Pengembangan model pemanfaatan data penginderaan jauh untuk ekstraksi informasi terumbu karang

Page 1

1|Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh - LAPAN PENGEMBANGAN MODEL PEMANFAATAN DATA PENGINDERAAN JAUH UNTUK EKSTRAKSI INFORMASI TERUMBU KARANG

Indonesia yang memiliki sumberdaya alam hayati laut yang sangat potensial yaitu ekosistem terumbu karang yang hampir tersebar di seluruh perairan Indonesia. Terumbu karang adalah salah satu ekosistem paling tinggi keanekaragamannya dan paling tinggi produktifitasnya. Terumbu karang adalah struktur biogenik terbesar dan hanya struktur yang nampak dari ruang angkasa (Mumby and Steneck, 2008). Manfaat yang terkandung di dalam ekosistem terumbu karang sangat besar dan beragam, baik manfaat langsung, seperti pemanfaatan ikan dan biota lainnya, pariwisata bahari dan lain-lain, maupun manfaat tidak langsung, seperti penahan abrasi pantai, pemecah gelombang, keanekaragaman hayati dan tempat mengasuh, tempat mencari makan dan tempat pemijahan bagi biota lainnya (COREMAP, 2001).

Luas terumbu karang Indonesia saat ini adalah 42.000 km2 atau 16,5 % dari luasan terumbu karang dunia, yaitu seluas 255.300 km2 (COREMAP, 2001). Dengan estimasi di atas Indonesia menduduki peringkat terluas ke-2 di dunia setelah Australia, yang mempunyai luasan terumbu karang sebesar 48.000 km2 (Bryant, et al 1998). Namun demikian apabila dilihat dari sisi keanekaragaman hayati, terumbu karang Indonesia merupakan


2|Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh - LAPAN pusat keanekaragaman hayati dunia dengan 70 genera dan 450 spesies (Veron, 1995). Sejalan dengan pertumbuhan penduduk dunia yang sangat pesat yang diiringi dengan eksploitasi sumberdaya alam secara besar-besaran tanpa mempertimbangkan kelestariannya, berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan hidup, termasuk sumberdaya terumbu karang. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempertahankan kelestarian dan melakukan rehabilitasi kawasan terumbu karang. Untuk dapat berhasil mengelola terumbu karang dengan baik, sangat diperlukan pemahaman terhadap proses dinamika pesisir yang mempengaruhi lingkungan pesisir dan proses-proses saling berinteraksi diantara ekosistem pesisir tersebut. Semuanya ini dapat dicapai hanya melalui pengumpulan satu set data ilmiah yang akurat, bisa diandalkan dan komprehensif. Teknologi penginderaan jauh pada masa sekarang ini telah disepakati sebagai suatu hal yang besar dan penting dalam perolehan data guna pengelolaan sumberdaya yang efektif dan oleh karena itu, bisa juga diaplikasikan untuk monitoring dan pengelolaan lingkungan pesisir (Ramachandran, 1993, Ramachandran et.al., 1997, 1998). Selanjutnya , penggunaan SIG dalam analisa kecenderungan dan estimasi perubahan yang terjadi di dalam tema yang berbeda akan membantu dalam pengelolaan proses pembuatan kebijakan.

Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh telah lama mengembangkan metode ekstraksi informasi ekosistem terumbu karang, yaitu sejak tahun 1997 dan pada tahun 2009, metode yang dikembangkan telah digunakan untuk mengerjakan pemetaan terumbu karang seluruh Indonesia pada tahun 19992001 untuk mendukung kegiatan COREMAP (Coral Reef Rehabilitation and Management Project). Metode ini dikembangkan dengan menggunakan metode koreksi kolom air Lyzengga (1978, 1981), Green et al (2000). Metode klasifikasi yang digunakan adalah klasifikasi tidak terawasi dengan penentuan kelas berdasarkan dan editing menggunakan visual kontekstual. Maksud dari visual kontekstual adalah interpretasi visual yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan, seperti struktur terumbu, umur terumbu, distribusi kekeruhan dan lain-lainnya. Perkembangan sensor yang terus berlanjut dengan cepatnya dan meningkat baik dari sisi resolusi spasial, resolusi spektral maupun resolusi


3|Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh - LAPAN radiometrik. Disisi lain spesifikasi dan kedetilan informasi dituntut oleh pengguna semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kepercayaan kepada informasi dari data penginderaan jauh. Untuk itu penelitian dan pengembangan metode ekstraksi informasi spasial terumbu karang dari data penginderaan jauh harus tetap dilakukan karena tuntutan pengguna dan ketersediaan teknologi yang semakin tinggi. Pusfatja bertekad untuk mengoptimalkan ketersediaan data untuk dapat memberikan informasi kepada pengguna sesuai dengan kebutuhan dan dengan kualitas yang unggul.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.