CMYK
Jl. Arief Rahman Hakim, No.45 Wayhalim - Bandarlampung Tlp: 0721700666/787123 Faks:0721-787123
No. 684 Thn. X • Kamis, 11 September 2014
Harga Rp. 3000
Jl. Gatot Subroto, No.136 Bandarlampung, Telp.(0721)477999
Lamsel Selamatkan Pecandu Narkoba KALIANDA— Jika Pembangunan Rumah Sakit (RS) rehabilitasi ketergantungan narkoba di Lampung Selatan bisa terwujud, maka daerah ini akan menyelamatkan para korban pecandu narkoba di Lampung. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Badan Narkotikan Nasional (BNN) Pusat, Komjen Pol Anang Iskandar, usai meresmikan kantor BNNK Lampung Selatan (Lamsel), kemarin (10/9). Menurutnya, para pecandu narkoba merupakan korban yang harus direhabilitasi dan dipulihkan dari ketergantungan ’barang haram’ tersebut. Ia mengatakan, saat ini paradigma penanganan korban ketergantungan narkoba telah berubah. Para pengguna narkoba bakal direhabilitasi sebagai upaya penyelamatan. Pemerintah telah mengubah kebijakan terkait para pengguna narkoba dari Public Security menjadi Public Health. “Pemerintah menciptakan paradigma baru, kebijakan keputusan bersama menkumham, kejagung, kapolri, menkes, mensos. Yang dimulai sejak tanggal 26 agustus lalu. Intinya, jika selama ini para pengguna narkoba diposisikan sebagai pelanggar hukum. ini tidak menyelesaikan masalah,” Jelas Anang. “Penjara bukanlah hukuman yang berat. Sebab mereka bisa tetap menggunakan nar-
Bupati Lampung Selatan (aLmsel) H. Rycko Menoza. SZP, MBA bersama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol. DR. Anang Iskandar, SH, MH disaksikan Kapolda Lampung Brigjen Pol. Drs. Heru Winarko, SH menandatangani Prasasti Peresmian Gedung Baru Kantor BNN Kabupaten Lamsel, di Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda. Foto: ist
koba di dalam tahanan. Justru, dengan cara direhabilitasi akan jadi hukuman berat. Karena dipaksa menghilangkan kebiasaan buruknya,” timpalnya. Saat ini, kata dia, BNN masih menunggu proses hibah tanah yang rencananya akan diberikan Pemerintah Kabupaten Lamsel, untuk pembangunan RS tersebut. “Kita masih menunggu hibah lahan. Jika sudah ada, kita siap membangunnya (RS rehabilitasi, Red),” katanya. Menanggapi hal itu, Bupati Lamsel, Rycko Menoza SZP mengatakan, pemerintah setempat berencana menghibahkan eks lahan pembangunan rumah sakit di Desa Way Lubuk, Dusun Lubuk Timbangan Kalianda sebagai lokasi pembangunan rumah sakit rehabilitasi pengguna narkoba. Hibah lahan itu, kata Rycko, sebagai bentuk upaya dan dukungan yang diberikan Pemkab Lamsel untuk menyelamatkan para korban pecandu narkoba. Rycko berharap, dengan adanya RS rehabilitasi itu nantinya, secara tidak langsung dapat mengatasi dan mencegah
Butuh Alat Pendeteksi Narkoba KEPALA Kepolisian Daerah (Kapolda) Lampung Brigjen Pol. Heru Winarko menyatakan kesiapan pihaknya untuk memberantas peredaran narkoba di Sai Bumi Ruw Jurai ini. Menurutnya, sebagai gerbang utama pulau Jawa-Sumatera, posisi
Lampung menjadi tempat strategis untuk peredaran narkoba. Sehingga, selain kesiapan personil di lapangan, Heru juga menilai keberadaan X-ray gate (alat pendeteksi narkoba) di pintu seaport interdiction pelabuhan Bakauheni sangat dibutuhkan. “Sebagai jalur penyeberangan
Jawa-Sumatera, Lampung sangat rawan. Makanya kami sangat berharap pemerintah pusat segera menyetujui anggaran untuk pembelian alat tersebut,” kata Heru. Dengan begitu, kata dia, upaya penyelundupan narkoba dari jawa ke sumatera atau sebaliknya dapat
ke Hal. 11
ke Hal. 11
BPMP Diduga Terbitkan Izin ”Aspal” TELUKBETUNG UTARA— Izin karaoke Star On The Rock yang diterbitkan oleh Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Kota Bandarlampung, diduga asli tapi palsu (Aspal). Sebab, penerbitan izin yang dilakukan BPMP dinilai menyalahi standar operasional pelayanan (SOP), karena tidak disertai dengan rekomendasi Analisis mengenai dampak Lalulintas (Andalalin) dari Dinas Perhubungan (Dishub). Tak hanya itu, rekomendasi
proteksi kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan rekomendasi Upaya pengelolaan lingkuhan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL UPL) dari BPPLH, tidak pernah ada. Mulusnya proses kepengurusan izin karaoke yang terletak di Jalan ZA Pagar Alam itu diduga karena memakai jalur VIP. Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Bandarlampung, Iskandar mengatakan, pihaknya belum pernah mengeluarkan rekomendasi
Andalalin atas izin Karaoke Star On The Rock. “Tidak ada. Kami belum pernah mengeluarkan rekomendasi Andalalin Star On The Rock,” kata Iskandar, melalui telepon selulernya, kemarin (10/9). Menurut Iskandar, rekomendasi Andalalin sangat penting dan harus ada. Terlebih, bagi tempat karaoke seperti itu, karena kendaraan pengunjung tempat hiburan itu saat ini sering parkir di badan jalan. Hal serupa dikatakan oleh se-
orang pejabat BPPLH. Menurut dia, pihaknya belum pernah mengeluarkan rekomendasi UKL UPL untuk karaoke Star On The Rock. “Berkasnya belum pernah masuk. Ya mestinya rekomendasinya harus ada, tapi kok izinnya bisa terbit ya?” ujarnya, sembari mewanti- wanti namanya tidak disebutkan. Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung, Eddy Haryanto. Dia menegaskan belum pernah
mengeluarkan rekomendasi proteksi kebakaran untuk Star On The Rock. “Selama saya menjabat, belum pernah mengeluarkan rekomendasi proteksi kebakaran untuk karaoke itu,” kata Edi, kemarin (10/9). Menurutnya, tempat hiburan seperti karaoke semestinya memenuhi rekomendasi proteksi kebakaran. Karena sangat rawan terjadi kebakaran. Diketahui, berdasarkan stanke Hal. 11
Dewan Kecam
Pemotongan Sepihak SUKADANA— DPRD Kabupaten Lampung Timur mengecam aksi pemotongan sepihak, biaya klaim persalinan bidan lewat BPJS, yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Diskes) setempat. Sekretaris Fraksi PDI-P DPRD Lamtim, Miswanto, mendukung upaya unsur pimpinan DPRD setempat untuk mengusut tuntas kasus pemotongan yang dinilai merugikan para bidan. Dia menilai, adanya aksi pemotongan biaya klaim itu bisa berdampak buruk terhadap pelayanan bidan di Lamtim. Sebab, keahliannya menolong para ibu yang melahirkan hanya dihargai Rp 180 ribu. “Jika pelayanan dan kinerjanya (bidan) menurun, tentu masyarakat juga yang
dicegah. “Saat ini menunggu persetujuan anggaran oleh DPR RI. Kita tinggal nunggu aja kalau udah siap ya langsung dipasang, tapi saya tetap menginstruksikan anggota yang
dirugikan. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja,” tegas Miswanto. Selain itu, Miswanto juga menilai banyak permasalahan yang timbul sejak BPJS diberlakukan. Dia mencontohkan adanya rumah sakit yang eminta pasien naik kelas agar bisa segera mendapatkan pelayanan operasi. “Jika terdaftar di kelas dua diminta naik kelas 1, kalau kelas 3 disuruh naik kelas 2, ini kan tidak bener namanya,” kata dia. Senada dengan Miswanto, Ketua Fraksi Gerindra, Suciptanto Yudha mengatakan, pihak pemkab harus hati-hati dalam menerapkan aturan. Sebab, aksi pemotongan sepihak hak para bidan dapat ke Hal. 11
TABIK
Oleh: Heris Drianto
JKN dan Sosialisasi PROGRAM pemerintah dalam melindungi masyarakat dari segi kesehatan patut di banggakan, namun di sisi lain banyaknya kendala dilapangan masih terus mengisahkan hilangnya kepercayaan masyarakat di daerah. Hingga saat ini masyarakat di perkotaan Bandarlampung masih bingung tentang bagaimana tata cara masuk sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasioanal (JKN) yang di percayakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) dan juga pelayanan klaimnya yang pasti ribet oleh pihak Rumah Sakit. Program belum menyentuh masyarakat yang begitu berarti. Sejak dicanangkannya program JKN per tanggal 1 januari lalu, masyarakat masih belum banyak tahu tentang apa itu namanya program JKN. Hampir memasuki setahun ini, program JKN masih terkendala bentuk Implementasinya, terutama penolakan pasien yang notabenenya peserta JKN di tolak oleh beberapa Rumah Sakit, dan yang masih terasa aneh lagi, sungguh unik bahkan tenaga medis seorang dokter
ke Hal. 11
Disnaker ’Diserbu’ Pelamar CPNS TELUKBETUNG UTARA— Guna melengkapi persyatan mengikuti Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diberbagai instansi pusat maupun daerah, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) ramai dikunjungi warga guna membuat Kartu Kuning (KK). Hal tersebut diungkapkan oleh Kadisnaker Kota Bandarlampung, Loekman Soemarto lewat telpon genggamnya, Kemarin (10/09). Menurutnya, sejak sebulan ini
pihaknya melayani 40-50 orang pemohon KK. Berbeda setiap harinya yang hanya melayani 15-20 orang. “Ya, sejak sebulan terakhir kantor rame. Sehari bisa nembus 50 pemohon. Sebelumnya sih hanya sekitar 15 orang,” jelasnya. “Apalagi kan ini sebagai salah satu persyaratan dalam lamaran kerja baik jadi PNS maupun diswasta,” lanjutnya. Dalam pembuatannya sendiri dirinya mengungkapkan, bahwa warga bisa membawa persyara-
tan seperti foto copy KTP, foto copy kartu keluarga dan menyertai lampiran foto ukuran 4x6. Dirinya juga mengharapkan, dalam pembuatan KK tersebut warga dimita datang langsung ke kantor, tanpa perantara. Aturan itu diterapkan untuk menghidari praktek percaloan. “Harus datang sendiri tidak boleh diwakilkan, supaya tidak ada prkatek calo,” tuturnya. (CR4/R4)
Informasi dan pemesanan Rosana | 081271900027 / 082175091951 (konsultasi kesehatan)
“mencegah lebih baik daripada menggobati”
Alamat Redaksi : Jalan Imam Bonjol 285 Gedong Air, Tanjungkarang Barat, Bandarlampung, Kode Pos 35151 | Website : bandarlampungnews.com | Email : bandarlampungnews@yahoo.co.id
CMYK