Tabloid Mahasiswa Washilah Januari 2015

Page 1

UIN Alauddin Makassar

Washilah--Sejatinya Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) memiliki fungsi profit, membantu instansi tempatnya bernaung. Namun, beda halnya dengan P2B UIN Alauddin, selain fungsi profit, lembaga yang berada dibawah kepemimpinan Drs H Syamsul Qomar M Thi ini, juga menjalankan fungsi Edukasi

W

ujud edukasi yang dilaksanakan lembaga P2B ini seperti pelatihan interpretasi elektro kardiogram (EKG) Unit Poliklinik P2B UIN Alauddin untuk mahasiswa dan dosen Ilmu Kesehatan, seta pelatihan Pengelolaan keuangan yang menggandeng BNI sebagai mediator baru-baru ini. Selain fungsi edukasi, sebagai lembaga yang membantu UIN Alauddin menghasilkan pundipundi keuangan, fungsi profit yang dijalankan lembaga ini pun tidak main-main. “Keuntungan tahun 2014 mencapai 3,6 milyar,” kata Dr Muh Anshar S Pt M Si, penata usaha dan administrasi P2B. Senin (19/01). Profit ini dihasilkan dari pengelolaan aset serta peningkatan pelayanan dan pengembangan unit-unit usaha Badan Layanan Umum (BLU) UIN Alauddin Makassar. Training Center (TC) yang merupakan aset

Gedung Training center UIN Alauddin, penghasil keuntungan terbesar P2B

P2B Maksimalkan Kinerja Jalankan Fungsi Profit dan Edukasi

terbesar yang dimiliki P2B ini, tahun 2013 secara keseluruhan dari lantai I hingga lantai VII memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang mampu menunjang kinerja pengelolaan unit usaha TC dalam memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Training Centre sebagai layanan bisnis, menerima event atau kegiatan-kagiatan yang lebih merujuk di dalam kampus, baik yang dilakukan oleh pihak universitas, fakultas, maupun lembaga kemahasiswaan. Disamping itu pula, TC juga menerima event dari luar kampus yang

berminat untuk menggunakan fasilitas tersebut. Seperti kegiatan pelatihan, seminar, serta perkawinan. Pengelola TC UIN Alauddin, Dra Nila Sastrawati MSi menjelaskan, bahwa TC sebenarnya pusat pelatihan yang lebih mengarah kepada kegiatan-kegiatan di dalam kampus. Mengenai biaya operasional, TC yang mulai difungsikan sejak bulan juni 2012 ini merujuk kepada peraturan perundang-undangan, yakni melalui prosedur Kementrian Pengelolaan Keuangan Negara. Kata Dra Nila, menggunakan biaya op-

Sema dan Dema

Pengurus LK: Sistem Keterwakilan Tidak Cerminkan Demokrasi Washilah--Meski aturan serta struktur kelembagaan Senat Mahasiswa (Sema) dan Dewan Mahasiswa (Dema) sudah tercantum di buku saku tahun 2014, sejumlah pengurus Lembaga Kemahasiswaan (LK) tak lantas menerima pemberlakuannya. Selain sistem pemilihan yang rumit, dan metode pemilihan keterwakilan, sejumlah ketua lembaga menilai sistem ini akan menimbulkan konflik kelas.

P

ada sistem yang untuk kali pertama diterapkan di UIN Alauddin ini, oleh beberapa pengurus lembaga kemahasiswaan dianggap rumit dan membingungkan. Tidak hanya itu, pada sosialisasi petunjuk tekhnis (Juknis) Pemilihan Mahasiswa (Pemilma) yang berlangsung pada, Selasa (13/01) lalu, beberapa perwakilan mempertanyakan ketetapan pemilihan yang mengharuskan pemilihan dilakukan dengan sistem keterwakilan, seperti yang diungkapkan perwakilan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Ari.

Ari menilai, pemberlakuan sistem ini tidak lagi mencerminkan sikap demokratis, karena hanya diwakili oleh beberapa orang saja. Bab II pada juknis, yang menyebutkan tujuan pemilma sebagai wadah pembelajaran demokrasi kepada segenap mahasiswa dalam lingkup UIN Alauddin juga digugat oleh perwakilan mahasiswa lainnya. Beberapa pengurus kelembagaan lain juga sempat menyesalkan lambannya sosialisasi sistem baru ini, seperti yang diungkapkan Ketua BEM Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Muh Fathul Amin kepada reporter Washilah via Black Berry Messanger belum lama

ini. Menurut dia, jika dipaksakan pemilihan pada bulan ini, sosialisasi yang dilakukan birokrasi sudah sangat terlambat. “Jika dipaksakan pemilihan, pasti sudah terlambat sekali (sosialisasi, Red), kan ini sistem baru yang diterapkan.” tulisnya. Khaidir Hasram, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) memiliki pandangan serupa. Sistem pemilihan keterwakilan, menurutnya akan menimbulkan konflik di dalam kelas, mengingat Ketua Tingkat (Keti) serta Sekertaris kelaslah yang memiliki kewenangan untuk mewakili teman sekelasnya untuk melakukan pemilihan. “Konflik bisa terjadi jika ada teman sekelas yang berseberangan dengan ketua tingkat, dan menimbulkan pengkotakan dalam kelas” kata dia. Selain itu, sistem ini ia anggap Berlanjut ke halaman 3

erasional tidak langsung digunakan pihak pengelola secara langsung. “Jadi, prosedurnya kita membuat permintaan dana sesuai dengan yang kita butuhkan, kemudian kita ajukan ke pihak universitas. Nah, setelah cair baru kita gunakan untuk operasionalnya,” tambah dosen Fakultas Syariah dan Hukum ini. Lebih jauh, ia juga mengatakan bahwa TC ini tidak seperti hotel pada umumnya, karena aset tersebut berada di bawah naungan lembaga pemerintahan. TC sebagai pusat pelatihan UIN Alauddin yang memiliki tiga tugas

fungsi pokok yakni Pendidikan Pengajaran, Pelatihan, dan Pengabdian. Sementara itu, dalam sebuah perguruan tinggi, dikenal konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari tiga fungsi pokok TC tersebut. Itulah sebabnya TC tidak difungsikan sebagai hotel, karena telah memiliki tugas fungsi pokok dari perguruan tinggi. Hal tersebut, lanjut Dra Nila, dapat dibuktikan dengan masuknya orang-orang dari luar maupun dalam kampus yang mengadakan Berlanjut ke halaman 3

Data dan Fakta Sistem pemilihan menggunakan sitem perwakilan. Senat Mahasiswa (Sema) merupakan lembaga Legislatif, sedang Dewan Mahasiswa (Dema) organisasi eksekutif mahasiswa di tingkat Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri. Calon Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dipilih dalam musyawarah dengan sistem perwakilan. Peserta musyawarah diikuti dua orang tiap kelas (Ketua dan Sekertaris kelas/ kelompok). dan masingmasing akan di SK-kan oleh pimpinan kampus.

Calon Senat Mahasiswa (Sema) Fakultas yang terpilih berjumlah 17 orang dari perwakilan masing-masing prodi secara proporsional, menurut jumlah mahasiswa jurusan/prodi dengan menggunakan rumus jumlah mahasiswa dibagi 17 Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) dilakukan dengan cara sistem perwakilan. Dipilih oleh wakil dari jurusan dan prodi. Wakil ini diutus oleh HMJ dengan cara yang demokratis. Sema memiliki fungsi menyelenggarakan musyawarah organisasi kemahasiswaan tingkat universitas dan fakultas. Mengontrol kinerja Dewan Mahasiswa (Dema) dalam melaksanakan kebijakan organisasi. . *Dikutip dari juknis dan buku saku


Hadir dengan Amunisi Baru Assalamu alaikum wr wb Semoga kesehatan senantiasa diberikan Allah SWT untuk kita semua, Amin. Senang rasanya bisa kembali menyapa civitas akademika UIN Alauddin melalui tabloid Washilah milik UKM LIMA ini, setelah sekian lama tidak muncul. Memang dari tahun ke tahun konsistensi kehadiran tabloid ini selalu berubah-ubah, kadang hadir kadang hilang, tentunya lagi-lagi ini karena masalah klasik, anggaran yang terbatas dan kesibukan. Meski begitu, kami selalu berusaha dekat dengan pembaca, salah satunya dengan portal berita online Washilah yang bisa diakses pada laman www.washilah.com. Pada laman tersebut, tak perlu ditanyakan lagi, pemberitaan update seputar UIN Alauddin selalu han-

gat tersaji. Jika anda pembaca aktif tabloid yang pada Mei 2014 lalu berusia 29 tahun ini tentu sadar, dan melihat perbedaan yang cukup signifikan dalam segi pemberitaan. Sejumlah tulisan hanya didominasi oleh lembaga yang berada dibawah naungan UIN Alauddin, Pusat Pengembangan Bisnis (P2B). Tentu tim redaksi memiliki sederet alasan menerbitkan ini, apalagi ini keluar dari kebiasaan kami. Namun, perlu diketahui, sudah menjadi tugas kami untuk mewartakan segala kejadian yang terjadi di UIN Alauddin, termasuk prestasi-prestasi yang berhubungan dengan penguatan dan pengembangan lembaga Pada edisi kali ini kami sengaja

mengangkat tema “Pengembangan Lembaga” khususnya lembaga yang bergerak pada bidang bisnis milik UIN Alauddin Makassar, Pusat Pengembangan Bisnis (P2B). Bukan tanpa alasan kami mengangkat unit-unit usaha yang dibawah naungan P2B ini, tentu karena usaha ini memberikan nilai tambahan bagi UIN Alauddin. Dengan berbagai usaha yang dikembangkan, P2B mampu memberikan keuntungan bagi universitas, diantaranya yaitu Training Center, Rusunawa, Cafetaria, Percetakan, Klinik, dan Peternakan. Selain itu, lembaga ini tidak semata-mata tentang profit semata, lembaga ini juga menjalankan fungsi edukasi, termasuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan penelitian

Tajuk

di Unit-unit usahanya. Selain pengembangan lembaga kami juga membahas isu yang tengah hangat dikalangan mahasiswa UIN Alauddin, seperti Senat Mahasiswa (SEMA), Dewan Mahasiswa (DEMA) yang masih kurang sosialisasinya. Sebuah opini menarik tentang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) juga tersaji dalam tabloid ini. Tak lupa, sejumlah amunisi baru kini dimiliki UKM LIMA. Kekuatan baru ini hadir setelah UKM LIMA. melakukan In House Training Journlistic XIV November lalu. Akhir kata, semoga dengan hadirnya terbitan Washilah di awal tahun ini bisa menjadi referensi bagi mahasiswa UIN. Semoga bermanfaat dan selamat membaca.

Foto bersama anggota magang UKM LIMA UIN Alauddin usai mengikuti In House Training Journalistic IV November 2014 lalu.

Sistem pemilihan pengurus Lembaga Kemahasiswaan yang baru sudah ditetapkan, sudah lama, bahkan sejak September 2014 lalu. Tercantum dalam buku saku, yang konon haram untuk tidak dilaksanakan. “Kalau tidak dilaksanakan nanti kita dibilang pembangkang,” kata salah seorang wakil dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama pada saat sosialisasi Petunjuk Teknis Pemilma. Kalimat itu jelas jawaban aplikatif atas beberapa penolakan pengurus lembaga kemahasiswaan. Alasan mereka menolak, tidak muluk-muluk, hanya karena sistemnya perwakilan, dan dianggap tidak demokratis. Sistem perwakilan pun dianggap akan menimbulkan konflik-konflik dalam kelas. Tidak sampai disitu, jika menerapkan sistem ini, niscaya pemilihan akan memakan durasi yang cukup lama, sedang akhir jabatan pengurus lembaga kemahasiswaan berakhir pada bulan Januari 2015. Beberapa ketua BEM pun menilai ada beberapa hal penting yang seharusnya dicantumkan dalam juknis dan buku saku, namun tidak tercantum, akhirnya mereka menyarankan untuk tetap menggunakan sistem yang lama. Hanya saja, jika memang harus diterapkan, dengan sistem yang begitu ruwet, kenapa baru sekarang sosialisasinya? mengingat waktunya yang begitu mepet dan butuh persiapan lebih. Soal pembangkangan, ah bukankah UIN Alauddin sudah sering melakukannya, termasuk penolakan terhadap Peraturan Mentri Agama (PMA) tentang Pemilihan Rektor dengan memasang tiga buah spanduk penolakan.

Celoteh

Diterbitkan sesuai SK Rektor UIN Alauddin Makassar No. 090 tahun 2014 | Pelindung dan Penasehat: Rektor UIN Alauddin Makassar | Penanggung Jawab: Pembantu Rektor III UIN Alauddin Makassar | Dewan Pembina: Pembantu Dekan III sejajaran UIN Alauddin Makassar, Waspada Santing, Muhammad Yusuf AR, Muh Sabri AR, Arum Spink, Sopian Asy’ari, Muh. Arif Saleh, Muh. Hasbi Assiddieqy Muddin Wael, Rokiah M Lehu, Irfan Wahab, Muh. Ruslan, Syaiful Syafar, Edy, Hamjan el-Barkah, Hasbi Zainuddin, Agus, Islamuddin Dini | Dewan Pakar: M Srahlin Rifaid, Ahmad M Qomar, Ardiansyah, Juminah, Satrina. Ketua Umum: Luqman Zainuddin | Sekretaris Umum: Asrul, Miftahul Khaeriyah | Bendahara: Siti Ariati Jihad, Hikmawati | Divisi LITBANG: Junaiddin, Burhanuddin | Devisi Penerbitan: Ahmad Syafrudin, Jusfaega | Divisi Fotografi: M Alfathriawan, Din Fathul Munir | Divisi Online: Azhar MZ, Haerani Mustawan | Devisi Sirkulasi dan Periklanan: M Yunus, Fathuddin | Design Dan Layout: Ismail, Saifuddin | Reporter: Asrullah, Indra Ahmad Firdaus, Andriani, Sulkia Rezki, Bela Husdiana, Nurfadillah Bahar, Rahmawati Idrus | Alamat Redaksi: Jln. Sultan Alauddin samata No. 63, Ged. PKM Lt. 3 | Layanan Informasi: 085396015781/085255209087| Redaksi menerima tulisan berupa artikel, opini, dan essay singkat. Redaksi berhak mengedit tanpa mengubah substansi tulisan. Naskah dikirim ke email: washilahonline@gmail.com, atau diantarkan langsung ke redaksi.

Pembangkangan dan Perbaikan Nasib

MUHAMMAD ISMAD, SE, Koordinator Oursourching

Menurut saya, fasilitas yang ada di kampus ini sekitar 75 % yang bagus dan 25 % yang perlu diperbaiki. “gedung sudah lumayan bagus, dari jalanan masih perlu diperbaiki, tempat kuliah, toilet mahasiswa, dan mesin yang butuh perbaikan.” Ujar Ismad Koordinator Outsourching ini mengatakan bahwa seluruh pihak jangan memperhatikan hal-hal yang nampak saja tetapi hal-hal yang terkecil termasuk juga masalah ekonomi dan apalagi sekarang ada kenaikan harga BBM.

Berinteraksi dengan kami


Sambungan hal 1

P2B Maksimalkan Kinerja Jalankan Fungsi Profit dan Edukasi

seminar. Maka fungsi Pendidikan pengajaran dan Pelatihan sudah terpenuhi di dalamnya. Selain itu, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, membuka ruang bagi orang luar menggunakan fasilitas TC adalah bagian dari pengelola untuk mensosialisasikan UIN baik itu lokal maupun mancanegara. Dalam hal ini, pengelola TC mengharapkan aset ini jauh lebih baik dan jauh lebih besar dari sebelumnya melalui penambahan fasilitas. “Saya optimis, Training Centre ini akan jauh lebih baik. Hubungan kami ke berbagai pihak, baik itu ke P2B maupun universitas sampai saat ini berjalan dengan

Dra Nila Sastrawati

baik. Alhamdulillah, kami tidak pernah dipersulit,” ungkapnya. Selain itu, Nila mengucapkan banyak terima kasih atas hubungan baik dan kerjasama kepada seluruh sivitas akademika. Mulai dari pimpinan universitasbeserta jajarannya, pimpinan fakultas hingga pada para mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Ia mengatakanTC ini tidak akan eksis tanpa dukungan dan kerjasama dengan semua pihak. “termasuk saya berterima kasih kepada Mahasiswa UIN Alauddin Makassar, yang selalu bersama-sama kami menjaga gedung ini. karena sekedar kami infokan, alhamdulillah mudah-mudahan begini terus, kalau ada demo di depan orang baku hantam itu alhamdulillah ini tidak disentuh. Justru mahasiswa menjaga keutuhan Training Cantre,” tutup Nila penuh harap. Unit Usaha Asrama Salah satu tugas pokok Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) adalah mengembangkan aset-aset produktif universitas, salah satu aset yang sangat strategis yakni asrama UIN Alauddin Makassar yang berlokasi di kampus II UIN Alauddin Makassar di Samata Gowa yang menyediakan sewa kamar hunian untuk mahasiswa/i UIN Alauddin Makassar. Asrama/rusunawa difungsikan sejak tahun 2012 yang masih terdiri dari empat kamar. Pada tahun 2013, lantai satu dan dua telah difungsikan, sementara lantai tiga dan empat belum digunakan sebab akan difungsikan sebagai tempat penginapan peserta

Character Building Training (CBT) saat itu. Hingga di tahun berikutnya, seluruh unit kamar asrama telah dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Unit Usaha Percetakan Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) UIN Alauddin Makassar merupakan lembaga penyedia jasa, salah satu unit usaha yang dikembangkan adalah percetakan dengan melayani jasa cetak buku, jurnal, kalender, undangan, spanduk, sablon baju dan lainlain.Tujuan yang ingin dicapai adalah membantu transformasi UIN Alauddin dalam pengembangan dunia intelektual melalui pemberdayaan budaya literer untuk menuju kampus peradaban. Unit Usaha Agribisnis Untuk mendukung kualitas program yang ada di tiap fakultas UIN Alauddin yang bergerak di bidang ilmu eksak, P2B UIN Alauddin menyediakan unit usaha agrobisnis, berupa teaching farm. Teaching farm sedang mengelola budidaya ikan tawar, budidaya palawija dan budidaya unggas.Program ini diharapkan mampu menjadi laboratorium lapangan dan pengembangan wirausaha untuk para mahasiswa. Unit Usaha Travel Unit usaha ini bersinergi dengan Training Centre dalam memaksimalkan pelayanan bagi para tamu dan pengguna jasa Training Centre. Unit Usaha Travel menyediakan jasa ticketing, car rent dan perjalanan domestik, lokal dan internasional.(Nurfadillah Bahar)

Sambungan hal 1

Sema dan Dema

Pengurus LK: Sistem Keterwakilan Tidak Cerminkan Demokrasi rumit dan akan memakan waktu yang cukup lama jika harus diterapkan mengingat akhir kepengurusan lembaga kemahasiswaan berakhir bulan Januari ini. Salah satu yang membuat pemilihan akan memakan waktu yang cukup lama kata Khaidir adalah pemberian Surat Keputusan (SK) untuk setiap Ketua Tingkat dan Sekertaris yang akan menjadi pemilih. Ia pun menyarankan untuk tetap membarlakukan sistem yang sebelumnya telah digunakan. Menaggapi hal ini, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin, Dr Dahlan M Ag menganggap konflik didalam kelas yang disebutkan Khaidir tidak akan terjadi. “Konflik seperti itu tidak akan terjadi, karena ketua tingkat kan dipilih dengan musyawarah oleh temanteman sekelasnya,” jelasnya. Sejumlah WD Bidang Kemahasiswaan beberapa

Fakultas yang juga ikut hadir bahkan mengisyaratkan pemberlakuan sistem ini segera. Alasannya, sistem ini adalah aturan yang disetujui oleh Kementrian Agama. “Ini keputusan yang ditetapkan pusat, jadi kalau kita tidak menerapkannya, itu sama saja kita membangkang,” kata Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FSH, Drs Hamzah M Thi. Selain itu, dia menginstruksikan untuk tunduk terhadap aturan yang ditetapak pusat, “Apa salahnya kita coba sistem ini,” celetuk WD Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FEBI, Dr Syaharuddin. Pada sosialisasi juknis yang berlangsung hingga tiga jam lamanya dan mentok pada pembahasan Bab II tentang Tujuan Pemilma, akibat diskusi alot antara perwakilan mahasiswa dan birokrasi yang panjang, akhirnya hanya memutuskan

pembentukan Lembaga Penyelenggara Pemilma (LPP), tanpa memutuskan jadwal pemilihan. “Kalau begini terus ini tidak akan selesai, sementara jabatan pengurus lembaga kemahasiswaan akan segera berakhir. seluruh ketua BEM bentuk LPP di fakultasnya masing-masing, lalu kita bahas dipertemuan selanjutnya. Jangan dipersulit yang mudah,” kata Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan kerjasama Selain itu, ia berharap pengurus baru sudah bisa dilantik bulan Februari mendatang. “Kita harapkan akhir bulan dua nanti sudah dilantik pengurus baru BEM,” harapnya. Meski begitu, hingga Senin (19/01) belum juga ada rapat terkait hal ini. Meski pada rapat sebelumnya telah ditetapkan untuk melanjutkan rapat pada Senin (19/01). (Redaksi)

Inovasi

P2B Miliki Website

Washilah--Tidak lama lagi pemesanan tempat pelatihan dan ruang seminar di Training Centre (TC) milik UIN Alauddin akan bisa dilakukan secara online. Pelayanan serta informasi terupdate seputar Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa), Cafetaria, dan beberapa unit usaha yang dikelola Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) juga bisa dipantau melalui virtual. Hal ini dipastikan Penatausahaan dan Administrasi P2B, Dr Muh Anshar S Pt M Si saat ditemui disela-sela kesibukannya. "Ini bisa dinikmati setelah launching website P2B, pada saat launching nanti," kata dia singkat. Selain memudahkan konsumen, menurut Dr Muh Anshar, pengadaan Website resmi ini akan memudahkan P2B mencapai tujuan. "Jadi konsumen bisa melihat informasiinformasi penting seputar P2B dan unitunit usahanya," lanjutnya lagi. Sedianya, website ini akan dilaunching pada hari Kamis (22/01), sekaligus melakukan panen akbar. "Sekaligus, panen akbar ayam buras. Untuk ternak yang ini, selain menyasar pemasaran dalam kampus, kami juga menyasar konsumen eksternal, saat ini warung makan Wong Solo sedang diskusi harga," jelas Dr Muh Anshar. Profit Mencapai Rp 3,6 Milyar Mengenai profit, Dr Muh Anshar bisa berbangga, pasalnya P2B berhasil membukukan pendapatan hingga Rp 3,6 Milyar dari keseluruhan unit usahanya. Pendapatan ini, menurutnya meningkat pesat dibanding tahun-tahunsebelumnya. "Keuntungan meningkat pesat sejak tahun lalu, yang paling besar diperoleh dari penyewaan Training Centre," ungkapnya bangga. Meski begitu, dosen pada Fakultas Sains dan Tekhnologi ini, mengaku pencapaian ini masih akan terus ditingkatkan. Selain itu, P2B rencananya akan membuat Warung Serba Ada (Waserba). "Untuk bertahan kita harus terus berinovasi, oleh karena itu kami ingin menambah satu lagi unit usaha yakni Waserba. Warung yang nantinya menjual segala jenis kebutuhan." kata dia. Diakhir perbincangan, dia berharap, kedepannya P2B bisa mengakomodasi keperluankeperluan UIN Alauddin. "Misalnya nanti kalau ada rumah sakit, P2B bisa menyediakan keperluan konsumsi untuk pasien." ungkapnya. (Ahmad)

Dr Muh Anshar S Pt Msi


Rusunawa

Murah, Ringankan Beban Mahasiswa Washilah--Pusat Pengembangan dan Bisnis (P2B) UIN Alauddin Makassar selalu berusaha dekat dan bersahabat dengan mahasiswa. utamanya mereka yang menggunakan fasilitas Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa). Direktur rusunawa, Drs Muh Tahir Maloko menilai harga sewa yang ditetapkan tergolong murah.

F

asilitas rusunawa mulai ditingkatkan pada 2013 dengan mengisi kamarkamar kosong yang terdapat pada lantai satu dan dua. Karena lantai tiga dan empat dipergunakan pihak Character Building Program (CBP) untuk kegiatan mahasiswa kala itu. P2B menganggap pendapatan bisa meningkatkan ketika semua kamar difungsikan, dibandingkan hanya menyewakan kamar di lantai satu dan dua. “Kami lalu mebicarakan kembali keinginan pihak P2B agar CBP tidak lagi menggunakan lantai tiga dan empat,” jelas Drs Muh Tahir Maloko M Hi. Rusunawa memiliki 80 kamar dengan kapasitas empat orang perkamar, biaya yang dikenakan P2B sebanyak Rp 2.5 juta. “ini sudah termasuk murah bagi mahasiswa. Apalagi pengelola mengharuskan setiap kamar diisi empat orang guna mengurangi beban mahasiswa” Ungkapnya. Selain harga yang terbilang

VISI MISI PUSAT PENGEMBANGAN BISNIS (P2B) UIN ALAUDDIN

Dalam pelaksanaan program dan implementasi kegiatan dalam mewujudkan Visi dan Misi, Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) Alauddin Makassar dengan tujuan yang ingin dicapai yakni: a. Mewujudkan penyelenggaraan bisnis yang professional, mandiri dan berkelanjutan untuk meningkatkan pendapatan; b. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi manajerial pengelola dan pelaksana bisnis; c. Meningkatkan kualitas pengelolaan dan kerjasama dengan sasaran yang ingin dicapai yakni; i. peningkatan sumber penerimaan dari unit usaha yang dikembangkan; ii. terwujudnya peningkatan dan pengembangan kapasitas pengelola dan pelaksana bisnis; iii. meningkatnya kinerja pengelolaan dan kerjasama pengembangan unit usaha.

murah pengelola juga menawarkan bantuan secara tidak langsung bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar. karena jarak kampus dan rusunawa lebih dekat dan tidak membutuhkan biaya tambahan lagi. “kedepannya kami berencana menaikkan harga sewa kamar. Tapi dengan syarat fasilitas harus diperbaiki” tutur Drs Muh Tahir Maloko menurutnya masih banyak fasilitas yang perlu dibenahi. Selain itu juga banyak beberapa titik yang terkena rembesan air dari wc masing-masing kamar yang ada. pihak P2B berharap adanya penambahan unit rusunawa. Namun semua masih butuh lobi dan pengaturan kerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda). Mahasiswa yang tinggal di rusunawa memiliki kegiatan tambahan. Misalnya saja kajian dan penghuni membentuk organisasi untuk belajar bersama. P2B juga mengirimkan satu orang staff yang selalu mengawasi penghuni rusunawa serta memberlakukan jam malam. Masa jam malam berlaku hingga pukul 22.00 WITA. Diberlakukan pula tarif bagi mahasiswa atau tamu selain penghuni kamar, biaya ini berlaku jika ingin menginap. Hal ini dilakukan agar fasilitas yang ada tidak mudah rusak. Ini telah diperhitungkan dengan melihat kapasitas tempat tidur yang bisa saja rusak jika kelebihan beban. Kendala yang dialami oleh pengelola P2B selama ini berhubungan dengan fasilitas. Air kadang tidak mengalir dan mahasiswa

yang tidak bisa hemat saat menggunakannya. Tak hanya itu, kerusakan beberapa fasilitas biasanya terjadi karena penghuni yang lalai dan tak mengindahkan peraturan yang ada. Ini merupakan salah satu unit usaha P2B yang bisa menghasilkan keuntungan hingga mencapai Rp 400.000.000 persemesternya. Penataan Kantin Melalui Kafetaria Kantin-kantin yang mengisi ruang-ruang kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar telah banyak berdiri. Kantin semakin bertambah semenjak tahun 2011 yang didirikan diberbagai titik tanpa aturan. Pengelola kantin diharuskan membayarkan iuran ke bagian umum. Setelah adanya P2B yang dulunya bernama Pusat Kewirausahaan (PKU), semua aktifitas yang menghasilkan uang dialihkan. P2B lantas membangun cafetaria yang me-

empat cafetaria yang berada di wilayah kampus. Cafetaria ini letaknya di dekat gedung PKM, di depan Perpustakaan Umum, belakang Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), dan di samping Gedung Rektorat. Cafeteria ini dikenakan iuran perbulan Rp 500.000,00. “Cuma sewa tempat yang diberlakukan oleh P2B, air dan listrik semua tidak membutuhkan biaya tambahan lagi” Ungkapnya. Menurutnya, lokasi cafetaria ini strategis dan mudah diakses oleh semua mahasiswa. “Sebelum

cafetaria ini difungsikan, banyak mahasiswa yang menolaknya” ungkap. Bahkan sempat terjadi demo dan bentrok. Tantangan paling besar menurutnya ditunjukkan oleh mahasiswa FSH. Namun cafetaria tetap bisa difungsikan serta mampu menata lingkungan kampus dengan lebih baik sehingga tidak ada lagi kantin yang didirikan disembarang tempat. Bisnis cafetaria ini P2B mampu meraup keuntungan hingga mencapai Rp 10 juta perbulannya. (Sulkia Reski)

mungkinkan kantinkantin tertata dan terpusat. kini

P2B menyediakan

P2B Gelar Pelatihan Manajemen Bisnis Washilah--Pusat pengembangan bisnis (P2B) UIN Alauddin Makassar bekerjasama dengan PT Japfa Confeed Indonesia Cabang Makassar menggelar pelatihan Bisnis Manajemen Perunggasan dan Kemitraan Usaha.

P

elatihan yang diikuti mahasiswa, alumni, serta pegawai koperasi di UIN Alauddin tersebut berlangsung di Gedung Rektorat kampus II UIN Alauddin, sejak selasa (25/11) hingga Kamis (27/11). Kepala UPT P2B UIN Alauddin Makassar Drs Syamsul Qamar M Th I mengatakan pelatihan itu untuk menumbuhkembangkan semangat wirausaha di kalangan mahasiswa, alumni dan tenaga koperasi di UIN agar dapat mengembangkan bisnis setelah meninggalkan kampus. Menurutnya, dengan memberikan pelatihan teknis

tentang manajemen perungiswa khususnya yang berkaitan dengan manajemen produksu, pakan, dan pemasaran serta pengenalan kemitraan usaha peternakan, dapat menambah wawasan para peserta pelatihan. “Diharapkan bahwa langkah kecil ini dapat menjadi massive dan memberikan dampak yang nyata terhadap penumbuhan wirausaha di sulawesi selatan pada khususnya di indonesia pada umumnya,” katanya. Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik UIN Alauddin, Prof Dr Ahmad M Sewang MA menyebutkan, sejak perubahan status IAIN menjadi UIN tahun

2005, salah satu unit baru yang dibentuk adalah P2B sebagai unit pelaksana teknis. Menurutnya, kemajuan suatu negara dapat dilihat melalui peningkatan jumlah wirausaha

produktif dinegara tersebut. Oleh karena itu, P2B didirikan dalam rangka peningkatan pelayanan pengelolaan asset serta unit-unit usaha Badan Layanan Umum (BLU) UIN Alauddin.


Suasana pelatihan manajemen bisnis yang dilaksanakan P2B beberapa waktu yang lalu.

Ternak ayam buras milik P2B.

Kunjungan perwakilan PT Japfa Pusat dalam rangka kerja sama dengan P2B

Foto bersama pegawai staf P2B saat melakukan kunjungan di Universitas Gadjah Mada

Civitas

Pilrek

Menanti Keputusan MA Prof Dr Samiang Nilai Pusat Bertindak Lamban Washilah--Meski jabatan rektor, Prof Dr H Qadir Gassing HT Msi sudah berakhir sejak 5 Januari lalu, kejelasan penggantinya belum juga ada. Kondisi ini pun membuat Prof Dr Samiang Katu menyebut UIN Alauddin seperti anak ayam tidak ada induknya. Guru besar Fakultas Usluhuddin Filsafat dan Politik (FUFP) ini mengungkapkan hal tersebut saat dikunjungi di kediamannya. Ahad (11/01). Alasannya, kata dia, karena UIN Alauddin saat ini tidak lagi memiliki pimpinan. Dia mengaku prihatin terhadap kampus eks IAIN Alauddin. Setidaknya, ada dua hal yang membuatnya prihatin. “Yang pertama karena yang terjadi di UIN Alauddin saat ini bertolak belakang dengan kampus peradaban,” kata Prof Samiang. Selain itu, penolakan terhadap PMA adalah alasan lainnya. “UIN Alauddin kan berada di bawah naungan Kementrian Agama, jadi apa pun yang ditetapkan seharusnya dituruti,” ungkapnya. Ia pun menilai, hal ini sebagai pembangkangan. Meski begitu, Prof Samiang Katu menyayangkan sikap kementrian agama yang lambat menangani hal ini. “Kalau saya dirjen, saya akan langsung menunjuk penanggungjawab,” ungkapnya. Spanduk Beberapa hari yang lalu, tiga buah spanduk bertuliskan penolakan terhadap

keputusan PMA dan menolak adanya carateker terpajang rapi di UIN Alauddin. Spanduk tersebut mengatasnaman Ikatan Alumni (IKA). Dihubungi via seluler Dr H Salehuddin Yasin membenarkan kalau spanduk tersebut dibuat oleh sejumlah keluarga besar dosen. Dilain sisi, oleh Prof Dr Qasim Mathar, spanduk tersebut dinilai tidak resmi. “Alumni, khususnya IKA, bukan hanya satu dua orang, tapi sangat banyak, dan saya tidak pernah mendengar ada rapat IKA yang membicarakan hal tersebut, jadi bisa disimpulkan spanduk tersebut diongkosi segelintir orang,” jelas dia. Ahad (11/01). Dampak Ketua Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Dr Misbahuddin, menilai hal ini akan berimbas pada penganggaran kegiatan, terlebih kegiatan fakultas. “Hal ini bisa saja terjadi sebab rektorlah yang menjadi penanggung jawab anggaran,” jelas Dr Misbahuddin Selain itu, UIN Alauddin akan merugi kalau rektornya terlalu lama diputuskan. “Itu merupakan efeknya, karena terimbas pada anggaran yang nantinya akan berpengaruh di fakultas maupun jurusan. Sehingga, kegiatan-kegiatan tersebut akan terhambat karena anggaran tidak turun” ungkapnya saat ditemui di FDK. Sabtu (17/01). (Luqman/Sri Yusnidar)

Jurusan Kedokteran

Dekan FIK: Baru I Syarat Terpenuhi Washilah--Meski belum ada Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh pusat, terkait perubahan nama Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UIN Alauddin menjadi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, sejumlah dosen dan mahasiswa sudah menyematkan kata Kedokteran pada fakultas ini. Misalnya saja, susunan panitia salah satu kegiatan pada fakultas favorit ini. Nama Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat sudah digunakan pada SK kepanitiaan. Tidak hanya itu, Sticker tempel juga menggunakan penamaan yang sama. Menanggapi hal ini, Dekan FIK, membenarkan kalau sampai saat ini, pihaknya masih menunggu keputusan langsung dari pusat. “Sebenarnya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan belum ada, kita masih menunggu izin dari Kementrian perguruan Tinggi untuk mendirikan jurusan kedokteran. Jika tidak mendapat izin, namanya akan kembali ke fakultas Ilmu Kesehatan,” kata Dr dr Andi Armyn Nurdin di ruang kerjanya. Senin (28/12). Dalam kesempatan tersebut, Dr dr Armyn juga menjelaskan, untuk mendapatkan izin pendirian jurusan Kedokteran ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, diantaranya, kata dia, pendirian Rumah Sakit Pendidikan.

"Sekurang-kurangnya harus ada delapan belas dokter sebagai tenaga pengajar, serta ruang kelas dan laboratorium yang akan mendukung proses belajar mengajar," tambahnya. Dari ketiga syarat yang disebutkannya, Dr dr Andi Armyn menuturkan bahwa saat ini baru syarat kedua yang terpenuhi. Meski begitu, pada tahun 2015 ini akan dilakukan visitasi oleh pusat untuk terkait pendirian jurusan kedokteran ini. Di lain sisi, salah seorang mahasiswa semester tiga Fakultas Ilmu Kesehatan, Irfan Jaya, menilai kata Kedokteran yang disematkan pada fakultasnya terdengar aneh. “Aneh saja kedengarannya. Jurusan Kedokteran belum ada, sedangkan nama fakultasnya sudah Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.” kata dia. (Hasna/magang)

Stiker. contoh salah satu stiker yang tertempel pada HP milik salah seorang mahasiswa FIK


Wansus

Jejak

Ternak

Investasi Besar UIN Alauddin Dr Andi Suarda selaku konsultan Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) UIN Alauddin, mengungkapkan bahwa ternak yang dikembangkan P2B sudah baik dan telah memenuhi standar, selain itu ia menambahkan bahwa ternak yang tengah dikembangkan saat ini akan menjadi investasi bagi kampus. Meski begitu, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Sains dan Tekhnologi ini menjelaskan kalau masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, berikut petikan wawancaranya dengan reporter Ahmad Syafrudin beberapa waktu yang lalu. Berapa jumlah ternak pada tahap awal ? Tahap awal untuk ayam itu sekitar 500 ekor, kalau kambing ini ada permasalahan sedikit, sapi sekitar 30 belum termasuk tambahan, kalau kita mau beternak di otak kita jangan berpikir untung dulu karena ini merupakan investasi, yang penting kita harus siap untuk masuk dan memulai. Bagaimana peluang P2B dalam menghasilkan hewan ternak? Saya berharap agar ke depannya P2B bisa menjadi penyedia hewan qurban baik itu di UIN Alauddin hingga ke wilayah Makassar, karena dalam beternak hewan ini tergantung pada kondisi pakan, jika pakan bagus maka hasilnya akan bagus pula. Apalagi proses pengembangan ternak yang dilakukan oleh P2B ini telah memenuhi dan telah sesuai standar. Karena, untuk peternakan ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Ternak sapi dan kambing membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga tahun agar mendapatkan hasil ternak yang baik. Saat ini kami sedang beternak ayam, kambing, dan sapi. Kalau sapi yang kita tonjolkan itu butuh waktu satu tahun agar kita bisa menjual karena kita membeli sapi ini yang masih kecil dan membutuhkan proses penggemukan. K a m i punya target t a h u n depan ini hasil ternak dari UIN Alauddin bisa

mengcover orang-orang yang mau membeli hewan qurban, tapi ini kan baru tahap awal, tidak semudah itu langsung banyak masyarakat yang akan membeli hewan qurban karena ini masih kita coba. Seberapa besar manfaat ternak ini bagi UIN Alauddin? Karena yang namanya usaha itu pantang mundur, ternak sapi sangatlah berbeda dengan dagang, beli sekarang dan untungnya besok ada uang. Ternak ini merupakan investasi besar bagi kampus, saya mengatakan kepada P2B bahwa usaha ini harus terus berjalan, karena tidak ada yang namanya investasi itu butuh waktu yang singkat, tidak bisa langsung mendapatkan untung, satu tahun atau dua tahun baru kita akan mendapatkan untung. Kendala apa saja yang anda temui saat beternak ? Ada penyakit tapi kami bisa mengatasi. Penyakit ini khususnya pada kambing. Untuk sapi dan ayam tidak ada sama sekali. Karena pada hakikatnya penyakit itu udah di cegah asalkan kebersihan kandang dan sanitasi yang terjaga dengan baik sehingga terhindar dari penyakit. Selain itu pemberian vaksin yang rutin. Apakah kotoran dari hasil ternak sudah dimanfaatkan ? Ternak ini kita beli untuk dibesarkan dan digemukan, kotoran ternak sementara ini baru sebatas menyuburkan rumput di tempat pakan. Jika sudah dikandangkan dengan intensif maka kotoran ini akan diolah menjadi kompos atau pupuk. Selain itu untuk jangka panjang kalau memang ternak kita sudah memungkinkan hingga ratusan akan kita gunakan juga untuk biogas supaya bisa menyalakan lampu.

P2B, Pola Pengelolaan Keuangan BLU Washilah--Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) sebagai salah satu lembaga yang ada di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar didirikan dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengelolaan asset serta unit-unit usaha Badan Layanan Umum (BLU) UIN Alauddin sesuai Peraturan pemerintah Republik ndonesia (RI) Nomor 23 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan BLU. Dalam peraturan tersebut, BLU menjadi instansi yang berada di lingkungan pemerintah dan dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan jasa, tanpa mengutamakan keuntungan. Dalam melakukan kegiatannya, lembaga ini selalu didasarkan pada prinsip efesiensi dan produktivitas. Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) BLU adalah pola yang memberikan fleksibilitas, berupa keleluasaan untuk menerapkan praktekpraktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan BLU selain yang disebutkan diatas. Selanjutnya, berdasar pada keputusan menteri keuangan nomor 330/KMK 05/2008 tentang penetapan UIN Alauddin pada departemen agama sebagai instansi pemerintah yang menetapkan pengelola keuangan layanan umum. Berdasarkan surat keputusan menteri keuangan tersebut, rektor UIN Alauddin mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: Un.06.2/ Kp.07.6/260/2012 tentang pengangkatan pengelola Pusat Kewirausahaan Universitas (PKU) UIN Alauddin . PKU bertugas mengembangkan aset-aset produktif universitas, menata sistem administrasi pelaporan keuangan PKU, melakukan pendi-

dikan dan pelatihan kewirausahaan secara interen dan eksteren, serta mengumpulkan laporan pertanggungjawaban kepada rektor UIN Alauddin secara berkala. Seiring makin melebar dan makin kompleksnya jaringan usaha yang dimiliki oleh PKU, Rektor UIN Alauddin, Prof DR H A Qadir Gassing HT MS mengganti PKU, menjadi Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) UIN Alauddin, pada 22 Mei 2013 lalu, yang menangani beberapa Unit Pengelola Teknis (UPT). Sampai sekarang ini, P2B UIN Alauddin telah mengelola beberapa aset dan unit usaha seperti, training centre, percetakan, asrama rusunawa, kantin (Cafetaria), agribisnis, travel, dan poliklinik. Kepala P2B UIN Alauddin, Drs H Syamsul Qamar M Th I saat ditemui oleh reporter washilah di cafetaria rektorat UIN Alauddin ber-

cerita mengenai lahirnya lembaga P2B ini. Ia mengungkapkan, lahirnya P2B yaitu sebagai kelanjutan dari PKU. Namun PKU tidak termasuk dalam Organisasi Tata Kerja (Ortaker). Berbeda dengan P2B, lembaga ini sesuai dengan Ortaker. Orang-orang yang bekerja di P2B ditanggung oleh negara dan dilindungi oleh undang-undang. “PKU tidak termasuk dalam Ortaker, beda dengan P2B.P2B termasuk dan dilindungi oleh undang-undang, jadi orang yang ada di P2B itu enak karena ditanggung Negara,� tuturnya pada Senin (01/12). Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa, kepengurusan P2B saat ini adalah kepengurusan yang pertama, setelah lelaki paruh baya ini dilantik pada (07/05/2013) lalu. P2B sebagai bagian yang tak terpisahkan dan satuan institusi yang hadir ditengah-tengah UIN Alauddin, dijamin keberadaannya oleh undangundang karena sudah termasuk dalam ortaker. “Saya dilantik sebagai pengurus yang pertama, pada (07/05/2013). P2b ini adalah bagian tak terpisahkan dari UIN alauddin ini. Fungsinya untuk mencarikan UIN pundi-pundi rupiah,� tambahnya.

P2B UIN Alauddin

Dari Profit, Hingga Bantuan Penelitian Washilah--Tidak sekedar mencari profit semata, Pengelola Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) UIN Alauddin juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan dosen yang ingin memanfaatkan usaha P2B sebagai penunjang perkuliahan. Utamanya dalam bidang peternakan. Menurut Penatausahaan dan administrasi P2B UIN Alauddin, Dr Muh Anshar S Pt M Si, setiap civitas akademika yang ingin memanfaatkan usaha P2B bisa saja. "Biasanya mahasiswa peternakan, mereka butuh ayam untuk dibedah, melihat isi dalam ayam, kami akan berikan jalan," kata dia saat ditemui di Cafetaria Rektorat. Senin

(19/01). Karena, lanjut Dr Anshar, kehadiran P2B untuk mengintegrasikan bidang keilmuan dan profit. "Karena itulah kami ada, untuk mengintegrasikan hal ini," jelasnya lebihlanjut. Hanya saja, Dosen Fakultas Sains dan Tekhnologi ini mengungkapkan, kalau ada aturan yang harus dipenuhi untuk bisa mendapatkan bantuan bahan praktik dari P2B. "Cuma memang, ada aturan-aturan standar yang harus dipenuhi, harus ada SOP. Minta izin dulu, supaya kami bisa siapkan berapa kebutuhannya," jelasnya. Lebih jauh, Dr Muh Anshar berharap, kedepannya P2B bitsa menjadi pemasok utama kebutuhankebutuhan internal UIN Alauddin.

Salah satu contohnya kata Dr Muh Anshar, memasok bahan makanan untuk rumah sakit pendidikan UIN Alauddin. "Kalau rumah sakit beroprasi, tentunya pasiennya akan membutuhkan makanan, seperti telur, ayam dan ikan, dan kami berharap bisa menyuplai kebutuhan itu," harapnya. Rabu (21/01) pekan ini, P2B akan melakukan panen akbar ayam buras yang sejak lama dikembangbiakkan. Untuk wilayah pemasaran, saat ini sasaran P2B bukan hanya internal pemilik-pemilik kantin saja, menurut Dr Anshar, wilayah pemasaran juga dipatok di luar kampus. "Saat ini kami sedang bicara harga dengan warung makan Wong Solo," jelas dia.


Mahasiswa, Wirausaha Muda dan Karakter Ekonomi Bangsa

M Galang Pratama

(Dalam Rangka Menyambut ASEAN Economic Community 2015)

Mahasiswa, sebagai kata yang mendeskripsikan sebuah pola perilaku yang anarkis bagi sebagian orang dan sebagian yang lainnya menggambarkan akan sebuah puncak dari pemuda yang bermakna “maha” artinya tinggi, mampu, kritis, berjiwa pemberani, cerdas dan berprestasi.

Wirausaha Muda Dalam pandangan penulis, pemuda yakni mahasiswa yang cerdas ialah mereka (baca: mahasiswa-mahasiswi) yang berkuliah dibarengi dengan menjadi seorang wirausaha muda. Mengapa ? karena mahasiswa yang berwirausaha dapat belajar mandiri untuk mencari penghasilan sendiri dan dengannya ekonomi keluarga di kampung juga turut dihadiri oleh uang hasil keringat anak sendiri. Ada beberapa macam usaha sampingan sebagai bentuk wirausaha yang dapat dikerjakan oleh pemuda (mahasiswa). Seperti, membuka usaha laundry, usaha menjual grosir pakaian, penjualan pulsa, jasa cuci foto, jasa print, jasa pembuatan blog, termasuk berjualan makanan seperti kue, catering, prasmanan, hingga pada bisnis besar seperti tempat percetakan dan home production. Dan yang perlu diingat ialah, dalam berwirausaha selain mendapatkan keuntungan materil, kita juga bisa mendapatkan keuntungan lain yakni sebuah bentuk pelatihan mental pada diri. Karakter Ekonomi Bangsa Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa, apabila sebuah negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2 persen dari persentase keseluru-

han penduduk di negara tersebut menjadi wirausahawan. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2013, hingga saat ini jumlah wirausaha di Indonesia telah mencapai 1,56 persen dari total jumlah penduduk. Sementara Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) menyebutkan bahwa jumlah wirausaha Indonesia baru 0,18 persen atau 400.000 orang, padahal jumlah idealnya mesti di atas 4,4 juta orang. Sebagai perbandingan, Amerika Serikat memiliki wirausaha mencapai 11,5 persen dari jumlah penduduk, China 10 persen, Jepang 8 persen, Singapura 7,2 persen dan Malaysia 4 persen. Dengan pendayagunaan seluruh komponen, terutama penggunaan SDM yang berkualitas dari pemuda yang profesional, akan diprediksi kemajuan ekonomi bangsa ini mampu mencapai 2 persen bahkan bisa lebih dari itu di tahun mendatang. Inilah karakter ekonomi bangsa yang sesungguhnya. Dengan menghadirkan pasar di abad ke-21 ini yang memiliki daya saing yang tinggi serta dimotori oleh SDM yang profesional yang mana SDM bukan hanya cerdas dalam bisnis namun ditambah dengan nilai plus yakni mumpuni di bidang akademik. Akibatnya, penyatuan

bidang skill dengan bidang kognitif yang hebat, maka SDM yang seperti ini segera patut di “cap” sebagai aset berharga untuk bangsa ini. Ini adalah hal yang sangat menguntungkan. Menurut penulis, jika sekiranya kita mau dan siap dari sekarang untuk merealisasikan keinginan kita untuk berwirausaha, maka segeralah lakukan. Apapun tantangannya, jangan takut memulainya, kreatif dan beranilah. Hanya ada dua yang mesti kita siapkan dalam memulai wirausaha sebagai bekal rahasia, yang saya sebut dengan ‘TM’ yakni Tekad dan Modal. Tekad ialah sebuah keinginan yang kuat, ada 3 jenis keinginan disini yakni; 1.Keinginan untuk menjadi orang sukses yang dibuktikan dengan adanya motivasi tinggi; 2.Keinginan untuk belajar terus dan 3.Keinginan untuk berhasil yang dibuktikan dengan segera menjalankan wirausaha. Persiapkan ‘TM’, kemudian segeralah berwirausaha. Jika dilihat dari faktor usia, sebagian besar penduduk Indonesia atau sekitar 70% nya merupakan usia produktif. Olehnya itu, pemuda memegang peran strategis dalam menyambut ASEAN Economic Community (AEC) 2015 mendatang. Pertukaran dalam bentuk investasi, tenaga kerja dan

barang dan jasa, ialah hal yang menjadi prioritas dalam tujuan AEC tersebut. Nah, mulai dari sekarang di penghujung tahun ini, marilah kita untuk mendayagunakan komponen pemuda Indonesia atau mahasiswa Indonesia sebagai pangku generasi kemajuan ekonomi bangsa ini. Jadikan pengusaha muda sebahagian besar dari kalangan mahasiswa. Sebab merekalah yang akan melahirkan perusahaan besar di negeri ini. Sehingga bukan hanya pengusaha-pengusaha besar dari luar negeri yang memiliki saham di negeri kita, sehingga merekalah (baca: Pengusaha dari Luar Negeri) yang malah tambah kaya, sedangkan penduduk pribumi negeri ini menjadi tambah miskin. Dengan hadirnya generasi muda di AEC 2015 mendatang, kita buktikan bahwa SDM yang dimiliki negeri ini juga akan mampu bersaing di pasar global dunia. Sekarang, semuanya terletak pada diri kita, jika kita tidak mempersiapkan sekarang untuk mulai ber-wirausaha, maka bersiaplah untuk menelan pahitnya keterasingan di dunia ekonomi sesungguhnya. Semoga! *Penulis merupakan Mahasiswa Semester III, Jurusan Hukum Pidana dan Ketatanegaraan Kelompok 7,8 Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Alauddin Makassar.

KATA MEREKA

Tentang Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) Rahmat (Pengelola rusunawa) Menurut saya, Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) bagus, karena dengan adanya lembaga ini semua aset-aset UIN Alauddin tidak terbengkalai dan bisa menjadi nilai bukan hanya sekedar aset yang digunakan tapi berpotensi menjadi pendapatan bagi universitas. “Aset kantin, asrama, fotocopy, dan lainnya, kalau tidak diurus, tidak ada penghasilannya, dengan pajak

juga, ada penghasilan untuk kita.” ujar Pengelola asrama rusunawa itu. Rahmat juga menyarankan bahwa P2B butuh penambahan unit dan pemeliharaan pada unit yang ada seperti halnya asrama. “bukannya P2B yang tidak mengurus tetapi karena belum adanya serah terima dari Kemenpera ke universitas, terima uang, tapi tidak bisa digunakan.” Tambahnya

Muliati (Pengguna kantin) Menurut saya, Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) bagus, karena setiap informasi yang diterima, ia pelajari dan diperbaiki jika dianggap perlu dan memberikan kesempatan kepada orang yang sering terlambat membayar pajak. P2B itukan bukan orang bodoh yang ditempatkan disitu tapi orang-

orang yang pintar, dia menerima informasi lalu dipelajari dan dinggap perlu diperbaiki akan diperbaiki. Ibu yang berumur 39 tahun menyarankan bahwa lebih diperbanyak lagi fasilitas yang ada di kantin seperti kursi dan meja.

Pusat Pengembangan Bisnis merupakan suatu lembaga yang ada dalam Portaker UIN Alauddin yang baru dan P2B mengelola kegiatan bisnis dalam lingkup UIN Alauddin. Menurut saya, Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) cukup bagus untuk mengkoordinir semua pusat-pusat bisnis dalam lingkup UIN Alauddin supaya lebih teratur, tertata dan pemasukannya bisa dicatat dengan baik, serta kegiatankegiatannya bisa membantu BLU Uin Alauddin. Sebaiknya unit-unit usaha yang ada dalam UIN Alauddin itu bisa lebih bagus lagi, dikelola dengan lebih bagus, jangan ada lagi kumuh-kumuhUIN Alauddin Ismi Sabariah (Staf Bagian Kerja Sama)

Menurut saya, Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) bagus dan terstruktur, adaya lembaga ini menjadikan semuanya itu lebih teratur baik dalam hal seperi asrama, kantin, dan lainnya itu tercontrol. “kita lihat jumlah penghuni asrama rusunawa sekian, pemasukannya ke universitas juga secara transparan dan juga kantin, dengan P2B ini, semuanya terkoordinir, tidak semeraut seperti dulu, tertata rapi dan bersih, saya kira P2B ini semuanya bisa berjalan.” kata Azikin Sebagai profesi tenaga honorer ini menambahkan bahwa Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) lebih ditingkatkan lagi dan secara pelan P2B juga akan atau sudah tahu yang mana yang akan ditingkatkan AZIKIN Tenaga Honorer di Bagian Umum


Aturan Masa Perkuliah

Prof Natsir Mahmud: Butuh Lokakarya Washilah--Jika dulu mahasiswa Strata Satu (S1) bisa-bisa saja kuliah hingga 7 tahun atau 14 semester, kini tidak lagi. Pemerintah mengeluarkan peraturan baru dengan penyelesaian studi hanya 4 sampai 5 tahun.

S

elain program Strata 1, Program Magister (S2) dan Program Doktoral (S3) pun juga mendapatkan perubahan masa studi, masing-masing 1,5 sampai 4 (empat) tahun untuk S2, dan S3 paling sedikit 3 (tiga) tahun. Peraturan ini tertuang pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT). Dalam aturan ini, pasal 17 ayat 2 poin d, yang menjelaskan bahwa beban belajar mahasiswa paling sedikit 144 SKS untuk D4 dan S1 dan ayat 3 poin mengatakan 4 (empat) sampai 5 (lima) tahun untuk program diploma empat dan program sarjana. Wakil Rektor bidang Akademik UIN Alauddin, Prof Dr Ahmad M Sewang MA, menyambut baik peraturan ini, tak lain supaya ma-

hasiswa tidak lagi berlama-lama di kampus. “Kasihan yang menunggu orang tua, bayangkan orangtua kalian harus bayar terus, makanya prinsip JK itu sangat bagus, Lebih Cepat Lebih Baik” Ujar Prof Dr Ahmad Sewang MA. Aturan ini, lanjut dia, untuk kepentingan mahasiswa juga karena belum tentu mahasiswa menikah sambil kuliah dan itu bisa tertunda pula karena kita ini sebagai makhluk ciptaan tuhan dituntut untuk mempunyai keturunan. Pada kesempatan berbeda, Direktur Pasca sarjana UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Natsir Mahmud menjelaskan, aturan baru yang berlaku untuk program S2 yakni penambahan Sistem kredit Semester (SKS) dari 36 menjadi 72 SKS. “Mau tidak mau harus diberlakukan, inikan aturan yang keluar di bulan Juli tapi tetap akan ada

sosialisasi dan itu harus diikuti karena memang aturan baru, seperti penambahan jumlah SKS dari 36 menjadi 72 sks. Dari aturan tersebut mata kuliah tidak bertambah hanya saja aktivitas mahasiswa yang bertambah. Jadi kalau dulu hanya satu kali ujian semester sekarang bermacam-macam seperti ada ujian Literatur, ujian metodologi, ujian makalah serta ujian kelas,” Jelas Natsir Mahmud Meski demikian, Natsir Mahmud menilai masih terdapat kekurangan pada aturan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT) ini. “Kekurangan terletak pada program S3 karena penyelesaiannya minimal 3 Tahun jadi meskipun hingga 20 tahun itu tidak apa-apa. Hanya saja bagi mahasiswa angkatan 2006 diberi waktu menyelesaikan masa studinya 31 September lalu. Dan hasilnya hampir 80 % selesai,” Tambahnya Namun, peraturan ini tidak lantas bisa diterapkan. Menurut Natsir Mahmud, p e m -

berlakuan sosialisasi peraturan pemerintah itu membutuhkan waktu 6 bulan sedangkan undangundang selama 1 tahun baru bisa diberlakukan. “Olehnya itu, pihak rektorat harus memberikan inisiatif tentang langkah-langkah peraturan tersebut untuk dilokakaryakan sehingga ketika aturan ini mulai diberlakukan mahasiswa tidak ada lagi yang mengatakan tidak tahu.” Tuturnya siang itu sebelum menghadiri Seminar Doktor di gedung kampus satu UIN Alauddin Makassar di jalan Aluddin. Rahma Idrus, Astrid R

UU KIP

Menyoal Transparansi di UIN Alauddin Washilah--Undang Undang (UU) No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) sejak lama disahkan, meski begitu, beberapa kalangan menilai pengaplikasian UU ini belum berjalan beriringan, selain karena masyarakat yang bersikap cuek, juga diperparah stakeholder yang bersikap tidak jauh berbeda. UU ini mengharuskan badan publik mengumumkan informasi secara berkala, dan dilakukan paling sedikit enam bulan sekali. Tujuannya jelas, selain menjamin hak warga negara mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program, proses serta alasan pengambilan keputusan publik yang tercantum pada Pasal 3 bagian kedua UU KIP, juga memastikan penyelenggaraan negara yang baik, efektif dan efisien, akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan, serta transparan. Disebut-sebutnya nama bendahara Fakultas Sains dan

Tekhnologi (FST) dengan tuduhan penyelewengan dana kemahasiswaan fakultas merah hitam di beberapa media lokal, seolah membuka mata akan pentingnya undang-undang ini. Praktisi hukum, Dr Marilang, melihat transparansi anggaran kampus adalah sebuah kewajiban. Alasannya kata dia, karena cara ini salah satu jalan menghindari tindak korupsi. Dosen Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) ini menilai, keterbukaan informasi harusnya diketahui semua elemen kampus. “Namanya juga transparansi berarti terbuka, seperti kegiatan

apa saja, anggarannya berapa posnya. Jadi, kalau sengaja ada yang disembunyikan jenis kegiatan, anggarannya, berarti ada rahasia, dan kalau disembunyikan berarti ada kejelekan,” jelasnya saat ditemui diselah-selah kesibukannya. “Transparansi proyek kegiatan seperti berapa anggaran yang dikeluarkan, kegiatan apa itu harus jelas," lanjutnya. Kalau tidak transparan, kata lelaki yang juga menjabat sebagai sekertaris Komdis ini, fungsi pengontrolan, pengawasan, dan kritik tidak bisa dijalankan, mahasiswa pun kata Dr Marilang wajib mengetahuinya. “Bukan hanya mahasiswa saja, tapi semua elemen dikampus ini jg perlu tahu," kata dia mantap. Tak hanya itu, saat ditanyai terkait isu-isu penyalahgunaan anggaran dalam lingkup UIN Alauddin, ia menilai hal tersebut

Tidak pantas, tidak wajar dan tidak agamais jika korupsi terjadi di kampus ini (UIN Alauddin) Dr Marilang SH M Hum

sebagai sebuah anomali, lantaran kampus yang seharusnya menjadi pabrik idealis. "Tidak pantas, tidak wajar dan tidak agamais jika korupsi itu benarbenar terjadi dikampus ini. Secara moralitas, agamais itu haram hukumnya, jika ada yang melakukan (Korupsi), s a y a o r a n g pertama yang setuju kalau digantung, dopotong lehernya, bahkan dikebiri kalau perlu," kata dia dengan nada tinggi. Hanya saja, Dr

Peserta Inagurasi

Singgung Status FEBI Washilah--"Ternyata FEBI tidak tercatat dalam statuta baru," ujar Ketua HMJ Manajemen Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin, Muh Ashabul Kahfi. Hal ini ia ungkapkan pada Inagurasi Jurusan Manajemen Ekonomi di gedung Auditorium. Rabu (14/01). Ashabul Kahfi menilai, tidak adanya nama dan struktur FEBI akan memberikan dampak terhadap mahasiswa dan alumni. "Ketika fakultas kita tidak tercatat dalam statuta baru UIN Alauddin Makassar, berarti itu mempengaruhi suara peserta untuk menentukan UIN kedepannya," kata dia. Menanggapi hal ini, Dekan FEBI, Prof Dr H Ambo Asse MA yang juga hadir dalam kegiatan itu, meminta mahasiswanya untuk tenang."Pihak UIN Alauddin sudah mencantumkannya, namun hasil Surat Keputusan (SK) dari menteri Agama tidak dicantumkan. Namun tidak usah lagi mahasiswa FEBI orasi di depan Rektorat, Karena kami dari staf Dekan dan sejajaran sudah memberikan surat Rekomendasi kepada Menteri Agama dengan tegas," jelasnya. (A Muh Alif/magang)

Marilang menegaskan, tranparansi bukan berarti semuanya kelihatan telanjang. “hanya halhal bersifat umum dan memang pantas publik tahu,” tambahnya. Hal ini pula yang tercantum dalam UU KIP bab IV tentang informasi yang wajib disediakan dan diumumkan oleh badan publik, meliputi Informasi yang berkaitan dengan Badan Publik, Kegiatan dan kinerja Badan Publik, serta Informasi laporan keuangan. “tapi tidaklah semua seperti hal-hal yang menjadi rahasia negara itu juga tidak boleh,” tutup pembicaraannya jelang waktu mengajarnya. (Rahma Idrus)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.