Tsunami Waste Livelihoods Management Activities – Round III Manajemen Kegiatan Mata Pencaharian Sampah Tsunami—Putaran III
ACEH BERSIH
Petunjuk cara mendaur ulang
Menggalakkan 3R di Aceh, Indonesia
Diterbitkan oleh Terre des Hommes Italia di dalam ruang lingkup kerja Kegiatan Manajemen Nafkah Limbah Tsunami UNDP—Putaran III Terre des Hommes Italia adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang berkantor pusat di Milan, Italia, dan bergerak di Aceh sejak tahun 2005. www.terredeshommes.it Untuk informasi lebih lanjut tentang proyek ini, sila klik situs http://wml4aceh.xoom.it Copyright © UNDP, 2010 Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang “Buah pikiran yang dituangkan di dalam publikasi ini adalah milik sang penulis dan tidak mewakili Perserikatan Bangsa-bangsa mau pun UNDP.”
Dicetak dengan....
Kertas Ramah Lingkungan
ACEH BERSIH
Petunjuk cara mendaur ulang
Menggalakkan 3R di Aceh, Indonesia
Halaman 2
PESAN KHUSUS DARI Tdh-I
Di Indonedia, menggalakkan sektor daur ulang dan mendidik masyarakat untuk menjalani budaya baru mennyikapi limbah telah menjadi suatu kebutuhan. Dengan jumlah penduduk lebih dari 245 juta dan tingkat pertumbuhan penduduk 1.2%, generasi limbah tampaknya akan segera muncul. Walau pun Pemerintah berusaha keras, namun banyak komunitas di negeri ini yang masih tetap berkutat dengan masalah limbah yang semakin menunmpuk, yang memiliki konsekuensi mematikan. Diperkirakan bahwa di daerah pinggiran perkotaan (urban) produksi limbah padat perhari mencapai 55.000 ton, dengan hanya 50-60% yang dikumpulka, kebanyakan di daerah yang penduduknya berpenghasilan lebih tinggi. Di antara beberapa jawaban bagi masalah yang menantang ini, satu jawaban adalah dengan menekan timbulnya sampah serta meminimalisasi arus limbah, di mana pun hal itu dimungkinkan. Di Aceh, mengubah sampah menjadi uaang adalah ‘olahraga’ baru yang mulai dikakukan oleh banyak ‘pendaur ulang’, dengan hasil yang menggembirakan. Mereka berhasil mendapatkan uang guna membantu keluarga, dan pada saat yang sama juga membantu menjaga agar lingkungan tetap bersih. Buku petunjuk ini menjadi bukti dari peran serta Tdh-I dalam bidang kesadaran publik dan dapat membantu masyarakat Aceh untuk memasukkan elemen penting dari kepekaan tyerhadap lingkungan hidup—prinsip 3R dari pengelolaan limbah: reduce, reuse, dan recycle (mengurangi, menggunakan kembali dan mendaur ulang)—ke dalam hidup sehari-hari mereka. Untuk alasan itulah buku petunjuk ini disiapkan secara khusus guna memberikan langkah-langkah yyang sangat praktis dan mudah diterapkan. Kami sangat berterima kasih pada Bapak Eric E. Van Monckhoven yang menggkordinasikan versi terkini dari buku panduan ini, Bapak Moreno Tomasetig yang membuat ilustrasinya, serta Ibu Dian Guci yang menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia. Akan merupakan suatu kelalaian dalam melengkapkan tugas bila kami tidak mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para staf Tdh-I di Aceh atas bantuan mereka yang tak ternilai selama pembuatan buku panduan ini serta menyukseskan seluruh proyek Pengelolaan Limbah Tsunami UNDP— Putaran III: Bapak Adriano Scaravetti, Ibu Nona Maisyarah, Ibu Syaika Putri, Ibu Irma Suryani, Ibu Siska Ridwan, Bapak Hamdani dan Bapak Dimyati Thoyyib. Aron Cristellotti Programme manager Terre des Hommes – Italy Foundation
Halaman 3
PESAN KHUSUS DARI UNDPARI UND
Setelah terjadinya Gempa bumi dan tsunami pada 26 Desember 2004, banyak pemerintah distrik setempat di Aceh menghadapi tantangan raksasa untuk membersihkan daerah yang cukup luas dari wilayah mereka dan menyingkirkan puing-puing serta material limbah campur aduk dari garis pantai yang sangat luas. Selama rentang waktu 2005-2007, sejumlah besar puing sisa gempa bumi dan tsunami telah dibersihkan, entah itu didaur ulang mau pun dimusnahkan dengan aman di lubang-lubang pemendaman sampah yang diatur. Secara bersamaan, program-program seperti Program Manajemen Limbah Pemulihan Tsunami UNDP (Tsunami Recovery Waste Management Programme (TRMWP)) telah bekerja untuk mengaktifkan kembali dan membangun layanan pengelolaan limbah padat perkotaan. Orang-orang Indonesia yang prihatin dan dukungan internasional diorganisasikan untuk memperkuat kemampuan melayani masyarakat yang dimiliki dinas kebersihan setempat. TRWMP memegang peran penting dalam proses pemulihan ini. Fase I dari program ini dimulai dengan dana US$14,4 juta dari Multi Donor Fund for Aceh and Nias (MDF), dan memegang peranan penting dalam proses pemulihan, termasuk membuat lapangan kerja baru, memulai kembali layanan-layanan yang penting, membersihkan puing dan mengumpulkan material yang dapat didaur ulang selama proses rehabilitasi dan pemulihan, serta memulai kembali pengumpulan limbah perkotaan di delapan distrik di Aceh dan Nias untuk mengurangi resiko bahaya yang berkaitan dengan isu lingkungan dan kesehatan. Selama Fase II (efektif September 2007), program ini bertujuan untuk melindungi investasi dengan membangun kekuatan intervensi program dan menambah grant sebesar US$9.98 juta untuk memperpanjang aktivitas hingga akhir tahun 2009 dan mengembangkannya dari delapan menjadi tiga belas distrik. Dengan tambahan grant sevesar US$15 juta, Fase III memperpanjang proyek hingga akhir bulan Juni 2019, sehingga dapat membangun hinga sepuluh buah fasilitas pemendaman limbah yang menjadi prioritas, dengan pembatasan pekerjaan rehabilitasi di tempat-tempat lain. Pada tahun 2009-2010, program ini masih tetap berlangsung dengan lancar, melaksanakan tujuan-tujuan pembangunan yang menjadi sasararannya. Melalui Proyek Manajemen Mata Pencaharian Sampah Tsunami yang diluncurkan pada bulan Mei 2007 bertujuan menciptakan pengelolaan sampah yang berkaitan dengan mata pencaharian masyarakat yang dapat diandalkan, dengan menargetkan proyek pada pengumpulan serta pemrosesan limbah yang dapat didaur ulang melalui intervensi pada sektor swasta maupun masyarakat. Dengan mendukung SME, NGO dan CBO melalui distribusi peralatan kerja dan pemberian hibah kecil, program ini berkontribusi pada pengembangan sektor daur ulang di Aceh. Daur ulang telah terbukti sebagai kesempatan yang sangat baik untuk membuka peluang memperoleh nafkah bagi banyak orang dan keluarga. Daur ulang juga memegang peranan penting dalam mengurangi jumlah sampah ke tempat pembuangan akhir. Dalam rangka mendukung proyek yang berharga ini, kami menyambut baik hadirnya buku petunjuk yang dipersiapkan oleh Terre des Hommes Italy – Indonesia, yang akan membantu menyebarkan konsep daur ulang kepada masyarakat yang lebih luas. Nigel Landon Advisor, Waste Management (TRWMP) UNDP Indonesia
Halaman 4
DAFTAR ISI Pendahuluan Bab 1: Menjaga Bumi Kesinambungan Tapak Kaki Ekologis Kalkulasi Tapak Kaki Catatan
Halaman 6 Halaman 6 Halaman 9 Halaman 10
Bab 2: Pengelolaan Sampah Apakah Sampah itu? Pengelolaan Sampah Padat Perkotaan Elemen-elemen Pengelolaan Sampah Memutar-balikkan piramida Sampah Pengelolaan Sampah Terpadu 3R Catatan
Halaman 12 Halaman 13 Halaman 14 Halaman 15 Halaman 16 Halaman 17 Halaman 18
Bab 3: Mendaur ulang Proses Daur Ulang Keuntungan dari daur ulang Apa saja yang dapat didaur ulang? Kertas Kaca Logam Plastik Limbah organik Apakah kompos itu? Catatan
Halaman 20 Halaman 21 Halaman 22 Halaman 23 Halaman 25 Halaman 27 Halaman 29 Halaman 32 Halaman 33 Halaman 34
Bab 4: SWM dan Petunjuk Daur Ulang (Aceh) Departemen Sanitasi Usahat Dahur Ulang & Pusat Pengumpulan Daur Ulang LSM Bank Sampah Sekolah /UNDP-TRWMP Appendix : “Mengambil Aksi” Contoh-contoh Inisiatif Individual dan Komunitas Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) Jaringan Penuh Manfaat
Halaman 36 Halaman 37 Halaman 39 Halaman 40
Halaman 5
Bab 1
Menjaga Bumi
Halaman 6
Kesinambungan Ada berbagai beda pendapat tentang definisi dari kesinambungan di antara para pemimpin di lapangan. Namun secara garis besar kesinambungan adalah: • • •
Konsep hidup dalam batasan-batasan tertentu dari manusia; Memahami hubungan saling keterkaitan antara ekonomi, masyarakat dan lingkungan; Menyediakan distribusi yang sesuai untuk sumber-sumber dan kesempatan.
Dengan kata lain, kesinambungan mengacu pada gagasan bahwa kegiatan manusia harus berpedoman pada prinsip bahwa kepentingan dan kesejahteraan lingkungan serta generasi yang akan datang harus selalu diperhitungkan. Sebenarnya istilah awalnya adalah pembangunan berkesinambungan, sebuah istilah yang digunakan oleh program Agenda 21 oleh Perserikatan Bangsa-bangsa pada konferensi Earth Summit tahun 1992.
“Pembangunan berkesinambungan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.” Brundtland (1987)
Definisi anak-anak “Sesuatu yang bertahan lama sekali—mungkin abadi.“ “Seperti sebuah lingkaran—berputar-putar terus dan semua digunakan kembali.” “Mencintai dan merawat planet kita dan orang lain.” “Memikirkan apa yang kita perlukan dan bukannya mengambil apa yang kita inginkan.” “Menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik bagi masa depan.”
http://www.un.org/esa/dsd/agenda21/res_agenda21_00.shtml
Halaman 7
Berapa luas tanah yang diperlukan untuk mendukung gaya hidup kita?
Tapak kaki ecologis
Tapak Kaki Ekologis adalah unit satuan ukuran yang bertujuan membantu kita memperhitungkan tekanan manusia terhadap planet ini.
Dengan mengukur Tapak Kaki dari suatu populasi—satu individu, kota, bisnis, bangsa atau umat manusia secara keseluruhan—kita dapat memperhitungkan tekanan kita terhadap planet kita, yang pada akhirnya akan membantu kita mengatur aset-aset ekologis dengan lebih bijaksana dan mengambil tindakan kolektif serta pribadi dalam rangka mendukung sebuah dunia dimana umat manusia hidup dalam batas-batas planet Bumi.
Tapak Kaki sebuah negara adalah jumlah total wilayah yang produktif atau laut yang dibutuhkan untuk menghasilkan panen, daging, hasil laut, kayu dan serat yang dikonsumsinya, untuk mempertahankan kelangsungan konsumsi energi, memberikan tempat bagi infrastruktur, serta menyerap limbahnya.
Halaman 8
Dewasa ini uat manusia menggunakan 1.4 planet baik untuk menyediakan sumber-sumber yang kita perlukan maupun untuk menyerap limbah yang kita hasilkan. Artinya, kini Bumi membutuhkan satu tahun lima bulan untuk memperbaharui apa yang kita gunakan dalam waktu setahun. Kalau semua orang menjalani gaya hidup seperti yang dijalani rata-rata orang Amerika, maka kita akan memerlukan lima buah planet. Membuat segala sumber alam menjadi sampah lebih cepat daripada mengolah kembali sampah menjadi sumber energi memojokkan kita pada keadaan genting, menyedot sumber energi yang menjadi tumpuan vital kehidupan umat manusia serta keaneka ragaman hayati. Sebagai hasilnya adalah perikanan yang rusak, hutan yang semakin menyempit, semakin berkurangnya sistem air bersih, dan semakin bertambahnya limbah serta polusi, yang pada gilirannya menciptakan masalah seperti perubahan iklim global.
Pada tahun 2006, rata-rata Tapak Kaki Ekologis perorangan di seluruh dunia adalah 1.8 hektar lahan dan air produktif (gha) per kapita. Tapak Kaki per kapita Amerika Serikat adalah 9.5 gha, sedangkan Austria 7.7 gha, sementara China 1.5 gha, dan Indonesia 1.2 gha. Halaman 9
Perhitungan tapak kaki
TO CALCULATE YOUR OWN FOOTPRINT, VISIT: http://www.footprintnetwork.org/en/index.php/GFN/page/calculators/
Halaman 10
Catatan
Halaman 11
Bab 2
Pengegolaan sampah Setiap orang memproduksi sampah. Sampah adalah produksi yang kita hasilkan, yang tidak lagi berguna. Sampah dapat berbentuk padat, cair atau pun gas.
Halaman 12
Apakah sampah itu?
LIMBAH = LUMBER Limbah terdiri dari sumber-sumber alamiah yang seringkali dapat digunakan berulang kali sebelum dibuang. Barang-barang lama dapat dihancurkan, diproses ulang dan digunakan untuk menggantikan material yang masih utuh, belum digunakan, dalam proses pembuatan sesuatu. Proses ini disebut proses daur ulang atau proses Pengembalian material. Ada banyak tipe limbah yang didefinisikan oleh sistem pengelolaan limbah modern, terutama mencakup: Limbah rumah tangga Limbah medis Limbah komersial Limbah pertanian Limbah konstruksi dan penghancuran bangunan Limbah berbahaya Limbah industri
Sampah padat perkotaan dihasilkan oleh rumah tangga, aktivitas komersial serta perkantoran. Tidak termasuk ke dalamnya limbah jenis lain seperti limbah industri, pertanian, pertambangan, limbah berbahaya atau pun limbah konstruksi dan penghancuran bangunan. Setiap kota mau pun komunitasnya harus memiliki Program Pengelolaan Sampah Padat agar dapat menghindari gangguan lingkungan serta mengurangi resiko ancaman terhadap kesehatan masyarakat. Secara khusus pengelolaan sampah memiliki 5 tahap, yaitu: • • • • •
Halaman 13
Pemilahan Penyimpanan Pengumpulan Pengangkutan Penghancuran
Pengelolaan sampah padat perkotaan Kebanyakan warga kota atau masyarakat membuang sampah ke TPS (Tempat Pembuangan Sementera) atau TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Perilaku yang baik dalam Pengelolaan Limbah Padat adalah mengumpulkan serta menghancurkan limbah padat dengan cara yang sistematis, teratur dan tepat pada waktunya. Pilihan baru termasuk: • • •
Daur ulang sampah non organik Membuat kompos dari sampah organik Membakarnya, dengan memproduksi energi
Dengan kata lain, kesalahan pengelolaan sampah padat adalah kasus dimana sampah tidak dibuang secara benar, tidak dikumpulkan dengan teratur, atau bahkan tidak dikumpulkan sama sekali. Dalam hal ini, limbah tersebut tentu saja dapat mengancam kesehatan masyarakat serta lingkungan tempat tinggal anda. Pembakaran limbah yang tidak terkontrol, penimbunan sampah, serta tumpukan sampah yang tidak dikumpulkan semuanya adalah contoh dari pengelolaan limbah yang salah.
Hindari membakar sampah! Jangan buang limbah ke lingkungan anda! Reduce – Reuse – Recycle!
Halaman 14
Elemen-elemen pengolaan sampah
Ilustrasi berikut ini menggambarkan dua model dari pengelolaan sampah:
Halaman 15
Membalikkan piramida sampah
Ilustrasi yang pertama menggambarkan suatu cara pandang yang disebut “ujung pipa” (end-of-pipe). Sebagian besar dari sampah dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.
Ilustrasi kedua menggambarkan model pengelolaan sampah yang berdasarkan pada “pendekatan daur kehidupan” (life-cycle-approach). Perhatian khusus ditekankan pada pengurangan serta pencegahan timbulnya limbah, daur ulang dan pemulihan energi. Sebagai hasilnya, volume limbah yang dikirimkan ke tempat pembuangan sampah akhir dapat dikurangi. Mengelola sebuah tempat pembuangan sampah akhir memerlukan banyak biaya, yang bersumber dari dana masyarakat serta para pembayar pajak.
Pengelolaan Limbah Padat Terpadu (PLPT) adalah suatu program pencegahan timbulnya limbah, daur ulang, pembuatan kompos serta pemusnahan limbah terpadu. Suatu sistem PLPT yang efektif memadukan cara mencegah tinbulnya sampah, mendaur ulang serta mengelola limbah padat dengan cara yang paling efektif melindungi kesehatan manusia serta lingkungan. PLPT melibatkan evaluasi terhadap kebutuhan serta kondisi setempat, dan kemudian memilih serta memadukan aktivitas pengelolaan limbah yang paling cocok untuk kondisi tersebut. Kegiatan PLPT yang utama adalah mencegah timbulnya limbah, mendaur ulang serta membuat kompos dan pembakaran serta pemusnahan limbah dengan penimbunan yang didesain, dibangun serta dikelola secara benar. Halaman 16
PENCEGAHAN TIMBULNYA LIMBAH + DAUR ULANG & PEMBUATAN KOMPOS + PEMBAKARAN DAN PEMENDAMAN = Pengelolaan PENGELOLAAN sampah padat terpadu SAMPAH PADAT TERPADU Masing-masing kegiatan tersebut memerlukan perencanaan, pendanaan, pengumpulan serta transportasi yang cermat dan teliti.
Prinsip-prinsip mengurangi timbulnya limbah, menggunakan kembali suatu barang serta mendaur ulang suatu sumber dan produk tertentu kerap disebut sebagai 3R.
Halaman 17
Istilah 3R ini mempunyai suatu hirarki tertentu. Berdasarkan derajat pentingnya, 3R adalah:
3R
• • •
Reducing artinya memilih menggunakan barang-barang dengan memperhitungkan pengurangan timbulnya sampah yang dihasilkan Reusing melibatkan penggunaan berulangkali dari salah satu bagian suatu benda yang masih mungkin digunakan kembali Recycling artinya menggunakan limbah itu sendiri sebagai sumber
Minimalisasi sampah dapat dicapai secara efisien dengan memusatkan perhatian pada mengurangi pola konsumsi dan memilih produk yang dapat dengan mudah didaur ulang. Sekali suatu produk digunakan, langkah selanjutnya adalah mencari tahu apakah produk tersebut dapat digunakan kembali (reused, baik oleh kita sendiri mau pun oleh orang lain) atau didaur ulang sebelum dibuang.
Inisiatif 3R Inisiatif 3R bermaksud mengangkat nilai-nilai 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) secara mendunia guna membentuk masyarakat pendaur ulang yang mantap, melalui penggunaan sumbersumber energi serta material yang efektif. Hal ini telah disetujui pada G8 Sea Island Summit pada bulan Juni 2004 sebagai suatu inisiatif baru dari G8. http://www.env.go.jp/recycle/3r/en/index.html
Halaman 18
Catatan
Halaman 19
Bab 3
Daur ulang, secara literal berarti suatu prosedur mengubah produk terpakai atau yang sudah tidak dibutuhkan lagi menjadi produk baru. Proses ini membantu memperpanjang usia serta kegunaan dari sesuatu yang telah dipergunakan dengan cara memproduksi sesuatu yang dapat digunakan dan memberi banyak keuntungan baik bagi manusia mau pun bagi lingkungan. Proses daur ulang adalah suatu siklus, yang terdiri dari berbagai tahap: • • •
Pemisahan Pengumpulan Pengolahan
Anda memulai proses daur ulang ketika anda memisahkan material sampah terpilah (kaca botol, koran bekas, kaleng aluminum dsb) dari sampah rumah tangga anda dan memberikannya kepada penggalas atau membawanya ke usaha daur ulang.
Daur ulang
Pengepul sampah akan memisahkan barang-barang sampah anda lebih lanjut, membersihkannya, memadatkan serta mengikatnya, dan mengirimkannya pada pemakai-akhir, yaitu pabrik-pabrik daur ulang yang akan menggunakan mereka dan memprosesnya menjadi produk baru yang dapat dipakai ulang. Halaman 20 Akhirnya, setelah produk yang baru dibuat, tahap berikutnya adalah menjual produk-produk daur ulang ini kepada konsumen.
Proses daur ulang
Proses daur ulang akan terus berlanjut sementara produk-produk ini digunakan, dibuang dan dikumpulkan lagi untuk suatu siklus baru daur ulang lainnya.
Daur Ulang menyelamatkan Bumi Mendaur ulang produk-produk yang berbeda akan membantu menolong lingkungan hidup. Contohnya, kita tahu bahwa kertas dibuat dari batang pohon, dan begitu banyak pohon ditebang hanya untuk membuat kertas. Dengan cara mendaur ulang kertas, kita dapat mengurangi jumlah pohon yang ditebang. Barang-barang yang dibuat dari bahan dasar yang didapatkan dari sumbersumber alam kita harus didaur ulang agar kita dapat memberikan bantuan menyelamatkan lingkungan hidup.
Daur Ulang menghemat energi Memproses materia yang dapat didaur ulang membutuhkan energi lebih sedikit dibandingkan energi yang dibutuhkan untuk memproses material baru. Sebagai contoh, butuh energi jauh lebih sedikit untuk mendaur ulang kertas daripada membuat kertas baru dari pepohonan. Energi yang diperlukan untuk membawa material baru ini dari sumbernya juga dapat dihemat. Menghemat energi memiliki keuntungan tersendiri, misalnya mengurangi polusi. Hal ini mengurangi tekanan terhadap kesehatan serta ekonomi kita.
Halaman 21 Daur Ulang membantu menghemat/menghasilkan uang Mendaur ulang membuka jalan ke arah menghemat atau bahkan menghasilkan uang. Anda dapat menjual bahan-bahan yang dapat didaur ulang ke organisasi serta perusahaan yang bersedia membelinya. Kalau konsumen mencari perusahaan yang mau mendaur ulang produk, itu artinya mereka telah menang, bukan hanya dengan menolong lingkungan hidup namun juga dengan menghemat/menghasilkan uang.
Keutungan mendaur ulang
Hampir semua barang dapat didaur ulang: kertas, karton, logam, kaca, plastik, karet, tekstil, alat elektronik, mobil bekas, bahan bangunan, dsb.
Bagaimana pun, bahan yang berbeda memerlukan teknik yang berbeda sekali untuk proses daur ulangnya. Agar efisien, industri daur ulang memerlukan bahan-bahan yang bersih dan tidak terkontaminasi. Ini berarti, pemilahan di tempat asal bahan (misalnya di rumah) adalah kunci keberhasilannya. Bahan-bahan yang dikumpulkan di TPS (tempat pembuangan sementara) atau TPA (tempat pembuangan akhir) biasanya sudah terkontaminasi, harus dipilah dan dibersihkan lebih dulu. Ini artinya dibutuhkan lebih banyak kerja keras dan energi. Halaman 22 Semakin jauh transformasi suatu produk, semakin rumit pula proses mendaur ulangnya. •
Sampah organik dapat diproses dengan mudah dan diubah menjadi produk berkualitas tinggi yang disebut kompos. Kompos adalah pupuk alamiah.
Apa saja yang dapat didaur ulang
•
Sampah anorganik adalah limbah yang terdiri atas material selain tanaman atau bagian-bagian hewan, seperti pasir, debu, kaca dan banyak bahan-bahan sintetis. Bahan-bahan ini penting bagi industri daur ulang, namun membutuhkan teknologi serta pemrosesan yang lebih canggih untuk mendapatkan hasil.
UNTUK MENGETAHUI APA SAJA YANG DAPAT DIDAUR ULANG KUNJUNGI: http://www.recyclenow.com/what_can_i_do_today/can_it_be_recycled/index.html
Halaman 23
Kertas
Dari mana asal kertas? Kertas dibuat dari kayu. Dibutuhkan 17 batang pohon untuk membuat 1 ton kertas. Untungnya pohon adalah sumberdaya alam yang dapat diperbaharui; namun bagaimana pun, dewasa ini kita menggunakan pepohonan di bumi lebih cepat daripada usaha penanaman kembali yang kita lakukan. Tanpa pengelolaan yang benar atau regenerasi yang sepadan, beberapa spesies pohon berada di ambang kepunahan. Apakah keuntungan dari mendaur ulang kertas? Bagaimana kertas dibuat? Bila kitadibuat mendaur ulang pembuatan setengah dari kertasSetelah yang kita gunakan di seluruh dewasa ini, kita Kertas di pabrik kertas. pohon ditebang, kulit dunia batangnya dikelupas, akan dapat dihancurkan memenuhi hampir tigasepihan-serpihan perempat dari kebutuhan akan kertas barukecil dan sekaligus kemudian menjadi kecil. Kepingan-kepingan kayu ini menyelamatkan ekar hutan. dansebuah berkembang, hutandisebut dapat dicampur denganjutaan bahan-bahan kimiaBila dandibiarkan diproses tumbuh di dalam mesin yang membantu memurnikan udara, menampung perkembangan habitat liar yang esensial serta “pencerna” (digester). Proses ini menghancurkan kayu menjadi serat selulosa. Lantas serat ini menyediakan sarana rekreasi untuk umat manusia. dicuci untuk menghilangkan bahan kimia yang menempel, kotoran kayu yang tidak diinginkan, serta debu atau tanah. Campuran kayu-air yang tertinggal disebut slurry dan kemudian dimasukkan ke kertas dalam limbah semacam layar penyaring yang akan serat tersebut. Material Menggunakan dan bukan pepohonan untuk‘menangkap’ membuat produk kertas baru juga yang ada di atas layar air penyaring kemudian diguncangkan memadatkan jaringan serat dan mengurangi konsumsi hingga 60%, dan timbulnya polusiuntuk lingkungan hingga 70%. membuang air yang masih tersisa. Lembaran kertas yang dihasilkan lantas diputar melalui beberapa alat pemutar (roller), dimana lembaran kertas itu dipres dankubik dikeringkan. Mendaur ulang 1 ton kertas limbah menyelamatkan rata-rata 3 yar tanah yang biasanya digunakan untukpabrik memendam Semakin banyak kertas limbah. menggunakan kertas daur ulang sebagai bahan baku pembuatan kertas. Kertas daur ulang mengandung selulosa yang dapat digunakan lagi (sendiri saja, atau dicampur serat ulang? baru) guna membuat berbagai jenis produk kertas, termasuk kertas Bagaimanabersama kertas didaur koran, kertas tulis, handuk kertas, saputangan kertas, serbet, sekat elektronik, langit-langit ruangan, kotak pembungkus dan kardus. Sementara program daur ulang kertas semakin lama semakin umum, persediaan kertas daur ulang telah meningkat, dan kini semakin dapat diandalkan. Bagaimana caranya produksi kertas mempengaruhi lingkungan hidup kita? Selain menghabiskan sumberdaya alam dan berkontribusi terhadap perusakan hutan, produksi kertas juga mencemari lingkungan hidup kita, terutama udara dan air. Penggunaan kertas daur ulang haruslah digalakkan, namun proses daur ulang itu sendiri menciptakan ancaman tersendiri bagi lingkungan hidup. Proses pemberian tinta ulang pada kertas, ketika tinta yang lama dilepaskan/dihilangkan dari kertas yang didaur ulang, menghasilkan limbah yang mengandung timbal. Limbah ini memerlukan penanganan serta pemusnahan yang hati-hati. Yang menjadi keprihatinan utama dalam pembuatan kertas, baik itu dari pepohonan mau pun dari kertas daur ulang, adalah penggunaan bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker. Halaman 24
1. Produk kertas -2. Mengumpulkan kertas bekas dari barang-barang yang menggunakan kertas paper products – 3. Membawa produk kertas tak terpakai ke pabrik– 4. Menyabik dan mengahancurkan produk kertas tak terpakai - 5. Mencuci bubur kertas dan menghilangkan tinta – 6. Mengeringkan bubur kertas yang baru – 7. Memeras cairan keluar – 8. Lembaran kertas baru - 9. Produk kertas baru
Halaman 25
Kaca
Dari mana kaca berasal? Kaca dibuat dari mineral seperti silika, batu gamping, felspar dan soda. Siliika, yang lebih dikenal sebagai pasir, adalah bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatannya. Warna-warna yang berbeda pada kaca dibuat dengan cara menambahkan zat lain dalam jumlah sedikit, misalnya besi, tembaga dan kobalt. Kaca berwarna hijau, misalnya, dbuat dengan cara menambahkan besi. Industri juga menggunakan kembali kaca dengan membersihkan dan mengisi kembali wadahBagaimana kaca dibuat? wadah kaca yang dikembalikan untuk deposito botol. Walau pun, sebenarnya, energi yang dihemat dari kegiatan ini sebagian terpakai pada proses pembesihan serta transpor dari botolKaca di pabrik, dimana bahan baku mentah dicairkan bersama-sama dan diubah menjadi botol dibuat bekas pakai tersebut. botol, stoples serta benda-benda lainnya. Campuran dari silika, soda abu, batu gamping dan felspar disebut batch kaca. Batch kaca ini dimasukkan mekanik dalam tungku Agar benar-benar bermanfaat bagi pengusaha pabrik, makasecara kaca daur ulangke harus dipisahkan pembakaran dan dipanaskan hingga mencapai temperatur yang sangat tinggi. Setelah meleleh sesuai warnanya—hijau, coklat dan bening. Keramik dan kaca jendela, yang komposisinya sangat dengan sempurna, material ini dipindahkan ke mesin bagi pembuat kaca,yang dimana berbeda daripada kaca botol, dianggap sebagai kontaminen kaca botol didaur kaca ulang.cair dimasukkan ke dalam cetakan atau dibentuk. Kemudian udara yang dimampatkan dan ditekan masuk ke dalam adonan kaca membuat kaca tertiup mengembang, membentuk bentuk-bentuk Bagaimana caranya kaca didaur ulang? tersebut diletakkan pada ban berjalan dan perlahanyang diinginkan. Akhirnya, wadah-wadah lahan dilewatkan ke dalam sebuah terowongan pendingin, guna mencegah pecah atau retak. Pendingin perlahan, disamping pelapisan pelindung terhadap kaca, menguatkan kaca tersebut dan meningkatkan daya tahannya. Bagaimana kaca, energi serta lingkungan hidup saling berhubungan? Bahan baku dasar yang digunakan untuk membuat kaca tersedia cukup banyak dan cukup mudah didapat, tetapi proses mengubah mereka menjadi kaca memerlukan sangat banyak energi. Produksi kaca menimbulkan polusi udara, dan limbah tambang. Apa keuntungan dari menggunakan kembali serta mendaur ulang kaca? Menggunakan kembali (reusing) kaca di rumah mengawetkan sumberdaya serta energi, dan dapat mengurangi jumlah limbah serta polusi yang dihasilkan oleh produksi kaca. Menggunakan 1 ton kaca hasil daur ulang akan menghemat 1.2 ton bahan baku asli. Diperkirakan bahwa menggunakan 50% kaca daur ulang untuk membuat kaca baru dapat mengurangi limbah tangga hingga 79%, konsumsi air 50%, dan emisi udara 14%. Yang terakhir, mendaur ulang kaca juga menyelamatkan tanah yang biasanya digunakan untuk memendam sampah kaca. Bukannya menjadi sampah dan mengggeletak di tanah pembuangan selama ribuan tahun, botol-botol dan stoples dapat digunakan lagi dan lagi, dan didaur ulang.
Halaman 26
1. Produk-produk kaca – 2. Mengumpulkan produk kaca bekas–3. Membawa produk kaca ke pabrik– 4. Menghancurkan kaca - 5. Melebur kaca di dalam tungku – 6. Kaca yang (masih) cair – 7. Membentuk kaca cair menjadi bentuk baru– 8. Produk baru, termasuk botol kaca
Halaman 27
Logam
Dari mana logam berasal? Logam adalah elemen atau campuran dari elemen yang muncul secara alamiah di dalam tanah. Ketersediaan dalam jumlah banyak, kemudahan mendapatkannya serta proses pembuatan khusus diperlukan untuk mengubah substansi alamiah ini menjadi bentuk yang dapat Apa keuntungan dariberbeda-beda mendaur ulang benda-benda logam? dipergunakan, yang tergantung tipe logamnya. Produk-produk logam digunakan secara luas di seluruh dunia. Sayangnya, logam adalah sumberdaya Aluminum alam yang tak dapat diperbaharui, dan penambangan mereka dari dalam bumi memakan mahal, menyedot secara intensif, dan merusak hidup. Aluminum biaya adalah elemen nomor energi tiga yang paling umum ditemui danlingkungan membentuk 8% kerak bumi. Meski pun aluminum keberadaannya cukup umum dan dapat ditemukan tersebar di Kaleng aluminumdan murni didauralamiah ulang aluminum 100%. Menggunakan kaleng-kaleng inibentuk untuk banyak bebatuan tanahdapat liat, secara tak pernah ditemukan dalam logam murninya. Konsentrasi terbesar aluminum ditemukan di dalam bijih bauksit, yang membuat produk aluminum baru dapat mengurangi konsumsi energi serta polusi air dan udara mengandung sejumlah besar alumina. Sebagian besar cadangan bauksit dunia terapat di daerah hingga 95%. Dibandingkan dengan membuat baja dari bahan baku murni, mendaur ulang baja subtropis, dimana panas serta air dalam perubahan iklim mencuci elemen-elemen lainnya dan dapat mengurangi konsumsi energiyang hingga 74%, polusi udara 86%, penggunaan air 40%, polutan meninggalkan konsentrasi alumina tinggi. dalam air berkurang sampai 76%, dan limbah tambang 97%. Mendaur ulang baja biasanya Penambangan terbuka dari bijih bauksit membutuhkan pasokan energi yang besar dan dilakukan dengan mencabik atau memadatkannya, membersihkannya dan kemudian menghasilkan limbah padat berbahaya yang dibawa oleh air, juga polusi udara. Setelah bijih menyairkannya lagi. bauksit diekstrasi dari tanah, bijih itu dibawa ke kilang, dimana alumina dipisahkan secara kimia dari bijih-bijih tersebut. Kemudian aluminun diekstrasi dari alumina melalui suatu proses energi intensif yang disebut elektrolisis. Bagaiman logam didaur ulang? Logam atau campuran logam lain ditambahkan dalam jumlah kecil ke dalam aluminum untuk memperkuatnya. Aluminum yang sudah dicairkan tersebut kemudian dicetak menjadi batangan dan dikirim ke pabrik, dimana batangan tersebut dicairkan kembali dan dibentuk menjadi berbagai benda. Bila diperlukan material yang kuat, tahan lama, namun ringan, aluminum kerapkali digunakan. Besi, baja dan seng Besi adalah sama-sama elemen yang ditemukan di alam. Baja dibuat dengan cara menambahkan karbon ke dalam besi. Kualitas baja yang berbeda-beda dibuat dengan menambahkan berbagai elemen lain ke dalam campuran utamanya. Seng adalah elemen logam lainnya. Kaleng “seng” sebenarnya adalah kaleng baja yang ditambah lapisan tipis seng, yang mencegah baja tadi berkarat. Baja sangat kuat dan merupakan logam yang paling banyak digunakan dewasa ini. Penambangan serta pemrosesan besi biayanya mahal dan menggunakan energi intensif. Bagaiman saya dapat membedakan jenis-jenis logam? Anda dapat membedakan kaleng baja dengan aluminum dengan menggunakan magnet. Magnet akan menempel pada baja, tetapi aluminum tidak. Kaleng bimetal adalah kaleng baja yang bagian atas serta dasarnya terbuat dari aluminum. Sebuah magnet akan menempel pada kaleng sejenis ini bila ditujukan pada bagian yang terbuat dari baja, tetapi takkan menempel bila diletakkan pada bagian-bagian ujung yang terbuat dari aluminum. Halaman 28
1. Mengumpulkan serpihan logam dan kaleng – 2. Membawa logam ke pabrik penyerpih – 3. Mencuci serpih logam – 4. Mencairkan - 5. Menuangkan batangan logam – 6. Membuat produk logam baru – 7. Menggunakan produk logam baru
Halaman 29
Plastik
Terbuat dari apakah plastik itu? Plastik adalah material sintetis yang dibuat dari minyak bumi serta gas alam. Ketersediaan serta harga dari bahan sumberdaya alam yang langka serta tak dapat diperbaharui ini menjadi isu penting yang membayangi pemakaian-menerus serta pembuangan plastik. Bagaimana plastik dibuat? Plastik terdiri dari karbon dikombinasikan dengan hidrogen, oksigen, nitrogen, klorin atau fluorin. Caranya adalah dengan menyatukan kelompok-kelompok molekul kecil yang disebut monomer menjadi molekul dengan rantai panjang yang disebut polimer. Ketika penyusunan ulang secara kimiawi ini terjadi, suatu resin plastik terjadi. Resin plastik digunakan untuk membuat ratusan jenis dan kategori plastik. Delapan puluh persen plastik yang dipoduksi sekarang adalah thermoplastik. Sebagian besar mencantumkan kode daur ulang pada panel bagian bawah. Kode tersebut terdiri dari angka 1 sampai 7, di tengah simbol daur ulang (tiga anak panah yang saling kejar). Resin thermoplastik adalah yang paling umum dan paling kerap ditemukan pada arus limbah, dan di bawah ini adalah daftar jenisnya, beserta kode SPI mereka: • • • • • •
polyethylene dengan kerapatan tinggi (HDPE) digunakan pada pipa, tangki bahan bakar, botol, mainan; polyethylene dengan kerapatan rendah (LDPE) digunakan pada kantong plastik, film, wadahwadah yang fleksibel; polyethylene terephthalate (PET) digunakan untuk botol, karpet serta kemasan makanan; polypropylene (PP) digunakan untuk wadah makanan, kotak baterai, bagian-bagian mobil; polystyrene (PS) digunakan untuk wadah produk-produk susu, kaset, cangkir dan piring; polyvinyl chloride (PVC) digunakan pada bingkai jendela, pelapis lantai, botol, film, kemasan insulasi, kartu kredit dan kemasan obat-obatan.
Dua puluh persen lagi dari plastik yang diproduksi adalah Thermosets. Thermosets. Thermoset dikeraskan dengan proses pengawetan tertentu dan tak dapat dicairkan lagi atau pun dibentuk ulang; dengan demikian plastik jenis ini sulit didaur ulang. Kadang-kadang plastik thermoset digiling dan digunakan sebagai material pengisi. Yang termasuk thermoset adalah: • • •
polyurethane (PU) – pelapis, sentuhan akhir pada suatu produk, roda gigi persneling, bantalan duduk, kasur, bangku mobil; epoxy – bahan perekat, alat-alat olah raga, alat-alat listrik dan automotif; adhesives, sports equipment, electrical and automotive equipment; phenolik – oven, gagang pisau, bagain-bagian otomotif dan papan sirkuit listrik.
Dewasa ini, bahan baku mentah pembuatan plastik berasal dari bahan-bahan petrokimia, walaupun aslinya dahulu plastik diambil dari selulosa, material dasar dari tetumbuhan.
Halaman 30
Apa kerugiannya menggunakan plastik? Pembuatan plastik memerlukan sejumlah besar minyak mentah dan gas alam, dan prosesnya menghasilkan limbah padat dalam jumlah yang mengkhawatirkan, juga polusi bagi air dan udara. Setiap hari, jutaan produk plastik dibuang, dan energi potensial yang terkandung dalam barang-barang itu tersia-sia begitu saja. Sampah plastik dapat menimbulkan polusi udara bila dimusnahkan di tempat pembakaran. Misalnya, membakar PVC melepaskan gas klorin ke dalam atmosfir, yang tentu dapat mengancam kesehatan manusia. Masih ada tambahan lain pada masalah yang biasanya menyertai pembuatan dan pembuangan limbah plastik: banyak barang plastik disingkirkan secara salah dan berakhir di samudera, sungai dan kanal serta di sepanjang jalan raya. Sampah plastik ini mengancam kesehatan banyak spesies makhluk hidup dan seringkali merusak keindahan alam di tempat-tempat yang dikotorinya.
Bagaimana cara mendaur ulang plastik? Jenis ideal dari daur ulang plastik adalah proses daur ulang primer yang menghasilkan sistem lingkaran tertutup. Contoh dari proses primer adalah konversi wadah deterjen lama menjadi wadah deterjen baru, berulangkali. Ada beberapa faktor yang membatasi penggunaan proses daur ulang primer untuk plastik, seperti baya transportasi dan peraturan pemeliharaan kesehatan. Proses daur ulang sekunder adalah mengkonversi produk plastik menjadi produk lain yang juga dapat didaur ulang. Proses ini tidak menghilangkan kebutuhan menggunakan bahan baku asli dalam memproduksi barang pertama, tetapi pada produksi barang kedua ada bahan baku dasar yang dapat digantikan.
Halaman 31
Proses daur ulang tersier mengkonversi plastik yang dapat didaur ulang menjadi barang yang tak dapat didaur ulang lagi. Tujuan ideal di dalam proses ini adalah mengambil barang-barang dengan masa pakai pendek, misalnya botol saus, dan mengkonversi mereka menjadi barang dengan masa pakai lama, misalnya balok plastik.
1. Mengumpulkan plastik – 2. Memilah plastik berdasarkan jenis dan warna– 3. Mencabik plastik– 4. Masing-masing jenis plastik diolah secara terpisah - 5. Mencuci cabikan plastik – 6. Mengeringkan – 7. Mencairkan – 8. Mengekstrudisasi – 9. Mendinginkan – 10. Memotong-motong menjadi pellet – 11. Membuat produk baru -12. Menggunakan produk plastik baru
Halaman 32
Sampah organik Apakah sampah organik itu? Sampah organik dihasilkan oleh manusia, hewan dan tetumbuhan. Di kota-kota besar dan kecil, sampah ini dihasilkan oleh rumah tangga, bisnis, industri dan pemerintah setempat. Sampah ini terdiri dari sampah dapur (misalnya kulit kentang), sampah makanan (misalnya makanan sisa di restoran, buah dan sayur busuk dari pasar-pasar), sampah taman (misalnya potongan rumput dan semak pagar) serta limbah industri (misalnya dari pabrikpabrik agrikultur dan pemrosesan makanan). Sampah organik kerap membentuk hingga 75% sampah rumah tangga di Aceh.
Bagaimana menangani limbah organik? Bagian organik dari sampah padat perkotaan dapat diubah menjadi: • • •
Kompos (pupuk alami) Makanan untuk hewan Biogas (bahan bakar alami)
Halaman 33
Apakah kompos itu? Pengomposan alami, atau pembusukan alamiah, dimulai sejak tanaman yang pertama ada di bumi, dan sejak saat itu masih terus berlangsung. Ketika dedaunan dan lain-lain jatuh ke tanah, terjadi proses pembusukan perlahan-lahan, menyediakan mineral serta zat gizi yang diperlukan tumbuh-tumbuhan, hewan dan mikroorganisma. Tetapi kompos yang sudah lama membutuhkan produksi temperatur yang tinggi untuk menghancurkan patogen serta bibit gulma yang tidak bisa dihancurkan proses pembusukan alami. Kompos adalah hasil pembusukan areobik terkontrol dari bahan-bahan organik, menggunakan mikroorganisma aerob, serangga dan cacing. Kompos adalah material serupa tanah yang bersifat stabil, berwarma coklat tua, yang dapat mempertahankan kelembaban, udara dan nutrisi. Kompos dibuat dengan: mencampurkan limbah organik (misalnya potongan rumput dari taman, sampah makanan, kotoran ternak) dengan perbandingan yang seimbang menjadi tumpukan, deretan atau ke dalam tempat khusus; menambahkan bahan pemadat (misalnya serpihan kayu) secukupnya untuk mempercepat penghancuran material organik; dan membiarkan material yang sudah selesai benar-benar stabil dan ‘matang’ melalui proses pengawetan.
Bertentangan dengan yang disangka orang, kompos tidak berbau busuk: seringkali baunya malah sesegar lantai hutan (yang, tentu saja, merupakan kompos buatan alam). Kompos mengandung nutrisi tanaman, termasuk nitrogen, fosfor dan potassium, serta sederet mineral dan organisma yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. Kegunaannya yang utama adalah sebagai kondisioner tanah. Menambahkan kompos ke dalam tanah dapat mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia, akrena kompos menahan nutrisi di dalam tana; kompos juga dapat mengurangi erosi tanah, dan memperbaiki. Halaman 34
Catatan
Halaman 35
bab 4
SWM & Direktori daur ulang
Halalamn 36
Departemen Sanitasi LHOKSEUMAWE Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (BLHK) Jln. Listrik No. 2, Lhokseumawe Tlp(0645)-47015 Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan (DPKP) Jl. Listrik No.2 - Pasar Inpres –Lhokseumawe Tlp/Fax(0645)-42312 ACEH UTARA Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Jln. Mayjen. Hamzah Bandahara, Lhokseumawe Tlp (0645) 48747 - Fax.(0645)-43636 BIREUEN Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Jln. Bakti No. 1 A, Bireuen, Tlp. 0644-323111 PIDIE JAYA Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Jl. Simpang Tiga, Meureudu PIDIE Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemadam Kebakaran (DKPPK) Jl. Teuku Umar. No. 2. Sigli Tlp. (0653) – 21350 NAGAN RAYA Kantor Lingkungan Hidup Dan Kebersihan (KLHK) Jl. Poros Suak Makmue, Nagan Raya ACEH BARAT Kantor BAPEDALKP Jl. Imam Bonjol, Seunebok, Johan Pahlawan, Aceh Barat ACEH JAYA Kantor Lingkungan Hidup, Pertamanan, Kebersihan & Pemadam Kebakaran (KLHKP2K) Komplek Perkantoran Aceh, Jaya krueng Sabee, Aceh Jaya BANDA ACEH Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Jln.Pocut Baren No.30 Kampung Laksana-Banda Aceh
Tlp.(0651)-31217, 7410780
Halaman 37
Usahat Dahur Ulang & Pusat Pengumpulan Daur Ulang LHOKSEUMAWE UD. Mitra Besi Muara Dua 085260100121 UD. Saputra Muara Dua 081362950003 UD. Sumber Rezeki Muara Dua 085260601002 ACEH UTARA UD. Abadi Logam Tanah Pasir 081360855505 Rusli Teknik Syamtalira 085288476041 UD. Barona Jaya Dewantara 08116703951 UD. Rahmat Dewantara 081361515953 UD. Keunekna Jaya Muara Batu 081360038853
Meurebo 085277892757 PWR Johan Pahlawan 081360936454 ACEH JAYA UD. Iswa Calang 081360157555 UD Besi Tua Teunom 081263276671 BANDA ACEH UD Hana Abe Habeh Banda Raya 081360973938 PIDIE JAYA UD. Joni Logam Bandar Baru 081377201260 PIDIE UD. Usaha Giat Mutiara Barat 085277780471 Bang Nyong / UD. Audy Kota Sigli 081377305409
BIREUEN UD. Indo Jaya Logam Kuta Blang 085260355120
UD.Usha Pidie 085277654773
UD. Serba Bisa Kota Juang 081263251738
CV. Foenna Pidie 81360882973
UD. Delima Logam Juli 085260661940
NAGAN RAYA UD Nabila Kuala 081370062111
Halaman 38
ACEH BARAT UD Rahmat Johan Pahlawan 085260576707 UD Bersama Johan Pahlawan 081360490829 UD Keularga Johan Pahlawan 081360418169 UD Rahmad
Halaman 39
LSM LHOKSEUMAWE Palapa Plastic Recycle (PPR) Lhokseumawe Muara Dua 081385754607 Sepakat Banda Sakti 081360024719 Community Youth Development (CYD) Mon Geudong 085260128151 PIDIE Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (LP2A) Keunire 081360533237 Nagata Foundation Simpang Tiga 085277333452 ACEH BARAT Yayasan An-Nisa'Wal Athfal Johan Pahlawan 081377207456 / 085260474228 Yapintar Meulaboh Drien Rampak 081360282915 YPK Meulaboh Johan Pahlawan 081534043793 Yayasan Paramadina Semesta (YPS) Johan Pahlawan 081360914668 ACEH BESAR Yayasan Lamjabat Peukan Bada 081360238982 BANDA ACEH Palapa Plastic Recycle (PPR) Banda Aceh Kuta Alam
081377166546
Halaman 40
Bank Sampah Sekola LHOKSEUMAWE SDN 14 Banda Sakti SDN 16 Banda Sakti MEULABOH SDN 3 Meulaboh Min Meulaboh BANDA ACEH SDN 24 Banda Aceh SDN 67 Banda Aceh
UNDP - TRWMP Tsunami Recovery Waste Management Programme (TRWMP) UNDP Banda Aceh Gedung Biro Organisasi 3rd Floor Kantor Gubernur Jln. T. Nyak Arief No. 219 Banda Aceh - NAD Indonesia Ph: +62 651 7555282 / 83 TRWMP Project Coordinator Antun Hidayat antun.hidayat@undp.org TRWMP WM Adviser Nigel Landon nigel.landon@undp.org
Appendix
“Mengambil aksi”
Contoh-contoh Inisiatif Individual dan Komunitas Dari “Pengelolaan Limbah” ke “Pengelolaan Sumberdaya” Banyak inisiatif dapat dilakukan pada tingkat individu ataupun komunitas untuk menolong lingkungan hidup. Semakin banyak kita kerjakan akan semakin terasa menyenangkan serta berguna. Urbanisasi yang sangat cepat membuat pengelolaan sampah padat kini menjadi masalah yang serius. Wilayah cakupan pengumpulan sampah yang rendah, transportasi yang tidak tersedia, serta kurangnya perlakuan yang tepat, daur ulang dan fasilitas pembuangan menjadi bertanggung jawab atas pengelolaan limbah yang kurang memuaskan, menyebabkan polusi air, tanah dan udara, dan meletakkan manusia serta lingkungan hidup pada posisi terancam bahaya. Pergeseran pola pikir tentang definisi limbah sangat penting dalam transisi ke arah masyarakat yang lebih efisien dalam memanfaatkan sumberdaya. Secara tradisional limbah dianggap tidak memiliki nilai. Seperti yang telah kita lihat di dalam halaman-halaman terdahulu dari buku petunjuk ini, mengubah limbah menjadi sumberdaya adalah mungkin dan memberikan banyak keuntungan bagi manusia dan bagi lingkungan. Menerapkan pendekatan 3R Penerapan 3R (Reduce – Reuse – Recycle), secara individual mau pun kolektif, menghindarkan terjadinya eksploitasi terhadap sumberdaya yang baru, menambah nilai pada sumberdaya yang telah dieksploitasi dan yang terpenting mengurangi jumlah limbah serta dampaknya. Pendekatan 3R harus dilakukan dengan urutan kepentingan sebagai berikut:
•
REDUCE – cara terbaik untuk menangani sampah padat.
Yang terpenting, jangan menimbulkan sampah! Belilah hanya apa yang anda butuhkan, yang dapat digunakan kembali atau didaur ulang! Jangan terima kantong plastik bila belanja di toko, atau gunakan keranjang-keranjang itu beberapa kali sebelum membuangnya.
•
REUSE – cara yang lebih baik untuk mengelola sampah padat.
Reuse barang-barang – gunakan sesuatu berkali-kali sampai barang tersebut benar-benar rusak tak dapat digunakan lagi. Pinjamlah, atau pakai bersama barang-barang yang jarang anda pergunakan. Perbaiki barang anda, daripada embuangnya dan membeli yang baru. Sedekahkan barang yang tidak anda perlukan kepada organisasi sosial. Selenggarakan pasar barang bekas di lingkungan tempat tinggal atau komunitas anda.
•
RECYCLE – cara yang baik untuk mengelola sampah padat.
Mensortir barang menurut jenisnya (organik-non organik; organik – plastik – kaca – logam – kertas – sampah campuran). Mulailah membuat kompos di rumah, bank sampah di sekolah, pusat daur ulang di komunitas anda. Jual barang-barang yang dapat didaur ulang pada pedagang lokal, atau toko barang bekas. Ubah sampah menjadi pekerjaan tangan. Berpartisipasilah dalam Kampanye Bersihkan Dunia (Clean the Wolrd Campaign). Semua ini baru sebagian gagasan yang dapat dilaksanakan.
Membuat kompos sendiri Sekitar setengah dari seluruh limbah rumah tangga adalah organik. Kebanyakan dari limbah ini dapat didaur ulang dengan cara dibuat kompos – mengubah material sampah menjadi suplemen kaya nutrisi bagi tanah untuk digunakan di taman anda Dengan membuat kompos, bukan saja anda dapat membantu mengurangi limbah yang dibuang ke tempat penimbunan, namun anda juga dapat membantu mengurangi kontaminasi dan gasgas rumah kaca. Di kota Surabaya, pembuatan kompos dari limbah rumah tangga telah dipraktekkan secara luas di komunitas masyarakat. Melalui dukungan beberapa perusahaan swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat, pemerintah kota telah mengadopsi Metode Takakura, yang menggunakan keranjang untuk membuat kompos rumahan. Kondisi higiene jalanan dan komunitas masyarakat membaik dan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan datang dengan menjual kompos yang dihasilkan serta tanaman yang digemukkan menggunakan kompos tersebut. Dalam metode pembuatan kompos Takakura, sampah organik dihancurkan oleh mikroorganisma. Metode ini menggunakan kompos biang dari solusi yang terfermentasi serta tempat untuk meragikan. Sampah organik dicampur dengan kompos biang dan dibiarkan membusuk di dalam sebuah wadah atau keranjang yang diberi ventilasi. Home Composting: A Step by Step Guide to Takakura Composting: (Membuat Kompos Rumahan: Petunjuk Langkah demi Langkah mengerjakan metode kompos Takakura)
http://thestar.com.my/archives/2010/1/5/lifefocus/home_composting.pdf http://www.yudhakaryadi.com/keranjang-takakura/ http://olahsampah.multiply.com/journal/item/11 http://blogsampah.blogsome.com/
Mengubah limbah menjadi kerajinan tangan Tahukah anda bahwa anda dapat memperpanjang usia barang bekas/sampah dengan mengubah mereka menjadi hasil kerajinan tangan, membuat produk-produk yang berbahan dasar tekstil, mainan empuk, alat-alat berguna lainnya, dan pakaian? Proses ini disebut “daur ulang meningkat” (upcycling). Hal ini timbul dari keinginan untuk menggunakan sumberdaya yang terbatas dengan sebaik-baiknya dan menambahkan kualitas pada material bekas/sampah. Upcycling adalah proses sebaliknya dari “downcycling”, yang mengubah material dan produk menjadi material baru namun dengan kualitas yang lebih rendah. Trashion (trash & fashion, sampah dan mode) adalah istilah yang muncul pada tahun 2004 di New Zealand, untuk seni, perhiasan, fashion dan benda-benda untuk keperluan rumah yang dibuat dari material yang dapat didaur ulang seperti kertas bekas, plastik, kaleng aluminum dan seng. Di Indonesia, Trashion adalah proyek yang diterapkan Yayasan Unilever guna menjawab kebutuhan menangkal sampah plastik post-konsumen sekaligus memberdayakan perempuan agar menjadi wiraswastawati dengan menggunakan limbah plastik dan melibatkan perempuan lainnya di seputar lingkungan mereka agar terlibat dalam proses tersebut. Proyek ini telah membantu mereka mengubah limbah plastik menjadi benda-benda yang berguna dan menarik dan bernilai ekonomi, seperti tas, payung, selop. TRASHION lahir dari program Green and Clean (Hijau dan Bersih) yang digagas oleh PT Unilever Indonesia, Tbk bersama dengan partnernya, dan didukung sepenuhnya oleh Sunlight, yang telah dengan aktif mendukung program guna memberdayakan perempuan Indonesia melalui suatu komunitas yang disebut Komunitas Ibu Bersinar Sunlight. Sampai hari ini, telah ada 53 pusat TRASHION di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dan Makassar, dengan 500 ibu rumah tangga terlibat di dalam Komunitas Ibu Bersinar Sunlight. Di Jakarta sendiri ada 10 buah pusat TRASHION SME. Untuk informasi selanjutnya tentang Trashion, kunjungi: http://www.stevieawards.com/pubs/iba/awards/408_2624_20221.cfm Ibu Sinta Kaniawati, General Manager, Yayasan Peduli PT Unilever Indonesia, (62-21) 52996 514 sinta.kaniawati@unilever.com
Salah satu jalan termudah mencetak uang adalah dengan mengumpulkan benda-benda yang dapat didaur ulang dan menjualnya kepada pedagang lokal atau toko barang loak. Beberapa langkah yang dapat diikuti: Transportasi dan Penyimpanan Yang terpenting yang harus anda pikirkan adalah sarana pengangkutan dan penyimpanan. Bila anda memiliki becak, mobil atau pick up, itu adalah sesuatu yang sangat menguntungkan, karena kegiatan anda dapat segera meliputi daerah yang lebih luas di sekitar tempat tinggal, komunitas, atau kota anda. Mungkin anda harus berinvestasi dengan menyediakan beberapa wadah daur ulang dan mengalokasikan tempat di garasi atau pekarangan belakang rumah anda, tetapi pada dasarnya hanya itulah modal yang anda butuhkan untuk memulai bisnis ini.
Memulai bisnis daur ulang sendiri
1.
Pilih dan tentukan material anda Anda harus memutuskan, barang daur ulang apa yang akan menjadi fokus usaha anda. Aapajah anda akan mengumpulkan logam, botol kaca, kaleng minuman aluminum, atau plastik? Apakah material tersebut tersedia di komunitas anda, dan berapa banyak jumlahnya? Ini akan menolong anda menghitung jumlah wadah daur ulang serta tempat yang mesti disediakan. Beberapa benda, seperti batere mobil misalnya, yang bila bocor dapat mengeluarkan logam berat beracun, jelas akan membutuhkan tempat penyimpanan yang lebih besar dan kemungkinan tidak cocok untuk disimpan di rumah.
2.
Menghubungi pedagang setempat Langkah berikutnya adalah menghubungi pedagang lokal untuk mempelajari harga serta menentukan aturan yang diperlukan, begitu anda memutuskan untuk memulai usaha anda. Jarak adalah faktor yang penting – semakin dekat fasilitas daur ulang ke rumah anda, semakin murah biaya pengangkutan yang harus anda bayar.
3.
Menentukan titik-titik pengangkutan Satu langkah terakhir sebelum anda mulai berkeliling mengumpulkan barang. Tentukan titiktitik tempat anda akan mengumpulkan barang-barang tersebut – ini adalah tempat-tempat atau bangunan di titik-titik yang berbeda di dalam lingkup area kerja anda dimana orang dapat membawa barang-barang daur ulang mereka. Buatlah kalender, cari dan buat kontak, bertemanlah dengan orang-orang baru selagi anda berkeliling – ini sangat penting bagi usaha daur ulang, atau, sebenarnya, untuk semua jenis usaha. Kontak serta teman anda di dalam komunitas adalah mereka yang ingin melihat anda sukses dan dapat diminta menolong anda untuk menemukan tempat-tempat strategis dimana anda dapat meninggalkan tabung sampah, kotak atau kontainer untuk tempat barang yang dikumpulkan. Bekerjalah, tuliskan semuanya pada secarik kertas, dan tuliskan urutan angka-angkanya sesuai dengan situasi anda saat ini. Mengubah sampah menjadi uang adalah gagasan yang baik. Berlatihlah dan pelajaru tentang jenis-jenis barang yang dapat didaur ulang, kualitas serta harganya.
Bagaimana Memulai Usaha Daur ulang Limbah Anda (Start Your Waste Recycling Business): http://www.ilo.org/public/english/employment/recon/eiip/download/waste_recycle/business_manual.pdf
Mendirikan depot daur ulang dapat menjadi pilihan yang bagus bagi suatu komunitas lokal. Hasil sukses akan tergantung pada beberapa faktor, termasuk kesadaran masyarakat serta penggemblengan mental terhadap personil dan staff yang menjalankan depot tersebut. Karena akan sulit untuk mendapatkan insentif yang cukup bagi para penyampah untuk membawa barang-barang daur ulang mereka ke depot, sangatlah dianjurkan agar pendirian fasilitas demikian bekerja sama dengan suatu organisasi yang mempunyai skema mengumpulkan jenisjenis limbah yang menyarankan agar memilah-milah sampah di tempat asalnya (rumah tangga, usaha dsb). Pada prakteknya, fokus khusus harus diberikan pada benda-benda yang mempunyai pasar, seperti plastik, botol plastik, kardus, dsb.
Dirikanlah tempat mengumpulkan barang daur ulang di daerah anda
Depot daur ulang adalah tempat-tempat yang menerima, memisahkan dan menyiapkan material untuk dipasarkan kepada para pedagang limbah atau pabrik pengguna-akhir. Fasilitas ini menerima material yang dapat didaur ulang yang telah dipilah di sumbernya masing-masing menjadi arus limbah yang berbeda-beda (misalnya kaca, kertas/kardus, kaleng, potongan logam – besi dan non besi – plastik, limbah kebun dan minyak). Harga jadi ditetapkan untuk setiap unit material yang dibawa ke depot. Sebagai alternatif, hanya beberapa jenis barang saja yang dibayar (umpamanya plastik, kaleng, botol). Material ini dipilah sesuai spesifikasi, dibersihkan dan ukurannya diperkecil. Kemudian mereka dibungkus, diserpih, dihancurkan atau dipersiapkan dengan cara lainnya, untuk dijual. Setiap depot dapat memilij material apa yang akan mereka kumpulkan. Beberapa memusatkan perhatian pada satu material saja, seperti plastik misalnya. Guna mendukung skema tersebut, para anggota komunitas akan diminta untuk memilah-milah sampah sejak di rumah. Kontraktor berbasis komunitas, dengan menggunakan kereta gerobak atau mobil pick up (dan diperlengkapi dengan seragam serta alat-alat keselamatan seperti masker, sepatu bot dan sarung tangan) akan melaksanakan pengumpulan dari pintu ke pintu dan mengangkut material yang dapat didaur ulang tersebut ke depot. Pada tahun 2003, Yuyun Ismawati, 44, dan Bali Fokus, bekerja sama dengan Rotary Club setempat, menggagas program pengolahan limbah padat bersama dengan desa Temesi, Gianyar, Bali, yang terdiri atas fasilitas pengelolaan limbah yang dimiliki serta dijalankan oleh desa itu sendiri. Ismawati dan organisasi itu merekrut serta melatih penduduk setempat untuk menjalankan fasilitas tersebut. Para pekerja memilah-milah limbah menjadi barang-barang yang dapat didaur ulang, yang dapat diolah menjadi kompos, serta residu untuk dibawa ke tempat pembuangan. Pemasukan dari hasil penjualan material daur ulang dan bahan-bahan kompos memberikan keuntungan bagi komunitas desa. Kini fasilitas itu mempekerjakan 40 orang penduduk setempat. Informasi selanjutnya: http://www.balifocus.asia EcoBali didirikan pada tahun 2005 sebagai jawaban atas masalah pengelolaan sampah padat di pulau Bali. Perusahaan ini menawarkan pemilahan limbah di sumbernya dan layanan pemusnahan; pelatihan untuk ‘praktek hijau’ bagi perseorangan atau usaha; kesadaran serta program pendidikan berwawasan lingkungan. Informasi selanjutnya: http://www.eco-bali.com
Bank sampah berbeda dari bank lainnya. Para anggota tidak membawa uang ke bank melainkan barang-barang daur ulang, yang nilainya ditukar dengan poin kredit yang dicatat dalam sebuah buku. Harga untuk setiap jenis barang yang ditransaksikan (kerta, kaca, aluminum dsb) dikalkulasikan sesuai dengan harga pasar saat itu. Begitu kredit yang cukup terkumpul, para anggota dapat mendapatkan ganti berupa uang, barang/makanan atau kupon yang dapat digunakan pada usaha-usaha yang turut terlibat. Bank tersebut menyimpan barang-barang yang dapat didaur ulang, yang dikumpulkan oleh siswasiswi sekolah yang turut dalam S kegiatan tersebut, dan dibeli oleh kolektor sampah yang bekerja sama dengan penggalas lokal (“usaha daur ulang”). Bank sampah bertindak sebagai badan pengkoordinasi pengumpulan dan penjualan. Barang-barang daur ulang itu dikumpulkan dari daerah sekitar serta dari rumah-tangga.
Mobilisasikan ekolah anda agar membuat Sebuah Bank Sampah
Di Thailand, bank sampah sekolah didirikan pada tahun 90-an untuk mendukung kegiatan pemilahan-di-sumber baik di sekolah mau pun di tengah komunitas masyarakat, Kegiatan ini – dilakukan oleh para siswa ddi bawah pengawasan para guru – meningkatkan kesadaran para remaja dan orangtua mereka tentang peranan mereka dalam mengurangi jumlah produksi sampah. Bank sampah sekolah biasanya dijalankan oleh suatu komite yang terdiri dari para pelajar, dan satu atau lebih orang dewasa sebagai penasehat. Komite ini bertanggung jawab melakukan manajemen administrasi, akuntansi, hubungan masyarakat dan melaksanakan kontrak dengan pembeli (tukang loak, toko loak). “Bank” itu buka satu atau beberapa hari per minggu. Pengetahuan tentang daur ulang dan pemilahan di sumber diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah. Pada tahun 2001, bank sampah sekolah diluncurkan di lebih dari 30 propinsi dan mencapai jumlah 500 buah. Diperkirakan bahwa masing-masing bank mengumpulkan 3 hingga 5 ton barang yang dapat didaur ulang setiap bulannya, dengan jumlah total 18.000 sampai 30.000 ton barang daur ulang. Sebagai hasilnya, pemerintah Thailand menghemat hingga jutaan bath tahun itu. Di Indonesia, Bogor Nature School (Sekolah Alam Bogor, Jawa Barat) yang didirikan pada tahun 2002 telah menjalankan program Bank Sampah Sekolah dengan sukses. Bacaan lanjutan:
http://bataviase.co.id/node/185633
Proyek percontohan School Garbage Banks (Bank Sampah Sekolah) diterapkan di Aceh oleh Terre des homes – Italy dalam ruang lingkup kerja Pengelolaan Nafkah Limbah Tsunami UNDP – Putaran III. Informasi lebih lanjut: http://wml4aceh.xomm.it http://wml4aceh.wordpress.com
Pada bulan Maret 2010, lebih dari 600.000 orang di Australia mengumpulkan 15.000 sampah selama pelaksanaan the National Clean-up Day (Hari Bersih-bersih Nasional). Clean Up the World (Bersihkan Dunia Ini) (bekerja sama dengan Program Lingkungan Hidup PBB (United Nations Environment Programme (UNEP)) memberi gagasan dan mendorong komunitas-komunitas untuk “membersihkan, membereskan dan melestarikan lingkungan hidup di sekitar mereka” dengan cara melaksanakan inisiatif mulai dari memusnahkan sampah dan menanam pohon sampai dengan proyek konservasi air dan energi.
Berpasrtisipasi dalam “Clean-Up Days” (Hari Bersih-bersih)
Pada tahun 2010, event utama kampanye tersebut, Clean Up the World Weekend (Akhir Pekan Membersihkan Dunia) akan dilaksanakan mulai tanggal 17 hingga 19 September.
http://www.cleanuptheworld.org
Berpartisipasi itu mudah! Guna mendaftar mengikuti kampanye ini dan memasukkan kegiatan kelompok anda ke dalam peta lingkungan hidup dunia, kunjungilah website Clean Up the World. Bebas biaya keanggotaan dan diperbaharui setiap tahun sekali.
Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)
Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) Januari 18/2008 http://www.docstoc.com/docs/27239767/Pengelolaan-Limbah-Bahan-Beracun-dan-Berbahaya-(B3)
Jaringan Penuh Manfaat SOLID WASTE MANAGEMENT
http://www.waste.nl/ http://www.wastekeysheets.net/ http://www.wasteconcern.org/ http://www.cwgnet.net http://www.wasteonline.org.uk/ http://scp.eionet.europa.eu/themes/waste http://www.unep.or.jp/ietc/publications/spc/State_of_waste_Management/index.asp http://www.iwmsa.co.za/index.php?option=com_content&task=view&id=29&Itemid=47 3R REDUCE -REUSE - RECYCLE
http://www.3rkh.net/ http://www.uncrd.or.jp/env/spc/docs/Tokyo-3R-Statement-12Nov2009.pdf http://www.env.go.jp/recycle/3r/en/asia.html http://www.iges.or.jp/en/ltp/activity08.html http://www.unescap.org/esd/environment/mced/tggap/documents/RPD/8_MoriSan_3RInitiative.pdf http://www.3rasia.org/ http://www.recycling-guide.org.uk/rrr.html http://www.recyclenow.com/ http://www.grrn.org/ ZERO WASTE
http://en.wikipedia.org/wiki/Zero_waste http://zerowasteinstitute.org/ http://www.zerowaste.co.nz/default,255.sm
http://www.grrn.org/zerowaste/articles/waste_not_asia.html http://www.zerowarming.org/ http://www.ecocycle.org/zerowastevideo/index.cfm http://www.stoptrashingtheclimate.org/ http://no-burn.org/ CASES OF GOOD PRACTICE
http://www.apfed.net/ki/database/rstgp.php http://kitakyushu.iges.or.jp/successful_practices/solid_waste_management.html E-BOOKS
Win With Waste Working With Waste SCHOOL GARBAGE BANKS
http://www.amchamthailand.com/asp/view_doc.asp?DocCID=2035 http://www.iges.or.jp/APEIS/RISPO/inventory/db/pdf/0109.pdf HANDICRAFT FROM PLASTICS
http://www.conserveindia.org/main.php WASTE PICKERS
http://en.wikipedia.org/wiki/Waste_picker http://www.wiego.org/occupational_groups/waste_collectors/index.php http://www.chintan-india.org/ http://www.no-burn.org/section.php?id=95 INDONESIA
http://www.undp.or.id/press/view.asp?FileID=20090610-1&lang=en http://www.goldmanprize.org/2009/islands http://www.pusdakota.org/ http://www.keranjangtakakura.blogspot.com/ http://www.idepfoundation.org/idep_waste.html http://www.esp.or.id/wp-content/uploads/pdf/devtools/modul-cbswm-low.pdf