terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
12 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 99 TAHUN KE 72 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
Minggu Pon, 24 November 2019
balipost http://facebook.com/balipost
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Warga Selasih Vs Polri
Tumpek Wayang
Fotografi Jalanan
Aksi saling dorong antara puluhan warga Banjar Selasih dengan aparat Polres Gianyar tidak terhindarkan, Sabtu (23/11) kemarin. Aparat yang mengawal alat berat memaksa masuk ke areal Banjar Selasih.
Tumpek Wayang identik dengan upacara Wayang Sapuh Leger bagi orang yang lahir di wuku Wayang. Apa maknanya?
Fotografi jalanan merupakan salah satu genre fotografi yang mendokumentasikan kehidupan di depan umum dengan cara yang jujur. Ikuti ulasan lengkapnya.
www.balipost.com
PHOTOGRAFI | HAL. 8
BALI ORTI | HAL. 6
DAERAH | HAL. 2
Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina
PR Utama Basmi Mafia Migas
Jakarta (Bali Post) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran direksi dan komisaris perusahaan pelat merah. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipastikan menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) dan Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Ahok akan didampingi oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina. Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini ditunjuk
menjadi Direktur Keuangan Pertamina. Emma menggantikan Pahala Mansury. Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, Sabtu (23/11) kemarin mengungkap-
Guru Honorer Hanya Dibayar Rp 120 Ribu/Bulan PERAN guru sangat besar untuk kemajuan bangsa. Namun, pekerjaannya yang mulia dalam mendidik anak bangsa, terkadang tidak sesuai dengan kesejahteraannya. Tidak sedikit guru terutama yang berstatus pengabdi atau honor hanya dibayar ratusan ribu per bulan. Jauh dari angka standar upah minimum kabupaten (UMK) yang ditetapkan pemerintah. Wayan Sudiana salah satunya. Guru asal Banjar Kubusuih, Desa Yangapi, Bangli ini sejak 2010 mengabdi sebagai guru honorer di SMP Satap 1 Tembuku. Selama menjadi guru honorer sekolah, pendapatan yang ia terima tak pernah menyentuh angka jutaan. Honor yang diterimanya dihitung berdasarkan jam mengajar. Nilainya hanya Rp 120 ribu. Itu pun dibayar per tiga bulan sekali dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Diakuinya, honor yang didapatnya sangat minim. Tak cukup untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Bahkan, untuk membeli bensin saja terkadang kurang. Karenanya pria 44 tahun itu pun harus kerja sampingan sepulang mengajar. Dia berjualan es krim di daerah Kintamani, dekat tempat tinggal kontrakannya di Desa Kedisan. Meski honor yang diterimanya minim, namun guru pengajar muatan lokal itu mengaku tak pernah menyesali pe-
kerjaan yang dilakoninya. Sejak awal, dia memilih menjadi guru karena ingin mengabdikan ilmunya. Dia ingin membantu meningkatkan taraf pendidikan masyarakat utamanya di Banjar Kubusuih. Dia mengatakan dulunya, banyak anak lulusan SD di sana yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP, namun bekerja menjadi pembantu. “Terketuk hati saya agar masyarakat bisa mengenyam pendidikan minimal sembilan tahun,” ujarnya. Menurutnya, pendidikan sangat penting bagi anak. Dengan pendidikan, kesejahteraan masyarakat bisa meningkat. “Keinginan saya bisa berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan,” kata ayah enam anak tersebut. Mengingat tugas dan tanggung jawab yang diemban tidak jauh beda dengan guru berstatus PNS, Sudiana pun berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih kepada guru honorer. Pemerintah diharapkan dapat memberikan peluang bagi guru sepertinya untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) atau menjadi tenaga pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). “Atau paling tidak honorer sekolah seperti kami bisa diangkat pemerintah daerah menjadi guru tidak tetap (GTT),” harapnya. Hal. 11 Tergantung P3K
kan, pekerjaan rumah terbesar Ahok adalah membasmi mafia migas, hingga menekan impor migas dalam mengatasi Current Account Defisit (CAD). “Ahok diharapkan bisa memberikan masukan dan melakukan pengawasan secara komprehensif kepada direksi sehingga apa yang ditargetkan oleh Pak Jokowi terkait dengan pemberantasan mafia migas, terus juga mengurangi CAD. Karena kita tahu bahwa sektor migas (minyak dan gas) adalah sebagai
menjadi guru di TK Hita Kumara Besakih. Kata dia, sebelum mengajar di TK Hita Kumara, dia sempat menjadi guru PAUD Santi Kumara Banjar Kunyit, Besakih. Ariasih menuturkan, menjadi guru TK memang susah-susah gampang. Pasalnya, menjadi guru TK harus memiliki jiwa yang sabar karena harus mengurus anak-anak yang masih memerlukan bimbingan yang sangat serius. Karena guru TK itu, ibaratkan
Lembaga Kepresidenan Dinilai ’’Obesitas’’
Jakarta (Bali Post) Baru dua hari diumumkan tambahan tujuh staf khusus milenial, Presiden Jokowi sudah menuai kritikan. Bahkan, staf khusus dari anak muda ini dipasang gaji Rp 50 juta plus berhak memilih lima asisten. Dengan demikian
kini, Jokowi memiliki 13 staf khusus. Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Cecep Hidayat, menegaskan keputusan Presiden Joko Widodo untuk menambah jumlah staf khusus merupakan cermin langkah politik akomodatif.
Dalam proses pembuatan kabinet, Jokowi relatif tidak otonom dan terlihat mengakomodir semua kepentingan dari partai koalisi pendukung, para relawan, hingga mantan lawan politiknya. Hal. 11 Penunjukan Menteri
Gaji Minim, Guru TK Tetap Bertahan
TIDAK semua nasib guru itu baik. Kesejahteraan guru jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) belakagan ini masih menjadi masalah serius. Pasalnya, guru yang harus mendidik anak-anak bisa membaca dan menghitung ini mendapat gaji bulanan yang masih rendah. Tidak hanya gaji kecil, namun peluang para guru ini diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) terkesan sempit. Meskipun, persoalan pelik itu mengganjal, para guru TK di daerah tetap bertahan untuk tetap mengabdi membantu mendidik anak-anak. Salah seorang guru TK Ni Kadek Lely Erniyawati, Sabtu (23/11) kemarin, mengatakan sejak awal tertarik menjadi guru TK Candimas Pancasari, Kecamatan Sukasada mulai tahun 2006. Meski tidak memiliki keahlian sebagai guru TK, dia mencoba melamar ke yayasan yang mendirikan TK di tempatnya bekerja saat ini. Saat itu, Lely hanya membantu, namun oleh guru yang lebih awal mengajar, kemudian meminta dirinya ikut mengajar. Mulai tahun 2007, Lely kemudian mengajar sebagai guru TK. “Awalnya ingin membantu saja, dan setahun kemudian diajak mengajar. Selain belajar langsung dari referensi mengikuti pelatihan guru TK, saya juga menambah wawasan dengan kuliah di UT, sampai sekarang bisa menerapkan ilmu di bangku kuliah untuk mendidik anak-anak di TK,” katanya. Pada awal menjadi guru, dalam sebulan dia hanya mendapat gaji Rp 100.000. Setelah berjalan sampai sekarang, pendapatannya dari profesi menjadi MENDIDIK – Meski menerima gaji kecil, guru TK tetap bersemangat guru Rp 700.000 setiap bulan. Angka ini jauh dari UMR Buleleng 2019 yakni Rp mendidik anak-anak agar bisa membaca dan berhitung.
Guru TK Berharap Insentif dari Pemkab Karangasem MENJADI guru TK memang tidak mudah. Terlebih lagi hanya menjadi guru honor. Gaji yang diterima sangat kecil. Guna dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari, terpaksa harus mencari uang tambahan lewat membuka warung. Seperti yang diungkapkan oleh seorang guru TK Hita Kumara Besakih, Rendang, Karangasem, Ni Wayan Ariasih. Dia mengungkapkan, kalau dirinya sudah satu tahun
penyumbang terbesar CAD, di mana impor terbesar memang dilakukan oleh Pertamina,” tegasnya. Dalam memperbaiki CAD tersebut, pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI), Toto Pranoto, menuturkan, bahwa Pertamina yang akan diawasi Ahok nanti harus meningkatkan produksi minyak (lifting) yang tak pernah mencapai target nasional. Hal. 11 Produksi Minyak
sebagai orangtua yang mengurus anak kandung. Kendati demikian, pihaknya tetap menjalani profesi sebagai guru TK penuh dengan keikhlasan dan penuh dengan tanggung jawab. “Ibarat sebagai pengasuh anak di rumah. Tapi, karena sudah mengambil keputusan menjadi guru TK, ya harus siap dengan segala yang menjadi tanggung jawab sebagai guru TK. Tapi, selama ini tidak ada hambatan yang berarti. Semuanya berjalan dengan lancar,” katanya sembari menyatakan, dirinya menjadi guru TK agar bisa jadi PNS. Namun, sampai saat ini belum ada bukaan CPNS untuk guru TK. Hal. 11 Sangat Kecil
2.338.850. Gaji sebesar itu diakuinya masih kecil dan tidak cukup untuk keperluan keluarga. Namun, karena kecintaannya dengan profesi menjadi guru TK dan motivasi bisa mendidik anak-anak pada level pendidikan paling bawah, pihaknya pun menjalani dengan enjoy profesinya itu. “Kalau mengandalkan dari gaji itu saja jelas tidak cukup, namun kebetulan suami sudah bekerja, gaji dari guru ini sedikit menambah penghasilan keluarga. Kalau mencari pekerjaan lain takutnya tidak bisa mengurus keluarga, sehingga saya tetap memilih pekerjaan ini,” jelasnya. Di sisi lain, Lely menyebut, tugastugas guru TK dibandingkan denan guru jenjang SD, SMA dan bahkan guru SMA, jauh lebih berat. Hanya, perhatian para pengambil kebijakan untuk memerhatikan nasib kesejahteraan guru TK dinilai masih perlu ditingkatkan. Dia mencontohkan, perhatian yang sangat diharapkan adalah kebijakan yang mengatur terkait nafkah bulanan para guru TK itu sendiri. Hal. 11 Perekrutan CPNS
Ketika Siswa ’’Mabuk’’ dengan Medsos
Jadilah Guru Milenial dan Mengajar dengan Hati Siswa Senin (25/11) besok, dunia pendidikan memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT ke-74 PGRI. HGN kali ini banyak menghadapi tantangan terutama atas kemajuan teknologi informasi di era digital. Mau tak mau kini peran Guru Pengajian di sekolah dan Guru Rupaka di rumah harus bersaing dan tak boleh kalah dengan medsos. SAAT ini, sumber belajar siswa bukan saja dari orangtua di rumah, dan guru di sekolah, namun juga sumber belajar lain utamanya medsos dan yang berbau online. Hal. 11 Kesendiriannya
Wayan Nardayana
I Nyoman Winata
I Nengah Madiadnyana
2
Minggu Pon, 24 November 2019
Dari Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon
Rai Mantra Rangkul Organisasi Perempuan Ajak Sadar Sampah
GERAKAN perempuan tanam dan pelihara pohon dalam rangka Hari Ibu Ke91 digelar Pemkot Denpasar, Sabtu (23/11) kemarin, dipusatkan di area DAM Peraupan, Desa Peguyangan Kaja, Denpasar. Kegiatan yang diinisiasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar dihadiri Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, Ketua TP PKK Denpasar, Ny. I.A. Selly Dharmawijaya Mantra, Ketua WHDI Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara, Ketua Dharmawanita Persatuan Denpasar, Ny. Kerti Rai Iswara serta organisasi perempuan lainnya. Kegiatan ini diisi penanaman pohon buah-buahan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar serta melibatkan peran serta CSR dari PT Astra Daihatsu Cabang Cokroaminoto. “Kegiatan penanaman pohon sangat strategis dalam menanggulangi perubahan iklim. Di samping itu juga, kita akan libatkan peran dari organisasi kewanitaan untuk kegiatan bersama dalam sadar sampah,” ujar Wali Kota Rai Mantra. Lebih lanjut menurut Rai Mantra bahwa tidak saja pada peringatan Hari Ibu dan peringatan hari besar nasional lainnya, namun kegiatan ini harus dilaksanakan secara berkesinambungan. Tidak hanya menanam dan memelihara pohon, namun keikutsertaan dari organisasi kewanitaan ini dapat menumbuhkan tunas baru dari pohon yang ditanam tersebut. Sehingga ke depan bisa dijadikan gerakan satu wanita satu pohon yang diharapkan mampu memberikan imbas positif bagi pemeliharaan lingkungan sekitar kita. Di samping penanaman pohon, Rai Mantra juga mengajak organisasi kewanitaan ini sadar sampah
Polisi dan Warga Selasih Saling Dorong Gianyar (Bali Post) -
Aksi saling dorong antara puluhan warga Banjar Selasih dengan aparat Polres Gianyar tidak terhindarkan pada Sabtu (23/11) kemarin. Pasalnya aparat kepolisian yang mengawal alat berat milik PT Ubud Resort, memaksa masuk ke areal Banjar Selasih, Desa Puhu, Kecamatan Payangan.
PENYERAHAN POHON - Penyerahan pohon secara simbolis dan foto bersama di sela-sela kegiatan Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon dalam rangka Hari Ibu Ke-91 digelar Pemkot Denpasar, Sabtu (23/11) kemarin, dipusatkan di area DAM Peraupan Desa Peguyangan Kaja, Denpasar. di rumah tangga. Diharapkan gerakan sadar sampah di rumah tangga ini nantinya memberikan dampak besar bagi lingkungan, terlebih akhir-akhir ini dampak negatif sampah plastik dan kantong plastik semakin besar sehingga kita harus bijak menggunakannya. Menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah ke sungai juga diserukan Wali Kota Rai Mantra kepada siswa sekolah yang hadir saat itu. Rai Mantra mengajak semua warga tidak membuang sampah ke sungai. “Buanglah sampah pada tempatnya dan memulai dengan memilah sampah di rumah tangga. Jika sampah dibuang ke sungai berdampak mengalir ke laut dan dapat berisiko pada tingkat pertumbuhan ekonomi kita,” ujarnya. Wali Kota juga berharap agar kegiatan sekolah dalam Adiwiyata dapat disinergikan dengan Sistem Sadar Lingkungan (Sidarling) begitu juga kegiatan kewanitaan dalam sadar sampah dapat turut terintegrasi bersama. Di samping itu juga para OPD Pemkot Denpasar yang menggelar kegiatan agar bijak dalam memberikan konsumsi kepada tamu yang datang. Penyiapan konsumsi bisa dilakukan secara pras-
manan, sehingga dapat meminimalisasi sampah yang dihasilkan. “Kalau ini kita lakukan, akan sama menjadi gerakan lingkungan yang memberikan dampak positif bagi lingkungan kita, seperti gerakan pengurangan plastik,” imbuh Rai Mantra. Sementara Ketua Panitia Penyelenggara yang juga Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar (P3AP2KB) Kota Denpasar, I Gusti Agung Laksmi Dharmayanti mengatakan, dalam gerakan perempuan tanam dan pelihara pohon melibatkan CSR PT Astra dengan memberikan pohon sebanyak 400 pohon nangka dan 400 pohon kelapa untuk upakara. Sementara dari Dinas P3AP2KB memberikan 25 pohon buah-buahan di antaranya mangga, durian, rambutan, kelengkeng, dan sirsak. “Gerakan perempuan tanam dan pelihara pohon diharapkan dapat mewujudkan kota Denpasar yang bersih dan rindang. Di samping juga untuk meningkatkan jejaring dan peran perempuan untuk turut menjaga lingkungan dengan kegiatan akan dilanjutkan di beberapa wilayah desa,” ujarnya. (ad605)
Aktif Kegiatan Sosial, Astra Motor Bali Kembali Terima Penghargaan DCSR SEBAGAI agenda tahunan dari Kota Denpasar bagi perusahaan yang secara konsisten melakukan kegiatan sosial, pada Jumat (22/11) malam bertempat di Hotel Aston, Pemerintah Kota Denpasar menggelar malam apresiasi penghargaan kepada puluhan perusahaan yang tergabung dalam Denpasar Corporate Social Responsibility (DCSR). Pada kesempatan tersebut kembali Astra Motor Bali menerima penghargaan dari Pemerintah Kota Denpasar sebagai salah satu perusahaan yang aktif dalam kegiatan sosial. Wali Kota Denpasar dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Denpasar I Putu Wisnu Wijaya Kusuma mengatakan, Kota Denpasar sebagai pusat pemerintahan, perekonomian dan
Kawal Alat Berat
Pendidikan serta industri pariwisata telah merealisasikan berbagai program, baik fisik maupun nonfisik. Pembangunan juga menyisakan permasalahan, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan bahkan sosial. Pembangunan ini tentunya tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, namun membutuhkan sinergi dengan masyarakat dan pihak swasta. Percepatan pembangunan pada kenyataan dihadapkan pada keterbatasan pendanaan pemerintah, sehingga dibutuhkan terobosan untuk sumber pendanaan alternatif sesuai dengan peraturan yang berlaku. Salah satu alternatif sumber pendanaan adalah melalui program tanggung jawab sosial lingkungan atau CSR yang diselenggarakan oleh perusahaan, BUMN, dan BUMD. Hal
ini juga mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Di samping itu, Peraturan Menteri Negara BUMN tentang program kemiteraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan program binaan lingkungan, perusahaan wajib ikut berperan serta aktif dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat baik bagi perusahaan sendiri, komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya. Region Head Astra Motor Bali Wahyudi Saputra mengatakan, program DCSR ini sangat baik dan merupakan bentuk apresiasi yang luar biasa dari Pemerintah Kota Denpasar terhadap perusahaan swasta. ‘’Kami bangga atas penghargaan yang diberikan ke pada Astra Motor Bali, semoga ke depannya kegiatan yang kami lakukan dapat sekaligus memberikan kontribusi yang positif untuk masyarakat Bali,’’ ungkap Wahyudi. Beberapa perusahaan yang mendapatkan penghargaan dan apresiasi malam itu di antaranya PT Bank BPD Bali, PT Matahari Departement Store Tbk., PT Pertamina, BKS LPD Kota Denpasar, PT Astra Honda Motor Bali, PT Angkasa Pura I, PT Indonesia Power UP Bali Denpasar, PT Bank BPD Bali Cabang Denpasar, PT Coca-Cola Amatil Indonesia, dan PT Tiga Dua Delapan. (bns)
Kondisi ini disayangkan warga, sebab pada pertemuan sehari sebelumnya yang dipimpin Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo dinyatakan akan ada mediasi lanjutan. Namun nyatanya pada Sabtu pagi pihak kepolisian justru langsung mengawal alat berat untuk melakukan perataan lahan yang masih terdapat perkebunan warga. Pantauan Bali Post, sejak Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 Wita puluhan personel Polres Gianyar sudah berkumpul di jaba Pura Pucak Sari Banjar Selasih. Personel tersebut datang untuk mengawal alat berat untuk melakukan pembersihan lahan. Warga pun sontak terkejut dengan hal tersebut. Sejumlah warga yang didominasi kaum perempuan, sempat berupaya mencegat kedatangan polisi di tengah jalan. Bahkan ada sejumlah wanita nekat membuka baju untuk mencegat kedatangan petugas. Mereka juga sambil berteriak histeris. Namun hal tersebut tidak digubris oleh aparat kepolisian. Polisi tetap merengsek masuk mengawal alat berat milik PT Ubud Resort, hingga aksi dorong antara warga dan petugas pun tidak terhindarkan. Perwakilan warga Wayan Kariasa mengatakan ada ratusan polisi yang datang mengawal alat berat milik investor tersebut. Ia pun menyayangkan aksi yang terkesan mendadak tersebut, karena sama sekali tidak ada pemberitahuan kepada warga penggarap. ‘’Sebelumnya tidak ada pemberitahuan, kemarin padahal security PT sudah berjanji bahwa alat berat hanya numpang parkir saja di sana dan berjanji tidak akan bekerja sebelum ada kesepakatan antara petani dan investor,’’ katanya. Tidak hanya itu, saat mediasi Jumat (22/11) sore, Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo juga menyatakan akan ada mediasi lanjutan, sebelum alat berat turun meratakan
perkebunan milik warga penggarap. ‘’Kemarin juga (mediasi Jumat - red) pertanyaan kita tidak mendapat jawaban. Hari ini malah (alat berat - red) dikawal polisi banyak sekali, perbandingan antara kita itu satu berbanding seratus kita hanya sekitar 20 orang mereka ada ratusan,’’ keluhnya. Warga yang tak berdaya akhirnya merelakan alat berat yang dikawal polisi masuk. Di banjar setempat alat berat diperkirakan sudah meratakan lahan sekitar 5 are lebih di seputaran pos satpam. ‘’Perkiraan saya polisi akan nginep di sana, karena ada beberapa truk dan saya lihat ada terpal kayaknya mau bangun tenda,’’ katanya. Disinggung terkait warga yang sampai bertelanjang dada menahan polisi, Kariasa mengatakan hal tersebut merupakan aksi spontanitas warga. Hal ini dilakukan karena tidak rela lahan perkebunannya diratakan. ‘’Ibu-ibu itu spontan, tidak ada provokasi, spontanitas karena dalam perjuangan, ini murni niat kita menghalau alat berat,’’ ungkapnya. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Gianyar AKP Deni Septiawan yang dikonfirmasi mengaku enggan berkomentar terkait tindakan yang dilakukan aparat kepolisian di Banjar Selasih. Ia menyarahkan terkait penjalasan kepada Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo. ‘’Pak Kapolres aja,’’ ucapnya singkat. Sementara itu, Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo berulang kali dihubungi nomor ponselnya, tidak menjawab panggilan. Diberitakan sebelumnya dalam mediasi di wantilan Pura Pucak Sari Banjar Selasih, pihak PT Ubud Resort yang diwakili oleh I Made Sumantra mengaku telah memiliki hak guna bangunan (HGB), untuk lahan yang luasnya seratus hektar lebih, itu akan dibangun kawasan wisata yang pengerjaannya memerlukan beberapa tahapan. ‘’Melihat kondisi lahan
BPM/kmb35
SALING DORONG - Terlihat aksi saling dorong yang terjadi dengan warga Selasih, saat polisi memaksa masuk mengawal alat berat, Sabtu (23/11) pagi kemarin. dengan tanaman menyulitkan untuk siap dibangun. Untuk membersihkan bekas batang pohon yang ada di tanah maka kami bersihkan menggunakan alat berat. Sedangkan pembersihan sebelumnya sudah dilakukan dan sudah pernah sosialisasi kepada warga,’’ paparnya. Sehingga beberapa tahapan dalam pembangunan di sana dikatakan memerlukan proses. Selain itu, penebangan di lahan yang ada juga di beberapa titik saja untuk ditunjukkan kepada calon investor yang akan melihat nantinya ke lokasi. ‘’Sebelum kami melaku-
kan pembangunan fisik di sini pasti sosialisasi dan mencari tenaga kerja terdekat dari sini. Ini baru proses pembersihan lahan di beberapa titik, belum ada mengarah pembangunan,’’ imbuhnya. Tanah milik PT Ubud Resort tersebut memiliki hak guna bangunan di atas lahan 14 bidang dengan luas total mencapai 103 hektar. HGB itu terdiri atas beberapa macam jangka waktu, bahkan paling cepat ada yang berlaku sampai tahun 2027 karena masa hak guna bangunan dijelaskan selama 30 tahun saja, ada juga yang sampai 2031. (kmb35)
Diduga Kram Saat Berenang Pemuda Tewas Tenggelam Tabanan (Bali Post) Nasib tragis dialami A.A. Alit Dwipayana, pemuda asal Banjar Dinas Yeh Silah, Desa Lumbung Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan. Korban ditemukan tewas, Sabtu (23/11) sore setelah sebelumnya tenggelam saat berenang di Sungai/Tukad Balian di Banjar Dinas Desa Anyar, Desa Lalanglinggah, Selemadeg Barat. Dari informasi yang dihimpun, korban sebelumnya pergi berenang bersama empat rekannya sekitar pukul 13.00 Wita. Saat tiba di lokasi yang dituju, korban bersama tiga orang rekannya pun langsung mandi, sementara satu orang saksi yang merupakan pacar korban, menunggu di pinggir sungai. Namun berselang sekitar 30 menit, saat korban hendak berenang melintasi sungai dari arah timur ke barat, dan baru setengah perjalanan tiba-tiba korban berbalik kembali ke timur. Diduga saat itu korban mengalami kram. Bahkan korban sempat minta tolong pada para saksi. Mendengar teriakan korban, teman-temannya pun berusaha membantu memberikan pertolongan, bahkan salah satunya sempat membawa kayu ke tengah sungai yang ditemukan di seputaran TKP, namun kayu tersebut patah. Upaya penyelamatan pun tidak membuahkan hasil hing-
ga akhirnya korban tenggelam. Melihat hal tersebut, salah seorang saksi yang juga pacar korban kemudian menghubungi kerabatnya untuk meminta pertolongan dan memberitahukan hal tersebut ke orangtua korban. Kasubag Humas Polres
Tabanan Iptu I Made Budiarta seizin Kapolres Tabanan AKBP Agus Tri Waluyo saat dikonfirmasi pun membenarkan adanya kejadian tersebut. Dikatakannya, setelah mendapatkan laporan adanya orang tenggelam, jajaran dari Polsek Selema-
deg Barat dan Satpol Air Polres Tabanan langsung ke lokasi kejadian untuk penanganan lebih lanjut. ‘’Dari hasil laporan, korban ditemukan sekitar pukul 15.00 Wita dan sudah dalam kondisi meninggal,’’ ucapnya. (kmb28)
BPM/ist
EVAKUASI - Proses evakuasi korban tenggelam saat berenang di wilayah Selemadeg Barat.
Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dira Arsana Redaktur Pelaksana : Made Sueca Sekretaris Redaksi: Sugiartha Redaktur Eksekutif: Parwata Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Subrata, Diah Dewi, Giriana Saputra, Wayan Sumatika, Wirata Anggota Redaksi Denpasar: Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Rindra, Ngurah Kertanegara, Komang Suryawan, Made Miasa, Agung Dharmada, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Maya,Nyoman Winata, Ketut Winata, Wira Sanjiwani. Bangli: IA Swasrina, Buleleng: Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya. Karangasem: Eka Parananda, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati. Jakarta: Nikson, Hardianto, Ade Irawan. NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto. Banyuwangi: Budi Wiriyanto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Sirkulasi: I.B. Wirawan, Manajer Percetakan: Tri Iriana, Marketing/ Pengaduan Pelanggan: K. Budiarta. Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post. WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER
3
Minggu Pon, 24 November 2019
Kembali Gelar Indonesia Tourism Outlook 2020
Estepers Dukung Wujudkan Target Pariwisata Pemerintah ESTEPERS (ikatan alumni BPLP – STP Nusa Dua, Bali) kembali menggelar Indonesia Tourism Outlook 2020 pada Jumat (22/11) di Bali Nusa Dua Convention Center. Tema yang diangkat yaitu “Capturing the Landscape of Indonesia’s Tourism Industry 2020 – 2024 Collaboration between Technology and Expertise for win a quality market”. Kegiatan tersebut dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio. Ketua Umum Estepers I Nyoman Sukadana, AM.Par., S.E. mengatakan, sangat penting untuk mengikuti perkembangan teknologi terutama yang menyangkut dengan kemajuan dunia pariwisata. Sehingga kolaborasi teknologi dan operasional dari sektor pariwisata dapat berjalan selaras untuk menghasilkan data akurat yang dapat digunakan sebagai acuan layanan dan operasional. Pariwisata merupakan sektor utama pembangunan nasional dengan target devisa sebesar USD 20 miliar dengan total kunjungan sebesar 18 juta wisatawan. Dari pariwisata juga diharapkan mampu menciptakan 13 juta lapangan kerja. Keberhasilan pembangunan pariwisata Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan terutama kesuksesan country branding dengan tagline “Wonderful Indonesia” yang mampu menempatkan Indonesia di posisi 40 besar dunia. Pesatnya perkembangan pariwisata tidak terlepas dari suksesnya strategi pembangunan keempat pilar kepariwisataan yaitu, destinasi, pemasaran, kelembagaan/sumber daya manusia, dan industri secara terpadu dan terintegrasi. Dengan didukung pentahelik pembangunan kepariwisataan yaitu, Akademisi, Businessman, Community, Government dan Media. Untuk mendukung pemerintah di dalam pembangunan kepariwisataan In-
ITO - ITO 2020 yang diselenggarakan Esterpers dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. donesia, Estepers mengambil peran strategis untuk mencapai target tersebut di atas. Project Direktor ITO 2020 Gede Nyoman Sapta Adi mengatakan, pembentukan Indonesia Tourism Outlook ini sebagai bentuk idealisme dan sumbangsih dari para alumni yang berpengalaman di bidang pariwisata untuk menjadikan Pariwisata Indonesia sebagai destinasi pariwisata terbaik di dunia yang memiliki competitive dan comparative advantage yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis masyarakat. Melalui event Indonesia Tourism Outlook (ITO) diharapkan mampu memprediksi kondisi pariwisata ke depan dengan akurat, yang dibutuhkan para stakeholder pariwisata untuk business projection. Melalui event ITO 2020 ini, ia ingin mengajak kalangan yang berada di sektor pariwisata untuk bersama-sama memahami bahwa teknologi akan membantu serta membawa perubahan besar pada bidang usaha kepariwisataan di
seluruh dunia. Melalui ITO 2020 ini diharapkan adanya interaksi dari pelaku pariwisata dalam menghadapi pasar masa datang dengan kecanggihan teknologi sehingga bisa dijadikan alat untuk mendatangkan pasar dari berbagai segmen. Wishnutama juga menjadi menjadi keynote speaker pada acara itu. Ia memberikan bullet point terkait strategi pembangunan Pariwisata Indonesia di tahun 2020 – 2024 sesuai perkembangan revolusi industri 4.0. Pembicara lainnya yaitu Dra. Ni Wayan Giri Adnyani, M.Sc. CHE., Deputy Bidang Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Prof. Rhenald Kasali, Ph.D., Bupati Banyuwangi Abdul Azwar Anas, Joseph Saul, Adi Satria, Christy Megawati, Dicke Adhitya Rustiasi. Tidak ketinggalan pembicara Bank Indonesia, Rizki Ernadi Wimanda, S.T., M.A. Ph.D., Deputy Kantor Perwakilan Bank Indonesia Denpasar Bali. (ad612)
200 Seniman YPLP PGRI Denpasar Meriahkan MKB
Menginspirasi Tugas Guru seperti Patih Gajah Mada
MALAM Kebangkitan Budaya (MKB) ke-11 digelar secara meriah di Lapangan Lumintang, Sabtu (23/11) malam. MKB ke-11 Kota Denpasar melibatkan 200 seniman dari siswa dan guru di bawah naungan YPLP Kota PGRI Denpasar dan PGRI Kota Denpasar. MKB dibuka Wali Kota Denpasar diwakili Asisten III Sekda Kota Denpasar, IGN Eddy Mulya didampingi Kadisdikpora Denpasar Drs. Wayan Gunawan. MKB tahun ini adirangkaikan dengan HUT ke-74 PGRI dan Hari Guru Nasional 2019. Ketua YPLP Kota PGRI Denpasar Drs. I Nengah Madiadnyana, M.M. mengatakan, semua atraksi budaya diisi siswa dan guru sekolah PGRI. Dia bangga YPLP dan PGRI Denpasar dipercaya sebagai sekolah swasta oleh Pemkot Denpasar mengisi MKB untuk ketiga kalinya. Baginya, acara ini sangat bagus guna memberi kesempatan bagi seniman di sekolah swasta. Apalagi seniman muda sekolah swasta tak kalah taksu-nya dibanding seniman lain. Makanya dia menyebut agenda ini mendukung Denpasar sebagai kota budaya serta memberi ruang bagi seniman muda PGRI. Wali Kota Denpasar dalam sambutannya memberi apresiasi atas pementasan seni budaya ini oleh anak-anak PGRI Kota Denpasar. Dia bersyukur MKB ini disambut PGRI bahwa kebudayaan diperkenalkan sejak dini sebagai pelaku penguatan budaya lewat pendidikan. Dalam era teknologi, siswa diharapkan makin wiweka atau cerdas. Agenda ini mengedepankan persatuan melalui seni sesuai dengan UU Pemajuan Budaya. Selain itu juga penting membangun integritas antar siswa, guru dan pelatih seni yang mengedepankan
FRAGMEN TARI - Sebuah cuplikan adegan fragmentari ‘’Sumpah Palapa’’ di acara Malam Kebangkitan Budaya (MKB) Kota Denpasar, Sabtu malam (23/11) kemarin. aspek inovasi dan inspirasi. Ketua Pengurus PGRI Kota Denpasar Drs. I Nyoman Winata, M.Hum. menyatakan, PGRI Denpasar bersinergi dengan YPLP Kota PGRI Denpasar dalam pentas MKB kali ini. Maklum, YPLP banyak memiliki siswa dan guru serta gudang seninya Kota Denpasar. Inilah yang dia katakan guru sebenarnya bukan manusia yang hebat, namum mampu melahirkan SDM yang hebat. Pada malam itu dipentaskan fragmentari berkolaborasi dengan musik dan lagu dengan tema ‘’Sumpah Palapa’’ garapan ki Dalang Komang Wardana, guru SMP PGRI 9 Denpasar. Nengah Madiadnyana dan Nyoman Winata menjelaskan, perjuangan Patih Gajah Mada yang mempersatukan Nusantara dengan
Sumpah Palapa, memberi inspirasi bahwa demikian juga tugas seorang guru. Mereka bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas demi kemajuan Nusantara. Guru bertugas mencerdaskan semua anak bangsa, tanpa terkecuali. Puncaknya saat Sumpah Palapa terwujud, rakyat bergembira dan semua jenis kesenian lokal berkembang. Saat itulah aneka jenis tari daerah ditampilkan guna memperkuat kesan kita bangga menjadi bangsa Indonesia. September-November adalah bulannya pahlawan dan pejuang. Guru adalah pejuang tanpa tanda jasa serta momen yang tepat untuk mengampanyekan konsep ajaran Catur Guru di tengah era digital. (ad613)
Malam Apresiasi
Pemkot Denpasar Beri Penghargaan kepada 40 Perusahaan PEMERINTAH Kota Denpasar menyelenggarakan malam apresiasi dan pemberian penghargaan Denpasar Corporate Social Responsibility (DCSR) tahun 2018 - 2019 pada Jumat (22/11) di Aston, Hotel, Gatot Subroto. Ada 40 perusahaan di Denpasar yang diberikan apresiasi dan penghargaan pada malam itu karena telah memberikan program CSR-nya dalam mendukung pembangunan di Kota Denpasar. Kepala Bagian Kerja Sama Setda Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty, S.S., M.Hum. dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini dilatarbelakangi dari adanya kewajiban perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial dan peran serta dalam pembangunan dan keberadaannya tidak dapat dikesampingkan. Pemerintah Kota Denpasar sangat berkepentingan terhadap program CSR ini untuk memperkuat dan melengkapi program–program pembangunan Kota Denpasar. Dalam rangka membina hubungan baik antara Pemerintah Kota Denpasar dengan pengusaha dan sebagai ucapan terima kasih maka kegiatan malam apresiasi dan pemberian penghargaan diadakan. Tujuan dari pelaksanaan DCSR tidak sebatas pemenuhan tanggung jawab perusahaan serta bentuk kepatuhan terhadap peraturan perundangan saja. Lebih jauh, program DCSR yang dilaksanakan dengan baik dan sistematis dapat membentuk pola hubungan yang harmonis, seimbang serta saling mendukung antara perusahaan dengan komunitas di masyarakat. Perusahaan juga meyakini program DCSR merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dari tolok ukur keberhasilan bisnis, selain dari penerapan kinerja manajemen dan operasional yang baik. Sejumlah peraturan perundang– undangan telah mengatur mengenai CSR yaitu UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Per-
aturan Pemerintah nomor 47 tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan perseroan terbatas, UU nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal, UU nomor 13 tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin. Kepala Bappeda Kota Denpasar I Putu Wisnu Wijaya Kusuma, S.T., M.T. mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk apresiasi kepada perusahaan yang sudah berperan serta dan menjalankan kewajiban atau tanggung jawab sosialnya pada lingkungan. Berdasarkan peraturan, perusahaan wajib ikut berperan serta secara aktif dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas pendidikan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perusahaan itu sendiri dan masyarakat. Kota Denpasar sebagai pusat pemerintahan, perdagangan pendidikan dan industri pariwisata dalam perkembangannya, pelaksanaan pembangunan Denpasar telah merealisasikan berbagai program pembangunan baik fisik maupun nonfisik. Pembangunan tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah,
namun membutuhkan sinergi dengan masyarakat dan swasta. Percepatan pembangunan dihadapkan pada adanya kenyataan akan terbatasnya kemampuan pendanaan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Pembangunan akan sulit dilaksanakan jika hanya mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Maka, diperlukan terobosan dalam mendapatkan pendanaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam kondisi seperti ini diperlukan upaya alternatif dalam rangka pembiayaan pembangunan pemerintah. Salah satunya yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan program CSR dari perusahaan. Tahun 2018 – 2019, terdapat 40 perusahaan yang telah berpartisipasi melalui program sosial dan lingkungan yang diserahkan langsung perangkat daerah kecamatan, kelurahan atau desa maupun kelompok masyarakat. Namun tidak menutup kemungkinan, ada perusahaan juga yang langsung memberikan program CSR tersebut kepada kelompok masyarakat yang belum tercatat di Pemerintah Kota Denpasar. (ad610)
BERI PENGHARGAAN - Pemkot Denpasar memberi penghargaan pada 40 perusahaan di Denpasar.
BPM/r
BERSIH-BERSIH – Sat. Polair Polres Bangli bersama warga di daerah Kedisan melakukan kegiatan bersih-bersih terkait HUT ke-69 Polair, Sabtu (23/11) kemarin.
HUT Ke-69 Polair
Kurangi Volume Sampah Plastik Guna Jaga Kelestarian Lingkungan Bangli (Balipost) Dalam rangka HUT ke-69 Polair, Sat Polair Polres Bangli melaksanakan kegiatan bakti sosial bertempat di areal Dermaga Kedisan Kintamani. Kegiatan yang dilaksanakan Sabtu (23/11) kemarin, dipimpin langsung oleh Kasat Polair Polres Bangli AKP I Dewa Made Rencana dan KBO Sat Polair Polres Bangli beserta seluruh anggota Sat Polair Polres Bangli. Dalam sambutannya saat pelaksanan apel sebelum kegiatan dimulai, Kasat Polair Polres Bangli AKP I I Dewa Made Rencana mengimbau agar tetap memelihara serta menjaga kebersihan areal Dermaga Kedisan. Hal ini sudah barang tentu akan berdampak positif bagi pariwisata maupun warga masyarakat sekitar yang menjalankan aktivitasnya di Dermaga Kedisan. Menurutnya, kelestarian lingkungan juga akan
terjaga apabila sampah tidak ada. “Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen yang sudah melibatkan diri dan menyukseskan kegiatan ini,” ujarnya. Selain anggota Polair, juga dilibatkan dalam acara tersebut Bhabinkamtibmas serta Bhabinsa Desa Kedisan, UPTD penyeberangan Danau Batur, siswa SDN 1 Kedisan yang didampingi para gurunya, pengelola Dermaga Kedisan, pedagang acung maupun masyarakat yang menjalankan aktivitasnya di dermaga. Walaupun belum maksimal namun kegiatan tersebut di atas sudah dapat mengurangi volume sampah baik di areal parkiran maupun di perairan sekitar Dermaga Kedisan khususnya dari sampah anorganik (plastik). Sampah inilah yang dampaknya sangat mengancam ekosistem perairan khususnya
yang ada di Danau Batur. Pada kesempatan itu juga petugas Sat Polair mengimbau kepada pengunjung atau wisatawan serta komponen masyarakat yang menjalankan aktivitasnya di seputaran areal Dermaga Kedisan untuk tidak membuang sampah ke danau. Rencana mewajibkan untuk membuang sampah pada tempatnya apabila sedang berada di seputaran Dermaga Kedisan dan areal Danau Batur. Kegiatan ini merupakan program kegiatan Bapak Direktur Polairud Polda Bali yang disampaikan melalui Bapak Kapolres Bangli selaku atasan langsung Satuan Polair yang ada di Polres Bangli. Kemudian ditindaklanjuti oleh Kasat Polair Polres Bangli yang juga menekankan kepada seluruh jajaran personelnya untuk dapat memberikan contoh kepada masyarakat. (kmb40)
OJK Harus Mampu Fasilitasi Alternatif Sumber Pembiayaan Denpasar (Bali Post) OJK harus mampu memfasilitasi penyediaan sumber pembiayaan alternatif yang dibutuhkan untuk proyek-proyek infrastruktur dan sektor-sektor prioritas pemerintah serta membuka akses keuangan bagi pemberdayaan UMKM. Demikian disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam upacara peringatan HUT ke-8 OJK. Lanjutnya, OJK
telah bertekad untuk meningkatkan kontribusinya bagi perekonomian nasional dan peran inklusi bagi kesejahteraan masyarakat. Karena pemerintah telah mencanangkan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045 nanti. “Untuk itu, OJK harus mengambil peranan dan menjadi solusi dalam upaya besar negeri ini. OJK harus dapat berkontribusi lebih untuk merespons cita-cita dan
upaya besar pemerintah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera,” ujarnya, Jumat (22/11). OJK juga harus terlibat aktif membantu pemerintah dalam menyikapi dampak negatif pelemahan ekonomi global dengan mendorong pengembangan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, menggerakkan industri berorientasi ekspor dan substitusi impor, mengembangkan
pariwisata hingga mendorong berkembangnya industri kreatif dan industri di bidang teknologi. Salah satu langkah yang harus dilakukan OJK, lanjut Wimboh adalah menciptakan industri keuangan yang berdaya saing dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat dengan mengadopsi teknologi yang tepat guna. Sehingga bisa mendorong transformasi inovasi keuangan digital di sektor keuangan, terma-
suk mendorong berkembangnya start-up fintech. Selain itu, OJK harus berperan lebih aktif dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta memastikan terjaganya perlindungan konsumen dan masyarakat yang akan membuka lebar kesempatan masyarakat meningkatkan kesejahteraannya. Untuk mencapai hal itu, OJK telah menjadikan pengembangan kapasitas sumber daya manusia
OJK sebagai prioritas utama melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk otoritas pengawas keuangan atau bank sentral di negara lain serta lembaga internasional. Peningkatan kapasitas SDM OJK ini juga didukung dengan transformasi proses bisnis internal OJK berbasis teknologi, sehingga dapat menghasilkan hasil kerja yang lebih berkualitas, cepat, tepat dan efisien. (kmb42)
4
Minggu Pon, 24 November 2019
Gizi Seimbang untuk Remaja
Memilih Menu Sesuai Kalori yang Dibutuhkan KALORI dari asupan gizi remaja perlu perhatian khusus karena remaja adalah masa mempersiapkan tubuh menuju pematangan seksual baik dari hormon maupun organ–organnya. Kalori yang dibutuhkan remaja rata–rata adalah 2.000 Kkal per hari. Remaja pun ada tingkatan–tingkatannya seperti remaja usia 10 – 12 tahun angka kecukupan gizinya 1.850 Kkal. Remaja usia 13 – 15 tahun, angka kecukupan gizinya 2.100 Kkal. Remaja 15 – 18 tahun, angka kecukupan gizinya 2.150 Kkal. Remaja 19 – 21 tahun angka kecukupan gizinya 2.300 Kkal.
D o k t e r Spesialis Gizi RSUP Sanglah dr. Agustinus I Wayan Harimawan, MPH., Sp.GK. menerangkan, kalori yang dibutuhkan remaja adalah untuk memenuhi kebutuhan seperti bernapas, berdetak jantung dan kebutuhan untuk melakukan aktivitas seperti bekerja atau belajar. Jika kondisi remaja tersebut gemuk atau obesitas, maka kalori yang masuk ke tubuh perlu diturunkan 500 kalori per hari. Sedangkan remaja yang kurus, perlu dinaikkan 500 kalori per harinya. “Orang obesitas, berat badan berlebih, aktivitasnya juga perlu dinaikkan agar seimbang pemenuhan gizinya. Jadi pengeluarannya juga harus ditingkatkan,” ujarnya belum lama ini. Dengan tinggi rata – rata remaja Indonesia 150 cm – 170 cm, maka berat badan ideal yang harus dicapai adalah 45 kg - 51,75 kg untuk remaja dengan tinggi badan 150 cm. Sedangkan remaja dengan tinggi 170, maka berat badan idealnya yaitu 57 kg – 66,4 kg. Cara penghitungannya dengan memperhatikan indeks masa tubuh yaitu 20 – 23 yaitu tinggi badan per 100 kali tinggi badang per 100 kali 20 atau 23. Maka akan didapatkanlah berat badan ideal. Mengatur Kalori Untuk tetap mempertahankan berat badan ideal, remaja perlu memikirkan jumlah dan jenis makanan yang masuk untuk menghasilkan kalori yang sesuai yaitu rata– rata 2.000 Kkal. Namun, kalori yang masuk harus sesuai dengan kebutuhan gizinya. Karena ada jenis makanan yang berkalori tinggi namun nilai gizinya minim seperti fast food, minuman berasa. “Bahkan kalau menu yang dimakan fast food, kalorinya bisa sampai 1.000-an kalori dalam satu piring, tapi belum tentu gizinya cukup, biasanya minim akan nilai gizi,” ujarnya. Ia juga berpesan agar memperhatikan jumlah makanan yang masuk untuk meng-
Rubrik “Bugar” ini terbuka untuk umum. Bagi Anda yang memiliki problem masalah tubuh. Kirimkan ke Redaksi Bali Post, Jl. Kepundung 67 A Denpasar (80232) atau hubungi Adolfina Grace Tangkudung, Sekolah Senam Lala Studio, Jl. Veteran 66E, Puri Satria Denpasar, telp. 08123843259. Cantumkan kupon “Bugar” di sudut kiri amplop.
BANYAK keluhan wanita tentang perut yang buncit walaupun telah melakukan situp atau telah dilakukan diet super ketat. Hal itu menjadi salah satu alasan untuk tidak melanjutkan latihan karena merasa tak ada gunanya, buang waktu atau putus asa. Pada edisi kali ini pengasuh menyajikan cara praktis untuk melatih meratakan perut, yaitu crunch selain sit-up yang sudah sering dilakukan. Latihan ini lebih mudah dibandingkan latihan sit-up karena crunch tidaklah mengangkat seluruh tubuh namun hanyalah bahu sehingga otot perut bekerja dengan maksimal. Baiklah ikuti contoh peragaan berikut ini bersama Agnes dari Lala Studio.
hasilkan 500 kalori dalam satu kali makan hijau atau 110 gram tahu. badan juga berisiko rahimnya menebal utama. Bahan makanan gologan VII yaitu min- sehingga kesulitan untuk hamil. Dalam sekali makan remaja memerlukan yak atau lemak tidak jenuh bisa diperoleh Untuk mendapatkan keseimbangan nu500 kalori dari makanannya. Sehingga den- dari alpukat, kacang almond, minyak bunga trisi yang masuk dan yang keluar, ditentugan tiga kali makan dalam sehari, maka kal- matahari, mayonnaise, minyak kacang kan oleh kebutuhan basal tubuh ditambah ori yang dihasilkan 1.500 kalori. Ditambah tanah, minyak zaitun. Dari 5 gram lemak dengan aktivitas yang dilakukan, ditambah dengan snack atau selingan agar mencapai menghasilkan 50 kalori. Sehingga jika ingin lagi dengan faktor penyakit atau stres. 2.000 kalori per hari. mendapatkan 50 kalori, maka remaja bisa Pada umumnya kelebihan berat badan Dalam satu porsi makan perlu ada sum- mengonsumsi minyak bunga matahari, terjadi karena makanan yang mengandung ber karbohidrat, lauk hewani, lauk nabati, minyak zaitun atau minyak kacang tanah. kalori lebih banyak masuk ke tubuhnya sayur–sayuran. Terkadang kebutuhan zat Sedangkan sumber lemak jenuh bisa dibandingkan kebutuhan tubuhnya baik gizi mikro tidak bisa terpenuhi. Maka berasal dari lemak babi, mentega, santan, kebutuhan basal maupun kebutuhan untuk disitulah pentingnya snack atau camilan, kelapa, keju krim, minyak kelapa. aktivitasnya. Sehingga kelebihan kalori itu yaitu makan di antara waktu makan utama. tidak diolah oleh tubuh karena kurangnya Snack atau camilan yang dianjurkan adalah Olahraga aktivitas yang dilakukan. mengonsumsi buah. Masalah gizi yang dominan datang “Lebih banyak yang dikonsumsi dibandKebutuhan buah dan sayur dalam sehari ke tempat praktiknya yaitu obesitas, ingkan dengan yang dikeluarkan atau dipaling tidak 500 gram. Jika camilan atau namun juga ada yang mal nutrisi, gunakan. Jadi dia menumpuk, kemampuan snack tidak berupa buah, ada risiko kelebi- karena gaya hidup remaja itu. “Ada untuk mengolah itu sedikit, jadi sisanya han berat badan. “Karena kandungan kalori yang tidak diterima di disimpan menjadi sel–sel lemak, yang sudah tinggi tapi minim kandungan zat lingkungannya kajadilah kelebihan berat badan,” gizi mikro,” imbuhnya. lau dia tidak kurus. jelasnya. (may) Sumber karbohidrat ada beberapa jenis Akhirnya dia terobmakanan. Yaitu bengkuang, bihun, biscuit, sesi sekali sampai jagung segar, kentang, ketan hitam, maca- menjadi kurus. Paroni, mie basah, mie kering, nasi beras gil- dahal kurus bahaya ing, nasi beras setengah giling, nasi ketan sekali karena risikhitam, nasi ketan putih, roti putih, singkong, onya dia tidak bisa sukun, ubi jalar kuning, dll. haid atau berhenti Untuk mendapatkan 175 kalori dari haidnya,” ungkapkarbohidrat (golongan I), bisa didapat dari nya sembari menyenasi beras giling dengan jumlah 100 gram but kelebihan atau 210 gram kentang, atau bisa juga 120 b e r a t gram singkong. Bahan makanan golongan II yaitu sumber protein hewani bisa didapat dari cumi– cumi, daging asap, daging ayam tanpa kulit, kerang, kepiting, ikan segar, ikan asin kering, putih telur ayam, dan lain-lain. Kebutuhan protein hewani yaitu 50 kalori, bisa didapat dari 65 gram atau ½ butir putih telur ayam, atau 40 gram (satu potong sedang) ikan segar atau bisa juga dari 45 gram (1 ekor kecil) cumi–cumi. Bahan makanan golongan III yaitu sumber protein nabati bisa berasal dari REMAJA - Untuk tetap mempertahankan berat badan ideal, remaja perlu memikirkan jumkacang hijau, kacang kedele, kacang lah dan jenis makanan yang masuk untuk menghasilkan kalori yang sesuai yaitu rata–rata merah, kacang mente, kacang tanah, 2.000 Kkal. Namun, kalori yang masuk harus sesuai dengan kebutuhan gizinya. Karena ada tahu, tempe, kembang tahu, dll. Remaja jenis makanan yang berkalori tinggi namun nilai gizinya minim seperti fast food, minumemerlukan 75 kalori dari sumber pro- man berasa. Bahkan kalau menu yang dimakan fast food, kalorinya bisa sampai 1.000-an tein nabati. Bisa dari 20 gram kacang kalori dalam satu piring, tapi belum tentu gizinya cukup, biasanya minim akan nilai gizi.
Perut Rata dengan ”Crunch” 1 Gb. I: Posisi tidur terlentang dengan kedua kaki tutup rapat dan sedikit ditekuk sedangkan kedua siku lengan ditekuk ke belakang kepala. Angkat badan hanya sebatas kedua bahu terangkat lain tahan 2x8 hitungan hingga terasa otot perut bekerja dengan maksimal setelah itu letakkan sejenak dan ulangi beberapa kali sesuai kemampuan.
4
3 2
Gb. II: Tetaplah dengan posisi tidur terlentang namun kedua kaki ditekuk dan dibuka sedangkan kedua lengan lurus belakang kepala lalu tahan 2x8 hitungan setelah itu letakkan kembali dan ulangi.
Gb. III: Dengan posisi tidur kedua kaki lurus ke atas dan disilangkan sedangkan ke-dua lengan lurus depan dada. Angkat badan hanya sebatas kedua bahu terangkat lalu letakkan kembali dan ulangi beberapa kali maka latihan ini sangat bermanfaat untuk perut bagian atas.
Kisara SAHABAT Kisara, tahu gak nih bahwa salah satu alasan mengapa kita pacaran adalah pada dasarnya kita ingin bahagia. Kamu ingin bahagia. Segala sesuatu yang kamu lakukan dalam hidup ini tujuannya agar kamu bahagia dan bisa menikmati hidup. Sebelum bertemu dengannya kamu sudah cukup bahagia dengan hidupmu. Setelah bertemu dengan pujaan hatimu itu kamu berharap bahwa dia akan melengkapi kebahagiaan yang sudah kamu miliki. Itulah mengapa pada akhirnya kamu memutuskan untuk pacaran dengannya. Kalau memang akhirnya kamu merasa bahagia dan nyaman dengannya, itu tandanya kamu bertemu soul-
Gb. IV: Masih dengan posisi tidur terlentang kedua kaki ke atas sedikit ditekuk. Angkat badan hanya sebatas kedua bahu terangkat sembari mengarahkan kedua lengan lurus serong ke kanan lalu letakkan kembali dan lakukan juga ke arah kiri. Ulangi gerakan tadi kanan dan kiri pada 4x8 hitungan, maka lemak tidak akan tertimbun pada perut.
mate alias belahan jiwamu. Berkata kasar, memukul, memojokkan atau bahkan memaksa sudah pasti bukan satu cara untuk mengekspresikan tanda cinta. Apalagi ketika hal itu berlangsung terus menerus dan membuat kamu mulai tidak nyaman dan sakit hati. Tidak sedikit pasangan yang malah akhirnya memilih putus karena hal ini. Dan enggak sedikit juga pasangan yang masih bertahan
Kupon Dengan latihan crunch yang begitu sederhana dan mudah dilakukan oleh siapapun, maka perut yang rata jadi milik Anda serta salam bugar dari Lala Studio.
Pacaran Sehat Tanpa Saling Menyakiti karena mencoba untuk saling terbuka dan berbicara dari hati ke hati antara satu sama lain. Emosional Dalam buku Female Aggression disebutkan bahwa perempuan yang cenderung lebih mudah emosional dan reaktif. Dirinya tak segan-segan untuk menunjukan perasaannya dengan marah, menangis, berteriak, memaki, mencaci bahkan menyakit perempuan yang sudah membuatnya tidak nyaman. Sementara laki-laki biasanya cenderung menunjukan sikap cemburunya dengan diam, cuek acuh tak acuh, menghindar, melampiaskan secara fisik pada seseorang yang memicu
emosinya. Tentu kuncinya adalah saling terbuka dan pengertian. Cobalah untuk memberi pengertian pada pasangan kita akan tiap tindakan yang kita lakukan dan yang mungkin memicu doi untuk menyakiti kita. Cobalah membuat perjanjian dengannya, bahwa kalian sangat mencintai dia dan caranya dia memperlakukan kalian menyakiti diri kalian dan tentunya mempengaruhi rasa cinta kalian ke doi. Seseorang yang mencintai kita tentunya akan mendengar-
kan dan mau mencoba untuk mengerti posisi kita ya. Lalu, jika hal ini gak berhasil apakah aku harus putus? Tidak harus. Hal ini bergantung pada diri kalian masing-masing. Putus bukanlah satu-satunya cara untuk kalian. Namun, jika memang kalian merasa bahwa putus adalah pilihan terbaik, kenapa tidak. Ingat ya, jangan jadikan cinta sebagai alasan kalian untuk bertahan sementara kalian terus terluka. Karena pada dasarnya cinta tidak menyakiti tapi membahagiakan, ya guys.
5
Minggu Pon, 24 November 2019
Capricorn Peruntungan: Tak perlu terlalu dimasukkan hati tekanan-tekanan yang dilancarkan oleh kompetitor Anda. Tetaplah tenang dan usahakan selalu berjalan di atas rencana yang telah Anda susun sendiri sehingga bisa terhindar dari berbagai jebakan yang cukup membingungkan itu. Kesehatan: Dengan menjauhkan emosi dari hati maka paling tidak Anda bisa terhindar dari tekanan darah tinggi dan jantung tidak akan terganggu. Cinta: Walau jauh di mata, namun dekat di hati. Itu akan lebih baik daripada dekat tetapi hati saling berjauhan. Aquarius Peruntungan: Harus mau bersabar karena realita yang terjadi masih jauh dari prediksi Anda semula. Tak perlu disesali karena jika tanpa ada kerja keras maka akan semakin mustahil bagi Anda untuk bisa meraih hasil yang memuaskan. Kesehatan: Alangkah baiknya segera dikonsultasikan dengan dokter jika memang ada keanehan pada kondisi tubuh Anda agar segalanya jelas dan terhindar dari kebingungan. Cinta: Lagi menggelora, walaupun begitu sebaiknya tetaplah menjaga batas-batas ketimuran, jangan sampai kebablasan. Pisces Peruntungan: Kejarlah impian setinggi langit, tetapi jangan sekali-kali bahagia di atas penderitaan orang lain. Ada baiknya Anda mengerti balas budi kebaikan orang sehingga di mana pun Anda mengalami kesulitan di situ pasti ada yang membantu. Kesehatan: Kondisi badan cukup sehat sehingga tak akan mengganggu aktivitas Anda yang cukup banyak minggu ini. Cinta: Si dia sudah mulai habis kesabarannya, maka dari itu jangan asal bicara saja. Aries Peruntungan: Jangan pernah berhenti untuk terus melakukan terobosan penting dan tak perlu mendengarkan omongan orang. Yakinlah bahwa kunci sukses minggu ini terletak di tangan Anda sendiri. Kesehatan: Kurangi makanan yang kering-kering dan berlemak karena bagaimanapun kurang bagus untuk kondisi badan Anda saat ini. Cinta: Teruslah bina suasana yang romantis dan harmonis ini, dengan selalu mengajak bercanda dan hindari pembicaraan yang dapat merusak suasana. Taurus Peruntungan: Tak ada gunanya menentang arus saat ini karena kondisi Anda masih belum begitu memungkinkan. Pakailah nalar Anda dengan selalu menimbang untung ruginya setiap akan bertindak. Kesehatan: Jangan makan pedas jika tak ingin sakit perut, apalagi pencernaan Anda belum sembuh benar sehingga harus dijaga dengan sebaik mungkin. Cinta: Jangan abaikan harapan seseorang yang menggebu apalagi semula memang Andalah yang memberinya harapan. Gemini Peruntungan: Hilangkan keraguan yang terkadang muncul jika ada sesuatu yang kurang diyakini. Ada baiknya Anda percaya diri dan yakin akan segala rencana yang telah persiapkan sebelumnya. Untuk saat ini tak ada gunanya menentang atasan sekali pun Anda merasa benar. Ada baiknya Anda tak mencari permasalahan baru. Kesehatan: Jika sudah menginjak pagi hari, segera tinggalkan selimut hangat yang terkadang memang sulit untuk dilepaskan. Jangan biarkan perasaan malas menggelayut di jiwa Anda. Cinta: Kurang ada ketulusan dari diri Anda, untungnya si dia cukup sayang dan cinta sehingga permasalahan ini tidak bisa menjadi luas. Cancer Peruntungan: Permasalahan yang dihadapi saat ini tidaklah seringan yang Anda bayangkan karena selain cukup kompleks juga tidak mungkin bisa diselesaikan dalam hitungan hari. Maka dari itu, cobalah Anda alihkan perhatian pada urusan yang lebih menjanjikan dan menguntungkan. Kesehatan: Hindari pekerjaan yagn terlalu berat apalagi sampai lupa segalanya karena pencernaan bisa terganggu dan tentunya akan berdampak cukup keras bagi konsentrasi Anda. Cinta: Kalau sudah maunya maka sulit untuk mencegahnya, maka dari itu dituruti saja. Leo Peruntungan: Inilah saat yang tepat untuk unjuk gigi. Jangan biarkan mereka terus meremehkan kemampuan Anda. Untuk itu, jangan ragu-ragu memaparkan segala visi dan tujuan Anda tentang perusahaan kepada mereka. Kesehatan: Jangan terlambat makan jika tak ingin maag Anda kambuh kembali. Berusahalah lebih disiplin terutama urusan makan dan tidur. Cinta: Turuti saja kemauannya, tidak perlu menghalang-halanginya karena hanya akan membikin suasana menjadi keruh. Virgo Peruntungan: Ikuti saja ke mana perginya angin yang berhembus. Jangan sekali-kali Anda menentangnya karena itu akan percuma saja dan akan terasa memberatkan. Tak ada gunanya Anda terus mempermasalahkan persoalan yang sudah berlalu, karena hanya akan bikin suasana menjadi tak tenang. Kesehatan: Untuk sementara Anda jangan berolahraga terlalu berat apalagi yang sampai menguras stamina, karena aktivitas Anda di siang minggu sudah begitu banyaknya. Untuk itu, perlu dijaga kondisi badan agar tak sampai jatuh sakit. Cinta: Berusahalah untuk bisa menjadi orang yang selalu diharapkan keberadaannya di dalam hatinya yang paling dalam. Libra Peruntungan: Jangan terlalu berani menentang risiko. Lebih baik Anda cari selamatnya saja karena bagaimanapun perbintangan Anda kurang begitu mujur dan masih perlu kesabaran dan ketelitian untuk bisa meraih kesuksesan seperti yang diharapkan. Kesehatan: Jaga posisi duduk Anda. Jangan sampai salah posisi agar tidak ada yang terkilir. Perbanyak minum air putih dan olahraga walau sebentar yang penting otot bisa selalu lemas. Cinta: Berpikirlah dewasa, jangan seperti anak-anak yang mudah marah kalau keinginannya tidak dituruti. Scorpio Peruntungan: Jangan takut mengambil keputusan berani minggu ini mumpung situasinya lagi mendukung. Tak perlu ragu melangkahkan kaki. Bila ada tawaran sebaiknya segera saja ditindaklanjuti. Jangan sampai kebimbangan menghancurkan kesempatan yang sudah di depan mata tersebut. Kesehatan: Hilangkan kebiasaan tidur terlampau larut malam karena kondisi badan masih kurang begitu sehat sehingga Anda harus lebih hati-hati menjaganya Cinta: Hindari berkata bohong, karena sekali Anda ketahuan berbohong maka selamanya sulit untuknya percaya. Sagitarius
Peruntungan: Jangan mudah terbuai oleh yang namanya “promosi”. Walau sekilas tampak baik dan menguntungkan, tetapi realisasinya masih belum tentu seperti apa yang Anda bayangkan. Hilangkan pikiran negatif mengenai atasan Anda. Ada baiknya positive thinking saja agar bisa bekerja dengan nyaman dan jauh dari perasaan gelisah. Kesehatan: Biasakan lari pagi agar kondisi badan dan pikiran tetap selalu prima. Hindari makan berlemak apalagi jika Anda kurang gerak dan lebih banyak duduknya. Cinta: Berhati-hatilah dalam memberikan nasihat. Usahakan tidak merusak suasana yang sudah mulai tenang ini.
Diasuh Oleh : Astrologer Ki Wongso Wijoyo Berlaku : 24 - 30 November 2019
Menata Kematian Svarasavāhi viduso’pi tathārūdho’bhiniveśah (Yogasūtra Patañjali 2.9)
Redaktur Khusus weda
WAKYA “Kecemasan akan kematian yang dialami oleh makhluk hidup pada umumnya dialami pula bahkan oleh orang-orang terpelajar, (itu) dinamakan abhiniveśah atau keinginan hidup kekal.” Manusia pada umumnya takut akan kematian. Perasaan cemas dan ketakutan terhadap kematian tersebut berasal dari pengalaman hidup lalu seseorang. Pada kehidupan-kehidupan sebelumnya orang sudah mengalami kematian demi kematian yang jumlahnya tidak terhitung. Jika dalam kehidupan terdahulu orang mengalami kematian di jalan yang indah maka rasa ketakutan akan kematian yang dirasakannya akan menjadi berkurang, atau bahkan tidak akan merasakan ketakutan sama sekali ketika kematian datang menjemputnya. Banyak orang sangat beruntung diizinkan menyambut kehadiran kematiannya dengan cara yang indah dan damai; mereka sempat mandi bersih, keramas, berpakaian yang bersih, kemudian bersembahyang, dan akhirnya lanjut sang Ātmā berangkat meninggalkan raganya dengan tenang dan damai. Bagi mereka yang beruntung mengalami kematian indah seperti itu maka perasaan ketakutan pada kematian akan menjadi mengecil, atau bahkan tidak ada sama sekali. Rasa tidak takut atau tidak cemas pada kematian dikarenakan kemajuan spiritual pada hidupnya terdahulu. Pengalaman menyambut kematian yang dalam keadaan tenang, indah, dan damai pada kehidupan-kehidupan terdahulu berbekas hingga kehidupannya sekarang, yang menyebabkan orang tersebut tidak menjadi “bhaya-bhīta”
Darmayasa
atau menjadi terlalu ketakutan atas kedatangan kematiannya. Pada sūtra di atas yang dikutip dari Yogasūtra Patañjali, kata svarasavāhi berarti kecemasan atau ketakutan akan kematian yang dirasakan secara alami oleh orang-orang kebanyakan. Vidusah berarti orang-orang terpelajar, dan kata api memberi penegasan terhadap kata vidusah. Sedangkan kata abhiniveśah berarti semoga tidak terjadi bahwa aku tidak akan ada, tetapi semoga aku tetap ada (mā na bhūyam bhūyāsam iti). Istilah abhiniveśah mempertegas arti kecemasan dan ketakutan akan kehadiran kematian. Menurut literatur Veda, ātmā bersifat kekal dan badan jasmani bersifat tidak kekal. Literatur Veda khususnya Bhagavad-gītā banyak menjelaskan tentang ātmā; bahwa ātmā tidak bisa dibunuh (na hanyate), tidak dilahirkan (ajam), kekal (avyayam), dan merupakan bagian yang langgeng dari Tuhan Yang Maha Esa. Bagi mereka yang hanya menghafal ajaranajaran suci tanpa mempraktikkan sisi spiritualnya maka sifat kekal ātmā ini muncul di dalam batinnya dalam bentuk terbalik. Mereka menjadi sibuk mengurus badan jasmani dan mengabaikan sang ātmā. Oleh karena kesadaran Ātmā yang penuh dengan pengetahuan, selalu berbahagia, dan bersifat kekal (sat cit ānanda) tidak dibangkitkan maka mereka menjadi kecemasan dan ketakutan akan datangnya ketuaan, kemerosotan jasmaniah seperti kesehatan menurun, ingatan semakin melemah, dan akhirnya menjadi kecemasan serta ketakutan akan datangnya kematian. Secara umum, ketakutan
segala hal lain selain Tuhan. Mereka akan mengusahakan agar tidak ada yang lain selain dirinya dan Tuhan. “Vāsāmsi jīrnāni yathā vihāya navāni grhnāti”, seperti halnya orang berganti pakaian; menanggalkan pakaian yang sudah usang, lalu menggantinya dengan pakaian yang baru dan bersih, seperti itulah terjadinya proses “ganti badan jasmani” bagi sang roh (ātmā). Ketika orang berganti pakaian, tentu dilakukan dalam keadaan hanya ada dirinya dan kamar yang tidak ada orang lain lagi. Anak-anak pun tidak boleh berada di dalam kamar ketika orang berganti pakaian. Sedemikian “rahasia”-nya ketika orang hendak kembali menghadap Tuhan. Ia harus dilakukan “rahasia” karena kematian bersifat rahasia maka yang harus “ada” hanyalah diri sendiri dan Tuhan. Ajaran-ajaran suci Veda memberikan tuntunan cara “menata kematian”. Ada tata caranya menghadapi kematian, tidak sembarangan merasa “aku berani mati”, lalu membeli racun dan menempuh cara kematian yang tidak dianjurkan oleh ajaran suci Veda. Untuk menghadapi kematian, orang harus berusaha menghadapinya dengan tenang, damai, dan dalam keadaan mengingat Tuhan. Seorang Ibu mengalami sakit dalam waktu lama. Putranya yang suputra dan sangat berbhakti pada ibunya, melayaninya setiap hari dengan penuh bhakti. Pada suatu hari, putranya sedang merasa berbahagia melayani ibunya. Tibatiba ibunya berkata, “Putraku, keluarlah dari kamar ibu dan biarkan ibu sendiri di sini.” Mendengar permintaan ibunda, putranya menjadi kaget, “Mengapa ibu berkata seperti itu? Apa kesalahanku? Katakanlah dengan sebenarnya, apakah kesalahanku pada ibu? Aku berjanji tidak akan mengulangi kesalahan itu.” Putranya mulai menangis karena tidak diizinkan melayani ibu dan disuruh keluar dari kamarnya. Ibundanya berkata, “Putraku, engkau tidak ada melakukan kesalahan apa pun. Namun saat ini ibu hanya ingin sendirian. Sampai saat
ini ibu sudah melakukan banyak hal untuk kalian semua. Kini saatnya ibu memberikan waktu hanya untuk diri ibu sendiri.” Dengan perasaan sedih tetapi patuh pada perintah ibundanya, putranya pergi keluar kamar meninggalkan ibunya sendirian, hanya ditemani oleh Gurunya yang kebetulan datang berkunjung. Ibu tersebut mencakupkan tangan menghormat pada Guru lalu memusatkan kesadarannya hanya pada Tuhan. Akhirnya, di hadapan Gurunya ia melepaskan badannya. Setelah kejadian itu, kurang lebih selama sebulan ruangan tersebut tetap berbau harum. Pada suatu hari, penulis “nangkil” ke satu Pura. Selesai sembahyang, kami dudukduduk di wantilan Pura. Penulis bertanya kepada Pinandita yang memimpin persembahyangan tadi, “Mangku Lingsir, apa yang bisa saya lakukan untuk Mangku?” Mendengar permintaan penulis, Mangku Lingsir berkata, “Saya ingin moksa, saya ingin mendapatkan pembebasan dari kesengsaraan hidup material ini.” Sebuah penyampaian atau cetusan keinginan sangat mulia. Kami melakukan praktik khusus, disaksikan oleh cucunya. Kebetulan penulis membawa japamala (tasbih), penulis berikan kepadanya dan memberikan mantram yang harus diucapkan. Tiga atau lima tahun kemudian, penulis mendapat berita dari cucunya bahwa Mangku Lingsir meninggalkan badan jasmaninya dalam keadaan yang sangat indah spiritual. Beliau “mendapat aba-aba” perihal waktu untuk meninggal sudah datang. Mangku Lingsir mengumpulkan seluruh anggota keluarga. Setelah mengucapkan mantram tiga kali, semua yang hadir di ruangan tersebut melihat ada sinar keluar dari ubun-ubun Mangku Lingsir disertai bunyi letupan kecil, kemudian badannya menjadi lemas. Pinandita yang berusia 80-an tahun meninggalkan badan jasmaninya dalam “penataan kematian” yang sangat indah menyambut tujuan akhir dharma, “moksārtham iti dharmah”.
orang bertahan hidup. Jelas bahwa fungsi makanan yang utama adalah untuk menghilangkan rasa sakit yang lama (lapar atau kelelahan) dan tidak menimbulkan rasa sakit yang baru—kekenyangan karena kebanyakan makanan. Makanan berfungsi menjaga kesehatan, untuk membantu kelangsungan kita. Makan bukan untuk kegemukan, bukan untuk bermain-main, bukan untuk bermabukan atau kekenyangan. Di masa sekarang, demikian banyak jenis makanan yang tersedia, baik tradisional maupun makanan anak milenial. Kita bisa makan kapan saja, tanpa mengenal waktu dan batasan. Banyak orang yang makan walaupun sudah larut malam atau baru selesai makan di tempat lain. Makanan menjadi salah satu tujuan jalan-jalan. Tidak mengherankan jika makanan menjadi salah satu penyebab gangguan kesehatan. Tempat tinggal juga menjadi kebutuhan utama setiap orang.
Di masa lalu, manusia tinggal di bawah pohon atau di dalam gua. Kini, tinggal di rumah, apartemen milik sendiri atau menyewa. Tempat tinggal, apa pun bentuk dan berapa pun luasnya, mempunyai fungsi sebagai tempat untuk berteduh, melindungi diri dari panas dan hujan, menghindari angin, binatang melata, binatang buas, serangga dan sebagainya. Fungsinya untuk kenyamanan fisik dalam menjalani kehidupan ini. Dalam perjalanan hidup ini, tidak ada orang yang bisa menghindari penyakit. Bahkan, dalam Girimananda Sutta (Anguttara Nikaya 10:60) telah disebutkan beragam jenis penyakit yang bisa diderita umat manusia. Artinya, gangguan kesehatan tersebut sudah ada di zaman Buddha. Beberapa di antaranya masih ada di zaman sekarang. Bahkan, masih banyak jenis gangguan kesehatan yang lain. Pada saat sakit, kita membutuhkan obat-obatan untuk membantu agar kembali pulih atau sembuh. Fungsi obat di sini hanyalah untuk mengurangi penderitaan yang muncul dari gangguan kesehatan yang
ada. Obat bukan untuk kepentingan dan tujuan yang lainnya. Obat di masa lalu mungkin lebih alami, terbuat dari tanaman, akar, daun, batang atau bagian tumbuhan yang lain. Para bhikkhu, bahkan menggunakan air kencing sebagai bahan obat. Sementara di masa sekarang, beragam jenis obat tersedia, vitamin dan segala jenis yang lainnya, namun tidak ada yang bisa lolos dari gangguan kesehatan. Para samana—bhikkhu, samanera, atthasilani—setiap kali membaca perenungan tentang empat kebutuhan pokok untuk mengingatkan diri sendiri tentang fungsi dari kebutuhan pokok tersebut, sehingga tidak menggunakan secara berlebihan. Semuanya dipergunakan sesuai kebutuhan, bukan keinginan, untuk menjaga kelangsungan hidup ini. Bagaimana dengan umat awam? Ada baiknya mempertimbangan kembali kebutuhan kita, tidak mengukurnya dengan keinginan. Karena banyak hal di luar sana yang sebenarnya tidak dibutuhkan, namun kita merasa memerlukannya untuk memuaskan keinginan.
Yang mengerikan justru kita di Bali. Dalam pengusutan lebih lanjut ternyata istri bomber yang berinisial DA, lebih radikal daripada suaminya dan telah merencanakan untuk ngebom Pulau Dewata. DA tidak saja aktif berkomunikasi lewat medsos dengan seorang napi teroris wanita di LP Kelas II Medan, juga sering membezuk mentornya di penjara, yang akhirnya berujung pada ledakan di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11) lalu. Bila Al Qaeda menggunakan sistem kelompok, papar Stanis, ISIS memakai jaringan keluarga atau lone wolf, sehingga lebih sulit dideteksi. Penusukan terhadap mantan Menkopolhukam Wiranto juga menggunakan paradigma serupa, motif balas dendam,’’ ulas Rubag. “Imbauan Mayor Infanteri (Purn) Sulaiman Hardiman yang minta pensiun dini setelah bertugas selama 16 tahun di TNI memang perlu dicamkan dan disebarkan ke khalayak. Agar orang-orang paham, polisi digaji bukan untuk melongo bila melihat
negara dan bangsa dikacaukan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebab, ungkapannya senantiasa terkait tentang kedamaian bangsa dan negara, terutama ketidaksetujuannya atas kritik yang kebablasan terhadap Polri. “Bila Anda senang ketika Polri secara institusi dihina dan tidak dipercaya lagi, Anda bukanlah warga negara yang baik dan waras,” tulis @ Sulaiman_hardiman di Instagram, Sabtu (28/9/2019). Selanjutnya dia menambahkan, tidak semua kerusuhan di negeri ini gagal ditangani oleh Polri. Masih banyak daerah yang melakukan demonstrasi besar-besaran tetapi dapat ditangani dengan baik. Tepat, pascabom bunuh diri di Medan (13/11), pada Senin (18/11/2019), Karo Penmas Div. Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, 46 terduga teroris berhasil diciduk Densus 88 Antiteror, 23 orang di antaranya memiliki keterkaitan dengan pelaku teror bunuh diri itu. Bila saja Polri tidak kerja keras, jangan-jangan kita di
Bali akan jadi korban untuk ketiga kalinya setelah 12 Oktober 2002 dan 1 Oktober 2005. Semoga Ida Hyang Widhi Wasa tetap melindungi Bali dan masyarakatnya,“ doa Nyoman Sudiantara menutup paparannya. “Kalau memang benar motif bom bunuh diri tersebut balas dendam atas terbunuhnya gembong ISIS, Al Baghdadi di Suriah, mengapa tidak dibalas di markas besar Delta Force di Fort Bragg, New York, Amerika Serikat? Mengapa di Medan dan mengapa pula merencanakan ngebom Bali? Jadi, nyaris benar ejekan Trump kalau Baghdadi mati bukan sebagai pemberani, namun pengecut karena sebelum meledakkan bom di rompinya diawali dengan menangis, pengikutnya di Indonesia juga 11/12. Aku jadi setuju ucapan mantan Menhan Ryamizard Ryacudu agar bekas anggota ISIS tidak kembali lagi ke Indonesia. Daripada ngerepotin, berjuang saja sampai mati di sana. Benar saja, kita sudah dibikin repot!“ komentar Made Surjanegara.
pada kematian yang dirasakan dalam hidup sekarang ini adalah akibat dari kesakitan, ketakutan, penderitaan, dan “bhaya-bhīta” (kekalutan) yang dialami pada kematian dalam kehidupan-kehidupan sebelumnya. Menurut ajaran Veda, orang semestinya tidak takut pada kematian sebab ia hanyalah sebuah proses “ganti pakaian”. Orang hanya perlu “menata kematian” dengan cara menata kesadaran dan praktik agama spiritual sehari-hari. Namun demikian, kesan-kesan “pengalaman kematian” pada hidup-hidup terdahulu lebih kuat daripada nasihat dan pengetahuan yang didapatkan. Pengetahuan tentang kematian hanyalah informasti sebuah proses “ganti pakaian” (ganti badan) tetapi kesadaran orang belum tentu berada pada kepasrahan menerima proses normal “ganti badan” tersebut. Kecemasan dan ketakutan akan kematian masih tetap “mengintai” kesadaran orang. Ketika orang berganti pakaian, tentu tidak sembarangan melakukannya. Orang tidak akan ganti pakaian di sembarang waktu, keadaan, dan tempat. Demikian pula dengan kematian, tentu diusahakan “menata” agar kematian datangnya “tidak sembarangan”. Ketika orang “menanggalkan badan jasmani” untuk mendapatkan badan jasmani yang baru, tentu diusahakan “menata kesadaran” agar kematian terjadinya tidak sembarangan. Melalui tuntunan ajaran Veda dan bimbingan orang-orang suci diusahakan agar kematian terjadinya di jalan dharma, meninggal sambil mengingat Tuhan, sambil menyatukan kesadaran spiritual dengan Tuhan melalui sembahyang dan meditasi (dhyāna, samādhi). Para maharesi, yogi, dan orang-orang suci lainnya selalu mengusahakan “penataan kematian” sejak awal, melalui tuntunan-tuntunan para Guru dan ajaran suci Veda. Apa pun tata cara “penataan kematian”, semua setuju bahwa kematian diharapkan terjadinya dalam keberadaan atau kebersamaan dirinya dengan Tuhan saja. Pada saat kematian terjadi, para abdi Tuhan akan mengesampingkan
MIMBAR AGAMA
Empat Kebutuhan Pokok Dhana Putra KELAHIRAN di alam manusia adalah salah satu keuntungan yang terbesar dalam perjalanan kehidupan di alam samsara. Oleh karena itu, tidak ada orang yang ingin meninggalkan alam manusia dengan segera mungkin. Semua orang berharap panjang umur, hidup selama mungkin. Untuk kelangsungan hidup, terasa banyak hal yang dibutuhkan. Lihatlah mereka yang sedang berbelanja ke pasar, toko atau pusat perbelanjaan. Demikian banyak produk yang dijual dan jasa yang ditawarkan. Semuanya memberikan kesan, seakan-akan semua penting dan perlu dalam kehidupan ini. Namun, dalam kenyataan, sepanjang kehidupan dari dulu hingga sekarang dan juga di masa depan, setiap orang hanya mempunyai empat kebutuhan
pokok dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ini pula yang menjadi pegangan bagi para bhikkhu dalam menjalani kehidupan tanpa rumah. Keempat kebutuhan mendasar tersebut adalah pakaian, makanan, tempat tinggal dan obat-obatan. Semua orang membutuhkan pakaian untuk menutupi bagian tubuh yang ‘memalukan’. Juga melindungi tubuh ini dari cuaca panas atau dingin, dari binatang seperti nyamuk dan serangga lainnya, termasuk binatang melata. Dalam perkembangannya, muncul berbagai jenis pakaian dengan berbagai pertimbangan fungsi, waktu, peristiwa dan sebagainya. Ada pakaian untuk olahraga, tidur, kerja, baju santai, baju ke pesta dan sebagainya. Terkadang ada pakaian yang hanya menjadi penghuni lemari, tidak pernah dipakai. Makanan menjadi kebutuhan pokok bagi semua orang, termasuk minuman. Tanpa makan dan minum, tidak ada
Kita Dibikin Repot! “Kami juga sangat yakin bahwa Polri bukanlah institusi yang sempurna layaknya malaikat. Namun, kedamaian yang kita nikmati di hari kemarin hingga hari ini terjadi “sedikitnya“ juga berkat campur tangan kepolisian. Mari bersama menjaga dan mengingatkan Polri kita, Bravo Polri, negara membutuhkan darma baktimu!” (Mayor Infanteri Purnawirawan Sulaiman Hardiman) “CUITAN mantan Komandan Batalyon Infanteri Raider Khusus 753 di twitter tersebut sangat tepat dibicarakan lagi ketika keamanan negara dan ketenteraman masyarakat terusik akibat bom bunuh diri. Ya, bukan ruang publik yang menjadi target, malah Mapolrestabes Medan langsung disatroni, menyebabkan 6 orang terluka dan si bomber sendiri tewas di tempat. Hal yang sangat merisaukan,
brolan BALE BANJAR ARIDUS teroris yang sekarang mengusik ketenteraman dan keamanan negara dan masyarakat, menurut pengamat intelijen Universitas Indonesia, Stanisiaus Riyanta, berafiliasi pada ISIS. Bom bunuh diri tersebut ditengarai sebagai tindakan balas dendam atas kematian pemimpin besarnya Abu Bakar al-Baghdadi. Berbeda dengan Al Qaeda yang menyasar simbol-simbol Amerika, kata Stanis, ISIS memilih pihak kepolisian sebagai targetnya.
Bali
6
Redité Pon, 24 November 2019
Rahina Tumpek Wayang
Pabersihan ” Pawayangan” Manusa
BPM/ist
WAYANG – Rerainan tumpek wayang wantah sinalih tunggil rerainan sané rauh ipun nganem bulan apisan. Ring sajeroning rerainan punika, ketah madaging antuk parikrama, sinalih tunggilnyané parikrama panglukatan wayang ring kramané sami.
Bencingah
Boya Rahina sané Pingit RERAHINAN nénten prasida kapasahang kawéntenanipun sajeroning kahuripan krama Hindu utamanipun ring Bali. Sangkaning punika, tatkala wénten rerahinan sané sampun lintang utawi sampun kamargiang pulahpalihipun olih kramané, majanten éédan wiadin pidabdab sané sampun kamargiang jagi kamargiang malih tatkala rerahinan inucap rauh mawali. Punika mawinan rerahinan dados sinalih tunggil parindikan sané setata kapikayunang saha kadabdabang sajeroning kahuripan manados krama Hindu. Sinalih tunggilnyané makadi rerahinan Tumpek Wayang sané sampun lintang kamarging, nanging pulah-palihipun jagi kamargiang malih tatkala rahina Saniscara Kliwon Wuku Wayang sané jaga rauh malih nem bulan. Sané akéh pisan kapanggihin sajeroning pakraman, rahina utawi kahanan ring rahina inucap kapikayunang wantah rahina sané pingit pisan. Punika mawinan kahanan sané ketah karasayang arahina punika napi malih arahina sadurungnyané wantah pingit wiadin nyejehin napi malih ring genah-genah utawi wewidangan padésan. Sios punika ketah wénten satuasatua utawi tutur-tutur kaniskalan ring rerahinan inucap sané sujatinné patut kasumekenang malih indik kasujatianipun. Manut Dr. I Made Adi Surya Pradnya S.Ag., M.Fil.H. rahina tumpek wayang wantah rerahinan sané pateh beciknyané kanggén nyiwi lan nyinggihang Ida Sanghyang Widhi Wasa sareng rerahinan utawi tumpek sané tiosan. Punika mawinan kirang becik karasayang yéning rahina utawi rahinan tumpek wayang inucap kabaosang pinaka rahina sané pingit tur nyejehin duaning sujatiné wantah rahina sané suci lan becik. Sakéwanten dané malih maosang, minab pikayunan asapunika metu sajeroning krama Hindu Baliné sangkaning makatah parindikan ring tumpek wayang. Minakadi tumpek wayang wantah pamucuk utawi tumpek pinih untat ring tigang dasa wuku sané taler kajantenang pinaka pamuncuk “energi alam semesta”. Sané kasuciang tatkala rerahinan inucap wantah “pawayangan” saking soang-soang manusa mangda nénten kagulgul Sang Kala taler pinaka galah mikayunin raga soang-soang mangda becik benjang pungkuran. Antuk kawéntenan makatah parindikané punika minab ngawinang ketah krama mapikayunan rahina tumpek wayang wantah rahina sané kalintang pingit tur nyejehin pisan. “Sakadi sané munggah ring Lontar Bhatara Kala, Ida Bhatara Siwa lan Ida Bhatari Durga mapaica ring Ida Bhatara Kala yéning Ida kadadosang ngulgul krama sané mamargi tengai tepet miwah sandikala, taler sané nénten naenin ngaturang sembah pangubhakti miwah mapunia. Kahanan inucap nénten ring tumpek wayang kémanten sajabaning sarahina, punika mawinan kramané patut setata ngaturang sembah pangubhakti nyabran mamargi tur ring dija kémanten mangda setata rahayu,” dané nugesang. (was)
Kruna Basa Bali
AKSARA BALI
BAhAsa INDONESIA
1. gantung
1. gnÓ¡*,
gantung
2. gantus
2. gnÓ¡s/,
rentet
3. gantut
3. gnÓ¡t/,
kependekan
4. gaok
4.
gehok/,
heran
gpápn/,
oleh-oleh
5. gapgapan 5. 6. gapi
6. gpi,
bimbang, ragu
7. garang
7. gr*,
rebut
8. garap
8.
kerjakan
9. garba
9. g(b,
rahim
10. garing
10. gr&,
kering
grp/,
RERAHINAN suci wantah rahina becik kanggén ngamargiang makatah pidabdab agama. Ngeninin indik rerahinan suci sujatiné kadruénang olih makatah agama wiadin kapercayaan ring sajebag Nusantara puniki, utamanipun krama Hindu ring Bali sané ketah manggihin rerahinan suci ring kalénder utawi pananggalan Bali sané madaging antuk wewilangan tradisional. Tatkala rerahinan inucap rauh, sinah krama Hindu utamanipun ring Bali ngamargiang makatah parikrama wiadin ngaturang upakara sané sapatutnyané manut saking dresta sané kataminin saking nguni ring wewidangan inucap. Sakadi sané wawu lintang puniki, krama Bali sané magama Hindu ngamargiang upacara yadnya ring rerahinan Tumpek Wayang. Rerahinan inucap rauhnyané nyabran Saniscara Kliwon utawi Kajeng Kliwon wuku Wayang. Manut Dr. I Made Adi Surya Pradnya S.Ag., M.Fil.H., Jero Mangku Dalang sané taler
akademisi ring IHDN Denpasar, Tumpek Wayang rauhnyané pinih untat saking tigang dasa wuku. Punika wantah rahina ngamargiang pabersihan ring “Sang Diri” utawi soang-soang padéwékan wusan ngamargiang pabersihan ring tetanduran, sakatah beburon, piranti utawi prabot miwah sané siosan malarapan antuk rerahinan tumpek sané sampun rauh dumunan. Pabersihan inucap kamargiang duaning makasami manusa saking embas sampun madué “pawayangan” utawi solah lan bikasnyané soang-soang. Wénten manusa sané solahnyané akéhan beciknyané, wénten taler sané solahnyané akéhan kaonipun. “Sangkaning punika antuk ngamargiang pabersihan ring rahina inucap, kaaptiang mangda prasida nincapang tur ngamecikang parisolah utawi bikas manusa mangda sayan becik tur nganutin tutur agama lan ngamargiang daging dharma,” baos dané. Ketah kapanggihin ring rerahinan Tumpek Wayang
ngawigunayang sarana upakara don pandan wong utawi don pandan sané madui sané kagenahang ring makatah genah ring paumahan utawi pakarangan. Yadiastun ring sajebag Bali sarana upakaranyané mabina-binayan, nanging akéhan sané nganggén don pandan madui punika. Manut Surya Pradnya, indiké punika munggah ring Lontar Siwagama sané dagingnyané maosang indik kapatutan ngamargiang pabersihan ring lebuh antuk sarana sané madui-dui mangda nénten kagulgul antuk Kala Kali. Yéning krama sané nénten dados Dalang, majanten jagi nangkil ka genah Jero Dalang masarana antuk canang lan pejati nunas panglukatan wayang mangda sarwa papa mala klésa ring padéwékan utawi ragannyané prasida ical. Ring rahina inucap, para dalang taler madué pulah-palihnyané soang-soang nganutin pangajah-ajah utawi pidabdab sané kapolihang saking
aguron-guron. Yéning sakadi sané kamargiang dané, kakawitin antuk ngresikang gedong suci kalanturang antuk ngresikang gedog wayang lan kasuciang antuk upakara lan upacara. Wus punika kalanturang antuk pidabdab nedunang Ida Bhatara, Sang Hyang Pasupati, Sang Hyang Tiga Wisesa, Sang Hyang Guru Reka, Sang Hyang Kawiswara Murti, Sang Hyang Ringgit, Ida Bhatara Taksu Alit, Ida Bhatara Taksu Agung, Ida Batara Manik Dalang, Ida Bhatara Jadman, Sampurna, Samirana lan Ista Dewata. Makasami katancebang majéjéran ring genah macek wayang. Wus punika wawu Ida Bhatara kaaturang bebantenan lan piodalan, nunas tirta ring Sanghyang Taksu sané kalanturang antuk pidabdab pamuspan kantos puput wawu masineb. “Yéning tiang tatkala punika nénten ngwayang duaning Ida Bhatara nedeng katuran piodalan sané ngawinang Ida nénten kasolahang,” dané nartayang. (was)
Satua Bhatara Kala
Nyaritayang Dresta Panglukatan Sapuh Leger TUMPEK Wayang wantah rahina suci sané rauhnyané nyabran 210 rahina apisan ring Saniscara Kliwon wuku Wayang. Pidabdab upacarannyané nganutin kahanan utawi dresta ring soangsoang wewidangan sakéwanten tetujonnyané pateh, ngaresikang kahanan “Sang Diri” utawi soang-soang angga manusa. Rerahinan inucap taler madué tutur “mitologi” indik tutur Bhatara Kala sané dados pangawit saking dresta Wayang Sapuh Leger. Manut sakadi sané munggah ring Lontar Wariga, wuku Wayang kawastanin antuk wuku cemer sané kadasarin antuk pitutur kama Ida Bhatara Siwa jatuh ring segara sané kasuén-suén sayan nglimbak. Pamuputné ring rahina Wraspati wuku Wayang kama inucap embas dados Ida Bhatara Kala sané raris nangkil ring ajinida wusan munggel calingnyané kekalih. Wusan katangkilin raris Ida Bhatara Siwa mapaica wara nugraha ring Ida Bhatara Kala, Ida kadadosang nadah sapasira kémanten sané embas ring rahina Saniscara Kliwon wuku Wayang. Kasuén-suén, rainnyané, Bhatara Raré Kumara embas ring rahina inucap tur manut saking wara nugrahan Ida Bhatara Siwa sinah rainnyané dados katadah olih Ida Bhatara Kala. Punika mawinan Bhatara Raré Kumara ngraris malaib ka mercapada mangda nénten katadah olih rakannyané, sakéwanten kakepung taler antuk Ida Bhatara Kala kantos ka mercapada. Tatkala punika Ida mengkeb ring
makudang-kudang genah, minakadi ring pawaregan, ring tengah-tengah saang sané nénten mategul, ring dugdugan leluu sané durung katunjel rumasuk ring batan jineng. Yadiastun sampun mengkeb, nanging setata bakat kakepung olih Ida Bhatara Kala. Sué sampun malaib raris Ida Bhatara Raré Kumara rauh ring genah Jero Mangku Dalang sané nedeng nyolahang wayangnyané, raris Ida mengkeb ring bumbung gendér wayang inucap. Tatkala rauh Ida Bhatara Kala ngepungin mrika nanging nénten kapanggihin, irika Ida Bhatara Kala marasa lesu raris nonton sesolahan wayang saha ngajeng upakara bebangkit sané katur pinaka banten wayang. Wusan punika raris ical pikayunan kaon tur pisarat Ida jagi nadah arinnyané, sakéwanten Jero Dalang ngaptiang mangda upakara sané sampun katadah Ida kawaliang malih. Doning asapunika kawéntenannyané majanten pangapti inucap nénten prasida kadagingin olih Ida. Punika mawinan Ida Bhatara Kala mapaica wara nugraha ring Jero Dalang, manawita wénten anak alit sané embas ring Wuku Wayang patut katunasang panglukatan wayang mangda ipun nénten katadah antuk Ida Bhatara Kala. Wénten taler tutur utawi satua tios sané maosang yéning Jero Dalang utawi Ki Dalang Samirana mapaica pitutur taler tirtha panglukatan ring Ida Bhatara Kala sané ngicalang sekancan solah kaon taler pi-
Dura désa
Dresta Nginang Suku Sasak
Niyasa Karumaketan Manyama Braya DRESTA nginang utawi nyirih ketah kapanggihin ring Bali. Dresta inucap ketah kamargiang olih para panglingsir wiadin olih krama sané seneng nginang. Satios ring Bali, dresta nginang taler kantun kamargiang ring Lombok, pamekas olih krama suku Sasak sané meneng ring Desa Bayan, Lombok Utara. Manut dresta irika, nyirih utawi nginang wantah sinalih tunggil niyasa karumaketan mayama braya ring Lombok. Yadiastun aab jagat sampun sayan glimbak, dresta nginang kantun kamargiang kantos mangkin olih krama ring Desa Bayan Lombok. Nyirih kamargiang olih krama lanang wiadin istri. Kahanan inucap prasida kapanggihin nyabran rahina ring wewidangan irika. Sajeroning nginang, sarana sané kabuatang marupa don basé (daun sirih), pamor (kapur), miwah buah (buah pinang). Ketah sadurung nginang, don basé kalinting madaging buah miwah pamor. Wus punika wawu kakawitin antuk makpak don basé inucap kantos dekdek. Yéning sampun kapakpak, pastika cangkem krama inucap pacang mawarna barak. Kocap, kahanané inucap prasida ngawinang untu krama sané seneng nginang kukuh, nénten gelis usak wiadin longgong. Majeng krama Sasak sané me-
neng ring Desa Bayan, dresta nginang boya sawates ngamargiang parikrama makpak basé madaging pamor miwah buah, nanging tetueknyané luwihan ring punika. Nginang wantah niyasa budaya sané patut kalestariang satios pinaka niyasa karumaketan manyama braya ring Bayan, Lombok. Satios kaprecayan krama indik nginang prasida ngawi untu sayan becik, nginang utawi nyirih madué filosofi sané becik. Manut krama Sasak, filosofi nyirih utawi nginang kaumpamiang sakadi kulit manusa. Kulit kaniyasayang antuk don basé (daun sirih) sané kawigunayang ngaput tulang sané putih kaniyasayang antuk pamor (kapur), isi kaniyasayang antuk buah (buah pinang). Getih sané barak kaniyasayang saking warnan pees wus nginang sané mawarna barak. (pusdat/berbagai sumber)
kayunan Ida jagi nadah rainnyané, Ida Bhatara Rare Kumara. Satua inucap sané kanggén dasar ngamargiang dresta nanggap wayang antuk lakon Sapuh Leger miwah nunas panglukatan antuk tirta wayang tatkala wénten krama sané embas ring wuku wayang. “Yadiastun ring satuannyané Bhatara Rare Kumara embas ring rahina Saniscara wuku Wayang, nanging nénten akidik krama sané ngamargiang panglukatan Sapuh Leger tatkala anak alitipun embas ring wewidangan wuku inucap yadiastun nénten ring rahina Saniscara,” Surya Pradnya maosang. (was)
Nyastra
Redité Pon, 24 November 2019 MATAJUH di ampiké Luh Surat ngabin kumarang misi jijih baana ngunuh di carik Subak Sudiné, tundu nylélég di sakané, tengkuluk buwuk kari ngatut, engsapina ngengsutang di panyemuhané. Jijih unuhan kari maduk jlijih, maduk pici-pici, maduk sumi, maduk gumpang masih. Nganggon handuk buwuk matampih-tampih, nanging ten taén anggona lap kayeh, Luh Surat ngetul-ngetul jijih unuhan. Jijih tekén gumpang neket di handuk-é, jlijih tekén pici-piciné kalis. Usap-usapanga handuk ané deket jijih nika di tlapakan lima kébot kanti telah ulung jijihé di soké ané pejanga di samping kébot Luh Suraté. Kapi kari maduk gumpang, manéan oot ajak baasé di ampuné tapin suud tebuk. Bayu tua mimbuh mapogpog nyemak gaé. Sagét ngundap, sagét uwab-uwab, sagét nguyuk-nguyuk Luh Surat ngetulngetul jijih unuhan. Cara pepadu léb di gocékan, kapi ampun matatu di baong, kapi taji nemérang, kari masih maplawanan ngebugin. Kalanga mampuh. Nuju masan ngetig cara mangkiné, suud malebengan, uling mara tengainé ampun majalan lakar ngunuh di cariké, ampun peteng mara teked jumah. Teked jumah ten lasia maan nyikut balé, kari nutugang ngetul unuhan. “Ampun payu mapaak-paakang amahamahan sampiné, Luh?” Baan gelengé keneh Luh Suraté di jijih unuhané, makejengan masih baana Luh Surat. Kapi gamana nika, pramangkin kedat baana paliat Luh Suraté. “Ampun.” Dungkun-dungkun kurenan Luh Suraté pesuan uling jumahan, magisian malu di rajeg koriné, mara laut nutugang majalan lakar tuunan ka natahé uling di ampiké. Cara lakar meték tindakan baana tekén Luh Surat ngiwasin kurenan majalan. “Lakar kija ragané?” “Lakar ngalih kembang bintang. Uling mara banguné té mapelék-pelék paningalané. Marabu-rabu baana paliaté.” Grimutan baana basang Luh Suraté. Seduk mara inget tekén dedaaran. Bedak mara inget tekén yéh. Sakit mara inget tekén ubad. Bekel idup lambihan nagih ayahin. Kadung tuman. Mangsegan baana Luh Surat. Sih Widhiné, aget kari dadi ajak. Ampun pindo tuunin sakit sanget, bulan-bulanan ten dadi bangun, bulanbulanan ten dadi ningalin. “Déréng dadian sakit batisé?” “Déréng. Oon gati bayuné, ten payu tiang ngaé boréh.” Batis kari dempul boréh, ngaku ten payu ngaé boréh. Aruuh, anak tua tuuh, keneh ampun lambihan mabasang sémprong. Pikuné mapunya. Mimbuh paningalan ampun lamur, cunguh masih ten pati seken ngadek. Ten ngelah kita Luh Surat nyujutang. Adékana Luh Surat nutugang ngetul-ngetul unuhan. Jijih neket, jlijih kalis. Kadung ja pelih baan, jijih lakaran baas bakat duduk, jlijih emas bakat kutang, lungsur dogén. Kéné té ten dadi tawah akéténg pungak becat petengé ngepungin lemah. “Tiang ten wénten jumah, kanggoang pedi malu ngaé boréh.” “Nggih, bin mani.” Ten baanga ulung munyin Luh Suraté ka tanahé. Ten wénten ané lakar nglimpadin, jumah padaduanan té. Maan tongos ngunuh cara mangkiné, lega perahné anggon mapag, nanging paling-paling masih baana keneh Luh Suraté.
Ngetul Unuhan Komang Berata Paling ngenehin kurenan. Kapi kari dadi ajak, ngelah kurenan ampun lambihan cara tengala ten nepukin bunuhan, pikun maan imbuh paling. Uling mara tengainé kanti telah lemahé laut Luh Surat ten wénten jumah, di ngentah paling kurenan Luh Suraté ngalih-alihin Luh Surat, sira laut ané lakar ngajinang? “Ampun tawang kénten, anaké cerik naké tutug ngerob. Tateluné té mémé ngelah anak cerik muani, engkén ja ané demenin nyorpaang, nika naké tutug. Di segeré dong ampun. Tuunin gelem laut, anak cerik ten maan ngenah, guru-mémé ten mampuh makiselan, inih sebet kenehé. Tuh nyen baana batun paningalan anak cerik méméné nagih uluh gumi.” Ten guguna gati pangidih anak cerik luhné ané pinih kelih. Lambihan brangti Luh Surat nampénin. “Kari mampuh mémé makijapan, ten makaad nyen mémé uling jumah driki. Mindah mabading mémé nyepsep yéh nyonyo ané makada lanus kelih-kelih panak méméné. Mémé ané mekelin mantuné piring, panci, sidu; aidupan ten lakar silih mémé, kaling lakar tagih.” “Ampunang pengkung tuané tindihina.” Anak mendep, ten pelut baan ngenemin. Gésgés-gésgés lima kébot Luh Suraté di palanné ané kenawan. Cegut legu mirib. Bisa ulihan medang suminé kari kecag. Bisa masih gamana apang maan magésgésan. Lima kenawan kari tekek ngisi handuk ané anggona ngetul-ngetul unuhan, majadengan di kumarangé ané kari abina. Déréng telah baana ngetul-ngetul
unuhané. Mit pican Suwungé. Madeepan Luh Surat. Merah-meruh di keneh. Gumi ganjih, peraha mirib kenehé masih ganjih. Ampun kelih-kelih té cucun Luh Suraté, metu baana anak cerik Luh Suraté ngulihang kurenan. Kalud makurenan paturu wed désa té, ten dadi baana ngliwatang. Buwut kenehé ten dadi ulanin aji tutur. Geginané anggona nyaru-nyaruang apang ten kanti mapunya di keneh. Kadén lakar nyarik, selun-selun anak bajang mara tumbuh kincung ugi jatiang juang anggona kurenan, ten baanga témpo ngantiang lemah. Cara murak céléng bangkal, ten baanga selah ngalih selihan, tulang wayah keruk bakat igal. “Bikas anak muani. Nagih mupu di jelih dogén.” “Ten juang, alapin sebeté.” “Ampun té, ngisinin keneh maméndra, matelah-telahan baana. Nelahang jengah di désan anaké, nelahang prabéa kanti ngetogang. Camput di tengah, camput di sisi. Tuh baana klisaté.” “Kadung mamurti Sang Hyang Semara ngiyangin, keneh bakat ulanin, Gunung Agungé kadén aluh baan ngecosin.” Ulihan sebet ngenehin pajalan anaké cerik, kanti malalung légod baana, nika mirib ané makada paling keneh kurenan Luh Suraté. Mirib. Lebihan tekén anak pikun baana. Lebihan tekén anak bigbig baana. Tulén patapan sunari baana. Maan angin aris, ngrerengih sunariné. Teka angin baret, mati sunariné. Ampun kadung, ten dadi punggelin anaké cerik maboya,
mendep jana anaké tua. “Masaré kénten malu.” Tepukina nguyuk-nguyuk Luh Surat. Ten dadi ati mirib kurenan Luh Suraté. “Kari bin abedik.” “Mani ya tutugang.” “Nyalah pejang.” Suud baana majadengan, bin Luh Surat ngetul-ngetul unuhan. Déréng maan agemel ngetul-ngetul unuhan, dungkundungkun kurenan Luh Suraté di ampiké. “Lakar kija ragané?” “Lakar nyeebin sampi malu.” “Ampun peteng té niki.” “Padalem sampiné. Ten maan ngarit tiang. Layah ya sampiné.” “Sampi ampun betek. Jelanan kubun sampiné ampun kancing tiang. Kali mangkin ampun ya anget sampiné medem.” “Buung ya tiang nyeebin sampi.” “Anggon masugi kénten malu yéh ememan bungan kembang bintangé, apang cedangan paningalané.” “Nggih.” “Kadung maan tiang tongos ngunuh, ampunang naké pati ideh-ideh, kanggoang adrikian dogén mindengan. Napi ja pelut baan ngalihang sampiné, nika dogén baang sampiné ngamah.” Ingetanga té kurenan Luh Suraté masaut, “Nggih.” Ten kanti telung kijapan, ampun engsap kurenan Luh Suraté. Ten kanti telung kijapan, bin kurenan Luh Suraté ngrumun. “Uling mara banguné sakit batisé, paningalané mapelék-pelék. Ten maan kija-kija baana tiang, uling semengan ya sampiné makenta. Padalem sampiné, mategul di badané, ten maan nyelékin napi-napi.” “Ampun betek sampiné.” “Dija ragané ngarit?” “Tiang ngunuh, ten maan ngarit.” “Tulus makenta ya sampiné.” “Ampun betek sampiné. Ampun alihang tiang sumi. Mantuné tundénang tiang ngabaang.” “Sumi baang sampiné, bedak-bedak dogén ya sampiné.” “Ampun betek sampiné ngamah yéh. Mantuné nginemang sampiné. Pandusanga ampun masih.” Sagét kauk-kauk cucun Luh Suraté uling diwang pagehang. “Odah! Odah!” Gerun cucun Luh Suraté teka mameteng, tan pasénter tan paprakpak. Cucun Luh Suraté ané pinih keliha nyingal kojong adi kualoné ané mara matuuh aoton, adiadinné ané bin dadua ngintil cara ikuh. Marérod cucun Luh Suraté di natahé. “Mriki laku. Ngujang peteng endeh?” “Bapak jak ibu miyegan!” Ampun pepes tepukina anak cerik ajak mantuné miyegan. Beneng tepukina miyegan, Luh Surat among nyapsapang, guguna ten guguna. Anak cerik ampun matuuh petang dasa tiban, mantu mara matuuh duang dasa tiban, déréng seken tekek mirib baana nyambungang keneh makurenan. Gerun cucuné teka mameteng, tumbén gati masadu. Ngadébras Luh Surat majujuk. Ketes kumarangé ané misi unuhan uling di pabinan Luh Suraté, unuhané sambeh mabrarakan di ampiké, handuk-é kari tekek gisina di lima kenawan. Ménggalénggalan Luh Surat majalan lakar ka umah anak cerikné. Cucu makejang nutug. Kurenan dungkun-dungkun masih nutug. Kamemegan Luh Surat nepukin anak cerik ajak mantunné. -0-
I Dewa Ayu Made Indira Prabaswari
Satua
Malajah Ngigel Saking TK
Ni Clepuk (6) Kaketus saking Satua-satua Bali (IV) DITU lantas kagendingang antuk Ni Clepuk saking ba duur. “Bésbésang dui, ngrejang duri-duri. Bésbésang tikeh, ngrejang malingkeh-lingkeh.” Asapunika gegendinganipun Ni Clepuk, raris dingeha antuk memediné makejang ada pajar jadma. Ditu lantas pada gelu raris sami malaib, tan ja manolih ungkur. Napi sami ulung payasanipuné, wénten bunga mas, wénten gelang, kabatek antuk takutipun. Déning asapunika, tona sampun antuk Ni Clepuk, raris ipun tedun tur gelis nuduk sekar mas miwah gelang punika kapempen ring sok ipuné sambilanga ngrengkeng, “Pantet iba jani, iba nagih nampah kai.” Ditu raris budal Ni Clepuk, sesampuné rauh jumahné makaukan ring reramanipuné, “Bapa, Bapa, ampakang jlanané!” Ditu masaut reramané, “Ento teka uli dija nyai, dadi nu peteng?” “Napi tiang kauluk-uluk, kadénang tiang kekanténan tiangé ngaukin, das tiang tampaha itunian tekén memediné.” “Dayanin Bapa keto nyai. Men ento apa aban nyai kuningkuning di soké?” “Niki sampun mas-masan I Memediné, ipun anak ngigel busan raris geluang tiang. Ento mawinan kutanga mas-masanipuné,” asapunika baosné Ni Clepuk. Kendel pisan bapanipuné, raris nuturin Ni Clepuk apang eda ka pasar peteng-peteng. (Puput)
ANAK alit makenyung manis puniki boya embas ring kulawarga seniman, sakéwanten dané waged pisan makesenian pamekas seni sesolahan. Madasar kateleban saha tresna ring tetamian panglingsir, dané ketah masesolahan klasik miwah sesolahan kreasi anyar. “Tiang sampun malajah ngigel saking TK. Ketah taler ngaturang ngayah masolah, tur pungkuran puniki ketah sareng malomba. Nyikut kabisan saha ngruruh sawitra,” baosnyané makenyem. I Dewa Ayu Made Indira Prabaswari sapunika aran jangkep anak alit sané ketah dados jayanti sajeroning lomba tari. Dané sané embas ring Denpasar, 12 Agustus 2009 puniki ketah nyolahang sesolahan klasik minakadi Tari Legong Kraton, pamekas nyolahang Condong. Pangawaknyané sané langsing lanjar taler madué kawagedan sané becik ngawinang dané gelis ngresep ring makudang-kudang sesolahan. Punika taler ngawinang dané ketah nyolahang tarian kreasi anyar. “Masolah prasida ngawi imbang pantara otak kenawan sareng otak tengébot,” baosnyané. Murid kelas V SD Saraswati 4 Denpasar puniki maosang, anggané malajah ngigel sangkaning meled uning ring kasenian miwah budaya Bali sané adiluhung. “Yadiastun meneng ring kota sakadi Kota Denpasar, tiang setata marasa nampek ring seni lan budaya Bali. Kabuktiang antuk ketah ngayah masolah ring pura,” weweh Gek Indira— sapunika dané ketah kasambat. Kawewehin malih, tetujon utama nelebin widang seni masesolahan wantah mangda prasida ngaturang ngayah ring pura. Kasuén-suén, satios ngayah, Gek Indira taler ngambil selah nyabran wénten lomba. “Nyabran lomba, polih juara utawi nénten boya ja dados pikobet. Sané utama, prasida nglatih mental taler malajah sportif, miwah prasida las nerima pradé kalah utawi nénten polih juara,” baos dané makenyem. Akéh prestasi sané sam-
pun kapolihang Gek Indira, minakadi Juara III Tari Condong SMP Harapan Nusantara (2018), Juara I Tari Condong Dinas Kebudayaan Kota Denpasar maprekanti sareng NINE Production (2018), Juara Harapan III Tari Condong Mahaseni Budaya, Juara II Tari Legong Lasem Tribut to Ni Ketut Arini (2018), miwah Juara III Tari Kreasi FLS2N Kota Denpasar (2018). Dané taler pinaka 10 Finalis Rare Abians e m a l , ajang pencarian bakat untuk anak. Daweg punika dané matembang antuk murda “Malajah Aksara” sajeroning album Rare Abiansemal. Satios punika, oka saking pasangan I Dewa Komang Ary Gunartha - Ida Ayu Made Widiadnyani puniki taler nelebin widang magendér wayang miwah teleb malajah nyurat aksara Bali.
7 Cerakén Lengkara Punggelan geguritan puniki kanggén ngulati basa lan aksara Bali. Kapunggel saking Geguritan Cokli sané kakawi olih Djelantik Santha. Kaolah antuk : Pangremba Bali Orti
pupu;d*d*, Pupuh Dangdang 27.es(ogwnÓ;g)n;wibuh&nbi,
Sorga wantah genah wibuhing Nabi, s(wmul,
sarwa mula, b\ámr&hwk/,
bangga maring awak, mÉsetet;skÓiheh*,
mrasa tétéh sakti aéng, s\ÐnСwsenzuju;, Sangkan Kuasané nyujuh, purps(hgu*luwi;, Pura Pasar Agung luwih, li\áih&hnhtÓ,
linggihing Anahatta, pus$pÉnhailuhu*,
puser prana adhi luhung, wisuaienmr&t^`,
Wisudhiné maring tirtha, psyubn/,
pasayuban, pt)mun&etoyg)ni,
patemuning Toya Geni, sduru*mu\á;kpuck/.
sadurung munggah ka Pucak.
Saking Langit Bali Kruna Liwat Enu marawat Yadiapin suba joh sawat Sesolahan dugas cerik Ane jani buin siksik Unduk lawas Unduk jani arang kiwas Nuturang dewek tiwas Keneh tuara lek mapas Tiwas ada ngranayang aluh Ka tegale nyelupsup caluh Kemu mai mulungin nyuh Pajerit magarangin danyuh Sabilang sanja marebut saang Mabekel engket sambilang ngonang Dikenkene ka tukade mumbang Ngejuk udang jalan memengkang Padi kuning carik linggah Ngulah kedis munyi telah Lega layangan baan nyarah Mulih mabekel basang layah Ngangonang sampi Tali gisi cambuk gisi Kranjang arit bekel sawai Bea masuk ngalih prestasi Buka layangan megat Masan cerik kijapan liwat Timpal liang pegat Kruna-kruna liwat I Gede Suwartama
8
Minggu Pon, 24 November 2019
Menyisir Pasar Malam Jalan Jayakarta Redaksi Mingguan mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam rubrik “Kartun” ini. Tulis nama dan alamat lengkap dibalik gambar kartun. Kirim ke Redaksi Bali Post Jalan Kepundung 67a Denpasar.
Di Ujung Sore
Berjalan kita menyisir pasar malam Remang cahaya lampu jalan ibu kota merekam bayang Di bawah raung kereta yang entah mengangkut siapa Langkah tertawan di dekat persimpangan Potong demi potong bebek goreng pedas tandas Suap demi suap nasi goreng petai terbantai
Setelah sore tiba Pada ketabahan senja di dada kita Awan mulai bersemidi dalam diam Memanggil suara hujan Agar cepat berkisar di halaman. Di sini, tak ada lagi aroma sunyi Rindu yang telah pergi sejak dini hari Membawaku cepat mengarti Bahwa awal dari segala kekurangan Merupakan jalan yang tak tercatat dalam kenangan. Ke ranting kering sebelum jatuh Cintaku berdesir menulak rapuh Menghias gerimis di ujung kemarau Beserta janji luka di tanah rantau.
Asyik duduk kita beralas tikar plastik Wangi jeruk besar membunuh suntuk Ditingkahi aroma nenas panjang Kalimantan yang khas Segelas kopi menyengat lidah selaras renyah tawa abang penjual buah “Jam berapa, Om?” Seorang bocah tiba-tiba mendekat Barangkali ia teringat janji Atau memastikan waktu pulang Untuk mengakhiri petualangan lI Made Kridalaksana Tibubeneng 2019
Hanya suara burung Yang selalu berteduh di bawah daun Pasrah dengan segala resah Walau perjumpaan berakhir basah. lJ. Akid Lampacak Sampang,2019
Sebuah Perjalanan Nda, Sebab jalan yang kita tempuh Tak selamanya mulus dan bahagia Ada kalanya penderitaan mengiringi di racau musim Angin meniup tubuhmu dengan gemar Sementara engkau masih biasa-biasa saja Merintis sebuah jalan yang tertata rapi oleh penyesalan Tentang sesak berkesumat di dalam dada Merintih jejak tubuhmu yang terpukau luka musim hanyut ditelan malapetaka Tak jua kutemukan kebahagiaan terlahir dari senyummu
Kisah Dari Toya Bungkah
Hari berganti Senja pun memulas wajahya dengan petang Kau basuh luka tak sudah-sudah Nyilu bercelaru Air mata pun kian ranggas Meninggalkan tubuhmu yang cadas
Lekuk elok Penelokan Mendorong tubuhku menuruni kelokan Terbius aroma pohon-pohon kayu putih Yang bertegur lirih tiada letih Membaca riwayatku yang penuh liku Di pinggir jalan berdebu Di antara julang gunung dan bening danau Sebuah warung kopi mengeja namaku Seolah kami kawan lama yang mengulang sua
Kau tahu, Nda? Setiap kesedihan sentiasa teriring kebahagiaan Begitu pun jalan jalan yang kau tempuh Pasti akan menuju akhir dengan waktu lRahem Sumenep, 2019
Karang-karang hitam bercerita pada ilalang Mengungkap cerita-cerita silam Tentang muntah gunung yang membakarnya Menjelaga tubuhnya
Gadis Penjual Jamu
Di Toya bungkah Dari bongkah-bongkah batu Air panas belerang meruwat sukma Gemulai Ni Reneng di Padepokan STA Membuka kenangan
Sebagai penjual jamu Ia hanya kasihan Pada mereka yang kesakitan Mencari sumber mata keyakinan Yang tersimpan di garis tangan.
Dari kaca benggala raksasa di danau Mujair-mujair memegang pecut Barong Brutuk Membuka jalan Memanduku ke bawah Taru Menyan Menjadi saksi tradisi unik seantero bumi
Adapun racikan dalam sebotol obat Tak lain sebuah kenangan datang terlambat Menyisir luka-luka di tubuh musim Dengan kepedihan bersimbang tafsir.
Dari puncak Gunung Batur Para pemburu cahaya pagi tersenyum meski menahan gigil Mengintip sang surya yang merangkak dari pucuk Gunung Abang di timur Menikmati kisah kasih purba Puteri Kang Cing Wie di ujung barat
Setidaknya kita pernah sakit bersama-sama Merasakan aroma angin di penghujung kemarau Sebelum kepergian menyentuh beragam hirau. lJ. Akid Lampacak Sampang,2019
lI Made Kridalaksana Bongkasa, Agustus 2019
Fotografi
My City Fload Again karya Hendra Permana
Car Free Day karya Hendra Permana
Mendokumentasikan Kehidupan di Ruang Publik Secara Jujur STREET photography atau fotografi jalanan merupakan salah satu genre fotografi yang mendokumentasikan kehidupan di depan umum dengan cara yang jujur. Produk street photography bisa berwujud sebagai foto dokumentasi, foto seri maupun foto tunggal. Lokasi pengambilan foto adalah di ruang publik dengan kejadian/peristiwa yang tidak di-setting atau direkayasa tapi bersifat spontanitas baik yang berupa kejadian yang diharapkan maupun kejadian yang kebetulan (decisive moment). Tema yang dibahas pada street photography berkutat pada kehidupan sehari-hari yang terjadi di ruang publik dengan fokus bisa berupa perilaku orang, lingkungan, cuaca dan sebagainya. Ruang publik di sini tidak terbatas pada jalanan semata, namun juga merambah pasar, taman, kafe, mall dan sebagainya. Objek yang dijadikan sasaran bidik kamera di ruang publik juga tidak terbatas dari orang semata, tapi juga menyangkut
hal-hal lain yang sering berada atau dijumpai di ruang publik seperti peristiwa, benda-benda atau elemen lainnya, cuaca, bayangan dan sebagainya. Jeli Melihat Momen Untuk menghasilkan foto jalanan yang menarik, seorang street photographer sama halnya dengan fotografer yang menekuni genre lainnya juga wajib menguasai teknik-teknik dasar fotografi, seperti teknis komposisi, angle dan penguasaan alat. Selain itu, mereka juga dituntut jeli memperhatikan keadaan di sekitarnya. Pasalnya, hal-hal yang sering kita lewati secara berulangulang yang mungkin oleh sebagian besar orang terkesan menjemukan, akan bisa menjadi sesuatu yang sangat menarik dan fotografis jika kita mencoba melihat dengan berbagai sudut pandang. Jangan lupa juga mempelajari arah matahari yang setiap saat akan berubah-ubah. Adakalanya, pada jam-jam tertentu bayangan yang dihasilkan akan menarik. Jika
X-Shadow karya Hendra Permana
cuaca sedang tidak bersahabat seperti mendung dan hujan, jangan buru-buru menyimpan kamera Anda. Seringkali kita justru mendapatkan foto-foto jalanan yang sangat dramatis pada saat cuaca jelek yang justru mencuatkan mood yang berbeda. Intinya, kita harus selalu jeli melihat momen yang ada, karena kejadian yang menakjubkan terkadang tidak akan terjadi untuk yang kedua kalinya. Kendala yang sering dijumpai dalam street photography adalah hilangnya momen karena objek terlalu cepat bergerak atau terhalangi oleh suatu benda atau orang, settingan kamera belum pas dan kita belum siap untuk memotret. Selain itu, harus diingat bahwa “roh” dari street photography adalah objek dari fotonya yang bersifat jujur apa adanya. Namun, seringkali objek mengetahui bahwa dirinya sedang difoto sehingga kekhasan dari fotografi jalanan seakan hilang. Oleh karena itu, bawalah peralatan fotografi seringkas mungkin saat hunting. Tidak
perlu membawa tripod, speedlight, flash, lightmeter dan lain sebagainya karena kamu justru akan terlihat aneh di mata para pejalan kaki yang sedang lalu lalang dengan peralatan sebanyak itu. Gunakan lensa yang memiliki jarak lebar dan hindari penggunaan lensa tele karena kamu akan terlihat mencurigakan ketika menggunakan lensa tele berukuran
besar dan objek yang akan dipotret tentu akan merasa tidak nyaman. Intinya, kita harus bisa berbaur dengan objek yang akan jadi target bidikan kamera tanpa membuat mereka merasa tidak nyaman atau terganggu. Berusahalah tampil senatural mungkin untuk tetap bisa menyatu dengan lingkungan tempat kita mengambil gambar. (ian)
Lady in Red karya Hendra Permana
Minggu Pon, 24 November 2019
BALI GLOBAL CLASSIFIED ADS
9
IKLAN MINI - IKLAN PELUANG EMAS
Sarana promosi, mempertahankan, memperluas pasar serta meningkatkan citra perusahaan, Paling efektif, mini biaya, maksimal hasilnya � Tarif iklan Mini/Baris
: Minggu s/d Jumat : Rp 49.500,- per baris, Sabtu : Rp 64.350,- per baris (30 character), minimum 2 baris, maksimum 10 baris (bayar dimuka), Adlibs Radio Global/Genta/Besakih Rp 50.000 (3 x siar) � Iklan Peluang Emas : Rp 795.000,- maksimum ukuran 1 kolom X 3 cm, 10 kali muat/bulan (bayar dimuka) tidak termasuk iklan lowongan/dijual/dikontrakkan rumah, tanah, ruko, mobil, dll. Tarif khusus 72 tahun Bali Post. Iklan mendesak untuk dimuat besok, diterima sampai pukul : 18.00 Wita � Materi iklan diserahkan berupa file dalam bentuk CD/Flashdisk dengan format: Coreldraw, Photoshop atau Iklan Anda di desain langsung di bagian iklan Bali Post, GRATIS! � BCA 040 - 2784847 A/n. PT Bali Post, BRI Denpasar 00170 - 1000320300 PT Bali Post
Dcr Tkg Sablon&srabutn Packing Jl.Patih Nambi 7A, 085100061049
JOB VACANCY LOWONGAN KERJA
B.BP.001.11.19.0000561
Dicari Sopir bisa Alphard Matic. Jujur, berpengalaman & sudah berkeluarga. SMS WA data ke 0816571027 B.BP.004.11.19.0000604
Dicari Markom pengalaman tidak diutamakan. Kirim CV ke iklanbp@yahoo.co.id telp. 081 802 411 818 G.01
DIJUAL RUMAH
Dcr Tkg Sample&Kepala Produksi utk Garment Produksi Export Wil.Canggu Minat H.081999452377
B.BP.001.11.19.0000501
Dcr Tng 1 wnt+1 laki serabutan min SMA,UD Kabik,081999415788 B.BP.001.11.19.0000607
Dcr:FO,Driver,BB,HK,Scurity,Loundry,Garden,Eng&Mgr u/Htl.new arenahotelkutabali@gmail.com
B.BP.001.11.19.0000514
Dibutuhkan Tenaga IT Minimal Lulusan D3/S1-Sistem Informasi Lamaran ke: PT Multi Bali Abadi Jl.Suli No.17 Denpasar Telp.0361-4784803
B.BP.001.11.19.0000564
Dicari lulusan SMK Farmasi utk Apotek diRenon WA 081246417899
Dicr Staff Kitchen u/Japanese WarungUmi.Hub.WA:081237170506
B.BP.001.11.19.0000562
B.BP.001.11.19.0000343
BIRO JASA
Sardine Restaurant looking for Female Bartender&Pastry Cook Must speak English,experienced send mail:sardine@sardinebali. com,0361733617 Jl.Petitenget21 B.BP.141.11.19.0000580
PROPERTY DIJUAL RUMAH
Rmh Kost2an 5KT,LT106m2,Jl Mataram,087760313037,089537035659
B.BP.154.11.19.0000609
Informasi pasang iklan Telepon � Denpasar : (0361) 225764 (hunting) WA. 081802411818 e-mail:iklanbp@yahoo.co.id, iklan@balipost.co.id
PROPERTY
PROPERTY
DIJUAL TANAH
DIJUAL TANAH
DICARI TANAH
Dijual, sebidang Tanah SHM, Luas 20 are/2000 M2,lokasi di Ungasan, belakang patung GWK. Hub.Kadek,HP 081916362573.TP
Tnh 5A Jl.Sedap Malam Gg.Seruni Jln.3,5m.400jt/A, 082147417100
Dicari Tanah Sewa 5-20are tepi jln. Pantai Berawa-Batu Bolong, Canggu. Hub:0812.395.777.88
B.BP.004.11.19.0000598
B.BP.001.11.19.0000606 DIJUAL TANAH GIANYAR
Tanah SHM luas 225 (1.3 m) di Teuku Umar Barat Jl.Pura Demak Gg.1 Hub:Lala 081213282323
Tnh 2 Ha Payangan-Buahan Kaja 70Jt/Are(Nego)view cantik, jln aspal 6 meter Hp.0811398154
B.BP.031.11.19.0000574
B.BP.001.11.19.0000490
PROPERTY
B.BP.001.11.19.0000599
RUPA-RUPA Sy Siap Bantu bayarkan,Laporkn Pjk Hotel,Pjk Restaurant,Toko NPWP,SIUP. Hp:081.338.344.155
B.BP.001.11.19.0000544
10
Minggu Pon, 24 November 2019
Mendatar: 1. Bawa lari ; Curi 5. Sebuah kata untuk memaki 8. Tiras 9. Kerdil ; Kecil (Bali) 11. Pakaian kerja terusan dari baju ke celana panjang longgar 12. Putih karena kurang pigmen 14. Datang bulan 15. Matros 18. Kuku 19 Berhubungan dengan laut 20. Raja jawa yang menemukan alfabet jawa 24. Layar ; Pelayaran (Inggris) 26. Buku tahunan (Inggris) 30. Mulia (Bali) 31. Giliran ; Babak (Inggris) 32. Tidak bergigi 33. Sesuai yang dikemukakan untuk dipertimbangkan 34. Kayu lancip pada lunas perahu 35. …….. Newton John, nama seorang penyanyi manca Negara 36. Angkat dengan ujung tongkat
Cegah Penyakit Tidak Menular dari Hulu PENYAKIT Tidak Menular (PTM) menjadi perhatian besar pemerintah, karena dalam lima tahun terakhir (2013-2018) didapatkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) bahwa terjadi peningkatan prevalensi PTM di Indonesia. PTM yang dimaksud di antaranya penyakit kanker, stroke, ginjal kronis, diabetes mellitus, hipertensi, jantung dan obesitas. Akar masalah penyakit tersebut bersumber dari kekurangan asupan nutrisi di periode emas 1.000 hari awal kehidupan (fetal undernutrition) yang dimulai sejak masa konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sampai dua tahun pertama kehidupan bayi. Peran nutrisi yang cukup pada periode ini adalah penentu perkembangan otak (kecerdasan, kemampuan kognitif/pendidikan), penentu pertumbuhan badan/pencegahan stunting (growth restriction) dan
penentu gangguan metabolisme gula, lemak, protein, hormone/receptor/gen (metabolic programming) yang tentu berperan penting bagi masa depan generasi penerus bangsa dalam menciptakan generasi emas yang unggul dan berkualitas seperti yang dicita-citakan Indonesia pada tahun emas kemerdekaan 2045. Nutrisi yang dimaksud adalah selama kehamilan ibu cukup mengonsumsi makanan dengan pola diet lengkap dan seimbang. Dikenal pula sebagai isi piringku dengan komposisi makanan lengkap terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dengan takaran yang seimbang di setiap kali penyajian. Jumlah karbohidrat mengisi 2/3 bagian, protein 1/3 bagian, buah 1/3 bagian dan sayur 2/3 bagian dalam satu piring per kali penyajian. Setelah bayi lahir 0-6 bulan diberikan hanya Air Susu Ibu (ASI) eksklusif (ASI saja, air putih pun tidak), dan setelah 6 bulan sampai 2 tahun ASI diteruskan, dan ditambahkan Makanan Pendamping ASI (MPASI), yaitu diperkenalkan
makanan padat yang akan dikonsumsi bayi ketika dewasa, seperti bubur nasi, daging, sayur, buah tentu yang digerus halus sesuai usianya. Selain peran undernutrition pada periode emas, ada juga peran gaya hidup, faktor genetik, bahkan fetal overnutrition (kelebihan nutrisi) untuk terjadinya risiko PTM. Yang lebih penting adalah perbaikan generasi bangsa yang permanen, tidak dimulai hanya ketika dewasa, namun dilakukan perbaikan dari hulu dimulai sejak masa konsepsi sampai dua tahun pertama kehidupan bayi. Bahkan, lebih baik lagi jauh hari sebelum terjadinya kehamilan yakni dengan mempersiapkan masa remaja dengan pemberian asupan nutrisi yang cukup ditambah pemberian tablet zat besi. Jadi, remaja pada masa reproduksi nantinya telah siap dan sehat paripurna, yaitu sehat secara tubuh fisik, psikis/mental, sosial, yang berlandaskan nilai-nilai spiritual yang tinggi dalam menghadapi masa reproduksinya. Pada akhirnya mampu produktif secara sosial dan ekonomi dalam mengisi masa bonus demografi 2020-2045
Menurun: 1. Pintu rumah yang tersusun dari beberapa pintu kayu 2. Muncul ; Datang 3. Utara (Bali) 4. Salah satu logam mulia 5. Elemen terkecil dari segala bentuk radiasi elektromagnetik (Inggris) 6. Termasuk dan berkenaan dengan bagian punggung 7. Sebuah negara di asia selatan 10. Lihat (Bali) 13. Tulang daun kelapa 14. Barang yang dipakai memperindah sesuatu 16. Masa 17. Keyakinan pokok 19. Merek rokok 21. Galah (Bali) 22. Kesehatan ibu anak 23. Pesan gaib 24. Kera berbulu kekuning-kuningan 25. Tanda kelaki-lakian dewa siwa lambang kesuburan 27. Bau khas hewan (Bali) 28. Dibalik ; Antara hitam dan putih 29. Kutuk 33. Nama wuku ke dua puluh enam serta kehidupan selanjutnya yang sehat dan sejahtera. Upaya pencegahan terhadap timbulnya PTM dimulai dengan hal sederhana, yaitu dengan memberikan nutrisi lengkap dan seimbang di periode emas 1.000 hari pertama kehidupannya. Jika asupan nutrisi di masa ini tidak cukup, kerusakan sel tubuh akan bersifat menetap/ permanen dan berdampak jangka panjang trans generasi (100 tahun). Selama periode emas sel-sel tubuh bertumbuh sangat cepat dan lengkap, sehingga ketidakcukupan nutrisi akan dapat berdampak terhadap kecerdasan, tinggi badan dan kejadian PTM.
Ketentuan Menjawab Jawaban ditulis pada kertas dan masukan ke dalam amplop serta tempelkan guntingan kupon TTS No. 423 dan cantumkan identitas lengkap serta nomor telepon/ HP. Kirim ke Sekretariat Redaksi Bali Post Jl. Kepundung 67 A Denpasar 80232, paling lambat Sabtu 30 Nopember 2019. Pemenang diumumkan pada Koran Bali Post Minggu 8 Desember 2019. Hadiah disediakan untuk 5 (lima) pemenang (@Rp.200.000,-) dan 1 (satu) tiket masuk Bali Zoo untuk keluarga (2 dewasa + 2 anak). Tiket langsung diambil ke Bali Zoo, Singapadu, Gianyar. Pemenang di Denpasar, Badung, Tabanan dan Gianyar agar mengambil hadiahnya langsung ke kantor Bali Post tiap hari kerja dengan memperlihatkan identitas diri. Hadiah untuk pemenang di luar daerah tersebut akan dikirim lewat pos. Jawaban TTS No. 421 Mendatar: 1. ASANA 5. SUMBER 8. LIAR 9. EAR 10. TREM 11. ASTINA 13. MUSTAJAB 15. TERAPI 17. SUAH 18. ROI 19. CISADANE 23. SENSOR 26. NAH 27. VAN 28. FIFO
29. ARYA 32. FADA 33. KEMILAU 34. GUA 35. TERLENA 37. NILAM 39. FRUSTASI 40. TEKAK Menurun: 1. ATLANTIC 2. AVATAR 3. ALON 4. PRESSURE 5. SERBABISA 6. MATRAS
7. ROMLAH 12. AMI 14. BUAS 16. PEDA 20. IRI 21. ANOFELES 22. AHAD 24. ENAMEL 25. REPUBLIK 27. VAKANSI 28. FIKTIF 30. RAGA 31. ALIM 36. NUR 38. ANE
Pemenang TTS No. 421 1. Luh Sri Veronika Br.Dinas Pasek, Desa Tajun, Kab.Buleleng (HP:081-337-598-XXX) 2. I Kadek Sutarwan Jl.Raya Culik No.172, Kec.Abang, Kab. Karangasem (HP:081-999-745-XXX) 3. Luh Pariasi Jl.Taman Pancing No.93, Desa Pemogan, Denpasar (HP:085-333-419-XXX) 4. I Komang Darmawan Br.Baler Pasar, Desa Darmasaba, Kec.Abianse mal, Kab.Badung (HP:081-741-912-XXX) 5. I Wayan Deresta Jl.Raya Goa Lawah No.102, Desa Pesingga han, Kab.Klungkung (HP:081-237-190-XXX) 1 (satu) pemenang mendapatkan tiket masuk Bali Zoo. Tiket bisa langsung diambil ke Bali Zoo, Singapadu, Gianyar. Nama : I NYOMAN CAKRA Alamat : SD Negeri 2 Ketewel, Kec.Sukawati, Kab.Gianyar (HP:085-238-272-XXX)
Kunci penting untuk keberhasilan menciptakan generasi emas (sumber daya manusia unggul dan berkualitas) adalah sangat bergantung pada keberhasilan dalam memberi nutrisi penting di periode emas. Nutrisi selama 1.000 hari pertama kehidupan menjadi solusi bagi keberhasilan menciptakan generasi dan pemimpin masa depan yang berkualitas. Demikian semoga bermanfaat. l dr. I Gusti Ngurah Made Bayuningrat, Sp.OG-K., M.M. Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa
Gek Atu Dukung Kehadiran Musisi Pandatang Baru KEHADIRAN sejumlah musisi/ penyanyi pendatang baru di belantika musik pop Bali ternyata mendapat dukungan dari musisi/penyanyi kenamaan. Apalagi penyanyi tersebut berasal dari daerah yang sama. Tidak hanya karena kehadiran mereka mampu mewarnai musik di Bali, namun juga menjadi pacuan bagi penyanyi kenamaan untuk terus berkarya mengharumkan tanah kelahirannya. Seperti halnya Gek Atu, Yudi Krisna dan Lisa Dewi yang mendukung kehadiran Rossy yang sama-sama berasal dari Negara, Jembrana. Gek Atu menilai Rossy memiliki modal awal yang mumpuni karena mempunyai vokal yang unik dan tinggi yang menjadi ciri khasnya. Selain mendukung, Gek Atu yang telah malang-melintang di belantika musik Bali akan memberikan dorongan dan berbagi pengalaman tentang dunia entertainment. Hal senada juga diungkapkan Yudi Krisna dan Lisa Dewi. ‘’Sebagai sahabat, pastinya kami sangat mendukung dan memberikan semangat. Kami akan berbagi pengalaman juga di dunia entertainment kepada Rossy agar tetap semangat dalam berkarya,’’ ujar Gek Atu, belum lama ini. Bukan semata karena berasal dari daerah yang sama, dukungan penuh juga diberikan kepada penyanyi pendatang baru lainnya. ‘’Kehadiran penyanyi pendatang baru bukan manjadi persaingan bagi kami di dunia hiburan, namun menjadi motivasi bagi kami untuk bisa terus berkarya. Kehadiran mereka juga bisa lebih mewarnai belantika musik Bali yang semakin menggeliat,’’ pungkas Yudi Krisna. (win)
Museum Komodo Dibangun Tahun 2020
Gek Atu (kanan), Yudi Krisna dan Lisa Dewi.
BPM/win
PEMBANGUNAN Museum Komodo di Pulau Komodo Kabupaten Manggarai Barat, Flores akan direalisasikan pada 2020. ‘’Proses persiapan pembangunan Museum Komodo sudah mulai dilakukan, sehingga dipastikan direalisasikan pada 2020,’’ kata Kepala Biro Humas Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu, di Kupang, Jumat (22/11). Pembangunan Museum Komodo di Pulau Komodo sebagai sarana informasi bagi wisatawan yang berwisata ke Pulau Komodo tentang proses perkembangbiakan komodo. Kehadiran Museum Komodo menjadi salah satu lokasi wisata menarik bagi wisatawan dan para peneliti dalam meneliti sejarah binatang purbakala komodo. Marius Ardu Jelamu menjelaskan, museum yang segera dibangun di Pulau Komodo dilengkapi fasilitas audiovisual tentang proses pengembangbiakan komodo, sehingga mudah dipahami wisatawan yang datang berkunjung ke Pulau Komodo. ‘’Museum Komodo
selain sebagai pusat wisata juga dimanfaatkan untuk tempat penelitian terkait sejarah keberadaan habitat komodo. Para ahli akan mendapat beragam informasi di museum itu,’’ terangnya didampingi Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Veri Guru. Menurutnya, Museum Komodo juga akan dilengkapi dengan berbagai dokumen ilmiah tentang sejarah komodo hingga destinasi wisata internasional itu menjadi new seven wondered of nature di dunia. Pemerintah NTT bersama pemerintah pusat akan mengelola secara bersama Pulau Komodo sebagai kawasan terkonservasi mulai tahun 2020. Berbagai tahapan persiapan pengelolaan Pulau Komodo secara bersama oleh pemerintah NTT dan pemerintah uusat sudah mulai dilakukan termasuk teknologi untuk transaksi pembelian tiket masuk bagi wisatawan yang datang berwisata ke Pulau Komodo. (ant)
Minggu Pon, 24 November 2019
Tidak Semua Dosen Tergabung Dalam PGRI Denpasar (Bali Post) Setiap tanggal 25 November, Bangsa Indonesia memperingati Hari Guru Nasional. Hal ini bertepatan dengan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Hari Guru Nasional merupakan salah satu bentuk penghargaan dan penghormatan sebuah bangsa kepada guru yang telah berjuang di dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dasar hukumnya ialah Keppres Nomor 78 Tahun 1994 dan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Namun, tidak semua dosen tergabung dalam PGRI, sehingga tidak semua dosen turut hadir dalam upacara peringatan Hari Guru Nasional. Dosen Ilmu Hukum Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Dr. Dewa Gede Sudika Mangku, S.H., LL.M. menjelaskan, alasan mengapa kebanyakan dosen tidak tergabung dalam PGRI. Berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 1 ayat (1), dijelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan di pasal 1 ayat (2) dijelaskan bahwa dosen ialah pendidik
Sudika Mangku profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen memiliki tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sementara guru, meneliti bukanlah tugas utama. “Hal ini dilihat dari sejarah terbentuknya PGRI itu. Sebelum ditetapkan Hari Guru Nasional, dulu perjuangan para guru tanah air melalui Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912. Kemudian berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) dan pada tanggal 25 November 1945 digelarnya kongres guru Indonesia
yang dilaksanakan di Surakarta. Sejarah tersebut mencatat lahirnya sejarah baru guru yang dulu belum dikenal nama dosen. Hal ini berkaitan dengan sejarah masa lampau dan dosen memiliki esensi yang sama seperti guru mencerdaskan kehidupan bangsa,” jelasnya. Pada Hari Guru Nasional kali ini diharapkan semangat guru untuk terus menebar benih-benih ilmu pengetahuan ke seluruh pelosok negeri dengan tujuan mampu mentrasformasikan ilmu-ilmu pengetahuan kepada anak negeri. Dengan semangat itu diharapkan setiap orang di seluruh pelosok negeri ini memperoleh pengetahuan yang patut dan layak untuk menopang hak-hak pendidik setiap warga negara tanpa terkecuali. Sebab, guru adalah garda terdepan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. “Semoga guru-guru di seluruh Indonesia terus bergerak untuk memberikan dan menyebarkan ilmu pengetahuan ke segala pelosok negeri demi tercapaikan cita-cita nasional bangsa Indonesia, yaitu cerdas dan pintar dari Sabang sampau Merauke. Dan guru akan terus kita kenang sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa,” harap pengamat pendidikan asal Singaraja ini. (win)
Penunjukan Menteri
Semua kepentingan itu, lanjut Cecep, tercermin dalam penunjukan posisi menteri, wakil menteri, staf khusus di Kantor Staf Presiden hingga staf khusus presiden. Termasuk penunjukan terbaru staf khusus milenial
Tergantung P3K
Sangat Kecil Wanita Asal Banjar Belatung, Desa Menanga ini, menambahkan, sebagai guru TK, honor yang diterimanya memang sangat kecil yakni hanya Rp 500 ribu per bulannya. Jumlah itu, memang tidak cukup untuk memenuhi segala kebutuhan sehari-hari. “Jadi, kalau dilihat honor yang saya terima, untuk membeli sabun saja rasanya tidak cukup. Makanya, untuk mencukupi kebutuhan saya membuka usaha warung. Kalau hanya mengandalkan honor sebagai guru TK, jelas tidak bisa
MKB - Asisten III Sekda Kota Denpasar IGN Eddy Mulya menyerahkan piala juara umum Porseni Sekolah PGRI pada Malam Kebangkitan Budaya (MKB) Kota Denpasar, Sabtu malam (23/11) kemarin.
menyambung hidup,” paparnya. Lebih lanjut dikatakannya, dengan honor yang diterima saat ini, memang sulit untuk ditingkatkan dari sekolah. Hanya, dirinya berharap ada insentif yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten Karangasem sebagai bentuk apresiasi kepada guru TK. “Kalau bisa ada insentif dari daerah. Karena itu sangat saya harapkan. Semoga nantinya ada insentif dari kabupaten, sehingga mampu meningkatkan motivasi bagi guruguru TK, khususnya bagi guru honor,” harap Ariasih. (kmb41)
Ketua Pengurus PGRI Bali, Dr. Gede Wenten Aryasuda, M.M., mengakui belum semua komponen guru sejahtera dengan alasan belum tersentuh sertifikasi. Terutama guru honorer di swasta yang dibiayai oleh yayasan, apalagi di Bali masih banyak menerapkan konsep ngayah. Di kawasan kota saja, masih banyak yayasan dan sekolah yang menyiapkan honor minim bagi guru honorer yakni Rp 50.000/ bulan per jam pelajaran. Jelas angka ini belum cukup juga dengan tingginya biaya hidup di perkotaan. Makanya Aryasuda setuju pemerintah terus
melakukan uji kompetensi guru, asalkan tujuannya mulia bukan dipakai punishment bagi guru melainkan untuk memotivasi guru bekerja keras lagi. Dia menegaskan, masalah guru di Bali saat ini fokus pada kesejahteraan guru honorer yang beban kerjanya sama dengan ASN, namun gajinya minim. Salah satu cara memperbaiki nasib guru honorer, kata dia, guru berumur 35 tahun ke atas akan diangkat menjadi guru P3K (Pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Jika ini gagal, kata dia, maka habislah sudah nasib guru honorer d Bali yang jumlahnya seribu lebih. (ina/sue)
Kesendiriannya Hal ini diakui pengamat budaya yang juga seniman dalang Wayan Nardayana, S.Sn., M.Phil. alias dalang Cenk Blonk Belayu, Tabanan. Dengan kemajuan medsos saat ini, siswa seolah-olah asyik dengan kesendirianya. Hampir 70 persen hidupnya di depan dan menggunakan medsos. Sumber belajar tercepat diperoleh di medsos. Ini yang menyebabkan Guru Rupaka dan Guru Pengajian kian terpenggirkan dalam kecepatan. Kata dia, anak-anak kini ‘’dijajah’’ oleh Hp, ini membuat peran orangtuanya sebagai Guru Rupaka semakin kehilangan peran. Apalagi saat ini sumber bahan bacaan banyak, justu minat membaca anakanak yang kian turun. Kondisi ini berbeda dengan zaman dulu orang sampai mengajar babad untuk dibaca. Bahayanya, kata dia, jika
Guru Rupaka dan Guru Pengajian di rumah tak bertransformasi. Pasalnya, kita tak mungkin melawan zaman dan era digital dan medsos, satusatunya cara adalah dengan mengikuti perkembangan mereka dengan mengisi tuntunan secara perlahan. Makanya di zaman dulu orang yang mampu memberikan tuntunan dan pencerahan diberi predikat guru di depan namanya. Dia mencontokan sederhana jika anak suka mabuk minum arak, orangtua tak boleh menyerah. Secara perlahan arak dicampur dikit demi sedikit dengan air sehingga mereka tak sadar bahwa akhirnya yang diminum adalah air. Ini artinya, Guru Rupaka dan Guru Pengajian tak boleh menyerah dengan cara menjadi tontonan atau role model, dilanjutkan dengan memberi tuntunan. Ketua Pengurus PGRI Kota Denpasar, Drs. I Nyoman Winata, M.Hum., sepakat dengan kondisi saat ini bahwa tantan-
gan guru di era digital ini sangat kompleks. Jangankan bersaing dengan kemajuan iptek, ketika guru sukses menyusun rencana pembelajaran dengan baik, belum tentu sukses di depan kelas. Banyak kasus guru yang siap dengan rencana pembelajaran, namun ketika di depan kelas semuanya buyar. Inilah kata dia perlunya guru yang profesional dan selalu melakukan up date keilmuan. Kata kuncinya, kata Winata menjadi guru milenial. Guru yang mampu memanfatkan kemajuan teknologi untuk pembelajaran. Tak ada istilah tak mampu atau alasan sudah tua. Sebab ke depan, siapa yang ketinggalan dia akan digilas oleh kemajuan zaman. ‘’Guru harus mampu menjadi model dan memberi tuntutan,’’ tegasnya. Pengamat pendidikan Ds. I Nengah Madiadnyana, M.M., juga menyadari tantangan tersebut sehingga generasi milenial Bali dewasa ini tak
Minggu, 24 November 2019 05:00 Wita 05:52 Wita 05:54 Wita 05:56 Wita 06:00 Wita 06:05 Wita 06:35 Wita 07:00 Wita 07:35 Wita 08:00 Wita 09:00 Wita 09:05 Wita 09:30 Wita
Gayatri Mantra Mars Indonesia Raya Mars Bali Jagadhita Lagu Ngastitiang Bali Puja Trisandya Dharma Wacana Atma Wedana, Perjalanan Roh Setelah Kematian (4) Bali Channel Tourist TV Klip Anak Sehat & Bugar Low Aerobic Ceria Seputar Bali Pagi Akhir Pekan Seputar Bali Terkini Kartun Krishna Karna Solusi Alternatif
10:00 Wita 10:05 Wita 10:30 Wita 11:00 Wita 11:05 Wita 11:30 Wita 12:00 Wita 12:05 Wita 12:30 Wita 13:00 Wita 13:30 Wita 14:30 Wita 15:00 Wita 15:05 Wita 15:30 Wita
Marion Sam Seputar Bali Terkini Bali Channel Tourist TV Ocydia Home Shopping Seputar Bali Terkini Bali Channel Tourist TV Dunia Kita Puja Trisandya Dharma Wacana Atma Wedana, Perjalanan Roh Setelah Kematian (5) Ocydia Home Shopping Bali Channel Tourist TV Lejel Homeshopping Tembang Bali Seputar Bali Terkini Tembang Bali Bali Channel Tourist TV
16:00 Wita 16:30 Wita 17:00 Wita 17:30 Wita 18:00 Wita 18:05 Wita 19:30 Wita 20:00 Wita 21:00 Wita 22:00 Wita 22:05 Wita 23:00 Wita 23:05 Wita 23:30 Wita
DW TV Folk Song Inovator Ocydia Home Shopping Puja Trisandya Seputar Bali Malam Kris Samatra Artis Bali Baliwood Cinema Indi Band Generation Spesial Lang Lang Seputar Bali Terkini Lila Cita Calonarang Pura Puseh Beng Carangsari (1) Seputar Bali Terkini Ocydia Home Shopping Folk Song
boleh dibiarkan semakian jauh jaraknya dengan orangtua, Guru Rupaka dan Guru Pengajian di sekolah. Untuk menjadi role model, guru dikatakannya tak boleh hanya menjadi pedagang obat, apa yang dia ingat itu yang dikatakan. Kata kuncinya, kata Madiadnyana yang juga Ketua YPLP Kota PGRI Denpasar ini adalah jadilah guru di hati anak-anak, bukan di mata anak-anak. Caranya mengajar dengan hati. Menjadi guru di hati siswa artinya mereka hormat dan selalu merindukan kehadirannya di kelas. Kedua, guru harus cerdas dan selalu bertransformasi alias berubah. Guru yang cerdas akan pintar mengelola kelas dan suasana belajar. Namun jangan lupa teruslah berubah dan berinovasi agar menjadi guru di hati siswa. Jika ini dilakukan guru, dia yakin siswa tak akan mencari sumber belajar yang lebih cepat. (sue)
yang terdiri dari tujuh orang. “Jokowi ini sudah mengakomodasi banyak kelompok. Akhirnya, lembaga kepresidenan yang ada gemuk, tambun, bahkan obesitas. Akhirnya, corong atau artikulasi saluran untuk memberikan input ke presiden terlalu banyak yang harus diperhatikan presiden,” kata Cecep. Kamis (21/11) lalu, Jokowi mengumumkan tujuh staf khusus baru dari kalangan milenial. Mereka adalah Putri Tanjung, Adamas Belva Syah Devara, Ayu Kartika Dewa, Angki Yudistia, Bil-
ly Mambrasar, Aminuddin Ma’ruf, dan Andi Taufan Garuda Putra.Selain mereka, Jokowi juga telah memiliki enam staf khusus, yaitu Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, Sukardi Rinakit, Arif Budimanta, Diaz Hendropriyono, Dini Shanti Purwono, dan Fadjroel Rahman, ditambah satu asisten pribadi presiden Anggit Nugroho. Cecep melanjutkan implikasi dari banyak staf juga melambungkan penganggaran untuk mengaji mereka padahal di sisi lain Jokowi
tengah melakukan perampingan dengan memangkas eselon III dan IV di jajaran birokrasi. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 144 Tahun 2015 tentang besaran hak keuangan bagi staf khusus presiden, staf khusus wakil presiden, Wakil Sekretaris Pribadi Presiden, Asisten dan Pembantu Asisten, staf khusus presiden mendapat gaji Rp 51 juta per bulan, sudah termasuk di dalamnya gaji dasar, tunjangan kinerja, dan pajak penghasilan. (kmb)
Perekrutan CPNS Selain itu, peluang untuk bisa mengikuti perekrutan CPNS perlu dibuka dengan memberikan kesempatan yang lebih besar dari yang sudah dilakukan oleh pemerintah selama ini. Hal senada diungkapkan guru TK Negeri Wanagiri Kecamatan Sukasada Ni Kadek Yastini, S.Pd. Dia menceritakan, sejak mendirikan TK di desanya tahun 2004 yang lalu, dalam sebulan mendapat gaji Rp 40.000. Gaji sebesar itu tidak membuatnya patah semangat, sehingga dia tetap
melakoni profesinya dengan ikhlas. Memasuki tahun 2006, Yastini mendapat gaji dalam sebulan Rp 100.000 dan kemudian naik menjadi Rp 450.000 menginjak tahun 2007. Kebijakan Pemkab Buleleng yang mengalihkan TK dikelola desa atau yayasan menjadi TK Negeri, kemudian membuatnya diangkat menjadi guru kontrak. Dengan status terakhirnya itu, dia sekarang mendapat gaji Rp 1,2 juta. “Kalau dari perjalanan mengajar TK jika tidak karena panggilan hati, gaji kecil itu siapa juga mau, dan mendidik anak-anak TK tidak sama dengan SD, SMP, atau SMA. Namun, saya tetap
mencintai profesi ini dan dengan kebijakan dijaidkan TKN kesejahteraan guru sudah diperhatikan oleh pemerintah,” jelasnya. Namun, Yastini berharap ke depan ada kebijakan pemerintah yang lebih memerhatikan nasib para guru TK, terutama di pelosok desa. Perhatian yang diharapkan itu adalah pemerintah memberikan peluang kepada guru TK untuk diangkat menjadi CPNS, sehingga ini akan menepis kesan tidak adil dibandingkan dengan peluang pengangkatan CPNS guru pada jenjang SD, SMP, dan SMA. (mud)
Produksi Minyak “Pertamina itu saat ini menghadapi tantangan kemampuan meningkatkan produksi minyak (lifting) yang sudah tidak mencapai target nasional dalam beberapa tahun terakhir,” jelas Toto. Toto mengatakan, dalam melaksanakan hal tersebut, Pertamina harus meningkatkan upaya eksplorasi dan eksploitasi migas. Dia menambahkan PR Ahok adalah menggenjot lagi program BBM satu harga di Indonesia. Selain itu, kata Mamit, Ahok harus berkontribusi dalam memperbaiki kebijakan peredaran elpiji subsidi 3 kilogram (kg) yang juga menjadi biang kerok dalam neraca dagang migas Indonesia. Apakah Ahok bisa mengambil keputusan untuk
menaikkan harga elpiji 3 kilogram, atau dia bisa membuat keputusan dengan distribusi tertutup. Karena disparitas harga sangat tinggi antara elpiji 3 kg dan nonsubsidi, tegasnya. Sementara Waketum Gerindra yang juga Ketua BKSAP DPR Fadli Zon merasa heran dengan terpilihnya Ahok menjadi Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina. Fadli Zon mempertanyakan kemampuan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. “Biar masyarakat yang menilai. Kalau saya menilai kayak nggak ada orang lain aja gitu, kenapa, apa sih hebatnya? Menurut saya sih biasa-biasa
saja,” kata Fadli Zon di Lemhannas, kemarin. Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto berharap Ahok langsung tancap gas setelah dipercaya mengisi posisi Komisaris Utama PT Pertamina. Hasto mengatakan, berdasarkan pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Pertamina menjadi pusat perusahaan pengelola sumber daya energi. Karena itu, Hasto menanti gebrakan Ahok dalam membangun kekuatan memajukan Pertamina. “Maka kami berharap Pertamina menjadi pelopor di dalam konsolidasi industri migas dari hulu ke hilir,” ujar Hasto. (kmb)
MINGGU pon, 24 november 2019
Wayan Winurjaya
Ukir Sejarah
BPM/ist
TAHAN - Dua pemain Perseden (oranye) berusaha menahan laju lawannya dari Perslobar pada laga kedua babak Regional Bali dan Nusra di Stadion Samudra, Kuta, Badung, Sabtu (23/11) kemarin.
Liga 3 Bali dan Nusra
Perseden Kembali Taklukkan Perslobar
Mangupura (Bali Post) -
Kesebelasan Perseden Denpasar kembali menaklukkan Perslobar Lombok Barat (NTB) dalam laga kedua babak Regional Bali dan Nusra Kompetisi Liga 3 di Stadion Samudra, Kuta, Badung, Sabtu (23/11) kemarin. Tim Laskar Catur Muka menang dengan skor 2-1 (1-0). Hasil serupa dipetik Perseden kala dijamu Perslobar di Stadion 17 Desember, Mataram, Senin (18/11) lalu. Gol pembuka kemenangan Perseden dihasilkan melalui tendangan spekulasi jarak jauh kapten I Made Antha ‘’Mucin’’ Wijaya ketika pertandingan yang dipimpin wasit Heru Sugianto (Ponorogo) baru bergulir 32 menit. Tendangan keras Mucin tak mampu dibendung kiper Perslobar Baehaki Indrawan. ‘’Saya langsung melesakkan tembakan ke gawang, sebab ada ruang. Gol itu hasil kerja keras selama latihan,’’ tutur Mucin. Memasuki babak kedua, Perseden terus meningkatkan tempo permainan. Alhasil, sontekan Fajar Ferdy Saputra pada menit ke-66 sukses menggandakan kemenangan tuan rumah. Unggul 2-0, pemain Perseden kurang ketat menjaga pergerakan lawan. Perslobar akhirnya mampu mempertipis kekalahan pada menit ke-79. Jumarsih mengoyak gawang Perseden yang dikawal Sisko Dewantara. Pelatih Perseden Wayan Sukadana menilai gol lawan semestinya tidak terjadi jika lini belakang lebih ketat lagi menempel pergerakan pemain Perslobar. Atas hasil ini, Perseden akan meladeni pemenang duel Malaka FC (NTT) kontra Persebi Bima (NTB) untuk memperebutkan tiket ke babak berikutnya. Manajer Tim Perseden AAN Alit Wiartha mensyukuri atas kemenangan timnya atas Perslobar ini. Ia berharap Perseden mampu melaju ke putaran nasional, apalagi didukung Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara. Di sisi lain, pelatih Perslobar Sudianto menyebut kekalahan asuhannya karena sempat emosi di lapangan yang berimbas pada permainan.
Menurutnya, wasit tidak memberikan interval waktu yang cukup bagi pemainnya yang mengalami cedera. Sementara itu, Manajer Tim Perslobar M. Munip mengatakan, pihaknya baru diberi tahu lolos seminggu menjelang
babak regional Bali dan Nusra. Ke depannya, ia berharap tim yang lolos ke babak regional diumumkan jauh-jauh hari, sehingga bisa mempersiapkan diri lebih matang. ‘’Terus terang, persiapan kami sangat mepet,’’ kilahnya. (022)
BALI meloloskan tim bulu tangkis putra dan putri ke PON 2020 di Papua. Delapan pebulu tangkis putra dan lima atlet putri Pulau Dewata berhak tampil di Bumi Cendrawasih tahun depan. Prestasi ini dicapai setelah Bali tampil sebagai juara umum pada Pra-PON Wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Bali, NTB, NTT) di Surabaya awal November lalu.
Hasil tersebut membuat bangga Ketua Umum Pengprov PBSI Bali masa bakti 2019-2023 Wayan Winurjaya. ‘’Pebulu tangkis Bali sukses mengukir sejarah. Untuk pertama kalinya nomor perorangan dan beregu putraputri lolos ke PON,’’ ungkap pria kelahiran Buleleng, 9 Januari 1968 ini. Menurutnya, keunggulan atlet Bali dibandingkan NTB dan NTT adalah dibina di
klub dan rutin mengikuti kejuaraan, sehingga memiliki peringkat nasional. Suami Ni Nyoman Sari Artini, S.Pd. ini berharap KONI Bali mampu memberangkatkan seluruh atlet yang lolos ke PON 2020. Pascamengantongi tiket PON, pemain Bali kembali ditempa di klubnya masingmasing, seperti PB Djarum, PB Exist dan PB Jaya Raya. Tahun depan, mereka akan menjalani pemusatan latihan sebagai persiapan berlaga di PON Papua. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan KONI Bali. Winurjaya dilahirkan di Buleleng, namun besar di Batur, Kintamani, Bangli.
BPM/ist
Ia menempuh pendidian di SMPN 3 Denpasar, SMAN 1 Denpasar (Smansa) dan Fakultas Ekonomi Unud, namun tetap menggeluti bulu tangkis. Ayah empat putri ini pernah memperkuat klub bulu tangkis Bali Post. (nel)
Bali Loloskan 21 Pesilat ke PON
Denpasar (Bali Post) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Bali berhasil meloloskan 21 pesilat dari 17 nomor ke PON 2020 di Papua. Hasil ini diraih pada Kejurnas sekaligus Pra-PON Wilayah A di GOR Cempaka Putih, Jakarta Pusat, 12-17 November lalu. Bali menghuni Wilayah A bersama Kaltim, Maluku Utara, Jabar, Maluku, Jambi, Bengkulu, Kaltara, Papua Barat, Sulbar dan Riau. Tim silat Pulau Dewata mendulang 5 medali emas, 8 perak dan 4 perunggu untuk menjadi juara umum II di bawah Jabar. Sekum IPSI Bali Nyoman Yamadhiputra menyatakan pihaknya akan menggelar rapat evaluasi terkait hasil
Bali Tuan Rumah Kejurnas Baveti Denpasar (Bali Post) Bali menjadi tuan rumah Kejurnas Barisan Atlet Veteran Tenis Indonesia (Baveti) VII/2019. Babak penyisihan digelar di Lapangan Tenis KONI Bali, Lumintang, DPRD Bali, dan Telkom, pada 29 November - 1 Desember mendatang, sedangkan final dihelat di Lapangan Tenis Canggu Club, Badung. Direktur Turnamen sekaligus Humas Baveti Bali Agung Surya di Denpasar, Sabtu (23/11) kemarin menerangkan, ajang ini melibatkan sekitar 300 mantan petenis dan pencinta tenis di Tanah Air. Mantan atlet yang ikut berpartisipasi seperti Sulistyo, Bonit, Edy Kusdarianto, Eko Yuli dan Sekprov Papua Hery. Menurutnya, Ketua Baveti Bali Wayan Suarjana yang juga Asisten III Gubernur berharap momen ini sebagai wujud kebangkitan pertenisan di Pulau Dewata. Ia menginginkan ke depannya turnamen berskala ITF diselenggarakan di Bali. Nomor yang dipertandingkan meliputi ganda putra usia 40+, 45+, 50+, 55+, 60+, 65+ dan 70+ serta ganda putri usia usia 40+, 50+ dan 60+. (022) CMYK
BPM/ist
LOLOS - Pesilat Bali I Kadek Agus Jatiwibawa (kanan) lolos ke PON 2020 di kelas J. yang dicapai di Pra-PON. Di sisi lain, ia berharap pesilat yang lolos PON bisa meningkatkan prestasinya baik dalam latihan maupun di Papua tahun depan. Medali perunggu dinaikkan menjadi perak dan perak ditingkatkan menjadi emas. ‘’Sementara peraih
emas Pra-PON bisa tetap mempertahankan perolehan emasnya,’’ katanya, beberapa hari lalu. Medali emas dipersembahkan I Gede Arya Widhyantara (kelas C), Komang Widia Mahardika (D), Komang Harik Adiputra (E), Putu Yudhi Surya Pratama/Made Ananta
Pradnya/Made Aldi Sancitayasa (regu) dan Ni Made Indah Sindi Maharani (F). Perak dihasilkan I Wayan Sumertayasa (H), Cok Gede Kresna Wiguna Putra (I), I Kadek Agus Jatiwibawa (J), I Putu Anom Wiraguna/I Made Dwi Surya Adnyana (ganda), Ni Made Wida Ariasih (D), I Gusti Ayu Dian Ariardani (E), Ni Kadek Astini (tunggal) dan Ni Ketut Utari/Putu Cincin Cindra Dewi (ganda). Sementara perunggu disumbangkan I Kadek Wahyu Rihartana Giri (G), I Kadek Pebrinata (tunggal), Ni Made Sintya Ratika Dewi (B) dan Ni Kadek Sutiani (C). Dua pesilat Bali yang tidak lolos PON adalah I Ketut Wahyu Pramana (B) dan I Kadek Adi Arnaya (F). (022)