3 minute read

Berpikir Menang-Menang

Mungkin kamu masih bingung bagaimana berpikir menang-menang itu. Kita tahu bahwa kata menang identik dengan kompetisi. Dalam sebuah kompetisi ada pihak yang menang dan ada yang kalah. Namun, menang di kebiasan 4 tidak dikaitkan dengan sebuah kompetisi, melainkan menang-menang dalam kehidupan. Kehidupan terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain. Berpikir menang-menang memiliki prinsip bahwa hubungan jangka panjang yang efektif hanya dapat terwujud apabila didukung oleh hubungan yang saling menguntungkan (memungkinkan semua pihak menang).

Paradigma dalam hidup berdasarkan tingkat keberanian dan timbang rasa terbagi ke dalam empat kategori, yaitu menang-kalah (saya menang, kamu kalah), kalahmenang (saya kalah, kamu menang), kalah-kalah (saya kalah kamu juga kalah), dan menang-menang (sama-sama menang).

Menang-Kalah Paradigma menang-kalah memandang bahwa segala sesuatu adalah kompetitif dan masih mengedepankan egonya masing-masing. Paradigma ini bisa membuat kita enggan peduli pada orang lain. Sebab, pikiran kita ingin menang terus dan tidak mau membantu orang lain. Misalnya, dalam satu kue kita mendapatkan banyak bagian, sedangkan orang lain lebih sedikit.

Kalah-Menang Kebalikan dari paradigma pertama, justru paradigma kalah-menang menaruhkan standar hidup kita rendah. Paradigma ini membuat kita tidak memiliki keberanian untuk menjadi seorang pemenang. Paradigma ini membuat orang lain berbuat sesuka hati pada kita.

Kalah-Kalah Paradigma kalah-kalah harus kita hindari. Paradigma ini tidak memberikan sumbangsih positif pada kehidupan kita. Paradigma ini bisa dikatakan kurangnya keberanian dan timbang rasa. Paradigma mengakibatkan kedua pihak sama-sama merugi. Misalnya, ketika kita jatuh, orang lain juga harus ikut jatuh bersama.

Menang-Menang Inilah paradigma yang harus dimiliki oleh setiap insan yang berada di muka bumi ini. Paradigma keempat ini menandakan bahwa kita memiliki keberanian yang tinggi dan timbang rasa pada orang lain. Paradigma ini cenderung lebih peduli pada orang lain dan tidak melupakan dirinya sendiri. Paradigma ini bukan soal “kamu atau saya” melainkan “kita bersama-sama”. Intinya dalam paradigma ini kedua pihak mendapatkan sumbangsih positif. Paradigma inilah yang harus diterapkan dalam kehidupan kita. Berpikir Menang-Menang menuntut kita menyadari bahwa keberhasilan satu orang tidak dicapai dngan mengorbankan keberhasilan orang lain. Menang-Menang melihat kehidupan sebagai sebuah arena kerjasama, bukan persaingan. Hal tersebut adalah kerangka pikiran dan hati yang senantiasa melihat adanya keuntungan bersama dalam setiap interaksi sesama manusia, dan kesepakatan.

Gambar 15. Ilustrasi empat paradigma hidup

Rekening Bank Emosi Rekening Bank Emosi merupakan metafora seberapa besar kepercayaan yang ada dalam setiap hubungan yang kita bina. Seperti halnya di perbankan, kita bisa setoran ataupun penarikan. Begitu juga dengan rekening bank emosi. Dalam rekening bank emosi, setoran akan meningkatkan dan memperbaiki kepercayaan. Sedangkan penarikan akan mengurangi bahkan merusak kepercayaan. Contoh setoran adalah menepati janji, bersikap santun, ramah pada orang lain, menjadi pendengar yang baik, senantiasa memaafkan orang lain, setia, menetapkan harapan yang jelas, dan lain-lain. Sementara itu, contoh dari penarikan adalah kebalikan dari setoran, yaitu ingkar janji, tidak santun, tidak ramah pada orang lain, tidak peduli apa yang orang lain bicarakan (tidak mendengarkan), arogan, sombong, tidak setia, menetapkan harapan semu, dan lain-lainnya. Sama halnya dengan konsep perbankan, kita harus melakukan setoran dan meminimalisir penarikan. Kita harus memberikan yang terbaik pada lingkungan sekitar. Berusahalah untuk melakukan yang terbaik dalam hidup ini. Minimalisirlah hal-hal yang berdampak negatif. Buatlah rekening emosi yang baik dalam hidup kita.

Tantangan 5

1. Renungkan dua hubungan di rumah dan dua hubungan di kampus dengan orang-orang yang penting bagimu. Bagaimana tingkat kepercayaan (saldo Rekening Bank Emosi) mu di mata mereka?

Tarikan-tarikan apa saja yang biasa kamu lakukan secara sadar atau tidak dan setoran-setoran apa saja yang kamu akan upayakan.

Berusahalah untuk menjalankan setoran-setoran tersebut dan menghindari tarikan-tarikan yang sudah kamu identifikasi dengan konsisten dan tulus selama satu atau dua minggu. 2. Praktikkan pola pikir menang-menang dan meningkatkan keberanian dan timbang rasa.

This article is from: