5 minute read
Kedelai
(Oleh : drh. Saiful Helmy, MP.)
SSistem perbenihan kedelai secara formal belum berjalan seperti yang diharapkan, saat ini sangat sedikit petani menggunakan benih bermutu yaitu kurang dari 3 %. Kemampuan industri benih untuk memasok benih berkualitas hingga kepedesaan merupakan syarat mutlak untuk mempercepat pengembangan varietas unggul kedelai.
Advertisement
PENYULUH BUKU PINTAR
1. Teknik Produksi
Secara umum tidak ada perbedaan teknik budidaya kedelai untuk tujuan produksi benih dengan konsumsi. Pada prinsipnya tanaman diupayakan untuk tumbuh sehat, bebas dari OPT, dan mengakomodasikan teknologi pascapanen agar benih yang dihasilkan terjamin kualitasnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam produksi benih /tanam kedelai adalah: 1. Kegiatan produksi dilakukan disentra produksi, pada lahan subur dengan sumber pengairan yang memadai dan tidak dilokasi endemik penyakit. 2. Penanaman dilakukan pada saat yang tepat, tidak terlalu cepat atau 3.
4. terlambat yang berakibat tanaman berpotensi diserang hama penyakit. Tanam serentak dan dalam satu hamparan dapat menghemat biaya produksi dan menekan serangan hama penyakit. Penyiangan yang teratur sesuai jadwal membuat tanaman tumbuh pesat karena tak ada saingan atau perebutan unsur hara oleh gulma. Hama dan penyakit dikendalikan secara terpadu. Pestisida digunakan bila komponen pengendalian yang lain tidak efektif. Panen dilakukan pada saat yang tepat. Penundaan waktu panen menyebabkan hilangnya sebagian hasil.
2. Persiapan Lahan
» Tanah bekas tanaman padi tidak perlu olahan (TOT), bila menggunakan lahan tegal pengolahan dilakukan secara intensif, 2 kali bajak lalu diratakan. » Buat saluran untuk setiap 4-5
3.
4.
5.
6.
meter dengan kedalaman 25- 30 cm dan lebar 30 cm yang berfungsi untuk mengurangi kelebihan air dipetakan dan juga sebagai saluran irigasi bila hujan.
Penanaman; penanaman benih dilakukan dengan menggunakan tugal sedalam 2-3 cm. Jarak tanam 10-15 cm x 40 cm. Jumlah benih 2-3 biji perlubang. Pada lahan sawah dianjurkan benih kedelai tidak lebih dari 7 hari untuk menghindari tanaman kekeringan dan juga akumulasi serangan hama penyakit.
Pemupukan; tanaman dipupuk dengan 50 kg urea, 75 kg SP36 dan 100- 150 kg KCL/hektar pada saat tanam. Bila lahannya subur tanaman tak perlu penambahan pupuk NPK.
Pengairan; sangat penting dilakukan terlebih saat musim kemarau, dimana tanaman kedelai sangat peka terhadap kekeringan terutama pada fase awal pertumbuhan vegetatif (15- 21 HST), fase berbunga (25-35 HST), dan saat pengisisan polong (55-70 HST).
Pengendalian hama; dilakukan berdasarkan hasil pemantauan dilapangan. Jika populasi hama tinggi, ditandai dengan tingkat kerusakan daun tanaman hingga 12,5 % dan kerusakan polong hingga 2,5 %, gunakan insektisida yang efektif (biologis) lebih di utamakan antara
7.
8.
Gambar 1.Buah Kedelai Muda lain dapat menggunakan mulsa jerami, pergiliran tanaman, tanam serentak dalam satu hamparan dan penggunaan tanaman perangkap jagung dan kacang hijau.
Pengendalian penyakit; penyakit utama kedelai adalah karat daun (Phakopsora pachyrhizi), busuk batang, busuk akar dan beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus. karat daun (Phakopsora pachyrhizi) dapat dikendalikan dengan fungisida anjuran seperti mancozeb. Sedangkan pengendalian virus dilakukan dengan mengendalikan vektornya berupa serangga hama kutu dengan insektisida anjuran seperti decis. Pengendalian pemyakit dan vektor virus dilakukan pada saat tanaman berumur 40, 50 dan 60 hari.
Teknologi pascapanen;
Menjaga mutu fisik dan genetik terutama dilakukan selama masa prosesing, sedangkan menjaga mutu fisiologis benih dimulai pada saat panen hingga penyimpanan dan bahkan hingga benih siap ditanam. Penyimpanan benih yang ideal adalah pada kondisi suhu dan kelembaban
Gambar 2. Buah Kedelai Matang
ruang simpan yang rendah yaitu sekitar 18 0 C dengan kelembaban relatif sekitar 60 % (ruangan AC).
PENYULUH BUKU PINTAR
9. Panen;
» Panen hendaknya dilakukan pada saat mutu benih mencapai maksimal yang dapat diamati bila sekitar 95 % polong telah berwarna coklat dan sebagian besar daun sudah rontok. » Panen dilakukan dengan cara memotong pangkal batang. » Brangkasan kedelai hasil panen langsung dikeringkan dihamparan terpal plastik, tikar atau anyaman bambu dibawah sinar mata hari dengan ketebalan sekitar 25 cm selama 2-3 hari, tergantung cuaca. Pengeringan dilakukan hingga kadar air mencapai 14 persen. » Usahakan untuk tidak menumpuk brangkasan basah lebih dari 2 hari yang berakibat kedelai berjamur dan mutunya rendah. » Bila pada musim hujan (sinar mata hari terbatas) usahakan jangan menumpuk brangkasan, namun dihamparkan merata dan diangin anginkan untuk mempercepat proses penurunan kadar air bila memungkinkan brangkasan kedelai di hembuskan dengan udara panas dengan menggunakan dryer.
10. Perontokan;
Brangkasan yang sudah kering (kadar air 14 %) perlu segera dirontokkan. Bisa dilakukan secara manual (geblok) atau mekanis (pedal tresher/ power tresher). Lakukan perontokan secara hati-hati agar terhindar pemecahan kulit, retak dan kotiledon terlepas sehingga penurunan kualitasnya.
11. Pembersihan dan Sortasi;
kedelai hasil perontokan dibersihkan dari kotoran seperti potongan batang, cabang tanaman dan tanah. Bisa dengan tampian (manual) atau Blower (mekanis). Sortasi dilakukan untuk mendapatkan hasil yang seragam dengan memisahkan sekitar 5 % biji yang berukuran kecil. Disamping untuk keseragaman hasil sortasi juga diperlukan untuk seleksi biji yang menyimpang. 12. Pengeringan;
Benih yang sudah bersih dan ukurannya seragam segera
13.
dikeringkan hingga mencapai kadar air 9-10 %, dengan cara penjemuran dibawah sinar matahari yang tidak terlalu panas agar terhindar dari kerusakan kecambah, beralaskan terpal plastik atau tikar pada lantai jemur. Setiap 2-3 jam lakukan pembalikan agar keringnya merata. Penjemuran dimulai dari pukul 8-11 wib selama 2-3 hari. Sebelum disimpan dipastikan kadar air 9-10 %, usahakan tidak menumpuk kedelai dalam karung atau wadah tertutup bila masih dalam kondisi panas, dianjurkan untuk dianginanginkan selama setengah jam untuk keseimbangan suhu penyimpanan.
Pengemasan;
Dilakukan dengan pengemas kedap udara untuk menghambat masuknya uap air dari luar kemasan kedalam benih. Kantong plastik benih yang bening atau buram berkapasitas 2-5 kg dengan ketebalan 0,08 mm satu lapis atau 0,05 mm dua lapis cukup baik untuk mengemas benih kedelai hingga 8 bulan pada suhu kamar dengan kadar air awal sekitar 9-10 %. Usahakan benih yang sudah dikemas disimpan dalam ruangan beralas kayu, jangan langsung tersentuh lantai. Setiap tumpukan benih dilengkapi dengan kartu pengawasan yang berisikan informasi: nama varietas, tanggal panen, jumlah benih asal (saat awal penyimpanan), jumlah benih pada saat stok akhir.
Dengan sistem uraian yang sistematis diatas (mulai dari panen hingga penyimpanan) daya tumbuh benih lebih dari 80 % dapat bertahan hingga delapan bulan.
Gambar 3. Proses Panen Kedelai