C M Y K
SURABAYA & SEKITARNYA JADWAL SALAT SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA
04:15
11:33 14:51 17:32 18:42 JAKARTA & SEKITARNYA
SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04:39 11:56 15:14 17:56 19:09
TIDAK TERIMA KORAN DUTA SURABAYA 0821 3185 7586 JAKARTA 0852 5834 3301
MASYARAKAT
MINGGU, 10 APRIL 2016 3 RAJAB 1437 H
HARGA : RP 3.500
Pastur Italia Bebas, Kapan WNI YUSTINUS PRASTOWO
Pengemplang Pajak Besar Masih Dimanja
JKTGRETER.COM
MANILA - Selama 6 bulan pensiunan pastur Italia, Rolando Del Torchio disandera kelompok Abu Sayyaf. Pria berumur 56 tahun itu akhirnya bebas dan meninggalkan rumah sakit di Filipina Sabtu (9/4) kemarin setelah dirawat sejak Jumat (8/4). Begitu keluar dari dalam rumah
sakit, warga Italia itu langsung masuk ke dalam ambulans yang membawanya menuju sebuah pesawat carteran. Otoritas Filipina menemukan Rolando Del Torchio pada Jumat (8/4) malam di atas sebuah kapal feri yang berlabuh di pulau terpencil, Jolo, yang merupa-
R ENUNGAN “Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan semua pakaian, tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar.” Khalifah Umar bin Khatthab ra.
JAGAT UNIK
Aku Anak Arman Depari TUKANG kaos di Medan ini benarbenar cerdas memanfaatkan kasus. Masih ingat kita dengan kasus seorang siswi SMA bernama Sonya yang memarahi Polwan saat ditegur karena konvoi? Sonya dengan gayanya yang khas justru memarahi Polwan karena ‘kuper’, tidak tahu kalau dia sebagai anak Irjen Arman Depari di Medan. Gaya Sonya ini tampaknya tak disia-siakan oleh para pengusaha kaos di Tanah Air. Semenjak kasus ini merebak luar di media dan sosmed, banyak pedagang yang menjual kaos bertuliskan “Aku Anak Arman Depari”. Baik di Medan maupun di kota lainnya. Selain dijual secara langsung, banyak juga pedagang yang menjualnya secara online. Salah seorang penjual mengaku langsung mendapatkan ide tersebut begitu kasus ini mencuat. Meurutnya, kaos ini cukup menarik perhatian karena juga dibuat berdasarkan meme-meme lucu yang beredar. “Idenya datang begitu saja,” ujar seorang penjual bernama Achdi. “Saya mengikuti pemberitaan yang sedang trending saat ini.” Menariknya, kaos-kaos tersebut dipromosikan dengan tagline yang cukup kocak. Selain bertuliskan “Aku Anak Arman Depari”, juga ada tulisan “Kaos Sakti Bebas Razia Polisi” dan “Sudah Diuji Coba di Medan”. wk
kan basis utama kelompok Abu Sayyaf. Jolo berlokasi sekitar 950 kilometer selatan ibukota Manila. Dia langsung dilarikan ke rumah sakit. “Korban sekarang kurus. Dia kehilangan banyak berat badan dibandingkan dengan apa yang kami lihat di foto-foto lamanya,”
kata juru bicara militer wilayah setempat, Mayor Filemon Tan kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (9/4). “Selain itu, dia baik-baik saja,” imbuhnya. Masih menurut Tan, pemer-
TAK MAU DIBANTU : Militer Filipina terus bergerak. Mereka sudah mengepung lokasi penyanderaan 10 WNI oleh kelompok Abu Sayyaf. Filipina tetap ngotot tidak mengizinkan militer Indonesia masuk ke wilayahnya. Inzet: Tampak pasukan ‘maut’ Filipina dan Rolando Del Torchio sebelum disandera Abu Sayyaf.
“ BACA: Pastur Italia..., hal 7
Akhirnya Romi Terpilih Aklamasi JAKARTA – Konflik yang mendera PPP tak kunjung selesai. Melalui Forum Muktamar VIII PPP yang berlangsung di Jakarta kemarin, diharapkan perpecahan di parpol bergambar Ka’bah itu berakhir. Muktamar VIII PPP telah selesai dengan memilih ketua umum. Hasilnya, Romahurmuziy terpilih sebagai ketua umum melalui musyawarah mufakat atau aklamasi. Proses cukup alot. Pemilihan itu diawali dengan drama voting. Ada dua pilihan yang ditawarkan kepada muktamirin. Pertama, pemilihan ketua umum digelar aklamasi sesuai tata tertib yang disiapkan panitia. Kedua, ketua umum dipilih lewat mekanisme voting sebagaimana biasanya. Akhirnya, seluruh peserta melalui DPW setuju aklamasi untuk menentukan ketua umum. Hanya beberapa orang dari kubu Djan Faridz yang hadir, yaitu Epyardi Asda, yang menolak aklamasi lalu keluar forum. Setelah forum setuju aklamasi, spontan peserta meneriakkan nama Romahurmuziy (Romi) untuk menjadi ketua umum. Pimpinan sidang, Suharso Monoarfa lalu memanggil Romi untuk maju, menanyakan kesediaan Romi. “Apakah betul saudara-saudara mempercayai saya sebagai ketua umum partai?” tanya Romi di Muktamar
Heboh, Pengantin Pria ternyata Wanita
Saat itu juga, Romi meminta kepada seluruh warga PPP, agar Muktamar PPP ke-VIII ini, tidak dianggap sebagai fotokopi Muktamar PPP di Surabaya. Romi juga berharap agar muktamar ini sungguh-sungguh mengakhiri konflik PPP. Tok…, tok…., tok…! Suharso pun mengesahkan Romi sebagai ketua umum sekaligus ketua formatur. Disahkan juga aggota formatur yang di dalamnya ada istri Suryadharma Ali.
PEKANBARU – Ijal Kabul pasangan suami istri antara Deprian Sariono (43) dengan Serini (26), di Kantor Urusan Agama (KUA) Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau, yang digelar Kamis (7/4) kemarin bikin heboh, karena belakangan diketahui pengantin prianya, Sariono ternyata wanita. Polisi pun akan menyelidiki kasus ini. “Kabar ini memang baru kita dapat. Kita akan bentuk tim untuk menyelidiki kasus ini,” kata Kapolres Inhu, AKBP Ari Wibowo saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (9/4). Menurut Ari, pihaknya akan menyelidiki tahap awal soal dugaan penipuan identitas pengantin pria yang ternyata seorang perempuan. “Berarti ada dugaan pemalsuan identitas. Karena identitasnya disebutkan pria ternyata seorang wanita. Ini yang akan kita selidiki dulu,” kata Ari. Diduga kuat pasangan ini sengaja menyembunyikan identitas. Mereka bukan pasangan normal. Dikabarkan, keduanya sudah berpacaran selama 7 tahun. Artinya, pengantin perempuannya sadar kalau suaminya juga perempuan. Buktinya, Deprian Sariono sendiri sudah dikenal sebagai seorang wanita asal Kabupaten Bengkalis, Riau. Namun demikian, ayah dari Serini inisial AM (56) sempat memberikan penjelasan singkat kepada wartawan.
“ BACA: Akhirnya Romi..., hal 7
“ BACA: Heboh, Pengantin..., hal 7
DETIK
BAHAGIA : KH Maimoen Zubair berharap konflik PPP rampung. Partai bisa bekerja untuk umat. Tampak Mbah Moen ketika memberikan sambutan dalam muktamar VIII PPP yang dijuluki sebagai muktamar islah. yang digelar di Asrama Haji, Jakarta, Sabtu (9/4). Pertanyaan ini dijawabs erentak oleh muktamirin. “Betull...!!!” teriak peserta Muktamar secara kompak. Pertanyaan berikut yang disampaikan Romi adalah berkaitan dengan konflik. “Saya sudah terlibat dalam konflik satu setengah tahun, apakah saudara masih bersedia memilih saya menjadi ketua umum yang sesungguhnya?” tanya Romi lagi. “Bersedia..!! Siap..!!” sahut peserta secara kompak.
PERUBAHAN MANTAN MARINIR AS YANG DULU MENEMBAKI MASJID
Menangis, Minta Maaf dan Berjanji Sadarkan AntiIslam
“ BACA: Pengemplang Pajak..., hal 7
COMMENT Hidayat Nur Wahid: Alumni Arab Saudi bukan teroris! Lha yang bilang teroris siapa pak? Sandiaga Uno janji bantu Pemuda GP Ansor jadi pengusaha Usai Pilkada gak tanggungjawab, wallahu’alam bish-shawab
TANYA JAWAB KEISLAMAN Kolom tanya jawab keislaman ini diasuh KH Abdurrahman Navis LC MHI, wakil ketua PWNU Jatim, direktur Aswaja NU Center Jatim. Pembaca bisa mengajukan pertanyaan via email ke: Dumas@sby.centrin. net.id atau SMS ke 08121624247
Hukum Puasa Rajab? (2) Ustad, di bulan rajab ini biasanya kami berpuasa, tapi ada yang bilang bahwa puasa rajab itu tidak ada dalilnya dan itu bid’ah. Mohon penjelesannya. Atas jawabannya saya haturkan terima kasih. Ahmad Syauqi, Surabaya Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
“Tolong dengarkan saya. Anda salah tentang hal ini. Saya pernah menembaki masjid, tak perlu dibicarakan lagi. Tapi Anda harus dididik. Setiap hari Anda menyebar gambargambar negatif dan mem-posting kutipan Alquran dengan keliru,” demikian akhir kalimat Ted Hackey Jr. HARTFORD – Hampir saja orang melupakan namanya. Apalagi kasusnya sudah lumayan lama, pertengahan November 2015 lalu. lelaki bernama Ted HaCkey Jr. mantan anggota Marinir AS -- yang dulu bencinya setengah terhadap Islam -- itu, tibatiba luluh. Dia kembali datang ke Masjid Baitul Aman yang terletak di sebelah rumahnya, Kota Harftord, Connecticut, AS. Kali ini (Sabtu 2/4) dia datang tanpa menenteng senjata laras panjangnya. Hackey berjalan bersama istri. Begitu sampai di masjid dia merangkul imam masjid
JAKARTA – Dunia heboh dengan dokumen Panama Papers, tetapi, tidak bagi pengusaha Indonesia. Mereka adem ayem. Banyak pejabat dunia mengecam lantaran namanya masuk daftar Panama Papers, ternyata, itu tidak berlaku di Indonesia. Adem ayemnya Indonesia ini mendapat sorotan Direktur Eksekutif CITA (Center for Indonesia Taxation) Yustinus Prastowo. Ia mengaku heran dengan kondisi Indonesia. Bagaimana bisa pengusaha, politisi, birokrat atau publik figur yang namanya tertera dalam Panama Pepers tidak memberikan respons keras. “Anehnya, pengusaha-pengusaha Indonesia sangat tenang sekali, seperti tidak ada-apa. Berbeda dengan reaksi para pengusaha luar negeri yang marah besar atas bocornya dokumen tersebut,” ujar Prastowo dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu
Dr. Mohammed Qureshi, dan minta maaf sambil menangis. “Suasananya sangat emosional. Dia datang sambil menangis dan gemetaran. Saya bisa merasakan ketulusan hatinya. Sebuah momen yang langka di mana Anda melihat seseorang yang pernah membenci Anda, justru kini datang dan minta maaf, maha suci Allah,” tutur Dr. Mohammed Qureshi sebagaimana diwartakan Independent, edisi Sabtu (9/4) kemarin.
INDEPENDENT
“ BACA: Menangis, Minta Maaf..., hal 7
JANJI PRIBADI : Tampak Ted Hackey Jr (kaos putih) dalam sebuah acara untuk mengikuti proses persidangan atas tuduhan merusak sarana ibadah.
Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan Imam Ibnu Majah. “Dari Mujibah AlBahiliah dari ayahnya atau pamannya sesungguhnya ia (ayah atau paman) datang kepada Rasulullah SAW, kemudian berpisah dan kemudian datang lagi kepada Rasulullah setelah setahun dalam keadaan tubuh yang berubah (kurus), dia berkata : Yaa Rasulullah apakah engkau tidak mengenalku? Rasulullah SAW menjawab : Siapa Engkau? Dia pun berkata : Aku Al-Bahili yang pernah menemuimu setahun yang lalu. Rasulullah SAW bertanya : Apa yang membuatmu berubah sedangkan
“ BACA: Hukum Puasa..., hal 7 Editor : Mokhammad Kaiyis Layouter : Sulistyorini
C M Y K
04 INDEPTH
DUTA MASYARAKAT SENIN,20 JUNI 2012 MINGGU, 10 APRIL 2016
AKBP Minarti
Jadi Sahabat Bagi Anak dan Ibu SURABAYA - Tuturnya lembut dan penuh kesopanan. Seolah menjadi penanda, bahwa dirinya adalah seorang ibu. Ya, meskipun menjadi seorang Polisi Wanita (Polwan) dan kini menjadi orang nomor satu di Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) Polrestabes Surabaya, AKBP Minarti tetap mengedepankan sifat keibuannya. Baik kepada seluruh anggotanya, apalagi kepada anak-anaknya serta suaminya. Baginya, sebagai seorang ibu, dirinya selalu mengedepankan ‘menjadi sahabat bagi anak dan menjadi ibu dan konsultan bagi anggotanya. 51 tahun silam, Minarti kecil dilahirkan di Desa Garahan, Kec. Sempolan, Kab. Jember. Tepatnya 27 Juni 1965. Minarti merupakan anak ke-10 dari 12 bersaudara putri pasangan Tarmijan Parto Sudono dan Ngainah. Dari 12 bersaudara, rata-rata menjadi tenaga pendidik (guru). Sedangkan Minarti, meskipun sempat bercita-cita menjadi guru, setelah lulus SLTA, menjadi seorang bintara Polwan, ternyata menjadi pilihannya. “Tak mudah bagi saya untuk menjadi perwira seperti sekarang ini. Bayangkan, rumah saya dulu (di Jember, red) adalah daerah pelosok tepian pegunungan. Untuk bersekolah saja, harus penuh perjuangan. Saya menjadi seperti ini (perwira polisi, red) tentunya tidak lepas dari dukungan penuh Ibu saya dan Bapak saya. Dari tauladan Ibu saya itulah, sekarang, saya ingin menjadi seorang Ibu yang sesungguhnya bagi keluarga maupun anggota saya,” tutur Ibu dua putri ini. Ya, memang saat ini, Minarti sudah menjadi seorang ibu setelah dirinya dinikahi pria swasta asal Lamongan bernama Abdul Gofur Chandra. Dan bersama suaminya tersebut, Minarti sudah dikaruniai dua anak perempuan. Yaitu Aulia Sukma Ayu Narendra (18) yang saat ini kuliah dan Bening Naluri Kinasih Narendra (11) yang saat ini kelas 6 SD. Nama Minarti di kalangan perwira Polrestabes Surabaya, bukanlah nama yang baru. Sebab, sebelum menjabat Kasat Pam Obvit per 25 juni 2015 lalu, Minarti bertugas lama menjadi Kabag Sumda di Polrestabes Surabaya. Kendati dikenal lemah lembut dalam bertutur dan bersikap, Minarti dikenal menjadi sosok yang disiplin dan tegas terhadap anggotanya yang melanggar waktu maupun etika pekerjaan. Menjadi seorang Kasat Pam Obvit, Minarti dibebani 66 anggota dan ratusan tempat yang harus diawasinya. Itulah yang kemudian menyita waktunya sebagai Ibu didalam keluarganya. “Sebagai pengabdi negara dan pelayan masyarakat, tugas adalah yang utama. Tapi bagi saya, keluarga juga hal yang penting. Bagi saya, untuk bertemu dengan keluarga, bukan soal kuantitasnya. Melainkan kualitasnya,” ujarnya. Arti seorang ibu sendiri bagi Minarti, adalah, seorang ibu harus bisa menjadi panutan dalam hal yang baik bagi putra putrinya. Yang kedua, Ibu itu segala-galanya. Karena tanpa upaya, do’a kerja keras dari ibu, seorang anak tidak akan menjadi apa-apa. “Apalagi dengan kondisi yang sekarang, sebagai seorang ibu hendaknya, sesibuk apapun harus dekat dengan anak. Dekat bukan berarti kuantitas. Tapi kualitas pertemuan. Kita harus bisa jadi seorang sahabat, menjadi seorang guru dan tentunya menjadi seorang ibu,” pungkasnya. (ndo)
Slamet Ade
DITIMBUN : Gudang oplosan semen dengan menjiplak merek Semen Gresik dan Indocement milik Santoni Warga Wiyung Surabaya.
Gudang Semen Oplosan Masih Beroperasi Pernah Ditahan Dengan Kasus Sama SURABAYA - Mengetahui gudang tersebut digunakan memproduksi semen oplosan bermerek Semen Gresik yang dapat merugikan bagi masyarakat penggunanya, membuat anggota satuan Polisi Militer Pomdam dari Angkatan Darat terpaksa menyegel gudang yang beralamat di Jalan Raya Wiyung bahkan gudang tersebut berseberangan dengan Polsek Wiyung Surabaya. Pihak Pomdam sendiri berdasarkan informasi dari masyarakat, ada dugaan keterlibatan oknum TNI yang bermain dalam bisnis semen ilegal milik Mohammad Santoni (53). Saat dilokasi penyegelan beberapa waktu lalu, Danpomdam V Brawijaya,
Kolonel CPM Ujang Martenis mengungkapkan, masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut. “Masih dalam pemeriksaan. Setelah kami periksa, nanti segera kita limpahkan ke pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut,” tegasnya. Dilokasi gudang terlihat, Santoni bersama dengan beberapa karyawannya dengan terang-terangan menggunakan bahan dasar semen curah di campur dengan semen-semen bekas bermerek kemudian dikemas menjadi sebuah produk. Salah satunya berlabel Semen Gresik atau Indocement. Tidak hanya itu, sak-sak semen itu sendiri diperoleh Santoni dari pengepul barang bekas yang berada di kawasan
Jalan Sidodadi, Surabaya Timur. Setelah dioplos itulah akhirnya oleh mereka ditumpuk di gudang. Jika sudah banyak, maka akan ada truk khusus yang mengangkutnya keluar dari gudang untuk dipasarkan ke masyarakat dan luar kota dan dari pengakuan Santoni sendiri semen oplosan ini lebih banyak diedarkan ke Sulawesi dan Kalimantan. Diketahui, Pomdam V Brawijaya telah menangkap pemilik gudang semen oplosan Mohammad Santoni beserta 2 karyawannya yakni Mohammad Sholeh (40) asal Bojonegoro dan Aris (25) asal Sampang. Selain itu, Pomdam juga menyita 1 sak semen oplosan untuk dijadikan bukti. Pelaku Santoni sendiri sebenarnya sudah pernah ditangkap dan divonis 3 tahun penjara. Walaupun pernah dihukum ternyata tidak membuat kapok dirinya dengan mengulangi perbuatannya. (ade)
Masyarakat Bisa Gugat Praperadilan ke Polisi KETUA Komnas Perlindungan Konsumen, Mohammad Ansory mengaku heran dengan tindakan yang dilakukan pihak kepolisian yang terlihat enggan mengembangkan kasus tersebut. Padahal secara terang-terangan pemilik gudang semen oplosan itu melakukan tindakan yang melanggar hukum. “Tindakan pihak Polisi Militer (Pomdam) sebenarnya sudah benar dengan melakukan penindakan dan penangkapan tapi harus segera menyerahkan 1 x 24 jam ke Polisi,” tegasnya. Dalam aturan hukumnya disebutkan, Setiap warga negara harus patuh dan tunduk pada peraturan perundang undangan, nah? Terkait hal ini, barang siapa melihat kejahatan harus melapor kepada penyidik Polri. “Siapapun bisa melakukannya baik masyarakat, wartawan maupun TNI bisa melakukan tindakan itu jika melihat
MOHAMMAD ANSORY tindak kejahatan dan segera dihantarkan ke pihak yg berwajib yaitu polisi,” pungkasnya.
Ansory menambahkan, seharusnya pihak penyidik menangkap tangan atas dasar laporan model A pelimpahan berkas dari polisi militer yang mana disebutkan apabila seorang polisi menemukan kejahatan tanpa ada laporan masyarakat itu dibenarkan. Berbeda lagi dengan laporan model B, jika masyarakat yang mengetahui adanya kejahatan wajib melapor dan diberi tanda lapor. “Tapi jika mengetahui langsung misal ada judi atau pesta sabu atau mengkonsumsi narkoba maka polisi itu bisa menangkap tangan tanpa adanya laporan polisi bisa langsung ditindak lanjuti. Jadi kalau penyidikan terkait kasus semen oplos tersebut dihentikan oleh penyidik maka masyarakat atau wartawan bisa melakukan praperadilan pihak polisi agar tetap melanjutkan proses perkara itu,” pungkasnya. (ade)
KANIT EKONOMI POLRESTABES SURABAYA, AKP DEWA
Bukan Ranah Polisi Militer PENGGEREBEKAN yang dilakukan Pomdam V Brawijaya di gudang semen oplosan milik Muhammad Santoni yang akhirnya berkas perkaranya dilimpahkan ke Polrestabes Surabaya ternyata perkembangan kasusnya terkesan jalan ditempat. “Kami akan menyurati pihak polisi militer (Pomdam), inikan delik aduan tentang Undang undang merek jadi harus ada pelaporan pihak yang dirugikan dari semen gresik,” ucap Kanit Ekonomi Satpolrestabes Surabaya AKP Dewa kepada DUTA. Dewa menambahkan, jika tidak ada pelaporan yang dilakukan pihak manajemen Semen Gresik maka pihaknya tidak bisa melakukan pemberkasan dan apabila diteruskan ke kejaksaan maka akan mental. “Kalau saya melakukan pemberkasan dan memproses perkara ini pasti mental jika tidak ada pelaporan pemilik merek
tersebut,” ujar suami dari artis Kadek Devi. Penyidik sendiri, ungkap Dewa, sudah melayangkan surat ke Semen Gresik untuk meminta dibuatkan surat pernyataan jika tidak melaporkan Santoni pemilik gudang semen oplosan dan jawaban mereka masih dirapatkan. “Kayaknya pihak semen gresik tidak akan meneruskan kasus ini dan kita tetap minta dibuatkan surat pernyataan biar kita bisa menjelaskan kepihak polisi militer. Takutnya kita nanti disalahkan karena ini delik aduan,” ungkapnya. Apalagi penangkapan yang dilakukan oleh Pomdan V Brawijaya tidak sah karena tidak mempunyai kewenangan hukum sehingga rawan digugat pra peradilan. “Ini sebenarnya bisa juga di praperadilan kenapa? Karena tidak sah, bukan rananya Polisi Militer,” pungkasnya. (ade)
Perempuan Tanpa Identitas Tewas Mengenaskan SURABAYA - Jalan Girilaya, Sabtu (9/4) digemparkan dengan ditemukan perempuan tergeletak di tengah jalan dengan kondisi luka di kepala. Informasi di lokasi kejadian menyebutkan bahwa korban tewas itu diduga sebagai korban penjambretan. ”Saya tadi melihat dia naik motor dari arah timur (bawah) menuju arah barat (atas) dan dipepet orang berkendara motor yang berboncengan. Setelah itu gak ada yang tau apa yang terjadi tau-tau warga rame ada cewek meninggal dengan motor rusak,” ungkap Handoko warga sekitar. “Saya nggak tau mas. Tahu-tahu banyak warga berkerumun di jalan. Pas saya dekati ternyata ada cewek cantik meninggal tergeletak di tengah jalan dengan kepala bocor dan darah yang mengalir. Saya coba hubungi POlsek Sawahan tapi gak dijawab,” terangnya. Warga sebenarnya cepat tanggap dengan berupaya menghubungi Polsek Sawahan. Namun hingga 35 menit, pihak kepolisian tidak datang ke lokasi. Beruntung petugas Laka Lantas Polrestabes Surabaya akhirnya datang lalu mengevakuasi jasad perempuan cantik tersebut ke kamar mayat RSU dr Soetomo. “Langkah awalnya kami bawa dulu jasad korban ke RSU dr Soetomo sambil beruipaya mencari identitas korban untuk bisa menghubungi keluarganya. Mengenai kasusnya biar penyidik Polsek Sawahan yang melakukannya,” tegas Briptu Ade. (ar)
Editor : Andi Mulya Layouter : Andi Mulya
05
JALAN SUKSES
DUTA MASYARAKAT SENIN,20 JUNI 2012 MINGGU, 10 APRIL 2016
DIDIK FARKHAN ALISYAHDI, SH. MH.
Kepala Kejari Itu Dulunya Seorang Wartawan Menjadi seorang jaksa sebenarnya bukan cita-citanya. Bahkan, ia mengakui tak pernah terlintas dibenaknya bakal menjadi seorang jaksa. Profesi wartawan adalah obsesinya sejak kecil. Karni Ilyas, Pemimpin Redaksi salah satu TV nasional, merupakan sosok yang mengilhami Didik bercitacita menjadi pewarta. Kepiawaian Karni mengkolaborasikan ilmu jurnalistik dan ilmu hukum mempengaruhi langkah Didik menentukan jurusan akademisi yang
ditempuhnya. Alhasil, lulus SMAN 2 Bojonegoro, 1989 ia pun mendaftar kuliah dan hanya memilih satu jurusan, yaitu Fakultas Hukum di Universitas Brawijaya Malang. Hanya jurusan tersebut yang dipilih tanpa menyiapkan opsi jurusan lain. Nasib baik, ia pun diterima dan menjadi mahasiswa di Universitas Negeri ternama di Jawa Timur tersebut. Mengapa kok tidak memilih jurusan komunikasi?.
Ia berpikir, ilmu hukum dapat perdalami secara formal di fakultas, sementara ilmu jurnalis akan ia ‘timbah’ secara informal dengan aktif pada media kampus. Makanya sambil kuliah ia aktif di majalah mahasiswa Fakultas Hukum Unibra Malang bernama Manifest. Awalnya, di media kampus itu, ia sebagai reporter. Selanjutnya naik jadi anggota Dewan Redaksi, kemudian Pemimpin Redaksi hingga terakhir menjelang lulus ia menjabat puncak jabatan sebagai Pemimpin Umum. Lulus kuliah, 1993 ia melamar di koran harian Jawa Pos Group. S etelah proses tes, ia diterima sebagai calon reporter dan ditempatkan di wilayah Bojonegoro, daerah tempat kelahirannya. Citacitanya menjadi wartawan pun terkabul. Satu tahun, ia sempat menikmati suka duka dunia jurnalistik sebagai reporter. Pada 1994 atas permintaan Ay a h ny a H
Chozin Mabruri (Alm), ia diminta untuk mencoba ikut tes Calon Jaksa di Jakarta. Permintaa orang tuanya itu ternyata telah mengubah jalan hidupnya kedepan. Setelah melalui 7 tahap tes, ia diterima sebagai calon Jaksa, dan harus ‘mengubur’ impiannya berkarier di dunia jurnalistik. Ia harus meninggalkan profesi lama yang gajinya lebih besar dibanding calon pegawai negeri sipil. “Saat di wartawan gaji saya sudah 250 ribu, menjadi Calon pegawai hanya Rp 100 ribu,” kenangnya. Sejak 1994, ia akhirnya merentas karir di Kejaksaan. Diangkat pertam sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dan Calon Jaksa di Kejaksaan Negeri Bojonegoro. Saat dinas di Kejari Bojonegoro itulah ia bertemu dengan istrinya, Ery Yeniantiningtyas yang saat itu juga berstatus pegawai baru di BRI Cabang Bojonegoro. Kemudian September 1997, ia dipanggil untuk mengikuti Pendidikan Pembentukan Jaksa (PPJ) di Pusdiklat Kejaksaan Ragunan selama 6 bulan. Tetapi sebelum berangkat, tepatnya 31 Agustus 1997 ia memutuskan untuk menikah lebih dahulu. Ia selalu ingat tanggal pernikahannya karena bebarengan meninggalnya Lady Diana yang menghebohkan dunia saat itu. “Jadi saat mengikuti pendidikan Jaksa selama 6 bulan, saya berstatus pengantin baru. Pusing juga harus pisah,” guraunya. Selepas pendidikan, 20 Maret 1998 ia resmi dilantik menjadi Jaksa. Beruntung lagi, ia bertugas di tempat asalnya. Sebagai pengantin baru ia bisa ‘bersatu’ lagi dengan istrinya di
Pe Ja Bojonegoro. Saat di Bojonegoro ini, anak pertamanya Diffaryza Zaki Rahman lahir pada 21 Agustus 1999. Kemudian sampai pada penghujung tahun 2000, saat istrinya mengandung anak kedua datang SK mutasi. Ia dipromosikan sebagai Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Martapura, Kalimantan Selatan. Terpaksa ia harus pisah lagi dengan keluarga. Karena sang istri masih di BRI Bojonegoro. Namun dibalik kesedihan berpisah
dengan keluarga, ia bisa mengambil hikmah dengan bisa melanjutkan kuliah Magister Hukum di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Dan saat ia masih di Kejari Martapura itu anak keduanya, Farryntya Noor Sabrina lahir di Bojonegoro, 28 September 2001. “Nama Sabrina itu saya pilih untuk anak kedua karena saat itu saya harus menjalani kehidupan dengan sabar saat pisah keluarga,” tuturnya. Di Kejari Martapura ia jalani tugas selama 2 tahun. “Saat di Martapura itu saya dua kali menuntut mati terdakwa dalam kasus pembunuhan sadis,” jelasnya. Awal tahun 2003, ia dipromosikan sebagai Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus di Kejaksaan Negeri Kepanjen, Kabupaten Malang. Juli 2003 ia Diklat PIM III di Pusdiklat Ragunan. Sebagai peserta termuda, hingga di Pusdiklat ia panggil ‘Si Bayi tabung’ oleh teman sekelasnya termasuk Amri Satta, wakil Kajati Sumut saat ini. Belum genap satu tahun di Kepanjen, ia dipindah sebagai Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Tanjung Perak, Surabaya. Saat di Tanjung Perak ini, anak ketiganya Farryzki Noor Thoriq lahir pada 26 Mei 2004. Di Kejari yang perkara pidumnya terpadat kedua di Jawa Timur ia melaksanakan tugas selama 2 tahun. Selanjutnya ia dilantik sebagai Kasi Pratut pada Aspidum Kejati DKI Jakarta. Mulai menapak karir di Ibukota. Perkara berskala nasional dan internasional yang disidik penyidik Polda Metro Jaya dan Mabes Polri semua ‘mampir’ di mejanya. Ia sendiri sempat menangani dan menyidangkan Peninjauan Kembali (PK) kasus pembunuhan Munir dengan terdakwa Polycarpus. Juga sebagai salah satu Jaksa yang menangani terdakwa mantan Dirut Garuda Indra Setiawan dan sekretaris Rohainil Aini yang didakwa terlibat dalam kasus pembunuhan Munir. Setelah 2 tahun 5 bulan sebagai Kasi Pra Penuntutan, akhirnya ia kembali masuk Jatim. Sebagai Kepala Seksi Ekonomi dan Moneter (Ekmon) di Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Awal Maret 2008 ia dilantik. Pada Nopember 2008 saat ia dan istri sedang naik haji, ia mendapat kabar bila dirinya dimutasi lagi masuk ke Kejaksaan Agung. Tepatnya di Biro Kepegawaian menjadi Kepala Sub Bagian pengadaan Pegawai. Dengan masuk bidang pembinaan lengkap sudah semua unit kerja di Kejaksaan pernah “dipegangnya”. Mulai bidang Datun saat Capeg, bidang Intelijen, Pidana Khusus, Pidana umum dan pembinaan. Ibarat orientasi medan ia sudah mengenal kelima “areal” bidang di Kejaksaan. Sebagai Kasubbag Pengadaan Pegawai ia menjabat selama 2 tahun 9 bulan. Karena, sejak tanggal 8 September 2011 ia dilantik promosi eselon III menjadi Koordinator bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Berarti ia “balik kucing” ke Kejati DKI Jakarta. Sampai penghujung tahun, tepatnya 21 Desember 2011 ia terima SK pengangkatan sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Sangatta, Kalimantan Timur. Saat menerima kabar SK terakhir ini yang paling membuat ia terharu. Karena apa? Ternyata saat ia menerima kabar adanya SK sebagai Kajari Sangatta itu bersamaan saat keluarga besarnya di Bojonegoro sedang menyelenggarakan Haul 1000 hari meninggalnya alm ayahnya. “Saya teringat Almarhum. Karena dulu Beliau lah yang getol mendorong dan membujuk saya ikut tes Kejaksaan, meski semula saya ngotot pingin tetap jadi Wartawan,” kenangnya. Kesibukannya sebagai aparat penegak hukum, tak menghalangi bakatnya untuk menulis. terbitlah buku dengan judul “55 Rekor Kejaksaan”. (*)
Editor : Andi Mulya Layouter : Andi Mulya
06
GELIAT UKM
DUTA MASYARAKAT SENIN,20 JUNI 2012 MINGGU, 10 APRIL 2016
Belajar Mandiri di Kantin Kejujuran TOKO ONLINE
Berawal dari Hobi MESKIPUN terlahir dari keluarga cukup mapan, budaya Hedonis tak pengaruhi Siti Zulfiatul Rodi’ah, Mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) ini, selalu meramaikan hadirnya bulan Ramadan dengan berbisinis. Perempuan yang rutin berjilbab syar’i ini selalu membuat sajian manis untuk berbuka puasa (takjil) yang dilengkapi dengan es campur. “Saat Ramadan tiba saya selalu hadir untuk meramaikannya, meskipun saat puasa badan lemas, tapi kalo urusan bisnis dan bisa jadi peluang usaha saya selalu menyempatkannya, apalagi ramadan,”ujar mahasiswa asal Gresik tersebut. Tak cukup itu, ia juga memiliki toko online di bidang Fashion Muslim Identity, seperti mukena, jilbab dan gamis. “Karena hobi saya berbelanja (kulakan), dari belanja itu, saya jual lagi untuk memanfaatkan hobi saya agar lebih bermanfaat dan bisa mendapat keuntungan,” tambah Fifi panggilan akrab Siti Zulfiatul Rodi’ah. Usaha yang ia tekuni berawal saat ia masih menuntut ilmu di pondok pesantren (Ponpes) Darul ‘Ulum. “Sejak kelas 2 Madrasah Aliyah (MA), saya mulai merintis usaha itu dan hasilnya lumayan untuk menutupi kebutuhan di pondok,”lanjutnya. Belajar dari ibunya yang juga mempunyai toko fashion di rumahnya, perempuan berkulit putih ini tidak menyia-nyiakan kemampuannya. “Daripada Cuma belanja buat sendiri, kalo begini kan lebih bermanfaat. Apalagi banyak yang suka baju-baju desainanku,” jelasnya panjang lebar. Disisi lain, koleksi pakaian di toko online miliknya juga sebagai ladang berkarya, “Selain hobi berbelanja saya juga hobi menggambar, jadi saya juga mendesain sendiri sebagian koleksi pakaian di toko online saya”, tambahnya. Kesulitan yang ia rasakan selama berwirausaha yakni menghadapi pasar yang tidak sesuai keinginan, namun berkat tekat dan motivasi yang kuat ia selalu bisa menjalaninya, “Selain mendapatkan uang saku, saya juga bisa tetap berdakwah yang akan memotivasi para muslimah untuk menggunakan jilbab dengan cantik dan benar,” terusnya. Mungkin pada awalnya berwirausaha tidak selalu berjalan lancar. Karena pada dasarnya tidak ada hal yang mudah di dunia ini. Sama hal yang dialami oleh Fifi, “Sedihnya sih kalau ada konsumen ambil barang tapi bayarnya hampir satu tahun setelahnya,” ujar Fifi dengan mata berkaca-kaca. Namun, ia sangat merasa bahagia bisa berbagi ilmu kepada temantemannya dan bisa memperbanyak teman, ia juga berpesan bagi mahasiswa yang berwirausaha namun masih gagal, agar untuk tetap semangat dan ikhlas, “Rizki sudah ada yang mengatur dan ada takarannya sendiri. Yakin ketika usaha kita dapat bermanfaat maka Allah akan mempermudah usaha kita,” tambah mahasiswi kelahiran tahun 1996 itu. Dengan omset rata-rata Rp8 Juta perbulan, Fifi enggan untuk menyianyiakan hasilnya itu. Uang hasil jualannya itu lantas untuk memenuhi hobinya berbelanja, namun, tetap lagi pakaian yang sudah di belinya sebagian akan dijual lagi. Selain usaha online dan jualan takjil saat bulan ramadan, Fifi juga mengikuti bisnis Avail dari PT. AVAIL ELOK INDONESIA, “Alhamdulillah baru sebulan saya sudah menduduki Qualified Manager termuda, oktober tahun lalu,” ujarnya dengan wajah tersenyum saat ditanyai jenis usaha yang dilakoninya. Selama setahun mengikuti bisnis tersebut, Fifi mengaku mendapat pelajaran banyak tentang strategi bisnis. “Intinya sih harus ikhlas dan yakin bahwa dirinya bisa untuk berbisnis, wajib tahu pasar, kudu ramah kepada setiap calon konsumen, walau hanya bertanya-tanya,” pungkas mahasiswa berdarah Sunda ini. (has/luq)
SITI ZULFIATUL RODI’AH
Yang Penting Jujur SURABAYA - Semangat wirausaha yang dilakukan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UIN-SA) Surabaya patut diacungi jempol. Hal itu terlihat dengan menjalankan usaha dagang yang diberi nama Kantin Kejujuran. Salah satunya seperti yang dilakukan Lathifah Isma, Mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi UIN-SA yang berjualan nasi bungkus dengan omzet Rp10 ribu perhari. Meski tak seberapa ia beranggapan berbisnis di kantin kejujuran adalah sebagai pembelajaran kemandirian serta keikhlasan bukan melulu cari untung. “Tujuanku bisnis disini (kantin kejujuran), ya biar nambah pengalaman nyari uang sendiri. Kalau misalnya ada yang hilang, ya tak anggap shodaqoh untuk orang lapar, rejeki pasti mbalek (kembali,red) kok,” ungkapnya dengan penuh keyakinan. Tifa, sapaan akrabnya, mengaku jika dirinya tergolong pemain baru dalam bisnis kantin kejujuran ini. “Aku sih baru 3-4 minggu ini jualan disini, karena ngelihat peluang kantin kejujuran yang semakin hari ramai pengunjung,”aku perempuan berkulit sawo matang ini. Selain itu, ia juga menjelaskan produk yang dijualnya dengan nama ‘Nasi Mahasiswa’ ini terdapat dua pilihan menu, nasi campur sama nasi kuning. “Secara produksi sih, aku pesen nasi gitu ke tetanggaku, terus aku jual kembali di kantin kejujuran ini,” ujar mahasiswi asli Surabaya ini. Selama satu bulan jualan tifa mengatakan belum pernah dapat pengalaman produknya berkurang tanpa ada uang yang ditinggalkan. “Selama ini sih gak pernah ada yang hilang, alhamdulillah,”imbuh mahasiswa yang hobi design grafis ini. Lathifah sendiri tidak mengetahui siapa gerangan yang memulai bisnis kantin kejujuran. “Namun, aku sangat berterima kasih kepada orang yang punya gagasan kantin kejujuran ini. Sehingga, aku dan pedagang lain berani berwirausaha di kampus,” ujar mahasiswa semester 6 yang akrab disapa Tifa ini. Tifa berwirausaha termotivasi dari keluarganya yang juga rata-rata bekarja sebagai pengusaha, “Wirausaha itu sepanjang masa,” tutur mahasiswi kelahiran 4 Desember 1995 ini. Ada kalanya, hambatan juga ikut melengkapi perjalanan bisnisnya. Ketika nasi yang dijual tidak habis atau saat penjualannya tidak sesuai dengan target yang telah ditentukan.
JUJUR : lATIFA saat melayani para mahasiswa yang membeli jajanan miliknya “Seringkali nasi tidak terjual habis,” paparnya. Tidak hanya sekali atau dua kali saja hal tersebut terjadi, melainkan sering kali. Namun, Tifa tidak pernah berhenti berusaha. Ia tetap sabar dan tidak kenal lelah. “Masak masih muda gampang menyerah,” ucapnya berusaha meyakinkan diri. Dengan keyakinan yang dimilikinya itulah Tifa berhasil memajukan usahanya secara perlahan. Meskipun belum mampu menghasilkan apapun dari usahanya tersebut, tapi setidaknya ia tidak minta uang bulanan ke
orang tuanya,”setidaknya bisa mencukupi kebutuhan sendiri,”ujarnya saat ditanyai hasil usahanya. Selain berwirausaha di kantin kejujuran, Tifa juga telah merintis usaha lain, dengan dibekali hobi yang suka desain grafis, ia membuka usaha dibidang jasa desain grafis. “kalo sudah hoby ya pasti enjoy,” tambah mahasiswa asli Surabaya. Tak sampai disitu, ternyata Tifa juga masih ada kegiatan lagi yang harus ia kerjakan sejak dini hari, “sejak jam 2 pagi saya bantu nenek
jualan daging di pasar Kupang, lumayan penghasilannya aku dikasih Rp600ribu perbulan,” ungkap cewek yang tinggal di Jl Tempel Sukorejo 1/34 Surabaya ini. Semangat berwirausaha inilah yang seharusnya ditanamkan kepada banyak generasi muda penerus bangsa lainnya. Agar mereka tidak terbiasa bergantung pada orang lain, “pesan saya pada para mahasiswa yang sedang berwirausaha itu jangan menyerah, apabila mengalami kegagalan itulah awal menuju kesuksesanmu, tutupnya. (luq)
Beli Tanpa Bertemu Penataan Kantin Perlu Perhatian Kampus Jual Penjual - Pembeli Menurut Islam? Meski terkandung nilai-nilai kejujuran, keikhlasan serta kemandirian, kehadiran kantin kejujuran tak selamanya mendapat respon positif. Seperti kata, Fahmi Mahasiswa semester 6 Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) ini. “Menurut saya kantin kejujuran yang ada sekarang malah mengurangi keindahan interior gedung fakultas. Soalnya penempatan yang tidak teratur dan cenderung liar malah membuatnya seperti pasar dadakan,” ujar mahasiswa semester 6 ini. Pun begitu pendapat Himam, mahasiswa semester 4 Prodi Ilmu Komunikasi. “Penataan kantin kejujuran ini perlu mendapat perhatian lebih dari pihak fakultas. Masak tempat duduk digunakan sebagai lapak, mbok ya dibuatkan rak gitu,” ujarnya. Ditempat terpisah, Wakil Dekan (WADEK) II Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Dr. Agoes Moefad, SH, M.Si, mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan penataan ulang kantin kejujuran ini. “Saat ini kami masih dalam proses melakukan pendataan pelaku bisnis kejujuran ini. Rencananya setelah semua terdata, di buatkan rak di satu titik, agar rapi dan tidak menggangu proses perkuliahan” ujar
Dr Agoes Moefad Wadek bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan FDK. Selain itu, pihaknya juga akan membuat aturan yang menjadikan bisnis kejujuran lebih terarah dan tetap berada pada jalurnya. “Kedepan kantin kejujuran akan diatur sedemikian rupa, hingga fokus bisnis ini lebih kepada pembelajaran nilainilai kemandirian, keikhlasan, maupun kejujuran agar selaras dengan kurikulum yang sudah ada,” jelas Wadek yang juga
mengampu mata kuliah Filsafat Komunikasi ini. Lebih jauh, ia berharap agar fokus jual beli dalam kantin kejujuran bukan sebagai sarana bisnis murni yang mengejar keuntungan ekonomi. “Malahan lebih bagus lagi, para pedagang dalam kantin kejujuran memberikan laporan ilmiah terkait proses yang dialaminya, supaya ada bedanya antara mahasiswa dan pedagang kaki lima,”pungkasnya. Di sisi lain, para pelanggan setia kantin kejujuran berharap agar kantin kejujuran tetap dipertahankan. Hamzah misalnya, mahasiswa semester 6 yang tengah mendalami peminatan bidang advertising. Ia mengatakan, jikalau dirinya terbantu dan senang dengan adanya kantin kejujuran ini. “Makananya enak, kebersihannya juga terjaga, ini sangat membantu aktifitas perkuliahan sehari-hari saya” ujarnya dengan bersemangat. Selain itu, salah satu petugas kebersihan FDK, Anugerah mengatakan semenjak adanya kantin kejujuran volume sampah semakin banyak daripada sebelumnya. “Iya mas sampahnya makin banyak, tetapi ya gak papa mas itu kan sudah tugas saya,”tukasnya. (luq)
HUKUM Jual beli Konvensional menurut islam akan sah bila terpenuhi beberapa syarat dan rukun dalam jual beli. Seperti dikutip dari buku karangan Nasrun Haroen yang berjudul Fiqih Muamalah, rukun dalam jual beli adalah Adanya orang yang berakad atau penjual dan pembeli, adanya shigat (lafal perjanjian antara penjual dan pembeli), adanya barang yang diperjual belikan, serta ada nilai tukar pengganti barang (seperti; uang). Kesemuanya itu mutlak ada di dalam proses jual beli. Masih dibuku yang sama, Syarat jual beli dibagi menjadi tiga. Pertama, Syarat yang harus terpenuhi oleh penjual dan pembeli (subjek), Kedua Syarat yang terdapat pada barang yang diperjual belikan (objek), Ketiga, Syarat Shighat (lafal perjanjian). Rincinya, sebelum proses jual beli terjadi Si subyek harus memenuhi beberapa syarat. Yakni, Berakal (memiliki kemampuan membedakan mana yang baik mana yang buruk bagi dirinya), Berdasarkan kehendaknya sendiri (tanpa ada paksaan dari pihak manapun), serta Baligh (sudah keluar darah haidh bagi perempuan atau sudah bermimpi basah bagi laki-laki). Namun bagi sebagian Ulama, anak kecil (belum baligh) boleh melakukan jual beli untuk barang-barang kecil, seperti permen. Sementara Si Objek harus berupa
barang-barang yang Halal (rawon daging sapi), barang yang dapat dimanfaatkan tanpa melanggar norma agama (pisau pemotong apel), barang-barang Milik sendiri atau barang milik orang lain namun sudah diberi izin, barang yang dapat diserah-terimakan (tidak sah jual beli hewan yang tidak bisa ditangkap), serta barang-barang yang dapat diketahui, baik ukurannya, takarannya, maupun kualitasnya. Terkait jual beli di kantin kejujuran, menurut Abdullah Sattar, S.Ag, M.fil.I, Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, mengatakan Jual beli di kantin kejujuran itu sah, asal syarat jual beli dan rukun jual beli diatas telah terpenuhi. “Menurut saya, dalam hukum islam itu boleh, meskipun penjual dan pembeli tidak bertemu, yang pentung sama-sama tau harganya (penjual menetapkan harga dan pembeli tahu harganya), dan asal penjual dan pembeli tidak sama dirugikan,” ujar dosen berkacamata tersebut. “Itu seperti anak kecil, pada zaman nabi kan anak kecil aslinya tidak boleh melakukan akad jual beli sebelum dia baligh, namun, kalo harga yang sudah ditetapkan penjual sudah di penuhi oleh anak kecil itu dan penjual tidak merasa rugi, maka itu sah sah saja. Toh anak kecil biasanya membeli kayak permen dll, kan uangnya tidak seberapa,” pungkasnya.(has/luq)
Sapu Ijuk Jadi Produk Unggulan Keboan Anom SIDOARJO – Jelang MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) membuat banyak pihak saling bersaing dalam mengembangkan produk unggulannya. Salah satunya yakni usaha pembuatan sapu milik Herman (54) di Desa Kebon Anom, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo. Usaha yang digelutinya dari tahun 1995 ini ternyata telah banyak dikenal baik di Sidaorjo hingga daerahdaerah yang ada di Provinsi Jawa Timur. “Alhamdulillah produk sapu Ijuk yang saya geluti dengan istri selama ini telah mempunyai nama dan juga bisa membantu perekonomian warga di desa kami,” ujarnya.
produk sapu di Desa Kebon Anom. “Walau dibuat dari peralatan yang manual aspek kekuatan Sapu Ijuk dan Sapu Lidi ini tidak kalah dengan produk-produk dari pabrik-pabrik sejenis lho mas,” yakinnya. Senada, Kepala Desa Keboan Anom, Imanadi mengatakan, sebenarnya di Desa ini ada dua produk unggulan dan sudah dikenal oleh masyarakat luas yakni sapu dan kripik pisang. “Ada dua produk unggulan yakni Sapu dan
Menurutnya, pengembangan usaha ini sendiri terbilang bisa bertahan karena ada dukungan dari pe-
merintahan desa yang mana selalu memberikan semangat untuk terus menciptakan inovasi baru dalam DOK
HOME INDUSTRY: Dua pegawai usaha milik Herman warga Desa Kebon Anom, Gedangan, Sidoarjo mengerjakan bahan anyaman membuat sapu.
Krepek pisang dengan mempunyai banyak aneka rasa,” tuturnya. Imanadi menambahkan, Sapu Ijuk dan Sapu Lidi milik Herman ini bisa memproduksi 10 lusin sapu setiap harinya dengan dikerjakan empat karyawan. Namun seiring perkembangan usaha ini, Herman bisa memproduksi 120 lusin setiap harinya. “Kekuatan Sapu yang diproducsi warga Desa Keboan Anom ini, bisa dua sampai tiga tahun tergantung dari pemakainya. harapan kami UMK di Desa Keboan Anom ini bisa terus berkembang, dan bisa mencapai panca pasar ke luar negeri,” pungkasnya. (ar)
Editor : Andi Mulya Layouter: Andi Mulya
07
SAMBUNGAN
DUTA MASYARAKAT SENIN,20 JUNI 2012 MINGGU, 10 APRIL 2016
TNI AU Sudah Temukan Titik Akurat Kelompok Abu Sayyaf Sambungan dari Hal 1
Pastur Italia intah Italia telah mencarter sebuah pesawat swasta untuk membawa pergi Del Torchio. Namun tidak disebutkan ke mana pria itu dibawa pergi. Yang jelas sekarang sudah berada di bawah otoritas negerinya. Tidak dijelaskan, apakah bebasnya Del Torchio itu setelah Abu Sayyaf mendapatkan tebusan. Sebab lazimnya kelompok Abu Sayyaf menculik warga asing dan menuntut uang tebusan. Kelompok radikal tersebut juga telah disebut sebagai dalang sejumlah serangan bom mematikan di Filipina. Del Torchio sendiri diculik oleh beberapa pria bersenjata di restoran pizza miliknya di kota Dipolog pada Oktober 2015 lalu. Tan juga mengaku tidak tahu apakah uang tebusan telah dibayarkan oleh negaranya untuk membebaskan dirinya. Yang jelas Del Torchio mengaku sangat bahagia bisa lepas. Lelaki yang dulunya bekerja sebagai misionaris untuk organisasi internasional PIME di Filipina selatan itu, sejak mulai tahun 1998, sebelum pensiun pada
tahun 2000 sudah mulai sibuk membuka usaha restorannya. Ia sangat bersyukur tidak bernasib seperti seorang warga Malaysia yang disandera Abu Sayyaf dan dipenggal kepalanya. Sementara itu kementerian luar negeri Italia juga mengonfirmasi bebasnya Del Torchio dan berterima kasih kepada pemerintah setempat untuk membantu mereka. “Terima kasih. Warga Italia Rolando Del Torchio dibebaskan dan sekarang dalam pengawasan otoritas Filipina. Kami berterima kasih atas kerja sama dan komitme otoritas Manila,” bunyi pernyataan yang didapatkan AFP kemarin. Pemerintah Indonesia sendiri terus berpaya melakukan pembebasan terhadap 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Soal kabar permintaan uang tebusan, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan Pemerintah Indonesia tidak mengurusi hal itu. “Kalau tebusan itu pemerintah tak mengurusi itu, silakanlah dari pihak perusahaan, itu urusan mereka. Pemerintah tidak punya urusan dengan itu. Kita hanya mendesak pemerintah Filiphina untuk segera
membebaskan,” kata Badrodin Sabtu (9/4). Kabar yang ada mengatakan bahwa kondisi 10 WNI itu baikbaik saja. Direktur PWNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal sebelumnya mengatakan 10 WNI tersebut saat ini dalam kondisi sehat. “Yang jelas kita dapat informasi yang terverifikasi bahwa 10 WNI dalam keadaan baik dan sehat,” katanya. Sementara itu, Presiden Joko Widodo menegaskan sejauh ini masih terus dilakukan komunikasi diplomasi antarnegara serta dengan pihak yang melakukan penyanderaan. “Terus dilakukan komunikasi, diplomasi antarnegara dan komunikasi dengan yang menyandera,” tutur Jokowi. Sementara, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna memastikan prajurit TNI AU siap dilibatkan dalam pembebasan 10 WNI. Eksekusi pembebasan tinggal menunggu izin dari pemerintah Filipina. TNI AU sudah mengetahui persis lokasi yang dituju. “Kami sudah siap. Semua sudah di sana, sudah dibawa. Tinggal tunggu mandat dan izin dari Filipina,” kata KSAU usai peringatan HUT ke-70 TNI AU
yang digelar di Way Eco, Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (9/4). Menurut dia, prajurit TNI AU telah bersiaga di pangkalan militer TNI Tarakan. TNI AU memiliki kemampuan surveillance yang sangat dibutuhkan saat operasi pembebasan. “Kami punya kemampuan untuk itu, terutama kemampuan surveillance karena kami mampu memantau gerak orang pada satu titik yang mau bersembunyi di mana. Kami bisa tangkap itu tapi segala sesuatu tergantung izin pemerintah,” ujar KSAU. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa kini tinggal menunggu kemauan Filipina. Menurut Pram, Indonesia menghormati konstitusi yang berlaku di Filipina yang tak mengizinkan tentara Indonesia memberi bantuan untuk pembebasan sandera. Namun, persiapan tetap dilakukan. “Kemarin Kapolri maupun Panglima TNI melaporkan kepada Bapak Presiden. Jadi intinya kalau memang katakanlah pemerintah Filipina tidak bisa segera menyelesaikan itu, kalau memang diizinkan kita siap,” ujarnya. “Tetapi sekali lagi kita tetap mengedepankan langkah-
Tiga Modus Pengusaha Masuk Panama Papers Sambungan dari Hal 1
Pengemplang Pajak (9/4) kemarin. Sekedar informasi saja, bocoran Panama Papers menyebut sejumlah pengusaha dalam negeri, seperti Sandiaga Uno (Saratoga), James Riady (Lippo Group), Franciscus Welirang (Indofood), Muhammad Riza Chalid (pengusaha minyak), dan Djoko Soegiarto Tjandra (Grup Mulia) yang terkait skandal Bank Bali). Dua nama terakhir ini, sedang berurusan dengan penegak hukum. Masih kata Pras, sapaan akrab Yustinus Prastowo, para pengusaha Indonesia yang berurusan dengan Mossack Fonseca, firma hukum yang berkedudukan di Panama, malah adem ayem. Seolah tak ada masalah yang berarti. Tidak salah kalau ada yang menduga mereka ini dimanja. Sikap biasa-biasa saja dari para pengusaha Indonesia yang namanya masuk Panama Papers ini, kata Pras justru meencurigakan. Bisa jadi, mereka tenangtenang saja lantaran yakin tidak bisa disentuh oleh aparat penyidik pajak. Atau bisa jadi lantaran
penegakan hukum di tanah air masih jauh dari sempurna. Selanjutnya Pras mencontohkan mundurnya PM Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson yang belakangan diperhalus menjadi tak menjabat sementara, ini layak dicontoh. “Beda dengan Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson yang mundur akibat namanya ada di situ (Panama Papers). Di China, bagaimana indikasi Keluarga Presiden Xi Jinping yang marah besar. Beda dengan kita, sangat toleran,” sindirnya. Yang dikhawatirkan ini justru ada ‘perjanjian’ dengan oknumoknum tertentu. Kalau demikian halnya, maka, jangan harap target pajak akan terpenuhi. Karena kelas kakapnya enak saja hengkang dari negeri sendiri. Pemerintah diminta tegas, tidak hanya mengumbar memiliki data lebih rinci, tetapi tidak ada aksi. Pras juga mengendus tiga alasan atau modus yang sedang mereka pakai. Di mana, lanjut Pras, grup bisnis asal Indonesia itu, memiliki target tertentu dalam menjalin kerja sama bisnis dengan Mossack Fonseca, sebuah firma hukum
asal Panama itu. Dengan begitu, mereka bisa menyimpan duit dalam jumlah besar di negara tax havens (surga pajak). Soal 3 modus grup bisnis yang masuk Panama Papers, Pras menerangkan satu persatu. Pertama, modusnya adalah murni aksi korporasi. Di mana, seseorang mendirikan perusahaan di negara tax havens untuk berbagai keperluan. Semisal, menjual obligasi, membeli saham, atau melakukan ekspansi bisnis. “Menurut saya ada tiga modus atau kategori, pertama murni aksi korporasi. Mereka (pengusaha) melakukannya karena administrasinya mudah, kerahasiaan terjamin, serta untuk antisipasi kebankrutan,” lanjut Pras. Modus kedua, lanjutnya, pendirian perusahaan di negara suaka pajak, bermotif untuk menyembunyikan aset dari hasil bisnis ilegal, seperti korupsi. Hal ini, jelaslah sebuah aksi pelanggaran hukum. “Ini adalah modus dari pengusaha untuk menyembuny ikan uangnya dengan menyimpan di negara tax havens,” terang Pras. “Modus ini banyak terjadi di
pengusaha, politisi, dan pejabat kita. Mereka menyimpan uangnya di sana. Selain aman juga tidak kena pajak,” jelasnya. Ketiga, paparnya, aksi ini bertujuan untuk menghindari pajak, sehingga perusahaan bisa lebih efisien. Karena, mereka hanya dibebankan biaya pajak yang murah. Masih kata Pras, khusus modus pertama dan ketiga, wilayahnya masih bisa abuabu alias belum jelas. Untuk itu, Direktorat Jenderal Pajak perlu melakukan pengujian terlebih dahulu. “Apakah perusahaan tersebut melanggar aturan atau tidak,” paparnya. Cara identifikasinya sederhana. Misalnya dengan menyelidiki ada tidaknya aktivitas bisnis yang dilakukan oleh perusahaan di negara tax havens tersebut. “Jika tidak ada, maka itu bisa diindikasikan praktik tax evasion, dan dapat dikenakan sanksi. Saya kira Panama Papers adalah puncak gunung es dari segala permasalahan pajak di dunia, khususnya Indonesia,” tegasnya. Cuma masalahnya apakah aparat kita mau bekerja secara tulus demi negara? Ini masalahnya. dt,hud
Umat Islam AS Lega, Hackey Sadar akan Kekeliruannya Sambungan dari Hal 1
Menangis, Minta Maaf Seperti diberitakan, Medio November 2015 lalu, seorang mantan personel Marinir Amerika Serikat (AS), Ted Hackey Jr., memendam begitu banyak kebencian pada umat muslim. Saking dengkinya, Hackey bahkan menembaki sebuah masjid yang terletak di dekat rumahnya di Kota Harftord. Saat itu Hackey tengah mabuk setelah minum 10 gelas alkohol dari sebuah bar. Sepulang dari bar, Hackey, veteran Marinir berusia 48 tahun itu mengambil sepucuk pistol kaliber 9 milimeter dan senapan laras panjang, M14 miliknya. Keluar rumah dengan membawa senjata, Hackey pun menembak tanpa arah dari halaman rumahnya yang kemudian diarahkannya ke pintu samping Masjid Baitul Aman. Insiden ini membuat jamaah ketakutan. Ini menunjukkan kesekian kalinya ia membenci umat Islam. Namun pada Sabtu, 2 April 2016 lalu waktu setempat, Hackey menghaturkan permintaan maafnya, sembari menyerahkan cokelat berbentuk telur Paskah sebagai pemberian. Hackey datang bersama istrinya, Myra ke masjid tersebut, setelah diundang pemimpin masjid, Dr. Mohammed Qureshi dalam sebuah event, “True Islam and the Extremist,” terlepas jelang penahanan terhadap dirinya. Ya, pada persidangan Februari lalu, Hackey terus terang mengaku bersalah terkait perusakan properti keagamaan yang terlingkup dalam dakwaan kejahatan berdasarkan kebencian. Hackey baru akan divonis pada Mei 2016 mendatang dengan hukuman 14 bulan penjara jauh lebih ringan dari tuntutan
langkah bersifat persaudaraa, kemudian juga secara lebih soft diplomacy kita lakukan,” imbuh Pram. Soal tenggat waktu kemarin, Pram mengatakan informasi awal memang 8 April. Namun kemudian dilakukan negosiasi oleh pemerintah Filipina yang mungkin berpengaruh pada batas akhir yang diberikan kel-
ompok Abu Sayyaf untuk membayar tebusan. “Kenyataanya sekarang masih terjadi proses diplomasi yang kita sebut soft diplomacy, baik dengan pemerintah Filipina kita mengharapkan dan mereka ada di depan untuk membantu menyelesaikan WNI kita,” terangnya. “Ya kita dari pantauan satelit
sebenarnya kita juga tahu posisi kapal kita atau orang-orang kita ada di mana. Terus terang kita sudah tahu secara detail,” imbuh Pram. “Kita memiliki peralatan itu dan kita sudah tahu mereka ada di mana. Tapi kita menghormati pemerintah Filipina dan harapannya bisa segera dibebaskan,” tambahnya lagi. hud,det
Mengamalkannya Hukumnya Sunnah Sambungan dari Hal 1
Hukum Puasa dulu keadaanmu baik-baik saja (segar-bugar), Ia menjawab : Aku tidak makan kecuali pada malam hari (yakni berpuasa) semenjak berpisah denganmu, maka Rasulullah SAW bersabda : Mengapa engkau menyiksa dirimu, berpuasalah di bulan sabar dan sehari di setiap bulan, lalu ia berkata : Tambah lagi (yaa Rasulullah) sesungguhnya aku masih kuat. Rasulullah SAW berkata : Berpuasalah 2 hari (setiap bulan), dia pun berkata : Tambah lagi ya Rasulullah. Rasulullah SAW berkata : berpuasalah 3 hari (setiap bulan), ia pun berkata: Tambah lagi (Yaa Rasulullah), Rasulullah SAW bersabda : Jika engkau menghendaki berpuasalah engkau di bulan-bulan haram (Rajab, Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah dan Muharram) dan
jika engkau menghendaki maka tinggalkanlah, beliau mengatakan hal itu tiga kali sambil menggenggam 3 jarinya kemudian membukanya. Imam Nawawi menjelaskan hadis tersebut. “Berpuasalah di bulan haram kemudian tinggalkanlah.” Sesungguhnya Nabi SAW memerintahkan berbuka kepada orang tersebut, karena dipandang puasa terus-menerus akan memberatkannya dan menjadikan fisiknya berubah. Adapun bagi orang yang tidak merasa berat untuk melakukan puasa, maka berpuasa di bulan Rajab seutuhnya adalah sebuah keutamaan. (Majmu’ Syarh Muhadzdzab juz 6 hal. 439) Hadis riwayat Usamah Bin Zaid. “Aku berkata kepada Rasulullah : Yaa Rasulullah aku tidak pernah melihatmu berpuasa sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban. Rasulullah SAW menjawab: Bulan sya’ban
itu adalah bulan yang dilalaikan di antara bulan Rajab dan Ramadan, dan bulan sya’ban adalah bulan diangkatnya amalamal kepada Allah SWT, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaaan aku berpuasa.” (HR. Imam An-Nasa’I Juz 4 Hal. 201). Imam Syaukani menjelaskan. Secara tersurat yang bisa dipahami dari hadis yang diriwayatkan oleh Usamah, Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Sya’ban adalah bulan yang sering dilalaikan manusia di antara Rajab dan Ramadhan” ini menunjukkan bahwa puasa Rajab adalah sunnah, sebab bisa difahami dengan jelas dari sabda Nabi SAW, bahwa mereka lalai dari mengagungkan sya’ban dengan berpuasa, karena mereka sibuk mengagungkan Ramadan dan Rajab dengan berpuasa”. (Naylul Author juz 4 hal 291). bersambung
Mbah Moen Bangga, Doanya PPP Bermanfaat untuk Bangsa Sambungan dari Hal 1
Akhirnya Romi Bisakah muktamar ini mengakhiri konflik panjang PPP? Semua kembali kepada elit PPP, apakah masih ingin meneruskan konflik yang cukup melelahkan itu? Yang membedakan dalam muktamar kali ini, adalah legitimasi pemerintah. Seperti diberitakan, Presiden Jokowi sendiri berkenan membuka Muktamar VIII PPP pada Jumat (8/4) kemarin. Jokowi hadir karena meyakini muktamar itu sebagai muktamar islah. Namun, muktamar ini tidak dihadiri sepenuhnya oleh kubu Djan Faridz yang menang dalam sengketa kepengurusan di Mahkamah Agung. Hanya beberapa orang saja yang hadir. Djan Faridz dan Sekjen Dimyati Natakusumah memilih tak hadir. Bahkan Djan sempat mengancam akan memecat kader yang hadir. Kubu Djan juga tidak mempersoalkan kahadiran Jokowi. “Menurut saya presiden itu menghormati undangan. Setiap kegiatan besar kan Presiden hadir, kegiatan buruh saja datang. Nggak ada masalah. Tapi semua ada prosesnya, mungkin presiden juga melihat proses hukumya belum tuntas,” ucap Dimyati saat dihubungi wartawan, Sabtu (9/4). Dimyati menyebut masih ada
Peninjauan Kembali (PK) yang dilakukan oleh Romahurmuziy atas putusan MA nomor 601 yang mengesahkan kepengurusan Djan Faridz. Hingga saat ini belum ada putusan MA atas PK tersebut. Sementara soal alasan presiden hadir di Muktamar karena meyakini sudah islah, Dimyati menampik islah yang dipahami itu dalam konteks masalah dualisme kepengurusan PPP sudah selesai. Tapi mengajak agar PPP islah. “Mungkin presiden pikir sudah islah betul, ya bagus, kalau saya jadi presiden juga akan datang dan ingin menyampaikan ajakan untuk islah. Tidak perlu dipermasalahkan,” ujar anggota DPR RI itu. Yang menarik, penyelenggaraan muktamar ini berlandaskan SK Menkum HAM tentang perpanjangan kepengurusan PPP hasil Muktamar Bandung, yaitu muktamar sebelum adanya dua muktamar yang berujung konflik. Selain itu, legitimasi pemerintah ini kian nampak ketika Mendagri Tjahjo Kumolo, Seskab Pramono Anung, Menkum HAM Yasonna Laoly, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin ikut serta mendampingi presiden. Juga hadir Ketua DPD Irman Gusman, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding dan lainnya. Sementara, Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen mengung-
kapkan rasa bahagianya dalam perhelatan Muktamar PPP ke VIII ini. Ia berharap muktamar ini menjadi forum pemersatu dua kepengurusan yang terlibat konflik berkepanjangan. Setelah terpilih ketua umum baru, diharapkan sudah tidak ada lagi konflik. “Saya bahagia sekali. Semoga ini menjadi pemersatu, ajang islah partai,” ujar Mbah Moen dalam sambutannya di Muktamar VIII PPP, yang berlangsung di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. Masih menurut Mbah Moen, sudah jauh hari dirinya memastikan akan datang bila muktamar Islah terselenggara. Pasca islah, ia berharap PPP punya hasil keputusan yang bermanfaat bagi negara. “Di muktamar islah ini saya datang. Saya senang. Insya Allah, PPP menjadi partai yang berkah. Menghasilkan keputusan utama yang diselesaikan untuk satu nusa, satu bangsa,” ujarnya. Mbah Moen pun berkenan duduk di barisan depan bersama Presiden Jokowi. Muktamar ini dihadiri sekitar 1.767 peserta yang terdiri atas 532 perseta dari DPP, 91 peserta DPW, dan 1144 dari DPC. Dalam proses pengambilan keputusan di muktamar hanya peserta dari DPW dan DPC yang punya hak suara berjumlah total 1.235 orang. Tetapi semua sepakat untuk aklamasi. dt,hud
KUA Tahu karena Ditelepon Keluarga Sambungan dari Hal 1
Heboh, Pengantin
INDEPENDENT
ISTRINYA LEGA : Disaksikan istrinya, Myra, Hackey memeluk erat imam Masjid Baitul Aman. Istrinya lega. Dia berjanji secara pribadi akan menyadarkan temannya yang keliru melihat Islam. jaksa. Namun sebelum itu, dia mendatangi undangan tersebut dan terpana melihat umat muslim masih bisa menyambutnya dengan hangat. Hackey kemudian meminta maaf sembari menangis. Umat Islam menerima penyesalan Hackey tersebut, Qureshi menambahkan bahwa dia dan umat muslim jamaah masjid, akan melakukan segalanya untuk meringankan hukuman Hackey, jelang penjatuhan vonis pada Mei mendatang. Hakey sendiri dikabarkan memiliki banyak senjata. Dia memiliki lima senapan kaliber 0,223 hingga 0,338 yang terdaftar. Istrinya juga memiliki senapan pistol kaliber 9mm. Hackey yang tinggal di sebelah Masjid Baitul Aman, memang sering merasa terganggu dengan komunitas muslim, karenanya kerap membikin ulah. Ulahnya dengan senjata api sangat membahayakan. Un-
tungnya, dalam insiden itu tidak ada yang terluka, karena masjid sedang dalan keadaan kosong. Tetapi, jamaah masjid tidak terima. Ini teror yang kelewat vulgar. Setelah jamaah Masjid menemukan bekas tembakan dan peluru, mereka segera menelepon polisi. Dan ditemukan peluru lainnya setelah penyelidikan lebih lanjut. “Semua warga negara harus bebas untuk beribadah tanpa takut akan kekerasan,” kata Jaksa Daly. Karena penyidik menemukan peluru ditembakkan dari halaman Hackey, maka Hackey pun tak berkutik. Aparat penegak hukum menyita sekitar 24 senjata api, lebih dari 1000 butir amunisi, rompi antipeluru, dan beberapa perangkat elektronik dari rumahnya. Hackey mengklaim bahwa ia tidak berniat untuk menyerang Masjid, dan mengklaim tidak tahu tentang serangan teroris sebelum melakukan penembakan. Na-
mun, penyidik menemukan pesan Facebook pada 13 November antara Hackey dan seseorang tentang serangan Paris. Penyidik juga menemukan ungkapan dari akun Facebook Hackey yang mengatakan, “Saya benci Muslim,” “Hidup berdampingan dengan umat Islam, tidak mungkin,” “Bunuh semua Muslim,” dan pesan lainnya mengatakan satu-satunya solusi adalah melenyapkan Islam dari muka bumi. Atas tindakannya Hackey didakwa dengan perusakan properti agama dengan sengaja menggunakan senjata berbahaya, dan membawanya pada hukuman penjara maksimum 20 tahun dan denda hingga $250.000. Tetapi, vonis bicara lain, jauh lebih ringan. Umat Islam pun lega, karena Hackey ternyata berubah menjadi sadar akan kesalahannya. Sadar bahwa Islam tidak sejahat yang diduganya. ip,ok
AM menyebutkan, jika putrinya sudah lama berkenalan dengan Deprian Sariono atau sering dipanggil putrinya Rio. “Selama ini saya sendiri tidak pernah tahu yang mana Rio, karena selama ini anak saya hanya komunukasi lewat telepon,” katanya. AM menyebutkan, karena putrinya mengaku akan segera menikah, diapun sempat meminta agar calon menantunya itu datang ke Rengat. “Selaku orang tua saya tentu gelisah, masak hubungan sudah 7 tahun tidak pernah datang ke rumah,” kata AM. Karena keduanya berniat menuju ke pelaminan, orang tua Sereni alias Reni pun mengundang Rio untuk datang. Awalnya berjanji akan datang pada Januari 2016. Namun saat itu batal, dan akan bertemu pada Februari. Di bulan Februari, Rio memang datang ke Rengat dari Duri di Kabupaten Bengkalis. Ketika itu, Rio tidak langsung ke rumah Reni, melainkan di rumah familinya. Ketika ayah Reni mencoba menemui di rumah familinya, Rio sudah keburu pulang. Karena akan melangsungkan pernikahan, akhirnya Rio datang pada bulan Maret ke rumah Reni. Ketika itu Rio menyata-
kan keseriusan untuk menikahi Reni. “Dia datang sendirian tanpa membawa keluarganya. Alasannya sudah tidak punya orang tua lagi. Tapi saat itu sama sekali tidak ada kecurigaan bila dia adalah perempuan, karena seluruh penampilannya laki-laki,” kata AM. Kepala KUA Rengat Mistar Abdurrahman SAg pun kaget. “Ya benar, ternyata pengantin prianya seorang wanita juga. Mereka sudah ijab kabul. Saat ijab kabul sama sekali tidak ada kecurigaan kalau ternyata mempelai pria itu seorang wanita,” kata Mistar Abdurrahman SAg. Menurut Mistar seperti biasa, sebelum pernikahan berlangsung, pagi harinya kedua calon mempelai mengisi formulir dan memenuhi persyaratan lainnya. “Saya sempat ngobrol sebentar sama calon mempelai prianya. Saat itu sama sekali saya tak menduga jika dia perempuan. Calon pengantin pria datang dengan pakaian pria, kulitnya juga seperti pria termasuk suaranya,” kata Mistar. Setelah berbagai persyaratan dilalui, lanjut Mistar, maka siangnya dilanjutkan dengan ijab kabul. “Saat ijab kabul, juga tak ada mencurigakan. Saat bersuara ketika mengukuti ucapan istighfar, sampai syahadat sama sekali tidak mencurigakan jika seorang
wanita. Bicaranya persis sama kayak pria,” kata Mistar. Proses ijab kabul berlangsung lancar. Hanya saja pihak keluarga mempelai wanita meminta agar ijab kabulnya diulangi karena dianggap belum sempurna. “Ijab kabulnya lancar saja, cuma dari pihak keluarga mempelai wanita minta diulangi saja agar lebih sempurna,” kata Mistar. Apalagi Ijab kabul ini juga disaksikan sejumlah warga kedua mempelai. “Pokonya proses pernikahan tidak ada menaruh kecurigaan,” kata Mistar. Namun setelah beberapa jam ijab kabul, lanjut Mistar, sekitar pukul 16.00 WIB, mendapat kabar yang mengejutkan. “Saya ditelepon pihak keluarga mempelai wanita, mengabarkan bahwa pengantin prianya seorang wanita juga. Saya langsung kaget, kok bisa sampai terjadi. Sudah 13 tahun saya sebagai Kepala KUA, baru kali ini ada yang bermasalah kayak gini,” kata Mistar. Mistar menyebutkan, saat keduanya mendaftar untuk pernikahan, mempelai pria bernama Deprian Sarino kelahiran 1973. Sedangkan mempelai wanita Serini Ariani kelahiran 1990. Akhirnya Deprian Sarino pun mengakui. Belum jelas siapa yang tahu dan mengungkap kebohongan ini. “Karena pengantin pria ternyata wanita juga, kami menyatakan pernikahan dibatalkan,” kata Mistar. dt
Editor : Mokhammad Kaiyis Layouter : Sulistyorini
10
DAERAH
Penertiban PKL Jalan Cokro Bersih dan Tidak Macet PROBOLINGGO - Kondisi Jalan Cokroaminoto Kota Probolinggo sudah tampak bersih dan tidak macet, Sabtu (9/3) kemarin. Itu setelah Satpol PP melakukan penertiban dikawasan itu. Penertiban diprotes oleh PKL, namun Satpol PP pantang mundur. Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang biasanya berjualan di sepanjang jalan Cokroaminoto ditertibkan pasukan Satpol PP. Kegiatan ini dilaksanakan menjaga kebersihan dan ketertiban. Kanan kiri jalan, dipenuhi oleh PKL sehingga cukup untuk memacetkan kendaraan. Sebab, jalur tersebut selalu ramai. Sasaran utamanya, adalah pedagang buah musiman bermobil, di badan jalan hingga kandang ayam. Saat petugas berusaha menertibkan kandang ayam milik Digyo, Kamis (7/4), terjadi perlawanan. Tak hanya itu, anaknya juga berusaha menghalau awak media. Lantaran tak terima, kandang ayamnya ditertibkan. “Bertahun-tahun tinggal disini tidak pernah ada tindakan seperti ini,” protes pensiunan tentara ini. Inikan hanya kandang darurat, bisa dibongkar,”ujarnya kepada petugas. Kondisi di depan rumah, memang sangat memprihatinkan. Betapa tidak, trotoar yang seharusnya untuk pejalan kaki, malah di tutup dan digunakan untuk meletakkan barang. “Petugas jangan tebang pilih dalam menertibkan. Jangan hanya disini, disana itu banyak. Kenapa tidak ditertibkan. Kenapa pilih-pilih,”kata Digyo. Mansur (30), salah satu pengendara roda dua yang melintas, sempat nyeletuk. “Bagus itu, tertibkan. Masa pelihara ayam ditepi jalan. Seperti jalan itu milik neneknya. Jalan sekarang sudah tak begitu macet,” ucapnya, seraya melanjutkan perjalanan. Tak hanya itu, sepanjang jalan Conkroaminoto, ada sekitar lima Kartu Tanda Penduduk ( KTP) PKL ikut diamankan. Petugas juga membawa timbangan, gentong plastik dawet, dan tabung gas. Di jalan Soekarno hatta, petugas mendapati pedagang buah yang bandel. Sebab, ketika petugas meminta KTP, pedagang alpukat tersebut mengaku sudah ada di kantor Satpol PP. Kabag Ops Satpol PP Kota Probolinggo, Abdullah, mengatakan, tindakan seperti ini memang sangat diperlukan. Sebab, jika terus dibiarkan, keberadaan PKL mengganggu kelancaran lalu lintas. Terkait KTP yang disita, pihaknya menyebut, apabila pedagang ingin mengambilnya, harus menyertakan surat keterangan dari RT/RW/Desa/ Lurah. “Tapi, akan kami beri catatan juga, agar tidak berjualan kembali di lokasi tersebut. Kalau masih bandel, ya ditindak lagi,”paparnya. afa
DUTA MASYARAKAT SENIN,20 JUNI 2012 MINGGU, 10 APRIL 2016
Jalan Pantura Ditelantarkan Setelah Dikerok, Dibiarkan Tidak Diaspal PASURUAN - Pengguna motor harus super hati-hati saat melintas jalur pantura di sepanjang Jalan Raya Raci, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan yang menghubungkan Surabaya-Banyuwangi. Pasalnya, sejak sekitar 10 hari hingga 2 minggu lalu, jalan tersebut dikerok menggunakan alat-alat berat, sehingga badan jalan bergerat membahayakan pengendara. Dari pantauan di lapangan, Sabtu (9/4) pagi, kondisi jalur pantura yang bergerat setelah dikerok sekitar sepanjang 25 kilometer (km). Kerokan sebagian besar terletak di ruas jalur arah Pasuruan – Surabaya. Namun geratan hasil kerokan tersebut tidak tersambung total 25 km, tapi terputus-putus. Lebar geratan di sepanjang jalan yang dikerok itu, besarannya relatif antara 3 hingga 10 centimeter (cm) atau maksimal seukuran ban motor. Sehingga membuat ban motor mudah selip dan membahayakan bagi pengendaranya, karena bisa terpeleset jika tak berhati-hati. Fatalnya lagi, setelah dikerok, jalan tidak segera diperbaiki diratakan kembali. Terkesan pekerjaan ditelantarkan dan alatalat berat pengerok jalan diparkir di pinggir jalan pantura. Akibatnya dalam sehari, dipastikan ada pengendara motor yang terjatuh akibat terpeleset gerat jalan yang terkerok. “ Berkali-kali pengendara motor yang terpeleset. Setelah tadi pagi, barusan saja ada yang terpeleset lagi. Beruntung hanya lecet-lecet dan kebetulan di belakangnya tidak ada kendaraan lain, “ ujar Syamsul, seorang buruh perusahaan di kawasan PIER yang setiap harinya lewat di jalur pantura tersebut. Jalur pantura yang menjadi jalan penghubung antar daerah, menjadi infrastruk-
Polhut Amankan Pelaku Ilegal Logging
DUTA/ABDUL AZIZ
WASPADA: Pengendara motor di jalur pantura tepatnya di jalan Raci, Bangil, Kabupaten Pasuruan yang menghubungkan Surabaya-Banyuwangi harus berhati-hati melintas. Karena jalan yang baru dikerok belum juga diaspal sehingga membahayakan sepeda motor tur vital perekonomian baik bagi warga sekitar maupun warga kota dan kabupaten Pasuruan. Berbagai jenis kendaraan dari yang terkecil hingga truk-truk kontainer dan bus, melintasinya. Dengan kondisi jalan yang bergerat, akan mengakibatkan intensitas kecelakaan makin tinggi. Bahkan kecelakaan bukan hanya mengakibatkan korban luka-luka
SITUBONDO- Polhut Resort Pemangku Hutan Kayumas berhasil menangkap pelaku illegal loging. Adalah Sairi, 43 warga Desa Sopet, Kecamatan Jangkar ditangkap saat mengangkut kayu jati hasil curiannya. Mantri hutan RPH Kayumas Imam Khodori mengatakan pelaku diketahui sudah berulang kali melakukan aksinya. Namun untuk mempermudah aksi pencurain kayu tersebut, pelaku memotong kayu pendek-
saja, tapi hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Seperti yang terjadi sepekan sebelumnya. Pasangan suami-istri Machrus dan Aisyiah, warga Rejoso, Kabupaten Pasuruan yang mengendarai motor, menabrak bagian belakang bus. Jalan yang licin dan bergerat membuat motor terseret di kolong bawah bus, hingga mengakibatkan Aisyah tewas
pendek. ”Biasanya dipotong bagian atasnya dulu, baru bagian bawah,” terang Khodori, Sabtu (9/4). Menurutnya, setelah selesai memotong kayu, pelaku tidak langsung membawa pulang, melainkan mengeringkan selama satu-dua hari. ”Setelah kayu kering, lalu diambil dan diangkut untuk dibawa pulang,”bebernya. Kanit Reskrim Polsek Jangkar, Aiptu Misto membenarkan penangkapan pelaku penebangan liar itu. Dari
seketika dan Machrus mengalami luka parah “Apalagi jika hujan, jalan yang bergerat jadi makin licin. Semestinya setelah dikerok sebagian, bisa langsung diaspal kembali. Dari pada dikerok sepanjang puluhan kilometer, tapi tidak segera ditangani, “ terang Aiptu Sugeng, salah seorang polisi lalu lintas Polres Pasuruan. dul
tangan Sairi, polisi mengamankan beberapa alat bukti. ”Dia ditangkap saat membawa kayu yang sudah ditebangnya menggunakan sepeda motor milikinya,” katanya. Diantara alat bukti yang berhasil diamankan polisi sepeda motor Nopol DK. 5171 AW, satu kapak besar yang digunakan memotong kayu, serta lima batang kayu gelondongan dengan panjang 40 centimeter dengan diameter 19 centimeter. ”Serta satu
batang kayu yang ukurannya lebih panjang,” terangnya. Misto menambahkan, setelah dimintai keterangan di Polsek Jangkar, pelaku mengaku sudah bertahuntahun melakukan aksinya tersebut. ”Dan baru kali ini berhasil diketahui,” ujar Misto. Pelaku mengumpulkan kayu hasil curian di rumahnya sebelum di jual. Kuat dugaan, kayu baru dijual setelah hasil tebangannya sudah banyak. fat
Bayi Dalam Kardus, Dibuang Depan Toko MADIUN - Mbah Sinar (70) warga RT 7/RW 3 Dusun Pokolimo. Desa Tileng, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Sabtu (9/4) sekitar pukul 06.30 menemukan bayi dalam kardus. Saat keluar dari rumah dan tokonya, Mbah Simar terkejut melihat ada kardus terbungkus tas plastik dalam kondisi bergerak-gerak. Begitu didekati dan dibuka, dalam plastik besar berisi kardus, lalu terdapat bayi laki-laki, spontan membuatnya kaget dan berteriak minta tolong. “Saya baru keluar dari toko, langsung melihat ada tas plastik besar berisi kardus. Sebelum sempat saya dekati, kardus seperti bergerakgerak, langsung saya dekati dan buka kardus itu. Ternyata, ada bayi dalam kardus itu, spontan saya berteriak minta tolong, tetangga pun langsung
berdatangan,” jelas Mbah Simar. Atas temuan itu, warga melaporkan kepada Dusun (Kasun) Pokolimo berbatasan dengan Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo. Kasun pun meneruskan laporan kepada Babinkamtibmas dan Babinsa setempat, kemudian diteruskan ke Polsek Dagangan, karena warga kasihan melihat kondisi bayi laki-laki itu langsung dari dibawa ke Puskesmas setempat. Tidak berapa lama, petugas Polsek Dagangan datang, langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) plus meminta keterangan sejumlah saksi. “Dalam kardus terdapat sejumlah pakaian bayi, kain dan selimut, setelah dapat perawatan, akhirnya sang bayi dirujuk ke RSUD Dolopo, guna mendapatkan perawatan intensif. Kami hanya
menduga, bayi itu dibuang untuk menutupi aib dari hasil hubungan gelap,” ujar Kapolsek Dagangan AKP Sukimin. Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Dolopo dr Purnomo Hadi mengatakan menerima bayi sekitar pukul 09.30, dalam kondisi sehat dengan berat 3 kg dan panjang 48 cm. Kondisi lain baik, jadi bayi itu dalam keadaan sehat, tali pusar tidak ada atau dipotong dapat perhatian serius, agar tidak terjadi infeksi. “Kami tidak tahu penanganan sebelumnya maka tali pusar diberi antibiotik guna antisipasi kemungkinan lain seperti infeksi. Bayi itu lahir sesuai usia kandungan, kami juga berikan susu formula khusus bayi. Kemungkinan bayi itu dilahirkan beberapa jam sebelum ditemukan warga,” ujar dr Purnomo Hadi lagi. ags
BAGIKAN KARTU BPJS NELAYAN
Tolak Asing, Laut untuk Nelayan Indonesia BANYUWANGI- Indonesia tegas. Pemerintah RI secara tegas menolak pihak asing untuk investasi dilaut Indonesia. Karena, laut Indonesia diperuntukkan nelayan Indonesia. Sementara kalau pihak asing melakukan investasi untuk industri di darat boleh dibangun atau RI tidak mempersoalkannya. Apalagi, RI baru-baru ini memberikan bantuan empat unit kapal pengawas perikanan guna untuk menjaga kedaulatan di laut Indonesia. Hal itu ditegaskan Dirjen Perikanan Tangkap pada Kementerian Kelautan dan Perikanan, Narmoko Prasmadji, SH, MH pada penyerahan Kartu BPJS Ketenagakerjaan di TPI Muncar, Banyuwangi, Sabtu. ”Justru itu, bantuan empat unit kapal pengawas itu untuk menjaga kedaulatan laut Republik Indonesia, agar kapal asing dilarang masuk di wilayah RI ini. Kapal itu akan ditempatkan di Aceh, Natuna, Merauka dan Bitung. Jadi, investasi asing untuk teritorial kita negatif, artinya dilarang, karena laut Indinesia untuk nelayan RI saja,” tandasnya. Muncar, kata Narmoko, merupakan binaan yang luar biasa yang punya spesikasi yang sangat luar biasa. Apalagi Muncar ini kembaran dengan pengambengan (Bali) atau pelabuhan kembar dan kebetuan yang dipengambengan dipegang pemerintah pusat dan di Muncar dipegang pemerintah daerah. “Hanya di Muncar khusus ikan lemuru. Namun beberapa waktu lalu ikan lemuru berkurang jauh. Tetapi
DUTA/JAMHARI
BAGI KARTU: Menko Maritim Rizal Ramli saat menyerahkan kartu BPJS kepada Nelayan Muncar akhir-akhir ini ikan lemuru mulai ada lagi,” ungkap Narmoko dihadapan Menko Kemaritiman, Rizal Ramli dan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Yang menarik lagi, kata Narmoko, di Muncar ini para nelayan tidak lagi menggunakan tekhnologi, tapi menggunakan insting. Kalau di wilayah pantai utara menggunakan tekhnologi, seperti lampu terang. Sementara di Muncar lebih suka mencari ikan dengan keadaan gelap. “Nah, kalau tidak ikanya makin lama makin mati. Justru itu, kami merasa terimakasih kepada Pemkab Banyuwangi kapalnya cukup banyak dan semua kapal ini mendapat izin
dari Pemkab. Karena di Muncar ini lebih spesifik,” paparnya. Sementara itu, Menko Kemaritiman RI, Rizal Ramli mengaku bangga melihat kondisi Muncar. Karena, perkembanganya begitu pesat. Perkembangan ini setelah 5 tahun Banyuwangi dipimpin Abdullah Azwar Anas sebagai Bupati Banyuwangi. “Ini kemajuan luar biasa. Apalagi 5 tahun kedepan, jelas akan lebih maju lagi,” tandas Rizal. Tidak hanya itu, Rizal juga menyatakan kalau sikap RI sangat tegas dalam menangani pencurian ikan oleh pihak asing. Ikan-ikan di laut Indonesia yang dicuri pihak asing itu dianggap impor. jam
Editor : Imam Ghozali Layouter : Imron
11
TRAVELING
DUTA MASYARAKAT MINGGU, 10 APRIL 2016
DUTA/istimewa
CANTIK : Pantai Gililabak yang masih asli.
PANTAI PULAU GILILABAK SUMENEP
Mulai Dikenal, Ribuan Wisatawan Mengunjungi DINAS Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Sumenep mencatat sebanyak 9.660 wisatawan yang mengunjungi Pantai Pulau Gililabak, Kecamatan Talango pada Januari-Maret 2016 ini. Kepala Disbudparpora Sumenep, Sufiyanto, menjelaskan, untuk sementara Pantai Pulau Gililabak sebagai salah satu daya tarik wisata setempat belum dikelola secara resmi oleh pemerintah daerah. “Namun, kami telah membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Pulau Gililabak pada 2015. Sesuai laporan dari pokdarwis, selama tiga bulan pertama pada tahun ini tercatat 9.660 wisatawan mengunjungi Pantai Pulau Gililabak,” ujarnya. Sejak pertengahan 2014, kata dia, Pantai Pulau Gililabak memang banyak dikunjungi oleh wisatawan, utamanya wisatawan nusantara. “Pantai Pulau Gililabak yang memiliki bentangan pasir putih dengan ombak landai serta pemandangan bawah laut menawan memang layak dikembangkan menjadi lokasi wisata. Oleh karena itu, kami membentuk pokdarwis pada 2015,” ucapnya. Ia menjelaskan, pada tahun ini, pihaknya akan mengembangkan Pantai Pulau Gililabak supaya menjadi lokasi wisata andalan yang aman dan nyaman untuk dikunjungi para wisatawan. “Pengembangan Pantai Pulau Gililabak menjadi salah satu
DUTA/istimewa
Menjadi jujukan para wisatawan lokal maupun mancanegara. program prioritas kami. Sejak beberapa waktu lalu, kami berusaha bersinergi dengan para pihak terkait lainnya, baik di pemerintah daerah maupun di luar pemerintah daerah, untuk mengembangkan Pantai Pulau Gililabak,” ujarnya. Sufiyanto juga mengemukakan, pihaknya berusaha agar Pantai Pulau Gililabak menjadi lokasi wisata yang dikelola secara resmi oleh pemerintah daerah. Untuk sementara ada tiga lokasi wisata di Sumenep yang dikelola oleh pemerintah daerah, yakni Museum dan Keraton Sumenep di Kecamatan Kota, Pantai Lombang di Batang Batang, dan Pantai Slopeng di Dasuk. “Kalau Pantai Pulau Gililabak sebagai lokasi wisata dike-
DUTA/istimewa
Sangat pas untuk menyelam karena memiliki kadar oksigen tertinggi di dunia.
lola secara resmi oleh pemerintah daerah, nantinya akan dibentuk unit pelaksana teknis (UPT) sebagai kepanjangan tangan Disbudparpora Sumenep,” katanya, menerangkan. 2015, 427.393 Wiskal Pada 2015 tepatnya hingga September 2015, Kabupaten Sumenep dikunjungi 427.393 wisatawan di 13 lokasi wisata dengan rincian 427.073 wisatawan lokal (wiskal) dan 320 wisatawan mancanegara. “Itu angka sementara hingga September 2015. Staf kami merekapitulasi jumlah kunjungan wisatawan ke Sumenep setiap tiga bulan sekali,” ujar Sufiyanto. Ke-13 lokasi wisata yang jumlah pengunjungnya di-
catat oleh staf Disbudparpora Sumenep adalah Asta Panaongan di Kecamatan Pasongsongan, Asta Sayyid Yusuf (Talango, Pulau Poteran), Asta Tinggi (Kota), Masjid Jamik Sumenep (Kota), Asta Katandur (Kota), dan Asta Gumuk Kertasada (Kalianget). Selanjutnya Museum dan Keraton Sumenep (Kota), Pantai Lombang (Batang Batang), Pantai Slopeng (Dasuk), Situs Benteng (Kalianget), Situs Batogung (Gayam, Pulau Sapudi), Tirta Sumekar Indah (Kota), dan Water Park Sumekar (Manding). “Namun, hingga sekarang hanya tiga lokasi wisata yang secara resmi dikelola oleh kami dan selanjutnya menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD)
ke pemerintah daerah, yakni Museum dan Keraton Sumenep, Pantai Lombang, dan Pantai Slopeng. Sementara lokasi wisata lainnya dikelola oleh swasta maupun pihak lain,” kata Sufiyanto. Ia menjelaskan, secara kelembagaan, pihaknya memberikan bimbingan atau pembinaan kepada pengelola lokasi wisata lainnya itu untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi para wisatawan. “Staf kami secara rutin memantau lokasi wisata yang dikelola oleh swasta maupun pihak lain tersebut. Kami juga berusaha bersinergi dengan mereka supaya daya tarik wisata yang dikelolanya itu makin bagus dan nyaman dikunjungi para wisatawan,” katanya.
Genjot Potensi Wisata Alam Melihat potensi alam yang sangat besar, Pemerintah Kabupaten Sumenep bersama Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) terus melakukan sinergi untuk menggenjot potensi wisata alam setempat supaya menjadi lokasi wisata yang aman dan nyaman dikunjungi wisatawan. “Salah satu yang akan dilakukan BPWS pada tahun ini adalah foto udara potensi wisata alam di wilayah kepulauan,” kataSufianto. BPWS adalah lembaga yang dibentuk Presiden RI yang memiliki tugas dan fungsi untuk melaksanakan pengelolaan, pembangunan, dan fasilitasi percepatan kegiatan pemban-
gunan wilayah Surabaya-Madura. Sufiyanto menjelaskan, pihaknya memang telah bersinergi dengan BPWS untuk pengembangan potensi wisata di Sumenep sejak beberapa tahun lalu. “Salah satu gambaran riil atas kondisi potensi wisata dapat diketahui melalui foto udara yang juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana promosi,” ujarnya. Nantinya, kata dia, pihaknya bersama BPWS akan melakukan kajian komprehensif, utamanya tentang rencana pembangunan fasilitas di potensi wisata yang telah difoto udara tersebut supaya menjadi lokasi wisata yang aman dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan. “Pengembangan potensi dan lokasi wisata tidak bisa hanya dilakukan oleh kami di pemerintah daerah, akan tetapi diperlukan sinergi dengan pemangku kepentingan lainnya, karena anggaran di daerah itu terbatas dan tidak mungkin hanya dialokasikan untuk bidang kepariwisataan,” ucapnya. Sufiyanto juga mengemukakan, secara teknis, pelaksanaan foto udara potensi wisata alam di wilayah kepulauan itu akan dilakukan oleh BPWS. “Beberapa waktu lalu, kami sudah bertemu dengan pimpinan BPWS untuk membicarakan tentang potensi wisata alam di wilayah kepulauan, salah satunya Pantai Pulau Gililabak di Kecamatan Talango, yang perlu digarap serius supaya menjadi lokasi wisata andalan,” katanya. end/bbs
Sinergi dengan Banyuwangi dan Bali Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Sumenep, berusaha bersinergi dengan pihak terkait di Pemkab Banyuwangi dan Pemprov Bali untuk mempromosikan potensi wisata setempat. “KOMUNIKASI dengan para pihak terkait sebenarnya telah kami lakukan sejak dulu. Namun, khusus dengan Pemkab Banyuwangi dan Pemprov Bali, memang ada tujuan khusus,” kata Kepala Disbudparpora Sumenep, Sufianto. Ia menjelaskan, pihaknya kembali menjajaki kemungkinan paket wisata Bali-Banyuwangi-Sumenep kepada para pihak terkait di Pemprov Bali dan Pemkab Banyuwangi. “Itu sebenarnya ide lama dengan sasaran wisatawan mancanegara. Namun, kami berusaha menjajaki kembali ide lama tersebut supaya bisa terealisasi
DUTA/istimewa
Lapangan terbang perintis di Sumenep. dan selanjutnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumenep meningkat,” ujarnya. Selain berkoordinasi dengan pihak terkait di Pemkab Banyuwangi dan Pemprov Bali, kata dia, pihaknya juga berko-
munikasi dengan sejumlah elemen lainnya, di antaranya biro perjalanan wisata dan asosiasi pengusaha pariwisata di Jawa Timur. “Koordinasi dan komunikasi dengan sejumlah elemen
itu supaya Sumenep menjadi salah satu tujuan wisata bagi wisatawan asal luar Pulau Madura dan mancanegara,” ucapnya. Saat ini, wisatawan asal luar Pulau Madura dan mancanegara bisa menggunakan jalur udara (naik pesawat) jika ingin berkunjung ke Sumenep. “Sebelumnya, salah satu yang dikeluhkan wisatawan asal luar Pulau Madura dan mancanegara adalah jarak tempuh ke Sumenep yang lama (sekitar empat jam dari Surabaya), karena harus melalui jalur darat atau naik mobil. Saat ini, sudah ada penerbangan pesawat dari dan ke Sumenep,” kata Sufianto. Ia juga mengemukakan, secara internal, pihaknya bersama jajarannya terus berusaha membenahi lokasi wisata di Sumenep supaya lebih nyaman dan aman untuk dikunjungi para wisatawan. Sesuai Perda Sumenep Nomor
3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha, terdapat tiga lokasi wisata setempat yang dikelola secara resmi oleh pemerintah daerah dan selanjutnya para pengunjungnya dikenai retribusi. Tiga lokasi wisata tersebut adalah Pantai Lombang di Kecamatan Batang Batang, Pantai Slopeng di Dasuk, dan Museum Keraton Sumenep di Kota. Nampaknya Sumenep sangat serius mengembangkan wisata alam. Karena itu, rencana pembangunan lapangan terbang (Lapter) terus dimatangkan. Seperti diketahui sejak 2014, Sumenep ingin mengembangkan Lapter di Kecamatan Kangean namun hingga kini belum diketahui nasibnya, Kini Pemkab Sumenep berencana membangun Lapter kembali di Kecamatan Masalembu. “Pengembangan lapter di kepulauan Sumenep merupakan atensi dari Gubernur Jawa Timur, sehingga dalam pem-
bangunan, seluruhnya difasilitasi oleh Provinsi,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep, Moh Fadila. Bahkan, Fadila menambahkan, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur sedang menyiapkan study untuk membangun lapter tersebut. “Pemprov Jatim sedang menyiapkan design enginering serta fisibility study untuk membangun lapter di Kepulauan Masalembu,” terangnya. Menurutnya, hal tersebut penting dilakukan sebagai jalan pembuka bagi daerah terisolir dan terpencil agar dikenal sekaligus menggali potensi di setiap daerah. “Jika pengembangan di Masalembu berhasil, Sumenep akan memiliki dua lapter Kepulauan yakni lapter di Pulau Kangean, ya walaupun pembangunannya saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan,” kilah mantan Kepala BPBD Sumenep ini. end/bbs
Editor : Endang Lismari Layouter : Sulistyorini
CMYK
CMYK
16
EKSPRESI
DUTA MASYARAKAT SENIN,20 JUNI 2012 MINGGU, 10 APRIL 2016
DUTA/ENDANG
Kuliah Pakar Unusa
Perawat Harus Pede dan Jadi Pemimpin Secara kualitas dan keahlian, perawat Indonesja tidak kalah dengan asing. Namun sampai kini kepercayaan diri perawat Indonesia masih sangat rendah, bagaimana meningkatkannya?
Dosen Unusa, Ima Nadatien (kiri) bersama Dekan FKK, Yanis Kartini.
BANGGA dengan profesinya masih belum terpatri di pikiran dan jiwa para perawat Indonesia. Padahal dengan rasa percaya diri (pede) yang tinggi akan bisa meningkatkan kinerja perawat itu sendiri. Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Ima Nadatien mengungkapkan profesi perawat itu sangat mulia. Perawat itu perpaduan ilmu, seni dan profesi. “Kepedean inilah yang harus dipupuk agar para perawat ini bisa bangga dengan profesi,” ujar Ima di sela kuliah pakar di Unusa, Sabtu (09/04). Perawat itu kata Ima adalah ujung tombak dari pelayanan rumah sakit. Perawat inilah yang setia mendampingi pasien 24 jam ketika dirawat di rumah sakit. Perawat justru lebih berperan dibanding dokter. Sehingga tidak ada
alasan bagi perawat untuk tidak bangga dengan profesi yang digelutinya. “Perawat itu dibutuhkan pasien. Pasien bergantung pada perawat. Jadi jangan pernah minder. Harus bangga mengatakan saya ini perawat,” tandas Ima. Ima juga mempresentasikan masalah ini di hadapan peserta Ners Conference di Universitas Airlangga (Unair). Dikatakannya jika rasa bangga itu sudah dimiliki perawat Indonesia, maka perawat itu akan terus mencari hal-hal baru untuk meningkatkan kualitas kerjanya. “Ketika profesi mereka diremehkan, namun karena sudah ada rasa bangga akan profesinya, maka perawat ini akan menimbulkan rasa pembelaan yang sangat besar. Kalau aku perawat kenapa?” tandas Ima.
Dekan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Unusa, Yanis Kartini mengatakan perawat ketika sudah memiliki rasa percaya diri yang besar akan membuat perawat itu rela berkorban. Mereka akan mengutamakan pasien dibanding pribadi dengan tanpa membeda-bedakan pasien. “Terkadang karena keahlian kita, pasien mamanggil kita dokter. Nah ketika pasien memanggil kita dokter, kita harus berani dan bangga mengatakan kepada pasien bahwa kita ini bukan dokter tapi perawat,” tandas Yanis. Karena itu, rasa percaya diri itu harus ditumbuhkan ketika perawat masih duduk di bangku pendidikan yakni kuliah. Di sana, kata Yanis, harus ada pembelajaran yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri para
Kristen Graham saat menjadi pembicara dalam kuliah pakar Leadership in Nursing di Unusa, Sabtu (09/04).
perawat itu. “Kami sebagai sebuah lembaga pendidikan harus mendidik mahasiswa agar nantinya timbul rasa pedenya itu. Mereka harus bangga dengan apa yang sudah mereka pilih,” tukas Yanis. Tidak hanya menumbuhkan rasa pede pada perawat, Unusa sebagai sebuah universitas yang sudah lama berkecimpung dalam dunia pendidikan
kesehatan, perlu menumbuhkan sikap leadership pada diri mahasiswanya. Karena itu, tidak tanggungtanggung, Unusa mendatangkan Kristen Graham dari Flinders University South Australia dalam kuliah pakar Leadership in Nursing di Unusa Sabtu (09/04). Dalam kesempatan itu, Kristen menerangkan bahwa seorang perawat harus bisa menjadi pemimpin. Karena
Kuliah pakar dimanfaatkan oleh mahasiswa keperawatan Unusa.
sebenarnya perawat itu memang pemimpin. Pemimpin bagi pasienpasiennya. “Perawat itu kalau di desa sangat dihormati. Karena perawat itu yang selalu dekat dengan pasien. Karenanya sejak dini harus ditumbuhkan jiwa kepemimpinan pada diri calon-calon perawat melalui kuliah pakar seperti ini,” jelas Ima. end
Mereka serius mendengarkan apa yang dikatakan pembicara dalam kuliah pakar.
Penelitian Mahasiswa Ubaya
Batang Nanas untuk Obat Penurun Kolesterol King Fruits atau raja buah yang lebih dikenal dengan buah nanas memiliki banyak manfaat bagi manusia. Banyak cara mengkonsumsi buah yang mudah di dapat di Indonesia ini. Tidak hanya buahnya saja yang mengandung banyak vitamin, ternyata batang nanas pun memiliki beberapa khasiat yang baik bagi tubuh.
VENDRA SETIAWAN, S. Farm., M. Farm, Apt mahasiswa S2 Fakultas Farmasi Universitas Surabaya tertarik meneliti kandungan batang nanas sebagai obat menurunkan kolesterol serta meningkatkan insulin. Tidak hanya memiliki rasa yang manis saja tetapi juga nanas mengandung banyak nutrisi seperti manfaat vitamin C, anti kanker, anti inflamasi, dan banyak lagi kandungan yang terdapat dalam buah tersebut. Mungkin banyak yang tidak mengetahui bahwa tidak hanya buah nanas yang bermanfaat, tetapi batang nanas pun juga memiliki khasiat yang baik bagi tubuh. Batang nanas juga memiliki komponen untuk dapat menyehatkan tubuh yang kaya akan kandungan air di dalamnya dan dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengobatan untuk berbagai perawatan kecantikan dan
DUTA/WIWIEK WULANDARI
Vendra Setiawan, S. Farm., M. Farm, Apt mahasiswa S2 Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) menunjukkan hasil penelitiannya kandungan batang nanas sebagai obat menurunkan kolesterol serta meningkatkan insulin di International Villange Kampus Ubaya, Rabu (06/04). kesehatan tubuh. “Ide ini bermula ketika salah satu perusahaan obat terkemuka di Indonesia
mengajak saya untuk berpartisipasi dalam penelitian pemanfaatan limbah batang nanas sebagai obat. Saya berpikir penelitian ini
sangat bermanfaat untuk mengurangi limbah di Indonesia, sehingga saya pun tertarik untuk bergabung. Akhirnya kerja keras saya selama 10 bulan dapat terbayar dengan nilai A yang saya dapatkan,” ujar pria asal Tulungagung yang diwisuda Maret lalu. Di dalam batang nanas terdapat kandungan Xylan. Xylan merupakan salah satu polisakarida yang terbesar dalam biomassa. Melalui bantuan Bacillus Licheniforms dihasilakn sebuah enzim yang bernama Xylanase. Enzim Xylanase inilah yang membantu kerja Xylan untuk diubah menjadi Xylo-Oligosaccharide yang memiliki manfaat untuk tubuh manusia, seperti untuk meningkatkan sistem imun tubuh, menurunkan
kolesterol, meningkatkan insulin, dan sebagai prebiotik yang baik untuk pencernaan. “Sebagai salah satu dosen pembimbing Vendra, saya sangat bangga dengan prestasi yang telah dicapai oleh Vendra. Selain itu, penelitian ini memang sangat menarik karena mampu memanfaatkan limbah makanan menjadi produk yang dapat bermanfaat bagi manusia. Kedepannya saya berharap agar penelitian ini bisa dilanjutkan, terutama dalam hal produksi sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat dalam bentuk suplemen makanan,” ujar Dr. Dra. Mariana Wahjudi, M. Si., dosen pembimbing Vendra Setiawan, S. Farm., M. Farm, Apt. end DUTA/ENDANG
Editor : Endang Lismari Layouter : Ahmad Faiz
CMYK
CMYK