Edisi Minggu 17 Nopember 2019 | balipost.com

Page 1

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha

HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

12 HALAMAN

NOMOR 79 TAHUN KE 72 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

MINGGU UMANIS, 17 november 2019

balipost http://facebook.com/balipost

@balipostcom http://twitter.com/balipostcom

@balipost_com http://instagram.com/balipostcom

Karyawan Karaoke Dites Urine

Gembelan Rindik

Merekam Keindahan Cupang

Upaya menumbuhkan kesadaran antinarkoba terus digencarkan BNNP Bali. Karyawan tempat hiburan malam (THM) New Bahari Karaoke, Denpasar Selatan, Sabtu (16/11) kemarin, dites urine.

Bali Orti edisi kali ini membahas gambelan rindik. Dulu, gambelan ini dinamakan gerantang. Benarkah bisa dipakai terapi kesehatan? BALI ORTI | HAL. 7

Ikan cupang sangat populer di kalangan penghobi fotografi. Diperlukan kompetensi khusus bagi fotografer untuk menjempret objek ini.

DAERAH | HAL. 3

Fotografi | HAL. 8

Jokowi Dikritik, Ahok Ditolak

Jakarta (Bali Post) -

Presiden Jokowi kembali menuai kritik. Setelah dikritik pemborosan dengan memilih sejumlah wakil menteri, kini Jokowi dikritik dengan rencana masuknya nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan memegang posisi penting di BUMN. Informasi yang kini beredar luas menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, akan menduduki kursi Komisaris Utama di Pertamina. Rencana ini menuai kritikan dan komentar. Salah satunya dari Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati. Dia mengatakan, pemilihan Ahok untuk menjadi bos di salah satu perusahaan pelat merah itu harus dilakukan secara transparan. Sebab, kata Dia, BUMN adalah perusahaan milik negara, bukan pemerintah. “Sekarang tinggal ditanyakan, pemilihan Ahok menjadi salah satu kandidat CEO BUMN itu atas dasar apa? Apakah atas dasar karena perwakilan atau mengakomodasi kepentingan politik, kepentingan siapa?” kata Enny Sabtu (16/11) kemarin. Tata kelola BUMN, kata dia, juga harus dilakukan secara profesional dan kompeten. Makanya, pemilihan tersebut harus bebas dari kepentingan politik, kepentingan apa pun di luar kepentingan untuk memajukan perusahaan pelat merah tersebut. Hal. 11 Atas Kompetensi

Maluku Utara dan Manado Diguncang Gempa Susulan

BPM/ist

Maluku (Bali Post) Pasca-Maluku Utara diguncang gempa bermagnitudo 7,4 SR, Jumat dan Sabtu (16/11) kemarin, Maluku Utara, Minahasa Tenggara, dan Manado kembali diguncang gempa susulan. Puluhan bangunan diinformasikan mengalami kerusakan. Gempa bumi bermagnitudo 5,9 mengguncang Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu kemarin. Gempa terjadi pada pukul 17.19 WIB. Episenter gempa terletak pada koordinat 1.67 LU, 126.34 BT (137 kilometer timur laut Bitung, Sulut), dengan kedalaman 35 kilometer. Gempa ini merupakan gempa susulan pascagempa 7,1 di Laut Maluku,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Edward Henry Mengko, saat dikonfirmasi Sabtu kemarin. BMKG juga mencatat, pascagempa magnitudo 7,1 di Laut Maluku, telah

terjadi 177 kali aktivitas gempa susulan (aftershocks). Gempa susulan ini magnitudo dan kedalamannya bervariasi. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, mengatakan, jumlah bangunan rusak ringan akibat dilanda bencana gempa bumi di Maluku Utara dan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara bertambah. Berdasarkan pantauan dari Pusdalops BNPB, terdapat penambahan bangunan rusak dari 19 unit bangunan rusak ringan menjadi 36 unit bangunan rusak ringan. Gempa selain menimbulkan kerusakan di Maluku Utara juga menyebabkan kerusakan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara,” ujarnya dalam keterangan resmi, semalam. Hal. 11 Korban Luka Ringan

Perkuat Ekosistem Pengusaha Muda Bali Suatu negara dikatakan sejahtera jika minimal dua persen penduduknya berwirausaha. Saat dimulainya Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) pada 2009, jumlah wirausaha di Tanah Air 0,18 persen. Setelah gerakan tersebut, berdasarkan data yang dirilis Kemenko 2018 lalu mencapai 3,65 persen persen penduduk Indonesia berwirausaha.

BPM/eka

WIRAUSAHA - Wirausaha muda SMAN 8 Denpasar memaparkan produk usahanya kepada Satria Naradha saat SMAPAN Fair 2019.

I Kadek Agus Sudiwijaya Jadi Petani pada Usia Muda PEKERJAAN petani kurang begitu diminati oleh kaum muda. Keseharian petani yang harus bergelut dengan panas dan lumpur menjadi salah satu alasan sebagian besar anak muda lebih memilih pekerjaan lain. Namun, tidak demikian dengan I Kadek Agus Sudiwijaya. Pria yang tinggal di Banjar Tanggahan Peken, Desa Susut itu justru meninggalkan pekerjaannya sebagai desain grafis dan memilih jadi petani kopi saat usianya masih terbilang muda. Agus menuturkan dirinya mulai terjun menjadi petani kopi sebelas tahun yang lalu, saat usianya 27 tahun. Sebelumya, dirinya pernah bekerja di sebuah perusahaan kargo di Ubud sebagai desain grafis. Ia akhirnya memilih menekuni pekerjaan sebagai petani karena melihat kehidupan

petani kopi yang bisa bekerja sendiri tanpa terikat waktu kerja. “Kebetulan istri saya dapat tugas menjadi perawat di puskesmas Desa Batukaang (Kintamani). Karena saya tinggal di sana dan hidup dengan petani-petani kopi, saya punya keinginan jadi petani. Saya melihat rasanya enak kerja sendiri tanpa ada waktu yang membebani,” ungkapnya Sabtu (16/11) kemarin. Hal. 11 Fokus Pertanian

ANGKA ini lebih mengejutkan di Kota Denpasar mencapai angka 4 persen. “Sebelumnya, Singapura sudah 5 persen, Malaysia 4 persen, Jepang 7 persen, kita baru 0,18 persen waktu itu,” ujar Sutrisna Dewi dari Indonesia Council for Small Business (ICSBI) sekaligus Inkubator Bisnis Universitas Udayana, Jumat (15/11) lalu. Memang standar minimal Bali sudah terlampaui yaitu 4 persen penduduk telah berwirausaha, namun jika

dibandingkan dengan negara lain yang sudah mencapai 11 persen penduduk berwirausaha, maka Bali ataupun Indonesia masih ketinggalan. Melihat kondisi kewirausahaan, maka sangat penting jiwa kewirausahaan bagi generasi milenial terus dibangun. Kata Sutrisna Dewi perlu lebih banyak pengusaha muda yang ditumbuhkan kembali. Hal. 11 ”Oversupply” Tenaga Kerja

Didukung Ekosistem Sekolah

EKOSISTEM di sekolah khususnya SMA juga telah mendukung ekosistem kewirausahaan. “Sekolah ini memberi ruang pada anak–anak untuk berekspresi, menanamkan jiwa kewirausahaan, pengembangan selanjutnya kembali pada talenta mereka. Jika ada di antara anak–anak yang memiliki kelebihan–kelebihan khusus, dari inovasinya kita akan cobakan dengan dunia industri,” ujar Ketut Suyastra, Kepala SMAN 8 Denpasar, saat Smapan Fair 2, Sabtu (16/11) kemarin. Smapan Fair adalah salah satu wadah, ruang, dan waktu pada anak–anak didiknya. Dengan korban sekian hari tidak belajar, namun banyak ilmu yang didapatkan seperti cara memimpin, bekerja sama, bekerja keras ada di Smapan Fair. Hal. 11 Bebas Berkreativitas

Kiat Tabanan Cetak Petani Muda

Padukan Sektor Pertanian dengan Pariwisata Kurangnya minat generasi muda menggarap bidang pertanian mendapat atensi dari Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti. Kondisi ini tentu saja menjadi sesuatu yang kontradiktif, mengingat Tabanan hingga kini masih menyandang predikat sebagai lumbung berasnya Bali. PERLU ada perubahan mindset di kalangan generasi muda agar mau bekerja di sektor pertanian yang sebenarnya sangat potensial dikembangkan di Tabanan. Untuk mendengar aspirasi masyarakat, Pemkab Tabanan melalui instansi terkait kerap turun ke masyarakat. Dengan harapan nantinya akan diperoleh solusi, bagaimana pertanian di Tabanan tetap eksis. Mengingat sekarang ini, yang menjadi petani di Tabanan adalah merekamereka yang berusia lanjut. Salah satunya adalah mengubah mindset generasi muda untuk lebih tertarik berkecimpung di bidang pertanian. Baik itu dengan meningkatkan keuntungan melalui penggunaan teknologi. “Pertama-tama kita harus mengubah mindset. Bagaiamana pertanian tersebut menjadi mata pencaharian yang menguntungkan bagi masyarakat,” kata Eka Wiryastuti belum lama ini. Bupati juga mengatakan, semua program yang dimiliki pemerintah sekarang ini lebih berpihak kepada petani. Seperti Gerakan

Pembangunan Pertanian Serasi (Gerbang Pangan Serasi). Dengan harapan mampu merangsang dan memberikan semangat kepada masyarakat, bahwa pertanian tidak hanya milik generasi tua. Cara lain untuk bisa mempertahankan pertanian di Tabanan, adalah dengan mengembangkan desa wisata. Objek wisatanya adalah sawah dan masyarakatnya bertindak sebagai pelaku pariwisata. “Dengan menjadikan sawah sebagai objek wisata, diharapkan tradisi dan adat budaya yang telah diwariskan tetap terjaga,” ujarnya. Keberadaan desa wisata juga akan disinergikan dengan keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang saat ini sudah terbentuk di 93 desa. Semua desa nantinya juga memiliki BUMDes yang bisa menjalankan program desa wisata sehingga punya pola yang jelas dan sesuai dengan potensi yang dimiliki masyarakat di setiap desa. Hal. 11 Potensi Alam

BPM/dok

PERTANIAN - Pertanian dipadukan dengan wisata akan menggairahkan anak muda menggeluti sektor pertanian.


2

Minggu Umanis, 17 November 2019

Pembuang Sampah Sembarangan agar Ditindak Negara (Bali Post) Hingga saat ini, sampah masih menumpuk di setiap sudut Jembrana. Dewan setempat menilai ini terjadi karena tidak adanya ketegasan dalam penindakan terhadap pembuang sampah sembarangan. Serta kurangnya petugas kebersihan sehingga penanganan dan pengelolaan sampah tidak maksimal. Guna meminimalisasi adanya pembuangan sampah sembarangan di Jembrana, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jembrana berencana menerapkan sanksi bagi pembuang sampah sembarangan pada akhir 2020 nanti. Pemberlakuan sanksi itu didasari Peraturan Daerah (Perda) Jembrana nomor 8 tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jembrana I Wayan Sudiarta, belum lama ini mengatakan untuk menerapkan sanksi dalam perda yang sudah ada sejak 2013 lalu itu diperlukan waktu, karena akan berhadapan dengan masyarakat. Pihaknya saat ini hanya bisa melakukan sosialisasi dan belum bisa melakukan eksekusi. Apalagi, dirinya juga baru menjadi Kadis LH per Februari 2019. Pihaknya akan menggencarkan edukasi dan sosialisasi. Termasuk untuk sosialisasi, pihaknya ada program lomba kebersihan desa. Sementara itu, perda sampah hingga saat ini dinilai masih menjadi macan kertas. Wakil Ketua DPRD Jembrana Made Putu Yudha Baskara meminta agar Peraturan Daerah (Perda) nomor 8 tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah diber-

lakukan. Baskara mengatakan, pihaknya melihat masalah sampah di Jembrana sudah sangat serius. Sehingga harus segera mendapat penanganan lebih serius. Menurutnya, penanganan masalah sampah sejatinya sudah ada dan dibuktikan dengan dibuatnya perda. Hanya, kurang serius dalam pelaksanaan. Ini juga dibuktikan masih banyak yang membuang sampah sembarangan tanpa ada rasa takut. Pihaknya mendesak agar sanksi terhadap warga yang membuang sampah sembarangan segera diberlakukan. “Segera diterapkan. Percuma ada perda tapi larangan membuang sampah tidak ada,” tandasnya. Baskara juga mengatakan dengan tidak adanya sanksi, warga masih bebas membuang sampah di mana saja, bahkan ke sungai yang salah satunya diakibatkan kurang seriusnya dalam penerapan perda. Pihaknya sangat mendukung dalam mencapaian visi misi pemerintah daerah. Apalagi masalah sampah khususnya merupakan tanggung jawab bersama. Namun, harus jelas dulu berapa persen yang sudah tercapai. (kmb)

BPM/kmb

MENUMPUK - Sampah yang menumpuk di pinggir sungai di Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo hingga Sabtu (16/11) kemarin, belum diangkut.

BMKG Perkuat Sistem Informasi Peringatan Dini Tsunami Denpasar (Bali Post) Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System) yang sering disebut InaTEWS telah dioperasikan oleh BMKG di Kantor Pusat Kemayoran, Jakarta sejak 2008. Pada tahun 2009, back-up sistem ini telah dibangun di Denpasar, Provinsi Bali. “Back-up sistem ini sangat vital, karena harus kita siapkan dengan ‘skenario terburuk’ apabila Jakarta lumpuh karena bencana atau berbagai kendala, maka pengendalian Sistem Peringatan Dini Tsunami akan segera diambil alih oleh BMKG Balai Besar Wilayah III di Denpasar,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Sabtu (16/11) kemarin. Dalam rangka memperkuat sistem peringatan dini di Indonesia, saat ini, BMKG sedang dalam proses merapatkan jaringan sensor-sensor gempa bumi. Saat ini, sensor yang telah beroperasi sebanyak 176 sensor, akan diperbanyak menjadi 585 sensor di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2020. Khususnya di Provinsi Bali, dikatakan pada tahun 2019 ini sudah dibangun 2 shelter seismik, dan sedang disiapkan untuk instalasi dua seismograf guna memperkuat jaringan pengaman sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami di Provinsi Bali. Dua shelter tersebut berada di Kecamatan Kintamani, Bangli dan Nusa Penida, Klungkung. “Dua shelter ini dibangun sebagai bentuk dukungan BMKG terhadap pertumbuhan pariwisata Bali yang terus meningkat setiap tahunnya,” ungkap Dwikorita Karnawati saat melakukan kunjungan kerja ke Bali. Dalam kunjungan tersebut, Dwikorita juga menginformasikan bahwa BMKG Bali sebagai back up nasional In-

aTEWS serta menyampaikan program-program yang sudah berjalan dan akan dilanjutkan di Provinsi Bali, seperti Sekolah Lapang Iklim (SLI), Sekolah Lapang Nelayan (SLN), dan Sekolah Lapang Geofisika (SLG). Pada kesempatan tersebut, Dwikorita juga menyampaikan bahwa Bali menjadi salah satu prioritas penguatan, dikarenakan Bali sebagai destinasi wisata internasional perlu memberikan rasa aman dan nyaman terhadap wisatawan domestik maupun asing, Bali juga mempunyai infrastruktur komunikasi dan sistem kelistrikan yang cukup stabil. Selain itu, Bali juga memiliki tingkat keamanan yang cukup baik juga didukung oleh jumlah SDM operasional yang lebih banyak dan memiliki pengalaman yang baik dalam segi pengolahan dan analisis gempa bumi. Dari segi sarana dan prasarana pun di Bali memiliki fasilitas yang lebih lengkap. Hal ini menjadi pertimbangan untuk menjadikan Bali sebagai back up sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) selain Jakarta. Untuk itu, di Bali akan dibangun sistem yang sama dengan InaTEWS Jakarta. Sistem yang dibangun, antara lain, Sistem Pengolahan (SeisComP3) dengan fitur-fitur terbaru serta Sistem Modelling Tsunami (TOAST) yang sudah dilengkapi dengan 18.000 skenario di seluruh Indonesia. Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Taufik Gunawan, merekomendasikan untuk mengantisipasinya dengan menyiapkan tim dari Dinas Kebersihan di pesisir barat Pulau Bali dan menyiapkan jaring untuk memfilter sampah di laut sehingga tidak masuk ke area pantai tempat wisatawan berkunjung. (win)

Isi Waktu Luang, Para Lansia Bantuan Desa Adat Bisa untuk Pemberdayaan Daur Ulang Kaleng Bekas MASA lansia biasanya masa para orang tua bebas dari beban dan tanggung jawab. Namun di balik itu, banyak lansia/orang tua yang

masih menjadi tulang punggung keluarga bahkan hidup dalam penderitaan. Ada pula lansia yang tidak ingin berdiam diri dan ingin tetap

BPM/kmb

KALENG - Kegiatan mendaur ulang dan membersihkan kaleng bekas yang akan dijadikan tempat lilin dilakukan para lansia di Munduk Anggrek, Desa Yehembang kauh Kecamatan Mendoyo.

berdaya juga berkreativitas sesuai keinginan masingmasing. Baik majejahitan, jadi serati banten, bahkan memulung. Seperti yang dilakukan sekumpulan lansia di Dusun Munduk Anggrek Kaja, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana ini. Sekitar 10 orang lansia berkumpul dan mendaur ulang kaleng bekas. Kaleng bekas itu akan dijadikan tempat lilin oleh satu pengusaha di Yehembang. Tugas para lansia hanya membersihkan stiker kaleng bekas yang dikirim menggunakan truk tersebut ke sebuah lahan. Kayan Niti (65) lansia dari Dusun Munduk Anggrek mengaku kalau kumpulan lansia itu bekerja mendaur ulang dengan membersihkan kaleng bekas sejak dua tahun lalu. Mereka dibayar Rp 1.000 per kaping. “Tu-

gas kami tidak berat. Cuma membersihkan tumpukan kaleng yang masih berisi stiker tersebut. Jika sudah bersih nanti dikirim lagi ke perusahaan di Yehembang,” jelasnya. Hal senada dikatakan nenek Nyoman Murni, Ketut Badri, Wayan Serti dan lainnya. “Biasanya yang kumpul lansianya 10 orang. Tapi hari ini ada yang absen karena ada kegiatan adat. Ada juga satu atau dua masih muda,” kata Kayan Niti. Meskipun bayarannya murah, Rp 1.000 per kaping namun mereka senang masih bisa beraktivitas di masa tua. “Ya bisa kumpul di sini sambil gesah-gesah. Kalau diam nanti bisa mikir macammacam dan stres. Lebih baik cari kegiatan,” kata Ketut Badri terkekeh. Mereka mengaku tidak mampu lagi bekerja berat sehingga hanya kegiatan seperti itu yang bisa dilakukan. (kmb)

Jaminan Kesehatan Cegah Kemiskinan Baru Denpasar (Bali Post) Jaminan kesehatan jika dilihat dari definisi WHO harus memenuhi beberapa kriteria yaitu aksesibilitas pelayanan, kualitas pelayanan dan proteksi finansial. Adanya jaminan kesehatan yang menjamin masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan ini juga menjadi salah satu cara mencegah terjadinya kemiskinan baru. Deputi Direktur BPJS Kesehatan wilayah Bali, NTB dan NTT, dr. I Made Puja Yasa, AAK., mengatakan, jaminan kesehatan mencegah terjadinya kemiskinan baru dapat dilihat dari contoh pasien cuci darah. Menurutnya dulu ketika belum ada jaminan kesehatan universal yaitu JKN yang diterapkan pemerintah, pasien cuci darah harus mengeluarkan biaya yang besar untuk menjalani proses cuci darah. Imbasnya, mereka harus menjual harta benda miliknya untuk bisa berobat. ‘’Di sinilah peran jaminan kesehatan dalam

hal ini JKN. Dengan membayar premi yang disesuaikan dengan daya beli masyarakat, sudah bisa mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa mengeluarkan biaya yang besar,’’ jelas Puja. Untuk bisa memenuhi standar WHO mengenai jaminan kesehatan, pihak pemerintah telah berusaha mening-

katkan dan menambah fasilitas kesehatan sehingga bisa menjangkau seluruh daerah dan berkualitas. ‘’BPJS dalam hal ini menerapkan kualitas faskes yang bekerja sama. Mereka harus terakreditasi dan setidaknya memenuhi 80 persen kualitas yang ditetapkan,’’ ujarnya. Dengan terakreditasi tentu kualitas layanan akan menyusul. Syarat lain standar WHO adalah proteksi finansial. Dalam hal ini dalam membayar premi, pemerintah harus memikirkan daya beli masyarakat. Untuk saat ini, premi JKN sudah disesuaikan dengan memikirkan daya beli masyarakat. ‘’Premi saat ini yang dinaikkan sebenarnya hanya sekitar 58 persen dari premi ideal. Premi yang ditetapkan saat ini disesuaikan dengan daya beli masyarakat dan ada subsidi dari pemerintah,’’ BPM/san papar Puja. dr. I Made Puja Yasa, AAK

Dengan tercapainya proteksi finansial juga mencegah terjadinya penambahan angka kemiskinan baru akibat masyarakat mengeluarkan dana besar untuk berobat. ‘’Penyakit-penyakit kronis dan terminal seperti kanker, cuci darah, penyakit jantung saat ini masih banyak di masyarakat. Penyakit ini memerlukan dana yang besar. Jika tidak ter-cover jaminan kesehatan, tentu masyarakat membutuhkan biaya besar untuk bisa berobat yang berimbas nantinya menambah angka kemiskinan,’’ jelas Puja. Ia menjelaskan BPJS Kesehatan pada dasarnya berperan sebagai penerima pendaftaran peserta JKN, kolektif iuran dan pembayaran klaim. Dengan adanya penambahan premi ini, diyakini akan semakin memperlancar pembayaran ke faskes yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan tentunya akan memperlancar operasional faskes dan berimbas pada kualitas layanan yang diterima peserta JKN nantinya. (san)

Denpasar (Bali Post) Masing-masing desa adat di Bali akan diberi bantuan Rp 300 juta pada tahun 2020. Peruntukan bantuan tersebut diharapkan tidak saja untuk kepentingan adat seperti membangun infrastruktur di pura. Tapi ke depan juga bisa diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat desa adat itu sendiri. “Nanti kan ada persentase, untuk infrastruktur berapa, untuk pemberdayaan berapa, untuk upacara berapa,” ujar anggota Komisi IV DPRD Bali, I Nyoman Budiutama, di Denpasar, belum lama ini. Menurut Budiutama, bantuan desa adat jika dipakai untuk pemberdayaan tentu dapat mengangkat derajat ekonomi masyarakat setempat. Hal ini sekaligus menjadi

upaya untuk mengurangi angka kemiskinan. Pemberdayaan yang dimaksud bisa berupa pelatihan-pelatihan, seperti pelatihan membuat banten ataupun penyuluhan pemangku. “Bisa diarahkan ke sana kalau infrastrukturnya sudah bagus,” imbuh politisi PDI-P asal Bangli ini. Untuk mengelola bantuan tersebut, Budiutama menyebut gubernur sudah merencanakan adanya pendamping di masingmasing desa adat. Kehadiran pendamping utamanya untuk membantu di bidang administrasi desa adat. “Kalau Bendesa mengerti dengan pembukuan tidak ada masalah. Tapi di pelosok kan banyak Bendesa tidak mengerti dengan pembukuan, itu perlu dibantu,” jelasnya. (kmb32)

Ketika Bahasa Inggris Ditiadakan di SMP dan SMA

Siswa SD Kian Djejali Pelajaran, Makin Banyak Guru Menganggur SERANGKAIAN Hari Guru Nasional 2019 dan HUT ke- 74 PGRI, jajaran PGRI Bali, Jumat (15/11) lalu, menggelar seminar bertajuk ‘’Peran Strategis Guru dalam Mewujudkan SDM Bali yang Unggul dan Berdaya Saing’’. Saat itu hangat dibicarakan soal wacana Mendikbud Nadiem Makarim untuk mewajibkan pelajaran bahasa Inggris di SD, namun meniadakan pelajaran bahasa Inggris di SMP dan SMA/SMK. Ketua PD PGRI Provinsi Bali, Dr. I Gede Wenten Aryasuda, M.Pd., tak setuju kalau Mendikbud menghapus mata pelajaran bahasa Inggris di SMP dan SMA, tapi diwajibkan di SD. Ini membahayakan pendidikan di satu sisi anak SD yang seharusnya fokus di calistung (baca, menulis, dan berhitung) makin banyak dijejali pelajaran. Kedua,

IGN Wirata

BPM/sue

kabar buruk makin banyaknya pengangguran guru yang justru membahayakan nasib bangsa. Makanya dia menilai wacana ini kontradiktif mengangkat harkat dan martabat guru dan mencegah pengangguran. Pengamat pendidikan Prof. Made Yudana tak setuju guru terlalu apriori akan terjadi pegangguran jika pelajaran bahasa Inggris ditiadakan di sekolah menegah. Bagi dia kebijakan ini perlu kajian dan dibedah apa sih tujuan utamanya. Bahkan, dia setuju nanti pedagang canang di Bali harus bisa bahasa Inggris. Sebab tak semua kebijakan menteri harus diamini. Pengamat pendidikan yang juga Kepala SMK PGRI 1 Denoasar, Drs. IGN Wirata, M.M., wanti-wanti melakukan perubahan secara drastis di dunia

Made Yudana

BPM/sue

pendidikan termasuk wacana menghapus Bahasa Inggris di SMP dan SMK. Jika ini dilakukan selain terbalik dengan tujuan pendidikan di Bali yakni melahirkan lulusan go international, bukan saja menjadi SDM untuk mengisi pekerjaan di dalam negeri. Saat ini, pelajaran bahasa Inggris yang diajarkan sejak SD hingga perguruan tinggi, belum banyak SDM Bali yang menguasai bahasa Inggris, apalagi sekarang mau dipotong jelas kabar buruk bagi penyiapan SDM Bali berkualitas. Belum lagi ancaman bagi guru bahasa Inggris baik yang PNS, guru kontrak dan guru honorer akan kehilangan pekerjaan. Makanya dia minta wacana ini perlu dikaji secara mendalam agar tak menimbulkan kegaduhan. (sue)

BPM/sue

Gede Wenten Aryasuda

 Perintis : K.Nadha,  Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dira Arsana Redaktur Pelaksana : Made Sueca Sekretaris Redaksi: Sugiartha Redaktur Eksekutif: Parwata Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Subrata, Diah Dewi, Giriana Saputra, Wayan Sumatika, Wirata Anggota Redaksi Denpasar: Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Rindra, Ngurah Kertanegara, Komang Suryawan, Made Miasa, Agung Dharmada, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Maya,Nyoman Winata, Ketut Winata, Wira Sanjiwani. Bangli: IA Swasrina, Buleleng: Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya. Karangasem: Eka Parananda, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati. Jakarta: Nikson, Hardianto, Ade Irawan. NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto. Banyuwangi: Budi Wiriyanto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Sirkulasi: I.B. Wirawan, Manajer Percetakan: Tri Iriana, Marketing/ Pengaduan Pelanggan: K. Budiarta. Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post.  WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER


3

Minggu Umanis, 17 November 2019

PROFIL Guru Bukan Pedagang Obat ISU menjadi guru profesional semakin kencang menjelang peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2019 dan HUT ke-74 PGRI, 25 Nomvember mendatang. Ketua YPLP Kota PGRI Denpasar Drs. I Nengah Madiadnyana, M.M., membuat pernyataan menarik bahwa guru bukanlah pedagang obat. Maksudnya, guru jangan seperti pedagang obat yang menjelaskan dan mengatakan apa yang dia ketahui dan itu-itu saja. Madiadnyana yang juga Kepala SMK PGRI 3 Denpasar ini menyindir masih ada sebagian guru kita yang malas bertransformasi alias berubah. Tidak mau berpikir ke depan soal menyiapkan masa depan anak bangsa yang lebih baik. Tugas guru hanya dianggap kerja rutinitas sehabis mengajar langsung pulang, jarang waktu luangnya dipakai untuk meng-update ilmu pengetahuan. Inilah yang dia katakan guru ibarat penjual obat yang hanya menyampaikan materi pelajaran itu-itu saja. ‘’Saya tak ingin guru di sekolah PGRI seperti itu,’’ tegas Madiadnyana di HUT ke-34 SMP PGRI 1 Denpasar Sabtu (16/11) kemarin. Bagi Madiadnyana, menjalani tugas guru yang profesional sangat berat. namun kesejahteraan sudah diperhatikan oleh pemerintah dan sekolah serta yayasan bersangkutan. Teruslah berinovasi agar tak sampai kalah dengan kemajuan siswanya. Jika ini berjalan lurus, dia yakin mutu pendidikan akan tercapai. Salah satu indikatornya adalah keberhasilan outcomes-nya di masyarakat. (sue)

Puluhan Karyawan THM Dites Urine

Denpasar (Bali Post)Upaya menumbuhkan kesadaran antinarkoba yang selama ini dilakukan BNNP Bali dan jajarannya, membuahkan hasil. Seperti tempat hiburan malam (THM) New Bahari Karaoke, Denpasar Selatan, Sabtu (16/11) kemarin melakukan tes urine 75 karyawan yang kerja di sana. Kegiatan ini memang rutin dilakukan untuk mencegah masuknya narkoba ke THM tersebut. Tes urine karyawan New Bahari Karaoke tersebut dipimpin Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Bali AKBP I Ketut Suandika. Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. I Putu Gede Suastawa, didampingi Kabid P2M AKBP Suandika mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka deteksi dini serta upaya pencegahan dan pemberdayaan masyarakat bahaya penyalagunan narkoba. “Tes urine ini terlaksana atas kerja sama BNN Provinsi Bali bersinergi dengan New Bahari Karaoke,” ujarnya. Pada kesempatan baik tersebut, juga disosialisasikan UU No. 35 Tahun 2009 dan Inpres No. 6 tahun 2018. “Kami juga menyampaikan pernyataan Bapak Presiden bahwa Indonesia

darurat narkoba dan seperti tertuang dalam Inpres Nomor 6 tahun 2018,” kata Suandika. Oleh karena itu pihaknya mengimbau seluruh komponen masyarakat melakukan langkah-langkah strategis dan ikut serta dalam program P4GN. Selain itu membantu peran BNN baik untuk menghindari diri sebagai pecandu dan juga sebagai pengedar narkoba Petugas BNNP melakukan tes urine terhadap 75 karyawan THM tersebut dan hasilnya negatif semua. Ia berharap kesadaran melakukan bersih narkoba di tempat kerja harus terus dilakukan. Itu merupakan salah satu upaya antisipasi masuknya narkoba dan harus rutin dilakukan. Di New Bahari Karaoke sudah tiga kali dilakukan tes urine. (kmb36)

BPM/ist

TES URINE - Petugas BNNP Bali melaksanakan tes urine karyawan New Bahari Karaoke.

Diikuti 32 Tim SMA/SMK Se-Bali

Astra Motor Bali Gelar Honda ADV150 Futsal Cup 2019

BPM/jay

POTONG TUMPENG - Kombes Pol. Anak Agung Made Sudana ketika melakukan pemotongan tumpeng usai apel pagi, Sabtu (16/11) kemarin.

Pelepasan Kombes Pol. Sudana Ditandai Potong Tumpeng Denpasar (Bali Post)Kombes Pol. Anak Agung Made Sudana, S.H., S.I.K., resmi menanggalkan jabatannya sebagai Dirlantas Polda Bali. Ia digantikan oleh Kombes Pol. Wisnu Putra, S.H., S.I.K. yang sebelumnya menjabat sebagai Dirlantas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra). Sebelum serah terima jabatan (sertijab), ia memimpin apel pagi yang terakhir kalinya di halaman Ditlantas Polda Bali, Sabtu (16/11) kemarin. Apel ini juga sekaligus memohon pamit kepada anggotanya. Tak hanya itu, sebagai ungkap rasa syukur, jajaran Ditlantas Polda Bali melaksanakan pemotongan tumpeng. Tumpeng ini sendiri memiliki makna ketika lahir manusia harus menjalani kehidupan di jalan Tuhan dengan semangat, fokus, dan tidak mudah putus asa.

Upacara potong tumpeng ini melambangkan rasa syukur kepada Tuhan dan sekaligus ungkapan atau ajaran hidup mengenai kebersamaan dan kerukunan. Dimana selama bertugas di Ditlantas Polda Bali seluruh personel melaksanakan tugas secara bersama-sama dan tentunya dengan kerukunan. “Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh personel Polda Bali, khususnya jajaran Ditlantas Polda Bali yang sudah bertugas dengan baik, tulus dan ikhlas selama kepemimpinannya,” kata Kombes Sudana kemarin. Mantan Kapolresta Denpasar ini juga sangat mengapresiasi dan merasa bangga terhadap personel Ditlantas Polda Bali. Sebab, tidak ada yang melakukan pelanggaran disiplin maupun kode etik selama menjalankan tugas. “Maka dari itu, saya juga berterima

kasih atas dukungannya selama ini sehingga semua tugas dapat dilaksanakan tanpa ada komplin dari masyarakat dan teguran dari pimpinan,” ucap mantan Kapolres Tabanan ini. Menurutnya, tugas yang paling berkesan selama menjabat Dirlantas adalah saat mengamankan IMF-World Bank Annual Meeting 2018. Sidang yang dihadiri 32.000 delegasi ini menjadi event terbesar sepanjang sejarah. Mulai dari persiapan hingga IMF-World Bank selesai sangat menguras tenaga dan pikiran. “Mengatur pengawalan tamu VIP dan penempatan personel di jalan agar tidak terjadi kemacetan membuat kita jarang mendapat istirahat. Atas loyalitas dan dedikasi kerja seluruh anggota akhirnya semua itu bisa dilalui bahkan mendapat pujian dari Presiden IMF,” ujarnya. (kmb21)

OLAHRAGA futsal menjadi salah satu yang digemari semua kalangan dalam mewadahi pecinta cabang olahraga Futsal, Astra Motor Bali mengadakan Turnamen Honda ADV150 Futsal Cup 2019 di Meazza Futsal Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar, Sabtu (16/11). Turnamen yang melibatkan 32 tim Futsal SMA/SMK se-Bali dari tanggal 16, 17, 23, 24 November dan 1 Desember 2019, dibuka Region Head Astra Motor Bali, Wahyudi Saputra dengan tendangan bola pertama. Dalam kesempatan ini, hadir manajemen Astra Motor Bali, PSSI Bali, perwakilan dealer Denpasar, serta tim SMA/SMK yang mengikuti turnamen. Turnamen yang memperebutkan piala bergilir dan uang pembinaan bagi juara satu sampai tiga, juga akan diberikan hadiah bagi pemain terbaik, suppoter terbaik dan pencetak gol terbanyak. Turnamen yang menggunakan sistem gugur serta mengangkat tema, “Junjung Tinggi Sportivitas dan Kebersamaan dalam Satu Olahraga” ini, diawali dengan pertandingan dua laga sengit antara SMK TI Global Jimbaran berhadapan dengan SMAN 1 Gianyar. Dipertandingan lainnya juga bertanding berhadapan SMAK Thomas Aquino dengan SMAN 2 Mengwi. Perwakilan PSSI Bali Gde Made Anom Prenata, dalam sambutannya mengatakan, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Astra Motor Bali yang telah menyelenggarakan Turnamen Honda ADV150 Futsal Cup. Hal ini menjadi yang terbaik untuk Honda dan olahraga futsal ke depannya, karena Honda turut serta didalam melahirkan atlet futsal Bali ke depannya. “Dengan adanya turnamen futsal ini, Astra Motor Bali bisa

menghidupkan futsal di Bali dan bisa menciptakan atlet futsal di Bali,” kata Anom Prenata. Diharapkan Anom Prenata, Turnamen Honda ADV150 Futsal Cup yang diadakan Astra Motor Bali jangan sampai berhenti sampai di sini saja, mengingat dengan adanya wadah bagi atlet futsal sangat berkontribusi di dalam jenjang mereka untuk menjadi atlet yang andal. “Mudah-mudahan Turnamen Honda ADV150 Futsal Cup bisa lebih meriah lagi ke depannya dan bisa dilanjukan secara berkesinambungan. Kami juga meminta tidak hanya di futsal saja, tapi bisa juga dibuat, event di cabang olahraga lainnya seperti sepak bola, bulu tangkis, dll. Kepada atlet yang bertanding kami minta junjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan selamat bertanding,” ujarnya. Sementara Region Head Astra Motor Bali, Wahyudi Saputra mengaku senang Turanamn Honda ADV150 Futsal

Cup bisa terlaksana dengan baik dan peserta juga banyak dari kalangan SMA/SMK di Bali. “Adik-adik merupakan generasi penerus di jaman milenial ini. Dalam olahraga futsal, peserta yang bertanding menjadi cerminan dari semangat dan kerja sama tim. Karena itu, junjunglah tinggi sportivitas. Kalah menang sudah bisa, namun tunjukkan prestasi kita untuk cabang olahraga futsal ke depannya dan lakukan hal-hal positif,” ujar Wahyudi Saputra. Wahyudi Saputra juga mengucapkan terima kasih kepada panitia, PSSI Bali, Meazza Futsal dan para peserta. “Turnamen Honda ADV150 Futsal Cup tidak hanya membawa olahraga futsal saja tapi di sini juga peserta membawa nama sekolah. Saya minta atlet tetap tertib dan lakukan hal-hal positif dan ingat jangan sampai tersentuh narkoba,” tegasnya. Secara keseluruhan ke-32

tim futsal SMA/SMK se-Bali yang mengikuti Turnamen Honda ADV150 Futsal Cup tahun 2019, yakni SMK TI Global Jimbaran, SMAN 1 Gianyar, MA Al’Maruf Denpasar, SMAN 1 Negara, MA Tawakkal, SMK Wira Harapan, SMAN 2 Amlapura, SMK Rekayasa Denpasar, SMA PGRI 2 Denpasar, SMAN 4 Denpasar, SMAN 5 Denpasar, SMKN 1 Denpasar, SMKN PGRI 1 Denpasar, SMKN 1 Kuta Selatan, SMK Triatmajaya Badung, SMK Triatmajaya Tabanan, SMAK Thomas Aquiono, SMAN 2 Mengwi, SMAN 7 Denpasar, SMK PGRI 3 Denpasar, SMKN 4 Denpasar, SMAN 1 Semarapura, SMAN 1 Kuta Utara, SMK PGRI 5 Denpasar, SMAN 6 Denpasar, SMK Saraswati 2 Denpasar, SMAN 2 Kuta, SMAN 1 Kuta, SMA Albana, SMK TI Global Denpasar, SMAN 8 Denpasar, dan SMK Penerbangan Cakra Nusantara Bali. (bns)

Forum Investasi RRT Ke-4 di Kupang Memperdalam Sinergi Jalur Sutra Maritim Abad 21 Kupang (Bali Post)Hubungan bilateral Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dengan Pemerintah Indonesia dari tahun ke tahun terus berkembang. Hubungan petinggi dan masyarakat kedua negara menjadi semakin dekat. Kerja sama yang saling menguntungkan terus mendalam. Kedua negara juga terus men-

perdalam sinergi inisiatif ‘’Jalur Sutra Maritim Abad 21’’ yang digagas Tiongkok dengan konsep Poros Maritim Dunia-nya Indonesia. Hal itu diungkapkan Konjen RRT di Denpasar, Gou Haodong saat membuka Forum Investasi Tiga Provinsi Wilayah Konjen RRT ke-4 di Kupang, NTT, Sabtu (16/11). Hadir pada Fo-

rum Investasi itu, Ny. Julie Laiskodat, mewakili Gubernur NTT, Viktor Laiskodat. Kemudian Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), NTB, Drs. H.L. Gita Ariadi, M.Si., mewakili Gubernur NTB dan I Ketut Sudibya, S.H., MAP., Kabid Promosi Penanaman Modal DPMPTSP Bali, me-

BPM/049

FOTO BERSAMA - Konjen RRT di Denpasar, Gou Haodong foro bersama dengan Istri Gubernur NTT, Julie Laiskodat serta utusan dari Bali, NTB dan NTT.

wakili Gubernur Bali. Hadir juga 19 investor Tiongkok yang menawarkan beragam investasi untuk tiga provinsi di wilayah Sunda Kecil ini. Dikatakan Konjen RRT bahwa inisiatif ‘’Jalur Sutra Maritim Abad 21’’ dan ‘’Poros Maritim Dunia’’ adalah sarana yang bisa meningkatkan investasi bilateral, memperluas kerja sama yang komprehensif di bidang infrastruktur, perdagangan, bisnis (commerce), keuangan, energi dan sebagainya. Tahun ini, kata Gou Haodong, Tiongkok-Indonesia menghasilkan hasil yang signifikan di bidang investasi. Tercatat dalam medio Januari-Juni 2019, nilai investasi RRT di Indonesia mencapai 2,3 miliar dolar Amerika atau sekitar 16,2 persen dari nilai investasi asing di Indonesia. Gou Haodong meyakini, nilai investasi Tiongkok di Indonesia termasuk di wilayah Bali, NTB, dan NTT akan terus meningkat. Saat ini posisi nilai investasi Tiongkok di Indonesia menempati urutan ketiga. ‘’Tahun ini Presiden Jokowi terpilih kembali. Boleh dikatakan, hubungan TiongkokIndonesia, berada di titik se-

jarah yang terbaik untuk kedua negara dalam meningkatkan kerja sama dan investasi,’’ ujarnya. Berdasarkan data, perusahaan Tiongkok telah berinvestasi di 10 proyek yang ada di Bali dengan nilai investasi sebesar 11 juta dolar Amerika. Kemudian di NTB, ada 11 perusahaan dengan nilai investasi sebesar 1 juta dolar Amerika. Di NTT baru ada satu perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di bidang industri budi daya mutiara. ‘’Boleh dilihat dari angka-angka tersebut, bahwa potensi kerja sama antara Tiongkok dengan tiga provinsi (di wilayah Konjen RRT), masih sangat besar,’’ katanya. Gou Haodong mengatakan, tujuan forum ini adalah untuk membangun platform bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok dan Provinsi Bali, NTB, dan NTT. ‘’Melalui silaturahmi dan diskusi ini, kedua belah pihak dapat meningkatkan saling pengertian tentang kebutuhan berinvestasi. Kebiasaan berbisnis dan berinvestasi masingmasing dan untuk memperluas investasi dan kerja sama perdagangan ke depan,’’ harapnya. Sementara Ny. Julie

Laiskodat menyambut baik digelarnya Forum Investasi Wilayah Konjen RRT ke-4 di Kupang. Istri Gubernur NTT ini berharap forum ini mampu mempertemukan potensipotensi investasi di wilayah Provinsi Sunda Kecil ini dengan para investor Tiongkok. Bali Tawarkan Wilayah Barat, Utara dan Timur. Forum investasi tiga provinsi ini juga memberi kesempatan kepada masing-masing utusan dari tiga provinsi menyampaikan potensi daerahnya untuk ditawarkan kepada 19 investor Tiongkok yang hadir dalam forum tersebut. Bali misalnya, pada forum investasi itu menawarkan pengembangan wilayah Bali Barat, Utara, dan Timur. Demikian disampaikan Kabid Promosi Penanaman Modal DPMPTSP Provinsi Bali, I Ketut Sudibya, S.H., MAP., dalam forum investasi tersebut. ‘’ Kalau Bali Selatan sudah padat. Sehingga kami menawarkan pengembangan investasi di wilayah Bali Barat, Utara dan Timur,’’ katanya. Bali berkonsentrasi pada pengembangan pariwisata. Kunjungan wisatawan ke Bali

berdasarkan data 2018, sekitar 16 juta. Dengan rincian 6 juta wisatawan mancanegara dan 10 juta wisatawan domestik. Menurut Ketut Sudibya, potensi sektor pariwisata yang dikembangkan cukup beragam. Seraya menyebutkan enam potensi wisata. Yaitu eco tourism, silent tourism, agro tourism. Kemudian sport tourism, spiritual tourism, dan retirement tourism. Potensi di wilayah Bali Utara misalnya, kepada investor ditawarkan pembangunan hotel di wilayah Pejarakan, Kabupaten Buleleng di atas lahan seluas 250 hektar. Masih di Kabupaten Buleleng, tepatnya di wilayah Sumberkime. Ditawarkan pembangunan hotel di atas lahan seluas 70 hektare. Potensi lainnya di Kabupaten Buleleng, lokasinya di wilayah Celukan Bawang. Potensi yang ditawarkan di wilayah ini, untuk pembangunan hotel/pabrik di atas lahan seluas 20 hektar. Kemudian di Kabupaten Buleleng, potensi yang sama juga ditawakan di wilayah Kabupaten Jembrana dan Karangasem dan Klungkung, Kabupaten Bangli dan Tabanan. (049)


4

Minggu Umanis, 17 November 2019

Menuju Tren 2020

INDUSTRI fashion di Bali terus berdetak dengan mimpimimpi yang diusung para desainer Bali membaca arah mode dan pasar di dunia fashion yang terus berkembang. Jika merujuk pada isu terkini, mari mencintai bumi, mari menyelamatkan bumi kita, kesadaran lingkungan yang diusung para desair yang mengikuti Bali Fashion Trend 2020 adalah isu yang menarik, karena selama ini “sampah” terbesar dimiliki dari industri fashion.

Rubrik “Bugar” ini terbuka untuk umum. Bagi Anda yang memiliki problem masalah tubuh. Kirimkan ke Redaksi Bali Post, Jl. Kepundung 67 A Denpasar (80232) atau hubungi Adolfina Grace Tangkudung, Sekolah Senam Lala Studio, Jl. Veteran 66E, Puri Satria Denpasar, telp. 08123843259. Cantumkan kupon “Bugar” di sudut kiri amplop.

Busana Ramah Lingkungan Kesadaran untuk ikut menyelamatkan bumi dari sampah harus dimiliki oleh seluruh manusia yang hidup di bumi ini. Kesadaran itulah yang diusung oleh pada desainer membaca ke mana arah mode bergerak menuju 2020. Dengan kebanggaan mengangkat keanekaragaman inspirasi dan potensi sektor fesyen di Bali, Indonesian Fashion Chamber (IFC) Denpasar Chapter kembali menyelenggarakan acara peragaan busana Bali Fashion Trend. Bertajuk “Spring Summer 2020”, pergelaran fesyen ini berlangsung pada 7-9 November 2019 di INAYA Putri Bali, Nusa Dua, Bali. Beragam kategori busana ditampilkan ke hadapan publik: urban, ethnic contemporer, resort, modest, cocktail dan evening wear dengan sentuhan budaya Indonesia. Karya busana lebih dari 35 desainer dan label Indonesia ditampilkan dalam perhelatan ini. Mereka adalah Ali Charisma, Sav Lavin, Eny Ming, Yon Yulizar, Dewi Suarjani, Saffana, Adhikari Kebaya, Angga Sari, Angeliqa Wu, Asti K a l e t a , Ronny, Weda Githa, Syukriah Rusydi, Yenli Wijaya, Al-

4

3

Gb. IV: Tetaplah duduk bersila namun kedua lengan lurus depan dada serta kedua telapak tangan saling berkait. Condongkan badan ke depan dengan posisi punggung lurus. Tahan 1x8 hitungan lalu tegakkan badan setelah itu ulangi.

Gb. III: Untuk meregangkan pinggang, condongkan badan ke arah kiri dengan meluruskan tangan kanan ke atas sedangkan tangan kiri rileks memegang lutut kanan. Tarik tangan kanan ke atas setelah itu rileks dan lakukan juga pada tangan kiri.

Kupon

Kisara

1. Tidak Membagikan Informasi Pribadi

BPM/edi

Gb. II: Dengan posisi yang sama namun kedua lengan ditekuk menyilang ke belakang lalu luruskan punggung dan tarik seluruh otot tubuh bagian atas (upper body) ke arah atas.

2

Gb. I: Dengan posisi duduk bersila dan kedua siku lengan ditekuk serta kedua telapak tangan diletakkan pada bahu seperti yang nampak pada gambar. Putar kedua bahu ke arah depan 1x8 hitungan lalu belakang juga 1x8 setelah itu naik-turunkan juga pada 1x8 hitungan.

SIAPA sih yang tidak kenal dengan media sosial? Semua kalangan mengenalnya. Bahkan anak sekolah dasar pun sudah mulai menggunakan “barang candu” ini. Mulai dari Facebook sampai Instagram, tidak sedikit pula ada di antara mereka yang sering menumpahkan amarah, kekesalan, dan emosinya dalam bentuk update-an status. Bahkan, kadang hal itu memicu masalah lain, seperti bullying, cybersex bahkan gangguan mental. Lalu, apakah media sosial penuh dengan masalah? Adanya masalah ataupun tidak tergantung bagaimana setiap orang menggunakannya. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya kamu mulai belajar cara menggunakan media sosial secara bijak agar terhindar dari drama atau konflik yang melelahkan.

berat dan sangat efisien untuk mengukur gaya hidup manusia-manusia modern. Busana hasil rancangan para desainer kali ini dibuat dengan sistem pakai yang berulang. Semua busana bisa dipakai berulangkali untuk menghemat sampah yang ditimbulkan dari industri fashion. Simaklah minggu ini gaya busana dari Dewi Suarjani, Yon Yulizar, Angeliqa Wu, dan Adikari. (osi)

Peregangan Otot-otot Tubuh

MULAILAH aktivitas sehari-hari dengan meregangan otot tubuh dengan posisi duduk agar kebugaran tubuh tetap terjaga sepanjang hari. Regangkan otot bahu, otot lengan, pinggang dan punggung tiap hari sebelum berangkat kerja cukup 15 menit saja. Ikuti peragaan berikut ini bersama Naomi dari Lala Studio.

1

phiana Chandrajani, Hannie Hananto, Ayu Dewi, Nuniek Mawardi, Phillip, Mahdeeya, Lia Hastuti Davies, Arief, Rossy Rahmadi, Tufiana, Dimas Dwitanto, Neli Gunawan, Kumala, Velika Hartono, Tricia Nataliza, Emy Thee, Anindra Novitasari, Irma Lumiga, Yuliana Wu, Dwi Iskandar, Gingersnap Bali dan Oka Diputra. Busana-busana yang ditampilkan oleh para desainer-desainer kali ini memang dibuat sangat simpel, tidak

Sebenarnya tidak masalah jika informasi tersebut tidak digunakan untuk hal-hal yang merugikan. Namun, dengan banyaknya kasus kriminal saat ini, kamu perlu berhati-hati. Apalagi jika membagikannya di media sosial, yang melihat tidak satu atau dua orang, tapi bisa ribuan hingga jutaan. Kamu tidak pernah tahu informasi mana yang bisa menjadi sumber masalah dan dimanfaatkan orang untuk hal-hal yang tidak baik. Jadi, sebisa mungkin hindari membagikan informasi mengenai kehidupan pribadi, seperti alamat rumah, kantor, atau detail dan jadwal kehidupan seharihari. 2. Pilih-pilih Teman Bagi anak milenial punya banyak pengikut mungkin sesuatu yang membanggakan, tapi memiliki banyak teman di media sosial tidak selalu bermanfaat. Akan lebih baik kamu mulai menyar-

Dengan melakukan peregangan otot tubuh tiap pagi, maka kebugaran tubuh tetap terjaga sepanjang hari dan salam bugar dari Lala Studio.

Bijak Menggunakan Media Sosial ing teman di media sosial dan pastikan kamu berteman dengan orang yang memang dikenal. Hal ini bertujuan untuk mengurangi informasi pribadi yang tersebar secara luas demi menghindari kejahatan atau tindakan yang merugikan. 3. Hindari Akun-akun Negatif Saat ini, apakah kamu merasa terlalu banyak informasi yang dibagikan di media sosial? Terlebih lagi, tidak semua informasi tersebut baik dan berguna. Tidak jarang berbagai informasi negatif bertebaran di dunia maya hingga meresahkan dirimu sendiri. Bagaimana tidak, kamu terpapar oleh banyak kontenkonten negatif dengan kalimat yang sarat kebencian dan provokatif. Nah, jika menemukan akun atau postingan seperti itu, lebih baik hindari dan jangan berlama-lama membacanya. Jika perlu, laporkan dan blokir. Jangan ikut terjebak dengan berkomentar, kamu hanya akan

membuat waktu dan tenagamu terbuang percuma. Bahkan, jika ada teman/akun yang menurut kamu toxic atau tidak baik, lebih baik di-unfollow saja, ya. 4. Periksa Kembali Sebelum Membagikan Konten Media sosial tidak akan lengkap tanpa adanya gambar atau video yang dibagikan. Namun, dengan banyaknya berita palsu yang berkeliaran, lebih baik pastikan kebenaran berita tersebut sebelum kamu unggah. Jangan bagikan konten atau komentar yang membuatmu akan terjebak dalam masalah. Jadi, jika tidak yakin dan hanya ingin ikut mengomentari, lebih baik tahan diri.

5. Gunakan untuk Pengembangan Diri Gunakan media sosial untuk bergabung dalam komunitas, mencari informasi workshop, dan menjadi tempat berdiskusi mengenai hal-hal yang kamu sukai. Jadikan media sosial sebagai media untuk bertemu dan belajar dari orang-orang hebat lainnya. Jika menyibukkan diri dengan yang baik, kamu pasti tidak punya waktu untuk hal-hal yang negatif. Gunanya media sosial di sini adalah untuk menambah pengetahuan, mempermudah penyebaran informasi dan mempererat hubunganmu dengan orang yang baik, bahkan meningkatkan pendapat, bukan malah sebaliknya ya Sahabat Kisara.


5

Minggu Umanis, 17 November 2019

Capricorn

Peruntungan: Ada celah yang bisa dimanfaatkan, tinggal bagaimana Anda menindaklanjutinya dengan sepenuh hati. Tingkah laku Anda sangat menentukan bagi kesuksesan karier dan bisnis yang lagi ditekuni saat ini. Kesehatan: Perbanyaklah konsumsi air putih untuk membantu metabolisme. Cinta: Segera ambil tindakan nyata yang dapat meringankan beban pikirannya. Aquarius

Peruntungan: Pandai-pandailah bersandiwara dengan tidak memperlihatkan muka masam dan kurang menyenangkan walaupun lagi ada masalah. Tetaplah tersenyum dan berkata-kata yang menarik sehingga klien Anda merasa puas dan enggan untuk pindah ke orang lain. Kesehatan: Pandai-pandailah mengatur waktu agar antara karier dan kesehatan dapat seiring sejalan. Cinta: Semua permasalahan akan dapat diselesaikan dengan rasa sabar dan selalu berpikiran panjang. Pisces

Peruntungan: Jangan meremehkan komplain-komplain yang datang. Tangani dengan serius karena kompetitor mulai menjaring konsumen yang kurang puas dengan kinerja dan pelayanan Anda selama ini. Jangan biarkan ini terus terjadi walaupun usaha Anda masih cukup kuat dan tegar. Kesehatan: Jangan makan terlalu pedas, ingat penyakit perut Anda yang mudah sekali kambuh. Cinta: Hindari sikap otoriter dalam melaksanakan segala yang Anda harap dan cita-citakan. Aries

Peruntungan: Permasalahan yang terjadi bisa segera mencair dengan menghindari ego karena di saat seperti ini bintang Aries sangatlah membutuhkan support dari beberapa teman. Perilaku orang lain yang kurang sesuai dengan hati nurani Anda sebaiknya dibiarkan saja, tidak perlu ikut campur. Kesehatan: Kendalikan emosi Anda yang tampak labil akhir-akhir ini. Cinta: Semakin mesra meskipun terkadang timbul perselisihan Taurus

Peruntungan: Posisi minggu ini tampak lebih mujur dan berprospek, maka sangatlah disayangkan jika hanya berlaku santai dan kurang ada gairah. Janganlah bangga dulu dengan apa yang telah diraih selama ini karena masih banyak orang yang lebih sukses daripada Anda. Kesehatan: Sakit juga merupakan nikmat yang harus disyukuri. Cinta: Jangan banyak ngatur dan berusaha selalu menghargai pendapatnya. Gemini

Peruntungan: Minggu ini akan mendapat kegembiraan hati dan keuangan, maka jangan lupa diri dengan selalu mensyukuri nikmat agar semakin besar rezekinya. Rencana perjalanan jauh jika dilaksanakan minggu ini akan mendatangkan hasil dan pergi menagih pun akan mendapat hasil yang menyenangkan. Kesehatan: Jika ingin badan langsing sebaiknya tidak terlalu frontal untuk cepat menurunkannya. Cinta: Jangan menolak tawaran baik keluarganya, jika tidak ingin ada penyesalan di kemudian hari. Cancer

Peruntungan: Hilangkan segala dendam yang masih ada di hati karena itu akan menjadi penghambat saja. Jangan terburu nafsu untuk memperoleh hasil cepat karena bagaimanapun nasib Anda masih kurang mendukung. Perlu kesabaran dan ketelatenan untuk meraih semua itu. Kesehatan: Apalah artinya kesuksesan dalam berkarier jika tidak diikuti dengan kesehatan badan Anda. Cinta: Hubungan Anda dengannya haruslah kokoh dan tak mudah terguncang oleh apa pun juga.

Hidup Sesuai Penghasilan Iśāvāsyam idam sarvam yatkiñca jagatyām jagat t e n a t y a k t e n a bhuñjīthā mā grdhah kasyasviddhanam (Iśopanisad 1.1) “Seluruh jagat semesta beserta segala isinya diciptakan dan dipelihara oleh Tuhan Sang Maha Pencipta dan Pemelihara. Nikmatilah segala keperluan hidup yang sudah disediakan oleh-Nya, dan janganlah menginginkan harta milik (orang) yang lainnya.” Seluruh alam semesta ini ada yang memiliki, yaitu Dia yang menciptakan jagat raya ini. Penciptanya Tunggal dan pemiliknya pun Hyang Maha Tunggal (Ekam Sat). Kita para makhluk hidup adalah ciptaan SangHyang Maha Tunggal tersebut, dan adalah milik-Nya. Keberadaan kita di alam semesta ini adalah dalam kepemilikan-Nya. Kita dimiliki dan tidak memiliki. Tidak ada alasan sama sekali “mengakui” kepemilikan. Segala sesuatu yang datang dan ada pada kita bukanlah milik melainkan titipan dari-Nya. Di dalam kata titipan ada “kewajiban” untuk memahami, menjaga, dan memanfaatkan “titipan-titipan” tersebut dengan dengan baik sesuai dengan tujuan-Nya menitipkan “titipan-titipan” tersebut. “Tena tyaktena”, segala sesuatu yang diberikan dan disediakan oleh-Nya, bhuñjītha, nikmatilah. Katatyaktena berarti harta benda dan kebutuhan-kebutuhan hidup lainnya sudah disediakan oleh-Nya. “Tena tyaktena bhuñjīthā”, semua itu dan secukup itulah yang hendaknya dinikmati. Segala keperluan hidup disesuaikan dengan jatah yang sudah diberikan oleh-Nya

Virgo

Peruntungan: Hindari sikap congkak atau lupa diri sebab tidak semua kawan Anda sesuai dengan senyumnya. Bintang kemujuran masih menjadi milik Anda maka dapat diramalkan apa saja yang menjadi persoalan rumit akan segera beres. Kesehatan: Jagalah kondisi badan Anda sebaik mungkin. Cinta: Jangan biarkan kupu-kupu atau kumbang hinggap mengganggunya. Libra

Peruntungan: Anggap saja semua rintangan ini adalah jenjang yang harus dilewati untuk bisa sampai ke posisi yang diharap-harapkan selama ini. Peluang cukup terbuka lebar, hanya kematangan dan ketenanganlah yang akan bisa membikin segalanya itu akan cepat tercapai. Kesehatan: Berolahragalah secara kontinyu dan benar sehingga kesehatan tetap selalu terjamin. Cinta: Jangan sampai terhanyut oleh kenangan-kenangan di masa lalu bersama sang mantan. Scorpio

Peruntungan: Keputusan yang dibuat haruslah dari buah pemikiran Anda Sendiri. Jangan sampai pikiran orang lain mendikte langkah Anda dalam mengambil keputusan. Persoalan yang datang sebenarnya masih Kesehatan: Jangan biarkan amarah terus berkecamuk dalam dada. Cinta: Harus ambil inisiatif untuk mengalah dan mencoba saran-sarannya. Sagitarius

Peruntungan: Peluang masih sulit untuk dapat Anda raih secara optimal karena sulitnya berkonsentrasi pada suatu urusan. Untuk itu, berusahalah bekerja seprofesional mungkin dengan tetap menyimpan rahasia pribadi jangan sampai bocor keluar. Kesehatan: Jangan tidur terlalu malam, ingatlah kondisi badan Anda yang terus menurun. Cinta: Cekcok mulut masih sering muncul dan persoalannya masih seputar itu-itu saja.

Diasuh Oleh Putri Wong Kam Fu Berlaku :

17-23 November 2019

weda

WAKYA Darmayasa

sesuai dengan karma masingmasing. Bhuñjīthā, berpuas hatilah menjalani hidup dalam keriangan dan kebahagiaan sesuai dengan uang serta harta benda yang menjadi jatah yang didapatkan dengan cara bekerja keras. “Mā grdhah kasyasvid dhanam”, janganlah menginginkan hak milik atau harta orang lain. Janganlah menipu harta atau milik orang lain karena kita semua sudah disediakan oleh-Nya sesuai dengan karma masing-masing. “Idam sarvam iśāvāsyam” – segala sesuatu yang ada di alam semesta ini diciptakan dan dimiliki oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa. “Yat kiñca jagatyām jagat” - segala yang ada di jagat semesta ini, cara-acara, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, semua tanpa kuasa berada di bawah kuasaNya. Semua mempunyai jatah tersendiri dan masing-masing berada di dalam jalan dan jatahnya. Tidak ada yang boleh menginginkan dan mengambil jatah yang lain karena semua sudah mempunyai jatah sesuai dengan karma masing-masing. Walaupun jatah keperluan hidup sudah disediakan oleh-Nya, namun ia harus dicapai dan didapatkan dengan cara berusaha sekuatnya dalam ketulusan serta kesungguhan hati. Semua itu harus didapatkan dalam usaha sungguh-sungguh dan bukan ditunggu dalam kemalasan. Pustaka Hitopadeśa menyebutkan “udyamena hi sidhyanti kāryāni na manorathaih”, bahwa orang hendaknya bekerja keras dan berusaha

semaksimal mungkin untuk mendapatkan keberhasilan dalam segala yang dilakukan dan diinginkannya. Kesuksesan ada dalam kerja keras dan bukan dalam kemalasan. Duduk bermalasmalas menunggu nasib (baca rezeki) bukanlah cara yang dianjurkan oleh pustaka suci karena kemalasan pasti akan memberikan kegagalan dalam segala usaha yang dilakukan. Pustaka suci Rg Veda menyebutkan, “Vitta ramasva bahu manyamāvah”, bahwa seberapa uang, dana, harta benda yang didapatkan dari hasil kerja keras, berpuas hatilah dengan harta sejumlah itu. Artinya, penuhilah kebutuhan dan keperluan hidup sesuai dengan harta yang bisa dikumpulkan melalui kerja keras. Orang hendaknya hidup dalam kepuasan hati. Mantra dari Rg Veda ini mengajarkan kita untuk hidup dalam keriangan dan berpuas hati. Pelajaran dari Rg Veda ini adalah bagaimana orang hidup berpuas hati. Seringkali jika orang tidak berhati-hati dalam hal ini, hidupnya akan selalu diisi oleh ketidakpuasan hati. Mereka akan selalu di-“obrakabrik” oleh keinginan-keinginan yang tiada batas untuk memiliki dan menikmati alam material ini. Terdapat kesalahpahaman bahwa kalau kita mendapatka n d a na o ra ng la in a t a u mengambil harta milik orang lain, atau orang ketinggalan dompet atau benda berharga lainnya, lalu kita mendapatkannya, kita menganggap itu sebagai rezeki, kita menganggap, “Wah rezeki itu.” Sesungguhnya, sangat berbahaya hidup orang dengan mengambil uang orang lain, dengan cara menipu orang, dengan cara yang bukan jatah, mengambil paksa atau merampas hak dan harta orang lain. Sangat berbahaya hidup seperti itu. Bukan hanya untuk diri sendiri melainkan

juga berbahaya untuk anak cucu. Jadi, menganggap rezeki “nomplok” mendapatkan, mengambil atau menipu harta orang adalah sebuah kegelapan dan kebodohan. Orang bijaksana akan mengumpamakan dirinya membawa api menyala-nyala ke rumah siap membakar hangus rumah tangga jika ia mendapatkan uang dengan cara menipu orang lain. Harta seperti itu bukanlah rezeki melainkan kutukan berbahaya. Kita semua pasti pernah melihat bagaimana dan apa yang terjadi terhadap hidup orang yang mendapatkan uang/harta dengan cara tidak benar. Jika tidak berhati-hati maka orang bisa keseleo menganggap rezeki mendapatkan harta orang lain dengan cara tidak benar. Menarik barangkali karena mereka bisa hidup bermewah-mewah. Akan tetapi, hidup seperti itu tidak akan pernah diisi dengan kedamaian dan kepuasan hati, apalagi kebahagiaan. Barangkali orang bisa hidup dalam “kemeriahan duniawi”, hidup dipenuhi dengan kesenangan-kesenangan, kenikmatan, atau hidup dihormati oleh orang-orang “tukang puji” yang sering ada maunya. Mantra dari Rg Veda di atas mengajarkan agar orang berpuas hati dengan apa yang didapatkan, apa yang ada di hadapannya yang didapatkan melalui kerja keras. Orang bijaksana akan berpuas hati di sana dan mengatur pengeluaran hidup keluarga dari harta “halal” tersebut. Mereka tidak akan mengatur pengeluarannya berlebihan, apalagi double atau triple dari apa yang dia punya. Cara hidup seperti itu sering berakhirnya pada jual ini dan jual itu. Berbahaya pula hidup menipu atau pinjam uang tetapi tidak mengembalikan. Orang seperti itu hidupnya pasti akan menjadi merosot dalam segala hal.

Mantra dari Rg Veda tidak bohong. Akan tetapi, ajaran Veda hendaknya tidak “ditujukan pada orang lain” melainkan pada diri untuk membenahi diri sendiri. Pastikan dalam diri dan jadikan prinsip hidup bahwa kita jangan pernah menipu orang, kita jangan pernah mengambil hak orang lain, jatah orang lain, harta orang lain, milik orang lain (mā grdhah asyavid dhanam). Harta orang lain itu milik orang itu. Janganlah pernah menginginkan harta dan hak orang lain, karena dia itu penuh dengan tsunami, penuh dengan api menyalayala yang siap membakar kita. Ia barangkali bisa memberikan kemeriahan dunia tetapi tidak bisa memberikan kebahagiaan. Kebahagiaan tidak bisa ditukar dengan cara seperti itu. Ajaran Veda ini merupakan renungan untuk mengerem diri. Hindari menjual harga diri begitu murah dengan cara merampas harta orang lain. Juga hidup dengan cara barangkali tidak merampas harta orang, tidak menipu orang, tetapi pinjam uang sana sini untuk hidup di luar batas pendapatan kita, di luar kerja keras kita. Meminjam uang sana sini berbahaya. Ia akan memberikan stres setiap hari. Menempuh hidup yang damai tanpa kecemasan sangat indah. Hidup tanpa dikejarkejar oleh kecemasan bulanan; bayar ini bayar itu, potongan ini, potongan itu, bank ini, bank itu, jadi yang perlu kita rem diri atau ciutkan adalah pengeluaran-pengeluaran. Banyak cara hidup zaman modern kita tanpa sadar mengikutinya, lalu kita menjadi hilang jati diri. Kita memasuki medan kecemasan. Mantra Rg Veda mengajarkan seberapa pendapatan kita, hiduplah dengan batas pengeluaran itu. Capailah kepuasan hati dan hidup tenang damai tanpa utang dan tanpa menipu orang.

MIMBAR AGAMA

Sudahkah Kita Beragama?

Leo

Peruntungan: Redam gejolak dalam hati yang tampak kurang bisa menerima hasil yang ada ini walaupun upayanya sudah sangat maksimal. Tapi begitulah realita yang ada yang tidak selamanya sesuai dengan apa yang dibayang-bayangkan dan sekarang tinggal bagaimana Anda menyikapi semua itu. Kesehatan: Jangan takabur dulu walaupun kesehatan dirasa cukup baik untuk saat ini. Cinta: Apa pun yang terjadi lebih baik tetap cinta padanya dan jangan mudah dihasut.

Redaktur Khusus

I Gusti Ketut Widana BOLEH dikatakan mayoritas penduduk Indonesia (mengaku) beragama. Setidaknya dapat ditunjukkan bukti formalnya melalui kartu tanda penduduk yang sudah pasti mencantumkan agama apa yang dianut, selain penganut kepercayaan. Sejatinya pencantuman “agama” tersebut boleh dikatakan masih sebatas identitas kependudukan selaku warga negara di bumi Pancasila yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Bila kemudian dipertanyakan apakah kita sudah benar-benar beragama? Jawabannya dapat diketahui dengan cara menelisik kata “beragama” itu sendiri, yang secara akronim dapat diurai menjadi “Ber-A-Ga-Ma”. Akronim “Ber-A-Ga-Ma” ini sesun-

brolan BALE BANJAR ARIDUS ORANG Bali ramah, sopan dan tenang, tetapi mereka juga bisa marah jika tersinggung. Mereka ceria, cerdas dan nyaris semua memiliki rasa humor. Orang Bali sangat bangga atas diri mereka, sehingga pantang meminta-minta, sehingga tidak ada pengemis di Bali. Segala hadiah yang mereka terima dibalas dengan cara unik. Anak-anak Bali yang diobati istri saya Rosa, datang ke rumah dengan membawa buah, kue atau beras, sehingga kami malu menerima balasan dari tetangga yang miskin. Balasan itu diberikan pada pelayan kami, tanpa menyebut

guhnya merupakan serentetan pertanyaan yang wajib dijawab dengan apa adanya. Pertama, dimulai dengan suku kata “Ber”, dengan pertanyaan “berapa usia Anda?” Bukan usia fisik/jasmani sesuai tanggal/bulan/tahun kelahiran melainkan “usia rohani”, yaitu pemanfaatan sepanjang waktu hidup dengan hal-hal yang berhubungan dengan kewajiban rohani/keagamaan. Mulai dari berdoa/sembahyang, mayadnya, dana punia dan lain-lain. Contoh, berapa kalikah dalam sehari melaksanakan kewajiban Tri Sandhya yang rata-rata memerlukan waktu 3 menit sekali kesempatan? Jika hanya Tri Sandhya dipakai ukuran, usia rohani kita hanya 3 menit, lalu dikalikan tiga menjadi 9-10 menit per hari. Bandingkan dengan waktu sehari yang berjumlah 24 jam. Itu berarti kalau dikalkulasi dalam sebulan, rata-rata akan menjadi 10 menit x 30 hari = 300 menit. Angka 300 menit: 60 menit = 5 jam per bulan. Kalau 5 jam x 12 bulan/setahun = 60 jam, lanjut dibagi 24 jam, maka didapat angka selama setahun usia rohani kita hanya 2,5 hari.

Apabila seseorang itu berusia 50 tahun lalu dikalikan usia rohani yang hanya 2,5 hari, akan menjadi 125 hari atau hanya 0,3 tahun dalam usia yang sudah setengah abad itu. Ternyata dengan cara penghitungan model begini diketahui bahwa antara usia jasmani dan usia rohani tidak begitu selaras. Usia jasmani boleh saja besar angkanya, belum tentu banyak juga usia rohaninya. Kecuali kemudian dengan penuh kesadaran menambahkan waktu pemanfaatan usia jasmani dengan melaksanakan kewajiban rohani/agama lebih besar/banyak lagi. Kedua, huruf “A” dengan pertanyaan “apa yang sudah dilakukan?” Berkaitan dengan apa saja yang sudah dilakukan selama ini, tentunya hanya diri masing-masing yang tahu. Terutama lagi hal-hal baik (subhakarma/dharma) yang sudah dilakukan dalam usaha meningkatkan kualitas sradha, yang implementasinya berkaitan dengan bhakti ke hadapan Hyang Widhi beserta manifestasinya (niskala/ vertikal/ke atas), tresna kepada sesama makhluk (sekala/ horizontal/ke samping) dan

eling kepada alam lingkungan (sekala/vertikal/ke bawah). Ketiga, suku kata “Ga” dengan pertanyaan “bagaimana melakukannya?” Apakah semua bentuk kewajiban rohani/keagamaan sudah dilaksanakan dengan rasa tulus ikhlas tanpa pamrih (satwika) atau masih diselimuti rasa ego/ahamkara (rajasika/tamasika). Pastinya hanya yang bersangkutan dan Hyang Widhi yang Maha Tahu tentang hal itu. Intinya, kesadaran diri (sang Atma) dalam melaksanakan kewajiban rohani merupakan landasan utama setiap perilaku berkeagamaan. Keempat, suku kata “Ma” dengan pertanyaan “mana buktinya?” Bahwa hidup beragama tidak hanya sebatas hapalan sloka, wacana tattwa, retorika susila, atau euforia upacara, tetapi lebih menekankan bahkan menuntut pembuktian dalam praktik yang tentunya bermanfaat, tidak hanya bagi diri sendiri dan orang lain. Lebih utama lagi sebagai bukti bhakti ke hadapan Hyang Widhi beserta segenap manifestasinya. Demikian pertanyaan-pertanyaan “beragama” tersebut

di atas diajukan untuk dijawab sebagai pembuktian apakah kita sudah benar-benar beragama bhakti (murni) atau masih sebatas munyi (bicara) saja? Diperlukan kesadaran untuk mulat sarira atau introspeksi lanjut evaluasi guna memperbaiki diri agar dalam perjalanan sang waktu berikutnya, apalagi bagi yang tinggal menyisakan beberapa waktu dalam hidup ini, meningkatkan dan menguatkan sradha dengan cara memperbanyak amalan bhakti dalam segala bentuk dan aktivitasnya. Sebab, sebagaimana disuratkan dalam kitab Sarasamusccaya sloka 6 dan 8 dengan jelas diamanatkan: “Tujuan terpenting dalam kehidupan ini, gunakan sebaik-baiknya kesempatan lahir menjadi manusia ini yang sungguh sulit diperoleh, laksana tangga menuju surga, segala yang menyebabkan tidak akan jatuh lagi itu hendaknya dipegang. Menjelma menjadi manusia itu sebentar sifatnya, tak beda dengan kerdipan petir. Karenanya pergunakan itu untuk melakukan dharma sadhana yang menyebabkan musnahnya penderitaan, surgalah pahalanya itu”.

”Somnabulisme”

identitas mereka, seakan tidak mau menunjukkan kebaikan mereka. Walaupun masih kanak-kanak, mereka sudah memiliki rasa bangga yang mengagumkan. “Sekelumit ulasan tersebut dimuat dalam buku ‘Bali Island‘ ditulis Jose Miguel Covarrubias yang dirilis di New York tahun 1937. Karena ditulis dengan bahasa yang enak dengan kajian etnologi dan antropologi yang mendalam, buku tersebut akhirnya diterjermahkan dalam 125 bahasa. Ya, Covarrubias adalah bangsa Meksiko yang hijrah ke New York tahun 1924, sebagai pelukis, etnolog, sejarawan seni, teater dan juga karikaturis yang hasil karyanya dimuat di harian dan mingguan ternama Amerika Serikat saat itu. Tahun 1930 dia menikahi wanita sebangsa Rosa Roland yang juga seorang seniman tari dan fotografer, berwisata ke Bali untuk bulan madu. Pasangan ini sangat terkesan pada kehidupan orang Bali, adat dan seni serta lingkungan alam yang sinkron dan harmonis bersama

masyarakatnya, meski berada di Bali hanya beberapa hari. Karena jatuh hati pada Pulau Dewata, tahun 1933 dengan beasiswa sebuah yayasan Guggenheim, keduanya kembali datang untuk melakukan penelitian selama setahun. Buku yang kalau di-Indonesiakan berjudul ‘Pulau Bali‘, berisi 114 foto, 5 lukisan dan 90 karikatur yang dikerjakan secara patungan dengan istrinya, Rosa. Kalau boleh menunjukkan kebanggaan atau setengah sombong, mereka ngekos di wilayah banjarku, yakni di Puri Anom Kanginan, terletak di Jalan Rambutan, Denpasar,“ papar Rubag. ”Ya, sempat kubaca di koran kalau buku itu membuat demam Bali di Amerika tahun 1930-an dan mereka menciptakan berbagai sebutan untuk Bali. Bahkan tersebar pemeo dari mulut ke mulut, ‘See Bali before die!‘ atau ‘Lihatlah Bali sebelum mati!‘. Ada yang mewartakan komedian terkenal dunia berkewarganegaraan Inggris Charlie Chaplin berkunjung

ke Bali pada 10-17 April 1932 dan menginap di hotel yang juga dekat banjarmu Bag. Dia datang bersama kakaknya, Sydney Chaplin, yang juga sempat menginap di Singaraja. Padahal dunia, terutama Eropa dan Amerika saat itu mengalami depreasi ekonomi atau malaise. Bung Karno menyebutnya Zaman Meleset. Aku juga sempat menonton film pendek tentang Bali, yang bercerita kisah cinta segitiga berakhir tragis. Film itu kalau tidak salah diproduksi tahun 1926 oleh Metro Goldwyn Mayer (MGM) berjudul ‘Virgin of the dance‘. Aktor dan aktrisnya semua orang Bali berisi tari dan gamelan yang sekaanya kuduga dari banjarmu juga. Pemeran utamanya bernama I Nyoman Nyongnyong. Dia adalah murid pertama maestro Kebyar Duduk, I Wayan Maria. Satu hal yang menarik yakni Muriel Stuart Walker alias Ketut Tantri menulis nama ‘Nyoman‘ di bukunya “Revolt in Paradise”, yang dimaksud adalah Nyoman Nyongnyong,“ tutur Ny-

oman Sudiantara. “Dari ceritamu berdua, kusimpulkan Bali dan reputasinya sudah mendunia sebelum Indonesia diproklamasikan kemerdekaannya. Pariwisatanya sudah berkembang sebelum pariwisata Indonesia dipromosikan. Bahkan di Era Orba, Bali dinyatakan sebagai primadona pariwisata Indonesia, karena devisanya disedot terus untuk mendanai APBN. Sungguh pongah dan juari bila ada tokoh yang ingin menyulap Bali menjadi ramah terhadap wisatawan beragama tertentu. Aku jadi geli dan pingin ngakak, namun takut dosa, bila benar ada keinginan seperti itu. Tahu nggak tokoh tersebut kalau pariwisata adalah industri jasa? Jasa, modal utamanya keramahan, kesopanan dan tatakrama, rupanya sang tokoh tidak pernah baca tulisan Covarrubias. Aku khawatir dia mengalami somnabulisme, yakni tidur sambil jalan dan mengigau atau ngoceh, hahaha,” gelak Made Surjanegara mengakhiri komentarnya.


Bali

6

Redité Umanis, 17 November 2019

Gambelan Rindik

Kawastanin Gerantang, Prasida Kanggén ”Térapi” MANUT pabaos daging sastra agama Hinduné, jadma kaucap pakardin Ida Sanghyang Widhi Wasa sané pinih becik duaning madué Tri Pramana; bayu, sabda, lan idep. Idep utawi pikayunan inucap sané prasida kanggén ri sajeroning ngamargiang kahuripan saha nabdabang jagat mangda becik saha minayang kahanan jadma sareng beburon sané wantah madué Dwi Pramana utawi bayu lan sabda kémanten. Kasuén-suén pikayunan sané kadruénang boya kanggén ngamargiang kahuripan kémanten, taler ngamedalang makatah parindikan sané prasida kanggén maliangliang, malila cita taler prasida kamedalang ri sajeroning ngamargiang upacara yadnya pinaka jalaran ngaturang ayah bhakti. Punika sané raris kawastanin antuk budaya tur sinalih tunggil wangunnyané marupa sarana kasenian utawi gegambelan sané kakaryanin antuk pidabdab tradisional. Sinalih tunggil wangunnyané inggih punika rindik sané kakaryanin saking tiing sané sampun kaselehin tur kagarap becik-

becik mangda dados sarana gegambelan sané suaranyané wantah macihna pisan. Rindik wantah sarana gegambelan utawi tetabuhan tradisional Bali sané malakar antuk tiing tur katabuhang ngawigunayang panggul sané matiosan sareng gegambelan lianan. Ir. Gusti Rai, insinyur sané ngaryanin sarana rindik matingkat miwah rindik piano puniki maosang yéning rindik sané ketah kauningayang ring pakraman wantah “Rindik Madya“ inggih punika rindik antuk oktaf 2 lan oktaf 3. Punika mawinan panggul ipun muncuknyané malakar antuk karet tur suaranyané ngebass utawi sada andapan kidik. Sakéwanten yéning panggulnyané malakar antuk kayu kawastanin antuk “Rindik Kantilan” sané pinaka rindik oktaf 1 lan oktaf 2 saha suaranyané ngalik utawi jangihan kidik. Indik oktaf inucap wantah madaging antuk lelima titi nada utawi dang, ding, dong, deng, dung tur soang-soang oktaf mabinayan ageng-andap titi nadanipun. Yéning rindik oktaf 2 sinah limang titi nada punika ping kalih kadagingin

Doh Méwehan

PINAKA pah-pahan saking budaya utawi kasenian tetamian panglingsir sané marupa sarana gegambelan, rindik utawi rindik tiing nénten dados kaicalang ring budaya Bali. Sakéwanten sané kapanggih ring pakraman, krama pamekas para yowana Bali nénten banget misaratang kahanan rindik inucap mabinayan sareng kawéntenan gegambelan tiosan minakadi baleganjur sané kantos mangkin akéh kamargiang olih kramané. Sujatiné kawéntenan utawi tuuh kasenian inucap nénten doh mabinayan. Gusti Rai maosang, ring kahanan pakraman Bali rindik nénten banget kamargiang yadiastun patut kalestariang kawéntenanipun. Punika duaning pidabdab nabuh utawi ngrindik kocap doh méwehan katimbang soroh gambelan tiosan minakadi baleganjur. Duaning pidabdab ipun ngawigunayang tangan kekalih sané gagebugan ipun mabinayan. Sinah nénten dangan napi malih yéning sadurungnyané krama inucap ketah magambel antuk sarana sané kamargiang antuk tangan asiki. Sangkaning punika akéhan kramané mrasa “ngekoh” mapiurukan rindik, yadiastun sané becik kapanggih kawéntenanné mangkin sampun sayan akéh krama sané seneng ring rindik. Dané malih maosang, mangda kasenian rindik kasenengin, sinah dané madonang seni tradisional miwah teknik makarya sané modérn tatkala ngaryanin rindik sané raris medalnyané dados rindik knock down utawi dados “bongkar pasang”. Tetujonnyané mangda krama sané ngrindik danganan makta sarana inucap nénten ngéwehin tatkala jagi kabakta maidehan napi malih taler kabakta ka dura negara. Yadiastun asapunika, sarana sané kakaryanin nénten ngicalang sapunapi cecihnan saking rindik inucap, minakadi pelawah saking tiing wiadin suara sané kamedalang nénten tios saking rindik sané ketah kapanggihin ring pakraman. “Rindik sané karyanin tiang nganutin tigang disiplin ilmu. Inggih punika Ilmu Desain Arsitéktur anggén ngaryanin sapunapi wangun sané kaucap becik, Ilmu Konstruksi Téknik Sipil sané anggén tiang dasar ngaryanin rindik inucap tur Ilmu Seni Tradisional sané kapertama telebang tiang mangda tatas uning ring kasenian rindik puniki,” dané sané embas ring Santi, 23 Agustus 1966 puniki nartayang. (was)

Kruna AKSARA BALI

BAhAsa INDONESIA

1. gampil

1. gmæil/,

rapi

2. gancang

2. gzÇ*,

cepat

3. gancaran 3. gzÇrn/,

prosa

4. ganceng

4.

gzÇ%,

tancap

5. gandék

5.

genÑk/,

tas

6. gangsar

6.

g\uæ(,

cekat

7. ganjah

7. gzé;,

lincah

8. ganjel

8.

ganjal

9. ganjih

9. gzéi;,

mudah roboh

10. ganti

10. gnÓi,

salin

gzé)l/,

BPM/dok

BPM/ist

RINDIK – Kawéntenan gegambelan rindik sampun kapanggih ring sajeroning pakraman saking i nguni tur kantun becik katabuhang ring masanné mangkin. Sakéwanten tatkala nabuh, rindik inucap kasarengin antuk sarana lian minakadi suling lan sané tiosan. Tatkala gegambelan rindik inucap kasuarayang utawi kasinahang, sinah sané kasinahang wantah rindik kekalih tur kasarengin antuk suling. Nanging tatkala kamedalang antuk pidabdab tios minakadi ngiringang sesolahan joged bumbung wiadin kasenian magénjékan, sinah kasarengin taler antuk sara-

na gegambelan tiosan. Dané malih maosang, yéning ring genah-genah padésan majanten wénten manten krama sané madué rindik ring paumahan ipun napi malih ring masanné nguni soang-soang paumahan majanten madué rindik asiki tur krama inucap jagi ngarindik ajebos tatkala lintang sandikala utawi

ngranjing wengi. Kabaosang dané punika sujatinné madué tetujon jagi ngamecikang utawi negdegang frékuénsi otak saking makasami krama ring paumahan inucap antuk frékuénsi gelombang saking suara sané kamedalang antuk rindik i wawu. Kajantenang pisan krama sané miragiang punik jagi dados becikan

kahanan ipun tur becikan mararian utawi sirepnyané. “Wénten sané nganggén rindik dados sarana “térapi”. Sané nuénang jagi ngrindik tur krama sané matamba jagi meneng ring betén rindik sané katabuhang. Kajantenang ipun jagi mrasa riléks tur becikan kahanannyané,” baos dané. (was)

Pidabdab Ngrindik

Bencingah

Basa Bali

malih asiki pelawah tur dadosnyané 11 bidang pelawahipun. Sakéwanten yéning oktaf 3 sinah lelima titi nada i wawu ping tiga kadagingin malih asiki pinaka panguntat sinah akéhnyané 16 bidang. Akéhan krama ngrindik antuk kekalih panggul nanging wénten taler sané nganggén panggul tetiga, ring tangan kiwa asiki tur agengan yéning ring tengen wantah kekalih antuk muncuk alitan. Duaning indik pelawah rindik manut pakemnyané saking kiwa ka tengen wantah saking alit ka ag e n g utawi saking suara jangihan ka suara sané andapan. Sios punika kalih soroh inucap kanggén mangda suara sané kamedalang prasida nyangsih. “Rindik inucap ring masané nguni ketah kawastanin antuk gerantang nanging sujatiné punika wantah usuk tiing wewangunan tradisional Bali kuna sané muncuk ipun m at om és ut awi k apunggel nyirang. Sangkaning pateh wangun pelawah ipun punika minab ngawinang rindik kawastanin antuk gerantang,” baos dané.

Tangan Kiwa -Tengen Patut Becik Ngedig Pelawah SAKADI sané sampun kawedar, rindik wantah sarana gegambelan tradisional pinaka sinalih tunggil tetamian budaya saking panglingsir sané kantun becik kawéntenané kantos mangkin. Sarana inucap macihna pisan utamannyané indik wangun lan suara sané kamedalang, sané nénten tios wantah sangkaning lakar utamaipun saking tiing. Nénten pinaka sarana gegambelan kémanten, rindik taler ketah kanggén ngiringang sesolahan jogéd bumbung sané sampun kasub ring Bali. Yadiastun rindik sampun ketah kapanggihin ring pakraman, nanging nénten makacihna sami krama Baliné pamekas para yowana prasida tur waged ngrindik. Ketah kapanggihin krama sané kantun méweh nabuhang

gegambelan inucap sakadi sapatutné. Ir. Gusti Rai maosang, sadurung ngawit malajah ngarindik, beciknyané krama inucap ngamargiang “senam otak kanan otak kiri”. Punika duaning ketah dané nyingakin, krama Baliné arang pisan nganggén tangan kiwa ri kala makarya utawi parikrama tiosan tur akéhan nganggén tangan kenawan utawi tengen kémanten. Punika mawinan kahanan ring otak kanan sareng otak kiri nénten pada utawi nénten becik kahanan ipun, duaning otak kiwa sané nabdabang awak ring kenawan kémanten sané akéhan polih “pakaryan” nanging otak tengen sané nabdabang awak ring kébot arang maparikrama. Sakéwanten tatkala ngrindik makekalih tangannyané jagi ngedig pelawah antuk pid-

Dura désa

abdab sané mabina-binayan manut saking tembangipun. Senam punika prasida ngawit kapiurukang antuk mitehang tangan kenawan ka arep lan tengebot ka ungkur sinarengan, wus punika prasida kalanturang antuk nganggén jriji tangan. Tatkala punika ring tangan kiwa nganggén jriji tujuh lan linjong sané jagi kaendik antuk inan limanyané tur ring tangan kenawan nganggén makapapat jriji kantos lék miwah kacing sané katundik antuk inan lima ipun. “Pidabdabnyané inggih punika ring tangan kiwa jriji tujuh kaketek siki lan linjong ipun kaketek kalih yéning ring kenawan jriji kacing kaketek siki, lék kaketek kalih, linjong kaketék tiga lan tujuh kaketék pat. Tatkala inan lima kiwa nundik sané kaketek siki sinah inan lima

kebot nundik siki, sané kiwa kalih sané tengen kalih, tatkala sané kiwa nundik malih siki sinah sané tengen nundik sané tiga lan tatkala malih sané kiwa kalih sané tengen dados pat. Asapunika nerus kamargiang sada alon ngraris sayan becat,” baosnyané. Wus punika wawu ngranjing nganggén rindik antuk kalih tangan soang-soang ngambel panggul. Sané kagebug antuk tangan kiwa wantah kalih pelawah kémanten tur sané katabuh antuk tangan kenawan patpat pelawah sané kagebug. Pidabdab nabuhnyané pateh sakadi tatkala senam nganggén jriji tur kamargiang alon-alon anggén pangawit mapiurukan. Yéning pidabdab dasar inucap sampun becik kauningayang, wawu nglantur antuk mapiurukan

tembang, sané ketah kanggén mapaurukan wantah tembang “Merah Putih”. Yadiastun teknik dasarnyané sakadi asapunika nanging becat-alon gegebugannyané mabina-binayan duaning kabaosang Gusti Rai nganutin tembang sané katabuhang. Punika mawinan wénten kahanannyané tangan kenawan ngedig becatan, wénten taler kenawan nabuh sada alon manut tembang sané katabuhang. “Mangda kramané seneng tur prasida nabuhang rindik, patut kakawitin antuk ngadungang tur nabdabang kahanan otak kanan lan otak kiri dumun wawu mapaurukan indik dasar-dasar ngrindik. Sané pinih utama wantah pikayunan krama nglestariang tetamian budaya panglingsir,” dané nartayang. (was)

Jaran Kamput

Seni Tradisi Lombok sané Tambis Ical SINALIH tunggil kasenian tradisional suku Sasak minakadi kasenian Jaranan Kamput. Nanging ninutin panglimbak masa, kasenian inucap tambis ical. Sampun arang kapanggihin ring acaraacara adat sané kamargiang olih krama Lombok. Satios punika, akéhan gambelan wiadin pangiring tradisional

kagentosin antuk musik modern sané doh saking budaya suku Sasak. Jaran Kamput wantah jaran-jaranan sané kakaryanin saking kayu sané jangkep madaging pepayasan miwah macét antuk warna monyér sané ketah kawigunayang tandu ring acara sakral suku Sasak minakadi kanggén ne-

gen krama lanang – istri ri kala ngamargiang upacara pawiwahan. Satios punika, Jaran Kamput kawigunayang negen anak alit sané pacang ngamargiang khitan. Anak alit punika kaarak ngiterin désa olih krama antuk mabusana adat Lombok jangkep antuk pepayasan sakadi raja. Tetujonnyané wantah pinaka

unén-unén kémanten. Yadiastun tambis-tambis ical, seni tradisi Jaran Kamput ring Lombok yukti kasub pisan, kasenian inucap kantun kakukuhang nilai tradisinnyané olih makudang-kudang krama ring Lombok. Sesolahan seni lan kebudayaan tumurun puniki kalintang atraktif miwah setata

kairingang gambelan jangkep antuk suling sané kawastanin pereret. Sajeroning pamargin pertunjukan Jaran Kamput kairingang antuk gambelan tradisional Lombok minakadi gambelan gendang, gong, kenceng, miwah suling. Ri kala negen sang mawiwaha utawi anak alit sané ngamargiang khitan (sunat), para krama sané negen pastika masesolahan kanutang sareng iringan tetabuhan. Sajeroning catatan sejarah kebudayaan Lombok, Jaran Kamput sujatiné wantah marupa Sekardiu sané kocap pinaka palinggihan saking Jayangrana, sinunggil ksatria sané wénten ring carita pawayangan. Ring sinalih tunggil lakon Serat Menak antuk tokoh utama mapeséngan Jayangrana. Kabaosang, Jayangrana madué palinggihan sakti kabinawa sané maaran Sekardiu sané kasinahang marupa jaran, singa, miwah naga. Jayangrana miwah palinggihané Sekardiu wantah niyasa sané nénten prasida kapasahang kawéntenanipun. Tetuek sané wénten ring niyasa inucap majanten jimbar tur becik pisan majeng kahuripan krama ring Sasak. Kawentenan Sekardiu utawi Jaran Kamput puniki sapatutné taler kadadosang sinalih tunggil maskot krama Lombok. (pusat data/berbagai sumber)


Redité Umanis, 17 November 2019

Nyingkir I Madé Suarsa KEBUS bara kadi kaborbor rasa tangkah Madé Sanggra miragiang gatra warta berita RRI Dénpasar, ngatrayang sapawali malih tentara Welanda ka jagat Indonésia. Durung jangkep asasih Negara Indonésia kaproklamasiang merdéka olih dwi tunggal Soekarno-Hatta, Sukra Umanis Menail 17 Agustus 1945 Si Basong Besar Londo, mawali malih masok gedénan ngodag-odag, ngadug-adug, ngapak-apak, ngipik-ngipik. Tigang atus séket tiban nyajah, malih nyujuh-nyujuh nyejeh-nyejehin, nyijih nyajah, napi durung wadih? Yukti nénten ngwadihin nyaup-nyangkol, nyéksék-gorék cabé-cabéan, pangi jangu, suna cekuh, bawang jaé, temu isén, jebugarum, tabia bun, ketumbah, mica gundil, pala, cengkéh, tabia krinyi, tingkih, tomako, nyuh, téh, kopi miwah tiosan, sané mael ngejer, lais magejeran saksat mas glontongan ring Éropah. “Kenkén nyet Belandané, bin poloné teka? Macem-macem dogén. Aaaah…..” Gabuag blaaaggg… Madé Sanggra nyagur méja kantos remuk, ngamuk ngrumuk kemuk-kemuk, nengkik padidi sat mageluran ring karang suung. Yadiastun wantah tamat kelas tiga Vervolig School Sekolah Rakyat ring SD I Sukawati, nanging papineh patindih rasa abéla pati Madé Sanggra ring panegara luihan ring parajurit pangawa senjata, luihan ring sang sampun matitel sarjanaké sapisanan. Indik pawali tentara Belanda maklambi NICA, sesampun makudang bulan polih ngempi, kaempu ring Australi, karembugang olih Madé Sanggra sareng timpaltimpalnyané sadésa lan dura désa makadi I Ketut Gedé Dharmayudha, Wayan Japa, Nyoman Pica, Wayan Suraja, Ketut Lama, Madé Suta, Ketut Sandhi, Ida Bagus Madé Cakra, I Madé Yid, Ngakan Putu Gita, Ketut Taweng, miwah sané tiosan “Kénkén né? Lawan apa depin Belanda bin nagih nyajah?” Madé Sanggra nengkik. “Lawan! Lawan! Lawan!” “Yan lawan marep-arepan, kalah

Nyastra

benya.” “Men kénkén?” “Nyingkir! Sanggup?” “Sanggup!” “Gerilya??” “Sanggup!” “Merdéka!!!!!” Kantun mapatitis antuk bija ratus sawus mabakti nunas ica ring sanggah, soré punika Madé Sanggra nampekin reramannyané kalih. “Nang, Cang kal nyingkir” “Nyetang suba. Nanang suba manyet” “Mé….” “Nggra…..Nggra…. Kalin Ci Mémé?” “Idepang Cang suba mati Mé. Kéwala matin Cangé mélanin gumi. Jengah Cang. Peteng-peteng matané. Poloné Belanda bin nagih nyajah.” Mén Sanggra masaré ring samping Pan Sanggra ngwacén lontar sapisanan negesin néwék Kekawin Bharatayuddha. “Sang suraamrih ayadnya ring samara mahyuni hilanganikang parang muka. Sang maraga ksatria purusa sarat macecepuk ring payudan nelasang sekancan satruné….” “Lilakembang ura sekar tajini késaning ari pejahing rananggana. Lédang masekar ura antuk sekar ganjira ring rambut meseh sané sampun padem ring payudan….” “Urnaning ratu mati wijanira kundanira nagaraning musuh geseng. Cudamani pararatuné séda pinaka wijan idané, pinaka pasepané inggih punika gumin musuhé sané puun…” “Sahitiahuti tendasing ripu kapökani ratanika susraméng laga. Macaru antuk punggelan musuh sané pegat kasempal ring krétannyané, wastu lintang luih patangkep ida paragayan ksatria purusa ring payudhan….” Tetujon Pan Sanggra nylimurang manah ibuk, wastu nyaruang ngwacénin sekar agung wirama kekawin, saha tan surud-surud ngacep Sang Hyang Parama Tuhu, nunas icayang mangguh jayanti parajurit sané nyingkir ring telenging wana, mélanin negara paragayan sang sura, prajurit andel tan pawedi satapak yata ngemasin pati, apan mati mahaprawiréng rana makamiwah sang sura pejahing ranangga mangusir surapada siniwing surapsari. Wawu ancang nglanturang ngwacén, tan pajamuga malih cedar-cedér ngrépéd suaran bedil ring arep lebuhé. Mén Sanggra tengkejut kapupungan, Pan Sanggra nyakupang lontar, nampeh sémbé, digelis ngelut ngapul-apulin somahnyané “Pules, pules, pules…!” Dauh ro bénjangnyané, Kelihan Banjar I Wayan Malén, gedé tegeh selem, punapi ja kadi Jero Gedé Barong Landung, dengang, rengas, sengap, ancab-ancab saking padiwangan, nadtad kranjang mapayung klabang, nyelet arit panjang caluk, nampekin Pan Sanggra, malih mapiteges. “Beli. Tekén tuan Beliné Cang sing bani. Tekén sigug Beliné Cang bani”. “Sigug kénkén Beli Lén?” “Beli sing nyak nunas iwang tekén Pamerintah Belanda, pianak Beliné I Sanggra nyingkir nentang pamerintah. Dadi rerama, Beli patut nunas iwang!” “Pamatut cara dija to aba Ci mai? Panak Beliné mélanin gumi, pelih? Belanda ané pelih. Gumi suba mérdeka, bin nagih nyajah, cakcak terasné. Teked Ci kacakcak terasné” “Cang sing nawang apa Beli. Dadi

kelihan, kénkén pamerintah, kéto tuutin Cang. Pabesan Cang, Beli waspada, tusing tawang keneh anak ajak liu!” “Nah lautang! Sajelék-jelék I Sanggra, tetep Beli ngelah panaké. Jeg ajak agumi ja gedeg tekén Sanggra, Beli tetep mabéla tekén ia, dingeh Ci! Kema, orahang pesan nyén munyin Belié kéto tekén atasan Ciné. Kadungké Beli mati, Beli tusing takut!” Kadengkik kadi punika, I Malén bengong kadi togog lolohin, makilesan kadi klesih, makliek tan papamit, raris macucun jalér, macuet. Sapatilar I Malén, wawu purun Mén Sanggra pesu saking umah metén. Mapan mapadéwékan luh turin pidabdabé alus, Mén Sanggra ngejer méhméh kaencehenceh inuni ningalin somahnyané saling dengkik, tambis saling dengkek sareng I Wayan Malén. Kasujatiané I Malén wantah gedé-gedé ngonyang boréh, nénten cacep ring swadharmaning manggala, nénten cacep ring tata titining sang rumaga kelihan ring banjar. Sadurungé lan kala wawu-wawu dados kelihan banjar, lemah-peteng I Malén matakén tata-titining parikramaning kelihan ring Pan Sanggra sané sué dados sedahan prakanggo ring Jero Kelodan Sukawati. “Endukang ragané dik Beli. Jeg kesiengkesieng tangkah tiangé!” “Ah ngajak jlema kéto sing dadi ngenduk. Yan ngenduk terus waké jekjeka. Ingetang, jelé ulian pianak, melah ulian pianak!” Sesukat dados kelihan, dados prakanggo ring banjar, teked ka pianak I Maléné taler tumbuh ngagu, nyapa kadi aku, ngadug-adug ngodag-odag. Wayan Sukeh, Madé Ranta, Nyoman Radia busan-busan patantang-paténténg ring margi-marginé, goar-goar ngaku pangabih pamerintah Welanda. Sané pinih mrekak I Nyoman Radia. “Anték Belanda né. Nyén bani, mai! Misi nyingkir pra, ngaé-ngaé dogénan. Tunjel umahné mara tawanga rasané.” Wayan Sukeh lan Madé Ranta endukang malih ausap, nanging taler nylekitnylekit mesuang raos. “Yan dadi baan eda ja milu-milu, I Sanggra misi nyingkir. Nyén to bakat lawan? Belanda, senjatané, bedilné luih-luih. Iraga nganggon bambu runcing, tumbak, kadutan, setipan. Mancan maan numbak nusuk, méh malunan benya suba dadi abu”. *** Kasujatiané pianak-pianak I Maléné ten madrebé kawiwenang napi-napi. Ipun wantah wargi banjar biasa, yadiastun ipun pianak kelihan banjar. Mawinan tan kawiwenang ipun ngambekang kita padidi ring pakraman. Pastika sangkaning sekolahan ipun tuna, lan saking tos treh nanangnyané jangkrik bongol. “Yan kanti buin telun jani ia tusing ngidih pelih tekén Jero Kelihan, tekén pamerintah, jeg dadi tunjel umahné”. “Tunjel…!” “Tunjel…!” Kepir-kepiran orti yéning umah Pan Sanggra jagi katunjel sampun iur, dados tanggun satua drika-driki, ring warung, ring pajongkokan, ring patuakan, ring pabongbongan. “Beliiii….” “Nah, ia bisa nunjel umahé, kéwala ia tusing bisa nunjel keneh Beliné. In-

getang to!” Wenginé punika Pan Sanggra Mén Sanggra negak ring balé dangin. Tan melah-melah keneh anaké lingsir sareng kalih. Katon kebiar-kebiar klélaman damar bobok, sundih lan pasliweran jatma paglincak ring rurungé. Sinah pisan dengkikan I Nyoman Radia. “Tunjeeelll…!” Mén Sanggra macepol nylekep ring tangkah somah, Pan Sanggra éncol ngelut somahnyané ngeling asih-asih mulisah. “Nengil, nengil Méméné nengil…! Terima dogén kénkén ya panadiné!” Panadiné, balé dauh puun sengeh dados adeng buka bungkul, katekaning wit jrungga Bali kaloktah buahnyané ageng, ngronyoh, manis malenyad, taler keni tampligan, puun asibak. Wayan Malén lan pianak-pianaknyané ngiderin api, lamakana ten wénten wargi purun matetulung. Kebieng-kebieng tangkah Pan Sanggra mamanah ngamuk, Mén Sanggra éncol ngedeng liman somahnyané. “Oyongang ragané Beli! Tingalin dogén, nyén-nyén jlema dané duleg tekén iraga!” Pirang dina kunang ikang lawas buh, akah jrungga kukuh, malih tumbuh, ngepah ngipuh. Manah teguh, Pan Sanggra Mén Sanggra munyiné sauh, mangda Sang Hyang Tuduh, nibakang pakéwuh ring jadma élah aluh, ring panegara pangkah angkuh, malah maroang ring musuh. Nepék 28 Desember, sasih kanem wayah nampih kapitu, langit selem tangkeb gulem. Sabeh bales kadi katéngkogang sakéng langit. Wargi mendep makliep, api udep. Pan Sanggra Mén Sanggra ngidupin idep. Sabeh endang sampun pasemengan. Pasemengan wus ngopi alumur nyaglik, Pan Sanggra Mén Sanggra nyliksik kutak-katik. Kapunduhan awu-aon wewangunan puun, kasambehang ring bongkol wit-witan ngébekin teba makadi wit sentul, badung, mundeh, boni, juet, lempeni, kem, buntawas, kuanitan, nangka, sandat, miwah cempaka. “Ratu Betara. Sira ja ngaénang titiang kadi puniki. Pungkuran ipun mangda satus bagi nepukin pakéwuh. Titiang ten iwang napi-napi.” Mén Sanggra nyimbingin Nyoman Radia sliwar-sliwer minab nyelehin pagaén ipun ibi sandé. “Beli….?” “Kénkén to?” “Kénkén ya pianaké I Sanggra di alasé tusing mulih-mulih?” “Kénkén kadén, tusing kakeneh baan Beli” “Bes petang tiban tusing karuan unduk. Mati apa idup” “Lasang kenehé. Kadén ia suba ngorahang, idepang suba mati” “Suba saja ya kéto. Kéwala sing luung-luung keneh tiangé, bes panak buah basang” “Nah, eda suud-suud nunas ica. Ida Hyang Widhi paragayan cinta kasih” “Nggra…Nggra…Kénkén sujatiné Ci? Enu idup apa suba mati?” Sat matakon ring karang suung. Mangmung, mamocol tan wurung. Nénten wénten nyaurin. Napi sandang takénang ring padang sané maoyodan…? -0-

Ida Nyoman Prabu Suta Gotama

Satua

Meled Dados Sastrawan Bali ANAK alit mapeséngan Ida Nyoman Prabu Suta Gotama puniki madué angen sané becik, meled nglestariang kasenian tradisional Bali. Dané sané embas daweg tanggal 17 Maret 2009 puniki saking alit sampun ketah makesenian, urip ring wewidangan kasenian Bali sané ngawinang dané meled dados sastrawan Bali. Sujatiné, kasenengan makesenian sané kamargiang Gus Suta—sapunika dané ketah kasambat tumurun saking kulawargané ring Abang miwah Budakeling Karangasem sané akéhan pinaka seniman pamekas kasenian tradisi Bali. Ajin dané, Ida Wayan Gotama Tista madué sanggar seni Kinsta ring Abang. Kulawargan dané ring Budakeling taler madué Pasraman Bajra Jnana sané mapaiketan ring kasenian

Ni Clepuk (5) Kaketus saking Satua-satua Bali (IV) DITU lantas pianaknyané masaut, “Apa anak nglawan busan Ni Clepuk, kanti bah busan icang tinjaka.” Masaut méménné, “Bah jani apa tampah, amonto seken munyin méméné konkon ngisiang sabilang tanggu. Jani ngadoang basa-basané tur jengah kén timpal-timpalé. Anak masanggup mapesta,” asapunika méménné ngamélmél. Déning ulané sampun ical, raris ipun ngrereh banténg tur ipun sauh baos, “Dumadak Déwa Ratu mangda polih titiang banténg, titiang jagi ngrejang sareng timpal-timpal tiangé makejang.” Déning asapunika saudanipun, raris polih ipun banténg asiki raris katampah irika ring banjar. Drika raris sareng sami mébat, ngrateng raris magibungan. Wusan punika raris ipun éling ring sesanginnyané jagi ngrejang, punika mantuk ipun sareng sami ngambil pepayasan. Minakadi sekar mas, gelang miwah sané lian-lianan. Gelisang carita sampun wusan ipun mapayas, tona antuk Ni Clepuk para memediné mapayas magrénéng-grénéng. “Bakal ngrejang jenenga ia jani,” asapunika manahipun Ni Clepuk. Memedi tua tur cungih raris rauh, “Dadong milu ngrejang,” asapunika pajaripun. “Mai milu apang bareng-bareng.” Sampun asapunika, mangkin jagi ngilehanga raris adeka antuk I Memedi Cungih, “Ema boné, ema boné.” Masaut raris timpalne, “Awak tua nglaut ngrejang.” (Masambung)

pamekas seni sesolahan. “Tiang meled dados sastrawan, mapekas sastrawan Bali mangda prasida nglimbakang taler nglestariang karya sastra Bali,” baos dané alep. Satios nelebin widang kasenian, siswa kelas V sané masekolah ring SD Negeri 1 Abang, Karangasem puniki naen polih selah nyarengin lomba masatua Bali sané polih juara ring tingkat Kecamatan Karangasem. Satios punika, dané taler waged masesolahan. Sangkaning kawagedan dané sajeroning masesolahan, Gus Suta ketah nyarengin peméntasan drama tari Gambuh sareng sekaa Pasraman Bajra Jnana Budakeling ring makudang-kudang genah. Sinalih tunggilnyané sané pinih kaélingang ri kala nyeledii Kabupaten Karangasem sajeroning acara PKB (Pesta Kesenian Bali) ring Taman Budaya Bali warsa 2019 sané wawu lintang. “Tiang bangga tur bagia kasudi pinaka duta Kabupaten Karangasem ring Pesta Kesenian Bali. Napimalih katonton olih

krama akéh. Yukti marasa bagia pisan,” baos Gus Suta. Prasida nyolahang sesolahan drama tari Gambuh sané rumasuk ring sinalih tunggil kasenian Bali klasik yukti becik pisan. Yadiastun patut nglintangin makudang-kudang piambeng ri kala malajah taler rumasuk sinunggil sesolahan sané rimit, nénten ngawinang kayun Gus Suta rered prasida péntas. Antuk pangapti prasida nglimbakang taler nglestariang tetamian panglingsir wantah dasar dané setata semangat makesenian. (kmb)

7 Cerakén Lengkara Punggelan geguritan puniki kanggén ngulati basa lan aksara Bali. Kapunggel saking Geguritan Cokli sané kakawi olih Djelantik Santha. Kaolah antuk : Pangremba Bali Orti

pupu;d*d*, Pupuh Dangdang 26.mr&khê±nÙinhê±hlietÇokÞi,

Maring kahyun Winahyu Alit Cokli, knÓ¡nãimã*,

kantun bimbang, lu\enkpuzÇk/,

lungané ka puncak, kdirunÓ¡tenêogen,

kadi runtutan yogané, kdipitudu;d*guru, kadi pituduh dang guru, b2dnà¡ldÉeyki,

baledan muladra yéki, g)n;mnbÑb*ds(,

genah manabdabang dasar, bnÓ)nuæucimiw;cru,

banten suci miwah caru, r&subudisÙai[Õn,

ring Subudi Swadhistana, psuciyn/, pasucian,

kmosßrkir\in/,

kama asmara kirangin, mnipurenr&es(of.

Manipurané ring Sorgha.

Saking Langit Bali Plalianan Sakadi blandang ring paplalianan I ratu pascat amutar-muter kruna Maseh rupa, nglintangin suka duka Ngalap ulap, manyi saranin tatu Ah ratu sané tan pangrasa Nguber kita, néwayang kawisésan Ica garjita ring jaba pura Nyaet jiwan raré antuk plalian Mas Ruscitadewi

Lemah Peteng Siapé pada makruyuk das lemeng Maka cihna suba makiré semeng Matan aié ngilangang saru gremeng Kadirasa morbor guminé kanti lebeng Sing karasa lemahé becat maklieng Langit pelung maganti dadi badeng Galah lemah suba maganti peteng Bulan lan bintangé pada paglindeng Sunar kelap-kelip ngiasin sepi sipeng Sayaga lakar nyujuh kasur lan galeng Peteng lemah jalanin baan rasa seneng Made Suar-Timuhun


8

Minggu Umanis, 17 November 2019

Gandrung Raja Santanu Sang Karna Redaksi Mingguan mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam rubrik “Kartun” ini. Tulis nama dan alamat lengkap dibalik gambar kartun. Kirim ke Redaksi Bali Post Jalan Kepundung 67a Denpasar.

“duka dan suka akan saling berkabar”

Sang Karna, satria pejuang Radheya, jiwa berwajah luka Kesetiaan adalah gandewa Janji adalah anak panah yang kau hujamkan di tubuh dunia renta Di muka semesta fana dimabuk megahnya keagungan leluhur tetes darah dan airmatamu di lautan Kurukshetra betapa karma sangat perkasa lI Wayan Widiastama

Pura Goa Lawah Suatu Ketika Cericit yang melintas Aroma yang menguar Mengentalkan warna adanya Tanah pemujaan Sad kahyangan Tenggara desa pesinggahan

1// Ku larung sudah kama Batari Gangga, Di tepi sungai yang menyimpan sejuta rencana rahasia tepat di ambang petang, kulepas ikhlas segala bimbang 2// Lewat gulita malam dan dada yang karam Ku susuri panjang Sungai Yamuna hingga tenggelam Setelah selesai sudah kutuk pastu dan segala sumpah Setelah selesai sudah syarat dan isyarat di langit yang rumit Kuruwat lagi riwayat Bahwa pada istana Hastina, Harus terus ada yang terajah mesti sebelum ku mampu lagi mencintai Marwah dalam diri ini terjajah berulang kali 3// Aku mencintaimu Satyawati Wahai perempuan penangkap ikan Sebab memang kaulah tangan yang pandai menebar jala Membawa ku kian gandrung berbunga-bunga Namun ini yang mesti ku tanggung Di dalam kepala yang dirundung bingung Siapa penerus yuwaraja di Hastina Anak dari Batari Gangga atau Satyawati Yang ketika membuka pintu di ruang tamu Membawa buah tangan atau peperangan

Gelimang gelombang pemeluk Tumpah saban hari Dari ujung-ujung pulau Melambungkan kelopak rindu Berbait-bait upacara Ribuan depa Ribuan makna Ribuan purnama Berkilau-kilau Mengekalkan asap bunga dupa menari-nari Kelindan gulungan doa dan kidung tua Berdebur di sini Bersemayam di sini lI Ketut Aryawan Kenceng

Balada Sebuah Mesin Tik Sebuah mesin tik antik jalani sepinya di sudut gedung berlantai semen dikisahkannya rindunya pada seekor kecoak yang rutin menemani dia rindu jemari menari lentik ranum nan cantik menulis puisi asik membelai helai mesin tik dua tahun pertama usianya dia kangen aroma tembakau mencumbu buih di cangkir kopi seorang lelaki kurus berambut keriting yang biasa menghentak jemari kakunya riuh, menulis laporan ini-itu cerita tahun ketiga hingga kelima menghias pojok ruangan migrasi ke lantai bawah sebuah almari kayu tak lagi digugu episode ditahun keenam menuju kesepuluh tahun berikut kau paham, mesin tik asik mengagungkan peradabannya dalam dongeng yang diceritakannya pada keluarga kecoak tahun ini akankah datang si tukang loak?

lNohan Wijaya

Untuk Seorang Penyair Selamat malam penyair Semoga kepalamu tetap kentir Dan nasibmu tetaplah getir Tiga atau empat secangkir kopi telah menjadi dingin Satu atau dua mimpi telah menjadi angin Tapi masihkah kau buka, lembar demi lembar Dengan tanganmu yang gemetar Atau hanya duka demi duka yang akan kau kabarkan Lewat tulisan-tulisan yang gagal dimuat di surat kabar lNohan Wijaya

Sebuah Perjalanan Nda, Sebab jalan yang kita tempuh Tak selamanya mulus dan bahagia Ada kalanya penderitaan mengiringi di racau musim Angin meniup tubuhmu dengan gemar Sementara engkau masih biasa-biasa saja Merintis sebuah jalan yang tertata rapi oleh penyesalan Tentang sesak berkesumat di dalam dada Merintih jejak tubuhmu yang terpukau luka musim hanyut ditelan malapetaka Tak jua kutemukan kebahagiaan terlahir dari senyummu Hari berganti Senja pun memulas wajahya dengan petang Kau basuh luka tak sudah-sudah Nyilu bercelaru Air mata pun kian ranggas Meninggalkan tubuhmu yang cadas Kau tahu, Nda? Setiap kesedihan sentiasa teriring kebahagiaan Begitu pun jalan jalan yang kau tempuh Pasti akan menuju akhir dengan waktu lRahem Giliyang

lI Wayan Widiastama

”Merekam” Keindahan Ikan Cupang yang membuat hasil foto menjadi berantakan alias tidak menarik. Jadi, sebelum memotret ikan cupang, pastikan built in flash kamera dalam kondisi off atau mati. Lantas, bagaimana cara untuk mengatasi keterbatasan cahaya tersebut? Tidak ada pilihan lain, penerapan teknik off-shoe flash atau menggunakan flash yang terpisah dari kamera merupakan hal yang wajib. Karena menggunakan teknik off-shoe flash, tentunya harus pula menyiapkan flash dan wireless trigger atau kabel synchro.

Fotografi The Golden Betta karya Andi Abdul Halil

Blue Moon karya Andi Abdul Halil

IKAN cupang merupakan salah satu jenis ikan yang sangat populer di kalangan penghobi fotografi. Ikan air tawar dengan habitat alami di rawa-rawa di wilayah Asia Tenggara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia dan Vietnam ini memiliki bentuk unik serta pola warna yang cantik sehingga sangat menarik dijadikan objek foto. Untuk mengabadikan keindahan ikan cupang, fotografer biasanya memerlukan wadah khusus berupa akuarium mini dengan pencahayaan yang di-setting khusus. Namun, bukan perkara mudah untuk menghadirkan keindahan ikan petarung ini ke dalam frame foto sama menariknya seperti saat kita melihatnya berenang di dalam akuarium. Dengan kata lain, memotret ikan cupang di akuarium memang penuh tantangan dan memerlukan teknik tersendiri. Salah satunya, keberadaan kaca yang terletak di antara lensa dan objek foto. Selain itu, keterbatasan cahaya juga menjadi tantangan besar untuk menghasilkan karya foto yang menarik tanpa ada sedikitpun kaca akuarium yang terlihat. Keterbatasan cahaya ini seringkali memaksa fotografer menggunakan built in flash atau flash bawaan kamera untuk menerangi objek foto. Padahal, keputusan ini justru sangat fatal karena menjadi penyebab kegagalan utama untuk mendapatkan foto-foto ikan cupang yang menarik. Penggunaan built in flash ini menyebabkan pantulan cahaya dari kaca akuarium

”Background” Solid Sebelum melakukan pemotretan, pastikan kaca akuarium bersih dan air dalam kondisi jernih. Ingat, partikel yang melayang di air akan muncul sebagai bintik-bintik putih pada foto yang mengurangi keindahan foto. Untuk meminimalisasi permasalahan ini, sangat disarankan berulang kali mengganti air akurium selama pemotretan. Selanjutnya, posisikan flash dari atas dengan bantuan tripod/penyangga lighting untuk mendapatkan pencahayaan yang menyerupai lampu akuarium. Apabila diperlukan, bisa menggunakan lebih dari satu flash untuk memaksimalkan pencahayaan. Untuk mendapatkan foto dengan background yang solid sehingga objek foto tampil stand out atau menonjol, kaca akuarium bagian belakang bisa dilapisi kain berwarna hitam maupun warna-warna solid lainnya yang tidak sewarna dengan objek utama yang akan difoto. Sebagai contoh, jika kita memotret ikan cupang berwarna biru, hindari meng-

Siamesse Fish karya Andi Abdul Halil

Red and Blue karya Andi Abdul Halil gunakan kain berwarna biru dan seterusnya. Saat pemotretan, atur posisi kamera dengan permukaan lensa tegak lurus dengan kaca akuarium. Jika posisi agak miring, maka akan timbul efek perbesaran yang aneh karena kaca dan air seolah-olah berperan sebagai kaca pembesar. Usahakan lensa menempel pada kaca akuarium dengan menggunakan rubber lens hood untuk menghindari munculnya pantulan atau bocoran cahaya pada gambar. Untuk mendapatkan hasil foto yang maksimal, gunakan ISO serendah mungkin, pengaturan aperture 20-22, dan speed sekitar 1/125 untuk mengimbangi sync flash. Penggunaan lensa macro juga sangat disarankan untuk mendapatkan foto ikan cupang yang tajam dan detail. Untuk mendapat foto ikan cupang yang menarik, kita juga harus bersabar dan mempelajari pola gerakan mereka saat berenang di dalam akuarium. Ketika kita telah mengetahui gerak-gerik mereka, mengambil gambar yang sempurna menjadi lebih mudah. Untuk “memancing” agar ikan cupang mau bergerak atraktif ke posisi yang paling ideal untuk dijepret, dekatkan ujung pensil atau benda runcing lainnya ke kaca akurium dan ikan cupang biasanya bergerak mengikuti gerakan benda runcing tersebut. Selamat memotret ikan cupang. (ian)


BALI GLOBAL CLASSIFIED ADS

Minggu Umanis, 17 November 2019

9

IKLAN MINI - IKLAN PELUANG EMAS

Sarana promosi, mempertahankan, memperluas pasar serta meningkatkan citra perusahaan, Paling efektif, mini biaya, maksimal hasilnya � Tarif iklan Mini/Baris

: Minggu s/d Jumat : Rp 49.500,- per baris, Sabtu : Rp 64.350,- per baris (30 character), minimum 2 baris, maksimum 10 baris (bayar dimuka), Adlibs Radio Global/Genta/Besakih Rp 50.000 (3 x siar) � Iklan Peluang Emas : Rp 795.000,- maksimum ukuran 1 kolom X 3 cm, 10 kali muat/bulan (bayar dimuka) tidak termasuk iklan lowongan/dijual/dikontrakkan rumah, tanah, ruko, mobil, dll. Tarif khusus 72 tahun Bali Post. Iklan mendesak untuk dimuat besok, diterima sampai pukul : 18.00 Wita � Materi iklan diserahkan berupa file dalam bentuk CD/Flashdisk dengan format: Coreldraw, Photoshop atau Iklan Anda di desain langsung di bagian iklan Bali Post, GRATIS! � BCA 040 - 2784847 A/n. PT Bali Post, BRI Denpasar 00170 - 1000320300 PT Bali Post

JOB VACANCY LOWONGAN KERJA Dicari Accounting wanita berpengalaman mengerti pajak utk Toko Prima Moda, Jl.Teuku Umar 133 Dps T.236735 B.BP.004.11.19.0000359

Looking fulltime/Parttime Photografer&Videografer.2Y min exp.Adobe exp,English,Own professional camera,work time day &night.CV to:hello@oldmans.net B.BP.001.11.19.0000412

BIRO JASA

Cr Pembantu R.Tangga,Gj 1,7Jt Hub:0361487706, 085 222 555 444 B.BP.001.11.19.0000435

Dbthkn FSS CPO : Pnglmn Sales 5th SPV/Koord 2th, Leadershp & Human Relation Skill yg baik.ApplyCV ke PT Mensa Binasukses Jl.G. Agung161Dps/mbsdps@mbs.co.id B.BP.001.11.19.0000262

Dcr Pelaksana Lap. & Logistik pglmn 4th Bw. Lam.ke Jl.Akasia XVI/130X Dps(dpn Gg.Leci Ruko Lt.2.Gaymal Mart)0361-4743672 B.BP.001.11.19.0000431

DIJUAL RUMAH

Dcr:Receptionist,HK Hotel Puri Asih Jl.Pantai Kuta No.40 Bali B.BP.001.11.19.0000433

Dibthkan Tk.Swing 5,Accounting + Receptionist 1, Waiter/ss 2, Cook 2. Lok. Pecatu 081338654570 B.BP.001.11.19.0000287

Dicr Act S1/D3,Admin SMK/D3,SM & Pelaks S1/D3 T.sipil.Email: cvnusamandiribali@gmail.com B.BP.001.11.19.0000378

Dicr Staff Kitchen u/Japanese WarungUmi.Hub.WA:081237170506 B.BP.001.11.19.0000343

Famous Resto at Batu Bolong looking for Floor Spv. Fluent Eng,Experience,Work Hard.Send CV to:hello@oldmans.net B.BP.001.11.19.0000411

Need Ast.SPA Manager Experience Good English, Leadership & Marketing.Send CV to:hrd@ambientes pabali.com/WA:081805333616 B.BP.001.11.19.0000375

PT MPG membthkanAdmin,S1Hukum Pnglm tdk diutamakan. Kirim CV ke: infompgvisa@gmail.com B.BP.031.11.19.0000409

Informasi pasang iklan Telepon � Denpasar : (0361) 225764 (hunting) WA. 081802411818 e-mail:iklanbp@yahoo.co.id, iklan@balipost.co.id

Manajer&Staff bs Bhs Inggris u Kopi Luwak Pecatu 081338654570

PROPERTY

PROPERTY

Dijual murah tanah dibelakang Kampus Teknik Unud. Lingkungan perumahan, cocok untuk kos2 kosan” Hub:085 238 304 060

B.BP.001.11.19.0000284

DISEWAKAN RUMAH

Dikontrakan rmh Raya Jayagiri Renon kmr tidur 4+1 PLN 4400 PDAM Tlp + perabot H:0811590369

B.BP.031.11.19.0000408

PROPERTY DISEWAKAN HOTEL

Disewakan Hotel. Jln.Melasti Legian Kuta. Hub.085100888379 B.BP.004.11.19.0000434

DIJUAL TANAH

B.BP.031.11.19.0000407

Dijual, sebidang Tanah SHM, Luas 20 are/2000 M2, lokasi di Ungasan, belakang patung GWK. Hub.Kadek,HP081916362573.TP B.BP.004.11.19.0000357

Jl tnh 3, 2,A Dlg, dan Dkntrk tnh vila 6@, Tibubeneng 081999231333 B.BP.004.11.19.0000428

1A Abianbase-Sempd,26A,10ATebokang Ubud,1,3 Gatsu 085937089333 B.BP.001.11.19.0000419

JASA KONTRUKSI Bngn Baru,Renovasi,Desain,Las, Smur Bor, Rmh Bcor 081338848318 B.BP.001.11.19.0000318

KEHILANGAN

Hilang BPKB NO.D5290466-O DK 8266 I AN.Nurmansyah B.BP.001.11.19.0000374

HlgSTNK&BPKBNO.AO383281-ODK 9447 EF & Buku KIR Noka:616016 65575505 AN. Suliyanti B.BP.001.11.19.0000376


10

Minggu Umanis, 17 November 2019

Mendatar: 1. Sebelum hari ini 5. Penutup dada wanita 8. Sebuah mainan anak-anak 10. Pendeta hindu 11. Besek kecil dari kaleng atau plastik 12. Merek susu 13. Rasa kasihan 15. Jual Satuan 17. Bagian rongga tubuh yang berisi alat pencernaan 20. Angkatan laut (Inggris) 21. Tanaman (Inggris) 22. Salah satu jenis irama musik 23. Rupa ; Gambaran 26. Bidak 27. Penelitian dan pengembangan 31. Pokok ; Utama 32. Apapun ; Yang mana saja (Inggris) 33. Beda ; Tidak sama 34. Pacuan sapi atau kerbau di Madura 35. Dibalik ; Batuan keras 36. Anak dari anak kita 37. Tidak ada yang menemani (Bali) 38. Rancangan ; Konsep

Sri Dianawati Hadir Kembali BELANTIKA musik Bali semakin menggeliat. Selain hadirnya penyanyi pendatang baru dengan berbagai aliran musik, penyanyi lawas kenamaan juga muncul kembali. Salah satunya adalah Sri Dianawati yang merupakan adik penganyi pop Bali kenamaan Widi Widiana. Dulu Sri Dianawati sempat mengeluarkan sejumlah lagu duet bersama Widi Widiana. Di antaranya “Luh Mebaju Barak”, “Tresna Ngantos Mati” hingga yang paling hits “Dokar Tresna”. Selain itu, ia melantunkan lagu “Sekadi Tamulilingan”, “Tebek Sungga” dan “Rindu”. Saat ini ia hadir dengan lagu “Boya Je Formalin” yang telah dirilisnya beberapa waktu lalu. “Kebetulan saja ada lagu bagus yang diciptakan Dek Artha. Nah, Bli Widi tertarik dengan lagunya. Menurutnya lagu ini cocok untuk saya nyanyikan. Siapa tahu ini cocok sebagai awal untuk pemunculan kembali saya di kancah musik pop Bali,” tandas Sri Dianawati beberapa waktu lalu. Ia mengaku sudah

Untuk pembaca Bali Post Mingguan (BPM), kami membuka rubrik baru “Permata Hati”. Rubrik ini mengangkat isi buah hati yang baru lahir, yang berulang tahun atau akan berulang tahun. Juga pasangan yang menikah di minggu tersebut atau yang merayakan ulang tahunpernikahan. Kirim foto menarik dan tulisan data lengkap identitas diri, orangtua serta komentar singkat. Semua data dikirim lewat email redaksibalipost@yahoo.com dengan kode Permata Hati. Bisa juga naskah dan foto dikirim ke Sekretariat Bali Post. Jl. Kepundung 67 A Denpasar, telp. (0361) 225764.

(Redaksi)

PERNIKAHAN PERNIKAHAN - Pernikahan I Wayan Gita Permana, S.T. dan Desak Made Sarasmi Dewi, SST.Par., berlangsung meriah. Upacara dilaksanakan di Banjar Batanpoh, Sanur, 7 November lalu. Acara resepsi pernikahan anak pertama Kepala SMAN 6 Denpasar Drs. I Nyoman Muditha, M.Pd., dan Ni Luh Haryati, S.Pd., ini dilakukan di Carangsari Restoran, Jumat (15/11) malam.

sejak lama ingin bangkit kembali di dunia tarik suara. Hanya karena sibuk pada kegiatan seni lain, ia harus bersabar menunggu waktu yang tepat. Selain itu, yang kuat mendorongnya untuk menyanyi lagi adalah banyak penggemar lagu pop Bali yang rindu dengan lantunan suaranya. Begitu pula dukungan keluarga, teman dekat dan para sahabat yang menjadikannya lebih semangat untuk rekaman lagi. Pun semuanya tak lepas dari sokongan sang kakak, Widi Widiana, serta sahabat baik yang sudah dirasakan bagai adik sendiri, penyanyi Dek Ulik. “Saya senang sekali dan bangga akhirnya bisa kembali menghibur masyarakat Bali, sudah tentu tetap di jalur musik pop Bali,” ujarnya. Biduannita pop Bali cantik ini menilai perkembangan musik pop Bali kian pesat. Oleh karena itu, mau tidak mau kehadirannya harus mengikuti apa yang sedang menjadi tren saat ini. Namun, yang jelas tetap di jalur yang baik, agar masyarakat tetap bisa menerima dan menyimak lagu pop Bali dengan baik pula. Bahkan, selepas merilis “Boya Je Formalin”, ia sudah siap dengan karya lain berikutnya. Yang pasti ia akan berduet kembali dengan Widi Widiana, dan ada satu lagu baru dinyanyikannya bersama Dek Ulik. (win)

Menurun: 1. Salah satu bintang yang paling terang 2. Ibu kota Spanyol 3. Masukkan ke air dalam waktu tertentu 4. Segar ; Sejuk ; Enak 5. Pembuat macet di era sembilan puluhan 6. Kalkun (Inggris) 7. Mati di medan perang 9. Dalam bahasa Yunani memiliki arti bunga violet 14. Kota ini ada di Jerman 16. Merek Shampoo 18. Seluruhnya ; Sama sekali tidak ada yang lain 19. Air setelah beku 22. Ayahnya Bisma 24. International standard book number 25. Kata sapaan kepada orang-orang tua atau guru 26. Sebuah pura di Buleleng 27. Tidak kaku ; Tidak mudah patah 28. Pasangan 29. Ibu Kota Kerajaan Kosala 30. Letih ; Lesu 31. Bahasa gaul untuk ayah 33. Kotak kecil sorongan pada meja

Ketentuan Menjawab Jawaban ditulis pada kertas dan masukan ke dalam amplop serta tempelkan guntingan kupon TTS No. 422 dan cantumkan identitas lengkap serta nomor telepon/ HP. Kirim ke Sekretariat Redaksi Bali Post Jl. Kepundung 67 A Denpasar 80232, paling lambat Sabtu 23 Nopember 2019. Pemenang diumumkan pada Koran Bali Post Minggu 1 Desember 2019. Hadiah disediakan untuk 5 (lima) pemenang (@Rp.200.000,-) dan 1 (satu) tiket masuk Bali Zoo untuk keluarga (2 dewasa + 2 anak). Tiket langsung diambil ke Bali Zoo, Singapadu, Gianyar. Pemenang di Denpasar, Badung, Tabanan dan Gianyar agar mengambil hadiahnya langsung ke kantor Bali Post tiap hari kerja dengan memperlihatkan identitas diri. Hadiah untuk pemenang di luar daerah tersebut akan dikirim lewat pos. Jawaban TTS No. 420 Mendatar: 1. BREM 3. WIRASWASTA 7. AXA 8. URETER 11. K A L I M A N TAN 12. MUSK 13. HANUMAN 17. TROTOAR 20. GORI 21. JUMANJI 24. ANDALAS 26. ALOI 27. SANTANU 29. LIMBUNG 34. KANS

36. KONTRIBUSI 38. GAHARU 39. EEL 40. SEREMONIAL 41. ILER Menurun: 1. BERKAH 2. MALIBU 3. WANARA 4. AURA 5. ASEM 6. ANGKER 8. UTS 9. ENDRIN 10. RUKO 14. ASURA

15. MIN 16. NGILU 17. TRAIL 18. TPA 19. AGAIN 22. ABT 23. JANAKA 25. DOM 27. SUKSES 28. NENG 30. ISRAEL 31. BEBALI 32. GOITER 33. ANU 35. SATE 37. ORAN

Pemenang TTS No. 420 1. Ni Putu Indah Setia Dewi Jl.Air Kuning No.76, Desa Delod Berawah, Kec. Mendoyo, Kab.Jembrana (HP:089-514-700-XXX) 2. Ni Wayan Sutini Jl.Raya Denpasar–Gilimanuk No.136, Kawasan Bajra, Kec.Selemadeg, Kab.Tabanan (HP:085-208-945-XXX) 3. I Made Kadin Jl.Siulan No.116, Desa Penatih, Denpasar Timur, Denpasar (HP:081-238-707-XXX) 4. Nengah Vico Br.Beluhu Kauh, Desa Tulamben, Kec.Kubu, Kab.Karangasem (HP:081-999-744-XXX) 5. I Wayan Sadia Br.Dinas Sembung, Desa Tembok, Kec.Tejakula, Kab.Buleleng (HP:081-338-872-XXX) 1 (satu) pemenang mendapatkan tiket masuk Bali Zoo. Tiket bisa langsung diambil ke Bali Zoo, Singapadu, Gianyar. Nama : KETUT CANDRA RAHAYU Alamat : Jl.Padonan No.555, Desa Tibubeneng, Kec.Kuta Utara, Kab.Badung (HP:081-337-258-XXX)

Kista Salah Satu Faktor Sulit Keturunan KUMPULAN gejala klinik kista indung telur (multikistik) yang dikenal dengan Policystic Ovarii Syndrome (PCOS) dapat menimbulkan masalah, di antaranya kesulitan mendapatkan kehamilan, gangguan kesuburan (infertilitas), gangguan menstruasi (siklus menstruasi tidak teratur atau tidak menstruasi sama sekali, terkadang disertai terjadinya perdarahan rahim disfungsional) serta kelebihan berat badan/obesitas (lemak tubuh berlebihan yang memberi konsekuensi terjadinya resistensi insulin), tubuh dipenuhi rambut seperti pria (Hirsuitsm), hipertensi, kadar lemak dan gula darah meningkat, resistensi insulin, risiko penyakit diabetes mellitus, penyakit jantung coroner dan karsinoma endometrium. Keadaan klinis lain seperti pada kulit yang

menandakan adanya hiperinsulinemia dikenal dengan nama Akantosis nigrikans. Kelainan banyaknya sebum/seboroik pada kulit dan rambut serta kebotakan dengan pola seperti yang ditemukan pada pria. Sering terjadi peradangan pada kulit akibat penyumbatan pori serta pertumbuhan rambut pada tubuh yang berlebihan, seperti dermatitis seboroik, hidradenitis supuratif, akantosis nigrikans dan kebotakan. Kelainan hormone/endokrin yang ditemukan adalah peningkatan konsentrasi LH dan peningkatan aktivitas androgen, yaitu testosteron dan androstenedion. Hiperinsulinemia juga ditemukan akibat adanya resistensi insulin. Definisi klinis dari PCOS adalah suatu kelainan pada wanita yang ditandai dengan kelebihan hormone androgen/hiperandrogenisme dengan tidak haid lama/ anovulasi kronik yang saling berhubungan dan tidak disertai dengan kelainan pada kelenjar adrenal dan kelenjar hipofisis. Hiperandrogenisme merupakan

suatu keadaan dimana secara klinis didapatkan adanya hirsutisme, jerawat dan kebotakan disertai peningkatan konsentrasi androgen terutama testosteron dan androstenedion. Obesitas juga dijumpai pada 50-60 persen penderita sindrom ini. Peningkatan produksi androgen menyebabkan terganggunya perkembangan folikel sehingga tidak dapat memproduksi folikel yang matang. Penyebab sindrom ini tidak jelas, akan tetapi terdapat bukti adanya kelainan genetik yang ke mungkinan diwariskan oleh ibu atau ayah atau mungkin keduanya. Gen tersebut bertanggung jawab atas terjadinya resistensi insulin dan hiperandrogenisme pada wanita dengan PCOS. National Institute of Health-National Institute of Child Health and Human Development (NIHNICHD) menyatakan, diagnosis PCOS ditegakkan bila paling sedikit ditemukan satu kriteria mayor dan dua kriteria minor. Kriteria mayor terdiri atas anovu-

lasi dan hiperandrogenisme, sedangkan kriteria minor berupa resistensi insulin, hirsutisme, obesitas, LH/ FSH > 2,5 dan pada USG terdapat gambaran ovarium polikistik. Gejala klasik yang ada pada sindrom ini adalah gangguan siklus menstruasi, hirsutisme dan obesitas. Umumnya pasien mencari bantuan karena adanya siklus menstruasi yang tidak teratur, sulit hamil dan masalah penampilan akibat obesitas dan hirsutisme. Sindrom ovarium polikistik sangat mungkin menjadi faktor risiko untuk menderita hipertensi dan penyakit jantung coroner, karena hiperkolesterolemia, diabetes dan kanker endometrial. Oleh karena itu, diagnosis yang tepat disertai pemilihan penatalaksanaan yang efektif sangat penting untuk mencegah komplikasi di masa mendatang. dr. I Gusti Ngurah Made Bayuningrat, Sp.OG-K., M.M. Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa


Minggu Umanis, 17 November 2019

Potret Kewirausahaan

Bertani Menjadi Lebih Mudah SEKTOR pertanian terpinggirkan setelah dolar bisa didapat dengan mudah dari pariwisata. Padahal sebenarnya jika memang sudah niat, pertanian pun bisa menghasilkan pendapatan yang banyak. Alasan lain yang kerap diungkapkan untuk meninggalkan pertanian adalah bertani itu sulit dilakukan. Salah satu owner Potme, Ni Wayan Purnami Rusadi, mengatakan, bertani itu sebenarnya tidak sulit. Asal ada niat. Bahkan, usaha agrobisnis yang dimilikinya pun menawarkan kemudahan dalam bertani. “Jadi, produk kita itu untuk memunculkan minat bahwa bertani itu lebih mudah dan menyenangkan,” ungkap wirausaha muda Denpasar ini, Sabtu (16/11) kemarin.

Emik sapaan akrabnya menjual beragam produk pertanian. Namun tidak hanya produk, ia juga menawarkan paket benih, grow kit, media tanam, dan yang paling penting adalah tata cara menanam. Sehingga ada tanggung jawab yang diberikannya kepada masyarakat yang ingin berkebun atau bertani. Ide bisnis berawal pada 2016 saat ia melihat adanya peluang usaha yang sekaligus mengajak orang berkebun dengan cara yang mudah. Caranya ialah memberikan kemudahan bagi orang lain untuk menyukai dunia berkebun dengan cara memberikan grow kit dan benih tanaman. “Awalnya bisnis Potme ini dari obrolan teman–te-

man incubator bisnis (inbis) Unud. Salah satu owner Potme sekarang, Wikarga basic-nya Teknik Sipil, tapi dia ingin berkebun tapi beberapa kali mencoba, gagal. Akhirnya, aku kasih tahu, mungkin karena medianya tidak pas, benihnya tidak bagus. Lalu muncul ide untuk membuat media langsung potme, jadi tinggal tanam,” ujarnya. Tanaman ia kembangkan dengan pemberdayaan petani di Bali. Ia bekerja sama dengan kelompok tani di Singaraja yang memiliki kebun. Di sana juga ada peternakan. “Jadi, komposnya itu dari petani di sana, benihnya juga dari sana, tapi ada juga beberapa petani yang kita kasih benih,” jelasnya.

Betul kata motivator– motivator kewirausahaan bahwa untuk menjadi wirausaha tidak perlu modal besar. Ia tidak perlu modal besar untuk menyewa tempat untuk berjualan. Dengan berkolaborasi dengan toko–toko pertanian, dia menjual produknya. Tidak hanya itu, penjualan online pun tidak kalah kencang. Pemasaran dilakukan di website, media sosial dan marketplace. Omzet penjualan yang didapat selama sebulan sekitar Rp 10 juta. “Kalau toko pribadi, kita belum ada. Kita kerjakan di rumah masing–masing, karena kita berkolaborasi dengan toko– toko pertanian di Denpasar, Badung, dan Tabanan,” ujarnya. (kmb42)

”Oversupply” Tenaga Kerja “Kita harus menyadari bahwa Indonesia mengalami oversupply tenaga kerja. Tidak semua angkatan kerja diterima di dunia kerja. Kalau dulu, orang sekolah atau kuliah tujuannya mencari kerja. Akhirnya semua berebut mencari pekerjaan. Menjadi wirausaha itu pilihan terakhir ketika tidak diterima di mana–mana. Kalau seperti itu terus, orientasinya akan banyak timbunan pengangguran,” ujarnya. Menyadari akan permasalahan yang dihadapi ditambah dengan lulusan perguruan tinggi memberi kontribusi angka pengangguran yang cukup tinggi, akhirnya pemerintah membidik program GKN pertama kali dengan menyasar Perguruan Tinggi (PT). Dikti kemudian mengimbau agar kewirausahaan masuk dalam kurikulum. Wirausaha bisa dihasilkan dari proses akademik, sehingga masuk ke dalam kurikulum. Akhirnya, atmosfer kewirausahaan masuk ke PT. Mahasiswa dinilai lebih mudah diubah mindset-nya. Dewi menegaskan dari gerakan kewirausahaan yang telah dilakukan selama sepuluh tahun hasilnya adalah peningkatan jumlah penduduk yang berwirausaha, terutama dari kalangan generasi muda dari usia 20 – 30 tahun. Hanya, pengusaha Indonesia 99 persen merupakan

Minggu, 17 November 2019 05:00 Wita 05:52 Wita 05:54 Wita 05:56 Wita 06:00 Wita 06:05 Wita 06:35 Wita 07:00 Wita 07:35 Wita 08:00 Wita 09:00 Wita 09:05 Wita 09:30 Wita 10:00 Wita 10:05 Wita 10:30 Wita 11:00 Wita 11:05 Wita 11:30 Wita 12:00 Wita 12:05 Wita 12:30 Wita 13:00 Wita 13:30 Wita 14:30 Wita 15:00 Wita 15:05 Wita 15:30 Wita 16:00 Wita 17:00 Wita 17:30 Wita 18:00 Wita 18:05 Wita 19:30 Wita 20:00 Wita 21:00 Wita 22:00 Wita 22:05 Wita 23:00 Wita 23:05 Wita 23:30 Wita

Gayatri Mantra Mars Indonesia Raya Mars Bali Jagadhita Lagu Ngastitiang Bali Puja Trisandya Dharma Wacana Pitra Yadnya (3) Bali Channel Tourist TV Klip Anak Sehat & Bugar Line Dance Seputar Bali Pagi Akhir Pekan Seputar Bali Terkini Solusi Alternatif Marion Sam Belajar Menggambar Menggambar Anak Ayam Menetas Seputar Bali Terkini Bali Channel Tourist TV Ocydia Home Shopping Seputar Bali Terkini Bali Channel Tourist TV Dunia Kita Puja Trisandya Dharma Wacana Pitra Yadnya (4) Ocydia Home Shopping Bali Channel Tourist TV Lejel Homeshopping Tembang Bali Seputar Bali Terkini Tembang Bali Bali Channel Tourist TV Harmoni Bali Bedah Trauma Inovator Ocydia Home Shopping Puja Trisandya Seputar Bali Malam Kris Samatra Artis Bali Sri Dianawati Dan Bagus Oka Indi Band Generation Ngah Adi Seputar Bali Terkini Lila Cita Calonarang Ki Bajera Sakti Samprangan Br Kediri Tabanan (3) Seputar Bali Terkini Ocydia Home Shopping Folk Song

UMKM, hanya nol koma sekian persen pengusaha Indonesia yang skalanya besar dan tidak tetap. “Artinya, 99 persen ekonomi Indonesia ditunjang oleh UMKM,” ujarnya. Kendala yang kerap dialami pengusaha muda terutama mahasiswa dan siswa adalah time management, kurangnya dukungan dari orang tua, dan ekosistem kewirausahaan. Karena permasalahan kewirausahaannya sangat kompleks. Ekosistem harus mendukung baik akses manajemennya, akses pasar, akses permodalan, peraturan yang memungkinkan wirausaha muda Bali ini tumbuh subur. Ekosistem kewirausahaan di Bali berkaitan erat dengan kultur. Orientasi orang Bali lebih banyak pada kegiatan sosial. Berbisnis masih dianggap tabu. Sehingga yang perlu dilakukan saat ini adalah mengubah kondisi tersebut. Ia berharap, ada tempat di desa yang tidak termanfaatkan secara optimal, bisa dipakai tempat berbisnis, termasuk untuk belajar tentang bisnis. Ia berharap

anak muda Bali sadar bahwa bisnis itu bagian penting dari kehidupan, supaya masyarakat Bali bisa mandiri secara ekonomi. Menurut Ketua Wirausaha Muda Denpasar I Putu Wirama yang ditemui usai memberi motivasi di Smapan Fair 2 Sabtu (16/11) kemarin, tantangan untuk wirausaha muda di Bali lebih banyak dari internal pengusaha itu sendiri. Karena dukungan pemerintah khususnya di Kota Denpasar sudah cukup tinggi. “Kota Denpasar malah membuat lomba wirausaha muda Denpasar itu dari 2010 sampai sekarang terus dilaksanakan,” ungkapnya. Dukungan pemerintah pusat juga sangat tinggi misalnya dalam pembuatan izin usaha dipermudah. Kini, pembuatan izin usaha mikro bisa dilakukan secara online dan hanya memerlukan waktu 30 menit. Dukungan dari organisasi atau komunitas–komunitas kewirausahaan juga sangat tinggi. Kelompok Media Bali Post (KMB) terjun ke sekolah mengedukasi anak muda Bali ngeh dengan kondisi

Sutrisna Dewi

BPM/may

Bali, eknomi Bali dan berani terjun ke dunia usaha. Melalui Bali Post Goes to School, Pimpinan KMB, Satria Naradha, memotivasi siswa untuk berani tampil dengan inovasi produk dan jasa usaha yang akan digeluti dengan mengutamakan branding Bali. Sebab, nama Bali sudah dikenal di mancanegara sangat mudah dipromosikan. Tinggal kita menjaga kualitas secara berkelanjutan. Di Smapan Fair 2019, dia selalu menekankan jika membuat teh daun piduh, kripik kulit pisang, lengkapi dengan nama Bali. Hal ini akan membuat konsumen luar negeri tertarik membeli. Wirausaha Muda Denpasar (WMD) juga memiliki program Goes to School, pergi ke sekolah–sekolah mengajarkan tentang kewirausahaan. Makanya sebenarnya tantangannya dari internal pengusaha itu sendiri bukan dari eksternal. Ekosistem kewirausahaan sudah terbentuk, tinggal upaya menumbuhkan minat kewirausahaan. (may)

I Putu Wirama

BPM/may

Korban Luka Ringan Dia mengatakan, di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara tercatat ada 3 orang luka ringan dan 33 unit bangunan rusak ringan. Menurut dia, korban luka dan kerusakan bangunan ada di Pulau Batang Dua, yang letaknya dekat dengan pusat gempa. Korban luka-luka ini disebabkan tertimpa batu bata dari dinding yang jatuh.

Sementara untuk kerusakan bangunan, kata dia, juga di Kecamatan Batang Dua pada kategori rusak ringan. Bangunan yang rusak antara lain 28 rumah warga, 3 gereja, 1 SMAN 11 dan 1 gedung Bank Perkreditan Rakyat. Agus mengatakan, untuk Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara terdapat 3 unit bangunan rusak ringan di anta-

Eka Wiryastuti mengatakan, partnership antara BUMDes dan desa wisata ini nantinya akan dikoordinir oleh perusahaan daerah (Perusda). Perusda akan menjadi tangan pemerintah yang akan mendampingi

sekaligus sebagai jembatan untuk mengangkat semua potensi alam, potensi SDM, dan potensi ekonomi dalam basis pariwisata berbasis pertanian. “Ini yang akan kita kembangkan. Perusda akan kita dorong juga ke sektor pariwisata, mereka akan bekerja dengan agent dan sebagainya, dan kita juga

Potensi Alam

ranya 1 unit Gedung Kantor Badan Keuangan Daerah di Kabupaten Minahasa Tenggara dan 2 unit rumah di Kabupaten Minahasa. “BPBD bekerja sama dengan TNI, Polri, Dinas terkait dan relawan masih terus melakukan pendataan dan pemantauan di lapangan. Masyarakat diimbau tetap tenang dan mendengarkan informasi dari sumber yang resmi, yaitu BMKG atau BPBD. (kmb) dorong masyarakat membentuk home stay yang diharapkan bisa mendatangkan potensi wisatawan lokal dan internasional,” terangnya. Dengan adanya penambahan nilai dari sektor pertanian ke sektor pariwisata akan bisa menarik minat generasi muda untuk menekuni bidang pertanian. (bit)

BPM/sue

KEMASAN - Wirausaha muda SMAN 8 Denpasar menunjukkan kemasan produknya yang terbaik kepada masyarakat.

Bebas Berkreativitas Ketua OSIS SMAN 8 Denpasar Nyoman Maldini Dharma Aryana mengatakan, siswa diberi ke-

bebasan untuk berjualan sesuai kreativitas mereka seperti yang terlihat saat Smapan Fair 2019. Setiap kelas diupayakan agar menampilkan produk yang berbeda sehingga jiwa kewi-

Fokus Pertanian

Sebelum benar-benar fokus terjun ke pertanian, Agus mengaku sempat nyambi kerja di Ubud sambil jualan kopi. Itu dilakoninya hampir 2-3 tahunan. Karena merasa lebih enak kerja sendiri, dia pun memutuskan resign dari pekerjaannya dan menjadi petani sekaligus pengolah kopi. Di Desa Batukaang, Agus kini membudidayakan kopi pada sebidang kebun miliknya. Pengolahan kopi juga dilakukan di sana. Dalam kegiatan produksinya, dia juga menyerap biji kopi hasil panen dari petani kopi lokal di desa setempat. Diungkapkannya, sejak tiga tahunan terakhir, pangsa pasar kopi sedang bagus. Ini didukung dari industri pariwisata dan industri perfilman yang banyak mengulas kopi. “Anak muda sekarang banyak yang mencoba mencicipi kopi,

dan belajar tentang nikmatnya kopi. Jadi, pangsa pasar kopi sekarang lebih bagus. Tidak seperti 5-10 tahun lalu, kopi nyaris tidak punya trend,” ungkapnya. Selain memenuhi permintaan kopi dari pasar di dalam negeri, pria lulusan D-1 Informatika itu juga rutin mengirim produk kopi olahannya ke luar negeri seperti Jepang. Untuk yang ke luar negeri, produk kopinya dikirim dalam bentuk green been. Per dua bulan hingga tiga bulan sekali dia bisa mengirim kopi green been ke Jepang hingga 50 kilogram. “Yang dibawa ke luar negeri wajib green been. Beberapa negara tidak mengizinkan masuk kopi dalam bentuk gabah, karena bisa ditanam. Dalam perlindungan pertanian di masing-masing negara melarang masuknya kopi biji, sehingga kita kirim green been. Sampai di sana tinggal diolah untuk dimatangkan,” jelas pria pemilik CV Laksmi Batukaang itu.

rausahaan tumbuh secara otomatis. “Kami tidak hanya diajarkan di kelas saja tapi juga praktik langsung, sehingga dengan ini kami punya bekal di masa depan,” ungkapnya. (may) Saat ini, Agus cukup menikmati profesinya sebagai petani dan pengusaha kopi. Dia tak menampik profesi petani memang masih kurang diminati para kaum muda. Karena petani identik dengan tanah, kampungan, dan kotor. “Tapi kalau bisa mengupas lebih dalam ada banyak hal yang bisa ditemukan dalam pertanian termasuk bisa mendapat banyak relasi baru dari luar,” ujarnnya. Selama melakoni pekerjaan petani dan pengusaha kopi, Agus tidak hanya menghasilkan keuntungan bagi dirinya dan keluarganya, namun juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga lain. Dia pun mengajak anak muda untuk tidak gengsi terjun ke pertanian. “Anak muda jangan monoton menunggu bulanan. Lebih baik ngasi bulanan ke orang lain. Memang di pertanian kotor, tapi bersihnya ada di ATM,” imbuh Agus. (ina)

Atas Kompetensi mengelola usaha.

Menurut Enny, Menteri BUMN Erick Thohir harus menyampaikan ke publik bahwa pemilihan Ahok itu atas dasar kompetensi. Jadi, kata Dia, pemilihan Ahok memang didasari kompetensi, profesionalisme, akuntabilitas, dan transparansi. Enny mengatakan, di dalam undang-undang itu tidak ada batasan bahwa calon pimpinan di BUMN harus dari internal maupun eksternal. Tetapi, jika belajar dari badan usaha yang ada di beberapa negara lain, ada sistem yang namanya meritokrasi, pengangkatan dan pemilihan direksi maupun komisaris berdasarkan kompetensi, serta profesionalisme. Sebenarnya, kata dia, keahlian yang dimiliki seseorang ketika berada di pucuk pimpinan, tak harus persis sesuai dengan teknis bidangnya. Hal yang paling penting ketika berada di posisi setaraf Chief Executive Officer (CEO) misalnya, adalah leadership untuk mengurus dan

Ditolak Masuknya nama Ahok untuk menjadi Komisaris Utama Pertamina, mendapat beragam pendapat. Ada yang mendukung, namun ada juga yang merasa terganggu dan menyebut Ahok tak cocok bila menjadi bos di perusahaan pelat merah tersebut. Informasi Ahok yang akan jadi Komisaris Utama langsung direspons oleh Serikat pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB). Presiden FSPPB, Arie Gumilar mengatakan, pihaknya akan menolak bila pemerintah mengangkat Ahok. Alasannya, Pertamina sangat strategis, sangat besar dan melayani kebutuhan untuk rakyat. ‘’Kami tahu track record Ahok selalu bikin onar.

Bakal bikin kegaduhan. Bisa dibayangkan kalau Ahok jadi pimpinan Pertamina, dia ngomong kotor, gaduh di manamana,” ucapnya. Dia megatakan, pengangkatan Ahok memang benar merupakan wewenang penuh dari pemerintah. Namun, serikat pekerja Pertamina merasa perlu menyampaikan pendapat. Arie mengatakan, penolakan Ahok di serikat tersebut sudah dibahas dalam pertemuan serikat pekerja dan via komunikasi online. “Kalau tak didengarkan pemerintah silakan saja. Namun kalau ada kejadian di kemudian hari kita sudah mengingatkan,” kata dia seraya mengatakan banyak kader yang lebih pantas. Banyak juga dari internal Pertamina lebih paham masalah di Pertamina. (kmb)


Minggu Umanis, 17 November 2019

Kejurnas/Pra-PON Kempo di Kalsel

Bali Juara Umum II

Denpasar (Bali Post)-

Tim kempo Bali berhasil menduduki juara umum II pada Kejurnas Shorinji Kempo sekaligus Pra-PON di GOR Rudy Resnawan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang berlangsung 13-16 November. Berkekuatan 17 kenshi yang turun pada 17 nomor yang dipertandingkan, Bali merebut 2 medali emas, 2 perak, dan 3 perunggu. Gelar juara umum direbut kontingen kempo NTT yang mendulang 6 emas, 1 perak, dan 5 perunggu. Sementara juara III disabet Kalimantan Timur yang membawa pulang 1 emas, 5 perak dan 2 perunggu. Dua medali emas Bali dipersembahkan oleh Agung Ratih Saraswati/Griselda Nadya B. di nomor embu pasangan II/III DAN dan si

kembar Erasmus Naris Fendi/ Yersestus Varis Mardi (embu pasangan I DAN). Medali perak dihasilkan Rudy Sihaloho/ Walter Rau (embu pasangan II/III DAN) dan A.A. Istri Darmamega Kelakan/Riska Medita (embu pasangan I DAN). Sementara perunggu diperoleh melalui kenshi Varis/Naris/Rudy/Walter (embu beregu), Naris (randori 60

kg) dan Ni Kadek Dhea Ardy (randori 50 kg). Wakil Ketua Umum Pengprov Perkemi Bali Fredrik Billy didampingi pelatih Made ‘‘Dendy’’ Mandiyasa dikontak dari Denpasar Sabtu (16/11) kemarin, menyatakan bersyukur atletnya mampu merebut juara umum II. Apalagi kejurnas sekaligus Pra-PON di Kalsel melibatkan 576 kenshi

dari 32 provinsi. Hasil ini meloloskan sembilan kenshi Bali yang turun pada tujuh nomor ke PON 2020 di Papua. Menurutnya, persaingan kenshi dari seluruh provinsi sangat ketat dan merata. Oleh sebab itu, sembilan kenshi Bali yang akan tampil di PON 2020 harus diberikan jam terbang lebih tinggi lagi. Sebab, seluruh daerah pasti menyiapkan atletnya sebaik mungkin sebelum tampil di PON, baik menyangkut teknik, taktik, fisik maupun strategi. “Kenshi Bali perlu terjun pada berbagai kejuaraan nasional. Bahkan,

Telaga Biru Boyong Piala Gubernur Mangupura (Bali Post)Klub Telaga Biru Denpasar berhak memboyong Piala Gubernur Bali yang diperebutkan dalam Kejuaraan Renang Antar-Perkumpulan se-Bali dan NTB di Kolam Renang Tirta Arum, Blahkiuh, Badung, 8-10 November lalu. Telaga Biru menyabet 32 medali emas, 21 perak dan 28 perunggu, disusul Bali Pari (24-19-20), Elang Laut (17-16-13), TSC (1213-11) dan Tirta Harapan (12-12-8). Medali emas yang diraih Telaga Biru dihasilkan Kadek Rena Kartika (KU-4)

Eva Lilian van Leenen

Buru Tiket PON 2020

EVA Lilian van Leenen sukses menorehkan prestasi pada PON XIX di Jabar tahun 2016. Ia menjadi atlet pertama Bali yang mendulang medali emas di cabang olahraga renang dalam ajang PON. Eva menyabet emas di nomor 50 meter gaya dada dan medali perak pada nomor 100 meter dada. Akan tetapi, hingga kini Eva belum mengantongi tiket berlaga ke PON 2020 di Papua. “Untuk gaya dada saya baru menduduki peringkat keenam atau ketujuh di level nasional,’’ ujar perenang kelahiran Rotterdam, Belanda, 8 Maret 1995. Oleh karena itu, Eva akan memburu tiket PON pada Kejurnas Renang Antar-Perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) Indonesia Terbuka di Jakarta Desember mendatang. “Saya minimal harus tembus peringkat kelima nasional,” tutur putri tunggal pasangan Gerrit van Leenen (alm) dan Luh Lita ini. Ia belum lolos PON karena usai PON 2016 di Jabar fokus menuntaskan kuliah jurusan Sistem Informasi di Stikom Bali. Ia kini konsentrasi berlatih di klubnya Telaga Biru Denpasar. Namun dirinya harus bolak-balik ke Buleleng guna melatih klub Telaga Biru Singaraja. Itu dilakukannya mengingat ibunya tinggal sendirian di rumahnya di kawasan Lovina. Eva mengaku tak percaya bisa mendapat emas pada PON di Jabar. Sebab, hingga kini rekornas gaya dada masih dipegang Vanessa dari Riau. “Saya tampil tanpa beban. Motivasi dan kepercayaan diri saya bangkit, sehingga mampu merebut emas. Vanessa harus puas di peringkat empat. Kemungkinan dia salah teknik,” kenangnya. Sukses Eva berlanjut pada Porprov Bali XIV di Tabanan, September lalu. Turun mengibarkan bendera Kabupaten Buleleng, ia berhasil mendulang 2 emas. Eva juga membela Timnas Indonesia pada Kejuaraan Dunia Antarmahasiswa (Universiade) di Taiwan pada 2017. (nel)

di nomor bebas 400 meter, 100 meter, 50 meter, 200 meter punggung 50 meter, ganti perorangan 200 meter, kupukupu 50 meter, dan dada 100 meter. Komang Ary Yudha (KU-3) menyumbang emas di nomor bebas 400 meter, 100 meter, 200 meter, punggung 50 meter, ganti perorangan 200 meter, serta kupu-kupu 50 meter dan 200 meter. Selanjutnya Carolus Alden Weidanto (KU-3) menyabet emas di nomor dada 200 meter, 100 meter, bebas 50 meter dan dada 50 meter. Eva Lilian van Leenen (KU-1 dan senior) merebut emas di nomor dada

200 meter, 100 meter dan 50 meter. Muhammad Hassan (KU-2) meraih emas di nomor ganti perorangan 200 meter serta kupu-kupu 50 meter dan 100 meter. Pelatih Telaga Biru Gede Meiga Wira Pradtama di Denpasar, Sabtu (16/11) kemarin mengungkapkan, Piala Gubernur melibatkan 22 klub dan diikuti sekitar 530 atlet. (022)

jika perlu melakoni program uji coba sampai ke mancanegara,” papar Billy. Sejauh ini atlet kempo yang lolos ke PON 2020 adalah penyumbang medali pada ajang Pra-PON. “Kami menunggu turunnya SK PB Perkemi guna memastikan atlet yang merebut tiket PON,” tambahnya. (022)

BPM/ist

TIKET PON - Dua kenshi Bali Walter Rau (kanan) dan pasangannya Rudy Sihaloho, saat berlaga pada PraPON di Kalsel. Mereka meraih tiket ke PON 2020 di nomor embu pasangan II/III DAN.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.