terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
8 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 33 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
sabtu kliwon, 26 september 2020 Terlibat Balapan Liar, Puluhan ABG Diamankan
Operasi Prokes, 20 Pelanggar Terjaring Tim gabungan melaksanakan operasi protokol kesehatan (prokes) terutama masker di wilayah Kuta, Kamis (24/9) lalu. Alhasil, 20 pelanggar terjaring, termasuk empat WNA.
Jumat (25/9) kemarin, polisi mengamankan 24 anak baru gede (ABG) diduga terlibat trek-trekan di Jalan By-pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar Selatan. DENPASAR | HAL. 2
‘’Pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi pemerintah untuk merumuskan kembali kebijakan transformasi ekonomi nasional. Meskipun dunia usaha terdampak secara luas, upaya pemulihan ekonomi di semua sektor dengan mengedepankan aspek kesehatan sebagai prioritas tetap menjadi fokus utama pemerintah.’’
Menteri Koordinator Perekonomian Jumat, 25 September 2020
NASIONAL
Kesehatan Jadi Aspek Utama dalam Pemulihan Ekonomi
Jakarta (Bali Post) Pemerintah menekankan kesehatan menjadi aspek utama dalam upaya pemulihan ekonomi nasional dengan mengedepankan kampanye 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan untuk mengurangi tingkat penularan. ‘’Pemulihan ekonomi menjadi bagian dari pemulihan yang utama tentu aspek kesehatan,’’ kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam jumpa pers melalui Instagram @perekonomianri di Jakarta, Jumat (25/9) kemarin. Airlangga Hartarto menambahkan, pemerintah juga mendorong pelibatan aparat keamanan TNI dan Polri secara aktif dalam melakukan disiplin kepada masyarakat untuk mengikuti kampanye 3M tersebut. Pemerintah juga menggencarkan kegiatan 3T yakni pelacakan (tracking), penelusuran (tracing) dan pengujian (testing). Ditegaskan, uji coba penegakan disiplin dalam pelaksanaan protokol kesehatan yang dilakukan di delapan daerah plus satu provinsi dengan tingkat infeksi dan penularan tinggi (zona merah) telah menunjukkan hasil yang baik. Penegakan disiplin ini pun akan terus dipertahankan beberapa bulan ke depan, supaya menjadi zona kuning dan kemudian ke zona hijau. Pendekatan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kata Menko Airlangga, secara klaster juga mulai menghasilkan kemajuan, sehingga isolasi akan dilaksanakan berdasarkan sumber penularan tanpa mengorbankan tempat lain. ‘’Kita belajar bahwa pendekatan one size fit all tidak tepat, karena memang setiap lokasi, klaster memang beda, sehingga program penanganan Covid-9 pun akan berbeda pula sesuai dengan karakter lokasi/klaster tersebut,’’ katanya. Langkah ini akan diperluas dan dilanjutkan supaya tingkat imunitas masyarakat meningkat secara signifikan hingga vaksin ditemukan dan terdistribusi dengan baik. Sementara itu, terkait realisasi anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) hingga 16 September 2020 sudah mencapai 36,6 persen atau mencapai Rp 254,4 triliun dari pagu anggaran Rp 695,2 triliun. Untuk anggaran kesehatan terealisasi mencapai Rp 18,45 triliun atau 21,1 persen dari total pagu anggaran Rp 87,55 triliun. Menko Airlangga mengungkapkan, hingga akhir tahun ini realisasi anggaran kesehatan dalam PC-PEN itu diperkirakan mencapai 96 persen atau Rp 84,02 triliun. Sisa dari anggaran itu akan dialihkan untuk biaya perlindungan sosial yang ditingkatkan dari Rp 203,9 triliun menjadi Rp 242 triliun. Sebelumnya, Menko Perekonomian menyebutkan pemerintah tahun ini akan membayar uang muka pengadaan vaksin Covid-19 sebesar Rp 3,3 triliun dan menganggarkan Rp 37 triliun untuk pengadaan tahun jamak. Pemerintah juga optimistis hingga tutup tahun ini realisasi PC-PEN sudah 100 persen berupa penyesuaian realokasi anggaran seperti ke program perlindungan sosial dan dukungan terhadap UMKM. Dukungan untuk UMKM sebelumnya dianggarkan Rp 123,46 triliun dan diperkirakan akhir tahun 2020 ditingkatkan menjadi Rp 128,05 triliun. (ant)
balipost http://facebook.com/balipost
BADUNG | HAL. 3
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Disdik Tabanan Evaluasi Belajar Kelompok Kelas Rendah Masih tingginya kasus positif Covid-19 di wilayah Tabanan membuat Dinas Pendidikan mengevaluasi program belajar kelompok yang sebelumnya diterapkan bagi kelas rendah (siswa kelas I, II dan III SD). TABANAN | HAL. 4
Arahkan Pengangguran Jadi Pekerja Mandiri
Denpasar (Bali Post) Bali masih belum pulih dari pandemi Covid-19. Hal ini pasti akan berdampak terhadap peningkatan angka pengangguran, mengingat Bali sangat bergantung pada sektor pariwisata yang kini tengah terpuruk akibat pandemi. Tak sedikit pekerja pariwisata yang harus dirumahkan bahkan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Apalagi pekerja migran Indonesia yang kembali dari luar negeri pasti belum bisa kembali bekerja di luar negeri. Ini menambah potensi pengangguran di Bali.
W
akil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry mengatakan hal itu, Jumat (25/9) kemarin. Untuk jangka pendek, lanjut Sugawa Korry,
memang ada beberapa peluang kesempatan kerja di Bali. Seperti di sektor pertanian, industri kecil atau kerajinan, UMKM, termasuk usahausaha berbasis online. Na-
mun, kesempatan ini masih sangat terbatas. Khususnya untuk usaha-usaha melalui online. Hal. 7 Perlu Proses dan Motivasi
’’Saat ini ada program Kartu Prakerja untuk membantu tenaga kerja yang dirumahkan dan di-PHK, baik di sektor formal maupun informal. Ada pula bantuan sosial tunai dan membuka pelatihan kerja dengan anggaran dari pusat. Harapan kita setelah dilatih, dia bisa mengarah menjadi pekerja mandiri atau wirausaha.’’
’’Saya sangat mendukung upaya pemerintah untuk mengarahkan para pengangguran menjadi pekerja mandiri atau wirausaha. Namun, untuk mewujudkan masyarakat sebagai wirausaha perlu proses dan motivasi tinggi dari masyarakat itu sendiri.’’
Ida Bagus Ngurah Arda Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali
I Nyoman Sugawa Korry Wakil Ketua DPRD Bali
Denpasar (Bali Post) – Kenaikan kasus positif Covid-19 di Bali masih terus terjadi. Pada Jumat (25/9) kemarin, jumlahnya bahkan
Lulusan SMK dan PT Diprediksi Mendominasi
LULUSAN SMK dan Perguruan Tinggi (PT) diprediksi sebagai penyumbang angka pengangguran terbanyak di Bali. Hal ini dilandasi secara emperik bahwa di masa pandemi ini semua sektor industri macet, bahkan untuk praktik kerja lapangan (PKL) saja siswa SMK tak bisa khususnya di sektor pariwisata. Sesuai catatan Bali Post, jumlah siswa SMA dan SMK yang tamat tahun 2019 adalah 61.658 orang. Dari jumlah itu, 32.220 orang merupakan lulusan SMK. Mereka kewalahan bekerja pada orang lain, hanya 10-20 persen bekerja mandiri dan 40 persen melanjutkan studi. Sementara itu, dari 51 PTN dan PTS di Bali, di masa pandemi ini diprediksi memproduksi hampir 25.000 sarjana dengan asumsi tiap PT meluluskan 500 sarjana. Dalam kondisi pandemi, mereka diprediksi sangat kesulitan mencari pekerjaan. Hanya 20 persen yang sudah bekerja alias mandiri. Hal. 7 Memperkuat Jiwa
I Nengah Madiadnyana
I Wayan Ginastra
Kasus Positif Harian di Bali Melonjak
meningkat dari sehari sebelumnya, di atas 140 orang. Begitu juga kasus kematian akibat Covid-19 masih dilaporkan memasuki 32 hari berturut-turut. Dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bali, jumlah korban jiwa akibat Covid-19 bertambah empat orang. Jumlah ini lebih rendah dari sehari sebelumnya. Penambahan pasien meninggal ada di tiga kabupaten. Kabupaten terbanyak menyumbang kasus
adalah Karangasem yang melaporkan dua korban jiwa. Sedangkan dua kabupaten lainnya yakni Buleleng dan Gianyar masing-masing melaporkan satu tambahan korban jiwa. Kumulatif kasus meninggal 245 orang (2,92 persen). Rinciannya 243 WNI dan 2 WNA. Tak hanya kasus kematian yang bertambah, kasus baru juga bertambah. Jumlahnya mencapai 144 orang. Kumulatif kasus yang ditangani Bali kini mencapai 8.389 orang. Selain itu terdapat 74 pasien Covid-19 yang sudah sembuh. Jumlahnya lebih sedikit dari tambahan kasus baru. Total kasus sembuh kini mencapai 6.828 orang (81,39 persen). Kasus aktif sebanyak 1.316 orang (15,69 persen). Mereka dirawat dan dikarantina di 17 rumah sakit (RS) dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel
Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering. Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 baru yang dicatatkan nasional masih di atas 4.000 orang pada Jumat kemarin. Bahkan, kasus harian yang dicatatkan mencapai rekor baru. Jumlah kasus baru yang dilaporkan hari ini sebanyak 4.823 orang. Kumulatif kasusnya sebanyak 266.845 orang. Kabar baiknya, jumlah
kasus sembuh masih bertambah. Tambahan kasus sembuh lebih sedikit dari kasus baru. Tetapi hari ini juga mencatatkan rekor baru. Terdapat 4.343 pasien sudah sembuh. Kumulatif sebanyak 196.196 orang. Kasus meninggal bertambah 113 orang, sehingga totalnya menjadi 10.218 orang. Kasus aktif saat ini sebanyak 60.431 orang. Untuk suspect sebanyak 112.082 orang. (iah)
Renungan Pandemi, Tinggalkan Sikap ’’Maboya’’ BALI POST dan Bali TV bekerja sama dengan Yayasan Dharma Naradha menerima titipan sumbangsih anda untuk menyiapkan sembako beras petani Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” peduli dampak Covid-19. Sumbangsih dapat disalurkan langsung ke Redaksi Bali Post dan Bali TV atau langsung melalui : 1. Rekening Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang Renon No: 010.01.13.00003-7 a/n Yayasan Dharma Naradha. 2. Rekening BRI Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada No : 0017-01-003115-30-6 a/n Yayasan Dharma Naradha 3. Rekening BNI Cabang Gatot Subroto No : 8887788683 a/n Yayasan Dharma Naradha Bukti transfer dapat di-WA ke 082118183588 JUMAT, 25 SEPTEMBER 2020 Made Yoga Anandana, Jl. Kori Agung C 27 Sading Rp Jumlah Penerimaan Hari Ini Jumlah Penerimaan Sebelumnya Total Penerimaan
200.000
Rp 200.000 Rp 68.051.000 Rp 68.251.000
SALAH satu sikap yang belakangan kian diperagakan masyarakat Bali di tengah kian merebaknya pandemi Covid-19 adalah maboya. Maboya merupakan salah satu idiom lokal Bali yang menggambarkan ulah atau tingkah polah masyarakat yang menganggap ‘’tidak serius’’ (sing seken/ sing saja) terhadap apa pun yang dikatakan/dicontohkan orang, termasuk pemerintah, meski dimaksudkan untuk kebaikan bersama. Fakta dan data kian merebaknya wabah virus Corona dan bertambah meroketnya jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 membuktikan salah satu penyebabnya adalah karena faktor maboya. Indikasinya, kepatuhan
masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan cenderung melemah. Contoh mencolok, masih banyak masyarakat yang abai menggunakan masker dengan alasan klise: lupa. Banyak juga yang menggunakan masker asal-asalan dengan menempatkannya di dagu, dalihnya tidak biasa, kurang nyaman atau bahkan merasa diri kuat (siteng) dan sehat (seger-oger), tidak mungkin terpapar virus Corona. Belum lagi item protokol kesehatan lainnya, seperti menjaga jarak manusia secara fisik (physical distancing). Realita sosial membuktikan, apalagi bagi masyarakat Bali yang kental suasana guyub (briuk sapanggul), persis sep-
Oleh I Gusti Ketut Widana erti pepatah Jawa mangan ora mangan sing penting ngumpul (makan tidak makan yang penting dapat berkumpul).
Dalam konteks kehidupan sosial, adat, budaya dan agama (Hindu) di Bali pun, tradisi sobyah (makrama/ manyama braya) dan ngayah (sebagai media sembah) menjadikan interaksi fisikal dalam lingkup sosial sebagai penggairah kehidupan masyarakat Bali. Artinya tradisi berkumpul (mapupul) seakan menjadi roh penghidup dan penggerak urat nadi sosio-religius masyarakat Bali. Mulai dari bertani (ka uma), gotong royong (ngeroyong), rapat (sangkep/parum), menghadiri undangan (uleman), pelaksanaan upacara (panca yadnya), termasuk kedukaan/ kematian (mendem/ngaben),
bahkan acara yang sebenarnya beraroma judi (tajen dan sejenisnya) semuanya mewajibkan kehadiran anggota (sekaa/krama/nyamabraya/semeton) yang sudah pasti akan mendatangkan keramaian dan menimbulkan kerumunan. Keramaian atau kerumunan masyarakat tersebut merupakan refleksi rasa kebersamaan, sekaligus terjaganya soliditas antarindividual/personal dalam lingkup sosial bernuansa komunal dan kolegial yang secara tradisional sudah mengakar kuat sejak masa silam. Hal. 7 Meningkatkan Derajat Kesehatan
Sabtu Kliwon, 26 September 2020
FIGUR
Bukan Tambah Pengangguran PANDEMI Covid-19 membuat ekonomi Bali terdampak. Lulusan SMK pun disebut-sebut menyumbang angka pengangguran karena dunia industri di lokasi mereka magang dan terserap di dunia kerja juga terpuruk. Namun tak demikian dengan lulusan SMK PGRI 2 Denpasar yang berbasiskan akuntansi, pemasaran dan administrasi perkantoran. Semua kompetensi ini diperlukan di segala sektor kehidupan. Kepala SMK PGRI 2 Denpasar Drs. I Wayan Ginastra, M.M. menegaskan tak semua SMK lulusannya menambah pengangguran. Dia membuktikan siswanya tetap PKL/magang di dunia industri karena sebagian besar swalayan, perkantoran juga buka selama pandemi Covid-19. Hampir 40 persen lulusannya bekerja sebagai tenaga akuntansi, pemasaran dan administrasi perkantoran. Khusus untuk pemasaran hampir semua lulusannya sudah bekerja mandiri. Mereka secara perorangan atau kelompok membuka bisnis digital seperti menjual alat kosmetik, aneka bahan pangan krispi, dll. dengan pasar kaum milenial. Bahkan ada yang menjadi reseller yakni pekerjaan tanpa modal sudah mendapatkan keuntungan. Ginastra yang mantan Kepala SMPN 11 Denpasar ini salut dengan semangat jiwa kewirausahaan anak didiknya. Mereka tak memilih-milih pekerjaan yang penting menjadi SDM produktif. Bahkan banyak di antara mereka berbisnis sambil melanjutkan studi. Dengan demikian mereka benarbenar memanfaatkan keunggulan SMK sebagai naker siap kerja, melanjutkan dan wirausaha alias BMW. Bagi dia, sukses ini menandakan bahwa sekolah sudah sukses mengantarkan mereka hingga meraih pekerjaan di dunia kerja. Hal inilah yang makin diperkuat di sekolah yang dipimpinnya karena pascapandemi pun ekonomi masih berjalan lambat dan hanya bisa dikalahkan oleh jiwa kewirausahaan. Wayan Ginastra menyadari akan keperluan SDM Bali ke depan. Jurusan dan kompetensi keahlian yang dibuka di sekolahnya diyakini tak lekang oleh zaman. Makanya dia berani mengatakan tak ada lulusannya yang menganggur. Lulusannya laris di dunia kerja karena memiliki program unggulan dalam ilmu perpajakan dan akuntansi berbasis TI untuk semua program keahlian. (sue)
Tempel Puluhan Klip SS Roy Disidang Denpasar (Bali Post) Roy, pria asal Yogyakarta, mengaku sudah beberapa kali menempel sabu-sabu, hingga dia sudah menerima upah hingga Rp 2 juta. Sekali tempel, saat diperiksa sebagai terdakwa, Kamis (24/9) lalu, mengaku diberi upah Rp 50 ribu. Bahkan sebelum ditangkap polisi, dia sudah berencana menempel 100 klip plastik yang berisi sabu-sabu. Namun apes, saat sabu-sabu tinggal 25 klip, aparat menangkapnya. Sebagaimana terungkap dalam persidangan secara daring dari PN Denpasar, Roy ditangkap 20 Juni 2020. Terdakwa dibekuk di depan Fame Hotel, Jalan Sunset Road, Kuta. Saat itu ditemukan empat plastik klip berisi sabu. Atas temuan barang bukti itu, polisi kemudian mengajak terdakwa ke tempat tinggalnya, sekaligus melakukan penggeledahan di Restoran Segara Kangen, Jalan Merdeka Raya, Denpasar. Di sanalah ditemukan banyak barang bukti. Kata jaksa sebagaimana tertulis dalam surat dakwaannya, total barang bukti yang disita sebanyak 9,71 gram bersih. Juga ditemukan pil ekstasi dan setelah ditimbang beratnya mencapai 3,95 gram netto, atau sebanyak 13 butil pil ekstasi. Diperoleh keterangan juga, sebelum Roy ditangkap, terdakwa dihubungi seseorang bernama Abang (belum ditangkap). Intinya, Roy disuruh ambil tempelan, imbalannya adalah bonus uang. Bahkan sempat diminta ambil tempelan 25 butir ekstasi di Jalan Tukad Badung, Denpasar. Kini ulah perbuatannya, terdakwa dalam sidang pekan depan tinggal menunggu tuntutan dari JPU Kadek Hari Supriyadi yang diwakili jaksa Heavy. (kmb37)
Bali Post/ist
DEKLARASI - Polresta Denpasar menggelar Deklarasi Damai Pilkada 2020.
Polri dan TNI Ajak Paslon Cegah Klaster Kampanye
Denpasar (Bali Post) -
Polri dan TNI mewanti-wanti supaya jangan sampai muncul klaster baru Covid-19 saat kampanye. Oleh karena itu, paslon Pilwali Kota Denpasar diharapkan mematuhi protokol kesehatan (prokes). Jika ada yang melanggar, pihak kepolisian akan melakukan tindakan tegas.
9 Desember berjalan lancar. Terkait potensi kerawanan dimaksud diharapkan kepada peserta pilwali maupun penyelenggara untuk mendukung aparat kepolisian dalam melakukan penindakan dan upaya penegakan hukum terhadap siapa pun yang melakukan pelanggaran atau melakukan tindak pidana. ‘’Kita sama-sama memastikan dan menyepakati bahwa pelaksanaan tahapan ini berlangsung dengan aman, damai dan tertib,’’ ucap mantan Wadir Reskrimsus Polda Papua Barat ini. Sementara itu, Dandim
1611/Badung Kolonel Inf. I Made Alit Yudana pada intinya mengharapkan semua pihak mematuhi prokes dan menjaga keamanan. ‘’Kami diwanti-wanti saat kampanye agar tidak terjadi pelanggaran protokol kesehatan. Sinergitas harus dilaksanakan dengan baik. Jangan sampai muncul klaster baru kampanye,’’ tegasnya. (kmb36)
‘’Kita sudah berkomitmen siapa saja melakukan pelanggaran akan berhadapan dengan hukum. Hukum akan kita tegakkan siapa pun dia,’’ tegas Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan usai menggelar acara Deklarasi Damai Pilkada 2020, di Mapolresta, Jumat (25/9) kemarin. Apalagi mulai 26 September 2020 memasuki tahapan
kampanye pilkada serentak. Masa kampanyenya cukup lama yaitu 71 hari dan berakhir pada 5 Desember mendatang. ‘’Dengan masa kampanye begitu lama, berpotensi terjadi kerawanan cukup tinggi. Lebih-lebih pada situasi dan kondisi pandemi Covid-19, seperti adanya kampanye dengan tidak mematuhi Pergub No.46/2020 dan Perwali No.48/2020 mau-
pun yang diatur dalam PKPU No.10/2020,’’ ujarnya. Selain itu, berpotensi terjadi gesekan dan money politics pada masa kampanye, sehingga kepada seluruh peserta paslon Pilwali Kota Denpasar dapat menjaga stabilitas keamanan serta tetap menerapkan prokes, sehingga tahapan berikutnya proses pemungutan suara dan penghitungan suara tanggal
Denpasar (Bali Post) Maraknya balapan liar membuat Unit Patroli Sabhara Ditsamapta Polda Bali bergerak lagi. Pada Jumat (25/9) kemarin, polisi mengamankan 24 anak baru gede (ABG) diduga terlibat trek-trekan di Jalan By-pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar Selatan (Densel). Selanjutnya mereka diamankan di Mapolda Bali. Kanit Patroli Sabhara Subdit Gasum Ditsamapta Polda Bali AKP Mesker Rafael menjelaskan, berawal dari adanya informasi masyarakat jika balapan liar kembali marak di sejumlah lokasi di Denpasar. Selanjutnya, dia bersama timnya melakukan penyisiran di seputaran Denpasar. ‘’Kami melakukan penelusuran ke tempat-
tempat yang biasa dipakai balapan liar. Dugaan kami lokasinya tidak berubah,’’ ungkapnya. Saat melakukan penyisiran di Jalan By-pass Ngurah Rai, Suwung, polisi menemukan puluhan orang didominasi ABG kumpul di sana dan diduga akan trek-trekan. Selanjutnya mereka langsung diamankan. ‘’Yang paling kecil usia 13 tahun berstatus siswa SMP dan usia 17 tahun masih SMA,’’ ungkap Rafael. Menurut Rafael, pihaknya akan memanggil orangtua puluhan pelajar tersebut. Selain itu, katanya, akan berkoordinasi dengan Ditlantas Polda Bali. ‘’Kegiatan ini akan terus kami lakukan. Pasalnya aksi mereka ini membuat masyarakat resah,’’ tutupnya. (kmb36)
DIAMANKAN - Personel Ditsamapta Polda Bali mengamankan puluhan ABG diduga terlibat balapan liar.
Berita ini bisa dikomentari pada acara Citra Bali Radio Global FM Pukul 08.00 - 09.30 wita.
Hubungi telepon 0361-7400391. Hubungi telepon (0361) 819446 / 081337032965
Terlibat Balapan Liar, Puluhan ABG Diamankan
Bali Post/ist
Kasus Covid-19 Menurun, Pariwisata Bangkit
Bali Post/asa
BARANG BUKTI - Jaksa memperlihatkan barang bukti saat sidang secara virtual.
Topik : arahkan pengangguran jadi pekerja mandiri
KASUS Covid-19 belakangan meningkat. Hal ini berdampak pula pada kondisi pariwisata Bali yang tidak tentu arah. Bali bangkit, pariwisata bangkit telah digaungkan, namun katakata itu hanya sebagai pelipur lara, jika tidak benarbenar bergerak ke arah yang lebih baik. Rektor Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional Made Sudjana mengatakan, syarat utama untuk Bali bangkit dan pariwisata bangkit adalah turunnya kasus Covid-19 agar kepercayaan masyarakat dunia kembali pulih. ‘’Mau tidak mau, kasusnya harus ditekan, baru akan timbul kepercayaan orang–orang yang biasa
berwisata maupun wisatawan dari luar negeri bahwa di Bali ini kasusnya sudah menurun,’’ u n g kapnya s a a t wawan c a r a dalam acara Bali Post Talk, belum lama ini. Jika kasusnya terus naik seperti yang terjadi belakangan ini, masyarakat akan takut datang ke Bali. Bahkan jangankan orang luar, orang lokal Bali sendiri pun tidak berani bepergian. Oleh karena itu, pengendalian Covid-19 harus dijaga semua pihak. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat. Masyarakat harus tersosialisasi dengan baik sampai ke desa-desa. Ma-
syarakat yang berkecimpung di pertanian, perdagangan dan berbagai bidang l a i n harus aware t e r hadap pengendalian Covid-19. Jika pandemi ini telah berhasil dikendalikan, Bali pun kembali harus menerima kenyataan bahwa pariwisata bisa saja tidak segera pulih. Memang ada beberapa pandangan terhadap masa depan pariwisata Bali pascaCovid-19. Yaitu Covid-19 yang telah membuat daya beli masyarakat seluruh dunia menurun, kebutuhan akan pariwisata yang merupakan kebutuhan tersier menjadi nomor kesekian untuk dipenuhi. Orang akan
cenderung memenuhi kebutuhan dasarnya terlebih dahulu. Namun ada juga pandangan pariwisata Bali akan cepat pulih karena pandemi yang telah membuat orang tertahan selama beberapa bulan, akan merindukan datang ke Bali. ‘’Kita susah memprediksi, namun kita berharap opsi kedua yang akan terjadi yaitu kerinduan akan Bali akan membuat masyarakat dunia datang ke Bali,’’ ujarnya. Tidak bisa dimungkiri pariwisata telah memengaruhi semua aspek kehidupan di Bali. Dampak pariwisata sangat luar biasa karena efek yang diberikan sangat kompleks, sehingga bisa memengaruhi semua lapisan masyarakat. ‘’Jadi kalau pariwisata bergerak, semua bidang ekonomi akan bergerak. Pedagang sayur, buah, ikan, daging, semuanya akan bisa menerima dampak dari pariwisata. Dengan kejadian seperti ini, maka dampaknya juga akan terasa di seluruh lini masyarakat,’’ ujarnya.
Dalam masa pandemi ini, di mana lapangan usaha di bidang pariwisata tidak bisa bergerak, maka di situlah kesempatan Bali untuk berbenah. Dengan berkurangnya aktivitas di objek wisata, hotel, restoran, menjadi kesempatan untuk berbenah, baik dari sisi fasilitas maupun SDM yang mengacu ke new normal. ‘’Kita tidak boleh berkecil hati. Kita harus tetap semangat untuk mempersiapkan segala sesuatu manakala pariwisata bangkit. Segala sesuatu yang terkait dengan pariwisata harus kita benahi, sehingga pada saat pariwisata pulih, kita sudah siap kembali melayani tamu– tamu kita,’’ ujarnya. Sementara semua elemen pariwisata berbendah, pertanian juga harus didorong maju agar hasil pertanian yang dibutuhkan nantinya oleh pariwisata dapat meningkat kualitasnya. Selain itu, produksi petani di Bali juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pariwisata nantinya. (may)
Perintis : K.Nadha, Pemimpin Umum: ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dira Arsana Redaktur Pelaksana : Made Sueca, Nyoman Winata Redaktur Eksekutif: Parwata Sekretaris Redaksi: Diah Dewi Redaksi: Daniel Fajry, Mawa, Subrata, Giriana Saputra, Wayan Sumatika Anggota Redaksi Denpasar: Asmara Putra, Dedy Sumartana, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Rindra, Ngurah Kertanegara, Made Miasa, Agung Dharmada, Maya, Ketut Winata, Suka Adnyana. Bangli: IA Swasrina, Buleleng: Mudiarta. Gianyar: Manik Astajaya. Karangasem: Eka Parananda, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, NTB: Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani. Surabaya: Bambang Wiliarto Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257. Manajer Percetakan: Tri Iriana, Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan : Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, Minggu s.d. Jumat Rp 49.500,- per baris, Sabtu Rp 64.350,- per baris Iklan Umum: < 100 mmk Rp 50.000 per mmk, >100 mmk Rp 55.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp 40.000 per mmk. Advertorial Rp 25.000 per mmk. Iklan Warna: 2 warna Rp 55.000, 4 warna Rp 75.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 18.00. Alamat Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl.Kepundung 67A Denpasar 80232 Tel: 225764, Facsimile: 227418. Harga Langganan: Rp 90.000 sebulan, Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 4.000. Terbit 7 kali seminggu. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit: PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post. WARTAWAN BALI POST SELALU MEMBAWA TANDA PENGENAL, DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA/MEMINTA APA PUN DARI NARA SUMBER
Sabtu Kliwon, 26 September 2020
Petani di Subak Munggu Berharap JUT Mangupura (Bali Post) Petani di Subak Munggu, Desa Munggu, Kuta Utara, mengeluhkan susah membawa hasil sawah saat panen raya. Hal ini lantaran akses jalan kurang lebar, sehingga menyulitkan petani membawa hasil panen. Mereka berharap pemerintah setempat mewujudkan Jalan Usaha Tani (JUT) yang nantinya digunakan mengangkut hasil panen. Sejatinya sudah ada akses jalan, namun kecil dan susah diakses petani dari Banjar Sedahan, Desa Munggu. Makanya subak menganggap perlu ada JUT yang lebih lebar dan mudah untuk akses jalan para petani. Menyikapi hal tersebut, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengatakan JUT yang diusulkan warga setempat akan segera dibangun. Sebab, subak di Munggu sudah
menjadi lahan berkelanjutan yang luasnya kurang lebih 200 hektar. ‘’Jalan usaha tani akan dibuat menggunakan beton precast, sehingga luas jalan tetap. Dengan begitu petani bisa melakukan panen raya,’’ ungkapnya, belum lama ini. Kendati demikian, pejabat asal Desa Pelaga, Petang ini menegaskan, jangan sampai adanya JUT justru dimanfaatkan untuk alih fungsi lahan pertanian. ‘’Kami ingatkan jika ada Jalan Usaha Tani, kami tidak menginginkan adanya pembangunan atau digunakan menjadi jalan perumahan,’’ tegasnya. Pihaknya juga minta klian subak setempat menyatukan persepsi untuk membangun JUT di areal persawahan tersebut. Selain itu, klian subak dan yang lainnya disarankan berkoordinasi dengan Dinas PUPR. ‘’Kami minta ada ke-
sepakatan masyarakat. Kalau sudah disepakati baru kita bangun, agar pembangunannya tidak bermasalah,’’ katanya. Terkait kapan akan direalisasikan JUT tersebut, Giri Prasta mengatakan secepatnya. Bahkan, proyek ini akan menjadi prioritas. ‘’Kalau semua setuju dan tidak ada masalah, tahun 2021 akan bisa direalisasikan,’’ tegasnya. Menurutnya, di Munggu yang akan dijadikan tampak depan adalah aliran sungai, sehingga masyarakat dilarang membuang sampah sembarangan. Untuk membersihkan saluran sungai, dari hulu sampai hilir harus ada penangkap sampah. ‘’Kami turun dengan masyarakat untuk memperbaiki saluran irigasi yang ada. Sementara sungai ini ada pendangkalan, jadi perlu dibersihkan,’’ pungkasnya. (kmb27)
Operasi Prokes 20 Pelanggar Terjaring
Mangupura (Bali Post) Tim gabungan personel Polri, TNI, Dishub, Satpol PP, BPBD dan Imigrasi melaksanakan operasi protokol kesehatan (prokes) terutama masker di wilayah Kuta, Kamis (24/9) lalu. Tiga lokasi yang disasar, yaitu areal Patung Kuda, Pasar Kuta dan Beach Walk. Alhasil 20 pelanggar terjaring, termasuk empat WNA. Mereka disanksi menyapu, mengucapkan Pancasila dan menyanyikan lagu ‘’Indonesia Raya’’.
Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi mengatakan, Operasi Yustisi tersebut dilaksanakan pukul 18.00-20.30 Wita. Tujuannya mendukung penegakan hukum terkait prokes dalam hal mencegah terjadinya penambahan kasus penularan dan penyebaran Covid-19, khususnya di Kuta. ‘’Kami amankan masyarakat yang tidak menggunakan masker. Mereka diberi sanksi sosial menyapu, mengucapkan Pancasila dan menyanyikan ‘Indonesia Raya’.
Bali Post/ist
PROKES - Pelanggar prokes disanksi menyapu di wilayah Kuta.
Sebanyak 20 orang terjaring,’’ ujarnya, Jumat (25/9) kemarin. Di areal Patung Kuda, Tuban, diamankan tiga pelanggar termasuk warga Jepang berinisial Ms karena tidak memakai masker. Di Pasar Kuta terjaring delapan pelanggar yang tidak menggunakan masker. Di Beach Walk Pantai Kuta diamankan enam pelanggar termasuk tiga WNA. Turis asal Amerika berinisial Nc dan Jo asal Kanada tidak menggunakan masker dengan benar, sedangkan Fl asal Rusia tidak bawa masker. Sementara saat petugas keliling diamankan tiga pelanggar. Sebanyak 106 personel dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Operasi Yustisi penegakan hukum prokes juga dilakukan Polsek Mengwi bersama instansi terkait. Kapolsek Mengwi Kompol I Gede Eka Putra Astawa melalui Kanit Patroli AKP I Ketut Geniawan menjelaskan, pihaknya melakukan patroli dengan anggota Satpol PP Badung. Sasarannya kantor perbankan, pertokoan serta pasar tradisional dan pasar modern. Sanksi yang diberikan kepada pelanggar mulai dari teguran, tindakan pencatatan, hingga tindakan pisiks berupa scoth jump, push-up dan menyapu di sekitar lokasi. (kmb36)
Astra Motor Bali dan Polda Gelar Edukasi ’’Safety Riding’’ MELAKUKAN edukasi safety riding di tengah kondisi menjalankan adaptasi kebiasaan baru, menjadi tantangan tersendiri bagi Astra Motor Bali selaku main dealer sepeda motor Honda wilayah Bali untuk selalu menyosialisasikan kampanye berkendara yang baik dan benar di jalan raya. Memanfaatkan media digital, aktivitas safety riding dilakukan secara rutin dengan cara seminar online atau webinar. Rabu (23/9) lalu, Astra Motor Bali berkolaborasi dengan Polda Bali menggelar webinar safety riding untuk mahasiswa/i dari ITB Stikom Bali. Diikuti 44 peserta, edukasi safety riding diawali pemaparan kondisi penyebab kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang salah satunya karena tidak menggunakan helm saat menggunakan motor yang diterangkan oleh Kasi Manajemen Operasional Rekayasa Subdit Kamsel Ditlantas Polda Bali Anak Agung Gde Oka. Disampaikannya, saat ini masyarakat sudah mulai padat melakukan aktivitas guna memenuhi kebutuhannya. Alat transportasi dan ruang lalu lintas menjadi perhatian utama karena diperlukan lalu lintas yang nyaman dan aman saat
masyarakat berkendara sebagai salah satu upaya menekan angka kecelakaan. Memelihara keamanan, ketertiban dan membangun budaya sadar diri berlalulintas yang tertib menjadi concern utama dan diharapkan masyarakat mulai menjalankannya. Misalnya melakukan pengecekan fisik kendaraan, STNK, kelengkapan berkendara dan tidak dalam pengaruh alkohol. ‘’Hal ini penting dilakukan oleh siapa pun yang akan berkendara menggunakan motor. Menggunakan masker saat ini adalah hal wajib sesuai protokol kesehatan. Kami berharap masyarakat terutama mahasiswa konsisten memekai helm dan menggunakan masker saat keluar rumah dengan sepeda motor. Jangan dibalik, menggunakan masker tapi tidak memakai helm. Keduanya sama-sama penting untuk keselamatan dan kesehatan,’’ ungkap Gde Oka. Tim Safety Riding Astra Motor Bali yang dipandu oleh Yosept Klaudius dalam materinya menyatakan, jika membahas safety riding tentunya berhubungan dengan kecelakaan lalu lintas. Penyebab utama kecelakaan dominan faktor manusia karena kurangnya
pengetahuan berkendara yang tepat, teknik berkendara, kondisi fisik dan emosional. ‘’Selama berkendara di jalan raya selain faktor manusia, perlu juga memperhatikan aspek lingkungan yaitu kondisi jalan, cuaca dan pengguna jalan lain. Sementara dari sisi berkendara di antaranya perawatan yang kurang baik dan modifikasi berlebihan/ tidak tepat,’’ paparnya. Menurut Safety Riding & Community Promotion Astra Motor Bali Ngurah Iswahyudi, webinar kali ini menyasar mahasiswa sebagai salah satu user yang aktif di jalan raya. Diharapkan dengan konsisten melakukan edukasi dan sosialisasi safety riding dapat mematangkan keterampilan peserta dalam mengendarai motor secara aman untuk diri sendiri dan orang lain. ‘’Tajuk yang diangkat pada webinar kali ini adalah Sarjana #Cari_Aman serta Helm & Masker Melindungimu. Kami berharap dapat menambah pengetahuan dan etika berkendara yang benar, karena penyebab kecelakaan lebih besar akibat perilaku berkendara yang kurang tepat dan disiplin selama berkendara,’’ paparnya. (bns)
WEBINAR - Astra Motor Bali berkolaborasi dengan Polda Bali menggelar webinar safety riding untuk mahasiswa.
PANEN – Seorang petani di Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, memanen bunga pacah.
Bali Post/kmb27
Harga Melonjak Petani Bunga Sumringah
Mangupura (Bali Post) -
Petani bunga di Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, Badung, mendapat berkah hari raya Kuningan. Mereka sumringah lantaran hasil panennya disertai lonjakan harga. ‘’Bunga pacah (pacar - red) yang banyak diminati masyarakat harganya sampai Rp 40 ribu per kilogram. Sebelum hari raya Kuningan ini, harganya per kilo Rp 35 ribu,’’ ujar salah seorang petani bunga, Ni Made Murdani (40), saat ditemui di kebunnya, Jumat (25/9) kemarin. Petani bunga pacah asal Banjar Bantas, Desa Sibang Gede itu mengungkapkan, harga bunga pada hari raya Galungan tidak sama dengan hari raya Kuningan. Saat Galungan harga bunga lebih murah yakni di angka Rp 25 sampai Rp 30 ribu per kilo-
gram. ‘’Ini saya jual langsung ke Pasar Mengwi dan Pasar Sibang Gede,’’ jelasnya. Ia meyakini usai Kuningan harga bunga akan menurun. ‘’Sudah biasa itu, pak. Biasanya usai hari raya harga bunga menurun. Bahkan, bisa mencapai Rp 15 ribu per kilo,’’ ungkapnya. Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19, banyak masyarakat di wilayah Desa Sibang Gede menanam bunga pacah. Sebab, dapat dipetik setiap hari, sehingga dipastikan bisa menghasilkan uang setiap hari pula. ‘’Biasanya kan hanya beberapa
yang menanam bunga di sini, namun kini banyak lahan pertanian ditanami bunga pacah. Bahkan, tiga bulan sudah bisa panen langsung,’’ jelasnya. Dimintai konfirmasi terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung I Made Widiana membenarkan harga sejumlah komoditas mengalami kenaikan menjelang Galungan. Kendati begitu, kenaikannya tidak menimbulkan gejolak di pasaran. Masih batas normal. Itu pun dikarenakan permintaan pasar yang melonjak dibandingkan ket-
ersediaan barang,’’ ujarnya. Pihaknya tidak melaksanakan sidak harga kebutuhan pokok guna mengurangi adanya kontak langsung dengan pedagang. ‘’Kami tidak menurunkan tim untuk memantau harga karena pandemi Covid-19. Namun, kami telah bekerja sama dengan pihak pengelola pasar agar tiap hari melaporkan pergerakan harga barang,’’ jelasnya. Widiana juga mengakui hingga kini belum menemukan adanya indikasi penimbunan barang yang mengakibatkan lonjakan harga. ‘’Kami belum menemukan adanya indikasi penimbunan. Jika ada tentunya akan kami proses sesuai aturan,’’ tegasnya. (kmb27)
Tim Gabungan Incar Pelaku Trek-trekan Mangupura (Bali Post) Polresta Denpasar memberi perhatian serius terkait aksi trek-trekan di Jalan Sunset Road, Kuta, Badung. Menyikapi kondisi tersebut, Polresta dalam hal ini Satlantas mengincar pelakunya, melakukan tindakan tegas serta penanganannya melibatkan Satreskrim dan Satintelkam. ‘’Untuk upaya penjagaan, kami melaksanakan stasioner kepada personel di wilayah tersebut. Untuk pencegahan, kami tempatkan personel di lokasi-lokasi terjadinya penyalahgunaan jalan,’’ ujar Kasatlantas Polresta Denpasar AKP Adi Sulistyo Utomo di sela-sela syukuran Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-65 yang dilaksanakan sederhana dan berpedoman protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di Mapolreta Denpasar, beberapa hari lalu. Sementara untuk penindakan, pihaknya bekerja sama dengan anggota Satintelkam dan Satreskrim. ‘’Selama ini kan kucing-kucingan. Tapi jika melibatkan anggota intel dan reserse bisa membuat dampak yang lebih besar serta mempunyai efek jera,’’ katanya. Mantan Kasatlantas Polres Buleleng ini mengimbau masyarakat ikut serta mengurangi angka kecelakaan. Jangan terburuburu mengendarai kendara-
Bali Post/kmb36
SYUKURAN - Kasatlantas Polresta Denpasar AKP Adi Sulistyo Utomo saat syukuran Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-65. an karena kecepatan masih mempunyai dampak berbeda. pemerintah dalam memutus menjadi faktor utama penye- Hasil kajian, helm dan masker rantai penyebaran Covid-19 bab lakalantas. ‘’Kami juga bisa dipakai secara bersama- dan kegiatan sosial kepada memantau mulai ada yang sama pandemi bisa menular masyarakat. mabuk saat berkendara. melalui udara. ‘’Kita masih mengalami Oleh karena itu, kami imbau AKP Adi juga membacakan p a n d e m i C o v i d - 1 9 y a n g agar saling mengingatkan,’’ sambutan Kepala Korps Lalu angkanya terus meningungkapnya. Lintas (Kakorlantas) Polri kat. Jadi, perintah dari Menurut mantan Waka- Inspektur Jenderal Pol. Is- pusat yaitu Kakorlantas polsek Denpasar Selatan ini, tiono yang pada intinya untuk agar pelaksanaan syukuran saat pandemi Covid-19, peng- menjalankan tugas dalam Hari Lalu Lintas Bhayangendara sepeda motor lebih taat fungsi kepolisian, Polantas kara ke-65 secara sederhana memakai masker ketimbang harus semakin baik. Polan- dan dengan jumlah peserta helm. Padahal helm dan mask- tas juga dituntut melakukan yang terbatas,’’ pungkaser sama-sama penting, namun kegiatan yang mendukung nya. (kmb36)
Oktober, Bali Masuki Peralihan Musim Hujan
Mangupura (Bali Post) – Tidak lama lagi Bali akan memasuki masa peralihan musim dari kemarau ke hujan. Secara umum pada 15 Zona Musim (ZOM) di Bali, awal musim hujan 2020/2021 diperkirakan terjadi November 2020 mendatang. Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman mengatakan, daerah yang paling cepat memasuki musim hujan adalah Bali bagian tengah. Sementara daerah yang paling terakhir adalah Bali bagian utara. ‘’Saat ini beberapa daerah khususnya di bagian utara Bali belum mendapatkan hujan lebih dari 30 hari. Sementara di Bali bagian barat, tengah dan selatan terpantau beberapa daerah mengalami hujan. Hal ini bukan berarti Bali sudah memasuki musim hujan. Ada beberapa fenomena meteorologis regional yang berkontribusi dalam pembentukan awan-awan hujan di
Indonesia, termasuk di Bali. Jadi, saat ini Bali masih berada di musim kemarau, tercermin dari masih konsisten dan kuatnya angin timuran,’’ katanya, belum lama ini. Dijelaskannya, Karangasem bagian tengah adalah 1 ZOM wilayah Bali yang pertama kali akan memasuki musim hujan yaitu pada dasarian III Oktober. Berikutnya pada November dasarian IIII. Awal musim hujan terjadi pada 10 ZOM meliputi Jembrana, Buleleng bagian utara, Tabanan, Badung, Gianyar, Bangli, Klungkung, Karangasem bagian selatan dan Kota Denpasar. Empat ZOM sisanya meliputi wilayah Buleleng bagian barat dan timur, Karangasem bagian utara dan timur, serta Nusa Penida, awal musim hujan diprediksi terjadi pada Desember dasarian I-III. ‘’Dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode 1981-2010, maka 1 ZOM diprakirakan sama dengan rata-ratanya, sedangkan 14 ZOM lainnya diprakirakan mundur
(lebih lambat) dari rata-ratanya,’’ ucapnya. Puncak musim hujan 9 ZOM di Bali diprakirakan terjadi pada Januari 2021. Sementara 6 ZOM sisanya diprakirakan terjadi pada Februari 2021. Menurut Iman, sifat hujan ada 13 ZOM yang terbilang normal, yakni Jembrana bagian barat dan selatan, Buleleng bagian barat, Tabanan, Bangli, Gianyar, Badung, Karangasem bagian timur dan selatan, Klungkung, Kota Denpasar, serta Nusa Penida. Satu ZOM meliputi Karangasem bagian tengah diprakirakan bersifat bawah normal dan 1 ZOM lainnya yang meliputi Buleleng atau Jembrana bagian utara diprakirakan bersifat atas normal. ‘’Pada Oktober, Bali akan mulai memasuki masa peralihan ke musim hujan. Imbauan kami, di masa peralihan nanti masyarakat harus waspada terhadap bencana angin kencang dan hujan petir, karena potensi tinggi pertumbuhan awan-awan Cumulonimbus,’’ tambahnya. (kmb23)
Sabtu Kliwon, 26 September 2020
’’Pujawali Jelih’’ Pura Tanah Lot pada 30 September Panitia Batasi ’’Pamedek’’, Siagakan 45 Pecalang Tabanan (Bali Post) Pujawali di Pura Luhur Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, akan berlangsung 30 September mendatang. Panitia Pangemong Pura Luhur Tanah Lot minta pamedek yang akan tangkil (sembahyang) tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes). Mengantisipasi kemungkinan kerumunan, panitia akan memberlakukan pembatasan jumlah umat yang masuk ke areal kawasan Luhur Pura Tanah Lot dan di luar kawasan pura. Untuk mengawasi penerapan prokes, panitia menyiagakan 45 orang pecalang ditambah personel dari manajemen DTW Tanah Lot dibantu anggota TNI/Polri. Ketua I Panitia Pangemong Pura Luhur Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, saat dimintai konfirmasinya, Jumat (25/9) kemarin, menjelaskan pihaknya tidak bisa melarang umat Hindu yang ingin tangkil ke Pura Dang Kahyangan. Hanya, mengingat situasi pandemi Bali Post/dok
SEBELUM PANDEMI - Suasana pujawali Pura Tanah Lot sebelum Covid-19 mewabah di Indonesia.
Pembangunan Pabrik B3 di Tegalbadeng Barat
Warga Penyanding Tak Setuju
badeng Barat. Makanya hasil jajak pendapat juga meliputi warga Desa Pengambengan. Pihaknya sudah menyampai-
kan pendapat puluhan warga itu ke pihak konsultan melalui telepon. Dikatakannya, perusahaan ini tidak sama dengan investor yang mengincar lokasi di Pengambengan. Sebelum di Pengambengan, perusahaan ini sudah datang dan melakukan tatap muka dengan sejumlah warga sekitar di kantor desa. ‘’Kami tidak tahu prosesnya sampai mana, tetapi dari informasi banyak aspek yang harus dipenuhi. Baik itu dampak lingkungan sekitar maupun masyarakat penyanding. Radiusnya sampai ke Pengambengan. Sebanyak 90 persen (warga penyanding) tidak setuju,’’ ungkap Sudiana. Data di Dinas LH Kabupaten Jembrana, lima perusahaan pengolahan limbah medis yang melirik membangun pabrik di Bumi Makepung. Lokasi yang dilirik adalah Pengambengan, Tegalbadeng dan Cupel. Namun, baru beberapa perusahaan yang sudah melakukan proses analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dari Kementerian LH. (kmb26)
Kecamatan Mendoyo, Kamis (24/9). Acara sempat mengalami gangguan teknis suara. Gangguan teknis terjadi setelah peserta menyanyikan lagu ‘’Indonesia Raya’’. Alhasil, tim sukses kedua paslon dan pihak terbatas yang menyaksikan hanya bisa melihat gambar di layar televisi. Hingga pengundian nomor urut dilakukan, tidak ada suara yang terdengar alias siaran bisu. Paslon I Made Kembang Hartawan - I Ketut Sugiasa (Bangsa) yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Hanura mendapat nomor urut 1, sedangkan paslon I Nengah Tamba - I Gede Ngurah Patriana Krisna (Tepat) yang diusung Partai Demokrat, Golkar, Gerindra, PPP dan PKB memperoleh nomor urut 2. Pengundian nomor urut ini
merupakan tahapan setelah KPU Jembrana menetapkan dua paslon, Rabu (23/9) lalu. Protokol kesehatan yang diterapkan KPU Jembrana mengharuskan pelaksanaan pengundian nomor urut paslon dilakukan tertutup dengan jumlah orang terbatas. Dalam ruangan pengundian, masingmasing paket hanya boleh diwakili tiga orang, yaitu paslon dan satu orang penghubung (LO). Tim sukses berikut pasangan (istri) paslon melihat pengundian nomor urut melalui layar televisi yang berada di ruang bawah. Awak media yang menunggu momen tersebut juga ditempatkan di ruangan ini dan jumlahnya dibatasi. Kursi-kursi disiapkan dengan jarak mengikuti prokes. (kmb26)
Negara (Bali Post) – Investor masih berupaya mendirikan pabrik pengolahan limbah medis atau B3 (bahan beracun dan berbahaya) di wilayah Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Setelah di Desa Pengambengan menuai protes warga dan saat ini masih dalam proses di Kementerian Lingkungan Hidup (LH), investor lain melirik mendirikan pabrik serupa di Desa Tegalbadeng Barat. Sejumlah warga di sekitar lokasi sudah dimintai pendapat sejak Agustus lalu. Informasi yang dihimpun, mayoritas warga di sekitar lokasi (masuk radius) menyatakan tidak setuju. Bahkan, puluhan warga membubuhkan langsung ke dalam lembar jajak pendapat yang diterimanya. Ketidaksetujuan warga ini alasannya beragam. Mulai dari polusi udara hingga berbahaya bagi kesehatan. ‘’Ada sebendel lembar jajak pendapat yang mayoritas tidak setuju,’’ ujar Perbekel Tegabadeng Timur I Made Sudiana ketika dimintai konfirmasinya, belum lama ini. Menurut Sudiana, salah satu perusahaan memang berencana mendirikan pabrik pengolahan limbah medis di desanya. Bahkan, lebih awal
dibandingkan yang di Pengambengan. Upaya itu sempat mereda cukup lama, tetapi belakangan muncul kembali setelah konsultan perusahaan ini datang untuk meminta persetujuan dari warga sekitar. ‘’Banyak ketentuan yang harus dipenuhi, termasuk persetujuan dari warga. Tapi mayoritas warga menyatakan tidak setuju. Itu tertuang dalam lembaran pendapat tertulis yang mereka tanda tangani,’’ terangnya. Radius areal pabrik itu juga masuk wilayah Desa Pengambengan yang berbatasan langsung dengan Desa Tegal-
Bali Post/ist
I Made Sudiana
Pengundian Nomor Urut Paslon Sempat Alami Gangguan Teknis
Bali Post/kmb26
MENONTON - Sejumlah tim parpol pengusung beserta istri paslon menonton siaran langsung pengundian nomor urut cabup dan cawabup Jembrana di Rest Area Rambut Siwi. Negara (Bali Post) KPU Kabupaten Jembrana menggelar pengundian nomor urut pasangan calon
(paslon) Bupati dan Wakil Bupati (cabup dan cawabup) Jembrana di Rest Area Rambut Siwi, Yehembang Kangin,
Covid-19 saat ini, pihaknya lebih menekankan pada disiplin pelaksanaan prokes serta melakukan pembatasan jumlah pamedek yang masuk ke areal pura. Apalagi pujawali kali ini merupakan Pujawali Jelih atau dengan sarana upakara yang lebih besar dan lengkap. Pujawali akan di-puput Ida Pedanda dari Geria Pejaten dan turut hadir sebagai penyaksi yakni Tjokorda Anglurah Tabanan dan Puri Kediri. ‘’Pujawali Jelih ini dilaksanakan setelah dua kali pelaksanaan pujawali biasa yang di-puput oleh Jro Mangku Pura Tanah Lot. Panitia akan membatasi jumlah pamedek dan panitia yang berada di areal kawasan pura. Di Luhur Pura Tanah Lot maksimal 50 orang, sedangkan di kawasan luar areal maksimal 60 orang. Pujawali hanya berlangsung satu hari. Ida Batara masineb pada Kamis, 1 Oktober 2020,’’ terangnya. Toya Adnyana mengharapkan penerapan jaga jarak untuk protokol kesehatan bisa dipenuhi oleh pa-
medek di bawah pengawasan pecalang. Selain itu, petugas DTW akan terus memberikan informasi terkait imbauan tersebut. Oleh karena berada di tengah laut, agar bisa menghaturkan sembah, pamedek harus datang saat air surut. Oleh karena itu, Panitia Pangemong Pura Luhur Tanah Lot juga menginformasikan pasang-surut air laut selama berlangsungnya pujawali untuk umat Hindu yang akan pedek tangkil. Pada Rabu (30/9) nanti, air laut surut terjadi pada pukul 02.00 hingga 06.00 dan pukul 13.00 hingga 19.00 Wita. Pasang terjadi pada pukul 07.00 hingga 12.00 dan pukul 20.00 hingga 23.00. Pada Kamis (1/10), surut pada pukul 03.00 hingga 07.00 dan pukul 14.00 sampai 20.00. Pasang pukul 08.00 sampai 13.00 dan pukul 21.00 hingga 24.00. ‘’Bila air laut pasang, persembahyangan dapat dilaksanakan di Palinggih Pengayatan (Madya Mandala). Informasi pasang-surut air laut bisa juga dilihat pada www.INDOSURF.COM.AU,’’ tambahnya. (kmb28)
Disdik Tabanan Evaluasi Belajar Kelompok Kelas Rendah Tabanan (Bali Post) pok kelas rendah, 65 persen sekolah telah Masih tingginya kasus terkonfirmasi posi- melaksanakan. Sementara 35 persen sisanya tif Covid-19 di wilayah Kabupaten Tabanan masih ada orangtua siswa yang tidak mengizmembuat Dinas Pendidikan merasa perlu men- inkan rumahnya untuk tempat pembelajaran gevaluasi kembali program belajar kelompok kelompok. Mereka yang tidak menerapkan yang sebelumnya diterapkan bagi kelas rendah belajar kelompok tetap melaksanakan pembe(siswa kelas I, II dan III SD). Jika usai hari lajaran online. ‘’Selain kelas rendah, ada juga raya Kuningan Kabupaten Tabanan masiswa kelas IV, V dan VI yang terapkan sih masuk zona merah, belajar kelompok. Kami berikan izin program pembelajasepanjang itu menerapkan protokol ran kelompok kesehatan,’’ beber Nyoman Putra. tersebut akan Di sisi lain, Dinas Pendidikan dihentikan. Tabanan belum membolehkan Kepala sekolah melaksanakan pembelaDinas Pendidijaran tatap muka. Selain karena kan Tabanan I Tabanan masih zona merah, Nyoman Putra menpimpinan belum mengizinkan gungkapkan, saat untuk melakukan pembelajaini siswa masih libur ran tatap muka. ‘’Rancangan hari raya Galungan pembelajaran tatap muka dan Kuningan. Apasudah siap. Tinggal menunggu bila usai liburan Kuninperintah pimpinan,’’ ucapnya. gan masih zona merah, (kmb28) pembelajaran kelompok dihentikan sementara. ‘’Ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya klaster dari kelompok belajar. Usai hari raya akan kami evaluasi lagi,’’ tegasnya, belum lama ini. Dinas Pendidikan Tabanan menerapkan pemberlakuan belajar kelompok bagi kelas rendah untuk memaksimalkan pembelajaran. Ini dikarenakan pembelajaran secara online untuk kelas rendah dinilai tidak efektif, sehingga dirancang belajar kelompok yang jumlahnya tetap dibatasi hanya tujuh orang. Bali Post/kmb28 Selama pemI Nyoman Putra belajaran kelom-
Tradisi ’’Masuryak’’ Hanya Dilakukan di Sanggah Gede Tabanan (Bali Post) Tingginya angka kasus positif Covid-19 di wilayah Kabupaten Tabanan membuat tradisi masuryak di Desa Adat Bongan, Kecamatan Tabanan, kali ini hanya dilakukan secara internal di lingkungan keluarga besar. Bahkan, jika enam bulan lalu tradisi ini masih dirayakan dengan penuh suka cita di areal depan rumah warga, kini krama hanya bisa melakukan tradisi tersebut di Sanggah Gede masing-masing. Klian Adat Banjar Bongan Gede Komang Suparman menyampaikan pembatasan kegiatan tradisi masuryak hanya di lingkungan internal keluarga sesuai anjuran pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran Co-
vid-19, mengingat kasusnya terus mengalami peningkatan. Meski ada rasa berbeda dalam tradisi masuryak kali ini yang tidak lagi diwarnai suka cita bersama seperti enam bulan lalu, pihaknya tetap yakin hal ini tidak mengurangi makna tradisi masuryak itu sendiri. ‘’Saya kira tidak akan mengurangi makna. Karena usai masuryak di merajan tetap melakukan upakara di lebuh dibarengi simbolis masuryak, tetapi tidak semeriah sebelumnya. Untuk keselamatan bersama, kami tetap ikuti anjuran pemerintah,’’ ucapnya, Jumat (25/9) kemarin. Terkait tradisi masuryak yang hanya boleh dilakukan di Sanggah Gede masingmasing, sudah disampaikan ke krama lima hari sebe-
lum Kuningan, baik lewat pengeras suara, melalui seluruh klian tempek maupun media sosial. ‘’Permakluman untuk kebaikan dan keselamatan bersama. Semua berharap enam bulan lagi kondisi akan lebih baik, angka kasus menurun sehingga bisa kembali melaksanakan tradisi masuryak dengan suka cita dan meriah seperti sebelumnya,’’ terang Suparman. Di sisi lain, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Tabanan kembali melaporkan adanya tambahan pasien terkonfirmasi positif baru sebanyak 14 orang dan tiga pasien dinyatakan sembuh. Menurut Juru Bicara GTPP Tabanan I Putu Dian Setiawan, tiga orang pasien terpapar Covid-19 yang sembuh sebelum-
nya diisolasi di BRSUD Tabanan, RS Bali Mandara dan melakukan isolasi mandiri. Pasien yang dinyatakan sembuh ini berasal dari Desa Pupuan, Desa Bantiran dan Desa Delod Peken. Sementara 14 orang yang terpapar Covid-19 per Jumat (25/9) sudah diisolasi Hotel I (1 orang), RSUD Buleleng (1 orang), BRSUD Tabanan (1 orang), Wisma Bima (1 orang), Bapelkesmas (1 orang), UPTD RS Nyitdah (3 orang) dan melakukan isolasi mandiri (6 orang). Pasien ini berasal dari Desa Sudimara (2 orang), Desa Banjar Anyar, Desa Pejaten (4 orang), Desa Kesiut, Desa Tua, Desa Cau Belayu, Desa Gadungan, Desa Padangan, Desa Delod Peken dan Desa Peken. (kmb28)
Bali Post/kmb26
KORBAN LAKA LAUT – Petugas mengevakuasi jasad korban kecelakaan (laka) laut yang hilang di perairan Perancak sepekan lalu di Pantai Air Kuning, Kecamatan Jembrana, Rabu (23/9) lalu. Sebelumnya, tim gabungan SAR Jembrana melakukan pencarian selama tujuh hari.
Sabtu Kliwon, 26 September 2020
Gandeng Pihak Swasta
Kabag Umum Serahkan Boga untuk 40 Pemangku Se-Kelurahan Ubud PEMERINTAH Kabupaten Gianyar melalui Bagian Umum Pemkab Gianyar bersinergi dengan Bank BRI dan Bank BPD Bali memberikan Boga (bantuan -red) kepada 40 Pemangku Kahyangan Tiga, Pura Panti dan lainnya se-Kelurahan Ubud, Kamis (24/9). Kegiatan ini diselenggarakan atas instruksi Bupati Gianyar I Made Mahayastra, agar OPD (Organisasi Perangkat Daerah - red) Pemkab Gianyar memberikan bantuan kepada desa binaan masing-masing. Kabag Umum Pemkab Gianyar Gusti Bagus Adi Wicaksana Widya Utama mengatakan, penyerahan boga itu dilakukan secara door to door ke masing-mas-
ing rumah pemangku. Ada 40 pemangku di Kelurahan Ubud yang menerima bantuan ini. ‘’Sasaran kami 40 pemangku se-Kelurahan Ubud. Data itu sesuai yang terdata di Bagian Kesra,’’ jelasnya. Dipilihnya pemangku karena selama pandemi Covid-19 ini, aneka bantuan telah menyentuh masyarakat kategori kurang mampu. ‘’Rasanya kurang pas jika kalangan pemangku tidak dapat perhatian memadai. Mereka juga perlu bantuan,’’ jelasnya memberi alasan. Tidak saja karena pandemi Covid-19, bantuan sembako itu sejatinya rutin dibagikan setiap enam bulan sekali terutama menjelang hari raya
Kuningan. ‘’Enam bulan lalu sasaran kami masyarakat kurang mampu, sekarang pemangku. Jadi ini memang kami programkan secara rutin, mengingat Kelurahan Ubud adalah desa binaan kami,’’ jelasnya. Dengan menggandeng pihak swasta, pejabat yang akrab disapa Bem ini berharap semua elemen masyarakat ikut tergerak membantu warga yang membutuhkan. ‘’Semua elemen, pemerintah swasta dan masyarakat sebaiknya bersama-sama gotong royong saling berbagi. Program ini juga atas instruksi Bupati Gianyar,’’ jelasnya. Adapun jenis boga yang diberikan terdiri dari 20 kilogram
beras, dua liter minyak goreng, gula dan kopi. Salah satu penerima boga, Pemangku Pura Penataran Desa Adat Ubud Jro Mangku Istri Ni Made Gambir menyambut baik bantuan itu. Terlebih di usianya yang sekitar 70 tahun aktivitas Jro Mangku Istri mulai terbatas. ‘’Suksma bantuan ini yang luar biasa ini. Bantuan ini pastinya sangat meringankan beban keluarga kami. Sejak pandemi ini saya hanya berdiam saja di rumah karena faktor usia,’’ jelasnya. Selain itu, Jro Mangku juga dalam kondisi sakit, sehingga harus banyak istirahat. ‘’Dulu biasa buat jaja uli, majejahitan, ngayah ke pura. Tetapi sekarang lebih banyak istirahat,’’ ujarnya. (ad287)
SERAHKAN PAKET SEMBAKO - Penyerahan paket sembako kepada 40 pemangku se-Kelurahan Ubud, Kamis (24/9).
Di Tengah Situasi Pandemi
Pengelola Museum Semarajaya Targetkan Kunjungan Naik BARANG BUKTI - Kabag Ops Polres Gianyar Kompol I Wayan Latra beserta jajaran saat menunjukkan barang bukti curian komplotan pelaku yang beraksi di Desa Saba, Jumat (25/9) kemarin.
Beraksi di Dua Vila Komplotan Maling Dibekuk di Desa Saba Gianyar (Bali Post) Jajaran Sat Reskrim Polres Gianyar membekuk komplotan pelaku pencurian yang menyasar vila di seputaran Desa Saba Kecamatan Blahbatuh. Namun yang ditangkap polisi baru dua pelaku asal Jawa Barat yakni Prilma Subaya (32) dan Cecep Juarsa (28). Sementara itu pelaku lainnya, Andi Baskoro dan seorang pelaku asal NTT, kini menjadi DPO yang masih dalam pencarian polisi. Kabag Ops Polres Gianyar Kompol I Wayan Latra, Jumat (25/9) kemarin mengatakan, komplotan maling ini menyasar dua TKP di Desa Saba Kecamatan Blahbatuh. ‘’Ada empat pelaku, sementara baru dua orang pelaku sudah ditangkap. Dua pelaku lainnya dalam pengejaran tim gabungan Polres Gianyar dan Polda Bali,’’ ungkapnya. Kasat Reskrim Polres Gianyar AKP Deni Septiawan menjelaskan, awalnya para pelaku itu melakukan pencurian pada 13 September 2020, dengan menyasar salah satu akomodasi di Desa Saba. Di lokasi itu, keempat pelaku mencuri sebuah laptop, harddisk CCTV dan uang sebesar Rp 60 juta. Pada TKP kedua masih di Desa Saba, terjadi pada 18 September 2020 sekitar pukul 02.00 Wita. ‘’Di dua lokasi itu, barang-barang
yang hilang antara lain satu unit mobil Daihatsu Ayla, satu unit sepeda motor Yamaha N-Max, satu buah HP, lima keris antik dan beberapa barang berharga,’’ jelasnya. Polisi yang berkoordinasi dengan pihak bank akhirnya mengantongi identitas pelaku melalui rekaman CCTV di ATM. Diperoleh informasi, mobil dan sepeda motor curian itu berada di sebuah kos-kosan di Jalan Tukad Pakerisan, Panjer, Denpasar. Polisi lantas mengecek ke lokasi itu dan ternyata benar kendaraan yang dicuri berada di kos-kosan tersebut. ‘’Tim Opsnal melakukan pemantauan untuk mencari tahu siapa pelaku yang menaruh atau memarkir kendaraan curian tersebut,’’ katanya. Polisi kemudian berhasil menangkap dua pelaku, Prilman Subaya dan Cecep Juarsa, Rabu (23/9) di Jalan Raya Saba, Kecamatan Blahbatuh. ‘’Setelah diinterogasi, kedua pelaku itu mengakui perbuatannya. Mereka mencuri bersama dua rekannya yang ditetapkan sebagai DPO,’’ katanya. Dua pelaku DPO itu adalah Andi Baskoro dan seorang dari NTT. Barang bukti pencurian di dua TKP yang bernilai ratusan juta itu sudah diamankan dari tangan kedua tersangka. (kmb35)
Bupati Suwirta Arahkan Pinjaman ke RSUD dan PDAM Bupati Klungkung Nyoman Suwirta menyambut baik adanya kesempatan melakukan pinjaman, di tengah kondisi ekonomi dan daerah yang belum stabil akibat pandemi Covid-19. Bupati berencana mengarahkan kesempatan melakukan pinjaman itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan RSUD dan PDAM. Lalu sektor apa lagi yang berpeluang mendapat pinjaman itu?
BUPATI Nyoman Suwirta usai rapat teknis rencana pinjaman pemulihan ekonomi nasional di Ruang Rapat Praja Mandala Pemkab Klungkung, Kamis (24/9), mengatakan pinjaman itu diarahkan untuk PDAM, dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan air minum. Khususnya untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dan wisatawan di Kecamatan Nusa Penida, sebagai titik episentrum kawasan pariwisata. Peluang Nusa Penida berkembang potensial itu harus selalu menjadi prioritas untuk menggenjot PAD. Pinjaman ke RSUD itu diarahkan untuk pembangunan gedung baru, dalam rangka memberikan peningkatan pelayanan yang lebih baik di bidang kesehatan. Untuk itu, Bupati Suwirta meminta PDAM Klungkung dan RSUD Klungkung agar bergerak cepat mempersiap-
kan segala persyaratannya. Karena itu diharapkan segera dapat menangkap peluang dari pemerintah pusat itu, dalam mendorong pembangunan di tengah situasi sulit pandemi seperti saat ini. ‘’Saya optimis jika kedua sarana itu dapat bantuan pinjaman, maka tentu dapat menambah PAD dan memberikan kenyamanan serta kesejahteraan,’’ ujar Bupati Suwirta. Rapat lewat video conference ini juga diikuti PT SMI (Sarana Multi Infrakstruktur). Tujuan utamanya, pembangunan sarana air minum dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Klungkung. Nanag, Perwakilan PT SMI, menyampaikan SMI memberikan pembiayaan khusus infrastruktur, yang didirikan untuk menjadi katalis percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Termasuk mendukung skema kerja sama
pemerintah badan usaha. SMI membiayai sepuluh sektor infrastruktur dasar dan enam sektor infrastruktur sosial. Sektor infrastruktur dasar yang dimaksud, antara lain ketenagalistrikan, transportasi, telekomunikasi, rollings stock kereta api, minyak dan gas, energi efisiensi, air minum, jalan dan jembatan, irigasi, dan manajemen air limbah, serta persampahan. Enam sektor infrastruktur sosial yang bisa dibiayai PT SMI itu adalah rumah sakit, infrastruktur pemasyarakatan, infrastruktur pendidikan, infrastruktur kawasan, pasar, dan infrastruktur pariwisata. ‘’Kriteria dalam mendapatkan bantuan dana pinjaman, yakni adanya perencanaan, pengeluaran yang tercatat dengan baik, penyerapan tenaga kerja, penyerapan bahan-bahan lokal, dan dampak sosial ekonomi,’’ katanya. (gik)
VIDEO CONFERENCE - Bupati Suwirta saat mengikuti rapat lewat video conference.
Semarajaya (Bali Post) – Belum ada kepastian kapan pandemi Covid-19 berakhir. Pengelolaan tempattempat bersejarah punya agenda prospektif, sebagaimana Museum Semarajaya, Klungkung. Namun, harapan kunjungan dari siswa dan wisatawan terus saja merosot. Melihat realitas itu, UPT Museum Semarajaya sebagai pengelola ingin memulihkan efektivitas tempat ini, sebagai sarana edukasi proses perjalanan sejarah keberadaan Bumi Serombotan itu. Kepala UPT Museum Semarajaya Cokorda Gde Nala Rukmaja, Jumat (25/9) kemarin, mengakui kunjungan ke museum itu sangat minim. Tahun ini target kunjungannya jelas tidak tercapai, karena pengaruh besar pandemi ini. Padahal pihaknya menargetkan 5.000
orang kunjungan warga ke Museum Semarajaya. Target itu tidak tercapai, karena yang datang ke museum rata-rata satu hingga dua orang lokal setiap harinya. ‘’”Kami ingin memulihkan kembali kunjungan ke museum ini. Target utama kami
siswa SD. Kami ingin memperkenalkan meseum sejak dini, sebagai sarana edukasi,’’ katanya. Sejak pandemi, sudah tidak ada lagi siswa dari semua jenjang berkunjung ke museum. Biasanya, sebelumnya ada saja yang datang mempelajari
KERIS BERSEJARAH - Salah satu koleksi di dalam Museum Semarajaya berupa deretan keris bersejarah.
seluruh benda bersejarah yang menjadi koleksi museum. Wisatawan asing juga sering berkunjung ke museum ini. Kondisi itu berbanding terbalik dari 2019. Bahkan tahun lalu mampu melebihi target kunjungan, sejalan pemberdayaan pengelolaan museum kian membaik. Upaya menumbuhkan minat warga berkunjung ke museum, kata Nala Rukmaja, harus tetap digencarkan lagi. Jika situasi sudah normal, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, agar diselipkan kurikulum berkunjung ke museum. Tujuannya agar generasi muda benar-benar mengetahui histori Klungkung sebagai episentrum kebudayaan Bali. Dan sejarah era keemasan Kerajaan Klungkung pada zamannya. Sebab, Klungkung termasuk daerah yang memiliki nilai historis tinggi. Sejalan harapan itulah, pihak Museum Semarajaya sudah merencanakan menggelar atraksi budaya, untuk menumbuhkan kembali tujuan utama itu. Agenda itu menghabiskan anggaran Dana Alokasi Khusus Rp 600 juta. Atraksi budaya itu digelar 8-12 Oktober 2020. Programnya kegiatan belajar ke museum, pameran keris, dan berbagai lomba seperti lomba melukis wayang Kamasan dan bapang barong. Karena dilaksanakan saat masa pandemi Covid-19, pelaksanaannya sesuai protokol kesehatan. Solusinya, disiarkan langsung melalui streaming Youtube. Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga cukup antusias menyelenggarakan kegiatan ini agar serapan anggaran DAK maksimal, sehingga tahun 2021 bisa dapat bantuan lagi. (kmb31)
Bawaslu Bentuk Pokja Pencegahan Covid-19 Bangli (Bali Post) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bangli membentuk kelompok kerja (pokja) pencegahan Covid-19. Pembentukan pokja ini sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19 pada pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati Bangli tahun 2020. Pokja tersebut bertugas memastikan kepatuhan pemilih, peserta dan penyelenggara pemilu terhadap protokol kesehatan. ‘’Tidak hanya itu. Pokja juga bertugas melakukan sosialisasi secara masif kepada publik untuk terus menjalankan protokol kesehatan dalam setiap tahapan pemilihan bupati dan wakil bupati Bangli,’’” kata Ketua Bawaslu Kabupaten Bangli I Nengah Purna. Pokja itu, kata Purna, terdiri dari enam instansi Bawaslu sendiri diamanatkan sebagai Ketua I, sedangkan dari pihak KPU diamanat-
kan menjadi ketua II. Sedangkan Kapolres, Dandim, Kajari dan Bupati selaku pembina. Dalam tahapan pilkada yang sedang berjalan ini, bilamana Bawaslu menemukan kerumunan masa melebihi 50 orang dalam pelaksanaan kampanye itu, serta mereka tidak mematuhi protokol kesehatan. Seperti tidak memakai masker, sarung tangan, tidak cuci tangan, maka pihaknya akan memberikan teguran secara tertulis. Apabila teguran tertulis itu tidak digubris, maka Bawaslu langsung berkoordinasi dengan kepolisian. ‘’Dengan kepolisian, kami akan melakukan tindakan, membubarkan berdasarkan pengamatan itu,’’ terangnya. (kmb40)
I Nengah Purna
APBD Perubahan Difokuskan Tangani Covid-19 Bangli (Bali Post) DPRD Bangli dan pihak eksekutif sudah menandatangani nota kesepakatan kebijakan umum (KUA) APBD Perubahan serta Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Perubahan Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2020. Disepakati kedua pihak di kantor DPRD Bangli, Kamis (24/9) lalu, tidak ada program baru pada APBD Perubahan tahun ini. Anggaran akan difokuskan untuk penanganan Covid-19. Sebagaimana diungkapkan Wakil Ketua DPRD Bangli Nyoman Budiada, DPRD dan Bupati Bangli telah sepakat tidak merancang kegiatan baru
di APBD Perubahan tahun ini. Anggaran yang sebelumnya sempat dirancang mendanai kegiatan hibah dan bantuan keuangan khusus (BKK) oleh eksekutif, sepakat dialihkan untuk kepentingan penanganan Covid-19. Pada rancangan awal, kata Budiada, pihak eksekutif merencanakan pemberian hibah dan BKK untuk sejumlah instansi dan kelompok masyarakat. Di antaranya ke Majelis Desa Adat (MDA), Perbakin, bantuan untuk kegiatan upacara melaspas di Desa Songan, bantuan Desa Adat Sukawana, dan lainnya. Dengan total nilai Rp 1 miliar lebih.
‘’Bupati akhirnya menyetujui keinginan teman-teman di dewan. Bupati sepakat tidak melaksanakan kegiatan baru di APBD Perubahan karena urusan Covid-19 lebih diprioritaskan. Walaupun terkait kegiatan baru itu tidak ada aturan yang dilanggar,’’ jelasnya. Selain diarahkan penanganan Covid-19, disepakati anggaran yang ada akan diarahkan mendanai sejumlah kegiatan yang sebelumnya terkena refocusing. Salah satunya kegiatan perbaikan jalan. Politisi Golkar itu menambahkan, setelah mendengar penjelasan dari Bupati, dewan setuju dengan rencana bupati
yang akan memberikan uang jasa bagi petugas pemungut retribusi wisata di Kintamani. Sesuai kebijakan Bupati, mulai September hingga Desember, para petugas itu tidak memungut retribusi wisata di Kintamani untuk sementara waktu. Pasalnya, memang pungutan retribusi itu ditiadakan. ‘’Sebenarnya pungutan retribusi itu sudah ada payung hukumnya. Tetapi Kadis dalam rapat sebelumnya tidak bisa menjelaskan secara sempurna. Setelah ada pemahaman dari Bupati, kami akhirnya sepakat menyetujui hal itu,’’ kata Budiada. (kmb40)
Sabtu Kliwon, 26 September 2020
SOSOK Serap Aspirasi Lewat ’’Talkshow’’ SELAMA ini wakil rakyat di DPRD Buleleng sering menerima aspirasi yang disampaikan masyarakat ke gedung dewan itu secara langsung. Selain itu, ada juga aspirasi terungkap saat masa reses, yang memang sudah diagendakan Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Buleleng. Meskipun aspirasi itu masuk ke dewan, namun perlu ada upaya ‘’jemput bola’’ dari para wakil rakyat di Bali Utara, agar aspirasi itu bisa diserap dengan baik. Tidak hanya dari masa pendukungnya sewaktu pemilihan legislatif (pileg) saja, juga masyarakat dari daerah pemilihan (dapil) yang mereka wakili. Memfasilitasi serapan aspirasi untuk para wakil rakyat itu, Sekretariat DPRD Buleleng merencanakan program talkshow melalui media elektronik. Inovasi ini sendiri ditemukan ketika Bagian Pengawasan dan Humas Sekretariat DPRD Buleleng melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Sekretariat DPRD Lumajang, Jawa Timur (Jatim), 24 September 2020 lalu. Kabag Pengawasan Made Supartawan mengatakan, setelah berdiskusi dengan pihak Sekretariat DPRD Lumajang, ternyata model talkshow di media elektronik efektif bagi anggota dewan memperjuangkan aspirasi masyarakatnya. Mantan Camat Busungbiu ini mengatakan pihaknya berencana dalam waktu dekat ini menyusun program talkshow di Sekretariat DPRD Buleleng.Dengan adanya ruang yang sudah disiapkan itu, maka setiap komponen masyarakat bisa mengadukan atau mengusulkan apa saja berkaitan dengan kebijakan pemerintahan. ‘’Kami adopsi program talkshow anggota dewan di DPRD Lumajang itu yang bekerja sama dengan media elektronik. Model itu inovatif, terutama menampung aspirasi masyarakat yang dapat diperjuangkan anggota Dewan Buleleng dengan cepat tanpa masyarakat beramai-ramai ke gedung dewan menyampaikan aspirasinya,’’ tegas birokrat asal Desa/Kecamatan Busungbiu itu. (mud)
Ratusan Desa dan Kelurahan Sepakati Tapal Batas Wilayah Singaraja (Bali Post) Sebanyak 123 desa dan kelurahan di Buleleng tahun 2020 menyepakati tapal batas wilayah mereka masing-masing. Tapal batas wilayah dari seluruh desa dan kelurahan itu ditetapkan dengan Peraturan Bupati (Perbup) Buleleng. Sekarang ini masih ada 58 desa dan kelurahan yang sebenarnya sudah bisa menyepakati tapal batasnya. Namun, sayangnya mereka masih menyusun deskripsi segmen batas petanya itu. Artinya, desa dan kelurahan yang belum sepakat dengan tapal batas wilayahnya itu sebanyak 25 desa/ kelurahan. Asisten Administrasi Pemerintahan dan Hukum Setda Buleleng Putu Karuna, Jumat (25/9) kemarin mengatakan, penetapan tapal batas wilayah itu diatur Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) tentang pedoman penetapan dan penegasan tapal batas desa dan kelurahan di Indonesia. Dengan regulasi itu, sampai tahun 2020, Buleleng telah menetapkan tapal batas wilayah sebanyak 129 desa dan 19 kelurahan. Saat ini hanya tinggal 25 desa dan kelurahan saja yang belum mencapai kesepakatan. Terhadap desa dan kelurahan yang belum menetapkan batas wilayahnya itu, pemerintah daerah mempersilakan secepatnya agar menyepakati hal itu. ‘’Kita upayakan adanya kesepakatan di bawah lebih dulu. Kita terus mengadakan penjajakan antardesa yang bersebelahan itu, agar mereka bisa segera sepakat,’’ harapnya. Birokrat asal Desa Banyuatis, Banjar itu menam-
bahkan, instansi terkait tapal batas itu, sebetulnya telah menyosialisasikan pentingnya tapal batas di desa dan kelurahan itu. Adanya batas-batas wilayah, desa dan kelurahan itu sendiri, jelas nantinya bisa dibuatkan peta desa dan pemetaan anggaran untuk program. Tidak kalah pentingnya keamanan di lingkungan masyarakat itu harus dijaga. ‘’Kami tidak ingin berlarutlarut. Manakala berlarut-larut pasti di bawah ada ‘masalah’. Bisa jadi bumerang, menimbulkan perselisihan kedua belah pihak,’’ katanya. Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Setda Buleleng Dewa Made Ardika mengatakan, desa dan kelurahan yang belum menyepakati batas wilayahnya itu akibat sejak lama hal itu dibiarkan. Bahkan, ada batas wilayah berpatokan Daerah Aliran Sungai (DAS). Dengan terbitnya regulasi di tingkat pusat itu, maka daerah wajib menindaklanjuti, dengan menetapkan batasbatas wilayah berdasarkan ketentuan yang ditetapkan pemerintah. Para perbekel atau lurah diinstruksikan agar memberikan pemahaman kepada masyarakat, sehingga batas-batas wilayah seluruh desa dan kelurahan di Bali Utara itu bisa ditetapkan melalui perbup. ‘’Sistem suatu negara itu ada wilayahnya. Selain masyarakat dan juga batas-batas wilayah itu harus jelas. Penting semuanya clear, sehingga jangan sampai memicu permasalahan di masyarakat,’’ katanya. (kmb38)
Putu Karuna
Petugas Satpol PP dan Bawaslu Turunkan APS Paslon
Amlapura (Bali Post) Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Karangasem bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Karangasem, Jumat (25/9) kemarin melakukan penurunan Alat Peraga Sosialisasi (APS) kedua pasangan calon yang akan bertarung di Pilkada 9 Desember mendatang. Penurunan APS itu dilakukan, menjelang pelaksanaan masa kampanye kedua paslon tersebut. Ketua Bawaslu Karangasem I Putu Gede Suastrawan mengungkapkan, penurunan baliho kedua paslon ini berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Sesuai peratuan yang termuat pada Pasal 70 Ayat (2), partai politik dan gabungan partai politik pasangan calon atau tim kampanye dilarang memasang alat peraga kampanye selain dalam ukuran, jumlah dan lokasi yang telah ditentukan oleh KPU. ‘’Kita rekomendasikan ke pemkab dalam hal ini Satpol PP Karangasem agar membersihkan Alat Peraga
Sosialisasi (APS) yang ada di area publik. Kita lakukan penurunan APS kedua pasangan calon itu yang bertarung di pilkada ini. Sebab, besok (hari ini - red) sudah mulai memasuki masa kampanye yang dilakukan oleh satu pasangan calon yakni DanaDipa,’’ ucapnya. Kasi Oprerasi dan Pengendalian Satpol PP Karangasem I Gede Arianta Pariatna mengatakan, penurunan APS kedua paslon itu dilakukan berdasarkan surat dari Bawaslu Karangasem. ‘’Bawaslu memohon bantuan kepada kita untuk menurunkan kedua APS paslon itu. APS kita turunkan di semua wilayah. Setelah penetapan maka akan ada APK dari KPU yang akan dipasang di setiap zona,’’ Jelas Arianta. (kmb41)
Bali Post/ist
TURUNKAN APS - Petugas Satpol PP Karangasem bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Karangasem melakukan kegiatan penurunan Alat Peraga Sosialisasi (APS) kedua pasangan calon, Jumat (25/9) kemarin.
Polres Deklarasi Pilkada Damai
Cegah Klaster Covid-19 Perlu Disiplinkan Prokes
Bali Post/kmb41
TANDA TANGANI DEKLARASI - Ketua tim kampanye kedua paslon saat menandatangani Deklarasi Pilkada Aman, Damai dan Kondusif di Mapolres, Jumat (25/9) kemarin, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Amlapura (Bali Post) Polres Karangasem melaksanakan deklarasi pilkada aman, damai dan kondusif di Mapolres, Jumat (25/9) kemarin. Diharapkan semua pihak tetap mengikuti protokol kesehatan. Turut hadir pada deklarasi itu kedua tim kampanye masing-masing paslon yakni paket Dana-Dipa (I Gede Dana dan I Wayan Artha Dipa maupun Massker (I Gusti Ayu Mas Sumatri dan I Made Sukerana), KPU, Bawaslu serta undangan lainnya. Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi paslon bersama timnya itu, karena telah menjalani tahapan pilkada dengan komitmen luar biasa, terutama akan menjalankan protokol kesehatan (prokes). Hal itu sebetulnya merupakan arahan pemerintah. ‘’Kami apresiasi semua pihak yang telah mengikuti aturan yang ada di tengah pandemi Covid-19, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,’’ ucapnya. AKBP Suartini menambahkan, perhelatan pilkada tahun ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Alasannya, pilkada tahun ini dilaksanakan dalam situasi pandemi Covid-19. Termasuk ada perubahan penyelenggaraan pilkada, yang sudah diketahui semua pihak. Karena itu
semua elemen masyarakat wajib menaati peraturan tersebut. ‘’Pelaksanaan pilkada di tengah pandemi Covid-19 merupakan sebuah tantangan bagi kita semua, agar bisa menyukseskan demokrasi politik di Karangasem itu dengan baik. Karena itu, mari kita meningkatkan komitmen, dengan mengedepankan protokol kesehatan untuk menyukseskan pilkada itu,’’ katanya. Perwira asal Gianyar itu juga meminta kepada seluruh masyarakat yang terlibat kegiatan itu, harus memperhatikan protokol kesehatan agar tidak sampai terpapar Covid-19. ‘’Kita komit dan sungguh-sungguh menjaga keamanan dan pilkada di Karangasen supaya tidak terjadi klaster penyebaran Covid-19,’’ tegasnya. Terkait pengamanan masa kampanye, Suartini menegaskan, karena kampanye paslon itu dilakukan secara daring (dalam jaringan), maka Polres akan lebih intens melakukan patroli di lapangan. ‘’Karena kampanye secara daring, dipastikan akan banyak ada titik-titik warga berkumpul. Kita akan lakukan patroli tingkat tinggi. Kita juga yustisi bersama Satpol PP Karangasem terkait protokol kesehatan. Satpol PP yang menindak, sedangkan kepolisian hanya mendampingi,’’ tegasnya. (kmb41)
Buleleng Tambah Kuota JKN-KIS PBI Daerah Singaraja (Bali Post) Pemkab Buleleng menargetkan menambah kuota cakupan peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Pertengahan tahun ini, Buleleng mengalokasikan tambahan anggaran untuk peserta JKN-KIS Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah. Sekkab Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd. mengatakan hal itu saat memimpin rapat Forum Kemitraan BPJS secara virtual, Kamis (24/9). Rapat diikuti Kepala Kantor BPJS Cabang Singaraja Elly Widiani, Ketua Komisi IV DPRD
Buleleng Luh Hesti Ranita Sari, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi terkait lainnya. Gede Suyasa mengatakan, September tahun 2020 dari jumlah penduduk di Buleleng 823.395 jiwa telah di-cover JKN-KIS sebanyak 771.636 jiwa atau 93,71 persen. Memasuki anggaran perubahan tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran untuk menambah cakupan penduduk Buleleng yang bisa di-cover PBI dari APBD. Dengan tambahan ini, ditargetkan tahun ini penduduk yang menerima KIS PBI sebesar 95 persen. ‘’Kepe-
sertaan itu sedang diproses untuk tiga bulan ke depan. Baik penambahan anggota atau peserta baru PBI, sehingga sampai Desember 2020 mendatang kita bisa mencapai UHC,’’ katanya. Komitmen pemerintah menambah cakupan peserta JKNKIS PBI daerah ini, kata Gede Suyasa, diikuti peningkatan kualitas pelayanan. Pihaknya meminta agar ada evaluasi pola koordinasi yang dilakukan selama ini. Baik oleh fasilitas kesehatan (faskes) pertama, puskesmas, rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta. Ini diperlukan agar ke depan-
nya, pelayanan berjalan lebih baik dan lancar. ‘’Perlu ada evaluasi terkait aplikasi yang harus diketahui masyarakat. Tentunya hal itu memudahkan masyarakat memahami proses di BPJS. Baik dari segi pendaftaran, pertanyaan, dan konsultasi dapat diakses oleh peserta BPJS,’’ tegasnya. Kepala Cabang BPJS Singaraja Elly Widiani mengatakan, jumlah PBI yang sudah terdaftar sebanyak 524.455 jiwa. Jumlah ini bisa bertambah khususnya untuk PBI. Namun dari segi pembiayaan dapat diminimalkan melalui pembi-
ayaan pemerintah daerah. Artinya, diharapkan ada verifikasi dan validasi kembali terhadap masyarakat yang sebelumnya tercatat peserta JKN-KIS PBI dari APBD. Pihaknya berharap pemerintahan desa melakukan pemutakhiran data yang sebelumnya didaftarkan. Ini penting guna memastikan apakah data penduduk sudah layak, atau tidak dialihkan kepesertaan yang dijamin PBI APBN itu. ‘’Standarnya dapat dimasukkan dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Pembiayaan dapat digeser ke APBN, upaya itu sudah tetap UHC,’’ katanya. (kmb38)
Buleleng Siapkan Skema Pengelolaan Danau Buyan-Tamblingan Buleleng yang memiliki dua danau atau bisa disebut ‘’danau kembar’’ (Buyan di Desa, Pancasari, Kecamatan Sukasada dan Danau Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan, Banjar) itu semakin serius melakukan pola pengelolaan di dua danau itu. Kedua danau itu didesain khusus untuk menjadi objek wisata. Lalu desain berbeda model apakah yang akan dikembangkan di dua danau kembar itu? DALAM skema wisata alam yang digarap, Danau Buyan dibuatkan format sebagai tujuan pariwisata massal atau mass tourism. Sementara Danau Tamblingan menjadi objek wisata spiritual atau spiritual tourism. Penataan Danau Tamblingan menjadi wisata spiritual, untuk menghormati permintaan pihak Catur Desa Adat Dalem Tamblingan. Desain penataan untuk Danau Buyan itu sudah selesai dilakukan, dan akan menyusul desain di Danau Tamblingan. Demikian ter-
ungkap dalam sosialisasi desain penataan Danau Buyan oleh Konsultan Perencana PT Kencana Adi Karma, Kamis (24/9). Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan optimis Danau Buyan dan Danau Tamblingan itu akan menjadi objek wisata berkelas, dengan tetap kearifan lokal dan lingkungan terjaga dengan baik. ‘’Desain penataan Danau Buyan sudah ada. Nanti khusus Danau Tamblingan, kita akan desain lagi,’’ katanya.
Menurut Bupati, desain penataan Danau Buyan sudah dibuat pihak konsultan perencanaan. Setelah gambar perencanaan selesai, Bupati Buleleng megambil langkahlangkah riil. Antara lain melihat status tanah di sekitar Danau Buyan tersebut. ‘’Penting, agar tidak ada permasalahan di kemudian hari. Kita selesaikan dulu konsep pengelolaannya bersama konsultan,’’ jelasnya. Sesuai permintaan Pangrajeg Catur Desa Adat Dalem Tamblingan pihaknya juga akan membuat desain mengikuti permintaan tersebut. Permintaan itu diakomodir mengingat daerah di sekitar Danau Tamblingan itu merupakan daerah yang disucikan. ‘’Danau Tamblingan berbeda dengan Danau Buyan. Danau Buyan sebagai mass tourism, sedangkan Danau Tamblingan khusus wisata spiritual,’’
tegasnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng Putu Adiptha Eka Putra mengatakan, Danau Buyan akan dirancang menjadi pariwisata premium. Sejauh ini penataan Danau Buyan masih belum jelas. Ke depan jika danau itu tertata dengan baik, maka dipercaya akan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, desa, desa adat dan Pemkab Buleleng sendiri. ‘’Kita akan kembangkan, namun dengan konsep berbeda. Jadi tidak ada kesamaan dan bisa bersaing,’’ katanya. Penataan di Danau Tamblingan akan dipantau pihak Dinas PUTR. Kesucian dan kesakralannya dijaga. Termasuk alamnya. Namun, tetap harus bisa memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan tentunya kepada pemerintah daerah. (mud)
Bali Post/dok
WISATA ALAM - Buleleng mempersiapkan skema pengelolaan potenai ‘’Danau Kembar’’ Buyan-Tambalingan menjadi kawasan wisata alam premium.
Sabtu Kliwon, 26 September 2020
Meningkatkan Derajat Kesehatan Hanya, di tengah situasi pandemi Covid-19, kewajiban mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan mutlak diperlukan dan tidak bisa ditawar lagi. Mau tidak mau tradisi beracara (sosial, adat, budaya dan agama) harus mengadopsi dan mengadaptasi kebiasaan baru, dan tentang ini sama sekali tidak boleh maboya. Apalagi terprovokasi oleh verbalisme istilah maboya yang diartikan sebagai suatu gurauan atau kebohongan semata. Maboya jenis ini dapat pula dipleset-tafsirkan sebagai ungkapan dong boyanin dalam artikulasi makna dong kene dong keto atau dong ya (bukan begini bukan begitu atau bukan semuanya). Jadinya, tidak ada yang dapat dijadikan pegangan pasti, semua serba bukan, yang benar bukan, apalagi yang memang tidak benar, lebih bukan lagi). Muara akhirnya,
menimbulkan ketidakpercayaan terhadap apa pun (seperti mewabahnya virus Corona) dan kepada siapa pun, termasuk pemerintah. Sikap dan perilaku yang ditunjukkan masyarakat pun cenderung semakin ampah (ceroboh) dan campah (meremehkan) terhadap setiap kejadian (wabah/musibah) dan segala imbauan/anjuran mematuhi protokol kesehatan. Jika sudah demikian situasinya, jangan heran bentuk sikap dan perilaku maboya ini bisa menjadi pemacu dan pemicu ‘’bom’’ besar yang efek ledakan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 semakin hari kian melonjak signifikan. Diperlukan upaya menetralisir idiom lokal maboya ini agar tidak berkembang menjadi mabhaya (membahayakan), antara lain dengan terus meningkatkan derajat kesehatan (ayurdehi) dan kesejahteraan (danamdehi) agar masyarakat tetap mabayu (kuat dan sehat). Bila perlu untuk menambah
kepercayaan dan keyakinan diri, sebagai uamat Hindu tidak salah jika berkenan mabayuh, agar pikiran dan perasaan hati teduh, emosi luluh, lalu jiwa semakin teguh dan kukuh, sehingga mewabahnya virus Corona sebagai musuh bisa cepat rapuh hingga akhirnya tidak lagi ngarusuh. Kata kuncinya, tinggalkan sikap maboya dengan perilaku ampah dan campah, maka apa pun bentuk masalah dan jenis musibah, termasuk mewabahnya Covid- 19 akan dapat diambil hikmahnya hingga kemudian berbalik mendatangkan berkah anugerah berlimpah. Setidaknya melalui merebaknya virus Corona di senatero dunia, telah terjadi proses purifikasi (pembersihan, penyucian) alam ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa yang tanpa disadari selama ini ‘’dikuasai’’ oleh kemahalobaan manusia dengan perangkat canggih kemajuan teknologinya. Merebaknya virus Corona, seakan kini
bumi dibersih-sucikan, semisal lapisan ozon kembali pulih akibat mesin-mesin industri dengan sejuta cerobong asap pencemaran terhenti beraktivitas. Hutan dan seisinya lebih tenang tanpa gangguan tangan usil bin jail pelaku illegal logging. Ikan di laut, danau dan sungai bisa bebas berenang dengan senang tanpa ancaman pukat harimau. Tanpa disadari makhluk manusia (mikrokosmos/bhuwana alit) pun harus kembali kepada jati diri sebagai bagian dari alam (makrokosmos/bhuwana agung) yang wajib saling memelihara, merawat dan menjaga satu sama lain agar kehidupan semesta ini bisa berlangsung dengan saling menghidupkan, bukan sebaliknya mematikan satu dengan lainnya. Hikmah merebaknya virus Corona sejatinya adalah sekaligus sebagai berkah bagi semua makhluk di muka bumi ini: loka samesta sukhino bhawantu.*
Memperkuat Jiwa Kewirausahaan Dikonfirmasi Jumat (25/9) kemarin, Ketua YPLP PGRI Kota Denpasar yang juga Ketua MKKS SMK PGRI Denpasar Drs. I Nengah Madiadnyana, M.M. membenarkan lulusan SMK bidang pariwisata saat pandemi ini tak bisa berkutik. Teori BMW alias bekerja, melanjutkan dan wirausaha tak bisa diterapkan. Alasannya, nyaris semua sektor pariwisata tak merekrut SDM baru, bahkan cenderung mengurangi. Makanya, ia tak menampik jika lulusan SMK disebut-sebut ikut menyumbang angka pengangguran di Bali. Menurut Madiadnyana, strategi yang perlu dilakukan SMK ke depan ada dua. Pertama, memperkuat jiwa kewirausahaan agar mereka terlatih bekerja mandiri. Kedua, lulusan SMK tak boleh pilih-pilih pekerjaan. Kepala SMK PGRI 2 Denpasar Drs. I Wayan Ginastra, M.M. menampik semua lulusan SMK menganggur saat pandemi karena tergantung
pada prodi keahlian yang dimiliki. Ia mencontohkan lulusan SMK PGRI 2 Denpasar Prodi Akuntansi, Pemasaran dan Administrasi Perkantoran tetap bisa PKL di dunia industri dan banyak diterima menjadi pegawai swalayan, toko dan akunting. Namun, tak ada lagi dunia industri sampai melamar lulusannya ke sekolah. ‘’Jadi, tak semua lulusan SMK sulit mencari kerja, tergantung prodinya,’’ katanya. Sejumlah rektor yang dihubungi Bali Post membantah jika lulusan perguruan tinggi diklaim mendominasi angka pengangguran. Rektor Universitas Warmadewa Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E., Sp.ParK. menegaskan, para lulusan PT diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Apalagi, lulusan ini juga dibekali dengan jiwa kewirausahaan. ‘’Kami sadari di masa pandemi ini sangat sulit mencari pekerjaan, namun kami arahkan lulusan kami untuk berkreativitas secara kreatif dan inovatif. Sehingga lulusan kami ti-
Dewa Putu Widjana
I Made Suarta
dak hanya sebagai pencari kerja, namun mampu menciptakan lapangan pekerjaan,’’ ujarnya. Dari hasil evaluasi lulusan yang dilakukan secara berkala, katanya, sebanyak 97,74% lulusan sudah bekerja. Bahkan, masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan selama 3,54 bulan. Sementara itu, untuk kinerja lulusan yang penilaiannya dilakukan oleh pengguna, 91,28% mempunyai kinerja baik dan sangat baik. Hal senada juga dilontarkan Rektor Universitas Mahadewa Dr. I Made Suarta,
S.H., M.Hum. Ditegaskan, sebagian besar sarjana yang diwisuda sudah bekerja. Tidak hanya dalam tataran keguruan, namun juga sektor lain. Seperti berkelompok membuat koperasi karena mereka sudah dibekali ilmu kewirausahaan. Untuk itu, ia meminta lulusannya proaktif mengikuti situasi dan kondisi sambil mencari peluang. Selanjutnya menciptakan lapangan kerja dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki seperti menguasai bahasa asing, teknologi informasi, bisnis digital, dan lain-lain serta tidak pilih-pilih pekerjaan. (sue/win)
KONSULTASI
JOB VACANCY LOWONGAN KERJA Dibthkan Cleaning Service Pria Max 30th Rajin & Jujur.Lamaran dibawa ke Cahya Dewi Jl.Letda Tantular no.9 Tlp.085337452789
B.BP.004.09.20.0000260
PROPERTY DIJUAL RUMAH
Djl/dikon rmh Br.Lt2 Jl.Pegang saan Timur Renon081283948163
B.BP.001.09.20.0000285
DISEWAKAN RUMAH
Dikon Rmh 3KT Gg.TiyingGading Jl.Pulau Galang, 081283948163
B.BP.001.09.20.0000284
DISEWAKAN VILLA
Disewakan Villa di Sanur 3 bed Room,PrivatPool.H:087861911726 B.BP.001.09.20.0000059
CABE BALI BALI CABE Cabe Bali Organik per kilo Rp 15.000. WA 082118183588
G.02
G.0000008-rpa21
Tak Semua Desa Anggarkan BLT DD Tahap II Denpasar (Bali Post) Pemerintah pusat melalui kementerian terkait telah memperpanjang program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) hingga Desember mendatang. Di Bali, rupanya tidak semua desa menganggarkan BLT DD tahap II untuk bulan Juli, Agustus, September. Berbeda dengan tahap I untuk April, Mei dan Juni lalu, di mana semua desa menganggarkan. ‘’Tidak semua desa karena tergantung kesediaan anggaran,’’ ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Bali Putu Anom Agustina, Jumat (25/9) kemarin. Anom Agustina menambahkan, sejumlah desa yang tidak menganggarkan BLT DD tahap II yakni satu desa di Bangli dan 10 desa di Buleleng. Kemudian di Jembrana, ada dua desa yang tidak mengganggarkan untuk Juli
dan empat desa tidak mengganggarkan untuk Agustus dan September. Sisanya, semua desa di kabupaten/ kota lainnya masih mengganggarkan. ‘’Dana desa pada tahap I itu sudah dirancang penggunaannya, sehingga ada desa yang dana desanya sudah terealisasikan,’’ imbuhnya. Itu sebabnya, lanjut Anom Agustina, ada desa yang tidak menganggarkan BLT DD tahap II. Mengingat, kegiatan penanggulangan Covid-19 tidak hanya berupa program BLT, tetapi juga diarahkan melalui kegiatan lain seperti pembangunan infrastruktur secara swakelola dengan sistem Padat Karya Tunai Desa (PKTD) untuk memperkuat daya tahan ekonomi desa dan pendapatan masyarakat. Dengan demikian, dana desa sudah berproses saat pemerintah pusat kemudian memperpanjang dan menambah alokasi
BLT DD. ‘’Memang arahan dari Kementerian Desa itu bagi desa yang masih anggarannya mencukupi,’’ jelasnya. Menurut Anom Agustina, besaran BLT DD yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat sama di setiap desa. Hanya, nominalnya berbeda antara tahap I dan tahap II. Pencairan tahap I diberikan sebesar Rp 600.000 per keluarga per bulan selama tiga bulan. Namun untuk tahap II, nominalnya diturunkan menjadi Rp 300.000 per keluarga per bulan selama tiga bulan. ‘’Rencana awal per keluarga diberikan selama tiga bulan sebesar Rp 1.800.000, kemudian (berubah - red) diberikan selama enam bulan sebesar Rp 2.700.000 setiap keluarga. Dengan rincian untuk pencairan tahap I setiap bulan masing-masing Rp 600.000 dan Tahap II masing-masing Rp 300.000 per keluarga,’’ paparnya. (kmb32)
Perlu Proses dan Motivasi Tinggi Kemudian sektor pertanian, ada yang masih sedikit ‘’diselamatkan’’ pemerintah. Sebagai contoh petani cengkeh. Padahal saat panen, ada banyak tenaga kerja yang harusnya bisa diserap. ‘’Harga cengkeh jatuh sekali hampir 50% dari tahun lalu. Seharusnya pemerintah pusat bisa membantu petani cengkeh dengan tidak menaikkan cukai rokok. Tapi apa hendak dikata, pusat pun sangat butuh pendapatan negara dari cukai rokok itu sendiri,’’ ujarnya. Menurut Sugawa Korry, kemampuan tabungan masyarakat yang terkena PHK paling lama bertahan maksimal tiga bulan. Oleh karena itu, pihaknya berharap program bantuan langsung tunai (BLT), bantuan untuk UMKM, serta bantuan pendidikan, kesehatan dan sosial lainnya agar dilanjutkan melalui kebijakan yang tepat sasaran. Dalam
hal ini, dijauhkan dari upayaupaya yang tidak transparan. ‘’Saya sangat mendukung upaya pemerintah untuk mengarahkan para pengangguran menjadi pekerja mandiri atau wirausaha. Namun, untuk mewujudkan masyarakat sebagai wirausaha perlu proses dan motivasi tinggi dari masyarakat itu sendiri,’’ jelas politisi Golkar ini. Sugawa Korry menambahkan, pemerintah perlu mendorong dan memberikan dukungan akses. Seperti akses modal, pasar dan kemampuan manajerial. Melihat peluang kesempatan kerja dalam jangka pendek seperti pertanian, industri kecil atau kerajinan, UMKM dan usaha-usaha berbasis online, maka pemerintah juga harus mengarahkan program-program pendidikan dan latihan serta pembinaan dan dukungan pada hal itu. ‘’Saya optimis vaksin segera bisa diberikan setelah proses uji klinis. Kita harus sabar, kuat dan optimis. Kalau itu
bisa dilalui, maka begitu Covid-19 bisa diatasi, pariwisata Bali akan kembali booming,’’ katanya. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Arda mengatakan, saat ini ada program Kartu Prakerja untuk membantu tenaga kerja yang dirumahkan dan di-PHK, baik di sektor formal maupun informal. Kemudian, ada pula bantuan sosial tunai dan membuka pelatihan kerja dengan anggaran dari pusat. ‘’Harapan kita setelah dilatih, dia bisa mengarah menjadi pekerja mandiri atau wirausaha,’’ ujarnya. Menurut Arda, pelatihan yang diberikan tidak jauh dari pariwisata sebagai unggulan di BLK. Namun, tidak menutup kemungkinan juga diberikan keterampilan seperti reparasi TV dan sound system, kelistrikan, sepeda motor, serta teknik pendinginan AC dan kulkas yang banyak sekali peminatnya. (kmb32)
sabtu kliwon, 26 september 2020
OPINI
Tari Janger, Semarak dan Masa Senyap Oleh Kadek Suartaya ARAK kijang jangi janger, lirik gending yang tidak jelas arti harfiahnya ini, sejak dulu sampai sekarang begitu fasih dilantunkan dengan penuh keceriaan oleh kelompok-kelompok penari wanita dan pria kesenian Janger. Tak ada terlihat minuman keras semacam arak dalam seni pentas sejenis gerak-lagu yang diduga muncul pada era pra-kemerdekaan RI, di sekitar tahun 1930-an ini. Namun kumandang arak kijang jangi janger pernah meruyak bak racauan orang mabuk, pada tahun-tahun menjelang G-30-S (Gerakan 30 September) 1965. Anehnya, setelah peristiwa kelam tragedi nasional itu, kesemarakan girang kopyak epong kopyak epong kesenian ini senyap di seluruh Bali, seiring dengan pedih gentingnya situasi sosio-politik Tanah Air. Itulah masa paling brutal bagi tari Janger dan kemudian menjadi era paling sial bagi sebagian penggiatnya. Sebelumnya, Janger yang sejarahnya berembrio dari Desa Menyali, Buleleng tersebut, berkembang secara sporadis dalam geliat yang landai saja. Kehadirannya di tengah masyarakat Bali, lekat dengan kehidupan agraris tradisional masyarakat pedesaan yang sederhana, sarat dengan spirit gotong royong. Seting sosial budaya yang menyangga kesenian ini, terangkat dalam kisahan atau ungkapan lagu dan tari yang ditampilkan. Isi lagulagu yang dituturkan menyangkut sekitar kehidupan petani di sawah atau romantisme muda-mudi di desa memupuk cinta asmara secara malu-malu. Tanda-tanda tari Janger mulai menyimpang dari karakteristiknya yang sejuk dan damai, sudah terlihat setelah penyelenggaraan pemilihan umum pertama tahun 1955. Janger mulai dilirik oleh partai-partai politik sebagai corong propaganda yang andal. Sebagai seni pertunjukan yang merakyat, Janger dipandang elegan diganduli jargonjargon yang mudah dicerna masyarakat umum yang haus hiburan. Dipelihara atau menghambalah kelompok-kelompok seniman dan seniwati berpentas Janger, dari panggung ke panggung untuk kepentingan kegiatan partai. Ketika situasi politik semakin meruncing di Bali pada masa Demokrasi Terpimpin (1959 - jelang 1965), pementasan sekaligus persaingan tari Janger semakin memanas. Kompor membaranya pertunjukan Janger ini disulut oleh militansi dan keagresifan semangat kepartaian. Dua partai besar, Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Partai Komunis Indonesia (PKI), yang eksis di Bali saat itu, tidak menyembunyikan persaingan dan perseteruannya melalui pertunjukan tari Janger. Ini secara eksplisit tampak dari gending-gending atau lakon yang dipergelarkan. Saling ejek, saling sindir hingga saling menjelekkan melalui nyanyian, pantun, atau ungkapan verbal, tak jarang berakhir runyam. Lemparan batu ke arena panggung, sering membubarkan atau menyulut ketegangan sebuah pementasan ‘’janger partai’’. Para seniman yang berkesenian Janger di masing-masing kubu partai pun terpecah belah. Bahkan pelaku seni satu keluarga jadi retak dan tak akur disebabkan oleh saling berbeda partai dalam majangeran. Berkesenian yang semestinya mereguk kedamaian, di tengah gerahnya gejolak kontestasi partai saat itu, justru mencederai kasih persaudaraan. Rasa persaudaraan kian amburadul ketika kemudian di Jakarta terjadi dengan apa yang kita kenal sebagai G-30-S pada tengah malam menjelang pagi, 1965. Tibalah kehidupan sial bagi para pelaku tari Janger di Bali. Berkesenian dalam kecamuk di panggung sosial politik partai, justru seperti menabur nestapa ke diri sendiri, khususnya bagi para seniman Janger yang pentas untuk PKI. Tidak sedikit penari dan penabuh yang dianggap antek atau simpatisan PKI, pasrah menerima kemalangan nasib. Ada yang hilang bak disergap bhutakala. Ada yang ha-
rus diakhiri riwayat hidupnya. Yang masih diberi kesempatan menghela napas, dirontokkan kehidupan sosial dan ekonominya. Stigma dan cap mantan pregina Janger PKI melekat bertahun-tahun kepada diri mereka, bahkan hingga memapar keluarganya. Tragisnya akibat peristiwa itu, tari Janger merana sebagai kesenian traumatik nan bergidik. Pementasan tari Janger hampir tak ditemukan lagi. Kelompok terunateruni tak ada yang berani berlatih tari Janger di bale banjar. Orang-orang tua yang hidungnya masih peka mengendus bau amis darah penghilangan orang-orang yang dituding PKI, seketika akan melarang anak-anak kecil melantunkan gending-gending tari Janger, khususnya nyanyian Janger yang dipakai atau pentas untuk PKI. Lagu Janger yang potongan liriknya nguntul tanah nyengenget langit (menunduk tanah mendongak langit) -biasanya muncul pada bagian tari ketika Kecak (penari pria) merayu Janger (penari wanita) -- diwanti-wanti orang-orang tua agar jangan dinyanyikan, karena itu adalah gending barak (merah) yang diasiosasikan dengan PKI. Namun syukur, di tahun 1970an, lagu itu kembali berkumandang dengan ‘’bersih diri’’, dibawakan sekaa-sekaa Janger. Di langit nasional, lagu ‘’Genjer-genjer’’ juga dihubung-hubungkan sebagai milik PKI. Lagu berbahasa Osing yang juga sempat digunakan pementasan ‘’Janger PKI’’ di Bali bahkan menderita stigmatisasi sampai berakhirnya Orde Baru. Digunakannya lagu ini sebagai musik latar film ‘’Pengkhianatan G-30-S/PKI’’, produksi tahun 1984, besutan Arifin C. Noor, menggerus posisinya sebagai ekspresi seni dan menelikung kandungan pesan moralnya. Penciptanya, Muhammad Arief, yang menyusun lagu itu pada tahun 1942 -- seperti tertuang dalam bait-bait lagunya -- adalah menyampaikan protes sosial kepada penjajah Jepang, dengan mengungkapkan kehidupan rakyat di Banyuwangi yang menderita dengan menjadikan tumbuhan rawa-rawa, genjer, sebagai lauk-pauk. Kekerasan dunia politik Tanah Air di sekitar peristiwa hitam kelabu tersebut, menorehkan sejarah bangsa yang sadis tak berperikeadaban. Di Bali, tari Janger, ikut atau didaulat berkiprah bermain api yang berakibat membakar dirinya sendiri. Sesungguhnya, bukan hanya para seniman dan seniwati tari Janger yang kecipratan bara panas dari petaka kemanusiaan itu, akan tetapi juga pegiat seni lainnya, di Bali dan di seluruh Indonesia. Para pekerja seni Tanah Air yang bersimpati atau bernaung di bawah Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakjat) yang berapliansi dengan PKI, juga dirundung nestapa dilucuti hak-hak hidupnya, dipenjara, hingga diasingkan bertahun-tahun tanpa ada proses pengadilan. Sejarah menunjukkan, jagat seni dan dunia politik sering berdampingan. Namun kemesraan politik dan seni bagaikan kawin kontrak. Jika masih ada kepentingan, kontraknya diperpanjang. Sebaliknya apabila sudah tak butuh, kontrak pun putus. Sejarah mencatat, seni selalu berada di bawah hegemoni politik. Politik yang sejatinya adalah medan meraih kekuasaan demi kemuliaan negara dan kemajuan bangsa, menjadikan jagat seni serta pelakunya sebagai estetisasi kepentingan, ambisi dan legitimasi. Belajar dari tragedi sepenggal perjalanan tari Janger tersebut, para seniman pelaku seni masa kini perlu merenungi Jas Merah-nya Bung Karno. Jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Ingatlah beringasnya perseteruan politik pernah mengaliri bumi pertiwi dengan darah manusia, pernah menjerumuskan jagat seni, dan pernah tidak berperikemanusiaan kepada penyemai keindahan seni serta pengawal kedamaian kehidupan, yaitu para seniman kita. Penulis, pemerhati seni budaya, dosen ISI Denpasar
Badai Cepatlah Berlalu PULAU Bali sempat menjadi zona merah penyebaran Covid-19. Sebab, lonjakan jumlah kasus positif dan pasien meninggal akibat Covid-19 begitu mengkhawatirkan. Di mana, sebelumnya jumlah kasus per harinya berjalan stabil. Untuk jumlah kasus positif Covid-19 baru tak pernah melampaui angka dua digit. Begitu juga jumlah pasien meninggal berada pada angka satu digit. Akan tetapi, kasusnya tiba-tiba meledak. Jumlah kasus positif berada pada angka tiga digit atau lebih dari 100 orang, sedangkan korban meninggal jumlahnya pada angka dua digit atau puluhan. Namun, berkat kerja keras Pemerintah Provinsi Bali dan instansi lainnya seperti desa adat, TNI dan Polri, sedikit demi sedikit jumlah kasusnya bisa ditekan. Menurut data risiko penyebaran Covid-19 di Indonesia yang kembali diperbarui, Bali kini didominasi zona orange. Data per 20 September, sebanyak tujuh kabupaten/kota dinyatakan masuk zona merah. Sisanya tinggal dua kabupaten, masih pada zona merah. Kondisi Bali yang dinilai sudah membaik ini, tentunya diharapkan semakin lebih baik ke depannya. Hal ini juga menjadi harapan para netizen yang memberikan komentarnya di akun Facebook @balipost. Mereka ingin bahwa virus Corona ini cepat berlalu, sehingga aktivitas masyarakat kembali normal seperti sedia kala. Ini sejumlah komentar para netizen. Dirna Ketut Semoga setelah Kuningan jadi bersih semuanya dan badai cepatlah berlalu. Biarkan kami kembali dapat menjalankan adat tradisi seperti dulu lagi dalam mengagungkan kebesaran Tuhan. Yanpar Besok di Bali sudah tidak ada zona merah, sudah pasti kuning.
Mertayasa Dian Kalau sudah habis sisa-sisa insentif baru zona hijau. Jadi yang kena kebanyakan pegawai saja. Berita terbaru 20 pegawai kena positif Covid-19. Kok bisa? Masyarakat sekarang sudah tidak bodoh. Made Puniasa Eka Putra Ambil sisi negatifnya saja jika kita su-
dah berpikir positif. Rahayu rahine Kuningan. Levuh East Desember pasti hijau. Karang Arsana Besok dipastikan seluruh Bali masuk zona kuning. Rahajeng Kuningan sareng sami.
Nangun Sat Kerthi Loka Bali
Desa Adat Sukasada Dukung Program Pelestarian Lingkungan DESA Adat Sukasada merupakan salah satu desa adat yang lokasinya dekat dengan kota Singaraja. Karena posisi itu, di wewidangan desa adat ini tidak ada hutan lindung, pantai, dan danau seperti desa adat lain. Meski demikian, desa adat ini sedang merancang program yang mendukung pelestarian lingkungan. Selain itu, dukungan dalam perekonomian di wilayahnya juga didorong dengan penguatan LPD dan merintis wisata sejarah.
K
lian Desa Adat Sukasada Jro Putu Joni Sandiasa didampingi Klian Banjar Adat Bakung Made Lestariana, Jumat (25/9) kemarin mengatakan, sesuai data yang sudah diwariskan para pendahulunya, Desa Adat Sukasada terbagi menjadi dua banjar adat yaitu Banjar Adat Sukasada dan Banjar Adat Bakung. Meski wewidangannya tergolong sempit, namun desa adat ini tergolong desa adat dengan krama desa yang gemuk. Ini buktinya, krama desa yang tercatat saat ini sekitar 1.200 kepala keluarga (KK). Di sisi selatan, desa adat ini berbatasan dengan Desa Adat Sangket. Sebelah timur dibatasi dengan Sungai (Tukad) Buleleng dan sebelah barat dibatasi dengan Tukad Banyumala. Sementara di sebelah utaranya bertetangga dengan Desa Adat Beratan Samayaji. Menurut Jro Putu
Joni Sandiasa, di desa adat yang dipimpinnya itu terdapat Pura Desa, Pura Dalem, Pura Prajapati, Pura Melanting, Pura Pajenengan, dan Pura Dalem Kerasan. Selama ini, untuk kegiatan bidang parahyangan dengan memanfaatkan bantuan Gubernur Bali Wayan Koster sebesar Rp 300 juta per tahun. Selain itu, juga dialokasikan untuk bidang palemahan dengan penataan setra (kuburan), melaksanakan pasraman, pemberdayaan paiketan pemangku, serati, sekaa gong, dan kelompok pewaris tarian wali. ‘’Cuma karena sebagian dananya dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19, untuk penataan setra dan pembuatan panyengker di Pura Desa kami tunda. Sedangkan kegiatan lain tetap berjalan dengan dukungan bantuan Gubernur itu,’’ katanya. Di sisi lain, Jro Joni Sandiasa mengatakan, ada program
lain yang digalakkan oleh desa adat. Program ini menyangkut komitmen membantu pemerintah dalam menjaga kebersihan lingkungan utamanya dalam program Buleleng ‘’Bebas Sampah Plastik’’. Selain itu, karena batas wilayah terutama di barat dan timur yang merupakan daerah aliran sungai (DAS), maka program yang didorong adalah menjaga agar DAS di wilayahnya itu terbebas dari pencemaran sampah plastik. ‘’Karena di wilayah kami hanya ada DAS sebagai batas wilayah, sehingga komitmen kami adalah membantu pemerintah untuk menjaga DAS itu jangan sampai tercemar sampah,’’ tegasnya. Sementara itu, bidang perekonomian desa adat, Jro Joni Sandiasa menyebut desa adat terus mendorong pengelolaan LPD. Selain itu, sesuai instruksi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, di mana desa adat mengelola Baga Usaha
Padruen Desa Adat (BUPDA). Untuk itu, ke depan pihaknya akan mencoba mengembangkan potensi wisata sejarah. Ini tidak lepas karena desa adat sendiri terdapat peninggalan puri zaman kerajaan, sehingga dengan mendukung kebijakan pemerintah pengembangan wisata sejarah itu dirintis melalui BUPDA itu sendiri. ‘’Sekarang penguatan LPD dan ke depan mungkin pengembangan wisata sejarah, karena ada peninggalan pada masa kerajaan yang lalu,’’ kata Jro Joni Sandiasa sembari diiyakan Made Lestariana. (mud)
’’Karena di wilayah kami hanya ada DAS sebagai batas wilayah, sehingga komitmen kami adalah membantu pemerintah untuk menjaga DAS itu jangan sampai tercemar sampah.’’ Jro Putu Joni Sandiasa
POJOK Arahkan pengangguran jadi pekerja mandiri. - Era pilih-pilih pekerjaan tertutup. *** Pandemi, tinggalkan sikap ‘’maboya’’. - Era gotong royong atasi pandemi. *** Kesehatan jadi aspek utama dalam pemulihan ekonomi. - Perlu kesabaran tingkat tinggi.
Bali Post/mud
UPACARA - Prajuru dan krama desa mengikuti prosesi upacara di Pura Desa Adat Sukasada, belum lama ini.