terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
8 HALAMAN
NOMOR 86 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
sabtu pon, 28 november 2020 Kapolda Tidak Kompromi dengan Premanisme
balipost http://facebook.com/balipost
Giliran Bawaslu Tes Rapid Massal
BADUNG | HAL. 3
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Di Tengah Pandemi Warga Ramai Tukar Sampah dengan Beras
Puluhan personel di Sekretariat Bawaslu Jembrana mengikuti tes rapid, Jumat (27/11) kemarin. Seluruh staf hingga Komisioner Bawaslu Jembrana diwajibkan rapid test untuk memastikan bebas Covid-19. JEMBRANA | HAL. 4
Kapolda Bali, Irjen Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, menegaskan tidak ada kompromi terhadap aksi premanisme, penegakan hukum terhadap pelaku pungutan liar dan intimidasi akan ditindak tegas.
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
Di tengah Pandemi Covid-19 yang memicu kemerosotan ekonomi, masyarakat Banjar Mas, Desa Sayan, Kecamatan Ubud ramai mengikuti program menukaran sampah menjadi beras. Selain ditukar dengan beras, juga ada sampah plastik yang diuangkan kemudian ditabung. GIANYAR | HAL. 5
Bali Post/eka
GROUND ZERO - Suasana malam hari di kawasan Ground Zero, Kuta, Badung yang sepi wisatawan. Di masa pandemi Covid-19, sebagian besar usaha di kawasan ini tutup karena tidak ada kunjungan wisatawan.
Kuta Menjaga Harapan Saat Mati Suri
‘’KUTA menjadi kota hantu, sepi dan gelap.’’ Kalimat ini di awal pandemi sekitar awal April menjadi perbincangan hangat di Bali. Yang menyanggah predikat ini pun tak banyak. Kenyataanya memang begitu. Pelan-pelan namun pasti, Kuta memang makin gelap dan makin sepi. Video jalan-jalan di Kuta yang lengang dan suasana malam yang gelap, seperti layaknya hari raya Nyepi sangat mudah diakses di media sosial. Kurun waktu delapan bulan terakhir, Kuta mati suri seiring dengan makin gelapnya hotel-hotel dan sepinya jalan-jalan dan Pantai Kuta.
D
elapan bulan berlalu, menyisakan harapan semu bagi warga Kuta yang sempat tenggelam di antara ribuan turis asing. Warga lokal justru menjadi bagian kampung internasional. Pencari rezeki berdatangan di wilayah Kabupaten Badung, Bali ini. Di awal pandemi, sekitar April tak banyak yang merasa khawatir terhadap nasib Kuta-- kota uang meng-
gerakkan ekonomi Bali dan pusat lapangan kerja bagi generasi muda Bali. Pelaku bisnis di sektor pariwisata memprediksi paling mati suri berlangsung sebulan atau paling lama dua bulan. Kenyataannya ternyata beda. Bulan berganti bulan, memasuki Juni dan Juli, Kuta benar-benar gelap. ‘’Saat itu, kami terpaksa mematikan lampu-lampu di kamar hotel dan bar termasuk restoran. Ini
kami lakukan untuk bertahan. Saat itu, masa paling gelap bagi Kuta,’’ ujar Ketua DPD Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali, Dr. Yoga Iswara, saat Bali Post jalan-jalan di kawasan Kuta. Banyak yang bilang, pelaku pariwiasata di ambang ‘’kematian’’. Bahkan, ketika Bali Post melintas di seputaran Ground Zero, monumen ini seolah menjadi identitas Kuta saat
’’Bahkan, harapan baru pada Desember mulai dirasakan. Pesanan kamar sudah ada yang sampai 30 persen. Ini untuk di kawasan Seminyak. Namun, di Kuta yang relatif ketat persaingannya, suasananya belum menggembirakan. Hotel-hotel kecil masih sulit bercahaya. Kami berharap bisa menjaga cahaya yang mulai dirasakan di Kuta.’’ Dr. Yoga Iswara
Gencarkan 3T di Kalangan Pelaku Pariwisata dra, meliputi pengelola hotel, restoran, transportasi, dan destinasi berikut dengan karyawannya, serta pramuwisata/guide. Jumlah yang disasar untuk tes swab berbasis PCR mencapai 100 ribu lebih. Tes dilakukan secara bertahap. “Sekarang sedang berjalan dikoordinir oleh GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia) Bali,” jelasnya. Hal. 7 Menumbuhkan Kepercayaan Wisatawan
Denpasar (Bali Post)Pemprov Bali lewat Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 terus menggencarkan upaya 3T atau tracing, testing, dan treatment. Salah satunya dengan melakukan testing atau pemeriksaan RT-PCR terhadap para pelaku pariwisata di Bali. “Pelaku pariwisata sudah mulai kita swab, sedang berjalan,” ujar Sekda Provinsi Bali selaku Ketua Harian Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Kamis (26/11). Pelaku pariwisata yang dimaksud, l a n j u t Dewa InDewa Made Indra
Bali Post/dok
Wayan Wasista
I Gusti Ngurah Ardita
ini. Monumen yang awalnya didirikan sebagai kenangan terhadap Bom Bali I, 12 Oktober 2002 lalu, seolah hadir lebih awal menggambarkan suasana Kuta saat ini. Monumen Ground Zero yang bertahuntahun menjadi titik kumpul wisatawan selain Pantai Kuta kini benar-benar zero alias kosong. Jalan–jalan di kawasan Kuta seperti Jalan Pantai Kuta, Jalan Legian dan Gang Popies yang dulunya sesak wisatawan nyaris tanpa wisatawan. Saat Bali Post melintas dan sengaja jalan-jalan di kawasan ini, hanya satu dua wisatawan yang terlihat. Selebihnya, hanya terlihat deretan toko yang sepi. Ada beberapa toko yang buka, namun nyaris tak ada wisatawan yang datang. Penunggu toko suvenir menghabiskan waktu duduk di kursi plastik, sebelum menutup tokonya
Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati kembali. ‘’Pasar seni juga sudah buka, namun masih sangat sepi,’’ ujar Bendesa Adat Kuta, Wayan Wasista, kepada Bali Post. Ia mengatakan, kesepian kini menjadi keseharian kota pusat wisatawan itu. Pandemi yang mewabah mulai awal April di Bali, menurutnya telah mengubah wajah kawasan pariwisata internasional Kuta. Hal. 7 Tanpa Kunjungan Wisdom
Meriahkan HUT Korpri
Pemkot Gelar Webinar ”Adaptation for New Success” D A L AM r a n g k a m e nyambut HUT ke-49 Korps Pegawai Repulik Indonesia (Korpri), Dewan Pengurus Korpri Kota Denpasar menggelar webinar dengan tema “Adaptation for New Success” di Graha Sewaka Dharma, Jumat (27/11) kemarin. Wali Kota Denpasar, I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, didaulat menjadi salah satu pembicara dalam webinar ini. Di samping itu juga melibatkan pembicara Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Denpasar, I Wayan Sudiana, Psikolog Ida Ayu Alit Maharatni dan Content Creator Puja Astawa. Wali Kota Denpasar, I.B. Rai Dharmawijaya Mantra menyampaikan, adaptasi merupakan kunci dari kesuksesan di masa pandemi Covid-19 ini. Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melakukan adaptasi terhadap kemajuan sistem pelayanan kepada masyarakat di masa pandemi. “Di masa pandemi Covid-19, Pemkot Denpasar dituntut melaku-
kan adaptasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan inovasi pelayanan kepada masyarakat sehingga muncul rasa aman dan meningkatkan kepercayaan dari masyarakat,” ujarnya. Rai Mantra menambahkan, pandemi Covid-19 ini merupakan masalah seluruh dunia dan dampak lebih besarnya yaitu dampak psikologis dari masyarakat. “Tetap waspada dan tentunya harus beradaptasi dengan protokol kesehatan untuk menyelamatkan diri sendiri keluarga dan orang di sekitar serta yang paling terpenting yaitu kesadaran diri sendiri untuk beradaptasi terhadap segala perubahan,” katanya. Rai Mantra turut mengapresiasi kinerja dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Pengurus Korpri Kota Denpasar serta seluruh anggota Korpri di Kota Denpasar yang telah beradaptasi dengan reformasi birokrasi di Kota Denpasar. Hal. 7 Birokrat Wajib Ikuti
WEBINAR - Wali Kota Denpasar, I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, saat menjadi pembicara webinar “Adaptation for New Success” di Graha Sewaka Dharma, Jumat (27/11) kemarin.