
5 minute read
Menjadi Proaktif
Proaktif adalah sikap seseorang yang lebih aktif. Proaktif adalah sikap seseorang yang tidak dibatasi keadaan sekitar melainkan justru dapat mempengaruhi perubahan lingkungan sekitarnya. Proaktif adalah ketika seseorang tidak hanya sekedar mengambil inisiatif, tetapi juga menyadari kalau setiap orang memiliki tanggung-jawabnya masing-masing. Menjadi Proaktif adalah mengenai pilihan dan kendali. Ketika kamu menjadi proaktif, kamu berhenti menyalahkan orang lain atas situasi yang kamu alami. Kamu juga bertanggungjawab atas pilihan yang sudah kamu ambil dan menyadari apapun yang kamu lakukan adalah hasil dari pilihanmu karena kamu memiliki kebebasan memilih dan kekuatan untuk berubah.
Orang yang proaktif akan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Ia akan menyelesaikan dengan tuntas apa yang telah dipilih. Ia juga siap dengan berbagai konsekuensi maupun risiko yang akan terjadi atas pilihan tersebut. Orang proaktif dapat menciptakan cuacanya sendiri. Ketika menghadapi stimulus, orang yang Proaktif memanfaatkan waktunya untuk berpikir sejenak sebelum merespon sesuatu. Mereka menggunakan “saat kebebasan” sebelum merespon sesuatu. Orang yang proaktif akan memilih untuk menyimpan jeda sebelum bertindak, bukan sekadar bereaksi. Jeda yang dimaksud adalah rentang waktu sepersekian detik hingga beberapa hari/minggu/bulan antar stimulus dan reaksi untuk menimbang-nimbang apa tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya. Dengan memberi jeda atau berhenti sejenak bukan berarti diam. Justru berhenti sejenak menuntut kita untuk dengan cepat dan sigap dalam menentukan tindakan selanjutnya. Tindakan-tindakan yang bukan malah menjadi ‘racun’, melainkan sebuah solusi. Orang yang proaktif tidak akan mudah terpengaruh atau terbawa arus, karena ia mampu mengendalikan dirinya. Lawan dari proaktif adalah reaktif. Orang yang cenderung reaktif adalah ia yang semena-mena berbuat tanpa melihat apakah tindakannya akan berdampak positif atau negatif pada dirinya maupun orang lain. Orang-orang yang reaktif menanggapi
Tentukan sikapmu!
Reaktif Proaktif

Gambar 7. Ilustrasi reaktif Gambar 8. Ilustrasi proaktif Respon

sebuah stimulus tanpa berpikir dan mengontrol reaksi mereka. Mereka bereaksi berdasarkan suasana hatinya ataupun kejadian lain pada saat itu tanpa berpikir terlebih dahulu. Tidak ada ruang jeda di antara stimulus dan respon mereka. Kerap kali orang yang reaktif selalu menimbulkan penyesalan setelahnya. Mereka baru sadar bahwa ternyata tindakannya itu menimbulkan efek negatif pada dirinya dan orang lain. Padahal jika ia bersikap proaktif, hal tersebut kemungkinan kecil tidak terjadi. Untuk memudahkan cara memahaminya, berikut adalah beberapa contoh perilaku proaktif dan reaktif.
Perilaku dan Bahasa Proaktif
1. Berusaha keras menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen meskipun banyak menyita waktu. 2. Tidak marah ketika sebuah motor menyalip jalanmu. 3. Memaafkan teman yang bersikap kasar padamu. 4. Tidak mempermasalahkan ketika orang yang didekatmu lupa atas hari ulang tahunmu. 5. Selalu berpikir positif, tidak berburuk sangka pada orang lain. 6. Saya akan coba lagi walau sudah gagal. 7. Saya bisa memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. 8. Saya bisa lebih baik dari harihari sebelumnya. 9. Saya tidak akan malas lagi. 10. Saya tidak akan membenci orang lain meskipun telah menyakiti hati saya.
Perilaku dan Bahasa Reaktif
1. Langsung menilai orang lain salah tanpa mengetahui kronologi dan penyebabnya. 2. Putus asa ketika mengalami kegagalan. 3. Tidak mau mencoba, merasa yakin akan gagal lagi. 4. Mengeluh karena banyak tugas kuliah yang harus dikerjakan. 5. Merasa tertinggal dari orang lain hingga akhirnya tidak semangat lagi untuk bertumbuh. 6. Tingkah adikku membuatku sangat marah. 7. Saya tidak percaya diri karena orang-orang di sekitar saya banyak prestasinya. 8. Aku merasa kesepian, orangorang tega meninggalkanku. 9. Saya tidak bisa melakukannya. 10. Maaf aku kecewa, kamu sudah merusak hidupku.
Lingkaran Pengaruh dan Lingkaran Kepedulian
Kejadian dalam hidup ini terbagi ke dalam dua hal. Pertama adalah lingkaran pengaruh, yakni hal-hal yang dapat kita kendalikan dan pengaruhi. Kedua adalah lingkaran kepedulian yang berarti sebaliknya. Orang proaktif akan fokus pada lingkaran pengaruh dibandingkan lingkaran kepedulian, yaitu lebih berfokus pada hal-hal yang bisa dilakukan. Sedangkan orang reaktif akan senang berada di lingkaran kepedulian. Mereka pandai menyalahkan orang lain dibanding memperbaiki dirinya sendiri.
1. Usaha untuk meraih sesuatu. 2. Cara berusaha dan bersikap kepada orang lain. 3. Cara mengontrol emosi pada orang lain. 4. Pemikiran terhadap diri sendiri dan dunia. 5. Cara mengatur waktu agar tidak bentrok. 1. Cara orang lain bersikap. 2. Omongan dan penilaian orang lain. 3. Pemikiran dan ide orang lain. 4. Kesediaan orang lain untuk memaafkan. 5. Keputusan yang diambil orang lain.

Gambar 9. Ilustrasi fokus orang reaktif Gambar 10. Ilustrasi fokus orang proaktif
Orang yang proaktif selalu menggunakan bahasa yang memberdayakan dirinya. Bahasa-Bahasa yang mencerminkan dirinya memegang kendali. Dengan membiasakan berbahasa proaktif orang yang efektif cenderung menjadi percaya diri. Sebaliknya orang yang reaktif cenderung berbahasa yang membuat dirinya menjadi korban keadaan.
Contoh lingkaran pengaruh yang bisa dikendalikan oleh kita Contoh perilaku yang berada lingkaran kepedulian yang sejatinya kita hindari
Fokus orang yang proaktif adalah pada hal-hal dalam kendali dirinya. Hal tersebut membuat kemampuannya dalam memilih dan membuat keputusan semakin besar dan pada akhirnya memperluas pengaruhnya. Orang yang reaktif secara sadar atau tidak menghabiskan waktu terhadap hal-hal di luar kendali dirinya, mulai kekhawatiran, perilaku orang lain dan keadaaan, sehingga akhirnya dia merasa tidak berdaya dan kehilangan kendali atas dirinya. Sejatinya banyak manfaat yang didapatkan ketika kita menjadi orang yang proaktif. Kita akan semakin bertanggung jawab dan berkomitmen atas suatu keputusan yang diambil. Bagi kamu yang ingin mencoba untuk menjadi orang proaktif, mari mulai dengan hal-hal kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang. Tidak ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik. Sangat disayangkan jika tahu jalan yang ditempuh salah, tapi masih dilalui. Yuk kita bisa jadi orang proaktif!
Orang-orang proaktif adalah orang yang berhenti sejenak— kadang hanya sepersekian detik—untuk menggunakan “ kebebasannya dalam memilih sebuah respons yang sejalan dengan nilai serta tujuan pribadi mereka (memiliki kebebasan memilih untuk merespons sesuatu). —Stephen R. Covey. “
Tantangan 2
Upayakan mempraktekkan 3 keterampilan dalam kebiasaan 1 yaitu: 1. Berhentilah sejenak sebelum merespon dengan memikirkan kembali tujuan, peran dan tanggung jawabmu. 2. Berusahalah untuk selalu berbahas proaktif dan menghindari bahasa reaktif.
3. Identifikasi lingkaran kepedulian dan lingkungan pengaruhmu.
Berusahalah tidak terlalu lama memikirkan masalah atau kekhawatiranmu (lingkaran kepedulian) dan alihkan segera pikiran dan energimu untuk memikirkan solusi atau apa yang kamu bisa lakukan atas masalah (lingkaran pengaruhmu).