulit kerang Polinesia ke dalam bentuk bintang empat titik dan bunga-bunga dari monogram khas dari merek ini. Koleksi jam tangan pertama mereka yang mengagumkan dari segi desain dan fungsi arloji adalah Tambour yang memulai debutnya di tahun 2002. Modelnya

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Bagian belakang case arloji Louis Vuitton Escale Worldtime; Bagian-bagian dari mesin arloji Louis Vuitton; Detil ikonik huruf LV yang tersemat pada tombol pemutar jam Louis Vuitton Escale Worldtime

menafsirkan bentuk drum taiko Jepang tradisional dengan case bundar yang melebar ke dasarnya, bezel cekung, dipercantik dengan ukiran huruf ‘Louis Vuitton’ tertera pada case band. Dan dengan desainnya yang unik dan klasik, koleksi Tambour menginspirasi variasi-variasi berikutnya, seperti Tambour Brun GMT dalam diameter 41.5mm dengan dial jam warna cognac, yang merupakan penghormatan kepada kanvas Monogram LV, dan Tambour Minute Repeater yang membunyikan waktu untuk zona waktu kedua, koleksi ini terjual dengan harga berkisar antara £181.000 - £363.000 (IDR 2 – 6 milyar). Dan arloji ini menjadi satu-satunya arloji minute repeater yang menampilkan waktu lokal di luar negeri tetapi membunyikan waktu di negara asal si pemakai. Awal tahun ini mereka menciptakan Louis Vuitton Voyager Minute Repeater Flying Tourbillon dalam diameter 42mm dengan dasar muka jam terbuka, memamerkan fungsionalitas dan mekanisme rumit mesin jam caliber LV100 berpemutar manual dan elemen yang terlihat jelas kompleksitasnya, harga berkisar antara IDR 4 milyar dan versi dengan berlian senilai IDR 6,6 milyar dan sudah diburu para kolektor jam tangan mewah! Ini membuktikan betapa banyak penerimaan dan kredibilitas yang diperoleh Louis Vuitton. Yang masih tidak diketahui banyak orang adalah, meski jam tangan Louis Vuitton tampak indah seperti seni berbusana lengkap dengan hiasan renda, kubus, atau fungsi yang unik dan lucu, namun jam tangan mereka sangat fungsional dan tangguh, memungkinkan untuk semua medan pakai, bahkan Tambour Minute Repeater yang dianggap sebagai jam dengan mekanisme yang paling rumit dan rapuh dari semua mekanisme, kedap air hingga 30 meter. Ini juga satu-satunya arloji repeater menit untuk menampilkan waktu lokal di luar negeri tetapi membunyikan waktu di negara si pemakai, membuktikan bahwa eksplorasi dan pragmatisme adalah jantung dari bisnis ini.

CGW Magazine

61


Brand Talk

Bart & Tim Grönefeld Duo pendiri Grönefeld

The Power Duo Grönefeld berhasil mengukuhkan posisinya di antara merek jam independen yang patut diperhitungkan

B

aselWorld tahun ini terlihat berbeda, dengan hengkangnya Swatch Group dan beberapa brand jam tangan terkenal, maka ruangan yang paling banyak dikunjungi oleh para kolektor dan pengamat jam tangan mewah adalah Les Ateliers, yang semakin semarak dengan merek-merek jam tangan independen. Dan ada beberapa merek yang melakukan eksekusi dengan benar, salah satunya adalah dua bersaudara pembuat jam asal Belanda ini, Bart dan Tim Grönefeld. Ketika kedua pembuat jam ini memutuskan untuk memulai karier dalam pembuatan jam, mereka awalnya memilih untuk belajar di negara asal mereka, sebelum menyelesaikan pelatihan mereka di Swiss. Setelah itu, mereka kembali ke Belanda untuk menegakkan tradisi pembuatan jam tangan keluarga, dan pada tahun 1998 mereka mendirikan atelier independen mereka sendiri di Oldenzaal. Arloji pertama yang menyandang nama keluarga

62

CGW Magazine

mereka, Grönefeld, diluncurkan pada tahun 2008, yaitu koleksi GTM06, yang menggabungkan tourbillon dengan minute repeater. Pada Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia, mereka dengan antusias mempresentasikan beberapa koleksi terbaru Grönefeld, termasuk Grönefeld 1941 Decennium Tourbillon Edisi Terbatas terbaru yang hanya diproduksi sejumlah 10 arloji saja dan diciptakan untuk merayakan ulang tahun ke-10 merek ini. Kasing arlojinya adalah case 1941 yang terkenal dan diambil dari tahun kelahiran ayah mereka, dan alih-alih diberi nomor seri edisi terbatas, masing-masing seri ditandai dengan kata-kata “Satu dari Sepuluh” dan seterusnya. Arloji berdiameter 39.5mm dengan ketebalan 10.5mm ini sangat eksklusif dan terbuat dari titanium sehingga terlihat sangat elegan dan dengan berat 118 gram, Decenium Tourbillon tidak terlalu berat untuk dikenakan sehari-hari. Bentuk case dieksekusi dan dipahat menggunakan pemotong berbentuk khusus untuk menciptakan karakteristik cekung, ceruk cekung dan permukaan cembung. Mereka


Bentuk case dieksekusi dan dipahat menggunakan pemotong berbentuk khusus untuk menciptakan karakteristik cekung, ceruk cekung dan permukaan cembung bergantian menceritakan proses pembuatan case arloji ini, di mana di antara setiap fase pemotongan tambahan, kasing dipoles sebelum tahap penggilingan berikutnya, sehingga mempertahankan kontur kasing yang ditentukan dengan tepat. Proses ini terbukti sangat memakan waktu, namun hasilnya sangat memuaskan. Untuk dial, warna abu-abu batu yang dipilih sangat cocok dan elegan, serta menegaskan indeks jam yang dipotong dan dipoles sangat halus hingga terlihat mengilap. Terdapat trek menit yang dicetak dengan cat biru yang sangat gelap, begitu pula dengan logo GrĂśnefeld dan kata-kata “Decenium Tourbillonâ€?. Ini memberikan tampilan yang dapat dibaca dengan baik, tidak terlalu kontras, tetapi

halus. Jendela yang melingkar yang sempurna pada dasar muka jam memamerkan sangkar dan flying tourbillon yang terbuat dari stainless steel sehingga anti karat, dan jarum jam yang hanya ada dua, terbuat dari baja berwarna biru dan berbentuk seperti lembing. Mesin jam berpemutar otomatis dengan rotor besar terbuat dari emas rose 18K, dihiasi dengan logo GrĂśnefeld yang diangkat dan dipoles di atas motif berbentuk butiran pasir kerikil. Selain berbagai keindahan yang terdapat pada arloji ini, case safir semakin menyempurnakan tampilan arloji dan memberikan pemandangan spektakuler. Harga Decennium Tourbillon dari platinum ini adalah EUR 145.000 belum termasuk pajak, atau senilai IDR 2,2 milyar. E: info@gronefeld.com / www.gronefeld.com

CGW Magazine

63


Brand Talk

From Russia With The Joker Keunikan jam tangan Rusia yang eksklusif dan layak dikoleksi 64

CGW Magazine


HALAMAN INI DARI ATAS Konstantin Chaykin di bengkel kerjanya di Moskow; Jam meja Konstantin Chaykin Hijra yang terinspirasi oleh hijrahnya Rasulullah SAW, ditawarkan senilai IDR 208 juta HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Tiga tampilan unik dari model Dracula Special-Limited Edition Halloween; Joker Titanium imited edition yang eksklusif, seharga Caviar hitam

Konstantin Chaykin Founder & Designer Konstantin Chaykin

K

ami telah cukup lama mengagumi merek arloji asal Rusia, Konstantin Chaykin yang terlihat cerdik, dan seringkali rumit secara teknis ini. The Joker misalnya, dengan “wajah” yang memperlihatkan dua bola mata googly yang masingmasing menunjukkan jam dan menit dan lidah merah terkulai menampilkan fase bulan. Pada Collector’s Guide-WATCHES Indonesia, Konstantin Chaykin, pendiri merek jam independen “Konstantin Chaykin” dan anggota Academie Horlogere des Createurs Independants dengan senang hati menceritakan pengalaman hingga konsep jam tangan uniknya yang kini semakin diburu para kolektor jam tangan di seluruh dunia. Berikut rangkuman wawancaranya.

Salah satu bahan yang sulit dikerjakan adalah besi wootz. Karena ia memiliki struktur unik dan keras akibat pertumbuhan karbon kristal pada kandungan besinya

Apa yang membuat industri pembuatan jam tangan Rusia berbeda dari Swiss? Ada beberapa perbedaan. Salah satunya dan yang paling penting adalah kesulitan produksi tertentu di Rusia, karena, menurut saya, semua kondisi telah dibuat untuk produksi arloji di Swiss, dimulai dengan logistik. Sejumlah besar kontraktor yang mampu membuat detail apa pun dan untuk mesin arloji ada di sana, itulah sebabnya di sana ada banyak tenaga kerja dan pakar jam yang dapat bekerja untuk Anda jika dibutuhkan. Dan tidak ada apa pun di Rusia, baik spesialis maupun pembuat jam hingga kontraktor. Jika kita melihat masalah ini dari sudut pandang produksi, kita harus melakukan sebagian besar pekerjaan di pabrik, tidak meminta bantuan kontraktor, dan saya harus mengajar orang sendiri. Saya pikir jam tangan kami memiliki semacam keunikan dari sudut pandang desain dan konstruksi, meskipun ada banyak merek yang ingin menonjol selain kami. Mungkin niat kami untuk berbeda dari merek Swiss dan untuk menjadi inovatif adalah perasaan yang lebih akut, saya berusaha semaksimal mungkin untuk membuat konsep jam tangan, mesin dan desain yang berbeda.

CGW Magazine

65


Jam tangan kami telah memasuki kategori “jam tangan investasiâ€?, artinya setelah membeli jam tangan langsung dari kami, harganya akan lebih mahal dalam waktu dekat HALAMAN INI DARI KIRI Dua tampilan jam ANDERSEN CHAYKIN Automaton hasil kolaborasi dua pembuat jam ANDERSEN Genève dan Konstantin CHAYKIN; Koleksi JOKER dengan dasi pada tali jam; Arloji Joker Halloween dengan dial warna oranye terang yang unik

Desain yang Anda tampilkan tahun ini sangat berbeda satu sama lain. Bisa ceritakan sumber inspirasi Anda dan tim ketika mengembangkan desain terbaru? Saya adalah sumber inspirasi diri sendiri. Saya selalu terjun langsung dalam setiap pembuatan dan desain, dari presentasi ide hingga pada pengerjaan detail. Tentunya ada tim yang membantu proses manufaktur dari bagian-bagian itu. Saya mudah mendapatkan inspirasi dari lingkungan sekitar, misalnya dengan menonton film, mengunjungi museum atau pameran seni. Dari semua bahan yang Anda gunakan untuk menciptakan jam tangan, bahan apa yang paling sulit untuk dikerjakan? Kami menggunakan berbagai bahan, misalnya untuk case arloji, kami gunakan stainless steel, titanium dan emas. Salah satu bahan yang sulit dikerjakan adalah besi wootz. Karena ia memiliki struktur unik dan keras akibat pertumbuhan karbon kristal pada kandungan besinya. Jadi sangat sulit mengolah, mengasah dan menghaluskannya, banyak alat menjadi tumpul karenanya. Kami juga mempunyai pengalaman dengan zirconium pada saat pengerjaan jam tangan untuk lelang OnlyWatch pada tahun 2017, yang justru kebalikannya, bahannya lembut, sehingga sulit menghaluskan permukaannya.

66

CGW Magazine

Apakah mesin jam dibuat in-house? Bagian manakah yang paling sulit untuk diproduksi? Hampir keseluruhan mesin jam kami produksi sendiri dan layaknya perusahaan lain, kami memesan bagian tertentu dari mesin jam dari beberapa kontraktor, khususnya batu-batu mulia dan pegas tipis untuk mesin jam. Sebagai contoh, koleksi The Joker, terdapat lebih dari 2500 bagian, dengan 2450 bagian diproduksi oleh manufaktur kami. Terdapat beberapa mesin caliber ETA untuk mengurangi biaya pada arloji The Joker kami. Modul indikator jam ini terdapat 61 bagian, seluruhnya didesain dan dikembangkan oleh manufaktur kami sendiri. Tren saat ini cenderung berpusat pada personalisasi dan kostumisasi. Bagaimana dengan Anda? Kami mempunyai proyek khusus yang dinamakan Joker Atelier, dimana Anda bisa memilih warna dari elemen yang ada pada dial dan pada bagian belakang case jam. Dari persepsi produksi memang terkesan sulit untuk membuat jam tangan khusus berdasarkan keinginan klien, ini dikarenakan merubah warna pada bagian tertentu dari dial jam jauh lebih mahal dan memakan waktu lebih lama, dan menjadikannya lebih mahal. Ada tips bagi para kolektor jam tangan yang baru mulai mengoleksi jam? Saya sangat senang karena semakin banyak kolektor jam yang memberikan perhatian pada brand kami. Nilai koleksi untuk setiap orang berbeda-beda, ada yang mengoleksi jam tangan dari merek tertentu, yang lain fokus pada kelangkaan model. Keduanya sah saja, karena sering ada godaan untuk melakukan investasi, banyak kolektor berharap bahwa koleksi mereka akan lebih mahal di masa depan. Mengenai jam tangan kami, saya sangat senang bahwa kami telah memasuki kategori “jam tangan investasi�, artinya setelah membeli jam tangan langsung dari kami, Anda dapat yakin bahwa harganya akan lebih mahal dalam waktu dekat. Itu sangat bagus. Jam kami sangat unik, karena Anda tidak akan menemukan arloji dengan jarum jam dan kalender seperti yang diproduksi oleh pabrik kami. Kami mencoba melakukan hal-hal yang sangat tidak biasa yang menggabungkan desain, ide, filosofi dan mesin jam yang tidak biasa. Kenyataannya, sejumlah kecil merek jam bisa membuat hal membanggakan seperti ini, yaitu mereka yang memiliki keberanian untuk melakukan sesuatu di luar tren. www.konstantin-chaykin.com


CGW Magazine

67


Connoisseur’s Corner

How To Start Watch

COLLECTING Kolumnis kita, Dr Bernard Cheong adalah duta Fondation de la Haute Horlogerie dengan lebih dari 3,000 koleksi arloji mewah dan pengetahuan tentang horologi yang tiada duanya. Di edisi kali ini ia berbagi tips dalam hal mengoleksi jam tangan bagi pemula Kita semua adalah kolektor dari satu objek material atau lainnya. Manusia saling terhubung seperti itu. Barang-barang paling tangguh yang dapat bertahan menghadapi tekanan masyarakat yang kuat ini adalah produk yang tidak bisa dibuat lebih baik lagi, yaitu produk yang telah mencapai akhir dari perjalanan “model yang lebih baik�. Produk yang paling jelas adalah jam tangan. Bayangkan dunia jam tangan seperti rak buku yang bagus. Dua sandaran buku adalah: Seiko / Rolex di sebelah kiri, dan Greubel Forsey / Richard Mille di sebelah kanan. Sementara merek lain ada diantara keduanya, yang akan berubah selama bertahun-tahun kemudian. Jika ingin membeli merek lain, akan sangat bijaksana untuk mempertimbangkan membeli yang terbaik sesuai anggaran yang Anda miliki, dan tidak perlu mahal. Karena sebagian besar dari kita jarang membeli jam tangan setiap tahun, beli dan koleksilah pada anggaran tertinggi, maka Anda akan memiliki lebih banyak jam tangan yang dikenakan, dan bukan untuk disimpan di dalam kotak. Emas dalam warna apa pun adalah taruhan paling aman. Karena sangat sedikit, kalaupun ada, jam tangan palsu yang terbuat dari emas murni. Platinum adalah yang terbaik. Ini akan menelan biaya 2x lebih mahal dari harga jam tangan baja, tetapi tentu sangat membantu ketika Anda perlu menjual atau menukarnya dengan kolektor lain. Dalam pengalaman saya membeli lebih dari beberapa ratus arloji, saya pikir ada kemungkinan untuk menjual beberapa. Rolex adalah topik yang tidak dapat dihindari di antara semua kolektor arloji. Ini seperti membahas warna dalam dunia seni, Rolex adalah elemen penting. Rolex yang menjadi tolok ukur, setidaknya untuk era ini. Sangat tidak mungkin bertahan selamanya karena lanskap iklan berubah dengan cepat. Sebelum Anda berpikir lebih jauh, sadari bahwa Rolex dan Seiko membentuk dua merek individual yang sama-sama lebih besar dari hasil gabungan seluruh merek lainnya yang ditampilkan pada 2 acara pameran jam tahunan di Swiss (SIHH dan BaselWorld). Kolektor jam dari tahun 2001 masih melihat Rolex, Seiko dan Omega. Mereka mungkin membeli Richard Mille, Patek Phillipe, dan bahkan jam tangan non-merek tertinggi, tetapi ketiga merek ini paling sering diamati dan dibeli sebagai referensi. Ketiga merek ini adalah seperti Mercedes / BMW

68

CGW Magazine

HALAMAN SAMPING Arloji CHOPARD L.U.C Flying T Twin; Dr. Bernard Cheong HAMAN INI Dua model arloji ROLEX Datejust 36mm


Mengoleksi jam tangan itu seperti membaca, Anda akan belajar tentang perdagangan dan sejarah, dan yang terpenting, perilaku manusia dalam psikologi kelompok

sebagai arloji pertama mereka. Arloji entri terbaik adalah Rolex bekas di tahun 2001 hingga 2016 dalam kasing emas, dan baja jika Anda tidak ingin menghabiskan uang. Anda kemungkinan besar akan tahu dari Rolex apa kualitas terbaik, tetapi Anda juga harus tahu bahwa merek ini adalah arloji yang diproduksi secara besar-besaran, seperti Mercedes atau BMW. Saat membeli arloji bekas, ingat bahwa tidak sulit membuat dokumen palsu! Ini bukan uang tunai. Produk palsu yang baru kini jarang terjadi, produk lama yang palsu biasanya merupakan bagian dari jam tangan asli yang dimodifikasi dengan beberapa bagian pengganti yang murah. Gunakan internet untuk mempelajari apa arti nomor seri Rolex. Setiap angka mengacu pada logam dan warna bagian-bagian tertentu. Ada tiga set angka dan huruf, ditemukan pada arah pukul 12 dan 6. Anda tidak akan salah di sini. QUICK TIPS Jam tangan apa yang akan Anda beli jika ingin menyimpannya untuk selamanya? Jam Rolex 36mm dengan fitur tanggal, kecil tapi pas untukmu, bahkan Clint Eastwood bisa mengenakannya. Saya masih membeli Seiko, Omega, IWC dan JLC. dan Toyota. Tidak ada yang akan berdebat. Bagaimana dengan Lambo, Buggatti, dan supercar? Ini lebih sulit untuk dibeli atau dijual, namun, selalu membuat iri karena status mereka. Richard Mille sama dengan kebanyakan supercar, Greubel Forsey adalah supercar tertinggi bagi mereka yang sangat kaya, dan merek lain berada di belakangnya. Ini bukan hanya tentang label harga jutaan dolar dari kedua merek ini saat ini. Ini tentang label harga level entri terendah, bekas! Jarang seorang pengemudi dengan pelat L akan membeli supercar untuk kendaraannya saat belajar mengemudi! Demikian juga, kita tidak melihat semua orang sukses menyetir Lamborghini. Keputusan untuk membeli sangat rumit, terikat dengan kepraktisan dan penghargaan pada sejarahnya, pada status dan pengetahuan. Cek di internet merek Greubel Forsey, Urwerk dan MB&F sebelum Anda membeli apa pun. Ini hanya untuk membuat Anda tahu tentang ujung pelangi. Sangat tidak mungkin ada orang yang mau membeli merek ini

Apa yang Anda rekomendasikan untuk kolektor baru? IWC, Omega, Hublot, Panerai, TAG dan AP. Anda akan belajar banyak dari merek-merek ini dan kemungkinan Anda akan menyukainya. Apa yang paling mudah dibagikan pada istri atau anak yang sudah dewasa? JLC Reverso. Reverso adalah Porsche 911 klasik. Bekasnya tidak terlalu mahal. Tidak palsu dan menarik bagi 99% orang. Mengoleksi jam tangan itu seperti membaca, Anda akan belajar tentang perdagangan dan sejarah, dan yang terpenting, perilaku manusia dalam psikologi kelompok. Apa representasi yang paling jujur secara teknis di abad ke-21 pasca jam yang menggunakan bantuan mesin komputer? Lange, Chopard LUC dan Omega CoAxial.

CGW Magazine

69


Point of View

Revisiting The Archives Kolaborasi apik antara kolektor jam chronograph Breitling dengan merek jam tangan favoritnya

S

eiring dengan peluncuran koleksi eksklusif Breitling Edisi Terbatas Navitimer Ref. 806 tahun 1959 Re-Edition yang terinspirasi oleh desain Navitimer di tahun 1959, Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia menemui kolektor dan pakar jam chronograph vintage asal Austria kelahiran tahun 1956, Fred S. Mandelbaum yang berperan penting dibalik koleksi khusus ini. Pria yang menyebut dirinya sebagai penggemar sejati Breitling ini lebih dikenal dengan nama @watchfred di akun instagramnya dan sangat berpengaruh di komunitas pengamat jam dan kolektor. Karena pengetahuannya yang mendalam tentang jam tangan chronograph Breitling, Mandelbaum diajak

70

CGW Magazine


Jangan berpikir untuk berinvestasi dalam jam tangan, sebaliknya belilah jam tangan yang membuat Anda jatuh cinta oleh CEO Breitling, Georges Kern untuk berkonsultasi dengan perusahaan tersebut, tidak hanya karena ia adalah ahli dalam hal jam tangan, namun karena ia juga telah mengumpulkan koleksi ratusan arloji vintage Breitling. Berikut rangkuman wawancara eksklusif kami. Bagaimana Anda mulai mengumpulkan jam tangan dan sudah berapa lama Anda melakukannya? Saya sudah mengumpulkan arloji sejak awal 1980-an sehingga sudah hampir 40 tahun. Tapi yang membuat saya benar-benar terlibat adalah pekerjaan saya yang berkecimpung di bidang elektronik, komputer dan desain sejak awal revolusi komputer. Saya mendesain komputer dan semua orang di sekitar saya memakai jam tangan Quartz. Jadi dikelilingi oleh papan sirkuit cetak, saya menginginkan sesuatu yang berbeda, minat pribadi saya pada desain mekanik. Jadi saya mulai mengumpulkan dan memakai jam tangan mekanik/otomatis dan itu adalah awal dari hubungan cinta saya dengan jam. Ditambah lagi dalam kehidupan bisnis saya, saya membutuhkan chronograph karena kami melakukan optimasi produksi yang seluruhnya memerlukan presisi waktu, jadi daripada memiliki stopwatch, saya bilang oke saya akan membeli chronograph. Memiliki fungsi itu di pergelangan tangan saya pada waktu itu adalah peristiwa yang sangat jarang. Akhirnya seiring berjalannya waktu, saya mulai mempelajari sejara, dan akhirnya menjadi kolektor dan mulai membantu orang lain.

HALAMAN SAMPING DARI ATAS Arloji Breitling Navitimer Ref.806 tahun 1959 Re-edition dan arloji bersejarah Navitimer Ref.806 pertama di tahun 1959; Fred S. Mandelbaum

HALAMAN INI Tampilan Breitling Navitimer Ref.806 tahun 1959 yang klasik dan elegan

Apakah Anda hanya mengoleksi jam chronograph? Saya hanya mengumpulkan jam yang memiliki komplikasi mesin jam. Terutama chronograph, tetapi juga termasuk jam tangan lain, dan segmen terkecil adalah jam tangan alarm. Apa arloji pertama Anda yang memiliki komplikasi mesin paling rumit? Bagian rumit pertama yang saya dapatkan adalah jarum jam perekam waktu oleh sebuah perusahaan yang hampir tidak ada yang tahu hingga hari ini. Mereka adalah perusahaan bernama Excelsior Park. Benar-benar tidak ada yang mengenal mereka tetapi itu adalah nama yang indah dan mereka memproduksi arloji untuk GirardPerregaux yang masih bertahan, juga untuk Zenith dan lainnya. Saat itu mereka adalah produsen besar chronograph berkualitas tinggi yang akhirnya menjadi arloji pertama saya, dan chronograph kedua dalam koleksi saya adalah Breitling. Bagaimana Anda melihat Breitling ke depannya dan apakah meninjau kembali arsip adalah bagian dari itu? Selama bertahun-tahun, Breitling memiliki warisan terkaya di banding merek jam lain namun ada yang agak diabaikan. Breitling sangat sukses di satu segmen pasar asli mereka, selalu menjadi inovator dalam skema besar desain arloji dan pembuatan arloji. Selama krisis jam Quartz, semua perusahaan arloji terpengaruh. Pengenalan jam tangan elektronik hampir membunuh jam tangan mekanik/otomatis, dan ketika Breitling muncul kembali, mereka memutuskan untuk masuk

CGW Magazine

71


Point of View

Begitu banyak warisan Breitling yang sedikit dilupakan, inilah yang kami kerjakan, menggali akar itu dan membuatnya kembali relevan dan menarik bagi khalayak yang lebih luas ke ceruk khusus penerbangan dan tidak mencoba untuk menaklukkan semua pasar yang mereka miliki sebelumnya. Begitu banyak warisan Breitling ada di sana, tetapi sedikit dilupakan, jadi yang dilakukan Georges Kern ketika dia mengambil alih adalah bahwa dia melihat potensi mengambil pembuatan jam tangan penerbangan yang sangat sukses dan membuatnya relevan dan menarik bagi khalayak yang lebih luas. Inilah yang kami kerjakan untuk tahun lalu, menggali akar itu dan membangun kembali merek di bidang yang lebih luas. Berapa banyak jam tangan Breitling yang Anda miliki? Saya memilikinya dalam jumlah yang besar tetapi saya tidak bangga dengan berapa banyak yang saya miliki, karena kadangkadang menunjukkan kecanduan tertentu dan itu sesuatu yang biasanya cenderung tidak kita akui. Yang relevan dengan koleksi saya sebenarnya bukan ukurannya, tetapi ruang lingkup dan kualitasnya. Setiap arloji yang saya kumpulkan harus relevan secara teknis atau relevan dalam desain jam. Juga harus benar-benar asli dan harus dalam kondisi sempurna. Jika Anda dapat merancang jam tangan kembali dengan Breitling, jam tangan apa yang ingin Anda lihat yang bukan bagian dari yang sudah diluncurkan hari ini? Kami akan melakukan dua hal di masa depan. Kami akan mengambil akar desain dan memodernisasi, kemudian di sisi lain kami

72

CGW Magazine

DARI KIRI Tampilan klasik dari Breitling Edisi Terbatas Navitimer Ref. 806 tahun 1959 Re-Edition; Sang kolektor dan pakar jam chronograph vintage Breitling dan Lulu F. Pasha

akan menerbitkan kembali jam tangan ikonik dalam bentuk dan fungsi yang tepat seperti aslinya. Mereka akan diproduksi terbatas dan sulit didapat, tetapi akan sangat cantik. Satu dari jam tangan seperti itu hampir siap dan saya berperan dalam mendesainnya. Apa saran Anda untuk kolektor muda yang baru mulai mengoleksi jam? Sadarilah siapa Anda, jangan ikuti orang lain. Sama dengan jam tangan. Jika teman Anda membeli arloji yang mahal, jangan coba membeli yang lebih mahal. Dan jangan berpikir untuk berinvestasi dalam jam tangan, sebaliknya belilah jam tangan yang membuat Anda jatuh cinta, yang berbicara kepada Anda, yang terasa pas di pergelangan tangan dan membuat Anda tersenyum. Dan saat Anda mulai belajar tentang jam tangan, Anda harus mengembangkan gaya sendiri. Saya tahu orang-orang yang berinvestasi dalam ribuan jam tangan tetapi mereka membeli gaya yang salah dan Anda tidak pernah tahu apa yang benar-benar membuat mereka tertarik selain nilai dari koleksi arloji. Mereka adalah kolektor yang miskin, saya kasihan karena mereka menginvestasikan banyak uang tetapi mereka tidak mengembangkan gaya mereka sendiri. Cobalah untuk menemukan gaya Anda sendiri, dan berpakaian untuk sukses di pergelangan tangan Anda. Pimpin, jangan jadi pengikut. Bagaimana Anda menggambarkan Breitling dalam satu kata? Kesempurnaan.


CGW Magazine

73


Point of View

Which

@ FOTO-FOTO:CHRONONDO

Watch To Take? Koleksinya mewakili penampilannya yang selalu penuh warna, unik dan beragam

C

hronondo (www.chronondo.de) adalah sebuah blog tentang jam tangan dan diskusi online dengan sesama penggemar jam tangan yang berbasis di Jerman dan dikelola oleh seorang kolektor jam tangan asal Indonesia, Danar Widanarto. Pria kelahiran Klaten, 7 Mei 1982 yang bermukim di Jerman ini telah menarik perhatian banyak pengunjung di ajang BaselWorld lalu, termasuk kami dari Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia, karena ia hadir mengenakan jaket yang dipenuhi oleh beragam merek jam tangan mewah yang disematkannya di bagian depan maupun belakang jaket berwarna krem tersebut.

Kecintaannya terhadap jam tangan bisa dilihat dari berbagai merek jam tangan yang dikenakannya di pergelangan tangan maupun dijahitkan di jaketnya yang sekaligus merupakan pernyataan fashion. Pria yang lebih dikenal dengan panggilan Chronondo ini gemar menghadiri berbagai ajang pameran jam tangan internasional dan telah banyak

74

CGW Magazine

bertemu dengan sesama penggemar jam tangan hingga selebriti kelas dunia. Berikut cuplikan wawancara kami dengan Chronondo. Apa yang membuat Anda tertarik untuk mengoleksi jam tangan? Ketika saya kuliah di Jerman 15 tahun yang lalu, banyak sahabat saya yang mengenakan merek jam tangan yang berbeda-beda. Dan yang membuat saya terkesima adalah: Jam tangan tersebut punya dasar muka (watch dial) yang berwarna-warni, ada merah, biru, kuning, hijau dan keemasan. Nah, perbedaan warna inilah yang membuat saya mulai tertarik untuk mengoleksi jam tangan. Sudah berapa koleksi jam tangan yang Anda miliki hingga saat ini? Wah, kalau termasuk jam tangan yang sudah saya jual selama 10 tahun terakhir sampai koleksi sekarang, total sekitar 150. Seperti yang sudah saya katakan dari awal: Chronondo = penuh warna dan tidak brand-minded, jadi koleksi saya sangat beragam dengan merek berbeda, mulai dari harga IDR 100.000,- sampai IDR 130 juta. Koleksi saya


HALAMAN SAMPING DARI KIRI Mille Miglia BLUE Titanium dari Chopard; Ia dengan arloji Chopard Mille Miglia kebanggaannya

HAMAN INI DARI KIRI Berpose di VAN HAM, Rumah Lelang ternama di Jerman; Danar Widanarto saat di BaselWorld; Reverso Grande Date GMT Day Night dari Jaeger LeCoultre

saat ini sekitar 30 lebih jam tangan, mulai dari micro brand (merek baru dengan harga murah) hingga merek jam tangan kelas atas. Jam tangan mana yang paling Ada sukai dan apakah ada kisah menarik tentang jam tangan tersebut? Reverso Grande Date GMT Day Night dari Jaeger LeCoultre: Ini jam tangan favorit pertama yang saya kenakan sehari-hari, di saat sedang bekerja atau hadir di event khusus. Reverso merupakan jam tangan mewah pertama yang saya koleksi, sampai saya harus menabung selama dua tahun. Favorit kedua: Mille Miglia BLUE Titanium dari Chopard. Warna dial jam yang sangat kebiruan sangat cocok dengan kepribadian saya, colorful sekali! Dan sangat cocok dipadukan dengan tas biru Louis Vuitton EPI milik saya.

Pesan saya, tolong jangan beli jam mewah palsu, hanya karena ingin pamer Jika diberi kesempatan untuk mendesain sebuah jam tangan, fitur apa saja yang ingin Anda miliki pada jam tersebut? Pokoknya desainnya tidak boleh ribet dengan fitur seperti chronograph atau tourbillon. Yang penting ada fitur tanggal, hari dan yang paling penting adalah muka jam yang bisa berubah dengan sendirinya, tergantung sinar matahari. Mimpi saya ini terlalu berlebihan, ya? Apa Anda punya tips dalam mengoleksi jam tangan? Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Nah, mulailah dengan harga yang terjangkau dulu sesuai dengan isi dompet. Tidak harus beli baru, koleksi jam saya kebanyakan didapatkan dari second-hand. Mengeloksi sesuatu harus dengan target, artinya: jika Anda sangat fanatik dan suka merek tertentu, belilah jam tangan HANYA dari merek tersebut. Anda tipe yang seperti Chronondo? Merek tidak penting, kalau suka, yah beli saja. Pesan saya, tolong jangan beli jam mewah palsu, hanya karena ingin pamer.

CGW Magazine

75


Point of View

Shaping The Future Fokus pada teknologi masa depan sebagai pelopor penyedia perangkat premium

B

ermula dari kecintaannya terhadap dunia audio yang dikenal dengan istilah audiophile dan fokusnya terhadap perkembangan teknologi, Rudi Hidayat berhasil membangun V2 Indonesia sebagai penyedia teknologi audio visual premium terkemuka yang berfokus pada teknologi masa depan. Saat ditanya apa kiat suksesnya, ia mengaku bahwa ia termasuk seorang yang perfeksionis dan gemar mengerjakan segala sesuatu secara hands-on, “Saya harus menjadi pelopor,

76

CGW Magazine

Kita sebagai penikmat bisa melihat secara langsung kinerja dari mesin jam tangan berkelas mereka. Ini yang saya kagumi dari jam tangan mekanis


HALAMAN SAMPING DARI KIRI Speaker KEF Blade Blade terbaru; CEO PT. V2 Indonesia Rudi Hidayat HALAMAN INI Ia mengaku lebih menyukai model jam klasik dan sederhana seperti Rolex, Montblanc dan Patek Philippe pendobrak, saya tidak mau menjadi pengikut dan selalu berbeda dari yang sudah ada. Dan terakhir, semangat, saya selalu menekankan ini kepada diri saya sendiri dan seluruh karyawan saya, seterpuruk apapun kondisi sekarang, semangat harus terus berkobar karena segala hal bisa diraih dengan upaya dan semangat yang tinggi,� ujarnya tersenyum. Dan semangat pantang menyerah ini dibuktikannya ketika pada tahun 1998 terjadi krisis moneter di Indonesia, perusahaannya menjadi satusatunya yang berhasil mendatangkan TV Plasma pertama di Indonesia dan sukses memutarbalikkan pesimisme pasar. Pria yang pantang menyerah dan selalu mencari peluang baru ini berbagi dengan kami kiat suksesnya hingga kegemarannya pada jam tangan.

Dengan semakin menjamurnya Gaming Headset, apakah ada keinginan dari brand yang Anda bawa ke Indonesia untuk merambah ke spesifikasi ini? Tentu, karena geliat pasar game ini sedang meroket, dan beberapa brand di bawah naungan kami seperti Klipsch dan Nakamichi kini sedang mempersiapkan produk-produk audio yang lebih fokus ke dunia gaming, termasuk di dalamnya Gaming Headset. Dunia ini sungguh membuat saya takjub, saya ingat setahun yang lalu di Balai Kartini, kami membangun tampilan LED untuk satu perusahaan, berukuran ratusan meter persegi, dan itu hanya untuk sebuah turnamen game.

Proyek-proyek terbaru apa saja yang tengah dikerjakan V2 Indonesia? Dari segi industrial, saat ini kami sedang bekerja sama dengan Pemerintah RI untuk mengganti infrastruktur teknologi di Istana Negara, Gedung MPR, kantor-kantor Kementrian, Pariwisata hingga Kominfo, karena masih banyak teknologi di kantor-kantor pemerintah yang masih menggunakan teknologi dari 7 - 8 tahun yang lalu. Dari sisi swasta, kami juga sedang mengerjakan beberapa proyek dari beberapa perusahaan seperti Kalbe Farma dan masih banyak lagi.

Apakah Anda mempunyai koleksi jam tangan? Jika ya, bisa diceritakan sedikit tentang koleksi tersebut? Untuk koleksi, saya hanya memiliki beberapa saja, beberapa arloji Rolex dan Montblanc. Khusus untuk jam tangan, saya lebih menyukai model-model yang klasik dan sederhana, salah satu brand favorit saya adalah Patek Philippe, namun untuk penggunaan sehari-hari dan juga karena saya banyak travelling, sekarang saya lebih banyak mengenakan smartwatch, tampilan mereka sederhana, efisien dan praktis dalam penggunaannya.

Sebagai distributor resmi beragam perangkat audio-visual canggih dan seorang yang menghargai dunia teknologi, seperti apakah Anda melihat perkembangan teknologi di dunia bisnis dan konsumen? Kita harus melihat dari yang hal sederhana terlebih dahulu, seperti perkembangan teknologi layar yang dahulu kita tidak bisa menyebut teknologi ini sebagai sesuatu yang sederhana, mulai dari layar Full HD ke teknologi 4K, kini berkembang begitu pesat dan sudah mencapai 8K, melampaui 6K yang seharusnya menjadi tangga berikutnya dari teknologi 4K. Dari segi bisnis, kemungkinan terbesar era proyektor akan sepenuhnya hilang, sama seperti TV yang dahulu kita mengenal TV Tabung dengan bentuk fisik yang sangat besar dan berat untuk dipindah dari satu tempat ke tempat lain. Proyektor saat ini sudah mulai tergantikan oleh panel-panel LED yang lebih fleksibel, dengan harga yang lebih terjangkau dan diperlukan bagi lini bisnis yang semakin banyak menggunakan display seperti ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang perdebatan antara kecanggihan smartwatch dibandingkan dengan jam tangan mekanis? Perdebatan ini menurut saya akan berlangsung untuk waktu yang cukup lama, karena di satu sisi, jam tangan mekanis dari brand-brand kelas dunia seperti favorit saya, Patek Philippe sudah mempunyai nama yang begitu besar untuk dapat digerus oleh keberadaan smarwatch. Seperti desain unik yang mereka tonjolkan serta kecanggihan dan kerumitan mesin jam, hingga penggunaan rangka jam yang transparan agar kita sebagai penikmat bisa melihat secara langsung kinerja dari mesin jam tangan berkelas mereka. Ini yang saya kagumi dari jam tangan mekanis tersebut, saya termasuk salah satu penggemar dari sisi artistik pembuatan jam tangan. Secara pribadi, saya mengenakan kedua jenis arloji ini, mekanis maupun smartwatch, saya lihat akan selalu ada pasar untuk kedua tipe ini, mereka akan sama-sama berkembang tanpa saling mengalahkan satu sama lain.

CGW Magazine

77


Collector’s Corner

CORUM 2019, Tribute To Excellence Peluncuran serangkaian mahakarya terbaru dan tercanggih Corum yang dikemas dalam pesta megah di Beijing

78

CGW Magazine


Desain Admiral AC-ONE 45 Openworked Tourbillon terlihat futuristik, dengan case titanium 45mm berbentuk dodecagonal dan tourbillon pada posisi jam 6

HALAMAN SAMPING Duta Global Corum, Hu Bing, foto oleh Jumbo Tsui HALAMAN INI DARI KIRI Admiral AC-One 45 Openworked Toubillon terbaru; Admiral 42 All Black yang elegan

T

erkenal karena keanggunan estetika dan keunggulan teknisnya, pembuat jam tangan asal Swiss, Corum memang tak henti-hentinya berkontribusi dalam mengabadikan nilai-nilai yang dihargai waktu dan keahlian pembuatan jam yang bagus. Tahun ini, Corum melewatkan ajang Baselworld dan sebagai gantinya, mereka memilih mempresentasikan mahakarya terbaru mereka untuk tahun 2019 ini dalam sebuah pesta dan makan malam mewah pada 9 April lalu yang berlangsung megah di Sunrise Kempinski Hotel, Beijing, China, yang sekaligus menampilkan Duta Global Corum, Hu Bing.

CGW Magazine

79


HALAMAN SAMPING Hu Bing mengenakan Corum Bridge, foto oleh Jumbo Tsui; Arloji Heritage Artisans Vanitas HALAMAN INI Dua model Heritage Artisans Vanitas

Setelah presentasi produk 2019 di hadapan para awak media dari berbagai negara, Corum menyelenggarakan Gala Dinner peluncuran produk 2019 di malam harinya dan mengundang mitra kerja, awak media, dan para tamu bergengsi dari berbagai belahan Asia untuk bersama-sama menyaksikan dan menghargai sejarah Corum. Para tamu yang dihadirkan dari China Daratan, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Taiwan diundang khusus untuk menikmati makan malam yang mewah dan dihibur dengan musik yang memikat dan suasana yang dinamis. Acara ini juga sekaligus menandai debut peluncuran koleksi Admiral AC-ONE 45 Openworked Tourbillon yang ditampilkan pada pertunjukan catwalk yang memikat, di mana para model memamerkan berbagai koleksi terbaru dari Corum, termasuk Admiral AC-ONE 38 Automatic, Admiral Legend 42 Full Black, Admiral AC-ONE 45 Chronograph, Admiral AC- ONE 45 Openworked Automatic, Miss Golden Bridge dan Golden Bridge yang bertatahkan berlian, Golden Bridge Round 43 Titanium, Golden Bridge Round 43 Dragon, Heritage CORUM Lab 01 Damascus dan Heritage CORUM Lab 01. Pada malam itu juga dihadirkan Anastasia Markelova, sahabat merek Corum yang hadir dalam balutan gaun merah yang menawan dan membuat para tamu terpaku saat ia tampil mendemonstrasikan Admiral AC-ONE 45 Openworked Tourbillon, yang menutup penampilan keseluruhan dari para model dengan sempurna.

80

CGW Magazine

Saya sangat tersentuh oleh moto ‘Craft Your Dreams’ yang mengingatkan saya pada sikap keras kepala saya untuk mencapai impian dengan kegigihan yang tak henti-hentinya


Khusus untuk koleksi Admiral AC-ONE 45 Openworked Tourbillon yang menjadi bintang pada malam itu, case arlojinya berbentuk dodecagonal (segi dua belas) yang eksklusif untuk koleksi Admiral. Dasar muka jam model kerawang mengungkapkan mekanisme mesin kaliber yang indah, serta seni mengagumkan Corum dalam pembuatan jam bermesin rumit. Di dalam case titanium 45mm, tourbillon terletak pada posisi jam 6 dan keseluruhan desain terlihat futuristik, seakan membangkitkan hasrat untuk berlayar dari pemakainya. Seperti diketahui, koleksi Admiral dari Corum telah mengarungi lautan selama lebih dari 50 tahun, sedangkan koleksi Golden Bridge telah membawa cahaya bagi dunia pembuatan jam selama 39 tahun. Beberapa model dalam koleksi Heritage, seperti 20 Dollars Coin Watch, telah meninggalkan tanda abadi pada sejarah pembuatan jam. Sementara itu, semboyan koleksi Bubble adalah modernitas dan kreativitas, ketika pembuatan jam yang bagus menjadi legendaris. Merek yang didirikan tahun 1955 di La Chaux-de-Fonds, Switzerland ini terus melestarikan nilai-nilai dan keahlian pembuatan arloji mewah sambil terus melihat ke masa depan dengan menciptakan jam tangan masa depan. Setelah menghadiri presentasi produk Corum 2019, Collector’s GuideWATCHES, Indonesia diberi kesempatan khusus untuk mewawancarai aktor, atlit, editor, produser, penyanyi dan supermodel pria China pria pertama yang terpilih sebagai Duta Merek Global Corum, Hu Bing, yang dengan ramah dan sangat antusias berbagi cerita tentang peran terbarunya sebagai duta global merek jam tangan mewah Swiss ini. Ia menjelaskan alasannya menerima tawaran untuk menjadi Duta Corum, “Corum tidak pernah berhenti membuat saya kagum dan menginspirasi saya dengan kreativitas mereka yang luar biasa dan keahlian yang tak

tertandingi. Saya senang berada di sini untuk menyaksikan dan mengalami kreasi terbaru Corum. Sudah setengah tahun sejak saya ditunjuk sebagai Global Brand Ambassador, dan saya masih sangat tersentuh oleh moto merek, ‘Craft Your Dreams’, karena itu mengingatkan saya pada sikap keras kepala saya untuk mencapai impian dengan kegigihan yang tak henti-hentinya. Filosofi perjuangan saya untuk menjadi yang terbaik sebagian besar bertepatan dengan filosofi merek ini, itulah sebabnya Corum memegang tempat khusus di hati saya.” Di acara jumpa pers dan wawancara eksklusif di sore harinya, ia memilih mengenakan jam tangan Golden Bridge Round dari titanium dilapisi dengan DLC hitam dengan tali karet, dan untuk malam Gala Dinner ia memilih arloji Corum dari emas putih bertatahkan berlian dengan tali kulit. Hu Bing mengaku bahwa jam tangan Corum cukup kontemporer, sangat selaras dengan gaya hidupnya yang modis, “Sangat penting bahwa ketika Anda memilih jam tangan, Anda tidak harus mendasarkannya hanya pada merek. Ini tentang gaya pribadi Anda, yang penting adalah Anda menikmati memakainya.” Sebagai salah satu selebriti terbesar di dunia hiburan China dan sebelum mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Corum, sang ikon mode ini telah melakukan semuanya, berakting, menyanyi, hingga melakukan tugas sebagai kepala editor di Harper’s Bazaar Style, China. Awal perkenalannya dengan merek jam Corum terjadi beberapa tahun yang lalu ketika ia sedang memilih arloji untuk dikenakan pada sebuah acara. Tertarik dengan keindahannya, dia bertanya apakah dia bisa meminjamnya untuk acara makan malam formal. Respons yang dia dapatkan agak tidak terduga. Mereka mengatakan kepadanya bahwa

CGW Magazine

81


82

CGW Magazine


Merek yang didirikan tahun 1955 di La Chaux-de-Fonds, Switzerland ini terus melestarikan nilai-nilai dan keahlian pembuatan arloji mewah

jika ia menginginkannya, ia bisa memilikinya tetapi ia hanya harus memakai jam tangan Corum sejak saat itu, “Saya jawab, itu tidak masalah, tetapi saya lalu bertanya-tanya apakah mereka memiliki cukup jam tangan untuk saya,” ujarnya sambil tersenyum. Kejadian itu berlanjut hingga pada tahun lalu, di usianya yang ke-48, Hu Bing resmi ditunjuk sebagai duta merek global Corum. Saat ditanya bagaimana dia memilih jam tangan, pria yang menjawab sebagian besar pertanyaan kami dalam bahasa Mandarin ini menjelaskan dengan ramah, “Pertama tentunya saya harus menyukainya, arloji itu harus cocok dengan saya dalam hal gaya dan desain. Kedua, jika saya memilihnya untuk suatu acara, ia harus sesuai dengan kesempatan apakah itu untuk acara santai atau pesta resmi. Adapun arloji yang bertatahkan permata hanya akan saya kenakan jika ada kesempatan untuk itu. Arloji apapun bisa terlihat bagus dan mewah karena intinya pada pengerjaan, bukan berapa banyak batu permata yang dapat Anda temukan di sana.”

HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Heritage Lab 01 yang unik; Golden Bridge 43 Dragon; Arloji Corum Admiral AC-One 38 yang bertatahkan berlian putih HALAMAN INI DARI ATAS Hu Bing, foto oleh Jumbo Tsui; Admiral AC-One 45 Openworked; Direktur Sales Global Corum, Soon Boon Chong, Hu Bing dan Direktur Pengembangan Produk Corum, Nicolas Vuillemin

CGW Magazine

83


Special Report

2019

BASELWORLD Inilah beberapa pilihan CG-WATCHES, Indonesia dari ajang BaselWorld 2019 yang dapat dengan mudah Anda temukan produknya melalui peritel eksklusifnya di Indonesia, yaitu Time International, mulai dari butik The Time Place, InTime, @Time, maupun butik yang berdiri sendiri.

BREITLING Breitling Premier B01 Chronograph 42 Norton Edition terlihat modern dengan dial hitam dan subkonter warna putih pada arah pukul 3 dan 9 menampilkan efek ‘panda’ terbalik yang mencolok. Skala tachymetric menambah kesan sporty, dan angka Arabic memberikan kesan anggun dan dilengkapi tali kulit yang kasar atau pilihan gelang baja untuk nuansa vintage. Inilah pencatat waktu untuk para petualang perkotaan dan Norton Commando 961 CafĂŠ Racer MKII Breitling Edisi Terbatas hanya diproduksi sejumah 77 arloji. Koleksi Premier yang berdiameter 40mm ini juga diperkaya oleh DayDate baru dengan dial hitam pekat. Butik Breitling - Plaza Senayan, di bawah Time International.

84

CGW Magazine


ROLEX Tahun ini Rolex meluncurkan generasi terbaru dari jam tangan Presiden yang terkenal dengan koleksi Day-Date 36 terbarunya, lengkap dengan mesin Caliber 3255 terbaru dan eksekusi dial yang elegan dan mempertahankan case Oyster berdiameter 36mm yang tradisional. Setia dengan fitur duo kalender pada dial, gelang Presiden setengah lingkaran yang ikonik, kini hadir dalam banyak warna, permata dan batu semi mulia dan tersedia dalam emas kuning, rose dan putih. Dial yang unik termasuk “ombrĂŠâ€? dengan gradasi warna konsentris, atau batu pirus, dan berlian pavĂŠ dengan penanda jam dari safir baguette-cut dalam warna-warni pelangi. Butik Rolex by The Time Place.

CGW Magazine

85


ZENITH Dua edisi terbarunya dari lini Defy sangat mengesankan. Yang pertama adalah Zenith El Primero Defy 21 Carbon, sebuah chronograph berkecepatan tinggi dalam casing berdiameter 44mm ramping dan menggunakan dua escapement terpisah, satu untuk ketepatan waktu dan satu untuk kronograf, memungkinkannya untuk mengatur waktu peristiwa hingga 1/100 detik. Zenith menawarkan versi dengan case yang seluruhnya terbuat dari karbon, caseback hingga tombol-tombol jam, menghasilkan kronograf kontemporer dengan tampilan modern dan tangguh. Harga CHF 18,900 (sekitar IDR 269,8 juta). Koleksi kedua adalah Zenith Defy Inventor, yaitu osilator Zenith yang revolusioner temuan Defy Lab terbaru. Komponen strategis Zenith Defy Inventor adalah bagian fleksibel tunggal yang terbuat dari silikon monokristalin. Mekanisme besar monolitik menggabungkan frekuensi tinggi (18Hz atau 129.600 getaran/jam) dan amplitudo rendah (6°), mampu mengganti sekitar 30 bagian yang terdiri dari regulator standar menjadi hanya satu bagian. Tidak adanya kopling mekanis menghilangkan kontak, gesekan, keausan, pelumasan, dan dispersi. Struktur monolitik dan penggunaan silikon juga membuat mesin ini hampir tidak terpengaruh terhadap perubahan suhu, gravitasi, dan medan magnet. Case arloji 44mm dari titanium yang disikat dan cocok dengan bezel Aeronith, komposit aluminium inovatif yang terbuat dari busa aluminium berpori terbuka dan dibekukan dengan polimer. Harga CHF 17,900 (sekitar IDR 255,5 juta). Butik The Time Place - Plaza Indonesia, Plaza Senayan, Pacific Place dan Tunjungan Plaza 4 Surabaya.

86

CGW Magazine


HUBLOT Bekerja sama dengan Centro Stile dari Ferrari, Hublot Classic Fusion Ferrari GT terbaru ini meninggalkan desain sudut tajam dan struktural yang biasa ditemukan pada arloji Hublot. Didesain oleh orang-orang yang sama di belakang Ferrari Monza SP1 dan SP2, Ferrari GT melengkung, unik, contoh langka dari desain yang sukses memadukan elemen antara mobil dan jam tangan. Tersedia dalam versi titanium, King Gold, dan komposit matriks polimer khusus yang disebut karbon 3-D, Ferrari GT yang berdiameter 45mm ini digerakkan oleh mesin jam kronograf flyback UNICO HUB1280 buatan in-house Hublot. Hanya akan diproduksi 2.000 arloji, termasuk 1.000 arloji model titanium USD 22.000 dan masingmasing 500 dari versi 3-D Karbon USD 27.300 dan versi King Gold senilai USD 38.800 (sekitar IDR 548,5 juta). Butik The Time Place - Plaza Indonesia, Plaza Senayan dan Pacific Place. CGW Magazine

87


GUCCI Sejak pengangkatan Alessandro Michele sebagai direktur kreatif Gucci empat tahun lalu, visinya telah diperluas dengan meluncurkan lini arloji unisex di Baselworld tahun ini. Koleksi Gucci Grip terbarunya bisa dikenakan oleh pria maupun wanita, dengan dial jam yang berputar dan memiliki tiga jendela atau celah kecil untuk menunjukkan jam, menit, dan tanggal. Sisanya disembunyikan di balik case arloji bermesin quartz yang terbuat dari emas atau perak. Iterasi emas dan perak ditandai dengan monogram Gucci Gucci pada dial jam dan tali rantai. Dua opsi lainnya mengusung kotak logam warna perak yang dipasangkan dengan tali kulit anak sapi warna hijau, atau perpaduan tali warna merah dipasangkan dengan case warna emas. Gucci Grip Watches akan tersedia akhir September nanti di lokasi tertentu di seluruh dunia. Butik INTime, di kota-kota besar di Indonesia.

88

CGW Magazine


Frederique Constant Di tengah padatnya jadwal wawancara di BaselWorld, kami sempat berbincang-bincang dengan Managing Director Frederique Constant, Niels Eggerding. Berikut dua koleksi terbaru yang menjadi topik perbincangan kami, yang pertama adalah Frederique Constant Hybrid Manufacture yang membenamkan teknologi “pintar” dalam seri pertama model yang dirilis Februari lalu namun tidak menghilangkan konsep arloji mekanik. Eggerding mengaku bahwa mereka mengambil resiko cukup besar saat memutuskan untuk menciptakan lini Hybrid Manufacture, namun kini model ini termasuk yang paling diburu para kolektor jam FC. Selain mesin otomatis Calibre FC-750, terdapat modul elektronik eksklusif yang memungkinkan berbagai kemampuan “pintar” seperti penghitungan langkah, pelacakan tidur, opsi tampilan waktu-dunia, pelatih dinamis, hingga analisis kaliber (mengukur tingkat, amplitudo, dan mengalahkan kesalahan sekali sehari), hingga fitur konektivitas Bluetooth. Lini kedua adalah Slimline Power Reserve Manufacture, tersedia dalam empat model terbaru, dengan jam dan menit pusat, tampilan tanggal pada pukul 6 dan indikator cadangan daya pada pukul 10. Bermesin kaliber FC-703 dan cadangan daya 50 jam. Dari caseback kristal transparan, terlihat mesin FC-723 dihiasi dengan perlage dan Côtes de Genève. Case arloji dari stainless steel 40mm, dan satu versi dalam lapisan emas rose. Warna dial termasuk perak, abu-abu gelap dan biru tua dengan dekorasi sunray. Butik INTime, di kota-kota besar di Indonesia. CGW Magazine

89


BELL & ROSS Bell & Ross x Renault F1 R.S.19 adalah lini terbaru yang terinspirasi oleh balap mobil, hasil kolaborasi antara merek pembuat jam Prancis dan Tim F1 Renault Sport, Prancis. Hadir dalam empat model kronograf sebagai bagian dari lini RS19: BR V3-94, BR 0394, BR X1, dan BR X1 Tourbillon Chronograph, seluruhnya memamerkan serat karbon kuning khas Renault. Koleksi dengan harga paling terjangkau adalah V3-94 RS19, memiliki casing baja bundar dalam diameter 43mm. Dial dari serat karbon warna cerah dengan kuning, hijau, dan merah, dengan jendela tanggal pada pukul 4:30. Kisaran harga USD 4.400 - USD 4.700, dan terbatas 999 buah. Versi 03-94 memiliki bentuk case Bell & Ross yang paling dapat diidentifikasi, terbuat dari baja persegi berdiameter 42mm, dengan bezel yang dapat diputar ke dua arah, dan tahan air 100 meter. Dial jam basis serat karbon dan aksen warna yang sama Terbatas pada 999 buah, dengan harga USD 6.500. Lini berikutnya adalah BR-X1 dengan case berdiameter 45mm, terbuat dari titanium dengan aksen keramik. Mesin kronograf otomatis BR-CAL.313 dengan cadangan daya 42 jam, dan dial kerangka dengan tampilan belakang safir berwarna menarik fokus ke mesin jam. Terbatas hingga 250 buah dengan harga USD 21.500. Yang paling mewah adalah BR-X1 Tourbillon Chronograph dengan case titanium BR-X1 45mm dan ditenagai oleh BR-CAL.283, mesin kaliber flying tourbillon berpemutar manual dengan kronograf. Ini adalah koleksi RS19 yang paling terbatas, hanya 20 buah, dengan harga diperkirakan USD 194.000 (sekitar IDR 2,7milyar). Butik INTime, di kota-kota besar di Indonesia. 90

CGW Magazine


TUDOR Tahun ini Tudor meluncurkan beberapa koleksi terbarunya, dan kami pilihkan dua di antaranya, yaitu Black Bay Bronze Slate Grey dan Tudor Black Bay Chrono. Model pertama adalah edisi perunggu terbaru untuk jajaran Black Bay, menggantikan model perunggu lama dengan bezel dan dial berwarna cokelat, di mana kini terdapat dalam versi abu-abu. Uniknya adalah warna perunggu pada arloji ini alih-alih berwarna hijau dengan patina, akan lebih bernuansa cokelat, paduan yang cocok untuk abuabu. Diameter 43mm dengan ciri khas angka 3,6 dan 9 pada dial dalam ukuran besar. Model kedua adalah Tudor Black Bay Chronograph S&G dalam dua nuansa emas. Namun dua nuansa ini tidak seluruhnya dari emas solid, bezel dari emas solid, begitupun tautan tengah pertama pada gelang jam. Sementara gelang jam dan tombol dilapisi emas. Bezel arloji juga dilengkapi dengan insert aluminium hitam anodisa. Harga untuk versi dengan gelang jam adalah CHF 6.500 (sekitar IDR 93 juta), dan versi bund + kain adalah CHF 5.350 (sekitar IDR 76,6 juta). Butik @Time – Plaza Indonesia, atau INTime, di kota-kota besar di Indonesia.

CGW Magazine

91


Collector’s Corner

The Legend Continues Seiko, warisan horologis Jepang selama 130 tahun

D

unia semakin tertarik pada Jepang dan budayanya, yang dengan sempurna ditunjukkan Seiko melalui jam tangan mereka yang merupakan warisan horologis di Jepang selama 138 tahun. Selama lebih dari tiga dekade, Seiko telah berpartisipasi di Baselworld, dan perubahan terbesar dari Seiko adalah peningkatan pengetahuan pecinta jam tangan tentang Seiko, kini pelanggan ingin tahu tidak hanya tentang spesifikasi produk, tetapi juga dari mana mereka berasal dan mengapa mereka ada. 2019 adalah tahun yang bermakna khusus bagi Seiko, tepat 50 tahun yang lalu, mereka mempresentasikan chronograph otomatis pertamanya, mesin kaliber baru yang menghasilkan tingkat presisi terdepan di industri jam dan kaliber berpemutar manual ultra-tipis. Tahun ini terdapat total 61 jam tangan Seiko dan Grand Seiko terbaru yang diumumkan di Baselworld 2019, dan inilah beberapa koleksi yang dipilih Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia. Yang pertama adalah Presage yang memamerkan dunia kesenian dan keahlian tradisional Jepang terbaik melalui pernis porselen yang unik pada dial jam. Kedua model jam

92

CGW Magazine


Lini Prospex menampilkan kemampuan Seiko untuk membuat jam tangan yang mewujudkan keberanian dan tekad Samurai untuk menerima tantangan apa pun tangan baru ini menampilkan dial berbahan porselen dari wilayah Arita di Jepang. Kota di Jepang ini telah dikenal sebagai rumah porselen di Jepang selama lebih dari 400 tahun, terletak di pulau besar Kyushu di wilayah barat daya Jepang. Sejak awal abad ke-17, porselen Arita sangat dihargai dan dikenal luas sebagai ‘Imari ware’, dinamai sesuai dengan pelabuhan tempat distribusinya. Model Presage pertama adalah SPB093 yang mengusung mesin 6R27 dengan indikator cadangan daya dan tanggal pada posisi pukul enam. Model kedua adalah SPB095 tiga jarum jam yang memanfaatkan mesin 6R35. Terbuat dari stainless steel dengan case berdiameter 40.6mm berlapis kristal safir melengkung ganda dengan lapisan anti-reflektif, dan cadangan daya 45 jam, kedua model akan tersedia mulai September nanti. Model terbaru lainnya hadir dari lini Prospex yang menampilkan kemampuan Seiko untuk membuat jam tangan yang mewujudkan keberanian dan tekad Samurai untuk menerima tantangan apa pun. Tahun ini Seiko memperkenalkan Prospex LX baru, dengan enam model dalam jajaran yang dipisahkan menjadi tiga kategori berbeda, yaitu untuk kegiatan di laut, udara dan darat. Tahun lalu, SLA025 memenangkan penghargaan Sports Watch di Grand Prix d’Horlogerie de Genève. LX baru tahun ini menggunakan desain yang sama tetapi telah diperbarui dengan beberapa perubahan, seperti mengubah sudut di sisi atas kasing titanium untuk menyoroti permukaan poles Zaratsu. Koleksi LX dikembangkan bekerja sama dengan desainer industri Jepang, Ken Okuyama yang menjalankan perusahaan Desain Ken Okuyama. Tiga model yang berbeda dalam koleksi ini adalah arloji untuk penyelam, dua

HALAMAN SAMPING DARI ATAS SEIKO Presage Arita Porcelain Dial. Ekspresi baru dari kesenian Jepang; Astron GPS Solar terbaru HALAMAN INI DARI KIRI Tiga model Seiko Prospex LX terbaru; SEIKO Prospex Diver

model dengan fungsi GMT, dan bezel yang menampilkan indikasi 24 jam atau titik kompas. Setiap jenis arloji tersedia dalam kasing titanium warna cerah maupun versi monokrom yang dihitamkan. Jam tangan untuk diving identik dengan Seiko dan ada banyak rilis terbarunya di Baselworld dalam beberapa tahun terakhir. Tahun ini Seiko melanjutkan kreasi ulang dari model arloji diving klasik mereka dengan Prospex SLA033 yang terinspirasi oleh Seiko Prospex 61MC 022 yang dirilis tahun 1970 dan 61MC 010 di tahun 1970. Perbedaan utama antara model-model ini adalah bentuk case, di mana model terbaru 61MC 022 memperkenalkan bentuk asimetris yang khas dengan pelindung tombol jam besar yang membuat arloji langsung dikenali. Terbuat dari stainless steel yang memiliki lapisan super keras dan permukaan atas bezel dipoles zaratsu, arloji ini dirakit dengan tangan di Shizukuishi Watch Studio di mana model Grand Seiko mekanis juga dibuat. Edisi Terbatas, hanya 2500 buah, dengan diameter 45.0mm dan cadangan daya 50 jam, arloji ditawarkan senilai USD 4.250 (sekitar IDR 68 juta). Tahun ini koleksi Astron GPS Solar merayakan hari jadi ke-50 Quartz Astron, dan menampilkan segalanya yang terbaik dari pembuatan jam tangan teknologi tinggi Jepang modern. Lini ini pertama diperkenalkan pada tahun 1969 yaitu Seiko Quartz Astron, jam tangan yang dikenal dalam sejarah horologis. Seri Astron GPS Solar 5X terbaru memberi penghormatan atas keunikan Quartz Astron pertama 50 tahun yang lalu, baik dalam desain maupun dalam kemajuan teknologinya. Lini Astron GPS Solar termasuk versi Chronograph, Dual-Time, World-Time dan BigDate. Arloji terbuat dari stainless steel dengan diameter 41.4mm.

CGW Magazine

93


Collector’s Corner

GRAND TIME

Snowflake menjadi model paling berharga dari koleksi terbaru Grand Seiko saat ini 94

CGW Magazine


Teknologi Spring Drive pada mesin jam mereka diproduksi sendiri dan sangat membanggakan dari segi presisi dan kualitas

S

alah satu koleksi Grand Seiko (GS) terbaru yang tengah hangat diperbincangkan setelah ajang BaselWorld tahun ini adalah GS Snowflake Referensi SBGA211, salah satu jam tangan paling berharga dengan tampilan dial tercantik yang pernah ada pada sebuah arloji. Seperti diketahui, Grand Seiko begitu melekat pada tempat kelahirannya, industri pembuatan jamnya adalah padat karya. Setiap pabrik Grand Seiko mempekerjakan pegawainya dari daerah setempat, dan tidak jarang terdapat satu generasi keluarga yang bekerja di manufaktur yang sama. Manufaktur GS selalu menjadi kebanggaan lokal dan itulah sebabnya merek jam ini menunjukkan rasa hormat terhadap tradisi daerah setempat dan sangat menghargai tempat kelahirannya. Kini jam tangan GS diproduksi di dua tempat, yaitu di workshop Shiojiri dan Shizukuishi yang terpisah sejauh 500 km, namun bergabung dengan dedikasi yang sama untuk membuat jam tangan terbaik. Teknologi Spring Drive pada mesin jam mereka diproduksi sendiri dan sangat membanggakan dari segi presisi dan kualitas, didasarkan pada Grand Seiko Style yang fokusnya unik presisi, keterbacaan, dan keindahan. Jika arloji mekanis dengan sertifikasi kronometer dianggap paling tinggi presisinya dengan penyimpangan kurang dari -4 / + 6 detik sehari, arloji kuarsa kelas atas dapat diatur dengan deviasi yang sama per bulan, dan Seiko mengklaim deviasi Âą 5 detik per tahun pada kalibrasi 9F kuarsa. GS Snowflake mungkin adalah model paling favorit dalam koleksi mereka saat ini yang banyak diperbincangkan di kalangan penggemar arloji dan kalangan komunitas online. Ini terutama karena dial Snowflake yang dibuat di dalam bengkel kerja untuk pembuatan dial jam mereka di Shiojiri. Dasar muka jam ini dibuat dari beberapa lapisan untuk membuat efek salju bertekstur (snowflake), yang belum pernah dilakukan oleh merek jam tangan lain, yaitu menggambarkan salju yang baru jatuh, bukan hanya karena warna putihnya tetapi juga karena teksturnya. Efek seperti

salju ini diperoleh dengan menstempel pola pada dasar yang kosong dan kemudian menambahkan beberapa lapisan yang sedikit tembus cahaya untuk mengungkapkan tekstur di bawahnya. Hasilnya adalah alam yang “sangat Jepang�, dengan hasil akhir yang terlihat seperti lukisan air tradisional. Efek “Snowflake� sendiri pertama kali digunakan GS dalam model Spring Drive SBGA011, dirilis pada Oktober 2005. Calibre 9R65 mengungkapkan profil pegunungan Hotaka dalam konfigurasi gir kereta dan jembatan. Pengembangan dial dengan efek kepingan salju dimulai dari semangat desainer untuk mengekspresikan keindahan Shinshu pada dial jam, yang memiliki tekstur seperti butiran salju yang dihasilkan dari suhu yang sangat dingin. Selain efek serpihan salju putih, finishing untuk jarum penunjuk waktu dan indeks jam juga diaplikasikan dengan tangan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran, dan memakan waktu cukup lama. Arloji ini mengandalkan jarum jam berbentuk pedang ultra-tajam yang biasa ditemukan pada kebanyakan jam tangan GS. Terbuat dari baja, jarum jam dipotong oleh alat pemotong berlian yang dikendalikan tangan. Permukaan mereka dipoles ke tingkat yang mengesankan dan ujungujungnya diwakili oleh bevel besar yang sangat presisi. Permukaan jarum jam yang rata sempurna menawarkan pantulan yang luar biasa, mulai dari perak cerah hingga hitam pekat. Garis demarkasi di ujung jarum jam, tempat kedua bevel bertemu, menunjukkan kelas master dari segi finissage. Seluruh jarum jam diperiksa sendiri oleh seorang ahli di bengkel kerja mereka untuk melihat apakah telah cocok dengan standar kualitas mereka, dan ini hanya dilakukan dengan menggunakan cermin kecil. Untuk Case dan gelang jam GS Snowflake SBGA211, Grand Seiko menggunakan titanium intensitas tinggi, yang lebih tahan terhadap goresan dan korosi daripada titanium normal. Dengan jumlah produksi yang sedikit, atau hanya sekitar 35.000 jam tangan per tahun, pembuatannya masih mungkin dilakukan dengan tangan dan menjadikannya sangat eksklusif. Koleksi ini sudah tersedia di butik Independent, Pacific Place, Jakarta.

CGW Magazine

95


Collector’s Corner

Dive Deep Kunci sukses Mido selama lebih dari 100 tahun adalah desain yang abadi, bahan berkualitas dan inovasi teknis

T

anggal 11 November 1918 merupakan hari bersejarah bagi dunia, dimana perjanjian gencatan senjata ditandatangani oleh Sekutu dan Kekaisaran Jerman, menandai berakhirnya Perang Dunia I. Di Hari Gencatan Senjata atau Armistice Day itu pula George Schaeren mendirikan sebuah perusahaan jam tangan, Mido. Nama Mido sendiri berasal dari bahasa Spanyol “Yo mido”, yang berarti “aku mengukur”. Sejak tanggal simbolis itu Mido terus melangkah mantap ke depan ditopang oleh kekuatan visioner pendirinya. Tahun lalu, merek ini merayakan 100 tahun usianya dengan terus menyusuri jalan yang dirintis Schaeren dan nilai-nilai yang selama ini menjadi bagian esensial dari DNA Mido selama seabad: desain tak lekang oleh waktu, bahan berkualitas, dan inovasi teknis.

96

CGW Magazine


Mido mempersembahkan sebuah arloji selam yang merupakan penyempurnaan teknologi horologis Sejak berdiri, Mido mengusung filosofi inovasi, estetika, dan fungsionalitas. Nilai-nilai esensial merek ini juga dimiliki oleh beberapa arsitektur ikonis yang menjadi sumber inspirasi untuk koleksinya. Teknologi progresif, sistem penggerak otomatis yang terkenal karena superioritasnya, dan bahan-bahan berkualitas tinggi merupakan tiga pilar yang menjadi penopang keahlian unik Mido. Desain superior dan sederhananya juga menjadikannya tak terkekang oleh era. Kreasi perusahaan yang kini berbasis di kota Le Locle di jantung pegunungan Jura, Swiss, itu senantiasa menonjol karena ketahanannya. Selama seabad, Mido telah menjadi standar global dalam jam tangan mekanis buatan Swiss. Mido merupakan bagian dari Swatch Group, pemain terdepan dalam pembuatan jam tangan Saat ini arloji Mido bisa diperoleh di 2.700 peritel resmi yang tersebar di 70 negara. Ketangguhan Ocean Star Diver 600 Dibangun untuk mampu bertahan menghadapi badai sedahsyat apa pun, mercusuar Europa Point menjulang mengawasi Selat Gibraltar. Pancaran cahayanya yang kuat menjadi referensi arah yang penting bagi para pelayar yang mendekati pesisir Semenanjung Iberia. Tak kalah monumentalnya adalah terciptanya koleksi Ocean Star pada 1944, yang mengangkat keamanan dan keandalan menara tangguh dan ramping tersebut, pemandu manusia dalam menaklukkan laut. Tahun ini Mido mempersembahkan sebuah arloji selam yang merupakan penyempurnaan teknologi horologis. Sesuai sertifikasi ISO 6425, Ocean Star Diver 600 baru ini dilengkapi dengan gelang stainless steel dan klep lipat, kedap air hingga tekanan 60 bar (600 meter), dan dilengkapi katup helium. Di atas cincin keramik pada bezel tergrafir angka dengan SuperLumiNova Grade XÂŽ, inovasi yang memungkinkan waktu menyelam

terbaca akurat, bagaimanapun kondisi visibilitasnya. Sebuah irisan kecil di sisi case pada posisi pukul 9 melepaskan ekses air yang terperangkap dalam mekanisme bezel putar untuk mencegah karat. Jendela kecil di posisi pukul 3 mengindikasikan tanggal. Model terbaru yang berdiameter 43.5mm ini dimotori chronometer bersertifikasi COSC dengan pegas penyeimbang silikon, memiliki cadangan daya hingga 80 jam dengan akurasi dan kemampuan terbaik untuk menahan benturan. Satu lagi kejutan akhir bagi Anda: punggung case arlojinya dihiasi relief bintang laut, simbol koleksi Ocean Star. Dirancang spesifik untuk mengeksplorasi kedalaman laut, Ocean Star Diver 600 adalah jam tangan yang tidak tertandingi. www.midowatches.com

Cliff Diver Terbaik Di Muka Bumi Sejak 2009, Red Bull Cliff Diving World Series telah menyediakan platform untuk terjun bebas dan menyelam indah yang kian tinggi kompleksitasnya. Perhelatan ini menyoroti para atlet terbaik cliff diving dan talenta paling menjanjikan. Tahun 2014, mereka memperkenalkan Women’s World Series. Dalam musim kesebelasnya, atlet-atlet terbaik akan kembali melompat, berputar, dan berjungkir balik dari ketinggian hingga 27 meter dengan kecepatan lebih dari 85km/jam, tanpa proteksi, kecuali konsentrasi, keahlian, dan kontrol fisik selama tujuh kompetisi menantang di seluruh dunia. Keselarasan antara nilai-nilai yang diusung perhelatan tersebut dan brand Swiss inilah yang membuat Mido menjalin kemitraan, sekaligus menggandeng dua atlet internasional ternama, Jonathan Paredes (Meksiko) dan Alessandro De Rose (Italia), yang kini menjadi Friends of the Brand.

CGW Magazine

97


Collector’s Corner

Shoot Me! Generasi baru compact camera dengan sensor full-frame dan lensa utama berperforma tinggi

B

agi mereka penggemar kamera canggih dan tangguh, Leica Store Indonesia mempersembahkan Leica Q2, generasi terbaru Leica Q yang mengunggulkan sensor full-frame yang mampu menghadirkan gambar detil dan video beresolusi 4K pada sensitivitas ISO hingga 50.000, lensa Summilux 28 mm f/1.7 APH berperforma tinggi, auto fokus cepat, menjamin kualitas gambar optimal pada kondisi pencahayaan yang sangat sulit, dan teknologi viewfinder OLED EVF. Kamera ini adalah satu-satunya kamera pada kelasnya yang dilengkapi dengan perlindungan debu dan cipratan air sehingga ia sangat ideal untuk pengambilan gambar pada kondisi cuaca apapun. Leica Q2 adalah kamera yang sempurna untuk segala fotografi arsitektur, pemandangan, atau portrait dan akan menjadi idaman para entrepreneur yang membutuhkan representasi visual terbaik untuk memamerkan portofolio mereka. Dan dengan aplikasi Leica FOTOS, Wi-Fi modul pada kamera akan memungkinkan untuk mengirimkan gambar ataupun video ke jejaring sosial, merubah berbagai macam pengaturan kamera dari smartphone atau bahkan mengontrol secara jauh shutter release Leica Q2. Leica Store Indonesia Plaza Senayan lt. 3, Jakarta Tel: +6221 5790 6066 E: leica.store.ps@gmail.com

98

CGW Magazine


TIME FOR FASHION

CHANEL

Fashion Forward Watches Jewellery Haven Stars & Timepieces

CGW Magazine

99


Jewellery Time

Her Journey To Sustainable Luxury Kreasi perhiasan tingkat tinggi hingga komitmen berkelanjutan Chopard

100 CGW Magazine


Kami perhatikan wanita menjadi semakin terdidik dan tertarik untuk mengenakan jam tangan dengan mesin mekanis dan bahkan dengan beberapa fitur canggih HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Arloji perhiasan Chopard Haute Joaillerie; Chopard Imperiale The Empress warna merah yang terinspirasi oleh mahkota Kekaisaran Tsar; Caroline Scheufele di ajang United Nation’s Fashion Development Award 2014; Chopard L.U.C XP Esprit by Fleurier Peony HALAMAN SAMPING Arloji Chopard Happy Palm yang terbuat dari emas etis 100% Fairmined dihiasi berlian-berlian putih

U

ntuk edisi BaselWorld tahun ini, Caroline Scheufele tampil bersama kakaknya Karl-Friedrich Scheufele di sampul depan majalah Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia. Kami juga berhasil mewawancarai putri dari pengusaha Jerman Karl dan Karin Scheufele yang membeli perusahaan Chopard pada tahun 1963 ini. Pebisnis wanita kelahiran Jerman, 14 Desember 1961 yang menjabat posisi Co-President dan Direktur Artistik Chopard ini berbagi cerita tentang inovasi dalam dunia perhiasan mewah, komitmen berkelanjutan Chopard hingga proyek lain yang dikerjakannya dengan antusias. Berikut rangkuman wawancaranya. Kami kembali melihat keragaman yang indah dari koleksi Haute Joaillerie Chopard tahun ini. Apa sumber inspirasi Anda? Saya mendapat inspirasi dari alam, seni, berbagai perjalanan saya, pengalaman berbagai budaya hingga arsitektur. Setelah seluruh perjalanan itu, saya membuatkan sketsanya, bermain-main dengan warna, desain, ide, dan berkonsultasi dengan tim saya dan bersama-sama kami mengembangkan dan mengumpulkan koleksi baru. Dunia di sekitar kita begitu indah; Anda hanya harus melihatnya dengan rasa ingin tahu dan perspektif kreatif. Saat membuat perhiasan mewah yang eksklusif, inspirasi saya juga berasal dari batu permata itu sendiri. Kami membuat perhiasan baru kemudian mencari permatanya, atau saya merancang langsung di sekitar batu permata yang berharga itu. Chopard adalah Maison yang sangat kreatif; tahun ini saya memilih CINTA sebagai tema inspirasional untuk koleksi karpet merah kami.

CGW Magazine 101


Dari seluruh jenis bahan yang digunakan untuk membuat perhiasan indah tersebut, bahan mana yang paling sulit untuk dikerjakan? Banyak bahan yang cukup menantang untuk dikerjakan, kulit kerang misalnya, sangat halus dan rapuh, dan untuk menghasilkan satu keping yang bagus seukuran dial jam, kita mungkin harus menghancurkan 20 keping dahulu untuk mendapatkan hasil akhir yang sempurna. Titanium juga merupakan bahan yang menantang karena lunak, kami harus menggunakan teknik khusus untuk membentuknya menjadi case yang kuat. Tetapi ini semua tidak membuat kami berhenti menggunakannya, kami terus meningkatkan kualitas, dan bangga saat melihat produk yang telah jadi. Apa alasan di balik komitmen Chopard untuk menciptakan perhiasan yang berkelanjutan, dengan menggunakan emas etis 100% (Fairmined gold)? Dan bagaimana rasanya menjadi merek pertama di industri yang terlibat dalam perjalanan ini? Semuanya berawal ketika saya pertama kali bertemu Livia Firth (Direktur Eco-Age), istri aktor Colin Firth, pemenang Oscar 2011 dalam film The King’s Speech. Kami minum kopi saat dia bertanya dari mana asal emas kami? Itu adalah pertanyaan yang polos, tetapi itu mendorong saya untuk berpikir dan menggali lebih dalam masalah ini dan menemukan banyak tantangan dan kondisi mengerikan yang dihadapi masyarakat 102 CGW Magazine

di pertambangan. Saya memutuskan untuk menemukan jawaban yang pasti dan menyebut pencarian “The Journey To Sustainable Luxury� (Perjalanan Menuju Kemewahan Berkelanjutan) dan menyadari bahwa itu akan menjadi jalan panjang ke depan. Kami percaya telah melakukan hal yang benar dan waktunya juga tepat karena telah meningkatnya kesadaran tentang hal ini. Sebagai perusahaan yang aktif di pasar mewah, kami tahu bahwa agar pabrikan dan pelanggan mendapatkan 100% kebahagiaan dalam hal penawaran atau pembelian produk Chopard, penting untuk memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam rantai produksi diperlakukan dengan adil. Itu adalah komitmen yang berani tetapi harus kita lakukan jika ingin membuat perbedaan bagi kehidupan mereka yang membantu agar bisnis kita berjalan lancar. Bagaimana pengalaman mendesain ulang Palme D’or? Itu adalah tantangan baru, yang saya lakukan dengan sangat antusias ketika Pierre Viot mengundang saya untuk mendesain ulang interpretasi baru dari Palme d’or pada tahun 1997. Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk dapat berkontribusi dan menggunakan kreativitas saya untuk merancang salah satu penghargaan industri film yang paling dicari. Saya mengambil motif yang mengacu pada pohon palem yang berbaris di La Croisette serta cabang palem yang melambangkan kemenangan pada lambang kota Cannes yang membangkitkan legenda terkenal


Chopard adalah Maison yang sangat kreatif; tahun ini saya memilih CINTA sebagai tema inspirasional untuk koleksi karpet merah kami HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Caroline Scheufele dan Marion Cotillard; Zhang Ziyi dan Caroline di ajang Cannes, Mei lalu; Gelang opal dan berlian dari the Green Carpet Collection; Logam emas cair dari Fairmined Gold; The Palme dOr

HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Tiga pasang anting Chopard yang mewah dari Green Carpet Collection; Sketsa satu set perhiasan yang dibuat Caroline untuk Green Carpet Collection

Saint Honorat. Tahun ini, di samping Palme d’or untuk film terbaik dan mini Palme untuk film pendek terbaik, keduanya dibuat dari emas bersertifikat ‘Fairmined’ yang etis, kami juga memproduksi kristal yang diberi ukiran cabang pohon palem untuk seluruh penghargaan lainnya. Apa saran Anda kepada pebisnis wanita Indonesia yang memasuki butik Chopard dan ingin memanjakan dirinya dengan membeli satu set perhiasan, arloji, dan aksesori lengkap? Selama beberapa dekade terakhir, kami perhatikan bahwa wanita

menjadi semakin terdidik dan tertarik untuk mengenakan jam tangan dengan mesin mekanis dan bahkan dengan beberapa fitur canggih. Wanita juga mulai mengoleksi jam tangan mereka sendiri agar sesuai dengan gaya dan kebutuhan mereka yang berbeda. Tentu saja, kami mempertimbangkan faktor-faktor ini ketika merancang arloji, tetapi kami tetap fokus pada jam tangan perhiasan, karena wanita akan dan selalu tertarik pada berlian. Saya akan menyarankan setiap pelanggan ketika mengunjungi butik kami untuk selalu memiliki pengalaman intim dan mencoba jam tangan dan perhiasan untuk melihat apakah itu cocok dan seberapa nyaman Anda. Anda akan tahu ketika merasa sangat menyukainya sehingga sulit untuk melepaskannya. Seluruh proses itu harus menjadi pengalaman yang membuat Anda bahagia dan bersemangat. Di Asia, kami percaya pada arti batu. Apakah Anda juga percaya? Untuk beberapa batu yang kami gunakan misalnya batu akik hijau, itu dianggap melambangkan keberuntungan, harapan, keseimbangan dan keharmonisan. Saya tidak memilih batu-batu ini sesuai dengan apa yang dilambangkannya, melainkan karena saya suka batu permata, saya suka berlian. Dalam koleksi kami, kami memadukan dan mencocokkan banyak batu mulia dengan batu semi mulia untuk mendapatkan efek warna yang menakjubkan. Saya pikir semua batu permata memiliki ceritanya sendiri.

CGW Magazine 103


Jewellery Talk

THE CROWN IS YOURS N Glamor, artistik dan orientasi pada detail adalah ciri khas desain Rinaldy Arviano Yunardi

ama desainer perhiasan dan aksesori fashion kebanggaan Indonesia yang kerap memenangkan penghargaan, Rinaldy Arviano Yunardi memang sudah tidak asing lagi di kalangan penikmat mode dan penggemar perhiasan, termasuk selebriti kelas dunia yang telah mengenakan aksesori couture dari sang maestro. Musisi terkenal seperti Beyonce, Nicki Minaj, Lady Gaga, Madonna hingga Mariah

hingga desain millinery (topi wanita dan hiasan kepala), yang mungkin belum terlalu dikenal di Indonesia namun sangat populer di kalangan bangsawan Inggris dan penggemar desain haute couture. Tim redaksi Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia berkesempatan berbincang akrab dengan pria yang suka berimajinasi, bereksperimen dan kreatif ini tentang keunikan desainnya hingga harapannya untuk masa depan.

Carey serta artis-artis Hollywood terlihat bangga mengenakan aksesori hingga headpiece yang megah dan unik karya sosok pria yang akrab

Anda khusus mendesainnya untuk Beyonce dan bagaimana proses kolaborasi ini terjadi?

dipanggil Yungyung ini. Karya-karyanya tidak terbatas pada perhiasan dan aksesoris yang eksentrik dan megah saja, melainkan juga tiara

Waktu sangat berperan dalam hal ini. Apalagi untuk artis-artis internasional, karena diperlukan waktu cukup untuk mendesain hingga

104 CGW Magazine

Anda menciptakan anting untuk video klip Beyonce, Apesh*t. Apakah


HALAMAN SAMPING Rinaldy A.Yunardi dan beragam mahakaryanya yang megah dan eksentrik HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Lady Gaga; Emilia Clarke; Madonna; Nicki Minaj; Mariah Carey

Beyonce, Nicki Minaj, Lady Gaga, Madonna hingga Mariah Carey terlihat bangga mengenakan aksesorinya yang megah dan unik

tema dan saya harus mengerjakannya sesuai dengan tema yang diajukkan, tapi mereka tidak memberi tahu keperluannya untuk apa, apakah untuk dikenakan di video clip musik atau ajang karpet merah. Jadi saya harus membayangkan bagaimana agar tiara itu cocok dikenakan oleh Madonna, ternyata puji tuhan tiara itu dikenakannya.

pengiriman. Seperti ke AS yang memakan waktu sekitar lima hari, belum termasuk fitting, jadi kita harus menghitung mundur, terkadang saya hanya punya waktu untuk menyelesaikan karya saya dalam dua minggu atau hanya seminggu. Jadi, apa yang saya lakukan? Di saat senggang, saya membuat koleksi terbaru dan sebagian saya kirim ke manajemen internasional saya yang berada di Hong Kong. Khusus untuk yang dikenakan Beyonce itu adalah karya yang sudah selesai saya desain, tapi belum pernah dikenakan oleh siapapun, seperti tengah menunggu jodoh yang cocok dan konsep yang diinginkan. Lebih enak seperti itu, daripada kita dikejar-kejar waktu pengiriman. Pernah hampir gagal karena tertahan di custom, itu beberapa kali terjadi,

Bisa Anda ceritakan sedikit perjalanan karir Anda selama ini? Saya hanya tamatan SMA dan tidak pernah sekolah fashion atau menempuh pendidikan mode sama sekali. Saya mengenal dunia fashion berkat Kim Thong, saya harus berterima kasih banyak terhadapnya, ia adalah desainer busana pengantin dan mahkota. Beliau lah orang pertama yang mengenalkan saya pada produk tiara, dan awalnya dia mengajak saya untuk bekerja sebagai marketing, tapi tidak untuk belajar mendesain, jadi saya hanya menjual saja, sekitar setengah tahun. Karena dulu fashion belum terlalu berkembang, dan desain fashion di Indonesia juga belum terlalu dipercaya, jadi akhirnya saya mengundurkan diri. Setelah itu saya bingung apa yang harus

yang akhirnya merugikan saya dan mereka yang sudah menunggu untuk mengenakan perhiasan itu. Dengan kendala seperti itu saya

saya lakukan, saya hanya seorang lulusan SMA yang pernah bekerja di perusahaan swasta sebagai marketing, lalu saya sempat bergabung

pelajari bahwa memang setiap ada waktu saya harus terus berkarya. Contohnya seperti Madona tahun lalu, manajemen mereka memberi

di perusahaan elektronik yang dimiliki oleh kakak saya, dimana saya pertama kali menyadari bakat saya dalam membuat tiara.

CGW Magazine 105


Mereka tidak memberi tahu keperluannya untuk apa, apakah untuk video klip musik atau untuk ajang karpet merah. Jadi saya harus membayangkan bagaimana agar tiara itu cocok dikenakan oleh Madonna 106 CGW Magazine


HALAMAN SAMPING Yungyung di studionya yang asri di Jl. Gedong Panjang 46/18, Jakarta, Tel. (6221) 6660 2530 / Email: studio@rinaldyyunardi.com HALAMAN INI Ia dan beberapa desain tiaranya yang indah dan telah dikenakan oleh artis internasional

Saya tidak ingat kapan tepatnya, tapi saat itu saya ingin mendesain dengan bahan yang ada, seperti kawat, akrilik, payet dan bahan yang sederhana. Kali pertama saya berhasil mendesain tiara, namun saya tidak tahu apakah saya hanya akan mendesain tiara atau produk lainnya. Inilah yang saya bilang proses yang saya tidak bisa jawab secara kongkrit karena semua dari Tuhan, saya tidak mengenal dunia desain aksesori tapi saya dapat melakukannya, itu dorongan dari mana? Mungkin dari kedua orang tua saya, karena dulu mama pernah mengajar muridnya untuk merangkai bunga dari kertas scrap, sementara papa berwiraswasta membuat tas kulit. Dari sekian banyak karya yang sudah Anda ciptakan, adakah yang paling berkesan? Kreasi saya untuk Aaron Kwok, karena saya mengidolakan dia sejak dulu, dan juga karya saya untuk Madonna tentunya. Dan ketika karyakarya saya mendapatkan penghargaan sebagai juara dunia untuk dua kategori dan juara umum untuk kategori lainnya, saat itu penyerahan penghargaan diwakilkan oleh mas Tantowi Yahya selaku Duta Besar Indonesia di New Zealand. Penutup muka yang Anda desain untuk Coco Rocha mengusung unsur futuristik. Sebagai seorang artis, apakah Anda melihat aksesoris dengan teknologi tinggi seperti desain Anda cocok di masa depan? Transparent Mask untuk Coco Rocha? Ya, karena di zaman sekarang sudah banyak orang yang membayangkan masa depan, berimajinasi seperti apa masa depan itu. Sama halnya dengan dunia

Bagaimana proses dalam mendesain aksesoris? Apakah ada diskusi terlebih dahulu dengan sang artis? Contoh konkret adalah ketika Madonna menghadiri acara megah Met Gala dimana dia adalah bintangnya, dan tema tahun itu adalah Heavenly Bodies, sebuah interpretasi lain dari Catholism. Saat itu, saya hanya diberi tema tanpa mengetahui apa yang diinginkan oleh Madonna, apakah anting, kalung atau perhiasan lain. Karena saya mengidolakan Madonna sebagai seorang ikon fashion dengan tata rias rambutnya, tata panggungnya, dan saya ingat jika Madonna sering mengenakan aksesoris dengan tema salib, baik itu anting maupun kalung, jadi saya harus berimajinasi. Karena Madonna adalah Queen of Pop, seorang ratu, jadi ia membutuhkan sebuah mahkota, saya menciptakan sebuah tiara dan menyematkan salib dalam jumlah yang banyak dan dipadupadankan dengan gaun Jean Paul Gaultier, hasilnya Madonna terlihat seperti ratu. Sering saya mendapat pesanan dari manajemen artis ternama yang hanya mengirimkan mood board video klipnya seperti apa, dan saya harus membuat sketsa desain saya kira-kira seperti apa dan tampil di bagian mana saja, lalu saya harus memikirkan bahan apa yang cocok, dan proses lainnya hingga karya selesai. Begitu rumit prosesnya, dan setiap berkarya saya anggap sebagai ujian untuk saya, dimana saya harus banyak belajar lagi. Jika mendapat kesempatan untuk mendesain jam tangan, seperti apa desainnya? Saya ingin yang modern tapi memiliki unsur ethnic, saya memang

fashion, kami selalu membayangkan masa depan seperti apa, dan memprediksi tren ke depan seperti apa. Ketika membuat face mask

suka menggabungkan dua budaya, yang modern dipadukan dengan yang ethnic atau tradisional yang akan mengangkat budaya Indonesia.

itu, saya berpikir untuk membuat sesuatu yang transparan, robotik, dan futuristik layaknya film-film science fiction.

Untuk bahan perpaduan antara acrylic dan ukiran, menggabungkan dua unsur yang berbeda.

CGW Magazine 107


Fashion Forward

Timeless Beauty Bagi wanita modern yang ingin tampil fashionable, kami pilihkan tiga merek perhiasan terkenal dengan pilihan desain edgy dan unik atau elegan dan bertatahkan berlian

108 CGW Magazine


JOHN HARDY Merek perhiasan mewah yang terinspirasi oleh Bali, John Hardy menghadirkan Penelope Cruz sebagai bintang baru dari kampanye mereka tahun ini yang bertajuk “Made for Legends�. Koleksi SS19 seluruhnya buatan tangan di bengkel John Hardy di Ubud, Bali, menggunakan teknik yang diturunkan dari generasi para pakar pengrajin, terdiri dari ramuan logam dan batu yang kuat yang memperkenalkan spektrum bersinar, menggemakan dinamika musim semi dan memicu orisinalitas pemakainya, yaitu wanita berkarakter kuat. Penelope Cruz mengaku, “Penting bagi saya bahwa setiap proyek yang saya ikuti sesuai dengan nilai-nilai saya, dan John Hardy telah didedikasikan untuk melestarikan komunitas pengrajin dan warisan yang kaya selama lebih dari 40 tahun. Setiap karya kerajinan tangan di Bali, tempat yang saya kenal dan cintai, dengan teknik yang telah diwariskan secara turun-temurun dan dibuat dengan emas, perak serta batu yang diperiksa secara etis. Saya juga suka bahwa merek ini telah memperjuangkan pengrajin dan pengusaha wanita sejak hari pertama dengan motif khasnya, Classic Chain, yang ditenun secara tradisional oleh wanita Bali sebagai cara untuk membawa kesejahteraan bagi keluarga mereka.� Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah John Hardy, kampanye ini menampilkan desain dari Cinta Collection yang ikonik, yaitu gelang emas multi-untai yang diberi energi dengan taburan berlian-berlian coklat dan diimbangi dengan batu mata harimau besar. Sebuah evolusi dari motif rantai khas John Hardy, desain dramatisnya menggarisbawahi kepercayaan pada komunitas dan koneksi manusia. Mengenakan perhiasan berlapis logam campuran, termasuk Classic Chain tenunan tangan dalam berbagai ukuran dan perhiasan Asli Classic Chain Link dengan pahatan, Cruz hadir memancarkan kekuatan dan keanggunan. Batu permata dipilih karena keindahan dan makna organiknya, menegaskan desain yang ditampilkan dan memodernisasi pengaturan butiran permata Lava khas merek ini melalui beragam potongan batu, bentuk pir asimetris yang berani, dan bentuk yang terinspirasi oleh marquise, dengan gradien yang tak terduga. www.johnhardy.com

CGW Magazine 109


Direktur Kreatif: Alessandro Michele Direktur Seni: Christopher Simmonds Fotografer: Colin Dodgson

GUCCI Musisi, penyanyi, penulis lagu, produser dan penyair asal Inggris, Florence Welch hadir dalam kampanye iklan perhiasan khas Gucci terbaru yang menyalurkan semangat kebebasan, perjalanan tanpa beban dan memiliki suasana masa bohemian yang menyenangkan yang dengan sempurna menampilkan estetika desain. Ia mengenakan cincin, gelang, dan kalung Gucci yang sangat stylish dan penuh warna yang menggugah, karya-karya ini terutama berasal dari koleksi perhiasan mewah Le MarchĂŠ des Merveilles, Gucci Ouroboros, Gucci Flora dan Dionysus dan koleksi perhiasan perak Gucci. www.gucci.com

110 CGW Magazine


FOREVERMARK Merek berlian dari De Beers Group, Forevermark berkolaborasi dengan PT Central Mega Kencana, perusahaan perhiasan ritel terkemuka dan pemegang lisensi merek ini di Indonesia menghadirkan koleksi desain perhiasan terpilih dari 2019 Red Carpet Collection di Jakarta. Acara ini memamerkan 16 desain perhiasan Red Carpet yang sangat indah yang dibuat khusus untuk Awards Season 2019. Terdapat beragam anting-anting, cincin koktail, gelang dan kalung yang telah dibuat dengan ahli menggunakan berlian Forevermark yang indah, langka, dan berasal dari sumber yang bertanggung jawab. Setiap bagian dalam koleksi dirancang oleh tim yang terdiri dari 13 perancang perhiasan in-house dari PT Central Mega Kencana. Serangkaian koleksi perhiasan ini termasuk “The Warmth of the Sun”, kalung berlian 52,8 karat yang dikenakan oleh aktris terkenal, Sandra Oh di Penghargaan Golden Globe Tahunan ke-76 setelah pesta, dan anting-anting “Waterfall” yang menampilkan berlian 11,7 karat yang dikenakan oleh aktris Emily Blunt, saat menerima penghargaan untuk kategori aktris pendukung terbaik di 25 Screen Screen Actors Guild Awards. www.Forevermark.com

CGW Magazine 111


Fashion Forward

Action TIME! Untuk mereka yang aktif, kami pilihkan tiga merek jam tangan pria yang modern, sporty, elegan, multifungsi dan sudah dilengkapi dengan fitur-fitur canggih

112 CGW Magazine


BAUME & MERCIER Saat merayakan tahun kedua kemitraannya dengan dua aktor Indonesia, Arifin Putra dan Mike Lewis, Baume & Mercier meluncurkan koleksi Clifton Baumatic terbarunya yang dilengkapi dengan mesin jam BM12-1975A caliber otomatis yang diproduksi sendiri (inhouse). Kelebihan BaumaticTM caliber dalah mesin jam dapat diandalkan, tahan terhadap medan magnet yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, kualitas lebih tinggi sehingga membutuhkan perawatan yang lebih jarang, efisien dengan menampilkan akurasi yang lebih besar di seluruh cadangan daya. Koleksi Clifton terbuat dari stainless steel dengan diameter 40mm dan memamerkan gaya urban yang elegan. Kedap air hingga 50 meter, dengan tali buaya yang mudah diganti tanpa memerlukan alat, tersedia dalam warna biru tua, hitam atau cokelat, atau pilihan dengan gelang jam lima baris dari baja yang dipoles satin, yang dikencangkan dengan gesper lipat tiga dengan tombol pengaman. www.baume-et-mercier.com

CGW Magazine 113


Fashion Forward

TAG-HEUER Kolaborasi butik INTime dengan merek arloji Swiss terkenal TAG Heuer hadir dalam film aksi besutan Randy Korompis “FOXTROT SIX”, yang dikenakan oleh aktor Oka Antara. Karakternya di film itu adalah seorang mantan marinir yang ambisius, dan mengenakan arloji TAG Heuer Carrera Heuer-02T, sebuah kronograf tourbillon seharga USD17.000 yang disediakan oleh INTime untuk beberapa adegan dalam film. Versi terbarunya tahun ini, TAG Heuer Carrera “Tête de Vipère” Chronograph Tourbillon Chronometer adalah kronograf TAG Heuer pertama yang menyandang cap keunggulan “Tête de Vipère” yang bergengsi, diberikan oleh Observatorium Besançon. Sejak 2006, hanya 500 jam tangan yang telah menerima sertifikasi sangat eksklusif ini. Edisi terbatas hanya 155 buah yang dirilis untuk merayakan 55 tahun sejak Heuer Carrera dibuat, dan hargany sekitar USD20,400. Diameter 45 mm dengan case keramik biru, penutup dan bezel dengan skala tachometer, dilapisi kristal safir berbentuk kubah dengan lapisan anti-reflektif. www.tagheuer.com

114 CGW Magazine


GARMIN Garmin memperkenalkan seri MARQ terbarunya, yaitu koleksi jam tangan multifungsi yang dibuat berdasarkan warisan turun temurun Garmin dalam bidang penerbangan, otomotif, kelautan, aktivitas luar ruangan, dan olahraga. Arloji tangguh yang terbuat dari titanium berlapis kristal safir ini cocok bagi para petualang, karena hadir dalam bentuk jam tangan mutakhir yang sudah dilengkapi dengan fitur cerdas, dan daya tahan baterai hingga 12 hari dalam mode smartwatch, 28 jam dalam mode GPS dan hingga 48 jam dalam mode UltraTracTM. Terdapat lima varian, yaitu MARQ Driver, MARQ Aviator, MARQ Captain, MARQ Expedition dan MARQ Athlete, dimana masing-masing dirancang khusus bagi mereka yang menyukai balap, penerbangan, pelayaran, penjelajahan, dan olah fisik. Harga mulai dari IDR 27,999,000 hingga IDR 46,499,000. www.garmin.co.id/minisite/marq/

CGW Magazine 115


Special Report

HONG KONG WATCH & CLOCK FAIR 2019 Turut serta dan nikmati peluang dalam dunia bisnis jam tangan berkelas internasional

P

ada tanggal 3 hingga 7 September 2019 mendatang, Hong Kong Watch & Clock Fair 2019 akan kembali digelar di gedung pameran bertaraf internasional, Hong Kong Convention & Exhibition Center. Pameran terkemuka Asia untuk merek jam tangan internasional edisi ke38 ini diselenggarakan oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) dan menyediakan platform pemasaran internasional di kawasan Asia untuk merek jam tangan internasional dengan konsentrasi terbesar perusahaan jam untuk pembeli global yang menginginkan pilihan dalam beragam produk arloji, jam dinding, mesin dan peralatan lengkap, jam tangan pintar OEM, pengemasan, hingga suku cadang dan komponen jam.

116 CGW Magazine

Sebagai sorotan khusus di ajang Watch & Clock Fair yang menarik bagi para kolektor jam tangan mewah, kunjungi zona Salon de TE yang menampilkan platform premium untuk merek jam tangan internasional karya desainer ternama. Tahun ini kembali hadir dengan pameran elegan lebih dari 140 merek terkenal dari seluruh dunia yang ditampilkan di lima zona dengan tema berbeda, yaitu zona “World Brand Piazza” yang merupakan pusat horologi mewah dan jam tangan paling terkenal; zona “Chic & Trendy” yang menjadi rumah bagi penampilan jam baru yang berani dan pencipta tren gaya kontemporer; zona “Craft Treasure” yang menyajikan arloji mekanik populer dan arloji permata yang sangat indah; zona “Renaissance Moment” yang mengajak kita mengenang kembali dunia gaya Eropa klasik; dan zona “Wearable Tech” yang menjadi pintu gerbang menuju jam tangan pintar dan teknologi masa depan. Ajang


HALAMAN SAMPING Parade jam tangan mewah dipamerkan oleh para model HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Model mengenakan arloji Daumier; Salon de TE; Model mengenakan arloji Memorigin; Arloji Roulette Master Skeleton dari Romago; Liontin jam berlian dari Anita So Jewellery

ini selalu menghadirkan para pemain top di industri jam dan edisi 2018 lalu telah berhasil menarik lebih dari 21.000 pembeli dari 100 negara dan wilayah dan menampilkan lebih dari 800 peserta pameran. Dan bagi pengunjung, Salon de TE terbuka untuk umum pada hari terakhir pameran. Akan ditampilkan juga berbagai kegiatan menarik termasuk Asia Watch Conference dan Hong Kong International Watch Forum, parade jam tangan, acara selebriti, ajang untuk networking dan sesi berbagi dari para ahli jam tangan dan penjualan ritel yang diselenggarakan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang tren pasar terkini kepada pembeli. Dengan berpartisipasi dalam acara ini, peserta pameran tidak saja dapat memamerkan produk mereka, suku cadang dan komponen, mesin, peralatan, pengemasan hingga keahlian di bidang teknologi jam,

Zona “World Brand Piazza� merupakan pusat horologi mewah dan jam tangan paling terkenal

melainkan juga untuk mendapatkan koneksi bisnis baru dan paparan media internasional. Daftar sekarang sebelum waktu berjalan di ajang arloji terkemuka dunia! www.hkwatchfair.hktdc.com

CGW Magazine 117


Special Report

From Bali WITH LOVE Kontribusi Breitling pada masalah lingkungan hidup, dan peluncuran chronograph terbaru Breitling Superocean Heritage

S

ore yang cerah menjelang matahari terbenam di tepi pantai Sanur hotel Hyatt Regency Bali seakan menyambut hangat kedatangan para awak media dari negara-negara China, Hong Kong, Jepang, Malaysia, Singapore, Thailand dan Indonesia yang hadir bersama tim Breitling untuk menikmati cocktail dan makan malam dan hiburan berupa tarian api yang ditampilkan oleh para penari Bali. Breitling mengundang awak media dan para anggota Breitling Surfers Squad yang terkenal, yaitu peselancar legendaris Kelly Slater, Sally Fitzgibbons dan Stephanie Gilmore untuk bersama-sama berpartisipasi dalam program mulia yang bertajuk Breitling Superocean x Ocean Conservancy Bali Beach Cleanup, yang diadakan pada tanggal 10 Mei lalu. Dengan peluncuran koleksi terbarunya ini, Breitling sekaligus memperingati kemitraan pentingnya dengan salah satu badan amal lingkungan internasional paling terkenal dan efektif di dunia, Ocean Conservancy.

118 CGW Magazine

Pada pagi harinya, acara utama dimulai di Pantai Mertasari, Sanur, yang juga menjadi bagian dari peluncuran chronograph terbaru Breitling Superocean Heritage II Chronograph 44 Ocean Conservancy Limited Edition yang diproduksi terbatas, hanya 1000 buah, sekaligus inisiatif pembersihan pantai dari sampah dan plastik dengan bekerja sama dengan kelompok konservasi Ocean Conservancy, dimana mereka mengajak 100 tamu Breitling dan ratusan relawan dari Bali dan wilayah sekitarnya untuk membantu aktivitas pembersihan pantai Mertasari dari sampah dan plastik. Upaya pembersihan pantai yang dilakukan bersama-sama dan didukung oleh para anggota Breitling Surfers Squad yang terkenal ini berhasil mengumpulkan ratusan kilogram sampah dan plastik yang dikeluarkan dari pantai Mertasari di Sanur, Bali. Inilah salah satu cara merek jam tangan membuat kontribusi bagi umat manusia, dengan berkolaborasi bersama aktivis dan badan amal lingkungan yang layak.


Breitling mengundang awak media dan para anggota Breitling Surfers Squad untuk bersama-sama berpartisipasi dalam program mulia yang bertajuk Breitling Superocean x Ocean Conservancy Bali Beach Cleanup

HALAMAN SAMPING Arloji Superocean Heritage Ocean Conservancy Limited Edition terbaru HALAMAN INI DARI KIRI SEARAH JARUM JAM Alvin Soon, Presiden Breitling Asia; Kelly Slater, Sally Fitzgibbons dan Stephanie Gilmore turut serta membersihkan pantai; Tamu Breitling dan relawan dari Bali berkumpul di pantai Mertasari; Caseback dari baja solid dihiasi ukiran logo Ocean Conservancy

Acara dilanjutkan dengan presentasi produk Breitling di restoran Ju-maNa, Banyan Tree, Ungasan, Bali yang sangat indah dengan pemandangan menghadap ke pantai. Produk utama yang menjadi bintang pada acara peluncuran arloji baru ini adalah Breitling Superocean Heritage II Chronograph 44 Ocean Conservancy Limited Edition, yang ditandai sebagai edisi khusus oleh logo Ocean Conservancy yang terukir pada caseback yang solid. Ini adalah langkah terbaru dalam dedikasi Breitling terhadap masalah lingkungan yang berkaitan dengan lautan di bawah CEO Georges Kern, yang sukses dengan rilis edisi Heritage Superocean II, yang dikembangkan bersama dengan merek pakaian berkelanjutan yang didirikan oleh peselancar legendaris, Kelly Slater. Bagi para penggemar merek jam tangan Breitling lama akan tahu dari nama dan model arlojinya, bahwa Superocean Heritage II Chronograph 44 Ocean Conservancy Limited Edition ini didasarkan pada koleksi Superocean Heritage II Chronograph 44.

CGW Magazine 119


Econyl berasal dari kata ‘eco” (ramah lingkungan) dan “nylon” yang berarti bahannya terbuat dari nilon daur ulang dari jaring ikan yang sudah tidak terpakai

120 CGW Magazine


HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Dua tampilan dari arloji Superocean Heritage Ocean Conservancy Limited Edition terbaru; Lulu bersama team Time International; Pendeta Hindu dan relawan dari Bali turut membantu; Lulu, Sally Fitzgibbons dan Stephanie Gilmore HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Kelly Slater dan arloji Superocean Heritage II Chronograph 44 Ocean Conservancy berpose di Omnia Bali; Komunitas lokal Trash Hero Indonesia turut berpartisipasi; Sunset di tepi pantai Sanur hotel Hyatt Regency Bali

Arloji Superocean Heritage II Chronograph 44 Ocean Conservancy Limited Edition terbaru ini hadir dalam case dari stainless steel dengan diameter 44mm, dan memiliki kombinasi warna biru dan perak yang tidak biasa yang membuatnya menonjol dari model produksi lain pada umumnya. Aksen yang erat dengan warna laut yang kebiruan terlihat jelas mulai dari bezel yang berwarna biru dengan dial jam berwarna perak dihiasi aksen biru, jarum jarum detik chronograph di bagian tengah juga berwarna biru, hingga detil pada penghitung chronograph untuk menit dan jam yang telah berlalu masingmasing pada posisi pukul 12 dan 6. Selain itu, tulisan Superocean juga berwarna biru, begitu juga penanda menit di sepanjang pinggiran dial, termasuk warna Super-LumiNova juga bersinar dalam berwarna biru, bukannya hijau. Superocean Heritage II Chronograph 44 Ocean Conservancy Limited Edition ini terlihat sangat sporty dengan tali Nato bergaris-garis dalam warna putih dan biru senada yang terbuat dari bahan daur ulang khusus yang disebut Econyl. Dan seperti yang dijelaskan oleh Kelly Slater, Econyl adalah portmanteau atau penggabungan dari kata ‘eco” (ramah lingkungan) dan “nylon” yang berarti bahannya terbuat dari nilon daur ulang dari jaring ikan yang sudah tidak terpakai lagi. Untuk mesin jam, Breitling Calibre 13 yang sebenarnya adalah ETA 7750 yang andal dan sudah teruji, dengan cadangan daya sekitar 48 jam. Namun gerakan mesin jam ini tidak dapat dilihat karena caseback tertutup dari baja solid dan dihiasi ukiran logo Ocean Conservancy. Breitling Superocean Heritage II Chronograph 44 Ocean Conservancy Limited Edition ini diproduksi terbatas, hanya 1.000 buah dengan harga USD 6.250, dan untuk menegaskan pesan konservasi, arloji dikemas dalam sebuah kotak khusus yang terbuat dari 100% bahan daur ulang. Breitling akan menyumbangkan sebagian dari penjualan setiap jam Edisi Terbatas ini kepada Ocean Conservancy bagi kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh badan amal tersebut. www.breitling.com

CGW Magazine 121


Special Report

JNA AWARDS 2019 Indonesia masuk daftar penerima JNA Awards 2019

J

NA Awards yang prestisius dibentuk tahun 2012 oleh Informa Markets, Hong Kong adalah platform utama industri perhiasan dan batu permata yang bertujuan untuk mendorong dan mempromosikan keunggulan, inovasi, dan praktik bisnis terbaik, selain mengenali individu dan perusahaan yang telah menunjukkan keunggulan, kepemimpinan dan inovasi, dan telah memberikan kontribusi positif bagi bisnis dan komunitas mereka, dengan fokus pada pencapaian yang dibuat di Asia.

/ Wilayah di luar India dan Cina, setelah tahun lalu juga berhasil memenangkan penghargaan. Hasil dari edisi 2019 akan diumumkan pada 17 September mendatang di Upacara Penghargaan JNA 2019 dan Gala Dinner. Tahun ini terdapat hampir 100 entri berkualitas tinggi dari 15 negara dan wilayah, dan 46 di antaranya masuk daftar penerima penghargaan. Inovasi Industri Tahun Ini dan Pengusaha Muda Tahun Ini (usia 40 tahun ke bawah) terbukti menjadi dua dari kategori paling populer, dan ini adalah area yang memegang kekuatan pendorong dalam kemajuan industri.

Penghargaan JNA juga berfungsi sebagai platform untuk mengenali dan merayakan pencapaian luar biasa dalam industri perhiasan dan batu permata internasional. Dan pada bulan Juni yang baru lalu, mereka mengumumkan daftar penerima penghargaan yang sangat dinanti di 11 kategori untuk edisi tahun ini. Dan kita patut berbangga karena Frank & Co Jewellery dari PT Central Mega Kencana Indonesia kembali masuk dalam daftar pemenang (Honouree) dari kategori Perusahaan Terkemuka Tahun Ini (Outstanding Enterprise of the Year) untuk Negara

Panel juri independen 2019 terdiri dari para pakar industri: James Courage, mantan CEO Platinum Guild International (PGI) dan mantan Ketua Dewan Responsible Jewellery Council (RJC); Albert Cheng, mantan Direktur Pelaksana World Gold Council, Far East (WGC); Lin Qiang, Presdir Pelaksana Shanghai Diamond Exchange (SDE); Nirupa Bhatt, Direktur Pelaksana Institut Gemologi Amerika (GIA) India dan Timur Tengah; Yasukazu Suwa, Ketua Suwa & Son, Inc; dan Mark Lee, Direktur Riset Institut Strategi Pasifik Asia (APIFS).

122 CGW Magazine


TIME TO TRAVEL All About Luxury Travels Parties Around The Globe

CHARRIOL


Time Travel

BALI HIDEAWAY Nikmati kemewahan suite yang telah diperbaharui dengan fasilitas baru yang eksklusif dan mewah

A

da yang berbeda saat Anda berkunjung ke Anantara Seminyak Bali Resort tahun ini. Setelah sukses selama lebih dari satu dekade memanjakan para pelancong dengan kemewahan otentik dari resor yang terletak di pantai Seminyak ini, Anantara Seminyak Bali Resort menghadirkan wajah baru dengan renovasi indah dari 59 suite mereka. Terlihat pada peningkatan kategori Anantara Suite menjadi Seminyak Suite dan kategori Anantara Ocean Suite menjadi Seminyak Ocean Suite, yang selesai pada bulan Juni lalu. Dilanjutkan dengan kategori Anantara Pool Suite ke Seminyak Pool Access Suite yang akan selesai pada awal tahun 2020. Ketiga kategori suite mendapat manfaat dari desain interior yang disempurnakan, dan Seminyak Ocean Suite yang mewah akan menawarkan layanan ekstra eksklusif dan terbaik. Selain itu The Penthouse, yang terbentang seluas 420 m2 memiliki tampilan glamor dengan desain interior yang apik, kolam renang pribadi dan pemandangan indah ke Pantai Seminyak, seluruhnya mendapatkan perangkat tambahan yang mewah. Gaya interior seluruh suite semakin elegan dengan sentuhan asli dan mencerminkan keindahan eksotis dan warisan artistik Bali. Ketiga kategori suite memiliki ruang seluas 80 meter persegi yang dirancang dengan rapi. Kamar tidur utama dengan tempat tidur ukuran king menyatukan kamar mandi yang luas dengan bak mandi teraso yang dalam dan shower Hansgrohe. Lounge terpisah menawarkan relaksasi

124 CGW Magazine


yang elegan, ditambah dengan kenyamanan ultra-modern termasuk TV satelit dengan layar LED, suara surround stereo, dan WiFi berkecepatan tinggi. Para tamu dapat menikmati kehangatan sinar mentari di balkon pribadi mereka dan menyegarkan tubuh di jacuzzi pribadi, yang menghadap pemandangan kolam renang dan taman. Para tamu Pool Suite dapat langsung terjun dari teras berjemur pribadi mereka ke kolam renang semi-pribadi eksklusif. Para tamu Seminyak Ocean Suite dimanjakan dengan teras pribadi dan pemandangan lautan saat matahari terbenam yang indah. Dari mulai saat kedatangan, para tamu dapat memilih pengalaman check-in dalam privasi suite mereka sendiri, atau bahkan saat bepergian dengan mobil saat memesan transfer bandara. Check-in dapat dilakukan lebih awal, jam 11.00 pagi dan check-out lebih lambat, jam 3 sore (tergantung ketersediaan kamar). Para tamu yang menginap empat malam atau lebih akan mendapatkan layanan gratis spa mewah pijat tubuh 60 menit untuk dua orang. Minum teh untuk dua orang dapat dinikmati pada pukul 17:00 di balkon suite. Kursi santai untuk menikmati sunset dapat dipesan di MoonLite Kitchen and Bar dan S.O.S. Restaurant, dengan staf yang berdedikasi memastikan perhatian yang dipersonalisasi. Para tamu juga menerima kemewahan tambahan berupa suguhan buah tropis harian hingga camilan khas Bali. Seorang kepala pelayan, koki, dan pelayan yang berdedikasi memungkinkan para tamu untuk menikmati makanan yang dibuat sesuai dengan keinginan mereka pada waktu yang mereka pilih sendiri, yang akan melengkapi pengalaman menginap di Anantara Seminyak Bali Resort.

Para tamu dapat menikmati kehangatan sinar mentari di balkon pribadi mereka dan menyegarkan tubuh di jacuzzi pribadi

Anantara Seminyak Bali Resort Jl. Abimanyu (Dhyana Pura) Seminyak, Bali 80361 T: + 62 361 737773 www.bali.anantara.com

CGW Magazine 125


Time Travel

GARDEN OF EDEN Alila Ubud menawarkan pemandangan spektakuler dan keindahan arsitektur Bali

W

isatawan yang berkunjung ke Bali tidak hanya mencari keindahan pantainya, melainkan ada juga mereka yang ingin menikmati pemandangan eksotis ke dalam hutan Bali yang masih rimbun dan bahkan berkesempatan melihat beberapa penampakan margasatwa. Alila Ubud yang terletak tinggi di lereng bukit di tepi lembah sungai Ayung yang hijau subur di kawasan Ubud menghadirkan eksotisme pegunungan yang tenang, berpadu harmonis dengan desain resor yang kontemporer dan arsitektur Bali, lengkap dengan halaman terpencil, teras luas dan taman pribadi. Menciptakan suasana pedesaan yang asri, Alila Ubud terdiri dari 14 bangunan berlantai dua dari kayu dan batu kali yang menawarkan 68 kamar dengan pemandangan yang indah serta 3 jenis villa yang dapat dipilih. Seperti halnya seluruh properti Alila, Alila Ubud memiliki standar layanan yang tiada duanya. Staf selalu menyambut tamu dengan senyum lebar dan membuat setiap tamu yang datang merasa nyaman. Resor mewah di Ubud yang

126 CGW Magazine


berjarak hanya 15 menit dari pusat seni dan budaya Bali ini mengajak para tamu untuk dapat menyaksikan sejarah Ubud yang kaya, hasrat seni ayang rtistik dan warisan budaya Bali. Tidak hanya itu, resor ini juga ramah lingkungan, karena telah bersertifikasi Green Globe, serta terlibat erat dengan inisiatif penghijauan serta program yang mendukung masyarakat sekitarnya. Bagi mereka yang ingin menikmati fasilitas paling mewah, Terrace Tree Villas yang baru direnovasi benar-benar spektakuler dengan nuansa modern dan luas dari kamar-kamar yang disandingkan oleh hutan tropis yang rimbun dan menakjubkan. Selain kamar-kamar dan villa yang nyaman, resor ini juga dilengkapi oleh restoran Plantation, tempat makan bergaya Bali yang terbuka dengan tiang-tiang pilar kelapa yang menjulang tinggi di tengahnya, dan atap bergaya tradisional dari alang-alang menciptakan nuansa eksotis bagi pengunjung saat mereka menikmati pemandangan yang menakjubkan dari lingkungan alami Ubud. Cabana Lounge yang baru dirancang menghadap ke kolam renang tanpa batas yang ikonik, menawarkan pemandangan lembah yang menakjubkan. Lounge terbuka yang sangat spektakuler dalam desain dan layanannya adalah pilihan tepat untuk menikmati saat-saat matahari terbenam. Layanan utama lain yang wajib dicoba

Seperti halnya seluruh properti Alila, Alila Ubud adalah resor mewah yang memiliki standar layanan yang tiada duanya tentunya adalah The Alila Ubud Spa yang sudah sangat dikenal dengan layanan terbaiknya. Fasilitas lainnya termasuk galeri seni, perpustakaan dan ruang tv, butik, antar-jemput gratis ke Ubud, concierge, makan di dalam kamar, wifi gratis dan fasilitas lainnya yang akan memanjakan setiap tamu yang berkunjung ke Alila Ubud. ALILA UBUD Desa Melinggih Kelod, Payangan, Gianyar, Bali 80572 Phone: +62 361 975 963 Email: ubud@alilahotels.com www.alilahotels.com/ubud

CGW Magazine 127


Time Travel

JOURNEY TO THE HEART OF BALI Rasakan liburan di Ubud yang paling berkesan bersama Sthala

T

erletak di pegunungan yang sejuk, hanya satu jam perjalanan ke utara bandara dan resor di selatan Bali, Ubud dianggap dalam banyak hal sebagai jantung budaya Bali. Kota pedesaan tradisional ini adalah rumah dari salah satu keluarga kerajaan Bali dan merupakan pusat kerajinan tradisional yang sangat digemari wisatawan asing maupun domestik yang berkunjung ke Bali. Di jantung budaya Bali inilah Sthala, A Tribute Portfolio Hotel, Ubud Bali hadir di tengah-tengah lanskap Ubud yang hijau subur, hutan lebat dan sungai Wos yang jernih. Lokasinya yang strategis, dapat dicapai dalam waktu hanya 60 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai dan 15 menit dari pusat wisata Ubud, telah membuat hotel bintang lima yang dikelola oleh Marriott International ini menjadi destinasi terbaru di Ubud yang tidak hanya menyuguhkan akomodasi kamar, melainkan juga beragam fasilitas menarik demi memanjakan para tamunya. Mulai dari antar-jemput gratis

128 CGW Magazine


Sthala, A Tribute Portfolio Hotel, Ubud Bali hadir di tengah-tengah lanskap Ubud yang hijau subur, hutan lebat dan sungai Wos yang jernih setiap hari ke pusat Ubud melalui pemandangan indah tebing, sawah hingga jernihnya Sungai Wos yang juga terlihat dari 143 kamar dan suite Deluxe dengan ruang tamu dan balkon yang luas, sajian kuliner yang menggoda selera, hingga layanan dan fasilitas lain yang memungkinkan setiap tamu yang menginap dapat bersantai, dimanjakan, dan mengalami kehangatan orang Indonesia dan budaya Ubud, dengan sapaan ramah khas Ubud. Aktivitas yang ditawarkan oleh Sthala juga sangat bervariasi, terlebih karena hotel ini terletak di tengah-tengah lanskap Ubud yang hijau subur sehingga aktivitas seperti eksplorasi ke desa-desa sekitar terdengar menggiurkan, Desa Campuhan, Penestanan, Peliatan dan banyak desa lain dapat menjadi destinasi wisata dimana para wisatawan dapat bertemu langsung dan merasakan keramahan dari penduduk desa. Berolahraga yoga di tepi Sungai Wos atau sekedar duduk menikmati keindahan alam juga menjadi aktivitas yang menenangkan jiwa. Untuk kuliner, Sungai Restaurant menawarkan suguhan dengan cita rasa internasional namun dengan gaya “Go Local�, atau Naga Rooftop Bar and Lounge untuk menemani saat-saat sunset, serta Panorama Pool Bar untuk hiburan di ujung malam, bermanjakan jernihnya air di infinity pool dan minuman segar dari bar. Sthala, Tribute Portfolio Hotel, Ubud Bali adalah pilihan yang tepat bagi para pecinta budaya maupun alam pegunungan Bali yang masih asri, indah dan hijau. Sthala, A Tribute Portfolio Hotel, Ubud Bali - Marriott International Jl. A.A Gede Rai, Mawang Kelod, Lodtunduh, Ubud, Bali 80571 T: (62)361 3018700 www.sthalaubudbali.com

CGW Magazine 129


Time Travel

NEW STAR

IS BORN Destinasi gaya hidup terbaru yang mencerminkan gaya hidup hip dan kontemporer

D

engan bangunan yang letaknya strategis di antara gedung-gedung pencakar langit di pusat kawasan ritel dan bisnis yang paling dinamis di Ibu Kota dan bersebelahan dengan Bursa Efek Indonesia, Alila SCBD Jakarta menjadi surga bintang lima terbaru di kawasan ini yang akan membawa gaya hidup papan atas ke level berikutnya. Gedungnya tampil modern dan mengusung kecanggihan kontemporer, cocok untuk menjadi tuan rumah bagi acara bisnis maupun sosial. Mengusung desain dan arsitektur karya IAW yang berbasis di Bangkok yang unik, tampilan eksterior hotel terdiri dari pola-pola berbentuk tongkat

130 CGW Magazine


Alila berarti “Kejutan� dalam bahasa Sansekerta, yang mencerminkan karakter properti ini dan kesan para tamu ketika bermalam di Alila

aluminium dan kanopi yang saling tumpang tindih, menghasilkan garis-garis dan bayangan serta rasa akan adanya ilusi bagi mereka yang lalu lalang di kawasan ini. Desainnya sendiri terinspirasi oleh bentuk lahan properti yang unik, sehingga bangunan ini pun dibangun dengan podium yang panjang dan menara berbentuk berlian. Alila SCBD Jakarta yang baru dibuka pada bulan Februari ini mengusung ciri khas Alila, yaitu perpaduan desain yang inovatif, dengan kemewahan dan lokasi-lokasi nan unik, yang disempurnakan dengan pelayanan personal, ruang pribadi serta petualangan tak terlupakan. Alila berarti “Kejutan� dalam bahasa Sansekerta, yang mencerminkan karakter properti ini dan kesan para tamu ketika bermalam di Alila. Bentuk bangunan hotel ini sangat dinamis yang terlihat hingga ke kamar hotel dalam berbagai konfigurasi yang berbeda, seluruhnya dilengkapi dengan jendela menawan yang memperlihatkan pemandangan kota Jakarta, kamar mandi yang menyenangkan dan segala kemudahan modern karya desainer interior ternama.

CGW Magazine 131


Lobi hotel yang luas juga dihiasi instalasi seni yang dramatis dan terinspirasi dari batik serta tekstil Asia Tenggara bertajuk ‘Bats, Birds and Butterflies’

Sarat dengan cerminan gaya hidup hip dan kontemporer, hotel yang memiliki 227 kamar studio dan suite dengan gaya minimalis dan modern ini dihiasi berbagai instalasi seni, mulai dari luar pintu masuk hotel, tamu disapa oleh karya bertajuk ‘Orbital of Joy’ karya duo Indieguerillas dari Yogyakarta yang berukuran besar dan dipasang di dinding. Karya kontemporer berbentuk circular orbital ini menggambarkan siklus atau perjalanan yang terus berlanjut. Sementara di lobi hotel yang luas juga dihiasi instalasi seni yang dramatis dan terinspirasi dari batik serta tekstil Asia Tenggara bertajuk ‘Bats, Birds and Butterflies’, karya arsitek dan seniman kelahiran Australia, Richard Hassell. Karya itu mencakup sejumlah mozaik aluminium berbentuk burung, kelelawar dan kupu-kupu tiga dimensi dalam berbagai ukuran, dari 80-400cm, ditempel di dinding atau digantung dari langit-langit. Terdapat pula ruang serbaguna yang inovatif untuk berbagai acara, seperti Artisian Bar seluas 512 m², yang terletak di lantai dasar, dirancang sebagai ruang berkumpul untuk komunitas pengrajin, dan Event Gallery di lantai tiga yang dapat menampung hingga 769 tamu dan dirancang untuk mengangkat acara apa pun ke tingkat kecanggihan berikutnya, apakah itu peluncuran produk, pameran seni, peragaan busana, atau pesta koktail. Galeri unik berbentuk U seluas total 714 meter persegi ini dikelilingi oleh jendela dari lantai ke langit-langit, mengisi

132 CGW Magazine


ruangan dengan cahaya alami dan pemandangan panorama kota di siang hari, yang berubah menjadi latar belakang lampu kota yang spektakuler saat matahari terbenam. Galeri ini terhubung langsung ke Catwalk Pool dan teras luar ruangan hotel yang menakjubkan, menawarkan area yang luas dan dikelilingi oleh pemandangan cakrawala. Fasilitas lainnya adalah gym dan Spa Alila, dan sejumlah restoran kelas dunia dengan berbagai konsep, seperti ‘New York style Vong Kitchen’ dan ‘Le Burger’ yang buka 24 jam, keduanya diawasi langsung oleh chef peraih bintang Michelin yaitu Jean-Georges Vongerichten beserta putranya, Cedric. Yang kini sangat hip dan menjadi favorit adalah restoran ‘Hakkasan’ dari The Hakkasan Group, sehingga para tamu Alila SCBD selalu memiliki pilihan baik untuk santap siang maupun malam, hingga larut malam sekalipun. Alila SCBD Jakarta SCBD Lot 11, Jl. Jend. Sudirman, Kav 52-53 Jakarta 12190 Phone +62 21 5080 8777 E: scbd@alilahotels.com www.alilahotels.com/scbd

CGW Magazine 133


Time Travel

STOP WONDERING, START WANDERING Petualangan tak terlupakan di atas kapal-kapal pesiar mewah

D

alam rangka merayakan Ulang Tahun Royal Caribbean International ke-50, perusahaan kapal pesiar dengan merek global ini memberikan penawaran terbaik di Indonesia sekaligus peluncuran kampanye pemasaran terbarunya, ‘Stop Wondering, Start Wandering’, yang menjawab segala kekhawatiran konsumen yang bertanya-tanya tentang fasilitas di kapal pesiar, dan adanya kesalahpahaman tentang mahalnya biaya dan rasa bosan, dan mengkibatkan seseorang menjadi khawatir tidak bisa menikmati pengalaman berlayar. Setelah dimodernisasi dengan biaya senilai USD 97 juta dolar, kapal Royal Caribbean pertama yang disempurnakan akan berlayar di Asia pada bulan Oktober mendatang, dan menawarkan berbagai inovasi menarik dan pertama di industri ini, mulai dari seluncur air The Perfect Storm, Vitality Spa, FlowRider, simulator skydiving Ripcord by iFly, Zip Line, perosotan Abyss Ultimate dan Bionic Bar hingga trampolin bungee SkyPad VR, yang menjadi daya tarik bagi tamu dari semua golongan usia di seluruh dunia. Tanggal 21 Oktober, kapal Voyager of the Seas akan berangkat dari Singapura, mulai dari 3 hingga 5 malam ke pelabuhan-pelabuhan seperti Phuket, Melaka, Penang dan Kuala Lumpur (Port Klang). Sementara Quantum of the Seas akan menawarkan 34 pelayaran selama 6 bulan mulai dari tanggal 16 November, yang juga berangkat dari Singapura. Rencana perjalanannya meliputi pelayaran 4 malam ke Phuket dan Kuala Lumpur (Port Klang), pelayaran 5 malam ke Phuket, Kuala Lumpur (Port Klang) dan Penang dan pelayaran 7 malam ke Bangkok (Laem Chabang) dengan bermalam dan Kota Ho Chi Minh. Dilanjutkan dengan pelayaran ke Pasifik Selatan selama 9 hingga 12 malam dari Sydney, Australia, mulai tanggal 30 November. www.royalcaribbean.com

134 CGW Magazine


Sanctuary for the Senses

Acquaint yourself with the fascinating culture, rich heritage and traditions of spiritual Bali at one of The 58 Most Luxurious Hotel in The World by Forbes Travel Guide. Poised majestically on a cliff top near the Uluwatu temple, the 71 exclusive all-pool villa resort is an exemplary illustration of the distinctive Banyan Tree experience and famed Balinese hospitality. From its lofty perch on Bali’s southernmost cliff, Ju-Ma-Na presents fine dining with a dramatic view. Delicious seafood artfully prepared by talented chefs will take your taste buds on a culinary journey. Indulge in signature dishes steeped in Indonesia’s rich culinary traditions and international favorites at Bambu and variety of Nouvelle Balinese cuisine at Tamarind Restaurant.


Glitz & Glam

Kevin Lie memberikan presentasi tentang sejarah Grand Seiko Harjono Lie, Kartika S. Winata dan Kevin Lie

Perfect Timing Pada tanggal 5 Maret lalu, Managing Director PT. Eurobutik Bangun Indonesia (EBI), Kartika Winata didampingi oleh Presiden Komisaris PT. Asia Jaya Indah, Harjono Lie dan Project Manager Kevin Lie mengundang media untuk menyaksikan peluncuran koleksi Edisi Terbatas Grand Seiko di butik Independent, Pacific Place Jakarta. Mereka juga menyampaikan presentasi mengenai koleksi Grand Seiko terbaru di Indonesia, dan sekaligus mengumumkan PT. EBI sebagai peritel eksklusif Grand Seiko untuk koleksi-koleksi Edisi Terbatas di Indonesia yang tersedia secara eksklusif di butik Independent. Di antara koleksi yang kini sudah bisa didapatkan di butik ini adalah SBGA211 yang digerakkan oleh mesin caliber Grand Seiko yang unik, Spring Drive.

Sambutan dari Harjono Lie

Grand Seiko tersedia di Independent boutique

136 CGW Magazine

Sambutan dari Kartika S. Winata

Tumpengan unik dari sushi khas Jepang

Kenly Lie, Alimin Lie dan Hanwen Tay

Indra Sadikin dan Benny Suteja

Media turut menyaksikan peluncuran koleksi Grand Seiko


Chris Wan, Anastasia, Soon Boon Chong, Hu Bing, Nicolas Vulliem

in dan David Nam

Anastasia Markelova

Soon Boon Chong

Golden Time Pada tanggal 9 April lalu, merek jam tangan asal Swiss, Corum meluncurkan mahakarya terbaru mereka dalam acara Gala Dinner yang megah bertajuk Peluncuran Produk Corum 2019 di Sunrise Kempinski Hotel, Beijing, China. Acara itu menampilkan Duta Merek Global Hu Bing, dan dihadiri oleh para mitra kerja, anggota media dan tamu bergengsi dari berbagai belahan Asia. Acara ini juga menandai debut koleksi Admiral Ac-One 45 Openworked Tourbillon. Gala Dinner dibuka oleh Soon Boon Chong, Direktur Pemasaran & Penjualan Global Montres Corum dan Hu Bing yang mendemonstrasikan arloji Golden Bridge Round 43 Tourbillon. Para tamu dari Cina Daratan, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia, dan Indonesia diundang untuk menikmati santap malam dan dihibur dengan musik dan suasana yang dinamis.

Hu Bing dan majalah CG-Watches, Indonesia

Acara dibuka secara simbolis dengan emblim Corum

ru Model dan jam Corum terbaru

terba Model dan jam Corum

Jeremy Lim dari Cortina Watch, Selina Ang dari Corum, Lulu F. Pasha dan Peter Chong dari Deployant

Anastasia M. di Sunrise Kempinski Hotel, Beijing Duta Global Corum, Hu Bing

CGW Magazine 137


Natalia Vodianova bersama Co-President Chopard

Caroline Scheufele dan undangan VIP lainnya

Olga Litviniuk, Natalia Vodianova dan CEO Ferring Pharmaceuticals, Frederik Paulsen

Rita Ora

Secret Garden Gala amal Secret Garden, yang didukung oleh Ferring Pharmaceuticals dan Chopard, diadakan di situs warisan Swiss yang memiliki makna nasional, kastil Coppet yang ikonik, Kanton Vaud, pada 13 Juni lalu. Dipandu oleh pengurus Yayasan Naked Heart (Swiss), Frederik Paulsen dan Olga Litviniuk, acara gala ini dihadiri oleh crème de la crème di Swiss dan para selebriti yang diundang untuk berpartisipasi mengumpulkan dana yang sangat dibutuhkan untuk yayasan amal yang didirikan oleh Natalia Vodianova tersebut. Acara yang bertujuan untuk menyediakan layanan dukungan gratis untuk keluarga anak-anak dengan autisme dan kebutuhan khusus lainnya, serta menciptakan fasilitas bermain inklusif untuk anak-anak dari semua kemampuan itu berhasil menggalang dana lebih dari EUR900.000.

Model mengenakan perhiasan Chopard dan gaun Luisa Beccaria

Kirsty Bertarelli

Elsa Hosk mengenakan sepatu Rene Caovilla

Rene Caovilla untuk sepatu Chopard

Model dengan perhiasan Chopard dan gaun Luisa Beccaria

Natalia Vodianova dan Caroline Scheufele Perhiasan Chopard pada model

138 CGW Magazine

Petra Nemcova

Model dengan perhiasan Chopard dan gaun Luisa Beccaria


Yohana S. Yembise dan Clara Rachmady

Andhien Nadzoery, Debby Robert dan Hendra

Maya Miranda dan Andreas Reza Nazaruddin

Share Our Love Pada tanggal 29 Mei lalu, seorang pengusaha handal yang berjiwa sosial tinggi, Maya Miranda Ambarsari yang juga Pemilik Rumah Belajar Miranda menggelar Kegiatan Iftar Ramadhan sekaligus lelang amal yang didukung oleh merek jam tangan mewah deLaCour. Acara yang berlangsung meriah di Hotel Mulia Senayan, Jakarta tersebut dibuka oleh Tari Sufi dan sambutan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, dan dimeriahkan oleh fashion show dari Alleira Batik, Adithhendart, Opibachtiar, dan Icha Liem. Dilanjutkan dengan lelang salah satu koleksi Edisi Terbatas deLaCour yang hasilnya didonasikan untuk Yayasan Rumah Belajar Miranda. Acara yang bertajuk ‘Share Our Love With Rumah Belajar Miranda’ itu ditutup dengan penyerahan donasi dan apresiasi untuk pendukung acara.

Gulya Rozukulova dan Gunel Gardyeva

Tuti Roosdiono

Happy Djarot dan Linda Arbarin Lisa Carolin dan Devita Rusdi

Rita Pusponegoro

Zakaria Hamzah dan Opi Bachtiar

Eddy Gozali dan Neva Gozali

Pin’z Wijaya

Saleem Mohammed dan Itha Saleem

CGW Magazine 139


Petrus Irianto, Tennis Tanafie dan Steven Hernowo

Marc Menant

Piaget Altiplano terbaru

Object Of Desire Pada tanggal 19 Juli lalu, Piaget mengadakan acara makan malam eksklusif khusus untuk para tamu dan pelanggan VIP Piaget di Indonesia yang sekaligus menampilkan koleksi jam tangan mewah terbaru mereka, Altiplano Ultimate Concept Watch. Acara yang berlangsung di Penthouse Suite, Grand Hyatt Jakarta tersebut dibuka dengan presentasi menarik oleh Marc Menant dari Swiss, Pemimpin pemasaran proyek dari Watchmaking Division (HQ) yang mengajak para tamu untuk mengabadikan momen dan koleksi yang ditampilkan selama acara. Secara keseluruhan, ia berbicara tentang sejarah Piaget 9 P dan 12P, hingga proses pembuatan jam tangan Ultrathin dan menampilkan beberapa komponen dari Ultimate Concept Watch dan dua arloji Patrimony 9P dan 12P yang dibuat pada 1950-an dan 60-an.

Cherryl Seah Rika Hariman dan Aditya Sali

Dua model terbaru dari Altiplano Ultimate Concept Watch

140 CGW Magazine

Steffany dan Wirontono Tandiono

Indra Budiman dan istri

Samuel Gunawan

Adidarma Herman

Freddy Susanto dan Emi Ardinoto

Lily Marpaung dan Yofi Lasa

Wiwin Kurniawan dan Yuliati Chandra

Team Time International dan Piag

et


D R E A M I T, W I S H I T, D O I T. A haven of hip sophistication, Alila SCBD Jakar ta takes lavish lifestyle living to the next level. Unique design architecture , chic pads and wor ld-class dining in the hear t of the city’s prime district.

Located in the hear t of the vibrant Sudirman Centr al Business District (SCBD) and next door to the Indonesia Stock Exchange , this boutique-luxur y hotel is encompassing 227 stylish studios and suites, innovative event spaces, an outdoor pool, gym, and the soon-to-open Spa Alila. Not to mention wor ld-class dining concepts, from the lunch and dinner crowds to the night owls, Alila SCBD cater s to Jakar ta’s foodies with New Yor k style ‘Vong Kitchen’ and ‘Le Burger’, both by Michelin-star red Jean-Georges Vonger ichten and son Cedric; as well as the wor ldfamous and award-winning modern Cantonese style ‘Hakkasan’ restaurant, a unique and stylish fine dining experience located on the 25 th floor of the hotel. Whether in the city for business or to see the sights, this is the place to be . A sophisticated commune for wor k and play, Alila SCBD Jakar ta is the new happening.

BO OK NOW t

+6221 5080 8777

e

s c b d @ a l i l a h ot e l s.c o m

#A LILA SCBD

alilahotels.com/scbd CGW Magazine 141


Glossary of Watch Terms Alarm Alat yang membunyikan sinyal suara pada waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Altimeter Alat yang menentukan ketinggian berdasarkan respons terhadap perubahan tekanan barometrik. Analog Display Menggunakan tangan untuk menunjukkan waktu, bukan layar LCD. Analog Watch (Jam Tangan Analog) Jam tangan dengan muka arloji, jarum jam, dan angka atau penanda yang menunjukkan display jangka waktu total 12 jam. Digital analog adalah arloji yang dilengkapi display digital sekaligus jarum jam seperti pada arloji konvensional. Annual Calendar (Kalendar Tahunan) Mesin yang menunjukkan minimal tanggal, hari, dan bulan. Banyak model juga menunjukkan fase bulan. Arloji ini menyesuaikan dengan tepat bulan pendek maupun panjang; tapi tidak akurat untuk tahun kabisat (sekali dalam empat tahun, bulan Februari hanya terdiri dari 28 hari). Aperture Jendela atau bukaan kecil pada muka arloji jam tangan yang menunjukkan beberapa indikasi, misalnya jam dan tanggal. Beberapa muka arloji (dalam bahasa Prancis: montres Ă guichet) memiliki aperture semacam ini. Assembling (Perakitan) Proses pemasangan komponen-komponen sistem penggerak. Dulu proses ini seluruhnya dilakukan dengan tangan, tapi kini sebagian besar sudah dilakukan secara otomatis menggunakan mesin. Meski demikian, pekerjaan oleh manusia masih tetap ada, terutama untuk inspeksi dan pengujian. Automatic Movement (Sistem Penggerak Otomatis) Sistem penggerak mekanis yang tidak perlu diputar karena rotornya, bagian dari mekanisme otomatis, memutar pegas utama tiap kali pemakai menggerakkan tangannya. Sistem penggerak otomatis pertama diciptakan di Swiss oleh Abraham-Louis Perrelet pada abad ke-18. Bila sudah terputar penuh dan tak dipakai, kebanyakan arloji otomatis memiliki cadangan daya hingga 36 jam.

142 CGW Magazine

@ARMIN STROM

Auto Repeat Countdown Timer Timer hitung mundur yang langsung mengeset ulang begitu waktu yang sudah diset sebelumnya terlewatkan, dan memulai hitung mundur kembali. Timer ini terus mengulangi hitung mundur sampai penggunanya menekan tombol stop. Automatic Watch (Arloji Otomatis) Arloji yang pegas utamanya diputar oleh sistem penggerak atau akselerasi lengan pemakai. Berdasarkan prinsip daya tarik bumi, rotor berputar dan menyalurkan energinya ke pegas memakai mekanisme yang sesuai. Sistem ini ditemukan oleh Abraham-Louis Perrelet pada abad ke-18.

Automatic Winding/Self-Winding Istilah ini merujuk pada arloji yang memakai sistem penggerak mekanis (kebalikan dari sistem penggerak quartz atau elektrik). Pemutarannya dilakukan dengan gerakan lengan pengguna, bukan memutar sistem pemutarnya. Rotor yang berputar karena gerakan kemudian memutar pegas utama jam tangan. Jika arloji otomatis tidak dipakai satu atau dua hari, putarannya akan melambat dan perlu diputar secara manual agar berjalan kembali. Balance Spring (Pegas Penyeimbang) Pegas yang sangat kecil (disebut juga “hair spring� atau pegas rambut) dalam arloji


mekanis yang memutar roda penyeimbang kembali ke posisi netral. Balance Wheel (Roda Penyeimbang) Bagian dari sistem penggerak arloji mekanis yang berputar, membagi waktu menjadi beberapa segmen yang sama. Barrel Tabung tipis berisi pegas utama arloji. Tepian bergerigi barrel mendorong train. Battery Reserve Indicator Indikator cadangan baterai Bezel Cincin yang melingkari muka arloji, biasanya terbuat dari emas, lapisan emas atau baja. Bi-directional Rotating Bezel Bezel yang dapat digerakkan mengikuti arah jarum jam atau sebaliknya. Ini dipakai untuk kalkulasi matematis atau untuk mengecek waktu yang telah lewat. Bracelet (Gelang) Jenis tali arloji yang terbuat dari elemenelemen berbentuk menyerupai rantai. Bridge Bagian pelengkap yang terpasang ke pelat utama untuk membentuk bingkai sistem penggerak arloji. Bagian-bagian lainnya dipasang di dalam bingkai. Cabochon Batu penghias yang dibentuk bundar. Calendar (Kalender) Fitur yang menunjukkan tanggal, dan sering kali juga hari dan tahunnya. Ada beberapa macam arloji kalender. Caliber/Calibre Istilah yang sering dipakai oleh perusahaan jam tangan Swiss untuk menyebut tipe model tertentu, misalnya Caliber 48 berarti model 48. Istilah ini juga lebih lazim dipakai mengindikasikan bentuk, layout, atau ukuran sistem penggerak. Cambered Sering dipakai merujuk pada bentuk muka arloji atau bezel yang berlekuk atau melengkung.

Case Logam yang mewadahi komponenkomponen jam tangan. Logam yang paling lazim dipakai adalah stainless steel, tapi titanium, emas, perak, keramik, dan platinum juga bisa dipakai. Arloji yang kurang mahal biasanya terbuat dari kuningan dan dilapisi emas atau perak.

Complication Arloji yang dilengkapi fungsi-fungsi lain selain untuk menunjukkan waktu. Misalnya, chronograph adalah salah satu complication dalam jam tangan. Kerumitan atau complication lainnya antara lain minute repeater, tourbillon, kalender abadi, atau split second chronograph.

Caseback Sisi belakang case arloji, bagian yang menempel pada kulit. Kadang dibuat transparan sehingga dapat melihat mesin di dalam arlojinya, atau bisa juga solid. Kebanyakan manufaktur mengukir bagian punggung arloji ini dengan nama (brand) mereka, informasi tahan air dan guncangan, unsur logam case-nya, dan berbagai detail lainnya.

COSC Badan pengujian chronometer resmi di Swiss yang memeriksa setiap arloji chronometer dengan prosedur pengujian yang teliti selama 15 hari untuk memverifikasi presisi jam tangan.

Chime (Denting) Suara seperti bel yang timbul ketika hitungan jam sampai pada satu jam, setengah jam, dan sebagainya. Dua denting yang lazim ditemukan pada arloji adalah denting Westminster seperti suara lonceng Big Ben yang terkenal di London, dan bim bam, denting dua nada. Chronograph Arloji yang termasuk fungsi stop watch built-in – yaitu timer yang dapat dimulai dan dihentikan untuk menghitung waktu suatu kejadian. Ada banyak variasi chronograph. Ada yang beroperasi dengan jarum detik di tengah yang menentukan waktu pada muka arloji utama. Lainnya memakai subdial untuk jam, menit, dan detik yang telah lewat. Jangan keliru antara istilah “chronograph” dengan “chronometer”. Chronometer merujuk pada jam, yang mungkin dilengkapi fungsi chronograph atau bisa juga tidak, dan yang sudah memenuhi standar tinggi akurasi tertentu yang ditentukan oleh institusi arloji resmi di Swiss. Jam tangan yang di dalamnya dilengkapi fungsi chronograph sendiri disebut “chronograph”. Chronometer Istilah ini merujuk pada arloji presisi yang diuji dalam berbagai temperatur dan posisi, dengan demikian memenuhi standar akurasi yang ditentukan oeh sebuah institusi resmi di Swiss. Kebanyakan perusahaan jam tangan menyediakan sertifikat bagi pembeli chronometer.

Countdown Timer Fungsi yang memungkinkan pengguna memantau berapa lama waktu yang telah berlalu sesuai pengesetan sebelumnya. Beberapa countdown timer mengeluarkan bunyi peringatan beberapa detik sebelum waktu habis – ini berguna untuk acara-acara seperti balap yacht, di mana pelayar harus memanuver kapal ke posisinya sebelum kompetisi dimulai. Crown Juga disebut batang atau pin. Crown adalah tombol di bagian luar case yang digunakan untuk mengeset waktu dan kalender, dan dalam arloji mekanis, crown juga memutar pegas utama. Dalam hal ini, crown juga disebut “batang pemutar”. Crown yang dapat diputar mengunci seperti sekerup juga digunakan untuk membuat arloji lebih kedap air. Crystal (Kristal) Tutup transparan pada permukaan arloji yang terbuat dari kristal kaca, safir sintetis atau plastik. Arloji-arloji yang lebih baik sering kali memakai kristal safir yang sangat resisten tahan gores atau hancur. Day/Date Watch (Arloji Hari/Tanggal) Jam tangan yang tidak hanya menunjukkan tanggal, tapi juga hari. Day/Night Indicator (Indikator Siang/Malam) Lingkaran berwarna atau berpenutup yang menunjukkan zona waktu mana yang sedang dalam waktu siang hari dan mana yang dalam malam hari.

CGW Magazine 143


Deployment/Deployant Buckle Jenis gesper yang membuka dan menutup menggunakan engsel yang diperpanjang dan sering kali dapat disesuaikan. Meski lebih mahal dibanding penutup seperti gesper sabuk, deployment buckle lebih mudah dipasang dan dilepas dan lebih nyaman di pergelangan tangan. Depth Alarm (Alarm kedalaman) Alarm pada arloji penyelam yang bersuara ketika pengguna melebihi kedalaman yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada kebanyakan jam tangan, alarm akan berhenti berbunyi ketika penyelam meninggalkan batas kedalaman tersebut. Dial (Muka arloji) Perwajahan jam tangan. Dalam arloji-arloji kelas atas, angkanya, indeks, dan desain permukaan dipasang sebagai elemen yang terpisah-pisah. Dalam arloji yang tidak terlalu mahal, muka arlojinya kemungkinan hanya dicetakkan pada muka arloji. Digital Watch (Jam Tangan Digital) Jam tangan yang menunjukkan waktu dengan digit, bukan muka arloji dan jarum jam. Direct-drive Fungsi yang memungkinkan jarum detik untuk bergerak maju patah-patah, bukan menyapu mulus tanpa henti sehingga meningkatkan akurasi penunjuk waktu. Dalam bahasa Prancis, istilah untuk jarum detik direct-drive adalah trotteuse. Dolphin Standard Jam tangan non-digital yang bertanda ‘Dolphin Standard’ pada punggung case telah di-upgrade untuk menawarkan spesifikasi kedap air eksklusif, artinya jam tangan dapat dipakai berenang dan menyelam seharian. Arloji Dolphin Standard dapat dipakai saat berenang, menyelam di perairan dangkal, yachting, semua olahraga air (kecuali scuba diving) dan saat mandi. Dual Timer Arloji yang menunjukkan waktu setempat saat itu dan setidaknya satu zona waktu lain. Elemen waktu tambahan ini bisa ditunjukkan dengan muka arloji dobel, jarum tambahan, subdial, atau cara lain.

sehingga pemakai dapat menyejajarkan angka nol pada bezel dengan jarum detik arloji. Pemakai dapat membaca waktu yang telah berlalu dari bezel. Ini menghemat waktu karena tidak perlu menghitung seperti bila memakai muka arloji biasa.

punggung case, kristal, dan crown sehingga terlindung dari air dalam pemakaian normal. Gasket ini penting dicek dua tahun sekali guna menjaga arloji tetap kedap air. Gear Train: Sistem gigi yang mengalirkan daya dari pegas utama ke escapement.

Electronic (quartz) watch (Arloji (quartz) elektronik) Jam tangan, biasanya memakai baterai, yang menggunakan arus listrik untuk membuat osilator quartz bergetar, normalnya 32.768 Hz per detik, tapi kadang frekuensinya jauh lebih tinggi. Getaran ini diproses oleh sirkuit terintegrasi yang mengubah arus menjadi gerak, kemudian dialurkan ke motor yang menggerakkan roda gigi penggerak jarum jam. Beberapa arloji quartz dilengkapi sel surya yang menyerap cahaya dari manapun, alami maupun buatan, dan mengubahnya menjadi energi listrik. Bentuk lain adalah Seiko Kinetic (Lihat Kinetic).

Gold plating (Lapis emas): Lapisan emas yang dipasangkan secara elektronik pada logam; ketebalannya hanya beberapa mikron.

Engine Turning Ukiran atau pahatan hiasan, biasanya pada perwajahan arloji.

144 CGW Magazine

Guilloche: Gaya grafir rumit yang populer dipakai pada muka arloji, biasanya garis-garis sangat tipis yang saling terjalin membentuk tekstur permukaan. Hallmark: Stempel yang dicap pada arloji emas atau perak. Hands (Jarum jam): Jarum jam memiliki berbagai gaya:

Escapement Alat dalam sistem penggerak mekanis yang mengendalikan perputaran roda sehingga menggerakkan jarum jam. Sword hands (bentuk pedang) ETA Salah satu manufaktur arloji terdepan yang berpusat di Swiss. Sistem penggerak ETA dipakai oleh banyak merek arloji ternama Swiss. Face(Perwajahan) Sisi arloji tempat muka arloji. Sebagian besar muka arloji memakai angka Romawi atau Arab. Namun bila memakai angka Romawi, biasanya memakai IIII, bukan IV, untuk mengindikasikan posisi pukul 4. Flyback hand Jarum detik pada chronograph yang dapat dipakai mengukur putaran atau menentukan waktu finish untuk peserta dalam balapan. Function (Fungsi) Istilah untuk menggambarkan berbagai tugas berbeda yang dapat dilakukan suatu arloji misalnya chronograph dan penghitung countdown. Ini juga biasa disebut complication.

Elapsed Time Rotating Bezel Bezel putar yang bisa disesuaikan untuk menghitung durasi. Bezel dapat diputar

Grande Sonnerie: Tipe repeater yang berbunyi tiap jam dan 15 menit ketika penggunanya menekan tombol.

Gasket: Kebanyakan arloji yang kedap air dilengkapi dengan gasket untuk menyegel

Dauphine hands (bentuk lancip)

Straight flat hands (bentuk batang)

Breguet hands Hard Metal (Logam keras) Logam tahan gores yang terbentuk dengan menggabungkan beberapa material, termasuk titanium dan tungsten carbide,


yang kemudian dipres pada logam yang sangat keras dan dipoles dengan serbuk berlian agar gemerlap. High-Tech Ceramic Lazim dipakai sebagai lapisan pelindung pesawat luar angkasa ketika memasuki atmosfer bumi, high-tech ceramic ini dilapisi dengan serbuk berlian untuk menghasilkan finishing yang sangat mengilap. Karena keramik ini dapat dicetak dari material berbentuk cairan, hasilnya dapat dibuat berkontur. Horology (Horologi): Ilmu pengukuran waktu, termasuk mendesain dan membuat jam.

seni

Index Hour Marker (Indeks penanda jam) Indikator jam berbentuk garis/batang sederhana pada muka arloji jam analog, dipakai sebagai alternatif angka. Integrated Bracelet Gelang jam tangan yang menyatu pada desain case. Jewels Batu safir atau batu delima sintetis yang berfungsi sebagai bantalan untuk gigi pada arloji mekanis, untuk mengurangi gesekan. Jump Hour Indicator Indikator ini menggantikan posisi jarum jam. Biasanya menunjukkan waktu (jam) dengan angka pada suatu jendela/lubang. Lap Memory Fitur yang terdapat pada beberapa arloji sport quartz, untuk menyimpan dalam memori arloji berapa putaran balap yang telah ditentukan oleh lap timer. Pemakainya dapat memunculkan data waktu ini pada layar digital dengan menekan tombol. Lap Timer Fungsi chronograph yang memungkinkan pemakai mengeset segmen waktu dalam balapan. Pada akhir putaran, timer distop, lalu kembali ke nol untuk mulai menghitung waktu putaran berikutnya. Lever Escapement Tuas terbagi menjadi dua palet yang mengunci dan membuka gigi roda escapement. Diatur oleh penyeimbang yang menyambung pada ujung tuas satunya, gigigigi escapement masuk ke bagian palet

yang bergerigi, menggerakkan tuas sehingga mendorong penyeimbang. Limited Editions (Edisi Terbatas) Model arloji yang dimanufaktur dalam jumlah tertentu, sering kali diberi nomor, dan tersedia dalam jumlah terbatas. Model dengan edisi terbatas kebanyakan dibuat oleh manufaktur fine watches dan biasanya sangat dicari kolektor. Liquid-Crystal Display Display arloji digital yang menunjukkan waktu secara elektronik tapi melalui selapis cairan di antara dua pelat transparan. Lug Sangkutan logam di kedua sisi case tempat tali/gelang arloji dipasangkan. Luminous Hands/Hour Markers (Penanda jam fosforik): Fitur standar pada banyak jam tangan. Penanda jam dan/atau jarum jam diberi pelapis “glow in the dark� yang akan bersinar dalam kegelapan sehingga pemakainya dapat melihat waktu dalam penerangan minim. Hasilnya beragam, tergantung pada mutu dan kuantitas material fosforik yang dipakai. Main Plate (Pelat Utama) Pelat dasar tempat semua komponen sistem penggerak diletakkan. Mainspring (Pegas Utama): Pegas pendorong jam atau arloji, berada dalam barrel. Manual Wind (Pemutar Manual): Arloji berpemutar manual harus diputar setiap hari memakai crown agar berjalan. Meski merepotkan, arloji seperti ini masih tetap diproduksi oleh perusahaan jam tangan besar di Swiss. Sebagian arloji paling indah yang dibuat saat ini berpemutar manual. Punggung arloji transparan yang makin lazim menyajikan pemandangan sistem penggerak aktif tanpa terhalang rotor. Marine Chronometer Jam mekanis atau elektronik yang sangat akurat terbungkus dalam kotak (karena itulah muncul istilah box chronometer), digunakan untuk menentukan garis bujur di atas kapal. Marine chronometer dengan sistem penggerak mekanis dipasangkan pada gimbal sehingga tetap beada dalam posisi horizontal yang penting untuk presisinya.

Measurement Conversion Fitur yang memungkinkan pemakai mengonversi dari satu ukuran ke ukuran lainnya – mil menjadi kilometer, misalnya, atau pon menjadi kilogram. Biasanya berupa garis-garis pada bezel. Mechanical Movement (Sistem penggerak mekanis) Sistem penggerak yang didasarkan pada pegas utama yang diputar dengan tangan; ketika diputar, perlahan-lahan membuka pegas dalam gerakan yang konstan dan stabil. Arloji mekanis otomatis tidak perlu diputar karena ada rotor yang memutar pegas utama setiap kali pemakainya menggerakkan pergelangan tangan. Micron (Mikron) Unit ukuran ketebalan pelapisan emas. 1 mikron = 1/1000mm. Military / 24-hour time (Standar waktu militeristik/24 jam): Ketika waktu diukur dalam segmen 24 jam. Untuk mengubah waktu 12 jam menjadi 24 jam, tinggal menambahkan 12 pada setiap jam setelah siantengah hari. Untuk mengubah waktu 24 jam menjadi 12 jam, kurangkan 12 dari setiap angka jam 13 hingga 24. Mono (Single) Pusher Chronograph: Stopwatch yang dioperasikan dengan satu tombol. Meski 99% chronograph dioperasikan dengan pemakaian dua tombol – satu untuk memulai dan menyetop stopwatch, kedua untuk mengeset ulang stopwatch; kerumitan Mono Pusher memungkinkan 1 tombol untuk memulai, menyetop, dan mengeset ulang stopwatch.

@LOUIS VUITTON

CGW Magazine 145


Moon-phase (Fase bulan) Jendela pada perwajahan arloji menunjukkan fase bulan saat itu.

yang

Mother-of-Pearl (Kulit kerang) Potongan bagian dalam kulit kerang yang berwarna seperti susu dan mengilap, digunakan sebagai muka arloji. Meski kebanyakan berwarna seperti susu, ada pula yang warnanya lain, misalnya abu-abu keperakan, biru kelabu, pink dan salmon. Movement (Sistem penggerak) Mekanisme dalam sebuah arloji yang menentukan waktu dan menggerakkan jarum jam, kalender, dan lain-lain. Sistem penggerak ada dua, mekanis atau quartz. Mystery Watch Temuan terpaten pembuat jam tangan Vincent Calabrese dan dibuat oleh Jean Marcel, manufaktur Swiss. Arloji mekanis otomatis Mystery tidak memakai jarum jam untuk mengindikasikan jam, menit, atau detik. Tapi sebuah jendela jumping hour bergerak searah jarum jam mengelilingi indikator menit, sementara indikator kedua, berbentuk panah, juga berdetik memutar. Jika menghembuskan napas ke kristal, akan muncul tulisan “mystery.� Pedometer:Alat yang menghitung jumlah langkah pemakai berdasarkan respons gerak langkah pemakai.

yang dibuat dalam edisi terbatas karena biaya dan kelangkaan logam tersebut. Power Reserve (Cadangan Daya): Banyaknya cadangan energi yang disimpan agar jam tetap hidup sampai daya habis. Sisa daya terkadang diindikasikan oleh meteran kecil pada muka arloji. Power Reserve Indicator (Indikator Cadangan Daya): Fitur arloji mekanik yang menunjukkan berapa lama jam masih akan berfungsi sebelum harus diputar kembali. Pulsimeter: Skala pada arloji chronograph untuk mengukur detak jantung. Push-piece: Tombol yang ditekan untuk mengaktifkan mekanisme. (Push-piece pada chronograph, striking watch, alarm, dan lainlain.) Quartz Crystal: Quartz sintetik kecil yang berputar 32,768 kali per detik, membagi waktu menjadi beberapa segmen yang sama. Quartz Movement (Sistem Penggerak Quartz): Sistem penggerak yang memungkinkan jam tangan tetap berjalan tanpa diputar. Teknologi ini memakai getaran kristal mungil untuk mempertahankan akurasi waktu. Dayanya berasal dari baterai yang harus diganti tiap 1,5 tahun. Beberapa tahun

Perpetual Calendar (Kalender Abadi): Kalender yang otomatis menyesuaikan dengan perubahan jumlah hari tiap bulannya serta tahun kabisat. Kalender abadi dapat memakai mesin penggerak quartz ataupun mekanis, dan akurasinya diprogram hingga tahun 2100. Banyak kolektor menyarankan menyimpan versi mekanis dalam kotak khusus yang dilengkapi penggerak bila tidak dipakai, agar dapat mempertahankan hitung mundur kalendernya. Platinum: Salah satu logam mulia terlangka. Juga salah satu yang terkuat dan terberat, menjadikannya pilihan populer untuk perhiasan dan arloji yang bertatahkan batu mulia. Kilaunya putih dan pekat, tampilannya sederhana. Platinum hipoalergenik dan tahan noda. Platinum yang dipakai untuk perhiasan dan jam tangan memiliki kadar kemurnian minimal 85-95%. Banyak jam tangan platinum

146 CGW Magazine

@FERDINAND BERTHOUD

terakhir, teknologi quartz baru memungkinkan jam tangan mengisi ulang sendiri tanpa baterai pengganti. Daya ini dihasilkan melalui gerak tubuh seperti pada jam tangan mekanis otomatis, atau sinar dengan melalui sel surya, atau bahkan panas tubuh. Regulator / Regulateur: Display Regulator memisahkan jarum menit dan jam pada axial dan sub-dial yang terpisah, sehingga jarum jam tidak akan tumpang tindih dan waktu dapat terbaca lebih jelas. Repeater: Alat yang akan mendentingkan waktu jika pemakai menekan tombolnya. Rose (atau pink) Gold: Emas bernuansa warna lembut yang memiliki kandungan logam sama seperti emas kuning, tapi dengan konsentrasi tembaga lebih tinggi. Rose gold warna populer di Eropa. Pada jam tangan kerap ditemukan dalam gaya retro atau dalam versi-versi emas tiga warna. Beberapa arloji emas merah 18K mendapatkan warnanya dengan menambahkan tembaga dalam campurannya. Rotating Bezel (Bezel Putar): Bezel (cincin yang mengelilingi perwajahan arloji) yang dapat diputar. Tipe bezel putar yang berbeda memiliki fungsi waktu dan matematis yang berbeda pula.


LUXURY AT YOUR LEISURE Perched on the heights of Nusa Lembongan, The Tamarind Resort oers a ďŹ ve star luxury experience with sweeping view of the sparkling ocean, majestic Mount Agung and Lembongan Village. Experience a blissful serenity throughout your stay.

CGW Magazine 147


Solar Powered Batteries (Baterai Bertenaga Surya): Baterai dalam arloji quartz yang diisi ulang melalui panel surya pada perwajahan jam tangan. Split Seconds Chronograph (Rattrapante): Chronograph dengan dua jarum detik. Jarum tambahannya berputar bersamaan dengan jarum chronograph utama, tapi dapat dihentikan secara terpisah, lalu dijalankan agar mengejar chronograph yang sudah berjalan. Karena itu disebut ‘Split Seconds hand’yang merujuk pada dua jarum –jarum flyback (Rattrapante) dan jarum chronograph reguler. Kedua jarum bergerak bersamaan dengan dilengkapi kemampuan untuk putaran waktu atau finish bersamaan, pengguna dapat menghentikan flyback hand sementara jarum chronograph berputar. Ini memecah jarum menjadi dua. Dengan demikian split second bisa merekam waktu berurutan atau tambahan dari beberapa kejadian yang dimulai bersamaan.

@CHOPARD

Rotor: Bagian dari arloji otomatis yang memutar pegas utama sistem penggerak. Sapphire Crystal (Kristal Safir): Kristal (penutup yang melindungi bagian muka jam tangan) yang terbuat dari safir sintetik, bahan yang tidak mudah hancur dan tahan gores. Screw-Lock Crown: Crown yang dapat disekerupkan ke case agar jam tangan tidak kemasukan air. Second Time-Zone Indicator (Indikator Zona Waktu Kedua): Muka arloji tambahan yang dapat diset sesuai zona waktu lain, sehingga pemakai dapat mengetahui waktu setempat sekaligus waktu di negara lain. Shock Absorber (Peredam Guncangan): Bantalan elastis yang, dalam arloji, dimaksudkan untuk meredam guncangan yang dialami tongkat penyeimbang, sehingga melindungi porosnya dari kerusakan.

148 CGW Magazine

Shock Resistance (Tahan Guncangan): Seperti didefinisikan dalam peraturan pemerintah Amerika, kemampuan jam tangan untuk menahan benturan setara dengan apabila dijatuhkan ke permukaan kayu dari ketinggian 90 cm. Skeleton Case: Case jam tangan dengan bagian depan atau belakang transparan sehingga pengguna dapat melihat sistem penggerakan jam tangan. Slide Rule: Alat yang terdiri dari pengukur logaritmis atau lainnya pada bagian luar perwajahan arloji, sehingga dapat dipakai menghitung. Solar Compass (Kompas Matahari): Kompas yang memungkinkan pengguna menentukan kutub geografis menggunakan bezel putar. Pengguna meletakkan arloji dengan jarum jam menghadap ke matahari. Perhitungkan hingga separuh jarak antara posisi tersebut dan pukul 12, lalu putar bezel hingga penanda “south” berada pada jarak tengah tersebut.

Spring bars (or pins)/Batang (atau pin) pegas: Batang-batang berisi pegas yang dipasang antar lug pada case, digunakan untuk memasangkan tali atau gelang logam pada case. Stainless Steel: Campuran logam yang sangat kuat (bahan utamanya kromium) yang praktis tahan karat, perubahan warna dan korosi; dapat diberi treatment tinggi hingga seperti logam mulia. Karena hal ini dan pentingnya perhiasan logam putih, baja telah menjadi bahan populer sebagai alas penatahan berlian. Karena kekuatannya, stainless steel kerap dipakai bahkan pada punggung arloji yang terbuat dari logam lain. Stepping Motor: Bagian dari sistem penggerak quartz yang menggerakkan gear train, yang kemudian menggerakkan jarum-jarum jam.


COLLECTOR’S GUIDE ®

WAT C H E S INDONESIA

EDISI 13-2019

The digital edition of CGW INDONESIA MAGAZINE can be viewed and purchased through SCOOP, Magzter, Rockstand Digital or ISSUU from your PC, Mac, Tablet, iPad, iPhone or Android www.cgw-indonesia.com


A Sense of Discovery on The Island Of The Gods, Anantara-Style… Dive into Bali’s exotic cultural heritage with a host of authentic island discoveries, while surrendering to blissful relaxation at a luxury retreat conceived to awaken the senses. Steps away from the rolling Indian Ocean, the 60 elegant suites of the island inspired, Anantara Seminyak Bali Resort offers a unique beachfront location, matched by engaging local adventures that will be forever imprinted in your heart and mind. Anantara Seminyak capitalizes on a stunning beachside location under a canopy of greenery, and light reflected by the ocean. The 59 suites are infused with all the touches of 21st Century convenience and feature expansive, freeflowing living spaces with Balinese-inspired décor, floor-to-ceiling glass doors and windows. Take in views of the sparkling ocean from signature terrazzo hydro tubs from your own private balcony. Created to be the perfect abodes, they reflect the authentic Anantara suite touches, along with contemporary Asian furniture and every modern lifestyle trimming to ensure guests are nestled in luxury and comfort. Measuring 420 square metres and offering sweeping, 180-degree ocean

Anantara Seminyak Bali Resort offers a unique beachfront location, matched by engaging local adventures

vistas, the modern minimalist décor of The Anantara Penthouse suite is the embodiment of the ultimate luxury experience, consisting of two bedrooms, a lounge, library, kitchen, bar and dining area in an open-plan style. Outdoors, it features a concept pool with glass roof, spacious sundeck with Weber BBQ area, loungers, daybeds and a Jacuzzi. Discover new culinary worlds at Anantara Seminyak and let the laid-back spirit of Bali set the tone for memorable dining experiences that combine sophisticated international tastes with the best of local flavors. MoonLite Kitchen and Bar, the rooftop restaurant, is the perfect setting to melt into the chilled-out vibes of Seminyak’s famed sunsets while savour Asianinspired dishes. The resort’s bistro-style café next to the infinity-edge pool, Wild Orchid, is where to head to for savoring elegant afternoon tea or lunch and dinner.

Anantara Seminyak Bali Resort Jl. Abimanyu (Dhyana Pura) Seminyak, Bali 80361 T: + 62 361 737773 W: www.bali.anantara.com


COLLECTOR’S GUIDE ®

WAT C H E S INDONESIA

EDISI 11/2018

LIPUTAN EKSKLUSIF BASELWORLD 2018 HK International Jewellery Show 2018 Moser & Cie’s Museum Visit

BRAND TALK Fabrizio Buonamassa Franck Dubarry Marco Lang CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong

IN THE LIMELIGHT Colin Firth Horonation Jack Guinness Mien R. Uno

POINT OF VIEW Dr. Andreas Kaufmann Giulio Cappellini Pallavi Foley

CGW

GU IDE ®

DO

NES

IA

lt im

a te

G u id

e

Wo

r ld

of W

a tc

hes

of Wat che s

The Wor ld of

Wat che s

Yo u a te

10

im r U lt

-2

0 18

G u id

IDR

ISS

e To

N 24

13 - 2019

The rl d

12 - 2018 /20

Wo a of W tc h

19

es IDR

or st F

42

80

42

The

Mos

LI

PPE

id t Av

C o ll

e c to

IND

ONE

SIA

g in L IP es U Z e n ’ 18 5 T A N E it h th A K S D e fy n n iv K L U NN e r S IF O L D r . IS S E U a b L a s a r y unc B e r R ’S h nar CO d C RNE heo R P h il B R ng ip p A N D P ie e C h T A L K a P O r r e D r r io l IN T u b o is Th O R a h ie r r y F V IE R u s a M o h S te r W s e ll a r r n P e te a k rs CO

,000 88

41

80

26

LAN

CU

NIV

MO

ERS

EW

ITH

IDR 80,00 ISSN 2442-41

0

88

NTB

THE

9 772442

GRE

418026

ATE

LAN

ST

SHO

WM

00 80,0-4188

N 24

Lon

24

HI KP E T PA ea AF

I 10/ IN 2018DO NE SI A

9 77

A HO

88

UIDE ®

IN THE LIME LIGH T Hu Pen elop e Bing Rina ldy YunCru z ard i CON NOIS SEU R’S Dr. Ber nar COR NER d Che Fred Man delb ong aum

THE ARTISANTHE AVID COLLECTORS M ONT ST FOR S OFr sEMOTIONS B ROLOGICAL FEA

IDR 80,000

’S G

LIPU TAN EKS BAS ELW ORL KLU SIF COR UM 2019 D 2019 Lau LOU IS VUIT nch Man ufac ture TON Visi t

CHOPALREIC DA -41

ISSN 2442-41

TOR

he

BRA ND TALK baud Fran çois Thié Kern Geo rges ont Matt hieu Dup R’S COR NER CON NOIS SEU ard Che ong Bern Dr. POIN T OF VIEWu tant inido Mira nda Kons Sun il Kaul

BRA ND TAL K Car olin e Sch Dan iel Koh eufe le ler Jea n-C hris toph e Bab in

9 772442 418026

LEC

To T

The Wor ld

IA

17

COL

IN Tom THE L P u tr m y S IM E L IG i So oeh HT e d a a r to r jo

rU

A

EDIS

You

IN

ESI DON

e Guid e To

O N ES

/20

019

e Guid e To

IN D

i 09

IN

LIPU TAN EKS & ch HKT DC Wat 2018 Cloc k Fair LIGH T IN THE LIME Eric Can tona tra Nich olas Sapu aan Tom my A. Siah

You r Ulti mat

CG W

E d is

EDI 13- 20 NE19SITOASUSTAINABLE LUXURY THESIDO JOURNEY

You r Ulti mat

® u id e

W IN

IA

SI F SK LU m e N EK & Ti & UTA si c tc h LI P M u D C Wa 2 0 17p ir H K T ck Fa Je t T ri Cl o li n g IDRLK 80,000 it TA er B re ND ISSNiv2442-4188 B R Au d e B p o n t u la n -C u D K in g et 9 772442 418026 Je a a tt h ie ce M a xe n NE R M CO R n g UR ’S Ch eo SE rd O IS n a CO NND r. B er KLU SIF

CG

CGW INDO NES

e

’s G c to r

INDO NES IA

®

IDE

EDI SI 12- 201 8/2

C o ll

CO LLE CT OR ’S

A T C HWE S WSA T C H EWSCHOPARD AT E CH H C T ES WA CO LLE CTO R’S GU

42

C

AN

ISS

09

8026

17 - 20

2442

41

9 77

Subscribe Now and stand a chance to win a twonight accommodation at Anantara Seminyak Bali Resort, inclusive of breakfast for two! Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke rekening kami di: PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA BCA - KCU TCT (The City Tower) Jakarta Bank SWIFT Code: CENAIDJA A/C. 319-3074-894

Kirimkan formulir yang telah dilengkapi berikut bukti transfer melalui email: info@zamrud-media.com

1 Tahun (4 Edisi) IDR 320,000 2 Tahun (8 Edisi) IDR 640,000, disc. 25%: IDR 480,000 Nama/Name

:

Alamat/Address : Kota/City:

Kode pos/Post Code :

Pekerjaan/Occupation: No. Telepon/Phone No.:

E-mail:

- Gratis ongkos kirim khusus pelanggan di Jabodetabek, luar Jabodetabek tambah ongkos kirim. - Kami akan mengirimkan majalah 1-2 minggu setelah menerima bukti transfer dan formulir berlangganan. - Pembayaran pelanggan tidak dapat dikembalikan. - Pemenang akan dihubungi melalui telefon / e-mail. - Syarat & Ketentuan berlaku.


Archives

@ Foto: Mary Ellen Mark

Petra berpose bersama ayah baptisnya Marlon Brando (kiri) dan suaminya Russel Fischer (kanan) pada bulan Mei 1998

Game Changers! Phillips bekerja sama dengan Bacs & Russo mengumumkan lelang jam tangan ikonik Rolex GMT-Master yang dikenakan oleh aktor pemenang Oscar Marlon Brando di film klasik tahun 1979 yang mengisahkan Perang Vietnam karya Francis Ford Coppola, Apocalypse Now, dimana ia memerankan karakter Kolonel Walter Kurtz yang jahat. Rolex GMT-Master ini berasal dari tahun 1972 dan menurut Phillips, dengan seri 3,24M dan case, dial, jarum jam, mesin hingga case back seluruhnya masih asli, dengan case belakangnya ditandatangani dengan ukiran yang dibuat oleh Brando sendiri, bertuliskan M. Brando. Hanya bezel jam tetap hilang, telah dilepas selama pembuatan film. Arloji ini disimpan dengan baik oleh anak perempuannya, Petra Brando Fischer sejak pertengahan tahun 90-an sebagai hadiah kelulusannya di Brown University, dan telah berada dalam keluarga Brando yang kini dikenal sebagai salah satu dari dua jam tangan Rolex 1675 GMT-Master yang dimiliki oleh Brando. Dalam suratnya kepada puterinya saat memberikan jam tangan ini, sang aktor menulis, “Jam tangan ini seperti sebuah tank. Kamu dapat melakukan apa pun yang kamu inginkan dan ia akan terus berjalan. Aku ingin kamu memilikinya sebagai pengingat betapa bangganya aku terhadapmu.” Lelang Desember yang bertajuk “Game Changers” ini dijadwalkan pada 10 Desember 2019 mendatang di rumah lelang Phillips di New York. www.phillips.com/watches

152 CGW Magazine


BOUTIQUE SHORELINE LUXURY, ABSOLUTE ISLAND GETAWAY The ultimate suite lifestyle. Sleekly refurbished to redefine authentic luxury, these magnificent suites blend bright colours, cultural statement pieces and contemporary Balinese furniture. Experience the ultimate suite zen and exclusive extra-mile services.

LIFE IS A JOURNEY. Visit bali.anantara.com ANANTARA SEMINYAK BALI RESORT Jl. Abimanyu (Dhyana Pura) Seminyak, Bali 80361 Indonesia T: + 62 361 737773 | F: +62 361 737772 bali.anantara.com



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.