65 | 24 - 30 November 2014
Petani Garam Makin Gurem Nelayan pun Sudah Ditinggalkan
RP R P 20.000 20 000 00 0 00 00
DAFTAR ISI BALI SEPEKAN ’’Feeder’’ Trans Sarbagita Tunggu Kajian 6 LAPORAN UTAMA Petani Garam Makin Gurem 8
Impor Garam di Negeri Maritim 9 Nelayan pun Sudah Ditinggalkan 10 OPINI Pergeseran Filosofi Harga BBM 12 JAJAK PENDAPAT Berantas Mafia Migas 13 PEMERINTAHAN Rapat Konsultasi RAPBD Tahun 2015
Eksekutif dan Legislatif Pertajam Program untuk Masyarakat 14
POLITIK Menunggu Renstra Poros Maritim 16 Damai Setelah Kebagian Kursi 17
PENDIDIKAN Ribet, Penerapan Kurikulum 2013
KESEHATAN Pengendalian Vektor DBD
Lebih Efektif dengan Metode Biologis 24
LENSA Sampah 26
OLAHRAGA Pele
Gangguan Kesehatan 28
LINGKUNGAN Hulu Gundul Hilir Kering 36 PARIWISATA Kebijakan Jokowi ”Guncang”
Pasar MICE Bali 38
TRADISI Lukisan Wayang Kaca Nagasepaha
Pengembangannya Terkendala Tiga P 44
Membingungkan 18
MANCANEGARA Jenis Kelamin Ketiga 20 DAERAH Tinggal Sebulan
Proyek Pasar Kidul Baru 29 Persen 22
PROPERTI Lampu Taman Eksotis
Ciptakan Nuansa Romantis 46
KOMUKASI Menkominfo Undang ATVLI 50 24 - 30 November 2014
3
DARI PEMBACA
Eksekutif-Legislatif Bersatulah J
ika sudah duduk di lembaga terhormat yang dipilih oleh rakyat, para anggota legislatif segeralah memikirkan kepentingan rakyat. Bagaimana bisa bekerja apabila terus terjadi konik. Kenaikan harga BBM yang pasti akan berdampak pada kehidupan rakyat kecil harus dipikirkan. Bagaimana pun kenaikan harga BBM sudah menjadi hal biasa, sebagaimana dilakukan oleh pemerintah-pemerintah terdahulu. Dan seperti biasa selalu menimbulkan gejolak. Namun pemerintah sekarang ini mengupayakan akan membantu kehidupan rakyat kecil dengan pemberian kompensasi jaminan kesehatan dan lainnya. Bagaimana program ini bisa jalan kalau tidak didukung semua pihak, karena legislaif dan eksekutif tidak rukun. Bersatulah anggota legislatif dengan eksekutif menuju kondisi bangsa yang lebih baik. I Made Jara Atmaja Jl. Nusa Indah Gang II/3 Denpasar
Perintis K Nadha Pemimpin Umum ABG Satria Naradha Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Wirata Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab Alit Purnata Sekretaris Redaksi Sugiartha Redaksi Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry, Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca, Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi. Anggota Redaksi Denpasar Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Dedy Sumartana, Parwata, Rindra, Agustoni, Widana, Ngurah Kertanegara, Komang Suryawan. Bangli: Ida Ayu Swasrina, Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Agung Dharmada, Manik Astajaya, Karangasem: Budana, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani. Jakarta Nikson, Hardianto, Ade Irawan NTB Agus Talino, Izzul Khairi, Raka Akriyani
Taman Budaya Perlu Perubahan G
edung Kriya Taman Budaya Denpasar yang sering dipergunakan untuk pameran lukisan dan patung agar diperluas atau ditingkatkan menjadi lantai dua atau lebih. Pada saat diselenggarakan pameran terutama pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) agar bisa banyak menampung hasil karya seni mengingat cukup banyak seniman di Bali yang ingin menampilkan karyanya. Di samping memperkenalkan karyanya dan sebagai seniman tentunya juga ingin mempromosikan dirinya sebagai seniman. Oleh karena itu alangkah baiknya pada setiap pameran PKB, masing-masing kabupaten/ kota di Bali menyertakan senimannya untuk ikut berpameran. Misalnya, setiap kabupaten/ kota menyertakan senimannya 5 orang untuk pameran. Jadi jumlah semua terkumpul 45 karya terbaiknya. Untuk mewujudkan usul ini tentunya memerlukan waktu lama dan dana yang cukup. Paling tidak 4 bulan sebelum pameran panitia harus turun ke lapangan guna menata persiapan pameran, seperti pembuatan brosur atau katalog. Untuk PKB tahun mendatang agar Gubernur Bali bisa menambah bantuan supaya pameran bisa berpenampilan lebih baik dan dapat memuaskan para pengunjung dan tentunya para seniman itu sendiri. W. Beratha Yasa Kapal, Mengwi Badung Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke balipost@ indo.net.id atau redaksibalipost@yahoo.com. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.
4
Surabaya Bambang Wiliarto Kantor Redaksi Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon : (0361)225764, Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001. Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602, Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta, Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A, Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP, Penerbit PT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 0403070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an Pt.Bali Post. Dicetak di Percetakan BP
24 - 30 November 2014
4
Janji di Balik Subsidi HARAPAN masyarakat di era pemerintahan baru tidak akan ada kenaikan harga BBM pupus sudah ketika Presiden Jokowi memastikan kenaikan harga BBM. Masyarakat kecewa, pasti. Merasa dibohongi, mungkin. Karena ‘jualan’ kampanye pasangan Jokowi-JK tidak menyinggung-nginggung bakal menaikkan harga BBM. Tapi seperti biasa, banyak argumentasi mengemuka dari pemerintah, sebanyak protes yang muncul dan rakyat yang menolak. Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menjanjikan pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi pada waktu yang tepat agar tidak menimbulkan kepanikan. Nyatanya kepanikan harga sudah terjadi, dan yang jadi ‘korban’ paling dulu selalu rakyat bawah, konsumen pasar tradisional.
Alasan menaikkan harga BBM, sebagaimana pemerintahan-pemerintahan terdahulu, selalu beralasan menjaga agar APBN tetap sehat. Hanya saja, masyarakat selalu ada di pihak tak berdaya. Presiden Joko Widodo mengatakan dana subsidi BBM akan dialihkan ke sektor-sektor yang lebih produktif seperti subsidi bagi para petani, seperti subsidi pupuk, benih, pembangunan infastuktur bagi petani, agar tiga tahun kita sudah bisa swasembada beras. Pemerintah menjanjikan pembangunan waduk dan bendungan, serta memperbaiki sarana irigasi. Targetnya dua tahun ke depan akan mampu membangun 12 bendungan dan 52 persen saluran irigasi yang rusak di Indonesia dapat diperbaiki. Dengan kata lain, kenaikan harga
BBM merupakan pengalihan subsidi dari konsumtif ke produktif. Salah satu pengalihannya yaitu kepada kesejahteraan sosial masyarakat. Dana KIP, KIS, dan KKS bersumber dari pengalihan subsidi yang menyasar langsung kepada masyarakat tidak mampu. Apabila program-program publik yang berasal dari keputusan menaikkan harga BBM ini benar-benar terwujud dan tepat sasaran, tentu masyarakat akan mensyukurinya. Kita berharap, janji Jokowi terealisasi. Masyarakat sungguh-sungguh lebih ringan beban hidupnya. Sehingga, akan bisa dipahami bahwa pemerintah mengalihkan subsidi BBM guna kepentingan masyarakat juga. Karena, selama ini subsidi BBM tidak pernah tepat sasaran. 24 - 30 November 2014
5
5
BALI SEPEKAN
Bali Kantongi ’’Feeder’’ Trans Sarbagita Tunggu Kajian Ribuan Anak Telantar PERMASALAHAN sosial di Bali ternyata masih cukup kompleks mulai dari persoalan kemiskinan hingga tingginya angka anak telantar. Parahnya, jumlah anak telantar di Bali tergolong tinggi, yakni mencapai 7 ribu orang, tersebar di sembilan kabupaten/kota. Demikian terungkap dalam rapat kerja antara Komisi IV DPRD Bali yang membidangi permasalahan kesejahteraan sosial, kesehatan, dan pendidikan dengan jajaran Dinas Sosial Provinsi Bali, Senin (10/11). Rapat dipimpin Ketua Komisi IV Gede Kusuma Putra didampingi anggota dan dihadiri Kepala Dinas Sosial Pemprov Bali Nyoman Wenten bersama jajarannya. Wenten mengatakan di Bali sejauh ini tercatat masih ada 7 ribu lebih anak telantar. Paling banyak terdapat di Buleleng diikuti Karangasem di posisi kedua, lalu Klungkung, Bangli dan 5 kabupaten/kota lainnya. Widana
Miliaran Rupiah untuk Kunker DPRD Badung KUNJUNGAN kerja (kunker) DPRD Badung menyedot anggaran yang tidak sedikit. Dalam RAPBD Badung tahun 2015, anggaran untuk kunker baik dalam dan luar daerah dirancang mencapai belasan miliar rupiah. Sejumlah kegiatan DPRD Badung yang di dalamnya terdapat kunker antara lain program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur berupa pendidikan dan pelatihan formal. Kegiatan ini dianggarkan Rp 3,09 miliar lebih. Konsultasi/koordinasi alat kelengkapan DPRD dirancang Rp 2,97 miliar lebih. Konsultasi Badan Legislasi dianggarkan Rp 702,24 juta. Untuk Badan Kehormatan dirancang Rp 420 juta serta kunjungan kerja pimpinan dan anggota dewan ke luar negeri Rp 2,13 miliar lebih. Dikonfirmasi hal ini, Senin (10/11), Sekretaris DPRD Badung I Made Wira Dharmajaya mengaku tidak hafal dengan besaran anggaran untuk kunker DPRD Badung yang dirancang dalam RAPBD. Dedi Sumartana
6
KEBERADAAN angkutan pengumpan (feeder) Trans Sarbagita di Denpasar telah beroperasi sejak beberapa tahun lalu. Namun, antusiasme warga kota untuk menggunakan angkutan ini masih sangat minim. Padahal, Pemkot Denpasar telah mengeluarkan dana APBD untuk membiayai operasional angkutan ini. Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar I Wayan Mariyana Wandhira, Minggu (9/11) mengatakan, masalah anggaran untuk operasional angkutan pengumpan Trans Sarbagita jelas akan menjadi pembahasan bersama. ‘’Intinya kami tetap menunggu hasil kajian Dishub. Karena dana operasional yang dibutuhkan sangat besar, sehingga perlu didukung hasil kajian. Kami tak ingin buru-buru mengalokasikan anggaran, sementara masyarakat tidak merasakan manfaatnya,’’ ujar Wandhira. Kadishub Denpasar I Gede Astika,
didampingi Plt. Kepala UPT Pelayanan Transportasi Darat I Dewa Ketut Adi Pradnyana, M.T. mengatakan, telah melakukan evaluasi terhadap operasional armada pengumpan dengan melibatkan kalangan akademisi. Diperkirakan, Desember ini hasil kajian akan rampung. Asmara Putra
Reklame Liar Lolos dari Pajak PARA pengiklan seringkali tak habis akal untuk mempromosikan produknya dengan memanfaatkan berbagai cara. Termasuk agar lepas dari jeratan pajak, alias tidak membayar pajak reklame. Seperti mengecat tembok toko dengan gambar iklan produk hingga memberikan spanduk gratis kepada para pedagang. Hal ini membuat Perda Kabupaten Gianyar No. 9 Tahun 2010 tentang Pajak Reklame terkesan tidak bertaring untuk mampu menyentuh iklan-iklan seperti ini, yang banyak bertebaran di tembok-tembok
toko, kios, warung, tiang listrik, rambu lalu lintas, bahkan pohon pinggir jalan. Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Gianyar Ngakan Darmajati mengatakan apa pun yang sifatnya mengiklankan suatu produk merupakan reklame. Namun sampai saat ini penegakan Perda Kabupaten Gianyar No. 9 Tahun 2010 tentang Pajak Reklame belum mampu menyentuh reklame seperti spanduk atau tembok yang dicat. Manik Astajaya
Pengerukan Danau Batur, Diminta Perhatikan Kesucian Danau UPAYA normalisasi Danau Batur dengan pengerukan endapan lumpur di dasar danau akan segera dilakukan pemerintah dalam waktu dekat. Sesuai rencana, pengerukan sedimentasi Danau Batur akan dilaksanakan tahun 2015 mendatang. Terkait hal itu, tokoh masyarat setempat Jero Gede Batur Alitan meminta proses pengerukan Danau Batur tetap memperhatikan kesucian danau dengan melaksanakan serangkaian upacara ritual sebelum dan sesudah proses pengerukan.
Dihubungi Minggu (9/11), Jero Gede Batur Alitan mengaku bahwa terkait rencana penormalisasian Danau Batur tersebut, belum lama ini dirinya sudah sempat menyampaikan hal itu di Kementerian Lingkungan Hidup. Selaku tokoh masyarakat, dirinya menyetujui rencana tersebut asalkan pengerukan dilakukan terhadap lumpur yang selama ini mengendap di dasar danau, bukan menyedot/ membuang kelebihan air danau. Swasrina
24 - 30 November 2014
6
Konvoi Moge Dinilai Arogan Produksi Briket Batok Kelapa Terbatas
KONVOI rombongan motor gede (moge) yang melintas di jalan DenpasarGilimanuk, beberapa waktu lalu, mengundang protes masyarakat. Pasalnya, konvoi ini terkesan arogan, bahkan menimbulkan kecelakaan. Seperti pada Sabtu (10/11), iring-iringan kendaraan itu merugikan pengguna jalan yang lain dan ini sering terjadi, sehingga membuat warga jengkel dan mengancam akan memblokir jalan untuk konvoi moge. Salah satu warga yang menjadi korban, Kadek Bolo (33) dari Tegalasih,
Minggu (9/11) mengaku diserempet moge yang beriringan dari arah Gilimanuk di Selabih. Korban yang mengemudikan mobil Ford warna hitam DK 772 EM dari arah timur hendak pulang ke Negara. Dari arah berlawanan, melaju konvoi moge dan mobil Bolo saat itu sudah minggir bahkan hingga ke pinggir jalan. Namun entah mengapa, salah satu moge terlalu mepet hingga menyerempet kaca spion kanan mobilnya hingga hancur. Surya Dharma
Bakar Sampah, Pura Dadia Ludes AKIBAT kelalaian warga saat membakar sampah, Pura Dadia Arya Kanuruhan di wilayah Puahan, Banjar Tegal Langlangan Desa Datah, Abang ludes jadi abu, Minggu (9/11) sekitar pukul 12.00. Seluruh palinggih yang terbuat dari ijuk di pura tersebut terbakar. Hanya satu palinggih padmasana terbuat dari batu, luput dari kobaran api. Hangusnya pura yang baru selesai diperade sebulan lalu tersebut menyebabkan kerugian hingga Rp 1,5 miliar. Petugas dari Pemadam Kebakaran Karangasem bersama warga mencoba memadamkan api yang sudah sangat besar. Pelinggih yang berbahan ijuk mudah terbakar,
menyebabkan api dengan cepat membakar seisi palinggih. Warga yang mencoba memadamkan api saat itu menjadi kewalahan untuk menyelamatkan palinggih. Sebelas palinggih yang terbuat dari ijuk di pura tersebut tidak luput dari kobaran api. Informasi dihimpun dari warga sekitar, diketahui api berawal dari warga yang menghaturkan ayah-ayahan di Pura Dadia Gajah Para. Pura tersebut hanya dibatasi tembok panyengker dengan Pura Dadia Arya Kanuruhan. Sebelum terjadinya kebakaran, warga tersebut membakar sampah di sekitar Pura Dadia. Dewa Farendra
Kontribusi Usaha Sarang Burung Walet Nihil
MBP/mud
MESKI sudah membentuk peraturan daerah (perda) tentang sarang burung walet atau sriti, rupanya penerapan aturan ini belum optimal. Dari beberapa tahun setelah perda berlaku, usaha sarang burung walet ini tidak memberikan kontribusinya
untuk pendapatan daerah. Bahkan, tahun 2013 hingga tahun ini, setoran dari sektor ini ke daerah masih nihil. Informasi dikumpulkan di lapangan Minggu (9/11), sarang burung walet masih bisa dijumpai di beberapa lokasi di perkotaan maupun di desa. Usaha ini beberapa di antaranya memanfaatkan bangunan tua yang secara tak sengaja ditempati burung walet atau sriti. Selan itu, ada pula bangunan sarang burung walet yang sengaja dibangun oleh pemiliknya. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Kadistanak) Nyoman Suwatantra ketika dimintai konďŹ rmasi membenarkan kalau kontribusi usaha sarang burung walet tak optimal. Mudiarta
PRODUKSI briket batok kelapa kini diminati pasar. Namun, terbatasnya kemampuan produksi membuat pengusaha tidak mampu melayani permintaan dua ton briket batok kelapa yang dipesan pengelola 12 kapal pesiar. Demikian disampaikan Ketua Kelompok Gemaripah Made Sulindera, Minggu (9/11). Ia mengatakan, di objek wisata di Tanah Lot dalam sehari dihasilkan setidaknya 1.000 sampah batok kelapa. Melihat tingginya sampah batok kelapa ini akhirnya dibentuklah usaha pembuatan briket atau arang batok kelapa. Usaha yang dibuka sejak tiga tahun ini dikelola oleh Kelompok Gemaripah yang beranggotakan 46 orang. Made Sulindera mengatakan dari sekitar 1.000 sampah batok kelapa setiap harinya, kelompok ini baru bisa mengolah 200 batok kelapa saja. Kemampuan mesin yang terbatas membuat tidak semua sampah batok kelapa bisa dikelola menjadi briket. Padahal, briket buah kelapa ini sudah dilirik pasar. Wira Sanjiwani
Realisasi Jalan Dermaga Gunaksa Tak Jelas RENCANA pembangunan akses jalan Dermaga Gunaksa realisasinya makin tak jelas. Sejak tahun 2014, sama sekali belum ada tanda-tanda pengerjaan ďŹ siknya. Padahal, pemerintah pusat sebelumnya sudah sempat memberikan sinyal pengerjaannya dilakukan tahun ini setelah permohonan Pemkab Klungkung mendapat respons dari pemerintah pusat dengan kucuran anggaran tahap I mencapai puluhan miliar rupiah. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Klungkung Nengah Sukasta, saat dihubungi Minggu (9/11) mengatakan, realisasinya masih dalam proses tender. Namun, kapan persisnya pengerjaan ďŹ sik dilakukan, ia mengaku kurang tahu. Pihaknya juga mengaku malu mesti menanyakan hal yang sama berulang-ulang ke pemerintah pusat. Bagiarta 24 - 30 November 2014
7
7
LAPORAN UTAMA
Petani Garam Makin Gurem Kehidupan petani garam semakin suram. Usaha yang menjadi denyut nadi masyarakat pesisir ini, kian terpuruk. Pemerintah hanya peduli pada investor besar. Kehidupan petani garam kini semakin gurem.
P
esisir Desa Kusamba, Dawan, Klungkung, dikenal sebagai salah satu sentra garam di Bali. Namun kini tidak lagi. Sentra produksi garam hanya bertahan di pesisir Pantai Dusun Karangdadi. Memasuki tempat ini, aktivitas para petani garam semakin sepi. Petani garam yang dulunya berjumlah ratusan orang, kini tinggal hanya 15 KK. Satu di antaranya adalah Ketut Kaping. Di tengah lesunya permintaan, ia tetap mencoba meneruskan usaha leluhurnya. Di tempat usahanya, nampak berdiri satu gubuk reyot tempatnya mengolah air laut menjadi garam dan satu gudang tempatnya menyimpan hasil garam. “Semasih cuaca panas, saya tetap bekerja. Walau hasilnya tidak menentu,” ujarnya. Ketidakmenentunya nasib tersebut, menyebabkan makin minimnya warga pesisir melakoni usaha ini lagi. ‘’Dahulu jumlahnya ratusan, hingga terbagi dalam beberapa kelompok tani. Namun, saat ini hanya tersisa sekitar 15 KK. Warga lebih memilih merantau,’’ jelasnya. Kaping mengeluhkan produksi garam asli warga Kusamba terdesak oleh garam yang didatangkan dari Jawa. Sebab, garam dari Jawa bisa dijual dengan Rp 7.000 per 2,5 kilogram. Sementara produksi garam petani setempat, dijual Rp 7.000 hanya untuk 1 kilogram. Kondisi ini, makin diperparah dengan perhatian pemerintah yang sangat minim. Tidak ada pelatihan, tidak ada bantuan permodalan, atau bentuk proteksi lainnya, terhadap potensi warga setempat. Pemer-
8
intah daerah pernah menjanjikan bantuan untuk pengepakan hasil produksi garam para nelayan, agar kemasan sebelum dijual lebih menarik. Namun, janji itu tidak ada tindak lanjutnya. Untungnya, para petani seperti Ketut Kaping, punya langganan tetap di sekitar Klungkung hingga Gianyar dan Kota Denpasar. Mulai dari para pengusaha produk kecantikan hingga para turis asing. Sebab, produksi garam tradisional miliknya, justru sangat digemari wisatawan asing dan pengelola tempat makan di Bali, karena hasil olahan garamnya memiliki rasa berbeda dan membuat makanan terasa lebih enak. Tidak jarang, gudang garamnya juga didatangi langsung oleh pengelola usaha rumah makan dari Kota Denpasar. Petani garam lainnya, Wayan Wati juga melontarkan hal serupa. Mereka bertahan, karena sudah tidak ada pilihan lain. Kini harapan mereka tertumpu pada Jokowi yang memiliki program poros maritim. Sebab potensinya sesungguhnya memiliki peluang luas untuk berkembang. Perbekel Kusamba Ketut Winastra, Senin kemarin, mengakui kondisi warganya belum bisa berkembang dengan kondisi saat ini. Padahal, kualitas produksi garam Kusamba itu memiliki kualitas ekspor. Sebab, beberapa turis asing dari Jepang dan Tiongkok sempat mendatangi sentra produksi garam setempat. Kemudian membeli dalam jumlah banyak. Bahkan ia mengaku pernah melihat garam hasil olahan warga setempat, dikirim ke Jepang dan diolah dalam bentuk kemasan. Malah, hasil garam dalam kemasan itu, pernah dipasarkan kembali ke Bali, dengan label garam papita. Usaha petani garam, sebenarnya menjadi salah satu potensi wilayah setempat. Namun, Winastra menilai, terpuruknya usaha petani garam, tidak terlepas dari minimnya dukungan pihak terkait. Winastra khawatir, jika ancaman ini terus melanda para petani, tradisi membuat garam warga Kusamba perlahan akan hilang. Bagiarta
24 - 30 November 2014
8
Impor Garam di Negeri Maritim
Seorang pekerja melakukan pengolahan garam halus di tempat pengolahan garam di Denpasar.
KEPRIHATINAN petani garam di Kusamba, Klungkung soal masuknya garam impor rupanya menjadi kegalauan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. Ia pun mengungkapkan, maraknya garam impor menghancurkan harga garam lokal. Untuk itu ia pun berjanji akan meminta menteri perdagangan untuk tidak lagi membuka kran impor garam. Tindakan Susi ini menjawab kegelisahan para petani garam yang tergabung dalam Koalisi Rakyat untuk Peradilan Perikanan (Kiara). September lalu, diberitakan bahwa kelompok ini mendesak pemerintahan Jokowi untuk melindungi keberlangsungan petani garam dengan menghentikan impor garam. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada Agustus 2013 menyebutkan impor garam masih dilakukan dari Australia sebesar 128 ribu ton atau senilai 5,73 juta dolar AS dan dari Selandia Baru sebesar 143 ton atau senilai 60,3 juta dolar AS. Kiara pun meminta pemerintah untuk bisa menyerap produksi garam nasional ketimbang harus terus bergantung pada impor. “Kami harap pemerintah melalui PT Garam bisa menyerap produksi garam nasional karena jika dilihat dari kualitas dan kuantitas, seharusnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan produksi dalam negeri,” kata Sekretaris Jenderal Kiara Abdul Halim. Atas masukan tersebut Susi pun menginginkan adanya pengertian dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar tidak lagi membuka keran impor garam untuk memberdayakan produksi garam dalam negeri. “Dalam Rakor (Rapat Koordinasi di Kantor Presiden) telah saya sampaikan kepada Pak Rahmat Gobel (Menteri Perdagangan),” kata Susi Pudjiastuti dalam acara dialog Menteri Kelautan dan Perikanan dengan pelaku usaha di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, pekan lalu. Menurut Susi, pihak KKP telah menghabiskan dana miliaran rupiah per tahun untuk berbagai program guna menyejahterakan petambak garam di berbagai daerah. Namun program pemberdayaan itu terasa sia-sia bila instansi yang mengizinkan
impor seperti Kemendag membuka masuknya aliran komoditas garam dari luar negeri. Menteri Kelautan dan Perikanan mengemukakan adalah hal yang aneh bila ada satu kementerian yang memberdayakan produksi petambak garam dalam negeri, tapi kementerian lain malah melakukan langkah yang bertentangan. “Akhirnya di sinilah ada pengertian,” kata Susi. Garam merupakan salah satu komoditi strategis Indonesia dimana penggunaannya tidak hanya untuk konsumsi manusia juga sebagai bahan baku industri. Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi laut dan samudera, Indonesia dikenal sebagai penghasil garam yang cukup besar dengan kualitas yang cukup baik. Wilayah Indonesia terdiri dari 1/3 daratan dan 2/3 lautan, dimana dalam kondisi normal setiap tahunnya mengalami iklim kemarau sekitar 6 bulan dan secara geografis kondisi tersebut merupakan salah satu yang menjadi faktor pendukung produksi garam. Namun ironisnya, produksi garam Indonesia memiliki tren yang cenderung menurun sedangkan kebutuhan pada komoditi garam semakin meningkat setiap tahunnya. Kebutuhan yang tidak disertai oleh persediaan produksi domestik menuntut adanya kebijakan untuk mengimpor garam untuk memenuhi konsumsi garam dalam negeri. Karenanya kebijakan Menteri KKP Susi Pudjiastuti, tidak sebatas menyetop impor garam, tetapi harus mengadakan gerakan cepat dan masif untuk meningkatkan produksi garam nasional. Tanpa hal itu, maka solusi impor yang selalu diambil pemerintah takkan bisa dielakkan. Pusdat
Susi Pudjiastuti 24 - 30 November 2014
9
MBP/kmb23
9
LAPORAN UTAMA
Nelayan pun Sudah Ditinggalkan
N
elayan Karangasem terkenal dengan tangkapan ikan tongkol. Bahkan hasil tangkapannya merambah sampai Klungkung bahkan Denpasar. Namun tetap saja mereka mengeluh. Karena harganya tak sesuai dengan biaya yang mereka keluarkan. Mereka pun kini banyak yang beralih profesi. Sama seperti petani, profesi nelayan dinilai tak lagi menjanjikan. Jasri, satu dari sejumlah kampung nelayan di Karangasem. Walaupun dikenal sebagai kampung nelayan, namun tidak banyak warga yang menggeluti pekerjaan tersebut. Alasannya sederhana. Pekerjaan nelayan sudah tak lagi memberi penghidupan yang layak. Mereka kebanyakan beralih profesi menjadi buruh bangunan atau merantau ke luar daerah. Badung, Denpasar dan Gianyar adalah pilihannya. Sejumlah nelayan yang ditemui, pekan lalu, mengaku hanya sesekali melaut. Selain paceklik ikan, juga harga yang tidak menentu. ‘’Harga ikan tongkol sering anjlok saat hasil tangkapan sedang banjir. Banyak nelayan mengalami kerugian karena hasil tangkapan tidak terjual dan terbuang percuma. Ini terjadi karena tidak adanya pengolahan ikan di Karangasem sehingga nelayan harus bergantung terhadap usaha pengolahan ikan di kabupaten lainnya,’’ jelas Ketut Patra (43). Ketua Kelompok Nelayan Baruna Sari, Pantai Jasri itu mengatakan, tangkapan nelayan yang ada di Pantai Jasri, Karangasem pada November ini mengalami paceklik. Meski sudah melaut berkeliling setiap hari, para nelayan pulang dengan tangan hampa. Ketut Patra (43) membuktikan hal itu. Ketika ditemui usai melaut, ia hanya mendapatkan dua ekor ikan. Padahal pria yang sudah berprofesi sebagai nalayan selama 15 tahun ini sudah melaut sejak pagi hari hingga sore sekitar pukul 15.00. Menurutnya, seharusnya di bulan seperti saat ini hasil tangkapan cukup banyak. Tapi sudah sebulan terakhir ini dirinya sering pulang dengan tangan hampa. “Ini cuma dapat dua ekor saja melaut dari pagi, seharusnya November
10
sampai Januari hasil tangkapan cukup bagus,” ujar Patra setelah menyandarkan perahunya. Menurut Patra ada atau tidaknya hasil tangkapan, nasib nelayan tetap terjepit. Pasalnya, saat hasil tangkapan cukup banyak, harga ikan di pasaran malah anjlok. Harga ikan tongkol yang biasanya Rp 4 ribu per ekor bisa anjlok sampai Rp 500 saja. Bahkan tidak jarang hasil tangkapan dibuang begitu saja karena tidak laku dijual. “Waktu ini saat hasil tangkapan ikan lagi banjir, ada sekitar 2.500 ekor ikan tongkol dibuang karena tidak laku,” bebernya. Pihaknya mengatakan, ikan tongkol menjadi hasil tangkapan nelayan yang tidak bertahan lama. Sehari saja tidak laku maka ikan tersebut menjadi gatal di mulut sehingga sudah tidak bisa dikonsumsi lagi. “Kalau dapat tangkapan banyak, nelayan pasrah dengan harga. Ikannya laku saja sudah syukur ada pemasukan walau kadang kecewa terjual dengan harga murah,” keluhnya. Kendala yang dialami nelayan Karangasem ini disebabkan tidak adanya pengolahan ikan di bumi lahar tersebut. Padahal, Karangasem menjadi pemasok ikan tongkol terbesar di Bali. Hasil tangkapan nelayan Karangasem yang memenuhi kebutuhan ikan tongkol di tempat pemindangan ikan terbesar, Kusamba, Klungkung. “Hasil tangkapan kita bawa ke Kusamba, yang menentukan harga disana. Biaya pengiriman sangat besar ongkos angkut terutama. Hasil penjualannya jadi berkurang,” imbuhnya. Tak hanya di Karangasem, nelayan di Buleleng juga bernasib sama. Aktivitas nelayan tradisional di Kabupaten Buleleng belakangan ini semakin berkurang. Salah satu penyebabnya karena mereka harus bersaing dengan usaha penangkapan dengan modal besar. Tak pelak, nelayan tradisional di Bali Utara jumlahnya kini semakian berkurang. Mereka terpaksa tetap menggeluti profesinya lantaran tidak ada lagi pekerjaan yang dapat mereka geluti. I Wayan Pageh (75), asal Dusun Labak,
Bali Post/dwa
Nelayan sedang menambatkan jukung di Pantai Jasri seusai melaut.
Desa Anturan, menuturkan, jumlah nelayan yang bisa dikenal dengan istilah nelayan rorodan, di desanya kini hanya tinggal empat orang. Padahal, sebelumnya sebagian besar warganya adalah nelayan. Sebab hasil sebagai nelayan sangat minim. “Lain dengan dahulu ikan banyak, sehingga setiap melaut pasti dapat ikan. Sekarang ikan sedikit dan banyak nelayan yang sudah membuat rumah ikan (rumpon), sehingga nelayan tradisional yang tidak punya modal sangat sulit bisa menjaring ikan, terkadang tidak dapat sama sekali,” tegasnya. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jembrana, Made Widanayasa, mengatakan Perhatian pemerintah terhadap nelayan beberapa tahun belakangan ini cukup signifikan. Namun, para nelayan khususnya di Bali, berharap perhatian terhadap sektor mina ini tidak terputus. Bahkan bila memungkinkan, perhatian itu disetarakan perhatian pemerintah kepada subak. Dewa/Mudiarta
24 - 30 November 2014
10
Hidup Pas-pasan KEHIDUPAN nelayan tradisional identik dengan kemiskinan. Itu pula tergambar ketika berkunjung ke permukiman nelayan di dusun Pesinggahan, Desa Medewi, Pekutatan, Jembrana. Rumah petak sederhana berdiding bedek adalah ciri khas kampung tersebut. Tidak jauh dari permukiman, di tepi pantai, berjejer puluhan jukung milik nelayan. “Sekarang ini masih mendingan (hasil tangkapan), kalau pas paceklik, kita benar-benar morat-marit,” ujar Edi Suharman (33), nelayan setempat. Edi yang lulusan MAN (SMA) ini memang dari keluarga nelayan. Kakek hingga saudaranya semua mencari nafkah dari laut. Saat inipun, hasil ikan yang didapat tidak seberapa, bahkan ia norok. “Hari ini dapat ikan dijual laku Rp 50 ribu, tapi biaya minyak Rp 60 ribu, belum (biaya) makan. Norok hari ini,” keluh bapak dua anak ini. Para nelayan tradisional di Medewi, rata-rata mencari ikan agak jauh dari perairan Jembrana, dan membutuhkan ongkos minyak rata-rata Rp 50 ribu. Berbeda saat hasil tangkapan banyak, diakuinya nelayan mampu meraup hasil lebih dari biasanya. Sehari bisa mencapai Rp 200 ribu. Sejatinya hasil tangkapan yang diperoleh melimpah, tapi ketika panen ikan, harga ikan anjlok hingga separuh harga normal. Ketua Kelompok Nelayan Setia Dewi, Arnawi (50) tak menampik kondisi para anggotanya. Nelayan jukung kini juga dihadapkan dengan kesulitan mencari bahan baku kayu untuk perahu. “Kalau mesin (tempel) kan bisa didapat, asalkan ada modal. Tapi kayu untuk jukung sulit didapat. Apalagi cepat rusak karena kondisi pantai di sini
(Medewi) bebatuan. Saat air surut, bagian bawah jukung sudah pasti terkikis,” katanya. Sehingga tak menyalahkan hidup nelayan di Medewi paspasan dan akrab dengan kemiskinan. Sebab, pendapatan mereka tak sebanding dengan perawatan peralatan tangkap seperti jaring dan jukung. Rata-rata pendapatan para nelayan tradisional di Medewi Rp 800 ribu per bulan dan paling tinggi saat panen Rp 1 juta. “Sulit untuk berkembang, belum lagi dihadapkan dengan permodalan, jangankan untuk menabung, untuk sehari-hari saja susah,” terangnya. Kondisi tak jauh berbeda dialami nelayan tradisional di desa Perancak, Jembrana. Saat paceklik, nelayan sering mengalami rugi. Wayan Edi Astrawan (36) mengatakan dari melaut, pendapatan yang diperoleh tidak menentu dan cenderung pas-pasan. Selama bertahun-tahun Edi tinggal di rumah dari bedek bersama keluarganya. Hasil yang diperoleh terkadang tidak mencukupi untuk operasional. “hari ini dapat ikan (dijual) Rp 30 ribu, dan beli solar Rp 20 ribu,” keluhnya. Yang paling disayangkan nelayan ini adalah bantuan pemerintah yang tidak tepat sasaran. “Sayang ada bantuan pemerintah bermiliar-miliar, tapi tidak tepat sasaran. Kami yang nelayan tulen seperti ini justru tidak meraskaan,” tambah Edi. Belum lagi para nelayan dihadapkan dengan kesulitan modal. Ujung-ujungnya, mereka meminjam ke pengepul dan terjerat kewajiban mengembalikan dengan hasil tangkapan. Surya Dharma
MBP/mud
Nelayan Rorodan di Buleleng 17 - 23 November 2014
11
OPINI
Pergeseran FilosoďŹ Harga BBM
B
erkaca dari pengalaman kenaikan harga BBM bersubsidi di era pemerintahan-pemerintahan terdahulu, langkah menaikkan harga BBM hampir pasti hanya ditujukan untuk menyelamatkan postur APBN saja. Melambung tingginya harga minyak dunia hingga melemahnya nilai tukar rupiah atas dolar AS, memaksa pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM agar APBN tidak jebol. Akan tetapi, kenaikan harga BBM di era Pemerintahan Jokowi- JK ini berbeda karena telah bergeser ďŹ losoďŹ nya. Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa Pemerintah berencana mengalihkan subsidi ke sektor-sektor yang lebih produktif. Artinya, upaya menaikkan harga BBM bersubsidi ini tidak serta merta ditempuh hanya untuk menyehatkan postur APBN saja, tetapi urgensinya lebih mengarah pada pengalihan subsidi ke sektor yang lebih produktif bagi masyarakat. Secara logika, peningkatan kesejahteraan rakyat melalui mekanisme seperti itu tentu akan lebih cepat tercapai dari pada sekadar menggunakan alokasi anggaran berlebih untuk subsidi BBM. Dalam 5 tahun terakhir, jumlah anggaran yang dialokasikan untuk mensubsidi BBM tidak main-main, yakni mencapai Rp 1.300 triliun. Padahal menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, biaya yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan membangun infrastruktur nasional hanya dikisaran Rp 1.200 triliun. Maka, menjadi tugas Pemerintahan Jokowi- JK untuk membangun kepercayaan publik terkait rendahnya tingkat efektivitas subsidi BBM selama ini. Faktanya, jumlah penduduk hampir miskin (near poor) masih mencapai 50 juta penduduk (Bank Dunia, 2014) dan penduduk miskin dikisaran 28,28 juta penduduk (BPS 2014). Sehingga, inovasi baru melalui upaya pengalihan subsidi BBM langsung ke
12
24 - 30 November 2014
Oleh Pangki T. Hidayat
sektor produktif layak untuk segera diimplementasikan. Tantangan Jokowi - JK Tidak mudah memang untuk membangun kepercayaan masyarakat agar secara perlahan melepaskan ketergantungannya dari subsidi BBM. Masyarakat sudah terlanjur percaya bahwa jika harga BBM rendah, maka harga-harga kebutuhan pokok lainnya juga akan mengalami hal yang sama. Celakanya, kondisi itu kemudian berbanding terbalik dengan pembangunan dan pemerataan infrastruktur nasional. Akibat besarnya alokasi anggaran untuk mensubsidi BBM, pembangunan dan pemerataan infrastruktur menjadi berjalan lambat. Berdasarkan rilis The Global Competitiveness Report 2013- 2014 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum, memperli-
hatkan secara gamblang kondisi infrastruktur nasional yang masih sangat memprihatinkan. Kondisi infrastruktur Indonesia berada pada peringkat 61 dari 148 negara yang disurvei. Di kawasan ASEAN, kondisi infrastruktur nasional tersebut jauh tertinggal dari Singapura yang berada pada peringkat 2 dan Malaysia yang berada pada peringkat 29. Sejalan dengan kondisi itu, maka dapat dipastikan peningkatan kesejahteraan rakyat negeri ini juga akan berjalan lambat. Berbagai data maupun fakta terkait rendahnya tingkat efektiďŹ tas subsidi BBM terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat patut menjadi modal utama Jokowi- JK untuk membangun kepercayaan publik terkait pengalihan alokasi subsidi BBM. Sehingga, rakyat tidak serta merta memahami kenaikan harga BBM sebagai upaya menyelamatkan APBN saja. Akan tetapi, juga sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Itulah sebabnya, penting bagi Pemerintahan Jokowi- JK untuk menyiapkan skenario pengalihan subsidi BBM secara gamblang dan mudah di pahami oleh masyarakat. Misalnya, alokasi anggaran subsidi BBM sepanjang tahun 2015 mendatang akan dialihkan sebesar Rp 135 triliun ke sektor pendidikan dan kesehatan. Maka, rakyat miskin tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun untuk biaya kesehatan dan pendidikan hingga lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) atau bahkan hingga lulus Strata 1 (S-1). Logika seperti itu tentu akan lebih mudah diterima masyarakat. Sehingga, bukan tidak mungkin rencana Pemerintahan JokowiJK untuk menaikkan harga BBM bisa diterima dengan baik oleh masyarakat dan program pengalihan subsidi BBM bisa sukses dilakukan. Penulis, Direktur Eksekutif Research Center for Democratic Education, Yogyakarta
J A J A K P E N DA PAT
Berantas MaďŹ a Migas
W
acana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dirancang bulan ini menyulut pro–kontra. Argumentasi pemerintah bahwa subsidi BBM dominan dinikmati kalangan menengah atas belum mampu membuat publik menerima rencana ini dengan mudah. Sejumlah elemen bangsa bahkan mengancam melakukan demo menyikapi rencana pemerintah ini. Kenaikan harga BBM ini pun dinilai tak akan efektif tanpa dilakukan tindakan tegas terhadap maďŹ a migas. Menyikapi rencana kenaikan harga BBM ini, Pusat Data majalah Bali Post menggelar jajak pendapat di seluruh Bali. Jajak dilakukan dengan mengajukan kuesioner dan wawancara via telepon. Berdasarkan tabulasi atas jawaban responden, 70,69 persen responden meminta pemerintah menunda rencana ini. Mereka mengaku tak setuju harga BBM naik bulan ini. Masalahnya, tahun ini pemerintahan JokowiJK sebatas melanjutkan APBN yang dirancang pemerintahan sebelumnya. Jadi, kebijakan Jokowi-JK dalam mengimbangi dampak kenaikan harga BBM belum bisa diformulasikan secara efektif. Pemerintah diingatkan melakukan kajian secara cermat dengan mempertimbangkan dampaknya bagi rakyat, bukan hanya berpijak pada kepentingan penyelamatan anggaran. Jika memungkinkan, pemerintah harus memilih alternatif lain untuk menutupi besarnya anggaran subsidi harga BBM. Sedangkan 27,27 persen responden mengaku mendukung rencana pemerintah menai-
kkan harga BBM. Langkah ini diyakini akan membantu pemerintah menekan anggaran subsidi. Responden juga yakin pemerintah telah mengkaji risiko akan kenaikan harga BBM terhadap perekonomian, termasuk stabilitas pemerintahan. Namun, harapan responden, pemerintah harus menggulirkan program pengimbang yang merata bagi semua rakyat, bukan hanya fokus kepada rakyat miskin. Pemerintah harus bisa memberikan rasa keadilan bagi semua warganya. Selebihnya, 3,03 persen responden tak memberikan jawaban atas rencana kenaikan harga BBM. Sementara itu, terkait dengan keyakinan pembatasan subsidi akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, ternyata 55,08 persen responden mengaku tak yakin. Selama ini, janji peningkatan kesejahteraan masyarakat pascakenaikan harga BBM hanya isapan jempol. Buktinya utang negara ter-
us bertambah meskipun subsidi harga BBM terus dipangkas. Jumlah rakyat miskin juga terus meningkat karena harga–harga bahan pokok terus naik. Menurut responden, sepanjang mafia migas tidak diberantas, penghapusan subsidi tidak akan efektif. Sebaliknya, langkah ini hanya akan menambah beban rakyat. Sedangkan 36,36 persen responden mengaku yakin pembatasan subsidi akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Dengan cara ini pemerintah diyakini dapat melakukan program pembangunan infrastruktur, fasilitas kesehatan dan pendidikan serta menata perekonomian bangsa. Selebihnya, 8,54 persen responden tidak memberikan respon atas hal ini. Mereka hanya berharap tetap bisa membeli BBM dengan harga murah. Dira Arsana
24 - 30 November 2014
13
PEMERINTAHAN
Rapat Konsultasi RAPBD Tahun 2015
Eksekutif dan Legislatif Pertajam Program untuk Masyarakat DPRD Badung melaksanakan rapat konsultasi dengan eksekutif, terkait RAPBD tahun 2015. Rapat yang berlangsung di ruang Gosana II Lantai III Gedung DPRD Badung, Kamis (13/11), bertujuan memperdalam dan mempertajam program kegiatan yang telah disusun masing-masing SKPD. Rapat Konsultasi dipimpin Ketua DPRD Badung I Nyoman Giri Prasta dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung Kompyang R Swandika, serta dihadiri seluruh Anggota DPRD Badung dan pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Badung. Kepala Bappeda dan Litbang I Wayan Suambara mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi rapat konsultasi yang menjadi inisiatif anggota dewan. Menurutnya, kegiatan ini sebagai bukti keseriusan anggota dewan dan pemerintah dalam pembahasan anggaran guna menghasilkan program kegiatan yang benar-benar untuk kepentingan masyarakat. “Rapat konsultasi adalah bentuk komunikasi antara legislatif dan pemerintah, untuk pendalaman program dan kegiatan yang telah disusun
dalam RAPBD Badung tahun 2015,” kata Suambara. Dengan peningkatan pendapatan daerah yang dirancang sebesar Rp 3,18 triliun lebih dan belanja daerah dirancang Rp 3,46 triliun, diakuinya dibutuhkan banyak pemikiran dan saran dari anggota dewan, agar bisa menghasilkan program kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Melalui rapat konsultasi menjadi salah satu media untuk mendapatkan pemikiran-pemikiran, ide-ide bahkan koreksi dari para anggota dewan. Dalam daftar pertanyaan anggota dewan dibagi menjadi dua bagian, yaitu pertama bagian pendapatan dan kedua pertanyaan untuk belanja. Misalkan, pertanyaan untuk Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), dewan mempertanyakan pendapatan BPHTB yang dirancang sebesar Rp 303,4 miliar, mengalami penurunan dari tahun 2014 yang sebesar Rp 370 miliar. Menanggapi pertanyaan ini, Kepala Dispenda Badung I Wayan Adi Arnawa menjelaskan, pendapatan dari BPHTB sangat tergantung pada transaksional dan tidak bisa diprediksi
secara pasti. Untuk tahun 2014 memang pendapatan BPHTB cukup tinggi karena ditunjang adanya kegiatan yang sifatnya internasional dan banyak terjadi transaksi dimana investor berlomba-lomba membangun sarana akomodasi wisata. Selain itu pengapusan pajak BPHTB untuk hak waris, juga ikut mempengaruhi pengurangan target pendapatan. Yang menarik, dewan juga meminta retribusi tempat rekreasi dan olahraga untuk masyarakat umum dihapus. Pada RAPBD 2015, retribusi dirancang Rp 70 juta. “Kami minta retribusi tempat rekreasi dan olahraga untuk masyarakat umum, misalnya bermain bulu tangkis di GOR Mengwi agar dihapuskan saja,” kata Giri Prasta . Atas usulan ini Sekda Kompyang R Swandika memberikan persetujuan. “Untuk masyarakat umum kita hapuskan, kecuali sarana olahraga tersebut dignakan untuk kegiatan komersil harus tetap kita kenakan restribusi,” ujarnya. Dedy
Suasana rapat konsultasi antara eksekutif dan legislatif
14
24 - 30 November 2014
Mencari Dirut Tangguh Bangkitkan PDAM Klungkung
Bupati Suwirta Pilih Rekrutmen Terbuka PDAM Klungkung menjadi salah satu perusda yang memiliki peran vital. Kini, perusda ini sedang mencari sosok pimpinan baru, yang bisa mengatasi ragam persoalan air bersih yang bertahun-tahun tak kunjung tuntas. Untuk menemukan direksi baru ini, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta pun tidak mau gegabah. Ia memilih melakukan rekrutmen direksi secara terbuka, dengan melibatkan tim penyelenggara seleksi calon direksi PDAM Klungkung periode 2015-2019. Pengumuman rekrutmen sudah dilakukan. Demikian juga tim penyelenggara seleksi yang disiapkan langsung dari Unud. Bupati Suwirta sudah berkirim surat kepada Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud untuk memohon dosen setempat untuk menjadi tim uji kelayakan dan kepatutan. Bupati menegaskan, proses seleksi tidak akan ada intervensi ataupun tarik ulur kepentingan politik. Meski Keputusan Bupati tentang Susunan Organisasi dan Kerja Pasal 25, jelas menyebutkan Direktur PDAM diangkat oleh bupati atas usulan Dewan
Pengawas. Proses pendaftaran sudah bisa dilakukan pada Jumat 14 November sampai 27 November 2014. Kepastian itu menjawab berbagai informasi yang beredar selama ini, bahwa Bupati sudah menyiapkan orang untuk ditugaskan menjadi Dirut PDAM. Sehingga muncul dugaan proses seleksi ini hanya formalitas. Sebab, pada keputusannya kembali menjadi kewenangan Bupati. “Kami ingin mencari orang yang profesional. Apapun hasil dari tim seleksi harus dihargai dan menjadi keputusannya. Tidak ada intervensi apapun. Kita ingin ada Dirut yang bisa membantu kami keluar dari masalah air untuk masyarakat, khususnya Kecamatan Nusa Penida, yang baru teraliri air 16 persen,� katanya. Namun, mereka yang berkeinginan menjadi orang nomer satu di PDAM Klungkung, siap-siap dihadang persyaratan yang cukup berat. Antara lain, setiap calon mesti mempunyai pendidikan minimal S-1, pengalaman kerja 10 tahun untuk orang PDAM dan 15 tahun
untuk orang non PDAM. Lulus pelatihan manajemen air minum, membuat dan menyajikan proposal mengenai visi misi PDAM, tidak terikat dengan Bupati dan Wabup, Dewan Pengawas atau direksi lainnya. Terakhir, lulus uji kelayakan dan kepatutan oleh tim penyelenggara seleksi calon direksi. Persyaratan ini mengacu pada Permendagri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Dirut baru PDAM dipastikan akan menanggung tugas cukup berat. Sebab, kinerja PDAM dalam beberapa tahun terakhir belum memuaskan. Bahkan, laporan keuangan terakhir tahun 2013, PDAM Klungkung malah merugi Rp 1,5 miliar. Hal itu terjadi sebagai akibat dari penyusunan laporan keuangan yang buruk, dimana biaya penyusutan yang dihitung sekaligus dalam beberapa tahun terakhir pada tahun 2013. Selain itu, Bupati Suwirta menilai banyak yang tidak beres di internal PDAM. Selain perbaikan ke dalam, Dirut baru juga diminta mampu menunjukkan kapabilitasnya membantu masyarakat Klungkung keluar dari masalah air bersih. Terutama di Nusa Penida. Dari dua sumber air yang ada di Nusa Penida, selama ini belum mampu dimanfaatkan dengan maksimal oleh PDAM Klungkung. Seperti sumber mata air Penida yang baru bisa dimanfaatkan sebagian kecil dari potensinya. Begitu juga sumber air di Guyangan Desa Batukandik yang sebentar lagi akan dikelola PDAM, juga menawarkan potensi besar. Jika keduanya mampu dikelola dengan baik, Bupati Suwirta menilai gugusan kepulauan Nusa Penida tidak akan pernah kekurangan air bersih. Mereka yang terpilih sebagai Dirut juga harus siap menandatangani fakta integritas, dengan target kerja selama dua tahun. Jika tak mampu memenuhi ekspektasi pemerintah daerah, maka Dirut yang bersangkutan harus bersedia mundur. Meski pendaftaran belum dibuka, namun sudah ada satu tokoh yang mendaftar langsung ke Pemkab Klungkung. Asisten II Ketut Suayadnya, mengatakan ia diketahui bernama Wayan Suastika asal Banjar Tulang Nyuh Desa Tegak Klungkung. Bagiarta 24 - 30 November 2014
15
POLITIK
Menunggu Renstra Poros Maritim
M
asterplan pengelolan poros maritim kini ditunggu daerah. Jokowi- JK dan Kabinet Kerjanya didesak segera menjabarkan rencana startegis (renstra) pengelolaan potensi kelautan untuk kesejahteraan rakyat. Dengan adanya restra ini diharapkan tak ada lagi nelayan yang tersisih oleh kehadiran investasi dan tak ada lagi kawasan pesisir yang dikuasai pemodal. Harapan ini dilontarkan Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan, Ketut “Sadam” Arsana Yasa. Renstra ini diyakini mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan Tabanan yang jumlahnya mencapai 832 orang. Menurut Sadam dengan dibuatkannya renstra pesisir setidaknya akan dapat melindungi sekaligus melestarikan wilayah pesisir. Bahkan proses penangkapan juga harus mengikuti aturan yang ada. “Sebenarnya gagasan ini sudah dibahas ssejak tahun 2013, karena pemerintah paham dan sadar Tabanan pusat lobster yang eenak. Jadi kita perlu kawa kawasan m konservasi untuk menjaga kesinambun kesinambungan lobster, bukan justru dikeruk dan dijual hanya untuk pot potensi wisata,” katanya. Ia mengamen takan prio prioritas pemerinta pemerintahan Joko Wid Widodo meningka meningkatkan sektor kelauke tan Indon Indonesia
16
untuk kepentingan ekonomi dan pertahanan Indonesia merupakan terobosan jitu. Sadam mengatakan itu wajib hukumnya. “Gagasan poros maritim wajib dijabarkan karena sebagian besar mata pencaharian di Kabupaten Tabanan selain bertani juga nelayan. Bahkan dari profesi ini setidaknya mereka telah mampu menyekolahkan anak-anak mereka,” jelasnya. Sadam berharap ke depan pemerintah bisa lebih memantapkan pesisir dengan tidak merusak lingkungan. “Lestarikan pesisir jangan justru mengeksploitasi dan mereklamasi. Namun kembali lagi harus ada kajian analisa dampak lingkungan,” jelasnya. Di lain pihak, penetapan Kawasan Konserpasi Perairan (KKP) Nusa Penida belum berdampak terhadap kesejahteraan warga setempat. Program pembangunan poros maritim nampaknya belum mampu diterjemahkan dengan baik oleh pemerintah daerah. Sebab, kebijakan dan program nyata yang berpihak terhadap perkembangan kesejahteraan wilayah kelautan dan pembangunan potensi laut, masih sangat minim. Padahal, potensinya cukup besar. Indikasinya, perkembangan wilayah dan potensi kelautan di Kabupaten Klungkung bertahun-tahun belum tergarap maksimal.
Sorotan itu dilontarkan anggota DPRD Klungkung A.A Gede Bagus. Poros maritim, katanya, erat kaitannya dengan pengelolaan potensi kelautan, agar bisa menghasilkan untuk kesejahteraan masyarakat. Ia melihat bidang kelautan dalam dua masalah di Klungkung. Antara lain, terkait transportasi antarpulau dan pengelolaan potensi kelautan yang berimbas terhadap perekonomian masyarakat. “Contohnya, bagaimana orang di pulau mau maju, kalau fasilitas penyeberangan tidak ada, yang menopang pembangunan tidak ada. Matilah orang di sana. Transportasi itu akan menopang perekonomian,” katanya. Transportasi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan sembako masyarakat di daerah kepulauan. Mengenai potensi, legislator PDI-P ini menegaskan, sesungguhnya Klungkung punya segalanya. Penetapan perairan Nusa Penida sebagai Kawasan Konservasi Perairan sudah menjadi embrio bagi pengelolaan potensi kelautan di Klungkung. Sayangnya, program ini belum dikelola maksimal. Ia mengingatkan potensi-potensi yang sudah mulai dibangun, jangan sampai terganggu dan merusak citra dan kelestarian potensi laut Nusa Penida. Bagiarta/Puspadewi
24 - 30 November 2014
16
Damai Setelah Kebagian Kursi DUALISME pimpinan DPR berakhir. Kesepakatan damai tercapai setelah negosiasi kekuasaan mencapai mufakat. Kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan Koalisi Merah Putih (KMP) akhirnya menyepakati tiga poin opsi. Penyelesaian konflik kedua kubu ditandai dengan penandatanganan kesepakatan damai. Pada kesepakatan tersebut dinyatakan, pertama, KIH maupun KMP sepakat memiliki perwakilan untuk mengisi posisi pimpinan pada alat kelengkapan Dewan (AKD). “Sebelumnya KIH meminta pembagian antara KMP-KIH 60:40, tapi kesepakatan tercapai sekitar 25% lebih di semua AKD DPR-RI,” kata politisi senior PDI-P Pramono Anung. Meski demikian, tidak ada penambahan AKD walaupun KIH masuk di dalamnya. “Yang ditambah hanya pimpinan komisi dan AKD dari 1 ketua dan tiga wakil ketua menjadi 1 ketua dan 4 wakil ketua,” terangnya. Dengan penambahan jumlah wakil ketua AKD itu, maka poin keduanya akan diikuti perubahan Tata Tertib DPR dan revisi Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD yang diharapkan selesai sebelum 5 Desember 2014. “Kalau ini semua sudah terselesaikan maka tentunya dewan tidak akan ada persoalan yang perlu diselesaikan, dan kita konsentrasi untuk segera bermitra dengan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan yang belum diselesaikan,” ujarnya. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham yang hadir mewakili KMP dalam penandatanganan kesepakatan damai menjelaskan tidak sulit merevisi UU MD3, sebab revisi hanya akan mengubah satu pasal yaitu tentang komposisi pimpinan AKD. “Jadi, Wakil Ketua komisi dan AKD nantinya jadi empat, sama seperti Wakil Ketua DPR,” kata mantan anggota DPR dari Golkar ini. Idrus mengatakan kesepakatan damai dilakukan demi melanjutkan kerja produktif di DPR yang terhambat karena adanya dualisme DPR. “Kesepakatan untuk rakyat. Itu komitmen kita,” katanya. Idrus memastikan semua fraksi akan kebagian posisi, meski dari KIH hanya
DAMAI – Kesepakatan damai antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di Kompleks Parlemen Senayan.
diwakili Pramono dan Olly dari PDI Perjuangan.”Kita kan semua tanda tangan,” tandasnya. Fraksi-fraksi di KIH antara lain PPP, Nasdem, Hanura dan PKB telah mempercayakan kepada Fraksi PDI-P untuk melakukan lobi. Dia memperkirakan sekitar 21 kursi akan diberikan kepada KIH. “Jumlah semuanya 21 (pimpinan AKD),” kata Idrus Marham usai pertemuan KIHKMP. 21 Kursi dimaksud adalah 11 posisi wakil ketua komisi, ditambah 10 kursi wakil ketua di alat kelengkapan dewan lainnya. Kesepakatan damai KIH-KMP disambut baik pemerintah. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengucapkan syukur karena kedua kubu di DPR bisa bersatu kembali. “Bagus. Kita ucapkan syukur Alhamdulillah,” kata JK usai membuka acara Grand Final Cerdas Cermat UUD
1945 yang digelar MPR. Ketua MPR Zulkifli Hasan mengungkapkan KIH dan KMP sudah puluhan kali menggelar pertemuan untuk mencari titik temu dan memperolah kesepakatan. Pertemuan berlangsung di sejumlah tempat, termasuk di kediaman Ketua Umum PAN Hatta Rajasa. Sementara itu, pimpinan DPR dari KIH Effendi Simbolon meminta kubunya lapang dada atas kesepakatan damai yang telah dicapai. “Kesepakatan kedua pihak tersebut merupakan langkah maju. Saya bersyukur kalau ada kesepakatan. Sebab tidak elok kalau ada dua kubu. Kalaupun tidak dapat pembagian secara proporsional murni dan tidak ideal, ya kita lapang dada,” kata pimpinan DPR tandingan ini. Hardinato 24 - 30 November 2014
17
17
PENDIDIKAN
MBP/dok
Sejumlah guru menilai penerapan Kurikulum 2013 membingungkan karena terlalu banyak aspek yang dinilai.
Ribet, Penerapan Kurikulum 2013 Membingungkan
R
ibet dan membingungkan. Itulah penilaian sejumlah guru di Bali yang mengaku masih kebingungan dalam menerapkan Kurikulum 2013. Utamanya, saat proses penilaian siswa lantaran terlalu banyak aspek yang dinilai. Di sisi lain, para guru juga menilai kurikulum ini terlalu memberatkan siswa. Pasalnya, siswa dijejali dengan berbagai tugas. Padahal, mereka juga harus mengikuti les atau bimbingan belajar hingga sore hari di luar jam sekolah. ”Sebagian besar guru untuk penerapan memang masih bingung karena tidak begitu jelas yang dipaparkan sama pengajar kurikulum dari Dinas Pendidikan. Bagaimana proses penilaian siswa itu banyak sekali, jadi terlalu ribet,” ujar seorang guru yang enggan disebut namanya, belum lama ini. Guru lain di sekolah berbeda mengatakan, isi dari Kurikulum 2013 juga tidak begitu bagus. Materi yang diajarkan terlalu memberatkan siswa, sekaligus membebani siswa dengan banyak tugas. “Lebih baik diganti saja kurikulumnya, lebih bagus yang dulu. Dulu kurikulum KTSP belum kelar sudah diganti, harusnya dikelarin dulu jangan kurikulumnya diganti setiap
18
24 - 30 November 2014
lima tahun sekali. Anak didiknya yang kasihan,” ujar Guru IPS yang juga tak mau menyebut namanya itu. Menyikapi keluhan para guru tersebut, Ketua Tim Pengembangan Kurikulum Disdikpora Bali, Anak Agung Ketut Sujana mengatakan belum semua guru tersentuh pelatihan mengenai Kurikulum 2013. Akibatnya, masih ada guru yang bingung dan belum memahami. Selain itu, Kurikulum ini masih dalam tahap penyesuaian di lapangan sehingga terus ada perubahan aturan yang turut menghambat pelaksanaannya. ”Ada perubahan-perubahan dan penyempurnaan. Misalnya, dalam proses pembelajaran, artinya kita berpegangan pada Permendiknas 81 A, sekarang ada perubahan lagi, sekarang ada Permendikbud 103 Tahun 2014 tentang proses pembelajaran. Tentang penilaian juga begitu, dulu kita penilaiannya menggunakan Permen 66 tahun 2013 jadi intervalnya itu 0,33, sedangkan Permen terbaru Permen 104 itu ada tabel konversinya,” katanya memaparkan. Meski demikian, kata Sujana, pihaknya tetap menargetkan semester ini seluruh guru mendapat pelatihan. Walaupun hingga tahun 2015 mendatang, pemer-
intah pusat masih akan terus melakukan penyempurnaan kurikulum. Di sisi lain, Sujana juga mengingatkan para guru agar lebih proaktif sehingga tidak buru-buru mengatakan bingung. Bila hanya berdiam diri, dikhawatirkan mempengaruhi persiapan ujian nasional mendatang. ”Memang perlu kerja keras mempersiapkan anak, karena nanti kan UN harus ada online. Bahkan, ada wacananya di UN itu akan masuk soal pisa atau soal yang nanti jawabannya bisa benar tetapi tingkat kebenarannya berbeda-beda jadi memerlukan daya nalar anak. Pihak sekolah itu harus mengaktifkan gurunya sehingga semua paham tentang proses pembelajaran dan penilaian. Di lain pihak juga memantapkan siswanya,” jelasnya. Berbeda dengan pendapat sebagian guru, Sujana justru menilai Kurikulum 2013 sangat unggul di dalam menyatukan sikap, pengetahuan dan keterampilan anak. Karena itu, pemerintahan yang baru diminta tidak mengganti kurikulum ini, namun disempurnakan saja dengan cepat agar kesan-kesan kebingungan di kalangan guru tidak terjadi lagi. Rindra Devita
Ratusan Anak Usia Sekolah di Karangasem “Drop Out” JUMLAH anak usia sekolah di Kabupaten Karangasem yang terpaksa putus sekolah alias menyandang predikat drop out (DO) cukup tinggi. Saat ini, angkanya sudah mencapai 622 orang anak. Padahal, pemberlakuan program Wajib Belajar Sembilan Tahun sudah dicanangkan untuk membebaskan siswa dari biaya sekolah. Kasus putus sekolah ini kebanyakan disebabkan oleh ajakan orangtua untuk bekerja dibandingkan menempuh pendidikan. Untuk bisa mengatasi putus sekolah ini, Disdikpora Karangasem berupaya untuk mempermudah siswa dalam menjangkau sekolah. Pasalnya, masih banyak siswa yang harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk bisa bersekolah dan kondisi itu menjadi salah satu pemicu anak-anak putus sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karangasem I Gede Ariyasa mengungkapkan, kasus putus sekolah terjadi pada tingkat SD sebanyak 236 orang, tingkat SMP sebanyak 144 orang dan tingkat SMA/ SMK sebanyak 242 orang. Menurutnya, siswa yang putus sekolah ini adalah siswa yang sudah bersekolah di jenjang tertentu
namun berhenti tanpa menamatkan pendidikannya. Sedangkan siswa yang tidak mampu bersekolah ke jenjang berikutnya setelah tamat, tidak masuk dalam jumlah kasus putus sekolah. Menurut Gede Ariyasa, ratusan siswa yang putus sekolah ini disebabkan oleh berbagai faktor. Namun kebanyakan karena memilih untuk bekerja dibandingkan melanjutkan pendidikannya. ”Kalau dibilang karena faktor ekonomi kurang pas juga karena kompleks sekali masalahnya. Kebanyakan masalah budaya di keluarga. Jadi, ada anak yang diajak orangtuanya untuk bekerja,” ujar Ariyasa. Ariyasa menampik jika biaya pendidikan menjadi kendala utama terjadinya putus sekolah di Karangasem. Pasalnya selain banyaknya beasiswa untuk siswa kurang mampu, sekolah juga digratiskan dengan program Wajib Belajar Sembilan Tahun. Dari Disdikpora sendiri telah bergerak dari segala lini untuk bisa mengentaskan jumlah siswa putus sekolah tersebut. Menurutnya, jarak sekolah yang cukup jauh dari permukiman penduduk menjadi masalah yang pertama kali diupayakan
untuk diatasi. Akses infrastruktur dari permukiman penduduk menuju sekolah mulai diupayakan agar sekolah dapat terjangkau untuk siswa. ”Kalau sekolahnya dibangun tapi tidak terjangkau itu menjadi masalah juga. Keterjangkauan sekolah ini diupayakan melalui pembangunan jalan, pembangunan sekolah di dekat permukiman, membuat sekolah siang, sekolah terbuka dan sekolah satu atap,” kata Ariyasa memaparkan. Meski begitu, masih banyak anakanak yang bersemangat untuk bersekolah walau harus menempuh jarak yang amat jauh seperti yang terjadi di SDN 2 Purwakerti, Abang. Di sekolah tersebut siswa harus berjalan selama dua jam untuk bisa mengikuti pelajaran. Jarak sejauh 8 kilometer dari permukiman penduduk, membuat siswa harus bangun pukul 04.00 Wita agar tidak terlambat sampai sekolah. ”Siswa di SDN 2 Purwakerti harus berjalan kaki selama dua jam untuk bisa datang ke sekolah. Mereka sangat bersemangat untuk bisa mendapatkan pendidikan,” ujarnya. Dedy Farendra
24 - 30 November 2014
19
MANCANEGARA
Jenis Kelamin Ketiga ebuah perayaan besar-besaran digelar di Dhaka, Bangladesh. Lebih dari 1.000 transgender turun ke jalan, dengan penampilan terbaik, berparade, untuk memperingati setahun pengakuan negara atas identitas seksual mereka. Sebagai jenis kelamin ketiga. Para hijra, demikian istilah transgender dalam Bahasa Bangladesh dan India, tampak menari, bernyanyi, dan bergembira.
S
Kama Sutra, disebut jenis kelamin ketiga atau tritiya prakriti. Hijra juga sudah lama menyatu dalam kehidupan masyarakat di Bangladesh, India, dan Pakistan. Sebagian masyarakat juga menjadi pelindung mereka dari generasi ke generasi. Hal ini dilakukan dengan cara mengadopsi anak-anak yang dilahirkan sebagai laki-laki yang melarikan diri atau ditolak keluarganya sendiri kerena merasa jiwa mereka terjebak di
“Dulu, aku bahkan tak berani bermimpi untuk menjadi saksi apa yang terjadi hari ini,” kata Sonali, hijra berusia 25 tahun. “Sebelumnya, kami menjadi korban stigmatisasi di manapun berada. Mengalami diskriminasi. Kami ditertawakan hanya karena kami bukan pria atau wanita. Tapi kini berbeda, kami merasa seperti layaknya manusia normal,” katanya lagi. Hijra telah lama ada di Asia Selatan, keberadaannya bisa ditelusuri di masa lalu. Mereka bahkan disebut dalam buku kuno Kama Sutra, hasil karya literatur Sanskerta yang dikarang oleh Mallanaga Vatsyayana dan banyak dipakai sebagai buku acuan dalam hal percintaan. Dalam
tubuh yang salah. Hijra sudah lama menderita diskriminasi, terutama selama era penjajahan Inggris di India. Penguasa kala itu melabelinya sebagai ‘pelanggar kesusilaan publik’ dan mencoba untuk menyingkirkan mereka. Namun, sejumlah orang di masa lalu ada yang menerima hijra sebagai sosok yang dihormati, yang memiliki kekuatan magis. Transgender tak dianggap aneh hingga pertengahan 1900-an. Pada November tahun lalu, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengesahkan UU yang menerima hijra sebagai jenis kelamin ketiga. Memberi kesempatan mereka untuk mengidentifikasi diri dalam kategorisasi gender
20
24 - 30 November 2014
terpisah, bukan perempuan dan bukan laki-laki, di paspor dan dokumen resmi. Tak hanya di Bangladesh. Pada November 2013 Jerman mencatatkan namanya sebagai negara Eropa pertama yang memungkinkan bayi dengan karakteristik dari kedua jenis kelamin didaftarkan tidak sebagai laki-laki atau perempuan. Mengakui ‘jenis kelamin ketiga’: X. Sebelumnya, kolom jenis kelamin hanya menyediakan pilihan untuk M (male) dan F (female). Kini ditambah satu kategori lagi, yakni X. Latar belakang hal ini adalah ribuan bayi di dunia lahir tanpa hitungan kromosom yang jelas, mereka mungkin memiliki alat kelamin laki-laki, atau perempuan atau bahkan campuran keduanya atau interseksual. Nepal pun memberlakukan hal yang sama. Pada 21 Desember 2007, Pemerintah Nepal memerintahkan penghapusan hukum yang diskriminatif dan menetapkan status “jenis kelamin ketiga”. Jenis kelamin ketiga di Nepal adalah kategori dari seseorang yang tak mendefinisikan dirinya sebagai perempuan atau laki-laki. Termasuk, bagi mereka yang saat lahir tidak jelas jenis kelaminnya. Pada 2005 di India, jenis kelamin ketiga boleh ditulis di paspor sebagai “kasim” (eunuch) atau simbol “E”. Pada 2009 ‘E’ mulai dikenalkan dalam dokumen pemilihan umum. Pada April 2014, Mahkamah Agung India memberikan hak kepada mereka yang mengidentifikasi dirinya bukan sebagai pria atau perempuan. “Adalah hak setiap manusia untuk memilih jenis kelamin mereka,” demikian isi putusan MA. Sebelumnya, transgender di India terpinggirkan dalam masyarakat, terjebak dalam kemiskinan, bahkan dikucilkan, hanya karena identitas kelamin mereka. Kebanyakan mengais nafkah dengan menjadi pengamen, mengemis, atau menjadi pekerja seks komersial (PSK). Sementara, Australia dan Selandia Baru, memiliki “X” sebagai pilihan, selain “M” (man) atau “F” (female) pada aplikasi paspor. Gugiek Savindra
Miliband Berambisi Jadi Perdana Menteri JABATAN tampaknya masih cukup menarik untuk diperebutkan. Banyak tokoh yang ingin meraih posisi tertinggi di suatu negara. Pemimpin Partai Buruh Inggris, Ed Miliband salah satunya. Pria tersebut menegaskan keyakinan dirinya akan menjadi Perdana Menteri Inggris selanjutnya. Miliband mengatakan dirinya mempunyai keberanian dan sudah teruji dalam dunia politik di Inggris, sehingga pantas mengemban jabatan sebagai PM. Namun, Partai Konservatif mengatakan Miliband harus belajar dari kesalahan pemimpin Partai Buruh sebelumnya yang menyebabkan terpecahnya struktur internal partai. “Perpecahan di tubuh Partai Buruh adalah hal yang sangat dikhawatirkan oleh publik Inggris, namun Partai Buruh akan terus bergerak dan bersatu,” ujar Miliband. Miliband juga menjelaskan rencana pembangunan ekonomi dari Partai Buruh yaitu dengan menitikberatkan pada perubahan besar, bukan pengeluaran besar seperti yang terjadi saat ini. “Kami akan menciptakan suatu kemakmuran, bukan hanya sebagai distributor kemakmuran. Kami akan memperkuat peran dari daerah-daerah sehingga kekuasaan tidak hanya berada di pusat. Kami akan mereformasi Inggris dan kami tidak ingin menjadi pihak yang pasif,” kata Miliband. Ia dan kakaknya, David Miliband, merupakan saudara kandung pertama yang duduk di pemerintahan secara bersamaan sejak Edward dan Oliver Stanley di tahun 1938. Ia juga merupakan warga Yahudi pertama yang menjadi Pemimpin Partai Buruh. Lahir di London, Miliband lulus dari Corpus Christi College di Universitas Oxford dan London School of Economics. Ia pertama-tama menjadi jurnalis televisi dan kemudian menjadi periset di Partai Buruh, sebelum akhirnya menjadi salah satu orang kepercayaan Menteri Keuangan Gordon Brown. Ketika Brown menjadi perdana menteri pada tahun 2007, Miliband ditunjuk menjadi Menteri Urusan Kantor Kabinet dan Kanselir Keadipatian Lancaster. Miliband kemudian dipromosikan menjadi Menteri Energi dan Perubahan Iklim sejak 2008 hingga 2010. Pada tanggal 25 September 2010, ia terpilih menjadi Pemimpin Partai Buruh. Gugiek Savindra
Indahnya Machu Picchu
P
ernah denger sebuah desa atau kota yang ada di atas awan? Mungkin banyak yang menganggap demikian namun sebenarnya tempat seperti ini memang ada. Ada sebuah desa yang letaknya sangat tinggi hingga seakan berada di atas awan. Desa tersebut bernama Machu Picchu atau yang sering disebut juga “Kota Inka yang Hilang”. Desa Machu Picchu adalah sebuah desa yang terletak di lembah Urubamba, sebuah pegunungan yang berada dengan ketinggian 2.350 meter di atas permukaan laut di Peru, Amerika Selatan. Machu Picchu adalah sebuah desa yang menjadi situs warisan dunia UNESCO sejak tahun 1983. Keberadaannya sangat berharga karena merupakan sejarah penting dari peradaban Kerajaan Inka yang terdapat di Amerika Latin. Desa Machu Picchu ini dibangun pada sekitar tahun 1450 oleh Kerajaan Inka, arsitekturnya menggunakan gaya Inka kuno dimana batu tembok berpelitur menghiasi seluruh bangunan yang ada di desa kecil yang berukuran 500×200 meter ini. Namun Suku Inka yang merupakan suku asli dari Machu Picchu harus menyerahkan tanah mereka kepada bangsa Spanyol yang berhasil menaklukan kerajaan ini 100 tahun kemudian. Sejak ditemukan kembali oleh seorang arkeolog dari Universitas Yale Hiram Bingham III pada tahun 1911, desa yang dulunya sempat dilupakan kini ditemukan kembali dan menjadi tempat wisata yang sangat diminati. Setiap harinya 2.000 wisatawan yang berasal dari berbagai negara berlomba-lomba untuk menuju Machu Picchu. Keindahan Machu Picchu yang terletak di atas awan menjadi daya tarik tersendiri. Walaupun hanya berupa gedung-gedung tua peninggalan suku Inka, tetapi ketika sampai di atas gunung yang dikelilingi tebing-tebing tinggi dan hutan yang lebat barulah kita dapat merasakan betapa indahnya tempat ini. Terdapat 3 gedung utama yang ada di desa ini, yakni Intihuatana, Kuil Mtaahari dan Ruangan Tiga Jendela. Suku Inka terkenal sebagai suku yang memuja matahari. Mereka menganggap matahari merupakan dewa. Jalanan yang harus ditempuh untuk sampai ke Machu Picchu sangat sulit. Namun Pemerintah Peru telah menyiapkan angkutan yang memadai bagi para turis yang ingin mengunjungi tempat ini. Gugiek Savindra 24 - 30 November 2014
21
DAERAH
Tinggal Sebulan
Proyek Pasar Kidul Baru 29 Persen
P
royek pembangunan dan perenovasian Pasar Kidul Tahap II akhirnya dilanjutkan. Proyek yang mulai dikerjakan sejak 6 Oktober lalu kini telah mencapai 29 persen. Dibangun menggunakan dana DAK senilai Rp 1.327.194.000 proyek tersebut akan dikerjakan selama 68 hari kalender dan ditargetkan rampung pada 13 Desember mendatang. Kalau melihat waktu yang tinggal sebulan sementara pengerjaan proyek pasar belum separonya, sejumlah kalangan mengaku agak ragu proyek ini bisa rampung tepat waktu. Jangan sampai karena mengejar target lantas mutu proyek terabaikan. Meski demikian Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bangli Nengah Sudibya mengaku optimis proyek tersebut akan selesai tepat waktu. Ditemui di sela-sela kegiatannya memantau perkembangan proyek Pasar Kidul belum lama ini Sudibya mengatakan pembangunan pasar Kidul tahap II pada los bagian dalam tengah ini akan tuntas dikerjakan tepat waktu. Sehingga pada 2015 mendatang, para pedagang yang selama ini direlokasi di terminal Loka Carana pascakebakaran hebat 2012 lalu akan bisa kembali menempati pasar tersebut. “encananya 2015 mendatang mereka (pedagangred) sudah bisa masuk ke dalam pasar,” terangnya. Sesuai laporan dari pihak pelaksana proyek, adapun beberapa item yang dikerjakan di antaranya pengerjaan struktur baja dan atap, pengerjaan beton, pasangan, plesteran dan finishing. Dijelaskan Sudibya, setelah proyek ini rampung nantinya Pasar Kidul akan menyediakan 224 meja beton untuk para pedagang sayur, daging maupun buah yang semuanya ditempatkan pada lantai satu. Sementara pada lantai dua yang berupa pelataran akan diperuntukkan bagi pedagang perlengkapan sarana upacara dan pedagang kain. Untuk lebih memudahkan pembinaan, para pedagang tersebut nantinya akan dikelompokkan sesuai dengan
22
24 - 30 November 2014
komoditas dagangan mereka. Dalam setiap kelompok juga akan dipimpin oleh ketua kelompok masing-masing. “Dengan adanya kelompok itu juga diharapkan para pedagang nantinya bisa merasa memiliki dan punya rasa tanggung jawab untuk memelihara pasar. Kami juga sangat berharap semua pedagang bisa masuk sebagai anggota koperasi. Apalagi UMKM sekarang sedang mendapat perhatian. Kami akan fasilitasi apa yang menjadi permasalahan mereka,” terangnya. Sementara itu, terkait teknis pemindahan pedagang itu sendiri, Sudibya mengaku akan melakukannya secara bertahap. Mereka yang akan menempati kembali pasar tersebut adalah pedagang yang sebelumnya telah terdata di Disperindag. “Masuknya nanti secara bertahap. Sebelum masuk kita akan sosialisasi terlebih dahulu,” katanya. Selama ini rencana kelanjutan pembangunan Pasar Kidul, Bangli tahap II ini sempat direncanakan akan diker-
jakan Agustus lalu. Namun entah apa kendalanya, pengerjaan proyek tersebut akhirnya baru terealisasi pada Oktober ini. Bahkan awal 2014 lalu, pemerintah sempat merencanakan pembangunan dan perenovasian puluhan ruko yang ada di keempat sisi luar pasar dengan menggunakan dana APBD sebesar Rp 9,8 miliar. Akan tetapi, rencana tersebut akhirnya batal dilaksanakan pada tahun ini lantaran bagian luar pasar yang berupa ruko kini masih dalam proses gugatan di Pengadilan Negeri Bangli. Pascaperistiwa kebakaran terjadi, Pasar Kidul yang dibangun pada masa kepemerintahan mantan Bupati Bangli Ida Bagus Ladip itu sudah sempat mengalami perenovasian. Perenovasian tahap I tersebut didanai APBN 2013. Proyek yang menelan dana senilai Rp 4,6 miliar itu digunakan untuk menyelesaikan bangunan los di lantai 1 dan 2. Swasrina
A KT I V I TA S
MBP/ist
MBP/ist
PORSEC - Chairman LOC PORSEC 2014, Prof. Mahendra (no. 2 dari kiri), bersama President PORSEC Prof. Danling Tang (paling kanan), Vice President PORSEC, Dr. Gad Levy (paling kiri) menyerahkan banner PORSEC kepada kandidat penyelenggara PORSEC 2016 di Brazil. Pascasarjana Universitas Udayana (Unud) bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), sukses menyelenggarakan PORSEC 2014 dengan tema “Ocean Remote Sensing for Sustainable Resources” pada 4 – 7 November 2014 di Prama Sanur Beach Hotel, Sanur, Bali. Pelaksanaan konferensi ini mendapat dukungan yang sangat besar dari berbagai instansi.
HUT - Peringatan HUT ke-29 SMP PGRI 1 Denpasar yang dikenal dengan sebutan Grissa digelar semarak, Senin (10/11). Aneka atraksi unggulan siswa ditampilkan, diawali dengan tari Siwa Nataraja. Puncak HUT ditandai dengan pemotongan kue oleh Kepala SMP PGRI 1 Denpasar Dr. I Nengah Sukama, S.Pd., M.M., diserahkan kepada Ketua PPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar Drs. I Nengah Madiadnyana, M.M., Ketua PGRI Bali Dr. I Gede Wenten Aryasuda, M.Pd., Pembina Drs. I Ketut Kontra dan Ni Made Naderi, S.Pd.
MBP/ist
MBP/ist
INTERNASIONAL - Dr. Shri I Gst. Ngrh. Arya Weda-
JALAN SEHAT - Peserta jalan sehat berhadiah saat dilepas
karna MWS III (Rektor Univ. Mahendradatta) dan Dekan
dari Lapangan Puputan Klungkung. Di hari jadinya yang ke
Fakultas Teknik Unud Prof. Ir. I Wayan Redana, MA.Sc.,
-45 tahun, BPR Tridarma Putri terus berupaya mendekatkan
Ph.D. bersama profesor dari Inggris, Jepang, Korea dan
diri dengan masyarakat Klungkung. Salah satunya, ditandai
Malaysia usai ‘’Royal Dinner’’ di Istana Mancawarna,
dengan kegiatan jalan sehat berhadiah. Kesempatan ini, juga
Tampaksiring. Arya Wedakarna menyampaikan rasa
digunakan BPR Tridarma Putri untuk memberikan edukasi
bahagianya atas dipilihnya Bali sebagai tempat konferensi
kepada masyarakat Klungkung, tentang peran lembaga per-
internasional dan mengucapkan selamat datang pada para
bankan, khususnya BPR Tridarma Putri yang semakin terus
delegasi.
tumbuh bersama masyarakat.
24 - 30 November 2014
23
K E S E H ATA N
Pengendalian Vektor DBD
Lebih Efektif dengan Metode Biologis
D
emam Berdarah Degue (DBD), jangan dianggap enteng. Tidak sedikit hingga menemui ajal, seseorang yang terjangkit penyakit DBD ini. Karena itu, pencegahan vector penyakit ini harus diupayakan secara maksimal. Apalagi endemi penyakit ini nyaris tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Bahkan sepanjang tahun selalu datang, seringkali menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa). Meski zaman sudah canggih, sampai saat ini belum ada obat dan vaksin sebagai solusi menanggulangi penyakit DBD ini. Beberapa cara penanggulangan KLB telah dilakukan.
Bakteri bacillus thuringiensis var Israelensis
Misalnya gerakan 3M (menguras, mengubur, menutup. Gerakan antisipasi dan pencegahan dini ini perlu dilakukan. Seperti, tidak memberi ruang jentik jentik itu berkembang di selokan, tempat tempat kaleng bekas, tumpukan kotor ada airnya. Intinya, kebersihan hingga ke ban-ban bekas, kaleng, tempat tempat tergenang harus menjadi prioritas, untuk meminimalisir jentik. Upaya pemberantasan lainnya, juga melalui PSN (pemberantasan sarang nyamuk) secara manual yakni fogging fokus, larvasidasi, pemberian abate, dan lain-lain. Selama ini upaya pencegahan dengan pemberian bubuk abate masih dirasa efektif dalam membunuh jentik nyamuk. Namun bahan tersebut bersifat
24
24 - 30 November 2014
kimia yang dikhawatirkan menimbulkan resistensi nyamuk dan tersisa, residu lingkungan. Belum lama ini dilakukan penelitian terkait pengendalian vektor DBD secara biologis. Tim dari PEI (Perhimpunan Entomologi Indonesia), dokter Suwito, melakukan penelitian, menggunakan bakteri Bacillus thuringiensis Var. Israelensis Serotype H-14. Bakteri ini merupakan bakteri tanah, yang menghasilkan spora dan protein kristal (delta endotoksi) berbentuk piramidal. Protein kristal ini merupakan racun perut bagi larva. “Kita manfaatkan secara maksimal sifat patogennya. Jika bakteri bacillius termakan jentik-jentik maka akan lambung jentik akan dapat dirusak hingga bolong. Otomatis terjadilah kematian pada jentik tersebut,” ungkapnya Senin (10/11) lalu. Pengendalian dengan bakteri bacillius ini sudah terbukti bisa menurunkan kepadatan jentik nyamuk, khususnya nyamuk Aedes aegypti yang merupakan vektor penyakit DBD. “Setelah kepadatan jentik menurun, populasi nyamuk otomatis menurun. Selanjutnya, kontak nyamuk dengan manusia juga menurun, sehingga kasus demam berdarah juga dapat diturunkan,” katanya. BTI (Bacillus thuringiensis var Israelensis) bisa diaplikasikan di dalam rumah maupun di luar rumah. “Kita telah melakukan penelitian di kota, yang merupakan permukiman penduduk,” ujarnya. Penelitian ini melibatkan jumantik yang ada di Kota Denpasar. “Prosesnya, BTI ditaruh di tempat-tempat yang terdapat jentik, dicek satu bulan kemudian apakah kepadatan jentik menurun. Proses selanjutnya satu bulan berikutnya dilakukan hal yang sama. Mekanisme itu dilakukan berulang-ulang selama enam bulan,” jelasnya. Dari proses tersebut didapatkan hasil penurunan jentik sangat signifikan. Penggunaan bahan biologis ini, diyakini lebih ramah lingkungan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini, M. Kes,
mengatakan Kota Denpasar mengalami kasus DBD secara fluktuatif, “Ada bulan-bulan dimana kasus DBD itu meningkat. Dan ada bulan-bulan kasusnya menurun,” terangnya. Penurunan kasus tersebut tidak lepas dari upaya-upaya riil di lapangan, yakni gerakan pencegahan seperti 3M, dan PSN. Diakui, hal itu tidak mudah dilakukan. Alasannya, gerakan itu mestinya melibatkan semua masyarakat. Agar hasilnya lebih baik lagi, dipandang perlu penyadaran lebih luas kepada masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat mengikuti gerakangerakan tersebut. “Kita harus mempunyai kemauan dan tekad kuat yang muncul dari inisiatif diri sendiri. Gerakan ini tidak boleh hanya parsial. Karena itu, perlu dukungan semua pihak baik pemerintah utamnya masyarakat,” tambahnya. Cara baru pengendalian vektor secara biologis ini, menurutnya perlu dievaluasi lagi. Sudah pasti, sejauh mana efektivitas dan efisiensi dari BTI ini. Ia juga masih membandingkan pemakaian abate dan BTI ini dalam pengendalian vector DBD. “Namun pemakaian bahan yang bersifat kimia perlu di-rolling. Idealnya 5-6 tahun harus dirubah. Supaya tidak menimbulkan resistensi,” jelasnya. Senior Concultant Coordinator for GD, ATM, Dr. Rita Kusriastuti, mengatakan permasalahan yang kerap dihadapi, tidak adanya kejelasan perbedaan antara DB dan DBD. Patokan penentuan DBD adalah adanya peningkatan Hematocrit 20% dan menurunnya trombosit < 100.000. Patokan itu tidak dipegang teguh sebagai indicator untuk masuk RS. Selain itu test tourniquet jarang dilaksanakan di puskesmas dan rumah sakit. Bisa jadi, akibatnya, pasien DBD akan dinyatakan positif. Sebaliknya walau torniquet negatif, pasien tetap dinyatakan pasien DBD. Sering juga digunakan pengukur tensi digital untuk mempermudah pengecekan. Cara ini sering menjadi kendala penanggulangan DBD. Cittamaya
A KT I V I TA S
MBP/iah
MBP/ist
ANNIVERSARY - Direktur Utama PT CSBI Cahaya Wirawan Hadi memberikan keterangan sebelum gathering anniversary CSBI ke-38, Senin (11/11). Merayakan hari jadinya yang ke-38, PT Cahaya Surya Bali Indah (CSBI) menggelar gathering anniversary di restoran Hongkong Garden Sanur. Gathering diikuti seluruh jajaran petinggi dan karyawan PT CSBI serta konsumen setia CSBI, dengan jumlah undangan kurang lebih 500 orang. Wirawan Hadi mengatakan pelaksanaan acara ini dilakukan sebagai salah satu wujud syukur kepada konsumen yang telah membeli produk otomotif melalui CSBI.
HUT - SMK TI Bali Global Denpasar merayakan hari jadinya yang ke-8 di halaman Gedung SMK TI Bali Global, Jalan Tukad Citarum No. 44 Denpasar, Senin (10/11). SMK TI Bali Global merupakan sekolah menengah kejuruan yang pertama di Denpasar yang berbasis khusus di bidang IT. Nampak Kepala SMK TI Bali Global, Drs. I Gusti Made Murdjana melakukan pemotongan tumpeng dan menyerahkannya kepada Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti Drs. Ida Bagus Dharmadiyaksa M.Si., AK didampingi guru dan staf saat perayaan HUT ke-8 sekolah setempat.
MBP/ist
MBP/ist
PAMERAN - Felice Jewellery masih memanjakan para pecinta perhiasan di Bali dengan menggelar pameran perhiasan emas, berlian dan batu berharga di Abang Room, Hotel Aston Jl. Gatot Subroto Denpasar, Selasa (11/11). Pameran yang telah berlangsung sejak Minggu (9/11) lalu, dibuka mulai pukul 10.00 wita hingga pukul 22.00 wita. Felice Jewellery tak hanya menjual emas dan berlian berkualitas, juga memberi garansi perawatan seumur hidup.
WISUDA - Universitas Brawijaya Malang, Sabtu (8/11) mewisuda 1.000 wisudawan dan wisudawati di kampus setempat. Salah satunya pengusaha sukses asal Bali, Frans Bambang Siswanto, meraih gelar doktor di bidang ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan predikat Cumlaude dengan indeks prestasi (IP) 3,91. Atas pencapaian ini Dr. Frans Bambang Siswanto menjadi lulusan terbaik di Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Brawijaya Malang. 24 - 30 November 2014
25
LENSA
SAMPAH Pengendara motor nampak melewati serakan sampah yang meluber hingga ke badan jalan. Minimnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan membuat sampah berserakan dan menimbulkan kesan jorok. Di musim hujan, tumpukan sampah yang memakan badan jalan ini akan membuat pengguna jalan raya kesulitan dan menjadi salah satu penyebab banjir.
MBP/I Kadek Angga Pratama Putra
OLAHRAGA
Pele
Gangguan Kesehatan
R
encana, Museum Pele di Kota Santos akan dibuka oleh sang pemiliknya sendiri: Pele. Namun, tiba-tiba sebuah pengumuman disebar bahwa sang legenda sepak bola Brazil itu absen karena alasan kesehatan. Tak bisa dipungkiri mantan pemain timnas itu kerap sakit. Di usianya yang ke74 ia masih aktif dalam berbagai kegiatan baik yang berhubungan dengan kariernya maupun lainnya. Rumah sakit Albert Einstein dalam pernyataannya menyebutkan Pele akan menjalani sejumlah pemeriksaan. Sedangkan media lokal dan kantor berita Agencia Estado menyebutkan Pele mengalami rasa sakit pada perut namun kondisinya tidak mengkhawatirkan. Pihak rumah sakit juga tidak menjelaskan sampai berapa lama Pele akan menjalani rawat inap untuk memulihkan kesehatan. Namun berita ini cukup mengejutkan
MBP/ap
Legenda sepak bola Brazil Pele (kanan) menyapa penyerang timnas Brazil Neymar (kiri).
karena sosok yang pernah membawa Brazil menjadi juara duna di tahun 1960-an itu, masih cukup disegani. Ia merupakan salah satu tokoh yang menyukseskan pelaksanaan Piala Dunia 2014 di Brazil. Meski Brazil gagal menjadi juara di kampung halamannya sendiri, pelaksanan putaran final itu dinilai berhasil. Hal yang menggembirakan muncul sehari setelah Pele masuk rumah sakit. Pembantu terdekat Pele, Jose Fornos Rodrigues, memastikan bahwa Pele men-
inggalkan rumah sakit secepatnya, seperti dilaporkan Reuters. Pele diberi label “Football Player of the Century” oleh badan sepak bola dunia FIFA. Komite Olimpiade internasional (IOC) memberinya gelar “Athlete of the Century.” Sedangkan Brazil menyebut sosok dengan nama lengkap : Edson Arantes do Nascimento sebagai “harta karun nasional.” Yudi Winanto
Lydia Ko
Rookie Termuda
MBP/ap
Pegolf Selandia Baru Lydia Ko
28
24 - 30 November 2014
USIA masih teramat muda namun Lydia Ko telah dinobatkan sebagai atlet termuda dan peraih penghargaan Rookie of the Year oleh LPGA Tour. Pegolf putri kelahiran Seoul, Korea Selatan namun berkebangsaan Selandia Baru, itu baru berusia 17 tahun namun prestasinya yang mencengangkan mengantarkan dia sebagai sosok yang dikagumi. Sepanjang musim ini, Ko mengantongi 2 gelar juara, 2 kali sebagai runner-up dan 9 kali masuk 10 besar dalam turnamenturnamen yang diikuti. Ia memecahkan rekor Laura Baugh yang berusia 18 tahun saat memenang penghargaan Rookie of the Year LPGA Tour pada 1973. Ko kini menempati peringkat ke-3 dalam daftar ranking dunia PGA. Atlet yang mengenal olah raga ini sejak usia 5 tahun,
menduduki posisi ke-4 dalam perolehan hadiah terbanyak musim ini dengan total 1,5 juta dolar AS jelang Lorena Ochoa Invitational di Meksiko. Ia berada di tempat ke-3 di Race to the CME Globe yang berpuncak di Florida dengan hadiah total mencapai 1 juta dolar, laporan Associated Press. Ko yang dipuji Annika Sorenstam sebagai pegolf dengan talenta istimewa, menjadi pesaing utama Inbee Park (Korsel) yang menduduki peringkat pertama dan Stacy Lewis (AS) kedua di daftar ranking PGA. Di 10 besar terdapat duaa pegolf lain asal Korsel yakni So Yeon Ryu (peringkat 7) dan Kim Hyo-joo (9). Yudi Winanto
Bernard Hopkins
Pertarungan Terakhir KEKALAHAN atas Sergey Kovalev dalam pertarungan kelas berat ringan, tidak membuat naluri bertarung Bernard Hopkins lantas menjadi lumer. Keinginannya untuk naik ring lagi muncul satu hari setelah kekalahan di Atlantic City, New Jersey, 9 November lalu dan barangkali itu akan menjadi duel terakhirnya. “Siapa yang akan saya hadapi? Entahlah,” kata Hopkins yang berusia 49 tahun itu. “Yang jelas seseorang di mana saya akan menjadi ‘underdog’ dalam duel itu.” Ia memastikan pertarungan itu tidak akan berat sebelah karena masih mau bertarung dengan usia telah melewati lima dekade. “Jika ini mungkin menjadi pertarungan terakhir, saya tidak mau berbohong dengan diri saya sendiri,” katanya yang tidak suka mengambil jalan pintas demi meraih popularitas serta kejayaan diri. Sebelumnya Hopkins berhasil mempertahankan gelar kelas menengah dengan rekor 20 kali dari 1995 hingga 2005. Itu pun dengan rekor tidak pernah dipukul jatuh. Namun menghadapi petinju Rusia di Atlantic City lalu, ia harus mencium kanvas pada ronde pertama. Ia mampu melanjutkan pertandingan meski harus menelan kekalahan angka atas lawannya yang 18 tahun lebih muda. Sehari kemudian petinju dengan julukan The Executioner, langsung masuk tempat kebugaran dan berlatih lagi. Ia berusaha memulihkan fisiknya sambil melakukan refleksi. Semangat bertarungnya ternyata pulih dengan cepat meski kehilangan sabuk kelas berat ringan versi IBF dan WBA. Sebaliknya Kovalev yang mempertaruhkan sabuk WBO, mendapat tambahan dua lagi dari Hopkins. Rekornya berubah menjadi 26 menang, tak pernah kalah dan 1 seri dengan 23KO usai menaklukan Hopkins dengan kemenangan angka mutlak. Hopkin yang mengaku disebut gila karena meladeni pertarungan melawan Kovalev, kini membukukan rekor 55-7-2 dan 32 KO. Petinju yang Januari nanti berusia 50 tahun, menjalani karier profe-
sionalnya selama 26 tahun. Namun, untuk pertandingan selanjutnya, ia tidak ingin disebut sebagai petinju yang tidak ingin capek alias ingin meraih kemenangan mudah menghadapi lawan tanpa pengalaman. “Tidak, dia seorang juara, dari divisi diatas saya. Seseorang yang mendominasi saat ini,” kata Hopkins
yang ingin menghadapi lawan berkualitas seperti saat masih jaya. “Saya menginginkan pertarungan terbaik tak peduli bagaimana itu hasilnya,” tambahnya seperti dikutip Associated Press. Yudi Winanto
MBP/ap
Petinju veteran Bernard Hopkins 24 - 30 November 2014
29
OLAHRAGA
PON Remaja I
Basket Bali Ingin Hasil Terbaik PARA atlet dari 13 cabang olah raga (cabor) akan membela Bali pada PON Remaja I/2014 di Surabaya, Jawa Timur, 9-15 Desember mendatang. Di antara cabor tersebut adalah bola basket yang meloloskan tim putra dan putri ke ajang untuk atlet berusia 17 tahun ke bawah itu. Saat ini atlet basket bersama rekanrekannya dari cabor lainnya menjalani Training Center (TC) Sentralisasi di Hotel Batukaru, Ubung, Denpasar, hingga dua hari menjelang keberangkatan ke Surabaya. Basket yang lolos setelah melewati babak kualifikasi di Jakarta, menggunakan GOR Merpati, Denpasar, sebagai tempat untuk mengasah teknik, taktik, fisik, dan mental
pemain sebelum bertanding di PON Remaja. Duet pelatih tim basket putra PON Remaja Bali I Ketut Bintara Suyasa dan I Made Dwi Darmasila memberikan dua kali latihan dalam sehari kepada asuhannya. Paginya latihan fisik, teknik, dan taktik permainan. ‘’Sorenya kami berikan permainan untuk mematangkan kekompakan tim,” kata Bintara pekan lalu. Kualitas yang dimiliki pemain putra Bali cukup mumpuni sebagai dasar untuk membentuk tim basket yang solid. Mereka adalah Yesaya Alessandro, George Jeremmy Martin, Kadek Wirasuksena, Ida Bagus Ananta Wisnu Putra, Irvine Kurniawan, Aldion Christian Aditya, Kadek Feby Suparsa, Komang Arya Partha Wijaya, Brendy, Wiston, Indra, dan Surya. Bintara mengaku tinggal meningkatkan kekuatan fisik dan kekompakan pemainnya di lapangan. Pria yang juga
guru olahraga di SMPN 1 Kuta ini akan memanfaatkan sisa waktu yang ada dengan sebaik-baiknya untuk membenahai kekurangan yang ada. Apalagi saat ini sudah masuk prakompetisi persiapan untuk bertanding. Kedua pelatih tidak mau berlebihan terkait target di PON Remaja. Mereka hanya ingin asuhannya meraih hasil maksimal. ”Melihat kualitas yang dimiliki anak-anak, kami ingin tim basket putra Bali bisa mendulang prestasi terbaik di Surabaya,” tandas Bintara. Dia mengharapkan hasil serupa dari tim putri. Terlebih lagi pemain putri Bali sudah sering mendulang juara di ajang nasional kelompok umur (KU). Sejumlah pemain Pulau Dewata juga memperkuat tim nasional Indonesia. Dengan modal prestasi tersebut mereka diyakini bisa bersaing dengan daerahdaerah lainnya di PON Remaja. Eka Parananda
MBP/nan
Tim basket putra Bali yang akan tampil di PON Remaja.
30
24 - 30 November 2014
Kompetisi Sepak Bola Nasional
PS Badung Terbentur Jadwal MENENTUKAN jadwal dan tempat pertandingan ternyata masih menjadi kendala Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Masalah ini terjadi dari kompetisi level tertinggi Indonesia Super League (ISL) sampai terendah. Pemindahan tempat pertandingan babak semifinal dan final ISL 2014 dari Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta ke Stadion Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, akibat terbentur faktor keamanan, sudah berlalu. Kini, jadwal yang terus diundur menimpa peserta babak 16 besar Piala Suratin dan playoff Liga Nusantara. Kebetulan kontestannya adalah dua kesebelasan binaan Persatuan Sepak Bola (PS) Badung, yaitu tim U-17 dan senior. PSSI mengundur pagelaran babak 16 besar Piala Suratin yang direncanakan di Stadion Gajayana, Malang, Jatim, mulai 12 November. Setelah sempat muncul wacana akan diputar setelah berakhirnya babak playoff Piala Nusantara pada Desember, kompetisi itu kemudian ditetapkan berlangsung 15-19 November. Keputusan pengunduran yang diterima sore itu cukup merepotkan dan disesalkan oleh ofisial PS Badung U-17. Pasalnya, pagi harinya para pemainnya dilepas oleh Bupati Badung AA Gde Agung. Menurut manajer tim PS Badung U-17 Ketut Sukadana, pengunduran jadwal tersebut mengganggu program latihan dan menimbulkan pembengkakan dana tim. ‘’PSSI harus konsisten dengan agenda dan jadwal yang dibuatnya sendiri. Saya berharap PSSI tidak gampang mengubah jadwal kompetisi karena merugikan klub,’’ kilahnya. PS Badung U-17 menghuni Grup XII bersama Persiter Ternate, Persigo Gorontalo, dan wakil Kalimantan Selatan (Kalsel) atau Kalimantan Timur (Kaltim). Mereka mengemban tugas berat karena diberikan target juara oleh sang bupati. Pelatih Nyoman Sukadana cukup optimis karena timnya tampil komplet di Malang menyusul bergabungnya tiga pemain yang absen saat menjamu PS Kuta Kupang (NTT) pada laga regional Bali-Nusra
di Kuta. Sementara itu, pertandingan babak 16 besar playoff Liga Nusantara yang sebelumnya direncanakan digelar di Yogyakarta, juga mengalami perubahan. PSSI akhirnya membagi peserta menjadi empat grup dan diputar di empat kota asal tim-tim divisi
I yang berlaga pada babak enam besar di Yogyakarta lalu, yaitu PS Badung, Persibas Banyumas (Jawa Tengah), Persatu Tuban (Jawa Timur), dan Perserang Serang (Banten). Pertandingan digelar serentak pada 20-24 November. Perubahan ini cukup menguntungkan PS Badung, sebab mendapat kesempatan menjadi tuan rumah. Apalagi tim asuhan Wayan Sujata ini membawa misi prpmosi ke divisi utama musim depan. Mawa
A KT I V I TA S
MBP/ist
DIALOG - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Universitas Udayana (Unud) menggelar dialog “Pencegahan Terorisme di Kampus” di Auditorium Widya Sabha Kampus Unud Bukit Jimbaran, Selasa (11/11). Dialog yang diikuti ratusan mahasiswa ini merupakan program nasional BNPT tahun 2014 terkait penanggulangan terorisme di Indonesia. Nampak dalam foto Kepala BNPT, Drs. Saud Usman Nasution, M.H., M.M. (kanan) bersama Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika SpPD KEMD disela kegiatan dialog.
MBP/ist
PIALA - Siswa berprestasi menyerahkan piala kepada kepala sekolah. Setelah sukses meraih juara I Lomba Wawasan Wiyata Mandala Provinsi Bali tahun 2014, kini SMP Negeri 1 Gianyar kembali menunjukkan prestasi gemilangnya di mana salah seorang siswanya, Ni Wayan Gita Apsari (IXB), menyabet juara I Lomba IPS tingkat Provinsi Bali sekaligus mampu memboyong piala tetap dan piala bergilir Dekan Fakultas Ilmu Sosial Undiksha Singaraja.
MBP/ist MBP/ist
HUT - Spiritual Bulan Bintang Ayodya (BBA) kembali merayakan HUT-nya yang ke-4 pada hari Minggu (9/11) di Kebun Raya Eka Karya, Bedugul. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tema HUT ke-4 BBA adalah “Ngelestariang Bali Mule”. Tema yang merupakan petunjuk dari Tuhan
32
BERBAGI - Bertempat di halaman Kantor BNI Wilayah Denpasar dan bertepatan dengan acara piodalan Pura Padmasari, Program BNI Berbagi yang dikemas dengan tema “BNI Berbagi Galungan” kembali digelar dengan berbagai rangkaian kegiatan. Acara yang dihadiri oleh seluruh
YME adalah sejalan dengan misi berdirinya BBA yaitu
pegawai BNI tersebut dimeriahkan dengan penampilan
melakuan penyucian diri dan alam secara terus menerus
tari topeng, kesenian gong, kidung, serta tari rejang yang
menuju terciptanya keharmonisan dan keajegan alam
dibawakan oleh para pegawai BNI yang tergabung dalam
semesta beserta isinya.
wadah Badan Pembina Kerohanian Hindu (Bapekhind).
24 - 30 November 2014
A KT I V I TA S
MBP/ist MBP/ist
HUT - PT Bali Tourism Development Corporation (BTDC), Rabu (12/11) menyerahkan beasiswa bagi siswa-siswi berprestasi dan penghargaan bagi karyawan BTDC. Kegiatan serangkaian HUT BTDC ke-41 ini mengangkat tema “Melalui HUT ke-41 BTDC, Kita Tingkatkan Kebersamaan untuk Menciptakan Lingkungan Kerja yang Lebih Harmonis”. Nampak dalam foto Direktur Utama BTDC IB. Wirajaya bersama jajarannya melepaskan Burung Merpati menandai perayaan hari jadi BTDC k-41.
MEDALI - Foto (kiri ke kanan) Drs. I Nyoman Windia Kepala SMA Negeri 2 Mengwi, Ni Made Nita Setiari dan Ni Luh Gede Intan Pradina Sari penerima medali perak, I Made Sena Yudana, S.Pd Pembina I KIR SMA Negeri 2 Mengwi Badung. SMA Negeri 2 Mengwi sudah sekian kali mengukir nama di tingkat nasional. Prestasi ini diyakini mampu membuat SMA Negeri 2 Mengwi Badung semakin populer di Bali dan Nasional.
MBP/ist
MBP/wan
WISUDA - Ketua Sekolah Tinggi Politik (Stispol) Wira Bakti Denpasar I Nengah Merta S.Sos. M.Si., mewisuda sebanyak 93 wisudawan di antaranya 90 orang jurusan administrasi negara dan 3 orang administrasi niaga/bisnis dengan IPK tertinggi 3,79 yang diraih Ni Ketut Mekarningsih dalam acara pelepasan wisuda Stispol Wira Bakti yang berlangsung , Rabu (12/11), di Agung Room Hotel Bali Beach Sanur. Stispol Wira Bhakti Denpasar yang semula bernama Akademi Administrasi Wira Bhakti Denpasar didirikan pada tahun 1978 oleh Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Daerah Bali.
SENATOR RI – Irman Gusman (Ketua DPD RI) didampingi Dr. Arya Wedakarna (Senator DPD RI Utusan Bali) menerima H.E Valentina I Matvienko di Gedung Nusantara IV MPR RI Senayan. Wedakarna mendapatkan kehormatan untuk ikut menjadi bagian dari sejarah baru parlemen Indonesia dengan parlemen Rusia terkait dengan ditandatanganinya MoU antara Senator Indonesia dengan Senator Federasi Rusia di Gedung MPR RI.
24 - 30 November 2014
33
EKONOMI
”Outlook” Ekonomi 2015
Pemerintahan Baru Dihadang PEMERINTAHAN baru Joko Widodo dan Jusuf Kalla akan menghadapi banyak tantangan 2015 mendatang. Kabinet kerja, kerja dan kerja ini mau tak mau harus bergulat untuk memecahkan dan menuntaskan persoalan yang ada. Tidak saja soal pasar bebas ASEAN, juga dampak dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang begitu ketat diterapkan pada 2014 ini. Kerasnya tantangan tahun depan itu terungkap jelas pada Seminar Outlook Ekonomi 2015 yang digelar BNI Wilayah
34
24 - 30 November 2014
Denpasar bekerja sama dengan Bali Post di Hotel Inna Grand Bali Beach, Rabu (5/11) lalu. Tampil Bupati Badung A.A. Gde Agung, S.H., Ir. I Gede Agus Hardiawan yang merupakan pemilik Hardys Group serta pakar ekonom dan profesional, Ryan Kiryanto, S.E., M.M., mengangkat tema “Kebijakan Ekonomi Era Pemerintahan Baru” dengan moderator Prof. Dr. I Wayan Ramantha. Ryan Kiryanto dalam kesempatan itu mengatakan, kondisi ekonomi nasional di
era pemerintahan baru masih menyimpan segudang tanda tanya. Pasalnya, banyak tantangan yang dihadapi pemeritahan era Jokowi-JK ini untuk menuju ekonomi yang lebih baik dari tahun sebelumnya. “Prospek dan tantangan ekonomi Indonesia di era pemerintahan baru, lebih baikkah? Kalau berharap ekonomi lebih baik mungkin ditahan dulu, karena menteri atau pemerintahan sekarang dihadapkan dengan tantangan yang tidak mudah,” ujarnya.
Aryanto Purwadi
Banyak Tantangan Salah satu kebijakan pemerintah yang akan mengganjal pertumbuhan ekonomi di 2015, diakui Ryan Kiryanto adalah kebijakan ekonomi Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan yang cenderung ketat. Seperti penerapan uang muka (DP) 30 persen pada pembeli kendaraan dan penerapan LTV bagi pembelian properti. Dikatakan, modal Indonesia dalam menghadapi persaingan adalah masyarakat kelas menengah dengan daya beli yang kuat, kekayaan sumber daya alam, pertumbuhan usia produktif generasi muda dengan jumlah populasi yang besar, yakni 253 juta jiwa.“Jadi kita tidak perlu khawatir. Bahkan, kalau bicara Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, populasi kita 45 persen dari total populasi ASEAN,” ucapnya. Hanya saja, kata Ryan Kiryanto potensi yang dimiliki Indonesia harus dijaga, karena potensi tersebut menjadi incaran bagi sejumlah negara pesaing. “Bayangkan kalau tidak kita jaga, akan digerogoti negara lain, seperti Thailand, Singapura dan Malaysia yang siap akan measuk ke pasar Indonesia. Jadi kita harus jaga pasar. Bukan berarti kita antiasing, tetapi harus dijaga domestic market kita,” ucapnya. Lebih jauh diterangkan, kelebihan Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain adalah pengalaman menghadapi beragam krisis ekonomi (1997, 2008, 2013). “Kita mempunyai pengalaman menghadapi krisis ekonomi, dan ini menjadi modal untuk pemerintah baru melangkah lebih baik, lebih percaya diri,” ucap Analis BNI ini. Gede Agus Hardiawan selaku pengusaha lokal juga memandang ekonomi Indonesia dua tahun yang akan datang cukup berat. Ibarat Kapal besar, Indonesia tidak lagi mendapat tail wind atau angin buritan, melainkan head win atau angin haluan. Situasi ekonomi tahun depan diperkirakan menghambat ekspansi pembangunan. Bahkan, Ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengitung pertumbuhan ekonomi enam bulan ke depan
akan mendekati 5 persen. Dengan kebijakan tersebut, diperkirakan otoritas moneter akan menaikkan suku bunga untuk menjaga inflasi dan menahan arus modal keluar jika The Fed menaikkan bunganya. Kedati demikian, menurutnya, ekonomi di tahun 2015 memberikan banyak peluang untuk menumbuhkan bisnis diberbagai sektor. Sementara itu, Bupati Badung A.A. Gde Agung, S.H., yang diwakili Sekretaris Bappeda Badung, Agus Hariawan menegaskan akan tetap bertumpu pada tiga sektor, yakni pariwisata, pertanian, dan industri. Ketiga sektor ini dikembangkan sesuai dengan kondisi geografis dan sumberdaya yang ada. Pemerintah Kabupaten Badung mensinergikan antara pariwisata, pertanian dan industri. Hal itu diwujudkan dengan pengembangan ekonomi sesuai potensi wilayah, yakni wilayah pembangunan Badung Utara ditetapkan sebagai kegiatan sektor pertanian. Wilayah pembangunan Badung Tengah meliputi kegiatan sektor pertanian, yakni Tanimas, sentra bibit ternak g Sapi Bali, perikanan darat,, di bidang pariwisata adalah village tourism, ndustri kerajinan cultural tourism, Industri if skala Mikro, dan ekonomi kreatif ngah. “SedanKecil dan Menengah. gkan di wilayah pembangunan fokuskan pada Badung Selatan difokuskan ni pasar seni, perdagangan, yakni pusat perbelanjaan dan usaha jasa ariwisata. Bidang yang mendukung pariwisata. pariwisata adalah Meeting, on, ExIncentive, Convention, ort and hibition (MICE), sport giatan marine tourism. Kegiatan kepariwisataan ini diduaan kung oleh keberadaan an 33 objek wisata dan 11 desa wisata di Kabupaten Badung.. Potensi masingmasing daerah inii yang disinergikan,”” pungkasnya. Parwata wata
Harapan Baru CEO BNI Wilayah Denpasar Aryanto Purwadi menegaskan, “Seminar Outlook Ekonomi 2015” yang dilaksanakan tahun ini bekerja sama dengan Bali Post, sebagai langkah mendapatkan gambaran tantangan tahun depan. Apa yang mesti dilakukan dan apa mesti dipersiapkan. Tampilnya pemerintahan baru dan menghadapi tahun yang baru, tentunya saja ada harapan baru. “Nah kirakira kebijakan, langkah atau potensi apa yang bisa kita petik pada tahun 2015,” ujarnya di kantornya yang apik di Renon, Senin (3/11) lalu. Kata dia, ekonomi Bali pada tahun mendatang masih menunjukkan optimisme. Kendati, tahun 2014 muncul aturan dari pemerintah terutama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengingatkan sektor keuangan agar lebih hati-hati. “Seperti halnya ada pembatasan tingkat suku bunga sehingga di kemudian hari tingkat suku bunga kredit maupun pinjaman bisa lebih murah. Ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik lagi,” jelasnya. Pria murah senyum ini memperlihatkan keyakinannya tahun depan pihaknya semakin eksis. Apalagi secara keseluruhan BNI Wilayah Denpasar yang resmi beroperasi sejak tanggal 17 Januari 1997 dan mempunyai wilayah kerja meliputi Bali, NTB dan NTT, telah melengkapi diri dengan fasilitas yang mampu memanjakan nasabah. Kini sudah ada 88 outlet serta 720 ATM, termasuk 8 BNI Layanan Gerak yang perbankan secara dapat melayani transaksi pe mobile, 1 ATM Drive Thru di Renon. Untuk memberikan ppelayanan kepada nasabah terutama ppada hari Sabtu memiliki 9 outlet dan Minggu, BNI m Weekend Banking yaitu BNI DipoBNI Legian, BNI negoro (Denpasar), B Bandara I Gusti Beachwalk, BNI B (Badung), BNI Sukawati Ngurah Rai (Badung BNI Surapati (Sin(Gianyar), BN BNI Cakranegara garaja), B BNI Sandubaya dan BN (Mataram) serta BNI (Mata Kuanino (Kupang). Kuan Dalam waktu dekat Dala ini, BNI juga akan ini memiliki ATM me Sepeda Motor yang Sep akan beroperasi di ak Kota Denpasar dan Ko Mataram. M Parwata Aryanto Purwadi Aryan 24 - 30 November 2014
35
LINGKUNGAN
Hulu Gundul Hilir Kering
A
ncaman bencana lingkungan ke depan makin mengkhawatirkan. Kemarau panjang saat ini, hutan di Gunung Agung terus terbakar. Ratusan hektar hutan di kawasan lindung Gunung Agung terbakar. Gunung Agung yang menjadi hulunya Bali kini gundul. Hutan yang terbakar berada di lereng gunung sampai ke bawah di bagian timur, tenggara dan selatan. Ironisnya kaki dan lereng Gunung tertinggi di Bali yang dipercaya sebagai lingga acala (palinggih) Ida Batara Lingsir Gunung Agung terus dikeruk dari segala penjuru. Permukaan tanah bopeng terus dikeruk tanpa ada pengendalian oleh pihak terkait. Kerusakan lingkungan makin parah oleh turunnya alat berat di seputar wilayah Sebudi dan Bebandem sehingga muncul kubangan di mana-mana. Lingkungan yang rusak tersebut dikhawatirkan mengundang bencana alam ke depan. Tanah longsor atau banjir pada musim penghujan dan kekeringan dan krisis air bersih pada musim kemarau. Kini di musim kemarau panjang ini, bumi lahar masih kering kerontang. Panas terik membara. Warga di desa tandus seperti di Kecamatan Kubu, Kecamatan Abang dan Seraya, kegerahan. Warga menjerit krisis air bersih. Petani juga menjerit. Kawasan barat Karangasem seperti Selat dan Sidemen yang dulu terkenal dengan sawah yang subur kini mulai dilanda kekeringan. Ratusan hektar tanah sawah yang berada di hilir gunung Agung itu sulit ditanami. Bahkan, di subak Tohjiwa, Sidemen petani semakin kehilangan akal sehatnya. Minggu lalu usai berembuk di depan Pura Puseh, mereka ramai-ramai turun ke sawah mencabuti tanaman cabainya. Apakah menurunnya debit air itu ada kaitannya dengan hutan terbakar dan pengerukan galian C di banyak kaki sampai lereng Gunung Agung seperti di Kecamatan Bebandem dan Rendang? Sebagaimana di Bebandem, di lereng timur, tenggara dan selatan sampai barat di
36
24 - 30 November 2014
MBP/bud
Warga Subak Tohjiwa, Sidemen mencabuti tanaman cabai yang mati karena sawah krisis air.
Kecamatan Selat, dan Rendang debit air dan debit air sungai menurun drastis? Pengamat lingkungan Nyoman Sadra belum mengetahui pasti apakah pengerukan galian C itu menyebabkan mengecilnya debit air dan sungai yang berhulu di Gunung Agung. Kata dia, masalah ini perlu diteliti. Namun Sadra memastikan jika petani subak dua tahun tak mendapatkan air irigasi, tak bisa bercocok tanam padi, pasti terjadi rebutan kepentingan air. Antara petani dan subak selaku pengguna air sejak zaman dahulu, dengan banyak kepentingan kekinian. Misalnya, air irigasi subak sudah disadap untuk keperluan air baku PDAM atau PAM desa, air untuk keperluan hotel, kolam renang atau fasilitas pariwisata lainnya. Warga di Selat menyampaikan kini debit air sungai dirasakan sudah jauh mengecil dibandingkan dulu. Mata air juga mengecil. Sementara seorang warga dari Butus, di kaki timur Gunung Agung mohon teriakannya sebagai masyarakat kecil diperhatikan baik oleh Gubernur Bali, Bupati dan pejabat terkait. Galian C telah meninggalkan lubang besar di mana-mana. Sementara hutan dikeruk, pepohonan tumbang atau sengaja dite-
bang. Sunarya mengkhawatirkan bencana alam banjir besar pada penghujan, dan tanpa air bersih di desanya seperti saat ini sebagai bencana alam. Padahal, PAD dari galian C tinggi, ke mana itu dibawa? Di lain pihak, 76 hektar sawah di Subak Tohjiwa, Sidemen sudah dua tahun gagal panen akibat tak mendapatkan air irigasi. Beberapa minggu lalu para petani turun ke sawah kekeringan itu, dan mencabuti hamparan tanaman cabai yang sudah mati kekeringan. Klian Subak Wayan Pageh dan para klian tempeknya bersama ratusan krama subak berangkat ke salah satu areal persawahan yang kering kerontang. Warga petani itu lantas mencabuti hamparan tanaman cabai yang sudah mengering. Pageh dan sejumlah klian tempek menuding proyek cekdam yang dibangun pemerintah tahun 2013 tak berfungsi. Berbagai masalah penyebab cekdam itu mubazir, menyebabkan warga di Subak Tohjiwa yang sawahnya di hilir, tidak mendapatkan air irigasi. Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Desa Kertabuana Ketut Sulendra Nyelem mengatakan, sebenarnya proyek cekdam itu ditujukan untuk keperluan warga Subak Tohjiwa yang mencapai 490 orang. Budana
A KT I V I TA S
MBP/ist
MBP/ist
SAMBUTAN POSITIF - Program Menteri Koperasi dan UKM AAG Ngurah Puspayoga untuk membangun 5.000 pasar tradisional untuk meningkatkan sektor perekonomian, mendapatkan sambutan positif Ketua Gapensi (Gabungan Pelaksana Jasa Konstruksi) Kabupaten Badung I Made Sujana, BAE. Bakal Calon Bupati (Bacabup) Badung dari PDI-P tersebut menilai pembangunan pasar tradisional sesuai dengan cita-citanya selaku pengusaha, untuk melakukan revitalisasi pasar tradisional. Selama ini, pasar tradisional terkesan kumuh dan kurang bersih, sehingga membuat masyarakat lebih memilih berbelanja di toko modern berjaringan yang masuk ke desa-desa.
WISUDA - Universitas Tabanan (Untab) menyelenggarakan wisuda ke-19, Sabtu (8/11) di Inna Grand Bali Beach yang dihadiri oleh Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya dan Koordinator Korpertis VIII yang di wakili oleh Kabag Umum Ketut Sudarwa. Jumlah Mahasiswa yang mengikuti wisuda sebanyak 224 orang yang terdiri dari 117 orang Fakultas Ekonomi, 96 Fakultas Hukum, dan 11 Orang Fakultas Pertanian. 15 orang mendapat pujian perdikat terbaik dan 209 wisudawan mendapat predikat sangat memuaskan. Nampak dalam foto Rektor Universitas Tabanan I Gede Made Rusdianta.
MBP/ist
SENATOR â&#x20AC;&#x201C; Finalis Putra Putri Sekolah mendapatkan pemMBP/ist
GRATIS - Suasana pengobatan gratis oleh Aqua yang dilangsungkan di Wantilan Banjar Jempanang, belum lama ini. Serangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada Rabu (12/11), PT Tirta Investama-Aqua Mambal menggelar pengobatan gratis sekaligus mempromosikan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Banjar Jempanang, Desa Belok Sidan, Petang. Kegiatan yang dilangsungkan Sabtu (8/11) lalu tersebut, dipusatkan di Wantilan Banjar Jempanang serta diikuti siswa SD 2 Belok Sidan dan warga setempat.
bekalan dari Senator RI Dr. Arya Wedakarna (Rektor Univ. Mahendradatta Bali) di Kantor DPD RI Renon, Denpasar. Dalam pembekalan yang berlangsung selama 3 jam tersebut, Wedakarna menyampaikan rasa bangganya atas terpilihnya sejumlah sekolah unggulan di Bali yang bisa meraih gelar Putraâ&#x20AC;&#x201C;putri Sekolah Ajeg Bali. Salah satu indikator kehebatan sekolah adalah kemampuan untuk menyiapkan SDM handal untuk bisa bersaing di tingkat sekolah.
24 - 30 November 2014
37
PARIWISATA
MBP/edi
APEC merupakan perhelatan MICE terbesar yang pernah digelar di Bali. Demi menangkap pasar ini, hampir semua hotel menyiapkan ruang khusus penyelenggaraan MICE.
Kebijakan Jokowi ”Guncang” Pasar MICE Bali
B
anyak kalangan khawatir dengan kebijakan pemerintah melarang pegawai negeri sipil (PNS) menggelar acara dan pertemuan di hotel. Sebab, kebijakan dengan pertimbangan efisiensi anggaran diyakini berpotensi “mengguncang” pasar pariwisata Bali. Apalagi, Bali sebagai salah satu daerah yang bertumpu pada sektor jasa, salah satu kota MICE (meeting, incentives, conferencing, dan exhibitions). Kegiatan-kegiatan baik dari pemerintah daerah maupun pusat pada sejumlah hotel di Pulau Dewata sangat mempengarhui pembayaran pajak sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD). Pasalnya, potensi pajak hotel dan restoran saat ini sangat potensial mendongkrak PAD. Alhasil, kalangan pelaku pariwisata di Bali pun mempertanyakan munculnya larangan rapat di hotel bagi PNS. “PNS dilarang melakukan petemuan hotel bertolak belakang dengan upaya memajukan pariwisata. Apalagi, semua hotel memiliki meeting room, baik hotel bintang lima hingga melati, jadi sangat salah jika melarang PNS rapat di hotelhotel,” ungkap Ketua INCCA Bali, IB. Surakusuma. Menurutnya, pemerintah harusnya tidak melarang PNS rapat di hotel, melainkan menekan atau menyesuaikan budget mereka, sehingga pemerintah tetap berkontribusi terhadap kemajuan
38
24 - 30 November 2014
pariwisata. “Harusnya budgetnya yang ditekan, sebelumnya rapat di hotel bintang lima bisa dilakukan di hotel melati. Kalau dilarang di hotel lantas dimana mereka harus meeting, karena kantor-kantor PNS kebanyakan tidak memiliki ruang meeting. Apa mereka akan melakukan di banjar” ungkapnya. Dikatakan, pemerintah harus cermat dalam mengeluarkan aturan, sehingga kebijakan itu tidak meresahkan pelaku pariwisata. “Kalau dipukul rata artinya menteri juga tidak boleh rapat di hotel, lantas bagimana dengan pertemuanpertemuan yang melibatkan negara luar, apakah sama. Jadi tidak mungkin PNS tidak melakukan pertemuan,” katanya. Dirut PT Bali Tourism Development Corporation (BTDC), IB. Wirajaya menyatakan, larangan itu perlu dikaji, kalau di satu sisi baik, tapi di sisi lain ada yang merasa di anak tirikan. Sebab, banyak hotel atau convection center yang membutuhkan kegiatan konvensi tidak hanya dari luar negeri, tetapi juga dalam negeri. Menurutnya, efesiensi anggaran yang dilakukan dengan memangkas alokasi anggaran dalam jumlah jumbo. Salah satunya anggaran rapat dan perjalanan dinas akan berdampak pada turunya pendapatan sektor pariwisata. Seperti diketahui, dalam RAPBN 2015 alokasi anggaran untuk rapat saja mencapai Rp 18, 1 triliun. Anggaran tersebut terbagi untuk dua jenis
rapat. Pertama rapat dalam kota sebesar Rp 6,25 triliun. Sedangkan jenis ke dua adalah rapat luar kota yang anggarannya mencapai 11,9 triliun. “Pertumbuhan pariwisata pasti akan berkurang, tapi pada waktunya akan ada alternatif-alternatif lain yang bisa dilakukan. Sebab, orang pariwisata adalah insan yang kreatif, jadi pasti bisa mengatasi permasalahan tersebut,” ujarnya. Ketua DPD PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyatakan, keputusan Jokowi mengmangkas anggaran rapat dan perjalan dinas ini harus disikapi oleh kalangan pelaku pariwisata di Bali. Kebijakan ini harus diatasi dengan menyasar market MICE baru, sehingga penurunan yang terjadi dapat ditutupi. “Yang paling urgent adalah MICE. Kegiatan rapat besar kemungkinan tidak ada di Bali, namun digelar di pusat, karena anggaran untuk itu dipangkas. Kami kira pengaruhnya 25 persen terhadap pasar MICE Bali,” katanya. Disebutkan, pelaku pariwisata Bali harus bekerja keras untuk mengatasi masalah ini. Apalagi, Kabupaten Badung paling banyak memiliki tempat-tempat meeting, sehingga dapat berpengaruh terhadap target tidak ada low season di Kabupaten Badung. parwata
Menangkap Peluang Wisatawan Lansia Ti n g g i n y a t i n g k a t k u n j u n g a n wisatawan lanjut usia menjadi peluang bagi pengembangan pariwisata dengan fasilitas dan pelayanan khusus. Selama ini, tingkat kunjungan wisatawan lansia ke sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Bali sangat tinggi. Mereka menghabiskan menghabiskan waktu yang cukup panjang untuk berwisata. Pertumbuhan lansia di dunia, diprediksi menyamai jumlah balita. Sedangkan Bali akan menjadi destinasi kunjungan lansia dunia, sehingga harus mempersiapkan perawat andal. “Sekolah keperawatan harus memiliki program unggulan, seperti komplementer dan human care kepada para lansia. Apalagi Bali akan menjadi destinasi lansia dunia, betul-betul harus dipersiapkan ke depannya,” kata akademisi Drs. I Dewa Agung K. Sudarsana, M.M. Menurut Sudarsana, sudah ada Pergub terkait kebijakan banyaknya lansia hidup di Bali, sudah tentu membutuhkan pelayanan dan asuhan keperawatan atau pada umunya tenaga kesehatan. Selain itu,
lulusan sekolah keperawatan mencetak lulusan terbaik dari segi kualitas dan prilaku. “Masyarakat kan ingin dilayani dengan baik, tidak dipersulit. Seorang perawat harus betul-betul punya jiwa melayani masyarakat, berpenampilan ramah, sopan-santun, dan berkomunikasi dengan baik,” tegasnya. Praktisi pariwisata I Gusti Agung Nyoman Winda, BBA,MBA,CHT, menilai pasar lansia membawa dampak positif. Pasalnya, turis lansia yang datang ke Bali, length of stay-nya lebih lama karena mereka ingin menikmati masa tua dengan keindahan, ketenangan, dan kedamaian. “Tamu-tamu seperti ini sudah banyak ke Bali di antaranya dari Belanda,” ujarnya. Ke depan, pemerintah dan pelaku industry pariwisata harus melakukan persiapan lebih matang, terutama terkait masalah kamar dan perlengkapan khusus. “Mereka ingin situasi yang tenang,” tegas Winda. Pemerintah Indonesia kini mengijinkan wisatawan mancanegara (wisman) lanjut usia (Lansia) menikmati lebih lama keindahan alam di Indonesia, termasuk Bali.
Kebijakan tersebut tertuang dalam Kepres 31 Tahun 1998 tentang kemudahaan bagi wisatawan lanjut usia mancanegara. Kebijakan pemerintah Indonesia kepada wisatawan lanjut usia yang ingin tinggal lama di Indonesia hingga 1 tahun. Wisatawan dapat memperpanjang kembali masa tinggal mereka dengan catatan ada sponsor atau penjamin. Kebijakan tersebut untuk mengakomodir wisatawan lansia yang ingin menikmati Indonesia lebih lama lagi. Selain itu memberikan manfaat secara ekonomi juga kepada perekonomian masyrarakat setempat. Kebijakan ini diberlakukan secara selektif, yakni hanya orang asing yang memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat, bangsa dan Negara RI serta tidak membahayakan keamanan dan ketertiban. Dan juga tidak bermusuhan, baik terhadap rakyat maupun NKRI bedasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kertanegara
MBP/dok
Pasar wisatawan lansia merupakan peluang yang perlu ditangkap oleh pelaku pariwisata di Bali. Upaya ini bisa terwujud dengan menyediakan sarana penunjang, salah satunya tenaga perawat. 24 - 30 November 2014
39
AKTIVITAS
MBP/ist
MBP/ist
NOBAR - Sebanyak 500 orang wisatawan mancanegara menyaksikan sekaligus nonton bareng (nobar) Kejuaraan Pacuan Kuda Melbourne Cup yang disiarkan langsung lewat tv, di Canggu Club Bali, Kuta Utara, Badung, Rabu (4/11). Nampak dalam foto Owner Canggu Club Bali, Tony Smith bersama Direktur Canggu Club, I Ketut Subina usai nobar bersama ratusan wisatawan mancanegara dalam Kejuaraan Pacuan Kuda Melbourne Cup, di lapangan sepak-bola Canggu Club Bali.
CALON - Ketua DPC PDI-P Karangasem I Gede Dana, S.Pd. M.Si., didukung sebagai calon tunggal maju sebagai balon Bupati Karangasem dari PDI-P. Dia didukung mutlak atau calon tunggal di lima PAC, yakni oleh PAC Kubu, Abang, Sidemen, Bebandem dan Rendang. Dirinya yang anak petani dari desa miskin, bertekad maju memimpin Karangasem, karena ingin membawa Karangasem lebih baik. Selama ini, sebagai anak petani dia tahu betul bagai mana penderitaan petani, peternak, nelayan, para pengusaha selalu hidup dalam kesulitan.
MBP/ist
MBP/ist
GONG BALI - Bank BPD Bali menyerahkan hadiah utama undian berhadiah Gong Bali Dwipa periode ke-22. Hadiah utama berupa satu unit Toyota Vios diraih oleh I Wayan Dender (33) nasabah Kantor Capem Nusa Dua asal Desa Alasangker, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Hadiah diserahkan langsung Dirut PT Bank Pembangunan Daerah Bali, Made Sudja, B.Sc., S.Sos., di halaman lobi kantor pusat Bank BPD Bali di Renon Selasa (4/11) lalu.
LIMASAN - Salah satu contoh atap khas Bali yang berupa bentuk “limasan”. Di atas atap ada Murda atau hiasan berukir. Seniman Bali, Gunarsa menyambut baik upaya pemerintah daerah untuk mempertahankan identitas Bali pada bangunanbangunan publik. Sebagai anggota Listibiya Provinsi Bali menilai masyarakat Bali harus berbangga memiliki leluhur yang telah mewariskan pada nilai-nilai filosofi budaya yang hebat.
Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.
40
24 - 30 November 2014
AKTIVITAS
MBP/Dwa
MBP/ist
KAUM HAWA - Jauh sebelum menjadi wakil rakyat di DPRD Karangasem, berbagai hal dilakukan IGA Mas Sumatri untuk membantu masyarakat di daerah terpencil. IGA Mas Sumatri selalu ambil langkah cepat, namun penuh perhitungan. Pembelaannya terhadap hak-hak perempuan tak pernah pudar. Posisinya sebagai wakil rakyat Tanah Aron, membuat wanita yang akrab disapa Bu Mas itu, tidak pernah pupus memperjuangkan hak-hak kaum hawa.
WORKSHOP - Ketua PB PGRI Giat Soeharno dan Ketua PD PGRI Bali, Gede Wenten Aryasuda saat membuka workshop keuangan dan keanggotaan. Workshop ini digelar setelah salah seorang pengurus PGRI Bali mengikuti pelatihan LOT (Leader Organizer Trainer) dua kali di Jakarta. Workshop kemarin dibuka Ketua PB PGRI, Giat Soeharno diikuti 20 bendahara wakil pengurus kota/kabupaten. Workshop juga dihadiri Koordinator Education International (EI) Asia Pasifik, Reydolot.
MBP/ist
MBP/ist
KERJA SAMA - PT Bank Sinar Harapan Bali atau yang lebih dikenal dengan Bank Sinar ‘Jreeeng…’ dan PT Pos Indonesia Regional VIII Denpasar bekerja sama melayani para pensiunan. Kerja sama ini tindak lanjut pembentukan bank joint venture antara Bank Mandiri, Pos dan Taspen dengan Bank Sinar sebagai motor penggeraknya. Perjanjian Kerja Sama ditandatangani Direktur Utama Bank Sinar I Wayan Sukarta Dharmawan dan Kepala Kantor Pos Regional VIII Denpasar Wayan Santra pada Senin (3/11) bertempat di Kantor Pos Regional VIII Denpasar.
MARHAEN – Senator RI Dr. Arya Wedakarna bersama Nyoman Partha (Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali) Nyoman Sudarya (Ketua BKMD Kabupaten Tabanan) dan Drs. I Wayan Madra Suartana, M.Si (Rektor STISIP Margarana) di Tabanan. Dalam pemaparannya, Dr. Wedakarna menyatakan dirinya, baik dalam posisi akademisi dan juga wakil rakyat Bali di DPD RI, secara tegas menyatakan dukungan terhadap desa adat yang akan didaftarkan menjadi jenis desa untuk Bali sesuai dengan UU No.6 Tahun 2014.
24 - 30 November 2014
41
AKTIVITAS
MBP/ist
MBP/Eka
JEMPOL- Andy F Noya dan Rektor Undiknas Prof. Gede Sri Darma menunjukan jempol untuk Undiknas University. Pembawa acara Kick Andy, Andy F Noya melakukan talk show selama dua jam di Undiknas University, Jumat ( 7/11). Tim Andy F Noya diterima Rektor Undiknas University, Prof. Gede Sri Darma,DBA., Wakil Rektor Prof. Nyoman Budiana, Direktur Akademik dan Sistem Informasi, Dr. Nyoman Sri Subawa dan Direktur Kemahasiswaan, I Wayan Sunia,S.E.M.M.
DIES NATALIS - Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si., pada acara Dies Natalis X dan Wisuda XVIII IHDN Denpasar, Jumat (7/11) kemarin, di Inna Grand Bali Beach, Denpasar mengutarakan wisuda kali ini diikuti 730 peserta. Rinciannya, dari Fakultas Dharma Acarya sebanyak 578 orang yang terdiri dari Jurusan Pendidikan Agama sebanyak 429 orang, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Agama Program Studi Pendidikan Bahasa Bali sebanyak 149 orang. Acara dihadiri Direktur Jenderal Bimas Hindu Kementerian Agama Prof. I Ketut Widnya, Ph.D., rektor/ pimpinan PTN/PTS di Bali, pemerintah dan Ketua PHDI Bali.
MBP/ist
MBP/ist
CSR - Bank Mandiri memiliki visi spirit memakmurkan negeri yaitu dalam lingkungan yang positif, terbuka progresif untuk memakmurkan diri sendiri, rekan kerja, nasabah masyarakat dan bangsa Indonesia. Salah satu implementasi Spirit Memakmurkan Negeri, Bank Mandiri menggelar program-program CSR (Corporate Social Responsibilty), Wirausaha Muda Mandiri (WMM), Mandiri Young Technopreneur, Wirausaha Sosial Mandiri (WSM), WMM Goes To Pesantren, National Lecturer Series, Workshop WMM, Financial Literacy hingga mendirikan Inkubator Bisnis Mandiri (IBM).
SERAHKAN IJAZAH - Penyerahan ijazah kepada mahasiswa Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2009 setelah melakukan pelantikan Ners dilakukan Jumat (7/11). Penyerahan diwakili oleh Dekan FK Unud dan Ketua Program Studi Keperawatan FK Unud Prof. Ketut Tirtayasa, MD., M.Sc., Sp.Erg. Acara ini dihadiri oleh Ketua PPN Provinsi Bali, Direktur RSUP Sanglah, Direktur RSUD Wangaya, Direktur RSUD Singaraja, Dekan Fakultas Kedokteran Unud, Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Unud, Sesepuh Psik Fakultas Kedokteran Unud, dan para undangan yang lainnya.
42
24 - 30 November 2014
AKTIVITAS
MBP/ist
MBP/ist
HUT - Ketua Yayasan Werdhi Sastra Drs. I Wayan Warsa memberikan darmawecana saat HUT ke- 43 SMK (SMEA) Pembangunan bersamaan puncak piodalan. Puncak HUT ke-43 SMK (SMEA) Pembangunan Denpasar dilaksanakan bersamaan dengan puncak karya piodalan, mupuk pedagingan, padudusan alit dan Macaru Rsigana di parahyangan sekolah setempat, Jumat (7/11). HUT bernuansa spiritual kemarin dijadikan momentum warga sekolah untuk terus melakukan inovasi dan kreasi menjadikan sekolah ini tampil berkualitas.
MTB DOWNHILL - Bali kembali menjadi lokasi perhelatan kejuaraan MTB Downhill terbesar di Asia PasiďŹ k tahun ini. Setelah tahun lalu sukses mendaulat Troy Brosnan (Specialized Racing Downhill Team) sebagai juara di kategori prestisius, Men Elite, event kali ini tak kalah daya tariknya dalam merangkul atlit kelas dunia untuk datang berkompetisi. Nampak dalam foto (kiri-kanan) Drs. Syahrul Effendi (Ketua Umum Komite Sepeda Indonesia), Mayjen TNI Ngakan Gde Sugiartha (Aster Panglima TNI), Mayjen TNI Torry Djohar Banguntoro (Pangdam IX/Udayana), Henry Mulyadi (Direktur United Bike). SERTIFIKAT - Penyerahan sertiďŹ kat Prona tahun 2014 kepada kelompok Budidaya ikan di Desa Pering Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar secara khusus penyerahannya dilakukan Kankanwil BPN Provinsi Bali, Fatimah didampingi Kepala kantor BPN Kabupatan Gianyar I Komang Wedana, Kepala Desa Desa Pering, serta Pokja yang terdiri dari Bappeda, Dinas Perikanan, dan Bank BPD Gianyar yang dilaksanakan pada 30 Oktober lalu.
MBP/ist
BINA LINGKUNGAN - BRI (Bank Rakyat Indonesia) Kantor Cabang Ubud, sebagai salah satu lembaga perbankan yang membuka usaha di kawasan wisata Ubud, membantu pembangunan taman pasar Ubud senilai Rp 150 juta. Penyerahan dana bina lingkungan dari BRI Kantor Cabang Ubud, bertepatan dengan kegiatan festival Seni dan Budaya Desa, Kecamatan Ubud, dalam rangka memperingati 100 tahun gong kebyar, yang dihadiri oleh Menteri Pariwisata, Dr. Ir. Arief Yahya, MSc, Sabtu (8/11). MBP/nik
24 - 30 November 2014
43
TRADISI
Lukisan Wayang Kaca Nagasepaha
Pengembangannya Terkendala Tiga P
L
ukisan di atas kanvas mungkin sudah lumrah kita temukan. Lukisan model ini banyak dipajang di museum, galeri dan artshop-artshop di daerah seni seperti Ubud, Gianyar. Temanya bermacammacam. Tertuang dalam lukisan gaya realis hingga abstrak. Namun, yang namanya lukisan di atas kaca, boleh dikatakan tidak ‘’sesumringah’’ lukisan di atas kanvas menghiasi tempat-tempat khusus untuk memajang barang seni tersebut. Bahkan, lukisan wayang kaca mungkin satu-satunya hanya ditemukan di Buleleng, tepatnya di Desa Nagasepaha, Kecamatan Buleleng. Pengerjaannya yang unik, menjadi daya tarik tersendiri lukisan wayang kaca. Teknik melukis wayang di atas kaca pertama kali ditemukan oleh sang maestro Ketut Negara (alm) yang atau yang
lebih dikenal dengan Jro Dalang Diah. Sejak ditemukan tahun 1930 silam hingga sekarang, karya lukisan dari penerus Dalang Diah ini mengalami pasang surut. Selain permintaannya yang naik turun, kini para penerus Dalang Diah mengalami hambatan mulai dari akses Pasar, Permodalan, dan Peralatan (Tiga P-red). Tak heran kini para pelukisnya hanya bisa berproduksi ketika menerima order dari tamu, atau pun pengelola artshop di Bali Selatan. Salah seorang pelukis yang juga anak ketiga dari Jro Dalang Diah, Ketut Suamba asal Dusun Delod Margi, Desa Nagasapaha menuturkan, sejak ditinggal ayahnya, permintaan karya lukisan wayang kaca tetap saja berdatangan. Hanya saja, jumlahnya tidak menentu karena tergantung dari kunjungan wisatawan asing ke Buleleng. Selain
itu, terkadang permintaan juga datang dari pengelola artshop dari Bali Selatan dan sekitarnya. “Dari dulu ada saja yang memesan. Tapi tidak bisa dipastikan dan jumlahnya juga tidak banyak. Paling satu atau dua lukisan saja yang laku,” katanya. Selain hambatan permintaan yang tidak menentu itu, lanjut Suamba kendala lain yang dihadapinya dalam meneruskan profesi yang diterimanya dari sang ayah adalah kesulitan permodalan. Modal ini baik untuk membeli bahan baku mulai dari kaca, tinta cina, cat, dan pena untuk melukis. Selama ini modal yang dikelolanya hanya mengandalkan dari keuntungan dari lukisan yang laku terjual. Ketika tidak ada pesanan, otomatis dirinya tidak bisa berbuat banyak dan berusaha meminjam modal dari LPD maupun rentenir.
MBP/mud
Pelukis wayang kaca di Desa Nagasepaha tetap berkarya meski sejumlah hambatan mengganjal.
44
24 - 30 November 2014
Situasi ini membuat dirinya tidak bisa memproduksi lukisan dalam jumlah banyak. “Kalau ada yang pesan baru ada modal untuk beli peralatan dan bahan-bahan. Tetapi kalau tidak, ya tetap melukis dengan modal seadanya saja,” tegasnya. Di sisi lain Suamba mengaku, sebenarnya tamu asing atau pembeli di luar negeri banyak yang tertarik mengoleksi hasil karya pelukis wayang kaca dari Desa Nagasepaha. Namun tamunya itu kerap kali batal memesan karena kesulitan untuk mengkemas lukisan ketika akan dikirim ke luar negeri. Apalagi, bahan lukisannya dari kaca yang mudah pecah jika tidak dikemas dengan baik. Mengatasi persoalan ini, dirinya dan pelukis lain berusaha mencari bahan lain yang tidak mudah pecah ketika lukisannya dikirim ke luar negeri. Bahan itu adalah kaca mika yang hampir mirip dengan kaca. Hanya saja, bahan mika ini mudah tergores dan warna lukisannya lebih mudah pudar dibandingkan menggunakan kaca. “Sudah ada yang memesan dengan bahan mika, tapi tidak banyak dan itu pun kualitasnya kurang bagus karena warnaya
mudah pudar dan mudah tergores,” imbuhnya. Meski sejumlah kendala yang membelit seni lukis wayang kaca khas Desa Nagasepaha itu, Suamba dan anak-anaknya tidak putus asa. Dengan kemampuan modal seadanya, dirinya tetap melukis sambil mengajarkan cucu dan kerabat dekatnya agar bisa melukis. Ini dia lakukan semata-mata untuk melestarikan jangan sampai seni lukis yang ditemukan ayahnya Jro Dalang Diah (alm), tidak ditinggalkan oleh generasi penerusnya. “Saya takut sekali kalau tidak ada penerusnya, nanti seni lukis ini punah. Walau tidak ada yang pesan saya tetap melukis sambil mengajar cucu dan juga kerabat. Sekarang sudah banyak cucu saya yang pintar melukis. Kami harap mereka tetap berkarya,” ujarnya. Perbekel Desa Nagasepaha, Kecamatan Buleleng I Wayan Sumeken mengatakan, potensi seni lukis wayang kaca di desanya sudah cukup dikenal. Hanya saja hambatan “Tiga P” itu seolah-olah membuat potensi di desanya itu belum dikelola dengan optimal dan pelukisnya belum mendapatkan hasil
untuk penghidupan keluarga. Untuk itu, mulai tahun 2013 lalu, berkat bantuan dari Pemprov Bali, kelompok pelukis wayang kaca di desanya itu menerima dana bantuan melalui program Desa Vokasi. Selain membantu kelompok pelakis wayang kaca, bantuan serupa juga dialoaksikan untuk kelompok perajin saab mute, kerajinan perak, dan kini bertambah dengan kerajinan gong besi. Sejak program Desa Vokasi berjalan dan kini menginjak tahun kedua, kelompok perajin di desanya itu mulai bergairah untuk berkarya. Yang paling penting dengan bantuan pemerintah daerah itu, pemuda atau warga yang dulunya tidak memiliki pekerjaan kini mulai bisa melukis, atau memasang mute, membuat perak, atau memproduksi gong besi. “Terus terang hambatan “Tiga P” itu yang masih mengganjal. Setelah ada bantuan dari Pemprov Bali mudah-mudahan bisa mengatasi salah satu persoalan “Tiga P” itu dan warga kami bisa mengelola usaha kerajinanya dan tetap eksis,” jelasnya. Mudiarta
ER TPRRAODPI S I TI
Lampu Taman Eksotis Ciptakan Nuansa Romantis
R
umah kecil dan minimalis, bukan berarti menjadi halangan untuk menghadiri sebuah taman kecil di dalamnya. Pemanfaatan sudutsudut lahan yang tersisa, meski agak sempit, dirasakan cukup untuk membuat sebuah taman mungil. Taman tak mesti dalam bentuk hamparan seperti halnya kebun, tapi bisa juga dengan memanfaatkan dinding atau tembok pekarangan. Tentu saja untuk hal satu ini jenis pohon yang dipilih haruslah disesuaikan. Keberadaan taman pada sebuah rumah atau bangunan memiliki nilai strategis dalam menunjang keasrian bangunan utama. Fungsi taman pada sebuah rumah memang bukan hanya untuk keasrian semata. Taman yang ada di sekitar kita juga bisa menjadikan pemilik atau penghuni rumah tersebut lebih betah dan terkesan dengan lingkungan rumahnya. Selain itu juga dapat memperlancar sirkulasi udara disamping menyegarkan mata. Beberapa manfaat itu yang membuat masyarakat berlomba-lomba membuat taman yang indah. Bahkan, tidak sedikit yang menggunakan tenaga profesional di bidang landscape untuk menata taman rumahnya. Pohon merambat, jenis pakis atau paku serta anggrek, menjadi pilihan tepat. Selain pertumbuhannya yang tak terlalu cepat dan tidak bongsor ataupun rimbun, juga penampilannya yang eksotik dengan berbagai bentuk daun dan bunga menawan. Tapi itu tidaklah ada artinya pada malam hari. Ketika gelap melanda, segala jenis pohon nan eksotik maupun bunga yang menawan tak akan bisa dinikmati. Karenanya, keberadaan lampu taman sangat menentukan dalam hal ini. Banyak pilihan lampu taman yang tersedia di pasaran saat in, tinggal pilih sesuai selera. Tapi tentu saja dengan pertimbangan luas taman, posisi lampu akan diletakkan dan sebagainya. Mangingat, lampu taman yang eksotis dengan penempatan yang strategis dan manis akan menambah romantik suasana taman, terutama pada malam hari. Pencahayaan pada taman dapat memberikan kesan romantis dan hangat pada taman tersebut sehingga tercipta suasana yang indah, tenang, dan menyegarkan pikiran
46
24 - 30 November 2014
penghuni rumah. Lampu-lampu taman tak hanya sebagai penerangan, namun juga dapat mempercantik taman. Dewasa ini banyak sekali pilihan lampu taman yang mungkin membuat bingung, yang mana harus diletakkan di taman. Sistem penataan dan dekorasi yang tepat dapat membantu membuat lampu taman terlihat lebih serasi dengan taman. Beberapa tips menata lampu taman seperti memilih fokus penting area yang ingin diterangi, dan jenis lampunya. Pilih lampu yang tahan terhadap cipratan air, jika mempunyai taman depan, bisa melakukan pemasangan lampu di bagian tersebut untuk menyoroti taman tersebut. Dan yang terpenting adalah perhatikan keamanan pemasangan lampu, misalnya pilih lampu yang tahan air agar tidak terjadi korsleting dan perhatikan pemasangan kabelnya. Selain itu juga penting memperhatikan bentuk taman rumah, memperhatikan furnitur taman rumah, menentukan dekorasi taman untuk mempersiapkan lampu taman yang sesuai.
Taman yang multifungsi tersebut, tak jarang digunakan ketika seseorang ingin bersantai bersama keluarga. Ada pula yang memanfaatkan taman untuk tempat perenungan. Ditambah dengan tempat duduk di teras rumah yang mengarah ke taman dapat memanjakan seseorang dalam berimajinasi pada tamannya. Penempatan lampu taman khusus yang bergaya minimalis kebanyakan cenderung bersifat simpel dan diset dalam bentuk kotak atau bulat dengan tidak terlalu banyak hiasan dan pernak-pernik. Ada banyak lampu hias taman rumah model minimalis yang bisa dijadikan pilihan, di antaranya kotak, bulat, dan bentuk lain yang sangat menarik. Lampu taman juga memerlukan perawatan agar tetap terlihat indah dengan melakukan perawatan berkala agar tidak cepat rusak dan tahan lama. Jangan lupa untuk selalu rajin membersihkan kap lampu secara teratur, minimal dua minggu sekali. Maya
MBP/ist
MBP/ist
Wujudkan Rumah Ramah Lingkungan Pemda Harus Ikut Andil MEMILIKI rumah yang bersih, rapi, indah, dan nyaman, serta lingkungan terjaga dengan baik merupakan idaman semua orang. Sebagai warga negara Indonesia, kita seharusnya menyadari akan semua permasalahan yang ada di negeri ini, bukan malah menambah permasalahan berkaitan dengan lingkungan. Nmun sepertinya kesadaran masyarakat ramah terhadap lingkungan semakin menipis. Oleh karenanya, pemerintahan Joko Widodo sedang mendorong pembangunan kota yang ramah lingkungan. Upaya yang akan dilakukan yaitu memfasilitasi pembangunan rumah ramah lingkungan hingga ke daerah-daerah. Bagaimanapun dampak lingkungan yang tidak sehat dan ditata dengan baik akan menimbulkan berbagai masalah, di antaranya menjadi kumuh dan jorok, sarang penyakit, bau tidak sedap, dan kerusakan lingkungan tambah parah. “Mudah-mudahan program itu bisa terwujud, sepanjang ada dukungan dari pemerintah daerah,” tegas Ketua DPD REI Bali I Gusti Made Aryawan, S.E. Direktur PT Sambandha Bali Developer ini mengungkapkan, pemerintah
daerah (Pemda) punya andil besar untuk mewujudkan program dari pemerintah pusat tersebut. Pasalnya, gubernur, wali kota, dan bupati berwenang menyangkut kawasan yang sesuai untuk program tersebut. “Paling tidak izinnya dipermudah bagi pengembang yang legal dan ingin melaksanakan program tersebut,” ujarnya. Aryawan mengakui bila pengolahan limbah memerlukan biaya tidak sedikit. Oleh karena itu, kadang-kadan nilai investasi tidak sesuai dengan hasilnya, apalagi nilai tanah kian meroket. “Di sinilah diperlukan sinergitas antara pemerintah daerah dengan pengusaha supaya sama-sama mencapai tujuan. Kami di REI sudah ada aturannya saat membangun perumahan, termasuk masalah lingkungan,” kata pengusaha asal Denpasar ini. Namun, menurut developer sukses Tino Wijaya, S.E., semua itu bisa terealisasi jika terjalin kerja sama yang solid antara pemerintah daerah dan developer. Sinergitas tersebut bisa dialkukan dengan menyediakan fasilitas sosial (fasos) atau fasilitas umum (fasum) seperti selokan, penanganan sampah, irigasi, jalan umum dan sebagainya. Tak kalah penting, edu-
kasi yang positif dan berkesinambungan kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga lingkungan rumah ramah lingkungan. Tidak hanya menjaga lingkungan dengan baik, rumah ramah lingkungan diharapkan bisa menghemat energi khususnya listrik. Oleh karena itu, perlu dibuat desain rumah yang minim pemakaian listrik. Misalnya, rumah yang banyak jendela atau celah sehingga cahaya alami yang masuk memadai dan tidak perlu menggunakan listrik pada pagi serta siang hari. Selain itu, ventilasi yang banyak akan mengatur sirkulasi udara sehingga mengurangi penggunaan AC. Jika boros menggunakan air, bukan hal mustahil air akan habis. Oleh karenanya, perlu pengelolaan penggunaan air di dalam rumah. Bisa dirancang pengolahan air agar dapat didaur ulang. Air limbah dari dapur dan kamar mandi bisa diolah kembali sehingga dapat digunakan untuk menyiram tanaman dan lainnya. Selain itu, bisa dibuatkan sumur resapan untuk menampung air hujan atau dengan membuat lubang bipori di taman. Kertanegara 24 - 30 November 2014
47
AKTIVITAS
MBP/ist
MBP/ist
ROYAL – Desainer Muda Bali, I Gusti Ayu Dewi Sita Wedastiti (dua kiri) bersama rancangan gaun pengantin yang dikenakan mempelai Putu Ayu Devy Paramitha Dewi, S.E., M.M. Salah satu hasil karya designer muda yang mendapat sorotan publik ini adalah rancangan gaun pengantin modern yang dikenakan oleh pasangan I Ketut Widi Suadarma, S.E., M.M. dan Putu Ayu Devy Paramitha Dewi, S.E., M.M. Dalam acara yang dilangsungkan di Sanur ini, tampak kilauan gaun pengantin karya Gusti Ayu Sita ini membuat kagum ratusan undangan yang hadir.
PENGABDIAN - Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Agama dan Kebudayaan Unhi Denpasar dilaksanakan di Pura Kentel Gumi. Ketua Panitia Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Ilmu Agama dan Kebudayaan, Drs. Wayan Watra S.Ag., M.Si., didampingi Wakil ketua panitia Drs. I Wayan Martha, S.H., M.Si. menyampaikan pengabdian masyarakat ini diikuti 100 mahasiswa dengan ngaturang ayah sebagai “pengrombo karya”, 25 mahasiswa sebagai penabuh, 3 orang mahasiswa sebagai penari, dan 30 dosen sebagai pembimbing.
MBP/ist
MBP/ist
KARAKTER - Dalam pembentukan karakter, PPLP Dhyana PIALA - Kasek Nyoman Muditha bersama Wakasek Sudiarta Pura menjalin kerja sama dengan mengundang beberapa hotel. dan guru pembina menerima piala dari Ayu Wahyuni juara III nasional LKIR. SMAN 6 Denpasar membuktikan diri bukan saja Pembinaan karakter ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa yang diberikan instruktur yang sudah dipersiapkan lembaga serta para sekolah berstatus Adiwiyata namun juga banyak mengukir prestasi akademik di lomba karya ilmiah remaja (LKIR) tingkat nasional. manajer/manajemen dari industri pariwisata dan hotel. Ada tujuh karakter yang didisiapkan yaitu percaya diri (self confidence), Siswa SMAN 6 Denpasar, Ni Komang Ayu Wahyuni ( XII-IPA-1) integritas (integrity), keberagaman (pluralism), kewirausahaan belum lama ini sukses meraih juara III (perunggu) LKIR di LIPI (intra-enterpreneurship), kepemimpinan yang melayani (servant Jakarta dalam bidang kependudukan dengan penelitian berjudul leadership), profesionalitas (professionalism) dan mendunia “Efektifitas penerapan pararem adat dalam pengendalian pen(global). duduk pendatang di Bali”.
48
24 - 30 November 2014
AKTIVITAS
MBP/rah
MBP/ist
WISUDA - Stikes Wira Medika PPNI Bali menyelenggarakan FOKUS - Sudah menjadi budaya di kalangan Prodi Manajemen FE Wisuda ke-5 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Stikes Unwar, tiap penerimaan mahasiswa baru diikuti dengan pengukuhan Wira Medika PPNI Bali berupaya terus meningkatkan kualitas lulumahasiswa Jurusan Manajemen ke dalam wadah Forum Komusannya sehingga siap bersaing di kancah internasional. Hal tersebut diungkapkan Ketua Stikes Wira Medika PPNI Bali Drs. I Dewa nikasi (Fokus) Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen. Agung K. Sudarsana, M.M. saat acara Wisuda ke-5 Stikes Wira Fokus angkatan ke-18, Sabtu (8/11) dikukuhkan oleh Kaprodi ManaMedika PPNI Bali di BNDCC, Sabtu (8/11) lalu. Jumlah wisudawan sebanyak 512 orang terdiri dari Progam Studi (Prodi) S-1 Ilmu jemen I Made Artawan, S.E., M.M., diruang auditorium Widya Sabha Utama Universitas Warmadewa Denpasar. Kegiatan ini dibuka oleh Keperawatan Reguler sebanyak 346 orang, D-3 Analis Kesehatan 87 orang, dan S-1 Ilmu Keperawatan non-reguler sebanyak 79 orang. Dekan FE Unwar I Gusti Lanang Tantra, S.E., M.Si.
MBP/rah
MBP/ist
DONOR DARAH - RS Siloam Bali bekerja sama dengan PMI Kota Denpasar menggelar donor darah dan periksa kadar gula darah gratis di depan Monumen Bajra Sandi, Renon, Minggu (9/11). Head of Marketing BIMC Siloam Hospital Group, Fitrana Dosun mengatakan kegiatan ini rutin digelar tiap 3 bulan sekali sebagai wujud kepedulian sosial. Tujuan lain digelarnya kegiatan adalah upaya sosialisasi pelayanan kesehatan RS Siloam Bali yang berkualitas. RS Siloam sudah beroperasi selama 2 tahun di Bali berlokasi di tempat strategis di Jalan Sunset Road No. 818, Kuta.
PRESTASI - HUT ke-31 SMAN 2 Amlapura (Smandapura), digelar Minggu (9/11) di aula sekolah favorit itu. Kado HUT, kata Kepala Sekolah setempat Drs. I Nengah Miyasa, M.Pd., prestasi siswa dan guru yang cukup banyak. Miyasa mengatakan, selama sekitar empat bulan, Juli hingga Oktober tercatat 49 prestasi siswa dan guru. Prestasi terbaru adalah tim musikalisasi puisi yang diwakili teater Galangkangin, berhasil meraih juara 2 tingkat nasional. Sebelumnya, tim yang sama pada lomba musikalisasi puisi tingkat regional di Ambon meraih juara 3. 24 - 30 November 2014 49
KOMUNIKASI
Menkominfo Undang ATVLI
M
enteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, pekan lalu, mengadakan pertemuan dengan Pengurus Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI) di ruang rapat Menkominfo. Selain Menkominfo Rudiantara beserta jajarannya, juga hadir Ketua Dewan Pembina ATVLI yang juga Pemimpin Umum Kelompok Media Bali Post (KMB) Satria Naradha, Ketua Umum ATVLI Imawan Mashuri serta beberapa Pengurus ATVLI. Pada pertemuan tersebut, Menkominfo meminta masukan dari Pengurus ATVLI terkait beberapa persoalan penyiaran di Indonesia dalam menghadapi era digitalisasi. Ketua Umum ATVLI Imawan Mashuri mengatakan, ATVLI mendukung digitalisasi penyiaran. Namun, problem penting saat ini dalam menghadapi era digital penyiaran adalah sistem seleksi multiplekser yang dibuat oleh Kementerian Kominfo di era Menkominfo sebelumnya. Sistem tersebut sangat merugikan televisi lokal karena hanya akan menjadi pengisi
konten dari pemilik multiplekser yang didominasi oleh industri pertelevisian besar yang berpusat di Jakarta. Hal ini disebabkan televisi lokal tidak mungkin untuk memenuhi persyaratan seleksi oleh pemerintah yang sangat berat dari segi penjaminan dan juga mengharuskan berinvestasi dalam hal infrastruktur dengan model yang berbeda dan dengan biaya yang sangat besar. Hal ini tentu saja sangat merugikan televisi lokal, sekaligus mengancam keberadaan televisi lokal. Padahal televisi lokal adalah industri milik anak bangsa yang seharusnya dilindungi dan dibantu oleh pemerintah. Hal ini juga ditegaskan oleh Ketua Dewan Pembina ATVLI yang juga CEO Bali TV Satria Naradha. Menurutnya, seharusnya semua peraturan yang mengatur seleksi untuk penyiaran digital tersebut menyesuaikan dengan hukum dan Undang-Undang yang berlaku, khususnya UU Penyiaran. Oleh sebab itu, apabila ada peraturan menteri Kominfo sebelumnya yang dianggap merugikan, semestinya dicabut dan diperbarui oleh
Menkominfo saat ini. Satria Naradha juga menambahkan, televisi lokal adalah penjaga NKRI, membawa spirit kearifan lokal yang memberi edukasi dan informasi bagi seluruh anak bangsa di berbagai wilayah nusantara, dari Aceh hingga Papua. Jadi sudah semestinya keberadaan televisi lokal jangan diganggu oleh kepentingan seleksi digitalisasi penyiaran. Karena bila seleksi dengan sistem tersebut dipaksakan, maka justru bertentangan dengan semangat Kabinet Kerja Presiden Jokowi yakni Revolusi Mental dengan memperhatikan sebesar-besarnya kepentingan rakyat. Menkominfo Rudiantara menyambut baik semua masukan dari Pengurus ATVLI dan berjanji akan melakukan evaluasi terhadap semua regulasi sistem penyiaran digital yang telah ada sebelumnya. Pada kesempatan ini, setelah melakukan sesi foto bersama, Ketua Dewan Pembina ATVLI Satria Naradha menyerahkan beberapa contoh produk media dari Kelompok Media Bali Post kepada Menkominfo Rudiantara. Hardianto
Bali Post/kmb
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara foto bersama dengan Pengurus Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI) di ruang rapat Menkominfo, pekan lalu.
50
24 - 30 November 2014