terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
8 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 18 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
senin umanis, 7 september 2020
balipost http://facebook.com/balipost
Disbud Tabanan Usulkan Gelar ‘’Mreteka Merana’’
Wamendes RI Resmikan Rumah Keong
Hama tikus yang menyerang lahan pertanian di sejumlah wilayah menjadi perhatian serius Pemkab Tabanan. Disbud Tabanan berencana menggelar upacara mreteka merana (ngaben tikus) yang diusulkan digelar tahun 2021.
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI Budi Arie Setiadi meresmikan Pengembangan Rumah Keong di Balai Desa Batununggul, Nusa Penida, Jumat (4/9) KLUNGKUNG | HAL. 5
TABANAN | HAL. 4
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Buleleng Targetkan Buah Lokal Diserap Hotel Kampanye pemanfaatan buah asli Buleleng terus digalakkan jajaran pemerintah daerah. Buah lokal diharapkan diserap para pengusaha akomodasi wisata di Bali Selatan. BULELENG | HAL. 6
Dua Tahun Kepemimpinan Wayan Koster-Cok Ace
Turunkan Kemiskinan hingga Wujudkan Proyek Infrastruktur
Denpasar (Bali Post) Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023, Wayan Koster - Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), sudah memasuki tahun kedua, Sabtu (5/9). Pencapaian kinerja selama dua tahun terakhir sejak dilantik Presiden RI Joko Widodo, 5 September 2018 lalu ini pun dilaporkan kepada rakyat Bali lewat pidato di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali. Acara yang digelar secara sederhana dengan jumlah peserta hanya setengah dari kapasitas gedung ini juga diikuti secara virtual oleh para camat, bendesa adat, kepala desa dan lurah se-Bali.
Bali Post/ist
PENGHARGAAN - Gubernur Bali Wayan Koster menyerahkan penghargaan kepada atlet dan pelatih dari Bali yang berprestasi pada SEA Games 2019 di Filipina.
Kasus Baru Masih di Atas 100 Orang LONJAKAN kasus di atas 100 orang masih dicatatkan Bali pada Minggu (6/9) kemarin. Kematian akibat Covid-19 juga masih terus bertambah. Ini memasuki hari ke-13, Bali secara berturut-turut melaporkan adanya korban jiwa. Meski jumlahnya mengalami penurunan dari sehari sebelumnya yang mencapai 165 kasus. Namun, dari data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali, jumlah tambahan kasus hari ini masih di atas 100 orang. Ada tambahan 141 orang terjangkit Covid-19. Kumulatif kasus yang ditangani Bali kini melampaui 6.000, yakni 6.212 orang. Hal. 7 Pasien Meninggal Tujuh Orang
‘’Mereka juga kita undang karena mereka adalah garda terdepan yang akan membumikan kebijakan-kebijakan Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur ke rakyat masingmasing,’’ ujar Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam pengantarnya. Dalam dua tahun terakhir, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan telah menyelesaikan 40 regulasi yang terdiri dari 15 peraturan daerah (perda) dan 25 peraturan gubernur (pergub). Keseluruhan peraturan tersebut merupakan landasan hukum untuk meletakkan dasar-dasar dalam rangka menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali. Selain itu, sejumlah prestasi kinerja pembangunan juga berhasil dicatatkan dalam dua tahun berakhir. Sesuai data BPS, Bali berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi 3,78 persen untuk periode September 2019 - Maret 2020. Pulau Dewata bahkan menempati peringkat I dalam kelompok provinsi dengan angka kemiskinan terendah secara nasional alias menjadi yang terbaik. Hal. 7 Capaian Program Pembangunan Infrastruktur
‘’Kita telah menyelesaikan 40 regulasi yang terdiri dari 15 perda dan 25 pergub. Keseluruhan peraturan tersebut merupakan landasan hukum untuk meletakkan dasar-dasar dalam rangka menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali.’’
Gubernur Bali Sabtu, 5 September 2020
Mendaftar, Paket Amerta Jalan Kaki ke KPU
PASANGAN Gede Ngurah Ambara Putra – Made Bagus Kerta Negara (Amerta) secara resmi mendaftar ke KPU Denpasar, Minggu (6/9) kemarin. Pasangan yang diusung Partai Golkar (8 kursi/17,7 persen), Demokrat (4 kursi/8,89 persen) dan NasDem (3 kursi/6,67 persen) ini tiba di KPU Denpasar pukul 11.00 Wita. Pasangan Amerta ini tidak diikuti banyak pendukungnya, karena konsisten menerapkan protokol kesehatan. Pasangan Amerta bersama tim kampanye serta pendukungnya ini jalan kaki menuju Kantor KPU Denpasar. Mereka berjalan kaki dari Sekretariat DPC Demokrat Denpasar yang lokasinya berada di sebelah utara Kantor KPU. Setiba di Kantor KPU Denpasar di Jalan Raya Puputan, Renon, pasangan langsung melakukan cuci tangan sebelum masuk ruangan. Pada saat masuk ruangan, KPU membatasi jumlah peserta. KPU hanya mengizinkan yang masuk ruangan hanya pasangan calon, ketua tim kampanye, ketua dan sekretaris partai pengusung, serta Bawaslu. Komisioner KPU kemudian melakukan verifikasi terhadap berkas-berkas pendaf-
taran pasangan calon. Penelitian dokumen persyaratan pendaftaran pasangan Amerta oleh KPU Denpasar dinyatakan lengkap. Karena itu, KPU menyatakan menerima pendaftaran pasangan yang diusung tiga partai politik ini. Selanjutnya, bakal calon akan melakukan pemeriksaan kesehatan pada Senin (7/9) dan Selasa (8/9) di RS Sanglah. Ketua KPU Denpasar I Wayan Arsa Jaya mengungkapkan, setelah dilakukan penelitian berkas pendaftaran pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Denpasar, semua dinyatakan ada. Artinya, pendaftaran tersebut bisa diterima. Kemudian, KPU membuat surat berita acara penerimaan berkas pendaftaran pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang selanjutnya diserahkan kepada masing-masing bakal calon, tim pemenangan, serta Bawaslu. Sementara itu, bakal calon Wali Kota Denpasar Gede Ngurah Ambara Putra usai melakukan pendaftaran mengungkapkan, pihaknya ingin memberi warna terhadap pilkada di Denpasar. Pihaknya berharap bila dipercaya memimpin Denpasar ini, pihaknya akan mewujudkan
Bali Post/ist
PENDAFTARAN - KPU Denpasar menyerahkan berita acara pendaftaran pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota paket Amerta yang diusung Golkar, Demokrat dan NasDem, Minggu (6/9) kemarin. Denpasar yang Berseri (bersih, sejahtera dan indah). Dengan visinya, masyarakat Denpasar yang berbudaya, adil dan sejahtera. Mewujudkan smart city yang berdaya saing. Di sisi lain, Ketua Tim
Pemenangan Pasangan Amerta Wayan Mariyana Wandhira mengaku optimis bisa meraih paling tidak 55 sampai 60 persen suara dalam pilkada mendatang. Pasangan ini hadir untuk menyelesaikan persoalan
Denpasar. Pihaknya ingin ke depan agar Kota Denpasar ini bisa berkembang lebih dari sebelumnya. Karena itu, pihaknya mengusung paket Amerta ini agar bisa melakukan perubahan besar di Denpasar. (kmb)
Merancang Strategi Ketahanan Ekonomi Bali BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 MINGGU, 6 SEPTEMBER 2020 Yulia Fitria, Denpasar
Rp 50.000
Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan
Rp 50.000 Rp 67.384.000 Rp 67.434.000
SEJAK Indonesia merdeka bahkan sejak Belanda pertama kali datang ke Bali, di awal abad ke-20-an, memang Bali dikenal sebagai daerah lumbung beras. Namun justru dilihat orang asing dari sisi keindahan budayanya. Hal itu disiarkan ke seluruh dunia, jadilah Bali sebagai pulau pariwisata. Mulai terbangun sistem pariwisata budaya yang begitu kuat di Bali. ‘’Sudah berapa kali ganti gubernur, ganti pemerintahan, ganti partai politik penguasa di Bali, tetap saja orientasinya pariwisata budaya,’’ kata pengamat ekonomi Prof. Gede Sri Dharma, Sabtu (5/9). Menurut akademisi dari Undiknas ini, berbagai kepemimpinan orientasinya adalah pariwisata budaya. Untuk mengubah sesuatu yang ‘’karatan’’ memang perlu kesadaran, karena mindset pariwisata budaya sudah tertanam. Karena pariwisata tidak melulu memiliki masa depan yang cerah, ada kalanya mengalami keterpurukan, seperti saat ini akibat dampak Covid-19. Menurut Sri Dharma, perlu mitigasi untuk mencegah terjadinya risiko ket-
erpurukan pariwisata. Caranya, momen pandemi dimanfaatkan untuk mengubah cara pandang orang Bali tentang pariwisata. Menurutnya, momen inilah yang akan membuat sistem pemertahanan ekonomi Bali terbentuk dengan sendirinya. ‘’Biarkan mereka sendiri yang membentuk sistemnya sendiri. Kalau pemerintah mengatur, mereka kan tidak harus melihat pasar yang ada, pemerintah sekarang hanya melihat ke mana arah dari masyarakat konsumen, kebutuhan masyarakat seperti apa?’’ bebernya. Sistem pemertahanan ekonomi yang terbentuk sendiri perlu kesadaran dari masyarakat bahwa bisnis yang harus dibangun tidak hanya pariwisata, namun bisnis yang berbasis digital karena sesuai dengan protokol kesehatan. Dikatakan, penopang ekonomi Bali yang selama ini terkenal dengan sektor jasa perlu diubah ke sektor produksi yang berbasis digital. Hal. 7 Permudah Jalur Investasi
’’Perlu mitigasi untuk mencegah terjadinya risiko keterpurukan pariwisata. Caranya, momen pandemi dimanfaatkan untuk mengubah cara pandang orang Bali tentang pariwisata. Momen inilah yang akan membuat sistem pemertahanan ekonomi Bali terbentuk dengan sendirinya.’’ Prof. Gede Sri Dharma Pengamat Ekonomi
Senin Umanis, 7 September 2020
Menkop Teten Masduki Sejarah Baru, Senator Bali Ditetapkan Jadi Wakil Ketua Kelompok MPR-RI Lewat MPR-RI, Wedakarna Minta Pusat Izinkan Bali Kunjungi Dharma Negara Alaya Apresiasi Insan Kreatif Kota Denpasar Politik
Buka Pariwisata Sebelum Perayaan Tahun Baru
BALI patut berbahagia bahwa wakil rakyat Bali yakni Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III terpilih dan telah ditetapkan menjadi Wakil Ketua Kelompok MPR-RI dalam pembukaan masa sidang DPD-RI di Senayan, beberapa waktu lalu. Kini, Provinsi Bali terpilih mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah dari acara Sosialisasi MPRRI yang dihelat di Denpasar. Tidak tanggung-tanggung acara sosilisasi 4 pilar konsensus bangsa ini langsung dihadiri Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad (Wakil Ketua MPR-RI). Acara yang di-host Senator Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III juga dihadiri Senator H. Bambang Santoso serta sejumlah staf ahli MPR-RI. Dalam sambutannya, Fadel Muhammad menyampaikan penyelenggaraan acara MPR-RI di Bali ini adalah rekor pascapandemi yakni hadiri hampir 300 orang baik dari kalangan tokoh Bali, akademisi, pimpinan LSM serta komunitas dan juga mahasiswa. Ia menyampaikan terima kasihnya kepada Senator Arya Wedakarna (AWK) yang berhasil membuat acara sukses. ‘’Saya sudah sering berkeliling ke seluruh Indonesia dan baru kali ini melihat antusiasme dari warga Bali yang sampai hadir ratusan orang. Ini berarti Bali baik-baik saja. Dan saya kira Bali perlu segera membuka pariwisata Bali. Salah satunya Bali
BALI BERDAULAT – Senator Dr. Arya Wedakarna dan Senator H. Bambang Santoso mendampingi Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad (Wakil Ketua MPR-RI) saat penandatanganan MoU antara Universitas Mahendradatta dengan MPR-RI. perlu program dari pemerintah pusat. Saya selaku pimpinan MPR-RI mendukung agar Bali kembali hidup pariwisatanya,’’ ungkap Fadel. Hal senada juga disampaikan AWK. Di hadapan pimpinan MPR-RI agar pemerintah pusat mengizinkan Bali membuka pariwisata. ‘’Kami paham dan manut dengan arahan Presiden dan Menteri Koordinator bahwa Bali tidak bisa secepatnya membuka dunia pariwisata. Kemarin rencana 11 September 2020, dan kini diundur pada awal tahun 2021. Tapi saya selaku wakil rakyat Bali, memohon kiranya pemerintah pusat mengizinkan pariwisata baik skala nasional dan internasional bisa dibuka sebelum Tahun Baru 2021. Penundaan ini sudah sangat berat bagi rakyat kami.
’’Quality Tourism’’ Terwujud jika Ada Monitor MUNDURNYA rencana pembukaan pariwisata untuk wisatawan mancanegara (wisman) pada 11 September mendatang, mematahkan harapan pelaku pariwisata, salah satunya pelaku usaha tour and travel. Selain itu, masalah lain yang dihadapi datang dari kebiasaan wisatawan untuk mengurus perjalanannya sendiri tanpa bantuan tour agent. Hal ini banyak menimbulkan permasalahan di luar kendali yang mencoreng nama pariwisata di Bali. Founder Lila Tour and Travel I Gede Subawa mengatakan, pandemi Covid-19 ini memang menyulitkan sektor pariwisata. Namun, jauh sebelum itu sudah ada permasalahan yang telah menyebabkan banyak kerugian secara tidak langsung. Yakni adanya wisatawan mandiri yang mempersiapkan liburannya tanpa mengetahui aturan-aturan dasar untuk berlibur di Bali. ‘’Kejadian-kejadian seperti adanya wisatawan yang memanfaatkan air tirtha dengan cara yang salah, pembebasan penyewaan motor yang berakhir tidak menyenangkan dan lain sebagainya. Hal itu dapat terjadi karena tidak adanya kontrol. Tidak ada orang yang memonitor mereka untuk melakukan segala sesuatunya dengan benar. Itu kenapa, tour and travel agent diperlukan untuk meminimalisasi hal-hal seperti ini terjadi,’’ ujar Subawa saat wawancara khusus Bali Post Talk serangkaian HUT ke-72 Bali Post, Gerakan Satu Juta Krama Bali Mewujudkan Bali Era Baru, belum lama ini. Subawa menegaskan, setiap negara memiliki aturannya tersendiri. Apalagi, di Pulau Bali ini tidak sedikit awig-awig yang perlu diperhatikan. Untuk itu, permasalahan ini harus ditanggapi serius oleh pemerintah dan pelaku pariwisata. Monitor diperlukan untuk menjaga citra pariwisata tetap terjaga dengan baik. Di sisi lain, wisatawan tidak memiliki kesempatan untuk semena-mena selama berlibur di Bali. Di luar hal tersebut, katanya, pandemi Covid-19 tidak mengurangi sepenuhnya keinginan orang lokal untuk bepergian ke luar negeri. Saat ini, negara yang paling dominan ingin dituju adalah India. ‘’Situasi ini mengajarkan kami untuk tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, kita harus memikirkan juga kenyamanan dan keselamatan klien kami terjaga atau tidaknya sampai pulangnya nanti. Karena kekhawatiran itu, terpaksa kami hold dulu,’’ imbuhnya. Subawa menambahkan, selama menunggu pariwisata kembali normal, Lila Tour and Travel memilih untuk mempersiapkan diri. Dimulai dari segi pemasaran yang dilakukan tahap demi tahap. Dikatakan, pihaknya juga rajin memberikan informasi-informasi terkini mengenai wisata-wisata mana saja yang sudah mulai beroperasi dan ‘’menggiring’’ generasi milenial untuk membuat paket wisata yang dirancang khusus untuk menarik minat wisatawan. ‘’Kami tetap sejalan dengan aturan pemerintah. Jadi, harapannya agar tour and travel itu lebih didukung lagi sebagai monitor wisatawan nantinya. Kita ini memiliki fasilitas, aturan dan izin yang resmi, sehingga mampu mengurangi hal-hal yang menyalahi aturan. Bahkan, kami selalu siap menerima komplain jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi,’’ tegasnya. (git)
Topik : merancang strategi ketahanan Ekonomi Bali
Kami mohon agar pusat memberikan izin agar pariwisata Bali buka dan normal kembali. Semoga aspirasi ini didengar pemerintah pusat dan dengan disuarakan MPR, kami yakin akan dikabulkan. Jikapun tertunda, kami mohon agar bantuan stimulus untuk warga Bali bisa diprioritaskan. Di sini saatnya pemerintahan Jokowi balas budi pada rakyat Bali yang sudah memenangkan 92 persen Jokowi pada Pilpres 2019 lalu,’’ ungkap Gusti Wedakarna yang juga bagian dari Komite I Bidang Hukum DPD-RI. Selain acara sosialisasi, MPR-RI juga mengadakan kerja sama dengan penandatanganan MoU antara MPRRI dengan Universitas Mahendradatta yang langsung dihadiri Dr. Poetri Anggreni selaku Rektor Unmar. (ad085)
DI SELA-SELA kunjungannya di Bali, Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki berkesempatan mengunjungi Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) di kawasan Lumintang. Kedatangan Teten Masduki di Denpasar diterima Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra bersama Ny. I.A. Selly Dharmawijaya Mantra didampingi Wakil Wali Kota IGN Jaya Negara serta Sekda AAN Rai Iswara. Kedatangannya di DNA dalam rangka berdiskusi dengan komunitas kreatif Kota Denpasar di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Denpasar, Minggu (6/9) kemarin. Dalam kunjungan ini, Teten Masduki mengapresiasi konsep dan pengelolaan Gedung DNA ini. Gedung ini merupakan roll model untuk inkubasi bagi para UMKM, terutama di sektor ekonomi kreatif. Di mana ekonomi kreatif itu penting karena kekuatan ekonomi Indonesia berada di situ. ‘’Sumber inspirasi kita di bidang ekonomi kreatif ini karena Indonesia kaya dengan budaya, kaya dengan hasil alam. Untuk itu, kita harus jadikan sebagai unggulan produk UMKM dan betul seperti konsep yang dicetuskan Bapak Rai Mantra yakni bagaimana kita berwirausaha sambil bisa belajar berbagi pengalaman, akurasi dan ada inkubasi sampai jadi secara komersial. Dengan adanya tempat seperti DNA ini dari mulai konsep sampai problem yang ditemui bisa dicarikan solusi.
KUNJUNGAN - Kedatangan Teten Masduki di Denpasar diterima Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra bersama Ny. I.A. Selly Dharmawijaya Mantra didampingi Wakil Wali Kota IGN Jaya Negara serta Sekda AAN Rai Iswara. Ini memang benar-benar sebuah konsep pembangunan ekonomi kreatif yang sangat komprehensif,’’ kata Teten Masduki. Lebih lanjut dikatakan, Kementerian Koperasi juga sedang mengevaluasi program-program di kementerian terutama pelatihan UMKM. Ini juga harus terintegrasi dengan pembiayaan. Untuk itu, harus betul-betul menyiapkan UMKM dengan kapasitas SDM yang baik, produk dan juga market harus terintegrasi dengan ekosistem sekaligus perizinan untuk kemudahan mereka untuk mendapatkan sertifikat. ‘’Jadi
saat ini saya sudah punya modelnya di Kota Denpasar dengan melihat pertumbuhan ekonomi kreatif yang sangat baik di Denpasar,’’ ungkapnya. Sementara itu, Rai Mantra mengatakan, pembangunan Gedung DNA ini memang diperuntukkan membangkitkan kreativitas para generasi muda sehingga nantinya bisa menjadi entrepreneur yang handal dan bisa bersaing di dunia global. ‘’Jadi gedung DNA ini menjadi wahana untuk menemukan talentatalenta di bidang ekonomi kreatif,’’ kata Rai Mantra. (ad089)
Utamakan Guru Bahasa Bali dan Agama Hindu
Denpasar (Bali Post) Ada kabar baik bagi lulusan LPTK dan guru berstatus honorer dan kontrak di Bali. Pemerintah, menurut Men-PAN RB Tjahjo Kumolo, akan merekrut satu juta guru PNS/ASN pada 2021. Mereka diprioritaskan lulus adalah guru honorer yang memiliki masa kerja beberapa tahun di sekolah. Kontan saja rencana ini disambut gembira pelaku pendidikan. Sebab, hampir semua tingkat pendidikan SD, SMP, SMA/SMK, baik di negeri maupun di swasta kekurangan guru. Dari 48.000 guru di Bali, 70 persen guru honorer. Sekjen PGRI Provinsi Bali Dr. I Gede Wenten Arysuda, M.Pd., Minggu (6/9) kemarin mengungkapkan, pengangkatan guru secara besar-besaran ini sangat penting guna mengisi kekosongan akibat banyak guru angkatan 1965 akan pensiun. Sementara pengangkatan guru PNS nyaris seret di era Presiden Jokowi. Di sekolah negeri saja, menurut Aryasuda, kekurangan banyak guru sehingga sekolah terpaksa mengangkat guru honorer digaji lewat dana komite. Namun dana ini tak
Pertanian
bisa diandalkan saat pandemi Covid-19 dewasa ini. Wenten Aryasuda menegaskan dalam seleksi nanti pemerintah perlu mempertimbangkan masa pengabdian guru honerer di sekolah. Masa pengabdiannya sudah terekam di Dapodik Kemendibud sehingga berkeadilan. Jika memungkinan, dalam rekrutmen usia jangan dipatok maksimal umur 35 tahun melainkan ditolerensi 40-45 tahun. Alasannya, lamanya moratorium pengangkatan
guru membuat guru makin tambah usianya dan makin tambah lama pengabdiannya. Namun jika ketentuan ini tak bisa dilakukan, dia berharap guru honorer yang senior diperjuangkan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Pejanjian Kerja (P3K) yang status dan gajinya sama dengan PNS. Ia berpesan, pemerintah mempertimbangkan pengadaan guru disesuaikan dengan keperluan dan kearifan lokal daerah. Seperti Bali memerlukan banyak guru bahasa
Bali dan agama Hindu. Apalagi diperkuat Pergub Bahasa Bali yang dipakai program unggulan pendidikan karakter di Bali. Sebab selama ini pelajaran bahasa Bali dirangkap oleh guru agama Hindu padahal kedua pelajaran ini menuntut kompetensi guru yang berbeda. Dengan demikian penguatan bahasa Bali tak hanya wacana melainkan didukung pusat melalui rekrutmen SDM gurunya. Sementara itu, Ketua YPLP PGRI Kota Denpasar Drs. I Nengah Madiadnyana, M.M. setuju pemerintah memprioritaskan pengangkatan guru honorer dan guru kontrak yang sudah lama mengabdi. Mengangkat guru ini diutamakan yang memiliki NUPTK (Nomor Unik Pendidikan dan Tenaga Kependidikan). NUPTK inilah yang mengantarkan guru
mendapatkan tunjangan profesi guru baik mengajar di swasta maupun di sekolah negeri. Prioritas kedua yakni menaikkan status guru kontrak yang selama ini digaji lewat dana APBD provinsi/daerah menjadi PNS. Sementara posisi yang ditinggalkannya bisa diisi guru junior lainnya. Madiadnyana juga setuju rekrutmen guru PNS disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Bukan hanya main droping sehingga pas dengan keperluan sekolah. Misalnya sekolah memerlukan guru Bahasa Bali jangan diberikan guru pelajaran lainnya. (sue) Berita ini bisa dikomentari pada acara Citra Bali Radio Global FM Pukul 08.00 - 09.30 wita.
Hubungi telepon 0361-7400391. Hubungi telepon (0361) 819446 / 081337032965
Made Urip Boyong Bantuan Rp 1,317 Miliar di Gianyar
Dorong Pertanian Jadi Dewa Penyelamat Sektor Pariwisata ANGGOTA Komisi IV DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan Drs. I Made Urip, M.Si. kembali turun langsung menggelontorkan bantuan aspirasi tahun 2020. Setelah mengguyur bantuan berupa 20 ribu bibit pohon produktif untuk disebar ke seluruh Bali yang dipusatkan di Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, Minggu (30/8), kini Ketua DPP PDI Perjuangan tiga periode membidangi Pertanian dan Lingkungan Hidup ini memboyong bantuan senilai total Rp 1,317 miliar di Kabupaten Gianyar. Saat itu, kedatangan Made Urip menggandeng Ketua DPRD Gianyar Drs. I Wayan Tegel Winarta beserta anggota Komisi I DPRD Gianyar dari Fraksi PDI Perjuangan I Nyoman Kandel, S.H., yang disambut sangat meriah dengan iringan baleganjur oleh masyarakat bersama petani dan krama subak di Gianyar. Seluruh bantuan diserahkan secara simbolis di Desa Buahan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Minggu (6/9) kemarin, disaksikan Ketua KTNA Gianyar, perbekel, Ketua BPD dan LPM Desa Buahan dan Buahan Kaja, pengurus PAC bersama Anak Ranting se-Desa Buahan dan Buahan Kaja. Bantuan sebesar Rp 1,317 miliar itu, berupa 7 unit hand tractor senilai total Rp 245 juta, 6 unit cultivator sebesar Rp 105 juta, 4 unit pompa air senilai total Rp 32 juta, 10 unit hand sprayer
BANTUAN - Anggota Komisi IV DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan Drs. I Made Urip, M.Si. didampingi Wayan Tagel dan Nyoman Kadel secara simbolis menyerahkan bantuan aspirasi senilai total Rp 1,317 miliar di Kabupaten Gianyar. senilai total Rp 10 juta, 3 unit power thresher senilai total Rp 75 juta, 2 unit power thresher multiguna senilai total Rp 100 juta, 2 kelompok Bank Pesona sebesar Rp 100 juta dan 3 kelompok program UPPO senilai total Rp 600 juta serta 2.500 bibit tanaman produktif senilai total Rp 50 juta. I Made Patra selaku Ketua Kelompok Wana Sari mengaku sebagai salah satu penerima bantuan mengucapkan terima kasih atas bantuan Made Urip bersama Wayan Tagel dan Nyoman Kadel. ‘’Kita sangat harapkan bantuan ini, karena sangat berguna untuk kepentingan masyarakat khususnya kelompok kami,’’ tandasnya. Di sisi lain, Perbekel Buahan I Wayan Sudarsa men-
gaku sangat berbahagia bisa dikunjungi Made Urip, karena tidak menyangka didatangi tokoh masyarakat Bali yang mau menemui wong cilik di bawah. Bahkan ini pertama kali di Desa Buahan kedatangan anggota dewan dari pusat yang sudah memperhatikan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Pada kesempatan itu, Nyoman Kadel yang juga Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Payangan menegaskan, kehadiran Made Urip yang disebutnya sebagai anggota DPR seumur hidup ini, berkat kerja sama dan dukungan seluruh masyarakat. Karena itulah, Made Urip yang mempunyai otoritas di sektor pertanian menyerahkan langsung ban-
tuan secara sederhana dengan penerapan protokol kesehatan di kehidupan era baru. Dikatakan, sebagai negara agraris generasi muda harus kembali mencintai pertanian. Apalagi wabah pandemi Covid-19 sudah mengingatkan sektor pertanian ini sebagai kekuatan ekonomi utama masyarakat. Untuk itu, berkat keseriusan Made Urip memperjuangkan hak-hak petani, diharapkan kembali memperkuat subak di Bali melalui sistem pengelolaan pertanian dengan pola berbasis organik. Ditambahkan Wayan Tagel, juga sangat salut dengan perhatian dan perjuangan Made Urip yang terbukti datang jauh-jauh ke Gianyar untuk memberikan bantuan dari Kementerian Pertanian. Atas nama lembaga pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Made Urip yang telah di mana-mana memberikan bantuan. ‘’Termasuk Pak Nyoman Kadel sangat kita apresiasi sebagai tokoh yang luar biasa, karena baru masuk sudah mengantongi 11 ribu suara,’’ imbuhnya. Sementara itu, Made Urip mengaku sengaja datang bersama Wayan Tagel dan Nyoman Kandel untuk menyerahkan bantuan aspirasi di Kabupaten Gianyar tahun 2020. Apalagi saat ini, kondisi ekonomi masyarakat semakin berat akibat dihantam Covid-19 yang sulit diprediksi sampai kapan akan berakhir. Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Bali sudah minus 10 persen, sehingga
sangat keras dampaknya bagi masyarakat di perkotaaan. ‘’Berbeda nasibnya dengan masyarakat di desa yang tidak begitu terdampak, karena masih mengandalkan sektor pertanian. Untuk itu, sebagai anggota dewan yang mengurus perut rakyat akan terus memperjuangkan aspirasi dari bawah,’’ tegas Wakil Rakyat Sejuta Traktor itu, sembari menyebutkan potensi pertanian di Gianyar, khususnya bagian utara, seperti Payangan dan Tegallalang dengan sumber air yang masih tersedia harus dijaga dan dipelihara dengan baik, karena sektor pertanian sudah menjadi budaya dan peradaban orang Bali. ‘’Untuk itu, mari kita lestarikan pertanian ini. Paling tidak lahan jangan dijual dan dipakai di luar pertanian,’’ tandas anggota DPR-RI terpilih lima periode ini, seraya mengatakan sebagai kader partai diberikan intruksi untuk melakukan gerakan menanam, karena negara lain di dunia sudah mulai memproteksi pangannya untuk menjaga ketahanan pangan dalam negeri. Maka itu, Made Urip mendorong ketahanan pangan harus dimulai dari rumah tangga dengan gerakan menanam. ‘’Karena itu kita berikan bibit untuk gerakan menanam, khususnya untuk lahan tidur sekaligus menjaga kelestarian alam dan lingkungan kita. (ad087)
Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dira Arsana Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Nyoman Winata Redaktur Eksekutif: Parwata Sekretaris Redaksi: Diah Dewi Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Subrata, Giriana Saputra, Wayan Sumatika Anggota Redaksi Denpasar: Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Rindra, Ngurah Kertanegara, Made Miasa, Agung Dharmada, Maya, Ketut Winata, Suka Adnyana. Bangli: IA Swasrina, Buleleng: Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya. Karangasem: Eka Parananda, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Percetakan: Tri Iriana, Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post. WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER
Senin Umanis, 7 September 2020
PIDATO GUBERNUR DUA TAHUN PENCAPAIAN KINERJA KEPEMIMPINAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR BALI PERIODE 2018 - 2023 (5-9-2018 sampai dengan 5-9-2020)
Senin Umanis, 7 September 2020
Kendalikan Hama Tikus
Disbud Tabanan Usulkan Gelar ’’Mreteka Merana’’
Tabanan (Bali Post) Serangan hama tikus yang menyerang lahan pertanian di sejumlah wilayah menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Tabanan. Melalui Dinas Kebudayaan (Disbud), Pemkab Tabanan berencana menggelar upacara mreteka merana (ngaben tikus) yang diusulkan digelar tahun 2021. Tradisi ini sudah cukup sering dilakukan oleh masyarakat Tabanan, khususnya di wilayah Desa Pakraman Bedha, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan. Sebab, wilayah di desa ini sebagian besar penduduknya hidup dari bercocok tanam khususnya padi. ‘’Benar, kami mengusulkan digelarnya upacara mreteka merana atau sering disebut ngaben tikus, mengingat serangan hama tikus di Tabanan belakangan ini mulai mengganas. Kami juga sudah mengusulkan telaah staf ke pimpinan daerah untuk bisa dianggarkan tahun 2021,’’ terang Kepala Disbud Tabanan I Gusti Ngurah Supanji, Minggu (6/9) kemarin.
Tradisi ngaben tikus terakhir dilakukan sekitar tahun 1995. Pelaksanaan upacara ini sesuai isi lontar seperti Lontar Sri Purana dan Lontar Dharma Pemaculan. Sesuai keyakinan, tradisi ini dipercaya mampu mengendalikan serangan hama tikus. ‘’Jika pimpinan setuju dan diberikan dana baru nanti kami akan berkoordinasi dengan prajuru dalam hal ini pekaseh dan krama subak untuk membahas lokasi dan waktu yang dianggap tepat untuk pelaksanaan upacara. Mreteka sesuai lontar harus dilaksanakan di Bale Agung dan pembakaran dilakukan di pinggir pantai. Bulan yang paling baik melaksanakan upacara ini ketika bintang di langit membentuk rasi tikus. Astungkara bisa digelar 2021,’’ ucapnya. Terkait anggaran yang dibutuhkan untuk upacara ini, Supanji mengatakan estimasinya sekitar Rp 300 juta. Pelaksanaannya akan terpusat, namun pelaksanaan lainnya seperti mapekeling, pengeropyokan, pembersihan, mreteka lanjut
pengabenan dilaksanakan serentak di Kabupaten Tabanan. Mreteka artinya mengupacarai, merana artinya hama penyakit. Tujuan upacara ini adalah menyucikan roh/atma hama penyakit supaya kembali ke asalnya, sehingga tidak kembali menjelma ke bumi sebagai hama penyakit dan merusak tanaman khususnya padi. ‘’Upacara ini harus rutin dilaksanakan. Dari sekian merana yang paling istimewa adalah tikus, karena dianggap memiliki karakteristik lain dan kecerdasan sehingga penanganannya khusus,’’ ucapnya. Dari data Dinas Pertanian Tabanan, sejak Januari sampai April 2020, tercatat 439 hektar sawah yang terdampak oleh serangan hama. Serangan terjadi di hampir semua kecamatan dengan intensitas dan jenis serangan hama berpariasi. Jumlah luasan tersebut terus bertambah lantaran dipicu faktor cuaca, pola tanam tidak serempak, musim kemarau panjang serta pengendalian serangan tikus tidak rutin dan tidak serempak. (kmb28)
Perbankan
Ungkapan Cinta Bank BPD Bali di Hari Pelanggan Nasional DALAM rangka memperingati Hari Pelanggan Nasional yang jatuh pada Jumat (4/9), Bank BPD Bali memberikan berbagai bingkisan menarik dan atensi yang hangat dari para Front Liners bahkan sampai pada jajaran Direksi. Nasabah yang melakukan transaksi disuguhi snack dan minuman ringan sembari menunggu antrean. Perwakilan manajemen dari setiap kantor cabang juga melakukan kunjungan ke beberapa nasabah dengan membawa rangkaian bunga dan parcel. Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan, hal ini dilakukan sebagai wujud rasa terima kasih atas loyalitas nasabah kepada Bank BPD Bali dan demi terwujudnya customer satisfaction. Kepercayaan nasabah menjadi inspirasi dan kunci kesuksesan Bank BPD Bali untuk terus meningkatkan produk, jasa dan layanan demi memenuhi kebutuhan nasabahnya. Tidak mengherankan, sampai Agustus 2020, Bank BPD Bali telah melayani kurang lebih 1.628.340 rekening nasabah dengan 14 Kantor
Cabang, 38 Kantor Cabang Pembantu, 51 Kantor Kas, 48 Kantor Kegiatan Pelayanan Kas, 201 ATM, 10 CRM, 7 Kas Mobil dan 123 EDC. Dengan jaringan kantor yang tersebar di seluruh Bali dan Mataram (NTB), Bank BPD Bali terus berupaya menjadi Bank Daerah berstandar nasional. Nyoman Sudharma menjelaskan, Hari Pelanggan Nasional tahun ini juga dirangkaikan dengan atensi dari seluruh Direksi Bank BPD Bali dengan pemberian simbolis berupa bucket bunga kepada perwakilan nasabah di Hotel Puri Santrian bersama PT Equity Life Indonesia. Momen ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan baik antara Bank BPD Bali dan para nasabahnya. Beragam upaya dikerahkan untuk tetap dapat memberikan layanan terbaik kepada nasabah, salah satunya dengan meningkatkan layanan perbankan berbasis digital demi kemudahan dalam bertransaksi. Dikatakannya, transformasi dari sistem manual ke digital dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan nasabah dalam hal kecepa-
DISERAHKAN - Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma (kanan) menyerahkan bucket bunga dan bingkisan kepada nasabah dan front liners bahkan sampai pada jajaran Direksi. tan, kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi. Masih banyak hal yang perlu ditingkatkan, untuk itu pada Hari Pelanggan Nasional ini Bank BPD Bali berharap dapat terus diberikan saran dan du-
kungan dari masyarakat dalam proses berbenah secara berkelanjutan serta peningkatan pelayanan khususnya layanan berbasis digital karena ‘’Kepuasan Anda Inspirasi Kami’’. (ad081)
Pendaftaran Tamba-Ipat Molor Negara (Bali Post) – Pendaftaran bakal pasangan calon (paslon) I Nengah Tamba-Patriana Krisna (Tamba-Ipat) yang diusung Koalisi Jembrana Maju (KJM) ke KPU Kabupaten Jembrana sedikit molor. Pasalnya, saat dilakukan pemeriksaan syarat dokumen pencalonan ada beberapa yang tidak sesuai. Dari pengamatan di live streaming pendaftaran yang dilakukan tertutup Minggu (6/9) siang kemarin, bakal paslon didampingi istri dan parpol koalisi cukup lama menjalani registrasi dokumen. Bahkan, beberapa mitra koalisi tampak keluar masuk ruang pendaftaran. Live streaming juga disaksikan Ketua Bawaslu Jembrana Pande Made Ady Mulyawan di halaman KPU. Nama terang Ketua PPP tidak sesuai dengan Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) yang menjadi acuan KPU. Selain itu, ada beberapa dokumen belum sesuai. Beberapa mitra koalisi yang sebelumnya di dalam ruang pendaftaran, bolak-balik keluar sambil menelepon. Hingga pukul 14.30 Wita atau sekitar 1,5
jam dari waktu masuk, pendaftaran masih berlangsung. Bakal paslon Tamba-Ipat mendapat sokongan dari 10 parpol. Sebelum mendaftar di Kantor KPU Jembrana, ke-10 parpol pengusung dan pendukung yaitu Golkar, Demokrat, Gerindra, PPP, PKS, NasDem, Perindo, PSI, Berkarya dan PKB melakukan deklarasi di Kantor Sekretariat Tamba-Ipat. Nengah Tamba seusai deklarasi menyatakan dirinya bersama Patriana Krisna mendaftar pada 6 Agustus dengan harapan menang 60 persen dalam Pilkada Jembrana 2020. Dengan dukungan 13 parpol, lima di antaranya pengusung yang memiliki kursi di DPRD Jembrana yakni Golkar, Gerindra, Demokrat,
PKB dan PPP, ia yakin mencapai itu. Selanjutnya bakal paslon berjalan kaki menuju Kantor KPU Jembrana yang jaraknya berdekatan. Sebelumnya, parpol KJM berjalan dari Kantor Sekretariat KJM di Kantor DPD Golkar Jembrana. Sementara itu, Ketua KPU Jembrana I Ketut Gede Tangkas Sudiantara menjelaskan secara umum bakal paslon sudah memenuhi syarat. Hanya ada perbedaan prinsip untuk parpol pengusung. Ini terkait nama Ketua DPW PPP Jembrana yang di KTP, rekomendasi dan SK DPW tertera Haled, namun di sipol ditulis Khaled Ahmad. “Masih ada waktu sampai pukul 24.00 Wita untuk perbaikan. Kami menunggu,’’ ujarnya. (kmb26)
Kesehatan
BROS ’’Launching’’ Layanan Unggulan Bali Royal Sport Therapy Bali Royal Hospital (BROS) menggelar acara Launching Layanan Unggulan Bali Royal Sport Theraphy yang dikemas dalam bentuk webinar pada Jumat (4/9) lalu. Layanan ini diluncurkan karena melihat kebutuhan masyarakat saat ini. Kesadaran masyarakat untuk berolahraga sudah mulai meningkat, sehingga perlu disediakan sebuah layanan terintegrasi baik dalam upaya pencegahan maupun penanganan cedera. Direktur Operasional PT Putra Husada Jaya, dr. Gede Harsa Wardana, M.M., MARS., mengatakan selain dilaksanakan acara webinar, momen tersebut juga dipergunakan untuk memperkenalkan Team Sport Theraphy, gedung dan beberapa fasilitas baru yang telah disiapkan untuk mendukung proses layanan unggulan Sport Theraphy. “Layanan BROS Sport Therapy adalah layanan yang kita sudah miliki sebelumnya di BROS, khususnya untuk layanan Phisiotherapy. Saat ini kita sudah mengembangkan layanan yang sudah ada tersebut menjadi lebih advance lagi baik dari sisi sumber daya manusia yang telah memiliki kualifikasi sport medicine, layanan maupun fasilitas sehingga
bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Tidak hanya untuk pelaku olahraga, namun juga buat masyarakat pada umumnya,” jelasnya. Layanan ini diluncurkan karena melihat kesadaran masyarakat untuk berolahraga dan melaksanakan PHBS sudah sedemikian tinggi. Direktur RSU Bali Royal dr. Dwi Ariawan, MARS. menyatakan, dalam kondisi wabah Covid-19, imunitas dan kebugaran kondisi fisik yang fit dan sehat sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dibukanya Layanan Sport Therapy ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang mengalami cedera olahraga dan mendapatkan penanganan komprehensif dari para dokter dan tim medis yang sudah berpengalaman. Ia mengharapkan kondisi pandemi saat ini tidak membuat masyarakat takut datang ke rumah sakit, karena RS BROS berkomitmen untuk selalu menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Acara webinar diawali pemutaran video launching. Selanjutnya penyampaian materi oleh dua pembicara. Dokter spesialis Orthopedi, dr. I Gusti Ngurah Wien Aryana, Sp.OT(K)., menyampaikan materi ten-
LAUNCHING - BROS menggelar acara Launching Layanan Unggulan Bali Royal Sport Theraphy yang dikemas dalam bentuk webinar pada Jumat (4/9) lalu. tang Penanganan Cedera Olahraga pada Muskuloskeletal, sedangkan Tim Physiotherapy dengan materi terkait Penanganan Physiotherapy pada Cedera Olahraga. Webinar diikuti sekitar 50 peserta yang berasal dari klub-klub olahraga dan masyarakat umum. Acara berjalan cukup interaktif. Peserta yang belum sempat menyampaikan pertanyaan, menyampaikan akan segera datang ke Bali Royal Sport Theraphy untuk bisa langsung berkonsultasi dan merasakan layanan tersebut. Di akhir acara dilakukan pengundian doorprize untuk peserta yang beruntung serta penawaran paketpaket Sport Theraphy yang diluncurkan khusus buat
pencinta olahraga dan masyarakat pada umumnya. ‘’Ke depannya kami berharap bisa lebih mengembangkan lagi layanan ini sesuai kebutuhan masyarakat. Terpenting lagi adalah dengan webinar ini masyarakat dapat lebih memahami tentang bagaimana cara mencegah terjadinya cedera saat berolahraga. Jika terjadi cedera saat aktivitas olahraga, masyarakat sudah memiliki edukasi apa yang harus dilakukan dan dapat melakukan penanganan lebih lanjut di Layanan Sport Therapy yang kami miliki. Selain itu, kami pun siap mendampingi event pada komunitas dalam hal penyediaan tim medis dan ambulans,’’ ungkap Dwi Ariawan. (ad077)
Senin Umanis, 7 September 2020
Wamendes RI Resmikan Rumah Keong, Pusat Pengembangan Produk Desa di Nusa Penida
PERESMIAN RUMAH KEONG - Wamendes RI bersama Bupati Suwirta saat melihat produk turunan pertanian usai peresmian Rumah Keong di Nusa Penida.
BUPATI Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Sekda I Gede Putu Winastra menerima kunjungan kerja Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI, Budi Arie Setiadi. Wamendes RI datang dalam acara Kick Off Program RIF NSLIC/NSELRED di Balai Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Jumat (4/9). Dalam kegiatan tersebut diisi webinar dengan tema ‘’Pengembangan Rumah Keong sebagai pusat kegiatan pengembangan produk turunan pertanian dalam mendukung program pariwisata’’. Bupati Suwirta dalam paparannya memperkenalkan Klungkung mempunyai Pro-
gram Inovasi Gema Santi (Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif). Bupati Suwirta juga menjelaskan mengenai potensi yang dimiliki, geografis, infrastruktur dan perekonomian masyarakat di Nusa Penida. Terkait berbagai status yang sudah disandang Nusa Penida, di antaranya Kawasan Konservasi Perairan, KPPN dan status lainnya, Bupati Suwirta mengharapkan agar status yang diperoleh oleh Nusa Penida dapat dioptimalkan oleh pemerintah pusat. ‘’Dengan terwujudnya KPPN di Nusa Penida, maka dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik, sosial, ekonomi, pemberdayaan dan menyejahterakan masyarakat dalam kawasannya,’’ katanya.
Terkait Rumah Keong, Bupati Suwirta menjelaskan, Rumah Keong yang merupakan hasil pertanian masyarakat setempat meliputi rumput laut, poh nusa (buah mangga Nusa Penida), kelapa, dan singkong. Rumah Keong ini agar dapat menjadi ciri khas cenderamata bagi wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida. Wamendes RI Budi Arie Setiadi menjelaskan, Program Dana Inovasi Responsif atau Responsive Innovation Fund (RIF) tahap ketiga merupakan Proyek National Support for Local Investment Climates/National/Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED) sebagai kerja sama ke-
mitraan antara Bappenas dan pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC). Dia berharap Klungkung dapat menjadi pelopor program gerakan regenerasi petani muda Indonesia di Bali dan Organik Movement. ‘’Potensi yang ada di Nusa Penida ini, harus dapat dimaksimalkan melalui peningkatan kapasitas masyarakat desa. Sehingga dapat mengoptimalkan potensi yang ada, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,’’ ujar Budi Arie Setiadi. Pertanian, perikanan, dan pariwisata merupakan sektor unggulan Indonesia. Ketiga sektor tersebut terdapat di Klungkung. Dia berharap
Klungkung menjadi contoh bagi kemajuan daerah-daerah lain di Indonesia. Dia mengingatkan agar gerakan ini melibatkan generasi muda Klungkung. Desa itu dapat maju, apabila mempunyai tiga syarat, yakni terdapat generasi muda di kawasan tersebut, SDM inovatif dan kreatif, serta adanya partisipasi warga atau masyarakat. Turut hadir Kepala Baperlitbang Pemkab Klungkung I Wayan Wasta, Kadis PMDPPKB Klungkung Wayan Suteja, dan Wakil Ketua DPRD Klungung Tjokorda Gde Agung, Camat Nusa Penida I Komang Widiasa Putra, Kepala Dinas PUPR KP A.A. Lesmana, instansi terkait lainnya dan masyarakat Nusa Penida. (ad082)
Pengurus Pusat PPSNKK ’’Majaya-jaya’’ Pendidikan di Dalem Agung Pura Kawitan PPSNKK Manajemen Digital Tingkatkan Produktivitas UKM SETELAH pelaksanaan Mahasabha V Pasemetonan Pratisentana Shri Nararya Kreshna Kepakisan (PPSNKK) Pusat, Pengurus Pusat yang baru menjalani upacara majaya-jaya, Minggu (6/9) kemarin. Majaya-jaya dilakukan di Dalem Agung Pura Kawitan PPSNKK di Banjar Dukuh Nyuhaya, Desa Gelgel, Klungkung, diikuti seluruh pengurus baru periode 2020-2025 dan panglingsir, pengurus kabupaten/kota, perwakilan kecamatan serta perwakilan setiap dadia. Ini sebagai upaya mengawali proses ngayah di pasemetonan, agar ke depan dapat berjalan dengan baik, sesuai harapan seluruh warga pasemetonan. Pengurus Pusat PPSNKK sesuai hasil Mahasabha V telah menunjuk I Gusti Agung Ngurah Sudarsana sebagai Ketua Umum. Sedangkan Ketua I adalah I Gusti Agung Artha Wijaya, Ketua II I Gusti Agung Made Putra, Ketua III I Nyoman Keramas dan Ketua IV I Ketut Ngastawa. Sebagai Sekretaris Jenderal adalah I Made Legawa dan Bendahara Umum I Gusti Agung Widana Putra. Selain mereka juga ada pengurus Bagian Keuangan dan Pengurus Biro, seperti Biro Organisasi, Biro Penelitian dan Pengembangan, Biro Babad dan Budaya, Biro Piodalan/ Karya, Biro Pembangunan, Biro Teknologi, Informasi dan Komunikasi, Biro Sosial-Ekonomi, Biro Hukum dan Politik, Biro Pemberdayaan SDM, Biro Akomodasi dan Konsumsi, Biro Pengerahan Tenaga dan Biro
MAJAYA JAYA - Pengurus Pusat PPSNKK saat mengikuti prosesi majaya-jaya di Dalem Agung Pura Kawitan PPSNKK di Desa Gelgel, Klungkung. Kasukertaan/Pecalang. Sebagai Ketua Umum terpilih, Sudarsana tetap meminta dukungan dari seluruh warga. Karena dukungan itu menjadi bagian penyempurnaan organisasi, agar harapan seluruh komponen dalam memajukan pasemetonan ini dapat tercapai. Sehingga pihaknya mengaku sangat terbuka dengan masukan warga pasemetonan warih Shri Nararya Kreshna Kepakisan. Sebab, warih Ida cukup banyak sudah tersebar di Bali, Jawa dan Lombok. Sehingga ini perlu pemikiran pasemetonan yang mumpuni untuk menguatkan organisasi. ‘’Saya ingin warih ini semakin mengetahui keleluhurannya, sehingga mampu memperdalam keyakinan setiap individu dan keluarga dalam kepercayaannya. Ini menjadi bagian tugas bersama, agar mampu membangun erat kekeluargaan dalam pasemetonan,’ katanya. Selain itu, menurut Sudarsana, dalam membangun se-
buah keluarga besar seperti PPSNKK dalam perjalanannya, ini perlu dijaga keseimbangannya. Maka, dia siap menjadi pendengar yang baik, dalam menerima masukkan seluruh warga. Ini sebuah tugas yang berat dalam satu periode 2020-2025, pemimpin anggota yang cukup besar, agar mereka semua semakin tahu garis keleluhurannya. ‘’Harapannya ke depan, kami dalam ikatan pasemetonan ini selalu bersatu, pakeděk pakenyung,’’ tegasnya. Prosesi majaya-jaya ini kapuput Ida Pedanda Gde Agra Kemenuh dari Geria Kutuh Kamasan, Klungkung. Seluruh warga pasemetonan yang hadir sangat antusias mengikuti prosesi ini. Dalem Agung Pura Kawitan PPSNKK nampak dipenuhi warga pasemetonan yang mengikuti langsung prosesi majaya-jaya. Mereka berharap prosesi ini menjadi awal yang baik, dalam perjalanan pasemetonan periode 2020-2025 dalam lima tahun ke depan. (ad083)
BALI memiliki kekayaan intelektual sebagai ekspresi budaya tradisional. Seni kerajinan perak dan logam sebagai artefak produk seni budaya yang diwujudkan dalam bentuk kerajinan menjadi ujung tombak pelestari budaya dan kearifan lokal di desa atau suatu wilayah yang dihasilkan oleh usaha kecil menengah (UKM). Peran UKM sebagai tulang punggung perekonomian dituntut terus bergerak, terbuka terhadap ide-ide baru, cara kerja baru, perlengkapan baru, alat baru, dan mampu menyerap serta memanfaatkan pengetahuan, sehingga UKM mampu bertahan dan sukses. Salah satu produk UKM adalah hasil kerajinan aksesoris. Khusus payasan pengantin Bali. Kerajinan aksesoris itu masih relevan dimanfaatkan oleh pelaku usaha seni tata rias pengantin tradisi Bali. Meskipun dalam situasi Covid-19 melanda dunia saat ini. Fakta saat ini masih adanya pembatasan sosial. Namum UKM terus bertahan dan menguatkan produktivitas usaha, muncul kebijakan transformasi UKM dari konvensional masuk ke ekonomi sistem manajemen berbasis digital. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2019, unit usaha di Indonesia hampir 99 persen dikategorikan UKM. Bahkan, UKM memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 60,34 persen. Kendati demikian, masih banyak pelaku UKM didukung kemampuan manajemen kurang memadai.
Mereka mampu berproduksi, tetapi kurang memahami kebutuhan & keinginan pelanggan. Untuk itu, dosen yang juga peneliti dan pengabdi dari Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa (Unwar) Dr. Ni Made Wahyuni, S.E., M.Agb. dan timnya melakukan program pelatihan praktik manajemen sebagai pengungkit produktivitas di Kelurahan Cempaga, Bangli. Pelatihan dilakukan pada 17 Juli 2020 yang dilanjutkan tahapan monitoring dan evaluasi oleh tim reviewer internal Unwar 2 Agustus 2020. Program ini menyasar kelompok-kelompok UKM. Pelatihan ini merupakan bagian rangkaian program pengabdian masyarakat (PPM) yang terselenggara atas pendanaan dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Ristek-BRIN tahun anggaran 2020. ‘’Manajemen digital dan pemanfaatan teknologi sebagai alat untuk berproduksi, operasional, digitalitasi keuangan, dan pemasaran online sangat berperan penting dalam meningkatkan produktivitas UKM,’’ tegas Ketua Pelaksana Program Dr. Ni Made Wahyuni, Sabtu (5/9). Dikatakan, aksesoris pengantin Bali seperti hiasan kepala gelungan gruda, giwang, subeng, petitis, srinata, keris, gelang lengan atas, gelang cokor, hiasan pada jari tangan (cincin), adalah aksesoris yang mampu melambangkan keindahan, kejernihan pikiran, dan keharmonisan. Namun tantangannya adalah modernisasi, eksploitasi ritual, termasuk situasi kondisi
syarakat dalam kondisi darurat ini, supaya mendatangi rumah sakit swasta terdekat. Sebab, saat ini dua RS milik
pemerintah Gianyar telah tutup karena terpapar Covid-19. Menurutnya, penutupan IGD RSUD Sanjiwani dan
MONITORING EVALUASI - Dr. Ni Made Wahyuni (kanan) dan pengelola UKM mendampingi Prof. Dr. Ir. I Ketut Irianto, M.Si. (kiri) saat monev. kesehatan serta ekonomi yang masih belum bangkit. ‘’Maka program pemulihan ekonomi nasional itu adalah dengan mengoptimalkan potensi UKM. Hal itu mendesak dilaksanakan lebih-lebih demi pelestarian warisan seni budaya artefak dan peningkatan produktivitas UKM,’’ ungkapnya. Lebih jauh dikatakan, manajemen sebagai sebuah konsep dan ilmu sosial humaniora tepat diterapkan pada UKM. Alasannya, mencakup sistem pemasaran konvensial (offline) yang didukung sistem pemasaran online untuk melayani pasar digital, termasuk juga digitalisasi sistem pembayaran. ‘’Dengan mempraktikkan konsep manajemen seperti manajemen pemasaran offline yakni pengepakan atau packaging yang baik dan sesuai standar kesehatan, pencantuman merek & label, serta pemasaran digital dengan menggunakan aplikasi
di media sosial, diharapkan informasi produk yang memang masih dibutuhkan dan diminati pasar dapat sampai ke tangan konsumen dengan memuaskan,’’ tandasnya. Sekretaris LPM Unwar Prof. Dr. Ir. I Ketut Irianto, M.Si. menambahkan, program pengabdian kepada masyarakat ini sebagai salah satu aplikasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, diharapkan menjadi ajang transfer pengetahuan manajemen dan teknologi terapan yang memang harus dirangkai dengan kreativitas pelaku usaha. Sehingga, mampu membangun efisiensi dan menarik minat konsumen. ‘’Sinergi UKM dan peran pemerintah membangun sistem pembiayaan dan bantuan kredit, serta pendampingan oleh akademisi untuk menggunakan ilmu pengetahuan, dan wawasan kewirausahaan menjadi cara bertahan, pengembangan UKM secara berkelanjutan,’’ pungkas Prof. Irianto. (ad080)
UGD RSUD Payangan tidak bisa dielakkan. Penutupan itu demi memutus rantai Covid-19 yang telah menyerang
tim medis di RSUD setempat. ‘’Tidak ada pilihan lain, karena situasinya seperti ini,’’ tandas Sekda. (kmb35)
Dua Dokter dan Perawat Positif Covid, IGD RSUD Sanjiwani Tutup
Gianyar (Bali Post) Penutupan pelayanan di RSUD Sanjiwani kembali dilakukan. Kali ini giliran IGD rumah sakit di Jalan Ciung Wanara itu ditutup lantaran dua dokternya positif Covid-19. Akibatnya dua rumah sakit Pemkab Gianyar ini tidak bisa menerima pasien darurat. Sebab, sebelumnya UGD RSUD Payangan juga telah ditutup lantaran kasus serupa. Penutupan ini diketahui dari pengumuman yang ditempel Humas RSUD Sanjiwani yang tertulis ‘’Sehubungan adanya petugas medis terkonfirmasi positif Covid-19. Pelayanan IGD sementara tutup. Mulai tanggal 5-9-2020 jam 13.00 Wita untuk dilakukan sterilisasi dan desinfektan ruangan serta tracing kontak erat, pelayanan buka kembali 10 September 2020’’. Kabid Humas RSUD San-
jiwani Gianyar Anak Agung Gede Putra Parwata dikonfirmasi, Minggu (6/9) kemarin, membenarkan penutupan IGD RSUD Sanjiwani. Penutupan ini dilakukan karena ada dua orang dokter IGD dan seorang perawat di IGD itu positif Covid-19. ‘’Ditutupnya IGD di RSUD Sanjiwani ini, karena ada dua dokter dan satu orang perawat di IGD positif,’’ katanya. Dari temuan itu, pihak
rumah sakit pun sudah menelusuri tenaga medis lain yang diduga sempat kontak. Alhasil ditemukan sebanyak 25 orang tenaga medis, yang saat ini sedang menuggu hasil swab. ‘’Beberapa orang di antaranya memang memiliki gejala seperti Covid-19, tetapi belum bisa dipastikan karena masih menunggu hasil swab,’’ bebernya. Sekda Gianyar I Made Wisnu Wijaya mengimbau ma-
Senin Umanis, 7 September 2020
Gulirkan Pasar Minggu
Pendidikan
Krisna Holding Company Serap FISIP Unwar Kembali Buka Penmaru Produksi Petani dan Nelayan Bali MESKIPUN perekonomian belum pulih akibat masa darurat kesehatan karena pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), namun hal itu tidak menyurutkan komitmen Krisna Holding Company untuk menggeliatkan perekonomian utamanya sektor pertanian, perkebunan, nelayan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini dibuktikan dengan guliran Pasar Minggu di seluruh Bali. Arena Pasar Minggu ini menyerap hasil petani dan nelayan untuk masyarakat Bali. Guliran Pasar Minggu keempat digelar di Krisna Oleh-Oleh Bali di Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Minggu (6/9) kemarin. Beragam produk pertanian, perkebunan dan olahan perikanan dari beberapa daerah di Bali dijual. Selain diskon harga hingga 50 persen, pengunjung juga dimanjakan hadiah berupa baju kaos untuk kelipatan belanja Rp 25.000. Pasar Minggu ini dihadiri Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster dan Plt. Ketua PKK Kabupaten Buleleng Ny. Ayu Wardhani Sutjidra. Owner Krisna Holding Company Gusti Ngurah Anom yang akrab disapa Cok Krisna mengatakan, sebelum menggulirkan Pasar Minggu di beberapa outlet Krisna Oleh-Oleh Bali, pihaknya mendapatkan ide dari Ketua TP PKK Provinsi Bali. Dari sana kemudian ditindaklanjuti menggulirkan Pasar Minggu dan sekarang sudah berlangsung di empat lokasi. Satu tujuan besarnya, melalui arena Pasar Minggu, Cok Krina ingin menyerap produksi petani, nelayan, dan produk Usaha Mikro Kecil dan
PASAR MINGGU - Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster menghadiri arena Pasar Minggu di Krisna Oleh-Oleh Bali di Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Minggu (6/9) kemarin. Menengah (UMKM). Apalagi selama masa darurat kesehatan karena pandemi virus Corona produk tersebut kurang terserap, sehingga menimbulkan kerugian besar bagi pelakunya sendiri. Untuk membantu meringankan petani maupun nelayan Bali, Krisna memberikan ruang untuk memasarkan komoditas itu dengan cara harga disubsidi sampai 50 persen. Dicontohkan, harga daging Rp 40.000, maka pembeli hanya membayar Rp 20.000, selain itu mendapat baju kaos gratis. Setiap menggulirkan Pasar Minggu, antusias pengunjung selalu membeludak. Terutama gelaran di Krisna Oleh-Oleh Bali Desa Temukus pengunjung ramai dan di luar prediksi. Dari peredaran kaos yang digratiskan belum sehari sebanyak 1.700 pcs sudah habis. Selain itu, dari sekian banyak komoditas yang dijual, untuk daging laku ter-
jual sampai 700 kilogram. ‘’Saya optimis di awal kalau Pasar Minggu di Singaraja akan paling ramai dan itu terbukti tadinya tim menyiapkan kaos yang dibagikan kepada pengunjung 1.500, namun sudah habis 1.700 pcs. Karena itu masih ada yang tidak kebagian, dan akan ditukarkan dengan voucher,’’ katanya. Di hari yang sama, Cok Krisna juga menyerahkan bantuan paket sembako kepada warga desa Bali Aga meliputi Desa Sidatapa, Cempaga, Tigawasa Pedawa dan Banyuaseri (SCTP-B), Kecamatan Banjar. Selain itu juga diserahkan bantuan kepada penyandang disabilitas dan bantuan bedah rumah satu keluarga warga Desa Bubunan, Kecamatan Seririt. Penerima bedah rumah ini adalah pasangan suami-istri (pasutri) Ketut Dadik (52) dan Ani Prasetya (47). Kedua pasutri ini merupakan warga tidak mampu dan selama ini hanya tinggal
di rumah kos dengan lima orang anggota keluarganya. Kondisinya lebih miris lagi, sebab dua anaknya masingmasing Ni Putu Arlin (22) dan Ni Made Krisna (16) mengalami cacat permanen. Atas kondisi itu, keluarga Dadik dan Ani dibantu pembangunan rumah permanen senilai Rp 40 juta. Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster didampingi Plt. Ketua TP PKK Kabupaten Buleleng Ny. Ayu Wardhani Sutjidra menyambut baik komitmen Krisna Oleh-Oleh Bali yang peduli membantu petani, nelayan, dan pelaku UMKM dalam memasarkan produk di tengah masa darurat kesehatan, karena virus Corona. Putri Koster menilai arena Pasar Minggu ini sama-sama memberikan keuntungan. Baik petani, nelayan atau pelaku UMKM dapat menjual produksinya. Apalagi pengunjung mendapat subsidi harga dari Krisna Oleh-Oleh Bali, sehingga kondisi ini menguntungkan kedua belah pihak. ‘’Kami apresiasi positif, karena Krisna satu-satunya pengusaha putra Bali yang peduli dan komit membantu petani, nelayan dan pelaku UMKM Bali untuk bisa memasarkan produknya di masa pandemi Covid-19 ini,’’ katanya. Meskipun arena Pasar Minggu itu harus memunculkan kerumunan warga, pihaknya mengingatkan kepada semua pengunjung untuk selalu menaati protokol kesehatan (prokes). Terut ama menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta jaga jarak. Selain itu, gerakan menjaga imunitas tubuh juga terus d ig a l a kka n d e ng a n ca ra rajin olahraga. (ad086 )
Pendidikan Pendidikan Vokasi Unwar
Kuliah Singkat Cepat Kerja
VOKASI UNWAR - Direktur Sekolah Vokasi Unwar Ir. I Gede Pariutama Westra (kanan) didampingi Sekretaris Gede Yohanes Arygunartha. TAHUN Akademik 2020/2021, Universitas Warmadewa (Unwar) kembali menerima mahasiswa baru di jenjang pendidikan Vokasi pada Program Studi (Prodi) Diploma 3 (D-3/Ahli Madya) Sistem Informasi Akuntansi dan Prodi Diploma 4 (D-4/Sarjana Terapan) Akuntansi Perpajakan. Bahkan, tahun ini Unwar membuka Prodi
Vokasi D-3 terbaru yaitu Teknologi Telekomunikasi. Meskipun penerimaan mahasiswa baru (penmaru) tahun akademik 2020/2021 telah berakhir, namun Unwar memberikan kesempatan bagi lulusan SMA/SMK untuk mendaftar kembali hingga akhir September 2020. Sebab, kuota masingmasing prodi masih belum terpenuhi. Hal ini wajar
karena dalam situasi pandemi Covid-19. Pendaftaran bisa dilakukan langsung ke Bagian Akademik Rektorat Unwar tanpa dikenakan biaya pendaftaran. Direktur Sekolah Vokasi Unwar Ir. I Gede Pariutama Westra mengatakan, keunggulan memilih sekolah vokasi karena pendidikan vokasi lebih banyak memberikan praktik, pratikum, pelatihan, dan magang dibandingkan dengan pendidikan akademis. Sehingga lulusan memiliki skill yang lebih pada bidang masing-masing. Selain itu, kuliahnya singkat, biaya terjangkau, dan cepat mendapatkan pekerjaan, terutama D-3. Apalagi, seiring berkembangnya dunia industri/usaha lulusan diploma sangat dibutuhkan. Bahkan, lulusan diploma ini bisa melanjutkan ke Strata 1 (S-1). Dikatakan, bahwa pada Prodi D-3 Sistem Informasi Akuntansi mahasiswa difokuskan pada penerapan
dan pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi (ICT) untuk menunjang efektivitas penyelenggara suatu instansi. Sedangkan pada Prodi D-3 Teknologi Telekomunikasi difokuskan pada penerapan teknologi telekomunikasi, dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Tujuannya untuk menunjang efektivitas penyelenggara maupun pemeliharaan sistem telekomunikasi di suatu instansi. ‘’Bahkan, Prodi D-3 bidang Teknologi Telekomunikasi ini satu-satunya ada di Bali hingga Nusa Tenggara Timur,’’ ujar Gede Westra, Sabtu (5/9). Sementara itu, Prodi D-4 Akuntansi Perpajakan memiliki komitmen yang besar untuk mengedepankan kegiatan praktik dan PKL, dalam penerapan teori yang didapat dalam kegiatan perkuliahan. Sehingga lulusan mampu memiliki keterampilan dan siap kerja ketika lulus nantinya. (ad079)
Buleleng Targetkan Buah Lokal Diserap Hotel di Bali Selatan KAMPANYE pemanfaatan buah asli Buleleng terus digalakkan jajaran pemerintah daerah. Sebelumnya menyasar kepada para aparatur sipil negara (ASN). Kemudian masyarakat diminta agar memanfaatkan buah lokal untuk keperluan konsumsi termasuk upakara yadnya. Selain berusaha memasarkan ke pengusaha akomodasi wisata di Bali Selatan, ke mana lagi target pasar yang kira-kira potensial diagendakan?
Bali Post/kmb38
TINJAU PASAR - Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana meninjau pasar krama Bali di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Jumat (4/9).
Sementara target pemasaran besar lainnya, setiap produksi buah lokal dari Den Bukit diharapkan diserap para pengusaha akomodasi wisata di Bali Selatan. Bupati Putu Agus Suradnyana mengatakan hal itu saat mengunjungi arena pasar krama Bali di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, akhir pekan lalu. Menurutnya, selama ini buah lokal Buleleng belum maksimal diserap. Alasannya, masyarakat masih mengutamakan menggunakan buah impor. Selain itu, kualitas buah lokal kalah dengan buah impor. Atas kondisi itu, Bupati menginstruksikan instansi terkait berpartisipasi memberikan pemahaman kepada petani agar mampu memproduksi buah lokal berkualitas. ‘’Petani buah harus bisa menghasilkan buah berkualitas baik. Mulai cara penanaman, pemu-
pukan dan panen yang sudah cukup usia, sehingga buah lokal bisa bersaing dengan buah dari daerah lain,’’ katanya. Ke depan, kata Bupati Agus Suradnyana, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan Kabupaten Badung untuk penyerapan buah lokal Buleleng. Pihaknya ingin buah lokal Buleleng bisa diserap para pengusaha hotel dan restoran di Bali Selatan. Selain itu, Bupati merancang pemasaran buah Buleleng bisa masuk ke seluruh Bali. Untuk itu, ia mengaku sudah menyiapkan rencana menyelenggarakan pasar buah di Provinsi Bali. Dirinya berharap semua pihak bisa ikut menyukseskan program itu, sehingga buah lokal Buleleng itu bisa terserap dengan baik, dan kemudian diyakini kesejahteraan petani Buleleng akan meningkat. (mud)
Drs. I Wayan Mirta, M.Si. FAKULTAS Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Warmadewa (FISIP Unwar) kembali memberikan kesempatan kepada lulusan SMA/SMK untuk menempuh pendidikan tahun akademik 2020/2021. Hal ini dilakukan karena masih banyak lulusan SMA/SMK, terutama dari NTB dan NTT, belum sempat mendaftarkan diri karena dalam situasi pandemi Covid-19. Pendaftaran bisa dilakukan langsung ke Bagian Akademik. ‘’Sebenarnya jumlah mahasiswa baru kami tidak begitu menurun di tengah pandemi Covid-19 di tahun 2020 ini. Di
masing-masing prodi kita sudah menerima masing-masing 90 orang mahasiswa yang awalnya kami tergetkan 100 orang mahasiswa. Namun banyak calon mahasiswa dari Flores, Lombok, Papua yang menelepon kami bahwa mereka belum bisa mendaftar karena situasi Covid-19. Apalagi, koneksi internet yang masih menjadi kendala,’’ tandas Dekan FISIP Unwar Drs. I Wayan Mirta, M.Si., Sabtu (5/9). Meskipun demikian, beberapa trik sudah dilakukan untuk menggaet lulusan SMA/SMK, terutama di Bali untuk kuliah
di FISIP Unwar. Selain promosi lewat media sosial (medsos), mahasiswa juga dilibatkan untuk melakukan promosi. Salah satunya membentuk FISIP TV dengan mengadakan lombalomba dan pengabdian kepada masyarakat. Bahkan, ke depan pihaknya akan membuka pos di masing-masing kabupaten/kota di Indonesia bagian Timur. Sehingga calon mahasiswa yang ingin kuliah di Unwar tidak harus datang langsung ke kampus untuk mengikuti tes seleksi Penmaru. Namun, mereka akan mengikuti tes seleksi Penmaru di pos-pos terdekat. Sampai saat ini, FISIP Unwar yang terakreditasi B mengembangkan dua Program Studi Sarjana (Prodi S-1), yaitu Prodi Ilmu Pemerintahan yang merupakan prodi satu-satunya di Bali hingga NTT dan Prodi Ilmu Administrasi Negara. Ke depan pihaknya akan mengembangkan prodi lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Berbagai beasiswa disiapkan untuk mahasiswa. Seperti beasiswa Bidikmisi, Supersemar, Djarum, Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali selaku penyelenggara pendidikan tinggi Unwar dan beasiswa lainnya. (ad078)
Bawaslu Beri Peringatan ASN yang Tidak Netral di Pilkada
Amlapura (Bali Post) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Karangasem memberikan peringatan terhadap aparat sipil negara (ASN) dan tenaga kontrak di lingkungan Pemkab Karangasem. Alasannya, mereka diduga tidak nertal, karena mendukung salah satu pasangan calon yang akan bertarung di Pilkada 2020. Ketua Bawaslu Karangasem I Gede Putu itu secara undang-undang pihaknya belum Suastrawan, Minggu (6/9) kemarin memberikan sanksi atas kesalahan yang menegaskan, pihaknya menerima dilakukan, yang sudah tergolong tindaadanya laporan ASN yang menkan pelanggaran. Hanya masih bentuk dukung salah satu calon itu peringatan dulu. Karena itu, sejauh sekitar akhir Agustus lalu. ini atas kedua kasus tersebut hanya Bawaslu hanya mengambil dilakukan pencegahan. ‘’Keduanya tindakan pencegahan dengan kita berikan peringatan supaya cara memberikan peringatan tidak mengulangi hal itu. Kita kepada kedua oknum tersejuga memberitahukan kepada but ke kantor tempat mereka atasannya agar mengawasi bawabertugas. hannya,’’ pinta Suastrawan. ‘’Satu pegawai tenaga konDia menambahkan, atas kejadian trak dan satu lagi aparatur siplil ini, pihaknya kembali mengimbau negara (ASN) di salah satu kantor kepada pihak-pihak lainnya agar dilakecamatan dan kantor Dinas rang berpolitik praktis. Bukan Pemkab Karangasem. saja ASN, juga tenaga Keduanya diduga kontrak, PPPK, TNI/ melakukan aktiviPolri untuk tidak tas yang mendumelanggar ketentukung salah satu an yang ada. ‘’Apapaslon di media lagi saat ini sudah sosial facebook ada paslon. Supaya (FB),’’ ucapmereka ASN, tenanya. ga kontrak , PPPK, S u a s TNI/Polri tidak t r a w a n melakukan aktim e n vitas mendukung gatakan, ke masing-masing kendati paslon,’’ pesannya. Bali Post/kmb41 ada kasus (kmb41) I Gede Putu Suastrawan
Senin Umanis, 7 September 2020
Hari Ini, Paslon Wali Kota dan Wawali Dites Urine Denpasar (Bali Post) Keputusan Ketua KPU-RI No. 412/PL.02.2-Kpt/06/ KPU/IX/2020 mengatur tentang pedoman teknis standar kemampuan jasmani dan rohani serta standar pemeriksaan kesehatan jasmani, rohani, dan bebas penyalahgunaan narkotika. Oleh karena itu, pasangan calon (paslon) Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara dan Waki Wali Kota Kadek Agus Arya Wibaya mengikuti tes urine di RSUP Sanglah, Senin (7/9) ini. ‘’Besok (hari ini) dilaksanakan (tes urine) di RSUP Sanglah. Kami akan hadir dalam kegiatan tersebut,’’ kata Kepala BNNK Denpasar AKBP Sang Gede Sukawiyasa, Minggu (6/9) kemarin. Menurut AKBP Sang Gede, BNNK Denpasar ikut se-
bagai Pokja Pemeriksaan Kesehatan, salah satunya harus bebas atau bersih dari narkotika. ‘’Jadi kami terlibat dalam pemeriksaan tersebut,’’ ujar mantan Kepala BNNK Gianyar ini. Sementara itu, Kepala BNNK Badung AKBP Ny-
oman Sebudi mengatakan, paslon Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati I Ketut Suiasa akan melaksanakan tes urine pada Selasa (8/9). BNNK Badung merupakan anggota Pokja dan ketua timnya dari Dinas Kesehatan Badung. ‘’Jadi kami mengikuti aturan dari pokja tersebut,’’ ungkapnya. Adapun alur pemeriksaan bebas penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dalam rangka pemilihan caloh wali kota dan wakil wali kota serta calon bupati dan wakil bupati Provinsi Bali, yaitu tim pemeriksa akan melaksanakan wawancara kepada
‘’Kalau itu yang dikedepankan, saya yakin ekonomi bisa kuat. Negara yang kuat atau daerah yang kuat adalah daerah yang sektor produksinya lebih tinggi daripada konsumsinya,’’ ujarnya. Selain itu, katanya, jalur investasi juga perlu dipermudah. Bahkan investor bisa datang dari orang Bali yang mem-
bentuk semacam konsorsium untuk berinvestasi di tanah kelahirannya sendiri. Maka dari itu, obligasi daerah harus dihidupkan karena pemerintah daerah bisa mengeluarkan obligasi. Masyarakat yang memiliki dana lebih dapat membeli obligasi pemerintah daerah dengan bunga yang lebih tinggi dari deposito bank, sehingga masyarakat akan tertarik untuk membeli. Sementara pemerintah daerah akan mendapatkan
dana dari penjualan obligasi tersebut. Dana bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur termasuk ekonomi. Obligasi daerah bisa menjadi sistem pemertahanan ekonomi jangka pendek ketika pariwisata Bali kolaps. ‘’Tapi tidak banyak bupati, gubernur, wali kota yang tahu tentang obligasi daerah ini. Padahal, UU telah mengizinkan pemerintah daerah mengeluarkan obligasi,’’ tegasnya.
Terlepas menunggu tamu datang dari luar negeri, saatnya Bali berbenah. Suasana di jalan-jalan yang lengang merupakan kondisi Bali yang sesungguhnya tanpa pariwisata. Inilah momen yang tepat untuk mencari potensi lain selain pariwisata. Perlu ada riset, survei, riset terkait potensi di masingmasing daerah. Setelah dimaping, baru kemudian membuat strategi penguatan ekonomi Bali. (may)
Selain kasus masih bertambah seratusan orang, kembali dilaporkan kabar duka. Hampir dua pekan berturutturut mencatatkan tambahan korban jiwa akibat Covid-19, Bali melaporkan sebanyak 7 orang meninggal. Sama seperti sehari sebelumnya, kembali ada tiga kabupaten yang melaporkan tambahan dua korban jiwa yaitu Denpasar, Gianyar dan Bangli. Sedangkan satu korban jiwa lainnya dilaporkan dari Badung. Kumulatif kasus
meninggal 105 orang (1,69 persen). Rinciannya 103 WNI dan 2 WNA. Selain itu terdapat 90 pasien Covid-19 yang sudah sembuh. Jumlahnya lebih rendah dari tambahan kasus baru. Total kasus sembuh kini mencapai 5.017 orang (80,79 persen). Kasus aktif sebanyak 1.090 orang (17,55 persen). Mereka dirawat dan dikarantina di 17 rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering. Secara nasional, penambahan pasien Covid-19 baru juga
dilaporkan masih di atas 3.000 orang. Bahkan lebih banyak dari sehari sebelumnya. Jika dilihat dari data yang dilansir www.covid19.go.id, terdapat 27.979 spesimen yang diperiksa hingga pukul 12.00 WIB. Dengan demikian jumlah keseluruhan spesimen yang sudah diperiksa sebanyak 2.433.752. Dari puluhan ribu spesimen, jumlah kasus baru mencapai 3.444 orang. Kumulatif kasusnya sebanyak 194.109 orang. Lima besar provinsi terbanyak sumbang kasus baru adalah DKI Jakarta 1.176
orang, Jawa Timur 303 orang, Sumatera Barat 244 orang, Jawa Tengah 233 orang, dan Sulawesi Selatan 209 orang. Sementara itu, jumlah kasus sembuh masih bertambah. Tambahan kasus sembuh lebih sedikit dari kasus baru, mencapai 2.174 orang. Kumulatif kasus sembuh kini sebanyak 138.575 orang. Kasus meninggal bertambah 85 orang, sehingga totalnya menjadi 8.025 orang. Sementara kasus aktif saat ini sebanyak 47.509 orang. Untuk suspect sebanyak 89.701 orang. (iah)
JOB VACANCY LOWONGAN KERJA
PROPERTY
BIRO JASA
Kerja luar negeri, pasti berangkat WA 0813-7540-9869
Dijual Rumah Lokasi Renon Hub. 081339341200
paslon sebelum dilaksanakan pemeriksaan urine, dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan bebas penyalahgunaan narkotika. Pemeriksaan urine dilaksanakan dengan menggunakan rapid test tujuh parameter, meliputi methampetamine, amptemine, tertrahidrocanational, morphin/ opiat, kokain, benzoasipine, dan ketamine. Apabila ditemukan hasil pemeriksaan urine positif akan dilanjutkan ke Laboratorium Narkotika dan Psikotropika BNN. Hasil analisis laboratorium diserahkan ke tim pemeriksa kesehatan untuk dibahas di rapat pleno. (kmb36)
Permudah Jalur Investasi
Pasien Meninggal Tujuh Orang
B.BP.004.09.20.0000038
A marketing and comm. officer regr.for an Inter.School. Duties: show our incredbl.school through webs,managmnt,soc.med, dig.Publish.,& documenting how we meet our mission&values,Officer mst hv strong tech.&comm skills in Eng, & be confident work in a school environmt. Pls send CV to hr@ccsbali.com
B.BP.004.09.20.0000044
PROPERTY DIJUAL VILLA
Jual Murah Villa di Jimbaran Bali, S.Pool,3KT,3KM, Garasi. Rp.1,8M HP.08128888867 B.BP.031.09.20.0000062
DIJUAL RUMAH
B.BP.001.09.20.0000072
PROPERTY DIJUAL TANAH
Tnh 1Are Jl.TunjungSari & 4Are Lok.Baturiti H.08179721344 TP B.BP.001.09.20.0000073
Tnh 42,are Tmbk Byuh, global, 230jt , 081999231333 B.BP.001.09.20.0000088
BERAS BALI BALI BERAS Mau Jadi Reseler Beras Bali. WA 082118183588 G.01
CABE BALI BALI CABE Cabe Bali Organik per kilo Rp 15.000. WA 082118183588 G.02
SERVICE
Capaian Program Pembangunan Infrastruktur ‘’Saya perlu menyampaikan ini merupakan prestasi pertama kali melampaui Provinsi DKI Jakarta. Sebelumnya kita selalu di bawah Jakarta,’’ ujarnya. Koster menambahkan, angka pengangguran terbuka juga berhasil diturunkan menjadi 1,21 persen. Capaian ini pun menempati peringkat I terendah secara nasional. Lebih lanjut dikatakan, dua tahun kepemimpinannya telah berhasil pula mempertahankan Bali sebagai pulau dengan predikat destinasi pariwisata terbaik di dunia versi Trip Advisor tahun 2020. ‘’Jadi dalam masa pandemi Covid-19 ini, sedang berjalan diekspos oleh suatu travel bahwa tetap Bali mendapat predikat pariwisata terbaik di dunia,’’ terangnya. Menurut Koster, Bali juga meraih peringkat terbaik II secara nasional dalam Indeks Pembangunan Kebudayaan. Prestasi ini baru pertama kali diraih Pulau Dewata. Kemudian, Bali meraih peringkat I dari lima provinsi terbaik nasional dalam pelaksanaan program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi dari KPK-RI. Sejumlah regulasi yang telah diterbitkan juga terbukti berdampak positif di tengahtengah masyarakat. Seperti penerapan Pergub Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Penggunaan Busana Adat Bali telah berdampak pada peningkatan omzet penjualan produk busana adat Bali, di industri perajin dan pedagang naik 35-50 persen. Kemudian, terjadi peningkatan indeks Nilai Tukar Petani (NTP) dari 103 menjadi 105 pada tahun 2019. Kenaikan NTP berimbas pada pendapatan petani yang semakin meningkat. ‘’Ini merupakan hasil nyata dari penerapan Pergub Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali,’’ jelasnya. Koster menambahkan,
penggunaan dan usaha minuman destilasi arak Bali saat ini pun mulai menggeliat. Hal tersebut tidak lepas dari penerapan Pergub Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali. Prestasi lainnya, telah diperoleh Hak Kekayaan Intelektual sebanyak 38 sertifikat hak cipta dalam satu tahun yang diproses tahun 2019. Kemudian, penggunaan plastik sekali pakai telah berkurang signifikan mencapai 90 persen pada pasar modern, hotel, dan restoran, serta mencapai 35 persen pada pasar tradisional. ‘’Ini merupakan hasil nyata dari penerapan Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai,’’ terangnya. Sementara untuk prestasi kinerja tata kelola pemerintahan, Koster memaparkan Bali kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan kualitas semakin baik dalam tata kelola keuangan daerah dari BPKRI. Selain itu, meraih peringkat satu terbaik nasional dalam program MCP Koordinasi, Supervisi, dan Pencegahan Korupsi dari KPK-RI. Level ‘’3’’ (Integrated) untuk pelaksanaan program kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Nilai BB (Baik Sekali) untuk Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dari Kementerian PAN-RB. Nilai B (Baik) untuk pelaksanaan program Reformasi Birokrasi dari Kementerian PAN-RB. Akreditasi A (Paripurna) Tiga Rumah Sakit Pemerintah Provinsi Bali (RS Bali Mandara, RS Jiwa, dan RS Mata). Peringkat satu terbaik nasional tingkat kematangan kelembagaan unit kerja pengadaan barang dan jasa dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) RI. Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan pula capaian program pembangunan infrastruktur untuk memenuhi impian dan harapan krama Bali. Di antaranya
menyelesaikan pembangunan shortcut ruas jalan Singaraja - Mengwitani titik 3, 4, 5, dan 6, yang akan dilanjutkan pada titik 7, 8, 9, dan 10. Pembebasan lahan bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali sebesar Rp 193,5 miliar. Sedangkan pembangunan konstruksi jalan bersumber dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp 968 miliar. Kedua, telah dimulai pembangunan pelabuhan segitiga Sanur - Nusa Penida - Nusa Ceningan yang akan selesai pada tahun 2021. Pembangunan menggunakan dana dari APBN Kementerian Perhubungan dengan pagu anggaran Rp 450 miliar. Ketiga, telah dimulai tahapan pelaksanakan Program Pelindungan Kawasan Suci Besakih yang meliputi pembangunan gedung parkir dan penataan kawasan bencingah. Pembangunan dengan total anggaran Rp 900 miliar ini bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali sebesar Rp 400 miliar dan APBN Kementerian PUPR Rp 500 miliar. Keempat, telah mulai tahapan pelaksanaan pembangunan kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung. Tahun 2020 ini dimulai program normalisasi Tukad Unda, pembebasan lahan, dan penyusunan desain. Sumber pendanaan dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali, dan APBN Kementerian PUPR. Kelima, telah mulai pelaksanaan pengembangan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar sebagai tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2021. Sumber pendanaan dari APBN Kementerian PUPR. Menurut Koster, capaian ini patut disyukuri. Sebab, pembangunan infrastruktur yang membutuhkan dana besar dari APBN dan APBD Semesta Berencana Provinsi Bali ini tetap dapat dilaksanakan sesuai rencana di tengah pandemi Covid-19. ‘’Hal ini terwujud berkat perhatian dan dukungan kuat Presiden RI Bapak Ir. Joko Widodo beserta jajaran Kabinet Indonesia Maju,’’ jelasnya. (kmb32)
senin umanis, 7 september 2020
OPINI
Dari Bencana Menuju Bijaksana Oleh Ir. Adi Nugroho, M.M. MASIH terkait Covid-19. Sudah bosan sebetulnya kita mendengar pembicaraan tentang itu. Bahkan geram. Sama sekali tidak ada yang menghibur dari pemberitaan itu. Ancaman yang terus diberitakan semakin terasa tidak menakutkan, sementara harapan yang digulirkan juga semakin terdengar hanya sebagai lamunan kosong untuk menghibur diri sendiri. Enam bulan (jika dihitung sejak Maret 2020) sudah kita diombang-ambing oleh situasi yang tidak kunjung bisa dimengerti ini; sebetulnya sebesar apa ancamannya, dalam bentuk apa dan siapa yang terancam. Demikian pula; kapan (ancaman-ancaman yang tidak jelas) ini akan berakhir dan bagaimana akhirnya nanti ketika pandemi ini sudah tidak ada lagi. Hiruk-pikuk pembicaraan di koran, di televisi, di media-media sosial dan di berbagai tempat tongkrongan ketika orang antara sengaja dan tidak sengaja ngobrol, pun tidak kunjung mendatangkan pemahaman yang bisa diterima bersama. Saling menyalahkan bahkan turut memperkeruh kesemrawutan yang melelahkan ini. Jadi, sesungguhnya ke mana kejengkelan kita harus kita alamatkan. Apakah kepada butiran protein mikro kecil (karena kabarnya tidak bisa disebut sebagai makhluk hidup) virus SARS-Cov-2 yang merebak menjadi pandemi Covid-19, atau kepada cara kita dalam menghadapi pandemi itu? Yang jelas, pandemi Covid-19 ini kemudian dirasakan sebagai sebentuk bencana bagi dunia. Di Bali, bencana itu lebih nyata jika kita tengok angka pertumbuhan ekonominya. Setelah drop pada triwulan I 2020 dengan pertumbuhan negatif (belakangan lebih sering disebut sebagai ‘’kontraksi’’) -1,14%, lebih buruk lagi yang didapati pada triwulan II yaitu kembali terkontraksi, bahkan dengan besaran -10,98% atau 11% jika dibulatkan. Barangkali tidak semua orang bisa langsung merasakan derita yang dicerminkan oleh terpuruknya angka pertumbuhan tersebut. Apalagi pegawai pemerintah yang sekalipun sedang tidak boleh bekerja di kantor, gaji dan tunjangan yang diterima tetap genap. Tetapi coba tanyakan kepada mereka yang mata pencahariannya berada pada lingkup usaha perhotelan, tidak sedikit di antara mereka yang merasakan bahwa penyusutan perekonomian yang dialaminya hingga mencapai -100% atau tidak jauh dari itu. Itu pula yang kemudian cukup banyak diperbincangkan bahwa pariwisata adalah yang paling terpukul oleh merebaknya pandemi. Usaha perhotelan adalah usaha yang berada pada lingkup pariwisata, bersama dengan angkutan, industri kerajinan dan perdagangan. Bali sebagai wilayah yang lebih dari separuh (50,84% angka tahun 2015) perekonomiannya berasal dari aktivitas pariwisata, tentu saja yang paling harus menanggung derita, dengan menyusutnya perekonomian -10,98% ketika hampir semua provinsi lain masih bisa tumbuh positif sekalipun melambat. Mengapa lebih separuh perekonomian Bali berasal dari pariwisata dan apa salahnya? Itu juga sudah cukup banyak diperbincangkan, yaitu karena Bali mendapat keberkahan diminati oleh wisatawan, bahkan dari seluruh pelosok dunia. Tidak salah pula bahwa kemudian keberkahan itu menghidupi dan menjadi gantungan hidup masyarakat Bali. Yang sering mengemuka dalam memperbincangkan konteks ini di Bali adalah agaknya kita di Bali terlena oleh keberkahan pariwisata tersebut. Kita terlena bahwa keberkahan yang tercurah di Bali, bukan hanya pariwisata satusatunya. Sebagai bagian dari wilayah agraris, Bali juga sesungguhnya diberkahi pula dengan pertanian. Ini yang agaknya terabaikan dalam keterlenaan. Akibatnya, Bali seperti meninggalkan pertanian ketika terlena oleh godaan pariwisata. Gambaran itu cukup jelas terlihat dari sumbangan sektor pertanian pada perekonomian Bali yang terus menurun. Dari 21,95% pada 2002 menyusut terus hampir secara konsisten setiap tahun hingga menyisakan 13,53% pada 2019. Di saat sektor jasa yang didominasi pariwisata terus meningkat dari 62,61% pada 2002 hingga menjadi 69,54% pada 2019. Juga
tidak terasa ada yang salah, ketika semua berjalan normal. Tetapi ketika dihadapkan pada bencana seperti pandemi Covid-19 ini, baru terasa ada yang menyesakkan. Di tengah keterpurukan perekonomian hingga triwulan II 2020, ternyata sumbangan sektor pertanian tercatat meningkat menjadi 14,62% padahal sektor jasa yang didominasi pariwisata melambat menjadi 68,39%. Gambaran ini mengisyaratkan bahwa ketika menghadapi kesulitan, ternyata sektor pertanian tidak goyah dan bahkan bisa dipandang sebagai sebentuk benteng pertahanan dari keterpurukan yang lebih dalam. Dari situlah rasa sesak itu bermula. Coba saja jika selama ini kita cukup bijaksana memperlakukan sektor pertanian sejalan dengan kita memperlakukan pariwisata, barangkali perekonomian Bali bisa bertahan lebih baik dari ini. Pertanian bukanlah satu-satunya wakil dari sisi produksi pada sistem perekonomian. Masih ada pertambangan dan industri manufaktur. Karenanya untuk menjadi bijaksana, kita perlu terus memberi perhatian yang berimbang atas ketiganya dalam sistem perekonomian wilayah kita. Tetapi karena tidak/belum memiliki potensi pertambangan, tidak salah kiranya Bali cukup memperhatikan yang dua saja, yaitu pertanin dan industri manufaktur. Karena seperti halnya ditunjukkan oleh kinerja sektor pertanian, sektor industri manufaktur juga terbukti tidak goyah ketika perekonomian Bali dilanda keterpurukan. Dari 16,93% sumbangannya pada 2019, meningkat menjadi 16,99% pada triwulan II 2020 ketika perekonomian Bali terjerembab -10,98%. Secara umum, sekalipun tidak sederas penurunan sumbangan sektor pertanian, fluktuasi sumbangan sektor industri manufaktur di Bali juga mengindikasikan kurangnya dioptimalkan. Kembali, seandainya saja kita bijaksana dalam memperlakukan sektor industri bersama-sama dengan sektor pertanian di tengah keberkahan pariwisata, mungkin sistem perekonomian Bali memiliki ketangguhan yang lebih baik. Berkah pariwisata memang melenakan. Betapa tidak, semua seperti instan pada pariwisata. Apa yang dikerjakan hari itu, hari itu pula bisa dinikmati hasilnya. Sangat berbeda dengan industri manufaktur dan pertanian, yang membutuhkan keuletan untuk menekuninya. Padahal terdapat pula keberkahan di dalam keduanya. Adalah tidak bijaksana terlena hanya kepada satu keberkahan dengan mengabaikan keberkahan lainnya. Karenanya, nanti jika tekanan pandemi Covid-19 ini berlalu seperti yang kita inginkan, maka hendaknya kita di Bali bisa berlaku lebih bijaksana. Mengelola sistem perekonomian sedemikian rupa, sehingga tidak terlalu bergantung hanya pada pariwisata, tetapi mengimbanginya dengan sektor yang lain, sekurangnya pertanian dan industri manufaktur. Untuk itu, berbagai program perlu disiapkan sejak sekarang. Sehingga nanti, ketika kita dapatkan kembali zaman tanpa pandemi, kita bisa lebih siap, tidak tergagap-gagap lagi, dengan program perekonomian yang bijaksana. Kita masih belum tahu sampai kapan tekanan pandemi ini akan terus menyiksa kita. Mungkin memang tidak seorang pun tahu. Sebagai orang yang tidak tahu, tidak bijaksana pula jika kita mengabaikan semua dan menganggap tidak apa-apa hanya karena kita sudah tidak tahan menanggungnya lagi. Adanya anjuran menjaga jarak, sering mencuci tangan dan mengenakan masker, kiranya datang dari mereka yang lebih tahu. Karenanya cara bijaksana dari kita yang tidak tahu, adalah mengikuti anjuran mereka yang tahu, untuk maksud melindungi diri kita dan melindungi sekeliling kita. Jangan salahkan mereka yang ketakutan dan merasa terancam. Jangan pula terlalu disalahkan mereka yang sudah merasa tidak mampu menahan diri. Mari kita saling ketemu dan berinteraksi dengan saling menjaga. Seperti itulah barangkali yang disebut sebagai normal baru. Penulis, Kepala BPS Provinsi Bali
POJOK Dua tahun kepemimpinan Wayan Koster-Cok Ace, turunkan kemiskinan hingga wujudkan proyek infrastruktur. - Bukti kinerja jaga Bali *** Kasus baru Covid-19 di Bali masih di atas 100 orang. - Kuncinya disiplin dan patuhi imbauan pemerintah. *** Pemkab Buleleng targetkan buah lokal diserap hotel di Bali Selatan. - Hotelnya sementara masih tutup.
Pemimpin Mesti Bisa Menolong Rakyatnya KEBERHASILAN Bali menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran terbuka pada periode September 2019 hingga Maret 2020 merupakan hasil kerja keras Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Apalagi, hal ini terbaik di tingkat nasional. Angka kemiskinan berhasil diturunkan menjadi 3,78 persen dan menempati peringkat pertama dalam kelompok provinsi dengan angka kemiskinan terendah secara nasional. Dengan disampaikannya keberhasilan ini, beragam reaksi muncul di publik. Apalagi sekarang ini masih dalam suasana wabah Covid-19. Masyarakat menilai, di tengah pandemi Corona ini, tentunya angka kemiskinan semakin tinggi. Sebab, banyak karyawan di-PHK dan masyarakat tak berpenghasilan. Dalam akun Facebook @balipost, netizen berkomentar. Salah satunya meminta agar pemimpin di Bali bisa menolong rakyatnya, apalagi dalam situasi Covid-19 seperti sekarang ini. Berikut beberapa komentar para netizen. Surya Landung Angka kemiskinan di Bali bukannya terendah. Tapi menurun, menurun ke anak cucu.
dan penduduknya juga sedikit. Makane terendah. Terus kapan dapat BLT atau sembako? Tanya serius ini, jangan tersinggung.
Kadek Smiley Kalau sekarang zaman Covid, banyak orang miskin baru yang perlu bantuan. Karena tidak ada kerjaan, tak bekerja, asli tidak punya uang.
Guru Sukartha Kami bangga punya pemimpin yang bisa menolong rakyatnya saat kesusahan. Kalau pemimpin seperti Bupati Mahayastra di Gianyar itu baru hebat, tahu rintihan rakyat. Meskipun selama pandemi kami enggak pernah dapat bantuan apa pun. Kecuali dari desa adat kami sebanyak 20 kg beras. Tapi kami bangga punya bupati seperti Pak Agus itu. Saya akui itulah pemimpin Marhaenis ala Bung Karno.
Dewas Sutapa Pasti tukang survei palsu. Sudah tahu pertumbuhan ekonomi Bali minus 10 persen, orang miskin itu bertambah 10 kali lipat dari semula. I Ketut Wiranata Masih banyak penduduk miskin di Bali, khususnya Bali bagian rimur. Saya asli Seraya Timur bahkan akses infrastruktur belum merata dilakukan.
Muliastra Djelantik Kita harus maklum karena dalam situasi Corona. Kita harus memaklumi, tapi apa gebrakan Pak Gubernur dan tim untuk mengatasinya. Saya sebagai rakyat menunggu gebrakannya sebagai referensi untuk memilih kembali.
Ketut Suyasa Mungkin maksudnya saat ini orang miskin di Bali paling banyak dibandingkan periode sebelumnya.
Topan Penduduk Bali kurang lebih 4 juta jiwa. Menghasilan devisa Rp 100 triliun lebih. Namun masih ada masyarakat yang miskin.
Boyka Dari segi pendapatan daerah, enggak cocok di Bali sampai ada warga yang miskin dan rumahnya tidak layak huni. Para bule yang datang kembali, enggak percaya kalau di Bali ada masyarakat miskin.
Ketut Adnyana Tentu itu berdasarkan data yang angkanya dikumpulkan oleh instansi berwenang untuk pencatatan dan pelaporan. Setelah bulan Maret 2020, di mana pariwisata Bali mengalami tekanan yang sangat berat akibat pandemi Covid-19, kemungkinan datanya akan tidak baik. Akibat pengangguran yang bertambah besar-besaran di sektor pariwisa-
Addy Swastawan Terendah? Ya ya ya…percaya. Pulau kecil
ta, ini bisa jadi pemicu meningkatkan angka kemiskinan. Gusti Bagus Sasmara Jangan senang, di Bali jumlah yang miskin dibilang menurun. Padahal ukuran yang dipakai standar Bank Dunia hanya berpenghasilan $2 sehari sama dengan Rp 30.000. Apa bisa hidup hanya segini. Ade Putra Itu dapat data dari mana, saya pingin tahu. Coba kalau benar Pulau Dewata angka kemiskinannya paling rendah. Minta tolong tunjukkan. Rah Pondal Karena yang miskin itu sudah kebanyakan meninggal lantaran kekurangan/kemiskinan dan tidak tersentuh pemerintah. Makanya kemiskinan semakin rendah. Gusti Bagus Sasmara Apa tidak salah sejak melanda umumnya Indonesia dan khususnya di Bali banyak pengangguran. Ada yang berubah profesi jadi dokter bedah, bedah di sini dan bedah di sana. Jadi mandor kawat, kerja kendor makan tidak kuat. Agung Bayu Kurniawan Angka kemiskinan terendah, jadi di Bali tidak perlu dapat bantuan. Saputra Jaya Pratama Belajar irit karena situasi dan ini pelajaran yang sangat berarti bagi kita mungkin selama. Ini kita jor-joran dan tidak menghitungkan paceklik seperti situasi sekarang ini. Mudah-mudahan ke depan kita bisa menjadi manusia sederhana. Mang Nick Oh...datanya cuma sampeai Maret. Saya kira data terbaru. Masuk akal juga. Made Pinda Hebat!!! Rendah angka kemiskinan, apakah ada yang masih berpikir untuk makan besok?
Nangun Sat Kerthi Loka Bali
Desa Adat Guwang Kelola Pura Beji Pancoran Solas
DESA Adat Guwang Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar selama ini telah mengembangkan objek wisata Hidden Cenyon. Di areal objek tersebut krama desa adat setempat juga sudah melakukan penataan kawasan Beji Solas. Beji dengan 11 pancuran air ini diyakini dapat memenuhi doa yang memohon berkat. Sementara prajuru yang menjadikan mata air ini sebagai air dalam kemasan, telah memperoleh omzet ratusan juta rupiah setiap tahunnya.
B
endesa Adat Guwang I Ketut Karben Wardana menuturkan, air dari beji tersebut memang cukup besar. Apalagi dengan 11 pancuran sekaligus. Namun sebelum dikelola, air dari beji itu banyak terbuang sia-sia ke sungai. Nah saat mengawali pemerintahannya sebagai Bendesa Adat Guwang, di sanalah terbersit kenginginan mengelola beji tersebut. Tentunya berkat dukungan tokoh masyarakat dan prajuru desa adat setempat. ‘’Kami mulai persiapan itu sejak 2017. Dengan melakukan uji lab untuk memastikan kelayakan. Waktu itu juga didukung bantuan dari PUPR Provinsi Bali,’’ ungkapnya. Hasil lab pun memastikan air dari Beji Solas tersebut memenuhi unsur kelayakan untuk dikonsumsi. Selanjutnya disiapkan tempat untuk proses filterisasi hingga ultraviolet. Awal dibuka pada Juli 2018 lalu, sebagai promosi seluruh krama Desa Adat Guwang diberikan gratis untuk kemasan galon ukuran 19 liter. Desa Adat Guwang terdiri dari tujuh banjar, yakni Banjar Tegal, Buluh, Manikan, Tatag, Dangin Jalan, Sakih dan Banjar Wangbung. ‘’Sambutan krama kami saat itu sangat positif dan sampai saat ini hampir 90 persen krama Desa Adat
Guwang yang berjumlah 1.359 KK sudah berlangganan air kemasan ini,’’ ungkapnya. Diakui kini air tersebut hanya dijual kepada krama Desa Adat Guwang seharga lima ribu rupiah per galon ukuran 19 liter. Bahkan sampai saat ini diproduksi 300 galon setiap harinya. Tidak hanya itu, pihaknya juga memproduksi air botol kemasan ukuran 330 ml yang dinamakan Air Mineral Toya Beji Guwang. ‘’Kalau air kemasan botol ini biasa kami manfaatkan untuk kebutuhan di pura bila ada upacara termasuk juga di desa,’’ katanya. Diakui sampai saat ini omzet penjualan air kemasan tersebut mencapai Rp 411 juta lebih pada 2019 lalu dengan laba seratus juta lebih. Hasil dari penjualan tersebut dimanfaatkan untuk mendukung prosesi upacara di desa adat, sehingga kini krama desa adat setempat tidak pernah dikenakan urunan lagi untuk prosesi upacara. ‘’Maka ini juga akan kami jadikan sebagai Baga Usaha Praduen Desa Adat Guwang,’’ imbuhnya. Tidak hanya itu, pihaknya juga berencana menjual produk ini kepada pelanggan di luar wilayah Desa Adat Guwang. Namun pihaknya sedang menunggu proses izin dari BPOM, terutama untuk air kemasan 330 ml. Perlu diketahui, Beji Solas
yang berada pada satu kawasan dengan objek wisata Hidden Cenyon juga bisa dikunjungi wisatawan. Diyakini dengan malukat pada 11 pancuran ini dapat memberikan kesucian, serta mendapat berkat atas doa yang disampaikan. Diakui objek wisata Hidden Cenyon sendiri sampai saat ini sudah dibuka untuk tamu domestik. Namun, diakui, tingkat kunjungan tidak seramai sebelum pandemi Covid-19. Menyikapi kondisi ini pihaknya pun sudah menurunkan harga tiket kunjungan, khusus untuk tamu domestik. ‘’Itu sudah termasuk welcome drink dan guide yang akan mengantar selama mengunjungi areal wisata kami,’’ ucapnya. Upaya menjaga sumber mata air serta lingkungan alam sekitar ini tidak lain pula sebagai bentuk dukungan untuk program ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’. Mengoptimalkan sumber mata air ini sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Adat Guwang. ‘’Dengan visi dan misi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ ini kami di Desa Adat Guwang menggali potensi objek wisata hingga pengolahan air ini,’’ ujarnya.
’’Sambutan krama kami saat itu sangat positif dan sampai saat ini hampir 90 persen krama Desa Adat Guwang yang berjumlah 1.359 KK sudah berlangganan air kemasan ini.’’ I Ketut Karben Wardana
Karben Wardana mengaku situasi Covid-19 ini, pihaknya tidak hanya melihat sisi negatif, namun juga sisi positif. Terutama di Desa Adat Guwang kini banyak muncul wirausaha yang menjual hasil kerajinan hingga kuliner lawar plek khas Desa Adat Guwang. ‘’Kalau dulu kan banyak yang sibuk karena bekerja di pariwisata, tapi sekarang sejak dirumahkan warga kami kembali berwirausaha, salah satunya lawar plek, banyak yang ramai dikunjungi, termasuk penjualan lewat online,’’ ungkapnya. Nah dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19, pihaknya pun masih rutin memberikan sosialisasi kepada warga, terutama dalam pengguna masker. Diakui, warganya sampai saat ini mau tertib dengan imbauan pemerintah. ‘’Kalaupun ada yang lupa memakai masker, misalkan saat ngayah di pura, itu kami berikan dia masker. Jadi tidak sampai menyuruh warga pulang mengambil masker, karena kami sendiri masih memiliki stok masker, termasuk juga hand sanitizer,’’ tandasn y a . (nik)